• Leggy young girl Blaire Ivory undresses prior to toying her horny pussy

    Leggy young girl Blaire Ivory undresses prior to toying her horny pussy


    1302 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang
    yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini
    menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda
    hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore
    lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Clothed 18 year old Kiera Winters drips jizz from mouth after giving a blowjob

    Clothed 18 year old Kiera Winters drips jizz from mouth after giving a blowjob


    1432 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • MEDICAL CHECK UP SEX

    MEDICAL CHECK UP SEX


    2053 views

  • Bersetubuh Dengan Mbak Cindy Di Kapal Selam

    Bersetubuh Dengan Mbak Cindy Di Kapal Selam


    1472 views

    Duniabola99.org – Boleh di bilang aku adalah laki-laki yang beruntung . karena terus terang saja aku tak memiliki penampilan fisik yang sungguh-sungguh baik , padahal tak jelek-jelek sekali.

    Kulit aku yang cukup gelap , badan aku yang cukup atletis , dan yang pasti batang kemaluan aku yang cukup ukurannya . Namun mungkin sebab secara naluri aku sungguh-sungguh senang melayani orang lain , sehingga aku menjadi seperti sekarang ini dengan segala kelebihan yang aku miliki.

    Awal cerita di kala tahun 2015 , aku berangkat dari kampung halaman aku dengan menumpang salah satu kapal milik PELNI , KM Rinjani . Karena waktu itu aku di terima sebagai seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggu di kota Yogyakarta , kota yang sekarang menjadi daerah tinggal aku.

    Sebagai seorang mahasiswa baru dari keluarga yang berkecukupan , aku sungguh-sungguh bangga apalagi untuk berangkat ini aku di bekali cukup uang dan tiket di kelas satu . Dan juga aku di bolehkan untuk mampir di rumah paman yang tinggal di jakarta dan jalan-jalan di sana sebelum daftar ulang sebagai mahasiswa baru di Jogja.

    Saat naik kapal pada hari keberangkatan , hati ini terasa senang sekali . Aku seketika menuju kamar aku . Kamar kelas satu , yang pasti sudah terbayang aku sungguh-sungguh enak rasanya . Namun aku kaget sekali , sebab di dalam kamar sudah ada seorang wanita . yang terus terang saja ada sedikit rasa senang juga sebab wanita tersebut tersenyum dengan manis nya di kala memperhatikan aku agak kaget.

    ” Ohh maaf , mungkin mabk ini salah kamar .. ? ” tanya aku agak ragu.

    Karena setahu aku tidak mungkin sudah kerap kali berpergian dengan kapal laut , dalam satu kamar harus nya hanya ada satu tipe kelamin , jika laki-laki ya laki-laki segala , atau jika peremouan ya perempuan segala.

    Namun sudah di cocokan terbukti nomer tiket kami sama , artinya kami satu kamar . Wahh , terus terang aja aku agak canggung juga rasanya , melainkan di balik kecanggungan aku ada rasa senang juga loh . Karena wanita yang ini cukup cantik juga dan body nya cukup menggairahkan . dan sebab aku kerap kali sekali nonton film porno , seketika aku membayangkan jika nanti malam kami akan tidur berdua dan berpelukan dengan saling mengelus-elus ‘ sentra ‘ kenikmatan masing-masing.

    Pada waktu pemeriksaan tiket, tanpa ragu dia seketika mengatakan bahwasanya aku ialah adik sepupunya , jadi oleh petugas kami tak di pindahkan . Wahh, tambah senang lah hati ini . Dan semenjak itu kami banyak sekali ngobrol-ngobrol, dari situ juga aku tahu jika dia adalah pegawai sebuah bank swasta di jakarta.
    Bernama cindy . Suaminya seorang dosen sebuah perguruan tinggi di jakarta, dan yang lebih hebat lagi dia tak sesuai dengan umurnya yang sudah 35 tahun dan sudah beranak dua.

    Setelah makan siang kami masih melanjutkan obrolan kami tentang beragam hal di anjungan depan kapal. kapal kami sudah semakin jauhh dari daratan , jarum jam sudah pukul dia, hawa terasa agak panas , mata mulai mengantuk di terpa angin laut, akhirnya kami menentukan untuk beristirahat saja. Tanpa sadar Cindy menggandeng tangan aku dikala kami berjalan menuju kamar. Sebab agak canggung, tangan nya aku lepaskan. Cindy agak kaget melainkan dia bahkan tersenyum manja.

    Memang pada waktu itu aku kerap kali menonton film porno dan juga kerap kali beronani, melainkan melakukan hubungan seks aku belum pernah sama sekali. jadi hati ini rasanya deg-degan luar biasa. Sebab di kala berjalan di lorong kapal yang kebetulan aku berada di belakangnya, aku memperhatikan pantatnya yang bulat yang terbalut celana jeans ketat dan rambutnya yang panjang sepunggung dan diikat sehingga terlihat level belakang lehernya yang putih dan mulus.

    ” Ohh !! Cantik sekali ” jerit batin aku.

    Pada waktu itu aku berharap memeluknya dari belakang dan berharap seketika mencium lehernya itu, melainkan sekali lagi hati ini rasanya canggung sekali , boleh di bilang aku takut !

    Saat kami bersama-sama masuk kamar cindy seketika menuju ke kemar mandi, katanya dia sudah kegerahan dan sebelum tidur siang berharap mandi dulu. Aku seketika rebahan di daerah tidur sambil membayangkan tubuh cindy yang pasti sintal dan menggairahkan jika diamati dari pantatnya yang bula . Tanpa sadar tangan kiri aku sudah mnegendalikan batang kemaluan yang mulai mengeras.

    Namun tiba-tiba ada bunyi dari balik pintu kamar mandi, ” Mass Andi , Tolong ambilkan handuk aku di dalam koper dong.”

    Aku kaget setengah mati, sebab pikir aku Cindy sudah keluar dari kamar mandi. Saat mengambil handuk, aku memperhatikan pakaian dalamnya yang baik-baik dan supermini.

    ” Ohhh .. ! ” batin ini semakin menjerit,

    Karena sebagai seorang laki-laki normal, pasti siapa saja tak akan tahan dengan momen seperti ini.

    Pintu aku keyuk untuk memberikan handuknya , dan di kala pintu di buka, alangkah kagetnya aku sebab Cindy berdiri di depan pintu hanya dengan celana dalam yang sungguh-sungguh mini dengan bordiran yang apik dan sungguh terang sekali terlihat gunungan hitam di selangkangan seperti akan meletus. Saat memperhatikan aku tertegun dengan handuk di tangan, dengan cueknya Cindy menarik tangan aku untuk mandi bersama.

    Pada waktu itu aku hanya seperti robot yang bergerak hanya jika di setel untuk bergerak . Karena terus terang saja. Waktu itu pikiran aku seakan tak percaya dengan apa yang sedang ada di hadapan ku .rupanya tubuh Cindy lebih cantik daripada apa yang aku bayangkan, dan lebih hebat lagi lebih cantik dalam kondisi telanjang.

    Tanpa sadar aku melepaskan celana dalam Cindy, Dan tubuhnya sekarang ku sirami dengan air dari shower . Cindy melenggak-lenggok pantatnya yang bulat dikala air shower aku arahkan ke pantatnya. Dan dikala aku arahkan ke punggung, Cindy meliuk-liukkan tubuhnya dengan sungguh-sungguh erotis. Tiba-tiba Cindy membalikkan tubuhnya dan seketika melahap bibir aku, dengan pesat dihisap dan disedot.

    Namun tiba-tiba Cindy berhenti dan marah, “Hey, dicopot dong bajunya!”

    Aku hanya bisa terawa kecil sebab bersamaan dengan itu Cindy bahkan dengan bergairahnya mencopot kaos dan celana panjang aku yang mana celana dalamnya seketika ikut serta terlepas.

    “Wow, lucu sekali bentuk batang kamu Andi..?” Cindy bertanya dengan manjanya.

    “Lho apa punya suami kamu nggak lucu tuh..?” aku balik tanya dan Cindy hanya tertawa dengan ujung kemaluan aku yang sudah berada di dalam mulutnya.

    Gila! Cindy benar-benar luar lazim, mungkin sebab dia sudah bersuami dan sudah punya anak pula. Dan baru kali ini aku menikmati alangkah nikmatnya apa yang selama ini selalu aku tonton di film dan selalu aku bayangkan siang dan malam. Dengan gemasnya Cindy mengelus-elus buah zakar dan menghisap-hisap kepala penis aku dengan lembutnya.

    Tak terasa sudah lama sekali Cindy menghisap batang penis dan akhirnya, “Hey, capek nih jongkok terus. Gantian dong..!”

    Cindy lalu aku gendong ke arah daerah tidur, lalu aku rebahkan dengan kakinya yang putih mulus terkulai di lantai. Kaki Cindy aku angkat perlahan-lahan, sambil memberikan sedikit sensasi di talapak kaki. Cindy kegelian dan mengelinjang, kemudian aku mulai menyerang payudaranya yang memang tak begitu besar melainkan cukup menggoda.

    Ujung penis aku gosok-gosokkan di lubang vaginanya sambil menghisap-hisap puting payudara Cindy. Aku semakin menikmati permainan dikala Cindy mulai mengerang-ngerang keenakkan. Dan dikala pinggulnya mulai digerak-gerakkan ke atas dan ke bawah aku mulai menyadarai jika Cindy minta dicoblos liang vaginanya. Namun aku sengaja untuk mempermainkan ujung penis di mulut vagina Cindy.

    “Ayo Andi, dimasukkan saja, jangan hanya diluar begitu dong..!” akhirnya Cindy benar-benar tak tahan.

    Lalu aku mulai menekan panis aku untuk masuk ke dalam vagina Cindy. Uuuhhh..! Hangat dan enak sekali rasaya. Cindy sambil mengerang keenakkan mangangkat pantatnya, sehingga penis aku semakin dalam masuknya. Aaahhh..! Semakin enak saja rasanya. Nantinya aku tahu jika berkaitan seks itu sungguh-sungguh enak rasanya.

    Saat pantat Cindy diwariskan, tiba-tiba penis aku terlepas dari lubangnya. Cindy menaikkan lagi pantatnya, dan dikala diwariskan lagi terlepas lagi. Begitu dan seterusnya sampai Cindy marah-marah sebab terbukti aku hanya membisu saja.

    “Ayo dong Andi kamu goyang juga pantatmu maju mundur. Ayo… dongg..!”

    Aku semakin tahu jika behubungan seks bukan saja enak melainkan juga menyenangkan. Pantat Cindy mulai membisu dan pantat aku mulai digerakkan. Perlahan-lahan aku masukkan batang penis yang sudah sungguh-sungguh tegang ini, dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras.

    Perlahan-lahan lagi aku masukkan dan aku tarik lagi dengan satu hentakan keras. Cindy merem melek dikala aku masukkan, dan Cindy mengerang keras dikala aku tarik. Begitu terus aku lakukan sampai akhirnya Cindy bangun dan memeluk aku.

    Dengan mesranya aku menggendong dan mencium bibir Cindy. Namun aku kaget dikala tiba-tiba Cyndi menggoyang dengan keras sekali pantatnya, diputar-putar pantatnya pada gendongan aku, dan pada dikala itu aku semakin kaget dikala tiba-iba pula lubang vaginanya terasa mengecil lalu dengan kerasnya Cindy berteriak, “Annddiii..!” dan keringat kecil-kecil mulai keluar di atas keningnya.

    Sekali lagi, dari sinilah aku benar-benar tahu bahwasanya berkaitan seks itu enak sekali, menyenangkan, dan yang lebih menyenangkan lagi jika kita bisa membawa pasangan kita ke puncak kenikmatan. Karena pada dikala kita memperhatikan pasangan kita menggelinjang keenakkan pada dikala itu pula hati ini akan terasa plong.

    Kembali Cindy marah, sebab dia sudah kelelahan sementara batang kemaluan aku masih berdiri tegak. Dan yang pasti aku belum ejakulasi. Namun sambil mengecup bibir Cindy dengan lembut aku katakan jika aku sudah sungguh-sungguh senang dikenalkan dengan hubungan seks yang sebenarnya, dan aku sudah sungguh-sungguh puas memperhatikan dirinya puas dan senang dengan permainan aku.

    Nantinya kami mandi bersama, dan di kamar mandi kami masih mengulangi permainan-permainan yang lebih menyenangkan lagi. Hampir setiap dikala dan setiap kesempatan di kapal kami melakukannya lagi dan lagi. Saat sampai di Jakarta, dia memberikan alamat dan nomer teleponnya dan berharap sekali jika aku berharap mampir ke rumah atau kantornya.

    Beberapa kali Cindy pernah aku hubungi dan beberapa kali kami pernah berjumpa, sampai akhirnya sekarang kami tak pernah lagi berjumpa sebab terakhir kali aku hubungi alamatnya sudah pindah.

    Entah dimana kamu Cindy, melainkan yang terang aku selalu merindukan kamu, sebab kamu sudah memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga tentang bagaimana berkaitan seks dan memuaskan pasangan main.

     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Majalah Dewasa Edisi Regina Octora

    Majalah Dewasa Edisi Regina Octora


    1193 views

    Duniabola99.org– Regina Octora

    Cewek lucu campuran darah Sunda dan Cina ini sedang mengejar mimpinya sebagai penyanyi. Anda akan sering menemuinya di beberapa mall karena ia sangat suka untuk menghabiskan waktu untuk hangout bersama teman-temannya. Kabarnya ia sedang mencari pasangan untuk dijadikan suami. Let’s find out who she is.

  • Brooklyn Chase is given a massive facial after a black cock gangbang

    Brooklyn Chase is given a massive facial after a black cock gangbang


    1517 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Cici Kandungku Mau Tidak Mau Menikmati Pemerkosaan Brutal itu

    Cici Kandungku Mau Tidak Mau Menikmati Pemerkosaan Brutal itu


    1510 views

    Duniabola99.org – Cerita menyakitkan ini kualami satu setengah bulan yang lalu, yang menimpaku dan kakak perempuanku ynag berusia 21 tahun, ia memiliki wajah yang manis dengan rambut panjang sebahu, tubuhnya tidak terlalu tinggi ( 157 CM ) tetapi sangat proporsional dengan kulit putih mulus yang mungkin disebabkan faktor keturunan karena kami memang keturunan Chinese.
    Ia tinggal di kota yang berbeda denganku, pada suatu hari dia datang ke kota tempatku kuliah untuk berlibut setelah kelulusannya, ia berencana berlibur selama satu bulan dan tinggal di rumah kontrakanku.

    Pada suatu hari aku mengantarnya berbelanja ke mall hingga malam, kemudian setelah makan malam, iseng – iseng kami menonton film di bioskop.
    Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam lebih saat bioskop bubar, saat kami berjalan pulang ke rumah kontrakanku, kami melewati jalan yang sepi. aku sudah memiliki rasa khawatir saat melihat di ujung gang tampak banyak sekelompok pemuda, ada yang bermain gitar, menyanyi, joget – joget dan ada juga yang main kartu.

    Aku dan ciciku berjalan cepat melewati mereka dan slah seorang dari mereka mulai iseng bersiul dan berkata :

    ” Halo, Berduaa.. Mau main kartu bareng engga? ” Aku menggeleng dengan sopan sambil terus berjalan. Tiba – tiba didepan kami telah menghadang seorang pemuda bertubuh besar dan tegap, berkulit gelap dan tampak sangar.

    ” Lo engga kasih salam ke gue, hahh ? ” Kata pemuda bertubuh besar itu.

    Lalu aku mencoba mengajak berbicara secara baik – baik sambil berharap ada orang yang lewat,
    Tetapi tanpa kusangka pemuda itu meninju rahangku sehingga aku terjatuh. Aku berusaha bangkit dan mencari kayu untuk membela diri. Namun di saat yang bersamaan tendangan beruntun bersarang di kepalaku dan badanku, kudengar jeritan ciciku, sebelum dunia serasa gelap gulita.

    Dan disaat aku terbangun dalam keadaan kepala pening dan mengingat – ngingat apa yang terjadi, tanganku rasanya nyeri sekali, sesaat kemudian aku sadar ternyata tanganku terikat ke atas papan yang melintang dengan tali tambang yang kuat, aku tergantung di situ cukup tinggi, aku melihat ke bawah dan melihat kakiku juga terikat tidak mencapai lantai. Aku tersentak kaget menyadari tergantung dalam keadaan terlanjang bulat, tanpa busana sama sekali.

    Lalu ku dengar erangan dan rintihan wanita, yang rasa – rasanya aku mengenali suara itu, saat pandanganku mulai jernih, aku melihat ternyata aku tidak sendiri di ruangan itu, di tengah ruangan ada meja kecil dan di atas meja tersebut tampak sesosok tubuh gadis berkulit putih dalam keadaan tubuh nyaris terlanjang bulat, hanya tersisa BH yang menutup payudaranya yang membukit indah. tali kutangnya telah terlepas sehingga semrawut dan menampakkan sebagian besar kulitt putih mulus yang menggunung seperti gunung di alam surga tersebut.

    Tangan gadis itu terikat di belakang punggung, meja kecil itu hanya dapat menampung punggung gadis itu, sehingga kepala gadis itu jatuh menengadah dan di depan itu tampak seorang pemuda bugil sedang memeluk kedua paha gadis itu yang tersandar di pundak kiri kanannya, sambil membuat gerakan maju mundur.

    Suara rintihan yang kudengar berasal dari gadis itu, samar – samar masih dapat kudengar :

    ” Ooohhh.. Ampuunn Mass.. Aakkhh.. Oohhh Tolongg.. Jangann.. Jangannn.. Oohhh.. Saakiiiittt. ” Darahku tersirap menyadari bahwa suara itu  sangat mirip suara ciciku.

    Aku berpikir dalamhati atau memangkah gadis yang sedang diperkosa itu ciciku ?
    Aku tidak pernah melihat ciciku terlanjang, tapi tubuh indah diatas meja itu memang seperti postur tubuh ciciku.

    Setelah beberapa saat pandanganku semakin jelas, tampaklah bahwa gadis itu memang ciciku !! Sweater, Kaos Dalam, Celana Jeans dan Celana Dalam ciciku tampak berserakan di lantai.

    Aku melihat perkosaan itu dengan marah, namun aku tak berdaya menolong karena menolong diri sendiri saja aku tidak mampu, dan entah mengapa setelah beberapa saat melihat ciciku yang tak berdaya dalam keadaan nyaris bugil, tak dapat ditahan batang kemaluan pelan – pelan menegang keras.

    Pria yang sedang memperkosa ciciku terus memompa batang kemaluannya masuk ke dalam liang kemaluan ciciku. Tampak ciciku berusaha mengatupkan pahanya namun pria itu melebarkan kaki ciciku sehingga berbentuk hurus V, dan terus memompa masuk dengan buas, kemudian tangannya menyentakkan BH ciciku dengan kasar dan tampaklah bukit kembar ciciku terpentang bebas, membusung menantang dan sangat menggairahkan bahkan dalam posisi dada yang agak tertarik karena ciciku yang menengadah ke bawah.
    Payudara itu amsih tampak montok dan padat, pemerkosa itu terus memompa sambil tangannya meremas – remas payudara ciciku.

    Tiba – tiba pintu terbuka, dan muncul sekitar 3 pemuda yang berpakaian lengkap, mereka tertawa – tawa melihat temannya sedang memperkosa ciciku, salah satu melihat padaku dan berkata :

    ” Ehh.. Lihaatt.. Pacarnya sudah bangun! ” Semua mata pemuda itu tertuju padaku.

    ” Ehh lihat tuh! Dia sudah ngaceng juga.. Mau ngentot pacarnya.. Tapi keduluan, si Doel sudah duluan jebolin keperawanan pacarnya, Hahaha..!! ”

    Pemuda bugil yang sedang memperkosa ciciku, yang dipanggil Doel itu menyeringai. Lalu ketiga pemuda yang baru datang itu mendekatiku,

    ” Hei bangsat !! Itu pacar kamu kan ! ” Aku diam saja, lalu satu tinju mendarat  diperutku hingga perutku perih rasanya.

    ” Kamu bisu ya ? Cewek itu pacar kamu bukan ? ” Terpaksa aku menjawab lirih dan menjelaskan kami saudara kandung.

    ” Oohh.. Kakak kamu toh.. Hhmm.. Kepengen ngga kamu ngentot kakak sendiri ? Dilihat dari kontol elo sih.. Elo pingin.. Hahaha.. ” Aku marah sekali, saat itu kemaluanku telah lemas kembali karena birahiku yang tak sengaja muncul tadi telah hilang.

    Doel rupanya telah selesai memperkosa ciciku, ia lalu menuntun ciciku yang tampak sudah lemah ke tempat kami.

    ” Ini nihh.. Gue mau lihat kakak adik ngentotan! ” Katanya tertawa dan kemudian ciciku ditampar dengan kuat hingga ciciku menangis.

    ” Elo harus kulum tuh peler adik elo, Cepatt!! Kalo ngga gua potong peler adik lo dan pentil susu elo! ”

    Doel lalu melepaskan ikatan tangan ciciku dan mendorong ciciku ke arahku, dengan terpaksa ciciku mendekatiku yang masih tergantung, kemudian dengan ragu – ragu mulutnya menyentuh ujung batang kemaluanku walau hanya tersentuh sedikit, aku tak dapat menahan dan batang kemaluanku perlahan – lahan menegang,

    ” Ayo makan tuh peler! Cepat!! ”  Seorang pemuda mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dengan sikap mengancam, terpaksa ciciku mulai mengulum kemaluanku dan menggerakkannya maju mundur, sehingga batang kemaluanku mengacung dengan keras sepanjang 12cm.

    ” Ayo masukin batangnya ke dalam mulut sampai habis! Jangan keluarin dari mulut kamu sampai gua perintahin! ” Dengan ketakutan ciciku mengulum batang kemaluanku dalam dalam dan menggerakkannya maju mundur sehingga mulutnya yang mungil tampak penuh dan sesekali pipinya menggembung oleh kepala kemaluanku.

    Tak berapa lama aku tak tahan lagi dan orgasme, ciciku tampak kaget merasakan cairan kental dan hangat berkali – kali menyemprot kerongkongannya, Namun ia tidak berani melepaskan mulutnya dari batang kemaluanku, ia berusaha membuang spermaku walau telah banyak tertelan olehnya, beberapa tetes spermaku keluar mengalir dari bibirnya.

    ” Wahh, adik lo payah banget! Sudah kontolnya kecil, cepat keluar lagi! ” Pemuda – pemuda itu mengejekku lalu mereka mendekat dan menjambak rambut ciciku dan berkata ,

    ” Elo harus lihat gimana caranya! ” Kata seorang pemuda sambil menyeringai padaku.

    Mereka lalu membuka baju hingga bugil, keempat pemuda yang telah terlanjang bulat itu lalu menelungkupkan ciciku di atas meja, sehingga payudara ciciku menempel di atas meja dan ciciku dalam posisi menungging, Kemudian dengan buas mereka mulai memperkosa ciciku secara bergantian, sehingga ciciku menjerit – jerit dan melolong histeris.

    Batang kemalulan mereka rata – rata besar dan panjang, sekitar 16 cm lebih dan secara bergantian kemaluan -kemaluan itu mengaduk – aduk liang kemaluan ciciku yang semakin lama semakin lemas.
    Ciciku disenggamai bergantian oleh mereka berempat dengan posisi gaya anjing tersebut, kemudian mereka juga manyetubuhi ciciku di atas kursi.

    Sambil memperkosa ciciku, mereka sesekali mengejekku.
    “Heii.. Elo tau ngga kakak elo ini sebenarnya keenakan dientot sama kita – kita, buktinya memek dia basah banget nih!! ” Kata pemuda yang dipanggil dengan nama Anto tersebut.

    Ia berkemaluan paling besar dan panjang di antar mereka berempat, saat itu ia sedang mengerjai ciciku.

    Tangan ciciku kembali diikat dibelakang punggung, Anto duduk diatas kursi sementara ciciku diatas pangkuannya dengan paha mengangkang dan posisi berhadapan. Dengan posisi duduk, buah dada ciciku tampak sangat menggairahkan apalagi dengan tubuhnya yang ramping, tampak buah dadanya tergantung indah, padat dan berisi.

    Lelaki yang memperkosa ciciku itu meremas – remas kedua belah payudara ciciku dengan bernafsu, kadang ia mendempetkan kedua buah dada itu lekat – lekat sehingga belahan payudara ciciku terbentuk indah dihadapannya, Pemuda itu terus memperkosa ciciku dengan brutal sehingga tubuh ciciku tergoyang – goyang dan ciciku hanya dapat merintih – rintih dalam keadaan antara sadar atau tidak.

    Sambil terus memompa ciciku, ia tertawa – tawa disaksikan teman – temannya yang tidak sabar menanti giliran.

    ” Elo mau bukti kakak elo ini keenakan? Perhatikan baik – baik nih! ” Ejeknya lagi padaku.

    Lalu tiba – tiba pemuda itu berhenti memompa ciciku, secara refleks ciciku melenguh dan mulai menggerak – gerakkan pantatnya sendiri agar tetap dikocok oleh kemaluan pemuda itu.

    ” Hahaha.. Elo liat kan? Kakak elo ini minta dientot tuh! ” Pemuda itu tertawa sambil memeluk tubuh ciciku sambil tangannya mengelus – elus punggung putih mulus ciciku sementara buah dada ciciku yang kenyal terjeppit di dadanya yang berbulu.

    Rupanya ciciku mendengar perkataan itu, wajah ciciku tampak memerah karena malu dan marah, lalu tubuhnya diam tak bereaksi, pemuda itu menjadi marah dan menarik kuat – kuat kedua buah dada ciciku. Satu ditarik ke atas dan satu ditarik ke bawah bergantian dengan keras sehingga ciciku menjerit – jerit kesakitan.

    ”  Dasar cewek munafik..!! Keenakan aja sok menderita! Gua bikin elo orgasme dan elo ngga bisa bohong bahwa elo keenakan minta diperkosa! ” Dengan nafsu pemuda itu memperkosa ciciku lagi.

    Sesekali ia kembali menghentikan pompaannya, dan serasa refleks kembali ciciku ganti menggoyangkan pantatnya maju mundur, selama beberapa saat hingga ciciku sadar dan dapat mengendalikan tubuhnya.
    Hal itu berkali – kali, bahkan saat pemuda itu mendorong tubuh ciciku hingga batang kemaluannya keluar dari liang tubuh ciciku. Secara refleks diluar kemauan ciciku sendiri.

    Tubuh ciciku kembali merapat sehingga batang kemaluan itu kembali terbenam ke dalam liang senggamanya sambil kaki ciciku melipat erat seolah – olah takut lepas. Pemuda itu semakin lama tampak semakin ganas memperkosa ciciku, hingga selang beberapa saat tampak tubuh ciciku berkelonjotan dan menegang, kedua kakinya mengacung lurus dengan otot paha dan betisnya mengejang, jari – jari kakinya menututp, dan nafas ciciku tak teratur sambil terus merintih kerasdan panjang.

    ” Ooohhh.. ”  Seluruh tubuh ciciku menegang dan menggelinjang selama beberapa detik dan aku sadar bahwa ciciku sedang mengalami orgasme dahsyat dan kenikmatan luar biasa.

    Setelah berkelonjotan sesaat, tubuh  ciciku tumbang dengan lemas di pelukan pemerkosanya. Pemuda itu masih terus memompa ciciku yang telah lemas sambil nyengir senang dan berkata :

    ” Hehee.. Elo liat kakak elo ini.. dia demen ngentotan juga kok.. Hahaha..!! ”

    Tiba – tiba pintu kembali terbuka, dan alangkah kagetnya aku melihat begitu banyak pemuda yang masuk, sekitar 10 orang lebih termasuk salah seorangnya adalah pria besar tegap yang menghajarku. Tan[a banyak bicara mereka ikut menikmati tubuh cciku, masing – masing pemuda itu memperkosa ciciku dengan posisi yang bervariasi.

    Rasanya semua posisi yang ernah kulihat di film biru telah mereka praktekkan semua pada ciciku. Khusus giliran pemuda berbadan besar yang dipanggil John itu memperkosa, ciciku tampak sangat menderita karena batang kemaluan John benar-  benar besar dan panjang, kutaksir lebih dari 20 cm. Dalam waktu singkat tubuh telanjang bulat ciciku telah mengkilap basah oleh keringat dan sperma.

    Entah berapa lama ciciku diperkosa hingga pingsan berkali – kali, namun mereka selalu menyadarkan ciciku lagi dengan menampar dan menyiramnya dengan air, lalu kembali memperkosa dengan brutal.

    Aku menutup mata tak ingin melihat penderitaan ciciku, tiba – tiba kurasakan batang kemaluanku terasa hangat dan dikocok – kocok. Aku membuka mataku dan tampaklah seorang pemuda sedang melakukan oral seks padaku. Aku memandang jijik dan berontak tanpa hasil, tai mau tak mau batang kemaluanku menegang juga dirangsang seperti itu. Cukup lama pria itu melumat kemaluanku hingga akhirnya aku mengalami ejakulasi, spermaku ditelan seluruhnya oleh pria itu.

    Lalu ikatanku dilepas, aku dipaksa menungging diatas meja tepat bersebelahan dengan ciciku yang menangis dengan air mata yang telah habis, tampak ciciku sedang disodomi lalu tiba – tiba aku rasakan tangan – tangan kasar berusaha membuka lubang pantatku, dan serasa benda yang besar berusaha mendobrak masuk.

    Aku menjerit kesakitan saat benda itu mulai terbenam ke dalam anusku, pinggulku dipegang oleh tangan yang kokoh, dan mulailah aku diperkosa juga. Kemaluanku yang telah loyo terlempar – lempar ke berbagai arah oleh dorongan pria di belakangku, di  sebelah ciciku juga tengah diperkosa, payudara ciciku yang padat dan ranmun tampak bergoyang – goyang keras, sesekali pria di belakangku meraih batang kemaluanku, meremas dan menarik batang kemaluan ku dengan kuat.

    Pria di belakang ciciku tanpa bosan – bosannya meremas – remas dan menarik – narik buah dada ciciku dengan brutal bagaikan memerah susu sapi. Aku dan ciciku hanya dapat menjerit dan menangis menahan penderitaan itu.

    Setelah 30 menit, John muncul dengan bertelanjang bulat, sambil mengangkat ciciku yang memeluk leher John agar tidak jatuh ke belakang karena John hanya memegangi pantat ciciku dengan kuat, posisi yang sama ini juga dilakukan John saat memperkosa ciciku dua minggu lalu, tampak kemaluan John masih menyodok – nyodok dengan brutal liang kemaluan ciciku smbil berjalan, menyebabkan tubuh ciciku terguncang dan ciciku merintih – rintih dengan suara parau.

    Di harapanku dan gerombolan bajingan itu, John terus mempompa ciciku, tiba – tiba tampak tubuh ciciku bergetar hebat dan tubuhnya menggelinjang, kaki ciciku terangkat dan tampak otot paha dan betisnya mencencang tegang sambil dari mulut ciciku terdengar suara :

    ” Oohh… ” Yang panjang, ciciku mengalami orgasme yang hebat dipelukan si John.

    John terbahak – bahak saat tubuh ciciku tampak lemas setelah orgasme, John mengejekku,

    ” Dulu elo liat kakak elo ini sampai pingsan gue entot, gue berani tarohan kakak elo ini ngga lebih kuat dibanding dulu! ” John terus mengocok dengan brutal  dan benar saja, pelukan ciciku pada leher john terlepas dan kembali kejadian dua minggu lalu terulang.

    Tubuh ciciku terjuntai jatuh, namun John masih terus menyodok kuat batang kemaluannya ke dalam liang senggama ciciku, dengan kejam ia terus mengsenggamai ciciku yang telah jatuh pingsan.

    Akhirnya John orgasme, dan menumpahkan banyak sperma ke atas wajah dan payudara ciciku, sehingga wajah ciciku mandi sperma. Ia tertawa puas :

    ” Hahahaa… Enak buanget ini cewee..!! ” Kemudian anak buah John mengambil 4 buah gelas berukuran cukup besar dan ternyata mereka ingin mengumpulkan sperma mereka ke dalam gelas – gelas tesebut, entah untuk tujuan apa.

    Perkosaan itu terus berlanjut dengan brutal, kini taagan ciciku diikat diatas sebuah palang yang dapat diatur tingginya, lelaki yang mendapat giliran memperkosa ciciku mengatur tinggi palang sehingga posisi liang kemaluan ciciku tepat berada di depan kemaluannya, karena tubuh lelaki itu yang cukup tinggi, maka kaki ciciku tidak menyentuh lantai dan terpaksa tergantung dengan tangan terikat keatas.

    Ciciku tersadar dan menangis menahan perih pada tangannya, sementara lelaki itu mengangkat paha kanan ciciku dan mulai memasukkan batang kemaluannya yang besar dan panjang ke dalam liang kemaluan ciciku dan mulailah ia mengocok ciciku tanpa ampun sambil tangan kanannya memegangi paha ciciku agar tetap terangkat.

    Tangan kirinya dengan buas meremas dan memijat kedua buah dada ciciku bergantian, puting susu ciciku sesekali dicubit dengan keras, ciciku hanya dapat merintih – rintih dengan lemah, setelah puas dengan posisi itu.

    Kini ciciku diikat pada kakinya dan digantung dengan kepala dibawah. Dalam keadaan tubuh ciciku yang terbalik itu, lelaki itu lalu memaksa ciciku menghisap – hisap batang kemaluannya sementara ia memperkosa liang kemaluan ciciku menggunakan jari – jarinya. Tidak puas dengan hanya memasukkan jarinya, ia juga mengocok lilang kemaluan ciciku menggunakan botol kecap berukuran kecil.

    Setelah itu dia mengikat tangan ciciku dibelakang punggung, ciciku dibaringkan dikasur yang telah disiapkan dilantai, lalu dengan buas tubuh terlanjang bulat ciciku itu diperkosa habis – habisan oleh lelaki itu hingga orgasme dan menyemprotkan spermanya ke buah dada ciciku, lalu ia juga mengumpulkan spermanya ke dalam gelas – gelas kosong tadi.

    Tak terasa sudah 14 orang yang memperkosa ciciku dengan buas, sudah tiga gelas yang penuh dengan sperma, ciciku telah pingsan berkali – kali, namun selalu disadarkan lagi dan kembali diperkosa dengan luar biasa brutal. Aku merinding membayangkan masih ada 24 pria lagi yang menunggu giliran, ketika tiba – tiba pintu gudang terbuka dan masuk bergerombolan 6 pemuda berandalan lain, ternyata mereka juga ingin mendapat bagian memperkosa ciciku, John membagikan mereka nomor urut pada sebuah kertas, sehingga total pria yang akan menyetubuhi ciciku berjumlah 44 orang!

    Giliran berikutnya, tiga lelaki sekaligus maju, ciciku yang bertelanjang bulat di kasur dikerumuni oleh tiga lelaki yang masing – masing batang kemaluannya yang besar dan panjang telah berdenyut – denyut melihat tubuh sempurna ciciku.

    – Lelaki pertama langsung menancapkan batang kemaluannya ke kemaluan ciciku dan memompa keluar masuk dengan brutal.
    – Lelaki kedua mempompa mulut ciciku dengan batang kemaluannya dan sementara
    – Lelaki ketiga dengan rakus menyedot – nyedot kedua buah dada ciciku yang ranum bergantian kiri dan kanan, seperti anak kecil yang sedang menyusu sambil tangannya tak henti – hentinya meremas-remas dan memuntir payudara ciciku.

    Mereka lalu saling berganti posisi, mengalami perkosaan seperti ini, dimana kemaluan dan mulutnya dipompa serta harus menyusui tiga lelaki, tak dapat dihindari kembali tubuh terlanjang bulat ciciku mengenjang – ngenjang tanda orgasme smentar dari mulut ciciku yang penuh dengan batang kemaluan mengeluarkan suara lirih,
    ” Ooohhh… ”

    Setelah ketiga orang itu puas, berikutnya dua orang pria bertubuh besar maju bersamaan, ciciku yang lemas diangkat pada ketiaknya oleh seorang pria hingga payudara ciciku tepat berada didepan mulutnya, karena tingginya tubuh pria itu, kaki ciciku terangkat dari lantai dengan semua posisi itu pria tersebut langsung menetek pada dua buah dada ciciku dengan ganas, pria satunya tak mau ketinggalan, kedua bongkah pantat ciciku yang kenyal dan bundar diremas – remas sementara mulut dan lidahnya mengaduk – ngaduk anus ciciku, sesekali tangannya mengusap – usap paha dan punggung ciciku bahkan beberapa kali dengan kasar ia menjambak rambut ciciku sehingga kepala ciciku menengadah sambil buah dadanya tetap dihisap dan disedot dengan buas dan bahkan sesekali pentil susunya ditarik kuat dengan gigi.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Setelah puas dengan posisi itu, lalu tubuh telanjang bulat ciciku diapit oleh dua tubuh mereka di atas kasur, lelaki yang dibawah memompa liang anus cicikuu, sementara yang diatas memperkosa liang kemaluan ciciku tanpa belas ksihan.

    Ciciku megap – megap saat wajahnya harus menempal pada dada pria yang besar dan berbulu itu, pemandangan mengenaskan itu juga di shoot oleh salah seorang pemuda yang membawa kamera,
    ” Hehehe.. Elo jangan macam – macam, entar film yang kamu bintangi ini gua edarkan ke seluruh dunia, pasti jadi box office! Hahaha… ” Tawa John diikuti teman – temannta.

    Kedua pria yang memompa ciciku kemudian berejakulasi hampir bersamaan, mereka kemudian menampung sperma mereka ke dlaam gelas.

    Pemerkosa selanjutnya mengikat tangan ciciku ke belakang punggung walaupun ciciku sudah tidak berdaya, lelaki ini adalah Anto,  yang ikut memperkosa ciciku dua minggu lalu, ciciku kemudian didudukkan pada sebuah kursi, sementara Anto berdiri dibelakang ciciku sambil tangannya bermain – main diatas buah dada ciciku dan meremas – remasnya dengan buas.

    Kemudian pria itu berjongkok di depan ciciku dan menjilati bibir kemaluan ciciku dengan rakus, ia juga memasukkan dua jarinya ke liang kewanitaan ciciku dan mengocok – ngocok kemaluan ciciku itu tanpa ampun, Kegiatannya membuat kemaluan ciciku menjadi sangat basah, barulah kemudian batang kemaluan Anto memompa ciciku dengan lancar, tampak batang kemaluan itu basah berkilat oleh cairan kewanitaan ciciku.

    Ciciku terengah – engah seolah kehabisan nafas, lalu Anto menindih ciciku diatas kasur, ia menyodok – nyodokkan batang kemaluannya dengan buas hingga mengguncang – guncangkan tubuh ciciku yang telanjang bulat, sesekali ia menghentikan aktifitasnya, namun secara refleks tubuh ciciku yang terangsang hebat menggoyang – goyangkan pantatnya naik turun agar kemaluannya terus dikocok oleh kemaluan Anto sambil mendesah dan terengah – engah.

    Akhirnya Anto orgasme, ia mencabut batang kemaluannya dan menyemburkan spremanya didalam mulut ciciku yang terpaksa harus menelan seluruh cairan kental itu.

    Berikutnya seorang pria besar dengan batang kemaluan yang luar biasa besar dan panjang, sekitar 27 cm menggantikan posisi  Anto, dikarenakan batang kemaluannya yang sungguh besar dan panjang, ia mengalami kesulitan memasukkan seluruhnya ke dalam liang kemaluan ciciku, maka ia hanya memompa hingga setengah batang kemaluannya saja yang masuk, namun gerakannya sangat cepat dan deras, batang kemaluan kuda itu membuat liang kemaluan ciciku yang sempit harus terbuka lebar.

    Namun dikarenakan liang kemaluan ciciku  telah sangat becek, batang kemaluan itu dapat masuk dan memompa dengan ganas.

    Merasakan benda raksasa itu keluar masuk ke liang kemaluannya, ciciku mengenjang – ngenjang dan seluruh tubuhnya menggelinjang. Syara paray saat merintih panjang,
    ” Aakkhhh.. ” Setekag orgasme dengan hebat, tubuh telanjang bulat ciciku terkapar lemas lunglai sementara kedua belah pahanya masih sesekali bergetar merasakan sisa – sisa kenikmatan.

    Namun pria dengan kemaluan raksasa itu baru mulai, dengan kejam ia memaksakan batang kemaluannya masuk amblas seluruhnya ke dalam liang rahim ciciku,
    ” Aaarrgghhhhh… ” Ciciku terbelalak dan melengking kuat merasakan sakit yang luat biasa.

    Batang kemaluan pria itu adalah benda terbesar dan terpanjang yang penah masuk ke liang kemaluannya. Namun pria itu tidak mengenal kasihan dan dengan brutal terus memompa batang kejantanannya keluar masuk, testisnya yang besar juga menampar – nampar selangkangan ciciku,

    Ciciku menangis sekuatnya dan menjerit – jerit dengan sisa tenaganya, tubuh nya terus berguncang hebat setiap kali batang kemaluan raksasa itu memasuki liang kemaluannya,

    ” Hehehe.. Enakkan? hehh? Elo harus bersyukur karena kontol gue ini belum nembus sampai mulut elo! Hahaha… ” Pria itu terus memperkosa sambil mengejek, tangannya yang besar meremas gumpalan buah dada cicku.

    Tak berapa lama ciciku terkulai pingsan tak sanggup menahan pemerkosa yang sungguh brutal itu. Saat ejakulasi pria itu menyemburkan sperma yang sangat banyak membasahi wajahnya, buah dada dan juga perut ciciku, ia lalu mengelap spermanya ke wjah yang seluruh permukaan tubuh ciciku yang terlentang tak berdaya.

    Berikutnya giliran dua orang pria, mereka membawa dua buah ember besar berisi air, lalu disiramkan seember air ke sekujur tubuh ciciku yang pingsan, ciciku tersadar sambil megap – megap, kemudian mereka memaksa ciciku menungging dengan bertumpu pada sebuah meja, ember berisi air itupun diletakkan diatas meja tersebut.

    Kemudian mulailah slah satu pria itu memompa ciciku dari belakang sambil meremas – remas bongkahan pantat ciciku yang kenyal, pria satunya menyiksa ciciku dengan membenamkan kepala ciciku ke ember berisi air berkali – kali sehingga ciciku nyaris kehabisan nafas, setelah puas menyiksa ciciku dengan  cara itu, ia kembali menyiram tubuh telanjang bulat ciciku dengan sisa air yang bersisa.

    ” Supaya mulus lagi, ngga lengket – lengket sama peju elu orang! ” Katanya sambil tertawa.

    Ciciku terus dipompa dengan ganas hingga buah dadanya yang tergantung indah bergoyang – goyang, pria yang menyiks ciciku menjambak rambut ciciku agar wajah ciciku menengadah, dengan demikian buah dada ciciku yang terlempar – lempar terlihat jelas.

    Kawanan bajingan itu memberi semangat temannya agar memompa lebih keras karena mereka menikmati goyangan payudara ciciku tersebut, sambil menjambak rambut ciciku dengan tangan kiri, tangan kanan pria itu tak tinggal diam. ia meremas – remas dan sesekali membetot – betot buah dada montok ciciku itu bagaikan memeras Susu Sapi.

    Sehingga ciciku mengerang kesakitan, kemudian pria itu duduk di atas meja dan memasukkan batang kemaluannya yang besar dan panjang ke mulut ciciku, sambil menggerak – gerakkan kepala ciciku maju mundur sehingga batang kemaluannya mengocok – ngocok mulut mungil ciciku yang dipaksa menganga mulutnya selebar – lebarnya hingga pria itu berejakulasi di dlam mulut ciciku.

    Kemudian ciciku dibaringkan tengkurap di atas kasur, dengan kejam pria yang tadi menyiram ciciku memperkosa anus ciciku, sementara pria satunya memaksa ciciku mengulum batang kemaluannya, hingga akhirnya mereka berdua ejakulasi dan menyemprotkannya ke wajah, punggung, dan pantat ciciku, sebagian mereka tumpahkan di dalam gelas.

    Pria berikutnya juga memperkosa ciciku dengan kejam, ia menutup kepala ciciku dengan kantung plastik transparan lalu menyodok ciciku dari belakang dengan brutal, tampak ciciku tersedak-sedak kehabisan nafas, untunglah sebelum ciciku lebih menderita pria itu telah ejakulasi, ia menyemprotkan spermanya di lantai kemudian menarik lepas plastik yang menutupi kepala ciciku, ciciku lalu dipaksa menjilati dan menelan sperma di lantai hingga bersih.

    Empat gelas yang berisi sperma itu telah penuh, ciciku dipaksa meminum satu gelas sampai habis, gelas kedua digunakan untuk keramas dengan menumpahkannya ke atas rambut ciciku, kemudian paha ciciku dipaksa membuka selebar-lebarnya hingga tampak liang kemaluan ciciku yang seperti gua kecil, perlahan-lahan sperma pada gelas ketiga ditumpahkan ke dalam liang rahim ciciku hingga habis, hal ini dilakukan perlahan sambil mengocok-ngocok liang senggama ciciku agar sperma tersebut masuk seluruhnya, sperma pada gelas terakhir dioleskan ke setiap senti dari tubuh ciciku yang telanjang bulat hingga merata, mereka lalu melepaskanku dan menyuruhku untuk menciumi seluruh tubuh ciciku, kulakukan itu dengan perasaan campur aduk. Tubuh ciciku lengket-lengket oleh sperma hingga tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat diusap dengan mulus, biarpun demikian batang kemaluanku menegang dengan keras, lalu mereka menyuruhku untuk memperkosa ciciku dan menumpahkan spermaku ke dalam liang senggama ciciku.

    Ciciku terus diperkosa nonstop hingga digarap oleh peserta terakhir, ia tak dapat bangun lagi saat pria terakhir selesai memompanya dengan ganas, kekejaman mereka yang terakhir adalah menggantung kami berdua dengan tangan terikat ke atas, lalu kemaluan ciciku disumpal dengan lilin besar, mereka tertawa-tawa melihat lilin yang menyumbat kemaluan ciciku itu, “Sekarang elo berdua punya titit! hahaha.. malah yang punya cewek lebih panjang!”

    Kemudian dalam keadaan tergantung dan lilin yang masih menyumbat kemaluan ciciku, kami dicambuk dengan sabuk kulit, mereka memecut seluruh tubuhku, sedangkan ciciku hanya dipecut di bagian punggung dan pantat, “Susu elo sayang kalo dicambuk, kan besok-besok kita masih mau netek!” kata mereka pada ciciku sambil tertawa-tawa.
    Setelah itu mereka melepaskan kami, dan sebelum memasukkan kami ke dalam bagasi mobil, mereka kembali mengencingi kami beramai-ramai. Dengan mobil itu kami dibawa kembali ke rumah kontrakan, saat itu hari telah menjelang subuh dan sedang hujan lebat, mereka menurunkan kami dalam jarak 100 meter dari rumah dan menyuruh kami berjalan ke rumah dalam keadaan telanjang bulat.

    Terpaksa aku menggendong ciciku yang sudah sangat lemah dan telanjang bulat ditengah-tengah hujan, diiringi tawa mengejek mereka dari belakang, sebelum mereka pergi, sayup-sayup masih kudengar teriakan mereka kepadaku, “Ini belum selesai kawan! lain kali kakak elo itu bakal ngerasain yang jauh lebih eennaakk lagi! Suruh dia nyiapin memeknya buat nampung lebih banyak kontol! haha.. hahaha..” dan mobil itu melaju menjauh, aku berharap kali ini adalah terakhir kali kami berurusan dengan mereka. Namun entah mengapa aku memiliki perasaan buruk, bahwa mereka terus membayangi kami, khususnya ciciku, dan akan kembali suatu waktu.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Euro pornstar Mandy Dee ditches sheer lingerie and panties for nude posing

    Euro pornstar Mandy Dee ditches sheer lingerie and panties for nude posing


    1603 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Stepdad watches teen bad girl with pigtails Ivy Ryder getting nailed by BBC

    Stepdad watches teen bad girl with pigtails Ivy Ryder getting nailed by BBC


    1570 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita
    dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan
    setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Cerita Sex Dengan Cewek PKL

    Cerita Sex Dengan Cewek PKL


    2274 views

    Duniabola99.org – Perkenalkan namaku Rizal, asal usul ku dari Surabaya. Aku memang sangat suka atau bisa di sebut dengan hobby yaitu menjajal setiap wanita yang aku kenal. Salah satunya dengan cewek simpanan ku ini yang bernama Lestari, dengan mimic muka oriental, berkulit putih bersih dan sedikit berisi badannya namun tak gemuk gemuk amat lah.

    Dengan hobi ku yang seperti ini, ak tak pernah merasakan rasa kepuasan dalam mejalani hubungan badan karena miko ku kecil ini haus akan himpitan yang hangat dan basah.

    Sudah merasakan kentang satu, seperti nya pingin nambah kentang yang lainnya.

    Awal cerita ini terjadi, semenjak rekan kerjaku dari Malang minta tolong ke aku , supaya ponakan nya bisa magang di tempat kerja ku.

    Tiara merupakan mahasiswa dari jurusan perpajakan, memang saat itu kantor ku butuh adanya asisten untuk membantu dari karyawan yang biasanya sering menangani urusan perpajakan.

    Tiara yang sedang magang juga mempunyai keperluan lain , untuk membuat bahan dari skripsinya.

    Dengan wajah yang manis ,dengan mata sedikit lebar tidak sama seperti lestari, namunj badannya sangat membuat aku tertarik padanya. Disamping itu dengan kualitas yang putih juga dengan dadanya yang sangat menarik.

    Hmmmmmmm …..seperti apa ya rasanya kalau aku bisa menikmatinya.

    Dalam pikirku. Saat itu mulai lah pikranku utnuk merencanakan untuk selanjutnya.

    Hmmm….saat aku melihat Tiara berjalan namapak sekali pantat yang padat dan sedikit menungging, rasanya rasanya tak sabar untuk menjamah nya. Dengan pantat yang padat seperti itu, pasti lubang memeknya sangat enak sekali.

    Apalagi kalo sedang berbicara, bibirnya yang terlihat seksi sungguh enak untuk di kentot dan di rasakan.

    Makin tak sabar pula utnuk menikmati tubuhnya Tiara. Berganti hari pikiranku untuk merencanakan sesuatu , makin mantab pula dan terencana untuk menggapainya.

    Saat itu mulailah awal dari PDKT ku ke Tiara, sering juga aku bawakan jajanan saat jam istirahat, lalu untuk pulang dari magang nya aku juga anter juga. Untuk malam nya aku ajak untuk makan malam bersamanya.

    “ bilang aja ke Mas aja Ya dek..?” ucapku.

    Makin hari makin lancarlah rencana yang aku susun . kita biasa ngobrol santai dan agak mesra-2 begitu saat mengendarai motor. Aku raba lengannya yang mulus serta ku pegang tangannya.

    Tidak mengelak, malah dibalas dengan lirikan mata yang mengajak. apalagi Yang namanya cewek itu dimana-2 sama, butuh perhatian dan kasih sayang. Terutama kalau jauh dari keluarga.

    O ya, sebenarnya dia sudah punya cowok, tapi katanya sedang studi di luar kota. Jadi Baguslah, kesempatan bagusku. Selama ini tentu saja masih sering aku tiduri cewek simpananku secara teratur.

    Namun makin hari makin tak sabar aku buat mencicipi si muTiara ini. Rencanaku akhirnya tercapai di hari Sabtu waktu itu.

    Seperti biasa kantor tutup, namun aku minta dia masuk agak siang untuk membereskan masalah inventori.

    Tentu saja ini hanya rekayasa belaka. Badan segar selasai mandi, dia masuk ke ruang pribadiku memakai baju lengan pendek berwarna putih (setelah jaketnya dilepas) dengan rok setinggi lutut warna hitam.

    Senyumnya begitu manis menggoda , ramping mungil tubuhnya dengan kulit yang supermulus dan putih. Kami berbincang dekat dan santai sambil duduk di atas sofa.

    Tak puas-2nya ku pandang tubuhnya bagaikan menelajangi saja. Tak ku sangka Tiara malah meraih tanganku. Rupanya dia memahami apa yang selama ini aku inginkan dan rencanakan.

    “Mau yang ini Mas ya”, sambil mengeluskan tanganku .

    Siipp, ini kan yang kutunggu-2 dari dulu. Segera kutelusuri kulitnya yang halus, sambil ku kagumi tubuh yang begitu indahannya. Bertambah ceria dia. Goodd….. Kuberanikan untuk menciumi lengannya serta mengusapkan mukaku di sana. Seperti bantal empuk saja.

    Lalu aku lanjutkan ke lehernya yang putih dengan permainan bibir dan lidahku. Mimic wajahnya menunjukkan amat menikmati dan menghayati. Sewaktu kucoba mengendus kulit dadanya, dia bergerak mundur.

    Wah, gak jadi pikirku. Eh, ternyata malah sebaliknya. Dengan santai ditanggalkannya itu baju, ditaruhnya di atas meja kantor.

    Senyumnya menggoda. Begitu mulus bersih dadanya yang segera kuserbu dengan mulut dan tanganku. Kuremas-remas teteknya yang mungil dibungkus BH warna hitam.

    Kucoba membuka tali pengait di belakang, agak kesulitan , namun segera dibantu dengan gerakan tangannya.

    “Gini caranya”,

    menantang itu mata sambil dilempar BH nya ke samping sofa. Teteknya amat putih dengan pentil coklat muda yang menantang.

    Buseettt , ini teteknya kencang tapi pentilnya bagaikan kepunyaan cewe yang pernah melahirkan saja.

    Sepertinya ini cewek birahinyaa menggila dan gede, ditambah sudah teramat kerap itu puting disepong oleh pria, sepertinya cowoknya. Tapi karena lagi mengurusi kuliahnya di luar kota, giliran aku yang berbuat.

    Salah sendiri yah. Nyott, srup, langsung ajah pakai mulut dan lidah. Matanya merem melek , terbuka bibirnya.

    Kuremas-2 teteknya satunya yang kenyal, berbeda rasanya dengan kepunyaan Lestari yang montok. Ku pilin pilin putingnya yang mengeras dengan jari jemariku. Napas panjang diambilnya sambil monyong mulutnya.

    Suka dibeginikan yah, pantesan gede itu pentil, diemut sama diplintir terus-2an sih.

    Bergantian ku sedot-sedot teteknya sebelah kiri dan kanan bergantian. Lalu ku sandarkan punggungnya di sofa, kedua tangannya terbuka di atas sandaran. Lengan dan ketiaknya yang amat putih bersih alami tanpa perlu dicukur.

    Ku jilatin dan ku usapkan mukaku di sana.

    Hmm, harum sekali cirri khas nya, halus rasanya. Kunikmati dengan bibir dan lidahku, sembari tanganku melepas bajuku.

    Kuselipkan tanganku utnuk membelai pahanya yang mulus dan bening. Lalu Tersentuh pangkal selangkangannya, resah gerak tubuhnya.

    Ku telusuri paha dan betisnya yang mulus dan halus sampai ke ujung kaki. Kuangkat kedua tungkainya tinggi-2, punggungnya sekarang rebah di sofa. Nampak celana dalamnya yang berwarna hitam. Kucaplok kaki dan jemarinya, kujilati betisnya yang putih.

    Napasnya tambah tak beraturan. Tak sabar lagi,

    Jreetttttttt….brett…..,

    kutarik rok berikut celana dalam ke ujung kakinya, yang segera ku taruh ke samping sofa.

    Kelihatan pinggangnya yang mungil tapi bagus lekukannya, bersih putih dengan rambut hitam yang tidak lebat di pangkalnya. Langsung saja aku serang dengan mukaku.

    Tak kuasa dia menahan desahan dan gejolak gerak badannya. Bibir memeknya yang mungil kusedot bagaikan mencium bibir di atas saja. Terasa lembek dan becek tapi

    hmmmmmm..laziiiz……

    Dengan kedua tanganku kubuka lebar-2 pahanya. Ku sodok memeknya dengan lidahku untuk diputar-putar di dalam. Kujilat bibir memeknya kiri kanan. Cairan kental tak ada rasanya tanpa nikmat untuk disantap.

    Makin menggelinjang itu badan.

    Penasaran aku berapa gede itu lubang memeknya. Pakai jari dan jempol, ah ternyata seukuran jari manisku, pas dan seret.

    Mana itu si kecil itil, nah ketemu juga di sebelah bawah rambut jembut.

    Mhhh, sedot ajah deh sampai berlumuran cairan kental ini mulut. Kedua tangannya tambah erat berpegangan di sandaran sofa. Tak ingin membuang waktu lagi, kutahan betis kanannya dengan pundak kiriku tinggi-tingi ,sementara paha kirinya terbuka di pinggir sofa.

    Kubuka celanaku dan kuturunkan CDku sampai ke lutut. Dengan kontolku yang siap tempur.

    Sambil tangan kananku menjamah dadanya yang putih, kugosok-2an kontol helmku di bibirnya yang merekah dan sedikit berbasah.

    Geli-2 kasar rasanya sewaktu terkena rambutnya. Kumain-2kan bibir luar dan dalamnya, untuk kemudian kusodok-2 lagi si itil.

    Penasaran dengan aksiku , diraihnya batang kontolku dengan tangannya.

    Sambil diliriknya bagian bawah tubuhnya dan menggigit bibirnya sendiri, dimasukkannya rudalku yang kecoklatan ke dalam memeknya yang merah jambu.

    Jleeeb……Blessss….

    Buseeeeeettttttt…….

    Seret buangethh dan licin. Lebih sempit dibandingkan kepunyaan si Lestari, apalagi kepunyaan istriku yang bagaikan jalan terowongan truk, bebas hambatan saja (harus bayar lagi). Kumasukkan pelan-2 tapi mantab.

    Hhhhh, oouhh, suara dari mulutnya,

    sementara kepalanya mendangakk dan terangkat menyaksikan apa yang terjadi di bagian bawah tubuhnya, untuk kemudian rebah kembali.

    Belum pernah merasakan ukuran yang ini yah, kepunyaan sang pacar paling cuma ukuran jari jempol ku , he,he.

    Kedua tangannya mencengkeram pundakku. Hehhhh, bersemangat aku memasukkan kontolku terus sampai mentok di pangkal rahimnya, yang belum pernah aku alami dengan Lestari.

    Ujung kepala kontolku bertatapan dengan rahimnya. Kugesek-gesekan tulang kontolku ke memeknya.  

    Srekkk…srekkk…srekkk, suara rambut kasarku beradu dengan miiliknya .

    Pinggul dan pangkal pahaku menempel perut bagian bawahnya yang putih dengan pangkal pahanya yang terbuka lebar.

    Haoh, uhh, haoh, assshhhhh……. suara-2 mesum keluar dari mulutnya.

    Kaki kananku yang bertumpu di lantai aku pindahkan berjongkok di sofa mengangkangi paha kirinya yang terbuka. Kaki kiriku bertumpu kuat-2 di lantai, dengan pundak kiriku menahan betis kanannya.

    Sambil menikmati halusnya betis dan kakinya yang putih dengan muka dan mulutku, ku sorong terus kontolku yang sekarang bagaikan tegak lurus seperti ujung tombak yang runcing.

    Batangku sebelah atas menggosok ketat kelentitnya, sembari bonggolku menelusuri liangnya yang sempit.

    Gerakanku pelan tapi mantab, membuat aku bisa bertahan lama menikmati meki luarbisa sempit ini, namun mampu memberikan kepuasan yang amat kepada pasanganku.

    Hehh, hehh, uhhhhh,,,,,

    desisnya sambil diraihnya leherku untuk diciumnya bibirku penuh bernapsu.

    Sementara lubang kontolku yang dibawah berciuman dengan mulut rahimnya. Untuk aku maju mundurkan lagi, begitulah seterusnya. Jadinya mulut kami berciuman di atas dan juga di bawah.

    Enaaakkkkkkk……….

    Tak lama kemudian, kurasakan hisapan memeknya bertambah kuat, napasanya memburu. Aku pertahankan gerak atas bawahku.

    Sampai akhirnya, suara melenguh diikuti cengkeraman tangannya di pundakku. Tambah berkejang badannya.

    Kurasakan kepala kontolku tersiram oleh cairan hangat. Kuteruskan gerakanku. Kurasakan cairan membasahi batang kontolku. Matanya mengarah ke atas, napasnya tertahan tak beraturan .

    Pada akhirnya, aaahhhhhhh…..uhhhhhhh.,…….

    Napas panjang tanda kelegaaan diikuti kendor otot-2 tubuhnya. Masih saja menancap, kulihat cairan bening meleleh ke atas sofa. Gimana dengan cowokmu , capek-2 belajar di luar kota, cewek kamu aku hajar sampai keluar, ha.ha.

    Jembut hitamnya yang tidak lebat itu basah kuyup. Setelah teratur napasnya, diturunkannya kaki kanannya dari pundakku.

    “Ke bawah ajah”, ujarnya sambil melorot badannya dari sofa.

    Kuikuti gerakan tubuhnya agar kontolku tidak lepas dari lubang memeknya. Kurebahkan punggungnya yang basah oleh keringat di atas karpet. Dengan gerakan kakinya, dilepasnya celana dan kolorku dari ujung kakiku.

    Dengan posisi telungkup kusetubuhi dia. Susunya yang putih dan halus tergencet dadaku yang bidang. Sambil kugerakkan badanku, kurasakan dua tonjolan keras menggosok-2 dadaku.

    Nikmatt sekaliii.

    Semula, ditekuk betisnya erat-2 ke pahanya, dan diangkat tinggi-2 untuk memudahkan gerakanku. Kadang direngkuhkannya ke pantat ku. Terasa halus kulit betis dan pahanya.

    Kemudian diubah posisi pahanya mengangkang dengan telapak kaki bertumpu mantab di atas karpet. Mulailah dia menggoyang pinggulnya seirama dengan gerakanku.

    Aku tekan pinggulku ke bawah, lalu dia diam. Saat Aku lepaskan , dia goyang ke atas mengejarku.

    Dasar lonte, arek Malang ini ternyata beneran lonte juga.. Belum lagi itu memeknya yang seret minta ampun. Kurasakan biji kontolku mengeras pertanda sudah siap itu cairan buat ditembakkan.

    Kupercepat gerakkan tekan-lepasku yang diimbangi gerakkan naik turunnya. Basah badan kami berdua oleh keringat.

    Benar-benar momen yang indah di mana bagian bawah badan kami bergoyang naik turun. Seirama berbalas-balasan. Untung ini di lantai, kalu tidak ancur sudah itu sofa.

    Sampai akhirnya aku tak kuasa menahan semburan pejuh buat meleleh. Kedua tanganku lurus menopang punggungku yang melengkung dan leher mendongak.

    Kakiku terkejang sambil kutekan dalam-dalam kontolku, ke dalam mulut rahimnya. Kupejamkan mataku, siap untuk meluncurkan benih dengan cairan asmaraku. Hamil ??? pikir saja belakangan.

    Eh ini cewe bukannya pasrah, tapi malah menantang. Ditekannya pantatku dengan tangannya erat-2 di selangkanganya yang terbuka.

    Digoyang pinggulnya atas bawah lebih mantab dengan pandangan mata yang nakal ke bawah. Digigit bibirnnya sendiri dengan gemas.

    JRooootttt…..Crotttt,,,,,,,,,,,,,,

    semburan pertamaku bersamaan dengan goyangan pinggulnya. Arek surabaya bilang jancuukk beneran. Bayangkan saja itu kontol lagi terangsang banget mau nyemprot, dijepit lubang sempit becek, sambil digoyang lagi.

    Geli-2nya teramat sangatthh. Mahasiswi ini , tidak tahu belajarnya dari siapa. Tak ampun aku tambah berkejang menyemburkan yang kedua. Lebih banyak dan lebih kental,

    “ Jroooott….jroooootttttttt………cretttttt. ……”

    Ohh, tak malu aku buat melenguh. Masih digoyang sambil lebih ditekannya pinggang ku dengan tangannya. Ngilu banget lutuku.

    “ Jrooot…..Crott……jroooot……., “

    digoyang terus.

    “jroooott….Cret, ….cret…., “

    masing saja bergoyang itu pinggul putih. Jancooook. Yang pada akhirnya crooot, yang terakhir.

    Huaduhhhh, ambruk aku di atas badannya yang semok ini.

    Masih saja bergoyang dia, namun bertambah pelan dan akhirnya dihentikan setelah dikurasnya habis pejuhku dari kantongnya. Termasuk yang paling encer sekalipun.

    Benar-bener dasyaat lonnnteeeeeee ini rek.

    Puas bener aku. Cukup lama aku berbaring di badannya sambil mengatur napas. Kemudian kami berdua bangkit untuk membersihkan diri. Sembari bergurau ku jamah-jamah lagi badannya, termasuk pentil dan itilnya. Sambil jongkok mengangkang, dengan santai dibersihkannya itu memek pakai tisue basah dan.

    Buset, itu lubang bundar menganga sebesar jempol kaki, yang paling satu malem langsung udah sempitan lagi buat gua pake besoknya, pikirku. Memang tak mengecewakan kontolku yang satu ini.

    Sore itu aku antar pulang dia ke tempat indekos. Sempat kutepuk pantatnya sewaku turun dari motor. Sejak itu tiap hari Sabtu kami kerja lembur, tentu saja tanpa sepengetahuan Lestari dan rekan kerja ku(bisa berbahaya itu), Seperti Lestari, Tiara juga kubelikan vitamin untuk diminum secara teratur, yang ternyata juga membuat kulit wajah tambah halus dan bebas jerawat, ha.ha.

    Kunikmati badannya dangan berbagai macam posisi, termasuk gaya gendong jalan-jalan yang tak mungkin aku lakukan dengan Lestari mengingat badannya terlalu berat untuk diangkat.

    Namun ternyata tak ada orang yang sempurna, masing-2 mempunyai keunggulan tersendiri. Pernah ku suruh dia mengemut kontolku dan memijit badanku menggunakan tangan, susu, serta bokongnya.

    Ternyata Tiara tidak pintar dan tidak mantab bodinya. Kalau yang ini cwek simpanannku itu jauh lebih mahir dan ahli. Jadinya, tergantung keahlian kita lah untuk menggunakannya. Pernah aku cabut kontolku dari liang memeknya untuk dicolokkan ke mulutnya dan ditelan habis semua pejuhku.

    Juga dengan gaya nungging sambil meremasi badannya dari belakang, untuk cepat-cepat kucabut dan dimasukkan ke lubang pantat yang ternyata cuma masuk separuh kontol. Terlalu kecil lubang anusnya untuk dipakai.

    Namun untungnya masih sempat keluar semuanya di dalam.

    Kadang -kadang, kululur wajah, dada, lengan, paha, betis, punggung, serta bokongnya yang putih mulus dengan carian pejuh. Campuran cairan dia dan punyaku. Puas rasanya merasakan tubuhnya secara menyeluruh di semua lubang dan permukaannya. Tamat.

  • MARINA ANGEL ORAL SEX

    MARINA ANGEL ORAL SEX


    1726 views

  • Sekretaris Cantik Diperkosa

    Sekretaris Cantik Diperkosa


    2764 views

    Duniabola99.org – Seperti biasa setiap hari Febby pergi ke kantornya di bilangan Roxi Mas, yang tanpa disadarinya ia dibuntuti sekelompok pemuda iseng yang hendak menculiknya. Sudah beberapa hari para pemuda itu mempelajari kebiasaan Febby pergi dan pulang kantor. Dan hari itu mereka sudah menyusun rencana yang matang untuk menculik Febby. Tiba-tiba dijalan yang sepi taksi yang ditumpangi Febby dicegat secara tiba-tiba, dan sambil mengancam sopir taksinya, mereka langsung menyeret Febby masuk kedalam mobil mereka, dan tancap gas keras-keras, hingga akhirnya mobil mereka larikan kearah pinggir kota, dimana teman-teman mereka yang lain sudah menunggu disebuah rumah yang sudah dipersiapkan untuk ‘mengerjai’ Febby. Didalam mobil Febby diapit oleh dua orang pemuda berkulit hitam, sedangkan yang dua lagi duduk dikursi depan. Febby sudah gemetaran karena takut, dan benar-benar tidak berdaya ketika dua orang yang mengapitnya memegang-megang tubuhnya yang sintal dan putih itu.

    Dua pasang tangan hitam bergentayangan disekujur tubuhnya, yang kebetulan pada hati itu Febby mengenakan rok lebar sebatas lutut, dengan atasan blouse putih krem yang agak tipis, hingga bra Wacoal hitam yang dikenakannya lumayan terlihat jelas dari balik blouse tersebut. Dengan leluasa disepanjang jalan tangan-tangan jahil tertersebut bergentayangan dibalik rok Febby sambil meremas-remas paha putih mulus tersebut, hingga akhirnya mereka tiba dirumah tersebut, dan mobil langsung dimasukkan kedalam garasi dan rolling doorpun langsung ditutup rapat-rapat. Febby yang sudah terikat tangan dan kakinya, serta mulut tersumpal dan mata ditutup saputangan digendong masuk kedalam ruang tamu, dan didudukkan disofa yang cukup lebar.

    Ikatan tangan, kaki, mulut dan mata Febby dibuka, dan alangkah terkejutnya ia sekitar tiga puluh pemuda yang hanya memakai cawat memandanginya dengan penuh nafsu seks. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Febby pun mulai dikerjai oleh mereka. Febby yang sudah tidak berdaya itu hanya bisa duduk bersandar di sofa dengan lemas ketika salah seorang lelaki mulai membuka kancing blouse-nya satu persatu hingga blouse putih tersebut dicopot dari tubuh sintalnya itu. Beberapa orang lagi berusaha membuka rok merah Febby hingga Febby pun akhirnya hanya memakai bra hitam serta celana dalam nylon berwarna hijau muda, dan membuat dirinya terlihat makin menggairahkan, dan spontan saja para pemuda berandal tersebut langsung terlihat ereksi dengan kerasnya.

    Celana dalam Febby pun langsung buru-buru dilepas dan menjadi rebutan untuk mereka. Febby dipaksa duduk dengan mengangkang lebar-lebar, hingga vagina-nya yang ditumbuhi rambut-rambut halus itu terlihat dengan jelas, dan mereka pun bergantian menjilati serta menghisap-hisap bibir vagina Febby dengan nafsunya. Kepala mereka terlihat tenggelam diantara kedua pangkal paha Febby, sementara yang lainnya bergantian meremas-remas kedua gunung kembar Febby yang montok itu. Kop BH Febby diturunkan ke bawah hingga kedua gunung kembarnya muncul bergelayutan dengan indahnya, dan menjadi bulan-bulanan pemuas nafsu untuk mereka.

    Tidak puas dengan hanya meremas-remas saja, beberapa orang mulai mencoba untuk mengisap-ngisap puting susu gunung kembar Febby yang ranum itu, hingga akhirnya Febby pun dipaksa oral seks untuk mereka. Bergantian mereka memaksa Febby untuk mengulum-ngulum batang penis mereka keluar masuk mulutnya. Kepala Febby dipegangi dari arah belakang hingga tidak bisa bergerak, sementara itu yang lain bergantian mengeluar-masukkan batang penis mereka dimulut Febby yang seksi itu hingga mentok kepangkal paha mereka. Batang penis yang rata-rata panjangnya 17 senti itu terlihat masuk semua kedalam mulut Febby, hingga mencapai kerongkongannya. Tak ketinggalan Febby pun dipaksa untuk ‘mencicipi’ buah zakar mereka secara bergantian. Sepasang buah sakar tampak terlihat dikulum Febby hingga masuk semua kedalam mulutnya yang mungil itu.

    Wajah Febby yang cantik itu bergantian ditekan-tekan diselangkangan para pemuda berandal tersebut hingga buah sakar mereka masuk semua kedalam mulutnya. Setelah puas dengan acara ‘pemanasan’ tersebut Febby pun dipaksa tiduran diatas kanvas diruang tamu tersebut dan dengan paha yang mengangkang lebar, batang penispun mulai keluar masuk vagina Febby yang masih ‘rapat’ itu, mereka dengan tidak sabarnya bergantian menjajal vagina Febby dengan batang penis mereka yang rata-rata panjang dan besar itu. Bagi yang belum kebagian jatah terpaksa memainkan-mainkan penisnya diwajah dan mulut Febby. Beberapa orang dengan nafsunya memukul-mukulkan batang penisnya di wajah Febby sambil mendesah-desah dengan nafsu.

    Bosan dengan gaya tiduran, Febby dipaksa duduk di sofa lagi dengan paha mengangkang lebar dan kembali ‘di embat’ bergantian, sementara bibir Febby tetap sibuk dipaksa mengulum batang penis yang tampak mengkilat karena air liur Febby yang menempel di batang penis tersebut. Sementara para pemuda yang mendapat giliran mengocok vagina Febby tampak sangat bersemangat sekali hingga bunyi batang penis yang keluar masuk vagina Febby terdengar sangat jelas. Hampir dua jam sudah Febby “dikerjain” dengan intensif oleh puluhan pemuda tersebut, hingga akhirnya satu persatu mulai berejakulasi. Tiga puluh pemuda mengantri Febby untuk berejakulasi diwajah Febby yang cantik itu. Dimulai oleh empat orang berdiri mengelilingi Febby dengan batang penis menempel disekitar wajah Febby yang cantik.

    Sementara seorang lagi mengocok vagina Febby dengan nafsunya, hingga akhirnya ia tak tahan lagi dan mencabut batang penisnya dari vagina Febby, dan…. croott…. crootttt… croooottttt!!! air mani muncrat mengenai sekujur wajah Febby, melihat hal tersebut yang lain pun tak mau ketinggalan dan bergantian mengocok-ngocok batang penisnya cepat-cepat diwajah dan mulut Febby, hingga berakhir dengan semprotan air mani diwajahnya. Bahkan tak sedikit mengeluarkan airmani nya didalam mulut Febby, lalu memaksa Febby untuk menelannya. Sekitar dua puluh menit, wajah Febby dihujani ‘air mani’ yang kental itu, hingga Febby terlihat basah kuyub oleh sperma mulai dari rambut hingga gunung kembarnya terlihat mengkilat oleh basahnya sperma puluhan pemuda berandal tersebut. Part II Jam menunjukkan pukul jam satu siang, dan Febby pun baru selesai ‘dikerjain’ oleh mereka, dan terlihat lemas tak berdaya dengan muka yang masih belepotan sperma.

    Tiga orang pemuda membawa Febby kedalam kamar mandi yang terlihat sangat mewah, dan memandikan Febby dengan air hangat serta sabun cair yang sangat wangi. Febby disuruh tiduran sambil direndam air hangat, sementara ketiga pemuda tersebut bergantian menyabuni tubuh Febby yang putih sintal itu dengan bernafsu, sambil sesekali meremas-remas selangkangan dan gunung kembar Febby yang terasa licin oleh sabun tersebut. Hingga akhirnya ketiga pemuda tersebut sudah tidak tahan lagi dan Febby pun diperkosa lagi didalam kamar mandi itu. Mereka mengeluarkan Febby dari bak rendam, dan dibawah pancuran air hangat Febby dipaksa nungging, dan dua pemuda bergantian menyetubuhi Febby dari arah belakang, sedangkan yang satunya mengeluarmasukkan batang penisnya di mulut Febby, sambil memegangi rambut Febby hingga kepala Febby tidak dapat bergerak.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Setengah jam sudah Febby ‘diobok-obok’ didalam kamar mandi, dan diakhiri dengan meyemprotkan air mani masing-masing didalam mulut Febby, dan tiga porsi air mani itu dalam sekejap sudah pindah kedalam mulut Febby, dan sisa-sisa sperma masih terlihat berceceran disekitar wajah Febby yang putih itu. Part III Selesai dimandikan, Febby kembali didandani hingga terlihat sangat cantik. Bra hitamnya yang berukuran 36B itu kembali dipasangkan. Celana dalam nylon Febby sudah raib jadi rebutan, hingga vagina Febby dibiarkan terlihat, sementara beberapa pemuda berandal itu sibuk menjepretkan kamera digitalnya kearah Febby. Febby dipaksa berpose dengan berbagai gaya yang sensual, mulai dari adegan membuka bra nya sendiri hingga duduk mengangkang sambil memasukkan batangan ketimun kedalam vaginanya. Puas mengambil berbagai pose Febby, seorang pemuda mengambil dua gelas minuman dari dalam kulkas dan sepotong hamburger untuk Febby.

    Dan betapa terkejutnya Febby ketika tahu bahwa dua gelas minuman tersebut adalah sperma yang sudah disimpan berhari-hari di dalam kulkas. Seorang pemuda lagi mengambil suntikan besar tanpa jarum. Febby dipaksa membuka mulut lebar-lebar, sementara salah seorang menyedot sperma dalam gelas tersebut dengan suntikan besar itu, kemudian menyuntikkannya kedalam mulut Febby, hingga tertelan langsung kedalam tenggorokkannya. Mereka dengan brutalnya bergantian menyuntikkan ‘air mani basi’ itu ke mulut Febby hingga habis satu gelas penuh. Masih sisa satu gelas lagi, dan hamburger untuk Febby pun diolesi penuh dengan sperma tersebut, dan Febby pun dipaksa makan hingga habis. Sisa sperma sebanyak setengah gelas terpaksa disedot Febby dengan sedotan hingga tandas tak bersisa.

    Selesai ‘memberi makan’ Febby, mereka kembali mengantri Febby. Namun kali ini Febby tidak disetubuhi, mereka hanya memaksa Febby mengulum-ngulum batang penis mereka dimulut Febby, serta mengocok-ngocoknya dengan kedua tangan Febby yang lentik itu. Tiga puluh batang penis kembali bergantian dikulum-kulum Febby, sementara yang lainnya memaksa Febby menggenggam batang penisnya dengan kedua tangannya, yang lainnya lagi sibuk memain-mainkan alat kelaminnya diwajah dan rambut Febby. Hingga akhirnya Febby kembali dihujani puluhan porsi sperma segar di wajah dan mulutnya. Pertama kali sperma muncrat dari lubang penis tepat didepan wajah Febby hinggga tepat mengenai dahi hingga bibir Febby, yang lainnya pun ikut menyusul hingga puluhan semprotan sperma berhamburan diseluruh wajah Febby yang cantik itu. Sementara itu dua orang pemuda dari kiri dan kanan Febby menyendoki air mani yang bertetesan di wajah Febby, lalu menyuapinya hingga mereka puas.

     

    Baca Juga :
  • Cerita Sex Betapa Nikmatnya Memprawani ABG tetangga

    Cerita Sex Betapa Nikmatnya Memprawani ABG tetangga


    1633 views

    duniabola99.org –  ini terjadi gara-gara istriku yang pulang kampung. Sementara birahi sex ku yang memuncak dan tak bisa terbendung lagi. Yah akhirnya terjadilah cerita sex tetangga ini. Maklumlah di usia setengah baya ini emang gelora seks ku ga pernah ada hentinya minta jatah ngentot sama istriku.

    Daripada ga ada yang dientot ya mending ngentot sama gadis tetanggaku yang masih perawan dan memeknya masih sempit trus legit. Oke ga usah panjang lebar langsung aja aku ceritakan pengalaman seks ku pada kalian semua ya . Selamat menyimak.
    Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya.
    Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya. “Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku. Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda.Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut.
    Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan. Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap.
    “Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang
    belum tersentuh.
    Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.
    “Selamat sore Om. Tante ada?”
    “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
    “Wah gimana ya..”
    “Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
    ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.
    “Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
    “Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang
    tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
    “Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
    “Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
    Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti. Di ruang tengah aku berhenti. “Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa. Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya.
    Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.
    “Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. “Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana” Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal. Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk kekamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dananak tetanggaku sendiri? Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”.
    Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.
    “Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
    “Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau lihat CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”
    Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.
    “Film apa sih Om?” “Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga. “Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
    “Bagus kan?” “Ini kan film porno Om?!” “Iya. Kamu suka kan?” Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya.
    Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
    “Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya. Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang. “Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya.
    Dia melenguh dan hendak memberontak
    .“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”
    Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang.Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna
    hitam.
    “Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu. Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil.
    Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit. Wah masih perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.
    Oke Non.
    Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme. Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.
    “Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya. “Iii.. iya Om. Tapi..” “Kamu pengin lebih enak lagi?”
    Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati. Dia masih perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang.
    Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.
    “Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas. Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol perawannya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.
    “Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan. Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya..
    “Ouuu..”, dia menjerit lagi. Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei.
    Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.
    “Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.
    “Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”

    “Ouuu enak sekali Om…”
    Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi
    kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting
    dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.
    Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini. “Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?” tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks. “Tapi takut Om..”
    “Nggak usah takut. Takut apa sih?”
    “Hamil”
    Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin
    hamil dong”
    Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa
    meredakan adik kecilku.
    “Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”. “Kalau ketahuan Tante gimana?” “Ya jangan sampai ketahuan dong” Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya.
  • STEVIE SHAE FILL SUPON FRESHS CH LONG

    STEVIE SHAE FILL SUPON FRESHS CH LONG


    1659 views

  • Tante Genit Cantik Paksa Aku Bermain Seks

    Tante Genit Cantik Paksa Aku Bermain Seks


    1722 views

    Duniabola99.org – Namaku Wandy, aku adalah seorang mahasiswa PTS terkenal di Yogyakarta berusia 22 tahun dan aku kost di sebuah rumah milik seorang janda pengusaha toko, sebut saja Tante Lisa. Usianya masih 40 tahun. Suaminya meninggal karena komplikasi, dan dengar-dengar dari tetangga Tante Lisa itu dulunya hostess di Surabaya.

    Tante Lisa sangat cantik dan menjaga tubuhnya sehingga dia tampak seperti berumur 30 tahun. Dia juga berpenampilan seksi, suka memakai celana kaos ketat dan tank-top. Ceritanya berawal ketika suatu hari aku sedang onani di kamar mandi dan ternyata lupa dikunci. Ternyata Tante Lisa menontonnya dan setelah aku orgasme, aku kaget melihatnya.

    “Wan, kelihatannya asyik ya.. mendingan lain kali minta bantuan Tante pasti lebih enak.”

    Aku jadi malu berat dibuatnya, “Maaf Tante, saya lupa menutup pintunya.”

    “Nggak apa kok Wan, kan kamu sudah dewasa dan wajar melakukannya. Tante juga sudah sering lihat yang begituan kok”, katanya sambil senyum.

    Beberapa hari kemudian aku disuruh bantu-bantu di tokonya dan tanpa segan-segan aku membantunya hingga malam Tante Lisa memintaku untuk menemaninya dan aku disuruh menginap di situ, memang di tokonya ada dua kamar di lantai dua (ruko) dan kamar tersebut kadang ditempati Tante Lisa bersama anaknya. Tante Lisa mengajakku makan bersama dan minum wine dan aku tidak mengerti kok aku bisa sampai tidak sadar, mungkin dicampur obat tidur.

    Paginya Tante Lisa membangunkanku bahkan harus sampai disiram, aku disuruh cepat-cepat pulang kost dan merahasiakan kalau aku tidur di ruko. Aku menurutinya dan malamnya setelah toko tutup Tante Lisa mengajakku berhubungan intim.

    “Wan, Tante minta malam ini kamu puasin Tante ya.”

    Karuan saja kutolak karena aku memang belum pernah gituan dan takut meskipun aku sering nonton BF.

    “Maaf Tante saya nggak berani”, kataku sambil gugup. Tante Lisa mengancam dan Tante Lisa memutar videoku sedang tidur bugil. Tante Lisa bilang tadi malam saat tidur menelanjangiku dan merekamnya dengan Handycam.

    “Tante akan menyebarkan rekaman ini jika kamu nggak mau melayani Tante kecuali kamu mau melakukan yang Tante minta. Percaya Tante deh, toh Tante juga menjaga nama baik Tante jadi ini akan jadi rahasia kita berdua.”

    Akhirnya karena takut dan polos aku melayaninya. Dari situ aku tahu ternyata Tante Lisa maniak seks, Tante Lisa pertama minta mandi Caty (dijilati tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut) dan Tante Lisa minta aku menjilatinya liang kewanitaannya sampai berjam-jam setiap aku berhenti Tante Lisa menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke liang sorganya. Pengalaman pertamaku menyentuh wanita apalagi menjilati seluruh bagian tubuhnya, dalam keterpaksaan itu aku sampai menangis.

    “Sudah Tante.. sudah”, sambil nafasku tersengal-sengal.

    “Aghh.. jangan lepas. Teruss.. teruss!”

    Tante Lisa terus menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yang kencang. Aku dapat merasakan harumnya kemaluan Tante Lisa. Aku sendiri merasa nikmat sekaligus takut. Dia menyuruhku tidur di sofa dan Tante Lisa menduduki wajahku sehingga aku dipaksa menjilati kelamin dan anusnya.

    “Aghh.. enak sekali Wan”, katanya sambil memutar-mutar pantatnya di atas wajahku yang sudah basah karena cairan kewanitaannya. Pantatnya yang hangat dan kencang itu menindih wajahku sehingga aku sampai susah bernafas. Jika Tante Lisa tidak merasa puas atas pelayananku ia suka sekali menampar, mencakar, menjambak, meludahi. Setelah itu Tante Lisa mengambil posisi 69 dan kami saling mengoral.

    “Ayo Wan, kamu bisa lebih panjang lagi”, katanya sambil menarik-narik kemaluanku dan memelintir pelirku. Aku yang kesakitan tapi merasakan sensasi yang luar biasa. Dalam mengoral, Tante Lisa seperti singa yang tidak diberi makan 3 hari. Sangat buas dan Tante Lisa mempermainkannya dengan sangat cekatan terampil, kadang menarik terus memutar kadang mengocoknya dengan cepat terus perlahan.

    Bahkan pernah Tante Lisa mengencingi wajahku sambil membuka mulutku.. lalu aku disuruh menjilat air kencingnya yang tercecer di lantai. Entah kenapa lama-lama aku malah menyukai mungkin aku termasuk sado masochocist.

    Suatu hari entah dari mana Tante Lisa membawa alat-alat untuk seks sado masochist, ada bola penyumpal mulut terus seperti kuas penggelitik, cemeti dari kulit, pengikat leher seperti anjing, CD kulit yang berlobang di bagian depannya dan pakaian seperti pasukan Romawi dulu

    Dia menelanjangi dan mengikatku sambil merangkak Tante Lisa berteriak-teriak memecutiku dan menendang pantatku persis seperti anjing, dia sebar makanan di lantai dan menyuruhku memungut dengan mulut bahkan menjilati ludah dan kencingnya di lantai.

    Di bagian batang kemaluanku dia mengikatkan sebuah karet gelang yang ada kerincingnya sehinga setiap kali merangkak berbunyi nyaring. “Ayo.. ayo kalau kamu mau jadi anjing Tante yang setia harus nurut yang Tante perintahkan!” Tante Lisa kadang memperlakukanku seperti kuda, dengan mengikat leherku dan menunggangi punggungku sambil memecut pantatku.

    Sering juga Tante Lisa yang maniak seks memasukkan sebagian pisang susu ke liang kewanitaannya dan menyuruhku mengambil dan memakannya dengan mulut. Untuk menyumpal mulutku agar aku tidak mengerang keras biasanya Tante Lisa memakai CD-nya atau Carefree Panty Shield.

    Aku tidak pernah punya kesempatan menggunakan batang kemaluanku, paling Tante Lisa suka sekali mengocoknya bahkan Tante Lisa pernah mengocokku sampai orgasme 4 kali dalam satu malam. Sampai batang kemaluanku lecet dan perih dan tangan Tante Lisa juga sampai pegal-pegal.

    Tante Lisa sangat merawat batang kemaluanku, buktinya setiap habis main selalu dia merendam dengan air hangat dan kadang dengan teh basi katanya agar batang kemaluanku selalu kuat dan siap kapan saja.

    “Masak cuman bisa dua kali.. nih rasakan!” katanya sambil menyentil ujung kemaluanku.

    “Aduh.. ampun Tante..” pintaku memelas.

    Itulah yang sering terjadi jika Tante Lisa yang maniak seks memaksaku orgasme berkali-kali. Dalam mengocok Tante Lisa juga kadang pakai sarung tangan, pakai foam/shampoo, odol, pakai supit untuk mie dll, biasanya Tante Lisa mengocokku sambil minta dioral seks atau menjilati puting dan ketiaknya.

  • SEX BEHIND MY WIFE

    SEX BEHIND MY WIFE


    1969 views

  • Reality wifes Jenni Lee and Scarlet Red have their asses pounded hard

    Reality wifes Jenni Lee and Scarlet Red have their asses pounded hard


    1470 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Majalah Dewasa Edisi Diandra Gautama

    Majalah Dewasa Edisi Diandra Gautama


    1471 views

    Duniabola99.org– Diandra Gautama

    Kami yakin Anda akan sulit mengejar pembalap cantik ini di atas lintasan balap. Maka dari itu, kami bantu Anda untuk mengetahui rahasia terbesar DiandraGautamasetelah balapan selesai.

  • Betty Oral Seks

    Betty Oral Seks


    1670 views

  • ORAL INSIDE CUM

    ORAL INSIDE CUM


    1781 views

  • Selingkuh Dengan Mantan Pacarku

    Selingkuh Dengan Mantan Pacarku


    1504 views

    Duniabola99.org – Hari ini aku baru saja sampai di rumah temanku karena dia mengadakan pertemuan sesama teman SMU kami, atau lebih tepatnya Reuni. Meskipun aku berada di luar kota tapi aku begitu ingin menghadiri reuni ini karena sudah hampir lima tahun aku belum pernah bertemu kembali dengan teman-temanku. Namaku Ryan karena sudah lima tahun aku tidak bertemu temanku setelah lulus dari SMU.

    Berarti saat ini usiaku sudah 24 tahun tapi meskipun sudah mempunyai pekerjaan tetap tapi aku belum menikah juga. Karena kehidupan di kota yang bebas menyebabkan aku tidak terlalu memikirkan pernikahan yang ada aku sering melakukan adegan seperti dalam cerita hot dengan banyak wanita entah itu dengan status pacaran maupun hanya cinta sesaat karena kini sudah lumrah.

    Banyak orang yang melakukan adegan layaknya pemain dalam cerita hot, setelah sampai di rumah temanku itu ternyata yang lain belum pada datang. Rupanya aku datang lebih awal dari yang lain mungkin aku terlalu kangen untuk bertemu dengan teman-temanku ” Sudah Ryan kamu istirahat saja dulu.. lagian kamu pasti capek… ” Akupun hanya bisa menjawab.

    Dengan entengnya ” Tahu gitu aku pesan hotel Ar… ” Kataklu pada Arman yang punya acara. Dia kemabli berkata ” Kamu ini ada rumahku kok malah cari hotel…. ayo masuk… ” Setelah itu akupun masuk dalam rumah Arman dan betapa aku terkejut setelah melihat seorang wanita yang keluar dari dalam kamar Arman, dia tidak lain Viola mantan pacarku waktu sekolah dulu.

    Dia agak gugup melihatku tapi tetap memasang wajah sumringah ” Oh kamu sudah datang Ryan… ” Akupun menjawab dengan datar ” Iya.. jadi kamu menjadi istri Arman.. ?” Bukannya Viola yang menjawab malah Arman yang menepuk pundakku ” Iya.. bro.. aku menjalin hubungan dengannya lama sebelum akhirnya memutruskan menikah.. ” Aku hanya manggut-manggut.

    Rupanya sekarang aku mengerti kalau Arman mengadakan reuni ini hanya untuk memberitahukan kalau dia sudah menikah dengan Viola mantan pacarku, yang memang sudah sejak dulu dia naksir pada Viola waktu dia masih bersamaku. Dan Arman merupakan sahabat dekatku tapi kenapa waktu dia memutuskan untuk menikahi Viola tidak memberi tahu aku atau mengundangku sedangkan untuk reuni dia mau memberi kabar padaku.

    Sebenarnya dalam hati aku kecewa dengan sikap Arman tapi kepalang tanggung aku berada di sini, akupun bersikap biasa saja dan rebahan di tempat tidur salah satu kamar yang di sediakan Arman untukku. Pikiranku melayang mengingat apa yang pernah aku lakukan dengan Viola dulu, sering kami melakukan adegan seperti dalam cerita hot dan hal itu masih membekas di benakku.

    Tadi waktu Viola melihatku sebenarnya hatiku masih tersentak kaget tapi aku langsung bisa mengendalikan diriku untuk tidak memeluknya. Untungnya aku langsung sadar kalau saat ini aku berada di rumah Arman dan begitu melihat Viola keluar dari dalam kamarnya aku langsung mengerti kalau dia pasti nyonya rumah ini, aku menghela nafas berharap waktu segera berputar cepat.

    Kira-kira hampir tiga jam aku berada di dalam kamar Arman sampai akhirnya Viola berdiri di depanku ” Ryan…teman-teman sudah pada datang… ” Aku membuka mataku dan kutatap mata Viola dengan lekat dia langsung menundukan kepala dan menghindar dariku dengan berjalan keluar dari dalam kamar ini kembali aku menghela nafas panjang karena hanya itu yang bisa aku lakukan.

    Setelah merapikan pakaianku akupun keluar dan berpura-pura senang melihat wajah teman-temanku. Singkatnya akupun pergi meninggalkan rumah Arman dan saat itu aku pulang bersama dengan Arip salah satu teman baikku juga, dari dia aku tahu kalau Viola sebenarnya masih mencintai aku tapi dia kecewa karena aku tidak pernah menghubunginya setelah aku berada di luar kota.

    Sebenarnya aku memang ada selisih paham dengan ayahku karena itu aku berniat untuk tidak lagi pulang ke rumah sampai harus aku lupakan juga Viola pacarku yang masih belum aku katakan putus padanya. Karena aku masih merasa sakit hati akupun memutuskan untuk memesan sebuah hotel di sini tanpa harus pulang ke rumah orang tuaku dan lagi serasa sesak melihat gadisku menikah dengan sahabatku.

    Semalamn di hotel ini membuatku lebih menyegarkan pikiranku karena itu aku berniat untuk berangkat lagi, setelah sarapan dan mandi akupun berniat beranjak dari kamar hotel ini. Tapi begitu aku buka pintu aku lihat Viola berdiri dengan muka sembab dan langsung memelukku karena aku juga tidak dapat menahan rasa kangen pada Viola akupun membalas pelukannya dengan lebih hangat.

    Tubuh Viola mendorong tubuhku lebih masuk kedalam lagi dan dengan mulut saling melumat akupun menggerayangi tubuhnya ” ooouugghh… Ryan… aaaggghhh.. a.. ku.. masih… sa…. yang.. kamu….. aaagggghhh… ” Terdengar jelas semua kata-kata Viola dan akupun semakin ingin segera melakukan adegan layaknya dalam cerita hot seperti yang pernah kami lakukan dahulu.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    Dengan cepat aku lepas pakaian Viola begitu juga dia tidak tinggal diam saja tapi juga melepas bajuku. Sehingga kami berdua sudah sama-sama telanjang bulat, dengan nafsu yang sudah membara aku telusuri lekuk tubuh Viola dan kini mulutku berada di teteknya ” OOoouugghh… ooouuuggghh… sa.. yang… aku.. ka..ngen… aaaaggggghhh…. aaaaggghh… aaaagghh.. ” DEsah Viola.

    Sambil membelai rambutku dia terus mendesah membuatku semakin bergairah saja ” Ooouuugghh….. ooouuggghhh… ooouuggghh.. sayang.. ayo sekarang…. aaaggggghh.. ” Pintanya penuh harap padaku dan akupun memulai memasukkan kontolku kedalam lubang kemaluannya, dengan mata terpejam sambil menggigit bibirnya Viola terus mendesah panjang mungkin dia terlalu kangen juga padaku.

    Akupun menggoyang pinggulku sampai-samapi aku hentakan kontolku sekuat tenaga ” OOouuggghh…. ooouuuggghh… aaaaagggghhh….. aaaaagggghhhh… aaaaggghh.. sa.. yang… aaaggghh….. ” SEmakin keras Viola mendesah gerakan pantatku juga ikut semakin keras bergoyang, dan akupun semakin menjadi memainkan kontolku di dalam lubang memeknya yang begitu aku kangeni.

    Bagai dalam cerita hot yang pernah kami lakukan dahulu, semakin cepat aku membuat Viola berkali-kali mengeluarkan lendir dari dalam memeknya. Sampai akhirnya akupun menumpahkan sesuatu yang hangat dari dalam kontolku. Heeeggghh… tumpah semua spermaku memenuhi lubang memek Viola dan diapun memeluk tubuhku lebih erat lagi meskipun tubuh kami berdua sudah basah oleh keringat.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Diperkosa Awalnya sakit hingga Ketagihan

    Diperkosa Awalnya sakit hingga Ketagihan


    1720 views

    Duniabola99.org – Suasana haru mengiringi perceraian ortuku,Itu aku sangat terpuruk atas kejadian naas,aku tak lagi percaya semua itu.Tapi mereka semua tetep suport aku untuk selalu belajar aku menatap kehidupan yang cerah dan terarah.

    Tidak seperti kisah orang tuaku yang gagal dalam membina rumah tangga,anak nya”aku”menjadi korban atas ke egoisan mereka.Tapi aku terima dengan iklas dengan apa yang sedang menimpaku berharap ada sebuah keajaiban pada akhirnya.

    Hingga aku berhasil dalam memasuki pergurang tinggi Negri kedua ortu bangga terhadapku,Aku senang walau kadang aku tak percaya bahwa mereka tak bersama kulagi.Keluargaku saat itu hidup berkecukupan.

    Ayahku yang berkedudukan sebagai seorang pejabat teras sebuah departemen memang memberikan nafkah yang cukup bagiku dan ibuku, walaupun ia bekerja secara jujur dan jauh dari korupsi, tidak seperti pejabat-pejabat lain pada umumnya. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Agen Judi Online Aman Dan Terpercaya 

    Dari segi materi, memang aku tidak memiliki masalah, begitu pula dari segi fisikku. Kuakui, wajahku terbilang cantik, mata indah, hidung bangir, serta dada yang membusung walau tidak terlalu besar ukurannya.

    Semua itu ditambah dengan tubuhku yang tinggi semampai, sedikit lebih tinggi dari rata-rata gadis seusiaku, memang membuatku lebih menonjol dibandingkan yang lain. Bahkan aku menjadi mahasiswi baru primadona di kampus.

    Akan tetapi karena pengawasan orang tuaku yang ketat, di samping pendidikan agamaku yang cukup kuat, aku menjadi seperti anak mama. Tidak seperti remaja-remaja pada umumnya, aku tidak pernah pergi keluyuran ke luar rumah tanpa ditemani ayah atau ibu. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Namun setelah perceraian itu terjadi, dan aku ikut ibuku yang menikah lagi dua bulan kemudian dengan duda berputra satu, seorang pengusaha restoran yang cukup sukses, aku mulai berani pergi keluar rumah tanpa didampingi salah satu dari orang tuaku. Itupun masih jarang sekali.

    Bahkan ke diskotik pun aku hanya pernah satu kali. Itu juga setelah dibujuk rayu oleh seorang laki-laki teman kuliahku. Setelah itu aku kapok.

    Mungkin karena baru pertama kali ini aku pergi ke diskotik, baru saja duduk sepuluh menit, aku sudah merasakan pusing, tidak tahan dengan suara musik disko yang bising berdentam-dentam, ditambah dengan bau asap rokok yang memenuhi ruangan diskotik tersebut.

    “Don, kepala gue pusing. Kita pulang aja yuk.”

    “Alaa, Mer. Kita kan baru sampai di sini. Masa belum apa-apa udah mau pulang. Rugi kan. Lagian kan masih sore.”

    “Tapi gue udah tidak tahan lagi.”

    “Gini deh, Mer. Gue kasih elu obat penghilang pusing.”

    Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Aku pun langsung menelan obat sakit kepala yang diberikannya.

    “Gimana sekarang rasanya? Enak kan?”

    Aku mengangguk. Memang rasanya kepalaku sudah mulai tidak sakit lagi. Tapi sekonyong-konyong mataku berkunang-kunang. Semacam aliran aneh menjalari sekujur tubuhku. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Antara sadar dan tidak sadar, kulihat temanku itu tersenyum. Kurasakan ia memapahku keluar diskotik. “Ini cewek lagi mabuk”, katanya kepada petugas keamanan diskotik yang menanyainya. Lalu ia menjalankan mobilnya ke sebuah motel yang tidak begitu jauh dari tempat itu.

    Setiba di motel, temanku memapahku yang terhuyung-huyung masuk ke dalam sebuah kamar. Ia membaringkan tubuhku yang tampak menggeliat-geliat di atas ranjang.

    Kemudian ia menindih tubuhku yang tergeletak tak berdaya di kasur. Temanku dengan gemas mencium bibirku yang merekah mengundang.

    Kedua belah buah dadaku yang ranum dan kenyal merapat pada dadanya. Darah kelaki-lakiannya dengan cepat semakin tergugah untuk menggagahiku. “Ouuhhh… Don!” desahku.

    Temanku meraih tubuhku yang ramping. Ia segera mendekapku dan mengulum bibirku yang ranum. Lalu diciuminya bagian telinga dan leherku. Aku mulai menggerinjal-gerinjal. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Sementara itu tangannya mulai membuka satu persatu kancing blus yang kupakai. Kemudian dengan sekali sentakan kasar, ia menarik lepas tali BH-ku, sehingga tubuh bagian atasku terbuka lebar, siap untuk dijelajahi.

    Tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang berukuran cukup besar itu. Terasa suatu kenikmatan tersendiri pada syarafku ketika buah dadaku dipermainkan olehnya.

    “Don… Ouuhhh… Ouuhhh…” rintihku saat tangan temanku sedang asyik menjamah buah dadaku.

    Tak lama kemudian tangannya setelah puas berpetualang di buah dadaku sebelah kiri, kini berpindah ke buah dadaku yang satu lagi, sedangkan lidahnya masih menggumuli lidahku dalam ciuman-ciumannya yang penuh desakan nafsu yang semakin menjadi-jadi.

    Lalu ia menanggalkan celana panjangku. Tampaklah pahaku yang putih dan mulus itu. Matanya terbelalak melihatnya. Temanku itu mulai menyelusupkan tangannya ke balik celana dalamku yang berwarna kuning muda.

    Dia mulai meremas-remas kedua belah gumpalan pantatku yang memang montok itu.

    “Ouh… Ouuh… Jangan, Don! Jangan! Ouuhhh…” jeritku ketika jari-jemari temanku mulai menyentuh bibir kewanitaanku.

    Namun jeritanku itu tak diindahkannya, sebaliknya ia menjadi semakin bergairah. Ibu jarinya mengurut-urut klitorisku dari atas ke bawah berulang-ulang. Aku semakin menggerinjal-gerinjal dan berulang kali menjerit. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Kepala temanku turun ke arah dadaku. Ia menciumi belahan buah dadaku yang laksana lembah di antara dua buah gunung yang menjulang tinggi.

    Aku yang seperti tersihir, semakin menggerinjal-gerinjal dan merintih tatkala ia menciumi ujung buah dadaku yang kemerahan. Tiba-tiba aku seperti terkejut ketika lidahnya mulai menjilati ujung puting susuku yang tidak terlalu tinggi tapi mulai mengeras dan tampak menggiurkan.

    Seperti mendapat kekuatanku kembali, segera kutampar wajahnya. Temanku itu yang kaget terlempar ke lantai. Aku segera mengenakan pakaianku kembali dan berlari ke luar kamar.

    Ia hanya terpana memandangiku. Sejak saat itu aku bersumpah tidak akan pernah mau ke tempat-tempat seperti itu lagi.

    Sudah dua tahun berlalu aku dan ibuku hidup bersama dengan ayah dan adik tiriku, Rio, yang umurnya tiga tahun lebih muda dariku. Kehidupan kami berjalan normal seperti layaknya keluarga bahagia. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Aku pun yang saat itu sudah di semester enam kuliahku, diterima bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta nasional papan atas.

    Meskipun aku belum selesai kuliah, namun berkat penampilanku yang menarik dan keramah-tamahanku, aku bisa diterima di situ, sehingga aku pun berhak mengenakan pakaian seragam baju atas berwarna putih agak krem, dengan blazer merah yang sewarna dengan rokku yang ujungnya sedikit di atas lutut.

    Sampai suatu saat, tiba-tiba ibuku terkena serangan jantung. Setelah diopname selama dua hari, ibuku wafat meninggalkan aku. Rasanya seperti langit runtuh menimpaku saat itu. Sejak itu, aku hanya tinggal bertiga dengan ayah tiriku dan Rio.

    Sepeninggal ibuku, sikap Rio dan ayahnya mulai berubah. Mereka berdua beberapa kali mulai bersikap kurang ajar terhadapku, terutama Rio.

    Bahkan suatu hari saat aku ketiduran di sofa karena kecapaian bekerja di kantor, tanpa kusadari ia memasukkan tangannya ke dalam rok yang kupakai dan meraba paha dan selangkanganku.

    Ketika aku terjaga dan memarahinya, Rio malah mengancamku. Kemudian ia bahkan melepaskan celana dalamku. Tetapi untung saja, setelah itu ia tidak berbuat lebih jauh. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ia hanya memandangi kewanitaanku yang belum banyak ditumbuhi bulu sambil menelan air liurnya. Lalu ia pergi begitu saja meninggalkanku yang langsung saja merapikan pakaianku kembali. Selain itu, Rio sering kutangkap basah mengintip tubuhku yang bugil sedang mandi melalui lubang angin kamar mandi.

    Aku masih berlapang dada menerima segala perlakuan itu. Pada saat itu aku baru saja pulang kerja dari kantor.

    Ah, rasanya hari ini lelah sekali. Tadi di kantor seharian aku sibuk melayani nasabah-nasabah bank tempatku bekerja yang menarik uang secara besar-besaran.

    Entah karena apa, hari ini bank tempatku bekerja terkena rush. Ingin rasanya aku langsung mandi. Tetapi kulihat pintu kamar mandi tertutup dan sedang ada orang yang mandi di dalamnya.

    Kubatalkan niatku untuk mandi. Kupikir sambil menunggu kamar mandi kosong, lebih baik aku berbaring dulu melepaskan penat di kamar. Akhirnya setelah melepas sepatu dan menanggalkan blazer yang kukenakan, aku pun langsung membaringkan tubuhku tengkurap di atas kasur di kamar tidurnya.

    Ah, terasa nikmatnya tidur di kasur yang demikian empuknya. Tak terasa, karena rasa kantuk yang tak tertahankan lagi, aku pun tertidur tanpa sempat berubah posisi.

    Aku tak menyadari ada seseorang membuka pintu kamarku dengan perlahan-lahan, hampir tak menimbulkan suara. Orang itu lalu dengan mengendap-endap menghampiriku yang masih terlelap.

    Kemudian ia naik ke atas tempat tidur. Tiba-tiba ia menindih tubuhku yang masih tengkurap, sementara tangannya meremas-remas belahan pantatku. Aku seketika itu juga bangun dan meronta-ronta sekuat tenaga. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Namun orang itu lebih kuat, ia melepaskan rok yang kukenakan. Kemudian dengan secepat kilat, ia menyelipkan tangannya ke dalam celana dalamku. Dengan ganasnya, ia meremas-remas gumpalan pantatku yang montok.

    Aku semakin memberontak sewaktu tangan orang itu mulai mempermainkan bibir kewanitaanku dengan ahlinya. Sekali-sekali aku mendelik-delik saat jari telunjuknya dengan sengaja berulang kali menyentil-nyentil klitorisku.

    “Aahh! Jangaann! Aaahh…!” aku berteriak-teriak keras ketika orang itu menyodokkan jari telunjuk dan jari tengahnya sekaligus ke dalam kewanitaanku yang masih sempit itu, setelah celana dalamku ditanggalkannya.

    Akan tetapi ia mengacuhkanku. Tanpa mempedulikan aku yang terus meronta-ronta sambil menjerit-jerit kesakitan, jari-jarinya terus-menerus merambahi lubang kenikmatanku itu, semakin lama semakin tinggi intensitasnya.

    Aku bersyukur dalam hati waktu orang itu menghentikan perbuatan gilanya. Akan tetapi tampaknya itu tidak bertahan lama. Dengan hentakan kasar, orang itu membalikkan tubuhku sehingga tertelentang menghadapnya. Aku terperanjat sekali mengetahui siapa orang itu sebenarnya.

    “Rio… Kamu…” Rio hanya menyeringai buas.

    “Eh, Mer. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu. Apalagi si nenek tua itu sudah mampus!”

    Astaga Rio menyebut ibuku, ibu tirinya sendiri, sebagai nenek tua. Keparat.

    “Rio! Jangan, Rio! Jangan lakukan ini! Gue kan kakak elu sendiri! Jangan!”

    “Kakak? Denger, Mer. Gue tidak pernah nganggap elu kakak gue. Siapa suruh elu jadi kakak gue. Yang gue tau cuma papa gue kawin sama nenek tua, mama elu!”
    “Rio!”

    “Elu kan cewek, Mer. Papa udah ngebiayain elu hidup dan kuliah. Kan tidak ada salahnya gue sebagai anaknya ngewakilin dia untuk meminta imbalan dari elu. Bales budi dong!”
    “Iya, Rio. Tapi bukan begini caranya!”

    “Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Gue tidak mau tau, elu mau kasih apa tidak!”
    “Errgh…”

    Aku tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Mulut Rio secepat kilat memagut mulutku. Dengan memaksa ia melumat bibirku yang merekah itu, membuatku hampir tidak bisa bernafas. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Aku mencoba meronta-ronta melepaskan diri. Tapi cekalan tangan Rio jauh lebih kuat, membuatku tak berdaya. “Akh!” Rio kesakitan sewaktu kugigit lidahnya dengan cukup keras.

    Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kugeleng-gelengkan kepalaku yang terasa seperti berputar-putar.

    Tanpa mau membuang-buang waktu lagi, Rio mengeluarkan beberapa utas tali sepatu dari dalam saku celananya. Kemudian ia membentangkan kedua tanganku, dan mengikatnya masing-masing di ujung kiri dan kanan tempat tidur.

    Demikian juga kedua kakiku, tak luput diikatnya, sehingga tubuhku menjadi terpentang tak berdaya diikat di keempat arah.

    Oleh karena kencangnya ikatannya itu, tubuhku tertarik cukup kencang, membuat dadaku tambah tegak membusung. Melihat pemandangan yang indah ini membuat mata Rio tambah menyalang-nyalang bernafsu.

    Tangan Rio mencengkeram kerah blus yang kukenakan. Satu persatu dibukanya kancing penutup blusku. Setelah kancing-kancing blusku terbuka semua, ditariknya blusku itu ke atas.

    Kemudian dengan sekali sentakan, ditariknya lepas tali pengikat BH-ku, sehingga buah dadaku yang membusung itu terhampar bebas di depannya.

    “Wow! Elu punya toket bagus gini kok tidak bilang-bilang, Mer! Auum!” Rio langsung melahap buah dadaku yang ranum itu. Gelitikan-gelitikan lidahnya pada ujung puting susuku membuatku menggerinjal-gerinjal kegelian. Cerita Seks Pemerkosaan.

    Tapi aku tidak mampu berbuat apa-apa. Semakin keras aku meronta-ronta tampaknya ikatan tanganku semakin kencang. Sakit sekali rasanya tanganku ini. Jadi aku hanya membiarkan buah dada dan puting susuku dilumat Rio sebebas yang ia suka.

    Aku hanya bisa menengadahkan kepalaku menghadap langit-langit, memikirkan nasibku yang sial ini.

    “Aaarrghh… Rio! Jangaannn..!” Lamunanku buyar ketika terasa sakit di selangkanganku. Ternyata Rio mulai menghujamkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku.

    Tambah lama bertambah cepat, membuat tubuhku tersentak-sentak ke atas. Melihat aku yang sudah tergeletak pasrah, memberikan rangsangan yang lebih hebat lagi pada Rio.

    Dengan sekuat tenaga ia menambah dorongan kemaluannya masuk-keluar dalam kewanitaanku. Membuatku meronta-ronta tak karuan.

    “Urrgh…” Akhirnya Rio sudah tidak dapat menahan lagi gejolak nafsu di dalam tubuhnya. Kemaluannya menyemprotkan cairan-cairan putih kental di dalam kewanitaanku.

    Sebagian berceceran di atas sprei sewaktu ia mengeluarkan kemaluannya, bercampur dengan darah yang mengalir dari dalam kewanitaanku, menandakan selaput daraku sudah robek olehnya. Karena kelelahan, tubuh Rio langsung tergolek di samping tubuhku yang bermandikan keringat dengan nafas terengah-engah. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    “Braak!” Aku dan Rio terkejut mendengar pintu kamar terbuka ditendang cukup keras. Lega hatiku melihat siapa yang melakukannya.
    “Papa!”

    “Rio! Apa-apa sih kamu ini?! Cepat kamu bebaskan Merry!”
    Ah, akhirnya neraka jahanam ini berakhir juga, pikirku. Rio mematuhi perintah ayahnya. Segera dibukanya seluruh ikatan di tangan dan kakiku. Aku bangkit dan segera berlari menghambur ke arah ayah tiriku.

    “Sudahlah, Mer. Maafin Rio ya. Itu kan sudah terjadi”, kata ayah tiriku menenangkan aku yang terus menangis dalam dekapannya.

    “Tapi, Pa. Gimana nasib Meriska? Gimana, Pa? Aaahh… Papaa!” tangisanku berubah menjadi jeritan seketika itu juga tatkala ayah tiriku mengangkat tubuhku sedikit ke atas kemudian ia menghujamkan kemaluannya yang sudah dikeluarkannya dari dalam celananya ke dalam kewanitaanku.

    “Aaahh… Papaa… Jangaaan!” Aku meronta-ronta keras. Namun dekapan ayah tiriku yang begitu kencang membuat rontaanku itu tidak berarti apa-apa bagi dirinya. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ayah tiriku semakin ganas menyodok-nyodokkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Ah! Ayah dan anak sama saja, pikirku, begitu teganya mereka menyetubuhi anak dan kakak tiri mereka sendiri.

    Aku menjerit panjang kesakitan sewaktu Rio yang sudah bangkit dari tempat tidur memasukkan kemaluannya ke dalam lubang anusku.

    Aku merasakan rasa sakit yang hampir tak tertahankan lagi. Ayah dan kakak tiriku itu sama-sama menghunjam tubuhku yang tak berdaya dari kedua arah, depan dan belakang.

    Akibat kelelahan bercampur dengan kesakitan yang tak terhingga akhirnya aku tidak merasakan apa-apa lagi, tak sadarkan diri. Aku sudah tidak ingat lagi apakah Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau tidak setelah itu.

    Beberapa bulan telah berlalu. Aku merasa mual dan berkali-kali muntah di kamar mandi. Akhirnya aku memeriksakan diriku ke dokter. Cerita Dewasa Pemerkosaan.

    Ternyata aku dinyatakan positif hamil. Hasil diagnosa dokter ini bagaikan gada raksasa yang menghantam wajahku. Aku mengandung?

    Kebingungan-kebingungan terus-menerus menyelimuti benakku. Aku tidak tahu secara pasti, siapa ayah dari anak yang sekarang ada di kandunganku ini. Ayah tiriku atau Rio.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Memek tante iparku

    Memek tante iparku


    1470 views

    Duniabola99.org – Pepatah mengatakan “rumput tetangga lebih hijau dari pada rumput dihalaman rumah sendiri”. Tapi buat yang satu nih mestinya pepatahnya “Santan tetangga lebih kental daripada dirumah sendiri”. Lho? Ya iyalah karena cerita aku tuh bukannya dapat yang lebih muda, tapi dapat yang lebih tua dari yang dirumah, tapi ngelupaiinnya susah banget, bikin kecanduan dah. Sayangnya jarang banget dapat kesempatan seperti itu. Emang menyebalkan kalo ditinggal sendiri dirumah, yah kalo ditinggal bini sih masih mending. Ini ditambah mertua juga ikutan pergi plus mesti jagain rumah keluarga yang disebelah lagi. Yah ndaa ada yang nyiapin makan malam ama kopi deh Rumahku memang bersebelah dengan rumah kakek istriku dan tantenya. Lokasi rumahku pas pojokan sehingga teras belakang rumah berhadapan lagsung dengan dapur rumah kakekku dan garasi rumah tanteku, eh maksudnya kakek dan tante istriku yah.

    Hari Jum’at beberapa bulan yang lalu pas liburan sekolah, aku mestinya sih pulang awal, tapi berhubung bini plus seabrek keluarganya sedang ada hajatan diluar kota dan mesti nginap sampe hari minggu, berhubung aku belum bisa cuti, aku ndak ikut sekalian jaga rumah, sedang dirumah kakekku juga ada tantenya biniku, (mohon maaf namanya diganti tante ris, biasanya aku panggil mbak ris) beda usia mbak ris dgn biniku juga ndak jauh-jauh amat cuma 5 tahun, malahan ada yang pangkat paman, nyaris seumuran ama biniku, maklum jaman dulu, emak sama anak bersaing dapetin keturunan. He.he. sorry ngelantur bro. Jadinya aku juga agak males pulang awal hari itu, lepas maghrib nyempatin diri cari makan malam, plus nongkrong dulu di warung kopi.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Sejam nongkrong di warkop aku baru ingat kalo lampu dirumahku ama dirumah tante sebelah kan belum dihidupin, ya udah daripada rumah kemalingan aku pulang. Sampe dirumah emang gelap, begitu juga rumah tanteku, hanya rumah kakekku saja yang sudah terang, kuhidupkan dulu lampu rumahku, kepingin rasanya cepat-cepat mandi dan on-kan komputerku terus surfing di DS. Tapi aku ingat kalo rumah tanteku belum dinyalain lampunya. Aku keluar lewat dapur dan langsung berjalan ke arah rumah tanteku menuju garasinya, sepintas kudengar suara air. Terlintas di otakku untuk mengintip, karena sudah pasti dirumah kakekku cuma ada Mbak Ris sendiri. Orang yang selama ini sering kucuri-curi pandang kalo lagi ada acara keluarga. Orangnya putih sama dengan biniku, karena emang keturunan orang putih sih. Bodinya sih tergolong umum, hanya saja kalo dilihat dari dekat disekujur tangannya ada bulu-bulu yang lebih lebat daripada wanita umumnya dan itu salah satu kelemahan aku terhadap wanita, kalo melihat yang tangannya seperti itu, kepingin rasanya diremas-remas. Sebenarnya nih tante yang satu tergolong jutek, biniku aja ndak terlalu suka ama dia, buktinya walaupun sudah punya 2 anak, tetap aja ditinggal sama suaminya yang aku nilai ndak bisa mengontrol istrinya, malahan takut kelihatannya, ah suami yang aneh. Kembali ke cerita. Aku batal mengintip karena kudengar pintu berdenyit, wah aku terlambat, ada kesalnya juga sih, kenapa tadi ndak minum kopinya dirumah aja sambil nungguin tanteku mandi aja ya. He.he.. menyesal kemudian memang ndak berguna. Ya udah aku langsung membuka pintu rumah keluarga biniku yang kunci rumahnya memang dititipkan ke aku. Kuhidupkan lampu rumahnya dan kuperiksa semua rumah itu memastikan semuanya aman-aman saja. Dari bagian belakang kuperiksa dapur dan kamar mandi, aman, dasar rumah ini juga nyaris seluruh penghuninya juga wanita, sepupu istriku kebanyakan masih gadis-gadis, sehingga di kamar mandinya bergelantungan celana dalam dan bra, memang sedikit membuatku terangsang jika membayangkan sepupu-sepupu istriku. Lalu kulanjutkan memeriksa kamar-kamar sepupu istriku, dasar anak gadis, CD kan BRA juga tergeletak sembarangan diatas tempat tidurnya, ndak mikir apa kalo aku yang mesti periksa rumahnya. Dikamar sepupu istriku yang tertua dan yang terkenal seksi dikalangan keluarga aku tergoda untuk merebahkan badanku, semerbak bau khas wanita menyerang hidungku, merusak otakku, sehingga aku benar-benar terangsang berada dikamarnya, mana ada CD yang aku yakin karena buru-buru mau keluar kota, main letakkan aja ditempat tidur nih. Ah beberapa menit yang menyenangkan berada disitu, untung saja aku sadar dan langsung bangun karena kuingat rumahku sendiri dapurnya terbuka. kumatikan lampu dalam rumah dan menghidupkan lampu-lampu luar, akupun bergegas pulang, karena badan sudah gerah dan pikiran jadi ngeres banget. Setelah mengunci pintu, aku berjalan ke arah rumahku, namun aku benar-benar kaget karena mendengar suara batuk wanita, nyaris copot jantungku karena kupikir ada mahluk gaib yang menegurku. “Mas, habis ngidupin lampu ya?” yah pertanyaan basa-basih nih makiku dalam hati, jantungku sudah kembali normal setelah yang kulihat ternyata mbak Ris sedangkan merendam pakaian kotornya di pelataran cuci. Aku berhenti untuk menyapanya, dan ia menanyakan kok lama aku dirumah sebelah, dasar jutek juga nih orang, sampe kesitu lagi pertanyaannya. Jangan-jangan ngintip juga dia. Bodo ah, jadi kujawab sekenanya aja. Sekalian cari minum tadi kataku. Juteknya tanteku ini benar-benar ketutup karena pemandangan yang ada didepanku saat itu, aku sering sekali kalo sedang duduk di pelataran belakang menikmati kopi pagiku, melihat mbak Ris keluar dari kamar mandinya ke pelataran cuci rumah kakekku dengan tubuh yang hanya ditutupi handuk seadanya. Hampir setiap sabtu dan minggu aku menikmati dua kegiatan sekaligus. Tubuh putihnya memang begitu membangkitkan semangat hari liburku. He.he.he

    Nah malam ini aku bisa melihat dari dekat, hanya dua langkah aja didepanku. Handuknya yang pendek ditambah posisinya yang sedikit jongkok tentu membuat handuk itu terangkat nyaris ke bokongnya.dari samping belahan susunya menyembul seperti hendak mencelat keluar menegurku. kutanyakan kok berani keluar sendiri mbak, terpaksa sih jawabnya karena memang tidak ada orang, “kenapa ?” tanyanya lagi. “yah mana tau ada yang niat jahat, terpancing ama mbak yang Cuma pake handuk aja” Sambil tertawa dia menjawab “emang bisa ya orang lain terangsang”, “mbak nih” jawabku “jangankan orang lain, ponakan sendiri aja terangsang gini” jawabku seenaknya. Yang disambut tanteku dengan tertawa kecil. “Ha.ha. keponakan ketemu gede” kata tanteku “Gede apanya mbak?” pancingku. “Gede takutnya” dasar batinku dalam hati tapi lumayanlah buat cairkan suasana sementara aku mencoba mententramkan adik kecil didalam celana yang semakin tegang aja. Aku menemani mbak Ris mencuci sambil kita ngobrol kemana-mana sampai… “Berani mbak sendirian dirumah malam ini?” tanyaku. “Sebenarnya sih berani, Cuma gara-gara tadi nonton film hantu jadi agak takut juga nih, nyesal deh mbak buka TV, lumayan bagus sih filmnya”. “Temanin mbak bentar ya nanti, sampe tidur aja, ntar mbak bayar dengan kopi. Ndak ada yang buatkan hari ini kan?” “Siap mbak” jawabku, padahal aku sebenarnya sudah minum kopi. Mbak Ris juga sudah selesai mencuci, “ya udah sana mandi dulu, tuh adiknya juga dimandiin jangan tegang melulu” Sialan dalam hatiku, ketahuan deh. Gara-gara pake celana kain kantoran nih. Sampe dirumah akupun langsung mandi, dinginnya air cukup membuat adikku jadi mengkerut dan sedikit tenang. Selepas mandi, dengan baju tidurku dan celana pendek bahan kaos yang menjadi idolaku kalo mau tidur kukenakan, kalo malam aku memang paling ndak suka pake CD, bawaannya jadi lega banget kalo tidur, dan biniku jadi gampang kalo melorotin celanaku. Setelah memeriksa kembali rumahku, dan mengunci pintu, aku bergegas kerumah kakekku melalui pintu belakang yang langsung berhadapan dengan pintu rumahnya. Pintunya tidak terkunci ketika aku mengetuk, Mbak Ris menyuruhku masuk dan kulihat ia sedang membuatkan kopi 2 cangkir. Oh iya sekali lagi Tante biniku ini sering kupanggil Mbak, karena biniku juga memanggilnya demikian, mungkin supaya ndak ketahuan kali, kalo dia tuh tantenya. Sedangkan dia kalo manggil aku juga biasanya ‘Mas’ ikut-ikut sepupu biniku yang lain. Ini dia cerita yang sebenarnya. Malam itu mbak Ris memakai daster tidur yang waduh tipisnya sih ndak terlalu Cuma bayangannya itu lo, bisa kupastikan dia tidak memakai CD dan Bra, hmm mirip aku juga nih ternyata kalo tidur, semua peralatan dalam tidak dipakai. “keruang TV dulu sana mas kopinya udah hampir jadi” aku sedang menikmati pemandangan yang indah. Akupun beranjak keruang TV yang Cuma ada kursi kecil dan permadani, yah kebiasaan keluarga, kalo nonton TV sambil baring, sedangkan kursi kecil tuh buat sang Kakek yang ndak tahan kalo lama-lama duduk di lantai. “kok kopinya 2 mbak, buat siapa satunya?” tanyaku setelah duduk dilantai saat kulihat mbak Ris membawa nampan kopi. “buat mbak nih mas, ada film bagus jam 11 nanti” terus terang aku tidak terlalu memperhatikan omongannya, mataku sebenarnya sedang tertuju ke daerah perut mbak yang melangkah ke arahku, karena kulihat sedikit bayang hitam diantara pahanya. Nih kopinya mas, jangan matanya aja yang minum, katanya membuat aku terpaksa harus mengalihkan pandanganku ke TV. Waduh bakal lama nih nemanin si Mbak, pake minum kopi lagi dia, bakalan susah tidur tuh. Tapi kapan lagi ya aku bisa menikmati kopi ditemani tante biniku dengan dasternya yang tipis. Aku duduk dilantai sementara mbak Ris mengambil posisi duduk dikursi antara aku dan TV, lumayanlah sesekali melihat bayangan susunya yang bergayut ditubuhnya yang ternyata padat juga walaupun tidak montok. Kita berdua ngobrol kemana-mana sambil nonton TV, dan sesekali menyerempet ke arah sex. Akhirnya akupun tau ternyata Mbak sering marah dengan suaminya dulu karena sering belum mencapai klimaks si om udah keburu muncrat, mana langsung loyo lagi, sehingga terpaksa Mbak Ris harus menyelesaikannya sendiri, dan kalo ndak tuntas itu yang membuat emosinya sering meledak esoknya. Jam saat itu menunjukan angka 10.30, kutawarkan ke Mbak Ris untuk mematikan lampu ruang tamu, “sekalian aja mas lampu ruang ini diganti dengan lampu kecil ya” yah mumpung adikku (maksudnya Mr P ya) ndak lagi tegang. Kuletakkan bantal yang dari tadi berada di atas pahaku, menutupi adikku dan kumatikan lampu. Kopi buatan mbak Ris pun telah habis kuminum, jadi sambil menonton TV aku merebahkan badan, ke bantal sedangkan bantal satunya lagi kupeluk supaya menutupi pergerakan adikku yang sudah seperti dongkrak aja nih. Filmnya semakin seru karena memang sudah hampir selesai, kulihat Mbak Ris sedang konsentrasi memandang ke arah TV, aku tdak bisa menikmati tontonan TV malam itu, yang kupandang hanya tubuh moleknya yang duduk di atas kursi pendek tanpa sandaran itu, mungkin Dengklek yang agak tinggi, kata orang jawa. Remangnya lampu dan posisi mbak yang berada ditengah antara aku dan TV membuat bayangan tubuhnya semakin kentara, kedua bukitnya justru semakin kelihatan bentuknya, di dua bukit itu terdapat benda sebesar biji jagung, daster tidurnya yang pendek menyingkapkan pahanya yang mulus. Sesekali aku terpaksa menonton TV karena mbak masih mengajakku ngobrol. Akhirnya selesailah sudah film di TV. Aku sedikit menghela nafas karena berarti aku sudah harus pulang. Saat aku hendak bangun, mbak bertanya “Mau kemana mas? Kan filmnya baru mau mulai nih” “ndak ngantuk mbak?” “kan udah ngopi, temanin mbak ya, buru-buru aja mau pulang” “enaknya sambil baring ah nontonnya” si mbak langsung mengambil bantal yang kupeluk, “ha.ha.. rupanya ada yang bangun ya” memang saat itu posisi adikku sedang tegang benar. Setelah iklan filmpun dimulai, kami berdua sama-sam berbaring bersebelahan, “kasihan adiknya, ndak ada sarangnya nih malam ini” kata mbak Ris saat jeda iklan. Kubalas juga, “tuh kaki ngapain mbak dari tadi dikepit melulu, emang apanya yang dijepit tuh” si mbak tertawa sambil memukulkan bantalnya ke arahku, kami bersenda gurau saat-saat jeda iklan, dan mbak masih juga memukulku dengan bantal terkadang mencoba mencubitku, sampe akhirnya aku terpaksa menangkap tangannya, ia mencoba melepaskan tangannya supaya bisa mencubitku lagi. Kali ini aku memegang tangannya dan tidak kulepaskan, sampai akhirnya tangannya melemaskan diri tanda sudah menyerah. Aku tetap tidak melepaskan peganganku namun aku sudah mengendorkannya. Aku benar-benar menikmati menyentuh kulit tangannya dengan bulu halusnya itu. kali ini aku mengelusnya menggunakan telapak tanganku, mbak diam saja. Aku mencoba yang lebih berani lagi, karena juteknya tanteku yang satu ini membuatku mesti perlahan-lahan. Biar saja dia hanyut dalam sungai yang tenang ini. Kugenggam jari-jari tangannya, mbak membalas dan meremas jari tanganku pula. Lalu pelan-pelan kuangkat tangan kirinya dengan tangan kananku kubawa tangannya ke arah adikku, dan benar Mbak Ris menurutinya kuletakkan tangannya di atas Mr P, dan kulepaskan genggamannya. Ternyata disitulah mulai kutahu Kelapa yang lebih tua memang banyak santannya. Mbak Ris menekan Mr. P kearah tubuhku sambil menggerakkan tangannya maju-mundur pelan-pelan dengan belakang telapak tangannya. Akupun memindahkan tanganku ke atas pahanya, namun dengan lembut mbak Ris menahan tanganku. Aku harus bertahan untuk menyentuh gundukan diantara segitiga itu. Mbak Ris terus mengusap milikku dengan belakang tangannya, hingga akhirnya ia membalikkan telapak tangannya dan menggenggam p-ku. Dan perlahan ia mengeluarkannya dari lubang bawah celana, menarik celanaku sehingga p-ku mencelat keluar dari celana dalam berbahan kaos itu. dengan jarinya iapun mengusap-usap p-ku. Ujung kukunya bukannya membuat sakit, justru membuat sensasi yang beda. Perpaduan rasa enak dan sedikit perih telah membuatku benar-benar melayang. Bokongku terangkat mengikuti irama tangannya, seperti naga barongsai yang mengejar bola api. ia pun mulai mengusap kepangkal p-ku, menyentuh bola sebesar pimpong itu, menarik tangannya kearah pusar, aku tau saat itu ia ingin aku melepaskan celanaku. Saat aku harus sedikit terbangun melepaskan celanaku aku berpaling ke arahnya, mataku tertuju mulai dari gundukan dibawah pusar, seperti sebuah senter kuterangi lekuk-lekuk tubuhnya sampai kedaerah dadanya yang membusungkan dua bukit kembar bermahkotakan biji jagung, yang walaupun sudah 10 tahun lebih tidak tersentuh namun masih tetap mengencang dan menantang. Hingga kutatap wajahnya, kali ini wajah judes sudah hilang, senyum dan matanya mengalirkan air yang membuat lelaki muda dapat takluk, dan tenggelam didalamnya. wajahnya memang tidak secantik dan semuda istriku (maaf ndak ge-er ya) namun malam ini dengan senyumnya itu, mbak Ris membuatku lupa akan istriku yang entah mungkin malam itu sedang ikut cara midodareni di kampung, kontras sekali. Bibirnya yang tersungging dan dibasahi dengan lidahnya itu membuat medan magnet yang menarik wajahku mendekatinya. Kucium bibir mbak Ris, kulumat perlahan bibir atas, kulepaskan, tangannya menarik kembali leherku, kucium lagi bibir bawahnya, kulepaskan dan kurasakan air liurnya yang tadi membasahi bibirnya seperti menempel pada bibirku, tak ada rasa geli, justru seperti aku sedang menikmati wine yang dipendam dalam gudang bawah tanah selama ratusan tahun. Aku seperti kecanduan air itu segera kulumat lagi bibirnya, kali ini kutambahkan dengan mengeluarkan lidahku kemulutnya, menghunjam mencari sumbernya, dan dijaga oleh lidahnya yang menyambut lidahku, memberi air itu pada gersangnya lidahku. Tangan tanteku yang sedang memeluk leherku segera kutangkap dan terus kulumat bibirnya. Kugenggam kedua jari tangannya, sambil perlahan aku memindahkan tubuhku keatasnya. Kuletakkan kedua tangan diatas kepalanya, posisinya saat itu seperti wanita yang telah benar-benar pasrah, rasa penasaranku pada tangannya tidak kusia-siakan, kualihkan ciumanku ke lehernya, menjilati leher dan belakan kupingnya, membuat kakinya yang tadi terbujur menjadi tertekuk, aku sedikit mengangkat bokongku, dan aku yakin ketika tubuhku juga bergerak turun pasti baju bawahnya juga melorot, karena kurasakan p-ku menyentuh vaginanya langsung. Kuteruskan ciumanku ke bawah menyusuri lengan tangannya, kucium leengan tangan yang ditumbuhi bulu halus itu, p-ku juga bergerilya menyentuh v-nya tanteku sedikit mendorong-dorong, membuat mbak Ris semakin melebarkan selangkangannya. Tapi aku tidak ingin segera menyudahi. Kulepaskan genggaman tanganku, kucium lagi bibir mbak Ris, nafasnya sudah tidak teratur seirama dengan nafasku yang semakin memburu. Mbak Ris kini menarik baju kaosku dan aku ‘tottaly nude’. Dibarengin dengan lidahnya yang kini gantian menyeruak masuk kedalam mulutku, yang kubalas dengan menghisapnya. Begitu lihainya ia membangkitkan nafsu, dengan mulai mengusap-usap dadaku, sesekali menyentuh biji jagungku juga. Akupun mengerti dengan keinginannya, segera aku merangsak ke daerah dadanya yang selama ini juga cukup membuatku penasaran. Mbak Ris membuka kancing daster bagian atasnya, menunjukkannya padaku sambil menyentuh sendiri buah biji jagung itu dengan jemarinya. Sementara aku membiarkannya sesaat. Tak tahan aku menunggu lama-lama tangankupun segera mengambil alih fungsi tangannya, kuremas kedua bukit itu, dan kulumat bijinya. Kumainkan lidahku layaknya yang sering DS-er lihat di film xxx, sedikit gigitan kecil ternyata justru membuat bokong tanteku ini terangkat, mbak Ris seperti ingin aku segera memasukkan p-ku kemiliknya, aku masih belum mau. Bisa-bisa aku nanti kalah perang deh seperti suaminya yang dulu. Nafasnya kini tidak lagi melalui hidung tapi sudah terdengar melalui mulut dan menambah gairahku. Puas kuremas bukit kembar itu segera aku turun ke daerah pangkal pahanya, serta merta mbak Ris menarik tubuhku ke atas, tersirat dimatanya ia tidak ingin aku melakukan itu. kuberi ia senyum yang menurutku saat itu lumayan indahya buat dia (he..he..) posisi wajahku tetap berada di antara pahanya, kali ini tanganku kembali meremas susunya. Kembali mbak Ris berdesah, dan memejamkan matanya, kali ini dengan perlahan kuturunkan kepalaku v-nya, lidahku langsung kuarahkan ke clitnya, benar seperti dugaanku kali ini ada respon baik, ia tida lagi menarik tanganku dan justru menggenggam tanganku untuk terus meremas susunya. Tiga kali jilatan kuangkat wajahku menatapnya, dan matanya kembali terbuka dan tersenyum, sedikit anggukan sudah memastikan bahwa aku boleh melanjutkan jilatanku pada clitnya. Benar-benar cara bercinta yang tanpa kata-kata, cukup kode saja kita berdua sama-sama tau apa yang harus dilakukan, itulah enaknya bercinta dengan wanita yang lebih tua, santannya memang lebih kental. Kulanjutkan mencumbu clitnya dengan lidahku, sesekali kulumat bibir v-nya dengan bibirku, kuarahkan lidahku ke bibir v-nya, tante istriku semakin menggeliat, tanganku yang sudah tidak meremas, susunya karena ia telah melakukannya sendiri benar-benar membantuku. Sambil terus menjilati v-nya dengan bau khas yang membuat para lelaki sulit tidur itu tanganku mulai memainkan v-nya. Perlahan kumasukkan jari telunjukku, aku tidak ingin nanti pada saat penetrasi ia kesakitan. Tubuhnya mengejang dan peret sekali, persis seperti saat aku mengambil mahkota istriku dimalam pertama kami. Cerita tentang bagaimana mbak ris memenuhi kebutuhan biologisnya nanti aku ceritakan deh, karena aku mendapatkannya setelah ML. Kucabut perlahan tanganku dan terus kumainkan clitnya meskipun v-nya sudah basah tapi karena sempitnya ruang itu aku harus pelan-pelan. Kali kedua aku sudah lebih mudah, dan sudah seluruh jari telunjukku bisa menerobos kedalam, gerakan jariku yang maju mundur pun sudah bisa dinikmati oleh mbak Ris yang kali ini. Desahan yang diselingi teriakan kecil nikmatnya itu seolah membuah aku tidak ingin berhenti menjilati dan memasukkan tanganku kedalam relung yang sudah basah itu, sampai-sampai airnya keluar membasahi daerah v-nya bercampur dengan liur dari bibirku yang juga menikmatinya. Kumanfaatkan jari tangan kirinya mengusap cairan itu dan membawanya ke daerah anal. Serviceku malam itu memang tidak tanggung-tanggung. Sementara lidahku memainkan clitnya. Jari telunjuk kananku masuk ke v-nya, tangan kiriku bermain ke daerah analnya, karena dengan kedua tangannya mbak Ris menahan pahanya sehingga posisi bokongnya terangkat. Telunjukku yg memainkan lobang itu ternyata dinikmati olehnya kumainkan di sekitar lubang itu. dan dengan pelan kucoba menusuknya dengan jariku. Mbak Ris menikmatinya kulihat dari wajahnya yang tidak sedikitpun menunjukkan penolakannya. Ingin kuteruskankan permainan tadi tapi berhubung aku juga sudah mulai tidak tahan mendengar desahannya kututup dengan mencium seluruh bagian v-nya dan kedua lubang itu, menandakan aku sanga menikmatinya. Aku bergerak ke atas, dan mbak Ris melepaskan tangan dari pahanya, kutindih lagi tubuhnya dan kucium bibir mbak Ris, yang membalasnya seperti ingin meminta bagian dari sisa-sisa air yang ada di bibirku, kucoba kumasukkan p-ku kedalam v-nya. Tangan mbak Ris menuntun p-ku ke lubang v. dengan sedikit gerakan kepala P-ku sudah berhasil menembusnya. Kutekan kedalam, pegangan mbak ris yang mencengkeram lenganku pertanda ia sedikit kesakitan, kucabut P-ku, mata mbak Ris terbuka, kami beradu pandang, kulanjutkan memasukkan P-ku seperempat bagian telah masuk, basah namun seret, kali ini wajah mbak Ris tidak seperti menahan sakit, kuteruskan mendorong P-ku kedalam, mbak menatapku dan kulihat ia sudah mulai menikmati, kuteruskan mendorong kedalam dan akhirnya seluruh P-ku telah masuk kedalam. Wajahnya menatapku yg mengartikan ia tidak lagi sakit, lalu kucium bibirnya, mbak Ris memjamkan matanya, kubiarkan sesaat P-ku didalam situ karena kurasakan seperti ada yang membetot didalam sana, aku merasakan sensasi yang baru. Lalu mulailah aku melakukan penetrasi sebenarnya, kulakukan gerakan misionaris seperti biasa. Permainan mbak Ris tidak kalah hebatnya. Dengan suara desah dan teriakan kecilnya itu aku semakin cepat melakukan gerakan. Kami teruskan permainan hingga aku merasakan aku bisa-bisa orgasme lebih dulu. Kutarik keluar P-ku dan ternyata membuat mbak Ris seperti mendapatkan kesempatan, diciumnya aku lalu ia membalikkan badannku ke bawah. Kini posisi Mbak Ris ada diatasku, rasa panas membuat ia membuka dasternya dan membuang kesamping, aku mempunyai kesempatan mengatur kembali nafasku. Tubuh mbak Ris yang hanya di terangi oleh lampu remang-remang sangat bagus untuk orang seusianya. Kini aku menyaksikan lagi dua bukit yang bergayut itu tanpa ada halangan. Ia pun mulai mengarahkan P-ku yang sudah tegang itu kedalam V-nya. Setelah itu ia mulai melakukan gerakan naik-turun, kenikmatannya dapat kurasakan, dan sungguh enak saat ia sesekali melakukan gerakan seperti ngebor, tapi ndak seperti inul ya. Variasi yang nikmat dari seorang tante yang terkenal judes. Sampai akhirnya aku merasakan aku akan keluar, namun kurasakan gerakan mbak Ris yang semakin cepat bahwa ia akan segera orgasme juga, tidak tahan lagi aku berbaring segera kudekap tubuh mbak Ris, dengan posisiku yang sedang duduk semakin erat kupeluk dia semakin kuat juga mbak Ris memelukku sampai saatnya, aku harus melepaskan tembakanku dilubangnya disaat yang sama mbak Ris berteriak penuh kenikmatan. Kita berdua bisa sama-sama mencapai klimaksnya disaat yang benar-benar tepat. Kami terus berpelukan mengatur nafas, aku tidak ingin mencabut P-ku, kubaringkan mbak Ris ke lantai pelan-pelan. Setelah aku bisa menindihnya aku menciumnya. Kubiarkan saja P-u didalam sana, yah mumpung masih tegak, emang kebiasaanku nanti kalo sudah normal baru aku mencabutnya.

    Ternyata perkiraanku tepat, hal ini juga sering terjadi pada istriku, nafas Mbak Ris kembali mendengus, kali ini akhirnya keluar juga kata-kata dari mulutnya. “Mas, aduh mas, mbak lagi nih” sambil memelukku dengan keras. Kutekan lagi lebih dalam P-ku ke lubang itu, sampai ia benar-benar lemas, dan biasanya punyaku juga sudah melemas. Mbak Ris juga mengalami dua kali Orgasme. Setelah itu aku berbaring disamping mbak Ris dan menggenggam tangannya. “Tidur didalam aja yuk mas, ndak usah pulang aja ya malam ini,” ia mengajakku berbaring dikamarnya dan kuiyakan, karena aku pikir kapan lagi bisa semalam bersama tanteku yang jutek. Mbak Ris duluan kekamarnya dengan membiarkan tubuhnya tanpa baju, dasternya hanya dibawa kekamar saja. Kumatikan TV, sambil kukenakan celana pendekku, memeriksa pintu belakang, lalu kususul mbak Ris dikamarnya. Kulihat dasternya tergeletak disamping tempat tidur. Akupun berbaring disampingnya masu kedalam bed covernya. Kita berdua belum bisa tidur, kami berbincang-bing lebih dalam lagi, dan dari situlah aku tau gimana ia memenuhi kebutuhan biologis.

     

     

    Baca Juga :
  • THREE SOME SEX

    THREE SOME SEX


    1787 views

  • Solo model Mary Jane strips naked atop a blanket on the lawn for Playboy

    Solo model Mary Jane strips naked atop a blanket on the lawn for Playboy


    1564 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Busty asian babe in lingerie and stockings stripping and taking a bath

    Busty asian babe in lingerie and stockings stripping and taking a bath


    1407 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Sexy asian amateur with neat ass Jyuri Kanoh stripping off her clothes

    Sexy asian amateur with neat ass Jyuri Kanoh stripping off her clothes


    1415 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Menikmati Memek di saat Liburan

    Menikmati Memek di saat Liburan


    1409 views

    Duniabola99.org – Sudah hampir dua minggu ini aku berada di rumah nenekku, guna menghabiskan liburan semester kali ini. Namaku Raka aku seorang pelajar salah satu universitas ternama di kotaku, umurku baru 21 tahun. Meskipun hidup di kota besar namun aku belum pernah sekalipun melakukan adegan seperti dalam cerita seks, namun aku menjalani suatu hubungan yang disebut pacaran biasa-biasa saja seperti pergi nonton atau sekedar jalan bareng.

    Di kota aku mempunyai cewek bernama Linda dan dia juga tahu kalau liburan kali ini aku memang sudah berniat hendak pergi ke rumah nenekku. Linda seorang mahasiswi pintar di kampus di tambah dia begitu cantik dan juga manis. Hubungan kami sudah berjalan hampir dua tahun dan tetap awet meskipun tanpa ada hubungan mesum layaknya pacaran anak muda sekarang. Kami tetap langgeng tanpa adanya cerita seks tersebut.

    Meskipun terkadang timbul keinginanku untuk melakukan hal itu, seperti di saat ada teman cerita tentang apa yang mereka lakukan bersama dengan pasangannya. Saat ini cerita seks sudah biasa di lakukan, tapi hingga saat ini aku belum pernah melakukan hal itu, mungkin salah satu faktornya karena pendidikan yang di ajarkan oleh kedua orang tuaku yang memang berasal dari kampung apalagi ayahku yang memang sangat posesif di dalam ajarannya.

    Namun kini semua itu tidak lagi berlaku, siapa sangka aku bisa melewatkan perbuatan mesum di kota besar. Malah melakukannya disini, di kampung halaman orang tuaku. saat itu aku baru saja tidur siang karena cuaca begitu dinginnya, di tambah di luar sana dengan turun hujan. Semakin malas aku berada di atas tempat tidur akhirnya aku hanya bisa memainkan Hp yang aku pegang mulai dari membuka sosmed hingga akhirnya aku membaca cerita seks.

    Sampai-sampai aku tidak merasa kalau kontolku ikut menegang perlahan, aku terbawa cerita yang aku baca. Saat itu juga aku dengar ada suara kecil memanggil-manggil namaku, akupun beranjak dari tempat tidurku lalu menuju ke arah suara itu, ternyata di depan pintu ada Lilis cewek cantik yang memang sering main ke rumah nenekku ” Nenek ada mas..?” katanya sembari masuk kedalam dan aku membiarkannya.

    Hingga aku dapat melihat lekuk tubuh Lilis yang memakai terusan selutut dan agak tipis pula. Tanpa sadar aku membuntutinya hingga kedapur belakang, dan tiba-tiba Lilis berbalik arah setelah tidak menemukan nenekku, sontak saja tubuhnya menabrak tubuhku dan dengan sigap aku memeluk tubuhnya agar tidak terjatuh. Tubuh Lilis bergetar saat itu aku tahu karena tubuhnya yang menempel ke tubuhku.

    Tanganku mulai menggerayangi tubuhnya dan sepertinya LIlis juga menikmati elusan tanganku. Sampai akhirnya kamipun saling melumat bibir kami masing-masing, meskpun aku kurang berpengalaman tai aku tahu kalau bibir Lilis masih kaku menerima sentuhan bibir yang aku berikan. Lilis baru kelas tiga SMU ketika aku remas toketnya yang baru sebesar buah mangga diapun menggelinjang kegelian aku kira.

    Namun aku terus melakukan hal itu hingga diapun mendesah “OOoouuuggghh….mas… Raka… aaaagggghhhh… aaaagggghhh..” Akupun semakin berani dengan cepat aku buka bajunya hingga dapat aku lihat dengan mataku toket yang menggoda itu, lalu aku sentuh dengan bibirku dan semakin keras Lilis mendesah ” Ooouugggghhhhhh…. oooouuuugggghhh… oooouuugghhhh….ooouuuuugghh… ” Rintih Lilis sambil memejamkan matanya.

    Desahan Lilis semakin membuatku bergairah akupun semakin liar memainkan tanganku pada toketnya aku remas, lalu aku pilin putingnya dengan lidahku “Aaaaauuuugggghh….ooouugghh….. maaas… aaaaaggghhh… aaagggghhh.. aaagggghhhh… ” kemudian aku lucuti celana dalam LIlis dan dengan lembut aku menyuruhnya untuk menungging sambil berpengan pada meja yang ada di dalam dapur itu dan Lilis melakukannya.

    Seperti pemain cerita seks akupun melakukannya dengan cepat, aku tancapkan kontolku pada lubang memek Lilis dari belakang. Awalnya begitu sulit aku lakukan bahkan Lilis sampai-sampai menangis tapi begitu kontolku menyelusup masuk ke dalam akhirnya akupun bergoyang seperti adegan dalam cerita seks ” OOooouuugghh…. aaaaaggggghhh… aaaaaaagggghhh…. aaaaaggggghhh.. te… rus… mas… aaaggghhh.. ” Desahnya.

    Akupun semakin mempercepat gerakanku apalagi aku takut kalau-kalau sampai nenek datang. Hingga akhirnya sewaktu aku menggoyang pantatku semakin lama semakin terasa ada kenikmatan yang menyatu pada organ intimku “OOOOuuugghh… ooooggghhh… oooogggghh…. LIs…. aaaaaggggggggggghhhh… aaaaaaaagggggghhh… ” Desahku mengalahkan desahan yang keluar dari mulut Lilis bahkan dengan cepat aku hentakan kontolku.

    Hingga akhirnya kamipun sama-sama mendesah berbarengan menikmatinya “Ooouuugghh… aaaaggghhh… oooooooouuuggghh… aaaaaaaagggghhhh…. oooouuggggghhhhh…” Akhirnya tubuhku serasa bergetar dan akupun menumpahkan sesuatu yang hangat dan nikmat dalam lubang memek Lilis “OOOOooooouuuggggghh……. li….liiis…. aaaaaaggggghhh.. aaaaggghh..” Muncrat semua yang ada di dalam kontolku.

    Tubuhku terasa lemas tapi aku langsung merapikan pakaianku kemabli begitu juga dengan Lilis. Hingga akhirnya kamipun saling tatap dan dengan lembut aku menghampiri tubuh LIlis lalu aku peluk tubuhnya ” Maaf ya…mas… nggak bermaksud..” Belum selesai aku mengatakan sesuatu padanya dia semakin erat memeluk tubuhku, dan akupun membalasnya tanpa berkata apa-apa dan sejak saat itu kami sering melakukannya.

     

  • Pengalamanku Disekap Oleh Tiga Cewek Binal

    Pengalamanku Disekap Oleh Tiga Cewek Binal


    1727 views
    Duniabola99.org – Waktu itu aku masih duduk di bangku kelas dua SMA. Padahal hampir semua teman-temanku yang laki, sudah punya pacar. Bahkan sudah ada yang beberapa kali ganti pacar. Tapi aku sama sekali belum punya keinginan untuk pacaran. Walau sebenarnya banyak juga gadis-gadis yang mau jadi pacarku.

    Waktu itu hari Minggu pagi. Iseng-iseng aku berjalan-jalan memakai pakaian olah raga. Padahal aku paling malas berolah raga. Tapi entah kenapa, hari itu aku pakai baju olah raga, bahkan pakai sepatu juga. Dari rumahku aku sengaja berjalan kaki.

    Sesekali berlari kecil mengikuti orang-orang yang ternyata cukup banyak juga yang memanfaatkan minggu pagi untuk berolah raga atau hanya sekedar berjalan-jalan menghirup udara yang masih bersih. Tidak terasa sudah cukup jauh juga meninggalkan rumah.

    Dan kakiku sudah mulai terasa pegal. Aku duduk beristirahat di bangku taman, memandangi orang-orang yang masih juga berolah raga dengan segala macam tingkahnya. Tidak sedikit anak-anak yang bermain dengan gembira. Belum lama aku duduk beristirahat, datang seorang gadis yang langsung saja duduk di sebelahku.

    Hanya sedikit saja aku melirik, cukup cantik juga wajahnya. Dia mengenakan baju kaos yang ketat tanpa lengan, dengan potongan leher yang lebar dan rendah, sehingga memperlihatkan seluruh bahu serta sebagian punggung dan dadanya yang menonjol dalam ukuran cukup besar.

    Kulitnya putih dan bersih celana pendek yang dikenakan membuat pahanya yang putih dan padat jadi terbuka. Cukup leluasa untuk memandangnya. Aku langsung berpura-pura memandang jauh ke depan, ketika dia tiba-tiba saja berpaling dan menatapku.

    “Lagi ada yang ditunggu?”, tegurnya tiba-tiba.

    Aku terkejut, tidak menyangka kalau gadis ini menegurku. Cepat-cepat aku menjawab dengan agak gelagapan juga. Karena tidak menduga kalau dia akan menyapaku.

    “Tidak.., Eh, kamu sendiri..?”, aku balik bertanya.
    “Sama, aku juga sendirian”, jawabnya singkat.

    Aku berpaling dan menatap wajahnya yang segar dan agak kemerahan. Gadis ini bukan hanya memiliki wajah yang cukup cantik tapi juga punya bentuk tubuh yang bisa membuat mata lelaki tidak berkedip memandangnya. Apalagi pinggulnya yang bulat dan padat berisi. Bentuk kakinya juga indah. Entah kenapa aku jadi tertarik memperhatikannya. Padahal biasanya aku tidak pernah memperhatikan wanita sampai sejauh itu.

    “Jalan-jalan yuk..”, ajaknya tiba-tiba sambil bangkit berdiri.
    “Kemana?”, tanyaku ikut berdiri.
    “Kemana saja, dari pada bengong di sini”, sahutnya.

    Tanpa menunggu jawaban lagi, dia langsung mengayunkan kakinya dengan gerakan yang indah dan gemulai. Bergegas aku mengikuti dan mensejajarkan ayunan langkah kaki di samping sebelah kirinya. Beberapa saat tidak ada yang bicara.

    Namun tiba-tiba saja aku jadi tersentak kaget, karena tanpa diduga sama sekali, gadis itu menggandeng tanganku. Bahkan sikapnya begitu mesra sekali. Padahal baru beberapa detik bertemu. Dan akujuga belum kenal namanya.

    Dadaku seketika jadi berdebar menggemuruh tidak menentu. Kulihat tangannya begitu halus dan lembut sekali. Dia bukan hanya menggandeng tanganku, tapi malah mengge1ayutinya. Bahkan sesekali merebahkan kepalanya dibahuku yang cukup tegap.

    “Eh, nama kamu siapa..?”, tanyanya, memulai pembicaraan lebih dulu.
    “Angga”, sahutku.
    “Akh.., kayak nama perempuan”, celetuknya. Aku hanya tersenyum saja sedikit.

    “Kalau aku sih biasa dipanggil Ria”, katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Padahal aku tidak memintanya.

    “Nama kamu bagus”, aku memuji hanya sekedar berbasa-basi saja.

    “Eh, boleh nggak aku panggil kamu Mas Angga?, Soalnya kamu pasti lebih tua dariku”, katanya meminta.

    Aku hanya tersenyum saja. Memang kalau tidak pakai seragam Sekolah, aku kelihatan jauh lebih dewasa. Padahal umurku saja baru tujuh belas lewat beberapa bulan. Dan aku memperkirakan kalau gadis ini pasti seorang mahasiswi, atau karyawati yang sedang mengisi hari libur dengan berolah raga pagi. Atau hanya sekedar berjalan-jalan sambil mencari kenalan baru.

    “Eh, bubur ayam disana nikmat lho. Mau nggak..?”, ujarnya menawarkan, sambil menunjuk gerobak tukang bubur ayam.

    “Boleh”, sahutku.

    Kami langsung menikmati bubur ayam yang memang rasanya nikmat sekali. Apa lagi perutku memang lagi lapar. Sambil makan, Ria banyak bercerita. Sikapnya begitu riang sekali, membuatku jadi senang dan seperti sudah lama mengenalnya. Ria memang pandai membuat suasana jadi akrab.

    Selesai makan bubur ayam, aku dan gadis itu kembali berjalan-jalan. Sementara matahari sudah naik cukup tinggi. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Aku bermaksud mau pulang. Tanpa diduga sama sekali, justru Ria yang mengajak pulang lebih dulu.

    “Mobilku di parkir disana..”, katanya sambil menunjuk deretan mobil-mobil yang cukup banyak terparkir.

    “Kamu bawa mobil..?”, tanyaku heran.

    “Iya. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Malas kalau naik kendaraan umum”, katanya beralasan.

    “Kamu sendiri..?”

    Aku tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu saja.

    “Ikut aku yuk..”, ajaknya langsung.

    Belum juga aku menjawab, Ria sudah menarik tanganku dan menggandeng aku menuju ke mobilnya. Sebuah mobil starlet warna biru muda masih mulus, dan tampaknya masih cukup baru. Ria malah meminta aku yang mengemudi. Untungnya aku sering pinjam mobil Papa, jadi tidak canggung lagi membawa mobil.

    Ria langsung menyebutkan alamat rumahnya. Dan tanpa banyak tanya lagi, aku langsung mengantarkan gadis itu sampai ke rumahnya yang berada di lingkungan komplek perumahan elite. sebenarnya aku mau langsung pulang. Tapi Ria menahan dan memaksaku untuk singgah.

    “Ayo..”, Sambil menarik tanganku, Ria memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya. Bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa laki-laki yang baru dikenalnya ke dalam kamar.

    “Tunggu sebentar ya..”, kata Ria setelah membawaku ke dalam sebuah kamar.

    Dan aku yakin kalau ini pasti kamar Ria. Sementara gadis itu meninggalkanku seorang diri, entah ke mana perginya. Tapi tidak lama dia sudah datang lagi. Dia tidak sendiri, tapi bersama dua orang gadis lain yang sebaya dengannya. Dan gadis-gadis itu juga memiliki wajah cantik serta tubuh yang ramping, padat dan berisi.

    Aku jadi tertegun, karena mereka langsung saja menyeretku ke pembaringan. Bahkan salah seorang langsung mengikat tanganku hingga terbaring menelentang di ranjang. Kedua kakiku juga direntangkan dan diikat dengan tali kulit yang kuat. Aku benar-benar terkejut, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba sekali, hingga aku tidak sempat lagi menyadari.

    “Aku dulu.., Aku kan yang menemukan dan membawanya ke sini”, kata Ria tiba-tiba sambil melepaskan baju kaosnya.

    Kedua bola mataku jadi terbeliak lebar. Ria bukan hanya menanggalkan bajunya, tapi dia melucuti seluruh penutup tubuhnya. Sekujur tubuhku jadi menggigil, dadaku berdebar, dan kedua bola mataku jadi membelalak lebar saat Ria mulai melepaskan pakaian yang dikenakannya satu persatu sampai polos sama sekali..

    Akhh tubuhnya luar biasa bagusnya.. baru kali ini aku melihat payudara seorang cewek secara dekat, payudaranya besar dan padat. Bentuk pinggulnya ramping dan membentuk bagai gitar yang siap dipetik, Bulu-bulu vaginanya tumbuh lebat di sekitar kemaluannya.

    Sesaat kemudian Ria menghampiriku, dan merenggut semua pakaian yang menutupi tubuhku, hingga aku henar-benar polos dalam keadaan tidak berdaya. Bukan hanya Ria yang mendekatiku, tapi kedua cewek nakal lainnya juga ikut mendekati sambil menanggalkan penutup tubuhnya.

    “Eh, apa-apaan ini? Apa mau kalian..?”, aku membentak kaget.

    Tapi tidak ada yang menjawab. Ria sudah menciumi wajah serta leherku dengan hembusan napasnya yang keras dan memburu. Aku menggelinjang dan berusaha meronta. Tapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga terentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. Sementara itu bukan hanya Ria saja yang menciumi wajah dan sekujur tubuhku, tapi kedua gadis lainnya juga melakukan hal yang sama.

    Sekujur tubuhku jadi menggeletar hebat Seperti tersengat listrik, ketika merasakan jari-jari tangan Ria yang lentik dan halus menyambar dan langsung meremas-remas bagian batang penisku. Seketika itu juga batang penisku tiba-tiba menggeliat-geliat dan mengeras secara sempurna, aku tidak mampu melawan rasa kenikmatan yang kurasakan akibat penisku di kocok-kocok dengan bergairah oleh Ria. Aku hanya bisa merasakan seluruh batangan penisku berdenyut-denyut nikmat.

    Aku benar-benar kewalahan dikeroyok tiga orang cewe binal yang sudah seperti kerasukan setan. Gairahku memang terangsang seketika itu juga. Tapi aku juga ketakutan setengah mati. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Aku ingin meronta dan mencoba melepaskan diri, tapi aku juga merasakan suatu kenikmatan yang biasanya hanya ada di dalam hayalan dan mimpi-mimpiku.

    Aku benar-benar tidak berdaya ketika Ria duduk di atas perutku, dan menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang padat. Sementara dua orang cewe binal lainnya yang kutahu bernama Rika dan Sari terus menerus menciumi wajah, leher dan sekujur tubuhku. Bahkan mereka melakukan sesuatu yang hampir saja membuatku tidak percaya, kalau tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri.

    Saat itu juga aku langsung menyadari kalau ketiga cewe binal ini bukan hanya menderita penyakit hiperseks, tapi juga biseks. Mereka bisa melakukan dan mencapai kepuasan dengan lawan jenisnya, dan juga dengan sejenisnya. Bahkan mereka juga menggunakan alat-alat untuk mencapai kepuasan seksual. Aku jadi ngeri dan takut membayangkannya. Sementara itu Ria semakin asyik menggerak-gerakkan tubuhnya di atas tubuhku.

    Meskipun ada rasa takut dalam diriku, tetapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang amat sangat, baru kali ini penisku merasakan kelembutan dan hangatnya lubang vagina seorang gadis, lembut, rapat dan sedikit basah, Riapun merasakan kenikmatan yang sama, bahkan sesekali aku mendengar dia merintih tertahan. Ria terus menggenjot tubuhnya dengan gerakan-gerakan yang luar biasa cepatnya membuatku benar-benar tidak kuasa lagi menerima kenikmatan bertubi-tubi aku berteriak tertahan.

    Ria yang mendengarkan teriakanku ini tiba-tiba mencabut vaginanya dan secara cepat tangannya meraih dan menggenggam batang penisku dan melakukan gerakan-gerakan mengocok yang cepat, hingga tidak lebih dari beberapa detik kemudian aku merasakan puncak kenikmatan yang luar biasa berbarengan dengan spermaku yang menyemprot dengan derasnya. Ria terus mengocok-ngocok penisku sampai spermaku habis dan tidak bisa menyemprot lagi tubuhku merasa ngilu dan mengejang.

    Tetapi Ria rupanya tidak berhenti sampai disitu, kemudian dengan cepat dia dibantu dengan kedua temannya menyedot seluruh spermaku yang bertebaran sampai bersih dan memulai kembali menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya sambil mulutnya juga tidak lepas mengulum kepala penisku.

    Perlakuannya ini membuat penisku yang biasanya setelah orgasme menjadi lemas kini menjadi dipaksa untuk tetap keras dan upaya Ria sekarang benar-benar berhasil. Penisku tetap dalam keadaan keras bahkan semakin sempurna dan Ria kembali memasukkan batangan penisku ke dalam vaginanya kembali dan dengan cepatnya Ria menggenjot kembali vaginanya yang sudah berisikan batangan penisku.

    Aku merasakan agak lain pada permainan yang kedua ini. Penisku terasa lebih kokoh, stabil dan lebih mampu meredam kenikmatan yang kudapat. Tidak lebih dari sepuluh menit Ria memperkosaku, tiba-tiba dia menjerit dengan tertahan dan Ria tiba-tiba menghentikan genjotannya, matanya terpejam menahan sesuatu, aku bisa merasakan vagina Ria berdenyut-denyut dan menyedot-nyedot penisku, hingga akhirnya Ria melepaskan teriakannya saat ia merasakan puncak kenikmatannya.

    Aku merasakan vagina Ria tiba-tiba lebih merapat dan memanas, dan aku merasakan kepala penisku seperti tersiram cairan hangat yang keluar dari vagina Ria. Saat Ria mencabut vaginanya kulihat cairan hangat mengalir dengan lumayan banyak di batangan penisku..

    Setelah Ria Baru saja mendapatkan orgasme, Ria menggelimpang di sebelah tubuhku. Setelah mencapai kepuasan yang diinginkannya, melihat itu Sari langsung menggantikan posisinya. Cewe binal ini tidak kalah liarnya. Bahkan jauh lebih buas lagi daripada Ria. Membuat batanganku menjadi sedikit sakit dan nyeri. Hanya dalam tidak sampai satu jam, aku digilir tiga orang cewe liar.

    Mereka bergelinjang kenikmatan dengan dalam keadaan tubuh polos di sekitarku, setelah masing-masing mencapai kepuasan yang diinginkannya. Sementara aku hanya bisa merenung tanpa dapat berbuat apa-apa. Bagaimana mungkm aku bisa melakukan sesuatu dengan kedua tangan dan kaki terikat seperti ini..?

    Aku hanya bisa berharap mereka cepat-cepat melepaskan aku sehingga aku bisa pulang dan melupakan semuanya. Tapi harapanku hanya tinggal angan-angan belaka. Mereka tidak melepaskanku, hanya menutupi tubuhku dengan selimut.

    Aku malah ditinggal seorang diri di dalam kamar ini, masih dalam keadaan telentang dengan tangan dan kaki terikat tali kulit. Aku sudah berusaha untuk melepaskan diri. Tapi justru membuat pergelangan tangan dan kakiku jadi sakit. Aku hanya bisa mengeluh dan berharap cewe-cewe binal itu akan melepaskanku.

    Sungguh aku tidak menyangka sama sekali. Ternyata ketiga cewe binal itu tidak mau melepaskanku. Bahkan mereka mengurung dan menyekapku di dalam kamar ini. Setiap saat mereka datang dan memuaskan nafsu birahinya dengan cara memaksa. Bahkan mereka menggunakan obat-obatan untuk merangsang gairahku.

    Sehingga aku sering kali tidak menyadari apa yang telah kulakukan pada ketiga cewe binal itu. Dalam pengaruh obat perangsang, mereka melepaskan tangan dan kakiku. Tapi setelah mereka mencapai kepuasan, kembali mengikatku di ranjang ini. Sehingga aku tidak bisa meninggalkan ranjang dan kamar ini.

    Dan secara bergantian mereka mengurus makanku. Mereka memandikanku juga di ranjang ini dengan menggunakan handuk basah, sehingga tubuhku tetap bersih. Meskipun mereka merawat dan memperhatikanku dengan baik, tapi dalam keadaan terbelenggu seperti ini siapa yang suka? Berulang kali aku meminta untuk dilepaskan.

    Tapi mereka tidak pernah menggubris permintaanku itu. Bahkan mereka mengancam akan membunuhku kalau berani berbuat macam-macam. Aku membayangkan kalau orang tua dan saudara-saudara serta semua temanku pasti kebingungan mencariku.

    Karena sudah tiga hari aku tidak pulang akibat disekap cewe-cewe binal dan liar ini. Meskipun mereka selalu memberiku makanan yang lezat dan bergizi, tapi hanya dalam waktu tiga hari saja tubuhku sudah mulai kelihatan kurus. Dan aku sama sekali tidak punya tenaga lagi. Bahkan aku sudah pasrah.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Setiap saat mereka selalu memaksaku menelan obat perangsang agar aku tetap bergairah dan bisa melayani nafsu birahinya. Aku benar-benar tersiksa. Bukan hanya fisik, tapi juga batinku benar-benar tersiksa. Dan aku sama sekali tidak berdaya untuk melepaskan diri dari cengkeraman cewe-cewe binal itu.

    Tapi sungguh aneh. Setelah lima hari terkurung dan tersiksa di dalam kamar ini, aku tidak lagi melihat mereka datang. Bahkan sehari semalam mereka tidak kelihatan. Aku benar-benar ditinggal sendirian di dalam kamar ini dalam keadaan terikat dan tidak berdaya. Sementara perutku ini terus menerus menagih karena belum diisi makanan. Aku benar-benar tersiksa lahir dan batin.

    Namun keesokan harinya, pintu kamar terbuka. Aku terkejut, karena yang datang bukan Ria, Santi atau Rika Tapi seorang lelaki tua, bertubuh kurus. Dia langsung menghampiriku dan membuka ikatan di tangan dan kaki. Saat itu aku sudah benar-benar lemah, sehingga tidak mampu lagi untuk bergerak. Dan orang tua ini memintaku untuk tetap berbaring. Bahkan dia memberikan satu stel pakaian, dan membantuku mengenakannya.

    “Tunggu sebentar, Bapak mau ambilkan makanan”, katanya sambil berlalu meninggalkan kamar ini.

    Dan memang tidak lama kemudian dia sudah kembali lagi dengan membawa sepiring nasi dengan lauk pauknya yang mengundang selera. Selama dua hari tidak makan, membuat nafsu makanku jadi tinggi sekali. Sebentar saja sepiring nasi itu sudah habis berpindah ke dalam perut. Bahkan satu teko air juga kuhabiskan. Tubuhku mulai terasa segar. Dan tenagaku berangsur pulih.

    “Bapak ini siapa?”, tanyaku
    “Saya pengurus rumah ini”, sahutnya.
    “Lalu, ketiga cewe binal itu..”, tanyaku lagi.
    “hh.., Mereka memang anak-anak nakal. Maafkan mereka, Nak..”, katanya dengan nada sedih.
    “Bapak kenal dengan mereka?”, tanyaku.

    “Bukannya kenal lagi. Saya yang mengurus mereka sejak kecil. Tapi saya tidak menyangka sama sekali kalau mereka akan jadi binal seperti itu. Tapi untunglah, orang tua mereka telah membawanya pergi dari sini. Mudah-mudahan saja kejadian seperti ini tidak terulang lagi”, katanya menuturkan dengan mimik wajah yang sedih.

    Aku juga tidak bisa bilang apa-apa lagi. Setelah merasa tenagaku kembali pulih, aku minta diri untuk pulang. Dan orang tua itu mengantarku sampai di depan pintu. Kebetulan sekali ada taksi yang lewat. Aku langsung mencegat dan meminta supir taksi mengantarku pulang ke rumahku.

    Di dalam perjalanan pulang, aku mencoba merenungi semua yang baru saja terjadi. Aku benar-benar tidak mengerti, dan hampir tidak percaya. Seakan-akan semua yang terjadi hanya mimpi belaka. Memang aku selalu menganggap semua itu hanya mimpi buruk.

    Dan aku tidak berharap bisa terulang lagi. Bahkan aku berharap kejadian cewe binal itu tidak sampai menimpa orang lain.

     

    Baca Juga :
  • Kocokan Mbak Titin

    Kocokan Mbak Titin


    1411 views

    Duniabola99.org – Pak Kadus Jamal berjalan tanpa sandal, sesekali tangannya mengangkat sarung kotak-kotak yang dipakai. Lelaki 60 tahun itu nampak tergesa menuju perbatasan hutan di kampung, lokasinya cukup jauh dari pemukiman warga.

    “Waduh.. maaf sekali pak, saya agak telat menyambut. Tadi ada warga yang anaknya mau kawinan jadi saya urus sana-sini dulu,” Jamal menyalami pak Supri, tuan tanah di kampung itu yang sudah sejak lama tinggal di kota.

    Pak Supri terkenal dermawan di dusun itu, banyak membantu pembangunan tempat ibadah, sekolah rakyat, dan juga memberi sembako saat paceklik melanda desa.

    “Walah ya ndak apa-apa pak kadus, biasa saja. Oh ya ini Andi pak kadus masih ingatkan.. sudah kelas 2 SMA sekarang.. dan ini kawan-kawannya. Nah mereka saya antar ke dusun ini biar tahu kehidupan desa, mumpung mereka masih libur,” kata Supri, lelaki tambun, usianya sekitar 55 tahun.

    “Wah.. wah den Andi sudah gede sekarang.. pangling saya den,” Jamal menyalami Andi dan tiga kawan sebayanya, Hilman, Roni, dan Raju.

    Pak Supri lalu menjelaskan pada Andi dan kawan-kawannya tentang Jamal, kadus yang sangat rajin dan santun yang patut jadi panutan. Ia juga menjelaskan pada Jamal bahwa Andi, anaknya akan berada di dusun itu selama sepekan bersama tiga temannya itu, harapannya agar mereka tahu tentang kehidupan desa dan menghargai orang desa.

    “Saya hanya minta mereka dibolehkan mendirikan perkemahan di sini, tolong pak kadus gembleng mereka untuk mandiri. Soal kebutuhan makan biar mereka upayakan sendiri, ya mencari ikan, mancing di kali, nyari sayuran, sampai masaknya jangan dibantu biar nggak manja. Nanti berasnya saja disediakan,” kata pak Supri.

    Andi dan kawan-kawannya mencari tempat datar mendirikan tenda, dan mulai menyiapkan semua peralatan kamping. Pak Supri lalu meninggalkan anaknya itu dan kembali ke kota.

    Dua buah tenda berukuran 3 kali 3 meter berdiri saat menjelang petang, Kadus Jamal ikut membantu anak-anak kota itu, sampai semua beres.

    Jamal lalu mengajak anak-anak itu mampir ke rumahnya di pemukiman dusun. Di sana ia menjelaskan lokasi sungai di dalam hutan yang bisa dipancing ikannya, juga lokasi kebun sayur miliknya di tumpangsari hutan yang boleh mereka petik.

    Malam itu Andi dan teman-temannya menginap di rumah Jamal dan berkenalan dengan remaja sebaya mereka di dusun itu. Tapi, Jamal meminta remaja kampung untuk tidak membantu apapun pada anak-anak kota itu selama kamping agar mereka mandiri sesuai pesan pak Supri.

    Pagi-pagi benar Andi dan tiga temannya kembali menuju perbatasan hutan tempat tenda mereka berdiri, mereka membawa beberapa kilogram beras dan perabotan masak-memasak dari rumah kadus Jamal.

    “Ya elah.. benar-benar welcome to the jungle nih ndi.. elo sih pake nurut segala sama bokap lo itu. Harusnya kita liburan ke Bali.. eh malah jadi tarzan disini.. huh capek deh,” Hilman mengeluh sejadinya sambil melempar panci yang dibawa.
    “Iya nih.. mana perut keroncongan lagi nih,” Raju menimpali. Raju bertubuh tambun dan doyan makan.
    “Udah deh.. mendingan kita cari cara gimana biar ada lauk untuk makan… mana belanja nggak bisa. Ada uang tapi orang desa nggak mau menjual apa-apa pada kita karena perintah bokap gue. Ayo deh Raj.. cari ranting atau apa kek yang bisa dibakar untuk masak,” kata Andi.

    Keadaan terpaksa membuat mereka bergerak juga, daripada lapar. Tungku disiapkan dari susunan batu, dan blar.. api pun menyala menanak nasi di panci. Untung Raju membawa bekal beberapa bungkus mie instant yang bisa menjadi lauknya.

    “Tuh kan enak juga ternyata jadi tarzan begini.. ha ha..,” Andi menghibur teman-temannya itu.
    “Enak.. tapi gue nggak kenyang nih makan segini,” gerutu Raju.

    Biasanya dia makan dua piring, dobel porsi, tapi sekarang hanya dapat satu porsi.

    Setelah sarapan keempat remaja itu menuju sungai untuk mandi dan mencuci pakaian. Tapi sebelum mereka meninggalkan tenda, kadus Jamal datang bersama Titin, anak perempuannya.

    “Lho aden pada mau kemana? Sudah pada sarapan belum?,” tanya Jamal.

    Ia lalu mengenalkan Titin pada 4 remaja itu. Titin  anak pertama Jamal sudah empat tahun ini menjanda ditinggal mati suaminya kecelakaan, belum punya anak.

    “Malam kemarin Titin belum sempat ketemu kalian karena dia membantu acara warga yang mau kawinan. Nah sekarang untuk urusan masak dan makan biar Titin yang membantu ya.. ndak apa-apa, bapak nggak akan bilang ke juragan Supri kok..,” Jamal merasa iba juga melihat Andi dan teman-temannya harus berusaha masak sendiri.

    Lagipula di rumah Titin tidak terlalu banyak pekerjaan, karena kembali numpang di rumah ortunya.

    “Waduh.. jadi ngeropotin mbak Titin nih. Tapi oke deh pak, dari pada bobot saya susut seminggu di sini.. ha..ha,” Raju senang karena kebutuhan makan bakal terjamin.
    “Iya. Nggak apa-apa dik, mbak biasa masak dan nyuci kok,” kata Titin.

    Titin berpenampilan khas wanita desa, pakai kain dan baju berkancing dari kain bahan kebaya. Wajahnya cantik dan sebagai janda yang masih muda tubuhnya juga semakin subur dan semok. Tingginya 165 cm dengan porsi tubuh yang ideal, sedikit montok. Payudaranya membusung menantang, pinggul lebar dan pantatnya padat terbentuk dibalik kain yang dipakainya.

    Hilman dan Roni tak lepas memandangi postur tubuh Titin saat itu. Andi juga kadang mencuri pandang ke dada Titin. Hanya Raju yang pikirannya makan terus.

    Kadus Jamal kemudian pamit pulang . Titin kemudian mengantar Andi dan teman-temannya ke sungai sambil membawa pakaian empat remaja itu yang akan dicuci.

    4 remaja itu langsung mencebur ke sungai dengan riang. Usia mereka rata-rata baru 16 tahun, tapi badannya bongsor tidak seperti anak di desa. Tinggi mereka melebihi tinggi Titin .

    “Eh.. adik-adik ini mandinya dicopot dong bajunya biar sekalian mbak Titin cucikan,” katanya melihat Andi dan kawan-kawannya mencebur tanpa melepas pakaian.
    “Wah.. telanjang pakai kolor aja nggak apa-apa kan mbak? Kan sepi disini?,” Hilman menyahut senang sambil melepas baju dan celananya. Tiga lainnya juga melepas pakaiannya.
    “Ya ndak apa, wong nggak ada yang lihat di tengah hutan gini. Lagi pula warga desa jarang ke sini karena sungai ini di kawasan hutan, mereka lebih dekat ke sungai di desa,” kata Titin, ia memungiuti baju empat remaja itu di batu dan mulai mencuci di temat berjarak empat meter dari lokasi mandi mereka.

    4 remaja itu mandi sambil gembira saling siram, Titin memperhatikannya dengan gembira juga, ia ikut senang melihatnya.

    “Mbak Titin… mbak ikutan mandi dong.. biar rame..,” teriak Hilman polos.

    Seketika Raju berlari mendekati Titin yang masih jongkok mencuci dan mendorongnya terceur ke sungai. Byurr.. tubuh Titin tenggelam di sungai yang cukup dalam, saat tubuhnya naik kancing baju atasnya terlepas sehingga payudaranya yang tidak tertutup BH sempat terlihat.

    “Aduhhh Raju.. kamu nakal ya..,” Titin bersungut-sungut sambil membenahi bajunya.

    Raju ikut mencebur dan mulai menyirami Titin dengan air, mereka tertawa dan saling siram. Andi, Hilman dan Roni kemudian bergabung mendekat dan ikut saling siram.

    Titin protes karena kain dan bajunya basah terendam bersama tubuhnya. Sebab dia tidak membawa baju lain, masak pulang dengan basah kuyup.

    “Ya sudah mbak Titin bajunya dibuka aja, terus dijemur,”kata Hilman mejawab protes Titin.
    “Iya mbak. Bajunya dijemur aja biar kering, jadi pas selesai mandi bisa dipakai lagi,”tambah Andi.

    Titin berpikir sejenak. Benar juga usul mereka, lagipula meski telanjang tubuhnya tak mungkin terlihat karena terendam di sungai, kebetulan sungai juga agak keruh karena hujan kemarin.

    “Ini tolong dijemurkan dik Andi..,” Titin menyodorkan kain dan bajunya ke Andi agar Andi menjemurnya di bebatuan.
    “Ya sudah kalian teruskan mandinya.. mbak sambil nyuci ya,” kata Titin.

    Sambil berendam badan sebatas bawah leher, Titin melanjutkan mencuci pakaian dengan hanya tangannya di atas batu sisi sungai. Sementara empat remaja itu kembali saling siram, bernyanyi dan berteriak-teriak gembira menikmati dinginnya air sungai dengan jarak menjauh dari Titin karena tak ingin mengganggunya.

    Hilman menoleh Titin yang membelakangi mereka, pikirannya tiba-tiba teringat film porno milik ayahnya yang pernah ditontonnya dengan curi-curi. Selama ini ia hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk tubuh wanita bugil yang dilihat secara langsung. Ia mulai membayangkan tubuh telanjang Titin di balik air sungai.

    “Hey bro.. gimana ya bentuk susu dan mekinya cewek yang asli? Gue penasaran nih..? gimana kalau kita minta mbak Titin liatin dikiiiit aja,” pikiran Hilman yang mulai nakal disalurkan ke teman-temannya.

    Roni setuju, tapi Andi dan Raju masih bertahan melarang, mereka takut Titin melaporkan ke bokap Andi dan kadus ayah Titin.

    Akhirnya mereka memutuskan membuat strategi. Andi, Raju dan Roni kemudian berenang menjauh, cukup jauh dari posisi Titin yang msih sibuk mencuci, sementara Hilman menjalankan aksinya.

    “masih lama nyucinya mbak…,” sapa Hilman dari belakang Titin.
    “Eh dik Hilman ngaggetin aja. Ini celana kalian kok kotor banget sih, jadi lama nyikatnya,” Titin sempat terkejut melihat kehadiran Hilman.
    “Sini saya bantuin mbak,” Hilman meraih tangan Titin di batu sisi sungai.
    “Ah nggak usah dik.. kamu mandi saja sana, nanti saya dimarahi bapak. Kan saya disuruh membantu kalian,” Aish berusaha menahan tangan Hilman yang hendak mengambil sikat dan celana panjang Raju yang dicuci Titin.

    Mereka sempat saling rebut, dan hal ini membuat tubuh Hilman menyentuh tubuh Titin yang sama-sama telanjang. Titin merasakan getaran saat siku Hilman menyengol susunya, ia baru sadar kalau keadaannya sedang bugil.

    “Uh.. maaf ya mbak.. saya nggak sengaja, kena deh itunya,” Hilman pura-pura malu, tapi tubuhnya tidak menjauh dari Titin. Titin mendadak tersipu malu.
    “Eh.. oh.. nggak apa dik.., asal jangan disengaja ya. Ndak baik itu,” kata Titin seolah menTitinati.
    “Eng.. mbak.. saya boleh tanya, tapi jangan marah ya?,” kata Hilman.
    “Tanya apa sih?,” jawab Titin sambil berbalik membelakangi Hilman dan kembali sibuk menyikat celana yang dicucinya.
    “Anu mbak.. apa kira-kira anunya cewek di desa sama dengan cewek kota ya?,” Hilman melanjutkan dengan ragu-ragu.
    “Ih dik Hilman ini. Anunya apanya? Susunya maksud adik?,” Titin berbalik lagi menghadap Hilman.

    Hilman malu sambil mengangguk.

    “Ya sama saja dong dik.. anunya dik Hilman juga sama saja dengan remaja di desa sini kan?,” jawab Titin.

    Diam-diam Titin merasa lucu juga mendengar pertanyaan itu.

    “Eh.. anu mbak.. maksud saya…,”

    “Hayo.. dik Hilman pernah ngintip cewek di kota mandi ya?,” kelakar Titin membuat Hilman salah tingkah dan semakin malu. Tapi ia merasakan pancingannya sudah mulai mengena pada Titin.

    “Ah.. nggak kok mbak. Saya malah belum pernah lihat cewek telanjang sekalipun, hanya pernah di pelajaran biologi liat gambarnya aja. Makanya penasaran mbak..,” aku Hilman.

    Mendengart itu Titin jadi kTitinan pada Hilman. Di desanya rata-rata remaja pria sudah semua pernah melihat payudara wanita secara langsung, meskipun hanya wanita setengah baya yang sedang mandi di sungai. Ia lalu berpikir memperlihatkan susunya kepada Hilman untuk mengobati penasaran anak kota itu. Lagi pula ia kan bukan gadis lagi, dan selama empat remaja itu di dusunnya ia diminta kadus ayahnya membantu mereka mengenali lingkungan dan kehidupan desa.

    “Ya sudah.. kalau mbak liatin susu mbak gimana?,” tanya Titin.
    “Ehhhmm.. mau mbak.. tapi mbak nggak marah kan?,” kata Hilman senang.

    Titin tersenyum dan beranjak ke sisi sungai yang lebih dangkal agar tubuh atasnya terentas, ia kemudian berdiri bersandar di batu sisi sungai. Mata Hilman seperti tak percaya melihat susu montok Titin terpampang di hadapannya, kental dan berwarna kuning langsat dengan puting coklat muda.

    “Tuh sudah liat kan.. sudah ya,” kata Titin.
    “Tu..tunggu bentar mbak…, emhh boleh dipegang ya mbak.. bentaaar aja.. ya.. boleh ya,” rengek Hilman, tangannya lalu menyentuh perlahan susu Titin mulai dari pangkalnya diraba hingga puting susunya dijepit ringan dua jari.
    “Hmm.. gimana.. sudah ya dik.., sama saja kan dengan di gambar?,” Titin merasa merinding disentuh susunya, sebab selama empat tahun ini ia tidak pernah lagi merasakannya sejak ditinggal mati suami.

    Mata Titin mengawasi teman-teman Hilman lainnya, jangan-jangan yang sedang terjadi terlihat oleh mereka. Tapi ia lega, tiga teman Hilman cukup jauh dan terhalang pandangannya dengan batu di tengah sungai.

    Saat Titin terlihat sibuk mengawasi temannya, Hilman menggunakan kesempatan itu, ia semakin nekat meremasi susu Titin.

    “Mbak.. kenyalnya enak ya..,” katanya sambil terus memijati putting Titin.
    “Enghhmm.. sudah ah dikhh.., sudah ya,” pinta Titin sambil menepis tangan Hilman.

    Tapi Hilman masih saja meremasi susu Titin.

    “Eh mbak.. kok begitu megang susu mbak.. burung saya bangun sih?,” Hilman bertanya kekanak-kanakan sambil terus meremasi Titin.

    Titin kembali merasa lucu dengan pertanyaan Hilman, namun mendengar kata burung mebuat pikiran Titin tak karuan dan merindukan melihat burung suaminya. Tadinya ia berpikir empat remaja ini masih sangat kanak-kanak tapi mendengar Hilman mengaku burungnya berdiri Titin jadi penasaran juga, sebesart apa sih burung anak usia belasan ini.

    “”Apa.. emang burung dik Hilman bangun sekarang?,” tanya Titin.

    “Iya mbak.. nggak tau nih kenapa.., nih mbak pegang coba,” Hilman segera menuntun tangan Titin ke penisnya yang terbungkus kolor.

    Titin merasakan nafasnya memberat saat tanganya menyentuh penis Hilman. Remaja ini bongsor dan atletis dibanding usianya yang masih belia. Penisnya juga sudah sebesar penis pria dewasa umumnya.

    “Tuh kan mbak.. bangun.. kenapa ya mbak?,” rengek Hilman.
    “Emhh.. oh.. ini wajar dik.. normal. Kan di pelajaran biologi juga adik sudah tahu..,” kata Titin.

    Sambil tangannya terus mengusapi penis Hilman, Titin seolah menggurui menjelaskan kalau penis pria berdiri karena terangsang apalagi jika menyentuh vital wanita.

    “Sini dik.. nah kalau diginiin rasanya gimana?,” Titin menyusupkan tangannya ke balik CD Hilman dan mulai mengocok pelan penis Hilman.
    “Aduhh.. mbaakkhh enakhh..,”lenguh Hilman.

    “Itu wajar dik.. nanti kalau sudah kawin baru deh dik Hilman rasain enaknya. Karena kalau sudah punya istri, burungnya dik Hilman bisa bersarang di sarangnya,” kata Titin.

    Ia tak sadar penjelasannya justru membuat pertanyaan-pertanyaan menyusul yang menuntut dari Hilman.

    “Sarangnya apa tuh mbak.., enghh.. terusin digituin mbak.. enakhh nih..,” Hilman merasa penisnya sudah sangat tegang, tangannya terus meremasi susu Titin. Nafas Titin mulai menyesak.. ia membayangkan penis itu penis suaminya yang sudah siap mengantar kenikmatan padanya.
    “Hhh.mmmm.. sarangnya namanya memek dik.. seperti punya mbak ini..sini dik Hilman pegang ya..,” Titin menuntut tangan kanan Hilman ke selangkangannya.

    Hilman bisa merasakan lembutnya permukaan vagina Titin.

    “Wah.. lembut sekali ya mbakhh.. kalau dipegangin gini mbak merasa enak juga nggak kayak saya,” Hilman terus melancarkan tanya, sambil tangannya mulai membelai-belai permukaan vagina Titin.

    Titin sedikit mengangkangkan kakinya memberi ruang bagi tangan Hilman.

    “Ngghhh.. sstt.. yahh enakhh dikhh.., sama enaknya..,” tubuh Titin mulai menggelinjang dipermainkan gatal dan geli di vaginanya.
    “Terus gimana selesainya mbak.. kalau burung saya bersarang di sarangnya nanti?,” Hilman terus bertanya penasaran, pikirannya sudah melayang ke film porno yang pernah ditontonnya.

    Penisnya kenikmatan karena tangan Titin semakin liar mengocoknya.

    “Emmhh.. kalau sudah masuk ke sarangnya.. nanti burung dik Hilman bisa loncat-loncat di dalam.. teruss kalau mau selesai dia nyemprotin air..,” Titin semakin terangsang dengan pertanyaan Hilman, CD Hilman dilorotkanya dan penis Hilman dikocok semakin cepat.
    “Ahh..sst.. geli banget mbakhh… auh.. kayak mau kencing nih.. ouh…, mbaakhh enak juga khan..?,” Hilman melenguh merasakan kedutan di penisnya.

    Ekspresi kenikmatan Hilman membuat Titin semakin teransang, apalagi tangan Hilman juga semakin aktif mengosok permukaan vaginanya.

    “Iya dik.. sstt enakhh juga mbakkhhh.. ahhkkss.. keluarin aja kencingnya nggak usah ditahan,” Titin merasakan tubuh Hilman mulai menegang dan croottt… semburan sperma Hilman muncrat ditangannya.

    Titin sudah terbakar birahi, pingulnya bergoyang agar lebih merasakan gosokan tangan Hilman di vaginanya.

    Tapi sebelum ia klimaks, Titin mendengar suara teman-teman Hilman mendekat. Ia segera menyudahi aksinya dan kembali beranjak ke sungai yang lebih dalam agar tubuhnya terbenam lagi.

    “Eh..mbak makTitin ya sudah ngajari saya.., jangan bilang ke yang lain mbak ya,” Hilman malu-malu menghampiri Titin kemudian ia naik ke bibir sungai dan bersalin pakaian.

    Titin mengangguk, ia sendiri sangat malu menyadari apa yang barusan terjadi. Tapi klimaks yang belum sempat diraih membuat pikiran Titin jadi tak karuan saat itu.

    Andi, Raju, dan Roni sudah berkumpul bersama Hilman dan sudah bersalin pakaian. Titin menyuruh mereka ke tenda duluan meninggalkanya, agar tak terlihat saat ia harus naik ke bibir sungai untuk kembali mengenakan kain dan bajunya.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Swinger Dengan Pembantuku Yang Bikin Horny

    Swinger Dengan Pembantuku Yang Bikin Horny


    1436 views

    Duniabola99.org – Tubuhku mulai dilanda letih dan penat luar biasa. Namun secara psikologis justru sebaliknya, aku mulai dapat merasakan suasana rileks dan tentram. Merasa at home dan ingin selekasnya menemui mantan kekasihku, sang isteri tercinta.

    Hal ini cukup membantu keseimbangan diriku sehingga tidak membuatku dilanda senewen. Karena penerbangan yang kuambil adalah sore jam 6 dari Surabaya, maka masih sore pula sekitar jam 7.30 aku sudah mendarat dan lalu setengah jam kemudian dengan menggunakan jasa taksi.

    Aku sudah menginjakkan kaki di halaman rumahku di bilangan Slipi. Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu. Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah. Di rumah kami tinggal 4 orang saja.

    Aku yang berusia 38, isteriku 31, pembantu laki-laki 52, dan pembantu wanita 44. Oh ya, setelah 9 tahun menikah kami belum dikarunia anak. Jadi semakin menjadi-jadilah diriku menghabiskan waktu mengurus bisnis karena belum ada urusan lain yang memerlukan perhatianku.

    Syukurlah selama ini bisnisku lancar-lancar saja demikian pula perkawinan kami. Ketika hendak kupencet bel kuurungkan siapa tahu pintu tidak dikunci. Tadi gerbang depan dibukakan oleh pembantu wanitaku karena kebetulan dia pas lagi mau keluar untuk membuang sampah.

    Setelahnya dia kembali ke kamarnya yang terletak di samping kiri bangunan utama. Pembantu-pembantuku kubuatkan kamar di luar. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang kubuat menjadi taman.

    Dan hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar pembantu dan jalan samping. Dari gerbang depan ke pintu kira-kira mencapai 25 meter. Benar, pintu tidak dikunci dan aku masuk dengan senyap demi membikin isteriku kaget.

    Aku suka sekali dengan permainan kaget-kagetan begini. Biasanya isteriku suka terpekik lalu menghambur ke pelukanku dan dibarengi dengan ciuman bertubi-tubi. Itulah santapan rohaniku. Dan itu sering terjadi karena aku sering bepergian dalam waktu lama pula.

    Rekorku pernah sampai 3 bulan baru pulang. Pada awal perkawinan kami tidaklah demikian, namun 5 tahun belakangan ini yah begitulah. Dampaknya adalah kehidupan seks kami mulai menurun drastis frekuensinya maupun kualitasnya.

    Kali ini aku menangkap suasana lain. Memang biasanya sebelum pulang aku memberitahukan isteriku bahwa dalam 2 sampai 5 hari bakal pulang. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat pekikan-pekikan kangen isteriku itu. Di ruang tamu TV menyala agak keras.

    Lalu aku menuju dapur mengendap-endap siapa tahu isteriku di sana dan sekalian mau mengambil air putih. Tidak ada. Ah mungkin lagi tidur barangkali di kamar pikirku. Kuletakkan tas koperku di atas meja makan lalu aku mengambil sebotol air dingin di kulkas.

    Kuletakkan pantatku di atas kursi sambil minum. Kuambil sebatang rokok lalu kunyalakan. Ada sekitar 5 menit kunikmati asap-asap racun itu sebelum akhirnya kuputuskan untuk naik ke lantai 2 di mana kamar tidur kami berada.

    Pelan-pelan kunaiki tangga. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Aku ingin mengintip kegiatan isteriku di kamar spesial kami. Apakah lagi lelap dengan pose yang aduhai.

    Ataukah lagi mematut diri di cermin. Ataukah lagi.. Upss!! Berdebar jantungku. Dalam keremangan lampu kamar (kamar lampuku bisa disetel tingkat keterangannya sedemikian rupa) kulihat ada 2 manusia.

    Jelas salah satu sosoknya adalah isteriku, mana mungkin aku pangling. Dia lagi mengangkangi seseorang. Posisi kepalanya nampak seperti di sekitar kemaluan lawannya. Perasaanku mulai dilanda kekacauan. Sulit kudefinisikan. Marah. Kaget. Bingung.

    Bahkan penasaran. Apa yang sedang berlangsung di depan mataku ini? Kepala isteriku nampak naik turun dengan teratur dengan ditingkahi suara-suara lenguhan tertahan seorang pria yang menjemput kenikmatan seksual.

    Mungkin saking asiknya mereka berolah asmara terkuaknya pintu tidak mereka sadari. Tiba-tiba perasaan aneh menjalari diriku. Darahku berdesir pelan dan makin kencang. Rasa penasaranku sudah mulai dicampuraduki dengan gairah kelelakianku yang membangkit.

    Ini lebih dahsyat ketimbang menonton film-film bokep terpanas sekalipun. Kesadaran diriku juga lenyap entah kemana bahwa yang di depan mataku adalah isteriku dengan pria yang pasti bukan diriku. Sekarang aku lebih ingin menyaksikan adegan ini sampai tuntas.

    Kontolku mulai mengejang. Posisi mereka mulai berbalik. Isteriku mengambil posisi di bawah sementara lawannya ganti di atasnya. Persis sama seperti tadi hanya saja sekarang kelihatannya memek isteriku yang dijadikan sasaran.

    Aku semakin ngaceng. “Ohh.. Sshh…” suara desisan isteriku berulang-ulang. Telaten sekali si pria (aku sudah menangkap sosok lawannya dengan jelas adalah pria) sehingga isteriku mulai bergerak meliuk-liuk dan menengadahkan kepalanya berkali-kali.

    “Uuhh.. Eehhss.. Teruss jilatthh.. Pak Minnh.. Ahh.. Uffh..”. Plong rasa dadaku demi akhirnya menemukan identitas sang pelaku pria. Mr. Karmin pembantu priaku yang tua itu. Wah.. Wah.. Pantesan tadi aku agak mengenali sosoknya.

    Belum sempat aku banyak berpikir kesadaranku disedot kembali oleh suara-suara kesetanan isteriku dari hasil kerja persetubuhan itu. “Yyaahh.. Teruss.. Teruss.. Aahh.. Tusukk.. Tuussuukkhin liidaahhmu Pak.. Yaahh beegittu.. Oohh..”.

    Semakin binal kepala isteriku tergolek sana sini. Nampaknya dia sudah berada di awang-awang kenikmatan. Aku juga semakin dilanda gairah sehingga tanpa sadar tanganku mulai meremas-remas burungku sendiri. “Ahh…” Ah isteriku akhirnya jebol juga. Aku tahu itu.

    Tapi nampaknya Pak Karmin masih meneruskan aktivitasnya. Sebentar kemudian kaki isteriku diangkatnya ke kedua bahunya yang bidang dan kekar itu (meskipun sudah tua tapi tubuh pembantuku masih gagah akibat pekerjaannya yang secara fisik membutuhkan kekuatan).

    Dimainkan jari-jarinya di liang memek isteriku. Lenguhan-lenguhan isteriku kembali terdengar. Semakin kencang kocokan jari Pak Karmin pada memek isteriku. Dengan menggelinjang mengangkat-ngangkat paha isteriku kembali dibuat mabuk kepayang.

    Akhirnya kulihat batang kemaluan Mr. Karmin sudah diarahkan ke lobang kemaluan isteriku. Busseett gede juga nih punya si tua bangka. Semakin menggelegak gairahku ketika membayangkan bagaimana memek isteriku akan dihujami oleh benda sebesar itu. Bless.

    Masuk. Gleg ludahku tertelan. “Oohh.. Eyaahh.. Eenaakk.. Paakk..”. Pelan-pelan dipompanya memek isteriku dengan godam si Mr. Karmin. Mulai menggila kembali goyangan pantat isteriku melayani rangsekan-rangsekan si batang besar itu.

    “Geennjoott.. Yaahh.. Genjoott.. Oohh.. Ennakk Banngeett.. Oohh..” Aku menyaksikkan tubuh isteriku terhentak-hentak naik turun akibat sodokan-sodokan yang bertenaga itu. Tangan Mr. Karmin tak tinggal diam menyenggamai buah dada isteriku yang telah menjulang tegak.

    Wuuhh gila, dahsyat sekali pemandangan yang kusaksikan ini. Setelah hampir 10 menit diangkatlah tubuh isteriku dan dibalikkannya menjadi posisi menungging. Gaya anjing rupanya dikenal juga oleh Si Tua ini. Kembali liang memek isteriku dihunjam dari arah belakang.

    Konsistensi gerakan kontol yang maju mundur itu beserta lenguhan-lenguhan isteriku semakin mengobarkan hasratku. “Ahh.. Aahh.. Ssooddooghh.. Kuaatt.. Kuat.. Paakkhh, oohh.. Giillaa..” Pompaan Mr. Karmin semakin lama dibuat semakin bertenaga dan semakin cepat.

    “Oo hh.. Yaa.. Beggiittuu.. Teruss.. Paakkhh..” Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Karmin menyetubuhinya sambil berdiri. Tanpa sadar aku menoleh ke lantai bawah ternyata si Pembantu Wanita memergokiku sedang mengintip.

    Karena jengah atau bagaimana Mrs. Karmin merona mukanya lalu menyingkir ke belakang dengan tergesa. Pembantuku adalah suami isteri. “Yaahh.. Terruuss.. Mauuhh.. Keelluaarr.. Nihh Paakkh..” “Aku sebentar laggii.. Juuggaa.. Ibbuu..” “Baarrenng.. Yaahh.. Paakkh.. Ohh.. Ohh.. Yaahh.. Uuddaahh” .

    Sambil mengejang-ngejang keduanya melepas energi terakhir dan terbesar yang disertai ledakan kenikmatan luar biasa. Mr. Karmin akhirnya jebol juga pertahanannya. Begitu adegan selesai aku dengan perlahan sekali menutup pintunya.

    Kuturuni perlahan tangga menuju dapur kembali. Celanaku masih padat mnggembung tak terkira. Aku senewen ingin menuntaskan hasratku. Ketika sampai dapur kulihat Mrs. Karmin sedang duduk termangu. Kami saling menatap dalam keadaan bingung dan resah.

    Kudekati dia ketika mulai terisak-isak meneteskan air mata, ingin kutenangkan hatinya. Mungkin kejadian tadi telah berulang kali berlangsung selama aku tidak di rumah. “Sudah sering kejadianya Mbok?” tanyaku. Dia mengangguk.

    “Maafkan isteriku yah” Entah kenapa tiba-tiba mata kami bertatapan kembali. Selama ini dia tidak berani menatapku. Kali ini mungkin dia sedang kesepian dan masygul hatinya. “Ayo ke kamarmu Mbok.” Hasratku masih tinggi dan harus dituntaskan.

    Kami saat ini sedang masuk dalam situasi kejiwaan yang membutuhkan pertolongan satu sama lain. Plus gairah buatku. Ketika sampai kamarnya yang agak sempit itu, kusuruh dia duduk di ranjang. Kupegang tangannya dan kuelus.

    Sosok wanita ini sebenarnya tidak terlalu buruk. Kulit terang meskipun tidak semulus isteriku tapi lumayan bersih. Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung. Tetek cukup besar setelah kusadari saat ini.

    Dia selalu memakai kebaya dan kain. Kepalanya ditimpakan di dadaku. Meskipun dia lebih tua dari aku namun dalam kondisi begini dia memerlukan kekuatan dari dada laki-laki. Kubiarkan meskipun dibarengi aroma bumbu dapur. Tapi tidak terlalu menyengat.

    Rambutnya otomatis megenai hidungku. Bau minyak rambut Pomade menyergap hidungku. Kucium-kucium dan kuendus-kuendus. Kujalari menuju ke telinga. Diam saja. Ke lehernya. Malah terdengar ketawa kegelian. Mulai kuusap lengannya.

    Semakin erat dia mendesakkan tubuhnya ke diriku. Sambil mengusap lengan kanannya naik turun sengaja kurenggangkan jariku sehingga menyentuh tipis teteknya. Terus kuulang sampai akhirnya kepalanya mulai bergoyang. Lalu kuelus langsung teteknya. Gemas aku. Dia mulai mendesah. Kuremas-remas lembut.

    Mulai melenguh. Kubaringkan. Menurut saja. Kubuka bagian dada dari kebayanya. Memang besar miliknya. Kuning agak pucat warnanya. Kuhisap-hisap. Menegak-negak kepalanya. “Ehhmm.. Eehhf..” Kusingkap kainnya dan kuelus pahanya. “Ehh.. Ehhshs..”.

    Kuselusupkan tanganku jauh menuju pangkal pahanya. Kuusap-usap gundukannya. “Ehhss.. Ehhss.. Oohh…” tergolek kanan kiri kepalanya. Kutindih dia dengan mengangkangkan kakinya. Mulai kuselusuri dari tetek sampai leher kanan kiri dengan lidahku. “Oohh.. Paakk.. Oohh..” Kurenggut bibirnya yang tebal dengan bibirku.

    Kumasukkan lidahku menjangkau lidahnya. Pada mulanya pasif. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Berkecipak suara kuluman kami. Kutekan-tekan bagian bawah diriku sehingga tonjolan burungku menggesek wilayah memeknya.

    Mengerinjal pantatnya.  “Esshh.. Ehhss.. Oohh…” desahnya berulang-ulang. Kami berdiri untuk melepas baju masing-masing setelah kubisikkan keinginanku. Kuamati dari ujung rambut sampai kaki. Keteknya dibiarkan berbulu, ah sensasional sekali.

    Baru kali ini kulihat wanita membiarkan keteknya berbulu. Isteriku licin sekali. Jembut mememknya lebat sekali dan cenderung tidak rapi. Luar biasa. Karena hasratku yang sudah tinggi sejak tadi langsung kugumul.

    Dia dan menjatuhkannya di ranjang. Kujilati kembali mulai dari kening, leher, pipi, tetek, ketek (di sini aku berlama-lama karena penasaran sekali dengan rasa bulunya), perut dan memeknya. Kumainkan lidahku memutari labia mayoranya. “Oohh.. Paakk.. Ohh..”.

    Dipegangi kepalaku dan ditekan-tekannya sesuai keinginannya. Kumasuki klitorisnya dengan lidahku. Aku tidak jijik kali ini. Hasratku yang menggila telah mengalahkan kebiasaanku selama ini. “Esshh.. Ahhss.. Esshh.. Oohh.. Mmass..”.

    Dia memanggilku Mas berarti kesadarannya mulai kaca balau. Kuremas pantatnya sebelum akhirnya kujebloskan kontolku ke memeknya yang telah banjir bandang itu. Kupompa maju mundur tanpa tergesa. Yang penting bertenaga dan merangsek ke dalam.

    Menggeliat-geliat kayak cacing kepanasan si Mrs. Karmin ini. Semakin dikangkangkan pahanya. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya. “Yaahh.. Teruss.. Yangg dalaam .. Masshh.. Ohh.. Ennaakk banngeetts.. Shh.”

    Kubaringkin miring lalu kulipat kaki kanannya ke depan dan kuhujami memeknya dari belakang. Kami bersetubuh dalam posisi berbaring miring (kebayangkan?). Kuubah posisi menjadi dogy-style. Namun dia telungkup sehingga tingkat penetrasinya lebih maksimal. Benturan-benturan dengan pantatnya yang bulat membuatku gemas.

    Kugenjot sedalam-dalamnya memeknya yang rimbun itu. “Yaahhss.. Ehhssh.. Oohhs…” begitu terus erangnya sambil membeliak-beliak. Akhirnya setelah 23 menit kami menegang bersama dan mencurahkan cairan masing-masing berleleran di dalam memeknya.

    Cairan miliknya sampai tumpah ruang merembes keluar memeknya, punyaku juga demikian saking tidak tertampungya semprotan maniku. Kubiarkan kontolku masih terbenam sambil aku tetap menindihnya.

    Aku jilatin lagi leher dan pipinya sampai kontolku sudah lemas tak berdaya. Tanganku masih aktif bergerilya mengusapi buah kembarnya yang masih mengencang. Kujilat-jilat dan kuhisap-hisap. Keringat kami campur aduk membanjiri spreinya yang sudah agak kusam itu.

    Sejak saat itu bila aku pulang dari bepergian maka aku mengunjungi Mrs. Karmin terlebih dahulu untuk bersetubuh di kamarnya baru masuk rumah setelah maniku terhambur ke memeknya yang mudah basah itu.

    Malah boleh dikata sudah tidak pernah lagi menggauli isteriku sendiri. Suatu kali Mr. Karmin memergokinya ketika mau ambil rokok, namun aku cuek saja kepalang lagi hot, tapi dia mafhum saja.

    Toh ibaratnya kami seperti tukar pasangan. Pernah terbersit di kepalaku untuk melakukan sex party berempat. Tapi gagasan itu belum terlaksana, karena aku masih merasa risih kalau rame-rame begitu.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Brutal ball Seks

    Brutal ball Seks


    1749 views