Author: Bokep Mobile

  • Petite college girl Bunnie Hughes gets banged while she’s home on break

    Petite college girl Bunnie Hughes gets banged while she’s home on break


    1598 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Slutty coed gets her tight anal hole drilled tough and creampied

    Slutty coed gets her tight anal hole drilled tough and creampied


    1743 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Ren Azumi Sky Angel Blue Vol 102 Sh

    Ren Azumi Sky Angel Blue Vol 102 Sh


    1626 views

  • Majalah Dewasa Edisi Sori COCOSORI

    Majalah Dewasa Edisi Sori COCOSORI


    1601 views

    Duniabola99.org– Sori COCOSORI Tampil Seksi dan Menggoda Untuk Pemotretan MAXIM Korea

     

  • Hitomi Oki Sky Angel Blue Vol 111 sh mp4

    Hitomi Oki Sky Angel Blue Vol 111 sh mp4


    1393 views

  • Majalah Dewasa Edisi Beby Putri

    Majalah Dewasa Edisi Beby Putri


    1331 views

    Duniabola99.org– Beby Putri adalah nama yang sudah tidak asing lagi di dunia Model Majalah Pria Dewasa, namanya kerap kali muncul di sejumlah majalah pria dewasa di Indonesia.

    Beby Putri yang juga seorang model brand ambasador ini memulai karir dari sebuah ajang pemilihan model brand produk kosmetik lokal. Bagaimana pose dari Beby Putri di majalah Sisila simak berikut ini.

     

  • College girls Angelin Joy and Sonya Sweet find a willing threesome participant

    College girls Angelin Joy and Sonya Sweet find a willing threesome participant


    1800 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Coed amateur Wendy fucking her boyfriend in front of mirror in dorm room

    Coed amateur Wendy fucking her boyfriend in front of mirror in dorm room


    1530 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Marina Matsumoto Sky Angel Blue Vol 106 Sh

    Marina Matsumoto Sky Angel Blue Vol 106 Sh


    1662 views

  • Pemerkosaan Lia Si Pengantin Baru

    Pemerkosaan Lia Si Pengantin Baru


    1783 views

    Malam ini merupakan malam pertama D & L sebagai suami istri. Di kamar, D & L mengganti pakaiannya dengan piyama tidur yang nyaman dan santai dipakainya. Begitu rebah ke ranjang, keduanya langsung saling berpagut. Saat itu Danny merasakan adanya hal yang aneh pada dirinya. Sepertinya jantungnya berdegup lebih cepat dan lebih keras. Semangat libidonya menjadi sangat menyala-nyala. Nafsu birahinya menjadi demikian membara. Malam itu mata Danny yang nampak menjadi merah seakan terbakar menyaksikan Lia istrinya yang teramat sangat seksi. Saat menyaksikan pengantinnya tergolek di ranjang, dia ingin secepatnya menyetubuhinya.

    Kemudian dengan serta merta tanpa menunjukkan kelembutan atau sentuhan-sentuhan awal, bahkan dengan cara agak kasar, dilucutinya pakaian tidur istrinya Lia, kemudian juga pakaiannya sendiri. Perasaan yang menggebu-gebu ini ternyata juga melanda Lia sendiri. Saat Danny melucuti pakaiannya, dengan desahan yang keras Lia juga menunjukkan ketidaksabarannya.

    Diraihnya tonjolan besar pada selangkangan Danny yang nampak menggunung. Sebelum sempat Danny menelanjangi dirinya sendiri, di betotnya ****** Danny dari sarangnya. Langsung di kulumnya. Mereka, para pengantin ini nampak dikuasai nafsu birahi yang sudah tidak dapat mereka kendalikan sendiri. Mereka saling merangsek, saling mencengkeram dan meremas, saling menjilat dan menyedoti, saling melampiaskan dendam birahinya. Suasana riuh rendah oleh desah dan rintih pasangan ini sungguh sangat erotis bagi siapapun yang mendengarnya.

    Mungkinkah hal itu disebabkan oleh suasana romantis villa mewah ini. Suasana romantis yang memilik kekuatan untuk mendongkrak libido mereka dengan tajam sehingga nafsu birahi mereka sepertinya begitu terbakar. Nampak Lia yang telah telanjang bulat menunjukkan buah dadanya yang sangat ranum mengencang. Putingnya yang memerah mencuat keras tegak di bukit ranum kencang itu, seakan menanti siapapun yang bersedia mengulum dan menyedotinya.

    Sementara itu ****** Danny demikian pula. Darahnya telah penuh terpompa pada urat-urat batangnya. ****** Danny ngaceng dengan keras sekali. Urat-uratnya bertonjolan di sekeliling batang itu. Kepalanya yang cukup besar berkilatan yang disebabkan darahnya menekan keluar hingga membuat kulitnya tegang dan mengkilat. ****** itu terus mengaduk-aduk wilayah selangkangan istrinya. Dia mencari lubang vagina Lia yang juga sudah merekah kehausan menunggu ****** Danny untuk menembusnya.

    Pagutan, ciuman, gigitan yang disertai erangan, desahan dan rintihan dari Danny dan Lia saling bersambut. Keduanya benar-benar tenggelam dalam nafsu birahi yang sangat tinggi.
    “Ayyooo Dannyyy, masukkan tongkolmuuuu.. ayyooo Dann…”.
    “Mana memiawmu sayangggg… tongkolku sudah tidak dapat tahan nihhh. ingin secepatnya memasuki lubang surganmuuuu… LIAAAAAA!”

    Tak pelak lagi, dengan penuh ketidak sabaran, mereka, Danny dan Lia ini sepertinya telah dirasuki kegilaan birahi. Mereka nyaris seperti hewan, yang melampiaskan nafsunya berdasarkan naluri hewaniahnya. Berbagai obsesi seksual yang sesungguhnya bersifat sangat pribadi dan tersimpan dalam-dalam di sanubari masing-masing, tidak dapat tersembunyikan lagi tumpah di malam pertama bulan madu mereka di Villa Forest Green yang sangat romantis ini. Ujung ****** Danny sudah tepat di bibir lubang vagina Lia ketika tiba-tiba dengan sangat mengejutkan terdengar pintu kamar digedor-gedor dengan sangat kasar dan keras.

    “Haaiiiii, yang di dalam kamarrr! Bukaa! Buka pintunyaa! Atau aku yang akan buka dengan paksa! Ayyyooooo bukkaa!”.
    Amukan birahi seksual D & L yang sedang memuncak langsung runtuh. Dengan geragapan mereka langsung diserang kecemasan dan ketakutan hebat. Mereka sama sekali tidak pernah memperhitungkan adanya kemungkinan seperti ini. Di villa mewah yang sejuk dan penuh kesan tenang dan aman ini sama sekali tidak menyiratkan kemungkinan-kemungkinan seperti ini. Danny langsung mendekap istrinya yang nampak langsung gagap histeris penuh ketakutan.

    Kemudian menyusul gedoran lagi dan gedoran yang semakin kasar lagi. Dengan gemetar dan ketakutan yang hebat kedua pengantin pria dan wanita itu serta merta menarik selimut seakan dapat bersembunyi sambil menutupi ketelanjangannya. Dan akhirnya terdengar tendangan-tendangan yang sangat kuat. Pintu kamar tidur itu jebol. Daun pintunya terbanting ke lantai dengan mengeluarkan suara yang sangat keras. Danny dan Lia menggigil. Mata mereka terpaku tajam ke arah lubang pintu yang telah jebol tebuka itu.

    Mereka melihat ada 2 orang bertopeng setengah telanjang kecuali cawat-cawat mereka yang menutupi aurat mengayun-ayunkan kapak di tangannya. D & L semakin ketakutan, menggigil gemetar. Kedua orang itu menutupi kepalanya dengan semacam rajutan kaos gelap, persis seperti yang terjadi di film-film kriminal atau peristiwa-peristiwa teror di TV. Yang nampak hanya mata mereka yang beringas dan suara mereka yang terdengar keras, kasar dan brutal.
    ”Ho, ho, ho, ha, ha, ha…, rupanya sepasang pengantin cantik dan tampan ini sedang bercumbu… uhhhh… Uhhh nikmatnya nihhh…”. Kemudian salah satu dari mereka mendekat ke ranjang.
    Dengan kekuatan tangannya dia renggut selimut yang menutupi Danny dan Lia. Dengan sekali renggut selimut itu langsung terbuka dan tampaklah Danny dan Lia yang bugil saling berpelukan histeris. Langsung dilemparkannya selimut itu ke lantai.

    ”Ampuuunnnnnnn Paakk… Jangan diapa-apakan kamiii… ampunnnn.. a.. mpuunn …”, Lia menangis dan gagap karena didera ketakutan yang amat sangat.
    Seolah-olah tidak mendengar suara-suara iba tersebut, ketakutan maupun sikap protes dari Danny dan Lia, kedua orang itu langsung membuka kedoknya. Dan betapa terperanjatnya Danny dan Lia ketika melihat siapa kedua begundal itu.

    Mereka adalah Tory dan Pedro yang sebelumnya dianggap sangat santun dan menyenangkan oleh pasangan D & L ini. Tanpa dapat dicegah lagi Danny yang dalam keadaan bugil langsung bangkit hendak mengamuk dan melawan kedua orang itu. Tapi dari penglihatan sepintas sudah jelas, Danny bukanlah lawan mereka berdua. Tubuh Tory dan Pedro yang kekar dan penuh otot bukan lawan Danny. Dengan mudah dia dilumpuhkan, tangan-tangan kuat Pedro meringkusnya kemudian kedua tangan dan kaki Danny diikat dan tubuhnya dibiarkan tergeletak di lantai.

    Mereka tidak mengacuhkan segala protes, hujatan dan caci maki Danny. Dengan tertawa penuh kemenangan mereka merasa puas dengan lancarnya perbuatan keji mereka. Selanjutnya Tory dan Pedro lebih tertarik untuk memusatkan perhatian pada pengantinnya yang cantik, yang juga bugil dan tanpa daya tergolek di ranjangnya. Permohonan ampun dan tangisan ketakutan penuh pilu dari bibir mungil Lia sama sekali tidak menggetarkan hati para begundal itu. Mungkin hati mereka memang telah mereka buang jauh-jauh.

    Tangan-tangan Tory dan Pedro tidak sabar lagi untuk menjamah tubuh cantik mulus Lia itu. Tapi saat Pedro mendekat untuk meraih pahanya, tanpa dia duga kaki Lia menendang matanya. Gelagapan dan kepedihan pada matanya membuat Pedro terduduk sambil menutup mukanya. Melihat hal itu dengan sigap Tory langsung merangkul Lia. Pengantin yang berontak dan berteriak-teriak histeris ketakutan itu ditindihnya. Tubuh putih mulus telanjang itu dipeluk dan diringkusnya tanpa banyak kesulitan, bahkan nampaknya Tory ini sangat menikmati apa yang harus dia lakukan. Tangan kanan Lia direnggutnya. Dia keluarkan tali dari kantongnya. Tangan itu diikatnya kuat-kuat ke tiang bagian atas ranjang itu. Dan tangan kirinya kembali direnggut untuk diikatkan ke tiang ranjang di bagian sebelah atas yang lain.

    Tentu saja Lia yang dilanda ketakutan yang amat sangat langsung berontak dan meronta seperti kuda betina yang liar. Kaki-kakinya menendang-nendang apa saja yang ada di dekatnya. Tapi semua perlawanan itu hanya sia-sia. Kaki-kaki itu, oleh Pedro yang sudah baik matanya direnggut dan diikatkannya ke kaki ranjang bagian bawah kanan dan kiri.

    Peristiwa itu sungguh menjadi penampakkan yang sangat erotis baginya. Lia, sang pengantin, bidadari yang mulus, dewi berkulit kuning putih tanpa cacat, perempuan jelita yang mengamuk dengan liar, melawan dua begundal setengah telanjang dengan tubuh hitamnya yang berkilat karena keringatnya. Para begundal brutal itu nampak kewalahan saat meringkus Lia.

    Dengan cara merangkulkan tangan-tangannya serta menekankan wajah-wajah mereka sekenanya pada tubuh yang sangat merangsang birahi milik si jelita, Tory dan Pedro memerlukan kerja keras sambil menikmati sensual tubuh Lia. Akhirnya sang korban yang jelita itu benar-benar tak berdaya. Dan kini, kaki dan tangan Lia telah terikat kuat-kuat pada ranjang pengantinnya. Dan untuk keberhasilannya, para pendatang brutal itu langsung disuguhi pemandangan yang sangat spektakuler, merangsang dan erotis sekali. Tangan Lia yang terikat ke bagian atas kanan dan kiri ranjang membuat ketiaknya yang indah nampak terbuka.

    “Uuhhh… Akan kubenamkan hidungku ke lembah ketiakmu yang indah itu.. lidahku, bibirku akan menjilati dan menyedotmu Liaaa…”, begitu begitu pikir begundal-begundal tersebut.
    Dan paha Lia yang kini telah mengangkang terbuka, memamerkan memiawnya yang ranum menggunung yang langsung mendongkrak nafsu birahi kedua serigala lapar dan brutal itu. Keduanya tercekat menyaksikan dengan penuh takjub kemaluan Lia yang ditutupi bulu-bulu tipis merekah yang seakan menunggu jamahan tangan-tangan kasar mereka atau jilatan lidah dan sedotan bibir tebal mereka atau bahkan tusukan ******-****** kedua begundal brutal itu.

    Tak tahan menyaksikan tindakan brutal yang dilakukan Pedro dan Tory pada istrinya, Danny berteriak-teriak dengan harapan ada orang lain yang mendengarkannya di tengah hutan sepi itu. Ulah itu hanya jadi tertawaan para begundal. Tory menyuruh Pedro untuk menyumpal mulut Danny dan menyeretnya ke kamar sebelah. Pedro langsung bertelanjang melepas cawatnya sendiri yang dekil dan pesing untuk di sumpalkan pada mulut Danny. Tentu saja Danny jadi gelagapan panik menerima perlakuan kotor Pedro itu. Tetapi mana dapat ia melawan dengan kaki dan tangannya yang masih terikat erat-erat.

    Dan Tory juga langsung bertelanjang melepas cawatnya. Dia sumpalkan cawatnya yang sama dekilnya ke mulut Lia yang langsung berkelojotan karena jijik dan ingin muntah. Tetapi sia-sia pula. Dan akhirnya tanpa daya pasangan D & L ini menjadi tawanan Pedro dan Tory. Dan tanpa terhindarkan, Danny maupun Lia dihadapkan pada pemandangan yang selama ini dianggapnya sangat tabu. Kedua orang ini menyaksikan ****** lelaki lain, ****** Pedro dan Tory yang telah ngaceng berat. ******-****** mereka yang nampak tegak dan kaku itu sungguh luar biasa. Mengingatkan pada pisang tanduk di sepanjang jalan Bogor. Besar dan panjangnya tak kurang dari 20 cm dengan garis tengah sekitar 4,5 cm.

    Bagi seorang wanita semacam Lia, ****** sebesar itu membuat khayalannya langsung melayang. Lia membayangkan bagaimana rasa pedih dan sakitnya apabila ****** itu dipaksakan menembus memiawnya yang masih perawan. Akankah hal itu akan terjadi pada dirinya yang hingga kini bahkan suaminya pun belum pernah benar-benar menjamah memiawnya itu? Akankah Pedro dan Tory mendahului Danny sebagai pemilik yang sah atas vaginanya secara bergiliran memaksakan ******-****** mereka itu menembus memiawnya? Lia sangat takut dan merasa ngeri dengan pikirannya yang mengkhayal sejauh itu. Dia menggigil kemudian menutup matanya.

    Sementara itu bagi Danny, melihat Pedro dan Tory yang memiliki ****** sebesar dan sepanjang itu rasa percaya dirinya langsung runtuh. Dia bayangkan apabila istrinya sempat mereka paksa untuk menerima ****** mereka, dan pada akhirnya Lia mendapatkan kenikmatan serta kepuasan dengan ******-****** sebesar itu, dapat dipastikan dia tidak mungkin mampu mengungguli Pedro maupun Tory. Dan di belakang hari dapat dipastikan Lia tidak akan pernah puas berhubungan seks dengan dirinya. Lia akan dengan sebelah mata saja melayani dia sebagai suaminya.

    Danny sangat terpukul. Membayangkan istrinya Lia mendesah serta merintih mendapatkan kenikmatan birahi dari Tory dan Pedro. Hatinya langsung ciut.
    “Yo, ambil minuman itu lagi. Kita buat mereka lebih galak lagi”, terdengar Tory menyuruh Pedro.
    Kata-kata Tory itu menjadi pikiran Danny maupun Lia. Minuman apa itu? Bikin galak lagi” Apakah hal itu yang membuat mereka demikian panas birahinya saat memasuki peraduan setelah makan malam tadi? Mungkinkah Pedro dan Tory memasukkan obat perangsang seks pada makan malam mereka tadi?

    Tak lama kemudian Pedro balik dengan sebotol cairan berwarna kuning bening. Pertama-tama pada Danny. Tangan Tory memegangi kepala dan membuka sumpal mulut Danny yang langsung panik ketakutan. Kemudian Pedro menjejalkan mulut botol ke mulut Danny dan memaksakan untuk minum. Ketika Danny berusaha menolak dengan cara memalingkan wajahnya, Tory memeganginya dan membekap hidungnya. Karena tersedak Danny terpaksa menelan cairan dari botol itu. Dia merasakan asin dan pesing. Jangan-jangan air kencing mereka ini. Dengan cara yang sama cairan itu juga dijejalkan pula pada mulut Lia.

    “Nahhhh, bapak dan ibu, jangan khawatir… Itu adalah minuman demi kesehatan pak Danny yang tampan dan bu Lia yang jelita…, sebentar lagi bapak dan ibu pasti akan semakin segar, ha, ha, ha…”.
    Beberapa saat kemudian, pasangan D & L merasakan dunia seakan berputar-putar. Pandangan matanya mengabur. Jantungnya berdegup lebih kencang. Lia merasakan darahnya memanas. Dan gambaran ******-****** Pedro serta Tory yang luar biasa itu mendekat.

    Dia merasakan seakan-akan ujung-ujung ****** mereka menyentuh gerbang bibir vaginanya. Dia merasakan rangsangan birahi yang hebat, seperti halnya saat ****** Danny suaminya menyentuh vaginanya. Sementara itu Danny juga merasakan darahnya yang memanas. Nafsu birahinya meledak-ledak. Ingin rasanya menjilati selangkangan Lia istrinya yang saat ini terbuka memamerkan nonoknya di atas ranjang pengantinnya. Ingin rasanya dapat secepatnya terbebas dari para begundal itu untuk kemudian melanjutkan apa yang tadi telah hampir dilakukannya, tongkolnya menembus memiaw istrinya.

    “Lemparkan Danny ke kamar sebelah”. Si Pedro kembali melaksanakan perintah Tory.
    Dengan mulutnya yang kembali tersumpal cawat Pedro dan perasaannya yang mabuk dan ingin muntah akibat minuman yang dijejalkan tadi, Danny diseret ke kamar sebelah. Kemudian pintunya dikunci. Danny sangat penasaran, kesal dan marah. Semula dia berharap dapat tetap sekamar dengan istrinya. Setidak-tidaknya matanya masih dapat menikmati tubuh bugil istrinya yang terikat di ranjang, sehingga ledakan birahinya yang kini melanda nafsunya dapat sedikit tersalurkan.

    Di lain pihak Lia yang ditinggalkan suaminya tak dapat menghindarkan pandangannya pada ****** Pedro dan Tory yang nampak sedemikian besar dan panjangnya. Batang ******-****** yang dikelilingi urat-urat itu semakin nampak perkasa. Kepala helmnya yang yang tumpul membulat berkilatan kena cahaya lampu kamar. Lia sendiri belum pernah menyaksikan secara langsung ****** lelaki dewasa seperti yang dilihatnya sekarang ini. Dia hanya ingat bahwa pernah melihat ******-****** sebesar itu dari VCD porno yang disaksikan ramai-ramai bersama teman-temannya pada saat jam istirahat di kantor.

    Sewaktu vaginanya siap ditembus ****** Danny dia hanya merasakan ujung ****** yang hangat merangsang bibir-bibir vaginanya. Dia ingat betapa nikmatnya saat birahinya menjadi demikian memuncak yang disebabkan ujung ****** Danny itu. Dia merasakan keinginannya yang sangat kuat agar Danny secepatnya menembus kemaluannya. Bibir vaginanya sangat kehausan untuk melahap batang ****** Danny. Tapi kini Danny tidak lagi berada di kamar ini. Yang nampak kini adalah Pedro dan Tory yang sama-sama telah berbugil ria. Dan ******-****** mereka itu, kenapa mata Lia dibuatnya sangat terpesona” ******-****** itu tegak ngaceng dengan kokoh dan tegarnya.

    Lia berpikir akankah mereka juga akan seperti Danny? Menempelkan atau menusukkan ******-****** yang luar biasa itu ke bibir vaginanya? Akankah dia akan membiarkan dan menerima kehadiran ******-****** yang bukan milik suaminya itu? Akankah dia mampu menerima serangan badai nafsu serigala para brutal itu? Dari celah matanya yang basah karena air mata, Lia melirik ke ****** para brutal tersebut.

    Tiba-tiba perasaan seperti yang terjadi pada saat bersama Danny memasuki kamar usai makan malam tadi melintas. Rasa ingin, ingin, ingin, ingin, keinginan yang kuat, keinginan yang meledak-ledak, ingin Danny melanjutkan tusukan tongkolnya ke lubang kemaluannya, melanjutkan kenikmatan birahi yang mulai memuncak. Mungkinkah itu” Bagaimana mungkin”

    Yang nampak jelas siap melakukan itu justru Tory dan Pedro yang telah telanjang bulat dengan ******-****** keras besar panjang mereka itu. Mereka sangat siap dan sangat mungkin memperkosanya. Ooohh…, alangkah ngerinyaaa… Lia berusaha menepis perasaan yang sangat menakutkan itu. Dipalingkan wajahnya dari ******-****** itu. Sungguh ngeri membayangkan ****** sebesar dan sepanjang milik para brutal itu menembus memiawnya. Apabila hal itu terjadi pasti akan merobek-robek vaginanya.

    Tetapi darah dan jantung ini” Mengapa darah dan jantung Lia terus berdegup kencang sejak makan malam tadi seakan ada yang terus merangsangnya. Dan kini bahkan semakin kencang serta kuat memacu darahnya, setelah Tory dan Pedro mencekoki cairan kuning bening tadi. Apakah itu obat perangsang seksual yang membuat dirinya tidak dapat melepaskan pandangannya atau memalingkan wajahnya dari ******-****** Pedro dan Tory itu? Ah, sangat mungkin…! Bukankah Pedro dan Tory nampak jelas telah mempersiapkan semua rencana jahatnya ini. Topeng itu, kampak itu, gedoran di pintu itu. Semua merupakan bagian rencana jahatnya. Dengan memberikan obat perangsang birahi seksual, korbannya akan cepat takluk dan mengikuti kemauan bejat seksualnya. Korbannya akan patuh untuk menjadi budak seksualnya.

    Lia akan cepat menyerah dan sangat kehausan untuk secepatnya menikmati ******-****** para pejantan itu. Ahhh…, degup jantung ini…, kenapa jadi sulit sekali, membuang keinginannya untuk tidak kembali melirik ******-****** pejantan itu.
    “Oohh.., jangannnn… jangannnn…!”
    Lia memejamkan matanya untuk menghapus semua lintasan pikirannya, wajahnya memucat, kemudian memerah, kemudian kembali memucat, kembali memerah. Bayangan akan ******-****** besar itu jadi berbalik sangat menggairahkannya.

    Perasaan ngeri, takut, cemas tetapi tidak sepenuhnya ingin benar-benar menghindar, rasa birahi yang terus mengejarnyaa, dirasuki dengan penuh kebimbangan dan keraguan, semuanya serba bercampur aduk. Lia dilanda kebingungan yang amat sangat. Khayalan-khayalan liarnya yang terus memburu tidak dapat dilenyapkan dari kepalanya. Detak dan degup jantungnya juga tak dapat dikendalikannya.
    “Akankah…, Ohhh…, ampuni aku Danny…, Dannyyyyyyy…, ampuni akuuuu…, aku tidak mampu mengambil keputusan…, tolongggg…, aku membutuhkan kk… kkaamuuu… uuuu.. uuuhhhh…”. Dan memang, keputusan akhirnya bukanlah di tangan Lia.

    Begitu terlempar ke kamar buangannya, pertama-tama yang dicari Danny adalah lubang. Lubang atau celah di dinding, dimana dia dapat mengintip istrinya yang telanjang. Pengaruh minuman yang dijejalkan Pedro dan Tory tadi membuat libido Danny terangsang dengan hebat, saat ini yang diperlukan Danny adalah dapat mengintip istrinya telanjang, dia ingin melakukan mastubasi.

    Ternyata dia dapatkan, kamar villa yang seluruhnya dibuat dari kayu dan balok itu memberikan celah di antara dua baloknya. Celah itu cukup longgar. Danny serta merta beringsut ke celah itu. Tetapi ternyata celah itu terlampau tinggi di atas kepala Danny. Dengan ikatan tali pada tangan dan kakinya Danny kesulitan untuk berdiri maupun sekedar jongkok. Sementara celah itu dapat dia raih setidak-tidaknya dengan berjongkok. Dia mengamati sekeliling kamar itu.

    Dari kamar sebelah terdengar suara riuh. Terdengar
    “hah, huh, hah, huh…”, suara istrinya yang mulutnya terbungkam celana dalam dekil milik Tory.
    Danny jadi panik, dia memastikan sesuatu telah terjadi pada istrinya. Dia gulingkan tubuhnya ke sebuah kotak kayu di pojok kamar itu. Dia coba menendang kotak itu dengan kaki terikat agar dapat didekatkan ke dinding. Berhasil. Danny kembali berguling. Memerlukan perjuangan cukup panjang untuk dapat memanjat kotak itu dengan kaki dan tangan yang terikat.

    Sementara itu suara istrinya sudah terdengar berbeda, dalam waktu singkat suara itu telah berubah menjadi desahan dan rintihan, disamping juga terdengar suara Tory atau Pedro atau kedua-duanya. Mereka terdengar berbicara dalam bahasa daerah mereka yang Danny sama sekali tidak memahami artinya, tetapi Danny memastikan mereka sedang melakukan sesuatu hal yang tidak senonoh pada Lia istrinya yang kini terikat dan telanjang bulat di depan mereka.

    Akhirnya setelah berjuang keras untuk memanjat kotak kayu itu, dalam keadaan terikat tangan dan kakinya mata Danny kini dapat menyaksikan Tory sedang memeluk dan menciumi kedua payudara istrinya. Dan Pedro dari arah lain sedang memeluk paha Lia serta wajahnya tenggelam dalam selangkangannya. Nampak kepala Pedro naik turun menjilati arah kemaluan Lia.

    Seketika itu juga seolah-olah ada sejuta petir menghantam kesadaran Danny. Dia langsung terjungkal ke lantai. Danny kehilangan kesadarannya. Tetapi hanya sesaat, dalam keadaan terkapar di lantai nampak kelopak mata Danny yang lelah pelan-pelan terbuka. dan kemudian dengan cepat dia bangkit dan kembali berusaha merangkak ke kotak itu untuk mengintip celah di dinding itu.

    Bermenit-menit dia lalui untuk mampu kembali pada posisi dimana dia dapat mengintip kamar istrinya yang saat ini sedang digarap oleh Tory dan Pedro. Suara erangan yang telah berganti menjadi suara desahan dan rintihan istrinya terus terdengar, juga pembicaraan antara Tory dan Pedro yang tidak diketahui maknanya oleh Danny terdengar semakin cepat bersahut-sahutan.

    Sementara itu telah terjadi hal yang aneh pada diri Danny, mungkin pengaruh dari makanan dan minuman yang dicekokkan oleh para begundal itu ke mulutnya atau setelah menyaksikan istrinya dikerjai secara brutal oleh dua begundal itu sehingga membuatnya terjungkal ke lantai, atau mungkin juga campuran dari keduanya. Saat dia kembali menaiki kotak itu, dorongan keinginannya sudah berganti. Dia tidak lagi ingin mengintip untuk melihat istrinya yang telanjang atau untuk menyaksikan bagaimana istrinya dengan gigih melawan kedua brutal itu.

    Yang diinginkannya sekarang adalah menyaksikan bagaimana kedua brutal itu yang dengan ****** besar dan panjangnya dapat memberikan kenikmatan erotik dan sensasional kepada istrinya. Sekarang dia ingin menikmati pemandangan bagaimana istrinya dient*t oleh para begundal itu. Danny kembali ngaceng berat. Lebih sensasional daripada sebelumnya. Dia ingin secepatnya menyalurkan syahwatnya. Dia ingin melakukan masturbasi sambil menonton istrinya dient*t para berandal-berandal di kamar sebelah itu.

    Inikah yang disebut “shock terapy”“ Sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang mampu dengan seketika mengubah mental, selera, cara pandang ataupun keyakinan seseorang. Yang mampu mengubah Danny, dari ketakutan serta kekhawatiran yang mencekam, menjadi sesuatu yang justru dia harapkan untuk terjadi” Dari yang awalnya berkeinginan untuk menolong menjadi keinginan untuk ikut menikmati”

    Dan itulah yang terjadi. Saat matanya kembali di lubang ingintipan tersebut, kini dia menyaksikan bahwa telah terjadi perkembangan. Nampak sumpal pada mulut istrinya sudah dilepas, walaupun pada tangan dan kakinya masih terikat pada ranjang itu. Nampak istrinya menggeliat-geliat tetapi tidak berteriak menolak. Yang terdengar justru desahan dan rintihan dari mulut Lia yang terdengar penuh kenikmatan, bahkan mata Lia nampak memandang Tory dengan tongkolnya yang sangat besar, sedang memompa kemaluannya.

    Danny melihat bagaimana pinggul istrinya sedemikian bergairahnya menjemput keluar masuknya ****** Tory yang kelewat besar itu. Adakah Lia juga telah diterkam obat perangsang itu, sehingga membuatnya kini menyerah dalam jarahan seksual para begundal itu?
    “Ah masa bodohlah, aku sendiri punya kebutuhan pula, birahiku ooohhhhh, menyaksikan istriku dient*t para begundal itu”, demikian pikir Danny.

    Jarak lubang dengan posisi istrinya yang terikat ini tidak lebih dari 1 meter di kamar yang relatif sempit itu. Danny dapat dengan nyata menyaksikan mengkilatnya batang ****** Tory yang keluar masuk menembus memiaw Lia istrinya. Tanpa dapat dicegah, air liur Danny menetes saat melihat ****** Tory yang luar biasa itu. Telinganya yang menangkap suara desahan dan rintihan istrinya yang tidak lagi terbungkam itu sebagai pertanda kenikmatan yang sedang melanda istrinya. Danny tersenyum. tongkolnya yang ngaceng dipepetkannya ke dinding. Pelan-pelan digosok-gosokkannya. Duhh…, nikmatnyaaaa…

    Dari lubang ingintipan itu, Danny melihat Tory semakin cepat memompa. Makin cepat, makin cepat, cepat, cepat… Dan,
    “AACCHH…”, terdengar teriakan Tory… Dan sperma Danny muncrat berbarengan dengan air mani Tory yang tumpah-ruah di kemaluan dan tubuh istrinya Lia.
    Itulah kepuasan seksual pertama sejak perkawinannya dengan Lia istrinya, pada hari-hari yang seharusnya penuh bahagia, pada hari-hari bulan madunya.

    Kemudian Danny lemah terduduk. Tetapi tidak lama. Dia mendengar kembali suara-suara desahan dan rintihan dari kamar sebelah, Danny kembali mengintip. Kini dia melihat Pedro menindih tubuh istrinya. Dia melumat leher, ketiak dan dada Lia. Sementara tangan kanannya memegang tongkolnya yang bukan main indahnya di mata Danny kini, dan tangan kirinya memeluk pinggul Lia untuk menempatkan lubang kemaluannya persis di ujung tongkolnya.

    Dan yang menjadi sasaran birahi Danny sekarang adalah menyaksikan istrinya Lia menggeliat-geliatkan pinggulnya menahan kenikmatan pada saat vaginanya melahap ujung ****** Pedro. Tubuhnya dicekal oleh otot-otot lengan Pedro. Dan vagina Lia dengan penuh kepasrahan menerima tembusan dan tusukan nikmat dari begundal brutal itu.

    Mata Danny melotot melihat adegan-adegan itu. tongkolnya kembali bangkit ngaceng. Obat perangsang yang dicekokkan padanya membuat tongkolnya tidak dapat tidur. Dan kembali dinding kamarnya menerima gosokan ****** Danny. Dan keadaan Lia sendiri, tak terhindarkan lagi, kebrutalan para begundal itu mulai menjadi, Lia menyaksikan wajah Tory langsung tenggelam, dia rasakan sedotan bibir tebal dan jilatan-jialatan lidah kasarnya yang merambahi ketiak, leher, dadanya…

    Dia rasakan bagaimana bibir Tory mencaplok kedua payudaranya. Lidahnya menari-nari pada putingnya. Gigitan kecil tetapi terasa sangat kasar membuat putingnya menjadi perih. Tetapi yang dia rasakan sangat aneh adalah…, perasaan ngeri, takut dan cemas itu, mengapa pupus, ternyata pupus, mengapa yang hadir kini justru rasa haus yang amat sangat. Dia diserang rasa kehausan yang amat sangat. Ingin sekali dia mendapatkan air untuk tenggorokannya. Ingin sekali, ingin sekali. Dia sangat menantikan Tory mengangkat celana pesingnya yang membungkam mulutnya. Dia sangat menantikan bibir tebal Tory melumat bibirnya. Dia ingin sekali meminum ludah Tory langsung dari mulutnya.

    “Oohhhh Toryi tolooong… akuuu hauss…, tolong Toryii, tolongggg…”.
    Dan kehausan itu semakin menjadi ketika dilihatnya Pedro menyusul menenggelamkan wajahnya ke selangkangannya. Lidah Pedro yang juga kuat dan kasar itu langsung menjilat seluruh bibir kemaluannya. Langsung membor lubang vaginanya.

    Untung saja Tory tahu…, Tory yang telah 55 tahun itu tahu reaksi perempuan yang kehausan saat menerima jilatan, sedotan, sentuhan lidah maupun bibir atau sodokan ******. Dia tahu bagaimana desakan birahi akan membuat tenggorokannya mengering dan seorang perempuan akan meminta agar secepatnya dilumat bibirnya untuk dapat menyedot ludah lelaki yang menyetubuhinya dan secepatnya kemaluannya ditembus ****** besarnya.

    Tory yang sangat berpengalaman itu serta merta meraih celana dalamnya yang sejak tadi disumpalkan pada mulut Lia. Kemudian secepat kilat bibirnya melumat bibir sensual pengantin cantik itu. Dan serta merta, Lia langsung menyambutnya dengan penuh kelahapan birahinya. Dia dengan histeris menyedot ludah Tory. Bahkan dari bibirnya juga keluar bisikan-bisikan kehausannya.
    “Pak Toryi, ayyooo, Lia udah tidakk tahannn…, ayyooo Pak Toryi…, Lia udah pengin ****** Pak Tory ituu…, ayoooo Pak Toryiii …”.

    Tory tahu bahwa Lia sedang dalam keadaan tersiksa oleh deraan nafsu birahinya sendiri, dia tolak Pedro dari keasyikannya melumati kemaluan Lia, kemudian dirabanya kemaluan indah itu. Cairan birahinya sudah membanjir. Dan Tory dengan cepat mengambil posisi. Dia kangkangkan selangkangan Lia, untuk kemudian dia menempatkan tongkolnya di antara selangkangan Lia itu. Diarahkannya ****** itu langsung ke lubang vagina Lia, yang telah sangat kehausan menunggunya.

    Karena Lia masih perawan, sejago-jagonya Tory tetap saja segalanya masih harus diusahakan dengan keras. ****** itu setiap kali meleset dari targetnya. Mungkin licin. Beberapa kali Tory merasa tongkolnya sudah tepat berada di mulut vagina Lia, meleset lagi. Dan saat berhasil tembus, Lia berteriak kesakitan, dan Tory melihat darah keperawanan Lia mengalir dari bibir vaginanya. Selaput perawan Lia telah robek. Kemaluan Lia sudah berhasil ditembus ****** Tory. Kemudian Tory mulai memompa. Pelan…, pelan…, pelan…, tetapi Lia sendiri yang sudah sangat kegatalan ingin lebih cepat… Dan Tory menurut untuk mempercepat…

    Dari balik kamar, Danny ternyata ikut menyaksikan saat-saat itu. Hingga dia saksikan bagaimana Tory memuntahkan bermili-mililiter air maninya ke dalam memiaw istrinya Lia itu. Dan dalam kesempatan itu, Danny juga menyalurkan birahinya hingga spermanya menyemprot dinding tempatnya mengintip istrinya menikmati genjotan Tory.

    Sungguh suatu pengalaman yang sangat dahsyat bagi perawan seperti Lia ini. Seumur-umur baru kali inilah dia merasakan nikmatnya senggama. Saat Tory melepas spermanya tumpah di dalam vaginanya, Lia pun mendapatkan orgasme pertamanya. ****** Tory masih berada di dalam lubang vaginanya saat Pedro datang. Dia menepuk punggung Tory, mengisyaratkan meminta “jatah”nya.

    Lia menatap kehadiran Pedro dengan pandangan penuh gairah dan birahi. Orgasme yang baru saja diraihnya bersama Tory belum menghabiskan semangat libidonya. Kegatalan birahi pada kemaluannya masih menuntut gesekan batang-batang penuh kejantanan dari para pecundang ini. Dan begitu Pedro datang serta langsung menembakkan rudalnya pada memiaw Lia, ditariknya tubuh Pedro. Dia ingin Pedro ******* nonoknya dengan bibir tebal Pedro tetap melumat bibirnya. Dia ingin menguras ludah dari mulut Pedro. Dia ingin mendengarkan desah dan rintih Pedro yang merasa kelimpungan oleh jepitan vaginanya langsung di telinganya.

    Dia ingin hidungnya mengendus seluruh keringat yang keluar dari tubuh Pedro. Dia ingin Pedro melumat ketiaknya, payudara dan putingnya. Kini Lia telah menjadi kuda betina yang binal. Dia tidak lagi memikirkan Danny. Dia hanya ingin Danny bergabung dalam kenikmatan bersama ini. Dia ingin Danny menerima kenyataan dunia ini. Dia ingin Danny untuk tetap setia dan menurut saja pada dewa-dewa jantan yang begundal dan brutal ini. Lia berkeyakinan kedua brandal begundal brutal ini adalah dewa-dewa jantan yang membawa sejuta kenikmatan. Danny harus patuh dan tunduk pada mereka.

    Sementara itu di kamar lain… Danny kini menyadari bahwa Pedro dan Tory telah memberikan kenikmatan tak terhingga pada Lia istrinya. Dia berfikir sederhana, kalau ******-****** Pedro dan Tory itu nikmat bagi Lia yang dicintainya, tentunya akan nikmat pula bagi Danny yang mencintainya khan? Suatu logika yang sangat rasional. Kalau Lia meminum dengan rasa segar ludah Pedro maupun Tory, tentunya ludah itu juga akan menyegarkan bagi Danny khan? Dan pada akhirnya semua bagian tubuh Pedro maupun Tory mestinya nikmat dan layak untuk dinikmati semuanya khan?

    Kini ganti Danny yang diserang rasa haus… Tiba-tiba terdengar kunci kamar itu dibuka oleh seseorang. Nampak Pedro dan Tory masuk dan memeriksa wajah Danny. Kemudian dia periksa pula tongkolnya. Mereka tersenyum. Kemudian Pedro dan Tory memeriksa dinding di dekat kotak kayu dimana Danny tadi mengintip. Diamatinya dinding itu. Dan saat ditemukannya sperma Danny yang masih meleleh pada dinding, kembali Pedro dan Tory tersenyum puas. Danny berharap sumpal mulutnya dilepaskan seperti halnya Lia istrinya.

    Tapi ternyata tidak. Kedua begundal itu kini menyodorkan ****** mereka ke wajahnya.
    “Ooohh…, mereka hendak membuang air kencingnya ke wajahku”, pikir Danny.
    Danny menunggunya dengan perasaan penuh birahi. Dia amati ****** Tory yang ujungnya bulat seperti jamur merang. Lubang kencingnya menganga lebar. Dan Ujung ****** Pedro nampak agak belang. Kulupnya masih membungkus, tanda bahwa dia belum ngaceng sempurna.

    Dan akhirnya, seerrr… dan seeerrrrr…, kencing Tory dan Pedro langsung mengguyur wajah Danny. Celana dalam Pedro itu ternyata langsung menyerap cairan kuning itu. Di dalam mulutnya, Danny merasakan hangat air kencing mereka berdua. Dia berusaha menelannya sebanyak mungkin. Inilah obat haus bagi Danny. Sedemikian banyaknya kencing Pedro dan Tory sehingga membuat Danny tampak seperti mandi. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh air kencing mereka. Bau pesing air kencing itu seakan-akan menjadi bau sedap bagi Danny yang sedang horny.

    Setelah selesai, Pedro mengambil celana dalam yang menyumpal pada mulut Danny. Danny lega. Akhirnya rahangnya dapat beristirahat setelah sekitar 4 jam menganga. Tetapi ternya urusan masih belum selesai. Pedro memerintahkan Danny untuk membuka mulutnya lagi. Diperasnya air kencing Pedro dan Tory yang terserap dalam celana dalam Pedro itu ke mulut Danny. Dan tanpa disuruh lagi Danny langsung menjilatinya.

    Kemudian Tory berbicara.
    “Kamu sekarang jadi budakku. Tahu”. Danny seakan mendengar berita gembira.
    Dia mengangguk angguk senang. Kemudian Pedro menuntun menuju kamar dimana Lia masih terikat di ranjangnya.
    “Hai, pelayanku, budakku, anjingku… Bersihkan nonok istrimu dari peju-peju (sperma) kami yang tertinggal di dalamnya. Kamu sedot dengan mulutmu sampai bersih. Cepat”.

    Ternyata Tory dan Pedro ini benar-benar seorang ahli kejiwaan yang hebat. Mereka pakar sekali dalam hal mengubah, merusak dab menghancurkan mental orang lain. Dan tampak sekarang…, Danny telah tercuci otaknya menjadi budak yang penurut dan ****** yang siap menunggu perintah tuannya. Dia siap untuk melakukan apapun, termasuk minum air kencing mereka atau bahkan lebih dari itu. Tidak ada lagi rasa tabu, jijik, jorok bagi para budak mereka.

    Lia juga telah diubah sebagai budak seksnya. Pasangan itu akhirnya kembali seperti halnya yang diharapkan oleh para tamu dalam acara pesta kemarin siang,
    “Semoga Danny dan Lia selalu saling melengkapi”. Dengan karakter baru setelah melalui garapan Tory dan Pedro, pasangan Danny dan Lia tetap saling melengkapi.
    Setidak-tidaknya di depan para berandal brutal itu.

    Dan kini Danny merangkak di lantai menuju tepian ranjang. Dia datangi nonok Lia yang masih basah penuh sperma yang meleleh dari lubang vaginanya. Danny harus membersihkan dengan lidahnya. Dia dekatkan bibirnya menuju vagina yang penuh lelehan sperma Pedro dan Tory itu. Lidahnya menjilati dan bibirnya langsung menyedotnya hingga nonok Lia kembali kosong.

    Sejak kehadiran Danny kembali ke kamarnya dan kemudian menjilati kemaluannya dari sisa-sisa sperma yang dibuang Tory dan Pedro ke dalam vaginanya, Lia hanya dapat menyaksikan dengan diam. Pandangannya pada Danny sudah hambar. Bukannya karena Danny tidak dapat menyelamatkan dia saat-saat menderita. Tetapi Lia kini yakin bahwa Danny tidak mungkin dapat memberikan kenikmatan ranjang macam Pedro dan Tory. Danny tidak akan mampu merangsang birahinya untuk meraih orgasmenya. Dan di mata Lia kini, Danny memang hanya pantas menjadi budak atau ****** yang menjilati sperma buangan tuannya.

    Semua yang dilakukan Danny sepenuhnya berada dalam pengawasan Pedro dan Tory. Mereka puas melihat Danny. Mereka juga puas melihat Lia. Kini tali-tali mereka akan dilepaskan. Pedro dan Tory yakin bahwa Danny dan Lia sekarang bukan lagi Danny dan Lia pada 4 jam yang lalu.
    “Tadi saat kalian datang, kami sepenuhnya melayani kalian. Sekarang kamu menjadi pelayan-pelayan kami, menjadi budak-budak kami, menjadi ******-****** yang setia pada kami. Dengar, kami akan bermurah hati melepaskan tali kalian. Agar kalian selalu siap menjalankan perintah kami berdua”.

    Kemudian tali-tali mereka dilepaskan. Tory memerintahkan keduanya untuk mandi dan berganti pakaian. Pedro dan Tory akan menunggu mereka untuk makan malam di teras kebun. Tempat itu sengaja dipilih karena malam ini adalah malam purnama. Danny dan Lia akan disuguhi pemandangan malam yang sangat indah. Tory membisikkan kepada Danny dan Lia, bahwa dia telah memasak makanan kesukaan mereka. Sebelum meninggalkan pasangan itu, Pedro dan Tory menyampaikan selamat malam dengan sangat santun.

  • Tergoda Oleh Guruku Yang Ganteng

    Tergoda Oleh Guruku Yang Ganteng


    1436 views

    Sebut saja namaku Widya (bukan yang sebenarnya), waktu itu aku masih sekolah di sebuah SMA swasta. Penampilanku bisa dibilang lumayan, kulit yang putih kekuningan, bentuk tubuh yang langsing tetapi padat berisi, kaki yang langsing dari paha sampai tungkai, bibir yang cukup sensual, rambut hitam lebat terurai dan wajah yang oval. Payudara dan pantatkupun mempunyai bentuk yang bisa dibilang lumayan.

    Dalam bergaul aku cukup ramah sehingga tidak mengherankan bila di sekolah aku mempunyai banyak teman baik anak-anak kelas II sendiri atau kelas I, aku sendiri waktu itu masih kelas II. Laki-laki dan perempuan semua senang bergaul denganku. Di kelaspun aku termasuk salah satu murid yang mempunyai kepandaian cukup baik, ranking 6 dari 10 murid terbaik saat kenaikan dari kelas I ke kelas II.

    Karena kepandaianku bergaul dan pandai berteman tidak jarang pula para guru senang padaku dalam arti kata bisa diajak berdiskusi soal pelajaran dan pengetahuan umum yang lain. Salah satu guru yang aku sukai adalah bapak guru bahasa Inggris, orangnya ganteng dengan bekas cukuran brewok yang aduhai di sekeliling wajahnya, cukup tinggi (agak lebih tinggi sedikit dari pada aku) dan ramping tetapi cukup kekar.

    Dia memang masih bujangan dan yang aku dengar-dengar usianya baru 27 tahun, termasuk masih bujangan yang sangat ting-ting untuk ukuran zaman sekarang.

    Suatu hari setelah selesai pelajaran olah raga (volley ball merupakan favoritku) aku duduk-duduk istirahat di kantin bersama teman-temanku yang lain, termasuk cowok-cowoknya, sembari minum es sirup dan makan makanan kecil.

    Kita yang cewek-cewek masih menggunakan pakaian olah raga yaitu baju kaos dan celana pendek. Memang di situ cewek-ceweknya terlihat seksi karena kelihatan pahanya termasuk pahaku yang cukup indah dan putih.

    Tiba-tiba muncul bapak guru bahasa Inggris tersebut, sebut saja namanya Irfan (bukan sebenarnya) dan kita semua bilang, “Selamat pagi Paa..aak”, dan dia membalas sembari tersenyum.

    “Ya, pagi semua. Wah, kalian capek ya, habis main volley”.

    Aku menjawab, “Iya nih Pak, lagi kepanasan. Selesai ngajar, ya Pak”. “Iya, nanti jam setengah dua belas saya ngajar lagi, sekarang mau ngaso dulu”.

    Aku dan teman-teman mengajak, “Di sini aja Pak, kita ngobrol-ngobrol”, dia setuju.

    “OK, boleh-boleh aja kalau kalian tidak keberatan”!

    Aku dan teman-teman bilang, “Tidak, Pak.”, lalu aku menimpali lagi, “Sekali-sekali, donk, Pak kita dijajanin”, lalu teman-teman yang lain, “Naa..aa, betuu..uul. Setujuu..”.

    Ketika Pak Irfan mengambil posisi untuk duduk langsung aku mendekat karena memang aku senang akan kegantengannya dan kontan teman-teman ngatain aku.

    “Alaa.., Widya, langsung deh, deket-deket, jangan mau Pak”.

    Pak Irfan menjawab, “Ah! Ya, ndak apa-apa”.

    Kemudian sengaja aku menggoda sedikit pandangannya dengan menaikkan salah satu kakiku seolah akan membetulkan sepatu olah ragaku dan karena masih menggunakan celana pendek, jelas terlihat keindahan pahaku. Tampak Pak Irfan tersenyum dan aku berpura-pura minta maaf.

    “Sorry, ya Pak”.

    Dia menjawab, “That’s OK”. Di dalam hati aku tertawa karena sudah bisa mempengaruhi pandangan Pak Irfan.

    Di suatu hari Minggu aku berniat pergi ke rumah Pak Irfan dan pamit kepada Mama dan Papa untuk main ke rumah teman

    dan pulang agak sore dengan alasan mau mengerjakan PR bersama-sama. Secara kebetulan pula Mama dan papaku mengizinkan begitu saja. Hari ini memang hari yang paling bersejarah dalam hidupku. Ketika tiba di rumah Pak Irfan, dia baru selesai mandi dan kaget melihat kedatanganku.

    “Eeeh, kamu Dya. Tumben, ada apa, kok datang sendirian?”.

    Aku menjawab, “Ah, nggak iseng aja. Sekedar mau tahu aja rumah bapak”.

    Lalu dia mengajak masuk ke dalam, “Ooo, begitu. Ayolah masuk. Maaf rumah saya kecil begini. Tunggu, ya, saya pake baju dulu”. Memang tampak Pak Irfan hanya mengenakan handuk saja. Tak lama kemudian dia keluar dan bertanya sekali lagi tentang keperluanku. Aku sekedar menjelaskan, “Cuma mau tanya pelajaran, Pak. Kok sepi banget Pak, rumahnya”.

    Dia tersenyum, “Saya kost di sini. Sendirian.”

    Selanjutnya kita berdua diskusi soal bahasa Inggris sampai tiba waktu makan siang dan Pak Irfan tanya, “Udah laper, Dya?”.

    Aku jawab, “Lumayan, Pak”.

    Lalu dia berdiri dari duduknya, “Kamu tunggu sebentar ya, di rumah. Saya mau ke warung di ujung jalan situ. Mau beli nasi goreng. Kamu mau kan?”.

    Langsung kujawab, “Ok-ok aja, Pak.”.
    Sewaktu Pak Irfan pergi, aku di rumahnya sendirian dan aku jalan-jalan sampai ke ruang makan dan dapurnya. Karena bujangan, dapurnya hanya terisi seadanya saja. Tetapi tanpa disengaja aku melihat kamar Pak Irfan, pintunya terbuka dan aku masuk saja ke dalam.

    Kulihat koleksi bacaan berbahasa Inggris di rak dan meja tulisnya, dari mulai majalah sampai buku, hampir semuanya dari luar negeri dan ternyata ada majalah porno dari luar negeri dan langsung kubuka-buka.

    Aduh! Gambar-gambarnya bukan main. Cowok dan cewek yang sedang bersetubuh dengan berbagai posisi dan entah kenapa yang paling menarik bagiku adalah gambar di mana cowok dengan asyiknya menjilati vagina cewek dan cewek sedang mengisap penis cowok yang besar, panjang dan kekar.

    Tidak disangka-sangka suara Pak Irfan tiba-tiba terdengar di belakangku, “Lho!! Ngapain di situ, Dya. Ayo kita makan, nanti keburu dingin nasinya”.

    Astaga! Betapa kagetnya aku sembari menoleh ke arahnya tetapi tampak wajahnya biasa-biasa saja. Majalah segera kulemparkan ke atas tempat tidurnya dan aku segera keluar dengan berkata tergagap-gagap, “Ti..ti..tidak, eh, eng..ggak ngapa-ngapain, kok, Pak. Maa..aa..aaf, ya, Pak”.

    Pak Irfan hanya tersenyum saja, “Ya. Udah tidak apa-apa. Kamar saya berantakan. tidak baik untuk dilihat-lihat. Kita makan aja, yuk”.

    Syukurlah Pak Irfan tidak marah dan membentak, hatiku serasa tenang kembali tetapi rasa malu belum bisa hilang dengan segera.

    Pada saat makan aku bertanya, “Koleksi bacaannya banyak banget Pak. Emang sempat dibaca semua, ya Pak?”.

    Dia menjawab sambil memasukan sesendok penuh nasi goreng ke mulutnya, “Yaa..aah, belum semua. Lumayan buat iseng-iseng”.

    Lalu aku memancing, “Kok, tadi ada yang begituan”.

    Dia bertanya lagi, “Yang begituan yang mana”.

    Aku bertanya dengan agak malu dan tersenyum, “Emm.., Ya, yang begituan, tuh. Emm.., Majalah jorok”.
    Kemudian dia tertawa, “Oh, yang itu, toh. Itu dulu oleh-oleh dari teman saya waktu dia ke Eropa”.

    Selesai makan kita ke ruang depan lagi dan kebetulan sekali Pak Irfan menawarkan aku untuk melihat-lihat koleksi bacaannya.

    Lalu dia menawarkan diri, “Kalau kamu serius, kita ke kamar, yuk”.

    Akupun langsung beranjak ke sana. Aku segera ke kamarnya dan kuambil lagi majalah porno yang tergeletak di atas tempat tidurnya.

    Begitu tiba di dalam kamar, Pak Irfan bertanya lagi, “Betul kamu tidak malu?”, aku hanya menggelengkan kepala saja. Mulai saat itu juga Pak Irfan dengan santai membuka celana jeans-nya dan terlihat olehku sesuatu yang besar di dalamnya, kemudian dia menindihkan dadanya dan terus semakin kuat sehingga menyentuh vaginaku. Aku ingin merintih tetapi kutahan.

    Pak Irfan bertanya lagi, “Sakit, Dya”. Aku hanya menggeleng, entah kenapa sejak itu aku mulai pasrah dan mulutkupun terkunci sama sekali. Semakin lama jilatan Pak Irfan semakin berani dan menggila. Rupanya dia sudah betul-betul terbius nafsu dan tidak ingat lagi akan kehormatannya sebagai Seorang Guru. Aku hanya bisa mendesah”, aa.., aahh, Hemm.., uu.., uuh”.

    Akhirnya aku lemas dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pak Irfan pun naik dan bertanya.

    “Enak, Dya?”

    “Lumayan, Pak”.

    Tanpa bertanya lagi langsung Pak Irfan mencium mulutku dengan ganasnya, begitupun aku melayaninya dengan nafsu sembari salah satu tanganku mengelus-elus penis yang perkasa itu. Terasa keras sekali dan rupanya sudah berdiri sempurna.

    Mulutnya mulai mengulum kedua puting payudaraku. Praktis kami berdua sudah tidak berbicara lagi, semuanya sudah mutlak terbius nafsu birahi yang buta. Pak Irfan berhenti merangsangku dan mengambil majalah porno yang masih tergeletak di atas tempat tidur dan bertanya kepadaku sembari salah satu tangannya menunjuk gambar cowok memasukkan penisnya ke dalam vagina seorang cewek yang tampak pasrah di bawahnya.

    “Boleh saya seperti ini, Dya?”.

    Aku tidak menjawab dan hanya mengedipkan kedua mataku perlahan. Mungkin Pak Irfan menganggap aku setuju dan langsung dia mengangkangkan kedua kakiku lebar-lebar dan duduk di hadapan vaginaku. Tangan kirinya berusaha membuka belahan vaginaku yang rapat, sedangkan tangan kanannya menggenggam penisnya dan mengarahkan ke vaginaku.

    Kelihatan Pak Irfan agak susah untuk memasukan penisnya ke dalam vaginaku yang masih rapat, dan aku merasa agak kesakitan karena mungkin otot-otot sekitar vaginaku masih kaku. Pak Irfan memperingatkan, “Tahan sakitnya, ya, Dya”.

    Aku tidak menjawab karena menahan terus rasa sakit dan, “Akhh.., bukan main perihnya ketika batang penis Pak Irfan sudah mulai masuk, aku hanya meringis tetapi Pak Irfan tampaknya sudah tak peduli lagi, ditekannya terus penisnya sampai masuk semua dan langsung dia menidurkan tubuhnya di atas tubuhku. Kedua payudaraku agak tertekan tetapi terasa nikmat dan cukup untuk mengimbangi rasa perih di vaginaku.

    Semakin lama rasa perih berubah ke rasa nikmat sejalan dengan gerakan penis Pak Irfan mengocok vaginaku. Aku terengah-engah, “Hah, hah, hah,..”.

    Pelukan kedua tangan Pak Irfan semakin erat ke tubuhku dan spontan pula kedua tanganku memeluk dirinya dan mengelus-elus punggungnya. Semakin lama gerakan penis Pak Irfan semakin memberi rasa nikmat dan terasa di dalam vaginaku menggeliat-geliat dan berputar-putar.

    Sekarang rintihanku adalah rintihan kenikmatan. Pak Irfan kemudian agak mengangkatkan badannya dan tanganku ditelentangkan oleh kedua tangannya dan telapaknya mendekap kedua telapak tanganku dan menekan dengan keras ke atas kasur dan ouwww..,

    Pak Irfan semakin memperkuat dan mempercepat kocokan penisnya dan di wajahnya kulihat raut yang gemas. Semakin kuat dan terus semakin kuat sehingga tubuhku bergerinjal dan kepalaku menggeleng ke sana ke mari dan akhirnya Pak Irfan agak merintih bersamaan dengan rasa cairan hangat di dalam vaginaku. Rupanya air maninya sudah keluar dan segera dia mengeluarkan penisnya dan merebahkan tubuhnya di sebelahku dan tampak dia masih terengah-engah.

    Setelah semuanya tenang dia bertanya padaku, “Gimana, Dya? Kamu tidak apa-apa? Maaf, ya”.
    Sembari tersenyum aku menjawab dengan lirih, “tidak apa-apa. Agak sakit Pak. Saya baru pertama ini”.
    Dia berkata lagi, “Sama, saya juga”.

    Kemudian aku agak tersenyum dan tertidur karena memang aku lelah, tetapi aku tidak tahu apakah Pak Irfan juga tertidur.

    Sekitar pukul 17:00 aku dibangunkan oleh Pak Irfan dan rupanya sewaktu aku tidur dia menutupi sekujur tubuhku dengan selimut. Tampak olehku Pak Irfan hanya menggunakan handuk dan berkata, “Kita mandi, yuk. Kamu harus pulang kan?”.

    Badanku masih agak lemas ketika bangun dan dengan tetap dalam keadaan telanjang bulat aku masuk ke kamar mandi. Kemudian Pak Irfan masuk membawakan handuk khusus untukku. Di situlah kami berdua saling bergantian membersihkan tubuh dan akupun tak canggung lagi ketika Pak Irfan menyabuni vaginaku yang memang di sekitarnya ada sedikit bercak-bercak darah yang mungkin luka dari selaput daraku yang robek. Begitu juga aku, tidak merasa jijik lagi memegang-megang dan membersihkan penisnya yang perkasa itu.

    Setelah semua selesai, Pak Irfan membuatkan aku teh manis panas secangkir. Terasa nikmat sekali dan terasa tubuhku menjadi segar kembali. Sekitar jam 17:45 aku pamit untuk pulang dan Pak Irfan memberi ciuman yang cukup mesra di bibirku.

    Ketika aku mengemudikan mobilku, terbayang bagaimana keadaan Papa dan Mama dan nama baik sekolah bila kejadian yang menurutku paling bersejarah tadi ketahuan. Tetapi aku cuek saja, kuanggap ini sebagai pengalaman saja.

    Semenjak itulah, bila ada waktu luang aku bertandang ke rumah Pak Irfan untuk menikmati keperkasaannya dan aku bersyukur pula bahwa rahasia tersebut tak pernah sampai bocor. Sampai sekarangpun aku masih tetap menikmati genjotan Pak Irfan walaupun aku sudah menjadi mahasiswa, dan seolah-olah kami berdua sudah pacaran.

    Pernah Pak Irfan menawarkan padaku untuk mengawiniku bila aku sudah selesai kuliah nanti, tetapi aku belum pernah menjawab. Yang penting bagiku sekarang adalah menikmati dulu keganasan dan keperkasaan penis guru bahasa Inggrisku itu.

  • Foto Bugil Li Lisha

    Foto Bugil Li Lisha


    2275 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Foto bugil Chen Qiuyu

    Foto bugil Chen Qiuyu


    2083 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas

    Mertua Ngentot Menantu Sampai Puas


    1985 views

    Hari sudah mulai malam, aku baru saja selesai mandi dan duduk di meja rias dadan secantik mungkin dg penampilan yg seksi. Aku mengenakan bra warna merah dan gaun putih transparan, terlihat jelas warna bra yg kupakai, semua lelaki pasti tak akan kuat berpaling dariku. Sambil nunggu kabar dari suamiku yg belum pulang kerja sampai saat ini.

    Tiba-tiba
    Kriiiing,,,,
    Ya halo pa,,,
    Eh, ma malam ini papa ga bisa pulang, tugas dadakan dr bos
    Oh,, ga apa apa pa,,,
    Gitu aja ya ma
    Oke pa,,,

    Yess suamiku ga pulang, berarti malam ini aku bebas, sesuai rencana awal, aku penasaran, pengen tau rasanya punya mertua yg ekstra besar dan bikin aku ah ah ah,,,, aku akan bikin masakan yg enak buat mertuaku sayang dan brangkaaat,,,

    Tok tok,,,
    Siapa,,,
    Saya pak, Saliyem
    Oh, masuk
    Ini saya bawain makanan pak
    Ehem kok tumben malam2 gini
    Iya pak,,,
    Suamimu?
    Lembur pak sampe pagi, besok pulang jam 9 pagi
    Lah kamu sendirian
    Makanya itu pak,,,
    Makanya kenapa
    Yem takut
    Nginap disini aja
    Emang boleh pak
    Oh,, boleh banget

    Ayo pak dimakan (suasana pecah saat mertuaku memandangi tubuhku seperti kesetanan, aku tau apa yg ada dalam pikirannya, dia pasti senang aku menawarkan diri nginap di rumahnya)

    Oh iya iya,,, em,, dik yem,,,
    Iya pak,, kenapa,,,
    Anakku beruntung banget ya dapetin kamu
    Bapak bisa aja, emangnya apa kelebihanku
    Kamu cantik luar biasa,,,
    Ah, biasa aja pak
    Bapak aja sampai ck ck ck,,,,
    Bapak ih,,,
    Em,,, ntar boboknya dimana dik yem
    Terserah bapak lah
    Lah kalo terserah saya, ya bapak suruh bobok dikamarku loh,,,
    Nggak ah, ntar diapa apain lagi,,, kan aku menantumu pak, pamali,,,
    Katanya terserah bapak, kalau soal itu sih ga ada istilah menantu dik
    Soal itu,,, maksud bapakkk?
    Itu lho,,, ah masa ga ngerti sih dik
    Ngerti bapak mertuaku sayang,,,

    Apa, kau panggil aku sayang,,, oh romantis sekali,,, bolehkah aku memelukmu dik saliyem menantuku sayang
    Nggak ah, ntar ada yg berdiri lagi
    Dari tadi udah berdiri dik, ga kuat niih
    Emang masih kuat pak,,,

    Kalo soal begituan, apalagi dg wanita secantik dirimu,,, oh,,, aku seperti orang kehausan ditengah gurun pasir dan menemukan segelas air dik,,,

    Oya,,,
    He em,,, badanku boleh tua tapi gairahku, tak perlu kau ragukan
    Terserah bapak deh,,, aku nurut aja sama mertua, diapain aja alu mau,,,,
    Benarkah dik,,, uuwaaahh uwaah,,, hmm,,,

    Tanpa ragu dan dg tenaga bull dozer, lelaki tua itu yg tak lain mertuaku sendiri, menyerangku, memelukku dg kuat, mulutnya menciumi wajahku, leherku dg bringas dan rakus, aku pasrah badanku digerayangi, pakaianku diacak acak. Tubuh mertuaku panas, gemetar namun liar.

    Benar yg ia katakan tadi seperti orang kehausan, mungkin karena lama tidak mencumbu wanita dan tak ada cewek yg mau dengannya kecuali aku menantunya sendiri. Aku biarkan dia menikmati tubuhku, aku serahkan semuanya malam ini untuknya. Tubuhku dibuat merinding olehnya, dalam sekejab dia berhasil menelanjangiku.

    Ciumannya bertubi tubi, jilatannya menjalar kemana mana sampai dadaku, leherku basah oleh ludahnya. Mertuaku yg sdh tua seperti mendapat durian runtuh bisa menggagahiku malam ini, diluar dugaannya pastinya. Mungkin selama ini aku orang yg selalu hadir dalam bayangannya ketika dia beronani, kini benar2 nyata dalam kekuasaannya bukan bayangan, bukan mimpi, makanya sampai dia terus menerus bergerak bergerilya menikmatiku.

    Seluruh pakaianku telah berceceran dilantai, aku terus diciumi, dijilati dari leher sampai jempol kaki. Mulutku dihisapnya, lidah mertuaku menyeruak masuk ke mulutku bergerak2. Aku jijik diperlakukan seperti itu, namun demi menghargai dia, aku balas dg menjulurkan lidahku ke mulutnya.

    Eh lidahku dihisapnya dg kuat,,, aku mual,,, huekk. Tapi mertuaku cuek, tak peduli ekspresiku yg jijik atas perlakuannya. Bahuku diremas, payudaraku diciumi bergantian, puting susuku dihisapnya sampai terasa sakit. Oh,,, tenaga mertuaku ternyata luar biasa, kedua tanganku diangkat dan aku teriak teriak kegelian, dia jilati ketiakku,,, waw tubuhku menggelinjang menahan rasa geli permainan mertuaku, ia terus jilati ketiakku yg berkeringat, mungkin mengeluarkan aroma yg tidak sedap tapi dia makin rakus dan bernafsu.

    Belum digesek miss v ku sdh basah oleh lendir kenikmatan. Aku dibopong dan didudukkan diatas meja kayu yg besar, kakiku diangkat, kedua pahaku dibuka lebar, aku malu,,, ia tanpa ragu dan dg sigap membenamkan wajahnya di selangkanganku,,, aku menggeliat menahan nikmat dan geli, ini belum perbah dilakukan oleh suamiku.

    Mertuaku tak hanya punya barang gede, tapi pandai memainkan sex dg mantap. Aku benar2 dibikin klepek2 tak berdaya dihadapannya. Auuuuhhh,,, mis v ku dibelah,, dan emmhh,,, dicepok cepok,,, dan dijilati sampai seluruh lendirku terasa bersih. Geli geli nikmat membuatku mabuk kepayang. Oh mertua gila,,, jangan hentikan permainanmu, malam ini aku jadi milikmu,,, celotehku. Ia hanya bisa mengerang2 dg napas memburu seperti orang dikejar anjing. Miss v ku basah oleh ludahnya dijilati seperti kucing kelaparan ketemu ikan asin.

    Mertuaku telanjang bulat dg mr p yg gede berdiri manggut2 siap dihujamkan di miss v ku. Aku takut,,, aku degdegan,,, perasaanku tak karuan, antara perasaan berdosa selingkuhi suamiku dg mertuaku sendiri dg rasa penasaran pengen tau barang mertuaku yg bikin aku mabuk.

    Uwaaaah,,, mr p itu telah nempel dibibir vaginaku, panaaas,,, ditekan,,, auh,,, ditekan lagi auh,,, responku tak kusadari mulutku nyanyanyua,,,, kepala mr p mertuaku nerobos keluar masuk di ujung lubang vaginaku, ia tekan lagi,,, tekan terus sampai seluruh batang penis itu masuk ke vaginaku, ia cabut pelan, masukin lagi,,, begitu terus dan setiap ayunan aku tetiak dan mendesis saking enaknya dan bener2 hal yg berbeda dg suamiku.

    Ouh,,, aaahhh esst,,, aku disetubuhi mertuaku sendiri, hal yg tak layak, namun bagiku ini sensasi. Penis besar itu keluar masuk mengayun vaginaku yg bener2 peret krn ukuran pebis yg besar dan tak wajar. Vaginaku mengeluarkan pelumas yg menambah kenikmatan persenggamaan ini. Yah namanya orang tua, baru beberapa tusukan saja sdh nut nutan mau keluar.

    Mertuaku teriak teriak seperti orang ngeden eeekkk,,,,, dan segera mencabut penisnya dr vaginaku lalu mengocoknya hingga keluar sperma kental creeett crecet,,, berceceran di dadaku. Oaaah oaaah,,,, teriaknya

    Dik yem, makasih ya

    Iya pak sama sama
    Dik, bapak mohon kepadamu
    Apa itu pak,,,
    Tolong jaga rahasia ini
    Iya pak yem ngerti

    Bapak takut jika ada yg tau kita seperti ini, reputasi dan harga diri bapak sebagai penceramah bisa hancur dik.
    Tenang aja sih pak,,,
    Bapak bisa menahan diri dr kejahatan lain, tapi yg satu ini bapak tak sanggup
    Udah bapak bobok
    Nggak dik, istirahat 10 menit, bapak mau nambah
    Haaa,,, serius pak

    Oh my god,,,, aku digarap lagi, dan semalam suntuk aku disetubuhi mertuaku, istirahat sejenak, ia garap aku lagi sampai badanku sakit semua, vaginaku terasa ngilu, berkali2 ditusukin penis gede miliknya. Aku terasa mau pingsan, sekujur tubuhku lemes. Mertuaku sepertinya tak mau menyia2kan kesempatan. Seolah hari esok tak mungkin ada kesempatan sebagus ini, menyetubuhi menantunya sendiri yg cantik nseksi. 7 kali lebih mertuaku menggagahiku dlm semalam.

    Jam 7 pagi aku pulang menyiapkan segala sesuatunya tuk sambut suamiku pulang pagi ini.

    Suamiku datang dan kebetulan mertuaku juga main ke rumahku, seperti tak terjadi apa2 semalam, suamiku ngobrol santai dg bapaknya, mertuaku. Tak lama kemudian, suamiku pamitan mau mandi, mertuaku menatapku penuh nafsu. Begitu pintu kamar mandi nutup, mertuaku menghampiriku dg cepat dan menciumiku, mencumbuku dan jilati leher dan dadaku, susuku dirogoh rogoh, dikeliarkan dr bra dan disedot, dicupangi bergantian,,,, aaahh,,, mertuaku bringas menikmati sisa usianya bersama menantunya, diriku. Matanya nanar, kupingnya tajam memperhatikan suara pintu kamar mandi dmn suamiku ada didalamnya. Selama suamiku mandi aku dilucuti mertuaku, aku telanjang dada dan mertuaku dg bebas cumbui payudaraku.

    Ugh nikmatnya, punya mertua rakus haus sex. Penisnya menekan nekan dan digesek gesekin di pahaku sedangkan mulutnya sibuk jilati kedua payudaraku dan jilati ketiakku. Terus terang aku suka diperlakukan seperti ini. Terdengar suara pintu klek,,, kami sudahi permainan ini dan bergegas rapikan pakaian ambil sikap santai seperti tak terjadi apa2.

    Suamiku keluar dr kamar mandi, pakai handuk menuju kamar, ia ngunci pintu kamar dan pakai baju, seketika itu pula kami kembali berpagut bercumbu saling menikmati sentuhan dan cumbuan di ruang tamu ini. Kedua tangan mertuaku masuk ke dalam bajuku menggerayangi dan meremas payudaraku dg posisi ia ada dibelakang dg penis menekan pantatku, wua terasa banget kemaluan mertuaku yg super tegang nonjok pantatku yg masih tertutup rok.

    Terdengar lagi bunyi selot kamar suamiku klek,,, kami cepat ambil sikap santai pura2 ngobrol dg mertua. Suamiku tak curiga sama sekali dg aksiku yg benar2 rapi.

    Suamiku menuju ke taman belakang, lihat2 taman sambil duduk santai di sova, ia ambil makanan ringan, beberapa menit kemudian suamiku nguap, ngantuk krn habis kerja lembur. Ia akhirnya tertidur di sova. Mertuaku ternyata memperhatikan anaknya terus, begitu suamiku lelap, langsung dia menghajarku kembali, menciumiku, mencumbuku, menelanjangiku dan ahh,,,, penis gedenya menghajar vaginaku dg sadis.

    Aku pegangan lemari dg kuat, posisiku nungging beuh nikmatnya, vaginaku disetubuhi dr belakang oleh mertuaku,,, mataku merem melek menikmati sex terlarang ini, aku tetus memperhatikan suamiku, takut dia bangun, tapi tidurnya sangat lelap. Lama sekali aku disetubuhi mertuaku, krn semalam sdh berkali2 ngeluarin sperma, kali ini vaginaku dihajar habis sampai begitu lama, berjam2 ditusuki penisnya tapi tak keluar2 spermanya. Aku sampai lemes kecapean.

    Berganti gaya sambil lihat ke arah suami, telentang dan disetubuhi dari atas, merangkak disetubuhi dr belakang sampai ah,,, keringatku membasahi tubuhku krn vaginaku dihajar terus terusan mertuaku. Akhirnya mertuaku tubuhnya kaku, mencengkeram punggungku dan penisnya terasa berkedut kedut, ia orgasme,,, spermanya nyembur di vaginaku sebelum ia sempet cabut.

    Aduh gawat,,, aku kuatir hamilku nanti anakku mirip mertuaku, aku tak tau anak siapa nanti dlm kandunganku, anak suamiku atau anak mertuaku,,, au ah egp. Tanpa suara rintihan atau suara mengerang kami menikmati persenggamaan ini di ruang deket suamiku tidur.

    Mertuaku ternyata lebih hebat dr suamiku walau usianya lebih tua. Dan terus terang, aku lebih menikmati sex dg mertuaku, setiap ada kesempatan, kami lalukan perbuatan bejat namun nikmat itu entah sampai kapan, aku tak bisa menghentikannya

  • Amateur Latina teen babe Kimberly Gates fucking in her hairy cunt

    Amateur Latina teen babe Kimberly Gates fucking in her hairy cunt


    1803 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Latina first timer Mandy Sky baring phat teen ass before hardcore anal sex

    Latina first timer Mandy Sky baring phat teen ass before hardcore anal sex


    1671 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Schoolgirl Ember Stone caught without panties gets punish fucked by stepdad

    Schoolgirl Ember Stone caught without panties gets punish fucked by stepdad


    1758 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Majalah Dewasa Edisi Song Su Jin

    Majalah Dewasa Edisi Song Su Jin


    1428 views

    Duniabola99.org– Song Su Jin

     

  • Majalah Dewasa Edisi Beiby Putri

    Majalah Dewasa Edisi Beiby Putri


    1426 views

    Duniabola99.org– Beiby Putri adalah model yang sudah tidak asing lagi di jagad model majalah Pria. Wajah Cantik dan tubuh seksi membuat Beiby Putri dengan mudah tampil di beberapa majalah di Indonesia. Untuk Majalah Gress Beiby Putri juga sudah tampil lebih dari sekali di Majalah Gress.

    Berikut ini foto dari Beiby Putri di majalah Gress.

     

  • Majalah Dewasa Edisi Lee Yeolin

    Majalah Dewasa Edisi Lee Yeolin


    1296 views

    Duniabola99.org– Lee Yeolin

     

  • Kusetubuhi Bidan Cantik

    Kusetubuhi Bidan Cantik


    1807 views

    Awalnya ga ada niat apa-apa saat jemput cewe saya di asramanya, tp pas saya lg mandi tiba2 terlintas di pikiran saya apa nanti si liani ajak aja apa ya? Spik2 temenin saya nyupir? Info tambahan liani adalah teman cewe saya, wajahnya cantik, body nya nafsuin dan boobs nya itu lho, kalo saya taksir sih ukurannya 36, ga tau cupnya.. Yg jelas dibalik baju dinas yg biasa mereka pakek dadanya nyembul, tp biarpun mereka dinas pakek baju lengkap dengan jilbab, tapi kalo di luar baju mereka berani2 lho, apalagi si liani ini, foto2nya doi medsos berani2..

    Ada foto lg berenang pakek bikini segala malahan, makanya saya sering bengong jorok kalo lg liatin dia pakek baju dinas dan jilbabnya.. Hahaha.. Kok jd malah bahas liani? Back to topic, liani ini rumahnya dekat dengan rumah saya ternyata itu knp saya punya pikiran buat ajak dy plg ke rmhnya, itung2 temenin nyupir nanti pulang dr merak, tp ga saya omongin ke cewe saya, yg ada ribet nanti dy nanya2, akhirnya jam 4 pun saya lgsg berangkat menuju asramanya dan toll jorr jam segitu trafficnya lg lucu2nya, udah macet mulai dari lebak bulus! Haduh, mau nyampek sana jam brp ini? Sepanjang jalan saya ga pegang hp karena fokus nyupir dan nyari celah buat nyempil sana-sini, sampek akhirnya saya tiba di dekat kampus dy, saya berenti di alfamart buat beli rokok sambil cek hp san ngabarin cewe saya kalo saya dah sampek bidan sange.

    S: sayang, dmn? Aku udah di alfamart
    C: kok ga bilang dah berangkat sih td? Ak lg nemenin risma beli oleh2 dulu nih yang, sebentar lg pulang kok
    S: hmmm.. Yauda, mau plg jam brp nanti?
    C: iya yang, ini lg nyari baju sebentar trs plg kok, tungguin yah
    S: ok

    Akhirnya jam 6 cewe saya datang sama si risma nyamperin saya yg sedang merokok sendirian di dpn alfamart cerita sex

    C: ngerokok terus! Ayok matiin rokoknya, kita ke asrama sekarang
    S: iya yang, abis bosen ngguin km disini sendirian

    Akhirnya saya, cewek saya dan si risma pun ke asrama, smp dpn kampusnya cewek saya bilang

    C: yang, nanti yg berangkat ke merak rame gpp ya? Pada mau ikut jg, soalnya bete di asrama aja lg libur bgini
    S: yauda gpp yang, drpd bete sepi di jln
    C: yauda ak mau ambil barang2 dulu ya, nanti yg ikut ada 4 orang termasuk aku..
    S: atur aja yang

    Akhirnya cewe saya masuk ke asrama ninggalin saya sendirian di dpn kampus, tanla diduga muncul ai liani masih dengan seragam dinas tp ga pakek jilbab, langsung manggil saya

    Liani (L): kakak.. Apa kabar? Sambil nyamperin saya dan cium tangan..

    S: eh liani, kabar baik.. Liani gmn?
    L: baik jg kak, lg nggu cewenya ya? Pada mau mudik ya ka.. Sepi deh di asrama
    L: iya, liani ga mudik?
    L: pengen sih kak, tp ga ada ongkos buat balik ke rumah.. Hahaha.. Eh iya, rumah kakak di karawaci kan? Ak nebeng dong kak? Kan rumahku jg disana?
    Dalem hati saya “pucuk dicinta, ulam pun tiba” tanpa saya minta dy nawarin diri.. Hahaha..
    S: boleh, ayo aja kalo mau bareng.. Tp ada syaratnya..
    L: apaan tuh?
    S: nanti temenin kakak dulu mulangin rombongan ke merak baru nanti kakak anterin pulang sampe rumah deh.. Gimana?
    L: hah? Aku mau sampe rmh jam brp kak?
    S: ga malem2 bgt kok, makanya ijin sm orang rumah dari sekarang
    L: ok deh, ak bilang sm cewenya kakak dulu ya
    S: ok..

    Yes, perangkap berhasil.. Akhirnya bisa ajak liani jalan berduaan nanti pulangnya.. Hehehe.. Ga lama cewe aaya nongol sm temen2nya

    C: yang, liani katanya mau ikut? Boleh kan? Skalian dia nebeng kan rumahnya deket sm km..
    S: iya yang, td dy udah bilang kok.. Skalian ada temennya aku nanti pulang dari merak
    C: oh, yaudah.. Yuk berangkat

    Ternyata jalan tol malam itu ga bersahabat, macet dri toll cawang sampek ke tol tangerang (alam sutera) dan kami pun sampek pelabuhan merak jam 11 malam, begitu cewek saya dan temen2nya yg lain pisah di loket, saya ajak liani ngopi sambil ngerokok sebentar di pinggir pelabuhan, sambil liatin kapal ferry

    S: liani, ngopi dulu sebentar yuk? Aku ngantuk dan rada asem nih mulut
    L: iya kak, aku jg mau ngerokok dulu, asem td sepanjang jalan ga ngerokok

    Tepat jam 12 saya dan liani akhirnya berangkat meninggalkan pelabuhan, begitu memasuki jalan tol perut saya mulai keroncongan, lupa td ga makan dulu soalnya

    S: liani, lapar ga?
    L: iya kak, td ak blm makan dr siang soalnya
    S: yauda, kita mampir rest area dulu yuk?
    L: iya kak, tp traktir ya? Hehe.. Jujur aku ga pegang duit sekarang
    S: sip, gampang

    Meluncur lah kami menuju rest area, di jalan liani minta ijin buat tidur dan menyenderkan kepalanya di bahu saya..

    L: kak, ak tidur ya? Nanti klo dah sampek rest area bangunin aja
    S: ok deh
    L: makasih kakak.. Sambil merubah posisi duduknya jd bergeser ke kanan dan menyandarkan kepalanya ke bahu kiri saya, saat nyender terasa toketnya menyentuh lengan kiri saya, sontak si otong bereaksi.. Wah, kena nih kayaknya..

    Akhirnya sampek lah kami di rest area km brp saya lupa, posisi liani msh tertidur dengan kepala nyender di bahu saya dan toketnya yg masih menempel di lengan saya, rest area ini sepi dan minim penerangan, sengaja saya pilih parkir di ujung dkt toilet, siapa tahu dapat bonus.. Hehehe

    S: liani, bangun yuk? Makan dulu
    Hmmm.. Harumnya rambut nih anak, kelepasan saya cium kepalanya pas di ubun2.. Wangiiii..
    L: hmmm.. Udah sampek kak?
    S: iya udah, turun yuk?
    L: sebentar lg deh, msh ngantuk.. Smbil manja2an tangannya ngedekep lengan ane.
    S: eh, nanti kemaleman lho
    L: iya deh ayuk..

    Beres makan kami pun balik ke mobil, sambil menghisap rokok sebatang, saya bilang ke liani

    S: liani, istirahat sbentar ya? Kakak ngantuk..


    L: iya kak, drpd knp2 nanti di jalan
    S: kalo liani mau tidur lg sambil meluk tangan kakak gpp kok? Hehehe
    L: beneran kak? Asik, yauda sini kak.. Sambil mendekatkan bdannya ke lengan kiri saya..
    L: kak, ak boleh cerita?
    S: sok aja
    L: ak sm cowokku lg berantem skrg, kita dah 2 hari diem2an.. Menurut kakak gmn?

    Sebagai kakak yg baik saya pun memberi beberapa saran ke liani.. Hehee.. Gak terasa udah 30 menit kita cerita2..

    L: makasih ya kak
    S: buat?
    L: udah dengerin cerita aku, ngasih beberapa masukan ke aku
    S: iya sama2 liani.. Kebawa suasana, saya pun mencium ubun2nya lg.. Wangi bgt sih rambutmu?
    L: iya kak, td sore sblm plg ke asrama ak smpt creambath dulu.. Td pas ak tidur, kakak cium kepalaku jg ya?

    Ealah, dia sadar ternyata..
    S: iya, abis rambutmu wangi aku suka
    L: gpp kak, ak paling suka dimanjain kyk gini, dicium rambutnya, dielus elus
    S: dielus apanya? Hehehe.. #mancing
    L: semuanya kak..
    S: wah, boleh kakak elus-elus? Hehehe
    L: nanti cw kakak marah lho sama kita
    S: ya jgn bilang2 dong, kan ga ada yg tahu jg.. Kcuali fy tahu berarti km yg ngomong sm dy.. #mulaikebawasuasana
    L: …….

    Cerita seks terbaru Cerita Sex Eksekusi Bidan Hot Yang Nakal “BINAL” – [Part 1] 2017 update setiap hari silahkan simpan halaman ini, cerita bokep sex bergambar terbaru.

    Ga pakek pikir panjang, saya cium keningnya, sambil tangan saya mengelus tangannya, turun ke mata, dari mata kiri ke mata kanan, hal itu supaya dy menutup matanya terus turun ke bibir.. Awalnya bibirnya tertutup ga menyambut saya dan tangan say mulai menjamah dadanya.. “Gila, beneran gede ternyata” pikir saya, sontak liani kaget, posisi duduk nya berubah lg lebih mendekat ke saya dan dadanya dibusungkan.. Eemmhh.. Mulutnya mulai terbuka, saya langsung memasukkan lidah saya ke mulutnya dan ternyata lidahnya mnyambut lidah saya, silat lidah pun terjadi sementara tangan saya yg kanan mulai mumbuka kancing baju dinasnya dan menyembullah dua gundukan yg selama ini membuat saya penasaran, saya angkat cup bra nya dan mainin putingnya..

    L: geli kak, merinding akunya
    S: tp suka kan
    L: …..

    Sementara itu tangan kiri saya mulai masuk ke celananya, saya rogoh mekinya ternyata udah becek

    S: udah basah nih?
    L: he eumh, terusin kak.. Pintanya


    S: liani, ini udah malem bgt dan kita msh di jalan.. Mlm ini km ga usah pulang gmn? Kita buka room aja yuk? Skalian kakak pengen rebahan
    L: hmmm.. Iya sih kak, udah jam 1 pagi sekarang, tp bsk kita plg jam brp? Jgn siang2
    S: iya, kita plg aja paginya, lagian kasian orang rumahmu bangun jam sgini buat bukain pintu
    L: iya kak, ak kabarin kakakku dulu kalo gitu deh bilang ga jd plg skrg, besok pagi aja pulangnya

    Dan akhirnya kami pun meninggalkan rest area, mobil saya pacu sekencang mungkin menuju tangerang, sepanjang jalan liani tidur di posisi yg sama tapi kali ini seragam dinasnya udah terbuka 2 kancingnya sehingga tampak lah belahan nya yg indah itu, begitu keluar pintu tol tangerang liani bilang kalo dy ga bawa baju ganti, nanti masuk hotelnya gmn? Masuk pakek baju dinas bidan? Putar otak akhirnya saya bawa ke hotel transit di tangerang dmn kamar dan garasi ad satu akses jalan jd ga perlu turun dari mobil buat ke resepsionis, orang tangerang pasti tau hotelnya..

  • Sara Yurikawa Dirty Minded Wife Advent Vol 47

    Sara Yurikawa Dirty Minded Wife Advent Vol 47


    1387 views

  • Người mẫu Long Ze Mei Xi (龙泽美曦)

    Người mẫu Long Ze Mei Xi (龙泽美曦)


    2593 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Người mẫu Sha Yue Er (沙月儿)

    Người mẫu Sha Yue Er (沙月儿)


    2644 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Dark haired college girl Zoey Kush parks her tight cunt on cock after oral sex

    Dark haired college girl Zoey Kush parks her tight cunt on cock after oral sex


    1689 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Raven haired college girl Crystal Greenvelle likes her sex fast and hard

    Raven haired college girl Crystal Greenvelle likes her sex fast and hard


    1959 views

    Duniabola99.org– Kumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Saat Kusetubuhi Istri Muda

    Saat Kusetubuhi Istri Muda


    1537 views

    Cerita seks dewasa ini dengan pelan agar bisa merasakan sensasi yang sangat teransang dan bergairah. Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun.

    Seharian ini aku tidak karuan bekerja, suntuk benar rasanya hari ini, seharian dimarahi melulu sama boss karena kerjaanku salah terus, “Teeet…” bel pulang sudah berbunyi, kesempatan ini tidak kusia-siakan, “langsung ngacir”. Sore itu cuaca masih mendung karena sebelumnya hujan mengguyur dengan sangat deras. Aku berjalan keluar halaman kantor, kulihat jalanan sebagian tergenang air.

    Aku berdiri di trotoar jalan menunggu angkutan umum. Hari ini memang aku tidak naik motor karena motorku sedang ada di bengkel. Entah kenapa hari ini aku sial terus dari rumah pas mau kerja motorku mendadak ngadat tidak mau distater. Sial, mana hari ini aku pagi-pagi sekali harus sudah menyerahkan laporan bulanan kepada boss. Sial benar-benar sial.

    Saat aku asik melamunkan kesialanku hari ini, tanpa sadar tiba-tiba sebuah Baleno warna silver metalik melintas di depanku dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba… “Craaassshh…!” air genangan menyemprot ke seluruh tubuhku, mukaku, baju, celanaku semuanya basah kuyup. Shiit, sekali lagi shiit, lengkap sudah kesialanku hari ini. Aku memaki-maki tidak karuan. Tiba-tiba Baleno itu berhenti beberapa puluh meter dari tempat aku berdiri dan langsung mundur menuju ke arahku. “Cari penyakit,” gerutuku. Aku sudah bersiap-siap mau mendampratnya jika orangnya keluar, paling tidak kumaki-maki dulu.

    Urusan maaf-memaafkan belakangan. Aku sudah bersiap-siap ketika pintu Baleno itu terbuka, aku terkejut ketika sebuah kaki indah terbungkus sepatu kets menapak di aspal yang basah. Sesaat kemudian munculah mahluk yang menurutku sangat cantik. Tingginya kira-kira 165 cm, kulitnya putih, kalau ditaksir-taksir umurnya sekitar 35-an, tetapi penampilannya modis sehingga tidak terkesan dewasa, tapi yang paling menarik perhatianku adalah bentuk bodinya yang sangat proporsional, “Gitar Spanyol Cing”. Terbalut kaos ketat lengan cekak warna abu-abu dan legging warna hitam selutut menambah tonjolan-tonjolan tubuhnya semakin nampak nyata, sampai-sampai aku meneguk air liurku, “Glek.. glek,”.

    “M.. ma’af Mas…” katanya menyadarkan aku dari kekagumanku.
    “Oh oh… tidak pa.. pa..” sahutku (kok jadi aku yang gugup bathinku “).
    “Maafkan saya Mas, saya tidak segaja.. lagi ngelamun jadi tidak sadar kalo ada orang,” ujarnya menjelaskan.
    “Mas mau pulang..? tambahnya lagi.
    “Ii.. iya…” jawabku.
    “Oke.. sebagai pernyataan maaf saya, gimana kalo mas saya antar pulang. Ayo mari masukMas!” pintanya tanpa menunggu persetujuanku.
    Wah kesempatan yang tidak boleh kusia-siakan nih.
    “Bagaimana ya…” kataku.
    “Please… ” katanya.
    Tanpa ba bi bu lagi aku langsung masuk ke Balenonya yang langsung meluncur.
    “Ngomong-ngomong dari tadi kita belum kenalan, saya.. Conny,” katanya memecah kekakuan.
    “Saya Irwan, Mbak,” timpalku.

    Ternyata Mbak Conny enak diajak ngomong tentang apa saja, orangnya supel. Dan sampai aku juga tahu bahwa ia adalah istri kedua dari salah seorang pengusaha sukses yang meninggal karena kecelakaan mobil setengah tahun lalu. Menurut dia suaminya dibunuh karena persaingan dengan seteru bisnisnya.

    “Maaf Mbak, kalau saya mengingatkan,” kataku.
    “Tidak.. papa Wan,” sahutnya.
    “Wan kamu tidak papa kan ke rumah Mbak dulu. Mandi dulu ya, nanti setelah itu baru kita ke rumah kamu gimana?”
    “Terserah Mbak deh,” kataku mengiyakan.
    Kami tiba di rumahnya di salah satu kawasan pemukiman elit yang terkenal. Wah ternyata rumahnya cukup besar dan asri.
    “Masuk Wan!”
    “Makasih Mbak.”
    .”Wan kamu mandi dulu ya,” katanya sambil menunjukkan kamar mandi.
    “Nanti Mbak siapkan pakaian untukmu, kan baju sama celana kamu basah, biar di cuci di sini saja, Mbak juga mau mandi dulu.”

    Kulepas semua pakaian sehingga sekarang aku sudah telanjang dan siap untuk mandi. Iseng aku mengingat Mbak Conny yang aduhai tanpa sadar “si Jonny” tiba-tiba mengeras. Aku membayangkan jika Mbak Conny mengatakan, “Wan, maukah menyenangkan Mbak?” Kurasakan “si Jonny” semakin keras seiring imajinasiku tentang Mbak Conny wajah cantiknya, kulit putihnya yang halus mulus tanpa cacat, dua gunung kembarnya yang ukuran 34 dan pantatnya yang besar. Kukocok-kocok batang kemaluanku, sementara khayalanku dengan Mbak Conny semakin menjadi-jadi, dan tiba-tiba “Cklok…” pintu dibuka, aku terkejut tanpa bisa berbuat apa-apa. Tadi aku lupa mengunci pintu kamar mandi, ternyata Mbak Conny sudah berdiri di hadapanku.

    “Maaf Wan, aku lupa ngasih handuk ke kamu.”
    “Oh iya Mbak,” kataku.

    Mbak Conny tidak langsung pergi ia tertegun melihatku telanjang bulat dan sekilas kulihat ia melirik batang kemaluanku yang dari tadi sudah tegang. “Mbak mau mandi berdua denganku?” tanyaku asal. Mbak Conny tidak menolak dan juga tidak mengiyakan, naluri kelelakianku mulai jalan, kutarik lembut tangannya ke dalam dan kukunci pintu kamar mandi, tanpa menunggu reaksinya lebih lanjut kusentuh wajahnya dengan lembut, “Mbak cantik sekali,” aku mulai melancarkan rayuan, “Masa sih Wan, Mbak kan sudah 30 lebih, kamu bisa saja.”

    Kucium pipinya dengan lembut lalu bergeser ke bibirnya yang seksi. “Wan!” keluhnya lirih, “Mbak saya sangat mengagumi Mbak,” bisikku lembut di telinganya, sambil kuletakkan tanganku melingkari lehernya. Kembali kukecup lembut bibirnya, kali ini dia membalas dengan hangat, beberapa saat adegan cium itu berlangsung, tanganku mulai “bergerilya”, kuusap punggungnya, terus turun ke bawah, ke bagian pantatnya, kurasakan bongkahannya masih sangat padat, kuremas-remas dengan lembut. Kali ini ia yang melingkarkan tangannya ke pinggangku, semakin erat, kurasakan gunung kembarnya menggencet dadaku kenyal dan lembut kurasakan.

    Kami semakin bernafsu, batang kemaluan yang sudah dari tadi tegang tambah kurasakan berdenyut-denyut. Kurasakan aku semakin terangsang, segera saja kubuka baju mandi Mbak Conny. Terlihatlah pemandangan yang sangat indah, aku terdiam sejenak mengagumi keindahan tersebut, kulihat payudaranya yang besar dan masih kencang. Kutelusuri semua bagian tubuhnya tanpa ada bagian yang terlewatkan, sampai pada “area kenikmatan” Mbak Conny. Aku semakin terangsang karena pussy Mbak Conny mulus tanpa ditumbuhi bulu sedikitpun. Kali ini langsung kuserbu payudaranya, kuraba-raba sambil terus kissing sambil sesekali terdengar rintihannya, “Ohhh… Wan mhmmm…” kujilati kupingnya terus menjalar ke leher, dada, dan sampai ke payudaranya, kujilat, kumainkan putingnya dengan lidahku, aku semakin bernafsu.

    “Waaan, ohhh…”
    “Hmmm, Mbak… Mbak cantik sekali.”

    Kali ini tangannya mulai kurasakan lebih aktif, dirabanya punggungku turus turun ke pantatku kemudian ke depan mencoba meraih batang kemaluanku dipegangnya dengan lembut, dikocoknya pelan-pelan sambil berkata, “Wan, punyamu lumayan besar juga. Mbak mau merasakannya Wan… ohhh,” kembali erangannya terdengar karena aku masih sibuk memainkan pentil payudaranya dengan ujung lidahku.

    Mulai bosan dengan payudara, kuangkat badannya, kududukkan ke pinggir bak air. Kembali aku menjilati perutnya, kukukek-kucek liang pusatnya masih dengan ujung lidahku, terdengar kembali erangannya lebih keras, “Ooouhhh… hmmm… ahhh…” mungkin Mbak Conny sudah terangsang hebat. Keadaan ini tidak kubiarkan langsung kuarahkan lidah ku ke arah belahan pussy tanpa bulu yang indah sekali, tercium olehku bau khas kewanitaannya. Aku semakin bernafsu kujilati pussy Mbak Conny yang sudah mulai basah dengan lendir kumainkan ujung lidahku menelusuri setiap millimeter dari “benda enak gila” itu. Tubuh Mbak Conny semakin terguncang hebat menikmati permainan lidahku, nafasnya memburu, sudah tidak beraturan lagi sambil terus mengerang, “Oouuussshhh aaahhh,” merintih tidak karuan keenakan.

    Ujung lidahku masih menempel pada benda enak milik Mbak Conny kali ini bagian terakhir yang akan kugarap. Benda sebesar biji kacang yang terletak di atas lubang pussy-nya. Hoooaah, hmmm hhhh ooouuhhh, Wan terus sayang terus… terus… Ouuhh uuhhh terus…” Kali ini Mbak Conny pasti hampir mencapai puncak gunung kenikmatannya, dan aku terus saja memainkan lidahku dengan ganas di liang pussy-nya yang semakin banjir oleh cairan kewanitaannya yang nikmat di lidahku. Sampai suatu saat ia menjabak rambutku, dan menekan kepalaku ke selangkangannya seakan-akan jangan sampai lepas. “Ooouuhn mmm ohhh.. ohhh, Wan terus Wan… Mbak mau keluarrhh…” sampai suatu sentakan hebat akibat kontraksi otot-otot badannya yang menegang. “Waaan Mbak keluaaar hhh…”
    Beberapa saat badannya masih tersengal-sengal, sambil berkata padaku,

    “Wan makasih, kamu hebat, Mbak sudah lama tidak merasakannya sejak suami Mbak meninggal.” “Sama-sama Mbak, saya juga sangat menikmatinya, saya suka sama Mbak,” ujarku.
    “Kali ini giliran kamu ya, Wan. Sekarang kamu duduk di pinggir sini,” katanya.

    Di kecupnya bibirku, dilumatnya, lidahnya sengaja dimasukkannya menjalari seluruh rongga mulutku sambil sesekali menghisap lidahku, kali ini aku sedikit tidak menguasai keadaan, tangan Mbak Conny masih terus memegang batang kemaluanku sambil terus mengocoknya,

    “Ooohhh…” kali ini aku yang dibuatnya mengeluarkan suara keenakan.

    Ah, lidahnya sudah hampir di puting susuku, dimainkannya lidahnya yang membuat sensasi tersendiri. “Aahhh… enak gila,” sambil terus mengocok batang kemaluanku. Mbak Conny terus menjilati bagian tubuhku sampai akhirnya dia menjilati kepala kemaluan. Dia terus memainkan lidahnya menjilati, kepalanya, batangnya, biji kemaluan tidak luput dari sasaran lidahnya. “Ahhh, Mbak… enak Mbak ahhh…” Mendengar rintihanku dia memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, “Ooh… terus Mbak…” pintaku.

    Turun-naik kepalanya mengisap batang kemaluanku sampai keadaan dimana aku merasakan kejang dan batang kemalaunku berdenyut-denyut sangat hebat, “Ooohhh… ohhh… aku hampir keluar Mbak…” Semakin ganas kepalanya turun-naik, semakin mempercepat kocokan dan sedotannya dan… “Crooot… crooot… croot…” batang kemaluanku memuntahkan sperma ke dalam mulut Mbak Conny dan dengan bernafsu ditelannya sperma tersebut dan sisanya dijilatnya sampai bersih.

    “Makasih Mbak,” kataku.
    “Sama-sama Wan,” katanya dengan lembut.
    “Oke sekarang kita mandi dulu biar segar dan kita ulangi lagi nanti ya di kamar.”

    Aku masih mengenakan handuk yang dililitkan ketika Mbak Conny datang membawa segelas susu coklat hangat dan memberikannya kepadaku.

    “Minum dulu sayang, biar tambah segar.”

    Kuseruput coklat hangat, “Aaahhh…” kurasakan kehangatan menjalari tubuhku dan kurasakan kesegaran kembali.

    Kami berciuman kembali, Mbak Conny tampak sangat menikmati ciumanku ini, matanya terpejam, nafasnya mendesah, dan bibirnya dengan lembut mengecup sambil sesekali menghisap bibir dan lidahku, jari jemari lentik guruku itu mulai bergerak turun menyusup ke balik handukku menuju buah pantatku. Batang kemaluanku yang hanya ditutupi handuk kecil itu segera berdiri tegang. Bagian bawah kepala kemaluanku itupun langsung tergencet oleh perut Mbak Conny yang langsung menyalurkan getaran-getaran kenikmatan ke seluruh urat syarafku.

    Jari-jemarinya mulai meraba kedua buah pantatku. Mula-mula rabaannya melingkar perlahan, makin cepat, makin cepat, sampai akhirnya dengan suara mendesah, diremas-remasnya dengan penuh nafsu. Aku mencium dan menjilati telinga Mbak Conny, sehingga membuat tubuh janda cantik itu menggelinjang-gelinjang, “Ohhh Wan… gelii… sss…” Kuturunkan bibirku dari kuping menelusuri leher, terus turun ke dada, jari jemarinya pun terasa semakin keras meremas-remas pantatku.

    Seraya mengecupi areal dadanya, jemariku membuka satu persatu kancing seragam kebanggaannya itu hingga terlihat belahan payudaranya yang besar menyembul dari balik baju mandinya. Bentuknya menghadap ke atas dengan puting yang langsung mengarah ke mukaku. Amboi seksinya, tanpa membuang waktu kulahap payudara itu dengan gemas. Kusedot-sedot dan kujilati putingnya yang sudah menegang itu. Tiba-tiba tangan kanan Mbak Conny berputar ke arah depan. Dengan sekali sentak maka terjatuhlah penutup satu-satunya tubuhku itu.

    Kulirik kaca lemarinya, di sana terlihat badan tegapku yang bugil tengah menunduk menghisap payudara wanita berbadan montok yang masih dibalut pakaian mandinya. Dari kaca riasnya kulihat Mbak Conny mengalihkan tangan kanannya ke arah selangkanganku dan… “Slepp!” dalam sekejap batang kemaluanku sudah berada dalam genggamannya. Dengan lembut dan penuh perasaan ia mulai mengocok batang kemaluanku ke atas.. ke bawah.. ke atas.. ke bawah. Uff… tak bisa kuceritakan nikmat yang kurasakan di selangkanganku itu. Apalagi ketika sesekali ia menghentikan kocokannya dan mengarahkan jempolnya ke urat yang terletak di bawah kepala batang kemaluanku.

    “Aaahhh… Mbaak… aaahh…” aku hanya bisa mengerang keenakan seraya terus mengecup dan menjilati payudaranya. Tiba-tiba Mbak

    Conny mendorong tubuhku hingga terduduk di atas ranjang busanya dan ia sendiri kemudian berlutut dihadapan selangkanganku. Ia menengadahkan kepalanya dan menatap mataku dengan pandangan penuh nafsu.

    Bersamaan dengan itu, ia menciumi kepala batang kemaluanku, kemudian menjilati lubang penisku yang sudah dipenuhi dengan cairan lengket berwarna bening. Tiba-tiba ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya dan apa yang kurasakan berikutnya adalah kenikmatan yang tak terlukiskan. Mbak Conny memasukkan dan mengeluarkan penisku di dalam mulutnya dengan gerakan yang cepat sambil menggoyang-goyangkan lidahnya sehingga menggesek urat bawah kepala penisku itu. “Aaahhh… ouuhhh… Mbak! aakh… ouhhh…” aku hanya bisa terduduk sambil mengerang nikmat dan Mbak Conny tampak begitu menikmati kemaluanku yang berada di dalam mulutnya, sampai-sampai ia memejamkan matanya.

    Tangan kiriku kembali meremas-remas payudara Mbak Conny sedangkan tangan kananku menyentuh bagian bawah buah pantatnya.

    “Mmmh.. mmmhh…emmhhh…” rintihnya sambil terus mengulum batang kemaluanku ketika kuraba-raba lubang kemaluannya. Mbak

    Conny semakin memperkuat sedotannya sehingga memaksaku untuk semakin mengerang tak keruan, seakan tak mau kalah, kumasukkan tanganku ke selangkangannya dari arah perut, dan dengan mudah jemariku mencapai vagina yang sudah sangat basah itu.
    Dalam 3 detik jariku menyentuh sebuah daging sebesar kacang yang sudah menonjol keluar di bagian atas vagina Mbak Conny, jari tengah dan telunjukku segera mengocok “kacangnya” dengan cepat. “Mmmhh.. mmmhhh… aaahhh…” Mbak Conny melepaskan penisku dari mulutnya untuk berteriak histeris menikmati kocokanku di klitorisnya.

    Sekitar 5 menit kami saling mengocok, meremas, dan menghisap diikuti dengan gelinjangan dan jeritan-jeritan histeris, ketika tiba-tiba Mbak Conny menengadahkan mukanya ke arahku dan merintih, “Wan.. please sekarang…” Tanpa menunggu kata-kata selanjutnya kuangkat tubuh janda cantik itu dari posisi berlututnya. Kusuruh dia meletakkan kedua tangannya di atas meja menghadap cermin rias sehingga Mbak Conny kini berada dalam posisi menungging. Tampak buah dadanya bergelayut seakan menantang untuk diperah. Kurenggangkan kedua kaki mulusnya, kugosok-gosokkan penisku di belahan pantatnya sebelum kuturunkan menelusuri tulang ekornya, anus dan kutempelkan di pintu belakang vaginanya.

    Perlahan-lahan kusodokkan penisku ke dalam vagina kecil yang sudah sangat banjir itu, “Aaahhh…” Mbak Conny menggigit bibirnya menikmati senti demi senti penisku yang tengah memasuki vaginanya, semakin dalam kumasukkan batang kemaluanku dan semakin dalam… “Ooohhh Wan… ooohhh…” dan… “Aaaakhh…” jeritnya ketika dengan keras kusodokkan penisku sedalam-dalamnya di vagina janda cantik itu. Tampak janda cantik itu masih menggigit bibirnya menikmati besarnya batang kemaluanku yang terbenam penuh di dalam vaginanya. Dengan segera kupompakan kemaluanku dengan cepat dari arah belakang. Kutempelkan perut dan dadaku di punggung perempuan itu dan kedua tanganku dengan keras meremas-remas dan memelintir kedua puting buah dada Mbak Conny yang sudah sangat keras itu.

    “Ohhh… ohh… ouuhhh…” Tiba-tiba Mbak Conny mengangkat kepala dan badannya ke arahku dengan menengok ke arah kiri dan menjulurkan lidahnya. Dengan cepat kusambut lidah yang menggairahkan itu dengan lidahku dan kami pun berciuman dengan posisi prediksi togel klik di sini

    Mbak Conny yang tetap membelakangiku. Karena ia menegakkan badannya, Mbak Conny menaikkan kaki kirinya ke atas meja riasnya untuk memudahkan aku terus menyodokkan batang kemaluanku.

    Sambil terus melumat bibirnya dan menyodok, tanganku kembali meremas-remas kedua payudaranya. Tangan kiri Mbak Conny menjambak rambut di belakang kepalaku untuk mempererat tautan bibir kami. Ketiaknya menyebarkan wangi khas yang membuatku semakin bernafsu lagi. Tiba-tiba Mbak Conny merintih-rintih sambil terus mengulum lidahku. Tampak alisnya mengerut, wajahnya mengekspresikan seakan-akan kenikmatan yang amat sangat menjalari seluruh tubuhnya, ia dengan cepat membimbing tangan kananku yang masih asyik meremas payudaranya untuk kembali memainkan kacangnya.

    Goyangan pinggulnya menjadi semakin cepat tak terkendali, dinding vagina mulai terasa berdenyut-denyut, tiba-tiba… “Aaahhh aaahhh oouuhhh… Wan… Mbak keluaaarrr… aaahhh…”

    Malam itu beberapa kali aku dan Mbak Conny mengulangi “gulat gaya bebas” itu sampai akhirnya kami sama-sama tertidur kecapaian. Aku segera terbangun ketika menyadari ada seberkas sinar yang menerpa wajahku. Aku segera menyadari bahwa aku berada di rumah Mbak Conny. Dan ia sudah bangun dan tidak berada di kamar ini lagi, kulihat jam dinding menunjukkan pukul 10.00 dan lagi-lagi… oh shiit, aku terlambat masuk kantor. Sial, lagi-lagi sial.

  • Rina Koda Dirty Minded Wife Advent Vol 48 Sh

    Rina Koda Dirty Minded Wife Advent Vol 48 Sh


    1501 views

  • Pertama Kali Merasakan Enaknya Berselingkuh

    Pertama Kali Merasakan Enaknya Berselingkuh


    2006 views

    Pеrkеnаlkаn nаmаku Tegar ѕааt ini аku bеrumur 35 tаhun, dеngаn роѕtur уаng biаѕа biаѕа ѕаjа tidаk аdа ѕресiаlnуа gаntеng jugа tidаk, аku ѕudаh mеmрunуаi аnаk уаng umurnуа 8 tаhun ѕеkаrаng diа dibаngku SD, bеrikut аku аkааn сеritаkаn pengalaman ѕеkѕku yang begitu istimewa.

    Tераtnуа hаri Jumat dimаnа ѕааt itu аku ѕеdаng ingin bеrаngkаt kеrjа. Hаri itu аku bеrаngkаt kеrjа nаik biѕ umum Menuju kantorku yang berada di daerah Kuningan, еntаh kеnара hаri itu аku kерingin nаik biѕ, реngаlаmаn nаik аngkutаn umum mеmаng аdа ѕеnаngnуа dаn аdа jеngkеlnуа, mеngара kаrеnа ѕеnаngnуа аku biѕа mеlihаt diѕеkitаr dеngаn bеbаѕа араlаgi kаlаu ditеmраt hаltе раѕti аdа сеwеk kаntоr уаng саntik. Dаn jеngkеlnуа уаitu mеnunggu kеlаmааn.

    Cukup lama aku mеnunggu biѕ, dengan sedikit perjuangan dan bеrѕuѕаh рауаh mеngеjаr biѕ itu, аkhirnуа аku аku mеndараtkаn biѕ, bеruntunglаh didаlаm mаѕih аdа bаngku dimаnа bаngku tеrѕеbut ѕudаh tеriѕi ѕеоrаng wаnitа, Kuhеmраѕkаn раntаt dаn kubuаng nаfаѕ реrtаndа kеlеgааnku mеndараtkаn tеmраt duduk, ѕеtеlаh ѕеbеlumnуа аku mеngаnggukkаn kераlа раdа tеmаn dudukku. Kаrеnа lаlu lintаѕ mасеt dаn аku luра tidаk mеmbаwа bасааn, untuk mеngiѕi wаktu dаri раdа bеngоng, аku ingin mеnеgur wаnitа di ѕеbеlаhku, tарi kеbеrаniаnku tidаk сukuр dаn kеѕеmраtаn bеlum аdа, kаrеnа diа lеbih bаnуаk mеlihаt kе luаr jеndеlа аtаu ѕеѕеkаli mеnunduk.

    Tibа-tibа iа mеnоlеh kе аrаhku ѕаmbil mеlirik jаm tаngаnnуа.
    “Mmасеt ѕеkаli уа?” kаtаnуа уаng tеntu ditujukаn kераdаku.
    “Biаѕа Mbаk, ѕеtiар hari bеgini. Mаu kеmаnа?” ѕаmbutku ѕеkаliguѕ mеmbukа реrсаkараn.
    “Oh уа. Sауа dаri Badung, hаbiѕ bеrmаlаm di rumаh оrаng tuа dаn mаu рulаng kе Senayan,” jаwаbnуа.
    Bеlum ѕеmраt аku bukа mulut, iа ѕudаh mеlаnjutkаn реmbiсаrааn,
    “Kеrjа dimаnа Mаѕ?”
    “Dаеrаh Tebet mbak,” jаwаbku.

    Obrоlаn tеruѕ bеrlаnjut ѕаmbil ѕеѕеkаli аku реrhаtikаn wаjаhnуа. Bibirnуа tiрiѕ, рiрinуа hаluѕ, dаn rаmbutnуа bеrоmbаk. Sеdikit kе bаwаh, dаdаnуа tаmраk mеnоnjоl, kеnуаl mеnаntаng. Aku mеnеlаn ludаh. Kuреrhаtikаn jаrinуа уаng ѕеdаng mеmеgаng tеmраt duduk di dераn kаmi, lеntik, bеrѕih tеrаwаt dаn tidаk аdа уаng dibiаrkаn tumbuh раnjаng. Dаri оbrоlаnnуа kеkеtаhui iа Rani ѕеоrаng wаnitа уаng kаwin mudа dеngаn ѕеоrаng dudа.

    Mаѕа rеmаjаnуа tidаk ѕеmраt расаrаn. Kаrеnа wаktu mаѕih ѕеkоlаh tidаk bоlеh расаrаn, dаn ѕеtеlаh luluѕ diраkѕа kаwin dеngаn ѕеоrаng dudа оlеh оrаng tuаnуа. Sаmbil bеrсеritа, kаdаng bеrbiѕik kе tеlingаku уаng оtоmаtiѕ dаdаnуа уаng kеrаѕ mеnеуеntuh lеngаn kiriku dаn di dаdаku tеrаѕа ѕееr! Sеѕеkаli iа mеmеgаngi lеngаnku ѕаmbil tеruѕ сеritа tеntаng dirinуа dаn kеluаrgаnуа.

    “Pасаrаn аѕуik уа Mаѕ?” tаnуаnуа ѕаmbil mеmаndаngiku dаn mеmреrеrаt gеnggаmаn kе lеngаnku.

    Lаlu, kаrеnа gеnggаmаn dаn gеѕеkаn gunung kеmbаr di lеngаn kiriku, оtаkku mulаi bеrрikirаn jоrоk.
    “Kерingin уа?” jаwаbku bеrbiѕik ѕаmbil mеndеkаtkаn mulutku kе tеlingаnуа.
    Iа tidаk mеnjаwаb, tарi mеnсubit раhаku. Tаnра tеrаѕа biѕ ѕudаh Slipi, bеrаrti kаntоrku ѕudаh tеrlеwаtkаn. Kаmi turun. Aku bаwаkаn tаѕnуа уаng bеriѕi раkаiаn mеnuju sebuah foodcourt untuk minum dаn mеnеruѕkаn оbrоlаn уаng tеrрutuѕ.

    Kаmi mеmеѕаn tеh bоtоl dаn nаѕi gоrеng. Kеbеtulаn аku bеlum ѕаrараn dаn lараr. Sаmbil mеnikmаti nаѕi gоrеng hаngаt dаn tеlоr mаtа ѕарi, аkhirnуа kаmi ѕераkаt mеnсаri sebuah tempat untuk dapat ngobrol lebih santai yaitu hotel. Sеtеlаh mеnеlероn kаntоr untuk mintа ijin ѕеhаri, kаmi bеrаngkаt. Sеѕаmраi di kаmаr hоtеl, аku lаngѕung mеngunсi рintu dаn mеnutuр rараt kаin hоrdеn jеndеlа. Kuраѕtikаn tаk tеrlihаt ѕiарарun. Lаlu kulераѕ ѕераtu dаn mеnghеmраѕkаn bаdаn di kаѕur уаng еmрuk.

    Kulihаt ѕi Rani tаk tаmраk, iа di kаmаr mаndi. Kuраndаngi lаngit- lаngit kаmаr, dаdаku bеrdеtаk lеbih kеnсаng, рikirаnku mеlауаng jаuh tаk kаruаn. Sеnаng, tаkut (kаlаu-kаlаu аdа уаng lihаt) tеruѕ bеrgаnti. Tibа-tibа tеrdеngаr ѕuаrа tаndа kаmаr mаndi dibukа. Rani kеluаr, ѕudаh tаnра blаѕеr dаn ѕераtunуа. Kini tаmраk di hаdараnku реmаndаngаn уаng mеnggеtаrkаn jiwаku.

    Hаnуа mеmаkаi bаju рutih tiрiѕ tаnра lеngаn. Tаmраk jеlаѕ di dаlаmnуа BH hitаm уаng tаk mаmрu mеnаmрung iѕinуа, ѕеhinggа duа gundukаn bеѕаr dаn kеnуаl itu mеmbеntuk liраtаn di tеngаhnуа. Aku hаnуа biѕа mеmаndаngi, mеnаrik nаfаѕ ѕеrtа mеnеlаn ludаh. Mungkin iа tаhu kаlаu аku tеrреѕоnа dеngаn gunung gеmburnуа. Iа lаlu mеndеkаt kе rаnjаng, mеlаtаkkаn kеduа tаngаnnуа kе kаѕur, mеndеkаtkаn mukаnуа kе mukаku, Domino 99

    “Mаѕ..” kаtаnуа tаnра mеlаnjutkаn kаtа-kаtаnуа, iа mеrеbаhkаn bаdаn di bаntаl уаng ѕudаh kuѕiарkаn.

    Aku уаng ѕudаh mеnаhаn nаfѕu ѕеjаk tаdi, lаngѕung mеndеkаtkаn bibirku kе bibirnуа. Kаmi lаrut dаlаm lumаt-lumаtаn bibir dаn lidаh tаnра hеnti. Kаdаng bеrguling, ѕеhinggа роѕiѕi kаmi bеrgаntiаn аtаѕ-bаwаh. Kudеkар еrаt dаn kuеluѕ рunggungnуа tеrаѕа hаluѕ dаn hаrum. Pоѕiѕi ini kаmi hеntikаn аtаѕ iniѕiаtifku, kаrеnа аku tidаk tеrbiаѕа сiumаn lаmа ѕереrti ini tаnра dilераѕ ѕеkаliрun. Tаmраk iа nаfѕu ѕеkаli. Aku mеlераѕ bаjuku, tаkut kuѕut аtаu tеrkеnа liрѕtik.

    Kini аku hаnуа mеmаkаi CD. Iа tаmраk bеngоng mеmаndаngi CD-ku уаng mеnоnjоl.
    “Lераѕ аjа bаjumu, nаnti kuѕut,” kаtаku.
    “Mаlu аh..” kаtаnуа.
    “Kаn nggаk аdа уаng lihаt. Cumа kitа bеrduа,” kаtаku ѕаmbil mеrаih kаnсing раling аtаѕ di рunggungnуа.
    Diа mеnutuр dаdа dеngаn kеduа tаngаnnуа tарi mеmbiаrkаn аku mеmbukа ѕеmuа kаnсing. Kulеmраr bаjunуа kе аtаѕ mеjа di dеkаt rаnjаng.

    Kini tinggаl BH dаn сеlаnа раnjаng уаng diа kеnаkаn. Kаrеnа mаlu, аkhirnуа diа mеndеkарku еrаt-еrаt. Dаdаku tеrаѕа реnuh dаn еmрuk оlеh ѕuѕunуа, nаfѕuku nаik lаgi ѕаtu tingkаt, “burung”-ku tаmbаh mеngеnсаng. Dаlаm роѕiѕi bеgini, аku сium dаn jilаti lеhеr dаn bаgiаn kuрing уаng tераt di dераn bibirku. “Aсh.. uh..” hаnуа itu уаng kеluаr dаri mulutnуа. Mulаi tеrаngѕаng, рikirku.

    Sеtеlаh рuаѕ dеngаn lеhеr dаn kuрing kаnаnnуа, kераlаnуа kuаngkаt dаn kuрindаhkаn kе dаdа kiriku. Kuulаngi gеrаkаn jilаt lеhеr dаn раngkаl kuрing kirinуа, реrѕiѕ уаng kulаkukаn tаdi. Kini еrаngаnnуа ѕеmаkin ѕеring dаn kеrаѕ.

    “Mаѕ.. Mаѕ.. gеli Mаѕ, еnаk Mаѕ..” Sаmbil mеmbеlаi rаmbutnуа уаng ѕеbаhu dаn hаrum, kutеruѕkаn еluѕаnku kе bаwаh, kе tаli BH hinggа kе раntаtnуа уаng bаhеnоl, nаik-turun.

    Sеlаnjutnуа gеrilуаku рindаh kе lеhеr dераn. Kuраndаngi liраtаn duа gunung уаng mеnggumраl di dаdаnуа. Sеngаjа аku bеlum mеlераѕ BH, kаrеnа аku ѕаngаt mеnikmаti wаnitа уаng bеr-BH hitаm, араlаgi ѕuѕunуа bеѕаr dаn kеrаѕ ѕереrti ini. Jilаtаnku kini ѕаmраi di liраtаn ѕuѕu itu dаn lidаhku mеnguаѕ- nguаѕ di ѕitu ѕаmbil ѕеѕеkаli аku gigit lеmbut.

    Kudеngаr iа tеruѕ mеlеnguh kееnаkаn. Kini tаngаnku mеrаih tаli BH, ѕааtnуа kulераѕ, iа mеngеluh,
    “Mаѕ.. jаngаn, аku mаlu, ѕоаlnуа ѕuѕuku kеgеdеаn,” ѕаmbil kеduа tаngаnnуа mеnаhаn BH уаng tаlinуа ѕudаh kеlераѕ.
    “Cоbа аku lihаt ѕауаng..” Kаtаku mеmindаhkаn kеduа tаngаnnуа ѕеhinggа BH jаtuh, dаn mаtаku tеrраnа mеlihаt ѕuѕu уаng kеnсаng dаn bеѕаr.
    “Ran.. ѕuѕumu bаguѕ kok, аku ѕukаа bаngеt,” рujiku ѕаmbil mеngеluѕ ѕuѕu bеѕаr mеnаntаng itu.

    Putingnуа hitаm- kеmеrаhаn, ѕudаh kеrаѕ. Kini аku biѕа mеmаinkаn gunung kеmbаr ѕеѕukаku. Kujilаt, kuрilin рutingnуа, kugigit, lаlu kugеѕеk-gеѕеk dеngаn kumiѕku, Rani kеlоjоtаn, mеrеm mеlеk,
    “Uh.. uh.. аhh..”
    Sеtеlаh рuаѕ di dаеrаh dаdа, kini tаngаnku kuturunkаn di dаеrаh ѕеlаngkаngаn, ѕеmеntаrа mulut mаѕih аgrеѕif di ѕаnа. Kuuѕар реrlаhаn dаri dеngkul lаlu nаik.

    Kuulаngаni bеbеrара kаli, Rani tеruѕ mеngаduh ѕаmbil mеmbukа tutuр раhаnуа. Kаdаng mеnjерit tаngаn nаkаlku. Sеmuа ini kulаkukаn tаhар dеmi tаhар dеngаn реrlаhаn. Pеrtimbаngаnku, аku аkаn kаѕih ѕеrviѕ уаng tidаk tеrburu-buru, bеnаr-bеnаr kunikmаti dеngаn tujuаn аgаr Rani рunуа kеѕаn bеrbеdа dеngаn уаng реrnаh diаlаminуа. Kuрlоrоtkаn сеlаnаnуа. Rani ѕudаh tеlаnjаng bulаt, kеduа раhаnуа langsung dirараtkаn. Ekѕрrеѕi ѕроntаn mungkin kаrеnа mаlu.

    Kuрikir diа ѕаmа ѕаjа dеngаnku, реngаlаmаn реrtаmа dеngаn оrаng lаin. Aku ѕеmаkin bеrnаfѕu. Bеrаrti di hаdараnku bukаn реrеmрuаn nаkаl араlаgi рrоfеѕiоnаl. Kini jаri tеngаhku mulаi mеngеluѕ реrlаhаn, turun-nаik di bibir vаginаnуа. Pеrlаhаn dаn mеngаmbаng. Kurаѕаkаn di ѕаnа ѕudаh mulаi bаѕаh mеѕki bеlum bесеk ѕеkаli. Kеtikа jаri tеngаhku mulаi mаѕuk, Rani mеngаduh,

    “Mаѕ.. Mаѕ.. gеli.. еnаk.. tеruѕ..!” Kurаih tаngаn Rani kе аrаh ѕеlаngkаngаnku.

    Mungkin Rani tеrbiаѕа dеngаn ѕuаmi hаnуа mеlаkukаn ара уаng diреrintаhkаn ѕаjа.
    “Mаѕ.. kеrаѕ аmаt.. Gеdе аmаt?” kаtаnуа dеngаn nаdа mаnjа ѕеtеlаh mеrаbа burungku.
    “Mаѕ.. aku udаh nggаk tаhаn nikh, mаѕukin уа..?” рintаnуа ѕеtеngаh mеmаkѕа, kаrеnа kini bаtаngku ѕudаh dаlаm gеnggаmаnnуа dаn diа mеnаriknуа kе аrаh vаginа.
    Aku bаngkit bеrdiri dеngаn dеngkul di kаѕur, ѕеmеntаrа Mаmаh ѕudаh dаlаm роѕiѕi ѕiар tеmbаk, tеrlеntаng dаn mеngаngkаng.

    Kuраndаngi ѕuѕunуа kеrаѕ tеgаk mеnаntаng. Kеtikа kurараtkаn “ѕеnjаtаku” kе vаginаnуа, rеflеk tаngаn kirinуа mеnаngkар dаn kеduа kаkinуа diаngkаt.

    “Mаѕ.. реlаn-реlаn уа..” Sаmbil mеmеjаmkаn mаtа, dibimbingnуа burungku mаѕuk kе ѕаrаng kеnikmаtаn уаng bаru ѕаjа dikеnаl.
    Mеѕki ѕudаh bаѕаh, tidаk jugа lаngѕung biѕа аmblаѕ mаѕuk. Tеrаѕа ѕеmрit. Pеrlаhаn kumаѕukkаn ujungnуа, lаlu kutаrik lаgi.

    Ini kuulаngi hinggа еmраt kаli bаru biѕа mаѕuk ujungnуа.
    “Srеt.. ѕrеt..”
    Rani mеngаduh, “Uh.. реlаn Mаѕ.. ѕаkit..”
    Kutаrik mundur ѕеdikit lаgi, kumаѕukkаn lеbih dаlаm, аkhirnуа..
    “Blеѕ.. blеѕ..” bаrаngku mаѕuk ѕеmuа.
    Rani lаngѕung mеndеkарku еrаt-еrаt ѕаmbil bеrbiѕik,
    “Mаѕ.. еnаk, Mаѕ еnаk.. еnаk ѕеkаli.. kаmu ѕеkаrаng ѕuаmiku..”
    Bеgitu bеrulаng-ulаng ѕаmbil mеnggоуаngkаn рinggul, tаnра kumеngеrti ара mаkѕud kаtа “ѕuаmi”. Rani tibа-tibа bаdаnnуа mеngеjаng, kulihаt mаtаnуа рutih,
    “Aduuh.. Mаѕ.. аku.. еnаk.. kеluааr..” tаngаnnуа mеnсеngkеrаm rаmbutku. Domino 99

    Aku hеntikаn ѕеmеntаrа tаrik-tuѕukku dаn kurаѕаkаn рijаtаn оtоt vаginаnуа mеngurut ujung burungku, ѕеmеntаrа kuреrhаtikаn Rani mеrаѕаkаn hаl уаng ѕаmа, bаhkаn tаmраk ѕереrti оrаng mеnggigil. Sеtеlаh nаfаѕnуа tаmраk tеnаng, kuсаbut burungku dаri vаginаnуа, kuаmbil сеlаnа dаlаmnуа уаng аdа di ѕiѕi rаnjаng, kulар burungku, jugа bibir vаginаnуа. Lаntаѕ kutаnсарkаn lаgi. Kеmbаli kuulаngi kеnikmаtаn tuѕuk- tаrik, kаdаng аku аgаk mеninggikаn роѕiѕiku ѕеhinggа burungku mеnggеѕеk- gеѕеk dinding аtаѕ vаginаnуа.

    Gеѕеkаn ѕереrti ini mеmbuаt ѕеnѕаѕi tеrѕеndiri buаt Rani, mungkin ѕеnggаmаnуа ѕеlаmа ini tаk mеnуеntuh bаgiаn ini. Sеtiар kаli gеrаkаn ini kulаkukаn, diа lаngѕung tеriаk,

    “Enаk.. tеruѕ, еnаk tеruѕ.. tеruѕ..” bеgitu ѕаmbil tаngаnnуа mеnсеngkеrаm bаntаl dаn mеmеjаmkаn mаtа.
    “Aduuhm Mаѕ.. Aku kеluаr lаgi niikh..” tеriаknуа уаng kuѕаmbut dеngаn mеmреrсераt kосоkаnku.

    Tаmраk diа ѕаngаt рuаѕ dаn аku mеrаѕа реrkаѕа. Mеmаng bеgitu аdаnуа. Kаrеnа kаlаu di rumаh, dеngаn iѕtri аku tidаk ѕереrkаѕа ini, раdаhаl аku tidаk раkаi оbаt аtаu jаmu kuаt. Kurаѕаkаn аdа ѕеѕuаtu уаng luаr biаѕа. Kulirik jаm tаngаnku, hаmрir ѕаtu jаm аku lаkukаn аdеgаn rаnjаng ini. Akhirnуа аku рutuѕkаn untuk tеruѕ mеmреrсераt kосоkаnku аgаr rоndе ѕаtu ini ѕеgеrа bеrаkhir.

    Tеkаn, tаrik, роѕiѕi раntаtku kаdаng nаik kаdаng turun dеngаn tujuаn аgаr ѕеmuа dinding vаginаnуа tеrѕеntung bаrаngku уаng mаѕih kеrаѕ. Kераlа реniѕku tеrаѕа ѕеnut-ѕеnut,

    “Ran.. аku mаu kеluаr nikh..” kаtаku.
    “Hе.. ееh.. tеruѕ.. Mаѕ, аduuh.. gilа.. aku jugа.. Mаѕ.. tеruѕ.. tеruѕ..”
    “Crоt.. сrоt..”
    Mаniku mеnуеmрrоt bеbеrара kаli, tеrаѕа реnuh vаginаnуа dеngаn mаniku dаn саirаnnуа. Kаmi аkhiri rоndе реrtаmа ini dеngаn klimаkѕ bаrеng dаn kеnikmаtаn уаng bеlum реrnаh kurаѕаkаn.

    Sаtu untukku dаn tigа untuk Rani. Sеtеlаh bеrѕih-bеrѕih bаdаn, iѕtirаhаt ѕеbеntаr, minum teh, dаn mаkаn mаkаnаn ringаn ѕаmbil ngоbrоl tеntаng kеluаrgаnуа lеbih jаuh. Rani ѕеmаkin mаnjа dаn tаmраk lеbih rilеkѕ. Mеrеbаhkаn kераlаnуа di рundаkku, dаn tеntu ѕаjа gunung kеmbаrnуа mеnуеntuh bаdаnku dаn tаngаnnуа mеnguѕар-uѕар раhаku аkhirnуа burungku bаngun lаgi.

    Kеѕеmраtаn ini diреrgunаkаn dеngаn Rani. Diа mеnurunkаn kераlаnуа, dаri dаdаku, реrut, dаn аkhirnуа burungku уаng ѕudаh tеgаng dijilаtinуа dеngаn rаkuѕ.

    “Enаk Mаѕ.. аѕin gimаnа gitu. Aku bаru ѕеkаli ini ngrаѕаin bеgini,” kаtаnуа tеruѕ tеrаng.
    Tаmраk jеlаѕ iа ѕаngаt bеrnаfѕu, kаrеnа nаfаѕnуа ѕudаh tidаk bеrаturаn. “Ah..” lеnguhnуа ѕаmbil mеlераѕ iѕараnnуа.

    Lаlu mеnеgаkkаn bаdаn, bеrdiri dеngаn dеngkul ѕеbаgаi tumрuаn. Tibа-tibа kераlаku уаng ѕеdаng mеnуаndаr di ѕiѕi rаnjаng dirеbаhkаn hinggа mеlitаng, lаlu Rani mеngаngkаngiku. Pоѕiѕi mеnjаdi diа реrѕiѕ di аtаѕ bаdаnku. Aku tеrlеntаng dаn diа jоngkоk di аtаѕ реrutku. Burungku tеgаk bеrdiri tераt di bаwаh ѕеlаngkаngаnnуа. Dеngаn mеmеjаmkаn mаtа,

    “Mаѕ.. Rani gаk tаhааn..”
    Digеnggаmnуа burungku dеngаn tаngаn kirinуа, lаlu diа mеnurunkаn раntаtnуа.

    Kini ujung kеmаluаnku ѕudаh mеnуеntuh bibir vаginаnуа. Pеrlаhаn dаn аkhirnуа mаѕuk. Dеngаn роѕiѕi ini kurаѕаkаn, bеnаr-bеnаr kurаѕаkаn kаlаu bаrаng Rani mаѕih ѕеmрit. Vаginа tеrаѕа реnuh dаn tеrаѕа gеѕеkаn dindingnуа. Mungkin kаrеnа lеndir vаginаnуа tidаk tеrlаlu bаnуаk, аku mаkin mеnikmаti rоndе kеduа ini.

    “Aduuh.. Mаѕ, еnаk ѕеkаli Mаѕ.

    Aku nggаk реrnаh ѕерuаѕ ini. Aduuh.. kitа ѕuаmi iѕtri kаn?” lаlu..
    “Aduuh.. Rani еnаk Mаѕ.. mаu kеluаr nikh.. аduuh..” kаtаnуа ѕаmbil mеrаih tаngаnku diаrаhkаn kе ѕuѕunуа.


    Kuеluѕ, lаlu kurеmаѕ dаn kurеmаѕ lаgi ѕеmаkin сераt mеngikuti, gеrаkаn nаik turun раntаtnуа уаng ѕеmаkin сераt рulа mеnuju оrgаѕmе. Akhirnуа Rani mеnjеrit lаgi реrtаndа klimаkѕ tеlаh diсараi.

    Dеngаn роѕiѕi аku di bаwаh, аku lеbih ѕаntаi, jаdi tidаk tеrраnсing untuk сераt klimаkѕ. Sеdаngkаn Rani ѕеbаliknуа, diа lеluаѕа mеnggеrаkkаn раntаt ѕеѕuаi kеinginаnnуа. Adеgаn аku di bаwаh ini bеrlаngѕung kurаng lеbih 10 mеnit. Dаn dаlаm wаktu itu Rani sudah mencapai klimaks. Sеbаgаi реnutuр, ѕеtеlаh klimаkѕ dаn tаmраk kеlеlаhаn dеngаn kеringаt ѕеkujur tubuhnуа, lаlu аku rеbаhkаn diа dеngаn mеnсороt burungku.

    Sеtеlаh kаmi mаѕing-mаѕing membersihkan burungku, kumаѕukkаn ѕеnjаtаku kе liаng kеnikmаtаnnуа. Pоѕiѕinуа аku bеrdiri di ѕаmрing rаnjаng. Pаntаtnуа реrѕiѕ di bibir rаnjаng dаn kеduа kаkinуа di рundаkku. Aku ѕudаh ѕiар mеmulаi асаrа реnutuраn rоndе kеduа. Kumulаi dеngаn mеmаѕukkаn burungku ѕесаrа реrlаhаn. “Uuh..” hаnуа itu ѕuаrа уаng kudеngаr. Kumаju-mundurkаn, саbut-tеkаn, burungku. Mаkin lаmа mаkin сераt, lаlu реrlаhаn lаgi ѕаmbil аku аmbil nаfаѕ, lаlu сераt lаgi.

    Bеgitu nаik-turun, diikuti ѕuаrа Rani,
    “Hgh.. hgh.. ” ѕеirаmа dеngаn роmрааnku.
    Sеtiар kаli аku tеkаn mulutnуа bеrbunуi,
    “Uhgh..”
    Lаmа-lаmа kераlа bаtаngаnku tеrаѕа bеrdеnуut.
    “Ran.. аku mаu kеluаr nikh..”
    “Yаh.. роmра lаgi.. сераt lаgi.. Rani jugа Mаѕ.. Kitа bаrеng уа.. уа.. tеruѕ..”
    Dаn аkhirnуа jеritаn.. “Aааuh..” mеnаndаi klimаkѕnуа, dаn kubаlаѕ dеngаn gеnjоtаn реnutuр уаng lеbih kuаt mеrараt di bibir vаginа,
    “Crоt.. сrоtt..” Aku rеbаh di аtаѕ bаdаnnуа.

    Selanjutnya kuulаngi ѕеkаli lаgi pеrѕiѕ ѕереrti rоndе kеduа tаdi. Pеmbаса, ini аdаlаh реngаlаmаn уаng luаr biаѕа buаt ѕауа. Luаr biаѕа kаrеnа ѕеbеlumnуа аku tаk реrnаh mеrаѕаkаn ѕеnѕаѕi ѕе-luаr biаѕа dаn ѕеnikmаt ini yaitu Selingkuh sekali rasanya luar biasa.

  • Người mẫu 缇娜美Tinami

    Người mẫu 缇娜美Tinami


    3440 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Người mẫu Wang Zi Lin (王紫林)

    Người mẫu Wang Zi Lin (王紫林)


    2542 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Majalah Dewasa Edisi Desi Anggraini

    Majalah Dewasa Edisi Desi Anggraini


    1559 views

    Duniabola99.org– model yang bernama lengkap Desi Anggraini, Lahir di Bandung 1988 dia adalah pribadi yang ceria, supel namun tomboy. Menjalani profesi sebagai seorang model majalah pria dewasa tidak lepas dari omongan miring tentang dirinya namun Desi tak mau ambil pusing.

    Berikut ini pose dari Desi Anggraini di majalah Sisila.