Author: Bokep Mobile

  • Foto Bugil Hot Alice Ozawa Lagi Sange

    Foto Bugil Hot Alice Ozawa Lagi Sange


    2149 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Seks Sungguh Nikmatnya Diperkosa 2 Wanita Binal

    Cerita Seks Sungguh Nikmatnya Diperkosa 2 Wanita Binal


    2149 views

    Cerita Seks – Namaku Dani. Aku seorang pria lajang berumur 20 th dengan tinggi 175 cm berat 70 kg yang masih kuliah di salah satu PTN di daerahku. Aku tinggal di kost-kost’an. Aku termasuk anak yang pemalu alias kuper (kurang pergaulan). Hal ini membuatku lebih betah berada di kost’anku, sesekali aku juga sering menonton film BF untuk memuaskan hasrat birahi kudengan cara beronani.

    Pengalaman pertamaku melakukan hubungan badan dari tempat kost dimana aku tinggal. Disebelah kamar kostku tinggal seorang wanita muda berumur sekitar 25 tahun bernama Sifa tinggi badannya 160 dengan berat 50. Dia sudah bersuami. Sumainya bekerja sebagai supir taksi. Mereka menikah sudah hampir 7 tahun tapi belum juga dikarunia seorang anak. Sebelah kamar Sifa ditempati oleh seorang wanita berumur 35 tahun dengan tinggi badan 165 dan berat badan 60 kg dia sudah memiliki 2 orang anak yang berumur 7 dan 5 tahun yang semuanya perempuan, wanita itu bernama Bunga. Nah, dari sinilah semuanya berawal.

    Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kost sibuk di belakang ada yang mandi ataupun mencuci. Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur timba, maklum yang punya rumah belum punya Sanyo. Aku yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton TV. Lagi asik nonton terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi.

    Mulanya sih aku cuek, tapi lama kelamaan penasaran juga. Aku mencoba melihat dari balik celah pintu belakang rumahku, dan betapa kagetnya aku ketika melihat Mbak Sifa yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Aku tidak tahu mengapa ia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Mbak Sifa yang sedikit kurus itu ternyata memiliki payudara sekitar 32b dan sangat seksi sekali. Dengan bentuknya yang kecil beserta puting berwarna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang.

    Aku terus mengamatinya dari balik celah pintu, tanpa kusadari batang kontolku sudah mulai tegang. Karena tak tahan melihat pemandangan tersebut aku langsung saja melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Mbak Sifa ditempat terbuka tersebut. Semenjak itu, aku jadi ketagihan untuk selalu mengintip Mbak Sifa jika ada kesempatan. Keesokan harinya, aku masih terbayang-bayang akan bentuk tubuh Mbak Sifa.

    Hari itu adalah hari minggu dan aku bangun sedikit kesiangan. Ketika aku keluar untuk mandi, aku melihat Mbak Bunga sedang mencuci pakaian. Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku belahan toketnya yang terlihat sudah agak kendor dengan ukuran 34b. Setiap kali aku memperhatikan bokongnya, entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya (mungkin pengaruh film BF dengan doggy style yang kebetulan favoritku). Kembali batang kontolku seketika langsung tegang dan seperti biasa aku langsung melakukan onani di kamar mandi.

    Dua hari kemudian terjadi keributan pada rumah tangga yaitu Mbak Bunga. Dia bertengkar hebat dengan suaminya (seorang agen). Kulihat Mbak Bunga dan kemudian suaminya langsung pergi entah kemana. Aku yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Keesokan harinya Mbak Bunga pergi dengan kedua anaknya yang katanya mau ke rumah ibunya Mbak Bunga dan kembali sorenya.

    Sore itu aku baru akan mandi, begitu juga dengan Mbak Bunga. Seusai mandi aku langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata aku menabrak orang yang ternyata adalah Mbak Bunga. Kebetulan juga waktu itu sangat gelap karena mati listrik sehingga kami saling bertubrukan. Mbak Bunga sampai hampir terjatuh. Secara reflek aku langsung menangkap tubuhnya. Dan tanpa sengaja aku telah menyentuh toketnya. ”

    “Maaf Mbak, nggak sengaja”” ucapku. ”

    “Gakpapa kog lagian yang salah aku gak jalan gak liat-liat” balasnya.

    Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa aba-aba, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Aku sangat deg-degan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Mbak Bunga mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali. Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang batang kontolku yang berada dibalik handuk.

    “Sssthhh…aaahhh…” aku mengerang keenakan. Belum selesai aku merasakan belaian tangannya, tiba-tiba kepala kontolku terasa disentuh oleh sesuatu yang lembut dan hangat.

    Ternyata Mbak Bunga sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sambil mengulum kontolku.

    “Aaaah….nikmaaaat…terus mbaaakkk…” desahku. Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya.

    Hampir 10 menit sudah kemaluanku dikulum oleh Mbak Bunga. Aku yang tadi seorang pemalu sekarang mulai berani mengambil tindakan. Mbak Bunga kusuruh berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibirnya dengan lembut. Dia mendesah ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain. Ciumanku kini sekarang telah berada pada lehernya. Tercium bau sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku. Kepalanya tengadah keatas menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara samar-samar dapat kulihat bentuk toketnya. Kuremas dan kukecup dengan lembut, Mbak Bunga terus-terusan mendesah.

    Hobisex69 – Hingga akhirnya ciumanku sampai pada saerah memeknya. Aku agak ragu untuk menjilati memeknya yang sudah basah itu. Aku akan mencoba menjilati memek Mbak Bunga, meniru adegan dalam film BF yang sering aku tonton. Kucpba menjilat sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis. Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa nikmat yang tiada tara.

    “Aaahhh…yesss…aahhhh…jilat terus Daaannnn…aaaahhh” desah Mbak Bunga mengungkapkan rasa nikmat yang dia terima.

    Sesekali aku juga memasukkan jari tengahku ke dalam lubang memeknya.

    “Aduuuud Dannn…Mbak mau keluar sayang…aaahhh…” racaunya.

    Tak berapa lama tiba-tiba keluar cairan hangat dan kental dari dalam memeknya yang belakangan ku tahu kalau itu cairan kewanitaan atau sperma wanita. Sperma Mbak Bunga aku jilati sampai bersih.

    Puas aku menjilati memeknya kemudian langsung aku angkat dia ke dalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah. Sesampai di kamarnya aku langsung terbaring dengan posisi terlentang. Mbak Bunga tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada diatasku. Oh ..ya pembaca, bahwa ukuran kontolku standar ukuran orang Indonesia. Aku yang berada di bawah saat itu sengaja diam tak berbuat apa-apa dan membiarkan Mbak Bunga mengambil inisiatif untuk memuaskanku.

    Tanpa menunggu lama Mbak Bunga langsung memegang batang kontolku dan mencoba memasukkannya ke dalam lubang memeknya.

    “Bleeesss…..” tanpa hambatan batang kontolku masuk tenggelam seluruhnya ke dalam lubang memeknya Mbak Bunga. Aku memejamkan mataku sambil merasakan kontolku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersenggama dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan aku beronani. Mbak BUnga mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.

    Mbak Bunga terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Desahan demi desahan yang keluar dari mulut Mbak Bunga membuatku semakin bernafsu ditambah dengan toketnya bergoyang kesana-kemari. Lama kelamaan aku tak bisa lagi tinggal diam. Aku berusaha mengimbangi genjotan Mbak Bunga sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tanganku pun tidak mau kalah dengan pantatku. Aku berusaha mencapai kedua Toketnya yang ada di depan mataku itu.

    “Benar-benar indah pemandangan ini” ucapku dalam hati.

    Tidak puas dengan hanya menyentuh toket Mbak Bunga, aku langsung mengambil posisi duduk sehingga toket Mbak Bunga tepat berada di depan wajahku. Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantian. Terlihat Mbak Bunga tak tahan menahan nikmat dengan perlakuanku ini.

    Sehingga lama kelamaan genjotan Mbak Bunga semakin cepat dan dia akhirnya mencapi klimaksnya untuk yang kedua kalinya. Aku yang belum apa-apa merasa kesal tidak bisa klimaks secara bersamaan. Akhirnya aku meminta Mbak Bunga untuk kembali mengulum kontolku. Mbak Bunga yang sudah mendapat kepuasan menuruti aja apa yang aku pinta, dia dengan semangat mengulum dan menjilati kontolku. Aku mendesah agak keras ketika Mbak Bunga semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada kontolku. Sepertinya dia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku.

    Selang beberapa menit

    “Croooot…crooot…crooottt…” akhirnya aku bisa memuntahkan spermaku.

    Seluruh spermaku tertumpah di wajah serta di tubuh Mbak Bunga. Dengan penuh gairah Mbak Bunga menjilati seluruh spermaku tersebut. Aku sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali.

    Setelah merasakan kepuasan yang tiada tara kami berdua langsung jatuh terkulai diatas kasur. Mbak Bunga tampakn sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Aku yang takut nanti ketahuan orang lain langsung keluar dari kamar tersebut dan mengambil handukku menuju kamar kostku.

    Ketika hendak keluar dari kamar Mbak Bunga, alangkah kagetnya aku ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua perbuatan kami.Dan wanita itu adalah Mbak Sifa.

    “Permisi Mbak, aku mau keluar” ucapku pura-pura tidak terjadi apa-apa.

    Sambil berjalan tergesa-gesa aku langsung menuju kamarku untuk menghindari introgasi dari Mbak Sifa.

    Dan Tiba-tiba

    “Tunggu” teriak Mbak Sifa.

    Badanku mendadak jadi panas dingin dibuatnya. Aku takut kalau Mbak Sifa akan melaporkan perbuatan kami ke suami Mbak Bunga. “Aduh gawat nih” ucapku dalam hati.

    “Ada apa ya Mbak?” tanyaku dengan sedikit gemetar. Mbak Sifa langsung mendekatiku dan berkata,

    “Aku sudah melihat apa yang kalian perbuat, apa mau kamu aku laporkan ke suami Bunga atau kepala desa” ucap Mbak Sifa.

    “Tapi Mbak, kami mekaukannya atas dasar suka sama suka kog mbak?” jawabku dengan ketakutan.

    Tapi Mbak Sifa malah tertawa terbahak-bahak melihat aku yang ketakutan. Aku semakin bingung dibuatnya.

    “Dani, Dani gitu aja kog takut, gak usah takut sayang. Sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak” pinta Mbak Sifa.

    “Apa yang akan Mbak lakukan pada saya?” ucapku semakin bingung.

    Tanpa menjawab Mbak Sifa lalu mendekatiku. Kami dekat sekali hampir tak ada jarak diantara kami. Mbak sifa kemudian melepaskan handuk yang melilit di tubuhku sehingga aku kembali telanjang bulat.

    “Mbak Sifa mau ngapain?” tanyaku bingung.

    “Udah kamu tenang saja” jawabnya. Mbak Sifa pun lalu berjongkok dan mulai mengocok batang kontolku.

    Kontolku yang tadi lemas sekarang kembali bergairah dibuatnya. Belum lagi aku selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Mbak Sifa, aku kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala kontolku. Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Mbak Sifa setelah tadi aku merasakannya dengan Mbak Bunga. Kuluman dan jilatan Mbak Sifa ternyata lebih nikmat dari Mbak Bunga. Aku yakin bahwa Mbak Sifa telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.

    “Sssthhh…aahhhh…” desahku menahan hebatnya kuluman Mbak SIfa.

    15 menit sudah Mbak Sifa mengulum kontolku dan sekarang Mbak Sifa berganti posisi dengan menungging. Pantatnya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk dengan rudalku.

    “Ayo Dan…cepetan sodok, Mbak tahu kog kamu sudah lama menginginkan ini…aku tau kamu sering ngintip dari celah pintu itu..ayoo sekarang masukin kontolmu dong” ucapnya dengan manja.

    Mendengar itu aku jadi malu dibuatnya bahwa selama ini dia tahu kalau aku sering mengintipnya. Tanpa pikir panjang aku langsung mencoba memasukkan batang kontolku ke liang kenikmatan Mbak Sifa. Dan…

    “Bleeessss….” sulurh batang kontolku masuk ke dalam liang kewanitaannya.

    “Gila nih perempuan…ternyata lubang kemaluannya masih sempit sekali” ucapku dalam hati.

    Perlahan aku coba menyodokkan pantatku mau-mundur.

    “Ooooohhh…aaahhhh…” desah Mbak Sifa merasakan nikmat.

    Melihat body tubuh Mbak Sifa dari belakang membuatku semakin bergairah dan memang ini adalah gaya fovoritku.

    Akupun mempercepat sodokkanku sehingga keluar suara

    “Ploook…plookkk…plookkk…” bunyi hentakan kontolku menyodok memeknya.

    MBak Sifa terus-terusan mendesah. Desahanya pun semakin kencang. Melihat toketnya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impianku selama ini. Sambil terus menggenjot Mbak Sifa aku berusaha meraih toketnya dari belakang. Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa membuat Mbak Sifa menjerit kesakitan

    “Aaauuuhh…sakiittt…aaaahhh…” tapi aku tidak memperdulikannya dan tetap menggenjot dengan cepat.

    Setelah 15menit kemudian aku mengganti posisi dengan menggendong Mbak Sifa didepanku.

    “Bleeesss….” kembali batang kejantananku masuk ke dalam liang senggamanya.

    “Aaahhhhh….” desah Mbak Sifa menahan nikmat.

    Kulumat bibir dan kuciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu. Mendapat perlakuan demikian bertubi-tubi akhirnya Mbak Sifa tak sanggup lagi menahan klimaksnya,

    “Yeesss…aaarrrgghhh…aaahhh…aku keluaaarrrr….” jerit Mbak Sifa mencapai klimaksnya.

    Tidak lama kemudian aku merasakan ada denyut-denyut di ujung batang kontolku dan

    “Crooot..crooot..crooot…” tumpahlah seluruh air maniku ke dalam liang senggamanya.

    Setelah itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa nikmat yang ada dan kembali ke kamar masing-masing. Keesokan harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak terjadi sesuatu.

    Pembaca sekalian rupanya Mbak Bunga tidak mau lagi berbicara denganku semenjak kejadian itu tapi aku terkadang masih melakukan hubungan sex ini hanya dengan Mbak Sifa saja ketika saya sedang ingin atau dia sedang sangat ingin melakukannya.

    Sekarang aku sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal rumah kost itu. Sebenarnya aku masih sangat merindukan untuk kembali berhubunagn sex dengan Mbak Sifa ataupun dengan Mbak Bunga karena mereka telah membuatku tidak perjaka lagi.

  • Foto Bugil Gloria Sol Pamer Kemolekan Tubuh

    Foto Bugil Gloria Sol Pamer Kemolekan Tubuh


    2143 views

    Foto Bugil Terbaru – Foto Memek Janda Genit Lagi Gatel Pengen Colmek, Postingan ini saya dedikasikan untuk para pecinta janda muda genit yang sudah menanti-nanti galeri terbaru dari kami. Nah, hari ini kami akan menampilkan album dari seorang janda genit yang sudah sange dan pengen colmek. Mungkin karena jarang dibelai dan kontolmu tak kunjung-kunjung datang menghampirinya sehingga ia blingsatan di kamar mandi seperti ini.

  • Cerita Seks Bu Siska Ibu Angkatku

    Cerita Seks Bu Siska Ibu Angkatku


    2142 views

    Cerita Seks – Jumat pagi itu, aku hanya setengah hari ke kampus. Siang dan sore itu memang terasa agak berbeda hari ini. Mungkin karena akan ada kejadian istimewa yang akan kualami sebagai pengalaman baru makanya gairah jadi lebih dari hari-hari biasanya..

    aat itu, Umurku baru 19 tahun. Umur yang tak sebanding dengan pengalaman hidup yang kualami. Bayangkan, di umur sedini ini, aku sudah pernah bersetubuh dengan 3 wanita cantik. Satu orang kuanggap ..istriku.., satunya lagi bahkan ibu angkatku, dan yang terakhir dan paling seru adalah dosenku yang sekaligus sahabat terdekat Bu Siska, ibu angkatku.

    Kukatakan paling seru hot karena Bu Hesti (atau Tante Hesti), dosenku itu ternyata punya libido yang lebih tinggih lagi dibanding ibu angkatku. Sejak pertama kali berhubungan badan denganku ia sudah tak malu-malu memintaku untuk melayaninya hampir tiga kali sehari. Tak mengenal tempat, Bu Hesti malah pernah dua kali memintaku menyetubuhinya di ruang dosen yang saat itu kebetulan sedang sepi. Lalu di toilet kampus ketika aku baru saja hendak menuju tempat parkir. Dan yang seingatku paling seru adalah sehari sebelum kami melakukan ..pesta bertiga…

    Sesuai kesepakatan kami (lebih tepat ultimatumku pada Bu Hesti), dia hari ini akan mengatakan ide gilanya (main bertiga) pada ibu angkatku itu. Aku dimintanya menunggu di suatu tempat (hotel) di kawasan menteng dekat rumah untuk bertemu dan melihat bagaimana hasil ..loby.. Bu Hesti terhadap Bu Siska. Dengan bersemangat, aku yang sedari pagi memang terus memikirkan hal itu jadi tegang seharian.

    Tak sabar rasanya ingin segera mengetahui apakah ibu angkatku itu akan setuju atau tidak dengan ide Bu Hesti. Meski tak seratus persen yakin, aku sangat berharap ibu menyetujuinya. Bayangan-bayangan vulgar dua tubuh perempuan paruhbaya yang keduanya montok dan bahenol itu tergambar jelas di benakku, bagaimana jika dua tubuh bugil itu ..tersaji.. dan menggoda gelora api birahiku.

    Ah! Aku benar-benar menginginkannya segera! Ya, segera! Aku ingin memakan keduanya mentah mentah! Memasukkan kontolku di kedua memek yang sama-sama nikmat itu bergiliran, memompa keras kelaminku pada kewanitaaan mereka, mengantarkan gelora api seksual mereka ke puncak dengan teriakan sejadi-jadinya, hempasan sekeras-kerasnya, genjotan secepat-cepatnya dan hujaman sedalam-dalamnya, aaah!!!

    Aku memasuki kamar hotel yang telah di booking sebelumnya oleh Bu Hesti, siang jam 12.30pm. Badanku menghempas dan telentang di kasur empuk itu. Telanjang sudah, tanpa CD dan tanpa selimut. Kubiarkan dinginnya aircon menerpa seluruh pori-pori kulitku, karena sebentar lagi, seorang perempuan -yang kurang dari empat hari ini mulai mengisi ..jadwal ngentotku.. di sela-sela aktivitas seksual keseharian dengan Bu Siska- akan datang dan kuyakin membawa berita baik tentang rencana ..2v1 Fuck.. yang kuimpikan sejak Bu Hesti mengatakannya.
    ….ting tong..,.. bel pintu berbunyi, aku melompat ke arah pintu dan langsung mengintip melalui lubang kecil disana. Oy oy! Perempuan paruhbaya bertubuh sintal dan bersusu montok ini datang juga rupanya. Berpakaian terusan biru motif bunga tanpa lengan, mempertontonkan ..sisa.. putihnya kulit dan kemontokan buah dada nya tak mampu sembunyi dibalik baju feminim itu. Judi Bola Online

    Uuuhhhh, ia sangat tahu seleraku rupanya, terusan berkancing depan dengan dada rendah dan pinggiran berenda itu seperti memacu adrenalin kelelakianku untuk tak sabar menunggu tanganku yang membuka pintu. Dan begitu ia masuk, aku cepat menutup pintu dan dengan gerakan yang ia tak sangka-sangka, kudekap dari belakang. Langsung menyingkap gaunnya yang begitu menggoda.

    Tangan kananku mendekap erat pinggangnya dari belakang, yang kiri menyingkap bawahan gaun itu dan langsung menyambar tepian celana dalamnya, kucopot dengan paksa hingga pemiliknya gelagapan seperti tak siap. Tapi begitu wajah manis mirip artis Camelia Malik itu sedikit menoleh kebelakang, aku langsung menerkam bibir sensualnya. Keciplak-nya pun jadi memicu birahi untuk segera ..memperkosa.. ibu dosen binal nan nikmat pepeknya ini!

    Bu Hesti memang tak lagi sempat berkata-kata, ini kali pertama sejak affair kami, aku ..memperkosanya… Dan akhirnya, meski kelihatan sedikit meronta-ronta seakan menolak, ia pasrah juga saat kubaringkan tellentang dengan pakaian yang masih melekat tapi awut-awutan itu. Kakinya mengangkang dan menjuntai di pinggiran tempat tidur, setengah dari kancing depan dada gaun terusan itu terlepas dengan cup BH yang kutarik kebawah, menunjukkan eksistensi kemolekan buah dadanya, di pinggiran puting kiri susu itu bahkan masih tampak sisa kenyotan mulutku saat pertama ngentotin ibu dosen ini.

    Kuangkat keatas kakinya tinggi-tinggi, kukangkangi kiri kanan lebar, menunjukkan jelas rekahan vagina yang lebih senang aku sebut PEPEK merah itu, menggoda sekali. Dan buah zakar, pelir atau kontolku mengacung keras dan bersiap masuk menerobos pintu lunak yang rupanya telah basah itu.

    ….sudah basah ya, tante.. Cepat banget basahnya…. itu kata-kataku yang baru pertama keluar sejak ia memasuki pintu kamar, aku memang memanggilnya TANTE, in stead of Bu Hesti. Ia yang minta begitu utk membedakan panggilannya dengan ibu angkatku. Aku juga senang, karena menurutku, kata TANTE mengandung konotasi BINAL yang tak kalah heboh dengan NGENTOTIN IBU ! dan bukannya mengeluh atas perlakuanku, ia malah semakin gila menggesek-gesekkan kepala penisku di pintu vaginanya yang sudah ..siap coblos.. itu.

    ….hhhhhhhh..saaay..dari tadi juga tante basaaaaah mikirin kamu, ayyooohh aahhh, vaginaku minta dimasukin segeraa aaahh..!!!!.. jeritnya sambil mendesah-desah mengiringi tarian kepala penisku yang masih saja hanya sekedar menggelitik clitoris diatas bibir memeknya.
    ….kontol! Setan! Monyet! Cepat setubuhi aku! Kalau tidak, awas ya. Akan kudekap pinggangmu dengan kedua kakiku yang melingkar ini. Setan! Anak kurang ajar, kalau kau terus mengucel itilku begini, aku bisa keluar duluan…

    Lengkap sudah pemandangan penuh sensasi ini, Bu Hesti -dosen akuntansi paruhbaya itu- kini seperti gadis perawan yang binal, mengemis untuk segera kusetubuhi, tak peduli terusan biru berbunga, panjang dan berenda itu masih melekat di badannya, bahkan sepatu putih berhak tinggi itu belum terlepas dari kedua kakinya. Kedua betisnya terpegang tanganku kiri kanan, pahanya otomatis membuka lebar celah pangkal dimana barang nikmat berbulu lebat itu merekah dan betul-betul siap menerima sang tamu besar nan panjang yang hampir setiap hari selama minggu ini mengunjunginya dengan teratur.

    Segera saja aku menyudahi permainan kepala penisku yang menggesek dan menggelitik bibir memeknya, kupasang tepat menempel di mulut liangnya dan dengan penuh tenaga, sekali dorong kuhabiskan membenamkannya amblas hingga tak tersisa.

    ….Oooooouuuuuhhhhhhh!!!! Yessssss!!!! Aaaaahhhh!!!!.. jerit perempuan seusia ibuku itu dengan keras pula, seolah melepas ketidaksabarannya menanti. Penisku mentok membentur dasar liang vagina yang telah pernah empat kali dilalui jabang bayi itu. Tetap nikmat dan menjepit, senut-senut di dalam sana, aku menarik hingga kira-kira setengah…

    ….Uuuffff….nnggg..,.. bibir sensual Bu Hesti mengepit keras, seiring denyut vaginanya yang seakan menyedot kembali batang penisku yang hendak lanjut keluar.
    ….masukkan lagi saaaayyyaaangg..aaaahhhhh,.. desahnya saat aku menunggu sejenak sambil memandangi tubuh bongsor dosen akuntansi ini. Tanganku meraih buah dada yang sedari tadi ..menganggur.. di sela belahan depan gaunnya yang terkoyak.

    ….remeeesss..susu tanteeee…Buuudddiiihhh ooohhhh,..
    ….tante belum cerita bagaimana hasil ngomong dengan ibu..,.. aku berkata sambil menghentikan gerakan turun naik di atas pangkal pahanya, membuat Bu Hesti cukup senewen.
    ….ayo goy ang dulu saay..nanti tante ceritaiiinn..uuufff tanggungg niiiihh,.. ia mencoba menggoyang pinggulnya kesamping. Mungkin berharap aku akan terpengaruh dan lanjut menggenjot atas bawah. Tapi kudiamkan saja, sengaja kupermainkan kenikmatan yang dialaminya.


    ….ooouuhhh, jahaaatt kamuuuhhh,.. ia menampar dadaku pelan, menunjukkan kekesalannya karena tak mampu menaikkan pinggulnya untuk memasukkan penisku yang hanya menancap sampai kepala. Tentu Bu Hesti tak mampu, tubuhnya terlalu berat untuk mengangkat dengan posisi begitu.

    ….OK, sayang! Huuuh..Tante mau cerita, tapi please, goyang dooong, Tante ngga tahan kalau kamu diam begitu,..
    ….deal! Akan saya goyang perlahan dan tante cerita…, hmmmm..sssshh,..
    ….ibumu mauuu saaayyy….hhhhhh yesss..ooouuuhhhhh,..
    ….ooohh yaaahhh.. Apaaah katanyaaah….
    ….diaa bilaaangg kamuuuhh pastiiihh sangguuupp…,..
    ….ngga risiih…. aku bertanya
    ….ooouuhhh..ssshhh risiiih jugaaahhh..,..
    ….nah trus…. aku berhenti sejenak sampai ia merengek minta diteruskan.
    ….hhhhh…makanyaaahhh bertahaaapp..ooouuhh goyang saaayyy ooouuff,..
    ….bertahap gimana…. aku diam lagi
    ….hhhh..jangan berhenti ddoooong, ssshhh maksuudnyaahh kalian main duluan, nantiih tante bergabung setelah

    kalian main setengah ronde, biar ngga cangguuungg…hhhhh yaaah ooh yaaahhh ooohhh yaaahhh,..
    ….maksudnya hhhh tante gabung belakangan gituuuhhh …. aaahhh……
    ….iyaaahh saayyy..tunggu kalian setengah ronde permainan dan tante datang langsung gabuuungg…sssshhhh,..
    ….kenaaapaaah..nggaa seekaaaliiiaan ajaahh langsuuung gituuhh….
    kupercepat genjotan akibat membayangkan bagaimana nanti aku bermain dengan dua wanita paruhbaya yang jelita ini.

    ….tantee siiih mauuhh ajaaahh..taaapiii kaan iiibumuu yang mintaa, oouuhhh genjoot lebih keras lagiiihhh buuudd…ooohhh..yesss..tante ntarrr lagiiihh niihhh,.. ujar Bu Hesti terengah-engah mencoba mengimbangi hempasan di pangkal pahanya.

    Sebentar lagi ia rupanya akan orgasme. Aku sudah hapal benar ..tingkah.. dan ..kebiasaan.. perempuan paruhbaya dan kelaminnya saat mereka menjelang orgasme. Kucoba mengatur permainanku agar ia lebih lama lagi. Aku memperlambat gerakan dan menjulurkan lenganku kebalik punggungnya, langsung memeluk dan mencium, dengan mesra.

    ….jangan keluar dulu tante, Budi mau tante lebih lama karena hari ini tante kelihatan cantik sekali,.. aku mencoba merayu untuk mengalihkan perhatiannya.
    ….ouuuufff….ooohhh..kamuuhh bilang..tantee cantiiikk.. Hhhh…aaaauuuhhh..cantik mana sama oouuhhh ibuu kamuuu uuuuhhhh.. Hooohhhh..ssshhhhh,..
    ….sama-sama cantik, tante sayang…., saya suka sekali penampilan dan tingkah genit tante seperti ini,..
    ….bisaa ajaaah kamuuuhh saaayy..oouuhhh nikmatnyaah goyangan kamuuuuhhh..tante bisa gilaa kalau nggak main sehari aja sama kamu..oooouuhhh..yesss..yesss..yesss,..

    Cerita Sex Gairah Ibu Siska Ibu Angkatku Aku berhasil juga membuatnya bertahan lebih lama, dengan gaya yang romantis itu tadi, yang tentu saja mengalihkan perhatian dan membuat ia GR dengan pujian-pujianku. Saat ini aku memang ingin kami mencapai klimaks bersama-sama, oleh sebab itulah saat penisku merasakan gejala klimaks di dinding vagina Bu Hesti, aku langsung berhenti bergoyang. Hasilnya, sudah 30 menit permainan, ia belum keluar juga, aku pun berusaha untuk mencapai klimaks yang segera. Setiap gesekan dinding penisku dan vaginanya, sangat kuresapi sehingga beberapa saat setelah kira-kira 45 menit persetubuhan itu berjalan aku mulai merasakannya.

    ….oooouuuhhh..tanteeeeehhh…keluar sama-sama yuuukk say…,..

    ….uuuuhhh..yesss..ayo sayaaaangg..tanteeeh juga sudaaah nggaaaa sangguuup lagiiiiihh oouuuhhhh…

    ooohhh..yessss..yesss..yesss..yesss…aaaa u uuhhh….nikmaaatnyaaaahhh oou uuhhhh….hhhhh….budiiiihhhh..buuuuudiii..budiiii..b udiii..yesss!!! yes!!! Tekan sayang, tekan sayaaaang..,.. desahannya berubah jeritan, aku juga semakin mempercepat naik turun, kini menghempas keras pinggang kami.

    ….Yes tante! Tante! Tante! Tante! Ooouuuhhhh…..goyang sayang oouuhh!!!..
    ….Peeeluukkk tanteeehhh aaaoouuuhhh..sayaaang peluk tante, peluk tante oouuhhhh!!..
    Akhirnya ia melepas juga, menyembur didalam sana, dari lubuk rahimnya keluar cairan hangat menerpa kepala penisku.

    ….oooouuuhhh..yeeess..tante, tanteeeeeee oooooohhhhhhh!!!!.. aku melepas juga beberapa detik setelah Bu Hesti

    orgasme. 1,2,3,4,6,7,9,12,,15kali semburan spermaku di dalam liang vaginanya. Penuh! Sampai menyembur beberapa tetes keluar dari kemaluan Bu Hesti.

    Lama kami saling mendekap erat sekali, aku menindih sambil memeluk kuat tubuh bagian atasnya, benar-benar lezat tubuh dosenku ini, kedua payudaranya tergencet dadaku. Bibirnya kubekap dengan bibirku, kusedot lidah Bu Hesti, kutelan liurnya hampir tak bersisa. Bu Hesti juga dengan antusias menyedot lidahku. Luar biasa permainan ini!

    ….mmmmhhhh….nikmatnya saaay….tante puas sekali..,..
    ….saya juga tante, tante tadi hebat!.. pujiku
    ….hebat gimana say….

    ….bisa lama begitu, saya puas sekali,..
    ….Ah, itu karena kamu yang ngajari tante. Mulanya sejak tadi tante sudah hampir sampai tapi karena kamu ajak ngobrol jadi tante bisa bertahan lama,..
    ….pokoknya tante luar biasa, nanti kalau main bertiga tante juga harus mengatur biar bisa lama seperti tadi,..
    ….akan tante coba, tapi biasanya tante ngga bisa kontrol, kalau sudah terasa geli sedikit aja, pasti tante langsung genjot trus keluar deh..,.. akunya polos.

    Kucium pipinya dengan mesra, tante membalas sampai beberapa menit setelah itu ia minta istirahat dulu karena seharian tadi ia sudah ..kerja keras.. merayu Bu Siska supaya mau main bertiga.

    Kubiarkan ia tertidur disamping aku yang melamun membayangkan bagaimana rasanya besok kami (aku, Bu Siska dan Bu Hesti) akan menikmati dua hari di Villa puncak, main bertiga untuk yang pertama kalinya. Kubayangkan bagaimana aku akan melayani dan dilayani dua perempuan cantik paruhbaya bertubuh montok ini. Satu adalah ibu angkatku yang selama ini menjadi partner seks tetap dan satunya lagi adalah dosen akuntansiku di kampus.

    Bu Siska punya buah dada besar, bisa untuk menjepit penisku. Memeknya berbulu lebat sekali, aku hobi menjilatnya, mainnya kreatif dan punya banyak ide untuk membuat aku selalu merasa berbeda dari waktu ke waktu. Bu Hesti punya wajah menggairahkan, membuat setiap orang yang memandangnya jadi nafsuan, susunya tak sebesar milik ibu, tapi aku suka bentuknya yang agak panjang seperti pepaya, walaupun sudah sedikit turun karena usia dan empat orang anak yang menetekinya dulu.

    Yang paling kusuka dari Bu Hesti adalah memeknya yang masih terasa sempit, walaupun tidak se-..empot-empot.. memek ibu angkatku, memek Bu Hesti terasa lebih mencengkeram. Mungkin karena aku baru memakainya beberapa kali saja dibanding memek Bu Siska yang hampir tiap hari dan tiap jam aku jejali dengan penis perkasa ini.

    Gara-gara keasikan melamunkan bayangan vulgar itu, aku jadi tegang lagi. Sejam saja sejak orgasme tadi, aku kembali meminta jatah dari Bu Hesti. Malah kali ini kubiarkan ia terlelap dan dengan hati-hati kumiringkan badannya dan menekuk satu kakinya kedepan. Dengan hati-hati setelah menempatkan diri berjongkok di belakang pantatnya yang semok itu, aku menempelkan kemaluanku tepat dibibir vaginanya yang masih saja basah akibat tumpahan cairan kelamin kami tadi. Blesss!!! Sekali dorong, langsung tertembus. Pemiliknya kaget dan terbangun, menemukan dirinya sedang dientot lagi.

    ….oooouuhhh….saaayyy…kamu jahaaaaatttt..aaaaaaaaahhhh..,.. meski begitu ia menikmati juga.
    Akhirnya permainan itu berlangsung juga, kubawa ia terbang melayang berkali-kali sampai setelah itu aku melepas untuk yang keduakali hari ini dalam vaginanya. Ah..Bu Hesti, Bu Hesti…Nikmatnya memekmu!!!
    Sampai di rumah malam itu, aku langsung masuk kamar.

    Dan betapa aku terkejut melihat pemandangan di dalam sana. Di tempat tidurku sudah berbaring seorang perempuan paruh baya, mengenakan daster tipis, baju tidur transparan dari bahan sutra putih lembut yang cukup memberikan gambaran bentuk tubuh sintal nan aduhai.

    Wajahnya menyunggingkan senyum yang lebih berarti ajakan bagiku untuk segera ..menyantap.. hidangan itu mentah-mentah! Huh, ibu rupanya juga menginginkan itu, sehingga tanpa permisi padaku, begitu aku duduk di pinggiran tempat tidur dan akan menciumnya ia menyambut dengan antusias. Tangannya langsung dengan cekatan mencomot satu-persatu pelapis tubuhku.

    ….kamu jahat membiarkan ibu menunggu dari sore tadi…., besok kita akan ke puncak. Bu Hesti tentu sudah memberitahukan itu,.. lembut dan datar sekali suaranya, menunjukkan betapa ia seorang ibu yang matang fisik dan mental.

    ….apa itu Bu….
    ….nakal kamu, pura-pura tidak tahu,.. lanjutnya setelah berhasil melepas semua pakaianku
    ….Baru saja kamu pasti sudah melayani Bu Hesti, sekarang apa masih ada sisa untuk ibu….
    ….haaah…. aku terkejut ternyata ibu tahu itu. Tapi belum lagi aku habis berpikir bagaimana ia sampai

    mengetahuinya, ibu sudah menindih, dengan sedikit mengangkat gaun tipis itu ia langsung menempatkan diri diatas pinggangku yang kini terbaring dengan penis yang secepat itu pula tegang mengeras.

    ….ayoooh say, ibu sudah basaah dari tadi, ngga tahan mbayangin kamu terus, oouuh,..
    ….ssshhhh..oouuhh ibuuuuuhhh enaaaakhhhh,.. desahku meluncur begitu ia menurunkan pantatnya dan membalut

    penis tegangku kedalam celah liang vaginanya. Langsung menggoyang naik turun, pelan, pelan, dipercepat, agak cepat dan semakin cepat sehingga kini keciplaknya mulai terdengar keras.
    Plak! Plak! Plak! Bunyi kemaluan kami yang bertaut dan mulai becek disekitarnya akibat cairan ibu yang ternyata memang sudah banyak sekali. Nafsunya sudah sangat tak tertahan rupanya, sehingga sekejap saja ia sudah ..basah.. seperti itu.

    ….Oooohhhhh!!! Ooohhh..ooooohhhh..ooohhh..aaahhh..oooohhh,.. jeritnya keras sambil menjambak-jambak sendiri rambutnya yang lepas tergerai. Kubelai buah dada besar ibu yang sudah lama menjadi ..hak-ku.. itu.
    ….oooohhh yyeeeeessshhhh yaaang kerassshhh remeeeeshhh susu ibuuu!!!.. teriaknya lagi.

    Tak tahan dengan sensasi nikmat ibu angkatku ini, aku jadi ikut-ikutan bernafsu. Kubanting tubuhnya, giliran aku yang diatas memompa naik turun. Padahal gaun tidur sutra itu masih melekat dan kini melingkari pinggangnya. Bagian dadanya melorot kebawah dan roknya terangkat keatas pinggang. Sebuah pemandangan yang justru membuat nafsu semakin terpanggang birahi. Aku menghempas sejadi-jadinya, menggenjot sekeras-kerasnya dan menusuk sedalam-dalamnya. Mulutku seringkali menunduk dan langsung meraih puting buah dadanya, menyedot menarik-nariknya dengan gemas.

    Ibu tak mau pasif saja, sejurus kemudian ia membalikkan posisi. Aku kembali berada dibawah, ia berputar menghadap ke arah kakiku, sambil terus saja mengocok vaginanya dengan penisku turun naik. Bongkahan pantatnya yang semok besar kuremas-remas, ketika terangkat ke atas ia menunjukkan betapa kemaluanku yang tegak dan keras itu menyangga celah bibir vaginanya. Saat turun menghempas keras, ia menimbulkan keciplak seperti suara tepuk tangan. Benar-benar pemandangan yang sensasional dan memabukkan.

    ….Say, hhhooooohhhhh ibuuuhh nggggaaaa taaaahaaannnn..mooo keeeluar aaauhhh!!!..
    ….yyaaahhh buuuhhh ayoooohhh keluarin…hhhh, tapiiii hhhheehhh baliikk duluh.. pintaku sambil terengah-engah.

    Sejenak kemudian ia melepas pertautan vagina dan penis itu. Lalu berbaring telentang disampingku. Kakinya diangkat tinggi keatas dengan paha yang membuka lebar, menunjukkan belahan bibir vagina yang merah merekah dengan bulu lebat itu. Benar-benar sensasional! Vagina itu kini menganga lebar menunggu penisku untuk ..menuntaskannya.. dengan segera.

    ….ah..ibu…,.. aku sampai berguman mengagumi pemandangan yang terhidang begitu sempurna dihadapanku sekarang.
    ….kenapa saaaay…. rajuknya manja.
    ….vagina ibu bagus sekali…,.. dengan jujur kukatakan.
    ….ah kamu bisa aja, ayo say..ibu ngga tahan niih..,.. pintanya sekali lagi. Aku yang kemudian tak tahan juga.

    Secepatnya kutempatkan pinggangku diantara pahanya, menempelkan penisku di bibir merah vaginanya, meraih kedua susu besar ibu dengan kedua tanganku dan langsung menggenjot keras dan cepat sekali.
    ….Ooooooouuuuuhhhhh…aaaaaahhhh..ahhhh..ahhh..ahhhh ..ah hh..yesss!!!!.. jeritan khas Bu Siska setiap kali ia akan menjelang orgasme.

    Aku bergerak tanpa jeda, terus menggenjot naik turun sambil meremas dan berpegang pada buah dada besar itu.
    ….mmmmmmm……mmmmm..mmmmhhhhhhhh..oooooohhhh..iiibuu uuh h keluaar rrrrrrrrr….ooooooooooooouuuuhhhhhhhhhh yesss yesss yesss…haaaaaaaaahhhhh,.. jerit panjang itu mengantarnya sampai di ujung kenikmatan.
    ….Yaaahhhh..buuuuhhh ayooohhh keluariiinnn semuaaahhh ooohhh meeemeeek ibuuuuhh enakkkk

    ooouuhhh..sshhhh…jepiitttt buuuuhhh ooouuhhhhh,.. aku ikut berteriak merasakan jepitan vagina ibu yang semakin keras saat-saaat ia terasa melepas di dalam sana. Duh, nikmatnya memek ibu angkatku ini.
    Beberapa saat tubuhnya mengeras, pahanya mengapit tubuhku dengan kuat. Ia melepas dengan begitu nikmat. Aku menunduk memberikan ciuman mesra setelah ia sedikit melemas menuntaskan puncak orgasmenya.

    ….jangan lupa, bu. Saya belum….,.. bisikku pelan sambil mengecup belakang telinganya, berusaha membuat ibu bangkit lagi.

    ….yaaa..sayang, goyang aja yang pelan..ibu masih sanggup, tapi yang pelan aja ya….
    ….baik bu,.. aku mulai menggoyang lagi. Dengan pelan seperti permintaannya. Dengan mesra seperti yang lebih aku suka.

    ….I love you, Bu..,.. bisikku sambil terus menggoyang naik turun diatas tubuhnya. Matanya yang sedari orgasme tadi terpejam, membuka dan menatapku seperti tak percaya.

    ….ibu juga sayang kamu….oouuuhhhh…nikmatnyaaahhhh,.. ibu langsung memelukku erat. Membelai lembut punggungku. Aku meneruskan goyangan pinggul naik turun diatas pangkal pahanya dengan pelan dan mesra.
    Bibir kami bertaut, saling melumat didalam sana, lidahku dan lidah ibu seperti berebut membelai dinding-dinding dalam rongga mulut kami.

    Pahanya mulai menjepit, mengapit pinggangku yang terus bergoyang. Bu Siska rupanya telah bangkit lagi dengan permainan lidahku di permukaan buah dadanya. Bibirnyapun mulai menggumam lagi, nafasnya turun naik.
    Kupercepat goyangan dari atas, ..ooooouuhhh…sayaaang..,.. desahnya,
    Ibu mulai berusaha mengimbangi goyanganku, pinggulnya dibuat meliuk seperti menuntun alur kemaluanku dalam liang vaginanya.

    ….ssshhhhh….ibuuuu diatas say..,..

    Kami berbalik posisi. Ibu sekarang menindih, berat juga karena ukuran tubuhnya yang montok besar itu. Tapi kenikmatan liang vaginanya yang terus membalut lembut penisku membuat aku tak merasakan beban tubuhnya. Ia kini asik bergoyang, pelan awalnya dan bertahap dipercepat.

    Kali ini aku tak mau berlama-lama lagi, bersamaan saat ibu menyodorkan buah dadanya ke mulutku, pahanya seperti mengepit memberikan tanda bahwa ia sudah menjelang orgasme lagi. Memang sudah tigapuluh menit sejak orgasmenya yang pertama tadi.

    ….ibuuuhhh mau keluar….
    ….iyaahhh saaayaaangg..hhhh seeebenntaaar lagiiiihhh rasanyaaahhh..,..
    ….samaaahh—samaaahhh buuuhhhh..saya jugaaah,..
    ….ayoooohh saaayyy sekaraaanggg..hhh..hhhh..hhhh..ooouuhhhh…,..

    ibu mempercepat genjotannya. Aku mempererat pelukanku, kami berciuman mesra, dengan kuat dan sepenuh hati. Sampai kemudian..

    ….aaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuhhhhhhhh..ssshhhh..ooo ooo hhhhhhhhh..ibuuuu keeelu aaaarrrrrr…

    buuuuddiiiiihhh…iiiyeeesss…ooouuhhhh h yeeeeessss..ooohhh yeessss,.. jeritnya panjang sembari menjepit keras.
    Beberapa detik kemudian aku menyusul..

    ….Ooooooooooohhhhhh..buuuuuuuhhhh….aaahhhhhhhh..ye sss yess yesss yesss oouh yess ouh yesss ouhhh yesssss….!!!!.. aku melepas puas.

    Untuk kesekian kalinya pada hari ini kutumpahkan spermaku dalam liang vagina perempuan paruh baya ini. Puas sudah rasanya menikmati sari tubuh Bu Siska yang kini terkapar disebelahku.

    ….Bu…,.. aku memanggilnya setengah berbisik.
    ….iya sayang.. sahut bu Siska mesra sambil mengecup.
    ….ibu ingat nggak kalo besok pagi kita ngapain di puncak…,.. aku ragu melanjutkannya.
    ….ingat dong, say…emang kenapa.. Ada perubahan….
    ….engga sih, Cuma Budi koq canggung ngomongnya…,..
    ….malu.. Masa sih kamu malu say….
    ….ibu sendiri gimana….

    ….eeemmmm…gimana yaaah..asik juga, malah ibu nggak sabaran rasanya…hehehe jadi malu…,.. ibu menutup wajahnya dengan bantal. Aku geli juga membayangkan kejadian besok. Benar juga kata ibu. Pastilah sangat mengasikkkan. Ah aku tak sabar lagi !!!….Sudah ah, sekarang cuci dulu gih…belepotan tuh!.. kata BU Siska sambil menarik tanganku ke arah kamar mandi. Selesai bersih-bersih, aku mengajak ibu tidur di kamarnya, lebih luas dan harum.

  • Foto Bugil Akiho Yoshizawa Mulus Bening

    Foto Bugil Akiho Yoshizawa Mulus Bening


    2140 views

    Foto Bugil Terbaru – Galeri Foto Tante Semok Bugil Sudah Sange Siap Dientotin, Kelakuan mesum seperti ini memang sudah menjadi hal biasa. Dimana tante semok setengah baya dengan sumringah menanti kotol perkasa para brondong untuk menerobos masuk ke dalam memek lembutnya. Sama dengan tante girang bertubuh montok ini, dimana ia sudah bugil total seakan memberi tanda bahwa dia sudah siap dientotin.

  • Cerita Seks Ayah Tiri Ku Yang Bejat

    Cerita Seks Ayah Tiri Ku Yang Bejat


    2138 views

    Cerita Seks Terbaru – Ayahku sudah sekitar 3 tahun meninggal dunia, meninggalkan ibu dan anak-anak, aku dan adikku Charles yang masih kecil. Kini Charles sudah duduk di kelas 8 SD sedang aku sudah tamat SMU, mulai kuliah di Akademi Pariwisata dan Perhotelan. Meski mendapat dana pensiun tetapi amat kecil jumlahnya.

    Maklum, ayahku hanya pegawai kecil di Pemda KMS. Untuk menyambung hidup dan membiayai sekolahku dan Charles, ibuku terpaksa membuka toko jamu di samping rumah. Lumayan, sebab selain jualan jamu ibu juga menjual rokok, permen, alat-alat tulis, pakaian anak-anak dan sebagainya. Tentu saja, aku membantu ibu dengan sekuat tenaga. Siapa lagi yang bisa membantu beliau selain aku?

    Charles masih terlalu kecil untuk bisa membantu dan mengerti tentang kesulitan hidup. Meski usia ibu sudah berkepala empat tetapi masih cantik dan bentuk tubuhnya masih bahenol dan menarik. Maklum ibu memang suka memelihara tubuhnya dengan jamu Jawa. Selain itu, sejak muda ibu memang cantik. Ibuku blasteran, ayahnya belanda dan Ibu Sunda. Ayahku sendiri dari suku Ambon tetapi kelahiran Banyumas. Ia lebih Jawa ketimbang Ambon, meski namanya Ambon. Selama hidup sampai meninggal ayah bahkan belum pernah melihat Ambon.

    Ayah meninggal karena kecelakaan bus ketika bertugas di Jakarta. Bus yang ditumpanginya ngebut dan nabrak truk tangki yang memuat bahan bakar bensin. Truk dan bus sama-sama terbakar dan tak ada seorang penumpangpun yang selamat termasuk ayahku.

    Sejak itu, ibuku menjanda sampai tiga tahun lamanya. Baru setahun yang lalu diam-diam ibu pacaran dengan duda tanpa anak, teman sekantor ayahku dulu. Namanya Sutoyo, usianya sama dengan ibuku, 42 tahun. Sebenarnya aku sudah curiga, sebab Pak Toyo (aku memanggil-nya “Pak” karena teman ayahku) yang rumahnya jauh sering datang minum jamu dan ngobrol dengan ibuku. Lama-lama mereka jadi akrab dan lebih banyak ngobrolnya daripada minum jamu. Kecurigaanku terbukti ketika pada suatu hari. ibu memanggilku dan diajaknya bicara secara khusus.
    “Begini Cyn”, kata ibu waktu itu.
    “Ayahmu kan sudah tiga tahun meninggalkan kita, sehingga ibu sudah cukup lama menjanda.”

    Aku langsung bisa menebak apa yang akan dikatakan ibu selanjutnya. Aku sudah cukup dewasa untuk mengetahui betapa sepinya ibu ditinggal ayah. Ibu masih muda dan cantik, tentunya ia butuh seseorang untuk mendampinginya, melanjutkan kehidupan. Aku sadar sebab aku juga wanita meski belum pernah menikah.

    “Ibu tak bisa terus menerus hidup sendiri. Ibu butuh seseorang untuk mendampingi ibu dan merawat kalian berdua, kamu dan adikmu masih butuh perlindungan, masih butuh kasih sayang dan tentu saja butuh biaya untuk melanjutkan studi, kalian demi ibu sudi menikah kembali dengan Pak Toyo dengan harapan masa depan kalian lebih terjamin.
    Kamu mengerti?” begitu kata ibu.
    “Ibu mau menikah dengan Pak Toyo?” aku langsung saja memotongnya.
    “Tidak apa-apa kok Bu, Pak Toyo kan orang baik, duda lagi. Apalagi dia kan bekas teman ayah dulu!”.
    “Rupanya kamu sudah cukup dewasa untuk bisa membaca segala sesuatu yang terjadi sekelilingmu, Cyn”, ibu tersenyum. “Kamu benar-benar mirip ayahmu.”

    Tak berapa lama kemudian ibu menikah dengan Pak Toyo dengan sangat sederhana dan hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Sesudah itu ibu diboyong ke rumah Pak Toyo, dan rumah kami, kios dan segala isinya menjadi tanggung jawabku. Ibu datang pagi hari setelah kios aku buka dan pulang sore hari dijemput Pak Toyo sepulangnya dari kantor.

    Kehidupan kami bahagia dan biasa-biasa saja sampai pada suatu hari, sekitar empat bulan setelah ibu menikah, suatu tragedi di rumah tangga terjadi tanpa setahu ibuku. Aku memang sengaja diam dan tidak membicarakan peristiwa itu kepada ibuku, aku tidak ingin melukai perasaannya. Aku terlalu sayang pada ibu dan biarlah kutanggung sendiri.

    Kejadian itu bermula ketika aku sedang berada di rumah ibuku (rumah Pak Toyo) mengambil beberapa barang dagangan atas suruhan ibu. Hal tersebut biasa kulakukan apabila aku sedang tidak kuliah. Bahkan aku juga sering tidur di rumah ibuku bersama adik. Tak jarang sehari penuh aku berada di rumah ibu saat ibu berada di rumah kami menjaga kios jamu.

    Kadangkala aku memang butuh ketenangan belajar ketika sedang menghadapi ujian semester. Rumah ibu Sepi di siang hari sebab Pak Toyo bekerja dan ibu menjaga kios, sementara di rumah itu tidak ada pembantu. Siang itu ibu menyuruhku mengambil beberapa barang di rumah Pak Toyo karena persediaan di kios habis. Ibu memberiku kunci agar aku bisa masuk rumah dengan leluasa. Tetapi ketika aku datang ternyata rumah tidak dikunci sebab Pak Toyo ada di rumah. Aku sedikit heran, kenapa Pak Toyo pulang kantor begitu awal, apakah sakit?
    “Lho, Bapak kok sudah pulang?” tanyaku dengan sedikit heran. “Sakit ya Pak?”.
    “Ah tidak”, jawab Pak Toyo.” Ada beberapa surat ketinggalan. kamu sendiri kenapa kemari? Disuruh ibumu ya?”.
    “Iya Pak, ambil beberapa barang dagangan”, jawabku biasa-biasa saja. Seperti biasa aku terus saja nyelonong masuk ke ruang dalam untuk mengambil barang yang kuperlukan.

    Tak kusangka, Pak Toyo mengikutiku dari belakang. Ketika aku sudah mengambil barang dan hendak berbalik, Pak Toyo berdiri begitu dekat dengan diriku sehingga hampir saja kami bertubrukan. Aku kaget dan lebih kaget lagi ketika tiba-tiba Pak Toyo memeluk pinggangku. Belum sempat aku protes, Pak Toyo sudah mencium bibirku, dengan lekatnya.

    Barang dagangan terjatuh dari tanganku ketika aku berusaha mendorong tubuh Pak Toyo agar melepaskan tubuhku yang dipeluknya erat sekali. Tetapi ternyata Pak Toyo sudah kerasukan setan jahanam. Ia sama sekali tak menghiraukan doronganku dan bahkan semakin mempererat pelukannya. Aku tak berhasil melepaskan diri. Pak Toyo menekan tubuhku dengan tubuhnya yang besar dan berat. Aku mau berteriak tetapi tiba-tiba tangan kanan Pak Toyo menutup mulutku.
    “Kalau kamu berteriak, semua tetangga akan berdatangan dan ibumu akan sangat malu”, katanya dengan suara serak.
    Nafasnya terengah-engah menahan nafsu. “Berteriaklah agar kita semua malu!”

    Aku jadi ketakutan dan tak berani berteriak. Rasa takut dan kasihan kepada ibu membuat aku luluh. Pikirku, bagaimana kalau sampai orang lain tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang diperbuat suami ibuku terhadapku.

    Belum lagi aku jernih berpikir Pak Toyo menyeretku masuk ke kamar tidur dan mendorongku sampai jatuh telentang di tempat tidur. Dengan garangnya Pak Toyo menindih tubuhku dan menciumi wajahku. Sementara tangannya yang kanan tetap mendekap mulutku, tangan kirinya mengambil sesuatu dari dalam saku celananya. Benda kecil licin segera dipaksakan masuk ke dalam mulutku. Benda kecil yang ternyata kapsul lunak itu pecah di dalam mulut dan terpaksa tertelan. Setelah menelan kapsul itu mataku jadi berkunang-kunang, kepalaku jadi berat sekali dan anehnya, gairah seksku timbul secara tiba-tiba. Jantungku berdebar keras sekali dan aliran darahku terasa amat cepat. Entah bagaimana, aku pasrah saja dan bahkan begitu mendambakan sentuhan seorang lelaki. Gairah itu begitu memuncak dan menggebu-gebu itu datang secara tiba-tiba menyerang seluruh tubuhku.

    Samar-samar kulihat wajah Pak Toyo menyeringai di atasku. Perlahan-lahan ia bangkit dan melepaskan seluruh pakaianku. Kemudian ia membuka pakaiannya sendiri. Aku tak bisa menolak. Diriku seperti terbang di awang-awang dan meski tahu apa yang sedang terjadi, tetapi sama sekali tak ada niat untuk melawan.

    Begitu juga ketika Pak Toyo yang sudah tak berpakaian menindih tubuhku dan menggerayangi seluruh badanku, aku pasrah saja. Bahkan ketika aku merasakan suatu benda asing memasuki tubuhku, aku tak bisa berbuat apa-apa. Tak kuasa untuk menolak, karena aku merasakan kenikmatan luar biasa dari benda asing yang mulai menembus dan bergerak-gerak di dalam liang kewanitaanku. Kesadaranku entah berada di mana. Hanya saja aku tahu, apa yang sedang terjadi pada diriku, Aku telah diperkosa Pak Toyo!

    Ketika siuman, kudapati diriku telentang di ranjang Pak Toyo (yang juga ranjang ibuku) tanpa busana. Pakaianku berserakan di bawah ranjang. Sprei morat-marit dan kulihat bercak darah di sprel itu. Aku menangis…, aku sudah tidak perawan lagi! Aku sudah kehi1angan apa yang paling bernilai dalam hidup seorang wanita. Aku merasa jijik dan kotor. Aku bangkit dan bagian bawah tubuhku terasa sakit sekali…, nyeri! Tetapi aku tetap berusaha bangkit dan dengan tertatih-tatih berjalan ke kamar mandi. Kulihat jam dinding, Wah…, Sudah tiga jam aku berada di rumah itu. Aku harus segera pulang agar ibu tidak menunggu-nunggu. Aku segera mandi dan membersihkan diri serta berdandan dengan cepat.

    Kuambil barang dagangan yang tercecer di lantai dan segera pulang. Pak Toyo sudah tidak kelihatan lagi, mungkin sudah kembali ke kantor. Kubiarkan ranjang morat-marit dan sprei berdarah itu tetap berada di sana. Aku tak peduli. Hatiku sungguh hancur lebur. Kebencianku kepada Pak Toyo begitu dalam. Pada suatu saat, aku akan membalasnya.
    “Kok lama sekali?” tanya ibu ketika aku datang.
    “Bannya kempes Bu, nambal dulu!” jawabku sambil mencoba menutupi perubahan wajahku yang tentu saja pucat dan malu. Kuletakkan barang dagangan di meja dan rasanya ingin sekali aku memeluk ibu dan memohon maaf serta menceritakan apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku.

    Tetapi hati kecilku melarang. Aku tak ingin membuat ibu sedih dan kecewa. Aku tak ingin ibuku kehilangan kebahagiaan yang baru saja didapatnya. Aku tak kuasa membayangkan bagaimana hancurnya hati Ibu bila mengetahui apa yang telah dilakukan suaminya kepadaku. Biarlah Untuk sementara kusimpan sendiri kepedihan hati ini.

    Dengan alasan hendak ke rumah teman, aku mandi dan membersihkan diriku (lagi). Di kamar mandi aku menangis sendiri, menggosok seluruh tubuhku dengan sabun berkali-kali. Jijik rasanya aku terhadap tubuhku sendiri. Begitu keluar dan kamar mandi aku langsung dandan dan pamit untuk ke rumah teman. Padahal aku tidak ke rumah siapa-siapa. Aku larikan motorku keluar kota dan memarkirnya di tambak yang sepi. Aku duduk menyepi sendiri di sana sambil menguras air mataku.
    “Ya Tuhan, ampunilah segala dosa-dosaku” ratapku seorang diri.

    Baru sore menjelang magrib aku pulang. Ibu sudah dijemput Pak Toyo pulang ke rumahnya sehingga aku tak perlu bertemu dengan lelaki bejat itu. Kios masih buka dan adik yang menjaganya. Ketika aku pulang, aku yang menggantikan menjaga kios dan adik masuk untuk belajar.

    Untuk beberapa hari lamanya aku sengaja tidak ingin bertemu Pak Toyo. Malu, benci dan takut bercampur aduk dalam hatiku. Aku sengaja menyibukkan diri di belakang apabila pagi-pagi Pak Toyo datang mengantar ibu ke kios. Sorenya aku sengaja pergi dengan berbagai alasan saat Pak Toyo menjemput ibu pulang.

    Namun meski aku sudah berusaha untuk terus menghindar, peristiwa itu toh terulang lagi. Peristiwa kedua itu sengaja diciptakan Pak Toyo dengan akal liciknya. Ketika sore hari menjemput ibu, Pak Toyo mengatakan bahwa ia baru saja membeli sebuah sepeda kecil untuk adikku, Charles. Sepeda itu ada di rumah Pak Toyo dan adik harus diambil nya sendiri.

    Tentu saja adikku amat gembira dan ketika Pak Toyo menyarankan agar adik tidur di rumahnya, adik setuju dan bahkan ibu dengan senang hati mendorongnya. Bertiga mereka naik mobil dinas Pak Toyo pulang ke rumah mereka. Karena tidak ada orang lain di rumah, sebelum Pukul sembilan kios sudah kututup.

    Rupanya, setelah sampai di rumah dan menyerahkan sepeda kecil kepada adik, Pak Toyo beralasan harus kembali ke kantor karena ada pekerjaan yang harus diselesaikannya malam itu juga. Ibu tidak curiga dan sama sekali tidak mengira kelau kepergian suaminya sebenarnya tidak ke kantor, melainkan kembali ke kios untuk nemperkosaku.

    Waktu itu sudah pukul sepuluh malam dan kios sudah lama aku tutup. Tiba-tiba saja Pak Toyo sudah ada di dalam rumah. Rupanya Ia punya kunci milik ibu sehinga ia bisa bebas keluar masuk rumah kami. Aku amat kaget dan ingin mendampratnya, tetapi kembali dengan tenang dan wajah menyeringai, Pak Toyo mengancamku “Ayo, berteriaklah agar semua tetangga datang dan tahu apa yang sudah aku lakukan terhadapmu!” ancamnya serius. “Ayo berteriaklah agar ibumu malu dan seluruh keluargamu tercoreng!” tambahnya dengan suara serak.

    Sekali lagi aku terperangah. Mulutku sudah mau berteriak tetapi kata-kata Pak Toyo sekali mengusik hatiku. Perasaan takut akan terdengar tetangga, ketakutan nama ibuku akan menjadi tercoreng, kecemasan bahwa tetangga akan mengetahui peristiwa perkosaanku, aku hanya berdiri terpaku memandang wajah penuh nafsu yang siap menerkamku. Aku tak bisa berpikir jernih tagi. Hanya perasaan takut dan takut yang terus mendesak naluriku.

    Sebelum aku mampu mengambil keputusan apa yang akan kulakukan, Pak Toyo sudah maju dan mendekap tubuhku. Sekali lagi aku ingin berteriak tetapi suaraku tersendat di tenggorokan. Entah bagaimana awalnya namun yang aku tahu lelaki itu sudah menindih tubuhku dengan tanpa busana. Yang jelas, malam itu aku terpaksa melayani nafsu suami ibuku yang menggebu-gebu.

    Dengan ganas ayah tiriku itu memperlakukan aku seperti pelacur. Ia memperkosaku berkali-kali tanpa belas kasihan. Dengus nafasnya yang berat dan tubuhnya yang menindih tubuhku apalagi ketika ada sesuatu benda keras mulai masuk menyeruak membelah bagian sensitif dan paling terhormat bagi kewanitaanku membuat aku merintih kesakitan. Aku benar-benar dijadikannya pemuas nafsu yang benar-benar tak berdaya.

    Pak-Toyo kuat sekali. Ia memaksaku berbalik kesana kemari berganti posisi berkali-kali dan aku terpaksa menurut saja. Hampir dua jam Pak Toyo menjadikan tubuhku sebagai bulan-bulanan nafsu seksnya. Bukan main! Begitu ia akan selesai kulihat Pak Toyo mencabut batangannya dari kemaluanku dengan gerakan cepat ia mengocok-ngocokkan batangannya yang keras itu dengan sebelah tangannya dan dalam hitungan beberapa detik kulihat cairan putih kental menyemprot dengan banyak dan derasnya keluar dari batang kejantanannya, cairan putih kental itu dengan hangatnya menyemprot membasahi wajah dan tubuhku, ada rasa jijik di hatiku selain kurasakan amis dan asin yang kurasakan saat cairan itu meleleh menuju bibirku, setelah itu ia lunglai dan terkapar di samping tubuhku, tubuhku sendiri bagai hancur dan tak bertenaga.

    Seluruh tubuhku terasa amat sakit, dan air mata bercucunan di pipiku. Namun terus terang saja, aku juga mencapai orgasme. Sesuatu yang belum pernah kualami sebelumnya. Entah apa yang membuat ada sedikit perasaan senang di dalam hatiku. Rasa puas dan kenikmatan yang sama sekali tak bisa aku pahami. Aku sendiri tidak tahu bagaimana bisa terjadi, tetapi kadangkala aku justru rindu dengan perlakuan Pak Toyo terhadapku itu. Aku sudah berusaha berkali-kali menepis perasaan itu, tetapi selalu saja muncul di benakku. Bahkan kadangkala aku menginginkan lagi dan lagi! Gila bukan?

    Dan memang, ketika pada suatu sore ibu sedang pergi ke luar kota dan Pak Toyo mandatangiku lagi, aku tak menolaknya. Ketika ia sudah berada di atas tubuhku yang telanjang, aku justru menikmati dan mengimbanginya dengan penuh semangat. Rupanya apa yang dilakukan Pak Toyo terhadapku telah menjadi semacam candu yang membuatku menjadi kecanduan dan ketagihan. Aku kini mulai menikmati seluruh permainan dan gairah yang luar biasa yang tak bisa kuceritakan saat ini dengan kata-kata.

    Pak Toyo begitu bergairah dan menikmati seluruh lekuk-lekuk tubuhku dengan liarnya, akupun mulai berani mencoba untuk merasakan bagian-bagian tubuh seorang lelaki, akupun kini mulai berani untuk balas mencumbui, membelai seluruh bagian tubuhnya dan mulai berani untuk menjamah batang kejantanan ayah tiriku ini, begitu keras, panjang dan hangat. Aku menikmati dengan sungguh-sungguh, Luar Biasa!

    Pada akhir permainan Pak Toyo terlihat amat puas dan begitu juga aku. Namun karena malu, aku tak berkata apa-apa ketika Pak Toyo meninggalkan kamarku. Aku sengaja diam saja, agar tak menunjukkan bahwa aku juga puas dengan permainan itu. Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita yeng masih punya rasa malu. Akan tetapi, ketika Pak Toyo sudah pergi ada rasa sesal di dalam hati. Ada perasaan malu dan takut. Bagaimanapun Pak Toyo adalah suami ibuku. Pak Toyo telah menikahi ibuku secara sah sehingga ia menjadi ayah tiriku, pengganti ayah kandungku.

    Adalah dosa besar melakukan hubungan tak senonoh antara anak dan ayah tiri. Haruskah kulanjutkan pertemuan dan hubungan penuh nafsu dan maksiat ini?

    Di saat-saat sepi sediri aku termenung dan memutuskan untuk menjauh dan Pak Toyo, serta tidak melakukan hubungan gelap itu lagi. Namun di saat-saat ada kesempatan dan Pak Toyo mendatangiku serta mengajak “bermain” aku tak pernah kuasa menolaknya. Bahkan kadangkala bila dua atau tiga hari saja Pak Toyo tidak datang menjengukku, aku merasa kangen dan ingin sekali merasakan jamahan-jamahan hangat darinya.

    Perasaan itulah yang kemudian membuat aku semakin tersesat dan semakin tergila-gila oleh “permainan” Pak Toyo yang luar biasa hebat. Dengan penuh kesadaran akhirnya aku menjadi wanita simpanan Pak Toyo di luar pengetahuan ibuku.

    Sampai sekarang rahasia kami masih tertutup rapat dan pertemuan kami sudah tidak terjadi di rumah lagi, tetapi lebih banyak di losmen, hotel-hotel kecil dan di tempat-tempat peristirahatan. Yah, disana aku dan Pak Toyo bisa bermain cinta dengan penuh rasa sensasi yang tinggi dan tidak kuatir akan kepergok oleh ibuku, kini aku dan ayah tiriku sudah seperti menjadi suami istri.

    Untuk mencegah hal-hal yang sangat mungkin terjadi, dalam melakukan hubungan seks Pak Toyo selalu memakai kondom dan aku pun rajin minum jamu terlambat bulan. Semua itu tentu saja di luar sepengetahuan ibu. Aku memang puas dan bahagia dalam soal pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi sebenarnya jauh di dalam lubuk hati-aku sungguh terguncang. Bagaimana tidak? Aku telah merebut suami ibuku sendiri dan ‘memakannya’ secara bergantian.

    Kadangkala aku juga merasa kasihan kepada ibu yang sangat mencintaiku. Kalau saja sampai ibu tahu hubungan gelapku dengan Pak Toyo, Ibu pasti akan sedih sekali. Hatinya bakal hancur dan jiwanya tercabik-cabik. Bagaimana mungkin anak yang amat disayanginya bisa tidur dengan suaminya? Sampai kapan aku akan menjalani hidup yang tak senonoh dan penuh dengan maksiat ini?

    Entahlah, sekarang ini aku masih kuliah. Mungkin bila nanti sudah lulus dan jadi sarjana aku bisa keluar dan lingkugan rumah dan bekerja di kota lain. Saat ini mungkin aku belum punya kekuatan untuk pergi, tetapi suatu saat nanti aku pasti akan pergi jauh dan mencari lelaki yang benar-benar sesuai dan dapat kuandalkan sebagai suami yang baik, dan tentunya kuharapkan lebih perkasa dari yang kudapatkan dan kurasakan sekarang.
    Mungkin dengan cara itu aku bisa melupakan Pak Toyo dan melupakan peristiwa-peristiwa yang sangat memalukan itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Foto Ngentot Karina Seks Dengan Tukang Bangunan

    Foto Ngentot Karina Seks Dengan Tukang Bangunan


    2138 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut:

  • Cerita Dewasa Kocokan Mbak titin seperti maut

    Cerita Dewasa Kocokan Mbak titin seperti maut


    2136 views

    Cerita Seks Terbaru – Pak Kadus Jamal berjalan tanpa sandal, sesekali tangannya mengangkat sarung kotak-kotak yang dipakai. Lelaki 60 tahun itu nampak tergesa menuju perbatasan hutan di kampung, lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.

    “Waduh.. maaf sekali pak, saya agak telat menyambut. Tadi ada warga yang anaknya mau kawinan jadi saya urus sana-sini dulu,” Jamal menyalami pak Supri, tuan tanah di kampung itu yang sudah sejak lama tinggal di kota.

    Pak Supri terkenal dermawan di dusun itu, banyak membantu pembangunan tempat ibadah, sekolah rakyat, dan juga memberi sembako saat paceklik melanda desa.

    “Walah ya ndak apa-apa pak kadus, biasa saja. Oh ya ini Andi pak kadus masih ingatkan.. sudah kelas 2 SMA sekarang.. dan ini kawan-kawannya. Nah mereka saya antar ke dusun ini biar tahu kehidupan desa, mumpung mereka masih libur,” kata Supri, lelaki tambun, usianya sekitar 55 tahun.

    “Wah.. wah den Andi sudah gede sekarang.. pangling saya den,” Jamal menyalami Andi dan tiga kawan sebayanya, Hilman, Roni, dan Raju.

    Pak Supri lalu menjelaskan pada Andi dan kawan-kawannya tentang Jamal, kadus yang sangat rajin dan santun yang patut jadi panutan. Ia juga menjelaskan pada Jamal bahwa Andi, anaknya akan berada di dusun itu selama sepekan bersama tiga temannya itu, harapannya agar mereka tahu tentang kehidupan desa dan menghargai orang desa.

    “Saya hanya minta mereka dibolehkan mendirikan perkemahan di sini, tolong pak kadus gembleng mereka untuk mandiri. Soal kebutuhan makan biar mereka upayakan sendiri, ya mencari ikan, mancing di kali, nyari sayuran, sampai masaknya jangan dibantu biar nggak manja. Nanti berasnya saja disediakan,” kata pak Supri.

    Andi dan kawan-kawannya mencari tempat datar mendirikan tenda, dan mulai menyiapkan semua peralatan kamping. Pak Supri lalu meninggalkan anaknya itu dan kembali ke kota.

    Dua buah tenda berukuran 3 kali 3 meter berdiri saat menjelang petang, Kadus Jamal ikut membantu anak-anak kota itu, sampai semua beres.

    Jamal lalu mengajak anak-anak itu mampir ke rumahnya di pemukiman dusun. Di sana ia menjelaskan lokasi sungai di dalam hutan yang bisa dipancing ikannya, juga lokasi kebun sayur miliknya di tumpangsari hutan yang boleh mereka petik.

    Malam itu Andi dan teman-temannya menginap di rumah Jamal dan berkenalan dengan remaja sebaya mereka di dusun itu. Tapi, Jamal meminta remaja kampung untuk tidak membantu apapun pada anak-anak kota itu selama kamping agar mereka mandiri sesuai pesan pak Supri.

    Pagi-pagi benar Andi dan tiga temannya kembali menuju perbatasan hutan tempat tenda mereka berdiri, mereka membawa beberapa kilogram beras dan perabotan masak-memasak dari rumah kadus Jamal.

    “Ya elah.. benar-benar welcome to the jungle nih ndi.. elo sih pake nurut segala sama bokap lo itu. Harusnya kita liburan ke Bali.. eh malah jadi tarzan disini.. huh capek deh,” Hilman mengeluh sejadinya sambil melempar panci yang dibawa.
    “Iya nih.. mana perut keroncongan lagi nih,” Raju menimpali. Raju bertubuh tambun dan doyan makan.
    “Udah deh.. mendingan kita cari cara gimana biar ada lauk untuk makan… mana belanja nggak bisa. Ada uang tapi orang desa nggak mau menjual apa-apa pada kita karena perintah bokap gue. Ayo deh Raj.. cari ranting atau apa kek yang bisa dibakar untuk masak,” kata Andi. Joker388

    Keadaan terpaksa membuat mereka bergerak juga, daripada lapar. Tungku disiapkan dari susunan batu, dan blar.. api pun menyala menanak nasi di panci. Untung Raju membawa bekal beberapa bungkus mie instant yang bisa menjadi lauknya.

    “Tuh kan enak juga ternyata jadi tarzan begini.. ha ha..,” Andi menghibur teman-temannya itu.
    “Enak.. tapi gue nggak kenyang nih makan segini,” gerutu Raju.

    Biasanya dia makan dua piring, dobel porsi, tapi sekarang hanya dapat satu porsi.

    Setelah sarapan keempat remaja itu menuju sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tapi sebelum mereka meninggalkan tenda, kadus Jamal datang bersama Titin, anak perempuannya.

    “Lho aden pada mau kemana? Sudah pada sarapan belum?,” tanya Jamal.

    Ia lalu mengenalkan Titin pada 4 remaja itu. Titin anak pertama Jamal sudah empat tahun ini menjanda ditinggal mati suaminya kecelakaan, belum punya anak.

    “Malam kemarin Titin belum sempat ketemu kalian karena dia membantu acara warga yang mau kawinan. Nah sekarang untuk urusan masak dan makan biar Titin yang membantu ya.. ndak apa-apa, bapak nggak akan bilang ke juragan Supri kok..,” Jamal merasa iba juga melihat Andi dan teman-temannya harus berusaha masak sendiri.

    Lagipula di rumah Titin tidak terlalu banyak pekerjaan, karena kembali numpang di rumah ortunya.

    “Waduh.. jadi ngeropotin mbak Titin nih. Tapi oke deh pak, dari pada bobot saya susut seminggu di sini.. ha..ha,” Raju senang karena kebutuhan makan bakal terjamin.
    “Iya. Nggak apa-apa dik, mbak biasa masak dan nyuci kok,” kata Titin.

    Titin berpenampilan khas wanita desa, pakai kain dan baju berkancing dari kain bahan kebaya. Wajahnya cantik dan sebagai janda yang masih muda tubuhnya juga semakin subur dan semok. Tingginya 165 cm dengan porsi tubuh yang ideal, sedikit montok. Payudaranya membusung menantang, pinggul lebar dan pantatnya padat terbentuk dibalik kain yang dipakainya.

    Hilman dan Roni tak lepas memandangi postur tubuh Titin saat itu. Andi juga kadang mencuri pandang ke dada Titin. Hanya Raju yang pikirannya makan terus.

    Kadus Jamal kemudian pamit pulang . Titin kemudian mengantar Andi dan teman-temannya ke sungai sambil membawa pakaian empat remaja itu yang akan dicuci.

    4 remaja itu langsung mencebur ke sungai dengan riang. Usia mereka rata-rata baru 16 tahun, tapi badannya bongsor tidak seperti anak di desa. Tinggi mereka melebihi tinggi Titin .

    “Eh.. adik-adik ini mandinya dicopot dong bajunya biar sekalian mbak Titin cucikan,” katanya melihat Andi dan kawan-kawannya mencebur tanpa melepas pakaian.
    “Wah.. telanjang pakai kolor aja nggak apa-apa kan mbak? Kan sepi disini?,” Hilman menyahut senang sambil melepas baju dan celananya. Tiga lainnya juga melepas pakaiannya.
    “Ya ndak apa, wong nggak ada yang lihat di tengah hutan gini. Lagi pula warga desa jarang ke sini karena sungai ini di kawasan hutan, mereka lebih dekat ke sungai di desa,” kata Titin, ia memungiuti baju empat remaja itu di batu dan mulai mencuci di temat berjarak empat meter dari lokasi mandi mereka.

    4 remaja itu mandi sambil gembira saling siram, Titin memperhatikannya dengan gembira juga, ia ikut senang melihatnya.

    “Mbak Titin… mbak ikutan mandi dong.. biar rame..,” teriak Hilman polos.

    Seketika Raju berlari mendekati Titin yang masih jongkok mencuci dan mendorongnya terceur ke sungai. Byurr.. tubuh Titin tenggelam di sungai yang cukup dalam, saat tubuhnya naik kancing baju atasnya terlepas sehingga payudaranya yang tidak tertutup BH sempat terlihat.

    “Aduhhh Raju.. kamu nakal ya..,” Titin bersungut-sungut sambil membenahi bajunya.

    Raju ikut mencebur dan mulai menyirami Titin dengan air, mereka tertawa dan saling siram. Andi, Hilman dan Roni kemudian bergabung mendekat dan ikut saling siram.

    Titin protes karena kain dan bajunya basah terendam bersama tubuhnya. Sebab dia tidak membawa baju lain, masak pulang dengan basah kuyup.

    “Ya sudah mbak Titin bajunya dibuka aja, terus dijemur,”kata Hilman mejawab protes Titin.
    “Iya mbak. Bajunya dijemur aja biar kering, jadi pas selesai mandi bisa dipakai lagi,”tambah Andi. Agen Joker388

    Titin berpikir sejenak. Benar juga usul mereka, lagipula meski telanjang tubuhnya tak mungkin terlihat karena terendam di sungai, kebetulan sungai juga agak keruh karena hujan kemarin.

    “Ini tolong dijemurkan dik Andi..,” Titin menyodorkan kain dan bajunya ke Andi agar Andi menjemurnya di bebatuan.
    “Ya sudah kalian teruskan mandinya.. mbak sambil nyuci ya,” kata Titin.

    Sambil berendam badan sebatas bawah leher, Titin melanjutkan mencuci pakaian dengan hanya tangannya di atas batu sisi sungai. Sementara empat remaja itu kembali saling siram, bernyanyi dan berteriak-teriak gembira menikmati dinginnya air sungai dengan jarak menjauh dari Titin karena tak ingin mengganggunya.

    Hilman menoleh Titin yang membelakangi mereka, pikirannya tiba-tiba teringat film porno milik ayahnya yang pernah ditontonnya dengan curi-curi. Selama ini ia hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuh wanita bugil yang dilihat secara langsung. Ia mulai membayangkan tubuh telanjang Titin di balik air sungai.

    “Hey bro.. gimana ya bentuk susu dan mekinya cewek yang asli? Gue penasaran nih..? gimana kalau kita minta mbak Titin liatin dikiiiit aja,” pikiran Hilman yang mulai nakal disalurkan ke teman-temannya.

    Roni setuju, tapi Andi dan Raju masih bertahan melarang, mereka takut Titin melaporkan ke bokap Andi dan kadus ayah Titin.

    Akhirnya mereka memutuskan membuat strategi. Andi, Raju dan Roni kemudian berenang menjauh, cukup jauh dari posisi Titin yang msih sibuk mencuci, sementara Hilman menjalankan aksinya.

    “masih lama nyucinya mbak…,” sapa Hilman dari belakang Titin.
    “Eh dik Hilman ngaggetin aja. Ini celana kalian kok kotor banget sih, jadi lama nyikatnya,” Titin sempat terkejut melihat kehadiran Hilman.
    “Sini saya bantuin mbak,” Hilman meraih tangan Titin di batu sisi sungai.
    “Ah nggak usah dik.. kamu mandi saja sana, nanti saya dimarahi bapak. Kan saya disuruh membantu kalian,” Aish berusaha menahan tangan Hilman yang hendak mengambil sikat dan celana panjang Raju yang dicuci Titin.

    Mereka sempat saling rebut, dan hal ini membuat tubuh Hilman menyentuh tubuh Titin yang sama-sama telanjang. Titin merasakan getaran saat siku Hilman menyengol susunya, ia baru sadar kalau keadaannya sedang bugil.

    “Uh.. maaf ya mbak.. saya nggak sengaja, kena deh itunya,” Hilman pura-pura malu, tapi tubuhnya tidak menjauh dari Titin. Titin mendadak tersipu malu.
    “Eh.. oh.. nggak apa dik.., asal jangan disengaja ya. Ndak baik itu,” kata Titin seolah menTitinati.
    “Eng.. mbak.. saya boleh tanya, tapi jangan marah ya?,” kata Hilman.
    “Tanya apa sih?,” jawab Titin sambil berbalik membelakangi Hilman dan kembali sibuk menyikat celana yang dicucinya.
    “Anu mbak.. apa kira-kira anunya cewek di desa sama dengan cewek kota ya?,” Hilman melanjutkan dengan ragu-ragu.
    “Ih dik Hilman ini. Anunya apanya? Susunya maksud adik?,” Titin berbalik lagi menghadap Hilman.

    Hilman malu sambil mengangguk.

    “Ya sama saja dong dik.. anunya dik Hilman juga sama saja dengan remaja di desa sini kan?,” jawab Titin.

    Diam-diam Titin merasa lucu juga mendengar pertanyaan itu.

    “Eh.. anu mbak.. maksud saya…,”

    “Hayo.. dik Hilman pernah ngintip cewek di kota mandi ya?,” kelakar Titin membuat Hilman salah tingkah dan semakin malu. Tapi ia merasakan pancingannya sudah mulai mengena pada Titin.

    “Ah.. nggak kok mbak. Saya malah belum pernah lihat cewek telanjang sekalipun, hanya pernah di pelajaran biologi liat gambarnya aja. Makanya penasaran mbak..,” aku Hilman.

    Mendengart itu Titin jadi kTitinan pada Hilman. Di desanya rata-rata remaja pria sudah semua pernah melihat payudara wanita secara langsung, meskipun hanya wanita setengah baya yang sedang mandi di sungai. Ia lalu berpikir memperlihatkan susunya kepada Hilman untuk mengobati penasaran anak kota itu. Lagi pula ia kan bukan gadis lagi, dan selama empat remaja itu di dusunnya ia diminta kadus ayahnya membantu mereka mengenali lingkungan dan kehidupan desa.

    “Ya sudah.. kalau mbak liatin susu mbak gimana?,” tanya Titin.
    “Ehhhmm.. mau mbak.. tapi mbak nggak marah kan?,” kata Hilman senang.

    Titin tersenyum dan beranjak ke sisi sungai yang lebih dangkal agar tubuh atasnya terentas, ia kemudian berdiri bersandar di batu sisi sungai. Mata Hilman seperti tak percaya melihat susu montok Titin terpampang di hadapannya, kental dan berwarna kuning langsat dengan puting coklat muda.

    “Tuh sudah liat kan.. sudah ya,” kata Titin.


    “Tu..tunggu bentar mbak…, emhh boleh dipegang ya mbak.. bentaaar aja.. ya.. boleh ya,” rengek Hilman, tangannya lalu menyentuh perlahan susu Titin mulai dari pangkalnya diraba hingga puting susunya dijepit ringan dua jari.
    “Hmm.. gimana.. sudah ya dik.., sama saja kan dengan di gambar?,” Titin merasa merinding disentuh susunya, sebab selama empat tahun ini ia tidak pernah lagi merasakannya sejak ditinggal mati suami.

    Mata Titin mengawasi teman-teman Hilman lainnya, jangan-jangan yang sedang terjadi terlihat oleh mereka. Tapi ia lega, tiga teman Hilman cukup jauh dan terhalang pandangannya dengan batu di tengah sungai.

    Saat Titin terlihat sibuk mengawasi temannya, Hilman menggunakan kesempatan itu, ia semakin nekat meremasi susu Titin.

    “Mbak.. kenyalnya enak ya..,” katanya sambil terus memijati putting Titin.
    “Enghhmm.. sudah ah dikhh.., sudah ya,” pinta Titin sambil menepis tangan Hilman.

    Tapi Hilman masih saja meremasi susu Titin.

    “Eh mbak.. kok begitu megang susu mbak.. burung saya bangun sih?,” Hilman bertanya kekanak-kanakan sambil terus meremasi Titin.

    Titin kembali merasa lucu dengan pertanyaan Hilman, namun mendengar kata burung mebuat pikiran Titin tak karuan dan merindukan melihat burung suaminya. Tadinya ia berpikir empat remaja ini masih sangat kanak-kanak tapi mendengar Hilman mengaku burungnya berdiri Titin jadi penasaran juga, sebesart apa sih burung anak usia belasan ini.

    “”Apa.. emang burung dik Hilman bangun sekarang?,” tanya Titin.

    “Iya mbak.. nggak tau nih kenapa.., nih mbak pegang coba,” Hilman segera menuntun tangan Titin ke penisnya yang terbungkus kolor.

    Titin merasakan nafasnya memberat saat tanganya menyentuh penis Hilman. Remaja ini bongsor dan atletis dibanding usianya yang masih belia. Penisnya juga sudah sebesar penis pria dewasa umumnya.

    “Tuh kan mbak.. bangun.. kenapa ya mbak?,” rengek Hilman.
    “Emhh.. oh.. ini wajar dik.. normal. Kan di pelajaran biologi juga adik sudah tahu..,” kata Titin.

    Sambil tangannya terus mengusapi penis Hilman, Titin seolah menggurui menjelaskan kalau penis pria berdiri karena terangsang apalagi jika menyentuh vital wanita.

    “Sini dik.. nah kalau diginiin rasanya gimana?,” Titin menyusupkan tangannya ke balik CD Hilman dan mulai mengocok pelan penis Hilman.
    “Aduhh.. mbaakkhh enakhh..,”lenguh Hilman.

    “Itu wajar dik.. nanti kalau sudah kawin baru deh dik Hilman rasain enaknya. Karena kalau sudah punya istri, burungnya dik Hilman bisa bersarang di sarangnya,” kata Titin.

    Ia tak sadar penjelasannya justru membuat pertanyaan-pertanyaan menyusul yang menuntut dari Hilman.

    “Sarangnya apa tuh mbak.., enghh.. terusin digituin mbak.. enakhh nih..,” Hilman merasa penisnya sudah sangat tegang, tangannya terus meremasi susu Titin. Nafas Titin mulai menyesak.. ia membayangkan penis itu penis suaminya yang sudah siap mengantar kenikmatan padanya.
    “Hhh.mmmm.. sarangnya namanya memek dik.. seperti punya mbak ini..sini dik Hilman pegang ya..,” Titin menuntut tangan kanan Hilman ke selangkangannya.

    Hilman bisa merasakan lembutnya permukaan vagina Titin.

    “Wah.. lembut sekali ya mbakhh.. kalau dipegangin gini mbak merasa enak juga nggak kayak saya,” Hilman terus melancarkan tanya, sambil tangannya mulai membelai-belai permukaan vagina Titin.

    Titin sedikit mengangkangkan kakinya memberi ruang bagi tangan Hilman.

    “Ngghhh.. sstt.. yahh enakhh dikhh.., sama enaknya..,” tubuh Titin mulai menggelinjang dipermainkan gatal dan geli di vaginanya.
    “Terus gimana selesainya mbak.. kalau burung saya bersarang di sarangnya nanti?,” Hilman terus bertanya penasaran, pikirannya sudah melayang ke film porno yang pernah ditontonnya.

    Penisnya kenikmatan karena tangan Titin semakin liar mengocoknya.

    “Emmhh.. kalau sudah masuk ke sarangnya.. nanti burung dik Hilman bisa loncat-loncat di dalam.. teruss kalau mau selesai dia nyemprotin air..,” Titin semakin terangsang dengan pertanyaan Hilman, CD Hilman dilorotkanya dan penis Hilman dikocok semakin cepat.
    “Ahh..sst.. geli banget mbakhh… auh.. kayak mau kencing nih.. ouh…, mbaakhh enak juga khan..?,” Hilman melenguh merasakan kedutan di penisnya.

    Ekspresi kenikmatan Hilman membuat Titin semakin teransang, apalagi tangan Hilman juga semakin aktif mengosok permukaan vaginanya.

    “Iya dik.. sstt enakhh juga mbakkhhh.. ahhkkss.. keluarin aja kencingnya nggak usah ditahan,” Titin merasakan tubuh Hilman mulai menegang dan croottt… semburan sperma Hilman muncrat ditangannya.

    Titin sudah terbakar birahi, pingulnya bergoyang agar lebih merasakan gosokan tangan Hilman di vaginanya.

    Tapi sebelum ia klimaks, Titin mendengar suara teman-teman Hilman mendekat. Ia segera menyudahi aksinya dan kembali beranjak ke sungai yang lebih dalam agar tubuhnya terbenam lagi.

    “Eh..mbak makTitin ya sudah ngajari saya.., jangan bilang ke yang lain mbak ya,” Hilman malu-malu menghampiri Titin kemudian ia naik ke bibir sungai dan bersalin pakaian.

    Titin mengangguk, ia sendiri sangat malu menyadari apa yang barusan terjadi. Tapi klimaks yang belum sempat diraih membuat pikiran Titin jadi tak karuan saat itu.

    Andi, Raju, dan Roni sudah berkumpul bersama Hilman dan sudah bersalin pakaian. Titin menyuruh mereka ke tenda duluan meninggalkanya, agar tak terlihat saat ia harus naik ke bibir sungai untuk kembali mengenakan kain dan bajunya.

  • Foto Bugil Ria Sakurai Artis Cantik Jepang

    Foto Bugil Ria Sakurai Artis Cantik Jepang


    2134 views

    Foto Bugil Terbaru – Kebetulan kami sudah mendapatkan beberapa gambar sex yang akan membuat kalian semua menjadi sange dan pengen ngocok kontol. Buat kalian yang pengen sange tentu saja tak bolek melewatkan kesempatan untuk melihat gambar gerak paling hot seperti ini. Berikut adalah gambar seks paling porno tersebut:

  • Foto Ngentot Mayuka Akimoto Main Lendir Di Pantai

    Foto Ngentot Mayuka Akimoto Main Lendir Di Pantai


    2134 views

    Foto Ngentot Terbaru – kamu benar-benar ingin keluar di dalem juga, mending keluarinnya di dalem mulut cewek kamu saja. Selain tak kalah nikmat, tentunya juga lebih aman ketimbang yang pertama tadi. Tapi jika kalian tak bisa melakukan keduanya dan lebih memilih untuk ngocok, maka dalam galeri ini sudah ada berbagai foto crot sperma di dalem memek maupun mulut cewek cantik

  • Foto Bugil HOT Anri Okita Pamer Payudara Montoknya

    Foto Bugil HOT Anri Okita Pamer Payudara Montoknya


    2131 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Alanah Bercinta Dengan Buas

    Foto Ngentot Alanah Bercinta Dengan Buas


    2130 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut:

  • Foto Bugil Nyla Puller Dengan Berbagai Pose Panas

    Foto Bugil Nyla Puller Dengan Berbagai Pose Panas


    2129 views

    Foto Bugil Terbaru – Kebetulan kami sudah mendapatkan beberapa gambar sex yang akan membuat kalian semua menjadi sange dan pengen ngocok kontol. Buat kalian yang pengen sange tentu saja tak bolek melewatkan kesempatan untuk melihat gambar gerak paling hot seperti ini. Berikut adalah gambar seks paling porno tersebut:

  • Foto Bugil Hot Dan Menggoda Anri Sugihara

    Foto Bugil Hot Dan Menggoda Anri Sugihara


    2127 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Seks Istriku Selingkuh

    Cerita Seks Istriku Selingkuh


    2119 views

    Cerita Seks Terbaru – Esoknya keadaanku, tak berubah. Aku terus berpura-pura tak tahu apa apa. Berhari-hari, selanjutnya setiap kali aku bercinta, anehnya aku malah terus membayangkan melihat istriku bercinta dengan pak Ganda.

    Di kantor aku jadi lebih pendiam, aku merasa ada yang berubah pada diriku. Sekarang ini aku malah sering horny, membayangkan istriku bercinta dengan orang lain, dangan siapa saja, bahkan dengan dua atau tiga pria.

    Kadang, aku berpikir untuk menceraikannya, Tapi tidak, aku mencintainya, aku tak bisa kehilangannya. Aku harus mengakui, aku juga sering jajanan di luar tanpa sepengetahuan istriKu. Tapi bagaimana ini. Aku mau istriku berkata jujur padaKu tapi apa mungkin.

    Suatu saat weekend aku berbicara dengan Sherly, aku bertanya”Sayang, kanapa sih, koq kamu mau menikah denganKu..?”.”Ah Mas gimana sih, yah saya sangat mencintai Mas…”. Aku tersenyum dan membelai rambutnya yang hitam terurai. Aku menatap istriku, cantik sekali dia.

    Lalu aku berkata, “eh kamu kenal sama si Gatot kan”. Lalu Sherly berkata “iyah, kenal teman sekantor kamu yang ganteng itu kan…”.

    “iyah, benar, dia itu sering nanyain kamu loh, dia itu tergila gila sama kamu..” kataKu.
    “Masa sih mas…” kata Sherly bersemangat.
    “Iyah, benar” kataKu. Sherly diam.
    “Eh mau gak, kalo misalnya kamu selingkuh dengan dia….
    “kataKu tiba tiba, yang aku sendiri tak berpikir seperti itu.

    Aku sendiri tak sadar, mengapa mulutku sampai keluar kata-kata itu.

    “Ahh.. Mas gila yah ,.. masak istri sendiri di suruh selingkuh sama teman sendiri..”,katanya marah.
    Dalam hati aku berkata”dasar munafik….”. Tanpa aku sadari membicarakan ini malah membuatKu birahi.

    Aku mencari cara, aku memaikan kata kata. Aku berkata, “Sherly, aku kan suruh kamu main dengan nya, bukan menikahinya, kalau aku suruh kamu menikah itu namanya selingkuh, kan cuma begituan doang sih…”.

    Dia menatapku, lalu berkata, “jadi, kalau aku main sama lelaki lain, itu bukan selingkuh, Mas gak marah…?”

    Arah pembicaraan makin mendekat ke sasaran. Aku berkata, “selama aku tahu ,kamu main sama siapa, dan aku bisa melihatnya, ok ok saja buatKu..”.
    “ha.. Yang bener Mas, Mas gak marah…?”, tanyanya makin penasaran.

    “engak, kalo marah buat apa aku tawari kamu main sama Gatot…”, kataKu.
    “tapi, tapi… Mas…”, kata Sherly.
    aku berkata “tapi..apa…sayang…..”.

    “Tapi mana mungkin cowok selingkuhanKu mau di liatin sama Mas, kalo lagi main sama aku….”, Katanya. Ha, kena loh, tanpa sadar dia mengakui punya cowok selingkuhan.

    Aku berkata, “Mau, asal kamu bilang siapa nama cowok selingkuhan kamu..”. Langsung muka Sherly merah padam,
    “eh.. Aku… aku tak punya cowok selingkuhan…”. Aku tak mau membuatnya tak enak suasana hatinya.

    Aku langsung merubah arah pembicaraan, “Nah, kalau Gatot itu mau, gimana ” kataKu. Sherly Diam, “Ohhh…”, katanya kemudian.
    Aku berkata lagi, “Nah jadi mau gak main sama Gatot…?”.”Ah.. egak..Mas gila yah…”, katanya.

    Kesabaranku habis, lalu aku berkata, “masa sih kamu cuma mau main sama Pak Ganda…”.
    “Mas.. Apa apa menuduhku sama Pak Ganda…” katanya tak mengakui.

    Aku menceritakan semuanya. Sherly menunduk dan menangis.
    “Mas, baiklah aku salah, aku siap kamu cerai Kan…”.
    Aku mencium keningnya, “Sayang, mana mungkin aku menceraikan kamu, kamu tahu aku sangat mencintaimu, aku tak bisa hidup tanpamu…” kataKu.

    Sherly tetap menunduk dan menangis, entah apa yang dipikirnya. Aku berkata lagi, “Aku kan sudah bilang, kamu kan cuma main sama Pak Ganda, tapi kau tak cintainya Kan, Kamu tetap cinta sama saya kan sayang…?”. Sherly menjawab terbata-bata, “Iya, Mas saya masih tetap mencintai Mas…”.

    Aku mencium keningnya lagi, “maaf sayang, aku telah membuatMu menangis..”. Lalu aku menceritakan semuanya.
    “Mas, jadi Mas malah nafsu, melihat saya di main sama Pak Ganda…?”, katanya.
    “Iya, benar aku tak bohong, itu sebabnya aku mau melihat kamu main sama Gatot, tapi kalau kamu tak mau, yah sama siapa deh yang kamu suka…”, kataKu lagi.

    Pembicaraan kita makin terbuka, Sherly mulai berani berkata blak-blakan.

    “Bener yah Mas, tidak marah, tidak cemburu dan tidak menceraikan saya…janji..”, katanya.
    Aku bilang janji.

    Lalu Sherly berkata, “gimana sama Pak Ganda lagi…”.”T api dia tak akan mau kalau aku tontonin”, kataKu. Sherly berkata dengan genitnya, “Mas ngitip aja…”. Setelah berpikir untung rugi, aku setuju, lagian ini kan pertama kali dia selingkuh dengan izin suaminya, jadi biarlah dia yang lead the game, pikirKu.

    Pas ini week end. Aku lalu menyewa villa. Aku cari yang kamarnya dua. Dan aku mendapatkannya. Karena Villa itu Villa tua dinding terbuat dari kayu. Sudah banyak yang berlubang. Jadi dari kamar sebelah aku bisa melihat jelas seluruh kamar yang akan di pakai Sherly.

    Aku mengatur, Supaya Sherly mengudangnya datang ke Villa. Dan dasar Pak Ganda juga mupeng, walaupun sedang beristirahat, sama anak dan istrinya mau juga datang. Akhirnya mobil pak ganda tiba, dan dia langsung masuk ke Villa itu.

    “Sayang, maaf yah aku tak bisa lama lama, istriku menunggu.. tapi aku akan membuat kamu puas deh..” katanya.
    Sherly pun berkata, “iyah, Mas aku juga, paling 2 jam lagi Mas Joko balik, dari kolam pemancingan.. jadi kita cepat saja yah..”.
    Lalu mereka masuk ke kamar. Aku menanti dengan deg.. deg..kan.

    Pak Ganda segera melepas seluruh pakaian, tinggal kolor hitannya. Aku bisa melihat di balik kolornya sudah menyembul penisnya yang ngaceng itu. Aku terus memperhatikannya, Lalu Dia menghapiri istriKu dan menjilati leher istriKu. Istriku mendesah desah. Lalu Pak ganda mulai membuka baju atasanNya. lalu Branya. Dan mulai menjilati teteknya.

    Sherly mengelijing. Aku melihatnya dengan menahan nafsuKu. Sherly mendesah desah, tak peduli padahal dia tahu suaminya sedang mengintip. Pak Ganda dengan lahapnya terus menjilati buah dada ranum istriKu.

    Pentilnya juga di sedot-sedot. Sherly makin mengelijing. Aku bisa jelas melihat putting istriku makin mengacung, yang menandakan dia horny berat, dan aku yakin vaginanya sudah banjir.

    Lalu aku melihat, tangan Pak Ganda mulai menyusup masuk ke rok mini istriKu. Sherly mengelijing, “Ahhhhsss.Mas, ahhh Sherly jadi gatel nih”. Pak Ganda melepas rok mininya. Lalu jarinya kembali ,bermain di selangkangannya.

    Aku benar benar penasaran. kontolku ngaceng sekali. Aku mengambil HP Ku. Lalu aku SMS dia. Aku suruh dia ke kamar sebelah sebentar.

    Setelah Sherly membaca SMS ku, lalu dia berkata, “Maaf, mas aku ke WC dulu, perutku tiba tiba sakit..”. Tanpa banyak berkata istriku, meninggalkan Pak Ganda sebentar. Sherly masuk ke kamar. Aku langsung melumat bibirnya. Aku Nafsu sekali. Lalu menyelipkan tanganKu ke celana dalamnya. Aku meraba vaginanya, Wah vaginanya benar-benar basah.

    Aku lalu menyuruhnya kembali ke kamar sebelah. Karena aku melihat Pak Ganda mulai gelisah. Dan Begitu melihat Sherly kembali langsung dia memeluknya lagi.

    “Sayang isepin kontolKu dong..” katanya. Pak Ganda melepas kolornya, dan berbaring di ranjang. Lalu Istriku memegang penisnya dengan nafsu. Lalu mengulumnya. Kepala Sherly kemudian ,mulai naik turun.

    Pak Ganda, mendesah keenakan. Dan IstriKu terlihat begitu nafsu menyedot penis hitam dan besar milik Pak Ganda. Aku melihatnya dengan penisKu yang mengaceng tegang. Lama aku melihatnya, sampai Pak Ganda berkata, “Ahh.. Aku sudah gak tahan…”. Lalu Dia merebahKan IstriKu, melepas celana dalamnya.

    “Mas, jilatin dulu dong, itil Sherly, gatel nih…”, Kata Sherly.
    Pak Ganda tersenyum, ”Oh mau yah”, Pak Ganda mulai menjilati vagina istriKu. Dan IstriKu mengeliat geliat ke enakan.
    “Ohhh terus Mas terus gatel banget nih itilnya terus…”. Dan Pak Ganda, makin Asik terlihat menjilati vagina istriKu.

    Aku menurunkan resleting celanaKu, dan membiarkan penisku mengantung bebas.Sambil perlahan aku memegang batang penisku sendiri.

    Sherly makin mendesah desah, “Ahhh.. terus terus, aku hampir keluar nih…”. Pak Ganda masih menjilatinya. Dan, “Ahhh aku keluar…..”. Istriku mengelepar. dan kejang. Pak Ganda yang sudah tak tahan, langsung memasukan penisnya.
    “Auww, pelan pelan Mas..”, kata Sherly.

    Dan Pak Ganda mengoyang. Membuat IstriKu menjerit jerit mengila.
    “Aww ohh ngilu ohh”.
    Pak Ganda terus mengoyangnya. Aku melihat dari belakang buah zakarnya bergoyang-goyang. Terus mengoyang IstriKu. Dan IstriKu tampak mengelijing, dan mengeram.
    “Ahh, Mas terus, terus…mas…”, Kata istriku tak malu malu.

    Kira kira 10 menit lamanya, vagina istriKu diblender penis besar pak Ganda ,dan,
    “OHHH….. Aku keluar..Shreely….”. Tampak pak Ganda, membenamkan penisnya dalam-dalam, di liang istriku. Perlahan Pak Ganda mencabut penisnya. Terlihat lelehan spermanya keluar dari lobang vagina istriku.

    “Mas, sudah mas pergi, nanti suami ku kembali loh, “kata istriku. Lalu pak Ganda segera, berpakaian, Dia segera pergi. Sedangkan aku segera ke kamar istriKu Istriku masih terbaring lemas di ranjang.

    Aku menatap vaginanya yang membengkak, dan di penuhi sperma pak Ganda.
    “Wahh, Kamu puas gak sayang…”, kataKu. Sherly tak menjawab, tapi tersenyum.

    Aku membuka celanaKu, dan penisKu yang ngaceng itu, aku sodorkan di mulutnya.
    “Sayang, sedotin yang enak yah, kaya tadi kamu nyedotin kontol pak Ganda…”. IstriKu tersenyum, lalu menyedot penisKu.

    Dia menyedotnya nafsu sekali. Nah ini baru istriku, kataKu dalam hati. Istriku terus menyedot penisKu. Ini luar biasa, baru kali ini, istriku meyedot penisku dengan begitu nafsu.

    PenisKu dikocok, dijilat dan disedot. Nafsu birahi yang aku tahan dari tadi Akhirnya terlepas. Aku keluar, spermaku muncrat membasahi mulutnya. Rasa nikmat ini luar biasa…
    “Sayang, aku nikmat sekali…”, kataKu sambil mencium keningnya.

    Setelah beberapa saat, penisKu kembali bangun. Aku berkata, “Sayang, mas mau entot kamu boleh gak ?”
    “Ah Mas, setiap saat, kapan mau mau”, kata istriku.
    Istriku bangkit, “Mas saya cuci dulu yah”.

    Aku menarik tangannya, tak usah sayang, aku mulai memasukan penisKu. Tanpa merasa jijik oleh sperma pak Ganda yang masih belepotan di vagina istriKu.. Sherly mendesah”Ahh, Iya h… terus, aku enak, Mas… terus…”.

    Aku terus mengoyangnya. Dan Sherly terus mendesah desah,
    “Ahhh teruss enak…enak…”, katanya.
    Aku terus mengoyangnya. kira kira 5 manit, Sherly mengejang, “Mas, aku kelurrr…”. Tubuhnya kejang, dan mengelijing…. Wah baru kali ini Dia mencapai orgasme dengan cepat, ketika aku bercinta dengannya

    Aku bertahan, diam sesaat, membirakan istriku menikmati orgasmenya, lalu kembali mengoyangnya. Dengan ritme yang lembut, dan perlahan ritme itu aku naikkan. Aku memcoba bertahan, aku ingin dia orgasme kembali.

    Setiap kali aku sudah mendekati puncakku, aku diam sebentar, dan bergerak lagi, sampai kembali Sherly mencapai titik puncaknya. Kembali Sherly mengejang. Dan aku pun juga menyemburkan benihKu dalam lobangnya.

    Sherly memelukKu.. “Mas, tadi itu aku nikmat sekali…” Katanya.
    Aku tersenyum, aku tahu kataKu dalam hati.
    “Mas, benarkan mas tak akan menceraikan Ku”. katanya. Aku tersenyum saja. Sherly menatapku, ada keraguan di hatinya.

    “Mas, kalau mas mau menceraikan saya, saya rela”, katanya.
    Aku mencium keningnya.
    “Sayang, kamu itu wanita yang perfect buatku, aku sangat mencintaimu, we will be together forever and ever, till death do us part”.

    Aku tertidur pulas, tak ada rasa cemburu, tak ada rasa amarah. Yang ada hanya rasa puas.

    Hari hari, selanjutnya Istriku malah jujur samaKu. Dia berjanji tak mau lagi main sama cowok lain tanpaKu. Jika hasrat, sexnya meninggi dan lagi sangat mood, dia memintaKu ,untuk main seperti itu.

    “Sayang, masa sih, Ganda terus, memang engak ada cowok lain.. Aku aja bosen, masa kamu engak bosen sih… coba kontoll lain dong…”, kataKu.

    Sherly berkata, “engak ada mas, benar, selingkuhan ku cuma Ganda…”
    Aku diam. Lalu istriKu berkata, “Ayo dong Mas, atur supaya aku bisa main sama Ganda, lalu nanti baru kita ngentot, lagi pengen nih..”.

    “Gimana kalau dengan Si Gatot..”, kataKu.
    “Aku kan ngak gitu kenal, Mas engak enak…”, katanya ragu.

    “Iyah, tapi kan bisa aja kenalan dulu.. emang kamu tak suka.”, kataKu lagi.
    “Bukannya tak suka, aku sih suka, tapi nanti dianya yang gak suka sama aku…”.
    “Aku kan pernah bilang Gatot itu tergila gila padamu..”. IstriKu diam.
    “Gimana aku atur yah, main bertiga sama Gatot,… kaya di bokep gitu…”.
    “Ihh… Mas..ah… terserah mas deh…”, kata istrikKu lagi.

    Akhirnya aku menelpon Gatot temanKu, aku atur. Aku suruh dia Booking hotel dan langsung menunggu di Kamar. Gatot sudah Ok. Lalu aku menyuruh IstriKu berpakaian sesexy mungkin. IstriKu memakai baju terusan. Baju itu pendek. 10 cm di atas lututnya. Aku yang melihatnya saja nafsu.

    Sesampainya, Gatot langsung menyalami istriKu.
    “Wah sexy sekali kamu Sherly”, katanya.
    Aku lalu berbisik, “tuh, kan kamu tak percaya…”.

    Lalu aku berkata, “Gatot kamu cumbui dulu Sherrly yah, yang mesra..”, kataKu. Lalu Gatot membawa Sherly duduk di ranjang. Sherly Agak canggung, mungkin baru kenal Gatot. Lalu Gatot segera, membelai belai rambutnya, “rambut halus sekali…”. Dan Gatot melumat bibirnya. Istriku pun tak menolak dan membalasnya.

    Mereka saling berciuman. Tangan Gatot perlahan mulai bergerilya meraba buah dadanya. Sherly, mendesah pelan, “Asshhh… ahhh……”. Sherly tidak memakai BH. Aku sengaja memang. Tadi aku melepas BHnya di mobil.

    Karena Gatot merasa Sherly tak memakai BH maka Gatot tampak semakin nafsu. Dan dia meraba raba bukit kembar istriKu dengan nafsu. Dan Sherly pun makin mendesah, ”asshh….ahhh….ahh….”.

    Sambil bibir mereka tetap menempel, tangan Gatot menyusup masuk ke baju Istriku. Sherly pun mengelijing, “ahhhss….ahhh….ahh…..”. Aku makin konak, penisku rasanya mau mencuat keluar.

    Sherly tampaknya sudah bisa menerima Gatot. Lalu perlahan Gatot melepas pakaiannya. Lalu mulai melumat buah dada istriku penuh nafsu.

    Sherly mengelijing dan mendesah kenikmatan, “ahhhh….ashh….hh…. Ahhh… Mas Gatot.. Aku nafsu nih jadinya…”.
    Gatot menyedot nyedot pentilnya. Pentil istriKu tampak keras dan tegang. Aku lalu mendekat dan duduk di sebelah istriKu.

    Aku membuka lebar kakinya. Aku raba selangkangan celana dalamnya. Celana dalamnya mulai basah. Aku tak mau keduluan Gatot. Aku membuka celana dalam istriKu. Aku jilati itilnya. Sherly menjerit kenikmatan, “AHHH. Mas Enak, itilnya dong aduh Gatell…”. Tangannya memegang kepalaKu dan di tekan ke vaginanya. Sedang Gatot terus memainkan buah dadanya.

    Aku terus memainkan klitorisnya dengan lidahKu. Lobang vaginanya aku sodok dengan jariKu. Berlendir sekali. dan sebentar saja istriKu mengejang, “Mas… aku tak kuat, ahh udah gatel banget”. Dia mencapai orgasme dengan dasyat.

    Aku melepaskannya. Juga Gatot. IstriKu tergeletak ngos-ngosan.
    “Gatot, gantian jilati memeknya”, kataKu.

    Lidah gatot langsung bermain di memeknya. Sherly mengelijing kembali.
    “Ahhh… udah, ngilu Mas.. Ahh…entot aja entottt.. Aku….”, pintanya.
    Tapi Gatot terus menjilatnya. Tak peduli istriku meronta. Gatot menahan paha istriku ,dan terus membiarkan lidahnya menari di klitoris istriku, sampai istriku kembali kejang lagi. Dia orgasme lagi.

    Lalu Gatot membuka pakaiannya, penisnya ternyata lumayan besar. Gatot mengarahkan penisnya ke mulut istriku. Sherly langsung melahap kontol itu, dengan nasfu sekali. Menyedotnya. Tapi itu tak lama, rasanya Gatot sudah tak sabar, ingin mencicip vagina istriKu.

    Lalu perlahan penisnya di tekan masuk liang sagama istriKu.
    “Ahh ,pelan pelan mas ”, desah istriKu. Dan Gatot pun mulai goyang. IstriKu mulai mendesah desah dalam kenikmatannya.

    Aku membelai-belai rambut istriku. Mencium bibirnya nafsu.”Enak tidak sayang kontol Gatot…” kataKu.
    “Enak, ahh…ahh… enak… kontol mas Gatot enak…”, Katanya. Kata katanya menbuat Gatot makin nafsu. Gatot lalu me*******nya makin cepat, dan menekan makin dalam.
    “Ahhh.. gila… terus….. Aku gatel aku gatel banget mas.”.

    Aku membuka celanaKu. Aku sodorkan penisku ke mulut istriku. Dan Sherly mengemot penisKu nafsu sekali. Yah baru kali ini Sherly mendapat pengalaman ini, saat dia main dengan cowok lain, dan mulutnya mengulum penis suaminya. Seperti di film bokep.

    Gatot terus mengocok penisnya dalam lobang vagina Sherly. Dan istriku pun makin nafsu mengemot penisKu.

    Kemudian Sherly meleguh, “Auuuwwa, Maas aku keluarrr…” Tubuhnya kejet kejet. Dan melepas penisku dari mulutnya. Aku mengocok penis yang sedang tanggung Ku dan Sroottt.. spermaKu memuncrat keluar. Dan Gatot mempercepat irama gerakan penisnya. Istriku mengeliat seperti penari ular.

    “ahhh…ohh…..”, lalu Gatot menembakan spermanya dalam lobang vagina istriku.

    Kami bertiga sama sama lelah. Kami beristirahat, sambil makan. Sambil bercanda dan berbincang bincang. Istriku, sudah bisa menerima Gatot. Dan dari cara bercandanya pun tak jauh dari hal-hal porno.

    Kami mulai menjadi horny kembali. Gatot yang sudah mulai horny. Sambil duduk di sofa dia memperlihatkan penis besarnya mengacung. IstriKu menatapKu, seperti minta izin sama aku. Aku berkata, “Sedot deh…”

    Istriku menungging dan mengemot penis Gatot yang duduk di sofa.

    Melihatnya penisku juga ikut ngaceng. Pantat istriKu yang menunging indah sekali aku menghapirinya, aku melebarkan kakinya, aku meraba vaginanya yang basah. Dengan menunduk aku membelah pantanya, menjilati klitorisnyanya. IstriKu mengelijing dan melepaskan penis Gatot dari mulutnya
    “Oahhh…ahhhhh…”

    Gatot bertata”kenapa sayang…”.
    “oh…Ashshh… itilku jadi gatel.. di jilati suami Ku… ohh Masss…”, desah istriku dengan genit.

    Aku terus menjilati klitorislnya. Dan Sherly mengelijing dan terus mengemot penis Gatot. Aku terus menjilati klitorisnya yang semakin membesar karena nafsu.

    Sherly tetap asik mengemot dan menjilati penis Gatot. Lalu aku mulai mengesek kepala penisKu ke belahan istriku dari belakang istriku. Dia mengelijing, “Ahhh..ahhh masukin aja mas masukin aja…”.

    Aku tekan penisKu dalam posisi istriku menunging. Terasa sekali vaginanya menjepit erat penisKu.

    Aku terus mengoyangnya, dan Sherly menggelijing dan mendesah desah…
    ”Ahhh, Mas.. terus.. tekan….”, dan aku terus mengoyangnya dengan nafsu. Kira-kira 10 menit, Sherrly mengejang, “Ahhh, Mas aku keluar….”, tubuhnya kejang.

    Aku semakin nafsu, ada kebanggan tersendiri buatku, dapat membuat istriku orgasme. Aku terus menggoyangnya, sampai aku juga keluar. Dan Gatot pun keluar. Kita sama-sama puas hari itu.

    Aku suka sekali, banyak yang bilang aku gila, tapi tak peduli, yang penting aku menikmatinya. Sekarang, aku dan Istriku makin terobsesi, untuk bermain dengan cara ini.

  • Cerita Dewasa-Vonny Dan Nadya

    Cerita Dewasa-Vonny Dan Nadya


    2119 views

    Duniabola99.orgSebelumnya aku minta maaf bila ada kata-kata dari aku yang kurang tepat, jadi aku mohon maaf yah. Aku adalah seorang mahasiswa dari universitas swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan cewekku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body yang sangat mendukung.

    Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Nadya, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua. Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung. Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah… aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

    Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku. Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

    Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.

    Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Nadya mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.

    Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh… ahhh…” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Nadya nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang masih terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny, “Ssshhh… ahhh… puaskan aku malam ini, Yon… pleasssee, aku udah nggak tahannich.”

    Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang sudah mulai mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Nadya untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya. Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo Yonnn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah…” tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi.

    “Blesss… blesss… blesss” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Nadya.

    “Ahhh… ahhh… ah… Nadya…”


    Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggodaitu, “Bless… bless…” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. “Ah ah ah…” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonnn… aaa… kuuu maaaa… uuu… keeluarrr…” Lalu aku berkata, “Tahan yah say… bentar lagi, aku pun maukeluar nich…” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan… “Creeett… crooott… creeettt…” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.

    Vonny dan Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon… emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel. Sekian cerita dariku ini. Bila anda berkesan, anda dapat berkenalan denganku melalui e-mail. Terima kasih atas nilai yang anda berikan lewat cerita ini.

    TAMAT

  • Foto Bugil Rena Aoi Pamer Memek Berbulu Lebat

    Foto Bugil Rena Aoi Pamer Memek Berbulu Lebat


    2118 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

  • So big Tits From Asia

    So big Tits From Asia


    2117 views

    Autobet88

  • Kisah Ngentot Yang Takkan Terlupakan Yui Kasugano

    Kisah Ngentot Yang Takkan Terlupakan Yui Kasugano


    2115 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Foto Ngentot Ternyata Suami Ku Sangat Perkasa Setelah Menikah

    Foto Ngentot Ternyata Suami Ku Sangat Perkasa Setelah Menikah


    2114 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ngentot dengan cewek agresif seperti ini tentunya adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak cowok. Cewek biasanya sangat pasif dalam urusan ranjang. Tapi beruntunglah kalian jika mendapatkan pasangan yang doyan ngentot secara agresif dan membabi buta seperti ini. Sudah tak sabaran? Mari kita simak bersama-sama gambar ngentot cewek agresif yang super panas dan coliable banget ini:

  • Foto Bugil Clarita Mempesona Sedang Bermain Altman

    Foto Bugil Clarita Mempesona Sedang Bermain Altman


    2112 views

    Foto Bugil Terbaru – Galeri Foto Tante Semok Bugil Sudah Sange Siap Dientotin, Kelakuan mesum seperti ini memang sudah menjadi hal biasa. Dimana tante semok setengah baya dengan sumringah menanti kotol perkasa para brondong untuk menerobos masuk ke dalam memek lembutnya. Sama dengan tante girang bertubuh montok ini, dimana ia sudah bugil total seakan memberi tanda bahwa dia sudah siap dientotin.

  • Foto Bugil 2 beradik Cantik Rimu Endo & Ueno Misaki

    Foto Bugil 2 beradik Cantik Rimu Endo & Ueno Misaki


    2111 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Nikki Waine Latihan Tinju Setelah Oral Seks

    Foto Ngentot Nikki Waine Latihan Tinju Setelah Oral Seks


    2110 views

    Foto Ngentot Terbaru – Sama halnya dengan yang dilakukan oleh cewek hiperseks yang sedang ngentot pada saat latihan dengan pacarnya ini. Tak hanya itu, akhir dari persetubuhan ini ialah dengan kemenangan sang cowok karena berhasil crot di dalam memek cewek ini. Benar-benar sensasi ngentot yang seru dan enak pastinya. Berikut adalah koleksi foto cewek hypersex ngentot saat camping sampai creampie tersebut:

  • Foto Ngentot Atomi Shuri Gadis Imut & Seksi Dari Jepang

    Foto Ngentot Atomi Shuri Gadis Imut & Seksi Dari Jepang


    2110 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat Pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot : Gadis Muda Perawan Asal Jepang

    Foto Ngentot : Gadis Muda Perawan Asal Jepang


    2109 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Seks ML Dengan Teman Bisnis Berjilbab

    Cerita Seks ML Dengan Teman Bisnis Berjilbab


    2108 views

    Cerita Seks – Ini adalah kisah nyata yang terjadi di tahun 2005. Tapi untuk menjaga nama baik semua pihak, nama-nama pelaku diganti semuanya. Selamat mengikuti:

     

    Peristiwa indah itu tak pernah kuduga sedikit pun. Karena Bu Ivy tidak menampakkan gejala-gejala nakal sedikit pun. Apalagi kalau mengingat bahwa dia sudah mengenal istriku dan sering ngobrol berdua kalau datang ke rumahku. Istriku pun kelihatan percaya penuh, tak pernah mencucurigai kalau aku bepergian bersama Bu Ivy. Lagian kalau ada niat mau selingkuh, masa Bu Ivy berani menginjak rumahku dan berlama-lama ngobrol dengan istriku? Apalagi kalau mengingat bahwa Bu Ivy kelihatannya taat beribadah. Tiap hari selalu mengenakan jilbab.

    Baik aku maupun istriku sama-sama berwiraswasta, tapi dalam lapangan yang berbeda. Aku sering jadi mediator, begitu juga Bu Ivy. Sementara istriku membuka toko kebutuhan sehari-hari, jadi bisnisnya cukup dengan menunggui toko saja, karena rumahku ada di belakang toko itu. Dan di belakang rumah, istriku punya bisnis lain….beternak ribuan burung puyuh yang rajin bertelur tiap hari.

    Pada suatu pagi, waktu aku baru mau mandi, istriku menghampiriku, “Ada Bu Ivy, Bang.”
    “Oh, iya….emang sudah janjian mau ketemu sama pemilik tanah yang mau dijadikan perumahan itu,” sahutku, “Suruh tunggu sebentar, aku mau mandi dulu.”
    Istriku mengangguk lalu pergi ke depan. Sementara aku bergegas masuk ke kamar mandi.
    Setelah mandi dan berdandan, aku melangkah ke ruang tamu. Bu Ivy sedang ngobrol dengan istriku.

    “Barusan istri Herman datang, Bang,” kata istriku waktu aku baru duduk di sampingnya, “Herman sakit, kakinya bengkak, asam uratnya kambuh, jadi gak bisa kerja hari ini.”
    “Penyakit langganan,” sahutku dengan senyum sinis. Dengan hati kesal, karena itu berarti aku harus nyetir sendiri hari ini. Herman adalah nama sopirku.
    “Acaranya hari ini nggak jauh kan?” tanya istriku, “Sekali-sekali nyetir sendiri kan nggak apa-apa.”
    “Iya…ada sopir atau nggak ada sopir, kegiatanku takkan terhambat,” kataku, lalu menleh ke arah Bu Ivy yang saat itu mengenakan baju hijau pucuk daun dan kerudung putih, “Berangkat sekarang Bu?”

    “Baik Pak,” Bu Ivy memegang tali tas kecilnya yang tersimpan di pangkuannya.
    Tak lama kemudian Bu Ivy sudah duduk di sampingku, di dalam sedan yang kukemudikan sendiri (merek sedanku takkan kusebut, enak aja jadi iklan gratis…hehehe…).
    Obrolan kami di perjalanan menuju lokasi, hanya menyangkut masalah-masalah bisnis yang ada kaitannya dengan Bu Ivy. Tidak ada sesuatu yang menyimpang. Bahkan setelah tiba di lokasi yang 25 km dari pusat kota, aku tak berpikir yang aneh-aneh. Bahkan aku jengkel juga ketika pemilik tanah itu tidak ada di tempat, harus dijemput dulu oleh keponakannya yang segera meluncur di atas motornya.

    Kami duduk saja di dalam mobil yang diparkir menghadap ke kebun tak terawat, yang rencananya akan dijadikan perumahan oleh kenalanku yang seorang developer. Suasana sunyi sekali. Karena kami berada di depan kebun yang mirip hutan. Pepohonan yang tumbuh tidak dirawat sedikit pun.

    Tapi suasana yang sunyi itu…entah kenapa…tiba-tiba saja membuatku iseng…memegang tangan Bu Ivy sambil berkata, “Bisa dua jam kita harus menunggu di sini, Bu.”
    “Iya Pak,” sahutnya tanpa menepiskan genggamanku, “Sabar aja ya Pak….di dalam bisnis memang suka ada ujiannya.”
    Aku terdiam. Tapi tanganku tidak diam. Aku mulai meremas tangan wanita 30 tahunan itu, yang makin lama terasa makin hangat. Dia bahkan membalasnya dengan remasan. Apakah ini berarti……..ah…..pikiranku mulai melayang-layang tak menentu.
    Mungkin di mana-mana juga lelaki itu sama seperti aku. Dikasih sejengkal mau sedepa. Remas-remasan tangan tidak berlangsung lama. Kami bukan abg lagi. Masa cukup dengan remas-remasan tangan?
    Sesaat kemudian, lengan kiriku sudah melingkari lehernya. Tangan kananku mulai berusaha membuka jalan agar tangan kiriku bisa menyelusup ke dalam bajunya yangb sangat tertutup dan bertangan panjang. Bu Ivy diam saja. Dan akhirnya aku berhasil menyentuh payudaranya. Tapi dia menepiskan tanganku sambil berkata, “Duduknya di belakang saja Pak…di sini takut dilihat orang…”
    O, senangnya hatiku. Karena ucapannya itu mengisyaratkan bahwa dia juga mau !
    “Kenapa mendadak jadi begini Pak?” tanya wanita berjilbab itu ketika kami sudah duduk di jok belakang, pada saat tanganku berhasil menyelinap ke baju tangan panjangnya dan ke balik behanya.
    “Gak tau kenapa ya?” sahutku sambil meremas payudaranya yang terasa masih kencang, mungkin karena rajin merawatnya.

    “Tapi Pak…uuuuhhhh…..kalau saya jadi horny gimana nih?” wanita itu terpejam-pejam sambil meremas-remas lututku yang masih berpakaian lengkap.
    “Kita lakukan saja…asal Bu Ivy gak keberatan….” tanganku makin berani, berhail menyelinap ke balik rok panjangnya, lalu menyelundup ke balik celana dalamnya. Tanganku sudah menyentuh bulu kemaluannya yang terasa lebat sekali. Kemudian menyeruak ke bibir kemaluannya…bahkan mulai menyelinap ke celah vaginanya yang terasa sudah membasah dan hangat. Agen Judi Slot
    “Masa di mobil?” protesnya, “kata orang mobil jangan dipakai gituan, bisa bikin sial…”
    “Emang siapa yang mau ngajak begituan di mobil? Ini kan perkenalan aja dulu….” kataku pada waktu jemariku mulai menyelusup ke dalam liang kemaluan Bu Ivy yang terasa hangat dan berlendir…
    Wanita itu memelukku erat-erat sambil berbisik, “Duh Pak…saya jadi kepengen nih….kita cari penginapan aja dulu yuk. Bilangin aja sama orang-orang di sini kalau kita mau datang lagi besok.”

    “Iya sayang,” bisikku, “Sekarang ini memiliki dirimu lebih penting daripada ketemuan dengan pemilik tanah itu…”
    “Ya sudah dulu dong,” Bu Ivy menarik tanganku yang sedang mempermainkan kemaluannya, “Nanti kalau saya gak bisa nahan di sini kan berabe. Nanti aja di penginapan saya kasih semuanya…”
    Aku ketawa kecil. Lalu pindah duduk ke belakang setir lagi.
    Tak lama kemudian mobilku sudah meluncur di jalan raya. Persetan dengan pemilik tanah itu. Sekarang ini yang terpenting adalah tubuh Bu Ivy, yang jelas sudah siap diapakan saja.

    Dengan mudah kudapatkan hotel kecil di luar kota, sesuai dengan keinginan Bu Ivy, karena kalau di dalam kota takut kepergok oleh orang-orang yang kami kenal. Soalnya aku punya istri, Bu Ivy pun punya suami.

    Hotel itu cuma hotel sederhana. Tapi lumayan, kamar mandinya pakai shower air panas. Tidak pakai AC, karena udaranya cukup dingin, rasanya tak perlu pakai AC di sini. Yang penting adalah wanita berjilbab itu…yang kini sedang berada di dalam kamar mandi, mungkin sedang cuci-cuci dulu…sementara aku sudah tak sabaran menunggunya.
    Ketika ia muncul di ambang pintu kamar mandi, aku terpana dibuatnya. Rambutnya yang tak ditutupi apa-apa lagi, tampak tergerai lepas….panjang lebat dan ikal. Jujur…ia tampak jauh lebih seksi, apalagi kalau mengingat bahwa ia 5 tahun lebih muda adaripada istriku. Rok bawahnya tidak dikenakan lagi, sehingga pahanya yang putih mulus itu tampak jelas di mataku.

    Aku bangkit menyambutnya dengan pelukan hangat, “Bu Ivy kalau gak pake jilbab malah tampak lebih cantik….muuuahhhhh…” kataku diakhiri dengan kecupan hangat di pipinya.
    Ia memegang pergelangan tanganku sambil tersenyum manis. Dan kuraih pinggangnya, sampai berada di atas tempat tidur yang lumayan besar.

    Lalu kami bergumul mesra di atas tempat tidur itu. Bu Ivy tidak pasif. Berkali-kali dia memagut bibirku. Aku pun dengan tak sabar menyingkapkan baju lengan panjangnya. Dan…ah…rupanya tak ada apa-apa lagi di balik baju lengan panjang itu selain tubuh Bu Ivy yang begitu mulus. Payudaranya tidak sebesar payudara istriku. Tapi tampak indah di mataku. Tak ubahnya payudara seorang gadis belasan tahun. Dan ketika pandanganku melayang ke bawah perutnya…tampak sebentuk kemaluan wanita yang berambut tebal, sangat lebat….

    Aku pun mulai beraksi. Mencelucupi lehernya yang hangat, sementara tanganku mulai mengelus jembut (bulu kemaluan) yang lebat keriting itu. Bu Ivy pun tidak tinggal diam, mulai melepaskan kancing kemejaku satu persatu, lalu menanggalkan kemejaku. Untuk mempermudah, aku pun menanggalkan celana panjang dan celana dalamku. Sehingga batang kemaluanku yang sudah tegak kencang ini tak tertutup apa-apa lagi.

    Bu Ivy melotot waktu melihat batang kemaluanku yang sudah tak tertutup apa-apa lagi ini. “Iiiih…punya Bapak kok panjang gede gitu….mmm….si ibu pasti selalu puas ya …” desisnya.
    “Emang punya suami Bu Ivy seperti apa?” tanyaku.
    “Jauh lebih pendek dan kecil,” bisik Bu Ivy sambil merangkulku dengan ketat, seperti gemas.
    Kembali kuciumi lehernya yang mulai keringatan, lalu turun…mencelucupi puting payudaranya. Kusedot-sedot seperti anak kecil sedang menetek, sambil mengelus-eluskan ujung lidahku di putting payudara yang terasa makin mengeras ini. Sementara tanganku tak hanya diam. Jemariku mulai mengelus bibir kemaluan wanita itu, bahkan mulai memasukkan jari tengahku ke dalam liang kemaluannya.

    Bu Ivy sendiri tak cuma berdiam diri. Tangannya mulai menggenggam batang kemaluanku. Meremasnya dengan lembut. Mengelus-elus puncak penisku, sehingga aku makin bernapsu. Tapi aku sengaja ingin melakukan pemanasan selama mungkin, supaya meninggalkan kesan yang indah di kemudian hari.

    Maka setelah puas menyelomoti puting payudara wanita itu, bibirku turun ke arah perutnya. Menjilati pusarnya sesaat. Lalu turun ke bawah perutnya.

    “Pa jangan ke situ ah…malu…” Bu Ivy berusaha menarik kepalaku agar naik lagi ke atas. Tapi aku bahkan mulai menciumi kemaluanya yang berbulu lebat itu. Lalu jemariku menyibakkan bulu kemaluan wanita itu, mengangakan bibirnya dan mulai menjilatinya dengan gerakan dari bawah ke atas….

    “Aduh Pak…ini diapain? Aaah…kok enak sekali Pak…..” Bu Ivy mulai menceracau tak menentu. Lebih-lebih ketika aku mulai mengarahkan jilatanku di clitorisnya, terkadang menghisap-hisapnya sambil menggerak-gerakkan ujung lidahku.

    “Oooh Pak…oooh….Pak….iiiih….saya udah mau keluar nih….duuuhhhhhh” celotehnya membuatku buru-buru mengarahkan batang kemaluanku ke belahan memeknya yang sudah basah. Dan kudesakkan sekaligus….blessss…..agak mudah membenam ke dalam liang surgawi yang sudah banyak lendirnya itu.
    “Aduuuduuuhhhh…sudah masuk Paaakk…..oooohhhh….” Bu Ivy menyambutku dengan pelukan erat, bahkan sambil menciumi bibirku sambil menggerak-gerakkan pantatnya, “Sa…saya gak bisa nahan lagi…langsung mau keluar Paaak…tadi sih terlalu dienakin…oooh…”


    Lalu terasa tubuh wanita itu mengejang dan mengelojot seperti sekarat. Rupanya dia tak bisa menahan lagi. Dia sudah orgasme….terasa liang kemaluannya berkedut-kedut, lalu jadi becek.
    “Barusan kan baru orgasme pertama,”bisikku yang mulai gencar mengayun batang kemaluanku, maju mundur di dalam celah kemaluan Bu Ivy.

    Beberapa saat kemudian wanita itu merem melek lagi, bahkan makin gencar menggoyang-goyang pinggulnya, sehingga batang kemaluanku serasa dibesot-besot oleh liang surgawi Bu Ivy. Aku tahu goyangan pantatnya itu bukan sekadar ingin memberikan kepuasan untukku, tapi juga mencari kepuasan untuknya sendiri. Karena pergesekan penisku dengan liang kemaluannya jadi makin keras, kelentitnya pun berkali-kali terkena gesekan penisku.
    “Adduuuh, duuuh….Pak…kok enak sekali sih Pak…..aaah…saya bisa ketagihan nanti Pak…..” celotehnya dengan napas tersengal-sengal.

    “Aku juga bisa ketagihan,” sahutku setengah berbisik di telinganya, sambil merasakan enaknya gesekan dinding liang kemaluannya, “memekmu enak sekali, sayang…..duuuuh….benar-benar enak sekaliii….”

    Aku memang tidak berlebihan. Entah kenapa, rasanya persetubuhanku kali ini terasa fantastis sekali. Mungkin ini yang disebut SII (Selingkuh Itu Indah). Padahal posisi kami cuma posisi klasik. Goyangan pantat Bu Ivy juga konvensional saja. Tapi enaknya luar biasa. Dalam tempo singkat saja keringatku mulai bercucuran.

    Bu Ivy pun tampak sangat menikmati enjotan batang kemaluanku. Sepasang kakinya diangkat dan ditekuk, lalu melingkari pinggangku, sementara rengekan-rengekannya tiada henti terlontar dari mulutnya, “Ooooh….oooh…hhhh….aaaaahhhhh…oooh…aaaaah….aduuuh Paaak….enak Pak….duuuuh….mmmmhhhhh saya mau keluar lagi nih Paaak….”
    “Kita barengin keluarnya yok….” bisikku sambil mempergencar enjotan batang kemaluanku, maju mundur di dalam liang kewanitaan Bu Ivy.

    “I…iya Pak….bi…bi…biar nikmat…..” sahutnya sambil mempergencar pula ayunan pinggulnya, meliuk-liuk cepat dan membuat batang kemaluanku seperti dipelintir oleh dinding liang kemaluan wanita yang licin dan hangat itu.
    Sampai pada suatu saat…kuremas-remas buah dada wanita itu, mataku terpejam, napasku tertahan…batang kemaluanku membenam sedalam-dalamnya….lalu kami seperti orang-orang kesurupan….sama-sama berkelojotan di puncak kenikmatan yang tiada taranya …..

    Air maniku terasa menyemprot-nyemprot di dalam liang memek Bu Ivy. Liang yang terasa berkedut-kedut….lalu kami sama-sama terkapar, dengan keringat bercucuran.
    “Ini yang pertama kalinya saya digauli oleh lelaki yang bukan suami saya…” kata Bu Ivy sambil membiarkan batang kemaluanku tetap menancap di dalam memeknya.
    Kujawab dengan ciuman hangat di bibirnya yang sensual, “Sama…saya juga baru sekali ini merasakan bersetubuh dengan wanita yang bukan istri saya. Terimakasih sayang….mulai saat ini Bu Ivy jadi istri rahasiaku…”

    “Dan Bapak jadi suami kedua saya….iiih…kenapa tadi kok enak sekali ya Pak?”
    “Mungkin kalau dengan pasangan kita sendiri sudah terlalu biasa, nggak ada yang aneh lagi. Tapi barusan dilepas di dalam…nggak apa-apa ?”
    “Nggak apa-apa,” sahutnya dengan senyum manis, mata bundar beningnya pun bergoyang-goyang manja, “Saya kan ikut KB sejak kelahiran anak kedua…”
    “Asyik dong, jadi aman….”
    “Saya pasti ketagihan Pak….soalnya punya Bapak panjang gede gitu…..”
    Kata-kata Bu Ivy itu membuat napsuku bangkit lagi. Dan batang kemaluanku yang masih terbenam di dalam memeknya, terasa mengeras lagi. Maka kucoba menggerak-gerakkannya…ternyata memang bisa dipakai “bertempur” lagi.

    Batang kemaluanku sudah mondar mandir lagi di dalam liang vagina Bu Ivy yang masih banyak lendirnya tapi tidak terlalu becek, bahkan lebih mengasyikkan karena aku bisa mengentot dengan gerakan yang sangat leluasa tanpa kehilangan nikmatnya sedikit pun. Bahkan ketika aku menggulingkan diri ke bawah, dengan aktifnya Bu Ivy action dari atas tubuhku. Setengah duduk ia menaik turunkan pinggulnya, sehingga aku cukup berdiam diri, hanya sesekali menggerakkan batang kemaluanku ke atas, supaya bisa masuk sedalam-dalamnya.

    Posisi di bawah ini membuatku leluasa meremas-remas payudara Bu Ivy yang bergelantungan di atas wajahku. Terkadang kuremas-remas juga pantatnya yang lumayan besar dan padat.
    Tapi mungkin posisi ini terlalu enak buat Bu Ivy, karena moncong penisku menyundul-nyundul dasar liang vaginanya. Dan itu membuatnya cepat orgasme. Hanya beberapa menit ia bisa bertahan dengan posisi ini. Tak lama kemudian ia memeluk leherku kuat-kuat, seperti hendak meremukkannya. Lalu terdengar erangan nikmatnya, “Aaaahhhh….saya keluar lagi Paaaak…..”

    Kemudian ia ambruk di dalam dekapanku.

    Tapi aku seolah tak peduli bahwa Bu Ivy sudah orgasme lagi. Butuh beberapa saat untuk memulihkan vitalitasnya kembali. Tak perlu vitalitas. Yang jelas batang kemaluanku sedang enak-enaknya mengenjot memek teman bisnisku ini. Lalu aku menggulingkan badannya sambil kupeluk erat-erat, tanpa mencabut batang kemaluanku dari dalam memeknya yang sudah orgasme kesekian kalinya.
    Bu Ivy memejamkan matanya waktu aku mulai mengentotnya lagi dengan posisi klasik, dia di bawah aku di atas. Tapi beberapa saat kemudian ia mulai aktif lagi. Mendekapku erat-erat sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan gerakan meliuk-liuk …..
    Aku pun makin ganas mengentotnya. Tapi ia tak mau kalah ganas. Gerakan pantatnya makin lama makin dominan. Membuatku berdengus-dengus dalam kenikmatan yang luar biasa.
    “Oooh…enak banget Paaak….sa…saya mau keluar lagi ….kita barengin lagi Pak…ta…tadi juga enak sekali….” celotehnya setelah batang kemaluanku cukup lama mengentot liang memeknya.
    Aku setuju. Kuenjot batang kemaluanku dengan kecepatan tinggi, maju-mundur, maju-mundur….sampai akhirnya kami sama-sama berkelojotan lagi Saling cengkram, saling lumat….seolah ingin saling meremukkan….dan akhirnya air maniku menyemprot-nyemprot lagi di puncak kenikmatanku, diikuti dengan rintihan lirih Bu Ivy yang sedang mencapai orgasme pula.

    “Kita kok bisa tiba-tiba begini ya?” cetus bu Ivy waktu sudah mengenakan pakaiannya lagi.
    “Iya…dari rumah aja gak ada renana….tapi tadi mendadak ada keinginan…untunglah Bu Ivvy gak menolak…terimakasih ya sayang,” sahutku dengan genggaman erat di pergelangan tangannya, kemudian kukecup mesra bibirnya yang tipis mungil itu.
    Wanita itu tersenyum. Memeluk pinggangku sambil berkata perlahan, “Kita harus berterimakasih pada pemilik tanah itu, ya Pak. Gara-gara dia gak ada di tempat, kita jadi ada acara mendadak begini.”

    Aku mengangguk dengan senyum. Sementara hatiku berkata, “Gara-gara sopirku gak masuk pula, aku jadi punya kisah seperti ini. Kalau ada dia, aku tentu takkan sebebas ini.”

    Sore itu kami pulang ke rumah masing-masing, dengan perasaan baru. Bahkan malamnya, ketika istriku sudah tertidur pulas, aku masih sempat smsan dengan bu Ivy. Salah satu smsnya berbunyi: “Puas banget…punya saya sampe terasa seperti jebol….punya bapak kegedean sih…kapan kita ketemuan lagi?”

    Kujawab singkat, “Kapan pun aku siap..”
    Satu kisah indah telah tercatat di dalam kehidupanku. Yang tak mungkin kulupakan.

  • Foto Bugil Nimfa Sheds Toket Kecil Body Mulus

    Foto Bugil Nimfa Sheds Toket Kecil Body Mulus


    2106 views

    Foto Bugil Terbaru – Koleksi Foto Toket Gede Tante Girang Cantik Masih Seksi Banget, Buat kamu yang memiliki selera yang tinggi terhadap bahan coli, tentu kamu akan sangat membenci kualitas gambar yang seadanya. Apalagi objek dalam foto tersebut tidak memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang seksi. Karena itulah halaman ini hadir untuk kalian yang becitarasa tinggi.

  • Foto Ngentot Memek Sempit Bulu Lebat

    Foto Ngentot Memek Sempit Bulu Lebat


    2105 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ketika benda tupul dan keras itu masuk ke dalam vagina, ekspresi horny yang begitu hot dari si cewek mulai tampak. Tentunya mereka tak malu-malu menunjukannya, seperti pada koleksi foto ekspresi sange para cewek yang keenakan dientot berikut ini:

  • Cerita Seks Dengan Ibu Guru SMA

    Cerita Seks Dengan Ibu Guru SMA


    2104 views

    Cerita Seks – Rina adalah seorang guru sejarah di smu. Umurnya 30 tahun, cerai tanpa anak. Kata orang dia mirip Demi Moore di film Striptease. Tinggi 170, 50 kg, dan 36B. Semua murid-muridnya, terutama yang laki-laki pengin banget melihat tubuh polosnya.
    Suatu hari Rina terpaksa harus memanggil salah satu muridnya ke rumahnya, untuk ulangan susulan. Si Anto harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di kelas. Anto juga terkenal karena kekekaran tubuhnya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dengan olah raga beladiri, karenanya ia harus menjaga kebugaran tubuhnya.

     

     

    Bagi Rina, kedatangan Anto ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam naksir dengan anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu siang ini.”Sudah selesai Anto?”, Rina masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Anto selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yang diberikannya.”Hampir bu””Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya saya tinggal ke belakang..””Iya..””Bu Rina, Saya sudah selesai”, Anto masuk ke ruang tengah sambil membawapekerjaannya.”Ibu dimana?””Ada di kamar.., Anto sebentar ya”, Rina berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-nya untuk merangsang muridnya itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk payudaranya terlihat jelas, terlebih lagi puting susunya yang menyembul.

    Begitu ia keluar, mata Anto nyaris copot karena melotot, melihat tubuh gurunya. Rina membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.”Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Anto merah karena malu, karena Rina tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.”Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?””Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..””oo…, begitu to?””Anto kamu mau menolong saya?”, Rina merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.”Apa Ibu?”, tubuh Anto bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Rina yang satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.”Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.”Tapi tapi…, Saya”.”Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Anto langsung saja merah mendengar perkataan Rina”Iya””Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.

    Rina kemudian duduk di pangkuan Anto. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Rina yang agresif karena haus akan kehangatan dan Anto yang menurut saja ketika tubuh hangat gurunya menekan ke dadanya. Ia bisa merasakan puting susu Rina yang mengeras. Lidah Rina menjelajahi mulut Anto, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.

    Setelah puas, Rina kemudian berdiri di depan muridnya yang masih melongo. Satu demi satu pakaiannya berjatuhan ke lantai. Tubuhnya yang polos seakan akan menantang untuk diberi kehangatan oleh perjaka yang juga muridnya ini.”Lepaskan pakaiannmu Anto”, Rina berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.”Ahh cepat Anto”, Rina mendesah tidak sabar.

    Anto kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.”Anto…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dengan gemetar Anto meletakkan tangannya di dada Rina yang turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas payudara Rina yang montok itu.”Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dengan semangat Anto melakukan apa yang gurunya katakan.”Ibu…, Boleh saya hisap susu Ibu?”.Rina tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yang berkata sambil menunduk, “Boleh…, lakukan apa yang kamu suka”.

    Tubuh Rina menegang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya. Perasaan yang ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.”Oohh…, jilat terus sayang…, ohh”, Tangan Rina mendekap erat kepala Anto ke payudaranya.

    Anto semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari menimbulkan bunyi yang nyaring. Hisapan Anto makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit ringan puting gurunya tersebut.”mm…, nakal kamu”, Rina tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.”Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Anto menurut saja. Duduk diantara kaki Rina yang membuka lebar. Rina kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di belakangnya.”Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Anto memasuki vaginanya.”Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?””Iya..””Itu yang dinamakan kelentit, itu adalah titik peka cewek juga. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari Anto mengusap-usap clitoris yang mulai menyembul itu.”Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Rina mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya digosok-gosok oleh Anto.”Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Anto tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.”Oohh…, Antoo…, mm”, tubuh Rini telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang, sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.

    Tangan Anto semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yang makin bergelora dirangsang birahi. Nafasnya yang semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.”Ooaahh…, Anntoo”, Tangan Rina mencengkeram pundak muridnya, sementara tubuhnya menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati kenikmatan yang telah lama tidak dirasakannya.”Hmm…, kamu lihai Anto…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Anto menurut saja. Penisnya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.”Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Rina segera mengusap-usap penis yang telah mengeras tersebut.

    Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Rina. Ia segera menjilati penis muridnya itu dengan penuh semangat. Kepala penis muridnya itu dihisapnya keras-keras, sehingga Anto merintih keenakan.”Ahh…, enakk…,enakk”, Anto tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Rina. Gerakannya makin cepat seiring semakin kerasnya hisapan Rina.”oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Anto di dalam mulut Rina, yang segera menjilati cairan itu hingga tuntas.”Hmm…, manis rasanya Anto”, Rina masih tetap menjilati penis muridnya yang masih tegak.”Sebentar ya aku mau minum dulu”.

    Ketika Rina sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.”Anto…, biar Ibu minum dulu”.”Tidak…, nikmati saja ini”, Anto yang masih tegang berat mendorong Rina ke kulkas.Gelas yang dipegang rina jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Rina kini menopang tubuhnya ke permukaan pintu kulkas.”Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Rina berteriak, saat Anto menyodokkan penisnya dengan keras ke liang vaginanya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yang tadinya pasif berubah menjadi liar.”Antoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Tubuh Rina bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yang tiada taranya. Tangan Anto satu menyangga tubuhnya, sementara yang lain meremas payudaranya. Dan penisnya yang keras melumat liang vaginanya.”Ibu menikmati ini khan”, bisik Anto di telinganya”Ahh…, hh”, Rina hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.”Jawab…, Ibu”, dengan keras Anto mengulangi sodokannya.”Ahh…,iyaa””Anto…, Anto jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Rina telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.”Uuhgghh”, penis Anto yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang Rina.”Ahh”.

    Kedua insan itupun tergolek lemas menikmati apa yang baru saja mereka rasakan.

    Setelah kejadian dengan Anto, Rina masih sering bertemu dengannya guna mengulangi lagi perbuatan mereka. Namun yang mengganjal hati Rina adalah jika Anto kemudian membocorkan hal ini ke teman-temannya.

    Ketika Rina berjalan menuju mobilnya seusai sekolah bubar, perhatiannya tertumbuk pada seorang muridnya yang duduk di sepeda motor di samping mobilnya, katakanlah dia Reza. Ia berbeda dengan Anto, anaknya agak pembuat onar jika di kelas, kekar dan nakal. Hatinya agak tidak enak melihat situasi ini.”Bu Rina salam dari Anto”, Reza melemparkan senyum sambil duduk di sepeda motornya.”Terima kasih, boleh saya masuk”, Ia harus berkata begitu karena sepeda motor Reza menghalangi pintu mobilnya.”Boleh…, boleh Bu saya juga ingin pelajaran tambahan seperti Anto.”Langkah Rina terhenti seketika. Namun otaknya masih berfungsi normal, meskupun sempat kaget.”Kamu kan nilainya bagus, nggak ada masalah kan..”, sambil duduk di balik kemudi.”Ada sedikit sih kalau Ibu nggak bisa mungkin kepala guru bisa membantu saya, sekaligus melaporkan pelajaran Anto”, Reza tersenyum penuh kemenangan.”Apa hubungannya?”, Keringat mulai menetes di dahi Rina.”Sudahlah kita sama-sama tahu Bu. Saya jamin pasti puas”.

    Tanpa menghiraukan omongan muridnya, Rina langsung menjalankan mobilnya ke rumahnya. Namun ia sempat mengamati bahwa muridnya itu mengikutinya terus hingga ia menikung untuk masuk kompleks perumahan.Setelah mandi air hangat, ia bermaksud menonton TV di ruang tengah. Namun ketika ia hendak duduk pintu depan diketuk oleh seseorang. Rina segera menuju pintu itu, ia mengira Anto yang datang. Ternyata ketika dibuka”Reza! Kenapa kamu ngikuutin saya!”, Rina agak jengkel dengan muridnya ini.”Boleh saya masuk?”.”Tidak!”.”Apa guru-guru perlu tahu rahasiamu?”.”!!”dengan geram ia mempersilakan Reza masuk.”Enak ya rumahnya, Bu”, dengan santainya ia duduk di dekat TV. “Pantas aja Anto senang di sini”.”Apa hubunganmu dengan Anto?, Itu urusan kami berdua”, dengan ketus Rina bertanya.”Dia teman dekat saya. Tidak ada rahasia diantara kami berdua”.”Jadi artinya”, Kali ini Rina benar-benar kehabisan akal. Tidak tahu harus berbuat apa.”Bu, kalo saya mau melayani Ibu lebih baik dari Anto, mau?”, Reza bangkit dari duduknya dan berdiri di depan Rina.Rina masih belum bisa menjawab pertanyaan muridnya itu. Tubuhnya panas dingin.

    Belum sempat ia menjawab, Reza telah membuka ritsluiting celananya. Dan setelah beberapa saat penisnya meyembul dan telah berada di hadapannya.”Bagaimana Bu, lebih besar dari Anto khan?”.Reza ternyata lebih agresif dari Anto, dengan satu gerakan meraih kepala Rina dan memasukkan penisnya ke mulut Rina.”Mmpfpphh”.”Ahh yaa…, memang Ibu pandai dalam hal ini. Nikmati saja Bu…, nikmat kok”Rupanya nafsu menguasai diri Rina, menikmati penis yang besar di dalam mulutnya, ia segera mengulumnya bagai permen. Dijilatinya kepala penis pemuda itu dengan semangat. Kontan saja Reza merintih keenakan.”Aduhh…, nikmat sekali Bu oohh”, Reza menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut Rina, sementara tangannya meremas-remas rambut ibu gurunya itu. Rina merasakan penis yang diisapnya berdenyut-denyut. Rupanya Reza sudah hendak keluar.”oohh…, Ibu enakk…, enakk…, aahh”.Cairan mani Reza muncrat di mulut Rina, yang segera menelannya. Dijilatinya penis yang berlepotan itu hingga bersih. Kemudian ia berdiri.”Sudahh…, sudah selesai kamu bisa pulang”, Namun Rina tidak bisa memungkiri perasaannya. Ia menikmati mani Reza yang manis itu serta membayangkan bagaimana rasanya jika penis yang besar itu masuk ke vaginanya.”Bu, ini belum selesai. Mari ke kamar, akan saya perlihatkan permainan yang sebenarnya.””Apa! beraninya kamu memerintah!”, Namun dalam hatinya ia mau. Karenanya tanpa berkata-kata ia berjalan ke kamarnya, Reza mengikuti saja.

    Setelah ia di dalam, Rina tetap berdiri membelakangi muridnya itu. Ia mendengar suara pakaian jatuh, dugaannya pasti Reza sedang mencopoti pakaiannya. Ia pun segera mengikuti jejak Reza. Namun ketika ia hendak melepaskan kancing dasternya.”Sini saya teruskan”, ia mendengar Reza berbisik ke telinganya. Tangan Reza segera membuka kancing dasternya yang terletak di bagian depan. Kemudian setelah dasternya jatuh ke lantai, tangan itupun meraba-raba payudaranya. Rina juga merasakan penis pemuda itu diantara belahan pantatnya.”Gilaa…, besar amat”, pikirnya. Tak lama kemudian iapun dalam keadaan polos. Penis Reza digosok-gosokkan di antara pantatnya, sementara tangan pemuda itu meremasi payudaranya. Ketika jemari Reza meremas puting susu Rina, erangan kenikmatan pun keluar.”mm oohh”.Reza tetap melakukan aksi peremasan itu dengan satu tangan, sementara tangan satunya melakukan operasi ke vagina Rina.”Reza…, aahh…, aahh”, Tubuh Rina menegang saat pentil clitorisnya ditekan-tekan oleh Reza.”Enak Bu?”, Reza kembali berbisik di telinga gurunya yang telah terbakar oleh api birahi itu.

    Rina hanya bisa menngerang, mendesah, dan berteriak lirih. Saat usapan, remasan, dan pekerjaan tangan Reza dikombinasi dengan gigitan ringan di lehernya. Tiba-tiba Reza mendorong tubuh Rina agar membungkuk. Kakinya di lebarkan.”Kata Anto ini posisi yang disukai Ibu””Ahhkk…, hmm…, hmmpp”, Rina menjerit, saat Reza dengan keras menghunjamkan penisnya ke liang vaginanya dari belakang.””Ugghh…, innii…, innii”, Reza medengus penuh gairah dengan tiap hunjaman penisnya ke liang Rina. Rinapun berteriak-teriak kenikmatan, saat liang vaginanya yang sempit itu dilebarkan secara cepat.”Adduuhh…, teruss.., teruss Rezaa…, oohh”, Kepala ibu guru itu berayun-ayun, terpengaruh oleh sodokan Reza. Tangan Reza mencengkeram pundak Rina, seolah-olah mengarahkan tubuh gurunya itu agar semakin cepat saja menelan penisnya.”Oohh Rina…, Rinnaa”.Rina segera merasakan cairan hangat menyemprot di dalam vaginanya dengan deras. Matanya terpejam menikmati perasaan yang tidak bisa ia bayangkan.

    Rina masih tergolek kelelahan di tempat tidur. Rambutnya yang hitam panjang menutupi bantalnya, dadanya yang indah naik-turun mengikuti irama nafasnya. Sementara itu vaginanya sangat becek, berlepotan mani Reza dan maninya sendiri. Reza juga telajang bulat, ia duduk di tepi tempat tidur mengamati tubuh gurunya itu. Ia kemudian duduk mendekat, tangannya meraba-raba liang vagina Rina, kemudian dipermainkannya pentil kelentit gurunya itu.”mm capek…, mm”, bibir Rina mendesah saat pentilnya dipermainkan. Sebenarnya ia sangat lelah, tapi perasaan terangsang yang ada di dalam dirinya mulai muncul lagi. Dibukanya kakinya lebar-lebar sehingga memberikan kemudahan bagi Reza untuk memainkan clitorisnya.”Rezz aahh”, Tubuh Rina bergetar, menggelinjang-gelinjang saat Reza mempercepat permainan tangannya.”Bu…, balik…, Reza pengin nih””Nakal kamu ahh”, dengan tersenyum nakal, Rina bangkit dan menungging. Tangannya memegang kayu dipan tempat tidurnya. Matanya terpejam menanti sodokan penis Reza. Reza meraih payudara Rina dari belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya yang sudah tegang”Adduuhh…, owwmm”, Rina mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang vaginannya yang telah licin melebar karena desakan penis Reza.”Bu Rina nikmat lho vagina Ibu…, ketat”, Reza memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.”mm…, aahh…, ahh…, ahhkk”, Rina tidak bisa bertahan untuk hanya mendesah. Ia berteriak lirih seiring gerakan Reza. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan Reza. Kenikmatan ia peroleh juga dari remasan muridnya itu.”Ayoo…, aahh.., ahh… Mm.., buat Ibu keluuaa.. Rr lagi…”. Gerakan Rina makin cepat menerima sodokan Reza.

    Tangan Reza beralih memegangi tubuh Rina, diangkatnya gurunya itu sehingga posisinya tidak lagi “doggy style”, melainkan kini Rina menduduki penisnya dengan membelakangi dirinya. Reza kini telentang di tempat tidur yang acak-acakan dan penuh oleh mani yang mengering.”Ooww..”, Teriakan Rina terdengar keras saat ia tidak bisa lagi menahan orgasmenya. Tangannya mencengkeram tangan Reza, kepalanya mendongak menikmati kenikmatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sementara Reza sendiri tetap menusuk-nusukkan penisnya ke vagina Rina yang makin becek.”Ayoo…, makin dalam dalamm”.”Ahh.., aahh…, aahh..”, Rezapun mulai berteriak-teriak.”Mau kelluuaarr”Rina sekali lagi memejamkan matanya, saat mani Reza menyemprot dalam liang vaginanya. Rina kemudian ambruk menindih tubuh Reza yang basah oleh keringat. Sementara diantara kaki-kaki mereka mengalir cairan hangat hasil kenikmatan mereka.”Bu Rina…, sungguh luar biasa, Coba kalau Anto ada disini sekarang”.”mm memangnya kamu mau apa”, Rina kemudian merebahkan dirinya di samping Reza. Tangannya mengusap-usap puting Reza.”Kita bisa main bertiga, pasti lebih nikmat..”Rina tidak bisa menjawab komentar Reza, sementara perasaannya dipenuhi kebingungan.

    Akhirnya hari kelulusan murid klas 3 sampai juga. Dengan demikian Rina harus berpisah dengan kedua murid yang disayanginya, terlebih lagi ketika ia harus pindah ke kota lain untuk menempati pos baru di Kanwil. Karenanya ia memanggil Anto untuk datang ke rumahnya untuk memberitahukan perihal kepindahannya.Ketika seputar Indonesia mulai ditayangkan, Anto muncul. Ia langsung dipersilakan duduk.”Bu, Anto kangen lho”.”Iya deh…, nanti. Gini, Ibu bulan depan pindah ke kota B, soalnya akan dinaikkan pangkatnya. Jadi…, jadi…, Ibu ingin malam ini malam terakhir kita”, mata Rina berkaca-kaca ketika mengucapkan itu.”…………..”, Anto tidak bisa menjawab. Ia kaget mendengar berita itu. Baginya Rina merupakan segalanya, terlebih lagi ia telah mendapatkan pelajaran berharga dari gurunya itu.”Tapi Anto masih boleh berkirim surat kan?”.Rina bisa sedikit tersenyum melihat muridnya tabah, “Iya…, boleh…, boleh”.”Minum dulu Nto, ada es teh di meja makan. Kalau sudah nonton VCD di kamar yaa”, Rina mengerling nakal ke muridnya sambil beranjak ke kamar. Di kamar ia mengganti pakaiannya dengan kimono kegemarannya, melepas BH, menghidupkan AC dan tentu saja menyetel VCD ‘Kamasutra-nya Penthouse”. Lalu ia tengkurap di tempat tidur sambil menonton TV.

    Diluar Anto meminum es teh yang disediakan Rina dan membiarkan pintu depan tidak terkunci. Ia mempunyai rencana yang telah disusun rapi.Lalu Anto menyusul Rina ke kamar tidur. Begitu pintu dibuka ia melihat gurunya tengkurap menonton VCD dengan dibalut kimono merah tipis, lekuk tubuhnya jelas terlihat. Rambutnya yang panjang tergerai di punggungnya bagai gadis iklan shampo Pantene.”Ganti pakaian itu Nto..”, Rina menunjuk celana pendek dan kaos tipis yang terlipat rapi di meja riasnya.

    Ketika Anto sedang mencopot celananya Rina sempat melihat penis pemuda itu menyembul di balik CD GT Man-nya. Setelah selesai Anto juga tengkurap di samping Rina.”Sudah liat film ini belum? Bagus lho untuk info posisi-posisi ngesex”.”Belum tuh…”, Mata Anto tertuju pada posisi dimana si wanita berdiri memegang pohon sementara si pria memasukkan penisnya dari belakang, sambil meremas-remas payudara partnernya.”mm…, itu posisi fave saya. Kalau kamu suka nanti CD itu bisa kamu ambil”.”Thanx..”, Anto kemudian mengecup pipi gurunya.

    Adegan demi adegan terus bergulir, suasana pun menjadi semakin panas. Rina kini tengkurap dengan tidak lagi mengenakan selembar benangpun. Demikian pula Anto. Anto kemudian duduk di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Rina dengan lembut, kemudian disibakkannya ke sebelah kiri. Bibir Anto kemudian menciumi tengkuk Rina, dijilatinya rambut-rambut halus yang tumbuh lebat.”aahh…”Setelah puas, Anto kemudian memberi isyarat pada Rina agar duduk di pangkuannya.”Bu, biar Anto yang puasin ibu malam ini…”, Bisik Anto di telinga Rina. Rina yang telah duduk di pangkuan Anto pasrah saja saat kedua tangan muridnya meremas-remas payudaranya yang liat. Kemudian ia menjerit lirih saat puting susunya mendapat remasan.”Akhh…”, Rina memejamkan matanya.”Anto…, jilatin vagina ibu…”

    Anto kemudian merebahkan Rina, dibukanya kaki gurunya itu lebar-lebar, kemudian dengan perlahan ia mulai menjilati vagina gurunya. Bau khas dari vagina yang telah basah oleh gairah itu membuat Anto kian bernafsu.”oohh…, teruss…, teruuss…”, Rina bergetar merasakan kenikmatan itu. Tangannya membimbing tangan Anto dalam meremasi susunya. Memberikan kenikmatan ganda.”Jilatin…, pentil itu…, oohohh”, Bagai dikomando Anto menjilati pentil clitoris Rina, dengan penuh semangat.”Aduuhh….. Oohh…oohh…hh.. Hh…..””Anto…, massuukk”.

    Kaki Rina kemudian disampirkannya ke pundak, dan dengan cepat disodokkannya penisnya ke vagina Rina yang becek.”mm…”, Rina menggigit bibirnya. Meskipun lubang vaginanya telah licin, namun penis yang besar itu tetap saja agak kesulitan menerobos masuk.”Uuhh…, masih susah juga ya Bu…”, Anto sambil meringis memaju mundurkan penisnya. Ia merasakan penisnya bagai diremas-remas oleh tangan yang sangat halus saat di dalam. Tangan Rina mempermainkan puting Anto. Dengan gemas dicubitnya hingga Anto berteriak.”Uhh…, nakal, Ini balasannya!”, sodokan Anto makin keras, lebih keras dari saat ia memasukkan penisnya.”aa…”.

    Tiba-tiba pintu kamar tebuka! Spontan Rina terkejut, tapi tidak bagi Anto. Reza sudah berdiri di muka pintu, senjatanya telah tegak berdiri.”mm…, hot juga permainan Ibu dengan Dia, boleh saya bergabung?”, Reza kemudian berjalan mendekati mereka. Rina yang hendak berdiri ditahan oleh Anto, yang tetap menjaga penisnya di dalam vagina rina.”Nikmati saja…”Reza kemudian mengangkangi Rina, penisnya berada tepat di mukanya.”Isap… Ayoo”, sambil memasukkan penisnya. Saat itu pula Anto menghentakkan gerakannya. Saat Rina berteriak, saat itu pula penis Reza masuk.”Ahh…, nikmat..”, Rina merem-melek menghisap-hisap penis muridnya, sementara Anto dengan puas menggarap vaginanya.”uufff…, jilatin…, jilatt”, tangan Reza memegangi kepala Rina, agar semakin dalam saja mengisap penisnya.

     

    Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya Anto keluar duluan. Maninya menyemprot dengan leluasa di lubang vagina gurunya yang cantik. Sementara Reza tetap mengerang-erang sambil medorong-dorong kepala Rina.Setelah Anto mengeluarkan penisnya dari vagina Rina, “Berdiri menghadap tembok Bu!”Rina masih kelelahan. Ia telah orgasme pula saat Anto keluar, namun ia tidak bisa teriak karena ada penis di mulutnya. Saat ia berdiri dengan tangan di tembok menahan tubuhnya, mani anto menetes ke lantai.”mm…, Nto…, liat tuh punya kamu..”, seru Reza sambil tertawa. Ia kemudian menempelkan tubuhnya ke Rina. Penisnya tepat berada di antara kedua pantat Rina.”Nih Bu rasakan punya Reza juga ya”.

    Anto dengan santai menyaksikan temannya menggarap gurunya dari belakang. Tangan Reza memegangi pinggang Rina saat ia menyodok-nyodokkan penisnya keluar masuk dengan cepat. Saat Rina merintih-rintih menikmati permainan mereka, Anto merasakan penisnya tegang lagi. Ia tidak tahan melihat pemandangan yang sangat erotik sekali.Kedua insan itu saling mengaduh, mendesah, dan berteriak lirih seiring kenikmatan yang mereka berikan dan rasakan.”ooww…”, Tubuh Rina yang disangga Reza menegang, kemudian lemas. Anto menduga mereka berdua telah sampai di puncak kenikmatan. Timbul isengnya, ia kemudian mendekati mereka dan menyusup diantara Rina dan tembok. Dipindahkannya tangan Rina ke pundaknya, dan penisnya menggantikan posisi milik Reza.”Anto…”, Lagi-lagi Rina mendesah saat penis Anto masuk dan pinggulnya didorong oleh Reza dari belakang.”Ahh.. Ahh…. Dorongg…dorongg………….””aa.. Aa… Aa”.”oohhkk…, kk…, kk..”, Rina berteriak keras sekali, saat dorongan Reza sangat keras menekan pinggulnya. penis Anto amblas hingga mencapai pangkalnya masuk ke vagina Rina. Saat itu pula ia merasakan penis yang berdenyut-denyut itu melepaskan muatannya untuk kedua kali.

  • Video Bokep Nikmatnya Ngentot Perawan TingTing Yang Super Cantik Dan Sexy

    Video Bokep Nikmatnya Ngentot Perawan TingTing Yang Super Cantik Dan Sexy


    2103 views

  • Foto Ngentot Conny Carter Bercinta Di Sofa

    Foto Ngentot Conny Carter Bercinta Di Sofa


    2102 views

    Foto Ngentot Terbaru – Memang pose-pose ini diperankan oleh seorang model professional. Tapi aksinya yang berani bugil diluar ruangan tentu akan mendapat poin plus tersendiri di mata pecinta bokep. Ane juga tak mengetahui siapa nama model cantik ini, tapi yang jelas ia memiliki tubuh yang sangat luar biasa memikat hati. Wajah yang cantik seakan tak cukup membuat kita lemas-lemas konak, tapi matanya yang berwarna biru seakan menatap tajam dan bisa membuat kita crot seketika.

  • Foto Ngentot Yukina Momota Dengan Sang Ayah

    Foto Ngentot Yukina Momota Dengan Sang Ayah


    2101 views

    Foto Ngentot Terbaru – Buat kamu yang doyan melihat gambar bugil tante sange, maka galeri ini adalah halaman yang tepat untuk menyalurkan birahi anda yang sudah memuncak dari tadi. Karena hanya dengan hal seperti inilah yang dapat kamu jadikan bahan pelampiasan. Berikut adalah aksi tante semok bugil tersebut: