• Ngentot Dengan Jablay Seksi Bertoket Besar Sepanjang Malam

    Ngentot Dengan Jablay Seksi Bertoket Besar Sepanjang Malam


    1280 views

    Duniabola99.org – Suatu siang aku iseng nyari makan siang di satu mal. Makan cepat saji yang paling gampang dicari adalah ayam goreng. aku pesan pahe ayam goreng plus kentang plus soft drink dingin. Selesai membayar, aku membawa nampanku mencari tempat duduk yang kosong.

    Mataku tertumbuk pada sesosok prempuan muda, cantik, seksi dengan tonjolan besar didadanya, tapi disebelahnya ada anak prempuan kecil, mungkin 3 tahunan lah. Dia memakai celana ketat dan tanktop yang juga ketat, toket besarnya ngintip dari belahan tank topnya yang rendah. Walaupun banyak tempat duduk yang kosong aku nimbrung ja di meja dimana prempuan cantik seksi dan anak prempuan itu duduk.

    “Boleh join kan?” Tanpa menunggu jawabannya aku langsung meletakkan nampanku dimejanya dan duduk. “O, silahkan ja pak”. “Cuma berdua saja”, pancingku membuka pembicaraan. “Kan ber 3 dengan bapak”, jawabnya, wah menangkisnya jago juga ni prempuan, pikirku. “Anaknya? Cantik kaya mamanya”. “Bukan pak, bukan anak saya”. “O, kirain anaknya, abis nyulik ya”, candaku. “Ih bapak bisa aja. Ini anak tetangga, tadi dititipkan ke rumah, katanya mo dijemput lagi siang ini di sini”.

    Dia menyuapi anak itu dengan nasi yang dicampur dengan sop, karena sopnya masi panas, ditiupnya sebentar sebelum disuapkan ke anak itu. Si anak kelakuannya manis banget, gak cerewet maksudku. “Belum punya anak, ato belon nikah?” “Nikah si udah tapi belon dikasi tu ma yang diatas”. “Minta dong”. “Ya sih, minta tapi gak dilakuin”. Wah kliatannya mo curhat neh. “Maksudnya gak dilakuin”. “Ya suami aku gak ngelakuin ya mana mo dikasi ma yang diatas kan”. “Kok bisa”. “Suami kerja dikapal cargo, jadi seringnya diatas kapal katimbang dirumah”. “O jadi jablay toh, kasian”. “Orang sedih kok malah digoda”. “Ya udah, aku ja yang membelai gimana”. “Genit ah”. Tengah pembicaraan mulai mencair, datanglah seorang prempuan, rupanya ini tetangganya, mo jemput anaknya. aku diem saja, dan dia juga tidak mengenalkan aku kepada tetangganya. Tetangga tau diri juga karena dia mengajak anaknya pergi setelah mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan dia.

    “Namanya siapa sih”. “Aku Sintia, bapak?” “aku menyebutkan namanku, jangan panggil bapak lah, formal amat”. “Abis mo dipanggil apa dong, mas aja deh ya. kan semua lelaki Indonesia dianggap jawa”. “Maksud kamu”. “Iya kadang dah jelas2 namanya Hutagalung dipanggil mas juga”. aku tertawa mendengar candanya. “Dah brapa lama nikah?” “ampir 2 tahun mas”. “Wah jablaynya dah lama dong ya. Mangnya gak tau kerjaan suami sebelum nikah”. “Tau si, cuma gak nyangka ja akan kaya gini”. “Ya udah, aku temenin deh hari ini. Abis ini kamu mo kemana?” “Gak kemana2 mas, Mo jalan ja”. Aku menggandengnya meninggalkan tempat makan dan masuk ke toko yang meruapak anchor tenant di mall itu.

    Kami ngobrol ngalor ngidul ja sembari membunuh waktu. Dia membiarkan aku menggenggam tangannya erat. “Kamu kaya istriku ja ya, jalan gandengan”. “Gak apa kan, katanya mas blon nikah?’ “Iya sih, kaya orang pacaran ya, padahal kamu istri orang”. “Biarin ja, orangnya juga ninggalin aku terus kok”. “Pegel nih jalan terus, kamu mo pulang gak?” “Gak ah mas, dirumah juga mo ngapain?” “ketempatku aja yuk”. “Mo ngapain ke tempat mas?’ “Ya ngobrol, santai ja, kan asik cuma ber 2″. “Iya deh”. Segera aku menggandengnya ke basement dan meluncurlah mobilku menuju kerumahku.

    Sesampai dirumahku,dia duduk didepan tv, tv kunyalakan dan aku mengambil minuman untuknya. “Mas tinggal ndiri ya”. “Iya, mo nemenin?” “Mau si, cuman kan aku dah punya suami”. “Kalo suaminya pergi ya nemenin aku ja disini”. “Maunya”. Kebetulan di tv ada siaran ulang debat capres. “Kamu ngikuti debat ini?” tanyaku. “Sambil lalu ja mas, debat cawapres juga ngikuti sambil lalu”. “Terus komentar kamu?” “Sayangnya Capres 3 gak berkolaborasi dengan cawapres 1, kalo gak kan setanding dengan calon ke 2 dan pilpresnya bisa 1 putaran kan”. “O gitu ya, pandangan kamu luas juga ya”. “Iya gak kaya mas, manangnya cuma disatu tempat ja”, katanya menyindirku, yang dari tadi hanya memandangi belahan toketnya yang montok. “Habis kamu seksi sekali si, kok bisa ya suami ninggalin istri yang bahenol kaya gini, pa gak takut istrinya dicolek orang laen”. Dia tersenyum manis. “Tadi kamu taen sekali nyuapin tu bocah, dah pantes jadi mami”. “Iya si, cuma ya itu problemnya”. “Iya jablay”.

    Dia menanggapi obrolanku dengan santai juga, kadang tanganku mengelus pahanya. “udah gak tahan ya mas”, godanya sambil membiarkan tanganku mengelus2 pahanya. Rabaanku semakin lama membuatnya semakin napsu. Dia membuka pahanya agak lebar. Melihat dia mengangkangkan pahanya, tangganku bergerak ke atas ke selangkangannya. Jari2ku mulai mengelus belahan me meknya dari luar. “Mas”, katanya, “Aku udah basah mas”. “Udah napsu banget ya Sin, aku juga sudah napsu”. Rumahnya besar ya mas”. “Iya, dibalakng ada kolam renangnya, mo renang gak”. “Gak bawa baju renang mas”. “Telanjang ja, repot amat si”. “Ih si mas, maunya tu”. “Kamu juga mau kan”.

    Dihalaman belakang ada kolam renang kecil yang dinaungi oleh rimbunnya pepohonan yang ada. Tembok tinggi menghalangi pandangan orang luar yang mau mengintip ke dalam. Dia langsung saja melepas tanktopnya, kemudian celana ketatnya. Pakaian diletakkan di dipan yang ada dipinggir kolam. Dipan itu ada matras tipisnya dan dipayungi rimbunnya pohon. Aku melotot memandangi tubuhnya yang hanya berbalut daleman bikini. Karena CDnya mini, jembutnya yang lebat berhamburan dari bagian atas, kiri dan kanan CDnya. Segera dia mencebur ke kolam, sementara aku membuka kaos dan celananya, sehingga hanya memakai CD. kon tolku yang besar, karena sudah ngaceng, tercetak jelas di CDku. Kemudian aku pun nyebur ke kolam, menghampirinya dan memeluknya. Bibirnya kucium, lidah kami saling berbelit. Aku menarik ikatan branya sehingga terlepas, kemudian meremas2 toketnya sambil memlintir pentilnya. Segera pentilnya menjadi keras. “Toketmu kenceng ya Sin, pentilnya gede.”, kataku. Dia diam saja sambil menikmati remasanku . kontolku yang keras menekan perutnya. “Mas, ngacengnya sudah keras banget”, katanya. “Kita ke dipan yuk” Aku sudah tidak bisa menahan napsuku lagi. Segera dia keluar kolam membawa branya yang sudah dilepas.

    Dia telentang didipan, menunggu aku yang juga sudah keluar dari kolam. Aku berbaring disebelahnya, bibirnya kembali kucium dengan penuh napsu dan aku kembali meremas2 toketnya sambil memlintir2 pentilnya. “Isep dong Mas” pintanya sambil menyorongkan toketnya itu ke wajahku. Langsung toketnya kuisep dengan penuh napsu. pentilnya kujilatia.”Ohh.. Sstt..” erangnya keenakan. Aku mulai mengelus jembutnya yg nongol keluar dari CDnya, kemudian kususupkan jariku ke dalam CDnya. Jariku langsung menyentuh belahan bibir me meknya dan kugesek-gesekkan dari bawah ke atas. Gesekanku selalu berakhir di it ilnya sehingga menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. me meknya langsung berlendir, lendir juga membasahi seluruh bagian dinding dalam me meknya. “Oo.. Ooh! Uu.. Uuh!” desahnya sambil menekan tanganku yang satunya untuk terus meremas-remas toketnya. Dia sungguh sudah tidak tahan lagi, “Mas, aku udah gak tahan nih”.

    Tali ikatan CDnya di kiri dan kanan pinggang kugigit dan kutarik dengan gigiku sehingga terlepas. Kedua kaki kukangkangkan sehingga tampak jelas bulu jembutnya yang lebat. Aku kembali meraba dan mengelus me meknya. Aku menyelipkan jariku ke belahan me meknya yang sudah basah dan menyentuh dinding dalam me meknya. “Mas..! Aduuh! aku sudah enggak tahan, udah pengen dimasukkin”, pintanya. Aku tidak langsung memenuhi permintaannya, malah jariku beralih menggosok-gosok it ilnya. “Aduuh! mas..nakal!” serunya. Dia pun semakin tidak karuan, diremasnya kon tolku yang sudah keras sekali dari luar CDku.

    Toketnya yang sudah keras sekali terus saja kuremas2, demikian juga pentilnya. “Ayo dong mas dimasukin, aku sudah benar-benar enggak kuu.. at!” rengeknya lagi. Kemudian kumasukkannya jariku ke dalam me meknya yang sudah basah kuyup. Dengan tanpa menemukan kesulitan jariku menyeruak masuk ke dalam me meknya. me meknya langsung kukorek2, dindingnya kugaruk-garuk. Benjolan seukuran ibu jari yang tumbuh di dalam liang me meknya kumainkan dengan ujung jarinya hingga badannya tiba-tiba menggigil keras dan digoyang-goyangkannya pantatnya mengikuti permainan ujung jariku. Aku menelungkup diselangkangannya dan langsung mengulum Bibir me meknya.

    Cairan yang membasahi sekitar selangkangannya kujilati dan setelah bersih aku kembali mengulum bibir me meknya. Kemudian giliran itilnya mendapat giliran kukulum dan kulumat dengan mulut. Jariku kembali menyeruak masuk ke dalam me meknya, dia benar-benar hampir pingsan. Tubuhnya kembali terguncang hebat, kakinya jadi lemas semua, otot-otot perutnya jadi kejang dan akhirnya dia nyampe, cairan me meknya yang banjir kutampung dengan mulut dan tanpa sedikit pun merasa jijik kutelan semuanya. Dia menghela napas panjang, aku masih dengan lahapnya melumat me meknya sampai akhirnya selangkangannya benar-benar bersih kembali. me meknya terus kuusap2, demikian juga it ilnya sehingga napsunya bangkit kembali. “Terus Mas.. Enak..” desahnya. “Ayo dong Mas.. aku udah gak tahan”. tetapi aku masih tetap saja menjilati dan menghisap it ilnya sambil meremas2 toket dan pentilnya.

    Aku melepaskan CD, kon tolku yang besar dan lumayan panjang sudah ngaceng keras sekali mengangguk2. Dia kunaiki dan segera mengarahkan kon tolku ke me meknya. Perlahan kumasukkan kepala kon tolku. “Enak Mas..” katanya dan sedikit demi sedikit aku meneroboskan kontolku ke memeknya yang sempit. me meknya terasa sesek karena kemasukan kon tol besar, setelah kira-kira masuk separuh lebih kon tol mulai kuenjot keluar masuk. “Terus Mas.. kon tolmu enak” erangnya keenakan. Aku terus mengenjot me meknya sambil pentilnya kuhisap.

    Belum berapa lama dienjot, aku mengajak tukar posisi. Sekarang dia yang diatas. Diarahkannya me meknya ke kon tolku yang tegak menantang. Dengan liar dia kemudian mengenjot tubuhnya naik turun. toketnya yang montok bergoyang mengikuti enjotan badannya. Aku meremas toketnya dan menghisap pentilnya dengan rakus. “Mas.. kon tolmu besar, keras banget..”, dia terus menggelinjang diatas tubuhku. “Enak Sin?’ tanyakua. “Enak Mas.. en totin aku terus Mas..” Aku memegang pinggangnya yang ramping dan menyodokkan kon tolku dari bawah dengan cepat. Dia mengerang saking nikmatnya. Keringatnya menetes membasahi tubuhku. Akhirnya, “Aku nyampe Mas” jeritnya saat tubuhnya menegang merasakan nikmat yang luar biasa. Setelah itu tubuhnya lunglai menimpa tubuhku. Akumengusap-usap rambutnya sambil mencium bibirnya.

    Setelah beberapa saat, kon tolku yang masih ngaceng dicabut dari dari me meknya. Dia kutelentangkannya, dan aku naik ke atasnya. Kembali me meknya kujilati. Kedua lututnya kudorong sedikit ke atas sehingga bukit me meknya lebih menungging menghadap ke atas, pahanya lebih kukangkangkan lagi, dan lidah kujulurkan menyapu celah-celah me meknya. Lidah kujulurkan dan kugesekkan naik turun diujung itil nya. Dia hanya bisa merasakan nikmatnya sambil meremas- remas kon tolku dengan penuh nafsu. Cairan lendir yang keluar kembali dari me meknya dengan lahap kuhisap. Bibirku terus mencium dan melumat habis bibir me meknya. lidahku menjulur masuk ke dalam me meknya dan sempat menyentuh dinding bagian dalamnya. Saking dalamnya mulutku menekan me meknya, hidungku yang mancung menempel dan menekan it ilnya.

    Dia kembali merasakan kenikmatan lebih, apa lagi saat wajah dengan sengaja kugeleng-gelengkan ke kiri dan ke kanan dengan posisi hidung tetap menempel di itilnya dan bibir tetap mengulum bibir me meknya sambil lidah terus mengorek me meknya. Dia tak kuasa membendung napsunya. “Oocch!Mas.. Teruu.. Uus! Aku nyampe lagi mas”, suaranya semakin parau saja. Digoyangkannya pantatnya mengikuti irama gesekan wajahku yang terbenam di selangkangannya. Dijepitnya kepalaku dengan pahanya, badannya menggigil hebat bagaikan orang kejang. ia menarik nafas panjang sekali, semua cairan me meknya kuhisap dan kutelan hingga habis semua cairan yang ada di sekitar me meknya. Aku tetap dengan asyiknya menjilati me meknya.

    Kemudian jilatanku naik ke atas, ke arah perutnya. Lidahku bermain-main di pusarnya, sambil meraba dan meremas kedua toketnya, jilatanku juga semakin naik menuju toketnya. Jengkal demi jengkal jilatanku semakin naik. Mulutku sudah sampai ke dadanya. Kini giliran toketnya kujilati, lidahku kini menari-nari di ujung pentilnya. Sambil aku meraba-raba dengan tangan kanan keselangkangannya, menggesek- gesek it ilnya hingga me meknya basah lagi, nafsunya naik kembali.

    Sementara tangan kiri tetap meremas toketnya, bibirnya kulumat. Dia membalas lumatan bibirku dengan penuh nafsu, kujulurkan lidahku masuk ke rongga mulutnya. Dia menghisap lidahku, secara bergantian dia juga menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku dan kubalas dengan hisapan pula.

    Kini aku membetulkan posisi sehingga berada di atasnya, kon tol ku sudah mengarah ke hadapan me meknya. Dia merasakan sentuhan ujung kon tolku di me meknya, kepala kon tol ku terasa keras sekali. Dengan sekali dorongan, kepala kon tolku langsung menusuk me meknya. Kutekan sedikit kuat sehingga kepala kon tolku terbenam ke dalam me meknya. Walau kon tol belum masuk semua, dia merasakan getaran-getaran yang membuat otot me meknya berdenyut, cairan yang membasahi me meknya membuat kon tolku yang besar mudah sekali masuk ke dalam me meknya hingga dengan sekali dorongan lagi maka kon tolku masuk kedalam sarangnya, blee.. ess..

    Begitu merasa kon tolku sudah memasuki me mek nya, kubalik badannya sehingga kembali dia berada di atas tubuhku, didudukinya batang kon tolku yang cukup panjang itu. Digoyangkan pantatnya, diputar-putar, dikocok naik turun hingga kon tolku keluar masuk me meknya, aku meremas- remas kedua toketnya. Lebih nikmat rasanya ngen tot dengan posisi wot buat dia, karena dia bisa mengarahkan gesekan kon tol besarku ke seluruh bagian me meknya termasuk it ilnya. Kini giliran aku yang tidak tahan lagi dengan permainannya, aku menggelengkan kepala menahan nikmat yang sebentar lagi tampaknya akan ngecret. Aku memberikan aba-aba padanya bahwa aku akan ngecret.

    “Kita nyampe sama-sama..mas”, rintihnya sambil mempercepat kocokan dan goyangan pantatnya. “Aa.. Aacch!” Diapun nyampe lagi, kali ini secara bersamaan dengan dia, bibir me meknya berkedutan hingga meremas kon tolku. Pejuku dan lendir me meknya bercampur menjadi satu membanjiri me meknya. Karena posisinya berada diatas, maka cairan kenikmatan itu mengalir keluar merembes melalui kon tolku sehingga membasahi selangkanganku, banyak sekali dan kurasakan sedikit lengket-lengket agak kental cairan yang merembes keluar itu tadi.

    Kami berdua akhirnya terkulai lemas di dipan. Posisinya tengkurap di sampingku yang terkulai telentang memandang rimbunnya dedaunan. “Mas, pinter banget sih ngerangsang aku sampe berkali2 nyampe, udah gitu kon tol mas kalo udah masuk terasa sekali gesekannya, abis gede banget sih”, katanya. “me mekmu juga nikmat sekali Sin, peret banget deh, kerasa sekali cengkeramannya ke kontolku”, jawabku sambil memeluknya. Kami berdua sempat tertidur cukup lama karena kelelahan dan tiupan angin sejuk sepoi2. Ketika terbangun, kami masuk ke rumah, aku mengajaknya mandi. “Kita mandi sama-sama yuk!” ajakku, “Badanku lengket karena keringat”.

    Kami masuk ke rumah menuju ke kamar mandi beriringan sambil berpelukan, bertelanjang bulat. Kamar mandinya tidak terlalu besar namun cukup bagus, ada ruangan berbentuk segi empat di dalam kamar mandi, bentuknya kira-kira seperti lemari kaca. Kami berdua masuk ke dalamnya dan menyalakan shower, aku dan dia saling bergantian menggosok tubuh kami, demikian pula saat menyabuni tubuh kami lakukan bergantian, saling raba, saling remas, bibir kami saling pagut bergantian. Dia menjulurkan lidahnya ke dalam mulutku yang kusambut dengan hisapan, dan secara bergantian pula kujulurkan lidahku ke dalam mulutnya. Diapun menyambutnya dengan lumatan. Rabaan tanganku berpindah ke toketnya. Kuremas-remasnya toketnya yang mulai mengencang lagi pertanda napsunya bangkit lagi. Dia pun tidak mau kalah, diraihnya kon tolku yang kembali sudah berdiri tegak dan dikocok-kocok lembut. Ujung kontolku sesekali menyenggol bagian depan pangkal pahanya. “Betul kan, kalo cewek jembutnya lebat pasti napsunya besar, kaya kamu ya Sin”, katanya.

    Kuarahkan kon tolku ke belahan bibir me meknya. Dengan menggunakan tanganku, kugesek- gesekkan ujung kon tolku ke belahan bibir me meknya. Kutempelkan ujung kon tolku ke ujung it ilnya dan kugesek-gesekkan naik turun. Kini me meknya kembali mengeluarkan cairan bening. Lalu aku mematikan shower sambil duduk di samping bathtub. Dia kudipangku dengan posisi memunggungiku. kon tolku yang sudah ngaceng keras kembali kumasukkan ke dalam me meknya dalam posisi seperti itu. Karena kondisi bathtub yang sempit mengharuskan posisinya merapatkan pahanya, maka me meknya menjadi kian sempit saja. Awalnya agak sulit juga kon tolku masuk kedalam memeknya.

    Tetapi dengan sedikit bersusah payah akhirnya ujung kontolku berhasil menyeruak ke dalam me meknya yang dibantu dia dengan sedikit menekan badannya kebawah, dan diangkatnya kembali pantatnya hingga lama kelamaan akhirnya berhasil juga kon tolku amblas semua ke dalam memeknya. Dengan posisi begini membuatnya harus aktif mengocok kontolku seperti di kolam renang tadi dengan cara mengangkat dan menurunkan kembali pantatnya, sehingga me meknya bisa meremas dan mengocok-ngocok kontolku. kontolku terasa sekali menggesek-gesek dinding bagian dalam me meknya. Saat dia duduk terlalu ke bawah, kon tolku terasa sekali menusuk keras me meknya, nikmat yang kurasakan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi.

    memeknya semakin lama semakin basah sehingga keberadaan kon tolku dalam me meknya sudah tidak sesesak tadi. Kini dia pun sudah tidak kuat lagi menahan napsuku. Dia tidak mampu lagi mengangkat dan menurunkan pantatnya seperti tadi, kini dia hanya bisa terduduk dalam posisi kon tolku masih tertancap di dalam me meknya. Digoyang-goyangkan saja pantatnya sambil duduk di pangkuanku.

    Aku sedari tadi asyik meremas kedua toketnya. pentilnya kucubit dan kupilin-pilin sehingga menimbulkan sensasi tersendiri baginya. Aku tidak mampu bertahan lama merasakan goyangan yang dia lakukan. “Aduuh..! Sin, hebat banget empotan memek kamu! Aku hampir ngecret nich!” seruku sambil tetap memilin pentilnya. “Kita keluarin sama-sama yuk!” sahutnya sambil mempercepat goyangannya. Aku sudah benar- benar tidak mampu bertahan lebih lama lagi hingga dia kudorong sedikit ke depan sambil aku berdiri, sehingga posisinya menungging membelakangiku, tetapi kontolku masih menancap di dalam memeknya. Aku berdiri sambil mengambil alih permainan, aku mengocok-ngocokkan kon tolku keluar masuk memeknya dalam posisi doggy style.

    Agen Bola Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Aa.. Aacch!” kini gilirannya yang menyeracau tidak karuan. Aku merasakan kedutan-kedutan di dalam me meknya, terasa sekali semburan hangat yang menerpa dinding me meknya, pejuku langsung muncrat keluar memenuhi memeknya. Bersamaan dengan itu, dia pun mengalami hal yang serupa, kurasakan kedutan me meknya berkali- kali saat dia nyampe. Kami nyampe dalam waktu hampir bersamaan hingga memeknya kembali penuh dengan cairan birahi kami berdua, saking penuhnya sehingga tidak tertampung seluruhnya. Cairan kami yang telah tercampur itu, meleleh keluar melalui celah me meknya dan merembes keluar hingga membasahi perutnya karena posisinya masih setengah menungging saat itu. Kami pun melanjutkan mandi bersama-sama bagaikan sepasang pengantin baru.

    Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh kami masing-masing dengan handuk, dengan bertelanjang bulat kami menuju ke ruang makan. Aku mengeluarkan buah2an dari lemari es dan berkata “Kamu makan buah2an ini dulu ya, nanti aku belikan makanan”. “aku mau tidur saja, cape dienjot terus sama mas”, katanya. “Tapi enakkan?” kataku lagi sambil mengenakan pakaiannya. “Enak banget mas, aku masih mau lagi lo mas”, jawabnya sambil mulai mengupas buah. “So pasti, aku ajak kamu kesini kan untuk ngen tot sampe loyo. Aku pergi dulu ya”, sambil mencium pipinya. “Hati2 ya mas, aku nungguin lo”. Seperginya aku, dia berbaring sambil memakan buah2an. Dia makan beberapa potong sehingga akhirnya dia merasa kenyang dan mengantuk lagi. Dia berbaring di sofa dan akhirnya tertidur. Diluar dah gelap, dah lewat magrib.

    Ketika aku kembali membawa makanan, dia masih tertidur. Terangsang juga aku melihat dia terkapar terlelap dalam keadaan telanjang bulat seperti itu. Toketnya yang besar turun naik seirama tarikan napasnya. Perutnya yang rata dihiasi dengan puser yang seksi dan diselangkangannya bergerombol jembut yang lebat. ontol langsung bereaksi dengan sikap sempurna, alias ngaceng lagi. Tetapi perut dh minta diisi. Aku membangunkannya dengan mengelus2 toketnya. “Makan yuk”. “Abis itu maen lagi ya mas”. “Bole ja, asal kamu gak lemes”. “Gak apa lemes mas, aku kan gak pernah ngerasain nikmat dientot seperti sekarang ini. Mas sering2 ngen totin aku ya mas”. “Itu mah bisa diatur kok, kalo suami kamu pergi”. Kami menyantap makanan yang aku beli sampe tandas. Sama2 laper karena enersi terkuras ketika bertempur tadi.

    Setelah selesai makan, dia membantu aku membereskan peralatan makan, melap meja makan, kemudian kekenyangan kami duduk lagi di sofa didepan tv. tv kunyalakan tapi gak ada acara yang menarik. Dia bersender ke aku. “Kamu tu seksi banget deh Sin, ngeliat kamu aku ngaceng terus tuh. Heran ja, kok suami kamu bisa ninggalin bidadari seksi yang merangsang kaya kamu itu”. “Gak tau deh mas, jangan ngomongin dia deh, kan mas mo bikin aku terkapar lagi”. Aku memeluknya dan mulai memerah toketnya. aku terus saja meremas toketnya, malah sambil memlintir2 pentilnya, perlahan pentilnya mulai mengeras.

    “Sin, enak nggak diginiin?” sambil tanganku terus meremas-remas toketnya. “Mas, aah”, napsunya makin meninggi. Sambil toketnya kuremas terus, aku menjilati seluruh tubuhnya, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kujilati pula toketnya, kusedot pentilnya sampai dia gemetar saking napsunya. Kakinya dan kedua pahanya yang mulus itu dibukanya supaya bisa kuelus2, dengan satu tangan masih meremas toketnya. Setelah itu me meknya kujilatin dengan lidahku yang kasar. Bukan hanya bibir me meknya aja yang kujilatin, tapi lidahku juga masuk ke me meknya, dia jadi menggelinjang nggak terkontrol, wajahnya memerah sambil terdongak keatas.

    Melihat napsunya sudah naik, aku melepas seluruh pakaian dan celananya. Dia diam aja. kontolku yang besar sekali sudah ngaceng dengan keras. Dia hampir tak dapat memegangnya dengan kedua tangannya. “Dikocok Sin”, pintaku, dia nurut saja dan mengocok kontolku dengan gemas, makin lama makin besar dan panjang. “Sin diemut dong”, kataku keenakan. Aku berdiri disamping sofa dan dia duduk sambil mengarahkan kon tol yang ada digenggamannya ke arah mulutnya. Dia mencoba memasukkan kedalam mulutnya dengan susah payah, karena besar sekali jadi dijilati dulu kepala kon tolku. Aku mendesah2 sambil mendongakkan kepala. Dia bertanya “Kenapa mas”. “Enak banget, terusin Sin, jangan berhenti”, ujarku sambil merem melek kenikmatan. Dia meneruskan aksinya, menjilati kon tolku mulai dari kepala kontolku sampai ke pangkal batang, terus ke biji pelirnya, semua di jilatin. Dia mencoba untuk memasukkan kedalam mulutnya lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahnya.

    Aku memegangi kepalanya dengan satu tangan sambil memaju-mundurkan pantatku, mengen toti mulutnya. Sedang tanganku satunya lagi meremas toketnya sebelah kanan. gerakanku semakin lama semain cepat. aku menghentikan gerakannya. kontol ku keluarkan dari mulutnya. aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan kon tolku ke toketnya. “Sin, aku mau ngerasain kon tolku kejepit toket kamu yang montok ya”. Dia paham apa yang aku mau, dan aku kemudian menjepit kon tolku di antara toketnya. “Ahh.. Enak Sin. Diemut enak, dijepit toket juga enak.”, erangku menahan nikmat jepitan toketnya. Aku terus menggoyang kon tolku maju mundur merasakan kekenyalan toketnya. Sampai akhirnya “Aduh Sin, sebentar lagi aku mau ngecret, keluarin di mulut kamu ya”. “Jangan mas, di me mekku saja”, jawabnya. Dia tidak ingin merasakan peju dimulutnya, lebih baik dingecretkan di memeknyakarena dia ngerasain nikmat yang luar biasa.

    Akupun naik keatasnya sambil mengarahkan kon tolku ke me meknya. Aku mulai memasukkan kon tolku yang besar dan panjang itu ke memeknya, sampai dia merem melek keenakan ngerasain me meknya digesek kon tolku. Aku mulai menggerakkan kon tolku keluar dan masuk dimemeknya yang sempit itu. Dia mulai merasakan nikmat yang tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluri dia menggerakkan pantatnya kekanan dan kekiri, mengikuti gerakan kon tolku yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. terlihat diwajahku bahwa aku menikmati sekali gesekkan kon tolku di me meknya. Tubuhku bergoyang-goyang maju mundur, aku memperhatikan kon tolku sendiri yang sedang keluar masuk di me meknya. Selang beberapa saat, aku mengajak ganti posisi, dia pasrah aja.

    Dia kusuruh nungging dan aku menyodokkan kon tolku dari belakang ke me meknya. Nikmat sekali permainan ini. “Ennngghh…” desahnya tak keruan. Sambil menggoyang pantatnya maju mundur, aku memegangi pinggulnya dengan erat, terasa nikmat yang luar biasa. Tidak tahu berapa lama aku menggenjot me meknya dari belakang seperti itu, makin lama makin keras sehingga akhirnya dia nyampe lagi “Mas, enjot yang keras, nikmat sekali rasanya”, jeritnya.

    Aku mengenjot kontolku lebih cepat lagi dan kemudian pejuku muncrat didalam me meknya berulang-ulang, banyak sekali. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ Dia merasa me meknya agak membengkak akibat disodok oleh kon tolku yang besar itu. “Sin, memek kamu luar biasa deh cengkeramannya, nikmat banget. Kerasa sekali gesekannya dikontolku”, kataku sambil terengah2.

    Setelah istirahat beberapa saat, aku bertanya padanya “Gimana Sin?”. “Enak sekali mas, rasanya nikmat sekali, memekku sampe sesek kemasukan kontol mas, abis gede banget sih”, jawabnya. Aku mencabut kontolku yang sudah lemes dari me meknya. kontolku berlumuran pejunya dan cairan me meknya. Mungkin saking banyaknya aku ngecretin peju dimemeknya.”Cape ya Sin”. “Iya mas, malem ini aku nginep disini ya mas, boleh kan”. “Boleh banget, kita bisa ngentot all nite long kan”. “Wah mau dong”.

  • Di Perkosa Teman Kampus Dengan Obat Perangsang

    Di Perkosa Teman Kampus Dengan Obat Perangsang


    1294 views

    Duniabola99.org – Saya akan menceritakan pengalaman saya sendiri saat dulu kehilangan keperawanan saya empat tahun lalu. Saat itu ujian negara tinggal seminggu lagi. Saya bersama lima orang teman kuliah saya bersepakat membentuk grup belajar. Wita, Susi, Lilo, Albert, dan Aria (semua bukan nama sebenarnya).

    “Gin, nanti malam kita belajar di rumah gue ya. Bilangin Wita sama Susi”, kata Aria menghampiri saya ketika saya sedang duduk membaca-baca buku kuliah di kampus.
    “Oke.”
    Saya tahu, Aria sudah lama naksir pada saya. Saya tahu dari Albert. Sebab Aria pernah menceritakan padanya, bahwa dirinya tidak bisa tidur memikirkan diri saya. Pokoknya, Aria jatuh cinta berat kepada saya. Namun saya belum menanggapinya, sebab saya belum berpikiran untuk memiliki seorang pacar. Saya masih lebih ingin memusatkan perhatian saya pada kuliah, agar memperoleh IP yang bagus, sehingga mudah mencari pekerjaan setelah lulus nanti. Selama ini saya hanya menganggap Aria sekadar teman baik saja. Tidak lebih.

    Malam harinya kami berlima belajar di rumah Aria. Kebetulan kedua orang tuanya sedang pergi kondangan. Wita tidak bisa datang karena ia harus menemani ibunya menjenguk saudaranya yang sedang sakit.
    “Ri, Gue pulang ya. Sudah malam nih. Besok malam saja ya kita lanjutkan belajarnya”, kata Susi kepada Aria ketika jam sudah menunjukkan pukul dua puluh satu.
    “Gue temanin deh, Sus!” timpal Lilo yang saya tahu sejak lama telah naksir Susi.
    “Wah, itu sih memang taktik kamu, Lo!” kata saya sambil tertawa. Susi pun segera pulang didampingi oleh Lilo. Tinggal saya bertiga bersama Albert dan Aria.
    “Bagaimana sekarang, Ri? Kita nerusin belajar atau bubar saja?” tanya saya pada Aria.
    “Yah, lebih baik bubaran saja deh. Besok saja kita lanjutkan lagi!”
    “Tapi sebelum kamu pulang, habiskan dulu tuh minuman kamu. Sayang-sayang. Mubazir kan!” tambah Albert sambil tersenyum ke arah Aria.
    Saya habiskan sari jeruk yang tadi dihidangkan Aria untuk menemani saat belajar kami berlima.
    “Gue pulang dulu ya, Ri, Bert”, saya berpamitan pada kedua teman saya itu. Baru saja saya akan membuka pintu, tiba-tiba kepala saya terasa pusing dan mata saya berkunang-kunang. Tak lama kemudian, saya rasakan suatu keanehan menjalari tubuh saya. Payudara saya mengeras dan puting susu saya menegang. Kewanitaan saya pun terasa berdenyut-denyut. Ternyata Aria telah memasukkan obat perangsang ke dalam minuman saya tanpa saya mengetahuinya. Aria dan Albert menghampiri saya sembari tersenyum.

    Mereka memapah saya masuk ke kamar tidur Aria. Seperti tak sadar, saya menurut saja. Bahkan ketika saya ditelentangkan di atas tempat tidur.

    Aria membuka kaus oblong yang saya kenakan, sedangkan Albert menurunkan celana panjang saya. Mereka berdua menelan air liur melihat kemolekan tubuh saya yang hanya dibalut pakaian dalam saja. Terpampang payudara saya dengan belahannya yang menggiurkan menyembul di balik bra yang saya kenakan serta lekuk-lekuk pinggul dan pantat saya yang membuat nafsu birahi mereka naik.

    Tanpa membuang waktu lebih lama, mereka berdua menarik lepas bra dan celana dalam saya, dan keindahan tubuh saya itu dapat terlihat bebas tanpa halangan. Tangan Aria meremas-remas kedua payudara saya yang kenyal itu, sementara batang kemaluannya semakin menegang. Sementara Albert menciumi daerah kewanitaan saya. Saya merintih kecil tatkala lidahnya mulai memasuki liang vagina saya. Sementara itu, Aria mulai menghisap-hisap puting susu saya yang semakin menegang itu, membuat saya semakin menggerinjal-gerinjal. Namun saya yang berada di antara keadaan sadar dan tidak sadar tidak mampu berbuat apa-apa.
    “Aw!” jerit saya saat gigi Aria menggigit puting susu payudara saya sebelah kanan, sementara Albert terus menjilati kemaluan saya yang ditumbuhi rambut-rambut tipis nan segar.

    Aria dengan kedua tangannya memuntir-muntir ujung puting susu kedua belah payudara saya sementara mulutnya turun ke bawah ke arah selangkangan saya. Akhirnya seperti berebutan, lidahnya bergabung dengan lidah Albert menjilati liang kewanitaan saya.
    “Gila, Ri. Asyik juga ya si Regina. Nggak gue sangka lho tubuhnya sebagus ini!” kata Albert sambil terus melanjutkan jilatannya ke belahan pantat saya dan akhirnya disusupkannya lidahnya ke dalam lubang anus saya.
    “Bagaimana, Bert. Kita tancap saja si Regina sekarang?”
    “Okelah, mumpung dia belum sadar.” Dan kedua cowok itu membuka celana panjang mereka. Tampaklah kedua batang kemaluan mereka yang menegang laksana siap berperang. Aria sebagai tuan rumah mengambil inisiatif pertama. Dengan hati-hati dimasukkannya batang kemaluannya ke dalam liang vagina saya yang cukup sempit itu. Dengan sekali gerakan batang kemaluannya tersebut dihunjamkan semakin dalam, membuat saya menjerit kecil kesakitan. Akan tetapi seiring dengan naik-turunnya tubuh Aria di atas tubuh saya, saya merasakan kenikmatan yang tiada tara untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Secara tak sadar, saya menggerinjal-gerinjal kencang.

    Albert yang nampaknya sudah tidak dapat menahan nafsu birahinya yang semakin merajalela itu tidak mau menunggu lebih lama lagi. Dihunjamkannya batang kemaluannya yang tak kalah tegangnya itu ke dalam lubang anus saya, saya menjerit kesakitan. Namun Albert yang sepertinya sudah kesetanan tidak mempedulikan saya. Dengan gerakan naik-turun, ia menyetubuhi saya lewat lubang anus saya. Saya terus menggerinjal-gerinjal tak terkendali. Rasa kenikmatan dan kesakitan terus bercampur baur saya rasakan.

    Beberapa menit telah berlalu, belum ada yang sampai pada klimaksnya. Sementara kami bertiga sudah mulai lemas, terutama saya. Kedua cowok itu pun telah bertukar peranan. Albert telah memperoleh liang vagina saya, sedangkan Aria liang anus saya. Mereka berdua terus menghunjamkan batang kemaluannya ke dalam tubuh saya tanpa kenal ampun.

    Akhirnya setelah berselang begitu lama, Aria dan Albert menyerah begitu saja sebelum mencapai klimaksnya. Tubuh mereka berdua terkapar lunglai di samping tubuh saya. Kami bertiga sama-sama lemas. Namun tak lama kemudian, Aria telah mampu menguasai dirinya. Walaupun masih terhuyung-huyung ia bangun dari tempat tidur.

    “Bert! Albert! Gila! Ternyata si Regina masih perawan!” teriak Aria setelah melihat liang vagina saya mengeluarkan darah tanda selaput dara saya robek.
    “Ergh.. nikmat di kamu dong, Ri. Kan kamu yang memperawanin dia duluan!” kata Albert yang juga telah bangun, sementara saya masih terkulai lemas.
    “Tapi, bagaimana kalau dia sadar terus lapor pada polisi bahwa kita yang memperkosanya.”
    “Bilang saja bahwa kita mau sama mau. Buktinya coba saja lihat tadi. Kan si Regina kelihatannya ikut menikmatin juga. Nggak memberontak-berontak kan.”

    Dan sejak saat itulah saya mulai mengenal apa yang disebut pergaulan bebas dan sempat menjadi seorang cewek “bispak” yang bisa dipakai untuk teman tidur asal suka sama suka. Untung saja saya tidak sampai hamil sebab saya selalu mengingatkan pasangan tidur saya agar selalu memakai pelindung.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Brunette whore with large tits Stella wants to have a sausage inside

    Brunette whore with large tits Stella wants to have a sausage inside


    1425 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Dewasa – Snowaize Chutiporn Pornnama

    Majalah Dewasa – Snowaize Chutiporn Pornnama


    1417 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Mama Selingkuh Dengan Sopir Pribadi Dengan Hotnya

    Mama Selingkuh Dengan Sopir Pribadi Dengan Hotnya


    1674 views

    Duniabola99.org – Masih ingat dalam benakku ketika pertama kali Bang Agus datang kerumah ini. Dengan berpenampilan biasa saja dia melamar menjadi sopir pada papa, yang saat itu papa memang memasang iklan kalau dia sedang butuh seorang sopir pada salah satu surat kabar. Karena papa merasa Bang Agus bagus di dalam tesnya akhirnya dia diterima dan langsung mendapatkan pekerjaan itu.

    Awalnya Bang Agus memang begitu baik dan santun, tapi akhir-akhir ini dia menjadi lebih malas dari sebelumnya. Dari yang aku lihat perubahan sikap Bang Agus sudah di ambang batas, pernah suatu hari aku mendapati dia sedang menyuruh Mbok Minah pambantuku buat membuatkan makanan kesukaaannya, ketika mbok Minah menolak dia ngancam buat memberi tahu mamaku.

    Bagai orang yang ketakutan mbok Mina langsung membuatkan makanan yang Agus minta. Sejak saat itu aku merasa kalau dia ada hubungan dengan mamaku, apalagi aku melihat mereka berdua sering keluar rumah dengan alasan ngantar mama kerumah temannya atau yang lain. Dan mereka lama pulangnya bahkan sampai papa pulang dari kantor mereka belum pulang juga.

    Dengan hati yang menyimpan kemarahan aku masuk dalam kamarku, hampir setiap hari aku menghindar dari Mama, pikirku biar dia mengerti kalau aku marah padanya. Tapi aku justru membuatnya semakin menggila dengan perbuatannya. Hingga pada suatu hari aku pulang dari sekolah saat itu aku langsung pergi kebelakang dan makan siang di dapur, karena aku memang sudah terbiasa makan di sana.

    Tapi aku melihat gelagat mencurigakan dari mbok Minah, dia selalu memandangi wajahku. Bahkan ketika dia mengambilkan makanan aku melihatnya bergetar, saat itu juga aku ingat pada mama. Belum habis makanan dalam piringku, akupun segera pergi menuju ke kamar mama. Dan benar saja aku mendapati mereka berdua sedang bergumul di atas tempat tidur.

    Tanpa pakaian sehelaipun mereka saat itu saling bergaya 69 seperti dalam film dewasa dan saat bang Agus melumat memek mama begitupun mama mengulum kontol Bang Agus, saat itu mereka tidak merhatiin kedatanganku. Tapi ketika aku berteriak bukannya menghentikan permainan sexnya, Mama malah lebih liar mengulum kontol Bang Agus. Dan dia menoleh kearahku sebentar.

    Lalu melanjutkan permainannya lagi, Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. saat itu juga aku lunglai pada sofa di kamar itu. Kini mereka berganti posisi Mama bangun dan menindih tubuh Bang Agus, kemudian dia menunggangi Bang Agus setelah itu bergoyang di atas tubuhnya

    ” Oouugghhh…. ooouuugghh…. ooouuugghhh… aaagghh… ” Kata Mama dari atas tubuh bang Agus.

    Sedangkan Bang Agus memegang tetek Mama dari bawah sambil meremas-remasnya. Dan mama begitu lihai bagai menunggangi seekor kuda jantan, dia menengadah sambil terus menggoyang dengan gencarnya

    ” Oouuggghh… Agus…. sa…. yang… aaagghhh…. aaaagghhh… ooouuugghh… ” Desahan nafsu setan mereka semakin keras dan seakan mengikuti desahannya.

    Goyangan mama semakin keras dan semakin cepat pula bang Agus mengimbangi, dia memejamkan matanya begitu menikmati goyangan mama dari bawah. Setelah agak lama akhirnya dia merubah posisi. Kini Bang Agus berada di atas tubuh Mama. Bagai orang kesetanan bang Agus memutar kontolnya dalam memek mama bahkan dia bergerak cepat sehingga melesat ke liang senggama mama.

    Begitupun Mama dia semakin hot mengimbangi permainan Bang Agus

    ” Oouuugghhh… ooouuggghhh…. ooouugghh…. aaagghh… yaaaachh… yaaaacchh…. ” kata Mama sambil terus mengeluarkan desahan.

    Tiba-tiba Bang Agus menekan keras kontolnya bahkan dia seakan membelalakkan matanya dan terus mengerang keras, bagai tidak dapat menahan sesuatu yang akan di tumpahkan.

    Belum beberapa menit kemudian benar saja, bang Agus sudah menumpahkan sperma kentalnya pada lubang memek Mama yang terlihat tidak dapat menampung sperma bang Agus. Lama mereka saling menekan kontol dan memek mereka. Setelah itu terlihat bang Agus terkulai lemas di atas tubuh Mama, dan mamapun mendekap erat tubuh bang Agus yang masih licin oleh keringat.

    Sementara aku dari tadi hanya bisa memandangi mereka namun dengan mata yang mengalirkan air mata terus. Bagai orang yang tidak berbuat dosa, Mama bangun dari tempat tidurnya dan berkata.

    ” Kalau kamu bilang papa… kamu nggak akan pernah liat mama lagi… ”

    Terus dia masuk dalam kamar mandinya dan diikuti oleh bang Agus dari belakang, dan sejak hari itu mereka tidak lagi takut melakukan persetubuhan mereka di depan mataku. akupun takut untuk melaporkan hal ini pada papa, aku bingung apa yang harus aku lakukan sekarang, karena aku juga takut kehilangan mama jika kulaporkan hal ini.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • GOOD TASTE SEX

    GOOD TASTE SEX


    1861 views

  • Cerita dewasa -Akibat Aku Menikah Dengan Pria Tua

    Cerita dewasa -Akibat Aku Menikah Dengan Pria Tua


    1568 views

    Duniabola99.org – Aku menikah pada usia sangat belia, yakni 22 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada usia tersebut sudah dinikahkan olah orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan seorang laki-laki playboy “kampungan”. Aku menikah dengan sang playboy, usianya sangat renta sekali, 65 tahun pada saat aku dinikahinya.

    Setahun aku hidup sekasur dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat seksual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang aling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam neraka !!!. Ternyata, Burhan, suamiku itu mengidap penyakit diabetes (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang.

    Selama lima tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Burhan sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali.

    Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berkhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.

    Pada suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir satu bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar, dan harus antre lama. Selama antre aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar.

    Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum disebuah restauran. Disitu aku duduk sendiri disebuah pojok. Karena begitu ramainya restauran itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum.

    Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol ngalor-ngidul, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih bujang, orang tuanya tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih di bangku SMU. Hampir satu jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya.

    Cowok itu namanya Ronald, badannya tegap tinggi, kulitnya sawo matang, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpo kemudian. Sewaktu salaman, Ronald lama menggenggap jemariku seraya menatap dalam-dalam mataku diiringi dengan sebuah senyum manis penuh arti. Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing.

    Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali. Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar kok ke Ciputat, lalu balik kok ke blok M lagi, lantas terus jalan sambil mengkhayal, eh…..kok aku sudah dikawasan Thamrin. Sial banget !!! Tapi Ok lho ?!

    Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Burhan masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Burhan tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Ronald ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu ditempat dulu kami bertemu.

    Ronald mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Ronald membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privacy.

    Di hotel itu kami mendapat kamat di lantai VII, sepi memang, tapi suasananya hening, syahdu, dan romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku. Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Yulia ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, logikaku mati total, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!.

    Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Ronald, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Ronald, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Yulia ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Ronals menghapus air mataku dengan lembutnya. ” Kamu menyesal kemari Yulia ?” tanya Ronald lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng.

    Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbarin di bagian pinggir ranjang itu. Ronald duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Ronald untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” semnatar belum pernah aku merasakan nikmatnya.

    Ronald membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agat dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Ronal memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya.

    Nafasku semakin tak beraturan lagi. Ronald mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisnya Ronald. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Masih kaku memang gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggelaih setiap kujilati kepala penisnya. Jari jemari Ronald mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku.

    Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Ronald memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya.
    Hingga….cret…cret…cret…air mani Ronald tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar.

    Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis.

    ” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Ronald yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung !

    Hampit satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula .

    Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Ronald juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi.

    Ronal agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya, dalamnya, dan oh….aku menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah usaha, ku kocok-kocok penis Ronald yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua tetekku meniru adegan di blue film VCD.

    Tak kusangka, dengan adegan begitu, Ronald mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku. ” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun kontol ronal masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Ronald diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.

    Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Yulia ” Terdenga suara Ronald setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu.

    Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ron ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi. Ronald menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ?

    Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok M dan kai berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Ronald kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat berkecamuk tak karua. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya.

    Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul disana. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku kemuar dari mobil, kudapati keluarga mas Burhan sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Burhan suamiku sudah dipanggil Yang Kuasa. Aku sempat dicerca pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Karuan saja, HP ku dari sejak di Hotel kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Burhan sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah ruah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya.

    Tiga hari kemudian aku menghubungi Ronald via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Ronald. Dan dijelaskan pula bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.

    Kini aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Sudah tiga tahun aku tak ada kontak lagi dengan Ronald, dan selama itu pula aku mengisi hidupku hanya untuk shopping, jalan-jalan, nonton, ah…macam-macamlah. Yang paling konyol, aku menjadi pemburu anak-anak muda ganteng. Banyak sudah yang kudapat, mulai dari Gigolo profesional hingga anak-anak sekolah amatiran. Tapi kesanku, Ronald tetap yang terbaik !!!

    Dalam kesendirianku ini . . .
    Segalanya bisa berubah .. .
    Kecuali,
    Cinta dan kasihku pada Ronad,

    Aku tetap menunggu, sekalipun kulitku sampai kendur, mataku lamur, usiaku uzur, ubanku bertabur, dan sampai masuk kubur, Oh….Ronald, kuharap engkau membaca kisah kita ini. Ketahuilah, bahwa aku kini menjadi maniak seks yang luar biasa, hanya engkau yang bisa memuaskan aku, Ron.

  • SMA ku di buat Lemas Olehmu Shinta

    SMA ku di buat Lemas Olehmu Shinta


    1494 views

    Duniabola99.org – Tiba-tiba terdengar suara “Pritt…!”, tanda bahwa babak ke-2 akan dimulai, saya langsung mengajaknya balik ke lapangan.
    Dalam perjalanan ke lapangan, kami melewati kelas-kelas kosong. Tiba-tiba dia menarik tanganku masuk ke dalam kelas 3 Fis 1, lalu dia langsung menutup pintu. Saya langsung bertanya padanya, ” Ada apa Dion…, babak ke-2 sudah mau mulai nih…, kamu tidak takut dicariin pelatih kamu?”.
    Dia tidak membalas pertanyaanku, melainkan langsung memelukku dari belakang, dan dia berbisik lagi padaku, “Badan kamu bagus sekali ya Shin..”.
    Saya tidak bisa berbuat apa-apa selain berbalik badan dan menatap matanya serta tersenyum padanya.

    Dia langsung mencium bibirku dan saya yang belum pernah berciuman dengan cowok, tidak bisa berbuat apa-apa selain membiarkan lidahnya masuk ke dalam mulutku. Setelah kira-kira 5 menit bercumbu, mulai tangannya meraba dan meremas dadaku. Saya pasrah saja padanya, karena terus terang saya belum pernah merasakan kenikmatan seperti ini. Tangannya masuk ke dalam baju cheers no.3-ku, dan mulai memainkan puting payudaraku, lalu dia menyingkapkan bajuku dan melepaskan rokku hingga saya tinggal mengenakan BH dan celana dalam saja.

    Lalu ia membuka baju basket dan celananya, sehingga ia hanya mengenakan celana dalam saja. Tampak jelas di depanku bahwa “penis”-nya sudah tegang di balik celana dalamnya. Ia memegang tanganku dan menuntun tanganku ke dalam celana dalamnya. Saya merasakan “penis”-nya yang besar dan tegang itu dan ia memintaku untuk meremas-remas penisnya. Ia memaksaku untuk membuka celana dalamnya, setelah saya membuka celana dalamnya, tampak jelas penisnya yang sudah ereksi. Besar juga pikirku, hampir sejengkal tanganku kira-kira panjangnya.
    Baru kali ini saya melihat kemaluan cowok secara langsung, biasanya saya hanya melihat dari film biru saja kalau saya diajak nonton oleh teman-teman dekatku. Ketika saya masih terpana melihat penisnya, dia melepas BH dan celana dalamku, tentu saja dengan sedikit bantuanku. Setelah ia menyingkirkan pakaian dalamku, badannya yang tinggi dan atletis layaknya sebagai seorang pemain basket itu, menindih badanku di atas meja kelas dan ia mulai menjilati puting payudaraku sampai saya benar-benar menggeliat keenakan, kurasakan basah pada bibir kemaluanku, saya baru tahu bahwa inilah yang akan terjadi padaku kalau saya benar-benar terangsang.

    Lalu tangannya yang kekar itu mulai meraba bibir kemaluanku dan mulai memainkan clitorisku sambil sesekali mencubitnya. Saya yang benar-benar terangsang tidak bisa berbuat apa-apa selain mendesah dan menggeliat di atas meja. Cukup lama ia memainkan tangannya di kemaluanku, lalu ia mulai menjilati bibir bagian bawah kemaluanku dengan nafsunya, tangan kanannya masih memainkan clitorisku. Tidak lama saya bertahan pada permainannya itu, kira-kira 5 menit kemudian, saya merasakan darahku naik ke ubun-ubun dan saya merasakan sesuatu kenikmatan yang sangat luar biasa, badanku meregang dan saya merasakan cairan hangat mengalir dari liang kemaluanku, Dion tanpa ragu menjilati cairan yang keluar sedikit demi sedikit itu dengan nafsunya sampai hanya air liurnya saja yang membasahi kemaluanku. Badanku terasa lemas sekali, lalu Dion duduk di pinggir meja dan memandangi wajahku yang sudah basah bermandikan keringat.
    Ia berkata padaku sambil tersenyum, “Kamu kelihatan capek banget ya Shin…”. Saya hanya tersenyum.

    Dia mengambil baju basketnya dan mengelap cucuran keringat pada wajahku, saya benar-benar kagum padanya, “Baik banget nih cowo”, pikirku. Seperti sudah mengerti, saya jongkok di hadapannya, lalu mulai mengelus-ngelus penisnya, sambil sesekali menjilati dan menciuminya, saya juga tidak tahu bagaimana saya bisa bereaksi seperti itu, yang ada di pikiranku hanya membalas perbuatannya padaku, dan cara yang kulakukan ini pernah kulihat dari salah satu film yang pernah kutonton.
    Dion hanya meregangkan badannya ke belakang sambil mengeluarkan suara-suara yang malah makin membuatku ingin memasukkan penisnya ke dalam mulutku, tidak berapa lama kemudian saya memegang pangkal kemaluannya itu dan mulai mengarahkannya masuk ke dalam mulutku, terasa benar ujung penisnya itu menyentuh dinding tenggorokanku ketika hampir semua bagian batang kemaluannya masuk ke dalam mulutku, lalu saya mulai memainkan penisnya di dalam mulutku, terasa benar kemaluanku mulai mengeluarkan cairan basah lagi, tanda kalau saya sudah benar-benar terangsang padanya.

    Kira-kira 5 menit saya melakukan oral seks pada Dion, tiba-tiba badan Dion yang sudah basah dengan keringat itu mulai bergoyang-goyang keras sambil ia berkata, “aarghh…, Saya udah gak tahan lagi nih Shin…, Saya mau keluarr…”.
    Saya yang tidak benar-benar memerhatikan omongannya itu masih saja terus memainkan penisnya, sampai kurasakan cairan hangat kental putih dan agak asin keluar dari lubang kemaluan Dion, saya langsung mengeluarkan penisnya itu dan seperti kesetanan, saya malah menelan cairan spermanya, dan malah menghisap penisnya sampai cairan spermanya benar-benar habis. Saya duduk sebentar di bangku kelas, dan kuperhatikan Dion yang tiduran di meja sambil mencoba memelankan irama nafasnya yang terengah-engah.

    Saya hanya tersenyum padanya, lalu Dion bangun dan menghampiriku, Dia juga hanya tersenyum padaku. Cukup lama kami berpandangan dengan keadaan bugil dan basah berkeringat.
    “Kamu cantik dan baik banget Shin”, katanya tiba-tiba. Saya hanya tertawa kecil dan mulai mencium bibirnya. Dion membalas dengan nafsu sambil memasukkan tangannya ke dalam lubang kemaluanku. Cukup lama kami bercumbu, lalu ia berkata, “Shin…, boleh nggak Saya emm…, itumu…”.
    “Itu apa Dion?”, tanya saya.
    “Itu…, masa kamu gak tahu sih?”, balasnya lagi.
    sebelun saya menjawab, saya merasakan kepala batang kemaluannya sudah menyentuh bibir kemaluanku. “Crestt.., creest”, terasa ada yang robek dalam kemaluanku dan sedikit darah keluar.
    Kemudian Dion berkata, “Shin kamu ternyata masih perawan!”, saya hanya bisa tersenyum dan merasakan sedikit perih di kemaluanku terasa agak serat waktu setengah kemaluannya masuk ke vaginaku. Digerak-gerakan perlahan batang kemaluannya yang besar tapi setelah agak lama entah mengapa rasa sakit itu hilang dan yang ada hanya ada rasa geli, nikmat dan nikmat ketika Dion menggoyangkan badannya maju mundur pelan-pelan saya tidak tahan lagi seraya mendesah kecil keenakan. Kemudian semakin cepat saja Dion memainkan jurusnya yang maju mundur sesekali menggoyangnya ke kiri ke kanan, dan dipuntir-puntir putingku yang pink yang semakin membuatku menggelepar-gelepar seperti ikan yang dilempar ke daratan.

    Keringat sudah membasahi badan kita berdua. Saya sadari kalau saat itu tindakan kita berdua bisa saja dipergoki orang, tapi saya rasa kemungkinanya kecil karena kelas itu agak terpencil. “Ahh…, ahh…, ahh”, saya mendesah dengan suara kecil karena takut kedengaran orang lain. Kulihat wajah Dion yang menutup matanya dan terenggah-engah nafasnya.

    Cukup lama juga Dion bermain denganku, memang benar kata orang kalau atlet itu kuat dalam bersenggama. “Ahh…, aww…, aww”, geli dalam lubang kemaluanku tidak tertahankan. Tiba-tiba kurasakan sesuatu yang lain yang belum pernah kurasakan, cairan hangat kurasakan keluar dari dalam vaginaku.
    Oh, itu mungkin yang kata orang orgasme pikirku. Badanku terasa rileks sekali dan mengejang. Mulutku ditutup oleh Dion mungkin ia takut kalau saya mendesah terlalu keras. Meja kelas yang agak tua itu bergoyang-goyang karena ulah kita berdua. Saya masih merasakan bagaimana Dion berusaha untuk mencapai puncak orgasmenya, lalu ia duduk di bangku dan menyuruhku untuk duduk di kemaluannya. Saya menurut saja dan pelan-pelan saya duduk di kemaluannya. Dion memegang pinggulku dan menaik-turunkan diriku. Saya belum pernah saya merasakan kenikmatan yang seperti ini. Saya mendesah-desah dan Dion semakin semangat menaik-turunkan diriku. Lalu badan Dion mengejang dan berkata, “Shin saya mau keluarr”, sekarang malah giliranku yang semangat memacu gerakan tubuhku agar Dion bisa juga mencapai klimaksnya, tapi lama Dion mengeluarkan penisnya dan terdengar ia mendesah panjang, “Ahh Shin…, Saya keluar”. Kulihat air maninya berceceran di lantai dan sebagian ada yang di meja. Lalu kami berdua duduk lemas dengan saling berpandangan. Ia berkata, “Kamu nyesel yah Shin?”, saya menggeleng sambil berkata, “Nggak kok Dion…, sekalian buat pengalaman bagiku.”

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Hot Girl Sexs

    Hot Girl Sexs


    2320 views

  • Model Dewasa – Nubngoen Natayab

    Model Dewasa – Nubngoen Natayab


    1321 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

    Hari ini, MAXIM akan membawa Anda untuk bertemu dengan 20 finalis teratas dari kontes Miss Universe pada tahun 2014 dengan rambut pendek yang dilengkapi dengan pesona yang kuat untuk memberi tahu Anda bahwa dia memiliki pertunjukan yang bagus.

  • Horny brunette coed gives a sloppy blowjob and brings home the cash

    Horny brunette coed gives a sloppy blowjob and brings home the cash


    1509 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Teman Kantor Ku Yang Montok Dan Hot Sedang Sange

    Teman Kantor Ku Yang Montok Dan Hot Sedang Sange


    1513 views

    Duniabola99.org – Aku sudah berkeluarga dan dikaruniai anak 1 yang masih 2 tahun umurnya, perkenalkan namaku Citra usiaku saat ini 26 tahun, aku menikah dengan suamiku 4 tahun yang lalu, dimana suamiku itu sangat harmonis denganku dan pastinya romantis, kami bertemu di kantor suamiku team satu kerja denganku sampai sekarang. Dulunya aku tidak menaruh rasa simpati dengannya tapi namanya witing tresno jalaran seko kulino kata orang jawa.

    Terlalu keasikan pertemanan jadi kita memasuki area pacaran saat itu dan kami semakin kompak dalam menghadapi masalah saat waktu pacaran, aku tidak kwuatir kalau pulang malam karena suamiku itu setia setiap saat kalau aku pulang malam dia sering menjemput aku di kantor waluapun dia kadang pulang rumah dulu. Trus balik lagi untuk menjemput aku.

    Oh ya aku saat ini aku bekerja di bagian keuangan salah satu NGO asing yang menangani perpajakan sehingga banyak sekali tugasku menuntut aku harus banyak menghabiskan waktu untuk berhubungan dengan orang-orang pajak yang sudah menjadi rahasia umum sangat banyak tuntutan.

    Akupun jadi terbiasa menghadapi mereka dan tak jarang untuk dapat “melunakkan” hati mereka aku harus bersikap seluwes bahkan cenderung berpura-pura genit termasuk tampil agak seronok dengan tujuan supaya tugasku dapat selesai dengan mudah.

    Untungnya suamiku cukup bijaksana dan dapat memahami keberadaanku dengan memberikan kepercayaan 100% kepadaku.

    Ternyata keleluasaan ini justru membawa aku kedalam situasi yang sulit hingga akhirnya aku memasuki satu dunia yang belum pernah kukenal tapi gilanya aku jadi sulit untuk keluar dari dunia tersebut yaitu threesome sex.

    Awalnya ketika itu kantorku menjelang tutup buku dan seperti biasanya kesibukan kami di keuangan menjadi luar biasa tingginya sampai-sampai ada beberapa rekanku yang harus pulang kantor menjelang pagi.

    Aku sendiri tetap pada tugas utama yaitu merapihkan laporan-laporan pajak dengan dibantu oleh petugas-petugas pajak. Syukurlah kali ini yang ditugasi untuk konsolidasi ada 2 orang yang sudah tidak asing bagiku yaitu Iwan (26) dan Jaka (25) sehingga aku tidak perlu buang-buang waktu untuk beradoptasi dan menjelaskan kondisi kantorku.

    Kami janjian ketemu di Hertz Chicken untuk makan siang sekaligus berdiskusi awal menyepakati hal-hal apa yang harus dilakukan dan pembagian tugasnya. Karena sudah akrab kamipun menyelingi diskusi dengan senda gurau dan setelah itu kami lanjutkan pekerjaan inti di kantor mereka yang letaknya cukup jauh yaitu di Tanggerang. 3 hari pertama semua berlangsung normal, ketika memasuki hari ke 4 volume pekerjaan semakin serius sehingga tidak terasa sudah jam 8 malam.

    Sedangkan target selesai kerjaan kami hari ke 6 sudah harus dilaporkan.

    Akupun jadi gelisah sendiri dan rupanya Iwan menangkap gelagat itu dan mencoba membantuku mencari solusinya.

    “Bukan apa-apa Her, rumahku kan jauh sekali di Bogor sedangkan jam segini aku masih di Tanggerang”

    “Ya udah begini saja, bagaimana kalau Mbak Desy bermalam saja di cottage dekat kantor lalu besok pagi minta tolong suami Mbak Desy membawakan pakaian ke kantor. Tapi sekarang harus kasih tahu dulu sama suami supaya dia tidak gelisah nungguin,” usul Iwan

    “Boleh juga, usul diterima” sambutku gembira dan mengangkat tangan untuk TOSH dengan Iwan.

    Segera kutelpon suamiku R yang sedang berada di luar kota untuk minta ijin dan R menyetujui bahkan menyuruhku supaya mentuntaskan. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Iwan mengantarku ke cottage yang dimaksud. Setiba disana ternyata tempatnya cukup menyenangkan karena tersedia ruang tamu dan 2 kamar ditambah lagi hari itu ada rate khusus berkenaan dengan ulang tahun cottage tersebut. Melihat itu spontan aku langsung setuju bahkan menyesali kenapa tidak dari awal saja disini.

    “Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”

    Rupanya reaksiku ini disambut oleh Iwan, “kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Jaka enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. gimana Mbak?”

    “Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah.

    Namun keraguanku pupus karena aku berusaha berpikir positif, toh kita nggak akan macam-macam karena kamar kami terpisah, kalaupun terjadi apa-apa atas diriku aku bisa berteriak. Ah, jahatnya hati ini.. kalau dilihat dari sikap dan penampilan mereka yang intelek mana mungkinlah mereka mau berbuat macam-macam.

    Tak lama kemudian Jakapun datang dengan membawa beberapa tumpuk order dan meletakkan di meja makan yang rencananya akan kami jadikan meja kerja. Untuk menghilangkan rasa lelah aku memutuskan untuk berendam di kamarku yang juga dilengkapi dengan kamar mandi.

    Tapi baru kusadar aku tidak membawa pakaian, untunglah aku membawa kaos mirip singlet dan kebetulan dibalik celana panjang yang kupakai aku juga mengenakan celana sport stretch hitam sebatas diatas lutut. Masalah lain adalah aku hanya membawa CD yang menempel.. Duh bagaimana ya..

    Akhirnya aku dapat ide untuk mencuci CD itu dan menjemur di kamar mandi dengan harapan besok pagi sudah kering. Sebagai pengganti CD aku melapisi kemaluanku dengan panty liner yang kutempelkan langsung di celana. Beress.. Kan??

    Lalu mandilah aku dengan air panas yang sudah kuatur sesuai selera. Usai mandi akupun berbusana seperti yang sudah aku pikirkan dan ketika keluar kamar kulihat Iwan dan Jaka sudah segar karena mereka juga sudah mandi dan seolah sudah janjian mereka sama-sama mengenakan celana pendek, tapi bagian atasnya hanya Iwan yang mengenakan kaos singlet sedangkan Jaka bertelanjang dada saja membiarkan dadanya yang bidang berotot dan berbulu itu terpampang membuat darahku sedikit berdesir.

    “Maaf Mbak Desy aku terpaksa tidak pakai apa-apa karena tadi waktu mau mandi bajuku jatuh dari kapstok sehingga basah”

    Jaka berusaha menjelaskan dan menutupi rasa saltingnya karena mataku menatap tajam.

    “O ya, tapi sudah dijemur kan?” tanyaku basa basi.

    “Sudah sih,” jawab Jaka sambil pura-pura sibuk dengan kerjaannya lagi.

    “Ah, bilang aja mau pamer bulu sama Mbak Desy.. ck, ck, ck.. Di kampungnya aja segitu banyak apalagi di kotanya.. ha, ha, ha” ganggu Iwan sambil melirik ke aku dan kulihat Jaka semakin malu.

    Rupanya introduksinya Iwan tidak berhenti disitu karena akhirnya kami kembali bersenda gurau yang selanjutnya topikpun beralih serius menjadi diskusi tukar pikiran seputar hal-hal yang sangat pribadi dan kamipun tenggelam asik dalam pembicaraan tentang teknik-teknik ML.

    Dari situ baru kuketahui dari kisah-kisah mereka ternyata Iwan sangat piawai dalam teknik sex. Iwan terus bercerita tentang pengalamannya dengan beberapa teman gadisnya yang menurut pengakuannya cewek-cewek itu sangat tergila-tergila dengan permainannya.

    Lain halnya dengan Jaka yang lebih banyak mendengarkan tapi tanpa sadar Jaka sudah menutupi bagian auratnya dengan bantal, mungkin malu kalau ketahuan “adik”nya sudah meronta-ronta.

    Semula aku bertahan untuk tidak menceritakan pengalamanku, tapi karena Iwan pandai memanfaatkan suasana akhirnya kuceritakan juga apa saja yang aku dan suamiku pernah lakukan tapi masih dalam batas yang sopan karena itu hal yang tabu untuk disampaikan kepada orang lain apalagi lawan jenis dan bukan suami sendiri.

    Lama kelamaan level cerita kamipun meningkat, aku sudah semakin berani menyampaikan hal yang sekecil-kecilnya tentang apa saja yang masing aku dan suamiku sukai. Begitu juga dengan Jaka yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan lahir karena memiliki penis yang sangat besar. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Jaka.

    “Ah, kenapa harus minder.. Justru seharusnya bangga dong. Seperti aku, maaf kata nih, aku suka minder karena memiliki rambut yang berlebihan. kalau laki-laki seperti kamu sih nggak apa-apa, tapi aku suka kuatir suamiku tidak menyukainya. Buktinya setiap aku memintanya untuk mengoral selalu ditolak halus, tapi jangan salah.. Dia selalu puas dengan coitus kami.”

    Hari semakin malam dan topik diskusi kami semakin panas dan kamipun sudah berpindah ke sofa. Ketika kami membahas threesome sex dan entah sadar atau tidak sambil bercerita posisi duduk sudah tak karuan.

    Aku bersandar di pegangan sofa dengan kaki diatas pangkuan Iwan dan kaki sebelah berjuntai ke karpet dimana Jaka duduk dilantai sambil menikmati Iwan yang memijat betis indahku dengan bulu-bulu halus yang tumbuh rapih disitu dan Jaka memijit telapak kakiku yang putih bersih dengan kuku dilapisi kutex transparan.

    Begitu nikmat sensasi pijatan yang mereka berdua lakukan akhirnya aku merasa melayang apalagi pijitan Iwan sudah naik ke arah pahaku dan aku ingat aku hanya mengangguk dengan mata terpejam ketika Iwan dan Jaka melepaskan celana sportku dengan alasan untuk memudahkan pemijitan dan lupa kalau itulah pertahananku terakhir. Ketika kubuka mata untuk mencegah upaya mereka tapi ternyata terlambat karena celana itu baru saja terlepas dari ujung kakiku.

    “Duh.. Kalian ini.. Aku jadi malu”

    Tapi mereka tidak menggubris sebab mereka sudah asik masing-masing dengan kakiku.. Dan aku semakin bergumul dengan diri ini antara menolak dan sebaliknya.. Yang kesimpulannya aku dengan perlahan dan sambil menggoyang-goyangkan pinggul akibat sensasi yang begitu hebat membuka kakiku terbuka lebar-lebar dan melupakan rasa malu karena telah memamerkan bagian dari wanita yang mestinya aku tutupi dan hanya dapat dibuka didepan suamiku.

    Tapi peraturan itu seolah tidak berlaku karena dibawah selangkanganku sana dua lelaki muda sedang menggeluti pahaku dan.. Oow mereka tiba-tiba berubah seperti hewan lapar sedang rebutan makanan dan begitulah mereka sedang saling dorong untuk bisa melahap kemaluanku.

    Dan akhirnya Jaka mengalah membiarkan Iwan melahap kemaluanku dengan rakusnya, selanjutnya giliran Jaka yang berbeda dari Iwan.. Lebih lembut tapi oougghh seluruh permukaan kemaluanku terasa dikunyah, penasaran mau tahu apa yang sedang Jaka lakukan, kubuka mata dan kulihat mulutnya yang ditumbuhi janggut dan kumis tebal itu telah menutupi kemaluanku membuat aku kegelian hebat serta tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari bagian bawahku yang ternyata cairan kewanitaanku mengalir deras memenuhi rongga kemaluanku.

    Setelah puas menggeluti kemaluanku Iwan mengambil handuk dan menyeka kemaluanku.. Dan mengambil sesuatu yang ternyata krim cukur jenggot dan shaver.. Aku tahu apa yang akan Iwan lakukan tapi akibat kenikmatan oral sex itu aku seperti tidak berdaya dan tetap telentang dengan posisi mengangkang.

    “Iwan apa yang mau kamu lakukan??”

    Tapi pertanyaanku tidak digubris malah Iwan memberi kode kepada Jaka yang kemudian Jaka menghampiriku dan didepan mataku dia menurunkan celana pendeknya.. Dan wow.. Batang kemaluan Jaka ternyata sudah memuai sampai sebesar tangan bayi.. Dengan tetap lembut Jaka menyodorkan Super Dicknya ke mulutku sehingga mulutku sekarang penuh sesak dengan penis milik Jaka sementara dibawah sana Iwan rupanya asik mencukuri kemaluanku.. Semua proses itu berlangsung kira-kira 15 menit dan ketika “pekerjaan” Iwan selesai Jakapun mencabut penisnya dari mulutku.

    Ketika kutengok kemaluanku sudah licin memerah.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Iwan memulai tugas lainnya, penisnya yang tidak kalah besarnya dari milik Jaka segera melompat dari celana pendeknya.

    Sehingga yang terlihat sekarang 3 insan berlawanan jenis sudah polos tidak mengenakan apa-apa terlebih aku sudah seperti bayi karena kemaluanku sudah tidak ditumbuhi bulu lagi dan sedang digosok-gosok oleh batang kemaluan Iwan sampai cairanku keluar seolah menyatakan siap untuk menyambut penis Iwan yang besar dan penuh urat.

    “Sshh..”

    Hanya desisan itu yang keluar dari mulutku ketika kepala cendawan itu menerobos perlahan kewanitaanku yang selama ini hanya digunakan oleh suamiku R. Secara naluri mulutku terbuka lebar ketika kurasakan batang kemaluan Iwan sudah tertanam seluruhnya di dalam liang senggamaku.

    Setelah beberapa saat didiamkan yang ada dibenakku adalah betapa sesaknya kemaluanku dan gatalnya minta ampun sehingga tanpa sadar pinggulku bergoyang yang disambut dengan genjotan Iwan..

    Selang beberapa lama Iwan tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan penis masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Iwan memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Hal ini berlangsung cukup lama entah sudah berapa kali aku orgasme.

    Tak lama kurasakan bokongku ada memukul-mukul pelan, ketika kutengok ternyata Jaka sedang dalam posisi tegak dibelakangku dan mengoleskan baby oil ke anusku.. Selanjutnya yang terjadi adalah kenyataan 2 penis besar mereka sudah tertanam dalam tubuhku.. Luar biasa nikmatnya sampai akhirnya merekapun ejakulasi dan menumpahkan di wajahku.

    Setelah itu kami bertiga tertidur pulas dan pagi-pagi kami bangun melanjutkan pekerjaan yang tersisa. Bedanya dengan kemarin-kemarin adalah sekarang kami bekerja tanpa sehelai benangpun dan bila sudah mulai bosan kami selingi dengan persetubuhan.. Kadang aku melayani sekaligus berdua, kadang satu-satu dan sementara salah satu dari mereka tetap bekerja.

    Lucu memang.. Tapi itulah pengalaman dahsyat yang aku alami dan membuat aku jadi sekarang jadi ketagihan.. Malah aku pernah melayani Iwan dan Jaka ditambah 3 orang temannya yang lain.

    Luar biasa.. Benar-benar aku sudah punya dunia sendiri diluar ijin suamiku.

  • Kuambil Keperawanan Lisya Yang Seksi di Tempat Parkir

    Kuambil Keperawanan Lisya Yang Seksi di Tempat Parkir


    1471 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan aku Deni (Nama Samaran) Sebut saja begitu. Aku saat ini berumur 19tahun. kejadian ini terjadi sekitar aku berumur 17tahun. Lisya saat itu baru berumur 16tahun. Lisya sekolah di salah satu sekolah swasta di bekasi dan dia adalah salah satu bintang kelas dan dia bisa dibilang anak mami. Kecantikannya menggoda sekali sehingga banyak laki-laki yang ingin menjadi pacarnya.

    Bisa dibilang Lisya adalah PRIMADONA-nya sekolah itu? Aku pertama kali mengenal Lisya pada saat aku sedang bermain biliard di salah satu mall di jakarta utara (klp.Gading mall). Waktu itu aku ingin berkenalan dengannya tetapi aku sedikit malu- malu, soalnya cewek yang satu ini benar-benar cantik dan lain dengan yang aku liat dari biasanya.

    Lisya seorang cewek chinese, kulit putih, tinggi 161cm dan ukuran dada 34A bisa dibilang lumayan untuk ukuran remaja yang baru berumur 16 tahun. Aku akhirnya berkenalan dengan Lisya walau aku malu-malu setengah mati, takut ditolak eh gak tahunya aku berhasil berkenalan dengannya.

    “Hai… boleh kenalan ga cewe”, sapaku dengan sedikit percaya diri. “Siapa yahhh?”, jawab Lisya. “Saya deni? Boleh kenalan ga, kamu siapa?” “Boleh kok emank siapa yang ngelarang… Aku Lisya.” “Sekolah dimana?? Tanyaku sedikit basa-basi.” “Ada deh”, Katanya sedikit manja. Akhirnya kami ngobrol panjang dan aku sedikit berani menanyakan nomor teleponnya.

    Malamnya aku mencoba menelepon Lisya dan pada saat itu Lisya mengangkat teleponku. “Halo ini Lisya ya”, sapaku. “Iya..ni sapa ya”, Lisya menjawab. “Ini aku deni yang tadi siang berkenalan dengan kamu Sya”, kataku. “Oh… iya?? ada apa den?” “Engga aku cuma pingin ngobrol aja Sya… Ganggu ga?” “Engga ganggu kok den… biasa aja sama Lisya yah.”

    Aku mulai membuka topik pembicaraan meskipun sedikit canggung dan tidak tahu apa yang ingin aku bicarakan. Lalu aku mulai memberanikan diri dengan menanyakan tentang kehidupan dia. “Lisya udah punya pacar?”, tanyaku. “Belum Den… dulu Lisya punya pacar tapi Lisya udah putus”, jawabnya. “Lho putus gara-gara apa sya?” “udah bosen aja”, jawab Lisya polos. “Lisya besok aku pingin ketemuan sama kamu bisa ga?”, pintaku. “Boleh kok Den… mau ketemuan dimana?” “Di MKG aja sya mau??”, tanyaku. “Boleh jam 3 sore yah pas Lisya pulang sekolah”, jawabnya.

    “Ok… selamat malam Sya”, jawabku sebelum menutup pembicaraan. Besoknya jam 3 sesuai kesepakatan kami bertemu di MKG… Lisya berdandan sexy sekali pada saat itu dengan baju yang teramat sangat menggoda… Ingin sekali aku menyetubuhinya tetapi aku masih perjaka… tidak tahu caranya bagaimana ML…

    Kami ngobrol panjang lebar sampai jam 6 sore sambil makan-makan… Tak terasa pada saat mau mengantarkan Lisya pulang hujan turun deras sehingga aku menetap di mobilku. Aku bertanya pada Lisya, “Mau es krim ga say?”, aku memanggil dia dengan sapaan “say”, eh ternyata dia juga balik meresponseku dengan perkataan “mau donk say”. Cuaca saat itu mendukung sekali… cuaca hujan gerimis dan pada saat itu kami berdua di mobil.

    Aku membelokkan mobilku ke parkiran mobil.Lisya bertanya, “Ngapain kita ke parkiran say?” “Gak apa-apa kok say… aku cape aja”, aku mulai memandangi buah dada Lisya yang pada saat itu menggoda sekali… ingin sekali aku menjilati puting susunya itu… Lisya melihatku dan ia berkata “Ikhhh.. Deni nakal liat-lihat perabotan Lisya… bayar tauuuu!? Masa liat gratis, ga bayar”, ucapnya manja.

    Aku hanya bisa tertawa dan dalam hatiku aku ingin sekali mengecup bibirnya… aku mulai memberanikan diri untuk mencium mulutnya walaupun Lisya menolak tapi aku terus memaksa dan pada akhirnya dia tidak bisa mencegah aku untuk menciummnya.

    Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut dan tak disangka Lisya membalas ciumanku dengan ganasnya. Lisya bertanya kepadaku, “Deni udah pernah ML belum?” “Belum”, jawabku. “Lisya juga masih perawan Den… Lisya ga tau bagaimana caranya ML.” Serasa sudah mendapatkan lampu hijau dari Lisya, aku mulai memberanikan diri tuk membuka pakaiannya. Lisya malah memberikan posisi tuk memudahkan aku membuka pakaiannya.

    Aku membuka branya yang warna hitam itu… WOW dada Lisya yang berukuran 34A langsung aku kulum dan Lisya berteriak kecil, “Aaachh… geli Den! Jangan cuma satu doank donk say… sebelahnya juga donk say”, aku mulai menjilati puting susu bagian sebelahnya. Lisya yang merasa bergairah mulai membuka pakaian dan celanaku. Aku pun juga membuka celananya dan kami berdua pun dalam keadaan telanjang bulat di dalam mobil.

    Pada saat itu tmpt parkir sedang mendukung: tidak ada satu orang pun yang melihat kami. “Kulum kontolku donk say”, pintaku. “Lisya ga pernah ngelakuin ini satu kali pun Den”, jawabnya. “Aku juga blm pernah melakukannya Say… jadi kita sama kan”, kataku. “Iya saya coba deh”, jawabnya. Lisya mulai mengemut kontolku dan dia merasa enjoy mengemut kontolku yang berukuran 15cm.

    Aku juga mengelus bibir vaginanya dengan tanganku. Dia mengerang, “emh..ehm..ehm..”, tanda dia mulai bereaksi pada sentuhan tanganku… Aku yang tidak tahan dengan vaginanya. Aku mulai membaringkannya dan langsung menjilati vaginannya. “Ouchh… nikmat bangat say,terusssss….achh..achh “, Lisya mendesah dan aku terus menjilati klitorisnya dan pada akhirnya dia mendesah tidak karuan. “Aahhhh… achhhhhh Den akuuu keluarrrr…achhh?!”, keluarlah cairan putih dengan baunya yang khas. Lisya tak mau kalah.

    Dia ingin mengulum kontolku. Kami melakukan gaya 69 di jok mobil belakang. Lisya mengemut kontolku dengan ganasnya. Dikocok-kocok dan diemut dengan ganas. Maklum baru pertama kali kami melakukannya. Lalu aku yang sudah tidak tahan… aku mulai menyuruhnya merebahkan diri dan mengangkat pahanya sehingga tampaklah memeknya yang merah dan menggoda itu. “Aku masukin ya say?”, tanyaku. “Iya say tapi pelan-pelan yah… Lisya masih perawan.” Aku mulai memasukan kontolku ke liang vaginanya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kontolku ke liang vaginanya saking rapatnya. Lisya berteriak, “Ahhh… sakiiittt Den!”.

    Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju-mundur dengan pelan- pelan. Lisya yang membalasnya dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memeknya yang sangat nikmat itu… “Ahhhh… sakittt Den”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundur.

    Lisya berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kontolku dari memeknya dan langsung keluarlah darah segar membanjiri jok mobil belakangku. “Saay lanjut ga? Nih… aku belum apa-apa tau”, tanyaku… “Iya say lanjut aja… Lisya siap kok”, jawab Lisya. Lampu hijau nih… aku mulai memasukan kontolku ke memek Lisya lagi… Lisya sangat menikmati tusukan kontolku ke liang vaginannya. “Say…liss..ya kee…luarrr”, dan pada saat itu cairan putih itu keluar.

    Ternyata dia orgasme. Cairan putih itu membanjiri kontolku yang nikmat dijepit oleh dinding dinding memek Lisya. Kontolku masih berada di dalam memek Lisya. “Kamu belum keluar Say?”, tanya Lisya. “Belum Say”, jawabku. Aku meneruskan tusukan ke memek Lisya dan Lisya terus mengerang… suara teriakannya membuat aku tambah bernafsu. “Aachh… achhh….achhhhh.achhhhhh..de…niiii km heee..batt sayyy…”, dan tiba2 Lisya mengeluarkan lagi cairan putih. Dia orgasme untuk yang kedua kalinya. “Kamu belaum keluar-keluar juga Say.

    Cepat keluarin donk Say, udah malam”, pintanya. “Ok say”, jawabku. Aku mulai mempercepat gerakanku. Menggenjot memek Lisya dengan sangat cepat. “Acchh… achhh… achhhh… achhh”, Lisya mendesah menikmati setiap tusukan kontolku yang belaum pernah dia rasakan sebelumnya.

    Aku yang hampir orgasme semakin mempercepat gerakan kontolku keluar masuk memek Lisya. “Sayyy… aku mau keluar nihhhhh”, ucapku. “Keluarin di luar ya say jangan didalem”, pinta Lisya. Aku akhirnya orgasme dan mengeluarkan spermaku ke dada Lisya yang lumayan besar itu. “Ccroott… crootttt…”, aku menumpahkan ke dadanya dan sebagian ke mukanya. “Thanks ya Say… kejadian ini ga bakalan aku lupain”, kata Lisya. “Sama-sama say… aku juga ga akan melupakan kejadian ini.” Akhirnya kami selesai ML dan kami memakai pakaian kami kembali.

    Dan saatnya mengantarkan Lisya pulang kami sempat berciuman pada saat aku mengantar dia sampai depan rumahnya. Aku dan Lisya tidak akan melupakan kejadian dimana aku melepas keperjakaanku dan dia memberikan keperawanannya. Kami tidak berhenti sampai disitu saja.

    Kami melakukannya lagi di rumahnya pada saat rumahnya sepi. Setidaknya aku dan Lisya setiap akhir weekend diisi dengan ML. Meskipun aku tidak ada hubungan apapun dengan Lisya… meskipun aku sekarang sudah menetap di Malang dan aku sudah mendapatkan beberapa pelajaran dari cewek cewek yang ada disini tapi Lisya telah memberikan pelajaran yang sgt berarti kepadaku.

     

    Baca Juga :
  • Busty student Noelle Easton hikes uniform lets teacher lick her big nipples

    Busty student Noelle Easton hikes uniform lets teacher lick her big nipples


    1564 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
    yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
    menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
    hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
    lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Majalah Maxim Edisi Chung Love

    Majalah Maxim Edisi Chung Love


    1391 views

    Duniabola99.org– Chung Love

     

  • Kisah Panas Lia Pembantu Muda 17 Tahun

    Kisah Panas Lia Pembantu Muda 17 Tahun


    1396 views

    Hari ini seperti biasa aku perhatikan istriku sedang bersiap untuk berangkat kerja, sementara aku masih berbaring. Istriku memang harus selalu berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia berkata sesuatu, pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah. Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Lia, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

    Lia ini baru berumur 17 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lia pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

    Karena aku selalu tidur hanya dengan bercelana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras sejak tadi. Dengan sedikit mengintip, Lia berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.

    Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lia masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lia lebih dalam menguasai ‘pelajarannya’. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

    Sambil aku perhatikan Lia yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Lia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah. Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat ‘perangkatnya’. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

    Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol sejenak, dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lia. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke ‘anu’ ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

    Aku minta dia untuk mendekat, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

    Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan seksama, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

    Lalu kuminta Lia kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

    Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Kutidurkan Lia dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lia bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lia sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

    Lumatan mulutku pada buah dadanya membuatnya sudah benar-benar terangsang, sehingga dengan mudah tanganku menuju ke arah ‘Veggy’nya yang masih bercelana dalam, sedang tanganku yang satunya membawa tangannya untuk memegang ‘Mr. Penny’ku. Secara otomatis tangannya meremas dan mulai naik turun pada ‘Mr. Penny’ku. Sementara aku sibuk menaikkan roknya hingga celana dalamnya terlihat seluruhnya. Dan dengan menyibakkan celana dalamnya, ‘Veggy’nya yang basah dan sempit itupun sudah menjadi mainan bagi jari-jariku. Namun tidak berapa lama, kurasakan pahanya menjepit tanganku, dan tangannya memegang tanganku agar tidak bergerak dan tidak meninggalkan ‘Veggy’nya. Kusadari Lia mengalami orgasme yang pertama

    Setelah mereda, kupeluk erat badannya dan berusaha tetap merangsangnya, dan benar saja, bebrapa saat kemudian, nampak dirinya sudah kembali bergairah, hanya saja kali ini lebih berani. Lia membuka celana dalamnya sendiri, lalu berusaha mencari dan memegang ‘Mr. Penny’ku. Sementara secara bergantian bibir dan buah dadanya aku kulum. Dan dengan tanganku, ‘Veggy’nya kuelus-elus lagi mulai dari bulu-bulu halusnya, bibir ‘Veggy’nya, hingga ke dalam, dan daerah sekitar lubang pantatnya. Sensasinya pasti sungguh besar, sehingga tanpa sadar Lia menggelinjang-gelinjang keras. Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, bibirku pindah menuju bibirnya, sementara ‘Mr. Penny’ku ku dekatkan ke bibir ‘Veggy’nya, ku elus-elus sebentar, lalu aku mulai selipkan pada bibir ‘Veggy’ pembantuku ini.

    Sudah seperti layaknya suami dan istri, kami seakan lupa dengan segalanya, Lia bahkan mengerang minta ‘Mr. Penny’ku segera masuk. Karena basahnya ‘Veggy’ Lia, dengan mudah ‘Mr. Penny’ku masuk sedikit demi sedikit. Sebagai wanita yang baru pertama kali berhubungan badan, terasa sekali otot ‘Veggy’ Lia menegang dan mempersulit ‘Mr. Penny’ku untuk masuk. Dengan membuka pahanya lebih lebar dan mendiamkan sejenak ‘Mr. Penny’ku, terasa Lia agak rileks. Ketika itu, aku mulai memaju mundurkan ‘Mr. Penny’ku walau hanya bagian kepalanya saja. Namun sedikit demi sedikit ‘Mr. Penny’ku masuk dan akhirnya seluruh batangku masuk ke dalam ‘Veggy’nya. Setelah aku diamkan sejenak, aku mulai bergerak keluar dan masuk, dan sempat kulihat cairan berwarna merah muda, tanda keperawanannya telah kudapatkan.

    Erangan nikmat kami berdua, terdengar sangat romantis saat itu. Lia belajar sangat cepat, dan ‘Veggy’nya terasa meremas-remas ‘Mr. Penny’ku dengan sangat lembut. Hingga belasan menit kami bersetubuh dengan gaya yang sama, karena ku pikir nanti saja mengajarkannya gaya lain. ‘Mr. Penny’ku sudan berdenyut-denyut tanda tak lama lagi aku akan ejakulasi. Aku tanyakan pada Lia, apakah dia juga sudah hampir orgasme. Lia mengangguk pelan sambil terrsenyum. Dengan aba-aba dari ku, aku mengajaknya untuk orgasme bersama. Lia semakin keras mengelinjang, hingga akhinya aku katakan kita keluar sama-sama. Beberapa saat kemudian aku rasakan air maniku muncrat dengan derasnya didalam ‘Veggy’nya yang juga menegang karena orgasme. Lia memeluk badanku dengan erat, lupa bahwa aku adalah majikannya, dan akupun melupakan bahwa Lia adalah pembantuku, aku memeluk dan menciumnya dengan erat.

    Dengan muka sedikit malu, Lia tetap tertidur disampingku di sofa tersebut. Kuperhatikan dengan lega tidak ada penyesalan di wajahnya, tetapi kulihat kepuasan. Aku katakan padanya bahwa permainannya sungguh hebat, dan mengajaknya untuk mengulang jika dia mau, dan dijawab dengan anggukkan kecil dan senyum. Sejak saat itu, kami sering melakukan jika istriku sedang tidak ada. Di kamar tidurku, kamar tidurnya, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, dapur, garasi, bahkan dalam mobil.

    Lia ikut bersama kami hingga tahunan, sampai suatu saat dia dipanggil oleh orang tuanya untuk dikawinkan. Ia dan aku saling melepas dengan berat hati. Namun sekali waktu Lia datang kerumahku untuk khusus bertemu denganku, setelah sebelumnya menelponku untuk janjian. Anak satu-satunyapun menurutnya adalah anakku, karena suaminya mandul. Tapi tidak ada yang pernah tahu..

    TAMAT

  • Perawan sang mantan yang nikmat

    Perawan sang mantan yang nikmat


    1282 views

    Duniabola99.org – Sudah hampir enam bulan lamanya aku berhubungan dengan gadis yang bernama Mitha, dia merupakan teman kantorku. Dan tahu juga kalau aku pernah bertunangan dengan Ega dan akhirnya putus, sikap Mitha sungguh berbeda dengan Ega dia begitu dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan yang kami hadapi. Dan yang paling aku suka darinya dia tidak banyak menuntutku untuk selalu mengikuti kehendaknya.

    Namaku Yudi dan bukan maksudku untuk tidak mau mengikuti keinginan gadis yang telah aku anggap layaknya istriku. Karena bagaimanapun juga kami sudah sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot selingkuh, dengan usia yang sama-sama dewasa menurutku. Karena saat ini usiaku sudah menginjak 28 tahun begitu juga dengan Ega mantan tunanganku itu.

    Dulu Ega sering menginap di rumahku dan mamaku memang tidak banyak komen tentang gadis yang aku ajak menginap di rumah. Apalagi Ega adalah gadis yang telah aku pinang walau akhirnya putus juga, dan kini dengan Mitha aku sama sekali tidak pernah membawanya ke rumah. Entah mengapa aku merasa malu pada mama mungkin karena aku tahu kalau mama sudah berharap untuk aku segera menikah dengan Ega waktu itu.

    Untungnya juga Mitha tidak menuntutku untuk mengajaknya main ke rumah dan memperkenalkan dia pada mamaku. Walau begitu aku sering menceritakan tentang mamaku karena memang hanya dia yang kini menjadi orang tua tunggal bagiku setelah papa meninggal. Sejak dulu aku termasuk cowok yang bisa di bilang nakal, untuk urusan melakukan cerita hot selingkuh bukan lagi hal tabu bagiku.

    Tapi dengan Mitha aku merasa tidak ada keinginan untuk melakukan hal itu, padahal aku sering merindukannya dan bahagia bila bersamanya mungkin karena aku takut kalau harus melakukan adegan seperti dalam cerita sex paling hot, hubunganku tidak akan berakhir di pelaminan lagi. Atau mungkin karena Mitha meruapakan gadis yang pendiam dan tidak menggodaku dengan penampilannya.

    Setiap bertemu paling kami hanya membahas tentang persoalan kami atau tentang pekerjaan kami masing-masing. Seperti sore ini selepas dari kantor aku langsung mengantarnya pulang “Minggu besok kita jalan yuk..” Ajakku pada Mitha “Kemana mas..?” Katanya sambil menatapku “Kemana aja.. terserah kamu..enaknya kemana ” Seperti biasa dia hanya tersenyum dan menyerahkan semua keputusan padaku.

    Begitu mengantar Mitha ke rumahnya aku langsung pulang dan aku di buat terkejut oleh kedatangan seseorang di rumahku, di ruang tamu duduk Ega dengan menunduk “Mas Yudi..” Katanya sambil berlari memelukku, diapun menangis di pelukanku “Ada apa Ega…?” kataku sambil menarik tubuhnya dan dia tetap menangis, akupun membawanya duduk kembali dan mencoba membujuknya untuk berhenti menangis.

    Sampai mamaku juga ikut membujuknya dan Ega menceritakan masalahnya, karena hari telah larut tidak mungkin juga dia pulang karena kini dia tinggal di luar kota. Ega akhirnya menginap di rumahku, besoknya aku terbangun dan aku mendengar mama mengobrol sama Ega ketika aku lihat rupanya Ega masak seperti di saat dia masih sebagai tuanganku dulu dan dia masih terlihat begitu dekat dengan mama.

    Akupun berangkat kantor dan seperti biasa aku menjemput Mitha terlebih dulu, dan aku tidak bisa menceritakan padanya kalau di rumah ada Ega “Hei..kenapa kebanyakan diemnya..?” kata dia membuyarkan lamunanku “Ah.. nggak cuma ke bawa cuaca aja.. dingin males buat ngomong..”Jawabku mencari alasan untung cuaca hari ini mendung “kalau mendung begini besok jadi gak mas..”.

    Aku terperanjat mendengarnya “Oh..iya..iya..sekarang hujan terus ya..” Aku gugup karena aku dengar Ega masih belum mau pulang, katanya dia masih mau tinggal di rumah dan mamaku mengizinkannya. Namun aku tidak berani membicarakan tentang Ega pada Mitha, karena dia juga tahu kalau aku dulu sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita hot dan aku tidak mau menyakiti hatinya.

    Hingga pulang dari kerja aku langsung mengantar Mitha, sebenarnya aku masih berniat untuk mampir k rumahnya “Sudah mas nggak usah.. ini mau hujan lagi kelihatannya..” Kata Mitha ketika aku hendak turun dari mobil, akhirnya akupun pulang dan benar saja tiba di rumah hujan turun dengan lebatnya. Akupun langsung ke dalam kamarku dan segera menghangatkan diri dengan selimut.

    Aku tidak melihat mama masuk ke kamarku, biasanya setiap aku pulang dari kerja dia langsung membuntutiku. Tapi kali ini dia tidak melakukannya sampai akhirnya aku mendengar pintu terbuka aku pikir itu pasti mama “Mas Yudi ini Ega bawain minuman hangat..” Dengan malas aku membuka mataku, dan aku terkejut melihat Ega dengan mengenakan pakaian yang begitu tipis seolah sengaja ingin menggodaku.

    Aku bangun dan mengambil minuman dari tangan Ega, ketika selesai meminumnya Ega mengambil minuman tadi. Namun dia bukan hanya mengambil minuman itu tapi dengan cepat dia mencium bibirku, aku tersentak dan langsung mendorong tubuhnya. Saat itu juga aku lihat Ega menangis dan langsung berlari dari kamarku, lama juga aku terdiam dan akhirnya akupun menuju kamarnya untuk meminta maaf.

    karena aku tahu Ega juga bukan gadis yang mudah melakukan hal seperti itu, aku lihat dia menangis memeluk bantal “Ega maafkan aku.. bukan maksudku untuk…”Dia kembali memelukku saat itu juga aku teringat akan masa laluku dengannya, dengan mesra aku balas memeluknya juga dan kamipun bercumbu seperti dulu dengan lembut aku mencium bibirnya yang terasa begitu hangat.

    Ega memejamkan mata bahkan dia mendesah dengan lirih “Ooouuuggghh… maaas.. Yudiii… aaagggggghhhhh… aku sayaaang kamu maaaaas….” Akupun tidak lagi memikirkan yang lain, tapi dengan perlahan aku lepas pakaian Ega dan nampaklah tubuh mulus Ega di depan mataku “Ooouugggghh… sayaaang.. aku juga masih sayang sama kamu…” Kataku sambil mendekat pada tubuhnya.

    lalu akupun kembali mencumbunya sambil melepas pakaianku juga, hingga akhirnya ketika kontolku sudah menyentuh tubuh Ega. Dengan sigap Ega memegangnya lalu diapun menuntunnya untuk masuk dalam kemaluannya, dan dengan cepat kontolku masuk kedalamnya “Oouuughh… aaagggghh.. aaaagggghh… aaaagggghhh… aaagggghh…Yudiii… aaagghhh..” Desah Ega waktu itu.

    Dia menggelinjang bagai cacing kepanasan dan aku terus memompa tubuhnya hingga tubuhku penuh dengan keringat “OOOooouuuggggghh… aaaaggggghhh… aaaaaggggghhh… aaaggghhh… aaaaaggggghhh…” Aku terus bergerak dan dapat aku rasakan kenikmatan bagai dulu ketika kami masih bersama sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot selingkuh ini, kembali aku kecup bibir Ega.

    Hingga akhirnya kami berdua sama-sama mengerang panjang “Ooouuggggghh… aaagggghh… aaagggghh… sayaaaang… aaagggghh…. aaagggghhh…” Kamipun terkulai di tempat tidur, dan Ega memeluk tubuhku dengan mesranya hingga kamipun tertidur lelap, seperti biasa aku terbangun dan Ega sudah tidak ada di sampingku. Aku tahu dia pasti sedang masak dengan mama.

    Ketika aku bangun dan hendak pindah ke kamarku, mama memanggilku “Yudi.. kamu sudah bangun..itu ada yang temannya..” Dengan masih mata mengantuk akupun melihat ke ruang tamu, apalagi kamarku memang melewati ruang tengah tepat di samping ruang tamu “Oohhh..Mitha..” aku terkejut sedang duduk di sofa Mitha pacarku, dan yang lebih membuat aku terkejut dia di temani Ega disampingnya.

    Aku langsung menghampirinya “Tunggu ya.. 10 menit lagi..” Kataku tapi aku lihat Mitha sudah bangun dari duduknya dan berkata dengan tertahan “Ooh.. tidak usah mas.. Mitha pergi saja..” diapun melesat dengan cepat meninggalkan ruang tamuku, aku berusaha mengejarnya tapi dia masuk kedalam mobilnya lalu meninggalkan aku sendiri dengan perasaan yang tidak dapat aku gambarkan.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Cerita Dewasa – Menghajar Guru Les

    Cerita Dewasa – Menghajar Guru Les


    1587 views

    Duniabola99.org – Namaku Joko, umur 18 tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) jurusan IPS di Semarang
    Aku satu satunya anak dari orang tua ku, dan orang tuaku berdua kerja di Jakarta, dan pulang kerumah minggu terakhir dalam sebulan
    Untuk sementara hidup seksualku, karena maklum saja sudah 18 tahun, Hobbyku adalah lihat film porno, dan suka masturbasi.
    Perjaka? Oh jelas, dan ini adalah cerita pertama kali keperjaka-anku diambil.
    Oleh Guru Lesku
    panggil saja… Bu Santi, janda 2 anak

    Pada awalnya, saya les sama Bu Santi biasa saja, dia tingginya 165, warna kulit kuning langsat, dan berumur sekitar 35 tahun…
    Sedangkan saya, oh ya, saya, ikut tinju jadi badan saya proposional untuk seorang lelaki, tinggi 175, dan panjang “anu”… Normal lah…
    Yang saya banggakan bukan panjangnya, tapi diameternya, yang sangat lebar dan besar.
    Bu Santi pada awalnya saya hanya memperhatikan payudaranya, yang berukuran seumuran dia kira kira 37, ya.. cukup besar, tapi bukan buesar…
    Dia biasa berpakaian T-Shirt cokelat biasa seperti pakaian cowok pada umumnya, dan memakai celana panjang.
    Sangat susah dan tidak mungkin juga melihat celana dalam / bra nya.
    Jadi minggu” pertama saya ketemu, saya sudah kecewa…

    Sampai pada bulan ke 3, Ingat saya dirumah sendirian.
    Bu Santi saat selesai les, dia menanyakan saya letak kamar mandinya.
    Dirumah saya ada 2 kamar mandi, 1 dikamar utama, dan 1 diluar untuk tamu.
    Saya pernah melihat fakta di internet, bahwa cowok ada yang mudah horny melihat cewek kencing.
    Dan benar, jantung saya berdetuk kencang saat ditanya itu.

    “Joko, Bu Santi kebelet nih, kamar mandinya dimana ya”

    Oh ya, pintu kamar mandi saya yang diluar rusak engselnya, sehingga untuk mengunci harus lewat kunci yang diatas pintu dan di geser.
    Inilah yang membuat saya mengakali Bu Santi

    “Itu bu ada di sana (saya menunjuk kamar mandi tamu)”
    “Makasih Jok…”

    Bu santi bergegas ke kamar mandi
    “Oh ya bu, jangan di kunci yang atas ya, habis dipasang tadi, takutnya lem belum kering”

    “Oh iya iya gapapa”

    Bu Santi pasti belum ada 1 pun pemikiran tentang akal jahat saya.
    Setelah pintu itu ditutup karena tidak bisa rapat maka terbuka lagi sedikit…
    Saya mendekat dan
    “seeerrrrr…. serrrr” suara air kencing Bu Santi terdengar…
    saya mulai terangsang, tapi saya berusaha mengontrol diri
    gak mungkin juga saya langsung buka dan genjot, bisa masalah nanti…
    Akhirnya les berlanjut biasa…
    at
    Setelah itu, 2 hari kemudian Bu Santi datang, dia bilang “Besok lesnya 2 jam ya, buat ujian” saya menganggukan kepala
    Dan yang saya kagetkan adalah, Bu Santi mengenakan baju pergi, yang terbuka sampai bagian atas dada kancingnya *Mirip Vneck*
    Dan saat dia duduk menyebabkan, saya bisa melihat dengan jelas Bra putih bercorak bunga, dan payudaranya yang sintal.
    Saya 1 jam les memandangi terus, sayang sekali tidak bisa melihat puting Bu Santi…

    Setelah selesai les, saya tidak baisa mengontrol nafsu, aku masturbasi dan merencanakan sesuatu agar besok saya bisa “servis” Bu Santi
    Saya mengeluarkan mobil saya dan pertama ke apotik dulu, untuk membuat bu Santi “telanjang” mau tidak mau dia harus ke apotik, maka saya beli obat untuk mencuci perut agar mulas.
    Setelah itu saya pulang ke rumah dan mecahkan lampu dikamar mandi tamu.
    Siap sudah rencana saya

    Besoknya pukul 7 sore Bu Santi datang, saya sudah tidak sabar, tapi saya tunggu dulu waktunya… biar tidak di curigai…
    Pukul 7.34, saya minta izin Bu Santi
    “bentar ya bu”
    “iya..” jawabnya

    Saya ke dapur dan menyiapkan 1 gelas susu putih + obat cuci perut kemarin
    Saya baca efeknya 30 menit kemudian
    “Bu kan 2 jam nih lesnya, ini bu buat minum”
    “Ya ampun kamu itu… Makasih makasih” jawabnya…
    Dia meminum, saya pun menunggu reaksinya

    25 menit kemudian, bu Santi memegang perutnya
    “Jok, susu mu tadi basi ya?”

    “HAH MASA BU! aduh!!! aku ambil di meja sih, gak ada orang soalnya”
    “Iya nih perut Bu Santi sakit banget tp gak apa apa kok…”
    Ternyata efeknya belum berjalan, bu santi belum butuh ke belakang
    “Maaf ya bu”
    “Gak papa”

    2 menit kemudian, bu Santi memegang perutnya kembali
    dan saya tau inilah kesempatan saya
    “Bu saya ke belakang dulu, mau pipis”
    “Saya juga deh Jok, sakit perut nih..”

    Dan…
    “Waduh bu.. lampunya kamar mandi tamu mati tuh”
    “Haduh, pakai kamar mandi dalam gimana?” tanya bu Santi
    “Lhah saya juga kebelet bu, belum pipis daritadi”
    “Aduuuh gak kuat aku jok… misi yaaa..”

    Bu Santi terlihat panik agak berlari ke kamar mandiku…
    BAM, pintu ditutup dan aku mendekat kamar mandi

    “Bu, aku juga gak kuat nih pipis”
    “Masuk aja gak papa kok”
    JACKPOT!
    Aku buka pintu dan terlihat dengan jelas dari pantat bu Santi yang indah seperti 2 semangka, mulus tanpa ada jerawat / bisul apapun, dan Vagina Bu Santi yang ditutupi rimbunnya bulu bulu hitam agak keriting…
    “Waduh bu.. maaf lho…”
    “Gak papa kali… hahaha, aduuuh sakit’
    aku pun kencing didepan Bu Santi

    pada awalnya aku berencana agak memperkosa Bu Santi, tapi… keberuntungan ada di aku
    “Jok, punyamu gede ya…”
    Aku terkejut setengah mampus kata kata Bu Santi
    “Gak kok Bu, normal, punya ibu juga lebat”

    Gila! aku memukul kepalaku sendiri setelah berkata itu
    Sudah siap aku dengan marahnya Bu Santi, tetapi…
    “Iya Jok, Ibu bersihin setiap hari kok…”
    Nah, dengan ini aku lebih berani lagi, setelah selesai kencing
    aku mendekat bu santi…
    “Ngapain jok…??”
    “Aku tau maksud dari kata kata ibu kok.. santai saja”
    Aku angkat bajunya, dan aku menemukan 2 bongkahan payudara yang ketat dan besar, anu ku makin tegang saja, baru pertama kali aku menyentuh payudara sedekat ini… aku meremas remasnya, dan Bu Santi mendesah desah

    “Ah.. enak jok.. pintar kamu.. tau aja mau ibu…”
    “Joko sudah pengen begini dari dulu bu…”
    “bilang saja dong jok..”
    Aku buka bajunya dan bra hitamnya yang sexy itu, dan makin terlihat indah lah tubuh bu Santi…
    Aku remas remas susunya lagi, dan aku cium cium bibirnya
    “Siniin jok…”
    Bu Santi memegang anu ku yang tegang dan memasukan kedalam mulutnya…
    Ahhh ahhhh ahhh enak bu…

    tanpa kusadarii Bu Santi menjilat jilat juga, “Aduuh bu.. pintar banget…”
    Anuku dilepas…
    aku padahal belum keluar…
    “kenapa bu?”

    “Ibu sudah gak sabar, bentar tak cebok dulu habis itu genjot ibu ya.. 3 tahun Jok ibu gak digini in”
    “Sini bu aku cebokin”
    Aku ambil semprotan air, dan tissue, aku semprot pantat bu Santi, dan aku lap sampai bersih lagi
    Lalu bu santi berbalik badan dan menduduki anu ku yang tegang itu, memasukan anuku ke dalam mekinya yang berwarna merah mudah

    Slebb…
    “””Ahhhh enaknya”” kita berdua mendesah bersama
    Dimasukan dan dikeluarkannya anu ku di dalam vaginanya, lama lama aku makin nafsu dan genjotanku makin cepat dan cepat
    “AH AH AH!! JOK!! AHHHH!! Ibu mau kencing!!”
    “kencing aja buuuu!!”
    Seerrrrrr bu santi kencing dengan posisi anuku diujung bibir vaginanya, hangat hangat enak terasa di anu ku, “Enak buuu”
    AKu melanjutkan genjotanku ke BU Santi, dan akhirnya
    “AHHH AHH!! JOK Ibu mau keluar”
    “Sama bu, Joko juga..”

    Sessssss kita orgasm bersama sama, cairan wanita Bu Santi keluar bersama spermaku…
    “enak jok…. ahhhh”

    Sejak itu kita setelah les selalu melakukan hubungan bersama..

  • JUICY TEEN SEXS

    JUICY TEEN SEXS


    2331 views

  • Rie tachikawa laforet girl 8 sh

    Rie tachikawa laforet girl 8 sh


    2488 views

    Nonton Bokep Asia – Bokep Jepang HD Terbaru Rie tachikawa laforet girl 8 sh

  • Tante Tiana yang penuh Gairah

    Tante Tiana yang penuh Gairah


    2466 views

    Duniabola99.org – Gosip tentang Plaza Senayan (PS) sebagai salah satu tempat ngumpulnya para TG, ternyata kubuktikan sendiri di bulan Juni ini. Tepatnya tanggal 13 kemarin. Waktu itu aku lagi BT sama kuliah (aku kuliah di Fakultas Kedokteran swasta Jakarta) dan tidak tahu kenapa, aku memilih PS sebagai tempat nongkrongku.

    Setelah berputar-putar selama 1 jam, aku mau pulang. Tetapi sore itu Jakarta lagi diguyur hujan besar. Jadi, menurut perkiraanku pasti jalanan macet sekali. Percuma saja kalo kupulang jam 5 kayak gini. Kalo sampainya harus 2 jam. Lebih baik kupulang jam 6, toh ntar sampainya jam segitu juga. Akhirnya aku duduk di restchairs, tepat di depan ekskalator Lt. 2, dekat Bodyshop. Selama di situ, aku hanya bengong sambil melihat orang-orang lewat di depanku. Sampai tiba-tiba ada cewek duduk di sebelahku sambil membawa 2 plastic bag besar Metro.

    Penampilannya ‘Boljug’, kayaknya sedikit lebih tua dariku. Yah.. kutaksir sekitar 35-an deh. Cukup cantik, cocok jadi Model. Apalagi dengan dandanannya yang natural dan rambutnya yang tergerai indah sedada berwarna kecoklatan.., cakep sekali deh! Bodinya..? Heran bisa ngepas sama wajahnya, seksi banget. Pake Tank top bermotif Macan Tutul, yang kayaknya kekecilan buat dadanya, dan Hipster putih selutut. Buset dah..! Bikin pusing saja.. (aku melihat lewat ekor mata. Tidak mungkin aku melotot langsung, bisa-bisa aku ditabok sama dia..)

    Aku mikir, kira-kira siapa suaminya ya..? Lagi mikir gitu, eh.. dia nepuk pundakku sambil bertanya, “Maaf ya, kalo Butik Absolute adanya di mana..?”
    Aku berusaha menutupi kekagetanku dan berusaha menjawab sesantai mungkin, “Oh.., bukan di sini Mbak. Adanya di Jl. Mahakam, di Melawai sana.”
    “Oh, saya kira di sini..”
    Itulah awal pembicaraan kami, sampai akhirnya kenalan dan ngobrol ngalur-ngidul. Namanya Tiana, umur 36 tahun (bener kan?), rumah di Jl. HL (masih wilayah Senayan juga dong!), mantan pramugari yang bersuami seorang pilot. Kebetulan suaminya lagi tugas 2 minggu ke Frankfurt, jadi dia jalan-jalan sendirian. Belum punya anak, karena suaminya sering pergi.

    “Kan susah jadinya kalo ditinggal terus.” katanya.
    Setelah ngobrol selama setengah jam, tiba-tiba dia bertanya, apa aku ada mobil dan dapat mengatarkan dia pulang. Soalnya dia malas pakai taxi, apalagi kalau lagi hujan gini. Duitnya bisa abis buat bayar kejebak macet saja. Karena kupikir sekalian aku pulang dan nantinya memang lewat jalan rumahnya, ya.. oke-oke saja. Emang sih, kondisi jalan sore itu parah banget. Heran, se-Jakarta bisa kompakan pulang bareng! Untung ada si mbak, jadi ada temen ngobrol deh!

    Setelah hampir 30 menit bermacet-macetan, akhirnya sampai juga di rumahnya yang lumayan besar. Padahal aku baru melihatnya dari depan saja.
    “Klakson aja..!” kata Mbak Tia, “Ntar ada yang bukain koq.”
    Benar..! Setelah ku-klason, seorang pembantu wanita tua berpayung membuka pintu pagar.
    Sebelumnya, Mbak Tia sudah bilang, “Kalau ada pembantu saya, ngakunya kamu tukang service komputer, ya..?”
    Karena masih hujan, mobil kumasukkan sampai pas di depan garasinya yang ber-Sunroof.

    Sambil berakting layaknya customer, Mbak Tia memperkenalkan aku sebagai montir komputer pada pembantunya. Dan lalu menyuruhnya untuk masak-masak buat makan malam.
    “Mari masuk..! Duduk-duduk saja dulu sebentar di dalem. Lalu kamu boleh pulang.” katanya setelah pembantunya pergi ke dapur.
    “Terima kasih kamu udah mau nganterin saya pulang.”
    “Ah.., nggak apa-apa Mbak. Saya juga kebetulan mau numpang ke kamar mandi.”
    “Oh, silakan! Tapi terpaksa yang di lantai atas, nih..! Yang di bawah lagi rusak.”

    Dengan membawa belanjaanya, Mbak Tia mengajakku ke atas.
    “Yuk ke atas..!” katanya sambil berjalan di depanku.
    Saat itu baru kuperhatikan. Ternyata CD-nya menyetak habis di Hipster-nya! G-string, man..!Huaa..! si Junior langsung berontak. Baru kali ini aku berhadapan langsung sama cewek pemakai G-string. Sambil berusaha senormal mungkin, aku mengikuti dia dari belakang. Sampai akhirnya tiba di kamar.

    “Ayo masuk, jangan malu-malu..! Tuh kamar mandinya di sana..” katanya sambil menunjuk ke pintu di ujung kamar.
    Aku langsung ke sana, dan ketika mau menutup pintu, Mbak Tia tiba-tiba memegang Handle pintu luar kamar mandi sambil berkata dengan genit, “Jangan lama-lama ya..!” Terus ditutup deh pintunya sama dia.

    Lagi seru-serunya pipis, mataku tiba-tiba tertuju pada sebuah benda panjang yang berada di balik botol-botol sabun. Ketika kuambil.., ternyata Dildo..! Tiruan Penis yang berwarna coklat muda..! Belum hilang rasa kagetku, sudah datang kejutan lagi. Karena pintunya tidak kukunci, secara diam-diam Mbak Tia masuk ke kamar mandi. Karena saat itu aku sedang kaget, tiba-tiba aku dipeluk dari belakang secara lembut. Tangan kiri Mbak Tia meraih tanganku yang lagi memegang Dildo, sedangkan tangan kanannya meremas junior-ku.
    “Ini mainan saya, kalau lagi kesepian..” bisiknya tepat di telingaku.
    Aku terdiam seperti patung, mungkin karena keenakan.. kali ya.., hehehe.
    “Tapi jauh lebih enak kalau pake yang asli..” desahnya.

    Aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa ketika dia mulai menjilat leher sekitar telinga. Rasanya geli-geli enak dan aku benar-benar tersihir. Sambil terus menjilat dia berusaha membuka celanaku dari belakang.
    “Hhh.., jangan Mbak..!” aku berusaha mengingatinya.
    Tapi.., “Kenapa..? Hhhmm slurp.. slurp.., nggak suka ya..?” desisnya sambil tetap mencium dan menjilat leherku.
    Akhirnya kupikir, bodo amat deh..!”Mmmbakk.. hh.. dih.. ranjang aja deh.. biar lebih enak..” kataku.

    Dia menuntunku keluar kamar mandi sampai di pinggir Bed, langsung memagut mulutku dengan ganas. Lidahnya meliuk-liuk mencari-cari lidahku, sementara tangannya kembali berusaha membuka celanaku. Aku yang sudah bodo amat, mendekap tubuhnya yang empuk. Hhmmpp.. benar-benar enak memeluk cewek bohay seperti dia.

    Setelah celanaku melorot, ciumannya beralih ke leher, ke dada, perut, dan akhirnya ke penisku. Dia mengurut penisku pelan-pelan, wwoowww..! enak banget.
    “Kamu tetap berdiri, ya Land.. Jangan rebah..!” pintanya sambil tersenyum manis. Aku mengangguk saja.
    “Kontol kamu.. hh.. kayaknya enak.. hh.. hap..!”
    Tiba-tiba dia langsung menghisap penisku, bahkan mengocok-ngocok di mulutnya.

    Uihh, rasanya tidak dapat kutuliskan deh..! Enak banget.
    “Hhmm.. slurp.. slurp..! Aahh.. slurp.. slurp..!”
    Kadang-kadang dia sengaja mengguncang-guncang penisku ke kiri ke kanan dengan mulutnya, sementara kedua tangannya mengelus-elus pantat dan bijiku.
    “Aahh.. jangan kenceng-kenceng, Mbak..!” kataku saat dia menghisap dengan bernafsu.
    Dia hanya tersenyum, lalu meneruskan kegiatannya. Hisap.. lepas.. hisap.. lepas.., terus sampai akhirnya dia seperti kelelahan, tetapi tetap horny.

    “Hmm.., kontol kamu enak..” katanya sambil menjilat bibirnya yang penuh lendir.
    Kelihatan sekali dari sorot matanya yang liar kalau dia sudah sangat horny.
    “Udah lama saya nggak ngisap kontol seenak ini.”
    “Mbak..”
    “Jangan panggil saya Mbak..” desisnya sambil mencium bulu kemaluanku, “Panggil saya Tiaa.. aahh.. sstt..”

    Kembali dia menjilat bulu kemaluanku dengan lidah meliuk-liuk seperti lidah ular. Kali ini jilatannya naik ke atas, sambil tangannya membuka T-shirt-ku. Aku juga tidak mau kalah, ikutan membuka Hipster dan Tanktop-nya. Dan Payudara itu.. kayaknya 36B, deh..! Nantang banget..!Walau saat itu masih memakai bra, tapi tidak bertahan lama, karena langsung dibuka sama dia. Jadi sekarang hanya sisa CD-nya, yang hanya tali saja.

    Aku tidak menunggu lama-lama lagi, langsung ku-‘mamam’ payudara bulat itu. Awalnya yang kiri, dan yang kanan kuremas-remas. Tia mengerang dan menjatuhkan diri ke ranjang.
    “Aahh.. sstt, ayyohh.. nenen yang kuat.. Say.. hh.., iisshhaapp putingnya hh.. hh..!”
    Aku dengan semangat menghisap sesuai perintahnya. Sesaat kugigit lembut putingnya.
    “Aaahh.. ennakk..! Hhh.. kenyot terus.. sstt.. yang.. kuathh.. aahh..!” jeritnya sambil menggelinjang.
    Rupanya arus kenikmatan mulai menerpa Tia. Tangan kananku mulai menjelajah vaginanya yang masih tertutup CD. Wah, sudah basah rupanya..! Apalagi saat jari tengahku menyelinap di antara Labia majora, kerasa sekali beceknya.

    Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Tia sadar ada benda asing yang menggesek kemaluannya. Apalagi saat jariku menyentuh klitorisnya, makin kencang goyangannya. Seakan berusaha agar jariku tetap di klitorisnya, tidak pindah kemana-mana.
    Terbukti saat tangannya memegang tanganku yang ada di kemaluannya, “Jangan.. kemana-mana Say.. hh.. sstt.. gesek itilku.. hh..!” erangnya.
    Sekarang ciumanku sudah pindah ke lehernya yang jenjang dan wangi. Vaginanya tetap dihibur dengan jariku, sementara tanganku yang lain membelai rambut indahnya.

    “Udahh.. cukup maen jarinya.. sst..!” kata Tia.
    Lalu dia menelentangkan aku dan dia ada di atasku. Dia langsung menempatkan lubang kemaluannya tepat di depan wajahku dan secara perlahan dia buka CD-nya yang seperti tali itu dengan membuka ikatan di sampingnya. Tercium semerbak wangi vagina yang benar-benar membuatku terangsang. Tampak tetesan lendir di lubang vaginanya. Benar-benar horny nih cewek..
    “Hm.., wangi sekali Tia. Gue suka baunya..”
    “Kamu suka bau memekku, Say..?”
    “He eh..”
    “Kalo gitu, cium deh..!” katanya sambil menurunkan vaginanya ke wajahku.
    “Ayo cium, Say..! Hhh.. cium.. cium.. dijilat, Say.. hh jilat.. jilat.. JILAATT..!”
    Padahal tanpa dikomando lagi aku sudah mau menjilat.

    Kuhisap-hisap klitorisnya yang menyembul, kujilat vaginanya, perineumnya, anusnya, semuanya. Semua yang ada di sekitar kemaluannya kujilat dan kuhisap.
    “Jilaatthh teerruusshh.. Say.. jillaathh.. itilnyaahh.. itilnyaahh.. teerruusshh.. ittill.. itil..” desahnya.
    Wajahku benar-benar dijadikan gosokan sama dia. Digosoknya terus kemaluannya di wajahku, kadang berputar-putar bak Lapdancer. Karena bosan di bawah terus, posisinya kuubah. Sekarang Tia di bawah, tapi tetap sambil kujilat vaginanya. Dia menggeliat-geliat, kadang menyentak ke belakang saat klit-nya kuhisap atau kujilat. Kadang mengerang, menjerit, melolong, bahkan kadang kepalaku dijepit dengan kedua pahanya yang putih mulus itu.

    “Ah.. ah.. ah.. err.. rr.. Aaa.. Uhh.. uuhh..” sampai akhirnya, “Ahh.. hh.. I’m comin’.. Sayyhh.. I’m comin’.. Iihh.. Ihh..”
    Kerasa sekali dia mau orgasme, karena badannya mulai mengejang.
    “Tapi tidak akan segampang itu, Tia..! Loe bakal gue bikin penasaran..” kataku dalam hati.
    Saat dia sudah hampir sampai, dia mulai menjerit-jerit.. dan.. cepat-cepat kuhentikan jilatanku dan cepat-cepat berdiri di samping ranjang. Sambil tersenyum, aku asyik melihat tubuhnya yang seksi sedang menghentak-hentak, menanti kenikmatan. Dipadu dengan suara desahnya, benar-benar tontonan yang tidak ada duanya.

    Tidak lama kemudian Tia tersadar kalau orgasmenya tidak akan sampai.
    “Ahh.. ahh.. hh.. lho..? Lho..? Koq.. Kenapa brenti..? Kenapa brentii..?” setengah menjerit, lalu celingukan mencariku.
    Setelah melihatku ada di sampingnya sambil tersenyum manis, Tia benar-benar geram.
    “Kamu.. Kamu.. Bener-bener jahat..!”
    Tia menyelipkan jari kirinya ke vaginanya, menjaga supaya tetap horny rupanya.
    “Roland.., kamu bener-bener jahat..!” jeritnya.
    Untung diluar masih hujan besar. Jadi jeritannya tertutup dengan suara hujan.
    “Sini..! Kesini..!”

    Sambil tertawa kecil aku bukannya memdeketi, tapi malah menjauh. Tia jadi seperti orang penasaran. Dengan meraung seperti macan dia melompat dari ranjang, berusaha menerkamku. Tapi gagal, karena aku berhasil berkelit. Sambil tertawa, aku berusaha menghindar dari sergapannya yang dipenuhi hawa nafsu.
    “Jahat..! Jahat..! Jahat..!” jeritnya sambil berusaha mengejarku.
    Kami berdua seperti anak kecil yang lagi main kejar-kejaran.

    Hingga akhirnya aku pura-pura mengalah dan bersedia ditangkap. Aku langsung duduk di sofa single, di samping ranjangnya. Dan dia menangkapku di situ. Tanpa ba-bi-bu lagi, Tia langsung duduk berhadapan di pahaku. Bulu kemaluannya terasa lembut menyentuh pahaku, sedangkan batang kemaluanku merapat di perutnya.
    “Mau lari kemana, hah..? hh..!” katanya sambil menggesek-gesekkan puting susunya ke putingku, rasanya nikmat sekali.
    “Orang lagi mau ngecret koq dikerjain.. hh..? Nggak boleh, tau..!” omelnya sambil menatap tajam.
    Pura-pura.., “Ya..deh, gue salah..” kataku.
    Lalu kupagut bibirnya yang basah itu. Langsung dibalas dengan ganas. Tia memelukku dengan erat sambil menggesek naik turun kemaluannya ke penisku.

    Kemudian dia menghentikan pagutannya, lalu tersenyum licik.
    “Buat orang kaya kamu, ada hukumannya.. ss..”
    “Apaan..?” tantangku.
    “Hukumannya..” Tia meraih batang kejantananku dan langsung dimasukkan ke vaginanya, “Ngentot sampai aku puaass.. hh..!”
    Begitu kalimat itu berakhir, Tia langsung menggenjot penisku naik turun.

    Aduh, benar-benar vagina yang luar biasa. Begitu ketat mencengkeram. Sementara itu, di depan wajahku terpampang payudara besar yang terguncang-guncang. Seakan memohon untuk dihisap.
    “Ahh.. uh.., kontolhh kamuhh.. enak sstt ahh.. sst.. ahh..” desahnya sambil naik turun.
    Aku tidak dapat menjawab, soalnya lagi asyik menenen. Tanganku mengelus-elus sekitar pantat sampai belakang vaginanya, biar dia benar-benar puas.

    “Ah.. ah.. terus..! Jangan berhenti Say..! Aku suka ngentot sama kamu.. hh enak.. Ayoh.. nenen yang kuat.. nenen.. nene.. aahh..!” jeritnya.
    Kadang kusentak juga dari bawah, dan Tia senang sekali kalau sudah begitu.
    “Sentak lagi.. sentak lagi.. Aaa..! Iya.. iya.. gitu.. lagi..! Lagii..! Itil gue.. itil gue.. Ooohh..!”

    Lagi asyik-asyiknya dia menggenjot penisku, tiba-tiba kuberdiri sambil membopongnya. Lalu aku jalan-jalan keliling kamar sambil tetap dia mengocok penisku dengan vaginanya yang luar biasa. Sebagai ganti sentakan yang dia suka, aku jalannya kadang seperti orang melompat. Kan jadi sama nyentaknya. Tapi itu tidak dapat lama-lama, karena badannya lumayan berat. Jadi aku balik ke ranjang.
    “Kamu di bawah ya, Say..! Aku suka di atas.. ss..” desisnya manja.
    “Oche.., buat Tia.. apa aja deh..!” godaku.

    Tanpa banyak buang waktu, Tia kembali melanjutkan goyangannya. Kadang goyangnya benar-benar maut, sampai menyentak kepalanya ke belakang. Atau kadang sambil meremas payudaranya, seperti di film-film BF. Atau kalau lagi adem, dia merebahkan kepalanya di dadaku. Sambil mengocok, seperti biasa dia suka sekali berkata kotor.
    “Hhmm.., ngentot..! Hmm.., ngentot..! Ahh.. hh.. sstt.. Tia seneng deh kalo lagi ngentot.. hh.. Enak kan, Say..?”
    “Enakhh.. banget, Tia..” lenguhku.
    “Seneng khaann.. sstt..!”
    “Seneng..”
    “Tia.. sukka.. kontol Roland.. hh..”

    5 menit kemudian, aku merasa akan jebol, karena penisku sudah berdenyut. Rupanya Tia juga begitu. Dinding vaginanya mulai bergetar dan sudah basah sekali. Genjotannya pun sudah mulai mengganas, seperti saat dia mau orgasme tadi.
    “Oohh.. Tia.. gue mau.. keluar..”
    “Aku.. juga Say.. Mau ngecret.. hh mau ngecret.. tahan yah.., kita barengan.. ss..!”
    Aku berusaha supaya tidak jebol duluan, kutahan mati-matian. Tia sudah semakin tegang, makin erat memelukku.
    “Auh..! Auh..! I’m comin’ Say..! I’m comin’ Say..! Aadduhh.. Kontol.. Jembut.. itil.. ah.. ah..!” jeritnya, makin lama makin keras.
    Dan, “Terusshh.., terusshh.. don’t stop..! Don’t stop..! Aku.. Aku.. Ak.. iihh.. iihh..”

    Dia orgasme sambil menjerit dan menghentak-hentak dengan ganasnya. Saat orgasme, otot vaginanya betul-betul tegang dan memerah batang penisku.
    “Tia.. Tia.. ahh awas.. gue mau keluar..!”
    “Biar..! Biar..! Di dalam aja.. jangan dilepass.. Aaa..!”
    “Crot.. crot.. crot..!” spermaku muncrat di dalam vaginanya.
    Aku tidak dapat berkata apa-apa lagi, hanya bisa menerawang ke langit-langit. Menikmati orgasme. Masih ada beberapa hentakan lagi, sebelum akhirnya Tia terkulai lemas di dadaku. Rambutnya yang indah itu menghampar bebas, langsung kubelai.
    “Terima kasih, Land..! Saya udah lama nggak ngerasain yang kayak gini.” dia mendesah.
    “Meski kamu jarang ngomong, tapi cara kamu enak banget.”
    Aku hanya dapat tersenyum saja.

    Kemudian kami ke kamar mandi untuk saling membersihkan diri dan ada sedikit 1 ronde lagi yang kami mainkan di sana dengan cepat. Terus aku siap-siap untuk pulang.

  • SWEET GIRL SUDDENLY GETS FUCKED BY HER HUSBAND’SOLD UNCLE WHEN.HE’S. AWAY

    SWEET GIRL SUDDENLY GETS FUCKED BY HER HUSBAND’SOLD UNCLE WHEN.HE’S. AWAY


    1759 views

    IndoLiveAsia

  • Majalah Dewasa – Sarra Legge

    Majalah Dewasa – Sarra Legge


    1631 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku

    Nikmatnya Disetubuhi Pacar Kakakku


    1282 views

    Duniabola99.org – Tragedi ini terjadi waktu aku coba bersihkan kamarnya kakakku. aku nemu sebuah video dewasa. Waktu kuliat video dewasa tersebut ternyata permainan sex nya sangat seru dan film dewasanya sangat menggairahkan. Tadinya aku bermaksud mengembalikan vCD tersebut ke tempatnya.

    Aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film. Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yg sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yg melekat mereka lepas. Si lelaki mulai menciumi leher perempuannya, kemudian turun ke buah dada. Si perempuan terlihat menggeliat menahan nafsu yg membara. Sewaktu kemudian si lelaki mejilati kemaluannya terutama di bagian klitorisnya.

    Si perempuan merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si perempuan yg mengulum kemaluan si lelaki yg sudah ereksi. Setelah beberapa waktu sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si lelaki memasukkan kemaluannya ke kemaluan perempuan bule tadi dan langsung disodok-sodokin dgn gencar. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si lelaki langsung mencabut rudalnya dari kemaluan kemudian mengocoknya di depan wajah perempuannya sampai keluar air maninya yg banyak banget, si perempuan terlihat menyambutnya dgn penuh gairah.

    Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas buah dada, kemudian aku yg kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri buah dadaku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena putingnya woww!!

    Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya luar biasa!!Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok klitoris sementara yg satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. Dan,“ Oohh.. oohh..”Aku mencapai orgasme yg luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet. Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yg terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vCD player tanpa ngeluarin discnya.

    “Gawat!” pikirku.“Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?”.Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang lelaki keren.

    Rupanya Mas Heldy pacar Mbak Sarah dari Bandung.“Halo Syifa sayg, Mbak Sarahnya ada?”“Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Heldy dulu?”“Waduh nggak tuh.

    Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri.”“Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik” usulku sekenanya. Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Heldy. Mas Heldy menyetujui usulku. Ternyata Mbak Sarah cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana.

    Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih. Aku mempersilakan Mas Heldy mandi. Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Heldy yg keren, kubaygkan Mas Heldy sedang telanjang sambil memperlihatkan “tongkat kastinya”. Nggak sulit untuk ngebaygin karena aku kan pernah ngintip Mas Heldy ama Mbak Sarah lagi ml.

    Rasanya aku pengen banget ngerasain kemaluan masuk ke kemaluanqu, abis keliatannya enak banget tuh.“Ada apa Syifa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?” tanyanya tiba-tiba.“Ah, enggak Mas, Syifa bobo dulu ya ngantuk nih!” ujarku salting.“Mas Heldy nonton TV aja nggak papa kan?”“Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!”Aku beranjak masuk kamar.

    Setelah menutup pintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yg 36B membuatku terlihat sexy. Rambut kemaluanku tumbuh lebat menghiasi kemaluanqu yg indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yg longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua puting susuku, bahkan rambut kemaluanku terlihat menerawang.

    Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vCD dewasa yg lupa aku keluarin tadi, apa Mas Heldy menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

    Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yg mendebarkan, Mas Heldy di depan TV sedang menonton dewasa sambil ngeluarin kemaluannya dan mengelusnya sendiri. Wah.. gagangnya terlihat kekar banget. Aku berpura-pura batuk kemudian dgn tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Heldy. Mas Heldy terlihat kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kemaluannya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.“

    Eh, Syifa anu, eh belum tidur ya?”Mas Heldy terlihat salting, kemudian dia hendak mematikan vCD player.”Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.“Oh iya deh.”Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga kemaluanku mengintip keluar dgn indahnya.

    “Mas, gimana sih rasanya bersebadan?” tanyaku tiba-tiba.“Eh kok tau-tau nanya gitu sih?” Mas Heldy agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya waktu itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga kemaluanqu semakin terlihat jelas.“Alaa nggak usah gitu!

    Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sarah lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!”“Oya? He he he yaa.. enak sih.”Mas Heldy tersipu mendengar ledekanku.Akupun melanjutkan, “Mas, kemaluanqu sama punya Mbak Sarah lebih indah mana?” tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so kemaluankupun terpampang jelas.“Ehh glek bagusan punyamu.”“Terus kalo toketnya montokan mana?” kali ini aku mencopot kaosku sehingga buah dada dan badanku yg montok itu telanjang tanpa sehelai benang yg menutupi.

    “Aaanu.. lebih montok dan kencengan buah dadamu!” Mas Heldy terlihat melotot menyaksikan bodiku yg sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang. “Sekarang giliran aku liat punya Mas Heldy!”Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Heldy. Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat badan bugil Mas Heldy dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. kemaluannya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung lelaki aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.“

    Wah gede banget! Aku isep ya Mas!”Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum gagang kemaluannya yg gede dan panjang itu seperti yg aku tonton di BF.“Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh.”Ternyata nikmat sekali mengisap kemaluan. Aku jepit kemaluannya dgn kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget!

    Mas Heldy akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya badan sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dgn ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku. “Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas” Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sewaktu kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dgn kuat.“Auwh geli nikmat aah ouw!”Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku.

    Sejurus kemudian lidahnya turun ke kemaluanqu. Tangannya menyibakkan rambut kemaluanku yg rimbun itu lalu membuka kemaluanqu lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar kemudian dijilatinya dgn rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dgn kuat.“Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!” jeritku.“Slurp Slurp, kemaluanmu gurih banget Syifa mmh”.Mas Heldy terus menjilati kemaluanqu sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.“Mas.. ayo.. masukin kemaluanmu.. aku nggak tahan..” Mas Heldy lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kemaluannya dgn gagah ke arah lubang kemaluanqu. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya gagang rudal itu ke dalam kemaluanqu.“Aauw sakit Mas pelan-pelan akh..”

    Walaupun sudah basah, tapi kemaluanqu masih sangat sempit karena aku masih perawan.“Au.. sakit”Mas Heldy terlihat merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sarah kemaluanku jauh lebih menggigit. Lalu dgn satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.“ Au.. sakit..”Aku melonjakkan bokongku karena kesakitan.

    Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sewaktu kemudian Mas Heldy memompa bokongnya maju mundur.“Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!”“Aakh! Aakh!

    Auw!”Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yg luar biasa. kemaluanqu serasa dibongkar oleh tongkat kasti yg kekar itu.“Ooh.. lebih keras, lebih cepat”Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Mas Heldy malah mencabut kemaluannya dan tersenyum padaku.

    Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas kemaluannya, dgn birahi yg memuncak kutancapkan gagang bazooka itu ke dalam kemaluanku,“Jrebb.. Ooh..” aku menjerit keenakan, lalu dgn semangat 45 aku menaik turunkan bokongku sambil sesekali aku goygkan pinggulku.“Ouwh.. enak banget kemaluanmu nggigit banget sayang.. kemaluanku serasa diperas” “Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kemaluanmu juga hebaat, kemaluanku serasa dibor”Aku menghujamkan bokongku berkali-kali dgn irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang.

    Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel badanku berkumpul menjadi satu dan dan“Aah mau orgasme Mas..”Aku memeluk erat-erat badan atletisnya sampai Mas Heldy merasa sesak karena desakan susuku yg montok itu.“Kamu sudah sayang?

    OK sekarang giliran aku!” Aku mencabut kemaluanqu lalu Mas Heldy duduk di sofa sambil mememerkan ‘tiang listriknya’. Aku bersimpuh dihadapannya dgn lututku sebagai tumpuan. Kuraih kemaluan besar itu, kukocok dgn lembut. Kujilati dgn sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dgn kuat.

    “Crupp.. slurp.. mmh..”“Oh yes.. kocok yg kuat sayang!”Mas Heldy mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yg menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kemaluannya.“Crupp crupp slurp!”“ Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!”Aku semakin bersemangat ngerjain kemaluan big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu“Croot.. croot..”Kemaluannya menyemburkan air mani banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, buah dada dan hampir seluruh badanku.

    Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap kemaluannya dgn kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan. Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dgn badan bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dgn badan telanjang. Sungguh pengalaman yg sangat mengesankan.

  • REAL WHITE MAN FUCK MY BEAUTIFUL WIFE

    REAL WHITE MAN FUCK MY BEAUTIFUL WIFE


    1904 views

  • SMUTTY GIRL SEXS

    SMUTTY GIRL SEXS


    1878 views

  • Cerita Sex Lesbi Sama Widia

    Cerita Sex Lesbi Sama Widia


    1512 views

    Duniabola99.org – Widya berusia 22 tahun dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang ideal. Dia masih berstatus mahasiswi di sebuah PTS di Yogyakarta. Sedangkan Susan berusia 26 tahun dengan ukuran payudara 36 dan tubuh yang ideal. Dia bekerja sebagai karyawan sebuah kantor swasta di Yogyakarta. Mereka berdua tinggal di asrama putri tempat Ibu Anna di Yogyakarta bagian utara.

    Mereka berdua menjadi lesbian ketika suatu pagi berebutan kamar mandi. Ada 2 kamar mandi di asrama yang berpenghuni cuma 4 orang. Satu kamar mandi sedang dipakai orang. Sedangkan yang satu masih kosong. Secara serempak mereka berdua sudah berada di depan kamar mandi.

    “Aku tergesa-gesa,” kata Widya. “Aku juga tergesa-gesa,” kata Susan. Mereka terdiam beberapa saat sampai kedua mulut mereka serempak mengeluarkan suara. “Sama-sama saja.”Mereka berdua langsung masuk ke kamar mandi dan Susan mengunci pintu kamar mandi tersebut. “Tapi bagaimana caranya. Gayung cuma satu, sabun cuma satu, pasta gigi cuma satu,” kata Susan. “Iya. Dan juga aku malu kalau telanjang,” kata Widya. “Kalau itu tidak masalah. Kita saling membelakangi.” “Begini saja. Kamu dulu yang mandi. Aku gosok gigi dulu.”

    Kemudian Susan melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di gantungan di belakang pintu kamar mandi. Dan di belakangnya Widya berdiri menunggu di pinggir bak mandi. Lalu mereka berputar haluan. Ganti Widya yang melepaskan seluruh pakaiannya dan menaruhnya di gantungan di belakang pintu kamar mandi. Kemudian dia menggosok giginya. Di belakangnya Susan sedang mengguyur tubuhnya dengan air. Setelah cukup, mereka berputar haluan kembali. Susan dengan membawa sabun berdiri menghadap pintu. Sedangkan di belakangnya giliran Widya yang mengguyur tubuhnya dengan air. Kemudian…
    “San, sabunnya sudah?”

    “Sudah. Ini,” kata Susan sambil membalikkan tubuhnya yang penuh busa sabun.
    Bersamaan dengan itu Widya juga membalikkan tubuhnya. Mereka kaget dan serentak menutupi tubuh seadanya. Tangan kanan mereka menutupi kedua payudara dan tangan kiri mereka menutupi kemaluan. “Aku sudah lihat punyamu Wid. Buka saja. Kenapa ditutup?” Widya tidak membuka tangan kanannya yang menutupi kedua payudaranya. Dibukanya tangan kirinya dan dibukanya tangan kanan Susan yang menutupi kedua payudaranya. Susan diam saja ketika Widya membelai payudara kirinya yang penuh busa sabun dan meremasnya. Dipilinnya puting payudara Susan. Yang keluar dari mulutnya hanya sebuah suara. “Aaahhh… aaahhh… aaahhh…” Setelah Widya puas Susan berkata, “Punyamu aku sabuni ya?” Widya hanya mengangguk dan membuka tangan kanannya yang masih menutupi kedua payudaranya.

    Susan kemudian mengusapkan sabun yang sejak tadi dipegangnya ke payudara kanan Widya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya mengambil busa sabun dari payudara kirinya sendiri dan diusapkan ke payudara kiri Widya. Tidak lupa kedua puting Widya juga dipilin-pilin. Susan tidak hanya menyabuni kedua payudara Widya. Seluruh tubuh Widya disabuninya dengan usapan yangmenggairahkan sambil kedua payudaranya sendiri sesekali disentuhkan ke tubuh Widya. “Ehmmm… ehmmm… ehmmm…” Ganti Widya yang mengeluarkan suara dari mulutnya. Tubuh mereka berdua sudah penuh dengan busa sabun. Susan dari belakang memeluk Widya dan kedua tangannya bergerak ke seluruh tubuh Widya. Widya yang dipeluk tidak ingin kenikmatan itu hanya milik Susan. Kedua tangannya juga bergerak ke seluruh tubuh Susan. Dia berkata sambil mendesah, “San… tadi sebetulnya kamu tidak usah membalik tubuhmu. Cukup aku saja. Jadi kita tidak begini akhirnya.”
    “Maksudku juga begitu. Aku membalikkan tubuhku dengan harapan kamu tetap menghadap bak kamar mandi.”

    Kemudian sambil tetap dipeluk Susan, Widya membalikkan tubuhnya sehingga kedua payudara mereka saling menempel. “Ouohhh…” Mereka berdua saling menggesekkan kedua payudara mereka sampai akhirnya mereka berdua sadar dengan apa yang terjadi dan serempak berkata, “Kita kan tergesa-gesa.” Mereka melepaskan pelukan dan karena Susan yang mendapatkan gayung lebih dulu dia yang membilas tubuhnya. Widya tidak sabar dan merapatkan tubuhnya ke tubuh Susan. Mereka berdua kembali terlena dengan keadaan tubuh yang baru terkena satu guyuran air. Mereka berdua saling membersihkan sisa busa sabun pada tubuh mereka berdua. Desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut mereka berdua. “Ehmmm… ehmmm… ehmmm…” Beberapa menit mereka saling membersihkan busa sabun sambil sesekali tubuh mereka diguyur air. Setelah selesai mereka mengeringkan tubuh mereka dengan handuk. Mereka keluar bersama-sama dan Widya berkata kepada Susan, “San, nanti malam lagi ya?” Susan hanya mengangguk.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Dan tanpa menunggu malam ketika sore hari Widya selesai mandi, Widya waktu itu berani hanya melilitkan handuk ke tubuhnya karena keadaan asrama sedang sepi. Dia kaget melihat Susan sudah berada di dalam kamarnya masih dengan memakai pakaian kerjanya. Dia hanya sebentar kaget kemudian tersenyum. “Wid, aku sebetulnya mau menyusul kamu mandi. Tetapi kamu mungkin tidak dengar. Jadi aku tunggu di sini.” Widya menghampiri Susan yang duduk di tepi tempat tidur dan duduk di sampingnya. Dibelainya paha Susan yang tidak tertutupi rok mini yang dipakainya.Kemudian, “Sebentar ya San. Aku pakai pakaian dulu.” Widya kemudian berdiri menghampiri lemari dan di depan lemari dia melepaskan handuknya. Dia mencari-cari pakaian dari dalam lemari.
    “Kamu menantang aku ya? Tidak usah pura-pura cari pakaian.”
    “Rupanya kamu tahu.”

    Widya kemudian membalikan tubuhnya dan dilihatnya Susan sedang melepaskan BH-nya dan kemeja yang dipakainya hanya dilepaskan kancingnya. Setelah BH Susan terlepas, dengan cepat kedua tangan Widya melepaskan kemeja yang dipakai Susan sambil bibirnya mendarat di bibir Susan. Mereka berciuman dan saling menjilat lidah. Kedua payudara mereka saling menempel. Kedua puting payudara mereka saling digesekkan. Kemudian Widya menghentikan ciumannya dan dia duduk bersimpuh di depan Susan. Dibelainya paha Susan dengan kedua tangannya. Sedangkan Susan menikmati remasan kedua tangannya pada kedua payudaranya. Kedua tangan Widya lalu naik ke atas dan masuk ke dalam rok mini yang dipakai Susan. Dia berusaha melepaskan celana dalam yang dipakai Susan. Berhasil.

    Pada waktu yang sama Susan yang mengetahui Widya sedang berusaha melepaskan celana dalamnya lalu menghentikan remasan pada kedua payudaranya. Kedua tangannya melepaskan rok mini yang dipakainya. Sekarang Susan sudah telanjang bulat. Widya kemudian membimbing Susan ke tempat tidur. Dan mereka pun bercumbu dengan nikmatnya hingga fajar menyingsing. Dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang sedang mengamati percumbuan mereka…

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • THE GIRL NEXT.DOOR

    THE GIRL NEXT.DOOR


    1718 views

  • Nafsu Terpendam Pembokat Seksi

    Nafsu Terpendam Pembokat Seksi


    1577 views

    Duniabola99.org – Aku biasa memanggilnya mbak Ayu karena dia berasal dari tanah Jawa asli, nama serta wajahnya memang tidak jauh berbeda. Mbak Ayu sudah bekerja disini kurang lebih selama dua tahun lamanya, aku masih ingat kala itu aku masih kelas tiga SMA menempuh ujian semester akhir. Saat mama pertama kali mengenalkannya aku sudah terperanjat karena baru kali ini mama membawa pembantu yang cantik dan masih muda pula.

    Namaku Faris saat ini aku seorang pelajar di salah satu kampus yang ternama di kota ini. Sebagai mahasiswa sudah biasa aku berkumpul dengan teman yang sering nongkrong di tempat tongkrongan, salah satunya cafe yang biasa aku datangi. Obrolan kami tidak pernah jauh dari obrolan seputar maslah pasangan ataupun yang lebih pribadi lagi yakni pengalaman melakukan mesum seperti dalam cerita sex.

    Seperti yang lain akupun sama saat ini aku menjalin hubungan dengan teman satu kampusku Tania namanya. Namun kami hanya sekedar berciuman layaknya berpacaran biasa, dan tidak pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita sex, meskipun sudah banyak dari teman-temanku yang melakukan hal itu. Tapi aku mencoba untuk menghindarinya apalagi Tania sepertinya juga menjaga agar hal itu tidak terjadi.

    Namun siapa sangka kalau aku dapat menghidari cerita sex itu dengan pacarku, tapi akhirnya akupun melakukan hal itu. Tidak pernah aku duga sebelumnya kalau keperjakaanku akan hilang bersama dengan orang yang tidak aku duga sebelumnya, ya aku melakukan adegan seperti dalam cerita sex bersama mbak Ayu pembantu rumah tanggaku sendiri.

    Akupun tidak menyalahkan ataupun menyesali perbuatanku padanya, karena hal itu terjadi atas kemaunku juga. Kalau saja aku dapat menolak hal itu tidak mungkin terjadi, hampir setiap hari aku memang sering mencuri pandang pada mbak Ayu yang semakin hari aku rasa dia semakin cantik saja, dengan kulit kuning langsatnya serta tubuhnya yang seksi membuatku ingin lama-lama memandangnya.

    Meskipun dia hanya seorang asisten rumah tangga namun tidak terlihat karena dia selalu berpenampilan layaknya anak majikan menurutku. Bahkan ketika aku mengantar mbak Ayu untuk belanja keperluan rumah di salah satu supermarket, biasanya banyak yang bilang kalau kami pasangan. Aku hanya tersenyum jika ada yang bilang hal itu sedang mbak Ayu tersenyum malu.

    Hari itu rumah sedang sepi karena kedua orang tuaku memang sedang pergi ke luar kota, dan siang itu Tania datang ke rumah sendirian. Kamipun mengobrol di dalam kamar berduaan, dan seperti bisa di tebak kamipun saling melumat bibir kami dengan mesranya, tapi ketika tanganku mulai melepas kancing kemejanya tiba-tiba mbak Ayu datang dengan membawa sebuah minuman.

    Sontak saja kami saling berjauhan dan mengobrol seperti biasanya kembali. Apalagi aku lihat mbak Ayu membersihkan ruangan di depan kamarku, hingga akhirnya Taniapun pulang karena hari telah sore, makan malam sudah mbak Ayu hidangkan di meja makan. Saat itu juga aku menyantapnya ketika dia memanggilku untuk segera turun, waktu aku sedang makan itulah aku terperanjat melihat mbak Ayu keluar dari dalam kamarnya.

    Dengan menngunakan pakaian malam tipis dan terlihat lekuk tubuh seksinya, dia merapikan serta membawa piring kotor yang ada di depanku. Aku terdiam namun dapat aku cium bau parfumnya menyengat dalam hidungku, tanpa terasa kontolkupun ikut menegang di dalam celanaku, sewaktu mbak Ayu kemabli mengambil sisa makanan yang ada di meja diapun sepertinya sengaja menyentuh lenganku sedikit.

    Saat itulah aku menarik tangannya hingga dia jatuh dalam pangkuanku dan dengan cepat aku lumat bibirnya. Bukannya menolak ataupun berusaha menghindar dia malah melingkarkan tanganya pada leherku serta membalas lumatanku “OOOOooouuuugghh…ooouuuhhhggggg….ooouuuggghh…aaaggghhh… mas… Fa… ris… aaaaggghhh..” Desah mbak Ayu kala itu.

    Tiba-tiba dia bergerka turun dari dekapanku lalu menunduk dan melekatkan kepalanya untuk mendekat pada kontolku. Dengan cepat dia buka celanaku lalu dia mainkan kontolku dengan mulutnya “Aaaggggghh… mbak… aaaaggggghh… jangaaaaaannnnn… aaaagggggghh… ” Hal ini baru pertama kali aku lakukan dan begitu nikmat rasanya dalam jiwaku.

    Dengan lihainya mulut mbak Ayu menghisap kontolku “OOOuuuggggghhh… oooouuggghhh… aaaaggggggghhhhh… aaaaggggghhh…” Rupanya dia begitu fasih dan aku yakin hal ini bukan pertama kalinya dia melakukan adegan seperti dalam cerita sex ini. Kemudian aku lihat dia kembali berdiri lalu menarik tanganku dan akupun di suruhnya untuk rebahan di atas sofa ruang tengah.

    Dengan perlahan mbak Ayu menindih tubuhku lalu dia masukkan kontolku dalam memeknya tanpa bantuan apapun. Dan saat itu juga aku rasakan hangat dalam kontolku, kembali aku mengerang bahkan kali ini lebih keras di saat mbak Ayu bergerak maju mundur dari atas tubuhku “Oooouugggghh… ooouuuugghh.. aaagggggghh… aaaaagggghhh… aaaaagggh… aaagagagagaga…” Tanganku memegang tubuh mbak Ayu dengan eratnya.

    Merasa aku tidak dapat menahn lebih lama permainan sex kali ini diapun menggoyang pantatnya lebih cepat”Ooouuggggghhhh….oooooouuuuggggghhh….aaagggghh…aaaaggghh” Dan aku merasa kalau dari dalam kontolku seakan akan menyemburkan sesuatu dan aaaaggghhhh benar saja aku menumpahkan sesuatu yang hangat dan begitu kental dari dalam kontolku.

    Mbak Ayu tersenyum sambil terus melambatkan goyangannya diapun berkata “Kamu puas sayaaang… aaaagghhh..” Aku memeluk tubuhnya dengan begitu erat, saat ini aku tidak rela jika harus melepas pelukan ini. Sepertinya mbak Ayu mengerti diapun membalas pelukanku dengan hangatnya dan berklai-kali pula dia mencium wajahku membuatku senang dengan cerita sex ini

  • Cerita Sex ML Sama Rektor Kampus

    Cerita Sex ML Sama Rektor Kampus


    1864 views

    Duniabola99.org – Nama ku Indah Pramesty, saat ini umurku 18 tahun, kuliah semester pertama di fakultas ekonomi salah satu perguruan tinggi di jawa.

    Sekilas tentang penampilanku, tinggi badanku 170cm dgn berat badan 54, boleh dibilang cukup idealis, walau pakainku selalu terkesan sexy, tp aq suka dgn keindahan lekuk tubuhku, merupakan kepuasan tersendiri bagiku bila ada pria yg memandang bahkan memuji penampilan ku. Aq tdk tahu bagaimana semua ini berawal. Yg pasti, sejak aq merasakan adanya gejolak seks pada diriku, ketertarikanku tertuju pada laki-laki setengah baya atau lebih, kebapakan dan gemuk. Anehnya lagi, puncak gairahku bukan pada wajah melainkan ketiak. Ya, aq selalu membayangkan ketiak laki-laki berumuran 50 tahun

    Impian tentang ketiak laki-laki setengah 50 tahun itulah yg kemudian mengisi benakku jika birahi datang. Di sisi lain, aq masih takut setengah mati jika gairah misterius ini kuungkapkan. Akibatnya, selama ini aq hanya bisa mencari celah dgn cara melirik dan berharap bisa melihat ketiak itu pada setiap laki-laki yg memenuhi kriteria itu, berumuran 50-an tahun dan gemuk.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Aq simpan gairahku ini sejak aq merasa memiliki naluri seks, benar-benar penantian panjang yg tdk hanya menyiksa, melainkan juga menghadirkan frustasi bagiku. Selama itu pula keberanianku seperti lenyap ditelan bumi. Aq terus mencari cara agar bisa menemukan laki-laki dgn ketiak seperti yg aq impikan tetapi sekaligus menyimpan mimpi rahasia ini dari siapapun. Hingga suatu hari mimpi itu menjadi kenyataan.

    Kisah itu terjadi ketika dimasa pertengahan kuliahku di sebuah perguruan tinggi bergengsi di Jawa. Aq memang salah satu yg beruntung bisa kuliah di sana.

    Saat itu aq dan kawan-kawan mahasiswaku sedang menggarap sebuah kegiatan sosial yakni menggelar aksi pasar murah di sebuah daerah yg belum lama lalu tertimpa bencana banjir. Nah, sebagai anggota panitia inti aq ketiban tugas menghadap Rektor universitasku untuk meminta ijin dan bantuan sarana seperti kendaraan pengangkut dan berbagai peralatan yg kami butuhkan di lokasi nanti.

    Ini bukan tugas yg mudah karena kesibukan rektor yg tdk pernah selesai itu. Tetapi aq juga bersemangat karena aq sungguh menyukai tampang rektorku ini. Meski tdk pernah bertatap muka secara dekat, tetapi dari berbagai kesempatan aq telah mengamati, rektorku adalah seorang pria setengah umur yg bagiku masuk daftar ‘sangat seksi’. Siapa tahu aq bisa melihat sekilas ketiaknya ketika berbicara dgnku nanti, pikirku berharap.

    Masih pagi ketika kakiku menginjakkan kaki di lantai tiga gedung rektorat, tempat ruangan rektor berada. Dari sekretarisnya aq tahu, aq mendapat urutan ketiga menghadap rektorku. Okey, aq lalu merebahkan pantatku di ruang tunggu. Setelah sekitar 30 menit menunggu, perempuan yg tampak anggun di usianya yg aq taksir sekitar 35 tahun itu memanggilku dan menyuruhku masuk.

    Aq segera masuk ke ruangan ber-AC. Pak Rektor masih sibuk menandatangani menandatangani beberapa berkas.
    “Silakan duduk, dik,” katanya tanpa memandangku.

    Tampaknya, mahasiswa memang selalu tdk menarik baginya. Tetapi beberapa menit kemudian aq sadar aq telah keliru menilai rektorku.
    “Apa yg bisa saya Bantu nih,” katanya santai, sembari bangkit dari kursi putarnya.

    Dadaku makin bergemuruh. Beberapa menit kemudian, sosok yg kukagumi itu sdh berada hanya sekitar 50 centimeter di depanku. Sungguh membuatku terkesiap.
    Hari itu beliau mengenakan kemeja putih lengan panjang, berdasi dan bawahan gelap. Wajahnya kebapakan, dadanya menyembul indah dibalik kemeja putihnya, membangun komposisi yg begitu eksotik berpadu dgn perutnya yg meski menyembul tetapi tdk cukup gemuk. Lengannya besar dan tampak kuat dgn bulu-bulu di lengannya yg sedikit terbuka.

    “Okey, apa yg bisa bapak bantu? Bapak sedang tdk begitu sehat nih?” katanya kemudian.

    Pemakaian kata ‘bapak’ sungguh membuat andrenalinku mengalir cepat.
    “Ini, Pak, saya mau meminta universitas membantu kami menggelar acara pasar murah..” aq lalu berceloteh menerangkan konsep acara dan rangkaian kegiatan yg bakal kami gelar, mirip salesman produk elektronik.
    “Wah, bagus itu, membantu warga yg baru saja tertimpa musibah. Baik, apa yg dibutuhkan?” katanya.
    Plong, langkah besar telah kucapai. Aq lalu menyodorkan proposal dan beliau segera menandatanganinya setelah membaca sekilas.
    “Saya setuju, saya dukung,” katanya. Gol, tugasku telah mencapai targetnya.

    Tiba-tiba aq lihat dia memijit-mjit leher dgn tangan kirinya, menampakkan ada yg salah pada urat leher. Kesempatanku, pikirku setengah ngelantur.

    “Ee, bapak sedang tak enak badan, apa yg sakit, Pak?” tanyaku setengah gemetar. Kali ini otakku sdh dipenuhi fantasi mengenai orang ini. Aq berusaha memancingnya.

    “Ini loh, leher saya kaku sekali, sepertinya bapak salah tidur nih,” katanya sembari mengelus leher kirinya.

    “Mmm, boleh saya pijit, Pak, siapa tahu akan membantu,” kataku begitu saja. Aq merasa sdh lepas kendali ketika mengucap kalimat itu.

    “Oya, boleh, wah itu akan sangat membantu,” katanya.

    Kuletakkan map berisi proposal dan sejurus kemudian kedua tanganku sdh memijit leher ektorku yg gagah. Persentuhan kulit tanganku dan kulit leher Pak Rektor segera membuat hormon seks-ku tersentak.

    “Wah, bapak kurang tidur, nih,” kataku berusaha memecah sunyi.

    “Iya nih, soalnya beberapa malam ini lembur baca laporan. Wah ini enak sekali,

    ” kata Pak Rektor sembari melepas dasinya. Aq terkesiap karena Pak Rektor lalu membuka beberapa kancing kemejanya.

    Tanganku segera bergerak. Urutan jariku tdk lagi hanya terpusat pada sisi leher kirinya, melainkan bergerak ke arah depan dan pundak. Pak Rektor menengadah, kulihat matanya menutup, tanda merasakan keenakan. Tanganku lalu menuju ke dada atasnya.

    “Wah, enak sekali ini, terus ya. Jangan kawatir, saya sdh bilang sekretaris saya tdk mau menerima tamu sampai siang nanti,” katanya.

    “Ngg, lebih baik kemeja Bapak dibuka ya,” kataku setengah berharap.

    Di luar dugaan, tanpa menunggu waktu Rektorku segera membuka kemeja. Kini tampaklah tubuh bapak yg seksi ini. Tanganku segera menyambutnya, jari-jariku bergerak ke arah dada, kembali ke leher, lalu ke dada dan semakin mendekat ke putingnya. Tiba-tiba kedua tanganku diraihnya dan aq diminta bergerak hingga berhadapan dgn wajah rektor.

    “Mau nggak adik mencium Bapak?” katanya.

    Meski kaget, tetapi aq tdk boleh menyiakan kesempatan. Tanpa menunggu waktu, aq segera mendaratkan hidungku ke pipinya, lalu ke bibir Pak rektor. Ahh, luar biasa. Aq merasa sekujur tubuhku seperti kena setrum tegangan tinggi. Aq terus menciumi wajahnya, lalu leher, lalu pundaknya, lalu dadanya. Erangan lirih bergumam dari mulut rektorku. Kini dia tersandar pasrah di kursi panjangnya.

    “Pak, saya ingin mencium ketiak Bapak,” kataku meminta.

    “Lakukan, lakukan sekarang,” kata Pak Rektor.

    Sekejab kemudian aq daratkan mulutku pada bagian atas lengannya. Aq tdk mau terburu-buru. Sembari mengangkat lengan kirinya dgn tangan kananku, aq terus menciumi lengan Rektorku, semakin dekat ke arah ketiak. Hingga lengan itu benar-benar terbuka.
    Kulihat bulu-bulu itu merekah, wow, luar biasa. Darahku terkesiap. Pertama-tama aq ciumi ketiak itu dgn hidungku. Bau parfum lembut menyapa indra pembauanku, bercampur dgn bau keringat laki-laki.

    “Oh, Pak Rektor. Anda seksi sekali,” kataku. Kini lidahku menyapu ketiaknya, membuat bulu-bulu rimbun itu basah. Sementara tangan kiriku terus meremas ketiak kirinya.

    “Oohhh.. Oohhh..Oohhh… Terus, Nak, terus, Bapak senang.. Ougghh, nikmat sekali,” desah Rektorku tercinta itu.

    Mmm, tanpa basa-basi lagi, aq lepas ikat pinggangnya, lalu kait celana, lalu aq pelorotkan. Wow, batang itu telah sekeras batu. Aq lalu melepas celana dlm rektorku.

    “Lakukan, nak, lakukan, bapak sungguh menikmatinya,” kata dia.

    Kami berlumat bibir kembali, lalu aq jilati lehernya, lalu dadanya. Aq sedot puting toketnya hingga Pak rektor mengaduh. Lidahku terus bergerak, kini ketiak kanannya aq jilati, sementara tangan kananku meremas-remas bulu ketiak kirinya. Lalu sebalinya, aq lumat ketiak kirinya dgn lidahku hingga mengkilap-kilap karena basah. Lalu perutnya aq jilati, bulu halus di sana membuat penisku sangat kencang karena birahi. Kini wajahku berada diantara dua kakinya. Penis itu aq ciumi, jembutnya aq jilati. Perutnya yg membuncit seksi aq remas. Sementara tangan kiriku terus meremasi ketiak kanannya.

    “Oohhh.. Pakk, Oohhh.. Pak, bapak benar-benar seksi, ketiak bapak Oohhh..,

    ” kataku sebelum mulutku telah dipenuhi batang penisnya yg sdh sangat keras.

    “Lakukan sekarang, lakukan sekarang.. Oughh,” kata Rektorku sembari bangkit dan membalikkan badannya.

    Kini batang penisnya ada di antara selangkanganku. Kedua tangannya memegangi sandaran kursi. Aq lalu melepas celanaku. Lalu rektorku menggosok-gosokkannya kemaluannya pada selangkanganku. Tanganku terus sibuk meremasi ketiak dan dadanya yg gembul. Sejurus kemudian batang penisnya yg tergolong besar sdh masuk ke lubang yg ada di selangkanganku.

    “Aahhh.. Aahhh. Aahhh..” teriak rektorku lirih. “Oooh, enak sekali, ayo digenjot, Indah sdh ngga tahan nihh,” kataku.

    Dia langsung menekan batang penisnya sampai masuk keseluruhan ke lubang memek. Beberapa menit kemudian rektorku yg seksi sdh berhubungan badan dgnku ku. Dia menggenjotnya, tarik-tekan-tarik-tekan.. Ougghh.. luar biasa nikmat.

    “Aahhh.. Pak.. Saya sdh ngga tahan.. Aahhh..,” kataku dan air maniku sdh siap menyembur. Tanganku kananku segera menyusup mencari ketiaknya, tangan kiriku meraih puting kirinya dan.

    “Aahhh.. Pak, saya keluar.. Aahhh,” desahku sembari mengejangkan badanku menikmati sejuta pesona puncak ini.

    “Oooohhhh.. bareng dikk! Oooohhhh” rektorku balas mendesah. Sesaat kemudian rektorku membalikkan badan.

    Penisnya yg sdh sangat tegang seperti roket yg siap diluncurkan. Wajahku ditariknya, dibenamkan untuk menjilati penisnya yg terus dikocoknya. Aq jilati penis itu sementara tangan kananku terus mengocoknya.

    “Oooohhhh.. Oooohhhh.. Nimat sekali.. Oooohhhh.. ” jeritnya.

    Gerakan mengocok itu semakin kukencangkan, sementara mulutku terus melumat pucuk penisnya yg merah membara. Tangan kiriku meremas-remas puting kirinya.

    “Oooohhhh.. Bapak mau keluar lagi, awas, bapak mau keluarr lagiiii, Oooohhhh” katanya sembari mengejang. Benar saja, beberapa detik kemudian cairan putih menyembur ke wajahku, memuncrati seluruh wajahku hingga kuyup.

    “Ouugghh.. Nikmaat.. Nikmaat sekali..,” ujar Pak rektor di akhir ereksinya. Kami lalu berangkulan. Aq masih menciumi dada dan ketiaknya. Lalu kami berciuman.

    “Bapak, jangan dicukur rambut ketiaknya ya, oh, bapak ini seksi sekali,” kataku.

    “Tenang saja, ketiak bapak milikmu, bapak tdk akan mencukurnya. Bapak senang kamu menciuminya,” katanya sembari mendaratkan ciuman ke mulut. Kami berpagutan lagi.

    “Jangan bilang siapapun. Ini hanya antara kita, okey. Bapak senang sama kamu, kami juga sangat seksi dan pandai menyenangkan saya. Bapak akan calling kamu nanti untuk ketemu, okey,” kata Rektorku.

    Aq tertawa senang lalu menghadiahinya dgn ciuman di bibir. Setelah kembali berpakaian dan membersihkan bekas pertempuran kami, aq meminta pamit kembali ke kampus. Aq melangkah keluar ruang rektorku seperti melayg. Dia tdk hanya seorang rektor, melainkan laki-laki impian yg tiba-tiba hadir begitu saja, menjawab semua mimpi, membuatnya nyata dan mengajakku terbang ke langit tujuh. Sejak itu aq dan rektorku sering membuat janji bertemu di hotel atau tempat tertentu. Setiap kali bertemu, ketiaknya adalah bagian yg paling aq gemari. Aq ciumi, jilati dan terus jilati. Kami sungguh menikmati semua itu sebagai dua orang pecinta. Hingga aq lulus dan kemudian bekerja di kota yg lain. Sejak itu pula kami jarang bertemu, rektorku sendiri ditarik ke Jakarta dan menjadi pejabat di Kementrian Pendidikan usai habis masa menjadi rektor yg hanya lima tahun itu. Lalu semuanya kembali seperti semula, dan aq terus memimpikan laki-laki berumur setengah abad atau lebih, gemuk dan ketiak yg lebat. Hingga kisah ini aq tulis, mimpi itu terus menggema dlm ruang pikir dan setiap desah nafasku. Aq selalu berharap dan berharap, aq akan bertemu laki-laki setengah abad atau lebih tua, gemuk dan ketiak yg rimbun. Aq menginginkannya, terus memimpikkannya, hingga kini. Seandainya aq bertemu dgn laki-laki seperti itu, akan aq beri semuanya, semuanya..

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • SECRETARY TAKES DICK.ON.BREAK

    SECRETARY TAKES DICK.ON.BREAK


    1749 views

  • Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi

    Kesempatan Ngentot Cewek SMA Seksi


    1666 views

    Duniabola99.org – Mula mula gue ingin memperkenalkan diri sebelum memulai cerita seks ini. Nama gue Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk sekolah ada upacara bendera.

    Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewek SMA seksi datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah berbaris. Gue liatin tuh cewek SMA seksi ..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata die kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.

    “Cute juga nama doi”.
    Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue.
    “Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”.
    Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan.
    “Ah..enggak kok. Nanya doank” kata gue dengan gementar.

    Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewek SMA seksi . Gue nggak bisa ngilangin die dari pikiran gue. Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya absolutely perfect. Gue cuma bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.

    Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main gitar.

    Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly si cewek SMA seksi . Terus guru gue tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.

    Waktu liburan semester adiknya (biar lebih gampang gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya. “Gue ama kakak gue doank kok” jawabnya.

    Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri gue sendiri bodoh. Soalnya die aja kagak kenal gue, malahan cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi gue ngak peduli. Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya.

    Tapi gue ngak peduli dateng ke rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bell. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.

    “Nyari siapa?”.
    “Jason” gue bilang.
    “Wah, maaf, Jasonnya nggak ada tuh.”
    Wah.. sekarang baru gue sadar suara Molly ternyata lembut lagi ‘cute’.
    “Oh.. ya udah, terima kasih.”

    Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut itu terdengar lagi.

    “Eh.. nggak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.”
    Wah!! Peluang emas!

    Terus gue masuk dan dihidangin minuman dingin ama Molly si cewek SMA seksi . Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin gue ngobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan skirt pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.

    “Kapan Jason balik?” tanya gue.
    “Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6”
    Gue ngelirik jam tangan gue. Sekarang jam 2 petang.

    Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba ntah gimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus membereskan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus.

    Tiba tiba jeritan kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata jarinya terluka kena kaca. Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegang jarinya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada di jarinya. Waktu darahnya udah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin gue. Tiba-tiba dia ngomong

    “Ron, kok lu ganteng banget sih?”

    Gue hanya tersipu-sipu. Terus gue diajakin ke tingkat atas untuk ngambil obat luka. Waktu duduk di sofa, gue usapin aja tuh ubat ke jarinya. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.

    “Ron, cium gue dong, boleh nggak?”.

    Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya udah deket banget ama bibir gue. Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan matanya dan gue nyoba untuk mendesak lidah gue masuk ke dalam mulutnya.

    Dia membalas dengan melumat bibir gue. Tanpa sadar tangan tangan gue udah merayap ke bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarnya, ciuman gue menjadi semakin buas.

    Kini bibir gue turun ke lehernya dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil lehernya sambil tangan gue bergerak ke arah skirt pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Gue semakin ganas.

    Gue elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh. Akhirnya gue berhenti melumat bibir dan lehernya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.

    “Ke kamar gue aja, yuk!”

    Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan skirt birunya. Gue kembali melumat bibirnya dan coba membuka kaitan branya dari belakang.

    Sekarang die bener-bener telanjang dada. Langsung gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan kanannya. Tanpa disadari dia mengerang.

    “ummh..ahh..!”

    Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangannya yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kira-kira 14 cm panjangnya. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang

    “Ahh..Molly..terusin..ahh!”

    Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka skirt hitamnya. Setelah terlepas gue tidurin dia di ranjang dan kembali melumat bibirnya sambil mengusap-usap vaginanya dari luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudara kanannya.

    “Ahh.. Daron.. ummhh!” Erangnya.

    Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang. Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya. Kemudian die berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.

    “Ummhh..Molly..!!”

    Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Gue nggak mau keluar terlalu awal. Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan memandang sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kakinya. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah nggak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.

    “Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!

    Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan sprei di ranjangnya.

    Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan.

    Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit kerana baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong sekuat-kuatnya. Ketiga kalinya baru berhasil masuk sepenuhnya.

    “Aawwhh..sakit, Ron!!”

    Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak nunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.

    “Ahh..Molly..enakk!!”
    “Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!”

    Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua. Lantas kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style).

    Gue tundukkin badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya berayun-ayun mengikut gerakan genjotan gue. Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.

    Gue puter putingnya semakin keras dan payudaranya gue remas-remas sekuat-kuatnya.

    “Ahh, Daron..gue pingin keluar..!!” jeritnya.

    Terus gue percepat gerakan gue dan die menjerit untuk orgasmenya yang kali ketiga. Gue pikir-pikir gue ni kuat juga ya.. Tapi gue juga merasa mo keluar sekarang. Gue nggak sampai hati ngeluarin sperma gue di vaginanya.

    Langsung gue cabut penis gue dari vaginanya dan gue puter badannya. Gue arahin penis gue ke mulutnya yang langsung mengulum dan melumat penis gue maju mundur. Gue mengerang kenikmatan

    “Akhh..Mol, gue keluar..!!”

    Gue semburin sperma gue didalam mulutnya dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah bibirnya. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma. Kemudian gue ngeliat jam di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucap terima kasih ke gue.

    “Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe gue udah suka” Katanya.
    “Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka.” kata gue.
    “Tapi gimana dengan adik loe?”
    “Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?”
    “Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata gue sambil tersenyum.

    Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.