Author: Bokep Mobile

  • Foto Bugil Hot Terpanas 2018 Anri Sugihara

    Foto Bugil Hot Terpanas 2018 Anri Sugihara


    2016 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Koda Riri Dengan Berbagai Gaya Yang Hot

    Foto Ngentot Koda Riri Dengan Berbagai Gaya Yang Hot


    1692 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Rio Hamasaki Pamer Tetek Besar & Mulus

    Foto Bugil Rio Hamasaki Pamer Tetek Besar & Mulus


    1814 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Bugil Gadis Imut Model Gravure Jepang Yang Menggemaskan

    Foto Bugil Gadis Imut Model Gravure Jepang Yang Menggemaskan


    1997 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Panas Yui Komine Di Kolam Renang

    Foto Ngentot Panas Yui Komine Di Kolam Renang


    1648 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Bokep Nikmatnya Ketika Semua Lobang Dimasukin

    Cerita Bokep Nikmatnya Ketika Semua Lobang Dimasukin


    1698 views

    Cerita Bokep – satu sore aku dapet call dari 1 om, “Nez, aku dapet nomer kamu dari temen bisnisku. Aku nyari abg yang mau digarap ber 3, kamu mau gak”. Ku iyain aja. Pada waktunya om B (Gak usah nama aslinya kan) menjemput aku, wah orangnya keren juga, tinggi besar, gak tau deh kontolnya gede pa enggak. “Temen2 om keren kaya om gak”, candaku.

    “Ya kamu liat aja nti kalo dah sampe”. aku diajaknya ke resort di tepi pantai, katanya sudah dipesen ma temennya, ada private beach nya sehingga bisa maen di pantai tanpa gangguan siapa2. Aku dibeliin bikini ma om B buat menghangatkan suasana. Sesampai di resort, aku dikenalin ma temen2nya, “Nez, ini temen2 aku A dan C”.

    Aku diajak ke halaman belakang yang merupakan bagian pantai yang ditutup supaya ada privacy, hanya pantai pasirnya saja dengan pepohonan yang rimbun, tidak mungkin menyertakan lautnya kerna itu milik publik. Ya gak apalah, yang penting kan outdoor, pasti asik sensasinya buat aku.

    Aku masuk kamar bilas dan mengganti pakeanku dengan bikini yang dibelikan om B, minim banget bikininya, cuma 3 carik kain yang diikatkan dibagian belakang tubuhku, branya diikat di leher dan di punggung sedang cdnya diikatkan disamping kiri dan kanan pinggulku dan bagian belakangnya terbuka sama sekali cuma ada seutas kain yang melesek dalam belahan pantatku. Tau dong model yang kumaksud. “Wow, kamu sexy banget kalo pake bikini”, kata om B.

    segera dia menarik aku ke dipan lebar bermatras yang terletak dibawah payung besar dan semuanya diteduhi dengan pepohonan yang rindang, disudut halaman yang berpasir putih. Karena sudah mulai gelap, lampu taman yang temaram dinyalakan disana sini menambah romantisnya suasana pantai di warnai dengan suara deburan ombak yang menggulung tiada henti dan terempas ke pantai.

    Om B merasa sebagai tuan rumah acara malem ini segera memulai aksinya, 2 om yang laen masi didalem rumah, gak tau pada ngapain. dia memeluk dan mencium bibirku. “eehh…om nakal..deh…. ,” kataku yang gemes melihat napsunya om B ke aku, langsung nyosor aja kaya bebek yang gak dikasi makan berhari2. Gantian aku yang kemudian mengecup bibir om B. Agen Judi Bola

    “om kecup Inez sekali, Inez balas sekali, jadi kita impas,” kataku tersenyum, sambil mengelus-elus pahanya, malahan tanganku sudah semakin naik dan sudah berada di dalam celana pendeknya. “Iya kita impas, kamu agresif ya”. “Om suka kan”. “Suka banget”. Si om langsung ja melancarkan kecupannya.

    “UUUUHHHH”, desahku gak jelas kerna terhenti kembali karena ciumannya, kali ini bibirnya mencium bibirku agak lama. Akupun membalas ciumannya, bibirnya melumat bibirklu, sementara itu tanganku mulai beralih dari mengelus-elus pahanya dan mulai menjamah dan mengelus-elus batang kontolnya yang sudah tegang dan masih tertutup oleh celana pendek dan CD. Om B mendesah lirih sambil mulutnya masih sibuk melumat bibirku. terasa kont0l om B panjang dan besar yang pasti bentar lagi akan menyodok2 memekku. Om B segera menjamah toketku, dengan perlahan-lahan dia mulai meremas-remas toketku. “Toket kamu gak besar tapi napsuin kalo diremes deh”. Aku diem aja menikmati remesan di toketku. sementara tangan satunya mengarah ke selangkanganku dan mengelus2nya. Aku mendesah lirih ditengah lumatan bibirnya yang penuh napsu. lidahnya menyusup kedalam rongga mulutku membelit lidahku sementara tangannya masi sibuk meremes dan mengelus2 daerah sensitif ditubuhku. Aku cuma bisa mendesah2 karena ulahnya. CD bikiniku mulai lembab, aku dah terangsang banget karena ulahnya. Dia melanjutkan ciumannya di leherku, dijilatinya leherku . Ini membuat aku semakin mendesah, kedua tangannya semakin gencar menyerang toket dan slangkanganku, “geli om….”. dia terus saja menjilati dan menghisap-hisap leherku sampe mulai memerah.

    Om B kemudian mulai membuka pakeannya sendiri. tubuhnya atletis, perutnya six pack, dadanya bidang ditumbuhi bulu-bulu, lengannya sangat berotot,suka banget aku ma lelaki yang badannya kaya gitu. Ketika celana dan CDnya terlepas kuliat pisang tanduknya yang besar dan panjang sudah berdiri dengan kerasnya, batang kontolnya sudah siap untuk mengobrak-abrik memekku. Ada kali 18sentian panjangnya dengan diameter 4sentian. Ngebayangin pisang tanduk itu kluar masuk, memekku menjadi makin basah. Setelah dia telanjang bulat, bikiniku segera dilepasnya. Dia memandangi tubuhku yang bugil. “Sexy banget kamu Nez, toket kamu mengkal gitu, jarang diremes ya. jembut kamu alus gitu. Aku suka banget liat abg yang jembutnya alus”. Dia kliatan sekali dah pengen menjilati dan menghisap-hisap memekku. Setelah tubuhku tidak tertutupi oleh sehelai kainpun kakiku dikangkangkan. Dia melotot memandangi kedua pahaku yang terbuka lebar, bibir memekku terlihat jelas, dibagian atasnya ada jembut alus hitam yang tertata rapi dan berbentuk segitiga, sementara ujung segitiga hitam itu tepat berada diatas belahan bibir memekku, itilku sedikit mengintip, sementara di kedua sisi bibir memekku tidak nampak ditumbuhi bulu-bulu sedikitpun.

    Dia nelungkup diselangkanganku, kedua tangannya memegangi bagian dalam kedua pahaku dan bibirnya mulai menciumi belahan memekku. lidahnya mulai menjilati belahan bibir memekku. aku merasa geli dan enak saat bibir dan lidah nya mulai menyentuh bibir memekku, aku kembali mendesah, “terus jilat om, enak…geli…….hisap itil Inez….” Nikmat banget ngerasain memekku dijilati sambilitilku dihisap-hisap nya. dia hanya bisa menggumam saja karena mulutnya asyik sedang menjilati belahan memekku dan menghisap-hisap itilku. Kepalaku bergoyang kekanan-kekiri kadang-kadang terangkat saat itilku dihisap-hisap kuat, kedua tanganku meremas-remas kepalanya, pantatku kadang-kadang terangkat saat dia meneroboskan lidahnya kedalam lubang memekku, cairan memekku semakin bertambah banyak keluar pertanda nafsu birahiku sudah semakin memuncak, dan memekku sudah siap untuk diterobos oleh batang kont0l jumbonya. “udah om, Inez dah gak tahan lagi, masukin kontolnya om…..”

    Dia segera memposisikan dirinya dislangkangku. Dia menarik tubuhku sehingga pantatku berada dipinggiran matras dipan, dengan setengah berdiri dia memegangi kontolnya, dia oles-oleskan sebentar kepala kontolnya di belahan memekku yang sudah basah itu, setelah melihat kepala kontolnya mengkilat oleh cairan memekku, dia mulai menyelipkan kepala kontolnya di belahan memekku, kepala kontolnya mulai hilang dalam jepitan memekku, akupun melenguh merasakan desakan kepala kontolnya. “OOHH besarnya kont0l om….,” lenguhku. “memekmu juga enak, sempit sekali,” diapun melenguh merasakan jepitan memekku yang sangat ketat. perlahan-lahan dia mulai mendorong maju kontolnya masuk kedalam lubang memekku, aku melenguh kembali merasakan memekku yang sedang diterobos oleh kontolnya, diapun merasakan memekku yang walaupun sudah sangat basah tapi masih sangat seret, dinding memekku begitu ketatnya menempel pada batang kontolnya. kembali dia mendesakkan batang kontolnya masuk lebih dalam lagi di memekku, lagi-lagi aku melenguh nikmat, diapun merintih enak, udah hampir setengahnya batang kontolnya tenggelam di dalam memekku. Dengan perlahan dia kembali melesakkan batang kontolnya kedalam memekku, batang kontolnya makin dalem aja masuknya di memekku, aku cuma bisa melenguh merasakan memekku yang diterobos oleh kontolnya yang besar itu, dia juga terus mengerang nikmat merasakan dinding memekku yang berdenyut-denyut seolah-olah sedang meremas-remas batang kontolnya.

    Setelah mendiamkan sesaat untuk menikmati dinding memekku yang sedang berdenyut-denyut itu, dengan sekali hentakan kuat dia membenamkan seluruh batang kontolnya kedalem memekku. “Aahh kontol om dah besar panjang lagi, sampe mentok dan penuh memek Inez….…,” erangku saat merasakan mulut rahimku tersundul oleh kepala kontolnya yang sudah terbenam seluruhnya. “Nez, memekmu juga enak banget. kontolku seperti diremes2, sempit banget lagi, nikmatnya….” erangnya merasakan dinding memekku yang semakin kuat berdenyut-denyut. “oohh, genjot kont0l om, entotin Inez om, pake kont0l om yang besar, ayo om…” aku meminta dia untuk segera memompa kontolnya keluar masuk dilubang memekku.

    Dengan perlahan-lahan om B mulai menarik keluar kontolnya dari dalam lubang memekku, terlihat kontolnya sedikit demi sedikit mulai keluar dari dalam lubang memekku, dia melihat dinding memekku yang kemerahan menempel ketat di batang kon tolnya yang sedang tertarik keluar, saat dia melihat leher dari batang kon tolnya segera dia melesakkan kembali batang kon tolnya kedalam lubang memekku, dinding memekku yang menempel ketat pada batang kon tolnya ikut melesak masuk juga, dengan perlahan-lahan batang kon tolnya keluar masuk di dalam lubang memekku. “Oohh, enak om, terus keluar masukkan kontolnya oomm, entotin Inez, genjot yang kuat, yang cepat om….”, aku merintih-rintih keenakan digenjot om B. “Iya Nez, memekmu betul-betul sempit, enak…aahh….. nikmatnya ngentotin memek kamu.”

    Om B mulai mempercepat irama keluar masuk kontolnya didalam lubang memekku, karena gemas dengan kedua toket imutku yang berguncang seirama dengan dorongan tubuhnya yang sedang menggenjot memekku, kedua tangannya segera mencengkram kedua toketku dan mulai meremas-remasnya, sementara itu aku meletakkan kedua kaki dipahanya, pahaku bersentuhan dengan pahanya yang penuh dengan bulu, membuat sensasi tersendiri buatku, belum lagi dengan remasan-remasan tangannya yang agak sedikit kasar pada kedua toketku, membuat aku semakin merintih-rintih keenakan. Aku betul-betul puas dengan permainannya, selain batang kon tolnya yang besar dan panjang, staminanya juga lumayan hebat, biasanya lelaki yang menggenjot memeknya dengan irama seperti yang dilakukan oleh si om sudah muncrat pejunya dalam waktu kurang dari lima menitan, tapi sekarang ini dia sudah lumayan lama menggenjot memekku tapi belum memperlihatkan tanda-tanda akan muncrat pejunya, irama keluar masuk batang kon tolnya masih tetap stabil, aku sangat menikmati sodokan-sodokan si om yang selain mempunyai batang kont0l yang panjang dan besar juga tahan lama bila ngentot. “Terus om, cepetin ngegenjotannya, nikmatnya kont0l om, ya gitu, enak dien tot ma om…,” rintihku keenakan merasakan sodokan-sodokan batang kon tolnya. “iya Nez, ini aku percepat, memekmu juga maknyus, bisa ngempot, nikmat banget ngentotin memekmu….”

    Aku mulai menggerakkan otot-otot dinding memekku sehingga dinding memekku seolah-olah menyedot-nyedot kontolnya yang saat itu sedang keluar masuk di lubang memekku, dia betul-betul menikmati pergerakan otot-otot dinding memekku yang sedang menyedot-nyedot batang kontolnya. “Oohh Nez, kon tolku seperti disedot, enak banget, aku gak tahan lagi, aku mau keluar….”, dia mengerang merasakan kontolnya yang sedang dikenyot-kenyot oleh memekku. Gerakan maju-mundur om B semakin tidak teratur, setiap mendorong masuk kontolnya, dia menekannya dalam-dalam di lubang memekku, pejunya sudah sampai di kepala kon tolnya, hanya tinggal menunggu waktu saja untuk muncrat, dia semakin mempercepat keluar masuk kon tolnya itu dan selalu menekannya dalam-dalam, tak lama kemudian dia mengerang panjang, dia mendorong batang kontolnya dalam-dalam dan mendiamkannya, kepala kontolnya mulai mengejut-ngejut menyemburkan pejunya membasahi lubang memekku, aku merasakan dinding rahimku menjadi hangat oleh semburan pejunya. “Oohh Nez, aku keluar, trima pejuku, nikmatnya ngentotin kamu, aku ngecret Nez…” erangnya saat menyambut puncak kenikmatannya. “Oohh kont0l om juga enak, peju om hangat, banyak lagi… “, rintihku merasakan semburan pejunya menyentuh dinding rahim dan membanjiri lubang memekku. Aku membiarkan dia hingga tuntas menyemprotkan pejunya di memekku, karena aku juga menikmati semburan hangat pejunya di dinding rahimku.

    dia mencabut kon tolnya dari dalam lubang memekku setelah tuntas menyemprotkan pejunya di memekku. aku mendesis saat kon tolnya tercabut dari dalam lubang memekku. memekku berdenyut-denyut berusaha untuk mengeluarkan pejunya dari dalam. “C, giliranmu”, om B manggil om C yang masi didalem rumah. Om C keluar rumah dah bertelanjang bulet, kon tolnya yang jumbo juga dah ngaceng dengan perkasanya. Sementara om B gantian masuk ke dalem rumah. Om C bawain aku minuman yang segera ku tenggak sampe abis, “Aus ya Nez”. “Iya om, bisnya om B nakal banget si”. “Ku ambilin lagi ya”, katanya sambil masuk kedalem rumah dan mengmabilkan aku minuman lagi. Segera minumannya ku abisin sekali tenggak. “Dah siap kunakali Nez”, Aku cuma ngangguk, walaupun aku dah lemes ngeladenin napsunya om B. Om B dan om A keluar dari rumah dan duduk dideket dipan, mreka mo nonton live show ku dengan om C kayanya. “Kamu cantik Nez, aku pengen kamu yang ngegenjot nich,” katanya sambil berbaring di sebelahku. “Siapa takut”, jawabku sambil tersenyum genit dan meraih kon tolnya yang dah ngaceng keras banget.

    aku menaiki badannya dengan posisi mengarah ke kakinya, membelakangi om C. Kupegang dengan tangan kanan kon tolnya, kubimbing kontolnya ke memekku, kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memekku beberapa kali, setelah itu kuselipkan kepala kon tolnya di sela-sela bibir memekku, aku dan dia melenguh bersamaan, aku merasakan kepala kon tolnya yang besar itu memenuhi gerbang memekku, sementara om C merasakan jepitan gerbang memekku, “Uuhh gila, memek kamu sempit sekali…”
    perlahan-lahan aku mulai menurunkan pantatku, perlahan batang kontolnya mulai lenyap sedikit demi sedikit di dalam lubang memekku, aku mulai kembali merasakan lubang memekku terisi penuh oleh besarnya kont0l om C, dan dia sendiri sungguh menikmati seretnya lubang memekku, aku merintih nikmat dan dia mengerang enak. “oohh kont0l om besar, Inez paling suka dengan kont0l sebesar om punya…..” “Oohh gila, memekmu seret, peret seperti memek perawan aja, memekmu berdenyut….,” erangnya merasakan memekku yang sempit dan berdenyut. Setelah seluruh batang kontolnya tertelan semuanya oleh memekku, aku mendiamkan sebentar dan menggerakkan otot-otot dinding memekku, sehingga dia merasakan memekku berdenyut-denyut kuat seolah-olah sedang meremas-remas batang kon tolnya, dia merem melek merasakan itu dan suara erangan kembali terdengar keluar dari mulutnya. “Oohh memekmu tambah kuat berdenyutnya, kontolku seperti diremas-remas oleh memekmu ini, enak bener nih memekmu”.

    Kedua tanganku bertumpu pada dengkulnya, kemudian aku mulai memompa batang kontolnya keluar masuk di lubang memekku, pertama-tama gerakanku perlahan-lahan, sehingga dia dan aku masing2 merasakan pergesekannya, dia semakin merem melek, akupun merasakan nikmat juga, mataku pun merem melek merasakan nikmat. Posisi tanganku yang bertumpu pada dengkulya, membuat kedua toketku semakin mencuat karena terkepit oleh kedua tanganku.

    om B melihat pemandangan itu semakin bertambah tinggi nafsu birahinya, dengan segera dia menghampiri tubuhku yang sedang memompa batang kon tol om C, dengan penuh nafsu kedua toketku mulai diremas-remas, tidak hanya tangannya yang sibuk dengan meremas-remas, mulut dan lidahnyapun mulai bermain di kedua pentilku, kedua pentilku kiri dan kanan silih berganti dia jilati dan dia hisap-hisap. “Oohh, terus om, hisap yang kuat…,” aku merintih-rintih keenakan merasakan hisapan om B di kedua pentilku. Om A yang sudah berbugil ria cuma tersenyum melihat aksi kedua temannya itu sambil terus menerus mengelus-elus kon tolnya, dia terbangkit nafsu birahinya kerna menikmati live show ku ma temen2nya. batang kon tolnya sudah setengah berdiri, sementara om C yang sedang kupompa juga tidak mau diam. dia mulai meremas-remas bongkahan pantatku, dan kadang-kadang pantat aku dia dorong dan tarik seirama dengan gerakan naik turunnya aku, membuat kontolnya semakin bertambah cepat keluar masuk dilubang memekku, om C merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa oleh jepitan memekku yang begitu ketat melingkari kon tolnya.

    Melihat pipiku yang bersemu merah lantaran nafsu birahi yang ingin segera terlampiaskan membuat om A yang sedang memandangi pertarungan sengit itu mulai ikut maju, tangan kanannya mulai merambah keslangkanganku yang sedang naik turun itu, jari jemarinya mulai menyentuh itilku yang sudah mulai mencuat keluar, dengan segera jari-jemarinya mulai memainkan itilku, itilku dia elus-elus kadang-kadang dia jepit dengan jari telunjuk dan jempolnya lalu dia pilin-pilin, sehingga membuat aku semakin merintih-rintih. “Oohh, enak, om pada nakal, terus pilin itil Inez, hisap toket Inez, terus….,” aku merintih-rintih menikmati permainan ketiga om, sambil terus memompa naik turun dengan cepat. Om C juga tidak mau ketinggalan dengan aksinya selain kedua tangannya yang memegangi bongkahan pantat aku dan mendorong serta menarik turunnya, pantatnya mulai juga terangkat dan turun seirama dengan gerakan naik turun pantatnya aku, sehingga kontolnya semakin bertambah cepat keluar dari lubang memeknya aku dan bertambah dalam masuknya saat menerobos di dalam lubang senggama aku, dan dia juga merasakan lubang dinding memek aku seperti sedang menyedot-nyedot batang kontolnya. “Oohh Nez, memekmuu nyedot-nyedot kon tolku, enak sekali, gila enaknya….,” om C mengerang keenakan merasakan kon tolnya disedot-sedot memekku. “Sshh, kont0l om juga enak, besar panjang, enak banget dientot ma kontol om, oohh, terus hisap toket dan, itil Inez, geii…,” aku merintih-rintih menikmati serangan yang dilakukan oleh ketiga om ini.

    aku sudah mulai merasakan detik-detik klimaks sudah diambang pintu, akupun semakin mempercepat gerakan naik turunnya, aku semakin sering mengeluarkan rintihan-rintihan nikmat, kedua tanganku sudah berada di kepala om B yang sedang sibuk menetek dan kedua tanganku itu sedang meremas-remas kepala om B yang masih sibuk dengan menghisap-hisap kuat toketku silih berganti dan kedua tangannyapun masih meremas-remas kedua toketku, om a pun masih sibuk dengan tangannya yang sibuk memilin-milin dan mengelus-elus itilku yang semakin menongol keluar dari tempat persembunyiannya dan om C sendiri disibukkan dengan membantu naik turun pantatku, om C sendiri sudah merasakan hal yang sama dengan aku, puncak kenikmatannya hanya tinggal menunggu waktu saja untuk dia rengkuh, pejunya sudah mulai mengalir memenuhi kepala kontolnya dan siap-siap untuk meledak membasahi memekku. “Oohh Nez, memekmu, aku dah gak tahan lagi ni, aku dah mo ngecret didalem memekmu ya, trima pejuku…” om C mengerang panjang saat kontolnya mulai menyemburkan pejunya. aku merasakan dinding rahimku kembali hangat oleh semburan peju om C yang membasahi dinding rahim dan lubang memekku. “Om, Inez juga keluar, kont0l om juga enak, nikmat…..,” akupun merintih menyambut puncak kenikmatanku, om C merasakan hangat pada batang kontolnya oleh semburan cairan kenikmatanku.

    Om B dan om A terus aja menghisap, menjilat, memilin kedua toketku dan itilku walaupun mreka tau aku dah klimax. Om C merasakan betapa dinding memekku berdenyut kuat dan sedang menyedot batang kontolnya, dia merasakan nikmat yang sangat luar biasa yang belum pernah dia alami saat ngen tot dengan prempuan lain Setelah beberapa saat didiamkan dalem memekku, om C mencabut kontolnya dari memekku dan cairan pejunya meleleh keluar dari memekku dan jatuh tepat diatas kont0l om C yang sudah mulai lemas, Aku hanya terkapar di matras dipan aja.

    sementara om A dah siap2 mo ngen totin aku. Aku si dah lemes banget nmgeladenin 2 om itu tapi kerna om A lon dapet giliran ya aku pasrah aja. dengan penuh nafsu Om A menciumi bibir aku, sementara kontolnyapun sudah menyundul-nyundul belahan bibir memekku. Ciuman bibirnya yang bertubi-tubi dan sundulan kepala kontolnya yang terus menerus mengenai belahan bibir memekku, perlahan-lahan mulai kembali membangkitkan gairah birahiku yang baru saja padam, aku mulai mengusap-usap kepala dan punggungnya, lidahnya menerobos ke dalam rongga mulutku dan menyentuh lidahku, lidahkupun mulai membalas belitan lidahnya, sementara itu kepala kon tolnya terus menerus menyundul belahan bibir memek dan itilku, sehingga membuat aku mengerang ngilu.

    dengan segera aku brenti mengelus punggungnya, kugenggam kon tolnya yang lebih besar dan panjang dari kedua temennya sambil membalas ciuman dan permainan lidahnya. kepala kontolnya kuoles-oleskan di bibir memek dan itilku, dan tak lama kemudian setelah aku rasakan kepala kontolnya tepat berada di lubang memekku, aku mulai menekan batang kontolnya yang berada dalam genggamanku, kepala kontolnya tepat masuk kedalam lubang memekku, akupun melenguh merasakan lesakan kepala kontolnya yang lebih besar dari kepunyaan temen2nya. “OOhh, kont0l om lebi gede, Inez suka banget om…,” lenguhku saat merasakan lesakan kepala kontolnya diambang lubang memekku. “Memek kamu tetep empit Nez, padahal baru digarap ma 2 pisang tanduk”.

    Dia mulai mendorong masuk kontolnya, akupun merintih merasakan batang kontolnya yang tengah menyeruak masuk di dalam memekku. Kembali dia mendorong masuk lebih dalam lagi kontolnya, lagi-lagi aku mengerang merasakan memekku yang diterobos oleh besarnya kontolnya, dan dengan sekali hentakan kuat dia mendorong masuk seluruh batang kontolnya masuk kedalam lubang memekku. “Oohh pelan om, kont0l om besar banget, lebih besar dan lebih panjang om….”, aku melenguh sedikit kesakitan dan membalas ciumannya yang sempat terhenti tadi saat dia menghentakkan kontolnya masuk seluruhnya kedalam lubang memekku. Kedua tangannya menyelinap kebawah punggungku, pantatnya mulai bergerak memompa kontolnya keluar masuk memekku dengan irama cepat sementara itu mulutnya sibuk terus menerus mencecar bibirku, lidahnya menerobos di dalam rongga mulutku dan bersentuhan terus menerus dengan lidahku, akupun menyambut ciuman dan permainan lidahnya. dibagian bawah akupun berusaha mengimbangi permainannya, akupun memutar-mutar pantatku, dengan mengimbangi naik turun pantatnya, aku memutar keatas saat pantatnya turun kebawah dan memutarnya kebawah saat dia menarik pantatnya keatas. Dia merasakan kontolnya seperti diputar dan ditarik olehku saat dia menarik pantatnya keatas, dan dia juga merasakan kontolnya seperti diputar dan masuk lebih dalam di rongga memekku saat dia mendorong masuk kontolnya itu, membuat dia merasakan sensasi nikmat yang luar biasa. “terus goyang Nez, goyanganmu membuat kontolku seperti dipelintir….”, erangnya sambil meneruskan kembali ciumannya. “Kont0l om juga enak, terus genjot memek Inez om …..”, erangku diantara ciumannya yang ganas.

    Dia semakin gencar mengeluar masukkan kontolnya didalam lubang memekku, akupun semakin giat memutar-mutar pantat, rintihan dan erangan selalu terdengar dari mulutku dan dia, keringat sudah membanjiri tubuhku, dia juga. suara plak plok terdengar dari beradunya slangkangan kita yang sudah dibasahi oleh keringat, menambah sensasi tersendiri bagi 2 om yang nontonin aku digarap om A. Om B sudah sangat bernafsu sekali ingin ikutan ngentotin aku, kontolnya sudah berdiri kembali dengan gagahnya, dia sudah tidak sabar lagi untuk menunggu gilirannya untuk menggenjot memekku, diapun menghampiri mereka. “A, putar balik dong, gua juga pengen lagi nich,” katanya pada om A yang sedang asyiknya menggenjot aku. om A menghentikan gerakannya, dengan memeluk tubuhku, dia membalikkan tubuhnya sehingga tubuhnya terlentang dan tubuhku yang sedang dipeluk dengan eratnya secara otomatis bergulir naik keatas tubuhnya, aku segera mengerti apa yang dikehendaki oleh om B, segera aku memposisikan diri dengan menekuk lutut dan mendoyongkan tubuhnya kearah om A, dengan penuh nafsu kedua tangannya segera meremas-remas kedua toketku dan mulutnyapun langsung menghisap-hisap salah satu pentilku.

    dengan tersenyum om B mulai mengarahkan kepala kontolnya kelubang pantatku, tangan kirinya dia ludahi terlebih dahulu dan diusapkannya kekepala kontolnya, lalu kepala kontolnya mulai terselip dilubang pantatku, aku mengerang merasakan lubang pantatku mulai diterobos oleh kepala kontolnya om B, “AAhhh pelan om, kont0l om besar banget buat lubang pantatInez”. “Uuhh gila, sempit banget pantat kamu Nez”, erang om B. Kontolnya perlahan-lahan masuk lebih dalam di lubang pantatku. om A merasakan memekku semakin bertambah sempit, dia merasakan dinding memekku semakin bertambah berdenyut-denyut akibat lesakan kontol om B di lubang pantatku, diapun semakin merasa keenakan.

    Om B terus ja neken kontolnya masuk lebi dalem di pantatku, sudah setengahnya batang kontolnya tertelan oleh lubang pantatku, dia mulai merasakan pantatku mengempot-ngempot, apa yang dirasakan oleh om B dirasakan juga om a, hanya om A merasakan empotan oleh dinding memekku. Setelah mendiamkan sejenak, om B mulai menekan lagi batang kon tolnya masuk lebih dalam lagi kedalam lubang pantatku, sampe terbenam seluruhnya. Dia melenguh keenakan, juga om A mengerang merasakan betapa memekku menjadi jauh lebih sempit akibat lesakan kont0l om B di pantatku. om A hanya bisa berdiam diri saja, dia tidak dapat memaju mundurkan kontolnya keluar masuk dilubang memekku karena posisinya yang tertindih oleh tubuhku, yang bisa dia lakukan hanya mencecar kedua toketku dengan kedua tangannya, sementara mulutnya silih berganti menghisap-hisap kedua pentilku. Om B tidak terlalu banyak bergerak, yang dia lakukan hanya mendorong dan menarik tubuh aku dengan kedua tangannya dengan berpegangan pada pinggangku sehingga dengan sendirinya batang kontolnya dan om A punya keluar masuk di kedua lubangku. suara plak plok kembali terdengar, ini akibat beradunya slangkangan om B dengan bongkahan pantatku dan juga slangkanganku dengan slangkangan om a, gerakan mendorong dan menarik om B semakin cepat, om apun semakin gencar menghisap-hisap kedua toketku.

    Om C yang menyaksikan aksi 2 in 1 ini mulai terbangkit lagi nafsu birahinya, batang kontolnya sudah setengah berdiri, diapun menghampiri dipan dan berjalan kedepan aku, dengan setengah berdiri dia asongkan kontolnya ke aku. aku mengerti keinginannya, segera melahap kontol om C, tangan kananku mulai mengocok-ngocok kontolnya, om C melenguh merasakan permainan oralku, saat kontolnya keluar dari mulutku, kujilati kepala kontolnya, dan kadang-kadang menjilati lubang kencingnya, om C sampe bergidik merasakan geli dan nikmat.

    aku betul-betul menggarap ke 3 kontol yang kluar masuk di ke 3 lubang aku, memek pantat dan mulut. aku masih terus bergoyang, pantatku maju mundur, mulutku ngemut kont0l om C, ketiga om itu melenguh nikmat, tengah asyiknya aku memaju-mundurkan pantatnya, mendadak mata aku terbelalak saat merasakan dinding memekku menjadi hangat, memekku banjir oleh semburan peju om A, saat kulirik kearah om A yang sedang sibuk bermain dengan toketku, aku melihat dia terpejam merasakan puncak kenikmatannya. aku merasakan kont0l om A berdenyut-denyut saat menyemburkan pejunya, dan aku menjadi kaget karena kon tol om A tetep ja keras banget biar dah muncrat juga, Kontolnya masih terus keluar masuk di lubang memeknya seirama dengan gerakan maju mundur pantatku, semakin bertambah cepat memaju-mundurkan pantatku, otomatis mulutkupun semakin cepat maju mundur di kont0l om C.

    sementara om Bsemakin gencar juga membantu gerakan maju mundur aku dengan menarik dan mendorong pantatku, kontolnya semakin cepat keluar masuk di lubang pantatku. om A juga bergumam nikmat ditengah kesibukan mulutnya mengenyot-ngenyot toketku. Rupanya om B sudah berada diambang puncak kenikmatannya, puncak kenikmatan yang akan dia rengkuh untuk kedua kalinya, enaknya ngentot pantatku membuat dia tidak dapat bertahan lagi, pejunya sudah terkumpul di kepala kontolnya, kepala kontolnya sudah tidak dapat menahan lebih lama lagi dan siap meledak dan menyemburkan pejunya didalam lubang pantatku. “Nez, aku dah gak tahan, aku mo kluar aaaahhhh….”, erangnya panjang sambil menyemburkan pejunya di pantatku. aku merasakan lubang pantatku menjadi hangat oleh semburan pejunya, aku menekan pantat kebelakang dan mendiamkan sebentar untuk memberikan kesempatan pada om B menuntaskan semburan pejunya. Om B menarik keluar kontolnya yang telah tuntas melepaskan seluruh pejunya dari jepitan lubang pantatku, terlihat kontolnya mulai melemas dan mengecil, dia merebahkan tubuhnya diatas kursi taman, selonjor, kayanya dah lemes dia setelah muncrat 2 x.

    Om C melihat om B sudah mencabut kon tolnya dari dalam lubang pantatku, segera melepaskan kontolnya dari emutan mulutku. Dengan terburu-buru dan dengan setengah berdiri, om C mulai mengarahkan kontolnya ke lubang pantatku, kepala kontolnya mulai terjepit oleh pantatku, dan dengan sekali hentakan kuat dia menekan seluruh kon tolnya menyeruak masuk kedalam lubang pantatku, seluruh batang kon tolnya hilang tertelan oleh lubang pantatku. “Pelan om…” “AAhh….Pantatmu sama sempitnya sama kaya memekmu Nez”, erang om C merasakan nikmatnya lubang pantatku yang sempit dan berdenyut.

    Dia mulai memompa kontolnya keluar masuk di lubang pantatku, gerakan maju mundurnya seirama dengan gerakanku, saat aku mendorong pantat kebelakang dia mendorong pantatnya kedepan, saat aku menarik pantat kedepan dia menarik pantatnya kebelakang, gerakan maju-mundur aku dan om C tidak dilakukan dengan perlahan-lahan lagi, tapi dengan ritme yang cukup cepat, suara plak-plok terdengar kembali akibat dari beradunya slangkangan om C dengan bongkahan pantatku, suara tersebut membuat dia dan aku semakin bernafsu melakukan gerakan maju mundur.

    Sementara itu om a masih sibuk menghisap-hisap kedua toketku silih berganti, aku semakin merintih-rintih keenakan merasakan hisapan-hisapan om A di toketku, diapun dibuat merem melek oleh gerakan maju mundurku yang semakin gencar, dia merasakan berkali-kali kepala kontolnya menyentuh dinding rahimku, om C pun merasakan nikmat yang sangat saat kontolnya yang sedang keluar masuk di lubang pantatku, dia yang sudah merasakan betapa ketatnya lubang memekku ngempot kontolnya dan emutanku saat mengulum-ngulum kontolnya, dia merasakan lubang pantatku juga tidak kalah enaknya dengan kedua lubangku yang lain, lubang pantatku mencengkram kuat batang kontolnya membuat dia merem melek saat menggenjot kontolnya keluar masuk di lubang pantatku, mulutnya mendesah-desah nikmat, birahinya semakin memuncak, puncak kenikmatannya sudah diambang pintu, dan dia semakin mempercepat gerakan maju mundurnya.

    aku merasakan gerakan keluar masuk kont0l on C semakin bertambah cepat, aku tahu dia dah ampir muncrat. akupun mengimbangi gerakannya, dia juga mempercepat gerakan maju mudur pantatnya, sehingga membuat om A melenguh-lenguh merasakan kontolnya yang semakin cepat keluar masuk di lubang memekku, aliran birahinya mengalir dengan cepat di batang kontolnya, dia mulai merasakan puncak kenikmatannya akan segera tiba, diapun semakin ganas menghisap-hisap toketku, kedua pentilkupun tak luput dari serangannya, kedua pentilku silih berganti dia tarik-tarik menggunakan bibirnya, membuat aku semakin mengerang-ngerang menikmati serangannya di kedua toketku, terlihat kedua pentilku semakin mengeras dan membesar. gerakan maju mundur pantatku semakin bertambah cepat mengimbangi gerakan maju mundurnya om C sampe akhirnya sambil melenguh panjang, om C pun ngecret di pantatku.

    “Uuhhh… Nez, pantatmu ruar binasa deh, aku dah gak tahan lagi, aku mo kluar….aaahhhh….” Dia menyemburkan pejunya membasahi lubang pantatku, dan saat dia ngecret akupun mendorong pantat kebelakang sehingga batang kontolnya amblas lebih dalam di lubang pantatku. aku merasakan hangatnya pejunya di lubang pantatku. akupun menghentikan sebentar gerakanku untuk memberikan kesempatan pada dia menuntaskan semburan pejunya. Setelah tetes terakhir dari pejunya keluar, diapun segera mencabut kontolnya dari jepitan pantatku. terlihat kontolnya mulai mulai melemas.

    Dengan posisi tubuh yang condong ke depan sehingga tidak mengganggu aksi om A yang masih sibuk mengenyoti kedua toketku, aku mulai memompa kembali pantat naik turun di atas tubuh nya, batang kontolnya mulai kembali keluar masuk memekku, batang kontolnya terlihat mengkilat oleh cairan pejunya dan cairan memek aq bercampur. gerakan naik turun pantatku semakin bertambah cepat, kontolnya semakin lancar keluar masuk di memekku, erangan nikmatku terdengar terus menerus, tubuhku sudah dibasahi oleh keringat. aku ingin segera mencapai puncak kenikmatanku bersama om A lagi, gerakan semakin bertambah cepat. Dia semakin ganas meremas-remas dan juga mengenyoti kedua toketku, aku semakin melenguh nikmat oleh serangannya, aku merasakan bentar lagi om A mo muncrat, makanya pantatku semakin cepat memompa batang kontolnya keluar masuk di memekku.

    Nampak goyangan naik turun pantat aku mulai tidak beraturan, desahan-desahan nikmatnya semakin sering terdengar, kedua tangannya melingkari leher A, seolah-olah aku ingin A menyedot kedua toketku, tubuhnku semakin doyong kedepan, om A pun semakin rakus melahap kedua toketku silih berganti kiri dan kanan, kedua tangannya semakin kuat meremas-remas kedua toketku.

    “Terus om, kenyot yang kenceng, Inez dah mo kluar om….” “Bareng ya Nez, aku juga dah mo kluar …”, diapun mengerang disela-sela kesibukannya menyedot-nyedot toketku. “AAhhh terus om, Inez dah gak tahan lagi ni, Inez kluar om aaaahhhh….”, aku mengerang panjang menyambut puncak kenikmatanku. Dia juga mengerang panjang saat kontolnya mulai menyemburkan pejunya di dalam memekku. aku menekan pantat kuat-kuat kebawah, sementara dia mengangkat pantatnya, sehingga batang kontolnya melesak lebih dalam dan mengenai dinding rahimku, aku merasakan hangatnya semburan peju di memekku.

    Tubuh akupun ambruk saat aku kluar, nafasku memburu hebat, lemesnya baru kerasa digarap 3 om barengan kaya gini. aku bangkit dari atas tubuhnya, kon tolnya terlepas dari memekku, aku merasakan pejunya mengalir keluar perlahan-lahan dan menetes kebawah, jatuh tepat diatas perutnya. “Kamu betul-betul hebat Nez, kami puas ngentotin kamu, abis istirahat kita main sampai pagi yach,” katanya.

  • Cerita Dewasa Horor: Hantu Seksi Pemikat Sukma

    Cerita Dewasa Horor: Hantu Seksi Pemikat Sukma


    1607 views

    Cerita Dewasa Horor – Salam para pembaca cerita dewasa horor sekalian. Tanpa banyak cingcong silahkan baca cerita dewasa horor yang terinspirasi dari manga ini. Selamat menikmati!

    Langit mulai berwarna jingga sore itu. Aku yang baru pindah ke kamar kost baruku, kini sedang sibuk mengatur ruangan yang nantinya akan kupakai selama beberapa tahun.
    Perkenalkan namaku Tomi. Umurku kini 18 tahun. Aku kini adalah seorang mahasiswa di perguruan tinggi swasta di jakarta. Kota metropolitan yang terkenal kejam, kata orang. Sebelumnya aku tinggal bersama mama dan kakakku. Tapi karena kesibukanku kuliah, kini aku menyewa sebuah kamar kost tak jauh dari kampus. Kata mamaku supaya bisa lebih konsentrasi.

    Kebetulan aku mendapatkan kamar kost yang cukup murah tarifnya. Enam ratus ribu sebulan, fasilitasnya antara lain kamar mandi dalam, AC, kasur, meja dan sebuah lemari kecil. Kamarku terletak di lantai dua, dan terletak di ujung lorong. Agak aneh pikirku kenapa bisa semurah ini, karena rata-rata tarif kost di jakarta untuk fasilitas yang sama mencapai depalan ratus ribu hingga satu juta rupiah perbulan. Akupun tidak sempat bertanya pada kawan-kawan satu kost. Peduli setan pikirku.

    Badanku lelah sekali megangkut barang-barangku walaupun tak seberapa banyak. Aku membawa satu unit TV, pakaian, dan setumpuk buku. Mungkin karena aku jarang berolahraga.
    Aku berbaring di kasur yang belum kupasangi sprei baru. Aku memandang ke sekeliling ketika rasa kantuk mulai menghinggapiku. Tak sadar aku tertidur.

    Dalam mimpiku aku mendengar seorang perempuan sedang menangis tersedu-sedu. Menyedihkan sekali mendengarnya. Aku berjalan menyusuri lorong menuju sebuah ruangan tempat suara itu berasal. Ketika aku membuka ruangan itu ternyata itu adalah kamar kostku sekarang, suara tangisan itu menghilang. Aneh sekali, mengapa suara itu berasal dari sini, pikirku. Aku masuk ke dalam ruangan itu. Nexiabet

    Aku mengenal betul dekorasi kamar kostku. Ada meja di sudut kanan yang telah kuletakkan beberapa buku novel favoritku. Kuambil salah satu buku dan kubalik beberapa halaman,lalu kuletakkan kembali. Disudut kanan ada lemari tempatku membereskan pakaianku. Kubuka lemari itu dan kutemukan pakaianku di dalamnya. Benar-benar sangat identik dengan kamar kostku, tak ada satupun yang berbeda.

    Suara tangisan itu terdengar kebali, sangat jelas. Suara itu bergaung di telingaku dan memang berasal dari dalam kamarku. Namun aku belum bisa memastikan asal suaranya.


    “halo…. Ada orang?” tanyaku.
    Suara tangisan itu tak menjawab panggilanku. Rasa penasaranku muncul, siapa sebenarnya perempuan itu dan apa yang dilakukannya di dalam kamarku.
    Perlahan rasa takut mulai menghampiriku. Kurasakan bulu di tengkukku mulai bergetar.
    “halo……, kenapa kamu menangis…?” aku memberanikan diri bertanya dengan suaraku yang kini bergetar. Suara tangisan itu mulai mengarah ke kamar mandiku.
    Perlahan-lahan kudekati pintu kamar mandiku. Apakah ada seseorang di salam sana, tanyaku dalam hati. Aku mendekat dan mecoba meraih gagang pintu kamar mandi. Sangat perlahan, ak begitu ragu untuk membukanya.
    Senti demi senti tanganku mulai mendekat ke gagang pintu yang berwarna kuning itu. Dan sesaat sebelum aku menyentuhnya, tiba-tiba…

    Crekkk…..Crekkkk……Crekkkk……
    Gagang pintu itu memutar. Seperti ada seseorang yang mencoba membukanya dari dalam.
    Aku bergerak menjauh. Rasa takut sudah menyelimutiku.
    Aku merayap mundur di atas ranjangku ketika tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka.
    “haloooo……. Siapa di sana….” Suaraku mulai terdengar parau.

    Sosok bayangan manusia terpantul di dinding. Sebentar lagi aku akan mengetahui siapa sebenarnya yang berada di kamar mandiku.

    Piiiipppp…. Piiiipppp…. Piiiipppp…. Piiiipppp…. Piiiipppp….
    Jam wekerku berbunyi. Cahaya matahari menerobos masuk melalui jendela yang gordennya lupa kututup tadi malam. Suara kerumunan orang yang lewat di gang depan kostku terdengar riuh.
    Hanya mimpi, pikirku.
    Aku mengintip keluar jendela, menikmati cahaya mentari pagi, sambil mengucek mataku yang masih lengket pada pelipisnya. Masih teringat jelas mimpiku semalam. Aku sangat jarang bermimpi buruk, karenanya mimpi tadi malam sangat membekas di batinku. Aku menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat. Rasa gentar yang kurasakan dalam mimpiku sudah tidak kurasakan lagi saat ini.
    Mana ada hantu di pagi hari, pikirku.
    Aku segera bangkit, melepaskan pakaianku untuk bergegas mandi. Kini aku sudah sepenuhnya telanjang. Aku sedikit merenggangkan tubuhku untuk mengusir rasa pegal yang belum juga menghilang.
    Pakaianku yang sudah berlumuran peluh kulemparkan kedalam keranjang di sebelah meja. Mungkin karena mimpi tadi malam, sehingga keringatku mengucur deras.

    Aku berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan melakukan ritual masturbasi dipagi hari. Kehidupanku sebagai remaja memang cukup nakal, pikirku. Aku sudah berkali-kali melakukan hubungan sex dengan teman sekelasku waktu SMA dulu. Mungkin karena kecanduan akan kenikmatan itu sehingga hampir setiap pagi aku bermasturbasi ria.

    Kugenggam gagang pintu kamar mandi dan kuputar. Kutarik pintu kamar mandinya agar terbuka dan saat itu aku memekik tertahan.
    Ada seorang wanita dalam kamar mandiku…

    “Aa………..s..ss…siapa..ka.mu…” kataku terbata-bata sambil menutupi kemaluanku yang terpampang karena aku tidak lagi mengenakan celana. Pintu kamar mandi spontan kututup. Wanita itu juga tampak terkejut melihat kehadiranku karena kulhat wanita itu juga tak berbusana.
    Mana mungkin ada wanita yang masuk ke dalam kamarku diam-diam dimalam hari. Karena kuyakin pintu kamar sudah aku kunci. Apakah dia sudah berada di kamar ini sebelum aku masuk?, pikirku. Tak mungkin, menurut penuturan ibu kost, kamar ini sudah kosong selama sebulan lebih.
    Jadi siapa wanita itu sebenarnya.

    Aku merangkak naik ke atas rajangku dan menutupi diriku yang tak berbusana dengan bantal.
    Teringat kembali banyangan akan mimpiku semalam. Suara tangisan wanita misterius yang kudengar. Apakah berasal dari dia? Siapa dia? Darimana asalnya?. Beribu pikiran menghampiriku, namun tak satupun bisa kujawab.

    Aku menatap tajam kearah pintu kamar mandi yang masih dalam keadaan tertutup. Bulu tengkukku mulai merinding, namun jelas bukan karena suhu AC yang dingin. Serasa seperti air dingin menguyur tubuhku.

    “kamu bisa lihat aku….?” Kata suara dari dalam kamar mandi.
    “sss…..siapa kamu?” suaraku terbata-bata ketika aku bertanya balik.

    Tiba-tiba sosok bayangan mulai menembus pintu kamar mandi. Wanita itu melayang menghampiriku. Tubuhnya tinggi semampai, payudaranya cukup besar. Kunilai umurnya sekitar 18 tahun sama sepertiku.
    “jangan mendekat…… stop” kataku.
    Ia tersenyum ramah melihat diriku yang sedang dirundung ketakutan.
    “jangan takut…. Kamu beneran bisa lihat aku ya…?” dia bertanya lagi,
    Aku mengangguk menjawab pertanyaannya.
    “namaku Reni… dulu aku tinggal di kamar ini….” Katanya. Aku masih terdiam membisu, tak tau apa yang harus kukatakan. “yah….. sebelum aku meninggal sebulan yang lalu” katanya.
    Dadaku terasa sesak, aku sulit bernapas. Jantungku berdebar tak menentu, seakan sebentar lagi melompat keluar dari dadaku. Aku mencoba mengatur nafas sebisaku, mengusir rasa takutku. Tapi kusadari aku tak memiliki daya untuk itu. Sesosok hantu “asli” kini duduk di ranjangku.
    Oh tuhan… cobaan apa yang engkau berikan kepadaku. Selama aku hidup aku tidak pernah melihat, bertemu, dan menyaksikan secara langsung seperti apa hantu itu. Kini tanpa persiapan mental, tiba-tiba yang asli hadir di depan mataku.

    Cerita Dewasa Horor | Aku mencoba untuk tegar menghadapi semua ini. Tanganku yang masih gemetaran terlihat jelas. Kurasakan darah seperti berhenti mengalir diwajahku. Wajahku kini pucat seperti dinding-dinding perkantoran.
    “jangan ganggu…. Please…… aku masih mau hidup…” kataku.


    “hihihi…… maaf ya kalo kehadiranku menggangu kamu. Aku gak maksud sama sekali kok” katanya.
    “kamu mau apa?” tanyaku dengan suara yang masih bergetar.
    “jangan takut… aku disini terjebak, gak bisa kemana-mana…”
    “kenapa?” tanyaku.
    Ia menunduk, wajahnya berubah menjadi sedih. Seakan mengingat kejadian dimana ia meninggal.
    “aku meninggal sebulan yang lalu, dikamar mandi itu. Waktu itu aku baru ingin mandi, dan tiba-tiba aku terpeleset, aku jatuh dan kepalaku terbentur bibir kloset. Darahku mengalir dari luka di kepalaku. Aku terbaring lemas, tidak bisa berbuat apa-apa. Gak lama setelah itu aku meninggal” katanya.
    Air mata mulai menetes dipipinya.
    “jangan menangis….”kataku.
    Ia mengusap air matanya dengan kedua tangan.
    “kamu kost di sini karena mau kuliah ya?” tanyanya.
    Aku mengangguk tanpa menjawab.
    “aku dulu juga sama…. Impianku dulu, aku mau kuliah disini dan punya pacar.., tapi sekarang semua itu udah gak mungkin bisa…” katanya.
    Kini ia memandangku. Wajahnya cantik sekali, rambutnya panjang sepinggang. Tubuhnya sangat indah dengan payudara besar yang mengacung. Putingnya berwarna pink pucat. Kulitnya sangat mulus, kuning langsat.
    “kenapa kamu telanjang……” tanyaku. Wajahku kini memerah. Aku memalingkan pandanganku darinya.
    “aku kan meninggal pas lagi mandi….” Katanya.
    “namaku Reni…. Kamu siapa…” katanya sambil mengulurkan tangan padaku.
    Dengan ragu-ragu aku mengulur tanganku menyambut salamnya. Perlahan-lahan kini tanganku sudah sangat dekat dengan tangannya. Tangan kami bersentuhan, tangannya terasa hangat.
    Masa sih hantu punya tubuh, pikirku. Kok bisa-bisanya salaman. Peduli amat pikirku.
    “aku Tomi….” Jawabku singkat.
    “salam kenal ya….” Kata Reni.

    Ia mendekatkan diri kearahku, kini ia duduk disampingku yang masih memeluk bantal dengan erat.
    “kamu terganggu ya dengan kehadiran aku…?” tanya Reni.
    Aku mengangguk pelan. Ia menunduk, sekan menyesali kehadirannya.
    “maaf…. Bukan bermaksud menyinggung. Aku Cuma takut, karena aku belum pernah lihat hantu” kataku.
    “iya….. bukan salahmu kok… sebelumnya belum pernah ada yang bisa melihatku, akupun juga kaget waktu kamu membuka pintu dan bisa melihatku.” Katanya.
    “aku boleh minta tolong ngak?” tanya Reni.
    “minta tolong apa…” ucapanku mulai jelas. Rasa takut yang tadi menghampiriku perlahan mulai menghilang.
    “arwahku terjebak disini karena masih ada keinginan yang belum kesampaian.” Katanya.
    Aku terdiam mendengarkan ceritanya.
    “sewaktu aku sekarat, aku berpikir…. Kenapa aku harus mati sekarang, padahal aku masih perawan.” Katanya.
    “kamu mau ngak berhubungan sex sama aku…. Sekali aja… supaya arwahku bisa tenang dan bisa naik ke akhirat…” kata Reni.

    Mataku terbelalak. Mulutku terkatub menahan tawa. Jari telunjukku kini mengarah ke tubuh Reni.
    “itu alasannya? Hahaha……” kataku. Rasa takutku sudah menghilang sama sekali setelah mendengarkan ceritanya.
    “Ihhhh…….. kamu kok ketawain aku sih… ayo dong… please… setubuhi aku,.. masa aku harus terjebak disini selamanya…. Cuma kamu yang bisa lihat dan sentuh aku, jadi Cuma kamu yang bisa nolong aku….. please……” matanya berbinar-binar memandangku.
    “kok hantu bisa bersentuhan sama manusia sih…..” tanyaku.
    Ia mengangkat bahu.
    “aku juga heran…. Makanya…… Cuma kamu yang bisa nolong aku…. Please… ya.. mau ya…., sekali aja ngesex sama aku….”pintanya.
    Wajahku mulai serius. Kugenggam tangannya yang berada di samping tubuhku, dan kuletakkan bantal yang sedari tadi kupeluk erat.
    “kamu serius….., aku ini udah ga perjaka lho….” Kataku.
    “iya… serius… gapapa deh…. Mau perjaka mau ngak….pokoknya perawan aku buat kamu…” katanya tersenyum.
    Aku mendekatkan wajahku kearahnya. Kurasakan aroma hembusan nafasnya yang begitu harum layaknya remaja seusianya. Ia merangkulkan tangannya keleherku dan mengecup bibirku.
    “Mmmmm…… Ahh….” Lidah kami beradu. Kuraba tubuhnya yang tak tertutup sehelai benang pun. Kupilin puting susunya yang telah mengeras.
    “Ahhhh…… geli….. Ahh…..” desahnya.
    “toket kamu besar banget….. Mmmm…” kataku sambil tetap melumat bibirnya yang lembut.
    Lidah kami beradu, tampak ia masih canggung dan kaku dalam menerima rangsanganku, mungkin karena dia memang masih perawan semasa hidup.
    Perlahan tapi pasti dia mulai menikmati apa yang aku lakukan terhadapnya. Ia mulai bisa mengimbangi permainanku. Dilumatnya bibirku dengan liar ketika ia mengusap punggungku dengan kedua tangannya yang lembut.
    Perlahan ciumanku turun kelehernya. Kujilat lehernya dengan lidahku dan ia mendesah.
    “Ahhh…… Ssssshhh…. Nikmat banget….. Ahhh…” ceracaunya.
    “tubuh kamu sexy banget Ren….Ahh…..” aku menjilat lehernya. Kukecup lehernya dengan kuat dan ia mengeliang liar. Tampak bekas cupanganku yang merah menghiasi lehernya yang jenjang.
    Kini hasratku melakukan hubungan sex dengannya sudah sangat menggebu-gebu. Tekadku adalah untuk memberikan kepuasan dalam satu hubungan sex yang menjadi impiannya.
    Perlahan jilatanku mulai menjalar ke bahunya.
    “Ahhhhhhh………Mmmmmm..Ahhh….” desahnya. Nafasnya mulai memburu ketika sapuan lidaku mulai mengeksplorasi setiap detil tubuhnya.
    Kujilat lipatan ketiak dan bahunya. Ia terus mendesah, menahan rangsangan yang datang bertubi-tubi. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas.
    “Ahhh…. Jilatin lagi donk…. Ahh…. Enak banget.” Katanya.
    Jilatanku kini mendarat di ketiaknya yang mulus. Tak ditumbuhi sehelai bulu pun. Perlahan jilatanku bergerak menuju lengan, siku, tangan, dan jemarinya.
    “Sssshhh…. Ahhh…. Enak… kau pinter banget nyenengin aku…..” katanya.
    Aku tak berkata apapun. Kulanjutkan menghujani tubuhnya dengan sapuan lidahku.

    Ia mendekap kepalaku ketika aku menjilati payudaranya yang lebut. Kujilati seluruh bagian payudaranya selagi jemari tanganku memilin lembut putingnya yang kemerahan.
    “Ooooowhhhh…..Ahhhhh……” desahnya.
    Rangsanganku di payudaranya sepertinya membuatnya tak dapat menahan diri. Tubuhnya menggeliat liar ketika aku menghisap putingnya yang mengeras. Kuhisap dengan kuat kedua putingnya bergantian.
    “Ahhhhhhh………..terus….Ahhh….. enak banget….”
    Rangsanganku kini beranjak dari dadanya. Perlahan kujilat seluruh lekuk tubuhnya yang indah.
    Kulitnya yang kuning langsat benar-benar seperti kanvas putih yang belum dilukis. Sungguh indah tuhan menciptakan seorang wanita.

    Kujilat pusarnya sementara tanganku meremas kuat kedua payudaranya yang mengacung.
    “Ohhh…..Shhh… Ahhhhhh….. jangan berhenti sayang….” Ia mengeliat dengan liar. Seakan sangat haus dengan rangsangan.
    Jilatanku mulai turun ke vaginanya. Belahan daging berwarna kemerahan itu sungguh indah. Tak ditumbuhi sehelai bulu pun. Tak seperti kebanyakan wanita yang sudah kutiduri selama ini. Apalagi jika dibandingkan dengan wanita-wanita panggilan yang sering kugunakan menyalurkan hasrat biologisku.
    Kukecup lubang vaginanya dengan mulutku dan kumainkan lidahku disana.
    “Ohhhh….Ohhhh…. Ahhh…… Ahhh….. terus sayang…..” ceracaunya ketika ia mengeliang tak tentu arah.
    Cairan kewanitaanya kini mulai membasahi vaginanya yang kemerahan. Gurih sekali rasanya.
    Kulihat tonjolan daging sebesar biji jagung di atas lubang vaginanya.
    Kujilat klitorisnya sambil kutekan kuat dan sesekali kugigit pelan.
    “Ahhhhhhhhhhhhhh…………….Ahhhhhhhhhhhhhhhh…… “ ia semakin tidak terkendali. Desahannya kini mulai berubah mirip sebuah teriakan nikmat.
    Kuhentikan rangsanganku pada klitorisnya.

    “Ahhh….. Ah…. Kok berhenti sayang…?” tanya Reni.
    “Sssssttt…jangan keras-keras… nanti ada yang dengar…”kataku.
    Ia pun tersenyum.
    “yang bisa dengar aku kan Cuma kamu…..” katanya.
    “ohh gitu ya… oke deh kulanjutkan….” Kataku.

    Cukup lama foreplay yang kulakukan pada tubuhnya. Berharap pengalaman sexnya yang pertama kali dan terakhir cukup untuk memuaskan harapannya.
    Penisku sudah menegang, keras sekali. Seakan meronta ingin menerobos masuk ke liang vagina berwarna kemerahan itu.
    Kugenggam penisku dan kuarahkan ke liang vaginanya. Reni yang terkulai lemas terlihat sudah siap menerima penisku. Ia tersenyum.

    “ayo masukin sayang….. puasin aku….” Katanya.
    Aku tersenyum dan mengangguk. Kutekan perlahan penisku masuk ke lubang kenikmatan itu.
    “Aaaaaakkkhh……” ia memekik tertahan. Menahan rasa sakit ketika penisku mengoyak selaput daranya.
    Kucabut penisku yang baru sekitar satu sentimeter masuk kedalam vaginanya, lalu kutekan lagi. Kini semakin dalam.
    “Aaaaa….. sakit….” Pekiknya.
    “sabar ya…. Memang begini kalau masih perawan” kataku berusaha menenangkannya.
    Kuulangi gerakanku. Perlahan-lahan kutekan penisku. Makin lama makin dalam. Sampai kini seluruh penisku sudah tertanam dalam vaginanya.
    “Ahhh…… memek kamu rapet banget Ren….nikmat banget”kataku.
    “Ssssshhhh… Ahhh…..” desahnya.
    Tampak ia masih menahan rasa sakitnya ketika penisku yang besar menerobos bagian paling sensitivnya.
    Kugerakkan perlahan penisku, maju mundur.
    “Ahhh…… Ahhhh…. Ahhh…..” Reni mendesah seirama dengan gerakanku.
    Kupertahankan ritme gerakanku sampai ia cukup menikmati sensasi pada vaginanya.

    “Ahhhh…… lebih cepat sayang….. aku udah gak tahan….” Ceracaunya.
    Kupercepat gerakanku menusuk vaginanya.
    “Ahh… Ahhh….. Ahhh…. “ ia kembali mendesah. Menahan kenikmatan yang kini sudah mengambil alih dirinya. Raut wajah menahan rasa sakit kini sudah tak namak lagi pada wajahnya yang cantik.
    Aku mempercepat lagi irama gerakanku. Kini penisku sudah menghujam kuat di vaginanya. Berkali-kali kutekan penisku dengan liar.
    “Ahhhh….. Ahhhh…… enak……. Ba…nget…. Ahhh…” ceracaunya.
    Hasratku semakin menggelora. Nafsu birahi sudah mengambil alih nalar dan logikaku. Tak peduli manusia atau hantu, tubuh indah ini tak akan aku sia-siakan begitu saja, pikirku.

    Hujaman penisku di vaginanya membuat tubuh Reni bergerak maju mundur. Ranjangku bergerak liar seakan tak mampu menahan luapan nafsu yang menguasai pikiranku.
    “Ahhhh……Ahhhhh……terussssss………”ceracaunya.
    Kurasakan cengkeraman vaginanya mulai menguat. Vaginanya berdenyut, menciptakan sensasi nikmat tiada tara pada batang penisku.
    Nafsu yang sudah menguasaiku membuatku semakin liar. Kuhujamkan penisku berkali-kali ke dalam liang vaginanya. Menciptakan bunyi khas seperti genangan air yang di lewati langkah kaki.

    “Ahhhhhhh……Ahhhhh…. Terus sayang….Ahhh….” tubuh Reni mengeliang kuat.
    Aku sudah tak mampu lagi membendung nafsu birahiku. Kurasakan spermaku sudah berada di ujung penisku. Tak lama lagi spermaku akan keluar, pikirku. Kutahan nafsuku, aku ingin Reni mecapai orgasme terlebih dahulu.
    Pikiranku melayang, setelah persetubuhan ini berakhir Reni akan pergi dari ruangan ini. Perasaanku mulai berkecamuk. Seakan tidak rela wanita ini pergi dari kehidupanku.

    Tubuh Reni menegang kuat.
    “Aaaaahhhh…..Aaaaahh….. hampir sampai…..” pekiknya.
    Kuhujamkan penisku semakin kuat kedalam vaginanya. Tubuh reni bergerak maju mundur. Ia mengeliang tak tentu arah.
    Keringat sudah mengalir deras ditubuhku. Entah sampai kapan aku mampu menahan spermaku tetap didalam, pikirku.
    “Ahhhhhhhhhhhhhhh………………Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhh…………”
    Reni melenguh panjang. Orgasmenya yang kunantikan sejak tadi akhirnya datang. Aku yang sudah tak kuasa menahan gejolak denyutan pada penisku segera mempercepat gerakanku. Mengejar puncak kenikmatan yang sebentar lagi kuraih.

    “Ahh…. Sssssshh….Ahh…” aku mendesah pelan. Khawatir akan ada orang yang mendengar desahanku. Kuhujamkan penisku sedalam mungkin keliang vaginanya.
    (sfx : Croooootttt…Croooottt….Croooottttt)
    Spermaku tumpah dalam rahim Reni. Hasrat yang mengebu-gebu dalam diriku kini telah terlampiaskan. Kurasakan denyutan vaginanya masih belum berhenti. Aku belum mengeluarkan penisku yang masih menancap erat di vaginanya.

    Kupandangi vagina Reni. Bercak merah menghiasi bibir vaginanya. Darah keperawanan itu menjadi bukti bahwa harapannya kini telah terwujud.
    “makasih ya Tom… kamu udah nolongin aku…” katanya dengan nafas yang masih terengah.
    “aku gak tau apa jadinya kalau kamu gak datang ke kamar ini… mungkin aku terjebak disini selamanya…” lanjutnya.
    “apa kamu sekarang sudah akan pergi?” tanyaku.
    “ya….. maaf ya sudah ganggu kamu…..” kata Reni.
    “ngak kok… maaf ya tadi aku takut… sekarang ngak lagi…. Kamu benar-benar fantastic” kataku
    Reni tersenyum mendengarnya.

    Tubuh Reni kini berpendar. Menyala seperti kunang-kunang dimalam hari. Perlahan, pendaran itu mulai pecah. Titik demi titik cahaya itu terbang dan menguap ketika sinar matahari menerobos masuk melalui jendela kamarku.
    Sesaat sebelum cahaya itu hilang sepenuhnya aku mendengar suaranya.
    “terima kasih….”

    Aku masih bersimpuh di ranjangku tanpa busana. Aku memandang kosong ke ranjangku.
    Tanpa kusadari air mataku menetes. Seakan tidak rela Reni meninggalkanku.

    Kuusap air mata itu. Karena aku yakin,itu adalah yang terbaik baginya. Sungguh aneh pikirku, aku yang sudah menganggap kegiatan sex seperti hal yang biasa. Aku yang sudah bergonta ganti lawan sex sampai tak dapat kuingat lagi jumlahnya. Kini menangis karena kehilangan seseorang yang baru saja kukenal.
    Apakah ini yang namanya cinta?.
    Pertanyaan itu tak mampu kujawab.

    Cukup lama aku termenung saat itu sampai kuputuskan untuk bergegas menuju kampus.
    Hari pertamaku dikampus berjalan membosankan. Tutorial pengenalan kampus tak kuhiraukan. Sampai saat dimana aku pulang. Kembali ke kamar kost, tempat dimana kenanganku dengan Reni berawal.

    Kubuka kunci kamarku dan bergegas masuk ke dalam ruangan kamar yang kurasakan begitu hampa tanpa kehadiran Reni.
    Aku melemparkan tasku keranjang dan duduk di sudutnya. Memandang ke langit sore itu yang sudah mulai gelap. Mengenang kembali raut wajah Reni yang tidak mungkin kulupakan.

    “kamu sudah pulang….?”
    Terdengar suara seorang wanita dibelakangku.
    Aku tersentak dan menoleh kearah suara itu berasal.
    Kulihat Reni sedang berdiri, memandang dan tersenyum kepadaku.

    Air mataku kembali menetes tak terbendung. Kuhampiri dia dan kupeluk erat tubuhnya.

    “jangan pergi….”kataku.
    “aku gak akan kemana-mana kok…..” kata Reni.
    “tapi kamu bilang kamu bakal pergi setelah harapanmu terkabul?” tanyaku.
    Reni tersenyum dan menggelengkan kepala.
    “harapanku telah berubah…., sewaktu kita berhubungan sex tadi pagi, aku berharap bisa mengulangi hal itu lagi sama kamu…” katanya.
    “jadi kamu akan tetap disini…?” tanyaku.
    Reni mengangguk.
    “sampai kapan?”
    “sampai kamu melupakan aku……” katanya.

    Aku memeluk tubuh Reni erat-erat. Bagiku baru kali ini ada wanita yang begitu berarti dalam hidupku. Well…. Apakah ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?

    Jawabku, SIAPA YANG TAU…….

    -END-

  • Cerita Ngentot Tante Girang: Legitnya Meki Ummi Latifah

    Cerita Ngentot Tante Girang: Legitnya Meki Ummi Latifah


    2199 views

    Cerita Ngentot Tante Girang- salam croottt untuk kita semua! nubi hanya ingin menyumbang cerita ngentot tante di cerpan stengahbaya ini. sebelumnya nubi sudah lebih dulu membuat cerita di cerbung dengan judul asdos. tapi berhubung ceritanya tidak bisa nubi lanjutkan maka nubi ingin berbagi cerita yang merupakan side story dari Asdos. cerita ini berfokus pada ummi latifah mertua dari ummu afra tokoh dari cerita ngentot tante sebelumnya yang nubi buat.
    mohon koreksi dan kritikannya para suhu yang sudah membaca dan baru membaca karya cerita ngentot tante nubi ini.

     

    Ummi Latifah

    2 minggu Sebelum kejadian pemerkosaan yang dialami menantunya Rizka atau ummu Afra. Sang mertua yang bernama Ummi Latifah terlebih dahulu dinodai oleh seorang pemuda. Semua berawal dari perjalanan pulang dirinya dari rumah anak perempuannya yang bernama Assyifah.

    Ummu latifah mertua Ummu Afra adalah wanita dengan usia 47 tahun. Namun di usia yang sudah memasuki setengah abad itu masih tampak wajah serta kulitnya tak menemui kekeriputan. Bahkan tubuh dan kulitnya seperti wanita berusia 30 tahunan.

    Banyak sebenarnya laki-laki baik itu tua maupun muda yang terpesona oleh kemolekan tubuh ummu latifah. Namun mereka hanya bisa membayangkan untuk bisa memilikinya tanpa pernah mendekati dirinya. Ummu latifah sudah 3 tahun ini menjadi seorang janda. Suaminya sudah berpulang karena sakit yang diderita. Kini ia tinggal dirumah 2 anaknya secara bergantian.

    Jam menunjukkan pukul 7 malam disebuah terminal. Tampak seorang wanita cantik yang diusianya yang tak bisa dibilang muda itu. Tidak tampak raut ketuaan dari wajahnya. Seolah ia diciptakan muda tanpa pernah mengenal tua.

    Wanita itu sibuk membuka hp nya dan sejurus kemudian tampak ia sedang menelpon.

    “Halo.” Suara Ummi Latifah.

    “Ia ummi.” Jawab anak ummu latifah.

    “Nanti ummi mungkin pulangnya agak telat. Soalnya bisnya belum tiba.” Bilang Ummi Latifah.

    “Oh ia ummi. Mahmud tunggu kok.” Jawab sang anak.

    “Ia nanti ummi kabarin kalo bisnya sudah jalan.”

    “Ia ummi.”

    Ia menutup telponnya. Suasana diterminal tersebut sangat ramai. Banyak calon penumpang yang menunggu bis yang telat. Agen Judi Casino Online

    Sudah hampir 1 jam akhirnya bis yang ditunggu Ummi Latifah tiba.

    Ummi Latifah kemudian naik dan mencari tempat duduk. Saat lagi mencari tempat duduk ia mendapat bangku paling belakang.

    Ummi Latifah pun duduk untuk mengisi bangku tersebut. Ia sengaja duduk disamping kaca agar tidurnya nanti tidak terganggu. Syukur-syukur tak ada penumpang lagi atau penumpang disebelahnya seorang wanita.

    Selama ini ia bepergian pulang pergi kerumah anak nya itu selalu mendapatkan bangku disebelahnya kosong ataupun wanita. Tapi dimalam itu seorang laki-laki muda berusia 25 tahun tampak melirik bangku yang kosong disamping dirinya.

    “Maaf bu. Ada yang duduk disini gak?” tanya seorang pemuda.

    “Oh gak ada.” Jawab Ummi Latifah sopan.

    “Boleh saya duduk disini. Nanti kalau udah sepi saya pindah bu.” Kembali sang pemuda menanyakan kesediaan Ummi Latifah.

    “Oh ia silahkan.” Jawab Ummi Latifah sambil menundukkan kepalanya tanda mempersilahkan sang pemuda untuk duduk.

    Akhirnya sang pemuda itu duduk disamping ummu latifah. saat itu ia mengenakan switer tebal dan celana jeans warna hitam. Sedangkan Ummi Latifah memakai gamis panjang dan rok panjang bewarna biru tua dan jilbab yang panjang bewarna biru muda beserta sebingkai kacamata. Tampak cantik dan anggun.

    Pemuda itu sedikit takjub melihat seorang wanita disampingnya tersebut.

    Akhirnya ia duduk disamping Ummi Latifah. bis pun mulai berjalan pelan meninggalkan terminal. Jarak yang ditempuh untuk ke kota tujuan Ummi Latifah sekitar 5 jam.

    Ummi udah berangkat.

    Sms Ummi Latifah kepada putranya.

    Sang putra pun membalas sms sang ibu.

    Ia nanti Mahmud jemput ummi.

    Perkiraan Mahmud ummi nya tiba di terminal adalah jam 1 pagi. Ia sekarang sedang menonton tv sedang sang istri masih didalam kamarnya sedang menyusui sang anak.

    Bis melaju pelan ditengah keramaian jalan raya yang dilewatinya.

    Saat sudah sekitar setengah jam perjalanan. Sang pemuda memulai percakapan dengan Ummi Latifah yang melihat keadaan jalan diluar.

    Untuk percakapan dicerita ini ane buat sebagai berikut:

    Ummi Latifah : L

    Pemuda : P

    P: Ibu. Mau kemana?

    L: Eh ia. Kenapa.

    P: Ibu mau kemana.

    L: Oh. Saya mau ke kota A.

    P: Sama dong bu kalau gitu.

    L: Kamu tinggal disana juga.

    P: Bukan bu tapi saya kuliah disana dan saya tinggal dikota yang ibu kunjungi tadi. ibu darimana tadi.

    L: Saya itu dari rumah anak saya. Soalnya tiap sebulan sekali saya biasanya pulang kesana.

    P: Di kota A tinggal sama siapa bu?

    L: Tinggal sama anak saya juga.

    P: Suami ibu?

    L: Suami saya sudah meninggal.

    P: Maaf bu saya gak bermaksud.

    L: Ia gak apa. Kan kamu gak tau.

    P: Ia maaf bu. Oh ia bu. Nama ibu siapa. Sambil tangannya berusaha untuk bersalaman.

    L: Nama saya latifah. kalau kamu?

    Namun Ummi Latifah hanya menangkupkan kedua tangannya didepan dadanya. Sang pemuda hanya terseyum sambil menarik kembali tangannya.

    P: Saya Marwan bu. Boleh saya nanya bu.

    L: Mau nanya apa.

    P: Tapi ibu jangan tersinggung ya.

    L: Ia apa yang mau kamu tanya.

    P: Kalau boleh tahu Umur ibu berapa?

    L: Kenapa

    P: Ia Cuma pengen tau aja bu. Kalau ibu gak mau jawab juga gak apa.

    Sambil tersenyum dan melihat Marwan. Ummi Latifah menjawab.

    L: umur saya 47 tahun.

    P: masa sih bu.

    L: Ia, kenapa kamu gak percaya

    P: Ia masa umur 47 tapi masih cantik gini.

    L: Itu ada rahasianya.

    P: Oh gitu.

    L: Kamu sendiri umurnya berapa?

    P: Saya 25 tahun bu.

    L: Jangan panggil ibu. Panggil aja Ummi Latifah. soalnya saya gak terbiasa dipanggil ibu.

    P: Ia bu. Eh ummi. Sambil terseyum.

    Disaat yang sama Ummi Latifah juga tersenyum. Dari banyak perjalanan yang sudah dia lalui entah kenapa saat ini perjalanannya tak monoton. Dia yang biasanya dalam perjalanan hanya membaca buku kini ditemani oleh seorang pemuda yang walaupun tidak terlalu ganteng dan sedikit urakan dengan rambut yang lumayan panjang dan ikal itu.

    Namun dengan sikapnya yang sopan itu membuat ummi latiah tak menaruh kesan bahwa Marwan seorang laki-laki yang kurang ajar. Tapi sebagai laki-laki yang tahu sopan santun terlebih kepada wanita tua seperti dirinya.

    Mereka pun mengobrol tentang kegiatan sehari-hari dan hal-hal apa saja yang bisa dibicarakan. Ummi Latifah memang dikenal gamapang diajak mengobrol. Terlebih dulu ia juga seorang guru di kampungnya sebelum pindah ke rumah kedua anaknya.

    Hal ini dilakukannya karena dikampung ia hanya akan teringat oleh suaminya tercinta yang sudah meninggal. Ia kini hanya sibuk mengurus kedua cuu dari kedua anaknya dimana kegiatan menantu dan anak-anaknya juga sibuk.

    Terlebih mereka juga masih muda dan dengan menjaga kedua cucunya ia bisa melepaskan rasa kangen kepada anak-anaknya.

    Saat sedang asyik mengobrol selama kurang lebih 1 setengah jam. Bis yang mereka tumpangi mengalami bocor ban.

    Sontak Ummi Latifah dan Marwan kaget saat bis mengerem mendadak. Dan membuat tubuh Ummi Latifah saat itu jatuh kearah kiri badan Marwan. Saat tubuhnya terjatuh itu tanpa sengaja payudara Ummi Latifah menyenggol paha dari Marwan.

    Hal itu membuat Marwan menjadi salah tingkah. Dengan cepat ia menarik tubuh Ummi Latifah. tangannya mengambil bagian lengan Ummi Latifah. ummi yang kaget lalu dengan cepat mengangkat tubuhnya.

    “Maaf ya ummi.” Sambil melepas tangannya dari bahu Ummi Latifah.

    “Ia. Gak apa Marwan.” Balas Ummi Latifah. bagaimanapun ia tahu kalau Marwan bermaksud baik.

    Kini badan Ummi Latifah kembali bersandar di bangku. Sementara itu bis akhirnya berhenti.

    “Mohon maaf kepada bapak-bapak dan ibu-ibu. Bis kita bocor ban nya.” Kata kondektur bis.

    “Jadi gimana dong.” Tanya bapakbapak penumpang bis.

    “Mohon tunggu sabar ya.” Kembali kondektur bis berbicara berusaha menenangkan penumpang bis tersebut.

    Beruntung bagi para penumpang tersebut karena bis mereka mengalami bocor ban yang tidak jauh dari tempat peristrahatan bis.

    Akhrinya banyak penumpang yang disuruh untuk beristirahat dulu di tempat peristirahatan tersebut. Mereka pun beramai-ramai turun dari bis dan menuju tempat peristirahatan tersebut.

    “Ummi ayo turun.” Ajak Marwan kepada Ummi Latifah. kini ia berdiri dan menuju jalan keluar bis.

    “Ia.” Ummi Latifah sedikit mengangkat pantatnya pertanda ia juga turun dari bis itu.

    Akhirnya mereka berdua berjalan beriringan menuju tempat peristrahatan itu. Sekilas dilihat mereka seperti anak dan ibu. Marwan yang bertubuh tinggi 175 cm berbanding dengan tinggi Ummi Latifah 155 cm. Marwan sedikit mencuri kesempatan memandangi Ummi Latifah yang berjalan disampingnya itu.

    Kejadian yang tak terduga saat ban bis bocor itu membuat Marwan sedikit bernafsu. Memang awalnya ia tak berniat apa-apa dengan Ummi Latifah. namun kejadian tadi membuat ia bernafsu. Walaupun hanya sebentar payudara Ummi Latifah bersandar di paha nya.

    Sekilas tentang Marwan. Ia seorang mahasiswa seni yang sudah hampir 7 tahun belum menamatkan kuliahnya. Ia anak dari seorang pengusaha kelas kakap. Walau begitu orang tuanya tak menanyakan kenapa ia kuliah seni dan kenapa ia belum tamat. Ya orang tua Marwan termasuk orang tua yang memanjakan Marwan dan marwa juga bukan anak yang minta dimanjain. Ia memang tertarik dengan dunia seni dari kecil dulu.

    Akhirnya sampailah mereka berdua dan penumpang lainnya di tempat singgah itu. Marwan lalu mengajak Ummi Latifah untuk duduk disudut.

    “Ummi mau minum apa?” tawar Marwan.

    “Air putih aja.” Jawab Ummi Latifah.

    Marwan lalu membeli 2 botol air mineral.

    “Ini ummi. Airnya.” Marwan memberi air botol mineral kepada Ummi Latifah dengan tangan kanannya.

    “Ia terima kasih ya. Berapa?” tanya Ummi Latifah.

    “Udah gak apa ummi.”

    “Maaf ya udah ngerepotin.”

    “Gak apa lah ummi. Nyantai aja.”

    Lalu Ummi Latifah pun membuka botol dan mulai meminumnya. Marwan hanya mmandangi Ummi Latifah dengan takjub. Perasaannya untuk bisa mendekati Ummi Latifah semakin kenccang di dada.

    Waktu menunujukkan pukul 10 malam dan tanda-tanda bis belum selesai di perbaiki.

    Ummi Latifah tampak gelisah. Lalu ia berdiri dan mengambil hp nya.

    “Halo. Mahmud.”

    “Ia ummi.”

    “Bis ummi ban nya bocor dan masih dalam perbaikan. Mungkin subuh ummi sampai di terminal. Kamu tidur aja dulu. Nanti ummi kabarin lagi ya.”

    “Ia sudah ummi. Hati-hati ya.” Sambil menutup telponnya.

    Saat itu Mahmud sedang bersama ummu afra diatas tempat tidur. Keduanya baru hendak berisitirahat.

    “Ummi pulang jam berpa mas?” tanya ummu afra.

    “Subuh. Soalnya ban bis nya bocor.“ jawab Mahmud.

    “Oh. Ya udah mas tidur dulu nanti Rizka bangunin.” Tawar ummu afra.

    “Ia dek.” Lalu Mahmud mencium ummu ara dan dibalas dengan mesra olehnya.

    Saat berdiri dan menelpon sang putranya tanpa Ummi Latifah sadari mata Marwan sedang berusaha menelanjangi dirinya. Tubuh Ummi Latifah yang tertutup gamis lebar itu tak mampu membuat lekuk tubuhnya tertutup sempurna. Entah karena pikiran Marwan yang sedang berkecamuk dengan nafsunya yang membuat ia tak bisa berpikir jernih lagi.

    Ummi Latifah lalu kembali ke tempat duduk mereka.

    “Marwan. Ummi ke toilet dulu ya. Ummi boleh titip tas ummi.” Ummi Latifah meminta kepada Marwan.

    “Ia ummi. Marwan jagain. Tenang aja” sambil tersenyum.

    Tak lama Ummi Latifah pun membelakangi Marwan. Tampak oleh Marwan goyangan pantat Ummi Latifah yang sebenarnya tertutup itu. Tapi nafsu dikepalanya sudah meninggi.

    Sadar dari lamunan akan kemungkinan untuk bersetubuh dengan Ummi Latifah.

    “Gila. Apa gue entot aja ya. Tapi gimana mulainya. Gak mungkin lah Ummi Latifah ini gampangan. Dari ceritanya dan perilakunya nampak ia ini alim.” Pikiran Marwan berbicara.

    Saat sedang berpikir seperti itu ia menyenggol tas nya dan ia melihat ada sebuah botol kaca kecil.

    “Eh ini kan obat perangsang si Roby.” Bathinnya.

    Ia melihat botol air minum Ummi Latifah diatas meja didepannya. Diperhatikannya sekeliling dirinya. Beruntung semua orang pada sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang tertidur, makan dan bermain HP.

    Ia lalu mengambil botol kecil obat perangsang itu lalu menetaskan nya didalam air mineral Ummi Latifah. obat perangsang yang jernih itu membuat tak terlihat setelah dimasukkan kedalam air mineral tersebut.

    Ia mulai menggoncangkan pelan-pelan agar air tersebut tidak berbuih. Ia takut Ummi Latifah curiga.

    10 menit kemudian Ummi Latifah kembali ke tempat duduk mereka.

    “Kok lama ummi?” tanya Marwan

    “Ia ngantri tadi.” jawab Ummi Latifah

    “Ya udah saya ke toilet dulu ya ummi. Gantian.” Pinta Marwan.

    “Ia.” Jawab Ummi Latifah dengan tersenyum.

    Saat Marwan berjalan ke toilet nampak olehnya Ummi Latifah meneguk air minum tersebut.

    “Yes.” Bathin Marwan.

    Part II

    Didalam toilet Marwan membayangkan apa yang akan dilihatnya nanti. Sesosok tubuh yang ingin dilihatnya secara telanjang. Siapa lagi kalau bukan tubuh Ummi Latifah.

    10 menit ia keluar dari dalam toilet. Ia membenarkan celananya yang tak bisa menampung penis besarnya itu. Membayangkan menikmati tubuh seorang ummahat yang cantik.

    Perlahan laju langkah kaki Marwan menghampiri Ummi Latifah. dipandanginya botol air Ummi Latifah yang tinggal separuh. Itu artinya ummi latiah sudah meminum obat perangsang yang di masukin dalam air mineral tersebut. Tampak senyum nakal Marwan.

    “Ummi.” Marwan membuka pembicaraan.

    “Eh ia.” Jawabnya.

    “Haus ya ummi.” Marwan berbasa-basi.

    “Ia ni. Haus ummi. Lama juga ternyata bisnya bener.” Ummi Latifah nampak sedikit kesal.

    “Ya sabar aja ummi. Pasti bentar lagi kelar. Ummi mau makan dulu?” ajak Marwan.

    “Hmmm. Boleh lah.”

    “Yuk kesana ummi.” Sambil Marwan beranjak menuju kantin.

    Sebenarnya alasan Marwan mengajak Ummi Latifah makan tak lain agar air minum Ummi Latifah cepat habis.

    Akhirnya selama kurang lebih setengah jam mereka menghabiskan waktu dikantin tersebut. Nampak air mineral Ummi Latifah sudah habis dan Marwan kembali membeli air mineral lagi.

    Tampak sebuah bis masuk dipelataran temoat peristirahatan tersebut. Kondektur bis lalu mulai memerintahkan para penumpang untuk kembali naik bis.

    Tak lama semua penumpang akhirnya kembali masuk kedalam bis. Ummi Latifah kini merasakan ada sesuatu dalam dirinya. Terlebih suasana malam hari ini membuat gairah seks nya perlahan muncul. Tampak reaksi dari obat perangsang yang Marwan berikan sudah mulai bekerja.

    “Ummi duduk bareng lagi ya.” Tawar Marwan.

    “Ia.” Entah kenapa Ummi Latifah mengiyakan ajakan Marwan tersebut.

    Bis melaju perlahan. Lampu kemudian mulai dimatikan oleh supir bis. Nampak dari banyaknya penumpang mulai merebahkan kepala mereka di bangku untuk mengsitirahatkan badan mereka.

    Perjalanan yang akan memakan waktu selama 5 jam ini kembali berjalan. Ummi Latifah mulai tampak gelisah dengan hasrat dirinya yang tiba-tiba naik. Libido yang selama 7 tahun ini terpendam mulai kembali bergairah.

    Sudah selama 7 tahun ini Ummi Latifah menahan hasrat kewanitaannya setelah sang suami sakit dan tak mampu lagi untuk bersetubuh. Dirinya yang termasuk wanita baik-baik selama ini tak pernah mengenal namanya masturbasi. Ia mampu menahan segala godaan duniawi tersebut.

    Dirinya kini mulai merasakan hal-hal yang membuat tubuhnya sangat sensitif untuk saat ini. Marwan yang sadar kalau obat perangsangnya mulai bekerja perlahan-lahan sengaja membenturkan tubuhnya ke tubuh Ummi Latifah.

    Ummi Latifah yang mencoba melawan hasrat seksualnya ini namun tubuhnya menunjukkan keadaan yang berbeda. Kini nafsu terpendam yang mampu ditahan Ummi Latifah nampaknya sudah bobol oleh obat perangsang Marwan yang kuat tersebut.

    Setengah jam perjalanan dan nampak disamping bangku mereka berdua tidak ditempati oleh orang lain. Dan penumpang dibagian paling belakang sudah pada tidur. Sementara kondektur dan supir bis hanya asik berccengkrama didepan.

    Marwan mulai mendekati tangannya ke paha Ummi Latifah. ia sudah sangat percaya diri bahwa Ummi Latifah tidaka akan melawan. Selama perjalanan berlangsung Marwan memang tidak mengajak Ummi Latifah mengobrol. Hal ini ia lakukan untuk mengetahui reaksi obatnya.

    Kini perlahan tangan itu mulai meraba naik turun paha kanan Ummi Latifah. Ummi Latifah yang mendapat serangan itu mencoba menepis tangan Marwan.

    “Marwan apa yang kamu lakukan.” Suaranya sedikit mendesah namun pelan.

    “Ummi cantik deh.” Sambil kini tangan kanannya memegangi wajah Ummi Latifah.

    Ummi Latifah yang mendapat perlakuan seperti itu mencoba kembali menepis tangan Marwan.

    “Jangan kurang ajar kamu.”

    “Udah ummi nikmatin aja.”

    Dengan keberaniannya Marwan mulai mencium mulut Ummi Latifah yang saat itu hendak berteriak. Namun kecepatan mulut Marwan mampu meredam suara teriakan yang akan dikeluarkan Ummi Latifah.

    Emmmphhhhh…..

    Emmmmppppphhhhh….

    Ummi Latifah mencoba melepaskan ciuman Marwan. Namun Marwan yang sudah siap kini mulai

    Memgangi tangan Ummi Latifah yang mencoba memukul Marwan. Mendapat cumbuan Marwan yang ganas dan pengaruh obat perangsang membuat perlawanan Ummi Latifah menjadi tidak berarti.

    Disatu sisi dirinya mencoba menghindari peleccehan oleh seorang pemuda yang dianggapnya baik itu. Namun disisi lain dirinya yang sudah 7 tahun tidak mendapatkan rangsangan birahi kini mulai mencoba menikmatinya.

    Sekitar 5 menit kemudian lumatan Marwan mulai menemui hasil. Mulut Ummi Latifah yang mendapat cumbuan itu akhirnya terbuka. Kini lidah Marwan mulai menyentuh lidah Ummi Latifah itu.

    Perasaan senang menghampiri dirinya. Tak ia sangka akhirnya kini Ummi Latifah dapat ia taklukkan. Perlahan-lahan tangan mawrwan melepaskan tangan Ummi Latifah. ia ingin tahu apakah mangsanya kini sudah masuk kedalam permainannya atau belum.

    Marwan mendapati kini tangan Ummi Latifah sudah tak segesit tadi. bahkan lumatan bibir Marwan kini perlahan-lahan mulai dibalas Ummi Latifah. tampak obat perangsang itu sudah mulai membuat dirinya lupa bahwa ia seorang ummahat alim yang tak pernah disentuh oleh laki-laki lain. Namun kini ia tak bisa berbuat banyak efek obat perangsang yang diminumnya membuat peminumnya melepaskan semua hasrat seksual. Apalagi ia yang sudah 7 tahun tak tersentuh kini menemui puncak seksual yang harus dituntaskan.

    Tangan Marwan kini mulai membelai payudara Ummi Latifah dari luar. Payudara yang tertutup rapat itu kini mulai dirangsang oleh Marwan. Ummi Latifah mencoba memegang tangan Marwan untuk menghentikan. Namun yang terjadi tangan Ummi Latifah seperti hanya menyentuh yang mmbuat nafsu Marwan semakin menjadi-jadi.

    Kini ia mulai meremas dari balik gamis Ummi Latifah. sementara itu tangan Marwan mencoba membuat tangan Ummi Latifah untuk memegang penisnya yang masih didalam celana jeans tersebut.

    Ummi Latifah mengikuti kemauan Marwan. Mulut mereka masih bercumbu dengan dasyatnya. Tangan lentik Ummi Latifah kini mulai menaik turunkan di celana Marwan. Sedikit terkejut Ummi Latifah mendapati penis besar Marwan dibalik celan tersebut. Baru kali ini dalam hidupnya ia memegang penis selain suaminya.

    Bis hanya berjalan perlahan dikegelapan dan dinginnya malam itu. Supir dan kondektur hanya menikmati lagu dari dalam bis dan mengeluarkan obrolan-obrolan mereka berdua. Sementara itu dua anak manusia yang duduk dibelakang sedang menikmati hasrat seksual mereka dan bangku bis menjadi saksi akan pintu gerbang perzinahan ini.

    Lumatan-lumatan dari kedua pasangan manusia yang berbeda umur ini semakin menjadi. Obat perangsang itu mampu membuat Ummi Latifah lupa akan statusnya ini.

    Emmmpppphhhh….

    Suara Ummi Latifah menyelimuti suasana bis tersebut. Beruntung bis yang menyalakan lagu membuat suaranya tidak terdengar. Hanya mawran yang mendengar betapa merdunya suara ummahat alim ini.

    Kini Marwan melepas ciuman nya. Nampak Ummi Latifah sedikit merasa lega.

    “Ummi mau kita lanjutin.” Bilang Marwan disela permainan yang akan dia lanjutkan.

    “Marwan apa yang udah kita lakukan.” Seperti tersadar Ummi Latifah mulai menyadari.

    “Hanya menyampaikan hasrat seksual ummi.” Jawab Marwan santai.

    “Ini salah Marwan. Ini dosa.” Ummi Latifah mencoba bersuara dan memalingkan wajahnya kebawah.

    Tapi Marwan langsung mulai kembali memgeang tangan Ummi Latifah.

    “Marwan mau apa kamu.” Tanya Ummi Latifah.

    “Ssstttt…” Marwan menangkupkan tangannya kemulut Ummi Latifah.

    “Sudahlah ummi. Ummi menikmati juga kan.” Marwan menanggapi dengan santai

    “Tapi. Ini salah.” Ummi Latifah mencoba mengingatkan kembali.

    Kembali Marwan memalingkan wajah cantik itu kehadapannya dan sejurus kemudian ia mulai kembali melumatnya.

    Ummi Latifah bukannya melawan malah kini ia juga membalas. Ia seperti seorang wanita yang malu-malu kucing dalam keadaan seperti ini.

    Perlahan tangan Marwan membuka resliting celana nya.

    Tampak sebuah penis berukuran jumbo dengan kepala penis yang seperti jamur itu keluar dengan gagahnya.

    Ummi Latifah yang sedikit kaget saat tangannya diarahkan untuk memegang penis jumbo tersebut. Tangan Marwan seperti menginstruksikan tangan Ummi Latifah untuk menaik turunkan di penis besarnya tersebut.

    Ummi Latifah yang tak pernah melakukan kocokan di penis seperti kebingungan. Marwan melepaskan ciumannya.

    “Ummi dikocok dong.”

    “Kayak gini ummi. Tapi pelan-pelan sakit soalnya.” Marwan menginstruksikan.

    Ummi Latifah seperti terhipnotis malah mulai mengikuti keinginan Marwan tersebut.

    Kini ia mulai menaik-turunkan tangan kanannya dipenis Marwan. Ummi Latifah sempat kaget. Bagaimanapun ini adalah penis kedua dalam hidupnya yang ia lihat. Sangat jauh sekali dengan penis almarhum suaminya yang mungkin tak lebih dari setengah penis Marwan.

    Pikirannya mulai mengodanya. Bagaimana kalau penis besar ini mulai memasuki area kewanitaan dirinya.

    Namun tak sampai 3 menit saat tangan Ummi Latifah mulai mengocok penis Marwan.

    “Ummi coba dikulum.” Marwan meminta.

    “Dikulum.” Ummi Latifah bertanya heran.

    “Ia ummi masukin kontol ini kedalam mulut ummi.” Perintah Marwan.

    Ummi Latifah menggeleng. Ia merasa jijk dan selama hidpunya ia tak pernah memasukkan penis suaminya kedalam mulutnya. Ia masih memelihara kesopanan dan etika dalam bercinta.

    Marwan lalu dengan sedikit agak memaksa lalu menarik sedikit kepala Ummi Latifah. Ummi Latifah mencoba menghindari penis Marwan. Namun tangan Marwan diatas kepalanya sedikit mulai menekan.

    Perlahan Ummi Latifah menoleh kekanan-dan ke kiri. Ia mencoba untuk tidak melakukan perbuatan hina ini.

    “Ummi ayo lakuin.” Sambil tangan nya mencoba memaksa.

    Namun kegigihan Ummi Latifah untuk tidak melakukan kuluman membuat Marwan menaikkan kembali kepala Ummi Latifah.

    “Kenapa ummi gak mau nurut.” Tanya Marwan.

    “Masa dsini Marwan.” Jawab Ummi Latifah.

    “Jadi ummi mau dimana.”

    “Jangan disini.” Entah kenapa ia menjawab hal yang tak seharusnya ia lakukan.

    Tempat lain mau.” Tawar Marwan.

    Ia hanya menundukkan kepalanya. Lalu Marwan menaikkan kepalanya dan menatap wajah sayu Ummi Latifah.

    “Gimana di hotel aja ummi.” Ajak Marwan.

    “Ummi jawab dong.”

    Ummi Latifah hanya mengangguk perlahan.

    Kini kembali Marwan memagut bibir Ummi Latifah. Ummi Latifah pun membalas pagutan dari Marwan dengan kembali bergairah. Sementara tangannya kini kembali memegang penis Marwan.

    Sekitar setengah jam pertarungan menuntaskan hasrat birahi di dalam bis yang berjalan itu. Kini Marwan tidak hanya memnagut namun juga mulai mencoba untuk memasukkan tangannya di dalam gamis itu.

    Tangan Marwan mulai bergerilya didalam gamis tersebut. Payudara Ummi Latifah yang tidak terlalu besar dan kecil tersebut nampak mulai menegang akan hasrat yang sudah tak tertahan lagi.

    Sedang asyik memagut dan mencium tanpa suara dan Ummi Latifah kini tampak pasrah hanya mengikuti permainan tiba-tiba bis menghidupkan lampunya.

    Ummi Latifah dan Marwan sedikit kaget. Lalu keduanya menghentikan permainan panas tersebut.

    Ummi Latifah nampak sedikit ketakutan. Bagaimanapun ia baru pertama kali melakukan perbuatan tercela ini.

    Namun Marwan memegang kepala Ummi Latifah.

    “Udah ummi. Tenang. Gak ketahuan kok.” Marwan mencoba menenangkan.

    Ummi Latifah hanya membalas dengan pegangan tangannya di tangan Marwan. Menandakan ia berharap Marwan mampu membuatnya tenang.

    Bis perlahan mulai masuk kembali di tempat persinggahan. Sudah 2 jam ternyata perjalan yang mereka lalui.

    Jam menunukkan pukul 1 malam lebih.

    Marwan dan Ummi Latifah merapikan pakaian mereka yang sdikit kusut akan permainan tadi. semakin lama Ummi Latifah merasakan bahwa kini dirinya sudah sangat terangsang dan ingin merasakan persetubuhan yang sudah 7 tahun tidak ia dapatkan.

    Obat perangsang Marwan memang semakin lama membuat orang yang meminumnya melupakan pikiran jernihnya. Dalam arti kata membuat sang peminum lebih berhasrat dan mengikuti saja lawan main yang akan dihadapinya. Tembok iman atau akal tak mampu melawan hasrat yang sudah menggebu-gebu ini.

    Marwan kini mulai keluar dari bangkunya. Ia dan Ummi Latifah memang tampak mengambil urutan terakhir.

    “Ayo ummi.”

    “Ia.”

    “Ummi kita ke hotel dulu ya?” ajak Marwan.

    “Ia tapi saya nanti dijemput anak saya.” Ummi Latifah nampak cemas.

    “Udah nanti Marwan yang antar ummi.” Marwan menenangkan.

    Ummi Latifah yang sudah tak dapat berpikir jernih itu hanya mengiyakan. Dan tak lama kemudian ia menuliskan pesan kepada sang anak.

    Mahmud ummi jumpa teman ummi di terminal.

    Ummi akan mampir kerumahnya dulu. Jadi tak usah kamu jemput ya nak.

    Ummi Latifah mengirim sms nya kepada sang anak.

    Kini Marwan dan Ummi Latifah turun dan memesan ojek yang kebetulan ada di terminal tersebut.

    Kini mereka berdua berjalan menuju hotel dikota tersebut.

    Marwan dan Ummi Latifah sampai di hotel melati dikota tersebut. jam sudah menunjukkan pukul stengah 2 pagi. Marwan lalu memesan 1 kamar hotel.

    Saat tiba di lobi hotel tampak Ummi Latifah sedikit menundukkan wajahnya kepada resepsionis hotel. Ia masih sedikit malu bahwa ia akan melakukan perbuatan tercela ini. Namun hasrat seksualnya mengalahkan semuanya.

    “Selamat pagi. Mau berapa kamar mas?” tanya sang resepsionis yang kebetulan adalah seorang wanita berumur 20 tahun.

    “1 aja.” Jawab Marwan.

    “Untuk berdua.” Kembali sang resepsionis bertanya.

    “Ia kami ini anak dan ibu. Kondisi keuangan saya lagi seret. Gak apa kan.” Marwan to the point.

    “Gak apa-apa mas. Ini kunci kamarnya.” Kata sang resepsionis sambil menyerahkan kunci kamar hotel tersebut.

    “Terima kasih.” Kata Marwan.

    “Ayo ummi.” Ajak Marwan.

    Kini keduanya mulai berjalan menuju kamar hotel tersebut.

    Saat itu Ummi Latifah hanya mengikuti kemauan Marwan. Hasrat biologis tubuhnya teramat ingin dituntaskan.

    Akhirnya kini keduanya sudah masuk didalam kamar hotel tersebut. hanya ada satu kasur besar di dalam kamar hotel tersebut.

    Marwan lalu mengunci pintu kamar dan Ummi Latifah berjalan menuju meja yang ada dikamar tersebut untuk meletakkan tas yang dia bawa.

    Saat itu ia membelakangi Marwan yang sudah melepaskan tas nya dan dengan sigap Marwan mulai memeluk tubuh Ummi Latifah. Marwan yang tinggi itu lalu mulai membalikkan badan Ummi Latifah.

    Dengan tanpa banyak berkata lagi ia lalu memagut bibir Ummi Latifah kembali. Kini keduanya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Ummi Latifah malam itu tampak mulai mengikuti apa kemauan Marwan.

    Emmmmpppphhhh….

    Suara ciuman kedua insan yang sudah dilanda asmara terlarang itu kembali menyeruak di kamar hotel tersebut.

    Marwan yang tak hanya ingin mencium Ummi Latifah mulai meremas bagian pantatnya tersebut. kenyal sekali pantat ummahat alim itu. Remasannya membuat nafsu Ummi Latifah kembali dipicu. Kini terlihat tangan Ummi Latifah memegangi kedua dada bidang Marwan yang masih tertutup switer tersebut.

    Tangan keduanya kini mulai merabai bagian tubuh yang bisa dibelai.

    Sekitar 7 menitan aksi keduanya lalu Marwan menghentikan ciuman itu.

    “Ummi tunggu dikasur dulu.” Perintah Marwan.

    Ummi Latifah lalu menuju ke kasur.

    Marwan lalu mengambil tas yang dia pakai lalu kemudian ia mengambil sebuah handycam. Diletakkanya handyam itu mengarah kearah kasur.

    Ummi geser sedikit ketengah.” Perintah Marwan kepada Ummi Latifah agar ia duduk di tengah pinggiran kasur tersebut.

    Ummi Latifah pun mengikuti perintah Marwan. Saat sudah siap dengan posisi handyccam itu. Marwan lalu kembali menuju kasur.

    Ia kini mulai mendekati ummahat cantik dan alim itu. Kembali tangan nya mulai memegangi kepala Ummi Latifah dan sejurus kemudian kembali lumatan bibirnya menghantam bibir indah Ummi Latifah tersebut.

    Emmmmppphhhh….

    Lama mereka berciuman. Lalu Marwan melepas bibirnya. Ia sudah tak sabar untuk melihat tubuh bugil sang ummahat yang dijebaknya ini.

    “Ummi buka dulu yuk gamis ummi.”

    Marwan lalu mencoba membuka gamis Ummi Latifah dari belakang. Ummi Latifah pun hanya mengikuti perintah Marwan. Ia kemudian sedikit berbalik membelakangi tubuh indahnya tersebut. Marwan lalu membuka resliting gamis tersebut. perlahan-lahan kini ia melihat punggung putih mulus Ummi Latifah.

    Setelah selesai melepaskan gamis atas Ummi Latifah. Marwan tak sanggup untuk menahan tangannya dengan membelai punggung Ummi Latifah tersebut. ia Cuma bisa kagum mungkin inilah persetubuhan yang nikmat yang akan dia jalani. tubuh Ummi Latifah yang putih mulus ini tak kalah dengan tubuh mulus abg yang pernah dientot dirinya.

    Kini ia kembali membalikkan badan Ummi Latifah masih. Kini ia melepaskan pengait bh dari tubuh Ummi Latifah. tampak kini dua payudara Ummi Latifah yang menegang dan membentuk bulat sempurna. Meskipun tidak sebesar punya ummu afra. Namun dengan bentuk indah tersebut tak ada mungkin laki-laki yang menolak jika dijejali payudara ummahat alim ini.

    Marwan lalu mulai mengemut puting payudara Ummi Latifah.

    Arggghhhh….

    Ummi Latifah menahan gairah seksualnya. Bibir bawahnya nampak tergigit oleh giginya. Marwan yang tahu kalau Ummi Latifah sudah ia kuasai mulai melancarkan serangan yang akan membuat Ummi Latifah akan mengenangya seumur hidup.

    “Arggghhhhh Marwan… isappppp teruuuusssss……..”

    Tampak Ummi Latifah sudah mulai masuk dalam permainan ini.

    Kini tangannya juga aktif menjambak rambut Marwan yang gondrong itu. Tangan Marwan juga tak kalah ganasnya meremas payudara Ummi Latifah.

    Puas dengan payudara Ummi Latifah Marwan berheni sebentar. Ia lalu menyuruh Ummi Latifah untuk berbaring ketengah aksur tersebut.

    “Ummi baring dulu kesana.”

    Ummi Latifah lalu mengambil posisi berbaring ditengah kasur tersebut.

    Marwan lalu berdiri dan melepas semua pakaian nya tersebut. ummu afra memandangi lawan seks terlarangnya ini dengan takjub. Marwan membuka switer dan bajunya. Tampak oleh Ummi Latifah tubuh kekar Marwan. Nafsunya kembali bangkit. Sepertinya ia mengalami puber keduanya malam ini. seakan ia merasa pertama kali ketika sang suami memerawaninya dimalam pernikahan mereka 27 tahun yang lalu.

    Kini ia mulai melihat Marwan yang sudah telanjang bugil memandangi dirinya yang masih menyisakan rok panjang dan jilbabnya.

    Tampak dengan gagahnya Marwan mendekati Ummi Latifah. penis besar yang sempat tadi dilihat dan dipegangnya kini mulai tampak lebih gagah.

    Penis Marwan yang memiliki kepala jamur yang cukup besar dan batang penis yang panjang serta gemuk itu membuat Ummi Latifah meneuk air ludahnya.

    Marwan lalu mulai mendekati rok panjang Ummi Latifah dan dengan sekali hentakan dan bantuan ummi latiah kini rok panjang itu lolos.

    Marwan menelan ludahnya tak dia sangka begitu mulusnya tubuh Ummi Latifah. tak ada lecet atau perut yang tampak buncit. Tubuh sempurna yang pernah ia lihat selama ini. kini ia mulai memegang vagina Ummi Latifah yang masih berbalut cd itu.

    Terlihat basah yang menandakan baha Ummi Latifah juga begitu bernafsu. Perlahan-lahan jari-jari Marwan mulai bergerak dan mencoba untuk kembali merangsang Ummi Latifah. sementara Ummi Latifah yang masih mengenakan kacamata itu terlihat meliuk-liukan tubuhnya saat dirangsang.

    Tak mau berlama-lama Marwan lalu menarik cd Ummi Latifah dan membuang nya ke samping kasur. Kini resmi sudah mahkota Ummi Latifah yaitu payudara dan vagina nya terpampang kepada laki-laki yang bukan muhrimnya.

    Wow…

    Marwan kembali terperangan dilihatnya vagina Ummi Latifah yang sedikit dihiasi bulu jembut itu. Memang Ummi Latifah sering mencukur bulu jembutnya agar bersih. Terlebih vagina Ummi Latifah tak kalah indahnya dengan vagina gadis-gadis bahkan tak kalah jauh dengan milik sang menantu Rizka. Tak nampak bekas hitam ataupun jejak yang membuat vaginanya tak sedpa dipandang.

    Kini Marwan mulai menaiki tubuh Ummi Latifah. Ummi Latifah memandang tubuh laki-laki diatsnya kini dengan senyuman penuh nafsu. Berharap nafsunya yang sudah terpendam selama 7 tahun ini dituntaskan.

    Tapi bukan Marwan namanya yang langsung memasukkan penis besarnya kedalam vagina Ummi Latifah. ia kemudian kembali menciumi wajah, bibir Ummi Latifah dan tak lupa kedua tangannya meremas dengan ganas payudara Ummi Latifah itu. Dicubit dan diremas dengan sedikit kuat untuk menaiikan batas libido Ummi Latifah.

    Emmmppphhhh….

    “Arggghhhhh…. Marwan apa yang kamu lakuin kepada ummi…”

    Desah Ummi Latifah saat Marwan merangsang dirinya.

    Kini kepala Marwan mulai menuruni payudara Ummi Latifah, menuruni perut serta sedikit jilatan yang membuat tubuh Ummi Latifah belingsatan dan kini lidah itu sampai di vagina cantik yang diimpikan setiap kaum adam didunia ini.

    Perlahan-lahan lidah Marwan menyapu cairan suci Ummi Latifah. sapuan-sapuan lidahnya membuat desahan Ummi Latifah terdengar indah didalam kesunyian.

    Arrggghhhhh……

    “Arrrggghhhh…. gellliiiiii….”

    Arggghhhhh…..

    Tak hanya lidah. Jari-jari Marwan pun ikut menusuk dimana jari-jari lainnya juga menjawili puting susu payudara Ummi Latifah.

    Tak lama rangsangan yang diberikan oleh Marwan. Ummi Latifah akan mendapatkan orgasmenya yang pertama dalam seumur hidupnya. Ada rasa yang aneh saat ia mendadak merasakan bahwa akan ada sesuatu cairan yang akan keluar dari dalam vaginanya. Selama ia bersetubuh dengan suaminya belum pernah ia mengalami hal yang seperti ini.

    Setiap bagian tubuhnya sangat sensitif dan akhirnya sebuah caitan yang sudah tak mampu lagi bertahan akhirnya keluar….

    Creeetttttt…. creettttttt…..

    Arggghhhhh……. arggghhhh…..

    Ummi Latifah mengalami orgasme yang hebat. Badannya langsung menegang dan terangkat. Tangannya memegang sprei dan kepala Marwan. Sementara itu Marwan menahan pinggul Ummi Latifah. dan dengan sigap diminumnya semua air cinta Ummi Latifah.

    Arggghhhhhh…. masih sedikit terdengar desahan Ummi Latifah.

    Setelah beres menjilati sisa-sisa air cinta Ummi Latifah. Marwan lalu bangkit dan menuju ke meja. Diambilnya air minum dan ia mendekati Ummi Latifah dibangunkannya badan Ummi Latifah.

    “Gimana ummi. Enak gak.”

    “Enak.”

    “Mau lagi.”

    Ummi Latifah menganggukkan kepalanya.

    Tapi sebelum itu. Marwan lalu menyuru Ummi Latifah melepas kacamatanya dan menaruhnya di meja beserta air minum.

    “Oke. Tadi ummi udah Marwan kasih kenikmatan. Sekarang ummi gantian kulum punya Marwan.” Ajak Marwan.

    “Tapi. Ummi belum pernah.” Ummi Latifah menjawab.

    “Udah sini ummi tunduk.”

    Kini Marwan duduk di pinggir kasur. Ummi Latifah disuruhnya untuk berlutut di bawah kakinya. Ia melihat wajah Ummi Latifah dan mendekatkannya ke penis besarnya.

    Ummi Latifah hanya mengikuti kemauan Marwan. Perlahan tangannya mulai memegang penis besar itu. Terlihat bahwa tangan itu tampak kecil untuk menggenggam penis Marwan.

    “Ayo ummi dimasukkan. Kasih ludah ummi dulu biar licin.”

    Ummi Latifah pun mengikuti kemauan Marwan. Perlahan ia menurunkan kepalanya ke penis besar itu dan dengan sedikit membuka mulutnya dimasukkan kepala penis Marwan.

    Marwan yang mendapatkan rangsangan seperti itu merasakan kepuasaan yang tiada tara. Walau ia tahu bahwa Ummi Latifah baru pertama kali melakukan ini. tapi justru disitulah sensasi bercinta yang ingin ia raih.

    Perlahan-lahan kini mulut Ummi Latifah mengulum penis Marwan. Walaupun tak semua bisa masuk. Sensasi yang dirasakan Ummi Latifah juga tak kalah sensassonal. Bau penis Marwan memacu libidonya untuk melakukan perbuatan terlarang ini.

    “Terus ummiii.. ya gitu.” Sambil tangannya menaik-turunkan kepala berjilbab biru itu.

    Lama Ummi Latifah melakukan kuluman. Walau masih terlihat amatir tapi membuat Marwan hampir orgasme. Sadar ia mulai dikuasai nafsu berlebih. Ia pun menyetop perbuatan Ummi Latifah.

    “Udah ummi cukup.”

    Ummi Latifah nampak lega. Bagaimanapun penis besar itu membuat ia juga susah bernafas. Marwan tanpa ba bi bu langsung menarik ummu latifah untuk berdiri. Dan ia langsung kembali menaruh tubuh Ummi Latifah untuk terlentang. Nafsunya yang sudah sangat tinggi itu membuat ia segera mengeksekusi Ummi Latifah.

    Kini tubuh Ummi Latifah kembali terbaring di kasur. Sementara itu tubuh laki-laki diatasnya mulai menggesekan penisnya di vagina Ummi Latifah. Marwan lalu menciumi mulut Ummi Latifah yang dibalas dengan Ummi Latifah. kini tangan kedua anak manusia ini aktif meraba dan membelai tubuh untuk menuntaskan nafsu yang msudah tinggi ini.

    Marwan mulai yang merasa sudah siap untuk memasukkan penis besarnya lalu melpas ciumannya.

    “Ummi. Marwan masukin ya.”

    Ummi Latifah hanya menganggukkan kepalanya tanda ia menyetujui perzinahan yang akan ia lakukan ini.

    Perlahan Marwan mulai mengangkangkan kaki Ummi Latifah dan kini penisnya mulai mengarah ke bibir vagina Ummi Latifah. nampak hangat rasanya penis Marwan. Tangannya memegangi batang penisnya dan dengan lembut kepala penisnya mulai masuk kedalam vagina Ummi Latifah.

    Ummi Latifah bagai merasakan malam pertama dimana setiap otot vaginanya mulai merasakan sensasi yang luar biasa.

    Tangan Ummi Latifah tidak tinggal diam. Tampak ia mulai membelai dan meraba dada bidang Marwan. Sementara Marwan setelah batang penis nya mulai masuk lalu memandangi Ummi Latifah. kembali ia mencium Ummi Latifah.

    Sensasi yang sangat indah bagi keduanya. Marwan memegang pinggul Ummi Latifah dan dengan sekali sentakan ia lalu menerjang vagina Ummi Latifah.

    Argggghhhhhhhh….

    Desahan Ummi Latifah.

    Tapi tak semua penisnya masuk kedalam vagina Ummi Latifah. Ummi Latifah yang mendapat serangan tak terduga itu melliukkan badannya leatas yang disambut Marwan dengan ciuman.

    Emmmmppphhhhhhh….

    Dan tangan Ummi Latifah seperti memukul dada Marwan. Ia merasakan sakit tapi nikmat yang ia alami untuk kedua kalinya. Seperti saat pertama kali ia hilang keperawanan. Tapi ini lebih nikmat dimana ujung jamur Marwan terasa mengenai dinding rahimnya.

    Ada rasa nikmat yang tak bisa ia lukiskan dengan kata-kata.

    Marwan yang merasa bahwa kini vagina Ummi Latifah sudah mulai beradaptasi dengan besarnya penis tersebut mulai menggoyangkan pinggulnya. Sempitnya vagina Ummi Latifah membuat penis Marwan seperti mendapat pijatan yang nikmat.

    Penisnya hanya bisa ia gerakkan perlahan-lahan untuk membiasakan vagina Ummi Latifah. sementara Ummi Latifah mencoba mengimbangi penis Marwan yang sedang menggenjot tubuhnya.

    Argggghhhhh….

    Arggghhhh…..

    Hanya desahan yang kembali keluar dari mulut Ummi Latifah.

    Plokkkkk….. plokkkkk…..

    Marwan mulai memompa penisnya maju mundur. Sementara itu Ummi Latifah terus di rangsang dengan cubitan atau gigitan kecil di payudara nya.

    Indah sekali melihat pemandangan saat wanita ccantik dan alim ini terjebak dalam perzinahan. Jilbab lebarnya tampak kusut mengikuti irama hentakan yang diterimanya. Sekali-kali Marwan menarik keatas jilbab yang menghalangi lidahnya untuk menjilat leher Ummi Latifah.

    Keringat mulai keluar dari tubuh kedua anak manusia ini.

    Arrggghhhyh……. Marwan….

    Lama mereka bergumul dalam posisi misionary ini membuat Marwan tak dapat lagi menahan orgasmenya. Hal yang sama yang Ummi Latifah rasakan.

    Genjotan-genjotan yang Marwan lakukan membuat Ummi Latifah sangat menikmati persetubuhan ini walaupun ia menikmatinya didalam pengaruh obat perangsang. Namun tetap saja hal ini membuat hasrat seksualnya kembali hidup.

    Arggghhhhh…. arggghhh,……..

    Croootttttt……crooooottttt…….

    Crrreeeeetttttt….. creeetttttt….

    Akhirnya Marwan dan Ummi Latifah berbarengan mengalami orgasme. Marwan lalu memeluk tubuh Ummi Latifah dengan erat serta mencium mulut mungil itu.

    Sementara Ummi Latifah membalas pelukan Marwan dengan mengapit erat kakinya di pinggang Marwan. Dan tangannya memeluk erat leher sang pejantan yang baru saja menuntaskan tugasnya.

    Plllooopppppp

    Penis Marwan keluar dari sangkar Ummi Latifah. tak terasa keringat mengucur deras pada diri keduanya.

    Tampak mereka berdua mengatur nafas setelah pertarungan panjang tersebut. Marwan lalu mengambil air minum di meja. Sementara itu Ummi Latifah juga mencobauntuk duduk. Tapi vaginanya sedikit mengalami rasa sakit. Penis besar Marwan ternyata membuat vagina Ummi Latifah yang untuk pertama kalinya menerima hantaman merasakan ngilu.

    Marwan yang tahu Ummi Latifah kesakitan. Lalu mendekatinya dan dengan perlahan air minum kembali ia beri kepada sang ummahat cantik ini. tak ada kata-kata dari keduanya dan hanya tatapan mata yang berbicara.

  • Video Bokep Nikmatnya Kontolku Dikulum Dengan Hebatnya oleh Ryouka

    Video Bokep Nikmatnya Kontolku Dikulum Dengan Hebatnya oleh Ryouka


    1434 views

  • Video Bokep Jepang Mayuka Akimoto

    Video Bokep Jepang Mayuka Akimoto


    1520 views

  • Video Bokep Jepang Nikmatnya Memek Mulus Ruka Kanae

    Video Bokep Jepang Nikmatnya Memek Mulus Ruka Kanae


    1727 views

  • Video Bokep Ngentot : Nikmatnya Memek Wakana Gadis SMA Jepang

    Video Bokep Ngentot : Nikmatnya Memek Wakana Gadis SMA Jepang


    1678 views

  • Foto Bugil Nana Kurosaki Gadis Cantik Jepang

    Foto Bugil Nana Kurosaki Gadis Cantik Jepang


    1948 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Siswa SMA Jepang Yang Hot

    Foto Ngentot Siswa SMA Jepang Yang Hot


    1678 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Hayakawa Serina Dengan 2 Pria

    Foto Ngentot Hayakawa Serina Dengan 2 Pria


    1471 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot : Ku entot Pacarku Yang Baru Jadian Tadi

    Foto Ngentot : Ku entot Pacarku Yang Baru Jadian Tadi


    1692 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat siang sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot Mbak Manami Ichikawa

    Foto Bugil Hot Mbak Manami Ichikawa


    2045 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Bugil Hot Si Cantik Jennifer Pamer Tetek Indahnya

    Foto Bugil Hot Si Cantik Jennifer Pamer Tetek Indahnya


    2603 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Tetanggaku Yang Ku Entot Setiap Minggu

    Foto Ngentot Tetanggaku Yang Ku Entot Setiap Minggu


    1853 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Yuwa Tokona Blowjob Sampai Dengan Gaya Doggy

    Foto Ngentot Yuwa Tokona Blowjob Sampai Dengan Gaya Doggy


    1444 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Hot pelacur Sayaka Takase membasahi tubuh seksinya

    Foto Bugil Hot pelacur Sayaka Takase membasahi tubuh seksinya


    1950 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Seks Terbaru: Kisah Dibalik Sebuah Penghianatan

    Cerita Seks Terbaru: Kisah Dibalik Sebuah Penghianatan


    1656 views

    Cerita Seks Terbaru – Ardi (23 tahun) dan pacarnya Lina (21 tahun) masih sama-sama menempuh kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri terkenal di kota Malang. Adapun Lina memang memiliki paras yang cantik dengan dada dan pinggul yang bisa dikatakan montok, ditunjang pula dengan tubuh yang langsing semampai seperti model sehingga tidak heran banyak teman Ardi yang merasa sirik dan cemburu ketika Lina memutuskan berpacaran dengan Ardi.

     

    “Anjrit Di, pacar lo bener-bener kaya bidadari dech…udah cantik, baik pula, hoki amat lu dapetin dia!”, hampir semua teman-teman Ardi bilang seperti itu.

    Setiap weekend atau hari libur mereka sering menginap di sebuah villa (atau lebih tepatnya losmen karena bentuknya yang seperti kamar-kamar kontrakan) favorit mereka di daerah wisata S********* di bilangan kota Batu. Tanpa sadar setiap mereka menginap di villa itu ada sepasang mata yang selalu mengawasi mereka terutama Lina.

    Sebut saja Joko (45) suami dari Tarni (37) perawat villa yang biasa mengantarkan handuk bersih dan sabun setiap ada tamu yang datang. Joko berkerja sebagai penjaga gerbang di villa itu. Dan Joko sangat hafal hari dan jam berapa Ardi dan Lina datang. Sore itu Tarni sudah berkemas-kemas karena ada keluarganya yang sakit di Surabaya.

    Namun karena ada tamu datang dia ingin menyiapkan keperluan tamunya dulu. Disinilah niat jahat Joko muncul, Karena sebenarnya Joko sudah lama terpesona dengan kemolekan tubuh Lina. Ketika Tarni hendak mengantarkan keperluan tamunnya dengan sigap Joko menghentikannya

    “Bu’e berangkat saja…nanti kemaleman di jalan, biar saya saja yang mengantarkan keperluan tamu”, ujar Joko. Situs Judi Bola

    “Baiklah pa’e..titip rumah sama villa ya..bu’e sama Tole (anak laki-lakinya) paling cuma pergi dua hari”,

    Setelah pamitan Tarni pun pulang ke rumah yang berada di belakang villa untuk kemudian pergi. Joko pun tersenyum lebar mendengar ucapan Tarni. Kini tinggal memikirkan langkah selanjutnya untuk menjalankan rencana busuknya.

    Sementara itu di dalam kamar Ardi sedang memeriksa kado untuk Lina yang sudah dibawanya karena hari itu Lina sedang berulang tahun dan Ardi bermaksud ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya itu.
    ” Yank aku punya kado special niy buat kamu ” sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada Lina.

    ” Apa itu Yank…? ” tanya Lina sambil tersenyum.

    “Wah tapi ada saratnya dulu dong!” jawab Ardi.
    ” Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech” ujar Lina.

    “Pertama-tama mata kamu harus ditutup dulu dan jangan dibuka sampai aku yang bukain”.

    “Oke deh!! “jawab Lina bersemangat.

    Setelah menutup rapat mata Lina, Ardi berniat mengeluarkan satu pak lilin kecil dari tasnya dan mulai memasangnya di berbagai sudut kamar itu. Adapun kado itu berisi sebuah cincin yang indah dan ia berencana memasangkan cincin tersebut setelah Lina bugil dan dilanjutkan percintaan mereka mereka dikelilingi lilin-lilin yang romantis. Ketika sedang sibuk dengan lilin-lilinnya, tiba-tiba Ardi mendengar suara pintu kamar mereka diketuk.

    “Sebentar ya yank itu paling Bu Tarni nganterin anduk sama sabun ” ujar Ardi.

    Mendengar ucapan Ardi, Lina hanya menganggukan kepalanya. Ardi membuka pintu namun bukan Bu Tarni yang datang melainkan Pak Joko, suaminya.

    “Loh kok malah Bapak yang nganterin, Bu Tarni kemana??”, tanya Ardi bingung.

    “iya mas, istri baru saja menjenguk sodaranya yang sakit di Surabaya, karena takut kemalaman makanya biar saya saja yang mengantarkan”, jawab Joko ramah.

    “Oooh…gitu, ok deh Pak, moga-moga cepet sembuh ya!” sahut Ardi berbasa-basi

    Joko menyerahkan tumpukan handuk itu pada Ardi. Tapi Ardi berbalik badan hendak meletakkan handuk itu di rak dekat situ, tiba-tiba saja Joko langsung mendekap tubuh Ardi yang memang lebih kecil dari belakang. Tangan kokohnya membekap mulut Ardi lalu leher bagian belakang pemuda itu dipukul hingga seketika itu pula Ardi pingsan. Sebenarnya letak villa itu jauh dari keramaian dan sedikit terpencil, namun agar tidak menggangu aksi busuknya Joko mengikat tangan dan kaki Ardi juga tidak lupa menyumpal mulut Ardi dengan kertas dan diplester. Setelah merasa cukup aman Joko mengunci pintu dan mendudukan Ardi di sebuah kursi yang di hadapkan ke spring bed tempat Lina sedang duduk menunggu pacarnya.

    Ketika melihat Lina yang duduk di ranjang dngn mata tertutup Joko tampak senang

    “Wah gak perlu susah payah ngentot nih anak, pasti dia pikir saya pacarnya” ucap Joko dalam hati.

    “Yank kok lama sih surprisenya??” tanya Lina semakin antusias.

    “Apaan surprise?” senyum Joko semakin mengembang, dia terpikir sebuah ide untuk mengerjai gadis ini habis-habisan.
    Tanpa bersuara apapun Joko langsung mendekati Lina lalu ia membuka resleting jaket gadis itu dengan tangan bergetar. Joko sangat terkejut setelah menanggalkan jaket itu karena di baliknya langsung terlihat dua bukit kembar yang bulat montok dan hanya ditutupi bra tipis berwarna merah. Ternyata Lina pun juga berencana memberi surprise pada pacarnya dengan melepaskan kaosnya dan hanya memakai bra seksi itu di balik jaket ketika sedang ke toilet tadi. Joko membantu Lina berdiri. Karena yakin itu Ardi, Lina pun tersenyum dan mulai membuka kait bra dan jeans ketatnya. Joko pun semakin menelan ludah dalam-dalam dan setengah tak percaya apa yang sedang dilihatnya.

    “Uedan…mimpi apa aku semalem?” pikir Joko.

    “Yank…I love you!” sahut Lina sambil meranggkul dan mencium Joko yang masih dikira Ardi itu.

    Tapi buru-buru Joko menahan bibir mungil Lina “ssssssssttttttt,,,,,,”. Lina pun terdiam. Joko menuntun Lina berbaring di ranjang dan mengikat kedua pergelangan tangannya di ujung ranjang. Lina terlihat pasrah sambil berucap,

    “Aduuh yank kok pake diiket-iket segala sih, langsung ke surprisenya aja dong aku dah gak tahan nih…”.

    Mendengar suara Lina yang manja Joko langsung memulai menjilati kaki Lina yang sengaja tak diikatnya,

    “sssshhh geli yank“ Lina mendesah merasakan ada lidah yang menjilati mulai dari jari, betis, hingga ke pahanya yang mulus.

    Desahan Lina semakin menjadi ketika lidah Joko mulai mengarah ke paha dan selangkangannya. Lidah pria itu sempat terhenti di depan vaginanya yang masih terbungkus G-string. Joko sedikit menggeser dan mulai memainkan lidahnya di bibir vagina Lina, lidah itu menyusup melalui pinggiran celana dalam Lina. Sesekali lidahnya juga masuk dalam ke liang vagina Lina yang tentunya jauh lebih wangi dibandingkan milik istrinya.

    Lina sedikit kaget ketika jari yang lebih besar mulai dimasukkan ke dalam lubang nikmatnya. Tapi Lina hanya bisa menikmati perlakuan Joko yang kian menggila

    “Aahhh…terus yank..lebih dalam lagi”. ujarnya semakin lirih karena birahinya mulai memuncak.

    Hampir 10 menit Joko menjilati dan mengobok-obok vagina Lina sampai tiba-tiba seluruh badan gadis itu menegang dan menyemburkan cairan ke wajah Joko yang segera diseruput pria itu dengan rakusnya. Tubuh Lina menggeliat-geliat karena orgasme pertamanya ditambah lagi hisapan-hisapan pria itu pada vaginanya yang menambah sensasi nikmatnya. Dengan senyum penuh kemenangan Joko bangkit dan membuka seluruh pakaiannya. Ia tinggalkan sebentar Lina yang masih terbaring lemas dan menghampiri Ardi yang belum sadarkan diri. Diambilnya segelas air dari meja dan disiramkan ke wajah pemuda itu. Melihat Ardi baru setengah sadar, Joko berjongkok dan menamparnya…plak! Tamparan keras itu menyadarkan Ardi.

    “Hey goblok, jangan pingsan aja, kamu harus liat pacar kamu bakal ketagihan ngerasain kontol saya yang besar ini…hahaha”. kalimat itu yang dibisikan Joko ke telinga Ardi. “ Hhmmmmppphhhh”. cuma itu yang bisa Ardi ucapkan sambil meronta-ronta dalam ikatan.

    Ardi sempat terpaku ketika melihat ukuran penis Joko yang 3 kali lebih besar dibanding miliknya. Batangan panjang hitam itu tampak pas dengan badan kekar dan hitamnya. Tapi Ardi hanya bisa menggoyang-goyangkan kursi sambil mengeluarkan suara-suara tertahan dari mulutnya yang terhalang plester. Tampak wajah penuh kemarahan melihat sebentar lagi wanita yang sangat dikasihinya akan disetubuhi oleh pria lain yang memiliki penis lebih besar dari miliknya. Ardi hanya bisa pasrah menyaksikan peristiwa itu. Ia melihat dari samping ranjang dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang disumpal ketika Joko mulai kembali menaiki ranjang lalu melepas penutup terakhir di tubuh Lina. Penjaga villa itu melirik sambil tersenyum ke arah Ardi ketika rudal miliknya digesek-gesekkan ke vagina Lina yang memang baru dicukur.

    “Ssssshhh Yank ayo dimasukin, aku udah gatel banget nih!” desah Lina.

    Joko yang memang sudah sangat bernafsu mulai melakukan penetrasi menekan masuk penisnya perlahan. Baru topi bajanya yang masuk bibir vagina, klitoris Lina sudah ikut tertarik ke dalam. 4 sampai 5 kali dorongan diiringi erangan Lina, barulah seluruh penis Joko menghilang ditelan vagina gadis itu.

    ”aaaaaacchh!!“, erangan panjang dari mulut Lina.

    Sebenarnya Lina pun sangat bingung kenapa penis Ardi bisa jadi begini besar dan gaya permainannya lain dari biasanya

    “apa ini surprise dari Ardi?” pikir Lina, “apa itu yang masuk ke itu ku? Vibrator gede kah”

    Yang jelas ada sensasi yang jauh lebih nikmat dirasakan Lina ketika penis yang jauh lebih besar itu menyundul mulut rahimnya seakan-akan tidak ada tempat lagi di lubang vaginanya.

    “Kok bisa lobang sesempit itu dimasukin kontol sebesar itu???”, pikir Ardi.

    Joko yg memang jauh lebih pengalaman coba memainkan birahi Lina. Sambil memejamkan mata dia mendiamkan penis besarnya tertanam di lubang Lina dan merasakan jepitan serta kehangatannya. Setelah merasa Lina sudah mulai bisa menerima barulah Joko memaju mundurkan pantatnya pelan-pelan.

    “aaachh sssshh!!”,hanya suara itu yang bisa Lina ucapkan.

    Joko pun makin bersemangat mendengarkan desahan-desahan Lina. Melihat adegan ini walau diliputi kasihan dan kemarahan, tanpa sadar batang Ardi menegang karena belum pernah ia melihat pacarnya sendiri digenjot pria lain di depan matanya. Pria itu ternyata sungguh hebat, ia bisa bertahan lama menggauli Lina, sementara Lina nampak semakin terhanyut oleh permainannya itu. Joko menaikkan kedua betis Lina ke bahunya dan sambil berpegangan pada kedua paha mulus gadis itu ia menghela pinggulnya menggenjoti vagina Lina. Kejantanan Joko bergerak keluar masuk dan teremas di vagina Lina, semakin cepat dia mengocok penisnya semakin nikmat rasanya, desahan atau jeritan Lina sudah di luar kontrol, begitu liar. Dengan leluasa ia meremasi payudara Lina, badan mereka mulai basah dengan keringat yang keluar dari seluruh pori-pori tubuh. Seakan tak pernah puas, kini ia menindih tubuh Lina, tanpa berhenti menggenjot ia mengenyot dan menjilati kedua payudara gadis itu. Penis Joko yang besar itu menghujam telak ke liang senggama Lina dan kocokan demi kocokan yang semakin gencar kurasakan menggeseki dinding vaginanya.

    “Iyah Di….aaahh…aahh….enakk!” erang Lina yang masih mengira orang yang menyetubuhinya adalah kekasihnya

    Kali ini ia benar-benar melepaskan seluruh hasratnya yang selama ini terpendam, ia turut menggoyangkan tubuhnya mengimbangi genjotan Joko. Hampir 20 menit tubuh putih mulus Lina digarap si penjaga villa itu hingga akhirnya tubuhnya menegang, dia menggelinjang tak terkendali dan vaginanya berdenyut hebat. Lina pun akhirnya menjerit dalam kenikmatan puncak itu.

    Joko tersenyum lebar melihat gadis itu menikmati detik detik pasca orgasmenya tanpa melepaskan penisnya dari vagina Lina, dada gadis itu naik turun dengan cepat. Rasa marah dan cemburu makin membakar hati Ardi melihat bagaimana Joko menikmati kehangatan tubuh Lina yang masih tampak lemas setelah orgasme dahsyat barusan. Ardi sampai terheran-heran karena biasanya Lina jarang bisa orgasme seperti tadi itu. Apalagi sering kali ia sudah keburu keluar ketika Lina baru mau sampai. Setelah kelejotan tubuh Lina melemah barulah Joko menarik lepas penisnya. Ada rasa lega tapi juga kehilangan dirasakan Lina ketika penis pria itu dicabut dari lubang vaginanya. Kemudian pria itu dengan rakusnya menciumi, kening, pipi, bibir, leher Lina yang jenjang hingga kedua payudaranya, tak sejengkal pun daerah sensitif yang terlewatkan dari sapuan bibir dan lidahnya. Lidah Joko berpetualang ke seluruh dada dan leher Lina hingga meninggalkan bekas merah bekas cupangan di daerah dada dan lehernya. Menerima rangsangan ini birahi Lina pun kembali naik .

    “Yank masukin lagi ya! Gua…aaaaahhh!!”, ucapan terakhir Lina terpotong karena Joko kembali menggenjot vagina sempitnya dengan sebuah hujaman keras, selanjutnya hanya terdengar rintihan dan erangan yang keluar dari bibir Lina.

    Setelah 5 menitan menggenjot Lina akhirnya terpikir oleh Joko untuk membuka penutup mata Lina agar dia tahu bahwa yang sebenanya sedang menungganginya bukan pacarnya melainkan sang penjaga villa bernama Joko. Sambil menghisap puting Lina, Joko pun perlahan-lahan membuka kain yang digunakan untuk menutup mata gadis itu.

    “Hahhh….Paaachh ooch jaanggannh!!’’ Lina menjerit akibat terkejut tak percaya dengan apa yang sedang terjadi, di atas tubuhnya seorang pria setengah baya sedang mengenyoti payudaranya, “lepaskan Pak, tolongg!!”, pinta Lina memelas.

    Ia meronta-ronta dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Saat menengok ke samping, matanya menangkap kekasihnya yang telah terikat meringkuk tak berdaya di sudut ruang itu.

    “Diiii!!!” ucapnya dengan berlinang air mata melihat kenyataan dirinya sedari tadi sedang diperkosa di hadapan pacarnya.

    “Huehehehe…kaget ya Non, baru tau kan enaknya? Dari tadi yang ngentot sama Non itu ya saya!” sahut Joko sambil terus merojok-rojokkan penisnya.

    Air mata mengalir deras dari sudut mata Lina yang terpejam. Sementara Joko justru semakin cepat menggerakan pantatnya dan mengobok-obok isi liang vagina gadis itu.

    “Ohh..Non Lina…uenak sekali…tempikmu hehehehe!!” ceracau Joko yang terus mengocok vagina Lina maju dan mundur

    Secara naluriah, Lina pun semakin menikmatinya, dan perasaan itu sudah ada sejak matanya tertutup lagi. Keperkasaan Joko membuatnya lupa pada rasa pedih di hatinya dan menggantikannya dengan kenikmatan yang tiada taranya. Mulutnya pun mulai meracau mengeluarkan desahan dan ocehan.

    “Akhh.. Pak.. Aduuh.. ohh..”

    Cukup lama Joko memacu birahinya dan Lina pun turut mengimbanginya dengan menggelora sampai akhirnya tubuh pria itu mengejang sambil meremas kencang kedua payudara Lina sehingga membuatnya menjerit menahan sakit. Joko mencapai orgasme dan menyemprotkan cairan yang meledak dalam rahim Lina. Untuk beberapa saat si penjaga villa menghentikan gerakannya dan memeluk erat tubuh Lina sambil melumat bibirnya. Lina benar-benar menikmati orgasme kali ini, matanya terpejam sambil lidahnya saling jilat dan belit dengan pria itu. Diakui atau tidak Lina sebenarnya takjub akan keperkasaan Joko karena sudah hampir sejam lamanya ia digarap, tapi pria itu baru orgasme sekali malahan dirinya yang terus mengalami orgasme beruntun, sesuatu yang belum pernah ia rasakan bersama kekasihnya sendiri.

    “ssssshhhh aaaccch suuudaaah paaakkhh!!“ sesekali ucapan itu keluar saat serangan rudal raksasa Joko terus menerus menggempur vaginanya.

    Selama disetubuhi oleh Joko Lina selalu memalingkan wajahnya tidak melihat Ardi yang dari tadi memperhatikan mereka. Ia merasa malu dan kotor karena malah menikmati pemerkosaan ini, ia masih berusaha menjaga perasaan Ardi. Tapi apakah setelah ini ia masih punya muka untuk menatap Ardi apalagi tetap menjadi kekasihnya? Hatinya terus berkecamuk perasaan tersebut yang bercampur dengan kenikmatan yang sedang diberikan Joko padanya sekarang.

    Setelah seperempat jam bergumul, lagi-lagi Lina kembali tiba di ambang puncak, begitupun Joko. Mengetahui hal itu ia mempercepat gerakannya, tak hanya itu si penjaga villa itu juga membuka ikatan tangan Lina.

    “aakkuu keeeluuarrh Paakhh!”, teriak Lina lirih.

    “Iyaaa Saayaangg akkuu juuggaa..aaachhhh!!” sahut Joko mempercepat tempo genjotannya.

    Yang membuat Ardi sangat tercengang melihat kejadian itu adalah ketika dimana tangan Lina yang sudah tidak terikat menekan erat-erat pantat Pak Joko seakan tak mau melepasnya, ia juga ikut menggoyangkan pinggulnya menyambut helaan pinggul pria itu. Tak lama kemudian tubuhnya pun mengejang diiringi erangan panjang tanda ia telah mencapai puncak kenikmatan. Di saat yang sama, Joko menumpahkan begitu banyak sperma di liang vagina Lina, hal yang belum pernah dilakukan Ardi sebelumnya karena takut Lina hamil. Tapi saat itu memang birahi Lina sudah tidak terkontrol lagi sehingga ia sudah tidak peduli akan hal itu. Sadar atau tidak, Lina semakin menikmati perlakuan Joko terhadapnya. Perasaan Ardi yang tadinya iba, sedih dan terkoyak melihat pacarnya diperkosa di depan matanya sendiri kini mulai berubah jadi cemburu sekaligus marah ketika menyaksikan Lina balas memagut mulut Joko dengan penuh kemesraan dan tanpa paksaan layaknya suami istri yang kelelahan setelah habis-habisan bertarung di ranjang. Setelah penis Joko mulai mengecil barulah dia menariknya dan bangun. Lina tampak sangat kelelahan, nafasnya naik turun.

    “Non cantik sekarang ayo kita mandi, inget, jangan coba-coba melawan kalau masih mau selamat” ujar Joko dengan nada mengancam.

    Joko menarik lengan Lina dan memapahnya ke kamar mandi. Lina sempat melihat Ardi dan bilang “sorry honey”.

    Ardi pun hanya pasrah melihat pacarnya di giring kekamar mandi yang ada sudut kamar. Ia hanya bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi di sana. Akal bulus Joko tidak berhenti sampai di situ, ia berniat menaklukkan Lina hingga gadis itu benar-benar tunduk padanya tanpa paksaan. Maka sesampainya di kamar mandi Joko teringat ucapan Lina tentang surprise barusan. Untuk itu dia mencoba menghasut Lina.

    “Maaf ya cantik, Bapak sebenernya gak mau melakukan hal ini ke wanita baik-baik seperti kamu”. kata Joko dekat telinga gadis itu “terus terang aja…sebenarnya semua ini rencana pacar kamu itu. Dia meminta Bapak menjalankan kemauannya untuk membuat kejutan buat kamu. Pacarmu bilang dia pengen ngeliat kamu dientot lelaki lain” Joko memperjelas.

    “Apaaa…!!?” seru Lina dalam hati tidak percaya pendengarannya, darahnya mulai naik terhasut omongan Joko, ia terdiam selama beberapa saat sementara Joko terus menggerayangi tubuh telanjangnya yang sudah basah oleh air hangat. Entah apa yang dipikirkannya saat itu. Tiba-tiba saja ia berubah menjadi binal. Di wajahnya yang cantik terkembang sebuah senyuman nakal yang ditujukan pada si penjaga villa. Kemudian ia membuka pintu kamar mandi dan menarik Joko ke sudut kamar mandi. Dari arah itu Ardi dapat melihat dengan sangat jelas keduanya saling bertukar lidah sambil berpelukan mesra. Ardi pun semakin bingung dan panas melihat perubahan sikap Lina itu. Lina yang tadinya pendiam dan sempat iba melihat Ardi berubah menjadi binal dengan tatapan matanya seakan ingin menunjukan sesuatu kepada Ardi.

    “aaachhh enakkhh sayaaangh!!” ringis Joko keenakan ketika lidah Lina mulai menjalar ke leher dan menghisap puting hitamnya yang berbulu.

    Tidak berhenti sampai situ, jilatan Lina mulai turun ke selangkangan Joko. Penis besar itu mulai dihisap Lina, walau terlihat agak kesulitan tapi batang Joko bisa dihisapnya dalam-dalam sambil sesekali jilatannya diarahkan ke buah pelir. Joko menarik Lina berdiri dan membalik tubuh seksi Lina menghadap ke pintu seolah ingin memamerkannya pada Ardi. Joko berjongkok di depan gadis itu dan mulai menghisap rakus kemaluannya dengan rakus.

    “Yaa sayaanggh isaaaph teerrruuuzz sshhhh…enakkkhh”, ceracau Lina yang mulai bangkit lagi birahinya.

    Joko mulai kesetanan, dari belakang dalam posisi berdiri ia mulai memasukan batangnya ke vagina Lina lagi.

    “sssshhh ooohhh” desah Lina saat seluruh batang Joko dimasukkan ke vaginanya.

    Joko mulai menggenjot sambil tangannya meraba dan memutar-mutar kedua puting Lina dari belakang. “plok plok plok plok” terdengar suara dua kelamin yang beradu.

    “Eemmm kontolnya eenaaak sayaangg…teruuuzz entooot akuu…”. erang Lina

    Joko tidak bisa menjawab karena tiba-tiba Lina menengok ke belakang dan langsung menyambar bibir tebal pria itu. Lina yang birahinya sudah tak beraturan menahan gerakan Joko dan melepaskan kemaluannya, kemudian menyuruhnya duduk di closet dan menaiki batang perkasa yang masih mengacung tegak itu. Tangan kanan Lina menggenggam penis itu dan mengarahkannya ke vaginanya. Tubuhnya lalu turun pelan-pelan hingga penis itu tertancap sedikit demi sedikit ke vaginanya.

    “Aaaahhh…aahh…iyahhh!” desah Lina penuh gairah

    Setelah penis itu terbenam seluruhnya, bak penunggang rodeo Lina mulai bergoyang sangat liar.

    Penjaga villa itu nampak begitu gemas melihat wajah Lina yang sedang naik turun di atas penisnya dan mengerang-ngerang kenikmatan. Berkali kali dia menciumi pipi kiri dan kanannya diselingi lumatan bibir, sungguh dia mendapatkan rejeki nomplok bisa menikmati kehangatan dan keseksian tubuh Lina dengan segala kenikmatannya, apalagi kini Lina telah takluk dan melakukannya tanpa dipaksa lagi seperti layaknya seorang kekasih. Lina pun selalu menyambut pagutan pria itu dengan bernafsu meski gaya permainan Joko cenderung kasar. Dekapan Joko tak pernah lepas dari Lina, keduanya menyatu dalam permainan birahi yang ganas. Kedua buah dada Lina yang tersaji di depan wajah Joko tidak pernah dibiarkan menganggur olehnya, mulut dan tangannya terus meremas dan melumat gumpalan daging kenyal tersebut. Dalam posisi berpangkuan seperti itu, Lina dapat dengan leluasa menggoyangkan pinggulnya. 15 menit kemudian, Joko mencoba berdiri sambil menggendong Lina dengan penis yang masih menancap. Posisi mereka pindah ke bawah shower. Joko meneruskan genjotannya sambil menyandarkan punggung Lina ke tembok dan mengangkat kedua kaki gadis itu. Ardi penasaran akan apa yang terjadi didalam sana, tapi mereka tidak terlihat lagi olehnya, hanya jeritan kenikmatan mereka saja yang bisa didengar olehnya. Selama 40 menit di dalam sana, Ardi sempat mendengar beberapa kali Lina berteriak histeris menandakan ia mendapat orgasme beruntun dan terakhir Joko melenguh panjang. Setelah itu akhirnya kegaduhan di dalam berangsur-angsur mereda dan tinggal terdengar suara kucuran shower yang menandakan kedua insan di dalamnya sedang mandi bersama layaknya kekasih yang sedang kasmaran. Tak lama kemudian, Joko dan Lina pun keluar dari kamar mandir dengan berlilitkan handuk. Lina menggandeng tangan Joko dan bilang

    “sayang abis ini kita makan dulu yuk, aku laper nih…” ajak Lina manja, mata gadis itu mengerling sebentar pada Ardi seolah sedang mengolok-oloknya.

    Joko menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian mereka pun berpakaian untuk keluar makan. Akhirnnya Ardi hanya bisa mendengar pintu ditutup dan suara motor yang mulai menjauh meninggalkannya sendiri. Ia terus meronta tapi tidak bisa juga melepaskan ikatanya yang keras itu hingga akhirnya karena kelelahan dan udara kota Batu yang dingin, Ardi pun tertidur.

    2 jam berselang Ardi masih tertidur di posisinya semula sampai akhirnya terbangun dan melihat Joko berjongkok membelakanginya sambil bibirnya menjelajahi seluruh kemaluan Lina yang duduk di pinggir ranjang sambil tangannya menjambak rambut pria itu. Menyadari korbannya terbangun Joko menghentikan aktifitasnya.

    “Sayang aku mau liat dong, seberapa kuat laki-lagi sialan ini, coba bandingin sama saya deh!” kata Joko dengan nada sinis.

    Lina tersenyum seolah tahu kemaun Joko dengan sigap ia pun menghampiri Ardi dan membuka celananya

    “Eeemmmhh….mmmmm!!” hanya itu yang bisa keluar dari mulut Ardi yang tersumpal

    Lina langsung memasukan batang Ardi yang memang sudah berdiri melihat adegan Lina dan Joko barusan ke vaginanya. Tanpa komando ia mulai bergoyang di pangkuan pacarnya itu. Lina merasakan hambar karena batang Ardi memang tidak seperkasa milik Joko. 15 detik bertahan akhirnya Ardi mengeluarkan spermanya. Lina semakin mempercepatnya kocokannya tapi tersadar karena penis Ardi tiba-tiba menciut dan keluar sendiri dari liang senggamanya. Sambil berdiri, Lina membersihkan vaginanya dengan handuk.

    “Ach bikin kotornya aja nih!! emang dasar cowo loyo.!! Ya enakan punya Bapak lah!” kata Lina .

    Sambil tersenyum puas Joko mengampiri Ardi, “Hey tolol Cuma segitu kemampuanmu?”. bentak Joko
    “Sekarang kamu liat bagaimana seharusnya memperlakukan wanita secantik ini” ejeknya terhadap Ardi.
    Merasa tersanjung Lina pun memeluk mesra tubuh kekar Joko seraya berucap,
    “Ach sayang kamu bisa aja, ayo kita mulai lagi…aku dah gak tahan disodok punya bapak yang perkasa ini, gak kaya punya cowo sialan itu…LOYO !!!” sambil menggengam batang Joko.

    Betapa panas hati Ardi dengan kelakuan dan ucapan pacarnya itu, gadis itu begitu saja berpaling dan bersikap seperti pelacur di depan pria yang telah memperkosa itu, rasanya sulit dipercaya. Seluruh badan Ardi bergetar karena marah dan muak terhadap gadis yang pernah dicintainya itu.
    Sepanjang malam itu Lina dan Joko menumpahkan birahinya di atas ranjang di hadapan Ardi. Semua posisi dicoba oleh Joko. Entah berapa kali pria itu sudah memuncratkan spermanya di vagina sempit Lina. Sedangkan Ardi juga berulang kali mendengar jeritan histeris dari Lina saat mendapatkan orgamse. Benci, marah, muak, bercampur dengan terangsang bergolak dalam diri Ardi menyaksikan semua itu. Barulah sekitar pukul 3 pagi Lina tertidur di pelukan Joko. Ardi dapat melihat Joko dan Lina yang tidak berbusana ketika tertidur sambil berpelukan mesra layaknya suami istri yang kelelahan setelah bertarung habis-habisan di ranjang. Ardi hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu sampai akhirnya ia pun tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa. Ketika ia bangun hari telah berganti esok, jam di tembok sudah menunjukkan jam delapan lewat. Ardi menemukan dirinya masih terbaring di lantai tapi tali yang mengikatnya sudah terbuka, tangan kananku bergerak mencabut kain yang menyumpal mulutnya. Pandangan matanya menyapu penjuru kamar itu, namun ternyata mereka sudah tidak ada di sana, hanya terlihat ranjang yang spreinya sudah acak-acakan.

    Ia lalu bergegas bangkit memakai kembali celananya. Setelah itu Ardi keluar dari kamar itu, baru berjalan beberapa langkah keluar dari kamar, telinganya menangkap suara dari ruang tengah. Segera ia mempercepat langkahnya ke ruang itu, benar saja di sana Lina dan Joko tengah berkubang dalam birahi, gilanya kali ini bukan hanya mereka berdua saja, masih ada dua pria lain yang ikut menjarah tubuh mulus pacarnya itu. Ardi mengenal yang jangkung itu adalah seorang tukang nasi goreng yang suka berjualan di sekitar kompleks ini, sedangkan yang satu lagi yang wajahnya berkumis dan jenggot kambing ia baru pernah melihatnya. Saat itu Lina tengah terbaring telanjang di karpet bulu yang tebal di tengah ruangan, si tukang nasi goreng berlutut di antara kedua paha Lina menyodok-nyodokkan penisnya ke vagina gadis itu, Joko asyik menyusu dari payudaranya sambil tangannya terus menggerayangi tubuh telanjang itu, dan Lina sendiri sedang sibuk menggenggam penis si jenggot kambing yang ia jilat dan kocok sehingga pria itu melenguh nikmat. Begitu menyadari kemunculan Ardi, mereka langsung terdiam sejenak lalu ketiga pria itu tertawa merendahkan padanya.

    “Heh…udah bangun? Nih liat nih pacarlu ternyata suka banget ngentot sama kita-kita, kata dia kontol kita gede gede, kuat lagi ga kaya lo!” sapa Joko sambil mengejek Ardi.

    Kedua pria itu tertawa menyambut omongan Joko tadi. Lina juga menegakkan tubuh dan bangkit berdiri, sebelumnya ia sempat melumat sejenak bibir si jenggot kambing itu. Dengan langkah agak gontai ia pun mendekati Ardi.

    “Apa lagi? Kan udah gua bilang…lu tuh ngecewain, muasin gua aja ga sanggup!” kata Lina dengan pedas sambil menunding pada Ardi.

    “Lin…apaan si lo! Udah gila lu ya!”

    “Pergi lah…dasar pecundang, ngapain lagi lu di sini ngajak ribut doang?”

    “Kamu….!” dengan marah Ardi mengangkat tangan hendak menampar wajah Lina yang sudah berubah dan merendahkannya seperti itu, tapi ia tidak sampai hati melakukannya sehingga hanya terdiam lalu menurunkan kembali tangannya.

    “Mau tampar? Ayo tampar kalau emang lu berani…dasar banci!” ejek Lina memberikan pipinya seakan menantang Ardi.

    Dengan hati hancur Ardi membalikkan tubuhnya dan meninggalkan tempat itu diiringi tawa Joko dan teman-temannya. Ia benar-benar marah dan muak pada Lina, tega-teganya ia seperti itu. Hari itu juga Ardi menghapuskan semua kenangan akan Lina, nomor hp nya, foto-fotonya, juga semua barang yang pernah diberikan Lina padanya semasa berpacaran, semua ia kantongi dan lempar ke tong sampah depan rumahnya. Selain itu Ardi juga memperbarui status facebooknya menjadi lajang dan dihapusnya Lina dari daftar friendlist. Hari-hari ke depan ia menjalankannya seperti biasa dan mencoba melupakan semua tentang Lina, sebelumnya memang ia pernah dua kali putus cinta namun yang kali ini cukup berat baginya mengingat hubungan mereka lebih dalam dan berkesan. Yang dirasanya aneh, sejak itu Lina tidak pernah lagi muncul di kampus, sejujurnya ada rasa khawatir dalam hati Ardi mengenai bagaimana nasib Lina setelah ia tinggalkan di villa itu. Ia ingin mencoba menghubungi tapi diurungkannya niat itu begitu mengingat lagi pengkhianatan gadis itu yang begitu menyakitkannya. Seminggu setelah peristiwa itu, sebuah nomor masuk ke hapenya, nomor hape Lina, Ardi ingin mengangkatnya, tapi tidak…tidak…ia masih dendam pada gadis itu yang mengatakannya banci dan bersetubuh di depan dirinya itu.

    “Dasar lonte…paling mohon-mohon minta kembali, ngedaftar aja lu ke Gang Dolly” marahnya sambil memutuskan telepon itu setelah kali ke tiga nomor Lina masuk tanpa ada yang mengangkat.

    Besok lusanya, Ardi merasa semakin tidak enak, apakah benar Lina begitu tega mengkhianatinya hanya karena ia tidak seperkasa Joko atau hanya marah padanya. Mengapa gadis itu menelepon hingga tiga kali seakan ada yang sangat penting dibicarakan. Ia pun mencoba menghubungi nomor Lina tapi sia-sia kali ini nomor itu sudah tidak aktif lagi walau ia hubungi berapa kali pun. Sore harinya, setelah mata kuliah terakhir, ia memutuskan untuk datang sendiri ke kost Lina yang tidak jauh dari kampus. Bi Yani, pembantu kost mengatakan padanya bahwa baru kemarin Lina sudah mengepak barang-barangnya dan telah pergi. Hati Ardi semakin gundah dibuatnya, baik Bi Yani maupun teman kostnya yang lain tidak ada yang tahu kemana Lina pergi. Malam hari ketika memeriksa kotak pos di depan rumahnya, Ardi menemukan sepucuk surat yang ditujukan pada dirinya. Ia mengenal tulisan tangan itu, tulisan Lina. Buru-buru ia ke kamar dan membuka ampop itu. Benar, surat itu dari Lina. Dengan hati berdebar-debar dibacanya satu-persatu kalimat dalam surat itu, semakin ia membaca tubuhnya semakin lemas rasanya.
    Dear Ardi,

    Setelah kamu baca surat ini, mungkin aku sudah jauh dari kota ini, entah dimana, aku cuma bisa berserah pada takdir sekarang ini. Aku tahu kamu pasti sangat marah sekali dan gak akan pernah mengampuniku. Aku masih sedikit berharap kemarin itu waktu aku nelepon kamu masih mau dengerin penjelasan aku, tapi yah telepon aku aja kamu putusin, aku udah tau jawaban kamu. Bodohnya aku juga sih, sudah kotor gini masih berharap yang ngga-ngga malah bikin tambah sakit aja. Yah mungkin cuma lewat surat ini aja aku mau menjelaskan semuanya, terserah kamu mau percaya atau nggak, yang pasti aku cuma mau jujur aja ke kamu. Di villa kemarin itu, waktu si jahanam Joko itu merkosa aku, dia sengaja mau menghasut, dia bilang kamu yang kepengen bikin surprise aku digituin oleh orang lain supaya aku marah ke kamu dan takluk ke dia. Dari awal juga aku gak pernah percaya sama dia, tapi apa boleh buat waktu itu sudah di tengah bahaya, kalau aku melawan kemungkinan besar dia akan mencelakakan kita, yang aku pikirkan waktu itu cuma keselamatan kamu, kamu kan waktu itu terikat ga bisa apa-apa, kalau seandainya waktu itu kamu bisa lari dan aku saja yang celaka ya aku rela. Yang aku gak rela kalau sampai dia nyelakain kamu Di. Satu-satunya pilihan aku waktu itu ya cuma tunduk ke bajingan itu supaya dia melunak dan kamu aman. Kamu mungkin gak tau apa sebenarnya yang dalam hatiku waktu sengaja manas-manasin kamu dengan ngatain kamu payah, banci, dsb? Perih…perih sekali, tapi aku terpaksa lakukan sampai aku berharap kemarin itu kamu tampar aku benar-benar. Aku juga minta maaf soal perlakuan itu ke kamu Di. Aku rela jadi budak seks bajingan itu sama teman-temannya waktu itu sampai akhirnya mereka juga bosan dan aku bisa pulang sendiri. Kalaupun kamu akhirnya maafin aku, aku juga sudah merasa gak pantes lagi buat kamu, aku sudah terlalu kotor dan menjijikkan. Inilah yang membuatku memutuskan untuk pergi, tolong kamu juga gak usah hubungi orang tua saya di Semarang, mereka juga gak tau masalah ini, malah kalau kamu ngomong akan membuat mereka khawatir. Mulai sekarang aku nggak akan muncul lagi dalam kehidupan kamu, aku akan selalu mendoakan kamu dari jauh supaya selalu mendapatkan yang terbaik. Lupakan aku Di, perempuan yang mungkin di matamu udah seperti pelacur ini, masih banyak perempuan lain yang lebih pantas buat kamu, aku doakan semoga kamu bahagia.

    Lina
    Ardi tidak bisa menahan air matanya yang bercucuran setelah selesai membaca surat itu, terlebih di bagian-bagian akhir tulisan Lina semakin tidak rapi dan nampak ada noda basah yang adalah tetesan air mata. Ia jatuh terduduk di lantai di sudut kamarnya, tangannya menghantam lantai di bawahnya lalu ia menangis sejadi-jadinya menyesali kebodohannya. Ia tidak sadar betapa Lina berkorban sebesar itu bagi dirinya tapi malah dibalasnya seperti itu.

    Tamat

  • Cerita Mesum Sang Kepala Desa Cabul

    Cerita Mesum Sang Kepala Desa Cabul


    1657 views

    Cerita Mesum – Rasa penat dan kelelahan seharian ditambah pengaruh obat menyebabkan Yanti tertidur nyenyak – tidur yang sangat menyenangkan karena disertai dengan mimpi menunggu tunangannya di landasan udara. Sebentar lagi pesawatnya mendarat dan ia akan menikmati lagi kehangatan pelukan tunangannya itu.

    Yanti menoleh kekiri kekanan karena di rasakannya ada yang aneh dan tak biasa di pangkalan udara itu. Aneh sekali airport yang biasa selalu ramai hiruk pikuk kini begitu sepi, tak ada penumpang yang berdiri didepan meja untuk check in, tak ada para pengantar, tak ada kuli yang menawarkan jasa mengangkat koper, tak ada petugas douane, beberapa orang yang berada disitu koq aneh sekali tak ada yang bercakap cakap.

    Apakah matanya yang salah lihat atau panca inderanya terganggu semacam fata morgana ?. Yanti berusaha menggerakkan tangan kirinya untuk mengusap matanya namun tak berhasil entah mengapa, dicobanya dengan tangan kanan namun hasilnya serupa.

    Dicobanya menggelengkan kepala namun entah mengapa di rasakan berat seolah membawa ember terisi air dijunjung diatas kepala, oooh apa yang terjadi. Mendadak hidungnya tersengat oleh bau yang tak disenanginya, bau rokok yang memang selalu dijauhinya kini seolah olah tak mau hilang dari hidungnya, dan bukan itu saja bahkan bau tembakau yang menyengat kemudian menerobos masuk mulutnya.

    Bau tembakau yang sangat dibencinya itulah yang akhirnya membuatnya sadar dan betapa terkejutnya Yanti ketika dilihat keadaan sebenarnya yang sedang dialaminya. Ternyata memang benar kedua lengannya sukar digerakkan karena direjang erat dikiri kanan oleh Warso dan Udin. Keduanya sambil menyeringai mesum mennyekal menekan kedua pergelangan tangannya kekasur diatas kepalanya.

    Sedangkan bau rokok yang tercium dalam keadaan mimpi adalah dari mulut Tholil yang melekat di bibirnya dan berulang ulang mendorong masuk lidahnya yang basah kedalam mulutnya sendiri. Yanti berusaha bangun dan berteriak sekuatnya namun semua sia sia, kakinya menendang seadanya kekiri kekanan namun gerakan itu hanya membuat roknya semakin tersingkap dan ternyata pergelangan kakinya yang langsing itupun kini berada dalam cengkraman tangan Tholil yang kuat sehingga sukar bergerak.

    “Emmpfffh, apa apaan, too, toolooong, sialaaan, bangs…aemmppffh, jaangaaan, nnnnggaa maaauu, emppppfh, aauw lepaaaskaan”, Yanti berusaha berteriak sejadinya meminta tolong dan mengharap teriakannya akan didengar.

    Ternyata ketiga lelaki jahanam itu sedemikian kuatnya seolah diberi kekuatan tenaga tambahan oleh iblis, sehingga meskipun kini Yanti telah sadar sepenuhnya dan pulih dari obat tidur penenang namun semua rontaannya sia sia saja. Karena kedua tangannya tak dapat melindungi sama sekali maka hanya dalam waktu singkat Tholil kini telah duduk diatas perutnya yang demikian datar langsing sehingga Yanti merasakan sukar bernafas.

    Jari tangan Tholil kini mulai membuka sisa kancing blus Yanti yang masih tertutup dan sebegitu blus itu terbuka Tholil dengan kasar menarik BH Santi berukuran 34C sehingga langsung terlepas menampakkan kedua buah dadanya yang sedemikian sempurna. Udin dan Warso langsung melotot melihat betapa indahnya pemandangan pegunungan dihadapan mata mereka :

    “Waah, baguuus betul tetek si neng, pasti enak diremas dan di enyot nih. Boleh engga gan nyicipin nyusu duluan?”, tanya Warso dan Udin hampir bersamaan kepada Tholil.

    “Kalian harus sabar nunggu, pasti ntar gue bagi daging montok, tapi sekarang mesti ditelanjangin dulu nih cewek”, dengus Tholil sambil dengan rakusnya melahap bibir manis Yanti, sementara kedua tangannya mencakup kedua bola di dada Yanti sambil meremas remas.

    Yanti semakin liar meronta dan air mata mulai mengalir disudut matanya, menyadari keadaan yang mengerikan sedang dihadapinya. Selama berpacaran Yanti belum pernah lebih dari ciuman tersembunyi ketika menonton adegan romantis dikegelapan ruangan bioskop. Tunangannya pun penuh pengertian dan hanya sesekali saja menyentuh dan meremas buas dadanya dari luar blusnya, tak pernah dikasari apalagi dibuka BH-nya seperti saat ini. Teriakan dan jeritan Yanti kembali teredam oleh ciuman ganas Tholil dan rasa mual mulas mulai muncul kembali, kali ini bukan karena obat yang dimasukkan di makanan tapi karena rasa takut dan jijik ketika Tholil memasukkan lidah kasar di mulutnya yang kecil itu. Ludah Tholil tercium sangat bau memuakkan kini ikut tercampur dengan ludahnya sendiri sementara buah dadanya terasa sakit diremas oleh tangan Tholil yang kasar. Nexiabet

    Gerakan kedua kaki Yanti yang menendang tak teratur kekiri kanan dan keatas justru memberikan kesempatan para pemerkosanya untuk melepaskan dengan paksa secabik celana dalam string yang melindungi auratnya terakhir. Disaat Yanti menendang dengan kedua kakinya agak keatas maka pinggulnya pun ikut naik sedikit sehingga Warso yang mempunyai tangan paling panjang segera merenggut cd string Yanti berwarna ungu muda itu yang langsung robek. Kini Yanti sang jururawat ayu manis telah telanjang bulat seperti bayi yang baru dilahirkan, isak tangisnya semakin menjadi, menyadari sebentar lagi akan kehilangan miliknya yang paling berharga. Dicobanya dengan kekuatan tenaga seorang wanita yang masih ingin membela kehormatannya meronta melepaskan diri dari malapetaka yang mengancam. Sejenak Yanti berhasil melepaskan kedua tangannya dari cengkraman Warso dan Udin dan langsung di cobanya mencakar muka Tholil, namun Tholil dengan sigap dapat menduga maksud gerakan Yanti dan ditangkapnya kedua nadi yang langsing itu dan ditekannya ke kasur disamping kepala Yanti.

    “Eh, kalian gimana sih engga becus masa kalah tenaga dengan cewek, ayoh rejeng lagi tangannya, awas kalo lepas lagi semua perjanjian akan dibatalkan !”, bentak Tholil dengan maksud perjanjian pemghapusan hutang anak buahnya.

    “Oke, oke boss , jangan takut , nih cewek akan gue ringkus sampe engga berkutik lagi”, demikian jawaban Udin yang langsung bersama Warso kembali mengambil alih tugas memegang nadi Yanti.

    Keduanya berpandangan dan saling mengangguk, kemudian Warso meraih saku celananya yang terletak dilantai, dikeluarkannya tali rami yang kuat dan diikatnya kedua pergelangan tangan Yanti lalu diletakkannya diatas kepala, sehingga kedua ketiak Yanti terpampang.

    “Wah, ketiaknya bagus boss, engga ada bulunya sama sekali, emang lain nih perawat dari kota”, ujar Warso sambil mengelus ketiak Yanti yang segera ditiru oleh Udin, menimbulkan rasa geli tak terkira pada Yanti.

    “Mulutnya perlu ditutup lakban apa engga boss ?”, tanya Udin kepada Tholil, karena sementara itu Yanti masih saja berteriak minta tolong.

    “Kalian goblok amat sih, masa ditutup lakban , kan lebih baik kalo disumpel sama rudal gue”, jawab Tholil sementara itu mengurangi tindihannya di perut Yanti hanya dengan maksud melepaskan celana dalam boxernya. Aksi Tholil itu segera juga di ikuti oleh kedua anak buahnya, sehingga sesaat kemudian tak hanya Yanti yang bugil melainkan ketiga lelaki yang sedang menjarahnya.

    Yanti menatap dengan mata membesar di pengaruhi rasa ketakutan dan ngeri karena meskipun sebagai jururawat sudah terbiasa melihat dan merawat tubuh pria sebagai pasiennya, namun belum pernah di saksikannya penis penis sebesar dan sepanjang itu. Semuanya terlihat mulai mengacung mengangguk didepannya, hitam legam penuh pembuluh darah seolah memberi salam dan meminta permisi untuk membantai kegadisannya.

    Tholil kini menggeser tubuhnya kearah kepala korbannya, dipegangnya penis hitamnya dan disodorkan dihadapan mulut Yanti yang tentu saja menolak dan menutup serapat mungkin sambil melengoskan kepalanya kesamping.

    “He he he, pake malu malu nih si neng, pasti orang kota seneng makan sosis ya, ini cobain sosis desa asli yang bisa bikin neng ketagihan”, celoteh Tholil sambil mengusapkan penisnya ke bibir dan ke pipi Yanti yang amat halus. Rasa jijik Yanti tak dapat diuraikan kata kata, namun penolakannya tak berlangsung lama karena Tholil menutup hidung bangir Yanti sehingga tak dapat bernafas. Sekaligus dipilin, dicubit dan ditariknya puting susu Yanti menyebabkan rasa ngilu dan :

    “Aaaaauw, sakiiff……ouuf, eemmffh”, teriakan sakit Santi langsung teredam oleh kemaluan Tholil.

    “Naaah, begitu pinter ya si neng, ayo kulum, jilaaaat, iseeep yang rajin, ntar dapet hadiah joghurt alami, aaah ini kan babak permulaan dan lubang pertama yang abang perkosa, babak berikut segera nyusul, ooooh terus”, demikianlah dengusan Tholil yang merem melek merasakan hangatnya mulut Yanti menyelubungi kemaluannya.

    Sebagai jururawat Yanti sangat memperhatikan soal kebersihan, bukan saja kemaluan sendiri namun tunangannya pun selalu dianjurkan dimana mungkin untuk selalu membersihkan ujung kepala kemaluannya setelah kecing agar tidak berbau pesing. Kini mulutnya sendiri dijejal dipenuhi oleh penis besar yang berbau tidak enak, bahkan bulu kemaluan Tholil yang lebatpun berbau asam entah sudah berapa lama tak dibersihkan dicuci tuntas. Yanti berusaha melepehkan mendorong keluar penis yang sedang menyiksa rongga mulutnya itu dengan lidahnya, namun hal ini tentu saja tak diizinkan oleh Tholil bahkan dorongan lidah Yanti disalah tafsirkannya sebagai gerakan menyapu dan menjilat kepala kejantanannya.

    “Ooooh, iya iya iyaaaa teruuuus, anak manis pinteeer bangeeet, abang nggga lama lagi mau keluaaaar niih”, terdengar geraman suara Tholil yang kini justru memegang erat kepala Yanti sehingga tak dapat bergerak lagi. Sekaligus Tholil mendorong penisnya sedalam mungkin sehingga masuk sekitar sepertiganya, tapi itu sudah cukup dalam untuk ukuran mulut Yanti yang memang sangat mungil. Ujung penis Tholil kini mendesak dan menyentuh dinding tenggorokan Yanti sehingga Yanti betul betul kelabakan sukar bernafas dan semakin menggelepar di ranjang seperti ikan kekurangan air. Air matanya semakin deras mengalir di kedua pipinya, namun hal ini sama sekali tak menimbulkan rasa kasihan para pemerkosanya, bahkan sebaliknya.

    Warso dan Udin kini semakin memberanikan diri mereka untuk mengambil bagian dalam penjarahan gadis kota yang malang itu. Kedua pergelangan tangan Yanti yang telah terikat tali rami diatas kepalanya kini direntangkan lalu diikat kekaki ranjang, sehingga ketiaknya semakin terentang lebar dijadikan sasaran ciuman, gelitikan dan jilatan Udin dan Warso. Tak puas sampai disini saja keduanya dengan penuh nafsu meremas memijit kedua gunung didada Yanti, tak luput pula putingnya yang semakin mencuat keatas diusap, dipilin, ditarik, dan sekaligus dicubit diantara jari jari mereka yang kasar. Bergantian pula mulut dan lidah kedua kuli pegawai Tholil menyupangi ketiak Yanti yang harum, diselang seling dengan gigitan gemas sehinga ketiak Yanti penuh bercak merah.

    “Oooouh, ngga tahaaan lagi nih, neng denok bapak mau banjir nih, minuuuum ya semuaaaanya”, seperti kesurupan Tholil menekan pinggulnya ke wajah Yanti, alat kemaluannya berdenyut denyut dan semburan lahar sperma hangat menyemprot kedalam mulut Yanti.

    Tholil yang dengan sengaja telah beberapa hari tak menggauli istrinya mempunyai cadangan sperma cukup banyak, dan kini mulai disumbangkannya di mulut yang masih perawan itu. Yanti tak dapat berbuat apa apa didalam kekuasaan ketiga lelaki yang sedang kesetanan itu, kerongkongannya dipenuhi cairan kental hangat agak asin sepat dan berbau hanyir. Yanti berusaha menahan nafasnya dan masih menolak untuk menelan tapi begitu banyak cairan aneh yang belum pernah dirasakannya itu terkumpul didepan kerongkongan dan tenggorokannya itu sehingga ia hanya mempunyai pilihan : tersedak dan terselak oleh benih kelakian Tholil atau terpaksa ditelannya. Akhirnya mau tak mau ditelannya cairan hanyir yang dirasakan sangat menjijikkan itu dan benar benar dirasakannya sangat tersiksa dan terhina sehingga hampir saja di muntahkannya kembali.

    Namun untuk itu Tholil tak memberikan kesempatan sama sekali : penisnya yang begitu besar menutup seluruh rongga mulut Yanti sehingga seluruh laharnya terpaksa di telan oleh korbannya itu. Setelah dirasakan denyutan rudalnya telah berhenti dan Yanti telah kehabisan nafas barulah dilepaskan cekalannya pada kepala perawat secantik bidadari itu. Yanti hanya sanggup menangis terisak isak sambil masih merasakan sengatan bau yang aneh di mulutnya, namun segera Tholil kembali menciumnya dengan ganas dan mencampurkannya dengan ludahnya yang didalam penciuman Yanti tak kalah baunya dengan cairan lahar panasnya.

    “Hhmmm, gimana neng rasanya semprotan sosis abang, enak kan – ayoh ngaku deh jangan malu malu”, tanya Tholil penuh kepuasan; “sekarang gantian abang mau minum cairan madu kenikmatan dari neng Yanti nih”, sambungnya di sertai seringai serigalanya. Yanti yang merasa mulai lemas namun terus terusan dirangsang oleh Warso dan Udin tidak langsung memahami apa maksud kalimat Tholil terakhir itu. Ia hanya berusaha sia sia melepaskan kedua tangannya yang terikat erat di kedua ujung kaki ranjang diatas kepalanya, namun apa artinya rontaan gadis seperti Yanti ?

    Dirasakannya Tholil kini beralih menggeserkan badannya yang berbulu lebat itu kebawah, kedua tangan kasar berbulu menepis tangan Warso dan Udin yang sedang asyiknya bermain di puting Yanti. Kini remasan, pilinan, pijitan dan cubitan di putingnya terasa semakin ngilu dan menyakitkan, karena birahi Tholil semakin meningkat melihat indahnya hiasan alamiah dada Yanti.

    Buah dada yang biasanya tersembunyi dibalik BH berukuran 34C itu tidak terlalu besar namun sangat sesuai dengan proporsi tubuh seorang wanita Asia khususnya Indonesia. Terlihat sangat padat montok tanpa terlihat ngondoy sedikitpun kearah bawah, bahkan justru seolah olah menonjol membusung kedepan seolah olah sangat bangga menjadi atribut kewanitaan Yanti. Kedua bukit daging yang sangat elastis di dalam remasan Tholil itu dihiasi pula oleh puting kerucut berwarna coklat muda kemerah-merahan dengan areola berwarna coklat muda pula. Yanti tak sanggup menahan rintihan keluar dari bibirnya yang setengah terbuka ketika Tholil terus menerus memilin dan bahkan kini menggigit gigit dan menjilati puting sedemikian peka, menyebabkan puting itu terasa membengkak.

    Sementara itu Warso dan Udin menukar siasatnya dan menjilati telinga Yanti dari kiri kanan menyebabkan kegelian sukar ditahan, akibatnya Yanti makin menggeliatkan bagian badannya yang masih bebas yaitu kedua kakinya. Tholil semakin menurunkan badannya dan jilatan lidahnya kini telah mencapai perut yang datar langsing, makin turun menciumi pusar, mengendus di bawah pusar, mencupangi , menjilati menggigiti bagian dalam paha dan selangkangan, untuk akhirnya……Yanti berusaha mati matian menahan rasa aneh yang muncul di tubuhnya yang sehat sebagaimana wanita dewasa : rasa muak, jijik dan benci terhadap semua bibir ketiga laki laki yang bergantian menciumnya, mual tergadap cairan kejantanan yang terpaksa harus ditelannya, geli atas hembusan nafas panas di kedua liang telinganya, geli atas usapan dan cupang cupangan di ketiaknya, geli dan ngilu tercampur sakit di buah dada dan terutama putingnya yang di pilin, di remas, di cubit, ditarik tarik dan di gigit gigit dengan ganas.

    Semua rasa itu kini makin bertambah dengan rasa malu tak terkira ketika Tholil semakin memusatkan rangsangan di bagian bawah tubuhnya. Bulu tengkuknya ikut berdiri merasakan kecupan, jilatan dan gigitan di perut bawahnya, di lipatan pahanya, bagian dalam pahanya dan kini beralih ke selangkangannnya. Dicobanya sekuat tenaga merapatkan kedua pahanya yang putih mulus, namun apakah daya gadis remaja di kerubuti tiga lelaki kasar. Selain besarnya tenaga Tholil menguakkan pahanya sehingga tak sanggup dikatupnya lagi, juga Udin dan Warso yang kini tak perlu lagi memegangi tangan Yanti yang telah terikat disudut kaki ranjang ikut membantu mencekal pergelangan kakinya lalu dipaksa ditekuk keatas dan kesamping.

    Terbukalah semua bagian intim si perawan dihadapan muka Tholil, dan dengan disertai geraman ibarat binatang buas disentuhnya aurat Yanti yang belum pernah tersentuh jari lelaki manapun, termasuk tunangannya. Karena kuatnya tenaga Warso dan Udin sebagai kuli kuli kasar perkebunan dibandingkan dengan tenaga Yanti maka keduanya cukup hanya memakai satu tangan saja merejang pergelangan kaki Yanti yang langsing. Warso yang berada disebelah kanan Yanti memakai tangan kirinya untuk meremas remas buah dada Yanti sebelah kanan sementara tangan kanannya merejang pergelangan kaki kanan Yanti dan ditariknya semaksimal mungkin kesamping.

    Tak cukup sampai disini saja – kini telapak kaki Yanti yang juga sedemikian halus terawat kulitnya dijilat jilatnya kemudian jari jari kaki kanan Yanti dimasukkan kemulut dan dikulum kulumnya pula. Hal yang sama dilakukan oleh Udin yang berada disebelah kiri badan Yanti yang semakin meliuk meliuk meronta sekuatnya karena kegelian.

    “Jangaaaan paak, jangaaan, lepasin saya, ngga mau diginiin, lepaaas, toloooong, ampuuuun, udaaaah”, kembali teriak Yanti memenuhi ruangan namun tak ada seorang pun disaat itu yang akan mendengarnya. Hampir semua penduduk desa itu sedang menikmati hidangan musik dangdut dan goyangan pinggul ngebor artis terkenal dari ibukota.

    “He he he, coba ya bapak periksa apa benar masih ada jururawat dari ibukota yang masih perawan, bapak inspeksi ya apa selaput bentuk bulan sabit masih menutupi goa surgawi si neng”, kembali Tholil mengeluarkan silat lidahnya yang disambut dengan anggukan kepala Udin dan Warso sebagai tanda setuju.

    Tholil mengusap usap bukit Venus Yanti yang hanya tertutup sedikit oleh bulu kemaluan halus karena Yanti memang selalu merawat dan mencukurnya setiap minggu. Celah kemaluan yang begitu merangsang mata lelaki terlihat masih terlihat merapat, bibir kemaluan berwarna kemerah merahan seolah masih malu membuka, mengingatkan buah duren berdempetan belum terbuka atau kerang laut yang masih mengatup.

    Wajah Tholil dengan seringai cabulnya semakin lama semakin mendekati bukit Venus itu, dengusan nafasnya yang panas ibarat serigala keleparan terasa semakin menghembus belahan kenikmatan Yanti.

    Jururawat ayu cantik itu semakin ketakutan menghadapi nasib yang tak akan terelakkan lagi, inikah perasaan seorang gadis dizaman purba yang akan dijadikan korban persembahan untuk dewa angkara murka ? Pernah dibacanya pelbagai kisah di Mesir sebelum puncak kekuasaan Faraoh atau keganasan suku Viking yang selalu mengorbankan perawan murni kepada dewa Odin. Bagaimanapun rontaan yang dicobanya tak sanggup mengatasi tenaga tiga pria setengah baya yang terbiasa dengan pekerjaan kasar di perkebunan atau sebagai serdadu.

    Tholil kini meletakkan ibu jari dan telunjuknya dikiri kanan celah yang sebentar lagi akan dijarahnya itu, dibukanya celah ditengah bukit Venus itu dengan amat perlahan lahan seolah takut merusak sesuatu yang sangat berharga. Bagian dalam dari celah itu terkuak memperlihatkan panorama yang selalu menjadi impian setiap lelaki : dinding celah berwarna merah jambu muda dihiasi pembuluh darah halus bak rambut. Dinding itu agak berkilat akibat cairan pelumas alami yang mau tak mau akan keluar sendiri jika seorang wanita dirangsang.

    Dibagian atas tengah yang lebih berwarna merah gelap terlihat lubang amat kecil yang pasti berhubungan ke kandung kemihnya. Dibawahnya terlihat pula celah yang dikiri kanannya terlindungi selaput tipis warna merah jambu agak mirip bulan sabit – inilah yang dicari cari oleh Tholil. Dengan tak sabar dan penuh kerakusan dikecupnya celah surgawi Yanti yang kini telah terbuka karena kiri kanannya ditahan oleh telunjuk dan ibu jari Tholil. Dijulurkannya lidahnya yang kasar untuk merasakan kehalusan selaput lendir celah perawan yang sebentar lagi akan dicicipinya penuh kehausan. Yanti yang belum pernah mengalami intim dengan lelaki – apalagi telanjang bulat dipaksa membuka selangkangan aurat kewanitaannya – mencoba mati matian mengatupkan lagi pahanya – namun tak mampu melawan kekuatan kuli² di kiri kanannya yang menahan posisi memalukannya itu.

    Terasa seluruh paha betisnya kaku kejang kesemutan karena terus menerus dipaksa mengangkang maksimal disamping merasa geli karena pahanya pun diusap usap. Terlebih lagi rasa malu Yanti ketika dirasakan lidah Tholil mulai memasuki liang sanggamanya, menyapu mengusap – menyelinap kebagian lebih dalam lagi mendekati batas antara kegadisan dan kedewasaan seorang wanita. Mendadak dirasakannya sapuan lidah itu mencari mengalihkan tujuan dan kini menyentuh daging kecil diujung atas vaginanya, daging kecil ibarat butir jagung sangat peka kini menjadi sasaran lidah , bibir dan gigi gigi tajam Tholil. Ibarat tersentuh aliran listrik voltage tinggi Yanti melentingkan badannya karena dirasakannya geli tak terkira, bibir yang selama ini hanya merintih dan melenguh lemah kembali mengeluarkan jeritan melengking :

    “Auw jangaan pak, jangaan, toloooong, saya mau diapaiiin, ampuuuun, aampuuun, udaaaah paaak, lepasin, kasihani saya pak, auuuw”, teriakan Yanti terdengar memilukan, namun hanya menambah semangat ketiga lelaki yang memperoleh gadis si ayu.

    Bunyi kecipak mulut dan lidah Tholil tak kalah serunya menimpali keluhan memelas Yanti :”Mmmmmh, legiiit amat nih jagung muda, mana maniiiis lagi, hhhmh bapak mesti hemaat nih pakenya engga boleh sembarangan”, celoteh Tholil penuh kepuasan menikmati geliatan rontaan Yanti tanpa memperdulikan jeritan jeritan yang makin melemah.

    Jeritan itu pun kita semakin tersendat terputus putus karena ketika melihat Tholil telah memusatkan perhatiannya dibagian badan bawah korbannya, maka Udin dan Warso kini mempunyai lebih banyak kebebasan dibagian atas badan Yanti. Bergantian Warso dan Udin merajah mulut mungil Yanti, menciuminya dengan rakus, memasukkan lidah mereka yang tak kalah baunya kerongga mulut Yanti, sementara tangan mereka meremas remas buah dada. Disaat Udin menyerang mulut Yanti maka Warso menciumi ketiak , leher dan buah dada si perawat yang semakin memerah penuh cupangan, dan putingnya semakin menegak mencuat akibat jilatan dan gigitan ganas, demikian sebaliknya. Geli, nyeri, ngilu , sakit dan nikmat tak henti hentinya dirasakan oleh Yanti yang semakin lemas pasrah.

    Gelombang demi gelombang rangsangan menghantam menyerbu benteng pertahanan Yanti yang semakin menipis, badan sehat wanita dewasa memang di”atur” oleh alam untuk pada saat tertentu mempersiapkan diri menerima benih pria. Oleh karena itu percuma sajalah Yanti melawan semua naluri alamiahnya itu , baik secara fisik maupun mental – betapapun perlawanan di bawah kesadaran masih memberontak, namun dari bawah kesadaran itu pula akan muncul gejolak badaniah lain yang akan mengalahkan semuanya.

    “Aaauuuuuw, ennggggaaaa mauu, jangaaan, aaaaaahh, tolooooong, geliiiii, aaaaaah, emmmmhh, lepaaaaaaa, oooooh, jangaaaan paak, tolooooong, aauuuuw”, desahan Yanti dengan rontaan dan geliatan semakin lemah dan lemas.

    Tholil merasakan semakin bertambahnya cairan pelicin keluar dari lubang vagina korbannya, dan sebagai pria pengalaman ia merasakan pula perubahan rasa cairan itu : semula terasa asam dan perlahan lahan berubah menjadi lebih sepat. Ini tanda tak dapat dipungkiri lagi bahwa sang betina telah disiapkan oleh alam untuk bersatu badan dengan sang jantan. Tholil memberikan tanda kepada kedua konconya untuk melepaskan cengkraman mereka dipergelangan kaki Yanti, di raihnya kedua betis si bidadari dan diletakkkannnya paha mulus itu di atas pundaknya. Ibarat hewan persembahan yang tinggal menunggu penyembelihan Yanti hanya pasrah lemas diperlakukan demikian, hanya sekali dua dipukulkan tumit kakinya yang mungil itu ke punggung Tholil.

    Dengan penuh kepuasan dan rasa kemenangan ditatapnya wajah Yanti yang meskipun kini terlihat kuyu dengan rambut tergerai tak teratur, wajah yang tetap ayu manis cantik sebentar lagi pasti akan meringis bergolek kekanan kekiri jika merasakan sakit tak terkira. Tholil memegang kemaluannya yang telah mengeras membesar maksimal, diarahkannya kedalam celah licin basah oleh lendir kewanitaan, perlahan tapi pasti kejantanan itu memasuki gerbang surgawi yang diapit oleh bibir kemaluan berbulu halus. Bibir kemaluan Yanti dipaksa untuk membuka, dipaksa untuk merekah dan alat pemerkosa berkepala helm seperti jamur itu mendesak masuk : milimemeter demi milimeter dibelahnya dinding vagina sang gadis ibarat pentungan daging penuh air mani.

    Yanti merintih, meratap dan memohon dikasihani, memohon agar milik satu satunya itu jangan direnggut, air matanya mengalir deras disertai :

    “Aduuuuuh, aaaaaah, nyerriiiiiii, sakiiiiiiiiit paak, ampuuuuuun, udaaaaah, sakiiiiit, tolooong, jangaaaan diterusin, auuuuuuuuuww……”. Tholil kembali memberikan tanda kepada kedua anak buahnya untuk kini melepaskan ikatan tangan Yanti karena ia ingin merasakan rontaan dan terutama cakaran kuku seorang gadis yang direnggut keperawanannya. Dan memang betul : sebegitu lekas kedua tangan terlepas, meskipun masih terasa kaku kesemutan Yanti berusaha mencakar muka Tholil, namun sia sia karena muka Tholil telah melekat dengan muka Yanti dan bibirnya yang tebal dower dengan kumis kaku kasar ibarat ijuk menutup mulut Yanti. Teriakan dan tangisan Yanti kini teredam sehingga hampir tak terdengar dan si perawat cantik itu didera oleh rasa sakit tak terkira dikemaluannya.

    Sebagai lelaki yang sudah sangat pengalaman dalam merenggut kegadisan wanita muda Tholil semakin lama semakin mahir mengendalikan hawa nafsunya, semakin mahir merasakan kapan senjatanya yang besar itu mulai menyentuh selaput dara seorang gadis. Selaput dara yang sangat peka itu tidak di terobosnya sekaligus sebagaimana anak muda ingusan atau suami yang tak punya pengalaman, namun selalu disentuh ditekan tekannya sehingga terasa sangat sakit ngilu. Tholil mempunyai kecenderungan sadis untuk menikmati wajah wanita – apalagi seorang gadis – yang dilanda rasa sakit saat menerima tusukan rudalnya yang besar dan lebar itu. Apalagi kali ini adalah wajah cantik jelita seorang perawat kota : wajah Yanti yang menengadah keatas atau menoleh kekiri kekanan , wajah penuh air mata dan mulut mungil bibir basah terbuka mengeluarkan rintihan memilukan merasakan siksaan sementara hidung bangir mancung kembang kempis menahan isak tangis :

    “Sakiiiiiit, paaaak, ampuuuuun, auuuuuw, udaaaah pak, kasihani saya paaaaak, ngggaaa tahaaaan paaak, udaaaah dong, aaamppuuuun”, namun semua laki laki disitu hanya tertawa.

    Sekitar seperempat jam Tholil mempermainkan senjatanya menyiksa selaput tipis yang sedemikian sensitif sebelum akhirnya dengan geraman penuh kemenangan ditembusnya keperawanan Yanti. Saat pecah robeknya keperawanannya Yanti tak berdaya lagi menahan diri : raungan dan jeritan memenuhi ruangan, disusul dengan rintihan tangis – dan disaat itu Yanti dengan sekuat tenaga menancapkan kukunya dipunggung Tholil, kemudian tanpa disadari sendiri digigitnya sekuat tenaga bahu Tholil yang kekar penuh otot itu. Tholil hanya tersenyum bangga, dicekalnya kedua pergelangan tangan Yanti, ditekannya ke kasur, diangkatnya tubuh bagian atasnya sendiri sehingga gigitan Yanti lepas. Kini dimulainya gerakan maju mundur pinggulnya yang berarti disiksanya lubang surgawi yang bari diterobosnya itu : Yanti merasakan betapa perihnya luka dari selaput daranya yang bari sobek dan kini luka masih terbuka itu digosok gosok oleh benda asing, maju mundur , maju mundur tanpa terhenti semakin lama semakin cepat dan akhirnya………

    Bagaikan gunung merapi yang telah lama memendam lahar panas kini meletus dan menyemburkan laharnya itu ke luar membanjiri vagina dan rahim Yanti. Selama menyemburkan spermanya itu Tholil tak berhenti bergerak, bahkan tetap menjedug jedug mulut rahim yang saat itu juga sangat peka.

    Namun Yanti sudah sedemikian lemah dan hanya dapat pasrah merasakan tubuhnya di perkosa habis habisan , diharapkannya agar semua mimpi buruk ini lekas berlalu namun yang terjadi justru sebaliknya : dari tengah selangkangannya yang sedang disiksa itu muncul perlahan lahan rasa lain yang aneh. Ada rasa hangat sedikit ngilu gatal menyebabkan keinginan agar gerakan maju mundur yang baru saja dialaminya dan sangat menyakitkan itu bahkan terulang kembali, justru seolah meminta dan menagih diteruskan dan jangan dihentikan.

    Yanti tidak mengerti “pengkhianatan” tubuhnya terhadap perkosaan yang baru dialaminya. Rasa sangat jijik , muak dan kebencian terhadap para pemerkosanya kini tercampur rasa keinginan untuk ditaklukkan kembali, merasakan ketidak berdayaan dikuasai dan direjang sehingga tak berkutik sama sekali. Disaat Tholil ambruk menindih tubuhnya setelah orgasmus dan ejakulasi justru Yanti melingkarkan kakinya yang mulus itu ke pinggang si pemerkosanya, seolah tak ingin melepaskan penis yang masih tertancap di vaginanya. Tanpa disadari Yanti menggeser pinggulnya kekiri kekanan, kemudian bergoyang berputar dengan lemah seperti menginginkan agar “kegatalan”nya di “obati” dengan gerakan maju mundur yang mungkin memberikan kesan seperti “menggaruk”.

    Tholil sendiri merasakan ada denyutan dan remasan halus di kemaluannya yang sebetulnya mulai “tidur” didalam liang vagina Yanti dan ini sama sekali belum pernah dialaminya ketika menggagahi wanita manapun termasuk para istrinya apalagi oleh seorang gadis yang baru saja di perkosa habis habisan. Tholil mengangkat tubuh atasnya dan meperhatikan wajah Yanti yang penuh keringat dan kelihatan tak sadar dengan dengusan dan rintihan halus dari hidung serta mulut yang begitu mungil. Betapa luar biasa bidadari kota ini pikirnya – perempuan ini agaknya houri yang turun dari firdaus untuk selalu memenuhi hasrat birahi laki laki. Diawasinya wajah yang sedemikian ayu manis selalu menimbulkan hasrat hewaniah lawan jenisnya , dan diingatnya bahwa setelah mulut dan vagina masih ada satu lagi lubang yang masih dapat diperawaninya malam ini.

    Namun apakah tubuh bidadari ini akan masih kuat untuk mengalami pembantaian sekali lagi dimalam ini , apakah lebih baik menunggu esok hari ? Namun diingatnya lagi bahwa malam ini adalah kesempatan yang mungkin takkan terulang atau kembali lagi : hampir semua penduduk desa sedang absen karena menikmati goyangan ngebor pantat artis Imul Laracitra di desa tetangga. Tholil perlahan lahan bangun melepaskan Yanti dari tindihannya dan kedua anak buahnya pun menghentikan kegiatan sexual mereka seolah olah mulai menduga apa rencana juragan mereka berikutnya. Keduanya menyeringai bergantian dan Udin mengambil kesempatan bertanya :

    “Mau diapain lagi nih si nok bahenol Yanti ini gan, boleh ikut ngicipin engga boss ?”.

    “Jangan coba coba berpikiran kotor lu, disini cuma gue yang boleh menggarap perawat kota ini, ingat apa perjanjian pelunasan hutang kalian, apa mau dibatalkan hah !” , demikian bentak Tholil seolah tak sadar bahwa benaknya pun pada saat ini tak lain hanya terisi pikiran kotor.

    Kedua anak buahnya menggerutu namun sadar berada di fihak lemah akibat hutang mereka yang telah berlarut menumpuk di lintah darat penguasa desa itu. Tholil tak mau bahwa ada benih lain tercampur di rahim si bidadari cantik ini – jika Yanti sampai hamil maka pasti adalah hasil bibitnya, tak ada campuran dengan lelaki lain. Namun sedikit rasa terima kasih Tholil terhadap kedua anak buahnya yang telah membantunya malam ini dan rupanya iblis ikut memberikannya sedikit pertimbangan untuk memberikan sedikit extra bonus :

    “Begini deh, gue bagi juga kenikmatan untuk kalian – silahkan bergantian menjarah mulut gadis ini tapi jangan sampai banjir di dalam , kalian boleh semprot dan mandikan wajahnya dengan air myni kalian. Awas kalo sampai ada yang banjir di dalam mulut gue akan batalkan penghapusan hutangnya, faham ?”.

    “Okee boss, akuuur, beres deh dijamin mantab siraman di muka si neng , pasti akan jadi obat awet muda wajahnya”, hampir bersamaan kedua kuli itu menjawab majikan mereka.

    Kemudian mereka berunding siapakah yang akan mulai dengan perkosaan mulut Yanti di babak kedua – akhirnya Warso mengalah : Udin memulai dan Warso berikutnya. Tubuh Yanti yang langsing bahenol dan masih lemas lunglai setengah pingsan itu kini dibalik tengkurap, kemudian kedua lengannya ditekuk di sikunya, demikian pula kakinya di tekuk di lututnya. Akibatnya kini tubuh Yanti dalam posisi merangkak seperti serdadu yang sedang latihan, hanya bedanya Tholil ikut campur dengan menarik lipatan paha Yanti keatas sehingga pantatnya menungging keatas. Dalam posisi ini terlihatlah vagina Yanti yang licin mengkilat dan basah oleh cairan pelumasnya sendiri tercampur dengan lahar Tholil yang secara perlahan agak mengalir meleleh keluar.

    Namun yang lebih jelas lagi terlihat adalah lingkaran lubang anus Yanti berwarna coklat kemerah merahkan bagaikan kuncup bunga yang masih sangat rapat, dihiasi dengan kerut kerut yang menandakan masih utuhnya fungsi otot otot pengunci lubang paling rahasia dan intim ini. Tholil hanya dapat menduga duga betapa akan kerasnya tangis dan teriakan kesakitan Yanti jika disodominya – ketiga istri dan wanita lain didesa itu yang pernah disodominya hampir semuanya meraung raung ibarat hewan disembelih bahkan setengahnya betul betul pingsan lebih dari satu jam.

    Tholil mengambil lotion untuk bayi yang telah diambilnya di apotik beberapa hari lalu dan di-oleskannya pelumas yang harum itu di seluruh kepala penisnya yang disunat bahkan juga seluruh batang kemaluannya karena diameternya akan sukar sekali diterima oleh diameter anus Yanti.

    Namun Tholil bertekad : Yanti akan dperkosa ketiga lubangnya malam ini, Yanti akan diajarinya untuk takluk dan tunduk sepenuhnya sebagai calon istrinya, Yanti harus menerima nasibnya secara pasrah untuk melayani keinginan seksualnya , Yanti akan diajari mengalami derita sakit tapi nikmat ! Cukup dengan membayangkan itu semua kemaluan Tholil kembali membesar menegang dan mengeras, siap tunaikan tugas berikut, terakhir, namun mungkin yang terberat malam ini : memasuki lubang tersempit ditubuh molek Yanti.

    Masih dalam keadaan hanya setengah sadar Yanti merasakan tubuhnya menungging dengan pantat semakin tinggi ke atas, lalu dirasakan ada jari jari mengoleskan cairan agak dingin di lubang anusnya. Hal ini membuatnya sadar dan ingin berontak namun tubuhnya kembali dipegangi dari dua arah oleh Warso dan Udin sehingga tak dapat berkutik atau membebaskan diri dari posisi tak nyaman itu. Ketika Yanti berusaha untuk menepiskan jari jari yang kurang ajar di anusnya itu mendadak kedua tangannya diputar di telikung dan direjang kebelakang punggungnya sehingga mulai terasa sakit di sendi bahunya menyebabkan Yanti merintih. Yanti merasakan kedua pergelangan tangannya di rejang oleh jari jari kuat dan kasar sehingga tak dapat bergerak dan sekaligus anusnya dimasuki oleh sebuah jari yang licin. Naluri alamiah Yanti memeperingatkannya apa yang mungkin akan terjadi dan isak tangisnya mulai muncul kembali :

    “Jangaaaaan, jangaaaan, aduuuuh, enggaaa maaaau disitu, jangaaaaan , toloooong, ampuuuuun, kasihaniiii doong, ya Allaaah, ampuuuun, enggaaaa maauuuuu, auuuuuw, auuuuw, ngiluuuuu”, Yanti meliuk liukkan badannya tak berdaya ketika dirasakannya bukan hanya satu melainkan dua jari Tholil memasuki anusnya dan berusaha melebarkan lubang duburnya.

    Ketika Yanti berteriak sekuat kuatnya tiba tiba rambutnya dijambak kebelakang oleh Warso dan mulutnya yang terbuka lebar di masuki oleh penis Udin yang juga cukup panjang dan besar dan sangat berbau pesing tak enak.

    Yanti merasakan tubuhnya seolah bukan lagi miliknya : mulutnya dijarah oleh penis yang memualkan, payu daranya terutama putingnya di pilin dan di cubiti serta ditarik tarik oleh jari jari Warso , dan duburnya dipaksa dilebarkan oleh dua buah jari Tholil. Mendadak kedua jari yang menyiksanya itu ditarik keluar sehingga Yanti menarik nafas agak lega, namun hal ini tidak berlangsung lama karena kini dirasakannya sebuah benda lain menekan mencoba memasuki anusnya.

    Yanti mulai sadar bahwa benda asing itu adalah alat kejantanan Tholil yang belum lama ini merenggut merobek selaput kegadisannya. Kini alat kejantanan yang sama berusaha merebut keperawanannya yang kedua – ya Allah toloong, jangan biarkan hal ini! Yanti merasakan kemaluan Tholil terus menekan, mendorong dan mendesak berusaha mengalahkan pertahanan otot dubur yang secara alamiah sangat kuat mengunci lubang paling intim di tubuh manusia itu.

    Otot berbentuk lingkaran itu kini dipaksa untuk membuka bukan dengan cara alamiah melainkan cara kasar perkosaan dan meskipun telah di berikan lotion pelumas yang biasa dipakai oleh bayi, namun tetap saja bertahan mati matian melawan benda asing yang ingin masuk. Yanti tak tahu lagi apa yang terasa di tubuhnya saat itu , jijik dan mual dengan kemaluan Udin yang bau di mulutnya, putingnya terasa membesar lebih dari tiga kali akibat cubitan dan gigitan ganas pemerkosa, dan nyeri sakit tak terkira di duburnya yang sedang dipaksa melebar diluar ukuran normal.

    Tholil mendesak dan mencoba melesakkan kemaluannya sekuat tenaganya namun belum ada kemajuan meskipun dengan dorongan semaksimal mungkin sementara Yanti hampir pingsan menahan sakit tak terkira. Oleh karena itu Tholil menukar taktiknya dan selain mendorong kejantanannya ia kini meraba raba ke selangkangan Yanti lalu ia mengusap usap kelentit Yanti yang masih sangat peka akibat rangsangan bibir, lidah dan giginya tadi.

    Diluar kemampuan dan keinginannya otot otot vagina Yanti berkontraksi lalu relaks kembali kontraksi dan relaks – hal sama terjadi dengan otot otot lingkar sekitar anusnya. Dan justru pada saat otot otot lingkar sekitar anusnya sedikit relaks maka Tholil menekan kepala penisnya sekuat tenaga , akibatnya …. blesssss, bagian kepala penis berbentuk seperti topi helm serdadu masuk membelah dan memerawani lubang dubur yang sempit itu.

    Yanti berteriak dan menjerit jerit sekuat isi paru parunya namun tak dapat keluar karena mulutnya dipenuhi oleh batang kemaluan Udin, yang keluar hanyalah rintihan :

    “Aooouuufffhhh, empfhhhhhh, sssssskkkkkttttt, mmmppppn, jjjjjjnnnggggggnnn, ennggggghhhhhh”,

    dan akhirnya tak ada suara lagi yang keluar. Rupanya Yanti telah kelenger tak dapat lagi menahan siksaan yang sedang diderita tubuhnya, dan pada saat bersamaaan Udin menarik keluar batang rudalnya yang langsung menyemburkan sperma membasahi wajah Yanti yang telah layu itu. Namun Tholil masih saja asyik menjarah dan memasukkan penisnya semakin dalam, semakin dalam akhirnya biji pelirnya menempel dengan bongkahan pantat Yanti.

    Kini mulailah dimaju mundurkannya pinggulnya dengan ritme gonta ganti, terkadang halus perlahan menggoyang kekiri kekanan dan memutar seolah sedang menggoda korbannya, tak lama kemudian diganti dengan ritme ganas stakkato seolah olah bor listrik sedang menghantam dinding beton. Kini Udin menjambak rambut Yanti dengan kasar dan pada saat bersamaan Tholil menghantamkan senjatanya sedalam mungkin – dan akibatnya Yanti melenguh perlahan dan mulai sadar lagi.

    Kesempatan ini tak dibiarkan begitu saja oleh Warso yang masih ingin meminta jatahnya : diangkatnya dagu Yanti dan di lekatkannya batang penisnya di bibir yang setengah terbuka. Telah habis sama sekali rupanya tenaga Yanti untuk melawan dan dimakluminya tugas apa yang masih harus dipenuhinya : dengan air mata berlinang dibiarkannya penis Warso yang tak begitu panjang namun lebih lebar diameternya daripada milik Udin memasuki rongga mulutnya, maju mundur maju mundur maju semakin dalam sehingga menyentuh lagi kerongkongannya sehingga hampir Yanti terbatuk batuk.

    Dengan wajah yang tetap cantik meskipun acak acakan Yanti pasrah menerima sodokan dari depan dan belakang, dari depan menyebabkannya sukar bernafas dan ingin muntah sedangkan sodokan dari belakang sangat menyakitkan anusnya yang terasa sangat panas pedih seperti disayat sayat pisau silet.

    Bagaikan telah sepakat satu sama lain kedua lelaki pemerkosa itu makin mempercepat ritme hunjaman mereka ke mulut dan anus Yanti untuk akhirnya disertai geraman penuh kepuasan keduanya menumpahkan cairan sperma mereka : Tholil didalam rektum dan Warso di wajah dan rambut Yanti. Isakan tangis Yanti yang menimbulkan rasa iba mengiringi ambruk tubuhnya tertelungkup ke ranjang – hanya gerakan halus pernafasan disertai sesenggukan menandakan bahwa perawat malang itu masih hidup.

    Ketiga lelaki setengah baya yang telah menjarah jururawat malang itu habis habisan kini memapang Yanti nenuju kamar mandi , dimandikannya tubuh langsing namun sintal bahenol itu sehingga bersih dari bekas sperma, ludah dan darah keperawanannya, dipakaikan lagi bh dan cd baru dari lemari pakaian, lalu baju tidur yang bersih pula, kemudian diletakkan hati hati diranjang dan ditutupi dengan selimut. Yanti yang merasa seolah tubuhnya tak bertulang sama sekali langsung jatuh tidur kembali, sedangkan ketiga pemerkosanya perlahan lahan meninggalkannya, menutup dan mengunci pintu dari luar kemudian menghilang di kegelapan malam dengan motor motor mereka.

    Selama 3 hari Yanti tak dapat melayani pasien di Puskesmas karena sakit demam – ia hanya bangun keluar ranjang untuk makan minum. Di hari ke empat desa itu geger karena perawat Yanti menghilang entah kemana, semua barang miliknya ditinggal, koper dan tasnya masih berada di lemari. Hanya tas kecil yang selalu terisi KTP, kartu kartu penting lain dan juga uang tunai tak ada, demikian pula sepatunya tak ditemukan.

    Ini merupakan indikasi bahwa Yanti telah meninggalkan desa itu secara diam diam dan berusaha menghapuskan kenangan mengerikan yang dialaminya. Tak dapat di bayangkan betapa marahnya Tholil karen mangsa yang baru sempat diperkosa sekali dan diimpikannya akan menjadi istrinya yang ke 4 lolos dari cengkramannya. Diadukannya hal ini ke pusat namun disitu pun tak ada yang tahu kemana perginya Yanti si perawat.

    Tunangan Yanti pun mendadak kembali ke tanah air karena mendengar peristiwa menghilangnya Yanti – di kamar kostnya pun tak ada yang hilang , semua lengkap hanya penghuninya ibarat masuk ke dalam bumi tak ada jejaknya. Usaha pencarian Yanti setelah berbulan bulan akhirnya dihentikan tanpa hasil dan setelah lebih dari setahun perlahan lahan semuanya mulai melupakan individu Yanti ini ; tunangannya pun sudah mempunyai pacar baru.

    Di desa yang menjadi saksi bisu peristiwa perkosaan Yanti itu setengah tahun kemudian mengalami beberapa kejutan : Udin si mandor perkebunan mengalami kecelakaan mobil dan terluka sangat parah dan langsung meninggal. Warso si buruh perkebunan karet di gigit ular berbisa yang entah muncul begitu saja dan langsung menghilang lagi dan karena sangat terlambat mencari pertolongan akhirnya dihari yang sama juga meninggal.

    Tholil dalam tahun yang sama mengidap tumor di otak – tak langsung meninggal tapi perlahan lahan fungsi tubuhnya memburuk – dimulai dengan lumpuh kakinya, kemudian sukar untuk bicara, sukar menelan, sukar bernafas, sebelum akhirnya meninggal dalam keadaan kurus kering dalam tahun berikutnya.

    Di sebuah RS cukup besar dan modern di salah satu negara Eropa bekerja pasangan suami istri dokter Indo dan jururawat berasal dari Indonesia. Keduanya terlihat sangat serasi , sang dokter spesialis bedah cakep dan ganteng sedangkan istrinya jururawat di bagian penyakit dalam ayu cantik penuh keramahan kesabaran, sehingga keduanya sangat disenangi dan dihormati disitu , baik oleh rekan kerja maupun para pasien orang orang bulé.

    Keduanya ibarat sudah ditakdirkan untuk bertemu dan menjadi pasangan sejoli : sang dokter yang sedang liburan di Indonesia mengendarai mobil di tengah malam menjelang pagi setelah pulang seminar. Tak biasanya ia mengambil jalan memotong desa tanpa melewati jalan besar – dan ditengah jalan diantara desa desa yang jarang diterangi lampu dilihatnya seorang gadis berdiri dipinggir jalan.

    Gadis itu sangat cantik namun terlihat sedang dilanda kesedihan tidak terkira – sang dokter merasa sangat heran namun bersedia mengantarkan si gadis ketempat kostnya. Seminggu kemudian si dokter dengan orangtua dulunya berasal dari Indonesia tapi sudah lama tinggal di LN kembali ke Eropah – dan duduk disampingnya dalam pesawat adalah gadis cantik yang ditemukannya ditengah malam. Keduanya semula ingin menikah di Indonesia namun karena keduanya berbeda agama maka banyak sekali rintangan birokrasi yang harus diatasi.

    Oleh karena itu mereka akhirnya menikah di luar negeri : di sebuah negara di Eropah , dimana sama sekali tak ada masalah apakah pasangan calon suami istri berbeda agama atau bahkan sama sekali tak beragama. Agama adalah urusan pribadi – setiap individu harus mempertanggung jawabkan bagaimana kehidupannya kepada Yang Maha Agung – tak perlu di campur adukkan dengan urusan negara apalagi urusan untuk menikah. Konsekwensi jika berbeda agama adalah harus ditanggung oleh pribadi masing masing – negara harus bersikap netral dan tak boleh ikut campur.

    Sang suami tak pernah dan tak mau bertanya mendalam tentang latar belakang kehidupan istrinya : yang terpenting adalah saling mencintai setulusnya. Keduanya selalu berpendapat apa yang telah berlalu biarkanlah berlalu, tujukan hidup ke masa depan dan selalu berusaha untuk optimis.

    Sang suami tak pernah menyinggung apakah isrinya masih perawan atau tidak sebagaimana masih sering dijadikan masalah oleh para pria munafik – bagi pasangan yang mencintai satu sama lain dengan setulusnya maka nilai sehelai selaput berbentuk bulat sabit adalah dapat diabaikan. Sang istri juga tak pernah menyinggung bagaimana kehidupan sang suami dimasa lalu – apakah karena ia hidup remaja di Barat sudah sering melakukan sex dengan wanita lain. Yang penting adalah sejak menikah maka keduanya harus saling mencintai dan setia terhadap satu sama lain , itu adalah resep sederhana untuk bahagia di masa depan.

    TAMAT

  • Foto Ngentot : Ku Entot Anak Tanteku Yang Lugu

    Foto Ngentot : Ku Entot Anak Tanteku Yang Lugu


    1885 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Dengan Tetangga Baruku Shizuna Minami

    Foto Ngentot Dengan Tetangga Baruku Shizuna Minami


    1651 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Bugil Momoka Matsumoto menunjukkan payudaranya yang besar

    Foto Bugil Momoka Matsumoto menunjukkan payudaranya yang besar


    2317 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Bugil Dan Hot Arisa Momoki

    Foto Bugil Dan Hot Arisa Momoki


    1740 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Dewasa Membantu Kak Arliani Latihan Yoga

    Cerita Dewasa Membantu Kak Arliani Latihan Yoga


    1810 views

    Cerita Dewasa – Sepulang sekolah kurasakan badanku sangat capek setelah kegiatan ekskul disekolah, kebetulan hari ini adalah jadwalku mengikuti latihan tae kwon do, tapi cukup menyenangkan bisa latihan kumite bersama teman teman,disekolahku memang tidak diwajibkan mengikuti ekskul tae kwon do.

    Namun aku sudah mengikuti seni bela diri dari negri gingseng ini sejak aku masuk sekolah dasar,bisa dibilang aku sudah banyak menguasai teknik dasar smpe lanjutan,mulai dari front kick hingga fly kick,semua bisa kulakukan dengan baik karena aku punya kelenturan tubuh yang baik,tau sendiri kan latihan tae kwon do seperti apa.maka dr itu aku sangat menggemari bela diri ini,

    Oiya lupa, namaku deny,sekarang aku kelas 1 SMP,secara postur sih tubuhku memang agak bongsor dari anak2 seumuranku,maklum aku ada keturunan belanda dari kakeku,aku tinggal dengan kaka perempuanku berumur 16tahun(kelas 1SMA),dan kedua orang tuaku,selain bela diri,hobyku yg lain adalah bermain futsal bersama teman teman ku,

    Tak seperti hari hari kemaren,kali ini memang badanku super capek,karena dalam 30hari kedepan,aku akan mengikuti turnamen antar SMP se kotaku,jadi latihan ku semakin intens,namun aku harus semangat supaya diturnamen nanti aku menang. Sepulang dari sekolah kulihat mobil kaka sudah digarasi,artinya dia pulang lebih dulu,namun mobil mama dan papa belum ada. Aku langsung menuju dapur dan teriak sekenaku memanggil simbok.

    “Mbok bikinin deni susu anget” -teriakku
    Sambil kunyalakan TV dikamarku,waktu menunjukan pukul 16:15 gak ada acara TV yg bagus,kumatikan TV ku lalu aku menghidupkan komputerku,sembari aku buka baju danbertelanjang dada dengan handuk menggantuk di leherku sperti kang becak aja.karena aku mau mandi,namun aku browsing sebentar mengenai teknik2 kumite di taekwondo,kulihat beberapa video dari para praktisi bela diri ini memainkan sangat apik, ketukan pintu kamarku mebuyarkan konsentrasiku.rupanya simbok yang datang mengantarkan susu hangatku. Nexiabet

    “Den,ini susunya”teriak simbok dr luar pintu
    “Masuk aja mbok,pintunya gak dikunci”sahutku

    Setelah simbok masuk ,aku nanya sama simbok.

    “Kak arliani kemana mbok,mobilnya ada garasi,dia udah pulang kan ?”-Tanya ku
    “Oh non arlin sedang latihan yoga dikamarnya katanya minta jangan diganggu,krena butuh konsentrasi” -ujar sinbok

    Kesempatanku nih buat gangguin kak arlin,*pikirku dalam hati

    “Yaudah mbok ke dapur dulu ya den.kalau ada apa2 panggil simbok aja”-katanya
    “Oke mbok,makasih nih susu angetnya”-balasku

    Simbok sudah keluar kamar,namun aku masih melanjutkan menonton video kumite tersebut,hingga pukul 17:00,aku baru sadar ternyata hari sudah gelap. Aku bergegas mandi karena sudah lengket sekali badanku,selesai mandi aku bermain game sebentar di komputerku hingga jam 19:00.lalu kakak ku memanggilku dari luar kamar.

    “Den,lu lagi ngapain sih gak turun,ditunggu mama papa tuh di bawah buat makan malam,” -teriak kakaku dr luar pintu
    “Masuk aja kak,lagi ngegame nih bentar lagi menang nih”-jawabku sambil tetap fokus ke monitor.

    Kakaku pun masuk ke kamarku dengan pakaian yang sangat hot,yakni atasan kaos ketat yang tidak bisa menyembunyikan ukuran payudaranya yang besar,dan bawahan celana pendek bahan training,kakaku ini memang rada semok badanya bukan gemuk,tapi ya namanya cewe selalu ngerasa kurang,itu karena hobbynya makan n ngemil mulu,dan sekarang dia klas 1SMA,belum punya pacar karena gak pede buat deketin cowok kataNya.padahal wajahnya cantik,mancung lagi hidungnya,karena gak pede itulah itulah dia mau latihan yoga untuk menygecilkan badanya.

    “Maen game apa sih kayanya seru banget,sampe lupa makan?-tanya nya penasaran
    “Ini namnya game dotA 2,lagi booming banget nih disekolah,banyak temen cewe juga yang mainin loh kak”-jawabku sekenanya sambil mata gak lepas dr layar.

    Kakaku rebahan dikasur sambil maenan hp,posisinya membelakangiku,krn aku masih dimeja komputer, krena sudah selesai aku ngedotA nya,aku meregangkan otot leherku sambil menoleh ke kiri kanan,saat aku menolek ke kiri aku terkesima sama tubuh kakaku ,karena dia sekarang sedang tengkurap saat mainin hapenya,bagian tubuhnya yg tak bisa lepas dr pandanganku ialah bokong indahnya,dengan celana ketat training itu semakin membuat sexy bokong kakaku,namun saat itu pikiran ngeresku ke kakaku belum ada,jadi liatnya biasa2 aja.maklum saat itu masih kecil.

    “Kak,udah selesai nih aku ngegame nya,ayo turun katanya ngajakin makan?”-ajakku.
    *matiin komputer*
    “Iya yaudah ayok. Eh besok kamu latihan taekwon do gak abis pulang sekolah?-tanyanya
    “Mmm. Gak sih kak,emang knapa kak?”-tanyaku sedikit heran
    “Taudah kalau gitu besok temenin kaka beli tanktop sama legging buat latihan yoga kakak ya ke mall?soalnya barusan nyari di OL shop barangnya habis gitu” -ujar kakaku
    “Oke,tapi kakak yang nyetir ya.kakiku mungkin bsok masih pegel”-alasanku krn males nyetir hehehe
    “Oke deh deal,yaudah yuk makan”-ajak kak arlin
    “Bntar tutup pintu kamar dulu”-kubilang

    Kuperhatikan bokong kakaku menuruni tangga,nampak sexy sekali,dengan rambutnya yg dikuncir kuda memperlihatkan lehernya yg jenjang itu,uh kak arlin,bikin nafsu aja.

    *keesokan harinya*

    “Lama banget lu baliknya den?”-kata dia gak santai.
    “Ya sabar kali kak,baru jam berapa ini,mall belum tutup juga kali”-jawabku
    “Ya sih. Tp kakak nanti sore mau langsung latihan yoganya”-balesnya
    “Lagian pak sapto juga jemputnya lama-_-,kakk sih enak bawa mobil sendiri”-bela ku
    “Yaudah hehehe,buruan ganti baju sana”-tutupnya

    Pak sapto ini supir kluarga,beliau yg seringantar jemput klw aku sekolah,kenapa aku gak bareng kakaku? Karena sekolah kami beda jalur.sekolah kak arlin di pejaten,dan skolahku de deket depok,
    Setelah aku ke kamr untuk ganti baju,aku segera turun kembali ke ruang tamu karena kak arlin sudah menunggu,cabutlah kita menuju ke mall tepatnya di depot town square,langsung parkir mobil,dan masuk ke area mall untuk menuju toko tempat menjual peralatan sport/olahraga.

    disepanjang kita jalan,cowok cowok yang jalan bersimpangan dengan kami, pada mlotot melihat tubuh kakaku,bahkan sampai ada yang mau menabrak orang lain krena mereka tak jarang sampai ada yg menoleh,aku hanya cekikikan melihat tingkah mereka trhadap kak arlin, wajar sih mereka memperhatikan kakaku.krena kakaku sekarang pakai jeans ketat,pakai heels,dan dress tanpa lengan dengan bahan tipis gtu kaya baju kerja,

    Skip,akhirnya kita menemukan juga toko langgananya,tokonya cukup besar dan lengkap serta pramuniaga yang cantik2 dan ganteng2
    ,apalagi mereka sungguh sexy dengan setelan sragam kantor yg memamg betema spprty itu, atasan kaos polo ketat,bawahan hot pants pakai topi tenis gitu,sangat ramah menyambut kami,kakaku pun langsung mengutarakan keperluan dia kemari,guna mencari setelah pakaian yoga.sembari kakaku memilih milih model setelanya.aku keliling ke toko tersebut untuk melihat barang dagangan yg ada disini,salah satu yg menarik pandanganku adalah setelan baju renang dan training untuk zumba dance yg melekat apik di tubuh patung maneqin itu, aku jadi sempat membayangkan kakaku yg memakai pakaian itu,uhh pasti sexy sekali pikirku,

    “Den kamu dimana?”panggil kakaku,membuyarkan lamunanku
    “Disini kak,di deket rak baju renang,”jawabku.
    *kakaku menghmpiriku sambil membawa sepotong celana legging ditanganya
    “Kamu ngapain liatin baju renang cewek? Hayo lagi bayangin lo ya?”- ledek kakaku
    “Enggak. Enak aja iseng aja liat2.abis kakak lama milihnya yaudah aku jalan2 kesini” -bela ku
    “Hehehe maaf deh den,abis kakak bingung mau pilih yg mana?. Yg ini bagus gak?”-yanya nya sambil menempelkanya di depan pahanya
    “Duh selera kakak jelek banget kya zebra cross gtu”-saat itu kakaku memilih model belang2
    “Terus yang mana donk?kesini deh bantuin milih”-tanyanya
    “Yaudah”-balasku singkat

    Setelah berada di rak tanktop,aku sedikit menelan ludah,buset ini baju sexy sexy abis,pikirku,kakakku nepuk pundaku,hingga lamunanku buyar.

    “Den,yang ini bagus gak?”-tanyanya
    “E-eh iyakak, ah jelek kak kya sapi gitu”-jawabku setengah gugup takut ketahuan lagi mupeng perhatiin baju2 sexy ini.
    “Tapi kakak suka yg model polka dot kya gini”-jawabnya
    Aku melihat tag harga celana legging ini ternyata lumayan mahal juga,yg dipegang kakaku aja harganya 350rb,ckckckck
    “Yang ini aja nih kak bagus,polos warnanya,bisa dikombinasi baju2 kakak nanti”-jawabku sok tau hehehe
    “Apalagi harganya yg polos lebih murah tuh,kakak kan pemula,beli yg murah2 aja dulu”tambahku

    Sebenernya alasanku aja sih aupaya aku bisa melihat tubuh kakaku dengan lebih jelas.kalau dia pakai yg ada motifnya nanti gak leluasa perhatiinya.

    “Oh gitu ya den.hmm boleh juga saran kamu,kalau atasanya yg bagus yg mana? -tanya dia kmbali
    “Mmm yg warna abu2 bagus juga kak kalau gak yang waena pink” -saranku
    “Oke deh kakak ambil 2 stel baju yang pink sama yang yang abu abu polos ini”-ujar kakaku
    “Iya bagus pilihan kakak” -kataku

    Yes *dalam ati* tereak penuh kemenangan.
    Setelah keluar dari toko,tubuh kakaku kembali dilihatin para cowok2 yang ada mall tersebut.lalu kakaku buru2 masuk lift menuju base floor tempat mobil kakaku terparkir.

    “Masih jam 2 nih,mau kemana lagi kita den? -tanya kakaku
    “Pulang aja deh kak,badan deny masih rada pegel2 juga”-jawabku

    Alasanku aja sih supaya kakaku segera latihan yoga jadi aku bisa segera becandain dia.hahaha *ketawaku dlm hati

    “Yaudah kalau minta pulang,tapi drivethru bentar ke mc’d ya kakak rada laper” -imbuh kakaku
    “Oke kak,aku juga lah sekalian” -pintaku
    “Iya deh iya kakak beliin,apa sih yang gak buat adek kakak yang ganteng ini”- sambil acak2 rambutku.

    Gak lama sampailah kita ke rumah,langsung kusantap burger pemberian kakaku tadi di kamar,sambil mnyalakan komputer untuk bermain dotA tentunya.setelah beberapa menit main dotA,terdengar suara “gubrak” dr arah kamar kakaku, suara itu terdengar jelas karena kamarku gak ku kunci,aku segera menuju kekamar kakaku,takit terjadi apa2 sama kakaku.

    “Kak kamu kenapa?”-tanyaku
    “Masuk aja, ini nih den tadi kakak mau ngelakuin gerakan kya yg disitu *nunjuk laptopnya* tp tangan kakak ganyampe,jdilah kakak kejengkang,untung gapapa sih” – jawabnya sebel

    Rupanya kakaku mau mencontoh gerakan kayang,atau back flip gtu,tapi mngkin badanya kurang lentur gitu kyanya.maklum dia mungkin berfikir bisa langsung ngelakuin gerakan kya gtu sehari langsung bisa.sekilas aku perhatiin tubuh kakaku yg sedang terkapar dilantai,begitu sexy dengan setelan legging dan bra sport yg dia kenakan,spertinya dia tidak memakai celana dalam,karena gak terlihat belahan CDnya. Adiku sedikit berontak.

    “Owalah kakak mau kayang toh,emang kakak udah pemanasan dan peregangan otot sebelum nya?”-tanyaku
    “Emang ada peregangan segala ya?kaya gimana tuh gerakanya?”- tanyanya penasaran
    “Yaelah pantes kakak belum pemanasan n peregangan,jd masih kaku tuh otot kakak” -aku mncoba kasih penjelasan.
    “Bentar aku ganti celana dlu,pakai bahan yg melar,biar enak gerakanya”- soalnya skg aku pakai jeans abis dr mall tadi.
    “Oke deh,kakak juga gatau kalau ada pereganganya segala”

    Setelah aku balik dengan celana pendek trainingku,kakaku sedang tengkurap sambil memainkan laptopnya memainkan video yoga di youtube.aku perhatiin punggungnya nampak mulus sekali,gak tertutup krena bra sportnya. Sedangkan kuperhatikan bokongnya nampak bulat sempurna,dan kali kupastikan benar2 dia gak pakai celana dalam,krna dr dekat aku lihat tak nampak belahan CDnya,dan dia kali ini pakai setelan baju yoga warna pink yg td dibeli.

    “Kak jadi gak? Malah tiduran”- tanyaku
    “Jadi lah,ini lagi liat2 tutorial,”-jawabnya sambil bangkit dr kasur
    “Lagian kenapa gak yoga di studio aja sih?” -tanyaku lagi
    “Gak ah.kakak kan malu ikut2 yg badanya dah pada bagus gitu,mending dirumah dlu kalau sudah agak langsing baru ikut deh kelas bimbingan yoga” -jawabnya mncoba mnjelaskanku
    “Oh gitu,tpi kalau gada yg dampingi kan bahaya bisa jatoh kaya tadi.untung aku ikut taekwondo jd tau dasar2 pelemasan otot”-ujarku.
    “Hehehe maaf deh,kan namanya juga pemula,” bela nya

    Setelah itu aku peragakan ke kakaku dasar dasar peregangan otot supaya lentur dan enak digerakan,setwlah itu lanjut ke peregangan untuk gerakan kayang,yakni badan melingkar kebelakang membentuk huruf “n” kecil. Jadi aku intruksikan kakaku untuk maju dari tembok sekitar 50cm.lalu kusuruh tanganya ke atas untuk menggapai tembok dengan maksud sebagai rambatan dia biar bisa melengkungkan punggungnya.sudah ckup bagus kali ini gerakanya.saat gerakan inilah kaki kakaku agak diregangkan,sehingga bagian V nya agak nyeplak dan bagian leggingnya ada yg masuk sebagian akibat seusai gerakan ngangkang kan kaki,meki yang indah banget saat itu kulihat.

    “Aduh den mentok segini nih.gabisa sampai lantai nih tangan kakak.kaka takut jatoh lagi” -kata kakaku sambil melakukan gerakan setengah kayang.
    “Udah bagus tuh kak,udah ampir bisa” -pujiku

    Lalu ku bantu dia dengan tanganku,untuk kembali tegak seperti sebelumnya,

    “Nah agar kakak bisa lbih lentur lagi punggungnya,nanti aku bantu dengan paha aku.jadi nanti kakak tiduran di pahaku sambil aku duduh di kursi”-jelasku
    “Oke deh,pakai kursi itu bisa kan?*sambil nunjuk kursi belajarnya
    “Bisa” kataku singkat.

    Setelah aku ambil kursi itu,aku mulai memposisikan diriku,duduk dikursi namun kali ini duduknya cuman diujung kursi aja,supaya menyisakan pahaku lbih panjang kedepan,kurapatkan kaki ku,lalu kubilang pada kak arliani.kalau posisi ku dah siap.

    “Dah siap nih kak.kakak tiduran aja dipahaku supaya gerakan kayangnya lbih luwes” terangku
    “Oke deh” jawab kakaku sambil tiduran.

    Posisi tubuh kakaku menghadap ke atas,punggungnya sudah ada dipahaku,namun kubilang mundur lagi,dengan harapan pinggulnyalah yg berada di pahaku,dan kepalanya kebawah sampai menyentuh betisku,kurasakan bokong kakaku kenyal di pahaku.lalu diregangkannya paha kakaku membuat vagina kakaku kian tercetak jelas di celana legging itu,kulihat belahan memeknya terlihat jelas dibalik legging ini,berubung kakaku ini tubuhnya padat berisi,jadi memeknya sangat tembem sekali.saat diposisi ini sangatlah terlihat dan nampak membukit,adikku yg sedari tadi diam,dkit2 mulai berontak karena posisi kakaku ini.

    Lalu aku membetulkan posisi kontolku supaya gak kliatan ngaceng.saat aku benerin posisi tadi.kakaku gak melihat karena kepalanya berada dibawah smping kaki kananku.
    Setelah itu aku kembali ke gerakan menekan nekan perut atas kakaku dan pahanya. Untuk membantunya melenturkan punggungnya.saat aku tekan tekan,kakaku kegelian

    “Jangan ditekan2 den kakak geli”-kata kakak smbil kegelian hahaha
    “Emang diginiin kak biar cepet lemes punggungnya” -jelasku

    Saat kutekan tekan perut atasnya yg hampir kena toketnya. Dia terus kegelian dan sdkit menggelinjang,membuat
    Payudaranya yg kini sdkit tumpah kebawah okut bergoyang goyang. Tak ktinggalan pahanya juga bergoncang2 membuat belahan memeknya bergerak gerak membuat adiku tak kuasa semakin menegang,sampai pda akhirnya kakaku menyadari ada yg mngganjal di perutnya.

    “Ih itu apa den yg menekan2 perut kakak,kya ada yg neken2 gtu,tanganmu ya? -tanyanya
    “E-eh i-iya kak tanganku,”jawabku gugup

    Aku malu ketahuan kakaku kalau ketahuan ngaceng,bisa gawat.

    Lalu dia bilang “ah masak,coba kaka pegang” -smbil tangan kakaku yg sebalah kiri mncoba meraihku dlam posisi tiduran.

    Dia meraba raba yg diperut sampingnya,
    “Eh ini apa?kok keras tpi kenyal2 gtu sih?”- tanya kakaku

    Rupanya aku lupa memakai celana dalam -_-
    “Eh gak kok kak i-itu a-anu kak mmmm” jawabku makin gugup
    “Eh ini burung mu ya den,sambil masih meraba raba celanaku pakai tangan kirinya itu,kakku memencet mencet kepala kontolku karena bagian itu yg katanya kenyal.

    Galama kakaku bangkit dr posisi kayang nya.sambil matanya mmperhatiin tonjolan besar di celanaku,maklum kontolku ukuranya 17cm dengan diameter 5cm.jd ckup menojol di celana,kakaku melihatnya dengan heran,takjup gtu,plus penasaran juga karena kakaku gapernah pacaran jd rada polos juga soal sex.

    “Eh itu ngangguk2 gtu didalam celana burungmu den,emang kenapa kok bisa berdiri”-tanyanya
    “Gatau kak,tbtb berdiri”jawabku sekenanya
    “Kakak pernah lihat aih cmn di anime hentai milik temen kakak,emang aslinya kya gimana sih?-penasaran
    “Mmm.nggh ya gitu kak”- jawabku malu
    “Coba buka den kakak penasaran bentuknya” pinta kakaku
    “Beneran kakak mau lihat? Yaudah nih”

    Celanaku aku plorotkan sampai ke lutut,trus Kontolku aku keluarkan.sambil aku posisi duduk d kursi,jadi kontolku tegak menempel perutku,dan mengangguk angguk gtu,dalam keadaan ngaceng sekeras kerasnya.

    “Ih bentuknya lucu ya ternyata kaya pisang” smbil dia nyentuh kepala kontolku pakai telunjuknya.membuat penisku gerak kekanan kekiri.
    “Udah ah kak jangan dimainin,deny malu,” -jawabku.
    “Yaudah hehehe.nanti liat lagi ya.sekarang lanjutin gerakan yg tadi.abis kakak gatau apa td yg neken2 perut kakak,eh ternyata burung kamu”

    Setelah kegiatan mempertontonkan penisku kekakaku dan cuman dipegang2 aja.kakakku melanjutkan gerakan kayangnya.kali ini kulihat.belahan memeknya rada basah.entah bekas keringan atau cairan dr memeknya.

    “Kak ini kakak kok bengkak,emang tadi pas jatuh ininya kejedot kursi?”*sambil ku pegang gundukan memeknya.namun hanya gerakan seperti menempel aja.
    “Gak.emang gtu kok dari dlu juga tembem gtu memek kakak”-jelasnya.
    “Emang kalau memek bentuknya gimana kak,kok ada belahanya gini?kencingnya dari mana?-tanyaku iseng,sambil menwmpelkan jariku pada belahan memeknya,rada anget.
    “Ah jangan disentuh den.geli tau” -protes kakaku
    “Masak sih kak,diginiin geli,sambil ku gesek2an belahan bagian atas(itilnya).
    “Ah-ah-ah deny ih geli tau,”-sbil posisi kakak masih kayang dipahaku
    “Aku remes burungmu nanti biar gabisa nafas”.
    “Biarin wekk..biarin nih deny gelitikin memek kakak biar kakak geli,”

    Kali ini gerakanku rada kasar menggesek gesekan jari telunjuku ke belahan memek kakaku.sehingga kakaku teriak teriak kegelian sampai mengenjan ngenjankan kakinya.kya orang elilepsi aja.trus kugesekkean jariku ke memek kakaku.hangat aku rasakan jari telunjuku beserta basah. Hingga teriakan kakaku lambat laun berubah jadi desahan.

    “Ah ah ah ahhhhh..deennn kok enak banget” -desah kakaku.
    “Masa enak sih kak.kalau gitu aku terusin ya kak”- balasku

    Sambil terus ku gesek gesek memek kakaku namun masih dari luar legging tipisnya..tanpa sadar tangan kakak mencoba meraih celananya untuk di plorotkan namun gak sampai karena posisi badanku setsngah melengkung di pahaku,lalu aku bantu gerakan menurunkan celana legging kakaku ini. Dan setelah kuturunkan pelan sampai mata kaki..aku terbelalak melihat memek kakaku tanpa sehelai pakaian penghalang.oMG memeknya sungguh mulus ditumbuhi bulu2 yg bru tumbuh,dan belahanya berwaena kemerahan,sekerika kontolku makin keras saja.

    “Dibuka aja den.biar lebih enak geseknya”-kata kak arlin
    “Iya kak.oh gini ya memek perempuan itu.lucu ya.hentuknya tembem gitu kya roti,-kataku stelah penasaranku terobati
    “Ini kalau pipis lewat mana kak? -sambil kusibak labia memek kak arlin. Menambah geli saja dia.
    “Itu kencingnya ditengah belahan itu kayanya”kata kak arlin
    “Lanjutin den yg tadi enak banget”-kata kak arlin lagi

    Kulanjutkan aktivitasku menggesekan jari jariku dipermukaan memek kakaku ini.kali ini kuraih baby oil disampingku agak jauh sehingga agak susah aku mngambilnya.ntah buat apa kak arlin pakai baby oil ini.kuteteskan beberapa tetes minyak baby oil ini diatas permukaan memek kakaku.kini gerakan ku gak hanya dari atas ke bawah..namun dari menyapu kesamping kiri kanan.pakai 4jariku. Sehingga berbunyi “kecipak cpkcpkcpk cipak cipak”bunyi kulit labia memek kakaku dengan jari2ku.kakaku makin kelonjotan.pahanya menegang,

    “Ahh ahhhhh enak denn..ahhh kakak kaya mau pipis deh..ahhhrgghhh” -tubuhnya menegang.posisi tidurnya mulai tak beraturan.
    “Enak ya kak..ini aku cepetin kak” kupercepat gerakan ku menggesek memek kak arlin

    Tangan kiriku (jempol dan telunjuk) kugunakan untuk menyibak memek kakaku.sehingga bagian dalam memek kakaku nampak terlihat.termasuk itil mungilnya..kali ini kugunakan jempol kanan kuuntuk menggesek belahan memek kakaku.sampai basah banget kurasakan di jempolku.gak lama kakak.mendesah panjang..

    “Aahhhhh aaaahhhhhh,enaaakkkk ddd ennn” -crit crit crit
    “Ah apa ini kak.kencing ya kak?” tanyaku

    Dr memek kak arlin muncratin cairan namun gak sederas pipis.,aku penasaran juga itu apa..setelah cairan itu muncrat.kakaku menggelinjang hebat.otot pahanya menagang kaku sekali.

    “Ah tadi apaan ya..enak banget den kya pipis,tapi lbih enak” tanya kakaku yg juga gatau itu apa.
    “Aku juga gatau kak.memek kakak jadi basah banget” timpalku

    Lalu kakaku bangkit.mengecek memeknya,dan mengelapkanya dengan tissue.
    “Wh burungmu kok masih berdiri aja den?” tanya kakaku heran
    “Gatau nih kak.drtd keras mulu” jawabku.
    “Eh tp kakak pernah lihat di hentai gitu burung cowok bisa dimaaukin ke memek cewe den.trus cowoknya ntar keluar gtu muncrat cairanya,baru deh bisa lemes burungnya” -kakaku mnjelaskan sepengetahuanya
    “Masak sih kak? Emang muat masuk situ? -sambil kutunjuk memek kakaku.
    “Gatau tapi kyanya muat deh.apa kita coba.soalnya pas burungnya cowok itu dimasukin si ceweknya teriak2 mendesah keenakan gtu,siapa tau rasanya lbih enak dari tadi”
    “Gtu ya kak. Boleh deh dicoba kak”
    “Bentar kakak tutup dulu pintunya.td lupa dikunci.untung simbok gamasuk bisa bahaya,kamu buka aja celanamu,”-kakaku menju pintu
    “Oke kak” sambil kulepaskan celana trainingku ke kursi.
    Kini kontolku tegak sempurna dengan bebas tanpaada penghalang lagi.kakaku menghampiriku dengan masih telanjang,lalu dia melepaskan tanktopnya.dan nampaklah susunya yg besar dan bulat dengan puting mengacung sempurna.kulit kakaku mulus putih,dan putingnya berwarna pink.sungguh payudara cewe yg sempurna.

    “Kakak knpa copot baju segala?kan cuman maen di memek?-tanyaku mencari tau
    “Ih di film itu nanti cowoknya mainin toket cewenya..jd nanti kamu remes2 toket kakak trus isepin juga puting kakak.” -jelasnya
    “Oh gtu ya kak,wah kaya bayi donk nyusu segala hehehe” kataku sambil melepas kaos futsalku juga.
    “Trus deni nanti ngapain aja kak?- tanyaku gatau
    “Oh bentar.kamu liat aja videonya.kayanya kemarenn temen kakak ngirim hentai nya. Bentar kakak cari,”

    Posisi kakak nungging sambil mainin macbook dikasurnya..kulihat dr belakang memeknya tembem sekali dan sudah sedikit basah oleh lendirnya sendiri.

    “Nih den km lihat dlu videonya.kakak sih udah. Nanti kakak bakal emut burung kamu,gtu sih menurut videonya.” -jelas kak arlin
    “Mm oke oke..jadi digesekin dlu burungnya lalu,di arahin ke belahan memeknya,trus ditekan kedalem, trus di maju mundurin ya ..mm oke oke” kataku setelah melihat videonya.
    “Iya gtu..tuh dah tau..yaudah sekarang kamu jongkok di depan memek kakak” perintah kak arlin

    Posisi kakaku kini sudah telanjang bulat,dengan toket yang menggantung bulat sempurna,dan posisi pahanya sudah mengangkang lebar krena td sudah kuajari peregangan,

    “Yaudah posisikan burungmu ke belahan memek kakak.digesek2 dulu ya jangan lupa. -perintah kakaku.
    “Oke kak bentar aku pas in dlu ke belahanya”
    “Oke udah pas nih kah”
    “Yaudah maju mundurin burung kamu biar licin kena belahan memeh kakak”
    “Kya gini ya kak” kataku smbil mnggesekan kontolku ke belahan memek kak arlin
    “Ya gituuu..uuhh enakkk.geliii den memek kakak.tp enaak. Aahhhh aahhhh trus ”

    Setelah 5mnit kugesekan memek kakaku berkedut hebat,dan mata kakaku merem melekk sepeeti menahan keenakan yg tiada tara.
    Abis ku gesekan kencang,teenyata muncrat lagi cairan dr memek kak arlin.dia mendesah sambil mainin toket gede nya.lalu aku disuruh meremas toketnya dan memilin puting pink nya tsb.

    “Denn sini remes remes nih susu kakak,sama emut puting kakak juga ya.” -pintanya
    “Sluurrpp..ahh..cupcupclurpclup, ahh bunyi mulutku mencipoki pentil mungilnya yg mengeras.saat ku emut pentilnya.kakaku mendesah kencang.lalu kakaku menciumku di bibir.aku gatau jd diam saja.
    “Mmpphhh cccrruupph ah.cppp ah..bunyi bibir kakaku menciumi bibirku”sambil keenakan.
    “Den..masukin coba burungmu ke memek kaka”
    “Bentar kak aku bangun dlu” aku bangun,krena tadi posisiku telungkup di atas badan kakaku.
    Setelah aku jongkok..aku posisikan rudalku ke belahan memek kakaku.aku sibak dhulu sebelum menusuknya.kurasa sudah pas.lalu kutekan tekan penisku.kulihat ekspresi kakaku kesakitan.lalu kutanya

    “Kenapa kak? Sakit ya?ini gamuat kyanya kak sempit banget soalnya”. Kataku sdkit putus asa.
    “Sedikit kok tp gpp.udah lanjutin.atau km olesin burungmu pakai baby oil tadi. Supaya licin”
    “Oke kak” sambil kuraih vaby oil disampingku,lalu ku oleskan di kepala torpedoku.lalu kuarahkan kembali ke memek kakaku.
    “Tahan kak kalau sakit,ahhhh..udah masuk kepala nya kak,aduh linu banget kepala burungku kak” keluhku
    “Ahhhh sakit.pelan pelan den,”kakaku mengaduh
    “Ini udah pelan kak bentar kucabut dlu,coba kutekan lagi kak.tahan lagi kak,udah masuk setengah kak” ah linu kurasakan karena memek kakaku sempit sekali.
    “Ah terus den nanggung udah setengah..ahh sakit tp enaaakk den,ayo goyang penismu”
    “Kak bentar deh kak.kok memek kakak berdarah?”-tanyaku heran bercampur panik,krena siapa tahu itu yg berdarah penisku yg robek.krn memek kak arlin terlalu sempit.
    “Mana den?” sambil tngan kakaku mencolek memek kakaknya.
    “Wah iya den,darah apa ini ya?mungkin darah perawan den.gpp lanjutin.tadi enak den tinggal goyangin burung kamu”
    “Iyakak.aku masukin lagi burungku,” setelah kupastikan bukan kontolku yg berdarah.aku hujam lagi memek sempit kak arlin itu dengan lembut.

    Karena tadi sudah masuk sebagian.jadi pas kutekan lagi bisa langsung masuk seluruhnya.kudiamkan sejenak kontolku didalam memek.hangat kurasakan memek kakaku ini.dan seperti berkedut2 memijit mijit batang torpedoku.aku mngikuti yg di hentai tadi.
    Setelah 2mnit ku benamkan.aku mulai menggenjot kakaku.kumundurkan perlahan kontolju namun gak sampai terlepas.lalu kutusukan lagi.begitu terus sampai badan kakaku ikut bergoyang goyang,

    “Ah enak den,aaaghhhh sodok trus memek kakak..” desah kak arlin
    “Iya kak deni juga enak kak seperti dipijit pijit burungnya” -smbil menggenjot.memek kak arlin

    10mnit bergulum dengan genjotan tadi..lalu kakaku menyuruh lepaskan burungku sbentar.ternyata dia minta rubah gaya.dia memposisikan tubuhnya miring kekiri.lalu dia mengangkat kaki kananya ke atas,sehingga kini kulihat memek kak arlin posisinya gorizontal.lalu akupun paham dengan langsung memposisikan jongkoku dibawah paha kiri kak arlin yg masih dikasur.mudah saja bagi karlin untuk mengangkan kaki kananya ke atas krena td sudah latihan peregangan lalu kupegang paha mulis kak arlin itu.dwngan posisi memeluk dan sambil jongkok.ku hujamkan lagi torpedoku ke memek kakaku itu.

    “Aaahhh ya gtu den masukan lbih dalam lagi burung mu itu..arrgghh”
    “Iya kak..crepcrepcrepcrep.plokplokplok,suara perurku beradu dengan paha kak arlin yg ku peluk.sambil ku jilati betisnya itu.ternyata dibelakang lututnya itu titik rangsang kak arlin.

    Setelah bergumul selama 10mnit dengan gaya tadi.kaki kak arlin pegal juga.lalu dia minta aku tiduran saja..lalu aku mnurut aja. Aku tiduran dengan kontolku tegak mengacung,kak arlin lalu meraih baby oil disebelahku untuk dioleskan ke kontolku.lalu dia jongkok membelakangiku,seperti mau boker saja..lalu dia meraih kontolku dengan tangan kananya.diarahkanya ke memeknya. Dia nampak menurunkan bokongnya pelan pelan.beberapa saat di angkat sebentar pahanya.lalu ditekan lagi.nampak kesulitan memasukan kontolku ke memeknya.namun dia tak putus asa.akhirnya ambleslah kontol ku ditelah memek kak arlin..uh rasanya sampai ke ubun2.dari posisi itu.kak arlin membiarkan kontolku terbenam sesaat.lalu dia menggerakan pinggulnya kedepan kebelakang sambil 2tanganya bertumpu pda pahaku.

    “Enak gak den memeknya digoyang kakak begini? -tanyanya
    “E-enaakk baangeert k-k-ak” -jawabku terpatah patah menahan ngilu enak di kontolku.kepalakupun mengadah keatas.saking enaknya.

    Kakkau mempercepat goyanganya..rupanya dia akan keluar lagi saat itu.,benae dugaanku.dia mmpercepat gerakan pinggulnya.dan gak lama kontolku seperti tersiram lahar panas kenikmatan. Itulah cairan memek kakaku. Lalu dicabutnya memek itu dr kontolku.dia teekulai lemas disebelahku..aku gak menyianyiakanya.aku lalu menyambar memek kakaku yg masih basah dengan lendir itu.
    “Slurpphh..sluurrppp ahhhhh..slurp” aku sedot semua cairan memek kakaku tapi gak kutelan.dia mendesah kembali.sambil mengangkat kedua pahanya yg menegang.
    Lalu melingkarkan di punggungku.gak lama aku arahkan kmbali kontolku ke memek kak arlin. Yg sedang merekah indah itu.seberti makin bengkak saja memek kakaku ini..good pussy.setlah aku puas menjilatinya.kuhujamkan kembali kontolku ke lubang kenikmatan kakaku ini.

    “Aaahhh enakk kak” -desahku.
    “Iyaaaa den.kakak juga enak trus.masukan burungmu hingga dalam” rancau kakaku
    10mnit berlalu nampaknya aku merasakan ada seauatu yg ingin keluar,lalu aku bilang ke kakaku.
    “Kak..k-kayanya a-ku mau keluar d-deehh aaahhh” omonganku gak jelas krena aku sedang menggenjot kakaku
    “Cabut aja dek nanti kalau mau keluar masukin mulut kakak atau susu kakak.ky yg di film”
    “Iyaa kak..”

    Setelah kugenjot kakaku dengan ganas..sampailah cairan itu diujung kontolku.rasanya ingin menyeruak keluar,,aku tahan sbentar..tlsetwlah dorongan terankhir aku tusuk paling dalam sampai mentok rahim kakaku. Aku berbegas mencabutnya.

    “Ahhhh..crirr crooott..crooor.creoooooooot..ah enak kaak” kuarahkan ke mulut kakaku
    “Ahhh uhuks uhuks.mpphhh aahhh” seperri tersedak

    Cerita Dewasa 2017 | Maniku sangat kental dan banyak membanjiri mulut kakaku.sehingga dia sulit bernapas.lalu mani itu di telan abis2 oleh kakaku.dengan kepala kontolku masih diemut kakaku.peluhku berjatuhan di dada kakaku. Lalu kak arlin pun menghisap habis kepala penisku hingga tak ada mani tersisa.melihat susu kakaku yg basah.aku jadi bernapsu untuk mengenyotnya lagi.

    “Mmmchhh mmmpuahmuach muach” suara bibirku mengecup puting kakaku yg mengeras seperti krikil.
    “Ah ahhhh aahhh..ahhh ” kakaku mengatur nafas karena kelelahan.

    Kakaku berdiri mengambil tissue untuk mengelap mulutnya dr sisa mani tadi.lalu rebahan di sebelahku.dia langsung ku kecup keningnya. Dan dia memeluku.

    ” maafkan kakak ya den.krn kakak penasaran.kita jadi berhubungan badan gini” sesal dia
    “Harusnya aku kak yg mnta maaf.sudah bkin kakak gak perawan lagi.” sesalku juga
    “Yaudah ini salah kita berdua yg tidak tau apa2” .hibur dia
    “Iya kak” sambil kepeluk balik kakaku.

    Kita masih ngos ngosan dan berusaha mengatur napas kami sejenak.kepala kak arlin berada di bahu kiriku.posisi badanya sesikit miring.membuat toketnya menggelantung ke samping.langsung aku mainin pakai jariku. Gak lama penisku pun bangkit kembali seperri tadi. Lalu kak arlin memainkan kontolku dengan tangan kirinya.

    “Ih kok bangun lagi den.kan udah muncrat tadi?” -tanyanya heran.
    “Gatau nih kak” -jawabku polos.
    “Boleh kakak isep gak den?” -tanyanya
    “Boleh kak.kalau kk ga jijik mah”- jawabku.

    Belum kak arlin menjawab dia langsung, nungging menghadap kontolku.lalu mulai mengulum kepala penisku.masih pemula sih.jadi kadang kena gigi kakaku.dan itu rada sakit.tapi dia perbaiki dengan sedotan sedotan yg mencengkram seperti hisapan vacum cleaner.lalu dia lepaskan kulumanya dan akupun bertnya.

    “Kok dilepas kak? Padahal enak hanget tuh tadi” protesku
    “Bagaimana kalau kita pakai gaya kita sendiri.gaya yoga tadi yg kayang tadi.” jelas dia
    “Terus aku masukinya gimana kak?kalau kakak duduk dipahaku? -tanyaku kebingungan
    “Gampang den.kita pakai bantal itu aja.disusun di kursi” nih gini” -sambil ngambil bantal dan menyusunya.

    Setelah bantal tersusun rapi.kakaku mulai tiduran di atas bantal tadi..sambil memposisikan tinggi badanku apakah aku bisa menghujamkan kontolku tepat di memeknya apa nggak..sepertinya kurang tingggi.lali dia mengambil satu bantal lagi. Kini posisinya bdan kakaku lbih tinggi.dia mulai tiduean diatas bantal tsb..persis waktu aku tadi mengajari posisi kayang tadi..kini posisi memeknya tepat diselangkangan kontolku. Dan kakinya debarkan.sehingga kini posisi memek kak arlin merekah sempurna dihadapan kontolku..aku ludahi kepala kontolku.

    Seperti biasa, aku gesek2 memek nya hingga basah..dia mendesah hebat dan menggelinjang..beberapa kali ku tahan pnggulnya dengan kedua tanganku.dengan posisi kayang(back flip)sperti ini kontolku akan mudah masuk ke dlam lubang memeknya.setelah kurasa basah memeh kakaku.kudorong kepala penisku sebagian.kutarik..lalu ku twkan lagi.dengan satu dorongan dan blessshh..kakaku terpekik.karena ini langsung satu dorongan.tubuhnya menggelinjang.menerima tusakan langsung ku.kugoyang pinggulku.dengan cepat,tampak memek kakaku merekah semakin lebar akibat penisku didalamnya..kali ini tenagaku gak sekuat tadi..setelah 15mnit kurasakan aku ingin muntah.namun aku tak bilang kakaku.ternyata

    “Aaarrghh denn..kakak keluar lagi..crrrrrcreetr creett”kepala kakaku mendongak seperri ini bangkit dr tidurnya. cairanya menyembur di dlam memeknya dan membuat kontolku semakin licin saja.
    Kupercepat gerakanku,dan bebrapa detik kemudian
    “Crrroottt ccrrooott crrooottt..” kuhujamkan penisku dalam dalam selama maniku keluar.
    “Ahhhh kak arliinn aku keluar di daaalam, enaakkk”

    Setelah kontolku lemas namun masih kubiarkan didalam.ku peluk kakaku yg masih dalam posisi kayang..lalu kuciumi toket kanan kirinya..kuemut kedua pentilnya..hingga dia terpekik..sambil kuciumi lehernya dan kubisikan

    “Kak maafin deni.td gatahan dikeluarin didalam” sesalku
    “Ahhh.gapapa den.kakak juga baru kali ini merasakan semburan mani cowok di rahim kakak”

    Lalu ku cabut penisku “ploop” diikuti lelehan sperma ku yg kental.lalu kutarik tanganya untuk bangkit dr atas bantal2 tadi. Dia langsung jongkok di lantai.sambil mengamati memeknya. Dia melihat cairan sperma ku meleleh keluar daei lubang memeknya. Dan menetes kelantai.

    Waktu menunjukan pukul 16:15.sudah sore juga.gak kerasa kami main hingga 2jam an.dan kami bergantian untuk membersihkan diri kami..lalu gak lama kakaku memanggilku dari dalam kamar mandi.

    “Den sini masuk aja.barengan.sekalian kakak sabuni badanmu”
    “Iya kak”akupun menurut saja

    Didalam kamar mandi kakaku sudah telanjang bulat dibawah sower.akupun menghampirinya dan memeluk dari depan.mencium bibir nya dengan bakat alamiku.ciuman kakaku lbih dasyat.dibawah guyuran sower yg lumayan hangat.menaikan libidoku kembali.kontolku kembali mengeras.lalu kak arlin membelakangiku,kini sowernya telah mati.kak arlin meraih sabun cair didepanya. Lalu menaruh ditanganya untuk diusapkan penisku. Aaahhhh rasanya enak sekali usapan tangan kak arlin,kemudian dia merapatkan pahanya dan membimbing kontolku untuk masuk di celah paha dan memeknya.lalu kupegang bokong bulatnya.kuusap usap lalu kupegang pinggulnya untuk peganganku menghujamkan penisku di belahan pahanya..lalu dia meraih tangan kananku lalu di pencetlah sabun itu tumpah di telapak tanganku. Lalu di pegangnya tanganku ke arah dadanya. Rupanya ia ingin aku menyabuni toket besarnya,aku paham dan segera melakukan untuk telapak tangan kiriku. Dengan gerakan mengusap usap dr belakang dan sedikit menekan toket kak arlin.sukses membuat dia mendesah ringan.lalu kupilin2 puting imutnya yg sudah mengeras.kali ini aku gak bisa mengenyotnya. Lalu punggungnya disenderkan ke dadaku dan berbisik.

    “Makasih ya den,kakak enak sekali,tapi papa bentar lagi akan pulang jd kita gabisa bermain lagi”-bisiknya
    “Gapapa kak..ini sudah lebih dr cukup bagiku “-balasku dengan bisikan ke telinganya

    Kepercepat genjotanku penisku dipaha kak arlin.namun belum keluar juga ini maniku..lalu tetap kusabuni toket kakaku.namun sedikit gerakan turun ke perut dan area memeknya.melihaku kesulitan mngecretkan maniku.kak arlin bersimpuh didepanku.serta meraih kontolku.dan mulai mengocoknya

    “Biar kakak kocok aja ya den.kita harus buruan mandi”-ujarnya
    “Iyaaa k-kak aahhh” aku merancau keenakan dengan kocokan kak arlin.
    “Ahhh mau keluar kak..aaahhhhh creeert creeeettr crrett” maniku tumpah ke muka kak arlin.
    “Maaf kak malah ke muka”- sesalku
    “Gapapa.emang kakak sendiri yg arahin kok”
    “Yaudah yuk lanjutin mandinya..”

    Kini giliran kakaku yg menyabuni aki mulai dari dadaku yg bidang hingga mata kaki.tak luput dari belaian dan usapanya. Akupun tak kalah.ikut menyabuni punggung kak arlin juga.setelah mandi kita mengeringkan badan masing.aku masih memakai pakaianku tadi.sedangkan kak arlin memakai pakaian baru yakni celana pendek hot pants.dengan kaos hitam,dan bra merah.aku melihat dia ganti baju dan kini kak arlin sudah tak canggung lagi, dia mengenakan CD renda waena merah.menambah kesan sexy kakak ku ini.
    Namun kita dikejutkan dengan sprei kasur yg bernoda merah akibat darah kak arlin.nodanya terlihat jelas krn sprei itu waena putih. Kita sepakat untuk membuangnya dlu dan menggantinya dengan sprei baru..aku membawa spre itu ke kamarku untuk nanti sore kubuang ke TPA deket rumah supaya aman.dan gak ditanya simbok atau mama waktu dijemur nanti.

    Setelah itu kita masih dikejutkan dengan kakaku yg kemungkinan hamil akibat ulahku. Dia sih awalnya merasakan sakit perut.namun setwlah itu napsunya makin naik..kuketahui setelah itu.kalau cewe mau mens katanya emang napsunya lagi gede2nya. Kita sepakat untuk menunggu sampai satu mnggu apakah ada tanda2 kehamilan atau gak..selama itu pula kita was was. Didepan ortu kami.kami bersikap biasa layaknya kakak adik. Namun di hari ketujuh. Kakak masuk ke kamarku dengan muka putus asa. Aku yg sesang maen game pun sejenak menghentikannya.lalu ku tatap wajah kak arlin.

    “Hey kenapa? Something bad news?-suaraku lembut sambil kubpeluk kepalanya.
    “Aku siap mempertanggung jawabkanya didepan papa you know”- sambungku

    Lalu kakau tertawa cekikikan,mendengar kata kataku.

    “Hey ngapain bilang kya gitu..kakak ngerjain kamu doang kali den”-kelakarnya hahaha
    “Kakak gak hamil kok.udah dites barusan pakai 3tespek dengan merk yg berbwda.dan hasilnya negativ kok”- jelasnya
    ” puji tuhan.syukurlah kak kalau gak hamil”- tertawa bahagia

    Kami rebahan dikasur,dan menatap langit langit kamar seperti mengenang kegilaan kami berdua.tempo hari. Lalu karena aku gemas.aku geletikin toket kaku dengan gemas..

    “Nakal ya ngerjain deni..hufft..rasain nih nih..nih “-canda ku
    “Hentikan den..ahh..hahahah..geli..geli ahhh”-pinta kakak
    “Makanya jangan ngerjain orang -_-“- ucapku
    “Iya iya adiku ganteng,hahaha jangan cemverut donk..yuk latihan yoga lagi”- ajaknya
    “Ayuk. Tapi kya kemaren lagi ya?”- candaku.
    “Ihh nakal,boleh aja.tapi kali ini kamu beli kondom dlu sana di minimarket”-
    “Oke kak..nanti sampai sore lagi ya kak..aku tadi udah liat di situs bokep.gaya gaya baru buat kita nanti”
    “Hahaha dasar adekku ini malah ketahihan.ingat jangan sampai mama papa tau ya”
    “Siap boss” tegasku

    Sejak saat itu kami selalu melakukanya sama ortu kami tidak ada.bahkan ketika simbok ke pasar kami melakukanya sambil menggendong kakaku ke dapur,kita doggy sttle di dapur saar kakak lagi bantuin simbok masak.hingga kakaku nikah diusia 20tahun.barulah kita menghentikan aktivitas itu karena kakaku pindah ke surabaya. Kini aku kuliah smester 1.dan sudah punya pacar untuk selalu aku setubuhi kaoanpun aku mau.

    TAMAT.

  • Cerita Erotis Terbaru Karma Sang Kades Cabul

    Cerita Erotis Terbaru Karma Sang Kades Cabul


    1412 views

    Cerita Erotis – Tergesa-gesa pak Tholil menaiki motornya dan memacunya dengan kecepatan tinggi menuju puskesmas yang terletak diujung desa berlawanan arah dari rumahnya. Semua acara resmi hari itu telah diserahkannya kepada wakilnya, karena ia ingin membantu jururawat baru yang kemarin dahulu tiba didesa terpencil itu untuk merapihkan puskesmas baru yang belum lama dibuka.

    Belum terlalu banyak perlengkapan yang ada, sehingga dokter muda yang selesai bertugas setahun digedung puskesmas lama merasa tak betah dan akhirnya dengan segala macam alasan meninggalkan puskesmas lama itu sebelum ada penggantinya. Secara wajar dan menurut UU berlaku maka tak boleh seorang dokter muda yang sedang tugas didaerah ketika baru saja selesai berhenti begitu saja. Namun di negara antah berantah ini “semuanya dapat diatur” – apalagi kalau si dokter muda ini anak dari pejabat penggede di pusat dan mempunyai uang bukan lagi jutaan melainkan milyard.

    Permohonan demi permohonan diajukan pak Tholil ke pemerintah daerah, bahkan sekali juga ke pemerintah pusat untuk menugaskan lagi seorang dokter didesa itu – sampai kini belum ada hasilnya. Sementara itu wabah penyakit dimusim hujan mulai banyak meminta korban jiwa – terutama malaria dan demam berdarah, namun semua tenaga ahli dalam segala bidang tak ada minat untuk bertugas didaerah tanpa infra-struktur yang baik.

    Tanpa ada sarana yang baik sukarlah bagi tenaga ahli dalam bidang apapun untuk menetap di pedalaman : tak ada hiburan, tak ada pusat perbelanjaan, tak ada sekolah lanjutan berkwalitas untuk anak anak mereka yang meningkat dewasa, tak ada hubungan internet, tak ada provider yang dapat menangkap signal dari dan ke daerah terpencil itu. Akhirnya setelah menunggu sekian lama tibalah kabar tak terduga bahwa sementara belum ada dokter muda bersedia bertugas disitu, maka untuk sementara seorang jururawat telah bersedia akan menangani sejauh mungkin masalah kesehatan yang paling mendesak.

    Dengan malas-malasan pak Tholil kemarin sore membuka pintu kantornya karena mendengar bahwa sang jururawat dari ibukota telah sampai, dan meminta kunci puskesmas karena ingin segera memakai fasilitas yang ada disitu, termasuk pavilyun kecil disebelahnya dengan 2 kamar tidur yang biasa dipakai oleh dokter muda bertugas.

    Mata pak Tholil terbelalak ketika melihat sosok wanita dihadapannya, bukan sekedar perawat yang kumuh dengan pakaian lusuh setelah menempuh perjalanan sedemikian jauh, melainkan seoraang wanita muda elok menarik. Pak Tholil yang baru beberapa menit lalu masih mendumal dan ngomel karena merasa anak buahnya malas dan meninggalkannya sendiri dikantor dengan alasan anak sakit, kini merasa beruntung bahwa ia kini hanya berdua saja dengan wanita cantik dari kota. Judi Online Terpercaya

    Hujan angin yang mengguyur desa itu sepanjang hari mengalahkan lindungan payung yang dipakai wanita ayu-manis dihadapannya itu, terbukti dengan basahnya baju yang dipakainya. Ketika bersalaman untuk kenalan pak Tholil merasakan betapa halus kulit telapak tangan digenggamannya, sebaliknya telapak tangan pak Tholil terasa kasar tak menyenangkan bagi sang jururawat, yang memperkenalkan dirinya dengan nama amat sederhana :

    “Saya Yanti, jururawat dari ibukota yang selama 3 bulan akan membantu bapak disini”. Suara lemah lembut sedemikian merdu terdengar ditelinga pak Tholil, yang kemudian menawarkan apa yang dapat diperbuatnya saat itu sebagai kepala desa.

    “Kalau boleh saya ingin pakai kamar mandi atau WC sebentar untuk menukar pakaian saya yang basah, karena takut sakit jika terus-terusan baju basah ini melekat dibadan”, demikian ujar Yanti.

    “Oh, tentu saja bu, jangan malu-malu memakai kamar belakang, dan saya akan buatkan minuman hangat untuk ibu”, demikian jawab pak Tholil sambil matanya tak puas-puas melirik badan sintal menggairahkan dihadapannya.

    Badan sexy yang saat itu tak dapat disembunyikan karena baju yang dipakai basah melekat seolah “mencetak” liku-liku kewanitaan sang jururawat. Yanti mengucapkan terima kasih dan dengan gerakan gemulai melangkah menuju kearah belakang kantor sang kepala desa, dimana ada petunjuk “air bersih untuk sholat, kamar mandi, WC”. Pak Tholil menelan ludah dan jakunnya turun naik menyaksikan betapa goyangan bongkahan pantat padat Yanti seolah-olah mengundang setiap tangan laki-laki meraba, mengusap, meremas dan mencubit dengan gemas. Tergesa-gesa pak Tholil membuka kaleng kopi tubruknya : kosong !! , dengan memaki-maki dalam hati karena anak buahnya selalu lalai untuk mengisi kembali kaleng kopi itu jika telah menghabiskan kopi diwaktu pagi maupun tengah hari. Bungkusan kopi instant pun ternyata kosong – hal yang sama dengan kantong plastik hijau muda yang biasanya terisi teh giju.

    “Sialan ! “, demikian umpat pak Tholil dalam paniknya, apa yang dapat ditawarkannya pada bidadari yang pasti masih kedinginan itu ? .

    Matanya yang masih tetap mencari-cari terbentur disudut laci dengan dua bungkusan lusuh dengan tulisan sudah hampir tak terbaca teh jahe dan sekoteng

    “Maafkan bu, saya kehabisan kopi – yang ada hanya teh jahe dan sekoteng, apakah ibu mau ?”, teriaknya kearah belakang.

    “Wah, jangan repot-repot pak, seadanya saja, semuanya juga saya minum, asal jangan isi alkohol, nanti takut mabuk”, jawaban Yanti dari arah kamar mandi.

    “Baiklah bu, saya masak air dulu nih”, balas pak Tholil yang lalu memasang kompor kecil elpiji disudut kamar dan menaruh panci kecil berisi air bersih dari keran wastafel.

    Rasa ingin tahu dan naluri kelaki-lakiannya mendorong pak Tholil berjalan kearah kamar mandi dan WC, dan ia tahu bahwa ada celah kecil di pintu yang mungkin tak diketahui orang lain. Celah itu tak dapat dipakai untuk mengintip pada siang hari karena terletak tepat pada pantulan sinar matahari, namun hari ini memang sudah rejekinya : sang surya tertutup seluruhnya oleh awan berisikan hujan. Dengan sangat perlahan dan tanpa menimbulkan suara sedikitpun, didekatkan matanya ke celah itu dan apa yang dilihatnya membuat jantung pak Tholil langsung berdebar. Yanti telah menukar bajunya yang basah dan kini sedang berjongkok untuk buang air kecil, bagian tubuh atasnya telah tertutup kembali dengan blouse jingga muda serasi dengan kulitnya, namun saat itu justru auratnya yang paling intim mulai dari pusar kebawah terbuka lebar menjadi santapan mata pak Tholil.

    Mulut pak Tholil terasa sangat kering menyaksikan perut sedemikian datar, bukit kecil terhias bulu halus yang terawat dan dicukur sangat rapih, ditengahnya terpampang belahan merah muda membangunkan nafsu didampingi kiri kanannya oleh bibir sedikit merah tua kecoklatan. Dari belahan merah muda itu pak Tholil masih sempat melihat dua tetes terakhir sebelum Yanti membersihkannya dengan air jernih kemudian disapu dan dikeringkannya dengan tissue parfum dari saku roknya yang masih tersingkap, namun segera di turunkannya – sehingga tertutuplah semua panorama firdaus yang sempat beberapa detik dapat dinikmati pak Tholil. Segera pak Tholil kembali kebelakang meja tulisnya – dituangnya air panas kedalam dua cangkir : sebuah dengan isi teh jahe dan sebuah lagi berisi sekoteng. Terserahlah apa yang akan dipilih oleh Yanti nanti, saat itu benak pak Tholil telah dipenuhi oleh rayuan dan bisikan iblis : lupakanlah tiga istrimu saat ini, jadikanlah Yanti istrimu ke-empat, apapun cara dan jalannya, ah perduli apakah si perawat ini mempunyai pacar atau bahkan tunangan.

    Setelah kembali keruangan kerja pak Tholil, Yanti ternyata memilih teh jahe – dan menanyakan pak Tholil apakah dan dimana ia dapat membeli makanan seadanya untuk malam itu. Buru-buru pak Tholil menawarkan jasa baiknya untuk membelikan gado-gado lontong dan sate ayam, dan setengah jam kemudian mereka makan bersama diruangan kantor si kades yang saat itu merasakan sangat beruntung seperti kejatuhan duren ranum dan lezat. Sebagai tambahan setelah makanan utama, pak Tholil juga membelikan air kelapa muda, manggis dan pisang ambon yang kebetulan cukup besar dan sedang musim didesa itu. Amat tercengang pak Tholil, ketika Yanti secara malu-malu menanyakan dan meminta piring kecil dan pisau untuk makan pisang ambon : apa gunanya piring untuk memakan pisang, pikir si kades. Ternyata Yanti tidak memakan pisang itu dengan langsung setelah kulitnya setengah terbuka seperti pada umumnya, melainkan mengupas kulit seluruhnya, lalu pisang itu di- potong-potong kecil dan diletakkan dipiring yang dimintanya tadi.

    Pak Tholil yang mengharapkan dapat melihat bagaimana mulut dan bibir mungil Santi mengatup dan beberapa detik mengulum pisang sebelum digigitnya menjadi kecewa, namun dalam benaknya yang kotor menduga bahwa Yanti benar-benar masih perawan murni dan amat lugu. Yanti rupanya belum biasa atau setidaknya segan melakukan segala sesuatu yang dapat di-interpretasikan salah oleh setiap pria dihadapannya. Otak Tholil kembali dipenuhi dengan hasrat birahi tak terkendali : biarlah bibir manis itu tak dapat kulihat mengatup pisang, tapi pasti tidak lama lagi bibir merekah itu akan kupaksa membuka selebar-lebarnya untuk menerima kejantananku, ooooh betapa ku-ingin melihat rontaan putus asa kepala Yanti terjepit diantara pahaku, ku-ingin melihat reflex ingin muntah mulut perawan ini ketika sedikit demi sedikit menerima perkosaan alat kemaluanku yang akhirnya dapat mencapai rongga hangat terdalam. Betapa hangatnya rongga mulut Yanti dalam khayalan Tholil – dan setelah perawan itu tak berdaya dan berhenti meronta-ronta akan kupaksa lidahnya yang juga pasti sebasah dan seharum bibirnya itu untuk menjilat tandas kepala penisku.

    Cerita Erotis Terbaru 2017 | Ke tiga istriku saja sampai saat ini amat segan dan menyatakan jijik untuk melakukan oral sex, uuuh dasar perempuan kampung, umpatnya dalam hati, biarlah nanti bidadari dari kota ini akan kuajari bagaimana memuaskanku dengan mulutnya, akan kuajari minum “yoghurt” alamiah yang hanya dapat dibuat dalam kantong zakarku, demikian Tholil melamun sambil menatap Yanti. Perawat yang telah letih dengan perjalanan seharian akhirnya memohon dengan sopan dan halus untuk dapat beristirahat dan tidur, karena esok hari akan dimulai tugas beratnya didesa yang masih amat minim sarana kesehatan dan segalanya itu. Dengan berat hati Tholil mengabulkan permohonan itu – dan mengantarkan Yanti ke tempat permukimannya selama tugas didesa itu dan letaknya tak terlalu jauh dari Puskesmas tempat kegiatannya sehari hari nanti. Kebetulan hujan mulai agak mereda namun dapat menyebabkan pakaian basah , sehingga Tholil menawarkan Yanti untuk ikut bonceng dengan motornya. Kedua koper dan tas kecil Yanti dijanjikannya akan dibawakan langsung setelah yang empunya sudah aman sampai ditempat penginapannya.

    Mula mula Yanti menolak karena itu membuat Tholil harus dua kali bolak balik, namun akhirnya mengalah karena selain Tholil bersikeras untuk menolongnya, juga Yanti yang tak biasa digonceng dibelakang motor tak sanggup memegang kedua koper kecil dan tas-nya sekaligus. Selama perjalanan yang hanya beberapa menit itu Tholil telah merasakan betapa empuk dan kenyalnya kedua bukit penghias dada Yanti yang menempel ke punggung Tholil. Dengan sengaja Tholil mengendalikan motornya secara hati hati dan setiap ada kesempatan yang bagaimana kecil pun dipakainya untuk ngerém, sehingga kedua buah dada Yanti melekat dan tertekan kepunggungnya. Sesuai dengan janjinya maka setelah mengantarkan Yanti, lalu Tholil kembali lagi dan membawakan kedua koper kecil serta tas Yanti , kemudian dipersilahkannya Yanti beristirahat.

    Setelah itu Tholil pulang kerumahnya, namun sikapnya sangat berbeda tak seperti biasa – sama sekali tak ada perhatian pada orang-orang dirumahnya, anak-anaknya tak digubrisnya, ketiga istrinya juga tak diacuhkannya – bahkan satupun tak ada yang disentuhnya malam itu, berbeda dengan biasanya dimana paling sedikit salah satu istrinya harus memuaskan nafsu birahinya yang selalu menggebu-gebu. Ketiga istrinya menjadi terheran-heran, namun mereka tak mempedulikannya juga, bahkan merasa untung malam itu tak perlu melayani sang suami yang seringkali buas dan tak jarang sadis ketika merajah sang istri.

    Di pagi hari berikutnya Tholil menjemput dan mengantarkan Yanti dari asrama ketempat kerjanya di Puskesmas. Sepanjang jalan menuju ke asrama pegawai Puskesmas itu Tholil mengasah otaknya dan mencari jalan terbaik dan terpendek untuk dapat menjebak Yanti agar dapat menyerah untuk dikuasai serta ditaklukinya menjadi istrinya yang ke-empat. Waktu yang dimilikinya tak banyak, karena Yanti hanya bermukim didesa itu selama 3 bulan. Masa yang sedemikian pendeknya harus dipakai menjebak perawan bahenol yang kini telah menjadi obsesinya.

    Ia akan berusaha selama 3 bulan itu sebanyak mungkin mendampingi si perawat bahenol dalam tugas sehari-hari. Ia akan berusaha menarik simpati Yanti yang masih lugu itu dengan memberikan perhatian kepada penduduk yang sakit, jika perlu ia akan mengantarkan Yanti ke rumah-rumah penduduk berjauhan dan terpencil, asal saja ia memperoleh kesempatan berdekatan dan berdua dengan sang dewi idamannya. Masakan sih dalam waktu 3 bulan tak ada kesempatan untuk dapat mencicipi kehangatan tubuh Yanti ?

    Apakah Yanti memang masih utuh perawan ? Banyak berita-berita yang selalu mengatakan bahwa perempuan dikota besar susah mempertahankan keperawanannya setelah memasuki usia tujuh-belasan. Hanya ada satu cara untuk mengetahuinya dengan pasti – yaitu dengan men-chek-nya sendiri ! Dibayangkannya geliatan dan ronta mati-matian Yanti jika dipaksa membuka paha mulusnya, dipaksa mempersembahkan bagian dalam vaginanya – apakah selaput daranya yang tipis namun amat peka berbentuk bulan sabit masih utuh dan terpaksa diserahkannya kepada kejantanan Tholil yang telah berpengalaman memerawani sekian banyak gadis di desa itu.

    Aaaah, betapa nikmatnya menindih tubuh mulus Yanti yang menggeliat-geliat mencoba mengelak nasib tak terelakkan lagi. Tak ada kepuasan lebih besar daripada melihat semua usaha Yanti sia-sia : kedua tangannya direjang erat disamping kepala yang menoleh kekiri kekanan menghindarkan ciuman ganas dari bibir tebal dan mulut yang berbau tak enak, air mata ibarat tetesan embun pagi hari mulai mengalir di pipi halus pada saat dirasakan celah kewanitaannya mulai dibelah.

    Matanya ibarat bintang kejora memelas memohon belas kasihan, dan sesaat kemudian membuka dengan kaget ketika dirasakan ngilu dan perih tak terkira dibelahan kewanitaannya. Desahan demi desahan, rintihan demi rintihan mulai memenuhi ruangan memacu setiap telinga pria yang mendengar – dan terganti dengan jeritan panjang memilukan minta ampun menyayat hati. Semuanya tak akan mengendurkan sama sekali semangat pria yang ibarat sedang kerasukan untuk melakukan jarahan lebih dalam lagi…! Lamunan Tholil buyar ketika akhirnya sampai dirumah sederhana tempat penginapan pegawai Puskesmas.

    Rumah itu sebenarnya dapat untuk menampung 6 orang karena mempunyai 6 kamar tidur yang terpisah, sebuah dapur dan 2 kamar mandi. Selain itu ada pula 2 toilet yang terpisah untuk wanita dan pria, namun karena pada umumnya yang bermukim sementara disitu hanya pria, maka akhirnya WC untuk wanita jarang dipakai dan akhirnya kurang terawat. Ruang tempat duduk bersama juga tak teratur, disana sini terlihat bekas kopi atau teh yang tumpah dimeja dan jika tak langsung di- lap memang semuanya akan meninggalkan bercak yang sukar di bersihkan lagi. Selain itu diatas meja duduk bertebaran surat kabar tua dan majalah yang umumnya disenangi kaum pria karena banyak terisi gambar celebriti dengan busana sengaja menonjolkan belahan dada atau paha sang wanita yang berpose merangsang.

    Tholil dengan perlahan mengetuk pintu depan dan tak ada satu menit kemudian di buka oleh Yanti. Jururawat muda ini ternyata sudah siap menunaikan tugasnya dan telah berpakaian rok putih menutup lututnya, pergelangan kaki dan betisnya yang terlihat demikian mulus langsung mengundang mata Tholil. Yanti tak memakai make up sama sekali, semua terlihat kecantikan asli : wajah berseri dengan kulit pipi begitu halus, mata seindah bintang kejora, bibir yang tipis berwarna merah tanpa lipstik terlihat basah sedikit terbuka dan hidung mungil bangir mancung – semua hasil karya ciptaan alam murni tanpa polesan artifisial seperti wanita modern di kota kota besar zaman sekarang.

    “Selamat pagi, silahkan masuk dulu pak”, ujar Yanti berbasa-basi disertai senyum manisnya sehingga terlihat lesung pipit kecil di pipi yang dihias sedikit warna rona merah asli.

    “Ooh, tak usah dik, saya sudah harus bertugas sebentar lagi”, jawab Tholil berpura-pura sementara matanya tak jemu menikmati bidadari dihadapannya, membuat Yanti mulai merasa kurang nyaman karena pandangan mata sang penguasa desa itu seolah ingin menelanjanginya.

    “Mari saya antarkan adik sekarang ke Puskesmas sebelum saya ke kantor saya”, demikian tawaran pak kades Tholil.

    Sebenarnya Yanti ingin menolak, namun dilihatnya dari jendela betapa jelek jalan di depan tempat penginapannya, kotor berlumpur karena kemarin terguyur hujan seharian. Selain itu meskipun jaraknya tak terlalu jauh namun Yanti masih kurang ingat arahnya kemana karena kemarin ketika diantarkan sudah gelap menjelang malam. Biarlah sekali ini aku mau diantarkan, akan kuperhatikan jalannya secara seksama dan dihari hari berikutnya aku akan jalan sendiri dan tak perlu tergantung dari pak kades ini, demikian bisikan dalam hatinya. Sementara Yanti mulai bertugas di Puskesmas itu perhatian Tholil untuk burung merpati yang akan dijebaknya itu tetap tak berkurang, disuruhnya anak buahnya untuk membawakan buah buahan segar yang dipetik dari kebun milik sendiri, juga tak lupa minuman segar dari buah buahan yang juga diperasnya sendiri. Tengah haripun dibawakannya masakan dengan lauk pauk lezat, dan kesempatan makan siang bersama dipakainya pula untuk dapat bercakap-cakap dengan calon mangsanya itu. Akibat keluguan Yanti dan pandainya Tholil mengatur kata kata ketika bercakap cakap itu akhirnya diketahuinya bahwa Yanti telah bertunangan dan tunangannya itu masih kuliah kerja di negara tetangga untuk memperoleh gelar S3. Akibat tempat tinggal berjauhan itu maka Yanti hanya bertemu sekali dua setahun dengan tunangannya itu – sekitar lebaran dan juga sekitar pertukaran tahun.

    Karena tahun lalu kebetulan hari lebaran berdekatan dengan peralihan tahun, maka pertemuan dengan tunangannya itu hanya sekali saja. Tholil semakin naik birahinya ketika membayangkan bahwa tubuh wanita muda secantik Yanti itu tahun lalu hanya sempat beberapa hari saja menikmati usapan dan belaian tangan pria, betapa “gersang”nya tubuh bahenol itu dan pasti mendambakan jari jari kasar lelaki yang sanggup menaklukinya dan membuatnya mengeluh menjerit kenikmatan. Betapa “gersang” rahim si gadis cantik campuran Sunda Jawa dengan sedikit cipratan darah Minang , pasti sudah tak sabar menunggu siraman air mani jantan yang akan menanamkan benih kehidupan baru.

    Tholil mulai memikirkan cara terbaik untuk menjerat mangsanya, dan untuk melancarkan rencananya Tholil akan memakai bantuan tenaga yang sudah pasti tak dapat ditolak. Diingatnya bahwa ada 2 orang buruh perkebunan yang mempunyai hutang belum terbayar sejak hampir setahun, Warso si buruh perkebunan karet , dan Wahyudin alias Udin si mandor perkebunan yang sama. Sudah sering Tholil menagih pengembalian hutang itu kepada Warso namun karena memang upah seorang buruh perkebunan sangat sedikit, dan itu pun telah habis terus menerus untuk membiayai ibunya yang tua dan sangat sering sekali sakit, maka pengembalian hutang itu selalu tertunda. Tholil memutuskan untuk menawarkan semua biaya obat-obatan ibu Warso yang penyakitan itu di Puskesmas maupun di apotik luar secara gratis selama setahun asal saja Warso sedia membantunya melaksanakan niatnya dalam beberapa minggu mendatang.

    Tentu saja Tholil dapat menjanjikan biaya obat obatan di apotik luar karena ada tanaman modalnya disitu, dan salah satu pegawai wanita disitu pun dimasukkan kerja atas perantaran Tholil setelah ia menyerahkan keperawanannya semalaman. Udin mempunyai hutang karena terjebak rayuan janda muda yang menjadi “simpanannya” ketika masih bekerja sebagai sopir dikota besar. Si janda muda itu bekerja sebagai pembantu RT sementara Udin menjadi sopir di keluarga kaya yang sama, dan si janda muda selalu mengancam akan menceritakan semuanya kepada istri Udin – Suminah – yang selalu alim dan rajin bekerja sebegai pemetik teh.

    Tholil pernah menawarkan Udin untuk menghapus semua hutangnya sekaligus, jika ia bersedia “meminjamkan” Suminah selama 3 malam. Suminah yang masih ada hubungan keluarga dengan istri Tholil ketiga pernah mendengar sendiri betapa buas dan sadisnya Tholil jika sedang menjarah istrinya, dan hal intim itu pernah diceritakannya kepada Udin suaminya.

    Oleh karena itu Udin tak pernah sampai hati membayangkan betapa istrinya Suminah menderita di cengkraman Tholil selama 3 malam meskipun itu akan menghapus hutangnya. Tholil merasa pasti bahwa Udin akan gembira dan langsung setuju untuk membantu rencana kotornya jika sebagai imbalan hutangnya akan di hapuskan begitu saja, tanpa harus mengorbankan Suminah istrinya.

    Kini harus dicari saat yang paling tepat untuk melaksanakan rencananya itu – harus dipilih kesempatan dimana penduduk desa yang jumlahnya tak terlalu banyak itu sedang “lengah” karena ada sesuatu yang lebih menarik perhatian. Tholil memutar otak sekerasnya namun tetap tak dapat menemukan kesempatan dalam kesempitan. Waktu semakin mendesak karena tak terasa sudah lewat satu bulan Yanti bekerja di Puskesmas dengan dedikasi yang boleh dijadikan teladan oleh setiap jururawat muda atau bahkan dokter sekaligus.

    Yanti selalu ramah tamah, di tempat kerja sangat telaten menolong pasien mulai dari yang bayi maupun orang tua renta. Bahkan banyak pria muda datang dengan alasan dicari cari demi sekedar mendapat kesempatan melihat dan disentuh jari perawat cantik. Memang dasar iblis sedang meraja lela didunia ini – tak terkecuali pula di desa pemukiman Tholil : ternyata didesa tetangga yang terletak sekitar 15 km akan diadakan pesta khitanan besar besaran oleh penduduk terkaya disitu. Pesta itu akan disertai dengan acara sehari semalaman dengan artis ratu goyang ngebor pinggul dari kota : Imul Laracitra beserta seluruh orkes dan pengamennya.

    Berita yang tersebar dari mulut kemulut itu tentu saja langsung masuk ke setiap telinga penduduk desa desa disekitar situ. Sejak saat itu semua orang hanya menantikan dengan tak sabar malam minggu yang tentunya akan heboh dengan acara panggung musik dangdut dan juara ngebor goyang pinggul. Kesempatan yang muncul tak terduga ini seolah olah telah diatur oleh iblis dan tentu saja tak akan di-sia siakan oleh Tholil. Ia mengutarakan rencananya kepada kedua kaki tangannya : Warso dan Udin. Selain mengutarakan bebas keduanya dari hutang yang sedang mereka pikul dan agaknya sukar sekali untuk dilunasi, Tholil juga menjanjikan ada kemungkinan keduanya diberi kesempatan untuk ikut melihat tubuh bidadari kota yang bugil.

    Mereka tentu saja dilarang untuk mencicipi badan mojang yang telah sering dilihat oleh mereka dan dijadikan bahan masturbasi di kamar mandi, namun paling sedikit mereka akan diberikan kesempatan untuk meraba, mengelus, meremas, mencium dan mungkin mencupangi daerah diatas pusar. Keduanya tentu saja setuju dengan bonus extra ini dan diaturlah cara terbaik untuk menjebak Yanti yang tentu saja menduga sama sekali bahwa nasibnya akan berubah tak lama lagi.

    Warso mengusulkan agar pagi hari sebelum pesta di malam minggu itu ia diberikan tugas membersihkan Puskesmas oleh Tholil, kemudian secara tersembunyi akan dimasukkannya obat tidur penenang di teh jahe yang memang sangat di sukai oleh Yanti. Selain itu di Tholil akan membawakan makanan tahu gejrot ala Cirebonan yang diketahuinya juga merupakan salah satu makanan kesenangan Yanti , di samping itu rujak cingur yang di campurkan sedikit obat urus urus agar Yanti akan merasakan mulas disamping ngantuk sehingga akhirnya segan untuk pergi ke pesta desa.

    Untuk lebih meyakinkan berhasilnya rencana itu Tholil juga mengatur dan memerintahkan Warso maupun Udin untuk membersihkan, mengecat, mengapur dinding , selain itu memperbaiki, mengganti genteng Puskesmas yang memang disana sini telah bocor justru di hari sama dengan pesta dangdut di desa tetangga. Keduanya ikut bermain sandiwara dan berpura pura marah, mengomel dan ribut mulut dengan Tholil yang secara sengaja dilakukan dihadapan beberapa pasien di Puskesmas dan tentunya juga dihadapan Yanti, yang tentu saja tak senang ribut ribut lalu berusaha menengahi pertengkaran itu.

    “Pokoknya saya tak mau tahu, kalian sudah lama menjanjikan renovasi Puskesmas ini, dan selalu ada saja alasan selama ini untuk menghindarkan pekerjaan ini. Apa kalian tak malu dengan perawat Yanti yang sudah datang jauh dari kota untuk membantu – kalau tak dilakukan sekarang sampai ia kembali lagi juga belum diselesaikan !”, hardik Tholil dengan mimik seolah olah sedang marah besar.

    “Sudah lah pak, pasti semuanya akan mereka kerjakan, mungkin mereka masih sibuk dengan tugas lainnya”, Yanti berusaha menenangkan suasana yang dirasakannya tak pantas ditampilkan dihadapan beberapa pasien.

    “Memang kalo memerintah seenaknya aja, emangnya kita tak ada kerjaan yang lain, Puskesmas kan bukan punya dia tapi punya negara”, demikian gerutu Warso yang juga diimbali oleh Udin yang mengeluarkan kata kata serupa.

    Pertengkaran ketiga lelaki itu dengan sengaja mereka lanjutkan sebentar diluar gedung Puskesmas, bahkan ditambah dengan gerakan kaki tangan sambil menuding ke wajah mereka saling bergantian, dan itu disaksikan oleh Yanti. Akhirnya mereka bubar bertengkaran dan ngeloyor pergi kearah yang berbeda satu sama lain.

    Jam dinding sudah menunjukkan jam lima sore, dan Yanti masih memeriksa tiga anak kecil yang panas dan batuk di sertai oleh ibu mereka yang juga terlihat agak pucat. Rupanya mereka terkena wabah flu yang memang sedang muncul sejak minggu lalu, namun pada umumnya demam yang di derita anak anak itu akan mereda dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus.

    Yanti berusaha menerangkan dan menenangkan sang ibu, bahwa tak perlu diberikan antibiotika pada saat itu karena manfaatnya merupakan tanda tanya kalau memang penyebabnya virus bukan bakteri. Yanti merasa lega bahwa akhirnya semua pasien telah selesai di rawatnya, karena ia sendiri merasa aneh : sedikit mulas dan pusing , juga tak seperti biasanya ia telah menguap tiga kali dan matanya dirasakan berat ingin ditutup. Ini belum pernah dialaminya, bahwa sebelum jam tujuh malam badan telah terasa lelah, penat, mata ngantuk ingin di tutup saja. Betapapun dicoba untuk tetap sadar namun sukar sekali, rasa mulasnya pun tidak berkurang sehingga akhirnya di putuskannya untuk pulang saja ke asramanya dan tidur sebentar sebelum pergi ke pesta di desa lain itu.

    Ketika Yanti sedang bebenah dan telah tukar pakaian putihnya dengan pakaian bebas dan mulai menutup pintu ruangan periksa pasien di Puskesmas itu dirasakannya matanya semakin berat untuk dibuka, juga rasa mulasnya mulai muncul lagi. Dengan tergesa gesa Yanti keluar dan menutup pintu Puskesmas sambil matanya mencari ojekan motor yang mungkin lewat setelah mengantarkan langganan ketempat tujuannya. Justru pada saat itu bagaikan dipanggil oleh suara iblis muncullah Tholil disudut jalan dengan motornya dan langsung berhenti di depan Puskesmas.

    “Koq kelihatannya pucat amat dik Yanti, mungkin mau sakit ?”, demikian tanya Tholil berpura pura. “Sudah mau ke pesta didesa seberang, sekarang sih masih agak kepagian, belum begitu rame”, sambung Tholil kembali.

    “Iya nih pak, rasanya agak pusing dan ngantuk, mungkin hanya kecapaian saja”, ujar Yanti yang merasakan serba salah, disatu fihak tak begitu senang untuk di bonceng Tholil yang dirasakannya semakin cunihin, dilain fihak mulas yang makin tak tertahan membutuhkan solusi cepat untuk mencapai kamar asramanya.

    “Ya, saya sebetulnya ada urusan lain ke jurusan berbeda, tapi kalau dik Yanti mau ikut sudahlah saya antarkan dulu”, lanjut Tholil yang melihat bahwa calon mangsanya telah semakin terjerat jebakannya.

    Dengan masih agak ragu dan tubuh terasa limbung akhirnya Yanti menerima tawaran Tholil dan duduk di boncengan motor sambil tangannya memeluk pinggang Tholil.

    “Pegangan yang kencang ya dik, maklum jalanan desa banyak rusak berlubang, nanti jatuh bisa cedera, siapa yang akan merawat pasien kalau bukan dik Yanti”, celoteh Tholil bersopan santun sambil mulai menjalankan motornya.

    Yanti berpura pura tak mendengar kalimat Tholil terakhir, ia hanya mempunyai tujuan satu yaitu secepatnya pulang ke asrama dan merebahkan diri. Perjalanan yang sebenarnya hanya lima menit dengan motor itu dirasakannya seabad tak kunjung berakhir, dan selama itu kembali Tholil merasakan betapa lembutnya gundukan dada Yanti yang lekat dengan punggungnya.

    Ketika akhirnya sampai didepan asrama Yanti merasa sedemikian pusing sehingga hampir jatuh ketika turun dari boncengan, dan kesempatan ini tentu saja dipakai oleh Tholil yang segera menyanggahnya. Tholil meletakkan tangan kiri Yanti di pundaknya sementara tangan kanan Tholil dilingkarkan ke pinggang Yanti yang langsing. Yanti berusaha membuka pintu masuk asrama namun dirasakannya sukar memasukkan kunci ke lubangnya sehingga akhirnya Tholil mengambil alih tugas itu, sambil tangan satunya sengaja melingkar semakin erat di pinggang Yanti. Akhirnya pintu terbuka, dan Tholil terus memapang Yanti menuju salah satu kamar tidur yang berada disebelah kiri, tak berapa jauh dari kamar mandi, toilet dan juga dapur tak seberapa besar.

    Sejenak sebelum Yanti akhirnya dapat menghempaskan dirinya ke ranjang masih sempat dilihatnya bh dan cd string berwarna merah jambu muda yang kemarin dicucinya masih terletak di sandaran kursi karena belum kering sekali di pagi hari ketika ia akan bertugas ke Puskesmas. Tentu saja “pemandangan” yang khas intim wanita itu tak lolos dari tatapan mata Tholil sementara Yanti merasa wajah dan terutama telinganya merona merah karena malu, di sesalkan dirinya sendiri mengapa tak menggantung penutup auratnya itu di dalam lemarinya sendiri.

    Tapi masa bodohlah apa yang dipikirkan si Tholil ketika melihat penutup auratku itu, yang penting kini aku sudah di asrama, kini aku akan istirahat, ingin tidur sebentar, ingin memulihkan tenaga, sesudah itu barulah menyegarkan diri dan mandi serta keramas sepuasnya, sebelum pergi melihat gaya berjoget si Imul Laracitra. Selama ini Yanti hanya bertanya tanya terhadap dirinya sendiri mengapa goyang pinggul dangdut Imul begitu populer terutama di kalangan pria. Padahal menurut seleranya sendiri gaya pinggul ngebor menghentak hentak kasar begitu tidaklah sebagus dan erotis jika dibandingkan dengan goyangan yang lemah gemulai. Sebagai wanita dewasa tentu saja Yanti sering pula berdiri dihadapan kaca sendirian, lalu melenggang lenggokkan pinggulnya se-erotis mungkin sambil membayangkan apa yang akan dirasakan oleh suaminya nanti jika diwaktu bersanggama dirangsang dengan goyangan seperti itu.

    “Sudah ya dik, bapak permisi dulu, semoga dapat istirahat dan segar kembali. Kita ketemu lagi di pertunjukan pesta panggung nanti malam ya dik”, ujar Tholil sambil setengah menutup pintu kamar dan menuju ke arah pintu keluar.

    Yanti tak menjawab lagi karena telah begitu penat dan hampir terlelap tidur, dalam waktu beberapa menit terdengar dengkuran amat halus menandakan bahwa Yanti telah masuk kedunia mimpi. Bunyi azan maghrib sayup sayup tidak dapat membangunkan Yanti, sementara udara mulai menggelap dan penduduk desa mulai berbondong bondong pergi ke desa tetangga untuk menikmati acara yang telah lama mereka tunggu. Sekitar jam delapan malam desa itu sepi bagai telah di tinggalkan manusia sama sekali, disana sini hanya terlihat lampu redup dari rumah penduduk yang telah ditinggalkan penghuninya. Dalam kesunyian dan kepekatan malam itu hanya terdengar disana sini bunyi jangkrik dan serangga, tiada kegiatan yang terlihat dijalan atau di warung rokok atau ruko yang biasanya masih ada yang buka untuk menjual makanan kecil atau jajanan seadanya. Bagaikan didalam adegan film ninja atau film horror secara samar samar dari jauh terlihat tiga titik lampu diserta suara motor berjalan perlahan. Ketiga titik lampu itu semula hanya samar samar ibarat kunang kunang yang semakin lama semakin mendekat dan terlihat jelas para pengemudinya : Tholil dengan didampingi oleh Warso dan Udin. Sekitar limapuluh meter dari gedung asrama jururawat dan dokter Puskesmas mereka mematikan motor mereka dan kemudian mendorongnya memasuki halaman depan asrama. Rupanya mereka tak mau ada suara motor mereka akan menarik perhatian penduduk sekitarnya dan terutama tentunya si penghuni asrama sendiri. Ketiganya mendorong motor mereka melewati samping gedung asrama itu dan akhirnya di parkir di tempat yang biasanya untuk sepeda. Tholil sebagai penguasa desa tentu saja mempunyai kunci loper alias kunci umum yang pas untuk semua pintu gedung milik pemerintah daerah situ. Dengan hati-hati hampir tanpa suara sedikitpun Tholil membuka pintu belakang asrama itu dengan kunci lopernya.

    Ketiganya tahu benar bahwa setelah dokter muda terakhir meninggalkan asrama itu sekitar tujuh minggu lalu tak ada penghuni lain selain jururawat cantik Yanti yang malam ini akan dijarah oleh Tholil. Dengan langkah ibarat binatang buas menghampiri mangsa yang belum tahu ada bahaya ketiganya memasuki koridor dimana ke enam kamar tidur serta kamar mandi dan kiri kanan WC masing masing untuk pria dan wanita. Semua celah bawah pintu kamar terlihat gelap terkecuali yang terdekat dengan kamar mandi dan WC wanita, dan kamar tidur itu pula yang selama ini diingat oleh Tholil dan diidamkannya akan menjadi saksi bisu pergulatan pertamanya dengan sang bidadari Yanti idamannya.

    Untuk lebih pasti lagi Tholil menyalakan lampu senter yang dibawanya untuk menyuluhi label nama didepan pintu kamar itu dan memang terlihat nama Yanti R. – bahkan Tholil mengenali tulisan tangan yang bagus itu memang tulisan Yanti. Tholil mendekatkan dan bahkan merapatkan telinganya ke pintu kamar untuk mendengarkan apakah ada suara yang menandakan si penghuni telah sadar dan misalnya mungkin sedang mendengarkan lagu dari radio. Ternyata tak ada suara sama sekali sehingga Tholil memberikan tanda jari telunjuk didepan bibirnya kepada Warso dan Udin agar tidak berisik lalu ia memberanikan diri membuka pintu kamar tidur Yanti perlahan lahan. Karena selama ini memang Yanti hanya tinggal sendirian di asrama itu maka ia merasa cukup aman sehingga jarang mengunci pintu kamarnya.

    Kelalaian yang sebenarnya tak boleh terjadi ini sangat membantu Tholil dan kedua komplotannya dan tanpa bunyi sedikitpun terbukalah pintu kamar tidur Yanti. Ranjang dipan yang biasanya berdempetan langsung ke dinding telah digeser agak ketengah oleh Yanti, karena meja kecil tempat menaruh lampu kecil untuk membaca, serta wekker kecilnya justru diletakkannya berdempetan dengan tembok sehingga terdapat ruangan antara dinding dan ranjang dipan yang di tidurinya. Apa yang terlihat di hadapan mata ketiga lelaki setengah baya itu tak dapat dipungkiri dapat menggoda seorang nabi, inilah apa yang disebut kecantikan alamiah seorang wanita langsung turun dari firdaus.

    Tholil memberikan tanda kepada Warso untuk berdiri dekat dinding disamping bagian kiri , Udin disamping kanan , sedangkan Tholil sendiri berdiri diujung kaki ranjang sehingga kini Yanti sempurna di kepung dari tiga jurusan. Ketiga lelaki setengah baya itu mengawasi calon mangsanya, sementara Yanti masih tidur dengan nyenyak. Rupanya kepenatan seharian bekerja ditambah dengan obat tidur penenang yang di campurkan oleh Tholil ke makanan siang tahu gejrot masih menunjukkan khasiatnya. Yanti tidur terlentang agak miring kekanan, kedua lengannya terbuka dan berada disamping kepalanya yang terhias dengan rambut bergelombang tergerai.

    Ia masih memakai baju blus dan rok putih sepanjang bawah lutut sebagaimana seragam jururawat sehari hari. Hanya seragamnya itu acak acakan dan terbuka disana sini : dua kancing atas blouse-nya terbuka mungkin karena merasa panas, sedangkan roknya pun dibagian perut terbuka kancingnya, mungkin setelah menggosok perutnya yang tadi siang mulas. Karena itu terlihat kulit dadanya yang putih kuning langsat dimana belahan dan lekuk diantara buah dadanya tampak jelas. Perutnya terlihat datar dengan pusar sempurna tanpa tambahan piercing atau atribut apapun.

    Namun yang membuat ketiga lelaki itu menjadi blingsatan adalah karena rok putih biasanya menutup lutut Yanti saat bekerja kini terbuka penuh menyingkapkan kaki begitu sempurna, betis langsing ibarat padi membunting dan paha putih mulus terbuka sampai belahan selangkangan yang tertutup celana dalam kecil berwarna ungu muda sangat amat serasi dengan kulitnya. Bagaikan para dukun dan ahli sihir di zaman purbakala yang akan memulai upacara persembahan agung ketiga pria yang mengelilingi tubuh Yanti itu mulai perlahan lahan membuka jaket mereka, kemudian kemeja dan celana panjang serta kaos penutup torso atas mereka.

    Cerita Erotis | Terlihatlah kini tubuh Warso yang tinggi kurus namun cukup berotot, sementara Udin memiliki tubuh paling kekar atletis dihiasi dengan beberapa cacat luka yang diterimanya akibat liku hidupnya yang penuh dengan perkelahian. Tholil memiliki tubuh sedikit gemuk dengan hiasan kebanggaannya yaitu bulu lebat yang menutupi tangan kaki maupun dadanya yang bidang. Ketiganya kini hanya tinggal memakai celana dalam yang telah terlihat menonjol dibagian depannya akibat ketegangan birahi yang mulai memuncak……….. (bersambung)

  • Foto Bugil Hot Gadis SMA Jepang

    Foto Bugil Hot Gadis SMA Jepang


    1665 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Kumpulan Foto Bugil Model Jepang

    Kumpulan Foto Bugil Model Jepang


    1978 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Cerita Panas 17 Tahun Ketika Birahi Berpacu di Pelosok

    Cerita Panas 17 Tahun Ketika Birahi Berpacu di Pelosok


    1996 views

    Cerita Panas – Karena keletihan, aku tertidur sekitar 15 menit, pak kepsek meremas dadaku pelan sehingga membangunkan ku, “Bangun bu, makasih ya dah puasin kontol saya” ucapnya sambil menarik tanganku untuk berdiri. Bajuku yang masih terbuka kancing penuh dengan peluh, begitu juga dengan rokku basah dengan peluh dan sperma kering beliau di pahaku. Aku mencari braku dan cdku namun tidak ada, “cari daleman ya bu?” Tanya pak kepsek.

    “Saya minta ya daleman ibu, untuk bahan coli” Ucapnya. Aku hendak menamparnya namun ia menahan ayunan tanganku sambil berkata “Eh mau nampar aja kamu, kamu itu dah jadi perek saya disini”, mukaku merah dan berkata “kurang ajar anda!”, “kurang ajar gimana? Toh ibu juga nikmatin kontol saya tadi, di dua sudut ruangan ini ada kamera yang merekam aksi kita tadi dan itu saya pegang, kalau ibu macam-macam saya sebarkan itu dan saya pecat ibu” jelas pak kepsek sambil tersenyum licik.

    “Bangsat kau!” ucapku. “hehe terserah ibu mau bilang saya bangsat, ibu harus tetap mengajar ekskul itu sekaligus puasin birahi saya disini ya, kalau tidak video ibu saya sebar.” Ancamnya. Aku segera memasang kancing bajuku dan merapikan rokku tanpa menggunakan satupun daleman, aku meninggalkan ruangan kepsek dengan menangis dan segera pulang.

    Hari ini adalah dua hari sejak tragedi pak kepsek memperkosa harga diriku, dan siang ini aku harus ke ruangannya lagi untuk memuaskannya. Saatku masuk ke ruangannya, terlihat senyum licik beliau dan mempersilahkanku duduk di sofa kemarin, hari ini aku menggunakan baju batik dan rok hitam sedikit ketat, namun tanpa dalaman, daripada beliau ambil lagi pikirku. Daftar Sbobet

    Hari ini pak kepsek tak mengunci ruangannya entah apa maksudnya, ia mendekatiku dan mulai meraba dadaku, aku diam saja. “Ih bu ida mulai nakal ya ndak pakai bra” ucapnya. Aku diam, lalu ia menaikkan rok hitamku dan memasukkan tangannya “Gak pakai cd juga bu? Widih minta dientot ni bu ida” ucapnya, dan itu membuatku geram padanya namun apalah daya.

    Saat pak kepsek sibuk mempermainkan meki dan dadaku, pintu ruang kepsek dibuka dan aku cukup terkejut sementara beliau santai saja, “Ayo masuk.” Ucap beliau. Lalu dua pria memasukki ruangan itu, ternyata pak tejo si satpam sekolah dan pak tikno si tukang kebun. Mereka tersenyum penuh arti melihatku yang sedang dikerjai pak kepsek, aku langsung menyingkirkan tangan pak kepsek dan menutupi tubuhku dengan bantal “Ih apa-apaan ini pak? Mengapa ada mereka?” tanyaku panik ke pak kepsek.

    “Tenang bu, saya hanya mau berbagi rezeki dengan mereka.” Ucap pak kepsek. “Lekas buka pakaian kalian!” perintah pak kepsek ke kedua orang itu. Merekapun dengan sigap membuka pakaian mereka beserta dalaman mereka hingga akhirnya telanjang bulat, aku sedikit bergidik ngeri melihat kontol pak tejo kira-kira 16 cm berurat hitam dan pak tikno kira-kira 17 cm tidak berurat cuma gemuk.

    Pak kepsek kembali mengerjai tubuhku, sementara mereka mendekatiku dengan kontol mereka yang masih lemas, mereka mengocok kontol mereka sendiri di dekatku, pak kepsek membuka bajuku tanpa melepaskan jilbabku, lalu beliau naikkan rokku agar lebih mudah dalam mengocok mekiku. “sila ambil bagian kalian, saya mau telanjang dulu” ucap pak kepsek ke mereka berdua.

    Kumelihat kontol mereka mulai tegang, pak tejo jongkok di depan mekiku dan berkata “bulu jembutnya seksi pak, pasti rapet ni?”, “rapet jo, coba aja kamu genjot” ucap pak kepsek yang masih sibuk membuka pakainnya. Pak tikno berdiri di belakang sofa dan menggesek kontolnya di jilbabku, dan meremas kedua dadaku dengan tangannya, “Montok dan kenyal ni toket pak” ucap tikno, “Iya nikmatin aja dulu, saya nyusul” ucap pak kepsek yang membentang tikar di tengah ruangan.

    Melihat pak kepsek siap memulai ritual, tejo lalu menggendong tubuhku dan dibaringkan di tikar yang dibentang oleh pak kepsek, ia lalu menyingkap rokku dan memposisikan kontolnya di bibir mekiku, “Aku duluan ya no, udah gak tahan” ucap tejo langsung melesakkan kontolnya tanpa ampun karena dia rasa mekiku sudah becek. “Uhh..sshh” desahku. Kulihat tikno masih ngocok kontolnya dan mendekati dadaku hendak ia lumat dengan mulutnya, pak kepsek lalu mengangkang diatas wajahku, aku tak mengerti maksudnya

    “bu ida, ni hisap kontol saya sekarang” perintahnya,”Gak mau pak, jijik” ucapku. Pak kepsek menoleh meilaht tejo yang lagi asik ngentotin aku, tejo mengangguk dan menggenjotku lebih keras itu membuatku mendesah “Ahhh..hmm…hmm” desahanku tertahan kontol pak kepsek. Beliau memaju mundurkan kontol panjangnya di mulutku. Selang 2 menit, tejo melepaskan kontolnya dari mekiku dan berkata “No, ni cicip memeknya, rapet cuy!”

    Mendengar itu tikno yang dari tadi cuma ngocok kontol mulai mengarahkan kontolnya ke mekiku dan lagi-lagi tanpa perasaan langsung menggenjotku kasar, “Aaahh..pelan dong..” teriakku. Setelah pak kepsek puas aku sepong, pak kepsek seperti memberi kode ke tikno. Dan benar saja, tikno melepas kontolnya, lalu ia berbaring terlentang disampingku, pak kepsek membimbingku untuk duduk diatas kontol pak tikno dan membaringkan tubuhku pada tubuh pak tikno sehingga pantatku menungging

    Diposisi ini aku yang harus aktif menggenjot kontolnya pak tikno “Ohh bos..mekinya rapet bos..” desah pak tikno. Tejo mendongakkan kepalaku dan minta kusepong kontolnya, kujilat dan kuhisap semua kontolnya, aku merasa diriku sudah binal, aku tak tau apa yang pak kepsek lakukan dibelakangku, kurasakan jari pak kepsek menggelitik anusku, lalu terasa kepala kontolnya menyodok-nyodok pelan anusku, kulepaskan seponganku sambil menoleh ke belakang melihat pak kepsek dan berkata “Plis pak…jangan anus saya pak…” aku menolak.

    Pak kepsek meludahi tangannya dan mengelus kontolnya untuk meratakan ludahnya di kontolnya entah apa maksudnya, rupanya ia hendak menjebol anusku. Aku arahkan tanganku ke pantat dan kudorong tubuhnya supaya tidak memerawanin anusku. Tapi dia mengabaikanku, dan terus memaksakan kontolnya masuk ketika kepala kontolnya masuk “Ohh..sakit pak!!” teriakku. Dia menarik keluar lalu menghentakkan kontolnya lagi, sudah setengah masuk “Ahh ampun pak, jangan disitu,,plis” teriakku sambil memohon.

    Ia menghentakkan lagi kontolnya lebih keras ke anusku dan terasa anusku seperti koyak oleh kontolnya, “Auuhh…sakit..” teriakku. Dia mendiamkan kontolnya di anusku, dan mulai menggenjotku. Aku hendak berteriak namun pak tejo memasukkan kembali kontolnya minta disepong olehku, pak tikno masih saja asik menggejot mekiku, dan pak kepsek mulai mempercepat genjotannya di anusku. Genjotan pak tikno dan pak kepsek bergantian dan memberikan sensasi tersendiri yang membuatku ingin orgasme..”Ohh..hhmm…ahh..hhmm” desahku tertahan kontol pak tejo.

    Dan mekiku menyemburkan cairan cintaku ke kontol pak tikno, “Ohh hangatnya cairanmu ida sayang..” desah pak tikno yang masih asik menggenjotku. Setelah pak kepsek puas menggenjot anusku, ia lepaskan kontolnya dari anusku dan anusku terasa perih, pak tikno juga melepaskan kontolnya dari mekiku, begitu juga pak tejo yang melepaskan kontolnya dari mulutku, aku masih menungging tetap di posisi itu.

    Pak tejo mengambil posisi dibawahku dan segera menggenjotku dengan cara ia gerakkan pinggulku, pak tikno berusaha keras memasukkan kontolnya ke anusku “Ohh ampun pak tikno, jangan disitu” pintaku. Dia mengabaikanku dan menggenjot anusku dengan kasar, aku terangguk-angguk karena sodokannya sambil mendesah perih. “Ohh anusnya rapet banget bos! Aku keluar” desah pak tikno sambil mempercepat genjotannya, terasa semburan demi semburan dari kontolnya di dalam anusku, spermanya meluber keluar dari anusku dan membasahi paha dan rokku.

    Pak tikno lalu terduduk dibelakangku, pak tejo menggenjotku dengan semangat “Ohh mekinya ibu ini empot bos..” desah pak tejo yang mengentot mekiku. Kulihat pak kepsek senyum-senyum aja melihatku. Aku terus menyepong kontolnya dengan tidak mau menatapnya lagi. “Ohh..ohh..saya mau keluar” desah pak tejo. “Jangan di meki jo! Nanti kayak si elin!” bentak pak kepsek. Tejo lekas melepaskan kontolnya dari mekiku dan mengarahkan kontolnya untuk menggenjot anusku, aku pasrah saja. Tejo melesakkan kontolnya ke anusku dan tidak butuh waktu lama baginya untuk memuntahkan spermanya di anusku, cukup banyak dibanding punya tikno tadi. “Uhhh…”lenguhku panjang dan aku orgasme, cairan cintaku muncrat ke tikar dengan sangat deras, “Haha…sodok di anus, tadi nolak, sekarang muncrat” tawa mereka.

    Tubuhku ambruk selepas orgasmeku barusan, pak kepsek lalu mengambil air mineral yang ia tuangkan di gelas dan memberikannya kepadaku, “Air apa lagi ini pak?” tanyaku lemas. “Air mineral aja kok bu” jawabnya. Aku yang sudah sangat haus lekas meminum air itu, tak ada rangsangan yang kurasa di dalam tubuhku, itu artinya air yang barusan kuminum hanya air biasa. Pak kepsek lalu mendekatiku, menelentangkan tubuhku, “Pak apa lagi pak?” tanyaku lirih. “Saya belum puas bu..” jawabnya dan ia langsung kembali melesakkan kontolnya ke mekiku, “Uhh..”desahku.

    Pak kepsek menggenjotku sedikit lebih lembut, ia meremas dada kiriku dan melumat dada kananku dengan mulutnya, kurasa ia ingin menaikkan gairahku. “Ahhh….ssshh…Pak..” desahku. Merasakan mekiku mulai becek, ia menaikkan tempo genjotannya di mekiku dan membuatku terpekik saat mendesah “Ahhh…ahhh..ahh..!! entot ida pak…sshh”, “Widih jago senior kita ini, jadi binal langsung dia” ucap pak tikno semangat. Mendengar semangat dari temannya ia menghentakkan keras karena mungkin dia merasa mekiku mulai berkedut bertanda akan orgasme lagi, “Ahh..ahh..pak…ida mau sampai…” desahku.

    Ia yang dari ronde pertama tadi belum orgasme berkata “Iya bu…sshh…saya juga…ahhh….” Seraya mendesah. Aku yang masih sempat sadar mendengar perkataannya langsung seketika panik, hendak melepaskan tubuhnya yang sedang asyik menggenjotku, “Jangan di dalam pak..sshh..saya gak mau hamil..” desahku menolak. Ia menghimpit tubuhku dengan tubuhnya dan menyodok mekiku dengan lebih keras, kudorong sekuat tenaga tubuhnya agar menyingkir dariku namun apalah daya. “Ahh..sshh..pak…saya sampai” desahku diiringi dengan semburan cairan cintaku. “Ohh..ohh..ohh…saya sampai juga bu…sshh” beliau melolong dan menekan kontolnya dengan sangat dalam di mekiku, terasa semburan sperma beliau memenuhi mekiku.

    Ada sekitar 3 semburan, setelah ia sudah mengeluarkan spermanya ia lekas melepaskan kontolnya dari mekiku, aku segera duduk dan kumasukkan jariku di mekiku terasa ada cairan yang meleleh dari mekiku ya tidak salah lagi itu adalah sperma beliau dan cairan cintaku. Sesaat aku hendak menangis, aku dikagetkan dengan kedatangan pak tejo dan pak tikno yang sedang mengocok kontolnya di depan wajahku, pak tejo lalu jongkok dan membaringkan tubuhku, kumenduga ia hendak ngentotin aku lagi, aku meronta, melihatku meronta ia lalu menampar keras pipiku dan memaksa melesakkan kontolnya ke mekiku, “Aihh..” teriakku.

    Ia menggenjotku keras tanpa ampun, tak berselang lama ia menggenjotku semakin keras dan berkata “Ohh..rapet memek perek ini..ni terima pejuku!”, aku yang panik menarik tubuhku berusaha melepaskan kontolnya namun dia yang sudah kesetanan menahan pinggulku dan menekan dalam kontolnya dimekiku, terasa spermanya menyembur banyak di mekiku, sesaat ia sudah mengeluarkan semua spermanya ia berkata ““Telan nih peju, moga jadi anak kembar! Haha” ia melepaskan kontolnya dan menyingkir dari depan mekiku, aku yang sudah terpejam sedih merasakan ada kontol yang akan melesak ke mekiku, kubuka mataku ternyata pak tikno yang senyum licik diatasku

    Ia lekas menggenjotku dengan kerasa sama dengan pak tejo barusan, kurasa selama tejo ngentotin aku tadi, dia sudah puas mengocok kontolnya tinggal menunggu giliran untuk buang sperma, dan benar saja hanya sekitar 1 menit ia menggenjotku, ia menghentakkan kontolnya ke bagian dalam mekiku, “Ahhh…rasain nih peju suburku!” ucapnya dan terasa semburan sperma dari kontolnya mengalir deras dimekiku, “Semoga jadi anak kembar tiga ya! Haha” ucapnya sambil melepaskan kontolnya dari mekiku, aku yang sudah lemas mencoba untuk duduk dan melihat mekiku, dari mekiku terlihat cairan sperma yang sangat banyak keluar sedikit demi sedikit dan membasahi rokku dan matras tempat aku dikerjai ini.

    “Bangsat kalian semua!” teriakku seraya menangis…”Teganya kalian ya!” ucapku lagi. Mereka tak meladeniku hanya sibuk mengenakan pakaian mereka masing-masing. Akupun akhirnya mengelap cairan sperma yang ada dimekiku dengan tisu yang ada di ruangan itu dan lekas merapikan pakaianku karena ini sudah sekitar jam 5 sore.

    Keesokan harinya, aku merasa amat lemas karena kemarin harus melayani nafsu bejat 3 tua bangka itu dan malam harinya suamiku minta jatah, masih terasa perih anusku akibat dijebol oleh pak kepsek dan teman-temannya kemarin siang. Siang ini akuhendak kabur saja dari ekskul yang wajib kuajar, namun saat aku hendak memundurkan motorku, tubuhku dipeluk dari belakang dan mulutku dibekap saat kumenoleh ke belakang ternyata pak tejo, ia lalu menggiringku ke ruang pak kepsek dan mendorong tubuhku untuk masuk ke ruang pak kepsek, aku takut, rupanya ia tak ikut masuk.

    “Sila ibu duduk.” Pak kepsek menyuruhku duduk di kursi konsultasi di dekat meja kerjanya. “Kenapa pak?” tanyaku tanpa menatapnya. “Ibu tidak perlu khawatir dengan kejadian kemarin siang dimana kami bertiga memunntahkan peju kami di meki ibu, saya ada memberikan minum ke ibu sebelum itu terjadi kan? Tanya beliau. “Iya…”jawabku pelan. “Itu adalah air yang sudah dilarutkan dengan obat KB bu, jadi ibu tidak perlu khawatir hamil dengan sperma kami, obat itu cukup manjur pada istri saya.” Jelas pak kepsek, sambil memberikan kemasan obat KB yang ia maksud, aku merasa sangat lega. “Hari ini ibu istirahat saja dulu, besok mulai mengajar lagi” ucap beliau lembut. Aku segera pulang dengan perasaan lega.

    Chapter spesial flashback bu ida sampai disini, ini hanya chapter selingan penambah bumbu cerita bersambung ini.

    Hari ini adalah hari kelima masa hukuman boby dan wiwi, wiwi yang ditugaskan bu ida untuk memuaskan pak kepsek dan bandot tua tersebut masih terus menjalankan tugasnya selama 4 hari terakhir ini, sementara boby pada hari ini akan memulai perburuannya yang pertama supaya dapat lulus di mapel bu ida.

    Boby

    “Aduh cewek mana ya, yang bisa kupakai hari ini” pikir boby. “Eh mikir apa kamu bob? Sok banyak pikiran” sapa wiwi. Aku menjelaskan permintaan bu ida terhadapku ke wiwi, “Ah sok sok pusing, di sekolah kita ini banyak loh yang bisa dipakai” ucap wiwi. “Masa’ iya? Siapa aja emang?” ucapku. “Ada lah beberapa, kamu mau coba si rika?” Tanya wiwi. *Rika seorang siswi di sekolah ini, perawakan kurus tinggi, kulit kuning langsat, wajah manis polos, ukuran bra 34B,berkacamata* “Eh dia bisa dipakai toh, berapaan?” tanyaku. “Entar aku bilangin” ucap wiwi sambil tersenyum genit.

    Spoiler: Mulustrasi Rika

    Jam pelajaran terakhir hari ini untuk boby, namun guru mapel tersebut tidak hadir, jadi siswa diperkenankan untuk pulang.

    Boby

    “Bob, si rika mau tuh” ucap wiwi. “Jumpain dia gih sekarang di UKS tempat ekskul dia” sambung wiwi. Akupun mengiyakan wiwi dan beranjak ke UKS, setibanya di UKS aku mengetuk pintu UKS, saat pintu terbuka kulihat rika yang menggunakan baju olahraga sekolah,sedikit keringatan. “Habis olahraga kayaknya” pikirku. “Rika, jadi gini …” ucapku belum selesai. “Sst..aku dah tau, wiwi dah bilang ke aku tadi, tarifku 400 ribu sekali main, crot dalem tambah 200 ribu total 600 ribu, sanggup?” ucapnya panjang lebar. “Kalau aku rekam dan foto dirimu jadi berapa?” ucapku. “Oo mau bikin bokep, boleh aja kalau gitu 1 juta, mau gak? Ucapnya sambil menatap remeh diriku. Aku terlihat ragu. “Bisa kumurahkan atau bahkan ku gratiskan, tapi ada syarat” ucapnya lagi. “Apa syaratnya?” tanyaku. “Syaratnya kontolmu harus lebih dari 15 cm, tahan aku sepong dan entot tanpa crot dalam waktu 5 menit, gimana?” jelasnya dengan nada meremehkan. Aku langsung semangat toh sama nia aku menang. “Oke deal” ucapku.

    Kubuka celana panjang SMAku beserta cdku dengan sekali tarik, begitu juga rika yang membelakangiku seolah jual mahal, ia membuka baju olahraganya branya, lalu ia membuka celana panjang olaharaganya beserta cdnya,dia berbalik kearahku dan berkata “Wah..udah mulai rekam, malu tau..”, ia lalu mulai mengelus kontolku sambil aku membuka bajuku dan terus merekam aksinya dengan kameraku, ia jongkok di depan kontolku dan mulai menjilat kontolku yang belum ngaceng ini, sangat telaten emutannya. Saat kontolku ngaceng ia tak langsung menghentikan emutannya, tapi emutannya makin keras, sempat membuatku kewalahan, ia mengemut buah zakarku, “Sshh” desahku..”Ehhmm..hmmm..” desah rika sambil terus mempermainkan kontolku dengan mulutnya. Kulihat dia mulai bosan, ia lalu berdiri dan membelakangiku, menunduk dan ia bertumpu di pinggir kasur UKS. Aku yang sadar bahwa dia minta segera diselesaikan tak menerima tantangannya begitu saja, kujongkok di belakangnya, kuelus-elus bibir mekinya “Uhh..ssh” desahnya.

    Kujilat bibir mekinya dengan sedikit liar “Uhh…cepetan ah bob..” desah rika. Aku abaikan permintaannya, sambil kucolok-colok mekinya dengan jari tengahku. Saat kurasa mekinya mulai becek, kuposisikan kontolku dibelakang pantatnya dan kugesek kontolku di belahan pantatnya, saat tiba di bibir mekinya kumelihat ia menggoyangkan pinggulnya seolah meminta segera kugenjot “Cepet masukin bob..ssh” pinta rika. Lagi-lagi kuabaikan seolah kuingin menyiksanya, kutempelkan kontolku ke bibir mekinya tanpa memasukkan ke mekinya, lalu kumasukkan dua jariku ke mekinya “Ahhh…udah dong pemanasannya..ssh” kukocok mekinya dengan keras menggunakan jariku, “Ceplok…ceplok” suara becek antara jariku dan meki rika. Cairan horny rika yang tersisa di jariku ku oleskan ke batang kontolku. Kumasukkan kontolku ke meki rika dengan sekali hentak, “Ohh! Besarnyaa..sshh” desah rika. Meki rika agak rapet dan tidak terlalu dalam sehingga kontolku tidak dapat masuk sepenuhnya, “Ohh rika..” desahku. Kugenjot kontolku yang sedikit membuatnya terhentak karena efek dari mekinya yang tak cukup menampung kontolku. Sambilku menggenjot mekinya, kuremas toket rika yang menurutku cukup montok karena tubuhnya yang langsing. “Entot rika bob…sshh” desah rika.

    “Tok tok tok” bunyi pintu UKS diketuk. Aku dan rika yang lagi berposisi doggy style ini terpaku membisu. Rika menatapku seolah memintaku melepaskan kontolku, namun kumemiliki ide gila, “kamu buka pintu itu, tapi jangan lepaskan kontolku, sembunyi aja dibalik pintu” bisikku ke rika. “Ahh gila kamu” ucapnya. Kugenjot mekinya dengan keras tanpa memperdulikan ketukan pintu, dan kumelihat rika menutup mulutnya agar tak mendesah. “Tok tok tok…Neng rika ada di dalam?” ucap pria yang ada di luar ruangan. “Ahh shit! Si tikno..” ucapku. Rika memukul-mukul pahaku pertanda ia memintaku untuk menghentikan genjotanku,namun kutetap tidak mau, kupaksa ia mengenakan bajunya, “Cepet pasang bajumu, buka pintu itu sambil tetap kuentot” ucapku. Rika terlihat cemberut horny memasang bajunya, kusuruh dia sedikit menunduk berjalan menuju pintu dengan aku yang masih asyik menggenjot mekinya, ia berjalan terangguk-angguk, ia buka pintu tersebut dan memang benar itu pak tikno

    “Ada apa pak? Ssh” Tanya rika sedikit mendesah, “saya mendengar suara aneh dari ruangan ini, neng rika sakit?” Tanya pak tikno. “ii..iiya pak..ss…sedikit sakit” ucap rika menahan desah. “Apa yang perlu bapak bantu?” Tanya pak tikno. “Nnnn…ndak ada pak”” jawab rika. Aku kembali mendapat ide gila yaitu ngajak pak tikno join permainanku, lalu kugenjot keras meki rika sehingga daun pintu tempat ia bertumpu bergoyang-goyang. “Lagi ngapain sih neng?!” Tanya kaget pak tikno yang sedikit penasaran. “Join aja sini pak” ajakku. Mendengar hal itu rika segera menatapku yang dibalik pintu dengan tatapan marah, tapi karena ia terlanjur horny ia tak bisa apa-apa. Pak tikno langsung mengintip, kumelihat tanpa babibu pak tikno lekas masuk dan ia menutup kembali pintu tersebut. Posisi rika kembali membungkuk dengan bertumpu dilututnya dan aku masih menggenjotnya dengan kasar sehingga ia terangguk-angguk, “Apa-apaan sih bob?!” amuk rika. “udah nikmatin aja ka, aku tau kamu doyan kontol cuma sok jual mahal aja” ucapku “pak tikno mari nikmatin, nanti saya bayarin” ajakku. “Ogah ya aku main sama dia!” bentak rika. Melihat perdebatan kami, pak tikno lekas membuka celana kerjanya sekaligus cdnya, ia mulai mengocok kontolnya yang pernah menyodomi bu ida itu.

    Melihat kontol pak tikno yang mengeras rika seolah tak mampu menahan takjub “Wahh…sshh” kagumnya seraya tetap mendesah. “Doyan kan kamu sama kontol gede?” ucapku ke rika. “Pokoknya bayar ya, 2 juta!” ucapnya dengan nada marah. “2 juta? Enak aja, nih liat stopwatchmu” ucapku. Terlihat di stopwatchnya bahwa aku telah entotin dia kurnag lebih 5 setengah menit, dan itu membuatnya lemah, melihat ia mulai pasrah, aku mempercepat genjotanku di mekinya, ia semakin meracau “Ahh..entot rika bob…shh…aku lonte…”. Melihat permainan kami semakin memanas pak tikno mendekatkan kontolnya ke mulut rika, rika yang sudah kepalang horny lekas melumat kontol pak tikno, “Uuuhh neng…emutanmu mantep..” desah pak tikno. Kulihat pak tikno mulai meremas toket rika

    “Ehhmm…hhmm…” desah rika tertahan, kurasakan mekinya berkedut pertanda rika akan segera orgasme, kupercepat genjotanku dan benar saja badan rika bergetar dan terasa cairan hangat dari mekinya menyembur deras..””Ohh..hhmm…ehhemmm” desah rika orgasme. Terasa pinggulnya lemas pasca orgasme, “Pak pindah posisi, rika lemes ni” ucapku ke pak tikno, pak tikno paham lalu kami membaringkan rika di kasur UKS, pak tikno mengambil posisi untuk ngentotin rika, “Akhirnya bisa ngentotin neng juga..hehe” ucap pak tikno tanpa babibu langsung menghentakkan kontolnya ke meki rika, “Ahh pak!” teriak rika kecil. Aku yang belum puas, sabar menanti giliran sambil merekam permainan rika dan pak tikno, “Memeknya neng empot ayam..sshh” desah pak tikno, “Aoohh…iyaah pak..” desah pendek rika.

    Spoiler: Mulustrasi Rika

    Pak tikno memegang pinggul rika dengan terus menggenjot rika dengan keras membuat toket rika bergoyang goyang, aku jadi tidak tahan untuk melumatnya, kuletakkan kamera keposisi yang pas dan kulumat toket rika..”Asshh bob..jangan dicupang yahh..” desah rika. “Kenapa?” tanyaku sambil meremas toketnya, “Nanti cowokku marah…sshh” ucapnya. “Oke sayang” ucapku. “Neng, bapak mau keluar nih..ssshh” desah pak tikno. “Cepet amat pak?” tanyaku. “Maklum mas, banyak orderan,hehe sshh” ucap pak tikno. Pak tikno lekas mencabut kontolnya dari meki rika dan memuntahkan pejunya di perut rika, “Ohh..ohh..sshh” desah pak tikno. “Crot..crot..crot” ada sekitar 2 kali semprotan dari kontol pak tikno. Setelah peju beliau telah habis beliau muncratkan, beliau turun dari kasur dan kembali memakai pakaiannya.

    “Makasih yah mas, neng” ucapnya. Setelah pak tikno meninggalkan ruangan, “Bob ambil tisu gih, si tua bangka itu cepat kali crotnya belum puas aku” ucap rika sedikit judes. Aku mengambil tisu sambil mengambil pil KB, “nih tisu, ni minum pil KBnya” ucapku. Rika mengelap peju pak tikno yang lengket diperutnya sambil meminum pil KB yang aku berikan. “Kamu nih, pakai ajak tua bangka itu juga! Sekarang kamu bayar ya dia punya, tapi kalau kamu bisa bertahan dari genjotanku selama 3 menit kedepan aku bisa gratiskan si tua bangka itu” ucap rika kembali meremehkanku. Aku baring di kasur UKS seolah menerima tantangan rika, rika naik ke kasur UKS lalu jongkok diatas kontolku, ia memasukkan kembali kontolku ke mekinya dengan sekali hentakan, “Uhh..” desahnya.

    Ia mulai menggenjotku sambil membungkukkan tubuhnya diatasku, toketnya yang menggelantung bergerak mengikuti irama genjotannya. “Ahh bob..sshh” desahnya. Ia mempercepat genjotannya seolah ingin membuatku lekas muncrat. Kuremas keras kedua toketnya, menarik toketnya supaya mendekat kemulutku, kulumat keras toketnya dan itu membuatnya semakin semangat menggenjot kontolku. “Ouuhh bob nakal yah kamu..sshh” desahnya. Setelah aku bosan diposisi itu, kumenyuruh rika untuk duduk mengangkang dipinggir kasur UKS, dan kuangkat kedua kakinya kebahuku, sehingga kedua tangannya bertumpu di kasur tersebut. Kuhentakkan kontolku keras dan menggenjotnya dengan sedikit kasar. Ia terlihat terangguk-angguk dan berkata “Cepet bob..puasin rika..sshh”, aku melihat stopwatch miliknya dan kembali menunjukkan stopwatch tersebut ke wajahnya, “Iyaa deh iyaa..gratis buat kamu boby sayanng…ssshh” ucap rika sembari mendesah.

    Kumerasa bahwa kumemenangkan permainan ini lekas dengan keras kugenjot kontolku karena terasa akan muncrat kontolku, “Ohh Ohh Ohh bob, rika sampai” desah rika. “Sama-sama sayang..boby juga..sshh” desahku. Terasa cairan cinta rika menyembur palkonku, dan karena hal itu aku juga sudah tidak tahan untuk menyemburkan semua pejuku di rahimnya, “Ohh rika” desahku. “Crot..crot..crot” ada banyak sekali muncratan pejuku di dalam rahim rika, lekas kuambil kameraku dan kuarahkan untuk merekam meki rika, kutarik kontolku dan terekam cairan putih meleleh dari meki rika. Rika lekas terbaring di kasur UKS, aku masih terus merekam meki rika. Setelah kurasa rekaman tersebut cukup, aku memfoto rika yang terbaring lemas, lalu aku mematikan kameraku dan membereskan pakaianku. “Jadi lonte aku kau sekarang” ucapku ke rika, rika menatapku sinis. Kutinggalkan ia mengangkang di ruang UKS tersebut dengan rasa bangga.

    Chapter ini selesai. Tambah chapter???

    Hari ini adalah hari keenam masa hukuman boby dan wiwi, setelah semalam boby berhasil mendapatkan mangsa pertamanya, hari ini boby akan melancarkan aksi keduanya, ia mengincar anggi seorang siswi dari gedung ketiga, perawakan anggi bertubuh kecil langsing, namun berdada montok 34C dan itu cukup menggoda untuk cewek seusianya, boby tidak tau apakah anggi sudah jebol apa belum, namun boby nekat.

    Boby

    “Oke, hari ini aku akan ‘cobain’ anggi, cewek yang sering aku jadiin bacol tiap melihat dia olahraga di lapangan futsal sekolah ini” aku membatin sambil melihat ke lapangan futsal mencari keberadaan anggi karena sekarang adalah jam mapel olahraganya kelas anggi. Kumelihat anggi menggunakan baju olahraga yang sudah lembab karena keringatnya dan itu memperlihatkan keseksian tubuh anggi, aku segera mengambil obat kuat ku dan lekas meminumnya. Setelah beberapa menit kurasakan obat kuatku sudah bekerja, kusamperin anggi sekedar berbasa basi, “Eh boby, apa kabar?” sapa anggi. “Baik nggi, dirimu apa kabar?” tanyaku. “Baik juga bob, kami lagi olahraga, kamu kok ndak belajar di kelas, malah melipir kesini?” Tanya anggi. “Eh iya, aku mau nanya sesuatu nggi” ucapku, kumenarik anggi menjauhi lapangan ramai tersebut ke semak sepi yang berada di belakang gedung labor biologi, “Nanya apa sih bob? Kok jauh gini” Tanya anggi. Aku yang sudah terangsang berat langsung membuka celana osisku beserta cdku, terlihat olehnya kontolku yang sudah setengah tegang, “Aihh..!” teriaknya.

    Menyadari hal itu aku langsung membekap mulutnya dengan tanganku dan menempelkan tubuhnya ke dinding labor biologi, “Diam aja nggi! aku gak main kasar asal kamu nurut” ucapku, anggi mengangguk lalu berkata “kamu ngagetin aja sih pakai buka celana segala, tapi ngomong-ngomong anumu gede juga ya” sambil tersenyum genit memandangi kontolku, “jadi mau half service atau full service nih bob?” tanyanya dengan nada menggoda, aku kaget ternyata dia juga lonte disekolah ini, “Berapa tarifmu emang?” tanyaku, “700 ribu full service, crot dalam jadi 1,2 juta aja bob” jawab anggi sambil menggigit manja bibirnya, aku pikir-pikir rugi 1,2 juta gak apa lah ya pakai uang sisa beli printer, kapan lagi bisa ngentotin bahan coliku selama ini,hehe. “Oke 1,2 juta deh, deal” ucapku.

    Aku lalu menariknya jauh lagi ke dalam semak yang cukup jauh dari sekolah ini, disana anggi mulai membuka bajunya dengan gaya striptis namun aku abaikan karena aku sibuk mempersiapkan kameraku untuk merekam permainan kami, anggi tidak mengetahui bahwa aku akan merekam dia, “modus yang pernah kulakukan ke nia ini akan kulakukan lagi ke anggi, hahaha” aku membatin. Saat ia telah bertelanjang dada, kumelihat toket yang selama ini kuidamkan terpampang jelas di depanku, aku langsung melahapnya “Ahh..sshh..bob” desah anggi.

    Aku semakin asyik melumat toketnya dan tanganku mulai menurunkan celana olahraganya beserta cdnya ke tanah, disaat yang bersamaan anggi meremas dan mengocok pelan kontolku yang sudah setengah tegang tadi, “Gede banget bob..sshh” desah anggi. Saat ia merasa bahwa kontolku sudah menegang penuh ia mulai mengocok kontolku dengan telaten dan memijit-mijit buah zakarku, jariku pun tidak tinggal diam, jariku menggelitik mekinya anggi, 2 hingga 4 jari, saat kumerasakan bahwa meki anggi sudah mulai becek kulepaskan lumatanku di toketnya, wajahnya terlihat sedikit kecewa, kupegang pinggulnya, kurebahkan tubuhnya ke rerumputan yang ada disitu, beralaskan pakaian anggi, kugesek perlahan kontolku ke meki anggi, rencananya aku mau mempermainkan dia dulu

    Namun dia yang sudah sangat horny dengan sigap memegang kontolku dan melipat kakinya dibelakang tubuhku, ia arahkan kontolku pas di bibir mekinya lalu ia hentakkan lipatan kakinya sehingga kontolku masuk semua ke mekinya “Auuhh..sshh..gede bob” desahnya. Karena sudah terlanjur masuk, aku mulai genjotanku di meki anggi, terasa mekinya yang lebih rapat dibandingkan rika mulai menyedot-nyedot palkonku. Hentakan demi hentakan kontolku membuat toket anggi berguncang-guncang seksi, aku merebahkan tubuhku dan kembali melumat toketnya, anggi memeluk erat kepalaku yang sedang asyik menyedot-nyedot puting toketnya. “Uhh..bob…isap anggi..sshh” racaunya. Aku pindahkan isapanku ke lehernya lalu aku menciumi bibirnya layaknya sepasang kekasih cukup lama kami berpagutan

    Anggi mendorong ciumanku dan berkata “Cepetin bob…sshh…aku..akhh..mau…keluar..sshh” sambil mendesah. Terasa meki anggi berkedut-kedut, tak menunggu waktu lama langsung cairan hangat menyembur palkonku yang masih asyik menyodok mekinya. “Ahhhhh…boby….!! Sshh” teriak anggi mendesah. Terlihat badan anggi lemas setelah mendapatkan orgasme pertamanya, aku mencabut kontolku membiarkan anggi mengatur nafasnya, saat nafas anggi mulai normal, aku menarik pinggulnya memposisikan ia untuk doggy style, ia melengkungkan tubuhnya sehingga aku dapat melihat jelas mekinya dari belakang, “Sodok anggi bob..” pintanya manja. Aku lekas menyodokkan kembali kontolku ke mekinya, kuremas dari belakang toketnya yang menggantung bebas, tak butuh waktu lama anggi terasa akan kembali orgasme, “Ohh..bob…anggi keluar lagi nih…” desahnya.

    Aku keluarkan kontolku dan kubaringkan ia telentang menghadapku, ia menatapku bingung, aku gesek kontolku pelan di bibir mekinya, kumasukkan sedikit lalu kutarik keluar lagi, “Ssh..ayo bob..puasin anggi” mohonnya, “Boleh boby puasin anggi, tapi gratiskan boby ya..hehe” ucapku, “Jangan gitu ah…plis bob” pintanya, kumasukkan sedikit kontolku ke mekinya dan hanya mendiamkannya saja, terlihat pinggul anggi bergerak-gerak ingin digenjot, “Plis bob,puasin anggi” pintanya, “Boleh, asal gratis” ucapku sambil meremas-remas toket anggi, “Iyaa deh..iyaa…gratis untuk boby sayang” ucapnya lemah.

    Mendengar perkataannya aku langsung menggenjotnya keras dengan semangat, “Ouhh…ouhh bob…anggi sampai…sshh” desahnya dan benar saja mekinya menyemburkan cairan cintanya yang begitu banyak ke palkonku dan ada muncratan kecil ke perutku dari mekinya, “Anggi puas bob..ssshh” desahnya puas. Aku yang tak kunjung muncrat karena efek obat kuat, melepaskan kontolku dan memposisikan tubuh anggi kembali menungging, kali ini aku mengincar anus anggi yang terlihat masih rapet, aku masukkan sedikit jari tengahku ke anus anggi, “Uhh..uhh..ngapain disitu bob” Tanya anggi sambil mengatur nafasnya.

    Aku diam saja dan mengobok-ngobok mekinya untuk mendapatkan cairan cintanya lebih banyak agar dapat membasahi tanganku, lalu cairan itu kuoleskan ke kontolku, aku memposisikan palkonku di bibir anusnya, anggi menoleh ke belakang dan berkata “Plis..jangan anus anggi bob,” pintanya, aku yang sudah dikuasai setan tidak memperdulikan permintaannya, dengan sedikit kuhentakkan kontolku di anusnya, “Akhhh!” teriak anggi. Setengah kontolku masuk di anusnya, terasa sangat sempit dibandingkan mekinya tadi, aku hentakkan sekali lagi sehingga kontolku masuk semua di anusnya “Aihhh..pedih bob..” teriak anggi. Aku diamkan beberapa saat, dan kumulai menggenjotnya pelan terasa jepitan yang luar biasa di kontolku

    “Boobb…plis jangan disitu, uhhh..pedih…” mohon anggi sedikit menangis menahan perih di anusnya. Aku tak memperdulikannya, dan terus memompa anusnya, kumainkan jariku di meki anggi dengan maksud untuk merangsangnya, perlahan tangisan perih anggi berubah menjadi desahan pelan, kupercepat sedikit genjotanku dan desahan anggi semakin berirama mengikuti hentakan kontolku di anusnya. Aku merasa bahwa aku akan segera muncrat, kudiamkan kontolku di meki anggi, aku sibuk meraba celana SMAku yang tergeletak disebelah kami untuk mencari pil KB yang diberikan bu ida, setelah mendapatkannya, aku berikan ke anggi, “Nih telen, biar kamu ndak hamil” ucapku.

    Setelah aku pastikan ia sudah meminum pil tersebut, aku cabut kontolku dari anusnya terlihat bercak darah menempel di batang kontolku, aku melapnya dengan cd anggi, aku lalu dengan kasar menggenjot meki anggi yang membuatnya terangguk-angguk, “Uuhh..bob..entot anggi…ssh” desahnya, meki anggi kembali berkedut-kedut, “Berarti dari tadi dia menikmati genjotanku di anusnya, dasar lonte” aku membatin. “Ahh..aku sampai…sshh” teriak anggi, terasa semburan cairan cintanya kembali menghangatkan palkonku, aku menggenjot lebih keras dan menghentak dalam-dalam kontolku di mekinya “Ohh anggi… boby sampai” ucapku.

    “Crot….crot…crot” ada sekitar 4 semburan pejuku menyembur di dalam meki anggi, kudiamkan kontolku sedikit lama, “Cepet bayar aku..uhh..uhh” ucap anggi sambil mengatur nafasnya. “Ogah yaa..kamu bilang gratis kok tadi..” ucapku sambil mengambil kamera yang kusembunyikan disemak dan kurekam wajahnya, dia segera menutup wajahnya, “Kurang ajar kamu bob!” teriaknya, selama dia menutup wajahnya aku merekam kontolku yang kutarik pelan keluar dari meki anggi, terlihat cairan cinta anggi dan pejuku keluar dari bibir meki anggi.

    Kuhentikan rekaman kameraku, dan mulai membersihkan tubuhku, memakai pakaianku, lalu aku mendekati anggi yang masih terlentang bugil menutup wajahnya dengan tangan, terdengar tangisan kecil, “Gak usah nangis ah! Kamu bilang gratis kok tadi, ini ada buktinya” ucapku, anggi mulai membuka wajahnya dan bangkit, seketika ia hendak menamparku namun kutahan, “Mau nampar?mau main kasar? Kusebar videomu ini ya, oke fix gratis! Haha” ucapku. Terilhat wajahnya merah padam, aku tak memperdulikan ekspresinya lagi dan lekas meninggalkannya di semak belukar itu, “Maafin boby ya anggi, ini semua karena perintah bu ida” aku membatin seraya meninggalkan anggi.

    -Jam pelajaran terakhir-

    Setelah tadi boby habis memperkosa dan ML gratis dengan anggi menggunakan obat kuat, boby merasa bahwa obat kuat yang ia minum tadi sebelum menggenjot anggi masih terasa efeknya sampai sekarang, hingga akhirnya sang guru meminta para siswa termasuk boby untuk ke lapangan futsal, dengan modal izin sakit, boby melipir ke perpus sekolah.

    Boby

    “Uh letihnya mesti disuruh gotong royong segala siang terik gini” aku membatin seraya menuju perpus. Di perpus aku tak dapat konsentrasi membaca buku yang aku ambil dari rak buku karena efek obat kuat yang kuminum tadi masih terasa, di perpus ini aku hanya bertiga dengan penjaga perpus dan salah seorang siswi yang bernama nur, *nur bertubuh kurus tinggi langsing dengan dada 32B, terkenal suka ngomong cabul*.

    *Flashback singkat: aku dan nur kalau pulang sekolah selalu menggunakan bus untuk sampai di kampung tempat kami tinggal, suatu hari nur pernah menggodaku di bus dengan menggesek-gesek pantatnya ke kontolku, karena saat itu aku belum seliar saat ini jadi aku hanya menikmati kenakalannya dan coli setibanya aku di rumah*. Aku melirik nur yang sibuk membaca sebuah novel, terlihat ia sudah menyelesaikan novelnya dan hendak mengembalikan novel tersebut, aku mengikutinya tanpa ia sadar, saat ingin berbalik badan aku segera mendekap mulutnya dan menempelkan tubuhnya ke rak buku yang cukup jauh dari meja penjaga perpus, nur terlihat memelototiku

    “Diam kamu nur, nikmati saja! Dulu kamu pernah goda aku di bus, sekarang terima akibatnya” ucapku dengan tatapan mengancam. Nur terlihat takut, kurapatkan tubuhku ke tubuhnya, sepertinya dia merasakan kontolku mengeras dari balik celanaku sehingga ia melirik ke bawah dan melirik mataku, kulepaskan dekapanku dan langsung kulumat bibirnya, “Hmm..uhhm” suaranya tertahan lumatanku, kuremas toket kecilnya dari luar baju osisnya, dan tangan kiriku menarik ke atas rok osis yang dia gunakan, kulihat matanya kembali memelototiku, namun aku mengabaikannya, dan terus melumat mulutnya, kuturunkan dengan kasar cdnya dan kuraba mekinya yang dipenuhi bulu, “Sshh..hmm” desahnya dengan mata melotot.

    Kulepaskan ciumanku, “Bob plis jangan perkosa aku…maaf yang kemarin” pintanya, aku tak memperdulikannya, kulepas celana osisku dan cdku bersamaan, terpampang kontolku yang sudah ngaceng, kuangkat kaki kiri nur dan kuarahkan kontolku ke bibir meki nur, “Bob..kumohon…aku masih perawan..” pintanya sedikit menangis. Aku masukkan kontolku sedikit ke meki nur, dan terasa seperti ada yang mengganjal, “Sama kayak bu ecy nih” aku membatin. Aku diamkan kontolku disitu, kubuka kancing baju osis nur sehingga branya terlihat, kuangkat branya, langsung kulumat dan cupang toketnya tanpa ampun. “Ohh..sshh bob..stop..plis” pintanya seraya mendesah kecil karena takut ketahuan penjaga perpus.

    Selagi aku asyik melumat kanan dan kiri toketnya kuhentakkan kontolku ke dalam mekinya, “Aihh..” teriak nur tertahan tanganku yang kembali mendekap mulutnya, matanya melotot menggambarkan rasa perih yang dia rasakan, kugenjot mekinya yang baru saja kuperawani ini dengan buas serta toketnya kubuat merah-merah dengan cupangku.

    “Udah..bob..perih..sshh” ucap nur seraya mendesah. Rok nur mulai dibasahi oleh keringat kami, kupercepat genjotanku karena kumerasakan meki nur berkedut-kedut aku ingin segera memberikan orgasme pertama dalam hidupnya, “Auhh..sshh..hhmm..” desah nur tertahan lumatan mulutku dibibirnya, terasa semburan cairan hangat dari mekinya menyembur palkonku yang masih asyik menggenjot mekinya, mengetahui nur telah orgasme aku semakin buas menggenjot mekinya, kuremas pantatnya, kulepaskan kontolku, lalu kuposisikan tubuh nur membungkuk bertumpu di rak buku

    Kembali kugenjot meki nur dengan buas, jika penjaga perpus jeli maka ia dapat melihat salah satu rak buku di ruangan itu bergoyang berirama mengikuti genjotan kontolku, ini merupakan sensasi terbaik bagiku, “Uhh..uhh..sshh..ohh” desah pelan nur, terlihat ia menutup sendiri mulutnya mungkin ia juga takut ketahuan penjaga perpus. Melihat ia mulai menikmati permainanku, aku menggenjotnya lebih keras dan meremas toketnya dari belakang, kutegakkan tubuhnya, kuhisap lehernya, “Uhh..bob..” desahnya, pakaian kami sudah basah dipenuhi keringat, pertanda ia akan kembali orgasme aku lepaskan kontolku

    kupinta ia berdiri menghadapku dan naik ketubuhku, dia kugendong dan kumasukkan kontolku ke mekinya, aku menggenjotnya dengan posisi menggendongnya, ku bawa ia keliling mengelilingi beberapa rak, sedikit kami mengintip penjaga perpus yang masih sibuk dengan kerjaannya, lalu kuletakkan tubuh nur di atas meja baca yang agak jauh dari meja penjaga perpus, aku menggenjotnya keras, “Uhh..sshh..ohh..bob..aku pipis lagi..” desah nur, benar saja cairan hangat dari dalam mekinya kembali menyembur deras ke palkonku, aku mempercepat genjotanku

    “Ahh aku sampai nur..” desahku..”bob jangan di dalam..sshh” tolak nur. Aku menahan sejenak kontolku agar tak lekas muncrat, kunyalakan kameraku dengan sigap merekam tubuh nur, “Apa-apaan sih bob!” teriaknya, kusegera mendekap mulutnya, kugenjot keras mekinya, “crot..crot…crot” kontolku memuntahkan peju sebanyak 5 kali semprotan di meki nur, “Ahh tidak…” ucap nur, terlihat mata nur berkaca-kaca, aku masih asyik menikmati semburan pejuku dan rekaman kameraku, “kamu jahat bob! Tega kamu ke aku kayak gini!” amuk nur. Aku mengabaikannya dan menarik kontolku dari mekinya, terlihat cairan cintanya, peju dan darah segar keluar menetes dari mekinya membasahi meja baca ini. setelah puas kurekam mekinya, kumatikan kameraku dan segera memakai pakaianku kembali, lagi-lagi aku tinggalkan dia, sama seperti anggi tadi. (Tamat?)