Author: Bokep Mobile

  • Foto Ngentot Sofia Takigawa Dengan Teman Barunya Hot Banget!!!

    Foto Ngentot Sofia Takigawa Dengan Teman Barunya Hot Banget!!!


    1621 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Sex Melihat Toket Pembantu Baruku Yang Menggairahkan

    Cerita Sex Melihat Toket Pembantu Baruku Yang Menggairahkan


    1601 views

    Cerita Sexs – Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan.

    “Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

    Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

    “Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

    “Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

    Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

    Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

    “Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

    Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

    Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

    Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

    Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.

    Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

    Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

    Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

    Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

    Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

    Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

    Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

    Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

    Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

    Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

    “Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

    Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

    Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

    Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

    Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

    Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

    Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

    Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

    Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya..”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

    Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

    Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

  • Foto Ngentot Dengan Teman Istriku Yang Sangat Menggoda

    Foto Ngentot Dengan Teman Istriku Yang Sangat Menggoda


    1789 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Terbaru Sakura Kokomi

    Foto Bugil Hot Terbaru Sakura Kokomi


    2069 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Sex Beruntungnya Aku, Mengetahui Ibuku Juga Menginginkan Dientot

    Cerita Sex Beruntungnya Aku, Mengetahui Ibuku Juga Menginginkan Dientot


    1810 views

    Cerita Sexs – namaku Boby, aku akan menceritakan pengalaman seks-ku yang luar biasa yang pernah kurasakandan kualami. Sekarang aku kuliah di salah satu PTS terkenal di Bandung,dan tinggal di rumah di kawasan sejuk dan elite di kawasan Bandung utara dengan ibu, adik dan pembantuku.

    Sejak SMA aku dan adikku tinggal bersama nenekku di Bandung,sementara ibu dan ayahku tinggal di Surabaya karena memang ayah mempunyai perusahaan besar di wilayah Jawa Timur. Dan sejak nenek meninggal ibu kemudian tinggal lagi bersama kami, sedangkan ayah hanya pulang sebulan atau dua bulan sekali seperti biasanya sebelum nenekku meninggal. Sebenarnya kami diajak ibu dan ayahku untuk tinggal diSurabaya, namun adik dan aku tidak mau meninggalkan Bandung karena kami sangat suka tinggal di tempat kami lahir.

    Saat itu aku baru lulus SMA dan sedang menunggu pengumuman hasil UMPTN di Bandung, dan karena sehari-hari tidak ada kerjaan, ibu yang saat itu sudah tinggal bersama kami, memintaku untuk selalumenjemputnya dari tempat aerobik dan senam setiap malam. Ibuku memangpandai sekali merawat tubuhnya dengan senam/aerobik dan renang,sehingga walaupun usianya hampir 39 tahun, ibuku masih terlihat sepertiwanita 27 tahunan dengan tubuh yang indah dengan kulit putih mulus dandada yang masih terlihat padat dan berisi. Walaupun di wajahnya sudahterlihat sedikit kerutan, tetapi akan hilang bila ibu berdandan, hinggakemudian terlihat seperti wanita 27 tahunan.

    Aku mulai memperhatikan ibuku, karena setiap kujemput dari tempatsenamnya, ibuku tidak mengganti pakaian senamnya dulu setelah selesaidan langsung pulang bersamaku, dan baru mandi dan berganti pakaiansetelah kami sampai di rumah. Karena setiap hari melihat ibuku dengandandanan seksinya, otakku mulai membayangkan hal-hal aneh tentang tubuhibuku. Bagaimana tidak, aku melihat ibuku yang selalu memakai pakaiansenam ketat dengan payudara yang indah menonjol dan pantat yang masihpadat berisi.

    Suatu hari, saat aku telat menjemput ibuku di tempat senamnya, akutidak menemukan ibuku di tempat biasanya dia senam, dan setelah akutanyakan kepada teman ibuku, dia bilang ibuku sedang di sauna, danbilang agar aku menunggu di tempat sauna yang tidak jauh dari ruangansenam. Aku pun beegegas menuju ruangan sauna, karena aku tidak mauibuku menunggu terlalu lama.

    Saat sampai di sana, wow.. aku melihatibuku baru keluar dari ruangan hanya dengan memakai handuk yang hanyamenutupi sedikit tubuhnya dengan melilitkan handuk yang menutupi dadaperut dan sedkit pahanya, sehingga paha ibu yang mulus dan seksi ituterlihat dengan jelas olehku. Aku hanya terdiam dan menelan ludah saatibuku menghampiriku dan bilang agar aku menunggu sebentar.

    Kemudian ibuku membalikkan tubuhnya, dan kemudian terlihatlahgoyangan pinggul ibuku saat dia berjalan menuju ruangan ganti pakaian.Tanpa sadar kemaluanku mengeras saat kejadian tadi berlangsung. Akuberani bertaruh pasti semua laki-laki akan terpesona dan terangsangsaat melihat ibuku dengan hanya memakai handuk yang dililitkan ditubuhnya.

    Di dalam perjalanan, aku hanya diam dan sesekali melirik ibuku yangduduk di sampingku, dan aku melihat dengan jelas goyangan payudaraibuku saat mobil bergetar bila sedang melalui jalan yang bergelombangatau polisi tidur. Ibuku berpakaian biasa dengan kaos oblong yang agakketat dan celana panjang ketat, dan setiap aku melirik ke paha ibu,terbayang lagi saat aku melihat paha ibuku yang putih mulus tadi ditempat sauna.

    “Bob.. kok kamu diem aja, dan kenapa celana kamu sayang..?” tanyaibuku mengagetkan aku yang agak melamun membayangkan tubuh ibuku.
    “Enggak Mi.. enggak,” jawabku gugup.

    Kami pun sampai di rumah agak malam, karena aku telat menjemputibuku. Sesampainya di rumah, ibu langsung masuk ke kamarnya dan sebelumdia masuk ke kamarnya, ibu mencium pipiku dan bilang selamat malam.Kemudian dia masuk ke kamarnya dan tidur.

    Malam itu aku tidak dapat tidur membayangkan tubuh ibuku, gilapikirku dalam hati, dia ibuku, tapi.. akh.. masa bodoh pikirku lagi.Aku mencoba onani untuk “menidurkan burung”-ku yang berontak mintamasuk ke sarangnya. Gila pikirku lagi. Mau mencari cewek malam sih bisasaja, tapi saat itu aku menginginkan ibuku.

    Perlahan-lahan aku keluar kamar dan berjalan menuju kamar ibuku dilantai bawah. Adik perempuanku dan pembantuku sudah tidur, karena saatitu jam satu malam. Otakku sudah mengatakan aku harus merasakan tubuhibuku, nafsuku sudah puncak saat aku berdiri di depan pintu kamaribuku. Kuputar kenop pintunya, aku melihat ibuku tidur telentang sangatmenantang. Ibuku tidur hanya menggunakan kaos oblong dan celana pendekyang longgar. Aku berjalan mendekati ibuku yang tidur nyenyak, aku diamsesaat di sebelah ranjangnya dan memperhatikan ibuku yang tidur denganposisi menantang. Kemaluanku sudah sangat keras dan meronta inginkeluar dari celana pendek yang kupakai.

    Dengan gemetar aku naik ke ranjang ibu, dan mencoba membelai paha ibuku yang putih mulus dan sangat seksi. Dengan tangan bergetar akumembelai dan menelusuri paha ibuku, dan terus naik ke atas. Kemaluankusudah sangat keras dan terasa sakit karena batang kemaluanku terjepitoleh celanaku. Aku kemudian membuka celanaku dan keluarlah “burungperkasa”-ku yang sudah sangat keras.

    Aku kemudian mencoba mencium leher dan bibir ibuku. Aku mencoba meremas payudara ibuku yang besar dan montok, aku rememas payudara ibu dengan perlahan. Takut kalau iabangun, tapi karena nafsuku sudah puncak aku tidak mengontrol remasantanganku ke payudara ibuku.

    Aku kemudian mengocok batang kemaluanku sambil meremas payudara ibu, dan karena remasanku yang terlalu bernafsu, ibu terbangun.
    “Bobi.. kamu.. apa yang kamu lakukan, aku ibumu sayang..” sahut ibuku dengan suara pelan.

    Aku kaget setengah mati, tapi anehnya batang kemaluanku masih kerasdan tidak lemas. Aku takut dan malah makin nekat, terlanjur pikirku.Aku langsung mencium leher ibuku dengan bernafsu sambil terus meremas payudara ibuku. Dalam pikiranku hanya ada dua kemungkinan, menyetubuhiibuku, kemudian aku kabur atau dia membunuhku.

    “Cukup Bobi.. hentikan sayang.. akh..” kata ibuku.

    Tapi yang membuatku aneh, ibu sama sekali tidak menolak danberontak. Malah ibu membiarkan bibirnya kucium dengan bebas, dan malahmendesah saat kuhisap leher dan di belakang telinganya, dan aku merasaburungku yang dari tadi sudah keras seperti ada yang menekannya, danternyata itu adalah paha ibuku yang mulus.

    “Sayang kalau kamu mau.. bilang aja terus terang.. Mami mau kok..” kata ibuku di antara desahannya.

    Aku kaget setengah mati, berarti ibuku sangat suka aku perlakukanseperti ini. Aku kemudian melepaskan ciumanku di lehernya, dan kemudianberlutut di sebelah ibuku yang masih berbaring. Batang kemaluanku sudahsangat keras, dan ternyata ibu sangat suka dengan ukuran batangkemaluanku, ibu tersenyum bangga melihat batang kemaluanku yang sudahmaksimal kerasnya. Ukuran batang kemaluanku 15 cm dengan diameter kira-kira 4 cm.

    Aku masih dengan gemas meremas payudara ibu yang montok dan masihterasa padat. Aku membuka kaos yang ibu pakai, dan kemudian sambilmeremas payudara ibu aku berusaha membuka bra yang ibu pakai. Dansatelah bra yang ibuku kenakan terlepas, kulihat payudara ibu yangbesar dan masih kencang untuk wanita seumurnya. Dengan ganas kuremaspayudara ibu, sedangkan ibu hanya mendesah keenakan dan menjerit kecilsaat kugigit kecil puting payudara ibu. Kuhisap puting payudara ibudengan kuat seperti ketika aku masih bayi. Aku menghisap payudara ibusambil kuremas-remas hingga puting payudara ibu agak memerah karenakuhisap.

    Payudara ibuku masih sangat enak untuk diremas, karena ukurannya yang besar dan masih kencang dan padat.
    “Bob kamu dulu juga ngisep susu ibu juga kaya gini..” kata ibukusambil dia merem-melek karena keenakan puting susunya kuhisap danmemainkannya dengan lidahku.

    Ibu menaikkan pinggulnya saat kutarik celana pendeknya. Akumelihat CD yang ibu kenakan sudah basah. Aku kemudian mencium CD ibukutepat di atas kemaluan ibu dan meremasnya. Dengan cepat kutarik CD ibudan melemparkannya ke sisi ranjang, dan terlihatlah olehku pemandanganyang sangat indah.

    Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalulebat, hingga garis lubang kemaluan ibuku terlihat. Kubuka paha ibukulebar, aku tidak kuasa melihat pemandangan indah itu. Dan dengan nalurilaki-laki kucium dan kuhisap lubang dimana aku lahir 18 tahun lalu.Kujilat klitoris ibuku yang membuat ibuku bergetar dan mendesah dengankuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, dan ibuku malah menekankepalaku dengan tangannya agar aku makin tenggelam di dalamselangkangannya.

    Cairan lubang kemaluan ibu kuhisap dan kujilat yang membuat ibukumakin tak tahan dengan perlakuanku, dia mengelinjang hebat, bergetardan kemudian mengejang sambil menengadah dan berteriak. Aku merasakanada cairan kental yang keluar dari dalam lubang kemaluan ibu, dan akutahu ibu baru orgasme. Kuhisap semua cairan lubang kemaluan ibukuhingga kering. Ibu terlihat sangat lelah.

    Aku kemudian bangun dan dengan suara pelan karena kelelahan ibu bilang, “Sayang sini Mami isep kontolmu,”

    Dan tanpa di komando dua kali, aku kemudian duduk di sebalah wajahibuku, dan kemudian dengan perlahan mulut ibuku mendekat ke burungkuyang sudah sangat keras. Ibuku membelai batang kemaluanku, tapi diatidak memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Padahal jarak antaramulut ibuku dengan batang kemaluanku hanya tinggal beberapa centi saja.

    Aku sudah tidak tahan lagi, dan kemudian kudorong kepala ibuku dandengan leluasa batang kemaluanku masuk ke mulut ibu. Dengan cepat danliar ibuku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Aku sudahtidak tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa dan tidakdapat kulukiskan dengan kata-kata. Dan akhirnya aku sudah tidak tahanlagi dan, “Cret.. cret.. crett..” maniku kusemprotkan di dalam mulutibuku.

    Ibu kemudian memuntahkannya dan hanya yang sedikiti dia telan, danmasih dengan liar ibuku membersihkan batang kemaluanku dari sisa-sisaair maniku yang menetes di batang kejantananku. Ibuku tersenyum dankemudian kembali berbaring sambil membuka pahanya lebar-lebar. Ibukutersenyum saat melihat batang kemaluanku yang masih dengan gagahnyaberdiri, dan seperti sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam sarangnyayang hangat.

    Aku kemudian mengambil posisi di antara kedua paha ibuku, batangkemaluanku terasa berdenyut saat ibu dengan lembut membelai dan meremasbatang kemaluanku yang sudah sangat keras. Dengan tangan yang bergetar,kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yang dipenuhi bulu-bulu halusdan sisa cairan lubang kemaluan yang kuhisap tadi masih membasahi bibirlubang kemaluan ibuku yang terlihat sangat hangat dan menantang.

    “Ayo dong Sayang, kamu kan tahu dimana tempatnya..” kata ibuku pasrah.
    Kemudian tangannya menuntun batang kemaluanku untuk masuk ke dalamlubang kemaluannya. Tanganku bergetar dan batang kemaluanku terasamakin berdenyut saat kepala batang kemaluanku menyentuh bibir lubangkemaluan ibu yang sudah basah. Dengan perasaan yang campur aduk,kudorong pinggulku ke depan dan masuklah batang kemaluanku ke dalamlubang kemaluan ibu yang sudah agak membuka, dan tenggelam sudah batangkemaluanku ke dalam liang senggama milik ibuku.

    Aku merasakan sensasi yang sangat dasyat saat dinding lubangkemaluan ibu seperti memijat batang kemaluanku. Gila.., meski akupernah ML dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku terasa sangat nikmatdan luar biasa di banding dengan yang lainnya. Aku menggoyang pinggulkunaik-turun diimbangi dengan goyangan pinggul ibuku yang sangat dasyatdan liar. Kami kemudian berganti posisi dengan ibu berada di ataskuhingga ia dapat menduduki batang kemaluanku, dan terasa sekalikenikmatan yang ibu berikan kepadaku. Goyangan yang cepat dan liar dangerakan tubuh yang naik turun membuat tubuhku hanyut ke dalamkenikmatan seks yang kurasakan sangat dasyat.

    Tibalah saat ibuku orgasme, goyangannya makin cepat dan desahannyasemakin tidak karuan, aku dengan nikmat merasakannya sambil kuhisap danmeremas pauyudara ibu yang bergoyang seirama dengan naik-turunnya tubuhibuku menghabisi aku. Ibu mengerang dan mengejang saat kurasakan adacairan hangat yang membasahi batang kejantananku yang masih tertanam didalam lubang kemaluan ibuku.

    Beberapa saat setelah ibu terkulai lemas aku merasakan bahwa aku akan mencapai puncak.
    Dan dengan goyangan dan tusukan yang menghujam lubang kemaluanibuku, “Cret.. crett.. cret..” air maniku menghambur di dalam lubangkemaluan ibuku.
    Aku merasakan nikmat yang tidak dapat kukatakan.

    Saat aku masih menikmati sisa-sisa kemikmatan itu, ibu menciumbibirku dan berkata, “Sayang.. Mami lupa kalo Mami enggak pakekontrasepsi. Tadi Mami mau bilang kalo kamu orgasme biar di mulut Mamiaja.. tapi Mami kagok..”

    Aku hanya terdiam dan malah mencium bibir ibuku yang masihmenindih tubuhku dengan mesra. Kemudian ibuku berbaring di sampingku,aku memeluk dia dan kami berciuman dengan mesra seperti sepasangkekasih. Kami pun tertidur karena pertempuran yang sangat melelahkanitu.

  • Foto Ngentot Si Mungil YURA KUROKAWA Yang Hot Banget

    Foto Ngentot Si Mungil YURA KUROKAWA Yang Hot Banget


    1693 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Model Jepang Kotone Amamiya

    Foto Bugil Hot Model Jepang Kotone Amamiya


    1888 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Sex Mesum Ngentot Di Pinggir Pantai

    Cerita Sex Mesum Ngentot Di Pinggir Pantai


    1811 views

    Cerita Seks Terbaru – Dinding rumah mulai agak kusam,tandanya rumah harus segera ada perhatian.Ya plafon juga sudah ada sedikit ada sedikit kerusakan,ya lumyan lama rumah ini berdiri sekitar 5 tahun yang lalu.Suasanya halaman yang dulunya asri oleh bunga warna-warni kini seakan tiada lagi,hanya tertinggal berbagi saja,bunga tulip,melati satu batang,bunga anggrek pemberian tante.

    Semua itu prediksi ku harus segera di percepat mengingat rumah ku sebagai tempat kost,Penghuninya biar nyaman yang “punya rumah kudu”perhatian juga.Mengingat service itu dimana saja harus baik.

    Aku Punya tempat kos-kosan,dengan menjadikan rumah sebagai tempat beristirihat sejenak bagi yang membutuhkan,Tapi dalam yang ku alami aku tidak pernah menduga ada kejadian mengesankan,ini ceritanya,Pertama kali aku mengenalnya adalah saat pulang dari Jakarta, dia adalah siswa sekolah keguruan yang ada di kotaku pada saat itu,dia cantik,manis dan bertubuh mungil dengan kulit putih. Dasar nasibku lagi mujur tak lama berselang dia pindah kost kerumahku jadi mudah bagiku tuk lebih jauh mengenalnya.

    Ternyata orangnya supel dan pandai bergaul, sehingga aku tambah berani tuk menyatakan perasaan hatiku, lagi-lagi aku beruntung dia menerima pernyataanku ,ukh bahagianya aku.

    Suatu hari aku ada acara keluar kota ,iseng aku mengajaknya pergi,ternyata dia menyambut ajakanku. Sepanjang jalan menuju luar kota kami ngobrol sambil bercanda mesra,kadang tanganku iseng pura –pura tak disengaja menyentuh pahanya mulanya dia menepis tanganku tapi lama kelamaan membiarkan tanganku yang iseng mengelus pahanya yang putih dan gempal,aku memberanikan diri mengelus- elus pahanya sampai kepangkal pahanya . Dia tetap diam bahkan seperti menikmati elusan tanganku.

    Aku tarik tanganku dari rok hitamya lalu bertanya padanya boleh nggak aku menyentuh payudaranya yang membukit dibalik baju berwarna pink.mulanya dia menolak ,aku coba merayunya bahwa aku ingin mengelus walau hanya sebentar.

    Akhirnya dia mengangguk pelan,langsung aja tanganku menyusup kebalik bajunya dan mengusap,mengelus bahkan saat kuremas susunya yang mungil dan kenyal dia hanya mendesah dan menyandarkan kepalanya pada sandaran jok mobil yang kami kendarai.Kupermainkan putting susunya dengan dua jari dia semakin mendesah ,sambil tetap menyetir aku tarik reslting celanaku dan aku keluarkan penisku yang telah menegang sejak tadi bak laras tank baja ,aku pegang tangannya dan kutarik kearah penisku, saat tangannya menyentuh penisku yang besar dan panjang dia tarik kembali tangannya mungkin kaget karena baru pertama kali.

    Dengan sedikit basa basi kembali kutarik tangannya tuk memegang penisku akhinya dia menyerah kemudian mulai mengelus penisku perlahan.

    “ Ang,punyamu besar sekali hampir sebesar pergelangan tanganku “ katanya
    “ Hmm,susumu juga kenyal sekali “ kataku sambil menikmati elusan tangannya pada penisku

    Tak lama kami sampai di kota tujuan,langsung aku cari tempat untuk menginap setelah itu pergi lagi tuk belanja keperluan selama di kota itu.

    Malam kami ngobrol diberanda depan kamar tempat kami menginap sambil nonton tv ,kami duduk berdampingan sekali kali tanganku bergerilnya ditubuhnya ternyata dia dibalik baju tidurnya dia hanya memakai cd sehingga tanganku bisa bebas meremas remas susunya dan mempermainkan putingnya .

    “ Akh,Ang jangan terlalu keras “ katanya kala kuremas dengan rasa gemas.
    “ Maaf,habis susumu kenyal sekali “ kataku
    “ Iya ,tapi sakit “ katanya
    “ Iya pelan deh,kita pindah kedalam yuk “ kataku berbisik padanya dan mengangguk perlahan.

    Sesampainya didalam aku peluk dia dari belakang,kuciumi tengkuknya yang putih dengan penuh nafsu dia bergelinjang kegelian sedangkan kedua tanganku bergerilya pada tubuhnya.
    “ Akh,Ang ………..shhhhhhhh “ kata mendesah

    Tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan kulepas bajunya hanya tinggal cd nya yang berwarna hitam.Kukulum bibirnya ,dia membalas kulumanku dengan penuh gairah.Tangannya mengusap-usap penisku sesekali meremasnya sehingga aku merasakan nikmat yang tak terhingga.

    “Ukh,…teruskan yang “ kataku
    “ Ikh besar sekali,panjang lagi “ katanya.
    “ Ssssst ,”kataku sambil mengulum putting susunya yang makin menegang,tanganku kupergunakan untuk menurunkan cdnya .Kuusap perlahan gundukan daging empuk yang ditumbuhi bulu – bulu hitam halus ,dia menggelinjang kegelian dan kulanjutkan dengan menggelitik belahan memeknya hangat terasa.

    “Akh,….teruskan pelan pelan “katanya sambil meremas penisku.Kemudian aku menurunka kulumanku pada susunya ke pusarnya ,dia mengangkat pinggangnya keenakan kuteruskan ciumanku pada memeknya dan menegang saat lidahku yang kasar menjilati memeknya yang merah merekah. Dia mengimbangi permainan lidahku dengan menggoyangkan pinggulnya bibirnya tak henti-henti mendesah .

    “Sekarang giliranmu sayang “kataku padanya sambil menyodorkan penisku kemulutnya .Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi batang kemaluanku yang sejak tadi menegang ,saat dia mulai mengulum penisku terbang rasanya menahan rasa nikmat .

    Setelah itu kutelentangkan kekasihku yang putih,susunya yang mungil menggunung dengan memeknya yang merah merekah dibalik bulu- bulu hitam halus .Perlahan – lahan aku menaikinya ,kugosok-gosokkan penisku pada belahan memeknya dia meregang sambil mendesah tak karuan merasakan nikmatnya gosokkan penisku.Kemudian kutekan sedikit demi sedikit penisku pada memeknya ,pinggulnya naik seakan menyuruh agar penisku segera dimasukkan pada memeknya.

    “Ayo,akh aaaaaaaakh teruskan sayangku” katanya sambil menarik pinggangku
    “Baiklah ,sayang aku masukkan ya “ kataku sambil menekan penisku agar masuk lebih dalam lagi pada lubang memeknya perlahan karena takut dia kesakitan,sempit sekali.

    “Aduh..,sakit Ang akh……..” katanya
    “Sebentar juga hilang “ kataku,penisku keluar masuk memeknya yang terasa basah dan hangat.Rupanya ini pengalaman pertama baginya karena ada noda darah pada pangkal pahanya.

    “Terus ….lebih cepat akh………ukh nikmat sekali kontolmu yang” katanya berani mungkin karena pengaruh rasa nikmat dari keluar masuknya penisku yang panjangnya 18 cm,penisku pun mulai merasakan nikmat dari gesekan dengan dinding dalam memeknya.

    “Akh…….terus goyang pinggulmu “ kataku padanya,dan dia menuruti kataku menggoyangkan pinggulnya Tak lama dia mengerang sambil memelukku erat rupanya dia telah mencapai orgasme,dia berbaring lemas dibawaku sedangkan penisku masih menancap pada memeknya yang terasa basah .Terlihat ada air mata pada ujung kelopak matanya ,melihat itu aku segera berbisik padanya bahwa aku akan bertanggung jawab atas semua ini.

    Barulah dia berubah riang kembali dan aku mulai aktifitas kembali menaik turunkan penisku dan dia merespon gerakanku dengan bersemangat .Malam itu melakukannya sebanyak 6 kali sampai akhirnya tertidur pulas sampai pagi.

  • Foto Ngentot Emiko Koike Yang Sangat Nafsu Menikmati Seks

    Foto Ngentot Emiko Koike Yang Sangat Nafsu Menikmati Seks


    1543 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Video Bokep Jepang Reira Aisaki

    Video Bokep Jepang Reira Aisaki


    1499 views

  • Foto Ngentot RIE TACHIKAWA Dengan Tangannya Diikat

    Foto Ngentot RIE TACHIKAWA Dengan Tangannya Diikat


    1885 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Video Bokep Jepang Sekretaris Pribadiku Yang Sange

    Video Bokep Jepang Sekretaris Pribadiku Yang Sange


    1791 views

  • Foto Ngentot Eropa Terbaru Dan Terpanas

    Foto Ngentot Eropa Terbaru Dan Terpanas


    1484 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Kisah Memek Ngentot Dengan Kakak Sepupu

    Kisah Memek Ngentot Dengan Kakak Sepupu


    2692 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebelum aku memulai menceritakan pengalaman pribadiku atau kisah hidupku untuk ketiga kalinya pada situs ini, aku ingin mengucapkan banyak terima kasih pada situs , karena telah menyediakan media untuk orangorang seperti saya, dimana kami dapat bercerita lepas mengenai pengalaman seputar kehidupan sex kami masingmasing yang belum tentu kami berani mengungkapkan secara langsung pada setiap orang. Walaupun kadang aku membaca ceritacerita di sini ada yang hanya bersifat karangan saja atau semacam cerita yang dibuatbuat saja. Sekedar informasi semua cerita yang aku tulis saling berhubungan walaupun hubungan itu hanya sedikit. Namanya juga pengalaman hidup.

    Oh ah sst.., aku mendesis pelan sambil mengocok penisku yang mulai terasa membesar di dalam genggaman tanganku sambil menyaksikan dari atas plafon, Papa dan Mamaku saling bergumul di dalam kamarnya. Hanya dengan cara itu selama kurang lebih tiga tahun aku sering lakukan untuk memuaskan birahiku. Walaupun kadang aku mendapatkan dari Tari atau Ana bila aku mempunyai kesempatan kerumah mereka. Namun waktu terakhir kunjunganku kerumah mereka tidak jarang Ana maupun Tari menolakku untuk melakukan hubungan sex lagi. Maklum mereka telah menjadi gadis dewasa yang lumayan cantik dan mempunyai body yang bisa mengeluarkan air liur setiap pria yang melihatnya.

    Dan mereka masingmasing memang telah mempunyai pacar Kami bertiga memang pada waktu itu telah berumur 17 tahun. Keesokkan pagi harinya aku sengaja tidak beranjak dari tempat tidurku untuk mandi lalu ke sekolah, bahkan aku menutup seluruh tubuhku dengan sebuah selimut seperti orang yang sedang sakit dan kedinginan.

    Rur, Rury, bangun, terdengar suara Mamaku dari belakangku sambil mengoyanggoyangkan tubuhku.

    Kamu sakit ya ?, sambung Mamaku lagi dengan nada bertanya sambil coba membalikkan badanku agar wajahku bisa terlihat olehnya.

    Aduh, ehh, dinginnya, seruku sambil berbalik untuk mengambil posisi terlentang sehingga bisa bertatap muka dengan Mamaku.

    Kamu kenapa Rur ?, kata Mamaku ketika kami sudah saling berhadapan sambil menarik selimutku keatas, yang agak turun ketika aku membalikkan badanku tadi.

    Aduh.., tubuhku dan tulangku seperti mau remuk semuanya, seruku sambil menunjukkan wajah seperti orang yang sedang sakit.

    Tetapi memang badanku pagi itu agak letih namun bukan karena sedang sakit demam tetapi karena tenagaku berkurang karena hampir setiap malam menyaksikan Papa dan Mamaku sedang live show untukku di dalam kamarnya sambil aku beronani ria.

    Kamu demam tulang mungkin? , seru Mamaku yang beberapa saat sedang mengamatiku sambil mulai memijit mijit tubuhku.

    Aku langsung berpikiran porno melihat belahan payudara Mamaku yang mengintip di balik dasternya. Memang pikiran kotorku itu sudah sering terlintas setelah sering menyaksikan gerakan gerakan binal Mamaku terhadap Papaku setiap kali mereka melakukan live show dikamarnya.

    Tanpa kuperintah penisku mulai bergerak gerak sedikit demi sedikit, karena takut terlihat oleh Mamaku akupun mengambil bantal gulingku lalu kuletakkan diantara kedua pahaku agar dapat menutupi tonjolan penisku yang mulai membesar.

    Kalau begitu sekarang kamu bangun sarapan pagi dulu lalu minum obat, sambil Mamaku mengambil posisi dari depan untuk memelukku hendak membantuku bangkit dari tempat tidur. Payudaranya yang sewaktu aku kecil dulu menjadi tempat makan dan minumku, terasa hangat menempel dibibirku apalagi Mamaku belum mengenakan bhnya. Bukit kembar itu tergantung bebas di dalam daster Mamaku.

    Sebentar saja Mam, aku masih ingin berbaring dulu, seruku sambil menahan tubuhku agar tidak bisa terangkat dari tempat tidur. Gerakan itu sengaja aku lakukan karena bila aku bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar untuk sarapan, penisku yang sedang berdiri dan hanya ditutupi oleh celana pendek karet, nanti bisa terlihat oleh Mamaku.

    Oke, nanti Mama minta tolong Erna kesini melihatmu sesudah Mama nanti pergi ke kantor, balas Mamaku sambil melepaskan tangannya yang sedang berada dipundakku.

    Erna adalah kakak sepupu perempuanku yang tinggal bersebelahan dengan rumah kami. (Baca: Celahku Onaniku) Waktu itu memang aku telah menjadi anak pria yang sudah buta akan etika karena sex telah mengalahkan akal sehatku.

    Sekarang Mama mau siapsiap ke kantor, kata Mamaku sambil bangkit berdiri dari sisi tempat tidurku. Aku hanya mengangguk sambil memandang tubuh Mamaku yang hanya tertutup daster tipisnya sehingga samarsamar terlihat olehku seluruh tubuhnya yang belum mengenakan pakaian dalam, sambil ia berjalan menuju pintu keluar dari kamarku.

    Yes..!, seruku spontan ketika Mamaku menutup pintu kamarku dan menghilang dari pandanganku. Kini tahap pertama dari rencanaku untuk berpurapura sakit sehingga tidak ke sekolah hari itu telah berhasil. Tetapi aku belum bangun dari tempat tidurku karena Mamaku belum pergi meninggalkan rumah.

    Rur, Mama pergi dulu ya!, terdengar suara Mamaku dari luar pintu kamarku.

    Iya mam, jawabku membalas pamitan Mamaku kepadaku dari dalam kamarku dengan nada sedikit berat seperti suara orang yang sedang sakit, padahal aku sedang tersenyum gembira karena sebentar lagi rumah telah sepi dan tinggal aku sendiri sehingga rencanaku untuk memutar film BF yang aku pinjam dari temanku akan terlaksana dengan bebas. Namun aku masih tetap bersabar untuk tidak terburuburu bangkit dari tempat tidurku untuk melaksanakan rencanaku itu. Aku masih mengulurulur beberapa waktu untuk memastikan Mamaku benarbenar telah pergi meninggalkan rumah.

    Setelah bersabar kurang lebih dua puluh menit akhirnya aku bangkit dari tempat tidurku dan berjalan keluar dari kamarku. Aku mulai memeriksa semua kamar dan ruangan untuk memastikan bahwa benarbenar tinggal aku sendiri yang berada dirumah. Kemudian aku kembali masuk kekamarku untuk mengambil kaset BF yang kusimpan dilemari pakaianku setelah yakin bahwa tinggal aku sendiri di dalam rumahku. Setelah mengambil kaset BF itu aku meletakkan kaset itu di atas video diruangan tengah atau ruangan tempat keluarga kami sering nonton televisi bersamasama. Karena merasa gerah setelah tertutup selimut di dalam kamar tadi akupun lalu kekamar mandi untuk mandi dahulu sebelum aku sarapan dan memutar kaset BF itu.

    Ketika aku akan melewati ruangan tengah setelah selesai mandi dan hendak menuju ke kamarku aku sangat terkejut saat aku melihat ke layar televisi ada adegan panas dari kaset BF yang kuletakkan di atas video tadi. Dan ternyata yang memutar kaset itu adalah Erna, kakak sepupu perempuanku yang tadi sebelum Mamaku pergi ke kantor menyuruhnya datang untuk melihatku. Rupanya Erna lewat pintu belakang yang memang luput dari pemeriksaanku karena pintu itu memang hanya sering dilewati oleh keluarga sepupuku itu bila hendak kerumahku.

    Katanya kamu sakit Rur, kok kamu malah mandi, seru Erna dengan sangat santainya sambil terus menatap ke layar televisi yang sedang menampilkan adeganadegan panas seperti filmfilm BF lainnya.

    E..anu, biar segar siapa tahu bisa sembuh setelah mandi, jawabku ala kadarnya dengan nada sedikit gugup karena kaset BF yang aku pinjam itu kedapatan dan kini sedang diputar oleh Erna.

    Sakit apa sakit?, seru Erna lagi dengan nada sedikit menyindir. Sambil tangannya sengaja atau tidak membesarkan volume telivisi sehingga suarasuara desahan dari film BF itu terdengar jelas sekali.

    Yes oh yaa, terdengar desahandesahan nikmat dari dalam televisi, yang tanpa aku sadari aku mulai menikmatinya.

    Rur, payudaranya besar mana dengan punyaku, kata Erna tibatiba kepadaku. Aku yang lagi asyik menikmati tontonan yang ada di telivisi itu langsung kaget mendengar pertanyaan kakak sepupuku itu. Mm Enggak tau ya, jawabku dengan sedikit ragu karena ternyata kakak sepupuku itu mulai ikut menikmati juga film BF itu.

    Masa kamu nggak tau, terus kalau kamu lagi ngintip aku mandi kamu lihat apa sih?, seru Erna yang spontan saja membuat aku semakin kaget, sehingga penisku yang baru mulai akan ereksi karena melihat adegan panas di telivisi langsung kembali lemas. Ternyata selama ini aktivitas mengintipku waktu Erna sedang mandi dari atas plafon rumahku telah ia ketahui. Tetapi aku berpikir kenapa ia tidak menegurku atau marah padaku.

    Pada saat aku sedang berpikir dan tertunduk malu karena kelakuanku selama ini telah ia ketahui, tibatiba aku melihat bayangan dari lantai keramik diruangan itu ada bayangan Erna dan telah berada di depanku. Aku langsung mengangkat wajahku untuk melihat reaksi Erna, apakah datang mendekat kepadaku untuk marahmarah di depanku. Ternyata dugaanku salah, tangannya justru memegang tanganku dan menuntunnya untuk menyentuh payudaranya yang masih tertutup oleh baju kaos tipis yang ia pakai. Aku yang waktu itu masih mengenakan handuk karena baru selesai mandi hanya berdiri terdiam membiarkan tangan Erna menuntun tanganku untuk menjelajahi bukit kembarnya.

    Rur, ohremas dong!, seru Erna kepadaku untuk meremas buah dadanya.

    Aku yang juga mulai terangsang melihat tingkah laku Erna dan ditambah lagi dengan desahandesahan dan adeganadegan yang keluar dari dalam telivisi yang sesekali aku lihat, spontan membuat tanganku mulai bergerak sendiri menjelajahi payudara Erna tanpa panduan tangannya lagi.

    Rur, oh sstt, Erna mulai mendesah menikmati remasanremasan ringan tanganku pada payudaranya, sambil tangannya yang mulai nakal meremas batang penisku yang mulai kencang dari luar handuk yang masih aku kenakan. Mungkin karena kami berdua sudah sangat terangsang, apalagi penetrasi yang kami lakukan sambil menonton film BF, tanpa kami sadari kami telah bergumul dilantai depan telivisi dan tubuh kami sudah dalam keadaan bugil.

    Isap Er oh aduh enaknya, desahku menikmati permainan lidah Erna pada kepala penisku yang sementara berada di dalam mulutnya. Akupun tidak tinggal diam memainkan jari tanganku yang dapat mencapai vaginanya. Memanfaatkan posisi Erna yang menggarap penisku dari samping, jariku yang sudah licin oleh air vaginanya sendiri dengan sangat lincah memainkan bibir luar lubang kenikmatannya. Bila jariku menyentuh nikmat divaginanya maka langsung terasa penisku disedot kuat oleh Erna. Kurang lebih lima menit kami bertahan pada posisi itu.

    Ahh.. ouh, sedot Rur, seru Erna. Kami telah mengganti gaya, posisiku kini berada pada sisi kanan Erna sehingga payudaranya yang kanan sedang kugarap habis. Kumainkan pentilnya dengan lidahku membuat ujung susu itu semakin merah merekah, sementara tangan kananku bermain bebas divaginanya. Jarijariku yang sudah licin oleh air vaginanya keluar masuk dari lubang memek Erna.

    Aduh aku sudah mulai rasa Rur, uhh, seru Erna mulai kacau karena merasakan nikmat jariku yang kini bermain pada clitorisnya. Pantatnya kadang tibatiba terangkat entah kenapa.

    Ayo, ahh terus goyang, ohh.. isap, seru Erna menyuruhku semakin kuat menyedot susunya dan meggosok dengan cepat clitorisnya. Terlihat kini kakinya mulai ia julurjulurkan serta sesekali pantatnya ia angkat.

    Ya.. oh.. sedikit lagi, ohh.. ya ahhh, dengan nada sedikit berteriak Erna mengeluarkan suara itu sambil membuka dan menutup kedua pahanya, aku yang mengetahui bahwa Erna pada saat itu sedang memasuki orgasme langsung memasukkan jari tengahku kedalam lubang vagina Erna dan memainkannya di dalam rongga vaginanya. Jariku yang semakin licin dan terasa berada di dalam air diremasremas oleh otot vagina Erna.

    Pada saat Erna terkulai lemas dan pasrah aku cabut jari tengahku dari vagina Erna, air sperma kenikmatan milik Erna yang terbawa di jariku dan di sekitar tanganku aku usapusapkan pada penisku yang sedang tegang menantang, sementara tangan kiriku mulai kembali meremas lembut payudara Erna. Kedua tanganku terus beraktivitas yang kiri tetap meremas payudara Erna dan yang kanan mengocok penisku sendiri sambil menyaksikan film BF yang masih berjalan.

    Sst ahh ohh, aku mendesis menikmati permainan tanganku pada payudara Erna dan penisku.

    Ahh isap ayo oh, kembali aku mendesis sambil membayangkan penisku disedot oleh bule wanita yang berada di dalam film BF itu, sambil tanganku terus bergoyang mengelus lembut penisku yang sudah licin oleh air sperma Erna bercampur sperma bening dari penisku sendiri, mulai dari kepala, batang hingga ke pangkalnya.

    Erna yang melihat gerakan dan desahanku langsung bangun lalu mengambil posisi disisi kananku yang kemudian menghisap pentil payudaraku serta gigitan kecil di sekitarnya sambil tangannya mulai ikut mengocok penisku.

    Ihh.. ahh.. uhhh.., hanya itu yang dapat keluar dari mulutku merasakan nikmat yang baru kali ini aku rasakan dengan gaya permainan Erna yang memang belum pernah aku lihat dan lakukan.

    Ouh.. sst.. aduh nikmat Er.., sambil merasakan terus sensasi kenikmatan yang dibuat oleh Erna.

    Tak lama kemudian Erna mulai menjilat dan menciumi seluruh tubuhku yang memang masih wangi oleh aroma sabun yang melekat pada tubuhku karena memang aku baru saja selesai mandi. Sejengkal demi sejengkal ia menjilati setiap bagian tubuhku tidak ada yang terlewatkan.

    Ahh.. Er.. ohh.. sstt.., seruku sambil tubuhku mulai mengeliat seperti cacing menahan rasa geli bercampur nikmat karena permainan lidah Erna yang sangat hebat pada tubuhku.
    Ohh.. hoo.. huss, sambil mulai mengangkatangkat pantatku ketika mulut dan lidah Erna sudah sampai di sekitar bagian paling sensitif tubuhku.

    Ayo.. Er.. sedot dong, hoo.., menyuruh Erna menyedot penisku yang berdiri tegak seperti tiang bendera disertai mengalirnya air bening kenikmatan yang keluar dari lubang penisku. Tetapi Erna tidak menghiraukan permohonanku itu, justru ia asyik mempermainkan lidahnya di sekitar selankanganku dan sesekali singgah dibuah zakar penisku yang mulai memerah.

    Napasku mulai tidak beraturan, hawa panas dingin mulai mengalir masuk ke kepalaku yang kemudian turun ke tubuhku. Namun Erna belum juga menyentuh batang penisku yang semakin deras mengeluarkan air bening seperti sedang menangis minta dijamah oleh tangan Erna atau mulutnya, pokoknya terserah yang penting salah satu dari dua bagian tubuh Erna itu. Sampaisampai bulubulu di sekitar pangkal penisku sudah terasa basah semua.

    Ahh.. Yaaa.. sekarang sedot kuatkuat Er.., pintaku pada Erna. Kini batang penisku mulai dijilat perlahanlahan oleh lidah Erna seperti sedang menjilat lelehan es lilin yang airnya mengalir turun di batangnya. Ketika ujung lidahnya menyentuh lubang penisku ia mulai memutarmutar lidahnya itu disitu. Oh.. nikmatnya, hoo.. sekarang sedot Er.., please, kembali aku memohon agar Erna menghisap penisku, jangan hanya mempermainkan dengan lidahnya saja. Ya.. thanks, ohh.. masukkan semua di dalam mulutmu, ohhh.., seruku berterima kasih karena Erna kini sudah memasukkan penisku di dalam mulutnya.

    Sungguh luar biasa permainan Erna membiarkan perasaanku penasaran dengan bermainmain dahulu dengan lidahnya di sekitar penisku sehingga ketika penisku sudah sangat ingin dihisap dengan tanda air beningku sudah banyak meleleh baru dia mulai memasukkannya ke dalam mulutnya. Perasaanku memang langsung seperti dihempas entah kemana ketika aku merasakan penisku sudah kuat disedot oleh mulut Erna. Apalagi gerakan itu ia lakukan tanpa bantuan tangannya, semuanya ia lakukan hanya dengan mulut dan lidahnya karena kedua tangannya sibuk juga mempermainkan vaginanya sendiri.

    Sst.. ohh.. Er sedot terus, seruku mulai tidak karuan dengan napas yang mulai memburu.
    Air kenikmatan mulai terasa berkumpul disetiap persendianku dan mulai mengalir pelan menuju kebatang penisku.Ahh.. terus Er.. ya.., seruku lagi terus menyuruh Erna mengocok penisku dengan mulutnya.

    Ya.. sedikit lagi Er, aku sudah mulai rasa ya.. ohh.., seruku sambil pantatku ikut bergoyang kiri kanan mengimbangi mulut Erna yang maju mundur di batang lasoku. Air spermaku yang mengalir dari seluruh persendianku kini terasa sudah berkumpul banyak di batang penisku. Sisa menunggu waktu saja untuk mengeluarkannya.
    Ayo Rur.. keluarkan di dalam mulutku, aku ingin sekali meminum semua spermamu, seru Erna sepintas lalu yang kemudian memasukkan kembali penisku ke dalam mulutnya dan mengocok, menyedot dan mempermainkan lidahnya di penisku secara bergantian.

    Ya.. terus.. ayo.. sedot Er.., seruku seiring dengan semprotan air spermaku sebanyak empat kali di dalam mulut Erna. Memang Erna benarbenar meminum air spermaku, itu dibuktikannya dengan tidak setetespun air spermaku yang keluar dari mulutnya padahal penisku juga masih berada di dalam mulutnya. Bahkan ketika aku merasa air spermaku sudah keluar semua dan tidak ada yang tertinggal di batang penisku, mulutnya justru menyedot kuat di lubang penisku seakanakan ingin meyakinkan dirinya bahwa air spermaku telah keluar semua dan telah tertelan olehnya.

    Ah.. oh.. ahh.., seruku lemas merasakan sisasisa kenikmatan yang baru saja aku rasakan sungguh sangat luar biasa, sampaisampai seluruh persendianku terasa ngilu. Sementara itu Erna yang sudah mengeluarkan penisku dari mulutnya tersenyum puas sambil melihatku dan mengeluselus penisku yang perlahanlahan mulai lemas.

    Tak terasa permainan sex yang kami lakukan berjalan kurang lebih satu setengah jam, itu dapat dilihat dari film BF yang kami putar telah habis tanpa kami sadari berdua. Setelah kami berdua bergantian kekamar mandi untuk membersihkan diri akupun mengambil kaset BF dari Video dan menyimpannya kelemari pakaianku di kamar. Erna yang telah mengenakan celana pendek serta kaosnya kembali dan aku yang juga sudah mengenakan celana pendek serta kaos oblong bertemu dimeja makan untuk makan karena perut kami memang terasa lapar akibat tenaga kami terkuras setelah samasama berjuang mendaki gunung kenikmatan.
    Rur.. kamu sudah pernah melakukkanya ya ?, tanya Erna padaku sambil memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

    Soalnya kamu tadi sepertinya sudah pengalaman, sambung Erna coba mengorek pengakuanku.
    Kamu juga bahkan sangat pengalaman persendianku masih terasa ngilu, balas aku kepada Erna.
    Iya, aku melakukannya dengan pacarku bahkan hampir setiap ada kesempatan kami pasti melakukannya, balas Erna.Sudah sebulan aku tak melakukannya makanya tadi aku sangat agresif, sambung Erna.
    Kenapa?, tanyaku balik mengorek keterangan dari Erna.
    Ia lagi tugas belajar ke Jakarta, mungkin enam bulan baru balik, balas Erna menjawab pertanyaanku.

    Wah.., kamu bisa tahan ndak, tanyaku pada Erna sambil kakiku yang berada di bawah meja makan mulai kugerakgerakkan mencari selangkangan Erna yang berhadapan denganku.
    Kan ada kamu.., jawab Erna sambil memandangku genit dan sedikit agak mendesah karena ujung jarijari kakiku telah berada diselangkanganya dan sedang mengusapusap vaginanya yang masih tertutup oleh celana pendeknya. Rupanya Erna mulai terangsang kembali, setelah sesaat aku menekannekan vaginanya dengan ujung jarijari kakiku.

    Rur, kita ke kamarmu aja ya, seru Erna sambil berdiri dari kursi meja makan.
    Aku yang memang mulai berani karena ternyata kakak sepupuku ini memang sudah tidak perawan lagi dan sering bermain dengan pacarnya, langsung ikut berdiri dan berjalan menuju kamarku.

    Aku memang benarbenar mendapatkan hari yang sangat beruntung karena kedua adikku ada les tambahan di sekolah hari itu sehingga mereka berdua pasti agak terlambat pulang ke rumah. Dengan begitu aku dan Erna masih mempunyai waktu untuk melampiaskan nafsu kami. Kami berdua sudah berada di dalam kamarku, Erna langsung membuka pakaiannya dan tinggal mengenakan celana dalam saja sehingga terlihatlah payudaranya yang sebesar bola voli tergantung indah dengan puting yang kaku menandakan ia sedang dalam keadaan birahi yang tinggi.
    Berbeda dengan aku ketika aku telah berada di kamarku dan melihat tubuh Erna tinggal mengenakan CD saja langsung membuka celanaku sehingga penisku yang sudah ereksi berat terlihat juga oleh Erna.

    Rur, sedot susuku dulu ya!, seru Erna sambil berbaring mengambil posisi terlentang di tempat tidurku, namun kedua kakinya masih tergantung di pinggir tempat tidur hampir menyentuh lantai. Aku langsung datang mendekat dan mulai tanganku bergerilya di payudara Erna sambil mulut kami saling menutupi dan lidah kami saling tarik. Mmh.. mmhh.., suara kami berdua saling berbalas sambil menikmati permainan lidah kami dan tanganku yang sudah semakin liar di payudara Erna.

    Setelah kurang lebih sepuluh menit kami lakukan gaya itu akhirnya mulutku menggantikan posisi tanganku untuk bergerilya dipayudara Erna sementara tanganku sudah turun bermain di vagina Erna yang telah becek oleh lendir vaginanya. Oh.. ya.. sedot Rur, ahh.., seru Erna yang mulai meningkat gairah birahinya akibat sentuhan kenikmatan yang ia dapat dari permainan mulut dan jari tanganku. Sst.. agh.., masukkan jarimu di lubangnya Rur, sambung Erna memintaku memainkan jari tanganku di dalam lubang vaginanya.Ya, ouh.. goyang di dalam agh.., desis Erna menikmati permainan jarijariku di liang vaginanya yang sudah sangat becek. Hoo.. ya.. cepat Rur, ya.. sedikit lagi, seru Erna yang mengangkat kedua kakinya dan membuka kedua sisi pahanya sehingga vaginanya terbuka lebar. Pantatnya pun kini semakin bergoyang ke kirikanan yang kadang mengangkatangkatnya sedikit.

    Tetapi memang Erna sudah sangat pengalaman dalam berhubungan sex sehingga ia tidak ingin mencapai klimaksnya sendiri. Erna kemudian bangun dan duduk di sisi tempat tidur. Posisi wajahnya tepat berada di depan penisku yang berdiri tegak seperti tiang bendera,lalu ia memegang batang penisku yang sudah ereksi berat dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ssrr.. cup.. cup.., suara yang keluar dari mulut Erna sedang menyedot kepala penisku dengan kuat sekali sehingga ketika ia menariknya keluar terdengar bunyi tersebut. Ahh.. aggh.. wow.., seruku yang mulai merasakan kegelian yang teramat sangat akibat permainan mulut Erna terhadap penisku.

    Aduhh.. agh.. nikmatnya.., aku mulai rasa nih, seruku memberitahu Erna bahwa aku sudah mendekati klimaks.Memang air kenikmatan sudah terasa berada di sekitar bokongku apalagi posisiku saat itu masih dalam keadaan berdiri. Rupanya Erna tidak mau menyianyiakan kesempatan itu, ia lalu mengeluarkan penisku dari mulutnya secara perlahan agar aku dapat menahan orgasmeku sesaat.

    Rur, baring nanti aku yang diatas, seru Erna menyuruhku menggantikan posisinya untuk berbaring dipinggir tempat tidur dengan kakiku tetap tergantung ke lantai. Iapun berdiri dan mengambil posisi membelakangiku lalu dengan perlahan seperti orang yang akan duduk, ia meraih penisku dan menuntunnya masuk ke dalam lubang vaginanya. Suatu gaya yang benarbenar dilakukan oleh orang yang sudah berpengalaman.

    Agh.. ohh.., desis Erna ketika memasukkan kepala penisku kedalam vaginanya dan mencabutnya lalu memasukkannya kembali. Gerakan itu ia lakukan sebanyak dua kali. Ya.. uhh.. auh.., desahnya lagi ketika ia mulai megeluarmasukkan penisku untuk mencoba memasukkan bagian demi bagian hingga seluruh batang penisku masuk semua hingga ke pangkalnya, itu dapat aku rasakan karena kini dua buah sisi pantatnya telah rapat di kedua pahaku.

    Ouhh.. sstt.. yea.., desahku ketika Erna mulai bergoyang diatas kedua pahaku bak orang lagi menunggang kuda. Goyangan pinggul Erna sungguh sangat erotis, sebentarsebentar lambat dan sebentarsebentar ia percepat putarannya dan naik turun pinggulnya.
    Setelah kirakira sepuluh menit ia mengambil posisi begitu akhirnya aku mulai merasakan vagina Erna menegang seakanakan menghimpit penisku dan ingin menghancurkan batang penisku. Bahkan goyangannya semakin cepat dan tidak beraturan.

    Ya.. oh.. ya.. Rur penismu nikmat sekali, desahnya dengan napas yang mulai tidak beraturan dengan goyangan naik turun tubuhnya yang semakin cepat sehingga menimbulkan suara seperti orang yang bertepuk tangan akibat pertemuan kedua pahaku dan dua buah pantatnya yang montok.
    Ouh.. agh.. ya.. ya.. aku keluar Rur.. ahh.., desahnya dengan nada yang sedikit panjang. Ketika itu juga tubuhnya berhenti bergerak dan menekan turun tubuhnya sehingga seluruh penisku terasa amblas masuk kedalam vagina Erna.

    Oh.. nikmat sekali yah.., desahnya terus mengambil kenikmatan yang masih tersisa di vaginanya seiring dengan mengalirnya keluar air sperma kenikmatan Erna membasahi seluruh pangkal dan bulu penisku, sampaisampai lubang anusku ikut terasa basah.
    Menyaksikan erangan dan mimik kenikmatan serta jepitan otot vagina Erna akibat mencapai orgasme kepala penisku terasa ikut membesar. Sehingga pinggulku membuat gerakan memutarmutar kecil. Sambil aku mendesis pelan,
    Oh enak ya Er?
    Hmm, auh, seru Erna membalas desahan pertanyaanku.

    Mungkin karena dorongan birahiku yang spontan meningkat akibat berada dalam suasana itu aku langsung mengambil alih kendali dengan menyodok naik lubang vagina Erna sehingga tubuhnya agak terlempar naik sedikit.Aku ndak tahan nih ohh seruku pada Erna sambil menyodoknyodok lubang vagina Erna yang masih basah oleh air spermanya dan yang sudah bercampur pula dengan sperma beningku.

    Aku lalu mengambil posisi untuk duduk di pinggir tempat tidur dengan Erna tetap di pangkuanku serta penisku yang masih tetap bertahan di lubang vagina Erna dan membelakangi aku.
    Ohh ahh, desah Erna yang mulai kembali terangsang akibat kedua payudaranya aku remas dari belakang dengan kedua tanganku sambil menciumi tengkuknya. Erna juga mulai membuat gerakangerakan kecil dengan mengoyang pelan buah pantatnya sehingga ujung kepala penisku terasa menyentuh sesuatu di dalam vagina Erna.

    Agh agh agh,,, Ohh ohhh auh, desah kami saling bergantian apalagi kalau ujung kepala penisku menyentuh entah benda apa yang ada di dalam vagina Erna itu. Aku semakin tidak tahan dengan gerakangerakan kecil Erna yang seakanakan memelintir batang dan kepala penisku. Air spermaku rasanya sudah kembali berada di seluruh pinggulku dan sedang menuju ke batang penisku. Aduh Er, aku mulai rasa nih seruku kepada erna. Aku juga Rur, ogh.. auh, desahnya semakin kuat dengan napas yang mulai tidak beraturan. Ahh.. ya.. oh.. ups.. ahhh.., desahku dengan sangat panjang mendapatkan orgasmeku dan terasa ada tujuh kali semprotan yang aku hamburkan di dalam vagina Erna.

    Oh.. Rury.. aku juga agh.., desah panjang Erna megikuti desahanku yang hanya berselang kirakira dua puluh detik setelah aku mendapatkan puncak kenikmatanku. Aku langsung merebahkankan tubuhku ke belakang diikuti oleh tubuh Erna yang masih menempel lemas di depanku. Terasa hangatnya air sperma kenikmatan kami yang telah bercampur, mengalir keluar membasahi selangkanganku dan seluruh pahaku sambil kami terbaring lemas di atas tempat tidurku. Sampaisampai air sperma kami ada yang jatuh ke lantai ketika kami bangkit untuk membersihkan tubuh kami menuju kamar mandi.

    Akhirnya setelah kami berdua telah membersihkan diri dan bertemu di meja makan untuk menikmati soft drink sambil memulihkan tenaga setelah mendaki puncak birahi, kami berbincangbincang. Ernapun membuat kesepakatan denganku untuk melupakan kejadian hari itu. Rupanya Erna terlambat menyadari bahwa aku ini adalah adik sepupunya. Dan memang kejadian itu hanya terjadi sekali dalam seumur hidup kami berdua, karena setelah dua tahun kejadian itu Erna menikah karena hamil oleh pacarnya. Kemudian mereka pindah jauh ke daerah lain karena penugasan suaminya.

  • Kisah Memek Bercinta Dengan Janda

    Kisah Memek Bercinta Dengan Janda


    1887 views

    Cerita Seks Terbaru – Bermula ketika saya tiba diterminal bis di kota Bandung pukul 2 siang, meskipun bis Bandung – Jogja yang saya tumpangi baru berangkat 2 jam kemudian. Saat sedang asyik membolak-balik Taboid Olahraga kesukaan saya, tiba-tiba seorang anak kecil berusia 4 tahunan terjatuh didepan saya, sontak tangan ku menarik si gadis kecil itu.”Makasih Dik, maklum anak kecil kerja nya lari-lari mulu” ungkap seorang wanita setengah baya seraya mengumbar senyum manisnya. Namun walau hampir kepala tiga, Mbak Titin, demikian dia memperkenalkan dirinya pada saya, masih keliatan seperti gadis muda yang lagi ranum-ranum nya…. dada gede (34B), pantat bahenol dibarengi pinggul seksi membuat ku terpaku sejenak memandanginya. “Maaf, boleh saya duduk disini” suara Mbak Titin dengan logat sundanya yang khas memecah ‘keheningan’ saya “Ssii… silakan Mbak,” balas ku sambil menggeser pantat ku dibangku ruang tunggu bis antar kota di kota kembang itu. “Mau kemana mbak’”saya coba membuka pembicaraan.

    “Anu… saya the mau ke jogja. Biasa beli barang-barang buat dagang. Adik mau kemana?” “Sama, jogja juga. Mbak sendiri?” pandangan ku melirik payudara nya yang belahan nya jelas dari kaos lumayan ketat yang dipakainya. “Ya, tapi ada yeyen kok” katanya sambil menunjuk si kecil yang asik dengan mainannya. “Saya Andi Mbak” ucapku sambil mengulurkan tangan yang langsung disambutnya dengan ramah. “Kalo gitu saya manggilnya mas aja ya, lebih enak kedengarannya” ungkap si mbak dengan kembali mengumbar senyum manisnya. Mungkin karena ketepatan jurusan kami sama, saya dan Mbak Titin cepat akrab, apalagi apa karna kebetulan ato gimana, kami pun duduk sebangku di bis yang memang pake formasi seat 2-2 itu. Dari ceritanya ku ketahui kalo Mbak Titin janda muda yang ditinggal cerai suami sejak 2 thn lalu. Untuk menyambung hidup dia berjualan pakaian dan perhiasan yang semua dibeli dari jogja. Katanya harga nya murah. Rencananya di Jogja 2-3 hari.. Pukul 4.30 sore, bis meninggalkan terminal tersebut, sementara didalam bis kamu bertiga asyik bercengkarama, layaknya Bapak-Ibu-Anak, dan cepat akrab saya sengaja memangku si kecil Yeyen, sehingga Mbak Titin makin respek pada saya. Tak terasa, waktu terus berjaan, suasana bis begitu hening, ketika waktu menunjukkan pukul 11 malam. Si kecil Yeyen dan para penumpang lain pun sudah terlelap dalam tidur.

    Sedangkan saya dan Mbak Titin masih asyik dalam obrolan kami, yang sekali-kali berbau ha-hal ‘jorok’, apalagi dengan tawa genitnya Mbak Titin sesekali mencubit mesra pinggang saya. Suasana makin mendukung karna kami duduk dibangku urutan 4 dari depan dan kebetulan lagi bangku didepan,belakang dan samping kami kosong semua. “Ehmm..mbak, boleh tanya ga nih, gimana dong seandainya pengen gituan kan dah 2 taon cerainya.” tanya ku sekenanya. “Iiihh, si mas pikiran nya..ya gimana lagi, palingan usaha sendiri… kalo ga,ya… ini,si Yeyen yang jadi sasaran marah saya, apalagi kalo dah sampe di ubun-ubun.” jawabnya sambil tersipu malu. “Masa… Ga mungkin ga ada pria yang ga mau sama mbak, mbak seksi, kayak masih gadis” aku coba mengeluarkan jurus awal. Tiba-tiba si yeyen yang tidur pulas dipangkuan Mbak Titin, nyaris terjatuh.. sontak tangan ku menahannya dan tanpa sengaja tangan kami bertemu. Kami terdiam sambil berpandangan, sejenak kemudian tangan nya ku remas kecil dan Mbak Titin merespon sambil tersenyum. Tak lama kemudian dia menyandarkan kepalanya di bahu ku, tapi aku mencoba untuk tenang, karena ‘diantara’ kami masih ada si kecil yeyen yang lagi asik mimpi..ya memang ruang gerak kami terbatas malam itu. Cukup lama kami berpandangan, dan dibawah sorot lampu bis yang redup, ku beranikan mencium lembut bibir seksi janda cantik itu. “Ssshhh… ahhh… mas” erangnya, saat lidah ku memasuki rongga mulutnya, sementara tangan ku, walau agak sulit, karna yeyen tidur dipangkuan kami berdua, tapi aku coba meremas lembut payudara seksi nan gede itu. “Terus mas… enak….. ouhhhh” tangan nya dimasukin aja mas, gak keliatan kok’” rengeknya manja.

    Adegan pagut dan remas antara kami berlangsung 20 menitan dan terhenti saat yeyen terbangun… “Mama…, ngapain sama Om Andi” suara yeyen membuat kami segera menyudahi ‘fore play’ ini dan terpaksa semuanya serba nanggung karna setelah itu Yeyen malah ga tidur lagi. “Oya, ntar di Jogja tinggal dimana Mbak” tanya ku. “Hotel Mas… Napa? Mas mau nemenin kami…???” “Bisa, ntar sekalian saya temenin belanjanya, biar gampang, ntar cari hotelnya disekitar malioboro aja.” Pukul 7 pagi akhirnya kami tiba di terminal Giwangan, Jogja… dari terminal kami bertiga yang mirip Bapak-Ibu dan anak ini, nyambung bis kota dan nyampai dikawasan malioboro setengah jam kemudian.. setelah muter-muter, akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble bed dikawasan wisata jogja itu. Setelah semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit. “Yeyen, mau mandi atau langsung bobo chayank?” “Mandi aja, Ma… Oya, Om Andi nginep bareng kita ya..?” si yeyen kecil menanyaiku “Ya, biar mama ada temen ngobrolnya.” jawab Mbak Titin sambil ngajak Yeyen ke kamar mandi yang ada dalam kamar. Di dalam ternyata si mbak telah melepas pakaiannya dan hanya melilitkan handuk di tubuh seksinya. Dengan posisi agak nungging, dengan telaten Mbak Yeyen menyabuni si Yeyen, dan karena pintu kamar mandi yang terbuka, nampak jelas cd item yang membalut pantat seksi itu. Seperti Mbak Titin sengaja memancing naluriku, karena walau tau aku bisa ‘menikmati’ pemandangan tersebut, pintu kamar mandi tidak ditutup barang sedikitpun. Tak lama kemudian, Yeyen yang telah selesai mandi , berlari masuk ke dalam kamar..

    “Gimana, Yeyen udah seger belom?” godaku sambil mengedipkan mata ke arah Mbak Titin “Seger Om…. Om mau mandi??” Belum sempat ku jawab….. “Ya ntar Om Mandi mandinya bareng mama, sekarang yeyen bobo ya…” celetuk Mbak Titin sambil tersenyum genit kearah ku. Selagi Mbak Titin menidurkan anaknya, aku yang sudah masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’ penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil berfantasi, Mbak Titin ngeloyor masuk kamar mandi. Aku kanget bukan kepalang.. “Udah gak sabar ya……” godanya sambil memandagi torpedo ku yang sudah ‘on fire’ “Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak terbata-bata melihat Mbak Titin langsung melepas lilitan handuknya hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah ga dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh. Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Titin langsung memelukku. “Jangan panggil Mbak dong.

    Titin aja” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on fire’. Aku sudah dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Titin dengan tatkala ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut… hingga sampe dibatang kemaluan ku. “Berpengalaman sekali dia ini…” pikirku. Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang melayang-layang…. “Ohhhh… Titin… nikkk… mat… teruss… isepppp” desahku menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus rambutnya. 15 menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku. “Akhh… hh… aku keulu..aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Titin yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang melahap es paddle pop sambil tersenyum ke arahku.. Setelah suasana agak tenang, aku menarik tangan Titin untuk berdiri, dan dalam posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku langsung melumat mulut Titin sambil meremas-remas pantatnya yang padat. Titin membalasnya dengan pagutan yang tatkala ganas sambil tangan nya mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke payudara nya yang padat berisi. “Oohhh.. Ndi…. ahhkkhh.” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan. Tanpa melepas lumatan pada mulut Titin, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar pahanya yang putih mulus. Tanpa dikomando aku langsung berlutut, mendekatkan wajahku kebagian perut Titin dan menjilati yang membuat Titin menggelinjang bak cacing kepanasan. Jilatin ku terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun. Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina Titin, yang membuatnya mengerang histeris. “Ndi… sudah…. Ndi… masukinn punyamu…. aku sudah ga tahan…. ayo sayang…” pinta nya dengan nafas memburu. Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras dibibir vagina Titin yang seseksi si empunya. “Sudah…. say…. aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” rengek Titin dengan wajah sayu menahan geora nafsunya. Perlahan namun pasti penisku yang berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Titin yang masih sempit walau sudah berstatus janda itu. “Pelann… dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong nikmat itu. Ku biarkan penis ku tertanam di vagina Titin dan membiarkan nya menikmati sensasi yang telah dua tahun tak dia rasakan.

    Perlahan namun pasti aku mulai mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa. Untuk memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vagina Titin dengan formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah vagina Titin yang diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya. Gerakan ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga membuat Titin merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari mulutnya.. “Ouggghh…. kontolmu enak say… entot Titin terus say… nikmat” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan memaju-mundurkan pantatnya. Tiga puluh menit berlalu, Titin sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama. Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan yang lebih dalam di vaginanya. Titin menganggkat pinggulnya tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat menghujam kan penisku di vagina Titin… “Ooouhhh…. aaahhhh…. hhh…” erang Titin saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan.. Sejenak Mbak Titin kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Titin ku bopong berdiri dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi. Sambil menciumi tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus paha mulus Mbak Titin hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali. Rangsangan ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Titin. Apalagi setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Titin dan mengobok-obok vagina yang semakin menyemburkan aroma khas.

    Tak cukup sampai disitu, wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Titin seakan tersentak kaget kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali ini bokong seksi dan anusnya dijilati. “Ouhh…. aakhh… ssstt…. jorok say…. apa kamu lakukan… jilat memek titin aja..” celotehnya . Sepuluh menit berlalu, aku kemudian berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan penisku yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus Titin… “Ouh… ca… kittt… say… jangan disitu, Titin lom pernah say…” rengeknya sambil menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya. Setelah sepenuhnya penisku tertelan anus Titin, ku diamkan beberapa saat untuk beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai ke daun telinga nya. “Nikk… matt… say..” hanya itu yang keluar dari mulut seksi Titin. Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara. Perlahan Mbak Titin mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya yang nganggur. “Aahhh… ooohhh… laur biasa say… nikmat…” Desah Titin menahan nikmatnya permainan duniawi ini. 30 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus Mbak Titin, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi. 20 menit kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Titin yang sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.

    Diiringa lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Titin bertemu di lorong nikmat Titin.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya.. Tak lama berselang, aku menarik penisku dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yang langsung dijilatinya hingga sisa-sisa sperma yang masih ada dipenisku dijalatinya dengan rakus. “Tak kusangka mas sehebat ini.. baru kali ini aku merasa sepuas ini. Badan kecil tapi tenaganya luar biasa. Aku mau mas… aku mau kamu mas…” puji Mbak Titin padaku dengan pancaran wajah penuh kepuasan tiada tara… Sesaat kemudian kami saling membersihkan diri satu dengan lainnya, sambil tentunya sambil saling remas. Saat keluar mandi terihat Yeyen masih terdidur pulas, sepuas mama nya yang baru saja ku ‘embat’. Setelah Yeyen bangun, kami bertiga jalan-jalan disekitar malioboro hingga malam. Pukul 9 malam kami tiba di hotel, namun kali ini sambil memandikan Yeyen, Mbak Titin tampaknya sekalian mandi.. Saat keluar kamar mandi tanpa sungkan wanita sunda ini melepas handuknya untuk selanjutnya mengenakan daster tipis yang tadi baru kami beli dari salah satu toko di kawasan malioboro. “Mas.. mandi dulu gih..” ungkapnya saat aku mendekatkan diri dan mengecup lembut bibirnya yang langsung disambutnya. “Iihh.. mama dan om Andi, ngapain..?” protes si kecil yeyen saat kami sesaat berpagutan didepan meja hias yang tersedia di kamar hotel itu. Setelah aku selesai mandi, ku lihat Titin lagi ngeloni Yeyen, dan tampaknya kedua ibu-anak ini kecapean setalah jalan-jalan disekitar malioboro. Akhirnya ku biarkan Titin tidur dan aku gak ngantuk sama sekali mencoba mengisi waktu dengan menyaksikan live liga Inggris yang waktu itu ketepatan menyajikan big match .. Jam 12 malam lebih saat tayangan bola rampung, perlahan aku mendekati Titin dan mulai membelai-belai betis indah janda muda itu dari balik daster tipisnya hingga nyampe pangkal pahanya. Ketika tanganku mulai mengusap-usap vagina, Titin terbangun. Ku ajak dia pindah ke bed satunya, sambil ku lucuti daster tipis yang didalamnya tanpa beha tersebut. Dengan hanya menggunakan CD tipis berwarna krem, tubuh bahenol itu ku bopong dan ku lentang kan di ranjang satunya, agar kami lebih leluasa dan si Yeyen kecil bisa tidur tenang. Sambil menindihnya, ku remas dan kecup puting payudara putih dan montok itu. “Aahhh…. mas…” erangnya manja. Jilatan ku terus merambah menikmati inci per inci tubuh seksi itu hingga sampe di gundukan nikmat tanpa sehelai rambut pun.. Hampir 20 menit lidah ku bermain dibagian sensitive itu, hingga akhirnya.. “Ayo dong mas… cepeten masukin… dah ga tahan nih…” Perlahan kusapukan penis ku di vagina mungil itu. kelihatan sekali Titin menahan napas sambil memejamkan mata nya dengan sayu dan menggigit bibir bawahnya. Akhirnya burung ku masuk ‘sarang’. Ku pertahankan posisi itu beberapa saat, dan setelah agak tenang aku mulai menyodok perlahan vagina yang semakin basah itu. Erangan dan desahan nikmat yang keluar dari mulut seksi janda sintal ini, menandakan dia sangat menikmati permainan duniawi ini..

    Tanpa malu dia mendesah, mengerang bahkan diselingi kata-kata kotor yang membangkitkan gairah.. Sementara di bed sebelahnya si kecil Yeyen masih tertidur pulas.. Titin, si Jada seksi yang lagi, ku garap seakan tidak memperdulikan keberadaan putrinya si kecil, Yeyen.. 25 menit-an kami ‘bertempur’ dalam posisi konvensional itu, perlahan ku angkat tubuh Mbak Titin hingga kini dia posisinya diatas. Posisi yang nikmat, karna selain menikmati memek nya aku juga bisa dengan leluasa meremas, mencium dan sesekali mengulum payudara montok yang ber-ayun dengan indah itu.. baru 15 menit,tiba-tiba tubuh Titin mengejang diikuti lenguhan panjang.. “Aaaacchh…. aauugghh… Ann.. ddii.. aakku.. kkeelluaa.. aa.. rr…” Tak lama Titin menghempaskan tubuhnya di dada ku, seraya mulut kami berpagutan mesra. 5 menit lama nya ku biarkan dia menikmati orgasme nya. Beberapa saat, karna aku belum apa-apa, aku minta Titin menungging karna aku pengen menikmati nya dengan posisi dogstyle.. Dalam posisi nungging keliatan jelas pantat indah janda kota kembang ini..

    Perlahan ku kecup dan jilati belahan pantat seksi itu. Secara perlahan jilatan ku sampe ke vagina mungilnya, Titin menggelinjang dan menggelengkan-gelengkan kepalanya menahan nikmat.. disaat itu, tanpa kami sadari.. si kecil Yeyen bangun dan menghampiri kami. “Om Andi.. ngapain cium pantat mama..” selidiknya sambil terus mendekat memperhatikan memek mama nya yang ku lahap habis.. “Adek tenang aja ya.. jangan ganggu Om Andi… Mama lagi maen dokter-dokteran dengan Om Andi. Ntar mam mau di cuntik .. Yeyen diem aja ya…” Titin coba menenangkan gadis kecil itu.. “Ehmm.,.. hayo Om… cuntik Mama Yeyen cekaaa.. lang Om.. dah ga tahan neh..” rengek Titin.. sedangkan si Yeyen terlihat duduk manis dipinggiran bed satunya, siap menyaksikan adegan yang semestinya belum pantas dia saksikan.. Perlahan penis ku yang sudah on fire ku gosok-gosokkan dari lubang memek Titin hingga menyentuh anusnya, dari arah memek hingga lubang anusnya.

    Dan karena tak tega menyaksikan Titin semakin meracau dan merengek minta segera di ’suntik’, secara perlahan ku arahkan penis ku ke liang senggama nya yang licin oleh cairan vagina nya.. “Om, kok Mama Yeyen dicuntik pake burung Om..” protes si kecil yang belum ngerti apa-apa itu. “Aauhh… ahh….. lebih dalam Mass.. sss.. Ann.. dddi..” pinta Titin dalam erangan dan desahan nikmat nya tanpa mempedulikan keberadaan Yeyen yang terlihat bingung melihat mama nya, antara kesakitan atau menahan nikmat. 30 menit berlalu, aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari ujung penis ku. Agar lebih nikmat, ku putar tubuh sintal janda kembang ini tanpa mencabut penis ku hingga kami kembali paad posisi konvesional. “Ti… tiiinn.. aku mau keluar” erang ku mencoba menahan muntahan lahar nikmat yang semakin mendesak ini… “Ntar.. Masss.. ss.. tahann… kita bareng…” Erangnya dengan mata terpejam seraya menggigit kedua bibirnya menahan genjotan ku yang semakin kencang di vaginanya.. Kedua tangan nya mencengkram punggung ku, dan dadanya diangkat membusung, seluruh badannya tegang mengencang, diikuti dengan lenguhan panjang kami berdua. “Aaaccchhh…. aaauuggghh…” Maniku dan mani nya akhirnya bertemu di lorong kenikmatan itu sementara bibir kami berpagut mesra dan tangan kanan ku meremas payudara nya yang mengecang saat kami orgasme bareng tadi.

    Sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, kami masih berciuman mesra sambil berpelukan mesra, sementara penisku masih ‘tertanam’ di memeknya. Sadar dari tadi Yeyen terus memperhatikan kami, Titin dengan wajahnya yang penuh kepuasan sejati, mengedipkan matanya seraya melihat ke arah Yeyen sambil tersenyum manis.. dan aku pun menghempaskan tubuh ku disampingnya, dan saat penis ku akan ku cabut.. “Nggak usah Mas.. biarin aja dulu di dalem..” rengeknya manja dan segera ku hadiahi ciuman mesra di keningnya.. Tak lama kemudian Yeyen mendekati kami yang baru saja permainan ranjang yang begitu dahsyat.. Hari berikutnya selama Ibu dan anak ini di Jogja, kami terus melakukan hubungan seks ini, dengan berbagai variasi dan teknik yang lebih mesra.. bahkan kadang kami melakukan nya di kamar mandi saat mandi.. Malahan kami tak peduli lagi dengan keberadaan Yeyen. Titin juga tak segan mengoral penis ku dihadapan Yeyen.. Liburan tahun baru lalu aku mendatangi nya di Bandung dan menginap selama se minggu lebih di rumah Janda seksi itu.. kepada tetangga sekitar dia mengenalkan aku sebagai keponakan jauhnya.. Dan yang paling penting, kami menghabiskan waktu dengan bermain seks sepuasnya, apalagi si kecil Yeyen telah dia titipkan ditempat orang tuanya di karawang, sedang selama aku disana, dia sengaja meliburkan pembantu nya..

  • Foto Ngentot Honoka Kawai Di Tempat Pijit

    Foto Ngentot Honoka Kawai Di Tempat Pijit


    1449 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Ngentot Di Singapura

    Cerita Dewasa Ngentot Di Singapura


    1696 views

    Cerita Seks Terbaru – Kali ini merupakan kisah seks nyata yang saya alami di luar negeri yaitu tepatnya di singapura cerita dewasa ini berawal ketika pada sebuah malam ketemu sama gadis indonesia disebuah jalan orchid – singapura, sampai ketika kisah ini beakhir di ranjang berikut detail cerita seksnya : setelah sekian lama saya gak dapet jatah ke LN (luar negeri), akhirnya ada juga yg traktir saya sampe ke singapura. ada tugas yg harus saya kerjain dalam waktu 3 hari disana.

    skip soal itu, dan sampailah saya dimalam terakhir saya di singapura, yang sampe jam 11 malem gak ada tanda2 mesum sama sekali. Banyak tawaran sebelum jam 11 malem, dan saya pun sebenarnya sempet mampir ke sebuah club di ujung jalan Orchid yang ada cewe2 nakal dari rusia yang bujuk kita minum beer 10 dolar. dan saya juga nolak ajakan ke geilang sipatu geilang karena alesan saya pingin keep beberapa dolar untuk uang nakal saya kalau sampe di Jakarta. sampe akhirnya saya nongkrong cuek di depan mini market di orchid dengan gaya sok preman singapura.

    Awalnya saya dapet temen ngobrol cewe philipines cantik , toge dan ramah, bahkan terlalu ramah buat saya.. sampe saya curiga..jangan2 ini adalah salah satu trik dagang dia buat menjerat dolar dari dompet saya. setelah saya tolak ini dan itu.. akhirnya si gadis filipina ini pergi juga dari tongkrongan saya. persis jam 11 lewat setengah jam.. tiba2 lewat cewe putih mungil, tas back pack.. lagi lewat..celengak celenguk santai.. trus saya tegor nekad dengan kata2 ” hai.. kamu dari Indonesia yah..” dan tebakan saya bener sob si cewe kaget, berhenti dan jawab ” eh iya.. kok kamu tau,,,” ehhhh kamu dari indonesia juga yah….” skip akhirnya kenalan. Suer.. awalnya saya gak tau arah obrolan saya mau dibawa kemana tapi setelah sekian lama deket dia dan dinginnya malam di orchad plus horni nanggung gara2 cewe rusia di club akhirnya saya coba jurus2 blo’on saya ke dia.
    pertama : kamu malam ini nginep dimana..,


    cewe ini menjawab : iya saya ditunggu’in sama tante saya sih.. gak jauh dari sini.
    kedua : emang wajib pulang yah malam ini..?
    cewe ini menjawab : hmm ya iya lah…,saya mah bukan turis kali, saya lagi mau belanja disini buat jualan di bogor sama cirebon..
    ketiga : say, malam ini terakhir saya di singapore, saya gak bisa tidur gimana kalau kita ngopi2 di kamar hotel tempat saya nginep.. soalnya elu seru banget kalau cerita.. pasti saya betah sampe pagi dah dengerinnya.. dan saya gak ketinggalan pesawat…
    cewe ini menjawab tanpa sama sekali curiga : oh.. gitu ya saya tukang dongeng nih ceritanya hmm iya juga ya.. kasian kalau elu telat .. tapi saya call sodara saya dulu ya.
    pendek cerita seks dewasa ini akhirnya sampelah saya dikamar hotel deket dari situ dan diranjang satunya ada temen saya lagi tidur.

    tuh cewe awalnya kikuk waktu jalan dan naik lift sama saya, saya juga gak berani untuk pegang tangan dia, apalagi ada kawan saya yang lagi tidur pules, saya sok ngeyakinin dia bahwa kawan saya itu kaya batu kalau dah tidur dan coba berekspresi se rilex mungkin sampe dia ikutan santai dikamar. saya bikin kopi mix hotel, buka biskuit beli dari mini mart, dan mulai cerita2 an. posisi awal saya di kursi , dan dia duduk di single bed satunya. trus saya nyalain TV kasih dia remote control dia pilih2 channel dan semua acara pas jam segitu katro dan ternyata ada liga inggris live saya lupa siapa lawan siapa.

    Saya sih gak bilang ke dia kalau saya interest sama acara bola itu, tapi emang dia orangnya care banget dia ajak saya duduk disampingnya dan pantengin channel bola buat saya. cewe ini bilang : dia seneng sama cowo yang suka nonton bola. dan saya langsung lebih antusias lagi nontonnya. 15 menit dari saya seranjang sama dia.. dan selama 15 menit itu juga saya gak bisa nenangin diri saya.. , gelisah yang saya tahan2 akhirnya ketauan juga sama dia.. dan dia nyeletuk… ” cowo kalau udah satu tempat tidur sama yang bukan muhrim pasti gelisah dan salah tingkah kaya si abang niy sekarang..”dan saya spontan aja jawab : beberapa kali saya ke sing… baru kali ini ada cewe yang nememin saya nonton bola dikamar. biasanya saya nongrong di cafe tenda biar rame nontonnya. anyway.. siapa juga yang gak deg-degkan deketan sama elu lah cakep , seksi baik lagi cewek indonesia itu jawab : ahhahaa.. hantu gombal udah dateng niy..dan elu udah mulai kerasukan ya…
    saya jawab : “hahahhah… saya masih tahan kok , tenang aja gak akan terjadi apa2…”
    si cewek indonesia ini menjawab : ” jiaaahh… gak mungkin lah.. dan gak seru malah kalau gak terjadi apa2..”

    Saya coba tahan untuk tidak menjawab pernyataan dia barusan, walau saya kikuk nyalain rokok.. ( nekad walau ada larangan no smoking room ) saya diam dan pura2 konsen dengan siaran bola, istirahat babak 1, saya kekamar mandi, dan ganti celana pendek.. ( dompet, HP saya amankan dulu, kali2 aja kenapa2 nanti ) dan saya keluar dengan celana pendek dan udah cuci muka segala. dannnnnn…. dia udah pake t-shirt you can see putih dengan bra hitam keluar dari singlet.. dan celana dalam hitan G-string.. sambil masukin badannya kedalam bed cover.

    wowwwwwwwww.. saya nahan ludah dan tiba2 mikir… wah jangan2 ada dolar2 yang akan dia ajukan ke saya buat syarat mesum… ” wah berabe dah….cewek indo itu tau reaksi kikuk saya dan bilang.. ” sory ya bang.. baju aku nanti lecek.. mending aku amankan dulu.. , apa kata orang besok kalau saya pulang baju saya lecek semua. Walau masuk akal.. tapi tetep aja.. saya anggap trik dagang, karena alasan “takut di boongin” saya berusaha setenang mungkin, dan lanjutin nonton bola babak ke 2. oh iya.. posisi saya dan dia waktu babak ke 2 mulai .. dia dengan badan masuk bed cover dan saya duduk selonjoran dan kaki diluar bad cover.

    Asap rokok udah mulai banyak.. dan saya liat dia juga udah gak nyaman.. saya buka jendela kamar.. dan ambil parfume h*go saya dan saya semprot kesekitar ranjang, dan sedikit saya semprot ke leher saya. Nah…… sejak parfume saya semprot .. dia yang mulai gelisah ( geli geli basah) hahaha….
    pertama : dia langsung keluar dari bad cover.. dan lari ke kamar mandi..
    kedua : setelah balik dari kamar mandi.. dia senyum manis dan liat mata saya terus
    ketiga : mulai pegang-pegang tangan saya setiap dia cerita ini dan itu…

    dan saya juga mulai berasa ada perubahan suasana setelah wewangian mulai semerbak. Tiba2 saja si cewe itu bilang ” bang ‘ boleh ngendus wangi leher kamu gak? aku paling seneng tuh sama leher cowo yang wangi. Saya bilang hehhe.. sama aja kali tapi endus aja.. kalau mau..dan dia spontan endussss dan hidungnya sampe nempel dikulit leher saya, tangan yang satunya peluk kepala saya dan pegang kuping kiri saya bulu kuduk saya spontan berdiri geli (kali ini ga sampai basah :p) dan tangan saya juga spontan pegang dadanya dia, saya sama dia ciuman ? selama2nya saya kissing ini adalah yang paling lama sampe siaran bola abis dan komentatornya juga abis! saya masih ciuman sambil berpelukan tangan saya disekitar dadanya dia walau cuma diluar tapi udah tau banget kalau toket mediumnya dia keras kenyal lah manstabs pokoknya
    Dia yang nge break ciuman, nuntun tangan saya kearah kamar mandi.. gak banyak ngomong.. dia nyalain air di bathup.. dia masukin segala sampo dan sabun hotel..buka baju saya dan celana pendek saya.. dia juga buka kaos dan g-string hitam dia.. dan saya disuruh duluan rebahan .. dan dia tidur ngebelakangin saya…elus2 kontol sambil bersih2in selangkangan saya sampe juga ke lubang pantat saya.. dan saya juga sibuk dengan cium leher belakang dia.. dan 2 tangan saya udah bekep toked mulusnya dia.

    rounde 1 : saya kalah cuma karena blow job liarnya dia.. ( 10 menit )
    rounde 2 : saya kalah setelah masukin gaya dogie style disamping bathup… (6 menit lah..)
    round 3 : dia saya gendong.. dan basah2an keranjang.. , saya kangkangin dia.. dan saya jimek (jilatin memek) abiz… ( dia cret cret setelah jari dan lidah gabung .. kira2 15 menit )
    round 4 : setelah dia klimaks dan lemas.. saya hajar lagi… dan tanpa ah dan oh ..tanpa yes dan no ( sebelah saya ada temen saya lagi tidur ) dan itu sampe saya dan dia keringetan abizz 20 menitan.. dan kayaknya saya cret bareng sama dia.

    waktu singapore udah menunjukan pk. 06.00 pagi, berita2 di TV mulai rame, dan posisi saya sama dia..udah tidur pelukan sambil tarik selimut seluruh badan. dan temen saya bangun dari gak sadar kalau ada wanita putih mulus.. tidur sampe kaget liat saya senyum2 dan kasih kode.. ke dia.. minta dia cek out duluan dan tunggu saya di lobby hotel.jam 6.30 pagi.. dia bangun.. dan mandi.. dan dari dalam kamar mandi dia teriak.. abang.. temennya kemana.. kok gak ada.. sarapan pagi ya….. dan saya bilang sama dia.. gak kok.. dia udah cek out dan tunggu di lobby, gak lama… dia sambil pake handuk putih keluar dari kamar mandi, deketin saya yang lagi duduk ngerokok… sambil ngopi pagi… dia nunduk dan peluk saya… dan tongky saya yang udah lemes di lahap sama dia… jilat2an dia jadi tambah dasyat.. dia tarik semua selimut,, dan dia angkat 2 kaki saya.. black lubang memek saya yang blum sempet saya cuci lagi.. dibersihin pake mulutnya dia dan konak lah saya tanpa kompromi…

    Saya pelorotin celana pendek saya, saya teken kepala dia pas dia blow job saya lagi… teken sampe masuk ke pangkal lehernya dia.. kira2 ada 20 detik ditahan sama dia.. sampe dia muntah2 angin.. dan terus masukin kedalem lagi…. sampe mentok… dan sekarang dia berisik nya minta ampun…. teriak ” honey …” yesssssssss darling….. ” abang sayannnggggg,,,, dan satu yang paling saya inget banget dari teriakan dia adalah …i love you abang.. i love you abang… ( setiap dia ngomong dengan kata2 itu.. dia cium saya )
    rounde : 5 .. saya diatas dan dia dibawah.. hajar habis2san.. tuker posisi .. dia diatas dan saya dibawah.. dan dia goyang parah banget sampe berasa akar tongky saya mau kecabut.., doggie style juga… trus saya berdiri.. dan kaki dia saya tarik sampe memeknya ketemu tongkol kontol..dan saya hajar lagi abis2an.. dan 5 menit terakhir… dia nahan sambil nangis waktu memek indahnya saya masukin kontol gede…( pada sesi ini , saya minta masuk ke lubang pantatnya dia..dan dia diem aja.. ) dari pelan2 : masuk -berhenti-masuk berhenti.. sampe saya bener menghujamkan lubang vagina nya dia dengan kontol saya….dan 5 menit dengan jepitan kenceng begitu udah pasti bikin keluar mutlak lah dan cret2 didalem.. gak sengaja saya keluarin didalem …dia mukul2 manja..sambil nangis bilang.., bang sakit banget nih duhh jalan saya jadi gak enak ada yang aneh ya sampe dia peluk2 saya… cium2 saya… belai2 rambut saya… dan tanya ke saya .. ” abang masih inget nama saya gak..? ” dan saya jawab akan saya inget selalu nama Anidya kalau saya kelak tiba di singapore lagi. Dia kasih no hp ke saya karena hp saya mati, dia tulis dikertas notes yang ada dikamar hotel.

    Kami pun mandi secara bergantian, nungguin dia dandan dan dia cuma minta kenang2an parfume yang dikit lagi mau abiss punya saya tanpa minta yang lain2. saya turun sama dia dan beberapa tatap mata dari temen2 saya yang udah nunggu di loby memperhatikan dengan seksama dari ujung kaki sampe ujung rambutya dia dan salah satu dari mereka bilang ke saya brow, hokki elu gede bgt yah bisa mencicipi gadis indonesia di negeri orang! xixixi ya iya lah gw gitu lho sob!!!

  • Foto Ngentot Nami Itoshino Di Laut Hot Banget!!!!

    Foto Ngentot Nami Itoshino Di Laut Hot Banget!!!!


    1928 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Si Cantik Mahiro Aine Model Cantik Asal Jepang

    Foto Bugil Si Cantik Mahiro Aine Model Cantik Asal Jepang


    1909 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Majalah Dewasa Hot Punky Permata

    Foto Majalah Dewasa Hot Punky Permata


    1714 views

    Duniabola99.org – Model cantik pada edisi ke emapt majalah Max ini bernama Punky Permata, tidak hanya cantik Pungky juga memiliki tubuh seksi dan putih sehingga tanpa make up berlebihan wajah cantiknya sudah terpancar. 

    Model seksi kelahiran 16 April  ini memiliki senyum yang menawan dan tentunya membuat pria tergila-gila. Penasaran dengan wajah cantik dan tubuh seksi dari Punky Permata simak beberapa fotonya dibawah ini.

     

  • Cerita Seks TINA, ASISTEN DOKTER GIGI

    Cerita Seks TINA, ASISTEN DOKTER GIGI


    1561 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku, Haryanto (nama samaran), dipanggil singkat Yanto. Setelah kerja 2 tahun lebih, aku dipindahtugaskan ke kota B ini, tidak seramai kota besar asalku, tapi cukup nyaman. Aku dipinjamkan rumah kakak perempuanku yg bertugas mendampingi suaminya di luar negeri. Sekaligus menjaga dan merawat rumahnya, ditemani seorang mbok setengah tua yg menginap, dan tukang kebun harian yang pulang tengah hari.

    Dua bulan sudah aku tinggal di rumah ini, biasa-biasa saja. Oya, rumah ini berlantai dua dengan kamar tidur semuanya ada lima, tiga di lantai bawah dan dua di lantai atas. Lantai atas untuk keluarga kakakku, jadi aku menempati lantai bawah. Di samping kamar tidurku ada ruang kerja. Aku biasa kerja disitu dengan seperangkat komputer, internet dan lain-lain.

    Suatu ketika, aku kedatangan seorang dokter giri, drg Retno, ditemani asistennya, Tina. Mereka mau mengkontrak satu kamar dan garasi untuk prakteknya. Untuk itu perlu direnovasi dulu. Aku menghubungi kakakku melalui sarana komunikasi yang ada, minta persetujuan. Dia membolehkan setelah tanya-tanya ini itu.  Maka mulailah pekerjaan renovasi dan akan selesai 20 hari lagi.

    Sementara itu, drg Retno menugaskan Tina untuk tinggal di kamar tidur yg dikontrak juga, disamping garasi yg hampir siap disulap jadi ruang praktek. Mulailah kisah dua anak manusia berlainan jenis dan tinggal serumah….

    Sudah dua minggu Tina tinggal di rumah ini. Dia biasanya membawa makan sendiri, seringkali aku ikut makan bersama dia kalau kebetulan masakan mbok dirasa kurang. Tina berlaku biasa saja mulanya, dan aku tidak berani lancang mendekatinya. Tina berperawakan hampir sama tinggi denganku, tidak gemuk tetapi tidak kurus. Selalu berpakaian tertutup sehingga aku tidak berhasil melihat bagian yang ingin kupandang. Wajahnya cukup manis.

    Suatu hari, mbok minta ijin pulang kampung setelah bekerja 9 bulan lebih tanpa menengok anak cucunya. Aku mengijinkan mbok pulang. Mbok akan minta tolong pembantu tetangga menyediakan makanan untuk aku selama mbok pulang.

    Nah, pagi hari  itu aku mengantar mbok ke setasiun bus dengan mobil kantorku, baru pulang untuk mengambil berkas dan berangkat lagi ke kantor. Tina pergi ke klinik dokter gigi Retno dengan motor, biasanya jam setengah delapan pagi sudah kabur dan pulang jam lima atau enam petang, bergantung kepada banyaknya pasien. Untuk praktisnya, masing-masing membawa kunci rumah sendiri.

    Sore hari setelah mbok pergi itu suasana rumahku sepi. Aku pulang jam empat sore dan sempat melihat-lihat kebun dan mengambil daun-daun kering lalu membuangnya di tempat sampah. Tina baru sampai di rumah sekitar jam setengah enam, tanpa aku tahu. Dia ternyata ada di jendela memandangku bekerja di kebun. Ketika matahari sudah doyong ke Barat, aku baru melihat ke jendela dan nampak Tina tersenyum di baliknya. Segera aku masuk rumah. “Sudah lama kamu datang, Tina?”  Dia mengangguk. “Aku melihat kamu bekerja di kebun, suatu pemandangan indah, laki-laki rajin bekerja keras… Kagum aku dibuatnya.”

    Aku tertawa sendiri, lalu masuk kamar untuk mandi. Kamar mandiku ada dalam kamar tidur, jadi aku bebas berjalan telanjang masuk keluar atau dengan melilitkan handuk saja, seperti sore itu. Keluar kamar mandi, aku terkejut, karena Tina ada dalam kamar tidurku. “Aku masuk tanpa permisi, maaf ya, kamu marah?” Aku jawab, “ Ah tidak, masak marah sih, disambut perempuan seksi dan manis…? Aku mau tukar baju, kamu mau tetap di sini atau…?”  Tina tersipu. “Oh, mau buka handuk, gitu? Aku tunggu di sofa, mau ada perlu sama kamu.”  Tina keluar kamar.

    Aku mengenakan kaos oblong dan celana boxerku, lalu menghampiri Tina di sofa, duduk di sebelahnya. Dia menjauh. “Kamu sudah mandi, aku belum… nanti kamu nggak betah di dekatku..”  Aku cuma senyum saja. “Ada pelu bicara apa, Tina…?”  Dia bimbang sebentar, lalu,  “Aku mau numpang mandi di kamar mandimu. Ada shower air hangat kan? Water heater di kamar mandiku rusak, mbok belum sempat panggil tukang…”  Sambil senyum, aku jawab, “Tentu, silahkan saja, tapi pintu kamar mandi jangan dikunci, sulit membukanya. Tenang, aku tidak akan mengintip kamu mandi, jangan takut…”  Tina tertawa, “Tidak ngintip tapi langsung melihat…? Mana ada laki-laki membuang kesempatan.” Aku malu mendengarnya. “Ah, kamu bisa saja…” itu jawabku sambil memegang bahunya.  “Tuh, mulai ya,..?” katanya sambil setengah berlari masuk kamarnya mengambil handuk dan lain-lain.

    Dua puluh menit berlalu, Tina sudah kembali duduk disampingku. Bau wangi menyergap hidungku. “Eh, Yanto, mau nggak antar aku beli kacang rebus atau goreng di simpang jalan?”  Segera aku mengiyakan.

    Lima menit kemudian Tina dan aku sudah bergandengan tangan berjalan ke penjual kacang, sekitar 500 meter jauhnya. Sepulangnya, tangan Tina menggandeng lenganku dan aku sempat merasakan buah dada kanannya menyentuh lengan kiriku. Serrr, darahku berdesir, jantungku berdegub kencang. Ibu—ibu di warung dekat situ nyeletuk, “Wah bu dokter sudah punya calon suami… selamat ya?” Tina tertawa kecil. Ibu-ibu itu sudah akrab dengan Tina, mempersilahkan mampir untuk suatu pertanyaan tentang kesehatan giginya. Sempat terdengar Tina melayani salahsatu dari mereka sambil menyoroti mulut si pasien kampung itu dengan batere kecil, lalu menyuruhnya datang ke klinik besok pagi. Semua pertanyaan dijawab dengan ramah. Aku jadi kagum dengan keramahan Tina. Pantes kliniknya ramai setiap hari.

    Pulang rumah, aku dan Tina duduk di seputar meja makan sambil menikmati kacang rebus dan goreng. Sementara itu aku tetap mencuri-curi pandang wajahnya, atau turun ke dadanya. Tetap tidak kelihatan apapun. Tina seorang perempuan yang tetap menjaga kesusilaan, pikirku. Jadi, apakah aku bisa menikmatinya, waduh, mengajaknya tidur bersama, pikiranku melayang ke arah hal-hal yang erotis. Tina menyudahi makan kacang karena kenyang, katanya, lalu bangkit pergi ke tempat sikat gigi (wastafel). Aku merapikan meja makan, lalu menyusul Tina untuk sikat gigi di sampingnya.

    Tanganku mulai nakal. Aku nekad menyentuh bokongnya, meremas lalu merangkul pinggangnya. Tina seakan kaget, lalu menepis tanganku sambil sedikit menatapku sementara mulutnya masih penuh busa.

    Tina berkata, “Jangan mulai nakal… “  Lalu dia membalas mencubit bokongku dan meninju punggungku. “Nih, rasakan, ya…” Dia mencubit berkali-kali dan meninju juga. Lama-lama aku merasa sakit juga, lalu  kutangkap tangannya dan kutarik tubuhnya mendekat, tetapi dia berontak dan lari ke sofa. Selesai sikat gigi, aku duduk disebelahnya. “Kamu masih marah, Tina?” Dia menutup matanya, lalu… menubruk dadaku seraya menangis. Aku heran sekali. “Kamu ini…. Kamu ini… bikin aku gemes! Aku jadi nggak tahan lagi. Dadamu basah ya, dengan air mataku. Buka saja kaosmu…” Aku menurut, dia kembali membenamkan wajahnya di dadaku, lidahnya menjilati putingku. Bibirnya menciumi dadaku ke kiri dan ke kanan samapi ke lipatan ketiakku.  Ketika lidahnya mau menjilat ketiakku, segera kurapatkan sehingga dia gagal. Wajahnya nampak kecewa. Berbisik, “Kenapa? Nggak mau ya?” Aku jawab, “Nanti kamu nggak tahan baunya, bau keringat laki-laki. Tina, aku ada permintaan…”  Tina menjawab lirih, “Minta apa? “ Kujawab, “Mau nggak kamu tidur di kamarku bersama aku?” Tina diam saja, tidak mau menjawab. Wajahnya sudah ditarik menjauh. Aku takut dia marah. Lalu berbisik, “Kalau aku bilang… tidak mau, kamu marah?”  Aku jawab, “Aku tetap membujuk sampai kamu mau. Sinar mata dan wajahmu mengatakan kamu mau…”

    Tiba-tiba Tina bangkit dan berjalan ke kamarnya. Di pintu masuk kamar, dia memalingkan wajahnya lalu menggapai aku supaya mendekat. Aku segera bangkit, menuju kamarnya. “Kamu saja yang tidur di sini, mau?” Aku menggelengkan kepala. “Kamar mandi untuk kamu kan ada di kamar tidurku,gampang untuk segala keperluan…” Tina tersenyum mengangguk. “Kalau begitu, kamu tunggu di kamar, ya, nanti aku menyusul kamu.” Jantungku hampir berhenti berdetak mendengarnya. (Tina mau lho, tidur denganku…!)

    Segera aku berjalan ke kamarku, lalu merapikan ranjang, meletakkan dua handuk melintang di atasnya. Tak lupa mengoleskan krim tahan lama pada kepala kemaluanku, lalu memakai sarung setelah melepaskan semua pakaian.

    Belum satu menit, Tina sudah berdiri di depan pintu kamar. Melihat aku memakai sarung, dia berkata, “Kamu ada sarung lagi? Aku ingin memakai. Rasanya praktis ya?” Aku mengangguk lalu membuka lemari pakaian, mengambil sarung lagi, kuserahkan kepada Tina.  Dia membawa sarung itu masuk kamar mandi, melirik manis sambil berkata, “Jangan ikut masuk, ya?” Aku tertawa saja, lalu berbaring bertelanjang dada sampai pinggang. Sarung itu menutup bagian bawah setelah pinggang. Tina keluar kamar mandi dengan sarung menutup bagian dada sampai pinggul. Dia meletakkan pakaiannya, termasuk BH dan celana dalam kuning, di meja. Dia melirik lalu tersenyum, “Lihat BH dan celana dalamku? Nih, biar puas melihatnya.” Dia mendekati aku lalu memamerkan BH dan celana dalamnya ke dekat wajahku. Aku mendekatkan hidungku pada celana dalamnya, tetapi dengan cepat dia menariknya sambil tertawa.

    Dua detik kemudian, dia merebahkan diri di sebelahku. Aku melihat wajahnya, berpandang-pandangan selama beberapa puluh detik. Kudekatkan bibirku pada pipi, dahi, lalu… ke bibirnya. Dia melumati bibirku, perlahan mulanya. Lalu perlahan membuka mulutnya, sehingga kini mulutku bisa mengisap mulutnya sambil bergoyang ke kiri ke kanan, lalu lidahku bertemu lidahnya. Tina menghembuskan napasnya seperti tersengal, lalu kembali mengisap mulutku bergantian. Lengannya merangkulku, dan kini, yah, benarlah, dadaku bersentuhan dengan buah dada Tina yang kencang mencuat dan berputing keras.  Dalam berahi yang makin membara, aku dan Tina sudah tidak memikirkan apa-apa lagi. Tiga gerakan cukuplah melepas sarung-sarung itu, sehingga tubuh Tina yang telanjang bulat sudah nempel erat dengan tubuhku. Dia mendorongku sehingga telungkup di atas tubuhku yang telentang, sambil terus mengisap dan mengisap dan mengisap mulut seraya bergoyang-goyang ke kiri kanan dan buah dadanya menekan menggeser-geser di dadaku. Aku sudah terbawa ke awan yang tinggi. Lenganku merangkul tubuhnya erat-erat, jembut Tina bergesekan dengan jembutku, aduh bukan main nafsuku berbaur dengan nafsu Tina. Kemaluanku yang sudah keras itu bergesekan dengan bibir kemaluan Tina, pahanya bergerak-gerak sebentar menjepit pahaku sebentar menindih dan entah gerakan apa lagi.

    Sebelas menit kemudian Tina melepaskan diri, mengangkat tubuhnya sambil memandangku. “Bagaimana rasanya, enak dan nikmat..?”  Aku jawab, “Bukan main… Tina, oh ina, buah dadamu.. padat mencuat, aku nikmati sekali. Kamu merasa nggak… jembut kita beradu? Jembutmu yg lebat, menambah nikmatnya….” Belum sempat kalimatku selesai, Tina sudah menindihku lagi, kali ini dia membuka lengannya sehingga lidahku bisa menjilat ketiaknya yang halus tidak berambut. Kuciumi ketiak Tina beberapa saat, dan tubuhnya menggelinjang. “Ohh,  Yan… Yanto… geli sekali rasanya…” Aku pindah ke ketiak yang satu lagi, dan Tina kembali menggelinjang. “Kamu doyan ya, menilat ketiak cewek?”  Kujawab, “Ketiakmu harum dan indah bukan main. … Siapa bisa tahan membiarkan tidak dicium?” Kujilati terus kedua ketiaknya, dan Tina mengaduh-aduh penuh nikmat. Didadaku masih terasa buah dadanya menggeser-geser. Pinggulnya bergoyang terus, sampai suatu ketika, dia setengah berteriak, “Yanto… aku nggak tahan…. Ayo kamu di atasku…”

    Aku memutar tubuhku sehingga kini berada di atas tubuh Tina. Kedua lengannya merangkul punggungku, “Duh,.. tubuhmu sungguh kekar… aku sangat menikmati…. Ohh….” Sekarang aku menindih buah dadanya, sambil mulutku mengisap-isap dan isap mulutnya. Lidah Tina masuk ke dalam mulutku dan kuisap, alu giliran lidahku menelusuri mulutnya. Tina mengggelinjang, lalu membuka kedua pahanya. “Masukkan kemaluanmu…. pelan-pelan ya, besar sekali kemaluanmu… ooohhh… sudah… sudah masuk semuanya… oohh nikmatnya… nikmatttt sekali…..” Pinggulnya bergoyang naik turun makin cepat seiring dengan gerakan naik turun pinggulku. Terasa kemaluanku dijepit dan disedot kemaluannya. Aku mengeluh, “Tina, kemaluanmu sempit… duhh nikmatnya dijepit dan… disedot kemaluanmu… ooohhh Tina…” Dia menjawab, “Yan… jangan keluar dulu ya…. Aku masih ingin lama nih, menikmati … persetubuhan ini..” Lalu menggelinjang hebat ke kiri ke kanan, mulutnya tertutup rapat dalam mulutku dan mengeluarkan suara lenguhan seorang perempuan yang sedang penuh nikmat.

    Gerakan tubuhku dan Tina menimbulkan bunyi kecupak-kecupak saat kemaluanku menembus jembut dan kemaluannya yang sudah basah. Aku bertanya, “Tina, boleh kujilat jembutmu,…kemaluanmu….?” Segera dia menggelengkan kepala, meski mulutnya masih dalam mulutku. “Jangan sekarang,… jangan dilepasss… nanti saja…  oohh,… nikmatnya…”  Aku menggeserkan tubuh Tina kesamping, supayua dia tidak kepayahan menanggung beban tubuhku. Dia berbaring disampingku sambil lidahnya terjulur minta diisap. “Tina,…. Aku minta ludahmu…”  Dia menjulurkan lidahnya, kali ini penuh ludahnya. Segera kuisap dan kusedot mulutnya dan kuisap ludahnya semua.  Tina menggelinjang. “Kamu di bawah, mau…” Aku menggeser kembali, telentang di bawahnya. Tubuh Tina seluruhnya menindih tubuhku, buah dadanya kembali bergeser-geser. Kemaluanku berhasil masuk dari bawah, dibantu tangan Tina. Tina mengdesah, “Ooohh… aduhhh… nikmatnya, aduuhh… kemaluanmu memenuhi…. Kemaluanku penuh kemaluanmu,  ohhh… terus, Yanto, terus genjot dari bawah…. Oohh…. Ohhh, nikmat sekali, …. “Gerakan tubuh Tina dan aku makin cepat sampai, “ Aku tidak…. Tidak tahan lagi…. Mau keluar…. Oohhh… keluar… Yanto…! Aku sudah keluar…. teruskan, teruskan…. Masih nikmat…. Mau lagi..  Yanto…. Kemaluanmu… nikmat sekali….. adu  jembut, nambah nikmat…. Aku mau keluar lagiiiii…! Yanto, aku … nggak tahan, …keluar lagi,  sudah dua kali… sekarang kamu dong, semprotkan manimu… ooohhh… ohh… terus Yanto, kamu harus puasss…” Aku bergerak terus, tetapi pengaruh krim tahan lama membuatku tidak gampang keluar.

    Aku berbisik, sambil lidahku menjilati lehernya, “Tina, masih nikmat… atau mau ke kamar mandi dulu, lalu berbaring sambil istirahat 30 menit dan ….. mulai babak kedua…?” Tina berbisik mesra. “Aku mau, Yanto, berkali-kali semalam suntuk bersetubuh dengan kamu…. Sekarang ke kamar mandi dulu… “ Dia beringsut mau turun ranjang, tangannya menggapai tissue lalu mengelap kemaluannya. Llau berjalan beringsut sambil terus memegang tissue di kemaluannya. Aku menyusul dia. Kemaluanku basah dengan air mani Tina, tetapi tidak sampai mengucur.

    Di kamar mandi, Tina berbisik, “Yanto, kamu… hebat… sebagai laki-laki, bisa memuaskan aku berkali-kali.” Aku menjawab, “Baru dua kali, Tina… “ Dia tersenyum, berbisik, “Semalam suntuk bisa berapa kali, ya? Aku kepningin terus, berahiku tidak…. tidak terbendung, sudah ditahan berhari-hari. Untung mbok pergi ya, jadi kita bebas ….” Aku menunduk, lalu kuserbu kemaluannya, kuciumi jembutnya, kujilati kemaluannya sampai dia kembali mengeluh nikmat. “Duhh, Yanto, … kamu merangsang lagi… ooh… ohh, aku terangsang… ayo balik ranjang… tapi, aku mau mengisap kemaluanmu dulu… waduh, sudah tegang lagi…” Mulutnya mengulum, mengisap kemaluanku beberapa menit. “Tinaaa…. Sudah, sudah, nanti aku crot dalam mulutmu, saying sekali. Lebih nikmat crot di dalam kemaluanmu…” Tina tertawa, “Nggak kuat ya? Pakai krim lagi? Biar kuat berjam-jam?” Aku mengangguk lalu memeluk tubuh Tina, buah dadanya kembali nempel dipinggangku. “Tina,… merasakan buah dadamu, sungguh nikmat…”

    Sampai di ranjang, kembali dia menindihku. “Kamu di bawahku dulu ya… Eh, belum pakai krim?” Aku beringsut ke meja lalu mengoleskan krim di kepala kemaluanku. “Nih, sudah pakai krim. Tidak takut crot dulu, sejam lagi rasanya.” Kembali tubuhku ditindih Tina, mulutnya kembali menyeruput mulutku, buah dadanya bergerak ke kiri kanan di dadaku, aduh nikmat sekali. “Kamu nafsu lagi, Tina?” Dia mengangguk, “Ya, kali ini sampai sejam baru aku keluar…. Ketiga keempat, kelima….”

    Aku menikmati posisi begini (sebutannya Woman on top missionary sex) selama sekitar 25 menit, terus menerus menyeruput mulut Tina, menelan ludahnya, merangkul erat tubuhnya, mencengkeram bokongnya yang aduhai, dan seterusnya. Tina juga menikmati perannya, memandang wajahku dengan sayu, menjulurkan lidahnya, masuk ke mulutku seraya menelusuri seluruh rongga mulutku, mengisap, mengisap, menyedot, menyedot, terus menerus. Pinggulnya bergerak ke kiri ke kanan, maka terasalah jembutnya bergesekan dengan jembutku, pahanya kadang-kadang menuruni pahaku supaya kemaluanku bisa menggeser-geser kemaluannya yang sudah basah itu.

    Setelah sekitar 25 menit itu, Tina melenguh dan mendorongku supaya bergeser ke samping, lalu berbisik, “Kamu naik ke atas ya… aku sudah nggak tahan, ingin dimasuki kemaluanmu…. Yang lama dan dalam,… jangan cepat-cepat, …. putar pinggulmu, nah gitu….ooh… nikmatnya, Yanto, terus… nikmatttt  sekali…. Mauku sih yang lama,…. terus, … sekarang kemaluanmu… benamkan ke dalam kemaluanku, terus….. yang dalam… ohh, ohh, mmm… mmm…”  Mulutnya kusedot sedot terus, dan dia membalas sedotanku, jadi cuma bisa mengeluarkan suara … mmm…. mmmm…. ahh… ahhh..  Sementara dadaku menindih buah dadanya, sungguh nikmat sekali. Buah dada yang mencuat dan kencang. Tiap lelaki pasti akan menikmatinya dalam posisiku ini. Aku sendiri mendesah kencang sambil menggerakkan pinggulku, naik turun dan putar-putar. “Tin… ooohh… jembut…. jembut kita…. beradu… nikmat sekali ya…?”  Tina mendesah dalam mulutku, mmm… lalu menjawab, “Betul… jembut ketemu jembut…. dadamu menindih buah dadaku…  nikmat sekali, Yantoooo… aku nggak tahan lagi… aku mau keluar lagi … Yantooo…. aku … keluar… crot crot…. Oohhh… nikmatnya….” Lengannya melingkari tubuhku dengan kencang. “Yanto,… tubuhmu… enak sekali kurangkul… kekar, … begitu jantan… nikmat sekali.. jangan lepas dulu ya…. teruskan, Yantoooo… aku masih bisa lagi, … “ Aku gerakkan pinggulku naik turun terus, kurasakan batang kemaluanku disedot dan dijepit kemaluan Tina… Kemaluannya berkedut-kedut… Untung aku pakai krim tahan lama. Siapa sih bisa tahan kemaluannya dijepit dan disedot begitu. Sekitar 12 menit, Tina kembali mengeluh panjang dalam mulutku, lalu pinggulnya mengejang keras dan… terasa lagi cairan hangat membasahi kemaluanku di dalam kemaluan Tina. Dia terengah-engah, sambil mengisap mulutku dia berbisik, “Yanto… aku sudah keluar… empat kali ya?” Aku menjawab, “Ya, baru empat kali. Masih mau empat kali lagi sampai pagi?”

    Tina berbisik, “Istirahat dulu yuk, setelah bersih-bersih di kamar mandi. Kamu hebat sekali, ya, belum keluar juga air manimu. Nanti aku mau mengisapnya ya, sisa-sisa air manimu, dalam mulutku, kalau sudah keluar dalam kemaluanku….” Dia menuntunku jalan ke kamar mandi sambil menempelkan buah dadanya di sampingku… Perasaanku sudah tidak karuan, lelaki menghadapi perempuan yang nafsunya besar dan tidak dapat dibendung lagi.  Di kamar mandi, Tina mendekatkan wajahnya ke wajahku sambil menjilati pipi dan leherku. “Yanto…. kamu jantan tulen… aku ingin terus dipeluk dan diapakan saja sampai pagi… “ Lalu menyabuni kemaluannya dan mengusap kemaluanku, dan menyirami lalu    mengelap dengan handuk.  Tina berbisik, “Mau kuisap… kemaluanmu?” Aku menolak, takut ngecrot di  kamar mandi, lalu kepeluk dia menuju ranjang lagi.

    Kembali dia telungkup di atas tuuhku, lalu berbisik, “Mau main 69?”  Aku mau, lalu dia menggeserkan tubuhnya, berbalik arah. Buah dadanya menggeser di dada dan perutku. Mulutku sekarang persis berhadapan dengan jembut dan kemaluannya, yang segera kujilat. Begitu juga dia, mulutnya menelusuri biji kemaluanku, lalu batangnya, dan menjilati kepalanya sebelum mengulum dengan penuh gairah. Dia mendesah ketika merasakan jembutnya kuciumi dan bibir kemaluan yang berwarna merah itu kujilati dengan sama gairahnya. Posisi ini berlangsung selama sekitar 10 menit, ketika aku merasakan puncak kenikmatanku nyaris sampai, lalu kuminta dia balik arah lagi. Kembali mulutku mengisap mulutnya, berbau jembut dan terasa agak asin. Dengan gairah penuh dia mengisap mulutku, menjulurkan lidahnya masuk keluar untuk beradu dengan lidahku. Buah dadanya bergerak kiri kanan di dadaku, nikmat sekali rasanya. Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan main dengan boneka seks lagi. Kalah nikmat dibandingkan tubuh Tina. Lenganku melingkari punggung Tina, bokongnya kucengkeram dan kuelus. Tina mengerang, “Aku nafsu lagi, Yanto…. kamu begitu pinter… membangkitkan berahiku…”

    Dia mendorongku ke samping lalu menarik tubuhku sampai menindih tubuhnya. Kembali kutindih buah dadanya, begitu nikmat. Mulutku mengisap mulutnya, dan kemaluanku masuk ke dalam kemaluannya, jembutku bergesekan dengan jembutnya. Pinggulku naik turun, perlahan lalu tambah kencang. Selang lima menit, Tina sudah kelojotan, mengerang dalam mulutku, lengannya mencengkeram punggungku, pinggulnya bergerak cepat naik turun dan kesamping, dan… Tina menjerit tertahan dalam mulutku. Kemaluannya kembali memuntahkan cairan hangat, kurasakan kemaluanku disiram cairan hangat. Dia sampai puncaknya lagi.

    Dalam kondisi seperti itu, dia tetap memeluk aku. “Yantooo… terus yuk… aku masih bisa keluar lagi. Jangan lepas kemaluanmu, teruskan… 10 menit lagi aku crot… kamu juga kan? Aku merasakan kemaluanmu sudah kedut-kedut. Ayo sama-sama keluar, biar puas bareng…mau?”  Aku mendesah sambil terus bergerak pelan, pinggulku naik turun. “Kamu ini, Tina… manis sekali… wajahmu bikin aku nafsu, buah dadamu bikin aku nggak tahan…. Tin, rasanya aku mau keluar nih, mana tahan sih, merasakan nikmatnya semua ini?” Tina senyum mendengar kata-kataku, lalu memandangku. “Aduhai, Yanto… kamu pemuda ganteng… jantan, … pandai membangkitkan nafsu perempuan … ayo terus… aku mau nih…. ooh… nikmatnya…”  Tubuh Tina menggelinjang dibawah tubuhku, mulutnya menyedot mulutku, menyedot terus… buah dadanya bergoyang ditindih dadaku.

    Aku sudah tidak tahan lagi. Tadi lupa mengolesi krim tahan lama sekembali dari kamar mandi. Tuuhku bergerak naik turun dengan cepat, mengeluarkan bunyi kresek-kresek dan kecupak-kecupak ketika mulutku mengisap mulutnya dan jembutku beradu dengan jembutnya. “Tina,… buah dadamu… bikin akau tidak tahannn… aku mau keluar nih…” Tina mendesah, “Ayo, terus…. Aku juga mau keluar lagi… oohhh…. Yanto… mmm… ouww…. nikmat sekaliii…. “ Aku sampai puncaknya. “Tinaaa…. Aku keluar…. Aku keluar… oohhh… nikmatnya buah dadamu, jembutmu, kemaluanmu… oouww…. “ Maka crot-crot-crotlah air maniku dalam kemaluannya. Aku ingat pesannya supaya disisakan air mani untuk masuk mulutnya. Kuarahkan kemaluanku ke mulutnya dan…. crot-crot lagi dua tetes air mani dalam mulut Tina.

    Beberapa menit aku tergolek di atas tubuh Tina, mengatur napas. Tina juga begitu. Tina puas empat kai rasanya, dan aku satu kali. Dia berkata sambil senyum manis, “Yanto, kita sama-sama keluar ya? Sama-sama puas? Besok malam mau lagi? Saban malam… Aku ini perempuan penuh nafsu, ya? Aku sayang kamu, bakal jadi cinta.” Lalu berdua aku ke kamar mandi, membersihkan tubuh, lalu tidur sampai subuh.

  • Foto Ngentot Satomi Suzuki Menjepit Kontol Ke Payudaranya Yang Sangat Seksi

    Foto Ngentot Satomi Suzuki Menjepit Kontol Ke Payudaranya Yang Sangat Seksi


    1797 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Ruru Anoa Pamer Payudara Indahnya

    Foto Bugil Ruru Anoa Pamer Payudara Indahnya


    1703 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Dewasa Sedang Tertidur

    Cerita Dewasa Sedang Tertidur


    1744 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebuah insiden baru terjadi berbagai malam yang lalu. Insiden yang tidak disengaja yang membangunkan sesuatu yang tanpa kusadari telah ada di dalam diriku. Kamis malam kemarin kawanku yang bernama Lilo mampir untuk mengobrol, minum serta nonton TV di rumahku. Lilo bekerja di kantor yang sama denganku. Hari Jumat keesokannya adalah hari libur untuk kantor kami jadi kami mendaptkan 3 hari libur di akhir minggu tersebut. Sebab itulah kami tidak terburu-buru menghabiskan malam itu. Tidak sama dengan istipsu, Sandra; ia wajib bekerja esok harinya. Serta sebab tergolong orang yang tidak suka tidur larut malam, ia berangkat tidur kurang lebih pukul 10:30. Sandra adalah salah satu orang yang paling lelap saat tertidur.

    Berbagai kali aku sempat mencoba mengguncang-guncangkan bahunya untuk membangunkannya, tetapi rutin gagal. Ia terus tertidur. Seusai Sandra berangkat tidur, Lilo serta aku duduk di ruang tamu serta melihat DVD porno yang sengaja kami beli. Lagipula Sandra juga tidak sempat suka melihat film-film semacam itu. Seusai berbagai adegan, Lilo mengatakan, “Wah, tentu enak yah kalo punya cewe untuk diajak ngeseks! Udah lama banget nih, gue kagak begituan!” Aku sedikit kaget mendengar komentarnya. Lilo bukanlah pria yang kurang baik rupa. Setinggi 175 cm serta berat kurang lebih 70 kg, aku malah menduga ia mempunyai tidak sedikit kawan wanita. “Emangnya elu lagi ga jalan sama siapa-siapa, Lo?” tanyaku. “Kagak. Sejak Bunga putus sama gue 2 taon yang lalu, gue agak-agak malu untuk ajak cewe jalan,” jawabnya. Kami mengobrol mengenai Bunga yang nyatanya tidak serius dengan Lilo. Seusai berbagai botol bir serta berbagai adegan dari film porno yang kami tonton, Lilo bangkit berdiri untuk berangkat kencing.

    Aku tetap duduk sambil melihat film itu untuk berbagai saat serta akhirnya baru menyadari bahwa Lilo belum kembali seusai lumayan lama berangkat kencing. Aku berdiri serta menghampirinya untuk mengecek apakah ia baik-baik saja. Saat aku berada pada jarak yang lumayan dekat dengan WC, aku melihat pintu itu terbuka. Aku masuk ke WC serta mendapati Lilo berdiri di pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Ia terlompat melihat aku masuk.
    “Wah, sorry banget nih,” katanya. “Waktu gue masuk, pintu ini terbukti udah terbuka. Serta waktu gue mau keluar, gue liat dirinya terbaring semacam itu.” Aku berlangsung mendekati tempat Lilo berdiri serta melihat ke arah kamar tidurku. Sandra terbaring menyamping jadi punggungnya menghadap ke arah kami dengan kaki yang sedikit tertekuk. Sandra tidur dengan mengenakan daster panjang tetapi tahap bawahnya tersingkap hingga ke pinggul jadi menampakkan bulatan pantat yang halus, mulus serta terkesan tidak mengenakan celana dalam. Pundaknya sedikit tertarik ke belakang jadi menunjukan kami segi bukit dadanya serta tonjolan puting susunya dari balik daster yang sedikit tembus pandang. Ia terkesan sangat seksi terbaring semacam itu dengan remang-remang cahaya dari WC. Bibirnya sedikit terbuka serta rambutnya yang panjang terhampar di atas bantal. Boleh dibilang posisi Sandra saat itu semacam sedang berpose untuk pemotretan majalah dewasa.
    “Gila! Cakep banget!” kata Lilo sambil menahan nafas. “Gue mau disuruh apa aja untuk memperoleh cewe semacam dia, Kris.” Pada awalnya aku sedikit kesal mendengar perkataan Lilo. Tetapi pada saat yang bersamaan, melihat Lilo memandang istipsu semacam itu tanpa sepengetahuan Sandra justru membikin diriku terangsang. “Aduh, sorry nih, Kris. Gue rasa udah waktunya buat gue untuk pulang,” kata Lilo berbalik badan untuk keluar. “Eh, tunggu, Lo,” kataku. “Ayo masuk ke sini sebentar aja. Tapi jalannya pelan-pelan, oke?” “Ha?! Elu mau gue masuk ke kamar elu?” “Kalo cuma lihat doang mah ga ada yang dimenyesalkan, kan? Tapi kami engga boleh buat dirinya terbangun, oke?”
    Bahkan aku sendiri tidak percaya apa yang baru saja aku katakan. Aku mengijinkan pria lain masuk ke kamar tidurku jadi ia bisa melihat istipsu yang dalam kondisi ‘setengah’ telanjang. Aku pun tetap tidak yakin apa serta sejauh apa yang bakal aku lakukan berikutnya.
    Saat kami berjingkat memasuki kamarku, aku mendorong Lilo untuk mendekat ke samping ranjang. Bahkan Lilo sendiri terkesan tidak yakin. Pandangannya berpindah-pindah antara aku serta Sandra. Terus mendekat ke ranjang, pandangannya lebih terarah ke Sandra. Sandra berbaring di pinggir ranjang di segi tempat kami berdiri serta terus kami mendekat, kedua bukit payudaranya terus jelas terkesan.
    Puting susunya bisa terkesan dari balik dasternya yang tipis. Meski tahap bawah dasternya telah tersingkap tetapi kami tetap belum bisa melihat bibir vaginanya sebab tertutup oleh kakinya.
    Aku hanya berdiri di sana dengan cengiran lebar memandangi Lilo serta istipsu bergantian. Dengan mulut ternganga, Lilo juga hanya memandangi istipsu dengan takjub serta kagum. “Gila, Kris. Seksi banget sih! Gue ga percaya elu kasih gue liat bini elu dalam kondisi begini!”
    Dengan hati-hati aku meraih tali daster Sandra serta luar biasanya turun melalui pundaknya turun ke lengan jadi tahap atas dasternya tersingkap serta menunjukan lebih tidak sedikit lagi tahap payudaranya. Gerakanku terhenti saat kain tahap atas daster itu tertahan oleh puting Sandra.”Mau lihat lebih tidak sedikit?” aku berbisik.
    “I-iyah!” Lilo berbisik balik. Dengan sangat lembut aku mencoba untuk menurunkan tali daster itu lagi tetapi puting susunya tetap menahan kain itu jadi tidak bisa terbuka lebih jauh. Aku menyelipkan jari-jariku ke bawah daster tersebut lalu dengan hati-hati mengangkatnya sedikit melalui puting Sandra. Lilo menahan nafasnya tanpa bersuara. Kini payudara kirinya telah terbuka. Putingnya yang sangat halus serta berwarna merah muda itu berdiri tegang sebab mendapat rangsangan dari gesekan kain dasternya tadi. Lalu aku meraih ke tali dasternya yang lain serta meloloskannya dari pundak kanan Sandra. Dengan lembut aku hebat kain daster itu melalui puting sebelah kanannya. Saat ini kami bisa melihat kedua payudara Sandra tanpa ditutupi benang sehelaipun. Aku membiarkan kedua tali dasternya menggelantung di lengan dekat sikunya sebab aku tidak mau mengambil resiko kalau-kalau istipsu terbangun. Lilo tetap berdiri di sampingku serta dengan mulut yang tetap ternganga ia menatapi payudara serta pantat Sandra yang kencang. Sesekali Lilo mengusap-usap tonjolan di selakangannya meski ia berusaha supaya aku tidak melihatnya. Penisku sendiri telah membesar serta berusaha memberontak keluar dari jahitan celana jeans yang kupakai.
    Aku terangsang bukan hanya sebab melihat tubuh istipsu tetapi juga sebab apa yang sedang kulakukan. “Jadi, bagaimana menurut elu?” aku berbisik lagi. “Gila, man! Gue ga percaya semua ini! Dirinya cantik banget! Gue sih cuma berharap…,” jawabnya sambil mengusap tonjolan penisnya sendiri. Aku berpikir sejenak, “Kalau hingga ia terbangun…, tapi lagipula aku terbukti bakal mencobanya.”
    Aku hebat Lilo terus mendekat ke ranjang lalu aku menunjuk ke payudara istipsu. “Ayo, pegang susunya. Tapi wajib dengan lembut, oke? Gue nggak mau ambil resiko nih.” Mata Lilo terbuka lebar sekali lalu mendekatkan dirinya ke tepi ranjang. Ia membungkuk sedikit serta menjulurkan tangan kirinya untuk meraih bulatan payudara istipsu. Tangannya sedikit bergetar serta tangan kanannya ditekankan di selangkangannya seakan dipakainya sebagai penopang. Tapi aku tahu apa yang sebetulnya ia kerjakan. Jari-jari itu dijulurkan makin lama terus mendekat hingga akhirnya ujung jarinya menyentuh kulit payudara Sandra cocok di bawah areola. Dengan hati-hati Lilo meletakkan bunda jarinya di tahap bawah payudara Sandra sebelum akhirnya ia geser perlahan-lahan naik ke puting susu tersebut. Sandra tidak bergerak. Saat bunda jarinya mencapai tahap areola, Lilo menggerakkan telunjuknya melingkari puting Sandra dengan lembut.
    Aku kenal Sandra sejak jaman tetap bersekolah. Kami berpacaran sejak saat itu serta akhirnya kami menikah. Serta dalam sepengetahuanku, tidak sempat ada pria lain yang sempat melihat tubuh Sandra hingga sejauh ini apalagi menyentuhnya. Lalu Lilo mulai meraba payudara itu dengan sangat lembut dari yang satu berpindah ke payudara yang lain. Sandra tetap tidak bergerak dalam tidurnya mesikipun semacamnya terkesan nafas Sandra menjadi lebih cepat. Lilo mulai menjadi lebih berani serta dengan meningkatkankan sedikit tenaga, ia meremas kedua buah dada Sandra. Lilo telah tidak menutup-nutupi usahanya untuk mengusap-usap penisnya serta kelihatannya ia berniat untuk menyemprotkan spermanya dari balik celananya. Aku tetap belum puas untuk membiarkan semua ini beres saat itu, jadi aku menyuruhnya mundur sejenak sementara aku melepaskan tali-tali daster itu dari lengan Sandra. Aku hebat turun daster itu sejauh yang aku bisa tanpa wajib hebat dengan cara paksa kain daster.
    Aku sukses membuka tubuh tahap atasnya hingga dibagian bawah tulang rusuknya sebelah kiri. Lalu aku bergerak ke tahap pinggulnya. Dengan hati-hati aku hebat kain yang menutupi tahap bawah pantatnya lalu melepaskan kain itu dari kakinya yang menekuk. Faktor ini menunjukan seluruh pantatnya serta sebagian dari bibir vaginanya. Lilo tetap belum bisa melihatnya dari tempat ia berdiri saat ini. Aku mendengar ia sedang melakukan sesuatu di belakangku. Serta begitu berbalik badan, aku mendapatinya sedang memelorotkan celana jeansnya sebatas testisnya jadi ia bisa leluasa mengocok penisnya. Aku kembali berbalik ke Sandra lalu meluruskan kaki kirinya. Faktor ini membikin bulu-bulu halus kemaluannya bisa terkesan bahkan hingga hampir ke bibir vaginanya. Saat melihat aku melakukan faktor ini, Lilo melongokkan badannya melalui badanku untuk melihat tubuh Sandra lebih jelas sementara ia bermasturbasi. Aku hebat kaki kiri Sandra dengan lembut jadi membikin tubuhnya berbaring terlentang menghadap ke atas serta menunjukan seluruh tubuhnya dengan cara frontal.
    “Wahhhh, gila, man!” Lilo berbisik serta mulai mengocok penisnya lebih cepat.
    “Jangan cepet-cepet, brur,” aku memperingatkan dia. “Elu mau pegang memeknya sebelum elu klimaks, kan?” Langsung Lilo berhenti mengocok serta menatapku dengan pandangan semacam anak kecil yang dihadiahi sepeda baru. “Mantap, man! Elu kasih gue…, ahhh, mantap, man!” Ia mengganti tangan kanan dengan tangan kirinya untuk memegang penisnya, tapi tidak mengocoknya. Lalu dengan tangan kanannya, yang sedari tadi dipakai untuk mengocok penisnya, ia menyentuh bulu-bulu kemaluan Sandra dengan perlahan. Lilo mulai membelai Sandra melalui bulu-bulu itu dengan jemarinya. Tetapi tidak hingga ke bibir vaginanya. Sandra tetap terlelap tetapi nafasnya terus bertambah cepat seusai Lilo mengusap-usap kemaluannya. Seusai itu dengan memakai jari tengah serta telunjuknya, Lilo mengusap turun ke sepanjang bibir vagina Sandra lalu mengusap naik lagi sambil menaruh jari tengahnya di antara bibir kemaluan tersebut. Begitu ia hebat tangannya ke atas, jari tengahnya membuka bibir vagina itu serta wangi harum vagina Sandra mulai memenuhi kamar.”Gilaaaaa, man!” desah Lilo sambil hebat ke atas jari-jarinya yang telah masuk sedikit ke dalam liang kewanitaan istipsu.Saat jari Lilo menyentuh klitorisnya, tubuh Sandra seakan tersentak sedikit lalu ia mendesah dengan suara yang nyaris tidak terdengar. Melihat faktor ini Lilo segera hebat tangannya.
    Aku melihat bahwa istipsu tetap terlelap tetapi aku tidak yakin apakah lakukanan ini bisa membangunkannya alias tidak. Lilo menatap aku serta aku menganggukkan kepalaku memberi isyarat bahwa ia bisa melanjutkan. Lalu dengan memakai tangan kirinya, Lilo mengocok penisnya hingga cairan pelumas keluar dari ujung penisnya. Lilo menyapu cairan yang keluar lumayan tidak sedikit membasahi kepala penisnya kemudian dengan tangan yang sama ia mulai mengusap-usap bibir kemaluan Sandra. Kadang ia membuka bibir vagina tersebut dengan jari tengahnya. Sesekali pinggul Sandra bergerak maju serta mundur sedikit serta ditambah dengan desahan lembut yang keluar dari mulutnya. Lilo telah mengocok penisnya lagi. Lalu tiba-tiba sebuah ide muncul dalam otakku.
    Dengan hati-hati aku hebat kaki kiri Sandra keluar dari ranjang hingga vaginanya berada tidak jauh dari ujung ranjang tetapi tetap lumayan jauh bagi Lilo untuk menyetubuhi istipsu. Penis Lilo tidak sepanjang itu serta lagipula aku tidak yakin apakah persetubuhan bisa membangunkannya. Serta juga aku tidak yakin apakah aku ingin Lilo menyetubuhi istipsu sebab faktor ini tetap baru buatku.
    “Lo, ke sini deh,” aku berbisik sambil hebat lengannya. “Berdiri di antara pahanya. Dari sini elu bisa lebih leluasa mengusap-usap memeknya sambil ngocok. Tapi jangan ngentotin dia, ya? Elu denger, engga?” Lilo mengangguk serta segera pindah ke antara kedua paha Sandra. Lilo mengusap-usap vagina Sandra dengan jari-jari tangan kirinya serta mengocok penisnya dengan tangan kanan. Penis Lilo hampir sejajar tingginya dengan vagina Sandra serta berjarak kurang lebih 10 cm sementara ia mengocok penisnya dengan penuh nafsu. Lalu Lilo memakai bunda jarinya untuk mengusap-usap vagina Sandra jadi ia bisa lebih mendekat lagi hingga pada akhirnya jarak antara penis serta vagina Sandra tidak lebih dari 1½ cm.
    Pinggul Sandra tetap sedikit bergoyang-goyang sesekali serta pada satu saat, pinggul Santi bergerak ke bawah serta kepala penis Lilo bersentuhan dengan bibir vagina Sandra. Penis Lilo menggesek sepanjang bibir kemaluan istipsu. Faktor ini membikin Lilo meledak serta berejakulasi. Spermanya muncrat ke mana-mana serta sebagian besar tersemprot ke bibir vagina Sandra. Pada setiap semprotan, Lilo melenguh serta berbagai kali dengan ‘tanpa disengaja” ia menorehkan kepala penisnya ke tahap atas dari bibir vagina istipsu. Lilo tentu telah lama tidak berejakulasi sebab sperma yang dikeluarkannya begitu tidak sedikit. Saat beres klimaks, Lilo mengurut penisnya untuk mengeluarkan lelehan sperma yang tetap tersisa di saluran penisnya. Ia membiarkan lelehan itu jatuh ke bibir vagina Sandra yang sedikit terbuka. Serta saat mengalir ke bawah di sepanjang bibir vagina tersebut, terkesan lelehan itu masuk lalu menghilang begitu saja semacam tertelan bumi.
    Lilo memandangku serta berbisik, “Gilaaaa, man! Gue ga tau tutorial berterima kasih sama elu, Kris!”
    Aku tersenyum kepadanya serta memapahnya mundur dengan cara ia telah beres dengan urusannya.Sekarang saatnya giliranku. Aku berdiri di antara kakinya lalu melepaskan celanaku serta mulai mengocok penisku. “Lilo, elu keluar sebentar deh. Gue mau coba tarik badannya lebih ke pinggir supaya gue bisa ngentotin dia,” aku berbisik dengan lebih kencang. Lilo menurut serta berlangsung menuju pintu kamar kalau-kalau istipsu terbangun. Aku hebat tubuhnya hingga pantat sebelah kirinya menggantung di pinggir ranjang. Selama itu Sandra tidak bangun sama sekali tetapi nafasnya tetap berat serta dari vaginanya keluar cairan pelumas dari tubuhnya bercampur dengan sperma Lilo. Lalu aku menyuruh Lilo masuk ke kamar lagi untuk menolongku dengan menyangga kaki serta pantat kiri Sandra jadi tanganku bisa kugunakan dengan bebas. Lilo meraih kaki kiri Sandra dengan tangan kirinya lalu dengan tangan kanannya ia menopang pantat Sandra. Aku melihat ia meremas pantat istipsu saat ia mencoba menopangnya. Serta aku mulai menggesek-gesekkan penisku naik serta turun ke bibir vaginanya yang telah basah. Vaginanya sangat amat basah. Cairan vagina Sandra yang bercampur dengan sperma Lilo, membikin liang kewanitaan Sandra menjadi sangaaaat licin. Bahkan aku telah hampir klimaks jadi aku dengan perlahan memasukkan batang penisku ke dalam liang kemaluan Sandra yang panas.
    Walau telah sangat basah tetapi liang vagina Sandra tetap sangat sempit dengan cara Lilo tidak sempat melakukan penetrasi. Bakal tetapi penisku bisa menembus dengan mudah. Segera aku memompa vagina Sandra serta seusai kurang lebih 10 pompaan maju mundur, Sandra mengalami orgasme dalam tidurnya!!! Faktor ini telah lumayan membikinku melambung mencapai klimaks. Aku mulai menyemprotkan cairanku masuk ke dalam vaginanya serta tiap muncratan seakan tersembur langsung dari buah zakarku. Sandra mengerang-erang dalam tiap desahannya serta begitu pula aku.
    Lilo mengatakan, “Gilaaaa, man!” tetapi hari ini ia tidak berbisik. Faktor ini tidak jadi persoalan sebab Sandra tidak bangun sedikitpun selama kami menggarap tubuhnya. Ketika aku hebat penisku, Lilo menaruh pantat serta kaki Sandra kembali ke ranjang. Lalu ia menunduk menjilati serta mengecup puting susu Sandra serta menyedotnya saat ia kembali menegakkan badannya. Aku telah terlalu lemas untuk berkomentar serta akhirnya aku hanya hebat tangannya untuk keluar kamar. Saat aku berlangsung mengantarnya ke luar rumah, Lilo tidak habis-habisnya berterima kasih kepadaku. Aku mengayunkan tangan lalu mengunci pintu. Aku masuk ke kamar, berbaring di atas ranjang di samping Sandra serta langsung terlelap begitu saja.
    Keesokan harinya, Sandra membangunkanku dengan mencium telingaku. “Elu ga bakalan percaya apa yang gue mimpiin kemarin malam!” katanya membuka pembicaraan. “Gue bermimpi ada tidak sedikit tangan yang meraba-raba badan gue. Ngomong-ngomong, kemarin malam kami ngapa-ngapain ga, yah?” Aku teringat kalau aku tidak sempat membersihkan sperma yang tercecer di tubuhnya serta di ranjang sebelum berangkat tidur kemarin. “Eeehhh…, iya lah. Terbuktinya elu engga ingat apa-apa?”
    “Yaah…, gue ga tau yah. Semuanya kaya dalam mimpi gitu. Mungkin gue setengah tidur kali. Tapi yang tentu asyik deh. Bagaimana? Apa elu berniat untuk melakukannya sekali lagi kini selama gue ga ketiduran?” Pikiranku melayang ke kejadian kemarin malam…, “Hmmmm, bagaimana yah? Menurut elu bagaimana?” aku tersenyum.
    Pada minggu berikutnya di kantor aku terus memikirkan malam itu dimana Lilo hampir menyetubuhi istipsu, Sandra. Aku serta Lilo tidak sempat menyinggung faktor itu meski berbagai kali kami saling melepas senyum. Lilo melemparkan senyum penuh rasa terima kasih kepadaku.
    Wajib kuakui, aku telah menjadi terobsesi dengan ide melihat istipsu disetubuhi pria lain. Tetapi tetap ada perasasan yang mengganjal. Melihat Lilo bermasturbasi di depan Sandra malam itu sangatlah tidak menjadi persoalan bagiku. Tetapi bisakah aku menerima melihat pria lain sangatlah berhubungan seks dengan istipsu? Menjelang akhir minggu aku bisa melihat pandangan penuh harap dari wajah Lilo. Aku tahu apa yang ia pikirkan: “Apakah Kris bakal ngundang gue datang ke rumahnya lagi?”, “Apakah gue bisa bisa peluang dengan istrinya?”
    Hari Jumat akhirnya tiba serta sebelum jam pulang kantor aku mengundang Lilo untuk berkunjung lagi ke rumahku. Kegembiraan yang besar meluap dari diri Lilo.
    “Yeahhhhh! MANTAP!!! Gue bakal bawa bir serta berbagai film untuk kami tonton!” katanya dengan penuh semangat. “Oke. Datang jam 9-an deh,” jawabku. Aku tahu pada saat itu Sandra tentu telah mulai mengantuk serta kehadiran Lilo bakal mendorongnya untuk berangkat tidur lebih cepat dengan cara ia tidak begitu suka berteman dengan Lilo. Aku merasa geli sesaat membayangkan faktor itu. Apabila saja Sandra tahu apa maksud kedatangan Lilo, ia tentu tidak bakal tidur sepanjang malam, setidaknya hingga Lilo pulang.
    Lalu aku melakukan sesuatu yang mengangetkan diriku sendiri. “Hey, Jo! Apa yang elu kerjakan malam ini?” aku bertanya. Josua adalah pribumi berkulit gelap. Tinggi badannya mencapai 190 cm dengan berat badan bisa mencapai 90 kg. Josua bukan seorang yang gemuk tetapi ia mempunyai tubuh yang besar serta kekar. “Ah, ga tidak sedikit. Kenapa? Elu ada agenda apa?” ia balik bertanya. “Kurang lebih jam 9 malam kelak Lilo bakal datang ke rumah gue untuk main-main. Minum, ngobrol, apa aja deh. Kalo engga salah denger dirinya bilang dirinya bakal bawa film-film BF. Gimana, tertarik?” “Boleh, tapi mungkin gue bakal terlambat. Gue musti kerjain sesuatu untuk bokap, tapi ga lama deh,” jawabnya. “Engga persoalan. Oke hingga ketemu nanti,” aku mengatakan sambil berpikir mungkin terbukti ada baiknya Josua datang seusai Sandra tertidur.
    Aku menoleh serta melihat wajah Lilo yang terkejut, tetapi terkejut dalam nuansa yang menggembirakan. Aku tersenyum serta sambil mengedipkan mataku aku berlangsung melaluinya, “Sampai nanti, Lo!” Malam itu saat makan malam, aku terus memikirkan rencana malam nanti. Aku membeli sebotol anggur serta meminumnya bersama Sandra dengan andalan ia bisa tertidur pulas malam itu. Semacam yang aku harapkan, tidak memerlukan waktu yang lama hingga Sandra mulai cekikikan sebab pengaruh anggur yang ia minum. Sebuahkeuntungan yang tidak terduga anggur tersebut juga memberbagi efek yang menstimulasi tubuhnya.
    Dari bawah meja, Sandra mulai menggesek-gesekkan kakinya yang terbalut stoking ke pahaku. Kemudian seusai berbagai gelas anggur lagi, sambil melihat TV Sandra duduk menghadapku dengan satu kaki diletakkan di lantai serta kaki lainnya ditekuk jadi ia mendudukinya. Faktor ini menyebabkan roknya yang pendek tertarik ke atas jadi menunjukan pahanya serta ujung stokingnya.
    Ia membuka kakinya sedikit untuk menunjukan kepadaku celana dalamnya saat bel pintu rumahku berbunyi. “Aaaah!” ia memprotes. Aku bangkit berdiri untuk membukakan pintu. “Siapa yah yang datang malam-malam begini?” aku bertanya seakan tidak tahu bahwa yang datang adalah Lilo.
    Seusai aku membuka pintu, Lilo masuk dengan kantong plastik di tangannya. Ia berdiri di samping pintu seusai aku menutup pintu itu. Lilo memandang Sandra serta mulai berbasa-basi dengannya. Saat kembali ke tempat dudukku, aku menyadari bahwa Sandra tetap dalam posisi yang sama. Sandra duduk menghadap kami sambil memain-mainkan rambutnya. Ia sangatlah tidak sadar sedang menunjukan terlalu tidak sedikit tahap tubuhnya terhadap Lilo saat ia duduk di sana dengan wajah yang terkesan sedih. Lilo hanya berdiri mematung di sana sementara mereka saling berpandangan. Sandra memandangnya dengan pandangan kosong sedangkan Lilo memandangnya dengan pandangan tidak percaya. Tiba-tiba Sandra tersadar bakal posisi duduknya serta cepat-cepat berbalik lalu menurunkan roknya. “Ayo duduk, Lo. Sini…, gue taruh di kulkas dulu,” kataku sambil mengambil kantong plastik yang berisi bir lalu berlangsung ke dapur. Saat sedang memasukkan bir-bir itu ke dalam kulkas, terdengar olehku Lilo mengatakan terhadap Sandra bahwa ia berharap kedatangannya tidak mengganggu agenda aku serta Sandra. “Oh enggak,… nggak apa-apa kok,” terdengar jawaban Sandra. Aku tahu benar untuk bersikap sopan, Sandra membohongi Lilo. “Kita cuma duduk-duduk sambil nonton TV doang kok,… serta telah berniat untuk tidur.”
    Aku tahu Sandra mencoba untuk memberi isyarat terhadap Lilo bahwa kedatangannya telah mengganggu kami. Sandra terbukti tidak tahu apa-apa mengenai rencana kami malam ini. “Apa rencana elu malam ini, Lo?” sambil memberi bir, aku bertanya terhadap Lilo seusai kembali dari dapur. “Ah, nggak tidak sedikit lah. Cuma mampir untuk minum-minum sedikit.” “Boleh-boleh aja. Gimana menurut elu, San?” aku bertanya sambil memandangnya. Wajah Sandra menunjukkan kalau ia telah pasrah bahwa Lilo bakal tetap tinggal hingga larut malam. “Ya telah, kalau begitu gue permisi dulu deh. Gue tidur duluan yah,” jawabnya serta bangkit dari sofa. “Keren!” pikirku, semua sesuai dengan rencana. “Oke, San. Gue nyusul nanti,” kataku sambil tersenyum terhadap Lilo. Dengan mulutnya, Lilo melafalkan tanpa suara, “Gue juga!” seusai Sandra berlangsung melaluinya menuju kamar tidur. Seusai Sandra masuk ke kamar, Lilo serta aku duduk menatap TV dengan pandangan kosong. Tidak satupun dari kami yang membuka suara. Suasana saat itu menjadi tegang penuh harap apa yang bakal terjadi nanti.
    Kurang lebih pukul 10 malam, aku mendengar Josua memarkirkan mobilnya di depan rumah. Aku berdiri serta membuka pintu sebelum ia membunyikan bel. Sebetulnya aku tidak berpikir suara bel rumah kami bakal membangunkan Sandra, tetapi aku tidak mau ambil resiko. Pada awalnya kami bertiga mengobrol sana-sini seusai Lilo memutar film yang dibawanya. Josua tetap tidak tahu menahu mengenai rahasia kecil kami. Aku sendiri tetap belum yakin benar untuk mengikutsertakan Josua ke dalam rencana malam ini. Seusai 15-20 menit, aku melihat Lilo mulai gelisah. Berulang kali Lilo terkesan beringsut dari tempat duduknya serta memandangku seakan berharap mendapat kode persetujuan untuk mengawali agenda malam itu. “Gue permisi sebentar yah,” kataku sambil berdiri menuju kamar serta memberi isyarat terhadap Lilo untuk tetap duduk di tempatnya. Aku mau memastikan semuanya telah pada tempatnya sebelum agenda dimulai. Dengan hati-hati aku berlangsung masuk ke kamar. Sandra tidur terlentang di ranjang dengan memakai daster imut yang semi transparan. Aku rasa anggur yang diminumnya tadi telah bereaksi dalam tubuhnya dengan cara Sandra tidur dengan kaki yang agak mengangkang serta kedua lengannya tergeletak di atas kepalanya. Sandra terkesan sangat cantik terbaring di sana dengan mulut yang sedikit terbuka (semacam biasanya) serta rambut yang tergerai di atas bantal. Buah dadanya telah bisa terkesan dari balik kain dasternya yang tipis, menjulang semacam dua gunung kembar.
    Nampaknya semua telah siap tanpa aku wajib berbuat apa-apa. Aku bergerak menuju pintu WC dengan perlahan lalu membukanya sedikit jadi kamar itu sedikit lebih terang oleh cahaya lampu dari WC. Lalu aku keluar bergabung dengan Lilo serta Josua yang tetap melihat film porno yang sedang diputar. “Jo, elu mau bir lagi?” tanyaku berharap supaya ia segera berangkat kencing. “Boleh, thanks!” jawabnya. Lilo mengikutiku berlangsung ke dapur serta segera menghamburkan pertanyaannya, “Elu mau gimana kerjainnya?” “Ya, gue rasa kami musti tunggu Josua berangkat ke WC dulu untuk kencing. Trus, barulah kami berdua masuk ke kamar serta melihat apa yang bakal dirinya lakukan.”
    Lilo tersenyum serta kembali ke ruang tamu. Kami tetap melihat berbagai menit seusai itu serta mengomentari adegan-adegan di film tersebut. Tidak lama seusai itu Josua mengatakan, “Eh, Kris,… WC elu dimana?” “Tuh di sana,” kataku sambil menunjuk ke arah WC. Aku berusaha supaya suaraku tidak terdengar terlalu antusias. Josua berlangsung menuju WC. Seusai aku mendengar pintu WC dikunci, aku serta Lilo bergegas menuju kamar. Seusai berada di dalam kamar, pandangan Lilo melekat ke tubuh Sandra yang terbaring di atas ranjang. Josua tidak menutup pintu yang menghubungkan WC dengan kamar tidurku. Mungkin ia tidak menduga bakal ada orang lain di sana.
    Saat ia beres, aku bisa mendengar ia hebat resletingnya serta bersiap keluar WC. Tiba-tiba aku mendengar Josua berhenti. Tentu ia telah melihat Sandra. Ia seakan berdiri berjam-jam di sana sambil memandang istipsu terbaring di ranjang dengan payudaranya yang terkesan jelas dari balik daster transparan yang dipakainya, naik turun mengikuti irama nafasnya.
    “Bangsaaattt!” aku mendengar Josua berbisik. Aku tidak bisa menahan geli serta tergelak. Josua mendengar suaraku serta melongokkan kepala masuk ke kamar serta mendapati kami sedang berdiri di sana. Segera aku menempelkan telunjuk ke bibirku serta menyuruhnya untuk tidak bersuara. Aku mengajaknya masuk. “Itu bini elo, Kris?” ia berbisik lagi. Aku mengangguk lalu menuntunnya menuju segi ranjang. Lilo mengikut dari belakang serta berdiri di sebelah kiriku saat kami bertiga memandangi tubuh istipsu dari jarak dekat. “Gimana menurut elu?” tanyaku terhadap Josua sambil tersenyum. Ia menatap Sandra berbagai detik lagi lalu menoleh ke aku serta menatapku sambil menduga-duga ada apa di balik semua ini. “Cantik banget, Kris!” ia menjawab sambil setengah tersenyum. Perlahan-lahan aku meraih kain selimut yang menutupi tubuh tahap bawahnya lalu hebat kain itu jadi menunjukan tahap perut Sandra. Aku terus hebat selimut itu hingga ke tahap antara pusar serta bulu-bulu kemaluannya. Saat ini kami bisa melihat ujung daster yang dipakainya. Dengan hati-hati aku meraihnya serta membawa daster itu melalui tubuh Sandra yang putih mulus, melalui payudaranya yang ranum. Puting susunya yang kemerahan mulai mengeras sebab angin dingin tertiup yang didampakkan oleh pergerakan tanganku serta dasternya. Aku bergeser ke sebelah kiri untuk memberi ruang bagi Josua untuk berdiri cocok di depan payudara Sandra. Sedangkan Lilo bergerak ke sebelah kanan Josua berdiri cocok di depan wajah Sandra. Tanpa membuang waktu, Lilo membuka celananya serta mulai mengocok penisnya sementara aku menuntun tangan Josua untuk meraba buah dada istipsu dengan lembut.
    Melihat perbedaan kontras antara tangannya yang besar serta hitam dengan kulit Sandra yang putih saat Josua meraba-raba payudara Sandra membikinku sangat terangsang! Tangannya sangat besar, hampir-hampir menutupi seluruh payudara Sandra yang berkapasitas sedang. Dengan lembut Josua menjepit puting susu Sandra dengan bunda jari serta telunjuknya jadi terdengar desahan lembut keluar dari mulut Sandra. Sementara itu, Lilo telah melepaskan celananya serta dengan mantap mengocok penisnya yang diarahkan cocok ke wajah Sandra yang hanya terpaut berbagai senti dari mulutnya yang sedikit terbuka. Lilo menoleh ke aku saat ia meremas penisnya yang mengeluarkan cairan pelumas. Cairan itu dibiarkannya meleleh dari kepala penisnya serta menetes cocok di bibir Sandra. Pada awalnya Sandra tidak bergerak sama sekali sementara cairan itu mengairi bibir bawahnya. Tetapi sensasi yang dibangun cairan itu pada bibirnya membikin Sandra menyapu cairan itu dengan lidahnya serta menelannya.
    Melihat faktor ini, Josua ikut melepaskan celananya. Seusai melepaskan celana jeans serta celana dalamnya, aku melihat penis yang paling gelap serta paling besar yang sempat aku lihat. Mungkin setidaknya panjangnya lebih dari 25 cm serta tebalnya lebih dari 6 cm. Membayangkan penis sebesar itu menerobos masuk ke dalam vagina Sandra yang basah membikin diriku bersemangat tetapi ada perasaan khawatir juga. Aku sadar kalau hingga Josua memasukkan penisnya ke dalam vagina istipsu, tentu penis Josua bakal memaksa mulut vaginanya meregang hingga melebihi batas normal. Serta tidak ada keraguan dalam diriku bahwa faktor ini tentu bakal membangunkan Sandra meski seberapa lelapnya ia tertidur saat itu.
    Josua memandangku sejenak sebelum ia menunduk serta mengulum puting susu sebelah kanan Sandra sambil mengocok penisnya. Lalu ia membungkukkan badannya jadi pinggangnya maju ke depan serta mulai menggesek-gesekkan penisnya ke payudara sebelah kiri. Seusai mengocok penisnya berbagai saat, lendir pelumas mulai keluar dari ujung penisnya. Josua mengolesi cairan itu ke seluruh bulatan payudara serta puting susu Sandra dengan tutorial menggesek-gesekkan kepala penis itu ke payudara kirinya. Seusai menyuruh Lilo bergeser sedikit, aku hebat turun kain selimut hingga melalui ujung kakinya. Saat ini kami bisa melihat bulu-bulu halus kemaluannya yang tetap tertutup oleh celana dalam semi transparan itu. Lilo menjamah kaki Sandra lalu mengelus-elusnya dari bawah bergerak ke atas terus mendekat ke selangkangan Sandra sambil terus mengocok penisnya.
    Hal ini merebut perhatian Josua. Ia saat ini melihat aksi Lilo sambil terus mengolesi payudara Sandra dengan cairan pelumas yang terus keluar dari penisnya. Rabaan Lilo akhirnya mencapai tahap atas paha Sandra. Ia membelai jari-jarinya ke bibir vagina istipsu yang tetap dilapisi kain celana dalamnya. Seusai Lilo membelai naik serta turun ke sepanjang bibir vaginanya, pinggul Sandra mulai bergoyang maju mundur meski hanya sedikit. Serta itu adalah pergerakan Sandra yang pertama sejak semua ini dimulai (selain gerakan menjilat bibirnya tadi). Aku terus bersemangat. Dengan lembut aku membawa tubuh Sandra jadi aku bisa melepaskan celana dalamnya, pertama ke sebelah kiri lalu ke sebelah kanan. Seusai bisa hebat celana dalamnya hingga ke setengah pahanya, segera aku hebat celana itu hingga lepas dari kakinya. Sandra saat ini telanjang bulat di hadapan dua pria yang telah dikuasai nafsu birahi. Melihat istipsu yang cantik terbaring tanpa mengenakan busana di hadapan Lilo serta Josua sementara mereka meraba, menggesek serta menjelajahi setiap jenjang tubuh istipsu, membikinku hampir meledak. Lilo menggeser kaki kiri Sandra jadi keluar dari segi ranjang lalu menyelinap ke antara pahanya serta dengan jari-jarinya mulai menjelajahi vagina Sandra yang rapat. Awalnya tetap dengan hati-hati, dengan memakai bunda jarinya, Lilo mengusap-usap bibir vagina istipsu dengan wajahnya hanya terpaut berbagai senti dari liang kewanitaannya.
    Kemudian Lilo memegang klitoris Sandra dengan bunda jari serta telunjuknya lalu memilinnya dengan lembut. Faktor ini membikin Sandra mendesah serta menggeliat-geliat jadi membawa kakinya ke pundak Lilo. Josua sambil menggesek-gesekkan batang penisnya ke kedua payudara Sandra juga meremas-remas payudara itu, melihat aksi Lilo di antara paha Sandra. Ketika perhatianku kembali terhadap Lilo, ia telah menggantikan jari-jarinya dengan lidahnya! Dengan lembut Lilo meletakkan salah satu jarinya ke liang kewanitaannya. Ia menahannya di sana berbagai saat hingga cairan vagina Sandra membasahi jari itu. Baru seusai itu ia menusukkan jari itu dengan perlahan masuk ke dalam vagina istipsu. Sandra tersengal serta kedua kakinya dikaitkan di sekeliling kepala Lilo. Tanpa putus semangat, Lilo meneruskan serangannya dengan memakai lidah serta jarinya pada vagina istipsu.
    Tidak ada pria lain mana pun yang sempat melakukan faktor ini terhadap Sandra tidak hanya dari diriku. Berdiri di antara Lilo serta Josua, aku langsung melepaskan celanaku serta mulai mengocok penisku sementara mereka menggarap istipsu. Tiba-tiba Josua berpindah posisi serta dengan perlahan hebat bahu Lilo. Lilo memandang wajah Josua sejenak lalu pandangannya turun ke penis besarnya yang terarah cocok langsung ke mulut bibir kewanitaan Sandra. Lilo mundur mengijinkan Josua mengambil tempatnya yang langsung mengolesi kepala penisnya ke sepanjang bibir vagina istipsu. Aku bisa melihat cairan pelumas yang keluar dari penisnya membasahi vagina serta bulu-bulu kemaluannya.
    Aku terpekur serta tidak bisa bergerak sama sekali. Aku tidak tahu apa yang wajib kulakukan. Aku tahu bahwa Josua hendak menyetubuhi istipsu dengan penis raksasanya, tetapi bukan faktor itu yang meresahkan aku. Jauh dalam lubuk hatiku sebetulnya inilah yang aku inginkan serta yang telah aku rencanakan. Bakal tetapi aku tahu tentu bahwa Sandra bakal tersadar begitu penis itu memasuki tubuhnya. Terlebih lagi aku baru menyadari bahwa diafragma (alat KB) Sandra tergeletak di atas meja. Biasanya, ia memakai diafragmanya ketika ia tahu kami berniat untuk melakukan ‘sesuatu’, bahkan apabila ia berangkat tidur sebelum aku tidur. Tetapi malam itu, aku rasa ia telah mabuk jadi lupa memakainya. Fotoan adegan pria berkulit gelap ini menyemprotkan air maninya ke dalam liang vagina istipsu yang tidak dilindungi alat KB, memicu sesuatu dalam diriku meski sebetulnya aku INGIN melihat Josua menumpahkan spermanya ke dalam vagina Sandra. Aku telah tidak bisa mengontrol keinginanku untuk melihat faktor ini. Boleh dibilang aku terbukti telah kehilangan kontrol atas situasi ini. Seusai membalur kepala penisnya dengan cairan yang keluar dari vagina Sandra, Josua menaruh kepala penis itu di depan mulut bibir vagina istipsu lalu… menekannya masuk.
    Dengan perlahan kepala penis itu mulai menghilang dari balik bibir vagina itu. Bibir vagina istipsu meregang dengan ketat jadi mencegah kepala penis itu masuk lebih dalam. Tetap dalam kondisi terlelap, Sandra membuka mulutnya saat ia tersengal begitu merasakan sedikit rasa perih pada selangkangannya. Aku berpikir: Apabila hanya kepala penisnya yang baru masuk saja telah membikin istipsu kesakitan, apa jadinya saat Josua mencoba untuk menghujamkan seluruh batang penis itu ke dalam tubuhnya? Tapi untunglah Josua bersikap lembut dalam serangan awal pada vagina Sandra. Dengan selembut mungkin serta dalam keadaannya yang telah sangat terangsang, Josua menggoyangkan pantatnya dalam gerakan maju mundur yang pendek-pendek jadi membikin bibir vagina istipsu lebih meregang sedikit demi sedikit seiring dengan terus mendalamnya tusukan penis itu.
    Lilo kembali pindah ke depan kepala Sandra. Ia bermain-main dengan payudaranya sedang tangannya yang lain mengocok penisnya di atas wajah Sandra. Sesekali Lilo membungkuk serta dengan lembut mencium bibir istipsu yang sedikit terbuka itu, menjulurkan lidahnya sedikit masuk ke dalam mulutnya sementara terus meremas-remas payudaranya sambil mengocok penisnya. Saat lidah Lilo menyentuh lidahnya, dengan gerak refleks Sandra menutup bibirnya sedikit jadi bibirnya membungkus lidah Lilo. Dengan segera Lilo hebat wajahnya ke belakang lalu menyodorkan kepala penisnya masuk sedikit ke dalam bibir Sandra yang agak terbuka. Semacam sedang bermimpi erotis, Sandra mulai mengecup ujung kepala penis Lilo. Aku mendengar Lilo mengerang saat aku mendengar suara menyedot keluar dari bibir sandra
    Perhatianku kembali terhadap usaha penerobosan Josua terhadap tubuh istipsu. Saat ini telah kurang lebih 5 cm dari penisnya masuk ke dalam vagina Sandra serta tahap yang paling tebal dari penisnya hampir masuk ke dalamnya.
    Tiba-tiba, seakan pembatas yang menghalangi penis itu masuk lebih dalam lenyap dalam sekejap, tahap penis yang paling tebal itu langsung masuk ke liang kewanitaan Sandra. Josua mulai menggenjot panggulnya dengan serius. Ia baru saja memasukkan 2/3 dari penisnya saat tiba-tiba…… SANDRA TERBANGUN!
    Mula-mula kedua mata istipsu melotot lalu ia tersengal serta mengeluarkan penis Lilo dari mulutnya sementara ia merasakan vaginanya meregang hingga batas maksimal. Kami bertiga diam membeku saat orientasi Sandra yang baru tersadar sedikit demi sedikit terkumpul serta pada akhirnya Sandra tersadar sepenuhnya bakal apa yang sedang terjadi. Pandangannya berpindah dari penis Lilo yang menggantung di depan bibirnya lalu ke Josua yang penisnya telah masuk ke dalam vaginanya. Tiba-tiba, yang sangatlah membikinku terkejut, Sandra melingkarkan kedua kakinya ke pantat Josua lalu menekankan tubuh Josua supaya penisnya terbenam terus dalam pada vaginanya. Sandra mengerang saat penis itu masuk 4 cm lebih dalam. Telah sebagian besar dari batang penis itu masuk ke dalam tubuhnya serta dalam tiap hentakan, penis itu menerobos terus dalam. Lilo menaruh kepala penisnya di bibir Sandra serta sekali lagi Sandra mulai menghisapi kepala penis itu. Tetapi konsentrasinya jatuh pada penis Josua yang meregang bibir vaginanya hingga batas yang belum sempat ia bayangkan sebelumnya.
    Setiap kali Sandra hendak menghisap kepala penis Lilo, Josua menancapkan penisnya lebih dalam yang membikinnya terhenti sejenak dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Aku mulai mengocok penisku dengan lebih cepat ketika aku melihat Josua menghujamkan seluruh batang penisnya ke dalam Sandra. Bibir vaginanya ikut tertarik ke dalam seiring dengan masuknya penis itu. Serta saat Josua hebat penisnya keluar, cairan cinta Sandra terkesan membasahi batang penis itu serta tahap dalam vaginanya terkesan ikut tertarik keluar semacam saat kami hebat keluar jari-jari kami dari dalam sarung tangan. Dalam waktu pendek Sandra berorgasme dengan KUAT! Penis Lilo terlepas leluasa dari mulutnya saat ia melenguh dengan kuat, “OOOOHHHHHHhhhh…..!” Seluruh tubuhnya mengejang sementara gelombang demi gelombang orgasme menyapu seluruh tubuhnya serta tiap kali teriakannya terus kencang dengan cara orgasmenya berlanjut serta terus menguat. Getararan-getaran dalam vagina istipsu yang membungkus rapat penisnya akhirnya membikin Josua mencapai klimaksnya. Suara erangannya terdengar keluar dari dalam mulut Josua sementara ia menghujamkan penisnya dengan keras sekali lagi lalu memuntahkan cairan sperma jauh di dalam vagina Sandra. Erangan serta desahan mereka bercampur seiring dengan klimaks mereka yang akhirnya mereda juga. Cairan sperma yang terkesan semacam gumpalan besar meleleh saat Josua hebat penisnya dari dalam vagina istipsu.
    Dengan Sandra tetap tergeletak lemas di atas ranjang, Lilo segera melompat ke antara kaki Sandra. Ia mengoles-oleskan penisnya ke vagina istipsu yang basah oleh sperma Josua serta cairannya sendiri. Lalu dengan mudah Lilo memasukkan penisnya ke dalam vagina Sandra yang telah meregang melebihi batas itu. Seusai berbagai genjotan, Lilo hebat penisnya serta mengarahkan ke celah anus istipsu. Bahkan aku pun belum sempat memasukkan penisku lewat pintu belakang. Aku menduga-duga apakah istiku
    bakal menghentikan lakukanan Lilo.
    Nyatanya Sandra tidak memberbagi perlawanan sedikitpun, tetapi demikian saat penis Lilo masuk setengahnya ke dalam liang duburnya, Sandra meringis kesakitan. Tidak lama seusai itu, otot-otot duburnya mulai rileks serta Sandra mulai menggenjot pantatnya jadi penis Lilo masuk sepenuhnya ke dalam anusnya. Josua berpindah ke dekat wajah Sandra. Ia memegang penisnya yang penuh dengan cairan sperma bercampur cairan cinta dari vaginanya di atas mulutnya. Dengan lembut Sandra membersihkan cairan itu dengan mulutnya serta sesekali memasukkan penis yang telah melemas itu sejauh yang ia bisa ke dalam mulutnya. Meski telah melembek, penis Josua tidak tidak lebih dari 18 cm panjangnya serta Sandra sanggup menelan hingga kurang lebih 15 cm sementara Lilo memompa anusnya yang tetap perawan. Suara erangan Lilo terus membesar saat aku mengangkangi dada istipsu serta menekan kedua payudaranya ke penisku yang telah berdenyut-denyut. Serta aku mulai menggoyang-goyangkan pinggangku.
    Sandra mengeluarkan penis Josua dari mulutnya serta mulai menjilati kepala penis itu sambil memain-mainkan penis serta buah zakarnya yang licin. Baru saja aku hendak memuntahkan spermaku ke atas dada serta wajah Sandra, aku mendengar Lilo mengerang untuk yang terbaru kalinya saat ia mengosongkan muatannya ke dalam pantat istipsu. Faktor ini membikinku mencapai klimaks serta menyemburkan cairanku ke dada Sandra. Secepat kilat aku meyodorkan penisku masuk ke dalam mulut istipsu serta ia mulai menyedot seluruh semburan sperma yang tetap tersisa. Sandra terus mengulum penisku yang melembek sementara aku terkulai lemas. Aku menoleh ke belakang melihat Lilo hebat penisnya dari dalam anus istipsu dengan suara yang basah, “Thllrrrpp!” Lilo yang pertama kali mengeluarkan suara, “Gilaaaaa, man! Enak beneerrrr!” Aku hanya bisa menghela nafas begitu aku terkulai di samping Sandra. Sandra tersenyum kepadaku dengan wajah nakal serta imutnya. Sambil tetap bermain-main dengan penis Josua yang besar itu.
  • Video Bokep Aku Tak Bisa Menahan Nafsu Melihat Istriku Pakai Baju Sangat Seksi

    Video Bokep Aku Tak Bisa Menahan Nafsu Melihat Istriku Pakai Baju Sangat Seksi


    1692 views

  • Foto Ngentot Si Cantik Kanako Iioka Dengan Kakak Iparnya

    Foto Ngentot Si Cantik Kanako Iioka Dengan Kakak Iparnya


    1872 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Kisah Memek Anita Setengah Baya

    Kisah Memek Anita Setengah Baya


    1521 views

    Cerita Seks Terbaru – Sebut saja aku Anto, usiaku saat ini sudah berkepala empat menjelang lima, sudah berkeluarga dengan anak dua. Perilaku dalam kehidupan seks normal, hanya saja jika pada umumnya laki-laki tertarik pada wanita yang usianya lebih muda, berbody seksi dengan pantat bahenol dan dada montok, sementara aku justru lebih tertarik pada wanita yang memiliki rambut tebal dan panjang, usia tidak masalah yang penting bukan ABG.

    Karena itu walau usiaku kini sudah termasuk setengah baya, namun jika melihat wanita yang berambut tebal dan panjang (kendati pemiliknya sudah setengah baya).. langsung saja gairah seksku meningkat. Yach..bisa jadi kondisiku ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa puberku dalam berhubungan badan dengan lawan jenis.

    Ketika itu usiaku baru 15 tahun dan kata orang betawi merupakan masa yang sedang ngebet-ngebetnya pengin ngesek (ngerasain seks). Cuma karena belum cukup umur, biasanya keinginan tersebut hanya disalurkan secara swalayan sambil membayangkan si “Nani” dengan berdesah.. Ooo.. na.. ni, o.. na.. ni (eh mungkin saja karena itu jadi banyak orang mengatakan kegiatan swalayan dengan istilah “onani”.).

    Pengalamanku diusia tersebut sedikit beruntung.. karena tidak harus berlama-lama swalayan. Dirumahku ada Bulik Anna yang saat itu sudah berusia 36 tahun tapi bodynya masih OK, rambutnya tebal, ikal, hitam dan panjang sepunggung. Dia sejatinya teman ibuku namun pada kesempatan-kesempatan tertentu dia bertindak sebagai “guru” sekaligus menjadi muara birahiku yang sedang menggebu-gebu. Bulik anna sangat pandai menjaga citra diri dan berakting manis didalam keluarga kami. Sehingga meskipun kami sudah ML berkali-kali ? kedua orang tuaku tidak curiga sama sekali. Kami sama-sama menikmati, dia puas karena dapat “burung muda” sementara akupun puas sebab tidak harus konak sendirian, lumayanlah ngirit sabun, hee..hee.. (O.. ya, pengalaman tentang pendaratan pertama “apollo”ku di “bulan”nya Bulik Anna sudah kuceritakan di situs ceritaseks15 ini loh.

    Suatu hari, tepatnya malam minggu tapi tanggal, bulan dan tahunnya lupa, Aku benar-benar bingung dan resah. Waktu itu aku baru pulang nonton film “Intan perawan kubu” dengan pemeran utama artis YO.(tahu khan??) Nah disalah satu adegannya ia tampil polos, hanya rambutnya yang ikal, panjang dibelah dua dan dipindahkan kedepan sehingga menutupi payudaranya.! Woouu.. aku jadi konak berat menyaksikan adegan tersebut dan yang bikin tambah resah ketika aku pulang kerumah. Inginnya langsung kusalurkan ke Bulik anna, namun lagi-lagi sial karena orangtuaku tidak jadi pergi malam itu, ketika aku pulang mereka sedang ngobrol diruang keluarga sambil nonton TV. Pokoknya..benar-benar suntuk aku malam itu, dan terpaksalah aku “onana”..(karena yang dikhayalin bulik anna)

    Paginya, aku dapat akal dan setelah sarapan pagi aku langsung bilang sama Ibuku..
    “Ma.. besok ada pelajaran sejarah, tapi kata Pak guru kami disuruh cari referensi buku lain, jadi aku pagi ini mau ke toko buku ya.”!
    “Lho emangnya kamu berani sendiri, khan Pak rus (sopir) libur hari ini” tanya ibuku..
    ” Berani sih, tapi kalau Bulik Anna mau nemani juga boleh, kami naik taksi aja ” jawabku sambil melirik bulik anna yang duduk disebelah ibuku.
    ” Enak.. aja kamu, tanya dulu tuh sama bulik..!! Piye.. Mbak, iso ora..! jawab ibuku sambil bertanya ke bulik Anna.
    ” ya.. udah bulik anterin..dasar anak manja “!! bulik anna menimpali pembicaraan kami sambil tersenyum dikulum penuh arti.
    ” Tuh..bulik mau khan Ma”!!, Nah minta uangnya dong
    ” Ah .. dasar kamu to!!”

    Selesai sarapan kami langsung bersiap-bersiap. Bulik Anna memakai rok terusan, rambutnya yang lebat dan panjang hanya dilipat setengah, sehingga tampak ia hanya memiliki rambut sebahu. Kamipun berpamitan pada kedua orang tuaku dengan tidak lupa minta sanggu yang lebih dengan alasan kami mau makan diluar. Kira -kira lima puluh meter setelah kami meninggalkan rumah, langsung saja kucubit bulik anna sambil kukatakan..
    “Ma’kasih ya bulik mau ngantar, sebenarnya aku pusing nih bulik”!!
    “Bulik tau koq.. dari tadi malam khan?! kata bulik anna sambil senyum sensasional.
    “Lho ..kalau bulik tahu, koq tadi malam tidak kekamarku setelah papa mama tidur??”
    “Tenang kita selesaikan ditempat biasa” sambungnya lagi, dan taksipun melaju ke arah kemayoran,..

    Setelah turun dari taksi kami langsung check in di suatu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi kami. Disinilah kami sering ML jika keadaan dirumah tidak memungkinkan, tempat memang tidak terlalu bagus tetapi cukup nyaman untuk menyalurkan hasrat sesaat, apalagi para petugasnya sudah kenal dengan kami.

    Aku yang sudah menahan hasrat sejak tadi malam, makanya begitu masuk kamar langsung kuserbu bulik anna, kami berguling-gulung dikasur dengan bibir berpagutan lengket sekali. Mendapat serbuan mendadak, bulik anna sempat terperangah, sambil terenggah-enggah bulik Anna juga mengimbangi aktivitasku dengan sesekali bergumam..” huuh dasar anak muda!! tapi .. oenaak koq”.

    Bibir kami terus saling melumat sementara tangan kami saling beraksi melepas pakaian masing-masing.. sampai akhirnya kami berdua dalam keadaan polos tanpa ada lagi yang melekat ditubuh. Setelah melepas pakaiannya, tanganku kembali aktif meremas payudara bulik anna yang masih terasa kenyal..kumainkan pentilnya yang sudah mulai menjulang hitam semu merah. Jemari tangan bulik anna juga tidak kalah aktifnya, ia sudah mengocok lembut “apollo”ku. Hanya ketika dia berancang-ancang mengulum penisku.. kutahan tubuhnya.. dia sempat heran..

    “Sebentar bulik..” tadi malam aku konak berat dengan penampilan YO di film, jadi aku ingin bulik seperti dia..!! kataku menjelaskan.
    “Ok.. lah terserah kamu!! jawab bulik Anna pasrah..

    Dengan tetap berdiri, kubalik tubuh mulusnya, aku rapatkan tubuhku sehingga penisku nempel kepantat bulik Anna.. Kugesek-gesek pantatnya dengan penis, sementara tangganku mengurai rambut bulik Anna yang tebal, panjang dan harum..kusisir dengan jemari tanganku.. kemudian ku bagi dua..dan kupindahkan kedepan sehingga menutupi kedua payudara bulik Anna yang sudah tegang. Masih dari belakang dengan posisi tubuh berhimpitan.. tanganku meremas payudara yang tertutup rambut.. woauu asiknya bukan main.. diapun menikmati. Tubuhnya menggeliat.. sampai dia tidak tahan lagi dan langsung berbalik sambil berjongkok dan memegang penisku..yang sudah semakin mengeras.

    Dalam posisi dia jongkok aku berdiri, ia tidak langsung mengulum.. namun ia pindahkan rambutnya yang sudah tergerai berserakan keatas penisku..kini gantian dia yang memainkan penisku dengan rambutnya..
    “Auouu.. ah.. ahh.. enak sekali bulik”!! rintihku menahan geli bercampur nikmat yang luar biasa. Mendapat sensasi rambut seperti itu..aku hampir tidak tahan, tapi aku tidak ingin air maniku muncrat dirambutnya. Kudorong bahu bulik Anna.. agar Ia menghentikan sejenak pemainan rambutnya. Bulik Anna yang sudah mulai terangsang, tidak mau berhenti begitu saja.. dari pemainan rambut ia beralih melumat penisku dengan mulutnya.. Sambil dikulum penisku, kedua tanganku mengacak-acak rambut bulik Anna kesukaanku..

    Bayangkan.. aku merasa seperti diawang-awang, terasa darahku mengalir cepat, penisku terasa berdenyut-denyut menikmati kombinasi permainan lidah bulik Anna dikepala burung dengan sensasi rambut nya yang lebat berserakkan. Rambut bulik Anna yang sudah acak-acakan terus saja kumainkan..sehingga denyutan penisku terasa semakin cepat.. Mungkin hanya sekitar tiga menit aku menikmati permainan itu karena benar-benar tidak mampu lagi menahan sensasi yang luar biasa,.. “Ahh..auu..ahh.. bulik.. ahh.. aku keluar..”!! Air maniku muncrat deras. Saking banyaknya sampai tidak tertampung dimulut bulik Anna sehingga sebagian mengenai wajah dan rambutnya. Bulik Anna tampak belum orgasme, namun dia dengan sabar.. membantuku dalam menikmati saat konsolidasi..

    “Terimakasih Bulik..nikmat sekali”!! Kataku puas.
    “Sama-sama, istirahat dulu lah “! Kata Bulik Anna sambil memeluk dan mengibas-ngibaskan rambutnya ketubuhku..

    Aku merebahkan diri di kasur.., Bulik Annapun mengikuti tiduran disampingku. Sekitar lima menit aku tergolek dikasur, Ia masih memelukku, kemudian setelah dia melihat aku sudah siuman dari kenimatan, Ia mulai beraksi lagi dengan rambutnya. Dia geraikan rambutnya diatas tubuhku, mulai dari dadaku.. terus turun kebawah.., Persis diatas penisku dia gusel-guselkan kepalanya.. tampak benar.. rambut yang lebat dan harum berserakan..menutupupi sekitar penisku. Lalu dia atur lagi rambutnya untuk membalut payudaranya kemudian dia himpitkan payudara yang sudah dibalut rambutnya ke dadaku dan digerakkan naik turun.. Sensasional sekali .. sehingga tanpa terasa penisku tegak lagi, bahkan ketegangannya jauh lebih tegang dari yang pertama.

    Karena ini giliranku untuk memuaskan Bulik Anna, aku segera mengambil insiatif, kuputar tubuhnya menjadi aku diatas dia dibawah dengan selangkangannya tepat dimukaku sementara kepalanya juga tepat menghadap penisku..dan.. mulailah aktivitas 69. Posisi ini yang paling disukai oleh Bulik Anna, semakin aktif aku mempermainkan lidahku di liang vaginanya..semakin erotis gerakkan dia mengimbanginya. Tangganku memeluk erat kedua pahanya sehingga kepalaku semakin terbenam diselakangan. Puas lidahku mengitari lubang, kulanjutkan dengan menyedot dalam-dalam bagian tepinya. Tubuh Bulik Anna melonjak-lonjak sementara vaginanya sudah semakin basah.

    “Ayoo.. To masukin.. Bulik sudah ngga tahan nih..”!! seru Bulik Anna sambil membalikan tubuhnya. Ia berjongkok di atasku dan mengarahkan penisku menusuk liang vaginanya.. “slleebb”!!terdengar suara bersamaan dengan Bulik Anna menurunkan pantatnya. Dengan posisi itu, lalu dia bergerak meliuk-liuk sehingga payudara berguncang tersamar dengan rambutnya yang tergerai kian kemari mengikuti irama gerakkan. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan, langsung kutangkap dan kuremas-kuremas dengan penuh nafsu. Dengan aktivitas masing-masing, kami benar-benar saling menikmati, pantatku ikut bergerak naik turun seiirama dengan gerakan Bulik Anna, ..
    “Akh..oo.. enak..!! erang kami bergantian, disela-sela desahan nafas.

    Cukup lama kami bermain dengan posisi ini dan kulihat gerakan tubuh Bulik Anna sudah tidak beraturan. Segera aku mengangkat badan sehingga aku dapat memeluk Bulik Anna seperti orang memangku dan setelah beberapa kali kusodok-sodok.. kubalikan tubuhnya. Kami sempat bergumul namun tampaknya Bulik Anna sudah hampir orgasme, jadi begitu tubuhnya kutindihi, ia mengapitkan kedua pahanya, terasa lubang vagina Bulik Anna menyempit dan berdenyut-denyut.

    “Aouu.. to.. Bulik mauu keluar.. nih!!” .. Tubuhku dipeluk erat sekali..mulutnya langsung kututup dengan bibirku sementara tanganku menjambak lembut rambutnya untuk mengantar Bulik Anna mencapai orgasme. Kubiarkan penisku menancap di lubangnya..dan setelah beberapa saat ia mengalami orgasme, kubalik lagi tubuh Bulik Anna. Kini dia terlungkup dengan penisku tetap dalam sarang. Kumainkan maju mundur.. sementara tanganku meremas payudara dari belakang, sedang wajahku kubenamkam dirambutnya yang harum. Bulik Anna mengerang nikmat lagi.., Beberapa saat kemudian kusibak rambutnya.. lalu bibirku mengecup tengkuknya yang mulus..Mungkin karena dia belum tuntas orgasmenya sehingga ketika menerima perlakuan tersebut.. Dia menggeliat-mengeliat lagi..

    “Ayoo..to.. keluarin.. aku juga mau keluar lagi nih.. sama-sama ya”!! pinta Bulik Anna sambil terenggah-enggah.
    Aku tidak menjawab tetapi kecupanku semakin menguat ditengkuknya..tubuh Bulik Anna kembali mengejang, dan.. akhh..akhh.. lengkuh Bulik Anna berbarengan dengan semprotan airmaniku untuk kedua kalinya.
    Kami tergolek bersama, sambil mengatur nafas masing-masing..

    “Ohh.. Bulik puas sekali To”!! Kamu sudah semakin pandai saja..
    “Ya.. siapa dulu, dong gurunya”!! balasku sambil melumat lagi bibirnya..

    Setelah cukup istirahat, kami saling merapikan diri..Aku membantu menyisirkan rambut Bulik Anna yang kusut karena tadi terus kuacak-acak. Tampak ditengkuk Bulik Anna bekas kecupanku, untung saja ketika pergi dari rumah tadi, Bulik Anna tidak sanggulan penuh.. sehingga sepintas masih tertutup oleh rambutnya..

    “Terima kasih Bulik.. sekarang saya sudah ngga pusing lagi”!! kataku manja sambil mengecup pipinya.. dan berlalulah kami ke-toko buku.

  • Cerita Seks Salah Masuk Toilet Pria

    Cerita Seks Salah Masuk Toilet Pria


    1981 views

    Cerita Seks Terbaru – Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Sekrataris yang melakukan skandal sex dengan Atasanya. Cerita Sex ini bisa terjadi berawal dari Anis yang salah masuk Toilet. Anis yang saat itu merasa sakit perut ditengah pekerjaanya, dengan buru-buru dia-pun bergegas Ke toilet bertujuan Untuk buang air besar. Singkat cerita ternyata dia salah masuk toilet Pria dan pada saat ditoilet dia bertemu oleh Managernya dan terjadilah hubungan Sex itu didalam Toilet. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan mak baik baik cerita dewasa ini.

    Awal mula cerita sex Anis ini berawal dari Anis yang salah masuk toilet. Pada hari itu tepatnya pada hari Rabu, hari itu adalah hari kerja pertama Anis diperusahaan dimana tempatnya bekerja sebagai sekretaris. Karena dia sebagai sekretaris maka sudah wajar walau dihari pertamanya dia sudah disibukan dengan tugas kantornya. Sebagai sekretaris gaji yang diterima anis sebenarnya tidak begitu besar, walaupun demikian dia dengan senang hati menjalankan tugasnya. Ketika itu Anis sedang menyiapkan beberapa laporan untuk diberikan kepada Managernya.
    Laporan itu berisi laporan bulanan yang akan diserahkan untuk rapat nanti sore, ditengah kesibukanya itu tiba-tiba saja dia merasa sakit perut yang begitu menggangunya. Kemudian dengan segera dia-pun bangkit dari duduknya dan bergegas menuju ke toilet yang kebetulan toiletnya berada di ruang kantornya. Karena dia sudah tidak kuat untuk menahan sakit perutnya Anis-pun sampai melihat lagi tulisan yang menunjukkan bahwa itu toilet untuk laki-laki atau untuk wanita.
    Dia-pun masuk begitu saja dengan buru-buru karena memang perutnya sudah tidak bisa diajak kompromi. Tetapi, begitu tiba di dalam toilet itu, dia terkejut karena melihat seorang laki-laki bertubuh proposional sedang buang air kecil didalam toilet itu . Astaga, ternyata aku salah masuk ke toilrt Laki-laki ( ucap dalam hatinya ), dan laki-laki itu-pun sama terkejutnya dengan anis ketika dia menoleh ke arah Anis,
    “ Upsss… kamu ngapain disini Nis, kamu salah masuk toilet, inikan toilet laki-laki… ” tegurnya kepada Anis,
    Anis-pun terkejut sekali, ternyata ketika itu sang Manager sedang buang air kecil. Seketika itu tanpa sengaja, kedua mata Anis tiba-tiba menuju kearah Penis yang terselip ditengah ritsliting celana panjang yang sedang dipegang oleh sang Manager. Upss… terlihatlah Penis Manager itu yang belum dimasukkan ke sarangnya.
    Wajah Anis-pun seketika memerah karena malu, kemudian Anis-pun membuang mukanya dan segera ingin segera berbegas meninggalkan toilet Pria itu. Sial !!! gara-gara sakit perut malah salah masuk toilet pria ( ucapnya dalam hati ). Tapi Manager itu-pun tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan cepatnya tangan Anis ditarik dan tubuhnya disandarkan ke arah tembok.
    “ Nis, sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu, Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku, Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman… ”,
    Mendengar ucapan managernya itu Anis merasa kaget sekali. Dia tidak menyangka bahwa Manager yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejatnya.
    “ Tapi Pak, saya sedang sakit perut nih, lagian Bapak-kan Manager saya, masa Bapak tega melakukannya pada saya? ” ucap anis kepada managernya,
    “ Oh…, jangan kuatir Nis, cuma sebentar kok, Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok… ” , kata Manager sembari dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Anis.
    “ Ja…, jangan Pak…, tolong jangan…, ingat po Bapak di kantor… ” , jerit Anis.
    “ To…, tolong…, tolong…! ” , teriaknya,
    Tampak Anis berusaha meronta-ronta karena tangan Manager mulai masuk ke dalam Bra-nya yang berukuran besar, 36B. Dan…, bret…, bret…, baju Anis terlihat sudah sobek, Dan dengan sekali hentakan, Bra Anis-pun turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu Manager yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Anis yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok toilet itu.
    Karena merasa yakin bahwa dia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Anis hanya bisa pasrah. Sekarang mulut Manager sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Pers seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Anis tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya Penis Manager yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang Penis itu amat besar dan panjang.
    “ Wah, pasti enak nih kalo ngi lubang gue…, udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya… ” , pikir Anis dalam hati.
    Sementara itu tangan Manager pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Anis. Dan Manager pun ikut membuka semua pakaiannya, hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Manager mengangkat kaki kanan Anis ke pingggangnya lalu dengan perlahan dia memasukkan Penisnya ke liang kewanitaan Anis.
    “ Blessss…, blesss…, Zleebbb… ”,
    Separuh dari Penis itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan. Anis terbeliak kaget merasakan besarnya Penis itu di dalam liang Vaginanya. Manager terus saja mendorong maju Penisnya sambil mencium dan melumat bibir Anis yang sek itu. Anis tak mau kalah. Dia pun maju mundur menghadapi serangan Manager.
    “ Zleb… Zleb… Zleb… ”,
    Penis yang besar itu keluar masuk berkali-kali. Anis sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Sakit perutnya pun sudah terlupakan.
    Sepuluh menit kemudian, mereka berganti po. Anis kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke Manager. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi Manager segera memasukkan Penisnya dari arah belakang kemaluan Anis, “ Blesss…, Zlebb… Zlebb… Zlebb…”,
    Manager dengan asyik melakukan aknya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Anis sambil terus menusukkan Penis supernya ke kewanitaan Anis.
    “ Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini, biar sekarang gantian saya yang aktif… ” , kata Anis di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu.
    Manager itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Anis meraih Penis yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Dia pun duduk naik turun di atas Penis ajaib itu. Sementara kedua mata Manager terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas buah dada Anis.
    “ Ouuh…, Ssss…, aaahh… ” , erang Anis penuh kenikmatan.
    Penis itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Anis segera turun dari pangkuan Manager itu. Dengan penuh semangat dia meraih Penis itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dengan lidahnya,
    “ Ouhhh…, Sssss…, ahhhh… ”,
    Kali ini ganti Manager yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah Manager tampak menegang dan dia mencengkeram pundak Anis dengan sangat erat, Anis menyadari apa yang akan terjadi, tapi dia tidak menghiraukannya, dia terus saja menghisap Penis ajaib itu, dan benar,
    “ Crottt…, crottt…, crottt… ”,
    Tersemburlah sperma masuk ke dalam mulut Anis tanpa bisa dihalangi lagi. Anis pun menelan semua sperma itu, dan menjilat bersih sperma yang tersisa di Penis Manager itu dengan lahapnya. Sejak peristiwa di toilet itu, mereka berdua sering melakukan skandal sex di mana saja dan kapan saja selama ada kesempatan. Mereka berdua bahkan sering melakukan kadang di mobil, di hotel, atau di rumah Managernya itu. Sungguh skaldal sex yang sangat tak terduga ya para pembaca. Berawal dari salah masuk toilet, berakhir dengan skandal sex.
  • Cerita Seks Bercinta Dengan Papa Tiri Tersayang

    Cerita Seks Bercinta Dengan Papa Tiri Tersayang


    1849 views

    Cerita Seks Terbaru – Perkenalkan namaku Vina, usiaku 16 tahun. Aku sekarang duduk di kelas II SMU di Medan. Aku punya pengalaman pertama merengkuh surga dunia. Tetapi semua itu kulakukan dengan papa tiriku. Pengalamanku ini sebagai referensi buat teman-teman yang lain. Aku tahu kalau perbuatan ini salah, tetapi aku tidak tahu bagaimana menghentikannya.

    Baiklah, ceritaku begini. Suatu hari aku mendapat pengalaman yang tentunya baru untuk gadis seukuranku. Oya, aku gadis keturunan Cina dan Pakistan. Sehingga wajar saja kulitku terlihat putih bersih dan satu lagi, ditaburi dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuh yang tentu saja sangat disukai lelaki. Kata teman-teman, aku ini cantik lho.

    Memang siang ini cuacanya cukup panas, satu persatu pakaian yang menempel di tubuhku kulepas. Kuakui, kendati masih ABG tetapi aku memiliki tubuh yang lumayan montok. Bila melihat lekuk-lekuk tubuh ini tentu saja mengundang jakun pria manapun untuk tersedak. Dengan rambut kemerah-merahan dan tinggi 167 cm, aku tampak dewasa. Sekilas, siapapun mungkin tidak percaya kalau akuadalah seorang pelajar. Apalagi bila memakai pakaian casual kegemaranku. Mungkin karena pertumbuhan yang begitu cepat atau memang sudah keturunan, entahlah. Tetapi yang jelas cukup mempesona, wajah oval dengan leher jenjang, uh.. entahlah.

    Pagi tadi sebelum berangkat ke sekolah, seperti biasanya aku berpamitan dengan kedua orangtuaku. Cium pipi kiri dan kanan adalah rutinitas dan menjadi tradisi di keluarga ini. Tetapi yang menjadi perhatianku siang ini adalah ciuman Papa. Seusai sarapan pagi, ketika Mama beranjak menuju dapur, aku terlebih dahulu mencium pipi Papa. Papa Robi (begitu namanya) bukan mencium pipiku saja, tetapi bibirku juga. Seketika itu, aku sempat terpaku sejenak. Entah karena terkejut untuk menolak atau menerima perlakukan itu, aku sendiri tidak tahu.

    Papa Robi sudah setahun ini menjadi Papa tiriku. Sebelumnya, Mama sempat menjanda tiga tahun. Karena aku dan kedua adikku masih butuh seorang ayah, Mama akhirnya menikah lagi. Papa Robi memang termasuk pria tampan. Usianya pun baru 38 tahun. Teman-teman sekolahku banyak yang cerita kalau aku bersukur punya Papa Robi.

    “Salam ya sama Papa kamu..” ledek teman-temanku.
    Aku sendiri sebenarnya sedikit grogi kalau berdua dengan Papa. Tetapi dengan kasih sayang dan pengertian layaknya seorang teman, Papa pandai mengambil hatiku. Hingga akhirnya aku sangat akrab dengan Papa, bahkan terkadang kelewat manja. Tetapi Mama tidak pernah protes, malah dia tampak bahagia melihat keakraban kami.

    Tetapi ciuman Papa tadi pagi sungguh diluar dugaanku. Aku memang terkadang sering melendot sama Papa atau duduk sangat dekat ketika menonton TV. Tetapi ciumannya itu lho. Aku masih ingat ketika bibir Papa menyentuh bibir tipisku. Walau hanya sekejab, tetapi cukup membuat bulu kudukku merinding bila membayangkannya. Mungkin karena aku belum pernah memiliki pengalaman dicium lawan jenis, sehingga aku begitu terkesima.

    “Ah, mungkin Papa nggak sengaja..” pikirku.
    Esok paginya seusai sarapan, aku mencoba untuk melupakan kejadian kemarin. Tetapi ketika aku memberikan ciuman ke Mama, Papa beranjak dari tempat duduknya dan menuju kamar. Mau tidak mau kuikuti Papa ke kamar. Aku pun segera berjinjit untuk mencium pipi Papa. Respon Papa pun kulihat biasa saja. Dengan sedikit membungkukkan tubuh atletisnya, Papa menerima ciumanku. Tetapi setelah kucium kedua pipinya, tiba-tiba Papa mendaratkan bibirnya ke bibirku. Serr.., darahku seketika berdesir. Apalagi bulu-bulu kasarnya bergesekan dengan bibir atasku. Tetapi entah kenapa aku menerimanya, kubiarkan Papa mengulum lembut bibirku. Hembusan nafas Papa Robi menerpa wajahku. Hampir satu menit kubiarkan Papa menikmati bibirku.

    “Baik-baik di sekolah ya.., pulang sekolah jangan keluyuran..!” begitu yang kudengar dari Papa.
    Sejak kejadian itu, hubungan kami malah semakin dekat saja. Keakraban ini kunikmati sekali. Aku sudah dapat merasakan nikmatnya ciuman seorang lelaki, kendati itu dilakukan Papa tiriku, begitu yang tersirat dalam pikiranku. Darahku berdesir hangat bila kulit kami bersentuhan.
    Begitulah, setiap berangkat sekolah, ciuman ala Papa menjadi tradisi. Tetapi itu rahasia kami berdua saja. Bahkan pernah satu hari, ketika Mama di dapur, aku dan Papa berciuman di meja makan. Malah aku sudah berani memberikan perlawanan. Lidah Papa yang masuk ke rongga mulutku langsung kuhisap. Papa juga begitu. Kalau tidak memikirkan Mama yang berada di dapur, mungkin kami akan melakukannya lebih panas lagi.

    Hari ini cuaca cukup panas. Aku mengambil inisiatif untuk mandi. Kebetulan aku hanya sendirian di rumah. Mama membawa kedua adikku liburan ke luar kota karena lagi liburan sekolah. Dengan hanya mengenakan handuk putih, aku sekenanya menuju kamar mandi. Setelah membersihkan tubuh, aku merasakan segar di tubuhku.

    Begitu hendak masuk kamar, tiba-tiba satu suara yang cukup akrab di telingaku menyebut namaku.
    “Vin.. Vin.., Papa pulang..” ujar lelaki yang ternyata Papaku.
    “Kok cepat pulangnya Pa..?” tanyaku heran sambil mengambil baju dari lemari.
    “Iya nih, Papa capek..” jawab papa dari luar.
    “Kamu masak apa..?” tanya papa sambil masuk ke kamarku.
    Aku sempat kaget juga. Ternyata pintu belum dikunci. Tetapi aku coba tenang-tenang saja. Handuk yang melilit di tubuhku tadinya kedodoran, aku ketatkan lagi. Kemudian membalikkan tubuh. Papa rupanya sudah tiduran di ranjangku.
    “Ada deh..,” ucapku sambil memandang Papa dengan senyuman.
    “Ada deh itu apa..?” tanya Papa lagi sambil membetulkan posisi tubuhnya dan memandang ke arahku.

    “Memangnya kenapa Pa..?” tanyaku lagi sedikit bercanda.
    “Nggak ada racunnya kan..?” candanya.
    “Ada, tapi kecil-kecil..” ujarku menyambut canda Papa.
    “Kalau gitu, Papa bisa mati dong..” ujarnya sambil berdiri menghadap ke arahku.
    Aku sedikit gelagapan, karena posisi Papa tepat di depanku.
    “Kalau Papa mati, gimana..?” tanya Papa lagi.
    Aku sempat terdiam mendengar pertanyaan itu.
    “Lho.., kok kamu diam, jawab dong..!” tanya Papa sambil menggenggam kedua tanganku yang sedang memegang handuk.

    Aku kembali terdiam. Aku tidak tahu harus bagaimana. Bukan jawabannya yang membuatku diam, tetapi keberadaan kami di kamar ini. Apalagi kondisiku setengah bugil. Belum lagi terjawab, tangan kanan Papa memegang daguku, sementara sebelah lagi tetap menggenggam tanganku dengan hangat. Ia angkat daguku dan aku menengadah ke wajahnya. Aku diam saja diperlakukan begini. Kulihat pancaran mata Papa begitu tenangnya. Lalu kepalanya perlahan turun dan mengecup bibirku. Cukup lama Papa mengulum bibir merahku. Perlahan tetapi pasti, aku mulai gelisah. Birahiku mulai terusik. Tanpa kusadari kuikuti saja keindahan ini.

    Nafsu remajaku mulai keluar ketika tangan kiri Papa menyentuh payudaraku dan melakukan remasan kecil. Tidak hanya bibirku yang dijamah bibir tebal Papa. Leher jenjang yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu pun tidak luput dari sentuhan Papa. Bibir itu kemudian berpindah ke telingaku.

    “Pa..” kataku ketika lidah Papa masuk dan menggelitik telingaku.
    Papa kemudian membaringkan tubuhku di atas kasur empuk.
    “Pa.. nanti ketahuan Mama..” sebutku mencoba mengingatkan Mama.
    Tetapi Papa diam saja, sambil menindih tubuhku, bibirku dikecupnya lagi. Tidak lama, handuk yang melilit di tubuhku disingkapkannya.

    “Vina, tubuh kamu sangat harum..” bisik Papa lembut sambil mencampakkan guling ke bawah.
    Dalam posisi ini, Papa tidak puas-puasnya memandang tubuhku. Bulu halus yang membalut kulitku semakin meningkatkan nafsunya. Apalagi begitu pandangannya mengarah ke payudaraku.
    “Kamu udah punya pacar, Vin..?” tanya Papa di telingaku.

    Aku hanya menggeleng pasrah.
    Papa kemudian membelai dadaku dengan lembut sekali. Seolah-olah menemukan mainan baru, Papa mencium pinggiran payudaraku.

    “Uuhh..,” desahku ketika bulu kumis yang dipotong pendek itu menyentuh dadaku, sementara tangan Papa mengelus pahaku yang putih. Puting susu yang masih merah itu kemudian dikulum.
    “Pa.. oohh..” desahku lagi.
    “Pa.. nanti Mamm..” belum selesai kubicara, bibir Papa dengan sigap kembali mengulum bibirku.
    “Papa sayang Vina..” kata Papa sambil memandangku.

    Sekali lagi aku hanya terdiam. Tetapi sewaktu Papa mencium bibirku, aku tidak diam. Dengan panasnya kami saling memagut. Saat ini kami sudah tidak memikirkan status lagi. Puas mengecup putingku, bibir Papa pun turun ke perut dan berlabuh di selangkangan. Papa memang pintar membuatku terlena. Aku semakin terhanyut ketika bibir itu mencium kemaluanku. Lidahnya kemudian mencoba menerobos masuk. Nikmat sekali rasanya. Tubuhku pun mengejang dan merasakan ada sesuatu yang mengalir cepat, siap untuk dimuntahkan.

    “Ohh, ohh..” desahku panjang.
    Papa rupanya tahu maniku keluar, lalu dia mengambil posisi bersimpuh di sebelahku. Lalu mengarahkan tanganku ke batang kemaluannya. Kaget juga aku melihat batang kemaluannya Papa, besar dan tegang. Dengan mata yang sedikit tertutup, aku menggenggamnya dengan kedua tanganku. Setan yang ada di tubuh kami seakan-akan kompromi. Tanpa sungkan aku pun mengulum benda itu ketika Papa mengarahkannya ke mulutku.

    “Terus Vin.., oh.. nikmatnya..” gumamnya.
    Seperti berpengalaman, aku pun menikmati permainan ini. Benda itu keluar masuk dalam mulutku. Sesekali kuhisap dengan kuat dan menggigitnya lembut. Tidak hanya Papa yang merasakan kenikmatan, aku pun merasakan hal serupa. Tangan Papa mempermainkan kedua putingku dengan tangannya.

    Karena birahi yang tidak tertahankan, Papa akhirnya mengambil posisi di atas tubuhku sambil mencium bibirku dengan ganas. Kemudian kejantanannya Papa menempel lembut di selangkanganku dan mencoba menekan. Kedua kakiku direntangkannya untuk mempermudah batang kemaluannya masuk. Perlahan-lahan kepala penis itu menyeruak masuk menembus selaput dinding vaginaku.

    “Sakit.. pa..” ujarku.
    “Tenang Sayang, kita nikmati saja..” jawabnya.
    Pantat Papa dengan lembut menekan, sehingga penis yang berukuran 17 cm dan berdiameter 3 cm itu mulai tenggelam keseluruhan.

    Papa melakukan ayunan-ayunan lagi. Kuakui, Papa memang cukup lihai. Perasaan sakit akhirnya berganti nikmat. Baru kali ini aku merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Pantas orang bilang surga dunia. Aku mengimbangi kenikmatan ini dengan menggoyang-goyangkan pantatku.
    “Terus Vin, ya.. seperti itu..” sebut Papa sambil mempercepat dorongan penisnya.
    “Papa.. ohh.., ohh..” renguhku karena sudah tidak tahan lagi.
    Seketika itu juga darahku mengalir cepat, segumpal cairan putih meleleh di bibir vaginaku. Kutarik leher Papa hingga pundaknya kugigit keras. Papa semakin terangsang rupanya. Dengan perkasa dikuasainya diriku.

    Vagina yang sudah basah berulangkali diterobos penis papa. Tidak jarang payudaraku diremas dan putingku dihisap. Rambutku pun dijambak Papa. Birahiku kembali memuncak. Selama tiga menit kami melakukan gaya konvensional ini. Tidak banyak variasi yang dilakukan Papa. Mungkin karena baru pertama kali, dia takut menyakitiku.

    Kenikmatan ini semakin tidak tertahankan ketika kami berganti gaya. Dengan posisi 69, Papa masih perkasa. Penis Papa dengan tanpa kendali keluar masuk vaginaku.
    “Nikmat Vin..? Ohh.. uhh..” tanyanya.
    Terus terang, gaya ini lebih nikmat dari sebelumnya. Berulangkali aku melenguh dan mendesah dibuatnya.
    “Pa.. Vina nggak tahan..” katakuku ditengah terjangan Papa.
    “Sa.. sa.. bar Sayang.., ta.. ta.. han dulu..” ucap Papa terpatah-patah.
    Tetapi aku sudah tidak kuat lagi, dan untuk ketiga kalinya aku mengeluarkan mani kembali.
    “Okhh.. Ohkk.. hh..!” teriakku.

    Lututku seketika lemas dan aku tertelungkup di ranjang. Dengan posisi telungkup di ranjang membuat Papa semakin belingsatan. Papa semakin kuat menekan penisnya. Aku memberikan ruang dengan mengangkat pantatku sedikit ke atas. Tidak berapa lama dia pun keluar juga.

    “Okhh.. Ohh.. Ohk..” erang Papa.
    Hangat rasanya ketika mani Papa menyiram lubang vaginaku.
    Dengan peluh di tubuh, Papa menindih tubuhku. Nafas kami berdua tersengal-sengal. Sekian lama Papa memelukku dari belakang, sementara mataku masih terpejam merasakan kenikmatan yang baru pertama kali kualami. Dengan penis yang masih bersarang di vaginaku, dia mencium lembut leherku dari belakang.

    “Vin, Papa sayang Vina. Sebelum menikahi Mamamu, Papa sudah tertarik sama Vina..” ucap Papa sambil mengelus rambutku.

    Mama dan adikku, tiga hari di rumah nenek. Selama tiga hari itu pula, aku dan Papa mencari kepuasan bersama. Entah setan mana yang merasuki kami, dan juga tidak tahu sudah berapa kali kami lakukannya. Terkadang malam hari juga, walaupun Mama ada di rumah. Dengan alasan menonton bola di TV, Papa membangunkanku, yang jelas perbuatan ini kulakukan hingga sekarang.

  • Foto Ngentot Nikmatnya Kontol Suamiku Yang Besar Dan Panjang

    Foto Ngentot Nikmatnya Kontol Suamiku Yang Besar Dan Panjang


    1701 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Seks Pengantin Baru Yang Kesepian

    Cerita Seks Pengantin Baru Yang Kesepian


    1730 views

    Cerita Seks Terbaru – Nama saya Andi, saat itu saya berumur 25 tahun, telah berkeluarga dengan istri bernama Sinta, serta telah dikaruniai dua orang anak yang pertama berumur 3 tahun dan kedua berumur 1 tahun. Cerita ini bermula dari kebiasaan saya yang sering nongkrong di warteg di komplek tempat saya tinggal pada waktu santai.

    Pada suatu hari saya kembali nongkrong di Warteg itu yang pada saat itu suasana sudah mulai sepi karena hari sudah menjelang malam. Pada saat itu Diana sedang berkemas-kemas untuk menutup wartegnya. Saya lalu mengajak Diana mengobrol sambil dia berkemas-kemasIstri Pemilik Warteg itu adalah sepasang pengantin baru yang baru menikah 7 bulan. Penjaganya adalah istri dari pengantin baru tersebut yang bernama Diana, sedangkan suaminya adalah seorang sopir bus AKAP, yang sering bertugas sampai berhari-hari baru pulang dan bernama Juanda. Saya dan istri sayapun kenal baik dan akrab dengan mereka.

    “Kok sendirian Yan?” tanya saya. (Saya memanggilnya Dian/Yan)
    “Iya nih Kak, Kak Juandanya tadi pagi baru berangkat!”
    “Kemana?”
    “Katanya hari ini tujuan Jakarta, dan sampai 8 hari baru bisa pulang,” katanya.
    “Oh ya Kak saya tinggal dulu ya, mau mandi, habis dari tadi rame sih belum sempat mandi,” katanya lagi. Lalu Diana masuk ke dalam rumahnya untuk mandi.

    Setelah setengah jam Diana keluar lagi dengan rambut yang masih basah, dan memakai daster yang membuat saya menahan napas karena kalau kena lampu kelihatan BH dan CDnya yang menerawang dari balik daster yang dipakainya, serta membawa secangkir kopi untukku, dan duduk di kursi yang ada di depanku. Harum sabun mandi yang dipakai saat mandi masih tercium saat Diana duduk, dan ini membuat nafsu saya agak tergugah dan kontol saya mulai ngaceng.

    “Diminum Kak kopinya,” katanya mempersilakan.
    “Terima kasih,” jawabku sambil menghirup kopi yang disuguhkan.
    “Apa enggak takut ditinggal sendirian,” tanyaku memulai obrolan.
    “Ya enggaklah, kan tetangga di sekitar sini baik-baik Kak?” jawabnya.

    Lalu obrolan kami terus berlanjut dan haripun bertambah malam. Karena suasana yang mulai sepi saya mencoba memancingnya dengan obrolan yang dapat membangkitkan gairah.

    “Yan kamu nggak kesepian ditinggal suamimu berhari-hari gini?”
    “Mau gimana lagi Kak, namanya juga tuntutan pekerjaan”
    “Kasihan! Masa pengantin baru ditinggal kedinginan kaya gini”
    “Ih, siapa lagi yang kedinginan?” jawabnya agak centil.

    Merasa ada respon sayapun tambah semangat.

    “Ya kan kasihan, orang pengantin baru itu biasanya kan kalau tidur selalu berpelukan biar tidak kedinginan”
    “Siapa bilang kalau pengantin baru itu kalau tidur selalu berpelukan?”
    “Buktinya kakak semasa pengantin baru selalu tidur berpelukan.”
    “Enak dong Mbak Sinta selalu tidur dipeluk kakak”
    “Ya begitulah, kalau kamu mau, saya juga mau tidur pelukin kamu,” kata saya sambil bercanda.
    “Ih kakak ini Piktor (pikiran kotor) deh”
    “Emang Mbak Sinta boleh kakak tidur pelukin cewek lain?” sambungnya.
    “Ya jangan ketahuan dong,” jawabku, sambil aku memandang wajah cantiknya dan menanti responnya.

    Diana lalu memandangku dengan tatapan yang menggoda.

    “Kalau kakak tidur pelukin saya dan ketahuan Mbak Sinta gimana hayoo?”
    “Nggak mungkin ketahuan kalau kamu mau,” pancingku sambil bergeser duduk disampingnya, dan kugenggam tangannya yang tampak bergetar, dan ternyata Diana diam saja.
    “Jangan disini Kak nanti ada orang lihat,” katanya.

    Karena mendapat angin aku mengajak Diana masuk ke dalam rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumahnya saya langsung menutup pintu dan memeluk Diana dari belakang. Semula dia menolak dengan alasan takut ketahuan. Aku yang sudah dikuasai nafsu terus merayu Diana yang masih ragu. Aku sudah tidak peduli apa-apa lagi kecuali menikmati tubuh Diana yang cantik ini. Aku membalikkan tubuh Diana dan langsung melumat bibirnya yang sexy itu.

    “Mmhh,” desah Diana.

    Aku terus menyerangnya dengan bergairah. Tangankupun tak tinggal diam, aku meremas buah dadanya yang montok dari balik dasternya.

    “Mmhh Kak,” desahnya yang mulai terangsang.

    Aku lalu membopong tubuh Diana ke kamarnya yang ditunjuk Diana dan merebahkannya di ranjang yang merupakan ranjang pengantin Diana. Lalu aku berdiri dan membuka baju dan celana panjangku agar tidak kusut, dan yang tertinggal hanya celana dalamku.

    Kontolku yang dari tadi ngaceng tampak menonjol di balik CDku. Lalu aku mendekati Diana yang terbaring diranjang sambil memandangku. Aku kembali mengulum bibirnya yang sexy itu sambil tanganku mengelusi pahanya yang putih. Diana menyambut ciumanku dengan bernafsu. Setelah puas aku melanjutkan ciumanku ke lehernya yang jenjang dan secara perlahan-lahan aku membuka dasternya, dan dilanjutkan dengan BH dan CDnya. Kini tubuh Diana yang mulus terpampang pasrah di ranjang. Kemudian aku menciumi buah dadanya yang kiri sedangkan tanganku meremas buah dadanya yang kanan

    “Aww… geli Kak,” rintihnya yang membuat aku tambah bersemangat.
    “Buah dada kamu bagus Yan” kataku.
    “Emang punya Mbak Sinta jelek ya?” tanyanya menggodaku.
    “Bagusan punya kamu” kataku merayunya.
    “Aahh enak Kak, terus Kak, isap Kak yang kuaat” rintihnya.

    Setelah puas dengan buah dadanya ciumanku aku lanjutkan ke bawah menyusuri perutnya yang ramping terus ke bawah hingga menyentuh bulu bulu halus diatas memeknya. Lalu aku mulai menjilati memeknya yang telah basah oleh cairan birahi.

    “Aahh enak Kak, diapain Kak memekku,” rintihnya.
    “Terus Kak aahh!! Enak sekali Kak, Kak juanda tidak pernah mau begini Kak aahh!!” rintihnya lagi.

    Sesaat kemudian Diana menekan kepalaku semakin dalam di memeknya, dan ternyata dia mendapat orgasmenya yang pertama. Kemudian aku naik untuk mencium bibirnya kembali dan disambut dengan buas oleh Diana.

    “Enak nggak Yan?” tanyaku.
    “Enak sekali Kak,” jawabnya
    “Emang Juanda nggak pernah ya?”
    “Enggak Kak, jijik katanya”
    “Tolol sekali dia,” batinku.
    “Buka dong Kak CDnya”
    “Diana dong bukain”
    “Ih Kak Andi manja deh,” katanya sambil membuka CDku.

    Kontolku yang sudah tegang dari tadi langsung meloncat keluar begitu CD ku diturunkan oleh Diana. Tampak Diana terbelalak melihat kontolku.

    “Besar sekali Kak,” katanya kaget.
    “Emang punya suamimu kecil ya?” tanyaku.
    “Paling setengah dari punya kakak,” katanya sambil meremas kontolku.
    “Aahh enak Yan” desahku
    “Enak nggak Kak kontol sebesar ini masuk dimemekku nanti?” tanyanya.

    Aku tersenyum sambil mengangguk.

    “Jilati Yan” pintaku.

    Lalu Diana menunduk untuk mencium Kontolku yang super menurutnya.

    “Aahh enak, enak Yan jilati terus Yan aahh!!” rintihku.

    Lalu Diana memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, dan mengulum kontolku. Tampak Diana kesusahan mengulum kontolku yang besar didalam mulutnya. Setelah beberapa saat aku menarik Diana keatas dan membaringkannya secara telentang. Diana mengerti dan segera membuka pahanya lebar lebar. Aku segera mengarahkan kontolku dan menyentuh lobang memeknya yang semakin banjir oleh cairannya.

    “Lambat-lambat Kak, aku belum pernah dimasuki kontol sebesar itu” pintanya.

    Aku tersenyum memandangnya sambil mengangguk.

    “Aaww… Kak, sakit Kak aahh!!”

    Aku menghentikan dorongan pantatku dan mendiamkannya sejenak. Setelah Diana tenang kembali aku mendorong laju kontolku ke dalam memeknya.

    “Aaww Kak enak!! Terus Kak enak, kontol kakak enak Kak, aawwuuhh enak kontol kakak besar enak,” erangnya dengan liar.

    Mendengar itu aku tambah bersemangat untuk memompa kontolku didalam memeknya. Kemudian aku memeluknya sambil berbisik ditelinganya,

    “Enak nggak kontol kakak?”
    “Oohh enak sekali Kak, kontol kakak enak sekali, besar panjang sampai sesak memek diana” racaunya dengan Vulgar.

    Mendengar itu aku terpancing untuk melayani racau Vulgarnya.

    “Enak mana kontol kakak dengan kontol suamimu?” tanyaku.
    “Lebih enak kontol kakak, kontol kakak tiada duanya oohh!! Aahh” rintihnya.
    “Memek kamu juga enak, legit juga sempit sepeti perawan” kataku.

    Mendengar itu Diana lalu bertanya,

    “Enakan mana memek Diana dengan memek Mbak Sinta aaww!! Oohh!!”
    “Sama sama enak, tapi lebih enak punya Diana karena masih sempit,” jawabku sambil terus memompa kontolku.

    Tak lama kemudian aku merasa akan segera meledak begitu juga dengan Diana.

    “Aahh aku mau keluar Yan”
    “Diana juga Kak”
    “Kita keluarkan sama sama Yan, aahh!! Oohh keluarkan dimana Yan?”
    “Keluarkan didalam saja Kak aahh,” jerit panjang Diana, lalu akupun menyusul.
    “Aahh!!” jeritku sambil memeluk erat Diana.

    Kemudian kami berdua terkulai lemas setelah pertempuran panjang itu. Aku mencium kening Diana lalu mengecup bibirnya.

    “Terima kasih Yan”
    “Sama-sama Kak”

    Lalu aku segera turun dari ranjang dan berpakaian karena tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Sebelum pulang aku kembali menghampiri Diana yang masih tergolek lemas di ranjang dan melumat bibirnya, sambil berjanji untuk mengulanginya.

    Setelah dirumah ternyata istri dan anak-anak telah tidur.

    Dan pada saat suami Diana tak ada di rumah kamipun kembali melakukannya, baik di rumahnya maupun di hotel, sampai suami Diana berhenti dari pekerjaanya, karena Diana telah melahirkan bayi dan harus merawat bayinya.

    Sampai saat ini saya dan Diana masih tidak dapat memperhitungkan sebenarnya bayi yang dilahirkannya itu merupakan benih dari siapa, apakah benih dariku atau suaminya, karena kalau dilihat secara teliti wajah sang bayi sangat mirip suaminya tetapi badan si bayi sangat mirip denganku. Namun demikian masalah ini sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan oleh suami Diana sehingga perselingkuhanku dengan Diana tidak pernah terbongkar dan kami dua keluarga tetap bersahabat dan tetap akrab.

  • Kisah Memek Kehangatan Di Belai Kekasih

    Kisah Memek Kehangatan Di Belai Kekasih


    1660 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku menikah pada usia sangat belia, yakni 22 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada usia tersebut sudah dinikahkan olah orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan seorang laki-laki playboy “kampungan”.

    Aku menikah dengan sang playboy, usianya sangat renta sekali, 65 tahun pada saat aku dinikahinya. Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat seksual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang aling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang

    sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang. Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang

    penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali. Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku. Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya

    itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar. Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku

    mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum. Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal

    bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya. Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling

    menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali.

    Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?! Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku

    mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu. Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku.

    Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy. Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan

    romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku. Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku

    semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!. Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu.

    Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya. ” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu.

    Akhirnya aku menggeleng. Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia

    sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya. Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia

    membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya. Nafasku semakin

    tak beraturan lagi. Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya.

    Semakin terangsang aku. Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya.

    Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar. Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi

    suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis. ” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula.

    Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung ! Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu,

    selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula . Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku

    terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi. Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan

    oh….aku menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD. Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan

    menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku. ” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun kontol ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan

    ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat. Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan

    cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu. Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa

    sementara ” Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ? Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kai berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya

    dan sebagainya. Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel

    kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya. Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang

    menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting. Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah

    mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng.

    Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!! Dalam kesendirianku ini . . . Segalanya bisa berubah .. . Kecuali, Cinta dan kasihku pada Ronad, Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur,

    dan sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku Ron ?!