• Melakukan Hubungan Seks dengan Lawan Jenis untuk Pertama Kalinya

    Melakukan Hubungan Seks dengan Lawan Jenis untuk Pertama Kalinya


    1309 views

    Duniabola99.org – Aku seorang mahasiswa berumur 21 tahun. Pada saat liburan semester aku pulang ke kampungku di Garut. Untuk mengatasi kejenuhan, aku jalan-jalan di kota tersebut. Dan masuk ke sebuah pusat belanja di kota kecil itu. Secara tak sengaja aku memandangi seorang gadis yang bisa dikatakan cantik.

    Wajahnya memancarkan kecantikan alami yang jarang ditemui pada seorang gadis kota. Singkat cerita kami berkenalan. Namanya Ani. Duh, senang sekali aku bisa kenalan dengan gadis seperti dia. Bulan demi bulan telah berlalu, kamipun semakin akrab dan sering berhubungan lewat telepon.

    Singkat kata, kamipun sepakat untuk menjadi sepasang kekasih. Pada liburan semester selanjutnya, kami berjanji bertemu di rumahnya. Rumahnya sih sederhana, maklum bapaknya hanya pedagang kecil, tapi bukan itu yang aku lihat.

    Malam itu kami berdua menonton layar tancap, hal yang sebenarnya cukup simple tapi yah namanya juga lagi kasmaran. Kami pulang jam sembilan malam atas keinginan Ani. Ternyata sampai di rumah pacarku, kami hanya menerima titipan kunci rumah. Keluarganya sedang pergi menegok teman ayah pacarku yang sedang sakit keras.

    Malam itu dingin sekali, Ani permisi untuk ganti pakaian. Saat kulihat Ani dengan pakaiannya yang sederhana itu aku terpaku, betapa cantik dan anggunnya dia walaupun hanya memakai pakaian biasa. Aneh, ada seuatu yang aneh yang menjalar ke perasaanku.

    “Lho, ada apa Kang?”, tanya Ani.
    “Ah, nggak ada apa-apa!”, jawabku.
    “Kok melihat Ani terus?”, tanyanya lagi.
    “Ngak kok!”, jawabku.
    “Kamu cantik, An”.
    “Ah Akang!”, katanya lagi dengan tersipu.

    Lama kami berpandangan, dan aku mulai mendekati dirinya. Aku pegang tangannya, lalu kuraba, betapa lembut tangannya. Kami saling berpegangan, meraba dan membelai. Perlahan kubuka pakaiannya satu persatu, kulihat ia dalam keadaan setengah telanjang. Kupandangi dadanya di balik BH putihnya, kupandangi seluruh tubuhnya, kulitnya yang sawo matang.

    “Kang, bener Akang cinta ama saya?”, tanyanya lagi.
    “Bener, Akang cinta ama kamu!”, jawabku sambil membuka BH dan Celana dalam warna putihnya.

    Kini ia polos tanpa satu benangpun menutupi tubuhnya. Kubaringkan ia di tempat tidur, lalu kuciumi seluruh tubuhnya. Tubuh Ani bergetar hebat, menandakan bahwa dia baru pertama kali ini melakukan hubungan seks dengan lawan jenisnya.

    Lalu kubuka selangkangannya dan kumasukkan penisku dengan extra hati-hati. Ani mengerang dengan pasrah, lalu kusuruh ia untuk menggigit bantal agar suaranya tidak kedengaran oleh tetangga. Kugerakkan penisku, maju mundur. Mata Ani merem melek keenakan.

    Nafasku mulai memburu, dan Ani mulai tidak bisa mengontrol dirinya, dia memegang bantal dengan eratnya, gerakanku semakin cepat, aku ingin sekali menembus pertahanannya yang rapat itu. Kupegangi payudaranya, kujilat, kukulum, dan kurasakan penisku mulai menegang dan, “Cret…, cret…, cret”.

    Spermaku keluar dengan deras, Ani memelukku dengan erat dan kamipun terbaring kelelahan. Dalam hati aku bertekad untuk menikahi gadis itu, karena aku sangat mencintainya.

  • Cerita Seks Mbak Desi Menjadi Pelampiasan Seksku

    Cerita Seks Mbak Desi Menjadi Pelampiasan Seksku


    1563 views

    Nama aku Randi 19 tahun, aku dua bersaudara, aku anak kedua dimana kakakku perempuan berusia 5 tahun lebih tua dariku. Aku ngin menceritakan kejadian yang menimpa kehidupan seks aku 3 tahun yang lalu.

    Pada waktu itu aku berumur 16 tahun masih 1 smu, sedangkan kakak aku berusia 22 tahun dan sudah kuliah. Kakakku orangnya memakai jilbab. Meskipun kakakku memakai jilbab dia sangat sexy, orang bilang mukanya sexy banget, demikian pula postur tubuhnya, tinggi 160 cm, kulit putih dan bra aku kira 36-an, tapi yang paling menyolok, dari dia adalah pantatnya yang bulat besar dan bahenol, ini dapat aku nilai karena aku sering mengintip dia waktu dia sedang mandi atau sedang ganti pakaian. Jika berjalan ke mal ataupun kemanapun dia pergi, dia selalu pakai baju yang agak ketat meskipun dia memakai jilbab, orang selalu memandang goyangan pinggul dan pantatnya. Sampai-sampai aku sebagai adik kandungnyapun sangat menyukai pantat dan pinggul kakakku itu.
    Meskipun kakakku memakai jilbab, kebetulan kakakku menyukai baju-baju model agak ketat dan celana agak ketat pula sehingga agak mencetak kemontokan dan keindahan tubuhnya. Apalagi jika dirumah, meskipun dia selalu memakai jilbab atau kerudung, dia selalu memakai baju tidur yang panjang tapi agak tipis sehingga agak terlihat belahan pantat dan celana dalamnya. Sebagai remaja yang baru puber dan juga olok-olok dari teman-temanku

    diam-diam aku sangat terangsang bila melihat pinggul kakakku. Sebaga efek sampingnya aku sering melakukan onani di kamarku atau di kamar mandi sambl membayangkan gimana rasanya kemaluanku dijepit diantara pantat montoknya.

    Keinginan itu kurasakan sejak aku duduk di bangku 1 smu ini, aku sering mencuri-curi pandang untuk mengitip CD-nya apabila dia memakai rok. Dia mempunyai pacar yang berumur setahun lebih muda dari padanya. Aku sering memergoki mereka pacaran di ruang tamu, saling meremas tangan sampai mereka berciuman.

    Suatu hari aku memergoki pacarnya sedang menghisap buah dada kakakku di kamar tamu meskipun baju dan jilbabnya tetap terpasang di badannya, kakakku hanya mengeluarkan buah dadanya dari kancing yang terlepas sebagian, mereka langsung belingsatan buru-buru merapihkan bajunya. Malam harinya kakakku mendatangi kamarku dan memohon kepadaku agar tidak menceritakan apa yang aku lihat ke orang-orang terutama pada ayah dan ibuku.

    Dik, jangan bilang-bilang yah, abis tadi si Hendra (pacarnya) memaksa Mbak, katanya. Aku Cuma mengganguk dan melongo karena kakakku masuk kekamarku menggunakan jilbab dan baju yang longgar(daster) tetapi agak tipis sambil membawa sebuah novel, sehingga paha dan dadanya yang montok terlihat karena dikamarku agak gelap

    sedangkan diluar lampu terang benderang. “hai, kok melongo???? “ …aku jadi gelagapan dan bilang “ia- ia mbak, aku ngga akan bilang-bilang” kataku.

    Tiba-tiba dia rebahan di ranjangku dengan tertelungkup sambil membaca novel, aku memandanginya dari belakang membuat kemaluanku ngaceng karena pantat kakakku seolah-olah menantang kemaluanku. Berkali-kali aku menelan ludah. Dan pelan-pelan aku meraba kemaluanku yang tegang. Sampai kira-kira lima menit, dia menoleh ke arahku dan aku langsung melepas tanganku dari kemaluanku dan berpura-pura belajar. Kakakku mengajakku lari

    pagi besok hari dan dia memintaku membangunkannya jam 5 pagi. Aku mengiakannya. Ketika dia keluar kamarku, aku melihat goyangan pinggulnya sangat sexy, dan begitu dia menutup pintu, aku langsung mengeluarkan kemaluanku dan mengocoknya, tapi sialnya tiba-tiba kakakku balik lagi dan kali ini da melihatku mengocok

    kemaluanku. Dia pura-pura tidak melihat dan berkata “jangan lupa bangunin mbak jam 5 pagi “. Lagi-lagi aku gelagapan “ia- ia – ia” kataku. Kakakku langsung pergi lagi sambil ngelirik ke-arah kemaluanku dan tersenyum. Malam itu aku ngga jadi beronani karena malu dipergoki kakakku.

    Pagi harinya jam 5 pagi aku ke kamarnya dan kudapari dia sedang tidur mengakang…. Lagi-lagi aku melotot melihat pemandangan itu dan aku mulai meraba-raba pahanya, sampai kira-kira 2 menit dan ku-remas paha montoknya dia terbangun danku buru-buru melepaskan tanganku dari pahanya.

    Singkat cerita kami lari pagi, dia mengenakan jilbab atau kerudung sedangkan bajunya dia mengenakan training yang agak ketat sehingga setiap lekuk pinggul dan pantatnya terlihat sexy sekali dan tiap laki-laki yang berpapasan selalu melirik pantat itu. Begitu selesai lari pagi, kita pulang naik angkutan bus dan kebetulan penuh sesak, akibatnya kita berdesak-desak. Entah keberuntungan atau bukan, kakaku berada di depanku sehingga pantat montoknya tepat di kemaluanku . Perlahan-lahan kemaluanku berdiri dan aku yakin kakakku merasakannya.

    Ketika bus semakin sesak, kemaluanku makin mendesak pantatnya dan aku pura-pura menoleh ke-arah lain. Tiba-tiba kakakku mengoyangkan pantatnya, karuan aku kenikmatan. ‘dik, kamu kemarin ngapain waktu mbak ke kamar kamu?” katanya “kamu onani yah??? Katanya lagi aku diam seribu basa karena malu. ‘makanya buru-buru cari pacar” katanya. “emang kalo ada pacar bisa digini yah?” kataku nekat sambil menonjokkan kemaluanku

    dipantatnya. “setidaknya ada pelampiasan” timpal kakakku. . “wah enak dong mbak ada pelampiasan?”tanyaku. “tapi ngga sampe gini” kata kakakku lagi sambil menggoyangkan lagi pantatnya. “kenapa” tanyaku. Sebelum dia menjawab kami sudah sampai tempat tujuan.

    Pada sore hari itu, ketika aku pulang sekolah, kudapat rumah sepi sekali dan perlahan-lahan aku masuk rumah dan ternyata kakakku dan pacarnya sedang diruang tamu saling cium dan saling raba. Aku terus mengintip dari balik pintu, selembar demi selembar pakaian pacar kakakku terlepas sedangkan kakakku masih memakai jilbab dan baju

    jubahnya masih terpasang tetapi sudah tersingkap sampai sebatas perut, sehingga terlihat CD hitamnya yang mini dan sexy dan pacarnya sudah tinggal memakai CD saja. Kulihat tangan kakakku menelusup ke dalam CD pacarnya dan meremas serta mengocok kemaluan pacarnya yang tegang.

    Pelan-pelan tangan pacarnya membuka CD kakakku dan terbukalah pantat bahenol nan montok milik kakakku. Pacarnya meremas-remas sambil meringis karena kocokan kakakku pada kemaluannya. ‘oh, aku udah ngga tahan” kata pacarnya “aku pengen masukin ke memekmu” katanya sambil mendorong kakakku sehingga tertelungkup di

    sofa. Ku lihat dia semakin mengangkat baju kakakku tetapi jilbabnya tetap terpasang tetapi sudah agak kusut dan menindihinya dari belakang kan berusaha menyodokan kemaluannya ke kemaluan kakakku dari arah belakang. Tapi begitu nempel di pantatnya, kuliha ar maninya tumpah ke pantat kakakku. “ohhh” dia melenguh dan kakakku

    menoleh kebelakang” kok udah” tanyanya Pacarnya bilang “maaf aku ngga tahan” katanya . Tiba-tiba lampu padam dan telepon HP sang pacar berdering dan di balik pintu aku sedang beronani ria sambil melihat kemontokan tubuh kakakku. Setelah menerima HP, sang pacar menyalakan sebatang lilin kecil diatas lemari dan dia berpakaian dan

    buru-buru pamit. “Aku ngga anterin kedepan pintu yah “ kata kakakku sambil tetap tertelungkup di sofa….. Begitu sang pacar hilang , nafsuku sudah ke ubun-ubun, di kegelapan remang-remang aku mendekati kakakku dan setelah dekat, dari jarak kira-kira satu meter aku memandangi bagian belakang tubuh telanjang kakakku, berkali-kali menelan ludah melihat pantat bahenol kakakku.

    Karena udah ngga tahan, aku pelan-pelan membuka celanaku sampai copot dan kulihat kemaluanku yang besar dan panjang (itu menurut teman-temanku sewaktu kami berenang dan membandingkan kemaluan kami) berdenyut-denyut minta pelampiasan. Aku langsung menindihinya dari belakang, dan untungnya kakakku mengira sang pacar belum pulang dan masih ingin ngentot dia. “aw…., dra (nama pacarnya hendra) kok ngga jadi pulang” tanyanya ,

    karena kondisi ruangan sangat gelap sehingga dia tidak menyadari bahwa adiknya sedang berusaha menempelkan kemaluannya ke kemaluanya. “aw dra jangan dimasukan aku masih perawan katanya ditempelin aja dra aku masih perawan’ katanya memohon. Karena aku udah gak tahan, maka pelan-pelan aku bimbing tangannya untuk menggengam kemaluanku dan agar dituntun ke kemaluannya. Begitu dia megang “dra, kok gede amat sih”katanya heran (soalnya punya pacarnya jauh lebih kecil daripada punyaku)sambil membimbing kemaluanku dan menempelkan kekemaluannya. “gosok pelan-pelan dra”, aku menekan dan gila bener-bener nikmat. Setelah kira kira dua menit aku menggosokkan kemaluanku ke kemaluan kakakku akhirnya aku mencapai klimaksnya dan crot…crot..crot…spermaku menyembur ke pantat kakakku.

    Aku tetap memeluk tubuh kakakku dan pelan-pelan aku meninggalkannya. “dra, mau kemana?” teriaknya aku buru-buru memungut celana dan memasuki kamarku dan masih celana dan CD ku belum kupakai aku rebahan di ranjangku sambil kututupi dengan selimut tipis membayangkan kenikmatan yang barusan terjadi.

    Tba-tiba telepon berdering dan lampu menyala. kudengar kakaku menerima telepon itu dia herannya setengah mati karena yang menelepon adalah pacarnya si hendra. “dra, kok kamu udah ada di rumah lagi jangan main-main yah kamu dimana, udah enak langsung lari” Beberapa saat kemudian kudengar bunyi telpon dibanting.

    Dan dikamarku, aku cepat-cepat mematikan lampu dan pura-pura tidur. Semenit kemudian kakakku masuk ke kamarku dan melihat aku tidur berselimut dia menghampriku dan duduk di tepi ranjangku. Di kegelapan kamarku kuintip kakakku masih memakai pakai dan jilbab yang tadi dia pakai,dia ngga berani membagunkanku malahan rebahan disampingku. Kesunyian sekitar 15 menit, kemudian kuintip ternyata kakakku tertidur. Akupun tertidur sampai keesokan harinya.

    Setelah kejadian hari itu aku selalu membayangkan betapa enaknya tubuh kakakku meskipun hanya menempelkan dan menggosokan kemaluanku pada kemaluannya saja. Pada suatu siang, aku ingin meminjam kaset lagunya.

    Karena sudah biasa, aku pun masuk tanpa mengetuk pintunya. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat mbak Desi kakakku sedang tidur-tiduran sambil memejamkan matanya. Tangannya masuk kedalam CD nya sedangkan jilbab dan bajunya masih terpasang, hanya bajunya sudah tersingkap sebatas perut. Spontan, ia terkejut ketika melihatku.Aku segera keluar.

    Tak sampai satu menit, mbak Desi keluar (pakaiannya sudah rapi meskipun jilbabnya agak kusut). Ia memintaku agar merahasiakan hal itu dari ayah ibuku. Lalu kujawab:
    “Aku janji ga bakal bilangin hal ini ke ayah ibu koq.”
    “Thank’s ya dik.”
    “Eh, emangnya onani itu dosa ya?”
    Bukan jawaban yang kudapatkan, malah tatapan kakaku yang lain dari biasanya. Bagai disihir, aku diam saja saat dia menempelkan bibirnya ke bibirku. Dilumatnya bibirku dengan lembut. Dikulumnya, lalu lidahnya mulai menembus masuk ke dalam mulutku. Aku segera menarik diri darinya, tapi ia malah memegang tanganku lalu mengarahkannya ke dadanya dan kurasakan betapa empuknya buah dada kakakku. Refleks aku berontak karena aku malu. Tetapi kakakku bilang,”lakukanlah dik seperti yang kau lakukan tempo hari padaku”.
    Aku kaget “ja..jadi mbak tahu apa yang kulakukan pada mbak tempo hari.” jawabku gugup.


    “ya” jawab kakakku.
    “maafkan aku mbak…” ucapku
    Belum selesai aku berkata, ia sudah melumat bibirku. Dan kali ini lidahnya berhasil memasuki mulutku. Kami berciuman sangat lama. Setelah puas berciuman, Ia malah menarikku ke kamarnya. Disana aku direbahkan, dan ia membuka celana dan CD ku. Kakakku tersenyum melihat kemaluanku yang sudah mengacung tegak. Ukurannya sekitar 18 cm. Lebih panjang dari punya pacar kakakku, Hendra.
    Melihat kakakku tersenyum, aku mulai menarik ke atas baju kakakku. Rupanya kakakku sudah membuka Branya sehingga akupun bisa langsung melihat payudaranya yang berukuran 36B itu. Kumulai menyentuh dan meremas Payudara kakakku yang lembut, sementara baju dan jilbabnya masih terpasang walaupun agak kusut. Kakakku menggelinjang merasakan kenikmatan dan mendesah keenakan.
    Setelah aku melihat kakaku sudah terangsang, Aku membuka CD warna hitam kakakku sehingga kini terpangpanglah kemaluan kakakku yang berbulu lebat tapi halus itu.

    Sekarang aku memegang kemaluanku dan mengarahkan kemaluanku ke mulutnya. Dia menutup mulutnya rapat-rapat.

    “Ayo donk mbak! Isep! Kayak mbak ngelakuinnya buat pacar mbak.”
    “Koq kamu tahu?”
    “Ya tahu donk..kan aku sering ngintipin mbak begituan ama pacar mbak”
    “Ayo mbak.” Rengekku.
    Kakakku pun mulai tertantang mempraktekkan kemampuan lidahnya. Kemaluanku segera diremas-remas. Setelah itu dijilati dengan penuh gairah, seolah itu adalah lollipop yang manis. Kakakku pun mulai memasukkan

    kemaluanku ke dalam mulutnya. Tidak bisa semua, tapi setidak-tidaknya sudah setengah yamg masuk. Di gigit-gigit kecil kepala kemaluanku sambil memainkan buah pelirnya. Akupun memejamkan mata keenakan.

    Kakakku melepaskan kemaluanku dari mulutnya, tangannya mengangkat baju panjangnya dan menempelkan kemaluanku ke payudaranya aku pun membuka mataku. Lalu meraih kuraih kemaluanku, kuarahkan kemaluan itu ke kekemaluannya yang sedari tadi sudah basah. Kugosok-gosoknya ke klitorisnya, aku jadi merinding dibuatnya. Desahan tak karuan pun keluar dari mulutku. Di satu sisi aku tahu ini salah, tapi di sisi lain, aku benar-benar menikmatinya.

    Setelah puas bermain-main dingan klitorisnya, kemaluanku segera ku arahkan ke lubang kemaluannya. Tetapi kakakku bilang “Jangan dimasukan, aku masih perawan. Ditempelkan dan digosokan aja seperti tempo hari”
    Akupun mengangguk dan segera ku tempelkan dan kugosokan kemaluanku ke kemaluan kakakku. Setelah beberapa saat kemaluanku ku tekan tekan ke lubang kemaluan kakakku maka crot…crot.. crott spermaku menyembur di perut kakakku.
    Dengan kemaluan masih menempel di perut kakakku, kami mulai bercumbu lagi, kujilat payudara kakaku sampai perutnya. Setelah itu kami mengambil posisi 69. Aku pun mulai menjilati kemaluannyanya yang sudah basah oleh cairan kewanitaannya. Sementara ia menjilati kemaluanku.

    Kami saling berpelukan bugil, setelah puas bermain, kami pun menuju kamar mandi, namun belum sempat bermain di kamar mandi, kudengar suara mobil orangtuaku. KAmi cepat-cepat kembali ke kamar dan berpakaian. Saat orangtua kami masuk, aku sudah berpakaian lengkap sedang kakaku pun sudah berpakaian lengkap dengan jilbabnya. Sejujurnya saat itu aku sedang tegang dan gugup. Untunglah orangtuaku tak curiga.

    Kami pun tersenyum berdua dengan penuh arti. Sejak saat itu kami saling memuaskan walupun tidak sampai memasukan kemaluanku kedalam kemaluannya karena aku takut kakakku kehilangan keperawanannya. Kadang-kadang kami juga main di sofa, di lantai, dan kamar mandi.

  • Hotel Seks

    Hotel Seks


    2168 views

  • Lagi Mandi Tante Mendesah Nikmat Saat Payudaranya Diremas

    Lagi Mandi Tante Mendesah Nikmat Saat Payudaranya Diremas


    1470 views

    Duniabola99.org – Saat aku lulus di SD aku mendapat nilai yang sangat memuaskan. Seperti janji ayahku kalau nilaiku baik aku akan dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Disana aku dititipkan dirumah pamanku, om Hari. Dia orang yang sangat kaya raya. Rumahnya sangat megah tapi terletak disebuah desa pinggir kota. Rumahnya terdapat dua lantai dan dilengkapi juga kolam renang yang lumayan besar. Om Hari orangnya sangat sibuk, dia mempunyai istri yang sangat cantik namanya Tante Hesti, wajahnya mirip dengan Amara. Dia mempunyai anak yang masih kecil. Tante Hesti rajin merawat tubuhnya, walapun dia sudah mempunyai satu anak tubuhnya tetap padat berisi ditunjang dengan payudara yang sangat montok kira kira 34B. Hal itu yang membuatku tertarik akan keindahan serta anugrah dari seorang wanita.

    Sesampainya dirumah Om Hari. Aku memasuki pintu rumah yang besar. Disana aku disambut oleh Om Hari dan istrinya. Om Hari menjabat tanganku sedangkan Tante menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan seperti itu. Pembantu disana disuruh membawakan tasku dan mengantarkan sampai di kamarku. Aku mendapat kamar yang 3 kali lipat dari kamar tidurku dirumah. Setelah itu aku berkeliling rumah melihat kolam renang serta sempat melihat kamar mandi yang tak terbayang olehku. Disana terdapat tempat cuci tangan dengan cermin yang besar wc, bathup, dan dua shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang diputarkan membentuk 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya). Tempat itu masih dalam satu ruangan tanpa penyekat.

    Sore hari, aku duduk ditepi kolam. Om Hari datang menghampiriku dia bilang mau pergi keluar kota. Dia juga mohon maaf tidak bisa menemaniku. Kami pun mengantarkan sampai pagar rumah. Setelah itu aku kembali duduk menikmati suasana kolam renang. Tiba tiba dari belakang muncul sosok yang sangat menawan. Tante dengan baluatan piyama menghampiriku.

    “Ren kamu suka nggak ama rumah ini”

    “Suka banget Tante, kayaknya aku kerasan banget dengan rumah ini tiap sore bisa renang”

    “Kamu suka renang, yuk kita renang bareng, pas waktu ini udara sangat panas”

    Wahhh kebetulan aku bisa renang ama Tante yang bahenol. Waktu bertemu pertama kali aku cuma bisa membayangkan bentuk tubuhnya waktu renang dengan balutan swimsuit. Tapi ketika dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan aku tersedak ketika dia hanya memakai Bikini yang sangat sexy dengan warna yang coklat muda. Model bawahannya G-String.

    “Huhuukkk… Aduh Tante aku kira Tante mau telanjang”

    “Enak aja kalau kamu, Om bilang kamu suka bercanda”

    “Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini seperti ini”

    “Ihh ini sudah biasa Tante pake bikini kadang ada orang kampung ngintip Tante”

    “Benar Tante… Tapi sayang aku lupa bawa celana renang”

    “Ah… Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah suruh beli buat kamu, yuk nyebur…” segera Tante menyeburkan dirinya. Dengan malu malu aku membuka bajuku tapi belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu dia naik dari kolam. Dia memdekatiku

    “Ayo cepet… Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan kamu keponakan Tante. Jadi sama dengan kakak perempuan kamu.”

    Waktu dia mendekatiku terlihat jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak ada bikini pake busa. Aku melirik bagian payudaranya. Dia hanya tersenyum.

    Setelah itu dia kembali menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku melorotkan celana dalamku. Yang aku takutkan kepala adikku kelihatan kalau lagi tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung aku berenang bersama Tante.

    Setelah puas renang aku naik dan segera ke kamar mandi yang besar. Aku masuk disana ketika aku ingin menutupnya, tidak ada kuncinya jadi kalau ada orang masuk tinggal buka aja. Aku segera bergegas tempat dengan penutup kain. Aku tanggalkan semua yang tertinggal ditubuhku dan aku membilas dengan air dingin. Ketika hendak menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget aku berusaha agar tidak ketahuan. Ketika dia membuka sedikit tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke belakang.

    “Ehhh… Maaf ya Ren aku nggak tahu kalau kamu ada didalam. Habis nggak ada suara sih”

    Langsung segera wajahku memerah. Aku baru sadar kalau Tante sudah menanggalkan bikini bagian atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu waktu tubuhku menghadap kebelakang tapi kepalaku lagi menoleh kepadanya.

    “Maaf… Juga Tante… Ini salahku” jawabku yang seolah tidak sadar apa yang aku lakukan. Yang lebih menarik telapak tangan Tante tidak cukup menutupi semua bagiannya. Disana terdapat puting kecil berwarna cokelat serta sangat kontras dengan besarnya payudara Tante.

    “Tante tutup dong tirainya, akukan malu”

    Segera ditutup tirai itu. Dengan keras shower aku hidupkan seolah olah aku sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk tempat shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang membersihkan muka, tampak payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku sedikit membuka tirai supaya aku dapat melihatnya. Aku bermain dengan adikku yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair milik Tante. Ketika aku intip yang kedua kali dia mengoleskan cairan disekujur tubuhnya. Aku melihat tubuh Tante mengkilap setelah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang agar diremas kecil. Ketika sekitar 2 menit kayaknya dia mendesis membuka sedikit mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil menikmati pemandangan aku konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya… Crot crot…

    Air maniku tumpah semua ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kagetkan nggak ada handuk, lupa aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah beberapa saat aku tidak melihat Tante di depan cermin, tapi dia sudah berada di depan shower yang satunya. Aku tercengang waktu dia melorotkan CDnya dengan perlahan lahan dan melemparkan CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah beberapa kemudian dia keluar. Aku sengaja tidak keluar menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku.

    “Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain didalam”

    Kemudian aku mengeluarkan kepalaku saja dibalik tirai. Aku kaget dia ada dihadapanku tanpa satu busana pun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup kembali.

    “Renal malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah?”

    “Anu Tante aku lupa bawa handuk jadi aku malu kalau harus keluar”

    “Aku juga lupa bawa handuk, udahlah kamu keluar dulu aja. Aku mau ambilkan handukmu.”

    Tante sudah pergi. Akupun keluar dari shower. Setelah bebrapa menit aku mulai kedinginan yang tadi adikku mengeras tiba tiba mengecil kembali. Lalu pintu terbuka pembantu Tante yang usianya seperti kakakku datang bawa handuk, akupun kaget segera aku menutupi adikku. Dia melihatku cuma tersenyum manis. Aku tertunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku menutup auratku Tanteku masuk masih tetap telanjang hanya aja dia sudah pake cd model g-string.

    “Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek padahal aku sangat malu ketika adikku berdiri lagi.

    “Sudah nggak malu ya…, anu Ren aku mau minta tolong”

    “Tolong apa Tante koq serius banget… Tapi maaf ya Tante adik Renal berdiri”

    Dia malah tertawa.”Idih itu sih biasa kalau lagi liat wanita telanjang” jawab Tante.

    “Begini aku minta Renal meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak datang”

    Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak saat itu. Pucuk dicinta ulam tiba.

    “Mau nggak…?

    “Mau Tante.”

    Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku ratakan disegala tubuhnya. Tiba tiba handukku terlepas. Nongol deh senjataku, langsung aku tutupi dengan tanganku

    “Sudah biarin aja, yang ada cuma aku dan kamu apa sih yang kamu malukan.”

    Dengan santainya dia menaruh handukku kelantai.

    “Tubuh Tante bagus banget. Walaupun sudah punya anak tetap payudara Tante besar lagi kenceng”

    Aku berbicara waktu aku tahu payudaranya tergencet waktu dia tengkurap. Dan dia hanya tersenyum. Aku sekarang meluluri bagian pahanya dan pantatnya.

    “Ren berhenti sebentar”

    Akupun berhenti lalu dia mencopot cdnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap tak berani menatap bagian bawahnya. Setelah beberapa waktu dia membalikkan badan ke arahku. Lagi lagi aku tersedak melihat pemandangan itu.

    “Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah hampir keluar nih.”

    Lalu dia menyuruh aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku supaya agak meremas remasnya. Aku pun ketagihan acara itu disana aku melihat puting berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku sentil. Dia memekik dan mendesah seperti ulat kepanasan.

    “Ren terus remas… Uhuhh remes yang kuat”

    “Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya dan dia hanya tersenyum ketika tanganku beralih di daerah vagina.

    Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar ketika tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur daerah itu sudah basah dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengusap usap daerah itu, kadang aku tekan bagian keduanya.

    “Ren pijatanmu enak banget… Terus…”

    Setelah aku terus gosok dengan lembut tiba tiba Tante menegang. Serrr serrr, aku mencari sumber bunyi yang pelan tapi jelas. Aku tahu kalau itu berasal dibagian sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.

    “Makasih ya atas acara lulurannya. Untung ada kamu. Ternyata kamu ahli juga ya”

    “Tentu Tante, kalau ada apa apa bisa andalkan Renal”

    Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku memakai handuk untuk menutupi bagian tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berjalan jalan dirumah tanpa sehelai benang pun. Aku pun segera masuk ke kamar tidur yang dipersiapkan, tenyata ada pembantu yang tadi mengambilkan handuk sedang menata pakaianku ke dalam almari.

    “Den, Renal, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab.

    Dia memberitahukan kalau Tante itu suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke semua orang baik perempuan maupun laki laki tapi tidak berani kalau ada suaminya. Pembantu itu juga memberitahukan kejadian yang aneh dia sering renang telanjang dan yang paling aneh kadang kadang ketika dia menyirami bunga dia telanjang dada di depan rumah tepatnya halaman depan, padahal sering orang lewat depan rumah.

    “Sudah ganti sana cd ada didalam almari itu tapi kayaknya anunya den Renal masih amatir” dia menggodaku.

    Setelah melewati beberapa hari akupun sering mandi sama Tante bahkan hampir tiap hari. Semakin dipandang tubuhnya makin oke aja. Itu semua pengalaman saya hidup dirumah Tante Hesti yang aduhai. Tapi aku kecewa waktu aku meninggalkan rumah itu. Aku disana belum genap satu tahun. Karena harus balik lagi ke rumah karena ayah ibuku bekerja diluar kota dan aku harus tunggu bersama kakakku Ana.

  • Majalah Dewasa Edisi Atria Loni

    Majalah Dewasa Edisi Atria Loni


    1453 views

    Duniabola99.org–  Atria Loni

    Loni memang sangat cukup seksi di atas ring dan cukup andal dalam menyenangi hati pria. Rekor bertandingnya, sekali menyelundupkan pria ke dalam kamar dan tidak ketahuan. Kami harap dia tetap bisa menjaga rekor 100% miliknya, malah kami ingin menjadi pria yang diselundupkan.

  • Party Time

    Party Time


    1994 views

  • SENSUAL COUPLE

    SENSUAL COUPLE


    1716 views

  • Kenangan Indah NgeSex di Kost Bersama Pacar

    Kenangan Indah NgeSex di Kost Bersama Pacar


    1399 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan untuk para pembaca semua namaku Ryan, usiaku kini 21 tahun dan aku saat ini sedang menyelesaikan kuliah di sebuah PTS di Yogyakarta. Pengalaman nyata cerita sex ini terjadi tiga tahun yang lalu ketika aku masih kuliah di Bandung. Sudah lama memang, tapi aku selalu ingat akan kejadian itu dan tak akan pernah aku melupakan satu nama : Stephanie . Walau hingga sekarang pun akan selalu kukenang saat-saat indah bersamanya.

    Aku akrab dengan Stephanie karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Stephanie lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Stephanie ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia. Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…

    Pada awal kami berpacaran , Stephanie termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari. Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku. Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Stephanie resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

    Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Stephanie dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah. Desi duduk di depan sementara aku dan Stephanie duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV.

    Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Stephanie yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Stephanie . Entah Stephanie terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Stephanie pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali,

    “I love you, honey….” Bisikku di telinganya.

    Stephanie menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Stephanie meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Stephanie . Stephanie menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.

    Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Stephanie yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina CiStephanie dy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Stephanie buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.

    “Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Stephanie .

    Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Stephanie . Bisa mati aku. Stephanie yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.

    “Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora.
    Segera kubimbing tangan Stephanie bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Stephanie , kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

    Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Stephanie yang telah duduk di tepi ranjang.

    “Aku cinta kamu, Stephanie …..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.
    Mata Stephanie menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Stephanie pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun,

    Kuusap kedua putingnya, dan Stephanie pun tersenyum manja.
    “Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.
    Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Stephanie membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Stephanie menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri.

    Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Stephanie , apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus.

    “Wah.. punyamu oke Stephanie , Ok’s banget…” ujarku terpana
    Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.

    “Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.
    “Come on Honey….” Pintanya menggoda.

    Aku tahu Stephanie sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Stephanie berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Stephanie sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Stephanie , pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Stephanie , hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya.

    Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Stephanie mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.
    “Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.
    Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Stephanie makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Stephanie sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.

    “Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?”
    “Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya?” ujarnya.
    Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif.Stephanie pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.
    “Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”
    Tanpa menunggu jawabanku tubuh Stephanie menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Stephanie merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya.

    Stephanie mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas kedua payudara Stephanie yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Stephanie terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali,

    “Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Stephanie ” bisikku pelan
    “Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..”

    Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Stephanie mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Stephanie tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya.
    “Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Stephanie , dan aku pun makin menggencarkan seranganku.

    Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Stephanie tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.
    “Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
    “Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan pebisku kembali.
    “Ahh teruss…terusss……” desah Stephanie ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

    Kupeluk tubuh Stephanie erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.
    “Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….”
    “Oke, tahan dulu Stephanie ” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.
    Kusuruh Stephanie nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.
    Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,.
    “Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya.
    Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.
    “Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Stephanie tiba-tiba.
    “Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.
    Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik.

    “Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Stephanie pun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Stephanie pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Stephanie menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada.
    “Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Stephanie yang sudak acak-acakan tak karuan.
    “Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja .

    Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

    Begitulah kisahku dengan Stephanie , setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

    Hingga pada suatu hari Stephanie harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Tanggal 27 November 1998, tiba-tiba kuterima surat dari Stephanie yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi, fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu. ( baca juga: Pengalaman Pertamaku Mesum Dengan Istri Paman ).

     

    Baca Juga :
  • Teman Kantorku Yang Semok Jadi Pelampiasan Nafsu Sexku

    Teman Kantorku Yang Semok Jadi Pelampiasan Nafsu Sexku


    1442 views

    Duniabola99.org – Saya adalah seorang laki laki biasa yang baru saja ditinggalkan oleh istri saya, karena ada masalah yang masing-masing tidak mau mengalah. Akhirnya dia memilih pergi dari saya. Dan karena kepergiannya, kini flat yang biasanya kami tempati itu jadi punya dua kamar kosong.

    Di tempat kerja, sayapun sudah tidak banyak bercanda seperti biasanya. Dan itu yang membuat salah satu wanita teman kerja saya merasa simpati pada saya. Sehingga setelah selesai jam kerja, kami pulang bareng. Selama di dalam tram saya banyak menjawab pertanyaannya tentang kepergian istri saya. Sehingga kami tidak banyak menaruh perhatian pada macetnya kota Melbourne pada jam-jam selesai kerja seperti ini.

    Tanpa terasa kami sudah berada di dalam tempat tinggal saya, setelah saya persilakan dia untuk mengambil apa yang dia mau di kulkas, saya langsung ke kamar mandi untuk menumpahkan air pipis yang sejak dari tadi sudah di ujung kemaluanku.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Sekembalinya saya keruang tamu, teman saya sudah duduk sambil baca baca majalah dengan satu kaleng Coca-Cola. Sayapun duduk di sampingnya. Tapi tidak terlalu rapat. Saya hidupkan TV kebetulan acara berita nasional negara ini.

    Kamipun bercerita panjang lebar tentang teman saya itu, seperti sudah berapa lama dia telah meninggalkan Hongkong tempat asalnya. Tapi setiap kali dia menjawab pertanyaanku dia selalu tersenyum sambil matanya memandang ke arah selangkanganku. Aku langsung melirik selangkanganku, rupanya aku lupa men-zip-nya. Langsung kutarik zip-nya, sambil bercanda padanya.

    “Maklumlah Nov, soalnya udah lama sarangnya pergi!”, Kataku pada Novi.
    “Memangnya sudah berapa lama burungmu tidak masuk kandang?”, Novi membalas candaku sambil meneguk Coca Cola dengan sedikit senyum di bibirnya.
    “Kira kira 5 minggulah, emangnya kenapa nanya nanya?”, Aku meneruskan sambil mencoba membetulkan posisi dudukku.

    “Akh, aku nggak percaya. Mana ada sich laki laki yang sudah pernah begituan akan tahan selama itu untuk tidak melakukannya?”, Bantahnya sambil senyum.
    “Memang sich, aku nggak tahan. Jadi selama ini aku pakai tangan aja”, Jawabku.
    Sambil tertawa lebar, Novi menghampiriku. Dan Novi duduk di sebelahku, rapat sekali.”Perlu dibantu?”, Tanyanya sambil tangan kanannya meraba-raba penisku.

    Novi memang gadis Hongkong yang menawan, diusianya yang dua puluhan dia sangat menarik setiap mata laki-laki yang memandangnya. Karena dengan buah dada dan bongkahan pantatnya yang lebih besar dari ukuran rata-rata orang tempat asalnya. Aku jadi berani, kurangkul pundaknya sambil kulumat bibir yang berlipstick merah muda menawan itu.

    Novipun membalas dengan nafasnya yang semakin membuatku untuk mempererat rangkulanku. Aku merasa sedikit sakit pada penisku yang sudah sangat keras karena rabaan Novi. Dengan tak sabar kulepas rangkulanku dari pundak Novi dan dengan kedua tanganku kubuka celanaku sambil tetap duduk. Agak susah memang. Tapi berhasil juga.

    Kudengar Novi mendesah bersamaan dengan tangannya yang menggenggam langsung penisku yang hanya pas-pasan dengan lingkaran tangannya itu. Kamipun kembali berpagutan, hanya kali ini tangan kiriku telah meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan semakin kenyal itu. Sedangkan tangan kananku membelai-belai tengkuknya. Novi semakin memperdengarkan desahnya.

    “Ed, kita ke kamarmu saja.., ayo Ed, aku sudah tak tahan nich?”, Novi memohon mesra. Aku pun berdiri, tapi ketika aku ingin membuka pakaianku, aku tersentak kaget karena Novi sudah menarik penisku sambil menanyakan di mana kamarku. “Pelan pelan Nov, sakit nich!”, protesku atas tangan Novi yang menggenggam penisku dengan sangat ketat itu.

    Aku berjalan sambil membuka bajuku ke arah kamarku yang telah kutunjukan pada Novi. (Sebenarnya aku tak mau menggunakan kamar dimana aku dan istriku tidur sebelum istriku itu pergi. Tapi bagaimana lagi. Sudah nafsu sekali saat itu).

    Sesampai di kamar Novi dengan tergesa membuka seluruh pakaiannya. BH-nya, CD-nya. Semua dibuka dengan tergesa. Lalu Novi langsung menghampiriku yang sudah lebih dulu berbaring telentang di atas kasur sambil mengocok perlahan penisku agar semakin tegang, sambil melihat Novi membuka pakaiannya.

    Novi berbaring miring di sebelahku, bibirnya mencari bibirku sedangkan tangan kanannya menggantikan tanganku untuk mengocok-ngocok penisku. Aku mendesah. Novipun semakin beringas menciumi seluruh wajahku. Telingakupun tak lepas dari sapuan lidahnya. Aku merasakan nikmat bercampur geli yang tak terkira.

    Jilatan Novi semakin turun ke arah leherku, dadaku dan kedua puting payudaraku juga dililitnya dengan lidah. Sambil tangannya semakin cepat mengocok penisku yang sedikit terasa sakit karena genggamannya terlalu keras.

    Jilatan Novi telah berada di atas pusarku, lidahnya dicoba untuk masuk dalam lubang pusarku, dapat kudengar desahnya. Walau desahku lebih besar darinya. Kini lidah Novi menyisir bulu-bulu penisku. Aku semakin tak tahan. Tapi aku menunggu, karena aku tahu kemana tujuan sebenarnya jilatan lidah Novi itu.

    Ternyata aku salah, kukira Novi akan melahap penisku. Ternyata Novi malah menjilat jilat kedua bijiku bergantian. Tangannya tak lepas mengocok penisku. Sambil sesekali jari jempolnya menyapu ujung penisku yang telah basah karena air nikmatku telah membasahi bibir ujung kemaluanku. Geli dan nikmat sekali waktu Novi melakukan itu. Aku tersentak karenanya.

    Karena waktu Novi melakukan itu badannya agak nungging di sampingku, maka kucoba meraih bongkahan pantatnya. Kuusap-usap, Novi mendesah nikmat rupanya. Jariku tak mau berhenti sampai disitu, jariku mencari-cari lubang kemaluannya. Setelah jariku menemukannya ternyata sudah basah sekali. Semua itu membuat jariku semakin mudah untuk mencari lubangnya.

    Kusapu lubangnya dengan jariku sambil sekali-kali kumasukan jari telunjukku ke dalam lubangnya. Novi mendesah hebat sambil melepas jilatan lidahnya dari kedua bijiku. Kuraih pantat Novi agar tepat berada di atas wajahku. Kini kedua tanganku beraksi atas bagian belakang tubuh Novi.

    Jari telunjuk tanganku yang kanan kumasukan ke dalam lubang vagina Novi sambil memaju mundurkan. Sedangkan jari telunjuk tangan kiriku menggosok gosok clitorisnya. Dapat kulihat dari bawah selangkangannya, Novi membuka mulutnya lebar tanpa bersuara merasakan nikmat.

    Ketika niatku hendak menggunakan lidahku untuk menjilat vaginanya, aku merasakan nikmat dan sedikit ngilu yang tak terkira. Rupanya Novi telah melahap bagian kepala penisku. Lidahnya melilit-lilit di atas permukaan kepala penisku.

    Akupun ingin menandinginya dengan mejilat-jilat permukaan lubang vagina Novi. Sambil sekali-kali kucoba untuk memasukan lidahku kedalam vaginanya. Agak asin memang, tapi yang lebih terasa adalah nikmatnya. Semakin nikmat lagi saat kudengar Novi mengeluh karena jilatan lidahku.

    Novi telah memasukan penisku setengahnya dalam mulutnya sebentar sebentar dinaikan kepalanya, kemudian diturunkan lagi. Yang membuat aku merasa nikmat adalah saat Novi menurunkan wajahnya untuk melahap penisku, karena Novi telah mengecilkan lingkaran mulutnya.

    Sehingga hanya pas sedikit ketat ketika bibirnya menelusuri penisku dari atas ke bawah. Oh nikmat sekali. Aku hampir saja muncrat kalau aku tidak segera minta Novi membalikan badannya hingga wajahnya berhadapan denganku. Aku membalas senyumnya yang kelelahan menahan nikmat yang baru saja kami alami.

    Kucium lagi mulutnya yang sangat becek oleh air liurnya. Lalu kubalikan Novi agar berada dibawahku. Kulebarkan selangkangannya kugenggam penisku dengan tangan kananku, lalu kugosok-gosok kepala penisku pada permukaan kemaluannya.

    “Oh.., Ed.., terus Ed.., aahh.., nikmat sekali.., sshh”, erang Novi. Akupun mempercepat gesekannya, Novi menggeleng gelengkan kepalanya.

    Lalu dengan tiba tiba kutancapkan penisku ke dalam vaginanya yang sudah banjir itu dengan satu hentakan keras, masuklah 3/4 nya penisku dengan leluasa. Bersamaan dengan itu Novi berteriak sambil badannya sebatas bahu terangkat seperti hendak berdiri matanya membelalak menghadapi tikamanku yang tiba-tiba itu.

    “oohh Edwiinn.., enaak.., terus.., Ed.., terus.., lebih cepat Ed.., ayo Ed.., terus.., aahh”, erang Novi sambil menghempaskan kembali bahunya ke kasur.

    Kedua tangan Novi membelai wajahku sambil menggigit bibirnya yang bawah matanyapun menunjukan bahwa saat ini Novi sedang merasakan nikmat persetubuhan yang tiada tara. Akupun semakin cepat memaju-mundurkan penisku. Nikmat yang kurasakan tiada bandingnya. Vagina Novi masih boleh dibilang sempit.

    “Enak Nov?”, tanyaku padanya sambil memaju-mundurkan penisku. Novi tidak menjawab, hanya desahannya saja yang semakin jelas terdengar.
    “Enak nggak Nov?”, tanyaku lagi. Novi menjawab dengan anggukan kecil sambil menggigit kembali bibir bawahnya.

    “Jawab dong Nov, nikmat nggak?”, paksaku walaupun ini adalah pertanyaan bodoh.
    “Luar biasa Ed.., sshh.., aku hampir keluar nich oohh”, katanya terputus putus.
    “Aku masukin semuanya yach Nov?”, tanyaku padanya yang sedang melayang.
    “sshh.., em.., emangnya belum semuanya dimasukin?”, Novi balik bertanya heran sambil menatapku dengan sayu.

    “Belum!”, Jawabku singkat sambil terus maju mundur.

    Tangannyapun bergerak ke bawah untuk memastikan belum semua penisku masuk ke dalam lubang vaginanya. Ketika tangannya berhasil menyentuh sisa penisku yang masih di luar, aku merasa tambah nikmat.

    “Oohh.., Ed masukin Ed.., masukin semuanya Ed.., aahh”, pintanya sambil menarik pinggangku dengan kedua tangannya dan matanyapun terpejam menantikan.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Kucoba menahan tarikan tangan Novi pada pinggangku, agar masuknya sisa penisku tidak terlalu cepat. Aku ingin memberikan kenikmatan persetubuhan tak terlupakan padanya. Benar saja, ketika sedikit demi sedikit sisa penisku masuk, Novi mendesis seperti ular yang berhadapan dengan musuhnya. “Sshh.. sshh”, sambil matanya terpejam ketat sekali menahan nikmat telusuran penisku ke dalam vaginanya.

    Kedua tangannyapun menjambak-jambak rambutnya sendiri. Tanpa diduga kucabut penisku, hanya tinggal kepalanya saja yang masih tenggelam. Novi seperti ingin protes, tapi terlambat. Karena aku telah menekannya lagi dengan sekali tancap masuklah semua penisku.

    “Edwiinn!”, teriak Novi keras sekali sambil tangannya memukul-mukul tempat tidur.

    Aku semakin percepat gerakanku, walaupun aku sudah merasa sedikit lelah dengan pinggangku yang sejak tadi maju mundur terus.

    “Terus Ed.., oohh.., terus.., teruss.., oohh.., oohh.., aahh”.

    Novi mengerang bersamaan dengan tercapainya Novi pada puncaknya, sambil tangannya meremas-remas sprei tempat tidur di kanan dan kirinya, badannya tersentak-sentak hanya putih yang kulihat di matanya. Tapi aku masih terus memacu untuk menyusulnya, makin cepat, makin cepat lagi nafasku memburu. Bunyi nikmat terdengar dari dalam vagina Novi karena air nikmatnya itu.

    “Oh Nov.., oohh.., aahh..”, cepat kucabut penisku agar tak muncrat di dalam, kugenggam penisku, kuarahkan penisku ke perut Novi, di sanalah air nikmatku mendarat.

    Novi cepat bangkit dan mendorongku agar telentang, kemudian Novi melahap separuh penisku ke dalam mulutnya. Lidahnya menjilat-jilat mulut kecil di ujung penisku. Aku merasa ngilu sekali dan tangan Novi yang mengocok-ngocok penisku seperti hendak memastikan agar keluar semua air nikmatku.

    “Sudah Nov.., sudah.., ngilu nich.., uuhh.., sudah”, pintaku padanya. Tapi Novi masih saja memaju-mundurkan mulutnya terhadap penisku yang semakin ngilu sekali. Setelah yakin tidak ada lagi air nikmat yang akan keluar dari penisku Novipun merebahkan kepalanya di atas perutku sambil memandangku dengan penuh kepuasan.

    Kemudian keadaan membisu, hanya detak jam dinding yang mengingatkan akan kenikmatan persetubuhan yang baru saja kami alami. Kami memang mencoba untuk mengingat kembali persetubuhan yang sempat membawa kami ke awang-awang.

    “Nov, sudah jam 8 nich. Kamu nggak pulang?”, tanyaku memecahkan kesunyian. Novi seakan tak mendengar ucapanku. Kemudian dengan lembut kuangkat kepalanya dan keletakan di atas kasur. Akupun coba bangkit, tapi sebelum aku turun dari tempat tidur kurasakan tangan Novi memegang perutku.

    “Mau kemana Ed?”, tanyanya sambil melepas nafar panjang.

    “Mau mandi dulu nich, lengket semua rasanya badanku”, Jawabku sambil menoleh ke arahnya.

    “Tunggu dikit lagi, kita mandi sama-sama” Novi memohon sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggangku.

    Lalu kamipun pergi ke kamar mandi dan mandi berdua serta mengulanginya permainan seks yang sempat terputus tadi di kamar. Setelah merasa puas melakukan persetubuhan, kamipun istirahat sambil berpelukan hingga esok pagi. Sejak kejadian itui saya dan Novi semakin akrab dan selalu mengulangi persetubuhan yang telah kami lakukan. Sampai akhirnya istrikupun pulang kembali ke apartemenku, tapi itu tidak membuatku lupa akan persetubuhan dengan Novi.

    Kami sering melakukan persetubuhan di apartemenku tatkala istriku tidak ada atau di kantor, hotel serta apartemen Novi bila istriku sedang di rumah.

    Baca Juga :

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Cerita Sex Istri Datang Bulan Kulampiaskan Nafsu Seks Wanita Lain

    Cerita Sex Istri Datang Bulan Kulampiaskan Nafsu Seks Wanita Lain


    1773 views

    Pertama kuperkenalkan diriku dulu, namaku Abidin biasa dipanggil Abid putera asli madura umurku  msh 26 tapisudah menikah dan punya anak lelaki berumur 2thn dan istriku berumur 24 thn. Singakat cerita saya tinggal di desa yang sudah padat penduduknya. Pada suatu hari kebiasaanku pada malam jumat pasti ada jadwal rutin buat nyetor hasrat birahi pada istri tercinta.

    Dan sehabis maghrib saya sudah menyiapkan ramuan penambah stamina khas madura yang telah terkenal seantero jagat. Untuk ancang2 mempersiapkan perang entar malam.

    Hingga subuhpun datang. Badan ku panas, tak terasa burungaku uda berkicau dengan kerasnya. Dan aku pun membangunkan istriku dengan lembut. “Yank bangun donk kita buat dedekk lagi  yuk”.
    Dan alangakah kaget n kecewanya aku ternyata istriku lagi  dapet(mens). Tiba2 dan tiada kusangaka tanpa disuruh dia memegang burungaku dengan lembut n penuh cinta dan kasih sayang kemudian mengocok menggunakan lotiön yang ada di meja riasnya, dengan pelan tapi pasti.
    Aghhhrrr aghhhrr aku merem melek menahan geli akibat kocokan lembut istriku. Hingga 20mnt aku msh blum mencpai orgasme mungakin karena pengaruh jamu yang tadi aku minum. Kemudian istriku mengeluh kecapeaan. Dan meminta maaf.
    “Ayah aku gak kuat lagi , sumpah tanganku dah pegel”
    Dalam hatiku (buuusét nyesel aku sudah minum jamu kuat ,SENJATA makan tuan deh). kemudian aku ke kamar mandi membersihkan lotiön yang menempel di burungaku. Tiba2 istriku datang kemudian langsung jongakok di depanku lalu mengemut burungaku dengan buas aku pun kelojotan menahan geli.
    Uuuuuh aaaaah uuuuh teeerus yang cepet aaaah erangaku lagi , setelah beberapa menit istriku menyerah lagi , aku pun tak memaksanya untuk memuaskan hasrat birahiku karena aku sayang ma dia.
    Dengan berat hati akupun menyuruhnya tidur kembali. Akupun merana tak bisa tidur hingga pagi pun tiba, dengan keadaan burungaku tegak perkasa tanpa ad lawannya.
    Jam 7pun tiba wakitaunya istriku kerumah saudaraku untuk membantu karena besok mau hajatan. Tinggalah aku sendiri dengan burung yang msh tegak. Tiba2 tok tok tok terdengar suara orang mengetuk pintu. Setelah kubuka pintu ternyata tante Nuri sambil menggendong anaknya yang berumur 1,5thn. Tante Nuri adalah tetangga depan rumahku. Tubuhnya tinggi, kulit putih tapi badan agak gemuk n yang paling ngeri payudaranya yang sangat super2 jumbo.
    “Ada apa tante…”, aku bertanya sambil mempersilahkan tante Nuri masuk.
    “Aanu, anuu” katanya “aku pinjem chargenya boleh gak?
    Cas chargenya tante rusak” tanya tante.?
    “Boleh jawabku, kemudian aku kekamar untuk mengambil charge yang ada di meja. Ini tante chargenya. tapitante cuma diam. Setelah ku perhatikan ternyata tante melihat burungaku yang kelihatan nyerodok kedepan sarungku karna aku lupa memakai cd.
    Kemudian aku refleks menekan keatas biar burung tidak kelihatan menonjol lagi . Kemudian suatu hal yang tak kuduga n kusangaka tiba2 tante berbicara pada anaknya yang bernama Chacha setengah mengejekku.
    “Chacha… burung om Abid mau lari, paling gak dikasih jatah ama tantenya semalam” (buset kok tau dia kalow aq gak dpt jatah semalam sahutku dalam hati). Aku hanya tersenyum sinis atas omongan tante. Trus aku liat Chacha lagi  netek ke susunya tante yang super besar seperti kepalanya Chacha.
    “Uuh… enak Chacha mau netek seharian gak bakal habis tuch susu., nyeloteh mulutku”.
    Trus tante menjawab “Emang om Abid mau netek juga ya?, kalo mau yang sebelah masih nganggur”. Belum sempet kujawab tiba-tiba terdengar suara tik….Tik… Tik… Kemudian hujan turun n tante langsung keluar tapisampai di halaman balik lagi  kerumahku karena hujan sudah terlalu deras. Kemudian aku n tante berdiri di teras rumahku. Tiba2 ada suara teriakan n ternyata om Andre berteriak di teras rumahnya “Ndang kmu dirumahnya Abid aj kasihan Chacha takut kena hujan ntar sakit”
    “yaa…”, Sahut tante Nuri. Kemudian kami berdua terdiam. Hanya bunyi hujan n tiupan angin dingin yang aku rasakan.
    Ayo tante kedalam aja diluar udaranya dingin kasihan Chacha ntar dia sakit.
    Kami pun duduk di sofa ruang tamu. Aku pun melirik tetek tante Nuri yang di emut Chacha. Tiba2 tante Nuri membuka 2kancing dasternya lagi  kemudian menumpahkan kedua teteknya dengan menarik busa bh nya keatas. Om Abid katanya mau netek ayo kesini.
    Perasaanku dag dig dug gak karuan. Tante kok tau aja kalo burungaku dari tadi malem ampe sekarang gak mau tidur celoteh dalam hatiku. Tanpa pikir panjang n banyak bicara lagi  langsung kudekati tante n langsung kuemut n remas susu tante Nuri yang super gede. Crot crot crot asi tante Nuri tumpah di mulutku. Aaaah tante mendesis keenakan. Kemudian tante menidurin Chacha di sofa yang tlh tertidur pulas.
    Kini aku bebas ngemut susu tante n tanganku sibuk memelintir pentil yang satunya dengan keras hingga asi menyebur n membasahi tanganku. Oooh enak Abidin teruuus emuut… teruus habisin susu tante ooogh… Kemudian tak terasa ada tangan yang sudah meremas n mengelus burungaku di balek sarungaku.
    “Abidin masukin dong burungnya ke pepek tante, tante dah gak tahan nih”.
    “Ya tante, tapi buka dulu baju tante jawbku. Kemudian tante Nuri pun membuka baju sedangakan aku berjalan kearah pintu untuk menutup n menguncinya supaya pestaku gak ada yang mengganggu. Ketika aku berbalik n kulihat tante sudah telanjang bulat diatas sofa sambil jarinya memainkan n mengobok2 pepeknya. Aku lagi sng mendekati n duduk diantara dua pahanya yang diangakat sedikit. Kuusapkan kontolku ke bibir pepek tante yang kelihatannya sudah basah n merah yang diatasnya ditumbuhi bulu lebat. Ah aaaah uuooh mengoceh sambil menggeliat tante.
    “Cepetan Abidin masukin tante gak kuat nih”. Kemudian aku pun mulai mengarahkan kepala burungaku yang dr semalem berdiri tegak ke arah lubang pepek tante Nuri… Sssleep dengan mudahnya burungaku masuk ke dalam pepek tante. Kemudian aku langsung memompa burungaku dengan cepat… plak plak plak terdengar suara benturan tubuhku dengan tubuh tante. Semakin cepat pompaanku di iringi desahan tante… aah aah aaaaghrrrt diangakat bokong tante keatas ternyata tante sudah orgasme.
    “Enaak… enaaak”, celoteh tante sambil mendesah gak karuan.
    “Tante ganti posisi yuuk sekarang tante diatas”.
    “Ya…”, kata tante tapi jangan di sofa, di lantai aja.
    “Ok..”, lanjut sahutku.
    Dengan posisi seperti itu aku sedikit bisa  mengatur nafas karena yang akitaif sekarang adalah tante.
    “Ah…ah…ah”,  desahan tante terdengar lagi  dia menaik turun kan badannya sambil menggigit bibirnya sendiri. Perlahan di iringi desahan yang keluar dr mulut tante n tiba temponya dipercepat oleh tante n tangannya menyakar dadaku n tante berteriak lagi  “aaaakkhh…”, Tante orgasme lagi … N dia rubuh di dadaku. “Uhuuk uhuk…”,aku batuk karena sesak di tindih badan gemuk tante. Maaf kata tante, habis enaak banget Abidin…, tante jd kerasa melayang celoteh tante. Aku minta gaya laen lagi , sekarang posisi favoritku “DOGGY STYLE“. Kemudian tante merangakak kearah sofa n merebahkan kepala n tangan tante diatas sofa tapitetep dengan keadaan merangakak. Kulihat bokongnya busset gede bnget tu bokong kyak sapi limosin dalam hati ketawa. Tanpa banyak acara lagi  aku masukkan burungaku ke pepek tante Nuri.
    “Slep…aah…uuh”, tante merengek lagi . Aku langsung menggenjot dengan santai n kemudian Chacha bangun n bertanya..
    “ibu sama om Abid lagingapain? “
    “ahhhh …..main kuda2an”, jawab tante .Kemudian dengan rpm penuh ah ah ah ah ah skitar 10 mnt kugenjot, aku mau keluar tante, mau di keluarin di dalem apa diluar tanyaku, terserah aah aaghrt jawab tante.. Crot crot crot ah aaaah enak tante. Ya tante jg dah keluar.. ku keluarin di dlem aja, gak urus kalo hamil ada suamiya kok(celoteh dalam hatiku). Dengan puas tante Nuri mencium keningaku dan mengucapkan terima kasih karena selama ini dia belum pernah menikmati burung sebesar ukuran punyaku.
  • Perbuatan Maksiat yang dilakukan Kakak Padaku Membuatku Membenci Lelaki

    Perbuatan Maksiat yang dilakukan Kakak Padaku Membuatku Membenci Lelaki


    1582 views

    Duniabola99.org – ini mengenai saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal pada semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi seorang lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tau lagi apa itu namanya.

    Saya adalah cewek yang cukup cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek dipakai 14 tahun saat itu. Saya tidak memiliki pacar karena saya ingin belajar saya bisa bersekolah di Amerika Serikat setelah saya lulus SMA nanti.

    Saya memiliki kakak laki-laki yang berumur 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry. Dia satu sekolah dengan saya. Setiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir mengapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat terhadap saya adalah adik perempuan satu-satunya.

    Saat itu sedang sedang berlangsung libur 2 minggu melanjutkan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Saat saya sedang menonton film tersebut, saya tiba-tiba saya ingin pipis saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nanti.

    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah salahku yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis obat yang lain karena saya sering melihat dia teler jika habis pakai obat.

    Herry melihat saya sedang pipis dan saya buang saja dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba saja tiba-tiba saya masuk kamar mandi dan tiba-tiba tiba-tiba saya menyerang yang sekarang sedang sedang pipis.

    Saya kaget dan ingin berteriak tapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan angin mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti mengapa kakak saya tega melakukan perbuatan maksiat kepada saya.

    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry dan pakaian dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya.

    Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti, di lain pihak, saya mulai menikmati permainan saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, panas saya hanya suka pipis beberapa kali berciuman Herry mulai menjilati liang saya dan memainkannya di dalam lubang simpan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan juga benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tapi saya tidak mengerti mengapa saya ingin pipis mencampur dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saja aku melihat Herry mulai membuka pakaian dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna.

    Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan .. jangan ..”, tapi Herry diam saja dan mulai memasukkannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta bercinta dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya membuat saya menjadi sangat takut waktu itu.

    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai berbicara dengan saya. Ketika saya bertanya kepada saya, saya merasa sakit yang sangat sangat saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat takut saya tahu dia dalam pengaruh obat, dia tidak sadar bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan yang berasal dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Aku tiba-tiba saja aku tidak bisa mengerti karena aku mulai goyangan tikus di dalam liang kenikmatanku karena secara otomatis aku mulai bergoyang-goyang. Herry memeluk tubuhku sambil terus menggenjot tubuhku.

    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuh dan batang kenikmatannya yang melekat di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi mencampur saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan kompilasi saya memeluknya erat-erat,

    rupanya batang kemaluan kakakku yang lebih baik lagi di liang kenikmatanku. Dia mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminku dan membasahi lapisan pribikiriku. Setelah itu, dia melepaskan pelukan dan juga mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian luncur saya seorang diri.

    Saya masih baru saja menemukan bekas luka yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Ketika saya mulai belajar laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena saya ingin sekali menikmati kenyamanan, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur.

    Tapi tentu saya akan lakukan jika tidak ada orang di rumah. Saat itu saya menarik kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata kasar yang satu persatu dari mereka menjauhi saya.

    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakep dan pandai dan itu tidak terjadi sekali.

    Saya memang menghargai laki-laki tetapi saya tidak lesbi karena saya tidak bisa melihat semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang yang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Tambahkan kami untuk renggang dan dia mulai membebaskan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika sedang tidur atau tidur.

  • Pengalaman Malam Pertamaku Yang Asik

    Pengalaman Malam Pertamaku Yang Asik


    1532 views

    Duniabola99.org – Awal pertama ketemu di sebuah warung copi di daerah simpangan depok jawa barat.

    …”Sebut saja namanya TITIN (disamarkan),titin cewek berparas cantik,bertubuh sexy,pantat lumayan berisi,ukuran payudara kira-kira 34b,umurnya bru 18th.

    …”Dia penjaga di salah satu conter plz dan warnet.

    …”Awal kejadian saat itu aku ktemu dia,dia sedang memesan roti bakar di warkop waktu itu hujan agak deras jd enak ntuk mnum kopi.aku lngsung terpesona saat pertama ketemu dalam pikiranku berkata ..”Seandainya aku bisa berkenalan dengannya”….
    Menit-menit trakhir dah terlewati aku saat itu cuma bisa memandangnya saja.aku sempat berpikir bagai mana caranya bikin masalah supaya si dia bsa knalan smaku.

    Dasar wktu itu rejeki brpihak pdaku,sidia mau pulang ke kostnya yg lumayan jauh,dia duduk di pinggir trotoar smbil larak-lirik,mungkin lagi cari angkot akupun memberanikan diri untuk mendekatinya sambil bertanya …”Mau pulang kmana mba?” dia cuma nengok,trus berkata …”Ngak cuma lagi nunggu temen”…
    …”owh kirain lgi nunggu angkot,biasanya jam segini angkot udah jarang”…ujarku,waktu itu sekitar jam 11 malam lebih.
    ..”owh Iya”ujarnya.

    ”ya udah saya duluan pulang ya”…akupun bergegas ngambil helm dan tasku.diapun bertanya lagi…

    ”emang pulangya kemana??” tanyanya,..

    ”Depok”..jawabku,

    ”Depoknya mana??”..”Pemda”..”wakh 1 arah donk” jawabnya..

    ”mau pulang bareng??” ..tanyaku ..

    ”boleh”..”trus temennya gmana??” tanyaku.”temenku sms kayanya gk jd jemput”…

    ”owh..ya udah”…kami pun pulang bareng,sesampainya di tempat kostnya dia mengajaku mampir dlu …aku pun smpat brpikir mudah2an dia ngajak mampir dlu.
    Setelah masuk aku di tawari minum..”Mau minum apa??..

    ”udahlah gak usah repot2″.basa-basi..

    ”dingin loch,aku bkinin teh manis ya??…

    ”ya udah trserah dech”…diapun buatin aku teh manis.
    ..”kami mengobrol tentang asal-usul kami,smpe gk trasa wktu tak trasa udah larut malam,aku mncoba untuk pamitan gk enak dah lrut mlm di tmpt kost’an cwek apalagi seorang dri,….

    ”Apa gk sebaiknya nginep ja??..dah lrut malam gni loch!!”…

    ”wakh gak enk lach,tkut ada yg mrah” ..jawabku.

    “siapa yang mara?”..tanyanya

    ”pcrmu,yg punya kost’an siapa ke.”gak lah,ak bru ptus yg punya kost’an lg kluar kota” jwbnya..aku lngsung brpikir nich ksempatn,gk mngkin dtang 2x.”hmmm,tp bner nich boleh??” tanyaku lgi…

    ”bneran bleh,tp jgn mcem2 ja..hehe”..jwbnya smbil trsnyum..

    ”ya udah aku pgi pulang,ini juga ujannya malah tambah deres”…dia pun mengelarkan kasur untuk aku pakai…

    ”Klo mau tdur dluan ja,aku mau mandi dlu”..

    ”owh iya,nach trus km tdur di mana??”..tanyaku.

    “ya breng2″…aku pun kget gak bsa ngmong apa2.

    ”aku mandi dlu ya,tar low km mau mndi gantian ja”…

    ”owh iya”..jwbku.diapun msk kmar mandi.
    ..”sekitar b’brapa menit dia kluar dari kmar mandi,smilir bau wangi dari kmr mandi mbuat aku gk tahan mpe penisku brdiri,stelah itu dia ganti bju yang aku gak nyangka dia ganti bju di dpanku pdahl aku blm tdr hanya pura2 mrem,kulihat tubuhnya yg sexy dan payudaranya wlwpun hanya trlhat remang2 krna matanya agak merem ayam.peniskupun tambah mengeras mungkin krna hawa dingin di tambah melihat tubuh cwe yg sexi,langsung di pikiranku trlintas kata “NGENTOT”,Apalagi dia mengenakan bju tdur yang transparan.
    …”setelah slesai mengenakan bju tdur diapun lngsung tdur di sbelahku …”dah tdur ya??” tanyanya …

    ”knapa”aku pura kget melek…

    ”duh sory ya bngunin km,krain blm tdr”..

    ”iya nich ngantuk bgt,mungkin cape”..jwbku.

    ”owh,ydah met tdr ya,inget ya pesenku”…

    ”pesen apa ya??”..tanyaku…

    ”jangan macem2..hehe”…

    ”owh iya,tp klo ngigo gpp ya kn gak sadar”..jwbku nakal.…”

    stelah ngbrol b’brapa mnit sblm tdr kmipun trlelap mpe pagi,sekitar jam setengah 4pagi ak bangun karna ada sesuatu yang nindihin penisku,pas aku lihat ternyata kakinya dia,tangannya di atas dadaku dan jari2nya menempel di leherku mukanya persis di deket telingaku.
    ..”aku bingung harus gimana,mau di pindahin tkut dia bangun dan menuduhku mcem2,aku hanya bisa diam terpaku tak di sangka dia menggesek2kan kakinya di penisku,aku terkejut wajahnya semakin dekat dan nempel di pipiku,semakin kencang saja detak jantung,aku bertanya2..

    ”apa yang hrus aku lakukan” …sementara dia semakin berani,malh tangannya mengusap2 payudaraku akupun di bwt geli cuma aku tahan.stelah itu dia membalikan wajahku …huppp …dia mencium bibirku malah langsung menghisap abis,aku semakin brani saja ku coba pegang payudarannya sambil ku usap lmbut,dia semakin cepat menghisa bibrku,s’skali dia mengerang…”achhh..trus”…erangnya.akupun semakin lihai kubuka sdikit kncing bju tdurnya lalu ku sngkapkan BHnya Lalu ku kluarkan pyudaranya yg putih mulus kuciumi dri sgala arah hngga trakhir mendarat di putingnya,yang aku heran putingnya msh brwrna merah,yg aku bca di buku sex’s puting yg blm trjamah wrnanya merah.lalu kuhisap2 hingga erangannya trus kluar,smentara tanganku tak diam kucoba menuruni daerah vaginanya dan trnyata dia hanya mendesah akupun memberanikan diri kucoba msuk ke dalam celananya dan kucoba mengusap vaginanya..sementara tangan dia jg mulai berani memasukan kedalam celanaku dan mengocok perlahan2 penisku yg lagi tegang…

    ”A ayo donk masukin,udah gak kuat nich kayanya memeku udah basah”..ucapnya di telingaku..

    ”iya sayang,tpi km yg buka aku buka bjumu”..jwbku.tanpa trasa kamipun telanjang bulat tanpa sehelai bnangpun,nafsuku semakin tinggi melihat tubuhnya yg molek apalagi melihat memeknya bulunya yg belum lebat tpi udah klihatan hitam membuat aku ingin menjilatnya.sementara aku coba fore play dari atas payudara turun ke perutnya hingga mendarat di memeknya ku coba jilati klirotisnya yg rasanya asin dan agk brbau,nampaknya dia smakin asik dngan permainanku desahan demi desahan kluar dari mulutnya…”owh..yes..owh..no”…akupun percepat jilatanku hingga aku naik lagi keatas dia menarik leherku dan menyumpal mulutnya dngan mlutku,sesekali dia menjulurkan ldahnya ntuk aku hisa,bgitupn sbaliknya.
    ..”A ayo cepet masukin,aku gk kuat pngen bget ngrasain di masukin kontol”..ujarnya..sempat aku brpikr apakah dia msh prwan pa dah jebol.aku coba brtanya..”kamu ko lihai bget,dah pengalaman ya??” tanyaku..”aku lihat di video Bf temenku”..jwbnya.
    ..”Sementara ku coba tancapkan penisku di memeknya dia,dan ternyata dia menjrit “sssst..auw plan-plan A alya aku bru prtama x ngelakuin kaya gni”..ujarnya.akupun brpikir wow trnyata dia msih prawan pantas saja liat putingya masih merah dan memeknya masih sempit.
    ..”ku coba menggenjot pelan2 nmun trnya bnar saja kdang2 kontolku mleset ke sna ke kmari,tp aku gk kalah akal ak mnyuruhnya dan meletakan pas lubang memeknya,dipegangnya dan di ltakan kntolku pas di tengah2 memeknya dan ku dorong kontolku,dia pun menjerit kesakita ..”Auw skit A,plan2″..jwbnya.aku bukannya smakin kasian malah tmbh ku prcepat genjotanku dan…”ach..memeknya langsung longgar…semakin ku percepat genjotannya semakin licin juga lubang memeknya..”A ayo tambah cepet genjotannya”..jwbnya..”ach..ach..ach..ah..ah”…dan “crot..crot..crot” akupun gk tahan ku keluarkan di dalam memeknya.kamipun terkulai lemas,sementara kontolku masih di rendam di dalam memeknya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    ..”lalu dia membalikan bdanku trus menuju kmar mandi smbl tlanjang bulat,smentara aku mash terkulai lemas tak berdaya…stelah b’brapa menit aku mendengar suara tngisan kcil di kmr mandi,dan aku smpat kget kulihat sbercak darah yg trcmpur air sperma,aku brpikir oh bnr trnyata dia msh perawan.lalu aku brgegas menghampirinya,dan mendekatinya…”Kamu nyesel ya ??”..tanyaku,dia hanya menggelengkan kpalanya,..”trus knapa nangis??”…dia ttp hanya menggelengkan kpala,kucoba memeluknya smbil kucium kningnya. ..”Tenang aja aku akan tanggung jawab,stelah gjian nanti aku bwa kmu menemui orng tuaku”…jwbku mencoba menenangkan dia.
    …”Stelah itu kamipun mandi bareng layaknya suami istri yg bru menikah.
    ..”kulihat wktu menujukan pkul 7pgi,akupun brgegas brangkat krja.sambil pamitan..”aku brangkat krja dulu ntr sore aku ksni lagi,mau di bwain apa??”..tanyaku “trserah km ja”….jwbnya.

    …”Stiap x ketemu kmi brcinta,hingga kami tak sadar bahwa sudah 3bln kmi mlakukan ngentot di luar nikah,dan dia pun hamil aku langsung menikahinya hingga skarng.”

    Demikianlah Pengalaman Seks tentang Malam pertama yang hot dan asik, semoga teman teman bisa membayangkan bagaimana asiknya ahhh..

    END

     

    Baca Juga :

     

  • SKINNY TEEN FUCKS BIG BLACK COCK

    SKINNY TEEN FUCKS BIG BLACK COCK


    1881 views

  • Dua Lawan Empat Dengan Para Prajurit

    Dua Lawan Empat Dengan Para Prajurit


    1951 views

    Duniabola99.org – Pada suatu sore saat aku dengan Dewi temanku dalam perjalanan di jalan bebas hambatan, waktu itu hujan cukup deras sehingga jalanan kurang nampak jelas dari kaca mobil kami. Dewi yang memegang setir pada waktu itu sebenarnya juga mengendarai dengan hati-hati, tapi karena sedang apes mobil yang kami naiki itu keluar jalur dan mobilnya terperosok ke dalam parit. Untung Dewi tidak ngebut sehingga kami berdua selamat dan tidak mengalami lecet sedikit pun. Karena mobilnya terperosok ke dalam parit, maka kami tidak bisa langsung membawa mobil ke jalur yang semestinya lagi.

    “Waduh.. Sus! Nggak bisa keluar nih bannya, mana HP-ku habis batterainya, wah! Gimana nih?” Dewi panik dan sepertinya kehabisan akal.
    “HP-ku juga nih, mana hujan lagi, sepi kendaraan lagi, kalau gini sich! Meski ada orang yang memperkosa kita nggak pa-pa deh! Asal kita diantar pulang saja”, aku ngomong sekenanya.
    “Gila kau Sus, tapi benar juga asal jangan kasar-kasar kali ya, hehehe..!”
    “Loh! Semakin kasar semakin nikmat lagi, hahaha..!” kami tertawa seakan-akan kami sudah terlepas dari masalah.
    “Sus, kalau kita di dalam mobil saja, kita akan di sini sampai mampus”, gerutu Dewi.
    “Habis gimana lagi, di luar kan hujan gitu.”
    “Yah kamu, nggak takut diperkosa, masak takut sama hujan, ya sudah aku saja yang keluar, kucoba dorong mobil ini keluar dari lubang”, Dewi nekat dengan semangat empat lima dia keluar dan mulai mendorong moncong depan mobil sialan ini.

    Aku melihat Dewi berusaha dengan keras dan mengerahkan seluruh tenaganya, tapi mobil sialan ini tidak bergerak sedikit pun.
    “Sus! Hidupin mesinnya!” Dewi teriak-teriak, kuhidupkan mesin lalu giginya kuganti gigi mundur, ternyata mobil hanya bergeming sedikit saja. Lalu aku ikut keluar dan juga mencoba mendorong sama-sama dan ternyata tidak membawa perubahan yang berarti.
    “Ya.. nggak bisa juga Wik”, keluhku.
    “Iyah, tapi bodimu cukup bagus basah-basah gini Sus..”
    “Kamu itu mabok ya? Tapi bodimu juga terlihat bagus”, lalu kami tertawa-tawa.

    “Hei..! Sus itu ada mobil, kita cegat yuk”, sambil Dewi menunjuk ke arah mobil truk yang semakin mendekat, dan kemudian kami bergegas berlari sampai ke tengah jalan dan melambai-lambaikan kedua tangan kami. Dan kami berhasil, truk itu ternyata adalah truknya tentara.
    “Kenapa kalian? Kenapa dengan mobilnya?” Teriak supir truk, dan kami menghampirinya, “Itu Pak mobil kami masuk parit, jadi mobil kami tidak bisa jalan lagi nih Pak!” kujawab dengan nada yang mesra.
    “O iya! Hei! Anak-anak bantu nyonya-nyonya ini ayo cepat.” Kemudian turun empat orang dari belakang truk itu.
    “Mari Nyonya, anda yang pegang kemudi”, kata salah satunya dengan tegas kepadaku, lalu kujawab, “Loh, kok Nyonya sih, kan aku masih muda dan single lagi”, sambil kugoda dia, huh badannya tegap, tampangnya nggak jelek-jelek amat, tapi yang penting kan bodinya kekar.

    Kucoba menghidupkan mesin lagi beberapa kali tapi tak mau hidup-hidup, waduh kenapa ya?, dan kulihat ternyata bensinnya sudah habis.
    “Waduh Mas bensinnya habis, ada cadangan ngak mas-mas ini”, teriakku.
    “Waduh maaf Nona kami tak punya..”
    “Yah sudah, kalau gitu kami ikut kalian saja”, setelah kami mengambil tas, kami langsung naik truk mereka.

    Setelah masuk, dengan santainya aku melepas bajuku yang basah di hadapan keempat prajurit yang tidak jelas pangkatnya itu, kulihat mereka menatap kami tanpa berkedip sedikit pun, lalu kudekati salah satu dari mereka setelah pakaianku terlepas semua. “Kenapa? suka dengan bodiku hmm..” godaku. Kulihat jakunnya naik turun dan matanya tak henti-hentinya melihat payudaraku yang boleh dibilang montok dan seksi cukup mengoda pokoknya. Lalu kupegang tangannya, kudekatkan ke bongkahan payudaraku, “Gruungg!” suara itu tiba-tiba merusak suasana hening, “Hei! Jangan berangkat dulu”, mereka berempat bergegas mendekati jendela sopir, entah apa yang mereka bicarakan.
    “Sus, kamu sudah gila ya?” tegur Dewi yang terlihat agak malu-malu tapi mau.
    “Sudahlah, lagian kita kan kedinginan butuh penghangat dong”, sambil kucubit susu kirinya dan Dewi pun tersenyum dan mulai melepas bajunya.

    Mesin truk tak lama kemudian mati lagi dan keempat prajurit itu dengan cepat melucuti bajunya masing-masing. “Nona jangan salahkan kami, karena kami sudah empat bulan tidak pernah menyentuh wanita, mungkin nanti agak kasar”, kata salah seorang prajurit yang hanya tinggal celana dalamnya saja yang menempel di tubuhnya. Kemudian dia mendekap tubuhku lalu langsung melumat halus bibirku, ternyata dia mahir memainkan lidahnya, nafasku habis rasanya, dan sekilas kulihat prajurit yang lain menggelar terpal dalam tuk yang cukup luas itu dan kulihat Dewi sudah mulai dikerjai seorang prajurit yang mulai membelai, mencium dan mengulum dada montok milik Dewi.

    Setelah beberapa saat berciuman, prajurit yang berhadapan denganku mulai mencium leher di bawah telingaku sambil mendesah-desah merasakan kenikmatan, setelah itu dia merambat mengerjai susu sebelah kiriku dengan liar dan ganas. Ssst! Sunguh nikmat sekali. Dengan tiba-tiba badanku ditarik lalu dibaringkan ke atas terpal kasar di lantai truk itu. Sekilas kulihat supir tadi juga mulai naik, kemudian dengan tergesa-gesa melepas pakaiannya sampai polos, lalu mendekatiku dan menuju selangkanganku, kemudian dia menjilati liang kewanitaanku, langsung aku mendesis dan mengeram, dengan tiba-tiba prajurit yang tadi membaringkanku langsung menghimpit kepalaku dengan selangkangannya, kemudian dengan cepat kulepas celana dalamnya. Setelah keluar batang kemaluannya kemudian langsung kulahap batang kemaluan yang lumayan besar itu. Kukulum-kulum dan kusedot kuat-kuat hingga prajurit itu mengeram-ngeram sambil menekan-nekan kepalaku sampai aku sesak nafas. Sesekali aku mendengus dan mendesis akibat ulah supir truk yang mejilat dan menggigit lembut klitorisku, sampai tubuhku mengejang lalu tak lama kemudian sepertinya tumpah semua cairan dalam liang kewanitaanku.

    Aku tetap sibuk dengan batang kemaluan yang ada dalam mulutku lalu kurasakan payudaraku ada yang meremas dan sesekali dikulum-kulum. Sungguh kewalahan aku melayani mereka. Dengan tiba-tiba aku mendengar erangan Dewi tepat di sebelah kiri kupingku, ternyata dia sedang dalam keadaan tengkurap di antara kedua prajurit. “Gilaa Suss.. ughh.. sst!” Dewi mulutnya ngomel-ngomel nggak karuan sambil merem-melek tak berdaya. Gila, Dewi dikerjai depan belakang. Lalu prajurit-prajurit yang mengerjaiku berusaha membimbingku untuk nungging, setelah nungging di atas salah seorang dari mereka dan setelah batang kemaluan prajurit di bawahku tepat di antara bibir kewanitaanku, pantatku ditarik dengan keras-keras hingga masuk semua betang kemaluan prajurit itu dengan lancar karena liang kewanitaanku sudah licin.

    Setelah beberapa kali genjotan prajurit yang lain berusaha memasukkan batang kemaluannya ke dalam anusku. “Ssst.. aah.. aah!” Gila sakit banget, baru kali ini anusku digarap orang. “Aaakkh..!” aku menjerit sekuat tenaga begitu batang kemaluan prajurit yang besar itu masuk ke dalam anusku. Selang beberapa saat, terasa juga nikmatnya gesekan dari dua lubangku yang sebelumnya tidak terbayang, meski rasa sakit masih menyertai. Kemudian tubuhku mengejang dan sampailah aku pada klimaks kedua, tapi kuperhatikan kedua prajurit itu masih sibuk menggenjotku. Pelir besar tiba-tiba berada di wajahku, kemudian peler itu didorongnya ke mulutku yang kemudian kukulum dan kusedot, di sela-sela desisan dan eranganku. “Ayo Nona sedot yang kuat!” kata prajurit itu sambil menekan-nekan kepalaku. “Uuugh.. aakh.. esst!” suara geraman dan desisan silih berganti saling sahut menyahut dalam truk itu.

    Saat kulihat di sebelah, Dewi terkapar dan lemas, sesekali dia mengeram karena prajurit itu masih getol menyetubuhi Dewi. Gila rasanya aku mau keluar untuk ketiga kalinya sebentar lagi, beberapa saat kemudian kurasakan kedua prajurit yang menyetubuhiku depan belakang mengeram serta merangkul kuat-kuat tubuhku dan kemudian kurasakan liang kewanitaan dan duburku tersembur cairan yang hangat hampir bersamaan, aku pun mencapai klimaks yang ketiga.

    Setelah aku mencapai klimaks, aku semakin bersemangat mengulum dan menyedot batang kemaluan di hadapanku sampai pada akhirnya cairan hangat itu menyembur memenuhi rongga tenggorokanku. Lalu prajurit itu melepaskanku dan bergerak menjauhiku. Dan kulihat Dewi pun mulai di tinggal sendirian, kemudian kelima prajurit itu mendekat. “Ayo sini kita gantian, aku pingin rasain juga dia”, kata salah satu dari mereka sambil tertawa-tawa, waduh habis aku.

    Dua prajurit yang menyetubuhi Dewi mendekat, lalu satu dari mereka menggendongku dan kemudian setelah pelernya tepat di tengah-tengah liang kewanitaanku, aku sedikit diturunkan dan amblas sudah batang kemaluannya tertelan liang kewanitaanku tanpa halangan. Aku disetubuhinya sambil berdiri, sambil tangannya tak henti-hentinya naik turun dengan posisi aku merangkul erat tubuhnya, kemudian dari belakang duburku disodok peler dari belakang, aku menjerit dan mengeram kesakitan, buah dadaku digerayanginya dengan brutal.

    Setelah beberapa saat aku dikerjain berdiri, aku diturunkan kemudian aku disuruh mengangkangi seorang prajurit, dan setelah pas masuklah kembali peler besar itu dalam liang kewanitaanku, dan yang lain menyusul menimpaku dari belakang, dan bukannya masuk ke duburku melainkan juga masuk ke dalam liang kewanitaanku, gila ini prajurit, dengan kasar dan brutal akhirnya masuk juga pelernya meski hanya setengahnya, tapi sakitnya bukan main aku menjerit-jerit minta ampun tapi tidak di gubrisnya. Karena mungkin tidak memuaskan dia, maka peler yang masuk hanya setengah itu dicabutnya kemudian dengan serta-merta menyodokkan ke duburku dengan keras, lalu mengosoknya dengan brutal, tak lama kemudian dia mencapai klimaks, setelah beberapa saat lalu batang kemaluannya dicabutnya.

    Sekarang aku berkonsentrasi pada satu orang saja, aku merubah posisiku dengan posisi nangkring di atas selangkangannya, kemudian aku mulai naik turun dan sedikit goyang kanan kiri, hingga tak lama kemudian pertahanannya terlihat sedikit goyang, begitu pula aku sepertinya aku akan mencapai klimaks keempat kalinya. Setelah beberapa saat kurasakan liang kewanitaanku di sembur cairan hangat dan kemudian aku pun mencapai klimaks yang keempat kalinya, kami pun saling menggeram, lalu aku menggulirkan tubuhku di samping prajurit yang terlihat lemas. Kulihat Dewi masih di kerjai tiga orang prajurit, Dewi meringis-ringis sambil terus dijejali batang kemaluan prajurit yang besar itu. Karena aku merasa kasihan dengan Dewi dengan sedikit sempoyongan kuhampiri mereka kemudian kutarik salah satu dari mereka yang sedang getol-getolnya ngerjai dubur Dewi lalu kukangkangi dia, setelah tepat posisi pelernya diantara bibir kewanitaanku, kududuki dan langsung masuk seluruh batang kemaluan prajurit itu. Kugoyang-goyang dengan gencar hingga prajurit itu kewalahan menghadapi seranganku, membuatnya tak kuasa menahan lahar spermanya, menyemburlah spermanya dalam liang kewanitaanku. Karena aku belum mencapai klimaks lagi kepalang tanggung sehinga aku tetap menggoyang pinggulku sampai aku mencapai klimaks.

    Setelah selesai prajurit-prajurit itu mengerjaiku dan Dewi mereka terlihat lelah. Aku menghampiri Dewi, kulihat wajahnya sudah lelah, “Gimana Wik?” bisikku. “Wah! habis aku, sampai aku klimaks lima kali Sus”, Dewi menjawab pertanyaanku dengan sisa-sisa tenaganya. Setelah itu kami minta diantar ke rumah kontrakanku dan kemudian aku menghubungi jasa mobil derek kemudian kami istirahat setelah kami mandi bersama.

  • Ditiduri Tetangga Sendiri

    Ditiduri Tetangga Sendiri


    1677 views

    Duniabola99.org – Istri saya membuat ini adalah cerita yang terjadi ketika partai Hari Kemerdekaan di desa saya, Saya tidak berpikir istri saya benar-benar menjalani seks dengan tetangga saya. cerita panas yang membuat istri saya membuat saya memukul langit-langit. Alih-alih marah saya lebih baik hanya cerita yang dialami oleh istri saya, yang bahkan bukan dengan saya. Pesta 17 Agustus kemarin sungguh sukses di desa saya. Tapi bagi saya itu kegiatan hanya bekas luka dan kenangan yang tidak pernah mengharapkan.

    Untuk berpartisipasi dalam panitia telah berusaha untuk mendorong warga saya ikuti kompetisi catur diadakan. Tidak buruk untuk Lurah Jonggol trofi. Dan sebagai pemain catur adalah banyak pengalaman aku yakin bahwa Kepala Desa Piala akan menambah koleksi piala di rumah.

    Pada malam final saya dihadapkan dengan yang lain RW catur jenius dengan Pak Lurah dirinya menghadiri acara pembukaan. Di hadapan tetangga dekat dan jauh di sekitar 8 Aku sedang duduk di meja yang menghadap papan dengan lawan saya. Diperkirakan pertandingan final ini akan berlangsung setidaknya 2 jam sejak dimulai.

    Waktu merangkak lebih malam. Air Jonggol cukup berangin memberikan kesejukan nyaman. Saya membayangkan itu akan kesenangan tidur dengan udara lebar keren jadi setelah beberapa malam kurang tidur dalam upaya untuk melawan malam akhir ini.

    Tiba-tiba, namun juga satu jam pertandingan berlangsung, aku diserang sakit perut dan kebutuhan untuk pergi kencing. Saya mengatakan kepada panitia dan meminta izin. Setelah berunding dengan pemain lawan saya, akhirnya saya setengah berlari pulang untuk buang air kecil. Saya pikir itu salah makan apa-apa hari ini.

    Sesampainya di depan rumah saya melihat pintu ditutup dan lampu tampaknya telah dimatikan ruang depan. Mungkin istri saya telah tidur atau sibuk menonton TV di ruang belakang. Tapi aku siap untuk pulang malam itu telah membawa kunci cadangan sehingga tidak membangunkan istri saya.

    Ketika saya hendak memasukkan kunci ke kunci saya berhenti. jantungku berdetak cepat. Saya melihat di depan pintu lantai mengapa ada sandal yang saya mengakui. Sandal milik Pakde Darmo tetangga. Kita sebut Pakde karena dia cukup jauh di atas kita. Lebih dari 55 tahun.

    Kami memang tetangga dekat dan saling mengunjungi sering, tapi tidak di malam hari seperti sekarang, terutama ketika saya tidak ada di rumah. Saya mulai khawatir dan cemas. Ada Pakde Darmo datang ke rumah saya saat ini malam? Dan di mana istri saya? Apa yang mereka lakukan baik di rumah saya?

    Sex Cerita – Aneh, sakit perut saya hilang. Saya penasaran dan saya menunda untuk tidak memasuki rumah. Aku akan jendela samping. Ada dua jendela di samping rumah saya. Dari lubang angin di atas jendela pertama aku bisa melihat ruang di mana keluarga istri saya biasanya menghabiskan waktunya di depan TV. Dan dari jendela kedua aku bisa melihat kamar tidur saya.

    Aku merayap ke jendela di rumah saya sendiri pertama. Dengan bangku plastik yang selalu ada aku naik lubang mengintip angin. Ah .. orang tak terlihat di sana. Saya mulai curiga. Maka mengapa tidak mengunjungi di ruang tamu. Perlahan-lahan aku turun dan pindah ke jendela untuk dua.

    Saya juga naik saya belum mendengar seseorang berkata,

    “Kebanyakan baru Bas Mas pulang sekitar 11. Kalau menang khan harus menunggu upacara trofi pertama,” itu suara yang jelas Indri istriku. Saya bertanya-tanya mengapa yang harus merindukanku begitu cepat aku menghargai bahkan lambat pulang ke rumah.

    “Hhmm ..” jawaban yang sangat berwibawa. Tanpa kata-kata tapi penuh makna. suara berat seperti itu siapa lagi kalau bukan terdengar Pakde Darmo. Saya penasaran. Dengan bangku plastik yang aku melihat ke kamar tidur saya.

    Seperti Saddam Hussein Sekutu roket menghantam saya hampir jatuh telentang saat menyaksikan apa yang telah dilihatnya. Bride di tempat tidur dua orang saya menemukan menjadi berasyik masyuk, melepaskan hasrat nafsu birahi. Sebagai penampilan hari-harinya Pakde Darmo hanya bersarung dengan kemeja singlet. perut buncit tidak bisa disembunyikan. Sementara istri saya setengah telanjang Indri. Hanya pakaian dan bra tinggal.

    Dengan tubuh Indriku untuk beristirahat di mulut Pakde Darmo nyosor payudara mengenyot-enyoti. Tidak heran dia tidak bisa bicara.

    “Sarung tangan dan kaos singlet Pakde dibuka pertama, kemudian kusut,” istri saya mengeluarkan omongan lagi sambil tangannya meraih menarik dari sarung tangan dan singlet Pakde Darmo. Pakde sekarang benar-benar telanjang dan istri saya tinggal hanya celana dan bra.

    Pakde memeluk perutnya dengan istri saya dari belakang. Tampaknya Pakde suka menembak wanita dari belakang. lengan dan kakinya berbulu tubuh cukup padat memeluk istri saya. Bibirnya terus nyosor leher, ketiak dan payudara. Indri puting tampaknya saya bahwa di marun sudah berdiri tegak ke atas untuk menandakan pongahnya sudah sangat nafsu terangsangnya Indri. Indriku tampaknya begitu menikmati dan larut dalam Darmo Pakde tindakan ini. Rupanya permainan sudah cukup jauh. Sekarang mereka sedang mendaki puncak nikmat nafsu hubungan antara tetangga.

    Pakde Darmo adalah tetangga dari sisi kanan rumah saya. Dia adalah pegawai pensiunan BUMN. Meskipun ia sudah lebih dari 55 tahun tapi masih sangat sehat bertubuh. Dia tidak pernah berhenti jogging di pagi hari dan sekali-sekali untuk mengangkat barbel untuk mengobati otot. Karena memang Darmo Pakde manusia tidak tampan. Tapi dengan perut dan bulu di tubuhnya, Pakde Darmo sering mendapatkan sekilas dari perempuan di desa. Mungkin istri saya, yang 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam memimpikan bagaimana tidur dengan jenis berbulu pria Pakde Darmo.

    Dalam gelinjangnya istri saya bangun berbalik. Bibirnya dijemput bibir Pakde Darmo untuk berpagut sesaat sebelum lumatannya melata ke leher kemudian dada Pakde. Tampaknya istri saya begitu terpikat dengan bulu Pakde Darmo. Dengan lidah bergairah dan menjilat bibirnya dan bulu dada mengenyoti Pakde. Saya sangat ‘kejutan’ untuk menonton apa yang sedang terjadi ini.

    Aku tidak tahu bahwa istri saya Indri terlalu terobsesi dengan Pakde Darmo. Tetapi lebih tamparan diri membawanya ke tempat tidur di mana dia dengan saya sehari-hari. Aku tidak tahu apakah Pakde Darmo aktif memprakarsai atau Indri sering menggoda nafsu Pakde.

    Sekarang semuanya berubah cepat. Pakde harus mengambil kendali. Dia sepenuhnya beristirahat di tempat terbuka selangkangan tubuh Indri. Indri tangan cekatan menyambar alat kelamin Pakde Darmo yang lebih besar dan panjang selangkangan. Mungkin ini juga yang membuat Indri begitu terobsesi dengan Pakde.

    Dan apa yang terjadi selanjutnya adalah ayunan Pakde dan bergoyang di bawah istri saya. penis Pakde tampak begitu kaku dan rigid nonok Indri menembus rambut kemaluan ditumbuhi sekitarnya bulu keriting yang sangat subur lubang penutup kawin.

    Istri saya adalah jeritan kecil dan terus berkeluh kesah. Kenikmatan nafsu sehingga menenggelamkan mereka. Tampaknya cakar Indri sudah siap terjun kukunya di belakang Pakde. Pakde menyaksikan istri saya Indri Darmo dan dengan demikian sukacita mengayuh saling nafsu saya terbawa. ayam jadi ngaceng. Aku pengin ocoknya mengelusi dan mengocok dilanda sambil mengamati bagaimana istri saya nikmat Pakde Darmo orgasme kacau saat ini.

    Dengan cukup mendengus plesteran kamar saya tampaknya Pakde diangkat puncak kenikmatan. Dia mempercepat genjotan penisnya. Sementara sama Indri istriku. Tampaknya orgasmenya akan hadir bersama dengan ejakulasi Pakde. Aku melihat berkedip Pakde batang penis dengan mengawinkan Indri lendir tampak seperti mesin piston diesel keluar ke dalam lubang. Saya membayangkan bagaimana hati nurani yang baik memukul istri saya. Dan .. Aahh .. ttuuhh .. lihaatt ..

    penis terus meningkatkan tampaknya membawa begitu banyak lendir dan busa keluar dari vagina Indri. Indri telah mengeluarkan nafsu lendir cadangan. Dan tubuh istri saya tampaknya kencang dan kemudian berkejat-kaku. Menikam dan melukai punggung kaki Pakde-nya. Indri mendapatkan orgasme yang sangat kuat selama, yang dalam pikirannya, saya bermain catur demi Jonggol Lurah Cup.

     

    Dan aku tidak bisa menahan diri. Aku kocok penisku terus memantau bagaimana sensasional tatapan tetangga kacau istri saya sendiri dan sekarang menatap semen pria itu mengalir dari lubang yang tersebar nonoknya. Pejuku muncrat ditembak keluar jendela.

    Aku segera jatuh dari bangku plastik. Aku harus kembali ke pertandingan sebelum panitia setelah saya.

    Cerita Dewasa Terbaru – Malam itu aku pulang dengan tiga berjenjang Piala Jonggol Lurah kemasan. Sama tingginya dengan tinggi badan saya 167 cm.

    Istri saya membuka pintu dan menyapa saya dengan bangga. Dia yang meletakkan cangkir saya di tempat terbaik di dalam ruangan.

  • Cerita  Seks –  Bidan Cantik Dan Masih Perawan

    Cerita Seks – Bidan Cantik Dan Masih Perawan


    3448 views

    Perkenalkan nama aku tony lengkapnya tony azuar,temen2 akrab ku biasa memanggil nama aku dengan panggilan tony, umur aku sekarang baru 20 tahun, saat ini aku masih duduk di bangku perkuliahan dan sekarang baru menginjak semester ke tiga(3) pada suatu hari pas mau perjalanan pulang dari kampus.

    Aku tak sengaja melintas di depan rumah bu bidan yg berada di jalan Gatot sukoco’ pada malam itu waktu menunjukkan baru jam 21.00 malam, sekilas aku melihat ada bu bidan yang cantik itu’ dia sedang melayani pasiannya didalam ruangan kerjanya , aku pikir usianya baru di atas umurku sedikit paling 23 an sih,kiranya dia juga baru lulus dari ilmu kebidanan D3 Deplomatika’’,

    Rambutnya yang panjang hitam terurai lurus tubuhnya yg begitu mungil dan montok pantatnya yg seksi dengan belah dadanya yg besar sedang membungkuk sehinggan sedikit terlihat gundukan2 besar yg agak tembus/trasparan dari baju Tidurnya yg ketat itu yg berwarna putih,sedikit samar samar sih tapi nampak jelas kalo buah dadanya itu sangat besar dan kulitnya yang putih mulus langsat itu.

    Ditambah senyumannya yg manis, membuat hatiku tak kuasa membayangkan betapa nikmatnya kalau bu bidan itu aku setubuhi, aku pun langsung menyetop motorku diam diam aku berdiri di depan rumah bu bidan sambil memandanginya ,sebenernya dia uda tau sih tapi dianya pura pura gak tau karna sibuk mengurus pasienya dan tiba tiba dia datang menghampiri aku ,… a a a,..

    Aku pun kaget waduh mau kesini lagi tu bidan cantik, di tanya lah aku’(bu bidan): ada apa mas berdiri di depan rumah praktek ku dan kenapa terus terus mandangi ku seperti itu , apa ada yang bisa saya bantu’ (aku): dengan mata melotot memandangi buah dada nya yg besar itu dengan takjub besar sekali semakin mendekat semakin besar,,,.h he he kata benak fikir ku’ aku pun balik jawab sapaannya itu,enggak ada apa apa mbak bidan dg tergesa gesa aku jawab mbak cantik bak bidadari yg di turunkan dr langit’(Bu.bidan) ah bisa aja si mas ini’’ dgn seyuman lembut,,,’ dan karna aku rasa dia baru di atas aku sedikit jadi aku manggilnya mbak, hehehe’

    Ini aku mau berkonsultasi sama mbak bidan,.. (bu bidan):ah jangan panggil begitu aku kan punya nama mas… (aku); siapa.? (bu bidan); lihat aja itu di papan nama tulisannya besar gitu masa endak bisa baca’ dengn tersenyum…. (aku);waduh senyumanya , dalam fikirku aku kan sengaja pura pura enggak tau sebenernya aku juga udah tau namanya itu yg jadi mbak bidan namanya mbak Lia panjangnya lia novita sari, biar aja aku kan maunya kenalannya bersalaman… hehehe maunya sih? Tiba tiba dia menyaut tanganku,aku seneng banget telapak tangannya halus sehalus busa sabun,,, terbayang dari fikiran jorok ku gimana ya kalo telapak tangannya di buat ngocok2 penisku…..

    Pasti enak….. hem apalagi vaginanya tuh pasti enak banget kalo di masukin, pasti warna vaginanya putih dan agak kemerah kemerahan/merah jambu, dengan berande ande..hehe aku dengan otak ngeres’;’mbak bidan itu memperkenalkan namanya dengan suara lembut halus, nama aku lia aku di sini baru satu bulan dan sekaligus aku di sini di tugaskan untuk melayani semua masayarakat di desa ini,(aku) o ternyata dia disini lagi praktek dan tugasin dari pusat untuk bertugas masyarakat di kampung ku ini..

    Jadi mbak bidan ini emang asalnya dari mana, aku asli dari jakarta;’ Ooo dr jakarta, oh iya td katanya mau konsultasi mau konsultasi apa emangnya’’ ya udah sana masuk dulu katanya mau konsultasi, dan pasienya ibu-ibu yg sedang mengandung itu pun keluar dari rumah prakteknya’ dan dengan sigapnya aku langsung masuk ke ruangan prakteknya ‘’( mbak bidan): silakan duduk ,, (aku):terimakasih mbak (mbak bidan):eh jangan panggil mbak kalo lagi sepi kaya gini aku rasa umur kita tak terpaut jauh dr umur kamu..oh iya,,. Ya udah ayo sekarang mau konsultasi apa… .!waduh lampu ijo nih’’kata ku’’ ini nov? aku memanggil dia dg panggilan nov’ini alat vitalku kog aku rasa tak seperti lelaki laki pada umumnya ,emang itu penisnya kamu kenapa ada kelainan kah . enggak tau nov..

    Tapi penisku sedikit mbengkong ke kiri apa bisa nanti kalu udah punya istri apa aku bisa mempunyai keturunan karna penisku yg begitu,, berharap biar di periksa penisku yang udah ngaceng ini atau menegang..(bu.bidan lia menjawab) penis yg seperti itu udah banyak kog tapi udah terbukti penis yg bengkong pun masih bisa mempunyai keturunan tergantung tingkat kesuburannya,,(aku) oh ternyata begitu? setelah berbicara lebar kesana kesitu bla…bla..bla.

    Akhirnya yang aku tunggu tunggu ? . sudah sana berbaring di atas tempat tidur biar aku lihat penis kamu ,aku seneng banget, dan aku sesekali bertanya pada novi,novi udah punya cwok (belum) dia dengan tersenyum menjawab ( belum) kenapa emangnya,aku buka ya resleting kamu aku dengan mlongo Ho. Aku diem..dan dia sambil membuka resleting celanaku dikit demi sedikit,aku tanya,novi udah sering iya nanganin yang gini ginian kog keliatanya uda nyante banget aku dengan sedikit becanda menjahilinya,,

    Udah resiko kan mas jd bidan cwex, klo ada yg mau konsultasi beginian, tapi baru satu yg minta begini ,,emangnya siapa ,, novi menjawab Cuma kamu mas tony,, aku Ooo,.masa’’iya ,,’’terus pertanyaan mas tadi apa maksutnya,ouh,,.. enggak ada apa apa, masa cwex se cantik kamu blum punya cwok apa jangan jangan kamu uda punya suami kali,,boro boro mas punya suami mikir punya cwok aja gak (jawabnya),, kenapa, dia jawab takut di slingkuhin…? Ooo?aku berfikir lagi padahal baru pertama kali bertemu udah curhat panjang lebar layaknya udah saling kenal deket, aku berfikir enak juga ni novi kalo di jadiin pacar aku’ kliatannya orangnya baik dan setia…..

    Aku dengan sigap bertanya mau enggak kalo novi jadi pacar aku, aku pasti akan setia dan sayang selalu sama novi ,,dia tersenyum memandangi ku dngan tangannya yg mau membuka resletingku,, apaan sih baru kenal udah nyatain cinta,, di coba dulu atu novi kalo cocok yuk kita terusin kalo gak cocok kita gak lanjut,hehe, ibarat cinta itu suka itu tidak memandang waktu , tapi cinta ini begitu saja mengalir..

    Dia tersipu dngn perkataanku tadi. aku sungguh suka kamu,,,, dia lagi2 tersenyum malu sambil keluar menutup pintu rumah prakteknya karna udah sepi’,,,tinggal kita berdua yang ada di dalam dan sampai akhirnya celanaku sudah di buka dan aku lihat dari arah rok mininya yg pendek se paha atasnya yg mulus itu dan roknya yg berwarna putih’ terawang/trasparan jadi keliatan CD nya(celana dalam) terlihat agak ada cairan2 gitu mrembes dari CD nya yg berwarna ping itu,ternyata dia udah masturbasi,,

    Aku begitu ngaceng saat melihat Cdnya yg uda basah dgn rayu rayuan ku tadi apalagi dia udah meraba raba penisku yg udah ngaceng pasti dia juga sudah memikirkan yg jorok jorok seperti aku dan aku tau pasti dia juga menginginkan penisku , aku jadi tambah semangat apalagi aku belum pernah ngentot sama sekali paling Cuma onani doang di kamar habis itu udah dan sekarang aku berada di sini di samping cewex yg cantik apalagi bidan pasti pengalamanya udah banyak walau umurnya bru 23,,

    Dan ternyata dia juga belum pernah ngentot sama sekali alias masih perawan beruntungnya aku dalam hati berkata..,dan tidak lama kemudian dia membuka celana dalam ku dan dia melolong seakan takjub melihat penisku yg sudah ngaceng di kelilingi otot2 yg besar , dia bertanya padaku,boleh ndak barang kamu ini aku mainkan, boleh asal kamu mau jadi cwex aku, iya aku mau karna kamu juga ganteng kog tony ,aku tersenyum ya udah silahkan jawabku ,dan setelah udah mendapat ijin dari ku,, novi udah tak sabar langsung memegang kepala penisku yg sudah mengkilap dan udah mebesar dari tadi dia mengocok ngocokkan penisku ah.. uh… ah… uh.?

    Rintihku ke enakan di kocok kocok dan kemudian aku meminta dia untuk memasukan penisku ke dalam lubang mulutnya yg sexsi itu perlahan lahan penisku mulai di masukkan kedalam liang mulutnya di maju mundurkan,, aku tak kuat menahan permainannya di dalam mulutnya itu ahirnya ku tumpahkan mani pertama ku kedalam mulutnya novi,, dia bilang udah keluar mas iya nov aku sambil mendesih ah..uh…ah..uh…yeh..oyeh,,. habis permainanmu enak banged makasih nov, ah itu belum apa apa dia berkata’ baru permainan mulut belum juga permainan sebenarnya ntar kalu penis kamu udah masuk vagina ku itu baru permainan yg sebenarnya,, aku suka tuh kan dia pengalaman banget dalam hati brkata ok kita lanjut,,,’ .

    Dan aku juga meminta kepadanya boleh ndak aku juga minta keperawanan mu ,boleh asal kamu juga bisa setia sama aku untuk selamanya,, iya aku pasti setia dan selalu akan menyayangimu nov ,’lalu aku membuka roknya sekarang lebih jelas CD nya yang udah basah aku memainkan di permukaan CD nya yang halus kliatan sedikit vaginanya di dalam CD nya yg berwarna pink itu dan udah basah ketika dia udah masturbasi pertama tadi dan agak licin aku pegang aku gesek gesekan telapak tanganku ke pusat lubang klistorilnya dia ke enakaan kamu pintar banged mas tanpa aku hiraukan aku terus menggesek gesekan telapak tanganku ke seluruh bagian vagina keperawanannya ahirnya ke dua kalinya ia masturbasi ah ,..ah..erangan yg panjang, enak mas,.. ,

    Lalu kubuka semua yg masih nempel di tubuhnya, dan aku pun juga, pakainku di klucuti oleh novi kini kita berdua tanpa sehelai kain pun, aku mulai lagi mengulum bibir merahnya yang sexsi itu dan memainkan kedua puting susunya aku remas remas ke dua susunya yg super besar itu putingnya yg kemerah merahan pink itu dan buah dada yg besar putih mulus sungguh membuat aku semakin liar aku emut pentilnya aku remas2 payudara nya, dan lidah ku mulai liar menuju bawah dari puting ke pinggang dari pinggang ke paha dan aku jilati pahanya dari paha ke kaki dia kegelian ke-enakan sudah setengah tak sadar aku kembali ke atas sedikit yaitu pas berada di vaginanya yg tanpa tumbuh rambut di situ keliatanya sih abis di cukur keliatanya dia juga suka merawat diri yaiyalah dia kan bidan dalam benakku berfikir,,

    Oh indah nya surga ini Vagina yg begitu empuk kenyal besar kulit luar vaginanya berwarna putih mulus dan dalam vaginanya berwarna kemerah merahan pink (atau merah jambu)dan kedua pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan ke kiri dan ke kanan kini keliatan semua dalam vaginanya aku jilati klistorilnya dia sungguh merangsang ku sodok sodok kan lidahku ke liang vaginanya maju mundur,, ah., uh.. ah,. Uh,. Ah,.

    Kumainkan jari tengah ku dan kumasukan ke kedalam vaginanya ku maju mundurkan terasa jari ku basah banged di dalam liang keperawanannya ku cari G-Spot nya tak jauh dari luar vaginanya Cuma bejarak 3-4 centi, saat ku sentuh dengan jari tengahku dan ku mainkan pas pada G-Spot nya novi Merangrang mengglijang tak karuan beberapa kali aku mainkan dan mejilati klistoris dan mengelus elus pas tepat G-Spot nya itu tak lama kemudian novi marstubasi kesekian kalinya ahhhhhhh erang panjang dengan desahan tak beraturan,,,dia bilang jangan siksa aku begini mas tony ‘enak banget,,,ahhhhhhh,uhhhh….,, cepat masukkan penis kamu kedalam vagina aku dan tanpa aku hiraukan dia juga udah ke enakkan dengan permainan tangan ku ini.

    Dia tarik penisku dia masukkan penis aku kedalam vaginanya yang sudah bener bener basah penuh cairan maninya itu dikit demi sedikit aku masukkan ternyata masih sempit banged ku ulangi lg dikit demi sedikit aku coba masukkan lagi dia agak merintih sakit tapi karna labidonya itu udah basah banged kini penisku udah tertanam sepenuhnya kedalam vaginanya saat itu di menjerit keras aaaahhhhhhaaaahhhh…..,sakit dan aku rasa ada sesuatu yg mengalir menempel di ujung kepala penisku ternyata itu darah keperawanan novi,’ku cabut sebentar penisku ke luar dia elap penisku yg penuh dengan darah keperawanannya aku juga bersihin vaginanya novi dari darah keperawanannya itu,dan aku bilang ke novi aku sungguh cinta dan sayang kamu nov,, dia juga bilang aku juga.. maaf nov keperawananmu sudah aku ambil ‘’iya enggak apa janji dan pasti yah kalo kamu setia dan sayang novi sampai kapanpun hingga ahir menjemput kita ….

    Pasti mas akan selalu setia dan sayang ama novi sampai mati sambil mendekam dan memeluk tubuh novi dan sedikit sedikit aku coba masukkan lagi penis aku yg udah besar ini kini dia berganti posisi dengan bantal aku taruh di bawah pinggulnya dan sedikit di atasnya sedikit demi sedikit aku masukan Mr M ku lagi ke dalam vaginanya kini sudah lebih lancar memasukkannya karna darah keperawanannya dan masturbashi tadi yg mengalir deras jd itu yg membuat aku sedikit lancar mengoyak ke dalam vaginanya kini permainanku yang sesunggunhnya aku maju mundurkan Mr M ku.. ah ,,uh…

    Dia mendesah lagi enak banget mas penis kamu aku sungguh nyaman sama kamu ingin selalu di dekat kamu’ dia berbisik di telingaku,, iya sama sama’jawabku’ aku kulum bibirnya yang mungil merah itu sambil meremas remas payu daranya aku me maju mundurkan penis (peli)(mr M)atau (gathel) ke dalam vaginanya yang basah dan licin itu dia merangsang lagi dan mererang lagi ahhh ahhhh ahhh erangan yang panjang? dan aku pun juga mulai ingin keluar cairan maniku,, aku bilang aku mau keluar aku keluarin kemana nov , dia jawab ke dalam aja aku juga mau keluar,,

    Ok, penis aku semakin aku genjot maju mundur ke dalam vaginanya semakin cepat dan cepat pluk pluk sura penisku dan vaginanya yang nempel tidak nempel tidak,,,,,,,ahhhhhhahirnya kenikmatan ini berakhir dengan sama sama mengeluarkan hasrat percintaan nafsu kita berdua 1 2 3 , novi aku keluar mas,ahhhhhh cairan mani dalam vaginanya berkali kali membentur kepala penisku Crut crut crut dan aku tabrak juga dengan air mani dariku menembus dinding rahimnya Crut crut crut ah ah ah ah novi begitu menikmati persetubuhan sex ini begitupun aku… kita berdua mengerang panjang aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh?,. Aku juga nov..ah uh ah uh auh ahhhhh,…’’’’’’’’,,,..kita berdua berbaring dia di bawah dan aku masih di atas dengan keadaan sekarang penis aku masih menancap di dalam vaginanya novi.

    Sambil beristirahat sejenak merenungi apa yang sudah kita perbuat malam yang sunyi ini tanpa ada gangguan’’ terasa dunia ini milik kita berdua kita tertidur lelap dalam keadaan penisku masih menancap di vaginanya,. Dan pagi pun menyapa kita dengan keadaan penis aku masih menacap keliang senggamanya dan aku tarik sedikit keluar dan aku cabut dari dalam vaginanya perlahan ku tarik keluar. Tapi seakan novi tak mau melepaskan penis aku.

    Dia memasukkan lagi penis aku kedalam liang vaginanya,aku bilang nov, dia bilang udah diem ternyata dia masih terangsang sebenernya aku juga masih terangsang ya udah lah aku jabani aja permainannya itu lagi dan beberapa detik kemudian aku dan novi mulai menglinjang dan mengerang lagi ternyata kami berdua masturbasi lagi ahhhhhahhhhhahhhhhh nov aku keluar aku juga mas, karna belum makan jadi cepet dah masturbasinya tapi aku dan novi satu sama lain sangat terpuaskan : simbiosismutualisme(sama sama menguntungkan)?

    Dan aku cabut perlahan penisku lagi dan sebenernya novi masih menginginkan itu dan aku bilang nov udah dulu apa enggak kerja hari ini Besok juga ada hari hari lagi nov buat sex kita’ dia pun akhirnya mengerti iya udah kalo gitu dengan sedikit lemes dia menjawab sedikit ngambek sih sepertinya hehehe.. karna hasratnya tak terpenuhi hari ini..?dan aku janji ntar malam aku kesini lagi pasti akan puaskan kamu tunggu iya/ iya mas dengan senangnya,.. ? dan aku bilang makasih iya sayang kau telah memberi kenikmatan yang sebelumnya belum pernah aku rasakan, novi menjawab iya sama sama sayang kamu juga udah memuaskan aku. Sambil aku mencium keningnya bibirnya dan vaginanya… sekali lagi terimakasih sayang novi… novi pun tersenyum,,,,,,? Iya.

    Dan hari hari kita sekarang di penuhi making love(ml) setiap kencan diner atau lain halnya pasti kita selalu making love… atau ngentot’ entah itu pagi atau siang dan juga entah tu malam . kita berdua selalu tak pernah henti menyalurkan hasrat kita,.kini sex jadi jalan alternatif kita untuk selalu setia dan untuk menyayangi dan ini lah cara kami untuk saling setia dan sayang sampai ajal menjemput.

    Karna kita berdua sudah ada komit ,,maka mulailah awal ngentot pertamaku itu dan pertama kali juga aku punya cwex karna slama ini aku blum pernah punya cwex,, awalnya mau pura2 konsultasi eh malah bener2 dapat apa yg aku mau,terima kasih tuhan,,,jd dapet dua duanya vaginanya dapet orangnya juga aku dapet.. dalam sehari kita langsung jadian di tempat tugas praktenya itu.memang benar keberuntungan pasti bisa kita dapat di mana saja ntah itu jodoh dll. Ini pengalamanku apa pengalaman kalian….

  • Nikmatnya Toket Super Milik Sepupuku Yang Masih ABG

    Nikmatnya Toket Super Milik Sepupuku Yang Masih ABG


    1468 views

    Duniabola99.org – Pergaulan dikota yang membuatku menjadi liar hingga sampai-sampai aku bisa mengenal yang namanya berhubungan Sex. Berawal dari teman-temanku yang cerita tentang betapa nikmatnya melakukan hubungan Sex dengan seorang wanita, nikmatnya mencium memek perawan, nikmatnya penis dikulum sampai ngecrot, dan lain-lain masih banyak lagi teman-temanku bercerita kepadaku.

    Namun selama ini aku hanya bisa melihat video porno saja dan melampiaskannya saja dikamar sambil mengocok penisku sendiri. Hingga akhirnya aku bisa merasakan benar apa yang dikatakan teman-temanku, kalau ngentot seorang gadis perawan itu sangat nikmat sekali.

    Sebut saja bi minah, pembantu yang sudah tua dan sudah lama bekerja sebagai pembantu dirumahku. Bahkan bapak dan ibuku sudah menganggapnya seperti keluarga sendiri. Suatu ketika bi minah minta ijin kepada bapak dan ibuku untuk untuk pulang kedesanya, karena adiknya yang didesa sedang sakit dan bi minah harus merawatnya, jadi dia harus pulang. Namun bi minah tidak pulang begitu saja, sebelum bi minah pulang, bi minah menyuruh anak perempuannya untuk datang kerumahku untuk menggantikan pekerjaannya selagi bi minah pulang.

    Anak bi minah ini masih sangat muda sekali, umurnya masih belasan tahun. Sebut saja namanya aryani, panggilannya yani. Meskipun dia berasal dari desa, namun dia memiliki kulitan seperti orang kota yang perawatan. Dia memiliki kulit putih bersih, serta badannya langsing bagus, aku dapat melihatnya kemolekan tubuh aryani dibalik baju desa yang dipakainya.

    Setelah seminggu aryani tinggal dirumahku, aku semakin akrab dengannya karena pada saat itu aku sedang liburan sekolah, makanya aku sering dirumah, toh juga ada pemandangan yang enak dirumah. Kalau pekerjaan aryani sudah selesai semua kami sering ngobrol banyak ngalor ngidul kayak sudah kenal lama.

    Hingga akhirnya suatu pagi bapak dan ibuku bilang kepadaku untuk jaga rumah karena bapak dan ibuku ingin pergi ketempat saudara dan pulangnya larut malam. Bapak dan ibuku juga berpesan kepada aryani untuk melayani semua yang aku inginkan karena kebiasaanku pada ibunya aryani juga begitu, aryani pun mengangguk ketika mendengar pesan dari ibuku. Aku pun sangat senang sekali, karena dengan aryani melayaniku aku akan bisa menggodanya dengan bebas, dan aku akan berusaha membuktikan apa benar yang dikatakan teman-temanku tentang nikmatnya berhubungan Sex.

    Setelah ibuku pergi, aku langsung memanggil aryani.
    “Yani, sini temenin aku ngobrol sambil aku makan, ” kataku ketika melihat Aryani melintas. “Kamu sekolah kelas berapa Yan ?

    “SMP kelas 3, mas. Tapi tidak tahu tahun depan apa bisa melanjutkan ke SMA, ” katanya polos.
    “Di kampung sudah punya pacar apa belum ? Atau apa malah sudah dilamar ? ” tanyaku lagi.
    “Belum mas, sungguh !” jawab Aryani. “Kalau mas sendiri, pasti sudah punya pacar ya ?”
    “Gadis kota mana mau sama aku, Ya ? ” kataku mulai mengeluarkan rayuan gombal. “Lagipula aku sukanya gadis yang masih polos seperti kamu. “
    “Ah mas, bisa saja, ” katanya malu-malu, “Aku kan cuma anak seorang pembantu. “

    “Yan, aku sudah selesai makan. Nanti setelah beres-beres kamu temenin aku ke ruang atas ya. Soalnya aku kesepian, bapak dan ibu baru pulang malam hari, ” kataku sambil bergegas naik ke lantai atas sambil mikir gimana ya bisa ngadalin si Aryani.

    Kutunggu-tunggu Aryani tidak naik-naik ke lantai atas. Akhirnya dia datang juga, rupanya habis mandi, karena tercium wangi sabun luks. Segera kusuruh ia duduk menemaniku nonton VCD. Sengaja kuputar film pinjeman temanku yang biasanya kuputar kalau bapak/ ibu tidak di rumah. Kupilih yang tidak terlalu vulgar, supaya Aryani jangan sampai kaget melihatnya. Adegan yang ada paling cuma percintaan sampai di ranjang tanpa memperlihatkan dengan detail.

    Rupanya adegan-adegan itu membuat Aryani terpengaruh juga, duduknya jadi tidak bisa diam. “Mas. sudah ya nontonnya, aku mau ke bawah, ” katanya.

    “Tunggu dulu, Yan, aku mau ngomong, ” kataku yang telah dapat ide untuk menjeratnya, “Kamu takut tidak bisa melanjutkan sekolah apa karena biaya ? Kalau cuma itu, soal sepele, aku akan membantumu, asal …”

    “Asal apa mas, ” katanya bersemangat.

    “Asal kamu mau membantu aku juga, ” kataku sambil pindah ke dekatnya. Segera kuraih tangannya, kupeluk dan kucium bibirnya. Aryani sangat kaget dan segera berontak sambil menangis.

    “Yani, kamu pikir aku akan memperkosamu ? ” kataku lembut. “Aku cuma mau supaya kamu bersedia menjadi pacarku. “

    Ia membelalak tidak percaya. Sebelum ia sempat mengucapkan apa-apa kuserbu lagi, tapi kali dengan lebih lembut kukecup keningnya, lalu bibirnya. Kugigit telinganya, dan kuciumi lehernya. Aryani terengah-engah terbawa kenikmatan yang belum pernah dialami sebelumnya. Ingin rasanya segera kurebahkan dan kutiduri, tapi akal sehatku mengatakan jangan terburu-buru. Menikmati kopi panas harus ditiup-tiup dulu sebelum direguk. Kalau langsung bisa lidah terbakar dan akhirnya malah tidak dapat apa-apa.

    Perlahan-lahan dari menciumi lehernya aku turun ke bagian atas dadanya, dan kubuka kancing dasternya dari belakang tanpa setahunya. Tetapi ketika akan kuturnkan dasternya ia tersadar dan mau protes. Segera kubuka baju kaos t-shirt ku sambil mengatakan udara sangat panas. Ia tersipu melihat dadaku yang bidang, hasil rajin fitness.

    “Yan kamu curang sudah lihat dadaku, sekarang biar impas aku juga mau lihat kamu punya dong. “

    “Ah jangan mas, malu, ” katanya sambil memegang erat bagian depan dasternya.

    “Bajunya doang yang dibuka, Yan. kalau malu behanya nggak usah, ” kataku sambil menyerbunya lagi dengan ciuman. Yani tergagap dan kurang siap dengan serbuanku sehingga aku berhasil membuka dasternya. Segera kuciumi bagian seputar payudaranya yang masih tertutup beha berwarna hitam.

    “Aduh mas, mhm, enak sekali, ” katanya sambil menggelinjang. Tanganku pun bergerilya membuka pengait behanya.

    Tetapi ketika kulepaskan ciumanku karena hendak membuka behanya ia kembali tersadar dan protes.
    “lho mas janjinya behanya tidak dibuka”

    Tanpa menjawab segera kuserbu payudaranya yang tidak besar tetapi sangat indah bentuknya, dengan puting yang kecil berwarna coklat muda. Kukulum payudara kanannya sambil kuemut-emut. Ia tidak dapat berkata-kata tetapi menjerit-jerit keenakan. Terdengar alunan suara erangan yang indah, ” mph, ehm, ahhh, ‘ dari bibirnya yang mungil. Jemariku segera mulai menjelajah selangkangannya yang masih tertutup celana dalam yang juga berwarna hitam. Rupanya hebat sekali rangsangan demi rangsangan yang Aryani terima sehingga mulai keluar cairan dari Memeknya yang membasahi celana dalamnya.

    “Oh mas, oh mas, eemmmph, enak sekali, ” lenguhnya. Tanpa disadarinya jariku sudah menyelinap ke balik celana dalamnya dan mulai menari-nari di celah kewanitaannya. Jariku berhasil menyentuh klitorisnya dan terus kuputar-putar, membuatnya badannya gemetaran merasakan kenikmatan yang amat sangat. Sengaja tidak kucolok, karena itu bukan bagian jariku tetapi adik kecilku nanti.

    “Ahhh !” jerit Aryani, dibarengi tubuhnya yang mengejang. Rupanya ia sudah mencapai klimaksnya. Tak lama tubuhnya melemas, setelah mengalami kenikmatan pertama kali dalam hidupnya. Ia terbaring di sofa dengan setengah telanjang, hanya sebuah celana dalam yang menutupi tubuhnya.

    Segera aku berdiri dan melepaskan celana panjang serta celana dalamku, pikirku ia masih lemas, pasti tidak akan banyak protes.

    “Lho mas, kok mas telanjang. Jangan mas, jangan sampai terlalu jauh, ” katanya sambil berusaha untuk duduk. “

    “Yan, kamu itu curang sekali. Kamu sudah merasakan kenikmatan, aku belum. kamu sudah melihat seluruh tubuhku, aku cuma bagian atas saja, ” kataku sambil secepat kilat menarik celana dalamnya.

    “Mas, jangan ! ” protesnya sambil mau mempertahankan celana dalamnya, tetapi ternyata kalah tangkas dengan kecepatan tanganku yang berhasil melolosi celana dalamnya dari kedua kakinya. Terlihatlah pemandangan indah yang baru pertama kali kulihat langsung. Memeknya masih terkatup, dan baru ditumbuhi sedikit bulu-bulu jarang. Adik kecilku langsung membesar dan mengeras.

    Segera kuciumi bibirnya kembali dan kulumat payudaranya. Aryani kembali terangsang. Lalu sambil kuciumi lehernya Kunaiki tubuhnya. Kubuka kedua kakinya dengan kedua kakiku, “mas, jangan, oh !” katanya. Tetapi tanpa memperdulikan protesnya kulumat bibirnya agar tidak dapat bersuara. Perlahan-lahan torpedoku mulai mencari sasarannya. Ah, ternyata susah sekali memasukkan burung peliaraanku ke sangkarnya yang baru. Bolak-balik meleset dari sasarannya. Aku tidak tahu pasti di mana letaknya sang lubang kenikmatan.

    “Mas, jangan, aku masih perawan, ” protes Aryani ketika berhasil melepaskan bibirnya dari ciumanku.

    “Jangan takut sayang, aku cuma gesek-gesek di luar saja, ” kataku ngegombal sambil memegang torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit.

    Ketika tepat di depan gua kewanitaannya, kutempelkan dan kugesek-gesek sambil juga kuputar-putar di dinding luar Memeknya. “Mas, mas, mphm, oh, uenak sekali, ” katanya penuh kenikmatan. Kurasakan cairan pelumasnya mulai keluar kembali dan membasahi helmku.

    Lalu mulai kepala helmku sedikit demi sedikit kumasukkan ke dalam Memeknya dengan menyodoknya perlahan-lahan, “Aw mas, sakit ! Tadi katanya tidak akan dimasukkan, ” protes Aryani, ketika kepala helmku mulai agak masuk. “Nggak kok, ini masih di luar. Udah nggak usah protes, nikmatin aja, Yan !” kataku setengah berbohong sambil terus bekerja.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Sempit sekali lubangnya si Yani, sehingga susah bagiku untuk memasukkan torpedoku seluruhnya. Wah kalau begini terus, jangan-jangan si otong sudah muntah duluan di luar, pikirku. Sambil sedikit demi sedikit memaju-mundurkan torpedoku, kugigiti telinganya dengan gigitan kecil-kecil. Tiba-tiba kugigit telinganya agak keras, Yani terpekik, “Aw !” Saat itu dengan sekuat tenagaku kusodok torpedoku yang berhasil tenggelam semuanya di Memeknya Aryani.

    Gerakan pantatku semakin menggila memaju-mundurkan torpedoku di dalam Memek Aryani. Tetapi tidak kutarik sampai kelaut, takut susah lagi memasukkannya. Rupanya rasa sakit yang dialami Aryani tergantikan dengan rasa nikmat. Yang keluar dari bibir mungilnya hanyalah suara ah, uh, ah, uh setiap kali ku maju mundurkan torpedoku, menandakan ia sangat menikmati pengalaman baru ini.

    Torpedoku semakin menegang. Keringat bercucuran dari tubuhku, Akupun mengalami kenikmatan yang selama ini hanya kuimpikan. Sekitar selangkanganku terasa ngilu. Rupanya aku sudah mendekati klimaks. Gerakan pantatku semakin cepat, terasa jepitan Memek perawan desa ini semakin kencang juga. Empuk sekali rasanya setiap kali torpedoku terbenam di dalamnya.

    Terasa hampir meledak torpedoku, siap memuntahkan lahar panasnya ke dalam surga kenikmatan Aryani. Dengan sekuat tenaga kubenamkan torpedoku sedalam-dalamnya dan croooot, croooot, crooot ! Air maniku muncrat ke dalam rahim Aryani, Terdengar lenguhan panjang dari bibir mungil Aryani. Rupanya kami mencapai orgasme bersamaan. Tubuhkupun jatuh terbaring di atas tubuhnya penuh dengan kenikmatan. Kami berdua terbaring tak berdaya.

    Tubuh lemas, tetapi masih terasa kenikmatan yang sampai ke ubun-bubun.

     

    Baca Juga :
  • Solo model Mary Jane strips naked atop a blanket on the lawn for Playboy

    Solo model Mary Jane strips naked atop a blanket on the lawn for Playboy


    1592 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Dewasa model Constance Nunes

    Majalah Dewasa model Constance Nunes


    1303 views

    Duniabola99.org–  Nunes

  • Perbuatan Maksiat yang Membuatku Benci Pria

    Perbuatan Maksiat yang Membuatku Benci Pria


    1506 views

    ini mengenai mengapa saya kehilangan perawan saya untuk pertama kali. Semenjak itu, saya menjadi kesal pada semua laki-laki tapi bukan berarti saya menjadi seorang lesbi. Saya bukan lesbi tapi saya juga tidak mau mengenal laki-laki. Tidak tau lagi apa itu namanya.

    Saya adalah cewek yang cukup cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di United States setelah saya lulus SMA nanti.

    Saya memiliki kakak laki-laki yang umurnya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry. Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.

    Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin. Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

    Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat.

    Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis.

    Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan maksiat kepada saya.

    Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya.

    Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

    Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna.

    Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.

    Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

    Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

    Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya. Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat,

    rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya. Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.

    Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri. Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya.

    Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah. Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

    Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakep dan pandai dan itu tidak terjadi sekali.

    Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya. Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur.

    Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya dengan masturbasi.

  • Bercinta Dengan Pacar Kakak

    Bercinta Dengan Pacar Kakak


    1589 views

    Namaku Messa, aku anak kedua dari papah dan mamahku. Aku mempunyai kakak perempuan namanya kak Dena. Dia sudah kuliah dan aku masih SMA. Sebagai anak gadis, aku dan kakak ku sama-sama mempunyai tubuh yang seksi namun aku lebih cantik dari kakak ku, karena wajahkuyang lebih mirip dengan mamahku yang juga cantik, dan kakak ku yang cenderung mirip dengan papahku. Aku memiliki perawakan tinggi 165cm, berat badan 55kg membuat tubuhku terlihat langsing dan sital. Aku juga mempunyai payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat dan berisi, dan juga pantatku yag montok menjulang kebelakang, membuat aku sangat PD (percaya diri) ketika aku menggunakan celana pendek setrit.

    Sebagai anak terakhir, aku sering ditinggal oleh papah dan mamahku, kadang juga ditinggal kakak ku juga yang keluar dengan pacarnya yang bernama mas Bagas. Mas Bagas menurutku termasuk laki-laki yang ganteng dan juga memiliki tubuh yang langsing. Sungguh perawakn seperti mas Bagas yang menjadi idamanku. Hingga kalau mas Bagas maen dirumah aku sering mencuri pandang untuk memandangnya.

    Dan pada suatu Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Dena mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Dena aku nemu sekeping VCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang.

    Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Dena dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul vcd tsb. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang bersetubuh. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vcd tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku beriaru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu.

    Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati vaginanya terutama di bagian klitorisnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum penis si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan penisnya ke vagina cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. ”

    Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari vagina kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah. Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!! Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!! Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri.

    Dan, “Oohh.. oohh..” Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vcd player tanpa ngeluarin kasetnya. “Gawat!” pikirku. “Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”. Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Bagas pacar Mbak Dena dari Bandung.

    “Halo Messa sayang, Mbak Denanya ada?” “Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Bagas dulu?”
    “Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”
    “Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya.

    Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Bagas. Mas Bagas menyetujui usulku. Ternyata Mbak Dena cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Bagas mBagas.

    Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Bagas yang keren, kubayangkan Mas Bagas sedang telanjang sambil memperlihatkan Penisnya. Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Bagas ama Mbak Dena lagi ngentot. Rasanya aku pengen banget ngerasain penis masuk ke vaginaku, abis keliatannya enak banget tuh.

    “Ada apa Messa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.
    “Ah, enggak Mas, Messa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.
    “Mas Bagas nonton TV aja nggak papa kan?”


    “Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!” Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi vaginaku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan jembutku tampak menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vcd porno yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Bagas menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Bagas di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin penisnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Bagas. Mas Bagas tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan penisnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.

    “Eh, Messa anu, eh belum tidur ya?” Mas Bagas tampak salting, kemudian dia hendak mematikan vcd player.”
    “Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
    “Oh iya deh.” Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton.

    Aku mengambil posisi bersila sehingga memekku mengintip keluar dengan indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba.

    “Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Bagas agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga vaginaku semakin terlihat jelas.

    “Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Dena lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”

    “Oya? He he he yaa.. enak sih.” Mas Bagas tersipu mendengar ledekanku.

    Akupun melanjutkan, “Mas, vaginaku sama punya Mbak Dena lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so memekkupun terpampang jelas, dikutip langsung dari situs resmi

    “Ehh bagusan punyamu.”
    “Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga payudara dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!” Mas Bagas tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

    “Sekarang giliran aku liat punya Mas Bagas!” Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Bagas.

    Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Bagas dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. penisnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.

    “Wah gede banget! Aku isep ya Mas!” Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.

    “Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.” Ternyata nikmat sekali mengisap penis. Aku jepit penisnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Bagas akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

    “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat.

    “Auwh geli nikmat aah ouw!” Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke vaginaku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.

    “Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.
    “Slurp Slurp, vaginamu gurih banget Messa mmh”.

    Mas Bagas terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.

    “Mas.. ayo.. masukin penismu.. aku nggak tahan..”

    Mas Bagas lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya penisnya dengan gagah ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam vaginaku

    “Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..” Walaupun sudah basah, tapi vaginaku masih sangat sempit karena aku masih perawan.

    “Au.. sakit” Mas Bagas tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Dena vaginaku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.

    “Au.. sakit..” Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Bagas memompa pantatnya maju mundur.

    “Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” “Aakh! Aakh! Auw!” Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. vaginaku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu, demikian kutipan langsung dari forum resmi

    “Ooh.. lebih keras, lebih cepat” Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Bagas malah mencabut penisnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam memekku.

    “Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
    “Ouwh.. enak banget vaginamu nggigit banget sayang.. penisku serasa diperas”
    “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. penismu juga hebaat, memekku serasa dibor” Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat.

    Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan “Aah mau orgasme Mas..” Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Bagas merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.

    “Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut vaginaku lalu Mas Bagas duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih penis besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat, dilansir dari

    “Crupp.. slurp.. mmh..” “Oh yes.. kocok yang kuat sayang!” Mas Bagas mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok penisnya.

    “Crupp crupp slurp!” “Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!” Aku semakin bersemangat ngerjain penis big size itu.

    Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu “Croot.. croot..” Penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap penisnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

  • Photografer Pemuas Nafsu Tante

    Photografer Pemuas Nafsu Tante


    1642 views

    Duniabola99.org – Diusiaku yang sudah 35 tahun ini aku masih belum merit,aku bukanlah tipe cewek cantik tapi kata sahabat sahabatku aku memiliki tubuh seksi,dengan rambut lurus hitam panjang sampai sebahu tubuhku yang berisi menyebabkan payudaraku kencang keatas.

    Tubuhku yang selalu ku rawat ini sehingga setiap seminggu sekali aku mencukur bulu vaginaku agar terlihat bulu bulu tipis yang hinggap di sekitar vaginaku, kedua payudaraku aku bungkus dengan BH ukuran 36B, saat ini aku tinggal sendiri di rumahku yang terletak di surabaya, aku ingat pada hari sabtu keponakan yang bernama Angga menelponku, dia masih muda umur 18tahun.
    Halo, tante Stella,Gimana kabar tante .. ?, katanya dari seberang telepon.
    Iya, Ini siapa ya .. ?, tanyaku.
    Angga tante ..
    Oh..ada apa , Angga ?
    Tante, kalau boleh Angga mau minta bantuan tante nich…
    Bantuan apa yang bisa Tante bantuin ?
    Mau gakkk kalau tante jadi model untuk Angga foto ?
    Emang untuk apa kamu foto fotoin tante ?
    gak hanya iseng iseng aja kok.

    Aku mengerti apa yang diinginkannya ini. Angga sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.

    Boleh sih….kataku.
    Makasih yang tante…aku akan datang sebentar lagi. kira kira 15 menit lagi aku sampai. kita fotonya di rumah tante saja.
    Oke sipz dech,kalau gitu. Tante tunggu ya…

    Aku langsung menutup telepon dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat.

    Bila ada yang mau datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian. Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Angga akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya.

    Setelah seusai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.

    Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Angga sudah ada depan di rumahku. Halo tante.. Tante kelihatan seksi, katanya sambil tersenyum. Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. , kataku sambil tersenyum pula.

    Angga segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Angga berkata,

    Apakah uda bisa di mulai tante ?
    Oh,uda mau di mulai ya,oke yuks silahkan,kamu mau dimana ? ,tanyaku.
    Bagaimana kalau di taman belakang rumah tante ?
    ok dech…

    Aku dan Angga langsung menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini.

    Sesampainya kami di taman ini, Angga mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Angga bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.

    Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. , katanya.
    Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku.

    Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Angga segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Angga bersama-sama memeriksa hasil fotonya.

    Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini. Foto ini paling bagus, katanya.

    Tapi celana dalam tante kelihatan .., kataku.
    Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..
    Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.
    Den, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini.., kataku
    Oke tante.., katanya.

    Setelah kegiatan kami berakhir, Angga tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Angga terus memandang bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,

    Den kenapa memandang dada tante terus ?
    Angga langsung terkejut ,Dia langsung memandang ke tempat lain sambil menjawab..
    Ngak kenapa kenapa koq tante…
    Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.
    Den, kalau kamu suka,kamu boleh koq memandang terus…kataku

    Tanpa menunggu tanggapan dari Angga, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Angga yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Angga untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya. Akhirnya Angga menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,

    Tante, boleh gak Angga menyetuh sebentar aja ?

    Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Angga segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang. Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sentuhan dari Angga. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Angga mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku.
    Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu. Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Angga. Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Angga membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Angga berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang.

    Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula. Setelah beberapa saat lamanya, Angga melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,

    Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante.

    Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.

    Kamu buka sendiri celana dalam tante, kataku.

    Angga segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku. Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Angga membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.

    Tante, ini indah sekali, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.

    Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku. Dengan jarinya, Angga menyentuh liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Angga menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali Dengan menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi.

    Dia melakukan hal itu berkali-kali . Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat. Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat. Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat.

    Setelah puas meraba vaginaku, Angga mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Angga terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.

    Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan.
    Den, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat .., kataku sambil mendesah-desah.
    Angga tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang. tidak lupa Angga meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Angga terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.

    Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy, katanya.
    Aku tersenyum dan berkata,
    Kalau kamu suka, kamu boleh koq menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, koq..

    Dengan tersenyum, Angga kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku. Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Angga mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku.

    Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Angga agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku. Setelah beberapa saat, Angga menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi.

    Rupanya Angga melakukan doggy style kali ini. Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Angga yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Angga telah mencapai kenikmatan puncak pula.

    Sperma Angga terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Angga mencabut penisnya. Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut. Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Angga, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya.

    Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Angga yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar. Angga kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.

    Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.

    Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat, katanya.
    Aku tersenyum saja dan lalu berkata,
    Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru mau menuju 20 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?
    Ah, tante. Angga ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..

    Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya. Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?

    Angga tersenyum sambil berkata,
    Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Angga masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..
    Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?
    Kalau papa ngak ada di rumah aja
    Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Angga berkata,
    Tante, Angga mau pamit dulu.
    Sudah mau pulang ?
    Iya, tante.
    Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..
    Ok.. Oh ya, lain kali Angga masih di perbolehkan gak memotret tante ?
    Aku mengangguk sambil tersenyum.
    Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia koq, kataku.
    Bayarannya pakai itu ya ..
    Kali ini aku tertawa.
    Apa saja, deh..

    Angga melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.

  • Kontolku Yang Perkasa Buat Kesetiaan Istri Tetanggaku Goyah

    Kontolku Yang Perkasa Buat Kesetiaan Istri Tetanggaku Goyah


    1759 views
    Duniabola99.org – Awalnya aku tak terlalu tertarik dengan pasangan suami-istri muda yang baru tinggal di samping rumahku itu. Suaminya yang bernama Bram, berusia sekitar 32 tahun, merupakan seorang pria dengan wajah tirus dan dingin. Sangat mahal senyum.

    Sedang istrinya, seorang wanita 23 tahun, bertubuh sintal yang memiliki sepasang mata membola cantik, raut wajah khas wanita Jawa. Tak beda jauh dengan suaminya, dia juga terlihat kaku dan tertutup. Tapi watak itu, agaknya lebih disebabkan oleh sikap pendiam dan pemalunya.

    Maryati Sehari-harinya, dia selalu mengenakan pakaian kebaya. Latar belakang kehidupan pedesaan wanita berambut ikal panjang ini, terlihat masih cukup kental, Jakarta tak membuatnya berubah. Aku hanya sempat bicara dan bertemu lebih dekat dengan pasangan ini, dihari pertama mereka pindah.

    Saat mengangkat barang-barangnya, aku kebetulan baru pulang dari jogging dan lewat di depan pintu pagar halaman rumah yang mereka kontrak. Setelah itu, aku tak pernah lagi kontak dengan keduanya. Aku juga tak merasa perlu untuk mengurusi mereka.

    Perasaan dan pikiranku mulai berubah, khususnya terhadap si Istri yang bernama Maryati, ketika suatu pagi bangun dari tidur aku duduk di balik jendela. Dari arah sana, secara kebetulan, juga melalui jendela kamarnya, aku menyaksikan si Istri sedang melayani suaminya dengan sangat telaten dan penuh kasih.

    Mulai menemani makan, mengenakan pakaian, memasang kaos kaki, sepatu, membetulkan letak baju, sampai ketika mencium suaminya yang sedang bersiap-siap untuk turun kerja, semua itu kusaksikan dengan jelas. Aku punya kesimpulan wanita lumayan cantik itu sangat mencintai pasangan hidupnya yang berwajah dingin tersebut.

    Entah mengapa, tiba-tiba saja muncul pertanyaan nakal di otakku. Apakah Istri seperti itu memang memiliki kesetiaan yang benar-benar tulus dan jauh dari pikiran macam-macam terhadap suaminya? Sebutlah misalnya berhayal pada suatu ketika bisa melakukan petualangan seksual dengan lelaki lain?

    Apakah seorang istri seperti itu mampu bertahan dari godaan seks yang kuat, jika pada suatu ketika, dia terposisikan secara paksa kepada suatu kondisi yang memungkinkannya bermain seks dengan pria lain? Apakah dalam situasi seperti itu, dia akan melawan, menolak secara total meski keselamatannya terancam?

    Atau apakah dia justru melihat godaan seks sebagai peluang untuk dimanfaatkan, dengan dalih ketidakberdayaan karena berada dibawah ancaman? Pertanyaan-pertanyaan itu, secara kuat menyelimuti otak dudaku yang memang kotor dan suka berhayal tentang penyimpangan seksual.

    Sekaligus juga akhirnya melahirkan sebuah rencana biadab, yang jelas sarat dengan resiko dosa dan hukum yang berat. Aku ingin memperkosa Maryati! Wuah! Tapi itulah memang tekad yang terbangun kuat di otak binatangku. Sesuatu yang membuatmu mulai hari itu, secara diam-diam melakukan pengamatan dan penelitian intensif terhadap pasangan suami istri muda tersebut.

    Kuamati, kapan keduanya mulai bangun, mulai tidur, makan dan bercengkrama. Kapan saja si Suami bepergian ke luar kota lebih dari satu malam, karena tugas perusahaannya sebuah distributor peralatan elektronik yang cukup besar. Dengan kata lain, kapan Maryati, wanita dengan sepasang buah dada dan pinggul yang montok sintal itu tidur sendirian di rumahnya.

    Untuk diketahui, pasangan ini tidak punya pembantu. Saat itulah yang bakal kupilih untuk momentum memperkosanya. Menikmati bangun dan lekuk-lekuk tubuhnya yang memancing gairah, sambil menguji daya tahan kesetiaannya sebagai istri yang bisa kukategorikan lumayan setia.

    Sebab setiap suaminya bepergian atau sedang keluar, wanita ini hanya mengunci diri di dalam rumahnya. Selama ini bahkan dia tak pernah kulihat meski hanya untuk duduk-duduk di terasnya yang besar. Itu ciri Ibu Rumah Tangga yang konservatif dan kukuh memegang tradisi sopan-santun budaya wanita timur yang sangat menghormati suami.

    Meski mungkin mereka sadar, seorang suami, yang terkesan sesetia apapun, jika punya peluang dan kesempatan untuk bermain gila, mudah terjebak ke sana. Aku tahu suaminya, si Bram selalu bepergian keluar kota satu atau dua malam, setiap hari Rabu.

    Apakah benar-benar untuk keperluan kantornya, atau bisa jadi menyambangi wanita simpanannya yang lain. Dan itu bukan urusanku. Yang penting, pada Rabu malam itulah aku akan melaksanakan aksi biadabku yang mendebarkan. Semua tahapan tindakan yang akan kulakukan terhadap wanita yang di mataku semakin menggairahkan itu, kususun dengan cermat.

    Aku akan menyelinap ke rumahnya hanya dengan mengenakan celana training minus celana dalam, serta baju kaos ketat yang mengukir bentuk tubuh bidangku. Buat Anda ketahui, aku pria macho dengan penampilan menarik yang gampang memaksa wanita yang berpapasan denganku biasanya melirik. Momen yang kupilih, adalah pada saat Maryati akan tidur.

    Karena berdasarka hasil pengamatanku, hanya pada saat itu, dia tidak berkebaya, cuma mengenakan daster tipis yang (mungkin) tanpa kutang. Aku tak terlalu pasti soal ini, karena cuma bisa menyaksikannya sekelebat saja lewat cara mengintip dari balik kaca jendelanya dua hari lalu.

    Kalau Maryati cuma berdaster, berarti aku tak perlu disibukkan untuk melepaskan stagen, baju, kutang serta kain yang membalut tubuhnya kalau lagi berkebaya. Sedang mengapa aku cuma mengenakan training spack tanpa celana dalam, tahu sendirilah.

    Aku menyelinap masuk ke dalam rumahnya lewat pintu dapur yang terbuka petang itu. Saat Maryati pergi mengambil jemuran di kebun belakangnya, aku cepat bersembunyi di balik tumpukan karton kemasan barang-barag elektronik yang terdapat di sudut ruangan dapurnya. Dari sana, dengan sabar dan terus berusaha untuk mengendalikan diri, wanita itu kuamati sebelum dia masuk ke kamar tidurnya. Dengan mengenakan daster tipis dan ternyata benar tanpa kutang kecuali celana dalam di baliknya.

    Si Istri Setia itu memeriksa kunci-kunci jendela dan pintu rumahnya. Dari dalam kamarnya terdengar suara acara televisi cukup nyaring. Nah, pada saat dia akan masuk ke kamar tidurnya itulah, aku segera memasuki tahapan berikut dari strategi memperkosa wanita bertubuh sintal ini.

    Dia kusergap dari belakang, sebelah tanganku menutup mulutnya, sedang tangan yang lain secara kuat mengunci kedua tangannya. Maryati terlihat tersentak dengan mata terbeliak lebar karena terkejut sekaligus panik dan ketakutan.

    Dia berusaha meronta dengan keras. Tapi seperti adegan biasa di film-film yang memperagakan ulah para bajingan, aku cepat mengingatkannya untuk tetap diam dan tidak bertindak bodoh melakukan perlawanan. Hanya bedanya, aku juga mengutarakan permintaan maaf.

    “Maafkan saya Mbak. Saya tidak tahan untuk tidak memeluk Mbak. Percayalah, saya tidak akan menyakiti Mbak. Dan saya bersumpah hanya melakukan ini sekali. Sekali saja,” bisikku membujuk dengan nafas memburu akibat nafsu dan rasa tegang luar biasa.

    Maryati tetap tidak peduli. Dia berusaha mengamuk, menendang-nendang saat kakiku menutup pintu kamarnya dan tubuhnya kepepetkan ke dinding.

    “Kalau Mbak ribut, akan ketahuaan orang. Kita berdua bisa hancur karena malu dan aib. Semua ini tidak akan diketahui orang lain. Saya bersumpah merahasiakannya sampai mati, karena saya tidak mau diketahui orang lain sebagai pemerkosa,” bisikku lagi dengan tetap mengunci seluruh gerakan tubuhnya.

    Tahapan selanjutnya, adalah menciumi bagian leher belakang dan telinga wanita beraroma tubuh harum merangsang itu. Sedang senjataku yang keras, tegang, perkasa dan penuh urat-urat besar, kutekankan secara keras ke belahan pantatnya dengan gerakan memutar, membuat Maryati semakin terjepit di dinding. Dia mencoba semakin kalap melawan dan meronta, namun apalah artinya tenaga seorang wanita, di hadapan pria kekar yang sedang dikuasai nafsu binatang seperti diriku.

    Aksi menciumi dan menekan pantat Maryati terus kulakukan sampai lebih kurang sepuluh menit. Setelah melihat ada peluang lebih baik, dengan gerakan secepat kilat, dasternya kusingkapkan. Celana dalamnya segera kutarik sampai sobek ke bawah, dan sebelum wanita ini tahu apa yang akan kulakukan, belahan pantatnya segera kubuka dan lubang anusnya kujilati secara buas.

    Maryati terpekik. Sebelah tanganku dengan gesit kemudian menyelinap masuk diantara selangkangannya dari belakang dan meraba serta meremas bagian luar kemaluannya, tapi membiarkan bagian dalamnya tak terjamah.

    Strategiku mengingatkan belum waktunya sampai ke sana. Aksi menjilat dan meremas serta mengusap-usap ini kulakukan selama beberapa menit. Maryati terus berusaha melepaskan diri sambil memintaku menghentikan tindakan yang disebutnya jahanam itu. Dia berulang-ulang menyebutku binatang dan bajingan. Tak soal. Aku memang sudah jadi binatang bajingan. Dan sekarang sang bajingan sudah tanpa celana, telanjang sebagian.

    “Akan kulaporkan ke suamiku,” ancamnya kemudian dengan nafas terengah-engah.

    Aku tak menyahut sambil bangkit berdiri serta menciumi pundaknya. Lalu menempelkan batang perkasaku yang besar, tegang dan panas diantara belahan pantatnya. Menekan dan memutar-mutarnya dengan kuat di sana. Sedang kedua tanganku menyusup ke depan, meraba, meremas dan memainkan puting buah dada besar serta montok wanita yang terus berjuang untuk meloloskan diri dari bencana itu.

    “Tolong Mas Dartam, lepaskan aku. Kasihani aku,” ratapnya.

    Aku segera menciumi leher dan belakang telinganya sambil berbisik untuk membujuk, sekaligus memprovokasi.

    “Kita akan sama-sama mendapat kepuasan Mbak. Tidak ada yang rugi, karena juga tidak akan ada yang tahu. Suamimu sedang keluar kota. Mungkin juga dia sedang bergulat dengan wanita lain. Apakah kau percaya dia setia seperti dirimu,” bujukku mesra.

    “Kau bajingan terkutuk,” pekiknya dengan marah.

    Sebagai jawabannya, tubuh putih yang montok dan harum itu (ciri yang sangat kusenangi) kali ini kupeluk kuat-kuat, lalu kuseret ke atas ranjang dan menjatuhnya di sana. Kemudian kubalik, kedua tangannya kurentangkan ke atas.

    Selanjutnya, ketiak yang berbulu halus dan basah oleh keringat milik wanita itu, mulai kuciumi. Dari sana, ciumanku meluncur ke sepasang buah dadanya. Menjilat, menggigit-gigit kecil, serta menyedot putingnya yang terasa mengeras tegang.

    “Jangan Mas Darta. Jangan.. Tolong lepaskan aku.”

    Wanita itu menggeliat-geliat keras. Masih tetap berusaha untuk melepaskan diri. Tetapi aku terus bertindak semakin jauh. Kali ini yang menjadi sasaranku adalah perutnya. Kujilat habis, sebelum pelan-pelan merosot turun lebih ke bawah lalu berputar-putar di bukit kemaluannya yang ternyata menggunung tinggi, mirip roti. Sementara tanganku meremas dan mempermainkan buah dadanya, kedua batang paha putih dan mulusnya yang menjepit rapat, berusaha kubuka.

    Maryati dengan kalap berusaha bangun dan mendorong kepalaku. Kakinya menendang-nendang kasar. Aku cepat menjinakkannya, sebelum kaki dan dengkul yang liar itu secara telak membentur dua biji kejantannanku. Bisa celaka jika itu terjadi. Kalau aku semaput, wanita ini pasti lolos.

    Setelah berjuang cukup keras, kedua paha Maryati akhirnya berhasil kukuakkan. Kemudian dengan keahlian melakukan cunnilingus yang kumiliki dari hasil belajar, berteori dan berpraktek selama ini, lubang dan bibir kelamin wanita itu mulai menjadi sasaran lidah dan bibirku.

    Tanpa sadar Maryati terpekik, saat kecupan dan permainan ujung lidahku menempel kuat di klitorisnya yang mengeras tegang. Kulakukan berbagai sapuan dan dorongan lidah ke bagian-bagian sangat sensitif di dalam liang senggamanya, sambil tanganku terus mengusap, meremas dan memijit-mijit kedua buah dadanya. Maryati menggeliat, terguncang dan tergetar, kadang menggigil, menahan dampak dari semua aksi itu. Kepalanya digeleng-gelengkan secara keras. Entah pernyataan menolak, atau apa.

    Sambil melakukan hal itu, mataku berusaha memperhatikan permukaan perut si Istri Setia ini. Dari sana aku bisa mempelajari reaksi otot-otot tubuhnya, terhadap gerakan lidahku yang terus menyeruak masuk dalam ke dalam liang senggamanya. Dengan sentakan-sentakan dan gelombang di bagian atas perut itu, aku akan tahu, di titik dan bagian mana Maryati akan merasa lebih terangsang dan nikmat.

    Gelombang rangsangan yang kuat itu kusadari mulai melanda Maryati secara fisik dan emosi, ketika perlawanannya melemah dan kaki serta kepalanya bergerak semakin resah. Tak ada suara yang keluar, karena wanita ini menutup bahkan menggigit bibirnya.

    Geliat tubuhnya bukan lagi refleksi dari penolakan, tetapi (mungkin) gambaran dari seseorang yang mati-matian sedang menahan kenikmatan. Berulang kali kurasakan kedua pahanya bergetar. Kemaluannya banjir membasah.

    Ternyata benar analisa otak kotorku beberapa pekan lalu akan godaan seks. Bahwa sesetia apapun seorang Istri, ada saat di mana benteng kesetiaan itu ambruk, oleh rangsangan seksual yang dilakukan dalam tempo relatif lama secara paksa, langsung, intensif serta tersembunyi oleh seorang pria ganteng yang ahli dalam masalah seks.

    Maryati telah menjadi contoh dari hal itu. Mungkin juga ketidakberdayaan yang telah membuatnya memilih untuk pasrah dr godaan seks. Tetapi rasanya aku yakin lebih oleh gelora nafsu yang bangkit ingin mencari pelampiasan akibat rangsangan yang kulakukan secara intensif dan ahli di seluruh bagian sensitif tubuhnya.

    Aksiku selanjutnya adalah dengan memutar tubuh, berada di atas Maryati, memposisikan batang kejantananku tepat di atas wajah wanita yang sudah mulai membara dibakar nafsu birahi itu. Aku ingin mengetahui, apa reaksinya jika terus kurangsang dengan batang perkasaku yang besar dan hangat tepat berada di depan mulutnya. Wajahku sendiri, masih berada diantara selangkangannya dengan lidah dan bibir terus menjilat serta menghisap klitoris dan liang kewanitaannya.

    Paha Maryati sendiri, entah secara sadar atau tidak, semakin membuka lebar, sehingga memberikan kemudahan bagiku untuk menikmati kelaminnya yang sudah membanjir basah. Mulutnya berulangkali melontarkan jeritan kecil tertahan yang bercampur dengan desisan. Aksi itu kulakukan dengan intensif dan penuh nafsu, sehingga berulang kali kurasakan paha serta tubuh wanita cantik itu bergetar dan berkelojotan.

    Beberapa menit kemudian mendadak kurasa sebuah benda basah yang panas menyapu batang kejantananku, membuatku jadi agak tersentak. Aha, apalagi itu kalau bukan lidah si Istri Setia ini. Berarti, selesailah sudah seluruh perlawanan yang dibangunnya demikian gigih dan dari godaan seks tadi.

    Wanita ini telah menyerah dr godaan seks. Namun sayang, jilatan yang dilakukannya tadi tidak diulanginya, meski batang kejantananku sudah kurendahkan sedemikian rupa, sehingga memungkinkan mulutnya untuk menelan bagian kepalanya yang sudah sangat keras, besar dan panas itu.

    Boleh jadi wanita ini merasa dia telah menghianati suaminya jika melakukan hal itu, menghisap batang kejantanan pria yang memperkosanya! Tak apa. Yang penting sekarang, aku tahu dia sudah menyerah dr godaan seks. Aku cepat kembali membalikkan tubuh.

    Memposisikan batang kejantananku tepat di depan bukit kewanitaannya yg sudah merekah dan basah oleh cairan dan air ludahku. Aku mulai menciumi pipinya yg basah oleh air mata dan lehernya. Kemudian kedua belah ketiaknya. Maryati menggelinjang liar sambil membuang wajahnya ke samping. Tak ingin bertatapan denganku.

    Buah dadanya kujilati dengan buas, kemudian berusaha kumasukan sedalam-dalamnya ke dalam mulutku. Tubuh Maryati mengejang menahan nikmat. Tindakan itu kupertahankan selama beberapa menit. kemudian batang kejantananku semakin kudekatkan ke bibir kemaluannya.

    Ah.., wanita ini agaknya sudah mulai tidak sabar menerima batang panas yg besar dan akan memenuhi seluruh liang sanggamanya itu. Karena kurasa pahanya membentang semakin lebar, sementara pinggulnya agak diangkat membuat lubang sanggamanya semakin menganga merah.

    “Mbak Mar sangat cantik dan merangsang sekali. Hanya lelaki yg beruntung dapat menikmati tubuhmu yg luar biasa ini,” gombalku sambil menciumi pipi dan lehernya.

    “Sekarang punyaku akan memasuki punya Mbak. Aku akan memberikan kenikmatan godaan seks yg luar biasa pada Mbak. Sekarang nikmatilah dan kenanglah peristiwa ini sepanjang hidup Mbak.”

    Setelah mengatakan hal itu, sambil menarik otot di sekitar anus dan pahaku agar ketegangan kelaminku semakin meningkat tinggi, liang kenikmatan wanita desa yg bermata bulat jelita itu, mulai kuterobos. Maryati terpekik, tubuhnya menggeliat, tapi kutahan. Batang kejantananku terus merasuk semakin dalam dan dalam, sampai akhirnya tenggelam penuh di atas bukit kelamin yg montok berbulu itu.

    Untuk sesaat, tubuhku juga ikut bergetar menahan kenikmatan luar biasa pada saat liang kewanitaan wanita ini berdenyut-deyut menjepitnya. Tubuhku kudorongkan ke depan, dengan pantat semakin ditekan ke bawah, membuat pangkal atas batang kejantananku menempel dengan kuat di klitorisnya. Maryati melenguh gelisah. Tangannya tanpa sadar memeluk tubuhku dengan punggung melengkung. Kudiamkan dia sampai agak lebih tenang, kemudian mulailah gerakan alamiah untuk coitus yg membara itu kulakukan.

    Maryati kembali terpekik sambil meronta dengan mulut mendesis dan melengguh. Tembakan batang kejantananku kulakukan semakin cepat, dengan gerakan berubah-ubah baik dalam hal sudut tembakannya, maupun bentuknya dalam melakukan penetrasi.

    Kadang lurus, miring, juga memutar, membuat Maryati benar-benar seperti orang kesurupan. Wanita ini kelihatanya sudah total lupa diri. Tangannya mencengkram pundakku, lalu mendadak kepalanya terangkat ke atas, matanya terbeliak, giginya dengan kuat menggigit pundakku.

    Dia orgasme! Gerakan keluar-masuk batang kejantananku kutahan dan hanya memutar-mutarnya, mengaduk seluruh liang sanggama Maryati, agar bisa menyentuh dan menggilas bagian-bagian sensitif di sana. Wanita berpinggul besar ini meregang dan berkelonjotan berulang kali, dalam tempo waktu sekitar dua puluh detik. Semuanya kemudian berakhir. Mata dan hidungnya segera kuciumi. Pipinya yg basah oleh air mata, kusapu dengan hidungku.

    Tubuhnya kupeluk semakin erat, sambil mengatakan permintaan maaf atas kebiadabanku. Maryati cuma membisu. Kami berdua saling berdiaman. Kemudian aku mulai beraksi kembali dengan terlebih dahulu mencium dan menjilati leher, telinga, pundak, ketiak serta buah dadanya. Kocokan kejantananku kumulai secara perlahan. Kepalanya kuarahkan ke bagian-bagian yg sensitif atau G-Spot wanita ini. Hanya beberapa detik kemudian, Maryati kembali gelisah.

    Kali ini aku bangkit, mengangkat kedua pahanya ke atas dan membentangkannya dengan lebar, lalu menghujamkan batang perkasaku sedalam-dalamnya. Maryati terpekik dengan mata terbeliak, menyaksikan batang kejantananku yg mungkin jauh lebih besar dari milik suaminya itu, berulang-ulang keluar masuk diantara lubang berbulu basah miliknya. Matanya tak mau lepas dari sana. Kupikir, wanita ini terbiasa untuk berlaku seperti itu, jika bersetubuh. Wajahnya kemudian menatap wajahku.

    “Mas…” bisiknya.

    Aku mengangguk dengan perasaan lebih terangsang oleh panggilan itu, kocokanbatang kejantananku kutingkatkan semakin cepat dan cepat, sehingga tubuh Maryati terguncang-guncang dahsyat. Pada puncaknya kemudian, wanita ini menjatuhkan tubuhnya di tilam, lalu menggeliat, meregang sambil meremas sprei. Aku tahu dia akan kembali memasuki saat orgasme keduanya.

    Dan itu terjadi saat mulutnya melontarkan pekikan nyaring, mengatasi suara artis yg sedang menyanyi di pesawat televisi di samping ranjang. Pertarungan seru akan godaan seks itu kembali usai. Aku terengah dengan tubuh bermandi keringat, di atas tubuh Maryati yg juga basah kuyup.

    Matanya kuciumi dan hidungnya kukecup dengan lembut. Detak jantungku terasa memacu demikian kuat. Kurasakan batang kejantananku berdenyut-denyut semakin kuat. Aku tahu, ini saat yg baik untuk mempersiapkan orgasmeku sendiri. Nonton Movie Semi Cinemakv21.com

    Tubuh Maryati kemudian kubalikkan, lalu punggungnya mulai kujilati. Dia mengeluh. Setelah itu, pantatnya kubuka dan kunaikkan ke atas, sehingga lubang anusnya ikut terbuka. Jilatan intensifku segera kuarahkan ke sana, sementara jariku memilin dan mengusap-usap klitorisnya dari belakang.

    Maryati berulang kali menyentakkan badannya, menahan rasa ngilu itu. Namun beberapa menit kemudian, keinginan bersetubuhnya bangkit kembali. tubuhnya segera kuangkat dan kuletakkan di depan toilet tepat menghadap cermin besar yg ada di depannya. Dia kuminta jongkok di sana, dengan membuka kakinya agak lebar.

    Setelah itu dengan agak tidak sabar, batang kejantananku yg terus membesar keras, kuarahkan ke kelaminnya, lalu kusorong masuk sampai ke pangkalnya. Maryati kembali terpekik. Dan pekik itu semakin kerap terdengar ketika batang kejantananku keluar masuk dengan cepat di liang sanggamanya. Bahkan wanita itu benar-benar menjerit berulangkali dengan mata terbeliak lupa akan godaan seks, sehingga aku khawatir suaranya bisa didengar orang di luar.

    Wanita ini kelihatannya sangat terangsang dengan style bersetubuh seperti itu. Selain batang kejantananku terasa lebih dahsyat menerobos dan menggesek bagian-bagian sensitifnya, dia juga bisa menyaksikan wajahku yg tegang dalam memompanya dari belakang. Dan tidak seperti sebelumnya, Maryati kali ini dengan suara gemetar mengatakan dia akan keluar.

    Aku cepat mengangkat tubuhnya kembali ke ranjang. menelentangkannya di sana, kemudian menyetubuhinya habis-habisan, karena aku juga sedang mempersiapkan saat orgasmeku. Aku akan melepas bendungan sperma di kepala kejantananku, pada saat wanita ini memasuki orgasmenya. Dan itu terjadi, sekitar lima menit kemudian. Maryati meregang keras dengan tubuh bergetar. Matanya yg cantik terbeliak.

    Maka orgasmeku segera kulepas dengan hujaman batang kejantanan yg lebih lambat namun lebih kuat serta merasuk sedalam-dalamnya ke liang kewanitaan Maryati. Kedua mata wanita itu kulihat terbalik, Maryati meneriakkan namaku saat spermaku menyembur berulang kali dalam tenggang waktu sekitar delapan detik ke dalam liang sanggamanya. Tangannya dengan kuat merangkul tubuhku dan tangisnya segera muncul. Kenikmatan luar biasa itu telah memaksa wanita ini menangis karena jatuh kedalam godaan seks.

    Aku memejamkan mata sambil memeluknya dengan kuat, merasakan nikmatnya godaan seks akan orgasme yg bergelombang itu. Ini adalah orgasmeku yg pertama dan penghabisanku dengan wanita ini. Aku segera berpikir untuk berangkat besok ke Kalimantan, ke tempat pamanku.

    Aku tidak boleh lagi mengulangi godaan seks ini. Tidak boleh, meski misalnya Maryati memintanya.

  • Majalah dewasa – Heo Yun Mi

    Majalah dewasa – Heo Yun Mi


    1484 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

     

  • Bercinta Dengan Maniak Oral Seks

    Bercinta Dengan Maniak Oral Seks


    1551 views

    Aku tergerak juga untuk mengirim tulisan setelah aku membaca salah satu artikel di Surga Dunia tentang oral seks yang dikenal juga dengan nama cunnilingus. Aku jadi teringat bahwa apa yang tertulis di situ ternyata kasusnya sama dengan diriku.

    Terus terang aku lebih menyukai oral sex daripada persetubuhan yang sesungguhnya (dengan penetrasi), terutama jika si lelaki aktif mengoral si wanita. Kecenderungan ini baru kusadari ketika waktu aku di sekolah menengah beberapa tahun lalu untuk pertama kalinya aku menyaksikan film bokep. Aku sangat terangsang melihat adegan si lelaki menciumi dan menjilati kelamin si wanita.

    Aku sendiri tidak tahu kenapa aku begitu tertarik pada adegan itu. Baru ketika aku kuliah aku kemudian punya pacar. Pacaranku yang pertama biasa-biasa saja. Kegiatan seksual kami hanya terbatas pada ciuman. Demikian pula dengan pacaranku yang kedua, meskipun berlangsung lebih lama tetapi tidak ada letupan seksual yang berat. Kepada kedua-duanya pernah kusampaikan keinginanku untuk meniru apa yang pernah kulihat di film bokep tetapi mereka menolak. Mungkin karena mereka merasa risih. Setelah aku lulus dan bekerja keinginanku itu nyaris terlupakan.

    Baru beberapa bulan bekerja aku punya seorang kenalan. Dia mengaku belum lama putus dengan pacarnya. Kami sangat dekat sehingga akhirnya dia tahu keinginan seksualku. Waktu aku mampir ke tempat kostnya, kami bercumbu. Dalam kesempatan itu dia mengajak aku melakukan apa yang selama ini menjadi keinginanku.

    Disitulah untuk pertama kalinya aku merasakan apa yang kulihat di film biru beberapa tahun lalu. Aku menciumi seluruh tubuhnya hingga berakhir di vagina dia. Hanya saja kami kurang menikmatinya saat itu, mungkin karena aku kelihatan panik dan grogi, sementara diapun tampaknya ada hambatan psikologis karena aku adalah teman dekatnya. Setelah itu hubungan kami biasa-biasa saja.

    Kesempatan kedua datang waktu aku berkenalan dengan seorang gadis di kolam renang. Usianya beberapa tahun di bawahku. Anehnya aku tidak menjadi akrab dengan gadis itu hingga akhirnya aku mendapat kesempatan berkenalan dengan kakaknya yang usianya sebaya denganku. Aku mengenal kakaknya itu melalui telepon ketika aku menelepon ke rumahnya.

    Kami kemudian janjian untuk ketemu dan nonton. Cewek ini tinggi dan seksi, kulitnya agak hitam. Ternyata dia pun baru selesai kuliah dan sekarang bekerja sebagai guru senam (dia belum mendapat kesempatan pekerjaan lain). Waktu di dalam bioskop kami berbincang-bincang. Dia makan coklat silver queen. Aku bilang ama dia, bagi dong coklatnya. Ternyata dia tidak memotong coklat yang baru malah langsung memagut bibirku dan dengan gerakan lidah yang mempesona, memindahkan coklat yang baru dia kunyah sedikit demi sedikit ke kerongkonganku.

    Persis seperti induk burung yang memberi makan anaknya. Aku kaget bukan main. Sepanjang pemutaran film itu kami sibuk saling memagut. Dia aktif sekali, bahkan waktu aku minta minum pun dia segera menenggak buavita, menciumku, kemudian mengalirkan sari jeruk itu dari mulutnya langsung ke mulutku. Dalam pertemuan kedua kami sepakat ketemu di hotel sederhana. Waktu ngobrol-ngobrol akhirnya kami menemukan titik temu, bahwa kami sama-sama menghindari hubungan seks dalam arti penetrasi, ternyata dia hanya mau dijilat dan akupun memang cuma ingin menjilat. Jadi klop.

    Kami berciuman sambil berdiri, pelan-pelan aku melucuti pakaiannya hingga dia telanjang bulat. Masih sambil berdiri, aku menyusuri tubuhnya dengan lidahku hingga lidahku berhenti di klitorisnya. Aku sudah jauh lebih tenang dan rileks. Dia berdiri sambil mulai membuka kakinya. Aku berlutut. Dengan satu sapuan yang menghentak dan seketika, aku menyapu permukaan vaginanya dengan seluruh telapak lidahku. Dia menjerit di atas sana. Kemudian ujung lidahku bermain di klitorisnya.

    Selain dengan lidah, bibirku memagut, mengulum dan mengisap klitorisnya. Pelan-pelan aku melakukan gigitan-gigitan kecil di sekitar situ sehingga membuat gerakan pahanya semakin menggila. Kedua tanganku memegangi pahanya atau memeluk pantatnya. Dari klitoris, ujung lidahku menemukan lubang vagina dan segera menembusnya kemudian melakukan gerakan memutar dan menyapu, juga gerakan lidah maju mundur.

    Karena lubangnya cukup besar, atau mungkin karena mulutku yang kecil, aku bisa meletakkan bibirku agak ke dalam sehingga lidahku bisa masuk cukup panjang dan leluasa. Lidahku menemukan lapisan-lapisan lunak, ada juga seperti lekukan, benjolan atau suatu permukaan seperti handuk. Setelah puas sambil berdiri, dia berjalan dan duduk di kursi. Disuruhnya aku berlutut sementara dia duduk dan membuka pahanya. Begitu dibuka, aku langsung

    “makan” dan dia tak henti-hentinya mengeluarkan suara …

    ..erangan atau keluhan. Tangannya meremas-remas kepalaku atau menekan-nekan kalau dia merasa lidahku kurang dalam. Semakin lama lubangnya semakin basah sehingga gerakan lidahku mengelurakan suara kecipak-kecipak. Tidak ada bagian yang terlewat oleh lidahku. Akhirnya dia bangun dan berjalan ke tempat tidur. Dia berbaring dan membuka pahanya. Aku mengulangi lagi gerakan-gerakan tadi. Aku melihat dia masih tangguh dan belum ada tanda-tanda orgasme padahal aku ingin membuat dia orgasme dengan lidahku.

    Dia membalikkan badannya kemudian nungging di depanku sehingga di hadapanku kini terpampang sepasang pantat yang sehat dengan tumpukan kelamin yang menantang. Aku menusukkan lidahku ke lubang kelaminnya dari belakang. Sekarang rasanya lebih longgar dibandingkan tadi.

    Setelah bermain cukup lama, masih dari belakang, aku membuat sapuan dengan seluruh lidahku perlahan-lahan menyusuri belahan kelaminnya terus ditarik ke atas hingga melewati belahan pantatnya dan berakhir di tengah garis pinggul. Telingaku sudah penuh terisi oleh teriakan dan erangan dia.

    Akhirnya aku berbaring menatap langit-langit kamar sementara dia masih tetap nungging. Lantas aku punya inisiatif, dari belakang dia kepalaku masuk ke “kolong” selangkangannya. Kini leherku berada di antara kedua pahanya dan di atas wajahku terbentang kelaminnya yang menganga.

    Dengan gerakan yang lebih lembut aku melakukan sapuan dan cemilan-cemilan kecil sehingga dia kelihatan lebih tenang dan irama permainan menjadi slow. Dengan setengah mendesah aku bilang,

    “bekap aku….. ” Dan …..perlahan-lahan dia menurunkan pantatnya hingga kini wajahku benar-benar “terbenam”.

    Lidahku segera menyusuri lubang kelaminnya, kujulurkan, kemudian lidahku terkunci di dalam. Tanganku memeluk kedua pantatnya. Seperti tahu maksudku, dia melakukan gerakan menggoyang. Pantatnya bergerak memutar, kemudian maju mundur tak ubahnya seperti orang fucking. Dia melakukan gerakan genjotan demi genjotan.

    Lidahku kutahan agar tidak melesat dari lubang kemaluannya (sebetulnya aku mau bilang “memeknya” tapi rasanya buatku terlalu vulgar). Aku tidak tahu ekspresi wajah dia, yang jelas dia begitu enjoy dengan gerakan-gerakannya. Selain suara erangan, aku masih bisa mendengar suara kain seprai diremas-remas. Gerakannya makin kencang dan menggila. Kalau saja tidak karena dia orgasme, mungkin aku tidak sanggup bertahan lebih lama lagi karena kehabisan nafas.

    Akhirnya dia meregang, ada sentakan kecil, selama beberapa detik tidak ada suara atau gerakan apa-apa, hening, cuma sedutan-sedutan di sepanjang lorong kelamin dia. Akhirnya dia terkulai, aku segera mengangkat pinggul dia dan keluar dari jepitan pahanya. Aku mengambil nafas dan berbaring di sebelahnya, sementara dia masih tetap telungkup.

    Setelah berdiam diri cukup lama, dia bangun, mengambil tisu dan membersihkan mukaku yang basah dan lengket. Aku sendiri tidak sampai “keluar” (ejakulasi) tetapi aku merasakan “sejenis orgasme” yang aneh, tidak keluar tapi puas, mungkin karena aku bisa menikmati orgasme cewek dengan lidahku.

    Setelah peristiwa itu kami masih sempat satu kali mengulanginya lagi, di tempat yang berbeda dan waktu yang lain tetapi dengan urut-urutan yang sama. Kemudian suatu hari dia bilang bahwa dia lebih baik menikah dengan lelaki pilihannya. Yang jelas lelaki itu bukan aku, karena selama kami kencan tidak sekalipun kami bicara soal pacaran atau pernikahan.

    Aku memang ada rasa sedih mengingat aku sangat menikmati permainan ini, tetapi ya sudahlah. Sampai sekarang aku masih mencoba bertahan dengan komitmenku yaitu tidak melakukan seks dalam arti sampai penetrasi kelamin (memasukkan kelamin). Bukan apa-apa, aku sangat takut pada penyakit kelamin. Aku seorang yang well-informed sehingga segala informasi yang berkaitan dengan penyakit kelamin termasuk HIV/AIDS sudah ada di kepalaku.

    Memang dengan oral pun kemungkinan terkena penyakit masih tetap ada tapi risikonya lebih kecil. Lagi pula aku selalu menjaga kesehatanku, makanan yang baik, berolahraga, dan menjaga kebersihan termasuk kebersihan mulut dan lidah dengan antiseptik kumur.

    Karena kesibukanku (dan karena sebetulnya aku tidak ingin dikuasai oleh keinginan itu terus menerus), aku hampir lupa dengan kecenderunganku untuk menikmati oral (cunnilingus) sampai akhirnya aku membaca salah satu tulisan di Surga Dunia dan aku teringat kembali pada kecenderunganku dan pengalamanku.

  • SLUTTY TEEN BRU LOVES GETTING HER PUSSY LICKED

    SLUTTY TEEN BRU LOVES GETTING HER PUSSY LICKED


    1658 views

  • Pembantu Baru Doyan Kuentot

    Pembantu Baru Doyan Kuentot


    1481 views

    Pagi itu, setelah bermain golf di Ciracas, badanku terasa gerah dan lelah sekali karena, aku menyelesaikan delapan belas hole, biasanya aku hanya sanggup bermain sembilan hole, tetapi karena Ryan memaksaku untuk meneruskan permainan, maka aku jadi kelelahan seperti sekarang ini.


    Kupanggil Marni pembantuku yang sudah biasa memijatku, aku benar-benar merasa lelah karena semalamnya aku sempat dua kali “bertempur” dengan kenalanku di Mandarin, pasti nikmat rasanya dipijat dan selanjutnya berendam di air panas, langsung aku membuka pakaianku hingga hanya tinggal celana dalam dan langsung berbaring di atas tempat tidurku.

    Namun agak lama juga Marni tak muncul di kamarku memenuhi panggilanku melalui interkom tadi, biasanya Marni sangat senang bila aku suruh memijat karena disamping persenan dariku besar, dia juga sering kupijat balik yang membuat dia juga dapat merasakan kenikmatan yang satu itu.

    Ketika kudengar langkah memasuki kamarku, aku langsung berkata, “Kok lama sih Mar, apa masih sibuk ya, ayo pijat yang nikmat!”. Tiba-tiba kudengar suara perempuan lain, “Maaf Pak, Mbak Marni masih belum kembali, apa bisa saya saja yang memijat?”.

    Aku meloncat duduk dan menoleh ke arahnya, ternyata di depanku berdiri pembantu lain yang belum pernah kukenal. Kuperhatikan pembantu baru ini dengan seksama, wajahnya manis khas gadis desa, dengan bibir tipis yang merangsang sekali.

    Ia tersenyum gugup ketika melihat aku memperhatikannya dari atas ke bawah itu. Aku tak peduli, mataku jalang menatap belahan dasternya yang agak rendah sehingga menampakkan sebagian payudaranya yang montok itu. Dengan pelan kutanyai siapa namanya dan kapan mulai bekerja.

    Ternyata dia adalah famili Marni dari Kerawang namanya Neneng dan dia ke Jakarta karena ingin bekerja seperti Marni. Aku hanya mengangguk-angguk saja, ketika kutanya apakah dia bisa memijat seperti Marni, dia hanya tersenyum dan mengangguk.

    Kuperintahkan dia untuk menutup pintu kamar, sebenarnya tidak perlu pintu kamar itu ditutup karena pasti tak ada seorangpun di rumah, isteriku juga sedang pergi entah ke mana dan pasti malam hari baru pulang, tujuanku hanyalah menguji Neneng, apakah dia takut dengan aku atau benar-benar berani. Kuambil cream untuk menggosok tubuhku dan kuberikan pada Neneng sambil berkata “Coba gosok dulu badanku dengan minyak ini, baru nanti dipijat ya!”.

    Aku membuka celana dalamku dan langsung telungkup di tempat tidur, sengaja pada waktu berjalan aku menghadap Neneng sehingga Neneng dapat juga melihat penisku, ternyata dia diam saja. Ketika aku sudah berbaring, dia langsung membubuhkan lotion itu di punggungku dan menggosokannya ke punggungku. Sambil memejamkan mata menikmati elusan tangan Neneng yang halus, aku mengingatkan dia agar menggosoknya rata ke seluruh badanku. Sambil berbaring aku minta Neneng menceriterakan tentang dirinya.

    Ternyata Neneng seorang janda yang belum mempunyai anak, suaminya lari dengan perempuan lain yang kaya raya dan meninggalkan dia. Karena itu dia lebih suka ke Jakarta karena malu. Aku berkata kepadanya, “Jangan kuatir, kalau begitu kapan-kapan kamu mesti kembali ke desamu dengan banyak uang supaya bekas suamimu tahu kalau kamu sekarang sudah kaya dan bisa membeli laki-laki untuk jadi suamimu!”.

    Neneng tertawa mendengar perkataanku itu. Ketika itu Neneng sudah mulai menggosok bagian pantatku dengan lotion, tangannya dengan lembut meratakan lotion tersebut ke seluruh pantatku bahkan juga di sela-sela pantatku diberinya lotion itu sehingga kadang-kadang tangannya menyenggol ujung pelirku.

    Aku jadi tegang dengan gosokan Neneng ini, tetapi aku diam saja namun akibatnya posisiku jadi tidak enak, karena posisiku yang tengkurap membuat penisku yang berdiri tegak itu jadi tertekan dan sakit sekali. Aku jadi gelisah karena penisku rasanya mengganjal. Neneng yang melihat aku gelisah itu bertanya apakah gosokannya kurang betul. Aku hanya menjawab dengan gelengan kepala.

    Ketika aku bertanya lagi apakah isteri baru suaminya itu cantik, Neneng hanya menjawab dengan tertawa katanya, “Cantik atau tidak yang penting uangnya banyak, kan suami saya bisa numpang nikmat!”, Ketika Neneng sudah menggosok badanku sampai ke kaki, dia bertanya, “Apa sekarang mulai dipijat pak?”.

    Aku langsung berbalik telentang sambil berkata, “Sekarang yang bagian depan juga diberi minyak ya!”. Aku sengaja memejamkan mata sehingga aku tak tahu bagaimana sikap Neneng melihat bagian depan tubuhku yang telanjang itu, apalagi penisku sudah berdiri penuh mendongak ke atas dengan ujungnya yang seperti jamur raksasa itu.

    Neneng tidak banyak berbicara, tetapi ia mulai menggosok bagian dadaku dengan lotion yang harum itu, ketika aku membuka mata, kulihat buah dadanya yang montok tepat berada di depan mataku, bahkan karena potongan dusternya rendah, aku bisa melihat celah buah dadanya yang terjepit diantara beha yang dipakainya.

    Ketika gosokan Neneng sampai di selangkanganku, Neneng membubuhi sekitar bulu penisku dengan lotion tersebut, begitu juga dengan buah pelirku yang dengan lembut diberinya lotion tersebut. Saat itu Neneng berkata “maaf pak, apakah burungnya juga digosok?”. Aku tak menyahut tetapi aku hanya mengangguk saja.

    Tanpa ragu Neneng membubuhi ujung penisku dengan lotion tersebut, terasa dingin, kemudian Neneng mulai meratakannya ke seluruh batang penisku dengan lembut sekali, bahkan dia menarik kulit penisku sehingga lekukan di antara kepala dan batang kenikmatanku juga diberinya minyak.

    Ketika itulah aku membuka mataku dan memandang Neneng, ketika dilihatnya aku memandangnya, Neneng tersenyum dan tertunduk sementara tangannya terus mengurut penisku itu. Aku sudah tak kuat lagi menahan keinginanku, kutahan tangannya dan kusuruh Neneng untuk membuka pakaiannya. Neneng yang sudah janda rupanya langsung paham dengan keinginanku, wajahnya memerah, tetapi ia langsung bangkit dan membuka dusternya.

    Aku duduk di tepi tempat tidur memperhatikan badan Neneng yang hanya dilapisi beha mini dan celana dalam mini yang kurasa pasti pemberian isteriku. Buah dadanya membusung keluar karena beha yang diberikan isteriku nampaknya kekecilan sehingga tak dapat menampung payudaranya yang montok itu.

    Aku berdiri mendekati Neneng dan kupeluk dia serta kubuka pengait behanya, payudaranya yang montok dan kenyal itu tergantung bebas menampakkan garis merah bekas terjepit beha yang kekecilan itu, tetapi payudaranya sungguh kenyal dan gempal sama sekali tidak turun dengan putingnya yang mendongak ke atas. Ketika kurogoh celana dalamnya kurasakan bulu vaginanya cukup rimbun sementara ketika jariku menyentuh clitorisnya,

    Neneng seperti terlonjak dan merapatkan badannya ke dadaku, kurasakan vagina Neneng kering sekali sama sekali tak berair. Kukecup puting susu Neneng sambil kedua tanganku menurunkan celana dalamnya itu. Ketika kutarik Neneng ke tempat tidur, Neneng meronta katanya,

    “Pak saya takut hamil!” Kujawab enteng, jangan kuatir, kalau hamil tanggung jawab Bapak!”. Mendengar hal ini barulah dia mau kubaringkan di atas tempat tidurku, sambil menutupi matanya dengan tangan. Kupuaskan mataku memandang kemolekan gadis desa ini, aku langsung menyerbu vaginanya yang ditutupi bulu yang cukup rimbun itu, kuciumi dan kugigit pelahan bukit cembung yang penuh bulu itu,

    Neneng merintih pelan, apalagi ketika tanganku mulai mengembara menyentuh puting susunya. Neneng hanya menggigit bibir sementara tangannya tetap menutupi wajahnya, mungkin dia masih malu. Ketika aku berhasil menemukan clitorisnya, aku langsung menjilatinya begitu juga dengan bibir vaginanya kujadikan sasaran jilatan.

    Mungkin karena merasa geli yang tak tertahankan, tangan Neneng mendorong pundakku agar aku tak meneruskan gerakanku itu, begitu juga dengan pahanya yang terus akan dirapatkan, tetapi semua ikhtiar Neneng tak berhasil karena tanganku menahan agar kedua pahanya itu tak merapat. Akibatnya Neneng hanya bisa menggerak gerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan menahan geli.

    Tetapi lama-kelamaan justru aku yang jadi tak tahan dengan semua ini, kuhentikan jilatanku dan segera kutindih Neneng sambil mengarahkan penisku ke liang vaginanya. Melihat aku kesulitan memasukkan ujung penisku, Neneng dengan malu-malu menuntun penisku ke arah liangnya dan menepatkannya di ujung bibir vaginanya. Ketika itu dia berbisik, “Sudah pas pak”.

    Aku langsung mendorong pantatku agar supaya penisku bisa masuk yang disambut juga oleh Neneng dengan sedikit mengangkat pahanya sehingga.., sleep.., bles.., penisku terbenam seluruhnya di liang vagina Neneng yang seret itu, belum sempat aku menggerakkan penisku, Neneng sudah mulai memutar mutar pantatnya sehingga ujung penisku rasanya seperti dilumat oleh liang vagina Neneng itu.

    Aku mendengus keenakan, bibirku mencari puting susu Neneng dan mulai mengulumnya. Sambil mendesah desah Neneng berkata, “Ayo pak, digoyang, biar sama sama nikmat nya!”. Aku terkejut melihat keberanian Neneng menyuruh aku bekerja sama dalam permainan ini.

    Tetapi justru ini membuat aku makin terangsang, meskipun profesinya hanya pembantu, tetapi cara main Neneng benar benar memuaskan. Vaginanya tak henti henti meremas penisku membuat aku jadi ngilu, aku sudah paham bahwa orang desa secara naluri sudah mempunyai kemampuan seks yang hebat, jadi untuk aku kemampuan Neneng benar benar sulit dicari bandingannya.

    Ketika kurasakan air maniku hampir memancar, aku berbisik pada Neneng agar berhenti menggoyang pantatnya supaya aku dapat lebih merasakan kenikmatan ini. Tetapi Neneng justru makin cepat menggoyangkan pantatnya serta meremas-remas penisku sehingga tanpa dapat ditahan lagi air maniku memancar dengan derasnya memenuhi vagina Neneng.

    Saat itu juga Neneng mencengkeram punggungku keras keras dan kurasakan vaginanya menjepit penisku dengan erat sekali, matanya terbeliak sambil mendesis. Rupanya aku dan Neneng mencapai puncaknya pada saat yang bersamaan. Setelah beberapa menit diam, kurasakan Neneng pelan pelan mulai meremas-remas punggungku sambil menempelkan pipinya ke pipiku.

    Dengan tersipu-sipu dia bercerita kalau dia senang bisa mendapat rejeki ditiduri olehku, karena sejak di desa dulu dia memang nafsunya besar, sehingga suaminya sampai kerepotan melayani nafsunya yang luar biasa itu. Sekarang ini dia benar-benar baru merasakan puas yang sebenarnya setelah main denganku.

    Aku terhanyut oleh caranya yang mesra itu, namun aku tak ingin main lagi saat itu karena aku tadinya benar-benar hanya mau pijat dan melemaskan ototku, kalau sampai harus seperti ini, semuanya hanya gara-gara ada vagina baru di rumah yang tentunya tak dapat aku biarkan. Setelah kuberi dia uang 200 ribu, kusuruh Neneng keluar, Neneng sangat terkejut melihat jumlah uang yang kuberikan, ia berkali-kali mengucapkan terima kasih dan keluar dari kamarku.

    Sekeluarnya Neneng, aku kembali berbaring telanjang bulat diatas ranjangku sambil memejamkan mata, badanku terasa enteng karena terlalu banyak seks.

  • Bercinta Dengan Ibuku Yang Seksi Di Malam Yang Sepi

    Bercinta Dengan Ibuku Yang Seksi Di Malam Yang Sepi


    2113 views

    Duniabola99.org – Namaku toni adi nugroho, umurku 17 tahun, aku sekolah d salah satu SMA di surabaya. Aku anak tunggal di keluargaku, kadang rasanya sepi karna tidak mempunyai saudara. ayahku kerja di salah satu rumah sakit d surabaya, dan ibuku hanya ibu rumah tangga biasa. Aku ingin berbagi cerita tentang aku dan ibuku, umur ibuku 38 tahun, dia adalah ibu terbaik di dunia ini. di usia ibuku yang 38 tahun dia masih terlihat cantik.

    Awalnya aku gak ada pikiran ingin melakukan hal gila kepada ibuku, semua berawal ketika aku gak sengaja melihat ibuku yang sedang mandi, waktu itu aku pulang lebih cepat dari biasanya karna guru-guru di sekolah ada rapat. mungkin karna ibuku mengira bahwa di rumah gak ada siapa-siapa jadi dia gak menutup pintu kamar mandi dengan rapat.

    Ketika melihat pintu kamar mandi yang sedikit kebuka jadi muncul pikiran untuk mengintip ibuku yang sedang mandi. tubuh ibuku yang putih mulus dan buah dada yang besar serta bokong yang montok membuat kontolku menjadi tegang. karna terlalu fokus pada tubuh ibu, tanpa sengaja aku mendorong pinntu kamar yang gak tertutup rapat itu sehingga aku tersungkur masuk kedalam kamar mandi tempat ibu mandi, ibu yang lagi asik mandi pun terkejut.

    “toni, kamu ngapain??” tanya ibu dengan ekspresi bingung.
    ”enggak mah, ini tadi ada tikus trus mau toni usir” karna bingung jadi aku asal menjawab.

    kemudian aku pun langsung lari ke kamar. di dalam kamar aku masih terus memikirkan tubuh ibuku yang seksi itu, aku pun coli dengan membayangkan tubuh telanjang ibu yang kulihat tadi.. beberapa jam kemudia ibu memanggilku.
    “toni… cepet turun makan dulu” teriak ibuku dari bawah..

    aku pun langsung turun untuk makan siang, karna tenagaku habis untuk coli aku jadi sangat lapar. aku pun makan bersama ibu. ketika lagi asik menyantap makan siangku ibu melontarkan pertanyaan yang mengagetkanku.

    ” toni tadi km ngapain d kamar mandi pas mamah lagi mandi ? km ngintip mamah ya?” tanya ibu padaku.
    mendengar pertanyaan ibu aku pun jadi kaget dan tersedak.
    “uhuk,, egak kog mah, tadi itu ada tikus masuk rumah gede banget terus mau toni usir,eh toni malah kepleset jadi masuk deh ke kamar mandi.” kataku berusaha mencari alasan.
    ”kamu tuh pinter cari alasan, sebernya tadi km ngintip mamah mandi kan? Hayo ngaku” tanya ibuku denga nada yang lebih keras.
    “iya toni tadi ngintip mamah lagi mandi” jawabku dengan perasaan takut.
    “km nakal ya.. berani ngintip mamah mandi”
    “abisnya mamah sih pintu kamar mandi gak di tutup rapat, kan jadi kelihatan mamah lagi mandi” jawabku.
    “ya kan tadi mamah kira gak ada orang di rumah, lagian kamu gak seperti biasanya pulang cepet”. Kata ibuku.
    “iya ini tadi guru-guru di sekolah ada rapat, jadi pulangnya cepet”
    “lain kali jngan ngintip mamah lagi ya” jelas ibuku
    “iya mah, oya mah tadi itu tubuh mamah seksi bnget” sindirku kepada ibuku.
    “heh.. km ngomong apa, masih kecil udah ngomong seksi-seksi.” Balas ibuku.
    “yeee mamah, aku udah 17 tahun kali mah, udah gede” jawabku dengan cemberut.
    “oohh anak mamah ternyata sekarang udah besar ya…… uadah tau yang seksi-seksi”
    “hehehehe…. iya dong mah’’

    Setelah selesai makan akupun keluar karna sudah ada janji dengan temanku untuk menemaninya membeli kaset DVD dan aku juga membeli satu.

    Setiap malam aku selalu menyempatkan diri untuk belajar ya walaupun terkadang cuma membolak balik buku aja hehehehe. Kemudian aku teringat dengan kaset DVD yang baru aku beli tadi siang. Aku mengambil bungkusan yang sejak tadi siang aku letak kan di atas meja. Aku membeli film horor, judulnya “pocong pocong srigala”. Aku pun berfikir untuk menonton bersama ibuku, “kayaknya asik nih nonton sama mama” pikirku dalam hati, kemudian aku pun pergi kekamar ibuku untuk mengajaknya nonton film horor bersamaku. Sampainya di depan pintu kamar ibuku aku mendengar suara ibuku yang sedang mendesah keenakan seperti yg sering aku lihat di film-film bokep, kemudian aku mengetuk pintu kamar ibuku.

    “mah, mamah…. aku boleh masuk?” tanyaku dari luar kamar ibuku.
    “sebentar toni, mamah lagi ganti baju” jawab ibuku.
    Setelah beberapa saat ibuku pun menyuruhku masuk kedalam kamarnya.
    “ada apa?” tanya ibuku.
    “ini, toni baru beli film horor mah, mau gak nonton bareng sama toni?” jawabku
    ‘’iya boleh, sini nonton bareng sama mamah” jawab ibuku

    Kemudian aku memasukan kaset ke DVD player yang ada di kamar ibuku, setelah memasukkan kaset tersebut kemudian aku pun naik ke tempat tidur ibuku, aku duduk di samping ibu. Kami berdua asik menonton film yang sangat2 tidak menegangkan itu sampai tiba-tiba ada adegan yang mengejutkanku, spontan aku pun langsung memeluk ibuku dan ibuku hanya tertawa melihat aksiku itu.

    “iiihh… mamah kog ketawa sih.” Kataku dengan agak kesal
    “kamu lucuh sih, udah besar kok masih takut. Hehehe” jawab ibuku sambil tertawa kecil.
    “mamah kan tau sendiri aku paling takut sama pocong” kataku
    “ya udah, sini duduk di depan mamah, biar mamah peluk biar kamu gak takut lagi” kata mamku sambil menarik tanganku untuk duduk di depanya.

    “apaan sih mah, kayak anak kecil aja” jawabku dengan sedikit kesal.
    “udah gak apa-apa, kan kamu emang masih kecil. Hehehe”

    Aku pun menuruti perkataan ibuku dan duduk di depannya. Dia memelukku dari belakang, pelukannya benar-benar terasa hanngat, sudah lama aku gak merasakan di peluk ibuku seperti ini. Harum tubuh ibuku, susunya yang besar seperti mengganjal d punggungku membuatku jadi memikirkan hal yang aneh-aneh di tambah ibuku hanya memakai piyama dan terlihat paha nya yang putih mulus karena tidak tertutupi piyama yang ibuku pakai. Aku jadi tidak konsen menonton filmnya, pikiranku semuanya benar-benar telah tertuju pada sosok perempuan yang sedang memelukku, tanpa sadar tanganku mulai bergerak mengelus-elus paha ibu yang putih dan mulus itu, ibuku pun kaget, mungkin dia merasa geli kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya, tapi tanganku tetap kembali mengelus paha ibuku.

    “toni.. kamu ngapain sih, geli tau..” kata ibuku
    “paha mamah halus, jadi enak klw di elus-elus” jawabku

    Ibu kemudian menyingkirkan tanganku dari pahanya lagi, tpi setiap tanganku di singkirkan dari pahanya tanganku pun kembali lagi sampai akhirnya ibu membiarkan tanganku mengelus-elus pahanya yang mulus itu. Di tambah lagi ada adegan panas di film horor tersebut yang membuat pikiranku membayangkan hal-hal yang bukan-bukan. Ketika tanganku sedang asik mengelus-elus paha ibuku dan mataku fokus ke layar tv tiba tiba tangan ibuku menutupi mataku.

    “anak kecil gak boleh ngelihat yang kayak gini” kata ibuku sambil menutup mataku.
    “apaan sih mah, aku kan udah besar mah.” Jwabku sambil berusaha menyingkirkan tangan ibuku.
    “kamu udah pernah ya nonton adegan kayak gitu?” tanya ibuku.
    “udah dong mah”jwabku.
    “hahahahahahaha”
    ‘’kog mamah malah ketawa sih?” tanyaku
    “gak apa-apa. Itu berarti anak mamah udah besar, udah tau yang kayak begituan” jawab ibuku sambil menunjuk adegan di film horor yang kami tonton.
    “tapi jangan sering-sering ya nonton film kayak gitu” lanjut ibuku.
    “iya mah. Kataku

    Kami pun melanjutkan menonton film horor itu, susu ibuku yang besar yang menempel di punggungku membuat kontolku semakin tegang dan ingin rasanya memegang susu ibu yang indah itu.

    “mah, susu mamah kog besar banget sih.” Kataku sedikit usil
    “hahaha, kamu nih toni bisa aja, kebanyakan nonton film begituan sih jadi pikiran km jorok” celetus ibuku sambil tertawa kecil.
    “tapi susu mama beneran besar, tersa banget di punggung toni’’
    “toni mau pegang susu mamah?” tanya mamaku

    Aku kaget mendengar apa yang barusan di katakan ibu kepadaku.

    “beneran mah boleh pegang?” tanyaku untuk memastikan.
    ‘’iya boleh, kan dulu waktu kamu masih kecil sering kamu pegang”kata ibuku
    “ya itu kan waktu aku masih kecil” kataku, walaupun aku sebenernya gk ingat kalau pernah megang susunya ibuku waktu masih kecil, mungkin ketika aku masih bayi.
    “mau pegang apa enggak?” kata ibuku lagi
    “i iya mah, mau”

    Aku pun menggerakan tanganku agar bisa sampai ke gunung kembar yang sangat indah itu, ketika tanganku menyentuh susu ibuku jantungku jadri berdetak kencang, susu ibuku benar-benar lembut dan kenyal enak banget rasanya ketika di pegang dan membuat kontolku semakin tegang..

    “mah, eeeemmmm boleh gak aku lihat susu mamah’’pintaku

    Ibuku tidak menjawab dia langsung membuka piyamanya dan membuat susu ibuku yang indah itu terlihat dengan jelas, aku pun meremas-remasnya, ibuku juga terlihat menikmatinya, aku gak nyangka bakalan bisa merasakan hal yang seperti ini.

    ‘’toni..”panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil trus meremas-remas susu ibuku.
    “kamu boleh kog nyusu sama mamah lagi kalau kamu mau” katamamu.

    Aku kembali terkejut mendengar perkataan ibuku, bisa merasakan memegang susunya aja aku sudah seneng banget dan sekarang aku boleh menyusu padanya.

    “beneran mah?” tanyaku lagi
    “iya sayang” kata ibukut

    Tanpa pikir panjang lagi aku langsung menyusu pada ibuku, aku mengemut-emut punting susnya yang berwarna sedit merah jambu itu, aku menjilat-jilatinya. Ibuku sangat menikmati aksiku itu

    “oohh… toni… trus sayang. Trus…”
    “iya mah. Iya, susu mamah enak bnget” kataku smbil trus menjilati punting susu ibuku

    Tanganku yang satunya pun sepertinya tidak sepertinya juga tidak mau diam saja, aku mengarahkan tanganku yang kiri untuk sampai ke tengah-tengah selangkangan ibuku, sampai akhitnya aku menyentuh sesuatu yang lembab dan lengket, mungkin itu cairan yang keluar dari dalam memek ibuku.

    “toni!! “ triak ibuku
    “iya mah, maaf mah” aku kaget sambil menyingkirkan tanganku dari memek ibuku.
    “gak apa-apa sayang, trusin aja kalau kamu mau, gak apa-apa”
    “iya mah” aku pun meneruskan aksiku memegangi memek ibuku
    ‘’ooohhh. Sssss aahhhh enak sayang. Masukin jari kamu sayang kedalam memek mamah”

    Aku menuruti permintaan mamah dan memasukan jariku kedalam memeknya, sambil terus menjilati punting susu ibuku.

    “mah, boleh gak toni cium bibir mamah” tanyaku
    “boleh sayang.”kata ibu

    Aku langsung mencium bibir ibuku, rasanya sungguh nikmat hangat dan lembut, lidah kami pun beradu dan air liurku dan ibuku bercampur menjadi satu, ibuku benar-benar kisser yang handal, dia menguasai permainan ciuman ini, aku pun tidak ingin kalah dan membalas keganansan ciuman ibuku dengan penuh semangat dan nafsu. Mungkin ciuman itu berlangsung sekitar 3 menit dan kemudian ibuku berhenti menciumku dan dia langsung memelukku. Pelukan ibu benar-benar tersa sangat hangat. Ibu mendekatkan bibirnya keteingaku dan berbisik kepadaku.

    “sayang, kamu mau gak puasin mamah malam ini, mamaf udah gak tahan ingin di puasin malam ini, mamah ingin ngentot sama kamu sayang” kata ibuku

    Mendengar bisikan ibu membuat ku semakin bernafsu dan kontolku semakin tegang dan mengeras.

    “iya mah, toni mau muasin mamah malam ini, toni akan berikan yang terbaik untuk mamah dan mamah pasti akan puas.” Jawabku.

    Sesaat kemudian ibuku melepaskan pelukanya, kemudian dia membuka piyamanya. Tubuh ibu yang putih mulus dan sexi yang aku lihat tadi siang ketika ibu lagi mandi kini berada di depanku dan telihat dengan jelas betapa indahnya wanita di depan hadapanku ini. Dua buah susu yang menggantung dan memek tembem yang di tumbuhi bulu halus membuat nafsuku semakin menjadi-jadi. Tanpa di komandoi ibuku aku langsung menciumi memek ibuku, menjilati klitoris ibuku. Rasanya sangat nikmat, terasa asin dan gurih hehe.

    “oohhhh. Aaahhhh enak sayang. Trusin sayang .. ooohhhhh” kata ibu sambil mendesah menikmati permainan mulutku.
    “sayang kamu kog pinter banget sih, kamu udah pernah ML ya. Ohhh sssssttt ahhhh” tanya ibuku sambil mendesah dan menjambak rambutku.
    “hehehe. Iya mah” jawabku sambil nyengir.
    “enak bnget sayang. Trusin sayang, masukin jari kamu sayang di kocok yang kenceng sayang” kata ibu

    Aku pun menuruti perintah ibuku, ibu terlihat sangat menikmati tubuhnya bergerak-gerak karna gerakan tanganku di dalam memeknya. Beberapa saat kemudian aku menghentikan aksiku karna aku gak mau ibu orgasme duluan sebelum aku memasukkan kontolku kedalam memeknya yang tembem itu.

    “mah, emutin kontolnya toni dong” pintaku
    “iya sayang, sini mamah emutin” jawab ibuku

    Kemudian aku membuka baju dan celanaku, kontolku yang selama itu terkurung di balik celanaku akhirnya bisa keluar dan bebas. Aku berdiri d depan ibuku.

    “kontol kamu besar banget toni, kontol papah aja kalah, hehe” kata ibuku
    “iya mah, dengan kontol ini toni akan puasin mamah” balasku

    Kemudian ibu langsung menjilati ujung kontolku dan memasukkannya kedalam mulutku, aku baru kali ini merasakan kontolku di emut oleh perempuan, ya walupun sering ML sama pacarku tapi dia gak mau ngemuti kontolku, rasanya sungguh nikmat,

    “ahh. Enak mah, sambil d kocok mah kontolku” kataku
    “iya sayang” balas ibuku

    Ibuku pun melakukan apa yang aku perintahkan. Ibu sangat pintar dalam hal menyepong kontol, mungkin karna sering melakukanya dengan papah. Sekitar 4 menit ibuku mengemuti kontolku yang lumayan besar ini ya walaupun gk sebesar kontol orang barat. Hehe

    ‘’sayang masukin dong kontol kamu ke memek mamah, mamah udah gak tahan sayang” pinta ibuku.
    “iya mah, toni masukin”jawabku

    Aku pun mundur sedikit kebelakan, posisi ibuku tidur terlentang sambil kedua kaki di buka (mengkangkang, gak tau d tempat kalian bahasanya apa). Aku mulai memainkan kontolku, aku tepuk-tepukkan kontolku kememek mamah, aku gesek gesekan kontolku ke klitorisnya, mamah semakin bernafsu, nafasnya semngakin terengah-engah.

    “sayang cepetan di masukin, jngan buat mamah menunggu lama sayang” kata ibuku

    Aku pun memasukkan kontolku ke memek ibuku, walaupun ibu berumur 38 tahun tapi memeknya masih sempit, mungkin karna ibu sering melakukan perawatan terhadap memek nya, setelah berusaha sedikit keras akhirnya kontolku pun bisa masuk kedalam memek , ibuku, rasa hangat yang menyelimuti kontolku, rasa basah becek yang aku rasakan ketika kontolku masuk kedalam memek ibu membuatku semakin bernafsu, sambil menggenjot ibuku, akupun meremas-remas kedua buah susu ibu yang sangat besar itu,

    “ahhhh.. ssssss ohhhhhh enak bnget sayang, trus genjot yang kenceng sayang, yang kenceng ahhhh. “ desahan yang sangat erotis membuatku semakin bersemangat.

    PLOK PLOK PLOK PLOK. Begitulah kira kira suara ketika kontolku beradu dengan memek ibu.

    “mah enak gak mah, nikmat gak mah, mamaf puas gak?”tanya ku sambil terus menggenjot memek ibu.
    “aaaahhh,, iya sayang, enak banget, nikmat banget, puasin mamah trus sayang. Ahhhh oohhh ssssstt aahhh..” kata ibuku sambil tak henti-hentinya mendesah.
    “iya mah, malam ini akan menjadi malam terindah untuk mamah, toni akan puasin mamah sampai maksimal” kataku

    Setelah beberapa menit aku menggenjot dan mulai kluar kringat d tubuhku dan tubuh ibuku, aku pun berhenti dan meminta ibu untuk bertukan posisi. Kali ini aku minta posis WOT.

    “mah capek nih, tukar posisi dong, mamah diatas ya, gantian mamah yang genjot”kataku
    “iya sayang.”kata ibu

    Kemudian ibu bangun dari tidur terlentangnya dan aku yang gantian tidur terlentang. Ibu mulai menaikiku dan memasukkan kontolku kedalah memeknya.

    “aahhhh.. sayaaaanggg…” desah ibuku sambil nenggenjot.
    “enak mah, terusin mah. Enak” kataku

    Mamah sangat bersemangat, dia menggenjot kontolku dengan penuh nafsu.

    “enak sekali sayang, aaahhhhh ohhhhhhhh. Kamu bner-bener pinter muasin mamah sayang”kata ibu sambil trus menggenjot dan mendesah.
    “iya dong mah, kan toni udah janji akan muasin mamah malam ini”

    Sudah sekitar 16 menit kami ML dan kami belum juga mencapai puncak, ternyata ibuku juga tahan berlama-lama. Mungkin dia tidak ingin mengakhiri kesenangan dan kenikmatan ini dengan cepat begitupun aku, aku berusaha untuk tetap tahan dan tidak keluar duluan, karna aku masih ingin trus menikmati memek ibu yang tembeh nan indah itu, sambil ibu menggenjot akupun sambil meremas-remas susunya. Karna ibu terlihat sudah capek kamipun berganti posisi seperti semula, ibu d bawah dan aku yang menggenjot. Kali ini kontolku bisa masuk dengan mudah ke dalam memek ibu karna memek ibu suadah sangat basah dan ada sedikit ledir yang keluar dari dalam memek ibu

    “sayang, genjot yang cepet sayang.aaaaaaahhhh.. trus sayang, bentar lagi mamah mau kluar” kata mamah sambil mendesah tanda bahwa dia sangat menikmati permainan ini
    “iya mah, toni juga udah mau keluar.” Kataku

    Akhirnya setelah 20 menit kami melakukan permainan ini, ibuku pun orgasme

    “mamah keluar duluan sayang. Ahhhhhhhh ooohhhhh sssssssttttt” desahan ibu terdengar lebih keras tanda dia sudah keluar, tangannya mencengkram bantal yang ada di sampingnya dengan kuat dan tubuh ibu menggeliat.

    Semprotan cairan dalam memek mamah menerpa kontolku, begitu hangat dan nikmat membuatku juga sampai ke puncak permainan

    “mah toni mau keluar juga nih, toni keluarin di dalam memek mamah ya” kataku
    “iya sayang keluarin, keluarin di dalam memek mamah yang banyak sayang” kata ibu
    “mah aku kluar, aku kluar, ahhhhhhh”

    Akhrinya spermaku menyembur keluar masuk kedalam memek mamah dan menembus rahimnya, rasanya nikmat sekali ketika menyemburkan sperma kedalam memek. ibu pun menggeliat ketika semburan spermaku menusuk di dalam memeknya. Aku pun menarik keluar kontolku dan ketika aku menarik keluar kontolku mengalir sedikit lelehan spermaku yang aku keluarkan di dalam memek ibuku. Ibu terkapar lemas dengan nafas berat dan terengah-engah. Aku juga terkapar di samping tubuh ibu, aku mencium bibir ibu dengan lembut dan dia juga membalas ciumanku dengan lembut juga

    “makasih ya sayang, mamah bener-bener puas malam ini” kata ibuku
    “iya mah, toni juga puas banget” jawabku.

    Beberapa saat kemudian aku memakai bajuku dan ibu juga memakai piyamanya kembali, tanpa sadar ternyata film horor yang kami tonton sudah berakhir, laku aku keluar dari kamar ibu sambil membawa kaset film horor yang kam tonton setenganya tadi. Sebelum sempat aku keluar kamar, ibu memanggilku.

    “toni..” panggil ibuku
    “iya mah” jawabku sambil menoleh ke arah ibu
    “kejadian malam ini jangan bilang papah ya sayang.” Kata ibuku
    “iya mah, toni janji akan jaga rahasia” kata ku
    “makasih sayang, mamah puas sekali, mmuuaaacchh.” Kata mamaku sambil memberikan kiss bye

    Aku hanya tersenyum dan beranjak meninggalkan kamar ibu. Sampainya di kamarku aku terdiam sejenak dan berfikir

    “kenapa ibu tadi bisa ML sama aku ya” pikirku dalam hati, ah sudah lah mungkin ibu merasa kesepian karna papah slalu pulang larut malam yang penting malam ini aku puas dan menjadi malam terbaiku…

    END

     

    Baca Juga :
  • PETITE SMALL TIT

    PETITE SMALL TIT


    1867 views

  • Cerita dewasa -Akibat Aku Menikah Dengan Pria Tua

    Cerita dewasa -Akibat Aku Menikah Dengan Pria Tua


    1568 views

    Duniabola99.org – Aku menikah pada usia sangat belia, yakni 22 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada usia tersebut sudah dinikahkan olah orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan seorang laki-laki playboy “kampungan”. Aku menikah dengan sang playboy, usianya sangat renta sekali, 65 tahun pada saat aku dinikahinya.

    Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat seksual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang aling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang.

    Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali.

    Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.

    Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar.

    Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum.

    Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya.

    Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing.

    Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali. Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?!

    Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu.

    Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy.

    Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku. Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!.

    Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya. ” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng.

    Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya.

    Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya.

    Nafasku semakin tak beraturan lagi. Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku.

    Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya.
    Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar.

    Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis.

    ” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung !

    Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula .

    Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi.

    Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh….aku menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD.

    Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku. ” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun kontol ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.

    Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu.

    Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ?

    Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kai berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya.

    Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya.

    Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.

    Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!!

    Dalam kesendirianku ini . . .
    Segalanya bisa berubah .. .
    Kecuali,
    Cinta dan kasihku pada Ronad,

    Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku, Ron.

  • Bercinta Dengan Kakakku Sendiri

    Bercinta Dengan Kakakku Sendiri


    1764 views

    Duniabola99.org – Namaku hendra aku mahasiswa perguruan tinggi swasta di kota Jakarta dan sekarang masih semester 2 jurusan yang aku ambil Teknik Informatika dari pertama kuliah aku tinggal bersama kakaku Vania usiaku terpaut lima tahun, dia memang bukan kakak kandungku tapi bagiku dia adalah sosok yang perhatian dan kami jauh dari orang tua.

    Rumah yang kami tempati, baru satu tahun dibeli kak Vania. Tidak terlalu besar memang, tapi lebih dari cukup untuk kami tinggali berdua. Setidaknya lebih baik dari pada kost-kostan. Kak Vania saat ini bekerja disalah satu KanCab bank swasta nasional. Meskipun usianya baru 24 tahun, tapi kalau sudah mengenakan seragam kantornya, ia kelihatan dewasa sekali. Berwibawa dan tangguh. Matanya jernih dan terang, sehingga menonjolkan kecantikan alami yang dimilikinya. Dua bulan pertama aku tinggal dirumah kak Vania, semuanya berjalan normal. Aku dan kak Vania saling menyayangi sebagaimana adik dan kakak. Pengahasilan yang lumayan besar memungkinkan ia menangung segala keperluan kuliah ku.

    Memang sejak masuk kuliah, praktis segala biaya ditanggung kak Vania. Namun dari semua kekagumanku pada kak Vania, satu hal yang aku herankan. Sejauh ini aku tidak melihat kak Vania memiliki hubungan spesial dengan laki-laki. Kupikir kurang apa kakaku ini ? cantik, sehat, cerdas, berpenghasilan mapan, kurang apa lagi ? Seringkali aku menggodanya, tapi dengan cerdas ia selalu bisa mengelak. Ujung-ujungnya ia pasti akan bilang, “Gampang deh soal itu, yang penting karier dulu…!”, aku percaya saja dengan kata-katanya. Yang pasti, aku menghomati dan mengaguminya sekaligus. Hingga pada suatu malam. Saat itu waktu menunjukan pukul 9.00, suasana rumah lengang dan sepi. Aku keluar dari kamarku dilantai atas, lalu turun untuk mengambil minuman dingin di kulkas.

    TV diruang tengah dimatikan, padahal biasanya kak Vania asyik nongkrongin Bioskop Trans kesayangannya. Karena khawatir pintu rumah belum dikunci, lalu aku memeriksa pintu depan, ternyata sudah dikunci. Sambil bertanya-tanya didalam hati, aku bermaksud kembali ke kamarku. Namun tiba-tiba terlintas dibenakku, “kok sesore ini kak Vania sudah tidur ?”, lalu setengah iseng perlahan aku mencoba mengintip kak Vania didalam kamar melalui lubang kunci. Agak kesulitan karena anak kunci menancap dilubang itu, namun dengan lubang kecil aku masih dapat melihat kedalam. Dadaku berdegup kencang, dan lututku mendadak gemetar. Antara percaya dan tidak pada apa yang kulihat. Kak Vania menggeliat-geliat diatas spring bad.

    Ya Ampun ! Ia menggeliat-geliat kesana kemari. Terkadang terlentang sambil mendekap bantal guling, sementara kedua kakinya membelit bantal guling itu. Kemudian posisinya berubah lagi, ia menindih bantal guling. Napasku memburu. Ada rasa takut, malu, dan entah apalagi namanya. Sekuat tenaga aku tahan perasaan yang bergemuruh didadaku. Kualihkan pandanganku dari lubang kunci sesaat, pikiranku sungguh kacau, tak tahu apa yang harus kuperbuat.

    Namun kemudian rasa penasaran mendorongku untuk kembali mengintip. Kulihat kak Vania masih menindih batal guling. Pinggulnya bergerak-gerak agak memutar, lalu kemudian dengan posisi agak merangkak ia menumpuk dan memiringkan bantal dan guling, lalu meraih langerie-nya. Ujung bantal itu ditutupinya dangan langerie. Kembali aku mengalihkan pandanganku dari lubang kunci itu. Ngapain lagi tuh ?!!, aku tertegun. Entah kenapa, rasa takut dan jengah perlahan berganti dengan geletar-geletar tubuhku. Tanpa sadar ada yang memanas dan mengeras di balik training yang aku kenakan. Aku meremasnya perlahan. Ahhh… Ketika kembali aku mengintip ke dalam kamar, kulihat Kak Vania mengarahkan selangkangannya pada ujung bantal itu, hingga posisinya benar-benar seolah menunggangi tumpukan bantal itu.

    Lalu tubuhnya terutama bagian pinggul bergoyang goyang dan bergerak-gerak lagi, setiap goyangan yang dilakukanya secara reflek membuat aku semakin cepat meremas batang kemaluanku sendiri. Entah berapa lama aku menyaksikan tingkah laku kak Vania didalam kamar. Nafasku memburu, apalagi manakala aku melihat gerakan kak Vania yang semakin cepat. Mungkin ia hendak mencapai orgasme, dan benar saja, beberapa saat kemudian tubuh kak Vania nampak berguncang beberapa saat, jemari kak Vania mencengkram seprai. Aku tak tahan lagi. Bergegas aku menuju kamarku sendiri. Lalu kukunci pintu.

    Kumatikan lampu, lalu berbaring sambil memeluk bantal guling dengan nafas memburu. Pikiranku kacau. Bagaimanapun aku laki-laki normal. Aku merasakan gelombang birahi menyala dan semakin menyala didalam tubuhku. Dan makin lama makin membara. Ah… aku tak tahan lagi. Dengan tangan gemetar aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan, lalu aku berguling-guling diatas spring bad sambil mendekap bantal guling. Aku merintih dan mendesah sendirian. Diantara desahan dan rintihan aku menyebut-nyebut nama kak Vania. Aku membayangkan tengah berguling-guling sambil mendekap tubuh kak Vania yang putih mulus. Pikiranku benar-benar tidak waras.

    Aku membayangkan tubuh kak Vania aku gumuli dan kuremas remas. Sungguh aku tidak tahan, dengan sensasi dan imajinasiku sendiri, aku merintih dan merintih lalu mengerang perlahan seiring cairan nikmat yang muncrat membasahi bantal guling. (Besok harus mencuci sarung bantal…masa bodo…!!!!) Sejak kejadian malam itu, pandanganku terhadap kak Vania mengalami perubahan. Aku tidak saja memandangnya sebagai kakak, lebih dari itu, aku kini melihat kak Vania sebagai wanita cantik. Ya wanita cantik ! wanita cantik dan seksi tentunya. Ah…….! (maafkan aku kak Vania !) Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang.

    Kini aku selalu memperhatikan bagian-bagian tubuh kak Vania. . ! mengapa baru sekarang aku menyadari kalau tubuh kak Vania sedemikian putih dan moligh. Pinggulnya, betisnya, dadanya yang dihiasi dua gundukan itu. Ah lehernya apalagi, mhhh rasanya ingin aku dipeluk dan membenamkan wajah dilehernya. “Hei, kenapa melamun aja ? Ayo makan rotinya !“, kata kak Vania sambil menuangkan air putih mengisi gelas dihadapanya, lalu meneguknya perlahan. Air itu melewati bibir kak Vania, lalu bergerak ke kerongkonganya…. Ahhh kenapa aku jadi memperhatikan hal-hal detail seperti ini ? “Siapa yang melamun, orang lagi …. ammmm mmm enak nih, selai apa kak ?”, aku mengalihkan perhatian ketika kedua bola mata kak Vania menatapku dengan pandangan aneh.

    “Nanas ! itu kan selai kesukaanmu. awas abisin yah !”, kak Vania bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan membelakangiku menuju wastafel untuk mencuci tangan. “OK, tenang aja !”, mulutku penuh roti, tapi pandangan mataku tak berkedip menyaksikan pinggul kak Vania yang dibungkus pakaian dinasnya. Alamak, betisnya sedemikian putih dan mulus… “Kamu gak pergi kemana-mana kan ?“, kata kak Vania. Hari sabtu aku memang gak ada mata kuliah. “Enggak…!”, kataku sesaat sebelum meneguk air minum. “Periksa semua kunci rumah ya Ted kalo mau pergi. Kemarin di blok C11 ada yang kemalingan….!”. “Mmhhh… iya, tenang aja…”, kataku sambil merapikan piring dan gelas bekas sarapan kami. Beberapa saat kemudian suara mobil terdengar keluar garasi. Lalu suara derikan pintu garasi ditutup. Dan ketika aku keteras depan, Honda Jazz warna silver itu berlalu meninggalkan pekarangan.

    Setelah memastikan kak Vania pergi, aku kemudian mulai mengamati atap dan jarak antar ruangan. Sejak kemarin aku telah memiliki suatu rencana. Aku mau memasang Mini Camera kekamar kak Vania, biar bisa online ke TV dikamarku, he he !. Sebulan berlalu, otakku benar-benar telah rusak. Aku selalu menunggu saat-saat dimana kak Vania bermasturbasi. Dengan bebas aku melihat Live Show, lewat mini kamera yang telah kupasang dilangit-langit kamar Kak Vania. Aman ! sejauh ini kak Vania tak menyadari bahwa segala gerak-geriknya ada yang mengamati. Benar rupanya hasil survai sebuah lembaga bahwa 60 % dari wanita lajang melakukan masturbasi. Kalau kuhitung bahkan ka Vania melakukanya seminggu dua kali.

    Pasti tidak terlewat ! malam rabu dan malam minggu. Kasihan kak Vania. Ia mestinya memang sudah berumah tangga. Tapi biarlah, kak Vania toh sudah dewasa, ia pasti tahu apa yang dilakukannya. Dan yang terpenting aku punya sesuatu untuk kunikmati. Kalau kak Vania melakukannya dikamarnya, pasti aku juga. Ahh…. Seringkali ditengah kekacauan pikiranku, ingin rasanya aku bergegas kekamar kak Vania ketika kak Vania tengah menggeliat-geliat sendiri. Aku ingin membantunya. Sekaligus membantu diriku sendiri. Gak usah beneran, cukup saling bikin happy aja. Tapi aku gak berani.

    Apa kata dunia ? Malam ini. Aku tak sabar lagi menunggu, sudah hampir jam sembilan. Tapi kok gak ada tanda-tandanya. Kak Vania masih asyik nongkrongi TV diruang tengah. Aku kemudian bergegas keluar rumah bermaksud mengunci gerbang. “Mau kemana di ?”, “Kunci gerbang ah, udah malem !”, kataku sambil menggoyangkan anak kunci . “Jangan dulu dikunci, temen kak Vania ada yang mau kesini !”, “Mau kesini ? siapa kak ?”, “Santi…yang dulu itu lho !”, “Ohh…!”, aku mencoba mengingat. Angel ? ah masa bodo… tapi kalo dia kesini, kalo dia nginep, berarti …? Yah…! hangus deh. Aku bergegas kembali kedalam. Dan ketika aku menaiki tangga ke lantai atas, HP kak Vania berdering. Kudengar kak Vania berbicara, rupanya temennya si Angel brengsek itu udah mau datang. Huh ! Aku hampir aja ketiduran. Atau mungkin memang ketiduran. Kulihat jam menunjukan pukul 10.30 malam, ya ampun aku memang ketiduran. Cuci muka di wastafel, lalu aku ambil sisa kopi yang tadi sore kuseduh.

    Dingin tapi lumayan daripada gak ada. Lalu seteguk air putih. Lalu sebatang Class Mild. Dan, asap memenuhi ruang kamar. Kubuka jendela, membiarkan udara malam masuk kekamarku. Sepi. Temennya kak Vania udah pulang kali ?!. Kunyalakan TV, tapi hampir seluruh chanel menyebalkan, Kuis, Lawakan, Ketoprak, Sinetron Mistery, fffpuih ! kuganti-ganti channel tapi emang semua chanell menyebalkan, lalu kutekan remote pada mode video…lho apa itu…?! Ya ampun ! sungguh pemandangan yang menjijikan. Apa yang akan dilakukan kak Vania dan temannya itu. Aku geleng-geleng kepala, ada rasa marah, kesal. Aku tidak menyangka kalau kak Vania ternyata menyukai sesama jenis (Lesbian). Apa kata Mama. Ya ampuuuuun…! Kumatikan TV.

    Aku termenung beberapa saat. Aku ambil gelas kopi, satu tetes, kering. Ah air putih saja. Aku habiskan air digelas besar sampai tetes terakhir. Tapi…., aku tekan lagi tombol power TV, Upps… masih On Line ! Aku melihat kak Vania dengan temannya berbaring miring berhadapan. Aku yakin mereka tanpa busana. Meskipun berselimut, bagian pundak mereka yang tak tertutup menunjukan kalau mereka tak berpakaian. Mereka saling menatap dan tersenyum. Tangan kiri kak Angel mengelus-elus pundak kak Vania. Sementara kuperhatikan tangan kak Vania nampaknya mengelus-elus pinggang kak Angel, tidak kelihatan memang tapi gerakan-gerakan dari balik selimut menunjukan hal itu. Lama sekali mereka saling pandang dan saling tersenyum. Mungkin mereka juga saling berbicara, tapi aku tak mendengarnya karena aku tidak memasang Mini Camera dengan Mic.

    Perlahan kepala kak Angel mendekat, tangannya menghilang kedalam selimut dan menelusuri punggung kak Vania. Aku Cemburu ! Mereka berciuman dengan penuh perasaan, perlahan saling mengulum dan melumat. fffpuih ! Ternyata benar-benar ada tugas pria yang dilakukan oleh wanita. Untuk beberapa saat mereka berciuman dan saling meraba. Aku jadi menahan nafas. Mungkin aku juga ketularan tidak waras, rasanya ada satu gairah yang perlahan bangkit didalam tubuhku. Bahkan, aku mulai mendidih ! Sesaat kak Angel nampak menelusuri leher kak Vania dengan bibir dan lidahnya, aku mengusap leherku sendiri.

    Entah kenapa aku merasa merinding nikmat. Apalagi melihat ekpresi kak Vania yang pasrah tengadah, sementara kak Angel dengan lembut bolak-balik menjilat leher, dagu, pangkal telinga. Aku tak tahan melihat kak Vania diperlakukan seperti itu. Setelah mematikan lampu, aku kemudian beranjak ke atas spring Bad, mendekap bantal guling, sementara mataku tak lepas dari layar TV. Situasi semakin seru, kak Vania kini yang beraksi, ia kelihatan agak terlalu terburu-buru. Dengan penuh nafsu ia menjilati dan menciumi leher kak Angel yang kini terlentang ditindih kak Vania.

    Kepala kak Angel mendongak-dongak, aku yakin ia tengah merasakan gelenyar-gelenyar nikmat dilehernya. Kemudian kak Vania berpindah menciumi toket gede kak Angel, sekarang baru nampak jelas wajah kak Angel. Ia ternyata cantik sekali, bahkan sedikit lebih cantik dari kak Vania. Ah aku terangsang. Tonjolan dibalik kain sarung yang kukenakan makin mengeras. Agak ngilu terganjal ujung bantal guling, sehingga perlu kuluruskan. Kak Vania benar-benar beraksi, ia menciumi dan melahap payudara kak Angel. Wajah kak Angel mengernyit, dan mulutnya terbuka, apalagi ketika kak Vania mengemut putting susunya. Ia Menggeliat-geliat sementara kedua tangannya mendekap kepala kak Vania.

    Bergantian kak Vania mengerjai kedua payudara kak Angel. Kak Angel menggeliat-geliat. Semakin liar, apalgi ketika kak Vania menyelinap ke dalam selimut. Tiba-tiba kepala Kak Vania muncul lagi dari balik selimut, tengadah mungkin ia tersenyum atau tengah mengatakan sesuatu, karena kulihat kak Angel tersenyum, lalu sebuah kecupan mendarat dikening Kak Vania. Sesaat kemudian kak Vania menghilang lagi ke dalam selimut. Kak Angel tampak membetulkan posisi badannya, selimutnya juga dirapihkan, aku tak dapat melihat apa yang tengah dilakukan kak Vania, tapi menurut perkiraanku kepala kak Vania tepat diantara selangkangan kak Angel.

    Entah apa yang tengah dilakukannya. Namun yang terlihat, kak Angel mendongak-dongak, kedua tanganya meremas-remas kepala kak Vania. Kepala kak Angel bergerak kekanan dan kekiri. Tubuhnya juga menggelinjang kesana sini. Kondisi seperti itu berlalu cukup lama. Aku keringatan. Nafasku memburu. Tanpa sadar kubuka kaus yang kukenakan, lalu kulemparkan kain sarungku. Kemaluanku mengeras, menuntut diperlakukan sebagaimana mestinya. Ah… edan ! Tiba-tiba aku lihat kak Angel mengejang beberapa kali. Pinggulnya mengangkat, kedua pahanya menjepit kepala kak Vania. Mengejang lagi, sementara kepalanya mendongak kekanan dan kiri. Ia terengah-engah, lalu sesaat kemudian terdiam.

    Matanya terpejam. Kemudian kak Vania muncul dari balik selimut, ia nampak mengelap mulutnya dengan selimut. Paha kak Angel tersingkap karenanya. Kak Angel kemudian meraih kedua bahu kak Vania, mendaratkan kecupan dikening, pipi kanan dan kiri kak Vania, lalu merangkul kak Vania ke dalam pelukannya. Beberapa saat mereka berpelukan. Aku yang menyaksikan kejadian itu hanya dapat menahan napas, sementara tangan kananku meremas-remas dan mengurut kemaluanku sendiri. Dan, kemudian mereka nampak berbincang lagi, lalu kak Vania membaringkan badanya. Terlentang. Kak Angel menarik selimut, lalu menyingkirkannya jauh-jauh. Kak Vania kelihatan protes, tapi protes kak Vania dibalas dengan lumatan bibir kak Angel. Tubuh kak Angel menindih tubuh kak Vania. Aku melihat, dengan mata kepalaku sendiri. Dua wanita cantik, dua tubuh indah dengan kulit putih mulus, tanpa busana, tanpa penutup apapun. Saling menyentuh. Kak Angel kini yang bertindak aktif, ia kini menjilati leher, pangkal leher, bahu, dada, payudara kanan dan kiri.

    Kak Vania nampak pasrah diperlakukan seperti itu. Kak Angel nampak lebih terampil dari kak Vania, hampir setiap inci tubuh kak Vania dijilati dan dikecupnya. Bahkan kini ia menelusuri pangkal paha kak Vania dari arah perut dan terus bergerak ke awah. Kak Vania hendak bangun, kedua tanganya seolah menahan kepala kak Vania yang terus bergerak ke bawah, entah mungkin karena geli atau nikmat yang teramat sangat. Tapi tangan kak Angel menahanya, akhirnya kak Vania menyerah. Dihempaskannya tubuhnya ke atas spring bad. Kak Angel kini menciumi paha, lutut, bahkan telapak kaki kak Vania. Tangan kanan kak Vania mengusap-usap kemaluannya, sementara jari-jari tangan kirinya dimasukan kedalam mulutnya sendiri. Ia mengeliat-geliat.

    Tubuh kak Angel kemudian berubah lagi. Ia kini telah siap berada diantara paha kak Vania. Kak Angel menarik bantal dan meletakannya, dibawah pinggul kak Vania, sehingga tubuh bagian bawah kak Vania makin terangkat. Kepala kak Vania terjepit persis diantara selangkangan kak Vania. Sebelah tangannya meremas-remas payudara kak Vania. Aku lihat tubuh kak Vania mengelinjang-gelinjang. Tak sadar aku turut merintih. Semakin kak Vania menggelinjang, nafasku semakin memburu.

    Tubuhku kini mendekap dan mengesek-gesek bantal guling, dan batang kemaluanku menggesek-gesek ujungnya. Nikmat, entah apa yang kini berada didalam pikiranku. Yang pasti aku turut larut dalam situasi antara kak Vania dan kak Angel. “Kak Vaniaii… kak Angel……, ini Adi… asssshhh..ahh kak…aku juga..!”, aku merintih dan terus merintih. Semakin lama kak Vania kulihat semakin liar, badannya bergerak-gerak, naik-turun searah pinggulnya. Kedua tangannya menangkup kepala kak Angel.

    Semakin lama gerakan kak Vania semakin liar, lalu pessss, TV mendadak padam. Sialan ! lampu diluar juga padam. Gelap gulita. PLN sialan ! Brengsekkkkkk !!! Aku terengah-engah, dalam kegelapan. Sudah kadung mendidih, aku teruskan aksiku meski tanpa sensasi visual. Aku merintih dan mendesah sendiri dalam kegelapan. Aku yakin disana kak Vania dan kak Angel pun tengah merintih dan mendesah, juga dalam kegelapan. Dok! Dok ! Dok ! “Adi… bangun, udah siang !“, suara ketukan atau entah gedoran pintu membangunkan aku. Rupanya sudah siang. “Bangun…!”, suara kak Vania kembali terdengar. “Iya..! udah bangun…”, teriakku. Lalu terdengar langkah kaki kak Vania menjauh dari pintu kamarku. Ya ampun ! aku terkaget.

    Berantakan sekali tempat tidurku. Dan bantal guling…, bergegas aku buka sarungnya. Wah nembus ! Dengan terburu-buru kurapikan kamarku, jam menunjukan pukul 8 pagi. Kalau tidak khawatir mendengar kembali teriakan kak Vania yang menyuruh sarapan mungkin aku memilih untuk tidur lagi. Akhirnya aku keluar kamar, mengambil handuk, dan bergegas kekamar mandi.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • SPY CAM CATCHES 2 SEX CLUB COUPLES SUCK-FUCKING LIKE CRAZYA SCROW LAUGHS

    SPY CAM CATCHES 2 SEX CLUB COUPLES SUCK-FUCKING LIKE CRAZYA SCROW LAUGHS


    1459 views