Author: Bokep Mobile
-
In a Warehouse Love
-
Old Guy Vs Young Girl Training
-
Samurai Practice
-
My GirlFriend Suck My Dick In A Secret Room
-
Lusty babe Sierra Miller gets her shaved pussy drilled hardcore
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Stunning tanned chick Coco de Mal is getting fucked in her face
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! SuperBandar
-
Big-tittied Latina milf Sheila Marie receives a fantastic load of sex
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! Agen Judi Online
-
Latina with hairy snatch Vivi Marie loves giving deep blowjobs
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! SuperBandar
-
Brunette amateur Aubrey Lee undressed for banging of hairy twat in bathroom
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! Pastigol
-
Cerita Hot – Hadiah Istimewa Dari Mama
Duniabola99.org–Halo pembaca Duniabola99.ORG, perkenalkan namaku Toni. Well, langsung saja kali ya. Ceritaku ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun, yaah mendekati 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu. Pastigol
Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku.
Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku (dari pihak Mama) adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku. Mama mempunyai wajah yang sangat cantik. Berkulit kuning langsat yang menambah kecantikannya. Dengan tinggi dan berat sekitar 165 cm dan 45 kg membuat Mama terlihat sangat ideal. Sedangkan buah dada Mama kuperkirakan berukuran 36 yang nantinya ternyata terbukti perkiraanku salah.
Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “Ton, besok kamu kan ulang tahun.”
Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?”
Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.“Ton, Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.”
Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?”
“Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama.
Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Toni kan udah gede.”
“Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik.
“Toni rasa udah waktunya Toni tau yang namanya… seks,” kataku dengan hati-hati.Kulihat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih kau inginkan dari pada itu, Ton..?”
“Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Beri aja Toni kado sweater atau baju seperti ulang tahun Toni yang udah-udah.” kataku dengan wajah agak muram.“Wow, tunggu dulu donk Sayang. Kan Mama belon bilang mau apa nggak. Jadi jangan ngambek dulu donk.” kata Mama dengan wajah sabar.
“Jadi… boleh nggak, Ma..?” tanyaku dengan tidak sabar.
“Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama.
“Terima kasih Ma. Toni sayang banget sama Mama.” jawabku dengan antusias.Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali.
Mama tiba-tiba berkata, “Ton, kamu udah siap menerima kado istimewamu..?” tanya Mama dengan tersenyum manis.
Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.”Setelah selesai makan Mama menggandengku ke ruang televisi.
“Duduk di sini Sayang. Tunggu sebentar ya..!” kata Mama sambil menyuruhku duduk di permadani.
Mama lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya, Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang dibawanya.Setelah diputar, ternyata itu adalah VCD XXX, VCD yang pertama kuingat berjudul ‘ChowDown’. Setelah duduk di sebelahku, Mama memandangiku sambil berkata, “Kamu udah siap Ton..?” tanya Mama.
“Udah dari tadi Ma.” jawabku.Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan.
“Mmmh.. mmhh.. mmm..” hanya desahan saja yang terdengar kini dengan diiringi desahan-desahan dari film yang diputar di TV.
Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang.Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar baju tidurnya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.
“Ahh..!” teriak Mama ketika tanganku menyentuh vaginanya.Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas baju tidur Mama dari tubuhnya. Sekarang Mama hanya memakai BH dan celana dalam saja. Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai berusaha melepas pakaian yang kukenakan. Aku hanya menurut saja diperlakukan begitu. Dan kini pun hanya tinggal CD saja yang melekat di tubuhku.
Dengan tubuh yang sama-sama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di ruangan. Lalu perlahan tanganku membuka kaitan BH Mama. Melihat aku yang kesulitan membuka BH-nya, Mama tersenyum, lalu tangannya membantuku membuka BH-nya. Sekarang buah dada Mama yang indah itu pun terpampang jelas di depanku.
“Tetek Mama gede banget sih. Toni suka deh,” kataku sambil meraba payudara Mama.
“Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!” pinta Mama.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri.
“Aahh… Ohhh… fuck..!” teriak Mama ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa sadar, Mama berusaha melepaskan CD-ku. Aku pun tidak mau kalah. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku pun berusaha melepaskan CD Mama. Melihat kelakuanku yang tidak mau kalah, Mama hanya tersenyum saja. Sesaat kemudian kami berdua sudah telanjang bulat. Aku hanya dapat menelan ludah melihat tubuh indah Mama. Di selangkangan Mama, terlihat bulu-bulu yang tertata rapi membentuk segitiga.
“Ton, kontol kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang.
“Masa sih Mam..?” tanyaku seakan tidak percaya, “Tapi tetek Mama juga gede kok. Emang tetek Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi.
“Ukuran 38B, emang kenapa si Ton. Kamu suka kan..?” tanya Mama.
“Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin Toni nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya.
“Aauww..!” teriak Mama, “Kamu nakal Sayang, masa tetek Mama digigit..?” kata Mama manja.
“Ma’af, Ma. Toni nggak sengaja.” jawabku sekenanya.
“Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok. Kamu boleh memperlakukan Mama sesukamu.” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas kemaluaku.Dan tidak lama Mama pun berjongkok, lalu tersenyum. Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.
“Uuhh… aahh… enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku.
Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu.Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Mama.
“Aahh… oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi.
Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
“Maaa… enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak.
Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit.
“Wah, ma’af Ma. Toni nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah.Tapi apa yang terjadi, Mama malah menjilati air kencingku yang berleleran. Gila.., sensasi yang kurasakan sangat luar biasa. Dan tiba-tiba Mama menarik tanganku dan mengajakku ke kamar mandi. Kamar mandi kami dapat dibilang sangat besar dan mewah. Sudah itu wangi lagi. Mama menuntunku menuju jacuzi, lalu Mama pun berlutut lagi. Batang penisku dikocok-kocok di depan wajahnya, terus disedot-sedot seperti makan es krim.
“Ayo Sayang..! Sekarang kencingi Mamamu ini..!” kata Mama.
Aku kaget juga. Tapi aku memang sudah tidak tahan lagi ingin kencing. Aku pun mengerahkan semua tenaga untuk kencing. Kulihat mulut Mama menganga dan lidah Mama seperti ular menelusuri kepala penisku.
Dan ketika kulihat mulut Mama tepat di depan batang penisku, “Maa.., Toni mo pipiis..!” teriakku.
Kulihat air kencingku menyembur kencang sekali dan seerr.., masuk ke dalam mulut Mama.Kuperhatikan mata Mama merem sambil mulutnya terus menganga menerima siraman air kencingku. Kepalang tanggung, akhirnya kumasukkan juga penisku ke mulut Mama sehingga air kencingku memancar dan muncrat keluar lagi berleleran di tubuh telanjang Mama.
“Enak nggak Ma..?” tanyaku setelah aku selesai kencing.
Mama memandangku dengan manja, sedangkan mulutnya masih mengulum batang kemaluanku.Setelah itu kedua bijiku pun dijilatinya.
“Kamu mau tau rasanya, Ton..?” tanya Mamaku setelah melepaskan kulumannya dari penisku.
“Boleh aja, Ma.” jawabku penuh semangat.
Mama lalu menyuruhku tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku mengikuti saja perintah Mama.Mama lalu berdiri dengan kedua kakinya berada di kiri kanan kepalaku. Dan sesekali kakinya digosok-gosokkan ke wajahku. Dan meskipun ada air kencingku yang berleleran di kaki Mama, aku tidak merasa jijik untuk menjilati kaki Mama. Setelah itu Mama perlahan-lahan mulai jongkok. Kuperhatikan pantat seksi Mama mulai mendekati wajahku. Aku menunggu dengan sabar sampai sesaat vagina Mama benar-benar berada tepat di atas mulutku.
Lubang kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir vaginanya secara perlahan sampai-sampai aku dapat melihat lubang kemaluannya mengembang.
“Mama mau kencing nih. Minuumm.. Sayang..!” Mama merintih dengan sangat keras.
Seerr.., dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan deras.Entah karena sudah nafsu atau karena apa, kutelan saja cairan yang rasanya asin dan agak pahit yang keluar dari kemaluan Mama. Suara erangan kepuasan menggema di dalam kamar mandi itu.
“Bagaimana rasanya Sayang, enak bukan..?” tanya Mama sambil matanya terpejam menahan nikmat karena vaginanya kujilat-jilat.
“Enak banget, Ma.” jawabku singkat.Setelah itu Mama berdiri lalu duduk di sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat vaginanya dengan jelas.
“Sayang, sekarang kamu jilatin memek Mama ini..!” kata Mama sambil menunjuk ke arah vaginanya.
Setelah itu Mama tidur telentang di lantai kamar mandi. Aku langsung saja menuju bagian bawah pusar Mama. Kudekatkan wajahku ke vagina Mama, lalu kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.“Ahh… fuuckkk.. yeaahh.. shiitt… hisapnya itilnya Sayang..!” Mama hanya dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap.
“Ohhh… Aahh.. fuuck… mee… yeaaahh… masukin kontolmu sekarang Sayang..! Mama udah nggak tahan..!” pinta Mama memohon.
Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Mama.Ketika memasuki liang senggamanya, Mama berteriak-teriak, apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal.
“Aahhkk enak se..kali.. Sayang..! Fuuuck… me.. hardeer.. honey..!” jeritan Mama memenuhi kamar mandi.Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kemaluanku dari lubang vagina Mama. Mama terlihat sangat kecewa ketika aku melakukan itu. Dan tidak lama kemudian aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style.
“Aduhh… enak… sekali Sayang..! Kamu… pin..tarr… Sayang..!” jerit Mama ketika kusetubuhi dari belakang.
Sedangkan aku pun tidak kalah hebohnya dalam berteriak, “Maaa… memek.. nya.. e..naak..!”
Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian, “Sayang Mama mau sam..paai… Aahhh..!”
Mama berteriak keras sekali, dan aku yakin kalau kami tidak berada di rumah itu, orang lain pasti mendengar teriakan Mama.Aku merasakan penisku seperti disiram cairan hangat. Walau kusadari Mama sudah mencapai puncaknya, aku tetap saja memompa batang penisku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan Mama.
Dan tidak lama, “Maa… Toni.. mau sampaaii nih..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme.
“Cabut kontolmu Sayaang..!” perintah Mama.
Segera saja batang kemaluanku kucabut dari liang Mama yang masih menungging.Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang penisku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kemaluanku.
“Aahh… oohhh..!” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku.
Dan, creet.. croott… crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan memainkan spermaku di dalam mulutnya seperti orang yang sedang berkumur. Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu pejuku ditelan sampai habis.Belum selesai sampai di situ, Mama menjilat-jilat batang penisku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kemaluaku. Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu kami berdua menuju ke ruang TV. Aku dan Mama duduk bersebelahan dalam keadaan telanjang bulat.
“Bagaimana kadonya, Ton..?” tanya Mama ketika sudah agak tenang.
“Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku.
“Mama bahagia kalo kamu puas. Sebenarnya Mama juga menginginkannya kok.” jawab Mama.
“Lalu kenapa Mama nggak minta ke Toni..?” tanyaku lagi.
“Iya ya, kalo tau kamu punya kontol segitu gedenya Mama pasti udah minta sejak dulu. Tapi nggak apa-apa kok, kan belon terlambat. Betul kan..?” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku.
“Iya Ma. Tapi Ma, setelah ini masih ada ronde selanjutnya kan..?” tanyaku.
“Kalo kamu masih kuat, ya pasti donk Sayang..!” jawab Mama manja.
“Toni sayang banget sama Mama,” kataku.
“Mama juga sayang banget sama Toni.” jawab Mama.Setelah berisrirahat secukupnya, kami berdua melanjutkan persetubuhan kami sampai jam dua pagi. Setelah itu kami berdua tidur dalam keadaan telanjang bulat. Dan keesokan harinya aku dan Mama, yang kebetulan lagi tidak masuk kerja, berada di rumah dalam keadaan telanjang bulat selama sehari penuh. Dan tidak terhitung berapa kali kami bersetubuh. Sampai sekarang aku masih tinggal dengan Mama dan masih setia menyetubuhi Mama setiap hari, selama Mama tidak haid.
Itu adalah hadiah ulang tahun yang paling berkesan dalam hidupku. Bagi pembaca cewek yang ingin berkenalan, silakan kirim e-mail. Saya akan membalas setiap e-mail yang masuk asal bukan e-mail yang sekedar iseng. Terima kasih kepada Ceritapanas.com yang sudah memuat pengalaman saya.
TAMAT
-
Cerita Dewasa-Ibuku, Pelampiasan Birahiku
Duniabola99.org–Namaku Jimy, 19 tahun, mahasiswa di sebuah PTS di Surabaya. Kedua orang tuaku cerai sejak aku berumur 6 tahun. Aku tinggal bersama ayahku sampai suatu hari dia terlibat masalah di luar negeri dan aku tinggal bersama ibu dan adikku. Pastigol
Ibuku sangat seksi dan cantik meski usianya sudah 36 tahun, sedangkan adikku sangat manis dan merangsang meski baru berumur 14 tahun, mungkin ini dikarenakan tubuhnya yang tumbuh dengan pesat sehingga tonjolan di tubuhnya terlihat menggairahkan. Perlu diketahui, nafsuku sangat besar. Hampir setiap hari aku melakukan onani, sampai akhirnya timbul suatu tragedi dalam keluargaku dikarenakan nafsuku ini.
Setelah 3 minggu aku tinggal bersama mereka timbul nafsu birahiku untuk menyetubuhi ibuku. Bagaimana tidak terangsang melihat wajah cantik yang dewasa dan menggairahkan serta tubuh yang seksi luar biasa (mungkin dikarenakan ikut senam). Setiap ibuku mandi, aku selalu menyempatkan diri untuk mengintipnya. Sambil melihat aku pun melakukan onani sampai-sampai maniku berceceran di lantai tempatku mengintip.
Di situlah setiap hari aku melakukan aktifitas ini tanpa takut ketahuan oleh ibu maupun adik dan pembantuku. Terkadang kalau tidak sempat, aku tidak membersihkan bekas maniku karena takut ibuku keburu datang. Aku tidak tahu dia sadar akan hal ini atau tidak, tapi yang pasti sampai 3 minggu ini masih aman.
Pada pagi hari ibu menyiapkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan menunggu sarapan tiba. Waktu itu adikku sudah berangkat sekolah sedangkan pembantuku belanja ke pasar. Kulihat ibuku hanya memakai celana dalam sedangkan bagian atasnya dia hanya memakai kaos sehingga tonjolan dadanya terlihat sekali. Mungkin dia tidak risih berpakaian demikian karena seisi rumah biasanya hanya wanita, tetapi aku yang melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yang kumakan kebanyakan menambah libido sehingga birahiku pun semakin tinggi.
“Say celanamu kenapa?” tanyanya.
Memang pada saat itu batang kemaluanku tegang sekali sampai terlihat dari luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, gelas yang sedang kuminum pun tumpah, untung tidak pecah.
“Kalau minum pelan-pelan dong, Sayang..” sahutnya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku. Begitu dia mendekat aku merasa tidak tahan lagi. Aku segera berdiri dan memeluknya serta menghisap lehernya. Waktu itu otakku sudah keruh dan tak peduli apa-apa lagi.“Say, jangan… aku ini ibumu”, hanya itu yang dia katakan tetapi dia sedikit pun tidak melawan, malah kemudian membiarkan aku membuka kaosnya sehingga tubuh indahnya pun terlihat. Aku pun mulai menggerayangi seluruh tubuhnya, payudaranya yang besar kuhisap seperti pada waktu aku bayi dan tanganku kupakai untuk memijat payudara sebelahnya serta untuk memeluknya.
Setelah itu daerah erotis lainnya pun segera kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah persis di celana dalamnya. Kulihat waktu itu CD-nya sudah basah sekali lalu kutarik CD-nya ke bawah dan langsung aku melakuan oral seks di liang kewanitaan ibuku. Waktu itu terciumlah bau khas wanita yang sebenarnya kurang sedap, tapi bau itu merupakan bau terindah yang pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak.
Aku pun menciumi permukaan kemaluannya sambil lidahku menari-nari di daerah paling sensitifnya, perbuatanku ini membuatnya melonjak seperti kesetrum.
“Cukup Jim, hentikanlaah.. aah…” katanya tetapi tangannya terus memegangi kepalaku yang tenggelam di selangkangannya, bahkan menahanku untuk tetap menjilatinya. Saat lidahku menjilati klitorisnya dengan lembut, tak lama kemudian tubuh ibuku mengejang dengan hebat dan desahannya semakin keras. Aku tak peduli lagi dan terus menjilati kemaluan ibuku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kuhisap semua cairan yang keluar meskipun rasanya aneh di lidah tetapi terasa nikmat sekali.Kemudian ibuku yang terlihat lelah melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Aku pun segera berdiri dan melucuti pakaianku. Dia tampak terkesan melihat batang kemaluanku yang besar dengan panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku mendekat, ibuku mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan dengan sisa tenaganya yang lemas. Kupikir Ibuku menolak dan akan marah tetapi dia segera berlutuk mengarah ke batang kejantananku. Mulutnya begitu dekat ke kemaluanku tetapi dia diam saja. Aku yang sudah tidak tahan segera mendorong kepalanya menuju batang kejantananku. Ibuku langsung mengulum senjataku dengan penuh nafsu. Hal itu terlihat dari kulumannya yang liar dan berirama cepat serta tangannya menggosok pangkal kemaluanku. Sambil dia melakukannya kubelai rambutnya dan merasakan kenikmatan yang luar biasa, tak terkira dan tak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Sampai akhirnya aku merasa tidak tahan lagi, air maniku menyembur di dalam mulut ibuku.
Dia segera memuntahkannya dan kemudian membersihkan sisa-sisa air mani yang menetes di batang kejantananku dengan mulutnya. Melihat batang kejantananku masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing burungku memasuki sarangnya. Akhirnya tenggelamlah seluruh batang kemaluanku ini ke liang senggamanya. Gila.., rasanya luar biasa sekali. Meski aku sering jajan, tapi kuakui liang kewaniataan ibuku ini terasa nikmat luar biasa dibanding lainnya. Dia mulai naik turun menggosok batang kejantananku sambil memeluk kepalaku sehingga aku berada persis di belahan payudaranya. Hal itu kumanfaatkan untuk menikmati sekitar wilayah dadanya.
Akhirnya dia berada di puncak orgasmenya dan langsung mengerang kenikmatan. Aku pun mulai kewalahan menghadapi goyangannya yang semakin liar dan akhirnya muncratlah air maniku untuk kedua kalinya di dalam liang senggamanya. Kami pun lalu saling berciuman dengan mesra. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.
Waktu itu aku sadar bahwa aku telah menyetubuhi ibuku sendiri, karena merasa bersalah aku segera meninggalkannya untuk berangkat kuliah setelah berbenah sementara dia masih di kamar mandi. Aku tak tahu apa nantinya yang kulakukan dan bingung menghadapi ini semua.
TAMAT
-
Flexy Indian MILF babe Priya Rai sucking on a huge stiff dick
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! Togel Jawa
-
Majalah Dewasa Edisi-Lookpla Prangtip Arpornlose
Duniabola99.org–Ikan – Prang Thip Arbuckle
Lookpla Prangtip Arpornlose
Jika Anda berbicara tentang gadis-gadis dengan perjalanan Maxim Angel On Duty, maka “fish ball – Prang Thip Arboretum” adalah gadis lain dengan suara yang kuat. Dan dia adalah gadis lain yang bersiap untuk pergi ke perjalanan bersama anak laki-laki. Dalam set mode ini, dia datang dengan serangkaian gadis olahraga yang anak muda lihat dan ingin berdandan untuk berolahraga. Mari kita mulai dengan sausnya lebih baik. Togel Jawa
-
Majalah Dewasa Edisi-LingLing Wanaporn
Duniabola99.org–Ling Ling – Wanaporn Wuttichanya Rak Bandar Colok
-
Cerita Dewasa-Kasih Sayang Ibu Mertuaku
Duniabola99.org–Aku seorang laki-laki biasa, hobbyku berolah raga, tinggi badanku 178 cm dengan bobot badan 75 kg. Tiga tahun yang lalu saya menikah dan menetap di rumah mertuaku. Hari-hari berlalu kami lewati tanpa adanya halangan walaupun sampai saat ini kami memang belum dianugrahi seorang anak pendamping hidup kita berdua. Kehidupan berkeluarga kami sangat baik, tanpa kekurangan apapun baik itu sifatnya materi maupun kehidupan seks kami. Tetapi memang nasib keluarga kami yang masih belum diberikan seorang momongan. Agen Judi Togel
Di rumah itu kami tinggal bertiga, aku dengan istriku dan Ibu dari istriku. Sering aku pulang lebih dulu dari istriku, karena aku pulang naik kereta sedangkan istriku naik kendaraan umum. Jadi sering pula aku berdua di rumah dengan mertuaku sampai dengan istriku pulang. Mertuaku berumur sekitar kurang lebih 45 tahun, tetapi dia mampu merawat tubuhnya dengan baik, aktif dengan kegiatan sosial dan bersenam bersama Ibu-Ibu yang lainnya. Kadang sering kulihat Ibu mertuaku pakai baju tidur tipis dan tanpa BH, melihat bentuk tubuhnya yang masih lumayan dengan kulitnya yang putih membuatku kadang bisa hilang akal sehat. Pernah suatu hari, selesai Ibu mertua selesai mandi hanya menggunakan sehelai handuk yang dililitkan ke badannya. Gak lama dia keluar kamar mandi telpon berdering, sesampai dekat telpon ternyata Ibu mertuaku sudah mengangkatnya, dari belakang kulihat bentuk pangkal pahanya sampai ke bawah kakinya begitu bersih tanpa ada bekas goresan sedikitpun.
Aku tertegun diam melihat kaki Ibu mertuaku, dalam hati berpikir “Kok, udah tua begini masih mulus aja ya.. ?”.
Aku terhentak kaget begitu Ibu mertuaku menaruh gagang telpon, dan aku langsung berhambur masuk kamar, ambil handuk dan mandi. Selesai mandi aku membuat kopi dan langsung duduk di depan TV nonton acara yang lumayan untuk ditonton. Gak lama Ibu mertuaku nyusul ikutan nonton sambil ngobrol denganku.
“Bagaimana kerjaanmu, baik-baik saja” tanya Ibu mertuaku.
“Baik, Bu. Lho Ibu sendiri gimana” tanyaku kembali.
Kami ngobrol sampai istriku datang dan ikut gabung ngobrol dengan kira berdua.*****
Malam itu, jam 11.30 malam aku keluar kamar untuk minum, kulihat TV masih menyala dan kulihat Ibu mertuaku tertidur di depan TV. Rok Ibu mertuaku tersibak sampai celana dalamnya kelihatan sedikit. Kulihat kakinya begitu mulus, kuintip roknya dan terlihatlah gumpalan daging yang ditutupi celana dalamnya. Pengen banget rasanya kupegang dan kuremas vagina Ibu mertuaku itu, tetapi buru-buru aku ke dapur ambil minum lalu membawa ke kamar. Sebelum masuk kamar sambil berjalan pelan kulirik Ibu mertuaku sekali lagi dan burungku langsung ikut bereaksi pelan. Aku masuk kamar dan coba mengusir pikiranku yang mulai kerasukan ini. Aku telat bangun, kulihat istriku sudah tidak ada. Langsung aku berlari ke kamar mandi, selesai mandi sambil mengeringkan rambut yang basah aku berjalan pelan dan tanpa sengaja kulihat Ibu mertuaku berganti baju di kamarnya tanpa menutup pintu kamar. Aku kembali diam tertegun menatap keseluruhan bentuk tubuh Ibu mertuaku. Cuma sebentar aku masuk kamar, berganti pakaian kerja dan segera berangkat.
*****
Hari ini aku pulang cepat, di kantor juga nggak ada lagi kerjaan yang aku harus kerjakan. Sampai di rumah aku langsung mandi, membuat kopi dan duduk di pinggir kolam ikan. Sedang asyik ngeliatin ikan tiba-tiba kudengar suara teriakan, aku berlari menuju suara teriakan yang berasal dari kamar Ibu mertuaku. Langsung tanpa pikir panjang kubuka pintu kamar.
Kulihat Ibu mertuaku berdiri diatas kasur sambil teriak “Awas tikusnya keluar..!” tandas Ibu mertuaku.
“Mana ada tikus” gumanku.
“Lho.. kok pintunya dibuka terus” Ibu mertuaku kembali menegaskan.
Sambil kututup pintu kamar kubilang “Mana.. mana tikusnya..!”.
“Coba kamu lihat dibawah kasur atau disudut sana..” kata Ibu mertuaku sambil menunjuk meja riasnya.Kuangkat seprei kasur dan memang tikus kecil mencuit sambil melompat kearahku. Aku ikut kaget dan lompat ke kasur.
Ibu mertuaku tertawa kecil melihat tingkahku dan mengatakan “Kamu takut juga ya?”.
Sambil berguman kecil kembali kucari tikus kecil itu dan sesekali melirik ke arah Ibu mertuaku yang sedang memegangi rok dan terangkat itu. Lagi enak-enaknya mencari tiba-tiba Ibu mertuaku kembali teriak dan melompat kearahku, ternyata tikusnya ada di atas kasur. Ibu mertuaku mendekapku dari belakang, bisa kurasakan payudaranya menempel di punggungku, hangat dan terasa kenyal-kenyal. Kuambil kertas dan kutangkap tikus yang udah mulai kecapaian itu trus kubuang keluar.“Udah dibuang keluar belum?” tanya Ibu mertuaku.
“Sudah, Bu.” jawabku.
“Kamu periksa lagi, mungkin masih ada yang lain.. soalnya Ibu dengar suara tikusnya ada dua” tegas Ibu mertuaku.
“walah, tikus maen pake ajak temen segala!” gumamku.
Aku kembali masuk ke kamar dan kembali mengendus-endus dimana temennya itu tikus seperti yang dibilang Ibu mertuaku.
Ibu mertuaku duduk diatas kasur sedangkan aku sibuk mencari, begitu mencari di bawah kasur sepertinya tanganku ada yang meraba-raba diatas kasur. Aku kaget dan kesentak tanganku, ternyata tangan Ibu mertuaku yang merabanya, aku pikir temennya tikus tadi. Ibu mertuaku tersenyum dan kembali meraba tangaku. Aku memandang aneh kejadian itu, kubiarkan dia merabanya terus.
“Gak ada tikus lagi, Bu..!” kataku.
Tanpa berkata apapun Ibu mertuaku turun dari kasur dan langsung memelukku. Aku kaget dan panas dingin.
Dalam hati aku berkata “Kenapa nih orang?”.
Rambutku dibelai, diusap seperti seorang anak. Dipeluknya ku erat-erat seperti takut kehilangan.
“Ibu kenapa?” tanyaku.
“Ah.. nggak! Ibu cuma mau membelai kamu” jawabnya.
“Udah ya.. Bu, belai-belainya..!” kataku.
“Kenapa, kamu nggak suka dibelai sama Ibu” jawab Ibu mertuaku.
“Bukan nggak suka, Bu. Cumakan.. ?” tanyaku lagi.
“Cuma apa, ayo.. cuma apa..!?” potong Ibu mertuaku.
Aku diam saja, dalam hati biar sajalah nggak ada ruginya kok dibelai sama dia.Ibu mertuaku terus membelaiku, rambut trus turun ke leher sambil dicium kecil. Aku merinding menahan geli, Ibu mertuaku terus bergerilya menyusuri tubuhku. Kaosku diangkat dan dibukanya, pentil dadaku dipegang, diusap dan dicium. Kudengar nafas Ibu mertuaku makin nggak beraturan. Dituntunnya aku keatas ranjang, mulailah pikiranku melanglang buana.
Dalam hati aku berpikir “Jangan-jangan Ibu mertuaku lagi kesepian dan minta disayang-sayang ama laki-laki”.
Aku tidak berani bertindak atau ikut melakukan seperti Ibu mertuaku lakukan kepada saya. Aku diatas ranjang dengan posisi terlentang, kulihat Ibu mertuaku terus masih mengusap-usap dada dan bagian perutku.
Dicium dan terus dielus, aku menggelinjang pelan dan berkata “Bu, sudah ya..”.
Dia diam saja dan tangan kananya masuk ke dalam celanaku, aku merengkuh pelan. Tangan kirinya berusaha untuk menurunkan celana pendekku. Aku beringsut untuk membantu menurunkan celana pendekku, tidak lama celanaku sudah lepas berikut celana dalamku.
Burungku sudah berdiri kencang, tangan kanan Ibu mertuaku masih memegang burungku dan menoleh kepadaku sambil tersenyum mesum. Kepala burungku diciumnya, tangan kirinya memijit bijiku, aku nggak tahan dengan gerakan yang dibuat Ibu mertuaku.
“Ah, ah.. hhmmh, teruss..” itu saja yang keluar dari mulutku.
Ibu mertuaku terus melanjutkan permainannya dengan mengulum burungku. Aku benar-benar terbuai dengan kelembutan yang diberikan Ibu mertuaku kepadaku. Kupegang kepala Ibu mertuaku yang bergerak naik turun. Bibirnya benar-benar lembut, gerakan kulumannya begitu pelan dan teratur. Aku merasa seperti disayang, dicintai dengan Ibu mertuaku.
“Ah, Bu.. aku nggak tahan lagi Bu..” jelasku.
“Hhmm.. mmh, heh..” suara Ibu mertuaku menjawabku.Gerakan kepala Ibu mertuaku masih pelan dan teratur. Aku makin menggelinjang dibuatnya. Badanku menekuk, meliuk dan bergetar-getar menahan gejolak yang tak tahan kurasakan. Dan tak lama badanku mengejang keras. Kurasakan nikmat yang amat sangat kurasakan, kulihat Ibu mertuaku masih bergerak pelan, bibirnya masih menelan burungku dengan kedua tangannya yang memegang batang burungku. Dia melihatku dengan tatapan sayunya dan kemudian kembali menciumi burungku, geli yang kurasakan sampai ke ubun-ubun kepala.
“Banyak banget kamu keluarnya, Do..!” tanyaku Ibu mertuaku.
Aku terdiam lemas sambil melihat Ibu mertuaku datang menghampiriku dan memelukku dengan mesra. Aku balas pelukannya dan kucium dahinya. Kubantu dia membersihkan mulutnya yang masih penuh spremaku dengan menggunakan kaosku tadi. Aku duduk diranjang, telanjang bulat dan menghisap rokok. Sedang Ibu mertuaku, tiduran dekat dengan burungku.
“Kenapa jadi begini, Bu..?” tanyaku.
“Ibu cuma pengen aja kok..” jawab Ibu mertuaku.
Aku belai rambutnya dan kuelus-elus dia sambil berkata “Ibu mau juga.?”.
Dia menggangguk pelan, kumatikan rokokku dan terus kucium bibir Ibu mertuaku. Dia balas ciumanku dengan mesra, aku melihat tipe Ibu mertuaku bukanlah tipe yang haus akan seks, dia haus akan kasih sayang. Berhubungan badanpun sepertinya senang yang pelan-pelan bukannya seperti srigala lagi musim kawin. Aku ikut pola permainan Ibu mertuaku, pelan-pelan kucium dia mulai dari bibirnya terus ke bagian leher dan belakang kupingnya, dari situ aku ciumi terus ke arah dadanya.Kubantu dia membukakan pakaiannya, kulepas semua pakaiannya. Kali ini aku benar-benar melihat semuanya, payaudaranya masih sedikit mengencang, badannya masih bersih untuk seumurannya, kakinya masih bagus karena sering senam dengan teman-teman arisannya. Kuraba dan kuusap semua badannya dari pangkap paha sampai ke payudaranya. Aku kembali ciumi dia dengan pelan dan beraturan. Payudaranya kupegang, kuremas pelan dan lembut, kucium putingnya dan kudengar desahan nafasnya. Kunikmati dengan pelan seluruh bentuk tubuhnya dengan mencium dan membelai setiap inchi bagian tubuhnya. Puas di dada aku terus menyusuri bagian perutnya, kujilati perutnya serta memainkan ujung lidahku dengan putaran lembut membuat dia kejang-kejang kecil. Tangannya terus meremas dan menjambak rambutku. Sampai akhirnya bibirku mencium daerah berbulu miliknya, kucium aroma vaginanya serta kujilati bibir vaginanya.
“Oucchh.. terus sayang, kamu lembut sekali.. tee.. teruss..” kudengar suaranya pelan.
Kumainkan ujung lidahku menyusuri dinding vaginanya, kadang masuk kadang menjilat membuat dia seperti ujung kenikmatan luar biasa. Kemudian ditariknya kepalaku dan melumat bibirku dengan panas. Dia kembali menidurkan aku dan terus dia menaikiku. Dipegangnya kembali burungku yang sudah kembali siap menyerang. Diarahkan burungku ke lobang vaginanya dan slepp.. masuk sudah seluruh batangku ditelan vagina Ibu mertuaku. Diangkat dan digoyang memutar-mutar vaginanya untuk mendapatkan kenikmatan yang dia inginkan.
“Ah.. uh, nikmat banget ya..!” kata Ibu mertuaku.
Dengan gerakan seperti itu tak lepas kuremas payudaranya dengan pelan sesekali kucium dan kujilat.
“Aduh, Ibu nggak tahan lagi sayang..” kata Ibu mertuaku.
Aku coba ikut membantu dia untuk mendapatkan kepuasan yang dulu mungkin pernah dia rasakan sebelum denganku. Gerakannya makin cepat dari sebelumnya, dan dia berhenti sambil mendekapku kembali. Kurangkul dia dan terus menggoyangkan batang burungku yang masih didalam dengan naik turun.
“Ahh.. ah.. ahhss..” desah Ibu mertuaku.
Kupeluk dia sambil kuciumi bibirnya. Dia diam dan tetap diatas dalam dekapanku.
“Enak ya.. Bu. Mau lagi.. ?” tanyaku.
Dia menoleh tersenyum sambil telunjuknya mencoel ujung hidungku.
“Kenapa? Kamu mau lagi?” canda Ibu mertuaku.Tanpa banyak cerita kumulai lagi gerakan-gerakan panas, kuangkat Ibu mertuaku dan aku menidurkan sambil menciumnya kembali. Kutuntun dia untuk bermain di posisi yang lain. Kuajak dia berdiri di samping ranjangnya. Sepertinya dia bingung mau diapain. Tetapi untuk menutupi kebingunggannya kucium tengkuk lehernya dan menjilati kupingnya. Kuputar badannya untuk membelakangiku, kurangkul dia dari belakang. Tangan kanannya memegang batang burungku sambil mengocoknya pelan. Kuangkat kaki kanannya dan terus kupegangi kakinya. Sepertinya dia mengerti bagaimana kita akan bermain. Tangan kanannya menuntun burungku ke arah vaginanya, pelan dan pasti kumasukkan batang burungku dan masuk dengan lembut. Ibu mertuaku merengkuh nikmat, kutarik dan kudorong pelan burungku sambil mengikuti gerakan pantat yang diputar-putar Ibu mertuaku. Kutambah kecepatan gerakanku pelan-pelan, masuk keluar dan makin kepeluk Ibu mertuaku dengan dekapan dan ciuman di tengkuk lehernya.
“Ah.. ah.. Dod.. Dodo, kammuu..!” suara Ibu mertuaku pelan kudengar.
“Ibu keluar lagi.. Do..” kata Ibu mertuaku.
Makin kutambah kecepatan sodokan batangku dan.., “Acchh..” Ibu mertuaku berteriak kecil sambil kupeluk dia. Tubuhnya bergetar lemas dan langsung jatuh ke kasur. Kubalik tubuhnya dan kembali kumasukkan burungku ke vaginanya. Dia memelukku dan menjepit pinggangku dengan kedua kakinya. Kuayun pantatku naik turun membuat Ibu mertuaku makin meringkih kegelian.
“Ayo Dodo, kamu lama banget sih.. Ibu geli banget nih..” kata Ibu mertuaku.
“Dikit lagi, Bu..!” sahutku.
Ibu mertuaku membantu dengan menambah gerakan erotisnya. Kurasakan kenikmatan itu datang tak lama lagi. Tubuhku bergetar dan menegang sementara Ibu mertuaku memutar pantatnya dengan cepat. Kuhamburkan seluruh cairanku ke dalam vaginanya.
“Ahhcckk.. ahhk.. aduhh.. nikmatnya” kataku.
Ibu mertuaku memelukku dengan kencang tapi lembut.
“Waduh banyak juga kayaknya kamu keluarkan cairanmu untuk Ibu..” kata Ibu mertuaku.
Aku terkulai lemas dan tak berdaya disamping Ibu mertuaku. Tangan Ibu mertuaku memegang batang burungku sambil memainkan sisa cairan di ujung batang burungku. Aku kegelian begitu tangan Ibu mertuaku negusap kepala burungku yang sudah kembali menciut. Kucium bibir Ibu mertuaku pelan dan terus keluar kamar terus mandi lagi.*****
Semenjak hari itu aku sering mengingat kejadian itu. Sudah empat hari Ibu mertuaku pergi dengan teman-temannya acara jalan-jalan dengan koperasi Ibu-Ibu di daerah itu. Jam 05.00 sore aku sudah ada di rumah, kulihat rumah sepi seperti biasanya.
Sebelum masuk ke kamar tidurku kulihat kamar mandi ada yang mandi, aku bertanya “Siapa didalam?”.
“Ibu! Kamu sudah pulang Do..” balas Ibu mertuaku.
“O, iya. Kapan sampainya Bu?” tanyaku lagi sambil masuk kamar.
“Baru setengah jam sampai!” jawab Ibu mertuaku.Kuganti pakaianku dengan pakaian rumah, celana pendek dan kaos oblong. Aku berjalan hendak mengambil handukku untuk mandi. Begitu handuk sudah kuambil aku berjalan lagi ke kamar mau tidur-tiduran dulu sebelum mandi. Lewat pintu kamar mandi kulihat Ibu mertuaku keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk yang dililitkan ke badannya. Aku menunduk coba untuk tidak melihatnya, tetapi dia sengaja malah menubrukku.
“Kamu mau mandi ya?” tanya Ibu mertuaku.
“Iya, emang Ibu mau mandi lagi”? candaku.
Dia langsung peluk aku dan cium pipi kananku sambil berbisik dia katakan “Mau Ibu mandiin nggak!”.
“Eh, Ibu. Emang bayi pake dimandiin segala” balasku.
“Ayo sini.. biar bersih mandinya..” jawab Ibu mertuaku sambil menarikku ke kamar mandi.Sampai kamar mandi aku taruh handukku sedangkan Ibu mertuaku membantu melapaskan bajuku. Sekarang aku telanjang bulat, dan langsung mengguyur badanku dengan air. Ibu mertuaku melepaksan handuknya dan kita sudah benar-benar telanjang bulat bersama. Burungku mulai naik pelan-pelan melihat suasana yang seperti itu.
“Eh, belum diapa-apain sudah berdiri?” kata Ibu mertuaku sambil nyubit kecil di burungku.
Aku mengisut malu-malu diperlakukan seperti itu. Kuambil sabun dan kugosok badanku dengan sabun mandi. Kita bercerita-cerita tentang hal-hal yang kita lakukan beberapa hari ini. Si Ibu bercerita tentang teman-temannya sedangkan aku bercerita tentang pekerjaan dan lingkungan kantorku. Ibu mertuaku terus menyabuni aku dengan lembut, sepertinya dia lakukan benar-benar ingin membuatku mandi kali ini bersih. Aku terus saja bercerita, Ibu mertuaku terus menyabuni aku sampai ke pelosok-pelosok tubuhku. Burungku dipegangnya dan disabuni dengan hati-hati dan lembut.Selesai disabun aku guyur kembali badanku dan sudah itu mengeringkannya dengan handuk. Begitu mau pakai celana Ibu mertuaku melarang dengan menggelengkan kepalanya. Aku lilitkan handukku dan kemudian ditariknya tanganku ke kamar tidur Ibu mertuaku. Sampai di kamar aku didorongnya ke kasur dan segera dia menutup pintu kamarnya. Aku tersenyum melihatnya seperti itu, dia lepaskan handuk di badannya dan di badanku. Burungku memang sudah hampir total berdiri. Selepasnya handukku dia langsung mengulum burungku, aku terdiam melihatnya bergairah seperti itu. Cuma sebentar dia ciumi burungku, langsung dia menaikku dan memasukkan burungku ke vaginanya. Dalam hati aku berpikir kalau Ibu mertuaku memang sudah kangen banget melakukannya lagi denganku. Dia angkat dan dia turunkan pantatnya dengan gerakan yang stabil. aku pegang dan remas-remas payudaranya membuat dia seperti terbang keawang-awang.
Gerakannya makin cepat dan bersuara dengan pelan “Oh.. oh,.ahcch..”.
Dan tak lama kemudian badannya menegang kencang dan jatuh ke pelukkanku.
Kupeluk dia erat-erat sambil mengatakan “Waduh.. enak banget ya?”.
“He-eh, enak” balasnya.
“Emang ngeliat siapa disana sampai begini?” tanyaku.
“Ah, nggak ngeliat siapa-siapa, cuma kangen aja..” balas Ibu mertaku.
Kali ini aku kembali bergerak, kuciumi dia terlebih dahulu sambil kuremas payudaranya. Kubuat dia mendesah geli dan kubangkitkan lagi gairahnya kembali. Sampai di daerah vaginanya, kujilati dinding vaginanya sambil memainkan lobang vaginanya. Ibu mertuaku kadang merapatkan kakinya mendekapkan wajahku untuk masuk ke vaginanya.“Ayo ah.. kamu ngebuat Ibu gila nanti” kata Ibu mertuaku.
Aku beranjak berdiri dan menidurnya sambil mengarahkan burungku masuk ke dalam vaginanya. Pelan-pelan aku goyangkan burungku, kadang kutekan pelan dengan irama-irama lembut. Tak lama masuk sudah burungku ke dalam dan Ibu mertuaku mendesis kayak ular cobra. Kugoyang pantatku, kunaikkan dan kutekan kembali burungku masuk ke dalam vaginanya. Aku terus bergerak monoton dengan ciuman-ciuman sayang ke arah bibir Ibu mertuaku. Ibu mertuaku hanya mengeluarkan desahan-desahan dengan matanya yang merem melek. Kulihat dia begitu nikmat merasakan burungku ada dalam vaginanya. Dia jepit pinggangku dengan kedua kakinya untuk membantuku menekan batang burungku yang sedari tadi masih terus mengocok lobang vaginanya.
“Aku nggak kuat, Do..” desah ibu mertuaku.
Aku semakin menambah kecepatan gerakanku apalagi setelah Ibu mertuaku memintaku untuk keluar berbarengan, aku menggeliat menambah erotis gerakanku.
“Acchh.. sshh.. ah.. oh” desah Ibu dengan dibarengi pelukannya yang kencang ke badanku.Tiba-tiba kurasakan cairanku ikut keluar dan terus keluar masuk ke dalam vagina Ibu mertuaku. Aku benar-benar puas dibuat Ibu mertuaku, sepertinya cairanku benar-benar banyak keluar dam membasahi lubang dan dinding vagina Ibu mertuaku. Ibu mertuaku masih memelukku erat dan menciumi leherku dengan kelembutan. Aku beranjak bangun dan mencabut batang burungku, kulihat banyak cairan yang keluar dari lobang vagina Ibu mertuaku.
“Mungkin nggak ketampung makanya tumpah”, kataku dalam hati.
Aku pamit dan langsung ke kamar mandi membersihkan badan serta burungku yang penuh dengan keringat serta sisa sperma di batangku.Itulah terakhir kali kami melakukan perbuatan itu bersama. Sebenarnya aku berusaha untuk menghindar, tetapi kita hanyalah manusia biasa yang terlalu mudah tergoda dengan hal itu. Ibu mertuaku pindah ke rumah anaknya yang sulung, aku tahu maksud dan tujuannya. Tetapi istriku tidak menerimanya dan berprasangka bahwa istriku tidak mampu menjaga ibunya yang satu itu.
E N D
-
Malam Indah Bersama Adik Sepupuku
Duniabola99.org–Kedua barbel kecil masing-masing seberat 5 kilogram terasa telah kian berat saja kuayun-ayunkan bergantian. Keringatku telah sejak tadi berseleweran membasahi seluruh tubuhku yang kuperhatikan lewat cermin sebesar pintu di depanku itu telah tambah mekar dan kekar. Kalau dibandingkan dengan atlet binaraga, aku tak kalah indahnya. Aku hanya tersenyum sambil kemudian menaruh kedua barbelku dan menyeka keringat di dahi. Kuperhatikan jam telah menunjukan pukul 22:39 tepat. Ya, memang pada jam-jam seperti ini aku biasa olahraga berat untuk membentuk otot-otot di tubuhku. Suasana sepi dan udara sejuk sangat aku sukai. Kamar kost-ku di pinggirn utara kota Jogja memang menawarkan hawa dinginnya. Itulah sebabnya aku sangat betah kost di sini sejak resmi jadi mahasiswa hingga hampir ujian akhirku yang memasuki semester delapan ini. Targetqq
Sudah jadi kebiasaanku, aku selalu berolahraga dengan telanjang bulat, sehingga dapat kuperhatikan tubuhku sendiri lewat cermin itu yang kian hari kian tumbuh kekar dan indah. berkulit sawo matang gelap. Rambut kasar memenuhi hampir di seluruh kedua lengan tangan dan kaki serta dadaku yang membidang ke bawah, lebih-lebih pada daerah kemaluanku. Rambutnya tumbuh subur dengan batang zakarnya yang selalu terhangati olehnya. Kuraba-raba batang kemaluanku yang mulai beranjak tegang ereksi ini. Hmm, ouh, mengasyikan sekali. Air keringatku turut membasahi batang zakar dan buah pelirku. Dengan sambil duduk di kursi plastik aku berfantasi seandainya ini dilakukan oleh seorang wanita. Mengelus-elus zakarku yang pernah kuukur memiliki panjang 20 centimeter dengan garis lingkar yang 18 centimeter! Mataku hanya merem melek saja menikmati sensasi yang indah ini. Perlahan-lahan aku mulai melumuri batang zakarku dengan air liurku sendiri. Kini sambil menggenggam batang zakar, aku terus menerus melakukan mengocok-ngocok secara lembut yang berangsur-angsur ke tempo cepat.
Aku tengah menikmati itu semua dengan sensasiku yang luar biasa ketika tiba-tiba pintu kamar kost-ku diketok pelan-pelan. Sial, aku sejenak terperangah, lebih-lebih saat kudengar suara cewek yang cukup lama sekali tak pernah kudengar.
“Mas, Mas Wid? Ini aku, Irma!”
Irma? Adik sepupuku dari Pekalongan? Ngapain malam-malam begini ini datang ke Jogja? Gila! Buru-buru aku melilitkan kain handuk kecilku sambil memburu ke arah pintu untuk membukakannya. “Irma?” ucapku sambil menggeser posisiku berdiri untuk memberi jalan masuk buat adik sepupuku yang terkenal tomboy ini. Irma terus saja masuk ke dalam sambil melempar tas ranselnya dan lari ke kamar mandi yang memang tersedia di setiap kamar kost ini. Sejenak aku melongok keluar, sepi, hanya gelap di halaman samping yang menawarkan kesunyian. Pintu kembali kututup dan kukunci. Aku hanya menghela nafasku dalam-dalam sambil memperhatikan tas ransel Irma.Tak berapa lama Irma keluar dengan wajah basah dan kusut. Rambutnya yang lebat sebahu acak-acakan. Aku agak terkejut saat menyadari bahwa kini Irma hanya memakai kaos oblong khas Jogja. Rupanya ia telah melepas celana jeans biru ketatnya di kamar mandi. Kulit pahanya yang kuning langsat dan ketat itu terlihat jelas. “Ada masalah apa lagi, hmm? Dapat nilai jelek lagi di sekolahan lalu dimarahi Bapak Ibumu?” tanyaku sambil mendekat dan mengelus rambutnya, Irma hanya terdiam saja. Anak SMU kelas dua ini memang bandel. Mungkin sifat tomboynya yang membuat dirinya begitu. Tak mudah diatur dan maunya sendiri saja. Jadinya, aku ini yang sering kewalahan jika ia datang mendadak minta perlindunganku. Aku memang punya pengaruh di lingkungan keluarganya.
Irma hanya berdiri termangu di depan cermin olah ragaku. Walau wajahnya merunduk, aku dapat melihat bahwa dia sedang memandangi tubuhku yang setengah telanjang ini.
“Lama ya Mas, Irma nggak ke sini.”
“Hampir lima tahun,” jawabku lebih mendekat lagi lalu kusadari bahwa lengan dan tangannya luka lecet kecil.
“Berantem lagi, ya? Gila!” seruku kaget menyadari memar-memar di leher, wajah, kaki, dan entah dimana lagi.
“Irma kalah, Mas. Dikeroyok sepuluh cowok jalanan. Sakit semua, ouih. Mas, jangan bilang sama Bapak Ibu ya, kalau Irma kesini. Aduh…!” teriak tertahan Irma mengaduh pada dadanya.
“Apa yang kamu rasakan Ir? Dimana sakitnya, dimana?” tanyaku menahan tubuhnya yang mau roboh.
Tapi dengan kuat Irma dapat berdiri kembali secara gontai sambil memegangi lenganku.
“Seluruh tubuhku rasanya sakit dan pegal semua, Mas, ouh!”
“Biar Mas lihat, ya? Nggak apa-apa khan? Nggak malu, to?” desakku yang terus terang aku sudah mulai tergoda dengan postur tubuh Irma yang bongsor ketat. Irma hanya mengangguk kalem.
“Ah, Mas Wid. Irma malah pengin seperti dulu lagi, kita mandi bareng… Irma kangen sama pijitan Mas Wid!” ujar Irma tersenyum malu.Edan! Aku kian merasakan batang kemaluanku mengeras ketat. Dan itu jelas sekali terlihat pada bentuk handuk kecil yang menutupinya, ada semacam benda keras yang hendak menyodok keluar. Dan Irma dapat pula melihatnya! Perlahan kulepas kaos oblong Irma. Sebentar dirinya seperti malu-malu, tapi kemudian membiarkan tanganku kemudian melepas BH ukuran 36B serta CD krem berenda ketatnya. Aku terkejut dan sekaligus terangsang hebat. Di tubuh mulusnya yang indah itu, banyak memar menghiasinya. Aku berjalan memutari tubuh telanjangnya. Dengan gemetaran, jemariku menggerayangi wajahnya, bibirnya, lalu leher dan terus ke bawahnya. Cukup lama aku meraba-raba dan mengelus serta meremas lembut buah dadanya yang ranum ini. “Mas Wid… enak sekali Mas, teruskan yaaa… ouh, ouh..!” pinta mulut Irma sambil merem-melek. Mulutku kini maju ke dada Irma. Perlahan kuhisap dan kukulum nikmat puting susunya yang coklat kehitaman itu secara bergantian kiri dan kanannya. Sementara kedua jemari tanganku tetap meremas-remas kalem dan meningkat keras. Mulut Irma makin merintih-rintih memintaku untuk berbuat lebih nekat dan berani. Irma menantangku, sedotan pada puting susunya makin kukeraskan sambil kuselingi dengan memilin-milin puting-puting susu tersebut secara gemas.
“Auuuh, aduh Mas Wid, lebih keras… lebih kencang, ouh!” menggelinjang tubuh Irma sambil berpegangan pada kedua pundakku. Puting Irma memang kenyal dan mengasyikan. Kurasakan bahwa kedua puting susu Irma telah mengeras total. Aku merendahkan tubuhku ke bawah, mulutku menyusuri kulit tubuh bugil Irma, menyapu perutnya dan terus ke bawah lagi. Rambut kemaluan Irma rupanya dicukur habis, sehingga yang tampak kini adalah gundukan daging lembut yang terbelah celah sempitnya yang rapat. Karuan lagi saja, mulutku langsung menerkam bibir kemaluan Irma dengan penuh nafsu. Aku terus mendesakkan mulutku ke dalam liang kemaluannya yang sempit sambil menjulurkan lidahku untuk menjilati klitorisnya di dalam sana. Irma benar-benar sangat menggairahkan. Dalam masalah seks, aku memang memliki jadwal rutin dengan pacarku yang dokter gigi itu. Dan kalau dibandingkan, Irma lebih unggul dari Sinta, pacarku. Mulutku tidak hanya melumat-lumat bibir kemaluan Irma, tapi juga menyedot-nyedotnya dengan ganas, menggigit kecil serta menjilat-jilat.
Tanpa kusadari kain handukku terlepas sendiri. Aku sudah merasakan batang kemaluanku yang minta untuk menerjang liang kemaluan lawan. Karuan lagi, aku cepat berdiri dan meminta Irma untuk jongkok di depanku. Gadis itu menurut saja. “Buka mulutmu, Dik. Buka!” pintaku sambil membimbing batang kemaluanku ke dalam mulut Irma. Gadis itu semula menolak keras, tapi aku terus memaksanya bahwa ini tidak berbahaya. Akhirnya Irma menurut saja. Irma mulai menyedot-nyedot keras batang kemaluanku sembari meremas-remas buah zakarku. Ahk, sungguh indah dan menggairahkan. Perbuatan Irma ini rupanya lebih binal dari Sinta. Jemari Irma kadangkala menyelingi dengan mengocok-ngocok batang kemaluanku, lalu menelannya dan melumat-lumat dengan girang.
“Teruskan Dik, teruskan, yeeeahh, ouh… ouh… auh!” teriakku kegelian. Keringat kembali berceceran deras. Aku turut serta menusuk-nusukan batang kemaluanku ke dalam mulut Irma, sehingga gadis cantik ini jadi tersendak-sendak. Tapi justru aku kian senang. Kini aku tak dapat menahan desakan titik puncak orgasmeku. Dengan cepat aku muntahkan spermaku di dalam mulut Irma yang masih mengulum ujung batang kemlauanku.
“Crooot… creet… crret…!”
“Ditelan Dik, ayo ditelan habis, dan bersihkan lepotannya!” pintaku yang dituruti saja oleh Irma yang semula hendak memuntahkannya. Aku sedikit dapat bernafas lega. Irma telah menjilati dan membersihkan lepotan air maniku di sekujur ujung zakar.“Maaasss, ouh, rasanya aneh…!” ujar Irma sambil kuminta berdiri. Sesaat lamanya kami saling pandang. Kami kemudian hanya saling berpelukan dengan hangat dan mesra. Kurasakan desakan buah dadanya yang kencang itu menggelitik birahiku kembali.
“Ayo Dik, menungging di depan cermin itu!” pintaku sambil mengarahkan tubuh Irma untuk menungging. Irma manut. Dengan cepat aku terus membenamkan batang kemaluanku ke liang kemaluan Irma lewat belakang dan melakukan gerakan maju mundur dengan kencang sekali. “Aduuh, auuh… ouh.. ouh… aaah… ouh, sakit, sakit Mas!” teriak-teriak mulut Irma merem-melek. Tapi aku tak peduli, adik sepupuku itu terus saja kuperkosa dengan hebat. Sambil berpegangan pada kedua pinggulnya, aku menari-narikan batang kemaluanku pada liang kemaluan Irma.
“Sakiiit… ouhh…!”
“Blesep… slep… sleeep…” suara tusukan persetubuhan itu begitu indah.
Irma terus saja menggelinjang hebat.Aku segera mencabut batang kemaluanku, membalikkan posisi tubuh Irma yang kini telentang dengan kedua kakinya kuminta untuk melipat sejajar badannya. sementara kedua tangannya memegangi lipatan kedua kakinya. Kini aku bekerja lagi untuk menyetubuhi Irma.
“Ouuh… aaahhk… ouh… ouh…!”
Dengan menopang tubuhku berpegangan pada buah dadanya, aku terus kian ganas tanpa ampun lagi menikam-nikam kemaluan Irma dengan batang kemaluanku.
“Crrrooot… cret… creet…!”
Menyemprot air mani zakarku di dalam liang kemaluan Irma. “Maaas… ouuuh… aduh… aaahk!” teriak Irma yang langsung agak lunglai lemas, sementara aku berbaring menindih tubuh bugilnya dengan batang kemaluanku yang masih tetap menancap di dalam kemaluanya.“Dik Irma, bagaimana kalau adik pindah sekolah di Jogja saja. Kita kontrak satu rumah… hmm?” tanyaku sambil menciumi mulut tebal sensual Irma yang juga membalasku. “Irma sudi-sudi saja, Mas. Ouh…” Entah, karena kelelehan kami, akhirnya tidur adalah pilihannya. Aku benar-benar terlelap.
TAMAT
-
Interview Must Nacked By Japan Xxx
-
So big Tits From Asia
-
Petite teen Gigi A posing barefoot with crop wearing provocative lingerie
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Super busty amateur teen Aubrey Paige teases with big tit cleavage closeup
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Petite teen girl Lucie Cline takes an internal cumshot from her fuck buddy
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Teen girls Herda Wisky & Adel Bye have a 3some wearing over the knee socks
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Classy Euro teen Feeona A removes her dress and exposes her tight body
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Rich white teen seduces the family’s aging butler on the back lawn
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Blonde plumper Tegan Brady covers her big teen boobs with her hands
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Pretty Jana Jordan playing video games in her provocative panties
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Nice teen girl pulls her thong underwear aside for intercourse with a big dick
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
`
-
Majalah Dewasa Edisi-Jift Krittiporn Paksungkane
Duniabola99.org–Jibbutiporn Pangsawat
Jift Krittiporn Paksungkane
Saya harus memberinya gadis cantik ini. “Jib – Krissiporn Saksin” tidak percaya? Jangan percaya, coba balik ke halaman berikutnya!
Jift Krittiporn Paksungkane
Ini hanya bagian dari rangkaian anak perempuan, jika anak laki-laki tidak senang untuk merekomendasikan satu saluran lagi untuk melihat set gadis di IG: MAXIMAH Atau bagikan komentar. www.facebook.com/MaximThailand
-
Majalah Dewasa Edisi-Pinky Pornpen Lipisuwannapong
Duniabola99.org–Pinky Pornpipi Suwanpong
Pinky Pornpen Lipisuwannapong
Siapa bilang kulit yang berwarna madu tidak seksi? Orang ini tertantang. Mari kita lihat apakah kecantikannya akan membuat Anda melelehkannya.
-
Majalah Dewasa Edisi-Sammy Dollacha Cowell
Duniabola99.org–Kembali ke atas Gadis cantik oleh MAXIM
Sammy Dollacha Cowell
Kembalinya orang ini tidak datang untuk bermain hari ini MAXIM. Bayangkan mencoba untuk mendapatkan Sammy dari 2011 untuk melihat bahwa itu akan membuat anak laki-laki. Bisakah kamu memikirkan gadis ini?
-
Cerita Dewasa-Vonny Dan Nadya
Duniabola99.org–Sebelumnya aku minta maaf bila ada kata-kata dari aku yang kurang tepat, jadi aku mohon maaf yah. Aku adalah seorang mahasiswa dari universitas swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan cewekku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body yang sangat mendukung.
Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Nadya, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua. Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung. Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah… aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.
Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku. Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.
Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.
Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Nadya mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.
Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh… ahhh…” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Nadya nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang masih terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny, “Ssshhh… ahhh… puaskan aku malam ini, Yon… pleasssee, aku udah nggak tahannich.”
Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang sudah mulai mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Nadya untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya. Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo Yonnn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah…” tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi.
“Blesss… blesss… blesss” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Nadya.
“Ahhh… ahhh… ah… Nadya…”
Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggodaitu, “Bless… bless…” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. “Ah ah ah…” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonnn… aaa… kuuu maaaa… uuu… keeluarrr…” Lalu aku berkata, “Tahan yah say… bentar lagi, aku pun maukeluar nich…” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan… “Creeett… crooott… creeettt…” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.Vonny dan Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon… emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel. Sekian cerita dariku ini. Bila anda berkesan, anda dapat berkenalan denganku melalui e-mail. Terima kasih atas nilai yang anda berikan lewat cerita ini.
TAMAT
-
Cerita Dewaasa-Akibat Film Porno
Duniabola99.org–Namaku Iwan (nama samaran). Aku itu sudah kuliah semester dua di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Aku tinggal masih bareng orangtua dan adikku yang masih SMP, Dina namanya (juga samaran). Orangtuaku dua-duanya kerja. Jadi rumah sering tinggal adikku dan aku saja, sama pembantu.
Pada waktu sore rumah sedang kosong, orangtua sedang pergi dan kebetulan pembantu juga sedang tidak ada. Adikku sedang pergi. Aku menyewa VCD BF XXX dan X2. Aku senang sekali, karena tidak ada gangguan pas sedang nonton. Cerita X2 di VCD itu kebetulan bercerita tentang seks antara adik dan kakak. Gila sekali deh adegannya. Kupikir kok bisa ya. Eh, aku berani tidak ya melakukan itu sama adikku yang masih SMP? tapi kan adikku masih polos sekali, kalau di film ini mah sudah jago dan pro, pikirku dalam hati. Sedang nonton plus mikir gimana caranya melakukan sama adikku, eh, bel berbunyi. Wah, teryata adikku, si Dina sama temannya datang. Sial, mana filmnya belum selesai lagi. Langsung kusimpan saja tuh VCD, terus kubukakan pintu. Dina sama temannya masuk. Eh, temannya manis juga loh.
“Dari mana lo?” tanyaku.
“Dari jalan dong. Emang kayak kakak, ngedekem mulu di rumah,” jawabnya sambil manyun.
“Aku juga sering jalan tau, emang elo doang. Cuman sekarang lagi males,” kataku.
“Oh iya, Kak. Kenalin nih temenku, namanya Anti, temen sekelasku,” katanya.
Akhirnya aku kenalan sama itu anak. Tiba-tiba si Dina tanya, “lihat VCD Boyzone aku tidak?”
“Tau, cari saja di laci,” kataku.
Eh, dia membuka tempat aku menaruh VCD BF. Aku langsung gelagapan.
“Eh, bukan di situ…” kataku panik.
“Kali saja ada,” katanya.
Telat. Belum sempat kutahan dia sudah melihat VCD XXX yang covernya lumayan hot itu, kalau yang X2 sih tidak pakai gambar.
“Idih… Kak. Kok nonton film kayak begini?” katanya sambil memandang jijik ke VCD itu.
Temannya sih senyam-senyum saja.
“Enggak kok, aku tadi dititipin sama temanku,” jawabku bohong.
“Bohong banget. Ngapain juga kalo dititipin nyasar sampe di laci ini,” katanya.
“Kak, ini film jorok kan? Nnnggg… kayak apa sih?” tanyanya lagi.Aku tertawa saja dalam hati. Tadi jijik, kok sekarang malah penasaran.
“Elo mao nonton juga?” tanyaku.
“Mmmm… jijik sih… tapi… penasaran Kak…” katanya sambil malu-malu.
“Anti, elo mao nonton juga tidak?” tanyanya ke temannya.
“Aku mah asyik saja. Lagian aku udah pernah kok nonton film kayak begitu,” jawab temannya.
“Gimana… jadi tidak? keburu mama sama papa pulang nih,” desakku.
“Ayo deh. Tapi kalo aku jijik, dimatiin ya?” katanya.
“Enak saja lo, elo kabur saja ke kamar,” jawabku.Lalu VCD itu aku nyalakan. Jreng… dimulailah film tersebut. Aku nontonnya sambil sesekali memandangi adikku dan temannya. Si Anti sih kelihatannya tenang nontonnya, sudah “expert” kali ya? Kalau adikku kelihatan begitu baru pertama kali nonton film seperti begitu. Dia kelihatan takut-takut. Apalagi pas adegan rudalnya cowok dihisap. Mana itu rudal besarnya minta ampun. “Ih, jijik banget…” kata Dina. Pas adegan ML sepertinya si Dina sudah tidak tahan. Dia langsung kabur ke kamar.
“Yeee, malah kabur,” kata Anti.
“Elo masih mao nonton tidak?” tanyaku ke si Anti.
“Ya, terus saja,” jawabnya.
Wah, boleh juga nih anak. Sepertinya, bisa nih aku main sama dia. Tapi kalau dia marah gimana? pikirku dalam hati. Ah, tidak apa-apa kok, tidak sampai ML ini. Sambil nonton, aku duduknya mendekat sama dia. Dia masih terus serius nonton. Lalu kucoba pegang tangannya. Pertama dia kaget tapi dia tidak berusaha melepas tangannya dari tanganku. Kesempatan besar, pikirku. Kuelus saja lehernya. Dia malah memejamkan matanya. Sepertinya dia menikmati begitu. Wow, tampangnya itu lho, manis! Aku jadi ingin nekat. Waktu dia masih merem, kudekati bibirku ke bibir dia. Akhirnya bersentuhanlah bibir kami. Karena mungkin memang sudah jago, si Anti malah mengajak French Kiss. Lidah dia masuk ke mulutku dan bermain-main di dalam mulut. Sial, jagoan dia daripada aku. Masa aku dikalahin sama anak SMP sih. Sambil kami ber-French Kiss, aku berusaha masukkan tanganku ke balik bajunya. Mencari sebongkah buah dada imut. Ukuran dadanya tidak begitu besar, tapi sepertinya sih seksi. Soalnya badan si Anti itu tidak besar tapi tidak kurus, dan tubuhnya itu putih.Begitu ketemu buah dadanya, langsung kupegang dan kuraba-raba. Tapi masih terbungkus sama bra-nya. “Baju elo gue buka ya?” tanyaku. Dia ngangguk saja sambil mengangkat tangannya ke atas. Kubuka bajunya. Sekarang dia tinggal pakai bra warna pink dan celana panjang yang masih dipakai. Shit! kataku dalam hati. Mulus sekali! Kubuka saja bra-nya. Payudaranya bagus, runcing dan putingnya berwarna pink. Langsung kujilati payudaranya, dia mendesah, aku jadi makin terangsang. Aku jadi pingin menyetubuhi dia. Tapi aku belum pernah ML, jadi aku tidak berani. Tapi kalau sekitar dada saja sih aku lumayan tahu. Gimana ya? Tiba-tiba pas aku lagi menjilati payudara si Anti, adikku keluar dari kamar. Kami sama-sama kaget. Dia kaget melihat apa yang kakak dan temannya perbuat. Aku dan Anti kaget pas melihat Dina keluar dari kamar. Si Anti buru-buru pakai bra dan bajunya lagi. Si Dina langsung masuk ke kamarnya lagi. Sepertinya dia shock melihat apa yang kami berdua lakukan. Si Anti langsung pamit mau pulang. “Bilang sama Dina ya… sorry,” kata Anti. “Tidak apa-apa kok,” jawabku. Akhirnya dia pulang.
Aku ketuk kamarnya Dina. Aku ingin menjelaskan. Eh, dianya diam saja. Masih kaget kali ya, pikirku. Aku tidur saja, dan ternyata aku ketiduran sampai malam. Pas kebangun, aku tidak bisa tidur lagi, aku keluar kamar. Nonton TV ah, pikirku. Pas sampai di depan TV ternyata adikku lagi tidur di kursi depan TV. Pasti ketiduran lagi nih anak, kataku dalam hati. Gara-gara melihat dia tidur dengan agak “terbuka” tiba-tiba aku jadi keingat sama film X2 yang belum selesai kutonton, yang ceritanya tentang hubungan seks antara adik dan kakak, ditambah hasrat aku yang tidak kesampaian pas sama Anti tadi. Ketika adikku menggerakan kakinya membuat roknya tersingkap, dan terlihatlah CD-nya. Begitu melihat CD-nya aku jadi semakin nafsu. Tapi aku takut. Ini kan adikku sendiri masa aku setubuhi sih. Tapi dorongan nafsu semakin menggila. Ah, aku peloroti saja CD-nya. Eh, nanti kalau dia bangun bagaimana? Ah, cuek saja. Begitu CD-nya turun semua, wow, belahan kemaluannya terlihat masih amat rapat dan dihiasi bulu-bulu halus yang baru tumbuh. Kucoba sentuh, hmmm… halus sekali. Kusentuh garis kemaluannya. Tiba-tiba dia menggumam, aku jadi kaget. Aku merasa di ruang TV terlalu terbuka. Kurapikan lagi pakaian adikku, terus kugendong ke kamarnya.
Sampai di kamar dia, it’s show time, pikirku. Kutiduri dia di kasurnya. Kubukakan bajunya. Ternyata dia tidak pakai bra. Wah, payah juga nih adikku. Nanti kalau payudaranya jadi turun bagaimana. Begitu bajunya terbuka, buah dada mungilnya menyembul. Ih, lucu bentuknya. Masih kecil buah dadanya tapi lumayan ada. Kucoba hisap putingnya, hmmm… nikmat! Buah dada dan putingnya begitu lembut. Eh, tiba-tiba dia bangun! “Kak… ngapain lo!” teriaknya sambil mendorongku. Aku kaget sekali, “Ngg… ngg… tidak kok, aku cuma pengen nerusin tadi pas sama si Anti, tidak papa kan?” jawabku ketakutan. Aku berharap orangtua aku tidak mendengar teriakan adikku yang agak keras tadi. Dia menangis.
“Sorry ya Din, gue salah, habis elo juga sih ngapain tidur di ruang TV dengan keadaan seperti itu, tidak pake bra lagi,” kataku.
“Jangan bilang sama mama dan papa ya, please…” kataku.
Dia masih nangis. Akhirnya kutinggali dia. Aduh, aku takut nanti dia ngadu.Sejak saat itu aku kalau ketemu dia suka canggung. Kalau ngomong paling seadanya saja. Tapi aku masih penasaran. Aku masih ingin mencoba lagi untuk “ngegituin” Dina. Sampai pada suatu hari, adikku sedang sendiri di kamar. Aku coba masuk,
“Din, lagi ngapain elo,” aku mencoba untuk beramah-tamah.
“Lagi dengerin kaset,” jawabnya.
“Yang waktu itu, elo masih marah ya…” tanyaku.
“….” dia diam saja.
“Sebenernya gue… gue… pengen nyoba lagi…” gila ya aku nekat sekali.
Dia kaget dan pas dia mau ngomong sesuatu langsung aku dekati mukanya dan langsung kucium bibirnya.
“Mmhhpp… Kakk… mmmhph…” dia seperti mau ngomong sesuatu.
Tapi akhirnya dia diam dan mengikuti permainanku untuk ciuman. Sambil ciuman itu tanganku mencoba meraba-raba dadanya dari luar. Pertama merasakan payudaranya diraba, dia menepis tanganku. Tapi aku terus berusaha sambil tetap berciuman. Setelah beberapa menit berciuman sambil meraba-raba payudaranya, aku mencoba membuka bajunya. Eh, kok dia langsung mau saja dibuka ya? Mungkin dia lagi merasakan kenikmatan yang amat sangat dan pertama kali dirasakannya. Begitu dibuka, langsung kubuka bra-nya. Kujilati putingnya dan sambil mengusap dan mneremas-remas buah dada yang satunya. Walaupun payudara adikku itu masih agak kecil, tapi dapat memberikan sensasi yang tak kalah dengan payudara yang besar. Ketika sedang dihisap-hisap, dia mendesah, “Sshh… ssshh.. ahhh, enak, Kak…” Setelah kuhisap, putingnya menjadi tegang dan agak keras. Terus kubuka celanaku dan aku keluarkan “adik”-ku yang sudah lumayan tegang. Pas dia melihat, dia agak kaget. Soalnya dulu kami pernah mandi bareng pas “punya”-ku masih kecil. Sekarang kan sudah besar dong.Aku tanya sama dia, “Berani untuk ngisep punya gue tidak? Entar punya elo juga gue isepin deh, kita pake posisi 69.”
“69… apa’an tuh?” tanyanya.
“Posisi dimana kita saling mengisap dan ngejilatin punyanya partner kita pada saat berhubungan,” jelasku.
“Ooo…”
Langsung aku membuka celana dia dan CD-nya. Kami langsung mengambil posisi 69. Aku buka belahan kemaluannya dan terlihatlah klitorisnya seperti bentuk kacang di dalam kemaluannya itu. Ketika kusentuh pakai lidah, dia mengerang,
“Ahhh… Kakak nyentuh apanya sih kok enak banget…” tanyanya.
“Elo mestinya ngejilatin dan ngisep punya gue dong. Masa elo doang yang enak,” kataku.
“Iya Kak, habis takut dan geli sih…” jawabnya.
“Jangan bayangin yang bukan-bukan dong. Bayangin saja keenakan elo,” kataku lagi.
Saat itu juga dia langsung menjilat punyaku. Dia menjilati kepala anu-ku dengan perlahan. Uuhhh, enak benar. Terus dia mulai menjilati seluruh dari batanganku. Lalu dia masukkan punyaku ke mulutnya dan mulai menghisapnya. Oohh… gila benar. Dia ternyata berbakat. Hisapannya membuatku jadi hampir keluar.“Stop… eh, Din, stop dulu,” kataku.
“Lho kenapa?” tanyanya.
“Tahan dulu entar aku keluar,” jawabku.
“Lho emang kenapa kalau keluar?” tanyanya lagi.
“Entar game over,” kataku.
Ternyata adikku memang belum mengerti masalah seks. Benar-benar polos. Akhirnya kujelaskan kenapa kalau cowok sudah keluar tidak bisa terus pemainannya. Akhirnya dia mulai mengerti. Posisi kami sudah tidak 69 lagi, jadi aku saja yang bekerja. Kemudian aku teruskan menghisapi kemaluannya dan klitorisnya. Dia terus menerus mendesah dan mengerang.
“Kak Iwan… terus Kak… di situ… iya di situ… oohh… ssshhh…”Aku terus menghisap dan menjilatinya. Dia menjambak rambutku. Sambil matanya merem-melek. Akhirnya aku sudah dalam kondisi fit lagi (tadi kan kondisinya sudah mau keluar). Kutanya sama adikku,
“Elo berani ML tidak?”
“…” dia diam.
“Gue pengen ML, tapi terserah elo… gue tidak maksa,” kataku.
“Sebenerya gue takut. Tapi sudah kepalang tanggung nih… gue lagi ‘on air’,” kata dia.
“OK… jadi elo mau ya?” tanyaku lagi.
“…” dia diam lagi.
“Ya udah deh, kayanya elo mau,” kataku.
“Tapi tahan sedikit. Nanti agak sakit awalnya. Soalnya elo baru pertama kali,” kataku.
“…” dia diam saja sambil menatap kosong ke langit-langit.Kubuka kedua belah pahanya lebar-lebar. Kelihatan bibir kemaluannya yang masih sempit itu. Kuarahkan ke lubang kemaluannya. Begitu aku sentuhkan kepala “anu”-ku ke liang kemaluannya, Dina menarik nafas panjang, dan kelihatan sedikit mengeluarkan air mata. “Tahan ya Din…” Langsung kudorong anu-ku masuk ke dalam lubang kemaluannya. Tapi masih susah, soalnya masih sempit sekali. Aku terus mencoba mendorong anu-ku, dan… “Bleesss…” masuk juga kepala kemaluanku. Dina agak berteriak,
“Akhhh sakit Kak…”
“Tahan ya Din…” kataku.
Aku terus mendorong agar masuk semua. Akhirnya masuk semua kemaluanku ke dalam selangkangan adikku sendiri.
“Ahhh… Kak… sakit Kak… ahh…”
Setelah masuk, langsung kugoyang maju-mundur, keluar masuk liang kemaluannya.
“Ssshhh… sakittt Kak… ahhh… enak… Kak, terusss… goyang Kak…”
Dia jadi mengerang tidak karuan. Setelah beberapa menit dengan posisi itu, kami ganti dengan posisi “dog style”. Dina kusuruh menungging dan aku masukkan ke lubang kemaluannya lewat belakang. Setelah masuk, terus kugenjot. Tapi dengan keadaan “dog style” itu ternyata Dina langsung mengalami orgasme. Terasa sekali otot-otot di dalam kemaluannya itu seperti menarik batang kemaluanku untuk lebih masuk.“Ahhh… ahhha… aku lemess banget… Kak,” rintihnya dan dia jatuh telungkup. Tapi aku belum orgasme. Jadi kuteruskan saja. Kubalikkan badannya untuk tidur terlentang. Terus kubuka lagi belahan pahanya. Kumasukkan kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya. Padahal dia sudah kecapaian.
“Kak, udah dong! Gue udah lemes…” pintanya.
“Sebentar lagi ya…” jawabku.
Tapi setelah beberapa menit kugenjot, eh, dianya segar lagi.
“Kak, yang agak cepet lagi dong…” katanya.
Kupercepat dorongan dan genjotanku.