Author: shindy vero99
-
CAMPUS SLUTS BUSTED
-
Hand job in toilet
-
Menikmati Pepek Shellyn Cewek Cantik Teman Sekelas
Duniabola99.org – Peristiwa ini terjadi saat aku duduk di bangku SMP, dimana dikelasku ada salah satu cewek yang bernama Shellyn memang dia terkenal sebagai cewek genit, Wajahnya cantik dan imut, karena dia supel dan gampangan bergaul maka dari itu banyak teman teman cowok yang dekat dengan dia dan menjadi rebutan para cowok termasuk aku.
Diantara sekian banyak cowok ada satu yang paling getol dekat2 ma Shellyn , namanya Kholis. Setiap kali aku melihat Kholis mendekati Shellyn maka tangannya gk jauh2 dari meraba pantat atau toked Shellyn .
Pernah suatu ketika saat pelajaran Kesenian, Shellyn yang duduk sendirian karena teman satu mejanya tidak datang pindah tempat duduk ke tempat Kholis yang memang duduk sendirian dibarisan paling belakang sudut, bersebelahan dengan mejaku.
Mulanya aku gk terlalu pedulian, paling juga si Kholis ngucek2 payudaranya si Shellyn . Tapi saat aku ngelirik, aku kaget setengah mati. Kontol si Kholis udah keluar dari celananya dan sedang dikocok2 ma Shellyn ! Kholis menyeringai bangga melihat ke arahku. Sementara Shellyn hanya tersenyum2 genit aja melihat aku yang terpelongo.
Sambil menikmati kocokan Shellyn tangan kiri Kholis asik meremas2 payudara kanan Shellyn , untuk menutupi pandangan guru dari depan Kholis sengaja menaruh buku bacaan kesenian di depan Shellyn dengan cara di dirikan jadi seolah2 mereka berdua sedang membaca buku itu.
Beberapa menit kemudian kulihat peju Kholis menyembur keluar, Shellyn kemudian mengelap tangannya yg belepotan peju Kholis ke celana Kholis. Meilhat itu aku juga jadi kepingin. Aku segera memberi kode sama Kholis untuk gantian, kamipun berganti posisi.
“Aku juga donk..” pintaku setelah duduk di sampingnya,
“Paan?” tanyanya pura2 gk tau. “Kocokin kontol aku” ujarku, Shellyn mencibir kearahku, “Gak mau” tolaknya. Bangsatnya ni pikirku, gk tau orang dah konak juga. Sementara di meja sebelahku, si Kholis cekikikan melihatku, teman semejaku juga ngintip2 sambil tersenyum2 mupeng. Pasti mintak bagian juga tuh.
Karena udah gk tahan menahan birahi, sambil melihat kedepan pelan2 aku menurunkan resleting celanaku, tapi susah juga ngeluarin si kontol yang udah jegang dari tadi dalam posisi duduk gini. Ku longgarkan sedikit ikat pinggangku dan ku lepaskan kait kancing celanaku baru kurogoh kontolku mengeluarkannya, begitu kontolku keluar dari celana langsung keraih tangan kanan Shellyn , ku arahkan ke batang kontolku.
“kocokla cepat..” bisikku, tangan Shellyn yang lembut dan halus kemudian memegang batang kontolku dan mulai mengocok2nya membuat aku tertunduk keenakan.
“enak ya..?” bisik Shellyn , “anjeng, enak kali” balasku berbisik. Berkali2 aku mengeluarkan nafas keras saat kulit tangan Shellyn yang lembut menggesek2 kepala kontolku.
Sesekali aku melirik ke arah Kholis dan temanku yg tertawa2 kecil melihat aku lagi dikocokin ma Shellyn , teman semejaku berkali2 memberi kode mintak giliran yang dibalas dengan Shellyn leletan lidahnya. Asli mupeng dia, terlebih lagi saat aku dengan sengaja meremas2 payudara Shellyn sambil melirik mengejek ke temanku itu.
Beberapa menit kemudian pejuku akhirnya muncrat keluar disertai rasa nikmat tiada tara, sebisa mungkin aku menahan untuk tidak mengerang. Kututupi wajahku dengan kedua tanganku menahankan rasa nikmat di kontolku.
Shellyn mengangkat tangannya menunjukkan jari2 tangannya yang belepotan pejuku, wajahnya menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian seperti tadi dia mengelapkan tangannya ke celanaku.
Karena merasa masih ada bau2 pejunya, Shellyn permisi ke wc. Gk lama teman sebangkuku ikut permisi keluar. Aku kembali pindah ke mejaku sementara Kholis duduk di bangku sebelahku.
Tapi ko lama kali ya..?? “jangan2 mereka maen di wc” terka Kholis. Aku manggut2 mengiyakan. Ampe pergantian jam pelajaran (kira2 15 menit lebih) baru mereka kembali, ku lihat teman aku itu tersenyum bahagia. Sementara Shellyn kembali ke bangkunya, bukan di tempat Kholis lagi.
Langsung kucecar teman ku dengan pertanyaan2, ngapain aja kalian? Temanku cerita begitu dikamar mandi, dia langsung meluk Shellyn . Sambil berciuman temanku meremas2 payudara Shellyn lalu dia meminta Shellyn untuk menghisap kontolnya, Shellyn ok-ok aja menghisap kontol temanku itu, lagi pula biasanya kamar mandi pas jam pelajaran masih berlangsung memang tergolong sepi kuadrat.
Eh pas lagi asik2an begitu tiba2 masuk cowok dari kelas sebelah, udah bisa ketebak cowok itupun mintak bagian. Terpaksa Shellyn ngelayani dua kontol sekaligus. Sepikan bukan berarti gk ada yang datang, beberapa menit kemudian datang dua orang cowok, anak kelas 2. melihat Shellyn yang lagi jongkok sambil ngisapin kontol kami, mereka pun dengan sabar ngantri mintak disepong juga.
Setelah semua ngecrot baru Shellyn dan teman aku itu kembali ke kelas. Aku jadi geleng2 mendengar cerita teman aku itu, jontor deh tuh bibir nyepong 4 batang sekaligus…
Lain waktu ada lagi cerita saat aku, Kholis dan Shellyn tergabung dalam satu tugas kelompok yg diberikan oleh guru bahasa inggris kami. Selain kami bertiga ada empat orang lagi, dua perempuan dua laki2. Jadi totalnya kami bertujuh. Kami memutuskan mengerjakan tugas kelompok tersebut pada hari minggu di rumah Shellyn .
Jadi begitulah pada hari minggu yang dijanjikan kami berkumpul di rumah Shellyn , kami mengerjakan tugas itu di ruang tamunya. Mulanya sih biasa2 aja, selain karena ada cewek lain juga karena orang tua Shellyn masih berada di rumah.
Suasana mulai berubah saat orang tua Shellyn keluar untuk menghadiri suatu pesta pernikahan, tangan Kholis mulai gatal meraba2 tubuh Shellyn membuat Shellyn sibuk menepis tangan jahil Kholis. Jadinya malah gk mengerjakan tugas kelompok lagi tapi mule cerita2 jorok yang membangkitkan gairah.
“Udah pernah liat kontol gk?” tanya Kholis ma Silvia salah satu teman cewek dalam kelompok kami. Nih anak emang gk ada otaknya. Silvia yang mendengar pertanyaan Kholis jadi merah padam mukanya, mulutnya langsung melancarkan cacian sama Kholis membuat kami tertawa2.
“gitu aja marah, Sil, Shellyn aja tenang2 aja klo liat kontol, ya kan Si” Amir ikut2 nimbrung sambil ngelirik genit sama Shellyn , Shellyn hanya mencibir menanggapi godaan Amir.
“ngomong2 kontol kelen, macam yg besar aja kontol kelen” Wita kali ini yang angkat bicara, nih anak mang rada berani dibandingin Silvia.
“eh, mo liat ko kontol aku…?” tanyak Kholis semangat sambil berdiri memamerkan celananya yang menggembung di bagian selangkangan. Tingkahnya membuat para cewek2 itu terpekik2 sambil cekikikan, Shellyn yang tepat berada di samping Kholis tiba2 meninju selangkangan Kholis membuat dia terpekik kesakitan yang disambut gelak tawa kami semua.
Gk sadar udah hampir tiga jam juga kami di rumah Shellyn , akhirnya kami memutuskan melanjutkan lagi pengerjaan tugas kelompok itu Senin besok. Wita dan Silvia pulang dengan diantar Amir dan Joko sementara aku dan Kholis tetap tinggal.
Aku sudah menebak apa yang ada dalam pikiran Kholis, begitu mereka berempat meninggalkan rumah Shellyn , Kholis langsung melancarkan serangan2nnya.
Entah siapa yang bernafsu duluan keduanya udah bergumul saling peluk dan cium mengabaikan aku yang terbengong2 melihat aktivitas mereka berdua. Dengan ganas tangan Kholis meremas2 payudara Shellyn sementara tangan Shellyn meraba2 selangkangan Kholis.
Gk mau ketinggalan aku langsung duduk disamping kiri Shellyn dan ikut2an meremas2 payudara kirinya. Shellyn melepaskan ciumannya dari Kholis gantian menciumi bibirku yang kubalas dengan penuh nafsu. Aku menggeliat nikmat saat jari2 Shellyn meremas selangkanganku sementara disamping kanan Shellyn Kholis memelorotkan celananya sekaligus celana dalamnya hingga kontolnya yang tegang terlihat menjulang.
Kholis segera meraih tangan Shellyn dan mengarahkannya ke kontolnya, Shellyn melepaskan ciumannya dariku dan melihat ke arah kontol Kholis kemudian mulai mengocok2nya membuat tubuh Kholis jadi kejang2. Aku ikut2an melepasi celanaku hingga kontolku dengan leluasa tegak dengan gagah.
Aku berdiri disamping Shellyn sambil meraih kepala Shellyn dan menariknya ke arah kontolku, mengerti kemauanku Shellyn langsung membuka mulutnya lebar2 membiarkan batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, begitu kontolku masuk langsung dia menghisapnya membuat aku mendesis keenakan.
“kontol! Kau pulak yang duluan di sepong!” maki Kholis, “salah sendiri lah” jawabku penuh kemenangan. Kugerakkan pinggulku seolah2 sedang mengentoti mulut Shellyn sambil mendesah2 keras memanas2i Kholis sementara Shellyn makin aktip menghisap2 kontolku.
Panas melihat aku yang disepong Shellyn , tangan Kholis kelayapan menaikkan rok terusan Shellyn ke atas hingga pahanya yang mulus terbuka sampai terlihat pangkal paha Shellyn yang terbalut celana dalam warna pink.
Kholis menggesek2kan telunjuknya ke selangkangan Shellyn membuat Shellyn mengeluarkan suara2 mengeram sambil terus menghisap2 kontolku. Celana dalamnya terlihat basah oleh rembesan cairan vaginanya.
“Si buka sempak kau, si Martin mau liat pepek kau” kata Kholis sambil tangannya berusaha memelorotkan celana dalam Shellyn , Shellyn agak menaikkan pantatnya agar celana dalamnya dengan mudah dapat dipeloroti Kholis ke bawah.
Mataku tak lepas memandang pepek Shellyn yang ditumbuhi bulu2 halus, begitu pepek Shellyn terbuka jari2 Kholis langsung bermain di celah pepek Shellyn membuat Shellyn mendengus2 merasakan kenikmatan.
Tubuhnya menggeliat2 merasakan gesekan2 jari Kholis di celah pepeknya.
Tanpa sadar aku makin dalam menyodokkan kontolku di dalam mulut Shellyn , berkali2 Shellyn mengeluarkan suara tersedak dan berusaha melepaskan kontolku dari dalam mulutnya tapi karena aku telah dikuasai nafsu birahi malah makin kasar menggoyang2kan pinggulku mengentoti mulut Shellyn sambil tanganku memegang kepala Shellyn menghindari dia melepaskan kontolku.
Shellyn udah gk lagi menghisap kontolku hanya membiarkan saja kontolku memenuhi rongga mulutnya bergerak leluasa.
“ayo tin terus” ujar Kholis sambil memberi semangat sambil tangannya juga dengan cepat menggesek2 pepek Shellyn membuat Shellyn makin keras mengerang2.
“aku mo keluaaarrrr…” jeritku, dengan susah payah Shellyn menjauhkan kepalanya dari kontolku, tepat saat dia berhasil mengeluarkan kontolku dari dalam mulutnya, maniku muncrat keluar dengan perasaan nikmat tiada tara.
Shellyn memekik kecil saat maniku menyembur ke wajahnya, aku dengan sengaja mengarahkan ujung kontolku ke wajahnya hingga maniku muncrat di wajah Shellyn . Maniku yang kental dan berwarna putih itu menempel disekitar wajah Shellyn .
“martin jahat, maninya ditembakkan ke muka Shellyn ” rungut Shellyn manja, dengan perasaan lelah aku duduk disamping Shellyn melihat dengan takjub maniku meleleh di sekitar wajah Shellyn sebagian menetes ke baju kaosnya.
“memang ni, gk usah kasih lagi Si” Kholis ngompor2in, pasti udah mupeng dia. “dah buka aja Si bajunya, udah kenak mani si martin gitu” ujar Kholis, “alah pengen aja bilang” cibir Shellyn tapi dia mau juga membuka bajunya.
Kini udah benar2 bugil , kontolku yang semula layu mulai bangkit kembali melihat tubuh telanjang Shellyn , “kelen juga la buka baju masak aku aja” ujar Shellyn , tanpa diminta dua kali Kholis segera menanggalkan pakaiannya diikuti oleh aku.
Kini kami bertiga udah bugi, aku dan Kholis segera mencaplok masing2 payudara Shellyn yang cukup besar itu membuat Shellyn tertawa geli menerima rangsangan dari kami. Ini pertama kalinya aku menghisap pentil perempuan.
Kholis kemudian merebahkan tubuh Shellyn di sofa dengan kepalanya berbantalkan pahaku hingga wajahnya tepat di depan kontolku yang mulai tegak lagi. Aku terbengong2 melihat Kholis mengambil posisi di tengah2 pangkal paha Shellyn , kontolnya yang tegang tepat berada di celah pepek Shellyn .
“ko mo ngentoti dia??” tanyaku terheran2, “memang kenapa?” tanya Kholis, sementara Shellyn memandangku dengan ekspresi heran, “nanti dia gk perawan lagi” ujarku lugu. Mereka berdua tertawa geli mendengar ucapanku.
“Martin tenang aja, nantik abis Kholis, Martin boleh ngentoti Shellyn ” ujar Shellyn sambil menggesek2kan pipinya di batang kontolku. Sementara Kholis kembali melanjutkan maksudnya mengentoti Shellyn .
Terdengar pekik Shellyn saat batang kontol Kholis menerobos masuk kedalam pepeknya, entah karena udah dari tadi nahan nafsunya, Kholis dengan cepat menjurus kasar menyodok2kan batang kontolnya di dalam pepek Shellyn membuat Shellyn makin memekik2 menahankan serangan2 Kholis.
“enak kali pepek kauuu siii….”ceracau Kholis meningkahi pekikan Shellyn , sementara aku hanya bisa diam aja menonton mereka berdua ngentot dengan liarnya. Kontolku sekarang udah benar2 ngaceng lagi.
Tubuh Shellyn terguncang2 seiring hunjaman kontol Kholis di dalam pepeknya, teteknya yang bulat ikut bergoyang2 membuatku jadi gemas meremas2nya.“Ahhh…..uunnnngghhhh…. pelaaaaaannnn… pelaaaaannnn diiiiiiiiii….”pekik Shellyn , tapi Kholis nggak merubah tempo genjotannya malah makin cepat menggoyang2kan tubuhnya. Tubuh mereka berdua mulai dibanjiri oleh keringat.
“ungh…ungh…”dengus Kholis, yang dibalas dengan pekikkan terputus2 Shellyn . Entah berapa lama tiba2 Kholis mencabut kontolnya dari dalam pepek Shellyn dan mengocok2kan batang kontolnya di depan perut Shellyn . Gk berapa lama kontolnya memuntahkan mani yang cukup banyak. Maninya muncrat diperut bahkan sampai ke payudara Shellyn .
“aduh enak kali..” desis Kholis, sementara Shellyn memejamkan matanya dengan dadanya yang turun naik seolah2 baru saja berlari jauh. Tubuhnya yang mungil terlihat mengkilat oleh keringatnya.
Begitu Kholis bangkit dari tubuh Shellyn , aku segera menggantikan posisinya. Dengan tidak sabar menusukkan batang kontolku ke celah pepek Shellyn tanpa memperdulikan mani Kholis di tubuh Shellyn .Tapi berkali2 kutusukkan ko gk masuk2 ya??? Ini memang pertama kalinya aku mengentot dengan perempuan. Sadar ketidak tahuanku, sambil memegang batang kontolku dia mengarahkan arah tusukanku, “dibawah sini” bisiknya masih dengan nafas yang tersengal2.
Lobang pepknya mengalirkan cairan lendir yang membuat permukaan pepeknya terasa licin. Aku terpejam nikmat merasakan pertama kali kontolku masuk ke lobang pepek perempuan, aku berusaha mengocokkan batang kontolku di pepeknya tapi berkali2 kontolku keluar lagi dari pepek Shellyn . Melihat itu Kholis jadi tertawa2, “jangan panjang2 ko nareknya bodoh” ujar Kholis.
“baru pertama ya tin?” Shellyn ikut2an bersuara membuat jadi panas. Setelah agak lama akhirnya terbiasa juga aku menyodok2kan kontolku di dalam pepek Shellyn . Beda dengan Kholis dengan ku Shellyn hanya mengeluarkan suara mendesah2 kecil aja.
Walau tadi baru mengeluarkan tapi karena ini sensasi pertama ku mengentoti cewek, gk lama kurasakan maniku akan muncrat. Aku makin mempercepat goyanganku, berkali2 kontolku keluar dari pepek Shellyn tapi dengan cepat ku masukkan lagi dan ku kocok lagi.
“Tin klo mo nembak jangan di dalam” ujar Kholis mengingatkan, tubuh Shellyn sendiri terlihat makin kaku. Akhirnya dengan perasaan nikmat tiada tara kontolku untuk kedua kalinya mengeluarkan spermanya. Kalo ini di dalam pepek Shellyn , tubuh ku mengejang2 kaku mendapatkan orgasme kedua ku. Shellyn langsung terpekik kaget menyadari aku menembak di dalam vaginanya.
“wei kontol, jangan ko tembak didalamnya!” maki Kholis, tapi aku yang lagi dilanda kenikmatan gk peduli sama sekali. Aku makin menekankn dalam2 batang kontolku di dalam pepek Shellyn sementara tubuh Shellyn yang terhimpit tubuhku ikut mengejang. Kepalanya menggeleng2 kiri dan kanan, kurasakan daging otot pepek Shellyn mencengkram erat batang kontolku.
Ku rasa pepek Shellyn makin penuh dan sempit, oleh maniku, lendirnya juga karena kontraksi otot pepeknya.
Lima menit kemudian kami uda berpakaian kembali, sementara Shellyn ke kamar mandi. Baru kemudian kami berpamitan pulang. Selama sebulan aku cemas2 Shellyn akan hamil, apalagi tiap hari Kholis menakut2iku kalo Shellyn hamil dan mintak pertanggung jawabanku. Tapi ternyata apa yg ku khawatirkan tidak benar2 terjadi.
END
Baca Juga : -
PARTY SEKS
-
Mantan Murid Kukentot
Duniabola99.org – Kisah ini berawal dari keberanian mantan muridku, Sandi. Tampaknya sejak SD dia sudah sering mengintip dan memperhatikan tubuhku yang molek. Sebenernya cerita dewasa ini tak layak diceritakan. Tapi, apa mau dikata perbuatan itu telah kami lakukan, dan kenikmatan itu ingin kami bagikan disini.
“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi
“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.
“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”Namaku Asmiati, tinggi 160 sentimeter, berat 56 kilogram, lingkar pinggang 65 sentimeter. Secara keseluruhan, sosokku kencang, garis tubuhku tampak bila mengenakan pakaian yang ketat terutama pakaian senam. Aku adalah Ibu dari dua anak berusia 44 tahun dan bekerja sebagai seorang guru disebuah SLTA di kota S.
Kata orang tahi lalat di daguku seperti Berliana Febriyanti, dan bentuk tubuhku mirip Minati Atmanegara yang tetap kencang di usia yang semakin menua. Mungkin mereka ada benarnya, tetapi aku memiliki payudara yang lebih besar sehingga terlihat lebih menggairahkan dibanding artis yang kedua. Semua karunia itu kudapat dengan olahraga yang teratur.
Kira-kira 6 tahun yang lalu saat usiaku masih 38 tahun salah seorang sehabatku menitipkan anaknya yang ingin kuliah di tempatku, karena ia teman baikku dan suamiku tidak keberatan akhirnya aku menyetujuinya. Nama pemuda itu Sandi, kulitnya kuning langsat dengan tinggi 173 cm. Badannya kurus kekar karena Sandi seorang atlit karate di tempatnya. Oh ya, Sandi ini pernah menjadi muridku saat aku masih menjadi guru SD.
Sandi sangat sopan dan tahu diri. Dia banyak membantu pekerjaan rumah dan sering menemani atau mengantar kedua anakku jika ingin bepergian. Dalam waktu sebulan saja dia sudah menyatu dengan keluargaku, bahkan suamiku sering mengajaknya main tenis bersama. Aku juga menjadi terbiasa dengan kehadirannya, awalnya aku sangat menjaga penampilanku bila di depannya. Aku tidak malu lagi mengenakan baju kaos ketat yang bagian dadanya agak rendah, lagi pula Sandi memperlihatkan sikap yang wajar jika aku mengenakan pakaian yang agak menonjolkan keindahan garis tubuhku.
Sekitar 3 bulan setelah kedatangannya, suamiku mendapat tugas sekolah S-2 keluar negeri selama 2, 5 tahun. Aku sangat berat melepasnya, karena aku bingung bagaimana menyalurkan kebutuhan sex-ku yang masih menggebu-gebu. Walau usiaku sudah tidak muda lagi, tapi aku rutin melakukannya dengan suamiku, paling tidak seminggu 5 kali. Mungkin itu karena olahraga yang selalu aku jalankan, sehingga hasrat tubuhku masih seperti anak muda. Dan kini dengan kepergiannya otomatis aku harus menahan diri.
Awalnya biasa saja, tapi setelah 2 bulan kesepian yang amat sangat menyerangku. Itu membuat aku menjadi uring-uringan dan menjadi malas-malasan. Seperti minggu pagi itu, walau jam telah menunjukkan angka 9. Karena kemarin kedua anakku minta diantar bermalam di rumah nenek mereka, sehingga hari ini aku ingin tidur sepuas-puasnya. Setelah makan, aku lalu tidur-tiduran di sofa di depan TV. Tak lama terdengar suara pintu dIbuka dari kamar Sandi.
Kudengar suara langkahnya mendekatiku.
“Bu Asmi..?” Suaranya berbisik, aku diam saja. Kupejamkan mataku makin erat. Setelah beberapa saat lengang, tiba-tiba aku tercekat ketika merasakan sesuatu di pahaku. Kuintip melalui sudut mataku, ternyata Sandi sudah berdiri di samping ranjangku, dan matanya sedang tertuju menatap tubuhku, tangannya memegang bagian bawah gaunku, aku lupa kalau aku sedang mengenakan baju tidur yang tipis, apa lagi tidur telentang pula. Hatiku menjadi berdebar-debar tak karuan, aku terus berpura-pura tertidur.
“Bu Asmi..?” Suara Sandi terdengar keras, kukira dia ingin memastikan apakah tidurku benar-benar nyeyak atau tidak.
Aku memutuskan untuk pura-pura tidur. Kurasakan gaun tidurku tersingkap semua sampai keleher.
Lalu kurasakan Sandi mengelus bibirku, jantungku seperti melompat, aku mencoba tetap tenang agar pemuda itu tidak curiga. Kurasakan lagi tangan itu mengelus-elus ketiakku, karena tanganku masuk ke dalam bantal otomatis ketiakku terlihat. Kuintip lagi, wajah pemuda itu dekat sekali dengan wajahku, tapi aku yakin ia belum tahu kalau aku pura-pura tertidur kuatur napas selembut mungkin.
Lalu kurasakan tangannya menelusuri leherku, bulu kudukku meremang geli, aku mencoba bertahan, aku ingin tahu apa yang ingin dilakukannya terhadap tubuhku. Tak lama kemuadian aku merasakan tangannya meraba buah dadaku yang masih tertutup BH berwarna hitam, mula-mula ia cuma mengelus-elus, aku tetap diam sambil menikmati elusannya, lalu aku merasakan buah dadaku mulai diremas-remas, aku merasakan seperti ada sesuatu yang sedang bergejolak di dalam tubuhku, aku sudah lama merindukan sentuhan laki-laki dan kekasaran seorang pria. Aku memutuskan tetap diam sampai saatnya tiba.
Sekarang tangan Sandi sedang berusaha membuka kancing BH-ku dari depan, tak lama kemudian kurasakan tangan dingin pemuda itu meremas dan memilin puting susuku. Aku ingin merintih nikmat tapi nanti amalah membuatnya takut, jadi kurasakan remasannya dalam diam. Kurasakan tangannya gemetar saat memencet puting susuku, kulirik pelan, kulihat Sandi mendekatkan wajahnya ke arah buah dadaku. Lalu ia menjilat-jilat puting susuku, tubuhku ingin menggeliat merasakan kenikmatan isapannya, aku terus bertahan. Kulirik puting susuku yang berwarna merah tua sudah mengkilat oleh air liurnya, mulutnya terus menyedot puting susuku disertai gigitan-gigitan kecil. Perasaanku campur aduk tidak karuan, nikmat sekali.
Tangan kanan Sandi mulai menelusuri selangkanganku, lalu kurasakan jarinya meraba vaginaku yang masih tertutup CD, aku tak tahu apakah vaginaku sudah basah apa belum. Yang jelas jari-jari Sandi menekan-nekan lubang vaginaku dari luar CD, lalu kurasakan tangannya menyusup masuk ke dalam CD-ku. Jantungku berdetak keras sekali, kurasakan kenikmatan menjalari tubuhku. Jari-jari Sandi mencoba memasuki lubang vaginaku, lalu kurasakan jarinya amblas masuk ke dalam, wah nikmat sekali. Aku harus mengakhiri Sandiwaraku, aku sudah tak tahan lagi, kubuka mataku sambil menyentakkan tubuhku.
“Sandi!! Ngapain kamu?”
Aku berusaha bangun duduk, tapi tangan Sandi menekan pundakku dengan keras. Tiba-tiba Sandi mecium mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak dengan mengerahkan seluruh tenagaku. Tapi Sandi makin keras menekan pundakku, malah sekarang pemuda itu menindih tubuhku, aku kesulitan bernapas ditindih tubuhnya yang besar dan kekar berotot. Kurasakan mulutnya kembali melumat mulutku, lidahnya masuk ke dalam mulutku, tapi aku pura-pura menolak.
“Bu.., maafkan saya. Sudah lama saya ingin merasakan ini, maafkan saya Bu… ” Sandi melepaskan ciumannya lalu memandangku dengan pandangan meminta.
“Kamu kan bisa denagan teman-teman kamu yang masih muda. Ibukan sudah tua,” Ujarku lembut.
“Tapi saya sudah tergila-gila dengan Bu Asmi.. Saat SD saya sering mengintip BH yang Ibu gunakan… Saya akan memuaskan Ibu sepuas-puasnya,” jawab Sandi.
“Ah kamu… Ya sudah terserah kamu sajalah”
Aku pura-pura menghela napas panjang, padahal tubuhku sudah tidak tahan ingin dijamah olehnya.
Lalu Sandi melumat bibirku dan pelan-pelan aku meladeni permainan lidahnya. Kedua tangannya meremas-remas pantatku. Untuk membuatnya semakin membara, aku minta izin ke WC yang ada di dalam kamar tidurku. Di dalam kamar mandi, kubuka semua pakaian yang ada di tubuhku, kupandangi badanku di cermin. Benarkah pemuda seperti Sandi terangsang melihat tubuhku ini? Perduli amat yang penting aku ingin merasakan bagaimana sich bercinta dengan remaja yang masih panas.
Keluar dari kamar mandi, Sandi persis masuk kamar. Matanya terbeliak melihat tubuh sintalku yang tidak berpenutup sehelai benangpun.
“Body Ibu bagus banget.. ” dia memuji sembari mengecup putting susuku yang sudah mengeras sedari tadi. Tubuhku disandarkannya di tembok depan kamar mandi. Lalu diciuminya sekujur tubuhku, mulai dari pipi, kedua telinga, leher, hingga ke dadaku. Sepasang payudara montokku habis diremas-remas dan diciumi. Putingku setengah digigit-gigit, digelitik-gelitik dengan ujung lidah, juga dikenyot-kenyot dengan sangat bernafsu.
“Ibu hebat…,” desisnya.
“Apanya yang hebat..?” Tanyaku sambil mangacak-acak rambut Sandi yang panjang seleher.
“Badan Ibu enggak banyak berubah dibandingkan saya SD dulu” Katanya sambil terus melumat puting susuku. Nikmat sekali.
“Itu karena Ibu teratur olahraga” jawabku sembari meremas tonjolan kemaluannya. Dengan bergegas kuloloskan celana hingga celana dalamnya. Mengerti kemauanku, dia lalu duduk di pinggir ranjang dengan kedua kaki mengangkang. DIbukanya sendiri baju kaosnya, sementara aku berlutut meraih batang penisnya, sehingga kini kami sama-sama bugil.
Agak lama aku mencumbu kemaluannya, Sandi minta gantian, dia ingin mengerjai vaginaku.
“Masukin aja yuk, Ibu sudah ingin ngerasain penis kamu San!” Cegahku sambil menciumnya.
Sandi tersenyum lebar. “Sudah enggak sabar ya ?” godanya.
“Kamu juga sudah enggak kuatkan sebenarnya San,” Balasku sambil mencubit perutnya yang berotot.
Sandi tersenyum lalu menarik tubuhku. Kami berpelukan, berciuman rapat sekali, berguling-guling di atas ranjang. Ternyata Sandi pintar sekali bercumbu. Birahiku naik semakin tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Terasa vaginaku semakin berdenyut-denyut, lendirku kian membanjir, tidak sabar menanti terobosan batang kemaluan Sandi yang besar.
Berbeda dengan suamiku, Sandi nampaknya lebih sabar. Dia tidak segera memasukkan batang penisnya, melainkan terus menciumi sekujur tubuhku. Terakhir dia membalikkan tubuhku hingga menelungkup, lalu diciuminya kedua pahaku bagian belakang, naik ke bongkahan pantatku, terus naik lagi hingga ke tengkuk. Birahiku menggelegak-gelegak.
Sandi menyelipkan tangan kirinya ke bawah tubuhku, tubuh kami berimpitan dengan posisi aku membelakangi Sandi, lalu diremas-remasnya buah dadaku. Lidahnya terus menjilat-jilat tengkuk, telinga, dan sesekali pipiku. Sementara itu tangan kanannya mengusap-usap vaginaku dari belakang. Terasa jari tengahnya menyusup lembut ke dalam liang vaginaku yang basah merekah.
“Vagina Ibu bagus, tebel, pasti enak ‘bercinta’ sama Ibu…,” dia berbisik persis di telingaku. Suaranya sudah sangat parau, pertanda birahinya pun sama tingginya dengan aku. Aku tidak bisa bereaksi apapun lagi. Kubiarkan saja apapun yang dilakukan Sandi, hingga terasa tangan kanannya bergerak mengangkat sebelah pahaku.
Mataku terpejam rapat, seakan tak dapat lagi membuka. Terasa nafas Sandi semakin memburu, sementara ujung lidahnya menggelitiki lubang telingaku. Tangan kirinya menggenggam dan meremas gemas buah dadaku, sementara yang kanan mengangkat sebelah pahaku semakin tinggi. Lalu…, terasa sebuah benda tumpul menyeruak masuk ke liang vaginaku dari arah belakang. Oh, my God, dia telah memasukkan rudalnya…!!!
Sejenak aku tidak dapat bereaksi sama sekali, melainkan hanya menggigit bibir kuat-kuat. Kunikmati inci demi inci batang kemaluan Sandi memasuki liang vaginaku. Terasa penuh, nikmat luar biasa.
“Oohh…,” sesaat kemudian aku mulai bereaksi tak karuan. Tubuhku langsung menggerinjal-gerinjal, sementara Sandi mulai memaju mundurkan tongkat wasiatnya. Mulutku mulai merintih-rintih tak terkendali.
“Saann, penismu enaaak…!!!,” kataku setengah menjerit.
Sandi tidak menjawab, melainkan terus memaju mundurkan rudalnya. Gerakannya cepat dan kuat, bahkan cenderung kasar. Tentu saja aku semakin menjerit-jerit dibuatnya. Batang penisnya yang besar itu seperti hendak membongkar liang vaginaku sampai ke dasar.
“Oohh…, toloongg.., gustii…!!!”
Sandi malah semakin bersemangat mendengar jerit dan rintihanku. Aku semakin erotis.
“Aahh, penismu…, oohh, aarrghh…, penismuu…, oohh…!!!”
Sandi terus menggecak-gecak. Tenaganya kuat sekali, apalagi dengan batang penis yang luar biasa keras dan kaku. Walaupun kami bersetubuh dengan posisi menyamping, nampaknya Sandi sama sekali tidak kesulitan menyodokkan batang kemaluannya pada vaginaku. Orgasmeku cepat sekali terasa akan meledak.
“Ibu mau keluar! Ibu mau keluaaar!!” aku menjerit-jerit.
“Yah, yah, yah, aku juga, aku juga! Enak banget ‘bercinta’ sama Ibu!” Sandi menyodok-nyodok semakin kencang.
“Sodok terus, Saann!!!… Yah, ooohhh, yahh, ugghh!!!”
“Teruuss…, arrgghh…, sshh…, ohh…, sodok terus penismuuu…!”
“Oh, ah, uuugghhh… ”
“Enaaak…, penis kamu enak, penis kamu sedap, yahhh, teruuusss…”
Pada detik-detik terakhir, tangan kananku meraih pantat Sandi, kuremas bongkahan pantatnya, sementara paha kananku mengangkat lurus tinggi-tinggi. Terasa vaginaku berdenyut-denyut kencang sekali. Aku orgasme!
Sesaat aku seperti melayang, tidak ingat apa-apa kecuali nikmat yang tidak terkatakan. Mungkin sudah ada lima tahun aku tak merasakan kenikmatan seperti ini. Sandi mengecup-ngecup pipi serta daun telingaku. Sejenak dia membiarkan aku mengatur nafas, sebelum kemudian dia memintaku menungging. Aku baru sadar bahwa ternyata dia belum mencapai orgasme.
Kuturuti permintaan Sandi. Dengan agak lunglai akibat orgasme yang luar biasa, kuatur posisi tubuhku hingga menungging. Sandi mengikuti gerakanku, batang kemaluannya yang besar dan panjang itu tetap menancap dalam vaginaku.
Lalu perlahan terasa dia mulai mengayun pinggulnya. Ternyata dia luar biasa sabar. Dia memaju mundurkan gerak pinggulnya satu-dua secara teratur, seakan-akan kami baru saja memulai permainan, padahal tentu perjalanan birahinya sudah cukup tinggi tadi.
Aku menikmati gerakan maju-mundur penis Sandi dengan diam. Kepalaku tertunduk, kuatur kembali nafasku. Tidak berapa lama, vaginaku mulai terasa enak kembali. Kuangkat kepalaku, menoleh ke belakang. Sandi segera menunduk, dikecupnya pipiku.
“San.. Kamu hebat banget.. Ibu kira tadi kamu sudah hampir keluar,” kataku terus terang.
“Emangnya Ibu suka kalau aku cepet keluar?” jawabnya lembut di telingaku.
Aku tersenyum, kupalingkan mukaku lebih ke belakang. Sandi mengerti, diciumnya bibirku. Lalu dia menggenjot lebih cepat. Dia seperti mengetahui bahwa aku mulai keenakan lagi. Maka kugoyang-goyang pinggulku perlahan, ke kiri dan ke kanan.
Sandi melenguh. Diremasnya kedua bongkah pantatku, lalu gerakannya jadi lebih kuat dan cepat. Batang kemaluannya yang luar biasa keras menghunjam-hunjam vaginaku. Aku mulai mengerang-erang lagi.
“Oorrgghh…, aahh…, ennaak…, penismu enak bangeett… Ssann!!”
Sandi tidak bersuara, melainkan menggecak-gecak semakin kuat. Tubuhku sampai terguncang-guncang. Aku menjerit-jerit. Cepat sekali, birahiku merambat naik semakin tinggi. Kurasakan Sandi pun kali ini segera akan mencapai klimaks. Maka kuimbangi gerakannya dengan menggoyangkan pinggulku cepat-cepat. Kuputar-putar pantatku, sesekali kumajumundurkan berlawanan dengan gerakan Sandi. Pemuda itu mulai mengerang-erang pertanda dia pun segera akan orgasme.
Tiba-tiba Sandi menyuruhku berbalik. Dicabutnya penisnya dari kemaluanku. Aku berbalik cepat. Lalu kukangkangkan kedua kakiku dengan setengah mengangkatnya. Sandi langsung menyodokkan kedua dengkulnya hingga merapat pada pahaku. Kedua kakiku menekuk mengangkang. Sandi memegang kedua kakiku di bawah lutut, lalu batang penisnya yang keras menghunjam mulut vaginaku yang menganga.
“Aarrgghhh…!!!” aku menjerit.
“Aku hampir keluar!” Sandi bergumam. Gerakannya langsung cepat dan kuat. Aku tidak bisa bergoyang dalam posisi seperti itu, maka aku pasrah saja, menikmati gecakan-gecakan keras batang kemaluan Sandi. Kedua tanganku mencengkeram sprei kuat-kuat.
“Terus, Sayang…, teruuusss…!”desahku.
“Ooohhh, enak sekali…, aku keenakan…, enak ‘bercinta’ sama Ibu!” Erang Sandi
“Ibu juga, Ibu juga, vagina Ibu keenakaan…!” Balasku.
“Aku sudah hampir keluar, Buu…, vagina Ibu enak bangeet… ”
“Ibu juga mau keluar lagi, tahan dulu! Teruss…, yaah, aku juga mau keluarr!”
“Ah, oh, uughhh, aku enggak tahan, aku enggak tahan, aku mau keluaaar…!”
“Yaahh teruuss, sodok teruss!!! Ibu enak enak, Ibu enak, Saann…, aku mau keluar, aku mau keluar, vaginaku keenakan, aku keenakan ‘bercinta’ sama kamu…, yaahh…, teruss…, aarrgghh…, ssshhh…, uughhh…, aarrrghh!!!”
Tubuhku mengejang sesaat sementara otot vaginaku terasa berdenyut-denyut kencang. Aku menjerit panjang, tak kuasa menahan nikmatnya orgasme. Pada saat bersamaan, Sandi menekan kuat-kuat, menghunjamkan batang kemaluannya dalam-dalam di liang vaginaku.
“Oohhh…!!!” dia pun menjerit, sementara terasa kemaluannya menyembur-nyemburkan cairan mani di dalam vaginaku. Nikmatnya tak terkatakan, indah sekali mencapai orgasme dalam waktu persis bersamaan seperti itu.
Lalu tubuh kami sama-sama melunglai, tetapi kemaluan kami masih terus bertautan. Sandi memelukku mesra sekali. Sejenak kami sama-sama sIbuk mengatur nafas.
“Enak banget,” bisik Sandi beberapa saat kemudian.
“Hmmm…” Aku menggeliat manja. Terasa batang kemaluan Sandi bergerak-gerak di dalam vaginaku.
“Vagina Ibu enak banget, bisa nyedot-nyedot gitu…”
“Apalagi penis kamu…, gede, keras, dalemmm…”
Sandi bergerak menciumi aku lagi. Kali ini diangkatnya tangan kananku, lalu kepalanya menyusup mencium ketiakku. Aku mengikik kegelian. Sandi menjilati keringat yang membasahi ketiakku. Geli, tapi enak. Apalagi kemudian lidahnya terus menjulur-julur menjilati buah dadaku.
Sandi lalu menetek seperti bayi. Aku mengikik lagi. Putingku dihisap, dijilat, digigit-gigit kecil. Kujambaki rambut Sandi karena kelakuannya itu membuat birahiku mulai menyentak-nyentak lagi. Sandi mengangkat wajahnya sedikit, tersenyum tipis, lalu berkata,
“Aku bisa enggak puas-puas ‘bercinta’ sama Ibu… Ibu juga suka kan?”
Aku tersenyum saja, dan itu sudah cukup bagi Sandi sebagai jawaban. Alhasil, seharian itu kami bersetubuh lagi. Setelah break sejenak di sore hari malamnya Sandi kembali meminta jatah dariku. Sedikitnya malam itu ada 3 ronde tambahan yang kami mainkan dengan entah berapa kali aku mencapai orgasme. Yang jelas, keesokan paginya tubuhku benar-benar lunglai, lemas tak bertenaga.
Hampir tidak tidur sama sekali, tapi aku tetap pergi ke sekolah. Di sekolah rasanya aku kuyu sekali. Teman-teman banyak yang mengira aku sakit, padahal aku justru sedang happy, sehabis bersetubuh sehari semalam dengan bekas muridku yang perkasa.
-
Brunette secretary Linda Moretti bangs her boss at his desk in black stockings
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Majalah Dewasa Edisi Hannah Al Rashid
Duniabola99.org– Hannah Al Rashid
Kami jarang menemukan wanita cantik yang jago berkelahi, ditambah suka sepak bola, dan doyan mendengarkan lagu-lagu jadul. Sekarang Hannah memiliki semuanya dan tampaknya kami telah menemukan wanita idaman kami sekarang.
-
Model glamour mengenakan gaun merah jambu untuk menunjukkan payudara yang sempurna & kaki seksi
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari
model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap
harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! -
MARINA ANGEL ORAL SEX
-
Sekretaris Make Love Di Atas Meja Kantor
Duniabola99.org – ini bermula dari waktu aku lulus dari perguaruan tinggi dan aku mulai mencari pekerjaan, orang tuakupun menginjinkan aku merantau mencari pekerjaan, mungkin menurut orang tuaku aku sudah dewasa, sudah tahu baik dan buruknya kehidupan. singkat cerita nasib mujurpun aku dapati dari tempat aku bekerja yang sekian lama.
aku diangkat dengan atasanku sebagai kepala cabang di sebuah wilayah. Pada awal bulan selalu menyajikan pagi yang indah. masa laporan bertumpuk-tumpuk telah lewat, mana kantong juga masih tebal. dunia telah melayaniku dengan sangat memuaskan dan merubahku dari seorang lelaki kampung yang lugu menjadi laki –laki kota yang liar.
Posisi kantorku ada di lantai belasan. dengan ruang di pojokan dan pemandangan penuh ke arah jalanan. pagi hari mataku dibasuh oleh lalu lalang paha yang mulus dan dada penuh wanita wanita karir yang terpampang di lensa mataku. dasar wanita, selalu ingin dikagumi. dan aku tak malu untuk mengakui bila selalu aku mengagumi mereka. dan tentu menikmati pula. dengan teropongku. dan dengan yang lain pula.
perusahaan tempat aku hidup bukanlah yang terbesar diantara ribuan perusahaan yang sama yang ada di jakarta. namun jelas bukan yang terkecil, karena perusahaan ini telah setuju membayarku dengan gaji yang lumayan tinggi. meski untuk itu aku harus menyerahkan segalanya. seluruh waktuku, meninggalkan hobbyku, sahabatku, dan semuanya.
karena itu aku selalu merasa untuk harus memiliki sesuatu kegiatan yang bisa meredakan tekanan ini. dan karena jelas waktuku telah dibeli lunas perusahaan tempat aku bekerja, Untuk menghilangkan kejenuhan pekerjaan yang terlalu banyak, aku mulai mencari hiburan melalui browsing situs seks yang mungkin bisa memuaskan aku.
kehadiran situs cerita seks terbaru di website CeritaSeks15.com cukup menghibur bagiku. aku ingin merasakan apa yang diceritakan kisah-kisah di CeritaSeks.com . maka mau tidak mau aku menyajikan laga seru tepat di meja kerjaku. dan siapa lagi bintang utamanya kalau bukan aku. dan tentu saja salah seorang anak buah, Sekretarisku “Nofi”, dia seorang dari kota yang sama denganku.
Awalnya asal usul yang sama membuat kami merasa lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. aku membuat peluang untuk menjadi lebih dekat. lalu beban pekerjaan yang sama. membuat kami semakin dekat, tetapi jelas buatku untuk berpacaran bukanlah suatu pilihan. aku tak ingin terikat untuk sementara waktu.
dulu aku merasa rambutnya yang panjang dan selalu harum itu begitu menarik. aku katakan itu padanya dan kami menjadi semakin dekat. lalu aku juga merasa matanya adalah mata terindah yang pernah aku temui. aku juga katakan itu dan kami juga semakin dekat. terakhir aku mulai merasa kalau dadanya yang sedang sedang saja itulah yang paling indah di dunia, juga pantat yang menonjol di bawah pinggang yang ramping itu.
apalagi kalau ke bawah lagi, pahanya putih mulus sampai kaki terbalut sepatu hak tinggi itu adalah daya tarik yang tak dapat kutahan lagi. tetapi ini tidak aku katakan.
Terkadang aku tersenyum sendiri menghirup kopi. lalu meraih sebuah laporan di mejaku. Beberapa saat mataku terpaku, membayangkan tubuh indah Nofi tanpa busana dan meliuk liuk dan hayalanku semakin jauh.
Aku memutuskan menghubungi nofi dengan alasan soal laporan, suara merdu kembali bergumam akrab, berisi penjelasan dan sedikit gurau. dia memang tidak pernah canggung menghadapiku. pengakuannya aku telah dianggapnya sebagai saudara tuanya sendiri. dan pengakuanku aku menganggapnya sebagai korban yang potensial. tentu saja cukup pengakuan dalam hati.
‘udah kamu kesini aja terangin langsung. aku gak nyambung.’
ceklek. telfon kututup. peluang kubuka.tidak lama menunggu, si sintal itu datang. blazer tanpa dalaman membuat aku terkesiap. juga milikku. da di du dia menerangkan ini itu sambil duduk didepanku. mataku bekerja keras, ke wajahnya biar dia tangkap keseriusanku, sebentar ke belahan dadanya.
aku menghela nafas, menunjukkan ketidaknyamanan atas keterangannya dan posisi duduk kami.
‘udah, coba kamu ke samping sini, terangkan lagi, gak enak ngeliat huruf terbalik.’
dia beranjak, lalu pidah ke sampingku. bagiku gerakannya seperti potongan film bioskop dalam gerak lambat memutari meja besar milikku dan berdiri disampingku. lalu merunduk. tubuh kami begitu dekat. Lalu nofi kembali menyerocos menerangkan laporan tanpa masalah itu. sambil memainkan kata oh ini, oh itu, tangan kananku hinggap di pinggulnya. entah dia sadar ata tidak, yang jelas yanti diam saja.
gerakan tanganku yang mulai nakal, dan meraba wilayah pinggul indah itu.
nofi tiba tiba diam.‘pak …’, protesnya. sambil mendelik.
‘sst…’, kataku sambil tersenyum dan sambil melanjutkan aktivitas tanganku, namun kali ini agak ke bawah.
‘pak, saya tidak suka …’hmmmp, kuraih pundaknya yang rendah karena merunduk, kutarik dan xxx dengan lidahku yang mendidih. dia menolak. wajar. namanya juga pembukaan.
saat rongga mulutku dipenuhi oleh daun telinganya dia berbisik.
‘jangan pak ..’aku tak peduli. pegangan tangan kiriku di rambutnya kupererat mencegah leher jenjangnya menjauh dari bibirku yang lapar. tangan kananku membasuh punggungnya, pantatnya juga pahanya. lalu kubisikkan.‘aku sayang kamu nof’, tentu saja itu gombal,’sangat sayang’.
entah bagaimana detailnya, tapi aku rasa perubahan itu berlangsung hanya beberapa menit. dan kini kami telah saling berpagutan. bibir kami mengeluarkan jurus jurus andalan dan pamungkas seolah saling berusaha untuk mengalahkan. dan tanganku … aku tak ingat telah kemana saja. yang pasti pantat itu kini kuremas tanpa terhalang lagi oleh rok span yng digunakan nofi, matanya terpejam penuh penghayatan. nafasnya memburu deras. tangan kirinya bertumpu di meja dan tangan kanannya menjambak rambutku. tubuhnya masih meliuk liuk penuh sensasi.
kami bergumul semakin liar. lonjakan lonjakan kami semakin tak terkontrol. gelombang itu tak dapat tertahan lagi. terasa panas seolah ada diubun ubun. lalu kurengkuh tubuhnya dengan sangat erat. kami saling melekat dengan sangat erat.
kami berpelukan lama. melepas ketegangan ini. dan berangsur angsur mengembalikan kesadaran kami. ruangan yang tadinya terlihat kabur sedikit demi sedikit menjadi jelas.
meja, kursi, deretan sebagai saksi bisu.Mulai saat itu Nofi sekretarisku adalah pemuas nafsuku, entah sampai kapan hubungan ini akan berakhir karena aku sangat menikmati permainan dan gaya bercinta yang kulakukan dengan sekretaris ku yang seksi ini.
-
Berselingkuh Dengan Teman SMP Yang Butuh Kehangatan
Duniabola99.org – Suatu ketika aku mengikuti Pelatihan selama seminggu dan di kegiatan itu ada 5 perempuan yang ikutan, salah satunya bernama Nani. Selama kegiatan berlangsung, sering kulihat Nani diam-diam memperhatikan aku tetapi kalau aku tengok dia membuang muka. Tubuhnya tidak terlalu tinggi tapi masih kencang dan dari obrolan-obrolan saat istirahat aku tahu dia sudah menikah dan punya 2 anak perempuan.
Saat istirahat makan siang, Nani menghampiriku dan dia langsung bertanya nama lengkapku. Ketika ku sebut namaku, langsung dia berkata “ Kamu kan pacarnya Tuti waktu di SMP kan ?”. Aku kaget, kenapa dia tahu dan ternyata baru terungkap bahwa Nani ini sebenarnya sesekolah denganku saat SMP, seangkatan tetapi beda kelas dan aku pada waktu itu tidak kenal dekat dengannya.
Mulai dari situ, aku sering dekat dengan Nani, ngobrol masa-masa sekolah dulu dan pada malam menjelang penutupan pelatihan, aku ajak dia untuk ngobrol terpisah dari teman-teman. Dari obrolan berdua itu aku dapat menyimpulkan bahwa Nani kurang bahagia dengan suaminya, saat dia bercerita tentang kondisi keluarganya, dia sempat menangis. Ku peluk tubuhnya dan dia sandarkan dadanya ke dadaku.
Ku belai rambutnya dengan lembut dan entah setan dari mana yang masuk, perlahan ku angkat dagunya lalu ku tatap matanya. Nani memejamkan matanya sehingga akhirnya bibirku mengecup bibirnya. Dari kecupan berubah jadi ciuman karena Nani menyambut lidahku sehingga kami terlibat dalam ciuman yang panas.
Nani tidak menolak saat ku remas lembut dadanya bahkan tangannya malah menekan belakang leherku saat ku ciumi lehernya. Desah nafasnya memburu disertai dengan rintihan dan perlahan ku belai pahanya … Nani sama sekali tidak menolak. Akhirnya “insiden mesra” itu terputus karena Panitia sudah memanggil kembali seluruh peserta untuk kumpul di ruang pelatihan.
Di ruang pelatihan kami jadi duduk berdua dan sesekali tanganku meremas tangannya dan Nani hanya senyum kalau aku lakukan itu. Keesokan harinya usai penutupan, aku janjian untuk bertemu sebagai awal perselingkuhan dan karena di rumahku sedang kosong, aku tawari dia untuk datang ke rumahku dan Nani setuju. Asyik dah …… Hari yang disepakati tiba, istri dan anak-anakku sedang pergi berwisata ke Jogja selama seminggu, otomatis di rumah hanya aku sendiri.
Jam 10 bel rumahku berbunyi dan ketika ku buka pintu ruang tamu, Nani sudah berdiri di hadapanku. Segera ku suruh dia masuk, ku kunci gerbang dan pintu ruang tamu lalu segera aku peluk tubuhnya dan kami terlibat dalam ciuman yang panjang dan panas. Tanganku dengan bebas bergerak meraba dan meremas dadanya, pantatnya dan Nani membalas pula dengan meremas dadaku. Sayangnya dia pakai celana jeans sehingga aku tidak bisa meraba kulit pahanya. Ciuman panas ku hentikan lalu ku ajak dia ke kamarku.
Ku suruh dia utuk membuka bajunya dan kusodorkan T shirtku. Dia buka kemeja dan celana jeansnya dan kusuruh dia untuk membuka bh-nya sekalian. Saat dia hanya tinggal bercelana dalam, kembali aku peluk tubuh setengah bugilnya dan kuciumi kembali dia dengan lebih bebas. Nani membalas ciumanku tak kalah panasnya lalu ku rebahkan dia di tempat tidur. Kami bergelut dengan penuh nafsu dan lidahku bermain dengan bebas menjilati seluruh tubuhnya.
Lehernya, puting buah dadanya yang masih kencang, perutnya yang mulus lalu pahanya yang masih kencang. Nani mendesah dan merintih tiada henti saat bibir, lidah dan tanganku bergerak ke setiap sudut tubuhnya. Tapi saat ketika aku akan menarik cd-nya telepon tiba-tiba berdering sehingga terputus sudah kemesraan kami. Ku angkat telepon ternyata dari istriku yang mengabari bahwa dia dan anak-anak baru akan pulang 3 hari lagi itu artinya aku akan menjalani perselingkuhan dengan sangat panas kedepannya.
Nani keluar dari kamar hanya menggunakan t shirt yang ku berikan dan kemudian dia memelukku. Aku tanyakan apakah dia sudah sarapan, ternyata belum dan dia ingin makan bersamaku. Maka ku ajak dia ke dapur dan kami masak berdua sambil sesekali kami berciuman atau ku colek bongkahan pantatnya yang masih kencang itu. Kami sarapan di ruang keluarga sambil nonton tv.
Mesra banget, seperti pengantin baru. Kadang ku suapi dia atau sebaliknya dan ketika acara sarapan selesai, ku ajak dia untuk nonton acara televisi tapi karena tidak ada acara yang menarik, ku tawari dia untuk nonoton film biru, dia tidak menolak. Jadilah kami nonton film biru dan saat film sudah bermain beberapa waktu, nafsu kami bangkit kembali dan kami kembali berciuman, saling meraba, saling remas.
T-shirt yang tadi dia gunakan tanggal sudah dan dia hanya menggunakan cd yang transparan begitu juga dengan aku yang tinggal menggunakan cd yang sudah terasa sempit karena batang kemaluanku sudah tegak mengeras.
Akhirnya aku bopong tubuh Nani ke kamar lalu kubaringkan di ranjang untuk kembali memulai perselingkuhan. Kuciumi kembali senti demi senti tubuhnya dan tangan Nani akhirnya merogoh celana dalamku dan menggenggam batang kemaluanku yang sudah mengeras. Aku sudah terangsang sekali lalu akhirnya ku turunkan celana dalamnya dan kulempar entah kemana.
Kini, di hadapanku tergolek tubuh Nani tanpa sehelai benang menutupi tubuh mulusnya. Bulu yang tidak begitu lebat yang berada di pangkal pahanya ku raba dengan tanganku dan kurasakan kelembaban lubangnya …. ku ciumi perutnya, ku mainkan lidahku terus bergerak ke bawah dan akhirnya tibalah aku di lubang kemaluannya yang memerah.
“Uuuuhhhhh …. Daaaannnnn …..” lenguh Nani saat lidahku mulai menjilati bibir kemaluannya dan tangannya menggerumas rambutku. Tubuh Nani tersentak-sentak karena kenikmatan dan kumainkan terus lidahku di lubangnya, di klitorisnya sehingga kepala Nani menggeleng ke kiri- ke kanan karena merasa kenikmatan bahkan pantatnya ikut naik turun.
“Daaaannnn …. Oooohhhh …. Dannnnn …….. ahhhh …..” ceracaunya dan tanganku pun turut beraksi dengan meremas dadanya serta memainkan puting dadanya yang sudah terasa mengeras. “Daaaannnn ….. ayolllaaahhhh …. Oooohhhh … akkkuuuu ggaaaakkkk kkkkuuuuaaaatttt ……” rintih Nani sambil menarik-narik badanku.
Tapi aku belum mau memulai, ku lepas mulutku dari lubang vaginanya dan ku sodorkan batang kemaluanku untuk dikulumnya. Sekarang giliran aku yang terhentak ketika Nani memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Hisapan dan permainan lidahnya membuat aku tersentak nikmat dan ketika ku rasakan cukup lalu ku baringkan tubuhnya.
Kubuka pahanya dengan kakiku dan Nani menatapku dengan sayu …. “Ni …. Boleh yaa ?” aku Tanya dia saat kepala batang kemaluanku sudah berada di depan lubang vaginanya. Nani hanya menganggukkan kepalanya dan perlahan ku tempelkan kepala kemaluanku lalu ku dorong batangku memasuki lubangnya yang licin dan basah. “Oooouuuuhhhh …. Daaaannnn ….” rintih Nani ambil mencengkram punggungku saat batang kemaluanku sudah masuk seluruhnya.
Ku ayunkan tubuhku perlahan sehingga batangku bergerak maju mundur di lubang vaginanya yang masih terasa sempit dan Nani menyambut tiap hujaman batang kemaluanku dengan mengangkat pinggulnya. Bibirku bermain melumat bibirnya, menjilati lehernya dan tanganku meremas dada, pinggang, pantat dan pahanya.
Ayunan pinggulku disambut dengan goyangan pinggulnya sehingga dari mulut kami hanya terdengar desah, rintih kenikmatan. Saat tubuh kami sudah bermandi peluh dan gerakanku mulai semakin cepat, tiba tiba Nani membalikkan tubuhku dan dia mengambil posisi WOT. Nani ayunkan pinggulnya di atas perutku dan terasa sekali mulut rahimnya menggesek-gesek kepala batang kemaluanku.
Ku remas kedua toketnya sambil kumainkan putingnya …. lalu gerakan Nani semakin liar menggilas batang kemaluanku dan …… “Ooooohhhh …. Daaaannnnnn” tubuh Nani mengejang dan kurasakan ada yang hangat menyirami batang kemaluanku. Saat tubuh Nani ambruk, segera ku lebarkan pahanya, ku tarik kakinya hingga menyadar di pundakku lalu kembali kuhujamkan batang kemaluanku ke lubang vaginanya.
Ku terjang dia dengan gerakanku yang keras dan ku gigit gigit buah betisnya ….. mata Nani kadang membeliak kadang terpejam merasakan keliaran gerakan dan gigitanku ……. tangannya mencengkram sprei, bantal dengan gerakan yang tidak menentu …. dan ketika kurasakan bahwa aku akan segera sampai segera ku tindih tubuhnya …
Ku percepat gerakanku ……. saat ku benamkan se dalam-dalanya batang kemaluanku …. aku muntahkan cairan maniku di dasar luang vaginanya. Ku peluk tubuhnya seerat mungkin dan Nani menggigit bahuku karena ternyata saat aku meledak, dia kembali mengalami orgasme. Setelah air maniku sudah keluar semua di lubangnya …. ku kecup bibirnya.
Wajah dan tubuh Nani bersimbah peluh sama dengan tubuhku. Saat akan ku cabut batang kemaluanku, Nani menahannya dengan kakinya dan dia bisikkan “ Biar Dan … biar lepas sendiri …. Nikmat sekali kontolmu, Yang “ katanya sambil mengecup bibirku. Kami berciuman dan akhirnya batang kemaluanku yang sudah mengecil terlepas dengan sendirinya.
Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman
Aku berbaring dan Nani membaringkan kepalanya di dadaku. Kupeluk tubuhnya dan dia memelukku. Kami sempat tertidur kelelahan dan ketika aku terbangun … Nani mengecup bibirku sambil berkata “Malam ini aku nginep di sini yaa, Dan ?!” ku iyakan karena masih dua malam lagi aku menikmati kesendirianku sehingga aku bisa dengan merdeka menikmati tubuh Nani sepuasku.
Kami kemudian mandi bersama dan di kamar mandi karena kami mandi sambil bercumbu, batangku mengeras kembali sehingga di kamar mandi kembali ku benamkan batang kemaluanku. Kusuruh Nani nungging berpegangan di bibir bak dan ku susupkan batangku dari belakang. Tak kalah panasnya tapi karena posisinya kurang nyaman sehingga kami tidak menggapai orgasme.
Kami lanjutkan acara mandi yang tertunda dan selesai mandi kami kembali bercumbu di sofa ruang keluarga. Dua malam kami bercumbu dan bersetubuh lagi dan lagi sampai akhirnya tiba waktunya Nani harus pulang. Kami buat janji untuk bertemu dan mengulangi perselingkuhan nikmat kami dan Nani sambut keinginanku karena dia juga ketagihan dengan permainan mesra kami.
Selama 3 tahun kami jalani perselingkuhan, kadang kami bertemu di hotel, menyewa bungalow bahkan kami pernah beberapa kali bersetubuh di tenda saat kami melakukan kemping bersama. Hubungan kami akhirnya putus dengan baik-baik karena kami sama-sama menyadari bahwa anak-anak kami memerlukan perhatian penuh dari kami.
Usiaku saat memulai perselingkuhan dengannya sudah 43 tahun dan Nani setahun lebih muda dariku.
Baca Juga : -
Mengajak Cewek Yang Naksir Padaku Untuk Bersetubuh Disuatu Villa
Duniabola99.org – Kisah sex ini terjadi saat saya masih kuliah semester akhir di Jakarta. Nama cewek ini Karin, waktu itu saya dikenalkan oleh temanku. Saat itu saya sedang pulang kampung, soalnya liburan semester. Orangnya cantik sekali, potongan rambutnya pendek seleher, kulitnya putih, bodinya oke, dan cukup supel juga.
Tidak heran kalau temanku bilang dia naksir berat pada Karin. Karin waktu itu masih kelas 3 SMA. Waktu itu kebetulan lagi libur catur wulan dan kami merencanakan untuk pergi menginap di villa salah seorang teman selama 4 hari.
Kami pergi bertujuh, 4 cewek dan 3 cowok. Sebenarnya saya dengan Karin sama sekali bukan pacaran. Cuma kebetulan saja waktu itu dia berdua di mobil bersamaku, sedangkan yang lainnya bersama-sama. Selama perjalanan kami semakin akrab, dan kelihatannya dia naksir kepadaku.
Sesampainya di villa waktu itu sudah malam, lalu saya mengajaknya jalan-jalan. Waktu itu saya mulai beranikan diri merangkulnya, dan dia ternyata diam saja bahkan semakin merapatkan tubuhnya. Lalu saya mulai merayunya, hingga suatu saat saya berkata “wah, Lus kalau dekat sama kamu terus bikin hangat gimana kalau entar tidurnya kita bareng aja”.
Eh, dia malah tersenyum dengan muka malu-malu. Lalu dia pelan berbisik “boleh aja, ayo..”. Lalu langsung saya bawa dia ke kamar di belakang biar tidak ketahuan oleh teman-teman. Di sana saya mulai menciumnya, pertama dia diam saja, lama-lama dia memberi respon juga.
Dia memang jago kissnya. Lalu saya mulai menggerayangi tubuhnya, saya pegang payudaranya, lalu saya remas, dia mulai mendesah-desah tidak karuan. Lalu pelan-pelan saya lepaskan kaosnya, kemudian BH-nya sehingga kelihatan bukitnya yang indah menjulang.
Melihat itu saya makin keras meremas payudaranya sambil mengisap putingnya yang indah itu. Setelah puas meremas-remas tanganku mulai menggerayangi pangkal pahanya. Pelan-pelan saya mulai memasukkan tangan ke dalam celananya, ketika jariku mulai menyentuh bibir kemaluannya, dia menjerit kaget dan berusaha menarik tanganku.
Saya pikir wah gawat nih salah langkah, tapi saya masih berusaha mempertahankan tanganku di dalam celananya dan tanganku yang satunya menarik tangannya dan meletakkan di penisku, lalu saya bisikin dia “remasin Lus…, nikmat rasanya”, dengan malu-malu dia mulai meremas-remas penisku.
Sepertinya dia menikmati kegiatan barunya itu, dia tidak lagi berusaha menarik tanganku. Lalu saya mulai melanjutkan pekerjaanku, tanganku mulai menggosok-gosok bibir kemaluannya dengan cepat. Makin cepat saya gosok makin kencang pula dia meremas penisku.
Kemudian saya mulai melepaskan celana berikut celana dalamnya. Di sana saya mulai melihat liang kewanitaannya yang merekah dengan sedikit rambut di atasnya menantang untuk dimakan. Lalu saya mulai menjilati bibir kemaluannya, hingga dia mulai mendesah nikmat. Saya mainkan bibir kemaluannya dengan lidahku, kemudian saya hisap bibir kemaluannya sambil saya tarik sedikit.
Ah rasanya sudah kepingin sekali memasukkan penisku ke dalam liang senggamanya. Dan dia makin keras mendesahnya. Setelah puas saya berhenti dan melepas baju. Kemudian saya berkata kepadanya agar membuka celanaku. Dia sepertinya juga sudah tidak tahan, makanya dia langsung menurut saja.
Dia mulai melepaskan celana jeansku lalu celana dalamnya. Setelah itu dia mulai memainkan penisku sambil tertawa kecil. Lalu saya berbisik kepadanya “Isap, donk…!” dia sepertinya tidak mau, lalu saya rayu dengan sedikit memaksa.
Akhirnya dia mau juga, dia mulai menjilat penisku lalu dimasukkan ke mulutnya dan mulai menghisap. Ah nikmat banget hisapannya, dia pintar banget mengisapnya sampai saya pikir jangan-jangan dia itu sudah pernah beginian. Setelah saya rasa cukup keras saya menyuruh dia berhenti dan saya dorong dia ke ranjang.
Lalu saya buka kakinya lebar-lebar dan mulai menaruh penisku ke liang kewanitaannya. Dia memejamkan matanya rapat-rapat menunggu penisku. Kemudian pelan-pelan saya masukkan penisku ke liang senggamanya. Ternyata lubang kemaluannya kecil sekali, penisku agak susah masuknya.
Ketika masuk setengahnya dia mulai mendesah kencang, lantas saat masuk semuanya dia mulai menjerit kecil seperti kesakitan. Lantas saya mulai mendorong penisku ke liang senggamanya dan dia makin kencang menjerit serta tubuhnya menggeliat-geliat tidak karuan.
Lalu dia mulai menjerit. Lantas saya tanya dia pernah bersetubuh begini nggak? ternyata dia belum pernah, ini first timenya dia. Lalu saya bilang jangan takut sebentar lagi sakitnya hilang malah nanti bakal nikmat rasanya. Dia menurut saja, makanya saya melanjutkan lagi genjotanku, tapi saya genjot pelan-pelan takut dia kesakitan lagi. Setelah beberapa lama saya mulai merasakan pantatnya naik-turun sendiri.
Ternyata dia mulai merasakan nikmat malah mau minta lebih dahsyat. Langsung saya cepatin genjotanku, penisku makin cepat keluar-masuk liang kenikmatannya. Dia mulai mendesah-desah lagi kesenangan. Waktu itu saya mulai merasakan enaknya liang kewanitaan seorang wanita. Penisku mulai dipijit-pijit oleh dinding kemaluannya.
Saya makin mempercepat genjotannya bahkan saya hantam dengan keras penisku ke liang kewanitaannya, sehingga membuatnya menjerit kecil. Setelah beberapa lama, dia tiba-tiba diam dan mendesah panjang, saat itu saya mulai merasakan cairan panas di pangkal pahaku.
Ternyata dia sudah keluar, tapi saya belum karena itu saya teruskan menggenjot liang surganya. Ternyata saya keluarnya agak lama juga, dia sepertinya sudah mulai kesakitan. Akhirnya dia bicara kepadaku “San, rada sakit nih.., lo udah keluar belum?”.
Saya bilang “belum Lus, sebentar lagi kamu tahan dulu aja”, dia cuma mengangguk. Makanya saya makin mempercepat genjotan di liang kewanitaannya, sampai dia berteriak-teriak hingga saya bekap mulutnya takut ketahuan teman-teman. Dan saya teruskan sampai akhirnya saya rasa sudah tidak tahan, saya keluarkan semua isi spermaku ke dalam liang senggamanya. Dan dia pun mulai mendesah lega.
Setelah itu kita cool-down, dia tiduran di dadaku sambil bermanja-manja, dia berkata bahwa dia benar-benar suka kepadaku dan ini pertama kalinya dia berhubungan seks. Saya bisa lihat dari tetesan darah di kasur bahwa dia tidak berbohong. Lantas saya bilang bahwa saya juga suka kepadanya, dan apa dia mau jadi pacarku?
Dia bilang mau dan saya langsung memberi kiss hangat lagi buatnya, lalu kamipun berpakaian dan bergabung lagi bersama teman-teman. Akhirnya dia jadi pacarku. Selama 4 hari di Villa kita bersenggama terus setiap hari, dan sesudahnya dari sana kita juga sering bersetubuh. Biasanya kita lakukan kalau saya lagi ada libur dan pulang kampung.
Kalau sudah begitu kadang-kadang bisa hampir setiap hari kita bersetubuh, soalnya rumahku kosong dan saya sering mengajaknya ke sana kalau lagi horny. Kita pacaran sampai hampir setengah tahun kemudian, saya lulus dan melanjutkan study ke Aussie dan kita akhirnya putus.
Saya tidak pernah lagi mendengar kabarnya sampai akhirnya saya dengar dari teman, katanya dia tidak sekolah lagi karena hamil. Wah.., bisa-bisa itu anakku. Ah tapi saya tidak ambil pusing, kalau itu memang pekerjaanku dia pasti menghubungiku.
Lagian sekarang saya juga sudah ada pacar sendiri. Sekarang Saya hanya bisa mengenang masa-masa manisku saat bersetubuh bersamanya.
-
Beautiful teen Mila Azul finger fucking her tight pussy naked under a tree
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! -
Godaan Mesum Gairah Mertuaku
Duniabola99.org – Saat ini aku sudah memiliki seorang istri yang begitu cantik dan juga baik orangnya sehingga tidak terbesit dalam hatiku untuk mengianati hatinya. Namun belum genap dua tahun pernikahan kami aku sudah melakukan halitu, dan aku tidak pernah menduga sebelumnya kalau akan melakukan hal tersebut padanya. Aku menghianatinya dengan melakukan adegan seperti dalam cerita sex.
Namaku Rival pertama mengenal istriku dari tempat kerja kami yang memang berada dalam satu perusahaan. Dan setelah hampir satu tahun berpacaran dengannya akhirnya akupun memutuskan untuk menikahinya saja, apalagi saat itu aku sudah berusia 30 tahun dan istriku sendiri 32 tahun lebih tua dariku. Tapi dia memiliki wajah ayu sehingga tidak nampak beda usia kami.
Karena memang dalam keluarganya juga dia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, bukan hanya kedua orang tuanya saja yang telah memanjakan dia, namun kakak-kakaknya juga. Sehingga istriku Tiara tumbuh menjadi pribadi yang manja dan terlihat seperti masih muda saja, apalagi dia memang menurunkan wajah mamanya yang begitu cantik dengan kulit putihnya.
Aku biasa memanggil mertuaku dengan mama Lila, dia wanita Medan asli yang bercampur darah Jawa juga. Wajahnya tidak menampakkan kalau dia sudah memiliki ke tiga anak yang sudah dewasa, aku yakin mama begitu teratur merawat dirinya juga. Terlihat beda jauh dengan teman-temannya yang sering datang arisan ke rumah ini, apalagi mama Lila masih suka berpenampilan layaknya anak muda.
Sebenarnya aku ingin membawa istriku Tiara pergi dari rumah orang tuanya, namun seperti kataku tadi dia memang di kenal dengan anak manja. Takut berpisah dengan kedua orang tuanya, apalagi rumah ini memang di wariskan atas nama Tiara istriku. Jadilah aku mengalah demi istriku yang begitu manja dengan kedua orang tuanya dan aku tidak ingin di bilang sebagai suami yang tidak mengerti istri.
Kamipun hidup bahagia di rumah ini, karena sikap manjanya istriku sering bersikap mesra padaku meskipun itu di depan kedua orang tuanya. Sebenanarnya aku merasa risih dengan sikapnya apalagi di depan orang tuanya, namun lama kelamaan hal itu kami lakukan seperti hal yang sudah biasa saja. Dan kami sering melakukan adegan cerita sex dengan desahan yang dapat di dengar oleh kedua orang tua Tiara.
Kami pikir hal itu biasa saja, hingga akhirnya kejdian yang tidak aku duga sebelumnyapun terjadi. Aku melakukan adegan layaknya dalam cerita sex dengan mama mertuaku, yang sudah aku anggap sebagai mamaku sendiri, namun hal itu terjadi dan aku tidak menyalahkan mama karena telah tergoda padaku, mungkin hal ini karena sikapku yang berlebihan bila bermesraan di depannya.
Aku memang sudah tahu kalau papa mertuaku sudah lama mengidap penyakit diabetes. Jadi dia memang sudah tidak lagi bisa memberikan kepuasan pada istrinya, hingga halitu terjadi. Kala itu mama mertuaku memintaku untuk mengantarnya ke sebuah mal yang menyediakan perlatan bayi, karena istriku baru saja melahirkan. Dan kamipun bermaksud membelikan perlatan serta baju yang sudah tidak muat lagi.
Karena sekarang bayiku sudah menginjak dua bulan, namun selama dalam perjalanan pulang hujan turun dengan lebatnya. Meskipun berada dalam mobil tidak membuat kami terdiam saja, karena ketika tangan mama berada di atas pahaku akupun memegang tangannya juga. Dengan berani mama mengelus pahaku itu hingga akhirnya akupun merasakan yang terpancing juga seperti dalam cerita sex.
Akupun mendesah ketika tangannya mulai menyusup dalam celanaku dan menemukan kontolku yang mulai mnggeliat. Aku memperlambat kemudi yang aku pegang “OOouugggggghh… ma… aaaggggghhh…. aaaagggghh…. eeeeuuummmmmpphh… aaagggghhh.. ” Dengan kepala menunduk mama langsung menyentuh kontolku dan langsung melumat dalam mulutnya akupun tersentak kaget.
Namun sebagai laki-laki akupun membiarkan dia melakukan hal itu, apalagi mama begitu lihai melakukannya layaknya pemain dalam cerita sex. Dia terus melumat kontolku bahkan dia hisap dari pangkal hingga ujungnya “OOOoouuuggggghhh… ooouuugggggghh… ma… ma… aaaaaggghh.. te.. rus… aaagggghh… ” Akupun tidak bisa lagi mengemudikan mobil.
Akhirnya aku mencari tempat untuk menepi dan ketika melihat sebuah gang sepi akupun memarkirkan mobilku di sana. lalu aku balas mama dengan pelukan hangat yang aku berikan diapun semakin buas melumat dan menangkap bibirku ” OOouuuggghhh….sa.. yang… ma..ma …sa.. yang… kamu… aaaggggghhh.. ” Diapun naik dalam pangkuanku yang sedang duduk di belakang kemudi.
Tidak ada kesulitan yang berarti ketika mama mendudki kontolku, dengan bantuan tangannya dia selipkan kontolku dalam lubang memeknya. Setelah di rasa pas diapun menggoyangkan pantatnya “ooouugggghh….ooouuugggghhh…. aaaaaaagggghhhhh…. aaaaaaagggghhh… aaaaagggghhh.. ” Akupun tidak diam saja namun dengan cepat ikut bergerak sehingga kami semakin terbuai.
Oleh perbuatan yang kami lakukan seperti dalam adegan cerita sex, akupun memeluk bahkan menciumi toket mama mertuaku yang serasa menggoda berada di depanku. Ikut bergerak ketika tubuhnya melakukan gerakan adegan cerita sex “UUuuuuggggghhhh… aaagggggghh… sa… yang….. aaagggggggghh….. aaaaooouuuggghh… aaaagggghhh..” Tubuh kami sudah basah oleh keringat.
Meskipun di luar hujan masih belum reda juga, dengan mengerang lebih keras akhirnya akupun tidak kuat untuk menyemburkan sesuatu yang hangat dari dalam kontolku “OOoouuugggghh…. aaagggghhh… aaagggghhh.. ” Meluber spermaku waktu itu, dan aku yakin mama juga mencapai kenikmatan yang sesungguhnya. Dan bukan hanya kala itu saja kami melakukan adegan cerita sex namun setiap ada kesempatan.
-
Cerita Sex – Ngentot Gita Gadis Toge 36B
Duniabola99.org – Ini adalah cerita pengalamanku yang sedang kualami sekarang. Dan aku mengetiknya di sela-sela istirahat sehabis melakukan seks. Aku seorang pengusaha muda dan mahasiswa jurusan ekonomi. Aku tinggal di sebuah kompleks bank pemerintah yang kini bank tersebut sudah dimerger.
Aku sudah mempunyai pacar yang kebetulan tetanggaku di kompleks tersebut. Orangtuaku termasuk orang terpandang, sehingga aku di kalangan anak muda di kompleks tersebut cukup disegani. Dua tahun yang lalu aku merupakan ketua organisasi remaja, sehingga aku semakin dikenal oleh berbagai kalangan di lingkunganku.
Kebetulan di lingkunganku banyak gadis remaja yang cantik-cantik. Termasuk pacarku yang sekarang merupakan salah satu gadis yang menjadi incaran anak-anak muda di lingkungan tersebut.Entah kenapa dia mau menjadi pacarku. Sejujurnya aku menyukai beberapa gadis cantik selain pacarku tersebut, tetapi aku berpikir dua kali jika aku berbuat macam-macam pasti akan menjadi bahan omongan di lingkunganku.
Singkat cerita, aku tergoda oleh salah satu anak tetangga orangtuaku, sebut saja Gita (nama sengaja kusamarkan). Padahal aku sudah menjalin asmara dengan gadis yang juga tetanggaku. Kami bahkan sudah bertunangan. Gita adalah seorang mahasiswi Tarqi. Ia mempunyai body yang sangat menggoda, walaupun agak sedikit gemuk, tetapi ia mempunyai bibir yang sexy dan mempunyai payudara berukuran 36B.Sebagai gambaran, body-nya mirip dengan artis Feby Febiola, dan bibirnya seperti Cornelia Agatha. Tingkah lakunya selalu menggodaku. Sebagai laki-laki normal, kadang aku berpikiran agak kotor.
Hingga suatu kesempatan, ia meminta bantuanku untuk dicarikan HP dengan harga miring. Tentu saja kesempatan itu tidak kusia-siakan (dalam hatiku aku akan membelikannya HP tersebut dengan cuma-cuma).Aku menyanggupinya, tetapi aku memberikan syarat agar ia mau kuajak pergi makan dan nonton berdua tanpa sepengetahuan pacarku dan teman-temanku. Dasar Gita memang centil, persaratanku ia setujui karena ia pikir sangat mudah sekali untuk menjalaninya.
Akhirnya aku membelikannya HP yang ia inginkan, dan aku pun menagih janjinya. Kemudian pada hari minggu siang, aku dan Gita pergi berdua untuk makan siang dan nonton. Ketika kami sedang nonton, kesempatan tersebut tidak kusia-siakan untuk sekadar mencium dan meraba-raba tubuhnya. Tidak kusangka ia malah bilang kepadaku sebenarnya ia juga menyukaiku. Ketika aku dengan hot-hotnya menciumi dan menggerayangi tubuhnya, ia berbisik kepadaku bahwa ia sudah horny, dan mengajakku keluar dari bioskop untuk pergi ke pantai.
Ketika di tengah perjalanan, aku memberanikan diri untuk mengajaknya ‘chek in’ di hotel yang terdekat, ternyata ia menyetujuinya.
Aku tiba di hotel yang dituju sekitar puku 3 sore. Setelah aku membayar kamar hotel tersebut, aku dan Gita dengan langkah yang terburu-buru menuju ke kamar hotel. Sesampainya di kamar hotel dan mengunci pintu, aku langsung melancarkan ciumanku, dan Gita membalasnya dengan sangat antusias. Kemudian masih dalam keadaan berdiri kubuka pakain serta celana panjangnya hingga ia hanya memakai BH dan CD yang berwarna hitam.Kemudian ia juga memintaku untuk membuka baju dan celana panjangku.
Kini kami dalam keadaan hanya memakai pakaian dalam saja. Kemudian ia kubimbing ke atas ranjang yang berukuran double size. Aku mulai melumat bibirnya yang sexy dan menciumi serta menjilat seluruh tubuhnya. Kemudian ketika aku mencium CD-nya, di bagian kemaluannya yang sudah basah, ia menggelinjang dan sesekali merintih-rintih keenakan. Setelah aku puas menciumi seluruh tubuhnya, kemudian kubuka BH dan CD-nya.Aku pun membuka CD-ku, kini kami berdua sudah benar-benar bugil.
Aku sampai menahan nafas ketika kulihat payudaranya yang besar dan montok. Dengan sangat bernafsu kulumat puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Karena sebenarnya Gita masih berusia 20 tahun, sehingga terlihat body-nya yang serba kencang. Aku juga meraba dan mengusap bulu-bulu di kemaluannya yang sangat lebat. Aku semakin bernafsu mencium dan menjilat seluruh tubuhnya yang mulus.Kemudian aku memasukkan dua jari tanganku ke dalam vaginanya yang sudah basah, sedangkan lidahku sibuk menjilati puting susunya yang berwarna coklat kemerah-merahan. Gita semakin merintih-rintih dan menggelinjang serta nafasnya mulai berat. Kemudian kubuka kedua pahanya lebar-lebar agar aku dapat dengan leluasa memainkan lidahku ke dalam vaginanya. Aku menjilati dan memainkan klitorisnya dengan penuh gairah.
Setelah kupuas, giliran Gita memainkan rudalku yang sudah tegang dengan lidahnya. Ia jilati kemaluanku yang berukuran lumayan panjang dan besar (kira-kira 20 cm dengan diameter 3,5 inchi).
Ia menjilat dan mengulum rudalku dengan penuh kenikmatan. Aku tidak menyangka kalau kemaluanku akan dibersihkan oleh gadis impianku. Setelah ia puas, kemudian Gita mengambil posisi telentang dengan kedua paha dibuka lebar-lebar, ia memintaku untuk segera memasukkan rudalku ke dalam vaginanya. Aku mengambil ancang-ancang untuk memasukkan batang kemaluanku ke dalam vaginanya yang sudah basah.Kupikir pasti aku tidak akan kesulitan untuk memasukannya, ternyata beberapa kali aku mencoba selalu saja meleset, dengan tidak sabar Gita menarik rudalku dan mengarahkan ke arah lubang kewanitaannya.
Ternyata Gita masih perawan, tetapi dengan kegigihanku akhirnya aku berhasil memasukkan ujung rudalku ke dalam vaginanya. Ketika kutekan dengan sedikit paksaan, Gita menjerit kesakitan, kemudian aku menghentikan sejenak seranganku sampai kulihat ia sudah siap kembali, dan perlahan-lahan kumasukkan batang rudalku. Gita kembali merintih menahan sakit.
Aku bertanya, “Git, kamu mau diterusin atau nggak..?”
Ia menjawab, “Terusin dong sayang, tapi pelan-pelan ya..!”Akhirnya dengan perjuangan yang cukup melelahkan, aku berhasil memasukkan setengah batang kemaluanku, dan aku mendiamkan sejenak aktifitasku. Aku merasakan dari vagina Gita keluar darah segar pertanda keperawanannya sudah hilang. Dinding vaginya yang lembut dan hangat memijat-mijat batang kemaluanku. Aku tidak terlalu memaksa untuk membenamkan seluruh rudalku ke dalam vaginanya. Mungkin ukuran rudalku yang lumayan panjang, sehingga membuat sakit vagina Gita yang baru pertama kali melakukan seks.
Kemudian aku mulai menaik-turunkan pantatku secara perlahan dan beraturan. Dan secara perlahan-lahan aku membenamkan rudalku sedalam-dalamnya, hingga akhirnya seluruh batang kemaluanku amblas ke dalam vagina Gita. Gita sudah mulai terbiasa dengan rudalku, malah ia mulai memutar pinggulnya, sehingga semakin menambah kenikmatan pergumulan kami saja.Aku semakin bersemangat untuk memainkan rudalku dengan cepat. Permainanku diimbangi Gita dengan menjepit pantatku dengan kedua kakinya. Aku merasakan rudalku semakin mentok saja mengenai ujung rahimnya. Kami berganti posisi dengan cara sambil duduk. Gita semakin terlena, karena posisi tersebut membuat rudalku semakin bergesekan dengan klitorisnya, sehingga hal itu membuat Gita semakin terbakar birahinya.
Kami sempat beristirahat sejenak, karena posisi tersebut banyak menguras tenaga kami. Sambil istirahat aku meremas-remas dan menjilati serta menghisap puting susuya secara bergantian. Setelah tenaga kami terkumpul, kami melanjutkan kembali dengan lebih menggebu-gebu.
Setelah kira-kira 25 menit kami bergumul hebat, aku mulai merasakan spermaku akan keluar, begitupun dengan Gita, ia mulai mendekati orgasmenya. Aku merasakan dinding vaginanya yang berdenyut kencang dan semakin banjir.
Aku berkata setengah berbisik, “Git, aku sudah mau keluar nih, kita keluarinnya sama-sama ya..?”
Gita menjawab dengan terputus-putus, “Ia.. sa.. yaa.. ngg.. sshh.. cepetan dong keluarinnya aku.. sebentar lagi selesai nih..!”
Dengan nafas yang tidak beraturan, aku menjawab, “Tahan sebentar ya sayang.., aku juga sudah mau keluar..”
Tidak lama kemudian aku memuntahkan spermaku ke dalam rahimnya, dan aku pun merasakan cairan hangat dari dalam vagina yang mengenai rudalku.“Ooohh.. shh..” hampir bersamaan kami melenguh mengakhiri perjalan yang melelahkan dan penuh kenikmatan.
“Sayang.., vaginaku hangat banget sama spermamu..” Gita memberikan komentar puas dengan keperkasaanku.
Kemudian kami beristirahat sejenak sambil memberikan pujian kepuasan masing-masing. Tetapi tanganku dan Gita masih meraba-raba dan mengusap kemaluan kami satu sama lain, sehingga birahi kami kembali timbul. Kali ini Gita yang mendahului dengan menjilat dan melumat hampir seluruh rudalku ke dalam mulutnya. Bukan hanya itu saja, ia juga dengan sangat agresif menciumi seluruh tubuhku.Aku mendorong tubuhnya ke samping hingga ia telentang. Kini giliranku untuk menciumi seluruh tubuhnya. Payudara Gita yang sudah mengeras dan puting susu menjulang tinggi, membuatku semakin bernafsu untuk meremas, menjilati serta menghisap-hisap puting susunya hingga puting susu Gita semakin terlihat basah dan mengkilap. Jari-jari tanganku dengan nakal memainkan klitoris dan menyodok-nyodok ke dalam vaginanya yang sudah banjir.
Gita semakin kelojotan dan mulai memohon-mohon kepadaku untuk segera memasukkan rudalku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku merubah posisi dengan tidur telentang, sementara Gita berjongkok sambil mengangkang untuk mengambil posisi memasukkan zakarku ke vaginanya. Dengan tidak sabar Gita meraih batang kemaluanku dan dituntun ke arah vaginanya. Ketika rudalku mulai memasuki vagina Gita yang pinggirannya ditumbuhi bulu-bulu lebat, aku merasakan dinding vaginanya yang sudah banjir menghangatkan dan memijat-mijat batang zakarku.
Gita mulai menggerakkan pinggulnya yang montok ke atas ke bawah, dan memutarnya ke kiri dan ke kanan. Sedangkan tanganku mulai meremas-remas sepasang payudara yang besar dan kencang. Gita dengan sangat bernafsu menekan pantatnya kuat-kuat, sehingga rudalku seluruhnya amblas ditelan vaginanya. Kali ini Gita yang memegang peranan, aku menurutinya saja, karena kulihat dengan posisinya yang di atas ia sangat bergairah sekali.Aku mengangkat badanku untuk melumat puting susunya. Perbuatanku semakin membuat Gita mabuk kepayang. Ia memeluk kepalaku ke arah payudaranya. Pantatnya semakin cepat ditarik dan diputar-putar. Hingga akhirnya ia mencapai orgasme yang kedua kalinya.
Aku yang belum mencapai klimaks membuat keputusan berganti posisi dengan dogie style.Gita mengambil posisi menungging, kemudian kuarahkan rudalku ke vaginanya lewat belakang. Aku sangat bernafsu sekali melihat pantatnya yang lebar dan sexy. Tangan kananku memegang dan menepuk-nepuk pantatnya, sedangkan tangan kiriku meremas-remas payudaranya. Gerakan tersebut kulakukan secara bergantian. Ternyata posisi tersebut membuat Gita bangkit kembali gairahnya, karena klitorisnya terkena gesekan rudalku.
Kali ini Gita mulai memberikan perlawanan. Ia menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur berlawanan dengan arah goyangan pantatku. Ketika Aku mendorong pantatku ia menyodorkan pantatnya ke belakang, dan ketika Aku menarik pantatku ke belakang ia menarik pantatnya kedepan.Irama nafas kami semakin cepat, kami melakukan goyangan dengan cepat, sehingga setiap kali kucabut dan menyodok vaginya dengan rudalku timbul bunyi akibat vagina Gita yang banjir oleh lendir birahi. Aku mulai merasakan spermaku akan segera keluar.
Ternyata Gita juga sudah merasakan ia akan mengalami orgasme yang ketiga kalinya. Tidak lama kemudian rudalku memuntahkan sperma secara berturut-turut di dalam vaginanya. Aku pun merasakan gerakan Gita yang bergoyang-goyang pelan dan tegang, sedangkan punggungnya telihat melengkung seperti udang karena ia juga telah orgasme.
Aku mencabut batang kemaluanku dari vaginanya setelah Aku tidak merasakan muncratan spermaku. Aku telentang lelah, sedangkan Gita menjilati sisa-sisa spermaku yang masih keluar dari zakarku.Ia menghentikan aktifitasnya setelah spermaku tidak keluar lagi.
Kami berpelukan erat sambil menghayati kenikmatan yang barusan kami lakukan. Kami melakukan bukan hanya sekali saja, tetapi entah sampai berapa kali. Permainan kami semakin lama bertambah hot saja, karena ternyata Gita mulai terbiasa dan ketagihan dengan keperkasaan rudalku. Kami memutuskan pulang setelah merasa sudah sama-sama lemas dan puas. Andai saja kami melakukannya pada malam minggu, mungkin kami akan terus melakukannya sampai pagi.Setelah kejadian pada malam itu, hingga kini kami jadi sering melakukannya sampai pagi. Aku melakukan hubungan seks dengan Gita dengan system kalender, hal itu kami lakukan untuk menghindari kehamilan. Aku semakin ketagihan, karena tunanganku adalah tipe gadis pendiam dan alim, dan aku tidak pernah mendapatkan pelayanan darinya. Kemanapun aku pergi, termasuk chek-in, aku selalu membawa laptop.
Komputer tersebut kupergunakan untuk memantau perkembangan usahaku, selain itu juga digunakan untuk mengetik ceritaku dan memutar film blue sebagai pembakar hasrat birahi kami. Tentu saja perbuatanku yang sedang menceritakan seks kami tidak diketahui oleh Gita, karena ia masih tertidur untuk istirahat sejenak.
-
Teman Kantorku Yang Semok Jadi Pelampiasan Nafsu Sexku
Duniabola99.org – Saya adalah seorang laki laki biasa yang baru saja ditinggalkan oleh istri saya, karena ada masalah yang masing-masing tidak mau mengalah. Akhirnya dia memilih pergi dari saya. Dan karena kepergiannya, kini flat yang biasanya kami tempati itu jadi punya dua kamar kosong.
Di tempat kerja, sayapun sudah tidak banyak bercanda seperti biasanya. Dan itu yang membuat salah satu wanita teman kerja saya merasa simpati pada saya. Sehingga setelah selesai jam kerja, kami pulang bareng. Selama di dalam tram saya banyak menjawab pertanyaannya tentang kepergian istri saya. Sehingga kami tidak banyak menaruh perhatian pada macetnya kota Melbourne pada jam-jam selesai kerja seperti ini.
Tanpa terasa kami sudah berada di dalam tempat tinggal saya, setelah saya persilakan dia untuk mengambil apa yang dia mau di kulkas, saya langsung ke kamar mandi untuk menumpahkan air pipis yang sejak dari tadi sudah di ujung kemaluanku.
Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman
Sekembalinya saya keruang tamu, teman saya sudah duduk sambil baca baca majalah dengan satu kaleng Coca-Cola. Sayapun duduk di sampingnya. Tapi tidak terlalu rapat. Saya hidupkan TV kebetulan acara berita nasional negara ini.
Kamipun bercerita panjang lebar tentang teman saya itu, seperti sudah berapa lama dia telah meninggalkan Hongkong tempat asalnya. Tapi setiap kali dia menjawab pertanyaanku dia selalu tersenyum sambil matanya memandang ke arah selangkanganku. Aku langsung melirik selangkanganku, rupanya aku lupa men-zip-nya. Langsung kutarik zip-nya, sambil bercanda padanya.
“Maklumlah Nov, soalnya udah lama sarangnya pergi!”, Kataku pada Novi.
“Memangnya sudah berapa lama burungmu tidak masuk kandang?”, Novi membalas candaku sambil meneguk Coca Cola dengan sedikit senyum di bibirnya.
“Kira kira 5 minggulah, emangnya kenapa nanya nanya?”, Aku meneruskan sambil mencoba membetulkan posisi dudukku.“Akh, aku nggak percaya. Mana ada sich laki laki yang sudah pernah begituan akan tahan selama itu untuk tidak melakukannya?”, Bantahnya sambil senyum.
“Memang sich, aku nggak tahan. Jadi selama ini aku pakai tangan aja”, Jawabku.
Sambil tertawa lebar, Novi menghampiriku. Dan Novi duduk di sebelahku, rapat sekali.”Perlu dibantu?”, Tanyanya sambil tangan kanannya meraba-raba penisku.Novi memang gadis Hongkong yang menawan, diusianya yang dua puluhan dia sangat menarik setiap mata laki-laki yang memandangnya. Karena dengan buah dada dan bongkahan pantatnya yang lebih besar dari ukuran rata-rata orang tempat asalnya. Aku jadi berani, kurangkul pundaknya sambil kulumat bibir yang berlipstick merah muda menawan itu.
Novipun membalas dengan nafasnya yang semakin membuatku untuk mempererat rangkulanku. Aku merasa sedikit sakit pada penisku yang sudah sangat keras karena rabaan Novi. Dengan tak sabar kulepas rangkulanku dari pundak Novi dan dengan kedua tanganku kubuka celanaku sambil tetap duduk. Agak susah memang. Tapi berhasil juga.
Kudengar Novi mendesah bersamaan dengan tangannya yang menggenggam langsung penisku yang hanya pas-pasan dengan lingkaran tangannya itu. Kamipun kembali berpagutan, hanya kali ini tangan kiriku telah meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan semakin kenyal itu. Sedangkan tangan kananku membelai-belai tengkuknya. Novi semakin memperdengarkan desahnya.
“Ed, kita ke kamarmu saja.., ayo Ed, aku sudah tak tahan nich?”, Novi memohon mesra. Aku pun berdiri, tapi ketika aku ingin membuka pakaianku, aku tersentak kaget karena Novi sudah menarik penisku sambil menanyakan di mana kamarku. “Pelan pelan Nov, sakit nich!”, protesku atas tangan Novi yang menggenggam penisku dengan sangat ketat itu.
Aku berjalan sambil membuka bajuku ke arah kamarku yang telah kutunjukan pada Novi. (Sebenarnya aku tak mau menggunakan kamar dimana aku dan istriku tidur sebelum istriku itu pergi. Tapi bagaimana lagi. Sudah nafsu sekali saat itu).
Sesampai di kamar Novi dengan tergesa membuka seluruh pakaiannya. BH-nya, CD-nya. Semua dibuka dengan tergesa. Lalu Novi langsung menghampiriku yang sudah lebih dulu berbaring telentang di atas kasur sambil mengocok perlahan penisku agar semakin tegang, sambil melihat Novi membuka pakaiannya.
Novi berbaring miring di sebelahku, bibirnya mencari bibirku sedangkan tangan kanannya menggantikan tanganku untuk mengocok-ngocok penisku. Aku mendesah. Novipun semakin beringas menciumi seluruh wajahku. Telingakupun tak lepas dari sapuan lidahnya. Aku merasakan nikmat bercampur geli yang tak terkira.
Jilatan Novi semakin turun ke arah leherku, dadaku dan kedua puting payudaraku juga dililitnya dengan lidah. Sambil tangannya semakin cepat mengocok penisku yang sedikit terasa sakit karena genggamannya terlalu keras.
Jilatan Novi telah berada di atas pusarku, lidahnya dicoba untuk masuk dalam lubang pusarku, dapat kudengar desahnya. Walau desahku lebih besar darinya. Kini lidah Novi menyisir bulu-bulu penisku. Aku semakin tak tahan. Tapi aku menunggu, karena aku tahu kemana tujuan sebenarnya jilatan lidah Novi itu.
Ternyata aku salah, kukira Novi akan melahap penisku. Ternyata Novi malah menjilat jilat kedua bijiku bergantian. Tangannya tak lepas mengocok penisku. Sambil sesekali jari jempolnya menyapu ujung penisku yang telah basah karena air nikmatku telah membasahi bibir ujung kemaluanku. Geli dan nikmat sekali waktu Novi melakukan itu. Aku tersentak karenanya.
Karena waktu Novi melakukan itu badannya agak nungging di sampingku, maka kucoba meraih bongkahan pantatnya. Kuusap-usap, Novi mendesah nikmat rupanya. Jariku tak mau berhenti sampai disitu, jariku mencari-cari lubang kemaluannya. Setelah jariku menemukannya ternyata sudah basah sekali. Semua itu membuat jariku semakin mudah untuk mencari lubangnya.
Kusapu lubangnya dengan jariku sambil sekali-kali kumasukan jari telunjukku ke dalam lubangnya. Novi mendesah hebat sambil melepas jilatan lidahnya dari kedua bijiku. Kuraih pantat Novi agar tepat berada di atas wajahku. Kini kedua tanganku beraksi atas bagian belakang tubuh Novi.
Jari telunjuk tanganku yang kanan kumasukan ke dalam lubang vagina Novi sambil memaju mundurkan. Sedangkan jari telunjuk tangan kiriku menggosok gosok clitorisnya. Dapat kulihat dari bawah selangkangannya, Novi membuka mulutnya lebar tanpa bersuara merasakan nikmat.
Ketika niatku hendak menggunakan lidahku untuk menjilat vaginanya, aku merasakan nikmat dan sedikit ngilu yang tak terkira. Rupanya Novi telah melahap bagian kepala penisku. Lidahnya melilit-lilit di atas permukaan kepala penisku.
Akupun ingin menandinginya dengan mejilat-jilat permukaan lubang vagina Novi. Sambil sekali-kali kucoba untuk memasukan lidahku kedalam vaginanya. Agak asin memang, tapi yang lebih terasa adalah nikmatnya. Semakin nikmat lagi saat kudengar Novi mengeluh karena jilatan lidahku.
Novi telah memasukan penisku setengahnya dalam mulutnya sebentar sebentar dinaikan kepalanya, kemudian diturunkan lagi. Yang membuat aku merasa nikmat adalah saat Novi menurunkan wajahnya untuk melahap penisku, karena Novi telah mengecilkan lingkaran mulutnya.
Sehingga hanya pas sedikit ketat ketika bibirnya menelusuri penisku dari atas ke bawah. Oh nikmat sekali. Aku hampir saja muncrat kalau aku tidak segera minta Novi membalikan badannya hingga wajahnya berhadapan denganku. Aku membalas senyumnya yang kelelahan menahan nikmat yang baru saja kami alami.
Kucium lagi mulutnya yang sangat becek oleh air liurnya. Lalu kubalikan Novi agar berada dibawahku. Kulebarkan selangkangannya kugenggam penisku dengan tangan kananku, lalu kugosok-gosok kepala penisku pada permukaan kemaluannya.
“Oh.., Ed.., terus Ed.., aahh.., nikmat sekali.., sshh”, erang Novi. Akupun mempercepat gesekannya, Novi menggeleng gelengkan kepalanya.
Lalu dengan tiba tiba kutancapkan penisku ke dalam vaginanya yang sudah banjir itu dengan satu hentakan keras, masuklah 3/4 nya penisku dengan leluasa. Bersamaan dengan itu Novi berteriak sambil badannya sebatas bahu terangkat seperti hendak berdiri matanya membelalak menghadapi tikamanku yang tiba-tiba itu.
“oohh Edwiinn.., enaak.., terus.., Ed.., terus.., lebih cepat Ed.., ayo Ed.., terus.., aahh”, erang Novi sambil menghempaskan kembali bahunya ke kasur.
Kedua tangan Novi membelai wajahku sambil menggigit bibirnya yang bawah matanyapun menunjukan bahwa saat ini Novi sedang merasakan nikmat persetubuhan yang tiada tara. Akupun semakin cepat memaju-mundurkan penisku. Nikmat yang kurasakan tiada bandingnya. Vagina Novi masih boleh dibilang sempit.
“Enak Nov?”, tanyaku padanya sambil memaju-mundurkan penisku. Novi tidak menjawab, hanya desahannya saja yang semakin jelas terdengar.
“Enak nggak Nov?”, tanyaku lagi. Novi menjawab dengan anggukan kecil sambil menggigit kembali bibir bawahnya.“Jawab dong Nov, nikmat nggak?”, paksaku walaupun ini adalah pertanyaan bodoh.
“Luar biasa Ed.., sshh.., aku hampir keluar nich oohh”, katanya terputus putus.
“Aku masukin semuanya yach Nov?”, tanyaku padanya yang sedang melayang.
“sshh.., em.., emangnya belum semuanya dimasukin?”, Novi balik bertanya heran sambil menatapku dengan sayu.“Belum!”, Jawabku singkat sambil terus maju mundur.
Tangannyapun bergerak ke bawah untuk memastikan belum semua penisku masuk ke dalam lubang vaginanya. Ketika tangannya berhasil menyentuh sisa penisku yang masih di luar, aku merasa tambah nikmat.
“Oohh.., Ed masukin Ed.., masukin semuanya Ed.., aahh”, pintanya sambil menarik pinggangku dengan kedua tangannya dan matanyapun terpejam menantikan.
Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman
Kucoba menahan tarikan tangan Novi pada pinggangku, agar masuknya sisa penisku tidak terlalu cepat. Aku ingin memberikan kenikmatan persetubuhan tak terlupakan padanya. Benar saja, ketika sedikit demi sedikit sisa penisku masuk, Novi mendesis seperti ular yang berhadapan dengan musuhnya. “Sshh.. sshh”, sambil matanya terpejam ketat sekali menahan nikmat telusuran penisku ke dalam vaginanya.
Kedua tangannyapun menjambak-jambak rambutnya sendiri. Tanpa diduga kucabut penisku, hanya tinggal kepalanya saja yang masih tenggelam. Novi seperti ingin protes, tapi terlambat. Karena aku telah menekannya lagi dengan sekali tancap masuklah semua penisku.
“Edwiinn!”, teriak Novi keras sekali sambil tangannya memukul-mukul tempat tidur.
Aku semakin percepat gerakanku, walaupun aku sudah merasa sedikit lelah dengan pinggangku yang sejak tadi maju mundur terus.
“Terus Ed.., oohh.., terus.., teruss.., oohh.., oohh.., aahh”.
Novi mengerang bersamaan dengan tercapainya Novi pada puncaknya, sambil tangannya meremas-remas sprei tempat tidur di kanan dan kirinya, badannya tersentak-sentak hanya putih yang kulihat di matanya. Tapi aku masih terus memacu untuk menyusulnya, makin cepat, makin cepat lagi nafasku memburu. Bunyi nikmat terdengar dari dalam vagina Novi karena air nikmatnya itu.
“Oh Nov.., oohh.., aahh..”, cepat kucabut penisku agar tak muncrat di dalam, kugenggam penisku, kuarahkan penisku ke perut Novi, di sanalah air nikmatku mendarat.
Novi cepat bangkit dan mendorongku agar telentang, kemudian Novi melahap separuh penisku ke dalam mulutnya. Lidahnya menjilat-jilat mulut kecil di ujung penisku. Aku merasa ngilu sekali dan tangan Novi yang mengocok-ngocok penisku seperti hendak memastikan agar keluar semua air nikmatku.
“Sudah Nov.., sudah.., ngilu nich.., uuhh.., sudah”, pintaku padanya. Tapi Novi masih saja memaju-mundurkan mulutnya terhadap penisku yang semakin ngilu sekali. Setelah yakin tidak ada lagi air nikmat yang akan keluar dari penisku Novipun merebahkan kepalanya di atas perutku sambil memandangku dengan penuh kepuasan.
Kemudian keadaan membisu, hanya detak jam dinding yang mengingatkan akan kenikmatan persetubuhan yang baru saja kami alami. Kami memang mencoba untuk mengingat kembali persetubuhan yang sempat membawa kami ke awang-awang.
“Nov, sudah jam 8 nich. Kamu nggak pulang?”, tanyaku memecahkan kesunyian. Novi seakan tak mendengar ucapanku. Kemudian dengan lembut kuangkat kepalanya dan keletakan di atas kasur. Akupun coba bangkit, tapi sebelum aku turun dari tempat tidur kurasakan tangan Novi memegang perutku.
“Mau kemana Ed?”, tanyanya sambil melepas nafar panjang.
“Mau mandi dulu nich, lengket semua rasanya badanku”, Jawabku sambil menoleh ke arahnya.
“Tunggu dikit lagi, kita mandi sama-sama” Novi memohon sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggangku.
Lalu kamipun pergi ke kamar mandi dan mandi berdua serta mengulanginya permainan seks yang sempat terputus tadi di kamar. Setelah merasa puas melakukan persetubuhan, kamipun istirahat sambil berpelukan hingga esok pagi. Sejak kejadian itui saya dan Novi semakin akrab dan selalu mengulangi persetubuhan yang telah kami lakukan. Sampai akhirnya istrikupun pulang kembali ke apartemenku, tapi itu tidak membuatku lupa akan persetubuhan dengan Novi.
Kami sering melakukan persetubuhan di apartemenku tatkala istriku tidak ada atau di kantor, hotel serta apartemen Novi bila istriku sedang di rumah.
Baca Juga :Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah
Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.
-
Majalah dewasa – Yangjungjeong
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
materi baru! -
Famous MILF pornstar Eve Angel undresses for a quick finger fuck
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Cerita Dewasa – Mak Lela
Duniabola99.org – Kisah ini bermula dengan persiapan kelahiran anak pertamaku. Isteriku, Nana, yang kunikahi hampir dua tahun lalu, akhirnya menjadi perempuan sempurna sebagai ibu yang melahirkan sendiri anaknya.
Namun, dengan pertimbangan belum berpengalaman melahirkan, ia ingin kedua orang tuanya, bapak dan ibu mertuaku, menemaninya selama proses kelahiran. Ringkas cerita, tempat tinggal pun kedatangan tamu. Untuk menghormati orang tua, kami menjemput pasangan itu. Tak ada kejadian istimewa ketika kami menjemput. Layaknya anak kepada orang tua, kami berusaha melayani sebaik-baiknya.
Sampai tibalah saatnya Nana meahirkan bayinya dan harus tinggal di rumah sakit bersalin, kerennya sih Rumah Sakit Ibu dan Anak. Dokter kandungan yang memeriksa isteriku menyatakan sebaiknya Nana tinggal di RS agar pemulihan kesehatan dan perawatan bayinya. Kami yang semula berempat terpaksa meninggalkan Nana di RS dan kembali ke rumah bertiga saja. Aku dan kedua mertuaku.
Nah, ketika kami tiba di rumah, aku duduk di sofa sambil tidur-tiduran, Sementara mertuaku menyibukkan diri, berusaha kerasan di tempat anaknya. Bapak mertuaku tampak sibuk dengan buku teka-teki silang yang entah dari mana ia dapatkan. Ibu mertuaku pun menyambar koran dan duduk di kursi sebelah sofa di ruang tamu. Posisinya agak menghadap aku, dengan sofa dan kursi membentuk huruf L. Sofa tempatku berbaring adalah bagian atas L, dan kursi tempat mertuaku membentuk bagian bawah L.
Saat itu aku terserang kantuk sebenarnya. Jadi, aku bergeser ke samping dan membuka mata. Ibu mertuaku, namanya Nurlela, yang biasa ku panggil Mak Lela, kelihatan serius membaca koran sampai menutup wajah dan tubuh bagian atasnya. Maka aku hanya bisa melihat dia dari pinggang ke bawah. Saat itulah aku tersadar! Dia mengenakan salah satu rok lipit panjang, yang telah turun sampai ke lutut dan cukup longgar. Jelas, ketika ia duduk roknya naik sedikit di atas lutut dan agak longgar. Hal pertama yang aku lihat adalah sepasang betis yang memukau! Maksudku ramping dan cantik, seperti yang terlihat di sinetron TV itu! Inilah rahasia pertama yang aku temui pada Mak Lela.
Siapa yang mengenal Mak Lela, tidak akan pernah melihat bagian atas lututnya. Tapi kali ini mataku menjelajahi kakinya dan melihat bahwa cara ia duduk membuatku dapat melihat seluruh pahanya dengan jelas! Putih krem dan tampak sehalus sutera berlanjut hingga menghilang dalam kegelapan. Aku merasa penisku terjepit di celana! Aku tahu aku sudah kehilangan seks yang sehat, tetapi kaki dan paha perempuan akan membuat laki-laki berdarah merah menarik napas! Aku terus menatap kaki seksi itu dan mulai berfantasi apa rasanya berada di antara keduanya! Maksudku, ini adalah ibu isteriku dan ia membangkitkan birahiku!
Aku yakin dia tidak tahu apa yang sedang terjadi dan tak sadar membuatku terpesonaa. Dia masih sibuk dengan koran, jadi aku meringkuk, berusaha menyembunyikan penis kerasku ke dalam bantal. Tak lama kemudian aku mendengar dia memanggil nama aku lembut dan bertanya apakah sudah saatnya makan malam? Aku bilang akan segera bangun, tetapi dia mengatakan santai-santai saja, karena ia ingin berganti pakaian dulu sepulang dari RS. Dia bangkit pergi sementara aku menunggu penisku normal dulu agar bisa bergerak. Akhirnya aku sudah kembali normal dan berjalan ke dapur, melewati Pak Hasan, mertua lelakiku yang masih tenggelam dalam TTS dan tidak menunjukkan tanda-tanda bergerak.
Karena tak memiliki pembantu dan memang piawai memasak, aku ke dapur menyiapkan makan malam untuk kami bertiga. Saat itulah aku mendengar Mak Lela masuk ke dapur, tempat aku menemukan rahasia kedua. Mak Lela telah berganti pakaian menggunakan celana kulot krem dan polo shirt berhias bordir . Aku tidak banyak perhatian langsung pada kulot karena polo shirtnya cukup ketat memamerkan sepasang payudara indah! Setidaknya berukuran 36, bulat dan penuh dan jauh lebih besar daripada milik anak-anaknya yang tiga orang perempuan semua itu.
Desakan di celana mulai lagi ketika aku melihatnya bergerak di dapur. Aku harus berhati-hati menyembunyikan tonjolan penis ini.
Kami lantas mulai menyiapkan makanan dan aku tidak bisa apa-apa kecuali mengawasi goyangan buah dada setiap kali ia memotong sayuran. Namun gairah birahiku kian memuncak ketika pikiranku melayang kembali ke paha dan kaki yang terlihat beberapa saat sebelumnya. Aku berjalan ke tempat cuci piring untuk memeriksa apakah aliran airnya lancar. Saat aku menoleh bagian bawah aku agak terkesiap melihat bokongnya. Maksudku, itu tidak sebagus punya Nana, dan menunjukkan tanda-tanda setengah baya sedikit melebar, tapi tampak montok, bulat dan seksi. Dengan mudah aku membayangkan tanganku meremasnya! Aku belum bisa percaya tergetar oleh Mak Lela, tanpa dia ketahui! Kami selesaikan sajian makan malam itu berdua: aku berusaha menyembunyikan penis keras, sementara Mak Lela tidak mampu mengalihkan mataku jauh dari gundukan yang merangsang! Pak Hasan segera bergabung dan kami cepat selesai memasak dan beralih di meja makan.
Aku tidak bisa mengambil risiko ketahuan, jadi mataku terus di piringku sementara kami bertiga mengobrol ringan. Aku selesai pertama dan bilang kecapekan serta berniat mandi langsung menuju tempat tidur.
Ketika aku membuka pakaian di kamar mandi, gambaran tubuh Mak Lela memenuhi kepalaku. Penisku tegang setegang-tegangnya dan berdenyut saat aku menyabuninya. Pada gosokan kesekian pikiranku kembali membayangkan halus paha dan kaki Mak Lela, hingga aku meledak dalam getar orgasme luar biasa! Aku harus bersandar ke dinding ketika air maniku menyembur. Setelah itu aku cepat-cepat menyelesaikan mandi dan pergi tidur. Beberapa kali aku terbangun dan membayangkan mengisap payudaranya, membelai pahanya, mencengkeram bokongnya. Ketika aku melihat ke bawah batang di selengkanganku mengeras. Tak tahan, kembali aku beronani, kali ini di tempat tidur.
Aku tertidur kembali dan ketika aku terbangun sebelah kamarku sudah dibanjiri cahaya dan jam kesukaan aku menunjukkan pukul 10 kurang sedikit. Aku duduk, perasaan seperti aku baru saja pergi tidur, dan teringat telah menghabiskan malam dalam gairah memuncak sehingga basah celana dalamku. Aku terhuyung-huyung ke kamar mandi. Bagaimanapun, Mak Lela tampaknya belum menyadari birahiku. Usai mandi, aku mengeringkan diri dan dengan penuh semangat bersiap-siap untuk kembali ke RS untuk melihat Nana. Aku mencium aroma kopi yang sedang diseduh di dapur dan mendatanginya. Mak Lela memanggilku dari ruang makan “Kamal, ya?” (Dia selalu memanggil aku Kamal, begitu tepat)
“Ya”, jawabku.
“Oh, bagus, dia berkata, Aku sedang menunggumu bangun. Bapak telah pergi keluar untuk sedikit untuk mencari beberapa buku TTS. Ia harus segera kembali dan kemudian kita akan pergi melihat Nana”
Aku bisa mendengar koran berdesir dan berpikir ia telah terjebak dalam hidungnya lagi. Aku memutuskan untuk pergi duduk di ruang tamu dan menangkap berita sebelum pergi. Kita hidup dan r. makan yang terbuka untuk satu sama lain dan aku sekilas melihat Mak Lela keluar dari sudut mataku, duduk di meja ruang dinning membaca koran Minggu. Ketika aku duduk di kursi aku menyalakan t.v. dan dibalik itu ke salah satu program Minggu pagi. Ketika aku menghirup kopiku Aku melirik Mak Lela, masih terpesona dalam membaca. aku agak terkejut melihat bahwa ia masih mengenakan gaun tidur sutra putih. Mak Lela tua koq, pikirku, sampai aku membiarkan mataku melayang ke bawah. Dia telah menyilangkan kaki dan memperlihatkan sedikit bagian atas lututnya. Penisku mulai bergerak saat aku menatap kaki Mak Lela. Semua membuat aku tegang dan aku hanya duduk minum kopi sambil menatap kaki! Akhirnya aku memaksa bangun dan pergi dari dapur untuk meletakkan cangkir ke dalam bak cuci. Tepat ketika aku hendak pergi, Mak Lela berjalan dalam membawa piringnya ke tempat cuci piring.
Dia tersenyum sopan, dan bertanya “Apa mau berangkat sekarang?”
“Eh, … Ya”, kataku, agak malu karena aku baru saja mengintipnya.
“Iya deh”, dia berkata, “Mak dan Bapak akan segera menyusul” dan memutar keran air untuk mencuci piring.
Aku hampir sampai ke pintu ketika ia memanggil namaku
“Kamal, di mana Nana menyimpan sabun?”
“Eh”, pikirku sambil berjalan kembali ke dapur, “Apakah Mak lihat di bawah bak cuci piring?”
Ketika aku masuk, aku melihat Mak Lela, satu tangan di bak cuci piring yang lain di pintu, agak sedikit membungkuk melihat ke kolong. Saat aku semakin dekat aku melihat bahwa dalam posisinya sekarang bagian depan bajunya memperlihatkan puncak-puncak payudaranya. Tampak seolah-olah buah dada itu seperti memberontak keluar dari kurungan. Payudaranya memang agak kendur, tapi ketika kondisiku sekian lama libur birahi, keduanya tampak sangat merangsang! Aku juga bisa melihat tonjolan putingnya dari baju Mak Lela. Penisku langsung keras saat aku melawan dorongan untuk mendekatkan wajahku di antara payudaranya!
Mak Lela menyadarkan aku ketika mengatakan “Nggak ada tuh Mal”
Aku segera mendekat untuk mencari sabun cuci piring. Beruntung aku menemukannya dan kami berdua berdiri lurus ke atas dengan Mak Lela melanjutkan mencuci, benar-benar tidak menyadari apa yang baru saja terjadi.
Kunjungan dengan Nana dan bayi berjalan dengan baik dan orangtuanya bergabung dengan kami setelah beberapa saat. Aku mengepalkan mata Mak Lela meskipun sendiri, merasa beberapa gejolak di selangkanganku saat ia melangkah masuk.
Mertuaku pulang lebih dulu, sementara tidak terlalu terburu-buru. Ketika aku rasa kunjunganku cukup aku memutuskan pulang untuk makan malam. Aku mencium Nana dan bayi dan segera pulang dan tidur. Sebenarnya aku memikirikan untuk mencoba siapa tahu Mak Lela dapat melepaskan birahiku yang memuncak.
Keesokan harinya, bangun tidur aku segera mandi pagi. Selanjutnya aku mengenakan celana pendek dan t-shirt berjalan ke dapur. Aku teringat Pak Hasan mertua laki-lakiku biasa jalan pagi-pagi dan pulang siang hari. Mungkin di rumah tinggal aku dengan ibu mertua. Lantas aku berjalan ke dapur untuk menemukannya bersandar di tengah ruang sambil membaca koran pagi.
“Mak Lela sudah sarapan?” kataku sambil menatapnya.
“Belum. Mak nunggu Kamal. Bapak sudah jalan tuh Mal,” katanya sambil bergerak ke meja makan.
Aku menatapnya. Dia menunduk. Kami pun mulai menyantap nasi goreng sarapan yang sudah Mak Lela buat sebelumnya
“Aku bilang sama Nana Mak Lela dan Bapak itu sangat cocok. Jadi awet muda semuanya,” kataku mebuka obrolan dengan hati-hati.
“Yah, kami mencoba untuk menjaga kesehatan. Masa sih awet muda? Itu sih supaya mertua senang,” katanya sambil tersenyum.
“Tapi tetap saja, Mak Lela memang masih cantik,” jawabku.
“Jika kamu mencoba merayu aku Kamal, berhenti deh,” dia sedikit tertawa.
Aku merasa penisku kesukaran di celana. Aku melihatnya bergerak menuju dapur dan takjub betapa aku mendambakan wanita ini, seseorang yang tak berarti apa-apa bagiku beberapa hari lalu. Dia bersandar pada tengah meja dan membaca koran, sementara dia makan. Aku berdiri di sisi berlawanan, seperti bersandar ke sisi meja.
Aku mengamati sejenak dan kemudian berkata “Mak tahu nggak, Mak akan membuat setiap laki-laki bangga menggandeng Mak.”
Dia mendongak dan menatapku sejenak, lalu menyeka mulutnya dengan serbet.
“Eh …. terima kasih, itu kata-kata yang menyenangkan,” katanya malu-malu.
Dia bingung oleh komentar tak terduga dan gugup menghirup teh. Aku terus memandangnya.
“Aku bukan pura-pura, sungguh koq Mak,” jawab aku sangat tenang.
Dia hanya terus menatapku, mencoba untuk memikirkan bayangan. “Kayaknya, kamu sedang gombal Kamal,” katanya sambil tersenyum. ”
“Masa sih? Nggak mungkin Mak belum pernah mendengar orang lain memuji kecantikan Mak,” kataku sambil meletakkan kedua tangan di meja dan bersandar sedikit ke depan.
Dia tampak terkejut dan aku bisa tahu dari caranya memandang aku bahwa dia takut dia telah menyakiti perasaan aku. “Bukan begitu, hanya saja aku tidak mendengar banyak dari laki-laki, bahkan dari Bapak,” katanya.
Aku santai membungkuk sedikit lebih jauh, menempatkan tanganku di atas meja. “Koq Bapak begitu?” kataku.
“Yah, kamu tahu, ketika telah lama menikah yang begitu sudah jarang terdengar,” jawabnya.
Aku menatap dalam di matanya dan berkata “Ya biar saja aku yang memuji Mak sepenuh hati. ”
“Mak rasa memang Kamal memuji sungguhan,” katanya ketika mencari sesuatu di mataku.
Aku membungkuk sedikit lagi sampai kami terpisah beberapa inci saja. “Dekat dengan perempuan seperti Mak seharusnya membuat betah lama-lama ngobrol. Aku betah lama-lama dekat Mak,” kataku sangat lembut, menatap ke matanya.
Dia hanya menatap kembali, alis berkerut, seolah-olah ia sedang mencoba memahami apa yang aku katakan. “Mak harus bilang apa ya?” jawabnya.
“Mak nggak perlu bilang apa-apa,” aku memotong.
Aku bergeser lagi hingga hidung kami hampir bersentuhan dan berbisik padanya “Lebih baik tidak usah bicara.”
Mata miliknya bergeser turun ke mulutku dan dengan kening berkerut memerhatikan saat aku perlahan mendekatkan dua bibir kami. Rasanya seperti itu lama sekali ketika bibirku semakin dekat dengan wajahnya, sampai aku merasa menyentuh dan kemudian merapat ringan lembut, ciuman yang menakjubkan!!
Matanya tertuju pada aku dan menunjukkan keheranan, namun ia membeku di tempat ketika aku menciumnya. Aku tahu aku tidak bisa memainkan tanganku berlebih-lebihan dulu dan aku pikir lebih baik mundur sejenak dan melihat reaksinya. Aku perlahan-lahan mundur dan merasakan bibir kami terpisah secara perlahan, sambil menjaga mataku pada bibirnya. “Kenapa Kamal cium Mak? tanyanya tak percaya, suaranya tepat di atas bisikan.
“Nggak tahu Mak,” aku berbohong, “Aku tidak bisa menahan diri.”
Matanya berlari dari mulut ke dua mata dan kembali lagi seolah-olah ia sedang mencari penjelasan yang masuk akal. Kami berdiri di sana untuk beberapa saat, hanya memandangi satu sama lain.
Dia menunduk dan berkata “Yah … Kamal tidak seharusnya begitu…. Ini … tidak … benar!”
Aku mengamati sejenak dan berkata “Aku kira … eh … eh aku nggak sadar. Mak begitu cantik, sampai aku tidak bisa menahan diri”
Dia menatapku dengan ekspresi kosong di wajahnya. Aku membungkuk lagi dan menutup kesenjangan antara kami.
“Seperti sekarang,” kataku
Dia tetap fokus pada bibirku ketika memusatkan perhatian pada bibirnya, menyekanya ringan dan kemudian melekat lembut. Bibirnya lembut dan hangat menyentuh ketika aku menekan lembut. Matanya menatap aku dan bergetar saat dia mengeluarkan desahan kecil. Aku melanjutkan ciuman ketika penisku meluncur di celana, menekan meja, dan aku merasa sulit untuk mengendalikan napas. Nafsu aku semakin naik ketika menekan bibirku sedikit lebih tegas ke bibir Mak Lela.
Dia mengeluarkan suara dengusan dan mencoba menghindari ciuman dengan meletakkan tangannya ke dadaku dan mengerahkan sedikit tekanan, tetapi tidak benar-benar cukup untuk mendorongku. Aku tidak ingin merusak saat ini dengan menjadi terlalu agresif, jadi aku teruskan ciuman lembut dan tidak bergerak, hanya bersentuhan merasakan nyaman di bibirku.
Aku melihat matanya ketika mendelik lagi dan dia mengeluarkan gumaman lembut, “uhhmm.”
Kelopak matanya seolah-olah berjuang untuk tetap terbuka, tapi perlahan-lahan kalah dalam pertempuran ketika akhirnya terpejam. Aku merasakan bibirnya melunak sedikit di bawahku sehingga aku memiringkan kepala dan bibir aku tenggelam sedikit lebih ke dalam miliknya, tetapi dia masih berdiri diam. Aku ingin menjelajahi mulutnya, tapi berperang melawan dorongan dan hanya membiarkan bibirku menyentuh miliknya. Kepalaku mulai bergerak perlahan-lahan naik-turun, bibirku membelai miliknya.
Alis Mak Lela terangkat saat ia mengembuskan napas pelan lagi, “uhhm”, membiarkan otot-otot lehernya untuk bersantai, menyebabkan kepalanya bergerak seirama dengan aku, menyerah sepenuhnya untuk berciuman denganku!
Ciuman itu tidak berat sama sekali, namun itu adalah ciuman paling bernafsu dalam hidupku! Ruangan itu hening kecuali suara yang lembut bibir kami yang beradu. Dorongan libidoku naik dan penisku berdenyut kencang. Aku merasa sangat ingin mendekapnya dan menekan tubuhnya ke dekatku, tetapi ada penghalang di antara kami. Ciuman berlanjut, hampir dalam gerakan lambat, kepala kami perlahan bergerak naik dan turun bersama-sama ketika lembut bibir kami menyentuh satu sama lain.
Hampir pada saat yang sama kita berhenti bergerak dan perlahan-lahan menarik kembali, bibir kami masih melekat sejenak sampai terpisah secara bertahap. Aku hanya mundur untuk fokus pada reaksi. Mata Mak Lela masih terpejam dan ia bernapas sangat pendak, napas cepat melalui bibir sedikit terbuka. Aku mabuk oleh ciuman itu sambil mengangkat kelopak matanya dalam kabut murung, dan terfokus pada mulutku, tampak seperti ia mencoba datang untuk menerima apa yang baru saja terjadi. Aku memandang ke arahnya dan mendapati diriku menatap bibir berkilaunya.
“Tuhan, bibir itu!” aku menjerit dalam hati, “Aku harus merasakannya lagi!”
Aku khawatir dia akan tersadar dan menampar aku, tapi rasanya aku sudah telah tergila-gila pada mertuaku ini! Aku perlahan maju lagi, menatapnya bereaksi. Rupanya Mak Lela terus menatap bibirku yang semakin dekat dengan wajahnya. Kemudian, aku terkejut, matanya menyipit dan ia mengangkat kepala sedikit dan memiringkan kepalanya untuk menyelaraskan bibirnya dengan bibirku, menunggu! Aku ragu-ragu sejenak, bibir kami yang masih terbuka saling menanti, dan, ketika aku melanjutkan gerakan ke arahnya, dia bergerak maju untuk melekatkan bibirku dengan bibirnya dalam kehangatan ciuman perselingkuhan! Bertemunya bibir kami, entah bagaimana, menyebabkan kami berdua mengeluarkan erangan lembut, “uhh hmm.”
Kali ini kami bergerak bersama-sama, bibir kami melekat perlahan, kepala kami pun bergerak perlahan ke atas dan ke bawah, menyentuh bibir kami masing-masing secara bersama. Kelembutan ciuman itu membuat birahiku menggelegak dan pada saat yang sama aku menyadari betapa inginnya aku menyetubuhinya.
Penisku berdenyut seperti memberontak di celana ketika kami melanjutkan, kepala kami terombang-ambing, menekan bibir lebih kencang bersama, namun mempertahankan kelembutannya. Rasaan luar biasa! Setelah beberapa saat ia berhenti, meletakkan tangannya di dadaku dan perlahan-lahan menarik kembali, mundur perlahan-lahan dan memishkan bibir kami. Mata Mak Lela perlahan terbuka dan ia menatapku, sambil menghela napas.
“Berhenti .. Kamal, ini … ini sangat salah! Kita tidak bisa …. … membiarkan ini terus!” dia mengerang.
Dia tampak bingung ketika ia berdiri tegak, matanya tertunduk.
“Aku.. . .. tidak tahu bagaimana .. ini terjadi, tetapi kita harus berhenti!” dia mulai menangis.
Aku menatapnya, mencoba memikirkan kata-kata yang bisa membuatnya tenang sehingga aku bisa terus melanjutkan .
“Mak Lela … um … aku nggak bisa jelasin,” kataku.
Dia memandang mataku, dan berkata “Mak tidak menyalahkan kamu sepenuhnya, Kamal.”
Dia menunduk lagi dan berkata “Maksud aku … pertama sih mungkin tidak apa-apa, spontan. Tapi yang kedua kedua kalinya … Mak seharusnya mencegah Kamal …. tapi … Mak. membiarkannya terus …. Mak menyerah! Mak juga nggak tahu kenapa begitu! Waktu Kamal mencoba … lagi … mak seharusnya sudah menguasai diri, tetapi … Mak bukan berhenti malah membiarkan itu terjadi .. Ya tuhan, Mak juga membiarkan kamu. Gimana Mak bisa menghadapi Bapak dan Nana setelah ini? ”
Aku berdiri sambil berpikir dan kemudian mulai bergerak ke sisi , tapi tiba-tiba ia mendongak dengan ekspresi kaget dan mulai bergerak kembali. Aku berhenti dan bersandar di ujung pulau dan dia berhenti di sepanjang sisi. Dia cukup dekat sehingga aku bisa meraih dan menyentuhnya, namun cukup jauh, sehingga ia merasa nyaman.
“Mak Lela … aku tidak akan khawatir tentang Bapak dan Nana, mereka tidak pernah perlu tahu. Hanya saja sesuatu yang terjadi dan dapat tetap bersama kita” kataku dalam upaya untuk alasan dengannya.
Tuhan, Nana tidak boleh pernah tahu tentang ini!
Dia tidak menatapku, tapi berkata “Oh, Kamal … Mak berharap bisa menjelaskan pada diri sendiri bagaimana hal ini terjadi! Tidak ada yang seperti ini, belum pernah terjadi padaku ….. Mak cuma ….”
“Mak Lela, aku yang bersalah,” kataku. “Aku terhanyut. dan tidak bisa benar-benar menjelaskan Mak. Aku melihat betapa cantiknya Mak … dan aku. .. tak bisa mengendalikan dorongan untuk mencium Mak! Aku tidak bisa menahan diri! Kemudian setelah aku melakukannya … Aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana rasanya.. dan aku terdorong ingin melakukannya lagi! Pengen sekali sehingga aku tidak bisa menahan diri ”
Saat aku berbicara ia akan melirik ke arahku, lalu mengalihkan matanya ke bawah, seolah-olah dia malu dengan penjelasan aku.
Ia menyela “Yah mungkin begitu, tapi Mak sudah tua dan Mak kan mertuamu. Mak nggak mengerti berciuman sama Kamal sampai tiga kali….!!!”
Aku tetap diam beberapa saat, agar berhati-hati menanggapinya.
“Satu-satunya penjelasan yang aku miliki, Mak memang membuatku terpesona.” Aku berkata dengan nada tenang. “Ekspresi wajah Mak, saat rambut Mak memantulkan cahaya, ketika bibir Mak menyentuh bibirku … semua itu terlalu banyak. Aku tidak pernah berpikir yang lain …. Aku hanya mengikuti perasaan. Aku sangat menyesal, dan tidak tahu bagaimana Mak bisa memaafkan aku ”
Aku bersandar ke dinding, mencoba bermain dengan simpati. Dia menatapku sebentar dan kemudian melangkah ke arahku.
“Nah, Kamal, aku kira ada cukup alasan untuk saling menyalahkan. Aku merasa begitu …. kotor!” dia menangis.
Aku menyela, “Jangan, itu tidak seperti itu. Ini bukan apa-apa. Aku terpesona oleh Mak sebagai perempuan sangat menarik dan aku tidak bisa ingat kapan terakhir kali aku merasa begitu bermakna dengan kehadiran Mak. ”
Matanya melebar ketika ia meresapi apa yang aku katakan. “Oh, Kamal … Mak tidak tahu harus berkata apa. Tidak ada yang pernah mengatakan itu kepada Mak sebelumnya. Mak mau bilang sungguh-sungguh, Mak cuma kaget …” jawabnya.
Aku mengamati wajahnya sejenak untuk membiarkan semua rayuanku mengena.
“Aku.. tidak bermaksud membuat Mak canggung atau tidak nyaman dan bukan maksudku mempermalukan diri kita sendiri,….. aku benar-benar tidak bisa menahan diri.” Kataku.
Matanya melembut dan ia menjawab “Mak percaya kamu Kamal. Kata-katamu saja yang mengejutkan. Mak tahu sedikit tentang apa yang kamu bicarakan, Mak merasakan juga di ciuman terakhir. ”
Dia berhenti bicara dan menunduk lagi. Pada saat itu aku pikir aku tidak pernah menginginkan wanita mana pun seperti aku ingin dia. Rasanya seperti seorang sakit yang pergi ke bagian terdalam dari pangkal paha aku.
Aku membungkuk ke arahnya dan berkata “Mak Lela, aku tidak bisa menjelaskannya, tapi aku tidak bisa menahannya.”
Aku terus bersandar ke depan, bibirnya dalam jarak jangkauku. Dia tampak diam di tempat, mata melebar menatap aku yang kian dekat.
Dalam hening, suara lembut Mak Lela keluar “Jangan Kamal …. jangan …….. ayolah ….”
Dia meletakkan tangannya di dadaku saat menggerakkan kepalanya ke belakang sedikit untuk menjaga agar bibir kami tak bertemu. Aku perlahan-lahan menutup jarak yang tersisa, bibirku mendekat dan lebih dekat dengan wajahnya, sampai aku merasakan sensasi ketika bibirku menyentuh bibirnya dan kemudian diam dalam ciuman lembut sehingga menyebabkan Mak Lela mengeluarkan tertahan “huhmmm”!
Aku menggerakkan kepala sedikit ke atas dan bawah gerak, melumat bibirnya ketika kelopak matanya bergetar dan perkelahian tampak di wajahnya. Aku mundur, bibir kami berpisah pelan-pelan, menunggu sejenak dan kemudian mendekat dengan bibir terbuka untuk mempertemukan miliknya dengan aku. Aku membelai lembut bibirnya saat ia mengeluarkan erangan lembut lain dan aku merasa ketegangan di wajahnya luruh ketika tekanan tangannya di dadaku melemah.
Aku mundur sekali lagi, sampai kami terpisah beberapa inci dan terfokus dalam di wajahnya. Dia memandangku terselubung di bawah kelopak mata, napasnya pendek dan cepat, bibirnya terbuka dan basah. Aku mulai membungkuk ke depan lagi, menjaga mataku pada bibirnya saat ia terus-menerus melirik dari mataku ke mulutku dan kembali lagi.
Ketika jarak kami hanya beberapa inci, Mak Lela menatap lurus pada bibirku dan mengerang pelan “Oh, Kamal!!”.
Dia memiringkan kepalanya dan mulai menyamakan geraknya dengan bibir terbuka. Bersama-sama kami menutup kesenjangan , dan kemudian masing-masing bibir menyentuh lembut dalam ciuman bergelora, ciuman penuh birahi!! Kami bertahan sesaat, merasakan ciuman yang menghalangi kami untuk bernafas dan bergerak! Lalu perlahan kami mulai menggoyangkan kepala, melumat bibir terbuka bersama-sama, mengirimkan bunga-bunga api di antara kami ketika kami menekan mulut kita lebih tegas bersama-sama. Aku mengulurkan tangan dan meletakkan tangan di pinggang, menelusurinya naik dan turun di sisi dan kemudian secara bertahap menariknya ke arahku. Mak Lela tidak menunjukkan perlawanan, ketika ia tampak melayang melintasi jarak yang memisahkan kami hingga aku bisa merasakan payudaranya yang besar dan tangannya melekat di dadaku. Aku pindah tangan ke depan baju tidurnya, kemudian menyelipkan kedua tangan ke pinggangnya.
Aku lembut menariknya ke arahku, payudaranya menekan ke dadaku. Ketika kami melanjutkan ciuman, kepala kami bergerak-gerak dalam tarian yang lambat penuh nafsu, aku merasa pelukan melingkar Mak Lela perlahan-lahan mendaki dada dan bahuku sampai terbungkus erat di leherku. Tubuh kami saling menekan. Payudaranya semakin merapat ke dadaku, sementara selangkangan kami bersama-sama menekan. Saat panas ciuman kami mulai naik, Mak Lela mengeluarkan jeritan tertahan dan bibir kami membuka satu sama lain dalam gelora tak terkendali.
Kepala kami lantas bergerak liar, seolah-olah kami sedang mencari cara bagaimana agar mulut kami kian rapat. Tanganku naik- turun ke punggung Mak Lela, menyentuh semua lengkungan yang pernah kubayangkan. Tanpa melepas ciuman, dalam satu gerakan aku menarik tangannya ke bawah dan menarik baju dari bahunya dan membiarkannya jatuh ke lantai. Ia segera memeluk kembali leherku saat aku rapatkan tubuhnya kembali! Aku bisa merasakan putingnya mengeras menusuk ke dadaku ketika tanganku melanjutkan penjelajahan tubuhnya. Aku sudah sangat bernafsu ketika bibir kami terus beradu bersama-sama, kami berdua saling mengerang di mulut! Aku menggapai ke bawah dengan kedua tangan, memegang ujung baju tidurnya, dan menariknya sampai menutupi pinggang. Tanganku balas ke bawah, memegang kedua pipi pantat tertutup sutra, dan menariknya erat-erat pangkal paha aku.
“Uhhmmm !!!!” dia mengerang, tapi tidak melepas ciuman!
Aku harus menyetubuhinya, sekarang, di mana saja! Aku segera meletakkan lenganku di bawah pahanya dan mengangkat ke pelukanku, cepat berjalan menyusuri lorong ke kamarku dan dengan lembut duduk di atas ranjang. Dia tampak sangat kusut, kedua matanya berkaca-kaca, mulutnya merah dan basah.
-
DIRTY SLUT FUCK
-
Three petite teen girls take turns riding and sucking a black dick
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru! -
Cassidy Clay – sweet black teen pussy fucked in high heels
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!
-
Majalah Dewasa – Kim Tae-jung
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
materi baru! -
NURSE ORAL SEXS
-
Ngentot Dengan Sekretaris Kantor
Duniabola99.org – Cerita ini bermula ketika aku ingin menemui klien ditemani dengan sekertarisku yang cantik dan seksi. bagaimana cerita ini bermula ? mari kita simak saja…
Siang hari saudah waktunya makan siang kami mencari café yg letaknya dekat dgn kantorku , waktu itu aku ditemani oleh pak Hari, dan sekretarisku namanya Dina, hari hari sebelumnya aku sering makan berdua dgn Dina tapi kali ini karena pak Hari ingin membicakan sesuatu akan proyeknya maka dari itu kami makan bertiga. LangitpokerAku dan Pak Hari berbincang-bincang mengenai proyek implementasi software dan juga tambahan hardware yg diperlukan. Memang perusahaanku sedang ingin mengganti sistem yg lama, yg sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan perusahaan yg terus berkembang. Sedangkan Dina sibuk mencatat pembicaraan kita berdua.Sedang asyik-asyiknya menyantap steak yg kupesan, tiba-tiba HPku berbunyi. Kulihat caller idnya.. Dari Dina.“Hallo Pak Radit. Kapan nih kesini lagi” suara merdu terdengar diseberang sana.“Oh iya. Nanti sebentar lagi saya ke sana. Saya sedang makan siang nih. Bapak tunggu sebentar ya” jawabku.“He.. He.. Sedang nggak bisa ngomong ya Pak” Dina menggoda.“Betul Pak.. OK sampai ketemu sebentar lagi ya” kataku sambil menutup pembicaraan.“Dari klien” kataku.Aku sangat hati-hati tidak mau affairku dgn Dina tercium oleh mereka. Hal ini mengingat Pak Arif, suami Dina, adalah manajer keuangan di kantorku. Kebetulan Pak Arif ini sedang aku kirim training ke Singapore, sehingga aku bisa leluasa menikmati istrinya.Seusai menikmati makan siang, aku berkata pada Dina bahwa aku akan langsung menuju tempat klienku. Seperti biasa, aku minta supaya aku tidak diganggu kecuali kalau ada emergency. Kamipun berpisah..Mereka kembali ke lantai atas untuk bekerja, sedangkan aku langsung menuju tempat parkir untuk berangkat mengerjai istri orang he.. He..Setelah kesal karena terjebak macet, sampai jugalah aku di rumah Dina. Hari sudah menjelang sore. Baygkan saja, sudah beberapa jam aku di jalan tadi. Segera kuparkirkan Mercy silver metalik kesayaangganku, dan memencet bel rumahnya. Dina sendiri yg membukakan pintu. Dia tersenyum gembira melihat kedatanganku.“Aih.. Pak Radit kok lama sih” katanya.“Iya.. Tadi macet total tuh.. Rumah kamu sih jauh.. Mungkin di peta juga nggak ada” candaku.“Bisa aja Pak Radit..” jawab Dina sambil tertawa kecil.Dia tampak cantik dgn baju “you can see” nya yg memperlihatkan lengannya yg mulus. Buah dadanya tampak semakin padat dibalik bajunya. Mungkin karena sudah beberapa hari ini aku remas dan hisap sementara suaminya aku “asingkan” di negeri tetangga.Kamipun masuk ke dalam rumah dan aku langsung duduk di sofa ruang keluarganya. Dina menyuguhkan orange juice untuk menghilangkan dahagaku. Nikmat sekali meminum orange juice itu setelah lelah terjebak macet tadi.Dahagakupun langsung hilang, tetapi setelah melihat Dina yg cantik, dahagaku yg lainpun muncul. Aku masih bernafsu melihat Dina, meskipun telah lima hari berturut-turut aku setubuhi dia.Kucium bibirnya sambil tanganku mengelus-elus pundaknya. Ketika aku akan membuka bajunya, dia menahanku.“Pak.. Dina ada hadiah nih untuk bapak”“Apaan nih?” jawabku senang.“Ini ada teman Dina yg mau kenal sama bapak. Orangnya cantik banget.”Lalu dia bercerita kalau dia berkenalan dgn seorang wanita, Nella, saat dia sedang berolahraga di gym. Setelah mulai akrab, merekapun bercerita mengenai kehidupan seks mereka. Singkat cerita, Nella menawarkan untuk berpesta seks sambil bertukar pasangan di rumah mereka.“Dia ingin coba ini bapak. Katanya belum pernah lihat yg sebesar punya Pak Radit” kata Dina sambil meraba-raba kemaluanku.“Saya sih OK saja” jawabku riang.“Oh ya.. Nanti pura-pura saja Pak Radit suamiku” kata Dina sambil pamit untuk menelpon kenalan barunya itu.Aku dan Dina kemudian meluncur menuju rumah Nella di kawasan Kemang. Untung jalanan Jakarta sudah agak lengang.Tak lama kamipun sampai di rumahnya yg luas. Seorang satpam tampak membukakan pintu garasi. Dinapun menjelaskan kalau kami sudah ada janji dgn majikannya. Nella menyambut kami dgn ramah.“Ini perkenalkan suami saya”Seorang laki-laki paruh baya dgn kepala agak botak memperkenalkan diri. Namanya Heri, seorang pengusaha properti yg sukses. Dinapun memperkenalkan diriku pada mereka.Aku kagum pada rumah mereka yg sangat luas. dgn perabot-perabot yg mahal, juga koleksi lukisan-lukisan pelukis terkenal yg tergantung di dinding. Baygkan saja betapa kayanya mereka, karena orang sekelas aku saja kagum melihat rumahnya yg sangat wah itu.Tetapi aku lebih kagum melihat Nella. Wanita ini memang cantik sekali. Terutama kulitnya yg putih dan mulus sekali. Ibaratnya kalau dihinggapi nyamuk, si nyamuk akan jatuh tergelincir.Disamping itu bodynya tampak seksi sekali dgn buah dada yg besar dan bentuk tubuh yg padat. Sekilas mengingatkan aku pada bintang film panas di jaman tahun 80-an.. Entah siapa namanya itu.Merekapun menyuguhkan makan malam. Kamipun bercerita basa-basi ngalor ngidul sambil menikmati hidangan yg disediakan. Ditengah makan malam itu, Dina pamit untuk ke toilet. dgn matanya dia mengajakku untuk mengikuti dia.“Pak, habis ini pulang aja yuk” kata Dina berbisik perlahan setelah keluar dari ruang makan.“Kenapa?” tanyaku.“Habisnya Dina nggak nafsu lihat Pak Heri itu. Sudah tua, botak, perutnya buncit lagi”.Aku tertawa geli dalam hati. Tetapi aku tentu saja tidak menyetujui permintaan Dina. Aku sudah ingin menikmati istri Pak Heri yg cantik sekali seperti boneka itu. Kupaksa saja Dina untuk kembali ke ruang makan.Setelah makan, kamipun ke ruang keluarga sambil nonton video porno untuk membangkitkan gairah kami. Tak lama, seorang gadis pembantu kecil datang untuk menyuguhkan buah-buahan.Tetapi mungkin karena kaget melihat adegan di layar TV home theater itu, tanpa sengaja dia menjatuhkan gelas kristal sehingga pecah berkeping-keping. Kulihat tampak Nella melotot memarahi pembantunya itu, sedangkan si pembantu kecil itu tampak ketakutan sambil meminta maaf berkali-kali.Adegan di TV tampak semakin hot saja. Tampak Pak Heri mulai mengeraygi tubuh Dina di sofa seberang. Sedangkan Dina tampak ogah-ogahan melayaninya.“Sebentar Pak.. Dina mau lihat filmnya dulu”Aku tersenyum mendengar alasan Dina ini. Sementara itu Nella minta ijin ke dapur sebentar. Akupun mencoba menikmati adegan di layar TV.Meskipun sebenarnya aku tidak perlu lihat yg seperti ini, mengingat tubuh Nella sudah sangat mengundang gairahku. Tak lama akupun merasa ingin buang air kecil, sehingga akupun pamitan ke belakang.Setelah dari toilet, aku berjalan melintasi dapur untuk kembali ke ruang keluarga. Kulihat di dalam, Nella sedang berkacak pinggang memarahi gadis kecil pembantunya tadi.“Ampun non.. Sri nggak sengaja” si gadis kecil memohon belas kasihan pada majikannya, Nella yg cantik itu.“Nggak sengaja nggak sengaja. Enak saja kamu bicara ya. Itu gelas harganya lebih dari setahun gaji kamu tahu!!” bentak Nella.“Gajimu aku potong. Biar tau rasa kamu..”Si gadis kecil itu terdiam sambil terisak-isak. Sementara wajah Nella menampakkan kepuasan setelah mendamprat pembantunya habis-habisan. Mungkin betul kata orang, kalau wanita kurang dapat menyalurkan hasrat seksualnya, cenderung menjadi pemarah.Melihat adegan itu, aku kasihan juga melihat si gadis pembantu itu. Tetapi entah mengapa justru hasrat birahiku semakin timbul melihat Nella yg sepertinya lemah lembut dapat bersikap galak seperti itu.“Dasar bedinde.. Verveillen!!” Nella masih terus berkacak pinggang memaki-maki pembantunya.dgn tubuh yg putih bersih dan tinggi, kontras sekali melihat Nella berdiri di depan pembantunya yg kecil dan hitam.“Ampun non.. Nggak akan lagi non..”“Oh Pak Radit..” kata Nella ketika sadar aku berada di pintu dapur. Diturunkannya tangan dari pinggangnya dan beranjak ke arahku.“Sedang sibuk ya?” godaku.“Iya nih sedang kasih pelajaran ik punya pembantu” jawabnya sambil tersenyum manis.“Yuk kita kembali” lanjutnya.Kamipun kembali ke ruang keluarga. Kulihat Dina masih menonton adegan di layar sementara Pak Heri mengelus-elus pahanya. Aku dan Nellapun langsung berciuman begitu duduk di sofa. Aku melakukan “french kiss” dan Nellapun menyambut penuh gairah.Kutelusuri lehernya yg jenjang sambil tanganku meremas buah dadanya yg membusung padat. Nellapun melenguh kenikmatan. Tangannya meremas-remas kemaluanku. Dia kemudian jongkok di depanku yg masih duduk di sofa, sambil membuka celanaku.Celana dalamku dielusnya perlahan sambil menatapku menggoda. Kemudian disibakkannya celana dalamku ke samping sehingga kemaluankupun mencuat keluar.“Oh..my god.. Bener kata Dina.. Very big.. I like it..” katanya sambil menjilat kepala kemaluanku.Kemudian dibukanya celana dalamku, sehingga kemaluankupun bebas tanpa ada penghalang sedikitpun di depan wajahnya.Dielus-elusnya seluruh kemaluan termasuk buah zakarku dgn tangannya yg halus. Tingkah lakunya seperti anak kecil yg baru mendapat mainan baru.Kemaluankupun mulai dihisap mulut Nella dgn rakus. Sambil mengulum dan menjilati kemaluanku, Nella mengerang,emmhh.. emhh, seperti seseorang yg sedang memakan sesuatu yg sangat nikmat. Kuelus-elus rambutnya yg hitam dan diikat ke belakang itu.Sambil menikmati permainan oral Nella, kulihat suaminya sedang mendapat handjob dari Dina. Tampak Dina mengocok kemaluan Pak Heri dgn cepat, dan tak lama terdengar erangan nikmat Pak Heri saat dia mencapai orgasmenya. Dinapun kemudian meninggalkan Pak Heri, mungkin dia pergi ke toilet untuk membersihkan tangannya.Sementara itu Nella masih dgn bernafsu menikmati kemaluanku yg besar. Memang kalau kubandingkan dgn kemaluan suaminya, ukurannya jauh berbeda. Apalagi setelah dia mengalami orgasme, tampak kemaluan Pak Heri sangat kecil dan tertutup oleh lemak perutnya yg buncit itu. Tak heran bila istrinya sangat menikmati kemaluanku.Tak lama Dinapun kembali muncul di ruang itu, dan menghampiriku. Nella masih berjongkok di depanku sambil mempermainkan lidahnya di batang kemaluanku. Dina duduk di sampingku dan mulai menciumiku. Dibukanya bajuku dan puting dadakupun dihisapnya.Nikmat sekali rasanya dihisap oleh dua wanita cantik istri orang ini. Seorang di atas yg lainnya di bawah. Sementara Pak Heri tampak menikmati pemandangan ini sambil berusaha membangkitkan kembali senjatanya yg sudah loyo.Kuangkat baju Dina dan juga BHnya, sehingga buah dadanya menantang di depan wajahku. Langsung kuhisap dan kujilati putingnya. Sementara tanganku yg satu meremas buah dadanya yg lain. Sementara Nella masih mengulum dan menjilati kemaluanku.Setelah puas bermain dgn kemaluanku, Nella kemudian berdiri. Dia kemudian melepaskan pakaiannya hingga hanya kalung berDinan dan hak tingginya saja yg masih melekat di tubuhnya. Buah dadanya besar dan padat menjulang, dgn puting yg kecil berwarna merah muda.Aku terkagum dibuatnya, sehingga kuhentikan kegiatanku menghisapi buah dada Dina. Nella kemudian menghampiriku dan kamipun berciuman kembali dgn bergairah.“Ayo isap susu ik ” pintanya sambil menyorongkan buah dada sebelah kanannya ke mulutku. Tak perlu dikomando lagi langsung kuterkam buah dadanya yg kenyal itu. Kuremas, kuhisap dan kujilati sepuasnya. Nellapun mengerang kenikmatan.Setelah itu, dia kembali berdiri dan kemudian berbalik membelakangiku. Diapun jongkok sambil mengarahkan kemaluanku ke dalam vaginanya yg berambut tipis itu.Kamipun bersetubuh dgn tubuhnya duduk di atas kemaluanku menghadap suaminya yg masih berusaha membangunkan perkakasnya kembali. Kutarik tubuhnya agak kebelakang sehingga aku dapat menciumi kembali bibirnya dan wajahnya yg cantik itu.“Eh.. Eh.. Eh..” dengus Nella setiap kali aku menyodokkan kemaluanku ke dalam vaginanya. Aku terus menyetubuhinya sambil meremas-remas buah dadanya dan sesekali menjilati dan menciumi pundaknya yg mulus.Sementara itu Dina bersimpuh di ujung sofa sambil meraba-raba buah zakarku, sementara aku sedang menyetubuhi Nella. Terkadang dikeluarkannya kemaluanku dari vagina Nella untuk kemudian dikulumnya. Setelah itu Dina memasukkan kembali kemaluanku ke dalam Dinang surga Nella.Setelah beberapa menit, aku berdiri dan kuminta Nella untuk menungging di sofa. Aku ingin menggenjot dia dari belakang. Kusetubuhi dia “doggy-style” sampai kalung berDinan dan buah dadanya yg besar bergoyg-goyg menggemaskan.Kadang kukeluarkan kemaluanku dan kusodorkan ke mulut Dina yg dgn lahap menjilati dan mengulumnya. Benar-benar nikmat rasanya menyetubuhi dua wanita cantik ini.“Ahh.. Yes.. Yes.. Aha.. Aha.. That’s right.. Aha.. Aha..” begitu erangan Nella menahan rasa nikmat yg menjalari tubuhnya. Hal itu menambah suasana erotis di ruangan itu.Sementara Pak Heri rupanya telah berhasil membangunkan senjatanya. Dihampirinya Dina dan ditariknya menuju sofa yg lain di ruangan itu. Dinapun mau tak mau mengikuti kemauannya. Memang sudah perjanjian bahwa aku bisa menikmati istrinya sedangkan Pak Heri bisa menikmati “istriku”.Sementara itu, aku masih menggenjot Nella secara doggy-style. Sesekali kuremas buah dadanya yg berayun-ayun akibat dorongan tubuhku. Kulihat Pak Heri tampak bernafsu sekali menyetubuhi Dina dgn gaya missionary.Tak beberapa lama kudengar erangan Pak Heri. Rupanya dia sudah mencapai orgasme yg kedua kalinya.Dinapun tampak kembali pergi meninggalkan ruangan. Sementara aku masih menyetubuhi Nella dari belakang sambil berkacak pinggang. Setelah itu kubalikkan badannya dan kusetubuhi dia lagi, kali ini dari depan. Sesekali kuciumi wajah dan buah dadanya, sambil terus kugenjot vaginanya yg sempit itu.“Ohh.. Aha.. Aha.. Ohh god.. I love your big cock..” Nella terus meracau kenikmatan.Tak lamapun tubuhnya mengejang dan dia menjerit melepaskan segala beban birahinya. Akupun sudah hampir orgasme. Aku berdiri di depannya dan kusuruh dia menghisap kemaluanku kembali.Sementara, aku lirik ke arah Pak Heri, dia sedang memperhatikan istrinya mengulumi kemaluanku. Kuremas rambut Nella dgn tangan kiriku, dan aku berkacak pinggang dgn tangan kananku.Tak lama akupun menyemburkan cairan ejakulasiku ke mulut Nella. Diapun menelan spermaku itu, walaupun sebagian menetes mengenai kalung berDinannya. Diapun menjilati bersih kemaluanku.“Thanks Radit.. I really enjoyed it” katanya sambil membersihkan bekas spermaku di dadanya.“No problem Nella.. I enjoyed it too.. Very much” balasku.Setelah itu, kamipun kembali mengobrol beberapa saat sambil menikmati desert yg disediakan. Kamipun berjanji untuk melakukannya lagi dalam waktu dekat.Dalam perjalanan pulang, Dina tampak kesal. Dia diam saja di dalam mobil. Akupun tidak begitu menghiraukannya karena aku sangat puas dgn pengalamanku tadi. Akupun bersenandung kecil mengikuti alunan suara Al Jarreau di tape mobilku.“We’re in this love together..”“Kenapa sih sayaangg?” tanyaku ketika kami telah sampai di depan rumahnya.“Pokoknya Dina nggak mau lagi deh” katanya.“Habis Dina nggak suka sama Pak Heri. Udah gitu mainnya cepet banget. Dina nanggung nih.”Akupun tertawa geli mendengarnya.“Kok ketawa sih Pak Radit.. Ayo.. Tolongin Dina dong.. Dina belum puas.. Tadi Dina horny banget lihat bapak sama Nella make love” rengeknya.“Wah sudah malam nih.. Besok aja ya.. Lagian saya ada janji sama orang”.“Ah.. Pak Radit jahat..” kata Dina merengut manja.“Besok khan masih ada sayaangg” hiburku.“Tapi janji besok datang ya..” rengeknya lagi saat keluar dari mobilku.“OK so pasti deh.. Bye”Sebenarnya aku tidak ada janji dgn siapa-siapa lagi malam itu. Hanya saja aku segan memakai Dina setelah dia disetubuhi Pak Heri tadi. Setidak-tidaknya dia harus bersih-bersih dulu.. He.. He.. Mungkin besok pagi saja aku akan menikmatinya kembali, karena Pak Arif toh masih beberapa hari lagi di luar negeri.Kukebut mobilku mengarungi jalan tol di dalam kota. Semoga saja aku masih dapat melihat film bagus taygan HBO di TV nanti. -
Ngentot Dengan Ibu Guru Sexy
Duniabola99.org – Ini pengalaman kencan seksku sebelum aku mengenal internet, tepatnya ketika aku masih duduk du bangku SMA. Sedang teman kencanku adalah seorangguru kesenian, seni lukis di SMA-ku yang masih terbilang baru dan masih lajang. Saat itu umurku masih mengijak 19-20 tahun. Sedang guru lukisku itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku memanggilnya dengan sebutan Mbak. Tepatnya, Mbak Yani. Mau tahu ceritanya?Sore itu ada seorang anak kecil datang mencari ke rumah. Aku diminta datang ke rumah Mbak Yani, tetangga kampungku, untuk memperbaiki jaringan listrik rumahnya yang rusak.
“Cepat ya, Mas. Sudah ditunggu Mbak Yani,” ujar anak SD tetangga Mbak Yani.Dalam hati, aku sangat girang. Betapa tidak, guru seni lukis itu rupanya makin lengket denganku. Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Yani makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.
Tanpa banyak pikir aku langsung berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Maklum, rumahnya terbilang cukup jauh, sekitar 5km dari rumahku. Setibanya di rumah Mbak Yani, suasana sepi. Keluarganya tampaknya sedang pergi.Betul, ketika aku mengetuk pintu, hanya Mbak Yani yang tampak.
“Ayo, cepet masuk. Semua keluargaku sedang pergi menghadiri acara hajatan saudar di luar kota,” sambut Mbak Yani sambil menggandeng tangganku.
Darahku mendesir ketika membuntuti langkah Mbak Yani. Betapa tidak, pakaian yang dikenakan luar biasa sexy, hanya sejenis daster pendek hingga tonjolan payudara dan pahanya terasa menggoda.“Anu, Bud… Listrik rumahku mati melulu. Mungkin ada ada kabel yang konslet. Tolong betulin, ya… Kau tak keberatan kan?” pinta Mbak Yani kemudian.
Tanpa banyak basa-basi Mbak Yani menggandengku masuk ke ruang tengah, kemudian masuk ke sebuah kamar.
“Nah saya curiga jaringan di kamar ini yang rusak. Buruan kau teliti ya. Nanti keburu mahrib.”Aku hanya menuruti segala permintaannya. Setelah merunutu jaringan kabel, akhirnya aku memutusukan untuk memanjat atap kamar melalui ranjang. Tapi aku tidak tahu persis, kamar itu tempat tidur siapa. Yang jelas, aku sangat yakin itu bukan kamarnya bapak-ibunya. Celakanya, ketika aku menelusuri kabel-kabel, aku belum menemukan kabel yang lecet. Semuanya beres. Kemudian aku pindah ke kamar sebelah.
aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet. Kemudian pindah ke kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Yani sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual. Celakanya lagi, ketika hari telah gelap, aku belum bisa menemukan kabel yang rusak. Akibatnya, rumah Mbak Yani tetap gelap total. Dan aku hanya mengandalkan bantuan sebuah senter serta lilin kecil yang dinyalakan Mbak Yani.
Lebih celaka lagi, tiba-tiba hujan deras mengguyur seantero kota. Tidak-bisa tidak, aku harus berhenti. Maunya aku ingin melanjutkan pekerjaan itu besok pagi.
“Wah, maaf Mbak aku tak bisa menemukan kabel yang rusak. Ku pikir, kabel bagian puncak atap rumah yang kurang beres. Jadi besok aku harus bawa tangga khusus,” jelasku sambil melangkah keluar kamar.
“Yah, tak apa-apa. Tapi sorry yah. Aku…. merepotkanmu,” balas Mbak Yanti.
“Itu es tehnya diminum dulu.”Sementara menunggu hujan reda, kami berdua berakap-cakap berdua di ruang tengah. Cukup banyak cerita-cerita masalah pribadi yang kami tukar, termasuk hubunganku dengan Mbak Yani selama ini. Mbak Yani juga tidak ketinggalan menanyakan soal puisi indah tulisannya yang dia kirimkan padaku lewat kado ulang tahunku beberapa bulan lalu.
Entah bagiamana awalnya, tahu-tahu nada percakapan kami berubah mesra dan menjurus ke arah yang menggairahkan jiwa. Bahkan, Mbak Yani tak segan-segan membelai wajahku, mengelu telingkau dan sebagianya. Tak sadar, tubuh kami berdua jadi berhimpitan hingga menimbulkan rangsangan yang cukup berarti untukku. Apalagi setelah dadaku menempel erat pada payudaranya yang berukuran tidak begitu besar namun bentuknya indah dan kencang. Dan tak ayal lagi, penisku pun mulai berdiri mengencang. Aku tak sadar, bahwa aku sudah terangsang oleh guru sekolahku sendiri! Namun hawa nafsu birahi yang mulai melandaku sepertinya mengalahkan akal sehatku. Mbak Yani sendiri juga tampaknya memiliki pikiran yang sama saja. Ia tidak henti-hentinya mengulumi bibirku dengan nafsunya.
Akhirnya, nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Sementara bibirku dan Mbak Yani masih tetap saling memagut, tanganku mulai menggerayangi tubuh guru sekolahku itu. Kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi dengan indahnya dada Mbak Yani yang masih berpakaian lengkap. Dengan segera kuremas-remas bagian tubuh yang sensitif tersebut.
“Aaah… Budi… aah…” Mbak Yani mulai melenguh kenikmatan. Bibirnya masih tetap melahap bibirku.
Mengetahui Mbak Yani tidak menghalangiku, aku semakin berani. Remasan-remasan tanganku pada payudaranya semakin menjadi-jadi. Sungguh suatu kenikmatan yang baru pertama kali kualami meremas-remas benda kembar indah nan kenyal milik guru sekolahku itu. Melalui kain blus yang dikenakan Mbak Yani kuusap-usap ujung payudaranya yang begitu menggiurkan itu. Tubuh Mbak Yani mulai bergerak menggelinjang.
“Uuuuhhh… Mbak…..” Aku mendesah saat merasakan ada jamahan yang mendarat di selangkanganku. Penisku pun bertambah menegang akibat sentuhan tangan Mbak Yani ini, membuatku bagian selangkangan celana panjangku tampak begitu menonjol. Mbak Yani juga merasakannya, membuatnya semakin bernafsu meremas-remas penisku itu dari balik celana panjangku. Nafsu birahi yang menggelora nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.
“Aaauuhh… Bud… uuuh…..” Mbak Yani mendesis-desis dengan desahannya karena remasan-remasan tanganku di payudaranya bukannya berhenti, malah semakin merajalela. Matanya terpejam merasa kenikmatan yang begitu menghebat.
Tanganku mulai membuka satu persatu kancing blus Mbak Yani dari yang paling atas hingga kancing terakhir. Lalu Mbak Yani sendiri yang menanggalkan blus yang dikenakannya itu. Aku terpana sesaat melihat tubuh guru sekolahku itu yang putih dan mulus dengan payudaranya yang membulat dan bertengger dengan begitu indahnya di dadanya yang masih tertutup beha katun berwarna krem kekuningan. Tetapi aku segera tersadar, bahwa pemandangan amboi di hadapannya itu memang tersedia untukku, terlepas itu milik guru sekolahku sendiri.
Tidak ingin membuang-buang waktu, bibirku berhenti menciumi bibir Mbak Yani dan mulai bergerak ke bawah. Kucium dan kujilati leher jenjang Mbak Yani, membuatnya menggelinjal-gelinjal sambil merintih kecil. Sementara itu, tanganku kuselipkan ke balik beha Mbak Yani sehingga menungkupi seluruh permukaan payudara sebelah kanannya. Puting susunya yang tinggi dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku.
Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. Kepala Mbak Yani tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya. Tidak puas dengan itu, ibu jari dan telunjukku memilin-milin puting susu Mbak Yani yang langsung saja menjadi sangat keras. Memang baru kali ini aku menggeluti tubuh indah seorang wanita. Namun memang insting kelelakianku membuatku seakan-akan sudah mahir melakukannya.
“Iiiihh….. auuuhhh….. aaahhh…..” Mbak Yani tidak dapat menahan desahan-desahan nafsunya. Segala gelitikan jari-jemariku yang dirasakan oleh payudara dan puting susunya dengan bertubi-tubi, membuat nafsu birahinya semakin membulak-bulak.
Kupegang tali pengikat beha Mbak Yani lalu kuturunkan ke bawah. Kemudian beha itu kupelorotkan ke bawah sampai ke perut Mbak Yani. Puting susu Mbak Yani yang sudah begitu mengeras itu langsung mencelat dan mencuat dengan indahnya di depanku. Aku langsung saja melahap puting susu yang sangat menggiurkan itu. Kusedot-sedot puting susu Mbak Yani. Kuingat masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Bedanya, tentu saja payudara guru sekolahku ini belum dapat mengeluarkan air susu. Mbak Yani menggeliat-geliat akibat rasa nikmat yang begitu melanda kalbunya. Lidahku dengan mahirnya tak ayal menggelitiki puting susunya sehingga pentil yang sensitif itu melenting ke kiri dan ke kanan terkena hajaran lidahku.
“Oooh…. Buuuuuuuud” desahan Mbak Yani semakin lama bertambah keras. Untung saja rumahnya sedang sepi dan letaknya memang agak berjauhan dari rumah yang paling dekat, sehingga tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.
Belum puas dengan payudara dan puting susu Mbak Yani yang sebelah kiri, yang sudah basah berlumuran air liurku, mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini. Payudara sebelah kanan milik guru sekolahku yang membulat indah itu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan mahirnya. Kukulum ujung payudara Mbak Yani. Lalu kujilati dan kugelitiki puting susunya yang tinggi.
Puting susu itu juga sama melenting ke kiri dan ke kanan, seperti halnya puting susu payudaranya yang sebelah kiri tadi. Mbak Yani pun semakin merintih-rintih karena merasakan geli dan nikmat yang menjadi-jadi berbaur menjadi satu padu. Seperti tengah minum soft drink dengan memakai sedotan plastik, kuseruput puting susu guru sekolahku itu.
“Buuuddd….. Aaaahhhhh…..” Mbak Yani menjerit panjang.
Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susu Mbak Yani yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kubuka retsleting celana jeans yang Mbak Yani kenakan. Kemudian dengan sedikit dibantunya sambil tetap merem-melek, kutanggalkan celana jeans itu ke bawah hingga ke mata kaki. Tubuh bagian bawah Mbak Yani sekarang hanya dilindungi oleh selembar celana dalam dengan bahan dan warna yang seragam dengan behanya. Meskipun begitu, tetap dapat kulihat warna kehitaman samar-samar di bagian selangkangannya.
Ditunjang oleh nafsu birahi yang semakin menjulang tinggi, tanpa berpikir panjang lagi, kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuh Mbak Yani yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.
Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vagina Mbak Yani di selangkangannya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu tipis kehitaman walaupun belum begitu banyak. Kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya. Tubuh Mbak Yani yang masih terduduk di sofa melengkung ke atas dibuatnya, sehingga payudaranya semakin membusung menjulang tinggi, yang masih tetap dilahap oleh mulut dan bibirku dengan tanpa henti.
“Oooohhh….. Budddyyyy….. Iiiihhh….. Buuud…..!”
Jari tengahku itu berhenti pada gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang terletak di bibir vagina Mbak Yani yang mulai dibasahi cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan. Klitoris Mbak Yani yang bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuh pemiliknya itu semakin menggelinjal-gelinjal tak tentu arahnya.
Melihat Mbak Yani yang tampak semakin merangsang, aku menambah kecepatan gelitikanku pada klitorisnya. Dan akibatnya, klitoris Mbak Yani mulai membengkak. Sementara vaginanya pun semakin dibanjiri oleh cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.
Puas menjelajahi klitoris Mbak Yani, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam vagina guru sekolahku itu. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama. Dengan susah payah memang, sebab vagina Mbak Yani memang masih teramat sempit. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Pada saat setengah jariku sudah amblas ke dalam vagina Mbak Yani, terasa ada hambatan. Seperti adanya selaput yang cukup lentur.
“Aiiihh… Bud…” Mbak Yani merintih kecil seraya meringis seperti menahan rasa sakit. Saat itu juga, aku langsung sadar, bahwa yang menghambat penetrasi jari tengahku ke dalam vagina Mbak Yani adalah selaput daranya yang masih utuh. Ternyata guru sekolahku satu-satunya itu masih perawan. Baru aku tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Yani, ternyata guru sekolahku itu masih sanggup memelihara kehormatannya. Aku sedikit salut padanya. Dan untuk menghargainya, aku memutuskan tidak akan melanjutkan perbuatanku itu.
“Bud….. Kok distop…..” tanya Mbak Yani dengan nafas terengah-engah.
“Mbak, Mbak kan masih perawan. Nanti kalo aku terusin kan Mbak bisa…..”
Mbak Yani malah menjulurkan tangannya menggapai selangkanganku. Begitu tangannya menyentuh ujung penisku yang masih ada di dalam celana pendek yang kupakai, penisku yang tadinya sudah mengecil, sontak langsung bergerak mengeras kembali. Ternyata sentuhan lembut tangannya itu berhasil membuatku terangsang kembali, membuatku tidak dapat membantah apapun lagi, bahkan aku seperti melupakan apa-apa yang kukatakan barusan.
Dengan secepat kilat, Mbak Yani memegang kolor celana pendekku itu, lalu dengan sigap pula celanaku itu dilucutinya sebatas lutut. Yang tersisa hanya celana dalamku. Mata Mbak Yani tampak berbinar-binar menyaksikan onggokan yang cukup besar di selangkanganku. Diremas-remasnya penisku dengan tangannya, membuat penisku itu semakin bertambah keras dan bertambah panjang. Kutaksir panjangnya sekarang sudah bertambah dua kali lipat semula. Bukan main! Semua ini akibat rangsangan yang kuterima dari guru sekolahku itu sedemikian hebatnya.
“Mbak….. aku buka dulu ya,” tanyaku sambil menanggalkan celana dalamku.
Penisku yang sudah begitu tegangnya seperti meloncat keluar begitu penutupnya terlepas.
“Aw!” Mbak Yani menjerit kaget melihat penisku yang begitu menjulang dan siap tempur. Namun kemudian ia meraih penisku itu dan perlahan-lahan ia menggosok-gosok batang ‘meriam’-ku itu, sehingga membuat otot-otot yang mengitarinya bertambah jelas kelihatan dan batang penisku itu pun menjadi laksana tonggak yang kokoh dan siap menghujam siapa saja yang menghalanginya. Kemudian Mbak Yani menarik penisku dan membimbingnya menuju selangkangannya sendiri. Diarahkannya penisku itu tepat ke arah lubang vaginanya.
Sekilas, aku seperti sadar. Astaga! Mbak Yani kan guru sekolahku sendiri! Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya? Apa kata orang-orang nanti mengetahui aku berhubungan seks dengan guru sekolahku sendiri?
Akhirnya aku memutuskan tidak akan melakukan penetrasi lebih jauh ke dalam vagina Mbak Yani. Kutempelkan ujung penisku ke bibir vagina Mbak Yani, lalu kuputar-putar mengelilingi bibir gua tersebut. Mbak Yani menggerinjal-gerinjal merasakan sensasi yang demikian hebatnya serta tidak ada duanya di dunia ini.
“Aaahhh….. uuuhhhh…..” Mbak Yani mendesah-desah dengan Yanirnya sewaktu aku sengaja menyentuhkan penisku pada klitorisnya yang kemerahan dan kini kembali membengkak. Sementara bibirku masih belum puas-puasnya berpetualang di payudara Mbak Yani itu dengan puting susunya yang menggairahkan. Terlihat payudara guru sekolahku itu dan daerah sekitarnya basah kuyup terkena jilatan dan lumatanku yang begitu menggila, sehingga tampak mengkilap.
Aku perlahan-lahan mulai memasukkan batang penisku ke dalam lubang vagina Mbak Yani. Sengaja aku tidak mau langsung menusukkannya. Sebab jika sampai kebablasan, bukan tidak mungkin dapat mengoyak selaput daranya. Aku tidak mau melakukan perbuatan itu, sebab bagaimanapun juga Mbak Yani adalah guru sekolahku, darah dagingku sendiri!
Mbak Yani mengejan ketika kusodokkan penisku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Sewaktu kira-kira penisku amblas hampir setengahnya, ujung “tonggak”-ku itu ternyata telah tertahan oleh selaput dara Mbak Yani, sehingga membuatku menghentikan hujaman penisku itu. Segera saja kutarik penisku perlahan-lahan dari Yaning surgawi milik guru sekolahku itu. Gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku dengan dinding lorong vagina Mbak Yani membuatku meringis-ringis menahan rasa nikmat yang yang tak terhingga. Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini. Lalu, kembali kutusukkan penisku ke dalam vagina Mbak Yani sampai sebatas selaput daranya lagi dan kutarik lagi sampai hampir keluar seluruhnya.
Begitu terus kulakukan berulang-ulang memasukkan dan mengeluarkan setengah batang penisku ke dalam vagina Mbak Yani. Dan temponya pun semakin lama semakin kupercepat. Gesekan-gesekan batang penisku dengan Yaning vagina Mbak Yani semakin menggila. Rasanya tidak ada lagi di dunia ini yang dapat menandingi kenikmatan yang sedang kurasakan dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku sendiri ini. Kenikmatan yang pertama dengan kenikmatan berikutnya, disambung dengan kenikmatan selanjutnya lagi, saling susul-menyusul tanpa henti.
Tampaknya setan mulai merajalela di otakku seiring dengan intensitas gesekan-gesekan yang terjadi di dalam vagina Mbak Yani yang semakin tinggi. Kenikmatan tiada taranya yang serasa tidak kesudahan, bahkan semakin menjadi-jadi membuat aku dan Mbak Yani menjadi lupa segala-galanya. Aku pun melupakan semua komitmenku tadi.
Dalam suatu kali saat penisku tengah menyodok vagina Mbak Yani, aku tidak menghentikan hujamanku itu sebatas selaput daranya seperti biasa, namun malah meneruskannya dengan cukup keras dan cepat, sehingga batang penisku amblas seluruhnya dalam vagina Mbak Yani. Vaginanya yang amat sempit itu berdenyut-denyut menjepit batang penisku yang tenggelam sepenuhnya.
“Aaaauuuuwwww…..” Mbak Yani menjerit cukup keras kesakitan. Tetapi aku tidak menghiraukannya. Sebaliknya aku semakin bernafsu untuk memompa penisku itu semakin dalam dan semakin cepat lagi penetrasi di dalam vagina Mbak Yani.
Tampaknya rasa sakit yang dialami guru sekolahku itu tidak membuat aku mengurungkan perbuatan setanku. Bahkan genjotan penisku ke dalam lubang vaginanya semakin menggila. Kurasakan, semakin cepat aku memompa penisku, semakin hebat pula gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku itu dengan dinding vagina Mbak Yani, dan semakin tiada tandingannya kenikmatan yang kurasakan.
Hujaman-hujaman penisku ke dalam vagina Mbak Yani terus-menerus terjadi sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya. Mbak Yani tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Rupa-rupanya setan telah menguasai jiwa kami berdua, sehingga kami terhanyut dalam perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh dua guru dan murid.
“Aaaah….. Budi….. aaahhh…..” Mbak Yani menjerit panjang. Tampaknya ia sudah seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matanya terpejam sementara tubuhnya bergetar dan menggelinjang keras. Peluh mulai membasahi tubuh kami berdua. Kutahu, guru sekolahku itu sudah hampir mencapai orgasme. Namun aku tidak mempedulikannya. Aku sendiri belum merasakan apa-apa. Dan lenguhan serta jeritan Mbak Yani semakin membuat tusukan-tusukan penisku ke dalam vaginanya bertambah menggila lagi. Mbak Yani pun bertambah keras jeritan-jeritannya. Pokoknya suasana saat itu sudah gaduh sekali. Segala macam lenguhan, desahan, ditambah dengan jeritan berpadu menjadi satu.
Akhirnya kurasakan sesuatu hampir meluap keluar dari dalam penisku. Tetapi ini tidak membuatku menghentikan penetrasiku pada vagina Mbak Yani. Tempo genjotan-genjotan penisku juga tidak kukurangi. Dan akhirnya setelah rasanya aku tidak sanggup menahan orgasmeku, kutarik penisku dari dalam vagina Mbak Yani secepat kilat. Kemudian dengan tempo yang tinggi, kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku.
Tak lama kemudian, cairan-cairan kental berwarna putih bagaikan layaknya senapan mesin bermuncratan dari ujung penisku. Sebagian mengenai muka Mbak Yani. Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhnya yang lain. Bahkan celaka! Ada pula yang belepotan di jok sofa yang diduduki Mbak Yani. Ditambah dengan darah yang mengalir dari dalam vaginanya, menandakan keperawanan guru sekolahku itu berhasil direnggut olehku, adik kandungnya sendiri!
Dan akhirnya karena kehabisan tenaga, aku terhempas begitu saja ke atas sofa di samping Mbak Yani. Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki. Aku hanya mengenakan kaus oblong saja, sedangkan Mbak Yani telanjang bulat tanpa selembar benangpun yang menutupi tubuhnya.
END
-
Majalah Dewasa – Han Soohee
Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
materi baru! -
Smashing petualangan bercinta untuk Rika Rika muda
Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Ngentot Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan Masing-Masing Pekerjaan
-
SLEAZE BALL SLUTS
-
Photografer Pemuas Nafsu Tante
Duniabola99.org – Diusiaku yang sudah 35 tahun ini aku masih belum merit,aku bukanlah tipe cewek cantik tapi kata sahabat sahabatku aku memiliki tubuh seksi,dengan rambut lurus hitam panjang sampai sebahu tubuhku yang berisi menyebabkan payudaraku kencang keatas.
Tubuhku yang selalu ku rawat ini sehingga setiap seminggu sekali aku mencukur bulu vaginaku agar terlihat bulu bulu tipis yang hinggap di sekitar vaginaku, kedua payudaraku aku bungkus dengan BH ukuran 36B, saat ini aku tinggal sendiri di rumahku yang terletak di surabaya, aku ingat pada hari sabtu keponakan yang bernama Angga menelponku, dia masih muda umur 18tahun.
Halo, tante Stella,Gimana kabar tante .. ?, katanya dari seberang telepon.
Iya, Ini siapa ya .. ?, tanyaku.
Angga tante ..
Oh..ada apa , Angga ?
Tante, kalau boleh Angga mau minta bantuan tante nich…
Bantuan apa yang bisa Tante bantuin ?
Mau gakkk kalau tante jadi model untuk Angga foto ?
Emang untuk apa kamu foto fotoin tante ?
gak hanya iseng iseng aja kok.Aku mengerti apa yang diinginkannya ini. Angga sedang menekuni hobi fotografi sehingga tentu saja dia mencari-cari apa saja yang bisa di foto olehnya.
Boleh sih….kataku.
Makasih yang tante…aku akan datang sebentar lagi. kira kira 15 menit lagi aku sampai. kita fotonya di rumah tante saja.
Oke sipz dech,kalau gitu. Tante tunggu ya…Aku langsung menutup telepon dan segera menuju ke kamar tidurku untuk mengambil pakaian agar aku dapat menutupi tubuhku yang saat ini hanya sedang memakai celana dalam berwarna putih saja. Jika aku sendirian di rumah, aku memang biasanya selalu dalam keadaan setengah telanjang atau telanjang bulat.
Bila ada yang mau datang, baru aku mencari pakaian untuk menutupi tubuhku itu. Kebiasaan ini sudah berlangsung sejak aku berumur 27 tahun yaitu sejak aku tinggal sendirian di rumah itu. Di dalam kamar tidurku, aku tidak langsung menuju lemari pakaian. Aku memutuskan untuk membubuhkan sedikit make up ke wajahku sebab Angga akan memakaiku sebagai model untuk fotonya dan aku ingin tampil sedikit menarik di depan kameranya.
Setelah seusai memakai make up, dari dalam lemari pakaian aku mengambil sebuah rok terusan tanpa lengan berwarna putih dengan strip biru yang panjangnya sedikit di atas lututku. Tanpa memakai bra lagi, aku segera memakai rok itu dan merapikannya sebelum akhirnya aku mengikatkan ikat pinggang putih yang menjadi bagian dari rok itu.
Baru saja saat aku selesai mengenakan pakaianku, aku mendengar bel pintu berbunyi. Dengan melangkah sedikit cepat, aku keluar dari kamar tidurku dan segera menuju pintu depan untuk membuka pintu. Rupanya Angga sudah ada depan di rumahku. Halo tante.. Tante kelihatan seksi, katanya sambil tersenyum. Tentu saja. Kan mau jadi model.. ayo, masuk.. , kataku sambil tersenyum pula.
Angga segera melangkah masuk ke rumahku. Aku segera menutup pintu depan dan kemudian mengajaknya ke ruang tengah. Sesampainya kami di ruang itu, Angga berkata,
Apakah uda bisa di mulai tante ?
Oh,uda mau di mulai ya,oke yuks silahkan,kamu mau dimana ? ,tanyaku.
Bagaimana kalau di taman belakang rumah tante ?
ok dech…Aku dan Angga langsung menuju ke taman belakang rumahku. Taman belakang rumahku termasuk cukup luas dan memiliki tatanan yang cukup bagus serta dikelilingi oleh pagar tembok yang cukup tinggi sehingga tidak ada orang yang bisa melihat ke dalam tamanku ini.
Sesampainya kami di taman ini, Angga mulai mengeluarkan kamera digitalnya dan memulai kegiatannya. Angga bertindak sebagai fotografer sekaligus pengarah gaya. Setelah beberapa lama, akhirnya kami hampir selesai.
Tante, ini foto yang terakhir. Aku minta tante berdiri membelakangiku. Saat aku memberikan aba-aba, tolong tante berputar menghadapku. Tolong jangan berputar terlalu cepat. Biasa saja.. , katanya.
Aku melakukan apa yang seperti dia katakan dan dia menjepretku.Akhirnya kegiatan kami sudah selesai dan kami tinggal melihat hasilnya. Angga segera memindahkan foto-foto tersebut dari memory card ke dalam laptop yang dibawanya. Setelah selesai, aku dan Angga bersama-sama memeriksa hasil fotonya.
Foto yang terakhir membuatku agak terkejut, sebab di dalam foto itu terlihat bahwa ternyata saat aku berputar, rokku tersibak dan celana dalamku yang berwarna putih terlihat dengan jelas. Selain itu, tanpa aku sadari ternyata bagian dada dari bajuku menjadi longgar karena beberapa kali bergaya sehingga sebagian payudaraku terlihat tidak tertutup, bahkan puting payudaraku telihat samar-samar dari baliknya. Saat aku melihat keponakanku, wajahnya terlihat datar saja. Rupanya dia sudah tahu kalau hasilnya bakal begini. Foto ini paling bagus, katanya.
Tapi celana dalam tante kelihatan .., kataku.
Justru di sini bagusnya. Tante kelihatan seksi sekali..
Aku tersenyum saja. Walaupun sedikit merasa malu, aku menyukai fotoku yang terakhir itu juga.
Den, tante minta copy dari file gambar yang terakhir ini.., kataku
Oke tante.., katanya.Setelah kegiatan kami berakhir, Angga tidak langsung pulang. Kami kembali ke ruang tengah dan duduk di sofa untuk berbincang-bincang. Selama berbincang-bincang, Angga terus memandang bagian dadaku yang sejak tadi menampakan sebagian payudaraku seperti di dalam foto karena aku lupa untuk membetulkannya. Saat aku menyadari hal itu, aku tidak berusaha untuk menutupinya. Ada perasaan senang yang menjalari tubuhku. Setelah beberapa lama, akhirnya aku berkata,
Den kenapa memandang dada tante terus ?
Angga langsung terkejut ,Dia langsung memandang ke tempat lain sambil menjawab..
Ngak kenapa kenapa koq tante…
Aku tersenyum melihat tingkahnya. Aku sangat suka kalau dia melihatku seperti itu.
Den, kalau kamu suka,kamu boleh koq memandang terus…katakuTanpa menunggu tanggapan dari Angga, aku melebarkan bagian dada bajuku sehingga kali ini kedua payudaraku dapat terlihat dengan jelas. Angga yang mendapat pemandangan seperti itu segera saja melotot dan melahap kedua payudaraku dengan pandangan yang penuh minat. Aku yang melihatnya seperti itu tersenyum dan membiarkan Angga untuk menjelajahi dadaku dengan pandangannya. Akhirnya Angga menjadi tidak tahan. Dia bertanya kepadaku,
Tante, boleh gak Angga menyetuh sebentar aja ?
Aku mengangguk sambil tersenyum.Tanpa membuang waktu lagi, Angga segera menggapai kedua payudaraku dengan tangannya dan mulai meremas-remas serta mempermainkan putingnya. Kontan saja aku menjadi terangsang. Kubaringkan tubuhku ke atas sofa dan kupejamkan mataku untuk menikmati sentuhan dari Angga. Setelah agak lama, tanpa permisi lagi Angga mulai menciumi dan menjilati kedua payudaraku. Aku terus saja memejamkan mata dan menikmati setiap rangsangan di payudaraku.
Tubuhku ikut memberikan reaksi terhadap rangsangan itu. Aku merasakan cairan kewanitaanku mulai mengalir dan membasahi vaginaku. Setelah beberapa lama, tanganku mulai membuka pakaian Angga. Sambil terus menciumi dan menjilati kedua payudaraku, Angga membantuku membuka bajunya sehingga dalam sekejab Angga berada dalam keadaan telanjang bulat. Penisnya terlihat berdiri tegak karena sudah pasti dia juga dalam keadaan terangsang.Untuk sementara, dia melampiaskan nafsunya kepada kedua payudaraku. Aku tidak mau ketinggalan. Kujulurkan tanganku untuk menggapai penisnya. Setelah penisnya berada di dalam genggamanku, aku mulai memainkan penisnya pula. Setelah beberapa saat lamanya, Angga melepaskan bibirnya dari payudaraku dan berkata,
Tante, kalau boleh aku juga ingin melihat memek tante.
Mendengar permintaannya ini aku segera berdiri dan mengangkat rokku dengan tanganku sehingga sekali lagi aku memamerkan celana dalam putihku kepadanya.
Kamu buka sendiri celana dalam tante, kataku.
Angga segera berjongkok di depanku dan dengan tangan yang agak gemetar meraih celana dalamku. Dengan perlahan-lahan namun pasti, celana dalamku melorot turun dan sedikit demi sedikit memperlihatkan rambut vaginaku sampai akhirnya keseluruhan vaginaku tidak lagi ditutupi oleh celana dalam putihku. Vaginaku terlihat sedikit basah oleh karena cairan kewanitaaanku. Angga membiarkan celana dalam putihku tersangkut di bagian lututku dan mulai meraba vaginaku.
Tante, ini indah sekali, katanya sambil membelai rambut vaginaku dengan lembut.
Aku diam saja dan kembali merasakan rangsangan yang kali ini berpindah dari payudara ke vaginaku. Dengan jarinya, Angga menyentuh liang vaginaku sehingga jarinya dibasahi oleh cairan kewanitaanku. Setelah Angga menjilati jari-jarinya itu sampai semua cairan kewanitaanku yang menempel di jarinya habis, dia kembali Dengan menyodok-nyodokan jarinya di liang vaginaku lagi.
Dia melakukan hal itu berkali-kali . Kelihatannya dia sangat menikmati cairan kewanitaanku. Sambil menusuk-nusuk liang vaginaku, jari-jarinya yang lain memainkan klitorisku. Rangsangan yang aku rasakan menjadi semakin hebat. Di saat aku merasakan tubuhku menjadi semakin lemas, aku segera membaringkan diriku di atas sofa karena rangsangan menjadi semakin kuat. Tak henti-hentinya mulutku mendesah-desah karena merasa nikmat.
Setelah puas meraba vaginaku, Angga mulai menciumi dan menjilati vaginaku. Kali ini rangsangan terasa semakin dashyat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mendesah dan meremas-remas kedua payudaraku sendiri sementara Angga terus saja menciumi dan menjilati vaginaku.
Aku yang sudah dalam keadaan sangat terangsang akhirnya mulai tidak tahan.
Den, buka pakaian tante sampai tante telanjang bulat .., kataku sambil mendesah-desah.
Angga tidak menjawab, tetapi tangannya mulai membuka ikat pinggang rokku dan tidak lama kemudian aku sudah berada dalam keadaan telanjang. tidak lupa Angga meloloskan celana dalam putihku yang dari tadi tergantung di kedua lututku sehingga tidak ada selembar benangpun yang tersisa di tubuhku. Angga terdiam sejenak dan memandangi tubuhku yang dalam keadaan polos tanpa pakaian.Tante cantik sekali. Tubuh tante bagus dan sexy, katanya.
Aku tersenyum dan berkata,
Kalau kamu suka, kamu boleh koq menyetubuhi tante. Tante mau berhubungan intim dengan kamu, koq..Dengan tersenyum, Angga kemudian membuka kedua kakiku dan memposisikan penisnya di depan vaginaku. Dengan satu hentakan lembut, seluruh penisnya terbenam ke dalam vaginaku yang diikuti oleh teriakan tertahanku karena merasakan kenikmatan. Setelah itu, Angga mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga penisnya menyodok-nyodok di dalam lubang vaginaku.
Cairan kewanitaanku turut memberikan andil dalam membantu penis Angga agar meluncur maju mundur dengan mudah dalam liang vaginaku ini. Kami berdua mendesah-desah karena nikmat. Dalam posisi ini, aku mengalami orgasme berkali-kali sambil diiringi erangan-erangan dari bibirku. Setelah beberapa saat, Angga menarik penisnya dan memberikan isyarat agar aku menungging. Aku menurut saja. Kuputar badanku dan kutunggingkan pantatku di depannya. Sedetik kemudian, aku merasakan penisnya masuk kembali ke dalam liang vaginaku dan mulai menyodok-nyodok lagi.
Rupanya Angga melakukan doggy style kali ini. Sekali lagi aku terjebak dalam dashyatnya kenikmatan berhubungan intim. Beberapa kali aku merasakan orgasme yang luar biasa sebelum akhirnya aku mendengar erangan kenikmatan dari bibir Angga yang disertai dengan semburan spermanya di dalam rahimku yang menandakan bahwa akhirnya Angga telah mencapai kenikmatan puncak pula.
Sperma Angga terasa hangat di dalam rahimku. Setelah menyemburkan spermanya, Angga mencabut penisnya. Aku merasa bahwa ada sedikit sperma yang meleleh keluar dari liang vaginaku dan membasahi vaginaku bagian luar saat penisnya tercabut. Segera saja aku menjulurkan jari-jariku ke vaginaku dan mengambil lelehan sperma yang mengalir turun. Setelah jari-jariku berlumuran sperma Angga, aku membersihkan jari-jariku dengan menjilat-jilat sperma yang melekatinya.
Rasa sperma yang khas selalu membuat aku senang. Setelah itu, Aku membalikkan badanku yang dalam keadaan telanjang menghadapnya terlentang. Sisa sperma Angga yang sudah tinggal sedikit masih terlihat menempel di vaginaku bagian luar. Angga kemudian merebahkan dirinya di atas badanku dan memelukku. Aku segera membalas pelukannya. Sambil berpelukan dalam keadaan telajang bulat, kami saling berciuman bibir dengan mesra untuk beberapa saat lamanya. Perasaan yang nikmat masih tersisa di antara kami.
Akhirnya setelah beberapa saat, kami memperoleh kekuatan kami kembali. Kami segera bangkit dari pembaringan dan mulai memunguti pakaian kami yang tercecer di mana-mana. Aku segera mengenakan kembali celana dalam putih dan rokku. Setelah selesai berpakaian, kami kembali duduk di sofa dan berbincang.
Tante, tadi enak sekali. Tante memang nikmat, katanya.
Aku tersenyum saja dan lalu berkata,
Kamu juga hebat. Kamu belajar dari mana ? Usiamu kan baru mau menuju 20 tahun, tapi kok kayaknya kamu sudah sering melakukan hubungan seks ?
Ah, tante. Angga ini sudah sering melakukannya sama mama di rumah..Aku sangat terkejut mendengarnya. Rupanya selain aku, kakakku juga melakukan incest dengan anaknya sendiri. Tapi hal ini membuat aku sedikit lega sebab setidaknya kakakku tidak akan mempermasalahkan hubungan seksku dengan anaknya bila dia sendiri juga melakukannya. Terus, mana yang lebih enak ? Mamamu atau tante ini ?
Angga tersenyum sambil berkata,
Kalian berdua sama-sama enak, kok.. tapi kalau disuruh memilih, Angga masih lebih suka melakukannya dengan tante soalnya tante lebih cantik dari mama, sih..
Apa kamu sering melakukan dengan mamamu ?
Kalau papa ngak ada di rumah aja
Aku diam saja kali ini. Beberapa saat kemudian Angga berkata,
Tante, Angga mau pamit dulu.
Sudah mau pulang ?
Iya, tante.
Ya, sudah kalau gitu. Hati-hati di jalan, ya..
Ok.. Oh ya, lain kali Angga masih di perbolehkan gak memotret tante ?
Aku mengangguk sambil tersenyum.
Tentu saja, kalau mau pose yang agak nakal tante bersedia koq, kataku.
Bayarannya pakai itu ya ..
Kali ini aku tertawa.
Apa saja, deh..Angga melangkah pergi sambil melambaikan tangannya. Aku membalas lambaiannya dan memandang dia mengendarai mobilnya sampai menghilang dari pandanganku sebelum akhirnya aku menutup pintu rumahku dan menguncinya. Hari ini merupakan hari yang sungguh menggembirakan bagiku karena aku memperoleh satu cara lagi untuk memuaskan hasratku.
-
Tiara Wanita Pelampiasan Sex Ku
Kehidupan rumah tanggaku bisa dikatakan harmonis meski aku dan istriku belum dikaruniai seorang anak. Ekonomi kami juga gak kurang, karena istriku juga bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan, sehingga menjadikannya kadang sibuk dengan urusan kantornya. Dan bahkan skarang kalau sedang sibuk-sibuknya, aku jarang mendapat jatah Sex dari istriku sehingga kadang aku berpikir untuk jajan ditempat lokalisasi hanya untuk meluapkan birahi Sex ku yang terpendam, namun itu hanya lewat saja dipikiranku karena aku tak sampai melakukannya. Namun semakin bertambah hari kesibukan istriku semakin menjadi dan membuatku semakin tak kuasa dan aku berniat untuk mencari pelarian untuk melampiaskan nafsu Sex ku saja.
Setelah aku berpikir-pikir, aku mempunyai satu tetangga yang sangat menyita perhatianku. Namanya Tiara, dia adalah istri seorang pelayar, jadi setiap harinya dia selalu sendirian karena ditinggal suaminya berlayar sampai beberapa bulan. Tubuh Tiara ini sangat montok sekali meskipun Tiara beberapa bulan yang lalu habis melahirkan anak pertamanya. sempat aku melihat Tiara berpakaian sangat ketat sekali sedang menggendong anaknya, meski sudah punya anak, pantat Tiara masih terlihat sangat padat sekali seperti belum melahirkan. Buah dadanya juga masih kencang meski tertutup oleh BH yang dia kenakan. Teringat dengan tetanggaku yang sangat bahenol itu, aku pun melaksanakan niatku untuk menjadikan Tiara sebagai pelarian nafsu Sex ku, karena aku berpikir karena Tiara juga pasti kesepian dan juga membutuhkan belaian dari seorang laki-laki, jadi kemungkinan kujadikan Tiara pelarianku pasti akan berhasil.
Istriku yang sudah disibukkan dengan urusan kerjanya semakin tak mengurus aku dengan benar, setiap pagi-pagi dia selalu sudah berangkat kerja, dan pulang selalu mlaam dan langsung tidur, sehingga sekarang aku seperti laki-laki bebas yang belum beristri walaupun statusku masih beristri. Setiap pagi aku selalu menanti Tiara lewat depan rumahku, karena setiap pagi Tiara selalu jalan-jalan dengan anaknya. Dan benar, setelah beberapa saat aku menantikan, Tiara lewat dengan menggendong anaknya sendirian. Pagi itu Tiara masih mengenakan baju tidur, sehingga tidak terlihat tubuhnya yang bahenol itu, namun aku melihat suatu garis terlihat dipantat Tiara, seperti garis celana dalam Tiara. Setelah aku amati dengan cermat ternyata baju tidur yang Tiara kenakan itu cukup menerawang yang membuat garis dan bahkan warna celana dalamnya kelihatan, pagi-pagi Penisku sudah dibuat tegang oleh pantat Tiara. Gak salah jika aku memilih Tiara sebagai pelarianku, meski dikomplek banyak juga yang seksi-seksi, namun lebih aman dengan Tiara karena hanya Tiara yang ditinggal suaminya.
Dengan memberanikan diri kemudian aku menyapa Tiara “Pagiii mbak Tiara, Sendiran Ya”. “Iyha nih pak, biasa pak suami sedang berlayar” jawab Tiara. “Ooowwh..Emang kapan pulangnya mbak??” tanyaku. “Aaaahhh masih lama pak, orang berangkatnya aja baru minggu kemaren kok pak, mungkin sekitar 3 bulan lagi pak” jawab Tiara yang membuatku lega, karena selama 3 bulan aku aman mendekati Tiara. “Ooowwhh begitu ya mbak, apa mbak Tiara gak kesepian ditinggal lama begitu???” tanyaku. “Yaaah aslinya kesepian pak, tapi mau gimana lagi pak, itu udah resikonya menjadi istri pelaut pak” jawab Tiara. “Aaaahhh saya juga kesepian mbak walau istri saya dirumah, tapi dia selalu sibuk dengan urusan kantornya mbak” ucapku sambil memancing jawaban dari Tiara. “Aaaahh…Masak siiih pak??”. Akirnya kami terus ngobrol berkelanjutan sampai tak terasa siang sudah datang, dan kami pun sekarang menjadi semakin dekat.
Cantik, seksi dan bergairah adalah Tiga hal yang membuat aku selalu menyempatkan untuk curi-curi pandang pada Tiara dan tak lupa melihat jemuran pakaiannya untuk melihat koleksi pakaian dalamnya yang jalang itu. Suatu hari, sepulang dari kantor, aku mampir ke Supermarket dekat kompleks sekedar membeli makanan instan karena isteriku akan pergi selama dua hari ke Bandung. Tak disangka di supermarket itu aku bertemu Tiara dengan menggendong bayinya. Entah kenapa jantungku jadi berdegup keras, apalagi ketika kulihat pakaian Tiara yang body-fit, baik kaos maupun roknya. Seluruh lekuk kemontokan tubuhnya seakan memanggil birahiku untuk naik. “Hai…Mbak, belanja juga” sapaku. “Eh. . Mas Dani, biasa belanja susu” jawabnya dengan senyum menghiasi wajah sensualnya. “Memang sudah enggak ASI ya” tanyaku. “Wah. . Susunya cuma keluar empat bulan saja, sekarang sudah tidak lagi” jawabnya. “Hmm…Mungkin habis sama Bapaknya kali ya. . Ha-ha-ha. .” candaku. Tiara jg tertawa kecil sambil menjawab “Tapi enggak jg, sudah dua bulan bapaknya enggak pulang”. “Berat enggak sih Mbak, punya suami pelaut, sebab saya yang ditinggal isteri cuma dua hari saja rasanya sudah jenuh” tanyaku. “Wah…Mas baru dua hari ditinggal sudah begitu, apalagi saya. Bayangkan saya cuma ketemu suami dua minggu dalam waktu tiga bulan” jawabnya.
Aku merasa gembira dengan topik pembicaraan ini, namun sayang pembicaraan terhenti karena bayi Tiara menangis. Ia kemudian sibuk menenangkan bayinya. “Apalagi setelah punya bayi, tambah repot Mas” katanya. “Kalau begitu biar saya bantu bawa belanjaannya” aku mengambil keranjang belanja Tiara. “Terima kasih, sudah selesai kok, saya mau bayar terus pulang” jawabnya. “Ohh….Ayo kita sama-sama” kataku. Aku segera mengambil inisiatif berjalan lebih dulu ke kasir dan dengan sangat antusias membayar semua belanjaan Tiara. “Ha…Sudah bayar Berapa Nanti saya ganti” kata Tiara kaget. “Ah..Sedikit kok, enggak apa sekali-kali saya bayarin susu bayinya, siapa tahu dpt susu ibunya, ha-ha-ha” aku mulai bercanda yang sedikit menjurus. “Iiiihh. . Mas Dani” jerit Tiara malu-malu. Namun aku melihat tatapan mata liarnya yang seakan menyambut canda nakalku. Kami berjalan menuju mobilku, setelah menaruh belanjaan ke dalam bagasi aku mengajaknya makan dulu. Dengan malu-malu Tiara mengiyakan ajakanku.
Kami kemudian makan di sebuah restauran makanan laut di dekat kompleks. Aku sangat gembira karena semakin lama kami semakin akrab dan Tiara jg mulai berbaik hati memberikan kesempatan padaku untuk ngelaba . Mulai dari posisi duduknya yang sedikit mengangkang sehingga aku dengan mudah melihat kemulusan paha montoknya dan tatkala usahaku untuk melihat lebih jauh ke dalam ia seakan memberiku kesempatan. Ketika aku menunduk untuk mengambil garpu yang dengan sengaja aku jatuhkan, Tiara semakin membuka lebar kedua pahanya. Jantungku berdegup sangat kencang melihat pemandangan indah di dalam rok Tiara. Di antara dua paha montok yang putih dan mulus itu aku melihat celana dalam Tiara yang berwarna orange dan.. Brengsek, transparan! Dengan cahaya di bawah meja tentu saja aku tak dpt dengan jelas melihat isi celana dalam orange itu, tapi itu cukup membuatku gemetar dibakar birahi. Saking gemetarnya aku sampai terbentur meja ketika hendak bangkit. Hi-hi-hi. . Hati-hati Mas. . , celoteh Tiara dengan nada menggoda.
Aku memandang wajah Tiara yang tersenyum nakal padaku, kuberanikan diri memegang tangannya dan ternyata Tiara menyambutnya. Hmm. . Maaf, saya cuma mau bilang kalau Mbak Tiara. . Seksi sekali , dengan malu-malu akhirnya perkataan itu keluar jg dari mulutku. Terima kasih, Mas Dani jg. . Hmm. . Gagah, lucu dan terutama, Mas Dani pria yang paling baik yang pernah saya kenal . O ya , aku tersanjung jg dengan rayuannya, Gara-gara saya traktir Mbak Bukan cuma itu, saya sering memperhatikan Mas di rumah, dan dari cerita Mbak Lia, Mas Dani sangat perhatian dan rajin membantu pekerjaan di rumah, wah. . Jarang lho Mas, ada pria dengan status sosial seperti Mas yang sudah mapan dan berpendidikan namun masih mau mengepel rumah . Hahaha.. aku tertawa gembira, Rupanya bukan cuma saya yang memperhatikan kamu, tapi jg sebaliknya . Jadi Mas Dani jg sering memperhatikan saya Betul, saya paling senang melihat kamu membersihkan halaman rumah di pagi hari dan waktu menjemur pakaian . Eh.. Kenapa kok senang. Sebab saya mengagumi keindahan Mbak Tiara, jg selera pakaian dalam Mbak , aku berterus terang.
Pembicaraan ini semakin mempererat kami berdua, seakan tak ada jarak lagi di antara kami. Akhirnya kami pulang sekitar jam 8 malam. Dalam perjalanan pulang, bayi Mbak Tiara tertidur sehingga ketika sampai di rumah aku membantunya membawa barang belanjaan ke dalam rumahnya. Mbak Tiara masuk ke kamar untuk membaringkan bayinya, sementara aku menaruh barang belanjaan di dapur. Setelah itu aku duduk di ruang tamu menunggu Tiara muncul. Sekitar lima menit, Tiara muncul dari dalam kamar, ia ternyata sudah berganti pakaian. Kini wanita itu mengenakan gaun tidur yang sangat seksi, warnanya putih transparan. Seluruh lekuk tubuhnya yang montok hingga pakaian dalamnya terlihat jelas olehku. Sinar lampu ruangan cukup menerangi pandanganku untuk menjelajahi keindahan tubuh Tiara di balik gaun malamnya yang transparan itu. Buah dadanya terlihat bagaikan buah melon yang memenuhi bra seksi yang berwarna orange transparan. Di balik bra itu kulihat samar-samar puting susunya yang jg besar dan coklat kemerahan. Perutnya memang agak sedikit berlemak dan turun, namun sama sekali tak mengurangi nilai keindahan tubuhnya. Apalagi jika memandang bagian bawahnya yang montok.
Tak seperti di bawah meja sewaktu di restoran tadi, kini aku dpt melihat dengan jelas celana dalam orange transparan milik Tiara. Sungguh indah dan merangsang, terutama warna hitam di bagian tengahnya, membayangkannya saja aku sudah berkali-kali meneguk ludah. Hmm. . Tidak keberatan kan kalu saya memakai baju tidur , tanya Tiara memancing. Sudah sangat jelas kalau wanita ini ingin mengajakku selingkuh dan melewati malam bersamanya. Kini keputusan seluruhnya berada di tanganku, apakah aku akan berani mengkhianati Lia dan menikmati malam bersama tetanggaku yang bahenol ini. Tiara duduk di sampingku, tercium semerbak aroma parfum dari tubuhnya membuat hatiku semakin bergetar. Keadaan kini ternyata jauh di luar dugaanku. Kemarin-kemarin aku masih merasa bermimpi jika bisa membelai dan meremas-remas tubuh Tiara, namun kini wanita itu justru yang menantangku. Mas Dani mau mandi dulu Nanti saya siapkan air hangat , tanya Tiara sambil menggenggam tanganku erat. Dari sorotan matanya sangat terlihat bahwa wanita ini benar-benar membutuhkan seorang laki-laki untuk memuaskan kebutuhan biologisnya.
Hmm. . Sebelum terlalu jauh, kita harus membuat komitmen dulu Mbak , kataku agak serius. Apa itu Mas Pertama, terus terang aku mengagumi Mbak Tiara, baik fisik maupun pribadi, jadi sebagai laki-laki aku sangat tertarik pada Mbak , kataku. Terima kasih, saya jg begitu pada Mas Dani , Tiara merebahkan kepalanya di pundakku. Kedua, kita sama-sama sudah menikah, jadi kita harus punya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga kita, apa yang mungkin kita lakukan bersama-sama janganlah menjadi pemecah rumah tangga kita . Setuju, saya sangat setuju Mas, saya hanya ingin punya teman waktu saya kesepian, kalau Mas Dani mau kapanpun Mas bisa datang ke sini, selagi tidak ada suami saya. Tapi saya sekalipun tidak akan meminta apapun dari Mas Dani, dan sebaliknya saya jg ingin Mas Dani demikian pula, sehingga hubungan kita akan aman dan saling menguntungkan . Hmm. . Kalau begitu tak ada masalah, saya mau telpon ke rumah, supaya pembantu saya tidak kebingungan . Kalau begitu, Mas Dani pulang saja dulu, taruh mobil di garasi, kan lucu kalau Mas Dani bilang ada acara sehingga tidak bisa pulang, sementara mobilnya ada di depan rumah saya . Oh. . Iya, hampir saya lupa.
Aku segera keluar dan pulang dulu ke rumah, menaruh mobil di garasi dan mandi. Setelah itu aku mau bilang pada pembantuku kalau aku akan menginap di rumah temanku. Namun tidak jadi karena pembantuku ternyata sudah tidur. Aku segera datang kembali ke rumah Tiara. Wanita itu sudah menungguku di ruang tamu dengan secangkir teh hangat di atas meja. Pahanya yang montok terpampang indah di atas sofa. Wah. . Ternyata mandi di rumah ya Padahal saya sudah siapkan air hangat . Terima kasih, Mbak Tiara baik sekali . Wanita itu berjalan menutup pintu rumah, dari belakang aku memandang kemontokan pantatnya yang besar dan padat. Kebesaran pantat itu tak mampu dibendung oleh celana dalam orange itu, sehingga memperlihatkan belahannya yang merangsang. Seperti tak sadar aku menghampiri Tiara, lalu dengan nakal kedua tanganku mencengkeram pantatnya, dan meremasnya. Uhh… Tiara agak kaget dan menggelinjang. Maaf , kataku. Tidak apa-apa Mas, justru.. Enak , kata Tiara seraya tersenyum nakal memandangku. Senyum itu membuat bibir sensualnya seakan mengundangku untuk melumatnya. Crup. . ! , aku segera menciumnya, Tiara membalasnya dengan liar.
Aku tak tahu sudah berapa lama bibir itu tak merasakan ciuman perempuan, yang jelas ciuman Tiara sangat panas dan liar. Berkali-kali wanita itu nyaris menggigit bibirku, lidahnya yang basah meliuk-liuk dalam rongga mulutku. Aku semakin bernafsu, tanganku menjalar di sekujur tubuhnya, berhenti di kemontokan pantatnya dan kemudian meremas-remas penuh birahi. Ohh. . Ergh. . , lenguh Tiara di sela-sela ciuman panasnya. Dengan beberapa gerakan, Tiara meloloskan gaun tidurnya hingga terjatuh di lantai. Kini wanita itu hanya mengenakan Bra dan celana dalam yang berwarna orange dan transparan itu. Aku terpaku sejenak mengagumi keindahan pemandangan tubuh Tiara. Wowww. . Kamu. . Benar-benar seksi Mbak , pujiku , Buah dada Mbak besar sekali Hi-hi-hi. Nah coba tebak ukuran saya , tanyanya seraya memegang kedua buah melon di dadanya itu. 36B , jawabku. Salah 36C. Masih salah, sudah lihat aja nih , Tiara membuka pengait Bra-nya, sehingga kedua buah montok itu serasa hampir mau jatuh. Ia membuka dan melempar bra orange itu kepadaku. Gila. . 36D! , kataku membaca ukuran yang tertera di bra itu. Boleh saya pegang Mbak , tanyaku basa-basi. Jangan cuma dipegang dong Mas, remas. . Dan kulum nih. . Putingnya , kata Tiara dengan gaya nakal bagaikan pereks jalanan.
Wanita itu menjatuhkan tubuh indahnya di atas sofa, aku memburunya dan segera menikmati kemontokan buah melonnya. Kuremas-remas dua buah dada montok itu, kemudian kuciumi dan terakhir kukulum puting susunya yang sebesar ibu jari dengan sekali-kali memainkannya di antara gigi-gigiku. Tiara menggelinjang-gelinjang keenakan, napasnya semakin terdengar resah, berkali-kali ia mengeluarkan kata-kata jorok yang justru membuatku semakin bernafsu. Ngentot, enak banget Mas. . jeritnya, Ayo Mas. . Saya sudah kepingin penetrasi nih! . Aku yang jg sudah sangat bernafsu segera menjawab keinginan Tiara. Dengan bantuan Tiara aku menelanjangi diriku sehingga tak tersisa satupun busana di tubuhku. Tiara sangat gembira melihat ukuran penisku yang lumayan panjang dan besar itu.
Ohh. . Besar jg ya. . jeritnya. Ia benar-benar bertingkah bagaikan perek murahan, namun justru itu yang kusuka. Wanita itu segera membuka celana dalam sebagai kain terakhir di tubuhnya. Kulihat daerah bukit kemaluannya yang ditumbuhi rambut-rambut liar, dengan segaris bibir membelah ditengah-tengahnya. Bibir yang merah dan basah, sangat basah. Ingin rasanya aku menikmati keindahan bibir kenikmatan Tiara, namun ketika aku ingin melaksanakannya ia menampikku. Sudah, nanti saja, masih ada babak selanjutnya, sekarang ayo kita selesaikan babak pertama . Tiara duduk mengangkang di atas sofa. Kedua kakinya dibuka lebar-lebar mempersilakan kepadaku untuk melakukan penetrasi kenikmatan sesungguhnya. Aku pun segera menyiapkan senjataku, mengarahkan ujung penisku tepat di depan liang vagina Tiara dan perlahan tapi pasti menekannya masuk.
Sedikit-demi sedikit penisku tenggelam dalam kehangatan liang Tiara yang basah dan nikmat. Ketika hampir seluruh batang penisku yang berukuran dua cm itu memasuki vagina, aku mencabutnya kembali. Kemudian kembali memasukkannya perlahan. Enghh. . Gila kamu Mas, kalau begini sebentar saja saya puas , jerit Tiara keenakan. Tak apa Mbak, silahkan orgasme, kan masih ada babak selanjutnya , tantangku. Kini kutambah rangsangan dengan meremas dan memilin puting susunya yang besar. Ohh. . Ohh. . Benar-benar enak Mas , Tiara memejamkan matanya. Pada penetrasi kelima, Tiara menjerit, Sudah Mas, jangan tarik lagi, saya mau. . Mau. . Oh. . !
Dinding vagina Tiara melejat-lejat seakan memijit batang penisku dalam kenikmatan birahi yang sedang direguknya. Oh. . Saya sudah sekali Mas , katanya sambil menarik nafas. Mas mau puas dulu atau mau lanjut babak kedua , tanya Tiara. Terserah Mbak , kataku. Aku sih pasrah saja. Sini, saya emut saja dulu . Hmm. . Boleh jg, Lia belum pernah oral dengan saya , aku mencabut penisku dari dalam vagina Tiara yang basah dan menyodorkannya ke Tiara. Wanita itu menjilati ujung penisku dengan lidahnya seakan membersihkannya dari cairan vaginanya sendiri, kemudian dengan sangat bernafsu ia memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Bibir seksi Tiara terlihat menyedot-nyedot penisku seakan menyedot spermaku untuk keluar. Ia kemudian mengocok penisku dalam mulutnya hingga birahiku mencapai puncaknya. Oh. . Saya mau keluar nih, gimana , aku bingung apakah aku harus mengeluarkan spermaku ke dalam mulutnya atau mencabutnya. Namun Tiara hanya mengangguk dan terus mengocoknya pertanda ia tak keberatan jika aku memuntahkan spermaku ke dalam mulutnya. Akhirnya aku mencapai orgasme dan memuntahkan semua spermaku ke dalam mulut Tiara. Wanita itu tanpa segan-segan menelan seluruh spermaku. Sungguh lihai wanita ini memuaskan birahi laki-laki!Kami duduk sebentar dan minum air dingin, kemudian Tiara mengangkangkan kakinya kembali.
Nah. . Sekarang babak kedua Mas, kalau mau jilat dulu silahkan, tapi utamakan yang ini ya , Tiara menunjuk ke arah klitorisnya yang agak besar. Oke Mbak, saya jg sudah biasa kok , seruku. Sejurus kemudian aku sudah berada di hadapan bibir kemaluan Tiara yang baru saja aku nikmati. Sebelum kujilat terlebih dahulu kubelai bibir itu dari ujung bawah hingga klitoris. Kusingkap rambut-rambut kemaluannya yang menjalari bibir itu. Sudah gondrong nih Mbak , seruku. Oh iya, habis mau dicukur percuma jg, enggak ada yang lihat dan jilat , jawabnya nakal, Besok pagi saya cukur deh, tapi janji malamnya Mas Dani datang lagi ya. . . Oke. . Pokoknya setiap ada kesempatan saya siap menemani Mbak Tiara . Aku kemudian asyik menjilati dan menciumi labium mayora dan minora Tiara. Cairan vagina Tiara sudah mulai mengalir kembali pertanda ia sudah terangsang kembali. Desahan Tiara jg memperkuat tanda bahwa Tiara menikmati permainan oralku. Dengan nakal aku memasukkan jari telunjuk dan tengahku ke dalam vaginanya dan kemudian mengobok-obok liang becek itu. Yes. . Asyik banget. . Say sudah siap babak kedua Mas , seru Tiara. Aku sendiri sudah terangsang sejak melihat keindahan selangkangan Tiara, jadi penisku sudah siap menunaikan tugas keduanya. Tiara menungging di atas sofa. Sekarang doggy-style ya Mas. . Aku sih iya saja, maklum. . Sama enaknya. .
Sejurus kemudian kami sudah terlibat permainan babak kedua yang tak kalah seru dan panas dengan babak pertama, hanya kali ini aku memuntahkan sperma di dalam vaginanya. Malam masih begitu panjang. Kami masih menikmati dua permainan lagi sebelum kelelahan dan mengantuk. Tiara begitu bahagia, dan aku sendiri merasa puas dan lega. Mimpiku untuk menikmati tubuh montok tetanggaku terlaksana sudah. Bahkan kini setiap waktu jika Lia dinas ke luar kota maka Tiara secara resmi menggantikan posisi Lia sebagai isteriku. Asyik jg. Namun sebagai imbalannya aku mencarikan dan menggaji pembantu rumah tangga di rumah Tiara. Betapa bahagianya Tiara dengan bantuanku itu, ia semakin sayang padaku dan berjanji akan melayaniku jauh lebih memuaskan dibanding pelayanan kepada suaminya. Dari kejadian tersebut aku semakin menyadari kebenaran pepatah: Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau , atau bisa diganti dengan: Vagina isteri tetangga selalu terasa lebih nikmat. -
Majalah Dewasa Edisi Elisha Cuthbert
Duniabola99.org– Elisha Cuthbert
Bintang sitkom terseksi yang pernah ada di muka bumi, Elisa Cuthbert si pemeran Happy Endings, membakar mata kita dengan sexitude-nya; Anne V si pemeran Die Hard meledakkan kepala kita dengan keseksiannya; Joanna Krupa si pemeran Real Housewife telah menyiapkan tas kita untuk pergi ke Miami.