SPECIAL!! Kisah Nyata 4 Wanita Diperkosa Oleh 2 Pria Teman Kantor

Video Rate:
0 / 5 ( 0votes )
1326 views

Duniabola99.org – Namaku Lia kini umurku 23 Tahun dan aku masih bekerja di tempat yang sama seperti setahun yang lalu walaupun aku masih agak syok dengan kejadian setahun yang lalu, tapi aku tetap merawat diriku sendiri, teman-teman kantorku bilang, sekarang aku terlihat makin cantik dan seksi, memang aku merasa bangga dengan kecantikan yang ku miliki, kulit yang putih mulus, payudara yang besar dan tubuh yang seksi, aku ingin selalu terlihat cantik, walaupun kenyataannya aku sudah tidak perawan lagi akibat perkosaan yang kualami setahun yang lalu.

Saat ini Aske pun bekerja di kantorku, aku sengaja merekomendasikan Aske ke atasanku agar dia di terima bekerja di kantorku supaya aku mempunyai teman untuk ngobrol dan berbagi cerita. Walaupun begitu kami tidak lagi pernah membicarakan peristiwa yang tragis itu.

” Ke.. ada karyawan baru loo.. Di kantor kita” Ujarku pada  Aske yang saat itu sedang membereskan meja kerjanya.

” O.. iyaa? Cewek atau Cowok? ” Tanya Aske.

” Ada dua orang Ke.. Dan semuanya cewek, kita yang ditugasin ngasih training kerja ke mereka hari ini.. ” Jawabku sambil memperhatikan Aske yang hari ini terlihat sangat cantik dengan pakaian kerjanya, Aske saat ini mengenakan rok span pendek warna hitam dengan blus hitam dan blazer senada roknya, dia juga melingkari lehernya yang jenjang dengan syal kecil berwarna hitam juga, Khas Kids Zaman Now.

Aske memang cantik apalagi sekarang sambutnya sudah panjang.

” Kapan mulainya kak Lia? ” Tanya Aske lagi sambil mengenakan sepatu hak tingginya.

” Yaa sekarang sayangg, eh maaf mksdnya sekarang non.. Cepat siap-sap.. ” Seruku.

Singkat cerita, kami sudah bertemu dan berkenalan dengan kedua pegawai baru itu, yang petama namanya Alfa, Usianya 23 Tahun sama dengan Usiaku. Wajahnya lumayan cantik dengan rambut ikal sebahu, Alfa berkacamata, tapi itu malah membuat wajanya semakin menarik dan tinggi nya sama denganku sekitar 165 cm, tubuhnyaa.. waww sangat padat dan berisi.. Saat ini Alfa mengenakan dress biru tuaa, khas pakaian sekretaris.

Pegawai yang kedua, Susan. Wajahnya biasa-biasa aja dan kulitnya sedikit gelap, tapi bentuk tubuhnya… Yaa ampunn… Seksi banget gaess, postur tubuh Susan lumayan tinggi dengan kaki yang jenjang dan pinggul yang kecil, dibalut rok pendek berwarna hitam, benar benar seksi apalagi buah dadanya juga termasuk besar untuk gadis seusianyam seperti hendak menyembul keluar dari baju kids zaman now nya yang ketat,

Saat itu kami ditukaskan untuk memantau proyek pembangungn gedung yang dikerjakan oleh perusahaan kami, jaraknya lumayan jauh sehingga kami harus segera berangkat.

Waktu sudah menunukkan jam 11 siang saat kami tiba di proyek pembangunan itu, dan kami langsung menemui dua orang pimpinan proyek situ, namanya bapak Alex dan Paul. sebelumnya aku memang sudah membuat janji dengan mereka.

” Kita makan siang dulu yuk… ” Ajak pak Alex kepada kami.

” Astaga..!! Sudah jam 12 rupanya… ” Seruku.

Aku memang tidak sadar karena asik membicarakan pekerjaan dengan mereka.

” Iya nih kak Lia.. Kita kan sudah laper, iyakan? ” Seru Aske sambil melihat ke arah Alfa dan Susan, yang langsung disambut oleh anggukan kepala mereka berdua.

Akhirnya kami berlima pergi ke restoran pilihan pak Alex.

” Gimana..?? Enak kan makanan di sini.. Saya biasa makan siang di sini dengan pak Paul ” Komentar pak Alex.

” Iya.. Makanan disini engga bikin bosen ” Sambung pak Paul sambil terus mengunyah makanannya.

” Wah pinter juga nih pak Alex milih tmpat makan.. ” Jawabku sambil meminum jus jeruk kesukaanku.

Sementara Aske, Alfa dan Susan masih tetap sibuk menikmati makanan mereka masing – masing. Tapi tiba-tiba aku merasa kepalaku pusing dan mataku berkunang kunang setelah meminum jus jeruk tadi.

” Permisi.. Saya mau ke toilet dulu.. ” Ujarku sambil mencoba berdiri dan berjalan ke arah toilet.

Dan rupanya aku sudah tidak kuat lagi menahan pusing yang menyerang kepalaku, aku lansgung ambruk. Beruntung pak Alex dengan sigap langsung menangkap tubuhku agar aku tidak jatuh ke lantai, aku masih sempat mendengar pak Alex memanggil namaku sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri.

” Ouhh.. ” Aku mulai siuman dari pingsanku.

Tapi aku merasakan tubuhku kelu dan pegal, rupanya kedua tanganku terikat ke sebuah tiang yang berada di belakangku dan mulutku di plester dengan lakban.

Rupanya saat ini aku berada dalam sebuah ruangan yang mirip gudang atau bengkel yang entah berada di daerah mana, dalam keadaan masih setengah sadar samar-samar aku melihat di depanku, Paul dan Alex sedang menggulumi tubuh Susan yang masih pingsan di atas kap mobil kijang perusahaanku.

Seketika itu juga aku terkesiap, darahku seperti berhenti mengalir dan jantungku pun seperti berhenti berdetak, aku terbayang kembali kejadian setahu yang lalu saat kami diperkosa oleh orang-orang yang tidak kami kenal. ”

Saat itu tampak kulihat Paul sedang merobek blus hitam Susan dengan pisau, lalu memotong bra nya sehingga buah dada Susan yang besar langsung mencuat keluar, dan Paul tampak sangat bernafsu sekali memandangi payudara Susan yang sudah terbuka itu.

” Gila lex.. Toketnya gede banget!!! ” Seru Paul kepada Alex sambil mulai meremas dan menciumi buah dada Susan.

Tapi saat itu Alex tidak menjawab karena sednag sibuk menciumi kemaluan Susan yang sudah terbuka lebar, saat itu tubuh Susan sudah benar benar dalam keadaan bugil.

Tiba-tiba Alex berdiri dan menurunkan resleting celananya sendiri, lalu mengeluarkan batang penisnya, kemudian Alex memposisikan tubuhnya di antar selangkangan Susan, dan mulai menempelkan dan menggesek gesekan kemaluannya di bibir vagina Susan. ”

” Gua sudah ngga tahan lagi nih uii.. ” Gumam Alex sambil berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam liang vagina Susang yang sempit itu, seketika itu juga susan langsung terbangun karena merasakan sakit yang bukan kepalang di kemaluannya.

” Apa yang kalian lakukan.. Hentikan.. Tolong…!!!! ” Jerit Susan ketakutan sambil meronta-ronta.

Tapi dengan sigap Paul langsung memegang kedua tangan Susan dan membekap bibir gadis itu dengan mulutnya sendiri sehingga Susan tidak dapat menjerit-jerit lagi.

Susan makin meronta dan melejang-lejangkan tubuhnya saat Alex mulai mendorongkan lagi penisnya ke dalam liang vagina Susan, sementara Paul msih sibuk mengulum bibir gadis itu, menggigitnya dan memainkan lidahnya di dalam mulut Susan, seperempat sudah penis Alex menyeruak msuk di dalam vagina Susan, saat tiba-tiba tubuhnya menegang, dia langsung mencabut batang penisnya dan mengocok nya sebentar lagi menyemprotkan cairan sperma nya ke atas perut Susan, Alex sudah orgasme sebelum sempat menerobos keperawanan Susan.

” Gila nih cewe.. Sempit banget.. Gua sampai ngga tahan.. Gantian elu deh UI.. ” Ujar Alex sambil bertukar posisi dengan Paul.

” Pasti bisa gua perawanin nih cewe.. ” Jawab Paul yang mulai mengarah batang kemaluannya ke bibir vagina Susan.

” Jahanam kalian.. Lepaskan saya.. Lepaskan!! Bajingan kalian!! ” Jerit Susan.

Dan saat tiba-tiba dari dalam mobil terdengar teriakan minta tolong, Alex dan Paul sambil berpandangan, seketika mereka langsung menghentikan kegiatannya.

Alex langsung menampar wajah Susan dengan keras sehingga Susan kembali tak sadarkan diri, sementara Paul langsung menuju pintu dengan mobil, membukanya dan langsung menarik tubuh Alfa yang rupanya sudah siuman dari pingsannya.

” Brengsek lu.. Gangguin orang lagi seneng aja ” Bentak Paul sambil menjambak rambut Alfa dan mencengkeram krah bajunya, kemudian menyeretnya ke arah sebuah meja kayu yang berada di pojok ruangan,

” Hentikan.. Mau di apakan saya..!! ” Jerit Alfa sambil meronta-ronta.

Tapi sial bagi Alfa rontaan dan lejangan kakinya justru membuat roknya tersingkap lebar, memperhatikan paha dan selangkangannya yang putih mulus. Melihat pemandangan yang merangsang itu, Alex bangkit lagi nafsu birahinya, dia langsung mendatangi Alfa yang saat itu sudah di hempaskan oleh Paul ke atas meja,

Alfa masih berusaha berontak saat Alex dengan sigap menyergap dan menindih tubuh Alfa. Sementara tangannya dengan ganas berusaha melucuti dress yang di kenakannya, Alex dengan kasar menarik dan merobek-robek dress yang dikenakan Alfa sehingga dress yang di kenakannya compang camping.

” Jangan.. Tolong.. Lepaskan saya.. Hentikan!! ” Jerit Alfa sambil tangannya berusaha menutupi payudaranya yang terbuka saat Alex merenggut branya dan mencampakannya ke lantai.

Alex yang sudah diliputi oleh nafsu bejadnya kemudian menepiskan kedua tangan Alfa dan terlihatkan payudaranya yang padat itu menyembul ke atas dengan puting susunya yang berwarna coklat muda.

” Ohhh.. Mpphh jangan.. Hentikann.. Saya tidak mau.. Lepaskan saya.. ” Jerit Alfa dengan suara parau.

Ketika Alex mulai menciumi buah dadanya, sementara tangan kanannya aktif bermain diselangkangan alfa, tiba-tiba Alfa tersentak dan kembali menjerit saat Alex dengan kasar meobek roknya dan berusaha merenggut celana dalamnya.

” Jaangan.. Jangan perkosa saya.. Lepaskan!! ” Jerit Alfa sambil menangis dan meronta sejadi-jadinya.

Kedua tangannya berusaha memukul dan mencakari wajah Alex, sementara kedua kakinya menendang kesana kemari berusaha menyingkirkan tubuh Alex yang menindihnya.

Sambil mulutnya tetap menjerit-jerit minta tolong. Merasa kesal dengan kelakuan Alfa yang tidak mau menyerah itu, Alex langsung melayangkan tangannya ke wajah Alfa.

” Brengsek lu, mau main kasar sama gua hah..!! ” Bentak Alex sambil mendaratkan tamparannya di wajah Alfa.

Plak.. Plakk… Plakkk… Tangan Alex yang kasar mendarat dua kali di pipi kiri Alfa yang langsung membuatnya berhenti menjerit, kemudian bukk.. Satu tonjokkan keras menyusul di pipi kanannya membuat gadis itu langsung pingsan seketika.

Sementara itu Paul sedang sibuk mengerjai diriku, mulutnya berusaha menciumi bibirku dan tangannya dengan kasar menggerayangi dan meremas remas payudaraku, aku hanya bisa memalingkan wajahku menghindari terkaman mulutnya yang berusaha mencium bibirku.

” Bajingan kau paul.. Lepaskan aku.. Atau aku laporkan ke polisi..!! ” Bentakku dengan marah.

” Silahkan.. Kalau lu mau mampuss!! ” Balas Paul dengan nada mengancam sambil terus berusaha menciumi bibirku.

” Okee.. Sekarang lu pilih, elu kulum punya gua atau lu gua perkosa ” Bentak Paul yang membuatku langsung terkesiap merinding mendengar tantangannya itu.

” Gua setuju, kalau elu bisa muasin Paul dalam 10 menit, gua ngga jadi perkosa teman lu ini.. ” Sambung Alex dari pojok ruangan.

Sekilas aku melirik ke arah Alex yang masih menggulumi tubuh Alfa. Saat itu juga Alfa masih pingsan dan kondisi itu sungguh mengenaskan. Kaca matanya terlepas dan pakaiannya sudah compang camping. Dress bagian bawahnya robek besar di sana-sini.

Sementara celana dalamnya menggantung di betis sebelah kirinya. Aku terperangah saat kulihat Alex mulai merenggangkan kedua belah kaki jenjang Alfa yang masih mengenakan sepatu hak tingginya itu dan meletakkannya diatas pundak kiri kanannya, sambil tangannya memain mainkan batang kemalulannya di bibir kemaluan Alfa.

” Biadab kalian,, Bangsat!! Binatang..!!!! ” Makiku disela sela gelak tawa mereka berdua.

” Gimana..?? Elu setuju ngga LI..?? ” Seru Alex, sementara Paul terus menertawaiku dengan penuh kemenangan.

Jahanam merekaa.. Tapi aku tidak punya pilihan lain.. Dari pada diperkosa oleh mereka.. Pikirku ketakutan..

” Oke.. Okee.. Sssaaayaa.. Turutin kemauan kalian… ” Jawabku panik saat kulihat Alex mulai memasukkan batang penisnya ke dalam liang kemaluan Alfa.

” Tapi kalian harus janji.. Melepaskann kami semua..!!! ” Seruku tergagap.

” Liaa.. Liaaa… Lu ngga usah takut kita ini orang yang tepat janji… ”

Balas Paul sambil melepaskann ikatan kedua tanganku, aku masih mengusap kedua pergelangan tanganku yang terasa kaku akibat kelamaan di ikat, saat Paul dengan tergesa-gesa membuka celana panjangnya dan mengeluarkan batang kemaluannya.

” Cepetan Li.. Waktu terus berjalan.. Nasib teman-teman lu ada di elu” Teriak Alex.

Saat itu perasaanku sangat galau dan bimbang, bercampur  dengan ketakutan yang luar biasa, seumur hidup aku belum pernah melakukan perbuatan seperti itu, mengoral kemaluan laki-laki, tapi.. Biarlah, demi kebebasan teman-temanku.

Walaupun aku merasa sangat terhina diperlakukan seperti itu oleh mereka bedua, Tiba-tiba Paul dengan kasar menarikku dan memaksaku untuk berlutut di depan selangkangannya kemudian dia mendorongkan wajahku ke arahnya sehingga penisnya mengenai bibirku.

Dengan gemetar kugenggam batang penis si keparat itu, dan mulai kukocok dengan perlahan sambil memalingkan wajahku menahan perasaan jijik. Tapi rupanya Paul kurang puas, lalu dia menjambak rambutku sambil satu tangannya memasukkan batang kemaluannya dengan paksa ke mulutku yang kecil.

” Uurrghh… ” Aku gelagapan menerima penisnya di mulutku.

” Aaahhh.. Liaa.. Puasin guaa.. Kalau ngga ntar elu gua perkosa… Ssshhh.. Enak banget Liaa.. ” Desah Paul meracau sambil memaju mundurkan pantatnya mengocok batang penisnya di mulutku.

” Cepet.. Liaa… Waktunya sudah hampir habiss lo” Ujar Alex menakutiku, sambil mendorongkan kemaluannya ke dalam vagina Alfa sehingga kepala penisnya terbenam didalam liang kemaluan gadis itu,

Aku makin panik..!! Di tengah-tengah keputusasaanku aku mencoba memaju-mundurkan kepalaku sendiri mengoral kemaluan Paul. Sementara tanganku mengocok batang penisnya berharap dia cepat-cepat mencapai orgasme.

Aku sudah sangat jijik dan hampir muntah, ketika tiba-tiba Paul menjambak dan meremas rambutku dengan keras lalu menarik kepalaku ke arah selangkangannya.

” Ssshhh.. Liaaa.!!! ” Paul menyebut namaku sambil membenamkan seluruh batang penisnya ke dalam mulutku.

Sementara tangannya makin keras menarik kepalaku sehingga batang penisnya makin menyeruak msauk sampai ke batas tenggorokanku, aku merasakan cairan hangat menyemprot dan memenuhi rongga mulutku dan sebagian langsung masuk melalui kerongkongnaku tanpa bisa kucegah.

Paul masih sempat menyentakkan kemaluannya beberapa kali, sebelum akhirnya mengeluarkan batang penisnya dari mulutku, aku langsung terbatuk. Nafsuku tersengal-sengal berusaha bernafas dengan lega.

Aku merasakan sisa-sisa cairan spermanya yang hangat keluar dari sela-sela bibirku lalu jatuh di atas rok spanku. Saat itu aku msih dalam posisi duduk bersimpuh dengan kedua tangan kuletakkan di lantai, menopang tubuhku yang masih lemas karena perlakuan Paul yang beringas itu.

” Oke.. Saya sudah turuti kemauan kalian.. Sekarang, Lepaskan kami semua.. ” Seruku menagih janji mereka.

” Oke.. Oke gua bebasin elu semua.. Tapi setelah ini..!! ” Seru Alex sambil menghujamkan kemaluannya ke dalam liang vagina Alfa dan terus mendorongnya sambil terbenam  seluruhnya di dalam lubang kemaluan gadis itu. ” Uuugghh ”

Alfa yang masih pingsan itu sempat mengeluh pelan saat penis Alex dengan paksa menyeruak masuk membobol keperawannya, bibir vaginanya sampai ikut melesak masuk tertarik oleh batang kemaluan Alex.

” Jahanam kalian… Biadab!!!!! Lepaskan dia.. Kalian sudah berjanji..!!! ” Teriakku sangat marah karena telah diperdaya oleh mereka.

Seketika aku berdiri dan langsung menyerbu ke arah Alex yang saat itu sedang asyik menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Alfa, ingin sekali aku membunuh bajingan itu sekarang juga, tapi tiba-tiba tubuhku tertarik ke arah samping dan rupanya Paul dengan sigap telah menarik tanganku, dan langsung memelukku dari belakang.

Aku berusaha meronta dengan sekuat tenaga melepaskan pelukannya tapi paul malah mendorongku sehingga kami berdua terjatuh di atas meja, tepat di depan Alex yang sedang menggagahi tubuh Alfa, sekarang posisi tubuhku jadi tengkurap sementara Paul trus menindihku sehingga aku sulit menggerakkan tubuhku.

” Lepaskan.. Jahanam!!! ” jeritku sambil memaki saat kurasakan tangan Paul mulai menggerayangi dan meremas buah pantatku.

Kakinya berusaha merenggangkan kakiku sementara tangannya mulai masuk ke selangkanganku, mengusap-usap bibir vaginaku dari balik celana dalam yang kukenakan, aku kembali menjerit histeris saat Paul dengan kasar menyingkapkan celana dalamku ke arah pinggir dan mulai memasukkan jarinya ke dalam liang kemaluanku.

” Ssshh.. Hentikan.. Ssaakkiittt.. Perihhh… ” Rintuhku sambil berusaha mronta saat Paul mulai mengorok jarinya di dalam lubang Vaginaku..

Tiba-tiba Paul mengeluarkan jarinya dari dalam kemaluanku, tangannya langsung menjambak rambutku dan menariknya ke belakang, membuat tubuhku ikut terangkat ke atas sementara tangan satunya merengkuh tubuhku sambil tetap menarik rambutku, sehingga posisiku jadi merangkak membelakangi tubuhnya.

” Hentikann.. Sakit… ” Jeritku sambil tanganku berusaha menggapai tangannya yang menjambak rambutku, tapi tangannya malah makin keras mencengkeram rambutku sementara tangan yang satunya langsung menyingkapkan raok spanku dengan kasar ke arah atas, kemudian paul memelorotkan celana dalamku sampai sebatas lutut.

” Jangan.. Jangann… Perkosa saya..!! ” aku kembali menjerit panik.

” Maaf Liaa.. Gua ngga tahan liat tubuh molek lu.. ” Gumam Paul sambil mulai memainkan kemaluannya di vaginaku dan menggesekannya dan sesekali memutar mutarkannya di bibir kemaluanku.

Aku hanya bisa memejamkan mata dan menangis saat kurasakan kemaluan Paul amblas seluruhnya, berbenam ke dalam liang kemaluanku.

” Ougghhh.. Ohhh.. Sakitt.. Sssshh Lepaskann..!!! ”

Aku merintih pelan dan berusaha menutupi hasrat birahi yang bergejolak dalam tubuhku, saat Paul mulai memompa tubuhku, menyentak nyentakkan penisnya di dlaam vaginaku, sehingga membuat tubuhku menggerinjal dan berguncang maju mundur mengikuti irama pompaannya.

Sementara tangannya dengan kasar merobek-robek pakaian yang ku kenakan, menarik lepas braku dan melemparkannya ke lantai, kemudian Paul mulai meremas remas buah dadaku sambil pantatnya tetap bergerak maju-mundur memompa vaginaku.

” Oohh.. Ssshhh. Lepaskan… Janganh Ssshhh… ” Desahku pelan saat Paul menyetubuhiku dari belakang.

Saat ini posisiku tepat menghadap ke arah Alex yang masih sibuk menggarap tubuh mulus Alfa, penisnya menghujam keluar masuk di dalam lubang kemaluan Alfa, membuat bibir vaginanya berwarna kemerahan akibat terus menerus di gesek oleh kemaluan alex. Buah dadanya tampak menggeletar geletar mengikuti gunjangan tubuhnya yang sedang digenjot oleh Alex.

Kulihat Alfa mulai membuka matanya dengan perlahan, dia tampak sangat kaget saat itu, raut mukanya menenjukkan ketakutan dan kesakitan yang luar biasa.

” Jangan.. Ssakitt.. Ouhhh. Perihhh… Lepaskann !!! ” Seru alfa sambil menangis dan meronta-ronta.

Tapi Alex malah memompanya dengan semakin cepat dan kasar, batang penisnya tampak keluar masuk dengan cepat di dalam vagina Alfa, sementara tubuhnya menghimpit dan menindih tubuh Alfa yang terlentang itu sambil mulutnya berusaha untuk menciumi bibir tipis gadis itu.

” Toll… Onggg… Sssuu Dd. Ahhh… Lepas… Kannn ” Jerit Alfa dengan nafas tersengal-sengal.

Aku sempat kasihan melihat keadaan dirinya, tpai aku juga tidak mampu menolongnya, karena saat ini aku juga sedang diperkosa.. Aku menjulurkan tanganku menggapai tangannya dan menggenggamnya dengan erat serta berusaha mengurangi penderitaannya.

Aku masih menggenggam tangan Alfa dengan erat saat kurasakan tubuhku makin terguncang dengan hebat sementara kudengar Paul menggugam pelan,..

” Liaa… Gua keluar… ” Sambil tangannya mencengkeram pinggulku dan menyentak-nyentakkan pantatnya, membuat batang penisnya makin dalam tertanam di liang vaginaku.

” Uugghhh… Keluarkan penismu… Keluarkan penismuu.. Jangan di dalaaammm !!! ” Jeritku panik.

Tapi paul malah makin dalam menghujamkan batang penisnya ke dalam liang kemaluanku, aku hanya bisa menangis dan memejamkan mata, merasakan kepedihan yang amat sangat saat kurasakan cairan hangat menyembur dan memenuhi liang rahimku.

” Sorryy Li.. Abis tanggungg.. ” Sahut Paul tersenyum penuh kemenangan sambil mencabut kemaluannya dari liang vaginaku.

Sementara aku masih menggenggam tangan Alfa saat Alex mulai memacu tubuh gadis itu dengan cepat dan kemudian kenghentakkan penisnya dengan kasar di dalam liang vagina alfa, tubuh Alfa melenting ke atas dan matanya membelikk. Wajahnya tampak merasakan sakit yang amat sangat, bersamaan dengan itu tubuh Alex mengejang, berejakulsi dan memuntahkan cairan spermanya di dalam liang vagina Alfa.

” Ugghh.. ” Alfa merintih lirik saat kemaluan Alex terlepas dari kemaluannya.. Tampak cairan spema dan darah perawan Alfa meleleh ke luar dari sela-sela bibir vaginanya.

Tubuhku sudah sangat lemas saat Paul mengikat kedua pergelangan tanganku, kemudian mengikat kedua belah kakiku ke kaki meja, sehingga posisiku kini terbaring dengan kedua belah kaki terpentang lebar karena Paul mengikat kaki kiri dan kananku di kaki meja yang berlainan. Lalu Paul mengambil meja yang lain dan meletakkannya di sebelah meja tempatku berbaring.

Beberapa saat kemudian Alex membaringkan tubuh bugil Susan yang masih pingsan ke atas meja di sebelah kananku, tubuhnya dibaringkan terlentang dengan posisi kedua kakinya menjuntai ke lantai, aku menoleh ke kiri saat itu ku lihat Paul sedang membaringkan tubuh ke Aske yang masih pingsan itu ke atas meja di sebelah kiriku dan mengikat kedua belah kaki Aske ke kaki meja, posisinya terlentang dengan kedua kaki terpentang sehingga selangkangannya terbuka dengan lebar.

” Putih banget nih cewe ” Gumam Paul sambil matanya memelototi paha Aske yang putih mulus.

Kemudian dia mengeluarkan pisau lipat dari saku  celananya dan mulai merobek blus putih yang dikenakan Aske, lalu menyelipkan pisaunya ke belahan bra Aske dan memotongnya hingga putus.

Kini tubuh bagian atas Aske tampak terbuka lebar, memperlihatkan buah dadanya yang putih mulus dengan putingnya yang coklat kemerahan.

Lalu Paul mengarahkan pisaunya ke sela-sela rok span pendek warna hitam yang di kenakan Aske dan mulai merobeknya dari atas hingga bawah, kemudian memotong celana dalan gadis itu dan mencampakkannya ke lantai.

Kini tubuh Aske benar-benar terlanjang, hanya tinggal syal hitamnya saja yang masih melingkar di leher jenjangnya, selangkangannya tampatk terbuka lebar memperlihatkan kemaluannya yang ditumbuhi bulu-bulu halus disekitarnya.

Paul berjongkok di sisi gadis itu dan mulai meraba-raba bagian vital Aske, mulutnya menciumi dan mengulum bibir Aske yang ranum itu.

Sementara tangannya meremas-remas buah dada Aske sambil sesekali tangannya memilin milin puting gadis itu dan tiba-tiba kudengar Susan menjerit-jerit ketakuan. Rupanya dia sudah siuman dari pingsannya.

Saat itu Susan sedang dikerjai oleh Alex, mungkin Alex masih penasaran karena tadi gagal membobol kegadisan Susan pikirku, Nafas Susan terlihat tersengal-sengal, matanya membeliak, sementara mulutnya tidak berhenti menjerit-jerit.

” Jangan,, Jangannn… Liaa.. Tolong Susan Li.. Sakiiittttt…!!! ” Jerit Susan sambil tubuhnya meronta berusaha melepaskan diri dari himpitan Alex yang saat itu sedang berusaha memasukkan kemaluannya ke dalam vagina Susan dan setengah sudah penis Alex melesak masuk ke dalam liang vagina Susan.

” Gila lu, punya lu emang benar-benar sempit… ” Ujar Alex sambil mendorongkan batang penisnya.

Membuat Susan makin mengerang kesakitan, Susan berusaha menarik tubuhnya sendiri ke atras supaya batang penis Ales bisa terlepas dari kemaluannya.

Tapi rupanya Alex sudah sangat bernafsu, ditariknya pinggang Susan ke arah tubuhnya lalu Alex menghentakkan pantatnya ke arah depan. Denagn sekali hujam amblaslah kemaluannya ke dalam lubang kemaluan Susan.

” Tidakk..!!! Lepaskan saya… Tolonggg!!!! ” Jerit Susan melolong kesakitan tubuhnya melenting ke atas dan tangannya mencengkeram bibir meja dengan keras.

Tubuhnya mulai terguncang-guncang dengan keras saat Alex mulai memompakan batang penisnya ke dalam kemaluan Susan sambil tangannya meremas-remas payudara Susan dengan kasar, gadis itu memalingkan mukanya ke arahku.

Sepertinya dia tidak sudi menatap wajah orang yang sedang memperkosanya itu. Susan menatapku air matanya menetes dari matanya yang sayu, rambutnya yang panjang tergerai tidak karuan dan sebagian menutupi wajahnya.

” Ssshhh.. Liaa.. Sakiitttt.. ” Gumam Susan lirih sambil menatap ke arahku dengan pandang yang nanar dan putus asa.

Sepertinya Susan masih tidak percaya kalau saat ini kegadisannya telah terenggut, sesekali matanya terpejam menahan sakit saat Alex terus menghujam batang penisnya dan memompanya dengan kasar.

Sementara di sebelah kiriku, Paul masih sibuk menggerayangi tubuh mulus Aske, melumat bibirnya, mengulum dan sesekali menggigit puting buah dadanya, lalu Paul berdiri dan memposisikan tubuhnya di antara selangkangan Aske, mengeluarkan kemaluannya dan mulai menggesek-gesekkannya ke bibir kemaluan gadis itu.

” Dari dulu gua sudah ingin nidurin lu, makanya jangan sombong. Gua jebol vagina lu sekarang..!!! ” Gumam Paul sambil memandangi wajah  Aske yang cantik.

Lalu Paul meludahi telapak tangannya sendiri dan mengurapinya ke kepala penisnya, kemudian dia mulai mengarahkan batang kemalulannya yang sudah licin itu ke dalam vagina Aske dan mendorongnya dengan perlahan.

Batang penis Paul masuk sedikit demi sedikit sampai akhirnya amblass seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Aske, raut muka Paul tampak menunjukkan kenikmatan yang luar biasa saat seluruh batang penisnya terbenam di liang kemaluan gafis itu,. matanya sampai terpejam sementara tangannya menarik syal yang melilit di leher jenjang Aske.

” Ougghh.. Ssakiittt.. ” Gumam Aske mulai tersadar dari pingsannya.

Aske kaget bukan kepalang saat sadar ada yang menindih tubuhnya, gadis itu berusaha sekuat tenaga mendorong tubuh Paul yang meninidih tubuhnya, tapi terlambat. Batang penis Paul sudah menyeruak masuk dan terbenam ke dalam linag kemaluannya yang memang sudah tidak perawan lagi.

” Aahhh.. Periihhh.. Kakk… Liiaaa..!!! ” Keluh Aske sambil memalingkan wajahnya ke arahku saat Paul mulai memompa tubuhnya, tunuh Aske berguncang beberapa kali sebelum akhirnya Paul menghentikan pompaannya.

” Payah lu Kee.. Cantik-cantik tapi sudah jeboll.. ” Sungut Paul kecewa sambil melepaskan batang penisnya dari dalam liang kemaluan gadis itu.

” Oouhh.. ” Aske mendesah pelan sambil memejamkan matanya saat penis Paul terlepas dari vaginanya.

” Lexx, Gantian dongg.. Gua juga ingin ngerasain cewek putih cantik manis yang seksi itu ” Ujar Paul sambil menghampiri Alex.

” Okee.. ” Sahut Alex setuju, lalu melepaskan batang kemaluannya dari vagina Susan, sekarang gantian Paul yang memompa tubuh Susan.

Dia menaikkan kedua kaki gadis itu keatas pundaknya dan mulai memaju mundurkan pantatnya, membuat Susan makin mejerit jerit kesakitan karena Paul memompanya dengan sangat kasar. Tiba-tiba aku merasakan tubuhku terdorong ke depan dan selangkanganku terasa sakit, rupanya saat ini Alex sedang berusaha memasukkan batang penisnya ke dalam liang vaginaku.

” Oouuhhh.. Jangannn… Sakittt…!!!! ” Aku mengeluh pelan saat Alex menghujamkan batang kemaluannya dan mulai memompa vaginaku.

Beberapa saat kemudian Alex melepskan penisnya dari kemaluanku dan berjalan menghampiri tubuh Aske yang saat itu kembali menjerit jerit ketakutan, tapi rupanya alex sudah tidak peduli, dia langsung menyergap tubuh Aske dan memasukkan batang penisnya dengan paksa ke dalam linag vagina gadis itu kemudian mulai memompanya sambil tangannya memgangi pinggang Aske.

” Ouugghh… Periihh.. SShhh.. Sakiiitt.. Kakk.. Liaaa… Aske diperkosa lagi. Kakk… Ssshhhhh…. ” Ucap Aske lirih menatapku smbil menangis.

” Aaahhhh :” Aku terpekik pelan saat tangan Alex hinggap di selangkanganku dan mulai memsukkan jarinya ke dalam liang vaginaku.

Aku berusaha menggeser tubuhku, menjauhkan kemaluanku dari tangannya tapi sia-sia karena saat ini kedua tangan dan kakiku terikat dengan erat, aku hanya bisa menangis dan tertunduk tak berdaya Saat Alex menyetubuhi Aske sambil mengocok liang vaginaku dengan jarinya.

Hari itu kami diperkosa secara bergiliran oleh mereka, begantian mereka menggarap tubuhku, tubuh Aske, Susan dan sesekali mereka juga menyetubuhi tubuh Alfa yang saat itu sudah kembali pingsan karena tidak kuat menahan sakit yang mndera kemaluannya.

Aku sudah sangat lemah saat kudengar Alex menggeram di sebelahku, tubuhnya bergetar hebat dan dia menhentakan pantatnya ke arah depan, menghujam selubuh batang penisnya di dalam liang kewanitaan Aske, sementara kedua yangannya mencengkeram rambut Aske.

” Jangan.. Lepaskann… Jangan.. Jangan didalamm !!! ” Jerit Aske lemah dan putus asa, kepalanya tertunduk dan tangannya memukul-mukul permukaan meja saat Alex memuntahkan seluruh  cairan spermanya ke dalam liang rahim Aske.

Bersamaan dengan itu kudengar Susan menjerit histeris, rupanya Paul juga sudah berejakulasi di dalam liang vaginanya, cairan putih kental bercampur dengan darah perawan Susan tampak berlelehan di sekitar bibir kemaluannya saat Paul mencabut batang penisnya dari liang vagina gadis itu.

Susan masih menangis sesengggukan saat tiba-tiba dari arah luar terdengar bunyi gaduh, Alex yang saat itu masih membetulkan letak celananya berpandangan dengan Paul. Seketika mereka berlari memburu ke arah datang nya suara gaduh tersebut.

Sesaat kemudian terdengar jeritan seorang perempuan disertai dengan gadis yang saat itu meronta-ronta berusaha melepaskan diri.

” Lepaskan.. Lepaskann.. ” Jerit gadis itu.

Paul dengan reflek membekap mulut gadis itu sambil memeluknya dari belakang, sementara Alex sibuk membongkar dan menumpahkan semua isi tas gadis itu lalu memeriksa barang-barangnya satu persatu.

” Namanya Melanie UI.. Umurnya baru 21 Tahun ” Ujar Alex menunjukkan selembar KTP kepada Paul.

” Ngapain lu disini..?? ” Bentak Paul sambil tangannya melepaskan bekapannya dari mulut Melanie.

” Uufff.. Tolongg.. Lepaskann sayaa.. Ssayaa hanya lewatt.. ” Jawab Melanie ketakutann.

” Bohong UI.. Dia pasti sudah lihat perbuatan kita tadi.. ” Potong Alex.

” Terus bagaimana dong Lexx..?? ” Tanya Paul.

” Yaa sudah kita perkosa aja sekalian, Lagi pula sayang kalau cewe secantik ini kita lepasin. ”  Seru alex.

Melanie langsung menjerit ketakutan mendengar perkataan Alex, tubuhnya kembali meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari dekapan Paul.

” Percuma teriak-teriak, ngga akan ada yang denger suara lu di sini.. ” Seru Paul sambil tetap memeluk tubuh Melanie dari belakang.

Sementara satu tangannya mulai meremas-remas buah dada gadis itu.

” Jangann.. Lepaskan saya.. Saya.. Sayaa… Mohoonnn.. Saya masih perawan.. Jangann… Jangan perkosa saya… Tolonggg !!! ” Jerit Melaniee sambil ketakutan dan sambil kedua tangannya berusaha melepaskan dekapan tangan Paul dari tubuhnya.

” Tapi cepetan UI, Entar kita ketinggalan pesawat ” Ujar Alex kepada Paul yang saat sedang menciumi leher dan pundak gadis itu.

Rupanya mereka berdua sudah berencana untuk memperkosa kami dan sekarang mungkin mereka hendak kabur ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.. Bajingan sekali mereka.. Pikirku dengan perasaan geram.

” Yaa sudahh.. Langsung lu jebol aja Lex.. ” Jawab Paul.

Lalu tangannya bergerak cepat merobek kaos yang dikenakan oleh Melanie, kemudian merenggut branya hingga terlepas sambil tangan yang satunya tetap memeluk tubuh Melanie dari belakang, sementara Alex dengan beringas berusaha melucuti celana jenas yang dikenakan oleh Melanie.

Memelorotkannya dan menariknya hingga terlepas dari kedua kakinya, sehingga saat ini Melanie hanya tinggal mengenakan celana dalamnya saja.

Tubuh Mulusnya sudah terbuka saat Alex mengangkat kedua belah gadis itu sebatas pinggangnya dan memposisikan tubuhnya diantara selangkangan Melanie, sekarang posisi tubuh Melanie tampak menggantung di antara tubuh Paul dan Alex.

Melanie menjerit-jerit dan mulai menangis saat Alex menyingkapkan celana dalamnya ke arah samping dan mulai menghujamkan batang penisnya ke liang vagina Melanie yang kering kerontang itu,

” Jangan.. Jangan… Perkosa saya !!! ” Pinta Melanie memelas smbil meronta berusaha melepaskan tubuhnya dari dekapan Paul.

Kepalanya terdongkak dan tubuhnya melenting ke atas sambil kedua tangannya makin erat merangkul leher Paul, saar Alex berhasil menghujamkan seluruh batang penisnya dan membenamkannya dalam-dalam ke liang vaginanya.

” Periihhh.. ” Rintih Melanie pelan sambil menangis meratapi kegadisannya yang telah direnggut paksa oleh Alex.

Tubuh Melanie terguncang-guncang dengan keras membuat buah dadanya yang indah dan besar tu juga ikut menggeletar saat Alex memompanya dengan kasar. Batang penisnya tampak bergerak maju mundur bergesekan dengan celana dalam Melanie yang tersingkap ke samping.

Tiba-tiba tubuh Alex menegang, dia melepaskan kedua tangannya dari kaki Melanie dan langsung merengkuh pinggang gadis itu.

Kemudian menariknya ke atas dan mendesakkan tubuhnya sendiri ke arah selangkangan Melanie supaya batang penisnya dapat melesak dan terbenam lebih dalam di liang vagina gadis itu, Alex mendengus keras saat penisnya memuncratkan seluruh cairan spermanya ke dalam liang kewanitaan Melanie.

Paul masih sempat merobek celana dalam gadis itu dan melemparkannya ke arah Aske sebelum dia mulai memperkosa dan menyetubuhi tubuh indah Melanie. Akhirnya mereka berdua pergi meninggalkan kami dengan tawa penuh kemenangan, saat itu kami benar-benar tidak berdaya, kami hanya bisa menyesali peristiwa naas ini,.

Menangis dan berpelukan satu sama lain, berharap semoga kami tidak sampai hamil akibat perbuatan mereka.
Dalam hati aku memaki dan menyumpahi mereka akan merasakan bagaimana sakitnya diperkosa.

 

Baca Juga :

Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

 

Cerita Lainnya:   Pesta Sex Di Villa
Category: Bokep Indo
VIP579 SLOT258 SLOT161 FASTBET99 STARBET99 HOKIBET99 NEXIABET

Related video