Kisah Panas Bercinta Dengan Pacar Sampai Muncrat

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
1644 views

Heloo ,saya Andre. Ketika saya menginjak kelas 2 SMA, saya berpacaran dengan cewek yang selama setahun saya perhatikan dan dekati.

Cewek itu bernama Nunung, setelah itu kami resmi jadian. Selama masa perkenalan itu , kami sering pulang bareng. Memang saya sengaja pulang bareng dengannya, supaya saya bisa mendekatinya.

Nunung merupakan cewek yang bertubuh seksi, sehingga membuat mata para cowok-cowk banyak yang melirik kepadanya.

Dengan tubuh yang ideal dan ukuran payudara yang lumayan enak jikalau di pandang apalagi di remas dan dengan tinggi badan yang lumayan, kisaran 163 cm dan bertubuh ideal seperti tubuh para model majalah.

Namun penyebab saya jadian dengan nunung bukan karena tubuhnya yang seksi, melainkan tawa canda nya yang semakin saya mengerti setelah selama setahun kami berkenalan.

Saya sangat mencintainya karena dengan sikap yang manja dan genit membuat ku senang bersama si Nunung. Hubunganku dengan Nunung seperti pacaran yang cupu , seperti jaman dulu. Hanya dengan menonton film-film bioskop dan jalan-jalan doang.

Sering kali pada saat kita pulang , saya sering mampir ke rumahnya utnuk bercanda dan mengobrol dengan Nunung. Kadang- kadang juga untuk mengerjakan tugas sekolah. Pada saat saya maen kerumahnya Nunung, rumahnya terlihat sangat sepi . dan entah kemana keluarganya pergi sehingga terlihat sepi di rumahnya.

Dan setelah Nunung berkata kepada saya , bahwa orang tuan nya sedang pergi luar kota untuk beberapa hari. Jadi kami hanya berdua saja di rumah Nunung.

“Mau nonton FILM DVD ga? Nunung punya FILM DVD baru nih..,” katanya seperti biasa dengan ceria.

“Boleh,” sahutku. “Bentar ya, Nunung mo ganti baju dulu, bau,” katanya sambil menuju ke arah kamarnya. Saya pun memasukkan keping FILM DVD ke dalam playernya sambil menunggunya ganti baju.

Tidak lama Nunung pun kembali ke ruang tengah dengan short pendek sekitar 15 cm di atas lutut dan kaos seksi.

Kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di tengah yang ada sofanya empuuuk. Film yang kami tonton adalah film “Twiilight New Moon”

Ku genggam tangannya dan menariknya menempelkan bahunya dengan bahuku, Nunung pun merapat dan lenganku pun kini berada di atas payudaranya yang empuuk. Nunung sudah terbiasa dengan hal ini, biasanya pun seperti itu tiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.

Semakin lama posisi duduknya makin bergeser dan kini Nunung tiduran dengan kepalanya berada di atas paha saya.

“menawaaannya Nunung ini,” pikirku dalam hati.

Tangan saya letakkan di atas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, saya rasakan nafasnya berubah. Terus terang saya pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser telapak tangan saya ke atas payudaranya, tapi Nunung menolaknya.

Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan Nunung tersenyum kepada saya. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi Nunung tersenyum.

Itu adalah ciuman pertama kami. Ciuman yang awalnya hanya menempel kurang dari sedetik, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu birahi .
Lidah kami pun saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya. Tiba-tiba Nunung bangun dan duduk di sebelahku,

“sudah ya, nanti keterusan lagi sayang”.ucapnya.

“Sorry ya, abis kamu gemesin sih.

Tau ngga, itu tadi ciuman pertama saya lho,” ujarku polos.

“sama,” jawabnya lagi sambil menampilkan senyumnya yang bikin makin cinta itu.

Kami pun meneruskan menonton film dan hanya menonton. Setelah film selesai, Nunung bangkit dari duduknya, “Mau ke mana?” Tanya saya.

“Mau beresin baju dulu buat besok,” jawabnya. Memang besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah. “Mau dibantuin?” Tanya saya.

“Ayo….,” ucap nunung menjawab sambil berjalan menuju kamarnya. Saya pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya saya masuk ke kamarnya.

Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau Nunung masih manja, dengan cat cerah dan dengan boneka di atas ranjangnya. Nunung mulai mengeluarkan baju-bajunya.

“Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kata saya. Ketika Nunung mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar.

“Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.

Saya pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya.

Tiba-tiba muncul pikiran nakalku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna hitam kerenda,

“ih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya.

Sambil berusaha merebut dari tanganku. Saya pun menghindar sedikit,

“Wah ini ya bungkusnya, gede juga,” canda saya.

Nunung pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut BH dari tanganku yang lain. Segera saja kucium lagi bibirnya dan Nunung pun membalas ciumanku.

“Eemmmh…emhhh,”

Suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku. Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya.

Terasa betul payudara kenyalnya di dada saya. Kugeser tubuh saya ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya.

“Eemmmh…Emhhhhh…Eemhhhh,”

desahnya makin jelas. Dan kini tangannya sudah menyentuh kontolku dari luar celana saya.

“Sudah nafsu banget,” pikirku.

Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya langsung. Kuangkat ke atas kaosnya sehingga kini terpampang payudaranya yang besar terbungkus BH Hitamnya.

Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama Nunung pun melepas sendiri BH nya.

Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya putih dengan puting yang berwarna kecoklatan. Kumainkan kedua putingnya, kujilati bergantian.

“Eemmmh….emhhhh…kamu juga buka dong,” pintanya sambil menahan desah.

Segera kubuka baju ku dan celana hingga tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya.

“celana dalamnya jangan,” tolaknya.

Ketika saya akan menarik lepas celana dalam hitamnya.

Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek memeknya dari luar celana dalam.

“Enak…..?” Tanya saya.

Nunung hanya mengangguk sambil meremas-remas kontolku dari luar celana dalam. Tiba-tiba Nunung menarik keluar kontolku.

“Dibuka aja ya?” Tanya saya sambil kubuka celana dalamku.

Tangannya makin kuat meremas-remas kontolku, sementara tangan kananku mulai memasuki memeknya dari samping celana dalamnya.

Kugesekkan jari telunjukku ke bibir memeknya yang sudah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam memeknya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.

“Boleh dimasukin ga?”

Tanya saya sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi.

“Pelan-pelan ya,” jawabnya

Dengan nafas terengah-engah.
Mendapat persetujuan, saya pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya saya melihat langsung memek seorang gadis.

Memeknya berwarna coklat dan kedua bibir memeknya begitu rapat seolah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari memeknya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi.

Kucium memek tersebut.

“Iiiihh, apaan sih. Jangan dicium, geliii ahh, “ tolaknya

Sambil kedua telapak tangannya menutup memeknya.

“Abis imut sih,” kata saya

Sambil tersenyum kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya.

Sesekali kujilat-jilat kedua putingnya.

“Ehmmm…Eehhhhm….” lenguhnya makin tidak jelas.

“Sayaaang…., masukin aja sayaang, masukin….emmmhhhh,” pintanya.

Segera kudorong kontolku memasuki lubang memeknya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi.

Perlahan-lahan kontolku pun menerobos. Setelah kontolku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan memeknya menjepit kepala kontolku, begitu nikmat.

Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat kesepakatan untuk mulai menggenjoot. Kutarik pelan-pelan kontolku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan.

“sayaang, enak banget sayaang. . . “.

“Aduh enak banget….emmmmhh,” teriaknya makin liar.

Semakin lama kocokan kontolku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.

Nunung pun menarik tubuhku memeluknya. Kini tubuh kami serasa menempel, payudaranya menempel di dada saya yang telah berkeringat.

Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit. Nikmat dan dasyaat sekali. Hanya kontolku yang masih bisa bergerak keluar masuk memeknya.

“Andree sayaang…..OOuuhhhhh…Ooouhhhh….Sayaaang ,”

Tiba-tiba tubuhnya menegang kemudian lemas sebentar.

“Kamu keluar ya?” Tanya saya.

Sambil menghentikan kocokan kontolku namun masih terbenam di memeknya. ”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya

Sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat enak. Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali saya kocok kontolku.

“Jangan cepet-cepet, masih geli,” ucapnya.

Karena memang sebetulnya saya pun hampir oragasme, tidak lama kemudian saya pun mengeluarkan pejuuhku.

“Ohhhhhh…ohhhhh…nunuuuuuung,” ucapku

Sambil menyemprotkan pejuuuhku ke dalam memeknya.

Kucabut kontolku dan tidur di sebelahnya.

“Enak banget, makasih ya sayaangku Nunung,” ucapku.

Nunung Cuma tersenyum dan memelukku dengan kepalanya bersandar di dada saya. Setelah itu kami pun mandi bersama.

Besoknya di acara pentas seni perpisahan sekolah, kami menjadi semakin rapat seperti sepasang pengantin baru.

Kami pun beberapa kali mengulangi aktivitas seks di rumahnya.

Hingga akhirnya kami berpisah jarak karena harus kuliah di kota yang berbeda dan berujung dengan putus karena sulit mempertahankan pacaran yang jauh untuk konikasi secara langsung. Selesai.

Cerita Lainnya:   Cerita Seks Ditengah Hujanku Bercinta Dengan Guru
Category: Cerita Seks
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET

Related video