Author: Bokep Mobile

  • Video Bokep Threesome Bermain Gel Dan Kusuk

    Video Bokep Threesome Bermain Gel Dan Kusuk


    2388 views

  • Kisah Memek Sebuah peristiwa dalam keluarga ayah

    Kisah Memek Sebuah peristiwa dalam keluarga ayah


    1724 views

    Cerita Seks Terbaru – Namaku Virni, saat ini usiaku 22 tahun. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara, adikku laki-laki, usianya 2 tahun di bawahku. Kata orang aku orangnya cantik, kulitku putih bersih dengan bulu halus di seluruh tubuhku dan payudaraku berukuran 36B sedangkan tinggiku 165 cm. Kalau laki-laki lihat tubuhku, jakunnya naik-turun. Ini karena aku sering merawat tubuhku atas anjuran ibuku sendiri yang juga sangat cantik dan seksi. Karena kecantikankulah aku bermain nafsu seks dengan ayah dan kakekku sendiri.

    Awal kejadiannya di saat ibuku sakit kira-kira satu tahun yang lalu. Ibuku harus masuk rumah sakit karena kanker rahim yang dideritanya sejak melahirkan adikku. Sudah 2 bulan, ibuku di rumah sakit, karena kami hanya bertiga maka untuk menjaga ibu kami bergantian. Ayah, aku dan adikku. Malam itu aku sehabis makan malam, bersiap mau tidur, adikku berangkat ke rumah sakit untuk menggantikan ayahku menjaga ibu. Setelah adikku berangkat karena belum terlalu mengantuk, iseng aku ke kamar adikku, kutemukan buku-buku gambar porno punya adikku dan kubawa ke kamarku, setelah iseng melihat gambarnya aku mulai terangsang.

    Sekitar jam 10.00 malam, ayahku datang dari rumah sakit. Selesai makan, ayah mengunjungi kamarku.
    “Vir.. kamu sudah tidur..?” kata ayahku sambil mengetuk pintu kamarku.
    “Masuk.. Yah.. Vir belum tidur,” teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.
    Pintu kamar terbuka, kulihat ayahku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.
    “Ayah.. kenapa.. Mama.. baik-baik aja khan? kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.
    Ayahku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil meneteskan air mata.
    “Ibumu makin parah saja sayang, rasanya Ibu tidak akan bertahan lama lagi kalau melihat kondisi ibumu,” tangis ayahku yang mambasahi dasterku.
    Aku pun mulai terisak.
    “Ayah.. kalau ada apa-apa sama Ibu, Ayah nggak perlu merasa kehilangan, Ayah harus pasrah, lagi khan ada kami berdua yang akan menemani Ayah.”
    Ayah menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata,
    “Iya.. Ayah harus tegar yach.. Ayah sayang sama kamu berdua.”

    Lalu ayah mencium kedua pipiku, tetapi ketika akan berpaling secara tidak sengaja bibir ayahmenyentuh bibirku. Aku tiba-tiba ada perasaan aneh pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang buku porno adikku yang tadi aku lihat. Kubalas kecupan ayahku, kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut ayahku, ayahku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti dengan balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan. Rupanya ayahku makin terangsang, disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga aku yangmemakai daster mulai digerayangi ayahku. Lidah kami masih bertautan membuat makin bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja ketika tangan ayahku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik sehingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.

    Ayahku mulai menurunkan tali daster dari bahuku sehingga payudaraku yang mancung dengan puting berwarna kecoklatan kini terpampang di depan muka ayah. Aku terbiasa tidur hanya menggunakan daster dan CD saja, aku tidak pernah pakai BH. Ayahku mulai menelusuri leher jenjangku sampai ke payudara dengan mulutnya. Ketika putingku mulai digigitnya, aku semakin menggelinjang, “Ah.. ah.. sshh.. ah..” Karena aku sudah makin terangsang yang disebabkan oleh buku porno itu, aku menganggap ayahku adalah seorang lelaki yang harus memuaskan nafsu birahiku.

    Tanganku mulai ikut berkerja dengan memegangi batang ayahku yang masih bersembunyi di balik celana panjang. Kugosokkan tanganku pada celananya yang membuat ayahku semakin ganas menggigit putingku dan dasterku disibaknya sehingga CD-ku dengan satu tarik telah merosot yang membuat vaginaku yang setiap hari kurawat dengan baik terpampang jelas serta mengeluarkan bau yang sangat harum menyerbak di ruang tidurku.

    “Bau.. apa.. ini.. Vir? harum sekali,” tanya ayahku.
    “Bau dari vagina Virni, Ayah,” kataku.
    “Vir.. baunya harum sekali, Ayah suka baunya.”
    “Ayah, vagina Virni boleh kok kalau mau dijilatin, dimasukkin punya Ayah juga boleh,” kataku lagi.
    “Bener nih, Vir?” tanya ayahku.
    “Iya,” kataku.

    Dengan nafsunya dimana ayah yang sedang mengemut dan menggigit payudaraku langsung menurunkan tubuhnya sehingga sekarang vaginaku sudah tepat di depan muka ayahku. Lidahnya yang halus menyapu vaginaku. Dijilatnya vaginaku bagian luar. Aku mulai belingsatan. Aku makin bergelinjang ketika lidah ayahku menemukan biji klitorisku. “Ah.. ah.. ssh.. argh.. argh..” kataku sambil menggelengkan kepalaku. Rupanya ayahku senang memainkan klitorisku dengan lidahnya yang hampir 15 menit lamanya. Aku pun makin memuncak nafsuku dan meminta pada ayahku,
    “Ayah, bo.. boleh nggak kalau Virni nyoba.. batang kemaluan Ayah?”
    “Oh.. kamu mau?” tanya ayahku.
    “Iya Yah..” kataku lagi.
    Sementara lidah ayah masih di klitorisku, ayah melepas semua yang melekat di tubuhnya dan langsung menindihku sehingga batang kemaluan ayahku persis di depan hidungku, posisikami seperti angka 69. Batang kemaluan ayahku panjang, besar dan hitam, kira-kira 25 cm. Aku langsung berpikir ayah harus memuaskan diriku.

    Batang ayah yang besar, hitam dan panjang kucoba kumasukkan dalam mulutku, tetapi karena bibirku yang mungil batang itu hanya masuk kepalanya saja dan lidahku mulai menjilatinya. Ayahku mulai belingsatan. Hampir 15 menit aku jilat dan kuhisap batang kemaluan ayahku, ada sesuatu yang mendesak dari dalam vaginaku yang langsung keluar yaitu berupa cairan kental yangmembasahi vaginaku dan muka ayahku, tetapi ayah lebih dulu menangkap cairanku ke dalam lidahnya lalu ditelan ke mulut ayah. “Ah.. argh.. argh.. ssh.. Ayahh..” kataku sambil tubuhku ambruk, terlepaslah batang ayah dari mulutku. Ayahku berdiri dan berkata,
    “Vir.. boleh vaginamu Ayah tusuk sekarang?”
    “Iya.. Yah..” kataku lirih.
    Ayah lalu menindihku, batang kemaluan ayahku ditempelkan tepat di depan vaginaku. Jari ayahku mengorek vaginaku yang masih rapat sehingga aku jadi menggelinjang. “Ah.. ah.. ssh..”

    Setelah vaginaku agak lebar dan besar, batang kemaluan ayahku dicobanya untuk memasuki vaginamilikku. Karena masih agak sempit lubangnya maka baru kepala batang kemaluan ayah yang bisa masuk, ayah lalu memberi tekanan yang membuatku merem melek. “Vir.. sakit ya,” kata ayahku. “Ah.. nggak apa-apa koq.. Yah, nanti juga nggak sakit kalau batang kemaluan ayah sudah masuk semua.” Ayah pun kembali menekan batang kemaluannya ke vaginaku. Tapi karena batang kemaluan ayah yang memang besar sekali, pada tekanan yang ke-10 kalinya keluar-masuk, hanya bisa masuk setengahnya saja batang kemaluan ayah ke vaginaku. Aku pun menjerit,
    “Aaawww..”
    “Sakit yach.. Vir..” kata ayah.
    “Ah.. nggak Yah, terus.. Yah.. nekennya, biar vagina Vir.. jadi lebar!” kataku.
    Ayahku pun lalu menekan lagi batang kemaluannya keluar-masuk vaginaku.

    Ayah agak membungkuk sehingga payudaraku kembali jadi bulan-bulanan mulut dan lidah ayahku. Aku mengusap kepala ayahku yang menetek pada payudaraku dan menghujamkan batang kemaluannya di vaginaku, seperti mengelus anak kecil. Hampir satu jam aku mengikuti permainan nafsu buas ayahku yang membuatku orgasme. Cairan putih kental bercampur darah mendesak keluar dari vaginaku yang masih dihujam batang kemaluan ayah sehingga membasahi pahaku dan kakiku serta keringat yang mengucur deras dari pori-pori tubuhku. “Agh.. agh.. arg.. awww.. agh.. Vir.. keluar.. nih.. Yah.. agh.. ssh,” kataku dengan tubuh menggelepar seperti cacing kepanasandan lemaslah tubuhku. Sementara ayahku masih kuat berpacu dengan semakin cepat memasuk-keluarkan batang kemaluannya dari vaginaku yang sudah becek. Batang kemaluan ayah dicabutdari vaginaku.

    Badanku yang loyo diputar oleh ayahku dari terlentang sekarang tengkurap, posisi pantatku diangkat sehingga vaginaku kembali menantang lalu ditempelkan batang kemaluan ayahku pada vaginaku, lalu ditekannya supaya masuk kembali. Vaginaku yang masih becek dibersihkan oleh dasterku lalu jari ayah menusuk lagi ke vaginaku untuk melebarkan vaginaku agar memudahkan batang kemaluan ayah masuk. Kali ini batang kemaluan ayah bisa masuk ke dalam vagina semuanya sampai berasa di rahimku. Satu jam lamanya vaginaku disodok batang kemaluan ayah dari belakang yang membuatku orgasme kedua kalinya. “Argh.. argh.. aahh.. sshh.. agh.. Ayah.. nikmat sekali.. argh..” Basahlah batang kemaluan ayah oleh cairanku, tetapi 5 menit kemudian ayah sampai juga mencapai titik orgasmenya. “Vir.. Ayah.. juga.. mau.. keluar.. nih.. argh.. argh..” kata ayahku tersengal-sengal. “Yah.. keluarin aja di dalam rahim.. Vir..” pintaku pada ayah, dimana sebenarnya aku sudah setengah sadar karena kecapaian. “Crot.. crot.. ser.. ser.. argh.. argh..” suara cairan ayah yang menyembur deras ke vagianku disertai suaralenguhan ayah yang langsung ambruk di atas tubuhku. Aku merasakan kehangatan yang sangat di dalam vaginaku di saat cairan batang kemaluan ayah menyembur yang membuatku pun langsung tertidur.

    Jam 05.00 pagi aku terbangun dalam keadaan bugil yang sedang dipeluk ayahku yang masih tertidur. Aku lalu bangkit ketika melihat batang kemaluan ayahku yang loyo, aku mencoba menjilat sisa-sisa cairan yang rasanya agak manis asin, kujilat sampai habis dan ayahku terbangun. “Virni.. maafin Ayah yach, Ayah nggak sadar berbuat ini kepadamu, Ayah khilaf karena 5 bulan ayah tidak menyentuh Ibumu, maafin Ayah yach,” kata ayah. “Tidak apa-apa kok Yah.. Vir senang dapat memuaskan Ayah yang sudah 5 bulan tidak menyentuh Mama, Virnijuga senang sudah merasakan kehangatan Ayah, Vir juga senang dan menikmati saat batang kemaluan Ayah yang gede itu menyemburkan isinya di dalam vagina Vir, Vir jadi mau lagi kapan-kapan,” kataku dengan perasaan senang. Ayah sebenarnya agak bingung melihat Aku yang senang, tapi setelah itu ayah tersenyum dan memelukku dan menciumku. “Ya.. kapan-kapan lagi,” gumam ayahku.

    Dan memang setelah kejadian malam yang indah itu, setiap adikku ke rumah sakit untuk jaga mama, aku dan ayah pasti melakukan perbuatan berburu nafsu lagi. Hal itu terjadi hingga 3 bulan kemudian dan terhenti disaat mama meninggal dunia, sampai hari ke-7. Sejak kematian mamaku, kakekku, ayah dari mamaku yang tinggal di luar kota menginap di rumah kami, usia kakekku 63 tahun, dia seorang duda yang sudah 7 tahun ditinggal mati nenekku. Hari ini adalah hari ke-7 meninggalnya mama, saudara mama sedang sibuk untuk mengurus acara malam nanti, waktu itu jam 10.00 pagi, aku ada di kamarku, karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuh nafsu birahiku, aku mencoba orgasme sendiri. Kuangkat rokku, vaginaku yang terbuka bebas karena aku tidak pakai CD sedang kumainkan dengan jariku, saking asyiknya mataku pun ikut kupejamkan, aku tidak tahu kalau kakekku sudah di dalam kamarku.

    “Vir.. kamu lagi ngapain? Kakek pinjam sarung yach, adikmu lagi pergi sih, jadi Kakek kesini.”
    Aku tersentak kaget, kubelalakan mataku dan buru-buru rokku kuturunkan menutupi vaginaku.
    “Ah.. Kakek ngagetin Vir aja nih, kenapa nggak ketuk pintu dulu.”
    “Kakek sudah ketuk pintu, tapi kamu lagi asyik, kayaknya jadi Kakek masuk aja, nggak taunya kakek melihat pemandangan yang indah,” kata kakek seakan menyangkal kataku.
    “Ah Kakek bisa aja,” kataku pucat pasi.
    “Vir.. boleh.. kakekmu melihatnya lagi punyamu.. sudah 8 tahun kakek tidah pernah melihatnya lagi.”

    Sebenarnya aku agak malu untuk memperlihatkannya pada kakekku, tapi karena sudah 7 hari ayah tidak menyentuhku dan aku lagi onani maka kuijinkan.
    “Boleh Kek!”
    Kuangkat rokku dan terpampanglah dengan jelas vagina milikku di depan kakekku yang langsung berkomentar.
    “Virni.. luar biasa sekali vaginamu, bagus banget bentuknya lagi mengeluarkan bau yang harum, wah.. wah.. wah, boleh Kakek memegangnya?” pinta kakekku.
    “Boleh.. Kek, malah tidak hanya memegang, kalau Kakek mau coba jilat juga boleh,” kataku yang mulai naik nafsuku.

    Dengan cepatnya kakek menundukkan badannya, saat itu juga vaginaku sudah tepat di depan muka kakekku, lidah kakekku langsung menjulur untuk menjilat vaginaku sementara pahaku sudah diraba dengan lembutnya oleh tangan kakek yang mulai keriput. Seperti anak muda, kakekku dengan cepat mengusap pahaku dan kedua jempol sudah ditempelkan ke vaginaku, bulu halus yang menutup vaginaku disibak dengan jempolnya dan dimasukkan ke dalam lubang vaginaku agar lebih lebar, kemudian lidah kakekku mulai menyapu bibir vaginaku yang membuatku panas dingin. “Aaahh.. aahh.. sshh.. aargh..” aku pun mulai berceracau ketika biji klitorisku tersentuhlidah dengan lembutnya. Klitorisku sudah mulai dijilat, dihisap dan digigit oleh kakekku, yang membuatku makin menggelinjang. “Aaawwhggh..” Pantatku kuangkat menahan rasa nikmat itu, mataku merem melek, sementara tanganku mengelus kepala kakekku yang sudah membotak, yang membuat kakekku makin rakus menjilat dan menggigit klitorisku. Kedua tangannya mulai merambah ke dalam kaos yang menutupi tubuhku. Ketika BH-ku terpegang langsung disobeknya sehingga payudaraku dan putingnya menjadi bulan-bulanan tangan kakekku. Tangannya meremas payudara sedangkan jarinya memelintirkan putingku.

    Hampir 15 menit berlalu yang tiba-tiba badanku mengejang dan sampailah aku pada puncak orgasme. Kutekan kepala kakekku di selangkanganku lalu keluarlah cairan kental yang membasahi vaginaku. “Argh.. argh.. sshh.. Kek.. Virni.. keluuarr niih.. argh.. sshh..” Tapi kakekku dengan cepat dan tangkas menangkap cairan kental yang keluar dengan derasnya dengan lidahnya yanglangsung menelannya. “Virni.. luar biasa.. klitorismu rasanya manis, tapi cairan kentalmu lebih manis lagi.. wahh.. Kakek jadi lebih segar sekarang ini,” kata kakekku sementara aku sudah terbaring lemas. “Vir.. boleh nggak.. kalau vaginamu dimasukkin oleh batang kemaluan Kakek?” tanya kakekku. Dengan setengah sadar kukatakan, “Boleh.. Kek..”

    Kakek dengan sigap melepaskan semua yang dipakainya hingga bugil lalu baju kaosku juga ditanggalkannya. Kulirik kakekku yang sudah agak membungkuk, naik ke tempat tidur. Direnggangkannya kakiku dan diangkatnya sedikit. Kakek menindihku, dipegangnya batang kemaluannya lalu ditempelkan pada bibir vaginaku yang masih agak becek, setelah itu dengan sekali hentakan batang itu masuk ke dalam vaginaku. “Bleess.. jeb.. jeb..” batang kemaluan kakekku langsung menusuk sampai ke dalam vaginaku yang sudah lebar sejak dimainkan ayahkutetapi batang kemaluan kakekku rasanya lebih besar dan lebih panjang dari punya ayahku.

    “Heehhkk,” aku menahan nafasku karena sembulan batang kemaluan kakekku ke dalam vaginaku yang berasa sampai ke dalam dadaku.
    “Kenapa Vir.. sakit.. yah?” tanya kakekku.
    “Ah.. nggak Kek.. nggak apa-apa, punya kakek gede banget sih, berapa sih.. Kek panjangnya?” tanyaku dengan tersengal.
    “Kamu.. pasti puas.. deh.. ini panjangnya 30 cm, nenekmu aja puas.. makanya ibumu punya enambersaudara,” kata kakekku membanggakan batang kemaluannya sendiri.
    “Tapi.. Vir.. memekmu.. luar biasa uueennaak buuangeett.. punya nenekmu.. mah kalah.”Dalam hatiku membenarkan bahwa batang kemaluan kakekku lebih enak dari punya ayahku. Dan benar juga perkiraanku rupanya selain lebih enak, lebih panjang, kakekku tenaganya tenaga kuda, hampir 4 jam lamanya aku menjadi bulan-bulanan kakekku.

    Setelah satu jam cara pertama, kami merubah posisi kami yaitu aku menungging, kakek menyodokkudari belakang, setelah satu jam posisi kami pun berubah lagi, kakek terlentang, aku naik di atasnya seperti naik kuda, posisi ini kami lakukan selama 2 jam. Setiap berubah posisi, aku pasti sampai orgasme, hingga aku 3 kali orgasme, kakekku hanya 1 kali itu pun pada posisiterakhir. Tubuhku sudah lemas sekali ketika posisi kami, aku di atas, kakek terlentang di bawah dimana aku sudah 3 kali dan kakekku akhirnya sampai juga puncak orgasmenya. “Vir.. argh.. argh.. Kakek.. nggak kuat lagi.. nigh.. Kakek mau keluar nih..” kata kakekku. Cepat-cepatkulepaskan vaginaku dari batang kemaluan kakekku yang langsung menyemburkan cairan kentalnya deras sekali, tapi batang itu sempat kutangkap dan kubimbing ke mulutku sehingga sebagian cairan kakekku sempat kutelan dan sebagian lagi membasahi mukaku oleh lendir kakekku.

    Kami pun langsung ambruk ketika kulihat jam menunjukkan pukul 14.00 siang. Ketika kami terbangun waktu sudah menunjukkan pukul 04.30 sore, kakekku langsung membersihkan sisa-sisa lendir di batangnya dan meninggalkanku yang masih tergeletak di tempat tidur. Sebelum kakekkupergi dia sempat mengatakan bahwa dia senang bisa memerawaniku dan ingin sekali bisa mengulanginya. Memang sejak saat itu, aku selalu melayani ayahku di saat adikku tidak di rumah dan melayani kakekku jika setiap akhir bulan kakekku mengunjungiku atau aku yang mengunjunginya.

    TAMAT

  • Cerita Dewasa Threesome Bersama 2 Pria

    Cerita Dewasa Threesome Bersama 2 Pria


    2233 views

    Cerita Sexs –  Aku adalah gadis berusia 19 tahun. kawan-kawan mengatakan aku cantik, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lurus sebahu. Aku termasuk populer diantara kawan-kawan, pokoknya ’gaul abis’.

    Namun demikian aku masih mampu menjaga kesucianku sampai.. Suatu saat aku dan enam orang kawan Susi (19), Andra (20), Kelvin (22), Vito (22), Toni (23) dan Andri (20). menghabiskan liburan dengan menginap di villa keluarga Andri di Puncak.

    Susi walaupun tidak terlalu tinggi (160) memiliki tubuh padat dengan kulit putih, sangat sexy apalagi dengan ukuran payudara 36b-nya, Susi telah berpacaran cukup lama dengan Kelvin. Diantara kami bertiga Andra yang paling cantik, tubuhnya sangat proporsi tidak heran kalau sang pacar, Vito, sangat tergila-gila dengannya.

    Sementara aku, Andri dan Toni masih ’jomblo’. Andri yang berdarah India sebenarnya suka sama aku, dia lumayan ganteng hanya saja bulu-bulu dadanya yang lebat terkadang membuat aku ngeri, karenanya aku hanya menganggap dia tidak lebih dari sekedar teman.

    Acara ke Puncak kami mulai dengan ’hang-out’ disalah satu kafe terkenal di kota kami. Larut malam baru tiba di Puncak dan langsung menyerbu kamar tidur, kami semua tidur dikamar lantai atas. Udara dingin membuatku terbangun dan menyadari hanya Susi yang ada sementara Andra entah kemana.

    Rasa haus membuatku beranjak menuju dapur untuk mengambil minum. Sewaktu melewati kamar belakang dilantai bawah, telingaku menangkap suara orang yang sedang bercakap-cakap.

    Kuintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat, ternyata Vito dan Andra. Niat menegur mereka aku urungkan, karena kulihat mereka sedang berciuman, awalnya kecupan-kecupan lembut yang kemudian berubah menjadi lumatan-lumatan. Keingintahuan akan kelanjutan adegan itu menahan langkahku menuju dapur. Agen Judi Fastbet99

    Adegan ciuman itu bertambah ’panas’ mereka saling memagut dan berguling-gulingan, lidah Vito menjalar bagai bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyusup kedalam t-shirt meremas-remas payudara yang menyebabkan Andra mendesah-desah, suaranya desahannya terdengar sangat sensual.

    Disibakkannya t-shirt Andra dan lidahnya menjalar dan meliuk-liuk di putingnya, menghisap dan meremas-remas payudara Andra. Setelah itu tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus bagian sensitif yang tertutup g-string. Vito berusaha membuka penutup terakhir itu, tapi sepertinya Andra keberatan.

    Lamat-lamat kudengan pembicaraan mereka.
    “Jangan To” tolak Andra.
    “Kenapa sayang” tanya Vito.
    “Aku belum pernah.. gituan”
    “Makanya dicoba sayang” bujuk Vito.
    “Takut To” Andra beralasan.
    “Ngga apa-apa kok” lanjut Vito membujuk
    “Tapi To”
    “Gini deh”, potong Vito, “Aku cium aja, kalau kamu ngga suka kita berhenti”
    “Janji ya To” sahut Andra ingin meyakinkan.
    “Janji” Vito meyakinkan Andra.

    Vito tidak membuang-buang waktu, ia membuka t-shirt dan celana pendeknya dan kembali menikmati bukit kenikmatan Andra yang indah itu, perlahan mulutnya merayap makin kebawah.. kebawah.. dan kebawah. Ia mengecup-ngecup gundukan diantara paha sekaligus menarik turun g-string Andra.

    Dengan hati-hati Vito membuka kedua paha Andra dan mulai mengecup kewanitaannya disertai jilatan-jilatan. Tubuh Andra bergetar merasakan lidah Vito.
    “Agghh.. To.. oohh.. enakk.. Too”
    Mendengar desahan Andra, Vito semakin menjadi-jadi, ia bahkan menghisap-hisap kewanitaan Andra dan meremas-remas payudaranya dengan liar. Hentakan-hentakan birahi sepertinya telah menguasai Andra, tubuhnya menggelinjang keras disertai desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya mengusap-usap dan menarik-narik rambut Vito, seakan tidak ingin melepaskan kenikmatan yang ia rasakan.

    Andra semakin membuka lebar kedua kakinya agar memudahkan mulut Vito melahap kewanitaannya. Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semua yang diraih dicengramnya kuat-kuat. Andra sudah tenggelam dan setiap detik belalu semakin dalam ia menuju ke dasar lautan birahi. Vito tahu persis apa yang harus dilakukan selanjutnya, ia membuka CDnya dan merangkak naik keatas tubuh Andra.

    Mereka bergumul dalam ketelanjangan yang berbalut birahi. Sesekali Vito di atas sesekali dibawah disertai gerakan erotis pinggulnya, Andra tidak tinggal diam ia melakukan juga yang sama. Kemaluan mereka saling beradu, menggesek, dan menekan-nekan. Melihat itu semua membuat degup jantung berdetak kencang dan bagian-bagian sensitif di tubuhku mengeras.. Aku mulai terjangkit virus birahi mereka.

    Vito kemudian mengangkat tubuhnya yang ditopang satu tangan, sementara tangan lain memegang kejantannya. Vito mengarahkan kejantanannya keselah-selah paha Anggie. “Jangan To, katanya cuma cium aja” sergah Andra.
    “Rileks An” bujuk Vito, sambil mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Andra.
    “Tapi.. To.. oohh.. aahh” protes Andra tenggelam dalam desahannya sendiri.
    “Nikmatin aja An”
    “Ehh.. akkhh.. mpphh” Andra semakin mendesah
    “Gitu An.. rileks.. nanti lebih enak lagi”
    “He eh To.. eesshh”
    “Enak An..?”
    “Ehh.. enaakk To”
    Aku benar-benar ternganga dibuatnya. Seumur hidup belum pernah aku melihat milik pria yang sebenarnya, apalagi adegan ’live’ seperti itu.

    Tidak ada lagi protes apalagi penolakan hanya desahan kenikmatan Andra yang terdengar.
    “Aku masukin ya An” pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
    Vito langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya tenggelam dalam kewanitaan Andra.
    “Aakhh.. To.. eengghh” erang Andra cukup keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang mendengarnya.
    Vito lebih merunduk lagi dengan sikut menahan badan, perlahan pinggulnya bergerak turun naik serta mulutnya dengan rakus melumat payudara Andra.
    “Teruss.. Too.. enak banget.. ohh.. isep yang kerass sayangg” Andra meracau.
    “Aku suka sekali payudara kamu An.. mmhh”
    “Aku juga suka kamu isep To.. ahh” Andra menyorongkan dadanya membuat Vito bertambah mudah melumatnya.
    Bukan hanya Andra yang terayun-ayun gelombang birahi, aku yang melihat semua itu turut hanyut dibuatnya. Tanpa sadar aku mulai meremas-remas payudara dan memainkan putingku sendiri, membuat mataku terpejam-pejam merasakan nikmatnya.

    Vito tahu Andra sudah pada situasi ’point of no return’, ia merebahkan badannya menindih Andra dan memeluknya seraya melumat mulut, leher dan telinga Andra dan.. kulihat Vito menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke dalam rongga kenikmatan Andra.
    “Auuwww.. To.. sakiitt” jerit Andra.
    “Stop.. stop To”
    “Rileks An.. supaya enak nanti” bujuk Vito, sambil terus menekan lebih dalam lagi.
    “Sakit To.. pleasee.. jangan diterusin”
    Terlambat.. seluruh kejantanan Vito telah terbenam di dalam rongga kenikmatan Andra. Beberapa saat Vito tidak bergerak, ia mengecup-ngecup leher, pundak dan akhirnya payudara Andra kembali jadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Perlakuan Vito membuat birahi Andra terusik kembali, ia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama kelamaan semakin menjadi-jadi. Bagian belakang tubuh Vito yang mulai dari punggung, pinggang sampai buah pantatnya tak luput dari remasan-remasan tangan Andra.

    Vito memahami sekali keadaan Andra, pinggulnya mulai digerakan memutar perlahan sekali tapi mulutnya bertambah ganas melahap gundukan daging Andra yang dihiasi puting kecil kemerah-merahan.
    “Uhh.. ohh.. To” desah kenikmatan Andra, kakinya dibuka lebih melebar lagi.
    Vito tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dipercepat ritme gerakan pinggulnya.
    “Agghh.. ohh.. terus Too” Andra meracau merasakan kejantanan Vito yang berputar-putar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya turut bergoyang. Merasakan gerakannya mendapat respon Vito tidak ragu lagi untuk menarik-memasukan batang kemaluannya.
    “Aaauugghh.. sshh.. Too.. ohh.. Too” Andra tak kuasa lagi menahan luapan kenikmatan yang keluar begitu saya dari mulutnya.

    Pinggul Vito yang turun naik dan kaki Andra yang terbuka lebar membuat darahku berdesir, menimbulkan denyut-denyut di bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri kebalik celana pendek dan CD. Tubuhku bergetar begitu jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku.
    “Ssshh.. sshh” desisku tertahan manakala jari tengahku menyentuh bibir kemaluanku yang sudah basah, sesaat ’life show’ Vito dan Andra terlupakan. Kesadaranku kembali begitu mendengar pekikan Andra.
    “Adduuhh.. Too.. nikmat sekalii” Andra terbuai dalam birahinya yang menggebu-gebu.
    “Nikmati An.. nikmati sepuas-puasnya”
    “Ssshh.. ahh.. ohh.. ennaak Too”
    “Punya kamu enaakk sekalii An.. uugghh”
    “Ohh.. Too.. aku sayang kamu.. sshh” desah Andra seraya memeluk, pujian Vito rupanya membuat Andra lebih agresif, pantatnya bergoyang mengikuti irama hentakan-hentakan turun-naik pantat Vito.
    “Enaak An.. terus goyang.. uhh.. eenngghh” merasakan goyangan Andra Vito semakin mempercepat hujaman-hujaman kejantanannya.


    “Ahh.. aahh.. Too.. teruss.. sayaang” pekik Andra.
    Semakin liar keduanya bergumul, keringat kenikmatan membanjir menyelimuti tubuh mereka.
    “Too.. tekan sayangg.. uuhh.. aku mau ke.. kelu.. aarrghh” erang Andra.
    Vito menekan pantatnya dalam-dalam dan tubuh keduanya pun mengejang. Gema erangan kenikmatan mereka memenuhi seantero kamar dan kemudian keduanya.. terkulai lemas.

    Dikamar aku gelisah mengingat-ingat kejadian yang baru saja kulihat, bayang-bayang Vito menyetubuhi Andra begitu menguasai pikiranku. Tak kuasa aku menahan tanganku untuk kembali mengusap-usap seluruh bagian sensitif di tubuhku namun keberadaan Susi sangat mengganggu, menjelang ayam berkokok barulah mataku terpejam. Dalam mimpi adegan itu muncul kembali hanya saja bukan Andra yang sedang disetubuhi Vito tetapi diriku.

    Jam 10.00 pagi harinya kami jalan-jalan menghirup udara puncak, sekalian membeli makanan dan cemilan sementara Susi dan Kelvin menunggu villa. Belum lagi 15 menit meninggalkan villa perutku tiba-tiba mulas, aku mencoba untuk bertahan, tidak berhasil, bergegas aku kembali ke villa.

    Selesai dari kamar mandi aku mencari Susi dan Kelvin, rupanya mereka sedang di ruang TV dalam keadaan.. bugil. Lagi-lagi aku mendapat suguhan ’live show’ yang spektakuler. Tubuh Susi setengah melonjor di sofa dengan kaki menapak kelantai, Kelvin berlutut dilantai dengan badan berada diantara kedua kaki Susi, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Susi, tak lama kemudian Kelvin meletakan kedua tungkai kaki Susi dibahunya dan kembali menyantap ’segitiga venus’ yang semakin terpampang dimukanya. Tak ayal lagi Susi berkelojotan diperlakukan seperti itu.

    “Ssshh.. sshh.. aahh” desis Susi.
    “Oohh.. Kel.. nikmat sekalii.. sayang”
    “Gigit.. Kel.. pleasee.. gigitt”
    “Auuwww.. pelan sayang gigitnyaa”
    Melengkapi kenikmatan yang sedang melanda dirinya satu tangan Susi mencengkram kepala Kelvin, tangan lainnya meremas-remas payudara 36b-nya sendiri serta memilin putingnya.

    Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi, Susi yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Kelvin, kepalanya turun naik, tangannya mengocok-ngocok batang kenikmatan itu, sekali-kali dijilatnya bagai menikmati es krim. Setiap gerakan kepala Susi sepertinya memberikan sensasi yang luar biasa bagi Kelvin.
    “Aaahh.. aauugghh.. teruss sayangg” desah Kelvin.
    “Ohh.. sayangg.. enakk sekalii”
    Suara desahan dan erangan membuat Susi tambah bernafsu melumat kejantanan Kelvin.
    “Ohh.. Susii.. ngga tahann.. masukin sayangg” pinta Kelvin.

    Susi menyudahi lumatannya dan beranjak keatas, berlutut disofa dengan pinggul Kelvin berada diantara pahanya, tangannya menggapai batang kenikmatan Kelvin, diarahkan kemulut kewanitaannya dan dibenamkan. “Aaagghh” keduanya melenguh panjang merasakan kenikmatan gesekan pada bagian sensitif mereka masing-masing. Dengan kedua tangan berpangku pada pahanya Susi mulai menggerakan pinggulnya mundur maju, karuan saja Kelvin mengeliat-geliat merasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Susi. Sebaliknya, milik Kelvin yang menegang keras dirasakan oleh Susi mengoyak-ngoyak dinding dan lorong kenikmatannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan saling bersaut manakala kedua insan itu sedang dirasuk kenikmatan duniawi.

    Tontonan itu membuat aku tidak dapat menahan keinginanku untuk meraba-raba2 sekujur tubuhku, rasa gatal begitu merasuk kedalam kemaluanku. Kutinggalkan ’live show’ bergegas menuju kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasa tidak puas kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku kedalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di permukaan kewanitaanku dan.. akhirnya menyentuh klitorisku.
    “Aaahh.. sshh.. eehh” desahku merasakan nikmatnya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tak terkendali ke bibir kemaluanku, membuka belahannya dan bermain-main ditempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, manakala kenikmatan semakin membalut diriku tiba-tiba pintu terbuka.. Susi! masih dengan pakaian kusut menerobos masuk, untung aku masih memeluk bantal, sehingga kegiatan tanganku tidak terlihat olehnya.
    “Ehh Ver.. kok ada disini, bukannya tadi ikut yang lain?” sapa Susi terkejut.
    “Iya Si.. balik lagi.. perut mules”
    “Aku suruh Kelvin beli obat ya”
    “Ngga usah Si.. udah baikan kok”
    “Yakin Ver?”
    “Iya ngga apa-apa kok” jawabku meyakinkan Susi yang kemudian kembali ke ruang tengah setelah mengambil yang dibutuhkannya. Sirna sudah birahiku karena rasa kaget.

    Malam harinya selesai makan kami semua berkumpul diruang tengah, Andri langsung memutar VCD X-2. Adegan demi adegan di film mempengaruhi kami, terutama kawan-kawan pria, mereka kelihatan gelisah. Film masih setengah main Susi dan Kelvin menghilang, tak lama kemudian disusul oleh Andra dan Vito. Tinggal aku, Toni dan Andri, kami duduk dilantai bersandar pada sofa, aku di tengah. Melihat adegan film yang bertambah panas membuat birahiku terusik. Rasa gatal menyeruak dikewanitaanku mengelitik sekujur tubuh dan setiap detik berlalu semakin memuncak saja, aku jadi salah tingkah. Toni yang pertama melihat kegelisahanku.
    “Kenapa Ver, gelisah banget horny ya” tegurnya bercanda.
    “Ngga lagi, ngaco kamu Ton” sanggahku.
    “Kalau horny bilang aja Ver.. hehehe.. kan ada kita-kita” Andri menimpali.
    “Rese’ nih berdua, nonton aja tuh” sanggahku lagi menahan malu.

    Toni tidak begitu saja menerima sanggahanku, diantara kami ia paling tinggi jam terbangnya sudah tentu ia tahu persis apa yang sedang aku rasakan. Toni tidak menyia-nyiakannya, bahuku dipeluknya seperti biasa ia lakukan, seakan tanpa tendensi apa-apa.
    “Santai Ver, kalau horny enjoy aja, gak usah malu.. itu artinya kamu normal” bisik Toni sambil meremas pundakku.
    Remasan dan terpaan nafas Toni saat berbisik menyebabkan semua bulu-bulu di tubuhku meremang, tanpa terasa tanganku meremas ujung rok. Toni menarik tanganku meletakan dipahanya ditekan sambil diremasnya, tak ayal lagi tanganku jadi meremas pahanya.
    “Remas aja paha aku Ver daripada rok” bisik Toni lagi.
    Kalau sedang bercanda jangankan paha, pantatnya yang ’geboy’ saja kadang aku remas tanpa rasa apapun, kali ini merasakan paha Toni dalam remasanku membuat darahku berdesir keras.
    “Ngga usah malu Ver, santai aja” lanjutnya lagi.
    Entah karena bujukannya atau aku sendiri yang menginginkan, tidak jelas, yang pasti tanganku tidak beranjak dari pahanya dan setiap ada adegan yang ’wow’ kuremas pahanya. Merasa mendapat angin, Toni melepaskan rangkulannya dan memindahkan tangannya di atas pahaku, awalnya masih dekat dengkul lama kelamaan makin naik, setiap gerakan tangannya membuatku merinding.

    Entah bagaimana mulainya tanpa kusadari tangan Toni sudah berada dipaha dalamku, tangannya mengelus-elus dengan halus, ingin menepis, tapi, rasa geli-geli enak yang timbul begitu kuatnya, membuatku membiarkan kenakalan tangan Toni yang semakin menjadi-jadi.
    “Ver gue suka deh liat leher sama pundak kamu” bisik Toni seraya mengecup pundakku.
    Aku yang sudah terbuai elusannya karuan saja tambah menjadi-jadi dengan kecupannya itu.
    “Jangan Ton” namun aku berusaha menolak.
    “Kenapa Ver, cuma pundak aja kan” tanpa perduli penolakanku Toni tetap saja mengecup, bahkan semakin naik keleher, disini aku tidak lagi berusaha ’jaim’.
    “Ton.. ahh” desahku tak tertahan lagi.
    “Enjoy aja Ver” bisik Toni lagi, sambil mengecup dan menjilat daun telingaku.
    “Ohh Ton” aku sudah tidak mampu lagi menahan, semua rasa yang terpendam sejak melihat ’live show’ dan film, perlahan merayapi lagi tubuhku.
    Aku hanya mampu tengadah merasakan kenikmatan mulut Toni di leher dan telingaku. Andri yang sedari tadi asik nonton melihatku seperti itu tidak tinggal diam, ia pun mulai turut melakukan hal yang sama. Pundak, leher dan telinga sebelah kiriku jadi sasaran mulutnya.

    Melihat aku sudah pasrah mereka semakin agresif. Tangan Toni semakin naik hingga akhirnya menyentuh kewanitaanku yang masih terbalut CD. Elusan-elusan di kewanitaanku, remasan Andri di payudaraku dan kehangatan mulut mereka dileherku membuat magma birahiku menggelegak sejadi-jadinya.
    “Agghh.. Tonn.. Drii.. ohh.. sshh” desahanku bertambah keras.
    Andri menyingkap tang-top dan braku bukit kenyal 34b-ku menyembul, langsung dilahapnya dengan rakus. Toni juga beraksi memasukan tangannya kedalam CD meraba-raba kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan pelicin. Aku jadi tak terkendali dengan serangan mereka tubuhku bergelinjang keras.

    “Emmhh.. aahh.. ohh.. aagghh” desahanku berganti menjadi erangan-erangan.
    Mereka melucuti seluruh penutup tubuhku, tubuh polosku dibaringkan dilantai beralas karpet dan mereka pun kembali menjarahnya. Andri melumat bibirku dengan bernafsu lidahnya menerobos kedalam rongga mulutku, lidah kami saling beraut, mengait dan menghisap dengan liarnya. Sementara Toni menjilat-jilat pahaku lama kelamaan semakin naik.. naik.. dan akhirnya sampai di kewanitaanku, lidahnya bergerak-gerak liar di klitorisku, bersamaan dengan itu Andri pun sudah melumat payudaraku, putingku yang kemerah-merahan jadi bulan-bulanan bibir dan lidahnya.

    Diperlakukan seperti itu membuatku kehilangan kesadaran, tubuhku bagai terbang diawang- awang, terlena dibawah kenikmatan hisapan-hisapan mereka. Bahkan aku mulai berani punggung Andri kuremas-remas, kujambak rambutnya dan merengek-rengek meminta mereka untuk tidak berhenti melakukannya.
    “Aaahh.. Tonn.. Drii.. teruss.. sshh.. enakk sekalii”
    “Nikmatin Ver.. nanti bakal lebih lagi” bisik Andri seraya menjilat dalam-dalam telingaku.
    Mendengar kata ’lebih lagi’ aku seperti tersihir, menjadi hiperaktif pinggul kuangkat-angkat, ingin Toni melakukan lebih dari sekedar menjilat, ia memahami, disantapnya kewanitaanku dengan menyedot-nyedot gundukan daging yang semakin basah oleh ludahnya dan cairanku. Tidak berapa lama kemudian aku merasakan kenikmatan itu semakin memuncak, tubuhku menegang, kupeluk Andri-yang sedang menikmati puting susu-dengan kuatnya.
    “Aaagghh.. Tonn.. Drii.. akuu.. oohh” jeritku keras, dan merasakan hentak-hentakan kenikmatan didalam kewanitaanku. Tubuhku melemas.. lungai.

    Toni dan Andri menyudahi ’hidangan’ pembukanya, dibiarkan tubuhku beristirahat dalam kepolosan, sambil memejamkan mata kuingat-ingat apa yang baru saja kualami. Permainan Andri di payudara dan Toni di kewanitaanku yang menyebarkan kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya, dan hal itu telah kembali menimbulkan getar-getar birahi diseluruh tubuhku. Aku semakin tenggelam saja dalam bayang-bayang yang menghanyutkan, dan tiba-tiba kurasakan hembusan nafas ditelingaku dan rasa tidak asing lagi.. hangat basah.. Ahh.. bibir dan lidah Andri mulai lagi, tapi kali ini tubuhku seperti di gelitiki ribuan semut, ternyata Andri sudah polos dan bulu-bulu lebat di tangan dan dadanya menggelitiki tubuhku. Begitupun Toni sudah bugil, ia membuka kedua pahaku lebar-lebar dengan kepala sudah berada diantaranya.

    Mataku terpejam, aku sadar betul apa yang akan terjadi, kali ini mereka akan menjadikan tubuhku sebagai ’hidangan’ utama. Ada rasa kuatir dan takut tapi juga menantikan kelanjutannya dengan berdebar. Begitu kurasakan mulut Toni yang berpengalaman mulai beraksi.. hilang sudah rasa kekuatiran dan ketakutanku. Gairahku bangkit merasakan lidah Toni menjalar dibibir kemaluanku, ditambah lagi Andri yang dengan lahapnya menghisap-hisap putingku membuat tubuhku mengeliat-geliat merasakan geli dan nikmat dikedua titik sensitif tubuhku.

    “Aaahh.. Tonn.. Drii.. nngghh.. aaghh” rintihku tak tertahankan lagi.
    Toni kemudian mengganjal pinggulku dengan bantal sofa sehingga pantatku menjadi terangkat, lalu kembali lidahnya bermain dikemaluanku. Kali ini ujung lidahnya sampai masuk kedalam liang kenikmatanku, bergerak-gerak liar diantara kemaluan dan anus, seluruh tubuhku bagai tersengat aliran listrik aku hilang kendali. Aku merintih, mendesah bahkan menjerit-jerit merasakan kenikmatan yang tiada taranya. Lalu kurasakan sesuatu yang hangat keras berada dibibirku.. kejantanan Andri! Aku mengeleng-gelengkan kepala menolak keinginannya, tapi Andri tidak menggubrisnya ia malah manahan kepalaku dengan tangannya agar tidak bergerak.

    “Jilat.. Ver” perintahnya tegas.
    Aku tidak lagi bisa menolak, kujilat batangnya yang besar dan sudah keras membatu itu, Andri mendesah-desah merasakan jilatanku.
    “Aaahh.. Verr.. jilat terus.. nngghh” desah Andri.
    “Jilat kepalanya Ver” aku menuruti permintaannya yang tak mungkin kutolak.
    Lama kelamaan aku mulai terbiasa dan dapat merasakan juga enaknya menjilat-jilat batang penis itu, lidahku berputar dikepala kemaluannya membuat Andri mendesis desis.
    “Ssshh.. nikmat sekali Verr.. isep sayangg.. isep” pintanya diselah-selah desisannya.

    Aku tak tahu harus berbuat bagaimana, kuikuti saja apa yg pernah kulihat di film, kepala kejantanannya pertama-tama kumasukan kedalam mulut, Andri meringis.
    “Jangan pake gigi Ver.. isep aja” protesnya, kucoba lagi, kali ini Andri mendesis nikmat.
    “Ya.. gitu sayang.. sshh.. enak.. Ver”
    Melihat Andri saat itu membuatku turut larut dalam kenikmatannya, apalagi ketika sebagian kejantanannya melesak masuk menyentuh langit-langit mulutku, belum lagi kenakalan lidah Toni yang tiada henti-hentinya menggerayangi setiap sudut kemaluanku. Aku semakin terombang-ambing dalam gelombang samudra birahi yang melanda tubuhku, aku bahkan tidak malu lagi mengocok-ngocok kejantanan Andri yang separuhnya berada dalam mulutku.

    Beberapa saat kemudian Andri mempercepat gerakan pinggulnya dan menekan lebih dalam batang kemaluannya, tanganku tak mampu menahan laju masuknya kedalam mulutku. Aku menjadi gelagapan, ku geleng-gelengkan kepalaku hendak melepaskan benda panjang itu tapi malah berakibat sebaliknya, gelengan kepalaku membuat kemaluannya seperti dikocok-kocok. Andri bertambah beringas mengeluar-masukan batangnya dan..
    “Aaagghh.. nikmatt.. Verr.. aku.. kkeelluaarr” jerit Andri, air maninya menyembur-nyembur keras didalam mulutku membuatku tersedak, sebagian meluncur ke tenggorokanku sebagian lagi tercecer keluar dari mulutku.

    Aku sampai terbatuk-batuk dan meludah-ludah membuang sisa yang masih ada dimulutku. Toni tidak kuhiraukan aku langsung duduk bersandar menutup dadaku dengan bantal sofa.
    “Gila Andri.. kira-kira dong” celetukku sambil bersungut-sungut.
    “Sorry Ver.. ngga tahan.. abis isepan kamu enak banget” jawab Andri dengan tersenyum.
    “Udah Ver jangan marah, kamu masih baru nanti lama lama juga bakal suka” sela Toni seraya mengambilkan aku minum dan membersihkan sisa air mani dari mulutku.
    Toni benar, aku sebenarnya tadi menikmati sekali, apalagi melihat mimik Andri saat akan keluar hanya saja semburannya yang membuatku kaget. Toni membujuk dan memelukku dengan lembut sehingga kekesalanku segera surut. Dikecupnya keningku, hidungku dan bibirku. Kelembutan perlakuannya membuatku lupa dengan kejadian tadi. Kecupan dibibir berubah menjadi lumatan-lumatan yang semakin memanas kami pun saling memagut, lidah Toni menerobos mulutku meliuk-liuk bagai ular, aku terpancing untuk membalasnya. Ohh.. sungguh luar biasa permainan lidahnya, leher dan telingaku kembali menjadi sasarannya membuatku sulit menahan desahan-desahan kenikmatan yang begitu saja meluncur keluar dari mulutku.

    Toni merebahkan tubuhku kembali dilantai beralas karpet, kali ini dadaku dilahapnya puting yang satu dihisap-hisap satunya lagi dipilin-pilin oleh jari-jarinya. Dari dada kiriku tangannya melesat turun ke kewanitaanku, dielus-elusnya kelentit dan bibir kemaluanku. Tubuhku langsung mengeliat-geliat merasakan kenakalan jari-jari Toni.
    “Ooohh.. mmppff.. ngghh.. sshh” desisku tak tertahan.
    “Teruss.. Tonn.. aakkhh”
    Aku menjadi lebih menggila waktu Toni mulai memainkan lagi lidahnya di kemaluanku, seakan kurang lengkap kenikmatan yang kurasakan, kedua tanganku meremas-remas payudaraku sendiri.
    “Ssshh.. nikmat Tonn.. mmpphh” desahanku semakin menjadi-jadi.
    Tak lama kemudian Toni merayap naik keatas tubuhku, aku berdebar menanti apa yang akan terjadi. Toni membuka lebih lebar kedua kakiku, dan kemudian kurasakan ujung kejantanannya menyentuh mulut kewanitaanku yang sudah basah oleh cairan cinta.

    “Aauugghh.. Tonn.. pelann” jeritku lirih, saat kepala kejantanannya melesak masuk kedalam rongga kemaluanku.
    Toni menghentikan dorongannya, sesaat ia mendiamkan kepala kemaluannya dalam kehangatan liang kewanitaanku. Kemudian-masih sebatas ujungnya-secara perlahan ia mulai memundur-majukannya. Sesuatu yang aneh segera saja menjalar dari gesekan itu keseluruh tubuhku. Rasa geli, enak dan entah apalagi berbaur ditubuhku membuat pinggulku mengeliat-geliat mengikuti tusukan-tusukan Toni.
    “Ooohh.. Tonn.. sshh.. aahh.. enakk Tonn” desahku lirih.
    Aku benar-benar tenggelam dalam kenikmatan yang luar biasa akibat gesekan-gesekan di mulut kewanitaanku. Mataku terpejam-pejam kadang kugigit bibir bawahku seraya mendesis.
    “Enak.. Ver” tanya Toni berbisik.
    “He ehh Tonn.. oohh enakk.. Tonn.. sshh”
    “Nikmatin Ver.. nanti lebih enak lagi” bisiknya lagi.
    “Ooohh.. Tonn.. ngghh”

    Toni terus mengayunkan pinggulnya turun-naik-tetap sebatas ujung kejantanannya-dengan ritme yang semakin cepat. Selagi aku terayun-ayun dalam buaian birahi, tiba-tiba Toni menekan kejantanannya lebih dalam membelah kewanitaanku.
    “Auuhh.. sakitt Tonn” jeritku saat kejantanannya merobek selaput daraku, rasanya seperti tersayat silet, Toni menghentikan tekanannya.
    “Pertama sedikit sakit Ver.. nanti juga hilang kok sakitnya” bisik Toni seraya menjilat dan menghisap telingaku.
    Entah bujukannya atau karena geliat liar lidahnya, yang pasti aku mulai merasakan nikmatnya milik Toni yang keras dan hangat didalam rongga kemaluanku.

    Toni kemudian menekan lebih dalam lagi, membenamkan seluruh batang kemaluannya dan mengeluar-masukannya. Gesekan kejantanannya dirongga kewanitaanku menimbulkan sensasi yang luar biasa! Setiap tusukan dan tarikannya membuatku menggelepar-gelepar.
    “Ssshh.. ohh.. ahh.. enakk Tonn.. empphh” desahku tak tertahan.
    “Ohh.. Verr.. enak banget punya kamu.. oohh” puji Toni diantara lenguhannya.
    “Agghh.. terus Tonn.. teruss” aku meracau tak karuan merasakan nikmatnya hujaman-hujaman kejantanan Toni di kemaluanku.
    Peluh-peluh birahi mulai menetes membasahi tubuh. Jeritan, desahan dan lenguhan mewarnai pergumulan kami. Menit demi menit kejantanan Toni menebar kenikmatan ditubuhku. Magma birahi semakin menggelegak sampai akhirnya tubuhku tak lagi mampu menahan letupannya.
    “Tonii.. oohh.. tekan Tonn.. agghh.. nikmat sekali Tonn” jeritan dan erangan panjang terlepas dari mulutku.
    Tubuhku mengejang, kupeluk Toni erat-erat, magma birahiku meledak, mengeluarkan cairan kenikmatan yang membanjiri relung-relung kewanitaanku.

    Tubuhku terkulai lemas, tapi itu tidak berlangsung lama. Beberapa menit kemudian Toni mulai lagi memacu gairahku, hisapan dan remasan didadaku serta pinggulnya yang berputar kembali membangkitkan birahiku. Lagi-lagi tubuhku dibuat mengelepar-gelepar terayun dalam kenikmatan duniawi. Tubuhku dibolak-balik bagai daging panggang, setiap posisi memberikan sensasi yang berbeda. Entah berapa kali kewanitaanku berdenyut-denyut mencapai klimaks tapi Toni sepertinya belum ingin berhenti menjarah tubuhku. Selagi posisiku di atas Toni, Andri yang sedari tadi hanya menonton serta merta menghampiri kami, dengan berlutut ia memelukku dari belakang. Leherku dipagutnya seraya kedua tangannya memainkan buah dadaku. Apalagi ketika tangannya mulai bermain-main diklitorisku membuatku menjadi tambah meradang.

    Kutengadahkan kepalaku bersandar pada pundak Andri, mulutku yang tak henti-hentinya mengeluarkan desahan dan lenguhan langsung dilumatnya. Pagutan Andri kubalas, kami saling melumat, menghisap dan bertukar lidah. Pinggulku semakin bergoyang berputar, mundur dan maju dengan liarnya. Aku begitu menginginkan kejantanan Toni mengaduk-aduk seluruh isi rongga kewanitaanku yang meminta lebih dan lebih lagi.
    “Aaargghh.. Verr.. enak banget.. terus Ver.. goyang terus” erang Toni.
    Erangan Toni membuat gejolak birahiku semakin menjadi-jadi, kuremas buah dadaku sendiri yang ditinggalkan tangan Andri.. Ohh aku sungguh menikmati semua ini.

    Andri yang merasa kurang puas meminta merubah posisi. Toni duduk disofa dengan kaki menjulur dilantai, Akupun merangkak kearah batang kemaluannya.
    “Isep Ver” pinta Toni, segera kulumat kejantanannya dengan rakus.
    “Ooohh.. enak Ver.. isep terus”
    Bersamaan dengan itu kurasakan Andri menggesek-gesek bibir kemaluanku dengan kepala kejantanannya. Tubuhku bergetar hebat, saat batang kemaluan Andri-yang satu setengah kali lebih besar dari milik Toni-dengan perlahan menyeruak menembus bibir kemaluanku dan terbenam didalamnya. Tusukan-tusukan kejantanan Andri serasa membakar tubuh, birahiku kembali menggeliat keras. Aku menjadi sangat binal merasakan sensasi erotis dua batang kejantanan didalam tubuhku. Batang kemaluan Toni kulumat dengan sangat bernafsu. Kesadaranku hilang sudah naluriku yang menuntun melakukan semua itu.

    “Verr.. terus Verr.. gue ngga tahan lagi.. Aaarrgghh” erang Toni.
    Aku tahu Toni akan segera menumpahkan cairan kenikmatannya dimulutku, aku lebih siap kali ini. Selang berapa saat kurasakan semburan-semburan hangat sperma Toni.
    “Aaagghh.. nikmat banget Verr.. isep teruss.. telan Verr” jerit Toni, lagi-lagi naluriku menuntun agar aku mengikuti permintaan Toni, kuhisap kejantananya yang menyemburkan cairan hangat dan.. kutelan cairan itu. Aneh! Entah karena rasanya, atau sensasi sexual karena melihat Toni yang mencapai klimaks, yang pasti aku sangat menyukai cairan itu. Kulumat terus itu hingga tetes terakhir dan benda keras itu mengecil.. lemas.

    Toni beranjak meninggalkan aku dan Andri, sepeninggal Toni aku merasa ada yang kurang. Ahh.. ternyata dikerjai dua pria jauh lebih mengasikkan buatku. Namun hujaman-hujaman kemaluan Andri yang begitu bernafsu dalam posisi ’doggy’ dapat membuatku kembali merintih-rintih. Apalagi ditambah dengan elusan-elusan Ibu jarinya dianusku. Bukan hanya itu, setelah diludahi Andri bahkan memasukan Ibu jarinya ke lubang anusku. Sodokan-sodokan dikewanitaanku dan Ibu jarinya dilubang anus membuatku mengerang-erang.
    “Ssshh.. engghh.. yang keras Drii.. mmpphh”
    “Enak banget Drii.. aahh.. oohh”
    Mendengar eranganku Andri tambah bersemangat menggedor kedua lubangku, Ibu jarinya kurasakan tambah dalam menembus anusku, membuatku tambah lupa daratan.

    Sedang asiknya menikmati, Andri mencabut kejantanan dan Ibu jarinya.
    “Andrii.. kenapa dicabutt” protesku.
    “Masukin lagi Dri.. pleasee” pintaku menghiba.
    Sebagai jawaban aku hanya merasakan ludah Andri berceceran di lubang anusku, tapi kali ini lebih banyak. Aku masih belum mengerti apa yang akan dilakukannya. Saat Andi mulai menggosok kepala penisnya dilubang anus baru aku sadar apa yang akan dilakukannya.
    “Andrii.. pleasee.. jangan disitu” aku menghiba meminta Andri jangan melakukannya.
    Andri tidak menggubris, tetap saja digosok-gosokannya, ada rasa geli-geli enak kala ia melakukan hal itu. Dibantu dengan sodokan jarinya dikemaluanku hilang sudah protesku. Tiba-tiba kurasakan kepala kemaluannya sudah menembus anusku. Perlahan namun pasti, sedikit demi sedikit batang kenikmatannya membelah anusku dan tenggelam habis didalamnya.

    “Aduhh sakitt Drii.. akhh..!” keluhku pasrah karena rasanya mustahil menghentikan Andri.
    “Rileks Ver.. seperti tadi, nanti juga hilang sakitnya” bujuknya seraya mencium punggung dan satu tangannya lagi mengelus-elus klitorisku.
    Separuh tubuhku yang tengkurap disofa sedikit membantuku, dengan begitu memudahkan aku untuk mencengram dan mengigit bantal sofa untuk mengurangi rasa sakit. Berangsur-angsur rasa sakit itu hilang, aku bahkan mulai menyukai batang keras Andri yang menyodok-nyodok anusku. Perlahan-lahan perasaan nikmat mulai menjalar disekujur tubuhku.
    “Aaahh.. aauuhh.. oohh Drii” erang-erangan birahiku mewarnai setiap sodokan penis Andri yang besar itu.
    Andri dengan buasnya menghentak-hentakan pinggulnya. Semakin keras Andri menghujamkan kejantananya semakin aku terbuai dalam kenikmatan.

    Toni yang sudah pulih dari ’istirahat’nya tidak ingin hanya menonton, ia kembali bergabung. Membayangkan akan dijarah lagi oleh mereka menaikan tensi gairahku. Atas inisiatif Toni kami pindah kekamar tidur, jantungku berdebar-debar menanti permainan mereka. Toni merebahkan diri terlentang ditempat tidur dengan kepala beralas bantal, tubuhku ditarik menindihinya. Sambil melumat mulutku-yang segera kubalas dengan bernafsu-ia membuka lebar kedua pahaku dan langsung menancapkan kemaluannya kedalam vaginaku. Andri yang berada dibelakang membuka belahan pantatku dan meludahi lubang anusku. Menyadari apa yang akan mereka lakukan menimbulkan getaran birahi yang tak terkendali ditubuhku. Sensasi sexual yang luar bisa hebat kurasakan saat kejantanan mereka yang keras mengaduk-aduk rongga kewanitaan dan anusku. Hentakan-hentakan milik mereka dikedua lubangku memberi kenikmatan yang tak terperikan.

    Andri yang sudah lelah berlutut meminta merubah posisi, ia mengambil posisi tiduran, tubuhku terlentang diatasnya, kejantanannya tetap berada didalam anusku. Toni langsung membuka lebar-lebar kakiku dan menghujamkan kejantanannya dikemaluanku yang terpampang menganga. Posisi ini membuatku semakin menggila, karena bukan hanya kedua lubangku yang digarap mereka tapi juga payudaraku. Andri dengan mudahnya memagut leherku dan satu tangannya meremas buah dadaku, Toni melengkapinya dengan menghisap puting buah dadaku satunya. Aku sudah tidak mampu lagi menahan deraan kenikmatan demi kenikmatan yang menghantam sekujur tubuhku. Hantaman-hantaman Toni yang semakin buas dibarengi sodokan Andri, sungguh tak terperikan rasanya. Hingga akhirnya kurasakan sesuatu didalam kewanitaanku akan meledak, keliaranku menjadi-jadi.

    “Aaagghh.. ouuhh.. Tonn.. Drii.. tekaann” jerit dan erangku tak karuan.
    Dan tak berapa lama kemudian tubuhku serasa melayang, kucengram pinggul Toni kuat-kuat, kutarik agar batangnya menghujam keras dikemaluanku, seketika semuanya menjadi gelap pekat. Jeritanku, lenguhan dan erangan mereka menjadi satu.
    “Aduuhh.. Tonn.. Drii.. nikmat sekalii”
    “Aaarrghh.. Verr.. enakk bangeett”
    Keduanya menekan dalam-dalam milik mereka, cairan hangat menyembur hampir bersamaan dikedua lubangku. Tubuhku bergetar keras didera kenikmatan yang amat sangat dahsyat, tubuhku mengejang berbarengan dengan hentakan-hentakan dikewanitaanku dan akhirnya kami.. terkulai lemas.

    Sepanjang malam tak henti-hentinya kami mengayuh kenikmatan demi kenikmatan sampai akhirnya tubuh kami tidak lagi mampu mendayung. Kami terhempas kedalam mimpi dengan senyum kepuasan. Dihari-hari berikutnya bukan hanya Andri dan Toni yang memberikan kepuasan, tapi juga pria-pria lain yang aku sukai. Tapi aku tidak pernah bisa meraih kenikmatan bila hanya dengan satu pria.. aku baru akan mencapai kepuasan bila ’dijarah’ oleh dua atau tiga pria sekaligus.

  • Foto Ngentot Liza Menikmati Seks Anal

    Foto Ngentot Liza Menikmati Seks Anal


    1916 views

    Foto Ngentot Terbaru – Ngentot dengan cewek agresif seperti ini tentunya adalah sesuatu yang diidam-idamkan oleh banyak cowok. Cewek biasanya sangat pasif dalam urusan ranjang. Tapi beruntunglah kalian jika mendapatkan pasangan yang doyan ngentot secara agresif dan membabi buta seperti ini. Sudah tak sabaran? Mari kita simak bersama-sama gambar ngentot cewek agresif yang super panas dan coliable banget ini:

  • Foto Ngentot Tante Reira Aisaki Hot!!!!

    Foto Ngentot Tante Reira Aisaki Hot!!!!


    1620 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat sore sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Wet Italian pornstar Valentina Nappi giving massage and before hardcore sex

    Wet Italian pornstar Valentina Nappi giving massage and before hardcore sex


    2009 views

    Duniabola99.orgKumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Pijatan Nikmati ku Luntuhkan Riris

    Pijatan Nikmati ku Luntuhkan Riris


    1520 views

    Cerita ini berawal ketika kantor saya mengadakan workshop (jalan-jalan tahunan) dan saat itu tujuan kami adalah hotel Novus, Puncak. Adalah salah satu teman bernama Tari Rismayati (panggilan Riris) yang masih single juga sama seperti saya. Dia berumur satu tahun dibawah saya dan belum berkeluarga juga. Terus terang saya heran melihat dia. Secara fisik Riris orangnya tergolong cantik, rambut panjang sebahu, wajah oval, kulit kuning langsat cenderung putih mulus, dengan buah dada yang besar menantang. Dan yang paling membuat saya berdehem dalam hati kalau melihat pinggul dan pantatnya yang besar dan membulat mencetak celana dalam ukuran mini yang selalu dia pakai jika di kantor. Itu selalu saya perhatikan setiap hari bahwa ukuran roknya selalu kekecilan dengan pinggul yang indah jika sedang berjalan.

    Satu minggu sebelum berangkat Workshop, kami sempat makan siang bersama disebuah restoran dalam gedung kantor kami. Setelah ngobrol kesana kemari akhirnya subject pembicaraan mengarah ke workshop.
    Saya bertanya, “‘Ntar workshop gimana kamu?”.
    Riris menjawab dengan wajah yang lesu, “Ach, nggak tau juga Di, aku lagi bete nich, kayaknya kesana lumayan buat nyegerin pikiran aku.”
    “Lho emangnya ada apa,”tanyaku menyelidik.
    “Aku abis putus ama cowok ku soalnya dia selingkuh, maen belakang, trus ketauan ama aku,”celetuknya dengan muka sedikit memerah menahan marah.
    “Ya udah,” sambungku “Ntar saya temenin kamu disana biar ngelupain dia.”
    Dia tersenyum sambil bilang, “Tapi aku lagi mo sendiri Ardi.”
    Aku tak kalah gesit menjawab ucapannya, “Iya Ris, Aku juga lagi mo sendiri aja ‘en rencana ntar aku mo sewa kamar sendiri aja, kalau kamu mau gabung aja kita bisa ngobrol ampe malem keluarin semua unek-unek yang ada dikepala kita masing-masing.”

    Aku terus menjelaskan rencanaku minggu depan dihotel tersebut. Dan tak diduga respon dari Riris, “Oleh juga tuh Di, aku emang butuh itu enak kali yah ngobrol ngobrol kita berdua sampe malem”. “Iya, sekalian kalau kamu mau, saya juga nggak keberatan ngelonin kamu tidur,” candaku kepadanya.
    “Ha, gila kamu” mata Riris memancarkan arti yang tidak dapat saya cerna.

    Satu hari sebelum berangkat kami didata ulang oleh panitia, menyangkut pembagian kamar tidur. Sudah menjadi tradisi kantor kami, bahwa satu kamar berdua, dan diatur oleh nomor nomor kamar yang ada. Saya berdua dengan teman saya Hendra, dan Riris waktu itu terdata satu kamar bersama Wina. Dan tibalah waktunya bahwa kami satu kantor berangkat menuju hotel Novus ada hari Sabtu bersama sama dengan menggunakan satu bis besar. Kantor kami hanya berjumlah total 50 orang bersama orang asing juga. Rupanya dalam batas akhir sebelum naik ke bis, ada dua orang yang batal ikut karena alasan keluarga, mereka adalah Tiara, dan Wina. Wina?, bukannya Wina satu kamar dengan Riris, dan berarti nanti Riris sendirian dong dikamar. Pendulumku langsung bereaksi mendengar kabar tersebut. Sambil mengisi waktu, kami banyak bersenda gurau dalam perjalanan hingga akhirnya tiba tepat makan siang di hotel. Setelah kami makan dengan lahap, kami diberikan kunci kamar oleh panitia dan langsung check-in ke dalam kamar masing masing.

    Sore harinya kami memanfaatkan kolam renang yang ada di hotel untuk bermain main. Dapat saya lihat Riris yang sudah memakai pakaian renang yang seksi. Uh, bukan main indahnya, saya betul betul terangsang melihat keadaan Riris seperti itu. Otak kotorku mulai bekerja supaya bagaimana dapat tidur dengannya malam ini. Dalam kumpulan laki laki ada Pak Kardi yang nyeletuk kepada teman laki laki berkata, “Waduh si Riris kalo abis berenang gue mau tuh mandiin dia.” Sambil matanya juga tak lepas dari gerakan pantat Riris yang berlenggang lengok kekiri kekanan mengikuti irama langkahnya.

    Ketika Riris sudah selesai bermain dikolam renang dan akan kembali ke kamarnya, akupun mengikutinya seakan akan akupun sudah selesai dan ingin mandi. Sambil berjalan dibelakangnya, saya melihat celana dalam mini berenda yang dipakai Riris tercetak jelas oleh baju renang tipis yang berwarna ungu.
    “Waduh, kok cepet selesainya Ris,” celetukku sambil berjalan disampingnya.

    Riris menjawab, “Habis aku nggak tahan airnya terlalu dingin.”
    Sambil dia menyilangkan tangannya dikedua belah dadanya yang padat montok tersebut.
    “Trus kamu ngapain juga selesai,” tanya dia lanjut.
    “Akh, aku udah bosen mendingan mandi air hangat terus nunggu makan malam, khan enak tuh”.
    Lalu pembicaraan kami terpisah ketika Riris harus mengambil arah kekiri dan saya kekanan sambil berucap, “Sampai nanti ,. dagg”.

    Waktu menunjukan pukul delapan, setelah perut saya isi dan kenyang sekali rasanya. Makan malam dihotel ini terasa nikmat sekali. Saya melihat sudah beberapa kali Riris menguap dan kemudian pamit dari kerumunan anak anak untuk pamit ke kamar. Dalam perjalanan ke kamarnya, dia ada melihat saya dan kemudian mengerdipkan mata seperti memberi tanda ke saya. Dengan sedikit tegang saya berpura pura seolah saya pun capek setelah bermain seharian dengan teman kantor dan ingin tidur.

    Pada sore hari saya sudah memberitahu ke Hendra (teman sekamar saya) bahwa mungkin saya akan begadang keluar hotel, jadi nanti dia tidak kawatir atau curiga kepada saya. Dalam perjalanan dari restoran ke cottage agak jauh.
    Riris berjalan kecil sendiri dan saya dengan cepat mengejarnya, dan menyapanya,
    “Ris, udah ngantuk ya sayang, mau tidur..”
    Riris menyahut, “Iya nih, nggak tahu kenapa nich badan semua jadi pegel semua, mungkin tadi renangnya kebanyakan kali.” Sambil berkata begitu, dia mengusap usap belakang lehernya sambil kepala digelengkan kekiri lalu kekanan.
    “Makanya kamu juga sih terlalu over berenangnya, kamu kebanyakan diliat ama temen temen cowok lagi pas kamu berenang,” sahutku.
    “Hm, aku tahu, justru karena mereka aku jadi lebih semangat,” kata Riris sambil masih tetap mengusap leher belakangnya.
    “Kamu mau saya pijit pijit kecil Ris,” kataku sedikit berani.
    “Hhh, boleh juga, tapi cuman di leher sama sekitar pundak yah,” sahutnya sedikit lemah.
    Tak lama kami sudah tiba didepan pintu kamar Riris. Setelah dia membuka pintu kami berdua langsung masuk, saya sempat melihat pada sudut mata Riris ketika dia tutup pintu, matanya seperti melihat kiri kanan takut takut kalau ada orang disekitar yang melihat kami.

    Dalam kamar Riris mempersilahkan saya duduk sambil dia permisi sebentar ke toilet. Sambil menunggu Riris saya menonton TV yang ada dikamar. Tidak begitu lama, Riris sudah keluar dan telah berganti baju tidur daster. Daster yang dipakai berwarna kuning dengan ukuran yang dapat saya katakan mini. Kenapa demikian? Daster tersebut hanya sebatas setengah pahanya saja dan berenda kuning juga, kemudian di pundaknya hanya mengenakan satu tali saja. Buah dada yang ranum menantang sekali dengan dua puting yang mencuat. Gila bukan main, dia sudah tidak memakai BH, tapi masih memakai celana dalam.

    Celana dalam itu jelas tercetak menerawang tembus pandang dari daster kuning tersebut. Celana dalam Riris juga dalam ukuran yang sexy, mini CD warna putih, kontras dengan daster yang dipakai. Sebelum saya memberi komentar, Riris sudah berbicara,
    “Ardi, kamu jangan salah sangka dulu, saya pakai ini supaya kamu mudah pijat leher dan pundak saya, lagi pula saya juga tidak bawa baju tidur lain selain yang ini, mudah-mudahan kamu tidak keberatan.”
    “Oh, tentu tidak dong Ris, suka suka kamu aja, yang penting bajunya jangan menggangu pijat memijat,” kataku sambil menelan ludah beberapa kali.
    Riris tersenyum lagi dan berkata, “Kamu pijet saya pake kaos lengan panjang apa tidak mengganggu, apa lagi nanti kamu naik ke ranjang kalau perlu, keliatannya celana panjang kamu juga ganggu, apa nggak lebih baik ganti yang pendek atau dilepas sekalian?”
    Saya bengong atas ucapannya, lalu saya katakan, “Betul juga Ris, saya buka kaos aja deh,” sambil saya mengangkat koas saya sehingga saya sudah bertelanjang dada, dan kemudian Riris melihat ke celana panjang saya sambil mulutnya sedikit dimonyongkan. Saya pun membuka celana panjang saya, dan hanya tertinggal celana boxer saya. Riris tersenyum puas setelah melihat saya akan mudah nanti memijitnya. Dia langsung naik ke ranjang dan berbaring terlungkup, sambil memanggil nama saya, “Di, ayo dong mulai, badan Riris makin pegel nih”. Mendengar rengekan Riris saya langsung naik ke ranjang dan memulai aktivitas dengan memijit Riris.

    Sungguh sempurna tubuh Riris dari belakang. Mimpi apa aku semalam sehingga Riris begitu pasrah memberikan sajian gratis seindah ini. Kulit yang mulus dengan pinggang ramping, pinggul yang besar dengan buah pantat yang membulat mumbul tinggi. Dapat kulihat dengan jelas belahan pantat Riris yang dibalut dengan CD mininya. Sebentar saja tangan saya sudah memijat bagian leher yang tegang, dan seeskali kebawah meijat pundaknya. Riris terkadang bersuara mendesah ketika tangan saya sedikit keras memijitnya,
    “Uh, oh, hmm,” desahnya putus putus, membuat saya makain panas saja.
    Adik kecil dibalik celana boxerku sudah mengacung keras siap tempur, entah apa yang sedang dipikir Riris sekarang.

    Kemudian setelah kurang lebih 4 menit, Riris minta dipijit agak kebawah. Dengan yakin tangan saya kedua duanya merayap ke bawah, dari arah ketiak terus turun kebawah. Sambil sekali kali jari jemari saya dengan nakalnya menyentuh dari samping kedua bukit ranum yang mengembung keluar kesamping karena tertindih tubuhnya. Saya terus terang sudah tidak ada pikiran positif, otak ngeres saya terus bermain main fantasi, hingga suatu ketika,
    “Di, pijatan kamu enak deh sekarang Riris minta dipijat bagian depan ya sayang,” sahut Riris sambil membalikan tubuhnya kedepan.

    Waduh mak bukan main saat itu saya betul betul tidak tahan saya langsung meraba kedua belah susunya yang tegak menjulang, hal yang membuat Riris langsung kaget.
    “Mardi,.! saya minta tolong kamu untuk pijat saya kenapa kamu memanfaatkan itu dengan meraba tubuh saya,” hardiknya.
    Langsung saya kaget, saya kira dia minta lanjut dalam permainan tersebut ternyata dia memang betul betul minta dipijit. Langsung saya minta maaf kepadanya,
    “Waduh maaf deh Ris, aku kelepasan, maklum deh tubuh kamu ranum sekali, sexy apalagi dengan itu (sambil menunjuk kedua buah dada Riris) yang mancung bikin aku jadi geregetan mau iseng.”
    “Maaf ya sekali lagi Maaf,” kataku dengan penyesalan.

    Riris yang melihat saya begitu agak melunak tapi kemudian dia menangis sambil berkata, “uhh, hh, hg hg hg,. emang setiap laki laki yang mau sama Riris cuman mau tubuh Riris aja, ini juga terjadi dengan cowok Riris yang dulu, maunya making love terus sama Riris, nggak ada perasaan sama sekali.”


    Aku terhenyak, ternyata wanita didepan saya ini memang sudah pernah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah, dan pendulumku kembali kontak. Dengan gaya yang gentle saya memeluk dia dari belakang dalam posisi duduk, tangan saya berada di perutnya sambil berkata,
    “Riris, aku tuh memang udah salah, kamu Maafin ya, aku janji pokoknya malem ini kita cuman sayang sayangan aja deh nggak sampe kelewatan,” kataku menenangkannya.

    Dia menengok ke belakang hingga wajahnya dekat sekali denganku dan berucap,
    “Bener ya janji, kamu cuman kelonin aku aja nggak sampe kebablasan?”.
    Aku mengiyakan dengan anggukan kepala sambil mencium kecil pipi kanannya.
    Dia tersenyum, kemudian membalas mencium kecil bibirku. Aku pun serta merta tangan kanan mulai naik dari perut meraba buah dada yang menggantung tersebut. Riris menutup mata merasakan kenikmatan tersebut, kemudian dengan itu juga aku mencium bibirnya yang sensual, sambil sesekali kuhisap bibir bawahnya dan lidahku menjelajah ke rongga giginya dan menghisap lidahnya.

    Riris benar benar menikmatinya, maka setelah melihat lampu hijau seperti itu, kedua tanganku sudah berada pada dua buah dada ranumnya. Oh alangkah nikmatnya tanganku bermain disana, meremas remas sambil kupelintir kedua puting susunya dengan ibu jari dan telunjukku. Riris terkadang bergetar tubuhnya ketika kombinasi yang kulakukan yaitu meremas sambil memuntir puting susunya. “Ah, Ardi kamu pinter bikin aku terangsang ya, ingat lho kita nggak boleh lebih jauh dari ini,” kata Riris mengingatkanku.
    “Iya dong sayang aku pasti inget, khan ada kamu juga yang ngingetin!”

    Sambil berkata begitu aku membaringkan tubuhnya diranjang dan aku dari belakang langsung ke depan menindihnya sambih terus melanjutkan meremas dan mencium bibir sensual nan menggairahkan tersebut. Riris masih terus mengingatkan, namun bahasa tubuhnya lain. Alat kelamin kami sudah bersentuhan, dimana batang kemaluanku yang sudah keras menggesek bibir luar kemaluannya dan gerakan kami seperti orang yang sedang bersenggama. Saya mendorong kebawah, Riris mendorong pula pantatnya yang tembem keatas, saya tarik pinggang saya, dia pun demikian.

    Ketika mulut saya sudah mulai menjalar kedadanya dia mulai protes.
    “Mardi, kamu nggak boleh kesana sayang, ohh, hh!” desah Riris tapi tangannya sama sekali tidak menutupi dadanya.
    Saya menjawab dengan lembut, “Riris sayang, kalau peting cium atau jilatin nenen aja boleh dong, khan nggak kenapa napa?” saya mencoba tawar menawar dengannya.
    “Ohh, kamu katanya kelonin aku, kok sekarang kita peting sih? ” rajuknya dengan muka bersemu merah menahan birahi yang terpancar keluar dari tubuhnya. Tanpa menunggu alasan lagi dari si cantik itu langsung mulutku menjilat puting susu yang memerah muda, karena birahi sambil aku menyedot putingnya bagaikan anak kecil yang sedang netek keibunya. Riris menggigit bibir sendiri menahan luapan emosinya yang meletup letup kian besar. Oh nikmatnya tiada tara menjilati dan menyedot susu seorang Riris.

    Kaki Riris sudah menyepak kesana kemari membuat daster yang dikenakan tidak bisa menutupi bagian bawahnya. Terus terang sambil menjilat, saya memperhatikan gundukan yang tembem di bawah pusar yang bagai kue apem mumbul dengan sedikit bulu bulu kemaluannya yang menyembul keluar menambah indahnya pemandangan tersebut. Pinggulnya bergerak tak menentu membuat indahnya pemilik gundukan tersebut.
    “Hhh, Mardi.. hh enak sayang”, erang Riris.
    Mendapat respon seperti tangan saya secara reflek mulai turun menjelajah dari buah dadanya ke bawah perut, mengusap daerah pusar yang rata nan halus, kemudian turun lagi dibawah pusar yang ditumbuhi bulu bulu halus, kemudian meraba daerah selangkangan Riris yang wow bukan main empuknya.

    Aku tekan sekali sekali sambil kuremas secara acak. Hal ini menyebabkan gerakan pinggul Riris yang makin panas. Suasana alam puncak pada malam hari yang dingin, tidak dapat membuat tubuh kami berdua kedinginan malah justru sebaliknya. Saya dapat melihat butiran butiran keringat birahi yang menetes dari dahi Riris yang sedang membasahi rambut panjang dan indah itu.
    Oh.. aku benar benar makin terbawa emosi birahi yang menggebu. Riris antara sadar dan tidak masih mengingatkan saya,
    ” Di, kamu nggak boleh buka CD aku yah.. kita khan udah janji cuman peting aja,” katanya sambil menahan sesuatu dalam tubuh yang bergelora.
    “Oke Ris, aku buka daster kamu aja yah, liat tuh udah nggak karuan bentuknya sayang,” sahutku mencoba menawar.
    Dan berhasil. Riris sendiri yang meloloskan dasternya, dia angkat dari bawah dan dinaikkan lewat lehernya. Berarti keadaan kami sekarang hanya masing masing tinggal celana dalam saja. Kami langsung berpelukan sambil berciuman panjang, oh nikmatnya dapat memeluk Riris dalam keadaan begini. Kulit kami langsung bersinggungan tanpa ada pemisah lagi. Setelah pelukan plus ciuman aku rasa cukup, tanganku mulai bermain ke arah selangkangan Riris dengan mengusap lembut naik turun melewati belahan vaginanya. Dari luar celananya saya bisa merasakan bahwa didalam sudah lembab sekali, tentu banyak cairan yang sudah keluar dari lubang vaginanya. Vagina Riris benar benar tembem aku rasa kalau aku benamkan milikku ke dalamnya pasti nikmat sekali.

    Karena Riris menggunakan CD mini yang memang kurang bahan untuk menutupi kemaluannya, jari saya dengan mudahnya dapat melesat masuk melalui samping selangkangan dan bermain di sana, sebentar kemudian keluar lagi tanpa sempat Riris protes pada saya untuk tidak boleh melakukannya. Sesekali jari saya bermain pada bibir vaginanya agak lama setelah dia membuka suara,
    “Di, jangan nanti aku keterusan.. ohh,” sambil meliukan pinggangnya bergoyang goyang.

    Aku tetap tenang mengelus bahkan saat tangannya ingin mengeluarkan tanganku dari dalam CDnya seluruh jariku masuk dan meremas vagina Riris dengan lembut. Hal ini membuat Riris melenguh keras, dan lupa untuk melarang saya. Sambil tangan-tangan meremas vagina Riris, tangan kiri masih terus aktif memerah susu ranum baik yang kiri maupun yang kanan sambil dibantu oleh mulutku untuk mengisap bibir dan salah satu puting susu yang nganggur.

    Jari tengahku mulai memainkan aksinya dengan mengilik klitoris Riris. Benar saja, klitoris itu sudah membesar dan basah. Riris menggeliat tak tentu arah sambil mendesah,
    “Oh.. Mardi enak sekali sayang, nghh.. kamu udah nggak boleh lebih dari itu ya..”


    Ternyata alam sadar Riris masih ada, dia masih ingat bahwa kita hanya boleh peting. Aku berkata sambil berbisik ditelinganya.
    “Riris sayang.. CDnya dibuka ya biar kamu nggak kegencet, liat tuh CD kamu kekecilan nggak bisa nampung pantat kamu yang bulat besar sama vagina kamu yang tembem, lagian kamu juga udah basah, khan sayang ntar CDnya jadi lengket.”
    Awalnya dia tidak mau, tapi saya katakan lagi.
    “Ris.. nggak kenapa napa deh sayang.. khan aku masih pake boxerku, jadi cuman kamu aja yang telanjang, kalau aku tidak.”

    Akhirnya Riris setuju, aku loloskan CD mini putih berenda itu, dan kali ini aku benar benar melihat Riris dalam keadaan polos tanpa sehelai benangpun, dengan keadaan birahi tinggi. Bukan main indahnya bentuk vagina Riris, dia mempunyai bulu vagina yang lebat denga bulu-bulu halus semua warna hitam. Bulu-bulu tersebut nampak rapih, karena dalam keadaan lurus tidak keriting seperti wanita kebanyakan. Mulutku mulai menjalankan aksinya, aku mulai menyusuri ke arah pusarnya terus turun dan berhenti tepat dibawah vaginanya.

    Riris sedikit jengah dan berkata, “Oh, kamu jangan liat punya kayak gitu dong.. aku kan malu” sambil tangannya mencoba menutupi.
    Tapi dengan cepat tanganku menahannya dan langsung bibirku mencium bibir luar vaginanya sambil kuhisap-hisap kedua belah bibir vagina Riris.
    Dia benar benar kelojotan,” Ah Mardi, gila kamu, oh.. enak banget, hmm.. oh iya bener gitu sayang.. ohh..”
    Aku makin berani kusapukan lidahku naik turun sambil tak lupa klitoris yang sebesar kacang tanah itu aku emut emut dan didalam bibirku aku kedut kedutkan. Lidahku mulai merangsek masuk ke dalam lubang vagina Riris yang memang benar benar sudah basah. Wangi semerbak yang tercipta karena napsu biharinya membuat aku makin berlipat ganda untuk keinginan menyetubuhinya. Dalam keadaan yang gamang tersebut kepala Riris tersentak kekiri dan kekanan menahan luapan cinta yang tak kunjung reda, aku diam-diam melepas celana boxerku sambil bibir tak lepas dari vaginanya.

    Cukup mudah untuk melepas celan boxerku karena memang celana dalam dengan kondisi longgar. Satu kali tarik dengan tangan kiri, lolos sudah dan aku sudah telanjang bulat bersama Riris, tanpa dia sadari. Aku bisa melihat dan merasakan Riris hampir sampai titik orgasme, dan aku mulai dengan menuntun batang kemaluanku yang sudah siap tempur dengan topi baja yang mengkilap. Kedua belah kaki Riris aku lebarkan sambil tangan kiriku mempermainkan klitorisnya dengan ibu jari dan tangan kananku mengarahkan batang kemaluanku ke lubang vagina Riris.

    Riris masih antara sadar dan tidak ketika kepala penisku bertemu dengan lubang depan yang merah menganga. Kepala penis langsung seperti kena hisap alat yang kuat oleh lubang vagina Riris. Riris mulai merasa aneh karena dia merasakan lain, bukan jari tanganku dan bukan bibirku yang bermain di kemaluannya. Dengan sedikit membuka mata dia melihatku. Aku tidak mau dia nanti memberontak menolak keadaan ini, langsung aku peluk dia sambil sedikit aku goyangkan tanpa aku mendorong masuk ke dalamnya. Cukup kepala penis saja yang terjepit di dalam vagina Riris.

    Riris melotot kearahku dan dia berbicara dengan suara serak,
    “Mardi.. kok kamu masukin, khan kita udah janji sayang cuman peting, nggak boleh begini dong.” Namun dalam bahasa tubuhnya pinggul dia tetap mengimbangi gerakanku yang naik turun menggesek vaginanya.
    “Riris.. aku cuman masukin kepalanya aja sayang, kamu juga ngerasainkan?”
    Tambahku, “Itu juga udah cukup buat kita, lagi nggak usah dimasukin semua.. kamu enak khan digini’in?” sambil aku goyang kekiri dan kekanan. Kepala penisku benar benar dijepit erat oleh vagina Riris.

    Riris merem melek keenakan, dan tangan Riris akhirnya memelukku dan mengimbangi gerakanku. Baru aku tahu kalau dalam keadaan begini Riris benar benar dapat berkata vulgar, karena tiba tiba dia berkata,
    “Di, penis kamu enak banget sih hangat kena vagina Riris.”
    “Oh, Riris ini mah nggak seberapa sayang,” kataku.
    Setelah kurang lebih tiga menit kami seperti itu, aku merasakan pantat Riris menaik lebih tinggi, seakan akan ingin merasakan lebih batangku. Maka akupun mulai sedikit demi sedikit mendorong lebih dalam, ternyata makin panas gerakan kami berdua, dan walhasil seluruh batangku terbenam di dalam vagina Riris. Dan aku rasa Riris pun mengetahui hal itu, dan dia mulai meracau lagi,
    “Oh Ardi.. enak banget penis kamu masuk semua ke dalem vaginaku sayang.. hh”
    “Ohh, Di.. dorong lagi biar makin dalem sayang..”

    Bukan main, aku makin nafsu saja mendengar erangan dan kata-kata vulgarnya. Aku pun tidak mau kalah sambil memompa aku bertanya,
    ” Riris.. penis Mardi lagi ngapain vaginanya Riris sayang?”
    “Hhh, skh.. hh penis kamu lagi ngentotin vagina aku sayang,” sambil Riris meremas pantatku gemas.
    Aku pura pura tidak mendengar ingin dia mengulang lagi kata katanya,
    “Ha.. lagi ngapain sayang?”
    “Lagi dientot sayang..ohh nikmatnya..”
    Aku bertanya lagi, “Emang Riris mau dientot ama Mardi?”
    Riris menyahut,”Iya sayang Riris ketagihan nih mengentot sama kamu, abis penis kamu mantap, nikmat, enak rasanya.”

    Sambil begitu saya benar-benar merasakan jepitan-jepitan halus dari dinding vagina Riris. Benar benar wanita yang tercipta sempurna untuk bersenggama. Lubang vaginanya mempunyai jepitan yang kuat dengan variasi batang kemaluanku di dalam seperti dirayapi oleh jutaan semut, jadi seperti terkena setrum kecil, tapi hangat dengan sebentar-bentar vagina tersebut mencucup kembang kempis menyedot seluruh batang kemaluanku.

    Setelah lebih 20 menit kami bersenggama dengan ucapan ucapan vulgar, Riris sudah hampir mendekati klimaksnya.
    “Ayo Mardi, aku udah mau keluar, entot terus aku iya teken biar kena klitorisku oh.. benar begitu sayang.. aduh, enak bener ngentot ama kamu.”
    Gila juga nih perempuan, kalo dalam keadaan birahi begini omongannya jadi vulgar seperi ini. Akupun merasakan intensitas kedutan vagina Riris makin tinggi, dan sepertinya akupun ingin melepaskan kenikmatan bersama Riris sayangku.
    “Oh, Ris.. enak banget vagina kamu ada empot ayamnya sayang, rasanya legit, rapet, peret, oh, aku mau klimak sayang, gimana nih didalam atau diluar,” kataku dalam keadaan yang kejang kejang nikmat.
    Lalu dijawab oleh Riris, “Didalem aja Mardi biar enak, aku juga mau ngerasain disemprot ama penis kamu, dan mungkin besok lusa ada dapet haid, jadi aman,” desah Riris yang juga menahan amukan dalam gelora birahi yang siap meledak beberapa saat lagi.

    Akhirnya aku merasakan batang kemaluanku diremas kuat sekali oleh otot vaginanya, gerakan pinggul Riris terhenti, sambil pantatnya ditinggikan aku mengocok sedikit memberikan nuansa lain dalam vaginanya, lagi Riris menggeram dan..
    “Oh sayang aku klimaks, ouh.. ahh. nggh ahh enak.. enak hh..”
    Aku pun tak tahan penisku diremas dan disedot oleh vagina Riris, dengan satu dan dua kali sentakan penisku menyemportkan sperma jauh langsung masuk kedalam rahim Riris, dan yang semportan kedua tak kalah nikmatnya. Gerakan kami seperti begitu kompak, ketika aku menyemprotkan sperma, vagina Riris menyedot kencang hingga kami berdua merasakan nikmat senggama yang sangat indah.

    Puas aku selesai klimaks dan begitu juga Riris, ketika aku ingin melepas penisku, Riris mencegahnya.
    “Biarin didalam dulu sampe ngecil dan keluar sendiri yah.”
    Akhirnya kami berbaring menyamping dengan keadaan kemaluan kami masing-masing masih menyatu, masih dapat aku rasakan kedutan dalam vagina Riris namun sudah melemah, dan batangku mulai berangsur-angsur mengecil dan akhirnya lepas dengan sendirinya dari vagina Riris.

    Waktu sudah menunjukan pukul 1 pagi, setelah kami selesai mandi berdua di dalam bathup, dan ketika aku mau kembali ke kamarku Riris menahannya, dan dia minta sekali lagi untuk bermain cinta. Akupun melayaninya. Katanya mumpung ada waktu. Ronde kedua kami lakukan lebih hot lagi karena yang kedua dilakukan tanpa takut-takut seperti yang pertama, dan kami akhiri dengan klimaks bareng dengan sempurna.

    Sepulangnya dari puncak, hubunganku dengan Riris makin hangat, tapi kami selalu menutupi di kantor dengan berpura pura bahwa antara kami tidak ada hubungan apa-apa hanya sebatas teman kerja. Padahal kalau ada waktu di kantorpun kami peting. Saya berkerja di bagian komputer, Riris bagian Settlement. Kalau salah satu dari kami ingin dipeluk, maka kami memberikan kode untuk menuju ruang komputer yang tidak ada orang, kemudian kami ketempat yang paling pojok supaya aman dan berpelukan. Biasanya kami berpelukan sambil mengusap usap apa yang perlu diusap, biasanya saya meremas gemas pantatnya, dan meremas lembut buah dadanya, sambil dibarengi dengan ciuman bibir dengan sedikit panas. Setelah kami puas, Riris biasanya keluar lebih dulu dari ruang komputer, dan tidak lama kemudian baru saya.

    Rasa ingin bersenggama dengan Riris demikian besar, begitu juga Riris yang ingin sekali bercinta dengan saya. Akhirnya saya mencari kost-kost’an yang dekat dengan kantor yang fungsinya kalau istirahat makan siang kami dapat mencuri waktu berdua kekost’an saya dan kami berdua saling melepas hasrat terpendam dan setelah selesai kami dapat dengan cepat kembali ke kantor, dan untuk makan siang kami membiasakan ngemil di kantor, jadi tidak begitu lapar.

    Demikianlah cerita saya, yang sekarang Riris sudah meninggalkan saya karena dia mendapat pekerjaan baru dan sudah menikah dengan pilihannya yang tepat. Saya masih ngekost namun sudah tidak ada Riris yang menemani.

  • Video Bokep Tante Reiko Kobayakawa Sedang Sange

    Video Bokep Tante Reiko Kobayakawa Sedang Sange


    1599 views

  • Foto Bugil Akira Ichinose Pamer Payudara Hotnya

    Foto Bugil Akira Ichinose Pamer Payudara Hotnya


    1651 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Foto Ngentot Mei Haruka Cewek Bayaran Yang Cantik dan Hot Banget!!

    Foto Ngentot Mei Haruka Cewek Bayaran Yang Cantik dan Hot Banget!!


    1716 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat malam sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Cerita Dewasa Diah Anak Tukang Pijit

    Cerita Dewasa Diah Anak Tukang Pijit


    1649 views

    Cerita Seks Terbaru – Suatu malam yang dingin… aku sendiri… Bang Johnny dan Kak wenda sedang berlibur ke Batu ( Malang ) bersama dengan Deasy dan Santi, sedang Winny adik Kak Wenda sedang tidur di rumah temannya, hari itu Sabtu malam Minggu, jam menunjukkan pukul 6.45 aku ke depan cari pak Pardi tukang becak yang biasa mangkal di dekat warung rokok. Cerita Bokep Indonesia

    ” Pak, tolong panggilin Bik Suti tukang pijit donk… badan saya lagi pada pegel… ” kataku minta tolong.

    Jam 7.20 kira-kira pintu depan diketok orang dan bergegas aku keluar… ternyata yang dateng Pak Pardi dengan cewec muda lumayan cakep bersih orangnya… bengong aku jadinya.

    ” Dik Joss… ini anaknya Bik Suti… terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari… tapi dia bisa mijit kok… walaupun ngga’ sepinter ibunya. ” kata pak Pardi cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dengan perintahku. ” Ya udah langsung masuk aja ” kataku mempersilahkan. ” Saya balik dulu kepangkalan Dik ” pamit pak Pardi.

    Seperginya pak Pardi langsung tanpa banyak bicara aku berjalan ke kamarku dan anak Bik Surti langsung mengekor dari belakang. ” Siapa nama kamu ? ” tanyaku memecah keheningan. ” Diah Mas ” sahutnya pendek.

    Sampai di kamar aku langsung buka kaos… dengan bertelanjang dada seperti biasa kalo dipijit sama Bik Suti… namun biasanya aku buka sarung tinggal CD saja… kali ini aku biarkan sarung tetep nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewec muda ini. ” Massage creamnya ada di meja belajar ” kataku sambil langsung tiduran tengkurap.

    Tangannya mulai memegang telapak kakiku… terus kebetis… memijat sambil megurut… sama persis dengan apa yang dilakukan ibunya padaku. Bik Surti emang sudah langganan sama keluarga Bang Johnny… jadi aku juga sudah sering mijit sama dia. Tapi walaupun cara mijitnya sama, namun serasa berbeda… tangan ini lebih halus dan hangat rasanya.

    ” Permisi Mas ” katanya membuyarkan lamunanku yang baru mulai berkembang… sambil benyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku. Pijitannya sudah sampai pada paha… sesekali agak tinggi menyentuh pangkal pantatku… agak ke tengah… seerrrrr… rasanya ada ngreng… akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan danmembayangkan kalau terjadi hal-hal yang diinginkan.

    ” Aduh… ” aku setengah menahan sakit ( pada hal pura-pura ), soalnya biasanya Bik Suti kalo aku kesakitan malah dicari yang sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan… eh… betul juga dia melakukan hal yang sama… tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia memijit belakang lututku… maka dia sekarang memijit lebih lama di sana. Wah bisa kalo gitu pikirku… lalu aku merancang yang lebih dari pilot project ini.

    ” Jangan dipijit gitu… sakit diurut saja pake cream ” kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit.

    Dia ambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi… paha… betis… sampe telapak kaki… pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem… aku langsung teriak tertahan… seakan kena bagian sakit lagi…

    ” Mananya Mas ? ” tanyanya. ” Agak daleman dikit ” kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yang aku mau… letaknya persis di pangkal paha tengah pas jadi kalo dipijit-pijit yang kena bijiku… sengaja aku mengarahkan ke depanan… biar makin pas… lama dia di situ…

    ” Kasih cream donk… ” pintaku… pada saat dia ambil cream… satu tanganku dengan cepat menyingkap CDku supaya meramku keluar dari CD dan bebas… benar juga pada saat tangannya mengoleskan crean sudah langsung ke bijiku… aku agak sedikit supaya bijiku mangkin leluasa dan makin mudah dipijit…

    ” Ati-ati jangan kena celananya… nanti kena cream semua… ” kataku pura-pura bingung kalo CDku kena cream padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar CDku… dengan tangannya… beberapa jenak kemudian dia bilang ” Maaf Mas… CDnya dibuka aja… soalnya nanti kena cream… saya sudah coba menghindari tapi susah… Masnya pake sarung aja… ” kata dia mengagetkanku… kaget karena ngga’ nyangka dia bilang gitu.

    Akupun berdiri dan melepas CDku… kembali pada posisi semula aku tengkurap… lalu Diah menyingkap kembali sarungku… hingga ke pantat… aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yang bisa dicapai tangan Diah.

    Benar juga lama dia mengurut… meemas bjiku… sampe aku sendiri sudah ngga’ karuan rasanya konak banget… ” Agak bawahan dikit… ” pintaku… dia rogoh makin dalem sampe pangkal batangku kena pegang… diurutnya dengan agak susah karena dari pangkal batang sampe setengah diurut semua…

    ” Mas kalo bisa balik badan… soalnya susah kalo gini ” pintanya… dengan senang hati aku turuti. Aku berbalik badan dan meriamku masih tertutup kain sarung… dengan merogoh dia pegang lagi posisi yang sama. Diurut-urut… sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok… tapi pikiran dia kayaknya lagi mijit… dengan matanya melihat sekeliling kamar… ngelamun kali… aku goyangkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas… ternyata berhasil… dia lebih banyak ngurut meriamku… tiga empat menit berlalu dia kaya’nya ngga’ sadar…

    tapi lama-lama aku merasa dia bukan mijit atau ngurut… melainkan benar-benar ngocok meriamku… walau tidak digenggam… tapi cukup mantap… Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku… sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yang sedang ngocok meriamku… merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung… dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yang selama beberapa menit ini dipijitnya… tapi dia tidak berhenti… matanya mulai ngelirik ke aku.

    Denan tanpa expresi… dia teruskan mengocok… kali ini tangannya lebih mengenggam… jadi aku pastikan dia memang sengaja… jadi dengan sedikit ragu… aku letakkan pada pundaknya… saat memijit tadi… posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalo aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja… aku remas dadanya…

    jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit… sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rpanya tanpa basa basi lagi dia cium Kabagku… terus dilanjutkan dengan mengulumnya. Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama dikuasai nafsu…. maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh… aku coba untuk membuka baju atasnya… malah dia mambantunya… sehingga dia telah terbuka dadanya… BHnyapun telah dia lepas dan dadanya yang besar disorongkan kearah mulutku… langsung aja aku hisap putingnya…. wow… hangat….

    kelapanya lalu direbahkan pada pundakku… sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah… kamipun berciuman hangat… lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang…. ” Kamu mijitnya lebih enak dari ibu kamu ya ” kataku ngaco… setelah tau dia seperti itu.

    ” Ngga’ tau Mas… terlanjur kebawa…. ” dia tak melanjutkan kata-katanya. Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga… samping leher… kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dengan desah dan erangannya yang makin membuatku di awang… Aku bangit dan memiringkan tubuhnya… kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku… denganposisi yang agak miring itu aku gesek Kabagku pada gerbang DuFannya ( Dunia Fantasi )… beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan… kemudian aku tata kepala meriamku pada gerbang DuFan… yang jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basar… aku coba tekan… wah… kok sempit… tapi beberapa kali coba…

    akirnya berhasil juga mencapai setengah badan meriam amblas dalam lorong kegelapan… tampaknya di dalam agak kering… maklum tumitnya kurus kecil… tandanya kalu barangnya cenderung kering… Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi… menambah hangat suasana dan seakan irama lautan teduh… terus aja aku goyang sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi…

    Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku… ayunan makin ganas karena posisi yang lebih leluasa… dan lorong kegelapan makin licin… rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas… walau bukan orgasme… ” Kamu sekarang nungging…

    ” perintahku. Saat Diah nungging… aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa pantatnya aja yang nungging… dengan sedikit rubah gerak… aku masukkan lagi meriam jagurku… kali ini lebih sensasional… aku pegangan pada pinggulnya yang cukup gede… dan ayunan makin bebas terkendali… beberapa kali hampir terlepas… tapi karena besarnya si Kabagku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya…

    lelah dengan gaya *****… aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku… dia naik dengan membelakangi aku… pada saat amblasnya batangku kali ini diiringi dengan nafas tertahannya… kali ini mentok abis… Diah diam sesaat sambil merenungi nikmat yang terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyang… lalu Diahpun ikut bergoyang…. kali ini putarannya melingkar… enak sekali… yang aku rasakan… lobang yang sempit… hangat… dan cenderung kering… tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala meriamku… pasti mentok dan dia pasti ngga’ akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku…

    Diah tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yang tidak jelas apa maksudnya… cukup lama juga seperti itu… ” Aaaa…duuuuuuu…….uuuuhhh Mas… lemes kakiku rasanya… aku ngga’ kuat lagi gerak… ” demikian katanya. Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya… lalu aku hajar lobangnya dengan lebih keras… sampai panas rasanya meriamku… dan akhirnya aku sudah hampir nga’ bisa lagi menahan…. lalu aku cabut dan bilang pada Diah ” Diah… kamu menghadap ke sini… buka mulut kamu….

    ” dan rupanya Diah mengerti yang aku mau… dengan lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya. Karena ketakutan akan tidak keburu… maka aku segera saja memasukkan meriamku dalam mulutnya yang mungil itu dan aku goyang maju mundur… beberapa kali dan keluarlah… creeetttt…. creeeee.tttt…. creettt….

    Aku jatuh kecapaian… di sampingnya… ” Diah… gimana barusan ? ” tanyaku memecah keheningan. ” Enak sekali Mas… sampe lemes kaki saya… udah ngga’ tau berapa kali keluar… kayaknya berendeng keluarnya ” jawab Diah sambil males-malesan dalam pelukanku. Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yang tersisa. Sampai pada…

    Aku terjaga saat merasakan paha kananku ada sesuatu yang merayap… aku coba walau males… ‘tuk membuka mataku dan… benar-benar terbelalak jadinya… saat tau apa yang menyentuh pahaku. Dia Winny… adik ipar kakakku… Johnny… aku sangka dia ada di rumah temennya… dan yang lebih mengagetkan adalah… dia lihat aku mendekap cewec dan dalam keadaan bugil berdua.

    ” Joss… loe gila ya… beraninya ngga’ ada orang masukin cewec… gue bilangin Bang John… ” katanya dengan mata melotot. ” Hei… Win… denger dulu… ” kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku… saat itu pula Diah bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu… dia berusaha meraih kain seadanya untuk emutupi tubuh bugilnya sambil bertanya ” Dia siapa Mas ? ”

    ” Dia ini Winny… adik ipar kakakku ” jawabku pendek. ” Jangan gitu donk… masa loe ngga’ kompak ama gue ” jawabku mohon pengertiannya.

    ” Iya boleh aja gue ngga’ bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi… gimana ? tanyanya. Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini… paling banter ntar dia pasti ngga’ kuat nahan nafsunya sendiri…. demikian pikirku.

    ” Okey… Diah… yuk kita tunjukkan pada Winny… apa yang kita baru kerjakan tadi… kita ulang lagi yuk ” ajakku… ” Mas malu saya nggak bisa… ” aku rada bangun untuk mencium Diah…

    ” Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini ” kataku menenangkan. Dan akupun mulai merangsang Diah dengan ciuman lembut… sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya… beberapa saat berlalu Diah mulai terbawa… dan mendesar halus…. aku rasakan tangan Winny mencoba meraih batangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

    Setelah segalanya siap… akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Diah untuk sesi kedua… pada saat batangku amblas… Diah dan Winnypun seakan menahan nafas… rupanya Winny telah terlarut dalam pemandangan depan matanya. Permainanku dengan Diah berlangsung beberapa gaya… dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47,

    saat itu Winny telah telanjang di samping tubuh Diah yang sedang aku tindih… lalu tangan kirikupun mulai bergerilya ke dada Winny… wah enak sekali… aku pilin putingnya dan diapun mengerang. Sambil terus menggenjot Diah… aku cium juga bibir Winny dan pendek kata… pinggangku ke bawah menghabisi Diah sedang pinggangku ke atas menyerang Winny…. keduanyapun mengerang seru malam itu…

    makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya… terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak… aku genjot makin keras si Diah dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku. Saat itu kami orgasme bersamaan… sedang Winny masih belum mencapai walau hampir… erangan kami berdua membakar nafsunya… segera saja Winny memerintahku untuk menghisap memeknya sampai keluar..

    . demikian perintahnya. Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Winny yang sudah sangat basah tadi…. tapi meriamku tetap tertanam dalam Diah. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Winny mengejang kejang dan…. lemas puas.

    Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku… lalu kukenakan pakaianku dan kusulut sebatang rokok sambil ngeloyor kejalanan… mencari pak Pardi. ” Pak… anaknya Bik Suti ngga’ usah ditunggu pulangnya… dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia nngga’ pulang karena disuruh nemenin Winny ” alasanku sengaja aku tidak sebut nama Diah supaya terkesan masih asing buatku.

    Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga… ntar malem coba aku gerayangi Winny ach… kali-kali aja dapet nyobain rasanya… pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yang bisa dipake bergantian… khan asyik kalo butuh ngga’ nunggu lama-lama.

  • Video Bokep Nikmatnya Kontolku Dikulum Dengan Hebatnya oleh Ryouka

    Video Bokep Nikmatnya Kontolku Dikulum Dengan Hebatnya oleh Ryouka


    1434 views

  • Cerita Seks Pengorbanan Nikmat Demi Hutang Keluarga

    Cerita Seks Pengorbanan Nikmat Demi Hutang Keluarga


    2445 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Pengorbanan Nikmat Demi Hutang Keluarga ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – Nita 16 tahun adalah seorang gadis sma yg cantik menarik, dan bisa dibilang sexy, rambutnya yg sebahu menambah cantik penampilannya. menjelang usia 17 tahun , ia telah menjelma menjadi seorang wanita yg sangat menggairahkan , bentuk pinggulnya dan buah dadanya yg lumayan besar , Kisah Ngetot cukup membuat lelalki normal manapun terpana.
    ( catatan saja , dia tampak lebih menggairahkan ketika memakai seragam putih abu-abu…..MY GOD!!!)

    nita tinggal dengan ayahnya , ibunya telah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan mobil. Kisah Ngetot sejak itu ayahnya lah yg mengurus nita , sebenarnya ayah nita masih cukup pantas untuk menikah lagi , namun ia telah berjanji untuk tidak menikah lagi , dan hal itulah yg membuat nita bahagia dengan hidupnya yg sekarang.

    sayangnya nita tidak tahu apa sebenarnya yg telah bergejolak dalam pikiran ayahnya.
    sebagai lelaki normal tentu saja , Pak danar (ayah nita )tentu saja masih membutuhkan dan menginginkan dekapan hangat seorang wanita. Apalagi seiring nita yg bertambah dewasa , naluri kelaki lakian sang ayah terusik , tiap malam tanpa sepengetahuan nita , sang ayah sering memandangi nita yg tertidur lelap , memandangi lekuk tubuhnya dibalik baju tidur , memandangi paha mulus nita yg terlihat krn bajunya tersingkap.
    namun untunglah sang ayah masih punya moral , Kisah Ngetot ia tidak mau berbuat lebih , krn ia sadar bagaimanapun nita adalah anaknya. sebuah moralitas yg segera akan berubah.

    siang itu , pak danar sedang menerima dua orang tamu. johan dan omen. mereka berdua datang untuk menagih hutang pak danar yg lama tidak dibayar, hutang yg tersisa ketika pak danar harus membayar biaya rumah sakit istrinya yg sangat mahal sebab ketika ibunya nita dibawa ke rumah sakit ia tak langsung meninggal namun sempat koma untuk beberapa minggu. Kisah Ngetot kesulitan mencari uang akhirnya pak danar tak punya pilihan lain selain meminjam uang pada johan.
    johan sendiri terkenal sebagai seorang lintah darat yg kejam dan selalu didampingi tukang pukulnya omen.mereka tak segan segan menyiksa siapapun yang menunda nunda pembayaran hutangnya , Kisah Ngetot mereka tak peduli alasan apapun yang diberikan , dan mereka juga tak peduli jika sebenarnya bunga hutang mereka sangat mencekik.

    “Tuan danar, selama ini saya cukup bersabar terhadap anda , tapi tidak hari ini. anda harus membayar semua hutang anda , total 30 juta.” kata johan
    sebenarnya hutang pak danar hanyalah 10 juta namun seiring berjalannya waktu , bunganya terus berkembang hingga mencapai 30 juta , dan kini sebuah penyesalan mulai merayapai hati pak danar

    “tapi maaf pak johan , saya belum ada uang , Kisah Ngetot bagaimana klo saya cicil misalnya , satu juta sebulan dan……”

    ” KAMU GILA..!!” potong omen. ” dicicil …sampai kapan..? kiamat..? bayar sekarang..atau..!!” ancam omen sambil memperlihatkan pistol yg terselip di pinggang.
    pak danar tercekat melihat pistol di inggang omen , Kisah Ngetot dan ia sangat yakin orang ini tak akan segan segan menggunakannya

    ” tapi pak johan….saya….”

    “TIDAK BISA..!!! bayar hari ini atau pakai barang kamu…atau rumah kamu….!!” potong johan lalu memberi isyarat pada omen.
    omen sebagai kaki tangan setia johan sudah ratusan kali melakukan ini dan sangat paham apa yang menjadi tugasnya , dengan sigap ia mendekati pak danar yang ketakutan , Kisah Ngetot omen lalu menarik kerah baju pria malang itu lalu melayangkan tinjunya pada wajah pak danar.

    pak danar limbung dan terjatuh di sofa , kepalanya berdenyut pusing , Kisah Ngetot dari hidung dan mulutnya keluar darah segar

    “bagaiman tuan danar…?? ” tanya johan dengan dingin

    “tapi..tapi….” belum sempat danar berbicara , omen telah menariknya kembali dan kini bogem mentah melayang menghantam perutnya sehingga danar terjatuh berlutut di lantai sambil memegang perut.

    pak danar terus mencoba untuk meminta kebijakksanaan johan , namun johan tak bergeming , sehingga pak danar putus asa dan tak tahu harus bagaimana lagi. Namun takdir bicara lain, saat itu nita baru saja pulang sekolah . Kisah Ngetot eperti halnya laki laki lain , johan dan omen terpana melihat kecantikan nita , johan pun mengisyaratkan omen agar berhenti sejenak.

    Nita sendiri terkejut dan khawatir melihat kondisi ayahnya ,apalagi melihat kedua tamunya yang dalam sekejap saja nita bisa menduga mereka bukan orang baik baik.

    “ayah..kenapa ayah…ada apa..??” tanya nita sambil berusaha menghampiri ayahnya , Kisah Ngetot tangan nita sempat ditangkap omen membuat gadis remaja itu meronta mencoba melepaskan diri , gerakan tangan dari johan membuat omen akhirnya melepaskan gadis itu

    johan sejenak terdiam mengamati dan memandangi nita yang cantik , apalagi ia kelihatan begitu fresh dengan balutan seragam SMA nya , roknya yg agak pendek sedikit memberi pemandangan sekilas dari paha putih nan mulus

    ” ada alternative buat membayar hutang anda pak danar..” johan seolah memberi sedikit harapan pada pak danar.

    ” apa itu..?”

    ” anakmu.?”

    nita dan ayahnya sama sama terkejut bahkan gadis itu tak mampu berkata apa apa selain memandangi johan dengan penuh kebencian

    “apa?” pak danar kaget .” jangan pak johan, tidak bisa..jangan dia..”
    kata danar sambil memeluk anaknya erat

    ” ayolah danar , apa pilihan kamu..? kamu biarkan saya dan juga omen
    sedikit bermain main dengan dengan anak kamu , hutang lunas”

    “dasar kalian semua bandit bandit tak bermoral..!!!!!” Kisah Ngetot nita memaki dengan penuh amarah dan hanya ditanggapi oleh johan dengan tertawa

    “terserah kamu bilang apa gadis manis…..”

    “tapi dia anak saya..saya tidak….”

    ” atau kamu pilih omen …?pikirkanlah , klo kamu mati ..apa jaminan klo saya tidak menyentuh anak kamu nantinya..?”

    omen pun dengan dramatis mencabut pistol yang terselip di pinggangnya lalu mengarahkan ke kepala danar

    pak danar dan nita sangat bingung dengan pilihan itu
    nita jelas jelas tak sudi jika harus menjadi budak nafsu para penjahat ini , ia tak menyangka juga ayahnya bisa terjebak rentenir jahat macam johan ,namun memang tak ada pilihan lain , dengan hati yg hancur nita rela mengorbankan tubuhnya demi membayar hutang sang ayah , apalagi hutang ini krn harus membayar biaya rumah sakit. Kisah Ngetot meski begitu ia masih sedikit berat hati untuk melakukan hal ini.

    johan tertawa penuh kemenangan dan menuruh nita untuk duduk disampingnya nita dan berkata,

    “klo kamu nurut , semua akan baik baik saja sayang…” tangan johan menelusup kebalik rok seragam nita . johan meraba paha mulus nita ,semakin naik ke pangkal paha , disentuhnya Vagina nita dari luar celana dalamnya.

    “jangan..tolong..jangan kesana…jangan….”

    “he..he..he…tenang sayang, kamu akan merasakan lebih dari sekedar sentuhan”
    “oh..tidak… jangan…”
    hati nita memberontak namun ia sadar tak mungkin ia bisa lolos dari masalah ini, Kisah Ngetot maka ia membiarkan tangan johan menjelajahi paha dan vaginanya.
    tangan johan kini mulai bergerak ke atas , buah dada nita yang ranum kini jadi mainan yang mengasyikan untuknya , sementar nita hanya bisa merintih dan mengerang , knikmtan , rasa malu dan kemarahan bercampur aduk di dadanya.
    ketika johan mulai melepaskan kancing seragamnya ,secara refleks nita mencegahnya dengan memegang tangan johan , namun ketika gadis itu melihat omen akan menyiksa ayahnya , ia pun kembali pasrah.
    satu persatu kancing seragamnya dibuka , Kisah Ngetot memperlihatkan bukit kembar yang sedari tadi membuat penasaran pria pria cabul itu , dengan tak sabar johan lalu merenggut bra yg menghalangi keindahan buah dad itu.

    “AWWWW!!!” NITA TERpekik keakitan saat bra nya direnggut paksa , johan sendiri kemudian larut dalam keasyikan meremas remas buah dada ranum tersebut sambil menciumi leher jenjang nita

    “berlutut , cepat.!!” perintah johan setelah puas bermain main dengan buah dada nita

    “tidak mau..!!” nita cukup paham dengan maksud perintah itu dan ia menolak dan sangat enggan melakukan perintah yang menjijikan baginya

    “ayoo..!!” johan mulai tak sabar dan mendorong nita , hingga berlutut di depannya.

    nita mulai menangis , Kisah Ngetot ia tak menyangka akan mengalami hal yg menakutkan ini.

    “ayo sayang, buka celana saya…”

    ” jangan , aku gak mau kayak gini…”

    “ayo, jangan rewel ah..atau…”

    johan tak meneruskan kata katanya , namun nita dapat melihat , saat itu omen sedang menodongkan pistol ke kepala ayahnya.nita benar benar tak punya pilihan.

    nita mulai membuka dan menurunkan celana johan, begitu celana dalam johan diturunkan , nita langsung disambut dengan penis johan yg memang sudah tegang sedari tadi. ini kali pertama nita melihat penis seorang lelaki secara langsung , ia memang seorang gadis baik , belum pernah ia melakukan hal hal sex , bahkan berciuman pun belum , Kisah Ngetot hal ternakal yang pernah ia lakukan hanyalah menonton film bokep bersama teman temannya yg semua perempuan dan tak lebih dari itu

    ” ayo , kocok kocok dengan tanganmu”
    dengan patuh nita melakukan suruhan johan, genggaman tangan mungil nita ternyata memberi sensai yang luar biasa pada renternir kejam ini , ia memejamkan mata menikmati dan meresapi kocokan tangan mungil gadis remaja bernama nita

    “sekarang , masukan ke mulutmu..” perintah johan kemudian

    “apa..? jangan tolong..” nita merasa betapa menjijikannya hal tersebut

    “eitts..nona manis, Kisah Ngetot ingat kamu harus lakukan semua yg aku perintahkan!!”

    nita memandang nanar penis dalam genggamannya sebelum akhirnya dengan gerakan lambat memasukan penis johan ke mulutnya , air mata mengalir di pipinya.

    ” ayo ,jilat dan hisap sayang , hisap seperti kamu makan permen loli.”

    nita menjilat dan menghisap penis johan dengan patuh , meski baru pertama kali melakukan ,nita pernah melihatnya di film bokep dan berusaha mengingat bagaimana cara mengulum penis.
    siapapun akan melayang jika seroang gadis cantik menjilati penisnya apalagi jika yang menjilati adalah gadis remaja secantik nita.
    setelah beberapa lama , johan merasakan penisnya akan menyembur , Kisah Ngetot ia pun menahan kepala nita , sehingga nita terpaksa menelan sperma johan , rasa jijik dan nyaris tersedak membuat ia akhrinya terbatuk batuk.
    sementara johan masih meresapi kenikmatan yg baru saja dirasakan untuk beberapa lama .
    nita sendiri dengan masih berlutut di lantai , menangis sejadi jadinya , namun sayang mimpi buruk belum selesai.
    sementara johan mengumpulkan tenaga , ia menuruh omen untuk bermain main dengan nita.

    omen menyuruh nita untuk nungging di sofa, mungkin krn sudah pasrah nita tidak banyak melawan , namun isak tangis masih terdengar.
    omen kemudian menyingkap rok seragam nita dan menurunkan celana dalamnya , Kisah Ngetot memperlihatkan bulatan pantat yag indah dan mulus , semuanya terpana tak terkecuali sang ayah , yg baru melihat pantat mulus anaknya , diam diam nafsu birahinya muncul juga, apalagi vagina nita dan sedikit bulu bulunya agak terlihat.
    sewaktu nita sedang melakukan oral sex pada johan , omen iseng membuka dan melihat lihat isi tas se kolah nita , isinya ternyata standar isi tas sekolah perempuan , namun ketika ia menemukan body lotion di dalam tas itu , Kisah Ngetot muncul sebuah ide nakal dalam otaknya
    omen menggunakan body lotion yang ia temukan untuk membaluri pantat nita , sambil dielus , diremas, ia ratakan body lotion tsb , jarinya bermain main di lubang pantat nita.

    ” aduuhh..jangan…ahh..”

    setelah beberapa menit , omen membuka celananya , penisnya cukup besar dan nita tak melihatnya jika ia melihat pastinya gadis itu akan menjerit ketakutan.
    nita hanya merasakan sebuah benda keras menyentuh pantatnya , dan belum sempat ia menyadari apa yang terjadi omen telah memaksakan penisnya untuk masuk ke dalam lubang pantat gadis malang itu

    “aaaaaaauuu…SAkiitt……..keluarin…tolong..ke luarin..” nita menjerit keras begitu penis omen mnerobos masuk.

    namun omen tak peduli , ia terus mendorong masuk penisnya , Kisah Ngetot membuat jeritan nita makin keras. untungnya atau sialnya tak ada yang mendengar jeritan nita.
    omen terus saja menyodok lubang pantat nita sambil kini tangannya meremas remas buah dada nita dengan kasar
    jerit dan tangis kesakitan dari nita malah semakin menambah semangat preman itu
    setelah bebrapa lama tersiksa, akhirnya omen selesai juga , nita merasa sedikit lega, meski ia merasakan sakit yg luar biasa.
    dengan masih tertelungkup nita menangis sejadi jadinya , ia menangis karena rasa sakit dan juga menangius karena harga dirinya hancur , smentara pak danar memandang tak berdaya anaknya yg tersiksa , Kisah Ngetot sebuah rasa bersalah muncul saat sejenak birahinya ikut naik ketika nita mengalami pelecehan seksual didepannya

    “ambil bir..” johan menyruh omen mengambil bir di mobil, tak berapa lama omen datang membawa beberapa botol bir.
    johan membuka satu dan meneguknya

    “mau , sayang…?”johan menawarkan bir pada nita , namun ia hanya terdiam.
    ” ayo berbaring..”

    “ssaya…mmau..diapain lagi..?” nita merasa cemas
    “sudah berbaring saja.”

    nita kemudian berbaring di sofa , johan menarik lepas rok dan celana dalam nita , Kisah Ngetot kini vagina dengan bulu bulu indahnya terlihat jelas.

    tiba tiba johan menumpahkan bir ke sekujur tubuh nita ,sehingga nita gelagapan.
    “ha..ha..ha…..you are a fu*king beautiful angel…ha..ha..ha…”
    dengan tak sabar johan melucuti pakaian nita yang tersisa dan mulai meremas dan mengisap buah dada nita.

    “aduuh..jangan…”

    namun percuma , tubuh telanjang nita kini sudah ditindih tubuh johan yg pula telah bugil , bergantian buah dada nita dihisap diremas , kadang digigit oleh johan , putingnya dipermainkan dengan gemas. Kisah Ngetot nita hanya bisa meronta dan menangis tertahan , seumur hidup belum pernah ada yg menyentuh tubuhnya , kini org tak dikenal telah menagacak ngacak tubuhnya. pak danar sendiri tak menyangkal meski tak tega melihatnya namun ada sedikit rangsangan birahi melihat tubuh mulus anaknya ditindih orang lain.

    jilatan johan perlahan turun ke perut , paha, lalu langsung ke tujuan utama , vagina.
    dengan penuh kenikmatan johan menjilati vagina nita.
    “aaahh…jaaang.ann..aahhh..uughh..’
    “uhh.too.loong..cukupp..”

    sebenarnya nita juga mulai dilanda badai birahi , namun harga dirinya yg tersisa membuat ia terus berusaha melakukan perlawanan semampu ia bisa
    tiba tiba nita merasakan sodokan keras di vaginanya , Kisah Ngetot ternyata penis johan telah memaksa masuk kedalam vagina nita yg masih sempit.

    “AAAAAAAAAAHHHHHH…..”

    nita kembali berteriak keras, kini keperawananya telah direnggut oleh johan, air mata kembali mengalir deras, masa depannya hancur sudah.darah mengalir bercampur sperma johan. apalagi belum sempat beristirahat omen kemudian ambil giliran. Kisah Ngetot hari itu nita berkali kali digilir oleh johan dan omen , di depan ayahnya sendiri yg tak mampu berbuat apa apa.
    setelah beberapa jam akhirnya johan dan omen puas juga menikmati tubuh nita , wajahnya terlihat kelelahan namun kepuasan terlihat dari raut wajah jahatnya , berbeda dengan kondisi nita yang mengenaskan , ia terbaring lemah kehabisan tenaga , tubuh telanjangnya terlentang di sofa , cairan putih bercampur keringat membasahi tubuhnya yang putih mulus , Kisah Ngetot buah dadanya naik turun seiirama dengan isak tangisnya yg tak kunjung berhenti

    “anakmu memang benar benar luar biasa danar” kata johan ketika akan pulang

    “besok kita akan kembali lagi, aku ingin membuat rekamannya” sambung johan

    pak danar kaget dan berkata , “tapi …katanya hutangku lunas jika kalian telah mendapatkan anak saya.”
    “benar danar , tapi kita kan tidak bilang berapa kali , ha..ha..ha…sudahlah , suruh anakmu siap siap besok , Kisah Ngetot kamu tahu ..dari sekian banyak perawan yg aku tiduri , anakmu is the best.”
    kata johan sambil pergi dan berlalu.
    pak danar segera memapah masuk anakanya ke dalam kamar dan atas permintaan nita , ia pun meninggalkan anaknya sendirian di kamar.
    namun begitu dari luar kamar ia bisa mendengar anaknya menangis dan menjerit pilu , meratapi nasibnya yang malang

    malam harinya johan menemui anaknya yg bersiap tidur , Kisah Ngetot nita terlihat termenung di tempat tidur, ia terlihat masih shock.
    “ayah..kenapa semua ini terjadi..?”
    “maafkan ayah nak..ayah tak bisa berbuat apa apa.” kata pak danar dan memeluk nita. kini nita menangis dipelukan ayahnya.
    pak danar mengelus-elus punggung nita untuk menenangkannya.

    “ayah….aku gak mau terus terusan melayani mereka ayah…aku bukan pelacur !!” kata nita di sela isak tangisnya

    “ayah tahu sayang ..ayah tahu…maafkan ayah ya nak….ayah tak menyangka jadi begini…” Kisah Ngetot kata pak danar sambil terus mengelus elus punggung nita
    tiba-tiba nita merasakan elusan ayahnya berubah , ia merasakan tali baju tidurnya diturunkan ayahnya.
    “ayah ..apa apaan ini..?”
    namun ayahnya menjawab dengan membuka paksa baju tidur nita.
    “ayah..sadar…aku anak mu ayah..ini nita..”
    namun danar kelihatan tak peduli , ia terus membuka baju tidur nita,sehingga nita telanjang bulat , Kisah Ngetot ia pun memainkan buah dada anaknya dengan penuh nafsu.
    “ayah…..tega…….”
    “diam sayang…..ssst….kamu sayang ayah kan….?sudahlah, diam…apa bedanya toh kamu sudah gak perawan”

    nita sempat berontak beberapa saat , namun ia kalah tenaga apalagi ia masih letih dan penat sehabis sepanjang siang jadi budak nafsu johan dan omen
    maka nita pun membiarkan ayahnya menilati sekujur tubuhnya dari leher terus turun ke buah dada , Kisah Ngetot putingnya digigiti dengan gemas , smentara belahan lainnya di remas remas dengan nakal , kali ini ia membiarkan dirinya larut dalam birahi , ia memang marah , kecewa , dan sedih , namun tak ada guna itu semua.
    melihat anaknya terlihat pasrah dengan tak sabar ia membukai pakaiannya sendiri
    pak danar kemudian meyuruh nita duduk di pangkuannya , lalu dengan nafsu bibir pak danar meraih bibir indah nita , lidahnya menjelajah mencari temuan lidah anaknya , merasa tanggung kotor dan terhina , Kisah Ngetot nita pun membalas ciuman ayahnya dengan lebih panas , nita merangkulkan tangannya pada leher ayahnya , sambil menekan kedua buah dadanya pada dada ayahnya.
    birahi pak danar semakin memuncak saat merasakan empuknya dada nita , ia sudah tak peduli lagi jika sebenarnya perempuan yang digumulinya sekarang adalah anaknya sendiri.
    nita memang memasrahkan dirinya untuk larut dalam birahi , namun setetes harga diri masih tersisa dalam dirinya , dan setetes harga diri itulah yang berubag menjadi tetesan air mata yang jatuh saat ia berciuman dengan ayahnya.
    dan tetes air mata itu pulalah yang mengiringi kepedihannya saat penis ayahnya memenuhi mulutnya.

    sepanjang malam nita menjadi budak nafsu ayahnya , Kisah Ngetot entah berapa lama ia melayani ayahnya sendiri , yang pasti sepanjang malam itu nita kembali menangisi hidupnya yg malang , hari nya yg kelabu , dia tak mengerti mengapa harus mengalami semua itu.sayang sekali..nita tak tahu, jika hari itu adalah awal dari mimpi buruknya.

    mimpi terburuk masih akan datang menghantui dia.
    nita yang malang.

    meski baru mengalami peristiwa yg mengejutkan, tidak membuat nita terus terpukul.
    ia mencoba tabah , pagi harinya ia masih berangkat sekolah seperti biasa seolah tak ada apa apa. Kisah Ngetot yg berbeda mungkin hanya sikap dia pada ayahnya, ia tak menyangka ayahnya yg begitu ia hormati tega berbuat seperti itu.

    siang hari menjelang nita pulang sekolah , johan dan omen kembali datang , kali ini ia membawa kamera untuk merekam video mereka dengan nita. danar menyetujui anaknya kali ini direkam dengan syarat ia duluan yg menikmati tubuh anaknya, johan setuju.

    namun hingga sore hari anaknya tidak juga pulang , Kisah Ngetot danar mulai khawatir , jangan2 anaknya kabur , karena peristiwa ini. akhirnya menjelang malam nita baru pulang.
    ” hai sayang darimana kok baru pulang.?”sambut danar
    “apa peduli ayah….” jawab nita ketus.
    “tapi nita….”
    “sudahlah nita capek ayah.” nita lantas menuju kamarnya.

    betapa terkejutnya dia ketika di kamarnya telah menunggu johan dan omen yang terlihat begitu gembira melihat nita datang.
    saat nita hendak berbalik, Kisah Ngetot ayahnya mendorong masuk nita ke dalam dan mengunci pintu kmar.

    “ayah..apa lagi ini…?”nita mulai ketakutan.
    “ayo sayang..kamu pasti mengerti…terserah kamu….kamu pasrah atau kamu harus dikerasin dulu…”
    “betul nita yang cantik ,…sebaiknya kamu ikuti perintah kita..”

    nita hanya terduduk diam di tepi ranjang , saat ayahnya mendekat.
    “ayo sayang…ayah ketagihan sedotan kamu.”
    dengan memandang jijik pada ayahnya ia membuka celana ayahnya , Kisah Ngetot dan mulai menjilati kontl ayahnya. danar menggeram tertahan ketika kontlnya merasakan kehangatan mulut nita.
    “fantastic…..video yang bagus.” kata johan sambil tetap merekam adegan tersebut.terbayang jika dijual film ini akan menghasilkan uang banyak , gadis cantik masih sma, masih berseragam pula.wow.

    smentara nita masih menjilat dan menyedot kont*l ayahnya , ia sedikit terbiasa meski masih merasa terhina.
    “ayo sayang….sedot yg kuat..telan sperma ayah..”
    tak butuh waktu lama sampai akhirnya nita kembali menelan sperma ayahnya ,
    “oooohh…nitaaa…”

    danar kemudian mendorong nita hingga terbaring di tempat tidur, rok abu abunya tersingkap , memperlihatkan paha mulus nita.
    danar menyingkap rok nita ke atas dan menurunkan celana dalam nita. Kisah Ngetot vaginanya ia jilati dengan nikmat , membuat nita bergelinjang dan merintih , sementara johan dan omen tetap merekam setiap moment yg terjadi.

    danar kemudian membuka satu persatu kancing sergam nita , dan dengan lembut membuka bra nita , Kisah Ngetot buah dadanya kembali terlihat , apalagi bekas gigitan mereka kemarin masih belum hilang , merah merah yg membuat rangsangan makin tinggi.
    danar memainkan puting susu nita, sambil meremas buah dada yg lain.

    “aaahh..ayyaahhh…..suuddahh…uuuhhhh…”

    setelah puas dan dirasa punya cukup tenaga , danar melebarkan paha nita , dan mulai memasukan kontlnya ke vagina nita.
    “ahhhhhhhh.w……ahhh..”
    tubuh nita tergerak maju mundur seiring dengan gerakan ayahnya , tubuhnya menggelinjang , mulutnya masih keluar rintihan rintihan, memberi penyemangat danar mendorong kontlnya menembus vagina anaknya makin dalam , Kisah Ngetot sambil tangannya meremas remas buah dada nita.

    setelah puas, giliran johan yang menindih nita , sementara omen tetap merekam nya. tak membuang waktu , johan menyingkirkan semua pakaian yg masih melekat di tubuh nita sehingga nita telanjang bulat, ia melakukan doggy style dengan nita, sepanjang itu , nita menjerit jerit , merintih dan menangis,tapi siapa yg peduli..? malah kelihatan indah di video.

    setelah johan puas , tanpa mempedulikan nita yg kelelahan ,omen giliran menyetubuhi nita , Kisah Ngetot kali ini nita tak banyak bersuara , mungkin kelelahan.
    setelah omen puas , nita dibiarkan istirahat kurang lebih sepuluh menit.

    sepuluh menit berlalu, pesta kembali dimulai.

    “nita coba pakai ini sayang ” kata sang ayah sambil memberikan pakaian cheersleader nita, yg ia temukan di lemari pakaian anaknya.
    Nita kelihatan sangat sexy dengan baju cherrs yg ketat dan minim itu , apalagi ia memakainya tanpa memakai pelapis apa apa.
    johan kemudian menyuruh nita melakukan strptease menggunakan pakaian cheers itu.
    dengan terpaksa , nita melakukan adegan striptease, Kisah Ngetot satu persatu pakaiannya dilepas,kurang lebih 5 menit ia harus melakukannya dengan direkam pula.

    “bagus..bagus…coba dipakai lagi say..” johan menyuruh nita memakai lagi pakaian cheers nya.
    “sekarang berbaring di tempat tidur..”
    nita berbaring , sambil menduga duga dia akan diapakan.
    ternyata dengan pakaian cheers itu nita diperintahkan untuk melakukan mastrubasi, Kisah Ngetot dengan tetap direkam. satu hal yg pasti hasil video tsb sangat luar biasa indah.

    setelah nita mengalami orgasme , omen dapat gliran. ia pun melakukan posisi kesukaan dia , seperti kemarin ia menyodomi nita , sehingga nita kembali berteriak2 kesakitan , kali ini danar ikut nimbrung , Kisah Ngetot ia bungkam mulut anaknya dengan kont*lnya yg besar. nita sempat agak kewalahan diserang depan belakang , apalagi kemudian johan ikut meremas dan menjilati buah dadanya.
    pertama kalinya nita mengalami gang bang , ironisnya salah satunya adalah ayahnya sendiri.
    hampir semalaman nita digilir oleh tiga orang itu , bahkan beberapa kali ia harus melayanai mereka sekaligus , semua lubang nita jadi sasaran tembak mereka.

    ironis sekali nita seorang gadis yang cantik harus menjadi budak sex , apalagi dengan rekaman ditangan johan. kadang ia harus “menjamu”klien bisnis johan, Kisah Ngetot ia pasrah saja dengan nasibnya.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Majalah Dewasa Edisi Audrey Slafiqa

    Majalah Dewasa Edisi Audrey Slafiqa


    1293 views

    Duniabola99.org– Dalam edisi ke 27 Majalah Pria Dewasa Gress Magazine menghadirkan model cantik dan seksi yang bernama Audrey Slafiqa. Model penyuka ayam goreng ini mengaku bahwa dirinya adalah seorang pemalu jika di hadapan orang yang baru dikenalnya. 

    Satu sisi kekurangan dari model ini adalah pelupa. Bagaimana pose seksi dari Audrey Slafiqa di majalah Gress bagian kedua simak beberapa fotonya berikut ini.

     

  • Hot Asian Squirting With Sexy Japanese Doll Maika

    Hot Asian Squirting With Sexy Japanese Doll Maika


    1217 views

  • Cerita Seks Petualangan Nikmat Di Malam Pertama

    Cerita Seks Petualangan Nikmat Di Malam Pertama


    962 views

    Cerita Seks ini berjudul ” Cerita Seks Petualangan Nikmat Di Malam Pertama ” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2019.

    Cerita Seks – statusku sekarang sudah mempunyai teman hidup. Setelah sekian lama kita menjalin relasi tanpa tanda yang formal dari KUA akhirnya cepat tadi lebih kurang pukul 08. 00 disaksikan orang tua, dua saksi sah.

    dan ratusan orang daripada pihak mempelai pria ataupun waNisa, Cerita Terbaru Panas abdi telah formal menjadi serasi suami perempuan yang telah nyata, resmi, & bebas untuk melakukan tumpuan seks saat saja yang mana saja indah siang, silam, dikamar, didapur, dikamar membasuh, ditengah wisma, sambil intensif, sambil nonton TV, terpangkal kata peti penghulu tadinya bilangnya lepas sebebasnya usul sesuai secara aturan kepercayaan yang kita anut.

    Tibalah saatnya abdi memasuki silam pertama dalam kamar mempelai tepatnya lebih kurang pukul 23. 30 yang mana acara perjamuan pernikahan sudah usai, karet tamu tiada lagi yang datang, serta orang-orang dirumah juga siapa tahu tinggal banyak diantara kita saja yang masih tertutup menunggu logistik resepsi, Cerita Terbaru Panas tentang hal kebanyakan telah tertidur lena karena jelas kecapean menjaga tamu per tamu yang datang tidak henti ubah berganti cantik tamu atas pengantin adam, pengantin perempuan, maupun tamu dari pengampu kami.

    Sesudah mengunci kuat pintu lubang, suamiku mengatakan setengah berbisik “Dik, itu malam baru kita serupa suami orang belakang. Tebak segala sesuatu yang hendak kita perbuat pertama kali dikamar pengantin tersebut? ” Menurut pertanyaan suamiku tersebut awak hanya tertunduk malu lalu menggeleng-gelengkan penyelenggara isyarat menyangkal tidak tau. Padahal sesungguhnya dalam hatiku banyak sekali yang ingin kuungkapkan, namun sebab aku segan jadi cuma bisa teringa-inga tanpa mampu berkata-kata.

    Sewaktu-waktu kulihat roman suamiku yang tak jeda menatap wajahku sambil tersenyum hingga walhasil dia memakai telunjuknya untuk menganggat daguku agak tidak terus tertunduk. Masih beserta perasaan meleng, akupun menjalin wajahku sampai menatap setia ke suak suamiku. Kulihat suamiku balik tersenyum yang reflek kubalas senyuman suamiku itu secara senyuman segan.

    “Abang kendi sekarang sudah biasa menjadi teman hidup adik, tidak perlu meleng seperti itu sedang dong! Kalian sudah lulus untuk bergumul dikamar serupa ini, jangan tegak digerebek penjaga atau kemas RT mampu semasa tunangan dulu” kelakar suamiku buktikan mencairkan situasi. Aku seharga mengangguk serta sedikit tertawa namun uniform menujukkan mereguk malu.

    & kami pula biar lansung berpilin, didalam pelukkan suamiku, Cerita Terbaru Panas saya merasa tersedia barang yang keras menumpang di pahaku. ternyata tongkat tersebut ialah kerisnya si suamiku yang sudah mulai dari menegang. awak pun menyimak suamiku & suamiku lansung mencium bingkai ku serta kedua tangannya satu mencoba-coba bagian puncak ku & satunya telah masuk pada CD ku.

    Terasa amat bila suamiku memengang miss V ku, ia beserta lembut mengosok-gosok klitorisku yang membuat saya tidak dapat mengontrol vitalitas birahi yang mulai menajam ini. Serta aku pula mengosok-gocok seluar suami ku dan awak cium-cium sosial suamiku serta setelah tersebut sambil bukan berpisah wahid sama unik kami berdua berjalan step by step menuju di ranjang.

    Sehabis sampai diranjang suamiku sepertinya sudah menyerana bisa nunggu lagi untuk menjalankan tugasnya ini, Cerita Terbaru Panas ia lansung menggagas semua bajuku dan bajunya. Ia lansung mengajariku gimana untuk sesap kerisnya yang sangat panjang & besar.. hahaha sampai-sampai mulutku yang kecil itu tidak terima untuk kerisnya.

    Aku pula biar berusaha agar tidak meniadakan suamiku, saya jilat serta hisap lembut keris suamiku kadang awak melirik karakter suamiku yang sedang mereguk serviceku yang amatir tersebut. Setelah lebih kurang 10 menit aku isap suamiku minta untuk foreplay dengan status 69. Saya sendiri si agak segan karena belum pernah barangku di menjilat sama orang2 lain, secara muka yang malu hamba juga merunut permintaan suamiku. Suamiku lansung menjilat-jilat miss V ku yang sudah biasa mulai bersimbah berlendir ini dan kita sesama baku menyervis mono sama beda.

    Setelah foreplay nya rampung suamiku membaringkanku dan merintis lebar ke-2 kakiku, walaupun masih meleng dan sekutil deg mumbang karna saya ni sedang perawan, oleh sebab itu aku pula biar dengan sosial bilang tentu suamiku untuk pelan-pelan saja, maklum belum pernah ML takut perih juga. Hokibet99

    Suamiku pula biar mulainya beserta pelan-pelan & ia jajal untuk mengikutkan kerisnya di miss v ku, Cerita Terbaru Panas ia mulai secara lembut pelan-pelan memasukkan kepala negeri kerisnya akan tetapi karena linu saya kendati menahan jasad suamiku untuk berhenti sejenak dan lambat-lambat masuk. Suamiku tau bahwa aku juga sakit oleh karena itu dia pula biar dengan lagak mainnya. Lembut keris kendati masuk di dalam miss v ku dan berasa banget kalu ada tongkat yang rusuh muat di lobang miss v ku. dan sentimen itu rumit untuk disebut “sakit aduk enak”.

    Cerita Seks Petualangan Malam Pertama Teman hidup ku pula biar pelan-pelan pulang balik kerisnya serta lama-lama kiranya karna awak juga teransang jadinya menyerana gt berasa sakitnya sekalipun ada wahid perasaan yang enak then aku pula biar menikmatinya, sesudah 20 menit gitu suamiku bergoyang-goyang lebih dari tubuhku, saya melihat jika suamiku telah mulai kecapean jadi awak pun menugasi suamiku untuk mengajarku kapasitas lain yang biar saya yang menyervisnya. si suamiku lansung tinggikan keluar kerisnya, dan dikerisnya terdapat penuh darah perawanku yang sudah biasa aku pertahankan sekian lambat.

    Dan suamiku lansung menyemayamkan diranjang & menyuruh awak untuk menaikinya “ya sumbuk lagi nunggang kuda” suamiku menyuruh saya untuk bergerak dan dia menempatkan tangan ku pada dada nya untuk jari-jariku bisa tampil sama klitoris nya. Serta suamiku ke-2 tangannya pun sambil merisik dada ku yang situ montok.

    Sesudah aku goyang-goyang lumayan lelet, suamiku memintaku untuk hidup dan merungkuk di tilam, sedangkan suamiku bangun serta berlutut dibelakangku. ia membawa pinggulku & menusuk daripada belakang. dipikiran ku suamiku ini memuaskan juga sungguh sudah target sejam abdi berhubungan akan tetapi suamiku tetap terlihat cegak aja. & suamiku pula dorong-dorong awak dari besok.

    Makin didorong terasa kesebatan dorongannya bertambah cepat, lekas, cepat, serta makin segera, habis tersebut suamiku lansung ambil tampak kerisnya & lansung melegarkan badanku untuk berbaring serta menyemprot maninya di mukaku. Maninya yang menetes lalu ku berasa panas & ada lumayan bau. Sehabis semua mani nya crot dimukaku, Cerita Terbaru Panas saya sedot sedang keris suamiku nampak sungguh kalau suamiku terasa amat nikmat.

    cerita seks, cerita sex, cerita bokep, cerita sex dewasa, cerita sex sedarah, cerita panas, cerita seks dewasa, cerita sex terbaru, cerita sex bergambar, cerita sex tante, kumpulan cerita sex, cerita dewasa hot, cerita dewasa sex, cerita sex hot, kumpulan cerita dewasa, cerita sex selingkuh, cerita dewasa bergambar, cerita seks sedarah, cerita dewasa sedarah, cerita bercinta, cerita seks terbaru, kisah sex,

  • Foto Ngentot Ratih Gadis Desa

    Foto Ngentot Ratih Gadis Desa


    2096 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Foto Ngentot Eropa Nikmatnya Bercinta Di Pagi Hari

    Foto Ngentot Eropa Nikmatnya Bercinta Di Pagi Hari


    1624 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya. Tak perlu menunggu lagi langsung saja cek foto nya di bawah ini.

  • Hot wife Sophia Leone provides some ball licking before he fucks her hard

    Hot wife Sophia Leone provides some ball licking before he fucks her hard


    1589 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Người mẫu Zhou Yuxi (周于希)

    Người mẫu Zhou Yuxi (周于希)


    2371 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Foto Bugil Maria Ozawa ( Miyabi ) Hot Banget!!!!

    Foto Bugil Maria Ozawa ( Miyabi ) Hot Banget!!!!


    2714 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.

     

  • Video Bokep Pacarku Sangat Ahli Dalam Bermain Lidah

    Video Bokep Pacarku Sangat Ahli Dalam Bermain Lidah


    1497 views

  • Video Bokep Kocokan Maut Mbak Airin

    Video Bokep Kocokan Maut Mbak Airin


    1475 views

  • Cerita Seks Sensasi Ngentot Meki Mami

    Cerita Seks Sensasi Ngentot Meki Mami


    2403 views

    Cerita Seks Terbaru – Aku pria beristri memiliki dua putra dari 5 thn pernikahan kami. Aku memiliki tinggi 170cm dg berat 65 kg. Kulit sawo matang. Andri Jr panjangnya hanya 15cm diameter 4cm cukup membuat istriku kewalahsn menerima seranganku yg hampir setiap hari( klo dia ga lg halangan ). Cukup dulu utk perkenalannya.
    Aku mau cerita pengalaman pribadiku 1 tahun blakangan dan masih berlanjut sampai sekarang.

    Selain istriku, aku juga menaruh hati pd seorang gadis belia yg aku panggil adek. Adek 10 thn lebih muda dariku. Adek memiliki wajah cantik mirip artis korea. Dia keturunan tiong ha sunda. Maminya org sunda yg ga kalah cantik. Karna aku sudah sangat akrab dgn keluarga adek, aku sering berkunjung ke rmh mereka yg masih satu kota dgn ku. Kadang sampai larut malam, ga jarang kami ditinggal berdua sedangkan papi dan mami udah tidur. Papi berumur 49 thn sedangkan mami baru 32 thn.
    Klo dimataku mami cantik org nya dgn tinggi 160cm beratnya sekitar 50 kg lebih dikit lah. Bra sekitar 36A cukup membuat mata lelaki meliriknya. Sedangkan papi udah uzur kelihatannya dan saya yakin mami ga puas dlm hal sex.
    Suatu ketika mereka pindah rumah dan memintaku utk membantu. Waktu aku datang ke rmh mereka yg lama, aku dapati rumah itu udah kosong dan yg tersisa hanya beberapa box berisi peralatan masak. Aku mencari tau apakah ada org di rmh. Aku terkejut ketika membuka pintu kamar mami. Aku melihat mami lagi telanjang tidur telentang dengan kaki ngangkang sambil memainkan klitorisnya. Mami jg kaget melihatku yg lg bengong memandangi tubuh telanjangnya. Aku melihat payudara masih kencang, vagina mulus habis dicukur dan berwarna pink.
    Mami menyapaku dgn terbata.

    ” Andri, kamu disini?” katanya.
    ” Andri pikir masih ada yg mau dibantu disini, makanya Andri kesini Mi.” jawabku.
    “Kamu bisa bantu mami sekarang?” tanya mami padaku.
    “Bisa Mi, Mami mau Andri bantu apa?” jawabku.
    “Kamu jgn bilang siapa2 ya, bantu Mami jaga rahasia ini.” kata mami.
    “Cuma itu Mi? Ga da yg lain?” kataku bertanya sambil berharap merasakan vagina semoknya Mami.
    “Serius mau bantu yg lain? Ntar nyusahin.” katanya dgn senyum yg agak binal.
    Aku menghampiri mami dan mengelus paha mami.
    ” Andri ga keberatan kok bantuin apa aja, asal Mami senang.” kataku.
    “Ya udah, bantu mami nyelesaikan ini.” kata mami sambil meraih tangan ku dan meletakkannya di klitorisnya.

    Aku langsung deg2an antara percaya dan ga. Setelah berhasil menguasai diri sendiri, aku mencium bibir mami. Mata mami terpejam, nafasnya mulai memburu.
    Ku arahkan ciumanku ke kupingnya dan membuat mami mendesah…

    “Sshhh…Puaskan mami, Andri ” dan aku berbisik, “dengan senang hati mamiku sayang.”
    Tangan kiriku meremas2 dan memilin putingnya yg sudah mulai mengeras. Sementara bibirku pindah ke payudara yg lain. Hanya erangan mami yg terdengar di rmh kosong itu.
    Setelah puas nyusu, bibirku berangsur ke bawah sampai akhirnya berhenti pada gundukan vaginanya. Ciumanku terhenti, aku buka lebar paha mami yg sedang dimabuk birahi. Ku buka bibir vaginanya dan tersembul lah biji klitorisnya.
    Dengan rakus ku cium dan ku jilati vagina yg sudah basah dari tadi karna cairannya sendiri. Bau harum yg membuatku tambah bernafsu. Dalam hati aku berfikir klo mami ini slalu merawat kewanitaannya ini utk siapa ya? Sedangkan papi aku yakin ga sanggup melayani mami karna sakit jantung yg dideritanya.
    Mami mendesah. ” Andri, beruntung sekali istrimu punya suami yg hebat menyervis vagina…ohhh…” erangnya disertai badannya mengejang dan pahanya menjepit kepalaku. “Mami keluar…” katanya agak lemas…
    Aku berbaring di samping mami dan memeluknya. Mami hanya termenung, agaknya menyesali apa yg telah terjadi. Mungkin dia menyesal telah melakuksn ini dgn lelaki yg sangat dicintai anaknya.
    Aku mengecup keningnya, dan berkata “mami knapa?”
    Mami hanya diam. Tanganku pun mulai memainkan puting mami, putingnya pun mengeras. Lalu ku pindahkan tanganku ke vagina mami. Lalu mami kembali mendesah dan vaginanya pun mulai basah.
    Bibirku ku dekatkan ke bibir mami, mami pun mengerti dan kami mulai berciuman. Lidahnya pun bermain dalam bibirku. Tangan mami mulai berani memegangi kejantanan ku yg mulai mengeras. Mami membuka celanaku dgn mudah krn aku memakai celana olahraga.
    Mami mulai mengocok adik kecilku. Aku mengambil posisi telentang. Mami pun tahu klo aku minta dioral. Mami bangkit dan terpana.

    ” Andri, punyamu besar daripada punya papi.”
    Lalu dijilatinya dari ujung ke pangkal sampai ke dragonball ku. Aku pun minta posisi 69.
    Aku melihat dgn jelas vagina itu bersih. Sedotan2 mami sangat merangsangku. Aku terus menjilati klitoris mami sambil memasukkan jariku ke lubang kenikmatan mami. Aku menghujamkan jariku dgn kencang dan membuat lubang vagina mami semakin basah.
    Sedotan mami mulai tak terkendali, pinggulnya bergoyang2. Tak lama kemudia mami melepas sedotannya dan menekan pantatnya ke mukaku. Badannya kelonjotan. “Mami keluar lagi. Kamu hebat Andri, Mami sampai keluar dua kali dgn lidahmu. Apa boleh mami merasakan kontolmu?” kata mami yg masih menikmati sisa2 orgasmenya.
    Aku langsung memutar badan mami menghadap ke arahku. Badannya ku geser ke bawah, dan dengan bimbingan tangan lembutnya adek kecilku pun sampai ke bibir vagina itu. Aku merasa kesulitan menembus lubang yg telah melahirkan 3 anak itu.

    “Udah brapa bulan sih lubang ini nganggur mi?” tanyaku
    “Udah setahun, sayang.” kata mami.
    Pantesan jd sempit pikirku. Takut papi kena serangan jantung kali kataku dalam hati.
    “Pelan2 ya sayang, habis punyamu ukurannya XL. Jadi agak susah masuknya.” kata mami sambil menggoyangkan tubuhnya sedikit demi sedikit.
    Setelah berusaha keras, akhirnya amblas juga. Mami berhenti sejanak utk menikmati kontol yg lebih besar daripada punya suaminya yg kini berada dalam vaginanya.
    Bebetapa saat kemudian mami mengangkat tubuhnya dan bergoyang naik turun. Aku mengimbangi gerakan mami sambil memainkan putingnya.


    5 menit kemudian mami semakin liar, tubuhnya mulai berkeringat. Mami meracau ga jelas dan ambruk lagi. Terasa kepala adik kecilku hangat dan seperti dikenyot2.
    “Mami keluar lagi, mami capek. Kamu masih belum ya sayang?” katanya.
    “Gantian kamu yg di atas ya” tambahnya.
    Aku membalikan tubuhnya, dan memompa vagina mami yg hangat dan sempit karna lama ga dipake. Aku terus memacu gerakan ku, dan mami mendesah lagi. “Sayang, kamu kuat amat, kontol kamu enak” racau mami.
    “Memek mami jg enak, aku jadi kecanduan. Boleh aku minta lagi nanti sama mami?” kataku.
    “Kapanpun kamu mau, mami akan kasih. Mami janji sayang…Kencangin sayang, mami udah mau….keluaaarrrrrr!!!!!!” tubuh mami kejang lagi.
    Aku menciumi bibirnya…Nafas mami tersengal2 karna udah mengalami 4 kali orgasme…
    Aku melihat di atas meja rias mami ada babyoil dan aku mengambilnya.
    “Untuk apa sayang, itu babyoil ponakan mami ketinggalan kemarin.” jelas mami.
    Aku diam dan membuka tutupnya. Aku menyuruh mami nyungging. Aku melihat analnya juga putih bersih dan membuatku semakin bernafsu. Aku buka lubangnya dan memasukkan ujung botol babyoil itu ke lubang anal mami. Mami hanya terdiam dengan perlakuanku pd analnya.
    Aku memencet botolnya lalu ku putar2 di dlm analnya. Setela kurasa cukup utk melumasi, aku cabut botol itu dan segera ku ganti dgn kontol ku.
    “akh…sakit sayang…pelan dong.” teriak mami
    “udah keburu nafsu mi.” Jawab saya
    Setelah masuk semuanya, lalu ku pompa lagi tubuh mami dgn lubang yg berbeda. Kulihat tangan mami menggapai botol babyoil itu. Ternyata mami memasukkan botol itu ke lubang vaginanya dan mengocoknya.
    Setelah 15 menit memompa anal mami, aku merasa akan orgasme. Aku mempercepat goyanganku dan akhirnya kubenamkan kontolku ke dalam analnya mami dan crot…crot…sekitar 8-10 kali tembakan dan mamipun rebah karna ikutan orgasme karna botol babyoil yg dikocokkan nya dlm lubang vaginanya.
    Aku rebahan disamping tubuh mami. Capek kali. Tanpa sadar udah 1 jam kami bermain. Dengan manja mami mengecup bibirku dan berbisik.

    “Kamu hebat sayang, kapan2 kita ulangi lagi ya. Tetap jaga rahasia kita”
    “Mami jg ga kalah sama wanita muda, vagina mami hangat dan sempit. Ini akan jadi rahasia kita berdua ya mi” jawabku.
    Lalu kami berkemas utk pergi ke rmhnya yg baru karna kekasihku udah lama menunggu disana.
    Sejak saat itu sampai sekarang kami sering melakukan hubungan terlarang tapi asyik itu.

    Kisah Seks,Cerita Sex,Cerita Panas,Cerita Bokep,Cerita Hot,Cerita Mesum,Cerita Dewasa,Cerita Ngentot,Cerita Sex Bergambar,Cerita ABG,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Pasutri.

  • Jeritan Ayaka Fujikita Membuat Permainan Semakin Seru!!

    Jeritan Ayaka Fujikita Membuat Permainan Semakin Seru!!


    1503 views

    Foto Ngentot Terbaru – Selamat pagi sobat duniabola99.org, bingung cari website seputar bokep yang selalu update setiap hari ? Jangan khawatir, gabung disini bersama kami duniabola99.org yang selalu update setiap hari dengan berita terbaru dan terpanas yang bakal kami sajikan untuk sobat semuanya.

  • Hairy brunette amateur Anna Teilor enjoying getting her cunt licked

    Hairy brunette amateur Anna Teilor enjoying getting her cunt licked


    1602 views

    Duniabola99.orgKumpulan Foto Memek Genit, Memek Mulus, Memek Tembem, Memek Sempit, Bugil Terbaru.

  • Menikmati Vagina Muridku Yang Semok

    Menikmati Vagina Muridku Yang Semok


    1518 views

    Pagi itu, sinar matahari belum mampu mengusir embun putih yang menyelimuti sebuah villa mewah di kawasan Puncak Pass. Beberapa gerombol embun masih terlihat melayang-layang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masih berwarna putih tertutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masih basah.

    Di dalam bathtub yang berisi air hangat, Theo dan Debby duduk berendam sambil berpelukan mesra. Gadis itu duduk di atas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, dan ia pun merasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

    Pelukan mereka sangat erat hingga dada mereka saling menekan satu sama lain. Sesekali Debby menahan nafas ketika menggeliatkan badannya. Dadanya yang menggeliat menyebabkan puting buah dadanya mengalirkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu semakin mengeras setelah beberapa kali bergesekan dengan dada Theo yang licin dipenuhi buih-buih sabun.

    Pangkal pahanya yang terendam air hangat terasa membakar birahi ketika batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung hingga ke leher Theo. Sambil menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

    “Debby sangat mencintai Theo,” bisiknya.

    Theo mengusap-usap bahu gadis itu dengan busa sabun yang berlimpah. Busa dan buih-buih berbentuk bola-bola kecil meleleh ke bagian atas dada dan punggung Debby. Lalu ditatapnya wajah yang cantik itu. Wajah yang terlihat semakin menarik karena buih-buih sabun memenuhi lehernya yang jenjang. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil ikut menempel di rambut gadis itu, kemudian bola-bola itu meletus. Menawan. Sangat cantik dan mempesona, bisik hati Theo.

    Mungkinkah aku jatuh cinta untuk yang kedua kalinya?, tanya Theo dalam hati. Jatuh cinta terhadap seorang murid yang masih belia dan nakal? Mengapa? Mengapa..? Apakah karena sensasi dan kemanjaan yang diciptakannya? Ah.., gumam Theo sambil menarik nafas panjang.

    Lalu dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Ia tak mampu memikirkan pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di benaknya. Tingkah laku Debby yang lembut dan kadang-kadang liar telah melumpuhkan nalarnya. Ia tak mampu berpikir ketika luapan birahi membakar tubuhnya.

    “Theo juga sangat mencintai Debby. Sebelumnya tak pernah Theo rasakan nikmatnya terbakar birahi seperti saat ini..” ujar Theo.

    Bola mata mereka saling menatap seolah ingin menjenguk isi hati masing-masing. Lalu Theo menarik tubuh gadis itu agar lebih erat menempel ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan kedua telapak tangannya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

    Sejenak, ia menahan nafas ketika meremas bongkah pantat yang masih kenyal itu. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah pantat itu terasa lebih kenyal daripada biasanya. Batang kemaluan Theo semakin keras ketika bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.

    Ia dapat merasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu ketika bergesekan dengan bagian bawah batang kemaluannya. Dan dengan usapan lembut, telapak tangannya terus menyusuri lipatan bongkah pantat yang kenyal itu. Ia dapat merasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya beberapa kali hingga ujung jarinya merasakan kehalusan lipatan daging antara dubur dan vagina.

    “Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.

    Walau tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari vaginanya. Ia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu menyebabkan telapak tangan Theo semakin bebas mengusap-usap. Membelai. Ia mengecup leher Theo berulang kali ketika merasakan ujung jari Theo menyentuh bagian bawah bibir vaginanya.

    Tak lama kemudian, telapak tangan itu semakin jauh menyusur hingga akhirnya ia merasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang kali mengecup leher Theo. Kecupan panas dan liar sebagai ungkapan luapan birahi yang mendera tubuhnya. Sesekali lidahnya menjilat, sesekali menggigit dengan gemas. Ia dapat merasakan lendir birahi yang semakin banyak bermuara di vaginanya.

    Karena vaginanya terendam dalam air, usapan-usapan di dinding dan bibir dalam vaginanya terasa menjadi kesat. Setiap kali mengusap, lendir di vaginanya langsung larut ke dalam air. Ujung jari itu menjadi terasa lebih kasar daripada biasanya.

    Membakar birahi untuk mengalirkan kadar kenikmatan yang lebih tinggi daripada biasanya. Kenikmatannya hampir setara dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari di antara lipatan bibir vaginanya ketika mencumbu vaginanya di balkon villa. Ia terpaksa menahan nafas untuk mengendalikan kenikmatan yang ia rasakan di sekujur tubuhnya.

    “Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang kali.

    Lalu ia bangkit dari pangkuan lelaki itu. Ia tak ingin mencapai orgasme hanya karena usapan-usapan jari yang terasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Rasa nikmat di vaginanya telah membuat dirinya seolah sedang melayang-layang. Lututnya seolah kehilangan sendi.

    Dengan cepat Theo pun bangkit berdiri. Tangannya segera membalikkan tubuh gadis itu. Ia tak ingin gadis belia yang dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lalu dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

    Dan diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Ketika menggerakkan telapak tangannya ke arah atas, busa sabun terdorong dan menggumpal di antara jari jempol dan telunjuknya. Dan ketika buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, ia meremasnya dengan lembut.

    Kedua buah dada yang kenyal itu terasa licin dan sangat halus. Telapak tangannya terus bergerak ke atas. Ia sengaja membuka jari jempol dan telunjuknya agar puting buah dada yang masih kecil itu terjepit di jarinya. Sejenak, puting yang terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri dan kanan diremasnya bersamaan. Dilepas. Diremas kembali. Lalu telapak tangannya mengusap semakin ke atas dan berhenti di leher jenjang gadis belia itu.

    “Theo, aargh.., lama amat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sambil menggeliatkan pinggulnya.

    Ia merasakan batang kemaluan Theo semakin keras dan besar. Hal itu dapat ia rasakan karena batang kemaluan itu semakin dalam terselip di antara lipatan bongkah pantatnya. Lalu ia mendongakkan kepala sambil menoleh ke belakang.

    Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lalu diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya meluncur ke bawah, lalu meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

    Theo menggerakkan telapak kanannya ke arah pangkal paha Debby. Sesaat ia mengusap-usap bulu-bulu ikal di bagian atas vagina gadis itu. Menikmati bulu-bulu yang masih pendek dan halus itu di ujung jari-jarinya. Lalu telapak tangannya meluncur ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang kali. Vagina yang baru kira-kira 7 jam yang lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilewati oleh cendawan batang kemaluannya.

    Jari tengahnya terselip di antara kedua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang kali. Telapak tangannya yang dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu menjadi sangat licin. Klitoris itu seolah bergerak menggeliat-geliat ketika ia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yang semakin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan lelaki itu semakin kuat menekan lipatan bongkah pantatnya.

    Ia merasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu pasti bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lalu ia berjongkok agar vaginanya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah di antara bibir vaginanya dengan cara mengusap-usapkan dua buah jarinya.

    Ketika menengadah, ia melihat batang kemaluan Theo telah berada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu telah membengkak dan terlihat mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis di bagian tengah cendawan yang berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lalu ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan antara cendawan dan batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar mengamati lekukan yang indah itu.

    Setelah puas mengamati, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya bagian ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ ketika ia melepaskan kecupannya. Setetes lendir yang menghiasi ujung cendawan itu berpindah ke bagian dalam celah kedua bibirnya. Sejenak, matanya terlihat setengah terpejam ketika ujung lidah dan kedua bibirnya mencicipi lendir itu.

    Tubuh Theo bergetar menahan nikmat ketika ia melihat lidah dan bibir Debby bergerak-gerak mencicipi lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya menjadi semakin keras. Berdiri tegak! Ia meraih bahu gadis itu karena tak sanggup lagi mengendalikan tekanan darah yang memenuhi urat-urat di batang kemaluannya.

    Setelah berdiri, Debby merasakan telapak tangan Theo mengangkat paha kirinya. Sambil mencium bibirnya, telapak tangan itu tetap menahan bagian belakang pahanya hingga akhirnya ia terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Ia masih berusaha mengatur keseimbangan tubuhnya ketika Theo menyelipkan cendawan kemaluannya ke celah di antara bibir vagina sempit nya. Karena tubuhnya masih belum seimbang, cendawan itu terlepas kembali.

    Theo agak menekuk kedua lututnya ketika berusaha menyelipkan kembali cendawan kemaluannya. Ia sudah sangat ingin merasakan kembali vagina yang sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tak teratur. Dengan terburu-buru, ia mendorong pinggulnya.

    “Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
    “Masih sakit?” tanya Theo.
    “Sakit dikit..” jawab Debby.

    Theo menarik batang kemaluannya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Sambil mendorong, ia menatap vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seolah ada kabut yang menutupi bola matanya ketika ia melihat bibir luar vagina gadis itu ikut terdorong bersama batang kemaluannya. Ia masih menatap terpesona ketika perlahan-lahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah dan seolah sengaja memperlihatkan lipatan celah vagina yang berwarna pink!

    “Masih sakit, Sayang?”
    “Hmm!”
    “Sakit?”
    “Enaak.., Theo!”

    Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sambil menghentakkan pinggulnya. Dengan cepat, batang kemaluannya menghunjam. Ia menghentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang setelah merasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

    Lalu ditatapnya raut wajah murid yang dicintainya itu sekaligus dikaguminya! Selain cantik dan dan seksi, muridnya itu pun tak pernah bertanya atau membantah ketika ia menghunjamkan kemaluannya sambil berdiri. Murid yang patuh sekaligus mempunyai ide-ide liar yang sensasional dalam bercinta.

    Mungkin muridku ini memang dikaruniai bakat bercinta, kata Theo dalam hati. Bakat untuk menaklukkan lelaki! Alangkah beruntungnya aku menjadi gurunya! Perlahan-lahan Theo menarik batang kemaluannya. Sebelah tangannya meremas bongkah pantat gadis itu dan yang sebelah lagi meremas dada.

    “Aarrgghh..!” rintih Debby ketika merasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

    Ia terpaksa berjinjit karena batang kemaluan itu terasa seolah membelah vaginanya. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Ia ingin menggantung di leher lelaki itu. Lututnya terasa lemas menahan kenikmatan yang menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya menjadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yang masih tersisa di beberapa bagian tubuhnya.

    Semakin sering ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, semakin banyak pula keringat merembes di sekujur tubuhnya. Hingga akhirnya keringat itu terlihat mengkristal di kulitnya! Nafas Debby beberapa kali terhenti ketika Theo menarik dan menghunjamkan batang kemaluannya.

    Menarik dan menghunjam dengan cepat hingga terdengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap kali pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap kali mendengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seolah terasa berdesir hingga ke ubun-ubun.

    “Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
    “Theoo.., Debby pipiis..!”

    Rintihan itu membuat Theo semakin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Ia berusaha menahan nafas untuk mengendalikan tekanan air mani yang ingin menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    Tapi orgasme gadis belia yang sangat dicintainya itu ternyata membuat ia tak mampu lagi menahan tekanan air mani yang mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Menghisap air mani yang masih tertahan di batang kemaluannya. Membuat ia tak berdaya untuk mengendalikan desakan air mani yang menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

    “Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sambil menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

    “Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulangkali ketika merasakan air mani lelaki yang sangat dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

    ‘Tembakan’ yang pertama terasa panas dan menggetarkan hingga membuat tubuhnya berdiri kejang dan punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ kedua dan ketiga membuat ia semakin berjinjit setengah bergantung di leher Theo.

    “Aarrgghh.., Debby! Argh.., enaknya!” rintih Theo di telinga murid yang sangat disayanginya itu.

    “Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby pula berulangkali sesaat setelah lepas dari puncak orgasmenya!

    Kedua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masih dapat merasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu ketika gadis itu mencapai puncak orgasmenya. Dan dengan tenaga yang masih tersisa di tubuhnya,

    di tarik bongkah pantat yang kenyal itu agar mereka tak terjatuh. Ia tak ingin gadis itu terjatuh karena ia masih ingin batang kemaluannya tetap terbenam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yang sangat dikaguminya, muda, segar, dan masih berwarna pink!

    “Puas, Sayang?” bisik Theo sambil mengusap-usap punggung Debby.
    “Puas banget!”
    “Theo sangat menyayangi Debby.”
    “Debby juga sangat sayang pada Theo,” kata Debby sambil mencium bibir Theo.

    Mereka masih terus berciuman dengan mesra hingga batang kemaluan Theo mengkerut dan terlepas dari vagina sempit milik Debby.

  • Kisah Sedarah Ngentot Dengan Adikku Sendiri

    Kisah Sedarah Ngentot Dengan Adikku Sendiri


    1776 views

    Foto Ngentot Terbaru – Memang nikmat rasanya jika menikmati hiburan dewasa di tengah malam yang dingin seperti ini. Apalagi kami sudah menyediakan gambar-gambar terbaru dan terpanas dari yang muda-muda sampai tante-tante girang yang ngentot hot banget dan bisa membuat anda crot ramai-ramai malam ini. Inilah foto nya sebagai berikut.

  • Cerita Dewasa Mamaku Calon Istriku

    Cerita Dewasa Mamaku Calon Istriku


    2352 views

    Cerita Seks Terbaru – Hari itu sangat mendung, maklum musim penghujan diawal bulan Desember.., cuaca sangat dingin, dan aku bermalas-malasan berbaring di satu2nya tempat tidur yang cukup empuk di Barak tempatku bertugas . Barak yang sangat jauh dari keramaian kota, kira2 8 jam perjalanan mobil ke Bandara terdekat. praktis tidak ada komunikasi kecuali SMS kalau lagi beruntung mendapatkan signal 1 strep. ditempat yang terpencil ini tidaklah membosankan…, karena dipenuhi pemandangan alam yang indah mempesona. Hampir setahun saya dikontrak di perusahaan perkebunan milik PMA tempatku bekerja sekarang..sebagai Manager pengawas, saya mempunyai pendapatan yang lumayan untuk balik ke Jakarta setiap minggu, tetapi kesempatan ini saya tidak pergunakan sampai saat ini kecuali 6 bulan lalu, hitung2 untuk menabung rencana perkawinanku dengan Candy , putri yang sangat cantik yang dijodohkan oleh Almarhum Ayahku.

    Sebenarnya perjodohan ini saya tidak setujui walaupun Candy sangat cantik , 20 tahun atau setahun lebih muda dariku..sangat penurut ..dan kutahu ia sudah mempunyai Pacar.. , bila disandingkan dengan Mama…, ibarat mereka bersaudara selisih beberapa tahun saja, sama cantiknya, cuma mama lebih dewasa..walaupun Mama sekarang berumur 40 tahun… dan mungkin ini yang menyebabkan saya memilih kerja yang jauh dari rumahku agar waktu dapat melupakan perjodohan kami…, lagi pula saya ingin mencari jodoh sendiri ,..yang dapat mengetahui segala kebutuhannku …, kira2 seperti Mama..lah adanya.

    Mengingat Mama, Mama yang sangat jauh di Jakarta…yang telah merawatku sampai saya mulai bekerja ditempat ini…, Mama yang hidup sendiri di rumah peninggalan ayahku yang cukup mewah dengan fasilitas yang memadai lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Mama sendiri walaupun Mama tidak perlu bekerja, lagi pula , kami memiliki pembantu yang sangat setia..dan selalu menemani mama… dan dan sepertinya semua itu tdk ada artinya bagi mama yang kesepian.. oh Mama..

    SMS yang Mama kirim minggu lalu.., Mama akan berkunjung ke tempat kerjaku sekalian berrekreasi ketempat indah yang saya pernah ceritakan. hanya saja Mama tidak mempunyai teman perjalanan…telah kujawab “Mama tidak perlu datang apalagi tidak ada yang menemani, Ar..akan mengambil cuti tahunan bulan depan dan kembali kejakarta melepaskan rindu dengan Mama…” , alasanku agar mama tidak perlu berlelah-lelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, lagi pula ditempat yang terpencil dan sepi ini tidak ada satupun pekerja yang membawa keluarganya. Malu rasanya kalau saya seorang manejer masih ditemani oleh mama …., tetapi Mama tetap bersikeras…malahan mama telah memiliki tiket penerbangan yang konek dengan penerbangan terdekat ditempatku dan berdua ditemani oleh Candy . alasan mama satu2nya yaitu ingin melihat tempat kerja Anaknya yang semata wayang sekaligus mengajak Candy jalan-jalan.

    Keesokan harinya..sebelum saya menjemput Mama dan Candy , pagi2 buta kutemui teman sekerjaku, “Pak Dino…saya akan ke Bandara menjempu Pacarku, mungkin besok siang saya kembali ke Kamp” kataku singkat. dan Pak Dino hanya tersenyum..”Seminggu pun boleh Pak Ar !! apalagi menjemput calon isteri, semua pekerjaan disini sangat lancar”

    Siang harinya tepat jam 13.00 saya tiba di Bandara…, Pesawat yang akan ditumpangi oleh Mama dan Candy belum juga tiba..karena alasan teknis diperkirangan terlambat 2 jam…, pk 16 lewat 8 menit…pesawat satu2nya yang lending dibandara ini telah tiba…, satu persatu penumpang saya telusuri dari jauh…, seluruhnya penumpang berduan cowok dan cewek, atau rombongan cowok…tidak ada penunpang yang berduaan cewek dengan cewek…, tetapi yang satu itu…cewek sendirian …sepertinya Mama !!!, betul…Mama hanya sendiri…, Mama dengan Anggunnya turun dari pesawat, kacamata sunglass bertengger didahinya, memakai blus hitam lengan panjang berenda …, celana panjang ketat warna putih..menjinjing tas kesukaannya…, busana yang tidak mencolok…tetapi sangat serasi..dan kelihatan sangat cantik …, paling cantik dari semua penumpang…, semua pengunjung dibandara ini….

    Kuraih kopor begasinya, kusambut dan kucium tangannya…, mama memelukku dan mencium didahiku…, seperti yang selalu mama lakukan kepadaku setiap kali bertemu atau berpisah.., lama sekali mama memelukku sambil memperhatikan wajahku sampai ke kaki, “sepertinya kamu agak gemuk cuma lebih hitam..anakku”, “Ia Ma..!!!, kerjanyakan dikebun…, tetapi Mana Candy Ma!!” tanyaku singkat…, “Nah…lho…, langsung tanya pacarnya..tidak menanyakan kesehatan Mama!!” gledek mama, mukaku jadi memerah malu…, “justru Ar nanyain , kok teganya Candy membuat mamaku yang cantik bepergiann sendirian..” balasku , “Sedianya Candy akan menemani Mama, tetapi karena tugas ahirnya tdk bisa ditinggalkan, makanya Mama putuskan sendiri aja” alasan mama singkat…. Entah kenapa perasaanku jauh lebih senang kalau mama tidak ditemani oleh Candy, mungkin karena rinduku kepada Mama yang kutemui 6 bulan terakhir, atau perjodohanku dengan Candy yang tidak semestinya terjadi di zaman modern ini…, tetapi alasanku kepada Pak Dino untuk menjemput pacarku…, malu rasanya..

    Lama sekali aku terdiam mencari alasan yang tepat…,”Kenapa kamu diam Ar”, tanya mama sewaktu kami meninggalkan Bandara, ” Kita keliling kota dulu Ma, sambil mencari persiapan bekal di jalan dan Ar istirahat sebentar , jam 7 malam kita berangkat.. dan perkirakan jam 5 pagi kita tiba dilokasi tempat kerja Ar… ” kataku meminta persetujuan mama, ” terserah kamu Ar, yang penting kamu tidak kelelahan dalam perjalanan yang panjang ini” kata mama.

    Dalam perjalanan , Mama banyak bercerita tentang kejadian…dirumah di jakarta…sepertinya mama sangat kesepian.., tinggal sendirian yang ditemani seorang pembantu, walaupun jadual senam, fitnes, renang..hampir setiap hari tidak ada yang mama lewatkan, Mama juga menjelaskan status perjodohan kami.., sebenarnya tidak mengikat tergantung kami berdua.., “Bukan Ar tidak suka Candy, tetapi Candy sudah punya pacar, lagi pula Ar pingin mencari jodoh sendiri yang …yang…pokok..ne ..seperti Mama” kataku terbata-bata, “terserah kamu Ar…, Mama pingin cepat2 punya Mantu” kata mama singkat sambil mengantuk…, “kita istirahat di SBBU depan ya Ma..Ar juga ngantuk”, mama tidak menjawabnya karena sudah tertidur. Di tempat istirahat , kami pindah di jok tengah.., dan mama tertidur pulas terlentang diatas pangkuanku..dan sayapun tertidur…kecapaian, dimalam yang sangat dingin . Tengah malam..Mama menggeliat, dan sayapun tersadar.., mama berusaha tidur miring sambil memeluk pinggangku, tepat pipinya berada diatas pionku.., perlahan2 lahan kuelus anak rambut yang ada dikeningnya…, pelukan mama makin mengencang…, kasihan mama…, alis itu, hidung yang mancung, bibir yang tipis..memerah..dagu yang mengelantung, leher yang jenjang..membuat wajah mama sangat sempurna cantiknya.., tetapi sangat cepat ditinggalkan oleh papa selama-lamanya.., tidak sadar , wajah yang sempurna itu mulai kuelus lembut.., dalam tidurnya…, mama mungkin merasakan kehangatan dari belaianku diwajahnya , dari kening sampai dagunya, dan mama berusaha meraih tanganku yang mengelus wajahnya membawa turun ke lehernya dan …dan..buah dadanya…, wow.., buah dada mama yang kenyal menonjol dan besar tidak ditopang dengan BH…, ditempat ini tangan mama menekan tanganku , dan akupun mulai mengikuti kemauan mama meraba buah dadanya dari balik bajunya.

    Denyut jantungku mulai memacu…, mamaku dalam tidurnya sangat merindukan belaian kasih sayang seorang laki2…, patutkah saya, anak yang dilahirkannya 20 tahun lalu…yang dibesarkan dengan kasih sayang tanpa pamrih membalasnya dengan memberikan kasih sayang yang lain sebagai seorang laki2 walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya ?? seperti keadaan saat ini , naluri kelakianku kini ditantang… oleh seorang wanita yang cantik.., seksi..yang kuidam2kan , …diperjalanan hanya kami berdua… ditengah malam yang sangat sepi dan dingin dan tidak ada orang ketiga yang tau,….Entah setan yang mana mulai membisik ” Kasihan Ibumu Ar!!…penuhilah kebutuhan dan keinginannya, tidak ada yang tau Ar!! lagi pula ia tidak sadar..dan dia sangat membutuhkannya”, itulah bisikan..yang mendengung membuatku gelisah, gugup dan takut…tetapi menjanjikan… dan secara refleks pionku pun mulai bereaksi… mengeras … tetapi sakit…karena terjepit dengan celanaku dan tertindih dengan pipi mama.., yang membuatku makin berani karena Mama makin agresif..dengan menggelinjitkan tubuhnya , memberikan peluang untuk buah dadanya yang sebelah untuk kuraba , tanganku mulai menyusup langsung meremas kedua buah dadanya bergantian…, mama makin menggeliat..nafas mama mulai memburu . Dalam tidurnya Mama bereaksi sambil berusaha memasukan jari2nya kebalik baju dalamku dan mencakar punggungku dengan kukunya yang tajam…, pionku makin meregang , sangkin sakitnya pionku terjepit, kuusahakan membuka kancing celanaku dan langsung melorotnya… Mungkin mama merasakahn benda kenyal bulat panjang..hangat melekat dipinya.., ia menarik tangannya yang mencakar punggungku…dan memegang batang pionku…, wow…jari yang halus lembut…melilit batang pionku menarik kearah bibirnya yang tipis…, kurasakan kehangatan bibir mama membuatku merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah kualami sebelumnya…, secara tidak sadar tanganku pun meninggalkan buah dadanya dan langsung …menyusup dibalik celananya…plus…bertengger tepat diatas bibir vaginanya, dan…dan tubuh mama makin bergetar.., jari2nya yang memegang pionku makin mengeras…, nafasnya tidak karuan lagi…pinggulnya mengggejolak…clup…, jari tangahku kumasukan dalam liang vaginanya…terasa hangat…menjepit…yang entah kapan mulai membasah…… Sambil kuaduk aduk vagina mama dengan jari2ku…, per-lahan2 pula kuarahkan kepala pionku kemulutnya…, tiba2 …. plak…plak jari2 yang mencengkram pionku mendarat dipipiku dengan sangat keras…., Mama terjaga dan menamparku…, plak..plok…plak…, entah beberapa kali kedua tangan mama mendarat dipipiku.., sangat keras…dan sakit…tetapi saya membiarkannya…, Nafsu birahiku yang tadinya sangat membara..kini berganti menjadi suatu ketakutan… penyesalan…dan ..dan…siap menerima hukuman seberat apapun… Mama berbalik dan tertelungkup.. yang tadinya kepalanya dipangkuanku kini berganti kakinya… sambil menagis…, lama sekali saya biarkan mama menagis… “Teganya kamu Ar.. membuat Mama seperti ini !!” kata mama dalam isaknya tangisnya, ” Maaf Ma!!…Ar khilaf…” kataku nyaris tak terdengar… sangking takut dan menyesal, dan berjuta .. kata2 yang sediannya ingin kuucapkan.. tetapi .. tak kunjung terucap…, takut kalau mama makin marah…, dan mungkin membunuhku. Walaupun saya rela kalau mama membunuhku…untuk menebus kesalahanku .. tetapi pastilah mama bertambah sedih…, kutinggal sendiri didunia ini dengan noda dan nista.., boleh jadi Mama juga akan bunuh diri…, … oh… tidak Mama tidak boleh membunuhku…, tiba2 mama bangun duduk disampingku…, dengan tenangnya mama mengusap sisa air matanya…, mama tidak menangis lagi ” Ar .. Antar Mama Balik kebandara “, ” tapi Ma .. penerbangan kejakarta 3 hari lagi..” kataku memberi alasan.. dan pasrah, ” Tidak apa Ar , mungkin Mama tidak seharusnya datang kesini” kata mama tegas, tidak boleh dibantah… Inilah suatu kenyataan yang saya harus terima, Mama yang dengan penuh kasih sayang melahirkanku, merawatku dan menjagaku sampai hari ini…namun saya balas dengan perbuatan yang tidak sepantasnya.

    Kuputar balik Mobil menuju Bandara dan perlahan-lahan kutinggalkan tempat yang sepi …dingin … mencekam.. Mama hanya terdiam membisu entah apa yang dipikirkan , dan saya pun diam berusaha konsentrasi membawa Mobil ditengah malam itu…” Ma !!! bolehkah Ar singgah sebentar untuk menelpon teman sekerja Ar di Kamp?”, tanyaku tanyaku mengharap cemas, ” terserah kamu..”, jawab mama lirih. Kuhentikan mobil dan berusaha menelpon Pak Dino, lama sekali baru ada jawaban dari sana, ” Ini Arman Pak Dino, Tolong dikemas Laptop saya dan semua Barang Milik saya di Barak dan kirim ke Jakarta , alamatnya ntar saya SMS “, Pak Dino kaget dan hanya sempat bertanya “Kenapa”, “Ada masalah Keluarga dan saya harus kembali sekarang dan Mobil saya Titip di Bandara” kataku …mengulang-ulang karena signyal sangat kecil…, setelah telepon terputus , kembali saya akan melanjutkan perjalanan , tiba2 ” Apa maksud kamu mengepak barang2 dan kirim kejakarta ..” tanya mama sedikit curiga, “Ar sangat malu kembali kerja, lagi pula mungkin Ar tidak konsentrasi lagi, Ijinkan Ar untuk ikut kejakarta , menemani Mama , merawat Mama, untuk menebus kesalahan Anak yang tidak tau Adat ini” perlahan-lahan mobil kujalankan , “berhenti dulu Ar, Maksudmu kenapa sangat malu kembali kerja di Kamp”, “awalnya Izin Ar untuk menjemput Pacar Ar dan temannya,Ar tidak mengatakan menjemput Mama , karena Ar malu kalau Mama yang berkunjung ketempat yang sangat terpencil ini, lagi pula Pak Dino sudah mempersiapkan segalanya untuk menjemput kita, terus apa kata mereka kalau Ar pulang ke Kamp sendirian, lagi pula takutnya Ar dengan mama tidak akan ketemu lagi kalau berpisah, karenanya kemana mama pergi disitupun Ar harus ikut” kataku menjelaskan , lama sekali mama terdiam…dan kelihatannya Mama sangat terharu dengan ucapanku yang terakhir dan akhirnya ” Kita teruskan perjalanan Ar…ke tempat kerjamu ” kata mama singkat , jelas dan sangat tegas dan tersenyum , awan menduk yang meliputi wajah kami berdua telah sirna dengan terbitnya Senyum Mama.. yang sangat cerah.. walaupun samar samar tampak ditengah malam buta, “tetapi…Ma”, ” Mama sangat mengerti perasaanmu Ar, Mama bersedia menjadi Pacarmu selama di Kamp kalau itu yang kamu maui, Hanya sebatas Pacar dan jangan sampai kejadian tadi terulang kembali” kata mama memotong alasanku, ” berarti mama , memaafkan perbuatan Ar tadi??”, ” Awalnya Mama sangat Marah dan kecewa, tetapi setelah mama pikir2, ini mungkin karena keadaan…, lagi pula mama tau sekarang anak mama sudah dewasa..” Betul Ma??, Mama tidak marah lagi???” tanyaku menegaskan…, tiba2 mama memegang wajahku.., menilik bekas tamparnya yang masih memerah..” Oh…Anakku..maafkan Mama ya!!, sini dekat dekat dengan mama, mama mau cium pipimu bekas tangan mama” , kusodorkan pipiku kiri dan kanan yang masih memar dan sakit, mamapun menciumnya dengan lembut…”yang mana lagi sayang!!” kata mama seakan akan ingin menyelasaikan tugasnya dengan cepat, kusodorkan bibirku “ini juga ma”, “Hushh.. jangan merayu mama Ar!!”, kunyalakan lampu jok untuk memperlihatkan bibirku yang juga mungkin membengkak, “oh..kasihan anak Mama..ha..ha..” kata mama sambil tertawa..melihat bibirku menebal ” tapi ini untuk pacarmu aja ya sayang!!”, kata mama menghindar, ” Bukankah Mama telah bersedia menjadi pacarku ” , mama tersentak…, perlahan-lahan tangan mama menarik leherku kearahnya , sambil menutup mata dan bibir terkatup, mama mendekatkan bibirnya ke bibirku yang membengkak.. Kusambut Bibir Mama yang tipis, basah, merekah dan hangat, tidak seperti sewaktu kami berdua diliputi nafsu birahi yang sangat membara walaupun mama tidak sadar dalam tidurnya..,bibir itu menciumku sangat lembut.., harum .. bak bunga yang baru mekar dipagi hari…bibir itu juga sedikit bergetar.. dan membuat juga sekujur tubuhku ikut bergetar..seakan akan seluruh urat nadiku dialiri strom hangat halus…dan nikmat sekali… Mama menciumku dengan penuh kasih sayang, kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.., tetapi sebagai seorang wanita .. dalam puncak emosinya yang membutuhkan kasih sayang seorang pria…kelihatannya mama sedidik ragu…., dan keraguan inilah menyebabkan bibirnya sedikit bergetar..yang diikuti desah nafas..halus yang dipaksakan… yang kurasakan..terakhir ini mungkin juga mama rasakan bahwa ada suatu yang tidak betul diantara kami ..membuat kami terdiam.. lama.. lama sekali rasanya suasana sepi dan kaku , tiba2 “Ar …kamu jangan mempermainkan lagi mama ya Sayang!!”..kata mama memecahkan kesunyian dipagi yang buta itu.

    Tidak terasa Mobil yang kami gunakan melaju dengan kecepatan hampir maksimal..dan mama sempat memperingatiku ” Pelan2 aja Ar.. jalannya agak licin”..,setelah 2 jam..tepatnya 05.15 pagi kami pun membelok masuk ke Kamp tempat kami bekerja…, Dipintu gerbang yang kami singgah sejenak ..memberikan waktu kepada pak satpam untuk memeriksa, setelah melihat hanya kami berdua “Katanya yang dijemput adalah Istri Bapak berdua dengan…”, Pak satpam tdk sempat menyelesaikan kata2nya.., karena mama menggeliat dan “Temannya gak jadi datang, cuman sendiri”, kataku lirih agar tidak membangunkan mama, “Sukurlah Pak , karena kami belum menyiapkan ektra bed” kata pak satpam sambil tersenyum..dan mempersilahkan kami meneruskan perjalanan..masuk Kamp. Sebelum tiba dibarak tempatku bekerja mama sempat bertanya “Tadi Satpamnya ngomong apa sich Ar??”, “sebelum Ar pergi jemput mama alasan Ar kan untuk menjemput Pacar alias Calon Isteri berdua dengan temannya, tetapi ternyata.., yang datang cuman seorang , tentu yang datang pacarnya, masa sich temannya?,berarti pak satpam melihat mama tadi menggap calon istriku, lagi pula dia meminta maaf karena tidak sempat atau tidak perlu mempersiapkan ektra bed”, kataku menggoda , Mama hanya tersenyum..”apa kamu tdk malu , calon isterimu udah tua kayak gini..??”, tanya mama , “Siapa bilang Mama sudah tua, dibandingkan dengan Candy, mama mungkin kelihatan tua setahun atau hanya lebih lebih dewasa dan seksi” , “Gombal kamu Ar” mama hanya tersipu2 ..mendengar rayuanku,lanjutnya “jadi selama mama disini harus berstatus calon isteriumu ya??”, “kira2 begitulah, lagi pula kita harus seranjang…bolehkan Ma!!”, Mama tdk lagi memperhatikan ucapanku yang terakir, atau mama pura2 tidak mendengarnya..karena kami telah tiba dan mama langsung membuka pintu pondok dan mulai melakukan inspeksi.., “Hm..sederhana tapi sangat nyaman..dan sehat pondok ini Ar..”kata mama setelah meneliti semua ruangan , “inikan spesial disiapkan untuk Mama tersayang!!” kataku singkat, “Atau untuk calon isterimu yang tdk jadi datang” balas mama dengan sedikit nada cemburu, sambil membuka baju dan celana panjangnya..sehingga nampak samar tubuh mama hanya menggunakan singlet berenda merah maron yang sangat ketat sebatas pusat pengganti BHnya.. dan juga CD berenda transparant warna sama dengan singletnya..sambil membuka kopernya menarik daster tipis halus untuk dikenakannya , “Mama istirahat ya!!, ntar siang Mama rapiin kamarmu” kata mama kelelahan sambil menghempaskan badannya di TT satu2nya yang ada diruang itu. Kuturunkan semua perlengkapan mama dari mobil..dan mengaturnya diruang tamu.. dan tak terasa kelelahanpun menghantuiku…, setelah membuka baju dan celana panjangku, sayapun pingin istirahat,…tapi dimana??, disamping mama???, diTT yang sempit..itu??. Kubiarkan Mama sendiri menikmati satu2nya TTku yang empuk, dan demi mama saya pun rela beristirahat di sova dengan berselimutkan kain yang tipis…apa adanya. Sampai Sabtu sore hari, saya terjaga..dengan selimut yang dikenakan mama sebelumnya, kini melekat menyelimutiku dengan hangat.. dan sayup2 terdengar suara mama bernayanyi keci didapur sibuk memasak..

    Perlahan lahan kuhampiri mama yang asyik melantungkan lagu kesayangannya “Broken angels”, lagu kesayangan sejak Papa pergi meninggalkan kami untuk selama-lamanya.., lagu yang sangat menyayat hati.. dan diiringi gemerincik minyak panas dan asap yang mengepul dari wajan ..hampir menyelimuti wajah mama, kupeluk mama dari belakang dan mama tersentak kaget dan menoleh kebelakang membuat wajah kami bersentuhan.., sebelum mama sempat mengeluarkan seruan kaget atau marah, “Mama menangis ya!!” kataku sambil menatap matanya yang memerah dihiasi 2 butir airmata siap meluncur berderai, kusapu airmata itu sambil mengecup keningnya,”tidak sayang !!, mata mama panas karena asap ini” kata mama berbohong sambil menunjuk wajan yang masih mengepul, “Mama ingat Papa ya!!”, mama hanya terdiam. Mama masak apa?” tanyaku mengalihkan perasaan mama yang hampir meledak, “masakan kesukaanmu sayang” kata mama tersenyum..manis walaupun senyum itu diliputi kabut kesedihan, “Tapi sepertinya masakan ini, kesukaan Papa!!” kataku menggoda dan mama pun sepertinya tidak tahan lagi membendung emosinya dan menyerbu kepelukanku, menyembunyikan wajahnya, dan meledaklah tangisnya didadaku.. Kudekap tubuh mama dan membiarkan mama melepas semua perasaan kesedihannya, tak terasa waktupun berlalu perlahan lahan, kurasakan mama tidak dapat lagi mempertahankan tubuhnya dalam kondisi berdiri, kubopong mama dan dengan sangat hati2 kubaringkan ketempat tidur..tetapi tiba2 Mama menarik tubuhku untuk memeluknya lebih erat sambil terisak. Kubiarkan tubuhku tertarik dalam pelukannya sehingga menindih tubuh mama. Untuk yang kedua kalinya ada perasaan yang sangat aneh menjalar diseluruh tubuhku..hangat, nikmat syur..syur..tidak seperti kasih sayang yang kualami sebelumnya, perasaan syur yang menelusuri seluruh pori-pori menjalar terus turun keselangkangku..menyebabkan pionku berdetak dan tegang..oww..ow.., Pion yang salah tingkah ini khawatir dirasakan oleh mama, menimbulkan kecurigaannya , maksudnya untuk menghindari tonjolannya pionku ke paha mama, tetapi mama justru mendahului goyangan pinggulnya membuat pionku mengarah keselangkang tepat diatas vaginanya. Maksud hati menjauh malah terjerumus kebantalan pubis mama yang sangat empuk.., mama sangat merasakan tonjolan dan ketegangan pionku, Mama makin menggeliat dan mengencangkan pelukannya ” Ar.., mama sangat merindukan papamu..oh…” desah mama dalam isak tangisnya. Mendengar Mama mengeluh seperti itu , timbullah Perasaan Takut karena telah mengecewakan Mama, tetapi kalau kubiarkan mama melepas rindu dalam pelukanku…, ach … aku Ragu jangan sampai aku salah sangka dan Mama memarahiku seperti kemarin dalam perjalanan, cemas melihat kondisi mama yang labil, tetapi … kenikmatan , dan kehangatan dan syur dalam pelukan dan dekapan mama bercampur aduk jadi satu,membuatku semakin nekat.., ku lemot mulut mama yang berbibir tipis , kusedot tapi mama menghindar dan berusaha melepaskan bibirnya.. dengan mengatupkan mulutnya dan menengadah, apa boleh buat..leher mama yang menjadi sasaranku, kujilat dan turun ke dada..”Jangan Ar!!” desah mama terbata-bata dan ragu tetapi tidak marah, “Ar bersedia menggantikan Papa Ma!” kataku mengharap nekat , mudah2an mama mau menerimanya, sambil kujilati dadanya..kekiri dan kekanan ke puting kegundukan buah dadanya yang mulai mengenyal, mama makin menggeliat sambil berusaha melepaskan puting susunya dari mulutku, tetapi usahanya sia-sia malah menambah ransangan di buah dadanya, dan akhirnya mama pasrah malahan menarik kepalaku justru menekan kedadanya “tapi..Ar..oh!!..” kata mama tidak beraturan .. tersengal-sengal sambil menahan birahi dan keraguannya, tiba tiba…tok..tok..tok…pintu diketuk dari luar, Mama menghentikan kata2nya dan sayapun diam membisu diatas tubuh mama…dengan mulut masih ,melekat diputing kirinya. Hening sejenak…kutarik selimut yang berhamburan untuk menutupi tubuh kami berdua. Dalam selimut ,Mama berdiam , membisu dan cemas serta sedikit gemetaran berada dibawah tubuhku yang mendekapnya. “Mama jangan bersuara, mereka menganggap kita istirahat melepas rindu, sebentar lagi mereka akan berlalu” kataku membisikan dekat telinganya, apa boleh buat sudah terlanjur apalagi gelora birahiku telah mengalahkan ketakutan dan keraguanku dan lagi pula mama hanya mengangguk gelisah sambil menahan nafasnya yang juga mulai bergejolak. Perlahan-lahan kucium bibirnya…, mama tidak bereaksi hanya menutup mulutnya rapat2 sambil membolakan matanya seperti mengancamku tapi ada rasa takut ketahuan , tetapi dengan memencet hidungnya agar mama membuka mulutnya untuk bernafas dan usahaku berhasil, kusedot lidah mama, mama hanya tetap diam pasrah.., tok…tok…”Pak Arman !!” serunya dibalik pintu , rupanya pak dino yang berkunjung, “Sialan kamu pak dino, aku lagi mencumbu mama nich, minggat lu” kataku hanya dalam hati dan kulanjutkan kerjaanku mengerayangi buah dada mama dengan tangan kiriku memutar pelintir putingnya dan tangan kananku memfiksasi kepalanya dari belakang lehernya agar mama tidak banyak bergerak dan menghindar dari ciumamnku.

    Setelah kuperlakukan mama seperti ini, mencium dan meraba teteknya dengan sedikit paksaan, mama hanya dapat menunjuk gelisah kepintu tanpa bersuara…, mungkin maksudnya “sabar Anakku…jangan keburu..ada orang dibalik pintu, malu mama kalau ketahuan dicumbu oleh anaknya”, mudah2an mama berpikir demikian berarti mama mau melayaniku kelak ,hanya karena malu dilihat orang lain mama minta bersabar, ok dech…kuhentikan semua kegiatanku ditubuh mama dengan harapan bahwa mama kelak akan melayaniku dengan sukarela, tidak seperti sekarang , dipaksa dan terpaksa, kasihan mama dan kesempatan ini digunakan mama untuk bangun, tetapi segera saya menariknya ..dan mama terjerambat kembali diatas tubuhku..sekali lagi mama ingin memberontak melepaskan diri..tapi sia-sia..akhirnya mama pasrah tertelungkup diatas tubuhku.Kucium bibirnya.., dagunya..turun kelehernya…tetapi mama tidak bereaksi seperti tadi..malah tubuhnya terasa dingin..makin dingin…karena tidak ada lagi reaksi dari mama, menyusul birahiku yang juga menyurut..Lama , lama sekali keadaan ini berlangsung hening dan kudapati mama meneteskan air mata entah kenapa yang jelas bukan karena marah akibat perbuatan yang telah kulakukan kepadanya. Kubiarkan mama melampiaskan kesedihannya sampai dia tertidur…. Sore harinya , kembali pintu rumah diketuk..,”Selamat sore Pak Ar” kata pak dino didepan pintu , setelah saya mempersilahkan Pak Dino duduk , tiba2 mama muncul dengan pakaian terus tanpa lengan bahan kaos warna biru benhur…membuat lekuk tubuh mama yang putih mulus sangat jelas tercetak dibalik baju kaosnya , kulihat Pak Dino terkesima karena kecantikan dan keanggunan Mama.. lalu melihatku “Ma!! ini Pak Dino yang papa sering ceritakan dan Pak Dino !!, ini isteriku ” kataku singkat bersandiwara memperkenalkan Mama kepada pak Dino, “Jadi Pak Ar!!, sudah… “,”Betul Pak Dino, kami menikah 2 bulan sebelum ketempat tugas ini” kataku memotong,”Pantasan Pak Ar banyak diam dikantor dan tidak pernah tergoda dengan cewek perusahaan…!!” jamin Pak Dino kepada Mama, dan mama hanya tersenyum manis sambil menutup bibirnya dengan jari2 yang lentik dengan muka merona. Kami bertiga bercerita kurang lebih 2 jam..yang paling berkesan adalah pesan Pak Dino pada mama ”Ibu…, sebaiknya menetap saja disini Bu Arman , sampai melahirkan anak pertama atau merawat kehamilan Ibu diudara yang segar ini sampai akan melahirkan, Kami tidak yakin Pak Arman dapat bertahan membujang.. Serius Bu… disini Bu Arman!! (Pak Dino memanggil Bu Arman Kepada Mama) dalam setahun udah lebih selusin karyawan bujangan menikah dengan penduduk setempat yang cantik , putih dan manis lagi ” Mama makin merona…kayak anak perawan..sambil menyandarkan kepalanya dibahuku dengan manjanya..membuat Pak Dino terkecoh habis.

    Acting mama sebagai isteri Manja didepan pak dino membuatku semakin menyayangi mama dan nekat, apa toh salahnya.. aku sebagai anaknya juga akan membahagiakan mama bila perlu menggantikan fungsi papa… dari pada orang lain yang .. yang.. akan menggantikan tempat papa…rasanya tidak rela. dan mama hanya terdiam entah apa yang dia pikirkan ,sekali-kali melirikku..sepertinya ada rasa cemburu… atau bangga .. hanya mama yang tau Hari pertama berlalu , waktu memasuki malam ke2, kami kesulitan tempat tidur , tempat tidur yang ada hanya satu itupun sangat kecil untuk kami berdua…, apa boleh buat , mama kuberi kesempatan tidur terlebih dahulu ,lagi pula masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan..ntar kalo mama sudah lelap , selanjutnya saya akan tidur disampingnya atau dibawahnya atau tidur disova kedingianan seperti malam kemarin. Mama telah siap dengan pakaian peraduannya, baju tidur sutra putih transparan bercorak burung dara..yang dipakainya sangat seksi, sangkin transparansnya baju tidur mama, BH dan CD yang mama kenakan tampak jelas tembus warna aslinya yaitu merah maron berenda, wow..walaupun hanya diterangi dengan lampu redup, mama kelihatan sangat cantik dan… dan..sangat merangsang siapun yang melihatnya.., sangat romantis suasananya, apalagi membayangkan tidur seranjang dengan mama…mmm…mm…tidak ada orang ketiga kecuali setan..yang membuatku berpikiran yang aneh2 terhadap mama kandungku……….. Mama tidak curiga apa yang kupikirkan, mungkin Mama hanya melihat kesulitanku..masalah tempat tidur “Kenapa tidak minta satu lagi tempat tidur sama pak dino” kata mama memberi solusi ,”Masa sich suami isteri tidur pisah didaerah dingin kayak gini??” jawabku, “OK deh sayang…, kalo uda ngantuk , Ar..boleh tidur disamping mama” kata mama percaya diri sambil sedikit menggeser kekiri,melihat tingkah laku mama itu, timbul lagi kebanyolanku “Sepertinya Anak pertama mama nantinya seorang laki-laki” kataku menimpali penawaran tempat mama,”Ia Donk!!, Anak mama yang pertama kan Kamu Ar!!” kata mama sekedar menjawab, “Bukan itu maksud Ar.. Ma!!, itu lho kata Pak Dino Ibu Arman sebaiknya melahirkan anak pertama di kamp ini” kataku mencontoh ucapan pak Dino ngeledek mama, “Kenapa laki-laki?? “tanya mama masih berlagak oon…”Mama kan bergeser kekiri berarti papa tidur di kanan ntar naiknya ke Mama dari kanan donk!!..ha..ha..kan hasilnya anak laki”,tiba2 tiba mama dengan manjanya menyerang dan memukulku dengan bantal dan kubiarkan mengenai kepalaku”Aduh sakit ma! sayang!!” kataku semakin menggoda, “Kamu nakal Ar!!, siapa yang mau melahirkan anakmu” kata mama sambil meyerang yang kedua kalinya, tapi kali ini saya tidak beri kesempatan mama memukulku walaupun hanya dengan bantal, Kutangkap lengannya dan lengan kiriku menarik pinggangnya ketubuhku, dan mama terjerambab dalam pelukannku.., mama berusaha melepaskan diri, mama kuterkam dibibirnya dan menggendongnya kepembaringan…,Seperti dua kejadian yang lalu…sewaktu mama tertidur dipangkuanku dalam perjalanan, serta kedua kalinya sewaktu mama kupeluk dari belakang di dapur , mama berupaya berontak melepaskan diri, tetapi kali ini mama tidak melalukan perlawanan atau upaya melepaskan diri yang berarti.., sepertinya hanya suatu gerakan manja yang malah makin merangsang birahiku….seperti gerakan anak perawan yang malu2 kucing, Alangkah bahagianya aku ..Seandainya..seandainya Wanita cantik yang kupeluk ini adalah isteriku…., isteri yang akan melahirkan anak2ku…,pikirankupun makin kotor “Ar…Ar…goblok!!, bukankah wanita dalam pelukanmu sekarang ini adalah isterimu..walaupun hanya dalam sandiwara??, dan…dan…Ar bego!!, Hanya kamu berdua anak Ibu yang tau, lagi pula Mamamu telah bersedia menjadi isterimu, gauli lah dia..kasihani Ibumu..ini kesempatan emas bagimu Ar!!, dia juga sangat merindukan belaialan laki-laki sepertimu…oh..Ar!!!, jangan sia-siakan wanita yang sangat cantik ini..Ar…”…kubaringkan dan kutindih tubuh mama diranjang yang sempit , memang mama malam ini sangat istimewa, cantik seksi dalam pakaian tidurnya.., dan kepalanya terjurai dipinggir tempat tidur siap menerima terkaman, kini nekat dan tekatku sudah bulat… ” Ar…. Mamamu.. .. itu.. sudah siap kamu setubuhi Ar…” bisik setan di benakku , kucoba mencium lehernya , tidak ada reaksi perlawanan… turun ke buah dadanya , mama hanya menggeliat…sambil mencakar cakar dan menarik baju kaosku..hingga sobek… sewaktu mulutku mulai menggelitik…kedua putingnya .. kebawah…turun keperut sampai kebawah pusatnya…persis menggigit halus gumpalan daging diatas pubisnya walaupun masih dibalik baju tidurnya , mama mengerang…gigitan halus ditempat ini membuat mama kesurupan, entah kenapa. .”Ohhhchh..Ar..jangan siksa mama…sayang!!” keluh mama seperti nada meminta , “Ar.. Sayang sama mama…sayang banget…seperti papa menyayangi mama” balasku sambil melucuti baju tidurnya.. dan mamapun telah memberi peluang.. “wow…. mama bersedia kusetubuhi dengan rela ” …pikirku , ditambah lagi Mama juga aktif melucuti celana pendekku. dan dengan kerja sama yang sangat cepat kami berdua telah bergumul berpelukan menjadi satu dalam keadaan bugil…sewaktu usahaku ingin memasukan pionku yang sangat kenyal dan tegang kevaginanya yang juga mulai berlendir …mama berusaha meregangkan selangkangnya ..”tapi Ar…inikan tidak boleh kita perbuat…”kata mama ragu.., Belum selesai ucapan mama ,cluppp…chesss..”ouww…achhhgg..!!,”mama kan udah jadi isteriku “, rintihan mama dan erangan birahiku pun menjadi satu sewaktu kepala pionku membelah vagina mama yang sudah berlendir hangat…dan sewaktu mama memainkan otot vaginanya…meyebabkan pionku kelelap…terjepit dan terhisap kedasar vaginanya…, ditambah kocokanku yang mengaduk biru vaginanya…diimbangi goyangan pinggul mama memutar dan naik turun membuat kami berdua…lupa segala-galanya…Mama tidak sempat menanggapi lagi ucapanku yang terakhir,…”Sakit Ar…ohhhh!!” , keringat birahi telah melumuri tubuh kami berdua , dan entah berapa lama pergumulan kami, anak dan ibu..menyebabkan bantal dan seprei bercampur lendir berhamburan dan berantakan..tiba2 mama berada diatasku dan duduk diselangkangku dengan pionku tetap berkubang divaginanya, sambil menarik tubuhku untuk duduk dan menyedot putingnya..kiri dan kanan..dan mama pun asyik menggoyangkan pinggulnya naik turun…menyebabkan saya tidak tahan lagi….Ohh…., Mama!!…, Ar tidak tahan lagi….”Ya..ya…ochhhhh…ai….mama juga menikmati sayang” erang mama, akhirnya mamapun mencapai langit ketujuh dengan menegang…dan vagina mamapun berdenyut ikut memeras lendir yang tersemprot..dari pionku…, tak ada setetespun yang tercecer..diisapnya semua, dan kamipun makin mengencangkan pelukan…sambil menikmati sisa birahi…berciuman, berpelukan …lemas …dan mama pun tersenyum nikmat….tertelungkup diatas tubuhku..dengan masih mengayomi pionku di vaginanya. “Kamu nakal Ar!!” kata mama tersenyum sambil menggelitik dadaku dengan jari-jarinya..”Abis mama canti sekali sich!!” balasku juga menggelitik gundukan daging diatas pubisnya,”owwwhhh..jangan digelitik disitu sayannngg” teriak mama sambil mengencangkan pelukannya, hah!! rupanya disitulah kelemahan mama..pantasan dengan gigitan halus dipubisnya membuat mama rela kusetubuhi. ======== Setelah beberapa saat keringat dan lendir yang melumuri tubuh kami mulai mengering…mama tiba2 bangun menuju kamar mandi , tetapi saya menahannya “Baring aja dulu ma!! sayang”, kataku sambil mengecup bibirnya, ” Mama mau cucian, kalo tidak salah hari ini mama lagi masa subur..,Mama tidak mau mengandung benihmu” kata mama tetap berkuat untuk ketoilet,”Ma!!, kalo hanya sekali kemungkinan 99 persen pasti jadi walaupun mama cuci bersih ,tapi kalo 2 kali kemungkinan 99% tidak jadi” kataku merayu sambil membalikan badanku sehingga mama sekarang terlentang dibawahku…sambil meraba gundukan daging ditas pubisnya yang ditumbuhi ranbut tempat kelemahan mama, Pionku yang tadinya mulai mengkerut..kini mengeras dan tegang kembali , apalagi sewaktu tangan mama mulai meramasnya dan mengarahkan ke vaginanya sambil berkata..”terserah kamu Ar…owww!!”, Pionku kembali mengaduk vagina mama yang kedua kalinya..dan mamapun sangat tangkas menggoyangkan pinggulnya melingkar dan naik turun..sambil kedua kakinya melilit kakiku.., tidak sampai disitu..mama juga aktif mencium mulutku bergantian menarik kepalaku dan membawa kedadanya…sepertinya buah dada mama ingin dilemot dan dielus juga.. Ternyata pada babak kedua ini, mama sangatlah agresif dan ganas..mungkin pelampiasan dari birahinya yang terpendam sepeninggal papa, dan sayapun tidak ragu2 lagi, menyantap suguhan utama dari mama yang telah merawatku 20 tahun..sungguh nikmat dan tidak pernah saya bayangkan bahwa..wanita yang melahirkanku dan sempurna dalam paras maupun tubuh..juga sangat sempurna dalam bercinta,terlebih lagi dalam gayanya meminta digendong sambil melingkarkan kakinya dipinggangku agar pionku tidak terlepas dari vaginanya, dan melemot kedua buah dadanya bergantian dengan mulutnya sambil dionjot onjot.Model ini sangat menguras tenaga kami berdua, dan mama meminta untuk bersegera , perlahanan-lahan kuhampiri sova disudut ruangan dan duduk dimana mama kududukkan diatas selangkangku berhadapan , mama membuang kepalanya kebelakan memberikan kesempatan agar kedua buah dadanya kuhisap dan satunya kuremas..crot…crott…auuuww achhh….desah mama kesurupan setelah mencapai orgasme yang kedua..dan akupun ..memburu dengan mengocok vaginanya dengan tumbukan pionku menggetarkan seluruh tubuhnya termasuk buah dadanya…ohhhhh….mamaku….terimalah persembahan anakmu…achhhhhhhhh…..dan mama hanya terdiam mendesis….Lama sekali kami berdiam berpelukan sambil duduk berhadapan..menikmati hangatnya birahi…”Kamu hebat melebihi papamu Ar”..sapa mama tersenyum puas.., kukecup mulut itu…. sebelum mama meminta digendong kekamar mandi…

    ================

    Setelah mama membersihkan lendir yang ada diselangkangnya dan mungkin juga yang ada divaginanya sampai dimulut rahimnya, khawatir ada spermaku yang masih melekat yang bisa membuahi mama menjadi hamil,mama kembali berbaring sisiku..masih dalam keadaan telanjang bulat dengan sedikit menindih tubuhku..”Ar… waktu malam pengantin dengan papamu dulu..” mama tiba2 ragu melanjutkan kata2nya, “Kenapa Ma!!?, Papa cuma mencumbu mama 2 kali Kan??” kataku menggoda dan mama hanya mengangguk malu ,”Lalu Mama hamil kan??!”, kembali mama hanya mengangguk… “Kalau begitu Ar..mau cukupin mencumbu mama 3 kali malam ini supaya tidak hamil” kataku sambil menindih dan mencium mama.., mama tidak menolak dan malah balas menyedot ciumanku…sekaligus membuka selangkangnya dan memberi kesempatan kepadaku untuk menyetubuhinya untuk yang ketiga kalinya….Tidak ada kesulitan memulai ronde ini,karena justru mama yang empunya inisiatif. hanya saja waktu yang kami gunakan lebih lama dari 2 ronde sebelumnya, mungkin karena pionku terasa sedikit kram..atau lendir yang sudah banyak tersemprot…menyebabkan orgasme agak lambat atau karena kami berdua lebih banyak beroral seks dalam posisi 69.

    Keesokan harinya, matahari pagi telah bersinar menembus masuk kekamar, pagi2 sekali mama terbangun dan membuka jendela agar udara segar menggantikan udara birahi yang menyelimuti kamarku semalam…mama sudah mandi dengan membasahi rambutnya..kini rambut yang indah itu diurai sebatas bahu, seperti yang sering dilakukan sampai 3 tahun lalu…mama sudah berdandan tipis.. walaupun masih menggunakan sepasang pakaian dalam BH dan CD bewarna pink berenda.. dan berkaca didepan meja rias.. Baru kali ini kulihat benar2 bahwa tubuh dan paras mama sangat sempurna…layaknya bidadari yang menjelma jadi wanita yang sangat cantik ,anggun dan seksi, jantungku berdecak kencang…” harus…, mama harus jadi isteriku ….dan melahirkan anak anakku.., tidak perduli apapun tanggapan orang dan apapun yang akan terjadi…, kenapa harus bercape2 mencari isteri seperti Mama, mama kan juga seorang wanita.. lebih cantik dari gadis perawan yang pernah kulihat, Perlahan lahan kuhampiri mama dari belakang..dan mama pun mengetahui kedatanganku dari cermin didepannya, sehingga mama tidak kaget sewaktu aku memeluknya dari belakang…, mama mengangkat sedikit dagunya memberikan luang untuk mencium lehernya..dari samping..serta mengaktifkan tanganku menelusuri bawah BHnya untuk meramas kedua buah dadanya..mama menggeliat dan bersandar didadaku..,tangan kirinya menyusup di CDku diantara selangkangku, “Ai…sepertinya pion ini gak tidur semalam ya sayang” kata mama sambil menggenggam halus pionku yang sudah tegang.., “Abis Mama gak keloni tadi subuh.., sepertinya dia menuntut haknya..Ma!!” kataku sambil memopong tubuh mama yang mungil kemeja kerja yang ada diruang itu.”Kok disini sayang” kata mama protes, “Buat suasana baru Ma!!” kataku sambi membaringkan mama diatas meja dan menekuk kedua lututnya seperti posisi hendak melahirkan…, perlahan lahan kusapu dan kusimak buluh2 yang menutupi pubis dan bibir vaginannya , dengan sedikit melebarkan liang vagina mama dengan jari2 lalu mulai kujilati clitorisnya yang entah sejak kapan memerah dan berlendir..mama menggelinjat dan menyambak rambutku…dan menanamkan mukaku kedalam vaginanya…seakan akan vagina ini akan menelan mukaku…, kuakui mama cepat sekali terangsan apabila menyentuh pubisnya, kuikuti kemauan mama dengan menyedot clitorisnya…, membuat mama berteriak histeris..,auhhhh..achgg…erang mama ” mana pionmu sayang…mama pingin melumatnya”,kali ini saya tidak mengikuti keinginan mama, pionku langsung kosodokan ke vaginanya…dan dengan dorongan dan kocokan yang sangat kuat…sampai sampai teh dan berkas yang ada diatas meja ikut berhamburan…tetek mama bergoyang ikut pula irama kocokanku namun tidak lama karena segera kedua tangankupun bermain diputingnya sambil meramas…mama makin gelagapan…dan kesetanan…”mama mengencangkan vaginanya “oh sayang…jangan dikeluarin di memek mama…, mama pingin menelannya…ohhchhh…”pinta mama kesurupan. begitu merasakan hampir bersamaan klimaks mama…, sayapun merubah posisi dan naik ke meja membawa selangkangku kewajah mama dan menjongkok menjilat vaginanya dan akhirnya mama memainkan pionku kedalam mulutnya sekaligus memeras lendir lendir yang tersemprot dan ditelannya sebagian dan sebagian disapuhkan ke lehernya…buah dadanya dan pionku…Pertarunganku kami kali ini sangat meguras tenaga..mama sepertinya kehabisan tenaga sampai sampai tidak bisa bangun dan berdiri, terpaksa dengan sisa tenaga yang ada maksudnya akan menggendong mama ketempat tidur tidak kesdampaian dan mamapun saya baringkan dilantai dan sayapun tertelungkup diatasnya tubuhnya..

    Mulai saat itu..dan hari2 berikutnya akan kubahagiakan Mama sebagai wanita yang telah melahirkanku dan dan…mengambil sepenuhnya tugas Papa…. Demikian pula Mama.., tidaklagi memanjakanku sebagai anak satu2nya…tetapi lebih dari itu…setiap hari membuatkan masakaan kesukaanku dan melayaniku dari A sampai Z termasuk di ranjang yang sempit itu. Selama 3 minggu pertama layaknya pengantin baru selama saya dirumah rasanya tidak pernah tubuh kami tidak bersentuhan, mama tak henti2nya memperbaiki dan merapikan tempat tidur kami yang selalu berantakan…dan berlumuran lendir.., mama tidak pernah mengeluh..walaupun ia kurang tidur dan istirahat untuk melayaniku…, kecuali kemarin mama mempertanyakan siklus haidnya “seharusnya mama haid seminggu lalu ” kata mama cemas, “Haid mama terlambat karena capek ma!, dan kurang tidur, mungkin perlu lebih banyak ditidurin” kataku ngeledek, mama hanya tersenyum “Mama tidak mau mengandung benihmu sayang!!, Mama akan gugurkan, malu dongk hamili tanpa suami”,” lho , Pak Arman kan suami Mama” kataku singkat, “itukan hanya sandiwara, disini, tapi diluar sana kamu kan anak mama” kata mama , “Yang tau kan cuma kakek dan nenek dikampung serta Mama, tetapi di sini semua orang tau bahwa mama kan isteriku” kataku menjelaskan, sekali lagi mama hanya terdiam sejenak “tetapi mengandung benihmu itukan sangat tabu” protes mama,”bukankah bersetubuh antara anak dan ibu kandung juga sangat tabu, tetapi kita kan sudah melanggarnya, dan ternya sangat membahagiakan, ia kan Ma!!”, mama mengangguk “Memang sich waktu dalam perjalanan kamu ganggu mama rasanya sangat meyakitkan…, kok diganggu anak sendiri, tetapi setelah kamu setubuhi mama pertama kalinya..ternyata perasaan mama agak lain ya!!, mama makin sayang sepertinya perasaan itu sama yang mama berikan kepada papamu dulu”, kata mama curhat dan panjang lebar,

    “Berarti mama bersedia menjadi isteri Ar??” tanyaku mengharap cemas,”Bukankah selama ini kamu sudah menganggap mama adalah isterimu??,lagi pula 3 minggu ini kan mama sudah melayanimu sebagi suami mama” kata mama sedikit memelas..paksa,”aih.. ! Sepertinya mama tidak rela menjadi isteriku” kataku sedkit merajuk,”Mama rela dan mulai saat ini mama bersedia kamu setubuhi kapan saja kamu mau tetapi ada satu permintaan mama yaitu mama belum siap mengandung benihmu” kata mama mulai terisak…, tetapi perasaanku agak lain…kata mama belum siap..artinya nanti suatu waktu mama akan siap mengandung benihku…oh..mamaku , isteriku yang cantik…engkau sangat mulia..dan tidak sampai hati rasanya mendesak mama terius menerus…biarlah keadaan yang akan menyesuaikan nya nanti, “Gini aja ma!!, inikan mama baru terlambat satu minggu atau 7 hari…, kalau hanya keterlambatan haid, begitu mama haid kita kembali kejakarta untuk pasang Kontra sepsi dan kembali lagi kesini , tetapi kalau mama ternyata hamil, mama harus tinggal sementara disini merawat kandungan mama, Ok!??”,”tapi..tapi…setelah melahirkan anakmu…Ach!!” mama tidak bisa melanjutkan kata2nya,”Mama khawatir tidak ada surat nikah untuk ngurus akte lahirnya kan???” mama hanya mengangguk cemas,”tidak masalah..ma!!, kita minta duplikat akte nikah di catatan sipil disini, kalu mereka tidak percaya dan tidak mau memberikannya ya!!..kita nikah aja di CCTN sipil bereskan ma!!” sekali lagi urusan kayak ginian mama hanya berdiam dan sangat mempercayaiku… .sebagai pengganti papa…, saya selalu memeluk mama sewaktu kami saling curhat..dan hampir selalu diakhiri dengan..kondisi kami telanjang berpelukan , sekalipun hujan lebat dan Angin dingin meniup mencekam dibulan Desember…

  • Kisah Gadis Seks berbayar nikmat

    Kisah Gadis Seks berbayar nikmat


    1424 views

    Cerita Seks Terbaru –  Malam semakin gelap saat aku menempuh perjalanan pulang dari Pekalongan dengan mengendarai mobil kantor. Terpaksa aku menyetir sendiri karena bosku akhirnya memutuskan untuk tinggal beberapa hari di sana.

    Bosku saat ini sedang ingin mencoba membuka bisnis baru, yaitu bisnis batik pekalongan. Konon katanya batik Pekalongan kualitasnya bagus dan harganya terjangkau. Makanya dia bela-belain tinggal di sana beberapa hari sambil mencari produsen batik yang bisa diajak kerja sama. Tadinya tugasku adalah mengawal kemanapun ia pergi. Namun karena dia memiliki saudara di sana, akhirnya aku disuruh pulang ke Jakarta.

    Aku melirik jam, hmmmm masih jam 9 malam dan aku baru sampai Indramayu. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Mataku pun sudah tidak bersahabat, seperti dikasih lem. Dengan kondisi seperti ini kupikir tidak akan mungkin melanjutkan perjalanan sampai Jakarta, karena malah akan berbahaya. Kuputuskan harus mencari tempat istirahat. Lalu laju mobil pun mulai kupelankan, dan mataku mulai menyapu ke tepian jalan barangkali ada tempat istirahat atau rumah makan yang nyaman.

    Kemudian mataku tertuju pada sebuah rumah (kupikir itu rumah makan) berdinding warna hijau toska dengan halaman yang agak luas dan ditutupi oleh rumput Jepang. Hmm, sepertinya tempatnya enak, ada tempat parkir mobilnya lagi. Aku pun segera membelokkan mobil dan kuparkir tepat di depan rumah itu.

    Di terasnya kulihat sedang duduk 4 orang wanita dengan pakaian yang cukup sexy. Aku masih belum berpikir yang aneh-aneh waktu itu. Yang terpenting bagiku saat ini adalah beristirahat dan melepas lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.

    Saat aku berjalan ke arah teras, salah seorang dari mereka menghampiriku dengan gaya yang centil dan manja,

    “Cari apa, A’?”

    Mataku yang sedari tadi sudah cukup mengantuk sontak saja langsung melebar lagi. Perempuan itu kira-kira berusia 35 tahunan mengenakan kaus ketat berbelahan dada rendah warna merah yang sepertinya sengaja untuk menonjolkan aset miliknya itu, dipadu dengan bawahan rok jeans pendek. Sekilas kulihat 2 tonjolan di sana seperti terjepit ingin meronta keluar, dengan belahan yang masih indah di tengahnya. Kulitnya kuning langsat meskipun otot di bagian lengan sudah mulai sedikit mengendur.

    Mandapati pemandangan seperti itu, aku menjadi tergagap-gagap,

    “Emm.. anu… mmmm, mau cari makan. Laper nih dari tadi siang belom makan. Sama mau istirahat dulu, pegel dari tadi nyetir melulu.”
    “Ayuk atuh, A’. Masuk dulu, di dalem masih ada makanan kok. Santai dulu aja A’. Kalo pegel-pegel, kita juga bisa mijitin kok.” tangannya langsung menggandengku dan menempelkan payudaranya ke lenganku sembari tersenyum nakal.

    Ah, kurasakan sesuatu yang kenyal menjepit lenganku. Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Bah, konyol sekali ngapain juga nebak-nebak, pikirku. Nikmati saja keadaan ini.

    Bagai kerbau dicucuk hidungnya aku menurut. Saat berjalan ke dalam, mataku masih sempat melirik 3 orang lagi yang sedang duduk di teras.

    Gadis pertama berkulit sawo matang, tubuhnya langsing berumur sekitar 20 an tahun, memakai kaus you can see berwarna putih dan di luarnya memakai kemeja bermotif kotak-kotak dengan kancing bagian atas dibiarkan terbuka. Dia memakai celana jeans pendek yang sudah belel, alias banyak lubangnya. Wajahnya sih biasa-biasa saja, tapi kupikir senyumnya manis juga.

    Gadis yang kedua bertubuh agak chubby, rambutnya dia gelung ke atas menonjolkan nuansa tengkuknya yang putih itu. Memakai baju terusan bermotif batik dengan model babby doll. Sepertinya umurnya sekitar 28-30 tahun. Dia pun melemparkan senyuman kepadaku.

    Gadis yang ketiga, tubuhnya tidak terlalu gemuk namun padat berisi, memakai kaus tank top warna pink dan rok pendek bermotif bunga. Rambutnya sepunggung model shaggy dibiarkannya tergerai. Sempat kulirik, ada tonjolan kecil di dadanya, wah sepertinya dia tidak memakai BH. Tubuhnya putih mulus tanpa cela, dengan tonjolan yang nyaris sempurna, proporsional dengan tubuhnya yang sintal itu. Wajahnya manis tipikal orang Sunda. Bibirnya yang tipis pun mengumbar senyuman kepadaku.

    Sampai di dalam aku pun memilih menu ayam goreng dengan sambal dan lalapan. Aku makan dengan lahapnya, karena perutku memang sudah kelaparan sejak tadi siang. Selesai makan aku pun minum segelas teh hangat yang sudah kupesan sebelumnya.

    Akhirnya bisa terbayar juga rasa lapar yang sudah melilitku sejak tadi siang. Ketika aku sedang menikmati aktivitas santaiku, si tante menawariku sesuatu, “Si Aa’ capek? Kita juga sedia jasa pijit loh. Tinggal pilih saja sama siapa. Tuh, teteh punya 3 anak buah yg siap melayani. Aa’ tinggal pilih aja.” katanya dengan nada manja.

    What? Seumur-umur aku belum pernah dipijit terutama oleh wanita yang belum aku kenal. Tapi baiklah, apa salahnya mencoba, begitu pikirku.

    “Mmmm emang berapa tarifnya? Mahal ga?”
    “Ah, si Aa’ bisaan. Tenang aja A’, yang penting mah Aa’ puas. Ini juga mumpung lagi promo.” jawab si teteh genit.
    “Promo? Kaya swalayan aja, pake promo segala. Ya udah, aku pilih satu ya. Bebas nih milihnya?”
    “Iya pilih aja tuh yang diluar. Kalo yang kurus namanya Hana, kalo yang agak gemuk namanya Rosma, nah kalo yang satunya lagi namanya Santi, tapi dia masih baru dan belum begitu pengalaman.” katanya sambil senyum-senyum nakal.

    Hmm, dari awal aku sudah begitu tertarik dengan gadis yang bernama Santi ini, dia memiliki proporsi tubuh yang pas, serta payudara yang aduhai. Usianya yang masih belia semakin mambuat penasaran orang yang melihatnya. Aku sudah tidak sabar untuk merasakan pijitannya, ah pasti nyaman sekali ketika tangan mungil nan halus itu memijit tubuhku.

    “Kalo gitu aku pilih si Santi, Teh.” jawabku mantab.

    Si teteh pun segera memberi kode kepada Santi. Dan tanpa harus menunggu lama Santi telah menggamit lenganku dan mengajakku ke dalam salah satu kamar yang tersedia.

    Kamar itu tidak terlalu besar dengan penerangan sebuah lampu kecil yang memberikan sensasi remang-remang. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Disudut ruangan ada meja dan bangku kecil yang didepannya tergantung sebuah kaca. Menurutku kamar ini cukup bersih dan nyaman. Ketika masuk ke dalamnya aku disambut oleh wangi aroma yang aku juga tidak tahu pasti apa itu. Tapi aroma itu telah membuatku rileks dan nyaman.

    Ketika aku masih termangu melihat keadaan sekeliling, suara Santi yang lembut mengejutkanku.

    “Ayo atuh A’, jadi pijit ga? Kok malah bengong di pintu aja?”
    “Eh, iya ya… Oke… Oke…” aku pun segera mengambil posisi di tempat tidur.
    “Bajunya dibuka dulu atuh A’. Masa pijit masih pake baju begitu.” kata Santi dengan manja.

    Ya, tentu saja. Betapa bodohnya aku, apa yang akan dipijit jika aku masih mengenakan bajuku? Segera saja kulepas kemeja dan kaos dalamku, kemudian dengan telaten tanpa perlu disuruh Santi mengambil lalu menggantungkannya di balik pintu yang telah ia tutup sebelumnya.

    “Punten A’, celana panjangnya dilepas juga atuh. Nanti Santi susah mijitnya kalo masih pake celana begitu.”

    Wow, aku kaget. Masalahnya aku hanya menggunakan boxer di balik celana panjangku. Masih ada sedikit rasa risih untuk hanya mengenakan boxer di depan gadis manis yang belum aku kenal ini. Namun saat aku menatap wajah manis nan sensual serta melirik sedikit ke bawah lehernya di mana tergantung dua buah gundukan padat serta berisi itu, akal sehatku terkalahkan. Akhirnya kulepas juga celana panjangku dengan dibantu olehnya.

    Dia pun mulai memijit ringan dari mulai bawah kakiku. Dia mengendurkan otot-otot kakiku yag sudah pegal karena menginjak pedal seharian. Dari kaki, dia beralih ke leher kemudian turun menuju punggung. Tanganku pun tak lupa ia relaksasi.

    “Wah, si Aa’ ototnya pada kaku semua ya? Pasti pegel-pegel semua ya A’?” tanyanya lembut.
    “Iya nih, habis nyetir seharian. Jadinya pada kaku semua.”
    “Tenang aja A’, serahkan sama Santi pasti semuanya akan beres.” jawabnya menggoda.

    Dia lalu menuangkan sedikit lotion di tangannya lalu dia balurkan ke punggung dan mulai mengurutnya. Ah, nyaman sekali rasanya ketika tangan mungil nan halus itu mulai menyapu punggungku dari atas sampai hampir pada bokongku. Penat yang dari tadi pagi kurasakan seolah perlahan-lahan mulai sirna.

    Selesai dengan punggung, dia lanjutkan dengan kakiku. Dia mulai mengurut otot kaki bagian bawah. Dari telapak kaki dia mulai bergerak ke atas menuju paha. Ketika mengurut pada pangkal pahaku, entah sengaja atau tidak sesekali dia menyentuh kedua bolaku. Aku pun sedikit terkejut, namun sepertinya dia menanggapinya dengan biasa.

    “A’, ayo coba balik badan, saya mau mengurut leher dan bagian depan Aa’.” dia memintaku penuh kelembutan.

    Aku pun segera menurutinya, kubalik badanku sehingga sekarang dalam posisi berbaring. Dia mulai mengusapi badanku dengan lotion. Saat itu baru kusadari bahwa dia sangat manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang saat dia mengusap badanku dengan lotion.

    Tiba-tiba tanpa diduga dia duduk diatas perutku, dan mulai mengurut leherku. Bagiku berat tubuhnya bukan masalah, namun sensasi yang kurasakan itu lumayan meresahkanku, mengingat aku belum pernah melakukan hal ini dengan wanita lain. Tapi aku hanya diam saja dan menikmati keadaaan ini. Mataku tak lepas dari dua buah bukit kembar yang sedari tadi bergoyang-goyang menantang, dan tampaknya dia mulai menyadari kalau aku memperhatikannya.

    Bukannya risih namun dia malah mengambil tanganku, mengurutnya, sambil menempelkan punggung tanganku ke dadanya. Wow, kurasakan sesuatu yang masih kenyal dan kencang di sana, dan hal itu memicu hormon testosteronku meroket. Kemaluanku yang dari tadi sudah setengah menegang menjadi full erection. Selesai mengurut tangan kananku, dia pun melanjutkan dengan tangan kiriku dan masih dengan cara yang sama.

    Tanpa sadar tangan kananku mulai memegang-megang sambil sedikit meremas payudara yang masih padat itu.

    “Ih, Aa’ nakal deh. Kenapa atuh A’? Suka ya?” jawabnya nakal.
    “Aku gemes banget ngeliatnya. Masih bagus banget ya? Boleh lihat ga? Aku penasaran nih.” entah setan mana yang merasukiku hingga aku berani berkata demikian.

    Sepertinya urat maluku sudah putus. Tanpa kuduga, dia pun segera melepas tank top-nya, sehingga kali ini kulihat dengan jelas dua bukit kembar itu bergantung dekat sekali dengan wajahku. Tanganku pun segera menangkapnya, bermain-main, serta memilin-milin lembut puting yang masih terbilang kecil itu. Perlahan namun pasti puting kecil yang berwarna coklat kehitaman itu pun mengeras, dan payudara yang masih ranum itu mulai mengencang.

    Santi mulai gelisah, wajahnya mulai memerah. Tanpa dia sadari, dia semakin bergeser ke arah bawah dari tubuhku. Dia terkejut ketika pantatnya menyenggol sesuatu yang sudah mengeras dari tadi. Lalu kurengkuh dia ke dalam pelukanku, kudaratkan ciuman di bibirnya yang lembut itu. Lidahku mulai menyapu bibirnya dan memaksa masuk ke dalam mulutnya. Di dalam mulutnya sudah menunggu lidahnya yang rupanya sudah siap bertarung dengan lidahku. Kami pun saling memagut satu sama lain. Tanganku terus bergerilya dan mulai menurunkan rok pendeknya hingga kini dia hanya mengenakan celana dalam saja.

    Dari mulut aku bergerak menuju lehernya yang jenjang, lidahku bergerak dengan liarnya menelusuri kulitnya yang putih itu. Sampai di kedua payudaranya, aku tambah gemas dibuatnya, kuciumi mereka bergantian satu sama lain. Lalu puting kecil yang sudah mengeras itu pun tenggelam di dalam mulutku. Lidahku tak henti-hentinya mempermainkan mereka. Kulihat Santi mulai tidak bisa mengendalikan dirinya, dia menengadah sambil memejamkan matanya, sementara pinggulnya bergerak-gerak menggesek kemaluanku.

    Kami pun segera bertukar posisi, dia kubaringkan di kasur dan segera saja kulepas celana dalamnya yang sudah mulai basah itu. Hmm, ada aroma khas yang belum pernah kucium selama ini. Santi pun membuka kedua pahanya, dan tampaklah sebuah belahan merah dengan bibir yang masih cukup rapat berkilauan karena dihiasi oleh cairan pelumas. Rambut kemaluannya yang baru mulai tumbuh setelah dicukur itu semakin membuat gairahku bergelora.

    Perlahan kujilati dari luar ke dalam, sambil sesekali memberikan gigitan kecil di luarnya. Akibat ulahku itu terkadang dia sedikit mengerang namun tertahan. Kusibakkan bibir itu dengan lidahku dan kurasakan ada tonjolan kecil di atasnya. Kuhisap dalam-dalam dan kumainkan dengan lidahku, sementara jariku mulai menyelinap ke dalam celah yang sudah basah dan hangat. Jariku mulai leluasa bergerak keluar masuk karena liang itu sudah licin oleh cairan pelumas. Ketika jariku semakin cepat dan lidahku semakin liar, Santi pun mulai menegang dan gelisah. Sampai akhirnya dia menjerit dengan sedikit tertahan,

    “Akhhhhhh… A’… Ayuk terus… Santi sebentar lagi sampai… Ahhhh…”

    Mendengar permintaannya, aku pun semakin menggila, dan kemudian dia menggelinjang. Tangannya menarik rambutku, sementara pahanya menjepit kepalaku, dan kurasakan denyut-denyut di jariku yang ada di dalam sana. Kali ini teriakannya tidak tertahan,

    ”Aaaakkkhhhh…. Ouuuuch….. Hufffhh… Aa’nakal……”

    Kurasakan semacam cairan bening dan hangat mengalir ditanganku yang berasal dari jariku yang ada di dalam sana. Tubuh Santi mulai melemas dengan nafas yang terengah-engah. Kusodorkan jari-jemariku yang masih basah ke mulutnya. Dengan serta merta dia pun menjilati jariku. Hal ini membuat kemaluanku semakin keras saja. Aku pun segera melepas celana boxerku, dan menyodorkan batangku yang sudah demikian keras ke mulutnya.

    Santi pun tanggap dan segera mengulum kemaluanku. Mulutnya yang mungil itu terlihat penuh oleh batangku yang memang terbilang di atas rata-rata. Mulanya aku kasihan melihatnya, namun sepertinya dia malah menikmatinya dan hal itu mulai membangkitkan kembali hasrat birahinya. Secara otomatis aku pun menggoyangkan pinggulku menyesuaikan dengan irama yang dia buat. Benar-benar luar biasa sensasi yang kurasakan, membuatku seperti melayang. Kata si Teteh dia belum berpengalaman, tapi sudah seperti ini aksinya.

    “A’, ayo buruan masukin, Santi udah ga tahan lagi nih.” katanya memelas.

    Lalu kucabut penisku dari mulutnya dan perlahan kugesekkan ke permukaan bibirnya yang memang sudah basah dari tadi. Dia sedikit mengejang ketika permukaan bibir licin nan sensitif itu bertemu dengan kepala penisku. Akhirnya setelah kurasa cukup licin, kumasukkan kemaluanku ke dalam liangnya secara perlahan. Awalnya dia melenguh, namun setelah beberapa kali kugerakkan tampaknya dia sudah mulai bisa menyesuaikan. Rasanya luar biasa ketika penisku berada di dalam dirinya, masih begitu ketat dan menggigit. Denyut-denyut di dinding vaginanya sangat bisa kurasakan.

    Gerakanku semakin lama semakin cepat, dan Santi pun semakin gelisah kembali. Dia mulai meremas pinggulku dan menarik-narik rambutku. Tubuhnya menegang dan menggelinjang sekali lagi. Denyut-denyut di dalam sana semakin kuat terasa dan tiba-tiba gerakanku terasa sangat licin. Kulihat banyak sekali cairan bening yang melumuri batangku. Tubuh Santi kembali melemas dan lunglai. Aku pun mulai mengurangi kecepatan gerakanku. Kucium keningnya, bibirnya, lehernya, dan kulumat habis kedua putingnya.

    “A’, sekarang gantian dong Santi yang di atas.” dia meminta.

    Rupanya dia sudah mulai terangsang lagi oleh cumbuanku.

    “Oke, siapa takut?” jawabku sambil nyengir.

    Kami pun segera bertukar posisi, kali ini dia berada di atasku. Dia pun mulai mengambil posisi berjongkok di atas perutku. Secara perlahan batangku sudah masuk di dalamnya. Santi mulai bergerak naik turun, dan sesekali menjepit batangku di dalamnya. Gerakan itu membuatku semakin gila. Sensasi yang dihasilkan sungguh luar biasa.

    Gerakannya semakin lama semakin cepat dan membuat dorongan dari dalam diriku mulai muncul ke permukaan. Santi pun seperti sedang trance, terkadang dia meremas payudaranya sendiri, bahkan menarik-narik dan memilin putingnya. Teriakannya kali ini lebih heboh lagi,

    “Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Punya Aa’ gede banget, nikmat banget ada di dalem. Owh… Santi pengen keluar lagi….Ufhhh…”

    Tubuhnya menegang dan menggelinjang lagi untuk yang ketiga kalinya. Setelah itu dia pun ambruk di atas dadaku dengan nafas yang terengah-engah. Hasrat birahiku yang sudah semakin tinggi dan akan segera meledak seolah memberikan kekuatan yang luar biasa. Segera kubaringkan Santi, dan kali ini langsung ku goyang dengan sekuat tenaga. Dia hanya bisa pasrah sambil terus mendesah,

    “Ahh..ahh..ahh… Ayo A’ keluarin di dalem aja… Santi udah ga tahan…”

    Akhirnya dorongan itu keluar disertai dengan semburan lava putih kental di dalam vaginanya. Seluruh ototku seperti berkelojotan melepaskan semua hasrat itu. Cairan putih itu mengalir melewati celah merah yang merekah itu dan sebagian jatuh ke kasur.

    Aku pun segera mengambil tempat disisinya, kupeluk erat dirinya. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Kami pun berciuman dengan lembut di bibir. Dan kami mulai terlelap setelah lelah oleh pertempuran yang menguras tenaga itu.

  • Foto Bugil Dua Sahabat Haus Sex

    Foto Bugil Dua Sahabat Haus Sex


    2155 views

    Foto Bugil Terbaru – Isi selangkangan cewek seksi yang biasa kita kenal dengan sebutan itil ini merupakan bacan coli yang pas, terutama bagi anda jomblo kesepian yang ingin menyalurkan hasrat birahi. Foto itil tembem milik cewek binal ini menjadi begitu basah karena saking sange berat. Mungkin karena mereka juga sama seperti anda yang ingin ngentot, tapi tak kesampaian. Sehingga melampiaskannya dengan mengocok itil tembem mereka sampai basah.

    Berikut adalah koleksi foto itil tembem basah yang kamu incar-incar tersebut:

  • Foto Bugil Dan Hot Arisa Momoki

    Foto Bugil Dan Hot Arisa Momoki


    1740 views

    Foto Bugil Terbaru – Banyak cara yang bisa kamu lakukan agar bisa menikmati hiburan malam sampai terangsang hebat. Salah satu yang patut kamu coba adalah melihat berbagai foto bugil cewek Asia timur seperti yang ada disini. Mengapa demikian? Itu semua karena citra tubuh wanita asia bugil ini sudah kami seleksi sedemikian rupa dan sudah direkomendasikan oleh pakar bokep ternama. Biar mimin tak terlalu terdengar membual, mari kita buktikan saja bersama-sama dengan melihat album foto bugil cewek asia timur yang berjejer dibawah ini.