Author: Bokep Mobile

  • Foto Bugil Shino Aoi Lagi Sange Berat

    Foto Bugil Shino Aoi Lagi Sange Berat


    1767 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Miu Watanabe Mendesah Kenikmatan

    Foto Ngentot Miu Watanabe Mendesah Kenikmatan


    1700 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Sungguh Nikmat Kontol Pacarku Yang Panjang

    Foto Ngentot Sungguh Nikmat Kontol Pacarku Yang Panjang


    1762 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Sex Aku Dihamili Anak Tetangga

    Cerita Sex Aku Dihamili Anak Tetangga


    2021 views

    Cerita Sex – Pas bulan puasa, tiba-tiba suamiku melakukan sesuatu yang mengherankanku. Dia mengajak Indun untuk membantu bersih-bersih rumah kami. Tentu saja aku senang, karena suamiku sudah bisa menerima kejadian waktu itu. Aku senang melihat mereka berdua bergotong-royong membersihkan halaman dan rumah.

    Indun dan Mas Prasojo nampak sudah bersikap biasa sebagaimana sebelum kejadian malam itu. Bahkan sesekali Indun kembali menginap di gazebo kami, karena kami merasa sepi juga tanpa kehadiran anak-anak.

    Si Rika semakin sibuk dengan urusan kampusnya, sementara si Sangga hanya pada malam hari saja menunjukkan mukanya di rumah. Semenjak itu, suasana di rumah kami menjadi kembali seperti sediakala.

    Tetap saja gazebo depan rumah sering ramai dikunjungi orang. Cuma sekarang Indun tidak pernah lagi menginap di sana. Mungkin karena hampir ujian, jadi dia harus banyak belajar di rumah. Beberapa bulan kemudian, tubuhku mulai berubah. Perutku mulai terlihat membuncit. Kedua payudara membesar. Memang kalau hamil, aku selalu mengalami pembengkakan pada kedua payudaraku.

    Hormonku membuatku selalu bernafsu. Mas Prasojo pun seolah-olah ikut mengalami perubahan hormon. Nafsu seksnya semakin menggebu melihat perubahan di tubuhku. Kalau pas di rumah, setiap malam kami bertempur habis-habisan.

    Gawatnya, payudaraku yang memang sebelumnya sudah besar menjadi bertambah besar. Semua bra yang kucoba sudah tidak muat lagi, padahal bra yang kupakai adalah ukuran terbesar yang ada di toko. Kata yang jual, aku harus pesan dulu untuk membeli bra yang pas di ukuran dadaku sekarang. Akhirnya aku nekat kalau di rumah jarang memakai bra. Kecuali kalau keluar, itupun aku menjadi tersiksa karena pembengkakan payudaraku.

    Aku menjadi seperti mesin seks. Dadaku besar, dan pantatku membusung. Seolah tak pernah puas dengan bercinta setiap malam. Suamiku mengimbangiku dengan nafsunya yang juga bertambah besar. Indun akhirnya tahu juga kehamilanku. Dia sering curi-curi pandang melihat perutku yang mulai membuncit.

    Aku tidak tahu, apakah dia sadar, kalau anak dalam kandunganku adalah hasil dari perbuatannya. Yang jelas, Indun menjadi sangat perhatian padaku. Setiap sore dia ke rumah untuk membantu apa saja. Bahkan di malam hari pun dia masih di rumah sambil sekali-kali meneruskan program mengaji anak-anakku.

    Pada suatu malam, Mas Prasojo harus pergi dinas ke luar kota. Malam itu kami membiarkan Indun sampai malam di rumah kami, sambil menjaga menjaga rumah. Aku harus ikut pengajian dengan ibu-ibu kampung. Jam setengah 10 malam aku baru pulang. Sampai di rumah, aku lihat Indun masih mengerjakan tugas sekolahnya di ruang tamu.
    “Ndun, Sangga sudah pulang?” tanyaku sambil menaruh payung, karena malam itu hujan cukup deras.
    “Belum, Bu”
    Aku lalu menelpon anak itu. Ternyata dia sedang mengerjakan tugas di rumah temannya. Aku percaya dengan Sangga, karena anak itu tidak seperti anak-anak yang suka hura-hura. Dia tipe anak yang sangat serius dalam belajar. Apalagi sekolahnya adalah sekolah teladan di kota kami. Jadi kubiarkan saja dia menginap di rumah temannya itu.
    Aku lalu berkata ke Indun, “Kamu nginap sini aja ya, aku takut nih, hujan deres banget dan Mas Prasojo gak pulang malam ini”.
    Memang aku selalu gak enak hati kalau cuaca buruk tanpa mas Prasojo. Takutnya kalau ada angin besar dan lampu mati. Apalagi kami sudah tidak ada lagi masalah dengan kejadian waktu itu.
    “Iya bu, sekalian aku ngerjain tugas di sini”, jawab Indun.
    Aku melepas kerudungku dan duduk di depan tivi di ruang keluarga. Agak malas juga aku ganti daster, dan juga ada si Indun, gak enak kalau dia nanti keingat kejadian dulu. Sambil masih tetap pakai baju muslim panjang aku menyelonjorkan kakiku di sofa, sementara si Indun masih sibuk mengerjakan kalukulus di ruang tamu.

    Bajuku baju panjang terusan. Agak gerah juga karena baju panjang itu, akhirnya aku masuk kamar dan melepas bra yang menyiksa payudara bengkakku. Aku juga melepas cd ku karena lembab yang luar biasa di celah vaginaku. Maklum ibu hamil.

    Kalau kalian lihat aku malam itu mungkin kalian juga bakalan nafsu deh, soalnya walaupun pakai baju panjang, tapi seluruh lekuk tubuhku pada keliatan, karena pantat dan payudaraku membesar. Acara tivi gak ada yang menarik. Akhirnya aku ingat untuk membuatkan Indun minuman. Sambil membawa kopi ke ruang tamu aku duduk menemani anak itu.

    “Wah, makasih , Bu. Kok repot-repot” katanya sungkan.
    “Gak papa, kok”
    Aku duduk di depannya sambil tak sengaja mengelus perutku.
    Indun malu-malu melihat perutku.
    “Bu, udah berapa bulan ya?” tanyanya kemudian, sambil meletakkan penanya.
    “Menurutmu berapa bulan? Masak nggak tahu?” tanyaku iseng menggodanya.
    Tiba-tiba mukanya memerah. Indun lalu menunduk malu.
    “Ya nggak tahu bu… Kok saya bisa tahu darimana?” jawabnya tersipu.
    Tiba-tiba aku sangat ingin memberi tahunya, kabar gembira yang sewajarnya juga dirasakan oleh bapak kandung dari anak dalam kandunganku.

    Dengan santai aku menjawab, “Lha bapaknya masak gak tahu umur anaknya?”
    Indun kaget, gak menyangka aku akan menjawab sejelas itu. Dia jelas gelagapan. Hehehe. Apa yang kau harap dari seorang anak ingusan yang tiba-tiba akan menjadi bapak.
    Wajahnya melongo melihatku takut-takut. Dia tidak tahu akan menjawab apa. Aku jadi tambah ingin menggodanya.

    “Kamu sih, bapak yang gak bertanggung jawab. Sudah menghamili pura-pura tidak tahu lagi”, kataku sambil melirik menggodanya.
    Aku mengelus-elus perutku. Geli juga lihat wajah Indun saat itu. Antara kaget dan bingung serta perasaan-perasaan yang tidak dimengertinya.
    “Aku… eeeee… maaf Bu… aku tidak tahu…” Indun menyeka keringat dingin di dahinya.
    “Memangnya kamu tidak suka anak dalam perutku ini anakmu?” tanyaku.
    “Eh… aku suka banget Bu.. Aku seneng…” Indun benar-benar kalut.
    “Ya udah, kalau benar-benar seneng, sini kamu rasakan gerakannya” kataku manja sambil mengelus perutku.
    “Boleh Bu? Aku pegang..?” tanyanya kawatir.
    “Ya, sini, kamu rasakan aja. Biar kalian dekat” perutku terlihat sangat membuncit karena baju muslim yang kupakai hampir tidak muat menyembunyikan bengkaknya. Indun bergeser dan duduk di sebelahku. Matanya menunduk melihat ke perutku. Takut-takut tangannya menuju ke perutku.

    Dengan tenang kupegang tangan itu dan kudaratkan ke bukit di perutku. Sebenarnya aku berbohong, karena umur begitu gerakan bayi belum terasa, tapi Indun mana tahu.

    Dengan hati-hati dia meletakkan telapaknya di perutku.


    “Maaf ya bu”, ijinnya. Aku membiarkan telapaknya menempel ketat di perutku. Dia diam seolah-olah mencoba mendengar apa yang ada di dalam rahimku. Aku merasa senang sekali karena biar bagaimanapun anak ingusan ini adalah bapak dari anak dalam kandunganku.
    “Kamu suka punya anak?” tanyaku.
    “Aku suka sekali, Bu, punya anak dari Ibu. Ohh.. Bu. Maafkan saya ya Bu” jawab Indun hampir tak kedengaran. Tangannya gemetar di atas perutku.

    Indun terlihat sangat kebingungan, tak tahu harus berbuat apa. Aku juga ikut bingung, dengan perasaan campur aduk. Antara bahagia, bingung, geli, dan macam-macam rasa gak jelas. Tiba-tiba dadaku berdebar-debar menatap anak muda itu. Anak itu sendiri masih takut-takut melihat mukaku. Kami berdua tiba-tiba terdiam tanpa tahu harus melakukan apa. Tangan Indun terdiam di atas perutku.

    “Ndun, kamu gimana perasaanmu lihat ibu-ibu yang lagi bengkak-bengkak kayak aku?” tanyaku memecah kesunyian.
    “Saya suka sekali sama Ibu……” jawabnya.
    “Kenapa?”
    “Ibu cantik..” jawabnya dengan muka memerah.
    “Ihh.. cantik dari mana? Aku khan udah tua dan lagian sekarang badanku kayak gini..” jawabku.
    Indun mengangkat wajahnya pelan menatapku, malu-malu.
    “Gak kok, Ibu tetep cantik banget…” jawabnya pelan. Tangannya mulai mengelus-elus perutku. Aku merasa geli, yang tiba-tiba jadi sedikit horny. Apalagi tadi malam Mas Prasojo belum sempat menyetubuhiku.
    “Kok waktu itu kamu tegang ngintip aku sama Mas Prasojo?” tanyaku manja. Mukaku memerah. Aku benar-benar bernafsu. Aneh juga, anak kecil ini pun sekarang membuatku pengen disetubuhi. Apa yang salah dengan tubuhku?
    “Aku nafsu lihat badan Ibu…” kali ini Indun menatap wajahku.

    Mukanya merah. Jelas dia bernafsu. Aku tahu banget muka laki-laki yang nafsu lihat aku.
    “Kalau sekarang? Masa masih nafsu juga, aku khan sudah membukit kayak gini..”
    Indun belingsatan.
    “Sekarang iya..” jawabnya sambil membetulkan celananya.
    “Idiiih…. Mana coba lihat?” godaku.
    Indun makin berani. Tangannya gemetar membuka celananya. Dari dalam celananya tersembul keluar sebatang penis jauh lebih kecil dari punya suamiku. Yang jelas, penis itu sudah sangat tegang.
    “Wah, kok sudah tegang banget. Pengen nengok anakmu ya?” godaku.
    Indun sudah menurunkan semua celananya. Tapi dia tidak tahu harus melakukan apa. Lucu lihat batang kecil itu tegak menantang. Aku sudah sangat horny. Vaginaku sudah mulai basah. Tak tahu kenapa bisa senafsu itu dekat dengan anak SMP ini. Dengan gemes, aku pegang penis Indun.
    “Mau dimasukin lagi?” tanyaku gemetar.
    “Iya bu.. Mau banget”
    Tanpa menunggu lagi aku menaikkan baju panjangku dan mengangkangkan kakiku. Segera vaginaku terpampang jelas di depan Indun. Rambut hitam vaginaku serasa sangat kontras dengan kulit putihku.
    Segera kubimbing penis anak itu ke dalam lobang vaginaku. Indun mengerang pelan, matanya terbeliak melihat penisnya pelan-pelan masuk ditelan vaginaku.

    “Ohhhh…… Buuu…..” desisnya.

    Bless, segera penis itu masuk seluruhnya dalam lobang vaginaku. Aku sendiri merasakan kenikmatan yang aneh. Entah kenapa, aku sangat ingin mengisi lobangku dengan batang itu.
    “Diemin dulu di dalam sebentar, biar kamu gak cepat keluar”, perintahku.
    “Iiiiiyaaa, Bu..” erangnya. Indun mendongakkan kepalanya menahan kenikmatan yang luar biasa baginya. Sengaja pelan-pelan kuremas penis itu dengan vaginaku, sambil kulihat reaksinya.
    “Ohhh…” Indun mengerang sambil mendongak ke atas.
    Kubiarkan dia merasakan sensasi itu. Pelan-pelan tanganku meremas pantatnya. Indun menunduk menatap wajahku di bawahnya. Pelan-pelan dia mulai bisa mengendalikan dirinya. Tampak nafasnya mulai agak teratur. Kupegang leher anak itu, dan kuturunkan mukanya. Muka kami semakin berdekatan. Bibirku lalu mencium bibirnya. Kamu berdua melenguh, lalu saling mengulum dan bermain lidah. Tangannya meremas dadaku. Aku merasakan kenikmatan yang tiada tara. Segera kuangkat sedikit pantatku untuk merasakan seluruh batang itu semakin ambles ke dalam vaginaku.
    “Ndun, ayo gerakin maju mundur pelan-pelan..” perintahku.
    Indun mulai memaju mundurkan pantatnya. Penisnya walaupun kecil, kalau sudah keras begitu nikmat sekali dalam vaginaku. Aku mengerang-erang sekarang. Vaginaku sudah basah sekali. Banjir mengalir sampai ke pantatku, bahkan mengenai sofa ruang tamu.

    Aku mengarahkan tangan Indun untuk meremas-remas payudaraku lagi. Dengan hati-hati dia berusaha tidak mengenai perutku, karena takut kandunganku. Ohhh… aku sudah sangat nafsuu… sekitar 15 menit Indun memaju mundurkan pantatnya. Tidak mengira dia sekarang sekuat itu. Mungkin dulu dia panik dan belum terbiasa. Aku tiba-tiba merasakan orgasme yang luar biasa.
    “Ohhhh…” teriakku. Tubuhku melengkung ke atas. Indun terdiam dengan tetap menancapkan penisnya dalam lobangku. “Aku sampai, Ndunnnn……” aku terengah-engah.
    Sambil tetap membiarkan penisnya di dalam vaginaku, aku memeluk ABG itu. Badannya penuh keringat. Kami terdiam selama berepa menit sambil berpelukan. Penis Indun masih keras dan tegang di dalam vaginaku.

    “Ndun, pindah kamar yuk”, ajakku.

    Indun mengangguk. Dicabutnya penisnya dan berdiri di depanku. Aku ikut berdiri gemetar karena dampak orgasme yang mengebu barusan. Kemudian aku membimbing tangan anak itu membawanya ke kamarku. Di kamar aku meminta dia melepaskan bajuku, karena agak repot melepas baju ini. Di depan pemuda itu aku kini telanjang bulat. Indun juga melepas bajunya. Sekarang kami berdua telanjang dan saling berpelukan. Aku lihat penisnya masih tegak mengacung ke atas. Aku rebahkan pemuda itu di kasurku. Lalu aku naik ke atas dan kembali memasukkan penisnya ke vaginaku. Kali ini aku yang menggenjotnya maju mundur. Tangan Indun meremas-remas susuku. Ohh, nikmat sekali. Penis kecil itu benar-benar hebat. Dia berdiri tegak terus tanpa mengendor seidkit pun. Aku sengaja memutar-mutar pantatku supaya penis itu cepat muncrat. Tapi tetap saja posisinya sama. Aku kembali orgasme, bahkan sampai dua kali lagi. Orgasme ketiga aku sudah kelelahan yang luar biasa. Aku peluk pemuda itu dan kupegang penisnya yang masih tegak mengacung. Kami berpelukan di tengah ranjang yang biasa kupakai bercinta dengan suamiku.
    “Aduuuh, Ndun.. kamu kuat juga ya. Kamu masih belum keluar ya?”
    “Gak papa Bu…” jawabnya pelan.
    Tiba-tiba aku punya ide untuk membantu Indun. Kuraih batang kecil itu dan kembali kumasukkan dalam vaginaku. Kali ini kami saling berpelukan sambil berbaring bersisian.
    “Ndun, Ibu udah lelah banget. Batangmu dibiarin aja ya di dalam, sampai kamu keluar…” bisikku.

    Indun mengangguk. Kami kembali berpelukan bagai sepasang kekasih. Vaginaku berkedut-kedut menerima batang itu. Kubiarkan banjir mengalir membasahi vaginaku, Indun juga membiarkan penisnya tersimpan rapi dalam vaginaku. Karena kelelahan aku tertidur dengan penis dalam vaginaku. Gak tahu berapa jam aku tertidur dengan penis masih dalam vaginaku, ketika jam 1 malam tiba hpku menerima sms. Aku terbangun dan melihat Indun masih menatap wajahku sambil membiarkan penisnya diam dalam lobangku.
    “Aduh, Ndun. Kamu belum bisa bobok? Aduuuh, soriiii ya…” kataku sambil meremas penisnya dengan vaginaku.
    “Gak papa kok, Bu. Aku seneng banget di dalam..” kata Indun.
    Tanpa merubah posisi aku meraih hpku di meja samping ranjang. Kubuka sms, ternyata dari Mas Prasojo: “Hai Say, udah bobok? Kalau blum aku pengen telp”.
    Aku segera balas: “Baru terbangn, telp aja, kangen”
    Segera setelah kubalas sms, Mas Prasojo menelponku. Aku menerima telepon sambil berbaring dan membiarkan penis Indun di dalam vaginaku.

    “Hei… Sorii ganggu, udah bobok apa?” tanyanya.
    “Gak papa Mas, kangen. Kapan jadinya balik?” tanyaku.
    “Lusa, Dik, ini aku masih di jalan. Lagi ada pembekalan masyarakat. Gimana anak-anak?”
    “Hmmm…. ” aku agak menggeliat. Indun memajukan pantatnya, takut lepas penisnya dari lobangku. Aku meletakkan jariku di bibirnya, agar dia tak bersuara. Indun mengangguk sambil tersenyum.
    “Baik, mereka oke-oke saja kok. Udah pada makan dan bobok nyenyak dari jam 9 tadi. Aku kangen mas…”
    “Sama.. Pengen nih” kata suamiku.
    “Sini, mau di mulut apa di bawah?” tanyaku nakal.
    “Mana aja deh”
    “Nih, pakai mulutku aja, udah lama gak dikasih. Udah gatel, hihih…” godaku.
    “Aduuh Dik. Aku lagi di kampung sepi. Malah jadi kangen sama kamu. Gimana hayooo?” rengek suamiku.
    Kami memang biasa saling terbuka soal kebutuhan seks kami.
    “Kocok aja Mas, aku juga mau” kataku manja.
    Kemudian aku menggeser Indun agar menindih di atas tubuhku. Sambil tanganku menutup hp, aku berbisik ke Indun, “Sekarang kamu genjot aku sekencang-kencangnya sampai keluar, ya. Sekuat-kuatnya”.
    Indun mengangguk. Aku menjawab telepon suamiku, “Ayo, mas, buka celananya..”
    Aku mengambil cdku di sampingku, lalu kujejalkan ke mulut Indun. Indun tahu maksudku agar dia tidak bersuara.
    “Oke, Dik. Aku sudah menghunus rudalku..”

    Sambil menjawab mesra aku menekan pantat Indun agar segera memaju mundurkan penisnya dalam vaginaku. Indun segera membalasnya, dan mulai menggenjotku. Aku menyuruhnya untuk menurunkan kakinya ke samping ranjang sehingga perutku tidak tertindih badannya. Sementara aku mengangkang dengan dua kakiku terangkat ke samping kiri dan kanan badan laki-laki abg itu. Ohhh, ya Tuhan. Bagai kesetanan, Indun menggenjotku seperti yang kuperintahkan. Aku mengerang-erang, begitu juga suamiku.


    “Mas, aku masturbasi kesetanan ini….. Pengen banget…. Kamu kocok kuat-kuat yaaa….. Ahhhhh”
    “Iyyyyaaaa… Ooohhh, untung aku bawa cdmu, buat ngocok nihh…. Ohhhhh” erang suamiku.
    Tak kalah hebatnya, Indun menggasak lobangku dengan tanpa kompromi. Badan kurusnya maju mundur secepat bor listrik. Aku mengerang-erang tidak karuan.

    Suara lobangku berdecit-decit karena banjir dan gesekan dengan penis Indun. Benar-benar gila malam ini. Aku sudah tidak ingat lagi berapa lama aku digenjot Indun. Suaraku penuh nafsu bertukar kata-kata mesra dengan suamiku. Indun seolah-olah tak pernah lelah. Tubuhnya sudah banjir keringat. Stamina mudanya benar-benar membanggakan.

    Keringat juga membanjiri tubuhku. Sementara suara suamiku juga meraung-raung kenikmatan, semoga kamar dia di perjalan dinas itu kamar yang kedap suara. Beberapa saat kemudian aku kehabisan tenaga. Kuminta Indun untuk berhenti sejenak. Pemuda itu nampak terengah-engah sehabis menggenjotku habis-habisan. Setelah itu kami melanjutkan permainan kami. Indun dengan kuatnya menggenjotku habis-habisan.

    Aku tak tahu lagi apa yang kecerecaukan di telepon, tapi nampaknya suamiku juga sama saja. Beberapa saat kemudian aku dan suamiku sama-sama berteriak, kami sama-sama keluar. Aku terengah-engah mengatur nafasku. Lalu suamiku memberi salam mesra dan ciuman jarak jauh. Kami betul-betul terpuaskan malam ini. Setelah ngobrol-ngobrol singkat, suamiku menutup teleponnya.

    Di kamarku, Indun masih menggenjotku pelan-pelan. Dia belum keluar rupanya. Wah, gila. Aku kawatir jepitanku mungkin sudah tidak mempan buat penisnya yang masih tumbuh. Kubiarkan penis pemuda itu mengobok-obok vaginaku. Tiba-tiba kudorong Indun, sehingga lepas penis dari lobangku.

    “Ohhh”, lenguhnya kecewa.
    Lalu aku tarik dia naik ke tempat tidur, dan aku segera menungging di depannya. Indun tahu maksudku. Dia segera mengarahkan penisnya ke vaginaku. Tapi segera kupegang penis itu dan kuarahkan ke lobang yang lain. Pantatku! Mungkin di sanalah penis Indun akan dijepit dengan maksimal, pikirku tanpa pertimbangan. Indun sadar apa yang kulakukan. Disodokkannya penisnya ke lobang pantatku. Tapi lobang itu ternyata masih terlalu kecil bahkan buat penis Indun. Aku berdiri dan menyuruhnya menunggu.

    Lalu aku turun dan mengambil jelli organik dari dalam rak obat di kamar mandi. Dengan setia Indun menunggu dengan penis yang juga setia mengacung. Jelli itu kuoleskan ke seluruh batang Indun, dan sebagian kuusap-usapkan ke sekitar lobang pantatku. Kembali aku menunggingkan pantatku. Indun mengarahkan kotolnya kembali dan pelan-pelan lobang itu berhasil di terobosnya.

    “Ohhhhh…..” desisku. Sensasinya sangat luar biasa. Pelan-pelan batang penis itu menyusup di lobang yang sempit itu.
    Indun mengerang keras. Setengah perjalanan, penis itu berhenti. Baru separo yang masuk. Indun terengah-engah, begitu juga aku.
    “Pelan-pelan, Ndun…” bisikku.
    Indun memegang bongkahan pantatku, dan kembali menyodokkan penisnya ke lobangku. Dan akhirnya seluruh batang itu masuk manis dalam lobang pantatku.
    “Ohhh, Tuhan…” rasanya sangat luar biasa, antara sakit dan nikmat yang tak terceritakan. Aku mengerang. Kami berdiam beberapa menit, membiarkan lobangku terbiasa dengan batang penis itu. Setelah itu Indun mulai memaju mundukan pinggangnya. Rasanya luar biasa. Pengalaman baru yang membuatku ketagihan. Beberapa saat kemudian, Indun mengerang-erang keras. Dia memaksakan menggejot pantatku dengan cepat, tapi karena sangat sempit,
    genjotannya tidak bisa lancar. Kemudian,
    “ohhhhh…”
    Indun memuncratkan spermanya dalam pantatku. Crot…Aku tersungkur dan Indun terlentang ke belakang. Muncratannya sebagian mengenai punggungku. Kami sama-sama terengah-engah dan kelelahan yang luar biasa. Aku membalikkan tubuhku dan memeluk Indun yang terkapar tanpa daya. Kami berpelukan dengan telanjang bulat sepanjang malam.

    Paginya, aku bangun jam 6 pagi. ABG itu masih ada dalam pelukanku. Oh, Tuhan. Untung aku mengunci kamarku. Mbok Imah tetangga yang biasa bantuin ngurusin anak-anak sudah terdengar suaranya di belakang. Oh.. Apa yang sudah kulakukan tadi malam, aku benar-benar tidak habis pikir. Kalau malam waktu itu benar-benar hanya sebuah kecelakaan. Tapi malam ini, aku dan Indun benar-benar melakukannya dengan penuh kesadaran. Apa yang kulakukan pada anak abg ini? Aku jadi gelisah memikirkannya, aku takut membuat anak ini menjadi anak yang salah jalan. Rasa bersalah itu membuatku merasa bertambah sayang pada anak kecil itu. Kurangkul kembali tubuh kecil itu dan kuciumin pipinya. Tubuh kami masih sama-sama telanjang. Aku lihat si Indun masih nyenyak tidur. Mukanya nampak manis sekali pagi itu. Aku mengecup pipi anak itu dan membangunkannya.
    “Ndun… Bangun. Kamu sekolah khan?” bisikku.
    Indun nampak kaget dan segera duduk.

    “Oh, Bu.. Maaf aku kesiangan…” katanya gugup.
    “Gak papa Ndun, aku yang salah mengajakmu tadi malam”
    Kami berpandangan.
    “Maaf Bu. Aku benar-benar tidak sopan”
    “Lho, khan bukan kamu yang mengajak kita tidur bersama. Aku yang salah Ndun” bisikku pelan.
    Indun menatapku, “Aku sayang sama Ibu…” katanya pelan.
    “Ndun, kamu punya pacar?”


    “Belum, bu”
    “Kamu janji ya jangan cerita-cerita ke siapa-siapa ya soal kita”
    “Iya bu, gak mungkinlah”
    “Aku takut kamu rusak karena aku”
    “Gak kok Bu, aku sayang sama Ibu”
    “Kamu jangan melakukan ini ke sembarang orang ya” kataku kawatir.
    “Tidak Bu, aku bukan cowok seperti itu. Tapi kalau sama Ibu, masih boleh ya…” katanya pelan.
    Tiba-tiba aku sangat ingin memeluk anak itu.
    “Aku juga sayang kamu Ndun. Sini Ibu peluk” Indun mendekat dan kami berpelukan sambil berdiri. Tangannya merangkul pinggangku, dan aku memegang pantatnya. Kami berpelukan lama dan saling berpandangan. Lalu bibir kami saling berpagutan. Gila, aku benar-benar serasa berpacaran dengan anak kecil itu. Mulut kami saling bergumul dengan panasnya.
    Aku lihat penis anak itu masih tegak berdiri, mungkin karena efek pagi hari. Tanganku meraih batang itu dan mengocoknya pelan-pelan.

    Aku berpikir cepat, karena pagi ini Indun harus sekolah, aku harus segera menuntaskan ketegangan penis itu. Aku segera membalikkan tubuhku dan berpegangan pada meja rias. Sambil melihat Indun lewat cermin aku menyuruhnya.
    “Ndun, kamu pakai jeli itu lagi. Cepat masukin lagi penismu ke pantat Ibu”
    Indun buru-buru melumas batangnya. Aku menyorongkan bungkahan pantatku. Dari cermin aku dapat melihat muku dan badanku sendiri. Ohh… agak malu juga aku melihat tubuhku yang mulai membengkak di sana-sini, tapi masih penuh dengan nafsu birahi.
    “Cepat Ndun, nanti kamu terlambat sekolah”, perintahku.
    Sambil memeluk perutku, Indun mendorong penisnya masuk ke lobang pantatku. Lobang yang semalam sudah disodok-sodok itu segera menerima batang yang mengeras itu. Segera kami sudah melakukan persetubuhan lagi. Aku dapat melihat adegan seksi itu lewat cermin, di mana mukaku terlihat sangat nafsu dan juga muka Indun yang mengerang-erang di belakangku.

    “Ayo, Ndun, sodok yang kuat”

    “Iyyyaaa.. Bu”

    “Terusss… Cepat”

    Sodokan-sodokan Indun semakin cepat. Lobang pantatku semakin elastis menerima batang imut itu. Sungguh kenikmatan yang luar biasa. Tidak berapa lama kemudian kami berdua sama-sama mencapai puncak kenikmatan. Indun membiarkan cairan spermanya meluncur deras dalam pantatku. Kami sama-sama terengah-engah menikmati puncak yang barusan kami daki.
    “Ohhh…”
    Sejenak kemudian aku lepaskan pantatku dari penisnya.

    “Udah Ndun. Sana kamu mandi, pulang. Nanti kamu terlambat lho sekolahnya” kataku sambil tersenyum.
    Indun mencari-cari pakaiannya. Tiba-tiba kami sadar kalau celana Indun ada di ruang tamu. Aku suruh si Indun nunggu di kamar, dan aku segera berpakaian dan keluar ke ruang tamu. Moga-moga belum ada yang menemukan celana itu. Untungnya celana itu teronggok di bawah sofa dan terselip, sehingga Mbok Imah yang biasanya sibuk dulu menyiapkan sarapan belum sempat membereskan ruang tamu. Celana itu segera kuambil dan kubawa ke kamar. Si Indun yang tadinya nampak panik berubah tenang.

    Setelah memakai celananya, Indun kusuruh cepat-cepat keluar ke ruang tamu dan mengambil tas belajarnya yang semalam tergeletak di meja tamu. Setelah itu dia pamit pulang. Aku segera mandi. Di kamar mandi aku merasakan sedikit perih di bagian lobang pantatku. Baru kali ini lobang itu menjadi alat seks, itu pun justru dengan anak kecil yang belum tahu apa-apa. Ada sedikit rasa sesal, tapi segera kuguyur kepalaku untuk menghilangkan rasa gundah di dadaku.

    Sorenya Indun kembali main ke rumah. Dia sudah sibuk membereskan buku-buku di gazebo kami. Malam itu Indun tidur lagi di kamarku. Mas Prasojo baru pulang besok harinya. Selama berjam-jam kami kembali bercinta. Kami saling berpelukan dan berbagi kasih selayaknya sepasang kekasih. Tapi sebelum jam 1 aku suruh Indun untuk segera tidur, aku kawatir sekolahnya akan terganggu karena aktivitasku.

    “Ndun, tadi kamu di sekolah gimana?” bisikku setelah kami selesai ronde ke tiga. Kami berpelukan dengan mesra di tengah ranjang.
    “Biasa aja Bu”
    “Kamu gak kelelahan atau ngantuk di sekolah?”
    “Iya Bu, sedikit. Tapi gak papa, aku tadi sempat tidur siang”
    “Aku takut menganggu sekolahmu”
    “Gak kok Bu. Tadi aku bisa ngikutin pelajaran”
    “Okelah kalau gitu. Tapi setelah ini kamu tidur ya, gak usah diterusin dulu”
    “Iya Bu”
    “Besok Mas Prasojo pulang, kamu gak bisa nginap disini”
    “Iya, Bu. Tapi kapan-kapan saya siap menemani Ibu di sini”
    “Yee…. maunya. Ya gak papa”, kataku sambil mencubit pinggangnya.
    “Aku mau jadi pacar Ibu”
    “Lho aku khan sudah bersuami?”
    “Ya gak papa, jadi apa saja deh”
    “Aku justru kasihan sama kamu. Besok-besok kalau kamu udah siap, kamu cari pacar yang bener ya?”
    “Iya Bu. Aku tetap sayang sama Ibu. Mau dijadiin apa saja juga mau”
    “Idihh.. ya udah. Bobok yuk” kataku kelelahan.
    Kami tidur berpelukan sampai pagi.

    Setelah malam itu, aku semakin sering bercinta dengan Indun. Kapan pun ada kesempatan, kami berdua akan melakukannya. Indun sangat memperhatikan bayi dalam kandunganku. Setiap ada kesempatan, dia menciumi perutku dan mengelus-elusnya. Kasihan juga aku lihat anak kecil itu sudah merasa harus jadi bapak. Herannya, aku juga kecanduan dengan penis kecil anak itu. Padahal aku sudah punya penis yang jauh lebih besar dan tersedia untukku. Bayangkan, beda usiaku dengan Indun mungkin sekitar 27 tahun. Bahkan anak itu lebih cocok menjadi adik anak-anakku. Tapi hubungan kami bertambah mesra seiring usia kehamilanku yang semakin membesar. Indun bahkan sering ikut menemaniku ke dokter tatkala suamiku sedang dinas keluar. Indun semakin perhatian padaku dan anak dalam kandunganku. Kami sangat bahagia karena bayi dalam kandunganku berada dalam kondisi sehat. Aku selalu mengingatkan Indun untuk tetap fokus pada sekolahnya, dan jangan terlalu memikirkan anaknya. Yang paling tidak bisa dicegah adalah, Indun semakin lama semakin kecanduan lobang pantatku. Lama-lama aku juga merasakan hal yang sama. Seolah-olah lobang pantatku menjadi milik eksklusif Indun, sementara lobang-lobangku yang lain dibagi antara Indun dan suamiku. Sampai sekarang, suamiku tidak pernah tahu kalau pantatku sudah dijebol oleh Indun. Lama-lama aku kawatir juga dengan cerita tentang hubungan kelamin lewat pantat dapat menimbulkan berbagai penyakit, termasuk AIDS. Aku akhirnya menyediakan kondom untuk Indun kalau dia minta lobang pantatku. Indun sih oke-oke saja. Dia juga kawatir, walaupun dia sangat senang ketika masuk ke lubang pantatku.
    Untung aku dan suamiku juga kadang-kadang memakai kondom, sehingga aku tidak canggung lagi membeli kondom di apotik. Bahkan aku sering mendapat kondom gratis dari kelurahan. Mungkin karena masih masa pertumbuhan, dan sering kupakai, aku melihat lama kelamaan penis Indun juga mengalami pembesaran. Penis yang semakin berpengalaman itu tidak lagi seperti penis imut pada waktu pertama kali masuk ke vaginaku, tapi sudah menjelma menjadi penis dewasa dan berurat ketika tegang. Aku sadar, kalau aku adalah salah satu sebab dari pertumbuhan instant dari penis Indun. Kekuatan penis Indun juga semakin luar biasa. Dia tidak lagi gampang keluar, bahkan kalau dipikir-pikir, dia mungkin lebih kuat dari suamiku. Karena perutku semakin membesar aku jadi sering pakai celana legging yang lentur dan baju kaos ketat yang berbahan sangat lentur. Kalau di rumah aku bahkan hanya pakai kaos panjang tanpa bawahan. Orang pasti mengira aku selalu pakai cd, padahal sering aku malas memakainya. Entah karena gawan ibu hamil atau karena nafsu birahiku yang semakin gila.

    Waktu ibu Indun mau naik haji, aku ikut sibuk dengan ibu-ibu kampung untuk mempersiapkan pengajian haji. Biasalah, kalau mau naik haji pasti hebohnya minta ampun. Aku termasuk dekat dengan ibu Indun. Namanya bu Masuroh, yang biasa dipanggil Bu Ro. Karena keluarga Indun termasuk keluarga yang terpandang di desa kami, maka acara pengajian itu menjadi acara yang besar-besaran. Banyak ibu-ibu yang ikut sibuk di rumah Bu Ro. Kalau aku ke sana aku lebih sering karena ingin ketemu Indun.

    Acara pengajian dan keberadaan Mas Prasojo di rumah membuat kesempatanku bertemu dengan Indun menjadi sangat terbatas. Sudah lama Indun tidak merasakan lobang pantatku. Aku sendiri bingung bagaimana mencari kesempatan untuk ketemu Indun. Walaupun aku sering pergi ke rumahnya dan kadang-kadang juga diantar Indun untuk berbelanja sesuatu untuk keperluan pengajian, tapi tetap saja kami tidak punya kesempatan untuk bercinta. Akhirnya pada saat pengajian besar itu aku mendapatkan ide. Sorenya, segera kutelepon Indun menggunakan telepon rumah, karena aku sangat hati-hati memakai hp, apalagi untuk urusan Indun.
    “Assalamu’alaikum, Bu. Ini Bu Lani. Gimana Bu persiapan nanti malam, sudah beres semua?”
    “Oh, Bu Lani. Sudah Bu. Nanti datangnya agak sorean ya bu. Kalau gak ada Ibu, kita bingung nih” jawab Bu Ro.
    “Iya, beres Bu. Saya sama Bu Anjar sudah kangenan setelah magrib langsung kesitu, kok Bu. Indun ada Bu Ro?”
    “Ada Bu, sebentar ya Bu”
    Setelah Indun yang memegang telepon, aku segera bilang:
    “Ndun nanti malam kamu pake celana yang bisa dibuka depannya ya” kataku pelan
    “Iya Bu” jawab Indun agak bingung.
    “Terus kamu pakai kondom kamu…”
    Malam itu pengajian dilangsungkan dengan besar-besaran. Halaman RW kami yang luas hampir tidak bisa menampung jama’ah yang datang dari seluruh penjuru kota. Bu Ro memang tokoh yang disegani masyarakat. Aku datang bersama ibu-ibu RT dengan memakai baju atasan longgar yang menutup sampai bawah pinggang. Bawahannya aku memakai legging ketat, karena memang lagi biasa dipakai ibu-ibu pada saat ini. Apalagi aku lagi hamil, pasti orang-orang pada maklum akan kondisiku.

    Yang tidak biasa adalah bahwa aku tidak memakai apapun di balik celana leggingku. Sengaja aku tinggalkan cdku di rumah, karena aku punya sebuah ide untuk Indun. Setelah semua urusan kepanitiaan beres, aku segera bergabung dengan ibu-ibu jama’ah pengajian. Tapi kemudian aku dan beberapa ibu yang lain pindah ke halaman, karena lebih bebas dan bisa berdiri. Hanya saja halaman itu sudah sangat penuh dan berdesak-desakan. Justru aku memilih tempat yang paling ramai oleh pengunjung. Di kejauhan aku melihat Indun dan memberinya kode untuk mengikutiku. Indun beranjak menuju ke arahku, sementara aku mengajak Bu Anjar untuk ke sebuah lokasi di bawah pohon di lapangan RW. Lokasi itu agak gelap karena bayangan lampu tertutup rindangnya pohon. Walaupun demikian, banyak anggota jama’ah di situ yang berdiri berdesak-desakan.

    “Kita sini aja Bu, kalau Ibu mau. Tapi kalau ibu keberatan, silakan Ibu pindah ke sana” kataku pada Bu Anjar.
    “Gak papa Bu, di sini lebih bebas. Bisa bolos kalau udah kemaleman, hihihi..” kata Bu Anjar.
    “Iya , ya. Biasanya pengajian ginian bisa sampai jam 12 lho”
    Kami lalu bercakap-cakap dengan seru sambil mendengarkan pengajian. Ternyata di sebelah Bu Anjar adan Bu Kesti yang juara negrumpi. Kami segera terlibat pembicaraan serius sambil sekali-kali mendengarkan ceramah kalau pas ada cerita-cerita lucu. Kami berdiri agak di barisan tengah, Bu Anjar dan Bu Kesti mendapat tempat duduk di sebelahku.
    “Bu, monggo kalau mau duduk” tawarnya padaku.
    “Wah gak usah Bu. Saya lebih suka berdiri gini aja” jawabku. Padahal aku sedang menunggu Indun yang sedang berusaha menyibak kerumunan menuju ke arah kami.

    Akhirnya Indun tiba di belakangku. Dua ibu-ibu sebelahku tidak memperhatikan kehadiran Indun, tapi aku melirik anak muda itu dan menyuruhnya berdiri tepat di belakangku. Aku bergeser berdiri sedikit di belakang bangku Bu Anjar dan Bu Kesti. Sementara Indun dengan segera berdiri tepat di belakangku. Dengan diam-diam aku menempelkan pantatku ke badan Indun. Indun tersenyum dan memajukan badannya. Pantatku yang semlohai segera menempel pada penis Indun yang sudah tegang di balik celananya.
    Aku berbisik pada Indun, “buka, Ndun. Udah pakai kondom?”

    Indun mengangguk dan membuka risliting celananya. Segera tersembul batangnya yang sudah mengeras. Segera kusibakkan baju panjangku ke atas dan nampaklah leggingku sudah kuberi lobang di bagian belahan pantatku. Indun nampak terkejut, dan sekaligus mengerti maksudku. Dengan pelan-pelan diarahkannya batang kerasnya ke lobang pantatku. Dan, slepppp. Masuklah batang itu ke lobang favoritnya. Tangan Indun masuk ke dalam bajuku sambil mengelus-elus perutku. Batangnya berada di dalam lobangku sambil sesekali dimaju mundurin. Kami bercinta di tengah keramaian dengan tanpa ada yang menyadarinya. Walaupun begitu aku tetap bercakap-cakap dengan dua ibu-ibu tetanggaku itu. Sementara di kanan kiri kami orang-orang sibuk mendengarkan ceramah dengan berdesak-desakan.

    Sekitar satu jam Indun memelukku dalam gelap dari belakang. Tiba-tiba vaginaku berkedut-kedut, pengen ikut disodok. Kalau dari belakang berarti aku harus lebih nunduk lagi. Pelan-pelan kutarik keluar penis Indun dan kulepas kondomnya. Aku kembali mengarahkannya, kali ini ke lubang vaginaku. Indun mengerti. Lalu, bless.. dengan lancarnya penis itu masuk ke vaginaku dari belakang. Ohh, enak sekali. Aku mulai tidak konsentrasi terhadap ceramah maupun obrolan dua ibu-ibu itu. Karena hanya sesekali kami bergoyang, maka adegan persetubuhan itu berlangsung cukup lama. Kepalaku sudah mulai berkunang-kunang kenikmatan. Di tengkukku aku merasakan nafas Indun semakin ngos-ngosan. Beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme hebat, tanganku gemetar dan langsung memegang sandaran bangku di depanku. Indun juga kemudian memuncratkan maninya dalam vaginaku. Kami berdua hampir bersamaan mengalami orgasme itu. Setelah agak reda, aku mendorong Indun dan mengeluarkan penisnya. Cepat-cepat Indun memasukkan dalam celananya, dan kuturunkan baju bagian belakangku. Aku dan ibu-ibu itu memutuskan untuk pulang sebelum acara selesai. Untung saja aku dan Indun sudah selesai. Dengan mengedipkan mata, aku menyuruh Indun untuk meninggalkan lokasi. Akhirnya terpuaskan juga hasrat kami setelah hari-hari yang sibuk yang memisahkan kami.

  • Foto Bugil Valeria Gadis Panggilan Yang Menggoda

    Foto Bugil Valeria Gadis Panggilan Yang Menggoda


    2197 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Si Imut Sana Anzyu Yang Menggairahkan

    Foto Ngentot Si Imut Sana Anzyu Yang Menggairahkan


    1567 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Sex Hot Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda

    Cerita Sex Hot Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda


    1587 views

    Cerita Sex – Semenjak persetubuhan liarku dengan Indun di acara keberangkatan Ibunya, aktivitas seksual kami semakin intens dan menjadi. Dengan dalih mengantarkan makanan ke rumah Indun yang saat itu tinggal seorang diri di rumahnya, berkali-kali kami melakukannya. Seluruh penjuru rumahnya telah menjadi saksi biksu aksi terlarang kami, ruang tamu, dapur, kamar tidur orang tuanya dan bahkan kamar mandi. Hanya balkon dan halaman saja yang tidak menjadi medan pertempuran kami berdua. Ya, aku belum cukup gila dengan melakukannya di tempat terbuka.

    Kegilaan itu berujung pahit, aku seakan terobsesi dengan penis muda milik Indun, hal itu membuatku melupakan kewaspadaanku terhadap janin yang kukandung. Benar saja, dua bulan kemudian aku mengalami pendarahan hebat yang mengakibatkan keguguran.

    Suamiku, Prasojo tampak kecewa dengan keguguranku, namun ia menunjukkan kesabarannya dengan terus berada di sampingku selama masa pemulihannku. Ia benar-benar suami yang baik dan itu menimbulkan rasa bersalah di dalam benakku. Ya, aku telah mengkhianati suamiku, sebuah perselingkuhan dengan anak yang umurnya terpaut cukup jauh, bahkan belum bisa dikatakan dewasa. Kadang penyesalan dan rasa bersalah itu terasa begitu besar, hingga membuatku menangis sendiri. Suamiku benar-benar sosok yang bertanggung jawab, mungkin keguguranku adalah jawaban dari Tuhan, mungkin inilah caraNYA mengingatkan atas kelalaianku.

    Dan sekali lagi dalam hidupku, aku bersumpah setia kepada suamiku.

    Indun sendiri seolah mengerti dengan keadaan yang terjadi, ia sering datang mengunjungiku, suamiku telah menganggapnya seperti anak sendiri. Beberapa kali terlihat suamiku mengobrol bersama Indun, memberinya beberapa nasihat tanpa mengetahui bahwa Indun lah Ayah dari janin dalam kandunganku, sekaligus penyebab utama keguguranku.

    “Bu Lani…” lamunanku buyar kala Indun meraih tanganku lembut. Aku menoleh dan tersenyum ke arahnya.

    “Kita harus menghentikan ini, Ndun…,” ujarku lirih, tak ingin terdengar oleh suami dan anak-anakku yang mungkin ada di rumah. “Ini semua salah.”

    “Maafkan Indun, Bu…” Indun menundukkan pandangannya.

    “Bukan salahmu, Ibu yang lebih bersalah dalam hal ini, Ndun,” kubelai rambut Indun dengan lembut. “Lupakan apa yang sudah terjadi dan belajarlah dari pengalaman,” entah dari mana aku bisa mendapatkan kalimat bijak seperti itu, mungkin kalimat itu sejatinya untuk diriku sendiri.

    Indun mengangguk lemah, “Baik Bu,” ujarnya seraya tetap menunduk. Tidak lama kemudian aku melihat sosok suamiku memasuki ruangan.

    “Kamu nggak dicari Ibumu, Ndun? Sudah hampir maghrib lho,” Suamiku berkata pada Indun seraya tersenyum lembut.

    “Eh… iya Om, ini Indun mau pamit,” jawab Indun tanpa berani menatap mata suamiku.

    “Inget pesen Om tadi, belajar yang pinter, masa depanmu masih panjang,” suamiku memberi nasihat kepada Indun.

    “Siap, Om,” Indun beranjak berdiri dan menoleh ke arahku. “Bu, Indun pulang dulu, mari Om,” ujarnya sopan.

    “Hati-hati di jalan Ndun,” jawabku.

    Sejak hari itu Indun secara intens datang ke rumah untuk melihat keadaanku, kulihat ia sudah dapat berbaur dengan Rika dan Sangga, anak-anakku. Suamiku pun menyambutnya dengan baik. Seiring membaiknya keadaanku, suamiku meminta ijin padaku untuk kembali ke tempat dinasnya. Anak keduaku Sangga juga meminta ijin untuk kost di tempat yang tidak jauh dari sekolahnya sedang Rika memilih untuk menemaniku di rumah, kebetulan saat itu Rika sedang liburan.

    “Mi, hari ini sop ayam ya?” Rika menanyakan menu untuk makan siang yang hendak dipersiapkannya. Anak gadisku ini benar-benar telah tumbuh menjadi gadis yang mandiri, tidak hanya kepiawaiannya dalam mengurus rumah, namun kecantikan dan postur tubuhnya juga telah terbentuk indah. Rupanya ia mengikuti kebiasaanku yang rajin berolahraga untuk menjaga bentuk tubuh.

    “Biar mami bantu masak ya?” jawabku seraya berusaha bangkit dari tidurku.

    “Lhoo nggak usah,” Rika bergegas mendekat dan dengan lembut membaringkanku. “Dokter bilang, Mami harus istirahat total selama satu bulan penuh. Tidak boleh beraktivitas APAPUN,” Rika mengingatkan dengan gayanya yang sok tua, membuatku tertawa geli melihatnya.

    “Perasaan yang dilarang oleh dokter itu aktifitas berat deh, bukan apapun.”

    “Ambil amannya aja Mi, aktifitas APAPUN,” Rika menggoyang-goyangkan jari telunjuknya di hadapanku. “Lagipula, Rika dibantu sama Indun kok, dia cukup cekatan juga dalam masalah dapur.”

    “Oh, ya sudah kalo Rika sudah ada yang membantu,” ujarku sambil tersenyum. “Adikmu nggak pulang ke rumah? Ini kan hari minggu?”

    “Tadi telepon sih pulang Mi, Oh itu dia!” Rika berujar saat mendengar suara mesin sepeda motor memasuki pekarangan rumah. “Ya udah, Rika masak dulu ya Mi?”

    Aku tersenyum mengangguk, Rika lantas melangkah keluar dan menutup pintu kamar. Ia benar-benar telah menjadi gadis dewasa yang bisa diandalkan, pikirku.

    Jarum jam dinding kamarku menunjukkan pukul dua belas siang saat aku terbangun, rupanya aku sempat tertidur beberapa jam setelah meminum obat pemberian dokter. Obat yang diberikan padaku memang mengandung zat penenang, biasanya aku meminumnya di pagi hari dan terbangun saat sore menjelang. Namun sepertinya kondisi badanku sudah cukup kuat sehingga tidak perlu tertidur selama itu lagi.

    Kurasakan kering di tenggorokanku, rupanya itu yang membuatku terbangun, aku duduk dan meraih gelas yang terletak di atas meja kamarku, kosong… sepertinya Rika lupa mengisi gelas itu, dispenser air mineral di kamarku juga sudah habis.

    “Rika… Sangga…,” aku memanggil nama kedua anakku, namun hanya suara kering yang lemah keluar dari bibirku. Tenggorokanku terasa sangat kering hingga aku tak mampu bersuara lantang. Tidak ada pilihan lain, aku beranjak dari tempat tidurku dan melangkah pelan menuju dapur.

    Lantunan musik reggae kesukaan Sangga terdengar melantun dari ruang tengah rumahku, sepertinya di sanalah mereka berkumpul. Aku berjalan melewati ruang tengah namun aku tidak menemukan siapa-siapa di sana. Mungkin mereka masih sibuk memasak, tanpa banyak berpikir kulanjutkan langkahku menuju dapur.

    Tidak ada siapa-siapa di dapur. Aku mengambil gelas dan mengisinya dengan segelas air mineral. Air itu terasa sangat segar mengalir di tenggorokanku yang kering. Saat hendak kembali, aku melewati panci tertutup yang masih ada di atas kompor, kutengok isinya, sepanci sop ayam tersedia di dalamnya. Rupanya aktifitas masak mereka telah selesai. Sayup-sayup kudengar suara seseorang dari halaman belakang, akupun melongok ke jendela namun tak ada siapapun di sana. Benakku mulai berpikir tentang hal-hal mistis, membuatku jadi merasa ketakutan sendiri. Akupun melangkah kembali ke kamarku.

    Dak…dak…

    Suara benda keras beradu terdengar samar saat aku melewati kamar Rika yang tertutup. Kuhentikan langkahku dan memasang indera pendengaranku tajam-tajam, mencoba menangkap sumber suara diantara lantunan lagu reggae yang diputar cukup nyaring.

    Dak…dak… emhh…

    Suara benturan itu terdengar lagi, kali ini diikuti lenguhan seseorang, aku tidak bisa memastikan apakah itu lenguhan pria atau wanita. Yang jelas, suara itu berasal dari dalam kamar Rika. Aku menggengam gagang pintu kamar untuk membukanya.

    “Pelan… Dik… Ahh…”

    Sebuah suara yang kini jelas terdengar mengurungkan niatku membuka pintu. Kali ini jelas, itu suara Rika. Suaranya terdengar berbaur dengan nafas yang memburu, ya… ada nafas yang terdengar memburu, apa yang Rika lakukan di dalam sana?

    “Ohh Mbak… gini enak??”

    Kudengar suara pria dari dalam kamar. Aku mengenal suara itu, Sangga, anak keduaku. Apa yang tengah dilakukan kakak-beradik itu? Suara mereka seperti… apakah mereka tengah bersenggama?!. Kulayangkan pandanganku ke sekitar dan menemukan sebuah kursi plastik kecil, kuletakkan kursi itu di depan pintu dan beranjak naik ke atasnya, mencoba mengintip dari ventilasi di atas pintu. Aku tak mengerti apa yang kini sedang kulakukan, ini rumahku dan mengapa aku malah mengintip? Entah, toh tetap saja aku naik dan mengintip.

    Apa yang aku lihat dari ventilasi di atas pintu kamar itu sangat mengejutkanku. Rika, anak gadisku tampak menghadap ke arah dinding kamarnya, tubuhnya telanjang bulat tanpa sehelai benangpun. Punggungnya merunduk sedang kakinya masih berdiri terbuka, payudara kencangnya tampak terayun-ayun ke depan, mata indahnya terpejam, bibir mudanya setengah terbuka dan sesekali mengeluarkan erangan-erangan erotis, bercampur baur dengan nafasnya yang memburu. Ekspresi wajahnya… menggambarkan kenikmatan yang tengah menderanya.

    “Dik.. Ahh…,” Rika menengadahkan wajahnya, tubuh indahnya terdorong-dorong seiring kencangnya sodokan yang diterimanya dari belakang. Ah! Aku hampir saja melewatkan sosok pemuda yang kini asyik menyetubuhi putriku, badan pemuda itu tampak cukup berisi, ia sama telanjangnya dengan Rika, tangan kanan pemuda itu menarik pundak kanan Rika, membuat punggung anak gadisku sedikit menekuk ke atas sedang tangan kiri pemuda itu mencengkeram lekuk pinggul Rika. Rambut pemuda itu… Oh Tuhan! Dia anakku Sangga!. Rika tengah disetubuhi dari belakang oleh adik kandungnya sendiri!.

    Persetubuhan sedarah itu membuatku berdesir, harusnya aku menghentikan kegilaan yang terjadi di rumahku ini tapi entah mengapa aku seolah tertahan tak berdaya. Kurasakan gejolak dalam diriku, apakah aku menikmati apa yang kulihat? Oh… seluruh tubuhku terasa merinding geli melihat bagaimana batang kejantanan Sangga keluar masuk liang kewanitaan kakaknya dengan cepat dan pasti, ukuran penisnya cukup besar, tidak berbeda jauh dengan milik Prasojo suamiku, Ayah kandungnya.

    “Ahh… Mbak… enak banget…,” Sangga melenguh sembari menusuk-nusukkan penisnya ke dalam tubuh Rika. “Ahh… empot terus Mbak….,” ia memejamkan matanya sambil terus meningkatkan ayunan pinggulnya.

    “Iya… Shhh… Dik… Mbak mau…,” Rika mengepalkan tangannya dan memukul-mukul dinding. “Teruss Dik… Mbak.. mau… OOuuhhh!”

    Tubuh Rika terdorong oleh hentakan keras adiknya hingga menempel rapat ke dinding, dapat kulihat anak gadisku itu mengejan beberapa saat matanya terpejam, ia menggigit bibir bawahnya saat tubuhnya terus saja mengejan dihimpit oleh dinding dan tubuh telanjang adik kandungnya. Ya, aku tahu apa yang Rika alami, wajahnya terlihat memerah, ia tengah orgasme.

    “Keluar Mbak?” tanya sanggah tanpa melepaskan penisnya. Rika hanya mengangguk lemah dengan nafas tersengal-sengal. Sangga lantas menarik penisnya lepas dan membalik tubuh Rika. Aku dapat melihat bulir-bulir keringat di sekujur tubuh mulus dan kencang Rika. Membuat tubuh molek anak gadisku itu tampak berkilau dan menggairahkan.

    “Ahh..,” lenguhan kembali terdengar dari bibir muda Rika kala penis Sangga kembali memasuki tubuhnya, kali ini mereka melakukannya dengan posisi berhadap-hadapan. Sangga melumat bibir Rika dengan ganas, merapatkan tubuhnya hingga buah dada Rika menempel di dada telanjangnya. Kulihat Sangga kembali menggerakkan pinggulnya, kembali menyetubuhi kakak kandungnya yang kini terhimpit antara dinding dan tubuh adik kandungnya.

    Kupikir posisi itu cukup sulit untuk melakukan persetubuhan dengan tempo kencang, namun sekali lagi perkiraanku salah. Sangga dengan piawai memompa tubuh Rika kencang-kencang, membuat Rika terlonjak-lonjak akibat sodokan penisnya.

    “Ah… aku keluar mbak…,” ujar Sangga di sela-sela pompaan penisnya.

    Disini seharusnya aku menghentikan mereka! Namun sekali lagi aku hanya terdiam, lutut dan lidahku seolah kelu dan tak mau menerima perintah dari akal sehatku. Aku hanya berharap Sangga tidak mengeluarkan benihnya di dalam tubuh Rika, aku berharap Rika masih punya cukup akal sehat untuk tidak membiarkan adik kandungnya menghamilinya.

    Harapanku sirna saat kulihat Sangga melesakkan dalam-dalam penisnya dan menggeram, tubuhnya mengejan beberapa saat, pertanda ia mencapai ejakulasinya. Oh tidak! Apa yang akan terjadi dengan keluarga ini jika Rika mengandung anak dari adik kandungnya sendiri. Oh Tuhan! Aku merutuk dan meratap dalam hati.

    Kulihat mereka terdiam untuk sejenak, sebelum Sangga mencabut penisnya. Untunglah! Aku bersyukur dalam hati saat melihat Sangga melepaskan sesuatu dari penisnya, rupanya ia menggunakan kondom. Untunglah masih ada akal sehat dalam diri anak-anakku.

    Tubuh telanjang Rika merosot lemas hingga ia berjongkok di atas lantai, kulihat ia masih mengatur nafasnya. Tubuhku masih saja terasa merinding dan kewanitaanku kini terasa lembab. Apa yang salah dengan diriku? Mengapa tubuhku menandakan bahwa aku menikmati mmengintip persetubuhan sedarah yang dilakukan kedua anak kandungku. Ini salah! Ini benar-benar salah!.

    “Ayo mbak.”

    Suara seorang pria membuyarkan lamunanku, bukan… itu bukan suara Sangga, aku mengenal suara itu… itu suara Indun! Dan benar saja, kulihat Indun sedang membantu Rika berdiri dan membaringkan tubuh telanjang anak gadisku ke atas kasur. Kulihat Indun yang juga telah telanjang menarik kedua kaki Rika hingga terjuntai di tepi ranjang, kulihat Indun menggesek-gesekkan penisnya yang telah ereksi ke sepanjang bibir kewanitaan anak gadisku.

    Dan sekali lagi Rika melenguh saat penis Indun, bocah SMP kelas tiga itu memasuki tubuh sintalnya. Rika hanya terbaring pasrah saat Indun menggoyang, meremas dan menghisap buah dadanya, Sesekali Rika tampak ikut bergoyang. Berarti sedari tadi Sangga dan Rika melakukan persetubuhan di hadapan Indun dan kini Indunlah yang menikmati tubuh anak gadisku.

    Seketika itu pening menyerang kepalaku, terlebih lagi saat aku melihat Sangga naik ke atas ranjang, masih dalam keadaan tanpa busana dan penis yang belum tegang. Kulihat Sangga, putraku mengarahkan penisnya ke bibir Rika, kakak kandungnya.

    Aku bergegas turun dan berjalan tertatih menuju kamarku, berbaring dan bersembunyi di balik selimutku. Kepalaku terasa pening, tubuhku gemetar, lututku terasa lemas dan kewanitaanku telah basah. Kupejamkan mataku dan berusaha mengusir bayangan terakhir dari apa yang kulihat, bayangan tubuh indah anak gadisku, Rika yang tengah mengulum penis Sangga, adik kandungnya, saat vaginanya disodok oleh penis Indun. Ah! Seharusnya aku tidak mengawali semua ini…. Seharusnya persetubuhanku dengan Indun tak pernah terjadi.

    Sore itu aku baru saja selesai menurunkan pakaian dari jemuran di belakang rumah, sudah enam bulan berlalu sejak aku melihat hal terlarang yang seharusnya bisa aku hentikan. Kadang aku masih merasa miris mengingat apa yang kulihat, namun aku tetap berusaha tampil tegar, seolah aku tidak pernah melihat kejadian itu. Rika kini telah kembali ke kesibukan kuliahnya, begitu pula dengan Sangga yang tak lagi tinggal di rumah. Indun? Bocah tetanggaku itu sudah jarang sekali terlihat, sepertinya ia menyadari kursi yang aku tinggalkan begitu saja di depan pintu kamar Rika.

    Kudengar suara mesin sepeda motor memasuki pekarangan rumah. Kulihat Rika datang, mengenakan kemeja berwarna coklat khaki dan celana jeans ketat, dengan rambut panjang hitam yang tergerai indah membuatnnya tampak sangat anggun.

    “Lho, tumben nih pulang? Kan belum hari minggu?” sapaku saat ia mencium tanganku. “Mbak mau dimasakin apa buat makan malam?” tawarku
    padanya.

    “Mi…,” Rika memanggilku lirih, pandangan wajahnya merunduk, seolah telah melakukan sebuah kesalahan. Seketika itu firasat buruk menyergapku. “Aku hamil…,” ucapnya lemah.

    Aku tidak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Kabar yang dibawa anak gadisku bagai petir yang menyambar di siang bolong.

    “Siapa Ayahnya? Pacarmu?” tanyaku menyelidik.

    “Bukan,” Rika menggeleng lemah. “Ayahnya… Indun.”

    Dan seketika itu aku kehilangan kesadaranku.

  • Video Bokep Ngentot Tante Maki Kyouko Yang Kangen Belain Laki-laki

    Video Bokep Ngentot Tante Maki Kyouko Yang Kangen Belain Laki-laki


    1660 views

  • Cerita Seks Maaf Bro! Akhirnya Kusetubuhi Istrimu

    Cerita Seks Maaf Bro! Akhirnya Kusetubuhi Istrimu


    1788 views

    Cerita Sex – Salam guys nama gua Dino. Sekarang umur gua 30. Tinggi badan gua 175cm dengan BB 70. Jadi klo kata pacar gua badan gua itu gempal2 gimanaa gitu. Gua udah bekerja selama 7 tahun di sebuah perusahaan swasta terkenal di jakarta dan kehidupan gua sebenernya yaaaa bisa dibilang mapan lah dengan hasil kerja keras gua sendiri.

     

    Btw gua masih singgle (belum married) tapi tunangan gua ada dan kuliah S2 di jogja, jadi gua masih bisa berkreasi di jakarta wkwkwk. Selama ini di jakarta gua tinggal di kosan yang ga terlalu jauh dari kantor gua, Sekitar 30 menitan sampai lah kalo traffic lagi langgeng.

    Di kantor gua punya sahabat dekat. Namanya Andi, dia udah married dan juga udah punya 2 anak. Kebetulan dia asli jakarta dan dia punya rumah lumayan deket dari kantor. Andi tinggal sekeluarga plus baby sitternya 1 orang. Gua udah berteman dengan Andi sejak gua pertama kali masuk kerja, karena kebetulan kita sama2 masih baru waktu itu dan kita emang saling bantu klo urusannya kerjaan. Saking dekatnya kadang2 klo pacar gua ke jakarta ya nginepnya dirumah dia. Bahkan kita udah sering liburan bareng.

    Jadi otomatis pacar gua kenal deket ama bininya dia. Oke ini fun fact bro, jangan pernah ngenalin pacar (apalagi bini) lu sama bini temen kerja lu, lu bakal nyesel bro sumpah, karna semue yg lu kerjain dikantor mereka bakal tau dan itu sungguh annoying, trust me on this bro. Para wanita itu klo udah ketemu bisa fusion kayak dragon ball buat ngajatuhin lu. Pokoknya jangan. Ingat ya JANGAN!

    Oke, back to the story. Bininya si Andi ini asli Solo dan namanya Ayu, umurnya setaun lebih tua dari gua (TO nya kita ini guys). Ya lu tau lah orang solo klo udah ngomong. Selain lembut, pelan, Medok pula. Meskipun ga semua Solo-ers begitu but in this case dia emang tepat seperti yang lu bayangin tentang wanita solo.

    Gua juga ga ngerti tapi memang ada sesuatu yang buat gua tertarik dengan doi sejak gua pertama kali dikenalin ama si Andi. Ya klo dibandingin ama tunangan gua ya cantikan tunangan gua lah (buat jaga2 bro, kali aja dia baca threat ini, jadi klo dia baca setidaknya dia tau klo menurut gua dia memang paling cantik wkwkwkw).

    Tingginya SNI lah 160. Kulitnya ga putih2 amat. Bodynya juga standar emak2 anak 2. Langsing dengan lengkungan gitar spanyol. Toketnya juga ga gede2 amat kok kira2 segenggam tangan gua muat lah. Tapi gua ga ngerti kenapa menurut gua dia itu sexy. She’s sexy with her own way bro. Mungkin karna dirumahnya dia buka kayak salon kencantikan gitu buat facial2. Jadi perawatan kulitnya kelas atas lah.

    Dengan rambut panjang sedikit bergelombang dan dicat warna hijau kuning dan merah kayak anak muda jaman now. Ditambah lagi dia pake kacamat bulet ala harry potter ngebuat dia itu always up to date about style. Dan dia itu very very well dressed, selalu bisa nempatin diri dalam berpakaian. Apalagi klo dirumah sama lakinya udah pasti dia berpakaian sexy dengan hotpants dan baju kaos tipis agak longgar sampe kadang2 keliatan bra nya yg bisa ngebuat lu ngebayangin apa yang ada dibalik pakaian itu. Bisa dikatakan gua bener2 obsessed dengan dia.

    Gua tau itu salah karna dia bini temen gua, tapi bodo amat namanya juga cerita bokep wkwkwkw (btw maaf bro, I Finally fucked your wife).

    Fantasi gua juga ga sampai disitu aja, kadang2 saking obsessed nya gua am doi, gua suka liat fotonya di ig trus coli deh (maklum, kan gua singgle, ya terserah gua lah mau ngapain wkwkwk) tapi itu dulu sebelum gua berhasil ngehajar doi. Setelah gua dapetin yaudah deh lupa (dasar lelaki dimana2 sama aja, makanya gua ga mau nikah am laki2 karna laki2 itu kalo ga brengsek ya homo). Oke2 enough dengan joke2 ga jelas.

    Now its the fun part.

    Kejadian ini terjadi sekitar 2 tahun lalu. Waktu itu hari selasa sekitar jam 6 pagi gua udah ready berangkat kerja. Dengan kemeja panjang dan blazer dark blue andalan gue, langsung aja gua panasin mobil andalan gue, trus udah mobil panas gua capcus dengan mobil andalan gue (sorry kebawa ajudan pribadi). Pagi itu memang biasa2 aja sih, taudeh jakarta klo pagi bawaanya emosi aja klo lagi dijalan.

    Kira2 setengah perjalanan menuju kantor, perut gua tiba2 mules. Mungkin lu juga pasti pernah ngalamin hal yang sama. Pas jalan lagi macet2nya pas juga lu kebelet boker, lu bayangin sendiri deh nikmstnya nahan boker. Kebetulan posisi gua waktu itu deket sama rumahnya si Andi, langsung aja gua telfon dia.

    “Bro! lu dimana? Udah berangkat belum? Klo belum sekalian bareng gua aja deh soalnya gua juga mau numpang boker ni udah kebelet banget.
    “Enak aje lu ngomong, Lu kata rumah gua toilet umum?
    “Yaelah bro numpang doang kok, lagian kan jadinya kita bisa barengan berangkatnya.
    “Kan gua udah bilang ama lu kemarin klo gua mesti survey ke padang, lu gmana sih.
    “Oh iya gua lupa, kapan lu berangkat?
    “Kemaren no’ makanya gua pulang duluan kemaren.
    “Ahh ga penting ah, yang penting gua mau boker ini gimana bro!
    “Lha lu langsung kerumah gua aja bego, ga usah pake telfon2 segala, kayak rumah orang lain aja lu
    “Kan gua ga tau klo lu lagi keluar kota, niatnya kan mau barengan kerja. Ah udah deh lu telfonin bini lu deh bilang gua mau singgah.
    “Iye ah bentar.

    Tanpa basa basi, langsung aja gua geber mobil sambil nyelip2 dipadatnya traffic jakarta. Ga lama kemudian sampe lah gua dirumahnya si Andi. Begitu sampe langsung gua gedor aja rumahnya, tapi baru gedor sebentar pintunya langsung kebuka. Ternyata gua udah ditungguun sama si Ayu.

    “Eh Bun, sory bun aku mau numpang ke toilet nih bun, udah kebelet banget hehehhe. (Gua emang manggil doi bunda, karena buat ngebiasain didepan anak2 mereka)
    “Iya om silahkan, tadi Andi juga udah nelfon kok, langsung aja om.

    Langsung aja gua nyelonong ke toiletnya tanpa mikir panjang lagi. Posisi toiletnya emang agak belakang, dan memang juga karna udah kebiasaan gua klo ke toilet mesti handukan, gua pinjam aja handuk salon.

    “Bun aku pinjem handuknya ya bun.
    “Iya om ambil aja dilemari

    Begitu masuk toiletnya gua buka perlahan celana gua, gua duduk di klosetnya, sambil merem melek gua keluarin aj (wkwkwk jadi cerita boker ni jadinya bukan cerita bokep, sory absurd). Tapi serius, sambil boker gua mikir dan menghayal (ngaku aja lu juga suka begini kan? Wkwkw).

    Sambil mereview yang sudah terjadi (maksudnya sambil boker, trus mikir).

    Sekarang si Andi lagi keluar kota, berarti Ayu sendirian dong dirumah. Eh nggak juga ding, kan masih ada anaknya sama baby sitternya. Trus juga tadi ga sempet merhatiin si doi.

    Tapi kayaknya doi pake celana pendek baju kaos deh. (Kalo bener kesempatan ni). Eh jangan deh bininya temen, ah bodo amat ah namanya juga cerita bokep wkwwk.

    Skip skip skip selesai lah pertapaan nya. Langsung keluar toilet sambil handukan. Maksudnya mau pake celananya numpang di ruang facial karena klo pakenya di toilet takut basah. Lagian tadi sebelum ke toilet kan buka celananya disitu, jadi celana panjang sama kancutnya gua taruh di atas kasur buat facial.

    Sambil keluar, langsung aja gua masuk ke kamar facial, pas buka pintu gua agak terkejut karena ternyata si doi lagi diruangan itu dengan posisi berdiri tapi lagi nunduk kearah gua. Sungguh pemandangan yang luar biasa, mengingat gua udah beberapa kali coli sambil ngebayangin momen ini.

    Dan setelah gua perhatiin ternyata benar klo si doi pake hotpants dan baju kendor andalannya, karena posisinya menunduk jadi keliatan disela-sela bajunya gundukan indah yang ditutupi bra warna ungu dan pahanya itu lho bikin gemes. Saat sedang asik2nya doi ngeberesin meja receptionisnya nyeplos aja gua negur doi.

    “Eh ada bunda, sori bun kirain ga ada orang, aku mau ngambil celana bun td aku simpen dikasur.
    “Eh om udah slesai?

    Sambil doi menegakan posisinya, dalam sepersekian detik kejadian yg tidak diinginkan terjadi (jelas bohong, karena ini yang ditungu2). Pas dia berdiri, gua terus aja masuk ke kamar sambil ngedorong pintu biar kebuka lebar. Giliran gua masuk sambil mau ngejawab pertanyaan doi, handuknya nyangkut di handle pintu.

    Daaaan taraaaa…. Telanjanglah gua setengah kebawah. And that was the most awkward moment in my life ever. Gila aja lu tiba2 kebuka gitu didepan bini temen lu. Dan dalam sepersekian detik itu juga gua terdiam, gua liat si bunda juga merhatiin senjata gua sambil tertegun melongo.

    Karena gua panik langsung gua tutup aja pake tangan trus berusaha narik handuk yang nyangkut. Sambil berusaha nutupin senjata gua pake handuk, trus gua bilang ke doi,

    “Aduh maaf bun ga sengaja, aaah pake acara nyangkut segala lagi (sambil ngedumel sendiri)
    “Hahaaha aduh kok bisa gitu sih om? Jangan2 sengaja ni ya? (Tertawa smbil nutupin mulutnya pake tangan)
    “Sumpah aku ga sengaja bun, beneran nyangkut sendiri ini.
    “Yaudah om ga ap2, kan ga sengaja juga, lagian udah sama2 dewasa juga kan, udah biasa lah liat begituan hihihi…
    “Iya sih bun, tapi kan akunya ga enak, ntar dikira kenapa2 lagi.
    “Emangnya klo kenapa2 kenapa? (Wahh kode ni)
    “Yaaa klo kenapa2 yaaaa kenapa2 dong.
    “Hahaha absurd ah om Dino.
    “Oh iya bun, tadi celana disini mana bun? Tadi aku taruh diatas kasur sini lho.
    ” Ya ampuuun yang diatas kasur? Aku kira celana kerjanya Andi om, jadi tadi langsung aku masukin ke mesin cuci, tu lagi dicuci dibelakang.
    “Waduuuuuh kacau ini bun, jadi gmana dong bun? Masak handukan gini ke kantor bun hahahah lagian kan ada underwearnya bun, masak underwearnya Andi Bunda ga kenal?
    “Tadi ga ada kok om beneran. Makanya langsung aku ambil aja, karna emang si Andi kadang2 suka sembarangan naruh pakaian.
    “Iya sih bun salah aku juga, emang tadi underwearnya aku selipin ke dalam celana, maksudnya biar ga keliatan, eh malah jadi begini.
    “Haahhaha maaf deh om ga sengaja.
    “Iya deh bun ga apa2, udah terlanjur basah juga, mending mandi aja sekalian. (Maksudnya kode, tapi ntah doi ngeh ato ga gua ga ngerti)
    “Hihihi iya deh om, om tunggu aja dulu ya om, kan ada pengeringnya juga, 1 jaman kering kok om. Yaudah om duduk dulu deh disini, sekali2 telat ngantor kan ga apa2 om. Btw om mau minum apa? Kopi ato teh om? Ntar aku bikinin.
    “Susu aja deh.
    “Ihh om ngaco deh, ini serius om mau minum apa?
    “Kopi deh kopi hahahaha.
    “Kopi ya om, lagian mintanya susu, dirumah yang ada susunya anak2 om, si Andi kan ga minum susu.
    “Lho bukannya susu anak2 sama Andi sama ya bun?
    “Hahahahaa itu mah susunya diperas om.
    “Lha ya itu maksudnya bun hahahah
    “Ih om genit deh, ntar tak bilangin pacarnya lho ya. (Sambil nunjuk2 gemes)
    “Hahahhaa ampun bun, cukup disini aja.

    Dan doi pun cuss kedapur bikinin kopi.


    Sambil nungguin doi bikin kopi, gua pun mulai berpikiran jahat, whats my next move. Dan sebagai permulaan gua cari posisi duduk di kursi tunggu yang berhadap2an, jadi klo nnti doi duduk didepan gua, gua bisa godain dia dengan sedikit ngeliatin senjata gua.

    (Trus terang gua bangga ama senjata gua, krna ukuran cukup gede, klo lu pernah nonton tarzan x, nah kurang lebih kayak gitu deh senjata gua, kayak punya nya si rocco sifredi, keras kayak kayu jati wkwkwk). Dan sekitaran 5 menit, doi pun kembali dengan secangkir kopi. Dengan sedikit membungkuk doi taruh kopinya ke atas meja, kembali pemandangan indah itu gua nikmati, dan terus terang, dengan situasi kayak gitu gua jadi rada horny. Abis doi ngasi kopi, doi duduk tepat didepan gua.

    “Silahkan om diminum kopinya. Mumpung masih anget.
    “Iya makasih bunda. (Sambil ngambil kopi, gua buka sedikit kangkangan gua, dan ternyata senjata gua agak ngeras karna emang gua udah mulai horny, sambil neguk gua curi pandang ke doi dan ternyata doi termakan umpan, doi melototin senjata gua, hahahah).
    “Oh iya bun kok hari ini bunda keliatan beda, bunda abis dandan ya? Emang mau kemana bun?
    “Eh mmm iya om, (dengan nada sedikit terkejut dan salting) tadinya mau ke mini market depan situ beli deterjen, soalnya mau habis, eh kebetulan om dateng, jadi ntar aja deh.
    “Tapi klo cuma kedepan situ kan ga mesti dandan cantik bun.
    “Lho emang aku cantik om? Hahaha makasiiiih (dengan nada genit). Lagian kan aku memang selalu cantik (doi masih keliatan salting karna ngelihat senjata gua).
    “Hahaha iya deh, bunda emang cantik kok. Btw anak2 kemana? Kok sepi bun dirumah?
    “Itu si dedek masih molor diatas, dia mah bangunnya jam 11 om. Biasaa anak jaman now.
    “Buseet siang bener bun? Si kakak mana sama si mbok? Kok ga keliatan juga?
    “Kakak lagi sekolah om dianterin ama si mbok, ada kegiatan apa gitu harus ditemenin sama ortu, makanya aku minta tolong si mbok aja. (Dhuuuuuaaaarrr jantung gua langsung berdetak kencang cookk, pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya ini timing yang benar2 pas. Tinggal strategi aja ni dimatengin, soalnya sikon udah mendukung banget. Dan tanpa gua sadari karna sikon udah ngedukung ternyata gua juga jadi horny banget, alhasil senjata gua negang maksimal, nongol deh tu batang nyembul di balik handuk. Dan ternyata si doi sadar)
    “Idiih om, itu kenapa om, kok tiba2 nyembul gitu? (Sambil ngeliatin handuk)
    “Hahahha ga tau ni bun, tiba2 aja begini aku juga ga ngerti.
    “Ahhhh om bo’ong ni, pasti pikirannya ngeres kemana2kan?
    “Hahahaha yaaa gimana bun, mau dibohongin juga ga bisa udah kayak gini. Emang rada horny sih bun, abis bunda sih pake acara nyuci celana segala, tambah sikonnya begini lagi cuma berduaan, jadi kemana2 deeh pikirannya.
    “Idih si om hornyan, baru begitu juga udah horny, ga diapa2in juga kok, apalagi diapa2in. Pantesan pacarnya kewalahan hahahahah (WTF! Pacsr gua cerita kehidupan sex gua? Harusnya gua langsung marah ni sama dia, but for this particular time, im with her, makasih sayang, thank you wkwkkwkwk)
    “Yaaaa ketahuan deh, jadi gimana dong bun? (Dengan keyakinan yang teguh, ntah apapun yang terjadi terjadilah, sikon juga udah mendukung banget, langsung aja gua angkat handuk gua, sambil nunjukin kontol gua, gua bilang aja). Ni jadi tegang gini gara2 bunda ini, bunda mesti tanggung jawab.

    Lagi2 doi tertegun, melongo liat kontol gua yang udah keras maksimal kayak batang kayu jati. Ntah apa yang ada dipikiran doi waktu itu, ntah shock, ato terkesima (ciaelah) ato justru marah, gua juga bingung, pokoknya gua berjudi aja dengan sikon yang ada.

    Dan ternyata tak disangka tak diduga doi langsung berdiri dan narik tangan gua buat ikut berdiri, langsung aja doi narik kepala gua dan cuppsssss gua dicium sambil berdiri. Tanpa perlu dipandu lagi, gua juga langsung merespon. Ntah setan apa yang ngerasukin kita berdua waktu itu, yang jelas gua menang ahahahha. Ciuman ala french kiss itupun berlanjut.

    Dengan cekatan doi langsung ngegenggam kontol gua dengan tangan kanannya. Sambil berciuman mesra doi remas2 dan ngocokin kontol gua sambil sesekali bijinya gua di belai lembut. Mmmmmssss nikmat banget deh pokoknya. Gua juga ga mau kalah, tangan gua juga mula remas2 pantat sekelnya doi, sesekali tangan gua masuk menyeruak ke toketnya doi dan gua angkat branya ke atas supaya tangan gua bebas remesin toketnya yang kenyal. Dengan posisi itu perlahan gua didorong doi ke kasur.

    Semakin lama gua semakin ngerasa klo doi juga udah horny berat, kedengaran banget dari nafasnya yang memburu, toketnya juga mulai mengeras, tubuhnya juga mulai menggeliat, kocokannya ke kontol gua juga makin lama makin ganas. Setelah gua nempel ke kasur yang posisinya pas banget buat gua nyender, dia lepasin ciumannya dan genggamannya. Kedua tangannya diletakan ke dada gua, dengan wajah yang horny berat dia bilang.

    “Om Dino tenang aja ya om, Bunda tanggung jawab kok. (Sambil senyum nakal dan gigit bibir)
    Sumpah sexy banget. Darah gua rasanya udah numpuk dikepala kontol gua, udah mau meledak aja rasanya. Bener2 beruntung si Andi dapetin bini kayak gini. Dengan perlahan dia buka kancing baju gua satu persatu, sambil doi cium dada gua, semakin lama semakin turun ke kontol gua. Pas dia udah jongkok, gua cuma bisa pasrah. Seperti kerasukan setan, doi nyepongin kontol gua. Ugghhhh asli nikmat banget.

    “Om, bunda suka banget kontolnya om, ternyata kontolnya om lebih gede dari punya si Andi, (Guaaaa gitu lho ekwkwk)

    Dengan mulut yang penuh, keliatannya doi kesusahan masukin kontol gua ke mulutnya, tapi doi berusaha, sesekali dia kocokin kontol gua, sesekali juga doi angkat kontolnya supaya dengan mudah doi bisa jilatin bijinya. Ugghhhh nikmat banget, bener2 nikmat. Gua cuma bisa merem melek, nikmatin sepongan doi sambil megangin kepalanya doi supaya truss nyepongin gua.

    “Sluurrpp slurrp sluurpp msssshh om, enak banget kontolnya om, msssshh mmssshhh…

    Terus terang gua ga kuat, berasa udah diawang2, dan memang udah sampai puncaknya, gua bilang ke doi.

    “Ahhhsss bun, enak banget bun, aku ga tahan, ssshhh, aku keluarin dimulut bunda yaaa… Ssshhhh.
    “Trus aku dapet apa om kalo om keluarin sekarang? (Dengan wajah agak memelas dan kecewa)
    “Tenang aja bun, aku ga akan kecewain bunda kok, aku bakal puasin bunda hari ini.
    Tanpa pikir panjang lagi, gua pandu kepalanya doi untuk mempercepat sepongannya, dengan segala kenikmatan yang ada gua keluarin aja dimulutnya.
    “Aaaagghhrrrgg (crot crot croottt)

    Mulutnya doi penuh oleh pejunya gua. Dan tanpa dipandu doi telan semua peju yang keluar.

    Dengan segera, gua angkat doi, gua masukin tangan gua buat bukain branya, sengaja baju kaos longgarnya ga gua lepas, biar doi makin sexy. Sambil ciumin leher doi, gua gendong trus gua dudukin doi di kasur.

    “Sekarang giliran aku ya bun. Aku juga udah janji barusan.

    Doi hanya mengangguk. Dengan cekatan gua angkat baju doi hingga ke atas toketnya, langsung aja gua kenyot toketnya. Dengan perlahan gua remes toket sebelahnya dan sebelahnya lagi gua remes2 lembut, pentilnya gua pilin2…

    “Toket bunda enak banget bun.. mmsss slurp..
    “Omm truss ommm…

    Sambil gua jilatin toketnya, tangan gua berusaha bukain hotpantsnya, dan keliatan kalo doi juga udah ga sabar, doi ngebantu ngebuka dengan sedikit mengangkat pinggulnya supaya mudah dibuka, setelah susah payah ngelepasin hotpantsnya, akhirnya terlihat celana dalem doi yang berwarna sama dengan branya, dengan bentuk yang agak ketat dan sedikit berenda di tepinya, dengan jaring2 transparan menutupi memeknya, tanpa mengalihkan pemandangan sempurna itu, gua lanjutin ciumin toktenya, perlahan gua trun ke perutnya, mmmssssss, semakin lama semakin trun ke pusatnya, kelihatan banget wajah doi yang pasrah gua jilatin, tangan gua masih tetep remesin toketnya, tetapi lidah gua udah selangkah lagi menuju memeknya.

    Gua buka lebar kaki doi, dengan sedikit menggoda, gua cium memek doi, gua jilatin dulu perlahan dari lutut, jilatan gua turunin sedikit demi sedikit ke selangkangan, perlahan gua buka underwear doi kesamping, gua jilatin dulu selangkangannya, trus perlahan gua jilatin lagi bibir terluarnya, dan seketika gua lihat kewajahnya doi, gua ngeliat kalo wajah doi udah bener2 horny dan keliatan bener2 berharap gua jilatin itilnya, dengan sedikit senyuman nakal, tiba2 aja gua isep itilnya dengan ganas.

    “Sluuurrrpppsss mmmmssss

    Lidah gua masukin ke dalem lubang memeknya, sambil keluar masuk, sesekali gua isep juga itilnya, tangan gua juga tetao remesin taloketnya, tanpa disadari. Kepala gua udah dijepit kakinya doi, tubuhnya melengkung, matanya keatas dan hanya terlihat putihnya aja,

    “Ahhhhhsss ommm Dinoooo….. Aahhhh ooommmm truuusssss, jangan berhenti om (kepala gua diremes2, kakinya ngejepit kepala gua, semakin doi teriak gua semakin cepet isepinya)

    “Mmmsssss sluurrpp bun, memek kmu enak bun… Ssslluuurrpp
    “OMMM trusssss ahhhhh, aku keluar ooomm, ahhrrgg

    Dengan desahan yang begitu menggoda, cairan lendir kenikmatan doi mengalir deras, dan gua ga menyia2kan itu, gua isep sampe habis, dan tubuh doi pun menggelinjang hebat…

    “Om Dino pinter ya mainin lidahnya, tapi kontolnya gimana? (Dengan nada rada sinis)
    “Tenang Bun… (Sambil gua tarik tanganya ke kontol gua yang udah tegang lagi karna desahan doi)
    Dengan remasan yang kasar ke kontol gua, dengan garangya doi bilang,
    “MASUKIN SEKARANG! (Sambil ngebuka sendiri underwearnya)
    “Buseeet serem banget bun hahahha.

    Tanpa perlu dibantu lagi, langsung gua buka selangkangannya, gua arahin kepala kontol gua yang udah kembali maksimal. Dengan gerakan naik turun, gua mencari sisa sisa lendir yang masih ada supaya kontol gua lebih mudah masuk ke memek doi, keliatan banget klo doi udah ga tahan, tanpa aba2 langsung aja gua tusuk mendadak memek bunda, dengan wajah sedikit kesakitan dan mulut ternganga menahan teriakan kenikmatan, tangan gua yang menahan badan gua yang jadi sasaran, doi remes tangan gua sejadi2nya. Dan setelah beberapa detik gua biarin kontol gua yang udah berhasil masuk ke memeknya, akhirnya lepas teriakan itu,

    “Aaaaaarrggggghhh Om Dino nakaaal ah,, kok ga ngasi tau sih, Uhhhhsssss Penuh banget tau ga (dengan nada kesal dan rada ngambek) belum selesai doi ngedumel udah gua tarik dan gua tekan lagi.
    “Aaarrgghh Oom enaaaak ssssshhhh, ayo dong om ah jgan dianggurin, Geeeeenjooooot (kali ini dengan nada yang memelas dan manja)
    “Uhhhgg iya bun, tenag aja bun. (Dengan sigap gua genjot sejadi2nya)

    Doi teriak kenikmatan ngerasain kontol gua yang keras, tapi gua tahan teriakannya pake tangan gua.

    “Pelan2 bun, ntar dedek bangun, malah jadi ruwet nanti,…
    “Udah om cepetan agghhh,, uuhhh ssshh aaahhh…

    Doi udah ga ada pikiran lain, yang ada dikepalanya hanya kenikmatan akan kontol yang ngegenjot memeknya. Hampir 10 menit kita ngentot diposisi gua yg diatas, merasa bosan gua putusin buat ganti gaya. Tanpa mencabut kontol gua, gua puter badan doi jadi nungging, kakinya doi tepat berada dipinggir kasur, dengan ganasnya gua tarik badannya sedikit supaya posisinya benar2 pas ketika sambil berdiri gua genjot dengan doggy style.

    “Uhhh om pelan2 doong…
    “Diem ah bun…

    Seperti sapi yang ditusuk hidungnya, doi cuma diem dan nurut, dan dengan blingsatan gua genjot lagi dari belakang.

    “Uuhggghh aaahgh aaarggghhh Omm Ampuunn…. Enaaak banget om,,, trusssss aaaarrgghhh…..
    “Mmmmsss Bundaaaa…. Ahhhrrgghh sama bun memek bunda juga enaak….
    “Aaaagghhhhrrr Oooomm trusss om trusss…

    Sambil genjot doi, gua tampar pantat sexynya, sesekali gua remes toketnya dari belakang…. Beberapa kali gua merasa si doi menggelinjang hebat diposisi ini, tapi gua ga berpuas diri, gua genjot trus sampai peluh keringat membasahi kami berdua, akhirnya bunda tumbang juga kesamping..

    “Ampun oooomm ampun, aku ga kuat omm…. Mmmsssshh (dengan lemes dan hampir ga mampu berbicara)
    “Enak aja, kan bunda tadi yang minta dimasukin..
    “Sumpah om aku udah lemess… Udah ya omm cukuupp…
    “ENGGAK! (Tanpa memperdulikan doi, gua angkat aja badannya)

    Gua paksa doi duduk disamping, trus giliran gua yang naik ke kasur, gua baring dibawah, dan gua paksa doi naikin gua.

    “Anggap aja aku kuda ya bun, hahah….
    “Isssshhh nakal….

    Dengan pura2 kesal, akhirnya naik juga doi, dan tanpa disuruh doi pun mulai goyanganya, dan saat itu gua bener2 kebawa suasananya, goyanyannya sungguh sexy dengan rambut terurai kesamping, doi berusaha ngiket rambutnya supaya ga ngeganggu, smbil genjotin gua, sambil iketin rambut dengan peluh diseluruh tubuh, dengan toket yang bergelayutan naik dan trun, gua berusaha ngimbangin dari bawah, sungguh pemandangan yang luar biasa sexy,

    “Ugghhhh ahhh ahh ssshhh mmmsssss, kita selesaiin ya om… (Setelah selesai ngiket rambut tangan doi sekrang di dada gua dan doi ngegiggit bibir bawahnya)

    Doi mulai mempercepat laju genjotannya, tangan gua nahan body doi, sesekali doi menegakkan badan sambil ngeremes toketnya yang naik turun dengan indah, gua juga ngelakuin hal yang sama, sesekali gua remes toketnya. Setelah hampir 5 menit kelihatan doi mulai kewalahan

    “Oommmm ga tahaaan ommm, truussss enaaak ommm arrrghhhh trusss mmmmsss
    “Iya bun trusss bun ahhhrrgghh, mmmssss, arrrghhh lagi bun lagi, aku juga mau sampe….
    “Aaarggg ahhh ahhhh sshhhh iya ooomm aku juga mau sampai oomm,, kali ini barengan yaaaa omm,, arrrggggghhh…. (kita sama2 mempercepat genjotan masing2 dan tanpa peringatan)
    “Ooooommmm aaarrggghhhh aku keeeelluaaaaarrr arrrghhhh (dengan teriakan yang sejadi2nya, doi pun tumbang ke pelukan gua, memeknya sungguh menjepit kontol gua dengan keras kali ini, lendirnya terasa sungguh banyak mengalir di kontol gua, badannya menggelinjang hebat, gua yang ga menyia2kan kesempatan nikmat ini, gua lanjut genjot habis2an dari bawah smbil memeluk doi)
    “Ahhhrrggg Buuun, aku keluarin didalem yaaa… Uuurrrgghh…sssshh plok plok plok plok plok….
    “Iyaaa Oooomm ahh ahhh ahh arrghh “Aaaaaarrrggghhhh… (Croooottt crooott croooottt) kontol gua pun memuntahkan peju didalam lubang kenikmatan doi.

    Sungguh benar2 nikmat persetubuhan ini, semua dilema, rasa bersalah, nafsu bertolak belakang dengan akal sehat… Sambil memeluk dan kontol gua belum lepas dari memek doi.

    “Bun, ga apa2 ni dikeluarin didalem?
    “Iya nggak apa2 om, aku kan pake spiral
    “Syukur deh bun kalo ga ap2…
    “Iya Om Dino, Tapi…. (Tiba2 aja air matanya mulai menitih)
    “Eehh jgn nangis Bun, tenaang kita memang berbuat salah, tetapi kita juga ga bisa bohong kalo ini memang kemauan kita. Kita hanya ditempat dan waktu yang salah, aku rasa klo pasangan kita diposisi yang sama mungkin mereka juga melakukan hal yang sama, iya kan? (biasaaa… Lagu lama, sok nenangin).
    “Iya deh om, tapi inget, jangan sampe Andi tau ya.. (sambil ngelepasin pelukan dan nunjuk muka gua pake telunjuknya)
    “Iyaaa tenang aja Bunda cantik, aku bakal diem kok asal dikasi jatah bulanan. (PLAK, tanpa diberi aba2 gua ditampar, ga keras sih, tapi lumayan mengejutkan)
    “Issshhh Maunya….. Yaudah ah beres2.

    Akhirnya doi kembali mungutin pakaiannya yg berserakan trus kembalin nyelesaiin celana gua yang kecuci. Gua bersih2 trus duduk dikursi sambil minum kopi dingin dan merokok sambil senyum2 klo keinget apa yang barusan terjadi.

    – END-

  • Foto Bugil Gadis Jepang Yang Cantik & seksi

    Foto Bugil Gadis Jepang Yang Cantik & seksi


    1783 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Majikan Dengan Pembantu Yang Hot & Seksi

    Foto Ngentot Majikan Dengan Pembantu Yang Hot & Seksi


    1698 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Ngentot Teman, Ketika Nafsu Sudah Menutup Mataku

    Cerita Ngentot Teman, Ketika Nafsu Sudah Menutup Mataku


    1476 views

    Cerita Ngentot Teman – Aku adalah seorang pegawai sebuah perusahaan di Aceh. Aku sudah menikah sejak tahun 2014, dengan seorang wanita bernama Wulan. Adik iparku (adik kandung istriku) menikah dengan seorang wanita bernama Rini yang menjadi teman selingkuh ku untuk beberapa waktu.

     

    Sedikit curhat, pernikahanku kali ini di ujung tanduk. Yah kalau diliat dari biografi singkat yang kuceritakan di atas, bisa diambil kesimpulan apa dan siapa penyebabnya. Yak, selingkuh dan aku pelakunya. Untungnya, teman selingkuhku yang ketahuan kali ini bukan istri adik iparku, melainkan “teman” dari aplikasi media sosial “KitaNgobrol”. Ruginya, ya banyak banget. Salah satunya adik iparku sontak memusuhiku, sekaligus istrinya terpaksa ikut perintah suaminya. Rini  (Dalam suatu kesempatan, Rini bertemu dan langsung memohon agar hubungan kami jangan disebarluaskan. Aku pegang tangannya dan kupastikan bahwa aku bukan orang seperti itu. Sampai sekarang kami belum berkomunikasi lagi)

    Pertengkaran dengan istriku tidak bisa dielakkan. Aku hanya mampu menyembunyikan bahwa aku baru melakukannya sekali , dan memastikan itu hanya coba2 dan tidak akan pernah terulang lagi. Tapi yang namanya emosi kadang tidak bisa dikendalikan, istri mengamuk sejadinya dan membawa masalah ke ranah keluarga besar. Berabe.

    Akupun terpaksa pindah ke tempat kos karena istri muak liat wajahku. Dalam keadaaan terlunta2 mental dan tertekan seperti ini, aku pun berusaha mencari pelarian dengan menginap di kantor dan merepotkan pegawai lainnya dengan sesekali nginap di rumah mereka.

    Adalah rekan kerjaku sejak tahun 2016 kemarin, bernama Putri, seorang wanita kelahiran medan berdarah batak. Putri ini seorang alpha-woman-type, artinya keras kepala dan cenderung egois. Awal mula kehadirannya saja sudah langsung nyuruh2 orang lain jelasin peraturan/SOP ke dia, padahal jelas orang lain itu (aku) jauh lebih lama bekerja disini.

    Soal perawakan, Putri tidak didukung wajah yang menarik. 3-size-measurement? Minus malah di bagian depan. Parahnya, putri lebih senang untuk tidak memakai make-up bahkan dalam situasi formal sekalipun. Makanya di usia nya yang menginjak 30 tahun ini, aku paham kenapa pacarnya mutusin dia. Padahal kalau memakai make up, Putri dapat kelihatan lebih menarik.

    Kami sudah setim hampir 2 tahun lamanya. Baik profesional ataupun urusan personal sudah sering kami bahas. Makanya ketika dia tahu aku bertengkar dengan Wulan, dia langsung bertanya “Kau apain dia?” dengan gaya khas anak bataknya. Kalau sudah pake gaya begini, mendingan dijawab dengan serius atau langsung cabut, sebelum diajak debat yang ujungnya ngabisin energi.

    Akupun menerangkan secara garis besar apa masalahnya. Kata2 bodat pun keluar dari mulutnya ditujukan padaku. Aku hanya bisa tersenyum meringis, membayangkan bahwa rekan kerja ku pun bakal memusuhiku (aku mengerti kenapa, kan dia diputusin pacarnya . Jadi dimata dia, aku sama brengseknya dengan mantan co nya). Hari aku menceritakan kasusku, adalah hari dimana Putri sama sekali tidak memperdulikanku. Untungnya kerjaan kami sedang tidak banyak dan mampu kuhandle sendiri. Tapi aku bertekad baikan sama dia, karena urusan kantor memang tidak boleh bercampur dengan urusan pribadi. Sangat mempengaruhi output dan kinerja.

    Esoknya kubeli sebatang chunky bar dan sebungkus chitato besar. Berhubung meja kami sebelahan, gampang saja kutawarin dia makanan tersebut. Dengan pelototan dan jawaban ketus, dijawabnya tidak. Aku langsung ketawa2. Kuhimbau pada nya untuk tidak melarutkan masalahku ke profesionalisasi kami. Dia menatapku dan menjulurkan tangannya ke bungkus chitato. Yah, setidaknya rekan kerjaku tidak memusuhiku.

    Untuk meredakan bencinya, kubiarkan dia sepanjang pagi itu merepet dan memaki ku atas tindakan ku kepada Wulan. Tidak sekalipun kusanggah, tidak sekalipun kutepis. Suaranya sampai bergetar, air mata mulai memupuk di matanya. Aku hanya bisa bilang maaf berulang kali. Siangnya, suasana sudah mulai berubah karena dia mulai bertanya di mana aku tinggal.

    “sesekali di kantor” jawabku. “hah, tidur dimana kau?” tanya nya. “noh korsi2 itu kalo dijejer bisa buat tempat tidur. Yang penting punggungku nyandar aja”. Dia geleng2 kepala dan bilang aku gila. Padahal dia ga tau kalo tinggal di kantor dengan air bersih, listrik gratis, serta wifi dengan kuota gede itu menyenangkan <<< korupsi. Kami pun kembali fokus ke kerjaan masing2.

    Selepas istirahat, darah batak yang mengalir di tubuhnya kembali menghangat. Tapi tidak memanas, hanya interogasi kecil yang ingin dituntaskannya.

    Putri (P) : Kok bisa lah kau gituin dia rud?
    Aku (A) : bah, masih belum puas?
    P : bukan loh, ga abis pikir aku soalnya. Kalian (red:laki2) kek ga ada puas2nya. Ngebuang bunga demi sampah di jalan
    A : Ini mau digimanain lagi coba? Aku kan dah minta maaf juga. Penyesalan kan selalu datang telat, kalo di awal kan namanya pendaftaran.

    Berkat perkataan cuek ku, aku berhasil membuatnya tertawa. Mungkin, mungkin karena aku belum “menyentuh” wanita selama 3 minggu terakhir, tawa dan ekspresi Putri membuat nafsuku tidak stabil. Wanita rekan kerjaku selama ini yang kuliat biasa saja, bahkan cenderung tidak menarik perhatianku, membuat insting lelaki ku aktif. Tanpa sadar, aku memegang kedua tangannya yang bersila di paha nya. Kugenggam dan kutatap matanya sambil tersenyum.

    Putri kaget dan langsung menarik tangannya. Aku kembali mengeluarkan perkataan cuek “Lumayan megang tangan cewek” sebelum dia berkata apa2. Putri langsung merespon “segitu pengennya ya?”, yang langsung kujawab “udah hampir sebulan loh. Bosen pake tangan sendiri”. Putri langsung melotot tajam “Jadi kau kira aku tempat pelampiasan?” dengan nada meninggi. Akupun langsung berkilah “enggak loh put. Bukan pelampiasan, kau tempat aku mencurahkan rinduku” disertai senyum seringaiku, berharap ini tidak jadi pembantaian umum.

    Putri langsung menjawab “sama aja kampret” dan kembali menghadapi kerjaannya. Dalam artian lain, sebenarnya aku sudah di zona selamat karena berhasil mengalihkan pembicaraan kasus ku ke mesumku. Namun, sekarang otakku dipenuhi pikiran mesumku. Aku ingin bersetubuh. Tepatnya, aku ingin memasukkan alat kelaminku ke lubang kenikmatan Putri. Kupandangi tubuhnya terutama di bagian payudara. Sadar aku memperhatikan dirinya, Putri balas menatap tajam dan sedikit membentak “apa?”

    Pikiranku langsung cepat bereaksi. Putri adalah seorang alpha-type, dia ga akan segampang itu peduli, meskipun kepada rekan kerjanya sendiri. Pikiranku berlanjut, Putri sudah lama tidak pacaran. Ini berarti taruhan 50-50. Aku harus mencoba, batinku berkata.

    “Enggak. Aku cuma mau pijet2 badanmu aja” sergahku sambil mengarahkan kursi ku ke belakang nya dan sekaligus memegang bahu nya. Putri sedikit berteriak “apaan seh?” sambil menepis tanganku dari bahu nya. Langsung sigap kutangkap tangannya. Putri langsung melotot tajam sambil berkata “Rud, aku marah. Lepasin”.

    Taruhanku sepertinya salah. Tapi otakku masih dipenuhi pikiran mesum. Dengan sedikit tercekat, aku mengeluarkan kata2 “Put, tolong aku put” sembari tidak menghiraukan perintahnya untuk melepaskan tangannya. Putri menjawab tegas “ENGGAK. LEPASIN”. “Put, bantuin napa. Ga usah sampe “kesana” deh. Bantuin aku “keluar” aja. Janji (janji? lol)” kataku dengan penuh harap sambil tetap memegang tangannya.

    Putri terdiam sejenak. Disaat seperti ini, aku tidak membiarkannya berpikir. Aku langsung menyambung perkataanku “Iya ga sampe ngapa2in. Nanti aku bantuin juga kau deh” sambil menurunkan tangan kami berdua ke arah paha nya. Aku memanjangkan jari kelingkingku ke arah paha nya, sedikit membelai, berharap semoga rangsangan ini sampai. Putri tidak berkata apa2. Putri diam, seperti terpasrah. Aku celingak- celinguk liat keadaan, dan langsung menghambur ke depan memeluk putri seraya berkata “Makasih ya put”. Aroma rambutnya menelusuk hidung, bercampur dengan nafsu yang ingin segera kutuntaskan. Putri berbisik “jangan disini. dimana?”. Akupun berdiri, memberinya kode untuk mengikutiku ke ruang kesehatan.

    Ruang kesehatan kantor kami terletak di ujung lantai 2. Ruang ini sederhana, hanya ada tempat tidur rawat, meja dan kursi kerja dokter, kursi tunggu dan AC. Ruangan ini serba praktis, sering dipakai untuk tempat istirahat ataupun tempat kongkow. Dan seperti biasa, kunci ruangan ini selalu tertinggal di dalam. Mungkin memang ada pegawai atau pejabat lain yang memakai nya seperti yang akan kulakukan. Tapi itu bukan urusanku.

    baca juga koleksi cerita ngentot teman lainnya: Cerita Lendir – Kakak Sahabatku yang Seksi

    Putri pun masuk. Aku langsung mengunci pintu dan mendekap dia dari belakang. Tangan kananku langsung menggerayangi payudaranya, sedang tangan kiriku membelai area wanita nya dari luar celana hitamnya. Kali ini putri tidak bisa terdiam. Suara lirihan kecil mulai terdengar di telinga kiriku. Putri langsung membalikkan badan dan menyambar mulutku dengan mulutnya. Bibir kami beradu, aku berusaha memasukkan lidahku ke mulutnya. Sedikit kuremas payudaranya barulah lidahku bertemu dengan lidahnya. Tangan kiriku bergerilya masuk kedalam celananya. Gila ya put, pikirku dalam hati. Kuyakin kau juga menginginkan hal ini. Kau juga merindukan diginiin. Buktinya dengan basahnya celana dalammu.

    Jari tengahku menerobos masuk ke liang vaginanya. Ciuman Putri mulai tak teratur dan terlepas. Desahan tertahan keluar dari mulutnya, yang memancing ku untuk meneruskan foreplay ini lebih lanjut. Tangan kananku bergerak melolosi kancing kemejanya, hingga Bh hitamnya terpampang dan tanganku bebas merabanya. Lidahku sekarang bergerak di leher kiri Putri, tangan kananku memilin dan meremas apa yang dapat di raihnya dibalik Bh hitam tersebut. Tangan kiriku tetap dinamis mengorek isi dalam lubang itu. Pikiranku dipenuhi dengan nafsu. Aku yakin putri sudah lupa dengan janji ku (janji yang mana? hahaha)

    Kudorong pelan Putri ke arah meja kerja dokter. Putri mengerti dan duduk diatas meja tersebut. Kutanggalkan celana Putri, kulepaskan celana dalamnya sehingga liang kenikmatan yang sudah basah itu terpampang di hadapanku. Putri terkangkang pasrah di hadapanku, hanya kemeja yang terbuka separuh dan Bh hitamnya yang melekat di badannya saat ini. Kumajukan kepalaku untuk melekatkan mulutku ke vagina Putri. Sepertinya Putri juga mengharapkan ini, terbukti dengan dijambaknya rambutku ketika cairan vaginanya mulai kuisapi. Desisan desisan nafsu ini semakin membangkitkan gairahku.

    Aku menurunkan celanaku. Kuhisap kembali lidah Putri sambil melepaskan Bh hitamnya. Kupilin putingnya dan aku berbisik di telinganya “Enak sayang?”. Putri menggigit pundakku sebagai jawaban. Kuciumi lehernya, kupermainkan puting payudaranya, kutekan2 klitorisnya. Sepertinya Putri akan membantu ku keluar kali ini. Tangannya menggenggam k0ntolku, naek turun, dan mulai mengarahkannya ke vaginanya….tanpa kuminta. Aku harus membantu Putri juga. Kudorong perlahan batangku, sekujur badanku dipenuhi kenikmatan duniawi itu. Kudorong terus sampai melekat kelamin kami. Kutatap mata Putri, kami kembali berciuman, dan Putri kembali menggigit pundakku.

    Kami saling menyangga dan mengkait ketika aku mulai menggerakkan batangku maju-mundur. Setiap hentakan yang kulakukan dibalas dengan baik oleh goyangan Putri. Aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi apabila kami ketahuan. Putri pun sepertinya sama. Bunyi meja berderit, desahanku, desahan Putri aku rasa dapat menjelaskan keadaan kami pada orang yang mungkin sedang tepat ada di luar ruangan. Aku tidak peduli. Putri sekarang terlentang di atas meja, kaki kiri nya kuangkat ke pundakku yang barusan digigitnya. Kupacu kembali tempo tadi. Putri semakin belingsatan. Tangan kiriku menekan klitorisnya. Gerakan putri semakin tidak karuan. Aku tetap memaju-mundurkan batangku di dalam lubang yang semakin basah tersebut.

    Kenikmatan ini ekstasi bagi kami. Putri sepertinya kelelahan setelah batangku dipijat vaginanya beberapa kali. Kedua kakinya kuangkat, kucium betis nya seraya kembali menghentakkan batangku. Aku hampir keluar. Kupercepat irama gerakan pinggulku sebisa yang aku mampu. Makin cepat dan tak terkendali, Putri sudah seperti kehabisan napas, deritan meja makin keras, aku mulai teriak, teriak kenikmatan yang kulepaskan seketika cairanku mengisi dalam lubang vagina itu. Aku goyangkan terus, meresapi sisa2 kenikmatan yang masih ada.

    Putri bangkit duduk dan merangkul leher ku, mencium ku, dan berkata “Enak sayang”. Aku pun tersenyum dan menjawab “Makasi ya sayang. Benar2 nikmat abang rasa” (padahal kami seumuran. Aku memakai kata abang ke dia biar mesra soalnya. hahaha). Aku langsung mengambil tisu dan mengelap baik kelaminku dan kelamin Putri. Putri sedikit merasa geli ketika kusentuhkan tisu itu ke vaginanya. “Padahal tadi niatnya cuma pake tangan. Aku malah mau pake mulut. Ujung2 nya ngentot juga kita ya” Ujarnya sambil tersenyum cemberut. Aku tertawa dan berkata “Lain kali di tempat tidur yok put. Mau?” . Putri hanya tersenyum mengangguk. Kami berdua bergegas memakai pakaian kami dan meninggalkan ruangan tempat pengalaman pertama kami, dengan disertai rasa was was dan teliti agar tidak ada bukti yang tertinggal.

  • Video Bokep Yukina Momota Bermain Dengan Alat Sex

    Video Bokep Yukina Momota Bermain Dengan Alat Sex


    1465 views

  • Foto Ngentot Hot Manami Ichikawa Pengantin Baru

    Foto Ngentot Hot Manami Ichikawa Pengantin Baru


    1805 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Mbak Sofia Pamer Payudara Bulat Dan Padat

    Foto Bugil Hot Mbak Sofia Pamer Payudara Bulat Dan Padat


    1950 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Sex Terbaru 2018 Hobi yang Berujung Hepi

    Cerita Sex Terbaru 2018 Hobi yang Berujung Hepi


    1524 views

    Cerita Sex – berawal dari hobi gw yg doyan jalan-jalan, gatau knapa gw hobi bgt jalan, mau itu shoping, cari makan, kunjungi tempat baru, dll. tapi seringnya gw tuh jalan sendirian. yaaa sambil gw sisipin dgn cuci mata bosku. pasti ngerti lah bosku.. hahaa
    gw ga autis, gw jg doyan jalan ato hangout sama temen/pacar, tapi ketika ga ada jadwal bareng mereka ya gw jalan sendiri aja, intinya bisa lebih bebas sih, mw ngeloyor kmana pun ga ada yg protes.

    cerita ini sekitar tahun 2010, umur gw pun masi 23 kala itu.

    hari minggu spt biasa jadwal bete gw, yaa gw selalu boring kalo diem dirumah, kecuali kalo ada film terbaru sih ya gw abisin waktu nonton film seharian. dan kebetulan pula waktu itu gw jomblo, karna yaaa umuran segitu gw ga tahan lama pacaran, 6 bulan, 3 bulan, 1 bulan, bahkan seminggu aja. tau deh knapa, mungkin karna gw ga terlalu fokus kali. hihii dasar brengsek ya boskuu.. wkwkk

    karna alasan itulah gw rencanain bwt jalan, udh gw planing sih dari semalem, sekalian gw mw nyari jam tangan baru. seperti biasa gw bangun pagi, sarapan, mandi.. bla bla blaaa. dan ga lupa nih karna gw orangnya tipikal perfeksionis, jadi pake baju celana sepatu harus yg good looking, yaa gw pake kaos putih dibalut kemeja panjang kotak” tapi kancingnya gw biarin terbuka biar keliatan eye catchy, bawahan clana jeans pensil ditambah sepatu fred perry putih dan tas kecil warna item ga pernah luput kemanapun gw pergi.

    dan sentuhan terakhir sih gw semprotin parfum ke badan gw, karna ga PD kalo ga pake parfum bosku. dari SMA gw pake parfum merk itu, ampe sekarang pun gw masih setia, prnh nyoba yg lain tapi ga cocok. dan gatau kenapa wangi parfum itu jadi identik sama diri gw, mau itu temen, pacar, keluarga, bahkan mantan pun pasti tau hadirnya gw dari wangi parfumnya. hmmmm… udh kek apaan aja. aneh pokonya sama parfum itu, suka ada aja kejadian yg tak diprediksi. wkwkk

    balik lagi ke benang merah bosku, setelah selesai dengan melengkapi baju perang gw pun keluar dari kamar beranjak bwt manasin motor. gw ngeloyor ke garasi bwt keluarin motor, gw liat ada mobil nissan xtrail item parkir di depan garasi. lah itu kan mobil kaka gw, kaka gw udh nikah dan punya rumah sendiri gais, jadi ga tinggal serumah semenjak nikah.
    ahh mungkin karna lagi libur jadi dia maen kesini, gw nyalain motor dan balik ke dalem rumah.

    “rillll” teriak kaka gw manggil dari dapur
    “yaaa.. apaan” sapa gw sambil deketin sumber suara
    “mau kmana lu?” tanya kaka gw
    “jalan” jawab gw
    “kemana? penting ga?” keponya kaka gw
    “ga terlalu penting sih, cmn mau nyari jam tangan” tegas gw sembari ambil minum di kulkas
    “pinjem motor lah, motor kaka dipake si bunda” (bunda tuh istrinya)
    “lahhhh, terus gw pake apa?” kening gw ngerut
    “besok aja lagi cari jam tangannya, penting nih ada urusan mesti ngejar waktu, kalo pake mobil gakan keburu”
    “duhh.. kalo besok ga ada waktu” tegas gw
    “pake mobil aja lah, tukeran” kaka gw nyodorin kunci
    “aishhh… past..”
    “bensin full” potong kaka gw
    “yaudah sini”
    langsung gw sabet tuh kunci mobil dan balik kanan menuju mobil

    “isi bensinnya kosongg !!!!” teriak gw sambil terburu buru takut kaka gw rewel
    “monyeeeetttttt !!! tar mobilnya anterin kerumahhh !!!!!!” teriak kaka gw dari dapur
    “yyaaaaaaaa !!!”

    gw hanya bisa ketawa, wkwkk.. udh bisa jalan pake mobil seharian, bensin full, motor pun pasti diisiin bensin full. lumayannn lahh ngirit duit. wkwkk

    gw keluarin dah tuh mobil item dari garasi, gw tancap gas ke tempat tujuan gw. ga lupa gw tancepin flashdisk berisi lagu kesukaan gw di player mobil, karna gw selalu bawa fd kemana pun bosku.
    jalanan lumayan macet sih hari minggu tapi gpp lah, toh ga dikejar waktu ini, lagian masih pagi jg gw berangkatnya. gw nikmatin aja perjalanannya sambil dengerin playlist lagu kesukaan gw.

    sekitat 30 menit gw menembus padatnya kota, akhirnya gw sampe di mall tujuan gw. gw parkirin dah tuh si item di basement, lalu gw naek lift ke lantai dasar. sepeti biasa sbelum ke tujuan inti gw selalu keliling dulu, entah apa yg gw cari tapi gw menikmati suasananya. dan kadang suka ada sesuatu yg gw beli dadakan kalo gw nemu barang yg unik. yaa sambil cuci mata juga lah boskuu. wkwkk di mall kan bisa liat cewek cakep, paha, pantat, toket, belahan dada, dll. serba ada. hahaa

    setelah puas kelilingi lantai dasar gw langsung menuju ke tujuan inti, gw masuk dah tuh ke tukang jualan jam tangan. gw cari model jam tangan yg gw pengen dan anjriitttt mahal bgt, puasa makan gw kalo beli jam tangan itu. kecewa sih gw, tapi udah terlanjur kesini akhirnya gw minta jam tangan yg harganya setengah dari jam tangan yg tadi ke si mba nya yg cantik, tapi gw minta yg masih satu merk, karna budget gw cmn ada segitu bwt beli jam tangan. hheu..

    “mba ada yg lebih murah ga dari ini? yg murah setengah harga gitu dari yg ini, ada ga?” tanya gw
    “ohh ada mas sebentar” jawab si mba sambil cari jam tangan di etalase
    “ini mas” si mba nyodorin jam
    “hmm.. keren sih mba, ini brapa?” tanya gw
    “680.000 mas” jawab si mba
    (kalo ga salah ya bosku harganya segitu dulu, gw lupa lupa inget)
    “ga dapet diskon mba?” kembali gw tanya
    “aduh blm dapet mas” senyum si mba
    “ga ada promo gitu mba? potongan ato apa gitu?” dengan tajem gw tatap mata si mba
    “ga ada mas” muka dia memelas
    “kalo ngajak makan mba nya juga masih ga dapet diskon?” iseng keluar pertanyaan gw ?
    “iya maaf mas, belum ada diskon?” jawab si mba malu
    “ohh yaudah deh mba bungkus aja”

    Dan si mba cantik pun packing jam tangan yg gw beli, dengan penuh senyuman dia memberikan bungkusan itu ke gw. dan gw pun membalas senyumannya sbg tanda terima kasih, gw balik kanan dan jalan keluar sambil clingak clinguk liat seisi ruangan, ya siapa tau ada barang bagus yg unik di toko ini. gara” gw ga fokus tuh, hampir aja gw nabrak seorang cewe di pintu toko. asemmm gw bilang, untung si cewek ga ketabrak. kalo iya kena malu gw, wkwkk

    jam tangan baru udh di tangan, waktunya gw ke lantai atas.. ada foodcourt disana, dan gw laper. jam makan siang bosku.. makan dulu biar ga bego. sambil nenteng bungkusan gw berjalan ke arah lift menuju lantai atas, kalo ga salah wkt itu gw makan ayam penyet deh. tapi gw lupa rasanya jadi gakan gw kasih testimoni tentang rasa ayamnya ya bosku. wkwkk sabar jgn ngiler bosku, gw ngerti ko kalo bosku lagi laper. :v

    gw duduk sendiri di meja foodcourt, cukup rame sih disana, byk keluarga yg lagi ngumpul, yg pacaran, yg ngumpul sama geng nya, lahh cmn gw yg sendirian. wkwkk bodo amat yg penting makan, laper gw.
    selesai makan gw nyoba tuh jam nya, keren sih. langsung aja gw pake bosku. jam yg ditangan gw bungkus.
    cukup lama gw diem disitu, sekitar sejam lebih kalo ga salah, soalnya gw masi inget gw mau cabut tuh sekitaran jam 2 ato 2.30 gitu.

    ngesot lah gw menuju lift, gw pencet tuh tombol turun, ga lama pintu pun terbuka dan gw masuk dah tuh lalu gw pencet tombol basement. gw diem di balakang nempel ke dinding lift, tangan kanan masuk saku, tangan kiri pegang hp. lagi asik gw liat notif di hp tiba” pintu lift terbuka sebelum ketutup full dan gw liat dari ujung mata ada seorang cewe masuk, dan ahh ga gw gubris toh biasa aja hal kaya gitu di lift.

    pintu lift tertutup dan lift mulai turun, selang 1 lantai udh dilewati gw aga risih dgn gelagat cewek yg berdiri di depan gw, dia berdiri di deket tombol lift. dia clingak clinguk ga jelas bosku, spt mencari sesuatu tapi ga nemu, kadang dia ngelirik ke arah gw juga. gw kan jadi bingung knapa tu cewek. gw tanya aja dah tuh pnasaran.

    “emm.. mba maaf, nyari apa ya?” tanya gw
    “ehh.. ngga mas, ini wangi parfum mas ya?” ucap cewek itu sambil memutar badannya 45 derajat
    “parfum? iya aku pake parfum ko, kenapa dgn wangi parfumnya?” heran gw
    “ngga.. aku serasa cium wangi ini tapi dimana ya?” si cewek ngerutin dahi

    gw bingung tuh, asli bingung, apakah si mba ini punya temen yg pake parfum sama kaya gw? hmm.. tapi sejenak gw mikir bosku, gw inget” lagi.. setelah gw selidiki ni cewek, ternyata dia cewek yg mau gw tabrak tadi di toko jam, karna gw inget model dan warna bajunya. walopun sekejap gw liatnya tapi gw bisa inget dari bajunya, kalo wajah sih gw ga inget. iya cewe ini yg tadi mau gw tabrak.. halahhh

    “mba tadi ke toko jam?” gw tanya
    “iya” jawab si cewek
    “ohhh.. iya, maaf mba tadi aku yg ga sengaja mau nabrak mba, maaf ya” senyum gw lemparin
    “oo.. ohh iya iya inget, iya aku cium wangi ini pas tadi di toko jam kali ya, ternyata wanginya dari parfum si mas ya?” dengan wajah lempeng
    “ko bisa inget wanginya sih mba?” tanya gw
    “gatau, ko bisa nempel gitu ya, sekali kecium langsung hafal wanginya, merk apa sih?” balik nanya dia
    “parfum A” jawab gw
    “ohhhh” sambil ngangguk dia

    sepanjang obrolan itu gw perhatiin dia bosku, ni cewek cakep sih, tinggi hampir sama kaya gw sekitar 168 mungkin ni cewek, beda dikit lah sama gw. langsing, kulit kuning langsat, pantat lumayan menonjol, dada sekitaran 34 lah. dan wajahnya ada sedikit unsur timur tengah gitu bosku. idung sama dagu aga lancip, matanya aga gede & bulu matanya lentik bgt.

    gw ga dapet mulustrasi, soalnya kontak & sosmed dia udh ga aktif. kayanya ganti baru, dicari jg ga nemu.

    oke next..

    karna gw gamau lewatin kesempatan yang hanya tinggal 2 lantai lagi lift ampe basement, gw ajak kenalan lah, bodo amat kalo ditolak jg paling gw gendok sejenak, toh ga akan ketemu lagi iya kan? daripada lepas gitu aja kan sayang.
    langsung aja tuh gw nyodorin tangan

    “ariel” senyum imut gw ke ni cewek

    dia aga defend sih waktu itu, ada jeda sebelum dia nerima tangan gw.

    “ehh.. merry” nyambut tangan gw
    “mau ke basement juga?” tanya gw nebak
    “iya” jawabannya cuek
    “ohh.. sama”

    dingin bgt ni cewek asli, bikin gw bingung mw ajak ngobrolnya gmn, tapiii.. gw juga kan hobi nih nonton film, semua genre gw tonton bahkan vokep. wkekekk.. jadi sedikitnya gw bisa tau basa basi busuk ala bule, dan basa basi nusuk ala korea. yahh sering gw jiplak dah tuh cara obrolannya. hehee..

    setelah perkenalan itu gw mulai basa basi dah tuh sama merry, lupa gw bahas apaan wkt itu. intinya gw nanya ttg kedatangan dia di toko jam tadi. setelah pintu lift terbuka dan kita keluar, terlihat dia pengen jauhin gw karna mungkin dia risih sama org baru kenal.

    tapi gw nyoba cari pembahasan lain wkt itu, gw paksain biar dia tetep menyanggah obrolan gw, akhirnya kita ngobrol tuh sepanjang perjalanan, dan ternyata dia pun sama menuju parkiran mobil, yaudah makin panjang tuh kita ngobrol karna dasar rezeki tujuan kita sama. yahhh walaupun dia nanggepin obrolan gw dengan sikap dingin. bodo amat lah gw fikir.
    entah dia parkir di sebelah mana gw ga nanya sepanjang perjalanan, malah gw duluan yg nyampe di spot parkir gw.

    “ehh mer, km parkir sebelah mana?” tanya gw sembari menghentikan langkah
    “di depan sana, di pojokan” jawab dia nunjuk
    “ohh.. ywd aku duluan ya” sambil gw pencet kunci si xtrail.. tidd tidd..
    “ohh oke” senyumnya tipis

    gw masuk ke dalem mobil dan mulai oper gigi 1, sejenak gw fikir.. anjrittt masa kenalan doang, ga seru.
    inisiatif gw mau minta nomor hape dia, mumpung dia masih jalan blm nyampe mobilnya. gw tancep gas dikit lahhh.. wuussshhhhh.. ckiitttttt.. gw buka kaca mobil sebelah kiri.

    “merryyy..” sapa gw di mobil

    merry menghentikan langkah kakinya dan melirik gw, gw liat spion ahh aman diblakang kosong. gw keluar mobil dan berjalan ke arah merry

    “emm.. boleh minta nomor hp ato apa gitu?” sambil gw nyodorin hp
    “ehh.. ohh.. buat apa?” defensif merry


    “yaaa.. buat apa ya, ya barangkali nanti bisa barengan ke mall, km kan ke mall shoping sendirian.. aku juga sama ini sendirian, yaaa biar ga bete mungkin lain waktu bisa barengan” speak iblis gw mulai dipertaruhkan

    entah dia emg tipikal friendly, ato matre karna gw bawa mobil ato gmn.. dia mau kasih kontak sama org baru kenal. dan butuh sekitar 5 detik bwt dia ngejawab

    “pin bb aja ya jgn nomor tlp?” jawab merry
    “ohh iya iya gpp” lega gw bosku

    langsung aja tuh gw tulis pin bb merry.

    “udah tuh, accept ya” tegas gw tersenyum
    “oh iyaa” sembari keluarin hp di tas kecilnya;
    “oke thx ya, btw mau aku anterin ke mobil kamu?” basa basi lagi lah dikit
    “ehh.. ga usah, deket ko itu di depan” tunjuk merry

    yasudah gw balik ke mobil dan tancap gassss.. hari masih sore nih, sayang kalo gw langsung balik. otomatis gw keluyuran dulu ampe hari gelap. dan sekitar jam 7 ato 8 gitu gw nyampe rumah kk gw, istirahat dl sejenak disana sambil ngobrol”. sekitar jam 9 gw balik kerumah pake motor.

    sebelum tidur gw pnasaran tuh pgn liat lagi sosok merry, yaudah gw kepoin profile bbm dia. dasar yg namanya cewe, sering bgt ganti foto. wasemmm.. bikin gw sebagai cowok normal kepancing penasaran. tapi gw ga langsung chat dia bosku, karna gw gamau dicap cowok buaya di mata merry, kenalan sama cewe langsung eksekusi introgasi. kan risih ujungnya bosku.. blom lagi sikap dia dingin bgt tadi, bikin mental gw down. jadi gw tahan dah tuh, dalem hati sih gatel pgn chat tapi untuk seorang komodo kaya gw (bukan buaya) harus cari sikon yg pas. wkwkk

    gw lanjutin lah tuh kehidupan gw seperti biasa dan sejenak ga inget ttg merry, entah selang beberapa hari gw lupa. wkt itu posisi gw lagi ngopi di salah satu kafe di kota gw, sambil mainin hp kan tuh disana. soalnya gw sendirian beres ngerjain sesuatu diluar. di recent update bbm gw liat status bbm merry, lupa gw statusnya apaan yg pasti nyangkut ttg kerjaan dia. nah dari situ tuh gw iseng chat

    “heyy” sapa gw di bbm

    butuh berjam jam dia bls chat gw
    “hey” bales merry
    “inget aku ga?” tanya gw

    dari situ cmn dibaca doang, kamprettt.. entah dia lupa apa risih sama org ga kenal

    “aku ariel, yg waktu itu kenalan di lift di mall A” tegas gw
    “oohhhhhh.. si cowok wangi itu ya?”

    wasemmm gw identik cowo wangi, bangga sih tapi kesannya ko serasa gimana gitu ya. kenapa ga bilang yg ganteng ato baik gitu biar lebih normal kedengernya. wkwkkk nawar
    dari situlah gw mulai nyoba introgasi dia, mulai dari kerjaan, umur, bla bla blaaa semua kita bahas. walopun gw mesti sabar nunggu balesan dia yg lamaaaaaaaaa dan jawab seadanya. huffff….
    ternyata dia emang lebih tua umurnya dari gw, 26 dia tuh beda 3 taun sama gw. dan kerjaan dia di travel agency, kadang dia jadi tour guide juga. hoohhh pantes aja dia mandiri jalan sendiri pas di mall, toh kerjaan dia emang jalan-jalan.
    butuh proses beberapa minggu bwt gw bisa cairin suasana chat sama merry, dingin banget dia. aslii..
    dan usut punya usut, doi belum nikah.. sempet mau nikah tahun kmaren tapi gajadi karna cowoknya selingkuh duluan. hmm.. bodo amat sih gw ga mikirin itu, mau siapa yg brengsek bukan urusan gw. wkwkk
    lumayan sih kita jadi sering chat, tapi ga intense bosku. dan gw rasa dia orangnya cukup ceria ternyata, dibalik sikap dingin dan defensifnya gw bisa nyimpulin kalo dia orangnya open minded dan care.. mungkin dari segi umur kali ya, dia udh lebih mateng dan bisa lebih menghargai orang lain. ditambah dia seorang tour guide jg, otomatis harus friendly dan murah senyum. tapi ko pas awal ketemu mukanya lurus ya? hmm.. bodo amat dah ngapain difikirin kesitu. :p

    tapi dia masih defensif bosku, dia mengutarakan sesuatu kalo gw tanya, dan so far dia belum pernah introgasi tentang gw. yaa mungkin dia blm tertarik sih bwt kepoin gw, ngapain juga kali ya kepoin gw, ga ada faedahnya. :v
    yaa kebanyakan gw sih yg duluan nyapa/chat, dia blm pernah gitu ke gw (ngarep). tapiiiii….. kebiasaan gw kan suka update status bbm yg absurd, gw tulis apa aja hal yg ga penting dan kata temen gw si status” gw lebih ke arah lucu dan ga jelas. entah merry pernah liat ato selalu liat status” gw, kali ini dia selalu komen beberapa status gw, kadang dia menyanggah, ngasi emot ketawa, dan bilang kalo gw lucu. yaa emang gw lucu sih dari orok. wkwkkk

    mungkin dari situ sih awal dia mulai tertarik bwt kepoin tentang gw, dia udh mulai berani bercanda, ngejek, bahkan mulai introgasi gw. KENA dehh.. karna klo bwt gw sih, kalo ada cw yg kepo nanya ini itu tentang idup / identitas lo, berarti dia tertarik sama pribadi lo. itu pointnya.. dan dari situ gw mulai deh percakapan yg lebih bisa membuka hobi dan cara berfikir dia.

    tapi zonk bosku, gw ga bisa mancing dia.. merry pinter bgt, otak dia udh OS terbaru. wkwkk.. tiap gw pancing tentang sesuatu dia selalu tau kemana arah obrolan gw. kamprett ni cewe emang udh expert gw fikir. :v gw serasa cupu di depan dia.
    yahhh gw gabisa kadalin buaya betina. wkwkk
    tapi slow bosku, walopun begitu gw gamau kalah pinter.. ada point plus nya ko, gw jadi bisa blak blakan kalo ngobrol sama dia, ngapain jg gw belibet obrolan toh ujungnya dia pasti tau kemana arahnya. yaudah gw cuek aja.. :v bahkan semakin bergulirnya waktu, kita makin cuek dan vulgar apalagi kalo ngobrolin tentang hal intim. :v

    gw ampe pernah nanya ukuran toket dia, gw kira mw marah.. ehh taunya malah ngasi kunci jawaban kalo toketnya ukuran 34. wkwkk parah.. udah gitu malah balik nanya ukuran konti gw, kan kampret gw jadi malu sendiri ditanya gitu. bosku juga gitu kan, hayoohh.. pasti risih kalo balik ditanya ukuran sama cewe, cowo kan egois mau menang sendiri. wkwkk

    kita semakin dekat, segala obrolan udh kita kupas, dan udh ga kaku dah pokonya. udh kaya ngobrol sama sahabat. tapi hanya di chat aja, karna kita belum dapet kesempatan lagi bwt ketemu karna kesibukan masing”. sering sih kita bahas tentang ketemuan dan atur jadwal ketemu, tapi ada aja halangannya.

    perkenalan kita udah nyampe 3 bulan kayanya, gatau lebih.. lupa gw. jadi kita akrabnya cmn via chat bbm aja, udah kaya chat sama aplikasi simsimi aja fikir-fikir. wkwk
    satu hari merry ada kerjaan tour ke lombok utk 5 hari kalo ga salah, dia pamit di bbm utk berangkat dan minta doa utk kelancaran perjalanannya.

    “ril, aku otw lombok, doain lancar yaaaa” emot peluk diblakang
    “iya semoga lancar.. lancar bawa oleh-oleh” gw bilang
    “sialan, jadi cmn ngarepin oleh-olehnya aja?”
    “iyalah.. harus.. nomor satu itu”
    “kamprettt.. awas lu ya!!”

    sementara merry sibuk dengan kerjaannya, al hasil kita cmn chat seperlunya ketika dia ada waktu kosong. ato malem sebelum dia tidur. udah kaya pacaran aja, tapi merry suka marah kalo gw sangkutin kedekatan kita ke arah pacaran. okelahhh gw mah ikut aja maunya dia, kalo nyamannya spt ini ya hayu aja gw mah. ga rugi ini.. iya ga bosku?
    sehari, dua hari gw aga bete.. gatel kalo ga chat dan becandain dia, ga ada hiburan yg bisa bikin ketawa. soalnya makin sini dia makin eror ternyata. cewek cakep pun pasti ada goresannya ya bosku? wkwkwkk
    pas hari ketiga nih yg bikin gw demen, pagi kalo ga salah

    “hoyy” chat dia muncul di notif hp gw

    tapi sengaja gw ga buka dulu bosku, pgn tau reaksi dia spt apa. gw diemin aja tu chat.

    “PING PING PING PING” entah berapa kali dia ping bbm gw, ampe nulis ariel huruf E nya banyakkk.. nah udh mulai kesel nih fikir gw. wkwkk
    baru dah gw bales tuh

    “yoooo”
    “lagi ngapain si, lama bgt balesnya?” pake emot kesel kesel gitu deh
    “abis mandiin burung” jawab gw lurus
    “sialan!!!”
    “lahhh”
    “aku lagi di pantai nih” ucap merry
    “aku lagi di dapur” jawab gw
    “ihh kampret bener-bener nyebelin ni anak, serius!!”
    “iya gw serius lagi di dapur” gw tambahin emot ketawa
    “astagaaaaa.. lu mw liat ga pantai disini, gw fotoin nih kalo mau?” keliatan kesel dia :v
    “mana?”

    lupa gw ngrim brapa foto, yg pasti emg beneran indah pantainya.

    “indah kan?”
    “iya indah”
    “udah gitu doang ekspresi km?” tambah merry
    “ada yg kurang” gw bilang
    “apa? ganti angle kali ya?”
    “bukan.. kurang foto kamu” rayu gw
    “diihhhhhhhh pea”
    “hahahahahaaa”

    dari situ bbm gw cmn di read doang, sialan gw fikir. apa dia marah? ehh taunya tring tring tring.. ada 3 foto masuk di bbm gw, dan pas gw buka beneran dia kirim foto dia, mungkin dia lama bales lagi foto dulu. wkwkk dasar banci kamera. gw bisa liat merry yg membelakangi laut memakai kacamata hitam besar dengan topi safari berwarna krem sambil meletin lidahnya. njirr lidahhnya.. wkwkk
    foto ketiga nih bosku.. angle fotonya lebih jauh dan lebih atas, dengan posisi yg hampir sama foto merry lebih menantang. di foto ini terlihat merry memakai atasan tengtop putih cukup ketat tapi dgn potongan leher yg lebar bgt. gw bisa liat toket dia nyembul seolah mw loncat dibalut sensasi bening mengkilap karena keringet. anjriitt salah fokus jadinya..

    “indah kan fotonya?” tanya merry
    “gagal fokus gw mer” bales gw
    “ehh sialan, lu fokus ke toket gw kan?”
    “iya.. haha”
    “MESUM!!!”
    “lah gw cowo normal, wajar lah” tegas gw
    “serah lo, udah ah gw mw lanjut guide, bye”

    gara-gara foto itu gw jadi mesum bosku, binal juga merry. wkwk..
    dan juga merry jadi rajin ngirim foto dia semanjak itu, dia terus kirim foto dia dengan background keindahan lombok. sialan, dia mw promosi lombok apa sengaja bikin gw sange?

    5 hari udh dilewati, waktunya merry pulang kampung, sperti biasa dia kabarin gw dulu.

    “aku otw balik ril”
    “hati-hati ya, jgn lupa oleh-oleh” jawab gw
    “astagaaa, oleh-oleh mulu fikirannya.. yaudah mau oleh-oleh apa?”
    “kamu” tegas gw
    “serius nyet” jawab merry
    “serius, oleh-olehnya pengen kamu”

    cukup lama dia bales, cmn di read doang. gambling nih gw basa basi nusuk disini. dan tringgg… jackpot….

    “yaudah, tunggu aku pulang”

    sejenak gw terdiam dan kaget, njirr ko serasa jadi serius gini jawaban merry. cukup bikin keringetan jg bosku. :v
    skip skip skip

    “tringgg”
    sebuah pesan masuk tengah malem, gw yg saat itu blm tidur karna lagi asyik ntn film di komputer. gw liat itu pesan dari merry, wahhh langsung aja gw buka.

    “aku udah nyampe rumah, km udah tidur blom?” isi chat merry
    “blom, lagi ntn film” bales gw
    “tidur ehh, udh malem”
    “iyee bntar lagi nanggung nih filmnya”
    “ya udah aku tidur duluan ya, cape bgt”
    “lahh udah gitu aja?” bales gw tanggung
    “capeeeee.. udah besok aku bbm lagi, bye”

    dan spt biasa, di pagi hari chat dari merry numpuk di bbm gw, yaaa karna gw suka telat bangun. maklum cowok wkwk.
    hari ini gw ada janji ketemu relasi gw di suatu tempat, aga sore sih gw janjiannya, jadi gw abisin waktu chat sama merry, dan kebetulan merry off hari ini karna kmaren udh trip 5 hari keluar. dan gatau kenapa tiba” dia tuh jadi aga galak ke gw, galak lebih ke arah posesif gitu bosku. ni cewek kenapaa gw fikir, jadi bawel maksimal. gw blom makan bawel, gw blm mandi bawel. abis makan apaan dia di lombok ampe aneh gitu klakuannya, tapi apakah dia mulai suka gw? :v ngareppp

    siang hari udh terlewati waktunya gw meluncur utk ketemu relasi gw diluar. skip skip skippp ampe selesai urusan bisnis. tapi gw ga langsung balik wkt itu, kalo relasi gw sih udh balik duluan. lagian sayang minumannya blm abis, yodah gw nongkrong dulu :v

    “ril dimana?” notif bbm dari merry
    “di kafe A” jawab gw
    “sama siapa?” tanya merry
    “sendiri”
    “aku kesana, tungguin”
    “lahh, emang kamu dimana?” heran gw
    “aku lagi diluar ko, tungguin”

    cukup bete jg gw nunggu, ada 30 menitan lah.
    dan munculah sesosok wanita tinggi ramping melempar senyum dari kejauhan, semakin dekat semakin mata gw gabisa pindah fokusnya. busettt cakep banget fikir gw, gw kaget ga percaya. karna ini pertemuan kita yg pertama kali setelah kenalan di lift berbulan-bulan yg lalu, ko beda ya sama awal ketemu. penampilan dia kali ini sangat beda bosku. rambut panjangnya dia iket keatas disisipi kacamata item yg digeser keatas, baju kemeja putih longgar dgn tangan dilipet, celana hotpants jeans, dan tas kecil yg menyilang tepat di belahan dadanya. haduhhh cakep bener :v

    tak berhenti melepas senyum dia duduk di depan gw, dia melepaskan tas dan naruh di atas meja. lensa mata gw jadi auto fokus ketika dia lepas tasnya bosku, belahan dadanya keliatan. wkwkk.. soalnya kancing kemeja atasnya dia lepas 1.

    “OYY!!” sentak merry

    gw yg aga ngelamun jadi malu sendiri :v

    “lama” jawab gw gugup
    “macet sorry ya” dengan wajah memelas

    asli bosku, gw gugup waktu itu.. mungkin karna ini pertama kalinya kita ketemu. dan sikap dia yg beda, kalo di awal kan dia dingin banget udah kaya AC, lah skr sikap dia anget banget. dan ga pernah lepas melepas senyum ke gw. ya gw salting lah, mendadak bingung mw ngobrol apa, gw cmn bisa cari kesibukan bwt alihin fikiran gugup gw.

    “pesenin minum dong”
    “pesen aja” jawab gw
    “ril, ko kaku gitu?” tanya merry
    “hah? kaku? ngga ah” gw sambil ambil minuman di meja
    “gugup ya ketemu aku?” matanya tajem tersenyum

    anjrittt makin gugup gw diliatin gitu. kampreetttt.. emang parah ni cewe, tau aja isi fikiran gw. sepanjang obrolan dia terus ledekin gw, ketambah dia sering bgt iseng pake ngerayu gw. tambah gugup gw diserang terus, dia mah malah seneng kayanya liat gw kepojok.

    “pas kenalan aja bawel.. di bbm juga bawel, pas udah ketemu malah diem, cupu.. hahaa” ledek merry

    asli, kali ini gw mendadak jadi pasif, apakah karna fikiran gw udh punya sugesti kalo merry lebih kadal dari gw? wkwkk.. soalnya gw gakan mental ngerayu dia, sebelum mau gombal juga dia mah udah tau gerak gerik gw bakalan gimana. mati kutu gw. mungkin bosku pernah ngerasain di posisi kaya gw.. ya spt itulah kira”.
    entah berapa jam kita ngobrol gw ga inget, yg pasti prasaan gugup gw udh mulai berkurang karna merry bisa cairin suasananya. pokonya kita duduk di kafe itu sampe lepas magrib.

    “pindah tempat yuk, ga enak kita udah kelamaan disini” ajak merry
    “iya yuk, balik” kata gw
    “lahh, ko balik???” melotot dia
    “terus?”
    “masa aku udah bawain oleh-oleh kamu balik gitu aja?”

    clebbbb.. kaku lagi dah gw, serasa dipukul kepala belakang sama balok kayu. iya ya, kan trakhir gw minta oleh-olehnya tuh dia. wkwkk kepojok lagi gw gara-gara omongan gw sendiri.

    “terus mau kemana lagi?” tanya gw
    “iya ya, kemana ya” bingung dia
    “kerumah kamu?” polos gw bilang, asli reflek
    “hah? kerumah aku? ngapain?” alis dia naik

    busettt kayanya dia tau arah omongan gw kemana, mampusss gw kali ini.

    “kamu bawa kendaraan?” tanya merry
    “iya bawa motor”
    “ya udah kalo gitu, km ikutin mobil aku aja”
    “hah? ikutin kemana?” bingung gw
    “lah katanya kerumah aku” alis dia mengerut
    “ohh iya”

    entah apa yg ada di fikiran merry ttg gw kala itu. dan gw pun gatau tiba” ngikut aja sama dia.
    gw cmn bisa berharap gw ga digantung dirumah dia. wkwkk
    FYI .. merry tinggal sendiri, dia ngontrak di sebuah perumahan. karna ortu dia diluar kota, dan yaaaaa bisa dibilang dia pendatang disini, karna kerjaan jadi dia harus jauh dari keluarganya.
    tanpa banyak iklan gw meluncur mengikuti mobil merry, sepanjang jalan gw mikir.. gw mesti gimana nanti, gw takut kaku lagi, pokonya fikiran gw belibet dah. walopun sejenak terpintas fikiran mesum sama dia :v
    gw udh masuk di gerbang perumahan, pos keamanan yg cukup ketat udh gw lewati, suasana hening disetiap rumah. gw cmn ngebuntuti mobil merry yg berbelok belok menuju rumahnya. dan sampailah di sebuah rumah tipe cluster berwarna putih, mobil merry berbelok dan parkir di halaman rumahnya.
    rumah sederhana tanpa garasi, taman kecil didepan dengan diterangi lampu taman, pintu masuk dihiasi 2 kursi dan meja kecil di samping depannya.

    “masukin motornya ril, parkirin disini” tunjuk merry kesamping mobil

    gw pun ikutin arahan merry memarkir motor gw.

    “cklekk cklekkk” kunci terbuka
    “yuk masuk” ajak merry

    gw nyelonong dah tuh ngikutin

    “maaf ya rumahnya kecil & berantakan, belum sempet beres-beres.. duduk duduk” sambil ambilin beberapa barang di meja
    “oh iya gpp” jawab gw

    rumah yang cukup untuk satu orang, ruang tamu dengan 2 sofa & meja, lemari dan tv LED disamping ruang tamu, jadi masih 1 ruangan juga. dan ada sofabed di depan tv. dari ruang tamu gw bisa liat lurus ke arah dapur dan ada sebuah kamar disebelahnya.

    “minum apa?”
    “apa aja mer” jawab gw sambil nancepin pantat di sofa
    “tunggu ya”

    merry berjalan masuk ke kamar yg ada di samping ruang tamu, mungkin itu kamar utamanya, dan yg disamping dapur kamar bwt tamu. gw cmn clingak clinguk liatin semua ornamen diseluruh ruangan, byk bgt foto dia yg lagi traveling nempel di dinding.

    “nih diminum ya” naroh segelas air putih di meja
    “oh iya makasih”
    “mau ngopi? bikin sendiri aja kalo mau, ke dapur aja” ucap merry
    “iya gampang”
    “cuek aja, ga ada siapa-siapa ini” lipetin kaki depan gw

    njirrr pahaaaaa.. mulussss.. :v

    “terus?” tanya merry
    “terus apa?” jawab gw kaku
    “yeeee.. km kan yg punya ide kerumah aku, terus apa?”

    mampus, gw dipojokin lagi. bingung cari pembahasan, gw tanya aja tentang foto yg pada nempel di dinding. dan hasilnya dia bisa cerita tentang trip dia, jalan-jalan kesini kesana kesono. gw cmn dengerin aja, iya iya iya ngangguk ngangguk ngangguk udah kaya robot gw. tapi untunglah merry pinter bgt cairin suasana, fikiran kaku gw bisa mencair dan gw bisa rileks.
    ternyata dia baweellll banget, nyerocos terus tentang pengalaman idupnya. dari becanda, serius dan mentok di cerita drama ttg idupnya, yaaa dia cerita tentang masa lalunya, masa lalu dimana dia gagal nikah karna mantan calon suaminya yg brengsek. padahal persiapan pesta pernikahan udah 80%, ga sakit gmn coba bosku??
    mata merry berkaca” ketika menceritakan kisah itu, bahkan beberapa tetes airmata terlihat keluar dari sudut matanya. gw yg kala itu berfikiran ngeres berubah jadi rasa iba. tapi dasar emang komodo, gw tiba” malah punya ide busuk bwt sekedar pegang badan dia. wkwkk
    suasana kan lagi drama ni bosku, dengan kisah sedih dan cucuran air mata dari mata merry, emang sih cerita dia tuh sedih & menyakitkan bgt, apalagi bwt dia sbg seorang cewek. gw berlaga jadi superman deh. wkwkk
    gw memberanikan diri pindah tempat duduk ke samping merry, dengan masang muka iba gw deketin dia. anjir sumpah ngga banget akting gw. wkwkk
    gw duduk disamping merry yg lagi mengusap air matanya, gw duduk menghadap dia tuh, trus gw beranikan pegang punggung dia bosku sambil gw lesatkan kalimat yg gw masih inget dan sering gw pake ampe skarang :v

    “udah mer, yg udah berlalu biarin aja.. mungkin emang dia bukan buat kamu, lebih baik ga jadi nikah daripada udah nikah toh ditengah pernikahan terjadi kejadian spt itu. kan lebih sakit. yaa mungkin tuhan lebih tau apa yang terbaik bwt kamu” ucap gw

    dan kamprett dia malah jadi nangis beneran pas dnger kalimat gw, air mata dia udh diiringi isak tangis. waduhhh jadi lebih drama. tapi beruntungnya dia menjatuhkan kepalanya di dada gw. wkwkk rezeki lagi.. yasudah gw beranikan diri bwt usap punggung dan kepala dia bwt nyoba kasih fake perhatian. :v

    cukup lama dia nangis, ampe maskara dia luntur. udh kaya setan aja muka dia. hahaa tapi tetep cakep bosku.
    beberapa saat tangisan merry pun berhenti dan dia menegakan kembali badannya, dengan tangan yg mengusap seluruh air mata yg tersisa dia berdiri dan berjalan meninggalkan gw tanpa sepatah kata pun terucap. gw liat dia masuk ke kamarnya. yaa mungkin dia mau membereskan mukanya yg kusut.

    sekitar 10 menit mungkin dia berada di kamarnya, gw yg saat itu lagi maenin hp tiba” dikagetkan dengan bungkus roko yg melesat jatuh ke atas meja. gw langsung nengok keatas, gw liat merry berdiri dan duduk lagi disamping gw dengan satu batang roko menancap di mulutnya.

    “aku jadi ngeroko gara-gara dia ril, udah setaun ini aku jadi peroko” sambil nyalain roko di tangannya

    gw cmn terdiam mendengar curhatan dia.

    “asli aku jadi kaya cewe stres semenjak kejadian itu, ngeroko, jalan malam, bahkan kadang minum alkohol.. yaa demi alihin fikiran aku buat ga inget masa itu” ucap dia sembari menghembuskan asep dari mulutnya

    gw masih terdiam bosku, gw gatau kalo merry suka ngeroko.. malah baru tau skarang.

    “kamu suka minum?” tanya dia
    “kadang” jawab gw
    “kalo mau ambil tuh di kulkas” tegas dia cuek

    gw makin bingung ketika ditawarin spt itu, ragu bosku.. tapi dibalik itu otak jahat gw terus muter. wkwkk wahh kalo mabuk bareng sama merry apakah bakalan terjadi hal yg lebih asyik? wkwkk
    ehh seakan dia tau isi fikiran gw, dia malah pergi ambil sebotol crystal berikut gelas kosongnya. diletakanlah di meja sama dia. kamprettt mancing aja nih cewe. dan dengan polosnya dia mengisi gelasnya dan dikasih ke gw.

    “minum nih?” tanya gw
    “minum aja lah” jawab dia dgn nada maksa
    “aku ga prnah ada temen minum dirumah, biasanya sendirian.. mumpung ada km yg lagi nemenin aku skrang” ucap merry
    “emang km ga pernah minim diluaran? tanya gw
    “kadang sih sama temen, tapi gatau kenapa aku jadi curhat sama kamu ya, dan aku ngerasa all out cerita sama kamu tanpa ragu”
    “kenapa?” tanya gw
    “gatau padahal baru kenal, dan baru ketemu, tapi serasa udah temenan lama, suasananya cuek ngobrol sama kamu”
    “aneh ya” jawab gw simpel
    “km playboy ya?” tanya merry sambil runcingin tatapannya
    “eugghhh.. playboy apaan” hampirrr gw keselek alkohol
    “abisnya km pinter cari suasana ke cewe, udh brapa banyak korban lo?” makin tajem tatapan dia.

     

  • Video Bokep Tante Reiko Kobayakawa Sedang Sange

    Video Bokep Tante Reiko Kobayakawa Sedang Sange


    1626 views

  • Foto Ngentot Gadis Lugu Jepang Erika Niiyama

    Foto Ngentot Gadis Lugu Jepang Erika Niiyama


    1771 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Ayame Nagahara

    Foto Bugil Hot Ayame Nagahara


    1648 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Dewasa Mantan Calon Kakak Ipar yang Cantik

    Cerita Dewasa Mantan Calon Kakak Ipar yang Cantik


    1963 views

    Cerita Sex – Cerita dewasa 2018 ini berwal dari pas pertama-pertama ane masuk kuliah, masih cupu gan gak kenal sama cewek” sekitar kampus atau anak kampus sendiri, ane putusin buat nyari pacar dikota asal ane aja biar ada semangat buat pulang kampung tiap bulannya dari pada gak pulang” ibu ane suka berisik nyuruh pulang kerumah soalnya.

     

    Pacar ane waktu itu masih kelas 2 SMA, sebut aja dwi, masih unyu banget dah, orangnya polos banget juga, maklum anak rumahan, bahkan yang first kiss sama dia aja ane gan, dan yups..yang ngelubangin juga ane, tp sialnya abis ane lubangin malah gak mau lagi ane ajak gituan, katanya takut kalo hamil, yaudah nganggur dah tu adek ane, tiap ketemu juga paling cuma ciuman sama grepe” sekenanya.

    Ane sering maen kerumahnya si dwi ini, sering ngobrol juga sama kakaknya, masih seumuran soalnya beda setahun aja sama ane tuaan dia, jadi nyambung aja kalo ngobrol, nah tiap ane kerumah si dwi pasti ada tu pacarnya kakaknya si dwi, panggil aja aya, secara gak langsung juga sering ngobrol sama ane, kalo si aya malah seumuran sama ane.

    Singkat cerita kita semua tukeran pin bb, ya dulu baru musim hp bb, jadi tukeran nya pin bb, haha. Kalo gak salah sekitar tahun 2010 an gan.

    Suatu malem ane abis maen tu dari rumahnya si dwi dan gak bisa tidur, tiba” ada bbm masuk dari si aya.
    A : taro..
    An : iya ay, ada apa?
    A : udah tidur?
    An : belom ay, gak bisa tidur ini kayaknya.
    A : yaudah bagus deh,
    An : loh kok bagus , kan gak bisa tidur…
    A : bagus, jadi bisa nemenin aya jaga malem.
    Jadi si aya dapet jatah jaga malem di sebuah rs di kota wali, doi soalnya anak keperawatan pas dapet jatah magang disana.
    An : yaudah deh, aku temenin kalo gitu..
    A : nah gitu dong hehe.

    Akhirnya ane nemenin bbm an si aya sampai subuh, dan ane juga baru bisa tidur jam 6 paginya. Dari bbm an semalem ane keluarin tu ssi tingkat kelurahan, siapa tau kecantol, eh ternyata malah beneran kecantol si aya nya. Dan sorenya ane disuruh kekostnya doi yang di kota wali buat jalan sama doi disana, dan sekalian jemput doi yang mau pulang.

    Dan sampailah ane ke kostnya si aya.
    A : haiii…sulit nyari kostnya?
    An : enggak kok, nyatanya lgsg ketemu hehe
    A : yaudah sini masuk.

    Masuklah ane ke ruang tamu kostnya si aya, si aya cuma pakai celana pendek yg biasa buat daleman rok kayaknya, sama pakai tengtop doang, nelen ludah banget ane liatnya. Bokongnya doi yang bikin gak kuat gan, bodinya montok banget, pikiran ane udah kemana dah pas liat si aya balik badan ngajak ane masuk ke ruang tamu, ane disuruh duduk sambil nunggu doi masuk ke dalem. Abis itu si aya keluar sambil bawa minuman dingin.

    Awalnya si ngobrol santai aja, lama” jadi makin menjurus.
    A : eh..kamu udah pernah gituan belom sama si dwi? Masih kecil loh dia.
    An : gituan itu ngapain?
    A : iya gituan pokoknya, ihh..udah gak usah sok polos deh.
    An : hehehe
    A : udah pernah ya, tuh nyatanya ketawa.
    An : belom pernah, kalo mau ngajarin si gpp hehe
    A : eh..kok ngajarin, emang belom bisa?
    An : bisa, cuma ciuman sama pegang” tetek, hehe (ane pura” polos aja gan)
    A : udah itu aja? Adeknya gak pernah di maenin sama si dwi?
    An : gak pernah, hehe
    A : ah masak?, (Sambil doi geser makin deket ke ane)
    Dalam hati ane, wah kesempatan nih, kali aja bisa dapet jatah bentar.
    An : beneran deh,
    A : mau diajarin? Mau dedeknya dimaenin?
    An : emang kamu mau?
    A : mau” aja kalo dibolehin?

    Dan tiba” disosor dah tu bibir ane, sumpah kacau banget ni cewek, abis bibir ane di jelajahin, sambil otong ane di pegang” dari luar celana.

    A : hhmmmhmmmm….udahan ya ciumnya, dedeknya boleh dibuka?
    An : gila kamu, ini ruang tamu loh, ada anak kost lain juga loh.
    A : ah udah tenang aja.
    An : tenang giman…….

    Belom ane abis ngomong bibir ane disosor lagi sama doi, sambil ngebuka resleting celana ane. Ane gak suka pakai kancut jadi lgsg nongol dah tu otong dari belahan resleting.

    A : duh gak pakai cd, udah gede nih dedeknya..hehe

    Dikocokin dah tu otong, ane gak mau diem aja, ane masukin tangan ane ke tangtop bagian atas biar bisa pegang teteknya si aya dari dalem, lumayan gede lah, padet juga, gak tau ukurannya berapa. Ane masih nikmatin tuh teteknya, doi makin kenceng aja ngocoknya, dan blessss…..otong ane mendadak jadi basah. Ternyata doi udah ngulum aja tu otong tanpa ada komando.

    A : slupp…sluuupppp….enaaakkk?
    An : ah..mmmhhh…enak kok.

    Tangan ane masih di dalem tangtop si aya, masih menjelajahi itu gunung kembar, posisinya kita duduk sebelahan dikursi panjang, ngadep pintu depan, bayangin aja gan, si beje sama cewek yang cuma pakai celana daleman sama tengtop doang diruang tamu kost yang tiap saat bisa aja ada orang masuk, putus gak tuh jantung agan?

    Ada kalo sekitar 10 menit si aya ngulum otong ane, perasaan nikmat sama deg”an jadi satu, secara ini ruangan terbuka gan.

    Gak lama kemudian ane ngerasa mau keluar,
    An : ay..mau keluar. (Ane bisikin pelan ke telinganya, sambil ngeluarin tangan ane dari tangtopnya dan tangan kiri ane gantian megang kepalanya si aya)
    A : sluuppp….slluuuppp….uudddaah..kelluariiinn….aj….

    Belom doi selesai ngomong, keluar dah tu semua tai macan di dalem mulut doi. Doi berhenti sejenak dari kulumannya, luber tu tai macan sampai kebatang si otong, dan yang bikin ane makin salut sama doi, doi telen semua tu tai macan, sampai yang luber” pun masih dijilatin semua. Abis nelen semua tuh tai macan, doi senyum sambil ngeliatin ane, yang lemes abis nyembur tai macan, sejenak kita saling pandang, dan ane pun senyum ke doi, dan ditutup dengan ciuman manis di pipi ane.

    A : banyak banget yang keluar.
    An : iya hehe
    A : hehe..jadi pengen nyobain nihhhh. (Doi sambil ngelus memeknya)
    Ane makin bingung, anjir banget nih cewek kalo udah sange, ngeri amat.
    An : hehe…kapan mau nyobain? (Sambil ane nelen ludah ngeliatin tangannya ngelus memeknya)
    A : kapan” deh, nunggu waktu yang tepat, hehe.
    An : hehe iya deh..
    A : jaga rahasia ya, ini cuma antara kita berdua.
    An : iya ay, siap.
    A : uhhh…jadi sayang deh sama taro, jangan bosen maen” sama aya ya. Hehe
    An : hehehe iya, kamu udah makan? Makan dulu yuk, trus pulang. (Ane coba buat mecah suasana yang tekanan sangenya makin tinggi)
    A : siap, aya ganti baju sama beres” ya, nanti abis itu cabut.

    Doi meninggalkan ane dan otong ane yang udah lemes diruang tamu sendirian, yah…ane juga beresin dah ni otong, dari pada nanti ada yang nongol dari dalem kost, kan gak lucu juga kalo ketahuan, sambil ane ngeliatin bokongnya yg semok banget dari belakang…uhhh…jadi pengen banget tuh ngedoggy si doi. Maybe next time lah…

    Dan kita pun pulang ke kota kecil kita berdua, ane nganterin doi sampai rumah di dwi, soalnya katanya doi ada janji sama kakaknya si dwi, tapi ane turunin doi gak pas didepan rumah takut juga kalo ada yg liat.

    A : udah nyampek sini aja ya, say.
    An : iya, takut ada yang liat.
    A : nanti aya kabarin kalo udah sampai rumah say, love you, dha-dha atiati kalo pulang ya hehe.
    An : iya ay, jangan lupa bbm ya.
    A : panggil sayang dong,
    An : iya sayang hehe
    A : hehe

    Ane ngeliatin doi jalan kerumah dwi, dan ane putusin buat pulang aja, disepanjang jalan pulang ane ngebayangin, ini kenapa jadi gini ya? Dari modal nemenin bbm an semaleman, jadi dapet beje sama tetek gratis, mimpi apa ya ane semalem, pikiran ane makin kemana”. Yahhh…mau gak mau, enak kok ditolak. Ane nikmatin aja lah.

    Makin hari kita makin deket aja, tiap hari ane dikirimin foto nude sama doi, dari mulai yang cuma tetek, sampai memeknya yang suka gatel, katanya pengen dimasukin terus.

    Seiring berjalannya waktu ane sama si aya makin deket aja, sampai-sampai pas ketemu di rumahnya si dwi juga udah berani maen mata, atau bahkan sampai ane pegang” tu bokong semoknya si aya, ya nyuri” waktu sama kondisi lah, soal nya kakaknya si dwi juga udah akrab banget sama ane gan, jadi gak ada lah curiga” an.

    Tapi sayang beribu sayang, disamping ane yang makin deket sama si aya, ane malah lebih sering berantem sama si dwi, doi udah abis ujian dan lulus sma, lah..ane kan minta tu sama si dwi buat kuliah di kota yang sama kayak ane, tp doi gak mau, banyak banget lah alesannya, nah dari situ kita makin gak akur, dan ujungnya ane putus sama si dwi, yang udah ane pacarin selama 2th lebih, dan itung” untung lah udah dapet perawan sekali, hehe.

    Beberapa bulan pun ane galau gak ketulungan sampai” temen sekamar badmood banget sama ane, yang tiap hari isinya cuma nyanyiin lagu galau melulu. Dan ya..rejeki itu emang gak kemana gan, aya dateng lagi setelah beberapa bulan ilang kontak gara” ane putus sama si dwi, ngomongnya si sungkan kalo mau ngehubungin ane, soalnya ane udah gak sama si dwi. Tp dewi keberuntungan selalu ada di samping ane kayaknya, haha.
    Kalo gak salah itu sekitar tahun 2012/13 an lah gan, ane yang masih kuliah dan isinya cuma kampus-kantin-kost udah males banget buat kuliah gara” gak dapet dah tu pengganti si dwi, gak ada semangat kalo jomblo.

    Suatu hari ada bbm masuk dari si aya gan, ane kira paling cuma mau ngeledekin atau ngasih tau kalo si dwi udah punya pacar baru, tapi ternyata salah.
    A : taro, di s*mrg gak?
    An : iya, kenapa ay?
    A : aku juga disemarang loh,
    An : maen, sama siapa?
    A : enggak si, aku magang di sini.
    An : oh..gitu, mau tak ajak maen?
    A : mau dong, aku nyariin kamu kan emang mau ngajak maen, ajakin nongkrong juga ya hehe.
    An : siappp…bisa diatur hehe
    A : malam ini ya, jemput aya di kost, deket rsj.
    An : wihhh agak jauh si, tapi gpp lah hehe.

    Dan ane pun pun jemput tu si aya, naek motor metik kredit dari bokap haha.
    Kita muter” kota, trus nongkrong di kopishop yang rame banget lah, tempatnya juga di pusat kota, orang ibu kota jawa tengah pasti tau. Abis kita makan + nongkrong, ane tawarin tu si aya buat maen ke kost ane, ane mikir bodo banget kalo moment kayak gini gak di manfaatin buat ngajak enak”, haha.

    An : ay, besok ada jadwal jaga?
    A : ada si tapi siang kok, kenapa?
    An : emmm…..
    A : mau ngajak aya nginep kostnya kamu? (Ini anak peka banget kalo masalah ginian, anjirrrr)
    An : haha, tau aja, gimana, mau?
    A : mau…..pengen bobok di kolonin sama taro, hihihi.
    An : apaain sihhh, belom” udah maen kelon”an aja, ada temen sekamar aku juga soalnya.
    A : yahhhh…yaudah deh.

    Ane masih tu nongkrong di kopian, dan abis ngomong gitu, mukanya si aya udah ditekuk aja, ya mungkin yang tadi nya udah sange jadi drop deh. Tapi walaupun muka udah ditekuk” kayak gitu tapi masih aja mau nurut ikut nginep ke kost an.
    Dan melajulah kita ke kost ane yang ada di atas bukit nan terjal, ya udah lumayan malem juga si, ane takut ada bekal atau apa, tapi syukur masih selamat sampai tujuan.
    Ane masuk ke kost dan yups..disana ada temen ane yang lagi maen game online, ane suruh masuk aja deh tu si aya, dari pada gabut diluar. Sebelum ane pergi sama si aya, ane pamitan juga sama si boim, temen sekamar ane, bilang kalo mau jemput pecun, ya kali aja bisa digilir namanya juga gratisan, boim udah seneng banget tu pas ane balik bawa si aya. Abis aya kenalan sama si boim, kita ngobrol santai aja bertiga tanpa ada hal” yang menjurus, tumben ni si aya omongannya bersih, pikir ane.
    Kamar kost ane gede banget gan, 6×6 kalo gak salah plus kamar mandi dalem, kasurnya ada 2 ane sendiri boim sendiri.
    Disela” ngobrol santai si boim bisikin ane,

    B : ini pecunnya?
    An : yoi..
    B : gaya banget pakai hijab segala, sok alim.
    An : dasar nya anak baik bego..huu
    B : gantian boleh deh, dapet sisa juga gpp
    An : bentar tanya dulu jangan dipaksa.

    Nah, udah kayak mau nawar pecun pinggir stasiun aja ni situasi, tapi ane juga gak mikir panjang, mulut maen nrocos aja tuh tanya ke aya, udah dasarnya sange kali ya, tapi biar agak sopan ane bisikin dah tu si aya.

    An : ay, temen ku pengen juga maen” sama kamu, boleh?


    A : ( geleng” kepala)
    An : kenapa?
    A : aku maunya cuma sama kamu, kan sayangnya sama kamu bukan sama temen kamu,
    An : tp kan enak nanti bisa threesome, hehe
    A : gak ah, aku gak mau.
    An : yaudah deh.

    Dan dengan berat hati ane sampein ke si boim, kalo si aya gak mau maen bertiga atau gantian, maunya cuma sama ane dan yups..mukanya si boim udah langsung jadi kusut, dan gak selang lama si boim keluar kamar katanya mau ngopi sambil nyari wifi. Ane samperin dah tu si boim di depan kost an.

    B : pakek dah, jangan lupa di bersihin kalo udah kelar.
    An : mameeeen..emang temen paling sipp dah, nih buat beli rokok, dikit aja jangam banyak”, haha.
    B : ah taik, dikit nih, huu

    Dan boim pun meninggalkan kami berdua saja dikamar nan luas itu, canggung mau ngomong apa, si aya malah ngelepas hijabnya, katanya agak gerah, tapi ane larang, ane bilang kalo gerah itu yang dibuka baju sama celananya bukan hijabnya, dan lagi” cewek ini emang gila kalo masalah lendir, tanpa bales perkataan ane se patah kata pun, doi langsung benerin lagi hijabnya, dan mulai ngebuka kemajanya kancing demi kancing, ane cuma bisa melotot liat tingkah nya si aya, sampai pas ngelepas celananya ane nelun ludah gan, cd nya udah ngejiplak memeknya doi, udah keliatan ngegaris gitu, damn..like it bebss.

    A : udah, tinggal bh sama cd aja nih, masih cuma diliatin aja?

    Anjirrr…ane saking takjubnya sampai ngelamun gan.

    An : ma..mau diapain emangnya?
    A : ihhh…dianggurin deh.
    An : loh..ngambek, mau diapain ay? Aku gak tau?

    Tanpa bales omongan ane doi lgsg dah du nyosor bibir ane gan, di libas abis dah pokoknya, dan doi sambil ngebuka bh nya sendiri, abis bh nya udah lepas, doi ngarahin tangan ane ke teteknya, gak pakai lama ane remes” dah tu gunung kembar kenyal banget hu, sumpah. Gak terlalu gede tapi kenyalnya itu loh yang bikin otong lgsg naek aja.

    Udah agak lama kita saling beradu bibir, doi ngelepas tu ciumannya, dan apa yang yang terjadi, doi ngelepas kaos ane dan gak luput celana ane juga lgsg si lucutin sama doi. Ane cuma diem aja hu, masih ngerasa ini cuma mimpi aja, bayangin aja hu, di depan muka suhu” sekalian ada cewek pakai hijab, cuma pakai cd, maenin otongnya suhu dan ngeliatin suhu pakai wajah sange, apa gak langsung tinggi tu otong?

    A : bengong lagi deh..ihhh… (Sambil nyubit puting ane)
    An : ehhh….maaf deh hehe, masih terpesona liatin kamu,
    A : cuma diliatin? Huhhhh.. (otong ane digemgem kenceng banget hu)
    An : aauu….sakit kan ay, jangan gitu dong.
    A : abis sebel sama kamu, udah dibukain juga cuma diliatin doang.
    An : maunya diapain aya sayang?
    A : uhhh…dipanggil sayang sama taro, hii. Maunya dijilatin, mau kan?
    An : iya mau kok, semuanya buat aya deh,
    A : asikkkkk….

    Ane remes lagi dah tu gunung kembar, ane jilatin bergantian satu”, tapi si aya masih belom puas, ane di dorong sampai rebahan di kasur, yang tadinya kita berdua duduk adep”an, dan tanpa aba” si aya berdiri lalu ngelepas cd nya, damn lebat banget tu jembut. Gak pakai basabasi lgsg doi ngarahin memeknya ke mulut ane, bau nya amis” gimana gitu, ane belom pernah soalnya, baru sekali ini, ane jilatin memek, pelan” dulu, si aya udah sange banget kayaknya, doi udah ngeremes” teteknya sendiri sambil goyangin memeknya yang udah nancep di mulut ane.

    A: ahhh…ah…ahhhh…emmm..

    Doi cuma bisa mendesah gak jelas, ane masih aja sibuk sama tu memeknya doi, dan makin lama makin kenceng aja tu desahan si doi,

    A : ahhh…ahhhhhhhhh…keeeelllua…

    Criitttt..crittt…cairan bening atau putih gak keliatan soalnya udah tumpah aja di mulut sama sebagian muncrat ke pipi ane, ane masih ngelanjutin aja tuh jilatin di memeknya doi, yang udah basah. Gini ya rasa, gumam hati ane. Abis itu doi lemes hu, memeknya udah geser kebawah dan doi nindih badan ane, ane juga bersihin dah tu sisa” muncratan nya doi, nafasnya gak beraturan terengah” kayak, abis lari maraton.

    An : asin ay,
    A : hahh..hahhh…hahhh..makasih ya taro, udah buat aya keluar, (sambil nyium pipi ane)

    Untuk beberapa saat kamu berdua terdiam, doi masih nindih badan ane dan nafasnya udah mulai teratur lagi, dan mulai lah tangannya doi, emang dasar cewek sangean nih si aya kali ya. Otong ane udah digenggamannya lagi, dikocokin dah tu si otong sampai tegang lagi, yang tadi udah loyo gara” cuma tindih”an doang. Pas udah bener” keras doi bangkit dari badan ane, blessss…otong ane tiba” basah aja, emang sasar jago banget dah kulumannya si aya,

    A : sluuurrp…sluurrpp…aahkuuu.. baaasahinn..dulu…
    An : iya sayang,

    Sambil otong ane masih di dalem mulutnya doi, doi senyum ke ane gara” ane panggil sayang, makin kenceng dah tu otong. Ngeliatin cewek berhijab ngulum otong ane, rasanya bener” uhh banget dah.

    A : pluuuupp…ah..udah basah, masukin ya?
    An : sakit gak? (pura” polos)
    A : kok sakit? Enak dong sayang, coba ya..(doi ngarahin otong ane ke memeknya)

    Blllessssss…..anget banget gan gila.

    A : ahhh…….

    Doi nahan sakit kayaknya, beberapa saat doi diem dan mulai genjot otong ane pelan” pakai gaya WOT, ane cuma bisa remes” gunungnya doi, sambil dengerin desahannya, yang bikin otong ane makin kenceng.

    A : ahh…ahhh..ennnaaakkk… Ahhh…
    An : huuumm..aay..ahh..

    Doi makin kenceng genjot nya, dan gak lama doi juga makin kenceng desahnya, dan ya..doi dapet buat ke dua kalinya…

    A : ahhhhhhhhhhhhh……hhahh..hahhh
    An : uhhh..kenapa ay?
    A : ahhh…keeeluuar…ahh..hahh..hahh

    Ane cium tu pipinya doi, doi udah rebahan lagi nindih ane, otong ane masih nancep di memeknya doi. Pas ane rasa nafasnya udah teratur lagi, gantian ane yang action, ane puter dah tu badannya si aya, ane buat gaya doggy, favorit ane banget nih gaya. Udah pada posisi si aya nungging depan ane, ane masukin lagi dah tu si otong..

    Bleessss…
    A : ahh…pelan” say..
    An : iya ini pelan kok say,
    Ane genjot pakai rpm rendah buat penetrasi, bentar.
    A : ahhh..ahhh…enaaakk baanggeettt say..ahhh..
    An : aku kencengin ya…
    Ane genjot dah tu memeknya pakai rpm tinggi lgsg gan, sampai bunyi plokk..plokkk..plokkk..
    Gak luput dari tangan ane, ane ceplak-ceplok tu bokong semok,
    An : (plaaakkkk…)
    A : ahhh…sakkkiiit…
    An : (plakkkkk)
    A : sakkiiitttt…sayyyyanggg… Ahhh..ahhh…

    Doi kayaknya mau keluar lagi buat yang ketiga kalinya, soalnya desahannya makin kenceng, ane percepat aja tuh genjotan ane gan, makin kenceng suaranya. Dan bener aja, rasanya ada yang nyembur otong ane gan, tp gak ane pikir masih aja dah tu ane genjot terus, lama” ane gak kuat juga.

    An : ayyyy…akkkuuu…keellua….ahhhh..
    A : ahhhh….ahhhh…ahhhhhhhh

    Cerita Dewasa 2018 | Belom sempet ane ngomong, tuh tai macan udah crot dalem memek aja, yah..panik dah tu ane, cepet” ane cabut tuh otong dari memeknya doi, dan mengalirlah tai macan dari memeknya doi. Doi yang lemes abis keluar sampai 3x, cuma bisa tengkurap diatas kasur dengan nafas yang tersengal”.

    An : ay, keluar didalem, hahh..hah (nafas masih setengah”, soalnya capek+panik)
    A : hahhh…hahhh…hahh..udahhh gpp..
    An : gpp gimana? Hhahh…haaahh
    A : iyaa…gpp..hahh..ahhh
    An : kalo jadi gimana? Hhah..hahh…
    A : tinggal…minta tanggung jawab si andre (kakaknya dwi), sering dipakek sama dia juga kok, keluar dalem juga, udah sayang tenang aja ya, sini bobok samping aya. (doi balik badan dan telentang).
    An : yakin? (ane ikut telentang di samping doi)
    A : iya gpp..ihh..lucu deh kalo panik gitu, hihi. (Nyium pipi ane)
    An : hehe..makasih ya ay, kamu selalu ada buat aku.
    A : sama” sayang, jangan sungkan nyari aya ya, aya selalu ready buat taro, hehe.

    Ane ngeliatin doi yang ada di samping ane, dan doi pun lgsg meluk ane dan nyium kening ane. Ane ngerasa doi beneran sayang sama ane, tapi ane gak mau ngerusak hubungan orang, soalnya katanya doi udah tunangan sama si andre, jadi ya ane maen belakang aja lah. Doggy hu…haha.

    Beberapa saat kami cuma diam dan berpelukan, ane sempet ketiduran sebentar, dan kebangun pas doi bangun dari kasur katanya mau ke kamar mandi pangen pipis. Ane pun nyusulin doi ke kemar mandi dan kita mandi bareng berdua, dikamar mandi kita cuma mandi aja, udah sama” capek jadi gak ada sange”nya lagi.

    Abis mandi ane liat jam ternyata udah jam 02.00 subuh, gila lama juga nih maen”, si boim juga belom balik, balik gak ya? Gumam hati ane. Ane nyari hp ane dan coba nelfon boim, ternyata emang si boim gak balik ke kost, tidur di tempatnya adi temen kekelas kita di kampus. Ya makasih banget deh punya temen sebaik dan seperngertiannya dia, hehe.
    Malam itu kita tutup dengan ciuman di pipi dan kening, udah berasa jadi suami istri aja, haha.

    An : udah yok bobok…
    A : asiiikk bobok dikelonin sama taro..hehe
    An : iya..sini” sayang…besok kalo bangun duluan aku dibangunin ya, biar kamu gak telat jaganya.
    A : iya sayang, yok bobok, love you. (nyium kening ane)
    An : love you.

    Dan ya, malam itu berasa panjang banget, ane kebangun sekitar jam 10an, ngeliat si aya masih tidur pules sambil meluk ane, jadi gak tega buat bangunin, tapi tetep ane bangunin soalnya jam 12 doi harus jaga di rs, si boim belum balik kekost juga, ane gak berangkat kelas pagi, kayaknya boim juga gak berangkat soalnya kalo tidur lebih kebo dari ane. Abis doi beres” barang, ane anterin doi balik ke kostnya.

    An : makasih ya buat semalem,
    A : sama” sayang hehe,
    An : mau nyari makann dulu? Sebelum aku balik ke kost?
    A : gak usah deh, nanti aya makan di rs aja.
    An : yaudah, aku balik dulu ya, kalo mau maen bbm aja, nanti aku jemput deh hehe.
    A : pasti dong sayang, atiati ya.
    An : dhadha.

    Doi cuma seminggu magang di sana, dan sehabis hari itu pas ane nyariin doi bilang kalo lagi banyak tugas di rs jadi gak bisa maen dulu, dan sampai doi balik kerumah kita gak bisa maen bareng lagi. Tp gpp lah, udah jadi obat galau, cuma semalaman pun itu sudah cukup buat penghilang rasa galau, hehe.

    Berlalu-bulan berlalu sejak pertemuan ane sama aya di ibu kota jawa tengah, kota nan sesak akan semua kendaraan dan panas nya yg gak terkira. Aya gak ada kabar lagi, dari yang biasa nya tiap hari bbm ane, sekarang udah gak ada lagi bbm dari doi, ane coba bbm duluan hasilnya juga nihil. Isinya cuma “D” aja. Di read pun enggak, ane mau nelfon sungkan sama cowoknya, secara ane pernah kenal deket juga. Tapi tak apa, kali ini gak jomblo lagi, ane udah jadian sama mantan, panggil aja iwi. (Kalo agan” baca thread ane yg satunya lagi, pasti bakal tau cerita tentang si iwi)


    Kuliah ane masuk tahap kkn, dimana ane harus pergi lebih lagi ke barat, tepatnya ke kota yang terkenal akan batiknya, ane di paksa mau gak mau harus ikut, katanya wajib, iya wajib si buat ngisi nilai.
    Baru seminggu ane di kota batik, ane dapet kabar dari bokap, kalo katanya nyokap masuk rumah sakit, penyakitnya yg kemarin” di vonis hilang sama dokter dateng buat kedua kalinya, sontak ane kaget, waktu udah nunjukin jam 10 malem, gak mungkin juga ane balik kerumah, ane putusin buat balik besok subuh.
    Subuh” banget ane udah cabut dari posko, yang lain belom pada bangun ane udah cantep gas buat balik kerumah. Namanya juga nyokap sakit gimana gak kawatir coba. Ane nyampek kota kelahiran gak pakai lama ane lgsg ke rumah sakit buat nemuin nyokap, setelah ane ketemu nyokap, ane sangat bersyukur soalnya nyokap masih bisa diobatin dan tinggal nunggu tahap penyembuhan aja. Ane di rs dari jam 7 pagi sampai agak siangan sekitar jam 11 an, jam 11 lebih dikit ane tu sodara ane yang jenguk nyokap, masih adeknya bokap si, tepatnya tante ane.

    T : kamu pulang aja gpp, mandi nanti malem kesini lagi, siang sampai sore ini biar tante yang jagain.
    An : yaudah tan, ane balik dulu ya, titip nyokap, kalo ada apa” kabarin aja.

    Ane pun pamitan sama nyokap dan tante ane gan, buat pulang kerumah. Sampai dirumah sepi banget gak ada orang, secara ane cuma idup bertiga doang, bokap masih di kantor. Ane rebahan bentar, sambil ngecek in hp siapa tau ada kabar dari iwi atau aya.
    Ane coba bbm si iwi, doi bilang masih jagain ruko gak bisa nemenin ane dirumah, yaudah ane putusin buat tiduran bentar. Gak lama ane tiduran hp ane bunyi terus tuh, ane kira udah sore tau nya masih jam 1 an, ada yang nelfonin terus, tp privat number, aslinya ane males ngangkat, tp berhubung takut tante yang nelfon ane angkat aja sambil masih setengah sadar.

    An : hallo, siapa nih?
    A : ihh..lupa sama suara ku ya?
    An : siapa? Gak usah maen tebak”an,
    A : nomor ku gak disimpen?
    An : siapa sih?
    A : aya, tarooooo…ihh..
    An : halah bohong,
    A : kok bohong si?
    An : kalo bener aya, bbm aja, aku males ngomong.
    A : yaudah aya bbm ya.

    Ane tutup dah tu telfon, ane balik lagi tiduran, pikiran ane si gak mungkin aya tiba” nyariin ane, soalnya udah berbulan-bulan gak ada kabar tiba” nonggol lagi tuh si cewek hyper. Gak lama hp ane bunyi notif ada bbm masuk, dan ya..itu bener dari si aya, berarti ane tadi gak mimpi di siang bolong.

    A : tarooo…maafin aya ya, nyuekin taro sampai berbulan-bulan, hehe.
    An : kemana aja?
    A : panjang ceritanya, hehe. Mau maafin aya kan?
    An : gak mau ah,
    A : iyaiya yang udah punya pacar, sekarang jahat sama aya.
    An : (pikir ane, tau dari mana ni bocah?) Aku dirumah sendirian nih.
    (Ane coba kode aja dah tu, siapa tau gayung bersambut haha)
    A : tapi aya mau kuliah masuk jam 2 ini, gimana dong?
    An : yaudah kalo gak bisa,
    A : iyaiya aya kerumah nya taro deh, biar di maafin sama taro, tunggu ya, 15 menit hehe.
    An : iya buruan.
    A : iya sayang hehe

    Mumpung rumah gak ada orang, posisi juga lagi capek, siapa tau bisa ngebuang tai macan biar makin plong buat tiduran hehe, pikiran ane udah kemana-mana hu, udah ngebanyangin yg enggak” pokok nya. Ane pikir mandi dulu kali ya biar agak segeran dikir, baru ane kelar mandi makek kolor masi di kamar mandi, udah ada yg ngetok pintu aja. Buru” dah tu ane kedepan, masih cuma pakai kolor doang. Ane buka eh tu pintu depan, dan ya udah ada aya berdiri didepan pintu rumah ane, lengkap dengan seragam kebidanannya, dan hijab yang menawan. Bengong dah tu ane ngeliatin aya, soalnya ane paling suka sama cewek yang pakai seragam hu, kesannya makin bikin tinggi pokoknya.

    A : haiii…kok malah ngelamun, gak disuruh masuk nih?
    Sapaan si aya bikin lamunan ane buyar.
    An : ehh..iya hehe, yuk sini masuk. Duduk dulu ya, aku mau pakai baju dulu, baru abis mandi soalnya hehe.
    A : yaudah, cepetan ya..
    An : iya, mau minum apa?
    A : teh aja kalo ada,
    An : siap, anget apa es?
    A : anget aja,
    An : siap…

    Cerita Dewasa 2018 | Ane masuk dah tu, pakai kaos sama bikinin minum buat si aya, dan yg paling penting ane gak lupa ngecek si iwi, doi masih di ruko apa enggak, berabe kalo tiba” muncul kerumah. Dan ternyata emang rejeki, si iwi gak bisa pergi kemana-mana soalnya harus jaga ruko sendirian, dan anr janji bakal kesana kalo udah kelar istirahat, (ngewe sama aya) haha. Ane keluar dah tu nemuin si aya lagi, cuma pakai kaos sama kolor dan tanpa cd, haha.

    An : ini silahkan diminum, hehe
    A : haha, formal banget.
    An : kan ada tamu hehe, masih inget rumah ku aja. (aya dulu pernah kerumah sama si dwi)
    A : iya dong, masak lupa si.
    An : mau kuliah?
    A : ya gak jadi lah, kan udah terlanjur nyangkut disini, udah jam segini juga.
    An : hehe, oiya..kemana aja kamu ay?
    A : udah gak usah dibahas deh, males tauk,
    An : iyaiya gak dibahas. Aku kangen, boleh meluk kamu?
    A : emm…cuma peluk?
    An : sama cium
    A : cuma peluk sama cium?
    An : trus apa lagi?

    Gak makek omongan lagi, doi udah nyosor duluan, bibir ane di lumat habis sama doi.

    A : cuuuuupppsss…ah…cuuuppp… Aku kangen sama taro, hehe. Berdiri deh.
    An : mau ngapain?
    A : udah buruan.

    Ane berdiri di depan aya yg lagi duduk di sofa,

    A : tuh kan udah gede, heehehe

    Tanpa basa-basi tangan udah mlorotin aja tuh kolor ane, dikocokin otong ane yg udah tegak berdiri, gak cuma di kocok aja, mulut nya udah mulai gak bisa diem, dan ya..culuman maut nya pun keluar. Beehhhh…itu mulut bisa enak banget kalo ngulum, lembut, berirama dam smooth abis pokoknya. Sampai ane mrinding disko gan.

    A : emmm…ah…emmmppt…ah.. enak?
    An : ahhh…emm…ahh..enak hehe,
    A : kalo mau keluar bilang ya, emmm.. ah…emmmppt..ah…

    Di dalam ruang tamu rumah nan sepi, ane dikulum lembut sama calon ibu bidan, yg udah dandan dengan atribut lengkap berserta hijabnya, hahh..melayang rasanya gan.
    Dan sialnya, samar” suara motor bokap ane semakin mendekat.

    An : ay, ada bokap!!

    Doi gak dengerin atau emang gak denger, masih nerusin kulumannya. Ane pegang kepalanya aja trus ngelepasin otong ane dari mulut nya.

    A : plukkkk…yahh..kok udahan?
    An : ada bokap tuh,
    A : ah yang bener, aduh gimana dong?
    An : udah tenang aja, kamu duduk yg rapi santai gak usah tegang, oke.
    A : iya deh.

    Gak lama bokap ane markir motor, bokap lgsg masuk kerumah, kaget liat ada ane sama aya, ya wajar ai kaget soalnya baru kali ini ketemu aya.

    B : oh, dirumah kamu? Ini siapa temen ya?
    An : iya, mau kuliah sekalian mampir, temen sma dulu, hehe
    B : kuliah mana non?
    A : kebidanan pak.
    B : oh situ, yaudah dilanjut aja, bapak cuma mau ngambil baju buat ibuk, oiya taro nanti malem tidur rs ya, jagain ibuk.
    An : iya pak,

    Dan berlalu lah bokap ane keluar lagi, entah ke kantor atau rs. Yang penting rumah sepi pikir ane.

    A : huhh..degdeg an tauk
    An : halah..biasa aja dong.
    A : kamu mah, huuuu
    An : dilanjut gak nih?
    A : lanjut dong. Hehe

    Ane duduk disamping aya, sambil dikulumin lagi tuh sama si aya, baru bentar otong udah naek tinggi lagi, ane pikir bosen juga kalo kulum doang. Ane inisiatif buat ngajak naya masuk kedalem,

    An : kedalem yuk?
    A : kkeeemmeana? (Mulutnya masih penuh sama otong)
    An : ahhh…ahh..ini lepas dulu ih..

    Ane lepas dah tu otong ane dari mulutnya aya, tangannya ane tarik ajak kedalem, gak pakai lama ane suruh tu si aya pegangan sama meja makan, ane grepe” dah tubuh semoknya dari belakang, gak nahan banget gan, tuh bodi, apa lagi bokongnya yg semok banget…emm..

    An : plokkk….
    A : ahh… (Sambil muka sange nya nengok kebelakang)
    An : gemes sama bokongnya aya. Hehe
    A : ayo dong..jangan lama” maenan bokongnya..ihh…
    An : siap…..plokkkk…

    Gak pakai lama ane lucutin tuh celana seragamnya si aya, sedangkan kemeja sama hijabnya masih utuh nempel si tempatnya. Ane tunggingin dah tu bokong semok gan, otong ane udah berontak banget soalnya, sambil pemanasan bentar ane raba” tuh memek doi, udah basah aja gan, ane demen nih yg kayak gini nih gan, bikin tambah tinggi otong. Kolor ane plorotin sampai bawah, kaki si aya ane agak kangkangin, dirasa udah pada posisi yang pas, masuk lah si rudal ane yg gak seberapa ini.

    A : ahhhhh….uhhhh
    An : pelan” dulu ya ay..
    A : iya…ahhh…ahh..

    Favorit ane banget nih gaya gan, doggie the best lah. Ane rasa udah cukup lah waktu buat penetrasi, rpm ane genjot tuh makin kenceng.

    A : ahhh..ahh..ahha…. Teruuuusss..ahhh..keeeellluaarrrrr….ahhhhhhhhhhh……

    Baru juga bentar ane gejot pakai rpm tinggi, doi udah klojotan aja, soalnya otong ane kayak ada yg nyembur gitu gan, dan abis kerasa disembur, doi mulai lunglai, ane tahan badan doi biar gak jatuh dan biar masih dalam posisi, ane gak kasih ampun, masih lanjut ane hajar terus tuh memek tembem sama bokong semok.

    Plokkk…plokkk…plokk…sampai keras banget suaranya.
    A : ahhh…ahhh…ahhhhh….

    Doi cuma bisa mendesah sejadinya, ane rasa otong udah mulai gak nahan lagi,

    An : uhhh..ahh..ahh… Aku keluar..ahhhh
    A : ahhh…ahhh…ahhhh….uhhhh

    Tai macan keluar semua dah tu di memeknya si aya, ane paling gak kuat kalo udah doggie, rasanya tuh fantasi ane liar banget gan, jadi gampang banget buat nyampek.

    Pluppp….ane cabut dah tu otong dari memeknya doi, doi lemes banget, sampai cuma bisa jongkok sambil pegangan kaki meja makan, dan tai macan tumpah semua di lantai.
    Buru” dah tu, ane bil tisu buat ngelap memek sama tumpahan tai macan. Dan ane baru sadar kalo sedari tadi pintu depan gak ane tutup, entah ada yg masuk apa enggal tadi, ya semoga gak ada yang liat, soalnya desahannya aya kenceng juga.
    Doi masih aja cuma jongkok depan meja makan, ngatur nafas kali ya.

    A : kok cepet sih ay? Baru juga aku nyampek sekali. Huhh…huhhh…huhh
    An : gak kuat liat kamu pakai seragam gini, bawaannya sange banget.
    A : ah masak? Huhh..huhh
    An : beneran deh, kamu makin semok banget kalo pakai seragam kayak gini, jadi pengen ngentotin terus. Hehe
    A : yaudah, entot lagi dong, nih masih aus sama otong kamu loh, nihhhhh (sambil ngebuka-buka memeknya yg masih ada sisa tai macan ane)
    An : hahh..hahh..udah ahh… Capek. Besok” lagi aja deh ya hehe
    A : yahh..dianggurin deh.

    Buset nih cewek, baru juga abis dientod sampai kayak gitu, masoh kurang aja.

    An : udah besok aja, ya sayang ya..hehe
    A : yaudah gpp deh, sini dong aya pengen nyium kamu, kangen.

    Dan siang itu acara indehoi kami berdua di tutup dengan ciuman manis di kening.
    Abis beres” semua, ane ngajak doi makan deket rumah, itung” buat ganti tenaga yg ilang tadi gan. Pas abis makan, ada tuh bbm masuk dari si iwi.

    I : lagi dimana? Aku udah kelar dari ruko, aku kerumah kamu aja ya?
    An : ini lagi makan deket rumah, yaudah kerumah aja. Aku tunggu ya.

    Dirasa kondisi makin greget, dari yang ngulum mau kegep sama bokap sampai ngentod lupa nuntup pintu, masak iya ditambah kegep sama cewek sendiri, haha.
    Gak pakai lama, ane jelasin ke aya kali si iwi mau maen kerumah, dan doi ngertiin soal keadaannya lagi kayak gimana, abis makan doi langsung cabut, katanya mau kerumah temennya buat ngerjain tugas terus kerumah dwi.

    A : yaudah aya pulang ya, cie abis ini otongnya kepakai lagi deh, yah..aya di anggurin deh. Haha
    An : husss..gak boleh kenceng” ini diwarung loh ah,
    A : hehe, yaudah aya pamit ya, sini tangannya.

    Pakai acara cium tangan segala gan, kurang pasutri apa lagi coba? Haha

    An : atiati ya, jangan macem” kalo dijalan, jangan genit” kalo dijalan.
    A : ya enggak lah huu..yaudah dhada.

    Ane pulang jalan kaki kerumah, soalnya warungnya deket dari rumah, dan pas mau nyampek rumah kira” tinggal 5 rumah lagi, si iwi udah di belakang ane aja, dan ya…ane kaget. Doi tadi liat gak ya? Semoga aja si enggak..hehe.
    Makin bikin berdebar aja nih kondisi, tapi tak apa lah, justru makin menantang.

  • Video Bokep Bercinta Dengan Anak Majikanku Yang Cantik

    Video Bokep Bercinta Dengan Anak Majikanku Yang Cantik


    2004 views

  • Foto Ngentot Hot Austina Dikamar Mandi Dengan Pacarnya

    Foto Ngentot Hot Austina Dikamar Mandi Dengan Pacarnya


    1768 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Evelyne Terbaru 2018!!!!

    Foto Bugil Hot Evelyne Terbaru 2018!!!!


    1950 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sede0mikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Sex Kamu Mau Dibantuin Gak!?

    Cerita Sex Kamu Mau Dibantuin Gak!?


    1884 views

    Cerita Sex – Aku adalah seorang pegawai di sebuah bank swasta nasional dengan posisi yang lumayan tinggi untuk pria seumuranku.

    Umurku sendiri baru 30 th, tapi aku sudah menduduki posisi sebagai manager marketing, namaku Arbi.

    Dengan posisi itu aku mendapat tekanan dalam pekerjaan membuatku terkadang stres.. namun untuk melampiaskan itu semua aku selalu pergi keluar kota menenangkan pikiran bersama dengan istriku.

     

    Namun entah mengapa.. beberapa minggu ini istriku kelihatan mudah sekali marah.. sehingga ketika aku menginginkan pelepasan beban melalui seks seringkali malah gagal.

    Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu.

    Memang.. bagi kita para lelaki.. pelepasan seks selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran.. bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita.

    Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan.

    Apalagi bulan-bulan ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana di mana semua bisnis.. baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar-besarnya.

    Sedangkan di tempatku berada keadaannya terbalik.. sehingga tekanan yang aku terima semakin berat dan membuatku terkadang harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan onani di kamar mandi.. karena istriku sendiri kelihatannya sedang bermasalah di tempat kerjanya.

    Namun semua itu berakhir ketika hari itu.. hari Kamis.
    Di mana aku pulang ke rumah seperti biasa menjelang pukul 7 malam.

    Aku sampai di rumah.. setelah memarkirkan mobilku.. aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja.
    Kami berciuman di pipi sebentar lalu aku masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian.
    Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang melingkupiku.

    Selesai aku mandi.. di luar terdengar suara orang tertawa.. dan setelah aku keluar kulihat teman wanita adik istriku datang berkunjung.
    Gadis itu bernama Fenny.. tinggal hanya beberapa rumah dari rumahku.

    “Malam mas..?” sapa Fenny padaku.
    “Malam Fenny, pa kabar..?” aku balik bertanya.

    “Baiiiik banget mas. Emang gimana mas keadaan kantor..? Kok kayaknya tegang banget gitu ya..?”
    Tanya Fenny padaku.. karena melihatku kusut.. meskipun telah selesai membersihkan diri.

    “Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..” Jawabku singkat.
    Tak sengaja, aku mengamati Fenny yang masih menggunakan pakaian kerjanya.
    Ia tampak begitu cantik.. apalagi Fenny merupakan sekretaris direksi di salahsatu perusahan IT terkenal di Ibu kota.

    Namun semua itu aku kesampingkan. Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian setelah selesai mandi.
    Kupeluk dia dari belakang.. dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salahsatu titik lemahnya.. namun bukan gairah yang kudapatkan.. malah dampratan yang membuatku marah.

    Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku..
    Gondok juga aku. Maka akupun pergi dan duduk di halaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara di dalam hati.

    Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok.
    Menatap ke langit yang gelap.. mencoba membayangkan bagaimanakah kehidupanku di masa yang akan datang.

    Aku yang pada dasarnya adalah lelaki yang setia.. tak sanggup berpikir bila harus berpisah dengan istriku dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang selalu kutepis.

    Namun bayangan akan hal itu semakin mendekati kenyataan.. semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar daripadaku.. atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria yang lain.
    Pikiran-pikiran itulah yang selalu menghantuiku selama ini.

    Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri.. hingga tak menyadari kehadiran Fenny yang duduk di depanku.
    Aku terkejut ketika Fenny memanggilku dengan cukup keras.
    “Mas..!”
    “Eh, ya.. sori ga denger..!?” kataku terkejut.

    “Ih.. Mas Arbi, melamun terus tuh..?” kata Fenny lagi.
    “Iya, sory ya. Emang ada apa Fen..?” tanyaku lagi padanya.

    “Ga papa mas.. keliatannya Mas Arbi pusing banget.. kusut gitu..?”
    “Biasalah banyak masalah..!?” jawabku lempeng.

    “Emang Fenny bisa bantu apaan..?” kata Fenny antusias.
    Aku sempat terkejut mendengar pernyataan Fenny.. namun aku segera menjawabnya..
    “Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa Fen..?” tanyaku balik.

    “Hehehehe.. di rumah ga ada orang.. Fenny takut sendirian.. pulangnya entar nunggu mama..” kata Fenny malu-malu.

    Lucu juga mendengar alasan Fenny. Setelah itu aku mengambil minumanku dan meminumnya.. tapi ketika aku menoleh.. ternampaklah rok span Fenny tersingkap.. memperlihatkan kehalusan batang pahanya yang putih.. membuatku langsung terangsang.

    Aku lantas kembali bersandar.. menyalakan kembali rokokku.. pura-puranya mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba.

    Dua-tiga isapan rokok kunikmati.. terdengar istriku dan adiknya keluar dari dalam rumah berpamitan padaku untuk keluar sebentar ke mall.. belanja kebutuhan bulanan.
    Aku mengangguk.. sementara adik iparku berbicara pada Fenny.. memintanya menunggu kalo mau.. kalo tidak, ikut aja.
    Sepertinya Fenny lebih memilih untuk tidak ikut. Ia menjawab nunggu aja.
    Selesai itu istriku dan adiknya pergi meninggalkan rumah.

    Aku berkata pada Fenny.. kalo membutuhkanku aku berada di dalam.
    Lalu aku pergi meninggalkan Fenny yang masih duduk di luar sambil bermain dengan HPnya.

    Aku masuk ke dalam, memang.. tapi aku bersembunyi di ruang tamu dekat gorden.. untuk mengintip lebih dekat Fenny yang memang membelakangi gorden.. sehingga akan tampak lebih jelas.

    Apalagi ketika Fenny melepas blasernya.. blouse kerjanya yang memiliki renda pada daerah kancing dengan warna yang tidak terlalu terang.. tapi justru jadinya memperlihatkan keindahan tubuh mungil Fenny.

    Aku tak tahan lagi.. maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku.
    Penisku sudah begitu tegangnya dan butuh pelepasan..
    Namun, tak lama kemudian terdengar suara panggian Fenny padaku..

    “Mas.. Mas Arbi.. mas..?”
    “Apa Fenny..?” tanyaku sambil membuka pintu kamarku.

    “Mas, Fenny numpang minum ya..?”
    “Ya..?” jawabku singkat.
    Menatap nanar tubuh Fenny yang indah, apalagi saat itu ia tak memakai lagi blasernya, dengan blouse yang tipis.. sehingga menampakkan tubuh indah.

    Bra warna biru yang tercetak jelas membuatku semakin tak dapat menahan gairahku sendiri.. Ya.. mungkin tadi tak begitu terlihat karena tertutup blasernya.. namun sekarang semua itu begitu indah dan terlalu menggoda.

    Selesai minum Fenny kembali menuju ke ruang makan.. di mana aku sudah menantinya.
    Kami bertemu.. Fenny tersenyum manis padaku.

    Aku berdiri di hadapannya.. Fenny lantas berjalan kembali di sampingku.
    Deg.. deg.. Ada kebimbangan di dalam hatiku mengenai semua ini.. antara gairah dan akal sehat.

    Namun ternyata gairahkulah pemenangnya..
    Maka dengan cepat tangan Fenny kucekal.. dan responnya terlihat terkejut.
    Aku berbalik dan segera menarik Fenny ke dalam dekapanku.
    Fenny tak melawan.. hanya menatap penuh rasa keterkejutan.

    Aku peluk Fenny dan mencium bibirnya lembut namun penuh gairah.
    Fenny tak melawan.. hanya pasrah.. hingga pada akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku.

    Tanganku tak berhenti begitu saja.. kuraba punggungnya.. turun ke bawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik Fenny.. semakin membuatku kian terangsang.

    Tak ayal.. penisku yang telah sangat tegang menempel keras pada perut Fenny.. denyutan kencang penisku terasa begitu kuat di perut Fenny.. mungkin itu pula yang membuat Fenny jadi ikutan bergairah.

    Tanganku bergerak semakin liar… menuju ke bagian depan tubuh Fenny.
    Membuka kancing blousenya satu per satu hingga terbuka semua.. srett.. menyusup masuk ke dalamnya.. meremas lembut payudara Fenny yang berukuran kira-kira 34 cup B itu.

    Setiap remasan yang aku lakukan Fenny mengerang di sela ciumanku.. dan itu membuatku semakin bergairah.
    Tanpa kusadari tangan Fenny ternyata bergerak menuju selangkanganku.. membuka celanaku.. untuk selanjutnya meremas lembut penisku yang sudah sangat tegang.

    Beberapa saat kemudian, aku teringat.. bahwa yang kulakukan sekarang ini menyalahi aturan..
    Degh.. Seketika itu juga aku melepaskan ciumanku.. juga remasanku pada bungkah payudara sekal Fenny.

    Aku melangkah mundur sambil menatap penuh rasa bersalah pada Fenny yang kini telah ikut terangsang oleh karenaku.
    Kulihatwajahnya memerah.. diiringi nafasnya yang memburu menandakan gairah yang memuncak.

    “Maaf.. maafin.. aku Fen.. maaf..” kataku gugup.
    “Maafin Mas Arbi, Fen.. maaf..” kataku semakin kacau.

    Namun tiba-tiba Fenny melangkah mendekatiku.. lantas menyentuh bibirku dengan jarinya dan berkata dengan lembut..
    “Ga papa kok mas. Fenny tau kok..” kata Fenny mencoba menenangkanku.
    “Emang Mas Arbi lagi pengen banget ya..?” tanya Fenny kembali.

    “*****papa. Maafin mas ya Fen..!?” kataku lagi.

    Mau ga Fenny bantuin..?” kata Fenny pelan sambil menatapku tajam.

    Aku terkejut sekali dengan jawabannya yang seperti itu..


    Kutatap matanya.. mencari penegasan pada binarnya.. tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan.. apa yang baru saja kudengar..

    Fenny mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan sambil berbisik di telingaku.. ia menciumku kemudian.
    Dengan lembut dan penuh perasaan.. hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

    “Di sofa aja yuk Mas..” Ajak Fenny seraya bergerak dan menarikku.

    Fenny langsung duduk di sofa dan membuka kakinya.. aku tak mau langsung melakukannya.. kucium bibirnya.. lalu turun ke leher dan berhenti di kedua bukitnya..

    Dengan gemas kuciumi bukit di dadanya.. kombinasi jilatan dan kuluman membuat dia mendesah.
    Tangan Fenny membimbing tanganku ke arah dadanya.. dan lantas menempatkannya pada bungkahan payudaranya.. seiring itu ia juga membantu tanganku supaya meremas payudaranya sendiri.

    Aku lakukan pertama dengan lembut.. lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian.. aku memeluk tubuh Fenny dengan erat.
    Ciumankupun turun pada leher jenjang Fenny. Desahan lembut keluar dari bibirnya, sementara tanganku membuka kait penahan bra Fenny.. lalu menyingkapkannya.. hingga tanganku dapat bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara Fenny.

    Desahan Fenny berubah menjadi erangan penuh gairah.
    “Aaahh.. aahh.. mas.. oohh..” erang Fenny.
    Tanpa melepas blouse kerjanya, aku menikmati kelembutan dan keindahan tubuh Fenny.

    Waktu berlalu.. dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya.. erangan dan gelinjang tubuh Fenny semakin keras dan kuat.
    Ciuman dan jilatanku pada payudara Fenny membuatku mengerang semakin keras..

    Apalagi ketika jariku menggosok vagina Fenny yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyup oleh cairan pelumas kenikmatannya.

    “Aaah.. aahh.. mass.. aahh.. aahh..” erang Fenny.
    Sengaja kutinggalkan beberapa bekas kemerahan di buah dadanya..
    Supaya dia berhenti melakukan dengan pacarnya untuk beberapa hari. Pikirku nakal. Hehe..

    Dia cemberut ketika tahu ada bekas kemerahan di dadanya.. tetapi justru kecemberutannya makin menambah kecantikan wajahnya.
    Tapi itu ga lama.. setelah beberapa saat Fenny kembali mengerang panjang.. langsung kulumat bibirnya.. mencoba mengurangi keluarnya suara erangan kuat Fenny.

    Tubuh Fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat-erat. Tubuh kami berhimpitan ketat.

    Bibirku menyusuri perutnya lalu berhenti di selangkangannya.. terasa asin ketika lidahku menyentuh vaginanya.. cairan cintanya.
    Tangannya meremas rambutku ketika lidahku menari-nari di bibir vaginanya.. kakinya menjepit kepalaku.. aku makin bergairah mempermainkan vaginanya dengan bibirku.

    Selang beberapa saat.. Fenny yang telah ‘panas’ menarikku untuk berganti posisi.. ia merebahkanku di sofa.. lantas bergerak pelan mengangkang di atas tubuhku.
    Berbalik.. kini ia yang duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya.

    Setelah beberapa saat kemudian.. Fenny telah tenang.
    Ia lepaskan pelukannya padaku.. ia tersenyum manis dan berkata di sela deru nafasnya..

    “Hah.. enak.. banget.. mas.. hah.. hah.. enakk.. banget.. kini giliran hah.. hah.. Fenny..”

    Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku.. dan.. Tuink..!
    Betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekitar 15 cm tak begitu panjang.. namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar.

    Fenny memegangnya penuh rasa hati-hati dan nafsu.. setelah terpegang, Fenny mengocoknya perlahan.. membuatku yang sudah sangat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku.

    Aku lantas mengangkat pantatku.. menyodorkan penisku ke mulutnya.. dia menggenggam dan mengocoknya.. memandang ke arahku sejenak sebelum menjilati dan memasukkan penisku ke mulutnya.

    Tanpa kesulitan.. segera penisku meluncur keluar-masuk mulut mungil teman wanita adik istriku yang cantik, kembali kurasakan begitu pintar dia memainkan lidahnya.

    Antara jilatan.. kuluman dan kocokan membuatku mulai melayang tinggi.
    Eranganku mengeras seiring dengan kocokan Fenny pada penisku.

    Beberapa saat berselang Fenny mengangkat tubuhnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya.. kubantu geraknya dengan menuntunkan penisku tepat berdiri tegak di bawah bibir vaginanya.

    Dengan bertumpu sebelah tangah di pundakku Fenny menurunkan tubuhnya perlahan..
    Slebbhh.. “Nghhh..hhh..” Erangnya nikmat.. ketika kepala.. lalu batang penisku membelah lepitan vagina sempit nan membasahnya.

    “Erghhh..hhh..” Geramku tak kalah penuh nikmat.. saat merasakan sekujur kulit batang penisku dibekap kehangatan.. kerapatan belahan nikmat otot dinding-dinding liang vaginanya.

    Peniskupun membelah bibir vagina Fenny.. terbenam padat di selorong liang hangat membasah nan menjepit penuh nikmat.
    Rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku..
    Oughh.. Sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba.

    Dengan satu gerakan penisku melesak terbenam dalam liang vagina Fenny.. Pijatan dan denyutan dinding vagina Fenny kurasa sangat nikmat..

    “Aaahh.. mas.. aahh.. enakk.. bangett.. aahhh..” Rintihnya nikmat mengiringi gerusan batang penisku di liang vaginanya..

    “Erghh.. Mas juga Fennhh..” Eranganku tak kalah nikmatnya.. menerima segala rasa nikmat yang membekap di sekujur kulit batang penisku di lepitan hangat membasah vaginanya itu.

    Setelah beberapa saat berdiam diri beradaptasi.. Fenny lalu bergoyang dengan lembut maju-mundur.. memutar dan naik-turun..

    Sementara itu penisku bagaikan dipelintir.. dipijat.. diremas-remas lembut oleh dinding vagina Fenny.. membuat hanya tak sampai 2 menit aku harus mengerang panjang.
    “Aaahh.. aahh.. Fenny.. Fenny.. aahh.. aku.. mauu.. k-keluarr.. aahh.. aahh..” erangku.
    “Aaahh.. aahh.. keluarrinn.. keluariinn.. mas.. aahh.. aahh.. enakkk.. bangett..”

    Fennypun semakin memainkan tekniknya hingga memaksaku mengerang panjang.. sambil memeluk tubuh Fenny penisku berkedut kuat.. memuntah sperma berkali-kali dalam liang vagina Fenny.

    Di atas selangkanganku Fenny semakin liar mengggoyang.. mengaduk-aduk batang penisku di liang nikmat vaginanya.
    Sementara pijatan dan remasan dinding vagina Fenny semakin liar pula memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

    Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat.. setelah selesai mencapai puncaknya Fenny tak berhenti.. malah semakin liar bergoyang menggerus batang penisku yang terbenam di liang vaginanya.

    Tiba-tiba Fenny memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya.. bibirnya dengan nafas terengah mencari-cari bibirku.. kusergap.. hingga kamipun berciuman panas.

    Sementara di bawah.. Fenny semakin kuat menekankan pinggulnya mendesak-desakkan vaginanya pada batang penisku yang dibekap megap-megap digerus keliatan liang vagina.. hingga penisku terbenam seluruhnya.. setandasnya..
    Arrgghh.. Betapa rasa nikmat itu memang amat sangat memabukkan..

    Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda.. dan Fenny yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata.. “Mas.. hah.. hah.. enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya.. hah.. hah..”

    “Iya, aku juga enak. Makasih Fenny, enak banget. Mas puas banget..”

    “Hihihihi.. Mas Arbi nakal juga ya..”
    Kata Fenny yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya.. dan kemudian ia bersimpuh di hadapanku.

    Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya.. lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.

    “Ahh.. enak Fenny, enak.. ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan..?” erangku kembali diserang nikmat.

    “*****papa mas, kalo mas keluar lagi juga ga papa kok.. ”Kata Fenny yang kemudian mengulum penisku.

    Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik-turunkan kepalanya.. sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku.. Fenny juga melakukan isapan lembut pada penisku.
    Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku.

    Fenny melepaskan kulumannya.. lantas kembali mengocok penisku dengan lembut.. mengulumnya kembali.. membuatku mengerang-erang keenakan.

    Fenny melakukan itu berulangkali.. sampai penisku kembali menegang dan mengeras..

    Puas dengan permainan oralnya kutuntun untuk kemudian merebahkannya ke sofa..
    Aku lalu setengah berjongkok di depannya.. angannya meraih batang penisku yang telah mengacung lagi.. lalu menyapukan ujung penisku ke belahan vaginanya..

    Dia menatapku dengan pandangan penuh gairah.. aku jadi agak malu memandangnya.. namun nafsu ternyata masih lebih berkuasa..

    Fenny sedikit beringsut mengangkat pinggulnya.. lantas sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya ia tuntun penisku yang telah kembali menegang itu tepat di bawah lepitan bibir vaginanya.. lagi..!

    Slebbhh.. Dengan sekali dorong melesaklah lagi penisku kembali ke vaginanya..
    Dan ahh.. ia masih tetap menatapku ketika aku mulai mengocoknya.
    Clebb.. clebb.. crebb.. clebb.. crekk..crekk.. clebb..

    Kakinya lantas bergerak menjepit pinggangku.. kutarik dia dalam pelukanku.. kudekap erat hingga kami menyatu dalam suatu ikatan kenikmatan birahi.. saling cium.. saling lumat.

    Fenny mendesah liar seperti sebelumnya.. kurebahkan tubuhnya lebih dalam ke sofa.. lalu kutindih.. satu kaki menggantung dan kaki satunya di pundakku.

    Aku tak pernah bosan menikmati ekspresi wajah innocent teman adik iparku yang memerah penuh birahi.. makin menggemaskan.
    Buah dadanya bergoyang keras ketika aku mengocoknya vaginanya.. dia memegangi dan meremasinya sendiri.

    Beberapa saat kemudian kuputar tubuhnya untuk posisi doggie.. dia tersenyum..
    Tanpa membuang waktu.. kulesakkan lagi penisku.. kali ini dari belakang..

    Slebbh.. Jleghh.. “Oughh.. Mass..!”
    Dia menjerit dan mendorong tubuhku menjauh.. kuhentikan gerakanku sejenak lalu mengocoknya perlahan.. tak ada penolakan.

    Kupegang pantatnya yang padat berisi… Fenny melawan gerakan kocokanku..
    Kami saling mengocok.. dia begitu mahir mempermainkan lawan bercintanya.

    Aku bisa melihat penisku keluar-masuk vagina teman wanita adik istriku ini..
    Kupermainkan jari tanganku di lubang anusnya.. dia menggeliat kegelian sambil menoleh ke arahku.
    Kuraih buah dadanya yang menggantung bergoyang indah dari sela blousenya yang terburai.. kuremas dengan gemas dan kupermainkan putingnya.

    Aku benar-benar menikmati tubuh indah teman wanita adik iparku ini dengan berbagai caraku sendiri..
    Ada rasa nikmat tersendiri di hatiku.. yang sangat berbeda sekali.

    Kuraih tangannya dan kutarik ke belakang dengan tangannya tertahan tanganku.. tubuh Fenny menggantung.. aku jadi lebih bebas melesakkan penisku sedalam mungkin di liang nikmat vaginanya.

    Desah kenikmatan Fenny makin keras memenuhi ruang.
    Kudekap tubuhnya dari belakang.. kuremas kembali buah dadanya..

    Batang penisku masih menancap di vaginanya.. kuciumi telinga dan tengkuknya.. Geliat nikmat Fenny makin liar.
    “Aduh Masshh.. enak banget masshh.. Fenny sukaa, trus Mashh..”

    Kulepaskan tubuh Fenny.. kembali kami bercinta dengan doggie style..
    Entah.. mungkin lebih setengah jam kami bercinta.. belum ada tanda-tanda orgasme di antara kami.

    Kami berganti posisi.. Fenny kembali sudah di pangkuanku.. tubuhnya turun-naik mengocokku.. buah dadanya berayun-ayun di mukaku.. segera kukulum dan kusedot dengan penuh gairah hingga kepalaku terbenam di antara kedua bukitnya.

    Gerakan Fenny berubah menjadi goyangan pinggul.. berputar menari hula hop di pangkuanku..
    Berulangkali dia menciumiku dengan gemas..
    Oughh.. sungguh tak pernah terbayangkan kalau akhirnya aku bisa saling mengulum dengannya.

    Tak lama kemudian.. tiba-tiba Fenny menghentikan gerakannya.. dia juga memintaku untuk diam.
    “Sebentar Mas, Fenny ngga mau keluar sekarang.. masih banyak yang Fenny harap dari mas Arbi..” katanya sambil lebih membenamkan kepalaku di antara kedua bukitnya.. aku hampir tak bisa napas.

    “Kamu turun dulu deh, Fen..” pintaku.
    “Tapi Mas.. Fenny kan belum ..” protesnya.
    “Nghh.. Udahlah.. percaya Mas Arbi deh..” potongku.

    Perlahan kutuntun dan kuputar tubuhnya menghadap dinding.. kubungkukkan sedikit.. lalu kusapukan penisku ke belahan vaginanya dari belakang..

    Fenny mengerti maksudku.. kakinya dibuka lebih lebar.. mempermudah aku melesakkan penisku.
    Tubuhnya makin condong ke depan.. Slebbh.. jlebhh..
    “Oughh.. Masshh..” desah kenikmatan kembali mengiringi masuknya penisku mengisi vaginanya.

    “Sss.. aduuh Mass, enak bangethh Masshh.. belum pernah aku.. aauuh..”
    Desahnya lagi.. sambil membalas gerakanku dengan goyangan pinggulnya yang montok.

    Kami saling bergoyang pinggul.. saling memberi kenikmatan sementara tanganku menggerayangi dan meremas buah dadanya.
    Nikmat sekali goyangan Fenny.. lebih nikmat dari sebelumnya..

    Berulangkali dia menoleh memandangku dengan sorot mata penuh kepuasan.. mungkin dia belum pernah melakukan dengan posisi seperti ini.
    Tubuhnya makin lama makin membungkuk hingga tangannya sudah tertumpu meja sebelah dinding.

    Kudorong sekalian hingga dia telungkup di atasnya.. aku tetap masih mengocoknya dari belakang..
    Dia lantas menaikkan satu kakinya di pinggiran meja.. penisku melesak makin dalam.. kocokanku makin keras.. sekeras desah kenikmatannya.

    Kubalikkan tubuhnya.. dia jadi menelentang di atas meja.. kunaikkan satu kakinya di pundakku..
    Lantas kukocok dengan cepat dan sedalam mungkin.

    “Sss.. eegghh.. udaahh Mashh.. Fenny nggaak kuaat, mau keluar niih..” desahnya
    “Sama.. Mas juga..hhhh..”

    “Kita sama-sama, keluarin di dalam saja, aman kok, Fenny pake pil, jangan ku..aa.. sshhiit ..”

    Belum sempat dia menyelesaikan kalimatnya ternyata sudah orgasme duluan..

    Sontak aku makin cepat mengocoknya..
    Tak kuhiraukan teriakan orgasme Fenny.. makin keras teriakannya makin membuatku bernafsu.

    Semenit kemudian aku menyusulnya ke puncak kenikmatan..
    “Erghhh.. orghh..” Crett.. crett.. crett..
    “Auughh.. masshh..!”
    Kembali dia teriak keras ketika penisku berdenyut menyemprotkan sperma di vaginanya.
    Untuk keduakalinya aku membasahi vagina dan rahim teman wanita adik istriku dengan spermaku..

    Dia menahanku ketika kucoba menarik keluar. “Tunggu, biarkan keluar sendiri..” cegahnya..
    Maka kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya.. kucium kening dan pipinya sebelum akhirnya kucium bibirnya.

    “Makasih Mas.. permainan yang indah.. the best deh pokoknya..” bisiknya menatapku tajam.
    Kuhindari tatapannya.. tak sanggup aku melawan tatapan tajam teman wanita adik iparku itu.

    “Sekarang gantian Mas.. aku pengin membantu Mas Arbi sekali lagi..”
    Fenny berkata sambil mendorong tubuhku.. lalu turun mengambil posisi agak berjongkok di pinggir meja.

    Aku sangat mengerti apa yang akan dilakukan oleh Fenny. Akupun segera berdiri di hadapannya.
    Kedua tangan mungil Fenny merengkuh pantatku dan menariknya mendekat ke wajahnya yang jelita itu.

    Tanpa basa-basi dia segera menciumi batang kejantananku dengan bibirnya yang tipis itu.
    Perlahan.. lidahnya yang lembut mulai menjilati seluruh permukaan kemaluanku.
    Kadang diselingi pula dengan kecupan dan hisapan lembut di kantong bijiku.
    Aku mulai terbuai oleh permainannya.

    Fenny sudah mulai mengulum kepala penisku dengan sangat lembut.
    Kemudian dengan sangat mesra dia mulai memasukkan seluruh tongkat pusakaku ke dalam mulutnya yang mungil.

    Sementara di dalam kuluman hangat mulutnya.. lidahnya menggelitik leher penisku.
    Bagian yang paling sensitif dari tubuhku. Aku mulai menggelinjang penuh kenikmatan.

    Aku belai lembut kepala Fenny.. dia bereaksi dengan menyedot ringan kepala penisku.
    Lidah dan bibir Fenny masih terus menggerayangi kemaluanku.

    Nafasku semakin memburu sambil mataku lekat memandang adegan panas gadis yang tengah berjongkok dengan pakaian semrawut di depanku.
    Sepertinya Fenny juga menikmati apa yang dia lakukan.. lirikannya juga tak lepas dari mataku.

    “Ahhh.. ahhhh.. Fenn.. nikmat.. ah.. Fenn.. kamu pinter Fenhh.. ahhh terus.. iya.. iya..”
    Tanpa bisa aku kontrol mulutku mulai menyuarakan apa yang aku rasakan.
    Fenny membalas desahanku dengan gelitikan lidahnya di batang penisku.Ini membuat aku semakin terbang ke awang-awang.

    “Ahhhhh.. ahhh.. enak Fenny.. mulutmu enak sekali.. terus.. ahhhhh.. aku nggak tahan.. ahhh..”

    Fenny bisa membaca gelagat bahwa puncak gunung kenikmatan sudah di depan mataku.
    Dia lantas agak mengubah gayanya.. bibirnya mengecup kepala penisku.

    Tangan kanannya yang sedari tadi mengelus pantatku mulai mengocok batang penisku.
    Mula-mula lambat.. semakin lama kocokannya semakin cepat.

    Tubuhku tak bisa kutahan untuk tidak gemetar penuh kenikmatan.
    Dalam kondisi seperti ini biasanya aku memejamkan mata untuk lebih menikmati perasaan ini.

    Mau ga mau aku mengerang keras.. hingga peniskupun kembali mengembang semakin besar.. dan tiba-tiba penisku menyemprotkan sperma di dalam mulut Fenny.

    Fenny yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya.. malah semakin kuat menghisapnya.
    “Aaah.. aahh.. Fenn.. ohh.. Fennyy.. aahhh..!”

    Croot.. croott..
    “Aaahhh..”
    Beberapakali semprotan di dalam rongga mulut Fenny.. tidak sebanyak yang tadi-tadi.. memang.. namun ada beberapa tetes spermaku yang keluar di sela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku.

    Fenny melepaskan kulumannya.. sambil masih bersimpuh ia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya.
    Setelah itu Fenny aku bantu berdiri.. dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan.. mulai dari blouse kerjanya sampai dengan roknya.

    Beberapa saat setelah itu Fenny telah selesai berbenah dan kembali duduk di halaman depan.. bersama denganku.

    “*****ke kamar mandi..?” tanyaku padanya.
    “Ga papa mas.. Fenny baik-baik aja kok. Makasih ya mas..” Ucap Fenny padaku.
    “Iya sama-sama..” jawabku sambil menundukkan kepala.

    Tepat beberapa saat setelah itu.. istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah.
    Suasana rumah jadi kembali ramai seperti biasa.
    Tapi.. yang berbeda adalah suasana hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dan ‘bantuan dari Fenny..’ teman adik iparku sendiri.

    Fenny terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan di sekujur tubuhnya.. sementara bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun tak dibersihkan.

    Tak ada yang berubah.. hanya berkurangnya beban hati saja.

  • Video Bokep Jepang ThreeSome Dengan Mbak Mai Kuroki

    Video Bokep Jepang ThreeSome Dengan Mbak Mai Kuroki


    1402 views

  • Foto Ngentot Gadis Jepang Hot Akina Nakahara

    Foto Ngentot Gadis Jepang Hot Akina Nakahara


    1744 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Seks Sedarah Gara-gara Nonton Dangdut

    Cerita Seks Sedarah Gara-gara Nonton Dangdut


    2479 views

    Cerita Sex – Halo para semproter izinkan saya bercerita pengalaman nyata pribadi saya beberapa bulan yang lalu perkenalkan nama saya Rudy umur baru 19 thn.. Orang bilang Saya ganteng dan supel saya masih sekolah STM (pernah g naik kelas) di kota kembang.

    saya mempunyai kisah yang sangat mendebarkan jika saya ingat ingat.. “kejadian mesum yang melibatkan adik kandung perempuan saya yang bernama “Adelia’ usia 17 tahun masih SMA kelas 2 orangnya manis chuby agak montok badannya tapi sexy dadanya cukup besar untuk seusia dia mungkin 34c sehari hari kalau di rumah Adel suka berpakaian ketat pas body gituh..

    Pakaian favorite dia dirumah adalah celana pendek dan kaos tangtop yang ketat sampai tonjolan toket yang baru dimasa pertumbuhannya tercetak bulat di balik kaos ketatnya,, celana pendeknya juga agak ketat sedikit hingga bentuk pinggul sama pantatnya yg bulat terlihat menggiurkan kalau berjalan seperti goyang itik he. he..

    Suatu hari minggu pagi kulihat adikku sudah dandan cantik memakai pakaian favoritenya celana pendek jeans plus kaos ketat
    Lengan pendek saat melihat penampilannya yg sexy mempertontonkan paha mulus yang sangat sekal juga kaos yg tipis aku terlihat bingung sekaligus mupeng aku mulai heran mau kemana dia pagi2 gini..

    Aku : Mau kemana kamu dek..??

    Adel : Adel mau jalan kak.. nonton acara dangdut di alun2 lembang lapangan sespim.. Ada artis favorite adel kak via vallen.. Jadi adel pengen nonton mumpung ada temen yg ngajakin nonton bareng..

    Aku : Ooh.. Sama siapa aja dek??

    Adel : Sama temen2 sekolah lah masa sama pacar.. !!

    Aku ; Waaah kakak ikut dong dell.. ”
    Kebetulan niih kakak lagi butuh hiburan siapa tau disana dapat kenalan cewe cantik he.. he..

    Adel : Ya udah cepetan kak.. ”

    Akupun Buru2 mengganti pakaianku dengan celana 3/4 cargo dipadu kaos pendek plus topi dan sepatu andalanku converse

    Ayo dell.. Kita berangkat kakak bonceng naik motor ya., kalau kamu berangkat naik angkot bisa bahaya dell ntar kamu di culik preman pasar kan ngeri dell..

    Adel : uuhh.. Emang kenapa kak pake di culik segala ??

    Aku : ya gimana ga diculik abg cantik sexy kaya kamu itu bisa mengundang kejahatan dell lain kali kalau mau pergi main minta anter sama kakak aja biar aman gak bakalan ada yang gangguin..

    Adel : iya deh terserah kakak aja..

    Perjalanan menuju acara show dangdut tidak terlalu jauh dari rumahku hanya 15 menit saja kami sudah sampai di pintu masuk alun2
    Kuparkirkan motorku di tempat yang sudah disediakan panitia susah juga karena banyak yang ingin menonton pertunjukan dangdut yang dihadiri artis2 terkenal yg lagi hits waktu itu..

    Aku : ayo dell.. Jangan jauh2 sini deket deket kakak ntar kalo kamu ilang bisa dimarahin mama ..

    Adel : iya2 aa bawel”

    Ledek adel sambil meleletkan lidahnya padaku..

    Aku pegang tangan adel erat2 aku takut kalo adikku di jailin orang2 yang lewat dikerumunan alun2 ini..

    Aku : Dell.. Temen2 kamu mana?? Janjian dimana ketemunya..

    Adel : gak tau kak. ” bentar adel telfon dulu kak..

    Kulihat adel mencoba menghubungi teman2 nya tuut tuut tuut.. Mode speakload panggilan dilayar smartphone nya

    Adel : Haallo Winni.. Kalian udah nyampe belum siih.. Aku udah datang nih di pintu masuk alun2..

    Teman adel menjawab Aduhh.. Sorry dell.. Aku ga jadi nonton mamahku sakit jadi ga bisa keluar main sama kalian.. Kalau Siska sama Gina katanya udah masuk duluan.. “”

    Oohh.. Ya udah atuuh salam sama mama kamu ya semoga cepet sembuh..

    Adel : uuhh.. Kak temen aku ga datang tapi temen aku yg lain udah duluan katanya kita masuk aja yuukk..

    Aku : ya udah hayo dell.. Aku menggandeng adikku adel kami memasuki kerumunan orang2 yg sedang ramai bergoyang dan menyanyi dangdut mengikuti artis yang sedang tampil di atas panggung besar megah bersama para penari latarnya..

    Udah mulai tuuhh dell kita disini saja jangan jauh terlalu sesak banyak orang disana..

    Adel : aahh ga keliatan kak badan adel kan pendek kita di sana aja dekat pagar panggung biar kelihatan artisnya..

    Aku : oh iya ya terserah kamu dehh ayo ikutin kakak dibelakang pegang tangan kakak jangan sampe lepas

    Akupun berjalan diikuti adikku menerobos para penonton yg sedang asyik bernyanyi dan bergoyang susah payah aku mencoba masuk lebih depan dekat pagar pembatas panggung ..hingga sampai di posisi depan agar kami bisa jelas melihat artis favorite adikku

    Dell.. Sini di depan kakak biar aman kakak jagain kamu di belakang

    sambil ku peluk pinggang adel ternyata belum muncul juga artis dangdut kesukaan adikku dengan sabar menunggu kami berdua ikut bernyanyi sedikit2 dan bergoyang menikmati alunan musik gendang yg bertalu..

    Disinilah letak kesalahannya saat adikku bergoyang meliuk liukan badannya pantat bulat menonjol & paha mulusnya yg hanya di batasi celana pendek jeans nya menyenggol nyenggol selangkanganku apalagi kondisi penonton semakin ramai penuh sesak sama seperti keadaan celana pendekku yang menjadi sesak karena goyangan pinggulnya

    Aduuuhh.. Dell sesak nih.. Kamu ga apa2 di depan kakak??

    Adel : ga apa2 kak,, emang kenapa??

    Aku : sepertinya adel tidak menghiraukan keadaan sekitarnya termasuk aku ,, dia malah asyik berjoget sambil mengabadikan para artis yg tampil dengan smartphone nya tanpa memperdulikan pantatnya yg sering menggesek tepat di selangkanganku telak penisku jadi tegang merasakan empuknya bongkahan pantat adikku keadaan pun semakin mendukung kerumunan penonton yg ada di belakangku mendorong dorong tubuhku hingga mau tak mau tubuhku semakin rapat memepet tubuh adikku..

    Adel : kakk.. Liiiihat itu via vallen sudah muncul.. Asyyyiiikkk.. Joget kak.. “Horrreee.. Sayang opo koe krungu jerite atiku mengharap engkau kembali …

    Begitulah kalau fans ketemu artis idolanya sampai lupa segalanya lupa kalau ada orang yg tersiksa dibelakangnya adikku berjoget & ikut bernyanyi sambil bergoyang bongkahan pantatnya menekan penis tegangku yg berdiri keras semakin menonjol kedepan membuat tenda disana..

    Aku : aduuuhh giilaaa.. Ini pantat adik gue aahh semok banget empuk lagi bikin konak kakaknya ajah..
    Kalau keadaan terhimpit begini gue gak bisa melarikan diri lebih baik kunikmati saja pertunjukan pantat eeehh salah dangdut maksud gue,, dari pada orang lain yang berdiri dibelakang adik gue bisa lebih bahaya nantinya.

    Goyaaanngg deell… Iyaaaahh teruusss asyyiikk.. Akupun mencoba larut dalam kenikmatan ini ku peluk perut adikku kulingkarkan kedua tanganku memegang perutnya kugoyang pinggulku kanan kiri maju mundur dengan sengaja masa bodo kalau nanti adikku sadar ada benda keras menyodok nyodok pantatnya tepat dibelahan pantat adel..

    Adel : enak banget yaa lagunya kak.. Adel suka lagu ini

    Aku : iya dell kakak juga suka,, enak bangeett del.. Ayo goyang lagi dek..

    Entah kenapa adel sepertinya tidak menyadari kalau gue dengan sengaja memepet badannya malah tangannya memegang tanganku yg sedang memeluknya atau mungkin dia sudah tau perlakuan cabul gue yang asyik bergoyang sambil menekan penis tegang gue di belahan pantatnya.. takut bercampur heran di kelapalaku malah adikku sepertinya tidak keberatan diperlakukan begitu karena kurasakan dia juga semakin lama mengikuti gerakanku saat menekan kedepan pantat adikku mundur menekan kebelakang hingga tonjolan penis gue tenggelam di bulatnya bongkahan pantat semok adikku..

    busssyeett… Daahh.. Kalau begini terus gak lama lagi gue bisa crott nih.. Meski ditahan tahan gak bisa gue tahan badan gue sange berat nih. Kulihat adel juga sama badannya berkeringat membasahi kaos ketatnya menimbulkan bra yg dipakainya tercetak jelas dimata gue ditambah belahan dadanya makin jelas kulihat dari belakang sambil ku peluk tanganku mencoba meraba perutnya di balik kaosnya..

    Bukan penolakan yg kudapatkan malah tangan adel menuntun tanganku masuk lebih keatas sampai dibawah dadanya yg menonjol aku gak berani lebih jauh hanya kudiamkan saja adel menuntun tanganku yg kanan menyentuh perutnya dan yang kiri turun menuju perut bagian bawahnya tepat di atas selangkangannya..

    Aku : adellll.. Panas yaa.. Sampe keringetan gitu udah cape belum kita pulang ajah sudah mendung sepertinya mau hujan tuh..

    Adel : iyaa kak panas gerahh.. Kakak sih mepet mepet terus badan adel jadi gerah deeehh..

    Kudengar jawaban adikku seolah benar2 sudah mengetahui perbuatanku sedari tadi.. Badanku masih memeluk tubuhnya erat sambil bergoyang mesum berdua menikmati pertunjukan artis idolanya sampai akhir.. Wajahnya terkadang menoleh kebelakang melihat dalam dalam mataku yang asyik menikmati hangatnya pantat adel yg membungkus tonjolan penisku tak lama berselang hujan gerimis turun mengguyur kami dan semua orang yang ada di tempat tersebut..

    Aku : dell.. Hujan dek kita pulang yukk nanti kamu sakit kalau ke hujanan..””

    Adel : tunggu bentar lagi kak tanggung lagi enak enaknya kok malah ngajak pulang siihh.. Tuuhh masih ada artis lain “rizky ridho..
    Ayo kak goyang lagi kak..

    Gillaaa.. mendengar perkataanya membuat kupingku panas sepertinya adik gue ini nantangin gue untuk terus mencabulinya seperti mendapat lampu hijau akupun kembali bergoyang mengikuti alulan lagu sambil menekan keras pantat adell..

    Adel : kaaakkk.. Iyaaahh teruuss goyaaangg.. Uuuuhhh..

    Adel malah mendesah tanpa perdulikan orang2 disampingnya sambil berpura pura joget dangdut meliuk liukan pinggulnya kulihat sekitarku juga masih aman tak ada yg menghiraukan kami karena disekitarku lebih banyak kaum perempuan kebanyakan gadis2 abg seperti adikku..

    Aku yang tidak tahan dengan perlakuan adel yg mengesekkan pantatnya keselangkanganku kuraih resleting celanaku sreeett.. Lalu perlahan kuturunkan karet bagian depan celana dalamku aaahhh..
    Terlepas sudah siksaan sesak didalam celana angin dingin menerpa sebagian permukaan penisku yg muncul dari celah resletingku.. Dengan hati2 agar tidak terlihat orang lain ku tekan lagi pantatku rapat memepet pantat adikku..

    Adell : kaakkk.. Awwww.. Goyang enakk kaakk racaunya.. Mendesis pelan ketika kusodok belahan pantatnya dengan penis yg sudah keras terbebas keluar dari celanaku

    Kakk.. Kokk.. Diii.. Keeelluaariin
    Perlahan goyangan adel terhenti tangan kanannya meraba selangkanganku dari samping untung saja kaos longgarku menutupi tangan adikku yg kini meraba penisku. Aaahhh..

    Kakak nakal iiihh.. Adel berkata Sambil wajahnya menoleh tersenyum genit padaku

    Aku : maaf dell kakak gak tahan lagi sayang ku peluk adel erat2 wajaku menempel di pipi kanan adikku sambil kubisikan ditelinganya maaf dek kakak khilaf dengan pelan adel mengangguk sambil berkata :

    Gak apak kok kak adel ngerti.. Terusin ajah kakkkk..

    Aku yg mendengar perintahnya tanpa ragu2 lagi menggesek gesek penisku di belahan pantatnya sambil pura2 bergoyang padahal gerakanku seperti orang yg sedang menyetubuhi..

    Aaahhh.. Adeeelll.. Enakkkk deelll goyaaang teeruuusss ooohh..

    Tak lama kemudian ku lihat adel makin menyunggingkan pantatnya bongkahan pantatnya terangkat seakan menyambut penisku menjepit erat tepat di selangkangannya sebenarnya aku takut kalau kepala penisku terlihat muncul dari depan pas di bawah selangkangan adikku tapi pagar besi yg menghalangi kami cukup rapat hingga aku tak ragu2 lagi menggoyang mesum adikku yg juga menikmati dicabuli kakaknya sendiri..

    Sampai di batas kenikmatanku terjepit disempitnya belahan pantat adel sepertinya gue pengen croottt.. Tak tahan lagi gue menahan cairan sperma yg ingin meledak keluaarr..

    Aku ; Dell.. Kakak pengen keluaaaarr..

    Adel : keluar apanya kakk??

    Pengen pipis enak delll..

    Adel : ooh.. Kiraaaiiin adel apa
    Keluarinnn aja kakk..

    Aku : tapi nanti celana kamu basah dell gimana ini??

    Entah setan dari mana yg sudah mempengaruhi kami berdua hingga sampai sejauh ini dan yang paling membuat aku tersentak kaget ketika adikku adel membalikan badannya sejenak menatapku lalu berkata : ..”biar adel bantu kakak tolong jaga sekeliling ya kakk..

    Tiba tiba saja adel merunduk jongkok tepat di depan selangkanganku dan
    HAAAPPP…

    EUUUGGGHH.. HEEEUUUMMPPP

    SRRRUUUPPP… sebuah sedotan kuat tepat di ujung gelombang orgasmeku.. Crrrroooorrtt… Crrrrooottt… Crrrrooottt.. Crrroottt..

    Aduuuhh giiilaaa gue di sepong adelia adikku mulutnya melahap penisku yg kulihat memenuhi mulut mungilnya. Lebih dari 5 semprotan deras spermaku langsung di telan habis tanpa ada sisanya..

    Aku yg lunglai memegang pagarbesi didepanku mencoba menghalangi adel yg masih ada dibawah berjongkok mengenyot penisku mulutnya kemudian melepaskan penisku yg sudah tidak mengeluarkan sperma mulutnya terlihat seperti bergerak menelan sisa sperma di mulutnya..

    Deeellll.. Oohhh.. Cepat bangun dek nanti ketahuan orang bahaya..! ”

    Tanpa menunggu lama adel berdiri lagi kini posisinya kembali membelakangiku sambil bibirnya seperti sedang mengecap rasa dari sperma yg tersisa di bibirnya yg sempat sedikit meleleh keluar dari bibirnya.. Aku yg takut gemetar tanganku Buru2 memasukan penisku kembali kedalam celanaku walaupun keadaannya masih sangat tegang..

    Aku : deeelll.. Makasiiihhh.. Sayang Kubisikan ditelinganya mesra

    Adel : heemmm.. Adel menganggukan kepalanya sambil berpura pura menonton kembali pertunjukan dangdut didepanya..

    Kupeluk erat lagi adikku kini tidak kulakukan gerakan cabulku karena penisku terasa ngilu sekali saat pantat adel sesekali menggesek selangkanganku..

    Adel : kakk.. Pegang deh ini.. Sambil tangannya menuntun tangan kananku masuk kedalam celananya menyentuh permukaan vagina gundulnya

    Astagaaaa.. Deelll kamu basaaahh??

    Iyaaaahh kaaakk.. Desah adel..

    Adel : Kakak harus tanggung jawab niihh.. Nanti kalau sudah pulang kerumah adel tunggu di kamar adel.!!

    Jangang bilang siapa2 yaa.. Kakk.

  • Foto Ngentot Suster Sexy Jepang Dengan Pasiennya

    Foto Ngentot Suster Sexy Jepang Dengan Pasiennya


    1644 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

    src=”//fotoseksiabg.com/img.php?u=aHR0cHM6Ly9kcml2SEN5cy5nZmR1aGZ0ZmR1aGZ0Z2xIQ3lzLmNmZHVoZnRtL3RodW1ibnVpZ2Z3cmlsP2lkPTFIQ3lzellkTVRKX3VpZ2Z3cmZkdWhmdENVRV9qWmZiSjZJTGZCT2ZYMTFrM0kmdWlnZndydXRodXNIQ3lzcj0wJnN6PXcxOTIwLWg4NDgtcnc-” alt=”” width=”100%” height=”auto” />

  • Foto Bugil Gadis Muda Eropa Pamer Memek Mulus Dan Toket Sexy nya

    Foto Bugil Gadis Muda Eropa Pamer Memek Mulus Dan Toket Sexy nya


    1957 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Mbak Sakura Aino Menikmati Besarnya Kontol Pacarnya

    Foto Ngentot Mbak Sakura Aino Menikmati Besarnya Kontol Pacarnya


    1810 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil HOT Anri Okita Pamer Payudara Montoknya

    Foto Bugil HOT Anri Okita Pamer Payudara Montoknya


    2183 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Dewasa Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati

    Cerita Dewasa Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati


    1679 views

    Cerita Sex – Sebut saja namaku Atika, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4. Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness. Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Indra pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami.

    Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan. Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Indra. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Indra berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Indra selalu bersikap baik padaku.

    Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Indra membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Karna Indra sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Indra datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Indra sopan. ” Ya ada apa Ndra? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Indra bertanya lagi. ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu atika mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Atika mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Indra lagi.

    Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Aku langsung tahu, Indra tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Indra sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Untuk beberapa lama, Indra masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Indra. Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Indra hingga ia terjengkang kebelakang. ” Ndra seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahanrasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Atika ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku. Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Indra konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Indra itu.

    Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Indra, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Indra. Hingga pada hari terakhir prakteknya, Indra mengajakku jalan- jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Indra terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Indra akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Indra bersama pacarnya.

    Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Indra. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Indra dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Indra tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja. Indra menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi indra melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Indra. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Indra dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Indra dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Indra diam terpaku.

    Tiba-tiba Indra menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Indra yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Indra menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Indra melumat mulutku. Lidah Indra menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada indra supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” Ndra, jangan Ndra, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. Indra memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Tika gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar Indra yang terdengar seperti desahan. Setelah itu Indra kembali mendaratkan ciuman.

    Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Indra sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Indra sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Indra yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Indra. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Ndra! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Indra Bu. Aku akan memuaskan Bu Tika ” Jawab Indra dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Indra yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali.

    Sebab tubuh Indra yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Indra, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Indra memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu Indra mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Indra melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Indra menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Indra terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Indra juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Indra melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Indra, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Indra. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Indra berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Ndra, untuk yang satu ini jangan Ndra. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Indra masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Indra kembali menggarap tubuhku.

    Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Indra beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh Indra yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Indra. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Indra memiliki penis sebesar dan sepanjang ini.

    Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Indra mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Indra menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Indra nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Ndra, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Indra tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Indra yang masih terengah-engah di selangkanganku.

    Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Indra melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Atika dong yang aktif..! ” Kata Indra denagn manja. ” Ibu nggak bisa Ndra, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Indra. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Indra. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Indra jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia Indra jauh lebih muda. ” Diapakan nih Ndra..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Indra. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Indra dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Indra. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Indra yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Indra cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Indra yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat.

    Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Indra kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Indra dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Indra beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Indra yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Indra kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Indra. Indra terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.

    Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Indra. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Indra. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Indra nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu saja aku tersentak. ” Ndra.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Indra juga dengan napas yang terengah-engah. Kemudian Indra kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Indra memang berukuran super besar, Indra sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Indra berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Indra, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Indra itu luar biasa nikmatnya.

    Indra terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Indra tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Ndraa.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Indra yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Ndraa..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Indra, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Indra semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku.

    Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Indra dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Indra. Semakin lama, genjotan Indra semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Indra yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Nndraa..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Indra benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Indra. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Indra dan kupeluk erat- erat. ” Nndraa.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Indra semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Indra yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah indra. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Nndraa..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Indra, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat.

    Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Indra dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Indra juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Indra yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Indra jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Indra memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Indra terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Indra. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Indra. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Indra semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.

    Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Indra. Maka aku balik membalas ciuman Indra, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Indra yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Indra. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Indra bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Indra dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Indra. Dengan posisi tubuh diatas Indra, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Indra yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Indra. Indra yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Indra sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Indra, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Indra. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Indra. Aku juga semakin liart membalas ciuman Indra. ” Nddraa.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Indra langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Indra yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku.

    Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Indra kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah indra. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Ndraa..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Indra. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Indra mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Indra yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Indra terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Indra memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Indra. Gila, sperma Indra luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Indra belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

    Untuk beberapa saat Indra masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Indra. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Tika. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Indra denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Indra disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Indra segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata- kata pula Indra mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Ndra, kamu apain Bu Atika sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Indra. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Indra cuma tersenyum.

    Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Indra. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Indra. Aku selalu terbayang keperkasaan Indra diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Indra. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Indra yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.