• Nafsu Tante Cantik

    Nafsu Tante Cantik


    1796 views

    Duniabola99.org – Usiaku saat ini menginjak 35 tahun, menikah dan telah dikaruniai 2 anak, entah kenapa, sesuatu membuatku teringat akan masa laluku tersebut. Kisahku ini terjadi saat aku berumur 20-an tahun, dan aku ingin menceritakan, tepatnya berbagi cerita mengenai pengalaman hidupku, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi pembaca sekalian

    Sebut saja namaku Fandi, selepas masa sekolah SMA,aku ingin melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi, namun apa mau dikata, orangtuaku yang hanya bekerja sebagai karyawan sebuah perusahan BUMN yang tergolong kurang bonafid (sorry Be, bukan nyepelein) membuat keinginanku melanjutkan pendidikanku pun sirna. “Jangankan buat elu kuliah Tong, buat makan aja kita musti banyak2 ibadah !”, puasa senin-kemis maksudnya !, puasanya senin buka-nya kemis !, hiks….

    Akhirnya aku mengambil jalan pintas (bukan jalan tikus, ato gang2 kecil maksudnya) dengan mengikuti kursus komputer yang berada di kotaku, selesai kursus aku mencoba untuk mengadu nasib dengan melamar pekerjaan disebuah perusahaan konsultan keuangan.

    Setelah melewati proses seleksi penerimaan karyawan (sampe disuruh2 push up dan berlari2 kecil), akhirnya aku diterima diperusahaan tersebut, dengan syarat aku mau ditempatkan dikota yang ditunjuk oleh perusahaan selama beberapa tahun.

    Aku menjadi bimbang, antara mencari kerja ditempat lain atau menerima pekerjaan dengan syarat ditempatkan diluar kota yang mungkin aku belum pernah menginjaknya, Ditengah kebimbanganku itu, aku menceritakan hal tersebut kepada kedua orangtuaku. akhirnya orang tuaku menganjurkan aku untuk mencobanya, “Kamu coba aja dulu, kalo kamu tidak betah, toh kamu bisa keluar dan mencari lagi !” saran bapakku (ya kalo dapet, emang nyari kerja gampang apah ?).
    akhirnya dengan tekad yang setengah bulat  aku memberanikan diri untuk menerima pekerjaan tersebut. Akhirnya aku ditempatkan di kota B, yang letaknya jauh dari kota asalku. Aku menceritakan hal ini kepada orang tuaku, dengan antusias mereka mengatakan bahwa dikota ini ada saudara sepupu ibuku, dan kedua orangtuaku menyarankan agar aku sementara tinggal dulu dirumah sepupu ibuku tersebut.

    Aku mulanya ragu, bagaimana aku harus tinggal dirumah orang yang aku belum mengenalnya sama sekali ?, Ibu dan Bapak menasehatiku dan berpesan supaya aku pandai “Menitipkan Diri” di rumah yang aku tinggali nanti. akhirnya, aku pada waktu yang telah ditentukan berangkat menuju kota B dengan segudang tanda tanya yang menggelayutiku

    Tertegun aku menatap rumah didepanku, bukan serem atau angker, tapi mewah banget, gede, halaman luas ada pohon cemaranya lagi,

    Setelah memencet bel cukup lama, tampak seorang wanita setengah baya berlari tergopoh-gopoh mendekati pagar pintu yang cukup tinggi dan runcing ujungnya itu, (kaya senjatamya tentara keraton).

    “Cari siapa ya ?” kata wanita itu dengan mimik gimanaaa gitu…
    Set Dah nih ibu, udah tampangnya cakep enggak, jelek enggak, (serem tapi !), memandangku curiga menatap penuh tanya…

    “Ibu ada ?” Tanyaku,
    “Ibu Siapa ?” Sahutnya lagi, dengan muka yang sok di tegas2in.
    “eeeeee….. Bu Mala ” kataku pelan dan Ragu.
    “Ini Den Fandi ?” tanya ibu itu tegas, namun tidak lugas dan dapat dipercaya, kaya guru lagi nanyain PR kita kalo kita lagi males ngerjain. “Iya Bu ” jawabku lirih, sambil menunduk dan melihat kuku tanganku, takut diperiksa kalo ada yg item.

    “Masuk Den, Ibu udah nunggu dari tadi ” katanya sambil cepat2 membuka gerendel pintu dan cepat2 merubah mimik mukanya.

    Perlu diketahui pembaca, biar jelek2 gini aku juga masih ada darah ningrat, di akte kelahiranku,
    namaku aja depannya ada huruf R terus dikasih Titik, (artinya Raden), emang masih musim ? pake raden2 segala ?, bangga campur malu sih kalo pas diabsen dan dipanggil Raden, semua menengok ke arah aku, ngarepin, kalo yang nunjuk tangan pake jubah dan diatasnya ada mahkota, dan dipergelangan tangannya minimal ada gelang emaslah barang beberapa gram, gak taunya, yang ngacung gw, udah jelek, kucel, mana tangannya busikan lagi, rada2 nyesel sih mereka nengok, bikin pegel leher aja !. kalo ada yang mau pengen aku jual aja nih, gelar raden aku. he.. he…

    Aku mengikuti wanita itu, yang kelak aku tahu bahwa dia adalah satu2nya pembantu dirumah ini, Bi Iyem, begitu ia dipanggil, menginjak usianya yang mendekati 50 tahun, hidup tanpa menikah, menurutnya, ia pernah menikah, tetapi suaminya pergi meninggalkannya karena tidak kunjung dikaruniai anak. Alasan klise, pembenaran terhadap kesalahan, daripada tinggal dikampung bengong dan tanpa ada yang mengurus lebih baik ia kerja di kota sebagai pembantu. lumayanlah, itung2 dapat makan, tidur gratis dan lebaran bisa mudik, desek2an di bis, kali aja nemu jodoh , dengan membawa oleh2 buat sanak sodara dikampung.

    Dengan tampang udik (katro, ndeso), aku menatap ruangan dalam rumah yang serba mewah itu. “Silahkan duduk Den, tunggu sebentar, ibu baru selesai mandi, Nanti Bibi bilang ke Ibu, Aden sudah datang” kata Bi Iyem sambil mempersilahkan aku duduk di ruang tamu.

    Tak lama, seorang wanita datang menghampiriku, “Ini Fandi ?” sahutnya sambil senyum, aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala, “Kamu sudah besar, terakhir kali Tante melihatmu, kamu masih SD kali ya ? ” sambil memelukku dan mencium pipiku kiri kanan, (mudah2an gak disomasi dan ditegur kaya tukul). Kaget aku dengan perlakuannya yang ramah ini dan berusaha membalas cipika-cipiki beliau.

    Wangi beneeer, abis mandi, parfumnya aja asli import, yang kalo disemprotin dibadan, wanginya baru ilang besok, emang elo yang kalo pake parfum seketemunya, kalo pas lagi nebeng mobil temen, liat pewangi mobil maen semprot2 aja ke badan, yang ada wanginya nyebar seruangan kaya abis disemprot foging nyamuk, mendingan wangi kuburan baru, kembang tujuh rupa.

    “Gimana kabar Bapak dan Ibu kamu disana ? ” tanyanya, dan semua pertanyaan2 basa basi pun diajukan olehnya. Setelah kurang lebih beberapa jam kami berbasa basi ria.
    “Kamu Istirahat aja dulu, mungkin kamu capek sehabis perjalanan” kata Tante Mala kemudian, “Bi Iyem udah menyiapkan kamar untuk kamu, Tante sore ini mau senam dulu, nanti pulang sebelum magrib, kalo kamu mau makan, makan aja dulu, nanti kita sama2 makan malam ya ?”, lanjut Tanteku, “Iya Tante, saya tadi sudah makan, mungkin mau tidur2an aja dulu” sahutku menjawab.

    Sang Tante pun mempersilahkan aku untuk menempati sebuah kamar yang berada paling belakang dilantai atas rumah tersebut, perlu diketahui bahwa kamar dirumah ini semuanya ada 5 dan hampir semuanya berada di lantai atas, hanya satu kamar dibawah untuk pembantu, satu kamar ditempati oleh Tanteku itu dan 2 Kamar lain ditempati oleh anak-anaknya. Aku menempati kamar belakang yang menghadap taman dan kolam renang. Waw, tempat yang strategis. didalam kamar layaknya hotel berbintang, kasur yang empuk dan lebar cukup buat 2 orang, televisi 21″, ada Video Tape Playernya lagi. mantaap… (Jaman ntu belom Ada DVDlah, jangankan DVD, VCD aja belom ada!).

    Mungkin karena lelah, aku langsung merebahkan badanku dan tertidur lelap….

    Jam 7 lewat aku dibangunkan Bi Iyem, “Den.. Den… Bangun Den…” terdengar suara Bi Iyem memanggilku sambil mengetuk2 halus pintu kamarku (bukan gedor2lah… emangnya lagi digerebek di hotel ?), “Sudah ditunggu sama Ibu dibawah untuk makan malam ” sahutnya kemudian, “Iya Bi, sebentar lagi saya kebawah, saya mau mandi dulu !” jawabku, berusaha untuk bangun, berjalan dan membuka pintu. Aku pun langsung mandi dengan menggunakan Kamar mandi yang letaknya didepan kamarku, juga merupakan kamar mandi yang sering dipakai oleh anak2 dikeluarga ini, sedangkan Tante Mala menggunakan kamar mandi yang berada didalam kamar beliau.
    Selesai mandi, aku menuju ke ruang keluarga dan ruang makan dan disana telah menunggu 4 orang yang kesemuanya perempuan dan cantik2, salah satunya adalah Tante Mala, dan aku lalu dikenalkan oleh Tante Mala kepada ketiga putrinya. “Fandi, ini anak2 Tante, kmu mungkin belum mengenal mereka semua, karena memang mungkin dulu sekali waktu kalian masih kecil2 tante masih suka mengajak anak2 tante berkunjung ke keluarga, tp karena mereka sudah besar, susah sekali mengajak mereka” tutur Tanteku. “Om Mirza kebetulan sedang diluar kota, mungkin baru minggu ini om kamu kembali, jadi beginilah disini, kalo om kamu tidak ada, ya tidak ada lelaki dirumah ini ” sahutnya kemudian.

    Tante Mala, merupakan sepupu ibuku, satu kakek, lain ibu lain ayah (ya namanya juga sepupu, kalo satu ibu satu bapak, sodara sekandung lah), menikah diusia 18 tahun, diumurnya yang mendekati 38 tahun, dikaruniai 3 orang anak, semuanya putri dan cantik2 seperti ibunya, yang tertua Moza 20 thn, yang kedua Mita 18 tahun dan si bontot…. Mumun (lah kok, jauh amat ? mumun, ky nama tukang pecel ?) bukan deng, yg bontot namana Maya, masih SMA 17 Tahun.

    Om Mirza, suami Tante Mala, berusia 48 tahun, selisih 10 tahun dengan Tanteku, orangnya ganteng, dengan kumis tebal yang makin membuatnya tampak wibawa, sebagai pengusaha kontraktor pekerjaan sipil yang cukup sukses dengan proyek2 pemerintah. Karena kesibukannya, bisa dibilang ia jarang dirumah, kadang pergi pagi – pulang malam, kadang pergi malam – pulang pagi, kadang pergi lama, bisa 1 sampe 2 bulanan – baru pulang, kadang nganggur dirumah lamaaa – gak pergi2 (kalo lagi gak ada proyek), tapi dia gak pernah sih yang namanya pergi tiga kali puasa, tiga kali lebaran (ntu mah bang Toyib!) wkwkwk.

    Dalam usianya yang menginjak paruh baya, Tante Mala tidak menampilkan sosok sebagai wanita yang keibuan (kaya ibu2 maksudnya), malah ia lebih nampak sebagai wanita feminin, dengan dandanan yang lebih nampak sebagai wanita gedongan kebanyakan, emangnya emak kite, baru umur 40 taon aja udah kaya umur gocap, boro2 buat beli lipstick, buat beli beras aja udah susah, sukur2 ada uang lebih belanja, kembalian mecin, bisa beli pupur buat bedak, Penampilan Tante Mala memang jauh menggambarkan dari umur sebenarnya. Tepat ditengah ruang keluarga dipajang foto keluarga mereka berlima, Sang Ayah duduk dibangku dan berdiri dibelakangnya 4 wanita cantik layaknya dewa yang dikelilingi oleh 4 bidadari, dan yang mengherankan aku, Tante Mala nampak seperti kakak dari putri2nya, cantik beneeer.

    Mungkin untuk menjaga kebugaran dan biar keliatan selalu awet muda, tante Mala rajin merawat tubuhnya, ikutan senam seminggu 2-3 kali, ke Spa seminggu sekali, ke salon semau dia, belum lagi berenang yang tinggal nyebur, yang jelas, uang ada semua ada. Emangnya kita, boro2 ke salon, buat nyukur aja (potong rambut) selama masih ada temen yang bisa nyukur, ya kita manfaatin, dengan modal gunting ma kaca spion bekas, trus nyari tempat yang adem, ya jadi lah kita nyukur, duit buat nyukur lumayan kan bisa beli udud setengah bungkus, Ada kembalian duit logam 2 ratus perak, pas bener buat iseng nyabutin jenggot sambil sesekali besiul godain cewek yang lewat !.

    Duh cantik2 bener mereka, sambil mengenalkan diri aku memandang mereka satu persatu, sudah ibunya cantik bapaknya cakep dan ganteng, kaya, yaa pantaslah mereka seperti ini, jadi iri, hehehe…. menunduk malu, yaa maklumlah, tampang gw pun pas2an.. masih untung idup, boro2 berani naksir cewek, masih sukur waktu godain cewek, mereka cuma melengos aja, coba kalo diludahin.. ancurrrr dah, maklumlah, aku kan gini2 juga masih keturanan indo, Indo Jerman, Ibu Jereng Bapak Preman…. hehehe…

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Akhirnya suasana pun menjadi akrab, pembicaraan demi pembicaraan mengalir dengan lancar, karena mereka jauh lebih muda dari aku, mereka memanggilku dengan panggilan “Aa” yang artinya kakak. Kaya Aa Gym gituh .. hehehe.. Selama makan malam, banyak pembicaraan yang terjadi, dan aku berusaha untuk mendalami mereka satu persatu (mendalami maksudnya disini artinya memahami karakter dan sifat mereka, bukan mendalami yang itu !!!).

    Tante Mala, lama-lama kalo kuperhatikan, wajah mirip seperti wajah artis Vina Panduwinata, dengan alis tebal, hidung yang bangir mancung, bibir tipis sensual, pipi halus, rambut panjang sebahu lebih sedikit, ikal bergelombang, tinggi sekitar 158 cm, dengan payudara yang cukup besar menurutku, mungkin dengan lingkar dada 36 dan bercup C, karena dengan mengenakan baju senam, dengan belahan dada yang cukup rendah, selain mengambarkan lekuk tubuhnya yang membuat setiap mata lelaki melotot dan seakan tak mau lepas memandangnya.
    Pabrik susu didadanya, layaknya seperti mau tumpah. putih, ranum, dan tampak masih kencang untuk wanita seusianya, dengan mengenakan Bra yang terlihat kokoh melindungi, namun seakan tidak muat menampung seluruh Isinya, bikin jantung deg.. deg.. serrr….. Dan yang lebih membuat pikiranku merantau keawang-awang adalah bentuk pinggul dan pantat beliau, begitu indah, dengan pinggang kecil dan pantat bulat penuh, songgeng seperti bebek seakan mengajak setiap lelaki untuk mengikuti dari belakang kemanapun dia pergi.

    Moza, diusianya yang baru menginjak 20 tahun, kuliah tingkat tiga di sebuah PTS ternama, tampak seperti gadis dewasa dengan tubuh tinggi semampai, sekitar 168cm (kayaknya aku kalah tinggi deh, aku cuma 163 cm, maklum lah.. kurang gizi ma keturunan yang kurang bagus .. hiks), tubuh sintal padat, semok, bohay, kenceng deh… mirip seperti sang ibu dengan bentuk payudara yang indah dan menantang.
    Dengan wajah yang melankolis, alis tebal, bentuk mata yang bulat dengan sorot mata jernih, dan dilengkapi dengan bibirnya yang tipis merekah, dengan lisptick tipis membuat wajahnya semakin tampak menarik, dengan rambut panjang sedada, bulu2 halus menjalari seluruh tubuhnya terutama dibagian lengan dan kakinya, tampak eksotis, membuat cowok-cowok ingin mendekatinya dan mempacarinya dengan segala cara. yang bikin lengkap adalah bentuk pantatnya yang mengikuti jejak sang ibu, duh.. pusing deh…
    apalagi ketika melihat dia dengan celana pendek ketat. bawaannya yang kalem, lembut, penuh kedewasaan, orang tak akan menyangka kalo dia masih berumur 20 tahun, orang pasti akan menyangka dia berumur 24 ato 25 tahun.

    Mita, Mahasiswi tingkat pertama sebuah kampus pariwisata terkenal, dengan potongan rambut pendek seleher, muka berbentuk oval, hidungnya yang bangir bulat, bibirnya tipis agak lebar seperti penyanyi rosa memperlihatkan sifatnya yang murah senyum, periang, seperti layaknya anak mahasiswi seusianya. tinggi 160cm, dengan berat yang lumayan menurutku, namun jelas memperlihatkan kemontokan dan kemolekan tubuhnya, ditambah lagi dengan gaya berpakaian yang tampak super cuek, kuliah dengan menggunakan baju seragam yang cukup tipis dengan rok lebih dari 10cm diatas lutut, seperti dianjurkan kampus, dan sering tanpa menggunakan kaos dalam, jelas mengundang mata cowok2 untuk lebih menyelami isi dada dari cewek ini, cekakak-cekikik ditelpon merupakan kegiatan rutin sehari-harinya.

    Cerita ini bersambung, ada banyak lagi sambungan dari birahi tante 35 tahun ini, aku sampai gak bisa menulis lagi, jadi ngebayangin nih tante,, duuuhh…

    Baca Juga :
  • Hilangnya Perawanku

    Hilangnya Perawanku


    1662 views

    Duniabola99.org – Nama saya James (samaran). Saya seorang mahasiswa di suatu universitas swasta yang cukup terkenal di Bandung.
    Suatu hari menjelang ujian akhir semester, saya diajak
    oleh adik kelasku untuk belajar bersama. Aku menerima
    saja, karena dari dulu semenjak ia masuk ke jurusanku,
    aku memang sudah ingin jadi pacarnya.

    Perawakannya cukup cantik, dengan tubuh yang ramping
    terawat, dan tentunya kulit yang putih karena ia
    keturunan Cina. Laura namanya. Begitu Laura mengajakku,
    tentu saja kujawab,

    “Mau..” “Jam berapa?” tanyaku.

    “Jam 3 sore, di rumahku, jangan terlambat soalnya nanti nggak
    elesai belajarnya”, jawabnya. Wah, kesempatan nih,
    pikirku. Setahuku, ia tinggal berdua saja dengan
    pembantunya karena ayah dan ibunya yang sibuk mencari
    nafkah di luar pulau Jawa.

    Pulang kuliah, aku langsung bergegas pulang, karena
    kulihat sudah jam 14:30 WIB. Dengan cepat kumasukkan
    buku yang sekiranya akan dipakai ke dalam tas, karena
    takut terlambat. Sesampainya di rumah Laura, aku
    langsung memencet bel yang ada di gerbang depan
    rumahnya, rumahnya tidak terlalu besar, tapi cukup
    nyaman kelihatannya. Sempat aku bertanya, kok rumahnya
    sepi banget. Kalau begitu berarti bonyoknya lagi pada
    pergi, jawabku dalam hati.

    Tak lama setelah itu, Laura keluar membukakan pintu. Aku
    cukup kaget dengan penampilannya yang menarik, kali ini
    dia memakai kaos yang cukup ketat dan celana pendek
    ketat. Dia tersenyum lebar padaku, sambil mempersilakan
    aku masuk. Ketika masuk, aku merasakan rumahnya
    benar-benar sepi. “Langsung saja kita ke ruang tengah,
    yuk!” ajaknya.

    Sesampainya di ruang tengah, aku langsung duduk di
    karpet karena tidak ada sofa. Ruang tengahnya didesain
    ala Jepang dengan meja Jepang yang pendek yang disertai
    rak majalah di bawahnya.

    “Tunggu yah, aku mau mandi dulu”, katanya, “Habis
    keringatan abis senam nih!” Ternyata aku baru tahu kalau
    badannya bagus karena ia sering senam. “Kamu mulai aja
    dulu, nanti terangin ke aku yah”, katanya. “Kalo mau
    minum, ambil aja sendiri, soalnya pembantuku sedang
    sakit, dia lagi tiduran di kamarnya.”

    Cukup lama aku belajar sambil menunggunya dan akhirnya
    aku bosan dan melihat-lihat majalah yang ada di bawah
    meja di depanku. Kulihat semuanya majalah wanita, mulai
    dari kawanku, kosmo, dan majalah wanita berbahasa
    jepang. Tanpa sengaja, ketika kulihat-lihat kutemukan
    sebuah majalah yang berisikan foto cowok bugil dengan
    otot-otot yang bagus di tengah majalah bahasa jepang
    itu. Aku sempat kaget melihatnya. Bersamaan dengan itu,
    ia keluar dari kamar mandi yang letaknya di sudut kamar
    tengah di mana aku duduk. Dia keluar memakai kimono kain
    handuk putih. Karena keasyikan, aku tidak sadar kalau
    dia mendekatiku. Kupikir dia pasti masuk ke kamarnya
    untuk berpakaian terlebih dahulu. Aku sempat grogi,
    karena aku belum pernah didekati oleh wanita yang hanya
    menggunakan baju mandi, karena di rumahku tidak ada
    saudara perempuan, jadi aku merasa tidak biasa.

    “Ih, kamu, disuruh belajar malah liat-liat yang
    aneh-aneh.”
    “Ini mah nggak aneh atuh”, kataku, “Aku juga punya, dan
    badanku juga kayak gini loh!” bisikku sambil menunjuk ke
    salah satu model cowok di majalah tersebut.
    Aku memang sudah ikutan fitness sejak kelas 2 SMU, tak
    heran kalau aku lebih terkenal karena badanku yang bagus
    dibanding kegantenganku.
    “Ah, masa?” katanya, “Gua nggak percaya ah.”
    “Kamu kok tahan sih liat-liat kaya beginian?” tanyaku.
    “Mana ada yang tahan sih?” balasnya.
    “Tadi lagi nunggu kamu dateng ke sini saja aku sempet
    liat-liat dulu majalah itu lho! Jadi kamu tau khan,
    kenapa saya lama mandinya?” jawabnya sambil tersenyum
    mesum.
    “Ihh, kamu ini!” balasku, “Ternyata suka juga ya sama
    yang gituan.”
    “Iya dong, tapi, James katanya kalo maen langsung lebih
    enak ya dibanding masturbasi?” tanyanya. Saya sempat
    kaget ketika dia tanya hal yang begitu dalamnya.

    “Kata kamu, kamu mirip ama yang di foto majalah itu,
    buktiin dong.”
    Wah, kupikir ini cewek sudah horny banget. Aku sempat
    grogi untuk kedua kalinya, aku cuma bisa tersenyum.
    “Iya sih katanya, tapi khan…”
    Belum selesai aku bicara, dia langsung mencium bibirku.
    “James, tau nggak kalo aku tuh sebetulnya udah seneng
    banget ama kamu semenjak aku ketemu kamu”, bisiknya
    sambil mencium bibirku. Aku kaget dan responku cuma bisa
    menerima saja, soalnya enak sih rasanya. Terus terang
    aku belum pernah dicium oleh cewek sampai seenak itu,
    dia benar-benar ahli.

    Tanpa sadar, posisinya sudah berada di atas pangkuanku
    dengan paha yang menjepit perutku. Sambil menciuminya,
    kuelus-elus pahanya dari atas ke bawah, dan dia
    mendesah, “Akh… enak sekali!” Kuteruskan aksiku sampai
    ke kemaluannya, kuraba klitorisnya, dan kugosok-gosok.
    Desahannya semakin keras, dan tiba-tiba dia berhenti.
    “Wah, kok berhenti?” aku bertanya dalam hatiku. Langsung
    saja kubisikkan padanya bahwa aku juga betul-betul
    menginginkannya jadi pacarku sejak awal bertemu. “Lalu
    mengapa kamu nggak bilang ama aku?” tanyanya. “Karena
    aku takut kalau perasaan kita berbeda”, jawabku. Dia
    sempat terdiam sejenak.

    Langsung timbul pikiran kotorku. “Udah tanggung nih”,
    pikirku. Batang kemaluanku betul-betul sudah
    bedenyut-denyut sejak tadi. Langsung saja kubuka baju
    mandinya, dan kukulum dan kuhisap buah dadanya. Dia
    menerima saja, malah merasa keenakan, hal ini terlihat
    dari ekspresi wajahnya. Putingnya menjadi mengeras dan
    tak lama kemudian, dia mendesah, “Aakh…” saat kupegang
    liang kewanitaannya yang mulai basah.

    Aku semakin terangsang, batang kemaluanku benar-benar
    sakit rasanya. “Sayang, boleh kan kalau aku menjilati
    lubang keramatmu?” Dia mengangguk tanda setuju. Langsung
    saja kujilati liang kewanitaannya terutama daerah
    klitorisnya. Lumayan lama aku menjilatinya sampai aku
    merasa mulutku kering sekali. Akhirnya dia mendesah
    panjang, “Aakhhh… aku mau keluar James…” Terlihat
    cairan putih keluar dari liang senggamanya, baunya amat
    merangsang dan rasanya jauh lebih merangsang lagi.

    “James, maen beneran yuk?” ajaknya.
    “Wah, gila juga nih cewek”, pikirku.
    Karena batang kemaluanku sudah sakitnya bukan main,
    langsung saja aku iyakan. Lalu kubuka semua baju dan
    celanaku. Kubaringkan dia di lantai berkarpet, dan
    kulipat kakinya, kunaikkan ke bahuku, dan mulai
    kumasukkan batang kemaluanku yang sudah tegak itu.
    Sempit sekali, hampir tidak bisa jalan. Kutekan lebih
    keras. Dia menjerit kesakitan, “Stop James, sakit tau.”
    Aku tidak menghiraukannya dan terus menekan batang
    kemaluanku sampai rasanya kepala batang kemaluanku
    menabrak sesuatu. Lalu aku mulai memaju-mundurkan
    badanku ke depan dan ke belakang.

    Laura mulai merasa enak, dia sudah tidak menjerit lagi.
    “Tuh enak kan”, kataku.
    “Iyah”, jawabnya, “Bener! enak sekali.. lebih cepet dong
    James.”
    Kupercepat permainanku, dan dia mendesah, “Ah.. ah..
    ah..” karena merasa nikmat. Lama juga aku mengocoknya.
    Tak lama kemudian, “James.. aku mau keluar lagi.”
    “Sama”, balasku.
    “Sedikit lagi, James… Aakkhhh… enak sekali James”,
    bersamaan dengan itu, aku pun keluar dan kukeluarkan
    seluruh spermaku di dalam liang kewanitaannya. Batang
    kemaluanku terasa hangat dan nikmat bercampur jadi satu.
    Kutarik batang kemaluanku keluar dan kulihat tetesan
    darah di karpet. Aku sempat kaget, berarti dia masih
    perawan. Aku sempat merasa senang banget waktu itu.

    Laura bangun dan dia kaget saat melihat batang
    kemaluanku yang cukup besar, panjang 15,5 cm diameter
    3,5 cm. Langsung dia kulum batang kemaluanku, yang sudah
    mau tidur lagi. Begitu dikulum, batang kemaluanku
    berdiri lagi karena enaknya. Dia mainkan lidahnya di
    kepala batang kemaluanku dan menjilat seluruh bagian
    batang kemaluanku sampai masuk semua, sampai akhirnya
    aku merasa ada dorongan yang kuat pada batang kemaluanku
    dan, “Creeet.. creeet.. creet..” spermaku keluar, dia
    hisap dan sebagian muncrat ke wajahnya. “Hmmm.. enak
    sekali James”, terlihat ekspresi wajahnya yang senang.

    Kami pun kelelahan, dan berbaring bersama di ruang
    tengah sambil berpelukan dan mengucapkan kata-kata
    sayang. Tanpa terasa waktu sudah jam 6 sore. Kami mandi
    bersama, dan setelah itu kami makan malam bersama. Aku
    disuruhnya menginap, karena malammya kita mau
    mempraktekkan jurus yang lain katanya. Aku mengiyakan
    saja. Lalu kutelepon ke rumah dan bilang bahwa aku malam
    ini mau menginap di rumah teman, aku tidak bilang itu
    rumah Laura, karena sudah pasti tidak boleh.

    Begitu selesai, kita sempat tertawa bersama karena kita
    tidak belajar malah bermain seks. Tapi tidak masalah
    sekalian buat penyegaran menuju ujian. Dia balas dengan
    senyum. Karena kehabisan pembicaraan, akhirnya kami
    mulai terangsang lagi untuk berciuman. Kali ini aksinya
    lebih gila. Sambil berciuman kami saling membuka baju.
    Sampai tidak ada satu benang pun menempel di badan kita.
    Lalu di bicara, “James, kita ke kamarku yuk, biar lebih
    asyik.” Kugendong dia ke dalam kamarnya, dan kita
    lanjutkan lagi dengan berciuman. Tak lama kemudian
    kupegang liang kewanitaannya, sudah basah ternyata.
    Langsung saja kubalikkan badannya dan kumasukkan batang
    kemaluanku dari belakang. Kali tidak sulit. Dia mendesah
    enak ketika kumainkan batang kemaluanku di lubang
    senggamanya. Kumainkan terus sampai aku dan dia mau
    keluar.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Akkhhh…” kami berdua sama-sama keluar, kukeluarkan
    spermaku di luar, karena takut dia hamil. Tenyata Laura
    belum puas, dia membaringkan tubuhku di kasurnya. Dia
    langsung berdiri di atas tubuhku dan mulai memasukkan
    batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. “Ahhhh.. ”
    desahnya, “Gini lebih enak James..”

    Aku benar-benar lemas tapi karena permainannya yang
    begitu hebat, aku sampai lupa. Dia teruskan sampai
    spermaku keluar, cuma sedikit kali ini, tidak seperti
    sebelumnya. “James dikit lagi juga aku keluar”, bisiknya
    tertahan sambil menaik-turunkan tubuhnya di atas
    badanku. Akhirnya dia keluar juga. Batang kemaluanku
    terasa pegal sekali, badanku benar-benar lemas. Dia juga
    terlihat lemas sekali. Kami tertidur lelap sampai pagi
    di kasurnya sambil berpelukan dengan tidak berpakaian
    karena pakaian kami tertinggal di ruang tengah dan malas
    mengambilnya karena sudah capek.

    Besok paginya, kami bangun bersama, mandi bersama,
    sarapan dan pergi ke kampus sama-sama. Semenjak itu
    kamipun sering belajar bersama, walaupun ujung-ujungnya
    berakhir di kasur airnya yang empuk. Tapi aku jarang
    menginap, karena takut orang tuaku curiga, ini cuma
    rahasia kita berdua.

    END

     

    Baca Juga :
  • Pengalaman Ngentot Kontol Gede Mantanku

    Pengalaman Ngentot Kontol Gede Mantanku


    1861 views

    Duniabola99.org – Ketika aku jalan2 dengan temen2 sekantor ke pasar seni, aku ketemu dengan mantan cowokku. Dia mengajakku untuk ngobrol terpisah dari temen2ku yang lain, aku pamitan dengan temen2ku. Kebetulan ketika itu suamiku gak ada dirumah, biasa keluar kota untuk tugas kantornya, jadi aku bebas mau pulang jam berapa juga. Dia mendajak aku makan dulu.

    Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak2 yang sangat rimbun sehingga dari kaca depanpun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis. Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing2. “Sin, kemana suami kamu”, tanyanya. “Dia sibuk sama kerjaannya”, jawabku. “Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus, kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh”, katanya lagi. “Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu”, jawabku lagi. “Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol”, katanya sambil tersenyum. “Apanya yang jadi odol”, tanyaku gak ngerti. “Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama2 bisa jadi odol didalem”, jawabnya sambil tertawa. “Dasar”, jawabku sambil mencubit pinggangnya. “Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang”, katanya lagi. “Kok pas foto”, tanyaku gak ngerti. “Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu”, jawabnya. Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran” jawabku membelokkan pembicaraan. “Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain”, jawabnya. “Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong”, tanyaku lagi. “La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat”, jawabnya. “Terus kamu dikasi”, tanyaku lebih lanjut. “Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay”, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahan-lahan didekatkan wajahku.
    Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas2nya dengan gemas. “Sin, katanya lagi “aku pengen ngentotsama kamu”, katanya terus terang sambil terus meremes2 toketku. Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya. “Ah, kamu nakal ih”, kataku manja. “Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku”, katanya sambil membuka retsluiting celanaku. Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD. “Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya”, katanya lagi. Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali. “Gede amat kontolmu” kataku. “Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku”, jawabnya bangga. “Gak segede kontolmu”, jawabku terus terang. “Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot”, katanya sambil tertawa. kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan urat-uratnya nonjol-nonjol. “Wah!… pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong”. “Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot”, jawabnya.

    Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. “Aah enak”, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2. Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku. “Sin, ni jembut, lebat amat,” katanya sambil mengelus2 jembutku. Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku. “Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya”, katanya. Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat. Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku. “aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu”, kataku minta. Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan. “Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih”, aku terus merengek2 minta segera dientot.

    Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku “Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu”, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku. Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus. “Sin diemut mulut kamuaja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya”, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku. “Sin, aku ngecret dimulut kamu ya”, katanya. “Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku”, jawabku. Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di nonokku. “ssshhhhh…..”, erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundur-majukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe, “cepetean ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu”, Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya “aahhhh”, kurasakan nonokku menegang dan mengejut-ngejut menjepit kontolnya. “Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu”, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya. “Aaahhhhh…. gila…. ini nikmat sekali… “, dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Aku terkulai lemes, kupeluk dia “Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti”, katanya. “Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana” ajakku. Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.

    Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru. Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.

    Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaik-turunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya. “aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh”, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.

    Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras, “Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu”. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe, “Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih”. Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi “nikmat banget, teken yang keras dong”. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku. “lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya”, kataku. “Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi”, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.

    Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu. “Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya”. “Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu”, jawabku tersenyum. Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka. Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah. Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, “Gantian dong”. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2. “Enggak dilap malah diemut”, katanya. Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. “sudah siap tempur lagi nih kontolmu”. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar – nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot. “aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong”, aku merengek2.

    Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku. “Akhhh… Oukkkhhh” seruku kenikmatan. Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong “aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh”. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan “Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin”. Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe. “aku mau nyampe lagi, aakh”, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur. “Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret”, katanya. “Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku”, jawabku.

    Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama. Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku. “nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras”, aku merintih2. Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku. “Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh”, kataku kepayahan. Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku. “pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku”, teriakku. Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluar-masukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya. “Sin, aku udah mau ngecret”, akhirnya dia melenguh. Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya “Sin, aku ngecret”. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi “aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret”. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri. “Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang”. “iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya”

    Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi. “Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar”. Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi. “aku laper nih”, kataku. Dia tersenyum “Semalem kerja keras ya Sin”, “Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya”, jawabku. “Tapi suka kan”, katanya lagi. “Suka banget, enak kok gak suka”, jawabku. Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri. “Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi”, katanya dari ranjang.

    Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras. Dia mulai mencium bibirku dengan napsu, toketku pun diremas2nya dengan gemas. Perlahan dia mulai menciumi toketku, pentilku menjadi sasaran emutannya, aku mendesah2 keenakan. “Terus dong, enak”, erangku. Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonokku. Pahaku dikangkangkannya, sehingga belahan nonokku menganga. Dia mulai menjilati nonokku yang sudah basah. Aku tambah melenguh2 ketika itilku menjadi sasaran jilatannya yang berikut. “enak banget, aku udah napsu nih. Dientot dong”, pintaku. Dia tidak memperdulikan eranganku, malah itilku diemutnya, sementara tangannya terus meremas2 toketku dan memlintir2 pentilku. Rangsangan yang aku terima pagi buta itu makin besar sehingga akhirnya aku tidak dapat menahan diriku lagi, “aku nyampe aah”. “Cepat banget Sin, belum dientot”, jawabnya. Aku terkulai lemas karena sudah nyampe, kontolnya segera kuremas2 lagi. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, aku menyambut ciumannya. Lidahku segera melilit lidahnya dan dia menghisap lidahku yang masuk kemulutnya. Toketku terus diremas2nya. “Sin, isep kontolku dong”, pintanya, segera saja aku merubah posisi dan mulai menjilati kontolnya yang sudah keras banget ngacengnya. Kepala kontolnya mulai kuemut dan tak lama kemudian kepalaku mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kontolnya ke mulutku. Gilirannya yang melenguh, “Enak banget Sin”. nonokku yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi sasaran, Lidahnya segera menyerbu masuk dan mulai menjilat itilku lagi. Napsuku dengan cepat berkobar kembali.
    Aku direbahkannya dan tubuhnya langsung menindihku sembari menciumi bibirku. kontolnya diarahkan hingga berada tepat di depan mulut nonokku, digosok-gosokkannya kontolnya di lipatan nonokku. Sensasinya sangat mengenakkan, aku memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonokku semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam nonokku. Aku mengangkat kedua kakinya hingga selakanganku lebih terbuka lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonokku. Aku mengeluh, “Aduh.., enak banget deh”. Saat itu kontolnya telah masuk semua, dia diam sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin kencang hingga memasuki nonokku sampe mentok. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu sambil melumat habis bibirku dan meremas toketku yang mengeras. Ciumannya mulai turun ke leherku, aku mendesah kenikmatan. “aku hampir..” aku makin mendesah nggak karuan. Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonokku dengan keras dan cepat. Aku terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja kdealam nonokku. “haku mau lagi.. Ahh..”, rintihku. “Aku juga Sin..”, balasnya. Enjotannya dipercepat dan akhirnya pejunya muncrat memenuhi nonokku. Bersamaan dengan itu, aku mengejang keenakan. Aku nyampe berbarengan dengan dia. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. “Enak banget Sin”, erangnya. Aku dipeluknya sambil mencium keningku, kon tolnya masih tertanam di nonokku sampai mengecil dengan sendirinya. Dia akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sangat basah oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali tidur sambil berpelukan beberapa lama. Ketika bangun, segera dia mengajakku membersihkan diri, berpakaian dan cek out

  • Majalah Maxim Edisi Yui Park

    Majalah Maxim Edisi Yui Park


    1273 views

    Duniabola99.org– Yui Park

     

  • Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!

    Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!


    1355 views

    Duniabola99.org – Pembokat gue cewek umurnya +/- 16 tahun, anaknya putih, bersihlumayan cakep. Postur badannya agak pendek kira-kira 158 cm beratnya kurang lebih 43 kg.
    Kejadiannya waktu Nyokap Bokap gue lagi ke luar kota, Gue pas
    lagi nyetel laser Bokep diruang TV, terus kebetulan dia lewat mau beresin Kamar gue.

    Dia sempet ngeliat orang bule lagi begituan di TV, tapi belagak
    enggak pengaruh, kira-kira 5 menit dia dikamar gue, gue yang
    udah ngaceng nyelonong juga ke kamar, dia lagi nungging beresin
    tempat tidur gue, dia nggak tau kalo gue udah di dalam kamar gue
    terus gue pegang pundaknya, dia sempet kaget, terus balik badannya
    pas gitu gue cipok aja bibirnya.
    dia kayaknya kaget banget tapi nggak berusaha ngelawan (takut kali)
    gue lepasin cipokan terus gue tanya :
    “Udah pernah cipokan belum?”
    “er..eh…mas kok gitu sih”
    “Enak nggak..?” gue pancing
    “Nggak tau ah…” katanya
    “Mo lagi nggak?”
    belum sempet dia jawab gue udah lumat lagi bibirnya, kali ini
    dia kayaknya lebih pasrah. Pikir gue kesempatan niih
    Terus tangan kiri gue pegang teteknya diluar t-shirtnya sementara
    tangan kanan gue megang pantatnya.
    Kayaknya doi enjoy banget, enggak lama gue rebahin dia diatas
    tempat tidur gue sambil gue tindihin dia.
    Gue buka zipper jeans gue ama pelorotin celana dalam gue,
    batang gue udah berdiri.Gue pegang tangan kanan dia terus
    gue suruh genggam batang gue.
    “Gerakin tangan kamu Nit…”
    “mass,… kan malu….nih saya”
    “Enggak ada siapa-siapa kok malu..”gue jawab
    Rupanya dia udah terangsang juga. Gue keatasin t-shirtnya sampe kelihatan bra-nya warna krem toketnya sih sedeng-sedeng aja, terus gue ciumin branya (untungnya doi abis mandi) wangi mek!
    Gue singkap bra-nya kelihatan teteknya terus gue kulum puting nya dia, dia kelojotan
    “ahh….mas….geli”
    “ntar juga enak”
    5 menit gue cupangin teteknya, sementara tangan doi udah mulai
    jago ngocokin batang gue. Gue pelorotin celan pendek dia bareng
    ama celana dalamnya. Dia kayaknya kaget
    ” mass… jangan….mas”
    “Saya cuma mo liat doang kok” gue kelesin sambil gue cipok
    biar dia nggak ngomong lagi
    jembutnya hitam halus nggak banyak, terus gue colok2 ma jari
    tengah
    “eh…ehhhh….ssaakit mas..”
    “ntar juga enak, abis barang kamu sempit juga”
    Gue masih terus dikocokin, barang gue udah tegang abis mo
    keluar tapi gue tahan.
    Gue sempet kangkangin paha doi pake badan gue terus gue arahin batang
    gue ke lubang doi, doi tetep megangin barang gue, sempet gue
    oles-olesin barang gue ke lubang dia, dia udah basah juga (bag.
    dalamnya & barangnya nggak terlalu becek)gue teken kepala barang gue
    sampe ilang kepalanya. Dia udah ngerang-ngerang sakit tapi enak
    gue cabut kepala barang gue terus gue olesin ludah gue.
    Gue tancep lagi kali ini rada licinan dikit.
    Setengah batang gue udah masuk kedalam lubangnya terus gue udah mulai
    ngocok keluar masuk lubangnya, nmakin lama makin licin dan nggak
    terasa lagi semua batang gua udah masuk
    “Mmmaas……” dia ngejerit pas gue teken seemuanya masuk.
    Gue angkat kakinya keatas biar tambah dalem masuknya.
    “Mmass ccepeeet mass…”
    “Nit…barang kamu enak bbanet”
    “Kocook mas….argh….”
    3 Menitan ada gue entotin dia akhirnya gue udah nggak tahan
    mo keluar gue tancep yang dalem trus gue keluarin di dalam
    crettt….cerrttt….crret.
    Sejak darii itu gue sering ******* ama dia kalo punya kesempatan
    sampe akhirnya dia hamil.
    Itu perawan pertama yang gue dapetin. Nanti gue sambung lagi
    ceritanya waktu gue ngentotin dia di Kamar Mandi dia pas lagi
    Hamil muda, yang ternyata memeknya lebih enak ketimbang waktu gue
    perawanin.

     

    Baca Juga :
  • Fantasy Seks Dengan Guruku

    Fantasy Seks Dengan Guruku


    1443 views

    Semula aku tidak percaya telah berbuat mesum dengan seseorang yang sangat aku hormati, dia adalah Mbak Wulan (28 tahun) seorang guru agama di sebuah SMP negeri di Kota Yogyakarta. Aku mengenalnya karena suaminya yang bernama Susilo (40 tahun) sering mengisi pulsa di counter HP milikku.

    Seminggu sekali dia ketempatku, kadang sendiri kadang juga berdua dengan istrinya. Karena sudah kenal baik aku sering mampir kerumahnya saat pulang dari toko, kebetulan rumahnya searah dengan tempat kosku. Oh ya namaku adalah Anton usiaku 22 tahun aku asal dari Surabaya.

    Singkat cerita kami sudah akrab, mereka berdua sebenarnya keluarga yang sempurna menurutku, Mas Susilo bekerja sebagai teknisi listrik PLN dan mereka sudah memiliki 2 orang anak yang berusia 12 dan 8 tahun. Terus terang saat pertama bertemu dengan Mbak Wulan aku sudah sangat kagum, dia pintar, cantik dan sholehah karena selalu berjilbab rapi.

    Selain itu dia juga taat pada suami dan pandai mendidik anaknya. Namun semua kekagumanku itu tiba-tiba berubah saat aku tahu kalau dia punya Pria Idaman Lain. Hal ini ku ketahui tanpa sengaja ketika aku melihat Mbak Wulan berboncengan dengan seorang lelaki di sebuah objek wisata di Kabupaten Magelang, padahal waktu itu masih jam sekolah dan seharusnya dia masih mengajar.

    Akupun terus mengikutinya dan mereka berdua berhenti di tempat yang sepi di sebuah warung yang tak di pakai lagi. Dengan mengendap-endap aku merekam aksi mereka berdua yang memadu kasih di tempat sepi. Walaupun mereka hanya sekedar berpelukan dan berciuman namun ini bisa jadi bukti yang kuat atas perselingkuhan mereka.

    Pada keesokan harinya aku berniat memberitahukan perselingkuhan ini pada Mas Susilo, namun saat aku datang kerumahnya aku cuma bertemu dengan Mbak Wulan. Entah setan mana yang menghasutku, tiba-tiba aku ingin memanfaatkan ini untuk berbuat sesuatu pada Mbak Wulan ketika aku diberitahu bahwa Mas Susilo sedang pergi mengunjungi Ibunya di Purwokerto beserta dua anaknya. Akhirnya akupun menjelaskan tentang rekaman video itu sambil mengancam Mbak Wulan akan mengirimkan rekaman ini pada suaminya.

    Dia sangat terkejut dengan pernyataanku yang mengetahui dengan detail perselingkuhannya dan akhirnya dengan menangis diapun memohon padaku untuk menghapus video itu dan sebagai gantinya dia berjanji akan memberi imbalan apapun yang aku inginkan.

    Akhirnya Mbak Wulan masuk perangkapku, dengan terus terang akupun meminta imbalan pertamaku yaitu mengajaknya mandi bersama. Dia langsung menolaknya dan menawarkan uang sebagai gantinya, namun aku tetap pada pendirianku sambil menyatakan bahwa aku tak butuh uang. Setelah sedikit bujukan akhirnya diapun mau menerima permintaanku dan aku segera menuju kamar mandi, sedangkan Mbak Wulan terlebih dulu mengambil handuk di kamarnya.

    Hal ini sengaja kulakukan agar aku bisa meletakkan HPku di tempat yang aman untuk bisa merekam aksi kami tanpa diketahui oleh Mbak Wulan. Sesaat kemudian diapun datang hanya dengan berlilitkan handuk, karena semua pakaian dan jilbabnya sudah di lepas di dalam kamar. akupun segera melepas pakaianku hingga bugil.

    Dia terkejut melihat torpedoku yang berdiri tegak karena terangsang dan segera kuraih tangannya lalu kuajak masuk kekamar mandi. Dia hanya diam saja sambil merunduk malu dan kesal pada perbuatanku, tapi aku tak peduli segera saja kutarik handuknya dan kamipun sama-sama bugil.

    Aku sempat tertegun melihat tubuh Mbak Wulan yang sangat seksi, kulitnya yang putih mulus sangat kontras dengan warna rambutnya yang hitam panjang tergerai sampai punggung. Setelah itu kamipun mandi berdua dengan menggunakan shower sambil menikmati guyuran air aku mulai mencumbui Mbak wulan, awalnya dia menolak namun dengan sedikit ancaman diapun menurut juga.

    Dengan leluasa aku memainkan organ intimnya, payudaranya yang montok dan berukuran 34B itu menjadi santapan empuk bagi bibir dan lidahku. Selain itu kedua telapak tanganku juga secara bergantian bergerilya di sekitar vagina dan pantatnya yang bahenol. Awalnya Mbak Wulan selalu berusaha menghindar saat aku memasukkan dan memainkan jariku ke lubang vegy miliknya namun akhirnya dia pasrah juga, mungkin karena sudah terangsang.

    Setelah beberapa lama perkiaanku ternyata benar, Mbak wulan mulai mendesah karena birahi dan akhirnya dia orgasme. Tubuhnya meliuk-liuk dan sesekali mengejang sambil mulutnya terus merintih. Aku tak menyia-nyiakan kesempatan emas itu, saat dia lengah segera kuposisikan tubuhnya sedikit menungging dan kupeluk dari belakang, dia menurut saja dan tak tahu kalau sebentar lagi akan kuentoti. Aku terus memainkan jariku di lubang vegy miliknya dan pada saat yang tepat langsung kuganti dengan kontolku yang telah berdiri tegak Blezz…. Slepp kontolku menancap sempurna.

    Mbak Wulan langsung berontak dan berusaha mencabut kontolku dari vaginanya, namun hal itu sia-sia saja karena aku sudah merengkuhnya dengan sepenuh tenaga sehingga perlawanannya tak berguna. Dengan leluasa aku mulai mnggoyangkan pantatku maju mundur dengan irama pelan agar tidak lepas lalu diapun mulai rileks dan tak berontak lagi, mungkin dia mulai menikmati goyangan kontolku di dalam vegynya.

    Akupun mulai menambah kecepatan goyanganku Slepp…slepp…slepppp…oh…ahhh..ahhh oh…. aku dan Mbak Wualn mulai saling mendesah dan tak berapa lama dia kembali orgasme, namun reaksinya jauh berbeda dengan yang pertama. Dia mengerang dan mendesah tak karuan

    Ahhh….Uhghhh….ahhhchh …ohhh….. akupun menjadi bersemangat dan semakin mempercepat goyanganku lalu diapun terkulai tak berdaya di sambil bersandar pada bak mandi. Oh… Ton kamu jahat banget sih….. aku kan sudah keluar banyak, ko masih di goyang terus….aku jadi lemas nihh.

    Akupun kembali memeluknya Maaf Mbak…. aku benar-benar terangsang dengan tubuhmu yang bahenol, jadi pinginnya goyang terusss…..Tapi enak kan Mbak..? Mbak Wulan tersenyum malu sambil mencubit perutku, Ton… kalo dari tadi aku tahu kamu pinter ngentot, nggak usah dipaksapun aku mau kamu entotin. Aku sangat kaget dengan pernyataanya ini, namun hal ini dibuktikan oleh dia. setelah tenaganya pulih dia tidak menolak kuajak ngentot lagi, namun dia minta pindah kedalam kamar tidur.

    Masih dalam kondisi bugil aku keluar dari kamar mandi untuk mengambil HPku yang kuselipkan di atas lubang ventilasi lalu segera masuk ke dalamkamar Mbak Wulan. Sambil menunggu dia datang kulihat kembali rekaman tadi dan hasilnya cukup memuaskan, karena semua adegan itu terekam dengan baik. Setelah itu aku segera mencari tempat yang pas untuk merekam aksiku yang kedua, tak jauh dari kasur ada tumpukan kulihat pakaian, segera kuletakkan disana sehingga tersamar dengan baik.

    Setelah Mbak Wulan masuk kamar akupun segera mencumbuinya, sengaja kuarahkan vaginanya menghadap kamera HP yang berada diantara tumpukan pakaian, sehingga aksi jari-jariku yang nakal di vagina Mbak Wulan terekam dengan baik. Setelah puas bercumbu kupun segera mengentotnya yang kuawali dengan posisi terlentang.

    Bless….Sleppp tanpa kesulitan aku menancapkan torpedoku dan rasanya memang mantap…. clepp..cleppp..ahhh…ahhhh….ohh..ohhh. Hanya desahan dan suara tumbukan kelamin kami yang terdengar dan berbagai gaya dalam ngentot seperti dalam film bokep yang ku tonton aku coba, termasuk gaya Dogy favoritku. Sampai akhirnya aku puas dan mencapai orgasme 2 kali. Sedangkan Mbak Wulan terkapar sampai tertidur karena kelelahan. Bahkan saat kurekam tubuh bugilnya dari jarak dekat dia hanya diam saja.

    Sejak saat itulah fantasi Sex yang aku inginkan selalu dapat ku praktekkan, aku menjadi sering mendownload film bokep dari barat dan kemudian aku coba lakukan dengan Mbak Wulan. Dia tak pernah menolak, kapanpun aku minta ngentot asalkan nggak sedang menstruasi dia akan datang. Karena kebetulan tempat kosku sangat aman maka aku tak pernah repot mencari tempat untuk ngentot.

    Namun bila rumah Mbak Wulan sepi aku lebih suka ngentot dirumahnya untuk melampiaskan fantasi Sex ku karena aku bisa lebih bebas berekspresi di berbagai tempat, tidak cuma di atas kasur, bisa di dapur, di ruang tengah, di meja makan di kamar mandi, di tempat jemur pakaian DLL .

    Di rumahnya aku memiliki tempat favorit untuk melampiaskan fantasi sex ku yaitu diatas kursi sofa di ruang tamu karena lebih santai dan penuh sensasi. Sampai saat ini aku terus melakukan perselingkuhan ini.

  • Euro chick Virginia Sun parting long legs outdoors to display teen cunt

    Euro chick Virginia Sun parting long legs outdoors to display teen cunt


    1443 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Pengalaman Dengan Istri Teman Lamaku

    Pengalaman Dengan Istri Teman Lamaku


    1537 views

    Duniabola99.org – Waktu di jam dinding menunjukkan sudah pukul 8.00, namun Azis belum juga datang. Dalam hati kecilku, Jangan-jangan Azis mau bermalam di kampungnya, aku tidak mungkin bermalam berdua dengan istrinya di rumah ini. Saya lalu teriak minta pamit saja dengan alasan nanti besok saja ketemunya, tapi istri Azis berteriak melarangku dan katanya,

    “Tunggu dulu pak, nasi yang saya masak buat bapak sudah matang. Kita makan bersama saja dulu, siapa tahu setelah makan Azis datang, khan belum juga larut malam, apalagi kita baru saja ketemu,” katanya penuh harap agar aku tetap menunggu dan mau makan malam bersama di rumahnya.

    Tak lama kemudian, iapun keluar memanggilku masuk ke ruang dapur untuk menikmati hidangan malamnya. Sambil makan, kamipun terlibat pembicaraan yang santai dan penuh canda, sehingga tanpa terasa saya sempat menghabiskan dua piring nasi tanpa saya ingat lagi kalau tadi saya bilang sudah kenyang dan baru saja makan di rumah. Malu sendiri rasanya.

    “Bapak ini nampaknya masih muda. Mungkin tidak tepat jika aku panggil bapak khan? Sebaiknya aku panggil kak, abang atau Mas saja,” ucapnya secara tiba-tiba ketika aku meneguk air minum, sehingga aku tidak sempat menghabiskan satu gelas karena terasa kenyang sekali. Apalagi saya mulai terayu atau tersanjung oleh seorang wanita muda yang baru saja kulihat sepotong tubuhnya yang mulus dan putih? Tidak, saya tidak boleh berpikir ke sana, apalagi wanita ini adalah istri teman lamaku, bahkan rasanya aku belum pernah berpikir macam-macam terhadap wanita lain sebelum ini. Aku kendalikan cepat pikiranku yang mulai miring. Siapa tahu ada setan yang memanfaatkannya.

    “Bolehlah, apa saja panggilannya terhadapku saya terima semua, asalkan tidak mengejekku. Hitung-hitung sebagai panggilan adik sendiri,” jawabku memberikan kebebasan.

    “Terima kasih Kak atau Mas atas kesediaan dan keterbukaannya” balasnya.

    Setelah selesai makan, aku lalu berjalan keluar sambil memandangi sudut-sudut ruangannya dan aku sempat mengalihkan perhatianku ke dalam kamar tidurnya di mana aku melihat tubuh terbaring tanpa busana tadi. Ternyata betul, wanita itulah tadi yang berbaring di atas tempat tidur itu, yang di depannya ada sebuah TV color kira-kira 21 inc. Jantungku tiba-tiba berdebar ketika aku melihat sebuah celana color tergeletak di sudut tempat tidur itu, sehingga aku sejenak membayangkan kalau wanita yang baru saja saya temani bicara dan makan bersama itu kemungkinan besar tidak pakai celana, apalagi yang saya lihat tadi mulai dari pinggul hingga ujung kaki tanpa busana. Namun pikiran itu saya coba buang jauh-jauh biar tidak mengganggu konsentrasiku.

    Setelah aku duduk kembali di kursi tamu semula, tiba-tiba aku mendengar suara TV dari dalam, apalagi acaranya kedengaran sekali kalau itu yang main adalah film Angling Dharma yaitu film kegemaranku. Aku tidak berani masuk nonton di kamar itu tanpa dipanggil, meskipun aku ingin sekali nonton film itu. Bersamaan dengan puncak keinginanku, tiba-tiba,

    “Kak, suka nggak nonton filmnya Angling Dharma?” teriaknya dari dalam kamar tidurnya.

    “Wah, itu film kesukaanku, tapi sayangnya TV-nya dalam kamar,” jawabku dengan cepat dan suara agak lantang.

    “Masuk saja di sini kak, tidak apa-apa kok, lagi pula kita ini khan sudah seperti saudara dan sudah saling terbuka” katanya penuh harap.

    Lalu saya bangkit dan masuk ke dalam kamar. Iapun persilahkan aku duduk di pinggir tempat tidur berdampingan dengannya. Aku agak malu dan takut rasanya, tapi juga mau sekali nonton film itu.

    Awalnya kami biasa-biasa saja, hening dan serius nontonnya, tapi baru sekitar setengah jam acara itu berjalan, tiba-tiba ia menawarkan untuk nonton film dari VCD yang katanya lebih bagus dan lebih seru dari pada filmnya Angling Dharma, sehingga aku tidak menolaknya dan ingin juga menyaksikannya. Aku cemas dan khawatir kalau-kalau VCD yang ditawarkan itu bukan kesukaanku atau bukan yang kuharapkan.

    Setelah ia masukkan kasetnya, iapun mundur dan kembali duduk tidak jauh dari tempat dudukku bahkan terkesan sedikit lebih rapat daripada sebelumnya. Gambarpun muncul dan terjadi perbincangan yang serius antara seorang pria dan seorang wanita Barat, sehingga aku tidak tahu maksud pembicaraan dalam film itu. Baru saja aku bermaksud meminta mengganti filmnya dengan film Angling Dharma tadi, tiba-tiba kedua insan dalam layar itu berpelukan dan berciuman, saling mengisap lidah, bercumbu rayu, menjilat mulai dari atas ke bawah, bahkan secara perlahan-lahan saling menelanjangi dan meraba, sampai akhirnya saya menatapnya dengan tajam sekali secara bergantian menjilati kemaluannya, yang membuat jantungku berdebar, tongkatku mulai tegang dan membesar, sekujur tubuhku gemetar dan berkeringat, lalu sedikit demi sedikit aku menoleh ke arah wanita disampingku yakni istri teman lamaku. Secara bersamaan iapun sempat menoleh ke arahku sambil tersenyum lalu mengalihkan pandangannya ke layar. Tentu aku tidak mampu lagi membendung birahiku sebagai pria normal, namun aku tetap takut dan malu mengutarakan isi hatiku.

    “Mas, pak, suka nggak filmnya? Kalau nggak suka, biar kumatikan saja,” tanyanya seolah memancingku ketika aku asyik menikmatinya.

    “Iiyah, bolehlah, suka juga, kalau adik, memang sering nonton film gituan yah?” jawabku sedikit malu tapi mau dan suka sekali.

    “Saya dari dulu sejak awal perkawinan kami, memang selalu putar film seperti itu, karena kami sama-sama menyukainya, lagi pula bisa menambah gairah sex kami dikala sulit memunculkannya, bahkan dapat menambah pengalaman berhubungan, syukur-syukur jika sebagian bisa dipraktekkan.

    “Sungguh kami ketinggalan. Saya kurang pengalaman dalam hal itu, bahkan baru kali ini saya betul-betul bisa menyaksikan dengan tenang dan jelas film seperti itu. Apalagi istriku tidak suka nonton dan praktekkan macam-macam seperti di film itu,” keteranganku terus terang.

    “Tapi kakak suka nonton dan permainan seperti itu khan?” tanyanya lagi.

    “Suka sekali dan kelihatannya nikmat sekali yach,” kataku secara tegas.

    “Jika istri kakak tidak suka dan tidak mau melakukan permainan seperti itu, bagaimana kalau aku tawarkan kerjasama untuk memperaktekkan hal seperti itu?” tanya istri teman lamaku secara tegas dan berani padaku sambil ia mendempetkan tubuhnya di tubuhku sehingga bisikannya terasa hangat nafasnya dipipiku.

    Tanpa sempat lagi aku berfikir panjang, lalu aku mencoba merangkulnya sambil menganggukkan kepala pertanda setuju. Wanita itupun membalas pelukanku. Bahkan ia duluan mencium pipi dan bibirku, lalu ia masukkan lidahnya ke dalam mulutku sambil digerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan, akupun membalasnya dengan lahap sekali. Aku memulai memasukkan tangan ke dalam bajunya mencari kedua payudaranya karena aku sama sekali sudah tidak mampu lagi menahan birahiku, lagi pula kedua benda kenyal itu saya sudah hafal tempatnya dan sudah sering memegangnya. Tapi kali ini, rasanya lain daripada yang lain, sedikit lebih mulus dan lebih keras dibanding milik istriku. Entah siapa yang membuka baju yang dikenakannya, tiba-tiba terbuka dengan lebar sehingga nampak kedua benda kenyal itu tergantung dengan menantang. Akupun memperaktekkan apa yang barusan kulihat dalam layar tadi yakni menjilat dan mengisap putingnya berkali-kali seolah aku mau mengeluarkan air dari dalamnya. Kadang kugigit sedikit dan kukunyah, namun wanita itu sedikit mendorong kepalaku sebagai tanda adanya rasa sakit.

    Selama hidupku, baru kali ini aku melihat pemandangan yang indah sekali di antara kedua paha wanita itu. Karena tanpa kesulitan aku membuka sarung yang dikenakannya, langsung saja jatuh sendiri dan sesuai dugaanku semula ternyata memang tidak ada pelapis kemaluannya sama sekali sehingga aku sempat menatap sejenak kebersihan vagina wanita itu. Putih, mulus dan tanpa selembar bulupun tumbuh di atas gundukan itu membuat aku terpesona melihat dan merabanya, apalagi setelah aku memberanikan diri membuka kedua bibirnya dengan kedua tanganku, nampak benda kecil menonjol di antara kedua bibirnya dengan warna agak kemerahan. Ingin rasanya aku telan dan makan sekalian, untung bukan makanan, tapi sempat saya lahap dengan lidahku hingga sedalam-dalamnya sehingga wanita itu sedikit menjerit dan terengah-engah menahan rasa nikmatnya lidah saya, apalagi setelah aku menekannya dalam-dalam.

    “Kak, aku buka saja semua pakaiannya yah, biar aku lebih leluasa menikmati seluruh tubuhmu,” pintanya sambil membuka satu persatu pakaian yang kukenakan hingga aku telanjang bulat. Bahkan ia nampaknya lebih tidak tahan lagi berlama-lama memandangnya. Ia langsung serobot saja dan menjilati sekujur tubuhku, namun jilatannya lebih lama pada biji pelerku, sehingga pinggulku bergerak-gerak dibuatnya sebagai tanda kegelian. Lalu disusul dengan memasukkan penisku ke mulutnya dan menggocoknya dengan cepat dan berulang-ulang, sampai-sampai terasa spermaku mau muncrat. Untung saya tarik keluar cepat, lalu membaringkan ke atas tempat tidurnya dengan kaki tetap menjulang ke lantai biar aku lebih mudah melihat, dan menjamahnya. Setelah ia terkulai lemas di atas tempat tidur, akupun mengangkanginya sambil berdiri di depan gundukkan itu dan perlahan aku masukkan ujung penisku ke dalam vaginanya lalu menggerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan maju dan mundur, akhirnya dapat masuk tanpa terlalu kesulitan.

    “Dik, model yang bagaimana kita terapkan sekarang? Apa kita ikuti semua posisi yang ada di layar TV tadi,” tanyaku berbisik.

    “Terserah kak, aku serahkan sepenuhnya tubuhku ini pada kakak, mana yang kakak anggap lebih nikmat dan lebih berkesan sepanjang hayat serta lebih memuaskan kakak,” katanya pasrah. Akupun meneruskan posisi tidur telentang tadi sambil aku berdiri menggocok terus, sehingga menimbulkan bunyi yang agak menambah gairah sexku.

    “Ahh.. Uhh.. Ssstt.. Hmm.. Teeruus kak, enak sekali, gocok terus kakak, aku sangat menikmatinya,” demikian pintanya sambil terengah dan berdesis seperti bunyi jangkrik di dalam kamarnya itu.

    “Dik, gimana kalau saya berbaring dan adik mengangkangiku, biar adik lebih leluasa goyangannya,” pintaku padanya.

    “Aku ini sudah hampir memuncak dan sudah mulai lemas, tapi kalau itu permintaan kakak, bolehlah, aku masih bisa bertahan beberapa menit lagi,” jawabnya seolah ingin memuaskanku malam itu.

    Tanpa kami rasakan dan pikirkan lagi suaminya kembali malam itu, apalagi setelah jam menunjukkan pukul 9.30 malam itu, aku terus berusaha menumpahkan segalanya dan betul-betul ingin menikmati pengalaman bersejarah ini bersama dengan istri teman lamaku itu. Namun sayangnya, karena keasyikan dan keseriusan kami dalam bersetubuh malam itu, sehingga baru sekitar 3 menit berjalan dengan posisi saya di bawah dan dia di atas memompa serta menggoyang kiri kanan pinggulnya, akhirnya spermakupun tumpah dalam rahimnya dan diapun kurasakan bergetar seluruh tubuhnya pertanda juga memuncak gairah sexnya. Setelah sama-sama puas, kami saling berciuman, berangkulan, berjilatan tubuh dan tidur terlentang hingga pagi.

    Setelah kami terbangun hampir bersamaan di pagi hari, saya langsung lompat dari tempat tidur, tiba-tiba muncul rasa takut yang mengecam dan pikiranku sangat kalut tidak tahu apa yang harus saya perbuat. Saya menyesal tapi ada keinginan untuk mengulanginya bersama dengan wanita itu. Untung malam itu suaminya tidak kembali dan kamipun berusaha masuk kamar mandi membersihkan diri. Walaupun terasa ada gairah baru lagi ingin mengulangi di dalam kamar mandi, namun rasa takutku lebih mengalahkan gairahku sehingga aku mengurungkan niatku itu dan langsung pamit dan sama-sama berjanji akan mengulanginya jika ada kesempatan. Saya keluar dari rumah tanpa ada orang lain yang melihatku sehingga saya yakin tidak ada yang mencurigaiku. Soal istriku di rumah, saya bisa buat alasan kalau saya ketemu dan bermalam bersama dengan sahabat lamaku.

  • Pengalaman Berhubungan Dengan Si Kembar

    Pengalaman Berhubungan Dengan Si Kembar


    1397 views

    Duniabola99.org – Pengalaman ngentot cewek kembar ini adalah cerita yang unik dan menarik, bayangin aj sendiri gimana panasnya ketika 2 orang yang sama sedang main seks dengan anda, pasti mantab kan, oleh karena itu cerita panas ini kutulis sehingga anda pun dapat merasakn pengalaman saya. Cerita ini berawal saat aku masih sekolah di bandung, aku mempunyai seorang cewek yang cantik, kami berpacaran sudah cukup lama, sekitar 2 tahun yang lalu tepatnya.

    Hubungan kita masih lancar-lancar saja waktu itu. Kalau nggak saya yang telepon kadang dia. Dan kalau saya kangen, pulang sekolah langsung cabut ke Bandung untuk menengok dia, pagi-pagi jam 2 langsung dari Bandung ke sekolah lagi. Soal menginap, biasanya saya sering tidur di kamarnya kalau di rumah sepi banget. Ibunya sih sudah liberal banget, maklum blasteran bule. Masih muda banget tuh ibunya.

    Waktu itu masih 35 tahun, kadang malah kalau jalan sama saya berdua menemani dia belanja disangka teman-teman.. “Eh James, siapa tuh cewek loe, tua amat?” Hahahahhaha… dia punya anak dua, kembar, Sisti dan Siska. Kembar, putih, tinggi, lucu, soal body nggak usah saya ceritakan deh, tahu Jeniffer Lopez? nah kayak gitu tuh si kembar. Siska juga sudah punya pacar kebetulan sobat saya juga.


    Hubungan kita sudah dekat banget. Sejak awal memang saya sudah “ngeseks” sama dia. Dan orang tuanya sama saya sudah nggak ada masalah kalau misalnya salah satu datang terus menginap (soal “ngeseks” nggak tahu tentu saja). Ceritanya nich kembar berdua datang ke Jakarta mau belanja. Jadi minta ditemani oleh saya untuk jalan-jalan keliling Jakarta. Kebetulan di Jakarta rumah mereka lagi direnovasi. Saya suruh saja menginap di rumah saya. Lagian orang tua saya lagi pergi, jadi kosong. “Ok deh”, kata mereka. Malamnya terus kita jalan-jalan ke Zanzibar, janjian sama teman. Saya nggak berani minum banyak-banyak soalnya pulangnya nyetir. Tapi tuh si kembar dicekokin sama teman-teman banyak banget sampai nggak kepalang maboknya.
    Akhirnya jam 4 kita pulang dan setelah berusaha keras merayu Siska buat turun joget-joget dari meja, terus menggotong Sisti ke mobil bla.. bla.. bla.. sampai deh di rumah. Sampai di kamar akhirnya tanpa ba bi bu lagi kita langsung tidur bertiga, biarpun AC jalan tapi gara-gara mabok tetap saja kepanasan. Akhirnya saya buka celana panjang saya hingga tinggal CD saja, terus saya menggeletak di tengah-tengah mereka. Tapi berhubung kepala saya pusing dan tahu dong, kalau mabok bawaannya tegang mulu. Saya mulai meraba-raba Sisti (biar mabok tapi saya bisa bedain pacar saya yang mana).
    Pertama-tama saya selipkan tangan saya kedalam kemejanya. Terus jemari saya menjelajah kemana-mana di dalam BH-nya. Lama banget saya memainkan putingnya, dipelintir-pelintir terus dielus-elus lagi. “James… buka saja belakangnya biar lega”, kata Sisti tiba-tiba. “Tapi jangan ribut ya, nggak enak sama Siska, lagian kamu gila ya… sodaraku disebelah!” bisiknya. “Ah biar saja, kamu juga mau khan…” kata saya nggak sabar sambil melepaskan tali BH-nya sama buka kemejanya, habis itu saya cium-ciumi payudaranya, kadang-kadang saya jilat-jilat pentilnya pakai lidah membuat lingkaran di. Kemudian naik lagi ke lehernya, saya cium-ciumi belakang kupingnya sampai si Sisti menggelinjang-gelinjang. Lalu turun lagi ke bawah mencium-ciumi ujung dadanya yang merah kecil sambil saya cubit-cubit kecil ujung satunya dengan tangan kanan saya. “Sudah James… cepet donk… buka celanaku sudah nggak kuat nih, ahh James… tega ih kamu! jangan lama-lama dong say…!” Karena saya juga nggak tahan, saya buka juga celana hipster hitamnya sekalian sama celana dalamnya.
    Terus terang saya paling suka memainkan wanita, bukan karena nikmat tapi saya suka banget lihat tampang mereka kalau dimainin pakai lidah terus bibir vaginanya digigit-gigit, sepertinya kejatuhan surga, nikmat banget.
    Sekitar sepuluh menit saya memainkan vaginanya sampai kepala saya didekap sama kakinya, keras banget. Tangannya mendorong-dorong kepala saya buat menjilat lebih dalam lagi. “Jamesss, masukiin dongg! cepet!” katanya. “Mm… tapi basahin dulu punyaku… mau nggak?” kata saya. “Iya… sini Sisti isepp!” Akhirnya kita tukar posisi, saya di bawah dan dia mulai menghisap penis saya. Biarpun saya sering senggama sama wanita lain, kalau soal menghisap kayaknya cewek saya masih paling jago. Penis saya sih nggak panjang-panjang amat hanya 15 cm tapi gede dan berhubung bibir cewek saya kecil jadi dia rada-rada kesusahan buat menghisapnya. Ujungnya sama dia dijilat-jilat dulu terus dimasukan sebagian. di dalamnya sama Sisti dimainkan pakai lidah, dikeluarkan lagi, dihisap lagi sampai ke ujungnya terus didiamkan di mulutnya. Yang membuat saya paling nggak kuat kalau samasaya dikenyot-kenyot kayak menghisap jolly. Serasa isinya mau keluar semua. Saking saya keenakan sampai nggak sadar tangan saya pegang kepalanya buat menahan agar penis saya nggak dikeluarkan dari mulutnya. “Aahh mm… terusss sayangg!” desah saya sambil masih menahan kepalanya, kayaknya dia sudah mulai kesusahan napas.
    Tiba-tiba bibir saya dicium dan begitu buka mata ternyata Siska. Dia ternyata kebangun mendengar erangan kita tapi diam saja, tapi nggak kuat juga akhirnya. Saya cium juga dia. “James, jahat ih kamu berdua… nggak mikir apa aku lagi bobo?” katanya. “Sis… sorry habis sudah konak neh…” “Tahu nggak James jadinya… Siska khan jadinya horny banget!” “Ok deh Sis… ma’ap… jadi mesti gimana dong?” “mm… kamu cium-cium punyaku kayak ke Sisti lagi dong? mau nggak?” “Ok… buka gih celananya aku isepin sini…” Siska buka celana sama kaosnya, terus naik ke atas mukaku. Sisti ternyata nggak keberatan, sama-sama sudah horny berat sih berdua. Akhirnya kita main threesome, saya hisap vagina Siska terus Sisti naik ke penis saya. “Aahh Jamesss… emang kamu top banget deh… terusss jilat itunya sayang…!”

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Enggak lama kita tukar posisi, saya suruh Sisti tiduran, terus Siska saya minta telungkup. Jadi saya masukin penis saya lewat belakang (doggy style), ahh ternyata nggak kalah sama vagina kembarannya, sama-sama masih rapat! Sambil saya mensetubuhi si Siska, tangan saya menjelajah vagina Sisti, saya masukan jari tengah saya kedalam sambil jari saya yang lain mulai berusaha memegang analnya, saya nggak pernah senggama lewat anal cuma kalau sekarang pegang-pegang doang sih sering, nambah sensasi
    . Ternyata saking keenakan, mereka berdua ciuman, sambil tangannya memegang payudara kembarannya, saya jadi tambah napsu sekali melihatnya. Akhirnya saya pindah ke Sisti, saya angkat salah satu kakinya terus saya masukan penis saya dari samping. Huwiii, ini salah satu favorit saya juga. Enggak kebayang rasanya paha saya kegesek-gesek sama pahanya, terus penis saya masuk lewat pinggirnya, rasanya lain banget daripada saya di atas. Siska kemudian mulai memainkan lidahnyaSisti sambil memegang vaginanya. “Ahh Jammesss bentar lagi sayanggg… aahh…” ternyata Sisti sudah sampai klimaks, saya pindah untuk melakukan hal yang sama-sama Siska cuma kali ini saya minta dia membalikkan badan sambil tiduran, terus saya masukan dari belakang. “Aahh Jamesss tegaa ih kamu… nikmat banget tuhh truss trusss!” “Siska… rapetin kaki kamu donk… iya gitu sayang…!” Ini posisi yang buat saya cepat keluar. Kakinya dirapatkan terus saya kocok-kocok dari belakangnya. “Siska aku mau keluar nich.. di dalem yaa…” kata saya. “Jangan Jamesss!” kata Siska. “Sini aku isep saja ya.. dikeluarin di mulut Siska!” saya masukan ke mulutnya, ternyata Sisti juga nggak mau kalah, yang ada kayak rebutan. Gila juga ternyata Siska menghisapnya. Sambil menghisap tangannya mengocok-ngocok penis saya. Sisti lagi menciumi biji saya. “Ahh Siss… Jamess keluarrr nichh!” Akhirnya saya keluarkansaya di mulutnya sambil saya tahan kepalanya dia agar menghisap terus.
    Selesai itu kita bertiga langsung tidur kecapaian. Pagi-paginya bangun, yang ada malah cekikikan. “Eh Siska bandel ya! ngapain saja sama si Aryo kalau berdua yo hahahah”, goda saya sama Sisti. “Ah kalian juga sama hihihihhih”, katanya.

     

    Baca Juga :
  • Pengalamanku Bersama Keponakan Sendiri

    Pengalamanku Bersama Keponakan Sendiri


    1564 views

    Duniabola99.org – Menjadi istri yang setia merupakan cita-cita kebanyakan wanita, termasuk diriku. Sinta namaku, umurku 37 tahun. Aku sudah menikah selama 15 tahun dan sudah dikarunia 2 orang anak laki-laki yang berumur 13 dan 10 tahun. Mas Andri adalah suamiku, umurnya lebih tua 5 tahun dari aku. Dia berkerja di sebuah instansi pemerintahan dan memiliki kedudukan yang cukup bagus sehingga kehidupan ekonomi keluargaku lebih dari cukup.

    Awalnya kehidupan ranjang kami baik-baik saja. Mas Andri selalu bisa memuaskanku, begitu juga dengan aku yang selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk suamiku.
    Namun perlahan-lahan Mas Andri berubah. Sikapnya sekarang seperti malas kalau berhubungan denganku. Dulu sebelum melakukan intim biasanya Mas Andri suka merauku dengan hal-hal yang romantis tapi sekarang langsung masukin aja bahkan tanpa pemanasan. Tak jarang juga hubungan intim aku dengan Mas Andri tidak lebih dari 5 menit. Hampir dua tahun terakhir aku03 tidak perna mencapa orgasme kalau ditidurin Mas Andri.

    Kadang aku suka bertanya-tanya, apakah Mas Andri punya wanita lain selain aku sehingga sudah tidak bergairah lagi dengan aku? Atau apakah aku ini sudah tidak cantik lagi di mata Mas Andri? Padahal menurut ibu-ibu komplek aku termasuk ibu yang ‘segar’ karena rajin merawat tubuhku. Kadang sehabis mandi aku suka berkaca sendiri sambil telanjang. Kuperhatikan bagian tubuhku satu persatu. Memang wajahku sekarang mulai ada kerutan-kerutan namun aku rasa dengan rambut panjang lurus dan hidungku yang mancung aku masih cantik. Tubuhku memang sudah tidak langsing lagi seperti muda dulu tapi aku rasa tubuhku masih kencang dan menarik tidak seperti ibu-ibu komplek teman arisanku yang sudah banyak lemak yang bergelambir. Payudaraku walau sedikit bergelantung tapi aku rasa masih seksi dengan ukuran sebesar 38B. Apalagi pantatku yang besar montok, aku rasa juga anak muda sekalipun ga banyak yang pantatnya semontok aku. Memang kehidupan ranjangku akhir-akhir ini menyiksaku, namun sebisa mungkin aku menjaga kesetiaanku terhadap Mas Andri sama halnya seperti aku menjaga keperawananku dulu.

    Awalnya aku menerima saja keadaan ini, namun saat aku berkenalan dengan dunia maya. Memang baru sebulan ini kami berlanggan internet di rumah kami, itu juga karena anak kami yang paling besar merengek-renget memintanya. Awalnya aku tidak pernah tertarik dengan namanya internet namun karena kejadian itu semuanya berubah.

    Waktu itu suatu malam ketika aku habis berhubungan intim dengan Mas Andri yang seperti biasanya aku tidak mencapai orgasme. Saat itu aku tidak bisa tidur, Mas Andri dan anak-anak sudah pada tidur semua makanya aku iseng menyalakan computer dan membuka internet. Awalnya aku hanya membuka situs tentang pakaian-pakaian wanita, lalu aku membuka tentang alat-alat kebugaran. Waktu membuka situs tentang alat kebugaran di bagian bawah situs tersebut terdapat iklan tentang ‘sex toys’. Aku pun penasaran dan lalu kuklik link tadi. Awalnya aku terkejut saat kubuka situs itu langsung muncul barang-barang yang bentuknya seperti penis. “mungkinkah alat-alat ini yang dipakai untuk masturbasi?” tanyaku dalam hati. Aku memang tau apa itu masturbasi tapi aku belum pernah mencoba karena aku tidak tahu bagai mana caranya.

    Lalu rasa penasaranku semakin besar, kuketikan kata “cara masturbasi” di google. Lalu muncullah situs-situs yang menjelaskan tentang masturbasi. Kubuka halaman tadi dan kubaca dengan seksama sambil membayangkan mainan berbentuk penis tadi masuk ke memekku. Tanpa kusadari tangan kanan ku sudah masuk ke dalam daster tidurku dan mengelus-elus celana dalam ku. Kurasakan rembesan basah mulai terasa di celana dalamku. Aku pun semakin menikmati dan kumasukan jari ke ke dalam celana dalam dan aku mulai memainkan klitorisku. Semakin cepat dan cepat aku memainkan klitorisku dan khayalanku terbang membayangkan tentang penis, tapi ntah penis siapa, yang pasti penis yang besar yang menghujam-hujam memek ku. Aku pun mencapai orgsme, orgasme yang selama ini terpendam dan tertahan. Terasa nikmat sekali sampai-sampai celana dalamku basah sekali terkena cairan memekku. Setelah selesai orgasme aku pun bisa tertidur pulas.

    Pagi hari aku bangun dengan perasaan yang berbeda. Hasratku yang terpendam telah tersalurkan meski denga masturbasi. Kini pun aku telah siap memulai hari baru dengan ceria.

    Seperti biasa setelah suamiku pergi kerja dan anak-anak berangkat sekolah tinggallah aku sendiri. Pekerjaan rumah telah menantiku, namun aku dahulukan ke warung Bu Tuti karena kalau terlalu siang suka kehabisan sayuran untuk ku masak. Setelah berdandan alakadarnya aku pun pergi ke warung Bu Tuti. Aku masih mengenakan daster yang tadi malam dan aku juga belum mandi karena biasanya setelah beres semua kerjaan aku baru mandi.

    Aku belanja sayuran untuk kumasak di hari itu. Namun entah kenapa hari itu aku membeli timun padahal aku sendiri tidak tahu mau diapakan timunnya. Mungkin gara-gara saat kupegang timun tadi aku langsung kepikiran yang tadi malam.

    Sesampainya di rumah aku langsung membongkar kantung plastic belanjaan tadi. Timun lah yang aku cari, aku pegang-pegang sambil kunyalakan computer. Aku langsung membuka situs yang tadi malam, namun aku rasakan aku inginkan sesuatu yang lebih. Aku pun mulai mencari-cari dan sampailah pada sebuah situs yang menyajikan pornografi dalam bentuk video.

    Untuk beberapa saat aku memperhatikan video tadi. Adegan yang diperankan oleh orang-orang bule yang cantik mulus dan laki-laki dengan kontol yang gede, yang gedenya hampir sama dengan timun yang kupegang. Adegan itu dimulai dengan salaing ciuman dengan permainan lidah. Jantungku mulai berdetak tak beraturan, terasa panas mengalir. Aku pun mulai merasakan rangsangan birahi yang menggebu.

    Adegan dilanjutkan dengan hisapan kontol sang lelaki oleh sang wanita. Adegan yang baru bagiku karena selama ini aku belum pernah mencobanya dan Mas Andri pun belum pernah memintanya. Tanpa disadari aku pun mulai mulai menjilat-jilat timun yang kugenggam tadi dan tangan kiriku meraba-raba memekku yang sudah basah.

    Adegan pun berlanjut, begitu juga dengan timunku. Timunku perlahan-lahan sampai ke memek ku, dengan perlahan-lahan aku masukan. Rasa yang sangat aku rindukan. Otot-otot dinding memekku terasa terpenuhi dengan timun yang berukuran cukup lumayan besar. Sungguh aku merindukan kontol yang besar dan tahan lama. Dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang hebat.

    Sudah sebulan lebih aku memuaskan hasratku dengan masturbasi di depan computer. Hampir setiap pagi ketika suami dan anak-anak sudah berangkat aku pasti melakukannya. Mulai dengan melihat adegan bokep barat, india, Indonesia, negro sampai dengan membaca cerita-cerita panas. Mulai dari dengan jari tangan, timun atau pun terong aku memuaskan birahiku. Namun tetap saja aku merindukan kontol asli yang bisa memuaskanku. Bukan seperti kontol Mas Andri yang kencil dan kendur meskipun sudah ereksi, yang hanya bertahan 3 menit. Tapi kontol laki-laki sejati yang bisa memuaskan hasrat birahiku.

    Aku menjadi wanita yang terobsesi dengan kontol. Setiap laki-laki yang jumpai aku selalu membayangkan kontolnya sebesar apa. Aku selalu berimajinasi kalau kontol-kontol mereka itu menghujam memekku degan perkasanya seperti adegan-adegan bokep di internet yang selalu kutonton saat masturbasi. Namun itu hanya dalam hayalanku. Aku tidak ada keberanian untuk merasakan kontol selain kontol suamiku. Atau juga memang tidak ada kesempatan.

    Hingga suatu hari kakak permepuanku menitipkan anaknya Rendi di rumahku. Rendi baru saja lulus kuliah, umurnya 22 tahun. Dia mau mengikuti wawancara kerja di kota ku. Wawancara kerja itu dilakukan beberapa tahap sehingga tidak selesai dalam satu hari makanya kakakku menyuruhnya untuk tinggal di rumahku dan kalau sudah pasti diterima baru mencari tempat kost.

    Hari itu seperti hari senin yang biasa. Jam 7 pagi seperti biasanya anak dan suamiku sudah berangkat dari rumah. Aku pun mulai menyalakan computer untuk ritual masturbasi yang sudah menjadi rutinitas akhir-akhir ini. Namun ketika aku mau membuka internet aku teringat sepupuku Rendi yang baru datang subuh tadi dengan kereta malam. Aku pun hendak mengurungkan niatku untuk masturbasi takut nanti ketahuan Rendi.

    Namun birahiku nampaknya sedang bergelora pagi ini. Aku nekat untuk tetap melakukan masturbasi. Aku berpikiran kalau Rendi akan tertidur pulas karena kelelahan setelah perjalanan panjang. Aku pun segera naik ke lantai 2, kamar tamu yang kami siapkan untuk Rendi. Aku hendak mengecek dia, apakah masih tertidur atau sudah terbangun.
    Kalau masih tertidur maka bebaslah aku bermasturbasi.

    Aku dapati pintu kamar ruang tamu itu sedikit terbuka, kunci kamar itu memang sudah lama rusak sehingga pintunya tidak dapat tertutup rapat. Dari celah pintu itu aku lihat Rendi masih tidur terlentang. Aku pun lalu melangkah untuk kembali ke ruang tamu yang terdapat computer. Namun baru 2 langkah aku kembali ke pintu tadi. Aku memperhatikan pemandangan yang tadi sempat terlewat. Aku memperhatikan tonjoalan di celana boxer yang Rendi kenakan saat tidur terlentang. Sungguh besar tojolan kontol di celana boxer Rendi itu.

    Khayalan nakalku pun mulai melayang seiring tingginya birahiku pagi itu. Aku membayangkan seberapa besar kontol yang ada di dalam celana Rendi tersebut. Ah tidak, dia kan keponakaku. Aku mencoba berpikiran rasional. Aku mencoba menepikan khayalan nakal di otak ku. Namun semua itu sia-sia, tanpa sadar tangan kananku sudah masuk ke dalam dasterku. Tanganku sudah mengelus-elus memek yang masih terbungkus celana dalam.

    Ah, persertan dengan keponakan. Nafsu birahi telah menguasaiku. Aku pun mulai membuka celana dalam merah yang aku kenakan. Tanganku kian gencar memainkan memek ku yang sudah basah. Aku membayangkan besarnya kontol Rendi yang masih tertidur. Belum ereksi aja sudah menonjol besar seperti itu apalagi kalau sudah nagaceng. Ah.. pasti nikmat rasanya jika kontol Rendi yang sertinya besar itu menghujam di memek ku. Dengan posisi duduk di kursi di depan pintu aku terus mengocok memek ku dengan jari-jari ku dan tak lama berselang aku pun mencapai orgasme yang sungguh nikmat.

    Setelah selesai ritual masturbasi yang tidak sesuai rencana itu aku melanjutkan pekerjaan rumah yang telah menjadi rutinitasku. Sepanjang melakukan pekerjaanku itu pikiranku terus terbayang kontol Rendi yang baru aku lihat sebatas tonjolan. Aku terus memperkirakan seberapa besarnya, seberapa panjangnya, kencangnya seperti apa, tahan seberapa lama. Ah, semakin lama semakin penasaran aku akan kontolnya Rendi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, Rendi yang terakhir kali bertemu masih bocah ingusan sekarang telah membangkitkan birahiku.

    Setelah selesai dengan pekerjaanku aku langsung mandi. Aku dapati juga Rendi telah selesai mandi dan sedang bersiap-siap untuk wawancara kerjanya pukul 10 nanti. Entah mengapa pagi itu aku ingin terlihat cantik di mata Rendi. Aku pun berdandan, padahal biasanya aku ga pernah pakai kosmetik jika tidak mau berpergian. Aku menggunakan celana legging agar pantatku bisa terlihat menonjol dan terilihat cetakan celana dalamnya. Lalu aku mengenakan baju kaos yang ketat dan bra yang kekecilan yang sudah lama tak ku kenakan agar toketnya terlihat menyembul dan terlihat belahannya. Entah kenapa aku seperti anak ABG yang ingin mencari perhatian laki-laki.

    Setelah selesai berdandan aku pun keluar kamar. Jam dinding menunjukan pukul 9 kurang 5 menit. Kudapati Rendi sedang berbenah dengan tasnya, mungkin sedang memeriksa bawaan untuk persiapan wawancarnya.
    “Udah siap Ren?” Tanyaku memulai pembicaraan.
    Aku berjalan berlenggak-lenggok layaknya pragawati yang memaerkan bokong menghampiri Rendi.
    “Eh, tante.. Doa in aja ya biar bisa diterima.” Jawabnya.
    “Ya iya lah tante doa in, nanti kalau sudah diterima tinggalnya di sini aja ya Ren..” Entah kenapa ucapan itu tiba-tiba terlontar dariku. Padahal dari rencana awal juga Rendi akan ngekost kalau sudah diterima.
    “Ah, ntar ngerepotin tante.. Rendi lebih baik nge-kost aja..”
    “Gapapa ko Ren, kaya ma siapa aja..” Aku menyilangkan kakiku berharap Rendi melihat bokongku yang tercetak di celana legging. “Oh ya, emang wawancara kerjanya sampai kapan Ren..?” lanjutku lagi.
    “Sampai hari kamis tante, tapi Rendi baru pulangnya hari sabtu, hari jumat nya Rendi mau jalan-jalan dulu.. boleh kan tante?” Jawabnya seperti biasa tak ada reaksi yang berlebih dari Rendi setelah kupamerkan bokongku.
    “Ah gapapa ko’ Ren, lebih lama lagi juga gapapa ko”
    Ingin rasanya aku bertelanjang ria di depan Rendi dan mendekapnya. Ah.. tapi aku masih belum cukup gila. Tak lama kemudian Rendi pun berangkat untuk wawancara kerjanya. Seharian itu pikiranku terus menjurus ke kontol Rendi yang menjadikan rasa penasaranku cukup tinggi.

    Esok harinya rutinitas yang biasa pun berlalu, jam 7 pagi suami dan anak-anak ku sudah pada berangkat. Kali ini Rendi sudah bangun dari pagi otomatis acara masturbasi ku pun terhambat. Selama ini aku masturbasi selalu dengan rangsangan melihat bokep di internet yang komputernya ada di ruang tamy. Aku tidak terbiasa masturbasi dengan imajinasiku tanpa rangsangan secara visual. Dan rasanya tidak mungkin juga masturbasi dengan mengintip Rendi seperti kemarin, Rendi sekarang sudah terbangun, kalau ketahuan bisa berabe.

    Ah, tapi bisa aja kan minta langsung Rendi untuk memperlihatkan kontolnya. Pikiran gila terbesit di otakku. Ah, gila kali nanti kalau Rendi lapor ke kakak ku, trus nanti suami ku bisa tahu juga. Tapi kalau Rendi nya ikut terangsang dia pasti tidak akan ngelaporin terus aku juga bukan hanya bisa melihat kontol Rendi tapi bisa juga ngerasain memek ku di hujamnya dengan kontolnya yang gede. Aaaahhh.. pasti nikmat pikirku. Tapi apa aku bisa membuat Rendi terangsang. Ayo Sinta, kamu pasti bisa ! Aku benar-benar sudah kehilangan kewarasan. Nafsu sex menguasai diriku dan aku pun benar-benar melaksanakan rencana gilaku itu.

    Tidak seperti biasanya pagi itu aku mandi lebih awal, pekerjaan rumah yang biasa kukerjakan aku abaikan dahulu. Setelah mandi aku pun berdandan agar terlihat cantik. Setalah kupilah-pilih aku pu memutuskan daster tipis warna pink untuk kukenakan. Aku putuskan tidak menggunakan bra dan celana dalam agar Rendi bisa melihat cetakan putingku dan akan kupertontonkan memek serta bokong ku secara langsung. Pokoknya Rendi harus terangsang melihatku.

    Setelah selesai berdandan aku pun langsung mencari sosok keponakanku itu, dan kutemui dia di ruang tamu sedang membaca koran.
    “Pagi Ren… mau pergi jam berapa hari ini?”
    “Biasa tante jam 9… memang ada apa tante?” Kali ini Rendi mulai mengamati tubuhku.
    “Ah gapapa ko’.. Bisa minta tolong ga angkatin jemuran ke atas..”
    “Iya tante bisa, mana jemurannya?”

    Setelah menunjukan jemurannya Rendi pun mengangkatkannya. Aku sengaja jalan terlebih dahulu dengan harapan saat di tangga Rendi bisa melihat bokongku yang tidak terbungkus celana dalam secara langsung. Dan memang seperti yang aku perkirakan, saat di tangga Rendi melihat bokongku meski dengan curi-curi. ketika sudah sampai atas kulihat besarnya tonjolan di celana Rendi yang menandakan sudah ereksi.
    “Loh, sudah bangun lagi Ren?” tanyaku ketika sampai di atas.
    “Maksud tante? “ Rendi nampak bingung.
    “Itu dede yang di celana nya?” Mata ku tertuju ke tonjolan di celana Rendi.
    “Eh, ah.. eh..” Rendi tampak salah tingkah dan tak dapat menjawab.
    “Rendi terangsang ya lihat tante?” tanyaku lagi.
    Rendi tampak masih salah tingkah dan tidak menjawab pertanyaanku.
    “Boleh ga tante lihat dedenya Rendi?” Aku pun mulai membuka gesper dan kancing celana Rendi.
    “Ja.. ja.. jangan tante..” kata Rendi.
    Namun tak kulihat penolakan Rendi terhadap apa yang aku lakukan. Aku pun terus membuka celana Rendi. Kudapati kontol yang besar yang sudah ereksi kencang. Besarnya hampir sama dengan dengan kontol-kontol bule yang aku lihat di film bokep, namun punya Rendi lebih pendek sedikit.

    Aku pun langsung melahap kontol Rendi yang besar ke dalam mulutku. Mulutku penuh sesak dengan kontol Rendi dan rasanya mulutku tidak bisa menampung panjangnya kontol Rendi. Rendi terlihat menikmati permainan mulutku di kontolnya, begitu juga aku. Birahiku langsung menggebu-gebu, kontol yang selama ini kudambakan dan kuhayalkan sekarang bisa kurasakan di mulutku dan aku pun tak sabar untuk menerima sodokan kontol Rendi yang besar ini.

    Aku pun menudahi permainan mulutku, kini aku tarik Rendi ke kamar tamu yang tepat di sebelahku.

    “Jangan ah tante, nanti Om Andri tahu..”
    “Ayo lah, kalau Rendi ga bilang pasti ga akan tahu..” Jawabku sambil menarik tangan Rendi ke kamar.

    Rendi pun menuruti ajakan ku. Ku dudukan Rendi di ranjang dan aku pun langsung membuka dasterku yang membuatku menjadi telanjang bulat. Rendi nampak terbelalak melihat tubuh bugilku terpampang di depannya. Lalu aku lucuti satu per satu pakaian Rendi hingga sama telanjangnya denganku. Dadanya yang berbidang membuatku tak tahan. Berbeda sekali dengan perut Mas Andri yang buncit dan dadanya yang kendur.

    Aku langsung naik ke atas Rendi. Kuciumi mulut Rendi dengan penuh nafsu. Kugesek-gesekan kontolnya yang tegang ke bibir memek ku yang sudah membasah. Dan.. clepp.. terasa sensasi luar biasa waktu pertama kontol Rendi masuk ke memek ku. Terasa terganjal nikmat memeku. Lalu aku pun mulai bergoyang, berbeda sekali dengan waktu dengan Mas Andri. Biasanya aku harus bersusah payah menggoyang agar kontol Mas Andri mengenai titik sensitifku, namun dengan kontol Rendi yang besar hanya dengan sedikit goyang titik sensitifku sudah terasa nikmat. Dan hanya dengan sekitar tiga menit aku pun mencapai oragasme yang luar biasa.

    “Aaahhh……. Kamu di atas ya sayang…” aku minta untuk bertukar posisi, dan tak lama kemudian Rendi sudah menindihku dengan kontol yang tertancap di memek ku.

    “Tante haus Ren, puasin tante.. puasin tante sayang…”

    Mulutku mulai meracau tak karuan. Aku terbawa melayang birahiku yang mengebu dengan diiringi kocokan kontol Rendi yang perkasa. Aku berada di puncak kenikmatan birahi yang selama ini tak bisa aku dapatkan dari suamiku Mas Andri. Tubuhku terasa panas, keringat bercucuran dari tubuhku.

    Tak aku bayangkan dia keponakan dari kakak kandungku sendiri yang masih punya pertalian darah. Aku hanya mengaggap dia lelaki perkasa yang bisa menyirami birahiku yang dahaga.

    “Terus sayang… terus… aaaahhhhh…”

    Aku pun mencapai orgasme yang kedua. Orgasme yang yang beruntun dengan posisi Rendi yang masih sama. Baru kali ini aku merasakan multi orgasme, oragasme yang begitu dasyat yang menjadikan tubuhku berkejang habat. Sungguh perkasa sekali keponakan ku ini.

    Sudah hampir satu jam memek ku dihujam kontol Rendi yang perkasa. Sudah 6 atau 7 kali aku mencapai orgasme, ah untuk apa aku menghitung. Aku hanya menikmati…

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Nampaknya sekarang juga Rendi mau keluar, kocokannya terasa semakin cepat tidak beraturan. Kontolnya kurasa lebih menegang di memek ku. Beberapa saat kemudian terasa cairan hangat menyemprot di memek ku. Dan aku pun mencapai orgasme untuk entah yang keberapa kali. Kurasakan banyak sekali cairan sperma yang keluar dari kontolnya Rendi sampai meluap keluar dari memek ku. Lalu setelah kontolnya dicabut dari memek ku aku pun langsung menjilati kontol Rendi, membersihkan cairan sperma yang menempel di kontolnya sampai bersih. Aku menjilati sampai kontol Rendi laya tak tegang lagi. Bahkan walaupun sudah loyo kalau aku perhatikan masih lebih besar dibandingkan dengan kontol Mas Andri yang ngaceng. Sungguh perkasa keponakanku ini.

    Setelah satu jam lebih kami bergulat Rendi pun pergi untuk wawancara kerjanya. Hari itu aku rasa lemas sekali dan aku pun mengerjakan pekerjaan rumahku dengan malas. Aku sangat menikmati dan puas dengan pelayanan Rendi. Nampaknya Rendi pun demikian. Terbukti dengan terus diulanginya setiap pagi sebelum Rendi berangkat wawancara kerja.

    Akhirnya Rendi pun diterima kerja. Aku sudah menawarinya untuk tinggal bersama, aku masih ingin dipuaskan oleh sepupuku Rendi namun ia menolaknya dengan alasan tak enak saat bertemu Om Andri. Rendi pun mengekost tak jauh dari rumah kami dan kami pun masih suka mencuri-curi waktu untuk saling memuaskan birahi.

    Di satu sisi aku merasa berdosa terhadap Mas Andri, aku merasa hina dengan menggadaikan kesetiaanku sebagai seorang istri. Tapi si sisi lain aku hanya seorang wanita biasa yang ingin terpenuhi kebutuhan bathinku.

    END

     

    Baca Juga :
  • Pengalaman Berhubungan Dengan Istri Tetangga Tante Sri

    Pengalaman Berhubungan Dengan Istri Tetangga Tante Sri


    1545 views

    Duniabola99.org – Kejadian ini berawal tahun 2010 yang lalu, namaku Didik umurku 23 tahun, aku anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahku pegawai kereta api, sedangkan ibuku sudah meninggal 4 tahun yang lalu. saat ini aku belum bekerja, terasa sangat susah sekali mendapatkan pekerjaan dijaman sekarang ini, sehingga setiap hari hanya di rumah didepan komputer hanya sekedar browsing atau chating.Aku punya tetarangga namanya pak Marno dia kerja sebagai kontraktor sangat kaya dikampungku dan jarang ada dirumah, istri nya tante Sri sangat cantik dengan body yang sangat bagus, sintal, putih dan yang membuatku menelan ludah buah dadanya yang sangat besar.

    Suatu hari saat rumah sedang sepi iseng-iseng aku buka situs porno dan menontonnya, karena asyiknya menonton aku tak mendengar ada orang bertamu yang ternyata tante Sri tetangga sexyku. saat aku sedang asyik menonton dan tanganku masuk ke celana memegangi kemaluanku yang memang dari tadi sudah tegang mengacung acung, tante Sri sudah berada di pintu kamarku melihatku menonton Bokep, entah sudah berapa lama tante Sri berdiri disitu. ” Didik ! nonton kok sendirian nanti kerasukan setan loh!! ” suara itu mengejutkanku dan segera aku keluarkan tanganku dari balik celana dan segera aku tutup laptopku

    ” Eh tante Sri !!” aku pura-pura sambil menutupi rasa maluku.
    “Kenapa dimatiin filmnya?” kata tante Sri semakin membuatku malu.
    ” ah . . . enggak kok tante, aku sedang liat-lihat aja kok ” jawabku rada ngeless . . hehehe
    “Koleksimu banyak gak mas Didik ?”
    ” hah . . . koleksi apaan tante?” tanyaku pura-pura bego.
    ” itu tadi yang barusan mas Didik tonton!!”

    “enggak kok tante cuma ada beberapa aja ” jawabku sambil aku perhatikan wajah tante Sri yang sedikit nakal, turun ke buah dadanya yang besar . dalam hati aku cuma bisa bilang oh Tuhan enak sekali bila bisa ngentot perempuan putih mulus ini.
    “Mas Didik !, kok bengong!!
    ” ah . . . enggak kok tante!!”
    “gini aja, bawa laptonya nanti kerumah ya . . . aku juga pengen nonton dah lama sekali gak pernah nonton film gituan. nanti aku tunggu di balai dibelakang rumah ya!!.
    ” iya-iya tante nanti aku bawa kesana” jawabku asal aja. pikirku wah ada harapan nih.
    “oh ya mas Didik, nanti langsung masuk aja ya pintu pagar dan pintu rumah gak aku kunci ya,soalnya mbok darmi dan anak-ana gak ada dirumah semua!”
    “Iya-iya tante, nanti Didik langsung masuk aja”
    “ya udah ini piring bekas pisang goreng kemaren disimpan dulu !”
    “oh ya mas Didik nanti kalo dah masuk pagar sama pintu rumah dikunci aja takut ada maling”
    “iya-iya,tante”
    Tante Sri pergi meninggalkan rumahku, aku pandangi lekuk tubuh sexynya sampai menghilang dari pandanganku.
    aku sedikit heran dan campur senang, melihat kelakukan tante Sri yang mengajakku nonton bareng film bokep koleksiku.
    setelah aku simpan piring dan aku tutup semua pintu rumah, segera aku bergegas ke samping rumah tempat tante Sri tinggal. Rumah besar dengan halaman yang luas dan pagar yang tinggi, rumah pak marno suami tante Sri, aku coba dorong pagarnya ternyata memang benar tidak dikunci, sesuai petunjuk tante Sri aku gembok pagar dan aku melangkah menuju pintu rumah sama sperti pagar pintu juga tidak dikunci. Kudapati ruang tamu yang lebar dan tinggi, busyyeeeettt gede amat nih rumah, memang baru sekali ini aku masuk rumah tante Sri sejak direnovasi 3 tahun yang lalu. tak lupa aku kunci pintu depan dan segera aku melangkah ke belakang menuju balai (sawung), disana tante Sri sudah menunggu sambil membaca majalah, gak jelas majalah apa.
    “Eh mas Didik, sini-sini kita nontonya disini aja ya ” aku disuruh duduk dekat tante Sri.
    “iya tante” jawabku agak canggung juga.
    “Mas Didik ada berapa film nya?”
    “ada 45 buah tante” jawabku agak malu.
    “wah banyak juga ya!!”
    mulai aku pilih file bokep yang gambarnya paling jernih dan mulai aku play.
    akhirnya kami berdua menonton bokep, sambil aku lirih tangan tante Sri yang sangat putih, kakinya woooowww putih sekali, sampai aku nelan ludah “Glek,glek” aku lirik napas tante Sri mulai gak teratur jatungnya berdegap kencang sampai buah dada gedenya naik turun. aku rasa dia dah mulai terangsang dengan film bokep, tetapi aku gak berani macam-macam. aku sendiri dah mulai gak karuan pikiranku, kontolku yang dah tegang dari tadi semakin keras, dan aku rasakan ujungnya sudah keluar dari celana dalamku.
    Sesekali aku pergoki mata tante Sri melirik bagian selakangku,
    ” mas Didik, sering nonton bokep ya ?”
    “gak juga tante kalo lagi suntuk aja dari pada gak ada kerjaan” jawabku
    “mas Didik udah pernah melakukannya”tanya tante Sri
    “belum tante!” jawabku dan memang aku belum pernah melakukannya kalo cium perempuan sih pernah tapi kalo sampai ngentot aku belum berani melakukan.
    “mas Didik belum pernah sama sekali???” tanya tante Sri dengan sedikit wajah heran
    “Belum” jawabku polos.
    “Mas Didik mau coba?”tanya tante Sri menggodaku.
    “haah, mencoba tante?hmmmss” aku terdiam tidak bisa berbicara.
    mulai tangan tante Sri memegang pahaku, aku hanya bisa diam dan jantungku berdegup sangat kencang, rasa merinding menjalar ke seluruh badanku.
    tangan tante Sri mulai naik ke arah pangkal paha,buah dada nya mulai menempel di lenganku terasa sangat lembut (empuk).
    “mas Didik mau? tante sudah gak tahan nih mas” tante Sri mulai ngaco ngomongnya.
    aku hany bisa mengangguk menyetujui tindakan tante Sri. mendapat respon tangannya mulai membuka kacing celanaku dan relestingku.
    “wooooowww gede banget mas Didik punyamu??? dan kerasssss”
    tangannya mulai beraksi mengocok penisku nikmat banget terasa sampai di kepalaku.
    “mas Didik tante kulum ya kontolnya?? tanpa menunggu jawaban dariku penisku sudah ada didalam mulutnya dan dijilati dari ujung sampai pangkal, aku lihat memang napsunya gede sekali tante Sri ini. aku hanya diam menikmati service tante Sri, sampai mataku merem melek.
    tanganku dipegang sama tante Sri dan dituntun menuju buah dadanya yang ternyata sudah tidak menggunakan BH, kenyal dan keras sekali buah dadanya. “mas Didik diremas donk nenen tante!!” ohhhhhh . . . . .massss iya betulll begitu terussss . . . .yang kencang . . . .”
    “ouuughhh mas dini . . . enak bangetttt, nikmat bangetttt massss . . . ouuughh”
    ” mas Didik dibuka ya baju sama celananya biar enak ?”
    ” iya tante” mulai aku lepas baju dan celanaku begitupun tante Sri yang juga membua pakainnya.
    oooooohhh tubuh yang mulusss dan indah, walaupun dah punya anak tapi masih seperti gadis.
    ” mas Didik sini, nenen dulu punya tante, jilatin ya putingnya”
    disodorkannya buah dada yang ranum itu ke mulutku, tanpa babibu lagi aku kenyottt dan aku jilati sampai tante Sri menggelinjang keenakan seperti orang kesetanan. tangan tante Sri meraih tanganku dan diarahkan ke kemaluannya . . . . . . . . aku dapati kemaluan yang ditumbuhi bulu yang tipis jarang-jarang dan sangat lembut. mulai tanganku bereaksi menggosok vagina tante Sri yang sudah basah oleh lendir tanda memang dia sudah benar-benar terangsang. “ooohhhh mas . . . terus ooouuugghhhh”
    ohhhhh yesssss ooooooohhh massss terussss” mulai kata-kata yang gak karuan keluar dari mulut tante Sri.
    kucium bibir tante Sri dibalasnya dengan lumatan bibir yang membuatku terkejut, lidahnya masuk kerongga mulutku menggelitik didalam, membuat gairahku memuncak.
    “Mas Didik mulut yang bawah juga dicium donk, kepalaku didorong ke vagina tante Sri”mulai aku cium vagina itu dengan aroma yang khas, aku gak perduli aku lumat vagina itu lidah ku mulai masuk ke liang vagina tante Sri dan aku mainkan, “Ooooouuughhh masss teruuussss” ooouuughhh matiiiiii akuuuuuu ohhhhh enak banget”
    “mas Didik, aku gak tahan masukin kontolmu ke memek tante”
    aku bangkit dan mulai aku arahkan penisku ke arah lobang vagina tante Sri yang basah oleh lendir dan air liurku”
    cleeessss terasa hangat saat ujung kontolku menempel tanpa menunggu lagi aku masukan kontolku . . . cleeeeeb masuk sepenuhnya ke vagina tante Sri ” ooouuugghhh mas kontolmu gede banget, terus mas genjottt sampai mati massss” ocehan tante Sri tak aku hiraukan, pinggulku mulai aku gerakkan naik turun sehingga kontolku melesak keluar masuk . . . . . .
    tangan tante Sri memegang pantatku dan mendorong ke arahnya sehingga kontolku benar-benar masuk sampai ke itil tante Sri, vagina itu berdeyut sangat kencang seolah-olah menjepit penisku.
    “ooooohh mas Didik aku keeeeee keeee keeluarrrrrr aooouuhhhhhh Tuhan”
    aku didekapnya seolah tidak mau dilepaskan, badannya mengejang dan terasa kaku, gerakanku aku hentikan karena aku dipeluknya sangat erat sekaliiiii . . .
    “mas Didik aku dah keluar ini banyak banget, mas Didik dibawah ya aku di atas” pinta tante Sri
    “iya tante” aku nurut aja kayak bocah kecil.
    aku posisi telentang tante Sri mulai pasang kuda-kuda jongkok dan mulai memasukkan batang kontolku ke vaginanya . . . “ooouuugghh tante” bisikku terasa enak sekali saat kontolku masuk memeknya. tante Sripun mulai aksinya seolah naik kuda pinggulnya naik turun kadang maju mundur.
    Goyangan tante Sri memang benar-benar mauuut . . . kontolku terasa mau patah tapi enak banget.
    5 menit kemudian . . . . ” Mas Didikooooo ouuughhhhhhhh ooouugggh tante keluar lagi masssss” badannya mengejang seperti tadi untuk beberapa saat dan akhirnya lemas dan menyandarkan kepalanya didadaku, tanda ia telah orgasme yang ke dua kalinya. kamipun beristirahat sebentar.
    “mas Didik hebat juga belum keluar?” kata tante Sri memujiku.
    “ah tante gak juga, soalnya Didik agak takut tante ketahuan suami tante bisa mati aku”bisikku
    “tenang mas Didik suamiku pulangnya masih minggu depan”jawabnya sambil tersenyum.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “ayo sekarang giliran mas Didik keluarin ya, pakai posisi dogy style aja ya mas Didik dari belakang”
    tanpa aku jawab aku berdiri ganti posisi dogy style dari belakang, langsung au tancapkan batang kemaluanku yang gede ini ke lubang vaginanya dari belakang, “oooouuggg mas enakkk” aku goyangkan maju mundur sampai terasa dikepalaku. tangan tante Sri memegang papan pinggiran balai
    dan aku berdiri dibelakangnya sambil menghujamkan senjataku ke kemaluannya. enak banget pantatnya putih dan empuk itu serasa jadi bantalan.
    “ooouuggghh tante, pantatmu enak banget dipegang”kataku
    “remas yang keras pantatku masssss oouugggghhhh” kata tante Sri
    “oouuuhhhhhh tante ooouughhh tantteeee aku mau keluar” kataku
    dengan sigap tante Sri melepas tautan penisku dan memeknya dan segera memegang penisku sambil dikocok dan di masukkkan mulutnya . . . “oooouughhh tante enakkkk teruuusss yang kerasssss “kataku agak ngacaooo . . . oooougghhh keluuuarrr tannn . .Crooot . . . . crooooott crooooot crot croot lima kali kontolku mengeluarkan many di mulut tante Sri sampai mulut tante Sri penuh . . . kemudian diisapnya kontolku sekuat tenaganya . . . . oooh benar-benar enak sekali.
    akupun lemas dan tidur disamping tante Sri. . . .
    “mas Didik enak gak ?” sambil berbisik ditelingaku
    “enak sekali tante?” kataku.
    “nomor hape mas Didik masih yang lama kan ?”
    “masih tante ?” jawabku.
    “kapan-kapan kalo masih mau lagi, mas Didik misscall aja ya!!”
    “ok tante” jawabku semangat.

    Setelah saat itu aku sering berhubungan badan dengan tante Sri disaat suaminya pergi keluar kota, kadang-kadang kalo tante Sri bener-bener terangsang dan ingin ML tak segan-segan dia mengetuk jendela kamarku dan kamipun ngentot sampai pagi hari.

    END

     

    Baca Juga :

     

  • Pengalaman Malam Pertamaku Yang Asik

    Pengalaman Malam Pertamaku Yang Asik


    1532 views

    Duniabola99.org – Awal pertama ketemu di sebuah warung copi di daerah simpangan depok jawa barat.

    …”Sebut saja namanya TITIN (disamarkan),titin cewek berparas cantik,bertubuh sexy,pantat lumayan berisi,ukuran payudara kira-kira 34b,umurnya bru 18th.

    …”Dia penjaga di salah satu conter plz dan warnet.

    …”Awal kejadian saat itu aku ktemu dia,dia sedang memesan roti bakar di warkop waktu itu hujan agak deras jd enak ntuk mnum kopi.aku lngsung terpesona saat pertama ketemu dalam pikiranku berkata ..”Seandainya aku bisa berkenalan dengannya”….
    Menit-menit trakhir dah terlewati aku saat itu cuma bisa memandangnya saja.aku sempat berpikir bagai mana caranya bikin masalah supaya si dia bsa knalan smaku.

    Dasar wktu itu rejeki brpihak pdaku,sidia mau pulang ke kostnya yg lumayan jauh,dia duduk di pinggir trotoar smbil larak-lirik,mungkin lagi cari angkot akupun memberanikan diri untuk mendekatinya sambil bertanya …”Mau pulang kmana mba?” dia cuma nengok,trus berkata …”Ngak cuma lagi nunggu temen”…
    …”owh kirain lgi nunggu angkot,biasanya jam segini angkot udah jarang”…ujarku,waktu itu sekitar jam 11 malam lebih.
    ..”owh Iya”ujarnya.

    ”ya udah saya duluan pulang ya”…akupun bergegas ngambil helm dan tasku.diapun bertanya lagi…

    ”emang pulangya kemana??” tanyanya,..

    ”Depok”..jawabku,

    ”Depoknya mana??”..”Pemda”..”wakh 1 arah donk” jawabnya..

    ”mau pulang bareng??” ..tanyaku ..

    ”boleh”..”trus temennya gmana??” tanyaku.”temenku sms kayanya gk jd jemput”…

    ”owh..ya udah”…kami pun pulang bareng,sesampainya di tempat kostnya dia mengajaku mampir dlu …aku pun smpat brpikir mudah2an dia ngajak mampir dlu.
    Setelah masuk aku di tawari minum..”Mau minum apa??..

    ”udahlah gak usah repot2″.basa-basi..

    ”dingin loch,aku bkinin teh manis ya??…

    ”ya udah trserah dech”…diapun buatin aku teh manis.
    ..”kami mengobrol tentang asal-usul kami,smpe gk trasa wktu tak trasa udah larut malam,aku mncoba untuk pamitan gk enak dah lrut mlm di tmpt kost’an cwek apalagi seorang dri,….

    ”Apa gk sebaiknya nginep ja??..dah lrut malam gni loch!!”…

    ”wakh gak enk lach,tkut ada yg mrah” ..jawabku.

    “siapa yang mara?”..tanyanya

    ”pcrmu,yg punya kost’an siapa ke.”gak lah,ak bru ptus yg punya kost’an lg kluar kota” jwbnya..aku lngsung brpikir nich ksempatn,gk mngkin dtang 2x.”hmmm,tp bner nich boleh??” tanyaku lgi…

    ”bneran bleh,tp jgn mcem2 ja..hehe”..jwbnya smbil trsnyum..

    ”ya udah aku pgi pulang,ini juga ujannya malah tambah deres”…dia pun mengelarkan kasur untuk aku pakai…

    ”Klo mau tdur dluan ja,aku mau mandi dlu”..

    ”owh iya,nach trus km tdur di mana??”..tanyaku.

    “ya breng2″…aku pun kget gak bsa ngmong apa2.

    ”aku mandi dlu ya,tar low km mau mndi gantian ja”…

    ”owh iya”..jwbku.diapun msk kmar mandi.
    ..”sekitar b’brapa menit dia kluar dari kmar mandi,smilir bau wangi dari kmr mandi mbuat aku gk tahan mpe penisku brdiri,stelah itu dia ganti bju yang aku gak nyangka dia ganti bju di dpanku pdahl aku blm tdr hanya pura2 mrem,kulihat tubuhnya yg sexy dan payudaranya wlwpun hanya trlhat remang2 krna matanya agak merem ayam.peniskupun tambah mengeras mungkin krna hawa dingin di tambah melihat tubuh cwe yg sexi,langsung di pikiranku trlintas kata “NGENTOT”,Apalagi dia mengenakan bju tdur yang transparan.
    …”setelah slesai mengenakan bju tdur diapun lngsung tdur di sbelahku …”dah tdur ya??” tanyanya …

    ”knapa”aku pura kget melek…

    ”duh sory ya bngunin km,krain blm tdr”..

    ”iya nich ngantuk bgt,mungkin cape”..jwbku.

    ”owh,ydah met tdr ya,inget ya pesenku”…

    ”pesen apa ya??”..tanyaku…

    ”jangan macem2..hehe”…

    ”owh iya,tp klo ngigo gpp ya kn gak sadar”..jwbku nakal.…”

    stelah ngbrol b’brapa mnit sblm tdr kmipun trlelap mpe pagi,sekitar jam setengah 4pagi ak bangun karna ada sesuatu yang nindihin penisku,pas aku lihat ternyata kakinya dia,tangannya di atas dadaku dan jari2nya menempel di leherku mukanya persis di deket telingaku.
    ..”aku bingung harus gimana,mau di pindahin tkut dia bangun dan menuduhku mcem2,aku hanya bisa diam terpaku tak di sangka dia menggesek2kan kakinya di penisku,aku terkejut wajahnya semakin dekat dan nempel di pipiku,semakin kencang saja detak jantung,aku bertanya2..

    ”apa yang hrus aku lakukan” …sementara dia semakin berani,malh tangannya mengusap2 payudaraku akupun di bwt geli cuma aku tahan.stelah itu dia membalikan wajahku …huppp …dia mencium bibirku malah langsung menghisap abis,aku semakin brani saja ku coba pegang payudarannya sambil ku usap lmbut,dia semakin cepat menghisa bibrku,s’skali dia mengerang…”achhh..trus”…erangnya.akupun semakin lihai kubuka sdikit kncing bju tdurnya lalu ku sngkapkan BHnya Lalu ku kluarkan pyudaranya yg putih mulus kuciumi dri sgala arah hngga trakhir mendarat di putingnya,yang aku heran putingnya msh brwrna merah,yg aku bca di buku sex’s puting yg blm trjamah wrnanya merah.lalu kuhisap2 hingga erangannya trus kluar,smentara tanganku tak diam kucoba menuruni daerah vaginanya dan trnyata dia hanya mendesah akupun memberanikan diri kucoba msuk ke dalam celananya dan kucoba mengusap vaginanya..sementara tangan dia jg mulai berani memasukan kedalam celanaku dan mengocok perlahan2 penisku yg lagi tegang…

    ”A ayo donk masukin,udah gak kuat nich kayanya memeku udah basah”..ucapnya di telingaku..

    ”iya sayang,tpi km yg buka aku buka bjumu”..jwbku.tanpa trasa kamipun telanjang bulat tanpa sehelai bnangpun,nafsuku semakin tinggi melihat tubuhnya yg molek apalagi melihat memeknya bulunya yg belum lebat tpi udah klihatan hitam membuat aku ingin menjilatnya.sementara aku coba fore play dari atas payudara turun ke perutnya hingga mendarat di memeknya ku coba jilati klirotisnya yg rasanya asin dan agk brbau,nampaknya dia smakin asik dngan permainanku desahan demi desahan kluar dari mulutnya…”owh..yes..owh..no”…akupun percepat jilatanku hingga aku naik lagi keatas dia menarik leherku dan menyumpal mulutnya dngan mlutku,sesekali dia menjulurkan ldahnya ntuk aku hisa,bgitupn sbaliknya.
    ..”A ayo cepet masukin,aku gk kuat pngen bget ngrasain di masukin kontol”..ujarnya..sempat aku brpikr apakah dia msh prwan pa dah jebol.aku coba brtanya..”kamu ko lihai bget,dah pengalaman ya??” tanyaku..”aku lihat di video Bf temenku”..jwbnya.
    ..”Sementara ku coba tancapkan penisku di memeknya dia,dan ternyata dia menjrit “sssst..auw plan-plan A alya aku bru prtama x ngelakuin kaya gni”..ujarnya.akupun brpikir wow trnyata dia msih prawan pantas saja liat putingya masih merah dan memeknya masih sempit.
    ..”ku coba menggenjot pelan2 nmun trnya bnar saja kdang2 kontolku mleset ke sna ke kmari,tp aku gk kalah akal ak mnyuruhnya dan meletakan pas lubang memeknya,dipegangnya dan di ltakan kntolku pas di tengah2 memeknya dan ku dorong kontolku,dia pun menjerit kesakita ..”Auw skit A,plan2″..jwbnya.aku bukannya smakin kasian malah tmbh ku prcepat genjotanku dan…”ach..memeknya langsung longgar…semakin ku percepat genjotannya semakin licin juga lubang memeknya..”A ayo tambah cepet genjotannya”..jwbnya..”ach..ach..ach..ah..ah”…dan “crot..crot..crot” akupun gk tahan ku keluarkan di dalam memeknya.kamipun terkulai lemas,sementara kontolku masih di rendam di dalam memeknya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    ..”lalu dia membalikan bdanku trus menuju kmar mandi smbl tlanjang bulat,smentara aku mash terkulai lemas tak berdaya…stelah b’brapa menit aku mendengar suara tngisan kcil di kmr mandi,dan aku smpat kget kulihat sbercak darah yg trcmpur air sperma,aku brpikir oh bnr trnyata dia msh perawan.lalu aku brgegas menghampirinya,dan mendekatinya…”Kamu nyesel ya ??”..tanyaku,dia hanya menggelengkan kpalanya,..”trus knapa nangis??”…dia ttp hanya menggelengkan kpala,kucoba memeluknya smbil kucium kningnya. ..”Tenang aja aku akan tanggung jawab,stelah gjian nanti aku bwa kmu menemui orng tuaku”…jwbku mencoba menenangkan dia.
    …”Stelah itu kamipun mandi bareng layaknya suami istri yg bru menikah.
    ..”kulihat wktu menujukan pkul 7pgi,akupun brgegas brangkat krja.sambil pamitan..”aku brangkat krja dulu ntr sore aku ksni lagi,mau di bwain apa??”..tanyaku “trserah km ja”….jwbnya.

    …”Stiap x ketemu kmi brcinta,hingga kami tak sadar bahwa sudah 3bln kmi mlakukan ngentot di luar nikah,dan dia pun hamil aku langsung menikahinya hingga skarng.”

    Demikianlah Pengalaman Seks tentang Malam pertama yang hot dan asik, semoga teman teman bisa membayangkan bagaimana asiknya ahhh..

    END

     

    Baca Juga :

     

  • Hilangnya Keperawananku Saat Menstruasi

    Hilangnya Keperawananku Saat Menstruasi


    1404 views
    Duniabola99.org – Sebut saja namaku (Layla) umurku bru 17+ aku msh sekolah di salah satu SMA di jakarta,aku asli dari medan tinggal di jakarta bersama nenekku,untuk biaya skolah tiap bulan slalu dpt trnsferan dari ortu.

    “….Awal mula cerita,aku bertemu seorang cwok ganteng sebut saja namanya (alucard),dia kuliah di univ,di jkrt.

    Saat itu aku pulang skolah pas pertama ktemu aku mau tertabrak mobil yg di tumpanginya,untung aku gk knapa” cuma kesenggol bgian skutku saja.
    “…ckiiiittt”mobil yg di tumpangi alucard ngerem mendadak.
    “….aduh”aku kget dan mrintih kesakitan.
    “..alucard langsung keluar dri mobil dan lngsung menghampiriku.
    “…Mba gak knapa-napa??tanyanya..
    …aku hanya trdiam dan kesakitan.
    “…Aku anter ke rumah sakit ya??ujarnya.
    “…hmmpp!!jwbku simpel.
    …Aku langsung di bpong ke dalam mobilnya.
    “…sesampainya di rumah sakit,aku langsung di perban yah untung cuma luka lecet saja.
    “…mba aku minta maaf ya,gak sengaja?ujarnya.
    …aku hanya terdiam,pdhl dlam hatiku mash marah tp aku coba untuk tenang.
    “…Ya udahlah gpp,ini jg gk knapa-napa ko cuma lecet ja..”jwbku.
    “..iya tp aku gk enak nich,tlong jangan di tuntut ya??alucard smbil memelas.
    “…iya..iya gak.”jwbku.
    “..ya udah aku anter pulang ya!”tawarnya.
    “..hmmm,boleh deh..”jwbku.
    “..aku langsung di anter pulang,selama di jalan menuju pulang aku ngobrol bnyak smbl kenalan,sling tkar no hp,kmipun lngsung akrb.
    “…beberapa saat kemudian,akupun sampai di rumahku.
    “..owh,dah smpai ya? Tanyanya.
    “..iya,mampir dlu yuk di rumah cuma ada neneku aja..”jwbku.
    “..lain x ja ya, aku tkut di marahin nenek kamu..”ujarnya.
    “..ya gak lach neneku orngnya baik gk prnh marah..”jwbku.
    “…ya udah..”balaznya.

    …Diapun mampir dan ngbrol sma nenekku dan meminta maaf atas kejadian yg menimpaku.
    …”Beberapa saat kemudian alucard pamitan untuk pulang.
    “..nek,mon aku pamit pulang dlu ya,alucard msh bnyak tgas yg hrus di selsaikan..”ujarnya.
    “..owh iya..”jwb nenek dan aku.
    “..sexali lgi minta maaf…” ujarny berulang x minta maaf.
    “iya udah,dri tadi jga di maafin”..jwbku.
    …alucard langsung salaman,trus menuju mobilnya.
    “…Tar aku tlpn ya,bwt nanyain kbrmu..”ujarnya.
    “..iya “…jwbku.
    “owh,ok sippt”…blznya..

    …Setelah beberapa minggu kami sling sms’n dan tlpn’n,kami merasa kaya pacaran.ntah kapan jadiannya,kmi berhubungan.
    “..Saat itu hari minggu aku di ajak jalan-jalan,dan makan.hari demi hari,minggu demi minggu terlewati kami ngerasa smakin dekat dan ngerasa cocok bersmanya..

    “…Beberapa waktu kemudian,alucard ada acara pernikahan temannya di daerah puncak bogor.
    “..lay aku ada acara di puncak,temenku mwu nikahan..”ujarnya.
    “owh,mang brapa lama?tanyaku.
    “..paling cuma 1hri.” jwbnya.
    “..ya trus?tanyaku.
    “..lay aku lagi bingung,masa temenku yang lain pda bwa pasangan aku nggak.!!ujarnya,
    “..ya trus aku hrus ikut gtu maksdnya?tanyaku.
    “ya kalo boleh ma nenek..”ujarnya.
    “.boleh sich asal jngan nginep..”jwbku.
    “.iya aku janji gak nginep,”ujarnya.
    ..Pdahal ortunya alucard punya vila di daerah puncak,seandainya kemalaman jg.
    …kamipun berangkt sama-sama menuju acara tmennya itu.
    …stelah itu wktupun tk terasa udah mulai menjelang sore.
    ..”Tak di sangka cuaca di daerah puncak gk bisa di tebak begitu buruk cuaca di sana.hujan yang di sertai angin menghalangi untuk kembali pulang.
    “..aduh lay cuaca di sini buruk bngt,pdhl tdi pas brngkt terang bnget,kayanya kita gak pulang,aku gk brani dngan cuaca gni..”ujarnya.
    “..ya trus nginep dimana,kn kita gk punya saudara disini msa mau nginep di rmah pengantin.”jwbku.
    “..tenang ja ortuku punya vila di daerah sini..”ujarnya.
    …”kami pun branjak pergi ke vila punya ortunya alucard.
    ..”ko sepi bnget vilanya,apa gak ada yg nempatin?”tanyaku.
    “ada ko mang udin yg jaga disini.”jwbnya.
    ..”alucard pun mencari mang udin penjaga vila itu.
    “eh den alucard,ko gak blang dlu kalo mwu ksini tumben banget,.”ujar mang udin.
    “..iya mang aku ke sorean abiz ada acara tmen,mana ni cuacanya kaya gini jd gk brani pulang..”jwbnya.
    …”stelah itu kmi msuk,tak menyangka vila sebagus ini gak di tempatin.
    “..lay km tdur di kmr,aku di dlam ja”ujarnya.
    “owh,iya dech trus kmr mandinya dmana?ujarku.
    “owh,di kmarkan ada kmar mndi.”jwbnya.
    “iya dech”ujarku.
    ..”aku pun bergegas ke kamar mandi krna tkut mens’ku tembus.
    …”Sementara aku lagi di kamar mandi,ganti baju dan pembalut aku lupa gak menutup pintu kmar mandi aku biarkan terbuka lebar,aku tak tau kalau alucard masuk.
    ..”lAy “..alucard menghampir ke kmr mandi yg pintunya trbuka lebar.
    “aduuh”..aku kaget smbil mnutupi tetekku dan memekku yg tak terbungkus sehelai bnang pun.
    “..Maaf..maaf,gk sengaja aku kira gk lgi di kmar mandi,pintunya kebuka lebar..”jwbnya.
    “..iya aku lupa krna buru-buru mwu ke kmar mandi”jwbku.
    “..Aku cuma mwu nwari makan sma mau mnum apa??tanyanya.
    “terserah aja”..jwbku.
    “owh ya udah nasi goreng ma teh manis ja ya??tanyanya.
    “ya udah”..jwbku.
    ..alucard mnuju kluar dn aku mlanjutkan pakai pembalut dan bjuku.

    …stelah selesai mkan,matapun mulai ngantuk aku sempat berpikir dri tadi aldo gk bnyak ngomong cuma ngelirik-ngelirik bagian tetekku,dan aku menyangka alucard lgi mikirin kejadian tdi di kmar mandi.
    “..aku ngantuk bget nich,bobo dlu ya!ujarku.
    “owh iya, kita pulang pagi-pagi bget.”ujarnya.
    “.aku masuk kmar dan merebahkan bdanku di kasur.
    ..Sementara itu ku dengar alucard msh ngbrol sma mang udin,kedengaranya sedang ngomongin aku tapi aku cuex ja.
    ..tak terasa aku tdr trlelelap,tak kusangka aku ntah mimpi apa kenyataan,badanku trasa berat pas aku melek sontak aku kget,buah dadaku lagi di hisap alucard aku langsung branjak.
    “..Apa..apaan nich,?km jht bgt tega ya bikin aku kya gni.”ujarku kget.
    “.maaf ay aku gak tahan liat kjadian tadi,aku kpikiran trus”..jwbnya.
    ..Sementara itu aku lngsng branjak dri tmpt tdr,brencana mwu kluar kmr tak di sangka pintu pun di kuncinya.
    “..plizz tlong hargain aku,aku gk mau kmu prlakukan aku kya gini”ujarku smbil menangis.
    ..”alucard lngsung menghampiriku,”ya udah maafin aku,anggap ja ni gk pernah trjadi”.jwbnya smbl memeluku.
    ..aku trbujuk ucapannya,trus aldo merebahkanku di kasur,tak kusangka lagi alucard malah lebih ganas,dia merusak bajuku dn clanaku di tariknya hingga sobek,aku tak menyangka di balik wajahnya yang alim dia maniak seks.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    …dia menciumiku dari ujung rambut hingga ujung kaki,wlwpun aku brusaha brontak alucard tak menghraukanku di trus menciumiku dan menghisap pyudaraku,aku gak kuat hingga aku pasrah apapun yg akn terjdi.
    …dia smakin gila,tngannya menggerayangi sluruh tbuhku,mengobok” memekku dia blm tau kalo aku lg menstruasi,tp ttp aja namanya lg nafsu dia tak menghiraukan,dia langsung menjilati memekku yg bau amis darah,aku tak kuasa.
    ..”ach.ach.ach”aku mengerang.
    alucard trus memainkan lidahnya,di memekku.
    ..”Tak lama kemudian alucard membuka bju dan clananya,ku lihat kontolnya yg sudah mengeras,langsung di tancapkanlah ke memekku yang bsah brcmpur darah,ludah,dan air memekku.
    ..oooh..sakit pelan” ..ujarku kesakitan.
    Namun aldo ttp menghantamkan kntolnya ke memekku.”auuuww sakitt,”jeritku mrasakan memekku trasa perih.
    ..dan trnyata alucard tak bisa memasukan kontolnya,karna mungkin aku mash prawan.
    ..aldo memegang kontolnya lalu mengarahkn ke lubang memekku,”aduuuh sakiit”jritku.smakin aku mnjerit alucard semakin menekan kontolnya msuk.
    “..Lay memekmu ko keset bnget??tanyanya.
    “..aku langsung jwb,wlwpun merasa ksakitan.
    “..iyalah aku lgi mens tau”jwbku.
    Alucard ,malah meluluri kontolnya dengan ludhnya.bleez kntolnya agak msuk, yg aku rasakan enak dan perih,lagi” aku menjrit ksakitan.
    ..stelah msuk ke memeku,Alucard smakin kencang genjotannya “..ach.ach.ah.ah.ahah.”dan Aucard pun tak kuat menahan “crot..crot..crot” kluarlah tak lamapun kami terkulai lemas,aku smpt menangis melhat darah berceceran di atas kasur.
    Di sinilah keperawananku di renggut Alucard dalam keadaan menstruasi.
    Inilah pengalaman prtamaku merasakan memekku di masukin kontol.
    Sampai akhirnya aku ketagihan hingga aku yg meminta untuk menyetubuhi tubuhku,dan merasakan kenikmatan walaupun hanya sesaat.

    END

  • Cerita dewasa – Kuperkosa Adiku yang Nakal

    Cerita dewasa – Kuperkosa Adiku yang Nakal


    1746 views

    Duniabola99.org – Nama saya adalah Tohir, seorang anak smu yang doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek. Aq Punya adik cewek yang namanya Fina angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, fina adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus.

    Fina di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuh. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

    Singkat kata, adikku fina memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat mirip dengan orang lain. Namun di balik semua itu, menyanyikan “putri” ini sebetulnya sempurna. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang nyata. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu apa-apa untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan utama. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Jika aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

    Suatu hari, semuanya berubah drastis. Hari itu adalah hari Sabtu yang tidak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu sendirian. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang lama. Sebetulnya kami ingin bergabung dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku Bergabung dengan kami dengan alasan tidak ingin Kami memilih mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di leher. Setelah mereka pergi, kita bisa untuk menghiburnya dengan mengajaknya menonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter dan Orde Pheonix. Tapi menguntungkanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu bersih di depan hidungku.

    Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun pemutaran DVD sama di ruang tamu. Tapi pikiranku lepas fokus ke film, gimana rupa suka balas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada dulunya. Orang tua kami mengatakan bahwa kami tidak bertanggung jawab untuk tanggung jawab keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku mengerti untuk menyelinap ke kamar adikku yang akan dan memfoto tubuh telanjangnya tidur dan menelepon untuk adik adik agar menjadi adik yang penurut.
    Malam itu, jam menunjukkan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa yang adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV atau radio di kamar. Memang biasanya adikku ini sedang mengkal, akan segera diperlihatkan lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang memiliki kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku memiliki sebuah kamera digital.

    Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak biasa tidur di dalam kegelapan. Akupun mulai bersih menuju tempat tidurnya. Pulas terlentang dengan dipasang daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana itu.
    Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya. Bagian akhirnya uang terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun terlihat ludah, lihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana itu. Adikku masih tertidur pulas.

    Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya melihat dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan semudah kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah saya harus mensia-siakan satu kali ini dalam hidupku? Berlaku aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., Demi Tuhan. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

    Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku berlalu “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata dia sudah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, tapi iblislah yang menentukan. Maka aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk memungkinkan tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membebaskan agar tidak ada tebusan kejahatan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah lahirnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.
    Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan bahwa adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuh. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, adik adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku menunjuk ruas kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.

    Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan melepas jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar, ”Aaaggh, aduh… .uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN ??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku di atas tubuh dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan beban rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak tanpa rasa sakit. Tangannya berguncang Merayakan diri. Begitu juga di tempat lain di mana kita dapat melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.

    Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku. Rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh seorang penghisap debu. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit: “Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k … lep..as..kan..pana ss … sakitt !!” “Kak..Adii..mengo .. uuhh..yak .. aduh… tubuhku !!! “Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya. Yang terdengar hanya Ughh..Ahhh.

    Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan muntah kesakitan. Darah masih berkiluran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku takut akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata: ‘Siapa Ayahmu?’ Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu bahwa aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana jika adikku hamil? Ahh … biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku.

    Aku pergi penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku akan menghukumku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan cerminnya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya biasa tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat peran tertutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

    Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.”

    Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

    Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku, aku masih bisa melihat dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu aku menonton TV, aku mendorong adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

    Ketika orang tuaku kembali minggu, aku memerintahkan adikku untuk menuntut sewajarnya. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan yang terjadi selama ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjuk dong FOTOnya ke tinggal di sini. ”Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak terlibat apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak bisa mengatakan apa-apa.

    Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan seks aman dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih terus, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku minta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Kami tinggal di sini dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda bisa aku lihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.

  • Model glamour mengenakan gaun merah jambu untuk menunjukkan payudara yang sempurna & kaki seksi

    Model glamour mengenakan gaun merah jambu untuk menunjukkan payudara yang sempurna & kaki seksi


    1670 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari
    model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap
    harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Busty Latina Megan Salinas menampilkan pantat seksi saat menerima cunnilingus

    Busty Latina Megan Salinas menampilkan pantat seksi saat menerima cunnilingus


    1611 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari
    model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap
    harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • Majalah dewasa – Chung Love

    Majalah dewasa – Chung Love


    1312 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan Agustus Ini Pastinya Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk
    Sekarang Admin Akan Memberikan Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto Ini
    Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan Masing-Masing Pekerjaan

     

  • Majalah Dewasa –  Han Soohee

    Majalah Dewasa – Han Soohee


    1386 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

     

  • Majalah Dewasa – Ya Yun

    Majalah Dewasa – Ya Yun


    1486 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

     

     

     

  • Majalah dewasa – Shin Eiji

    Majalah dewasa – Shin Eiji


    1339 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

     

  • PETITE SMALL TIT

    PETITE SMALL TIT


    1867 views

  • BIKINI_TEEN SEX

    BIKINI_TEEN SEX


    1664 views

  • Oral sex big dick

    Oral sex big dick


    1709 views

  • PLAY SEX IN ROOM

    PLAY SEX IN ROOM


    1890 views

  • PORN HUB AGENT FIRST CASTING

    PORN HUB AGENT FIRST CASTING


    1820 views

  • PORN HUB AGENT LITTLE ROUGH

    PORN HUB AGENT LITTLE ROUGH


    1729 views

  • Serasa Surga Dunia Saat ML Dengan Perawan

    Serasa Surga Dunia Saat ML Dengan Perawan


    1500 views

    Ria adalah seorang mahasiswi asal Pekalongan, Jawa Tengah. Aku mengenalnya ketika kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop bagi mahasiswa/i. Dia peserta dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S, sedangkan aku dikirim mewakili kampusku.

    Selama workshop, sebenarnya aku sudah mulai merasa kalau dia memperhatikanku, tapi aku juga tahu kalau dia sudah punya seorang cowok. Sehingga hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam di bulan November tahun 2016, Ria menelponku. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan minta aku menjemputnya di terminal.

    Perkiraan kalau dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah stand by di terminal bis antar kota di kotaku. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari belakang Ria mengagetkanku.

    Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk wajahnya tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Ria lebih berisi, terutama dengan payudara yang berukuran 34 B. Saat aku terpana melihat tubuhnya, dia tiba-tiba saja memelukku. “mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu” ungkapnya.

    “iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepaskan pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S?”tanyaku. “aku nginap di kost mas Ari aja boleh khan?”jawabnya. “mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampong” jawabku. Akhirnya dia sepakat akan tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku bantu setengah, karena dia juga tidak membawa banyak uang.

    Singkatnya, setelah Ria mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang hubungannya dengan cowoknya yang mulai banyak ketidak cocokan dan sering diwarnai pertengkaran.

    Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap. Setelah itu aku kembali ke kostku. Pukul setengah 11 malam Ria menelponku. “mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Ari kesini donk, temanin aku” pintanya.

    Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Ria, aku sempat melihat beberapa pasangan chek in, ada yg masih muda, ada pula yang sudah berumur. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibicarakan teman-teman kampusku.

    Kamar yang ditempati Ria berada di ujung lorong, sehingga terlihat memang lebih luas, Ria masih belum ganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas, lampunya kecil” jawabnya ketika kutanya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku.

    Sementara aku tiduran diatas spring bed, ternyata karena takut (atau entah sengaja) Ria ganti baju tanpa menutup pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihatnya dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Ria hanya mengenakan celana dalam, tanpa BH di balik daster tidurnya.

    Dengan menggunakan daster, Ria naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau tak tungguin disini atau aku pulang aja ke kost?” tanyaku. “Mas Ari disini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya.

    Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada dalam kamar itu. “lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Khan tempat tidurnya masih luas” protes Ria. Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku pun kembali berbaring di sebelahnya.

    Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, sehingga aku kemudian membuka ikat pinggang dan retslueting celana jeansku, karena aku memang tidak biasa tidur dengan celana jeans, Bahkan kadang aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “kenapa mas? Sesak ya?” Tanya Ria yg ternyata belum tidur.

    “iya, aku ga biasa tidur pakai jeans” jawabku. “ya udah, celananya dibuka aja, mas Ari pakai selimut ini lho” kata Ria lagi smbil menyerahkan selimut dan kemudian membalik badannya. Jadilah aku hanya bercelana dalam berbungkus selimut tidur disamping Ria.

    Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti mendengar suara tangis. Ketika kubuka mata, ternyata di depanku Ria menangis sambil memandangku. Aku yang bingung kemudian bertanya kenapa, bukannya menjawab, tangis Ria justru makin kuat. Khawatir diduga melakukan kekerasan oleh orang diluar kamar, aku menarik Ria dan mendekapnya.

    Ria memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowoknya karena cowoknya memaksa dia untuk berhubungan badan. Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku. Lupa kalau saat itu aku hanya memakai celana dalam.

    Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, perlahan bibir kami mulai saling mendekat dan berpagutan, rasa asin dari air matanya tak kurasakan, yang ada hanyalah nafsu, Ria pun mulai menunjukkan hal yang sama.

    Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan tangannya mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan. Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah meminta aku melepasnya, maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Ria. Melihat dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Ria keliatan makin bernafsu, dia memegang dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, sehingga dia pun hanya tinggal memakai celana dalam.

    Kami sempat saling memandang, “mas, aku pernah menolak L***** untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu malam ini” kata Ria sambil menangis. Aku tidak menjawab, aku kembali menariknya ke pelukanku, memberinya waktu untuk melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai kembali menciumi bibirku.

    Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas toket dan pantatnya. Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan tangannya turun tapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan tangannya untuk memegang kontolku.

    Dan dia pun menggenggam kontolku dengan kuat. Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap sehingga meninggalkan bekas merah di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang liar remasan-remasan tangannya mulai membuat perih di tubuhku. Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuhnya, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas atas celana dalam hitam yang dikenakannya.

    Aku berhenti, dan memandangnya, “boleh aku buka?” tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu jembutnya tipis dan wangi menunjukkan dia rajin merawat propertinya itu.

    Belahan memeknya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua kakinya, dia sempat menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit memaksa, di pun mulai melebarkan kedua kakinya, menunjukkan bagaian dalam memeknya yang berwarna merah muda.

    Langsung kucium, kujilat dan kuhisap-hisap semua bagian memeknya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) sampai klitorisnya yang berbentuk benjolan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Ria seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke memeknya, “udah mas, udah.. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku pun terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitive itu.

    Dan tiba-tiba dia berkata “maasss, aku…mau.. pipis….” belum sempat aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, justru kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua tangannya menekan kepalaku semakin mendekati memeknya dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.

    Dia mendapatkan orgasme pertamanya setelah ku rangsang dan ku oral selama 15 menit. Tak ayal cairan memeknya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang khas membuatku makin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis.

    Setelah jepitan pahanya agak melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai toketnya. “Enak, ga ?” tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget. Mas Ari pasti udah sering ya, kok pengalaman banget?” tanyanya *dalam situasi seperti ini, kalau aku jujur aku sudah pernah ML sama 3 cewek sebelum dia bisa merusak suasana* maka kujawab “ aku baru pertama sama kamu ini kok.

    Aku Cuma sering liat BF aja” “wah, pantes, belajarnya dari film” kata Ria sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Ari?” Aku pun tersenyum dan melirik kontolku yang kepalanya sudah keluar dari batas celana dalamku.

    Dia tersenyum, lalu mulai bergerak membuka celana dalam yang aku kenakan. Dia memegang kontolku lalu bertanya “mau diapain ini mas?” pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku pun menjawab “masukin ke memekmu donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan kontolku. Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah (setidaknya menurut pengakuannya) maka rasanya pun tidak terlalu enak.

    Agak sakit malah, karena beberapa kali menyentuh giginya. “jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “aduh mas, sorry, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung main aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua kakinya.

    Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati sebentar klitorisnya supaya agak basah, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung kontolku dengan sedikit air liur, lalu mulai kugesek-gesekkan di depan lubang memeknya. Meski mengaku sudah tidak perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang memek Ria sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega ketika sedikit memaksa mendengar dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” maka kutunda lagi memasukkan kontolku dalam memeknya.

    Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai mendorong ketika kurasa sudah cukup basah, berhasil masuk kepala kontolku masuk kedalam memeknya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara memek Ria dengan memek milik Ika, Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya.

    Kalau memek lain kenikmatan itu sangat terasa ketika aku memasukkan kontolku dalam-dalam, maka memek Ria terasa sangat menjepit justru ketika baru sepertiga kontolku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan kontolku maju mundur di titik itu.

    Namun berbeda dengan yang kurasakan, Ria justru sangat kesakitan dengan cara itu. “mas, cabut dulu mas. Sakit mas” ujarnya. “ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “mas, udah dulu donk…sakit nich, perih…” katanya lagi. Sebenarnya aku ga tega, tapi aku pun merasakan kenikmatan dengan hanya bermain di permukaan memeknya itu. Akhirnya aku mengalah dan memutuskan untuk mencabut kontolku dari memeknya.

    Namun sebelum mencabut, aku ingin mencoba memasukkan keseluruhan batang kontolku dalam memeknya, maka kudorong penuh kontolku ke dalam memeknya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala kontolku.

    Saat itulah aku merasakan perubahan pada diri Ria. Dia yang semula menahan sakit sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba matanya terbuka lebar, mulutnya menganga tertahan. “mmmaaaassssss……” suaranya tertahan dan bergetar. “Eeennnnnaaaaakkkk bbaaaannggeeettttt mmmaaasss….”katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku.

    Sesaat kemudian dia berubah makin liar, setiap kali aku tarik mundur kontolku, dia justru memajukan memeknya seolah tidak mau melepaskan sedikit pun kontolku dari memeknya. Tangannya memelukku erat, kemudian tubuhnya tiba-tiba mendorongku berguling ke kanan sehingga sekarang dia berada di atas tubuhku.

    Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, depan-belakang bahkan diselingi memutar, aku yang merasakan perubahan ini kemudian mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Ria menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke segala arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya.

    Tetes keringat kami membasahi kasur, tapi keganasan Ria seolah tidak akan berakhir. Beberapa saat kemudian tiba-tiba dia menekan dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku.

    Kontolku seperti diremas-remas dengan kuat oleh memeknya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh……” tubuhnya mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “enak banget mas..enak banget….aku pengen ******* terus ama kamu kaya gini. Enak banget” ujarnya berbisik di telingaku.

    Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya, sementara Ria masih terbaring lemas diatas tubuhku, kontolku yang masih menancap dalam memeknya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit.

    “mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich”katanya. Dia lantas menjatuhkan tubuhnya, dan sambil membuka lebar tangan dan kakinya, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu…..” sambil tersenyum nakal.

    Aku pun langsung, naik ke atas tubuhnya. Sengaja kuangkat kedua kakinya sambil kulingkarkan di pinggangku. “gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat kemudian aku mulai mendorong kontolku masuk dalam memeknya.

    Ini perbedaan kedua antara memek Ria dengan memek lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi ketika kumasukkan, tetap aja kontolku rasanya seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju-mundur.

    Setelah melihat liarnya Ria saat kumasukkan dalam kontolku, dan merasakan kenikmatan memeknya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya kontolku dengan ritme 3 plus 1, yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga kontolku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang memasukkan kontolku sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di dinding rahim Ria.

    Dan efeknya, meski mengaku sudah lemas, tapi tiap kali aku dorong dalam kontolku dalam memeknya, tubuh Ria seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat tiap kali aku menarik kontolku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.

    “mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam kontolku dalam memeknya.

    Dan Ria kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan kontolku dengan gerakan pinggul yang ke segala arah, bahkan tangannya meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar makin dalam masuk dalam memeknya. “mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi…eennaakk bangeettt masss….”ujarnya.

    Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan makin terasa nikmat ketika memeknya terasa memijat dan meremas-remas kontolku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari kontolku. “Ria, aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku.

    Ria mengangguk, namun gerakan pinggulnya dan tangannya berkata sebaliknya, pinggulnya justru makin terangkat ke atas, sedangkan tangannya makin menekan pantatku untuk makin masuk ke dalam memeknya. Sementara didalam pun kontolku terasa makin kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot memeknya. Akhirnya karena tak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam memeknya.

    Crot.. crot.. crot..dan sedetik kemudian Ria kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan menekan pantatku agar makin mendorong masuk kontolku dalam lubang memeknya. “mmaaasss….aaaccchhhh….eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut kontolku dari memeknya dan menjatuhkan badanku disampingnya.

    Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan mengejar surga dunia. Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya. “Aku sayang kamu, mas…” kata Ria. Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi Setelah itu kami mandi bersama. Setelah sarapan aku kembali mengantar Ria ke terminal bus untuk kembali ke kota S.

    Sejak saat itu, aku berpacaran dengan Ria. Hubungan kami sempat berjalan selama sekitar 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pria tetangga kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S.

    Yang tidak pernah Ria tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami pun aku beberapa kali bercinta dengan wanita lain.

  • Selingkuh Karena Kurang Kepuasan Seks

    Selingkuh Karena Kurang Kepuasan Seks


    1597 views

    Duniabola99.org – Kali ini adalah kisah dua orang sahabat sejati, Arif Budiman dan Ivan Cornellus, yang sama-sama kuliah disebuah Universitas terkenal di Jakarta. Dua orang sahabat yang berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Arif, pemuda berkulit putih dengan potongan tubuh pendek agak gemuk.

    Pemuda berusia 21 tahun ini adalah anak seorang janda kaya. Ibunya, Tante Melly adalah seorang pengusaha garment yang sukses. Ayahnya Tuan Sugondo, sudah meninggal setahun lalu akibat kecelakaan lalu lintas.

    Sedangkan Ivan, pemuda berkulit hitam dan berambut keriting, dengan bentuk tubuh yang atletis, berasal dari Indonesia bagian Timur yang merantau ke Jakarta. Kedua orang tuanya adalah petani sederhana dikampungnya. Maka tak heran jika pemuda berusia 22 tahun ini harus berfikir keras untuk bisa melanjutkan kuliahnya di Jakarta yang serba mahal. Apalagi Ivan hanya mengandalkan kiriman orang tuanya dari kampung yang tidak seberapa dan kadang-kadang terlambat. Untungnya Arif sahabatnya, tak segan-segan membantu jika Ivan lagi kesulitan uang.

    Meskipun perbedaan diantara mereka cukup jauh, terutama dalam hal ekonomi, tetapi hal itu tak mengurangi keakraban mereka. Arif yang berasal dari kalangan elite tak pernah memandang rendah terhadap Ivan yang berasal dari keluarga miskin. Arif sering mengajak Ivan untuk main kerumah mewahnya yang terletak dilingkungan elite. Persahabatan mereka terus terjalin, meski Arif dan Ivan sama-sama pernah menaruh hati pada seorang gadis, Poppy namanya. Walau akhirnya Poppy lebih memilih Arif, Ivan cukup tahu diri. Dia dengan ikhlas dan berlapang dada menerimanya.

    Dalam persahabatan mereka, banyak suka dan duka mereka lewati. Seperti suatu ketika Arif mau dipukul seseorang yang juga naksir sama pacarnya Poppy, Ivan dengan gagah berani membantunya. Ivan yang memiliki keberanian dan ilmu bela diri yang dapat diandalkan dengan mudah mengusir orang itu. Membuat orang itu kapok dan tak berani lagi mengganggu Arif.

    Sore itu Ivan sedang tidur-tiduran di kamar kostnya yang sempit dan pengap, seorang temannya datang mengabarkan, kalau Arif mengalami kecelakaan. Mobilnya menabrak trotoar, bagian depan mobilnya ringsek dan kondisi Arif sendiri cukup parah, terutama kedua kakinya yang terbentur stir mobil. Sebagai sahabat, Ivan bersama beberapa temannya segera mendatangi tempat kejadian dan membawa Arif Arif kerumah sakit, sementara temannya membawa mobil Arif ke bengkel.

    Karena luka yang dialami Arif cukup parah maka atas saran dokter, Arif harus menjalani rawat inap. Ivanpun segera menghubungi Tante Melly, ibunya Arif, kalau anaknya harus diopname. Berhubung Tante Melly masih berada diluar kota untuk urusan bisnisnya, maka Tante Melly meminta tolong Ivan supaya menjaga Arif dirumah sakit sebelum dia datang. Dia akan mengirimkan sejumlah uang ke ATM Arif untuk biaya selama perawatan.

    Setelah tiga hari berada di UGD, Arif dipindahkan ke kamar. Maunya Ivan mencarikan Arif kamar VIP, tetapi karena sudah penuh terpaksa Arif mencarikan kamar kelas satu yang ditempati oleh dua orang. Di kamar rumah sakit itu, Arif harus dirawat sekamar dengan seorang Pak Indra yang juga mengalami kecelakaan. Menurut Mbak Heny, istrinya, Mas Indra menabrak sebuah mobil karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dan yang membuat Mbak Heny kesal adalah saat kecelakaan, didalam mobil Mas Indra sedang bersama seorang gadis panggilan.

    Tak terasa sudah tiga hari Ivan menunggu Arif sahabatnya yang sedang terbaring sakit di kamar itu. Dan persahabatannya dengan Mbak Heny semakin akrab. Tak jarang Mbak Heny membikin segelas kopi untuk Ivan, begitupun Ivan sesekali memijit tubuh Mbak Heny kalau dia lagi pegal-pegal.

    Dihari yang keempat Ivan merasakan matanya ngantuk sekali karena sudah tiga hari dia tidur baru menjelang dini hari. Diapun permisi sama Mbak Heny untuk pergi tidur. Ivan tidur dilantai beralaskan tikar. Tak lama berselang Mbak Heny menyusul tidur, sekitar dua meter dari Ivan.

    Disaat tengah malam, disaat semua penghuni kamar sudah tertidur pulas, Ivan terbangun. Samar-samar dia mendengar desahan-desahan yang berasal dari arah Mbak Heny tidur. Ivan memicingkan matanya, mengintip ke arah suara desahan itu. Ivan terkesiap melihat pemandangan disebelahnya. Dimana Mbak Heny yang tidur terlentang, dengan gaun tidur yang tersingkap ke atas, memperlihatkan pahanya yang putih mulus, sedang menyusupkan tangannya ke balik celana dalamnya dan meraba-raba vaginanya sendiri.

    Sesaat kemudian Mbak Heny melepaskan celana dalamnya, membuat Ivan semakin terkesima melihat bentuk vagina Mbak Heny yang indah, dihiasi bulu-bulu tipis. Ivan merasakan nafsu birahi mulai bangkit, batang kemaluannya mengeras. Ivan memiringkan tidurnya agar dapat melihat dengan jelas apa yang akan dilakukan Mbak Heny selanjutnya.
    Detik-detik selanjutnya, Mbak Heny kembali melanjutkan aktivitasnya. Tangannya meraba-raba bibir vaginanya yang merah merekah, sambil mulutnya tak berhenti mendesah. Pemandangan selanjutnya semakin membuat perasaan Ivan tak karuan. Dimana, Mbak Heny mencucuk-cucuk vaginanya sendiri dengan irama yang semakin lama semakin cepat.

    “Akkhh.. oohh.. oughhtt.. ouhh.. akhh..” desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Mbak Heny semakin keras, sampai suatu saat Ivan melihat tubuh Mbak Heny terhentak-hentak, pantatnya terangkat dan tubuhnya mengejang beberapa saat untuk kemudian terkulai lemas dan tertidur kembali. Rupanya Mbak Heny sudah mencapai orgasme, pikir Ivan dalam hati.

    Ivan yang sedari tadi mengintip tak dapat membendung nafsu birahinya. Sesaat kemudian dia bangkit dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi yang ada disebelah kiri kamar. di kamar mandi Ivan menurunkan celananya dan mengocok-ngocok batang kemaluannya sendiri.

    Saat Ivan tengah asyik mempermainkan kemaluannya sendiri, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Ivan terkejut bukan main melihat Mbak Heny yang hanya mengenakan handuk yang dililitkan ditubuhnya, sudah berdiri dipintu kamar mandi yang terbuka. Saking terkejutnya Ivan tak sempat berbuat apa-apa. Tangannya masih menggenggam batang kemaluannya yang telah berdiri tegak. Apalagi Mbak Heny memandang ke arah selangkangannya dengan mata melotot.

    “Ma.. maaf.. Mbak.. sa.. ssa.. yaa” suara Ivan terbata-bata saking terkejutnya, mukanya bersemu merah menahan malu karena dipergoki Mbak Heny sedang beronani.
    “Nggak.. apa-apa.. aku yang salah,” sahut Mbak Heny pelan, membuat Ivan merasa sedikit tenang.
    “Lanjutin aja Van,” imbuh Mbak Heny sambil tersenyum.

    Dalam hatinya, Ivan menduga Mbak Heny akan segera keluar dari kamar mandi. Tapi dugaannya meleset seratus persen. Mbak Heny bukannya keluar dari kamar mandi. Sambil menutup pintu kamar mandi dan menguncinya dari dalam, Mbak Heny melepaskan handuk yang melilit ditubuhnya, kemudian berjalan ke arah Ivan yang masih bengong tak percaya. Dengan tubuh yang telah telanjang bulat Mbak Heny berdiri tepat dihadapan Ivan.

    Tanpa memperdulikan Ivan yang masih terbengong-bengong, Mbak Heny langsung memeluk tubuh pemuda itu.

    “Ohh.. Van.. Mbak.. kesepian.. tolong puasin Mbak Van,” pinta Mbak Heny sambil membuka mulutnya dan dengan rakusnya dia

    Menyambar bibir Ivan dan langsung melumatnya, sambil tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus batang kemaluan Ivan yang besar panjang dan berwarna hitam mengkilap. Ivan yang tengah dirasuki nafsu birahi membalas lumatan mulut Mbak Heny dengan pagutan yang tak kalah hebatnya.

    Perlahan Mbak Heny menurunkan jilatannya keleher Ivan. Jilatan yang membuat Ivan merinding, dan mendongkrak saraf-saraf birahinya. Selanjutnya kecupan dan jilatan Mbak Heny merambat turun kedada Ivan.

    “Oohh.. Mbak.. eenaakk.. akhh.. sstt..” erang Ivan saat Mbak Heny mengecupi buah dadanya dan menjilati puting susunya. Mulut Mbak Heny membuka dan mengatup mengecupi dada Ivan yang bidang.

    Setelah puas mengecupi dada Ivan, Mbak Heny kemudian berlutut dilantai kamar mandi. Wajahnya menghadap keselangkangan Ivan. Mbak Heny mendekatkan wajahnya keperut Ivan. Beberapa saat lidah Mbak Heny menari-nari diatas kulit
    perut Ivan, kemudian turun kebatang kemaluan Ivan.

    Batang kemaluan Ivan yang telah berdiri tegak mulai dijilatinya. Mbak Heny menusuk-nusuk lubang kencing Ivan dengan lidahnya. Membuat lubang kencing Ivan memerah. Ivan mendesah saat lidah Mbak heny menyentuh saraf-saraf peka pada lubang kencingnya. Desahan yang membuat Mbak Heny semakin bersemangat meningkatkan serangan birahinya. Dengan buasnya Mbak Heny menjilati, menyedot dan mengulum batang kemaluan Ivan yang mengkilap dengan urat-urat kasar disekelilingnya. Buah pelir Ivan tak luput dari jilatannya.

    “Oohh.. Mbakk.. nikk.. matt.. terus.. isseepp.. truuss.. Mbak,” desah Ivan.

    Gelombang nikmat yang datangnya bertubi-tubi, membuat Ivan merintih berusaha menahannya. Perlakuan Mbak Heny pada batang kemaluannya membuatnya serasa melayang kesorga kenikmatan. Dengan penuh nafsu, Ivan mengamati mulut Mbak Heny yang sedang menjilati dan mengulum kemaluannya, sambil mengelus-elus rambut istri Mas Indra itu.

    Mbak Heny semakin ganas menjilati dan sesekali menggigit batang kemaluan Ivan ketika dia merasakan batang kemaluan itu semakin mengeras dan berkedut-kedut.

    “Oohh.. akhh.. Mbaakk.. truuss.. nikk.. matt.. enak..” racau Ivan tak karuan.

    Dan saat merasakan orgasmenya akan segera tiba, Ivan menjambak rambut Mbak Heny dan membenamkan kepala wanita itu diselangkangannya, sambil mendorong pantatnya maju mundur melawan gerakkan kepala Mbak Heny.

    “Akhh.. Mbak.. ak.. uu.. mauu.. ke.. luarr.. oohh,” erang Ivan keras.

    Sedetik kemudian sperma Ivan menyemprot dan tumpah didalam mulut Mbak Heny. Setiap semprotan spermanya ditandai dengan anggukan-anggukan batang kemaluannya. Tanpa rasa jijik sedikitpun Mbak Heny menelan seluruh sperma yang keluar dari kemaluan Ivan. Dan sambil tersenyum ke arah Ivan, Mbak Heny menjilati sisa-sisa sperma yang masih blepotan dibatang kemaluan Ivan.

     

    Baca Juga :
  • Majalah Maxim Edisi Shannon Baymore

    Majalah Maxim Edisi Shannon Baymore


    1474 views

    Duniabola99.org– Shannon Baymore

  • Cerita Sex Menikmati Liang Kemaluan Bu Hilda

    Cerita Sex Menikmati Liang Kemaluan Bu Hilda


    2088 views

    Duniabola99.org – Namaku Tigreal, dan ini ceritaku saat masih 18 tahun. Saat berangkat keyogya untuk kuliah aku bertemu dengan Bu Hilda dan Pak Balmond suaminya. Bu Hilda  adalah mantan guruku saat SMP dulu. Setelah bercerita panjang lebar mereka menawarkan padaku untuk tinggal ditempat mereka selama aku kuliah. Setelah mendapat ijin orang tuaku, akupun menerima tawaran baik mereka karna aku memang tidak punya kenalan diyogya.

    Setelah sebulan tinggal bersama aku tahu kalau Pak Balmond yang bekerja diluar pulau sering sekali berangkat, sementara kedua anaknya lebih memilih tinggal bersama neneknya dikalimantan untuk mernyelesaikan pendidikan dasar mereka. Aku sering melihat Bu Hilda melamun sepulang dia dari mengajar disekolah. Bu Hilda juga sering cerita panjang lebar padaku tentang kesepiannya dirumah selama ini. Dan aku selalu menjadi pendengar yang baik.

    Dibalik sikap baik yang kuperlihatkan, terpendam hasrat yang ada sejak SMP dan tumbuh lagi sejak pertemuan kembali dengan Bu Hilda sekarang. Waktu SMP dulu aku paling bersemangat jika pelajaran Bu Hilda , selain cara mengajarnya yang enak aku bisa mengintip BH yang dia gunakan. Antara kancing didada dan kerah lehernya terdapat celah yang sering terbuka, sehingga jika diperhatikan secara teliti, orang pasti bisa melihat pakaian dalam yang ia gunakan. Dan selama penagamatanku Bu Hilda selalu memakai BH warna Hitam.

    Itu selalu menjadi santapanku setiap mata pelajarannya. Bahkan aku selalu memperhatikan gerak-geriknya selama disekolah. Waktu itu usianya 28 tahun, dengan wajahnya yang putih dan bentuk tubuhnya yang menawan membuatku selalu menjadikannya sebagai objek hayalan jika onani. Sekarang diusianya yang ke 34 tdak terlihat kalau Bu Hilda telah memiliki 2 orang anak yang sudah SMP. Malah menurutku ia terlihat lebih menawan, terutama pada bagian pinggul dan dada ukuran 38arB yang lekukannya semakin terbentuk. Itu semua karena program BL yang diikutinya tiap senin dan kamis sore.

    Awalnya aku cuma mengkhayalkan tubuh Bu Hilda jika sedang bermasturbasi. Kemudian aku melakukannya sambil memegang CD dan BH hitam milik Bu Hilda , sampai akhirnya aku berani menguping jika Pak Balmond yang pulang dan sedang bercinta denagn Bu Hilda . Sambil mendengar desahan dan erangan erotis dari dalam kamar, tanganku asik mngocok batang kontolku yang lumayan besar. Dan bila sudah keluar kubersihkan dengan CD atau BH Bu Hilda yang akan dicuci besok.

    Akhirnya muncul niatku untuk mencicipi lubang vagina Bu Hilda yang pasti sangat keset dan terawat. Aku melakukannya setelah 4 bulan tinggal disana, saat itu hari kamis dan suaminya sudah berangkat seminggu. Aku menunggu didalam kamar sambil membayangkan “malam pertama” yang akan kulalui bersama Bu Hilda . Saat dia pulang dari BL aku membukakan pintu rumah.
    “Sore Ndra.. baru pulang?” Sapanya ramah dan tersenyum padaku.
    “Iya Bu.. baru aja” Balasku sambil mengangguk.
    Kemudian dia pergi kedapur membuat segelas susu lalu diletakkan datas meja makan. Kemudian ia masuk kamar untuk mandi. Saat dia mandi, kumasukkan serbuk tidur yang kubeli di apotik kedalam susu yang akan diminumnya.

    Sekitar 45 menit kemudian Bu Hilda keluar dari kamar, ia menggunakan daster motif bunga warna biru dengan panjang selutut tanpa lengan dengan belahan dada yang agak rendah, sehingga jika dia agak membungkuk belahan payudaranya yang indah akan tampak jelas terlihat olehku. Setelah mengambil susu di atas meja dia duduk menemaniku menonton TV di ruang tengah.
    “Ada berita apa Ndra?” Tanyanya sambil meminum susu.
    “Biasa Bu.. politik gak ada habis-habisnya” Sahutku sambil mencuri pandang keketiaknya.
    “Bapa ada nelepon gak?”Tanyanya lagi sambil menghabiskan susu di gelas.
    “Belum Bu, mungkin masih ngelonin istri baru” Candaku.
    “Nakal ya..” Tegurnya sambil mencubit pinggangku.
    Aku tidak menghindar karena dengan itu aku bisa melihat belahan dadanya yang seperti ingin melompat dari dalam dasternya.

    Sekitar 5 menit kemudian Bu Hilda mulai menguap dan kepalanya mulai jatuh karena sangat mengantuk.
    “Ndra ibu tidur duluan.. Gak tau kok ngantuk banget hari ini” Pamitnya.
    “Mungkin tadi terlalu diforsir tenaganya Bu” Sahutku dengan tersenyum.
    Kemudian Bu Hilda masuk kamar dan menutupnya. Setelah 10 menit menunggu aku mulai beraksi, kuketuk pintunya pelan tiga kali lalu kupanggil namanya, tak ada jawaban. Kuulangi sekali lagi tetap tak ada jawaban, kuputar pegangan pintu dan kubuka dengan sangat perlahan dan kututup keras-keras. Bu Hilda tidak bereaksi di atas kasurnya.

    Kulihat jam dinding, 18:13 masih banyak waktu pikirku. Aku naik keatas kasur lalu ku perhatikan wajahnya, cantik sekali. Kucium bibirnya dengan lembut, lalu kujilati wajahnya sampai basah kemudian ciumanku turun kelehernya. Kusapu sekeliling lehernya dengan jilatan dan sedotan hingga memerah. Setelah puas kuturunkan kepalaku kedadanya, walau masih berpakaian lengkap tapi bisa kurasakan kekenyalan sepasang payudara yang indah itu. Kedua tanganku secara perlahan tapi pasti meraih kedua bukit kembar itu lalu mengusapnya dengan lembut sementara kepalaku turun keselangkangnnya. Dibalik kain daster itu tercium aroma kewanitaan yang sangat merangsang.

    Kuhirup puas-puas wangi yang memabukkan itu, sehingga mengakibatkan remasan-remasan yang kulakukan kepayudara Bu Hilda menjadi kasar dan tak terkendali. Tarikan napasku semakin berat seiring dengan hasrat yang semakin menggebu. Kemudian aku membuka semua pakaian yang mnelekat ditubuhku, dan menutup mataku dengan kain. Setelah itu kubuka daster yang dikenakan oleh Bu Hilda kemudian kuatur posisi tubuhnya, Kedua tangan di atas kepala dan kaki yang membuka lebar. Lalu kubvka kain penutup mataku, pemandangan yang erotis dan menantang langsung terlihat dihadapanku. Tubuh Bu Hilda yang tergolek lemah dan tak berdaya kini hanya ditutupi oleh BH hitam pada payudaranya yang montok dan CD pink yang menggembung pada selangkangannya. Batang penisku semakin tegak mengacung siap perang.

    Kudekati tindih tubuh Bu Hilda yang tergolek lemah dan pasrah itu. Kucium bagian payudaranya yang tak tertutup BH, lalu tanganku menelusup kedalam BHnya dan meraih salah satu puting susunya kemudian memilin-milinnya. Dengan napas yang makin memburu kusingkap BHnya keatas sehingga kedua payudaranya langsung membusung kedepan seakan mengundangku untuk menikmatinya. Kuciumi kedua payudaranya lalu kukulum, kusedot dan kugigit-gigit putingnya sampai memerah. Setelah itu kulirik selangkangannya, CD pink Bu Hilda tak mampu menutupi beberapa helai rambut hitam yang menjulur keluar dari balik CD itu. Kutahan hasrat itu karena aku ingin menikmatinya saat Bu Hilda mulai sadar nanti.

    Kuraih kedua payudaranya kuremas-remas dengan kasar lalu kuletakkan batang penisku diantara sepasang susu yang indah itu. Kemudian aku mulai menggerakkan pinggulku maju mundur, rasanya nikmat sekali walau pasti tak senikmat jika masuk kelubang vaginanya batinku. Pelan tapi pasti rasa nikmat mulai merasukiku, napasku mulai tersengal dan desahan mulai keluar dari mulutku tanpa diminta. Butir-butir keringat makin mengalir deras, kukulum bibir Bu Hilda sejenak lalu kulanjutkan kembali genjotanku tanpa kenal lelah. Kulihat tubuh Bu Hilda mulai berguncang karena gerakanku yang makin hebat.

    Sekitar 10 menit berlalu dan aku sudah lelah menahan, kuputuskan untuk segera mengeluarkannya. Gerakan pinggulku makin kupercepat dan kedua payudaranya makin kurapatkan. Rasa nikmat tak terlukiskan mulai menjalari batang penis dan menyebar keseluruh tubuhku. Cairan putih kental dari kepala penisku dan membanjiri permukaan tubuh indah Bu Hilda yang tergolek diam. Kukocok batang penisku sambil memuntahkan cairan spermaku kewajahnya, desahan-desahan nikmat keluar dari mulutku.

    Setelah selesai aku beristirahat sejenak sambil menatap tubuh Bu Hilda yang hanya tertutup oleh CD saja. Kemudian kuambil lap dan air hangat yang memang sudah kupersiapkan, kubersihkan setiap bagian tubuhnya yang terkena siraman spermaku. Setelah itu kucium-cium sebentar lalu kupasangkan lagi BHnya, kemudian kubongkar lemarinya kucari baju yang biasa digunakan Bu Hilda kesekolah. Setelah dapat kupakaikan ketubuhnya. Samar-samar terlihat sekali kalau baju itu membentuk lekukan yang sangat indah aku berdecak kagum. Kemudian aku menunggu dia bagun sambil memainkan payudaranya yang indah.

    Aku duduk disampingnya saat Bu Hilda mulai membuka matanya. Cahaya lampu tampak menyilaukan matanya, kuperhatikan bagian dadanya yang terbuka. Batang penisku perlahan tapi pasti kembali mengeras melihat pemandangan yang erotis itu.
    “Jam berapa ini Ndra?” Tanyanya sambil mengucek mata.
    “10 lewat 5 jawabku” Sementara mataku terus menatap kebelahan dadanya.
    “Huuaah.. masih malam toh.. lagi ngapain kamu” Tegurnya sambil merentangkan tangan, otomatis belahan payudaranya terlihat sampai BHnya. Dan itu membuatku menjadi lupa diri.
    “Lagi liat ini Bu..” Tanganku langsung meremas salah satu payudaranya yang montok.
    “Jangan kurang ajar kamu ya” Bentaknya sambil menepis tanganku dan menutupi bagian dadanya yang terbuka.

    Sambil mendekatinya kuceritakan semua yang baru saja kulakukan tadi. Wajahnya tampak memerah karena kaget dan tak percaya. Tiba-tiba aku langsung memeluknya, dan mencium bibirnya. Tak sampai disitu, kurebahkan tubuhnya keatas ranjang dan kuhimpit dengan tubuhku. Kulanjutkan aktifitasku, mencium dan melumat bibirnya.
    “Jangan Ndra.. Ini dosa” Pinta Bu Hilda lirih.
    Tapi aku terus menciuminya, tanganku mulai menyusup kebalik baju Bu Hilda . Bu Hilda menangkisnya, dengan sedikit gerakan aku berhasil menepisnya dan terus menyusup masuk sampai menyentuh payudara Bu Hilda yang masih terbunkus BH. Aku meremas lembut payudaranya yang montok itu. Bu Hilda mendesah, aku terus meremas tidak lupa ciumanku terus melumat bibirnya. Aku mengalihkan ciumanku ke lehernya. Bu Hilda kembali mnedesah, jemari tanganku mulai nerayap kepunggungnya, dan terus melepas tali BHnya.

    “Berhasil” Batinku. Bu Hilda tersentak.
    “Kita tidak boleh melakukan ini Ndra” sambil mendorongku kesamping.
    “Memang tidak boleh sih.. tapi..”
    Aku kembali merangkul Bu Hilda , kali ini ciumanku lebih ganas dari pada yang pertama. Mulai dari bibir ke telinga terus menjalar ke lehernya. Jemari tanganku melanjutkan aksi lagi menarik keatas BH terus meremasnya, memuntir-muntir putingnya. Bu Hilda pasrah dan kelihatan mulai panas dengan permainan yang kuterapkan. Aku mengangkat tubuh Bu Hilda nok dan membuka baju serta BHnya, akupun demikian. Bu Hilda tampak takjub melihat batang penisku. Aku memulai kembali aksiku, kali ini ciumanku kuarahkan ke payudaranya. Bu Hilda menggeliat, apalagi tanganku menyentuh payudaranya yang satu lagi. Kami berdua telah bermandikan keringat, tangan Bu Hilda menjambak rambutku.

    Permainanku jemariku mulai merangkak ke bawah dan berusaha menyelusup kebalik rok dan CDnya. Bu Hilda tidak lagi menangkisnya. Jemari tanganku menyentuh rambut kelaminnya, lalu jemariku menggesek-gesek sekitar liang vagina Bu Hilda . Bu Hilda mendesah panjang dan membenamkan kepalaku kepayudaranya, untuk mendapatkan kenikmatan lebih. Setelah beberapa lama, ciumanku mulai merangkak kebawah sampai kebatas rambut vaginanya yang sedikit terbuka. Aku kemudian memeloroti rok dan CDnya, akupun demikian. Aku kembali terkagum melihat tubuh telanjang Bu Hilda . Payudaranya putih padat berisi dihiasi puting susu yang berwarna coklat kemerah-merahan. Sementara Vaginanya dikelilingi rambut kelamin yang lebat.

    Aku kembali beraksi, kali ini daerah sasaranku liang vaginanya. Aku menciumi dan menjilati yang agak menonjol disekitar liang vaginanya mungkin itu yang dinamakan kloritas. Setelah beberapa lama ciumanku kembali keatas, merentangkan tangannya yang menutupi payudaranya. Terus menjilati tubuhnya dan akhirnya mnedarat lagi di bibirnya. Batang penisku dengan mulut vagina Bu Hilda saling beradu. Ini menyebabkan batang penisku ingin dimasukkan ketempatnya. Aku mengatur posisi dan melebarkan kaki bu Hilda .
    Bu Hilda tersadar dan berkata, “Kita sudah terlalu jauh.. jangan teruskan”
    Aku tidak lagi memperdulikan kata-kata Bu Hilda karena hawa nafsuku sudah menuju puncak. Aku kembalimeraih Bu Hilda dan menciumi bibirnya, kali ini lebih dahsyat lidahku bergoyang-goyang di mulutnya.

    Bu Hilda tak bisa berbuat apa-apa dan kembali larut dalam kenikmatan. Batang penisku yang sudah gatal ingin memasuki liang vagina Bu Hilda . Aku mengambil posisi yang pas, batang penisku mulai memasuki pintu kewanitaannya. Seperti masih perawan, batang penisku sering melenceng memasuki liang vagina Bu Hilda , aku terus berusaha dan akhirnya masuk juga batang vaginaku keliang vagina Bu Hilda . Bu Hilda mendesah panjang dan badannya berguncang.
    “Gila keset amat.. kaya belum punya anak aja” batinku.
    Bu Hilda telah sedikit tenang dan batang penisku telah masuk sedikit demi sedikit. Akhirnya semua batang kejantananku tenggelam di liang senggama Bu Hilda . Aku menggoyangkan pinggulku sehingga batang kejantananku keluar masuk di liang senggama Bu Hilda . Makin lama makin cepat, Bu Hilda mendesah sambil menyebut namaku. Kami berdua bermandikan keringat walaupun cuaca pada saat itu lumayan dingin.

    Erangan yang panjang disertai cairan hangat menerpa batang kejantananku yang masih berada didalamliang senggama Bu Hilda . Rupanya Bu Hilda telah mencapai orgasme, aku pun tidak tinggal diam dengan mempercepat gerakan batang kejantananku keluar masuk diliang senggama Bu Hilda .
    “Inilah saatnya” Batinku.
    Akhirnya puncak kenikmatanku datang, spermaku muncrat didalam liang senggama Bu Hilda bersamaan dengan cairan hangat yang kembali menyirami batang penisku, ternyata Bu Hilda kembali orgasme. Malam itu berlanjut dengan beberapa kali orgasme Bu Hilda , sampai akhirnya kami kelelahan dan tertidur.

    Pagi harinya, Bu Hilda bangun lebih dulu dan langsung kekamar mandi. Sesaat kemudian aku terbangun dan mendengar guyuran air dikamar dan mengetoknya, Bu Hilda pun membuka pintu kamar mandi. Kembali aku terkesima melihat Bu Hilda yang telanjang bulat dengan rambut yang basah. Gairahku kembali memuncak, aku masuk dan langsung merangkul tubuh Bu Hilda .
    “Mandi dulu dong” Pinta Bu Hilda manja.
    Akupun menuruti ajakannya kemudian mengguyuri tubuhku dengan air. Beberapa saat setelah itu aku menyabuni tubuhku dengan sabun cair. Bu Hilda turut membantu, malah dia menyabuni batang kejantananku yang kembali tegak.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Rasa malu Bu Hilda telah hilang, dia mengocok-ngocok batang kejantananku dengan lembut. Nikmat rasanya, dan pada saat hampir mencapai klimaksnya aku melepaskan tangan Bu Hilda karena belum saatnya. Gantian aku yang menyabuni Bu Hilda , mula-mula kedua tangannya lalu kedua kakinya. Sampailah kedaerah yang vital, aku berdiri dibelakang Bu Hilda terus merangkulnya dan menyabuni payudaranya dengan kedua telapak tanganku. Terdengar Bu Hilda mendesah panjang. Usapanku kebawah melewati perutnya hingga sampai keliang senggamanya. Kembali aku mengusapnya dengan lembut. Busa sabun hampir menutupi liang senggama Bu Hilda , kali ini Bu Hilda merintih nikmat. Setelah puas aku mengguyur kedua tubuh kami yang masih berangkulan.

    Aku membalikkan tubuhnya dan kami pun saling berhadapan. Bu Hilda kemudian mencium bibirku, aku membalasnya dan kemudian terjadi french kiss yang dahsyat. Tangan kami pun tidak tinggal diam, aku menyentuh payudara Bu Hilda dan ia menyentuh batang kejantananku yang masih perkasa berdiri. Setelah beberapa lama, Bu Hilda membimbing batang kejantananku memasuki liang senggamanya. Dengan melebarkan kakinya batang kejantananku kembali memasuki liang senggama Bu Hilda . Bu Hilda melilitkan tangannya ke leherku kemudian aku menggendong Bu Hilda dan menyandarkan ke dinding kamar mandi.

    kejantananku keluar masuk liang senggama Bu Hilda . Akhirnya spermaku keluar dan membasahi seluruh dinding liang senggama Bu Hilda . Ternayata ia belum mencapai klimaks, untuk membantunya aku menjilati liang senggama Bu Hilda . Bu Hilda sedikit menjerit dengan apa yang kulakukan, Akhirnya Bu Hilda mengeluarkan juga cairan dari liang senggamanya dan pas mengenai wajahku. Bu Hilda terkulai nikmat, aku mengguyuri kembali tubuh kami berdua.

    Aku dan Bu Hilda telah selesai mandi, dan telah memakai pakaian masing-masing.
    “Lain kali.. aku minta lagi ya sayang” Bisikku sambil menelusupkan tangan ke balik baju kerjanya.
    “Atur aja” Desahnya manja.
    Kemudian Bu Hilda berangkat kerja dan aku pergi kuliah. Pokoknya selama bertugas Pak Balmond keluar pulau, aku menggantikan tugasnya memenuhi hasrat biologis Bu Hilda di tempat tidur.

     

    Baca Juga :
  • Tante Silvi Masih Terasa Seperti Perawan

    Tante Silvi Masih Terasa Seperti Perawan


    1450 views

    Kejadian ini sebenarnya telah terjadi setahun yang lalu, dimana waktu itu saya sedang kerja praktek di sebuah perusahaan swasta. Waktu itu saya masih duduk di bangku kuliah di suatu universitas di Jogja, pada semester 7 saya harus melakukan magang / kerja praktek di sebuah perusahaan, kebetulan saya mendapat tempat di perusahaan swasta terkenal di jakarta selatan.

    Wah, kalau saya tinggal disana, biaya hidup pasti tinggi, belum biaya kost, buat makan sehari – hari dan buat yang lain. Maka dari itu, karena saya punya tante yang tinggal di Jakarta, tepatnya di daerah Cilandak, maka saya memutuskan untuk sementara waktu tinggal di tempat itu.

    Tanteku bernama tante Silvi, usianya baru 25 tahun, belum lama menikah. Tetapi karena suaminya yang bekerja di perusahaan pertambangan sering mendapat proyek di luar kota, sampai sekarang tanteku ini belum mendapat momongan. Karena saking sibuknya suaminya itu, terkadang sampai 2 minggu bahkan 1 bulan dihabiskan di luar kota.

    Tante silvi sebenarnya ingin ikut bareng suaminya kalau pas lagi ke luar kota, tapi karena tante Silvi juga seorang wanita karir yang bekerja di bank swasta, maka diurungkannya niatnya itu untuk menjaadi ibu rumah tangga saja, sehingga bisa sering ikut dengan suami kemanapun pergi.

    Tanteku Silvi orangnya manis, dibilang cantik enggak juga tetapi dibilang jelek ya enggak juga. Wajahnya bulat oriental, punya lesung pipi dan mata yang indah dengan tinggi badannya 160 cm dan rambut lurus seperti bintang iklan shampoo saja, sehingga melihatnya berkali-kalipun tidak bakal bosan.

    Bodinya itu yang aduhai, mungkin karena belum pernah punya anak ya.. jadi kelihatannya masih bodi perawan.. Rencananya aku akan mendapat kerja praktek selama 2 bulan, maka dalam 2 bulan itu aku meminta izin ke tante Silvi untuk sementara waktu bisa tinggal di rumahnya yang kebetulan juga tidak jauh dari lokasi tempat kerja praktekku.

    Pertama kali datang ke rumah tante Silvi, suaminya akan pergi ke kalimantan untuk menyelesaikan proyek tambangnya selama 2 bulan, dengan wajah yang sedih, tante Silvi melepas kepergian sang suami untuk sementara waktu. Suaminya bilang,

    “Tenang sajaa ma, kan ada dek Andi yang mau tinggal disini.. ga perlu takut kan ?? jadi ada yang bisa nemenin gitu”

    Tante silvi cuma mengangguk. Rumah tante Silvi lumayan bagus, ada 2 lantai dan punya beberapa kamar. Tetapi sayangnya pembantunya baru-baru ini pulang kampung sehingga belum ada pembantu penggantinya. Aku dipersilahkan untuk tidur di kamar dekat dengan kamar tante Silvi yang ada di ruang tengah. Kelihatannya sepiii banget rumah ini, jadi aku pikir aku mesti bikin suasana rumah bisa menjadi agak rame.. biar rumah ini gak kayak kuburan saja.

    Seminggu pertama, sepertinya suasana masih biasa-biasa saja, walaupun pas lagi di rumah aku sering nyetel music, nyetel film, ato maen gitar biar nambah rame.. Tapi karena kesibukan tante Silvi sehingga pas pulang kantor langsung makan lalu tidur, ato cuman nonton TV saja terus langsung tidur, Aku jadi kurang akrab dan merasa ga enak saja.

    Tinggal di rumah cuman berdua, tapi sedikit ngobrolnya… Hari jum’at, di akhir pekan aku pulang agak malam. Waktu sampai di rumah, kebetulan tante Silvi juga baru nyampe depan rumah, aku langsung bukain pintu gerbang agar tante silvi bisa langsung masukin mobilnya ke garasi.

    Hari itu kayaknya tanteku ini lagi suntuk banget, muka sepertinya pucat. Aku langsung berinisiatif buat bikinin teh manis hangat buat tanteku ini, pas tante masuk rumah langsung ia senderan di sofa panjang sambil nyalain TV. Aku datang dan langsung nawarin teh yang aku bikin tadi dan tante silvi langsung meminumnya.

    Ga lama aku pun ngobrol dengan tante, ga seperti biasanya tante kayak gini.. Jawab tante cuman kecapekan saja. trus aku ngobrol tentang praktek kerjaku di perusahaan itu lumayan, orang – orangnya enak. Sambil nonton TV aku dan tante silvi ngobrol kesana kemari, kasihan juga ya tanteku ini udah nikah tapi serasa hidup sendiri saja..

    Ga berapa lama, tukang nasi goreng lewat, dan aku yang emang udah laper dari tadi langsung beli dan juga beliin tante yang juga belum makan malam. Sehabis makan, aku langsung mandi. Aku liat tante masih lemes banget, makannya juga ga habis dan langsung ketiduran di sofa.

    Aku berusaha bangunin tanteku agar segera pindah saja ke kamarnya karena di luar dingin dan banyak nyamuk, tapi karena sudah capek jadi ga bisa dibangunin. Setelah 1 jam, aku berpikir-pikir bat mindahin tante ke kamarnya, tapi ga enak.. trus karena kasihan juga, tanpa pikir panjang langsung kuangkat tante dipindahin ke kamarnya. Sewwaktu aku mau meletakkan tante ke tempat tidur, tanteku terbangun dan senyum ke aku, trus bilang

    “tante tidur di sofa juga gapapa, udah biasa”. Trus aku bilang
    “lebih baik di dalam saja tante, kan di luar dingin, banyak nyamuk lagi.. ” tante trus bilang makasih ke aku.
    “Oh ya, Ndi, kamu lagi mau ngapain ga ? kayaknya badan tante pegel-pegel nih.. mau ga mijitin kaki tante sebentar..?” tanya tante Silvi.
    “Hmm,… ya gapapa deh tante, aku belum mau tidur koq..!” Jawabku.

    Ga lama kemudian aku keluar dari kamar tante, karena tante akan mandi dulu biar agak segeran dikit. Trus ga lama kemudian aku dipanggil ke kamar tante, aku liat tante make piyama yang udah siap untuk tidur, tapi sebelum tidur aku disuruh mijitin bahu, tangan, dan kaki tante.

    “Ndi, tante tolong pijitin bentar ya.. Badan tante Pegel banget nih.., daripada manggil tukang urut, mending kamu aja deh gapapa..”. Aku langsung mijitin tangan tanteku dulu, tanggannya halus… ada bulu bulu halus yang numbuh di tangan, yang bikin aku jadi nafsu aja.

    Kemudian aku mijitin bahunya, dengan posisi tanteku telungkup. Badan tanteku ini putih bersih dan wangiii banget, ga tau habis make sabun apa, kok wangi banget.. Tante merasa nyaman karena pijitanku ini enak.. sampai-sampai pas belum selesai mijitin kakinya, tanteku sudah tertidur. Aku langsung ngambilin selimut buat tante.

    Ga lama kemudian aku juga ngerasa ngantuk dan kembali ke kamarku lalu tidur. Esok paginya aku bangun agak siangan ga seperti biasa, karena emang hari ini hari sabtu dan perusahaan emang libur. Tau-tau di meja makan sudah tersedia teh hangat dan bubur ayam. Pikirku,

    “Wah, baek banget nih tante, pagi-pagi udah disiapin sarapan. ” Sehabis mandi, aku liat tante sudah nonton TV dan nungguin aku buat sarapan pagi bareng.

    aku langsung diajakin sarapan pagi dan aku lihat tante silvi sudah seger.. dan ga keliatan capek lagi.

    “Wah.. tanteku udah seger nih.. ” kataku.. Tante trus bilang makasih udah mijitin sampe-sampe ketiduran.

    Sehabis sarapan aku dan tante ngobrol-ngobrol bareng sambil nonton TV lagi. Siangnya aku diajakin nemenin tante belanja di supermarket dekat rumah. Sehabis belanja banyak, tanteku tidur siang dan aku ke kamar buat mainan game di laptop yang biasa aku bawa. Ga lama maen game, bete juga pikirku.

    Trus aku cari aja film bokep koleksiku hasil dari download dan dapet dari temen-temen kampus. Ada yang indo, asia, sampe bule-bule. Kurang lebih sejam aku nonton sendirian pake headphone biar suaranya ga kedengeran kemana-mana, sampe burungku bolak-balik mengeras.

    Hehehhe… Tau-tau tanteku masuk ke kamarku, katanya aku dari tadi dipanggil-panggil tapi ga ngejawab, jadi tanteku langsung masuk saja ke kamarku. Aduhh… ketahuan deh aku lagi nonton bokeps, tante langsung mendekat ke aku, dan bilang,

    “kamu ya ndi, nonton sendirian aja.. bagi – bagi tante dong !! ” Aku agak ga enak, aku pikir tante mau marah ke aku, tapi habis itu, aku diminta buat nonton bareng saja di kamar tante.

    Trus kami berdua nonton film bokep bareng di kamar tante yang lumayan besar. Ga lama nonton, tanteku lansung megang guling. Kayaknya tanteku ini udah teransang.. tingkahnya jadi aneh banget.. Aku jadi ga enak, sambil senyum-senyum aku nonton, trus tanteku yang ngelihatku langsung nyubit aku, kenapa senyum-senyum sendiri..

    Lama nonton, udah sekitar 1 jam-an, tanteku rupanya sudah ga tahan.. trus nanya ke aku,

    “Ndi, punyamu segede itu ga ? ” Aku jadi deg-degan, tau-tau tante nanya-nanya anuku.

    Aku cuman senyum aja, tapi Mukaku jadi memerah.. trus tanteku bilang,

    “Gapapa, jangan merah gitu dong mukanya, biasa aja.. Kan tante cuman nanya, tuh jadi tegang kan tititnya ? hihihi….” kata tante.
    “Engga papa tante, kan malu kan masa’ diliatin tante..??” Jawabku.
    “Yah, cemen.. ngeliat aja ga boleh apalagi gituan.. ?? Andi emang udah punya pacar blom sih ?? ” tanya tante
    ” ya udah do.. dooong tante ” jawabku gugup.

    Trus tante balik ngejawab

    “Belum punya pacar ya.. ?? masih perjaka dong !! hhiihii.. Apa kau mau liat punya tante dulu nih ??”.. tante langsung berdiri dan sambil ngangkat roknya, ngelepas celana dalemnya.

    Trus ngeliatin semuanya ke aku..

    “Nih punya tante.. masih bagus kan ??” jawab tante.

    Aku jadi malu, tapi tetep aja aku liatin,.. Kesempatan kan ga dateng dua kali.. Memeknya keliatan merah dan agak basah, mungkin karena terangsang nonton film tadi. Jembutnya lumayan lebat tapi rapih, mungkin karena sering dicukur dan dirapihin kali.

    Aku gugup banget, baru kali ini liat punya cewe secara langsung.. aduh rasanya jantungku ini berdegub kencang !!. Kontolku jadi makin mengeras karena terangsang.. Ga lama langsung kupelorotin celana dan CD ku langsung sehingga tante Silvi ngelihat langsung kontolku yang sudah menegang kayak rudal.

    “Nah gitu dong jangan malu-malu.. ga Gentel kalo masih malu-malu gitu.. Tititmu lumayan gede juga ya.. sama kaya punya suami tante.. hehehe.. bulunya ga pernah dicukur ya Ndi ?? Kok semrawut gitu ?? .. Aku pegang ya ndi” kata tante.

    “Iiii ya tante,.. emang ga pernah aku cukur.. blom ada yang mau nyukurin sih tante.. Aku elus ya punya tante..” kataku, aku jadi ga gugup lagi.

    Tanteku langsung membuka baju dan roknya, kemudian mbuka BHnya ..

    “Aku jadi kagum ama tante, punya tante bagus ya.. aku mau jilatin nenennya ya..” Aku langsung saja ngejilatin abis nenenya gantian kiri dan kanan.. ukurannya lumayan gede, 36B.

    Aku semakin terangsang karena tante silvi terus saja ngelus-elus batang kemaluanku. Sambil ngulum abis toketnya, tanganku ga henti-hentinya ngelus-elus memek tanteku yang emang alus banget, dan bulu-bulunya sering aku tarik-tarik..

    “Jangan ditarik dong sayang, kan atit.. ” Kata tante. “tapi enak kan tante.. ” jawabku.

    Kuubahkan posisiku, lalu aku jilatin memeknya yang kemerahan itu, trus aku tarik-tarik bulu jembut ya, aku buka belahan memeknya, ternyata itilnya gede juga, merah gitu. Langsung saja aku jilatin itilnya sampe sampe tante silvi menggelinjang keenakan. Ga lama kemudian aku masukin jari ku ke vaginanya. Kukocok -kocok sampe keluar airnya, Tanteku makin keenakan..

    “Ochh… ohh..uhhhh…” Kemudian aku mainin itilnya pake lidah, kepalaku langsug dijepit pahanya, karena tanteku kegelian. ga lama kemudian,
    “Tante mau pipis nih.. adhuuhhh… adhuuh..” kata tante.

    Trus aku bilang saja

    “ya pipis aja disini gapapa tante.. ” jawabku.

    “Aahhhhh.. uuuhhhhh… enaaakkkk… nghhhhhhhh” suara tanteku yang mendesah-desah. trus tanteku pipis karena orgasme yang sangat amat.. karena keluar air banyak banget.. sampe netes-netes. Abis itu gantian, kontolku yang dikocok abis dan dikulum-kulum, ga berapa lama, cuma hanya 3 menit aku langsung ngecrot..

    “Adhuhh tante .. kena muka tante deh.. maaf ya..” Tanteku senyum-senyum dan berterima kasih..

    Ga lama kemudian HP tanteku bunyi, rupanya suaminya dari kalimantan nelfon. Aku buru-buru pake celana dan ke kamar mandi. Selesai dari kamar mandi aku langsung duduk di depan sofa sambil nonton TV. Ga lama tante Silvi teriak dari kamar mau ambil handuk buat mandi “handuk putih tante dimana ya ? “. Rupanya dari tadi suaminya nelfonin. Mudah-mudahan saja ga terjadi nanya apa-apa deh.

    “Oh di jemur di belakang tante.. aku ambilin apa ??” jawabku.

    Tau-tau tante Silvi dengan masih telanjang bulat keluar dari kamarnya menuju belakang rumah. Aku heran ama tante, kok ga malu yaa, mungkin udah nanggung kali.. gapapa deh pikirku, lumayan ada pemandangan. heheheh… Tante langsung menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.Malam pun berlalu, aku pun kemudian tidur. Demikian juga dengan tante Silvi juga tidur sehabis mandi.

    Hari Minggu pagi, aku bangun dari tidur dan masih terbayang-bayang memek tanteku yang legit banget.. Waktu aku mau mandi, kran di kamar mandi rusak, jadi aku ketok-ketok pintu kamar tanteku buat numpang mandi. Tante Silvi cuman bilang saja langsung masuk karena ga dikunci. Aku langsung menuju

    kamar mandi di dalam kamar tante Silvi. Belum lama aku mandi, tau-tau tante Silvi ketok-ketok pintu toilet,

    “Ndi, buka bentar dong..” kata tante.

    Aku yang lagi nanggung mandi langsung berhenti buka pintu sedikit sambil ngeluarin kepala doang, karena masih telanjang. Tante Silvi tiba-tiba aja masuk ke dalam dan bilang

    “Tante kebelet pipis nih.. mau liat tante pipis ga ??, semalem tante tidur ga pake CD soalnya jadi udah kebelet pengen keluar jadi ga bisa ditahan.. daripada pipis di kasur, ntar kan repot..!!” jawab tante sambil ngebuka piyamanya langsung duduk di closet.

    ” Nih liat punya tante lagi pipis.. lucu yaa.. Itil tante gede ga sayang ??” canda tante.

    Aku langsung terangsang.. kontolku langsung bangun, dan tante ngeliatin aja sampe pipisnya abis. Aku bener-bener deg-degan. Sesudah selesai pipis, tanteku langsung megang kedua tanganku, dan tanganku ditempelkannya ke memeknya.

    “Ayo kita mandi bareng sayang.. ntar sekalian bulu jembut kamu tante rapihin.. kamu juga ntar gantian ya cukurin jembut tante.. kali ini tante pengen ga ada jembutnya.. yah.. yahh.. ” ajak tante. Langsung saja aku jawab “Iya tanteku sayang..”.

    Aku ngelus-elus toket dan memek tante Silvi yang udah telanjang bulat, demikian juga tante Silvi ngocok-ngocok kontolku yang dari tadi sudah ngaceng. Setelah elus-elusan, tante ngambil alat cukur yang biasa buat nyukur jembutnya.

    “Sayang, tante cukur ya.. mau model kayak gimana ?? kalo tante pengennya kamu, hmmmm.. dicukur abis aja yah sayang.. biar enak.. ntar punya tante dicukur abis juga.. OK ??” kata tante Silvi. ” iya deh apa aja tante.. yang penting enak buat gituan..” kataku..

    “Looh.. kamu ngajakin tante gituan yaa ?? gituan apa hayoo ?? kamu pengen ML ama tante ya ?? nakal ya kamu sekarang… nanti saya sentil tititnya loohh..” canda tante. “Hehehehe..” jawabku singkat.

    Ga lama tante nyukurin abis jembutku yang tadinya gondrong, sekarang jadi alus ga ada bulunya sama sekali.

    “sekarang gantian yah sayang.. Memek tante udah gatel nih udha pengen dicukur.. Cukurnya hati-hati ya.. jangan sampe punya tante lecet.. Kalo lecet ntar ga dapet jatah kamu..!!” ancam tante. “Sebelum dicukur aku gesek-gesekin penisku ke itilnya tante yah.. biar ga kaget.. ” kontolku yang lagi ngaceng kutempelin ke itilnya tante Silvi, tante Silvi merem melek keenakan.

    “Punya tante itilnya yang gede, dadi enak buat mainan nih.. “. akuku.

    Trus aku langsung cukur jembut tante Silvi pelan pelan.. sesekali aku jilatin biar ga bosen.. tanteku kayaknya seneng banget.. sekarang memek tante udah ga ada bulunya sama sekali. Putih bersih dan aku bersihin pake sabun sirih, biar wangi.. jadinya memek tante silvi lucu, nongol itilnya dikit.. aku jadi makin terangsang saja. Abis itu aku dan tante silvi mandi bareng pake shower sambil ciuman pelukan sesekali aku kocok-kocok memek tante pake jari pas mandi.

    “uhh.. enak banget tante.. romantis .. tante emang ga ada duanya ” akuku.

    Jadinya aku mandi lama banget sampe ga kerasa lama banget. Abis mandi kami berdua keluar tanpa busana lanjutin ML di kasur kamar tante silvi. Langsung aku rebahin tante silvi, kemudian aku kangkangin kakinya, aku jilatin memeknya yang baru dicukur.. tante silvi mendesah-desah keenakan, kuremasremas toketnya sampe kenceng dua-duanya. Benar-benar pagi yang indah..

    “Ayo dong masukin … masa cuma coli aja ??” ajak tante buru-buru. Rupanya tanteku ini udah gak tahan.

    Aku langsung genjot.. masukin kontolku ke memek tante silvi. Rupanya masih keset.. baru separo panjang kontolku juga masih keset, trus aku masukin sampe abis.. goyangan tante silvi bagai goyang gergaji sehingga bikin aku keenakan bagai di surga dunia. enak tante.. ahhh.. uhhh..aaghhh….plok.. plokk…. ga lama, tante sudah pengen keluar.. crtt..ccrtt.. ppsss… keluarlah air kenikmatan dari memek tante yang semakin berdenyut-denyut ngenyot kontolku..

    “hangattt.. enakkk..” kata tante.

    Aku ganti posisiku di bawah, tante silvi dengan goyangannya mengocok kontolku. Ga berapa lama, aku udah mau keluar.

    “Tante.. aku mau pipis nih.. di dalem apa di luar ?? ahh ahh..” …

    “Ntar tunggu bentar tante juga mau pipis.. ahhh.. uhhh..aggghhhrrr… ahhhh.. uuhhhhhh…. mmgghhhhh…mmhmhmhhhhh nih tante mau pipis.. Ayo sayang kita pipis bareng..” crrooot.. croottt… ssooorrr pssss… agghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. …… aku dan tante silvi orgasme bareng..

    Langung aku peluk dan cium tante silvi erat-erat.. dan ga aku lepasin dulu kontolku dari memek tanteku..

  • Cerita Sex Ngentot Sahabat Sendiri Yang Bernafsu

    Cerita Sex Ngentot Sahabat Sendiri Yang Bernafsu


    1434 views

    Duniabola99.org – Kali Iini Berawal Dari Perkenalanku dengan Yussi bermula dari chatroom. Waktu itu tahun 2001 dan aku masih duduk di tingkat 3 sebuah PTS di Medan dan usiaku masih 20 tahun. Sedangkan Yussi sudah berumur 22 tahun dan duduk di bangku kuliah tingkat akhir universitas swasta Jakarta Jurusan Teknik. Kala itu Yussi masih bekerja di perusahaan telekomunikasi swasta sebagai seorang programer.

    Perkenalanku dengan Yussi semakin akrab walaupun kami tidak pernah ketemuan atau copy darat (maklumlah dia di Jakarta sedangkan aku di Medan). Setelah persahabatan kami berjalan 2 tahun akhirnya kami mempunyai kesempatan untuk ber-copy darat. Waktu itu bulan Desember 2003 aku memperoleh kesempatan untuk berlibur di Jakarta.

    Singkat cerita akupun sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada tgl 26 Desember 2003 dan dengan berbekal beberapa lembar foto kirimannya, aku sore harinya pergi ke Mall Taman Anggrek untuk menemuinya.

    Pertama sekali kumelihatnya, aku sungguh terpana. Bagiku, Yussi lebih cantik aslinya ketimbang di fotonya. Ditunjang lagi oleh penampilannya yang semakin dewasa yang disesuaikan dengan profesinya kini sebagai programer software di PT JS di kawasan Gatot Subroto Jaksel. Hal ini membuat aku semakin tertarik dengannya dan membuat birahiku naik secara perlahan-lahan.

    Setelah bertemu, kami berdua mengelilingi Taman Anggrek hingga malam dan dinner disana. Setelah dinner kami berkesempatan mengelilingi Jakarta dan akhirnya kami pulang dan kuantar dia sampai ke rumahnya di kawasan Duri Kepa Jakarta Barat.

    Pertemuan itu membawa kenangan tersendiri bagiku dan oleh sebab itu aku kembali mengajak Yussi keluar jalan-jalan keesokan harinya yang bertepatan dengan malam minggu.

    Keesokan harinya, pagi-pagi benar aku menjemput Yussi setelah itu kami pergi makan pagi bersama dan mengelilingi Jakarta beserta mallnya hingga jam 10 malam. Sebenarnya aku masih sangat ingin bersamanya hingga larut malam, namun Yussi menolak karena katanya tidak ada yang menjaga rumah, sebab Papa, Mama, Koko, Kakak ipar dan Dedenya sedang ke Bogor menghadiri kondangan familinya.

    Sebenarnya aku kecewa juga mendengar penolakannya itu, tapi kekecewaanku ternyata tidak lama. Terbukti Yussi waktu itu langsung mengajakku untuk menginap di rumahnya, karena dia tidak berani tidur sendirian. Akupun tidak mengiyakan secara langsung penawarannya itu, aku berpikir beberapa menit. Setelah berpikir beberapa menit aku pun mengiyakan tawaran Yussi dan tampaknya ia sangat senang sekali. Akhirnya kami sampai di rumahnya pukul 10 lewat 30 malam.

    Segera setelah turun dari mobil, Yussi membuka pintu pagar dan pintu rumah. Lalu akupun masuk ke dalam rumahnya yang lumayan besar itu dan menempelkan pantatku pada kursi sofa di ruang tamunya. Seketika itu pikiranku melayang-layang membayangkan seandainya aku dapat menyalurkan hasratku pada Yussi. Terus terang saja, selama ini aku selalu horny jika mendengar suara dari Yussi dan aku pun selalu beronani membayangkan sedang menyetubuhinya. Bahkan tidak jarang pada saat kutelepon dia, aku sedang naked dan beronani sambil bertelepon dengan dia dan Yussi pun tahu semuanya itu.

    Setelah mengunci pintu rumahnya, Yussi permisi padaku untuk mandi dan aku pun mengiyakannya. Mendengar Yussi mau mandi pikiranku bertambah kotor setelah sebelumnya aku membayangkan bisa menyetubuhinya. Lalu dengan langkah berjingkat-jingkat kuikuti langkah Yussi yang berjalan ke arah kamar mandi di ruang makan hingga aku melihat Yussi masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya.

    Akupun segera memutar otakku mencari celah agar dapat mengintip Yussi. Namun belum sempat aku mendapatkan cara mengintip yang pas, tiba-tiba Yussi keluar dari kamar mandi dengan naked dan berteriak karena ada kecoa. Aku yang melihat Yussi keluar dengan naked hanya bisa terpaku dan diam. Mataku langsung tertuju pada dua daging kenyal yang bergantung di dadanya. Sungguh indah sekali buah dada Yussi yang berukuran 34 A (kuketahui ukurannya, karena aku pernah menanyakan ukuran bra nya lewat SMS dan dia pun memberitahu aku) dengan putingnya yang berwarna kecoklatan. Ingin rasanya lidahku langsung menyeruput wilayah dadanya itu. Pandangan mataku kini tertuju pada lubang vaginanya yang ditumbuhi oleh ilalang asmara walaupun tidak begitu lebat. Penisku pun langsung bangkit dan berdiri tegak. Waktu itu yang hanya ada di pikiranku hanyalah bagaimana caraku untuk meniduri Yussi. Tanpa pikir panjang akupun mendekati Yussi dan kurangkul tubuhnya lalu kutempelkan bibirku pada bibirnya yang lembut mereka itu. Yussi tidak memberikan perlawanan bahkan ia pun mengulum bibirku.

    “Ah..” dia mendesah.

    Aku pun semakin berani setelah mendengar desahannya itu. Lidahku keluar masuk ke rongga mulutnya yang mungil dan tanganku pun bergerilya meremas-remas dan terkadang meraba-raba onggokan daging kenyal di dadanya sambil memilin-milin putingnya yang sudah mulai mengeras. Sementara itu ia juga mulai mencoba menarik resleting celanaku dan tanpa kesulitan dia berhasil menurunkan celanaku dan menarik kaosku serta melemparnya ke lantai kamar mandi. Saat itu, ia sedikit terkejut, ketika tanpa sengaja tangannya menyentuh penisku yang masih dilapisi oleh celdamku.

    “Oh.. Very big buanget kontolmu, Dave”

    Aku hanya menanggapinya dengan senyum dan tanganku masih bekerja memilin-milin puting susunya. Ciumanku mulai kuarahkan ke lehernya dan terus turun ke bawah dan berhenti di bagian putingnya. Di sini aku permainkan putingnya yang indah itu dengan lidahku. Terkadang kuemut, kuhisap dan kugigit lembut putingnya itu, sehingga membuat Yussi tak kuasa untuk menahan hawa nafsunya yang sudah hampir meledak. Tampaknya ia juga sudah tidak sabar untuk melihat dan merasakan penisku karena Yussi sedang berusaha menarik turun sempakku. Dan kemudian tanpa halangan yang berarti Yussi akhirnya berhasil menurunkan celdamku.

    “Jangan disini Yos, kita cari tempat yang enak, ok? Gimana kalau kita maen di kamar kamu Yos?”
    “Oh iya.. Enakan di kamar gue. Kita bisa ngentot sampe puas”.

    Lalu kugendong tubuhnya ke loteng dan kubawa ke dalam kamar tidurnya dan selanjutnya kurebahkan tubuh bugilnya diatas ranjang alga yang empuk. Tanpa menunggu lebih lama lagi, segera kuhisap puting susunya yang sudah semakin mengeras lagi.

    “Ah.. Dave,” pekiknya.
    “Yos.. Toket loe indah buanget. Gue suka buanget sama toket loe,” celetekku dengan penuh nafsu.
    “Terus Dave.. Oh.. Geli..” desahnya.

    Mendengar desahannya aku semakin bernafsu. Lambat laun ciumanku merambat turun ke pusarnya lalu ke gundukan di selangkangannya. Kemudian kumainkan clitorisnya dengan lidahku dan aku terus memasukkan ujung lidahku ke dalam lubang vaginanya yang harum itu. Kemudian dia mengangkat pinggulnya dan berseru,

    “Oh.. My god.. Is very great.. Oh.. God..”

    Sementara aku masih mempermainkan wilayah vaginanya dengan lidahku, Yussi semakin kencang menggoyang-goyangkan pinggulnya, kemudian dengan tiba-tiba dia berteriak,

    “Dave.. aku.. ke.. lu.. aarr..” dan seketika itu tubuh Yussi mengejang dan matanya terpejam.

    Sementara itu di gua keramatnya terlihat cairan kewanitaannya membanjiri vaginanya. Kuhisap cairannya itu dan kurasakan manis bercampur asin dengan aroma yang wangi dan hangat. Kuhisap cairannya dengan rakus sampai habis dan tubuhku kembali merambat ke atas menghisap putingnya kembali yang tampak indah bagiku. Rasanya bibirku masih belum puas menyusui putingnya itu.

    Tak lama kemudian kulihat Yussi kembali menggeliat-geliat dan mendesah-desah. Ia tampak terangsang kembali dan memintaku untuk segera memasukkan penisku yang berukuran 16 cm dengan diameter 3 cm ke dalam gua keramatnya yang sudah basah sekali.

    “Ayo.. Dave.. Masukkan kontolmu ke memekku. Gue sudah enggak tahan lagi,” pintanya.

    Tanpa menunggu lebih lama lagi kuarahkan penisku ke dalam lubang vaginanya dan secara perlahan-lahan namun pasti penisku pun mulai menyeruak masuk ke dalam lubang vaginanya yang masih sempit (maklumlah Yussi masih virgin) dan akhirnya penisku berhasil masuk 3/4 ke dalam lubang vaginanya.

    “Aduh.. Pelan-pelan ya, please,” erangnya sedikit tertahan.

    Kembali kutekan penisku untuk masuk ke lubang vaginanya secara perlahan sehingga akhirnya aku berhasil memasukkan semua penisku ke dalam lubang vaginanya dan menyentuh dasar vaginanya.

    “Oh.. Nikmat buanget..” katanya yang disertai dengan desahan halus.

    Aku semakin bernafsu untuk menggenjotnya setelah mendengar desahan dan erangannya. Semakin dia mendesah, aku semakin mempercepat genjotanku di lubang vaginanya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    “Oh.. Dave.. ak.. uu.. suudahh.. ma.. uu.. kke.. luarr.. rr.. laggii..”
    “Tahan Yos.. aku juga.. u.. da.. mau.. ke.. luuaarr, keluarkan di.. mana.. Yos?” tanyaku.
    “Di.. Da..”
    Belum sempat ia menjawab, aku sudah tak bisa menahannya lagi, sehingga akibatnya,
    Crot.. Crot.. Crot.. Crot..!
    Beberapa kali penisku menembakkan maniku yang banyak ke dalam lubang vaginanya dan saat itu juga aku merasakan cairan hangat Yussi beserta aliran darah perawannya menyelimuti batang penisku yang masih tegak di dalam vaginanya.
    “Terima kasih Yos.. Kamu sudah memberikan aku kenikmatan malam ini..” ujarku sambil mengecup lembut bibirnya dan menarik keluar penisku.
    “Aku juga ingin terima kasih ke kamu, karena telah memuaskan nafsuku untuk melakukan hubungan sex denganmu yang selama ini kupendam dalam anganku,” katanya tanpa malu-malu dengan mata yang sayu.
    “Ayo.. Kita mandi berdua,” ajaknya sambil menarik tanganku.

    Dan di kamar mandi itu, batang penisku kembali bereaksi ketika Yussi mengelus-elusnya. Tanpa malu-malu aku langsung menarik pinggang Yussi dan menyuruhnya menungging ke arahku. Aku pun secara perlahan lahan memasukkan penisku yang sudah menegang ke sela-sela pantatnya yang tidak begitu besar. Sejenak, Yussi tersentak, namun hal itu hanya berlangsung sebentar saja, karena Yussi kemudian menggerak-gerakkan pinggulnya ketika dirasakan penisku sudah masuk semuanya ke dalam lubangnya.

    “Ah.. Dave.. a.. kk.. uu.. ke.. ll.. uu.. aa.. rr.. l.. aa.. g.. ii..” erangnya dengan lembut.
    “A.. k.. u.. juu.. ggaa..” kataku sambil menyemprotkan maniku ke lubang vaginanya kembali.

    Setelah itu kami melanjutkan acara mandi kembali dan setelah mandi, sebelum tidur, aku mengentotnya sekali lagi. Keesokan paginya pada saat aku bangun jam 7 pagi kembali kugenjot dia dan malam harinya kami kembali ber-ML ria..
    Sungguh liburan yang berkesan dengan teman chatting. Terima kasih Yussi atas virginmu.

     

    Baca Juga :