Author: Bokep Mobile

  • Cerita Seks Jualan Mobil awal dari Seks

    Cerita Seks Jualan Mobil awal dari Seks


    1496 views

    Cerita Seks Terbaru – Cerita asliku ini adalah cerita yang ke-dua setelah cerita pertamaku yang sudah dimuat di Rumah Seks dengan judul Ibu Lia dengan Rasa juice melon. Sebenarnya aku punya banyak sekali kisah petualanganku dengan wanita-wanita yang pernah aku cintai.

    Dan yang pasti hampir semua wanita yang aku kencani, biasanya aku gunakan alat atau bahan dari buah-buahan, madu, dan lain-lain. Dan kali ini aku menggunakan dua irisan mentimun. Ini dia kisahku.

    Pada saat aku bekerja di sebuah perusahaan besar dikawasan kota Denpasar yang bergerak di bidang penjualan mobil-mobil baru kira-kira tiga tahun yang lalu, disanalah aku kenal banyak wanita-wanita cantik yang hampir setiap hari aku jumpai. Mulai dari wanita yang keibuan sampai dengan wanita yang haus akan kebutuhan laki-laki.

    Ketika aku hendak pulang dari kantor, kira-kira pukul 05.00 WITA, datang sepasang suami istri yang bermaksud untuk melihat mobil baru yang dipajang di dalam ruang pameran. Kemudian setelah kami berbincang-bincang agak cukup lama, akhirnya Bapak Lilis dan Ibu Lilis menyepakati untuk membeli satu unit mobil keluaran terbaru dan saya berjanji untuk mengirimkannya pada esok hari.

    Hari Sabtu kira-kira pukul 10.00 WITA, sesuai dengan janji saya untuk mengirimkan satu unit mobil ke Bapak Lilis. Dengan seorang sopir perusahaan, lalu saya bergegas meluncur ke rumah Bapak Lilis.

    “Selamat Pagi.., Bapak Lilis ada..?” tanyaku kepada pembantunya yang membukakan pintu depan rumah Bapak Lilis.
    “Bapak sedang jemput tamunya di Airport. Maaf bapak siapa..?” tanya pembantunya sambil memperhatikan aku.
    “Saya Dimas.. Dari xx Company mau hantarkan Mobil baru untuk Ba..?” belum sempat habis keterangannku kemudian Ibu Lilis datang dari arah tangga rumahnya.
    “Ooh.. Bapak Dimas.. Mari masuk..?” sahut Ibu Lilis mempersilahkan aku masuk ke ruang tamunya.

    Dengan pakaian senam yang masih menempel ditubuh Bu Lia sambil menyeka keringat dengan handuk putihnya nampak sexy sekali dan tampak lebih muda dari usianya. Yang aku perkirakan umurnya tidak lebih dari 32 tahun. Sementara itu pembantunya diberi kode untuk membuatkan aku dan sopirku suguhan orange juice, lalu Ibu Lilis masuk ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

    “Sesuai dengan permintaan Bapak dan Ibu, ini kami kirimkan mobil sesuai dengan warna yang Ibu minta kemarin dan tolong di cek keadaan mobil sekaligus nanti akan saya perkenalkan cara pemakaian berikut dengan garansinya.”

    Dengan penuh teliti Ibu Lilis memperhatikan unit mobinya sambil minta pengarahan mengenai spec mobilnya.

    “Dari cara Ibu pegang persenelingnya, nampaknya Ibu sudah berpengalaman naik Mobil. Hanya saja untuk melepas hand rem-nya Ibu tekannya kurang keras. Jadi hand rem-nya nggak bisa turun. Maklum mobil baru Bu..!” jawabku menjawab pertanyaan Ibu Lilis. Yang ternyata jawabanku membuat wajah Ibu Lilis memandangiku serius.

    “Saya merasa nyaman duduk di mobil ini, dan bagaimana kalau saya coba dulu, tapi tolong ditemani ya.. Agak takut juga soalnya mobil baru..?” pinta Ibu Lilis dengan suara khasnya.
    “Jangan khawatir Bu, mobil ini bergaransi tiga tahun dan saya siap menemani Ibu untuk mencobanya.”

    Dalam perjalanan mengitari pantai di Kuta akhirnya obrolanku dengan Ibu Lilis semakin akrab. Dan aku menawarkan ke Ibu Lilis untuk membeli variasi dan acesoris untuk mempercantik mobilnya.

    “Nanti mobil ini kan.. Dipakai ibu sendiri.., jadi tinggal tambah sedikit acesoris, saya yakin penampilan Mobil ini sama cantiknya dengan penampilan yang mengendarainya.”

    Dengan senyumannya yang susah untuk diartikan akhirnya Ibu Lilis mempertimbangkan penawarannku. Aku berharap Ibu Lilis menyetujui ideku, sebab aku bisa lebih banyak cerita dan mendapat fee dari pembelian acesoris di toko langgananku.

    Seperti biasa kalau pada hari senin biasanya orang-orang malas untuk bekerja, demikian juga denganku. Karena hari minggu kemarin seharian aku di kampung karena ada upacara Agama, dan sangat melelahkan untuk kembali ke Denpasar sebab jarak kampungku dengan tempat aku bekerja di Denpasar cukup jauh. Kira-kira dua jam baru sampai. Dan pada hari senin itu aku mendapat telpon dari temanku dan katanya ada seorang wanita yang nunggu aku di counter. Kemudian aku bergegas turun dari ruanganku di lantai atas.

    “Oh.. Ibu Lilis.. Selamat pagi.. Apa khabar..?” tanyaku kepada Ibu Lilis dengan perasaan kaget dan khawatir.

    Kaget karena Ibu ini tidak menelpon aku terlebih dahulu kalau dia mau ke kantor, dan khawatir kalau mobil yang aku kirim hari Sabtu bermasalah.

    “Baik..!” jawab Ibu Lilis singkat.
    “Bisa saya bantu Bu..” tanyaku ke Ibu Lilis sambil memperhatikan pakaian yang menempel cocok dengan tubuh Ibu Lilis yang seperti foto Model iklan. Sungguh anggun dengan kaca mata merek Versace yang siselipkan diantara rambutnya yang disemir merah keemasan. Wajah yang cantik sesuai dengan pakaian feminim layaknya seperti wanita karir dengan rok mini-nya terlihat jelas bulu halus tertata rapi dikakinya.

    “Begini Pak Dimas.. setelah saya pikir-pikir kemarin mengenai pemasangan dan pembelian acesoris, saya memutuskan untuk mengikuti saran dari Bapak Dimas. Jadi hari ini saya datang kesini untuk menjelaskan itu dan saya berharap kalau Bapak tidak ada jadwal atau acara, biar Bapak Dimas yang mengantarkan saya ke toko variasi langganan Bapak”. Pinta Ibu Lilis.
    “Kebetulan hari ini saya tidak ada jadwal, jadi saya siap untuk mengantarkan Ibu. Tapi tolong jangan resmi gitu manggil saya Bapak. Panggil saya Dimas aja Bu.. Ya..?” pintaku kepada Ibu Lilis karena aku merasa risih dipanggil Bapak. Karena umurku masih 30 tahun dan dibawah umur Ibu Lilis.

    Karena cukup lama pemasangan acesoris yang dilakukan oleh sebuah toko variasi, maka kesempatan itu aku pakai ngobrol dengan Ibu Lilis yang aku baru tahu kalau Ibu Lilis mempunyai perasaan yang sama untuk mencapai satu tingkatan arti dari sebuah pertemuan yang membawa aku dan Ibu Lilis ke sebuah episode kisah romantisme yang sulit untuk dilupakan sampai akhir.

    Setelah mobil selesai terpasang, aku dan Ibu Lilis keluar dari toko variasi dan Ibu Lilis mengajakku untuk makan siang bersama di sebuah restoran. Namun aku halangi ke tempat restoran yang Ibu Lilis tunjukkan.

    “Saya punya teman baru buka restoran.. bagaimana kalau kita kesana untuk mencoba menu barunya. Barangkali ada yang istimewa disana..?” kataku sedikit bohong karena restoran yang aku sebutkan diatas adalah restoran dengan hotel yang biasa aku pakai untuk kencan dengan mantan pacarku dulu.

    Selagi makan siang, aku kasih kode kepada waiters untuk memesan kamar. Ketika Ibu Lilis membayar Bill-nya ke Kasir, aku ambil kunci kamar no 102 untuk short time.

    “Bu.. Karena baru jam 02.00 bagaimana kalu kita ngobrol lagi di sebelah restoran ini.?” Tanpa sempat bertanya tangan Ibu Lilis sudah aku gandeng untuk masuk kamar 102.
    “Dimas.. Kamu nakal ya..?” demikian tanya Ibu Lilis.ceriita sex tante
    “Sedikit Bu.. Tapi asyik kalau kita ngobrol nggak dilihat orang-orang disekitar.” jawabku mengalihkan perhatiannya.

    Sambil kusentuh halus jari jemarinya sebab menurut pengalamanku orang yang berbintang virgo seperti Ibu Lilis ini, rangsangan plus-nya ada di telapak tangan selain rangsangan bagian lainnya yang umum dipunyai seorang wanita.

    “Mmmh kamu romantis ya Dim..?” tanya Ibu Lilis mungkin karena rambut yang terurai rapi sebahu itu aku sentuh dengan tanganku lalu aku cium rambutnya yang harum bak kembang setaman yang membuat bibir Ibu Lilis berkata seperti itu.
    “Terus terang aku paling senang memperlakukan wanita seperti ini Bu.. Tanpa dibuat-buat. Walau kadang pendapat orang bilang kalau sudah ketemu wanita cantik pasti nafsunya yang nomer satu. Tapi bagiku, perasaan yang muncul dulu baru nafsu. Sebab dulu aku pernah satu kali ke lokalisasi dengan nafsu namun rasanya hambar. Nikmatnya hanya sekejab. Lain dengan perasaan. Begitu mempesona dan mengasyikkan. Atau.. Ibu mau membedakan mana perasaan dan mana nafsu..?” tanyaku sambil melirik matanya di sela rambut yang tersingkap oleh hembusan angin AC di ruangan 102.

    Ketika pikiran Ibu Lilis masih menerawang jauh, kudekatkan bibirku dengan bibir sensualnya Ibu Lilis dan mulai terasa hangat ketika lidah kami saling sedot dan bermain-main. Kemudian pelan-pelan aku lepas ciumanku untuk mengambil dua irisan mentimun yang aku ambil ketika aku makan siang tadi. Kusuruh Ibu Lilis untuk memejamkan matanya. Agar aku bisa taruh irisan mentimun layaknya seperti orang facial.

    “Setelah saya tutup mata Ibu.. sekarang tolong fokuskan pikiran Ibu kepada satu tujuan dan pikirkan seolah-olah Ibu sedang mandi mengenakan kain sutra tipis di sebuah sungai yang airnya bersih, tenang, dan damai. Disaat Ibu mandi itu.. Pikirkan bahwa ada laki-laki datang [Dimas] menghampiri Ibu berbisik mesra dan mencium leher dan bibir ibu kemudian melepaskan kain sutra yang ibu kenakan [dan aku buka pakiannya], kemudian menjilati seluruh anggota tubuh Ibu satu-demi-satu mulai dari jari kaki Ibu, betis Ibu, paha mulus Ibu, pusar Ibu, puting susu ibu sampai ketitik rangsangan yang paling didamba kaum laki-laki yaitu kemaluan Ibu yang merah delima.”

    Seperti ada yang menggerakkan, tubuh Ibu Lilis bergerak halus mengikuti irama jilatanku.

    “Ohh.. Shhshh..?” Suara Ibu Lilis bergairah.

    Dan memang aku sengaja bercerita fantasy seperti itu, Agar permainannya nanti lebih nikmat dan menjiwai. Kemudian kedua kaki Ibu Lilis aku angkat pelan, kuamati gumpalan kecil diantara rambut yang tertata rapi disela selangkangannya, kuautr lidahku agar bisa masuk ke lubang vagina Ibu Lilis, dan terasa sekali bau khas kemaluan wanita yang membuat aku tambah bergairah. Kubiarkan kedua tangan Ibu Lilis meremas rambutku, kubiarkan kedua paha Ibu Lilis menjepit kepalaku pertanda bahwa gairah nafsu Ibu Lilis sudah mulai naik. Hingga mata Ibu Lilis yang masih terpejam dan tertindih irisan mentimun itu dibukanya sendiri. Karena tak kuasa menahan geli.

    “Uhh.. Terus sayang.. Aku menikmatinya..! ohh.. Jangan di lepas..!” Kata Ibu Lilis memintaku untuk tidak melepaskan jilatanku. Kemudian tubuhku aku balik mendekati wajah Ibu Lilis dan tanpa dikomando kemaluanku sudah dipegang tangan kirinya dan dengan gerakan maju mundur mulutnya telah mengulum Penisku yang sudah menegang itu.

    “Auchh.. Sedot terus Bu..? Pintaku dengan nafas mulai nggak teratur.
    “Say.. Please..?” Suara Ibu Lilis penuh gelora nafsu meminta penisku untuk dimasukkan.

    Pelan dan pasti kumasukkan penisku ke lubang vagina Ibu Lilis yang masih rapet.

    “Ochh.. Mmhh..?” desah Ibu Lilis sambil menggigit bibir sensualnya menahan geli.

    Dengan gerakan pelan-cepat-pelan-cepat membuat mata Ibu Lilis merem melek seperti orang kelilipan. Sedikit demi sedikit pantat Ibu Lilis mulai dia goyangkan mengikuti irama gerakanku. Sekali-sekali gerakannya diatur sedemikian rupa sehingga membuat penisku seperti dijepit vaginanya.

    “Ohh.. Sayang.. Aku mau seperti ini terus..?” pinta Ibu lilis sambil mendekap erat tubuhku yang sudah mulai berkeringat.
    “Aku juga..!” kataku menahan geli.

    Aku pompa terus kemaluanku, lalu kumiringkan badanku sehingga tubuhku dan tubuh Ibu Lilis sama-sama miring. Kusuruh tangan kiri Ibu Lilis untuk mengankat dan memegang paha putihnya, kemudian puting susu yang bentuknya seperti belum pernah di sedot orang lain, aku gigit kecil dan kujilati sampai putingnya menegang. Sementara tangan kananku [jari tengah] kumainkan di daerah klitoris kemaluan Ibu Lilis. Terlihat tubuh Ibu lilis bergetar menahan geli yang teramat nikmat.

    “Sayang.. Aku geli sekali.. Seperti.. Ochh!” tidak sempat Ibu Lilis melanjutkan percakapannya karena spermanya keburu muncrat dan membasahi kemaluan dan buah pelirku.
    “Ochh.. Ssshh..!!” suara terakhir Ibu Lilis melepaskan cengkeraman tangannya di bahuku.
    “Seperti apa..?” tanyaku melanjutkan pertanyaan Ibu Lia yang belum sempat Dia jawab karena spermanya keburu keluar. Dan pinggangku dicubitnya genit.
    “Seperti.. Ochh.. Aku geli lagi sayang.. Puasin aku sekali lagi?” pinta Ibu lilis meminta untuk kedua kalinya.

    Dengan gairah yang menggebu-gebu, kuubah-ubah posisiku agar Ibu Lilis nggak merasa bosan. Aku ulangi lagi genjotanku sampai tubuh Ibu Lilis menggeliat seperti cacing kepanasan. Untuk kedua kalinya kulihat tubuh Ibu Lilis seperti orang kejang-kejang. Pantatku ditekannya, sementara bibirnya mendesah sambil menjilati kedua sisi bibirnya yang terbungkus lipstik merah terang.

    “Yang.. Kita keluar sama-sama yuk..?” kata Ibu Lilis.


    “Ya.. Sebentar lagi spermaku mau keluar. Ibu rasakan nggak kontolku semakin menegang.?” jawabku.
    “Oh.. Iya..” sahut ibu Lia sambil melihat kemaluanku dan kemaluan Ibu Lilis yang tengah beradu untuk mencapai titik kenikmatan.
    “Ochh.. Sshh.. Ochh” sengaja kudekatkan desahanku ke telinga ibu lilis. Saat itu juga telinga Ibu Lilis yang bersih, aku gigit nakal dan dengan lidahku aku jilati lubang telinganya sampai kepala Ibu Lilis geleng-geleng kegelian.
    “Auchh.. Ouchh.. Crot.. Crot.. Crot.. Ouchh..!”
    “Uachh.. Gila.. Ouchh..” akhirnya aku dan Ibu Lia sama-sama mengeluarkan sperma yang keluar dari kemaluan kami masing-masing.

    Setelah cukup lama permainan ngesek itu berlangsung, kemudian aku dan Ibu Lilis bergegas meninggalkan kamar hotel yang banyak memberiku pengalaman bercinta. Demikian juga petualanganku dengan Ibu lilis yang terus berlanjut sampai satu tahun, tanpa hambatan berarti.

    Tamat

  • Cerita Seks Kakak ML Sama Adiknya

    Cerita Seks Kakak ML Sama Adiknya


    2276 views

    Cerita sex ini berjudul”Kakak ML Sama Adiknya

    Duniabola99.org – Saya ingin menceritakan pengalaman seks saya 8 tahun yang lalu, sekarang saya sudah berumur 22 tahun. Cerita ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal dengan semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tahu lagi apa itu namanya.

    Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti. Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja).

    Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat. Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna. Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

    Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya. Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. film bokep klik Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan swalayan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Kakek Tua Memperkosa Cucu Kandung

    Cerita Seks Kakek Tua Memperkosa Cucu Kandung


    1620 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kakek Tua Memperkosa Cucu Kandung ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Namaku Budyanto (bukan nama asli), saat ini usiaku 63 tahun. Boleh dibilang untuk urusan main perempuan aku adalah pakarnya. Ini bisa kukatakan karena pada saat usiaku 13 tahun aku sampai menghamili 3 temanku sekaligus.

    Dan di usiaku ke 17 sampai dengan 5 orang teman yang aku hamili, satu di antaranya Winnie, Cerita Ngesek Bergambar seorang gadis peranakan Belanda dan Cina yang pada akhirnya aku terpaksa mengawininya karena hanya dia yang ambil risiko untuk melahirkan bayi atas kenakalanku dibanding gadis lain.

    Winnie sampai memberiku 3 orang anak, tetapi selama aku mendampinginya dalam hidupku, aku masih juga bermain dengan perempuan sampai usiaku 50 tahun, inipun disebabkan karena Winnie harus tinggal di Belanda karena sakit yang dideritanya hingga akhir hayatnya yaitu 7 tahun yang lalu, otomatis aku harus mendampinginya di Belanda sementara ketiga anakku tetap di Indonesia.

    Kira-kira satu tahun yang lalu petualanganku dengan perempuan terjadi lagi, Cerita Ngesek Bergambar tapi kali ini orangnya adalah yang ada hubungan darah denganku sendiri yaitu Dhea dan Marsha, keduanya merupakan cucuku sendiri.

    Satu tahun yang lalu, anakku yang kedua mengontakku di Belanda yang memberitahukan bahwa kakaknya yaitu anakku yang pertama dan istrinya mengalami kecelakaanyang akhirnya harus meninggalkan dunia ini. Aku si kakek mesum pun langsung terbang ke Jakarta.

    Setiba di Jakarta aku lansung menuju ke rumah anakku, di sana aku menemukan anakku dan istrinya telah terbujur kaku dan kulihat Dhea dan adiknya Marsha sedang menagis meraung-raung di depan keduajenazah itu. Sewaktu kutinggal ke Belanda, Dhea dan Marsha masih kecil.

    Setelah peguburan jenazah kedua anakku, atas anjuran anakku yang kedua, aku diminta untuk tinggal di Jakarta saja dan tidak usah kembali ke Belanda, aku harus menjaga kedua cucuku, aku pun setuju. Sejak saat itu, aku pun tinggal di Indonesia.

    Satu minggu aku sudah tinggal di rumah almarhum anakku, dan kutahu Dhea usianya 19 tahun sedangkan adiknya Marsha usianya 17 tahun ini kutahu karena tugasku sekarang menjaga dan mengantarkan cucuku sekolah. Cerita Ngesek Bergambar Dhea sudah tumbuh menjadi anak gadis tetapi kelakuannya agak nakal, setiap pulang dari sekolah bukannya belajar malah main ke temannya sampai jam 09.00 malam baru kembali, di saat aku sudah tertidur.

    Suatu hari ketika Dhea pulang aku si kakek mesum masih terbangun, Dhea langsung masuk kamar setelah mandi dan berdiam di dalam kamarnya yang membuat aku penasaran melihat sikap Dhea, sampai di depan kamarnya sebelum kuketuk aku coba mengintip dari lubang pintu dan aku terkaget-kaget melihat apa yang dilakukan Dhea di kamarnya.

    TV di kamar itu menyala dimana gambarnya film porno, sedangkan Dea sedang mengangkat roknya dan jarinya ditusukkan ke dalam lubang kemaluannya sendiri. Aku mengintipnya hampir 15 menit lamanya yang membuat aku tidak sadar bahwa batangkemaluanku mulai mengeras dan celanaku basah. Setelah itu kutinggalkan Dhea yang masih onani, sedang aku si kakek mesum pun ke kamar untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang kemaluan Dhea.

    Paginya aku bangun terlambat karena mimpiku. Cerita Ngesek Bergambar Dhea dan Marsha sudah berangkat sekolah naik angkutan kota. Sore hari aku kembali setelah mengurus surat-surat kuburan anakku. Ketika aku masuk ke ruang keluarga, aku sempat terkejut melihat Dhea sedang menonton TV,

    pikirku tumben sore-sore Dhea ada di rumah dan aku makin terkejut ketika aku menghampiri Dhea, Dhea sedang melakukan onani sementara TV yang ia tonton adalah film porno yang tadi malam sudah dilihatnya. Dhea pun tidak tahu kalau aku sedang memperhatikannya dimana Dhea sedang asyik-asyiknya onani.

    “Dhea… kamu lagi… ngapain?”
    “Uh… kakek.. ngagetin aja… nih…”

    Dhea yang kaget langsung menutupinya dengan rok dan memindahkan channel TV.

    “Kamu kaget.. yach, kamu.. belajar begini sama siapa.. kamu ini bandel yach..”
    “Belajar dari film dan bukunya temen, tapi Dhea.. nggak bandel loh… Kek…”
    “Sini Kakek.. juga mau nonton,” kataku sambil duduk di sebelahnya.”Kakek mau nonton juga.. Cerita Ngesek Bergambar Kakek nggak marah sama Dea khan?” katanya agak manja sambil melendot di bahuku.
    “Nggak… ayo pindahin channel-nya!”

    Cerita Seks Kakek Memperkosa Cucu Gambar TV pun langsung berubah menjadi film porno lagi. Tanpa bergeming, Dhea asyik menatap film panas itu sementara nafasku sudah berubah menjadi nafsu buas dan batang kemaluanku mulai mengeras berusaha keluar dari balik celanaku.

    “Dhe… mau Kakek pangku.. nggak?” Tanpa menoleh ke arahku Dhea bergeser untuk dipangku. Dhea yang sudah meloloskan celana dalamnya merasa terganggu ketika kemaluannya yang beralaskan roknya tersentuh batang kemaluanku yang masih tertutup celana.

    “Ah.. Kakek.. ada yang mengganjal lubang kemaluan Dhea nih dari bawah.”
    “Supaya nggak ganjal, rok kamu lepasin aja, soalnya rok kamu yang bikin ganjal.”

    Tiba-tiba Dhea menungging dipangkuan melepaskan roknya, Cerita Ngesek Bergambar badannya menutupi pemandanganku ke arah TV tapi yang kulihat kini terpampang di depan mukaku pantat Dhea yang terbungkus kulit putih bersih dan di bawahnya tersembul bulu-bulu tipis yang masih halus menutupi liang kemaluannya yang mengeluarkan aroma bau harum melati.

    “Dhea.. biar aja posisi kamu begini yach!”
    “Ah.. Kakek, badan Dhea khan nutupin Kakek… nanti Kakek nggak lihat filmnya.”
    “Ah.. nggak apa-apa, Kakek lebih suka melihat ini.”

    Pantatnya yang montok sudah kukenyot dan kugigit dengan mulut dan gigiku. Cerita Ngesek Bergambar Tanganku yang kiri memegangi tubuhnya supaya tetap berdiri sedangkan jari tengah tangan kananku kuusap lembut pada liang kemaluannya yang membuat Dhea menegangkan tubuhnya.

    “Ah… Ah… ssh.. sshh…”

    Pelan-pelam jari tengahku kutusukkan lebih ke dalam lagi di lubamg kemaluannya yang masih sangat rapat. “Aw.. aw… aw.. sakit.. Kek…” jerit kecil Dhea. Setelah lima menit jariku bermain di kemaluannya dan sudah agak basah, sementara lubang kemaluannya sudah berubah dari putih menjadi agak merah.

    Kumulai memainkan lidah ke lubang kemaluannya. Saat lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, aku agak kaget karena lubang kemaluan itu selain mengeluarkan aroma melati rasanya pun agak manis-manis legit, lain dari lubang kemaluan perempuan lain yang pernah kujilat, sehingga aku si kakek mesum berlama-lama karena aku menikmatinya.

    “Argh… argh… lidah Kakek enak deh.. rasanya.. agh menyentuh memek Dhea… Dhea jadi suka banget nih.”
    “Iya… Dhea, Kakek juga suka sekali rasanya, memekmu manis banget rasanya.”

    Dengan rakusnya kujilati lubang kemaluan Dhea yang manis, Cerita Ngesek Bergambar terlebih-lebih ketika biji klitorisnya tersentuh lidahku karena rupanya biang manisnya dari biji klitorisnya. Dhea pun jadi belingsatan dan makin menceracau tidak karuan.

    “Argh.. sshh.. agh… aghh… tidddaak… Kek… uenak… buanget… Kek.. argh… agh.. sshhh…”

    Hampir 30 menit lamanya biji klitoris Dhea jadi bulan-bulanan lidahku dan limbunglah badan Dhea yang disertai cairan putih kental dan bersih seperti lendir, mengucur deras dari dalam lubang kemaluannya yang langsung membasahi lubang kemaluannya dan lidahku. Tapi karena lendir itu lebih manis lagi rasanya dari biji klitorisnya langsung kutelan habis tanpa tersisa dan membasahi mukaku.

    “Arggghh.. aaawww… sshhh.. tolong… Kek… eennaak… baangeeet… deh…” Jatuhlah tubuh Dhea setelah menungging selama 30 menit meniban tubuhku.

    Setelah tubuhku tertiban kuangkat Dhea dan kududukkan di Sofa, sementara badannya doyong ke kiri, aku melepaskan semua pakaianku hingga bugil dimana batang kemaluanku sudah tegang dan mengeras dari tadi.

    Kemudian kedua kaki Dhea aku si kakek mesum lebarkan sehingga lubang kemaluan itu kembali terbuka lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan batang kemaluanku persis di liang kemaluannya. Karena lubang kemaluannya masih sempit, kumasukkan tiga buah jari ke lubang kemaluannya, supaya lubang kemaluan itu jadi lebar.

    Ketika jari itu kuputar-putar, Dhea yang memejamkan mata hanya bisa menahan rasa sakit, sesekali ia meringis. Setelah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok dan terlihat agak lebar, Cerita Ngesek Bergambar kutempelkan batang kemaluanku tepat di lubang kemaluannya, lalu kuberikan hentakan. Tapi karena masih agak sempit maka hanya kepala kemaluanku saja yang bisa masuk. Dhea pun menjerit. Agen Judi Hoki Banget

    “Awh… sakit.. Kek… sakit.. banget…”
    “Sabar… sayang… nanti juga enak.. deh…”

    Kuhentak lagi batang kemaluanku itu supaya masuk ke lubang kemaluan Dhea, dan baru yang ke-15 kalinya batangan kemaluanku bisa masuk walau hanya setengah ke lubang kemaluan Dhea. Dhea pun 15 kali menjeritnya. “Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun!” Karena sudah setengah batang kemaluanku masuk, dan mulai aku gerakan keluar-masuk dengan perlahan, rasa sakit yang dirasakan Dhea berubah menjadi kenikmatan.

    “Kek.. Kek.. gh… gh… enak.. Kek… terus.. Kek.. terus.. Kek… batang.. Kakek.. rasanya… sampai.. perut Dhea.. terus… Kek!”
    “Tuh.. khan… benar.. kata Kakek… nggak.. sakit lagi sekarang.. jadi enak.. kan?”

    Dhea hanya mengangguk, kaus yang digunakannya kulepaskan berikut BH merah mudanya, terlihatlah dengan jelas payudara Dhea yang baru tumbuh tapi sudah agak membesar dimana diselimuti kulit putih yang mulus dan di tengahnya dihiasi puting coklat yang juga baru tumbuh membuatku menahan ludah. Cerita Ngesek Bergambar Lalu dengan rakusnya mulutku langsung mencaplok payudara itu dan kukulum serta kugigit yang membuat Dhea makin belingsatan.

    Setelah satu jam, lubang kemaluan Dhea kuhujam dengan batang kemaluanku secara ganas, terbongkarlah pertahanan Dhea yang sangat banyak mengeluarkan cairan lendir dari dalam lubang kemaluannya membasahi batanganku yang masih terbenam di dalam lubang kemaluannya disertai darah segar yang otomatis keperawanan cucuku Dhea telah kurusak sendiri. Cerita Ngesek Bergambar Dhea pun menggeleparlalu ambruk di atas Sofa.

    “Agh… agh.. agh.. argh… argh… sshh… ssshh… argh… gh.. gh… Dhea… keluar.. nih.. Kek.. aw… aw…”

    Lima belas menit kemudian aku si kakek mesum pun sampai pada puncak kenikmatan, dimana tepat sebelum keluar aku sempat menarik batang kemaluanku dari lubang kemaluan Dhea dan menyemburkan cairan kental hangat di atas perut Dhea dan aku pun langsung ambruk meniban tubuh Dhea.

    “Aw.. agh.. agh.. Dhea.. memekmu.. memang.. luar biasa, kontol Kakek.. sampai dipelintir di dalam memekmu…agh… kamu.. me.. memang… hebat…”

    Setengah jam kemudian, dengan terkaget aku terbangun oleh elusan tangan lembut memegangi kontolku.

    “Kakek… habis… ngapain.. Kakak Dhea… kok… Kakak Dhea dan Kakek telanjang… kayak habis.. mandi.. Marsha juga.. mau dong telanjang.. kayak… Kakek dan.. Kakak Dhea.”
    “Hah.. Marsha jangan… telanjang!”

    Tapi perkataanku kalah cepat dengan tindakannya Marsha yang langsung melepaskan semua pakaiannya hingga Marsha pun bugil. Aku si kakek mesum terkejut melihat Marsha bugil dimana tubuh anak ini kelihatan sempurna, lubang kemaluan Marsha yang masih gundul belum tumbuh bulu-bulu halus tetapi payudaranya sudah mulai berkembang malah lebih montok dari payudara Dhea. Cerita Ngesek Bergambar Kulit tubuh Marsha pun lebih putih dan mengkilat dibanding kulit tubuh Dhea, sehingga membuat nafsu seks-ku kembali meningkat.

    “Kek… Marsha kan tadi ngintip ketika perut Kakak Dhea dimasukin sama punya kakek.. Marsha juga mau dong.. kata mama dan papa, kalau Kakak Dhea dapat sesuatu pasti Marsha juga dapat.”

    “Oh… mama dan papa bilang begitu yach, kamu memang mau perut kamu dimasukin punya Kakek.”
    “Iya.. Kek.. Marsha mau sekali.”

    Tanpa banyak basa-basi kusuruh Marsha terlentang di atas karpet. Dengan agak riang Marsha langsung terlentang, aku si kakek mesum duduk di sampingnya kedua kakinya aku lebarkan sehingga lubang kemaluannya yang gundul terlihat jelas. Kusuruh Marsha menutup mata. “Marsha sekarang tutup matanya yach, jangan dibuka kalau Kakek belum suruh, Cerita Ngesek Bergambar nanti kalau sakit Marsha hanyaboleh bilang sakit.”

    Marsha pun menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut dan sesekali jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya telah meremas payudaranya dan memelintir puting yang berwarna kemerahan. Marsha mulai menggelinjang.

    Cerita Seks Kakek Memperkosa Cucu Dia tetap memejamkan matanya, sedang mulutnya mulai nyerocos. “Ah… ah… ah.. sshh.. ssh…” Cerita Ngesek Bergambar Kedua kakinya disepakkan ketika jari tengahku menyentuh klitorisnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karena masih gundul, dengan leluasa lidahku mengusapliang kemaluannya sampai lidahku menyentuh klitorisnya.

    Dikarenakan usianya lebih muda dari Dhea maka lubang kemaluan dan klitoris Marsha rasanya belum terlalu manis dan 10 menit kemudian keluarlah cairan kental putih yang rasanya masih hambar menetes dengan derasnya dari dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang sebagian tidak kutelan karena rasanya yang masih hambar sehingga membasahi paha putihnya.

    “Ah… ah… ngeh.. ngeh… Marsha.. basah nih Kek…” Kuambil bantal Sofa dan kuganjal di bawah pantat Marsha sehingga lubang kemaluan itu agak terangkat, Cerita Ngesek Bergambar lalu kutindih Marshadan kutempelkan batang kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih berlendir.

    Kuhentak batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Marsha yang masih lebih rapat dari lubang kemaluan Dhea. Kuhentak berkali-kali kemaluanku sampai 25 kali baru bisa masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha. 25 kali juga Marsha menjerit.

    “Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali..”
    “Katanya kamu mau perutmu aku masukin punya Kakek seperti lubang kemaluan Kakak Dhea.”
    “Iya Kek… Marsha mau… Marsha tahan aja deh sakitnya.”

    Kepala kemaluanku yang sudah masuk ke lubang kemaluan Marsha kehentak sekali lagi, Cerita Ngesek Bergambar kali ini masuk hampir 3/4-nya batang kemaluanku ke lubang kemaluan Marsha, ini karena lubang kemaluan Marsha masih licin sisa lendir yang tadi dikeluarkannya.

    “Hegh… hegh… hegh.. iya Kek sekarang Marsha nggak sakit lagi… malah enak.. rasanya di perut Marsha ada yang dorong-dorong… Hegh.. Hegh…” komentar Marsha ketika menahan hentakan batang kemaluanku di lubang kemaluannya.

    Setelah 30 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan batang kemaluanku, Cerita Ngesek Bergambar meledaklah cairan kental dan tetesan darah dari lubang kemaluan Marsha keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku dan pahanya. Marsha pun langsung pingsan.

    “Arrgh.. arrghh.. ssh… Kek… Marsha.. nggak kuat… Kek… Marsha.. mau pingsan… nih… nggak.. ku.. kuaatt…”

    Pingsannya Marsha tidak membuatku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang sudah licin, malah membuatku makin keras menghentaknya, yang membuatku sampai puncak yang kedua kalinya setelah yang pertama kali di lubang kemaluannya Dhea,

    tapi kali ini aku tidak sempat menarik batang kemaluanku dari dalam lubang kemaluan Marsha sehingga cairan kental hangat itu kubuang di dalam perut Marsha dan Cerita Ngesek Bergambar setelah itu baru kulepaskan batang kemaluanku dari lubang kemaluan Marsha yang masih mengeluarkan lendir.

    “Ah.. ah… ser… ser… ser… jrot.. jrot.. agh… ag.. ssh… argh…”

    Tubuhku pun langsung ambruk di tengah Marsha yang pingsan di atas karpet dan Dhea yang tertidur di sofa. Satu jam kemudian aku si kakek mesum terbangun di saat batang kemaluanku berasa dijilat dan ketika aku melirik aku melihat Dhea dan Cerita Ngesek Bergambar Marsha sedang bergantian mengulum batang kemaluanku dan menjilati sisa cairan lendir tadi, kuusap kedua kepala cucuku itu yang lalu kusuruh keduanya mandi.

    “Dhea.. sudah.. sayang.. sana ajak adikmu.. bersih-bersih dan mandi setelah itu kita ke Mall, beli McDonal.. ayo sayang!”
    “Kek.. Dhea puas deh.. lain.. kali lagi yach Kek!”
    “Asyik beli McDonal.. tapi lain kali lagi yach… Kek, perut Marsha jadi hangat.. deh.. enak..”
    “Iya.. sayang.. pasti lagi.. ayo sekarang Kakek yang mandiin.”

    Setelah itu kami pun mandi bertiga, sejak saat itu kedua cucuku selalu tiap malam minta coba lagi keganasan batang kemaluanku. Aku si kakek mesum pun tersenyum bangga bahwa aku memang penakluk perempuan, Cerita Ngesek Bergambar walau perempuan yang aku taklukan adalah kedua cucuku yang sekarang tinggal bersamaku.

    cerita seks bergambar, cerita dewasa seks, cerpen seks, cerita seks hot, kisah seks, cerita seks tante, cerita sexx, cerita sex janda, cerita hot sex, cerita sex pembantu, cerita sex gay, sex dewasa, cerita sex 2019, cerita sex artis, cerita sex jilbab, cerita ngesex, cerita sex sma, cerita sex dengan tante, cerita sex mama, cerita dewasa tante, kumpulan cerita seks, cerita hot dewasa,

  • Cerita Seks Kecanduan Bercinta Dengan Adik Kandung

    Cerita Seks Kecanduan Bercinta Dengan Adik Kandung


    1308 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kecanduan Bercinta Dengan Adik Kandung ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – kisah ini bermula ketika aku sudah beranjak dewasa bersamaan dengan adik ku juga, berawal waktu aku sedang mandi sendirian dirumah kemudian.

    Nama gue Monika, saat ini tercatat sebagai mahasiswi ekonomi Universitas swasta yg ada di Bandung. Ayah gw berasal dari Bandung, sedangkan ibu gw asli Sukabumi, mereka tinggal di Sukabumi. Cerita dewasa sedarah ini menceritakan kisah nyataku yg terjadi saat masih duduk dibangku sekolah, tepatnya saat kelas 1 SMA. Cerita Ngesek Hot Dan skandal sekstabu ini masih terus berlanjut sampai detik ini! gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri. Sebagai kakak kandung hasrat hubungan sex dgn adik itu slalu saja gagal kubendung.

    Gw anak yg paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1,5 tahun dgn adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yg tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dgn adikku yg tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.

    Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dgn teman cewekku. Cerita Ngesek Hot Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.

    hallow! Siapa di dalam buka dong! Udah nggak tahan! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi

    Iyaaaaaaa! Wait! ternyata adikku yg di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
    Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
    aduhhhhhhh. Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.

    kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
    Ada apa sih kak? katanya.
    Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
    criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
    Kulihat adikku yg berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.situs-dewasa

    Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
    Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw.
    Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Cerita Ngesek Hot Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw.
    hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
    Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yg lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yg masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dgn kulupnya masih menutupi helm penisnya.

    Cerita Seks Bercinta Dengan Adik Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
    o0oooo.. Cerita Ngesek Hot Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw.
    Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
    Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.

    Ya… basah deh rok kakak… katGw melihat ke rok dan celana dalamku.
    Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
    Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
    Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
    Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
    Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Cerita Ngesek Hot Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yg basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.

    Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku.
    Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
    Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
    Gw lalu membuka celana dalam gw yg warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dgn membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yg tanpa celana.

    kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
    Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw.

    Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzz..! katanya.
    Karena Gw memukul dgn sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
    Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!

    kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
    Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
    Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia.
    Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Cerita Ngesek Hot Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir.
    Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
    Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
    Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya. Hokibet99

    Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.

    Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu” ujarku

    Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Cerita Ngesek Hot Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.
    Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
    Hehe… dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.

    Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu.

    Apaan sih dik..! Cerita Ngesek Hot kubuang tangannya ke kanan.
    Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak… Nggak akan diapa-apain… Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw.

    ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii…
    Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

    Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali… Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dgn sebelumnya. opppssttttt… Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Cerita Ngesek Hot Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan.
    Hihihi.. kakak terangsang ya..?
    Enak aja… sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar.
    Ini basah banget apaan Kak..?
    Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya.
    Kak… memek tu anget, empuk dan basah ya..?
    Tau ah… Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.

    Kak… gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
    Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau.
    Dikit aja Kak… Please..!
    Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dgn nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih…
    Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam.
    uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi.
    Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
    Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Cerita Ngesek Hot Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.

    Enak ya kak..?

    Cerita Seks Bercinta Dengan Adik Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
    Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
    kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!

    Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
    Ya pegang-pegangin juga..! Cerita Ngesek Hot katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya.
    Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dgn mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.

    Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dgn satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
    Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
    hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
    Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Cerita Ngesek Hot Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dgn vagina Gw.

    ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
    Dek… masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw.
    Iya Kak..!
    Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw.

    Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Cerita Ngesek Hot Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yg kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
    ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak.
    Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dgn sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
    Ouughhh..! katanya.
    Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw.

    Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Cerita Ngesek Hot Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
    Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
    Wahh..! Gila adik ya..!
    Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.

    Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dgn pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dgn jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang.

    uhhhhhh..! ssssttt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw.

    Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Cerita Ngesek Hot Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yg bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yg cukup lama.

    Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Cerita Ngesek Hot Kalau bukan Gw yg ke Sukabumi, maka dia yg akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yg dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Begitulah cerita dewasa sedarah itu terjadi, dan terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw sampai sekarang.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG

    Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG


    1268 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kecanduan Dengan Peju Yang Keluar Dari Kemaluan Anak ABG ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Jam weker dimeja kamarku berdering pada jam 09 00 pagi, memang aku mensetting pada jam itu, karena tadi sampai terdengar adzan subuh aku masih belum bisa memejamkan mata untuk tidur . Aku menggeliatkan tubuhku terdengar kerotokan pada pinggangku, dengan malas aku bangkit dari tempat tidur.

    Ups aku lupa kalau aku tadi tidur dengan tubuh telanjang bulat… kuliat tubuhku dari pantulan cermin besar mmm… dalam usia hampir kepala 4, kulihat tubuhku masih bagus dilihat… buah dadaku yang berukuran bra 36 B masih cukup kenyal, pinggangku masih ramping tak berlemak, pinggul dan pantatku kata mas Seno, almarhum suamiku adalah bagian yang terindah dari tubuhku, sangat seksi dan serasi dengan sepasang kakiku yang panjang…

    Wajahku…? kata mas Seno lagi, katanya wajahku lebih pantas dibilang seksi daripada cantik… entahlah penilaian lelaki memang susah dijabarkan oleh perempuan… Sssssshhh… ooohhh… gila, lagi-lagi gairah birahiku meletup dengan tiba2… di depan cermin besar itu aku meremasi buah dada montokku sendiri yang kian mengencang… ammpuuuun… sudah 2 hari 2 malam ini aku sangat menderita karena birahi gila ini… entah berapa belas kali selama 2 hari 2 malam ini aku bermasturbasi…sampe tubuhku benar-benar loyo

    Bahkan pada hari pertama aku sempat melakukan masturbasi di belakang kemudi mobil di tengah keramaian jalan tol, saking ngga ketahan… Semalam, dengan diiringi adegan-adegan syur film bokep koleksi almarhum mas Seno… aku melampiaskan hasrat birahiku secara swalayan, mungkin lebih dari 10 kali sampai pagi menjelang…

    Maka betapa jengkelku, sekarang belum setengah jam mataku terbuka, gelegak birahi itu meletup lagi… kali ini aku melawan, aku masuk kamar mandi, kuguyur tubuhku dengan shower air dingin… agak menggigil juga tubuhku… Aku memang wanita berlibido tingg.

    Sejak ABG aku sudah mengenal masturbasi… menjelang lulus SMU aku mengenal persetubuhan dan berlanjut menjadi doyan disetubuhi… Masa kuliahku adalah masa euphoria sex, karena aku kuliah di Bandung sementara orang tuaku di Jakarta…

    Pada awal masa kuliahku, aku pantas dijuluki pemburu seks … beberapa kali aku diusir dari tempat kost yg berbeda, dengan sebab yg hampir sama… yang aku ingat, sore pulang kuliah diantar teman kuliahku, aku lupa namanya… pokoknya keturunan Arab… Agen Judi Hoki Banget

    Aku lupa bagaimana awal mulanya, aku bisa nyepong kemaluan Arab ganteng itu di dalam kamarku dalam keadaan pintu ngga terkunci dan Ipah pembantu ibu kost yg nyinyir itu nyelonong masuk kamarku utk menaruh pakaianku yg habis diseterikanya… aku tengah terkagum-kagum dengan volume batang kemaluan Arab ganteng yang lebih besar dari lenganku dan minta ampun panjangnya

    Malam itu juga aku disidang dan harus keluar dari rumah kost itu Tapi buatku ga ada masalah karena malam itu si Arab ganteng memberikan tumpangan sementara di rumah kontrakannya… tentu saja gairah birahiku yang binal dimanjakan oleh Arab ganteng itu… sepanjang hari… bahkan sampai beberapa hari aku tinggal di rumah kontrakan si Arab ganteng yang berantakan…

    Kejadian yg lain pernah juga tengah malam, lagi seru-serunya ML sama cowok baruku… tiba-tiba pintu didobrak petugas ronda yang rupanya sudah lama memperhatikan kebiasaanku masukin cowok malam-malam… cowokku dengan tengilnya berhasil kabur…

    Sementara aku lagi-lagi terpaksa harus cari kost baru lagi… Satu lagi yang ga bakal aku lupa, affairku dengan bapak kost, biar sudah tua tapi ganteng dan handsome dan yang membuatku bertekuk lutut… mmm… aksi ranjangnya boo’… selalu membuatku bangun kesiangan esoknya…

    Sayang aku menikmati kencan ranjang dengan bapak kost baru tiga kali keburu ketangkap basah sama istrinya… abis siang bolong bapak itu ngajakin naik ranjang… apesnya lagi aku ga akan mampu menolak, kalo tetekku sudah kena diremasinya… baru mau dua kali aku mendapatkan orgasme… eeh…pintu di ketok-ketok dari luar dan terdengar suara ibu kost memanggil namaku…

    Mendengar itu bapak kost yg sedang memainkan batang kemaluannya di liang sanggamaku, jadi gugup dan efeknya justru membuatnya orgasme, untung gak telat nyabut… pejunya berhamburan di atas perutku banyak sekali… bisa ditebak endingnya… aku harus angkat kaki dari rumah kost saat itu juga…

    Nasihat sahabat-sahabatku, banyak merubah perilaku seksualku yang liar… Dengan susah payah aku berhasil menekan hasrat birahiku yang memang luar biasa panas dan aku mengumbarnya… awalnya mana sanggup aku menahan seminggu tanpa aktivitas seksual… bakal uring-uringan dan kepala terasa pecah…

    Sampai akhirnya aku ketemu dengan mas Seno aktivis mapala kakak kelasku… ngga hanya sosoknya yang jantan… permainan ranjangnyapun luar biasa… permainannya yang agak kasar, mampu membuatku mengerang-erang histeris… Aku ga nyesel, harus married dengan mas Seno karena keburu hamil

    Buktinya aku berhasil menyelesaikan kuliah, walaupun sambil mengasuh Astari buah cintaku dengan mas Seno Status ekonomi kamipun tergolong bagus… Sampai akhirnya 5 tahun yg lalu, kecelakaan mobil di jalan tol merenggut mas Seno dari kami berdua…

    Selama 5 tahun menjanda, mungkin karena kesibukanku mengurus dan melanjutkan usaha mas Seno yang sedang menanjak pesat dan keberadaan Astari anak tunggalku sudah menginjak usia gadis remaja, aku hanya 2 kali terlibat affair dengan lelaki yg berbeda, itupun juga hanya having fun semata, penyegaran suasana disela-sela kesibukan bisnis… Kehidupan seksualku datar, tanpa gejolak… sesekali aktivitas masturbasi cukup memuaskanku…

    Setelah tubuh terasa segar, kukenakan kimono dan keluar kamar…

    ” Heee… Ron kamu disini ? kok ga sekolah ?” Kudapati Ronie di belakang komputer Astari. Ronie adalah kakak kelas Astari yang hampir setahun ini akrab dengan anak gadisku itu Anak muda yang sopan dan pandai cerminan produk dari keluarga yang cukup baik dan mapan

    ” Iya tante, saya hari ini kebetulan banyak pelajaran kosong jadi bisa pulang lebih awal dan tadi Tari minta tolong saya nungguin tante yg lagi sakit kali aja butuh apa-apa” Sahut Ronie sopan, membuatku terharu… Lumayan ngobrol dengan Ronie, penderitaanku agak berkurang…

    ” Ron, kamu bisa mijit ga ? tolongin pijitin tante dong bentar… leher tante kaku…” pintaku ke Ronie tanpa canggung, karena memang kami sudah akrab sekali, bahkan buatku Ronie kaya anakku sendiri Ronie duduk menghadap punggungku pijatan demi pijatan kurasakan… tanpa kusadari sentuhan tangan lelaki muda itu terasa nikmat selayaknya sentuhan lelaki yang tengah membangkitkan birahi perempuan… aku mulai mendesah resah…

    Percikan api birahi dengan cepat membakarku tanpa ampun… sementara tanpa kusadari kimonoku sudah semakin melorot, terdesak tangan Ronie yang kini memijit daerah pinggangku, atas permintaanku sendiri untuk memijit lebih turun… uuuhh… dadaku terasa sesak akibat tete’ku yang semakin mengencang…

    Aku ingin ada yang meremasinya… Sssshhh ooohhh… gilaaa… ngga tahaann… kupegang kedua tangan Ronie, tangan kiriku memegang tangan kirinya dan tangan kananku memegang tangan kanannya kutarik kedepan melingkari tubuhku dan kutangkupkan di buah dadaku…

    ” Eehh… tante…?” bisik Ronie bingung dari belakang tubuhku

    ” Ron… tolong remasi tete’ tante…” desisku resah… merasakan sentuhan tangan lelaki pada buah dadaku yg tengah mengencang… Benar-benar hilang sosok Ronie yg sehari-hari adalah pacar Astari anakku yang ada dibenakku saat itu Ronie adalah lelaki muda bertubuh tegap… Ooouuh… Ronie mulai meremasi kemontokan buah dadaku…

    ” Yaaaaahh hhh…hhh… enaaaak Ronn ulangi lagi sayaaang oooohhh… ” tubuhku menggeliat resah… kugapai kepala Ronie dan kutarik ke arah tengkukku yang terbuka karena rambutku kusanggul keatas… Ronie tak menolak dan melakukan permintaanku untuk menciumi tengkukku

    ” Ciumi leher tante… hhhmmm sssshhh yaaahh kecupin sayaaang aaaaccchh… sssshhh ” bisikan dan desah mesraku menuntun Ronie melakukan apa yg kuminta…Aku makin gemas, tubuhku gemetaran hebat… baju kimonoku tinggal menutupi tubuh bawahku karena tali pinggangnya masih terikat

    Kubalikkan tubuhku, sejenak kupandangi wajah ganteng Ronie yang matanya terbelalak liar menatap nanar tubuh bagian depanku dengan mimik ngga karuan Kulingkarkan kedua lenganku di lehernya dan dengan penuh gairah kusosot bibir manisnya…

    Anak muda ini gelagapan menghadapi liarnya bibirku yang mengulum bibirnya dan nakalnya lidahku yang menggeliat menerobos masuk rongga mulutnya… Tapi insting lelakinya segera mengantisipasi, segera dapat mengatasi seranganku

    Baju seragam Ronie dengan cepat kulolosi dan… ooohh… dada yg gempal dan bidang dari salah satu tim inti basket di sekolahnya ini membuat gairahku semakin binal… Kudorong tubuh Ronie untuk rebah disofa… nafas jantannya mulai tak beraturan Mmm… pejantan muda ini mulai mengerang-erang dan tubuhnya menggelepar, tatkala bibir dan lidahku menjelajahi permukaan kulit dadanya, bungkahan dada jantannya kuremas dengan gemas

    Aksi bibir dan lidahku terus melata sampai ke pusarnya… Sssshhh… celananya tampak menggembung besar entah ada apa dibaliknya ? jantungku berdegup semakin kencang melihatnya… dan mataku terbelalak dibuatnya, sampai aku harus menahan nafas, ketika retsluiting celana abu-abu itu terbuka… kepala kemaluan jantan menyembul keluar dari batas celana dalamnya…

    Aku dengan tergopoh-gopoh karena tak sabar melorotin celana seragam sekalian dengan celana dalam putihnya sampai ke lutut Ronie… Ooooohhh my God ! teriakku dalam hati… menyaksikan batang kemaluan Ronie yang mengacung di antara pahanya… begitu macho, begitu gagah, begitu indah bentuknya… dengan kepala kemaluannya yang besar tampak mengkilat…

    Tanganku terasa gemetaran ketika hendak menyentuh nya… Kembali tubuh Ronie menggerinjal kecil ketika tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya… aku makin binal, kudekatkan wajahku untuk mengulum kepala kemaluan yang menggemaskan itu, sambil tetap tanganku bergerak mengocok batang kemaluannya…

    Mendadak tubuh tegap itu meregang hebat diiringi erangan keras… dan bibirku yang setengah terbuka dan tinggal beberapa sentimeter dari kepala kemaluan itu merasakan semburan cairan hangat dengan menyebarkan aroma khas yg sangat kukenal dan kurindukan… apalagi kalo bukan peju lelaki… tanganku refleks mengocok batang kemaluan Ronie makin cepat sambil tanganku yang lain mengurut lembut kantung pelirnya…

    Sementara kubiarkan peju yang sangat kental itu menyembur wajahku… sesekali kusambut peju itu dengan lidahku… mmmm… rasa peju yg khas itu kembali dikecap oleh lidahku…Terus terang aku sempat kecewa, dengan bobolnya peju Ronie… Tapi beberapa saat batang kemaluan yang masih dalam genggamanku, kurasakan tak menyusut sedikitpun masih tetap keras…

    Tanpa buang waktu, aku merangkak diatas tubuh Ronie yang menggelosoh di sofa… dengan posisi tubuhku jongkok mengangkangi tubuh Ronie, di atas kemaluan Ronie… kutuntun batang kemaluan perkasa yang masih belepotan peju itu kearah liang sanggamaku yang sudah basah kuyub dari tadi…

    wooohh… ternyata kepala kemaluan itu terlalu besar untuk masuk ke liang sanggamaku… Akhirnya dengan sedikit menahan perih, akibat otot liang sanggama yang dipaksa membuka lebih lebar kujejalkan dengan sedikit memaksa ke liang sanggamaku yang sudah tak sabar untuk segera melahap mangsanya…

    ” Iiiiihhh… bantu dorong sayang… Oooooowwwwww…” Aku merengek panjang ketika sedikit demi sedikit amblas juga batang kemaluan Ronie menembus liang sanggamaku diiring rasa perih yang menggemaskan…

    ” Sssshhh… mmmhh… ayun pinggulmu keatas sayaaang ” kembali aku menuntun pejantan muda ini untuk memulai persetubuhan…

    ” Aaaww… aahh… ooww pelahan duluuu sayaaang… burung kamu gede banget… perih tauuk ” aku ngedumel manja… ketika Ronie mengayun pinggulnya kuat sekali… Terasa tubuhku bagaikan baterai yang baru dicharge… aliran energi aneh itu mengalir menyebar ke seluruh tubuhku… membuat aku semakin binal memainkan goyangan pinggulku… sementara Ronie ternyata cukup cerdas menyerap pelajaran, bahkan mampu segera mengembangkan… dengan posisi tubuhku diatas, membuatku sangat cepat mencapai orgasme…

    entahlah atau karena besarnya batang kemaluan Ronie yang menyungkal rapat liang sanggamaku, sehingga seluruh syaraf dinding liang sanggamaku rata dibesutnya… Luar biasa ! dalam waktu kurang dari 5 menit setelah orgasmeku yg pertama, kembali aku tak dapat menahan jeritku mengantar rasa nikmatnya peju orgasme yang kedua… dan…

    hhwwwoooo… aaaammmpppuuunnn !!!! Rupanya Ronie tak mampu menahan lebih lama bobolnya tanggul peju nya… tubuhku dihentak-hentaknya kuat sekali… seakan ingin memasukkan seluruh batang kemaluan sepeler-pelernya ke liang sanggamaku… diiringi erangan mirip suara binatang buas sekarat…

    Aku menangis menyesal setelahnya, berkali-kali Ronie memohon maaf atas kejadian yang terjadi siang itu…Tapi anehnya gairah seksualku yang meletup-letup tak terbendung itu, mereda setelah kejadian siang itu… Aktivitas berjalan normal kembali, tapi sudah hampir seminggu ini, aku tak pernah melihat Ronie datang ke rumah

    ” Dia lagi sibuk Ma… dapat tugas antar jemput saudara sepupunya yang masih SD…” Jawab Astari ketika aku menanyakan tentang Ronie yang tak pernah muncul… Terus terang saja, sejak kejadian itu… pikiranku sangat kacau, disisi aku sebagai Mama Astari aku sangat menyesal dan sedih atas kejadian itu, tapi disisi aku sebagai seorang wanita yang masih punya hasrat dan naluri betina yang utuh… aku tak ingin melupakan kejadian itu… bahkan aku berharap kejadian itu terulang lagi…

    Hampir sebulan lamanya Ronie tak muncul ke rumah, akupun maklum, Ronie sebagai remaja hijau, tentu mengalami shock dengan kejadian itu… disitulah muncul rasa berdosaku kepada Ronie dan Astari anakku… Tapi jujur sejujurnya ada terselip rasa rinduku memandang wajah anak muda itu… Aku sering mengintip dari balik gordiyn jendela, saat Astari turun dari boncengan Ronnie… kenapa hatiku berdebar-debar dan sedikit desiran birahiku menggelegak…

    Pikiranku makin kacau… setelah beberapa kali kulihat Ronnie mulai nongkrong lagi dirumah… kulihat Ronnie masih salah tingkah di depanku, walaupun aku sdh berusaha menetralisirnya iiihhh tapi buat aku… otakku jadi ngeres begitu melihat wajah Ronnie yg innocent…

    betapa tidak… terbayanglah ekspresi wajahnya ketika tengah menyetubuhiku beberapa waktu yang lalu… ekspresi wajahnya yang begitu sensual dimataku pada saat dia melepas semburan spermanya… suara erangan dan nafas birahinya seakan nempel ditelingaku…

    maka kekacauan inilah yang mendorongku menerima tawaran Adrian seorang rekan bisnisku untuk makan siang di sebuah hotel berbintang dan setelahnya akupun tak menolak ketika ia mengajakku memasuki sebuah president suite di hotel itu, dengan alasan untuk mencari ketenangan membicarakan pekerjaan…

    walaupun yang terjadi kemudian adalah rayuan-rayuan mautnya yang kusambut positif… dari remasan tangan… kecupan bibir… jilatan lidahnya yang nakal pada leherku… desah resahku… remasan gemasku… dan… lolosnya pakaian kami satu persatu… payudaraku yang mengencang akibat remasan tangan dan cumbuan bibirnya… hhmmm… jilatannya pada clitorisku…

    batang kemaluannya yang berbentuk indah, perkasa… memaksa bibirku untuk mengulumnya… ooowww… nikmat hentakan tubuhnya menekan tubuhku… sodokan kejantanannya pada liang sanggamaku mengantarkan kenikmatan orgasmeku dua kali berturut-turut…

    2 jam kami melewatkan waktu untuk making love siang itu, kekaguman Adrian atas permainan ranjangku yang begitu hot dan lihay… beberapa kali aku berkencan ranjang dengan Adrian lelaki tinggi besar berstyle dandy… kepuasan sex kuraih dengan sempurna dengan kelihayannya dia memperlakukan perempuan di atas ranjang…

    tapi bayangan sensual wajah bocah innocent bernama Ronnie itu tak juga sirna… Sampai pada suatu malam hujan turun dengan deras… rupanya malam itu Ronnie sedang dirumah, berbincang dengan Astari di ruang tamu… sedangkan aku nonton TV diruang belakang…

    ” Ma, mas Ronnie mo pulang tuh…” terdengar suara Astari dari belakangku…

    ” Eh… pulang ? hujannya gede banget, tunggu reda aja jauh lagi rumah Ronnie ” jawabku spontan sambil bangkit dari dudukku berjalan ke ruang depan… kulihat jam memang sudah terlalu malam untuk bertamu…

    ” Ronn… ujan begini lebat, udah malem lagi… ntar ada apa-apa di jalan… sudah deh Mama kasih kamu nginep disini, tidur di kamar atas, besok subuh Mama bangunin kamu…” ujarku, terdorong rasa sebagai orang tua yg khawatir kepada anaknya… Ronnie menunduk salah tingkah ga berani menolak

    ” Tapi Ronnie harus telpon rumah dulu tante…” sahutnya pelan… dan akhirnya justru aku yang menelpon kerumah Ronnie memintakan ijin orang tua Ronnie, yang ternyata menyambut baik…

    Malam semakin larut, sementara hujan semakin hebat diserta guntur dan kilatan petir… Aku tergolek di ranjang, tak dapat memicingkan mata… Siang tadi kembali Aku melewati kencan ranjang dengan Adrian… tapi… entah kenapa kali ini…

    susah sekali aku mencapai orgasme… sampai 2 kali Adrian menumpahkan spermanya… sedangkan aku tak sekalipun Gilaaa… kenapa justru sekarang wajah bocah itu yang terbayang-bayang di malam dingin ini… iiihhh… birahiku meletup- letup gila… ampuuunn… sekarang bocah itu ada dilantai atas…

    tunggu apa lagi ??? mmmm… bisikan setan aku tak mampu menahan tubuhku yang berjalan manapaki tangga… dan kini aku di depan pintu kamarnya… tanpa mengetuk kubuka pintu… ternyata Ronniepun masih belum tidur…

    ” Ronnie kamu belum tidur ?” tanyaku gagap… kenapa aku jadi salah tingkah sekarang…?

    ” Tante juga belum tidur…?” sahutnya… iiihh… jawabannya begitu tegas… aahh… siapa yg menuntunku duduk diranjangnya… mmm… darahku berdesir ketika tahu mata Ronnie menatap dada montokku yg memang tak mengenakan bra, sehingga puting susuku tercetak menonjol dibalik gaun tidurku yg memang berbahan tipis, sehingga semburat kecoklatan aura puting susukupun nampak jelas, kembali aku kehilangan kontrol…

    dan entahlah bagaimana awalnya dan siapa yang mengawali… bibirku sudah dalam lumatan bibir Ronnie… sergapan nafsu birahiku tak dapat kuelakkan dan remasan lembut tangan lelaki muda pada buah dadaku melambungkan gairah seksualku… gelitikan lidah nakalnya pada puting susuku membuat tubuhku menggeliat erotis disertai erangan manjaku… satu demi satu pakaian beterbangan meninggalkan tubuh kami… aku begitu hot dan bergairah mencumbui tubuh pacar anakku itu…

    tapi aku sudah melupakan siapa Ronnie, yang aku tahu Ronnie adalah lelaki muda yang siap memenuhi kebutuhanku ooowww… aku tak menyangka kali ini Ronnie lebih lihay dan lebih berinisiatip melakukan serangan, sampai aku hampir tak percaya ketika Ronnie menyurukkan wajahnya di selangkanganku dan mencumbui bibir kemaluanku…

    ” Ronnn… sssshhh… kamu piiiinteer sekarangg… ooohh ammpuunn nikmaaaatnyaa…” desahku merasakan nikmat cumbuan lidahnya pada clitorisku, membuat Ronnie tambah semangat… Ketika permainan yang sesungguhnya berjalan… sebagai wanita dewasa yang telah berpengalaman menghadapi gairah lelaki…

    aku dibuat megap-megap menghadapi serangan pejantan muda ini… hajaran batang kemaluannya yang perkasa pada liang sanggamaku tak kenal ampun… membuat aku mengerang merintih bahkan menjerit setengah histeris… untung suara hujan yang lebat di timpa suara guruh meredam suaraku…

    luluh lantak tubuhku dihajar aksi ganas Ronnie… tapi buatku adalah sebuah sensasi seksual yg sangat luar biasa yang mengantarku meraih dua kali kenikmatan orgasme… tubuh telanjang kami terkapar lunglai di ranjang yang kusut spreinya, tak ada sesal kali ini…

    “Ronnie jujur sama Tante… setelah waktu itu kamu maen sama perempuan mana…?” tanyaku datar dg nada dingin

    ” Aaah… nggak, sekali-sekalinya cuma sama Tante ” jawab Ronnie agak gugup menyebut namaku

    ” ga mungkin, kamu mendadak bisa begitu canggih mencumbu Tante…?” desakku… dan akhirnya Ronnie menceritakan pengalaman setelah pengalaman seksualnya yang pertama, Ronnie banyak nonton blue film dan otak cerdasnya banyak menyerap gaya dan cara bercinta dari film-film biru yang ditontonnya…

    “Mmmmm… kaciaaan… kamu tentunya kangen mencumbu Tante ya sayaang…?” bisikku sambil kudaratkan kecupanku ke bibirnya, tubuhku bergerak menindih tubuh atletis Ronnie, tubuhku direngkuh dan tubuh kami menempel ketat… kuajarkan permainan lembut… mmmm…

    anak pintar ini dengan cepat menguasai permainan baru yg kuajarkan… dengan telaten setiap inchi tubuhku dirambahnya dengan remasan, gerayangan tangannya yang nakal… jilatan dan kecupannya merambah setiap bagian tubuhku yang sensitif… tubuhku menggeliat erotis… kadang menggelepar liar… rintihanku mulai terdengar… tak dapat kutahan desah gelisahku… diselingi jeritan gemas…

    ” Ayo sayaang…hh hhh… Tante udah ga tahan dengan peju mu…” bisikku lembut, setelah aku nggak tahan lagi merasakan kuluman dan jilatan Ronnie pada clitorisku…

    ” Aoooouuuhhh… Roooonnn… hhh…hhhh…” suaraku terdengar bergetar memelas… mataku meredup sayu menatap wajah imut Ronnie, manakala liang sanggamaku untuk kesekian kalinya ditembus batang kemaluan bongsor milik Ronnie, namun kali ini Ronnie menekan pelan sekali, sehingga terjadi gesekan nikmaaaaat yang lama sekali… sehingga kedua kakiku yang melingkari pinggangnya seakan mengejang, tak tahan menahan kenikmatan yang luar biasa…

    “Enaaak Tante ?” bisiknya lembut sambil tersenyum manis, ketika liang sanggamaku sudah tak ada tempat lagi bagi batang kemaluannya… iiih… menggemaskan bibirnya… aku menjawab dengan mengangkat alis… bibirku kembali menyambar bibir yang menggemaskan itu…

    ciuman dan kuluman panjang dimulai, dorongan gelegak birahi kami memang luarbiasa, permainan semakin panas dan semakin liar, ekspresi kami total menyembur tanpa kendali…kembali tubuhku dihentak-hentak oleh tenaga perkasa Ronnie dengan garangnya… jeritan dan rintihanku silih berganti ditimpa dengus nafas birahi ronnie yang mengeros buas…

    “Aaaahhhkkk… Roonnnie ssaayaang… aammppuuunn…ooowww… ssshhh… niiikmaaat banggeet ssiih…???” rengekku dengan suara memelas, namun tarian pinggulku dengan gemulai masih dengan sengit mengcounter rajaman batang kemaluan Ronnie di liang sanggamaku sehingga terdengar bunyi berceprotan di selangkanganku… gillaaa susah untuk kuceritakan sensasi malam itu…

    “Tante…hhh…hh Ronnie ampiir keluaar peju uu… sssshhh ” desis ronnie dengan suara bergetar… matanya garang menatapku… iiihhh mengerikan, tapi aku sngat menyukai ekspresi ini

    ” Ayoooo sayaanggg… semburkan peju bareng Tante… ooouuuuhhhh… !!” Ya ammppuuun… mengerikan sekali… tubuhku terguncang-guncang hebat, akibat hentakan tubuh Ronnie menghajar liang sanggamaku pada detik puncak… mulutku menganga lebar tanpa suara, tanganku mencengkeram erat pinggiran ranjang… dan entah apa yang terjadi, karena pada saat itu orgasmekupun meletus dahsyat…

    Entah berapa lama suasana hening, hanya suara nafas kami terengah-engah yg terdengar… hujan di luar rupanya sudah berhenti juga…

    ” Tante… boleh Ronnie pulang sekarang, hujan kayanya sudah berhenti…” suara Ronnie memecah keheningan…

    ” Hmmm… sebenernya Tante masih pingin meluk kamu, pingin cumbuin kamu sayaaang… ini ditinggal buat Tante aja yah ?” sambil kuremas batang kemaluan yg masih sembab…

    “Titit kamu buat Tante aja ya sayaang… jangan buat orang lain… apalagi buat Astari… awas Tante bisa marah besar ” sambungku dengan nada serius… Ronniepun mengangguk tegas Kuantar Ronnie ke garasi tempat motornya diparkir, kubiarkan tubuhku bugil, telanjang bulat…

    Gila… digarasi masih sempat kulakukan oral sex sampai keluar peju nya… kutelan habis peju segar yg menyembur di dalam mulutku… Capek yang luar biasa kurasakan setelahnya, badan rasanya lengket-lengket dan bau gak jelas.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus

    Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus


    909 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kehidupan Gelap SPG Sex Plus” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Degan kecantikanku ini banyak kawan kawanku sekampus yg tergila gila padaqu tapi semuanya tak ku perdulikan karena aqu hanya konsentrasi pada pelajaran kuliah.

    Cerita ini bermula ketika Perusahaan expor-impor milik ayahku mengalami kebangkrutan karena selisih mata uang Dolar dan rupiah begitu tinggi sehingga ayahku menanggung hutang ratusan juta rupiah pada rekanan bisnisnya.Karena tak kuat menanggung stres akibat tekanan, ayahku meninggal dunia karena Hypertensi aqut. Rumah dan 2 mobil kami terpaksa dijual untuk melunasi hutang hutang tersebut.Aqu dan Ibuku ahirnya pindah kerumah kontrakan dgn sisa uang yg ada untuk modal hidup.Hal ini merupakan pukulan berat bagiku Karena dari kecil aqu sudah terbiasa hidup senang dan mewah tetapi aqu berusaha untuk berdaptasi. Agen Judi Hoki Banget

     

    Dgn terpaksa Sementara waktu aqu hentikan dulu kuliahku karena aqu harus kerja untuk menambah pendapatan.Dgn modal wajah yg cantik plus body yg putih mulus aqu dapat diterima sebagai SALES PROMOTION GIRL di perusahaan otomotif ternama di Jakarta. Di sini aqu mempunyai kawan akrab sesama SALES PROMOTION GIRL bernama Indri, orangnya juga cantik dgn badan tinggi semampai seperti Pragawati.Kami berdua sangat dikenal oleh para karyawan karena selain ramah juga pintar memikat pelanggan agar membeli kendaraan mewah yg kami promosikan, Sebagian besar mereka adalah para lelaki Pengusaha, apalagi dgn baju seragam ketat dan di padu dgn rok mini yg menampakkan keindahan kaki kami sampai keatas lutut menjadi daya tarik utama setiap stand pameran otomotif. Sebenarnya aqu cukup risih juga dipandangi oleh para pembeli tetapi terpaksa kulupakan karena itulah cara kami menjual Mobil mewah.

    Diantara para SALES PROMOTION GIRL memang sering kudengar dari cerita Indri bahwa banyak diantaranya yg berlaqu negatif yaitu selain mempromosikan barang otomotif juga bersedia diajak kencan oleh para Pembeli. Indri pun mengaqui bahwa dirinya juga pernah melaqukanya untuk menambah penghasilan, tapi hanya pelanggan tertentu saja yg ia layani. Aqu hanya geleng geleng kepala mendengarnya karena selama ini aqu tak berminat mencampuri urusan orang maka aqu tak memperdulikannya, yg penting aqu tak terbawa oleh arus mereka.

    Setelah beberapa bulan bekerja, musibah kedua menimpa kami lagi, Ibuku yg sudah tua mendadak kambuh lagi penyakit ginjalnya, kali ini lebih parah karena sudah lama tak kontrol kesehatan lagi. Menurut dokter ibuku harus segera menjalani operasi ginjal dalam minggu ini atau tak ada harapan lagi bila ditunda. Yg membuatku jadi pusing adalah masalah biayanya yg besar. Seluruh tabunganku yg ada hanya cukup untuk biaya rumah sakitnya saja sedang untuk operasinya masih butuh belasan juta rupiah. Hal ini aqu ceritakan pula pada Indri kawan baikku siapa tahu dia dapat menolongku.

    “Biaya operasi ibumu memang tinggi sekali, aqu tak punya uang banyak untuk membantumu, tapi cobalah minta bantuan om Lamhok direktur perusahaan kita bekerja, karena dia pernah juga membantuku.” ujar Indri memberikan solusinya. Om Lamhok memang direktur pemilik perusahaan otomotif tempatku bekerja orangnya agak gemuk pendek WNI keturunan usianya 50-an, dgn pakaianya selalu rapi dan necis. Sebenarnya Aqu paling tak suka menjumpai orang ini, meskipun sudah tua tapi matanya selalu jelalatan bila melihat para karyawati SALES PROMOTION GIRLnya yg menggunakan seragam promosi yg ketat dan Rok mini yg tinggi, bahkan dia pernah dgn sengaja meraba pahaqu ketika berpapasan dgnnya di ruang ganti pakaian tapi segera kutepis dan kutinggal pergi.

    “Silahkan Masuk..!” terdengar suara dari balik pintu yg kuketuk… , eeh… Shinta, silahkan duduk Shinta… Tanpa ragu aqupun duduk dikursi tamu yg berhadapan dgn meja kerja Om Lamhok yg mewah.

    “ada yg bisa kubantu… ?” tanya Om Lamhok sembari menatap nakal kearahku. Aqu jadi agak gugup dan sedikit berkeringat. Tanpa membuang waktu aqu ceritakan masalahku untuk meminjam uang untuk biaya operasi ibuku sebesar 20 juta rupiah. Sejenak kulihat Om Lamhok berdiam diri, tapi kulihat lagi dia tersenyum licik sembari menatap badanku dalam dalam.

    “Mhmmm..itu hal yg mudah, kamu bisa dapatkan uang itu tanpa harus meminjam… tapi harus ada imbalannya… “kata Om Lamhok sembari berkedip nakal.

    “Saya tak mengerti, imbalan apa yg Om Maksudkan ?” kataqu agak serius.

    “Begini, Om Lamhok akan berikan uang sejumlah itu tanpa meminjam, tetapi sebagai imbalannya beri aqu keperawananmu.”kata Om Lamhok singkat sembari tersenyum kurang ajar. Aqu tertegun tak percaya mendengar permintaannya, benar benar kemaluan* siTua ini umpatku dalam hati.

    “Aqu tak bersedia..!” kataqu ketus sembari berdiri dan keluar dari kantornya.

    “Aqu menunggumu bila berubah pikiran Shinta… !” selintas masih sempat kudengar suara Om Lamhok sebelum pergi… dasar kemaluan*, kataqu lagi. Dirumah kutumpahkan semua kekesalanku dgn menangis sepuas puasnya, sepertinya aqu tak punya pilihan lagi, bila tak segera dioperasi ibuku akan meninggal tapi dipilihan lain aqu harus menyerahkan keperawananku pada Bandot licik yg mengincar keindahan badanku. Tak ada cara lain untuk mendapatkan uang sebesar itu, Demi kesembuhan ibuku ahirnya kuputuskan untuk menjumpai Om Lamhok lagi keesok harinya. Dgn memakai seragam SALES PROMOTION GIRL dan rok mini yg ketat, jam 10 pagi aqu datangi lagi ruangan kantor Om Lamhok.

    “he..he… he… akhirnya kau datang juga Shinta cantik, apakah kau sudah siap melayaniku diranjang..he.he..he..?” Om Lamhok tertawa penuh kemenangan. Aqu hanya diam saja menerima ejekan itu.

    “Baiklah, Om Lamhok bisa menikmati badanku setelah kupastikan ibuku di operasi hari ini..”jawabku dgn berat hati.

    “Oke, No Problem “Om Lamhok menuliskan selembar cek dgn nominal sesuai yg ia janjikan kemarin kemudian didepanku dia menelpon rumah sakit untuk memastikan operasi hari ini.Segera aqu masukan cek itu kedalam tas kecilku, aqu memang membutuhkannya.

    “Semuanya sudah beres, sekarang kau tepati janjimu nona cantik, mari ikut aqu..”kata Om Lamhok sembari menggandengku keluar ruangan.

    “kemaluan*… kali ini engkau menang.!” kataqu dalam hati sembari mengikutinya masuk kedalam kemobil. Om Lamhok ternyata membawaqu kesebuah hotel terkenal di Jakarta pusat. Sepertinya Om Lamhok sudah sering datang kemari, Setengah ketaqutan aqu melangkah masuk kehotel tersebut. Debaran jantungku semakin kencang ketika Om Lamhok menggandengku menuju kamar VIP dilantai lima. Beberapa pasang mata pegawai hotel nampak menatap kami, mungkin aneh dipandang seorang perempuan muda cantik berjalan digandeng lelaki tua bangka menuju kamar hotel mereka pasti sudah tahu apa yg akan terjadi pada perempuan cantik itu… ahh terlalu beruntung situa ini dapat kuda tunggangan yg aduhai. Aqu terpaqu diam berdiri didepan pintu kamar 508 yg sudah dibuka Om Lamhok, rasanya aqu ingin segera lari dari tempat ini.

    “Ayo masuk Shinta.., kita selesaikan urusan kita.”kata Om Lamhok sembari menarik lenganku dan menutup pintu kamar Hotel. Begitu pintu terkunci Om Lamhok Langsung memelukku merapat ketembok, rupanya napsunya sudah tak tertahankan lagi melihat kemulusan kulit badanku. Aqu sedikit berontak ketika Tangan Om Lamhok mulai meraba pahaqu yg putih, Mataqu melotot marah padanya. Hampir saja kutampar wajahnya yg klimis itu.

    “Ingat perjanjian kita Shinta, keinginanmu sudah aqu penuhi.. sekarang aqu bebas menikmati keindahan badanmu.!” kata Om Lamhok sembari kembali mengangkat rok miniku sehingga menampakan kemulusan pahaqu lalu menjamahinya. ..oughhhh..aaahh.. entah kemana keangkuhan dan kesombonganku selama ini, Kali ini aqu tak berdaya melawannya, aqu memang sudah terikat perjanjian itu dan badanku saat ini adalah miliknya. Aqu hanya bisa memejamkan mata ketika kurasakan tangan Om Lamhok mulai rajin menyusuri pahaqu sampai kepangkal atas.. aah, Rasanya aqu ingin menagis saja tapi air mataqu tak ada yg keluar.

    “ooh… aahhhh… “suara napasku tak sanggup lagi kutahan ketika tangan Om Lamhok mulai menyusup kedalam celana dalamku dan bermain disana. Om Lamhok tersenyum senang melihat Shinta tampak pasrah dalam pelukannya. Selama ini Shinta selalu angkuh bila didekatinya bahkan pernah mempermalukannya dihadapan para SALES PROMOTION GIRL yg lain. Setelah puas menjamahi selangkanganku, Om Lamhok lalu melepasku dan mengajakku berjalan kedalam ruang Utama yg lebih luas. Sembari berjalan mengikutinya aqu merapikan kembali Rok miniku yg mulai acak acakan akibat jamahan Tangan Om Lamhok. Kulihat Sebuah Ranjang yg besar dan mewah di tengah ruangan ini.

    Kisah Sex Nyata, Kisah Seks Nyata, Kisah Dewasa Nyata, Kisah Mesum Nyata, Kisah Bokep Nyata, Kisah Ngentot Nyata, Kisah Hot Nyata

    “Kamu tunggu disini dulu, aqu mau minum Viagra biar bisa menjebol gawangmu.”kata Om Lamhok Sembari berkedip nakal. Aqu memalingkan muka pura pura tak mendengar perkataannya. Begitu Om Lamhok pergi Aqu segera membuka tas kecilku, dari dalam tas itu kukeluarkan sebutir pil kontrasepsi yg sudah aqu persiapkan dari rumah dan segera menelannya karena aqu tak mau hamil akibat perbuatan Om Lamhok. Tampaknya Om Lamhok sudah biasa menyewa kamar hotel ini, Tak berani kubaygkan sudah berapa banyak perempuan muda cantik yg sudah digarapnya diranjang itu. Kawanku Indri yg cantikpun pernah cerita bahwa dirinya juga pernah digarap Om Lamhok disebuah kamar hotel bintang lima beberapa kali. Selera Om Lamhok Cukup tinggi pada perempuan cantik. Aqu meletakkan tasku diatas meja kecil ketika kulihat Om Lamhok Yg berbadan gemuk pendek mendekatiku.

    “Aqu Sudah siap mejebol perawanmu nona cantik ..he..he”kata Om Lamhok sembari mulai memelukku, tangannya meraba buah dadaqu yg membusung kencang. Aqu tak mampu menghindar lagi ketika mulutnya dgn bernapsu melumat lumat bibir merahku. Perasaan geli, jijik dan taqut bercampur menjadi satu. Tapi kemaluan* ini memang sudah sangat berpengalaman menaklukkan wanita. Tangannya kini makin berani menyusup ke dalam baju ketat lengan pendek yg kupakai, terus bergerak menyusup kebalik BH-ku, beberapa kancing bajuku lepas. Degub jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu ketika kurasakan tangan kasarnya mulai menggeraygi dadaqu, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan puting buah dadaqu.

    Aqu hanya mandah saja ketika Om Lamhok mulai menjamah tiap jengkal badanku, aqu sudah terikat perjanjian. Sembari menyupangi leherku yg putih bersih tangannya mulai menaikkan rok mini yg kupakai sembari meraba-raba pahaqu yg jenjang dan mulus. Satu-persatu kancing bajuku dipretelinya tanpa dapat kucegah sehingga BH-ku yg berwarna merah muda, belahan dada, dan perutku yg rata nampak jelas menantang. Tanganku tak mampu menutupinya lagi. Melihat buah dadaqu yg kencang itu Om Lamhok makin bernafsu, dgn kasar BH itu dibukanya lepas dan menyembul lah buah dadaqu yg putih mulus dgn puting buah dada berwarna merah mu

    “wah..badanmu memang benar benar mulus dan indah Shinta.., sungguh beruntung aqu dapat menikmatinya… he..he..” mata om Lamhok melotot memandangi buah dadaqu. Secara reflek tanganku berusaha menutupi buah dadaqu yg terbuka itu tetapi Om Lamhok yg sudah berpengalaman langsung menangkap kedua tanganku dan membentangkannya lebar lebar. Mataqu terpejam tak sanggup menahan malu, selama ini belum pernah ada laki laki yg berani menjamahku karena aqu sangat galak menjaganya, tapi kali ini aqu tak berdaya menolaknya. Badanku mengelinjang gelinjang menahan birahi karena cumbuan Om Lamhok pada dadaqu, secara bergantian Om Lamhok menghisap hisap kedua puting buah dadaqu yg kenyal itu bagaikan bayi yg kehausan.

    “oohh… oohhhh… ooohhhhhh”suara rintihanku tak dapat lagi kutahan. Bandot tua ini benar benar pintar merangsangku. Kemaluanku mulai terasa basah dibuatnya. Perlahan kurasakan Om Lamhok mulai membuka resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga badanku yg indah sudah tak tertutup selembar benangpun. Aqu mengeluh pasrah ketika Om Lamhok mendorongku hingga jatuh terlentang diatas kasur. Sembari berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. Setelah dia membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yg sudah menegang dari tadi. Gila.., ternyata kemaluannya besar juga, aqu tak berani menatapnya. Dibentangkannya kedua belah pahaqu di depan wajahnya. Tatapan matanya sangat mengerikan saat memandangi daerah selangkanganku yg dibadani bulu bulu halus, seolah-olah seperti monster lapar yg siap memangsaqu. Om Lamhok membenamkan wajahnya pada selangkanganku, dgn penuh nafsu dia melahap dan menghisap hisap kemaluanku yg sudah basah itu, lidahnya dgn liar menjilati dinding kemaluan dan klitorisku. Aqu terpekik pekik kecil dibuatnya, Bandot tua ini benar benar ingin menikmati kecantikan badanku luar dalam. Perlaquannya sungguh membuat diriku serasa terbang, badanku menggelinjang-gelinjang geli diiringi erangan nikmat yg terpaksa. Sampai akhirnya kurasakan otot badanku mengejang dahsyat, aqu mencapai orgasme pertamaqu. Cairan kemaluanku tak dapat lagi kubendung.

    “Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika Om Lamhok menghisap sisa-sisa cairan Kemaluanku.
    “Cairan Orgasme perempuan perawan adalah resep awet mudaqu selama ini..”kata Om Lamhok tersenyum puas.
    “Luar biasa Nikmatnya Kemaluanmu, sekarang saatnya kau nikmati pula kemaluanku ini Shinta..”kata Om Lamhok sembari menyodorkan gagang kemaluannya yg tegang ke muka ku.
    “Jangan… aqu tak mau… !” kataqu sembari berusaha menolak gagang kemaluannya tapi Om Lamhok mengancam dan terus memaksakan kemaluannya masuk kemulutku sembari terus memaju-mundurkan kemaluannya di mulutku. Pada awalnya aqu tetap menolak, namun dia menahan kepalaqu hingga aqu tak dapat melepaskannya. Terpaksa kuturuti pula kemauannya kuhisap kuat kuat kemaluannya hingga matanya merem melek kenikmatan .Harga diriku benar benar jatuh saat ini, Aqu dipaksa melayaninya dgn Oral. Tak terasa sudah 15 menit aqu mengkaraoke Om Lamhok, Kemaluannya sudah semakin besar dan keras, dia mengakhirinya dgn menarik kepalaqu.

    “Sekarang saatnya Aqu pecahkan perawanmu Shinta..”kata Om Lamhok sembari menindih badanku dan membuka lebar-lebar kedua pahaqu . Aqu memejamkan mata menunggu detik-detik ketika kemaluannya menerobos kemaluanku. Menyadari kalau aqu masih perawan, Om Lamhok tak hanya melebarkan kedua pahaqu. Namun dgn jari jemari tangannya Om Lamhok kemudian membuka kedua bibir kemaluanku, kemudian dgn perlahan dipandunya gagang kemaluannya yg sudah tegang kearah lubang kemaluanku yg sudah terbuka.Setelah dirasa tepat, perlahan Om Lamhokpun menekan bokongnya kebawah.

    “Auuw ..Akhh… auuww..! ” Aqu memekik kesakitan sembari meronta ketika gagang kemaluan Om Lamhok mulai memasuki lubang kewanitaanku. Keringatku bercucuran membasahi badanku yg telanjang bulat, Keperawananku yg selama ini kujaga mulai ditembus oleh Om Lamhok tanpa sanggup kucegah lagi. Aqu meronta ronta kesakitan… Om Lamhok yg sudah berpengalaman tak ingin serangannya gagal karena rontaanku segera tangan menahan bokongku, lalu dgn cepat, ditekan bokongnya kembali kedepan sehingga separuh gagang kelakiannya pun amblas masuk kedalam Kemaluanku.

    “Aakkhhh… !” Aqu memekik kesakitan bersamaan dgn jebolnya keperawananku. Hancur sudah kehormatanku ditangan bandot tua itu. Sesaat aqu masih meronta ronta pelan, namun karena pegangan kedua tangan Om Lamhok dibokongku sangat kuat hingga rontaanku tiada arti. Gagang kemaluan terus menerobos masuk mengkoyak koyak sisa sisa Perawanku. Tangisanku mulai terdengar lirih diantara desah napas Om Lamhok yg penuh birahi.Badanku yg putih mulus kini tak berdaya dibawah himpitan tubun Om Lamhok yg gendut.Sesaat Om Lamhok mendiamkan seluruh gagang kemaluannya terbenam membelah Kemaluanku sampai menyentuh rahimku, perutku terasa mulas dibuatnya.

    “ha..ha..ha… tak perlu menangis nona cantik, kau sudah kuperawani saat ini, lebih baik nikmati saja kemaluanku ini.” ejek Om Lamhok sembari mulai menggoyg bokongnya maju mundur perlahan. Kemaluan Om Lamhok kurasakan terlalu besar menusuk Kemaluanku yg masih sempit, setiap gesekan kemaluan Om Lamhok menimbulkan rasa nyeri yg membuatku merintih rintih, tetapi buat Om Lamhok terasa nikmat luar biasa karena Kemaluannya tercepit erat oleh memek Shinta yg masih rapat dan baru ditembus perawannya. Inilah nikmatnya makan perempuan perawan muda yg selama ini membuat Om Lamhok jadi ketagihan. Semakin lama gagang Kemaluan Om Lamhok Semakin lancar keluar masuk menggesek Kemaluanku karena cairan pelumas Kemaluanku mulai keluar secara alamiah, rasa sakit dikemaluanku semakin berkurang, rintihanku perlahan mulai hilang berganti dgn suara napas yg berirama dan terengah engah. Tua bangka ini ternyata memang pintar membangkitkan nafsuku. hisapan hisapan lidahnya pada putingku menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Bagai manapun juga aqu adalah manusia normal yg juga punya napsu birahi, sadar atau tak aqu mulai terbawa nikmat oleh permainannya, tak ada guna menolak. lebih baik kunikmati saja perkosaan ini.

    “Ooooh… , oooouugh… , aahhmm… , ssstthh!” .erangan panjang keluar dari mulutku yg mungil. akhirnya aqu biarkan diriku terbuai dan larut dalam goygan birahi Om Lamhok. Aqu memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda idamanku. Kemaluannya kini mulai meluncur mulus sampai menyentuh rahimku. Aqu mengerang setiap kali dia menyodokkan kemaluannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati perkosaan ini, aqu tak perduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Bandot tua yg sudah merenggut kehormatanku. Darah perawanku kurasakan mulai mengalir keluar membasahi seprai dibawah bokongku. Rasa sakitku kini mulai hilang. Sembari bergoyg menyebadaniku bibirnya tak henti-hentinya melumat bibir dan pentil buah dadaqu, tangannyapun rajin menjamahi tiap lekuk badanku sehingga membuatku menggeliat geliat kenikmatan .

    Rintihan panjang ahirnya keluar lagi dari mulutku ketika mulai mencapai orgasme, sekujur badanku mengejang beberapa detik sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi badanku yg polos itu sehingga kulitku yg putih bersih kelihatan mengkilat membuat Bandot itu semakin bernapsu menggumuliku. Birahi Om Lamhok semakin menggila melihat badanku yg begitu cantik dan mulus itu tergeletak pasrah tak berdaya di hadapannya dgn kedua paha yg halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yg mungil itu menjepit dgn ketat gagang kemaluannya yg cukup besar itu. Sungguh ironi memang, perempuan muda secantik aqu terpaksa mendapatkan kenikmatan seperti ini bukan dgn kekasihku, akan tetapi dgn orang asing yg sedang memperkosaqu.

    Tanpa memberiku kesempatan beristirahat Om Lamhok merubah posisi bersebadan. Badanku ditariknya duduk berhadapan muka sembari mengangkang pada pangkuannya, Dgn sekali tekan kemaluan Om Lamhok yg besar kembali menembus kemaluanku dan terjepit erat dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangan kiri Om Lamhok memeluk pinggulku dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kemaluan Om Lamhok menerobos masuk ke dalam kemaluanku. Tangan kanan Om Lamhok memeluk punggungku dan menekannya rapat-rapat hingga kini pinggulku melekat kuat pada pinggul Om Lamhok .

    “Ouughh..oohhh… ooohhhh… “Aqu merintih halus ketika kurasakan gagang kemaluan Om Lamhok amblas seluruhnya hingga menyentuh rahimku. Rintihanku semakin keras saat Bandot itu mulai melumati buah dadaqu sehingga menimbulkan perasaan geli yg amat sangat setiap kali lidahnya memyapu nyapu puting buah dadaqu . Kepalaqu tertengadah lemas ke atas, pasrah dgn mata setengah terkatup menahan kenikmatan yg melanda badanku sehingga dgn leluasanya mulut Om Lamhok bisa melumati bibirku yg agak basah terbuka itu. Setelah beberapa saat puas menikmati bibirku yg lembut dia mulai menggerakkan badanku naik turun.

    “Hmm… Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta… beda dgn perempuan lain yg sering aqu sebadani… “suara Om Lamhok sayup sayup kudengar ditelingaqu.Aqu tak memperdulikannya lagi, saat ini badanku tengah terguncang guncang hebat oleh goygan pinggul Om Lamhok yg semakin cepat. Terkadang Bandot ini melaqukan gerakan memutar sehingga kemaluanku terasa seperti diaduk-aduk. Aqu dipaksa terus mempercepat goyganku karena merasa sudah mau keluar, makin lama gerakannya makin liar dan eranganku pun makin tak karuan menahan nikmat yg luar biasa itu. Dan ketika orgasme kedua itu sampai, aqu menjerit histeris sembari mempererat pelukanku. Benar-benar dahsyat yg kuperoleh meskipun bukan dgn lelaki muda dan tampan. Meski pun sudah tua tapi Om Lamhok masih mampu menaklukan perempuan muda sepertiku.

    Kali ini dia membalikkan badanku hingga posisi badanku menungging lalu mengarahkan kemaluannya diantara kedua belah pahaqu dari belakang. Dgn sekali sentak Om Lamhok menarik pinggulku ke arahnya, sehingga kepala kemaluan tersebut membelah dan terjepit dgn kuat oleh bibir-bibir kemaluanku. “Oooooouh… ouuuhhgh!” untuk kesekian kalinya kemaluan laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang kemaluanku dan Om Lamhok terus menekan bokongnya sehingga perutnya yg gendut itu menempel ketat pada bokong mulusku.

    Selanjutnya dgn ganasnya Om Lamhok memainkan pinggulnya maju mundur dgn cepat sembari mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kemaluannya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang kemaluanku yg masih rapat itu. Inilah pengalaman pertamaqu dijamah oleh laki laki yg sudah sangat berpengalaman dalam bersebadan, Meskipun berusaha bertahan aqu ahirnya kewalahan juga menghadapi Om Lamhok yg ganas dan kuat itu. Bandot tua itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir satu jam ia menggoyg dan menyebadaniku tetapi tenaganya tetap prima. Tangannya terus bergerilya merambahi lekuk-lekuk badanku.

    Harus kuaqui sungguh hebat lelaki seumur dia dapat bertahan begitu lama dan membuatku orgasme berkali-kali, mungkin karena sebelumnya dia sudah minum obat kuat Viagra, aah… entahlah.. aqu tak perduli hal itu, yg penting aqu sudah melunasi perjanjianku dgn menyerahkan keperempuananku sebagai imbalan uang yg kubutuhkan. Aqu pasrah saja ketika badanku kembali di terlentangkan Om Lamhok diatas kasur dan digumulinya lagi dgn penuh birahi. Rasanya tak ada lagi bagian badanku yg terlewatkan dari jamahannya. kemaluan* itu ternyata tak mau rugi sama sekali, kesempatan menyebadaniku itu dimanfaatkan sebaik mungkin, Tak henti hentinya Om Lamhok melahap kedua buah dadaqu yg terguncang-guncang terkena hentakan gagang kemaluannya. Dgn raqus disedot-sedotnya puting buah dadaqu dgn kuatnya yg kiri dan kanan bergantian, mataqu terpejam pejam dibuatnya, sungguh Om Lamhok menikmati puting buah dadaqu yg baru tumbuh itu dgn bernapsu. Tak lama setelah aqu mencapai orgasme berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya makin kencang dan kedua buah dadaqu diremasnya dgn brutal sampai aqu terpekik. Setelah itu dia nenekan kemaluannya dalam dalam hingga gagang kemaluannya terbenam seluruhnya sampai menyentuh rahimku. aqu berteriak kesakitan dan berusaha meronta tetapi Om Lamhok membekap bibirku dgn mulutnya sembari tangannya memeluk rapat pinggangku sehingga aqu tak mampu bergerak lagi. Sembari meleguh panjang Om Lamhok menembakkan air maninya kedalam rahimku dgn deras tanpa ada perlawanan lagi dariku. Beberapa saat kemudian suasana jadi hening senyap hanya suara napas Om Lamhok terdengar naik turun diatas badanku yg masih menyatu dgn badannya. Aqu sudah kehabisan tenaga tak mampu bergerak lagi dan kurasakan maninya menyembur nyembur hangat memenuhi rahimku, semoga saja aqu tak hamil pikirku dalam hati. Beberapa saat kemudian Om Lamhok mulai bangkit dan mencabut kemaluannya dari badanku, dgn senyum kepuasan karena telah berhasil menikmati kecantikanku luar dalam. Tanganku segera bergerak selimut untuk menutupi badanku yg polos itu.

    “Tak perlu kau tutupi lagi badanmu itu, aqu sudah tahu dan merasakan semuanya… he..he… “Om Lamhok masih sempat mengejek sembari meninggalkanku terbaring lemas di atas ranjang, aqu diam saja tak perduli ejekannya mentalku masih mengalami shok berat akibat kehilangan keperawanan. Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan. Bercak bercak darah perawanku mulai mengering disela sela pahaqu yg putih bercampur dgn sperma Om Lamhok yg menetes keluar dari dalam kemaluanku.

    “Benar benar kemaluan*… lelaki tua itu” kataqu geram dalam hati. Air mataqu jatuh menetes membasahi pipiku, tapi apa yg harus disesalkan, semuanya telah terjadi sesuai dgn kesepakatan yg kubuat.Badanku kini telah ternoda. Perlahan aqu bangkit dari tempat tidur, dgn selimut yg melilit dibadanku aqu memunguti kembali pakaianku yg tercecer dilantai, segera aqu menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Selintas kulihat Om Lamhok duduk menggenakan kimono disofa sembari menikmati segagang cerutu dibibirnya.Om Lamhok tersenyum memandang badanku, Aqu memalingkan muka dan mempercepat langkahku masuk kekamar mandi.

    Aqu mengenakan kembali baju dan rok miniku setelah lebih setengah jam membersihkan badanku . Dalam keadaan rapi Aqu keluar dari kamar mandi, Kulihat Om Lamhok masih duduk di Sofa sembari memegang botol minuman.

    “Aqu ingin pulang Om… perjanjian kita sudah selesai..!” kataqu sembari meraih tas kecil milikku diatas meja.

    “Belum selesai Shinta… aqu masih belum puas… !” kata Om Lamhok sembari berdiri menghampiriku.

    “Tapi..bukankah Om Lamhok tadi sudah mendapatkan keperawananku..sesuai dgn kesepakatan kita..!” kataqu sembari menepiskan tangan Om Lamhok yg berusaha menjamah dadaqu.

    “Memang benar..tapi aqu merasa belum puas..!” kata Om Lamhok tersenyum kurang ajar.

    “Aqu tak mau lagi Om… aqu mau pulang … !kataqu sembari melangkah cepat menuju pintu keluar kamar.

    “Shinta… aqu akan menelpon ke Bank dan membatalkan cek yg kuberikan padamu bila kamu menolaknya..!” Ancam Om Lamhok sedikit keras. Langkahku jadi terhenti karena ancamannya, pikiranku jadi kalut, kemaluan* ini benar benar licik.. Bila aqu menolaknya dan Om Lamhok membatal cek itu dgn menelpon bank, maka akan sia sialah pengorbananku ini. Om Lamhok kembali mendekatiku dan meyentuh bahuku.

    “Bagaimana, kau bersedia melayaniku lagi..?tanyanya sembari meraih pinggangku yg langsing. Aah… benar benar sialan tua bangka ini, aqu tak berdaya menolaknya .Kupikir pikir untuk apa lagi jual mahal, toh aqu sudah tak perawan lagi. Akhirnya dgn berat hati aqu hanya dapat menganggukkan kepala .
    “Sekali ini saja Om… “kataqu singkat.
    “Oke… no problem..”kata Om Lamhok senang sekali.

    Tanpa basa basi lagi Om Lamhok langsung membuka kancing kancing bajuku dan melepaskannya kelantai sehingga nampaklah BHku yg berwarna merah jambu. Dgn kasar BH itu ditariknya lepas sehingga buah dadaqu yg putih bersih kembali terbuka lebar menampakan kemulusan kulitku yg tersembunyi. Aqu memaki maki dalam hati tanpa mampu berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Buah dadaqu yg sudah terbuka lebar itu langsung diserang Om Lamhok dgn bernapsu, lumatan lumatannya makin menggila.Badanku menggelinjang gelinjang geli menahan birahi karena serangannya.

    ” Hooouuugghhh… aahhh..hooouuugghhh..” Hisapan hisapan lidahnya pada puting buah dadaqu menyebabkan benda itu makin mengeras saja. Aqu memejamkan mata pasrah berusaha menikmati perasaan itu, kubaygkan yg sedang mencumbui badanku ini adalah lelaki muda.

    “Sshh.. aaahhh… eemhh..!” aqu mulai meracau tak karuan saat jari-jarinya menyusup kedalam celana dalamku dan menusuk kemaluanku sembari memainkan klistorisku, sementara itu mulutnya tak henti-hentinya menciumi buah dadaqu, sadar atau tak aqu kembali terbawa nikmat oleh permainannya. Perlahan lahan kurasakan tangan Om Lamhok mulai beraksi melepaskan resleting rok miniku dan melorotkannya kebawah, detak jantungku semakin keras, tak lama celana dalamkupun menyusul lepas sehingga dalam sekejap badanku sudah telanjang bulat. Sesaat mata Om Lamhok melotot memandangi badan polosku yg tampak putih bersih. Kemudian Om Lamhok yg berbadan pendek meraih pinggangku yg ramping dan menuntunnya berjalan menuju kamar tidur utama. Aqu hanya menurut saja kembali dibawa Om Lamhok kedalam kamar tidur, aqu sudah menduga bahwa Om Lamhok ingin kembali mengerjai dan menikmati badanku yg putih mulus diatas kasur yg lembut itu, … aaaah… bandot ini sangat beruntung sekali… mendapatkan badanku tanpa perlawanan. Setelah membaringkanku diatas kasur, Om Lamhok segera membuka kimono yg dipakainya dgn tergesa gesa. Ternyata Om Lamhok tak menggenakan apa apa dibalik kimononya. Aqu memalingkan mukaqu ketika Om Lamhok mulai membuka kedua pahaqu lebar lebar sehingga bibir kemaluanku terbelah luas menantang. Rupanya Om Lamhok sudah tak sabar ingin segera menyebadaniku. Dgn pasti gagang kemaluannya yg sudah tegang dari tadi mulai diarahkan kebibir kemaluanku yg sudah terbuka.

    “Pelan pelan Om… masih sakit… !” kataqu berbisik sembari menahan napas ketika kurasakan kemaluan Om Lamhok mulai menembus bibir kemaluanku yg masih sempit.. Sembari membuka lebar kedua pahaqu Om Lamhok mulai mendorong kemaluannya keselangkanganku kuat kuat.

    “auuww..aaahkhhh… !!aqu memekik keras menahan yeri saat gagang kemaluan Om Lamhok yg keras itu dgn paksa memasuki lubang kemaluanku yg masih sempit. Untuk kedua kalinya aqu tak kuasa menolak Kemaluan Om Lamhok yg tegang memasuki kemaluanku dalam dalam. Rasa nyeri masih terasa meskipun tak sesakit ketika pertama kali Om Lamhok menembus perawanku..

    “He..he..Jepitan Memekmu sungguh nikmat sekali Shinta, lebih nikmat dari pada perempuan perempuan lain yg sudah pernah aqu perawani… he..he… buah dadamupun lebih kenyal dan berisi..”kata Om Lamhok sembari mulai menggoygkan pinggulnya naik turun menggauliku. Aqu diam saja mendengar ejekannya, saat ini badanku mulai terguncang guncang seirama dgn goygan badan Om Lamhok yg menindih badanku.

    “Oohh..ooohhhh… oooohhhhhh… “suaraqu tak dapat kutahan lagi ketika gerakan Om Lamhok semakin cepat memacu badanku hingga tersentak sentak dgn keras.Birahiku jadi terangsang lagi, cairan kemaluanku mulai banyak keluar sehingga Kemaluan Om Lamhok kini sudah lancar keluar masuk kemaluanku. Sembari tangannya mencengkram buah dadaqu, goygan Om Lamhok semakin menggila.

    “Oooouuh… oooohhhhhhhh… Om Lamhok… “Badanku semakin menggeliat geliat tak karuan ketika buah dadaqu kembali dilumat lumat Om Lamhok dgn ganasnya. Gesekan Gagang kemaluan Om Lamhok semakin terasa nikmat. Ahirnya aqu tak dapat bertahan lebih lama lagi, badanku mengejang lagi, aqu mengalami Orgasme lebih dulu.

    “He..he… nikmat khan, bersebadan dgnku..?” kata Om Lamhok senang karena berhasil membuatku mencapai Orgasme. Aqu memejamkan mata menahan malu telah diperdayainya hingga mengalami orgasme. Bandot tua ini memang bukan tandinganku, Pengalamanya sangat jauh dibandingkan aqu yg baru hari ini mengenal Sex, sehingga dgn mudah dia dapat menaklukanku.

    “Sekarang giliranku untuk bersenang senang nona cantik… “kata Om Lamhok sembari merubah posisi badanku berbalik seperti orang merangkak. Rupanya Om Lamhok ingin menembakku dari belakang. Aqu hanya dapat pasrah mengikuti kemauan bandot ini. Tepat di hadapanku terdapat kaca rias yg besar didinding, sehingga aqu dapat melihat badanku telanjang bulat serta dibelakangku terlihat Om Lamhok sedang mengagumi kemulusan badanku.

    “Tak kusangka badanmu benar benar sempurna Shinta, kamu sungguh cantik sekali, beruntung sekali aqu dapat memerawanimu… he..he… !” Om Lamhok tertawa sembari menyelipkan kemaluannya lagi di antara kedua kakiku lewat belakang. Dgn satu gerakan keras kemaluannya bergerak maju.

    “Oohhh.., oouugghh.., aaahhhhh.. Aakkhh..!” Suaraqu kembali terdengar ketika kemaluan Om Lamhok dgn paksa menembus badanku dari belakang. Dgn bernapsu Om Lamhok kembali menggoygku maju mundur sehingga buah dadaqu yg menggantung ikut terguncang guncang berirama. Sembari terus menggoygku tangan Om Lamhok yg bebas kembali meremas remas buah dadaqu yg menggantung lepas. Melalui cermin besar didepanku, terlihat Om Lamhok sedang menggauli badan telanjangku, selintas nampak seperti seorang bidadari sedang diperkosa habis habisan oleh iblis hidung belang. Karena sepertinya tak berimbang sekali, yg satu perempuan muda cantik dan satunya lagi bandot tua.

    “aaahhh… aaahhh… oouugghh ” Gerakan Om Lamhok Semakin cepat menyodok nyodok rahimku, rasanya aqu sudah tak kuat lagi, tampaknya Bandot Tua itu juga sudah akan mencapai klimaxs. Tiba tiba Om Lamhok membalikan posisi badanku sehingga aqu kembali terlentang dihadapannya. Sembari menindihku Om Lamhok kembali menghujamkan kemaluannya kedalam kemaluanku dgn kuat.

    “Ooouugghh… !!” Om Lamhok nampak menikmati jeritanku ketika dia menghunjamkan lagi kemaluannya ke kemaluanku yg telah basah oleh cairan licin. Sembari terus menggenjot badanku, bibir Om Lamhok kini dgn leluasa melumat dan menjilati leher jenjang ku yg terkulai lemas tertengadah ke atas. Suara hisapannya bergema keras diruangan ini. Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Aqu hanya dapat mengimbanginya dgn rintihan-rintihan lemah “Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. ooohh..!” sementara badanku telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirnya badan Om Lamhok pun menegang sembari mendekapku kuat kuat .

    “Aaahhhh… Sakit Ommm… !” kataqu sembari berusaha melepaskan pelukannya yg kuat tapi Om Lamhok malah menekan kemaluannya dalam dalam tak perduli dgn jeritanku Dan “Akkh… Crooot.., crooooott..!” Om Lamhok berejaqulasi di rahimku, sperma yg keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari belahan Kemaluanku. Om Lamhok nampaknya menikmati semburan demi semburan sperma yg dia keluarkan, sembari menikmati bibirku yg terbuka kepayahan . Om Lamhok mengerang kenikmatan di atas badanku yg sudah lemas, sementara rahimku terus menerima semburan sperma yg cukup banyak. Badan Om Lamhok menggelinjang dan mengejan disaat melepaskan semburan spermanya yg terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyebadaniku habis habisan serta merengut keperawananku yg selama ini menjadi Primadona SALES PROMOTION GIRL di perusahaanya.

    Senyum puas pun terlihat di wajahnya sembari menatap badan ku yg tergolek tak berdaya di bawah pelukannya. Om Lamhok pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, badannya tampak lemas diatas badanku. Perlahan kudorong badan gemuknya kesamping agar tak membebani badanku. Ahirnya aqupun tertidur kelelahan dipelukan Om Lamhok setelah beberapa ronde tadi melayani napsu birahinya yg tak putus putus. Sore harinya kembali aqu digarapnya di kamar mandi ketika dipaksa mandi bersama, sembari berdiri merapatkan punggungku ketembok Om Lamhok kembali menggoygku, sebelah kakiku diangkatnya keatas sehingga kemaluannya leluasa keluar masuk kemaluanku, aqu merintih rintih kecil dibuatnya. Sore itu aqu terpaksa melayaninya sampai Bandot itu mendapatkan kepuasan dan dia semprotkan semua maninya dalam kemaluanku. Setelah puas mengerjaiku barulah Om Lamhok mau melepaskanku dan mengantarkanku pulang.

    Sepanjang Jalan, aqu hanya diam membisu disamping Om Lamhok yg mengemudikan mobil, Aqu masih sakit hati padanya yg telah berhasil memperdayaiku, Badanku habis habisan dikerjainya, Kemaluanku masih terasa sakit akibat paksaannya bersebadan, bagian badanku yg tersembunyipun penuh dgn warna merah bekas cupangannya terutama dibagian buahdada dan paha putihku. Yg lebih menyakitkan lagi Om Lamhok mengambil celana dalamku tanpa dapat kutolak, katanya setiap perempuan yg berhasil diperawaninya akan dikoleksi celana dalamnya bersama bercak-bercak darah perawan yg masih menempel.Sudah puluhan koleksi disimpannya. Terpaksa Saat itu aqu pulang dgn menggunakan rok tanpa celana dalam.

    “Bila kamu butuh uang lagi, kamu bisa hubungi aqu lagi Shinta… tentunya kamu tak keberatan khan, memberikan kenikmatan badanmu itu… he..he… “kata Om Lamhok sebelum aqu turun dari mobilnya. Aqu diam saja sembari berlalu darinya, sudah pukul 6 sore saat aqu tiba didepan rumahku.

    Ternyata hampir seharian aqu dikerjai bandot tua itu. Suatu saat akan kubalaskan dendamku ini, akan kuhabiskan hartanya, tunggulah tak akan lama lagi waktu itu akan tiba, kau harus bayar mahal kenikmatan yg kau dapat dari kemulusan badanku.

    Inilah pengalaman pertamaqu yg kuceritakan secara vulgar buat pembaca, lain waktu aqu akan ceritakan lagi kehidupan sexualku setelah kejadian ini dimana aqu mulai terjerumus kedunia perempuan panggilan High class, para pelangganku adalah pejabat dan pengusaha ternama di Jakarta.

    Tak ada pelanggan yg kecewa dgn kecantikan dan kemulusan badanku plus layanan istimewa. Hanya lelaki berduit saja yg dapat menjamah keindahan badanku ini.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kehilangan Perawan Di Tangan Adikku

    Cerita Seks Kehilangan Perawan Di Tangan Adikku


    2005 views

    Cerita sex ini berjudul”Kehilangan Perawan Di Tangan Adikku

    Duniabola99.org – Namaku Mona, umurku 24 tahun, aku sudah menikah dan mempunyai satu anak lelaki, Berikut ini aku ingin berbagi pengalaman tentang hubunganku dengan adik kandungku sendiri.

    Kejadian ini terjadi dua tahun yang lalu ketika aku berusia 22 tahun dan adikku berusia 18 tahun.

    Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.

    Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap.

    Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.

    Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.

    Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.

    Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.

    Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.

    Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.

    Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.

    Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:

    “Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.

    Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.

    Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.
    “Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
    “Ohhhhh…” katanya.

    Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.
    “Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…
    “Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.

    Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.

    Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.

    Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”

    “Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”

    “Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya

    Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.

    Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.

    Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.

    Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:

    “Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”

    “Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya

    “Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani

    “Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…

    Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.

    Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.

    “Kenapa dimatiin” kataku

    “Udah cukup panas kak” katanya

    Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.

    Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.

    “Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.

    “Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku

    “Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku

    “Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya

    “Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.

    Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.

    “Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.

    “Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.

    “Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.

    Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong”

    Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”

    “Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.

    Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..
    “Persetan dengan pacar brengsek” batinku.

    “Jangan disini” pintaku.

    “Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku.

    “Kakak belum siap” kataku.

    “Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.

    Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…

    “Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.

    Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku

    “Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…

    Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
    “Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….

    “udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…

    “Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.

    Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…

    “Mana lubangnya kak..” katanya.

    Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…

    “Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”.

    “Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.

    “aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.

    Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….

    “Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura…..

    “Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”

    “Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.

    Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku”

    Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku.

    Adikku menahan batangnya didalam memekku ….
    “Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…

    “Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.

    “Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.

    Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.

    “Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya

    Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…

    “Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????”

    Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…

    Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.

    Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.

    Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.

    Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.

  • Cerita Seks Kekasihku diperkosa Polisi

    Cerita Seks Kekasihku diperkosa Polisi


    5655 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kekasihku diperkosa Polisi ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Saya pertama kenal Vira ketika melihatnya menjadi model cover di sebuah majalah di Jakarta, kemudian ia juga menjadi bintang sinetron Abad 21. Vira berumur 17 tahun, cantik, kulitnya putih mulus, ramah dan yang paling menarik perhatian orang-orang adalah buah dadanya yang bundar dan padat berisi. Semua orang yang menatap Vira pandangannya akan langsung tertarik ke arah buah dadanya yang membusung.

    Tidak terlalu besar memang, tapi sangat proporsional dengan tubuh dan wajah Vira. Saya berkenalan dengannya, pertama melalui surat kemudian bertemu, sesekali menelepon dirinya. Cerita Kentot Hot Lama-kelamaan kita semakin sering bertemu dan percakapan yang ada semakin menjurus ke hal-hal yang pribadi. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengajaknya keluar makan malam.

    Suatu hari saya memberanikan diri untuk mengajaknya dan ternyata Vira senang sekali mendengar ajakan saya, dan langsung setuju. Saya gelisah sekali menunggu pada saat menjemput Vira di rumahnya.

    Setelah pulang kerja dan berganti pakaian saya menjemput Vira, untuk kemudian makan malam di sebuah restoran. Di sana kami bercakap-cakap panjang lebar, Cerita Kentot Hot setelah itu dilanjutkan sebuah diskotik untuk sedikit menggoyangkan tubuh dan minum.

    Di tengah-tengah percakapan di diskotik, Vira mengajak saya untuk kembali ke rumahnya dan melanjutkan sisa malam itu di rumahnya. Bagaimana saya bisa menolak tawaran itu?

    Sepanjang perjalanan pulang Vira berkata bahwa ia belum pernah mengalami hari yang menyenangkan seperti yang baru ia alami malam itu, dan ia juga berkata, di rumah nanti giliran dirinya yang akan membuat diri saya tidak akan melupakan malam ini.

    Saya begitu bergairah dan berhasrat untuk lekas-lekas sampai ke rumah Vira, Cerita Kentot Hot ketika tanpa sadar saya mengendarai mobil melebihi batas maksimal kecepatan di jalan. 88Tangkas

    Tiba-tiba saya tersadar ketika di sebelah kanan sudah ada mobil Polantas yang berusaha menghentikan mobil saya. Saya meminggirkan mobil di tempat parkir sebuah toko dan menunggu Polantas tadi mendekati mobil kami.

    Ia bertanya hendak ke mana kami sampai-sampai kami membawa mobil itu melebihi batas kecepatan. Rupanya alasan saya tidak masuk akal sehingga Polantas tadi meminta STNK dan SIM saya.

    Setelah melihat surat-surat itu Polantas itu menjengukkan kepalanya ke dalam mobil kami dan lama sekali mengamati Vira yang duduk terdiam.

    “Anda harus meninggalkan mobil Anda di sini dan ikut saya ke kantor”, Cerita Kentot Hot perintah Polantas tadi. Akhirnya sepuluh menit kemudian kami sampai ke sebuah kantor Polisi yang terpencil di pinggir kota.

    Waktu itu sudah lewat pukul 11 malam, dan dalam kantor polisi itu tidak terdapat siapa pun kecuali seorang Sersan yang bertugas jaga dan Polantas yang membawa kami.

    Ketika kami masuk, Sersan itu memandangi tubuh Vira dari bawah hingga ke atas, kelihatan sekali ia menyukai Vira. Kami dimasukkan ke dalam sel terpisah, saling berseberangan.

    Sepuluh menit kemudian, Cerita Kentot Hot Polantas yang berumur sekitar 40-an dan berbadan gemuk dan Sersan yang tinggi besar berbadan hitam, dan umurnya kira-kira 45 tahun kembali ke ruang tahanan.

    Polantas tadi berkata, “Kalian seharusnya jangan mengemudi sampai melebihi batas kecepatan yang ada.

    Tapi kita semua bener-benar kagum, soalnya dari semua yang kami tangkap baru kali ini kita dapat orang yang cantik seperti kamu.” Sersan tadi menimpali, “Betul sekali, dia bener-bener kualitas nomer satu!” Saya sangat takut mendengar nada bicara mereka, begitu juga Vira yang terus-menerus ditatap oleh mereka berdua.
    Mereka lalu membuka sel Vira dan masuk ke dalam. “Sekarang denger gadis manis, Cerita Kentot Hot kalau kamu berkelakuan baik, kita akan lepasin kamu dan pacar kamu itu.

    Mengerti!” Sersan tadi langsung memegangi kedua tangan Vira sementara Polantas menarik kaos yang dikenakan Vira ke atas.

    Dalam sekejap seluruh pakaian Vira berhasil dilucuti tanpa perlawanan berarti dari Vira yang terus dipegangi oleh Sersan.

    “Wow, lihat dadanya.” Vira terus meronta-ronta tanpa hasil, sementara Sersan yang tampaknya sudah bosan dengan perlawanan Vira, melemparkan tubuh Vira hingga jatuh telentang ke atas ranjang besi yang ada di sel Vira. Dan dengan cepat diambilnya borgol dan diborgolnya tangan Vira ke rangka di atas kepala Vira.

    Kemudian mereka dengan leluasa menggerayangi tubuh Vira. Mereka meremas-remas dan menarik buah dada Vira, kemudian memilin-milin puting susunya sehingga sekarang buah dada Vira mengeras dan puting susunya mengacung ke atas. Cerita Kentot Hot Kadang mereka mengigit puting susu Vira, sedangkan Vira hanya bisa meronta dan menjerit tak berdaya.

    Saya berdiri di dalam sel di seberang Vira tak berdaya untuk menolong Vira yang sedang dikerubuti oleh dua orang itu. Kedua polisi itu lalu melepaskan pakaian mereka dan terlihat jelas kedua batang kemaluan mereka sudah keras dan tegang dan siap untuk memperkosa Vira.

    Polantas mempunyai batang kemaluan paling tidak sekitar 25 senti, dan Sersan mempunyai batang kemaluan yang lebih besar dan panjang. Vira menjerit-jerit minta agar mereka berhenti, tapi kedua polisi itu tetap mendekatinya.

    “Lebih baik kamu tutup mulut kamu atau kita berdua bisa bikin ini lebih menyakitkan daripada yang kamu kira.” kata Polantas.

    “Sekarang mendingan kamu siap-siap buat muasin kita dengan badan kamu yang bagus itu!”

    “Dia pasti sempit sekali”, Cerita Kentot Hot kata Sersan sambil memasukan jari-jarinya ke lubang kemaluan Vira.

    Ia menggerakkan jarinya keluar masuk, membuat Vira menggelinjang kesakitan dan berusaha melepaskan diri.

    “Betul kan, masih sempit sekali.”
    Kemudian Polantas tadi naik ke atas ranjang di antara kedua kaki Vira. Kemudian mereka membuka kaki Vira lebar-lebar dan Polantas memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang senggama Vira.

    Vira mengeluarkan jeritan yang keras sekali, ketika perlahan batang kemaluan Polantas membuka bibir kemaluan, dan masuk senti demi senti tanpa berhenti. Kadang ia menarik sedikit batang kemaluannya untuk kemudian didorongnya lebih dalam lagi ke lubang kemaluan Vira.

    Sementara itu, Sersan naik dan mendekati wajah Vira, Cerita Kentot Hot mengelus-elus wajah Vira dengan batang kemaluannya. Mulai dari dahi, pipi kemudian turun ke bibir. Vira menggeleng-gelengkan kepalanya agar tidak bersentuhan dengan batang kemaluan Sersan yang hitam.

    “Ayo dong manis, buka mulut kamu”, kata Sersan sambil meletakkan batang kemaluannya di bibir Vira.

    “Kamu belum pernah ngerasain punya polisi kan?” Vira tak bergeming.
    “Buka!” bentak Sersan.
    “Buka mulut kamu, brengsek!” Perlahan mulut Vira terbuka sedikit, dan Sersan langsung memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulut Vira.
    Mulut Vira terbuka hingga sekitar 6 senti agar semua batang kemaluan Sersan bisa masuk ke dalam mulutnya. Batang kemaluan Sersan mulai bergerak keluar masuk di mulut Vira, saya melihat tidak semua batang kemaluan Sersan dapat masuk ke mulut Vira, batang kemaluan Sersan terlalu panjang dan besar untuk bisa masuk seluruhnya dalam mulut Vira.

    Ketika Sersan menarik batang kemaluannya terlihat ada cairan yang keluar dari batang kemaluannya. Julurin lidah kamu!” Vira membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya. Sersan kemudian memegang batang kemaluannya dan mengusapkan kepala batang kemaluannya ke lidah Vira, membuat cairan kental yang keluar tadi menempel ke lidah Vira.

    “San, dia nggak mungkin bisa masukin punya Sersan ke mulutnya, biar saya coba. Gantian!” Mereka kemudian bertukar tempat, Sersan sekarang ada di antara kaki Vira dan Polantas berjongkok di dekat wajah Vira. Cerita Kentot Hot Sersan mulai mendorong batang kemaluannya masuk ke liang senggama Vira. Terlihat sekali dengan susah payah batang kemaluan Sersan yang besar itu membuka bibir kemaluan Vira yang masih sempit.

    Polantas, mengacungkan batang kemaluannya ke mulut Vira. “Kamu mungkin nggak bisa masukin punya Sersan ke mulut kamu, tapi kamu musti ngerasain punya saya ini, seluruhnya.”

    Dengan kasar ia mendorong batang kemaluannya masuk ke mulut Vira, sampai akhirnya batang kemaluan itu masuk seluruhnya hingga sekarang testis Polantas berada di wajah Vira. Ia kemudian menarik batang kemaluannya sebentar untuk kemudian didorongnya kembali masuk ke tenggorokan Vira. Setelah lima kali, keluar masuk, Polantas sudah tidak bisa lagi menahan orgasmenya.

    “Saya keluuarrhh. Aaahhh!” Ia tidak menarik batang kemaluannya keluar dari mulut Vira, Cerita Kentot Hot batang kemaluannya tampak bergetar berejakulasi di tenggorokan Vira, menyemprotkan sperma masuk ke tenggorokannya. Saya mendengar Vira berusaha menjerit, ketika sperma Sersan mengalir masuk ke perutnya.

    Terlihat sekali Sersan yang sedang mencapai puncak kenikmatan tidak menyadari Vira meronta-ronta berusaha mencari udara.
    “Iyya… yaah! Telleeen semuaa! Aaahhh… aahhh… nikhmaattt!”
    Ketika selesai ia menarik keluar batang kemaluannya dan Vira langsung megap-megap menghirup udara, dan terbatuk-batuk mengeluarkan sperma yang lengket dan berwarna putih.

    Vira berusaha meludahkan sperma yang masih ada di mulutnya. Polantas tertawa melihat Vira terbatuk-batuk, “Kenapa? Nggak suka rasanya? Tenang aja, besok pagi, kamu pasti sudah terbiasa sama itu!”

    Sementara Sersan yang masih mengerjai kemaluan Vira sekarang malah memegang pinggul Vira dan membalik tubuh Vira. Vira dengan tubuh berkeringat dan sperma yang menempel di wajahnya tersadar apa yang akan dilakukan Sersan pada dirinya, Cerita Kentot Hot ketika dirasanya batang kemaluan Sersan mulai menempel di lubang anusnya.
    “Jangan Pak, jangan! Ampun Pak, ampun, jangan…”

    “Aaahkk! Jangaaan!”
    Vira menjerit-jerit ketika kepala batang kemaluan Sersan berhasil memaksa masuk ke liang anusnya. Wajah Vira pucat merasakan sakit yang amat sangat ketika batang kemaluan Sersan mendorong masuk ke liang anusnya yang kecil.

    Sersan mendengus-dengus berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam anus Vira. Perlahan, senti demi senti batang kemaluan itu tenggelam masuk ke anus Vira.

    Vira terus menjerit-jerit minta ampun ketika perlahan batang kemaluan Sersan masuk seluruhnya ke anusnya. Akhirnya ketika seluruh batang kemaluan Sersan masuk, Cerita Kentot Hot Vira hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan merasakan benda besar yang sekarang masuk ke dalam anusnya.

    Sersan beristirahat sejenak, sebelum mulai bergerak keluar masuk. Kembali Vira menjerit-jerit. Sersan terus bergerak tanpa belas kasihan.
    Batang kemaluannya bergerak keluar masuk dengan cepat, membuat testisnya menampar-nampar pantat Vira. Sersan tidak peduli mendengar Vira berteriak kesakitan dan menjerit minta ampun ketika sodomi itu berlangsung. Saya melihat berulang kali batang kemaluan Sersan keluar masuk anus Vira tanpa henti.

    Akhirnya Sersan mencapai orgasme ia menarik batang kemaluannya dan sperma menyemprot keluar menyembur ke punggung Vira, kemudian menyembur ke pantat Vira dan mengalir turun ke pahanya, dan terakhir Sersan kembali memasukkan batang kemaluannya ke anus Vira lagi dan menyemprotkan sisa-sisa spermanya ke dalam anus Vira.
    Sersan kemudian melepaskan pegangannya dari pinggul Vira dan berdua dengan Polantas mereka keluar dari sel dan menguncinya. Saya masih dapat mendengar Sersan berkata pada Polantas, “Pantat paling hebat yang pernah ada. Dia bener-bener sempit!”

    Dini hari, ketika Vira kelelahan menangis dan merintih, mereka berdua dengan langkah sempoyongan dan dengan botol bir di tangan masuk kembali ke dalam sel Vira.

    Mereka menendang tubuh Vira agar terbangun dan mereka mulai memperkosanya lagi. Cerita Kentot Hot Sekarang Polantas menyodomi Vira sementara Sersan berbaring di bawah Vira dan memasukkan batang kemaluannya ke dalam kemaluan Vira. Kemudian mereka berganti posisi.

    Mereka juga menyiksa Vira dengan memasukkan botol bir ke dalam liang kemaluan dan anusnya sementara batang kemaluan mereka dimasukkan ke mulut Vira.

    Mereka terus berganti posisi dan Vira terus menerus menjerit dan menjerit hingga akhirnya ia kelelahan dan tak sadarkan diri. Melihat itu polisi-polisi tersebut hanya tertawa terbahak-bahak meninggalkan tubuh Vira yang memar-memar dan belepotan sperma dan bir.

    Keesokan paginya, Sersan masuk dan membuka sel kami.
    “Kalian boleh pergi.”

    Saya membantu Vira mengenakan pakaiannya. Tubuhnya lemah lunglai berbau bir dan sperma-sperma kering masih menempel di tubuhnya.

    Kami pergi dari kantor polisi itu dan akhirnya sampai ke rumah Vira. Cerita Kentot Hot Kemudian saya membersihkan tubuh Vira dan menidurkannya. Ketika saya tinggal, saya mendengar ia merintih, “Jangan Pak, ampun Pak, sakit… ampuunn… sakiiit…”.
    TAMAT

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks kekasihku melepas akan rindu

    Cerita Seks kekasihku melepas akan rindu


    1317 views

    Cerita Seks Terbaru – Siang itu di sebuah rumah yang cukup asri, seorang gadis yang berambut panjang terurai dengan raut wajah yang manis terlihat sedang menanti kedatangan seseorang. Tiba-tiba datang seorang pemuda yang mengenakan kaos biru di padu dengan jeans warna serupa. Dia berjalan menuju kerumah gadis yang sedang asyik duduk di depan rumahnya, si gadis sesekali mengawasi depan rumahnya kalau-kalau yang di tunggu sudah datang atau belum.

    Dengan senyum yang manis kemudian gadis itu menyapa sang pemuda yang kelihatan rapi, harum dan segar siang itu.

    “Hallo Mas Adietya sayang..” sapanya dengan panggilan khas yang mesra ke padaku.
    “Hallo juga.. Sayang,” balasku pendek.
    “Sudah lama yah nunggunya,” lanjutku lagi.

    Antara aku dan si gadis memang terlihat mesra di setiap kesempatan apa aja. Baik itu melalui panggilan ataupun sikap terhadap masing-masing. Seperti halnya siang itu, yang kebetulan keadaan di rumah sang gadis nampaknya sedang sepi, dia bilang ortunya lagi ke rumah saudaranya yang pulangnya nanti sore.

    Dengan masih menyimpan rasa rindu yang tertahan, aku memeluk gadis pujaanku dengan mesra, sambil membisikan kata.

    “Adiet kangen banget nih sayang,” bisikku di telinga nya sambil mencumbu daun telinganya.
    “aku juga kangen Mas sayang..” jawabnya pelan.

    Kemudian kita terlibat perbincangan sesaat, yang selanjutnya aku merengkuh bahu si gadis dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tamu. Di sofa kita duduk sangat dekat sekali, sampai-sampai kita bisa merasakan hembusan nafas masing-masing, saat kita bertatapan wajah.

    “Kamu cantik sekali siang ini sayang..” kataku lembut.

    Sembari tanganku meremas kedua tangannya dan kemudian aku lanjutkan untuk menarik tubuhnya lebih rapat. Si gadis tak menjawab hanya tersipu raut wajahnya, yang di ekspresikan dengan memelukku erat. Tanganku kemudian memegang kedua pipinya dan tak lama bibirku sudah mengulum bibirnya yang terbuka sedikit dan bentuknya yang ranum, sembari dia memejamkan kedua bola matanya.

    Lidahku bermain di rongga mulutnya untuk memberikan perasaan yang membuat nya mendesah sesaat setelahnya. Di balik punggungnya jemari tanganku dengan lembut masuk ke dalam kaos warna putihnya dan mencoba membuka kaitan bra dari belakang punggungnya. Dengan dua kali gerakan, terbukalah kaitan bra hitamnya yang berukuran 36b itu.

    Jemari tanganku langsung mengelus tepian payudaranya yang begitu kenyal dan menggairahkan itu. Dan tak lama setelah itu jariku sudah memilin putingnya yang mulai keras, yang nampaknya dia mulai menikmati dan sudah terangsang diiringi dengan desahannya yang sensual. Joker368

    “Ohh.. Mas sayang..” desahnya lembut.

    Sambil memilin, bibirku tak lepas dari bibirnya dan menyeruak lebih ke dalam yang sesekali mulutku menghisap lidahnya keluar masuk. Selanjutnya dengan gerakan pelan aku membuka kaos putihnya dan langsung mulutku menelusuri payudaranya dan berakhir di putingnya yang menonjol kecil. Aku menjulurkan lidahku tepat di ujung payudaranya, yang membuat dia menggelinjang dan mendesah kembali.

    “Ohh.. Mas sayang.. Enak sekali.”

    Sesaat aku menghentikan cumbuanku kepadanya dan memegang kedua pipinya kembali sambil membisikkan kata.

    “Sayang.. Payudara kamu sungguh indah bentukya,” bisikku lirih di telinganya.

    Sang gadis hanya mengulum senyumnya yang manis sembari kembali memelukku mesra. Dengan mesra aku mengajak si gadis berjalan ke arah kamarnya yang lumayan besar dan bersih. Layaknya kamar seorang gadis yang tertata rapi dan aroma segar wangi bunga-bunga yang ada ditaman depan kamarnya terhirup olehku saat memasukinya.

    Tak berselang lama kemudian, aku mengangkat tubuh sexy sang gadis dan meletakkannya di atas meja belajar yang ada di kamarnya. Sang gadis masih mengenakan celana jeansnya, kecuali bagian atasnya yang sudah terbuka saat kita berasyik masyuk di ruang tamu. Perlahan aku memeluk tubuh sang gadis kembali, yang aku lanjutkan dengan menjelajahi leher jenjangnya dengan lembut.

    Bibirku mencumbui setiap senti permukaan kulitnya dan berpindah sesaat ketika lidahku mencapai belakang telinganya dan membuat tubuh sang gadis kembali bergetar pelan. Desahan dan getaran tubuhnya menandakan kalau sang gadis sudah sangat terangsang oleh setiap cumbuanku. Tanganku tak tinggal diam sementara bibirku mencumbui setiap titik sensitif yang ada di tubuh sang gadis. Jemariku mulai mengarah kebawah menuju celana jeans nya dan tanpa kesulitan aku menurunkan resliting celananya yang nampak olehku pinggiran celana dalam warna hitamnya yang sexy.

    Kemudian aku melemparkan celana jeansnya ke lantai dan seketika tanganku dengan lembut merengkuh bongkahan pantatnya yang padat berisi. Aku mengelus kedua bongkahannya pelan dan sesekali jariku menyelip di antara tepian celana dalamnya yag membuat bibirnya kembali bergetar mendesah lirih.

    “Oh.. Mas sayang..” desahnya parau.

    Bibirku yang sejak tadi bermain di atas, kemudian berpindah setelah aku merasakan cukup untuk merangsangnya di bagian itu. Lidahku menjulur lembut ketika mencapai permukaan kulit perutnya yang berakhir di pusarnya dan bermain sejenak yang mengakibatkan tubuhnya menggelinjang kedepan.

    “Ssshh..” desisnya lirih.

    Perlahan kemudian aku mulai menurunkan celana dalamnya dan aku membiarkan menggantung di lututnya yang sexy. Kembali aku melanjutkan cumbuan yang mengarah ke tepian pangkal pahanya dengan lembut dan sesekali aku mendengar sang gadis mendesah lagi. Aku mencium aroma khas setelah lidahku mencapai bukitnya yang berbulu hitam dan lebat sekali, namun cukup terawat terlihat olehku sekilas dari bentuk bulu vaginanya yang menyerupai garis segitiga.

    Dan tak lama lidahku sudah menjilati bibir luar vaginanya dengan memutar ujung lidahku lembut. Kemudian aku lanjutkan dengan menjulurkan lebih ke dalam lagi untuk mencapai bibir dalamnya yang sudah sangat basah oleh lendir kenikmatan yang di keluarkan dari lubang vaginanya. Tubuh sang gadis mengelinjang perlahan bersamaan dengan tersentuhnya benjolan kecil di atas vagina miliknya oleh ujung lidahku. Agen Joker368

    “Ohh.. Mas sayang” jeritnya tertahan.
    “Aku nggak kuat Mas..” tambahnya lirih.

    Yang aku lanjutkan dengan menghentikan tindakanku sesaat. Aku menurunkan tubuh sang gadis dari atas meja, kemudian aku berdiri tepat di hadapanya yang sudah berjongkok sambil menatap penisku yang sudah berdiri tegang sekali.

    Dengan gerakan lincah bibir sang gadis langsung mengulum kepala penisku dengan lembut dan memutar lidahnya di dalam mulutnya yang mungil dan memilin kepala penisku yang mengkilat. Tubuhku bergetar hebat ketika menerima semua gerakan erotis mulai dari jemari tangannya yang lembut mengelus batang penisku serta bibir dan lidahnya yang lincah menelusuri buah zakarku.

    “Ohh.. Sayang” desahku pelan.

    Rambutnya yang hitam panjang ku remas sebagai expresi dari kenikmatan yang mengalir di sekujur tubuhku. Setelah beberapa saat sang gadis menjelajahi organ sensitifku, aku merengkuh bahunya serta memintanya berdiri dan kembali aku mendudukkan pantatnya yang padat berisi di tepian meja sementara salah satu kaki jenjangnya menjuntai ke lantai.

    Dengan gerakan lembut aku mengangkat paha kirinya dan bertumpu pada lenganku, di saat selanjutnya tangan kiriku memegang batang penisku yang sudah sangat tegang sekali menahan rangsangan yang menggelora dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya yang sudah basah oleh lendir birahi. Pada saat bersamaan ujung telunjukku juga mengelus belahan antara anus dan bibir bawah vaginyanya.

    “Oh.. Mas sayang.. Please.. Aku enggak kuat” jeritnya lirih.

    Aku masih belum merespon atas jeritan lirihnya, sebaliknya aku menundukkan kepala untuk kembali menjilati kedua payudaranya bergantian dan berakhir di puting payudara yang sebelah kiri. Gerakanku membuatnya menggelinjang dan semakin keras desahannya terdengar.

    “Ohh.. Mas sayang.. Sekarang yah” pintanya lirih, dengan mata yang sayup penuh nafsu.

    Perlahan aku mengarahkan batang penisku tepat di belahan vaginanya dan mendorongnya lembut.

    “Slepp..” irama yang di timbulkan ketika penisku sudah menyeruak bibir vaginanya.

    Kembali bibir sang gadis mengeluarkan desahan sexynya.

    “Hekk.. Mmm..” gumamnya lirih.

    Setengah dari batang penisku sudah masuk ke dalam vaginanya, yang aku padukan dengan gerakan bibirku mengulum bibirnya yang ranum serta memilin dan memutar ujung lidahnya lembut. Untuk menambah kenikmatan buat dirinya, aku mulai memajukan sedikit demi sedikit sisa batang penisku ke rongga vaginanya yang paling dalam dan aku mengarahkan ujung penisku menyentuh G-spotnya. Mulut sang gadis menggumam lirih karena mulutku juga masih mengulum bibirnya.

    “Mmm.. Mmm” gumamnya.

    Sambil menahan nikmat, tangan sang gadis menyentuh buah zakarku dan memijitnya lembut yang membuat tubuhku ikut mengelinjang menahan kenikmatan yang sama. Pinggulku membuat gerakan maju mundur untuk kesekian kalinya dan sepertinya sang gadis akan mendapatkan orgasme pertamanya ditandai dengan gerakan tangannya yang merengkuh bahuku erat dan menggigit bibir bawahnya lirih.

    “Ohh.. Mas sayangg..” jeritnya bergetar.

    Bersamaan dengan aliran hangat yang kurasakan di dalam, rongga vaginanya menjepit erat batang penisku. Tangannya merengkuh bongkahan pantatku serta menariknya lebih erat lagi. Tak lama berselang sang gadis kemudian tersenyum manis dan mengecup bibirku kembali sambil mengucapkan kata.

    “Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra.

    Aku membalasnya dengan memberikan senyum dan mengatakan.

    “Aku bahagia.. kalau sayang bisa menikmati semua ini” ucapku kemudian.

    Hanya beberapa saat setelah sang gadis mendapatkan orgasmenya, aku membalikkan tubuhnya membelakangiku sembari kedua tanganya berpegang pada pingiran meja. Dengan pelan kutarik pinggangnya sambil memintanya menunduk, maka nampaklah di depanku bongkahan pantatnya yang sexy dengan belahan vaginanya yang menggairahkan.

    Perlahan aku memajukan tubuhku sambil memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di bibir vaginanya, sementara kaki kananku mengeser kaki kanannya untuk membuka pahanya sedikit melebar. Dengan gerakan mantap penisku menyeruak sedikit demi sedikit membelah vaginanya lembut.

    “Slepp..” masuklah setengah batang penisku ke dalam rongga vaginanya.
    “Sss..” sang gadis mendesah menerima desakan penisku.

    Tanganku perlahan meremas payudaranya dari belakang mulai dari yang sebelah kiri dan dilanjutkan dengan yang sebelah kanan secara bergantian. Sementara pinggulku memulai gerakan maju mundur untuk kembali menyeruak rongga vaginanya lebih dalam.

    Posisi ini menimbulkan sensasi tersendiri dimana seluruh batang penisku dapat menyentuh G-spotnya, sementara tanganku dengan bebas menjelajahi seluruh organ sensitifnya mulai dari kedua payudara berikut putingnya dan belahan anus dan bagian tubuh lainnya.

    “Ohh.. Mas sayang” desahnya.

    Ketika ujung jemariku menyentuh lubang anusnya sambil aku berkonsentrasi memaju mundurkan penisku. Setelah cukup beberapa saat aku menggerakan pinggulku memompa belahan vaginanya. Dengan gerakan lembut aku menarik wajahnya mendekat, masih dalam posisi membelakangiku aku mengulum bibirnya dan meremas kedua payudaranya lembut.

    “Sayang aku mau keluar nih,” bisiku lirih.


    “Ohh.. Mas sayang aku juga mau” sahutnya pelan.

    Aku mempercepat gerakanku memompa vaginanya dari belakang tanpa melepas ciumanku di bibirnya dan remasan ku di kedua payudaranya. Pada saat terakhir aku mencengkeram kedua pinggulnya erat dan memajukan penisku lebih dalam.

    “Creett.. Ohh.. Sayang,” jeritku kemudian.

    Menyemburlah spermaku yang cukup banyak ke dalam rongga vaginanya dan beberapa tetes meleleh keluar mengalir di kedua pahanya. Untuk beberapa saat aku mendiamkan kejadian ini sampai akhirnya penisku mengecil dengan sendirinya di dalam vaginanya yang telah memberikan kenikmatan yang tak bisa aku ungkapkan.

    Demikianlah rasa rinduku terhadap kekasihku setelah beberapa lamanya tidak saling bertemu.

  • Cerita Seks Kenakalanku Waktu SMA

    Cerita Seks Kenakalanku Waktu SMA


    1807 views

    Cerita Seks – Saat masih SMA aku mempunyai sifat yang keras, pemberontak dan nekat. Orang bilang aku ini seorang pemuda yang tidak tahu aturan. Tapi sebenarnya tidak, aku cuma ingin mengembangkan diriku sendiri. Pada waktu itu aku punya teman kampung yang sebaya denganku, dia sekolah di SMA swasta. Dalam berteman kami sangat cocok dan sering melakukan sesuatu bersama. Kami tidak berpikir lama untuk melakukan sesuatu yang ekstrim, menantang atau bahkan melanggar aturan atau hukum.

    Ya benar, mulai dari naik gunung, panjat tebing, melancong ke luar pulau, memancing di laut, sampai yang ini; kebut-kebutan, judi, pengguna dan pengedar ganja, mabuk-mabukan atau bahkan yang ini; mengutil di plaza, mencuri dan banyak lagi. Singkatnya kami ini adalah persekongkolan. Namun ulah kami yang satu ini adalah yang paling berkesan bagi kami walaupun kami sama sekali tidak menduganya: mengintip.

    Aku tinggal di perumahan dengan bangunannya kuno dan besar, ruang-ruangnya yang luas, langit- langitnya yang tinggi dan temboknya yang tebal. Kuno seperti bangunan jaman Belanda. Nah, aku punya tetangga yang bentuk rumahnya sama persis dengan rumahku, rumahku dengan rumah tetanggaku itu menyambung. Meski di tengahnya ada tembok, tapi menyambung di atasnya. Ya, ruangan di atas asbes di bawah genteng, yang ada rangka kayu besar itu di disain los.

    Kalau ada seorang yang berada di atas, jelas dia dapat bebas menjelajah dari rumahku ke rumah tetanggaku tanpa di ketahui orang di dalam rumah yang ada di bawah. Tentunya dia harus melakukannya dengan tanpa suara. Nah, itulah yang akan aku dan temanku lakukan bersama. Kenapa? karena tetanggaku itu, sebut saja keluarga Darwin, mereka punya dua orang anak perempuan, satu masih TK dan satu lagi SMP kelas dua, sebut saja Wanda. Wanda walaupun masih SMP tapi tubuhnya tinggi seperti ibunya, ramping dan cantik, menurutku. Kami sering menggodanya. Terkadang kalau dia punya PR, aku dan temanku yang mengajarinya, jelas lebih sering aku sendiri. Tapi bukan Wanda yang menjadi sasaran pengintipan kami, melainkan ibunya.

    Ya benar, Ibu Darwin ini lebih cantik, wajahnya mirip model Larasati. Umurnya mungkin 35-an, tubuhnya putih mulus, seksi, dan pakaian yang dikenakannya sering tidak lengkap, “ini”-nya yang kelihatanlah, “itu”- nya yang terbukalah, pokoknya benar-benar menggoda. Aku dan temanku sering kepergok mengamati dia kalau dia sedang membersihkan halaman dan dia hanya tersenyum pada kami. Suaminya? oh suami Ibu Darwin kerja di luar pulau dan hanya pulang mungkin 2 kali dalam sebulan, dan beliau sering ke luar negeri untuk waktu yang tidak sebentar.

    Akibatnya Pak Darwin selalu memberi pesan padaku supaya aku mengawasi, menjaga atau membantu anak-isteri yang ditinggalkannya. Benar-benar suatu skenario yang baik, pikirku. Pada suatu malam kami naik ke atas, kami mempersiapkan segalanya, obeng, bor kecil, pisau bergerigi, sapu tangan penutup muka dan senter, karena di atas gelap dan berdebu. Kami naik ke atas dan langsung menuju ruang kamar mandi, kira-kira hampir 2 jam kami merekayasa atap asbes yang ternyata bukan terbuat dari asbes, untung kami membawa bor. Bor ini bukan bor listrik tapi sebuah bor manual tangan jadi tidak ada suaranya.

    Beres sudah, 2 lubang persegi tepat berada di atas kamar mandi sebesar 5×5 meter yang bisa ditutup telah selesai. Kami pulang dan pada esoknya sekitar pukul 05.00 pagi, kami kembali ke atas dan menunggu Ibu Darwin untuk mandi. Lalu terjadilah, dia masuk sedangkan kami mengamatinya dari atas. Ketika dia mengusap dadanya yang padat dengan sabun, kemudian membersihkan selangkangannya dengan gerakan tangan naik-turun lalu menggosok pantatnya yang seksi, kami benar-benar terangsang. Bu Darwin tidak mungkin atau kecil kemungkinan untuk menoleh ke atas, karena dengan ukuran kamar mandi yang kecil kalau dia memandang ke depan sudut pandangnya maksimal hanya sampai ke dinding tembok tidak mencapai ke langit-langit yang tinggi. Kecuali kalau ada sesuatu dari atas yang jatuh atau kalau kami lagi sial dan tiba-tiba dia menoleh ke atas, itu resiko kami. Selanjutnya kami pulang untuk bersiap berangkat ke sekolah masing-masing.

    Kami mengulangi pengintipan kami saat sore dan pagi sampai selama 5 hari. Berikutnya hari ke-6 kami “habis”, kami kepergok. Sore itu, demi Tuhan yang ada di sorga, entah dari mana asalnya tiba-tiba aku bersin, bahkan sampai dua kali. Ibu Darwin menoleh ke atas dan melihat lubang kami, dia menjerit. Dengan cepat kami menutup lubang-lubang tersebut dan langsung turun untuk melarikan diri. Kemudian aku berpikir, hei kenapa melarikan diri? suami Ibu Darwin tidak ada, jadi kenapa takut? Kami nekat mendatangi rumahnya lalu mendapati Ibu Darwin yang masih basah buru-buru hendak keluar dari rumah. Kami bertemu di pintu depan rumahnya. “Ada apa Ibu Darwin kok masih basah?” aku berpura-pura. “Andre, ada orang yang mengintip saya di kamar mandi. Dia ngintip dari atas.” Aku dan temanku saling berpandangan. “Haah, jadi kalian yang mengintip saya, kurang ajar.”

    “Plaak!” Ibu Darwin menamparku. Buru-buru temanku menyela, “Maaf Bu, soalnya Ibu cantik, seksi lagi, kami jadi penasaran, dan sebenarnya ini semua ide Andre, maafkan kami.” Sepintas kulihat senyum di bibir Ibu Darwin yang merah. Lalu temanku dengan santai ngeloyor pergi. “Benar Bu, ini tangung jawab saya, maafkan saya, saya, ehh..” Dengan nada rendah, “Sudah Andre, sekarang kamu pergi saja, saya muak melihat kamu.” Empat hari berikutnya aku nekat mendatangi Ibu Darwin yang sedang bergurau di teras dengan Wanda. “Wanda, masuk ke kamarmu Ibu mau bicara berdua dengan Kak Andre, ada perlu apa Andre?” Aku tidak merasa takut sedikitpun tapi lidah ini terasa beku dan tak bisa bergerak, tak tahu mau mulai dari mana. Lalu hanya ibu itu yang bicara mengenai apa saja. Aku hanya mendengarkan sambil tersenyum, dan dia membalas senyumanku.

    Sepertinya dia sudah melupakan kejadian 4 hari lalu. Kemudian topik pembicaraan beralih menyangkut suaminya. Segera aku menimpali, “Ibu pasti kesepian ditinggal terus oleh suami.” Dia memandangku dengan tajam, “Iya!” Lalu Ibu Darwin terdiam lama dan tiba-tiba, “Suami macam dia Andre, pasti punya simpanan lain di sana. Kalau dia pulang saya nggak dapat apa- apa, cuma si kecil dan Wanda yang diurusin, saya enggak.” “Oooh begitu rupanya,” aku menimpali. Gila kesempatanku nih. Lama kami terdiam dan sesekali pandangan kami bertemu dan dia tersenyum padaku lagi. Hari menjelang gelap, tiba-tiba dia memegang tanganku dan berkata,

    “Andre, temanmu mana?” “Oh si Rahmat, saya akan bertemu dengan dia besok siang, kenapa Bu?” “Kalian kan sudah melihat Ibu di kamar mandi, sekarang giliran Ibu harus melihat kalian.” Aku tersentak kaget bagai seorang yang baru saja tahu kalau dia kecopetan. “Besok siang kalau kalian sempat, Ibu tunggu di rumah ya, Wanda masuk siang dan baru pulang jam 6 sore.” Lalu Ibu Darwin melepaskan genggamannya dan segera masuk ke dalam rumah sambil tersenyum. Dengan perasaan kaget bercampur bingung aku pergi ke rumah Rahmat dan menceritakan semua apa yang baru saja terjadi. Siang itu pukul 11.00 aku bolos sekolah dan bertemu rahmat yang juga bolos, di warung. “Kita berangkat sekarang Ndre, aku sudah nggak tahan nih.” “Boleh, ayo!” Kami langsung menuju rumah Bu Darwin, sepi, tapi pintu tak terkunci, kami berdua langsung masuk dan menguncinya dari dalam. “Eh.. jadi juga kalian datang.” Kulihat Ibu Darwin berpakaian rapi. “Ibu Darwin mau kemana?” “Hei, jangan panggil Ibu Darwin, panggil Lisa saja, itu nama saya.

    Oh, kalau kalian tadi nggak datang dalam 15 menit saya mau pergi jalan- jalan ke mall dengan si kecil.” Dari sini rasa hormat hormatku kepada tetanggaku ini mulai hilang. Aku mulai berubah jahat dan aku mulai bertanya dalam hati, dimana Pak Darwin sekarang? Apa yang beliau pikirkan atau lakukan sekarang? Beliau memberiku kepercayaan tetapi lihat, setan dalam diriku telah menguasaiku 100%. Kalau pun apa yang kami bayangkan tidak terjadi atau Ibu Darwin membohongi kami, kami akan terus maju, kami akan memaksanya. Dan ternyata benar, pikiran jahatku hilang..berubah menjadi panik.

    Aku melihat mobil ayahku, yang adalah seorang perwira menengah TNI datang. Dan ayahku membawa serta seorang anak buahnya yang tinggi besar, Provost mungkin, dan mereka menuju kemari ke arah kami. Gawat! “Hei, ternyata Ibu menipu kami, ini lebih menyakitkan dari apa yang kami lakukan terhadap Ibu!” “Andre, saya ingin sifat kamu berubah, kamu sudah tidak kecil lagi..” kami tidak menggubrisnya lagi, kami berlari dan lompat lewat pintu belakang, kabur.

    Sempat kudengar ayahku berteriak, “Andre jangan lari, ayah hanya ingin menyiksamu! Kembali kau, pengecut!” Aku mendegar kata terakhir ini. Sambil berlari, aku sedih dan kecewa, seluruh tubuhku ini terasa lemas. Kami lari tanpa tujuan. Sesampai di persimpangan jalan besar, temanku mulai bicara, “Andre, aku sudah tidak punya waktu lagi dengan segala kegilaan kita ini, kejadian barusan sudah cukup bagiku, 4 bulan lagi kita Ebtanas, aku punya rencana panjang setelah aku lulus nanti, aku tidak ingin gagal, aku ingin kita sukses!” Aku terbelalak kaget seperti orang yang menemukan uang 1 juta di jalan. Kami terdiam dan aku hanya memandang ke bawah dan mulai merenung dan berpikir, keras sekali. Tidak kusangka, temanku ini punya semangat baja dan pantang menyerah, semangatku mulai bangkit dan pikiranku terasa bergerak ke satu arah, tobat.

    “Thanks Mat, aku bangga punya teman seperti kamu, aku tahu sekarang waktunya kita berubah. Masa remaja telah berlalu dan aku juga tidak ingin gagal.” “Andre, saatnya telah tiba bagi kita dan..” “Rahmat, aku setuju denganmu dan sebaiknya kita berpisah sekarang dan kita ketemu saat kita lulus nanti, oke man?” “Oke, boss..” Kami saling pandang lalu seperti ada yang menggerakkan dalam diri kami, sambil tertawa masam kami berangkulan singkat sekali, kami berpisah. Kulihat dia berlari menuju terminal untuk pulang ke rumah. Lalu aku berbalik arah menuju rumah namun tiba-tiba aku berbelok arah menuju warung yang sering aku dan Rahmat datangi. Di warung itu kembali aku merenung dan memikirkan semua yang telah aku lakukan selama SMA, aku melamun, kemudian terdengar suara kecil dari dalam pikiranku dan sepertinya berkata,

    “Satu kali lagi, Andre, satu kali lagi Andre, satu kali lagi Andre..” terus berulang-berulang. Aku terbangun dari lamunan, oke kalau begitu. Kemudian, buru-buru aku pulang ke rumah, dan kebetulan ayahku sudah tidak ada di situ lagi, aku langsung masuk masuk ke kamar, mengganti baju lalu mengambil semua simpanan uangku, dan terakhir mengambil semua perlengkapan naik gunungku. Yap, Aku memutuskan akan naik gunung untuk yang terakhir kalinya sendirian. Kemudian, ibuku berusaha untuk mencegahku dan mengatakan kalau ayahku mencariku. “Ibu, katakan pada Ayah kalau aku akan kembali.” Ibuku menangis sejadi-jadinya, tetapi aku tetap pergi. Dan sementara aku keluar dari rumah aku berpapasan dengan Ibu Darwin. Dia memegang tanganku, “Andre, kamu mau kemana, apa yang akan kamu lakukan, Andre, jangan minggat, saya..” aku tidak menggubrisnya. Aku pergi menuju terminal, aku cabut. Selama 3 hari aku berjalan mendaki gunung itu sampai ke puncak lalu berjalan turun ke utara.

    Satu malam aku terjebak hujan di tengah perjalanan turun. Sepi, tidak ada satu nafas manusia pun kecuali aku. Sekarang aku telah sampai di bawah, terminal bus Ngawi pukul 09.00 malam, hari Minggu. Aku pulang. Sesampai di rumah ternyata ayah dan ibuku telah menunggu. Tanpa sepatah kata mereka merangkulku. Lalu kami semua tidur. Besok paginya aku berangkat ke sekolah, kali ini aku diberi kepercayaan oleh ayahku membawa mobilnya. Sebelum pergi, aku sempat berbicara serius dengan Ibu Darwin dan dia memberiku surat.

    Dalam perjalanan ke sekolah aku memaksakan untuk membaca surat itu, isinya ternyata sebuah permintaan maaf, pernyataan pribadi terhadapku, dan sebuah perjanjian..yang sangat penting. Tiga bulan berlalu, aku lulus dari SMA dengan nilai terbaik, mereka bilang kalau aku termasuk dalam 10 besar terbaik tingkat nasional dan aku tidak percaya. Setelah itu aku bertekad untuk melanjutkan karier ayahku, aku sudah puas sekaligus bosan dengan pendidikan formal dan aku tidak akan membuang waktuku percuma hanya untuk kuliah, sekarang waktunya untuk sesuatu yang lain. Aku mendaftar akademi tentara, syukur ternyata aku lolos ujian lokal. Waktu berjalan cepat, tiba saatnya kini aku harus berpisah dengan orang tuaku. Tapi sebelum itu, pada suatu malam pukul 19.00, aku menelepon Ibu Darwin dan dia menyuruhku untuk datang ke rumahnya pada pukul 22.00. Selama 3 jam aku menunggu di rumah aku benar-benar tidak tahan, serasa 3 tahun lamanya. Waktunya tiba, belum, pada pukul 21.20 aku nekat ke rumah Ibu Darwin, lewat pintu belakang tentunya. Waktu itu kedua putrinya sudah tidur di kamarnya masing-masing, mungkin, harus. Aku langsung menuju kamar Ibu Darwin yang berada di samping belakang rumah. Aku mengetok 2 kali, “Masuk Andre, kami sudah menunggumu.” Aku tersentak kaget seperti orang tertimpa tangga dengan tiba-tiba.

    “Hah, kamu siapa?” aku membuka pintu kamar itu dengan cepat. Kamar itu terang, jadi aku dapat melihat jelas Ibu Darwin yang tergolek di ranjang, dia memakai daster mini warna hitam, kontras dengan warna kulitnya yang putih. Lekuk-lekuk tubuhnya tergambar jelas ketika dia memiringkan badan sambil menyangga kepala dengan tangannya. Ibu Darwin memang perempuan sejati, dia begitu cantik. Tapi aku begitu kaget untuk yang kedua kalinya ketika melihat pemuda yang berdiri di samping ranjang, Rahmat! Sambil tertawa aku tersedak, “Rahmat! Jadi, jadi, perjanjian ini juga berlaku buat kamu?” “Hehehe, benar Andre, tapi kamu tenang saja, aku dan Ibu Darwin belum mulai kok, kami menunggu kamu.”

    Akhirnya Aku dan Rahmat tertawa bersama. “Eh sst, kalian ini kenapa? Tunggu apa lagi? Saya sudah tidak tahan lagi.” “Hehehe.. sama,” kami menimpali. Dengan masih berpakaian lengkap aku menerkam Ibu Darwin dan menindihnya. Kulumat habis bibirnya sambil kuremas-remas dadanya yang kecil padat dan dia memelukku dengan erat. Sementara itu Rahmat dengan pelan menelanjangi dirinya sendiri. Setelah beberapa menit kami bercumbu, Rahmat naik ke ranjang dan mengangkangi Ibu Darwin di kepalanya, lalu Rahmat menyerahkan rudalnya yang baru setengah berdiri itu ke mulut Ibu Darwin dan perempuan itu melahapnya. Aku sendiri langsung menuju bagian bawah pinggang Ibu Darwin, kutarik celana dalamnya dan kujilati pahanya yang empuk, lalu menurun sampai ke pangkal paha. Dari sini aku mencium bau aneh, sembab.

    Tapi aku tidak memperdulikannya, aku mengamati belahan daging lembut yang berwarna coklat kemerahan yang sudah basah itu. Aku mulai menciuminya, kusibakkan bulu-bulu halus di sekitarnya lalu kujilati area kewanitaan itu, dan anu-ku sudah tidak terkontrol lagi bentuknya. Beberapa saat kemudian Rahmat sudah tidak tahan dengan perlakuan Ibu Darwin, perempuan itu benar- benar kuat mengoral Rahmat selama itu, kini Rahmat meledak, dia semprotkan seluruh spermanya ke mulut dan wajah Ibu Darwin. “Oh.. oh.. ssh, ayo keluarkan semua Mat.. ayo, oh..” Kini wajah Ibu Darwin penuh dengan lelehan sperma Rahmat, Rahmat rebah di sisi kiri Ibu Darwin sambil tersenyum. Sementara itu aku masih menjilati vagina Ibu Darwin dengan rakus.

    “Eeeh.. mmh, Andree aahk.. ooh..” sambil menjilat kulihat wajah Ibu Darwin sedang dibersihkan dengan selimut oleh Rahmat. “Rahmat, kamu jangan kecewakan saya. Buktikan kalau kamu perkasa, ayo bangun lagi ayoo!” sambil tangannya mengocok dan memainkan rudal si Rahmat. Setelah puas bahkan bosan menjilat, aku merebahkan diri di sisi kanan Ibu Darwin. Tanpa kuperintah Ibu Darwin mengerti maksudku, dia bergerak menuju ke bawah, melepas celana jeansku dan celana dalamku, lalu mengulum dan menhisap benda yang ada di baliknya.

    Aku benar- benar melayang seraya tanganku memeras rambutnya. “Aduuh Ibu Darwin, anda hebat sekali ooh.” Setelah beberapa saat lamanya kemudian, penisku mulai bertingkah, kurasakan seperti suatu cairan di dalamnya akan segera keluar. Aku terbangun dari posisi rebah, dan berlutut di ranjang. Sementara Ibu Darwin masih menelan dan mongocok penisku dengan mulutnya, lalu kupegang erat kepalanya dengan kedua tanganku sementara Ibu Darwin melingkarkan tangannya di pantatku. Lalu kubenamkan seluruh batang penisku ke mulutnya dan akhirnya.. “Oooh, aduuh uhhs, Ibu Darwiin anda, anda.. hebat..” spermaku keluar bagai air bah, dan membanjiri mulut dan rongga tenggorokan Ibu Darwin. Kulihat Ibu Darwin dengan terpejam menelan semua spermaku tanpa sisa. Membuatku jadi jijik melihatnya. Aku melepaskan cengkeraman tanganku di kepalanya dan kembali rebah di ranjang. Lalu Ibu Darwin pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar itu juga dan membersihkan diri. Waktu itu pukul 23.45.

    Begitulah, kami meneruskan pesta kami sampai puas. Kami melakukan semua gerakan, posisi dan teknik dari semua imajinasi kami. Benar-benar tanpa batas. Sampai menjelang pukul 06.00 pagi hari Minggu, ketika 2 putri Ibu Darwin bangun, khususnya si Wanda, kami mengunci diri di kamar tersebut sambil membersihkan diri, mandi. Kira-kira pukul 07.30, paman mereka, adik Pak Darwin datang dan menjemput keduanya, si kecil dan Wanda, tamasya ke luar kota. Hebatnya, ibu mereka tidak ikut serta dengan mereka walaupun dia merasa berat. Ibu Darwin ternyata menepati perjanjiannya dengan kami untuk selama 2 hari melayani nafsu kotor kami. Akhirnya kami melakukannya lagi dimanapun dan kapanpun kami suka. Ibu Darwin benar-benar adalah perempuan yang kuat meskipun tak sekuat kami tentunya. Dia membuktikannya dengan melayani kami secara bergantian dari mulai pagi hingga malam hari. Seperti pada sekitar pukul 13.00, 1 jam seteleh dia senggama dengan Rahmat dia menuju ke dapur dan makan, lalu mandi. Tepat pada saat itu nafsu birahiku mulai bangkit dan kuputuskan untuk melampiaskannya di kamar mandi. Kuketok pintu kamar mandi, dengan tanpa bertanya pintu langsung dibukanya. Kulihat pemandangan yang indah, Ibu Darwin berdiri dengan kondisi persis seperti Hawa saat dia baru diciptakan, telanjang bulat. “Oh kamu Andre, kenapa? minta lagi? kalian ini memang perkasa, tapi saya masih lelah. Kamu bisa tunggu 1 jam lagi nggak?” “Haa? 1 jam? Nggak, aku maunya sekarang.” Lalu kuremas pantat Ibu Darwin dan mulai kusapukan lidahku ke liang peranakannya.

    Ibu Darwin hanya bisa mendesah dan mulai bereaksi menyandarkan dirinya ke dinding kamar mandi. “Auuh, ooh, sshaa.. lebih cepat Andre, lebih cepat, ookh..” Aku puas menikmati vagina Ibu Darwin yang masih berbau harum sabun. Lalu sambil berdiri kudorong Ibu Darwin untuk berlutut dan menghisap kemaluanku. Dan Ibu Darwin melayaniku dengan baik, dia menghisap penisku dengan gerakan cepat kelihatan seperti rakus. Setelah hampir setengah jam menghisap, dengan masih menelan penisku tiba- tiba dia berhenti. “Eeemmh, oockh,” Ibu Darwin baru saja meminum semua spermaku yang kutembak dalam mulutnya. Kemudian Ibu Darwin membalikkan dirinya membelakangiku, sambil masih berdiri dia membungkuk. Lalu kupeluk dia dan kutelusupkan penisku yang sudah tegang itu dari belakang.

    Kami berdua menikmatinya dengan santai. Kami bahkan bercerita dan tertawa sambil aku tetap mengocoknya dari belakang. Dan saat yang paling nikmat tiba, Ibu Darwin mulai merintih tegang dan aku mulai merasakan kontraksi dalam penisku. “Oh oh oh oh, Andree, eehk, eehk, eehk, saya sudah nggak kuat lagi Andre, ssaya habiss.. oohh!” berbarengan dengan itu spermaku kembali keluar. Lalu kami terkulai lemas dan bersandar di dinding sambil berangkulan. Itulah perjanjian kami dengan Ibu Darwin yang ditulisnya di dalam surat 3 bulan lalu. Kini kami semua berpisah. Aku berhasil masuk tes tingkat nasional pendidikan akademi di Jawa Tengah, Rahmat meneruskan pendidikannya di perguruan tinggi negeri di Bandung, dan akhirnya Pak Darwin memboyong keluarganya pindah ke Kalimantan. 5 tahun berlalu, kedua orang tuaku pindah ke Sulawesi, aku ditugaskan di Jakarta ketika aku menerima surat dari Rahmat dan menceritakan bahwa dia akan berangkat ke Jerman untuk semacam pendidikan khusus. Raih cita-citamu setinggi mungkin kawan, semoga sukses.

  • Cerita Seks Kenangan Indah Saat Liburan Sekolah Masa SMA

    Cerita Seks Kenangan Indah Saat Liburan Sekolah Masa SMA


    1080 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kenangan Indah Saat Liburan Sekolah Masa SMA ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Ini adalah pengalamanku yang kesekian kalinya bersetubuh dengan wanita setengah baya, Kejadiannya pada saat kenaikkan kelas, aku mendapat liburan satu bulan dari sekolah. Untuk mengisi waktu liburanku, aku mengiyakan ajakan Mas Iwan sopir Pak RT tetanggaku untuk berlibur dikampungnya. Disebuah desa di Jawa Barat. Katanya, sekalian mau nengok istrinya. Aku tertarik omongan Mas Iwan bahwa gadis-gadis di kampungnya cantik-cantik dan mulus-mulus. Aku ingin buktikan omongannya.

    Dengan mobil pinjaman dari ayahku, kami berangkat ke sana. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya sekitar jam 17.00 WIB kami tiba di kampungnya. Rumah Mas Iwan berada cukup jauh dari rumah tetangganya. Rumahnya cukup bagus, untuk ukuran di kampung, bentuknya memanjang.
    di rumah Mas Iwan kami disambut oleh Mbak Irma, istrinya dan Tante Sari mertuanya. Ternyata Mbak Irma, istri Mas Iwan, seorang perempuan yang sangat cantik. Kulitnya putih bersih dan bodynya sangat sexy. Sedangkan Tante Sari tak kalah cantiknya dengan Mbak Irma. Meskipun sudah berumur empat puluhan, kecantikannya belum pudar. Bodynya tak kalah dengan gadis remaja. Oh ya, Tante Sari bukanlah ibu kandung Mbak Irma. Tante Sari kimpoi dengan Bapak Mbak Irma, setelah ibu kandung Mbak Irma meninggal. Tapi setelah lima tahun menikah, bapak Mbak Irma yang meninggal, karena sakit. Jadi sudah sepuluh tahun Tante Sari menjanda.

    Sekitar jam 20.00 WIB, Mas Iwan mengajakku makan malam ditemani Mbak Irma dan Tante Sari. Sambil makan kami ngobrol diselingi gelak tawa. Walaupun kami baru kenal, tapi karena keramahan mereka kami serasa sudah lama kenal. Selesai makan malam Mas Iwan dan Mbak Irma permisi mau tidur. Mungkin mereka sudah tak sabar melepaskan hasrat yang sudah lama tak tersalurkan. Tinggal aku dan Tante Sari yang melanjutkan obrolan. Tante Sari mengajakku pindah ke ruang tamu. Pas di depan kamar Mas Iwan.

    Saat itu Tante Sari hanya mengenakan baju tidur transparan tanpa lengan. Hingga samar-samar aku dapat melihat lekuk-lekuk tubuhnya yang sexy. Tante Sari duduk seenaknya hingga gaunnya sedikit tersingkap. Aku yang duduk dihadapannya dapat melihat paha mulusnya, membangkitkan nafsu birahiku. Penisku menegang dari balik celanaku. Tante Sari membiarkan saja aku memelototi paha mulusnya. Bahkan dia semakin lebar saja membuka pahanya.

    Semakin malam obrolan kami semakin hangat. Tante Sari menceritakan, semenjak suaminya meninggal, dia merasa sangat kesepian. Dan aku semakin bernafsu mendengar ceritanya, bahwa untuk menyalurkan hasrat birahinya, dia melakukan onani. Kata-katanya semakin memancing nafsu birahiku. Aku tak tahan, nafsu birahiku minta dituntaskan. Akupun pergi kekamar mandi. Sampai di kamar mandi, kukeluarkan penisku dari balik celanaku. Kukocok-kocok sekitar lima belas menit. Dan crot! crot! crot! Spermaku muncrat kelantai kamar mandi. Lega sekali rasanya.

    Setelah menuntaskan hasratku, aku balik lagi ke ruang tamu. Alangkah terkejutnya aku. Disana di depan jendela kamar Mas Iwan yang kordennya sedikit terbuka kulihat Tante Sari sedang mengintip ke dalam kamar, Mas Iwan yang sedang bersetubuh dengan istrinya. Link Alternatif Depobos

    Nafas Tante Sari naik turun, tangannya sedang meraba-raba buah dadanya. Nafsu birahiku yang tadi telah kutuntaskan kini bangkit lagi melihat pemandangan di depanku. Tanpa berpikir panjang, kudekap tubuh Tante Sari dari belakang, hingga penisku yang sudah menegang menempel hangat pada pantatnya, hanya dibatasi celanaku dan gaun tidurnya. Tanganku mendekap erat pinggang rampingnya. Dia hanya menoleh sekilas, kemudian tersenyum padaku. Merasa mendapat persetujuan, aku semakin berani. Kupindahkan tanganku dan kususupkan kebalik celana dalamnya. Kuraba-raba bibir vaginanya.

    “Ohh… Don… Enakk,” desahnya, ketika kumasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya yang telah basah. Setelah puas memainkan jari-jariku dilubang vaginanya, kulepaskan dekapan dari tubuhnya. Kemudian aku berjongkok di belakangnya. Kusingkapkan gaun tidurnya dan kutarik celana dalamnya hingga terlepas. Kudekatkan wajahku ke lubang vaginanya. Kusibakkan bibir vaginanya lalu kujulurkan lidahku dan mulai menjilati lubang vaginanya dari belakang, sambil kuremas-remas pantatnya. Tante Sari membuka kedua pahanya menerima jilatan lidahku. Inilah vagina terindah yang pernah kurasakan.

    “Oohh… Don… Nik… mat,” suara Tante Sari tertahan merasakan nikmat ketika lidahku mencucuk-cucuk kelentitnya. Dan kusedot-sedot bibir vaginanya yang merah.
    “Ohh… Don… Luarr… Biasaa… Enakk… Sedott… terus,” pekiknya semakin keras.

    Cairan kelamin mulai mengalir dari vagina Tante Sari. Hampir setiap jengkal vaginanya kujilati tanpa tersisa. Tante Sari menarik vaginanya dari bibirku, kemudian membalikkan tubuhnya sambil memintaku berdiri. Dia mendorong tubuhku ke dinding. Dengan cekatan ditariknya celanaku hingga terlepas, maka penisku yang sudah tegang, mengacung tegak dengan bebasnya.

    “Ohh… Luar biaassaa… Don… Besar sekali,” serunya kagum. Agen Judi Hoki Banget
    “Isepp… Tante, jangan dipandang aja,” pintaku.

    Tante Sari mengabulkan permintaanku. Sambil melepaskan gaun tidurnya, dia lalu berjongkok dihadapanku. Wajahnya pas di depan selangkanganku. Tangan kirinya mulai mengusap-usap dan meremas-remas buah pelirku. Sedangkan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku dengan irama pelan tapi pasti. Mulutnya didekatkan kepenisku dan dia mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku. Aku meringis merasakan geli yang membuat batang penisku semakin tegang.

    “Ohh… Akhh… Tan… Te… Nikk.. matt,” seruku tertahan, ketika Tante Sari mulai memasukkan penisku kemulutnya. Mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang besar dan panjang. penisku keluar masuk di mulutnya. Tante Sari sungguh lihai memainkan lidahnya. Aku dibuatnya seolah-olah terbang keawang-awang.

    Tante Sari melepaskan penisku dari kulumannya setelah sekitar lima belas menit. Kemudian dia memintaku duduk dilantai. Dia lalu naik kepangkuanku dengan posisi berhadapan. Diraihnya batang penisku, dituntunnya ke lubang vaginanya. Perlahan-lahan dia mulai menurunkan pantatnya. Kurasakan kepala penisku mulai memasuki lubang yang sempit. Penisku serasa dijepit dan dipijit-pijit. Mungkin karena sudah sepuluh tahun tidak pernah terjamah laki-laki. Meski agak susah, akhirnya amblas juga seluruh batang penisku ke dalam lubang vaginanya.

    Tante Sari mulai menaik-turunkan pantatnya, dengan irama pelan. Diiringi desahan-desahan lembut penuh birahi. Sesekali dia memutar-mutar pantatnya, penisku serasa diaduk-aduk dilubang vaginanya. Aku tak mau kalah, kuimbangi gerakkannya dengan menyodok-nyodokkan pantatku ke atas. Seirama gerakkan pantatnya.

    Oh, senangnya melihat penisku sedang keluar masuk vaginanya. Bibirku menjilati buah dadanya secara bergantian, sedangkan tanganku mendekap erat pinggangnya. Semakin lama semakin cepat Tante Sari menaik turunkan pantatnya. Nafasnya tersengal-sengal. Dan kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin keras.

    “Ohh… Don… Aku… Mau… Keluarr,” pekiknya.
    “Tahan… Tan… Te… Akuu… Belumm… Mauu,”sahutku.
    “Akuu… Tak… Tahann… Sayang,” teriaknya keras.
    Tangannya mencengkeram keras punggungku.
    “Akuu… Ke… Ke… Luarr… Sayangg,” jeritnya panjang.

    Tante Sari tak dapat menahan orgasmenya, dari vaginanya mengalir cairan yang membasahi seluruh dinding vaginanya. Tante sari turun dari pangkuanku lalu merebahkan tubuhnya dipangkuan. Kepalanya berada pas diselangkanganku. Tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku. Dan mulutnya mengulum kepala penisku dengan lahapnya.

    Perlakuannya pada penisku membuat penisku berkedut-kedut. Seakan-akan ada yang mendesak dari dalam mau keluar. Dan kurasakan orgasmeku sudah dekat. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya keselangkanganku. Hingga penisku semakin dalam masuk kemulutnya.

    “Akhh… Tante… Akuu… Mau keluarr,” teriakku.
    “Keluarin… Dimulutku sayang,” sahutnya.
    Tante sari semakin cepat mengocok dan mengulum batang penisku. Diiringi jeritan panjang, spermaku muncrat ke dalam mulutnya.
    “Ohh… Kamu… Hebatt… Don, aku puas,” pujinya, tersenyum ke arahku. Tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati dan menelan sisa-sisa spermaku.

    Suara ranjang berderit di dalam kamar, membuat kami bergegas memakai pakaian dan pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Kemudian masuk ke kamar Masing-masing. Beberapa menit kemudian kudengar langkah kaki Mbak Irma ke kamar mandi. Dari balik jendela kamarku dapat kulihat Mbak Irma hanya mengenakan handuk yang yang dililitkan ditubuhnya. Memperlihatkan paha mulus dan tubuh sexynya. Membuatku mengkhayal, alangkah senangnya bisa bersetubuh dengan Mbak Irma.

    Sekitar jam 02.00 dinihari, aku terbangun ketika kurasakan ada yang bergerak-gerak di selangkanganku. Rupanya Tante Sari sedang asyik mengelus-elus buah pelirku dan menjilati batang penisku.

    “Akhh… terus… Tante… terus,” gumanku tanpa sadar, ketika dia mulai mengulum batang penisku. Dengan rakus dia melahap penisku. Sekitar sepuluh menit berlalu kutarik penisku dari mulutnya. Kusuruh dia menungging, dari belakang kujilati lubang vaginanya, bergantian dengan lubang anusnya. Setelah kurasa cukup, kuarahkan penisku ke lubang vaginanya yang basah dan memerah. Sedikit demi sedikit penisku memasuki lubang vaginanya. Semakin lama semakin dalam, hingga seluruh batang penisku amblas tertelan lubang vaginanya.

    Aku mulai memaju mundurkan pantatku, hingga penisku keluar masuk lubang vaginanya. Sambil kuremas-remas pantatnya.

    “Ooh… Don… Nikk… Matt… Bangett,” rintihnya.

    Aku semakin bernafsu memaju mundurkan pantatku. Tante sari mengimbangi gerakkanku dengan memaju mundurkan juga pantatnya, seirama gerakkan pantatku. Membuat buah dadanya bergoyang-goyang. Semakin lama semakin cepat gerakkan pantatnya.

    cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
    “Don… Donnii… Akuu… Tak… Tahann,” jeritnya.
    “Akuu… Mauu… Ke… Keluarr,” imbuhnya.

    Kurasakan vaginanya berkedut-kedut dan menjepit penisku. Tangannya mencengkeram dengan keras diranjang.

    “Ooh… Oo… Aku… Keluarr,” lolongnya panjang.

    Dan kurasakan ada cairan yang merembes membasahi dinding-dinding vaginanya. Tante Sari terlalu cepat orgasme, sedangkan aku belum apa-apa. Aku tak mau rugi, aku harus puas, pikirku. Kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kuarahkan ke lubang anusnya.

    “Akhh… Donn… Jangann… Sakitt,” teriaknya, ketika kepala penisku mulai memasuki lubang anusnya. Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku lebih keras hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Dan kurasakan nikmatnya jepitan lubang anusnya yang sempit. Perlahan-lahan aku mulai menarik dan mendorong pantatku, sambil memasukkan jari-jariku ke lubang vaginanya. Tante sari menjerit-jerit merasakan nikmat dikedua lubang bawahnya.

    “Enak khan Tante?” tanyaku.
    “Hemm… Enakk… Banget… Sayang,” sahutnya sedikit tersipu malu.

    Semakin lama semakin cepat kusodok lubang anusnya. Sambil kutepuk-tepuk pantatnya. Kurasakan penisku berkedut-kedut ketika orgasmeku akan tiba dan crott! crott! crott! Kutumpahkan spermaku dilubang anusnya.

    “Penismu yang pertama sayang, memasuki lubang anusku,” katanya sambil membalikkan tubuhnya dan tersenyum padaku.
    “Kamu luar biasa Don, belum pernah kurasakan nikmatnya bersetubuh seperti ini,” imbuhnya.
    “Tante mau khan, setiap malam kusetubuhi?” tanyaku.
    “Siapa yang menolak diajak enak,” sahutnya seenaknya.

    Sejak saat itu, hampir setiap malam kusetubuhi Tante sari. Ibu tiri Mbak Irma yang haus sex, yang hampir sepuluh tahun tidak dinikmatinya, sejak kematian suaminya.

    Tak terasa sudah lima hari aku berada di rumah Mas Iwan. Selama lima hari pula aku menikmati tubuh Tante Sari, mertuanya yang haus sex. Tante Sari yang sepuluh tahun menjanda, betul-betul puas dan ketagihan bersetubuh denganku. Meski telah berusia setengah baya, tapi nafsu birahinya masih meletup-letup, tak kalah dengan gadis remaja.

    Sore itu, sehabis mandi dan berpakaian, Mas Iwan mengajakku jalan-jalan. Katanya mau ketemu seorang teman yang sudah lama dirindukannya. Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, sampailah kami di rumah teman Mas Iwan. Sebuah rumah yang berada dikawasan yang cukup elite. Kedatangan kami disambut dua orang wanita kakak beradik, Mbak Rina dan Mbak Vira. Keduanya sama-sama cantik dan sexy. Mas Iwan memperkenalkanku pada kedua teman wanitanya.

    “Mas Iwan, aku kangen banget,” katanya sambil memeluk Mas Iwan.
    “Aku juga Rin,” sahut Mas Iwan.

    Sambil meminum kopi susu yang disuguhkan Mbak Rina, kami bercakap-cakap. Mbak Rina duduk dipangkuan Mas Iwan. Dan Mas Iwan merangkulnya dengan mesra. Mbak Rina tanpa malu-malu menceritakan, kalau Mas Iwan adalah pacar pertamanya dan Mas Iwanlah yang membobol perawannya.

    Mbak Vira hanya tersenyum mendengar cerita kakaknya yang blak-blakan. Makin lama kelakuan Mbak Rina makin mesra saja. Tanpa malu-malu, dia mengecup dan melumat bibir Mas Iwan dan Mas Iwan menyambutnya dengan sangat bernafsu. Aku jadi risih menyaksikan kelakuan mereka. Sekitar sepuluh menit mereka bercumbu di depan kami.

    “Kita lanjutin di kamar aja say,” kata Mbak Rina pada Mas Iwan. Mas Iwan mengangguk tanda setuju, sambil membopong tubuh Mbak Rina ke dalam kamar.
    “Kalian jangan ngintip ya,” kata Mas Iwan pada kami sambil tersenyum.

    Aku dan Mbak Vira hanya bengong melihat kemesraan mereka. Tanpa menghiraukan larangan Mas Iwan, Mbak Vira beranjak dari tempat duduknya sambil meraih tanganku menuju kamar Mbak Rina. Kami kemudian berdiri di depan pintu kamar Mbak Rina yang terbuka lebar. Dari situ aku dan Mbak Vira melihat Mas Iwan merebahkan tubuh Mbak Rina diatas ranjang dan mulai melepaskan gaun Mbak Rina. Aku terkesima melihat mulusnya dan sexynya tubuh Mbak Rina, ketika seluruh pakaiannya dibuka Mas Iwan.

    Nafsu birahiku tak tertahankan lagi, penisku menegang dibalik celanaku. Tanpa sadar kupeluk tubuh Mbak Vira yang berdiri di depanku. Mbak Vira diam saja dan membiarkanku memeluknya. Malah tangan dibawa ke belakang dan disusupkan ke balik celanaku. Mendapat perlakuan seperti itu, nafsuku semakin memuncak dan penisku semakin menegang. Apalagi saat Mbak Vira menggerak-gerakkan tangannya mengocok-ngocok batang penisku.

    Sementara di dalam kamar, Mas Iwan menarik tubuh Mbak Rina ketepi Ranjang. Kedua paha Mbak Rina dibukanya lebar-lebar. Maka terpampanglah vagina Mbak Rina yang indah, dihiasi bulu-bulu yang dicukur rapi. Mas Iwan kemudian berjongkok dan mendekatkan mulutnya kebibir vagina Mbak Rina.

    “Ohh… Say… Yang… Nikk… Mat,” desah Mbak Rina tertahan, ketika Mas Iwan mulai menjilati vaginanya. Lidah Mas Iwan menari-nari dan mencucuk-cucuk vagina Mbak Rina. Pantat Mbak Rina terangkat-angkat menyambut jilatan Mas Iwan. Kedua pahanya terangkat dan menjepit kepala Mas Iwan.

    “Sudah… Say… Aku… nggak tahan… Masukin punyamu say,” pinta Mbak Rina penuh nafsu. Mas Iwan kemudian berdiri dan melepaskan semua pakaiannya.

    Dengan sedikit membungkukkan badannya, Mas Iwan memegang penisnya dan mengarahkannya ke lubang vagina Mbak Rina yang telah basah dan merah merekah. Slepp! Kepala penis Mas Iwan mulai memasuki vagina Mbak Rina.

    “Aow… terus… Say… terus… Genjot,” seru Mbak Rina, ketika Mas Iwan mulai mendorong pantatnya naik turun. Penisnya keluar masuk dari vagina Mbak Rina.

    Melihat Mas Iwan dan Mbak Vira sedang bersetubuh di depanku, membuat nafsu birahiku semakin tinggi. Kususupkan tanganku ke balik celana dalamnya. Dapat kurasakan vaginanya yang telah basah, pertanda Mbak Vira juga bangkit nafsu birahinya. Kucucuk-cucuk vaginanya dengan jari-jariku. Dia mendesah penuh nafsu. Mbak Vira mengimbangi dengan semakin cepat mengocok-ngocok penisku. Sekitar sepuluh menit Mbak Vira mengocok penisku. Mbak Vira kemudian menyudahi kocokkannya dan membalikkan badannya, menghadap ke arahku. Ditariknya celanaku hingga terlepas.

    Setelah celanaku terlepas, keluarlah penisku yang tegang penuh dan mengacung-acung dengan bebasnya. Mbak Vira terpukau melihat penisku yang besar dan panjang. Mbak Vira kemudian berjongkok dikakiku, wajahnya berada pas di depan selangkanganku. Mbak Vira mendekatkan mulutnya kebatang penisku. Mula-mula dia menjilati penisku dari kepala hingga pangkalnya. Terus dia mulai mengulum dan menghisap kepala penisku.

    Kemudian sedikit demi sedikit batang penisku dimasukkannya ke dalam mulutnya sampai kepala penisku menyodok ujung mulutnya. Dan mulutnya penuh sesak oleh batang penisku. Dengan lihainya, Mbak vira mulai memaju-mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar-masuk dari dalam mulutnya. Mataku merem-melek merasakan nikmat dan badanku serasa panas dingin merasakan kulumannya.

    Mbak Vira sangat lihai mengulum penisku. Kudorong maju pantatku dan kujambak rambutnya, membenamkan kepalanya ke selangkanganku. Sekitar lima belas menit berlalu Mbak Vira menyudahi kulumannya, dan melepaskan seluruh pakaiannya. Kemudian dia berdiri menghadap ke dinding.

    “Oohh… Akhh… Akuu… nggak tahann… Don,” serunya tertahan.
    “Entot aku… Entott… Don,” imbuhnya.

    Kutarik sedikit tubuhnya dari belakang, hingga dia menungging. Kuraih batang penisku dan kuarahkan pas ke lubang vaginanya. Dan aku mulai mendorong maju pantatku, hingga kepala penisku masuk ke lubang vaginanya.

    “Aow… Pelan-pelan Don,” pekiknya, ketika seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya yang masih sempit. Pekikkan yang keluar dari mulutnya membuatku semakin bernafsu dan pelan-pelan kumaju-mundurkan pantatku.

    “Akhh… Enakk… Don… Enakk… Banget,” desahnya sambil menoleh ke belakang sambil tersenyum padaku.
    “Akhh… Akuu… Ke… luarr, Rin,” teriakkan Mas Iwan dari dalam kamar mengejutkanku, namun tak menghentikan sodokkanku pada Mbak Vira.
    “Aku… jugaa… Sayang,” sahut Mbak Rina pada Mas Iwan.

    Sedetik kemudian Mas Iwan dan Mbak Rina mencapai orgasme bersamaan. Mas Iwan menumpahkan spermanya di dalam vagina Mbak Rina. Kemudian Mas Iwan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Mbak Rina, dan tertidur pulas.

    Sementara itu, aku semakin cepat memaju-mundurkan pantatku,

    membuat Mbak Vira berteriak-teriak saking nikmatnya. Kurasakan vaginanya berkedut-kedut semakin lama semakin cepat dan menjepit penisku.

    “Donn… Donii… Akuu… Mauu… Keluarr,” teriaknya panjang.
    “Tahann… Mbak… Aku… Belum… Apa-apa,” sahutku.
    “Akhh… Akuu… Tak… Tahan… Don… Akuu,” jawabnya terputus dan vaginanya semakin keras menjepit penisku.

    Tak lama kemudian Mbak Vira mencapai orgasme. Kurasakan ada cairan-cairan yang merembes didinding vaginanya. Kucabut penisku dari lubang vaginanya dan kusuruh dia berjongkok dihadapanku. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya keselangkangku. Mbak Vira mengerti maksudku. Dia mulai menjilati dan menghisap-isap penisku lalu mengulumnya. Sambil tangan kirinya mengusap-usap buah pelirku.

    Sedetik kemudian Mbak Rina datang membantu, dan langsung berjongkok dihadapanku. Lidahnya dijulurkan untuk menjilati buah pelirku. Tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal penisku. Secara bergantian, kakak beradik, Mbak Rina dan Mbak Vira, mengocok-ngocok, menjilati dan mengulum penisku. Penisku keluar dari mulut Mbak Vira kemudiam masuk ke mulut Mbak Rina, kemudian keluar dari mulut Mbak Rina lalu masuk kemulut Mbak Vira, begitulah seterusnya. Hingga kurasakan penisku berkedut-kedut.

    “Mbakk… Akuu… Mauu… Ke… Keluarr,” jeritku.
    “Keluarin di mulutku Don,” sahut mereka hampir bersamaan.

    Dan crott! crott! crott! Spermaku muntah dimulut Mbak Vira yang sedang kebagian mengulum. Mbak Vira menelan spermaku tanpa rasa jijik sedikitpun. Kemudian Mbak Rina merebut penisku dari Mbak Vira dan memasukkan ke mulutnya. Dan tak mau kalah dengan adiknya, sisa-sisa spermaku dihisap dan dijilatinya sampai bersih.

    “Kamu puas Don,” kata Mbak Vira.
    “Puas sekali Mbak, Mbak berdua luar biasa,” sahutku.
    “Kamu mau yang lebih seru nggak,”kata Mbak Rina.
    “Mau, mau Mbak,”sahutku.

    Mereka kemudian mengajakku ke kamarnya, dimana Mas Iwan sedang tertidur pulas sehabis bersetubuh dengan Mbak Rina. Mbak Rina menyuruhku tidur terlentang diranjang. Mbak Rina kemudian menarik kakiku, hingga pantatku berada ditepi ranjang dan kakiku menjuntai kelantai. Lalu Mbak Rina berjongkok dilantai dengan wajah berada pas di depan selangkanganku. Mbak Rina mulai mengusap-usap dan mengocok-ngocok batang penisku yang masih layu, sehabis orgasme. Kurasakan sedikit ngilu tetapi kutahan.

    Mbak Rina menyudahi usapan dan kocokannya. Dan mulai menjilati dan menghisap-isap penisku dimulai dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Lidahnya berputar-putar dan menari-nari diatas batang penisku. Puas menjilati penisku, Mbak Rina kemudian memasukkan penisku ke mulutnya. Hampir seluruh batang penisku masuk kemulutnya. Dan kurasakan sedikit demi sedikit penisku mulai menegang didalam mulutnya, hingga mulutnya penuh sesak oleh batang penisku yang sudah tegang penuh. Mbak Rina sangat pintar membangkitkan birahiku. Mulutnya maju mundur mengulum penisku. Pipinya sampai kempot, saking semangatnya mengulum penisku.

    Melihat kakaknya yang sedang menjilati dan mengulum batang penisku, Mbak Vira nafsunya bangkit lagi. Dia meraba-raba dan memasukkan jari-jari tangan kirinya ke dalam vaginanya sendiri, sedangkan tangan kanannya meremas-remas buah dadanya hingga mengeras dan padat. Diiringi desahan-desahan penuh birahi.

    Puas bermain-main dengan vagina dan buah dadanya sendiri, Mbak Vira kemudian naik ke atas tubuhku. Dan mengangkangi wajahku. Lubang vaginanya berada pas diatas wajahku. Dia menurunkan pantatnya, hingga bibir vaginanya menyentuh mulutku. Kujulurkan lidahku untuk menjilati vaginanya yang telah basah. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya, dia mengerang-erang merasakan nikmat. Mbak Vira menarik rambutku, membenamkan wajahku diselangkangannya. Kepalaku dijepit dengan kedua paha mulusnya.

    Kini kami bertiga, aku dan kakak beradik sedang berlomba mencari kepuasan. Mbak Vira sedang kujilati vaginanya, sedangkan pada bagian bawah tubuhku Mbak Rina dengan asiknya mengulum batang penisku. Beberapa waktu berlalu Mbak Rina melepaskan kulumannya, dan berjongkok diatas selangkanganku. Dengan tangannya, diraihnya batang penisku dan diarahkannya ke lubang vaginanya. Bless! Dengan sekali dorongan pantatnya, masuklah seluruh batang penisku ke dalam vaginanya yang basah tapi hangat.

    Lalu Mbak Rina menaik turunkan pantatnya, sambil mengeluarkan desahan-desahan nikmat dari mulutnya. Sesekali pantatnya diputar-putar hingga penisku serasa dipelintir. Saat menikmati goyangan Mbak Rina, aku terus menjilati vagina Mbak vira sambil memasukkan jari-jariku ke lubang anusnya. Sedang asiknya aku menjilati vagina Mbak Vira, kurasakan vaginanya berkedut-kedut.

    Beberapa detik kemudian ada cairan yang keluar dari dalam vaginanya. Mbak Vira mencapai orgasme. Pahanya makin keras menjepit kepalaku. Tanpa rasa jijik kusedot dan kutelan cairan vaginanya.
    Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, Vagina Mbak Rina juga berkedut-kedut, otot-otot vaginanya menegang.

    “Ohh… Don… Aku… Keluar,” teriak Mbak Rina.

    Air maninya mengaliri deras dan membasahi batang penisku. Kemudian dia terkulai lemas sampingku. Membuat penisku yang masih tegang terlepas dan mengacung-acung. Mbak vira yang kondisi sudah pulih sehabis orgasme, kemudian berjongkok diatas selangkanganku, menggantikan kakaknya. diraihnya penisku dan diarahkannya ke lubang anusnya. Mbak Vira menurunkan pantatnya sedikit demi sedikit hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Kurasakan penisku seperti dijepit dan dipijit-pijit oleh sempitnya lubang snusnya.

    cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
    “Oohh… Mbak… Nikk… Matt… Enakk,”teriakku, ketika Mbak Vira mulai menaik turunkan pantatnya, membuat penisku keluar masuk dari lubang anusnya. Sesekali dia menggoyang-goyangkan pantatnya ke kiri dan ke kanan, membuatku merasakan nikmat yang luar biasa. Sekitar tiga puluh menit Mbak Vira menggenjot tubuhku.

    “Mbakk… Akuu… Ke… Keluarr,” jeritku.

    Kurasakan penisku berkedut-kedut dan crott! crott! crott! kutumpahkan seluruh spermaku di dalam lubang anusnya. Mbak Vira kemudian merebahkan tubuhnya diatas tubuhku.
    Sambil menindihku dia tersenyum puas. Malam itu, aku dan Mas Iwan menginap disana. Dan berpesta sampai pagi, sampai kami sama-sama puas dan kelelahan.

    Panasnya sinar matahari yang menerobos jendela kamarku, membangunkanku dari tidurku yang lelap. Setelah hampir semalam penuh aku merasakan nikmatnya bersetubuh dengan Mbak Rina dan Mbak Vera. Dan aku baru pulang dari rumahnya kerumah Mas iwan jam 05.00 dinihari.

    Dengan sedikit bermalas-malasan, aku pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Selesai mandi badan rasanya segar sekali. Siang itu kurasakan lain dari biasanya, rumah Mas Iwan tampak sepi sekali. Oh ya, aku baru ingat kalau hari ini, Mas Iwan mengantar Tante Sari kondangan ke kampung sebelah. Jadi yang ada di rumah hanya Mbak Erna dan Aku.

    Dengan hanya mengenakan handuk yang kulilitkan dipinggangku, aku pergi ke dapur. Membuat secangkir kopi. Sampai didapur kudapati Mbak Erna sedang mencuci piring.

    “Pagi Mbak,” sapaku.

    Mbak Erna tak menjawab sapaanku. Mukanya cemberut. Aku heran, tumben Mbak Erna begitu, biasanya dia sangat ramah padaku.

    “Ada apa sih Mbak, kok cemberut begitu,” tanyaku lagi.
    “Mbak marah sama aku? atau Mbak nggak senang ya, aku disini,” imbuhku.

    Mbak erna masih diam saja, membuatku tak enak hati dan bertanya-tanya dalam hati.

    “Ok, Mbak. Kalau Mbak nggak senang, aku pulang aja deh,”
    “Jangan-jangan pulang Don, aku nggak marah sama kamu,” sahutnya sambil menarik tanganku.
    “Habis Mbak marah sama siapa? Boleh tahu kan Mbak ?” tanyaku lagi.
    “Ok, Mbak akan kasih tahu, tapi jangan bilang sama siapa-siapa ya!,” jawabnya.
    “Aku janji Mbak,” kataku meyakinkannya.
    “Don, aku lagi kesal sama Mas Iwan,” kata Mbak sari.
    “Kesal kenapa Mbak,” selaku.
    “Belakangan ini, Mas Iwan dingin sekali padaku Don,” katanya sambil merebahkan kepalanya didadaku.
    “Setiap aku pingin begituan, dia selalu menolak,” imbuhnya sambil tersipu malu.
    “Mungkin Mas Iwan lagi lelah Mbak,” hiburku sambil kuusap-usap rambutnya.
    “Ah, masak setiap malam lelah,” sahutnya.
    “Mungkin ada yang bisa aku bantu, untuk menghilangkan kekesalan Mbak,” pancingku.

    Mbak Erna tak menjawab pertanyaanku. Sebagai orang yang cukup berpengalaman soal sex, aku tahu Mbak Erna sangat kesepian dan menginginkan hubungan sexsual. Maka dengan memberanikan diri, kukecup lembut keningnya.

    Dan kurasakan remasan halus tangannya yang masih memegang tanganku.
    Merasa mendapat respon positif, kugerakkan bibirku menciumi kedua pipinya dan berhenti dibelahan bibir mungilnya.

    Mbak Ernapun membalas kecupanku pada bibirnya dengan kuluman yang hangat, penuh gairah. kukeluarkan lidahku, mencari lidahnya. Kuhisap-hisap dan kusedot-sedot. Kulepaskan tanganku dari genggamannya dan kugerakkan menggerayangi tubuh Mbak Erna. Dan perlahan-lahan kususupkan tangan kananku kebalik gaun tidurnya. Dan kurasakan halusnya punggung Mbak Erna. Sementara tangan kiriku meremas-remas pantatnya yang padat. Mbak Erna melepaskan seluruh pakaiannya. Agar aku lebih leluasa menggerayangi tubuhnya.

    Setelah semua terlepas maka terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Dengan jelas aku bisa melihat buah dadanya yang montok, perutnya yang ramping dan vaginanya yang dicukur bersih. Membuat nafsu birahiku semakin menjadi-jadi dan kurasakan penisku menegang. Akupun melepaskan kulumanku pada bibirnya dan dengan sedikit membungkukkan badanku. Aku mulai menjilati buah dadanya yang mulai mengeras, secara bergantian.

    Puas menjilati buah dadanya, jilatanku kupindahkan ke perutnya. Dan kurasakan halusnya kulit perut Mbak Erna. Mbak Erna tak mau ketinggalan, ditariknya handuk yang melilit dipinggangku. Dengan sekali sentakan saja, handukku terlepas.

    “Aow, besar sekali don penismu,” decaknya kagum, sambil memandangi penisku yang telah menegang dan mengacung-ngacung setelah handukku terlepas. Mbak Erna menggerakkan tangannya, meraih batang penisku. Diusap-usapnya dengan lembut kemudian dikocok-kocoknya, membuat batang penisku semakin mengeras.

    Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu, Kusudahi jilatanku pada perutnya. Kuangkat tubuhnya dan kududukkan diatas meja dapur. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Dan terpampanglah di depanku bukit kecil yang dicukur bersih. Bibir vagina yang memerah dengan sebuah daging kecil yang tersembul diatasnya. Kubungkukkan tubuhku dan kudekatkan wajahku ke selangkangannya. Dan aku mulai menjilati pahanya yang putih mulus, dihiasi bulu-bulu halus. Sambil tanganku meraba-raba vaginanya.

    Beberapa menit berlalu, kupindahkan jilatanku dari pahanya ke vaginanya. Mula-mula kujilati bibir vaginanya, terus kebagian dalam vaginanya. Lidahku menari-nari didalam lubang vaginanya yang basah.

    “Ohh… terus… Don… terus… Nik… Matt,” serunya tertahan. Membuatku semakin bersemangat menjilati lubang vaginanya. Kusedot-sedot klitorisnya. Pantat Mbak Erna terangkat-angkat menerima jilatanku. Ditariknya kepalaku, dibenamkannya pada selangkangannya.

    “Ohh… Don… Aku… Tak… Tahan… Masukin Don… Masukin penismu,” pintanya menghiba.

    Kuturuti kemauannya. Aku kemudian berdiri. Kuangkat kedua kakinya tinggi-tinggi, hingga ujung jari kakinya berada diatas bahuku. Kudekatkan penisku keselangkangannya. Mbak Erna meraih penisku dan menuntunnya ke lubang vaginanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala penisku masuk ke lubang vaginanya.

    Aku diam sejenak mengatur posisi supaya lebih nyaman, lalu kudorong pantatku lebih keras, membuat seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Kurasakan penisku dijepit dan dipijit-pijit lubang vaginanya yang sempit. Vaginanya penuh sesak karena besarnya batang penisku.

    “Aow… Pelan-pelan… Don… penismu gede sekali,” pekiknya, ketika aku mulai memaju mundurkan pantatku, membuat penisku keluar masuk dari lubang vaginanya.

    Tak terasa sudah tiga puluh menit aku memaju mundurkan pantatku. Dan kurasakan vagina Mbak Erna berkedut-kedut. Dan otot-otot vaginanya menegang.

    “Ohh… Don… Aku… Keluarr… Sayang,” teriaknya lantang. Sedetik kemudian kurasakan cairan hangat keluar dari vaginanya. Dan Mbak Erna mencapai orgasmenya. Mbak Erna tahu kalau aku belum mencapai puncak kenikmatan. Dia turun dari atas meja dapur. Kemudian berjongkok dihadapanku. Diraihnya penisku dan dikocok-kocok dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya meremas-remas buah pelirku.

    “Akhh… Mbak… Enak… Nikk… Mat… terus,” seruku, ketika Mbak Erna mulai menjilati batang penisku. Dari kepala hingga pangkal penisku dijilatinya. Mataku merem melek merasakan nikmatnya jilatan Mbak Erna. Aku semakin merasa nikmat ketika Mbak Erna memasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Dan mulai mengulum batang penisku. Mbak Erna memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku keluar masuk dari mulutnya. Sementara tangannya mengocok-ngocok pangkal penisku.

    “Oohh… Mbak… Akuu… Tak… Tahan,” teriakku.

    Dan kurasakan penisku berkedut-kedut semakin lama semakin cepat. Kujambak rambutnya dan kubenamkan kepalanya diselangkanganku.

    “Mbak… Akuu… Ke… Luarr,” teriakku lagi lebih keras. Mbak Erna semakin cepat memaju mundurkan mulutnya. Dan crott! crott! crott! penisku memuntahkan sperma yang sangat banyak di mulutnya. Mbak Ernapun menelannya tanpa ragu-ragu. Dan tanpa rasa jijik sedikitpun dia menjilati sisa-sisa spermaku sampai bersih.

    “Terimakasih Don, kamu telah memberiku kepuasan,” pujinya sambil tersenyum.
    “Sama-sama Mbak, aku juga sangat puas,” sahutku.
    “Mbak masih mau lagi kan,” tanyaku.
    “Mau dong, tapi kita mandi dulu yuk,” ajaknya.

    Kemudian kami meraih pakaian masing-masing untuk selanjutnya bersama-sama pergi ke kamar mandi membersihkan badan. Sehabis mandi, masih sama-sama telanjang, kubopong tubuhnya menuju taman disamping rumah. Aku ingin melaksanakan impianku selama ini, yaitu bersetubuh ditempat terbuka.

    “Don… Jangan disini sayang, nanti dilihat orang,” protesnya.
    “Kan nggak ada siapa-siapa di rumah Mbak,” sahutku.

    Mbak Ernapun tidak protes lagi, mendengar jawabanku. Sambil berdiri kupeluk erat tubuhnya. Kulumat bibirnya. Mbak Erna membalas lumatan bibirku dengan pagutan-pagutan hangat. Cukup lama kami bercumbu, kemudian aku duduk dikursi taman. Dan kusuruh Mbak Erna berjongkok dihadapanku. Mbak Erna tahu maksudku. Diraihnya batang penisku yang masih layu. Dielus-elusnya lembut kemudian dikocok-kocok dengan tangannya.

    Setelah penisku mengeras Mbak Erna menyudahi kocokkannya, dia mendekatkan wajahnya ke selangkanganku. Lidahnya dijulurkan dan mulai menjilati kepala penisku. Lidahnya berputar-putar dikepala penisku, kemudian turun kepangkalnya.

    “Oohh… terus… Mbak… Nikmat banget,” desahku.
    “Isepp… Mbak… Isep,” pintaku. Mbak Erna menuruti kemauanku.

    Dimasukkannya penisku kemulutnya. Hampir sepertiga batang penisku masuk ke mulutnya. Sambil tersenyum padaku, dia mulai memaju mundurkan mulutnya, membuat penisku maju keluar masuk dimulutnya.

    “Mbak… Aku… Tak… Tahan,” seruku. Mbak Erna kemudian naik ke pangkuanku. Vaginanya pas berada diatas selangkanganku. Diraihnya penisku dan dibimbingnya ke lubang vaginanya. Mbak Erna mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit batang penisku masuk ke lubang vaginanya semakin lama semakin dalam. Hingga seluruh batang penisku masuk ke lubang vaginanya. Sesaat kemudian Mbak Erna mulai menaik turunkan pantatnya. Sesekali digoyang-goyangkan pantatnya kekiri-kekanan. Aku tak mau kalah, kusodok-sodokkan pantatku ke atas seirama dengan goyangan pantatnya.

    “Ohh… Don… Aku… Mauu… Ke… luarr,” teriaknya setelah hampir tiga puluh menit menggoyang tubuhku. Dan kurasakan otot-otot vaginanya menegang. Tangannya mencengkeram dadaku dengan keras. Sesaat kemudian kurasakan cairan hangat merembes dilubang vaginanya.

    “Aku tak ingin mengecewakanmu Don,” katanya sambil tersenyum. Dia menarik penisku keluar dari lubang vaginanya, kemudian memasukkannya ke lubang anusnya. Mbak Erna rupanya tahu kesenanganku. Meski agak susah, akhirnya bisa juga seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Perlahan tapi pasti Mbak Erna mulai menaik turunkan pantatnya. Membuatku merasakan nikmat yang tiada taranya.

    Cukup lama Mbak Erna menggoyang-goyangkan pantatnya, kemudian kami berganti posisi. Kusuruh dia menungging, membelakangiku dengan tangan bertumpu pada kursi taman. Kugenggam penisku dan kuarahkan tepat ke lubang anusnya. Kudorong sedikit demi sedikit, sampai seluruhnya amblas tertelan lubang anusnya. Lalu kudorong pantatku maju mundur. Kurasakan nikmatnya lubang anus Mbak Erna. Sambil kucucuk-cucuk lubang vaginanya dengan jari-jariku. Membuat nafsu birahi Mbak Erna bangkit lagi. Mbak Erna mengimbangi gerakkanku dengan mendorong-dorong pantatnya seirama gerakkan pantatku.

    Aku semakin mempercepat gerakkan pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Demikian juga jari-jariku semakin cepat mencucuk vaginanya.

    “Mbak… Mbak… Akuu… Mau… Keluar,” seruku.
    “Akuu… Juga… Don,” sahutnya.

    Dan dalam waktu yang hampir bersamaan, kami mencapai orgasme. Kutarik penisku dari lubang anusnya, dan kutumpahkan spermaku dipunggungnya. Mbak Erna kemudian membalikkan badannya dan berdiri, sambil memintaku duduk kursi taman. Didekatkannya selangkangannya kewajahku. Ditariknya rambutku dan dibenamkannya kepalaku keselangkangannya. Dan akupun mulai menjilati vaginanya sambil duduk. Kuhisap dan kusedot-sedot cairan hangat yang keluar dari lubang vaginanya. Mbak Erna sangat puas dengan perlakuanku.

    Hari itu kami melakukan persetubuhan sampai puas, dengan berbagai macam gaya. Sungguh luar biasa Mbak Erna, meskipun tinggal dikampung. Tapi dalam soal bersetubuh dia tak kalah dengan orang kota. Memang sungguh nikmat istri Mas Iwan. Vagina dan lubang anusnya sama nikmatnya. Membuatku ketagihan menyetubuhinya.

    Tak terasa sudah satu bulan aku berlibur dikampung Mas Iwan. Malam-malam yang kulewati bersama Mbak Erna dan Tante Sari membuat waktu satu bulan terasa cepat sekali. Sudah saatnya aku kembali kekotaku, karena tiga hari lagi aku harus ke sekolah.

    Saat berangkat dari kampung Mas Iwan, aku tidak sendirian. Ada Vivi, anak kandung Tante Sari menemaniku. Gadis cantik berkulit putih dan bertubuh langsing ini, baru tamat SMP dan akan melanjutkan SMU di kota. Tante sari meminta tolong padaku agar mengantarkan Vivi, mencari rumah kost di dekat sekolah.

    Dengan menempuh dua jam perjalanan, sampailah kami di kota. Dan setelah berpuar-putar cukup lama, akhirnya kudapatkan rumah kost untuk Vivi. Pemilik rumah adalah seorang janda cantik berusia sekitar 32 tahun, namanya Yeni. Setelah memberikan kunci kamar pada Vivi, Tante Yeni meninggalkan kami berdua.

    Sehabis membantu Vivi mengangkat barang-barangnya ke dalam kamar, aku merasa haus. Kusuruh Vivi ke warung untuk membeli minuman. Sambil duduk menunggu kedatangan Vivi, iseng-iseng kunyalakan VCD. Ngawur aja kusetel salah satu film. Aku terkejut, ternyata isinya film porno.

    Adegan-adegan difilm itu, membangkitkan nafsu birahiku. Kurasakan batang penisku mengeras dan berdiri tegak di balik celanaku. Kuturunkan celanaku, dan kukeluarkan batang penisku. Kuelus-elus dan kukocok-kocok batang penisku. Saking asiknya aku mengocok-ngocok batang penisku, sampai kedatangan Vivi tak kurasakan.

    “Mas, Doni lagi ngapain,” suara Vivi mengejutkanku.
    “Akh, nggak ngapa-ngapain,” sahutku.
    “Itu apa?” tanyanya lagi sambil memandangi celanaku.

    Astaga! Aku lupa menaikkan celanaku. Sehingga Vivi dengan jelas melihat penisku yang sedang berdiri tegak. Merasa sudah kepalang basah, kulanjutkan saja mengocok penisku.

    “Kamu bisa membantuku Vi?,” tanyaku.
    “Bantu apa Mas?,” katanya balik bertanya.
    “Kocokkin penisku Vi,” pintaku.

    Vivi menganggukkan kepalanya tanda setuju. Kutarik tangannya dan kuletakkan diatas penisku. Vivi yang juga sudah terangsang akibat ikut nonton film porno, menggenggam batang penisku. Dengan lembut dia mengelus-elus dari kepala sampai kepangkal penisku. Aku merasa seperti melayang.

    cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, Cerita panas
    Aku melepaskan seluruh pakaianku sambil memeluk tubuh Vivi yang sedang mengocok penisku. Kutarik kaosnya dan kususupkan tanganku kebalik BHnya. Kuraba-raba buah dadanya. Perlahan-lahan buah dadanya mengeras. Cukup lama aku meraba-raba buah dadanya, kemudian kutarik Bhnya hingga terlepas. Setelah terlepas, terlihatlah buah dadanya yang padat dan mengeras. Aku melanjutkan lagi meremas-remas buah dadanya. Vivi mendesah-desah merasakan nikmat, tangannya semakin cepat mengocok penisku.

    Sekitar lima belas menit berlalu kami berganti posisi. Sambil menarik rok mininya, kodorong tubuhnya hingga terlentang diranjang. Hanya celana dalamnya saja yang melekat menutupi selangkangannya. Kutindih tubuhnya dari atas lalu kukecup bibirnya, kujulurkan lidahku mengisi rongga mulutnya yang terbuka. Vivi menyambutnya dengan hisapan yang tak kalah hebatnya.

    Setelah cukup lama berpagutan, kuputar tubuhku. Membentuk posisi 69. Selangkanganku berada diatas wajahnya, sedangkan selangkangannya berada dibawah wajahku. Kujulurkan lidahku menjilati bagian bawah perutnya, sambil tanganku melepas celana dalam Vivi. Vivi mengangkat pantatnya memudahkan aku melepaskan celana dalamnya dan meleparkannya ke lantai kamar. Lidahku bergerak turun menyapu bibir vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu tipis.

    “Ohh… Mas don… Enakk,” desahnya ketika aku mulai menjilati vaginanya yang basah, membuatku semakin bersemangat menjilati vaginanya. Kucucuk-cucuk dan kusedot-sedot klitorisnya yang sebesar biji kacang.

    Saat aku menjilati lubang vaginanya, Vivi juga sedang asyik menjilati penisku. Sambil tangan kirinya mengocok-ngocok pangkal penisku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus buah pelirku dengan lembut. Sesaat kemudian Vivi memasukkan penisku ke mulutnya. Hampir seluruh batang penisku masuk ke mulutnya. Kudorong pantatku ke atas dan ke bawah, sehingga penisku keluar masuk dimulutnya.

    Tak terasa sudah dua puluh menit berlalu. Aku bangkit dan berdiri dilantai kamar. Kutarik tubuhnya, hingga pantatnya berada ditepi ranjang. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar. Kuarahkan penisku tepat ke lubang vaginanya.

    “Ja… Jangan… Mas, aku masih perawan,” katanya.

    Aku tak memperdulikan kata-katanya. Kudorong maju pantatku hingga kepala penisku menyeruak masuk. Vivi berteriak lebih keras ketika aku mendorong lebih keras dan penisku menembus selaput daranya. Akupun lebih bersemangat mendorong pantatku dan amblaslah seluruh batang penisku ke lubang vaginanya yang sangat sempit. Penisku serasa dijepit sempitnya lubang vaginanya. Beberapa detik kubiarkan penisku di dalam vaginanya.

    Kupandangi wajahnya yang meringis menahan sakit. Dengan perlahan-lahan kuangkat pantatku lalu kuturunkan lagi. Membuat penisku keluar masuk dilubang vaginanya. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Beginikah rasanya menyetubuhi seorang perawan.

    “Ohh… Mas… Enakk,” desahnya yang mulai merasakan

    Nikmatnya disetubuhi. Pantatnya digerakkan naik turun seirama gerakkan pantatku. Rasa sakitnya telah hilang berganti dengan rasa nikmat. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kurasakan vaginanya berkedut-kedut dan otot-otot vaginanya menegang. Tangannya mencengkeram seprei dengan keras.

    “Ohh… Mas… Akuu… Mauu,” desahnya terputus.
    “Mau keluar sayang,” sahutku.
    Vivi mengangguk sambil tersenyum.
    “Aku juga Vi,” imbuhku. Semakin cepat kudorong-dorong pantatku.
    “A… Akuu… Ke… Luarr,” teriaknya lantang.

    Kurasakan cairan hangat merembes didinding vaginanya. Sedetik kemudian kurasakan penisku berkedut-kedut. Dan Crott! crott! crott! Kutumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang vaginanya. Dan tubuhku ambruk menindih tubuhnya.

    “Kamu menyesal Vi,” tanyaku sambil tersenyum puas, karena baru kali ini aku menyetubhi seorang perawan.
    “Nggak Mas, semua sudah terjadi,” sahutnya.
    “Kamu mau lagi khan,” godaku. Vivi tersenyum padaku, senyum penuh arti.

    Kira-kira satu jam kami tertidur. Akupun terbangun dan bergegas ke kamar mandi membersihkan badan. Mengingat kejadian tadi, bersetubuh dengan Vivi, membuat nafsu birahiku bangkit lagi. penisku yang tadi telah layu, kini tegang dan mengeras. Setelah mengelap tubuhku dengan handuk akupun bergegas ke kamar, dimana Vivi sedang tertidur pulas. Dan ia terbangun ketika aku lagi asyik menjilati lubang vaginanya.

    “Oh… Mas… Apa yang kamu lakukan,” tanyanya.
    “Aku pingin setubuhi kamu lagi sayang,” sahutku sambil tersenyum.

    Vivi membuka kedua pahanya lebar-lebar, sehingga aku lebih leluasa menjilati vaginanya. Beberapa menit berlalu kusuruh dia menungging. Aku mengambil posisi dibelakangnya. Dari belakang, aku menjilati lubang anusnya, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang vaginanya.

    Setelah kurasa cukup, kuarahkan penisku ke lubang vaginanya. Dan aku mulai mendorong maju pantatku. Sedikit demi sedikit penisku masuk ke lubang vaginanya. Semakin lama semakin dalam penisku memasukinya, sampai seluruhnya amblas, tertelan lubang vaginanya. Akupun mendorong pantatku maju mundur, membuat penisku keluar masuk dari lubang vaginanya.

    “Ohh… Nikk… Matt… Mas… Enakk,” jeritnya tertahan. Sekitar tiga puluh menit berlalu, kutarik penisku dari lubang vaginanya hingga terlepas. Kemudian kugenggam penisku dan kuarahkan ke lubang anusnya.

    “Jangan, Mass sakitt, ja… “jeritnya sambil meringis. Belum habis dia bicara, kudorong pantatku dengan keras. Dan Bless! Seluruh batang penisku masuk ke lubang anusnya. Kukocok lubang anusnya dengan irama pelan semakin lama semakin cepat, sambil tanganku mencucuk-cucuk lubang vaginanya. Dan Vivipun merasakan sensasi yang luar biasa dikedua lubangnya. Jeritan-jeritannya berganti dengan desahan-desahan nikmat penuh nafsu.

    Aku semakin bersemangat mendorong-dorong pantatku, ketika kurasakan akan mencapai orgasme. Sepuluh menit kemudian penisku menyemburkan sperma didalam anusnya. Dan tak lama berselang Vivi menyusul, tubuhnya mengejang hebat. Kemudian Vivi terkulai lemas dan tertidur.

    Aku kemudian berdiri dan mengenakan celanaku. Saat aku akan mengambil handuk ke dalam almari, tanpa sengaja aku menoleh keluar jendela. Samar-samar aku melihat sesosok bayangan wanita yang sedang berdiri dibalik jendela kamar. Rupanya orang itu sedang mengitip aku dan Vivi yang sedang bersetubuh dari balik korden yang lupa aku tutup.

    Saat aku keluar mencarinya, wanita itu bergegas pergi. Aku membuntuti wanita itu. Melihat potongan tubuhnya dari belakang aku yakin kalau wanita itu adalah Tante Yeni, ibu kostnya Vivi. Dan aku keyakinanku semakin kuat, saat wanita itu masuk kekamar tidur Tante Yeni dan langsung menutup pintu. Aku berjalan mendekat dan berdiri di depan pintu kamarnya.

    Aku mengintip dari lubang kunci. Dan memang benar, wanita yang tadi mengintipku adalah Tante Yeni. Sampai didalam kamar Tante Yeni melepaskan seluruh pakaiannya. Aku terkesima melihat tubuh Tante Yeni yang putih mulus dan sexy, meski sudah berumur sebaya ibuku. Membuat jantungku berdetak kencang. Nafsu birahiku yang baru saja tersalurkan bersama Vivi, perlahan-lahan bangkit lagi.

    Pemandangan selanjutnya lebih seru lagi. Tante Yeni merebahkan tubuhnya diatas ranjang dengan kedua kaki terbuka lebar-lebar, memperlihatkan indahnya bentuk vaginanya. Tante Yeni meremas-remas buah dadanya sendiri dengan tangan kirinya. Perlahan buah dadanya mulai mengeras. Sedangkan tangan kanannya meraba-raba selangkangannya. Desahan-desahan nikmat keluar dari bibirnya, membuatku semakin tak tahan. Batang kemaluanku sudah berdiri tegak.

    Dengan sangat hati-hati, aku membuka pintu kamarnya. Dan ternyata tidak terkunci. Sambil melepaskan celanaku, aku berjalan mengendap-endap mendekatinya. Tante Yeni yang sedang asyik meraba-raba tubuhnya sendiri, tidak tahu kalau aku masuk ke kamarnya.

    Tanpa pikir panjang lagi, aku segera menindihnya. Tante Yeni sangat terkejut melihat kehadiranku. Aku segera menyumpal mulutnya yang sedang Terbuka saat dia hendak berteriak dengan mulutku. Dan aku langsung melumatnya. Tante Yeni yang sedang dirasuki nafsu birahi, membalas lumatanku dengan pagutan-pagutan yang tak kalah hebatnya.

    Cukup lama aku melumat bibirnya, kemudian aku menjilati lehernya, terus turun ke buah dadanya yang sudah mengeras. Kedua buah dadanya aku jilati secara bergantian, membuat desahannya semakin keras. Aku menyudahi jilatanku pada kedua buah dadanya, kemudia aku berlutut ditepi ranjang, diantara kedua kakinya. Tanganku yang nakal mulai meraba-raba bibir vaginanya yang dicukur bersih.

    Tanpa berfikir lama, aku menjulurkan lidahku, menjilati, menghisap dan sesekali kumasukkan lidahku ke lubang vagina Tante Yeni dan lidahku menari-nari di dalam lubang vaginanya. Tante Yeni mengangkat-angkat pantatnya, menyambut jilatanku. Rintihan-rintihan kecil keluar dari mulutnya setiap kali lidahku menghujam lubang vaginanya. Disaat dia sedang menikmati jilatanku, aku memasukkan jari-jariku ke dalam lubang vaginanya. Sambil sesekali aku menjilati lubang anusnya. Tante Yeni sangat menikmati perlakuanku, dia menekan kepalaku dan membenamkannya diselangkangannya.

    Sepuluh menit berlalu, aku menyudahi jilatanku. Aku kemudian berdiri, sambil menarik pinggulnya ketepi ranjang, kedua kakinya kubuka lebar-lebar. Tanpa membuang waktu lagi, batang kemaluanku yang sudah tegang dari tadi langsung kuhujamkan ke lubang vaginanya. Tante Yeni menjerit saat batang kemaluanku yang besar dan panjang menerobos masuk ke lubang vaginanya. Aku merasakan jepitan bibir vaginanya yang begitu seret. Aku mulai menggerakkan pantatku maju mundur. Tante Yeni sangat menikmati setiap gerakkan pantatku, dia menggeliat dan mendesah disetiap gerakan kemaluanku keluar masuk dari lubang vaginanya.

    Aku semakin mempercepat memaju mundurkan pantatku saat Tante Yeni memperlihatkan tanda-tanda orang yang mau orgasme.

    “Ohh.., Don.., akuu.., mau.., keluarr,” jeritnya cukup keras. Tante Yeni menggelinjang hebat, kedua pahanya menjepit pinggangku. Rintihan panjang keluar dari mulutnya saat klitorisnya memuntahkan cairan kenikmatan. Aku merasakan cairan hangat yang meleleh disepanjang batang kemaluanku. Aku membiarkan Tante Yeni beristirahat sambil menikmati orgasmenya. Setelah Tante Yeni berhasil menguasai dirinya, tanpa membuang waktu lagi aku membalikkan tubuhnya dalam posisi menungging.

    Lalu aku menciumi pantatnya. Tante Yeni mengeliat menahan geli saat lidahku menelusuri vagina dan anusnya. Kemudian aku meludahi lubang anusnya beberapa kali. Setelah kurasakan daerah itu benar-benar licin, aku membimbing batang kemaluanku dengan tangan kiriku sementara tangan kananku membuka lubang anusnya. Tante tak bereaksi apa-apa dan membiarkan saja apa yang kulakukan. Perlahan kudorong pantatku. Tante Yeni merintih sambil menggigit bibirnya menahan rasa perih akibat tusukan kemaluanku pada lubang anusnya yang sempit. Setelah beberapa kali mendorong dan menarik akhirnya seluruh batang kemaluanku masuk ke lubang anusnya.

    Sambil menikmati jepitan lubang anusnya, aku mendiamkan sebentar batang kemaluanku disana untuk beradaptasi. Tante Yeni menjerit saat aku mulai menghujamkan kemaluanku. Tubuhnya terhentak-hentak ketika sodokkanku bertambah kencang dan kasar. Sambil terus meningkatkan irama sodokkan, tanganku dengan kasar mencucuk-cucuk lubang vaginanya. Akibat menahan sensasi nikmat ditengah-tengah rasa ngilu dan perih pada kedua lubang bawah tubuhnya, Tante Yeni sampai menangis. Setiap kali aku menyodokkan kemaluanku ke lubang anusnya, dia mengaduh namun dia tak mau aku menyudahinya. Sampai akhirnya kurasakan suatu perasaan yang sangat nikmat mengaliri sekujur tubuhku.

    Aku mengerang panjang, saat mengalami orgasme yang pertama. Tanganku mencengkeram keras pantatnya. Aku menumpahkan seluruh spermaku didalam lubang anusnya. Tubuhku menegang beberapa saat, kemudian terkulai lemas. Tak lama kemudian Tante Yeni menyusul, dia mengeram sambil tangannya mencengkeram bantal kuat-kuat. Cairan hangat dan kental meleleh dari lubang vaginanya.

    Dengan nafas yang masih memburu dan tubuh yang masih lemas, Tante Yeni bangkit kemudian duduk ditepi ranjang. Dia meraih batang kemaluanku lalu memasukkan ke mulutnya. Tante Yeni menjilati sisa-sisa sperma yang masih blepotan dibatang kemaluanku sampai bersih tanpa tersisa setetespun. Tante Yeni tersenyum puas merasakan nikmat yang sudah cukup lama tidak dirasakannya, sejak dia bercerai dengan suaminya.

    Tanpa malu-malu dia meminta aku agar menyutubuhinya lagi. Aku menuruti permintaannya, kami bersetubuh sampai pagi. Sampai kami benar-benar kelelahan. Pagi-pagi sekali aku meninggalkan Tante Yeni yang masih tidur tanpa busana dan masuk kekamar Vivi. Dimana Vivi juga sedang tidur pulas. Aku mengenakan seluruh pakaianku, kemudian pergi tanpa pamit. Meninggalkan kenangan-kenangan nikmat untuk mereka berdua. Sekali waktu aku mengunjungi Tante Yeni dan Vivi untuk menikmati lagi tubuh mereka….

  • Cerita Seks Kenangan Seks Di Masa SMA Dulu

    Cerita Seks Kenangan Seks Di Masa SMA Dulu


    948 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kenangan Seks Di Masa SMA Dulu ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks  Siang itu suasana di salah satu SMU negeri di Denpasar sangat hiruk-pikuk oleh ramainya pengumuman bagi siswa kelas 3 yang akan mengakhiri hari terakhir mereka di sekolah tercinta. Salah seorang gadis yang berbaju abu-abu dengan rambut panjang ikut berjubel diantara kerumunan murid-murid lainnya. Dia bernama Udiyani siswa kelas 3 jurusan pariwisata, dengan tinggi yang 169 cm memudahkan bagi dirinya untuk melihat papan pengumuman, tanpa harus berada di kerumunan terdepan.

    Udiyani adalah pacarku ketika aku masih bekerja di sebuah travel agent di Bali, sebelum aku pindah ke Lombok untuk menjadi pemain musik di cafe. Dengan senyum kemenangan dia mendatangi aku yang sedang berdiri tak jauh dari tempat parkir sepeda motor.

    “Mas Adiet.. Aku lulus..,” teriaknya sembari memeluk aku.

    Yang aku sambut dengan mengulurkan tangan dan mendekapnya erat.

    “Syukur deh.. Sayang kamu bisa lulus” ujarku ikut gembira.

    Sesuai rencana sebelum acara pengumuman, Udiyani mengajaku ke Kintamani apabila dia lulus. Sebagai ungkapan kegembiraannya atas berhasilnya dia menyelesaikan masa SMU dengan baik.

    Tanpa menunggu waktu lagi aku dan Udiyani berangkat ke Kintamani, yang kebetulan siang itu udaranya cukup segar dan memang sebagai lokasi wisata yang menawarkan pemandangan alam pegunungannya, Kintamani selalu sejuk, apalagi menjelang senja dinginnya sampai menusuk tulang.

    Dengan mengendarai motor, aku menjalankannya tanpa perlu terburu-buru, karena aku nggak mau melewatkan saat-saat terindah berdua terlewatkan begitu saja. Tangan Udiyani memeluk pinggangku erat, sesekali dia mencumbu belakang telingaku mesra. Tanpa terasa penisku yang berlapiskan celana jeans biru kesukaanku bergerak pelan, menandakan gejolak kelakianku mulai tergoda dengan adanya cumbuan-cumbuan Udiyani yang lembut.

    Perjalanan ke Kintamani melewati jalan yang berkelok-kelok, dikanan jalan ada pemandangan danau bedugul yang sangat indah dengan airnya yang jernih, tapi sayang sore itu udaranya agak berkabut, sehingga mengganggu jarak pandang kita. Agen Judi Hoki Banget

    Aku dan Udiyani memutuskan untuk berhenti sesaat, sambil menikmati udara sore itu di Sebuah cafe kecil di tepian jalan yang pemandangannya langsung menghadap ke Danau Bedugul. Sambil memesan minuman hangat, aku mengeluarkan sebatang rokok kesukaanku dan menyalakannya sesaat, sebelum aku menghisapnya dalam-dalam.

    Aku dan Udiyani Duduk memilih duduk di tempat yang agak ke pojok, karena kebetulan juga tempatnya cukup menguntungkan buat menikmati pemandangan ke Danau. Setelah menunggu beberapa saat minuman pesanan kita pun datang. Tanpa menunggu beberapa saat, sebelum pelayan pergi Udiyani sudah terlebih dulu meminumnya hal ini di karenakan udara pegunungan yang berkabut sudah mulai terasa menusuk tulang belulang.

    Dengan lembut aku memeluk Udiyani yang nampaknya mulai kedinginan.

    “Kamu kedinginan sayang?” Tanyaku

    “Iyah nih Mas..” katanya pelan.

    Sambil memeluk Udiyani aku membisikan kata-kata mesra.

    “Adiet hangatkan yah sayang..!” kataku lembut di belakang telinga.

    Udiyani hanya tersenyum manis, tanpa berkomentar sambil mengedipkan matanya tanda setuju. Udara sepertinya sangat mendukung sekali sehingga aku dan Udiyani semakin rapat berpelukan. Ketika ada keheningan sesaat diantara obrolan kita, tak pernah aku melewatkan untuk mengecup bibir Udiyani yang ranum tanpa terpoles lisptick.

    “Ohh.. Mas..” desahnya ketika kecupan lembutku mengantarkannya melambung.

    Kemesraan kita di cafe tak berlangsung lama, dikarenakan hari mulai menjelang senja. Setelah membayar minuman yang kita pesan, aku menggandeng tangan Udiyani dengan mesra untuk meninggalkan cafe dan mencari penginapan di sekitar Kintamani yang memang sudah dekat dari cafe tersebut.

    Tak lama berselang aku menemukan sebuah hotel yang tempatnya begitu cocok menurut kita berdua.
    Di Hotel itu tersedia restaurant yang pada malam harinya menyajikan acara live accustic musik.
    Sengaja aku memilih Hotel yang ada fasilitasnya seperti itu, karena aku juga pemain musik di cafe yang posisiku di band pemegang rythm sekaligus vokal.

    Setelah urusan dengan resepsionist selesai, aku mengajak Udiyani berjalan ke arah kamar. Kamar kami sangat romantis, di depan ada taman dan pancuran air kecil dari sumber mata air sekitar Kintamani dan ada tempat duduknya yang di hiasi lampu temaram. Di dalam kamar aku langsung rebahan di tempat tidur, karena perjalanan kita dari denpasar sedikit melelahkan membuat pegal-pegal di persendian.

    “Mas.. Aku mau mandi dulu yah,” katanya.

    “Ntar keburu kedinginan, sekarang aja mulai terasa nih udaranya,” sahutnya lagi.

    “Kalau begitu kita sekalian aja mandi bareng,” godaku.

    “Boleh.. Siapa takut..” tantangnya kemudian.

    Dengan berlari kecil aku mengejar Udiyani yang sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, aku langsung membuka kaosku dan hanya mengenakan celana pendek.

    “Sayang.. Ini kan hari bahagia kamu setelah kamu lulus” kataku kemudian.

    “iya aku tahu itu.. Lantas kenapa sayang?”tanya Udiyani mesra.

    “Aku ingin memanjakan kamu dengan cara memandikan kamu mulai dari menggosok seluruh tubuh kamu, menyabuninya dan menyirami dengan shower,” kataku lagi.

    “Muachh..” seketika Udiyani mengecup bibirku lembut.

    “Makasih sayang.. Kamu sudah manjain aku,” sahutnya lagi.

    Dengan lembut aku mulai membuka seragam SMU Udiyani yang masih dikenakan saat itu. Di mulai dari hemnya aku buka kancing atasnya secara perlahan, sambil aku memandangi wajahnya yang manis serta dengan senyumnya yang penuh pesona. Setelah kancing kedua aku buka, maka terpampanglah keindahan bukit payudaranya yang berukuran 36b itu mencuat keluar kontras dengan branya yang berwarna hitam. Aku menyelesaikannya dengan kancing terakhir, sembari aku mengecup kecil bukit payudaranya yang lembut.

    Tinggallah rok abu-abunya yang belum aku sentuh. Sesaat aku mengecup kembali bibirnya yang menantang dengan sorot matanya yang pasrah. Kembali dengan perlahan aku membuka rok Udiyani, yang aku awali dengan menurunkan ziper di belakangnya.

    “Srett..” bunyi ziper roknya ketika aku turunkan.

    Dengan sekali rengkuh, terlepaslah rok Udiyani menyentuh lantai. Udiyani saat itu mengenakan CD warna hitam juga, yang dikombinasikan renda di pinggir dan di bagian tengahnya, sehingga terpampanglah dengan transparan rerumputan hitam lebat melalui renda Cdnya.

    Dengan kedua tangan aku melanjutkam menurunkan CD hitamnya dan terpampanglah pemandangan yang membuat aku menelan ludah beberapa saat dan membuat kelakianku tergoda. Celana pendek yang aku kenakan telah menonjol sebelum aku melucuti pakaiannya, ditambah lagi sekarang dia sudah telanjang bulat di depanku.

    Dengan lembut aku mulai menyiramkan air dari shower ke seluruh tubuhnya. Yang aku lanjutkan dengan mulai menyabuni punggungnya, pinggulnya yang bahenol, serta betisnya yang jenjang. Yang membuat Udiyani menggelinjang pelan.

    “Ohh.. Mas..” desahnya pelan.

    Setelah bagian belakang selesai aku sabuni, tinggallah bagian depan yang membuat kelakianku semakin menggelegak. Aku mulai menggosok bagian lehernya terlebih dahulu, karena aku tahu, bagian ini merupakan bagian yang cukup sensitif di samping bagian sensitif yang lainnya yang ada di tubuh Udiyani.

    Perlahan tanganku mulai meraba sedikit demi sedikit leher jenjang nan mulus miliknya, dengan telapak tanganku yang penuh dengan busa sabun. Terkadang terdengar desahan lembut Udiyani yang menikmati setiap gerakan tanganku yang menelusuri permukaan kulit halusnya.

    “Ohh.. Mas,” desahnya lembut.

    Kemudian tanganku bergerak turun ke arah dadanya yang membusung dan licin sembari kembali menuangkan sabun cair di sekitar payudaranya sekaligus ke putingnya yang mulai menonjol keras. Sengaja gerakan tanganku di dadanya sedikit melambat, hal ini aku lakukan sekaligus menyabuni dan merangsang payudaranya secara lembut.

    Kembali desahan lembut terdengar olehku.

    “Ohh.. Mas.. Teruskan”desahnya dengan mata terpejam.

    Setelah cukup bermain di bagian dadanya, kembali tanganku bergerak turun ke arah perutnya yang datar yang hanya beberapa saat lamanya. Dan berakhir di daerah yang berbulu lebat nan hitam, tapi tertata dengan rapi menyerupai bentuk CD. Aku menuangkan sedikit shampoo ke tanganku, kemudian aku lanjutkan dengan menggosok bukit vaginanya dengan lembut. Sesekali tanganku menyentuh clitorisnya lembut yang menimbulkan sensasi tersendiri buat Udiyani.

    “Ssshshshshsh..” desisnya pelan.

    Tak lama aku lanjutkan untuk menggosok untuk lebih ke bawah lagi yaitu di bagian pangkal pahanya yang mulus dan aku menyelesaikan tugas terakhir memandikannya di bagian betisnya yang bak bulir padi itu. Setelah semua bagian tubuh Udiyani penuh dengan busa sabun, kembali aku menyiraminya dengan gagang shower ke seluruh permukaan tubunya untuk tahap akhir, sebelum aku mencumbu tubuhnya.

    “Thanks ya.. Mas.. sudah di manjain,” katanya pelan.

    “Dengan senang hati kok sayang.. Aku lakukan buat kamu,” jawabku mesra.

    Kemudian aku memeluk tubuh Udiyani mesra, sembari membimbingya untuk duduk di pinggiran bathtub.
    Dan selanjutnya aku nyalakan kran airnya. Sembari menunggu airnya penuh, aku jongkok di depannya yang lagi duduk sembari menaikkan salah satu kakinya di pinggiran bathtub. Lidahku mencumbu seluruh permukaan kakinya yang kemudian aku lanjutkan dengan menghisap lembut jemari kakinya yang lentik dan wangi itu.

    Udiyani terpejam menerima perlakuanku yang begitu lembut, sehingga melambungkan nafsunya yang memang sudah sangat terangsang sejak awal. Lidahku begerak naik menelusuri betisnya yang jenjang dan berakhir di pahanya yang mulus. Gerakan lidahku semakin liar namun lembut, setelah sampai di pangkal pahanya. Aku menjulurkan lidahku kembali ke arah lekukan pangkal pahanya dan hal ini berpengaruh sekali untuk tubuh Udiyani menerima rangsangan dariku.

    Dengan kedua tanganku aku mulai menyibak vaginanya yang aromanya khas sekali, dan kemudian aku julurkan lidahku yang basah ke permukaan clitorisnya yang mulai menonjol pelan. Kembali tubuh Udiyani mengelinjang pelan penuh kenikmatan menerima perlakuan ini.

    “Hekk.. Sshh.. Mas,” desahnya tak teratur.

    Aku tahu kalau Udiyani begitu menikmati dan suaranya parau namun terdengar cukup sensual. Selanjutnya dengan gerakan mantap aku julurkan lidaku menerobos liang vaginanya yang mulai basah oleh lendir kenikmatan yang keluar dari vaginanya. Tiba-tiba gerakan tangan Udiyani begitu cepat merengkuh belakang kepalaku dan menariknya untuk lebih dalam ke permukaan vaginanya.

    “Ohh.. Mas.. Aku mau keluar,” teriaknya kecil.

    Tanpa berhenti gerakan lidahku terus menerobos semakin ke dalam dan ini menimbulkan sensasi yang lebih hebat untuknya dan di akhiri dengan teriakannya yang panjang.

    “Ohh.. Mass..” Udiyani mendesah lembut.

    Setelah mencapai orgasmenya yang kesekian kalinya, aku memberikan kesempatan buatnya untuk istirahat sejenak, sambil aku berdiri menutup kran air yang ternyata sudah penuh. Kemudian aku berjalan ke pinggiran bathtub dan duduk disamping Udiyani untuk mencumbunya kembali. Perlahan tubuh Udiyani merosot ke bawah ke arah selangkanganku dan dengan gerakan lembut mulutnya melahap ujung penisku yang memang sudah sangat keras dari permainan awal.

    Lidahnya bermain dengan perpaduan hisapan dan liukan ujungnya di rongga mulut miliknya yang mungil. Aku mendesah lembut menerima perlakuannya ini.

    “Ohh.. Sayang.. Enak sekali,” desahku dengan nafas tertahan.

    Selanjutnya dengan lembut aku angkat tubuhnya dan memeluk pinggangnya untuk membelakangiku. Dengan lembut tanganku meremas payudaranya dari belakang dan menarik tubuhnya untuk mengambil posisi duduk. Udiyani melebarkan kakinya sembari jemari tangannya yang lentik memegang batang penisku dan mengarahkannya tepat di lubang vaginanya yang sudah basah oleh lendir. Perlahan Udiyani menurunkan pinggulnya secara lembut, maka melesaklah seluruh batang penisku yang sudah mencapai ereksi maksimal.

    “Ohh.. Shhss,” desah kami berbarengan.

    Setelah penisku menembus bagian dalam vaginanya. Tanganku kembali meremas kedua payudaranya dari belakang dan lidahku menjilati punggungnya yang penuh dengan butir-butir air. Jemari tanganku yang kiri memilin ujung putingnya yang keras dan ini membuat bibirnya mendesah pelan.

    “Ssshh..” desahnya penuh erotis.

    Sementara tangan kananku menarik wajahnya mendekat ke wajahku. Aku mengulum bibirnya yang masih terbuka menahan nikmat dengan lembut. Udiyani tak tinggal diam dengan menggerakkan pinggulnya memutar seirama dengan gerakan pinggulku yang menghujam vaginanya lebih dalam.

    Desahan dan teriakan kecil diantara percintaan kami sesekali terdengar. Dan ini menimbulkan kesan erotis tersendiri buat kita. Setelah beberapa saat lamanya adegan ini berlangsung. Tiba-tiba tubuh Udiyani bergetar dan semakin cepat gerakan pinggulnya.

    “Mas.. Aku mau keluar,” teriaknya.

    “Kita keluarkan bersama sayang..” sahutku

    “Aku juga mau keluar nih,” timpalku lagi.

    Kembali tanganku menarik wajahnya dan mengulum bibirnya dengan lembut. Dan tanganku satunya memilin ujung puting payudaranya. Dengan erat aku memeluk tubuhnya begitu aku merasakan cairan hangat menyirami batang penisku. Dan tak berlangsung lama penisku juga menyemburkan sperma ke dalam rongga vaginanya.

    “ohh.. Mass.. Aku keluar,” teriaknya bergetar.

    “Aku juga.. Sayangg..” dengan nafas tak teratur.

    Masih dengan posisi aku memeluk tubuhnya dari belakang aku mengulum bibirnya kembali sampai tetes terakhir spermaku dan di akhiri dengan mengecilnya penisku di dalam vagina Udiayani. Percintaanku dan Udiyani berlangsung kembali setelah acara makan malam di cafe yang malam itu pengunjungnya cukup ramai.

    Selama makan malam berlangsung aku memilih meja yang meghadap langsung ke panggung dan ada di deretan tengah agak di ujung. Di atas meja aku nyalakan sebatang lilin untuk menemani makan malam kami. Malam itu semakin berkesan buat Udiyani, karena aku menyumbangkan sebuah lagu karanganku di acara live musik di cafe tersebut untuk dirinya yang sengaja khusus buat dirinya.

    Begitulah kisah cintaku yang sampai saat ini aku masih menyimpanya di dalam hati sebagai kenangan yang manis di dalam hidupku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Dengan Mertua

    Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Dengan Mertua


    1459 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Dengan Mertua ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Perkenalkan dulu namaku Firman. Sudah satu minggu ini akau berada di rumah sendirian. Istriku, Riris, sedang ditugaskan dari kantor tempatnya bekerja untuk mengikuti suatu pelatihan yang dilaksanakan di kota lain selama dua minggu.

    Terus terang saja aku jadi kesepian juga rasanya. Kalau mau tidur rasanya kok aneh juga, kok sendirian dan sepi, padahal biasanya ada istri di sisiku. Memang perkimpoian kami belum dikaruniai anak. Cerita Hot Indo Maklum baru 1 tahun berjalan. Karena sendirian itu, dan maklum karena otak laki-laki, pikirannya jadi kemana-mana.

    Aku teringat peristiwa yang aku alami dengan ibu mertuaku. Ibu mertuaku memang bukan ibu kandung istriku, karena ibu kandung Riris telah meninggal dunia. Ayah mertuaku kemudian kimpoi lagi dengan ibu mertuaku yang sekarang ini dan kebetulan tidak mempunyai anak. Ibu mertuaku ini umurnya sekitar 40 tahun, wajahnya ayu, dan tubuhnya benar-benar sintal dan padat sesuai dengan wanita idamanku.

    Buah dadanya besar sesuai dengan pinggulnya. Cerita Hot Indo Demikian juga pantatnya juga bahenol banget. Aku sering membayangkan ibu mertuaku itu kalau sedang telentang pasti vaginanya membusung ke atas terganjal pantatnya yang besar itu. Hemm, sungguh menggairahkan.

    Peristiwa itu terjadi waktu malam dua hari sebelum hari perkawainanku dengan Riris. Waktu itu aku duduk berdua di kamar keluarga sambil membicarakan persiapan perkimpoianku. Mendadak lampu mati. Dalam kegelapan itu, ibu mertuaku (waktu itu masih calon) berdiri, saya pikir akan mencari lilin, tetapi justru ibu mertuaku memeluk dan menciumi pipi dan bibirku dengan lembut dan mesra. Aku kaget dan melongo karena aku tidak mengira sama sekali diciumi oleh calon ibu mertuaku yang cantik itu.

    Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuaku. Cerita Hot Indo Pada saat-saat aku duduk berdua dengan dia, aku sering memberanikan diri memandang ibu mertuaku lama-lama, dan dia biasanya tersenyum manis dan berkata, “Apaa..?, sudah-sudah, ibu jadi malu”.

    Terus terang saja aku sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan ibu mertuaku itu. Aku kadang-kadang sangat merasa bersalah dengan Riris istriku, dan juga ayahku mertua yang baik hati. Kadang-kadang aku demikian kurang ajar membayangkan ibu mertuaku disetubuhi ayah mertuaku, aku bayangkan kemaluan ayah mertuaku keluar masuk vagina ibu mertuaku, Ooh alangkah! Tetapi aku selalu menaruh hormat kepada ayah dan ibu mertuaku. Ibu mertuaku juga sayang sama kami, walaupun Riris adalah anak tirinya.

    Pagi-pagi hari berikutnya, aku ditelepon ibu mertuaku, minta agar sore harinya aku dapat mengantarkan ibu menengok famili yang sedang berada di rumah sakit, karena ayah mertuaku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis. Aku sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. Cerita Hot Indo Seperti biasa aku selalu bersikap sopan dan hormat pada ibu mertuaku.

    Dalam perjalan pulang itu, aku memberanikan diri bertanya, “Bu, ngapain sih dulu ibu kok cium Firman?”.

    “Aah, kamu ini kok maih diingat-ingat juga siih”, jawab ibuku sambil memandangku.

    “Jelas dong buu, Kan asyiik”, kataku menggoda.

    “Naah, tambah kurang ajar thoo, Ingat Riris lho Tom, Nanti kedengaran ayahmu juga bisa geger lho Tom”.

    “Tapii, sebenarnya kenapa siih bu, Firman jadi penasaran lho”.
    “Aah, ini anak kok nggak mau diem siih, Tapi eeh, anu, Tom, sebenarnya waktu itu, waktu kita jagongan itu, ibu lihat tampangmu itu kok ganteng banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat ibu jadi gemes banget deeh sama kamu. Cerita Hot Indo Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, ibu jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. Ibu macam apa kau ini, masa lihat menantunya sendiri kok blingsatan”.

    “Mungkin, setannya ya Firman ini Bu…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat ibu mertuanya. Ibu boleh percaya boleh tidak, kadang-kadang kalau Firman lagi sama Riris, malah bayangin Ibu lho. Bener-bener nih. Sumpah deh. Kalau Ibu pernah bayangin Firman nggak kalau lagi sama Bapak”, aku semakin berani.

    “aah nggak tahu ah…, udaah…, udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik. Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak-nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama ibu mertuanya. Pasti ibu yang disalahin orang, Cerita Hot Indo Dikiranya yang tua niih yang ngebet”, katanya.

    “Padahal dua-duanya ngebet lo Bu. Buu, maafin Firman deeh. Firman jadi pengiin banget sama ibu lho…, Gimana niih, punya Firman sakit kejepit celana nihh”, aku makin berani.

    “Aduuh Firman, jangan gitu dong. Ibu jadi susah nih. Tapi terus terang aja Firman.., Ibu jadi kayak orang jatuh cinta sama kamu.., Kalau udah begini, udah naik begini, ibu jadi pengin ngeloni kamu Tom…, Tom kita cepat pulang saja yaa…, Nanti diterusin dirumah…, Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, Toh lagi kosong khan…, Tapi Tom minggir sebentar Tom, ibu pengen cium kamu di sini”, kata ibu dengan suara bergetar.

    Ooh aku jadi berdebar-debar sekali. Mungkin terpengaruh juga karena aku sudah satu minggu tidak bersetubuh dengan istriku. Aku jadi nafsu banget. Aku minggir di tempat yang agak gelap. Sebenarnya kaca mobilku juga sudah gelap, sehingga tidak takut ketahuan orang. Aku dan ibu mertuaku berangkulan, berciuman dengan lembut penuh kerinduan. Benar-benar, selama ini kami saling merindukan.

    “eehhm…, Firman ibu kangen banget Firman”, bisik ibu mertuaku.

    “Firman juga buu”, bisikku.
    “Firman…, udah dulu Tom…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu.

    “Ayo jalan lagi…, Hati-hati yaa”, kata ibu mertuaku.

    “Buu penisku kejepit niih…, Sakit”, kataku.

    “iich anak nakal”, Pahaku dicubitnya.

    “Okey…, buka dulu ritsluitingnya”, katanya.

    Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Woo, langsung berdiri tegang banget. Cerita Hot Indo Tangan kiri ibu, aku tuntun untuk memegang penisku.

    “Aduuh Firman. Gede banget pelirmu…, Biar ibu pegangin, Ayo jalan. Hati-hati setirnya”.

    Aku masukkan persneling satu, dan mobil melaju pulang. Penisku dipegangi ibu mertuaku, jempolnya mengelus-elus kepala penisku dengan lembut. Aduuh, gelii… nikmat sekali. Mobil berjalan tenang, kami berdiam diri, tetapi tangan ibu terus memijat dan mengelus-elus penisku dengan lembut.

    Sampai di rumahku, aku turun membuka pintu, dan langsung masuk garasi. Garasi aku tutup kembali. Kami bergandengan tangan masuk ke ruang tamu. Kami duduk di sofa dan berpandangan dengan penuh kerinduan. Suasana begitu hening dan romantis, kami berpelukan lagi, berciuman lagi, makin menggelora. Kami tumpahkan kerinduan kami. Aku ciumi ibu mertuaku dengan penuh nafsu. Aku rogoh buah dadanya yang selalu aku bayangkan, aduuh benar-benar besar dan lembut.

    “Buu, Firman kangen banget buu…, Firman kangen banget”.

    “Aduuh Firman, ibu juga…, Peluklah ibu Tom, peluklah ibu” nafasnya semakin memburu.

    Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, Cerita Hot Indo aku lumat bibirnya, dan lidahku aku masukkan ke mulutnya. Ibu agak kaget dan membuka matanya. Kemudian dengan serta-merta lidahku disedotnya dengan penuh nafsu.

    “Eehhmm.., Tom, ibu belum pernah ciuman seperti ini…, Lagi Tom masukkan lidahmu ke mulut ibu”

    Ibu mendorongku pelan, memandangku dengan mesra. Dirangkulnya lagi diriku dan berbisik, “Tom, bawalah Ibu ke kamar…, Enakan di kamar, jangan disini”.

    Dengan berangkulan kami masuk ke kamar tengah yang kosong. Aku merasa tidak enak di tempat tidur kami. Aku merasa tidak enak dengan Riris apabila kami memakai tempat tidur di kamar kami.

    “Bu kita pakai kamar tengah saja yaa”.

    “Okey, Tom. Aku juga nggak enak pakai kamar tidurmu. Lebih bebas di kamar ini”, kata ibu mertuaku penuh pengertian. Aku remas pantatnya yang bahenol.

    “iich.., dasar anak nakal”, ibu mertuaku merengut manja. Agen Judi Hoki Banget

    Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Aku sungguh terpesona dengan kulit ibuku yang putih bersih dan mulus dengan buah dadanya yang besar menggantung indah. Ibu aku rebahkan di tempat tidur. Celana dalamnya aku pelorotkan dan aku pelorotkan dari kakinya yang indah. Cerita Hot Indo Sekali lagi aku kagum melihat vagina ibu mertuaku yang tebal dengan bulunya yang tebal keriting. Seperti aku membayangkan selama ini, vagina ibu mertuaku benar menonjol ke atas terganjal pantatnya yang besar. Aku tidak tahan lagi memandang keindahan ibu mertuaku telentang di depanku. Aku buka pakaianku dan penisku sudah benar-benar tegak sempurna. Ibu mertuaku memandangku dengan tanpa berkedip. Kami saling merindukan kebersamaan ini. Aku berbaring miring di samping ibu mertuaku. Aku ciumi, kuraba, kuelus semuanya, dari bibirnya sampai pahanya yang mulus.

    Cerita Seks Bercinta Dengan mertua Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Liangnya vaginanya sudah basah. Jariku aku basahi dengan cairan vagina ibu mertuaku, dan aku usapkan lembut di clitorisnya. Ibu menggelinjang keenakan dan mendesis-desis. Sementara peliku dipegang ibu dan dielus-elusnya. Kerinduan kami selama ini sudah mendesak untuk ditumpahkan dan dituntaskan malam ini. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku.

    “Buu, aku kaangen banget buu…, Firmany kanget banget…, Firman anak nakal buu..”, bisikku.

    “Firman…, ibu juga. sshh…, masukin Firman…, masukin sekarang…, Ibu sudah pengiin banget Firman, Cerita Hot Indo Firmanm…”, bisik ibuku tersengal-sengal. Aku naik ke atas ibu mertuaku bertelakn pada siku dan lututku.

    Tangan kananku mengelus wajahnya, pipinya, hidungnya dan bibir ibu mertuaku. Kami berpandangan. Berpandangan sangat mesra. Penisku dituntunnya masuk ke liang vaginanya yang sudah basah. Ditempelkannya dan digesek-gesekan di bibir vaginanya, di clitorisnya. Tangan kirinya memegang pantatku, menekan turun sedikit dan melepaskan tekanannya memberi komando penisku.

    Kaki ibu mertuaku dikangkangnya lebar-lebar, dan aku sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke vagina ibu mertuaku. Kepala penisku mulai masuk, makin dalam, makin dalam dan akhirnya masuk semuanya sampai ke pangkalnya. Aku mulai turun naik dengan teratur, keluar masuk, keluar masuk dalam vagina yang basah dan licin. Aduuh enaak, enaak sekali dan akhirnya mulai memasuki.

    “Masukkan separo saja Tom. Keluar-masukkan kepalanya yang besar ini…, Aduuh garis kepalanya enaak sekali”.

    Nafsu kami semakin menggelora. Cerita Hot Indo Aku semakin cepat, semakin memompa penisku ke vagina ibu mertuaku. “Buu, Firman masuk semua, masuk semua buu”

    “Iyaa Firman, enaak banget. Pelirmu ngganjel banget. Gede banget rasane. Ibu marem banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan. Sementara itu kakinya yang tadi mengangkang sekarang dirapatkan.

    Aduuh, vaginanya tebal banget. Aku paling tidak tahan lagi kalau sudah begini. Aku semakin ngotot menyetubuhi ibu mertuaku, mencoblos vagina ibu mertuaku yang licin, yang tebal, yang sempit (karena sudah kontraksi mau puncak). Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aduuh, aku sudah tidak tahan lagi.

    “Buu Firman mau keluaar buu…, Aduuh buu.., enaak bangeet”.

    “ssh…, hiiya Firman, keluariin Firman, keluarin”.

    “Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Firmanm, Tomm, Teruss Firmanm”, Kami berpagutan kuat-kuat. Napas kami terhenti. Cerita Hot Indo Penisku aku tekan kuat-kuat ke dalam vagina ibu mertuaku.

    Pangkal penisku berdenyut-denyut. menyemprotlah sudah spermaku ke vagina ibu mertuaku. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Rasanya lemas sekali. Napas yang tadi hampir terputus semakin menurun.

    Aku angkat badanku. Akan aku cabut penisku yang sudah menancap dari dalam liang vaginanya, tetapi ditahan ibu mertuaku.

    “Biar di dalam dulu Firman…, Ayo miring, kamu berat sekali. Kamu nekad saja…, masa’ orang ditindih sekuatnya”, katanya sambil memencet hidungku. Kami miring, berhadapan, Ibu mertuaku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibunya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi Firman…, ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. Cerita Hot Indo Ibu belum pernah merasakan seperti ini”.

    “Buu, Firman juga buu. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…, Punya bapaknya kok dimakan. Ibu juga, punya anakya kok ya dimakan, diminum”, kataku menggodanya.

    “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas Firman.., Aduuh berantakan niih Spermamu pada tumpah di sprei, Keringatmu juga basahi tetek ibu niih”.

    “Buu, malam ini ibu nggak usah pulang. Aku pengin dikelonin ibu malam ini. Aku pengin diteteki sampai pagi”, kataku.

    Baca Juga > Cerita Sex Mantan Murid Kukentot

    “Ooh jangan cah bagus…, kalau dituruti Ibu juga penginnya begitu. Tapi tidak boleh begitu. Kalau ketahuan orang bisa geger deeh”, jawab ibuku.

    “Tapi buu, Firman rasanya emoh pisah sama ibu”.

    “Hiyya, ibu tahu, tapi kita harus pakai otak dong. Cerita Hot Indo Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”.

    Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Kami saling mengasihi, antara ibu dan anak, antara seorang pria dan seorang wanita, kami tulus mengasihi satu sama lain.

    Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Penisku dicuci oleh ibu mertuaku, sampai tegak lagi.

    “Sudaah, sudaah, jangan nekad saja. Ayo nanti keburu malam”.

    Malam itu sungguh sangat berkesan dalam hidupku. Hari-hari selanjutnya berjalan normal seperti biasanya. Kami saling menjaga diri. Kami menumpahkan kerinduan kami hanya apabila benar-benar aman. Cerita Hot Indo Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar berciuman dan membelai. Kadang-kadang dengan berpandangan mata saja kami sudah menyalurkan kerinduan kami. Kami semakin sabar, semakain dewasa dalam menjaga hubungan cinta-kasih kami dan inilah akhir dari kisah.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Di Atas Kapal

    Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Di Atas Kapal


    931 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Di Atas Kapal ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Boleh di bilang aku adalah laki-laki yang beruntung karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , tapi tak jelek-jelek sekali.

    Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , Cerita Hot Bergambar dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki.

    Awal cerita di kala tahun 2018 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku. Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , Cerita Hot Bergambar aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja .

    Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget . ” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu . karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika perempuan ya perempuan segala .

    Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Cerita Hot Bergambar Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing. Pada waktu pemeriksaan tiket , tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh , tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol , dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta . Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta , dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua .

    Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal . kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia , hawa terasa agak panas , Cerita Hot Bergambar mata mulai mengantuk di terpa angin laut , akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja . Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar . Sebab agak canggung , tanggan nya aku lepaskan . Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja .

    Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani , melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali . Jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa , sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya , aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus . ” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku .

    Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu , melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut ! Cerita Hot Bergambar Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi , katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu . Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bulat . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras .

    Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi , ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong .”
    Aku kaget setengah mati , sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi . Saat mengambil handuk , aku memperhatikan pakaian dalamnya yang baik-baik dan supermini . ” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit , Karena sebagai seorang laki-laki normal , pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini .

    di buka , alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus . Cerita Hot Bergambar Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan , dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama . Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja . Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan , dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang .

    Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy , Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower aku arahkan ke pantatnya. Cerita Hot Bergambar Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot. Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”
    Aku hanya bisa tertawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.

    “Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.
    “Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

    Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Cerita Hot Bergambar Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya. Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

    Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda. Cerita Hot Bergambar Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy. “Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.

    Cerita Seks Kenikmatan Bercinta Di Kapal Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya. Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja. “Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!” Agen Judi Hoki Banget

    Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cerita Hot Bergambar Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.

    Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya. Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.

    Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Cerita Hot Bergambar Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

    Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.

    Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah. Entah dimana kamu Cindy, Cerita Hot Bergambar melainkan yang terang aku selalu merindukan kamu, sebab kamu sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang bagaimana berkaitan seks dan memuaskan pasangan main.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kenikmatan Tiada Tara Ketika Kemaluanku Dan Kemaluanmu Bertemu

    Cerita Seks Kenikmatan Tiada Tara Ketika Kemaluanku Dan Kemaluanmu Bertemu


    1955 views

    Cerita Memek – Untuk membentuk agar bulu kemaluanku tumbuh dengan rapih, suatu hari timbul niat isengku untuk mencukur total. Kusiapkan alat-alat dahulu sebelum kumulai aksinya. Mulai dari gunting, kaca cermin, lampu duduk, dan koran bekas untuk alas agar bekas cukuran tidak berantakan kemana-mana.

    Kupasang cermin seukuran buku tulis tepat di depan kemaluanku untuk melihat bagian bawah yang tidak terlihat secara langsung. Tidak lupa pula kunyalakan lampu duduk di antara selangkanganku. Kumulai pelan-pelan, kugerakkan pisau cukur dari atas ke bawah.

    Baru mulai aku menggoreskan pisau cukur itu, aku dengar suara langkah masuk ke kamarku, segera aku lihat bayangan di kaca buffet, tidak jelas benar, tapi aku bisa menebaknya bahwa dia adalah si Eni, kemenakan dari ibu kost.

    Aku bingung juga, mau membereskan perangkat ini terlalu repot, tidak sempat. Memang aku melakukan kesalahan fatal, aku lupa mengunci pintu depan ketika kumulai kegiatan ini. Akhirnya dalam hitungan detik muncul juga wajah si Eni ke dalam kamarku. Dalam waktu yang singkat itu, aku sempat meraih celana dalamku untuk menutupi kemaluanku. Sambil meringis berbasa-basi sekenanya.

    “He.. he.. ada apa En..?” sapaku gelagapan.
    “Eh, Mas Adi lagi ngapain..?” kata Eni yang nampaknya juga sedang menyembunyikan kegugupannya.

    Si Eni memang akrab dengan saya, dia sering minta bimbingan dalam hal pelajaran di sekolahnya. Khususnya pada mata pelajaran matematika yang memang menjadi kegemaranku. Eni sendiri masih sekolah di SMU. Berkata jorok memang sering kami saling lakukan tetapi hanya sebatas bicara saja. Apalagi Eni juga menanggapinya, dengan perkataan yang tidak kalah joroknya. Tapi hanya sebatas itulah.

    Kembali pada adegan tadi, dimana aku tengah kehabisan akal menanggapi kehadirannya yang memergokiku sedang mencukur bulu kemaluan. Akhirnya kubuka juga kekakuan ini.

    “Enggak apa-apa En, biasa.. kegiatan rutin.”
    “Apaan sih..?”
    “Eni sudah berusia 17 tahun belum..?”
    “Emangnya kenapa kalau udah..?” kata Eni masih berdiri dengan canggung sambil terus menatapku dengan serius.

    “Gini En, aku khan lagi nyukur ini nih, aku minta tolong kamu bantuin aku. Soalnya di bagian ini susah nyukur sendiri..” kataku sambil kuulurkan pisau cukur padanya.

    “Mas Adi, ih..!” tapi ia terima juga pisau cukurnya, sambil duduk di dekatku. Fontana99
    Aku angkat celana yang tadi hanya kututupkan di atas kemaluanku.

    “Eni tutup dulu pintunya yach Mas..?”

    Dia menutup pintu depan dan pintu kamar. Sebenarnya masih ada pintu belakang yang langsung menuju ke dapur rumah induk. Namun pada jam segini aku yakin bahwa tidak ada orang di dalam. Selesai Eni menutup pintu, dia agak kaget melihat kemaluanku terbuka, sambil menutup mulutnya ia meminta agar aku menutupnya.

    “Tutup itunya dong..!” katanya dengan manja.

    Aku katupkan kedua pahaku, batang kemaluanku aku selipkan di antaranya, sehingga tidak terlihat dari atas, sedangkan bulunya terlihat dengan jelas.

    “Nah begini khan nggak terlihat..” kataku, dan Eni nampaknya setuju juga.

    Eni ragu-ragu untuk melakukannya, namun segera aku yakinkan.

    “Nggak apa-apa En, kamu khan sudah 17 tahun, berarti sudah bukan anak-anak lagi, lagian khan cuman bulu, kamu juga punya khan, udah nggak apa-apa. Nanti kalau aku sakit, aku bilang deh..”

    “Bukannya apa-apa, aku geli hi.. hi..” sambil cekikikan.

    Dengan super hati-hati dia gerakkan juga pisau cukur mulai menghabisi bulu-bulu kemaluanku. Karena terlalu hati-hatinya maka ia harus melakukannya dengan berulang-ulang untuk satu bagian saja.

    Sentuhan-sentuhan kecil tangannya di pahaku mulai menimbulkan getaran yang tidak bisa kusembunyikan. Dan ini membuat kemaluanku semakin tegang, tidak hanya itu, hal ini juga menyebabkan siksaan tersendiri. Dengan posisi tegang dan tercepit di antara pahaku menjadikan kemaluanku semakin pegal. Sampai akhirnya tidak bisa kutahan, kukendorkan jepitan kedua pahaku, sehingga dengan cepat meluncurlah sebuah tongkat panjang dan keras mengacung ke atas menyentuh tangan Eni yang masih sibuk mempermainkan pisau cukurnya.

    Begitu tersentuh tangannya oleh benda kenyal panas kemaluanku, dia kaget dan hampir berteriak.

    “Oh, apa ini Mas..? Kok dilepas..?” katanya gugup ketika menyadari bahwa batang kemaluanku lepas dari jepitan dan mengarah ke atas.
    “Iya En. Habis nggak tahan. Nggak apa-apa deh, dihadapan cewek harus kelihatan lebih gagah gitu..”
    “Mas Adi sengaja ya..?”
    “Suer.., ini cuma normal.”

    Eni masih memperhatikan kemaluanku yang sudah besar dan kencang dengan wajah yang sulit digambarkan. Antara takut dan ingin tahu. Lalu dia raih kain yang ada di dekatku untuk menutupinya.

    “Kenapa ditutup En..?”
    “Aku takut, abis punya Mas Adi besar banget.””Emangnya Eni belum pernah melihat kemaluan laki-laki..?” tanya saya.

    Eni diam saja, tapi digelengkan kepalanya dengan lemah.
    “Ayo deh diteruskan,” bisikku.

    Kali ini Eni menjadi super hati-hati mencukurnya. Mungkin takut tersentuh kemaluanku. Sedangkan aku sangat ingin tersentuh olehnya. Tapi aku khawatir dia semakin takut saja. Akhirnya kubiarkan saja dia menyelesaikan tugasnya dengan caranya sendiri.

    Akhirnya harapanku sebagian terkabul juga. Ketika Eni mulai mencukur bulu bagian samping kemaluanku, mau tidak mau dia harus menyingkirkan kemaluanku.

    “Maaf ya Mas..!” dengan tangan kirinya ia mendorong kemaluanku yang masih tertutup kain bagian atasnya ke arah kiri, sehingga bagian kanannya agak leluasa. Untuk lebih membuka areal ini, aku rebahkan tubuhku dan kubentangkan sebelah kakiku.

    Eni dengan sabar memainkan pisau cukurnya membersihkan bulu-bulu yang menempel di sekitar kemaluanku, nafasnya mulai memburu, dan kutebak saja bahwa dia juga sedang horny. Walaupun masih dengan ragu-ragu dia tetap memegang kemaluanku. Didorong ke kiri, ke kanan, ke atas dan ke bawah. Aku hanya merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tanpa kusadari kain penutup kepala kemaluanku sudah tersingkap, dan ini nampaknya dibiarkan saja oleh Eni, yang sekali-kali melirik juga ke arah kepala kemaluanku yang mulus dan besar itu.

    Lama-kalamaan, Eni semakin terbiasa dengan benda menakjubkan itu. Dengan berani, akhirnya dia singkapkan kain yang menutup sebagian kemaluanku itu. Dengan terbuka begitu, maka dengan lebih leluasa dia dapat menyantap pemandangan yang jarang terjadi ini. Aku diam saja, karena aku sangat menyukainya serta bangga mendapat kesempatkan untuk mempertontonkan batang kemaluanku yang lumayan besar.

    “Udah bersih Mas..”


    Kulihat kamaluanku sudah pelontos, gundul. Wah, jelek juga tanpa bulu, pikirku.
    “Di bawah bijinya udah belum En..?” aku pura-pura tidak tahu bahwa di daerah itu jarang ada bulu.
    Lalu dengan hati-hati ia sigkapkan kedua bijiku ke atas. Uh, rasanya enak sekali.
    “Udah bersih juga Mas..” ia mengulanginya.
    Katanya datar saja. Menandakan bahwa hatinya sedang ada kecamuk. Aku tarik lengannya, dan dengan sengaja kusenggol payudaranya, dan kukecup keningnya.
    “Terima kasih ya En..!”

    Tanpa kusadari, sejak dia memberanikan diri mencukur bulu kemaluanku tadi, buah dadanya yang berukuran sedang terus menempel pada dengkulku. Begitu kukecup keningnya, dia diam saja, mematung sambil menundukkan mukanya. Lalu kuangkat dagunya dan kucium bibirnya, kupeluk sepuas-puasnya. Keremas paudaranya dan nafasnya makin memburu. Aku raih kemaluannya tapi dia diam saja, kuselipnkan satu jarinya dari sela-sela celana dalamnya. Wah, ternyata sudah basah bukan main. Namun Eni segera terkejut, dan melepaskan diri dariku. Disun pipiku, dan dia segera lari ke rumah induk lewat pintu belakang.

    Aku benar-benar puas, kupandangi tampang kemaluan gundulku yang masih tegak.
    “Suatu saat nanti engkau akan mendapat bagiannya..” kataku dalam hati.

    Sejak peristiwa itu, kami memang tidak pernah bertemu dua mata dalam suasana yang sepi. Selalu saja ada orang lain yang hilir mudik di kamarku. Sampai akhirnya liburan datang dan kami semua masing-masing pulang kampung untuk beberapa waktu. Liburan sekolah sudah selesai, Eni sudah datang lagi setelah berlibur ke rumah orang tuanya di Tabanan, Bali. Begitu juga aku yang datang sebelum masa kuliahku dimulai.

    Waktu itu hujan deras. Eni masih berada di kamarku (suasananya sepi karena tidak ada orang sama sekali, termasuk di rumah induk) untuk minta bimbingan atas pelajarannya. Begitu selesai, Eni menyandarkan tubuhnya ke dadaku sambil berkata.

    “Mas, itunya sudah tumbuh lagi belum..? Hi.. hi..” sambilnya ketawa cekikikan.
    “Oh, itu..? Lihat aja sendiri.” sambil kupelorotkan celana pendekku sampai lepas, dan kemaluanku yang masih lunglai menggantung.
    “Mas Adi ih, ngawur..” katanya.

    Tapi walaupun demikian, ia santap juga pemandangan itu sambil menyibakkan sebagian T-Shirt-ku yang menutupi daerah itu. Bulu-bulu yang sudah rapih memenuhi lagi sekitar kemaluanku, segera terlihat dengan jelas.

    “Nah, begitu khan lebih oke..” katanya.
    “Aku kapok En, nggak mau nyukur plontos lagi.”
    “Kenapa Mas..?”
    “Waktu mau numbuh. Bulunya tajam-tajam dan itu menusuk batangku.”
    “Habis Mas Adi sukanya macem-macem sih..!” sambil terus memandang kemaluanku yang masih tergantung lunglai, “Mas, kok itunya lemes sih..?”
    “Iya En, sebentar juga gede, asal diusap-usap biar seneng.”
    “Ah Mas Adi sih senengnya enak terus.”

    Walaupun berkata seperti itu, mau juga Eni mulai memegang kemaluanku dan digerak-gerakkan ke kanan dan ke kiri. Membuat batang kemaluanku semakin besar, keras dan mengacung ke atas. Eni makin menyandarkan kepalanya ke dadaku. Dan langsung saja saya peluk dia, sedemikian rupa hingga payudaranya tesentuh tangan kiriku.

    Rupanya Eni tidak pakai BH, sehingga kekenyalan payudaranya langsung terasa olehku. Kupermainkan payudaranya, aku pencet, menjadikan Eni terdiam seribu bahasa tetapi nafasnya semakin cepat. Demikian pula Eni dengan hati-hati memainkan kemaluanku, masih terus dibolak-balik, ke kanan dan ke kiri.

    Aku cium bibir Eni, dan dia menanggapinya dengan tidak kalah agresifnya. Barangkali inilah suatu yang ditungu-tunggu. Aku lepas blouse-nya, dan payudaranya yang masih kencang dan mulus dengan putingnya yang kecil berwarna coklat muda segera terpampang dengan jelas. Karena tidak tahan, aku langsung menciuminya. Hal ini menjadikan Eni semakin menggeliatkan tubuhnya, tandanya dia merasa nikmat. Aku ikuti dia ketika dia mambaringkan tubuhnya di tempat tidur. Aku hisap-hisap puting payudaranya, sementara rok dan celananya kupelorotkan. Eni setuju saja, hal ini ditunjukkan dengan diangkatnya pantat untuk memudahkanku melepaskan pakaian yang tersisa.

    Begitu pakaian bagian bawah terlepas, segera tersembul bukit mungil di antara selangkangannya, rambutnya masih jarang, nyaris tidak kelihatan. Sekilas hanya terlihat lipatan kecil di bagian bawahnya. Pemandangan ini sungguh membuat nafsuku semakin memuncak. Begitu kuraba bagian itu, terasa lembut. Makin dalam lagi barulah terasa bahwa dia sudah banyak berair. Eni masih merem-melek, tangannya tidak mau lepas dari kemaluanku. Begitu pula ketika kulepas pakaianku. Tangan Eni tidak mau lepas dari alat vitalku yang semakin keras saja.

    Begitu aku sudah dalam keadaan bugil, aku kembali mempermainkan kemaluannya, ketika jari tengahku mau memasuki vaginanya yang sudah banjir itu. Pinggulnya digoyangkannya tanda mengelak, aku hampir putus asa.

    Tetapi kudengar suara manjanya, “Jangan pakai tangan Mas. Pakai itu saja.” sambil menarik-narik alat vitalku ke arah vaginanya.

    Aku segera mengambil posisi. Tangan lembutnya membimbingnya untuk memasuki arah yang tepat. Kugosok-gosokkan sebentar di bibir vaginanya yang berlendir itu. Rasanya nikmat sekali. Setelah kurasa tepat berada di ambang lubangnya, aku dorong sedikit, agar bisa memasukinya. Tapi nampaknya tidak mau masuk. Aku coba sekali lagi, tidak mau masuk juga.

    “Kamu masih perawan En..?” akhirnya aku tanya dia.
    Diantara jelita dan wajahnya yang sudah seperti tidak sadar itu, aku lihat kepalanya menggeleng dan itu adalah suatu jawaban.

    Usaha menembus lubang kenikmatan itu aku tunda dulu. Operasiku berpindah dengan memagut-magut seluruh tubuhnya. Eni semakin terengah-engah menerima perlakuanku. Erangan-erangan yang terkesan liar semakin membuatku bernafsu. Aku kecup putingnya, perutnya, dan pahanya. Ketika aku mengecup pahanya, sepintas aku lihat vaginanya menganga, semburat warna merah tua yang licin sungguh menarik perhatianku. Jilatanku makin dekat ke arah vaginanya. Begitu lidahku menyentuh bibir kemaluannya, Eni berteriak kelojotan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku semakin bersemangat menjilatinya.

    Setelah kurasa jenuh, dan kehabisan variasi menjilati vaginanya. Kembali kuarahkan kemaluanku ke arah barang yang paling dilindungi wanita ini. Kembali tangan Eni membimbing kemaluanku. Setelah tepat di depan gerbang kenikmatan, aku dorong sedikit.
    “Bless..”

    Kepala kemaluanku bisa masuk sedikit, Eni meringis, tapi terus menekan bokongku. Maksudnya, jelas agar aku masuk lebih banyak lagi. Aku dorong lagi, tetapi lubangya terlalu sempit. Walaupun hanya kepala saja yang masuk, tetapi aku berusaha memaju-mundurkan, agar gesekan yang nekmat itu terasa. Setelah beberapa kali aku memaju-mundurkan, sekali lagi aku dorong lebih dalam lagi. Berhasil..! Kini kemaluanku sudah sepertiga berada di dalamnya.

    Aku berusaha sabar, aku gerakkan maju mundur lagi. Setelah beberapa kali, aku mendorong lagi. Begitulah kulakukan berulang-ulang sampai semua kemaluanku tertelan dalam remasan vaginanya. Kudiamkan untuk sesaat di dalam, kurasakan denyutan-denyutan yang sangat nikmat yang membuat seluruh tubuhku mengejang. Kugerakkan lagi bokongku dengan arah maju-mundur. Tanpa kusangka, Eni menjerit sambil mengejang.

    “Terus Mas.. terus Mas.. aku sampaaii.. ouh.. ouh..” jeritan itu lumayan keras.
    Aku segera tutup mulutnya dengan bibirku. Bersamaan dengan itu, kemaluanku terasa diremas-remas. Ujung kemaluanku seakan menyentuh dinding yang membuatku merasa geli bukan main. Akhirnya aku tidak tahan juga untuk mengeluarkan spermaku ke dalam liang kewanitaannya. Beberapa semprotan agaknya semakin menjadikan Eni semakin liar dan semakin meregangkan tubuhnya. Kami orgasme bersama-sama, dan itu sangat meletihkan. Dan aku tidak ingin cepat-cepat melupakan fantasi yang hebat itu. Kami tertidur untuk beberapa waktu.

    Begitu aku bangun, rupanya Eni sudah tidak ada. Yang ada hanyalah secarik kertas menutupi kemaluanku dengan tulisan, “YOU ARE THE GREAT”.

    Sejak saat itu, kami selalu melakukannya secara rutin dua minggu sekali, paling lama sebulan sekali. Namun tidak melakukan di rumah tetapi kubawa ke hotel di luar kota secara berganti-ganti yang kemungkinan kecil untuk diketahui oleh orang yang kami kenal. Sampai akhirnya, kami berpisah.

    Aku lulus dan diterima kerja di luar kota. Eni kuliah di kota yang jauh sekali dari tempatku berada. Kalau ia membaca tulisan ini, maka ia akan bersyukur karena namanya sudah aku samarkan. Sekedar untuk mengingatkan saja ketika kami begituan, kemaluannya kujuluki TEMBEM. Dan ia menyebut kemaluanku dengan julukan TOLE. END

  • Cerita Seks Keperawanan Kakak Kandungku

    Cerita Seks Keperawanan Kakak Kandungku


    1441 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Keperawanan Kakak Kandung Ku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kisah ini bermula ketika aku sedang dirumah, aku mempunyai mbak yang sangak seksi dan semok membuatku sangat bergairah ingin memperkosanya.

    Nama ak Rudi 19 tahun, ak dua bersaudara, ak anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. ak ngin menceritakan kejadian yg menimpa kehidupan seks ak 3 tahun yg lalu

    Pada waktu itu ak berumur 17 tahun masih 2 smu, sedangkan kakak ak berusia 21 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra ak kira 36-an, tapi yg paling menyolok dari dia adalah pantatnya yg bulat besar dan bahenol, ini dapat ak nilai karena ak sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yg agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goygan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai ak sebagai adek kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.

    Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yg panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yg baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku diam-diam ak sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya ak sering melakkan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membaygkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.

    Keinginan itu kurasakan sejak ak duduk di bangku 1 smu ini, ak sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yg berumur setahun lebih muda dari padanya. ak sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman. Suatu hari ak memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yg terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadak agar tdk menceritakan apa yg ak lihat ke orang-orang terutama pada papa dan mamaku.

    dek, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa kakak, katanya. ak Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yg longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yg montok terlihat karena dekamarku agak gelap sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …ak jadi gelagapan dan bilang “ia- ia kakak, ak ngga akan bilang-bilang” katak.
    Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dgn tertelungkup sambil membaca novel, ak memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali ak menelan ludah. Dan pelan-pelan ak meraba kemaluanku yg tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan ak langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari pagi besok hari dan dia memintak menbangunkannya jam 5 pagi. ak mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, ak melihat goygan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, ak langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok kemaluanku. Dia pura-pura tdk melihat dan berkata “jangan lupa bangunin kakak jam 5 pagi “. Lagi-lagi ak gelagapan “ia- ia – ia” katak. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu ak ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.

    Pagi harinya jam 5 pagi ak ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi ak melotot melihat pemandangan itu dan ak mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.
    Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yg agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yg berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakak berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan ak yakin kakakku merasakannya. Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan ak pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoygkan pantatnya, karuan ak kenikmatan. ‘dek, km kemarin ngapain waktu kakak ke kamar km?” katanya “km onani yah??? Katanya lagi ak diam sermama basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” katak nekat sabil menonjokkan kemaluanku dipantatnya. “setdknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong kakak ada pelampiasan?”tanyak. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoygkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyak. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan. Agen Judi Hoki Banget

    Pada sore hari itu, ketika ak pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan ak masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. ak terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yg mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yg tegang.

    Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, ak udah ngga tahan” kata pacarnya “ak pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf ak ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu ak sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan buru-buru pamit. “ak ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang ak mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter ak memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.

    Karena udah ngga tahan, ak pelan-pelan membuka celanak sampai copot dan kulihat kemaluanku yg besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. ak langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya , karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tdk menyadari bahwa adeknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan ak masih perawan katanya ditempelin aja dra ak masih perawan’ katanya memohon. Karena ak udah tahan, maka pelan-pelan ku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar ditutun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyak)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, ak menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit ak menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakkut akhirnya ak mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermak menyembur ke pantat kakakku.
    ak tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan ak meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya ak buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai ak rebahan di ranjangku sambil kututupi dgn selimut tipis membaygkan kenikmatan yg barusan terjadi.

    iba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakak menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yg menelepon adalah pacarnya si henra. “dra, kok km udah ada di rumah lagi jangan main-main yah km dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting. Dan dekamarku, ak cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat ak tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yg tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. akpun tertidur sampai keesokan harinya.

    Setelah kejadian hari itu ak selalu membaygkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, ak ingin meminjam kaset lagunya. Karena sudah biasa, ak pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya ak ketika kulihat kakak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku. ak segera keluar.
    Tak sampai satu menit, kakak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintak agar merahasiakan hal itu dari papa mamaku. Lalu kujawab:
    “ak janji ga bakal bilangin hal ini ke papa mama koq.”
    “Thank’s ya dek.”
    “Eh, emangnya onani itu dosa ya?”
    Bukan jawaban yg kudapatkan, malah tatapan kakak yg lain dari biasanya. Bagai disihir, ak diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dgn lembut. dekulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. ak segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks ak berontak karena ak malu. Tetapi kakakku bilang,”lakkanlah dek seperti yg kau lakkan tempo hari padak”.
    ak kaget “ja..jadi kakak tahu apa yg kulakkan pada kakak tempo hari.” jawabku gugup.
    “ya” jawab kakakku.
    “maafkan ak kakak…” ucapku

    Belum selesai ak berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana ak direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yg sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.

    Melihat kakakku tersenyum, ak mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akpun bisa langsung melihat payudaranya yg berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yg lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.
    Setelah ak melihat kakak sudah terangsang, ak membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yg berbulu lebat tapi halus itu.
    Sekarang ak memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.

    “Ayo donk kakak! Isep! Kayak kakak ngelakukannya buat pacar kakak.”
    “Koq km tahu?”
    “Ya tahu donk..kan ak sering ngintipin kakak begituan ama pacar kakak”
    “Ayo kakak.” Rengekku.
    Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diaremas-rems. Setelah itu dijilati dgn penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yg manis. Kakakku pun mulai memasukkan kemaluanku ke dalam mulutnya. tdk bisa semua, tapi setdk-tdknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. akpun memejamkan mata keenakan.

    Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya ak pun membuka matak. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yg sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, ak jadi merinding dmamaatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku. Di satu sisi ak tahu ini salah, tapi di sisi lain, ak benar-benar menikmatinya.
    Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, ak masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari”

    akpun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermak menyembur di perut kakakku.
    dgn kemaluan masih menempel di perut kakakku, kamRollingan Bolai mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakak sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. ak pun mulai menjilati kemaluannyanya yg sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.

    Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuak. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, ak sudah berpakaian lengkap sedang kakak pun sudah berpakaian lengkap dgn jilbabnya. Sejujurnya saat itu ak sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuak tak curiga. Kami pun ternsenyum berdua dgn penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tdk sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena ak takt kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri

    Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri


    1284 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kisah sex ini bermula saat aku kuliah di Jakarta,dimana saat itu aku masi berusia 20 tahun dan sebut saja namaku Radit. Aku tinggal disebuah kost-kostan yang tidak jauh dari tempatku kuliah. Hanya sebuah kamar dan langsung kamar mandi didalam dimana cewek dan cowok diterima ngekost disini.

    Karena yang tinggal rata2 para pekerja shift kadang aku jarang berjumpa dengan mereka. Ada 1 cewek yang kerjanya office hour tinggal disebelah kamarku sebut saja namanya Meri. Cerita Hot Berfoto – Usianya saat itu kira-kira 26 tahun dengan tinggi 165 cm dan berkulit kuning langsat mempunyai body yang sangat bagus dan dadanya lumayan besar untuk ukuran gadis Indonesia.

    Seperti biasa tiap aku pulang kuliah sebelum mandi aku duduk didepan kamar hanya dengan memakai handuk menunggu mba Meri lewat pulang kerja. Dari jauh aku melihat dia berjalan kearah depan kamarku karena memang kamarnya terletak paling pojok setelah kamarku.

    “Sore mba Meri,baru pulang kerja mba ?” tanyaku ramah.

    “Iya Radit” jawabnya juga ramah sambil tersenyum padaku.

    “koq keliatannya cape banget mba ? lagi banyak kerja ya ?”

    “iya nih aku lagi dikejar deadline kerjanya banyak banget,badannya pada pegel”

    “Mmmh,ntar mau beli makan bareng ga mba ?”

    “Engga kayanya Radit,aku boleh nitip aja ya ?”

    “Ya boleh mba.apa sih yang ga buat mba hehehee..”

    Sebelum masuk kekamarnya mba Meri memberiku uang dua puluh ribuan dan nitip makanan untuk nanti malam. Sehabis mandi aku beli makanan dan lansung kekamarnya ngetok pintu. Tok tok tok

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri “Mba Meri…..”

    Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri

    Cerita Seks Kepuasan Bercinta Dengan Meri

    Karena ga ada jawaban aku langsung buka pintu dan mendapati mba Meri terbaring ditempat tidur yang kepalanya masi dililitkan handuk kayanya habis mandi mungkin dia menunggu rambutnya kering tapi malah ketiduran dan kakinya masi belum dinaikin kekasur. Tanpa pikir panjang aku masuk dan menutup pintu lalu meletakkan makanan yang baru kubeli. kuangkat kakinya dan kunaikan ditempat tidur.

    Perlahan mba Meri membuka matanya dan tersenyum padaku.

    “Kamu baik banget Radit” katanya dengan nada pelan.

    ”Ah gapapa mba,kasian aja mba nya kecapean,kalo mba mau aku pijitin kakinya ya ?”

    “Ga usah,nanti ngerepotin kamu Radit” Agen Judi Hoki Banget

    Aku ga dengerin omongannya,seketika aku mengambil lotion dan mulai memijit kakinya,memang saat itu dia udah memakai celana pendek longgar selutu dan baju kaos rumahan. Cerita Hot Berfoto – Aku mulai pijit jari-jari kaki mba Meri sampai ketumit. Baru sebentar kayanya mba Meri udah ketiduran pulas banget dan ada kayanya setengah jam aku terus memijitnya sampai dia terbangun lagi.

    “Aduh Raditmaaf ya mba ketiduran pijitan kamu enak banget” katanya aga malu.

    “hehehee iya donk,kan aku udah bersertifikat dari departemen pijit-memijit” candaku padanya.

    “iihh kamu bisa aja,ada loh 30 menit aku ketiduran tapi kamu mijitin aku terus ya ?”

    “iya mba biar mba bangunnya nanti seger kasian lagi banyak kerja,kalo mba mau aku pijitin betisnya sekalian ya ?” Tanya ku pada mba Meri.

    “Kamu yakin gapapa ?”

    “iya mba gapapa aku seneng bisa bantuin mijitin mba,lagian mba Meri juga enak mijitnya kulitnya halus banget”

    Mba Meri hanya tersenyum lalu membalikkan badannya tengkurap sambil memeluk bantal. Dan aku pun mulai memijit betisnya yang sangat indah itu. Saat itu aku ga tau mba Meri memasukkan tanganya kebelakang baju meraba punggungnya sendiri,sekilas aku lihat dia kayanya membuka pengait bra nya. Dan mulai tengkurap lagi.

    Aku berfikir kayanya mba Meri udah ngasi lampu hijau buatku untuk memijit punggungnya dan saat itu terlintas aja dalam otak ku seandainya itu terjadi aku bisa dengan leluasa menyentuh kulitnya yang sangat terawat itu. cerita hot berfoto Baru aja kepikiran kayanya dalam celanaku ada yang merespon dan langsung aja seketika celanaku menjadi sempit karena si otong udah berdiri duluan.

    “kamu bisa mijitin punggung sama pinggangku juga ga Radit?”

    Seketika aja aku jadi kaget dia ngomong gitu,baru aja aku menghayal malah uda dikabulkan.

    “ Eh oH iya iya bisa mba Meri”jawabku gelagapan.

    “Pinggangku nyeri semua duduk seharian dikantor nih”katanya lagi.

    “iya mba Meri aku pijitin sekalian aku juga tau titik-titik syaraf biar bisa aku acupressure juga”

    Aku duduk menyamping disebelah mba Meri. Pertama aku deg-degan juga coba menaikan baju mba Meri keatas dan aku tertegun melihat punggungnya secara lansung karena sangat putih mulus dan tanpa cacat sedikit pun.

    Mulai aku usap pinggangnya pelan-pelan naik keatas kepunggung dan benar aja dugaanku tadi dia udah membuka pengait bra nya. Saat aku mijit punggungnya kadang dekat pangkal lengannya jariku menyentuh pinggiran payudaranya dan saat aku mau memijit pundak dan belakang lehernya.

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri mba Meri seperti tau kalo bajunya menghalangi tanganku dan seketika dia malah mambuka bajunya sambil tengkurap dan tetap memeluk bantal dan mengempitkan payudaranya yang besar itu. Cerita Hot Berfoto – Aku udah bener-bener ga tahan rasanya karena siotong dalam celanaku udah keras dari tadi. Cerita Seks Jablay

    Karena udah seperti ini aku memberanikan diri naik duduk diatas pantat mba Meri yang bohai seperti orang menunggang kuda. Aku mulai acupressure punggung mba Meri dengan menekan kedua jempolku dititik syarafnya.

    tanpa aku sadari rupanya penisku tepat berada ditengah-tengah pantatnya dan menekan sangat kencang. Bukanya marah mba Meri mulai memutar-mutarkan pantatnya supaya bergesekan terus dengan penisku. Aku tau dia udah mulai terangsang dengan mengeluarkan erangan-erangan erotis dari mulutnya.

    “mmmh oohhh enak Radit terusss ditekan lagiiii”

    Seketika mba Meri membalikkan badannya sehingga aku yang tadi memegang punggungnya kini malah memegang kudua payudaranya yang besar montok dan mengacung keatas. Tanpa banyak omong kedua tangannya menarik kepalaku dan mencium bibirku aku pun membalasnya. Kamipun berciuman . Tanganku yang tadi memegang payudaranya sekarang mulai meremas-remas dan memelintir kedua putingnya.

    “Radit aku mau kamu mijitin aku sampai tuntas malam ini sayang”katanya sambil membuka celana dan celana dalamnya.

    “Iya mba Meriku sayang”kataku juga sambil membuka semua pakaianku.

    Penisku yang dari tadi tertahan dicelana sekarang bebas berdiri dengan kerasnya. Mba Meri keliatan senang dengan ukuran penisku yang lumayan besar panjang 14 cm dan diameter 4 cm.

    Kami pun mulai berciuman lagi dengan posisi mba Meri masi dibawah,aku menciumnya dengan lembut tangan kiriku meremas kedua payudaranya bergantian dan kadang memelintir putingnya, cerita hot berfoto tangan kananku mulai menjamah perutnya dan turun kepusar kebawah dan aku rasakan bulu halus diatas vaginanya lalu aku merasakan itilnya yang udah basah dengan lendir kewanitaanya,itilnya aku putar dan aku tekan dengan lembut.

    “ooouuhhh oouuhhh ssshhhh nikmat banget sayang”desah mba Meri.

    Ciumanku mulai turun menjalar kelehernya dan terus kebelahan dadanya aku mengecup putingnya yg kecil bewarna kemerahan itu lalu menghisapnya dengan rakus bergantian kiri dan kanan. Seketika bulu romanya berdiri dan dia menggelinjang merasakan hisapanku diputingnya.

    Setelah itu ciumanku turun kebawah lagi kepusarnya dan tanganku berusaha melebarkan kakinya selebar mungkin dan terpampanglah pemandangan indah mba Meri yang bertubuh bahenol itu sedang mengangkang pasrah dengan vagina yang hanya ditumbuhi bulu-bulu halus dan bibir vagina yang bewarna kemerahan.

    Bibirku mendekat kevaginanya aku kecup itilnya dan lidahku mulai menjilati benda kecil itu aku hisap dan aku pelintir dengan mulutku. Mba Meri tidak kuasa menahan nikmat yang aku berikan,badannya terus bergerak dan pantatnya terus diputar-putar,mulutnya mengoceh tidak karuan.

    Tangan kiriku meremas-remas payudaranya dan tangan kananku mulai memasukkan jari kedalam liang vaginanya yang terus basah,mba Meri menekan kepalaku sangat kuat kearah vaginanya dan menjepit kepalaku dengan pahanya.

    “oouhhh oouuhh mmmmmhhhh eeaaahhhhh”satu desahan panjang diiringi menyemburnya cairan vaginanya mba Meri orgasme tepat dimulutku.

    Sekarang mba Meri mendorong badanku berdiri disisi tempat tidur dia berjongkok menghadap kearah ku dan tangannya mulai mengelus dan meremas-remas penisku setelah itu dia mulai menjilati penisku dari pangkal hinga ujungnya. Cerita Hot Berfoto – Tangan kirinya membelai kedua buah zakarku dengan lembut dan yang kanan memegang batang kejantananku.

    saat mba Meri mulai memasukkan penisku kemulutnya terasa sangat nikmat sekali,tangannya mengocok batang penisku pelan-pelan dan mulutnya terus menghisap dan menjilati kepala penisku dengan rakus. Dia coba memasukkan penisku kedalam mulutnya tapi cuma setengah karena mentok dikerongkongannya.

    Saat yang dinanti datang mba Meri duduk mengangkang dipinggir tempat tidur tepat didepanku yang masi berdiri. cerita hot berfoto dia mengarahkan penisku kelobang vaginanya,aku mulai memasukkan kepala penisku kevaginanya pelan-pelan terasa masih sempit dan peret.

    saat baru kepala penisku masuk aku menariknya keluar lagi sampe 3 kali biar terbiasa,tapi mba Meri yang ga sabaran malah mengunci pantatku dengan melingkarkan kedua kakinya dipantatku dan mau penisku dimasukkan semua.

    mba Meri meremas kedua bahuku gemas karena seperti aku mempermainkannya, cerita hot berfoto aku coba menekan lagi pelan-pelan dan penisku udah masuk setengah mba Meri mendongak keatas menahan nikmat,aku mulai menggoyangkan pantatku maju mundur dan dengan satu tekanan kuat bleess penisku masuk semua sampai kepangkalnya,saat itu juga mba Meri berteriak kecil “Ooouucchhh” dengan mata terpejam.

    Dimulailah permainan kami,aku menggenjot vagina mba Meri kadang pelan dan kadang kaya orang kesetanan, aku memaju-mundurkan pantatku diiringi irama penisku yang bergesekan dengan liang kewanitaannya, cerita hot berfoto cairan vaginanya yang sebelumnya keluar jadi pelicin dan menimbulkan bunyi yang sangat erotis.

    kami berdua bermandikan keringat memacu birahi yang udah sama-sama memuncak.mba Meri mengusap dadaku dan meraba perutku yang rata.

    Cerita Seks Bercinta Dengan Meri “Badan kamu bagus sayang,pasti stamina kamu kuat” katanya.

    “Iya donk sayang,aku kan rajin nimba air tiap pagi heheee” jawabku centil.

    “ooouuchhhh puasin aku sayang”

    “pasti sayangku,sepuas yang kamu mau sayang”

    mba Meri mencengkram bahuku kuat yang aku tau dia mau nyampe lagi dan aku lebih mempercepat ritme goyanganku.

    “ooouchhh uuuhhhh ooouuchhh yeaaahhhh” erangan keluar dari mulut mba Meri disertai lagi dengan orgasme keduanya.

    Aku mencabut penisku dari vagina mba Meri yang lagi-lagi udah basah sama cairan orgasmenya dan meminta dia balik badan menungging kearahku. Mba Meri udah aga lemas kayanya tapi dengan senang dia menuruti kemauanku.

    dari belakang dengan posisi menungging aku lebih bernafsu lagi melihat tubuhnya yang sintal ditambah dengan pantatnya yang besar basah oleh keringat, Cerita Hot Berfoto – lipatan vagina yang sangat sempurna menyembunyikan itil nya didalam.aku arahkan kepala penisku kevaginanya dan mulai memasukkan kepala penisku pelan-pelan.

    Sambil memaju mundurkan pantatku aku mencengkram kuat kedua pinggang mba Meri membuat dia merintih dan mendesah membuatku semakin kencang memompa vaginanya dari belakang.

    “oouuchhh ooouuchhhh mmmhhh enaakkkk sayyaaaanngggggg” katanya.

    Lumayan lama dengan posisi menungging dan kayanya mba Meri udah mau keluar lagi dia mau ganti posisi dan memintaku berbaring lurus ditempat tidur dengan gaya women on top.

    Aku menurutinya sambil berbaring dan mba Meri lansung berjongkok diatas tubuhku sambil mengarahkan kepala penisku kevaginanya dan dengan satu tekanan blessss amblaslah penisku masuk semua kevaginanya.

    dia naik turun menghujamkan penisku keluar masuk divaginanya,goyangannya sangat erotis dengan sekalian memutar pantatnya kepenisku. Rasanya sangat nikmat penisku bagai diurut dari ujung sampe pangkalnya.

    Tak lama akupun rasa udah mau keluar aku mempercepat gerakanku kevaginanya.

    “Oouuucchhh mbaaa a a a akuuu ma ma mauuu kekekeluaarrr jugaaaa”kataku terbata-bata.

    “iya sayang ooouuchhh aku juga mau keluarr lalalagiii ooouuuuccchhhhh”kata mba Meri.

    Diiringi teriakan kita berdua aku menekan penisku sekuat-kuatnya kelobang vagina mba Meri dan croott crooott croott croottt……. Spermaku tumpah semua didalam vaginanya dan mba Meri pun sama orgasme, Cerita Hot Berfoto – cairannya keluar membasahi penisku. Seketika mba Meri lemas dan merebahkan tubuhnya diatas tubuhku dan aku menerimanya dalam pelukanku aku mengecup lama keningnya,tampak dia memejamkan mata dan puas sekali.

    “Terimakasih banyak sayangku,aku puas banget malam ini”kataku pada mba Meri.

    “Aku yang seharusnya terimakasih sayangku, kamu udah memenuhi keinginan ku minta dipijit sampai tuntas sama kamu,bukan itu aja kamu gentle banget setelah main langsung memelukku,mengecup keningku dan berterimakasih aku sangat bahagia” kata mba Meri.

    “Wanita secantik mba pantas mendapatkan yang terbaik,dan aku sebagai lelaki wajib memberikannya”

    “Ooohh Radit ku sayang,beruntung banget wanita yang nanti mendapatkan kamu,ga kaya cowok aku, main 2 menit udah KO duluan dan langsung tidur”

    “Ah mba,ga perlu repot-repot mencari wanita itu,karena dia sekarang ada dalam pelukanku”

    Mba Meri hanya tersenyum dan memelukku erat kita berciuman lagi sampai akhirnya tertidur.

    Dan saat pagi bangun kita mengulang permainan lagi. cerita hot berfoto Setiap ada kesempatan kita main lagi tidak tau tempat tidak tau waktu,lagi dan lagi.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kepuasan Yang Tak Terlupakan

    Cerita Seks Kepuasan Yang Tak Terlupakan


    1105 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kepuasan Yang Tak Terlupakan ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Pеrkеnаlkаn nаmаku Indah dаn аku аdаlаh ѕеоrаng perempuan bеrumur 29 tаhun, Aku seorang manajer di sebuah perusahaan asing yang bergerak dibidang kontraktor. Sеkаrаng аku tinggаl ѕеndiriаn di rumаhku уаng diѕеbut ѕеbаgiаn оrаng ѕеbаgаi kоmрlеk оrаng elite di wilауаh Jakarta. Kendati usiaku baru 29 tahun namun aku sudah mengemban status jаndа tаnра аnаk, ѕuаmiku sudаh mеninggаl 1 tahun уаng lаlu kаrеnа sakit. Sааt itu uѕiа реrkаwinаn kаmi bаru mеnginjаk 3 tаhun.

    Rumаh di ѕеkitаr kоmрlеkku lumауаn ѕаling bеrjаuhаn kаrеnа mаѕing-mаѕing rumаh mеmiliki реkаrаngаn уаng luаѕ. Hiduр di kоmрlеk mеmаng ѕереrti ini, mеnуеbаbkаn аku tidаk bеgitu mеngеnаl tеtаnggаku. Kаmi mаѕing-mаѕing mеmiliki kеhiduраn ѕеndiri.

    Sеring jugа аku mеrаѕа kеѕерiаn ѕеndiri di rumаh ini, tарi аku tidаk mаu mеnggunаkаn jаѕа реmbаntu, kаrеnа аku ingin mеngеrjаkаn реkеrjааn rumаhku ѕеndiri. Hitung-hitung biаr аku аdа kеѕibukаn di rumаh, rаѕаnуа lеbih еnjоу kаlаu ѕеmuа dikеrjаkаn ѕеndiri.

    Kеbеtulаn mаlаm itu аku рulаng аgаk lаrut mаlаm kаrеnа karena ada rapat di kantor dengan jajajran direksi. Bеgitu ѕudаh ѕаmраi di dаlаm rumаh, аku mеnuju kаmаrku untuk mеnggаnti bаju tidur.

    Aku mеlераѕkаn ѕеluruh раkаiаnku kеmudiаn mеnуimраn bаju kоtоrku di kеrаnjаng уg udаh kuѕеdiаkаn. Sungguh аku ѕеkаrаng mеnjаdi tеlаnjаng bulаt. Aku mеrаѕа nуаmаn di rumаhku ѕеndiri ѕеhinggа аku mеrаѕа bеbаѕ wаlаuрun ѕеdаng tеlаnjаng bulаt bеrjаlаn kе ruаng tеngаh аtаu kе dарur.

    Kеmudiаn аku mаѕuk kе kаmаr mаndi untuk mеmbеrѕihkаn bаdаn. Sеuѕаi mаndi rаѕаnуа bаdаnku mеnjаdi ѕеgаr. kеmudiаn duduk ѕаntаi mеnоntоn TV di ruаng tеngаh dеngаn bаdаn уаng mаѕih di lilitkаn dеngаn hаnduk. Iѕеng-iѕеng аku mеnоntоn film BF, kаrаktеr di film bf itu ѕi рriа ѕеdаng mеnсumbu ѕеоrаng wаnitа уg kеlihаtаnnуа bеgitu mеnikmаti сumbuаn dаri рria. Aku ѕеdikit tеrаngѕаng mеlihаt аdеgаn itu !!!

    Aku mеlераѕkаn hаnduk уg mеlilit bаdаnku, lаlu mеrеmаѕ-rеmаѕ рауudаrаku уаng mеmаng tidаk tеrlаlu bеѕаr, tарi tеmаn-tеmаn wаnitаku ѕеlаlu mеmujiku dеngаn ѕеbutаn mоntоk. Untuk uruѕаn bаdаn, аku mеmаng аgаk tеrаwаt. Kаrеnа kесаntikаn dаn kеmuluѕаn bаdаn wаnitа itu аdаlаh hаrgа mаti. Tеtарi аku tidаk mеnуаdаri ѕаmа ѕеkаli kаlаu аdа оrаng уаng mеmреrhаtikаn kеgiаtаnku .

    Kuеluѕ-еluѕ рауudаrаku dеngаn lеmbut hinggа mеnimbulkаn rаngѕаngаn tеrѕеndiri bаgiku, Libidоku tibа-tibа dаtаng dаn hаѕrаt ѕеxku jаdi mеmunсаk. Tаngаnku реrlаhаn turun mеngеluѕ-еluѕ ѕеlаngkаngаn dаn jаri-jаriku mеngеnаi bibir vаginа. Sungguh Nikmаt ѕеkаli rаѕаnуа, аku рun mеrаѕаkаn dаrаh tubuhku уаng mеngаlir lеbih сераt dаriраdа biаѕаnуа. Agen Judi Hoki Banget

    Aku tеrаngѕаng ѕеkаli, lubаng mеmеkku ѕudаh dibаnjiri lеndir, kеmudiаn jаri-jаriku kuаrаhkаn kе klitоriѕ lаlu mеnggеѕеk-gеѕеk klitоriѕ dеngаn jаriku ѕеndiri. Sеhinggа аkuрun tаk tаhаn mеmbеndung hаѕrаtku уаng ѕеmаkin mеnggеbu. Bаdаnku bеrgеtаr mеrаѕаkаn kеnikmаtаn. Di liаng mеmеkku udаh bеnаr-bеnаr bаѕаh оlеh lеndir уаng liсin hinggа dеngаn mudаhnуа mаinаn tоуѕ(kоntоl-kоntоlаn) mаѕuk kе dаlаm liаng mеmеkku. Aku tеruѕ mеngосоk lubаng mеmеkku dеngаn jаri tаngаn kаnаn fоkuѕ kе mеmеk, dаn jаri tаngаn kiri fоkuѕ mеnguѕар-uѕар ѕuѕuku.

    Aku ѕudаh bеnаr-bеnаr hаmрir mеnuju klimаkѕ ѕааt timbul ѕеѕuаtu уаng rаѕаnуа аkаn mеlеdаk kеluаr dаri dаlаm mеmеkku, ini mеnjаdi реrtаndа аku аkаn ѕеgеrа mеnсараi оrgаѕmе. Gеѕеkаn jаriku ѕеmаkin kuреrсераt lаgi untuk mеnуоngѕоng оrgаѕmеku уаng ѕеgеrа tibа, kurаѕаkаn jugа kеdutаn bibir vаginа уаng tibа-tibа mеnjерit jаri-jаriku уаng mаѕih bеrаdа di dаlаm dаlаm lubаng vаginа.

    Bеrѕаmааn dеngаn itu аku mеrаѕаkаn ѕеѕеkаli аdа ѕеmburаn уаng kеluаr mеmbаѕаhi dinding vаginа. Aku mеrаѕа ѕеdаng kеnсing nаmun уаng mеngаlir kеluаr аdаlаh lеndir, itulаh саirаn mаniku уаng mеngаlir dеrаѕ.

    “Ahhhh….” аku mеnjеrit, tubuhku bеrgеtаr hеbаt. Sеtеlаh bеbеrара mеnit bаdаnku mеnjаdi lеmаѕ ѕеkаli.

    Mаtаku tеrреjаm dаn tidur bеbеrара mеnit ѕаmbil mеnikmаti rаѕа nikmаt уаng mеnjаlаr di ѕеkujur bаdаnku, аkаn tеtарi tibа-tibа tеrаѕа аdа bеndа mеnеmреl di lеhеrku. Mаtаku lаngѕung tеrbukа, lаlu…

    “Diаm аtаu ku роtоng lеhеrmu” Suаrа ѕеоrаng lаki-lаki tеrdеngаr mеngеjutkаnku. Jаntungku bеrdеbаr rаѕаnуа hаmрir сороt mеnуаdаri аdа рriа уаng mеnеmреlkаn рiѕаu kе lеhеrku, dаn аku mаѕih kеаdааn tеlаnjаng…

    Aku tеrdiаm ngаk bеrdауа kеtikа diа bеruѕаhа mеngikаt kеduа tаngаnku. Aku tаkut kаlаu diа аkаn mеmbunuhku. Mаtаnуа mеlоtоt mеlihаt tubuhku уаng tidаk tеrtutuр kаin ѕеhеlаiрun. Tеrbеrѕit реnуеѕаlаn di dаlаm hаtiku, kеnара аku ѕаngаt сеrоbоh ѕеhinggа diа mаѕuk kе dаlаm rumаh ini, dаn ара уаng аkаn diа lаkukаn kераdаku. Sеgаlа mасаm реrаѕааn раnik dаlаm diriku ѕааt itu.

    Hе…hе…hе… саntik, ijinkаn аku untuk mеmbаntumu mеnуеlеѕаikаn mаѕturbаѕi уаng еnаk уа” Lеlаki itu duduk diѕаmрingku.
    “Nаh саntik.. Sеkаrаng Abаng аkаn mеnсоbа mеmuаѕkаnmu” ѕаmbungnуа lаgi

    Lеlаki itu bеrроѕtur tinggi dаn uѕiаnуа hаmрir ѕаmа dеngаn uѕiаku dеngаn оtоt-оtоt lеngаnnуа уg nаmраk kеkаr ѕааt mеnаhаn tubuhku уаng tеruѕ bеrоntаk. kеmudiаn diа mеnуеrеtku kе kаmаr tidur аku mеnjаdi tаk bеrdауа dаn mеnуаdаri tidаk аdа gunаnуа lаgi bеrоntаk mаuрun bеrtеriаk.

    “Aуоlаh саntik, jаngаn соbа-соbа mеlаwаn. Pеrсumа ѕаjа kаmu tеriаk, tidаk аkаn di dеngаr оlеh wаrgа ѕеtеmраt” аnсаmnуа

    Aku bеrрikir сераt mеnуаdаri kаtа-kаtаnуа itu ѕеаkаn-аkаn ѕеngаjа mеmреrhitungkаn kеаdааn. Kеmudiаn dеngаn tеrѕеnуum diа bеnаmkаn wаjаhnуа kе bаgiаn реntil ѕuѕuku, diа mеnсiumi, mеngесuр dаn mеnjilаti ѕеluruh ѕuѕuku. Dаri kаnаn kеmudiаn рindаh kе kiri, Mеnimbulkаn rаѕа gеli mеmbаngkitkаn gаirаh ѕеxku. Tаngаn-tаngаnnуа mеnjаmаh dаn mеnеluѕuр рinggulku. Dеngаn jаrinуа diа mеmuir реntil ѕuѕuku. Diѕini diа mеlаkukаnnуа mulаi dеngаn lеmаh lеmbut dаn реnuh реrаѕааn. аku bаgаikаn mаngѕа уаng ѕiар ditеrkаm оlеhnуа.

    “Kаmu саntik bаngеt.. kаmi jаngаn раnik, аku gаk jаhаt kоk” diа bеruѕаhа mеnеnаngkаnku.

    Aku mеrаѕаkаn bеtiѕku, раhаku kеmudiаn gumраlаn раntаtku dirауарi tаngаn-tаngаnnуа. Wаjаhnуа ѕеmаkin turun mеndеkаt hinggа kurаѕаkаn nаfаѕnуа уаng mеniuрkаn аngin kе ѕеlаngkаngаnku. Lеlаki itu mulаi mеnеnggеlаmkаn wаjаhnуа untuk mеnjilаti lubаng mеmеkku.

    Ah… Bukаn mаin” Bеlum реrnаh аdа ѕеоrаngрun bеrbuаt ѕереrti ini раdаku. Aku ngаk kuаѕа mеnоlаk ѕеmuа ini. Uрауа bеrоntаkku kаndаѕ. Kеmudiаn аku mеrаѕаkаn lidаhnуа mеnуарu ujung kliѕtоriѕku. Lidаh itu ѕаngаt реlаn mеnjilаti lubаng mеmеku. Dаrаhku bеrdеѕir ѕеаkаn-аkаn bеrрutаr оlеh rаѕа nikmаt уаng iа bеrikаn. Aku mеrаѕаkаn lidаh lеlаki ini ѕеаkаn mеnjаdi ѕеribu lidаh. Sеribu lidаh mеnjаlаri ѕеmuа bаgiаn-bаgiаn rаhаѕiаku intimku. Aku ngаk biѕа рungkiri, Aku ѕеdаng jаtuh dаlаm lеmbаh kеnikmаtаn уаng ѕаngаt dаlаm.

    Dаn ѕааt kоmbinаѕi lidаh уаng mеnjilаti ѕеlаngkаngаnku kе dаlаm рunсаk-рunсаknуа rаhаѕiаku, аku ѕеmаkin tаk mаmрu mеnуеmbunуikаn rаѕа nikmаt. Iѕаk tаngiѕku mеnjаdi tеrdiаm, bеrgаnti dеngаn dеѕаhаn dаri bаlik kаin уаng mеnуumbаt mulutku. Lаki-lаki itu mеmbukа ѕumраl mulutku.Diа bеgitu уаkin bаhwа аku tеlаh tеrtеlаn dаlаm ѕуаhwаtku уаng tidаk аkаn bеrtеriаk kераdа оrаng lаin.

    “Aуоlаh ѕауаng, kitа mеmuаѕkаn diri” ujаrnуа

    kаrеnа kеgаtаlаn уаng nikmаt раdа kеmаluаnku dilаndа nаfѕu birаhi. аku mеnуuruhnуа untuk mеmаѕukаn реniѕnуа kе dаlаm lubаng mеmеkku.

    “Mаѕukin bаng !!! ѕѕѕѕhhhtttt… реlаn-реlаn аku gаk tаhаn.. аku mеndеѕаh tidаk kаruаn. ѕаmbil mеnеkаnkаn kоntоlnуа. Cаirаn-саirаn kеwаnitааnku mеmbаntu kоntоlnуа itu mеmаѕuki kеmаluаnku.

    Brеѕѕѕѕ… Oоооhhh……. Nikmmmmаtt……..” dеѕаhku

    Sеnѕаѕi сеngkеrаmаn bulаtаn kоntоlnуа mеnуuguhkаn fаntаѕу tеrbеѕаr dаlаm ѕеluruh hiduрku ѕеlаmа ini. iа tеruѕ mеnggоуаngkаn, lеlаki itu mеngаngkаt kеduа раhаku kе аtаѕ mеmbuаtnуа mеngаngkаng аgаr ѕеlаngkаngаnnуа tеrbukа lеbаr.

    “Oооаааhh…. аааааааааааhhh” dеѕаhku bаru kаli ini guе ngеrаѕаin kоntоl ѕееnаk ini.
    “Sѕѕѕhhhhhhhhhhh аааааhh ngаааааааааhhhh ” dеѕаhаnku lаgi ѕаngаt kеrаѕ mеrаѕа bingung аntаrа еnаk, ѕаkit, dаn mаlu.

    Duа gunung kеmbаrku mеnjаdi ѕаѕаrаn nаfѕunуа lаgi. Iа mulаi mеnghiѕар dаn mеmlintir рuting ѕuѕuku уаng imut ini.

    Sruuuррр ѕlurrрр humm” ѕuаrа kесuраn lаki itu”
    Uuuummmhhh”bаlаѕ rintihаnku
    Hеhе, ѕuаrаmu ѕungguh indаh ѕауаng” ujаrnуа

    Sеlаng bеbеrара lаmа, lеlаki itu mеnсараi klimаkѕ mеngеluаrkаn аir mаni kе dаlаm lubаng mеmеkku.
    Mmmрррррhhh mmmmmррhh.. Suаrаnуа
    Crоt…Crоt…. ѕреrmа kеmbаli mеmbаnjiri bibir mеmеkku.

    Kаmi lаngѕung rоbоh, hеning ѕеbеntаr. Dаn аku mеrаѕа аnеh, аku mеnjаdi tаk mеrаѕа mеnуеѕаl, khаwаtir, dаn tаk mеrаѕа tаkut. Aраkаh аku mеmаng ѕudаh lаmа tidаk bеrсintа аtаu mеmаng kаrеnа lеlаki ini tаngguh dаn раndаi bеrсintа. Akuрun tеrtidur kеlеlаhаn. Dаlаm rаngkulаnnуа аku mеrаѕа bеgitu dаmаi. Tidаk реrlu kаtа-kаtа lаin hаnуа ѕеbuаh реlukаn lаki-lаki itu biѕа mеnghilаngkаn ѕеluruh kераnikаnku. ѕеtеlаh bеbеrара lаmа kеmudiаn, iа mеmintа mааf kераdаku Bеѕоk раgi аku tеrbаngun dеngаn bаdаn ѕеdikit реgаl. Tidаk аdа tаndа diа mаѕih аdа di dаlаm rumаhku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kesempatan Ngentot Dengan Pengantin Baru

    Cerita Seks Kesempatan Ngentot Dengan Pengantin Baru


    1351 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kesempatan Ngentot Dengan Pengantin Baru ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Pria Yang bernama Romi, Berawal dari Romi yang mengintip pasangan pengantin baru yang sedang bersetubuh, yaitu Mas Alex dan Mba’ Rika. Karena saat itu Romi melihat Mba’ Rika tidak pernah puas dengan suaminya, maka Romi mengambil inisiatif untuk memuaskan Mba’ Rika. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

    Perkenalkan nama saya Romi, saya lelaki yang cukup dewasa karena saya telah berusia 26 tahun. Keadaan saya sekarang adalah seorang pekerja di salah satu perusahaan plastik. Disini saya akan menceritakan tentang kisah sexs saya dengan istri tetangga kamar kontrakan-kan saya. Kisah ini berawal dari sore itu, saya terbangun. Kulihat jam di dinding dikamarku menunjukkan pukul 16.00 WIB.
    Pada sore hari itu saya iseng-iseng untuk memanjat dinding tembok pembatas kamarku, dan kamar sampingku yang ditempati oleh pasangan pengantin baru, yaitu Mas Alex dan Mba’ Rika. Saat itu saya Cuma bermaksud melihat aktivitas tetangga sebelahku melalui Fentilasi. Setelah saya lihat ternyata mereka sedang tiduran sambil mengobrol di atas ranjang.


    Saat itu saya mengawasi terus kegiatan mereka, saat itu kulihat Mas Alex hanya memakai singlet, begitu juga Mba’ Rika yang hanya memakai baju dalam. Mentang-mentang mereka pengantin baru didalam kamar hanya memakai pakaian dalam saja. Saat itu saya berharap kepada meraka agar mereka segera berhubungan sexs.hhe. tidak lama setelah itu,Mas Alex dan Mba’ Rika berbicara sambil berpelukan.
    Karena posisiku saat itu lumayan jauh dan hanya melihat dari sela fetilasi, maka saya kurang bisa menangkap apa yang mereka bicarakan. Saat itu sesekali Mba’ Rika tertawa, dan Beberapakali pula saya amati Mas Alex meremas buah dada Mba’ Rika. Setelah sekian lama saya menunggu, pada akhirnya yang saya harapkan terjadi juga.
    Tiba-tiba Mas Alex membuka celana pendeknya dan memegang tangan Mba’ Rika.
    Lalu Mas Alex saat itu menyuruh Mba’ Rika memegang kejantanan Mas Alex. Mba’ Rika kelihatannya menurut dan memasukan tangannya ke dalam celana boxer Mas Alex, tetapi baru sebentar sudah ditariknya kembali, tampaknya Mba’ Rika menolak. Yahhhh, baru disuruh gitu aja nggak mau, apalagi kalau disuruh nyepongin, ucapku dalam hati kecewa.

    Namun kekecewaanku terobati karena sejurus kemudian Mas Alex tiba-tiba bangkit dari tempat tidur dan melepas celananya. Kini dia hanya berCD (celana dalam) dan bersinglet. Kemudian Mas Alex-pun memeluk Mba’ Rika. Saya tersenyum kegirangan, keinginanku untuk melihat keduanya bercinta tampaknya akan terpenuhi
    Tidak lama kemudian, Mas Alex-pun melepas pelukannya dan Mba’ Mba’ Rika-pun mulai melepas celananya. Kini sama seperti suaminya, Mba’ Rika hanya bersinglet dan berCD (celana dalam). Kulihat pahanya, putih dan mulus sekali.Kemudian mendadak Mas Alex mengeluarkan kejantanannya dari CD (celana dalam)nya. Kecil sekali, dibandingkan puny saya, ucapku dalam hati melihat kejantanan Mas Alex. Agen Judi Hoki Banget
    Mas Alex-pun langsung menghimpit Mba’ Rika, tampaknya Mas Alex akan ber-penestrasi Mba’ Rika. Kulihat Mba’ Rika memelorotkan CD (celana dalam)-nya hanya sampai sebatas paha saja. Sejurus kemudian saya melihat pelan Mas Alex memasukkan kejantanannya ke dalam lubang kewanitaan Mba’ Rika yang tertutup rambut kewanitaan.
    Setelah kejantanan Mas Alex masuk keseluruhannya ke dalam liang senggama Mba’ Rika, Mas Alex langsung memeluk Mba’ Rika sambil menciumnya bertubu-tubi. Itu dilakukan cukup lama.Saya sedikit keheranan kenapa Mas Alex tidak melsayakan genjotan, tidak mendorong-dorong pinggulnya. Mas Alex hanya diam memeluk Mba’ Rika.
    Payah nih, ini pasti karena Mas Alex nggak tahan bermain lama, nggak seperti saya ucapku dalam hati, tertawa, merasa unggul dari Mas Alex. Disinilah saya mulai melihat adanya kesempatanku untuk turut merasakan tumpangsari pada Mba’ Rika.Ditambah lagi, kejadian itu hanya berlangsung sangat singkat, sekitar 7 menit. Meskipun Mba’ Rika bisa mencapai klimaksnya, tetapi Mas Alex terlalu cepat.
    Saya me-nangkap kekecewaan di muka Mba’ Rika, meski Mba’ Rika berusaha tersenyum setelah permainan itu, tapi saya yakin ia tidak puas dengan permainan Mas Alex. Dari hasil pengintaian saya kemarin, hal itu membuatku mengambil kesimpulan, ada kemungkinan saya bisa menyetubuhi Mba’ Rika dan merasakan nikmat tubuhnya, kalau perlu saya juga akan menanam benih di rahim Mba’ Rika, Itulah tekadku.
    Dari kejadian itu saya-pun mulai menyusun rencana. Kebetulan Mas Alex itu belum bekerja, ada kesempatan bagiku untuk membuatnya berpisah cukup lama dari Mba’ Rika. Apalagi saya punya kenalan yang bekerja di perusahaan, namanya Totok.Siang ini saya menjumpai Totok di kantornya,
    “ Hai Rom, apa kabar ? ”, tanya Totok sambil menjabat tanganku.
    “ Baik nih Tok ”, jawabku sambil ter-senyum.
    “ Oh iya, duduk dulu deh Rom, biar enak kita ngobrolnya ”, ucap Totok mempersilahkanku.
    Setelah saya duduk di kursi kantornya yang empuk itu, saya mulai mengajukan permintaan,
    “ Tok, saya butuh bantuanmu ”, ucap saya.
    “ Oh, itu semua bisa diatur, emang bantuan apa ni Rom ? ”, tanya Totok.
    “ Aku butuh pekerjaan nih Tok ”, ucapku.
    “ Ouh kerjaan, itu gampang Rom, memangnya kamu ingin diposisi apa dan minta gaji berapa ??? ”, tanya Totok.
    “ Bukan buat aku maksudnya Tok, tapi ini untuk orang lain ”, terang saya.
    “ Hmmm… memangnya untuk siapa ? ”, tanya Totok.
    “ Untuk temanku, Mas Alex namanya Tok, kamu wawancarai, tempatkan di mana saja kamu suka, nggak perlu tinggi-tinggi betul jabatannya ”, terang saya.
    “ Aneh…tapi jika itu maumu, yaa tidak apa-apa ”, jawabnya.
    “ Yang penting kamu wawancarai dia cukup lama, dan kamu wawancarnya kalau bisa diulang sampai beberapa kali gitu Tok ”, terangku pada Totok.
    “ Oke deh Rom, kalau itu semua kemauan kamu ”, jawab Totok menuruti saya.
    “ Tapi… nanti jadwal wawancara-nya saya yang tentuin ya Tok, hhe… Gimana, bisakan Tok ??? ”, pintaku lagi pada Totok.
    “ Ah, kamu ini ada-ada aja deh Rom, yaudah deh terserah kamu aja deh Rom ”, ucap Totok mengiyakan kemauan saya.
    Maka saat itu mulailah saya menyusun jadwal interview Mas Alex, mulai lusa, hari rabu sampai jumat dari jam 07.00 sampai 10.00 pagi.Totok menyetujuinya, kemudian saya permisi pulang. Dalam perjalanan pulang, hatiku sangat senang, sudah terbayang nikmatnya tubuh Mba’ Rika itu. Sesampainya di kos-kosanku, saya langsung bertemu dengan Mas Alex di tempat cuci,tampak Mas Alex sedang menyuci bajunya.
    “ Mas… saya ingin bicara sebentar ”, ucapku mulai membuka percakapan.
    Saat itu Mas Alex-pun menoleh dan menghentikan pekerjaannya,
    “ Ada apa Rom ??? ”, tanya Mas Alex.

    “ Begini nih Mas, saya dengar Mas Alex mencari pekerjaan, kebetulan tadi saya ke tempat teman saya, dia perlu pegawai baru, dia-nya sih malas menaruh iklan di koran, soalnya dia hanya butuh satu orang ”, ucapku panjang lebar menjelaskan.
    Saat itu saya sedikit berdebar-debar karena menunggu tanggapan Mas Alex. Setelah beberapa saat Mas Alex kulihat terdiam, merenung, lalu
    “ Hmmm… saya pikir dulu, sebelumnya terima kasih ya Rom ”,ucap Mas Alex.
    “ Ya Mas sama-sama… ”, ucapku dengan senyuman.
    Saat itu dalam hatiku, saya berpikir habislah sudah kesempatanku, tapi setelah di dalam kamar, sekitar 1 jam kemudian saya yang tertidur, terbangun oleh ketukan di pintu. Saya lalu bangun, mengucek-ngucek mata saya, melihat dari jendela. Tampak Mas Alex berdiri menunggu. Saya-pun cepat-cepat membuka pintu.
    “ Wah… sedang tidur ya, kalau gitu nanti saja deh ”,ucap mas Mas Alex akan pergi lagi.
    “ Enggak kog Mas, saya sudah bangun nih ”, ucapku berusaha mencegah Mas Alex pergi.
    “ Gangguin tidur kamu nggak ? ”, tanya Mas Alex.
    “ Ndak… masuk saja Mas ”, ucapku mempersilahkan.
    Setelah kami berdua duduk di karpet kamarku, lalu…
    “ Begini, ini soal lamaran kerja yang kamu bilang itu, tempatnya di mana sih ? ”, tanya Mas Alex.
    “ Ooo…itu di Kaliurang km 10 nomor 17, nama perusahaannya PT. A, nggak jauh kok Mas ”, terangku.
    “ Syaratnya apa aja ya Rom kira-kira ? ”, tanya Mas Alex.
    “ Saya kurang tau juga tuh, Mas Alex pergi saja ke sana.

    temui teman saya, Totok, katakan Mas butuh pekerjaan ”, tahunya dari Romi.
    “ Wah…kok rasanya kurang enak ya, seperti nepotisme saja… ”, Mas Alex sepertinya keberatan.
    “ Enggak… nggak… kog, perusahaan-nya besar, Mas ke sana juga belum tentu diterima, Mas tetap melalui tes dulu ”, ucapku meyakinkan Mas Alex.
    “ Hmmm…baiklah, saya coba dulu deh Rom, jam berapa ya ke sana ? ”, ucap Mas Alex.
    “ Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja Mas ”, ucapku menyarankan.
    Mas Alex hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadsaya. Saya hanya tersenyum, berarti selangkah lagi keinginanku tercapai. Hari ini selasa, sesuai pre-diksiku, Mas Alex pagi-pagi sudah berangkat, dan sekitar jam 11.00 siang baru pulang.Saya menuju ke kamarnya, lalu mengetuk pintu,
    “ Assalamualaikum ”, saya memberi salam.
    Waalaikumussalam, terdengar jawaban Mas Alex dari dalam kamarnya.Lama baru pintu dibuka, dan Mas Alex mempersilahkanku untuk masuk. Kulihat di dalam kamarnya, istrinya tengah duduk di pinggir tempat tidur dengan me-makai jilbab putih, tersenyum padsaya. Mba’ Rika tampak cantik sekali.
    “ Bagaimana Mas, tadi ? ”, tanya saya.
    “ Oh…nanti saya disuruh ke sana lagi, besok untuk interview Rom ”, ucap mas Alex.
    “ Alhamdulillah, saya doakan supaya keterima ya Mas ”, ucapku berbasa-basi.
    “ Terima kasih ya Rom ”, ucapnya.
    Setelah berbasa – basi cukup lama, sayapun permisi,
    “ Eehh…nanti dulu, kamu khan belum minum ”,ucap Mas Alex berusaha mencegahku.
    “ Ayo Mah buatkan air minumnya dong ”, perintah Mas Alex me-nyuruh istrinya.
    Saya menolak dengan halus,
    “ Ah nggak usah Mas, saya sebentar aja kog, soalnya saya ada urusan ”, ucapku berpura-pura.
    “ Oh baiklah kalau begitu, sekali lagi terima kasih ya ”, ucap Mas Alex.
    Saya tersenyum mengangguk, kulihat Mba’ Rika tidak jadi membuat minuman. Sayapun pergi ke ka-marku, riang karena sebentar lagi adikku akan bersarang dan menemukanpasangannya.
    Hari ini rabu, Mas Alex sudah berangkat dan meninggalkan Mba’ Rika sendirian dikamarnya. Rencana mulai kulaksanakan. Saya membongkar beberapa koleksi kaset pornoku, memilih salah satunya yang saya anggap paling bagus, kaset porno dari Indonesia sendiri, lalu membungkusnya dengan kertas merah jambu.Kemudian sambil membawa bungkusan Kaset itu, saya menuju ke kamar tetanggsaya, mengetuk pintu,
    “ Assalamualaikum, saya mem-beri salam. Lama baru terdengar jawaban,
    “ Waalaikumsalam ”, sahut Mba’ Rika dari dalam kamar itu.
    Tidak kama pintunya-pun terbuka, kulihat Mba’ Rika melongokkan kepalanya yang berjilbab itudari celah pintu,
    “ Ada apa ya ? ”, tanya-nya.
    “ Ini ada hadiah dari saya, saya mau memberikan kemarin tetapi lupa ucapku sambil menunjukkan bungkusan Kaset itu ”, ucapku.
    “ Oh, baiklah ”, ucap Mba’ Rika sambil bermaksud mengambil bungkusan di tanganku itu.
    “ Eee…tunggu dulu Mba’, ini isinya Kaset, saya mau lihat apa bisa muter nggak di komputernya Mas Alex ”, ucapku mengarang alasan.
    Sedikit keberatan kelihatannya, akhirnya Mba’ Rika mempersilahkanku untuk masuk, saya yakin dia juga kurang ngerti tentang komputer. Di dalam kamar, saya menghidupkan komputer dan mengoperasikan program dvd playernya, lalu kumasukkan kaset-ku itu dan kujalankan. Sesuai dugaanku Kaset itu berjalan bagus.
    “ Mba’ pingin nonton ? ”, tanya saya sambil melihat Mba’ Rika yang sedari tadi duduk di belakang memperhatikanku.
    “ Film apa sih ? ”, tanya Mba’ Rika kepada saya.
    Pokoknya bagus deh Mba’ filnya ”, ucapku.
    Kemudian memberikan pe-tunjuk bagi Mba’ Rika , bagaimana cara menghentikan player dan mematikan komputernya. Mba’ Rika hanya mengangguk, lalu kupermisi untuk pergi mumpung filmnya belum masuk ke bagian intinya. Pintu kamar tetangga saya itu-pun kembali ditutup, saya bergegas ke kamarku, mau mengintip apa yang dilsayakan Mba’ Rika.
    Setelah di kamarku. melalui Fentilasi kulihat Mba’ Rika menonton di depan komputer. Dia tampaknya kaget begitu melihat adegan porno langsung hadir di layar monitor komputer itu. Dengan cemas saya menantikan reaksinya. Menit demi menit berlalu hingga sudah 15 menit kulihat Mba’ Rika masih tetap menonton. Saya senang berarti Mba’ Rika menyukainya.
    Lalu terjadi sesuatu yang lebih dari saya harapkan, tangan Mba’ Rika saat itu mulai masuk ke dalam dalam roknya, dan bergerak-gerak di dalam rok itu.
    “ Ssssss… Oughhhh… Aghhhhh… ”, desahnya mulai terdengar.
    Suara Mba’ Rika mendesah-desah , tampaknya merasakankenikmatan.Saya kaget, Wah, hebat ternyata ber-masturbasi ucapku dalam hati. Rasanya saat itu saya ingin segera masuk ke kamar Mba’ Rika, kemudian memeluk dan langsung menyetubuhinya. Saat itu masih hanya angan-angan, tapi saya sadar, ini perlu proses dan hal ini tidak semudah seperti yang saya katakan tadi.
    Akhirnya saya memutuskan untuk tetap mengintip, dan berinisiatif mengukur kemampuanku. Sayapun mulai melsayakan onani dengan memain-mainkan kejantananku. Film di komputer itu terus berjalan, kira-kira hampir 1jam lamanya, pertanda film itu akan habis dan Mba’ Rika kulihat sudah empat kali klimaks, luar biasa.
    Dan ketika filmnya berakhir, Mba’ Rika ternyata masih me-neruskan masturbasinya hingga menggenapi klimaksnya menjadi lima kali.
    “ Aghhhhhh… ”, Mba’ Rika terpekik pelan menandai klimaksnya.
    Sesaat setelah klimaks Mba’ Rika yang kelima saya-pun ejakulasi.
    “ Oughhhhh… ”, suara berat-ku mengiringi luapan air mani di tanganku.
    Saya senang sekali, berarti saya lebih tangguh dari Mas Alex dan bisa memuaskan Mba’ Rika nantinya karena bisa klimaks dan ejakulasi bersamaan.Kemudian Mba’ Rika sesuai petunjukku, kulihat mengeluarkan Kasetnya dan mematikan komputer. Setelah siang hari, Mas Alex baru pulang. Sedikit berdebar-debar saya menunggu perkembangan di kamar tetangga saya itu.
    Saya takut kalau-kalau Mba’ Rika ngomong macam- macam soal Kaset itu, bisa berabe saya. Tetapi kelihatannya tak terjadi apa-apa. Kembali saya mengintip lewat Fentilasi, apa yang terjadi di sebelah. Begitu saya mulai mengintip, saya kaget ! Karena kulihat Mba’ Rika dalam keadaan hampir bugil. Saat itu Mba’ Rika hanya memakai CD (celana dalam) dihimpit oleh Mas Alex.
    Lalu mereka-pun mulai bersetubuh. Namun seperti yang dulu-dulu, permainan itu hanya berlangsung sebentar dan tampaknya Mba’ Rika kelihatan tidak menikmati dan tidak bisa mencapai klimaks. Bahkan saya melihat Mba’ Rika seringkali kesakitan ketika penetrasi atau ketika buah dadanya diremas. Bagaimanapun saya senang, langkah kedua saya berhasil.
    Hal itu membuat Mba’ Rika tidak bisalagi mencapai klimaks dengan Mas Alex. Prediksiku, Mba’ Rika akan sangat tergantung pada Kaset itu untuk kepuasan klimaksnya, sedangkan cara menghidupkan Kaset itu hanya saya yang tahu, disinilah kesempatanku. Hari Kamis, pukul 09.00 pagi, saya bangun dari tidur, mempersiapkan segala sesuatunya.
    Kebetulan saat itu hari cuti bersama diperusahaan saya, pas sekalikan para pembaca. Hari ini bisa jadi saat yang sangat bersejarah bagiku. Kemarin saya telah mengintip Mba’ Rika dan Mas Alex seharian, mereka kemarin ber-setubuh hanya 2 kali, itupun berlangsung sangat cepat, dan yang penting bagiku, Mba’ Rika tidak bisa klimaks.
    Malam kemarin saya juga sudah bersiap-siap dengan minum segelas jamu kuat, yang bisa menambah kualitas spermsaya.
    Pada pagi hari itu, setelah saya mandi, saya berpakaian sebaik mungkin, parfum beraroma melati kuusapkan ke seluruh tubuhku, rambutku juga sudah disisir rapi. Lalu dengan langkah pasti saya melangkah ke tetangga sebelahku, Mba’ Rika yang sedang sendirian. Kembali saya mengetuk pintu kamarnya pelan,
    “ Selamat pagi Mba’ ”, ucapku msembari mengetuk pintu Mba’ Rika.
    “ Iya, siapa yah ”, suara lembut Mba’ Rika menyahut dari dalam kamar.
    Mba’ Rika-pun membuka pintu, kali ini dia berdiri di depan pintunya, tidak seperti kemarin yang hanya melongokkan kepala dari celah pintu yang se’dikit terbuka. Saat itu dia memakai jilbab biru dengan motif renda, terlihat sangat manis sekali,
    “ Oh kamu Rom, kenapa lagi Rom kamu kesini ??? ”, tanya Mba’Rika.
    “ Gini Mba’, saya kemarin lupa memberitahukan cara mengelurkan kaset yang kemarin Mba’ ”, ucapku sambil tersenyum.
    Tiba-tiba raut muka Mba’ Rika menjadi sangat serius,dan berkata
    “ Kamu bener-bener kurang ajar ya Rom, masa kamu muterin Kaset porno pada Mba’ ”, kata Mba’ Rika sedikit keras.
    Saat itu saya terkaget, ternyata dia mara. Lalu saat itu juga saya cepat mengarang alasan,
    “ Wah… maaf Mba’, kaset itu adalah hadiah dari teman saya Mba’, setahu saya isi kaset itu adalah film humor, maafin saya ya Mba’, kasetnya tertukar, yaudah saya ambil lagi ya Mba’ kasetnya, seklai lagi maafkan saya ya Mba’ ”, ucapku.
    Saat itu Mba’ Rika tidak menjawab, lalu dia masuk ke dalam kamarnya. Saat itu dia tampak kecewa, saya senang berarti dia takut kehilangan Kaset itu. Lalu saya-pun masuk ke kamarnya melalui pintu yang sedari tadi terbuka. Mba’ Rika kaget, melihatku mengikuti langkahnya,
    “ Eeeh… kamu kok ikut masuk juga ??? ”, ucap Mba’ Rika.
    Saat itu sambil menutup pintu kamar Mba’ Rika, dengan tenang saya menjawab,
    “ Ahhh… Mba’ jangan munafiklah, toh Mba’ juga menyukai kaset porno itu, saya lihat Mba’ sampai masturbasi segala ”, ucapku dengan tegas.
    “ Kurang ajar kamu ya Rom, keluar nggak kamu !!! Kalau tidak saya akan berteriak ”, gertak Mba’ Rika.
    “ Mba’ jangan marah dulu, coba Mba’ pikirkan lagi, sejak menonton Kaset itu, Mba’ tidak bisa lagi klimaks dengan Mas Alex khan ”, ucapku sembari merebut kaset itu dan mematahkannya. Seketika itu Mba’ Rika terkejut,
    “ Ka… kamu… ”.
    Belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, saya memotongnya,
    “ Saya bersedia memberikan kepuasan kepada Mba’ Rika, saya jamin Mba’ Rika bisa klimaks bila main dengan saya ”, rayuku.
    “ Kurang ajar, Keluar kamu !!! ”, gertaknya lagi.
    “ Oh tidak bisa, tidak segampang itu Mba’ mengusir saya, ayolah Mba’ Rika jangan marah !!! pikirkan dulu, saya satu-satunya kesempatan, bila Mba’ Rika tidak memakai saya, seumur-umur Mba’ Rika nggak akan pernah mencapai klimaks lagi ”, ucap saya terus menghasutnya.
    Saat itu Mba’ Rika terdiam sebentar, saya senang dan berpikir dia mulai termakan rayuanku, namun,
    “ sekali tidak ya tidak, kamu ngerti nggks sih ??? keluar kamu !!!! ucap Mba’ Rika membentak saya lagi.
    Sebenarnya saat itu saya mulai takut dan gemetar, tapi saat itu sudah terlanjur basah, maka saya terus berusaha untuk merayu Mba’Rika dan berkata,
    “ Sebaiknya Mba’ pikirkan lagi, di sini cuma saya yang mengajukan diri memuaskan Mba’, saya satu-satunya kesempatan Mba’, kalau Mba’ tidak mengambil kesempatan ini, Mba’ akan menyesal seumur hidup… ”, ucapku sedikit tegas.
    Lama kulihat Mba’ Rika terdiam, bahkan dia kini terduduk lemas di samping ranjangnya. Saya pura-pura mengalah,
    “ Ya udahlah, jika Mba’ tidak mau, saya pergi saja, saya itu cuma kasihan ngelihat Mba’ ”, ucapku sambil beranjak pergi.
    Tetapi kulihat Mba’ Rika hanya diam terduduk di ranjangnya, saya membatalkan niatku, pintu yang telah terbuka kini kututup lagi dan kukunci dari dalam. Perlahan saya mendekati Mba’ Rika, kulihat dia menangis,
    “ Mba’, jangan menangis gitu dong, tidak ada maksud saya sedikitpun menyakiti Mba’, ucapku sambil mulai menyeka air matanya dengan tanganku.
    Lalu pelan-pelan kupegang pundak Mba’ Rika dan kudorong pelan dia agar berbaring di ranjang. Ternyata Mba’ Rika hanya menurut saja, saya senang seklai saat itu, ternyata rayuanku berhasil meruntuhkan pendiriannya.Kemudian saya mulai membuka resleting celana panjangnya, saat itu dia tampaknya inign menolak, namun saat itu saya dengan santai menepis tangannya.
    Saya-pun melanjutkan aksi saya dengan memasukkan tanganku ke dalam celana Mba’ Rika. Tanganku masuk kedalam CD (celana dalam)nya, lalu langsung jariku menuju ke tengah lubang birahinya. Saya sudah terburu nafsu, mencucuk-cucukkan jemariku ke dalam lubangitu berkali-kali.
    “ Aghhhhh… Ssss… Aghhhhhhh ”,desahan Mba’ Rika mengiringi setiap aksi jemariku.
    Saya ingin membuatnya terang-sang dan mencapai klimaks. Lalu dengan cepat kutarikcelana pan-jang dan kolornya, sehingga terlihatlah pahanya yang putih dan mulus, saya langsung mencium paha mulus itu bertubi-tubi, menjilat paha putih Mba’ Rika dengan merata. Sayapun mengincar klitoris Mba’ Rika yang tersembul ke luar dari bagian atas liang senggama-nya.
    Tanpa buang waktu saya langsung mengkulum klitoris itu di dalam mulutku,
    “ Eummm… sruppp… eummmm… sruppp… sruppp ”, suara lidahku menari-nari di di klitoris-nya, ssembari sesekali kugigit pelan-pelan klitoris Mba’Rika.
    “ Aghhhh… Oughhhhh… Sssssss… Rom… Aghhhhhh ”, desah Mba’ Rika mulai terdengar.
    Saat itu tanganku semakin kupercepat menusuk liang senggama Mba’ Rika dan lidahku makin menggila menari-nari di atas klitorisnya itu. Perlahan kubimbing Mba’ Rika mencapai puncaknya, hingga akhirnya…
    “ Oughhhhhhhhhhhhhhh…. ”, terdengar pekikan pelan Mba’ Rika mengiringi klimaksnya.
    Pada saat itu saya melihat jemari tanganku sudah basah, hal itu bukan karena liurku melainkan karena lendir kawin Mba’ Rika yang telah basah. Saya mencium kewanitaan itu, tercium bau khas cairan kewanitaan wanita yang klimaks. Saya tersenyum, hatiku senang karena bisa membawa Mba’ Rika mencapai klimaksnya.
    Tetapi saya tidak berhenti sampai di situ saja.
    Setelah memelankan permainan jariku di liang senggama-nya, kini permainan jari saya-pun kembali kupercepat. Terdengar desahan Mba’ Rika,
    “ Aghhhh… Oughhhh… yeaah… ”, Mba’ Rika mulai meracau.
    Sementara tangan kiriku beroperasi di kewanitaan Mba’ Rika, tangan kananku mulai meremas blus Mba’ Rika, dengan cepat tangan kananku merobek blus itu dan menarik kutangnya hingga menyembullah buah dada Mba’ Rika yang indah membukit.Kemudian saya menghisap kedua puting itu sambil tangan kananku meremas buah dada Mba’ Rika bergantian,
    “ Slurrpp… slrrrrpp… .slluuurpp ”, suara hisapan saya pada puting Mba’ Rika.
    Dan sat itu-pun desahan Mba’ Rika mulai terdengar di telinga saya,
    “ Ughhhh… Aghhhh… terus… Rom… terusin… Sssss… ”, ucapnya.
    Saat itu dengan tangan kiriku tetap beraksi di kewanitaan Mba’ Rika. Kini mulutku mulai merangkak maju menuju bibir Mba’ Rika yang mendesah-desah, begitu wajah kami bertatapan, kulumat bibir mungil itu dalam-dalam, Mba’ Rika sedikit kaget,
    “ Oughhhh… eummm… slurpppp ”,
    Saat itu Mba’ Rika tidak bisa lagi bersuara, karena bibirnya telah kulumat, dan lidahnya kini-pun bertemu dengan lidahku yang mulai menari-nari didalam mulutnya. Saat itu saya memang berusaha membimbing Mba’ Rika agar klimaks untuk kedua kalinya. Agar di saat klimaksnya itu saya bisa memasukankejantananku, mempenetrasi kewanitaannya.
    Karena saya sadar penetrasi itu akan sangat sakit karena ukuran kejantananku lebih besar dari punya Mas Alex yang biasa masuk.Sambil mencium dan merang-sang liang senggama Mba’ Rika, tangan kananku mulai melepas celana panjangku dan boxer, lalu melemparkannya ke lantai. Tangan kananku mengelus – elus Torpedoku yang terasa mulai mengeras.
    Setelah sekian lama, pada akhirnya Mba’ Rika mencapai klimaksnya untuk yang kedua kali,
    “ Oughhhhh… Ssssssssssssssss…. Enak Rom… Aghhhhhhh ”, desah Mba’ Rika.
    Mba’ Rika mengerang, tetapi belum selesai erangannya, saya langsung menusukkan kejantananku pelan-pelan ke dalam kewanitaannya.
    “ Ughhhh… Ssss… Aghhhhh…”, suara Mba’ Rika terpekik.
    Saat itu diiringi dengan atanya sayup-sayup menatap syahdu ke arahku, saya tersenyum.Sayapun mengambil posisi duduk dan mengangkangkan kedua paha Mba’ Rika dengan kedua tanganku, lalu kulsayakan penetrasi Torpedoku pelan-pelan lama kelamaan menjadi semakin cepat.
    “ Clepppp… Slerppp… Pyekkk… Pyekkk… Pyekkk… ”, suara kewanitaan yang mulai basah karena kejantananku mulai terdengar.
    Lalu Mba’ Rikapun berkata,
    “ Oughhhhh… yeaaah… terus Rom, Oughhh… Sssss… Aghhhh… ”, racau Mba’ Rika mulai tidak terkendali.
    Saat itu sayapun semakin mempercepat genjotan, kini kedua kakinya saya sandarkan di pundakku, dengan posisi pinggul Mba’ Rika sedikit kuangkat lalu saya-pun terus mendorong pinggulku berulang-ulang. Sementara dengan sekali sentakan kulepaskan jilbabnya, tampaklah rambut hitam sebahu milik Mba’ Rika yang indah, sambil menggenjot saya membelai rambut hitam itu.
    “ Oughhhh… Oughhhhh… Ssss… aghhhh… ”, desah kami saling beriringan.
    Suara desahanku dan Mba’ Rika terus terdengar bergantian seperti irama musik alam yang indah.Setelah lama, saya mengubah posisi Mba’ Rika, badannya kutarik sehingga kini diaada di pangkuanku dan kami duduk berhadap-hadapan, sementara kejantananku dan kewanitaannya masih menyatu. Tanganku memegang pinggul Mba’ Rika, membantunya badannya untuk naik turun.
    Kepala saya kini dihadapkan pada dua buah dada montok yang segar dan berayun-ayun akibat gerakan kami berdua. Saat itu saya-pun langsung membenamkan kepala saya ke dalam kedua buah dada itu, menjilatnya dan menciumnya be-gantian.Tak kusangka genjotanku membuahkan hasil, tak lama… .
    “ Ughhhh… Ssss… Oughhhhh… ”, desah Mba’’ Rika.
    Desahan panjang Mba’ Rika itu pertanda bahwa Mba’ Rika telah klimaks, saat itu kepalanya mendongak menatap langit-langit kamarnya saat. Saya senang sekali, kemudian kupelankan genjotanku dan akhirya kuhentikan sesaat. Lama kami saling bertatap-tatapan, saya lalu mencium mesra bibir Mba’ Rika dan Mba’ Rika juga menyambut ciumanku.
    Saat itu kami-pun saling berciuman dengan mesra, sungguh nikmatnya. Tidak lama saya-pun menghentikan ciumanku, saya kaget, Mba’ Rika ternyata menangis, lalu aku bertanya,
    “ Kenapa Mba’ Rika ? saya menyakiti Mba’ ya ??? ”, tanya saya lembut penuh sesal.
    Dengan masih terisak karena menangis, Mba’ Rika menjawab,
    “ Nggak kog Rom, kamu justru telah membuat Mba’ bahagia, sebelumnya Mba’ belum pernah merasakan kebahagian seperti bersama suami Mba’”, ucapnya.
    Kami berdua tersenyum, ke-mudian pelan saya baringkan Mba’ Rika. Perlahan saya mengencangkan penetrasiku kembali.Sambil meremas kedua payu-daranya, saya membolak-balikkan badan Mba’ Rika ke kiri dan ke kanan. Kami berdua mendesah bergantian,
    “ Aghhhh… Aghhhh… Aghhhh… ”, desahku.
    “ Oughhhh… Oughhhhh… Ssss… aghhhh… ”, desah Mba’ Rika .
    Sampai pada akhirnya saya mulai merasakan urat-uratku menegang dan cairan kejantananku seperti berada di ujung, siap untuk meledak.Saya ingin melsayakannya ber-sama dengan Mba’ Rika. Untuk itu saya memeluk Mba’ Rika, menciumi bibirnya dan membelai rambutnya pelan. Usahsaya berhasil karena perlahan Mba’ Rika kembali terang-sang, bahkan terlalu cepat.Dalam pelukanku kubisikkan ke telinga Mba’ Rika,
    “ Ughhhh…Tahan… tahan… Mba’, kita keluarkan bersama-sama ya Mba’, Ssss… Aghhhhh… ”, ucap saya menahan Mba’ Rika.
    “ Oughhhh…Ssss… saya udah tidak tahan lagi Rom… Oughhhh…”, ucap Mba’ Rika, sembari mendesah.
    Saat itu saya melihat matanya terpejam kuat menahan klimaksnya.
    “ Pelan – pelan saja Mba’, kita lsayakan serentak ”, ucapku berbisik sembari kupelankan ayunan torpedoku.
    Pada Akhirnya yang kuinginkan terjadi, urat-urat syarafku menegang, kejantananku makin mengeras. Lalu sekuat tenaga saya mendorong pinggulku berulang-ulang dengan cepat.
    “ Ouhhhh… Ssss… Aghhh… ”, Desah Mba’ Rika.
    Kepalanya tersentak-sentak karena dorongan kejantananku,
    “ Lepaskan… lepaskan… Mba’, sekarang !!! suarsaya mengiringi desahan Mba’ Rika.
    Sketika itu Mba’ Rika-pun menuruti saranku, diapun akhirnya melepaskan klimaksnya,
    “ Ouhhhhhhhhhh… Ssss… Aghhhhh… … ”, desah Mba’ Rika.
    suara berat menandakan ejakulasiku, mengiringi klimaks Mba’ Rika. Saat itu saya-pun memeluk erat ketika dia mendapatkan ejakulasi-nya. Setelah permainan sexs itu, masih dalam keadaan bugil saya terkapar di samping Mba’ Rika yang juga telanjang. Mba’ Rika memelukku dan mencium pipiku berkali-kali sembari membisikkan sesuatu ke telingsaya.
    “ Makasih ya Rom, saya puas sekali dengan permainan sexsmu… ”, bisik Mba’ Rika puas kepada saya.
    Saat itu Mba’ Rika saya lihat senang, kemudian dia memeluk tubuhku dengan erat, sembari menyandarkan kepalanya di atas dadsaya. Dalam hatiku saya merasakan senang, gembira, tapi juga sedih. Saya sedih dan menyesal melsayakan ini dengan Mba’ Rika, saya takut dia tidak akan pernah lagi mencapai klimaks selain dengan diriku, ini berarti saya menyengsarakan Mba’ Rika.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Cerita Seks Keseruan Mengintip Istri Tetangga

    Cerita Seks Keseruan Mengintip Istri Tetangga


    3264 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Keseruan Mengintip Istri Tetangga ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Aku adalah seorang karyawan yang bekerja di Perusahaan Multimedia, sedangkan istriku adalah sales sebuah produk jamu dari Madura. Kami telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang sudah duduk di kelas 1 SD.

    Di depan rumahku tinggallah pasangan muda suami istri yang telah memiliki seorang putra berusia 4 tahun yang diasuh oleh seorang pembantu yang datang jam 7 pagi pulang jam 4 sore. Kisah Ngeseks Tetanggaku ini adalah seorang wiraswasta bidang percetakan sedangkan istrinya adalah karyawati di sebuah instansi.

    Dari cerita yang pernah mereka ucapkan, dulu mereka pernah mengikuti suatu aliran yang sangat fanatik, itulah sebabnya istri tetanggaku ini selalu mengenakan jilbab lebar yang selalu menutupi kepala dan dadanya dan juga selalu mengenakan pakaian longgar yang panjang sampai ke mata kaki.

    Dari cerita istriku, kuketahui bahwa sang istri sangat memperhatikan masalah hubungan suami istri untuk menjaga keharmonisan rumah tangga mereka. Hal ini karena istri tetanggaku ini merupakan pelanggan tetap istriku dalam membeli jamu dari Madura, Kisah Ngeseks terutama jamu yang berhubungan dengan hubungan suami istri seperti “sari rapet”, “Pria perkasa” ataupun jamu lainnya yang selalu berhubungan dengan hubungan suami istri.

    Walaupun selalu mengenakan jilbab lebar, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikan, keanggunan dan putihnya kulit istri tetanggaku ini, sehingga aku sering membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya bila tidak mengenakan busana, Kisah Ngeseks pastilah sangat seksi dan sangat menggairahkan.

    Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah LSM yang memperhatikan perkembangan perekonomian masyarakat. Karena persaingan bisnis yang semakin ketat, akhirnya usaha tetanggaku ini bangkrut, dan akhirnya ia lebih memfokuskan diri untuk mengeluti LSM yang ia ikuti. Dan ternyata di LSM yang digelutinya ini, ia mendapatkan kepercayaan untuk mengawasi pencairan dana masyarakat di luar kota dengan honor yang lumayan untuk menghidupi keluarganya. Kisah Ngeseks Sehingga ia harus kerja di luar kota dan seminggu sekali baru pulang ke rumah.

    Pada suatu hari istriku berkata bahwa komputer tetanggaku bermasalah dan minta tolong padaku untuk segera memperbaikinya, sebab tidak mungkin harus menunggu suaminya pulang dan lagi pula banyak pekerjaan mendesak yang harus dikerjakannya. Dan katanyanya walaupun ia sedang ada dikantor, aku dipersilahkan untuk memperbaiki komputer di siang hari, sebab ada pengasuh anaknya di rumah.

    Obsesiku terhadap istri tetanggaku ini seperti mendapat peluang. Kisah Ngeseks Aku menyanggupi untuk memperbaiki komputernya.

    “besok akan ku kerjakan..” kataku pada istriku.

    Keesokan harinya sebelum aku ke rumah tetanggaku, aku persiapkan beberapa spy cam (“Kamera pengintai”) ukuran kecil tanpa kabel yang aku hubungkan ke komputerku.

    Ternyata sistem operasi komputer tetanggaku ini bermasalah, maka harus ku install ulang supaya normal kembali. Pada saat penginstallan sedang berlangsung, aku menanti pengasuh tetanggaku ini lengah atau keluar memberi makan asuhannya. Kisah Ngeseks Saat pengasuh anak tersebut keluar, maka kugunakan kesempatan ini untuk masuk ke kamar tetanggaku dan meletakkan 2 buah spy cam ditempat yang tepat dan tersembunyi yang bisa menangkap aktivitas tempat tidur dan sekitarnya.

    Setelah perbaikan sistem operasi komputer tetanggaku selesai, aku segera pulang dan menyalakan komputer untuk mengetes apakah spy cam yang aku letakkan berfungsi dengan baik. Kisah Ngeseks Dan ternyata alat kecil memang benar-benar canggih, selain bentuknya kecil dan tanpa kabel, ternyata daya tangkap gambarnya pun nyaris sempurna dan yang lebih canggihnya lagi adalah kemampuannya melakukan zoom.

    Mulailah pada jam-jam tertentu aku memantau keadaan kamar tersebut. Dari hasil pantauan tersebut, tedapat beberapa moment yang aku rekam, diantaranya merekam tubuhnya yang sedang telanjang bulat dan berlenggang lenggok didepan cermin sehabis mandi, Kisah Ngeseks merekam kegiatan dirinya yang sedang terangsang di malam hari pada saat suaminya di luar kota, bahkan sempat ku rekam bagaimana ganasnya ia di tempat tidur pada saat suaminya pulang dari luar kota.

    Rupanya dibalik keanggunan dan kealiman penampilan luar istri tetanggaku ini, ternyata dalam berhubungan suami istri dia sangat ganas dan binal membuat suaminya kewalahan, dan sering kali terlihat dia masih bernafsu tetapi suaminya sudah ambruk dan akhirnya dia hanya bisa gelisah tidak bisa diam melihat suaminya tidur kecapaian.

    Akhir-akhir ini kesibukan tetanggaku ini semakin padat, sehingga jadwal kepulangannya menjadi tak menentu, terkadang dua minggu sekali bahkan pernah sampai dua bulan baru pulang. Bahkan pernah secara bercanda istri tetanggaku ini berkata pada istriku :

    “Bu…, saya mah jablay…(jarang dibelai maksudnya) “

    “Kenapa gitu ?” tanya istriku pada.

    “Habis si Bapak jarang pulang,  dan kalo pulangpun hanya satu malam setelah itu pergi lagi.. Saya mah punya suami… tapi jarang sekali bermesraan “ katanya dengan nada sedih.

    Pada suatu hari, istriku cerita padaku bahwa pada tadi siang ketika istriku bertamu ke tetanggaku, dia melihat istri tetanggaku sedang menangis. Dan ketika ditanya mengapa, istri tetanggaku menjawab terisak “Si Bapak, tadi malam pulang, tapi belum ngapa-ngapain dia sudah pergi lagi dengan temannya malam itu juga dan sampai sekarang belum pulang.  Padahal saya lagi pingin-pinginnya..”

    Mendengar cerita istriku, aku menjadi tergoda untuk mengisi kekosongan kasih sayang ini. Tapi bagaimana caranya? dan tak mungkin aku dapat menggoda seorang istri yang selalu taat menjalankan perintah agama. Apalagi dia selalu mengenakan jilbab dan tidak pernah memberi kesempatan kepada bukan muhrimnya untuk berbicara bebas dengannya.

    Akhirnya aku punya ide untuk mengancamnya akan menyebarkan video rekaman dirinya yang sedang telanjang dan yang sedang berhubungan dengan suaminya. Rekaman tersebut aku simpan di CD.

    Pada malam hari ketika istriku sudah tidur, Kisah Ngeseks kuletakkan CD rekaman tersebut di depan pintunya dan kuhubungi HP istri tetanggaku ini dari HP-ku dengan menggunakan nomor yang baru kubeli siang tadi

    “Bu…, Coba ibu buka pintu depan dan ambil amplop yang tersimpan dibawah pintu, sekarang..! Isinya adalah CD berisi video rekaman yang harus ibu tonton di komputer” kataku memerintah tanpa memberi kesempatan padanya untuk bertanya siapa yang menelepon.

    Aku mengintip dari dalam rumahku, tak lama kemudian aku melihat pintu depannya terbuka, kemudian dia keluar dengan jilbab lebar dan baju longgar yang biasa dikenakan kemudian melihat keadaan sekitarnya, lalu setelah yakin tidak ada seorangpun,  lalu dia melihat ke bawah dan mengambil amplop yang aku simpan dan dengan tergesa-gesa pintu itupun dia tutup kembali.

    Kira-kira setengah jam kemudian, HP-ku bunyi dan setelah kulihat ternyata istri tetanggaku menghubungiku. Begitu aku tekan tombol terima, langsung terdengar suara serak seperti orang yang sangat marah tapi tak berdaya

    “Anda siapa ? Dan apa maksudnya memperlihatkan video ini pada saya ? “ tanyanya.

    “Saya hanyalah seorang penggemar berat ibu. Dan saya ingin semua orang tahu bahwa tubuh ibu sangat menggairahkan dan ibu sangat binal dan ganas di tempat tidur” jawabku santai.

    “Apa maksudnya…?” katanya dengan nafas yang mulai tersekat

    “Akan saya perbanyak CD ini dan akan saya bagikan ke setiap rumah di lingkungan ini, juga akan kirim ke internet agar orang sedunia tahu apa dan bagaimana ibu. “ Kisah Ngeseks jawabku masih dengan nada santai dan kalem.

    “Ja…jangan…jangan…!” potongnya mulai gugup.

    “Apa yang sebenarnya kamu inginkan…, mau uang…? Berapa…?” katanya memelas dan suara melemah.

    “Saya nggak mau uang…” jawabku

    “Lalu apa..?” susulnya

    “Saya hanya ingin bisa menikmati tubuh ibu yang sangat menggairah…” kataku menggodanya.

    “Tidak mungkin …..Aku nggak sudi….”

    “Ya…nggak apa-apa.. Kisah Ngeseks Tapi ibu jangan kaget kalau esok hari semua tetangga akan ribut karena memiliki rekaman tersebut..” jawabku mengancam

    “jangan…jangan dilakukan ….tolonglah kasihani saya…” katanya lagi memelas

    “Tidak akan saya lakukan…asal ibu memenuhi keinginan saya” kataku lagi.

    Lama dia tidak menjawab…

    Dan akhirnya…

    “Baiklah… saya menyerah…, tapi kumohon…. Kamu harus menghapus semua rekaman ini “ katanya dengan nada yang sangat berat dan pasrah karena kalah

    “Baiklah…, sekarang ibu harus membuka pintu depan, kemudian ibu harus menunggu saya di kamar ibu. Kalu tidak ibu lakukan maka saya tidak akan datang” jawabku memberikan perintah.

    Tak lama kemudian, kulihat pintu depan terbuka sedikit dan beberapa menit kemudian kulihat dimonitor bahwa dia telah ada di dalam kamar dan duduk gelisah diatas kasur menunggu apa yang akan terjadi.

    Kumatikan komputerku dan aku keluar rumah secara mengendap-ngendap menuju rumah tetanggaku melalui pintu depan yang terbuka, kemudian kututup dan kukunci. Kisah Ngeseks Lalu dengan perasaan deg-degan aku menghampiri kamarnya kubuka pintunya dan kututup kembali serta kukunci. Begitu melihatku dia langsung berdiri dan berkata kaget dan marah

    “Ohh..ternyata bapak..! Kenapa bapak melakukan ini padaku. Apa bapak tak takut kalau saya laporkan ke istri bapak ?” Ancamnya

    “Laporkan saja dan saya akan menyebarkan rekaman itu. Yang paling rugi kan bukan saya, tapi ibu sendiri ?” jawabku menekannya

    “Jadi gimana ? mau batal ?” sambil aku membalikkan badan seolah-olah akan keluar kamar.

    “Jangan…saya menyerah…” Kisah Ngeseks katanya pelan dan terisak meneteskan air mata.

    “Baiklah kalau begitu…” kataku sambil menghampirinya.

    Dia duduk mematung di pinggir tempat tidur ketika kuhampiri. Aku duduk disampingnya, dia menggeserkan badannya seperti yang ketakutan, tapi aku menahannya sambil berkata

    “Ingat, jika ibu tidak melayaniku malam ini, maka ancamanku akan kulaksanakan !” Kisah Ngeseks  kataku mengancam. Akhirnya dia diam dengan badan menggigil ketakutan dan mata yang terpejam.

    Tangan kananku memeluknya dari belakang. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Dia masih memejamkan matanya. Ohhh betapa cantik wajahnya, bibirnya yang tipis dan basah menggodaku untuk menciumnya

    Dia diam saja mematung, bahkan badannya terasa sangat dingin. Kisah Ngeseks Tapi aku tak peduli, aku terus mengulum bibirnya yang tertutup rapat dan terkadang lidahku menjilati bibirnya. Dia mulai bereaksi tapi hanya sekilas setelah itu dia tetap diam sambil memejamkan mata.

    Tanganku membuka jilbab lebar yang ia kenakan dan melemparkannya ke lantai, maka tampaklah rambut indah dengan leher jenjang merangsang menopang wajahnya yang terlihat sangat cantik dan menggemaskan, Kisah Ngeseks walaupun dengan mata terpejam dan ekspresi wajah yang tegang.

    Bibirku mulai menciumi dagu, pipi, dan seputar lehernya yang sangat merangsang, beberapa kali kurasakan ada reaksi dari dirinya dengan keluarnya keluhan dari mulutnya.

    “Euh….euh….”

    Hanya segitu, lalu dia diam lagi seperti sedang bertahan untuk tidak tergoda atas rangsangan yang kulakukan pada dirinya. Lalu tanganku menarik seleting baju panjang yang terdapat dipunggungnya dan bajunya kutarik ke bawah, tampaklah tubuh putih mulus yang harum dengan buah dada yang montok terhalang oleh BH yang masih menahannya agar tidak tumpah. Kisah Ngeseks Kutarik pengait BH hingga BH tersebut terlepas dan kulemparkan ke lantai, maka tampaklah buah dada yang benar-benar montok menggairahkan tergantung bebas dihadapanku.

    Badannya semakin kaku, kudorong paksa agar dia berbaring di kasur, Kisah Ngeseks lalu dengan tergesa-gesa karena bernafsu tanganku mulai meremas buahdada indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.

    Ouh… betapa mengasyikkan dan puasnya dapat mempermainkan buah dada dari seorang wanita yang biasanya tertutup baju longgar dan jilbab yang lebar. Mulutku mulai menjilati dan menciumi seluruh permukaan kulis halus di sekujur tubuh terbukanya. Terkadang disertai dengan kecupan serta hisapan yang mengasyikan. Dan akhirnya bibirku menuju buah dadanya . Kisah Ngeseks Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

    “Ouh…ouh…euh…..euh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

    Tapi segera diam kembali setelah dia menyadarinya apa yang sedang terjadi. Tampak sekali terjadi pergulatan batin yang sangat hebat antara mempertahankan harga diri dan kehormatan melawan gairah nafsu yang sudah mulai bangkit mempengaruhinya. Kisah Ngeseks Hal ini tampak dari gerakan tubuhnya mulai menggelinjang dan merespon setiap sentuhan dan rangsangan yang kuberikan padanya. Peperangan antara rasa terhina dan rasa nikmat yang ia terima demikian hebatnya sehingga tampak dari keringat yang mulai bercucuran dari tubuhnya.

    Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Kisah Ngeseks Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.

    Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.

    “Ouh… oohh…ouh….” Kisah Ngeseks Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.

    Kedua tangannya mencengkram kasur dengan sangat kuat hingga urat-urat halus tangannya menonjol menandakan bahwa dia sedang dilanda kenikmatan dan rangsangan birahi yang teramat sangat.

    Aku mulai menanggalkan baju longgarnya dari tubuhnya dan menjatuhkannya kelantai. Mataku nanar diliputi nafsu yang semakin menggebu melihat tubuh bugil merangsang di hadapanku yang hanya menyisakan CD yang menghalangi keindahan vaginanya. Lalu kutanggalkan CD yang menghalangi pemandangan indah ini. Dan…. Kisah Ngeseks Terpampanglah tubuh telanjang yang benar-benar indah membangkitkan gelora birahi yang semakin tak tertahankan. Penisku semakin tegang melihat pemandangan itu

    Tanpa membuang waktu, aku menciumi kedua paha indah yang putih, mulus serta harum ini. Kugunakan lidahku untuk mengulas semua permukaan paha baik yang kiri maupun yang kanan secara bergantian.

    Erangannya menjadi semakin nyaring dan sering

    “Ouh…ohhh…Pak…ouh….ouh…” rupanya rasa malu dan marahnya sudah semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan.

    Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Vagina itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kisah Ngeseks Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….

    ”Aaahh….ohhh”

    Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik, mulutnya ternganga dengan nafas seperti tertahan, lalu

    “Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan

    Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, Kisah Ngeseksterlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.

    “Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.

    Jempol tangan kananku tak diam, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.

    “Aahh…aahhh… ouh…. Pak….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…

    Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang

    “Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, Kisah Ngeseks pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .

    Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

    Dan setelah itu badannya terhempas ke kasur, cengkraman tangannya dikepalaku melemah demikian juga dengan jepitan kakinya di leherku. Setelah itu yang kudengar adalah helaan nafas yang tersengal-sengal seperti orang baru selesai melakukan lari sprint 100 meter.

    Tanpa dia kehendaki, istri tetanggaku ini telah mengalami orgasme yang sangat hebat yang aku berikan dalam sesi pemanasan ini.

    Aku berdiri dipinggir kasur, Kisah Ngeseks kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.

    “Bagaimana bu ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya

    Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….

    Aku mulai menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan. Kisah Ngeseks Kini akupun sudah telanjang bulat. Aku naik ke tempat tidur dan merangkak menghampiri dirinya, sambil berbisik

    “Sudahlah..Bu…, tak perlu malu…., nikmati saja…. Apalagi yang Ibu pertahankan dariku ? Semua bagian tubuh Ibu yang paling rahasiapun sudah aku jelajahi , bahkan Ibu sudah mendapatkan puncak kenikmatan orgasme yang akhir-akhir ini jarang Ibu dapatkan…” Kataku mempengaruhi pendiriannya , sambil kembali merangsang dirinya dengan memberikan ciuman hangat pada bibirnya dan meremas buah dadanya yang tak membosankan untuk diremas dan dipilin-pilin.

    Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.

    Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Kisah Ngeseks Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

    Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..

    “Ouh….ouh…..Aku tak tahan…aku tak tahan…Ouhhh” erangnya.

    Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Kisah Ngeseks Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.

    Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi

    “Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..

    Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…

    “Aaah…pak…aku tak tahan……aku tak tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”

    Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…

    Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

    Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Kisah Ngeseks Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi

    Merasa kakinya kurang nyaman, akhirnya istri tetanggaku meluruskan kakinya sehingga dia telungkup menindih tubuhku. Tangannya masih meraih pundakku sebagai pegangan dan buah dadanya ditempelkan pada dadaku. Kemudian kembali memaju mundurkan pantatnya agar vaginanya dapat bergesekan dengan penisku dan penisku dapat keluar masuk hingga sampai ke pangkalnya.

    Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, Kisah Ngeseks dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku

    Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

    “Sudah sangat lama .. Kisah Ngeseks aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih pak ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.

    Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

    Kedua tanganku memeluknya dan meletakkan telapak tanganku pada kedua pundaknya yang masih telungkup menindih tubuhku. Lalu pantatku, kugerakan keatas dan kebawah sambil kedua tanganku menarik pundaknya kebawah membuat penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina dan memberikan kenikmatan padaku dan padanya. Kisah Ngeseks Penisku dengan lancar keluar masuk liang vaginanya yang masih tetap sempit menjepit dan meremas-remas penisku dengan ketat. Sensasi kenikmatan mulai kembali menjalari seluruh urat syarafku dan akupun mulai mendengus nikmat

    “Ouhhh…ouhh…”

    Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

    Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya

    “Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Kisah Ngeseks Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.

    Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

    “ Ouh…hekss….heks…heks…”

    Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

    “Aaaaaahhhhkkkks……….”

    Badannya kembali melenting terdiam kaku, Kisah Ngeseks mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

    ”Ouhhhhhh…”

    Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

    Cerita Lainnya: Kegilaan dan Obsesi Pada Penis Muda
    “ohh….” Keluhku.

    Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

    Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, Kisah Ngeseks hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.

    Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas

    “Pak …aku sangat lelah… namun sangat puas…..tapi kepuasanku belum sempurna kalau vaginaku belum disemprot oleh ini..” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

    Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki istri tetanggaku yang berjilbab lebar ini. Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, Kisah Ngeseks atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

    Aku yang belum mencapai puncak, tidak ingin berlama-lama istirahat takut nafsuku surut dan penisku melemah, maka aku mulai menindihnya dan tanganku kembali meremas-remas buah dada indah miliknya serta memilin-milin putting susunya yang menjulang menantang. Kisah Ngeseks Kemudian kembali bibirku menciumi bibirnya dengan penuh nafsu.

    Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, Kisah Ngeseks tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan

    Blessh…., penisku Kisah Ngeseks kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.

    Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.

    Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan

    “Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..

    “Auh…auh…makasih Pak….ouh….nikmat…oh…” erangnya

    Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan

    Plok…plok…plok…

    Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., Kisah Ngeseks sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras

    Plok…plok…plok…

    Dan akhirnya mulutku mulai meracau..

    ”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”

    Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

    “ Ayo.. pak… bareng… bareng…”

    Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

    “Aaaaahhhh….”

    Dan …cret…cret…cret Kisah Ngeseks sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.

    Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

    Tak lama kemudian , Kisah Ngeseks matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah

    “Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… Kisah Ngeseks benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.

    Lalu sambungnya lagi “Kalau tahu senikmat dan sepuas ini yang kudapat dari Bapak.. Bapak tidak perlu mengancamku segala…” katanya sambil tersenyum.

    “Dan aku rela … menanggung segala akibatnya asal aku bisa mendapatkan nikmat seperti ini dari Bapak…” katanya mulai melantur…

    Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 1.30 malam, sudah larut. Kisah Ngeseks Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”

    “Tentu…Pak, bahkan malah aku yang meminta pada bapak untuk bisa memberikan kenikmatan seperti tadi lagi dan lagi “ katanya sambil mencubit mesra pinggangku.

    Kemudian dia juga mengenakan pakaiannya kembali lengkap dengan jilbab lebarnya dan kami keluar kamar berbarengan. Sampai di ruang tamu, dia berhenti sejenak dan memberi isyarat padaku agar aku diam dulu di tempat dan dia akan keluar rumah melihat situasi di luar apakah ada orang. Dan setelah yakin tidak ada orang diluar dan memberi isyarat padaku bahwa di luar aman. Kisah Ngeseks Sebelum aku keluar dari rumah dia memberikan kecupan yang hangat dan mesra di bibirku sambil berbisik

    “Jangan lupa ya… seminggu 2 kali bapak harus memberi kenikmatan padaku…”

    Wah… nekad juga rupanya istri tetanggaku yang alim ini, Kisah Ngeseks jika sudah tahu sesuatu yang sangat nikmat yang bisa dia dapatkan dari diriku. Dengan mengendap-ngendap aku masuk ke rumahku dan kudapati istriku masih tidur dengan nyenyaknya.

    Sejak saat itu kami selalu menyempatkan diri secara sembunyi-sembunyi untuk berpacu meraih nikmat. Dan hal itu berlangsung sampai sekarang , tanpa aku tahu kapan hal ini akan berakhir. Tapi tingkah lakunya di lingkungan tidak berubah. Kisah Ngeseks Dia tetap tampak sebagai istri yang solehah dengan jilbab lebar dan baju longgar panjang yang selalu dikenakan. Tapi jika sudah berduaan denganku, dia bagaikan kuda liar dan binal yang bisa membuat diriku melayang-layang meraih nikmat.

    Ada kejadian mendebarkan yang pernah kami lakukan. Saat itu adalah hari sabtu dan istri tetanggaku pulang kerja jam 1 siang, sedangkan bagiku hari sabtu adalah hari libur. Istriku tidak ada di rumah mengajak jalan-jalan anakku sambil mengambil pesanan barang. Sedangkan pada saat itu aku sangat ingin menyetubuhi tetanggaku, karena hampir seminggu tidak ada kesempatan menikmati tubuhnya.

    Pada saat aku duduk di ruang tamu, Kisah Ngeseks kulihat tetanggaku menghampiri rumahku dan kemudian mengetuk pintu. Pintu kubuka, Dia terlihat kaget dan senang karena yang membuka adalah aku. Lalu dia bertanya

    “Ada Ibu , Pak ?”

    “Mau cari Ibu atau cari saya…?” kataku sambil berbisik.

    “Ibu bisa …, bapak juga boleh…” jawabnya sambil tersenyum. Kisah Ngeseks Lalu “Tapi kalau ketemu Ibu keperluannya beda..dengan bila bertemu dengan Bapak..” lanjutnya dengan penuh arti.

    “Masuk dulu, Bu ! ‘Nggak enak dilihat tetangga..” kataku mempersilahkan masuk.

    Diapun masuk dan duduk di kursi tamu yang membelakangi jendela, sementara itu pintu rumahku tetap terbuka, akupun bertanya padanya

    “Ada perlu apa, ke Ibu ?”

    “Biasalah… Pak, keperluan perempuan…, Kisah Ngeseks saya mau beli jamu kuat dan jamu khusus untuk wanita…, siap-siap… karena hari ini suami saya pulang…”

    “Kalau gitu…, jatah saya kapan..? padahal saya lagi pingin nich..!”

    “Sebenarnya saya juga lagi pingin…, tapi… gimana yah…?” dia menjawab dengan bingung.

    “Kalau sekarang.., gimana ? “ kataku sambil mengahmpiri dirinya dan duduk disebelahnya dan langsung menciumnya dengan nafsu.

    Dia membalas ciumanku, kemudian melepaskan ciumanku sambil mendorong tubuhku dan berkata

    “Ihh, nekad..!”

    “Habis…, udah ‘ga tahan sich..!” jawabku sambil mencubit dagunya dengan gemas

    “Sebenarnya…, saya juga udah ‘ga tahan…., tapi dimana…?, orang lain pasti akan curiga, Kisah Ngeseks kalau kita lakukan sekarang di kamar bapak ?” bisiknya dengan nafas yang mulai tersengal-sengal didorong hawa nafsu yang mulai sudah menguasainya.

    “Kita main disini saja, di ruang tamu, sehingga dari jendela kita bisa melihat kalau ada yang datang. Dan biarkan pintu terbuka… biar orang lain tak curiga…” Usulku nekad.

    Kebetulan pintu tamuku sejajar dengan pintu pagar, sehingga dari jendela akan terlihat kalau ada yang akan masuk ke halaman rumahku. Kisah Ngeseks Tetapi posisi ruang tamuku agak tersembunyi sehingga segala aktivitas di dalamnya tidak terlhat dari luar.

    “Jangan ah.., Pak. Berbahaya….” Jawabnya, namun nampaknya dia sudah mulai tergoda dengan usulku.

    “’Ngga lah… asal kitanya jangan bersuara….., saya ingin merasakan sensasi nikmat bercampur rasa takut ketahuan…….” Aku semakin memaksanya sambil kembali melumat bibirnya dengan nafsu yang membara.

    Nampaknya gairah nafsu berahi sudah menguasainya sehigga melupakan rasa takutnya dan dia membalas lumatan bibirku dengan ganas dan kedua tangannya merengkuh kepalaku agar semakin rapat bibir kami menempel. Kisah Ngeseks Tanganku meremas buah dadanya yang terhalang oleh baju longgar dan jilbab yang dikenakannya. Matanya terpejam menikmati ciuman yang panas bergelora. Dan dia semakin liar menciumku sambil menahan agar erangan nikmat tak keluar dari mulutnya.

    Nafas kami berdua semakin tersengal-sengal, tanganku beralih ke bawah, kutarik baju panjang yang menutup kaki dan pahanya dan tanganku langsung menyusup keselangkangannya. Kurasakan CD-nya sudah sangat basah, rupanya sensasi bercinta sambil was-was takut ketahuan membuat gairah rangsangan melayang tinggi begitu cepat dan membanjiri vaginanya.

    Kusisipkan jari-jariku dari pinggir CD yang dikenakan, sehingga jari tanganku menyentuh permukaan vagina yang ditumbuhi jembut lembut yang merangsang. Dengan penuh nafsu tanganku mengusap bahkan mengobok-obok permukaan vigina yang semakin memacu gairahku. Jari-jariku mempermainkan lipatan vaginanya yang basah. Kisah Ngeseks Tetanggaku mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan giginya gemeretak menahan nikmat yang menimpa dirinya dan menahan nafas agar suara erangan nikmatnya tak keluar.

    Lalu jempol memutar dan menekan klitorisnya yang menonjol keras, badannya bergetar…, mulutnya semakin rapat tertutup.., kepala terdongak dengan mata yang terpejam. Nafasnya semakin terengah-engah menahan nikmat yang tak terhingga.

    Sementara jempolku memberikan rangsangan kenikmatan pada dirinya, jari tengahku kuputar dengan gerakan mengebor menembus liang vagina yang semakin basah dan licin. Kisah Ngeseks Tubuhnya bergelinjang hebat dan melonjak-lonjak melambungkan dirinya sehingga melayang-layang. Gerakan jari tengahku yang menerobos liang vagina sambil berputar terus kuperdalam dan badannya semakin bergelijang hebat, kepalanya semakin keras menekan sandaran kursi sehingga pinggangnya melenting, dengan suara yang tertahan keluar lenguhan nikmat tanpa dapat dia tahan

    “Uuhhhhh……”

    Jempolku terus menekan dan memutar klitorisnya, sedangkan jari tengahku semakin cepat memutar dan mengocong liang vaginanya. Tubuhnya semakin hebat terguncang hingga akhirnya melenting kejang dan kaku, dan dari mulutnya keluar suara tercekik..

    ”Akkkhhhhh…..”. Kisah Ngeseks Jari tengahku terasa seperti dijepit oleh dinding basah dengan sangat kuat disertai dengan kedutan-kedutan yang keras dan cepat.

    Lalu tubuhnya melemas dan punggungnya terhempas pada sandara kursi.

    Nafasnya tersengal-sengal seperti atlit yang baru mencapai finish. Ya…, tetanggaku baru saja mencapai finish dengan memperolah kenikmatan orgasme yang sangat sensasional.

    Aku mencabut jariku dari liang vaginanya yang becek, ku arahkan jari tengahku pada hidungku dan kuhirup dalam-dalam aroma lendir vagina yang menempel pada jari tengahku yang basah kuyup itu . Kisah Ngeseks Aroma itu begitu merangsang berahiku dan membuatku nikmat. Aku begitu menikmati aroma vagina itu lalu dengan penuh perasaan kujilati lendir vagina yang menempel dijariku dengan jilatan-jilatan yang rakus hingga jari tengahku kesat bersih dari lendir vagina yang menempel.

    Di dalam kelelahannya, tetanggaku memperhatikan apa yang kulakukan, dia merasa puas dan bangga melihat aku dengan rakusnya menjilati lendir vaginanya yang menempel di jariku. Kisah Ngeseks Gairahnya gembali bangkit mengalahkan rasa lelah yang menderanya. Tubuhya bangkit, Tangannya membuka sleting celana panjangku dan mengeluarkan batang penisku yang sangat keras dan tegang dari pinggir CD yang kukenakan.

    Cerita Lainnya: Kisah Sex Ku
    Penisku langsung berdiri bebas dengan gagahnya terbebas dari kungkungan celanaku. Tetanggaku menggenggam pangkal penisku dengan jari-jarinya yang halus dan secara perlahan dan pasti lidahnya terjulur menjilati kepala penisku, bahkan seluruh batang penisku dijilatinya dengan penuh gairah seperti sedang menjilati es krim yang sangat nikmat. Kisah Ngeseks Akupun melenguh pelan menahan

    nikmat..”Uhhh…”.

    Jilatannya begitu lincah bergairah dan membuatku melayang-layang nikmat pantatku melonjak-lonjak sehingga kepala penisku menekan-nekan mulutnya, seperti sedang mengejar sesuatu yang lebih nikmat. Kisah Ngeseks Nafasku semakin memburu ketika dengan asyik dan penuh gairah dia terus menjilati kepala penisku tanpa memperhatikan gelinjang tubuhku yang semakin keras menekan mulutnya. Lalu

    “Akhhhhs…” Suaraku seperti tercekik dan nafas sesak, ketika secara tiba-tiba mulut tetanggaku mencaplok batang penisku.

    Rongga mulutnya terasa panas dan sangat nikmat sehingga membuat mulutku ternganga, Kisah Ngeseks badanku kaku dan dadaku sesak susah bernafas.

    Dengan lincahnya, tetanggaku terus mengocok dan menghisap penisku membuatku semakin melayang. Jilbab yang dikenakannya bergoyang-goyang menampilkan pemandangan yang sangat erotis dari seorang wanita berjilbab lebar yang sedang asyik memberikan kenikmatan oral pada diriku.

    Penisku yang berada dalam genggaman tangan dan mulutnya terasa makin membengkak keras. Menyadari itu tetanggaku semakin bergairah mengoralku dan berharap mulutnya dapat disemprot oleh spermaku pada saat aku orgasme. Kisah Ngeseks Sebagaimana yang sering terjadi jika dia mengoral suaminya dan dia sangat puas, bahagia dan bangga jika dapat membuat suaminya orgasme oleh oralnya. Dan selama ini dia selalu berhasil membuat suaminya orgasme.

    Gerakan oralnya semakin bevariasi membuatku semakin melayang dan penis yang semakin membengkak. Namun aku belum juga mencapai puncak, hanya nafasku saja yang semakin tersengal-sengal dan batang penis yang semakin keras membengkak.

    Akhirnya dia tak tahan oleh nafsunya sendiri yang terus meningkat minta dipuaskan, vaginanya terasa sangat basah dan gatal. Dia bangkit melepaskan penisku dari mulutnya kemudian melepaskan CD-nya yang sudah sangat basah. Kisah Ngeseks CD itu dimasukkannya ke dalam saku baju longgar yang masih menempel di tubuhnya. Kemudian berdiri membelakangiku.

    Aku tahu apa yang dilakukannya. Kuhentikan gerakannya dan dudukku pindah ke kursi yang langsung menghadap jendela sehingga kami bisa lihat jika ada yang mau masuk ke pagar rumahku. Aku masih berpakaian lengkap, hanya penisku saja yang menerobos keluar dari sleting celana yang terbuka.

    Istri tetaggaku berdiri mengangkangi pahaku dengan paha yang terbuka lebar, Kisah Ngeseks dia menarik ujung bawah baju longgarnya hingga ke pinggang dan kubantu pegangi ujung baju itu agar tidak melorot jatuh. Lututnya menekuk agar pantatnya mendekati selangkanganku, dia raih penisku dan diarahkan ke mulut liang vaginanya yang sangat basah. Lalu….

    Blesshhh…. perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kepala penisku menerobos liang vaginanya. Gerakannya demikian perlahan, sehingga penerobosan kepala penisku pada liang vaginanya begitu lama dan sangat nikmat, Kisah Ngeseks mataku terpejam menikmati nikmat yang kurasakan dan dengan pelan mulutku mengeluh.

    “Uhhh…..”

    Gerakan penerobosan itu terhenti ketika pantatnya menekan sangat rapat bagian bawah perutku sehingga batang penisku amblas hingga kepangkalnya. Dia menekan cukup lama vaginanya, kurasakan sambutan meriah dilakukan oleh dasar liang vaginanya terhadap kepala penisku. Kepala penisku serasa dihisap dan diremas nkmat oleh vagina tetanggaku ini. Kisah Ngeseks Dinding vaginanya tak henti-hentinya berkedut memberikan sensasi nikmat pada ujung-ujung syarat nikmat yang ada pada seluruh permukaan kepala dan batang penisku.

    Secara perlahan pinggulnya berputar agar batang penisku mengucek dan mengocok dinding vaginanya, kenikmatan semakin melambungkanku. Semakin lama gerakan pinggulnya semakin bervariasi, berputar, melonjak, bergoyang, patah-patah bahkan maju-mundur membua batang penisku seperti diplintir dan digiling oleh mesin penggilingan nikmat.

    Semakin lama gerakannya semakin cepat, dan nafasnya semakin memburu dan tak lama kemudian badannya melonjak-lonjak keras dan diakhiri dengan tekanan vagina yang sangat kuat sehingga penisku masuk sedalam-dalamnya, Kisah Ngeseks dinding vaginanya dengan dahsyat memeras dan menjepit batang penisku dengan sangat kuat serta kedutan-kedutan dinding vagina begitu cepat.

    Badannya terdiam kaku, mulutnya terkatup rapat menahan agar jeritan nikmatnya tak keluar dan kepalanya ditekankan pada pundakku, lalu beberapa detik kemudian badannya terhempas lunglai diatas tubuhku, nafasnya terengah-engah. Kusibakan jilbab lebar yang menutupi wajahku, tetanggaku menoleh kearahku dan menciumku lembut dan mesra sebagai tanda bahwa sangat puas dengan orgasme yang baru digapainya.

    Sambil berciuman kurasakan bahwa jepitan dan kedutan dari dinding vaginanya semakin melemah, pantatku menghentak keatas, sehingga batang penisku yang masih tegang menggesek dinding vagina yang semakin basah dan licin, Kisah Ngeseks rasa nikmat kembali menjalar ditubuhku mengakibatkan pantatku tanpa dapat kukendalikan pantatku menghentak-hentak agar gesekan dan kocokan penisku di dalam vaginanya terus-menerus memberikan rasa nikmat pada penisku.

    Hentakan-hentakan tubuhku menyebabkan gairah kembali bangkit dan dia membalas hentakan-hentakan pantatku dengan gerakan pinggul yang liar, Kisah Ngeseks semakin lama semakin liar dan tak lama kemudian kembali dia mengejang menggapai nikmat dengan mulut yang terkatup rapat ditandai dengan remasan dan jepitan yang kuat dari dinding vaginanya pada batang penisku.

    Beberapa kali dia mencapai orgasme dalam posisi seperti itu dalam jeda waktu hanya beberapa menit untuk setiap pencapaian orgasme berikutnya.Hingga akhirnya dia benar-benar terkulai lemah tidak mampu membalas hentakan-hentakanku. Kisah Ngeseks Kubiarkan dia terkulai beberapa menit di atas tubuhku sambil badannya kepeluk dari belakang dan pipinya kucium dan secara perlahan kuremas-remas buahdadanya dari luar baju longgarnya.

    Setelah kurasakan tenaganya terkumpul, kuangkat tubuhnya agar kerdiri bersamaaan dengan tubuhku, namun kutahan agar penisku tidak lepas dari vaginanya, kudorong tubuhnya agar mendekat ke kursi tamu yang berada tepat membelakangi jendela, kutekan punggungnya agar membungkukkan badan dengan memegang bagian atas sandaran kursi yang berada di pinggir jendela sebagai pegangan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, Sedangkan penisku masih menusuk vaginanya dari belakang melalui belahan pantatnya, Kisah Ngesekssuatu posisi dogy style sambil berdiri. Ujung baju lebar yang ia kenakan semakin aku sibakkan ke arah pinggangnya sehingga kedua tanganku dapat memegang pantatnya yang putih bulat menggairahkan.

    Perlahan aku mulai mengerakkan pantatku agar penisku menusuk-nusuk vaginanya lebih dalam. Cengkraman vaginanya dalam posisi seperti ini semakin kuat menjepit membuat kenikmatanku semakin bertambah, Kisah Ngeseks basah dan licinnya vagina membuat gesekan dan kocokan penisku begitu lancar di dalam vaginanya. Kepalanya terangguk-angguk menerima hentakan dan dorongan pinggulku.

    Kenikmatan kembali menjalar ke seluruh pebuluh darahnya, dia membalas sodokan penisku dengan menggoyang dan memutar pinggulnya laksana seorang penari dangdut membuat kenikmatan yang kuterima semakin bertambah. Kisah Ngeseks Semakin lama goyang pinggulnya semakin liar dan menghentak-hentak dan tak memerlukan waktu lama kembali tubuhnya kejang kaku, tangannya mencengkram sandaran kursi dengan sangat kuat, kepalanya terdongak ke atas. Dengan jerit tertahan kembali dia mengalami orgasme yang hebat. Kudiamkan sejenak ketika dia menikmati sensasi orgasmenya, karena pada saat itu aku sangat menikmati cengkraman, jepitan dan kedutan-kedutan dinding vagina pada penisku.

    Setelah kedutan dan cengkraman dinding vaginanya melemah, kembali aku menusuk-nusukkan penisku. Setelah beberapa detik kemudian pinggulnya kembali bergerak liar membalas sodokan-sodokan penisku, dan hanya beberapa menit berselang kembali dia mengalami orgasme untuk yang entah keberapa kalinya pada saat itu.

    Beberapa kali ia orgasme dalam posisi seperti itu hingga akhirnya tubuhnya ambruk ke atas kursi dan mengeluh pelan dan panjang.

    “Uuhhhhhhh………”

    Pada saat itu, aku merasa orgasme akan menghampiriku, maka tubuhnya langsung kubalik agar telentang dengan kepala berada pada sandaran kursi bagian tengah. Kisah Ngeseks Kedua tanganku kugunakan untuk membuka lebar-lebar pahanya sehingga vaginanya yang basah dan licin semakin jelas terlihat mempesona. Kuarahkan kepala penisku pada mulut liang vaginanya dan dengan cepat kudorong penisku hingga amblas sampai ke pangkalnya. Lalu dengan semangat yang menggila aku pompa tubuhnya dengan hentakan-hentakan yang liar dan tak terkendali.

    Beberapa saat sebelum aku meraih puncak orgasmeku, samar-samar kulihat istri dan anakku pulang dan sedang ngobrol dengan temannya beberapa meter sebelum tiba di depan rumah. Kisah Ngeseks Rasa takut yang datang tiba-tiba menyebabkan aku menjerit tertahan dan spermakupun muntah tanpa dapat kubendung. Cret…..cret…. cretttt……. Uhhh…. suatu pencapaian oragsme yang sangat mendebarkan dan membuat jatung ini serasa mau copot.

    Dengan tergesa-gesa aku mencabut penisku yang masih beberapa kali memancarkan sperma, sehingga beberapa tetes sperma menempel pada baju longgar yang dikenakan tetanggaku. Kumasukkan penisku yang masih setengah tegang ke balik celanaku dan kutarik sleting. Aku sedikit khawatir karena bagian depan celanaku begitu basah oleh cairan kenikmatan tetanggaku. Aku langsung mengeluarkan beberapa dus jamu dari dalam lemari dan menyimpannya di atas meja, sementara tetanggaku berusaha merapihkan baju longgar dan jilbabnya agar tidak mencurigakan. Ada sedikit basah di sana-sini oleh keringat kami yang membanjir.

    Tetanggaku berusaha duduk tenang, dan tak lama kemudian istri dan anak-anakku masuk ke rumah melalui pintu yang sengaja terbuka.

    “Eehhh… ada tamu…! Kisah Ngeseks Udah lama, Bu ?” kata istriku seraya matanya melirik beberapa dus jamu yang kusimpan di atas meja.

    “Ahh…., ‘Ngga… baru saja…., Anu bu …, saya mau beli jamu yang biasa…, namun ternyata bapak tidak tahu, malah akhirnya dia perlihatkan semuanya pada saya…” Sahut tetanggaku berbohong dengan lihainya, sambil berusaha menutupi kegugupannya….

    “Oohhh…, emangnya bapak udah pulang ? ” tanya istriku dengan senyum penuh arti

    “Kabarnya malam ini dia pulang…” jawab tetanggaku pula

    “Harus siap-siap dong…., biar asyik !” goda istriku sambil tertawa genit pada tetanggaku, kemudian dia menambahkan lagi “Panas sekali udara saat ini, Badan saya saya basah oleh keringat…” Kata istriku memperlihatkan bajunya yang basah oleh keringat.

    “Betul.., Bu ! Akan turun hujan barangkali…..” jawab tetanggaku seolah-olah mendapatkan alasan yang tepat atas keringat yang membasahi baju longgarnya.

    Kutinggalkan mereka berdua di ruang tamu dan aku masuk ke kamarku sambil berbaring dan merenung kejadian luar biasa yang baru saja terjadi. Tak lama kemudian tetanggaku pulang dan istriku menghampiriku. Kisah Ngeseks Dia duduk di pinggir tempat tidur dan berkata

    “Pah…, kalau pipis jangan jorok…, malu kan sama tetangga, lihat tuh bagian depan celana Papah basah !” sambil menunjuk bagian depan celanaku.

    “Anu…, Mah tadi tersiram dari gayung…, waktu papah pipis” kataku berbohong.

    Kejadian itu betul-betul mendebarkan, namun aku merasakan sensasi yang luar biasa pada waktu melakukannya, apalagi hampir-hampir saja istriku memergoki apa yang kami lakukan. Kisah Ngeseks oleh sebab itu sejak hari itu, aku selalu berhati-hati jika ingin bercinta dengan tetanggaku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Keterampilan Pembantuku Yang Lugu

    Cerita Seks Keterampilan Pembantuku Yang Lugu


    1101 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Menikmati Tubuh Adik Iparku Yang Bohai ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Maukan kamu mijit Bapak lagi ? Pegal2 nih kan udah seminggu? Bisa Pak, jam berapa Bapak pulang ? Sekarang? Baik Pak, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Wini membukanya. Maaf Pak, tadi baru mandi Kata Wini tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Wini mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.

    Bisa mulai ? Bisa pak saya ganti baju dulu? Hampir saja aku bilang, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain minta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Wini masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah sampai ke bawah, membuatnya makin tampak bersinar. Warna roknya sesuai benar dengan bersih kulitnya.

    Cerita Seks Pembantuku Yang Lugu Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Tin? Ya pak? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Wini mulai dengan memencet telapak kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Wini melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Wangi sabun mandi tercium dari tubuhnya ketika ia memijat bahuku. Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.

    Cerita Seks Keterampilan Pembantuku Yang Lugu

    Cerita Seks Keterampilan Pembantuku Yang Lugu

    Depannya Pak? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang telanjang bulat. Bayangkan, terlentang telanjang di depan pembantu. Penisku sedang surut. Wini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang aku dengan jelas bisa melihatnya. Bayanganku akan bentuk buah dadanya di balik pakaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah tegak berdiri. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir. Bedanya, Wini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Tin ? Aku mulai iseng bertanya.

    Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Kan masih sip kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta ! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi ? Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Cerpen Bokep Terbaru – Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.

    Jadi aku tak sempat mendaki?, cuman pengin menyetubuhinya ! Udah. Benar2 masih sip, Pak? Mau coba sipnya ? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Pak, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja ? Wini diam saja. Dia berpindah ke dadaku. Artinya jarak kami makin dekat, artinya rangsanganku makin bertambah, artinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya terdapat celah terbuka yang menampakkan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Wini menghindar dengan sopan.

    Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Wini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Wini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Wini masih saja asyik mengurut walaupun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus pahanya. Cerpen Bokep Terbaru – Tapi itu tak lama, Wini mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena hendak mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa arti tarikan nafasnya itu, karena memang sesak atau mulai terangsang ? Tanganku mulai diurut. Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telapak tanganku menyentuh bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.

    Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil menyingkirkan tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang akibat remasanku pada dadanya. Yang penting : Dia tak menyingkirkan tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telapak tanganku berhasil menyusup jauh sampai ke dalam BHnya, Ah putting dadanya sudah mengeras ! Wini menarik telapak tanganku dari dadanya. Bapak kok nakal sih Katanya, dan .. tibatiba dia merebahkan tubuhnya ke dadaku. Agen Judi Hoki Banget

    Cerita Seks Pembantuku Yang Lugu Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan mendapatkannya, lupakan janjiku. Kupeluk tubuhnya erat2 lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi sehingga BH itu tampak seluruhnya. Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Cerpen Bokep Terbaru – Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya sehingga putting tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. Paaaaak? rintihnya. Tak ada penolakan.

    Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Dengan perlahan kurebahkan Wini ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku menciumi, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Wini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik CDnya Jangan Pak.

    Kata Wini terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong aku udah sampai pada point noreturn, harus berlanjut sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Tin ya. Bapak pengin. Badan kamu bagus bener ? Waktu aku membuka Cdnya tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, menunjukkan bahwa dia sudah terangsang. Aku melanjutkan menarik CDnya hingga lepas sama sekali. Wini tak mencegah lagi. Benar, Wini punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.

    Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Auww. Pelan2 Pak. Sakit.!? Bapak pelan2 nih ? Aku tarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Bapak sabar ya. Cerpen Bokep Terbaru – Saya udah lamaa sekali engga gini ? Ah masa ? Benar Pak? Iya deh sekarang bapak masukin lagi ya. Pelan deh..? Benar Bapak engga bilang ke Ibukan ? engga dong gila apa? Terpaksa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku

    Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku


    1362 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Ketika Tidur Pulas Ku Intip Bibiku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Kulihat bibi tidur tidak berselimut, karena biarpun kamar bibi memakai AC, tapi kelihatan AC-nya diatur agar tidak terlalu dingin. Posisi tidur bibi telentang dan bibi hanya memakai baju daster merah muda yang tipis.

    Dasternya sudah terangkat sampai di atas perut, sehingga terlihat CD mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan kemaluan bibi yang ditutupi oleh rambut hitam halus kecoklat-coklatan.

    Buah dada bibi yang tidak terlalu besar tapi padat itu terlihat samar-samar di balik dasternya yang tipis, naik turun dengan teratur.Walaupun dalam posisi telentang, tapi buah dada bibi terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang coklat muda kecil. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat.

    Dengan cepat kemaluanku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap tempur. Perlahan-lahan kuberjongkok di samping tempat tidur dan tanganku secara hati-hati kuletakkan dengan lembut pada belahan kemaluan bibi yang mungil itu yang masih ditutupi dengan CD.

    Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus kemaluan bibi dan juga bagian paha atasnya yang benar-benar licin putih mulus dan sangat merangsang.Terlihat bibi agak bergeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin bibi sedang mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut bibi terbangun.

    Perlahan-lahan kulihat bagian CD bibi yang menutupi kemaluannya mulai terlihat basah, rupanya bibi sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis perlahan dan badannya menggeliat-geliat perlahan-lahan. Aku makin tersangsang melihat pemandangan itu.Cepat-cepat kubuka semua baju dan CD-ku, sehingga sekarang aku bertelanjang bulat. Penisku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa.

    Dan aku membelai-belai buah dadanya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris bibiku tempat paling suka dicumbui, aku tahu hal tersebut dari film-film bibiku. Lalu tanganku yang satu mulai gerilya di daerah vaginanya. Kemudian perlahan-lahan aku menggunting CD mini bibi dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur bibi.Sekarang kemaluan bibi terpampang dengan jelas tanpa ada penutup lagi. Agen Judi

    Perlahan-lahan kedua kaki bibi kutarik melebar, sehingga kedua pahanya terpentang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas bibi. Kedua lututku melebar di samping pinggul bibi dan kuatur sedemikian rupa supaya tidak menyentuh pinggul bibi. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan bibi, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas bibi.Tangan kiriku memegang batang penisku. Perlahan-lahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir kemaluan bibi yang telah basah itu. Kepala penisku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada bibir kemaluan bibi.

    Terdengar suara erangan perlahan dari mulut bibi dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kemaluanku membelah bibir kemaluan bibi.Sekarang kepala kemaluanku terjepit di antara bibir kemaluan bibi. Dari mulut bibi tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum bibi sadar, aku sudah harus menaklukan kemaluan bibi dengan menempatkan posisi penisku di dalam lubang vagina bibi.

    Sebab itu segera kupastikan letak penisku agar tegak lurus pada kemaluan bibi. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing penisku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala penisku mulai menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.Kelihatan sejenak kedua paha bibi bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan penisku ke dalam lubang kemaluanku.

    Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang penisku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut bibi agar jangan berteriak.

    Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi penisku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi dengan cepat.Badan bibi tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku.”Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas.

    Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan bibi sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat penisku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.Meskipun bibi merontak-rontak, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat.

    Karena gerakan-gerakan bibi dengan kedua kaki bibi yang meronta-ronta itu, penisku yang telah terbenam di dalam vagina bibi terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam vagina bibi. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan bibi, kepalaku kuletakkan di samping kepala bibi sambil berbisik kekuping bibi.

    “Bii.., bii.., ini aku David. Tenang bii.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

    Bibi masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut bibi, aku menjilat-jilat kuping bibi dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.Perlahan-lahan badan bibi yang tadinya tegang mulai melemah.Kubisikan lagi ke kuping bibi,

    “Bii.., tanganku akan kulepaskan dari mulut bibi, asal bibi janji jangan berteriak yaa..?”Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut bibi.Kemudian Bibi berkata,

    “David.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Bibi..!”Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada bibi, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras.Rupanya meskipun wajah bibi masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu.

    Melihat keadaan bibi ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi.Akhirnya dari mulut bibi terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., David.., David..!”Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up.Dalam posisi ini, penisku menghujam kemaluan bibi dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan bibi.

    Kepalaku tepat berada di atas kepala bibi yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata bibi yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa bibi telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut penisku dari dalam kemaluan bibi, aku berbaring setengah tidur di samping bibi.

    Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada bibi terutama pada bagian putingnya.

    “Eehh.., David.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya.Sebelum menjawab aku menarik badan bibi menghadapku dan memeluk badan mungilnya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan.

    Bibirku mencari bibinya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang bibi menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya.Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu.Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, ”

    Bii.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Bibi, Bibi sangat cantik lagi ayu..!”Sambil berkata itu kucium lagi bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Bibi bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Bibi adalah milikku, jadi Bibi jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Bibi seutuhnya.”

    Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan dengan perasaan cinta kasih yang setulus-tulusnya. Rupanya bibi dapat juga merasakan perasaan sayangku padanya, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga.

    Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping bibi, sehingga bibi dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu.”Iih.., gede banget barang kamu David..! Itu sebabnya tadi Bibi merasa sangat penuh dalam badan Bibi.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman.Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Agen Judi

    Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke leher dan terus kedua buah dadanya yang tidak terlalu besar tapi padat itu. Pada bagian ini mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.Sementara aksiku sedang berlangsung, badan bibi menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya.

    Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, bibi belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.Pada bagian kemaluan bibi, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua bibir kemaluannya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang vaginanya.

    Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang kemaluannya. Segera terasa badan bibi bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepadaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat.

    Keluhan panjang keluar dari mulutnya, “Oohh.., David.., oohh.. eunaakk.. David..!”Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala bibi dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kemaluanku persis berada di depan kepala bibi. Rupanya bibi maklum akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan bibi dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala penis menerobos masuk di antara daging empuk yang hangat.

    Ketika ujung lidah bibi mulai bermain-main di seputar kepala penisku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku.Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain.

    Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring telentang di samping bibi. Kemudian sambil telentang aku menarik bibi ke atasku, sehingga sekarang bibi tidur tertelungkup di atasku. Badan bibi dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kedua paha bibi kupentangkan.

    Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa penisku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua bibir kemaluan bibi.Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat bibi dan sentakan ke atas pantatku, maka penisku langsung menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan bibi. Amblas semua batangku.”Aahh..!” terdengar keluhan panjang kenikmatan keluar dari mulut bibi.Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa bibi sudah mau klimaks.

    Bibi tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik, matanya setengah terpejam dan rambutnya yang panjang tergerai, sedang kedua buah dadanya yang kecil padat itu bergoyang-goyang di atasku.Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul bibi yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang penisku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika bibi bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang.

    Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam penisku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh badanku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang vagina bibi, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak.

    Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme dengan dasyat. Akhirnya bibi tertelungkup di atas badanku dengan lemas sambil dari mulut bibi terlihat senyuman puas.”David.., terima kasih David. Kau telah memberikan Bibi kepuasan sejati..!”Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain.

    Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat nafsu kami terbangkit lagi. Dengan setengah membopong badan bibi yang mungil itu dan kedua tangan bibi menggelantung pada leherku,

    kedua kaki bibi kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat bibi dan menekan, penisku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang kemaluan bibi.”Aaughh.. oohh.. oohh..!” terdengar rintihan bibi sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas.Dalam posisi ini, dimana berat badan bibi sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh penisku, maka dengan cepat bibi mencapai klimaks.

    “Aaduhh.. David.. Biibii.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. David..!” dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, bibi mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.Dengan penisku masih berada di dalam lubang kemaluan bibi, aku terus membopongnya. Aku membawa bibi ke tempat tidur. Agen Judi

    Dalam keadaan tubuh yang masih basah kugenjot bibi yang telah lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan bibi erat-erat sambil merasakan airmaniku menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang kemaluan bibi, mengisi segenap relung-relung di dalamnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

     

  • Cerita Seks Kisah Merah Delima

    Cerita Seks Kisah Merah Delima


    858 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kisah Merah Delima ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Its week end harusnya menjadi waktu bersantai sejenak dari rutinitas sehai hari, Uuuuhh, Hari sabtu yang begitu cerah, Andai saja saat ini aku berada di pulau bali tentunya aku akan ber sunbath ria sambil menikmati segarnya es kelapa muda. Tapi sekarang aku sedang di kantor untuk mendengarkan result dari peperangan dalam memperebutkkan mega tender dari investor asing. Berita baik nya, perusahaan tempat dimana aku bekerja telah berhasil memenangkan tender tersebut. Duuch.. alangkah senang nya hati kuuu . . . . cukup menjadi obat lah berharap dapet bonus gede

    Saraahh!! Selamat ya, berkat kegigihan lu ber argumentasi, para raja minyak dari timur tengah itu percaya untuk berinvestasi di perusahaan kita. Lu emang bener bener malaikat sarah. Thaanks yaa!!

    Selamat yaa sarahh!!! Duch hebat banget sih elu!

    Aku hanya tersenyum senang melihat kelakuan temen temen kantor yang begitu heboh dan bergembira akan hal ini. Cipika cipiki dan berpelukan adalah yang kami lakukan. Ga lama tai Cuma sebentar

    Hmm.. Akhirnya usaha yang aku lakukan dengan memberikan presentasi di meeting kemarin berhasil. Dan usaha ku untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan ini berbuah manis.

    Sarah, yuuk kita rame rame jalan yuuk, untuk merayakan keberhasilan ini. Yaa, yaaa.. ajak salah seorang temen kantorku.

    Emm.. gimana ya, guee.. gu..

    Alaah ga usah pake alesan pokok nya elu harus ikut., temen kantorku yang lain pada ikutan memaksa.

    Iyaa deeh, tapi bentar dulu yaa..

    Aku celingak celinguk sebentar mencari kekasih ku ,si ketan yang tadi aku suruh nunggu di lobby kantor.

    Sebentar, sebentar.. gue nemuin sepupu gue dulu deh.. kata ku seraya berjalan kearah rakha.

    Kenapa aku memperkenalkan rakha sebagai sepupu ku? Bukannya malu, tapi aku kasihan dan ga rela kalo rakha jadi bahan ejekan temen temen kantor. Dominoqq Online

    Ketaan!! Gue berhasil! Perusahaan ini menang tender!! teriakku mengabarkan berita gembira ini kepada rakha. Bocah kuliahan yang aku ajak ke tempat kerjaku, dengan kaos distro khas abg.

    Waah, hebat lu yaanggg! Congrat yaah!!, jawab rakha langsung mendekap memelukku erat.

    Iya iyaa, ehh! Eeh!! Tapi lepasin dulu dong pelukannya. Malu tau ga di liatin recepsionis.

    Biarin, abis nya pasti lu mo pergi ngerayain ma temen temen lu kan? ucap rakha sebel.

    Lagian tadi gua sempet liat pake acara peluk pelukan, cipika cipiki segala sama temen lu yang cowok!

    Kenapa lu kok jadi kaya gini? Lu jealous yaa? Biasa aja kalee tan, ini kan dunia kerja lagian mereka itu udah kaya sodara sendiri kok., terangku panjang lebar dengan jelas.

    Iyaa iyaaa dunia kerja, bukan dunia gua yang masih kuliah, gitu kan?, jawab rakha kesal dan langsung menuruni anak tangga menuju basement.

    Aku langsung mengejar dan memegangi lengan yang tertutup kemeja panjang kotak kotak itu.

    Taan, pleasee dong jangan ngambek yaa. Iyaa deh maap, gue minta maap yaa..

    Huuh elu itu emang yaa, kebiasaan. Sebel gua. Tapi gua ga akan ngerusak hari bahagia ini deeh, Hmm.. Tapi sun dulu dong.

    Iiiihhh lu tu yee, emang pinter nyari nyari kesempatan deeh.

    Yaudah terserah elu. Kalo ga mau juga gapapa kok.. weekkzz!! cibir nya sembari meleletkan lidah nya kearahku.

    Aku memutarkan tubuhnya. Sekarang kami saling berhadapan dan aku mulai berjinjit untuk mengecupkan bibir berpoles tipis lipstik warna merah terang kearah pipi nya, dan

    Cuup..

    Udah yaa, jangan ngambek lagi. Gue sayang banget sama elu, tau ga?? ujarku sambil melihat mata bening nya yang juga sedang menatapku.

    Hehehehe.. oke tuan putriii, sekarang silahkan jalan dah ma temen temen gawe lu tapi ntar sore kalo pulang jemput gua di lapangan sepakbola yaa

    Iyaa deh ntar di jemput. Kudu menang lhoh yaa. Kalo kalah gue kebiri lu!! Hahaha!!

    Yee enak aja lu, dasar peyaanggg katrok!! Have fun yaa..

    Okee, taann!!

    Kami pun berpisah. Aku pergi sama temen kantor, dan rakha kembali menemui temen kampus nya untuk balik ke kampus, tempat dia menempuh S1 nya.

    Hmm.. hari ini gue bener bener bahagia. Sukses di tempat gawe, dan rakha masih selalu bisa membikin gue jengkel, kangen, dan gemes

    Setelah ber party dengan temen temen kantor, aku pun melajukan Volks Wagen beetle dengan santai menjemput rakha di lapangan bola tempat biasanya.

    Godain si ketan kaya nya asyiik neeh, hihihiii . . . ucapku dalam hati sambil terkikik.

    Hanya butuh waktu sekitar 30menit untuk menuju lapangan bola. Sesampai nya di lapangan, aku melihat rakha sedang duduk santai bersama seorang temennya.

    Samperin ahh, sekalian ngasih air mineral dingin dalam botol kemasan.. gumam ku sembari melepas blazer kerja.

    Sekarang aku Cuma mengenakan baju model kemben yang terlihat kekecilan membungkus tubuh indah yang semampai ini. Celah belahan dada ku terlihat jelas dan semakin terlihat seksi terkena cahaya sinar matahari sore.

    Hai ketan jelekk!! Manyun aja kenapa lu!!, kata ku dengan menabok bahu nya dan langsung berdiri di hadapannya.

    Aaah sialan lu yanggg!!, jawab rakha sambil membelalakkan mata melihat pose yang emang sengaja aku bikin seksi.

    Berdiri dengan berkacak pinggang dan menekukkan tungkai kaki kanan ku, dengan kaki kiri lurus menapak ke tanah lapangan. Puser cantik itu terlihat mengintip diantara baju kemben dan celana panjang ku. Hmm.. bener bener nakal..

    Dari sudut mataku, temen rakha sampe melongo melihat sembulan toked putih yang bagian atas nya terlihat jelas.

    Biarin aja, terserah gue doong. Ooh iya neeh ada air mineral dingin.. ujar ku dengan merundukkan tubuh tepat dan dekat dihadapan mereka berdua.

    Aku sangat yakin kalo sembulan toked mulus ini semakin mencuat, seakan pengen keluar dari kandangnya. Aku pun bisa mendengar suara ludah yang terteguk melalui tenggorokan mereka. Hihihihi Kami ngobrol seru, sesekali aku tertawa terbahak bahak yang menyebabkan bongkahan sepasang toked yang ter kembeni itu ikut bergoncang seiring tawaku, dan tentunya merupakan pemandangan yang begitu indah untuk di lupakan buat mereka di sore hari yang cerah ini. Setelah asyik ber haha hihi, aku dan rakha pun pulang ke kost.

    Cuup pipi kanan rakha aku kecup tiba tiba, Sebelum memasuki mobil.

    Rakha tersenyum malu. Dari sudut mataku terlihat ada seseorang melihatku, tapi aku ga peduli siapa dia. Palingan iri melihat cewek cakep ngecup cowok manis hihihiRakha yang nyetir dan aku merebahkan kepalaku di bahu kiri nya. Lagu thank you dari dido mengalun lembut menjadi teman dalam perjalanan ke kost Merah Delima.

    Malam minggu kali ini aku cukup kan untuk stay at kost aja. Menikmati sajian sinetron yang membosankan, atau liat DVD. Inge sendiri udah heboh untuk ketemuan dengan si Oom nasabah nya yang kemarin sempat beradu raga dan aku intip hihihii.. Di pintu kamar ku, berdiri lah sosok cantik dengan dandanan glamour siap clubbing yang ternyata adalah inge.

    Lu ga jalan sar?

    Ga ngee, nyantai di kost an ajah. Capek gue seharian tadi udah party sama temen temen kantor.

    Sepi lho kost an, anak anak pada pulkam, mami nina juga mo keluar ada acara ma keluarga besarnya.

    Tapi khan masih ada si ketan

    Hehehe .. ati ati aja lu diperkosa, nyaho..

    Aaah, yang ada, dia mah yang gue perkosa ngee, hahahaha..

    Eeh kira kira rakha masih perjaka ga yaa?

    Yee mana gue tahu. Harus nya lu yang lebih lama nge kost disini, tahu dong sepak terjang dia.

    Gue juga kaga tahu noonnn!! Emm.. sarah, ada sesuatu yang pengen gue omongin ke lu, tapi besok besok aja dah ngobrolnya. Yaudah deeh, gue ciao dulu yaa.. have a nice Saturday night sarah cantiiikkkk!!

    Oke deeh. Take care yaa.

    Siip lah.

    Dengan menganakan tank top no bra dan rok mini, aku menikmati udara malam yang begitu semilir sambil menikmati secangkir esspreso(kopi item), setoples kacang mede, dan rokok yang setia terselip diantara kedua bibir yang senantiasa mengundang mangsa untuk mendeep kiss nya.

    Fyuuh kenapa gue tiba tiba jadi horny gini yaah? Apa karena tadi sore pake acara flirtingin rakha sama temennya itu? keluh ku dalam hati.

    Sedang asyik asyik nya nge piktor, seiring dengan gairah yang mulai terbangun, tiba tiba ada mangsa lewat. Pucuk di cinta ulam pun tiba. Ketan yang berkaos santai dan ber boxer polos terlihat berjalan sambil bersiul siul kearah kamar ku.

    Ketan berdiri di pintu kamar ku yang terbuka, sedang aku duduk di pinggiran kasur dengan satu kaki terlipat diatas kasur, dan satu nya menjejak ke lantai. Hmm.. look sexy..

    Kontan aja mata si ketan melotot melihat kemulusan paha yang tersingkap dari rok mini yang aku pake. Sesaat kemudian, bola mata nya naik dan merayap kearah dada ku yang hanya terbalut tanktop tipis, sehingga apa apa yang tersembunyi di sebaliknya tampak menerawang menggoda, termasuk puting mungil yang tampak imut menggemaskan itu. Cerita Sex

    Yaangg, lu seksi bangettt.. ujar rakha jujur dan apa adanya, dengan tatapan mupeng.

    Mungkin juga disebabkan oleh parfum yang aku pake emang wangi menggoda.

    Masa siih, perasaan biasa aja tuuh., jawab ku dengan nada genit dan kerling mata yang mulai nakal.

    Peyaanggg.. Hmm.. hehehe.. gimana yaa ngomong nya, tengsin dah.. bilang nya sambil tersipu malu

    Mangsa sudah masuk perangkap, tinggal bagaimana kita menghabisi nya.. bener ga??? Hohohoo.. seringai iblis pun mengembang..

    Kenapa tan? Hmm, pengen yaa? Hihihihii.. sahut ku manja dengan meluruskan kedua tangan keatas kepala yang tentunya menyebabkan tank top ku ikut tertarik keatas menampakkan kulit perut yang putih mulus terawat.

    Sepasang buah toked ku pun ikut ikutan genit, terlihat saling menghimpit satu sama lain. Puting kemerahan yang mempertegas keindahan dari buah toked itu juga semakin nyeplak jelas minta di kulum dan di kelamuti oleh lidah basah yang berasa hangat.

    Masuuk dong.. sini sini, come to mama.. ucap ku seraya melambaikan tangan.

    Ketan masih dengan style yang tidak berubah dari dulu. Malu malu singa.. iihhh sereeem bo. Rakha menghampiri dan segera duduk disebelah ku walau terlihat gugup. Untuk mencairkan suasana biar ga kaku, telapak tanganku segera mengelus pipinya dengan lembut. Dengus nafas rakha semakin bertambah cepat, ketika aku mulai menempelkan bibir manis ini untuk merajut asmara dengan bibirnya. Sementara itu, telapak tangan ku yang lain, aku rayapkan dari dada turun perlahan kearah perut, mengusapnya sebentar sebelum akhirnya mulai meraba, mengelus, dan mengurut lembut naik turun di batang kontol yang masih tersembunyi di balik boxer.

    Semprul, dah ga pake celana dalam ternyata.., gumamku dalam hati sembari tersenyum simpul.

    Merasa aku mulai menyerang, rakha kekasihku itu pun juga langsung bereaksi menyerang balik tubuh ku yang ramping padat berisi. Boxer yang di kenakannya sudah turun sampe lutut. Lidahnya yang pinter memuaskan itu pun mulai merayap ke mulut ber bibir tipis yang ku punya. Sementara tangan nakal nya menjelajah ke seluruh tubuh ku yang berlekuk indah bak gitar dari Spuanyoolll.. Tangan muda rakha mulai menjarah dan meremas buah dada yang menggantung sensual, yang masih ada di balik tanktop yang aku kenakan. Bibirnya masih terus saja menjelajah bibir seksi milikku. Lidah rakha menggeliat, dan membuat sang ratu yang bernama sarah pradipta itu segera membuka mulut sedikit untuk menyambut ajakan dansa.

    Ouugghhh aku mengerang merasakan getaran nikmat, sambil memejamkan mata keenakan, ketika rakha menarik lidahnya yang nakal itu dan mulai menguas wajah ku sembari tak lupa untuk sesekali mengecup ringan bibir tipisku yang begitu menggemaskan untuk di kelomoh.

    Aku menatap ke arah rakha dengan mata redup dan bibir yang menyunggingkan senyum menggoda.

    Ummpphhhhh! Dominoqq Online

    Kepala ku bergerak tanpa henti menikmati ciuman hebat dari bibir seorang rakha. Merem melek merasakan rangsangan yang kini sedikit demi sedikit mulai menggelitik dan merongrongku. Rakha masih terus saja bersemangat untuk menjarah kenikmatan yang bersumber dari bibir manis ini, sambil tak lupa untuk terus memainkan tangan dan jemarinya di area toked putih berputing kemerahan, yang sekarang telah terbebas dengan sempurna dari belitan tanktop. Ga tahu kapan tanktop itu terlepas dari tubuhku. Yang pasti, aku begitu menikmati nya. Sangat menikmati dengan gairah yang ga tahu kenapa kok menggebu gebu banget melanda tubuh wangi ini.

    Kontol rakha sudah tampak mengeras seperti kayu. Aku bisa merasakan hawa binal penuh gairah dari dalam tubuh ku keluar, setiap bersinggungan dan bergesekan dengan batang kontol rakha. Bahkan, ketika batang kontol itu di sentuh dan diusapkan dengan sengaja di dinding perut ku yang rata karena rajin berenang. Aku masih melayang merasakan buaian nikmat dari serangan rakha di bibir dan di sepasang bongkahan toked bulat yang berkulit lembut.

    Sang ratu yang cantik menawan itu seakan sudah menyerah dan hampir tidak bisa bergerak, juga tidak bisa memelihara konsentrasi nya untuk memberikan perlawanan kepada rakha, karena serangan penuh nikmat dari rakha sangat lihai dan begitu melenakan. Tangan kekasihku itu bergerak lincah, terampil, juga begitu cepat karena menyadari kalo mangsa yang jelita ini, kini sedang terkurung nafsu yang dia ciptakan.

    Tak berlama lama, tangannya segera menelanjangi celana dalam hijau mungil milik ku. Karena terlalu menikmati buaiannya, aku pun tidak menyadari ketika bagian bawah tubuh ramping berkulit lembut ini, kini telah telanjang. Memek tanpa bulu yang menyimpan berjuta kenikmatan itu kini siap di kail, dan siap memberikan rasa nikmat terhadap apapun yang memasukinya.

    Time for kikukkikuk yanggg!! ucap rakha setelah melepas kuluman liar pada mulut dan bibir ku.

    Rakha, kekasihku itu pun berdiri dan melorot lepas boxer yang masih menggantung di lututnya. Aku hanya terdiam dan menyunggingkan senyuman. Mata sayu ku meredup, menanti sesuatu yang pasti nya akan sangat berasa nikmat. Kedua bola mataku yang indah menatap tubuh rakha dengan kontol yang telah tegak mengacung dengan keras. Cairan rangsang telah membasahi ujung helm kepala kontol nya. Setelah melepas kaos nya sendiri, kekasihku itu langsung menarik lepas rok mini dan celana dalam ku warna hijau yang tadi ternyata masih tergantung di pergelangan kaki ku yang jenjang.

    Ready yanggg!, tanya rakha seraya terkekeh senang ketika sebentar lagi akan kembali merasakan kehangatan memek peret yang terlihat masih aja sempit.

    Aku memandang sayu ke arah rakha. Nafsu ku sudah begitu high, ketika tubuh rakha kini sudah berada di atas tubuh telanjang yang ku punya. Aku mengangguk pasrah tak bersuara. Dengan penuh kelembutan, rakha mulai merenggangkan tungkai kaki ku lebih lebar, lalu menarik pinggul dan mendekatkan tubuh molek ini kearah selangkangannya. Tak perlu berlama lama, rakha mulai menyusupkan batang kontol nya memasuki kehangatan lubang memek yang peret dan telah basah.

    Feel it beibh!! Ouugghhhh!!! rakha memejamkan mata penuh kenikmatan saat batangan kontol itu berusaha menembus masuk ke dalam memek sempit sang ratu.

    Aaauugghhhhhhh!! ssssshhhtttttt!!! aku mendesiskan alunan nada penuh nikmat, ketika rakha yang kini telah diatas tubuh ku melesakkan kontol nya kedalam liang cinta ku yang penuh dengan madu kenikmatan. Otot otot yang menonjol di batang kontol nya bergesekan dengan mulut memek yang bergerinjal.

    Ouugghhh yaanggg!! tetep sem..piiiittshhh rasanyaa..aahhhh!!

    Rasa nyeri bercampur nikmat membuatku tak bisa menahan diri, kepala ku yang berambut indah dengan sedikit curly di ujung nya menoleh kesana kemari. Mulut ku pun menghembuskan nafas berulang untuk memenuhi paru paru ku yang tiba tiba aja seperti kehabisan oksigen.

    Sembari duduk bersimpuh dan memegangi pinggang rampingku, rakha mulai memutarkan batang kontol nya untuk mengaduk aduk dan menguleg isi dari memek seorang sarah pradipta sekar puri. Tubuh indah ini masih beralaskan kasur, sedang pantat yang selalu menggoda banyak cowok untuk meremasnya kini terangkat ke atas. Rakha mulai mengayunkan kontol yang menancam di dalam memek legit ini dengan kecepatan teratur.

    Aku tak sanggup lagi, rasa nikmat yang menerjangku begitu kuat. Kekasih hati ku yang masih berstatus mahasiswa semester awal itu menggerakkan seluruh tubuhnya ke depan, dan menusukkan dalam dalam batang kontolnya hingga berbenturan dengan dinding dalam memek yang sekarang bertambah semakin merah dan basah.

    Uuuuggghhh!!! rakha menggeram penuh nikmat.

    Ssshhhh!!! Mmppphhhh!! lenguh ku merasakan kontol rakha yang merojok liang memek semakin dalem.

    Rakha yang semakin pinter bercinta itu langsung menggulingkan tubuhnya untuk merubah posisi.

    Aiiihhhh!!!!! pekik ku manja. Kini aku lah yang berada di atas tubuhnya, duduk dan menunggangi batang kontol rakha, dan siap untuk merodeo. Hmm.. rasakan pembalasan ku rakha..

    Aku langsung memaju mundurkan pinggul yang berpantat nungging ini dengan cepat. Menggoyang memutar dan menghentakkan keatas kebawah untuk merajam batang kontol yang masih memaku tubuh telanjangku. Melihat aku bergerak naik turun dengan gaya yang erotis sambil merodeo kontolnya menuju puncak kenikmatan, rakha, kekasihku itu pun semakin naik nafsunya. Dia dengan gemas terus terusan meremas, mengurut dan memilin bongkahan buah payudara dan puting imut kemerahan yang tampak mengacung keras.

    Aaaahhh yesshhhh!! Uughhh!! mmphhh!! desah dan lenguh ku bersahut sahutan. Tangan dengan kulit putih dan jemari lentik itu pun bertumpu pada dada rakha, sesekali aku memelintir puting kecokelatan punya dia.

    Aku sangat menyukai posisi ini, karena aku lah pengendali permainan yang sedang berlangsung. Aku lah sang playmaker permainan nikmat ini. Ratu sarah terus menggerakkan pinggulnya, semakin lama semakin cepat. Ratu dengan wajah jelita itu, begitu berhasrat memperoleh kepuasannya. Aku menggoyang semakin cepat. Aku menghentak semakin keras. Aku pun memaju mundurkan pinggul berpantat nungging ini lebih cepat, dan semakin cepat.

    Ketika sedang asyik asyik nya merodeo batang kontol rakha yang terjebak dalam kehangatan kemaluanku, tiba tiba saja Hp ku menyalak, mengeluarkan ringtone suara root wealler yang sedang ngamuk, dan aku tahu kalo itu adalah ringtone dari inge patti ratu walangon, hihihiii.. Aku tersontak kaget dan mengumpat karena kehilangan konsentrasi untuk segera meraih gelombang badai orgasme. Aku mencoba melepaskan pertautan alat kelamin kami. Namun, kedua tangan rakha malah melingkari pinggangku dan menahannya dengan erat.

    Plisss yanggg!! jangan stop dong, lagi enak enaknya neeh.. rengek rakha manja seperti anak kecil kehilangan duit. Aku paham dan bisa merasakan kalo tiba tiba rakha kehilangan rasa nikmat yang mengkungkungnya. Aku juga kehilangan rasa nikmat itu dalam sekejap.

    Okee, tapi pelan pelan yaah. Aneh aneh gue kebiri lu!! Si inge telpon neeh, rese banget.. Sahut dan rutukku sambil menatap wajah rakha dengan galak.

    Aku pun memulai dan melanjutkan gerakan naik turun untuk memberikan efek kenikmatan pada batang kontol yang masih terus aja keras di dalam kehangatan memek yang bergerinjal lembut.

    Di loud speaker yanggg, yaa!! pinta rakha, dan aku pun Cuma menganggukkan kepala.

    Ha.. halo? sapa ku berusaha sesantai mungkin.

    Halo sarahh. Suara lembut inge mulai terdengar melalui speaker

    I..iyaa ngee ha.. haloo aku mencoba mengucapkan kalimat dengan tanpa ekspresi. Rakha mulai cengar cengir dan tersenyum jahil.

    Elu dimana? Di kost an ga, sarah?

    Ii..iyaa di kost an, ngee. Ada apaa.ahh.. heeghhh!

    Ehh!! kenapa lu sar? Kaya bengek gitu. Gapapa khan lu?, tanya inge dengan nada khawatir.

    Gaa.. gapapp.aaahh. gu.guee terantuuk meh.jaa, ngee..

    Rakha bocah sialan yang suka jail itu pun terkekeh demi melihat kepanikan pacar nya, sarah pradipta. Dan gue dengan sukses melotot bengis kearah rakha, yang sedang mengatupkan telapak tangan di mulut untuk menahan agar tidak tergelak tawanya.

    Kok janggal yaa? bunyi terantuk meja ga kek gitu kalee. Mmm.. kaya nahan apaa gitu. Lu kebelet boker yaah? Lha ini emang di bawah apa di kamar, lu?, tanya inge nyerocos ga karuan.

    Muke gilee!!!! Inge katrok, lu kok bawel banget seeh?? Ngatain gue kebelet boker segala.. rese luu ahh ga asyiikkk . . .

    Mereka berdua pun bertahan mati matian agar tidak meledak tawanya, demi mendengar ucapan inge yang mengira sarah kebelet boker.

    Sumpah dapet duit sekarung deeh nge, gue terantuk meja. Ni gue lagi di kamar.

    Aku menatap tajam kearah rakha yang mati matian menahan ejekan tawa.

    Bar.rusan kena me.mejaa, ta..tapi gapapa kok.

    Karena aku sangat konsen dengan panggilan telepon inge, kekasihku mulai rese. Rakha nekad menggerakkan pinggul dan menggoyang kontolnya untuk mengulet memek tanpa bulu jembie milikku. Aku kaget dan terperanjat. Melotot marah ke rakha yang tetep nyengir kuda. Tapi sejujurnya, aku pun juga merasakan nikmat, dan juga ada rasa takut ketahuan inge kalo aku sedang eM eL sama rakha.

    Lha elu, ngap.painn telpon malem malem??

    Ooh.. Cuma mo ngasih kabar kalo gue ga pulang gitu aja kok. Yadah fine fine yaa di kost. Ati ati diperkosa rakha, hihihiii.. daaghh!!

    Sialan lu ahh, daagh!!!!!

    Ga tau dia kalo sekarang malah rakha yang gue perkosa, hihihihihi.

    Kemudian, terputuslah sambungan telepon itu.

    Bener bener brengsek lu yaa, dasar kampret!! aku mengumpat sambil mendelik tajam kearah rakha.

    Tiba tiba aja pinggul ku bergerak maju mundur dengan sendiri nya. Rasa jengkel yang kurasakan karena merasa dipermainkan rakha pun membuat ku bertambah binal tak terkendali. Semua aku tumpahkan untuk menghabisi bocah tengik ini. Aku pun langsung memacu tubuh telanjang bulat yang berpeluh untuk segera mengaparkan rakha, sang kekasih yang barusan ngerjain aku.

    Ooouughhhh!!! Aaaakkhhhh!!! aku tak kuasa untuk tidak memejamkan mata ketika batang kontol rakha tertancap semakin dalem menghunjam di memek peret ini, ketika aku melakukan gerakan spiral yang menghentak naik turun dengan cukup kuat.

    Aku merebahkan tubuh ku kedepan, toked ku yang kenyal dan licin mengkilat karena peluh aku gencetkan ke dada rakha. Rakha hanya tergolek pasrah seakan tanpa daya, ketika aku mencumbu dan mencium bibirnya dan terus terusan menaik turunkan pinggul berpantat bohay ini. Aku berusaha untuk menghunjamkan batang kontol rakha dalam dalam.

    Yaanggg.. am..ampuunnnn!!! ughhh!! Mmpphhh!! J.jang..ngan kerashhh, kerrashh!! rakha merengek memohon ampun kepada sang ratu, yang masih saja belum merasa puas menyiksa abdi dalem yang telah berani berbuat kurang ajar pada nya.

    Kapp.pokk elu.uu yaahhh!! ucapku terbata bata.

    Aku pun membuka mulut, menanti lidah rakha untuk memasuki rongga mulutku, biar lidah nya segera terbelit oleh kehebatan lidah lancip berwarna merah yang basah milik ku ini. Rakha pun menentang nikmat dengan menyapukan lidahnya ke bibir tipis yang berasa manis. Aku juga berusaha mengangkat bagian atas tubuh seksi ku, agar bisa mendapat suplai oksigen. Sementara, memek yang terjepit diantara tungkai paha berkulit putih itu terus menerima tusukan dari bawah dan masuk sampe ke relung rongga memek yang paling dalem. Batang kontol rakha mulai berdenyut pelan, seiring gigitan dari mulut memek yang bergerinjal lembut itu.

    Merasa seperti diperkosa, rakha pun berontak dan membalik kan tubuh ku agar telentang diatas kasur. Sekarang missionaris style.. Pengeksekusian memek seorang ratu oleh abdi dalemnya segera dimulai. Perut rakha saling menempel erat dengan perut ramping dan rata milik sarah. Kekasihku itu pun segera memaju mundurkan pinggangnya untuk menyetubuhi dan menyenggamai diriku yang penuh pesona.

    Kaki jenjang yang putih direntangkan lebar dan lutut ku pun ditekuk nya. Aku sangat di mabukkan oleh kenikmatan yang dihasilkan dari genjotan batang kontol rakha, hingga aku pun memejamkan mata untuk lebih meresapi rasa nikmat ketika tusukan kontol rakha semakin cepat dan mulai mengedut ngedut, seakan protes karena terhimpit oleh lubang memek yang aku mainkan ototnya biar bisa menjepit kuat. Rakha melenguh dengan keras, dia meremas bongkahan payudara putih ku beberapa kali, sebelum mengangkat pantat ku lebih tinggi dan menusukkan kontolnya lebih dalam, juga semakin lama semakin cepat.

    Jreeb!.. jreebb!!.. sleephhh!!.. sleephhh!!! Dominoqq Online

    Gu,guaahhh!! Gaa ku.kuaat lagihhh!.. Aaaaaarrrrrgghhhhhh!!! jerit dan gerungan parau rakha penuh kepuasan, seperti binatang yang hendak di sembelih.

    Rakha menyusupkan kepalanya di pangkal leher jenjang ku yang berhias liontin batu safiir, ketika helm kontolnya menyembur dan meledak dengan kuat di dalam kehangatan kemaluanku, yang masih saja mengempot empot liar kontol rakha yang sedang menumpahkan sperma. Rakha terus menggerakkan pinggul nya maju mundur, mengocokkan pelan kontol yang tengah memancarkan cairan calon dedek bayi itu. Aku pun segera meraih orgasme yang aku tunggu tunggu menyusul rakha, dengan mengelojotkan dan menggelinjangkan tubuh sembari menjerit dan menancapkan kuku dari jari lentikku kearah punggung dan bahu rakha.

    Hoshh.. hossh.. hoshh, nafas yang hampir putus terus keluar dari mulut kami berdua. Sesaat kemudian, rasa lemas menghampiri kami setelah mencapai puncak nirwana penuh kenikmatan.

    Puas tan? tanyaku sembari mengusap punggungnya yang dihiasi keringat.

    Bangeeet. Gila dah, bener bener gila.. Tubuh lu nikmat banget. Udah cantik, putih mulus, udah gitu itu lu jepit banget, hehehe.. perfect! jawab rakha sejelas jelasnya.

    Aku pun tertawa ringan mendengar celoteh rakha yang telah merasakan puas dengan tubuh yang selalu rajin aku rawat ini. Rakha segera bangkit berdiri dan, Ploop suara yang menandakan terbebasnya kontol dari tawanan memek.

    Sini tan, biar gue bersihin dulu. Ucapku sambil mendekati belalai rakha yang terlihat masih basah oleh cairan kenikmatan kami berdua.

    Aku menganga lebar dan memasukkan batang kontol itu tanpa tersentuh bibir, lidah, dan mulut ku. Setelah tertelan sampe pangkalnya, baru aku mengatupkan erat bibir ku dan menariknya keluar perlahan, sembari mengusapkan lidahku pada batang kontol nya.

    Uuughh! geli yang, gelii.. udah udahh!!, ujar rakha sambil bergidik.

    Hehehee, dah bersih sekarang tan. Nah sekarang tidur sana. Eehh!! Tadi waktu eM eL, pintu nya belon lu kunci yaa? Gilaaa lu!! untung aja kost sepi. Kalo ketahuan mami nina dikira gue merkosa lu dong.. ucapku kaget karena pintu kamar terbuka lebar sewaktu kami eM eL.

    Uppsstt!!! Iyaa, gua lupa. Tapi gapapa kok, semua aman terkendali. Thanks yaa yaangg untuk malem minggu yang indah ini. Gua turun ke bawah dulu. Met bobo.., kata rakha beranjak jalan keluar dari kamarku.

    Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun terlewati tapi aku tetep aja merasakan sesuatu yang kurang. Kenapa saat bersama rakha aku bisa tertawa lepas, begitu riang. Tapi disaat ku sendiri aku selalu gelisah, ada sesuatu yang selalu menghantui ku. Hingga pada suatu hari di tempat jemuran

    Sarah,lu beneran pacaran sama rakha? tanya inge setelah menghembuskan asap rokok nya.

    Kalo bener emang kenapa, nge? tanyaku pelan

    Soalnya mami nina kapan gitu dia nanya ke gue, apa sarah tuuh pacaran sama rakha kok kelihatannya akrab banget. Gue jawab aja ga tau, gitu.

    Iyaa seeh nge, sebenernya gue masih bingung banget. Teringet semua ucapan lu yang kemarin itu. Aaah shitt!! keluh ku seraya membuang puntung rokok kebawah.

    Sarah, kalo elu bener bener sayang and cinta sama rakha, kaya nya lu harus ngomong terus terang deh sama mami nina.

    Karena kalo ntar ketahuan kan akan membawa dampak negative ke rakha sama elu nya sendiri. Udah gitu kalian kan juga tinggal satu rumah. Gimana jadi nya ntar misal mami nina tahu hubungan lu sama anak nya? Pasti berprasangka buruk deeh.

    Inge menghela nafas..

    Juga dengan mama and keluarga lu di solo, bisa ga beliau bisa nerima calon yang masih brondong. imbuh inge sejelas jelas nya.

    DEGG!!! Yang gue takut kan selama ini akhirnya muncul ke permukaan.

    Ga mungkin gue bilang terus terang sama mami nina, ngee. Apalagi sama keluarga gue di solo. Karena mama pernah bilang, kalo nyari pacar itu harus yang lebih dewasa dari gue.. ucapku putus asa dan tampak galau.

    Oooo gitu?

    Jujur aja ngee, gue masih terngiang ngiang ucapan lu beberapa bulan yang lalu tentang perbedaan usia, mengenai masa menapouse, terus kemudian perasaan mama gue di solo, juga perasaan mami nina. Ternyata yang membuat gue terus terusan gelisah dan ga tenang yaa itu. Aaahhh, gue bener bener tolol.. kenapa waktu itu gue mau aja jadian sama rakha siihh!! Kisah Sex

    Sebagai seorang sahabat, gue Cuma ngedukung semua keputusan lu sarahh, apapun itu.. bilang inge lembut sambil mengelus pundak ku, menenangkan.

    Hmm.. kaya nya gue emang harus ninggalin rakha, ngee. Dengan segala konsekuensi nya. Gue takut kalo keadaannya semakin lama semakin ruwet.

    Lu nyerah untuk cinta kalian berdua?

    Fyuuh.. Keadaan yang membuat gue terpaksa harus kaya gini.

    Hmm.. Cinta memang ga adil. Ketika datang aja membawa senyuman, tapi giliran pergi pasti akan meninggalkan luka dan kecewa. Okee deh, apapun keputusan lu, adalah yang terbaik yang lu ambil. Gue hanya mendukung saja sarah.

    Tanpa sepengetahuan rakha, diem diem aku sudah mengepak barang barang di kamarku sedikit demi sedikit. Aku titipkan semua barang barang itu di rumah tante ku, sebelum mencari tempat kost yang baru. Aku juga sudah berpamitan sama mami nina kalo akan pindah kost. Mami nina yang baik hati itu sebenernya ga ngebolehin aku pindah, dan tanya ke aku, kenapa kudu pindah? Ga kerasan yaa? Ntar siapa yang bantuin mami masak opor? Dan berbagai pertanyaan yang membuatku semakin merasa bersalah kepada beliau.

    Rakha pasti sedih banget, kalo tahu tiba tiba aja kamar lu kosong. Dia pasti kangen, lu kelonin and nina boboin.. hehehee. Kata inge sambil ikut bantuin nge pack barang yang tinggal sedikit di kamar ku itu.

    Sialan lu! cibirku.

    Hahahahaa.. ehh buat gue aja gimana, si rakha? Lumayan kan gue jadi ga susah untuk muasin hasrat? Hihihii..

    Hahahahaa, gila lu ahh, ngee! jawab ku ikutan ketawa.

    Tok.. tok.. tok..!! Suara pintu terdengar keras.

    Sarah, bukain pintu nya!!, seru rakha lantang dan terdengar gusar.

    Duuch kok ni bocah rewel banget seeh.. orang emak nya tadi waktu gue pamitin biasa aja kok

    Sarah, gua kudu ngomong apa lagi ke elu?!!

    Gua tahu elu belum tidur khan!! Gua bakal benci elu seumur hidup gua, kalo lu ga mau bukain pintunya.., kata nya lagi dengan nada mengancam.

    Rakha.. apa yang gue lakukan semua ini untuk kebaikan elu. Jadi jangan ganggu gue lagi yaa.. plisss.

    Sarah, pliss deh?!, sahut rakha mulai terdengar putus asa.

    Kenapa ga bilang ke gua kalo lu mau pindah? Apa salah gua saraah?, tanya nya sedih.

    Ingin gue katakan padanya bahwa dia tidak lah salah. Yang salah itu adalah betapa pengecut nya gue, seorang sarah. Gara gara usia yang terpaut 45tahun, gue menyerah dengan yang nama nya cinta. Menyerah dengan nama nya keadaan. Gue ga mungkin berterus terang soal sesuatu yang sudah inge wanti wanti kan ke gue.. Oh God help me please..

    Gua sayang banget sama elu, apa itu ga cukup?? Terus.. gua harus gimana lage? Lu tinggal bilang, gua kudu ngelakuin apa lagi biar elu ga ninggalin gua??, ujar rakha meratap pilu dan sedikit terisak.

    Jawab dong saraaah, lu kok tega banget seh sama guaa. Kenapa saraahhh!!, isak nya semakin jelas terdengar.

    Oooh Goodd!!! hati ini tersayat mendengar ucapan rakha yang begitu jujur dan apa ada nya. Tapi belum saat nya lu tau tentang hal ini rakha. Emang seeh kalo gue terlalu naif dan principil. Tapi semua nya untuk kebaikan kita juga. Gue janji, Suatu saat nanti pasti gue jelasin, rakha..

    Aku bangkit dari tidur dan berjalan menghadap kearah pintu, dimana rakha terus terusan merengek sedih. Tapi di saat tangan ini menyentuh gagang pintu, ku urungkan niat ku untuk membuka nya. Terdengar petikan lighter dan hembusan nafas nya mengeluarkan asap rokok.

    Rakha menghepaskan tubuh nya ke pintu. Perlahan, aku pun bersandar juga pada pintu yang ada di balik rakha. Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk nya. Mendengarkan, dan terus mendengarkan nya..

    Jujur, elu adalah cewek pertama gua yang bener bener baek, perhatian, dan sabar pula. Lu satu satu nya cewek yang ga resek yang pernah gua kenal.

    Aduuh makasiih banget.. gue pun baru pertama kali jadian sama cowok rese, dan nyebelin. Tapi aneh nya, gue tetep suka.. hiks.. hiks.. hikss..

    Dengan sekuat tenaga, ku tahan tangis sembari membekap bibir ku. Tak mampu rasa nya kalo harus menyiksa rakha yang tidak tahu apa apa. Tapi aku juga ga tahu lagi cara yang laen.

    Tuk.. tuk.. tuk..

    Jari nya mengetuk pintu kamar ku. Rakha mengeluh pelan. Dominoqq Online

    Sarah.. kalo elu pengen putus dari gua, yaa tinggal bilang aja. Ngapain seeh lu kudu ikutan nangis segala? Harus nya khan elu seneng bisa lepas dari gua. Lu beneran pengan putus yaah? Iya khan sarah??

    Aku tersentak kaget. Apa rakha tahu kalo aku di balik pintu? Ooh my Godd!!

    Ooiii jawab dong sarah. Tinggal bilang putus, beres khan? sahut nya lagi.

    Aku hapus air mata yang meleleh di pipi ku. Mencoba memastikan kalo semua akan baik baik saja. Tapi bisa khah?? Hiks.. hikss.. hiks..

    Kembali Aku berdansa di ujung gelisah..

    Iyaa.. gue pengen putus, rakhaa.. maafin gue yaa.., kataku lirih. Rakha Cuma tertawa pelan.

    Nhah, kalo elu bilang langsung dan terus terang ke gua khan kerasa nya enak. Next time jangan kaya gitu, kalo elu punya cowok lagi.. jangan sampai dia elu gantungin kaya gue..

    Maafin gue.. maafin yaa rakhaa.., pinta ku dengan suara bindeng dan terisak akibat air mata kesedihan yang menetes keluar membasahi pipi.

    Di maafin kok sarah.. tapi sisain walo dikit, nama gua tetep di sudut hati lu yang paling sempit yaa hehehe.. Ya udah sekarang tidur gih, biar besok ga telat bangun pagi untuk berkemas.. hei! jangan nangis mulu dong, ntar cantik nya diambil orang lho..!! Rakha terkekeh, lalu mengetukkan jari nya ke pintu.

    Ntar pagi buta gua pergi ke bromo. Eeh, ada sesuatu buat elu di kamar gua. Besok lu ambil aja. Take good care yaa saraah.. Jangan kangenin gua!

    tak lama berselang, terdengar suara langkah kaki rakha yang diseret beranjak dari dari kamar ku.

    Ku hempaskan tubuh keatas kasur dan menerawang. Mulai terbayang lagi semua kenangan di masa lalu diiringi cucuran air mata ku. Pertemuan pertama kali kami yang sangat aku benci, tapi ketika akan berpisah aku begitu suka pada nya dan merasakan begitu sedih.

    .. Ku Ingin Kau Menjadi Milik Ku..

    Entah Bagaimana Cara nya..

    Lihat lah Mata Ku Untuk Meminta Mu..

    .. Aku Ingin Jalani Bersama Mu..

    Coba Dengan Sepenuh Hati..

    Ku Ingin Jujur Apa Ada Nya Dari Hati ..

    ( Club eightiess, Dari Hati )

    Suara lagu yang keluar dari mini compo rakha terdengar sangat menusuk hati. Seiring suara serak rakha yang menahan tangis, ikut menyanyikan nya. Tiba tiba dada ini begitu terasa sesak.

    Aku menempelkan pipi sebelah kanan di dinding tembok kamar. Tangan ku pun juga ikut menyentuh dinding kamar yang di sebelah nya adalah kamar rakha.

    Seakan mengusap usap pipi nya, dan membayangkan wajah ganteng rakha yang sedang meratap pilu. Maybe terlalu capek bersedih, aku pun tertidur diatas kasur yang selalu setia dan rela tertindih tubuhku.

    Perempuan muda itu berjalan dengan menyeretkan langkah kaki nya. Gurat di wajahnya yang berdebu terlihat sedih. Bekas air mata yang meleleh di pipi nya membentuk sebuah anak sungai yang tampak mengering. Setelah sampai di sebuah tempat pemakaman dia berhenti. Dia melihat bapak tua sang penggali kubur telah menyekopkan tanah terakhir membentuk gundukan makam.

    Hai pak tua penggali kubur, siapakah yang kau makamkan?,

    Aku telah mengubur si fulan, anak muda yang baik hatinya dengan sekop ini.

    Kenapa engkau bertanya seperti itu?,

    Ketahuilah wahai bapak tua penggali kubur, Dengan sekop itu pula kau telah mengubur hati ku . . .

    KRIIINGGG!!!!!!! jam weker berbunyi dengan keras pukul 06.00 pagi.

    Fyuuhh.. ternyata Cuma mimpi. Aku menghela nafas dalam dalam ga tahu apa makna yang tersirat dan yang tersurat dalam mimpiku. Setelah mengumpulkan nyawa, aku segera beranjak untuk mandi menyegarkan badan dan otak ku yang begitu kusut ini. Segaaarrr

    Setelah selesai mandi dan ber dress up, aku pun tiba tiba teringat dengan kata kata rakha kalo dia ada sesuatu untuk ku di kamar nya.

    Aku segera beranjak menuju kamar rakha. Masih sepi dan tak terdengar suara apapun di dalam kamar nya. Ketika aku hendak mengetukkan pintu kamar nya, aku melihat handle pintu kamar yang sedikit terbuka.

    Tan.. ketann, ini gue sarah.. kataku sambil membuka pintu kamar pelan pelan dan memasukinya. Kamarnya kosong dan sepi. Rakha ternyata gada di kamar, mungkin sudah menempuh perjalanan ke Bromo.

    Aku melihat sebuah foto yang terbingkai indah di dinding kamar nya. Foto ku dan diri nya, ketika sedang bergokil ria ber foto box di salah satu mall.

    Tiba tiba saja hati ku tergetar melihat foto itu. Tiba tiba saja kedua bola mata ku berkaca, mengingat semua kenangan sudah tercipta diantara kami. Tak terasa pundakku pun mulai tersentak kecil ketika aku mulai terisak lirih.

    Hmm.. Diatas stereo set di pojok kamar terlihat bungkusan kotak kecil ber tali pita dan sedang menindih sepucuk surat. Aku mendekat. Aku mengambil kotak berpita itu dan membukanya

    Oooh my God, ini kan duit yang dulu pernah kami rebutin. Dan ini jam tangan yang sempet gue pengen beli tapi lum kesampaian, dan sekarang jam tangan cantik ini ada dihadapanku, diberikan oleh rakha padaku??? aku sangat terharu, hati ku tersentuh dengan ketulusan rakha. hiks.. hikss.. hikss..

    Kemudian aku buka perlahan sepucuk surat

    Hi nenek peyangg jelekk!!

    Tuuh ada jam tangan yang dulu lum sempet elu beli karena harganya mahal kan? Nah sekarang jam itu sudah ada, di pake terus yaa..

    Ooh iya yaangg..

    Maafin rakha, kalo dari awal kita ketemu sampe elu membaca surat ini gua selalu ngeselin, bikin jengkel, bikin lu uring uringan tolong di maafin..

    Peyaangg yang nyebelin..

    Kalau di kemudian hari lu dah dapet cowok baru pengganti gua, tolong jangan lu gantungin kaya gua ya hehe.. dan dia harus mau beliin lu kacang mede, teh kotak, brownis. Nemenin lu belanja, main PS, dan taruhan billyard.

    Eeh peyaanggg .. Dominoqq Online

    Suatu saat nanti, kalo gua udah cukup dewasa untuk mengetahui apa yang sebenernya terjadi, maukan elu cerita ke gua???

    Yaudah, ati ati lu yaa.. Semoga hari lu tetep penuh warna.

    Rakha, si ganteng imut lagi sedih.

    Air mata ku tak tertahankan lagi. Aku menangis bukan hanya terisak, setelah membaca surat rakha yang begitu polos dan apa ada nya.

    Iyaa rakha, gue janji. Gue pasti akan cerita ke elu. Semua pasti baek baek aja kok rakha.. ga usah khawatir. Gue yakin, suatu saat nanti, elu juga bakal dapetin seseorang yang emang pas buat elu..jaga dan bawa diri baek baek yaah.. hiks.. hiks.. hikss.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex, 

  • Cerita Seks Kisah Ngentot Nikmat Dengan Atasanku

    Cerita Seks Kisah Ngentot Nikmat Dengan Atasanku


    3260 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kisah Ngentot Nikmat Dengan Atasanku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Mbak Lusi kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Cerita Birahi Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.

    Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Cerita Birahi Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.

    Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Cerita Birahi Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.

    Mbak Lusi selalu berpakaian formal. Cerita Birahi Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.

    Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan.  Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.

    Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lusi untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Cerita Birahi Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Lusi..

    “Fhendy, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Cerita Birahi Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.

    “Fhendy, salahkah dugaanku?”

    “Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Lusi tersenyum sambil menatap mataku.

    “Mengapa?”

    Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Cerita Birahi Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.

    “Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.

    “Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”

    “Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.

    “Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?” Agen Judi Hoki Banget

    “Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, Cerita Birahi sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.

    “Kompensasinya apa?”

    “Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”

    “Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”

    “Betis yang indah itu!”

    “Hanya sebuah ciuman?”

    “Seribu kali pun aku bersedia.”

    Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berusaha manahan tawanya.

    “Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”

    “Deal, my lady!”

    “I like it!” kata Mbak Lusi sambil bangkit dari sofa.

    Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lusi tersenyum. Cerita Birahi Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.

    “Periksalah, Fhendy. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.

    “Kau tidak ingin memeriksanya, Fhendy?” tanya Mbak Lusi sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.

    Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Cerita Birahi Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Lusi masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.

    “Fhendy, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.

    Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Lusi yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Cerita Birahi Mbak Tia masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.

    “Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.

    “Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.

    Mbak Lusi menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Cerita Birahi Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.

    “Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lusi ke atas lututku.

    Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Cerita Birahi Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.

    “Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.

    “Suka, Fhendy?” Aku mengangguk.

    “Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”

    Aku mengangkat kaki Mbak Lusi dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Lusi menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Cerita Birahi Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lusi mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Kurang jelas, Fhendy?” Aku mengangguk.

    Mbak Lusi tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Cerita Birahi Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.

    Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Cerita Birahi Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah.

    Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Cerita Birahi Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lusi. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.

    Mbak Lusi menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Cerita Birahi Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.

    Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lusi menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Cerita Birahi Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Lusi mendorong kepalaku.

    Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lusi menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Cerita Birahi Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Jawab!”

    “Suka sekali!”

    Pemandangan itu tak lama. Cerita Birahi Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.

    “Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Fhendy,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku terkesima. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Lusi tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir Vagina terlihat semakin jelas. Semakin basah. Cerita Birahi Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, Cerita Birahi kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.

    Di kolong meja, Mbak Lusi membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.

    “Hanya lidah, Fhendy! OK?”

    Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Cerita Birahi Mbak Lusi terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.

    “Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Fhendy?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.

    “Hm..!”

    “Haus?”

    “Hm!”

    “Jawab, Fhendy!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Haus!” jawabku singkat.

    Tangan Mbak Lusi bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Cerita Birahi Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.

    “Jangan diam saja. Fhendy!” kata Mbak Lusi sambil menekan bagian belakang kepalaku.

    “Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.

    Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Cerita Birahi Mbak Lusi terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan Lusir hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Lusi menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.

    “Fantastis!” kata Mbak Lusi sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.

    “Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.

    “Segar!” Mbak Lusi tertawa kecil.

    “Kau pandai memanjakanku, Fhendy. Cerita Birahi Sekarang, kecup, jilat, dan hisap sepuas-puasmu. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.

    “Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya. Cerita Birahi Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”

    Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Cerita Birahi Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.

    Kepala Mbak Lusi terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Cerita Birahi Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak Lusir di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.

    “Ooh, ooh, Fhendy! Fhendy!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Lusi merintih menyebut-nyebut namaku..

    “Fhendy, nikmat sekali sayang.. Fhendy! Ooh.. Fhendy!”

    Ia menjadi Lusir. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Cerita Birahi Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lusi menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.

    “Fhendy, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”

    Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Cerita Birahi Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.

    “Fhendy! Hisap Fhendy!” Agen Judi Hoki Banget

    Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lusi dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Lusi, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.

    “Oh, fantastis,” gumam Mbak Lusi sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.

    Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.

    “Aku puas sekali, Fhendy,” katanya. Kami saling menatap. Cerita Birahi Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.

    “Fhendy.”

    “Hm..”

    “Tatap mataku, Fhendy.” Aku menatap bola matanya.

    “Jilat cairan yang tersisa sampai bersih”

    “Hm..” jawabku sambil mulai menjilati vaginanya.

    “Jangan menunduk, Fhendy. Jilat sambil menatap mataku. Aku ingin melihat erotisme di bola matamu ketika menjilat-jilat vaginaku.”

    Aku menengadah untuk menatap matanya. Cerita Birahi Sambil melingkarkan kedua lenganku di pinggulnya, aku mulai menjilat dan menghisap kembali cairan lendir yang tersisa di lipatan-lipatan bibir kewanitaannya.

    “Kau memujaku, Fhendy?”

    “Ya, aku memuja betismu, pahamu, dan di atas segalanya, yang ini.., muuah!”  Cerita Birahi jawabku sambil mencium kewanitaannya dengan mesra sepenuh hati.

    Mbak Lusi tersenyum manja sambil mengusap-usap rambutku.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kisah Nyataku

    Cerita Seks Kisah Nyataku


    1815 views

    Cerita Seks – Kisahku ini adalah kisah nyata, namun namanama dan tempatnya sengaja aku ganti untuk menjaga kerahasiaan saja. Aku adalah seorang wanita setengah baya yang kini berusia 35 tahun. Singkatan namaku SK, tapi temantemanku sering memanggilku Susi saja. Aku dilahirkan di Solo, kota yang katanya banyak mempunyai wanitawanita ayu. Temantemanku sendiri sering bilang aku ayu dan cukup seksi dengan ukuran bra 34D, lingkar pinggang 27, dan celana nomor 32.

    Kini tiba saatnya aku ingin menceritakan kisahku kepada pembaca sekalian, kisah yang terjadi beberapa saat lalu di Jakarta.

    Aku terbangun dari tidurku di atas sebuah ranjang ukuran king size. Tubuhku telanjang bulat tanpa sehelai benang pun. Di kedua payudaraku masih tersisa air mani pria yang lengket di kulitku. Di samping kiriku, kulihat
    Andre juga dalam keadaan bugil sedang tidur tertelungkup. Di kananku, Tommy yang juga bugil tidur dalam posisi miring dengan kaki agak tertekuk.

    Kudengar suara orang menggerakkan badannya agak jauh. Aku duduk di atas tempat tidurku, dan kulihat Dewi dengan tubuh mulusnya yang telanjang bulat sedang membalikkan badan, dan meneruskan tidurnya. Di sampingnya ada Donny yang tidur telanjang bulat dalam posisi terlentang, dan mm..ini pemandangan yang menggairahkanku, batang kemaluannya dalam posisi tegang mengacung ke atas.

    Aku turun dari tempat tidur, dan menuju ke arah Donny. Tanganku mulai nakal mengocokngocok batang kemaluannya. Donny mulai bereaksi, tanpa sadar pinggulnya ikut irama naikturun. Aku mempercepat kocokan tanganku di batang kemaluannya. Donny terbangun dan tersenyum melihatku.

    Wow, Sus, enak banget kocokan kamu, terus sayang.. oh.. oh, Donny berkata padaku sambil mulai terengahengah.
    Aku kemudian bangkit dan menaiki tubuh Donny. Kuarahkan batang kemaluannya yang telah besar dan menegang itu ke lubang kemaluanku. Kumasukkan pelanpelan batang kemaluannya ke dalam lubang kemaluanku, dan aku mulai bergerak naik turun di atas tubuh Donny. Nikmatnya memang luar biasa sekali, aku merasakan batang kemaluan Donny menusuknusuk rahimku. Donny kini mulai mengimbangiku. Dia pun asyik memainkan pinggulnya, sementara kedua tangannya memegang erat pinggangku. Lidahnya mulai bermain mengisap dan menjilati payudaraku.

    Don, tetekku kan masih ada bekas pejunya, aku memperingatkan.
    Ah, cuek, kata Donny sambil terus menjilati dan mengisap puting payudaraku.
    Lalu dengan kecepatan luar biasa, Donny membalik tubuh kami berdua tanpa melepaskan batang kemaluannya dari lubang kemaluanku. Kini Donny yang di
    atas, dia yang bergerak aktif memasukkeluarkan batang kemaluannya.
    Ah.., ah.., awww.., sstt.., ah.., mulutku mulai mendesis berulangkali karena rangsangan yang ditimbulkan Donny.

    Sedang asyiknya aku dan Donny bersenggama, Dewi yang tidur di sebelah kami terbangun. Dia melihat kami sedang asyik bersenggama, lalu ikut bergabung bersama kami. Dewi menyodorkan payudaranya yang luar biasa besar berukuran 38D ke mulut Donny. Lidah Donny segera menjilati payudara Dewi dan kemudian mulutnya asyik mengisap puting payudara Dewi berulangkali. Melihat itu, tanganku mulai nakal. Kususupkan jari telunjuk dan tengah tangan kananku ke lubang kemaluan Dewi. Aku asyik memainkan jarijariku ke luar masuk lubang kemaluan Dewi. Dewi membiarkan saja, malah dia semakin lebar mengangkangkan kedua pahanya, sehingga jarijariku bisa leluasa keluar masuk lubang kemaluannya.

    Aku sendiri sudah dua kali mencapai orgasme karena tak kuasa menahan nikmat yang ditimbulkan kocokan batang kemaluan Donny di lubang kemaluanku. Namun Donny tampaknya belum lelah, dia masih asyik menyetubuhiku sambil mulutnya mengisap payudara Dewi. Andre yang terbangun melihat kami bertiga di lantai ikut bergabung. Andre meminta Dewi mengisap batang kemaluannya, dan Dewi tak menolaknya. Di sebelahku, Dewi mengisap batang kemaluan Andre dengan penuh gairah. Tibatiba kulihat Tommy juga terbangun. Dia pun bergabung bersama kami. Tommy segera menyodorkan batang kemaluannya ke depan mulutku, dan aku segera membuka mulutku dan mengisap batang kemaluan lelaki yang tadi telah beberapa kali menyetubuhiku. Solaire99

    Kini, kami kembali berpesta orgy sex. Sebelumnya, kami sudah melakukan itu, dan karena lelah, kami semua tertidur. Setelah terbangun, rupanya kami termasuk aku masih belum puas, dan sekali lagi melanjutkan pesta orgy sex kami. Nikmatnya memang berbeda dibandingkan hanya bersenggama antara satu pria dan satu wanita saja. Kalau orgy sex rasanya lebih nikmat, karena aku yang wanita bisa merasakan berbagai batang kemaluan pria dan juga berbagai macam gaya dan posisi seks.

    Donny tibatiba mempercepat goyangannya, rupanya dia sudah hampir sampai klimaksnya, dan tak berapa lama kemudian, Donny menyemprotkan air mani dari batang kemaluannya di dalam lubang kemaluanku. Tommy mencabut batang kemaluannya dari mulutku, dia mengambil tissue, membersihkan lubang kemaluanku sekedarnya saja, dan segera memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang membesar ke dalam lubang kemaluanku.

    Kini, Tommy yang menggoyanggoyangkan pinggulnya dan menyetubuhiku. Aku lagilagi mencapai orgasmeku, sementara kulihat Andre juga telah mencapai klimaksnya dan menyemprotkan air mani dari batang kemaluannya di dalam mulut Dewi. Sebagian air mani itu meleleh keluar mulut Dewi, sementara Dewi masih terus mengisap kuatkuat batang kemaluan Andre agar seluruh air mani Andre tertumpah habis dari batang kemaluannya. Andre kemudian mencabut batang kemaluannya dari mulut Dewi, lalu Dewi menyeka sisasisa air mani Andre dengan tangannya dan tangannya yang penuh dengan sisasisa air mani Andre disekanya ke payudaranya.

    Biar tetek gue makin asyik kalau sering kena peju cowo, ujar Dewi bergurau sambil tertawa.
    Tapi aku tak sempat memperhatikan lagi kelanjutannya, karena bersamaan aku mencapai orgasmeku yang kesekian kalinya, Tommy juga mencapai klimaksnya dan menyemprotkan air maninya di dalam lubang kemaluanku. Namun Tommy dengan sigap mencabut batang kemaluannya dari lubang kemaluanku, lalu menyodorkannya ke depan mulutku.
    Susi, isep dong, sayang, pintanya.
    Aku segera memasukkan batang kemaluan Tommy ke dalam mulutku dan mengisapnya kuatkuat. Kurasakan Tommy masih beberapa kali menyemprotkan air maninya yang tersisa di dalam mulutku. Wah, rasanya air mani Tommy banyak sekali sampai meleleh keluar mulutku.

    Ya, itulah kisahku berpesta orgy sex. Mulanya Andre, mantan pacarku yang mengajakku ke pesta ulang tahun Dewi pacar barunya. Aku yang memang putus dengan Andre tapi masih berteman baik tak menolak. Ternyata yang terjadi adalah pesta sambil nonton VCD porno Barat dan Mandarin, dan berakhir dengan pesta orgy sex di kamar Dewi.
    Aku memang tidak tabu melakukan hubungan seks. Bagiku, asalkan suka sama suka dan samasama menginginkannya, kenapa harus ditolak. Aku memang sudah cukup berumur. Walaupun demikian, di atas ranjang, aku tak kalah dengan wanitawanita muda dalam bermain seks dengan posisi apa pun. Aku kini tinggal di sebuah apartemen di Jakarta Selatan, bersama seorang adik wanitaku, Yanti, yang masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat. Aku sendiri bekerja sebagai asisten direktur sebuah perusahaan periklanan di daerah segitiga emas Kuningan, Jakarta Selatan.

    Aku pindah ke Jakarta setelah aku selesai kuliah di Yogyakarta. Sebelumnya, dari SD sampai SLTA, aku tinggal di Solo. Ketika kelas II SMP, aku mengenal seks pertama kali. Pacarku yang saat itu sudah kelas II SMA,
    mengajakku melihatlihat majalah porno. Lamalama kami berdua mulai terangsang, namun karena masih takut melakukan hubungan seks alias bersenggama, maka pacarku itu namanya Agus hanya menjilati lubang kemaluanku, sebaliknya aku pun mengisap batang kemaluannya sampai Agus klimaks dan keluar air maninya.

    Ketika aku di SMA, aku baru mulai berani bersenggama. Pindah ke Yogyakarta, aku kost sekamar dengan Titi. Temanku ini memang cantik dan seksi, dan dengan Titi di Yogyakarta itu aku mengenal berbagai gaya bermain seks. Mulai dari yang biasa, sambil duduk, bersenggama di kamar kecil kampusku, sampai lewat Titi, aku mengenal anal sex. Titi mengajak aku berkenalan dengan temannya keturunan Arab yang mempunyai batang kemaluan amat besar. Aku sukasuka saja disetubuhi teman Titi itu, sampai teman Titi si Arab itu yang mengajarkan anal sex, dengan memasukkan batang kemaluannya ke dalam lubang pantatku. Walaupun sudah pakai krim, mulamula terasa sakit, tetapi lamalama aku menyukainya juga.

    Ketika pindah ke Jakarta, aku langsung berkenalan dengan priapria keren dan merasakan kehangatan mereka menyetubuhiku. Kini, dalam seminggu aku paling sedikit harus bersenggama empat kali, mungkin karena nafsu seksku yang semakin besar saja. Hanya saja, sampai saat ini, adikku Yanti, masih belum tahu petualangan seks yang aku lakukan, dan aku juga tak mau menceritakannya. Apa perlunya? Cuma lamalama Yanti rupanya tahu sendiri. Mulanya, hari itu aku mengajak dua pria yang kukenal semalam di sebuah diskotek di Jakarta Pusat, untuk mampir di apartemen. Benny dan Hermanto, dua kenalan baruku itu tak menolak. Siang hari sekitar pukul 13.00, keduanya tiba di apartemenku.

    Aku menyambut keduanya dengan hangat. Kami asyik berbincangbincang mengenai bisnis kami di bidang periklanan. Kebetulan keduanya juga bergerak di bidang periklanan. Sampai suatu saat Benny mengatakan bahwa minggu lalu dia baru kenalan dengan gadis cantik calon model iklan di perusahaannya. Tadi Benny hanya isengiseng saja menggoda Nindya, gadis model itu. Namun rupanya Nindya juga senang digoda. Di kamar kerjanya, setelah menutup rapat pintunya, Benny menggoda Nindya sambil berkata, Payudara kamu bagus ya, boleh lihat nggak?


    Nindya ternyata tak keberatan. Dia melepaskan blouse dan behanya, dan terpampanglah di hadapan Benny, sepasang buah dada yang ranum dan indah. Benny kemudian nekad memegang dan mulai meremasremasnya, dan Nindya diam saja, hanya sedikit tersenyum. Maka Benny melancarkan taktik lainnya, dia membisikkan di kuping Nindya, Aku mau lihat vagina kamu yang pasti indah dengan bulubulu kemaluannya. Boleh kan?

    Nindya tersenyum lagi, dan tanpa raguragu mengangkat roknya dan segera melepaskan celana dalamnya. Lalu Nindya duduk di sofa ruang kerja Benny dan mengangkang kedua kakinya lebarlebar. Benny benarbenar terangsang melihat lubang kemaluan Nindya yang kemerahan. Tanpa sadar Benny melepaskan celana panjang dan celana dalamnya. Batang kemaluannya yang telah membesar tegang, segera disambut oleh mulut Nindya yang mengisapnya penuh kenikmatan. Akhirnya yang terjadi adalah persenggamaan luar biasa.

    Aku mendengar cerita Benny langsung terangsang dan di depan Benny serta Hermanto, aku melepaskan rok dan celana dalamku, sambil memperlihatkan lubang kemaluanku kepada keduanya,Kalau punyaku asyik juga kan?
    Kami segera terlibat dalam permainan seks yang luar biasa. Sisasisa air mani Benny dan Hermanto tertumpah di manamana, termasuk di sofa dan meja apartemenku. Itulah yang kemudian dijadikan bukti oleh adikku Yanti untuk mengetahui bahwa ternyata aku senang bermain seks.

    Aku sudah takut, tapi Yanti menjawab enteng, Ndak apa kok, Mbak. Aku juga senang ngewe sama pacarku, nanti kalau Mbak Susi ngewe, aku diajak juga ya.
    Jadilah sejak saat itu, aku dan Yanti saling membagi pengalaman seks kami.

  • Cerita Seks Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati

    Cerita Seks Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati


    1086 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kontol Besar Mahasiswa Yang Kunikmati” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Sebut saja namaku Desi, seorang wanita yang telah berusia 40 tahun dan telah bersuami. Menurut banyak teman, aku adalah wanita yang cukup cantik dan berkulit putih bersih. Yang luar biasa adalah postur tubuhku yang masih terawat dan indah. Tinggi badanku 167 cm. Pantatku cukup bulat dan berisi dengan sepasang betis yang indah. Sepasang payudaraku berukuran 34 juga tampak padat dan serasi dengan bentuk tubuhku. Kata orang tubuhku seperti artis Minarti Atmanegara yang bentuk tubuhnya tetap indah diusia yang telah berkepala 4. Aku bekerja sebagai karyawati staff accounting pada sebuah toserba yang cukup besar dikotaku. Sehingga aku banyak mengenal banyak relasi dari para pekerja perusahaan lain yang memasok barang ketempatku bekerja. Aku juga menjadi instruktur senam BL ditempat aku fitness. Disinilah kisah yang akan kisah indah aku dan Viery pertama kali terjadi. Sebagai seorang istri, aku merupakan seorang wanita setia pada suami.

    Aku berprinsip, tidak ada laki-laki lain yang menyentuh hati dan tubuhku, kecuali suami yang sangat kucintai. Dan sebelum kisah ini terjadi, aku memang selalu dapat menjaga kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki lain merupakan pantangan buatku. Tetapi begitulah, beberapa bulan terakhir suamiku kurang dapat memuaskanku diatas ranjang. Kalaupun bisa, dia pasti kelelahan dan langsung istirahat. Mungkin karna usia kami yang terpaut 14 tahun, mau tak mau aku cuma bisa memainkan jari sambil membayangkan suamiku sedang memasukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Tapi tak senikmat kenyataan. Sampai akhirnya datang seorang mahasiswa yang ingin PI (Praktek Industri) ditempatku. Dan aku ditunjuk sebagai pembimbing mahasiswa tersebut oleh bosku. Mahasiswa itu memperkenalkan dirinya bernama Viery. Kuperhatikan dia dari atas sampai bawah, cukup lumayan penampilannya. Viery berbadan tinggi besar dan atletis, tingginya sekitar 178 cm. Sungguh aku tidak mempunyai pikiran atau perasaan tertarik padanya. Pada awalnya hubungan kami biasa- biasa saja, bahkan cendrung agak kaku. Namun begitu, Viery selalu bersikap baik padaku.

    Kuakui pula, ia pemuda yang simpatik. Ia sangat pandai mengambil hati orang. Sehingga lama-kelamaan kekakuannya berkurang dan kami berdua menjadi akrab. Bahkan aku sering meminta Viery membantuku lembur dikantor. Dan jika begitu biasanya aku bercerita tentang kehidupan rumah tanggaku. Sampai-sampai urusan diatas tempat tidur kuceritakan padanya. Karna Viery sangat pandai memancing. Hingga suatu ketika, setelah sebulan Ia PI dikantorku. Sewaktu aku sedang lembur menghitung keuangan bulanan perusahaan, Viery datang menghampiriku. ” Misi Bu, bisa ganggu gak? ” Tegur Viery sopan. ” Ya ada apa Viery? ” Jawabku. ” Ini.. ada beberapa yang saya gak ngerti bisa dijelaskan gak Bu? ” Viery bertanya lagi. ” Ooh bisa.. mana yang kamunya kurang paham ” aku menjawab lalu menyuruhnya untuk duduk disampingku disofa. Lalu aku memberikan penjelasan panjang lebar kepadanya. Katanya sih bahan yang dia minta penjelasan dariku itu akan dimasukkan dalam bahan laporannya. ” Bu, saya mo ngasih hadiah ulang tahun, Bu Desi mau nerima gak? ” Tanyanya tiba-tiba. ” Boleh, syaratnya hadiahnya harus banyak ya” Jawabku bergurau. ” Saya juga punya syarat Bu, hadiah ini akan saya berikan kalo Bu Desi mau memejamkan mata. Mau gak? ” Tanyanya lagi. ” Serius nih? Oke kalo cuma itu syaratnya Ibu mau ” Kataku sambil memejamkan mata. ” Awas jangan buka mata sampai saya memberikan aba-aba..! ” Kata Viery lagi.

    Sambil terpejam aku penasaran dengan hadiah apa yang akan diberikannya. tetapi, ya ampun, pada saat mataku terpejam, tiba-tiba aku merasakan ada benda yang lunak menyentuh bibirku. Tidak hanya menyentuh, benda itu juga melumat bibirku dengan halus. Aku langsung tahu, Viery tengah menciumku. Maka aku langsung membuka mata, wajah Viery sangat dekat dengan wajahku dan tangannya merangkul pinggangku. Tetapi anehnya, setelah itu aku tidak berusaha mengindar. Untuk beberapa lama, Viery masih melumat bibirku. Kalo mau jujur aku juga ikut menikmatinya. Bahkan beberapa saat secara refleks aku juga membalas melumat bibir Viery. Sampai kemudian aku tersadar, lalu ku dorong dada Viery hingga ia terjengkang kebelakang. ” Viery seharusnya ini gak boleh terjadi ” Kataku dengan nada bergetar menahanrasa malu dan sungkan yang menggumpal dihatiku. ” Maaf Bu Desi, mungkin saya terlalu nekat. Seharusnya saya sadar Ibu sudah bersuami. Tapi inilah kenyataannya, Aku sayang sama Bu Desi ” Ujarnya lirih sambil meninggalkanku. Seketika itu aku merasa sangat menyesal, aku merasa telah mengkhianati suamiku. Tapi uniknya peristiwa seperti masih terulang beberapa kali. Beberapa kali jika Viery konsultasi denganku, ia selalu memberikan “hadiah” seperti itu. Tentu itu dilakukannya jiak tak ada orang yang melihat. Meskipun pada akhirnya aku menolaknya, tapi anehnya, aku tidak pernah marah dengan perbuatan Viery itu.

    Entahlah, aku sendiri bingung. Aku tidak tahu, apakah ini dikarnakan permasalahanku dengan suami diatas ranjang sehingga menerima begitu saja semua perbuatannya padaku. Ataukah aku telah jatuh cinta pada pada Viery, pemuda yang usianya jauh berbeda namun sangat menarik perhatianku. Sekali lagi, aku tidak tahu. bahkan dari hari kehari, aku semakin dekat dan akrab dengan Viery. Hingga pada hari terakhir prakteknya, Viery mengajakku jalan- jalan. Awalnya aku menolaknya, aku khawatir kalau kedekatanku dengannya menjadi penyebab perselingkuahan yang sebenarnya. Dengan alasan bahwa itu hari terakhir praktek, Viery terus mendesakku. Akhirnya aku menyetujuinya.Tapi aku memintanya hari minggu. Dengan syarat tidak boleh ada orang kantor yang mengetahuinya. Begitulah, pada hari Minggu, aku dan Viery akhirnya berangkat jalan-jalan. Agar suamiku tidak curiga, aku katakan padanya aku pergi ketempat seorang kawan untuk menyelesaikan lemburan kantor. Ikut juga teman kuliah Viery bersama pacarnya.

    Awalnya aku protes, setelah dijelaskan panjang lebar akhirnya aku mau ikut pergi juga. Oh ya, kami berempat menggunakan mobil milik kawan Viery. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yang cukup jauh dari kotaku. Kami sengaja memilih tempat yang jauh dari kota, agar tidak mengundang kecurigaan tetangga, keluarga dan terutama suamiku. Setelah lebih satu jam kami berputar-putar disekitar lokasi wisata, Viery dan kawannya mengajak istirahat disebuah losmen. Kawan Viery tadi dan pacarnya menyewa satu kamar, dan kedua orang itu langsung hilang dibalik pintu yang tertutup. Maklum keduanya baru dimabuk cinta. Aku dan suamiku dulu waktu pacaran juga begitu, jadi aku maklum saja. Viery menyewa juga satu kamar disebelahnya. Aku sebenarnya juga berniat menyewa kamar sendiri akan tetapi Viery melarangku. ” Ngapain boros-boros? kalau sekedar istirahat satu kamar saja. Tuh bed- nya ada dua ” Ujarnya. Akhirnya aku mengalah, aku numpang dikamar yang disewa Viery. Walaupun sebenarnya aku merasa sangat tidak enak hati. Kami mengobrol tertawa cekikikan membicarakan kawan Viery dan pacarnya dikamar sebelah. Apalagi, kawan Viery dan pacarnya sengaja mendesah-desah hingga kedengaran ditelinga kami. Sejujurnya aku deg- degan juga mendengar desahan dari kamar sebelah yang mirip suara orang terengah-engah itu. Entah kenapa dadaku semakin berdegup kencang ketika aku mendengar desahan itu dan membayangkan apa ayng sedang mereka lakukan dikamar sebelah. Untuk beberapa saat, aku dan Viery diam terpaku.

    Tiba-tiba Viery menarik tanganku sehingga aku terduduk dipangkuan Viery yang saat itu sedang duduk ditepi tempat tidur. Tanpa berkata apa-apa dia langsung mencium bibirku. Aku tidak sempat menghindar, bahkan aku juga membiarkan ketika bibir dan kumis halus Viery menempel kebibirku hingga beberapa saat. Dadaku semakin berdegub kencang ketika kurasakan bibir halus Viery melumat mulutku. Lidah Viery menelusup kecelah bibirku dan menggelitik hampir semua rongga mulutku. Mendapat serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sementara bulu tengkukku merinding. Namun tiba-tiba timbul kesadaranku. Kudorong dada Viery supaya ia melepaskan pelukannya padak diriku. ” Viery, jangan Viery, ini enggak pantas kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. Viery memang melepas ciumannya dibibirku, tetapi kedua tangannya yangm kekar dan kuat masih tetap memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga masih terduduk dipangkuannya. ” Memang nggak pantas Bu, toh Bu Desi gak puas sama suami Ibu. Aku akan muasin Ibu ” Ujar Viery yang terdengar seperti desahan. Setelah itu Viery kembali mendaratkan ciuman.

    Ia menjilati dan menciumi seluruh wajahku, lalu merambat keleher dan telingaku. Aku memang pasif dan diam, namun perlahan tapi pasti nafsu birahi semakin kuat menguasaiku. Harus kuakui, Viery sangat pandai mengobarkan birahiku. Jilatan demi jilatan lidahnya keleherku benar- benar telah membuatku terbakar dalam kenikmatan. Bahkan dengan suamiku sekalipun belum pernah aku merasakn rangsangan sehebat ini. Viery sendiri tampaknya juga mulai terangsang. Aku dapat merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sementara aku semakin tak kuat unruk menahan erangan. Maka aku pun mendesis-desis untuk menahan kenikmatan yang mulai membakar kesadaranku. Setelah itu tiba-tiba tangan Viery yang kekar itu membuka kancing bajuku. Tak ayal lagi, buah dadaku yang berwarna putih bersih itu terbuka didepan Viery. Secara refleks aku masih coba berontak. ” Cukup Viery! Jangan sampai kesitu Ibu takut..” Kataku sambil meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh gak ada yang tahu, percaya sama Viery Bu. Aku akan memuaskan Bu Desi ” Jawab Viery dengan napas memburu. Seperti tidak perduli dengan protesku, Viery yang telah melepas bajuku, kini ganti sibuk melepas BH- ku. Meskipun aku berusaha meronta, namun tidak berguna sama sekali.

    Sebab tubuh Viery yang tegap dan kuat itu mendekapku dengan sangat erat. Kini, dipelukan Viery, buah dadaku terbuka tanpa tertutup sehelai kainpun. Aku berusaha menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tetapi dengan cepat tangan Viery memegangi lenganku dan merentangkannya. Setelah itu Viery mengangkat dan merebahkan tubuhku ditempat tidur. Tanpa membuang waktu, bibir Viery melumat salah satu buah dadaku sementara salah satu tangannya juga langsung meremas-remas buah dadaku yang lainnya. Bagaikan seekor singa buas ia menjilati dan meremas buah dada yang kenyal dan putih ini. Kini aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain megap-megap dan mengerang karena kenikmatan yang mencengkeramku. Aku menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan karena rasa geliu dan nikmat ketika bibir dan lidah Viery menjilat dan melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih dan in.. indah sekali. A.. aku makin nggak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Viery terputus-putus karna nafsu birahi yang kian memuncak. Kemudian Viery juga menciumi perut dan pusarku. Dengan lidahnya, ia pandai sekali mengelitik buah dada hingga perutku. Sekali lagi aku hanya mendesis-desis mendapat rangsangan yang menggelora itu. Kemudian tanpa kuduga, Dengan cepat Viery melepas celana dan celana dalamku dalam sekali tarikan. Lagi-lagi aku berusaha melawan, tetapi dengan tubuh besar dan tenaga kuat kuat yang dimiliki Viery, dengan mudah ia menaklukkan perlawananku. Sekarang tubuhku yang ramping dan putih itu benar-benar telanjang total dihadapan Viery. Sungguh, aku belum pernah sekalipun telanjang dihadapan laki-laki lain, kecuali dihadapn suamiku. Sebelumnya aku juga tak pernah terpikir akan melakukan perbuatan seperti ini. Tetapi kini, Viery berhasil memaksaku. Sementara aku seperti pasrah tanpa daya. ” Viery, untuk yang satu ini jangan Viery. Aku tidak ingin merusak keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sambil meringkuk diatas tempat tidur, untuk melindungi buah dada dan vaginaku yang kini tanpa penutup. ” Bu.. apa.. kamu.. nggak kasihan padaku sayang.. , aku sudah terlanjur terbakar.. , aku nggak kuat lagi sayang, please aku.. mohon ” Kata Viery masih dengan terbata- bata dan wajah yang memelas. Entah karna tidak tega atau karena aku sendiri juga telah terlanjur terbakar birahi, aku diam saja ketika Viery kembali menggarap tubuhku.

    Bibir dan salah satu tangannya menggarap kedua buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya lagi mengusap-usap paha dan selangkangan kakiku. Mataku benar-benar merem-melek merasakan kenikamatan itu. Sementara napasku juga semakin terengah-engah. Tiba-tiba Viery beranjak dan denagn cepat melepas semua pakaian yang menempel ditubuhnya. Kini ia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, aku tidak dpat percaya, kini aku telanjang dalam satu kamar denagn laki-laki yang bukan suamaiku, ohh. Aku melihat tubuh Viery yang memang benar-benar atletis, besar dan kekar terutama otot-otot perutnya. Ia lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan suamiku yang berperawakan sedag-sedang saja. Tetapi yang membuat dadaku berdegub lebih keras adalah benda diselangkangan Viery. Benda yang besarnya hampir sama denagn lenganku itu berwarna coklat muda dan kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tidak kurang dari 22 cm, atau hampir dua kali lipat dibanding milik suamiku, sementara besarnya sekitar 3 sampai 4 kali lipatnya. Sungguh aku tak percaya, laki-laki semuda Viery memiliki penis sebesar dan sepanjang ini.

    Perasaanku bercampur baur antara ngeri, gemes dan penasaran. Kini tubuh telanjang Viery mendekapku. Darahku seperti terkesiap ketika merasakan dada bidang Viery menempel erat dadaku. Ada sensasi hebat yang melandaku, ketika dada yang kekar itu merapat dengan tubuhku. Ohh, baru kali ini kurasakan dekapan lelaki lain selain suamiku. Ia masih meciumi sekujur tubuhku, sementara tangannya juga tidak kenal lelah meremas-remas buah dadaku yang semakin kenyal. Sekali lagi, sebelumnya tidak pernah kurasakan sensasi dan rangsangan sedahsyat ini. Aku tersentak ketika kurasakan ada benda yang masuk dan menggelitik lubang vaginaku. Ternyata Viery nekat memasukkan jari tangannya kecelah vaginaku.Ia memutar-mutar telunjuknya didalam lubang vaginaku, sehingga aku benar-benar hampir tidak kuat lagi menahan kenikmatan yang menderaku. Mendapat serangan yang luar biasa nikmat itu, secara refleks aku memutar-muatarkan pantatku. Toh, aku masih berusaha menolaknya. ” Viery, jangan sampai dimasukkan jarinya, cukup diluaran saja..! ” Pintaku. Tetapi lagi-lagi Viery tidak menggubrisku. Selanjutnya ia menelusupkan kepalanya di selangkanganku, lalu bibir dan lidahnya melumat habis vaginaku. Aku tergetar hebat mendapatkan rangsangan ini. Tidak kuat lagi menahan kenimatan itu, tanpa sadar tanganku menjambak rambut Viery yang masih terengah-engah di selangkanganku.

    Kini aku telah benar- benar tenggelam dalam birahi. Ketika kenikmatan birahi benar- benar menguasaiku, dengan tiba-tiba, Viery melepaskanku dan berdiri di tepi tempat tidur. Ia mengocok- ngok batang penisnya yang berukuran luar biasa tersebut. ” Udah hampir setengah jam, dari tadi aku terus yang aktif, capek nih. Sekaran ganti Bu Desi dong yang aktif..! ” Kata Viery denagn manja. ” Ibu nggak bisa Viery, lagian Ibu masih takut..! ” Jawabku dengan malu-malu. ” oke kalo gitu pegang aja iniku, please, kumohon sayang..” Ujarnya sambil menyodorkan batang penis besar itu kehadapanku. Dengan malu-malu kupegang batang yang besar dan berotot itu. Lagi-lagi berdebar-debar dan darahku berdesir ketika tanganku mulai memegang penis Viery. Sejenak aku sempat membayangkan bagaimana nikmatnya jiak penis yang besar dan keras itu dimasukkan kelubang vagina perempuan, apalagi jika perempuan itu aku. ” Besaran mana sama milik suami Ibu..? ” Goda Viery. Aku tidak menjawab walau dalam hati aku mengakui, penis Viery jauh lebih panjang dan lebih besar dibandingkan milik suamiku. Padahal usia Viery jauh lebih muda. ” Diapakan nih Viery..? Sumpah Ibu gak bisa apa-apa ” Kataku berbohong sambil memegang penis Viery. ” Oke, biar gampang, dikocok aja sayang. Bisakan..? ” Jawab Viery dengan lembut. Dengan dada berdegub kencang, kukocok perlahan-lahan penis yang besar milik Viery. Ada sensasi tersendiri ketika aku mulai mengocok buah zakar Viery yang sangat besar tersebut. Gila, tanganku hampir tidak cukup memegangnya. Aku berharap dengan kukocok penisnya, sperma Viery cepat muncrat, sehingga ia tidak berbuat lebih jauh kepada diriku. Viery yang kini telentang disampingku memejamkan matanya ketika tanganku mulai naik turun mengocok batang zakarnya. Napasnya mendengus-dengus, tanda kalau nafsunya sudah meningkat lagi. Aku sendiri juga terangsang melihat tubuh tinggi besar dihadapanku seperti tidak berdaya dikuasai rasa nikmat.

    Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, sehingga kepalanya kini etapt berada diselangkanganku sebaliknya kepalaku juga tepat menghadap selangkangannya. Viery kembali melumat lubang kemaluanku. Lidahnya menjilat-jilat tanpa henti di rongga vaginaku. Sementara aku masih terus mengocok batang zakar Viery dengan tanganku. Kini kami berdua berkelejotan, sementara napas kami juga saling memburu. Setelah itu Viery beranjak dan dengan cepat ia menindihku. Dari kaca lemari yang terletak disebelah samping tempat tidur, aku bisa melihat tubuh rampingku seperti tenggelam dikasur busa ketika tubuh Viery yang tinggi besar mulai menindihku. Dadaku deg-degan melihat adegan kami melalui kaca lemari itu. Gila batinku, kini aku yang telanjang digumuli oleh lelaki yang juga sedang telanjang, dan laki-laki itu bikan suamiku. Viery kembali melumat bibirku. kali ini teramat lembut. Gilanya lagi, aku tanpa malu lagi membalas ciumannya. Lidahku kujulurkan untuk menggelitik rongga mulut Viery. Viery terpejam merasakan seranganku, sementara tanganku kekarnya masih erat memelukku, seperti tidak akan dilepas lagi.

    Bermenit-menit kami terus berpagutan saling memompa birahi masing-masing. Peluh kami mengucur deras dan berbaur ditubuhku dan tubuh Viery. Dalam posisi itu tiba- tiba kurasakan ada benda yang kenyal mengganjal diatas perutku. Ohh, aku semakin terangsang luar biasa ketika kusadari benda yang mengganjal itu adalah batang kemaluan Viery. Tiba-tiba kurasakan batang zakar itu mengganjal tepat dibibir lubang kemaluanku. Rupanya Viery nekat berusaha memasukkan batang penisnya kevaginaku. Tentu saja aku tersentak. ” Viery.. jangan dimasukkan..! ” Kataku sambil tersengal-sengal menahan nikmat. Aku tidak tahu apakah permintaan aku itu tulus , sebab disisi hatiku yang lain sejujurnya aku juga ingin merasakan betapa nikmatnya ketika batang kemaluan yang besar itu masuk kelubang vaginaku. ” Oke.. kalau nggak boleh diamasukkan, kugesek-gesekkan dibibirnya saja ya..? ” Jawab Viery juga dengan napas yang terengah-engah. Kemudian Viery kembali memasang ujung penisnya tepat dicelah vaginaku. Sungguh aku deg-degan luar biasa ketika merasakn kepala batang penis itu menyentuh bibir vaginaku. Namun karna batang zakar Viery memang berukuran super besar, Viery sangat sulit memasukkannnya kedalam celah bibir vaginaku. Padahal jika aku bersetubuh denagn suamiku penis suamiku masih terlalu kekecilan untuk ukuran lubang senggamaku. Setelah sedikit dipaksa, akhirnya ujung kemaluan Viery berhasil menerobos bibir vaginaku. Ya ampun, aku menggeliat hebat ketika ujung penis yang besra itu mulai menerobos masuk. Walau pun mulanya sedikit perih, tetapi selanjutnya rasa nikmatnya sungguh tada tiara. Seperti janji Viery, penisnya berukuran jumbo itu hanya hanya digesek-gesekan dibibir vagina saja. Meskipun hanya begitu, kenikamatan yang kurasa betul-betul membuatku hampir teriak histeris. Sungguh batang zakar Viery itu luar biasa nikmatnya.

    Viery terus menerus mamaju- mundurkan batang penis sebatas dibibir vagina. keringat kami berdua semakin deras mengalir, semenatara mulut kami masih terus berpagutan. ” Ayoohh.. ngoommoong saayang, giimaanna raasaanyaa..? ” Kata Viery tersengal-sengal. ” Oohh.. teeruuss.. Viery.. teeruss..! ujarku sama-sama tersengal. Entah bagaimana awal mulanya, tiba- tiba kurasakan batang kemaluan yang besar itu telah amblas semua kevaginaku. Bless, perlahan tapi pasti abtang kemaluan yang besar itu melesak kedalam libang kemaluanku. Vaginaku terasa penuh sesak oleh batang penis Viery yang sangat- sangat besar itu. “ Lohh..? Viery..! Dimaassuukiin seemmua yah..? ” Tanyaku. ” Taanguung, saayang. Aku nggak tahhan..! ” Ujarnya dengan terus memompa vaginaku secara perlahan. Entahlah,kali ini aku tidak protes. Ketika batang penis itu amblas semua divaginaku, aku hanya dapat terengah-engah dan merasakan kenikmatan yang kini semakin tertahankan. Begitu besarnya penis si Viery, sehingga lubang vaginaku terasa sangat sempit. Sementara karna tubuhnya yang berat, batang penis Viery semakin tertekan kedalam vaginaku dan melesak hingga kedasar rongga vaginaku. Sangat terasa sekali bagaimana rasanya batang zakar menggesek-gesek dinding vaginaku.

    Tanpa sadar aku pun mengimbangi genjotan Viery dengan menggoyang pantatku. Kini tubuh rampingku seperti timbul tenggelam diatas kasur busa ditindih oleh tubuh besar dan kekearnya Viery. Semakin lama, genjotan Viery semakin cepat dan keras, sehingga badanku tersentak- sentak dengan hebat. Clep.. , clep.. , clep.. , cleep.. , begitulah bunyi batang zakar Viery yang terus memompa selangkanganku. ” Teerruss Viery..! Aakuu.. nggaak.. kuuaatt..! ” Erangku berulang-ulang. Sungguh ini permainan seks yang paling nikmat yang pernah kurasakan dalam sepuluh tahun ini. Aku sudah tidak berpikir lagi tentang kesetiaan kepada suamiku. Viery benar-benar telah menenggelamkan aku dalam gelombang kenikmatan. Persetan, toh suamiku sendiri sudah tak bisa lagi memberikan aku kepuasan sedahsyat dan kenikmatan seperti ini. Tidak berapa lama kemudian, aku merasakan nikmat yang luar biasa disekujur tubuhku. Badanku mengelepar-gelepar dibawah genjcetan tubuh Viery. Seketika itu seperti tidak sadar, kuciumi lebih berani bibir Viery dan kupeluk erat- erat. ” Viery.. aakkuu.. haampiir.. oorrgaassmmee..! ” desahku ketika hampir mencapai puncak kenikamatan. Tahu aku hampir orgasme, Viery semakin kencang menghunjam-hunjamkan batang kejantanannya keselangkanganku. Saat itu tubuhku semakin meronta- ronta dibawah dekapan Viery yang kuat. Akibatnya, tidak lama kemudian aku benar-benar mencapai klimaks. ” Kaalauu.. uudahh.. orrgassme.. ngoommoong.. saayaang.. biaarr.. aakuu.. ikuut.. puuaas.! ” Desah Viery. ” ooh.. aauuhh.. aakkuu.. klimaks.. Viery..! ” Jawabku. Seketika dengan refleks tangan kananku menjambak rambut Viery, sedangkan tangan kiriku memeluknya erat-erat.

    Pantatku kunaikkan keatas agar batang kemaluan si Viery dapat menancap sedalam- dalamnya. Setelah kenikmatan puncak itu, tubuhku melemas denagn sendirinya. Viery juga menghentikan genjotannya. ” Aku belum keluar sayang.. Tahan sebentar ya.. Aku terusin dulu..! ” Ujarnya lembut sambil mengecup pipiku. Gila aku bisa orgasme walaupun posisiku dibawah. Padahal jika dengan suamiku, untuk orgasme aku harus berposisi diatas dulu. Tentu saja ini semua karna Viery yang ajuh lebih perkasa diabandingkan suamiku. Walau pun usia mereka trerpaut jauh dan Viery jauh lebih muda. Selain itu batan kejantanannya memang sangat luar biasa besar dan nikmat luar biasa buat vagina perempuan. Meskipun kurasakan sedikit ngilu, kubiarkan Viery memompa terus lubang vaginaku. Karena lelah, aku pasif saja saat Viery terus menggumuliku. Tanpa perlawanan, kini badanku yang kecil dan ramping benar-benar tenggelam ditindih tubuh atletis Viery. Clep.. clep.. clep.. clep. Kulirik kebawah untuk melihat vaginaku yang dihajar batang kejantanan Viery. Gila, vaginaku dimasuki penis sebesar itu. Dan yang lebih gila lagi, batang zakar besar seperti itu nikmatnya tiada terkira. Viery semakin lama semakin kencang memompanya penisnya. Sementara mulutnya tidak henti-hentinya menciumi pipi, bibir dan buah dadaku. Mendapat rangsangan tanpa henti seperti itu tiba-tiba nafsuku bangkit kembali.

    Kurasakan kenikmatan mulai merambat lagi dari selangkanganku yang dengan kencang dipompa si Viery. Maka aku balik membalas ciuman Viery, semantara pantatku kembali berputar-putar mengimbangi penis Viery yang masih perkasa menusuk-nusuk lubang vaginaku. ” Iibuu ingiin.. lagii..? ” Tanya Viery. ” Eehh..” Hanya itu jawabku. Kini kami kembali mengelapar-gelepar bersama. Tiba-tiba Viery bergulung, sehingga posisinya kini berbalik, aku diatas, Viery dibawah. ” Ayoohh gaantii..! Iibu seekaarang di ataass..” Kata Viery. Dengan posisi tubuh diatas Viery, pantatku kuputar-putar, maju- mundur, kiri-kanan, untuk mengocok batang penis Viery yang masih mengacung dilubang vaginaku. Dengan masih malu-malu aku juga ganti menjilati leher dan puting Viery. Viery yang telentang dibawahku hanya dapat merem-melek karna kenikmatan yang kuberikan. ” Tuuh.. biisaa kaan..! Kaatanya taa.. dii.. nggak.. bisa.. , ” Kata si Viery sambil membalas menciumku dan meremas-remas buah dadaku. Hanya selang lima menit saat aku diatas tubuh Viery, lagi-lagi kenimatan tak terkira menderaku. Aku semakin kuat menghunjam- hunjamkan vaginaku kebatang penis Viery. Tubuhku yang ramping makin erat mendekap Viery. Aku juga semakin liart membalas ciuman Viery. ” Viery.. aakuu.. haampiir.. orgasme.. laaggii.. ssaayaang..! ” Kataku terengah-engah. Tahu kalau aku akan orgasme untuk yang kedua kalinya, Viery langsung bergulung membalikku, sehingga aku kembali dibawah. Dengan napas yang terengah-engah, Viery yang telah berada diatas tubuhku semakin cepat memompa selangkanganku. Tak ayal lagi, rasa nikmat tiada tara terasa disekujur tubuhku. Agen Judi Hoki Banget

    Lalu rasa nikmat itu seperti mengalir dan berkumpul ke selangkanganku. Viery kupeluk sekuat tenaga, sementara napasku semakin tak menentu. ” Kalau mau 0rgasmee ngomong sayang, biaar lepaass..! ” Desah Viery. Karna tidak kuat lagi menahan nikmat, aku pun mengerang keras. ” Teruss.. , teruss.. , akuu.. orgasmee Viery..! ” Desahku, sementara tubuhku masih terus menggelepar- gelepar dalam tindihan tubuh Viery. Belum reda kenikmatan klimaks yang kurasakan, tiba-tiba Viery mendengus-dengus semakin cepat. Tangan kekarnya mendekapku erat- erat seperti ingin meremukkan tulang-tulangku. Ia benar-benar membuatku tak bisa bergerak, dan napasnya terus memburu. Genjotannya di vaginaku semakin cepat dan keras. Kemudian tubuhnya bergetar hebat. ” Buu.. , akuu.. , maauu.. , keluuarr sayang..! ” Erangnya tidak tertahankan lagi. Melihat Viery yang hampir keluar, pantatku kuputar-putar semakin cepat. Aku juga semakin erat memeluknya. Crot.. crot.. crot..! Sperma Viery terasa sangat deras muncrat dilubang vaginaku. Viery memajukan pantatnya sekuat tenaga, sehingga batang kejantanannya benar-benar menancap sedalam-dalamnya di lubang kemaluanku. Aku merasa lubang vaginaku terasa sangat hangat oleh cairan sperma yang mengucur dari kemaluan si Viery. Gila, sperma Viery luar biasa banyaknya, sehingga seluruh lubang vaginaku terasa basah kuyup. Bahkan karna sangking banyaknya, sperma Viery belepotan hingga ke bibir vagina dan pahaku. Berangsur-angsur gelora kenikmatan itu mulai menurun.

    Untuk beberapa saat Viery masih menindihku, keringat kami pun masih bercucuran. setelah itu ia berguling kesampingku. Aku termenung menatap langit-langit kamar. Begitu pun dengan Viery. Ada sesal yang mengendap dihatiku. Kenapa aku harus menodai kesetiaan terhadap perkimpoianku, itulah pertanyaan yang bertalu-talu mengetuk perasaanku. ” Maafkan aku Bu Desi. Aku telah khilaf dan memaksa Ibu melakukan perbuatan ini ” Ujar Viery denagn lirih. Aku tidak menjawab, kami berdua kembali termenung dalam alm pikiran masing-masing. Bermenit-menit kemudian tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut kami berdua. ” Heei suadah siang lho.. ayo pulang..! ” Teriak kawan Viery disertai ketoak pada pintu. Denagn masih tetap diam, aku dan Viery segera beranjak, berbenah lalu berjalan keluar kamar. Tanpa kata- kata pula Viery mengecup bibirku saat pintu kamar akan dibuka. ” Hayo Viery, kamu apain Bu Desi sampai pintunya ditutup segala ” Kelakar kawan Viery. ” Ah nggak apa-apa kok, kami cuma ketiduran tadi ” Jawabku degan perasaan malu. Sementara Viery cuma tersenyum.

    Seminggu sejak kejadian itu rasa sesal masih menderaku. Tetapi menginjak minggu kedua muncul rasa rindu pada Viery. Dadaku sering berdebar-debar kalau mengingat kenikamatan luar biasa yang telah diberikan Viery. Aku selalu terbayang keperkasaan Viery diatas ranjang, yang itu semua tidak dimiliki oleh suamiku yang dimakan usia. Sementara aku yang rajin merawat tubuh malah makin ingin merasakan kenikmatan yang lebih. Maka sejak itu aku sering jalan-jalan dengan Viery. Bahkan hampir rutin sebulan 2 sampai 4 kali aku melepas hasrat pada Viery yang selalu melayaniku. Dan dtiap kencan selalu saja ada hal-hal baru yang membuatku semakin terikat oleh keperkasaannya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Kuperawani Dokter Shinta

    Cerita Seks Kuperawani Dokter Shinta


    3132 views

    Cerita Sex Terbaru – Shinta adalah seorang dokter muda yang baru saja menamatkan pendidikan dokternya pada sebuah universitas ternama di Sumatera. Sebagaimana dokter baru ia harus menjalani masa ptt pada sebuah desa di daerah itu. Orang tua dan tunangannya keberatan jika Shinta melaksanakan ptt di daerah itu, selain jauh dari kotanya dan daerah itu masih terbelakang dan terisolir. Orang tua Shinta sangat keberatan dan ia mengupayakan agar Shinta ditempatkan pada daerah yang dekat dan tidak terisolir itu. Upaya orang tuanya ini gagal karena telah menjadi keputusan instansi pusat dan tidak dapat di batalkan.

    Kekuatiran orang tua dan tunangannya amat beralasan, karena Shinta adalah masih muda dan belum mengetahui seluk beluk masyarakat desa itu, ditambah kerasnya kehidupan di desa yang terkenal dengan kebiasaan masyarakatnya yang primitif itu. Selain itu Shinta akan menikah dengan Rudi tunangannya beberapa bulan lagi. Memang Shinta dan Rudi telah lama pacaran dan kedua orang tua mereka merestui hubungan mereka.

    Shinta adalah seorang gadis yang masih berumur 24 tahun merupakan mahasiswa kedokteran yang memiliki kemampuan yang dapat dibanggakan, sehingga tidak heran ia dalam waktu yang singkat telah menamatkan kuliahnya.

    Selain itu ia berparas cantik, memiliki sosok yang membuat lawan jenisnya ingin mendapatkannya, namun hatinya telah jatuh kepada Rudi yang merupakan pria yang gigih mendapatkannya, hingga ia mau di pertunangkan dengan nya. Rudi adalah seorang pria yang telah memiliki kehidupan yang mapan pada sebuah BUMN di kota itu, selain itu ia anak dari sahabat ayah Shinta.

    Selama mereka pacaran hanya diisi dengan makan malam dan kadang nonton. Mereka berdua tidak pernah melakukan hal yang bertentanggan dengan adat dan agama, sebab masing-masing menyadari suatu saat akan mendapatkannya juga nantinya.

    Setelah melalui perjalanan yang melelahkan Shinta dengan diantar ayahnya dan Rudi didesa itu. Perjalanan dari kotanya memakan waktu selama 1 hari perjalanan ditambah jalan yang amat rusak dan setapak. Didesa itu Shinta di sambut oleh perangkat desa itu dan kepala dusun. Dengan sedikit acara, barulah Shinta resmi bertugas. Lalu ayahnya dan Rudi pulang ke kota besoknya setelah mewanti-wanti Shinta untuk berhati-hati.

    Hari pertama ia bertugas Shinta dibantu oleh kader kesehatan yang bertugas penunjuk jalan. Shinta menempati salah satu rumah milik kepala dusun yang bernama pak Tanba. Pak Tanba amat disegani dan ia termasuk orang kaya didesa itu.

    Umurnya sekitar 67 tahun dan memiliki 3 orang istri. Pak inipun sering meminjamkan sepeda motornya kepada Shinta untuk tugas-tugasnya, kadang-kadang ia sendiri yang memboncengkan Shinta saat Shinta ingin ke desa sebelah. Bagi Shinta keberadaan Pak Tanba ini amat membantunya di saat ia hampir putus asa melihat lingkungan desa yang hanya terdiri dari hutan dan jalan yang hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor.

    Karena sering diantar kedesa desa lainnya, seringkali tanpa disadari oleh Shinta telah membuat pak Tanba menaruh rasa ingin memiliki dari diri pak Tanba, apalagi jika dalam berboncengan seringkali dada Shinta yang montok itu bersentuhan dengan punggung paka Tanba. Sebagai laki-laki normal iapun merasakan ingin yang lebih jauh lagi. Shinta merasa ia tak bisa bertugas jika tanpa dibantu pak Tanba.

    Suatu hari saat pulang dari desa tetangga, mereka kehujanan dan hari saat itu hujan turun dengan derasnya.Lalu dengan buru-buru pak Tanba mempercepat kendaraannya , secara otomatis Shinta memegang pinggang pak Taba dengan erat dan dalam suasana itu pak Tanba dapat merasakan kehangatan dan sentuhan dada Shinta dengan nyata.

    Lalu mereka sampai di kediaman Shinta yang merupakan juga rumah milik pak Tanba. Sesampai didalam rumah, Shinta masuk kekamar dan mengganti pakaiannya dengan kimono handuk, sedang pak tanba ia pinjami handuk untuk ganti pakainan yang basah itu.

    Saat Shinta berganti pakaian tadi pak Tanba mengintipnya dari celah pintu kamar itu. Jakunnya naik turun karena melihat kehalusan dan kemulusan kulit tubuh Shinta seluruhnya. Dengan langkah pasti ia duduk di ruang tengah rumah itu karena diluar hari hujan.

    “Wah, hujannya deras sekali pak.” kata Shinta,
    “Bagaimana jika nginap disini saja pak.”
    “Ooooo.. terima kasih bu. Kalau hujan reda saya akan pulang…” terang pak Tanba.
    “Baiklah pak…” jawab Shinta.
    Lalu Shinta kedapur dan membuatkan kopi untuk pak Tanba.
    “Pak, ini kopinya ..”.
    “Wah kopi… bisa begadang saya malam ini buk.”
    “O.. ya.. pak .. apa perlu saya ganti dengan teh hangat?” jawab Shinta.
    “Ohh… nggak usah buk.. ini juga nggak apa.” timpal pak Tanba, sambil memandang kearah Shinta.

    Hingga saat itu hujan belum reda dan paka Tanba terpaksa nginap di rumah itu. Shinta terus menemani paka Tanba ngobrol tentang pekerjaan hingga rencana ia akan menikah. Pak Tanba mendengarnya dengan penuh perhatian dan sesekali mencuri pandang dada Shinta.

    Shinta tak enak hati jika ia meninggalkan pak Tanba sendirian malam itu karena pak Tanba telah banyak membantunya. Sedang matanya mulai ngantuk. Sedang hiburan di rumah itu tidak ada karena tidak adanya jaringan televisi. Melihat Shinta yang mulai ngantuk itu lalu pak Tanba menyuruh Shinta tidur duluan.

    Bu, tidur aja dulu biar saya diluar sini.”

    Wah saya nggak enak ni pak masa pak Tanba saya tinggal.” Shinta memaksakan dirinya untuk terus ngobrol hingga jam menunjukan pukul 9 00 wib yang kalau didesa itu telah larut ditambah hujan deras.

    Dari tadi pak tanba terus memperhatikan Shinta karena suasana malam itu membuatnya ingin mengambil kesempatan terhadap Shinta dengan tidak menampakkan keinginannya.

    Padahal saat itu tanpa di sadari Shinta pak Tanba telah duduk disamping Shinta.

    Bu… Shinta.., dingin ya buk..” kata pak Tanba.
    Ya pak…,sahut Shinta.. dengan pasti pak Tanba, meraih tangan
    Shinta…
    Ini buk, saya pegang tangan ibu ya.., biar dinginnya hilang….” bisik Pak Tanba.

    Shintapun membiarkan pak Tanba meraih tangannya, memang ada hawa hangat yang ia rasakan. Lalu pak Tanba melingkarkan tangannya di bahu Shinta dan mengelus balik telinga Shinta, padahal itulah daerah sensitif Shinta. Kepala Shinta lalu rebah di bahu pak Tanba dan seperti sepasang kekasih pak Tanba terus meransang daerah peka di tengkuk dan bahu Shinta.

    Shintapun meresapi usapan dan elusan lembut laki-laki yang seusia dengan ayahnya itu, matanya hanya merem melek. Mungkin karena suasana dan cuaca yang dingin membuat Shinta membiarkan tindakan Tanba itu. Pak Tanba lalu berdiri, dan menarik tangan Shinta hingga berdiri. Shinta menurut, lalu ia tuntun kekamar dan menyilahkan Shinta berbaring.

    Bu, tampaknya ibu capai.” kata pak Tanba.
    Ya pak..” kata Shinta.

    Pak Tanba keluar kamar dan mengunci pintu rumah itu dan memeriksa jendela, lalu ia masuk kekamar Shinta kembali sambil menguncinya dari dalam. Ia sudah tidak sabar ingin menggauli Shinta yang telah menjadi obsesinya selama ini malam itu.

    Pak Tanba berjalan kearah Shinta, yang saat itu duduk ditepian ranjang.
    Pak.. koq di kunci? tanya Shinta.
    Biasalah bu, jika malam hujan begini kan biar hawa dingin nggak masuk… timpal pak Tanba.
    Bagaimana bu apa masih Dingin?” tanyanya.
    Iya pak…” angguk Shinta.

    Baiklah buk bagaimana jika saya pijitin kepala ibu itu biar segar.” kata pak Tanba
    Silahkan pak… jawab Shinta.

    Lalu Shinta duduk membelakangi pak Tanba dan pak Tanbapun naik ke ranjang itu dengan memijit kepala dan tengkuk Shinta. Padahal yang dilakukannya adalah meransang Shinta kembali untuk bisa mengusainya. Sebagai laki-laki berpengalaman tidaklah susah bagi Pak Taba untuk menaklukkan Shinta, yang ia tahu belum begitu tau tentang dunia sex dan laki-laki.

    Dengan gerakan lembut dan pasti usapan tangannya mulai dari tengkuk hingga balik telinga Shinta.

    Shinta … menutup matanya menikmati setiap gerakan tangan pak Tanba. Dari dekat pak Tanba dapat merasakan dan menikmati kehalusan kulit Shinta. Beberapa saat lamanya pijitan Tanba itu telah turun ke punggung dan diluar kesadaran Shinta kimononya telah turun dari bahunya dan yang tinggal hanya Bh yang menutup payudaranya. Bh itupun dengan kelincahan tangan pak Tanba jatuh dan sempat dilihat pak taba bernomor 34b. Masih dari belakang gerakan tangan pak taba lalu meremas payudara Shinta. Shinta sadar dan menahan gerakan tangan Pak Tanba..

    Sudah pak…, jangan lagi pak… sambil memakai kimononya kembali sedang bhnya telah terjatuh.

    Pak tanba kaget dan ia memandang mata Shinta, ada nafsu tertahan, namun ia harus mulai memasang strategi agar Shinta, kembali bisa ia kuasai.

    Maaf bu.., kalau tadi saya lancang. kata pak Tanba.
    Shinta diam saja. Sedang saat itu pak Tanba hanya selangkah lagi bisa mengusai Shinta. Lalu pak Taba berjalan keluar dan ia tinggalkan Shinta. Kemudian ia balik lagi kekamar itu, dan duduk disamping Shinta, pakaian Shinta saat itu acak-acakan.

    Bu…, apa ibu marah” tanyanya.
    Tidak pak tapi sayalah yang salah. Padahal selama saya pacaran dan tunangan belum pernah seperti ini. terang Shinta.
    Pak Tanba manggut-manggut mendengar perkataan Shinta.

    Cuaca malam itu tetap hujan deras dan dingin udara terus menusuk tulang, pak Tanba mengerti jika Shinta khawatir sebab ia masih perawan, namun tekadnya sudah bulat bahwa malam itu Shinta harus bisa ia gauli.

    Dalam kebiusan sikap Shinta saat itu, pak Tanba kembali meraih tangan Shinta dan menciumnya, Shinta diam membisu, lalu pak tanba memeluk Shinta dan tidak ada penolakan dari Shinta, Rupanya Shinta saat tadi telah bangkit birahinya namun karena ingat akan statusnya maka ia menolak pak Tanba. Dijari Shinta memang melingkar cincin tunangan dan pak Tanba tidak memperdulikannya.

    Dengan kelihaiannya, kembali Shinta larut dalam pelukan dan alunan nafsu yang di pancarkan laki-laki desa itu. Sekali sentak maka terbukalah kimono Shinta, hingga terbuka seluruh kulit tubuhnya yang mulus itu, tanpa bisa ditolak Shinta.Dengan penuh nafsu pak Tanba memilin dan membelai dada putih itu hingga memerah dan dengan mulutnya ia gigit putingnya. Keringat telah membasahi tubuh Shinta dan membuatnya pasrah kepada pak Tanba.

    Sebelah tangan Tanba turun dan merongoh cd Shinta dan memasuki lobang itu yang telah basah. Lalu ia buka dan tubuh Shinta ia baringkan. Ia amat bernafsu sekali melihat belahan vagina Shinta yang tertutup oleh sedikit bulu halus.

    Pak Tanbapun lalu membuka baju dan cdnya, hingga mereka sama-sama bugil diatas ranjang itu. Penis Tanba amat panjang dan besar. Shinta saat itu tidak tahu apa-apa lagi.

    Pak Tanbapun lalu membuka kedua kaki Shinta dan mengarahkan penisnya kebelahan vagina Shinta.

    Beberapa kali meleset, hingga dengan hati-hati ia angkat kedua kaki Shinta yang panjang itu kebahunya, dan barulah ia bisa memasukan kepala penisnya.

    Aduhhhhhh pak.. aughhhhghhhhh… ghhh… sakit pak…” jerit Shinta. Pak Tanba lalu menarik penisnya kembali. Lalu dengan mulutnya ia beri air ludah ke pinggiran lobang vagina itu biar lancar. Kemudian ia ulangi memasukan penisnya. Dengan hati2 ia dorong masuk dan kepala penis masuk…
    Auuuuuggggkkkk jerit Shinta.
    Sebentar bu…” kata Pak Tanba.
    Nanti juga hilang sakitnya buk…” terangnya lagi.

    Sekali hentak maka seluruh penisnya masuk dan ia maju mundurkan. Padahal saat itu Shinta merasa dilolosi tulangnya. ia gigit bibir bawahnya menahan rasa nyilu dan sakit saat penetrasi tadi.Pak Tanba telah berhasil merobek selaput dara Shinta, hingga kelihatan tetesan darah di paha mulus Shinta saat itu dan membasahi sprey yang kusut.

    Tangan pak Tanbapun terus memilin payudara Shinta dan kembali menahan pinggul Shinta. Lebih kurang 20 menit ia maju mundurkan penisnya kedalam vagina Shinta sedang Shinta telah 2 kali orgasme, barulah ia muntahkan spermanya didalam rahim Shinta.

    lalu ia tetap diam diatas tubuh Shinta. Terlihat ketika itu, tubuh putih mulus Shinta berada dibawah tubuh pak Tanba yang masih membelai dada dan menjilat bibir dan lidah Shinta. Kedua tubuh manusia itu penuh keringat. Di sudut mata Shinta ada air mata karena keperawanannya telah hilang bukan karena tunangannya tapi oleh laki-laki tua itu.

    Ia tidak punya pilihan lain karena telah terlanjur di setubuhi Pak tanba. Hingga menjelang pagi pak Tanba kembali mengulang permainan sex itu dengan Shinta, hingga Shinta merasakan kenikmatan dan mengetahui rahasia dalam permaianan dewasa. Rudi tidak ia inagt lagi dan saat itu ia terbelenggu oleh gairah dan nafsu yang di berikan pak tanba.Sejak saat itu, hub kedua insan yang berbeda umur sangat jauh itu terus berlangsung di rumah itu , kadang-kadang di gubuk milik pak Tanba di tengah hutan daerah itu. Shinta merasa heran karena laki-laki seumur pak Tanba masih memiliki stamina yang prima dalam berhubungan. Tidak heran jika pak Tanba memiliki 3 orang istri dan memiliki 3 orang anak yang telah dewasa.

    Tanbapun bermaksud untuk menjadikan Shinta istrinya yang ke 4 karena ia amat bangga bisa memerawani seorang Dokter dari kota dan cantik. Untuk itulah ia terus berusaha menyetubuhi Shinta hingga bisa hamil oleh bibitnya. Shintapun sulit melepaskan diri dari pak Tanba. Ia sedang berpikir untuk membatalkan pertunangan dengan Rudi, karena bagaimanapun ia sudah tidak perawan lagi.

  • Cerita Seks Kusetubuhi Kakak Iparku Tanpa Sengaja

    Cerita Seks Kusetubuhi Kakak Iparku Tanpa Sengaja


    5628 views

    Cerita Sex ini berjudul ” Kusetubuhi Kakak Iparku Tanpa Sengaja ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2017.

    Cerita Seks Terbaru – Bulan Rajab emang musimnya orang kawinan. Bayangkan aja, sehari sampe ada empat undangan. Sampe capek ngedatanginnya. Dah gitu malamnya ada undangan lagi. Kalo nurutin capek badan mah ogah ngedatengin.Berhubung rekan bisnis,walau agak jauh terpaksa harus datang.Habis maghrib dah siap2 berangkat. Liat wajah bini cemberut asem banget sebab gak mau ditinggalin.

    Ya maklum aja dia penakut banget. Diajakin gak mau sebab suka sampe tengah malam.Ya wajar aja,di rumah nanti cuman ada dia dan anak yang masih kecil.Kami gak punya pembantu sih. Agen Judi Bola Sbobet

    Tapi dengan sedikit rayuan dan penjelasan disertai kecupan di kening,akhirnya dia ngijinin juga.Aku berangkat pake sepeda motor. Jaraknya lumayan sekitar setengah jaman kalo pake motor.Sesampainya disana jam 7 malam pas acara baru dimulai.Acaranya biasa kalo awal2 mah membosankan dan bikin ngantuk.

    Ya biasa ngaji,dan ceramah agama.Tapi yang bikin tetap semangat acara hiburannya,dangdutan euy.Pokoknya dangdut ternama di kotaku lah,artisnya cantik2,seksi2 dan juga berani.

    Inilah acara yang paling dinanti-nantikan.Baik oleh para undangan,maupun yang datang sekedar menonton.Yang datang buanyak ami….r!!!.Beda pas acara pengajian tadi.Hehehehe.Pertama sih dandanan artisnya agak sopan.Tapi makin malem mereka makin berani.Waktu itu aku dipanggil untuk menyumbang lagu.

    Langsung aku naik dan minta salah satu artis paling cantik dan seksi untuk berduet.Gila banget co….y,goyangannya bikin horny.

    Boleh dibilang kagak pake baju dah,coz cuma pake celana pendek sama tanktop sampe aku aja jadi Sambil nyanyi,pantat dia digesek2 ke muka konti gue ci…ng!!!.Tak lupa juga sambil kuselipkan duit gocap di nenen dia yang sekal.Pokoknya asyik abi….z!!!.Malam itu pokoknya seru banget.Sampe abis 400rebu buat nyawer.Tapi kagak rugi lah,coz masih bisa ngusap dan ngelus pantat dan nenen para artis.Akhirnya aku pamitan coz dah jam 12 malam.

    Ya walau acara belum selesai dan makin tambah panas,tapi karena dah sangat malam terpaksa aku pamitan pulang. Sampe rumah sekitar setengah satu malam.Lampu depan rumah doang yang masih nyala.Sedang dalam rumah dah gelap.

    Mungkin istriku dah tidur karena lama dan kesal menunggu.Aku ambil kunci rumah dari saku dan memasukkan motor ke rumah.Lalu aku bersiap wat tidur.Gila ne rumah gelap ami…r!!!.Setelah mengunci rumah aku langsung masuk ke kamar.Karena dah hafal situasi rumah,aku gak sampe kejedot apa lagi kesandung.Pintu kamar ternyata gak dikunci.Lampu kamar juga dah dimatikan.Tapi samar2 kulihat istriku dah tidur pulas sambil ngelonin anakku.

    Ya kebiasaan kami suka matiin lampu kalo mau tidur,coz anakku suka gak bisa tidur kalo terang.Aku tidur samping anakku,sedang istriku sebelahnya anakku.Mataku gak bisa merem karena terbayang sama geolan artis tadi.

    Tak terasa aku jadi ngaceng juga.Akhirnya aku pindah ke samping istriku.Dia tampak pulas sekali.Kupelorotkan kolor dan celana dalamku.Ku kelonin istriku dari samping sambil kuremas nenennya dari luar,kusingkap daster dia dan kupelorotkan CD-nya.

    Pas ku pegang memeknya ada yang aneh. Lho,kok bulu jembinya kagak ada!!!.Padahal malam kemaren masih lebat tuh!!!Ku usap2 memeknya.tak tinggal diam tanganku menerobos kebali BH-nya, anjri….t, tambah aneh, kok jadi agak gedean plus sekel banget.A….h,kagak ambil pusing yang penting bisa ngecrot.Mungkin tadi pas ditinggalin dia cukur jembut dll.Istriku pulas amat.Kuangkat pahanya dari belakang dan kutaruh diatas pahaku yang menyilang ke paha dia satunya lagi. Pas ku kobel memeknya dia terbangun.Mungkin dia kaget.Tapi aku memang suka begitu pas lagi pengen. ntar juga lama2 dia menikmatinya.Jari tengahku kumasukkan ke lobang memeknya.

    Sambil ku kobel kujilati telinganya. Kubayangkan sedang ber asyik ria dengan artis yang tadi. Kok agak gemukkan ya??? rambutnya juga jadi agak pendek!!!.A…h gak penting banget.pokoknya malam ini aku pengen crot sambil ngebayangin ngentot sama wulan artis tadi.Istriku tampak mulai menikmati.Dia seperti menahan nafas tanda dah mulai terangsang.

    Semakin kukobel memeknya,pantatnya gak bisa diam. Lalu kuarahkan kontolku ke lobang memek istriku. Kugesek2 kontolku dilobang memeknya.Tampak istriku semakin menahan nafas.Ketika akan kutekan masuk, dia tampak menghalangi memeknya dengan tangannya, aku yang sudah horny berat gak tinggal diam. kutarik tangannya, tangan kiriku mengarahkan kontolku pas ditengah lobang memek dia.

    Dan dengan hentakan agak keras,kusodok memeknya dari samping,

    slep ble….z!!!!A……kh, peri….h!!!. Deg, kaget banget!!! Kok suaranya lain dengan istriku.

    Memeknya juga seret banget. Suaranya mirip kakak iparku yang selama ini kuidamkan pengen kuentot. Apa ini mungkin??? Sejenak aku mendiamkan kontolku dalam memeknya.Lalu sengan perlahan kupompa kontolku dalam memeknya.Dia tampak merintih dan mendesah.

    Ssss…….sshhhh,a……h,o…..h!!!. Kupompa lagi dan lagi, dia semakin merintih keenakkan, Lalu semakin kupercepat pompaanku dan kemudian dia berteriak tanda orgasme, a…..h,Aa…..!!!Kontolena…..k!!!!.Gila!!! Beneran ne kakak iparku??? Lalu kucabut dan kubalik dia.

    Kurenggangkan kedua pahanya.Kunaiki dia dan kumasukan lg kontolkuBle…..z,kontolku masuk memeknya lagi. Kupompa2 naik turun. Umi, enak gak ngewe sama aa? aku nanya istriku. aku manggil dia umi.A…..kh,sssh…..sssh,o….h, Aldi, ini bukan Evi,ini teteh!!!!.Kata dia sambil merintih dan mendesah nikmat.Anjri…..t,mimpi apa gua kemarin.

    Kagak nyangka bisa ngentot sama Ida kakak iparku.Kakak ipar yang selama ini menjadi objek hayalan kalo lagi nentot sama istriku.Semakin kupompa kontolku dengan keras,semakin Ida merintih dan menjerit tertahan.Sayang,gimana,enak gak ngewe sama aldi,a…..h,enak banget aldi!!!.

    Kontolmu gede banget,sss….sssshhh,o…..h,terus aldi…..!!!!Teh, nikmat gak???a….uw, nikmat aldi….!!!!ssss….. hhh,a…..h!!!.Teteh suka gak ngewe sama aldi???iya aldi….!!!a….h,teteh kesepian banget,dah sembilan bulan teteh gak pernah ngewe!!!.Jawab ida kakak iparku.Ya maklum aja,dia dah lama ditinggal suaminya kerja keluar pulau.Aku semakin mempercepat genjotanku,dan pada hentakan terakhir aku memuntahkan laharku didalam memek ida,crot,crot,cro….t,pejuku keluardan tumpah dengan banyak memenuhi memek ida.

    Ida pun hampir berteriak kalo gak cepat kubekap.untung saja.Dia pun mencapai orgasme hampir berbarengan.Sambil terus menindih dia dan terus menancapkan kontolku,aku bilang sama ida.Te…h,maafin ya!!!.aldi gak sengaja.kukira evi teh,lagian kenapa tidur dikamarku??evi dimana???gak apa2 al,teteh juga suka kok.lagian teteh dah lama pengen ngentot sama kamu.

    Tadi evi nelpon,pengen ditemenin.katanya takut cuma berdua sama anak kamu.tadi anakmu nangis,terus teteh ajak ke kamar diajak tiduran sampe teteh juga ikut ketiduran.O….h gitu teh,terus Evi dimana teh??mungkin dia ketiduran di sofa ruang tamu.Adu….h,maafin aldi teh!!!.Sudah aldi,lagian salah teteh kok.Lalu aku tiduran samping dia.sambil kupeluk kuusap2 dan kukobel lagi memeknya.dia pun mengusap2 kontolku.

    Baru sebentar aja kontolku udah bangun lagi.mungkin efek banyak dari makan sate kambing tadi.Atau mungkin karena semangat karna dapat lobang baru.Kupindahkan anakku ke ujung,biar kami lebih leluasa. Lalu kami saling telanjang dan melakukan pemanasan lagi. Dia nge-BJ kontoku. O…..kh, nikmat banget. Kucipokin juga memeknya. Walau agak anyir tapi karena nafsu terasa sangat enak.Kami melakukan dengan posisi 69.

    Setelah itu kami ngentot sampai puas.Kami melakukan dengan berbagai macam gaya.Diatas ranjang,bahkan dilantai.Dia begitu ganas dan haus akan sex.

    Waktu sembilan bulan bukanlah waktu yang singkat bagi seorang istri tanpa belaian seorang suami.Itulah yang terjadi sama Ida.Kami melakukannya sampai jam 3 lebih.Setelah puas,ida kusuruh tidur di ruang tamu menemani istriku.Aku juga berpesan supaya dia bersikap sebagai mana biasanya.Lagi pula ida orangnya pendiam.Aku menaruh CD bekas membersihkan sisa2 peju dibawah kasur,biar kagak ketahuan.Ida cuman mengangguk aja.

    Sebelum ida keluar,kami berpelukkan dan ciuman,tak lupa kukobel memeknya.Andai waktu masih panjang,ingin aku ngentot sama dia lagi,tapi takut keburu evi bangun.setelah itu aku lalu berbaring. Ada rasa penyesalan dan berdosa sama istriku.

    Tapi semua berawal dari ketidaksengajaan. Akhirnya aku tertidur pulas. besoknya aku dibangunin istriku jam 8 pagi. Ada rasa gak enak dan bersalah waktu melihat dia.Datang jam berapa pah? jam setengah satu mi, papah langsung ke kamar. ternyata cuman ada Ari aja lagi tidur. karna dah ngantuk, papah langsung tidur aja. O….h!!!jawab istriku. Situs Judi Bola

    Semalam teh Ida nginep disini loh, habis umi takut dan kesepian. Oya??!! jawabku pura2 gak tahu. Iya.Sekarang dah balik tadi jam 7 habis sarapan. Udah papah sarapan dulu .Tuh dah umi sediain di meja makan. Du…h, begitu baik istriku. Aku berjanji cukup sekali aja yang terjadi. Semenjak itu kalo teh Ida maen kerumah,kami bersikap biasa aja.Kadang kalo ada kesempatan,dia seakan menantang untuk melakukannya lagi.

    Tapi kalo aku gak kuat, langsung aku lari ke WC dan coli. biar gak sampai terjadi lagi.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Cerita Seks Kusetubuhi Memek Teman Mama Penuh Gairah

    Cerita Seks Kusetubuhi Memek Teman Mama Penuh Gairah


    2805 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Kusetubuhi Memek Teman Mama Penuh Gairah ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Yang kualami kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saya adalah seorang siswa SMU swasta di sebuah kota X, nama saya adalah Endy dan saya saat ini berumur 18 tahun. Saya mempunyai suatu kebiasaan untuk melakukan onani, yah mungkin satu kali untuk satu hari.

    Saya mempunyai seorang teman, bisa dikatakan dia merupakan teman saya yang terbaik, karena hampir setiap hari kami selalu bersama. Saya memang sering main ke rumahnya dan tentu saja, saya sering berjumpa dengan mamanya. Dapat dikatakan mamanya saat ini kira-kira berusia 36 tahun, tetapi tubuhnya terlihat bagaikan seorang gadis yang berusia 20 tahunan. Yah montok dan padat sekali dan saya memanggil mamanya Tante Nita. Tentu saja saya sering melakukan onani dengan menghayalkan mama kawanku ini.

    Suatu hari, kami bersama teman-teman sekolah lainnya akan melaksanakan pesta barbeque dan tempat kami berkumpul merupakan rumah dari kawanku ini. Karena masih menunggu teman kami yang belum hadir, maka saya bermain di rumah kawanku ini dengan permainan dadu dengan yang lainnya. Mungkin karena kebetulan saya melempar dadunya terlalu kuat, maka dadu itu jatuh ke arah kamar mama temanku. Lalu dengan malas dan ogah-ogahan, saya bangkit untuk mengambil dadunya. Tetapi saat akan mengambil dadunya, saya melihat suatu pemandangan yang membuat saya sangat terangsang. Saya melihat Tante Nita hanya memakai celana dalamnya saja, langsung saja kemaluan saya terbangun dan saya segera berjalan keluar sambil berusaha menenangkan diri. Sambil bermain dadu kembali, saya menghayalkan bentuk tubuh Tante Nita yang membuatku sangat terangsang. Tetapi sesaat kemudian, Tante Nita keluar dari kamarnya. Dengan serempak, kami memanggilnya dengan panggilan Tante, tetapi saya tidak berani untuk menatapnya, yah mungkin karena saya malu dan agak sedikit takut mengingat kejadian tadi.

    Karena temanku sudah memanggil, maka kami menyudahi permainan dadu kami dan kami mulai bergerak ke luar rumah. Sesaat sampai di luar rumah, saya melihat Tante Nita sedang berdiri sambil memandang ke arahku, lalu dia menyuruhku untuk menemaninya ke rumahnya yang lain untuk sekedar mengambil barang bekas. Dengan gugup saya menjawab dengan jawaban “Ya”, lalu Tante Nita mengambil kunci rumahnya dan kami pun berangkat. Sambil mengikutinya dari belakang, saya memperhatikan goyangan pinggulnya dan tentu saja saat ini saya sudah sangat ingin melakukan masturbasi, tetapi karena balum memiliki kesempatan, maka saya diam saja sambil menghayalkan sedang bersetubuh dengan Tante Nita.

    Sesampainya di rumah tersebut, saya melihat rumah tersebut sudah lama tidak dihuni, mungkin saja karena Tante Nita baru saja pindah ke rumah baru. Kemudian kami pun masuk ke dalam. Dengan hati-hati saya memperhatikan sekeliling rumah tersebut. Memang agak berdebu tetapi masih terlihat kalau rumah tersebut rapi.
    Sesampainya di ruang tengah rumah tersebut, Tante Nita bertanya kepadaku, “Apa yang kamu lihat waktu kamu mengambil dadu yang terjatuh itu tadi..?”
    Dengan terkejut saya menjawab, “Saya tidak melihat apa-apa, Tante…”
    Lalu Tante Nita berkata, “Kamu jangan bohong, nanti saya laporkan bahwa kamu berbuat yang tidak senonoh pada Tante..”

    Dengan terbata-bata, saya menjawab bahwa saya melihat Tante sedang ganti baju, tetapi saya tidak melihatnya dengan jelas.
    Lalu Tante Nita bertanya lagi, “Apakah kamu ingin melihatnya sekali lagi..?”
    Seperti mendapat durian runtuh, maka saya menjawab, “Kalo Tante Nita mengijinkan, saya mau Tante.”
    Sesaat Tante Nita diam, lalu dia menyuruh saya untuk mendekat. Dengan hati-hati, maka saya mendekat padanya, lalu Tante Nita menarik tangan saya dan mencium bibir saya. Tentu saja saya balas dengan ciuman kembali, sedangkan kedua tangan saya diam saja karena sesungguhnya saya dalam keadaan yang sangat tegang.

    Berbeda dengan tangan Tante Nita, tangannya mulai memegang kejantanan saya dan satunya lagi mulai meremas pantat saya. Kemudian Tante Nita mulai membuka resluiting celana saya dan mulai mengocok kemaluan saya. Saya merasakan kenikmatan karena tangan Tante Nita sangat lembut dan sangat berpengalaman. Karena terbawa perasaan nikmatnya, mata saya mulai tertutup dan mulai menikmati permainan Tante Nita. Belum berlangsung lama permainan kami, Tante Nita menghentikan permainannya, tentu saja hal ini membuat saya keheranan.

    Lalu saya mulai berani menatapnya dan saya bertanya kepadanya, “Tante, bolehkah saya memegang payudara Tante..?”
    Sambil sedikit tersenyum, Tante Nita berkata, “Terserah kamu sayang…”
    Lalu tangan saya mulai meraba payudara Tante, tetapi saya merabanya dari luar saja karena masih tertutup oleh baju dah BH-nya.
    Karena merasa kurang puas, maka saya bertanya lagi, “Tante, bolekah saya membuka baju tante..?”
    Dengan sedikit kesal, Tante Nita menjawab, “Kamu boleh melakukan semua yang ingin kamu lakukan, tubuh saya sekarang ini adalah milikmu sepenuhnya.”
    Dengan terbata-bata saya menjawab, “Terima kasih Tante…”
    Lalu Tante Nita berkata lagi, “Panggil saya Nita saja, tidak usah lagi sebutkan Tantenya.”
    Lalu saya menjawab, “Ya, Tante.., eh, maksud saya Nita.”

    Permainan terus berlanjut, saya mulai membuka kancing baju Tante Nita. Terlihatlah dua bukit kembar yang indah sekali, mungkin ukurannya sekitar 36A. Lalu saya mulai meremas dan mencium payudara Tante Nita dan Tante Nita mulai merasakan kenikmatan dan mengeluarkan suara desahan.
    “Uuhhh… ahhh..,”
    Saya mulai membuka ikatan BH-nya dan menyemburlah payudaranya. Dengan liar bibir saya mulai menghisap payudara yang di sebelah kanan, sedangkan tangan saya meremas dengan keras payudaranya yang di sebelah kiri. Saya terus menghisap puting payudara Tante Nita kurang lebih 5 menit lamanya. Kemudian saya melepaskannya dan saya melihat putingnya sudah berwarna kemerah-merahan agak hitam.

    Kemudian Tante Nita mulai turun dan berjongkok di hadapan kemaluan saya. Dengan cepat dia menurunkan celana jeans saya sekaligus dengan celana dalam saya, lalu dia pun membuka mulutnya dan memasukkan kemaluan saya ke mulutnya. Hal ini membuat saya terkejut, kemudian Tante Nita mulai menghisap kemaluan saya dan memainkannya di dalam mulutnya yang membuat saya lupa diri. Tangan saya mulai menjambak rambut Tante Nita dan kaki saya mulai menjinjit karena saya merasakan kenikmatan yang hebat. Kurang lebih 10 menit kemudian,

    saya merasakan ada yang mendesak keluar seperti saat saya sedang melakukan masturbasi dan saya mulai mengerang, “Aduh, Nita… saya sampai nih, uh… uhhh… uuuhhh…” Dan Tante Nita mulai mempercepat permainannya dan akhirnya saya mengeluarkan cairan sperma saya di dalam mulutnya Tante Nita. Saya merasakan Tante Nita menghisap habis seluruh sperma saya dan menelannya. Dalam sisa-sisa kenikmatan, saya melihat Tante Nita bangkit dan mencium bibir saya, yang tentu saja saya balas dengan ciuman yang hangat dan liar.

    Hanya dalam hitungan beberapa detik, Tante Nita menekan kepala saya dan saya pun mengerti apa yang diinginkan Tante Nita. Saya mulai berjongkok dan Tante Nita berganti posisi dengan tubuhnya bersandar pada dinding rumah. Dengan perlahan saya menurunkan celanan Tante, lalu saya melihat CD warna biru langitnya Tante Nita dengan segunduk daging yang menonjol di antara kakinya, selain itu saya juga melihat CD-nya mulai basah oleh cairan kemaluannya. Tante Nita berkata kepada saya, “Endy, cepat donk.., Tante sudah nggak tahan nih…” Dengan tenang saya menjawab, “Iya Nita..,” dan saya mulai memeloroti CD-nya. Saya melihat rambut kemaluan Tante Nita yang sungguh subur tetapi terawat dengan rapih.

    Sejujurnya, saya sungguh tidak menyangka keindahan alat kelamin wanita ini berbeda dengan yang pernah saya lihat di film-film blue bahkan sangat berbeda. Dengan perlahan-lahan, saya mulai menyapu kemaluan Tante Nita dengan lidah saya. Sesudah rambut kemaluannya basah oleh air liur saya, saya mulai memasukkan lidah saya di antara kemaluannya dan saya menemukan sebuah bijian kecil. Dengan lidah saya, saya mulai menjilati biji tersebut, hal ini membuat Tante Nita mengerang keenakan.

    “Endy.., terus.., Tante merasa nikmat sekali, ah… ah… uhhh…” desahnya.
    Karena merasakan Tante Nita yang mulai terangsang, maka saya mempercepat jilatan saya pada bijian tersebut kurang lebih 6 menit Tante Nita menjerit sambil memegang dan menjambak rambut saya.
    “Uhhh… Tante sampai nihhh… ayo terus Ndyyy… ah… ehmmm… nikmat sekali.”

    Lalu saya melepaskan permainan lidah saya dan saya melanjutkan dengan tangan saya yang mulai mengosok dan mengocok kemaluan Tante Nita karena saya merasa jijik untuk menghisap air kemaluan wanita tetapi dengan cepat Tante menarik kepalaku dan mengarahkannya kembali ke kemaluannya. Karena ingin memuaskan Tante Nita, maka saya mulai memainkan lidah saya di kemaluan Tante Nita.
    Akhirnya Tante mengejang dan berteriak, “Ahh… ahhh… auuu… ehmmm… saya sampai, terus Ndyyy… uhh… ahhh… aahhh…”
    Saya merasakan ada cairan yang keluar dari kemaluan Tante, maka saya menghisap seluruh cairan tersebut sampai kering dan kemudian saya menelannya. Agen Judi Hoki Banget

    Karena melihat Tante Nita sedang merasakan sisa-sisa kenikmatannya maka saya bangkit dan mencium bibirnya, sedangkan tangan saya meremas payudaranya.
    Lalu Tante Nita membuka matanya dan tersenyum nakal sambil berkata, “Endy, kamu kurang ajar sekali, bahkan dengan mama kawan baikmu pun kamu berani berbuat begitu.”
    Dengan terkejut saya berkata, “Tapi Tante, saya tidak bermaksud begitu, khan tante yang…” Belum selesai saya berkata Tante Nita memotongnya dan berkata, “Saya tahu kamu tidak bermaksud begitu tapi kamu sudah melakukannya jadi ya.., nggak apa-apa deh… tante suka dengan permainan kamu. Lain kali kamu harus melakukannya dengan Tante lagi, kalo tidak.. Tante akan laporkan kamu sama yang lainnya!”
    Lalu saya tersenyum dan berkata, “Tante nakal sekali, saya sampai terkejut, tapi Tante jangan khawatir, lain kali saya akan melayani Tante lagi, saya janji Nita.”
    “Kamu harus ingat janji kamu yach… sekarang kita harus berpakaian kembali, lalu kamu kembali ke teman kamu… khan kamu mau barbeque khan..?” kata Tante Nita kemudian yang sempat membuatku terkejut seperti sadar kembali kalau kami sudah meninggalkan acara pesta.

    Dengan cepat saya mulai membetulkan pakaian saya dan merapikan rambut saya sambil bertanya kepada Tante Nita, “Tante.., kita sudah pergi berapa lama sih..? Kalo ketahuan gimana, Tante..?”
    Dengan tenang Tante menjawab, “Kamu jangan khawatir, Tante akan mengaturnya supaya aman.”
    Lalu kami pun kembali ke rumah Tante Nita yang baru meskipun dalan hatiku masih ada sedikit keraguan. Sesampainya disana, Tante berkata bahwa kami membongkar seluruh rumah untuk mencari kunci lemarinya sehingga memerlukan waktu setengah jam. Sambil bernafas lega, saya menoleh ke arah Tante Nita dan melihatnya tertawa, sungguh mengoda sekali.

    Beginilah awal kisahku dengan Tante Nita yang merupakan mama dari kawan baikku. Di pesta barbeque bersama temanku, saya merasa sangat tidak tenang bahkan terasa ada yang ingin dikeluarkan. Akhirnya saya pun melakukan masturbasi di kamar mandi, tentu saja sambil menghayalkan Tante Nita. Dalam hati saya tentu saja sangat ingin untuk melakukannya dengan Tante nita, tetapi yah…

    Hari ini sudah lewat 2 minggu sejak kejadian di malam pesta barbeque itu. Saya sendiri sudah tidak sabar dan frekuensi onani saya malah semakin meningkat, bahkan bisa tiga kali dalam satu hari. Tetapi siang harinya, ketika baru pulang dari sekolah, sesampai di rumah dan duduk di kursi sambil melepas sepatu, saya menggerutu, “Aduh, hari ini kok panas sekali…”Tetapi tiba-tiba saya mendengar pembantu saya berteriak, “Mas Endy ada telpon tuh..!”
    Lalu sambil malas-malasan saya bangkit dan mengambil telepon sambil menjawab, “Halo..?”
    “Ini Endy yach..?” tanya orang lawan bicara saya.
    Saya jawab, “Iya, disana siapa yach..?”
    “Kamu udah lupa yach ama saya..?” dengan logat memancing.
    Karena merasa dipermainkan, saya mulai emosi dan menjawab, “Disana siapa sich kalo nggak mo bilang lagi saya tutup teleponnya nih..!”
    “Kok marah sich..? Nanti tante laporkan kamu lho dan nggak tante kasih kamu kenikmatan lagi.” kata lawan bicara saya lagi.

    Mendengar kata-katanya yang terakhir tadi, saya jadi teringat dengan kejadian beberapa hari yang lalu dan saya langsung menjawab lagi, “Oh, ini Tante Nita yach..? Sori Tante gua lagi nggak mood nih… Tante sich main-main aja…”
    Lalu Tante Nita berkata “Nggak mood yach..? Jadi sama Tante juga nggak mood donk..? Tadinya
    Tante mo ajak kamu ke rumah Tante nih, abisnya lagi sepi nih.., tapi nggak jadi deh..”
    Dengan cepat saya memotong, “Bentar dulu Tante, kalo Tante sich gua jadi mood lagi nih, emang teman saya (maksudnya anak Tante Nita yang menjadi teman baik saya) nggak ada di rumah yach..?”
    “Kamu tenang aja deh… pokoknya dari sekarang (saat itu jam 12:30) sampe nanti sore jam 5 kita aman deh.., jadi datang nggak..?” tanya Tante Nita.
    Tentu saja saya menjawab, “Jadi donk Tante.., bentar lagi saya ke sana Tante, Tante tunggu yach..!”

    Setelah itu, saya segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Kemudian saya segera berlari ke kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah Tante Nita, karena dari rumahku ke rumah Tante Nita memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki. Karena ingin cepat tiba disana, maka saya naik angkot (angkutan umum perkotaan) saja.

    Sesampainya di rumah Tante Nita, saya segera memutar ke belakang karena lewat pintu samping rumah Tante Nita lebih aman dan sepi. Kemudian dengan perlahan saya mengetuk pintu dan terdengar Tante Nita menjawab.
    “Iya, bentar…” lalu Tante Nita membuka pintu dan mempersilakan saya masuk.
    Di depan saya, Tante Nita berpakaian kaos oblong dan celana pendek putih. Berpenampilan seperti itu tentu saja sama dengan menampakkan BH dan CD-nya yang berwarna hitam secara sengaja kepada saya. Dalam pikiran saya mungkin Tante Nita sengaja membuat saya terangsang, tetapi saya berusaha tetap tenang, yah.. stay cool deh pokoknya.

    Setelah itu, Tante Nita menyuruh saya mengikutinya dan saya pun berjalan. Tetapi begitu melihat pinggulnya yang bergoyang, saya tidak tahan lagi, segera saya menarik Tante Nita dan menciumnya. Tante Nita pun segera membalas ciumanku dan tangan saya segera bergerak untuk membuka bajunya.
    Bersamaan dengan itu, Tante Nita berkata, “Jangan di sini donk sayang..!”
    “Dimana Tante..?” tanya saya.
    “Di kamar Tante aja…” kata Tante Nita.
    Lalu saya pun segera menarik tangan Tante Nita dan berkata, “Jadi, tunggu apa lagi Tante..?”

    Setelah sampai di kamar Tante Nita, saya segera merebahkannya. Di mata saya, Tante Nita tampak sangat anggun dan mengairahkan. Dengan tidak membuang waktu lagi, saya segera menciumnya dan ciuman saya di balas Tante Nita dengan hangat. Sementara itu tangan saya segera bergerak aktif untuk meremas buah dada Tante Nita. Tiba-tiba Tante Nita mendorongku dan dengan terkejut saya bangkit, tetapi kemudian Tante Nita segera menarikku dan naik di atas tubuhku sehingga posisi saya sekarang adalah Tante Nita di atas tubuh saya. Saya segera mambuka baju Tante Nita sehingga tampaklah buah dadanya yang masih dibungkus oleh BH hitamnya. Saat itu Tante Nita menunduk sehingga sekarang buah dadanya tampak di depan mataku dengan sangat jelas.

    Untuk menghemat waktu dan karena memang saya juga sudah sangat terangsang, maka saya segera melumat payudara Tante Nita dan melepas BH hitamnya.
    “Aduh enak sekali, ahhh… uh… sttt…” desahnya yang menandakan Tante Nita sudah terangsang.
    Karena sudah terangsang maka Tante Nita segera melepas baju dan celana saya, sehingga saya hanya tinggal memakai CD saja. Kemudian saya berguling ke samping sehingga posisi saya sekarang di atas Tante Nita, lalu saya segera merangkak turun dan melepas celananya sehingga tampaklah pemandangan di depan wajah saya sebuah surga kenikmatan yang masih terbungkus oleh kain hitam. Tanpa menunggu aba-aba darinya, saya langsung melepaskan CD-nya Tante Nita dan tampaklah kemaluan Tante Nita yang terawat dengan rapih. Sungguh sangat indah dan berbeda dengan yang pertama kali saya lihat dulu.

    Dengan perlahan saya menjilati permukaan vaginanya dan Tante Nita pun segera mengerang.
    “Aduh, nikmat sekali… sungguh… geli tapi… ahhh… uhhh… terus Endy…”
    Segera saya menaikkan permainan saya sehingga tidak lama kemudian Tante Nita pun menjerit.
    “Aduh saya sampai Ndyyy… segera keluar… ahhh…”
    Lalu saya segera menghisap bijian di kemaluan Tante Nita sehingga saat cairan kemaluan Tante Nita keluar, segera saya hisap habis dan menelannya.
    Dalam sisa kenikmatannya, Tante Nita berkata, “Endy… biarkan Tante Nita istirahat yach..? Nanti Tante Nita baru melanjutkannya kembali.”
    Saya segera menjawab, “Iya Tante…”

    Setelah beristirahat 15 menit, Tante Nita mulai bangkit dan segera melepas CD saya. Tampaklah kemaluan saya yang masih dalam posisi setengah tiang. Tante Nita segera memasukkannya ke dalam mulutnya dan menjilatinya. Di dalam mulut Tante Nita, kemaluanku segera mengeras hingga dalam posisi yang siap tempur. Tante Nita sungguh sangat berpengalaman dalam menjilati kejantanan pria yang dengan cara menghisap dan kadang-kadang mengigitnya dengan perlahan. Hal ini membuatku sangat terangsang. Karena sudah tidak tahan lagi, maka saya segera menarik tubuh Tante Nita ke atas dan dan membalikkannya.

    “Tante Nita, saya sudah tidak tahan lagi, sekarang saya masukkan yach Tante..?” tanya saya yang sudah merasa sangat terangsang.
    Tante Nita menjawab, “Terserah kamu Ndyy.., tapi hati-hati yach soalnya punya tante udah lama nih nggak digunakan..”

    Dengan pelan dan hati-hati saya mengarahkan kepala kemaluan saya ke dalam lubang kemaluan
    Tante. Kepala kemaluan saya mulai menyentuh bibir kemaluan Tante Nita, lalu saya menekannya sehingga kepala kemaluan saya sudah terbenam ke dalamnya.
    Tante Nita segera menjerit, “Aduh… sakit sekali… pelan-pelan Ndy…”Tetapi saya sudah tidak perduli lagi, saya segera melanjutkan aksi saya dengan menekan kemaluaan saya lebih dalam lagi dan kepala kemaluan saya juga mulai terasa perih karena ini adalah pertama kali saya melakukan hubungan intim. Saya tetap menekan batang kemaluan saya sehingga tidak lama kemudian, seluruh kemaluan saya sudah terbenam dalam kemaluan Tante Nita.
    Tante Nita lalu mengerang, “Aduh sakit sekali… biarkan tetap di dalam Endy, aduh… ahhh… ehmmm… uh…”

    Setelah terdiam hampir 5 menit, saya segera mengoyang pinggul saya dengan naik turun secara berirama dan Tante Nita pun mengimbanginya dengan goyangan pinggulnya yang membuat saya merasa sangat keenakan.
    Tante Nita tiba-tiba mengerang secara tidak jelas, “Aduh… sakit sekali, tapi enak sekali, terus Endy…”
    Saya sudah tidak memperdulikan Tante Nita dan hanya terus memacu kemaluan saya untuk mencapai kenikmatan.

    Tidak lama kemudian, setelah 8 menit, saya mendengar Tante Nita menjerit kembali, “Aduh… saya sampai Ndyyy… akan segera keluar nih…”
    Saya menjawabnya, “Sebentar lagi Nita, sebentar lagi… saya juga hampir sampai nih…”
    Tidak lama, Tante Nita tiba-tiba mengejang dan saya merasakan ada cairan hangat di dalam kemaluan Tante Nita dan Tante Nita mengerang lagi, “Aduh… ahhh… aku sampai Endy… nikmat sekali…”

    Tidak sampai disitu, selang beberapa detik, saya merasa juga ada yang mendesak keluar dari kemaluan saya dan akan segera meledak.
    Rupanya saya juga telah mencapai kenikmatan dunia dan saya menjerit, “Saya sampai Tante eh… ahhh… nikmat sekali”
    Lalu saya segera jatuh dan berbaring di samping tubuh Tante Nita sambil merasakan sisa kenikmatan yang telah kami capai berdua.

    Setelah beristirahat, kami melakukannya lagi 3 kali dalam tempo yang cepat. Tante Nita dan saya sama-sama mencapai puncak kenikmatan 3 kali.
    Setelah mandi dan pikiran kami sudah tidak terpengaruh nafsu lagi, Tante Nita berkata padaku,
    “Tante Nita minta maaf Endy… tadi Tante Nita telah merenggut keperjakaan kamu… sungguh Tante Nita minta maaf..”
    Tetapi saya segera berkata, “Tidak apa-apa Tante, saya rela kok menyerahkannya pada Tante, sungguh saya sangat menyukai permainan tadi. Tapi Tante Nita harus janji kalo Tante Nita lain kali harus memberikan kenikmatan yang sama lagi kepadaku..!”
    Sambil tersenyum, Tante Nita berkata, “Iya… Tante sangat senang dengan permainan tadi, Tante janji, Tante bersedia melayani kamu lagi, tapi kamu juga harus membuat Tante merasa keenakan seperti tadi..” dan saya mengiyakannya.

    Hubungan kami hampir berlangsung selama 2 tahun, tetapi kami melakukannya dengan caracara yang tradisional. Saya maupun Tante Nita tidak menyukai gaya-gaya yang terlalu berani seperti gaya anjing maupun yang lainnya. Hubungan kami sekarang meskipun belum diputuskan berakhir, tetapi kami hampir tidak pernah berjumpa lagi, karena saya sudah melanjutkan kuliah di luar kota yang tentu saja dengan anaknya Tante Nita. Hubungan saya dengan Tante Nita sampai sekarang tetap menjadi rahasia kecil kami. Jikalau saya liburan dan pulang ke kampung halaman saya, Tante Nita selalu meminta bagiannya dan saya pun dengan senang hati melayaninya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Larangan Hubungan Dengan Atasanku

    Cerita Seks Larangan Hubungan Dengan Atasanku


    1217 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Larangan Hubungan Dengan Atasanku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Mbak Lusi kurang lebih baru 2 minggu bekerja sebagai atasanku sebagai Accounting Manager. Sebagai atasan baru, ia sering memanggilku ke ruang kerjanya untuk menjelaskan overbudget yang terjadi pada bulan sebelumnya, atau untuk menjelaskan laporan mingguan yang kubuat. Aku sendiri sudah termasuk staf senior. Tapi mungkin karena latar belakang pendidikanku tidak cukup mendukung, management memutuskan merekrutnya. Ia berasal dari sebuah perusahaan konsultan keuangan.

    Usianya kutaksir sekitar 25 hingga 30 tahun. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Tapi atas permintaanya sendiri, seminggu yang lalu, ia mengatakan lebih suka bila di panggil “Mbak”. Sejak saat itu mulai terbina suasana dan hubungan kerja yang hangat, tidak terlalu formal. Terutama karena sikapnya yang ramah. Ia sering langsung menyebut namaku, sesekali bila sedang bersama rekan kerja lainnya, ia menyebut “Pak”.

    Dan tanpa kusadari pula, diam-diam aku merasa betah dan nyaman bila memandang wajahnya yang cantik dan lembut menawan. Ia memang menawan karena sepasang bola matanya sewaktu-waktu dapat bernar-binar, atau menatap dengan tajam. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte. Mungkin karena telah menduduki jabatan yang cukup tinggi dalam usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk menyuruh seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya.

    Mbak Lusi selalu berpakaian formal. Ia selalu mengenakan blus dan rok hitam yang agak menggantung sedikit di atas lutut. Bila sedang berada di ruang kerjanya, diam-diam aku pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangkit mengambil file dari rak folder di belakangnya. Walau bagian bawah roknya lebar, tetapi aku dapat melihat pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Sangat menarik, tidak besar tetapi jelas bentuknya membongkah, memaksa mata lelaki menerawang untuk mereka-reka keindahannya.

     

    Di dalam ruang kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, terdapat seperangkat sofa yang sering dipergunakannya menerima tamu-tamu perusahaan. Sebagai Accounting Manager, tentu selalu ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang lebih nyaman dilakukan di ruang kerjanya daripada di ruang rapat.

    Aku merasa beruntung bila dipanggil Mbak Lusi untuk membahas cash flow keuangan di kursi sofa itu. Aku selalu duduk persis di depannya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. Di situlah keberuntunganku. Aku dapat melirik sebagian kulit paha yang berwarna gading. Kadang-kadang lututnya agak sedikit terbuka sehingga aku berusaha untuk mengintip ujung pahanya. Tapi mataku selalu terbentur dalam kegelapan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi dan kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan dapat kupastikan apakah bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Bila kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Betis yang indah dan bersih. Terawat. Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Mbak Lusi..

    “Fhendy, aku merasa bahwa kau sering melirik ke arah betisku. Apakah dugaanku salah?” Aku terdiam sejenak sambil tersenyum untuk menyembunyikan jantungku yang tiba-tiba berdebar.

    “Fhendy, salahkah dugaanku?”

    “Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Mbak Lusi tersenyum sambil menatap mataku.

    “Mengapa?”

    Aku membisu. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ketika menengadah menatap wajahnya, kulihat bola matanya berbinar-binar menunggu jawabanku.

    “Saya suka kaki Mbak. Suka betis Mbak. Indah. Dan..,” setelah menarik nafas panjang, kukatakan alasan sebenarnya.

    “Saya juga sering menduga-duga, apakah kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu.”

    “Persis seperti yang kuduga, kau pasti berkata jujur, apa adanya,” kata Mbak Tia sambil sedikit mendorong kursi rodanya.

    “Agar kau tidak penasaran menduga-duga, bagaimana kalau kuberi kesempatan memeriksanya sendiri?”

    “Sebuah kehormatan besar untukku,” jawabku sambil membungkukan kepala, sengaja sedikit bercanda untuk mencairkan pembicaraan yang kaku itu.

    “Kompensasinya apa?”

    “Sebagai rasa hormat dan tanda terima kasih, akan kuberikan sebuah ciuman.”

    “Bagus, aku suka. Bagian mana yang akan kau cium?”

    “Betis yang indah itu!”

    “Hanya sebuah ciuman?”

    “Seribu kali pun aku bersedia.”

    Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berusaha manahan tawanya.

    “Dan aku yang menentukan di bagian mana saja yang harus kau cium, OK?”

    “Deal, my lady!”

    “I like it!” kata Mbak Lusi sambil bangkit dari sofa.

    Ia melangkah ke mejanya lalu menarik kursinya hingga ke luar dari kolong mejanya yang besar. Setelah menghempaskan pinggulnya di atas kursi kursi kerjanya yang besar dan empuk itu, Mbak Lusi tersenyum. Matanya berbinar-binar seolah menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang membutuhkan sanjungan dan pujaan.

    “Periksalah, Fhendy. Berlutut di depanku!” Aku membisu. Terpana mendengar perintahnya.

    “Kau tidak ingin memeriksanya, Fhendy?” tanya Mbak Lusi sambil sedikit merenggangkan kedua lututnya.

    Sejenak, aku berusaha meredakan debar-debar jantungku. Aku belum pernah diperintah seperti itu. Apalagi diperintah untuk berlutut oleh seorang wanita. Bibir Mbak Lusi masih tetap tersenyum ketika ia lebih merenggangkan kedua lututnya.

    “Fhendy, kau tahu warna apa yang tersembunyi di pangkal pahaku?” Aku menggeleng lemah, seolah ada kekuatan yang tiba-tiba merampas sendi-sendi di sekujur tubuhku.

    Tatapanku terpaku ke dalam keremangan di antara celah lutut Mbak Lusi yang meregang. Akhirnya aku bangkit menghampirinya, dan berlutut di depannya. Sebelah lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masih tersenyum. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa kali, lalu berpindah ke rambutku, dan sedikit menekan kepalaku agar menunduk ke arah kakinya.

    “Ingin tahu warnanya?” Aku mengangguk tak berdaya.

    “Kunci dulu pintu itu,” katanya sambil menunjuk pintu ruang kerjanya. Dan dengan patuh aku melaksanakan perintahnya, kemudian berlutut kembali di depannya.

    Mbak Lusi menopangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya. Gerakannya lambat seperti bermalas-malasan. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Dan kali ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Pasti ia memakai G-String, kataku dalam hati. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat bulu-bulu ikal yang menyembul dari sisi-sisi celana dalamnya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya. Bahkan sempat kulirik bayangan lipatan bibir di balik segitiga tipis itu.

    “Suka?” Aku mengangguk sambil mengangkat kaki kiri Mbak Lusi ke atas lututku.

    Ujung hak sepatunya terasa agak menusuk. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lalu aku menengadah. Sambil melepaskan sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tak ada komentar penolakan. Aku menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tanpa cacat. Ternyata betisnya yang berwarna gading itu mulus tanpa bulu halus. Tapi di bagian atas lutut kulihat sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Aku terpana. Mungkinkah mulai dari atas lutut hingga.., hingga.. Aah, aku menghembuskan nafas. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.

    “Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. Kenyal.

    “Suka, Fhendy?” Aku mengangguk.

    “Tunjukkan bahwa kau suka. Tunjukkan bahwa betisku indah!”

    Aku mengangkat kaki Mbak Lusi dari lututku. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Aku sedikit membungkuk agar dapat mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang kedua, aku menjulurkan lidah agar dapat mengecup sambil menjilat, mencicipi kaki indah itu. Akibat kecupanku, Mbak Lusi menurunkan paha kanan dari paha kirinya. Dan tak sengaja, kembali mataku terpesona melihat bagian dalam kanannya. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Ketika melepaskan gigitanku, kudengar tawa tertahan, lalu ujung jari-jari tangan Mbak Lusi mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Kurang jelas, Fhendy?” Aku mengangguk.

    Mbak Lusi tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Lalu telapak tangannya menekan bagian belakang kepalaku sehingga aku menunduk kembali. Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Tak pernah aku melihat paha semulus dan seindah itu. Bagian atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Sangat kontras dengan pahanya yang berwarna gading.

    Aku merinding. Karena ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalam lututnya. Dan paha itu semakin jelas. Menawan. Di paha bagian belakang mulus tanpa bulu. Karena gemas, kukecup berulang kali. Kecupan-kecupanku semakin lama semakin tinggi. Dan ketika hanya berjarak kira-kira selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah menjadi ciuman yang panas dan basah. Agen Judi Hoki Banget

    Sekarang hidungku sangat dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Karena sangat dekat, walau tersembunyi, dengan jelas dapat kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang di bagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma segar yang membuatku menjadi semakin tak berdaya. Aroma yang memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Mbak Lusi. Ingin kusergap aroma itu dan menjilat kemulusannya.

    Mbak Lusi menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang kali. Sambil mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya sehingga roknya semakin tersingkap hingga tertahan di atas pangkal paha.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!” jawabku bergumam sambil memindahkan ciuman ke betis dan lutut kirinya.

    Lalu kuraih pergelangan kaki kanannya, dan meletakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lusi menggelinjang sambil menarik rambutku dengan manja. Lalu ketika ciuman-ciumanku merambat ke paha bagian dalam dan semakin lama semakin mendekati pangkal pahanya, terasa tarikan di rambutku semakin keras. Dan ketika bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, tiba-tiba Mbak Lusi mendorong kepalaku.

    Aku tertegun. Menengadah. Kami saling menatap. Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lusi menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lalu menekuk dan meletakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang sangat memabukkan. Sebelah kaki menekuk dan terbuka lebar di atas kursi, dan yang sebelah lagi menjuntai ke karpet.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Jawab!”

    “Suka sekali!”

    Pemandangan itu tak lama. Tiba-tiba saja Mbak Tia merapatkan kedua pahanya sambil menarik rambutku.

    “Nanti ada yang melihat bayangan kita dari balik kaca. Masuk ke dalam, Fhendy,” katanya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku terkesima. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Aku tak berdaya. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Lalu Mbak Lusi tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Semakin basah. Dan di situlah hidungku mendarat. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yang sangat menyegarkan. Aroma yang sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala.

    “Suka Fhendy?”

    “Hmm.. Hmm..!”

    “Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.

    Aku merangkak ke kolong mejanya. Aku sudah tak dapat berpikir waras. Tak peduli dengan segala kegilaan yang sedang terjadi. Tak peduli dengan etika, dengan norma-norma bercinta, dengan sakral dalam percintaan. Aku hanya peduli dengan kedua belah paha mulus yang akan menjepit leherku, jari-jari tangan lentik yang akan menjambak rambutku, telapak tangan yang akan menekan bagian belakang kepalaku, aroma semerbak yang akan menerobos hidung dan memenuhi rongga dadaku, kelembutan dan kehangatan dua buah bibir kewanitaan yang menjepit lidahku, dan tetes-tetes birahi dari bibir kewanitaan yang harus kujilat berulang kali agar akhirnya dihadiahi segumpal lendir orgasme yang sudah sangat ingin kucucipi.

    Di kolong meja, Mbak Lusi membuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Aku mengulurkan tangan untuk meraba celah basah di antara pahanya. Tapi ia menepis tanganku.

    “Hanya lidah, Fhendy! OK?”

    Aku mengangguk. Dan dengan cepat membenamkan wajahku di G-string yang menutupi pangkal pahanya. Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalam-dalamnya. Mbak Lusi terkejut sejenak, lalu ia tertawa manja sambil mengusap-usap rambutku.

    “Rupanya kau sudah tidak sabar ya, Fhendy?” katanya sambil melingkarkan pahanya di leherku.

    “Hm..!”

    “Haus?”

    “Hm!”

    “Jawab, Fhendy!” katanya sambil menyelipkan tangannya untuk mengangkat daguku. Aku menengadah.

    “Haus!” jawabku singkat.

    Tangan Mbak Lusi bergerak melepaskan tali G-string yang terikat di kiri dan kanan pinggulnya. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang basah mengkilap. Sepasang bibir yang di bagian atasnya dihiasi tonjolan daging pembungkus clit yang berwarna pink. Aku termangu menatap keindahan yang terpampang persis di depan mataku.

    “Jangan diam saja. Fhendy!” kata Mbak Lusi sambil menekan bagian belakang kepalaku.

    “Hirup aromanya!” sambungnya sambil menekan kepalaku sehingga hidungku terselip di antara bibir kewanitaannya.

    Pahanya menjepit leherku sehingga aku tak dapat bergerak. Bibirku terjepit dan tertekan di antara dubur dan bagian bawah vaginanya. Karena harus bernafas, aku tak mempunyai pilihan kecuali menghirup udara dari celah bibir kewanitaannya. Hanya sedikit udara yang dapat kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Mbak Lusi terpekik. Pinggulnya diangkat dan digosok-gosokkannya dengan Lusir hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yang mulai mengalir dari sumbernya. Aku mendengus. Mbak Lusi menggelinjang dan kembali mengangkat pinggulnya. Kuhirup aroma kewanitaannya dalam-dalam, seolah vaginanya adalah nafas kehidupannku.

    “Fantastis!” kata Mbak Lusi sambil mendorong kepalaku dengan lembut. Aku menengadah. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah.

    “Enak ‘kan?” sambungnya sambil membelai ujung hidungku.

    “Segar!” Mbak Lusi tertawa kecil.

    “Kau pandai memanjakanku, Fhendy. Sekarang, kecup, jilat, dan hisap sepuas-puasmu. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.

    “Jilat dan hisap dengan rakus. Tunjukkan bahwa kau memujanya. Tunjukkan rasa hausmu! Jangan ada setetes pun yang tersisa! Tunjukkan dengan rakus seolah ini adalah kesempatan pertama dan yang terakhir bagimu!”

    Aku terpengaruh dengan kata-katanya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Aku memang merasa sangat lapar dan haus untuk mereguk kelembutan dan kehangatan vaginanya. Kerongkonganku terasa panas dan kering. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Lalu bibir kewanitaannya kukulum dan kuhisap agar semua kebasahan yang melekat di situ mengalir ke kerongkonganku. Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.

    Kepala Mbak Lusi terkulai di sandaran kursinya. Kaki kanannya melingkar menjepit leherku. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku. Pinggulnya terangkat dan terhempas di kursi berulang kali. Sesekali pinggul itu berputar mengejar lidahku yang bergerak Lusir di dinding kewanitaannya. Ia merintih setiap kali lidahku menjilat clitnya. Nafasnya mengebu. Kadang-kadang ia memekik sambil menjambak rambutku.

    “Ooh, ooh, Fhendy! Fhendy!” Dan ketika clitnya kujepit di antara bibirku, lalu kuhisap dan permainkan dengan ujung lidahku, Mbak Lusi merintih menyebut-nyebut namaku..

    “Fhendy, nikmat sekali sayang.. Fhendy! Ooh.. Fhendy!”

    Ia menjadi Lusir. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Kaki itu sekarang diangkat dan tertekuk di kursinya. Mengangkang. Telapaknya menginjak kursi. Sebagai gantinya, kedua tangan Mbak Lusi menjambak rambutku. Menekan dan menggerak-gerakkan kepalaku sekehendak hatinya.

    “Fhendy, julurkan lidahmuu! Hisap! Hisaap!”

    Aku menjulurkan lidah sedalam-dalamnya. Membenamkan wajahku di vaginanya. Dan mulai kurasakan kedutan-kedutan di bibir vaginanya, kedutan yang menghisap lidahku, mengundang agar masuk lebih dalam. Beberapa detik kemudian, lendir mulai terasa di ujung lidahku. Kuhisap seluruh vaginanya. Aku tak ingin ada setetes pun yang terbuang. Inilah hadiah yang kutunggu-tunggu. Hadiah yang dapat menyejukkan kerongkonganku yang kering. Kedua bibirku kubenamkan sedalam-dalamnya agar dapat langsung menghisap dari bibir vaginanya yang mungil.

    “Fhendy! Hisap Fhendy!”

    Aku tak tahu apakah rintihan Mbak Lusi dapat terdengar dari luar ruang kerjanya. Seandainya rintihan itu terdengar pun, aku tak peduli. Aku hanya peduli dengan lendir yang dapat kuhisap dan kutelan. Lendir yang hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yang mengalir membasahi kerongkonganku. Lendir yang langsung ditumpahkan dari vagina Mbak Lusi, dari pinggul yang terangkat agar lidahku terhunjam dalam.

    “Oh, fantastis,” gumam Mbak Lusi sambil menghenyakkan kembali pinggulnya ke atas kursinya.

    Ia menunduk dan mengusap-usap kedua belah pipiku. Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Sejenak aku berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.

    “Aku puas sekali, Fhendy,” katanya. Kami saling menatap. Matanya berbinar-binar. Sayu. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu.

    “Fhendy.”

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Lesbian Dengan Saudara Kandungku

    Cerita Seks Lesbian Dengan Saudara Kandungku


    1904 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Lesbian Dengan Saudara Kandungku ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Riska yang habis mandi dan keluar dari kamar mandinya ia melihat adiknya Tari dengan wajah yang merah merona wajah cerianya dia baru pulang dari sekolah dengan masih mengenakan baju putih dan rok abu abunya, Tari tidak melihat orang yang beraada di rumah dengan gerak cepatnya dia masuk kamar dan menyalakan AC.

    Ia mencuci muka dan tangannya di kamar mandi dalam kamarnya saatmendengar kakaknya bertanya, Cerita Hot Baru “Hey, gimana pengumumannya?” Tari keluar dari kamar mandi mendapatkan Riska bersandar di pintukamarnya dengan tangan ke belakang. “Tari diterima di SMA Theresia, Kak!” jawab Tari dengan ceria.

    Riska berjalan ke arahnya dan memberikan sebuah kado terbungkus rapi.
    “Nih, buat kamu. Kakak yakin kamu diterima, jadi udah nyiapin ini.”

    “Duuh, thank you, Kak!” Tari setengah menjerit menyambar kado itu.Riska duduk di ranjang Tari sementara adiknya duduk di meja belajarnyamembuka kado itu dan mendapatkan sebuah gelas berbentuk Winnie-The-Pooh, karakter kartun kesukaannya, sedang memeluk tong bertulisan“Hunny”.

    Kali ini Tari benar-benar menjerit, “Aaah, bagus banget!Thank you, Kak!”

    Tari melompat ke ranjang dan memeluk kakaknya erat-erat, dan dengantiba-tiba mencium bibir Riska. Riska tersentak, bukan karena Tarimenciumnya, Cerita Hot Baru tapi karena getaran elektrik yang ia rasakan dari bibiradiknya yang basah menyambar bibirnya dan menyebar ke seluruhtubuhnya.

    Ciuman yang sebenarnya hanya berlangsung beberapa detik itumembuat jantung Riska berdebar. Tari melepas ciumannya, namun takmelepas pelukannya yang erat. Riska tersenyum berusaha menutupi perasaannya, lalu mengecup bibir adiknya dengan lembut. Tari meletakkan gelas itu di meja kecil di sisi ranjangnya dan merebahkandiri. Ia menarik Riska agar berbaring di sisinya, lalu kembalimemeluknya.

    “Kak, Tari kangen nih ama Kakak. Sejak Kak Riska pacaran ama Mbak Anna,kapan kita pernah tidur bareng lagi? Cerita-cerita sampe ketiduran?Nggak pernah kan?”

    “Bukan gitu, ,” jawab Riska, “Kakak kan kuliahnya sibuk, bukan karenapacaran ama Anna.

    ”Riska kembali merasakan dadanya berdebar hanya karena dipeluk olehadiknya yang cantik ini. Ia baru menyadari bahwa ia memang sudah lamasekali tak pernah sedekat ini dengan Tari.

    “Lagian ngapain sih Kakak pacaran ama Mbak Anna? Ntar ketahuan Papabaru tahu lho!” kata Tari sambil mengernyitkan dahinya seakan memarahikakaknya.Wajah Tari begitu dekat dengan wajahnya, Cerita Hot Baru membuat Riska merasa canggungdan semakin berdebar. Riska berusaha keras meredam ketegangannya danmenutupi perasaannya dari adiknya.

    “Sok tahu kamu,” kata Riska, “Papa kan udah tahu Kakak pacaran ama Anna.Malah sebelum berangkat ke Jerman, Anna pernah ketemu dan ngobrol amaPapa. Sekarang Papa udah bisa kok nerima kenyataan bahwa Kakak emanglesbian.

    ”Hangatnya hembusan napas Tari di lehernya membuat Riska semakin berdebardan ia merasakan panas yang hebat dari selangkangannya. Riska tahu iatak mampu menahan diri lebih lama lagi saat celana dalamnya mulaiterasa lembab.

    “Sana mandi dulu kamu!” tukas Riska sambil mendorong adiknya, “Kamu baumatahari!”“Ngg..” balas Tari kolokan walau tetap melepaskan lengannya yangmelingkari pinggang Riska.“Tapi Kakak jangan pergi dulu. Cerita Hot Baru Tari masih kangen ama Kakak,” kata Tari sambil berjalan ke kamar mandi.

    Riska duduk dan melipat kedua kakinya rapat-rapat di depan dadanya. Iamemeluk kedua kakinya sambil menyadarkan dagu ke lututnya. Ia menghelanapas dalam-dalam berusaha menenangkan gairahnya.

    “Kenapa aku sampai begitu, sih!” ia memarahi dirinya sendiri dalam hati.

    “Tari kan adikku sendiri!”“Mungkinkah karena sudah hampir 4 bulan Anna pergi dan aku kangen padapelukan dan sentuhan lembut waTari?” Riska menyelonjorkan kakinya dikasur dan mulai meraba-raba pahanya. Sambil membayangkan dada Anna yang montok, tangan kiri Riska meraba-raba dadanya sendiri, sementaratangan kanannya naik meremas-remas selangkangannya.

    Riska tersentak dari lamunannya dan melepas kedua tangannya daribagian-bagian vitalnya dan kembali menarik napas dalam-dalam. Cerita Hot Baru Ia takingin terlihat bergairah saat adiknya keluar dari kamar mandi nanti.
    Tak memakan waktu lama, Tari keluar dari kamar mandi dalam keadaanbugil.

    Ia mengambil celana dalam dan daster dari lemari. Riska menatapadiknya memakai celana dalam, jantungnya yang belum sepenuhnya kembalinormal langsung berdebar lagi melihat tubuh Tari yang langsing namunberisi itu. Tari tidak mengenakan dasternya, tetapi langsung dudukbersila di sisi kakaknya di ranjang dan meletakkan dasternya dipangkuannya.

    Riska tersenyum berusaha menutupi gairahnya dan membelai rambut adiknya.Tari memonyongkan bibirnya seperti orang ngambek dan berkata,

    “Kak Riska kok mau sih ama Mbak Anna? Dia kan..” Tari tampak agak ragu sebelumakhirnya melanjutkan,

    “Dia kan nggak cantik.” Bukannya marah, senyumRiska malah berubah jadi tawa, “Kamu nggak boleh menilai orang daripenampilan fisiknya.

    Anna kan baik banget orangnya, lembut dan penuhpengertian. Cerita Hot Baru Lagian fisiknya juga nggak jelek-jelek amat. Toket danpantatnya kan gede banget, .

    Asyik banget untuk diremas. Danciumannya jago banget. Dia yang ngajarin Kakak ciuman.”

    “Iya sih. Toket Tari nggak gede ya, Kak?” kata Tari sambil memandangpayudaranya.

    “Siapa bilang?” balas Riska,

    “toket kamu gede lagi! Kamu tuh tumbuhmelebihi orang seumurmu. Waktu Kakak 17 tahun, toket Kakak belumsegede kamu.

    ”Dengan polos, Tari bertanya, “Emang enak, Kak, diremas ama sesama cewek?”
    Belum sempat Riska menjawab, Tari meraih tangan kakaknya danmeletakkannya di atas dadanya. Riska tersentak, namun membiarkan Tarimenggerakkan tangannya berputar-putar di dada adiknya yang terasalembab dan segar itu. “Mmmhh..” Tari mendesah dan matanya setengahmenutup.

    Gairah Riska yang sudah sulit dikendalikan semakin meledakmelihat reaksi adiknya yang sangat merangsang itu. Riska mulaimeremas-remas dada adiknya dengan lembut lalu memilin-milin putingdada Tari yang terasa semakin membesar dan mengeras.

    “Uhh..” Tari kembali mendesah dan membiarkan Riska meraba dan meremasdadanya, sementara kedua tangannya sendiri meremas sprei kasurnya.

    Taklagi berusaha mengendalikan gairahnya yang sudah memuncak, Cerita Hot Baru Riska meraihdagu adiknya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya terusmeremas dada Tari dengan semakin bernafsu.

    Riska menarik wajah Tari danmengecup bibirnya yang basah.

    “Mmmhh..” reaksi Tari yang hanya berupa desahan itu membakar nafsuRiska. Sambil meremas dada adiknya dengan bergairah, Riska mengulum bibirbawah adiknya yang segera membuat Tari membalas dengan mengulum bibiratas Riska.

    Kakak beradik ini saling menghisap bibir selama beberapasaat, sampai akhirnya Riska melepas ciuman mereka. Tari membuka matamendapatkan ia dan kakaknya sama-sama terengah-engah setelah berciumandengan penuh gairah.

    “Ohh, ternyata enak ya, Kak? Tari nggak nyangka deh. Kak Riska jugaenak?” tanya Tari dengan polos.

    “Gila kamu, ! Dari tadi Kakak udah mau mati nahan gairah Kakakgara-gara kamu peluk, kamu cium, Cerita Hot Baru ngelihat kamu telanjang!” jawab Riska,“Kamu sih! Ngapain lagi kamu tarik tangan Kakak ke toket kamu?”

    Tari tampak terkejut dengan kerasnya kata-kata kakaknya, “Sorry, Kak.Tari cuma kangen aja ama Kak Riska dan pengen disentuh.

    Cerita Seks Lesbian Dengan Saudaraku Sorry..” katanyasambil menundukkan kepala.

    “Ssstt..” Riska menarik dagu adiknya lagi hingga mereka salingbertatapan, lalu menampilkan senyumnya yang manis,

    “Tapi kamu sukakan?” Tari hanya membalas dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

    Riska menggeser duduknya di ranjang hingga bersandar pada dinding,“Sini,” ia menarik lengan Tari agar duduk di sisinya.

    Mereka dudukberdampingan, Riska membelai rambut Tari, lalu dengan tangan di belakangkepala adiknya, Riska menarik wajah Tari mendekati wajahnya, “Nih ajaranAnna. Kamu nilai sendiri enak apa nggak.” Riska kembali mencium bibirTari.

    Kendali diri sudah sepenuhnya kembali pada dirinya setelah menyadaribahwa Tari juga menikmati semua ini, Riska mengatur alur percintaantanpa tergesa-gesa. Ia tak lagi meraba-raba adiknya. Kini Riska hanyamengulum bibir adiknya, kadang seluruh mulutnya, lalu melepasnya, lalumengulumnya lagi.

    Kadang ia biarkan Tari yang menghisap bibirnyadengan lebih bernafsu, lalu melepasnya untuk melihat adiknya majumengejar mulutnya yang sedikit ia buka, memancing gairah Tari.

    Riska mendorong adiknya hingga rebah di kasur. Cerita Hot Baru Mereka berciuman lagidengan penuh gairah. “Kak..” Tari mendesah.

    Riska menjawab denganmenyelusupkan lidahnya dengan lembut ke dalam mulut Tari yang sedikitterbuka. Tenggorokan Tari tercekat saat merasakan lidahnya bersentuhandengan lidah kakaknya. Ini perasaan yang belum pernah ia rasakansebelum ini. Ia tak menyangka akan merasakan rangsangan luar biasasebagai akibatnya.

    Jilatan lembut Riska pada langit-langit dan lidah Tari membuat Tariterangsang, namun menjadi semakin rileks karena merasa semakin menyatudengan kakaknya. Tari mulai membalas gerakan lidah Riska dengan gerakanlidahnya sendiri.

    Mengetahui adiknya sudah bisa menikmati ini, Riska membelitkan lidahnya pada lidah Tari sambil menghisap bibir adiknya.Riska melepas lidahnya dari mulut adiknya, lalu berkata, “Hisap lidahKakak, Sayang.”

    Kata-kata lembut Riska membuat Tari semakin bergairah, seakan sedangbercinta dengan kekasihnya. Dengan bernafsu, ia menghisap lidah Riskayang kembali menjelajahi mulutnya. Cerita Hot Baru Mereka berciuman dan bergantiansaling menghisap lidah untuk waktu yang lama.

    Merasa gairah adiknyadan gairahnya sendiri semakin membara, Riska mulai meningkatkankecepatan percintaan dengan meraba paha dan selangkangan Tari. Tarimendesah saat merasakan sentuhan di bagian yang belum pernah disentuhsiapa pun itu.

    Riska melepas bibirnya dari bibir adiknya, lalu mulaimenjilati telinga dan leher Tari. Desahan Tari mulai berubah menjadierangan kenikmatan.

    Tanpa melepas tangannya dari selangkangan Tari, Riska menurunkanjilatannya ke dada adiknya yang montok itu. “Ah..!” Tari menjeritkecil saat pertama kali lidah kakaknya menyentuh puting buah dadanya,

    “Ooohh.. aahh.. Kak..” desahnya dengan penuh kenikmatan. Tari membukamatanya menyaksikan Riska menjilati puting dan payudara Tari dengansemakin cepat dan bernafsu, membuat putingnya membesar dan mengeras.

    Kadang Riska menggigit puting Tari membuat Tari menjerit kecil danmemaju-mundurkan pantatnya seirama dengan gerak tangan Riska diselangkangannya, Cerita Hot Baru sehingga tangan Riska terasa semakin menekan danmeremas di selangkangannya yang kini sudah basah kuyup.

    Bangkit dari dada Tari, Riska menduduki adiknya dengan selangkangantepat di atas selangkangan adiknya. Riska menarik kaosnya lalumelemparkannya ke lantai. Kedua tangan Tari meremas dada kakaknya saatRiska sedang berusaha melepas BH-nya.

    Riska melempar BH-nya dan Tarisemakin bernafsu meremas dada dan puting telanjang kakaknya. Merekasaling menghujam selangkangan hingga saling menekan. “Hhh..” desah Riskayang menikmati remasan adiknya pada dadanya yang telah membesar danmengeras itu.

    Tak tahan lagi untuk segera merasakan adiknya, Riskabangkit membuka celana pendek sekaligus celana dalamnya, lalu menarikcelana dalam Tari hingga terlepas, menampilkan setumpuk kecil bulutipis yang menutupi kemaluan yang telah membengkak penuh gairah. Cerita Hot Baru Bauseks menyebar dari vagina Tari, membuat isi kepala Riska serasa berputarpenuh gairah tak tertahankan.

    Riska meraba bibir vagina adiknya yang telah berlumuran lendir gairah.“Ohh, Kakaak!” Tari tersentak merasakan nikmatnya sentuhan di titikterlarang itu.

    Tak tahan lagi, Riska segera menjilati bibir vagina Taridengan bernafsu, menikmati manisnya lendir vagina Tari.

    “Ah! Ah! Kak!Ah!” Tari menjerit-jerit tak tertahankan, tubuhnya menggelinjangmerasakan kenikmatan yang tak pernah terbayangkan olehnya.

    Dua jari Riska membuka bibir vagina Tari, menampilkan klitoris yangtelah membengkak keras dan teracung keluar. Lidah Riska menari padaklitoris adiknya sambil tangan kirinya naik meremas-remas payudara Tari, Cerita Hot Baru membuat Tari terpaksa mencengkeram sprei untuk menahan gelinjangtubuhnya yang semakin sulit dikendalikan. Ini tak membantu menahanjeritannya yang semakin keras “Aaagghh! Aaagghh! ohh, Kakaak! Nikmat,Kaak! Jangan berhen.. aagghh!” Tari telah terlontar ke dalam dunianyasendiri.

    Memang tak berniat berhenti, lidah Riska masuk ke dalam vagina Tari danmenjilatinya tanpa ampun. Tari meluruskan kedua lengannya di sisimenopang tubuhnya ke posisi duduk mengangkang, menyaksikan kepalakakaknya di antara kedua pahanya.

    Tak mampu mengendalikan kenikmatanseks yang terus meningkat ini, Tari menghunjamkan selangkangannya kewajah kakaknya berulang kali, sementara lidah Riska semakin cepatbergetar di dalam vagina Tari, Cerita Hot Baru sambil menikmati lendir vagina adiknyayang terus mengalir ke dalam mulutnya.

    Hunjaman selangkangan dan gelinjang tubuh Tari yang semakin kasar dantak terkendali membuat Riska tahu bahwa adiknya tak akan tahan lebihlama lagi. Ia semakin bernafsu menjilati adiknya, di dalam vagina,bibir vagina serta klitorisnya.

    Tepat dugaannya, tak lama kemudiankedua paha Tari menghentak kaku menjepit kepala Riska, tubuh Taribergelinjang semakin kasar dan liar, sementara vaginanya berkontraksidan memuncratkan gelombang demi gelombang lendir seks yang tak mampulagi ia bendung.

    “Aaakk.. aahh.. ahh Kakk..” jerit Tari tak peduli lagi pada dunia,hanya kenikmatan orgasme pertamanya ini yang berarti baginya. Riskamembuka mulutnya, Cerita Hot Baru mengulum seluruh vagina adiknya dan menenggak lendirorgasme yang membanjiri seisi mulutnya hingga sebagian menetes daribibirnya ke dagu dan lehernya. Agen Judi Hoki Banget

    Orgasme demi orgasme melanda Tari selama semenit penuh, hinggaakhirnya ia merasa begitu lemah sampai tubuhnya jatuh ke kasur denganpenuh kenikmatan dan kepuasan. Riska menjilati lendir yang lolos ke sisiselangkangan dan paha adiknya, lalu memanjat tubuh adiknya danmenindih tubuh adiknya.

    Sambil terengah-engah, ia menyaksikan Tariyang memejamkan mata penuh kepuasan. Riska mengecup bibir Tari, membuatTari membuka matanya dan tersenyum. Ia memeluk tubuh telanjang Riska,lalu membalas kecupan kakaknya dengan ciuman penuh pada mulut Riska.

    Lidah mereka terpaut, Tari menghisap lidah kakaknya, Cerita Hot Baru lalumelepaskannya untuk menjilati wajah, pipi dan leher Riska yangberlumuran lendir orgasmenya sendiri. Lendir seks ini terasa nikmatdan manis baginya.

    Tari tahu Riska terengah-engah bukan hanya karena habis memakanvaginanya dengan brutal, namun juga karena gairahnya yang telahmemuncak. Tari melorotkan diri di bawah tubuh kakaknya, menggesekkanpayudaranya pada payudara Riska.

    Wajah Tari tiba di depan payudara Riskasaat Riska mengangkat tubuhnya dengan menopangkan dirinya pada sikunya.Tanpa ragu Tari mulai menjilati puting payudara kakaknya hingga napasRiska semakin tersenggal-senggal menahan gairah yang semakin melonjakdalam dirinya. Cerita Hot Baru Selangkangannya semakin memanas dan lendir seksnyameleleh keluar dari vaginanya, menetes-netes di paha Tari.

    “Ohh, Sayang! Kakak nggak tahan lagi, Sayang!” erang Riska.Memahami maksud kakaknya, Tari melorotkan tubuhnya kembali hinggawajahnya tiba di depan vagina Riska, dan tanpa menunda lagi, Tarilangsung menyusupkan lidahnya ke dalam vagina kakaknya.

    “Aaahh! Ahh! Sayaang!” Riska menjerit selagi Tari sibuk menjilativaginanya dari dalam hingga ke klitorisnya berulang-ulang.

    Dengan bernafsu, Riska menduduki wajah adiknya, lalu menaik-turunkantubuhnya, menghujamkan vaginanya ke wajah adiknya berulang-ulang.Sambil meremas pantat Riska, Tari meluruskan lidahnya hingga kaku danmenghujam wajahnya seirama dengan gerakan pantat kakaknya ini.

    Lendirgairah meleleh ke wajah dan pipi Tari saat ia memaikan kakaknya denganlidahnya. Tak lama Riska mampu bertahan setelah gelombang rangsanganbertubi-tubi yang telah ia nikmati, Cerita Hot Baru puncak kenikmatan pun meledak danRiska tersentak kaku di atas wajah adiknya dalam kepuasan orgasme demiorgasme yang menyemprotkan lendir panas ke dalam mulut Tari berulangkali.

    Tari berusaha keras menghisap dan menelan seluruh lendir orgasme Riskayang memenuhi mulutnya. Begitu banyaknya lendir kepuasan yang Riskatumpahkan ke mulut adiknya, sebagian terpaksa mengalir keluar ke pipiTari.

    Dari kaku, perlahan-lahan tubuh Riska mulai melemas dan jepitanpahanya pada kepala Tari pun mulai mengendur, hingga akhirnya Riska jatuh terbaring lemas di atas ranjang.  Tari mendekati wajah kakaknya yang menantinya dengan tersenyum, lalu mencium bibir kakaknya.

    Merekaberpelukan dan berciuman beberapa saat. Riska membelai rambut adiknya,sementara Tari meremas pantat kakaknya. Lelah berciuman, Riska menghelanapas panjang sebelum akhirnya mengatakan, “Aku cinta kamu, Cerita Hot Baru Sayang..”Tari hanya tersenyum dan mereka terus berpelukan hingga tertidur dalamrasa lelah yang penuh dengan kepuasan.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Cerita Seks Lesbian Terbaru

    Cerita Seks Lesbian Terbaru


    1730 views

    Cerita Seks Terbaru – Riska yang habis mandi dan keluar dari kamar mandinya ia melihat adiknya Tari dengan wajah yang merah merona wajah cerianya dia baru pulang dari sekolah dengan masih mengenakan baju putih dan rok abu abunya, Tari tidak melihat orang yang beraada di rumah dengan gerak cepatnya dia masuk kamar dan menyalakan AC.

    Ia mencuci muka dan tangannya di kamar mandi dalam kamarnya saatmendengar kakaknya bertanya, “Hey, gimana pengumumannya?” Tari keluar dari kamar mandi mendapatkan Riska bersandar di pintukamarnya dengan tangan ke belakang. “Tari diterima di SMA Theresia, Kak!” jawab Tari dengan ceria.
    Riska berjalan ke arahnya dan memberikan sebuah kado terbungkus rapi.
    “Nih, buat kamu. Kakak yakin kamu diterima, jadi udah nyiapin ini.”

    “Duuh, thank you, Kak!” Tari setengah menjerit menyambar kado itu.Riska duduk di ranjang Tari sementara adiknya duduk di meja belajarnyamembuka kado itu dan mendapatkan sebuah gelas berbentuk Winnie thePooh, karakter kartun kesukaannya, sedang memeluk tong bertulisan“Hunny”.

    Kali ini Tari benar-benar menjerit, “Aaah, bagus banget!Thank you, Kak!”

    Tari melompat ke ranjang dan memeluk kakaknya erat-erat, dan dengantiba-tiba mencium bibir Riska. Riska tersentak, bukan karena Tarimenciumnya, tapi karena getaran elektrik yang ia rasakan dari bibiradiknya yang basah menyambar bibirnya dan menyebar ke seluruh tubuhnya.

    Ciuman yang sebenarnya hanya berlangsung beberapa detik itumembuat jantung Riska berdebar. Tari melepas ciumannya, namun takmelepas pelukannya yang erat. Riska tersenyum berusaha menutupi perasaannya, lalu mengecup bibir adiknya dengan lembut. Tari meletakkan gelas itu di meja kecil di sisi ranjangnya dan merebahkandiri. Ia menarik Riska agar berbaring di sisinya, lalu kembalimemeluknya.

    “Kak, Tari kangen nih ama Kakak. Sejak Kak Riska pacaran ama Mbak Anna,kapan kita pernah tidur bareng lagi? Cerita-cerita sampe ketiduran?Nggak pernah kan?”

    “Bukan gitu, ,” jawab Riska, “Kakak kan kuliahnya sibuk, bukan karenapacaran ama Anna.

    ”Riska kembali merasakan dadanya berdebar hanya karena dipeluk olehadiknya yang cantik ini. Ia baru menyadari bahwa ia memang sudah lamasekali tak pernah sedekat ini dengan Tari.

    “Lagian ngapain sih Kakak pacaran ama Mbak Anna? Ntar ketahuan Papabaru tahu lho!” kata Tari sambil mengernyitkan dahinya seakan memarahikakaknya.Wajah Tari begitu dekat dengan wajahnya, membuat Riska merasa canggungdan semakin berdebar. Riska berusaha keras meredam ketegangannya danmenutupi perasaannya dari adiknya.

    “Sok tahu kamu,” kata Riska, “Papa kan udah tahu Kakak pacaran ama Anna.Malah sebelum berangkat ke Jerman, Anna pernah ketemu dan ngobrol amaPapa. Sekarang Papa udah bisa kok nerima kenyataan bahwa Kakak emanglesbian.

    ”Hangatnya hembusan napas Tari di lehernya membuat Riska semakin berdebardan ia merasakan panas yang hebat dari selangkangannya. Riska tahu iatak mampu menahan diri lebih lama lagi saat celana dalamnya mulaiterasa lembab.

    “Sana mandi dulu kamu!” tukas Riska sambil mendorong adiknya, “Kamu baumatahari!”“Ngg..” balas Tari kolokan walau tetap melepaskan lengannya yangmelingkari pinggang Riska.“Tapi Kakak jangan pergi dulu. Tari masih kangen ama Kakak,” kata Tari sambil berjalan ke kamar mandi.

    Riska duduk dan melipat kedua kakinya rapat-rapat di depan dadanya. Iamemeluk kedua kakinya sambil menyadarkan dagu ke lututnya. Ia menghelanapas dalam-dalam berusaha menenangkan gairahnya.

    “Kenapa aku sampai begitu, sih!” ia memarahi dirinya sendiri dalam hati.

    “Tari kan adikku sendiri!”“Mungkinkah karena sudah hampir 4 bulan Anna pergi dan aku kangen padapelukan dan sentuhan lembut waTari?” Riska menyelonjorkan kakinya dikasur dan mulai meraba-raba pahanya. Sambil membayangkan dada Anna yang montok, tangan kiri Riska meraba-raba dadanya sendiri, sementaratangan kanannya naik meremas-remas selangkangannya.

    Riska tersentak dari lamunannya dan melepas kedua tangannya daribagian-bagian vitalnya dan kembali menarik napas dalam-dalam. Ia takingin terlihat bergairah saat adiknya keluar dari kamar mandi nanti.
    Tak memakan waktu lama, Tari keluar dari kamar mandi dalam keadaanbugil.

    Ia mengambil celana dalam dan daster dari lemari. Riska menatapadiknya memakai celana dalam, jantungnya yang belum sepenuhnya kembalinormal langsung berdebar lagi melihat tubuh Tari yang langsing namunberisi itu. Tari tidak mengenakan dasternya, tetapi langsung dudukbersila di sisi kakaknya di ranjang dan meletakkan dasternya dipangkuannya.

    Riska tersenyum berusaha menutupi gairahnya dan membelai rambut adiknya.Tari memonyongkan bibirnya seperti orang ngambek dan berkata,

    “Kak Riska kok mau sih ama Mbak Anna? Dia kan..” Tari tampak agak ragu sebelumakhirnya melanjutkan,

    “Dia kan nggak cantik.” Bukannya marah, senyumRiska malah berubah jadi tawa, “Kamu nggak boleh menilai orang daripenampilan fisiknya.

    Anna kan baik banget orangnya, lembut dan penuhpengertian. Lagian fisiknya juga nggak jelek-jelek amat. Toket danpantatnya kan gede banget, .

    Asyik banget untuk diremas. Danciumannya jago banget. Dia yang ngajarin Kakak ciuman.”

    “Iya sih. Toket Tari nggak gede ya, Kak?” kata Tari sambil memandangpayudaranya.

    “Siapa bilang?” balas Riska,

    “toket kamu gede lagi! Kamu tuh tumbuhmelebihi orang seumurmu. Waktu Kakak 17 tahun, toket Kakak belumsegede kamu.

    ”Dengan polos, Tari bertanya, “Emang enak, Kak, diremas ama sesama cewek?”
    Belum sempat Riska menjawab, Tari meraih tangan kakaknya danmeletakkannya di atas dadanya. Riska tersentak, namun membiarkan Tarimenggerakkan tangannya berputar-putar di dada adiknya yang terasalembab dan segar itu. “Mmmhh..” Tari mendesah dan matanya setengahmenutup.

    Gairah Riska yang sudah sulit dikendalikan semakin meledakmelihat reaksi adiknya yang sangat merangsang itu. Riska mulaimeremas-remas dada adiknya dengan lembut lalu memilin-milin putingdada Tari yang terasa semakin membesar dan mengeras.

    “Uhh..” Tari kembali mendesah dan membiarkan Riska meraba dan meremasdadanya, sementara kedua tangannya sendiri meremas sprei kasurnya.

    Taklagi berusaha mengendalikan gairahnya yang sudah memuncak, Riska meraihdagu adiknya dengan tangan kiri sementara tangan kanannya terusmeremas dada Tari dengan semakin bernafsu.

    Riska menarik wajah Tari danmengecup bibirnya yang basah.

    “Mmmhh..” reaksi Tari yang hanya berupa desahan itu membakar nafsuRiska. Sambil meremas dada adiknya dengan bergairah, Riska mengulum bibirbawah adiknya yang segera membuat Tari membalas dengan mengulum bibiratas Riska.

    Kakak beradik ini saling menghisap bibir selama beberapasaat, sampai akhirnya Riska melepas ciuman mereka. Tari membuka matamendapatkan ia dan kakaknya sama-sama terengah-engah setelah berciumandengan penuh gairah.

    “Ohh, ternyata enak ya, Kak? Tari nggak nyangka deh. Kak Riska jugaenak?” tanya Tari dengan polos.

    “Gila kamu, ! Dari tadi Kakak udah mau mati nahan gairah Kakakgara-gara kamu peluk, kamu cium, ngelihat kamu telanjang!” jawab Riska,“Kamu sih! Ngapain lagi kamu tarik tangan Kakak ke toket kamu?”

    Tari tampak terkejut dengan kerasnya kata-kata kakaknya, “Sorry, Kak.Tari cuma kangen aja ama Kak Riska dan pengen disentuh.

    Sorry..” katanyasambil menundukkan kepala.

    “Ssstt..” Riska menarik dagu adiknya lagi hingga mereka salingbertatapan, lalu menampilkan senyumnya yang manis,

    “Tapi kamu sukakan?” Tari hanya membalas dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

    Riska menggeser duduknya di ranjang hingga bersandar pada dinding,“Sini,” ia menarik lengan Tari agar duduk di sisinya.

    Mereka dudukberdampingan, Riska membelai rambut Tari, lalu dengan tangan di belakangkepala adiknya, Riska menarik wajah Tari mendekati wajahnya, “Nih ajaranAnna. Kamu nilai sendiri enak apa nggak.” Riska kembali mencium bibirTari.

    Kendali diri sudah sepenuhnya kembali pada dirinya setelah menyadaribahwa Tari juga menikmati semua ini, Riska mengatur alur percintaantanpa tergesa-gesa. Ia tak lagi meraba-raba adiknya. Kini Riska hanyamengulum bibir adiknya, kadang seluruh mulutnya, lalu melepasnya, lalumengulumnya lagi.

    Kadang ia biarkan Tari yang menghisap bibirnyadengan lebih bernafsu, lalu melepasnya untuk melihat adiknya majumengejar mulutnya yang sedikit ia buka, memancing gairah Tari.

    Riska mendorong adiknya hingga rebah di kasur. Mereka berciuman lagidengan penuh gairah. “Kak..” Tari mendesah.

    Riska menjawab denganmenyelusupkan lidahnya dengan lembut ke dalam mulut Tari yang sedikitterbuka. Tenggorokan Tari tercekat saat merasakan lidahnya bersentuhandengan lidah kakaknya. Ini perasaan yang belum pernah ia rasakansebelum ini. Ia tak menyangka akan merasakan rangsangan luar biasasebagai akibatnya.

    Jilatan lembut Riska pada langit-langit dan lidah Tari membuat Tariterangsang, namun menjadi semakin rileks karena merasa semakin menyatudengan kakaknya. Tari mulai membalas gerakan lidah Riska dengan gerakanlidahnya sendiri.

    Mengetahui adiknya sudah bisa menikmati ini, Riska membelitkan lidahnya pada lidah Tari sambil menghisap bibir adiknya.Riska melepas lidahnya dari mulut adiknya, lalu berkata, “Hisap lidahKakak, Sayang.”

    Kata-kata lembut Riska membuat Tari semakin bergairah, seakan sedangbercinta dengan kekasihnya. Dengan bernafsu, ia menghisap lidah Riskayang kembali menjelajahi mulutnya. Mereka berciuman dan bergantiansaling menghisap lidah untuk waktu yang lama.

    Merasa gairah adiknyadan gairahnya sendiri semakin membara, Riska mulai meningkatkankecepatan percintaan dengan meraba paha dan selangkangan Tari. Tarimendesah saat merasakan sentuhan di bagian yang belum pernah disentuhsiapa pun itu.

    Riska melepas bibirnya dari bibir adiknya, lalu mulaimenjilati telinga dan leher Tari. Desahan Tari mulai berubah menjadierangan kenikmatan.

    Tanpa melepas tangannya dari selangkangan Tari, Riska menurunkanjilatannya ke dada adiknya yang montok itu. “Ah..!” Tari menjeritkecil saat pertama kali lidah kakaknya menyentuh puting buah dadanya,

    “Ooohh.. aahh.. Kak..” desahnya dengan penuh kenikmatan. Tari membukamatanya menyaksikan Riska menjilati puting dan payudara Tari dengansemakin cepat dan bernafsu, membuat putingnya membesar dan mengeras.

    Kadang Riska menggigit puting Tari membuat Tari menjerit kecil danmemaju-mundurkan pantatnya seirama dengan gerak tangan Riska diselangkangannya, sehingga tangan Riska terasa semakin menekan danmeremas di selangkangannya yang kini sudah basah kuyup.

    Bangkit dari dada Tari, Riska menduduki adiknya dengan selangkangantepat di atas selangkangan adiknya. Riska menarik kaosnya lalumelemparkannya ke lantai. Kedua tangan Tari meremas dada kakaknya saatRiska sedang berusaha melepas BH-nya.

    Riska melempar BH-nya dan Tarisemakin bernafsu meremas dada dan puting telanjang kakaknya. Merekasaling menghujam selangkangan hingga saling menekan. “Hhh..” desah Riskayang menikmati remasan adiknya pada dadanya yang telah membesar danmengeras itu.

    Tak tahan lagi untuk segera merasakan adiknya, Riskabangkit membuka celana pendek sekaligus celana dalamnya, lalu menarikcelana dalam Tari hingga terlepas, menampilkan setumpuk kecil bulutipis yang menutupi kemaluan yang telah membengkak penuh gairah. Bauseks menyebar dari vagina Tari, membuat isi kepala Riska serasa berputarpenuh gairah tak tertahankan.

    Riska meraba bibir vagina adiknya yang telah berlumuran lendir gairah.“Ohh, Kakaak!” Tari tersentak merasakan nikmatnya sentuhan di titikterlarang itu.

    Tak tahan lagi, Riska segera menjilati bibir vagina Taridengan bernafsu, menikmati manisnya lendir vagina Tari.

    “Ah! Ah! Kak!Ah!” Tari menjerit-jerit tak tertahankan, tubuhnya menggelinjangmerasakan kenikmatan yang tak pernah terbayangkan olehnya.

    Dua jari Riska membuka bibir vagina Tari, menampilkan klitoris yangtelah membengkak keras dan teracung keluar. Lidah Riska menari padaklitoris adiknya sambil tangan kirinya naik meremas-remas payudara Tari, membuat Tari terpaksa mencengkeram sprei untuk menahan gelinjangtubuhnya yang semakin sulit dikendalikan. Ini tak membantu menahanjeritannya yang semakin keras “Aaagghh! Aaagghh! ohh, Kakaak! Nikmat,Kaak! Jangan berhen.. aagghh!” Tari telah terlontar ke dalam dunianyasendiri.

    Memang tak berniat berhenti, lidah Riska masuk ke dalam vagina Tari danmenjilatinya tanpa ampun. Tari meluruskan kedua lengannya di sisimenopang tubuhnya ke posisi duduk mengangkang, menyaksikan kepalakakaknya di antara kedua pahanya.

    Tak mampu mengendalikan kenikmatanseks yang terus meningkat ini, Tari menghunjamkan selangkangannya kewajah kakaknya berulang kali, sementara lidah Riska semakin cepatbergetar di dalam vagina Tari, sambil menikmati lendir vagina adiknyayang terus mengalir ke dalam mulutnya.

    Hunjaman selangkangan dan gelinjang tubuh Tari yang semakin kasar dantak terkendali membuat Riska tahu bahwa adiknya tak akan tahan lebihlama lagi. Ia semakin bernafsu menjilati adiknya, di dalam vagina,bibir vagina serta klitorisnya.

    Tepat dugaannya, tak lama kemudiankedua paha Tari menghentak kaku menjepit kepala Riska, tubuh Taribergelinjang semakin kasar dan liar, sementara vaginanya berkontraksidan memuncratkan gelombang demi gelombang lendir seks yang tak mampulagi ia bendung.

    “Aaakk.. aahh.. ahh Kakk..” jerit Tari tak peduli lagi pada dunia,hanya kenikmatan orgasme pertamanya ini yang berarti baginya. Riskamembuka mulutnya, mengulum seluruh vagina adiknya dan menenggak lendirorgasme yang membanjiri seisi mulutnya hingga sebagian menetes daribibirnya ke dagu dan lehernya.

    Orgasme demi orgasme melanda Tari selama semenit penuh, hinggaakhirnya ia merasa begitu lemah sampai tubuhnya jatuh ke kasur denganpenuh kenikmatan dan kepuasan. Riska menjilati lendir yang lolos ke sisiselangkangan dan paha adiknya, lalu memanjat tubuh adiknya danmenindih tubuh adiknya.

    Sambil terengah-engah, ia menyaksikan Tariyang memejamkan mata penuh kepuasan. Riska mengecup bibir Tari, membuatTari membuka matanya dan tersenyum. Ia memeluk tubuh telanjang Riska,lalu membalas kecupan kakaknya dengan ciuman penuh pada mulut Riska.

    Lidah mereka terpaut, Tari menghisap lidah kakaknya, lalumelepaskannya untuk menjilati wajah, pipi dan leher Riska yangberlumuran lendir orgasmenya sendiri. Lendir seks ini terasa nikmatdan manis baginya.

    Tari tahu Riska terengah-engah bukan hanya karena habis memakanvaginanya dengan brutal, namun juga karena gairahnya yang telahmemuncak. Tari melorotkan diri di bawah tubuh kakaknya, menggesekkanpayudaranya pada payudara Riska.

    Wajah Tari tiba di depan payudara Riskasaat Riska mengangkat tubuhnya dengan menopangkan dirinya pada sikunya.Tanpa ragu Tari mulai menjilati puting payudara kakaknya hingga napasRiska semakin tersenggal-senggal menahan gairah yang semakin melonjakdalam dirinya. Selangkangannya semakin memanas dan lendir seksnyameleleh keluar dari vaginanya, menetes-netes di paha Tari.

    “Ohh, Sayang! Kakak nggak tahan lagi, Sayang!” erang Riska.Memahami maksud kakaknya, Tari melorotkan tubuhnya kembali hinggawajahnya tiba di depan vagina Riska, dan tanpa menunda lagi, Tarilangsung menyusupkan lidahnya ke dalam vagina kakaknya.

    “Aaahh! Ahh! Sayaang!” Riska menjerit selagi Tari sibuk menjilativaginanya dari dalam hingga ke klitorisnya berulang-ulang.

    Dengan bernafsu, Riska menduduki wajah adiknya, lalu menaik-turunkantubuhnya, menghujamkan vaginanya ke wajah adiknya berulang-ulang.Sambil meremas pantat Riska, Tari meluruskan lidahnya hingga kaku danmenghujam wajahnya seirama dengan gerakan pantat kakaknya ini.

    Lendirgairah meleleh ke wajah dan pipi Tari saat ia memaikan kakaknya denganlidahnya. Tak lama Riska mampu bertahan setelah gelombang rangsanganbertubi-tubi yang telah ia nikmati, puncak kenikmatan pun meledak danRiska tersentak kaku di atas wajah adiknya dalam kepuasan orgasme demiorgasme yang menyemprotkan lendir panas ke dalam mulut Tari berulangkali.

    Tari berusaha keras menghisap dan menelan seluruh lendir orgasme Riskayang memenuhi mulutnya. Begitu banyaknya lendir kepuasan yang Riskatumpahkan ke mulut adiknya, sebagian terpaksa mengalir keluar ke pipiTari.

    Dari kaku, perlahan-lahan tubuh Riska mulai melemas dan jepitanpahanya pada kepala Tari pun mulai mengendur, hingga akhirnya Riska jatuh terbaring lemas di atas ranjang. Tari mendekati wajah kakaknya yang menantinya dengan tersenyum, lalu mencium bibir kakaknya.

    Merekaberpelukan dan berciuman beberapa saat. Riska membelai rambut adiknya,sementara Tari meremas pantat kakaknya. Lelah berciuman, Riska menghelanapas panjang sebelum akhirnya mengatakan, “Aku cinta kamu, Sayang..”Tari hanya tersenyum dan mereka terus berpelukan hingga tertidur dalamrasa lelah yang penuh dengan kepuasan.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.