• Nafsu Rinelda

    Nafsu Rinelda


    1559 views

    Duniabola99.org – Cerita ku ini bermula ketika aku sedang memenuhi panggilan interview pekerjaan di pusat kota Surabaya, meski lulusan sebuah perguruan tinggi yang cukup ternama di Malang namun berpuluh kali aku mengikuti interview namun tak satu pun mengangkatku menjadi salah satu pegawainya.

    Aku menginap di rumah tetangga kampung yang pindah ke Surabaya namun sudah ku anggap saudara sendiri karena mereka cukup baik pada keluargaku dan sudah kuanggap sebagai keluarga dan aku memanggil mereka PakDhe dan BuDhe, hari itu kebetulan aku sedang mengikuti interview di hotel Tunjungan Plasa Surabaya.

    Oh ya.. namaku Rinelda. 24 tahun. Aku pernah menjadi Finalis Putri sebuah kontes kecantikan di malang, Aku pernah menikah tapi belum mempunyai anak karena usia perkawinanku baru berjalan 4 bulan dan sudah 3 bulan ini menjanda karena suamiku sangat pencemburu akhirnya ia menceraikan aku dengan alasan aku terlalu mudah bergaul dan gampang di ajak teman laki-lakiku.

    Dari teman dan suami aku mendapat pujian bahwa aku cantik, tubuh yang cukup sintal dengan tinggi 173 cm mulus dan 2 bongkahan Susu yang tak terlalu gede tapi untuk ukuran seorang janda tak mengecewakanlah, cocok dengan body ku yang cukup atletis. Soal sexs, dulu setiap ber “ah-uh” dengan suamiku aku merasa kurang, mungkin karena gairah sex yang kumiliki sangat kuat sehingga kadang-kadang suamiku yang merasa tak mampu memuaskan tempikku, meski aku bisa orgasme tetapi masih kurang puas!

    Kulihat jam di tangan ku sudah menunjukan pukul 16.15 menit, aku sedikit dongkol karena seharusnya aku sudah dipanggil sejak pukul 15.00 tadi, padahal aku sudah datang sejak pukul 14.30 tadi. “He..eh” aku pun Cuma bisa menggerutu sambil mencoba untuk memahami bahwa aku butuh kerja untuk saat ini.

    “Hallo!” suara perempuan mengagetkan ku dari lamunan.
    “Ya !” jawabku sambil berdiri. Sejurus aku memandang kearah perempuan itu, Cantik!
    “Nona Rinelda ?” dia bertanya sambilmengulurkan tangan mempersilahkan aku kembali duduk.

    Beberapa saat kami berbicara dan ku tahu namanya adalah Rifda, dia memakai jam gede di tangan kanannya, dengan nama dan pakaian yang lumayan seksi mengingatkan ku pada teman SMP ku di Malang, ternyata dia mengaku seorang pengusaha yang memiliki banyak perusahaan dan sedang mencari model, setelah berbicara tentang diriku panjang lebar akhirnya dia berkata bahwa aku cocok untuk menjadi salah satu Modelnya. Akhirnya aku mendapatkan kepastian esok hari aku akan bekerja, aku pun berjalan pulang dengan langkah seolah lebih ringan dari biasanya.

    Sesampainya di jalan sebelum rumahku , sekedar anda tahu bahwa sejak aku mencari kerja aku tinggal di rumah BuDhe Tatik saudara dari Ibu ku. Ada beberapa anak muda bergerombol, ketika aku lewat di depannya, mereka menatapku dengan mata yang seolah-olah mengikuti gerakan pantatku yang kata teman-teman ku memng mengundang mata lelaki untuk meremas dan mendekapnya.
    “Wuih, kalau aku jadi suaminya ga tak bolehin dia pake celana dalam !” Ucap salah satu dari mereka namun terdengar jelas di telingaku.
    “Rai mu ngacengan!” timpal temannya, disambut tawa teman-teman lainya.

    Sampai di rumah pukul 18.30. aku langsung mandi untuk mengusir kepenatan dan panas yang hari itu kurasa sangat menyengat.
    “Gimana hasil kamu hari ini Rin?” ku dengar suara BuDhe Tatik dari dalam kamarnya.
    “Besok aku sudah mulai kerja BuDhe” jawabku.” kerja yang benar jangan melawan sama atasan terima saja perintah atasan karena mencari pekerjaan itu sulit dan yang penting kamu suka dan menikmati apa yang kamu kerjakan” kata-kata dan wejangan dari orang tua pada umumnya namun ada poin tertentu yang terasa ganjil menurutku. Sosok BuDhe Tatik adalah Wanita yang dalam berbicara cukup seronok apalagi jika berbicara dengan pemuda di kampungnya sekitar 38 tahun an, cukup seksi dalam penampilannya, suaminya adalah seorang PNS di KMS, dia pun juga tak kalah ngawur kalau berbicara yang berbau saru dengan BuDhe atau teman-temannya. Tak berapa lama setelah ngobrol aku pun beranjak ke kamar,

    Kamarku sendiri adalah bekas ruang tamu yang dipasang sekat dari triplek. Sekitar pukul 22.30 an aku mendengar suara aneh bercampur derit kursi seperti didongong atau ditarik berulang-ulang dari ruang tamu depan kamarku persis, sejenak kuperhatikan secara seksama suara tersebut dan aku penasaran dengan suara tersebut.

    Sedikit kubuka pintu kamarku, betapa kaget setelah mengetahui BuDhe sedang duduk di kursi sambil mengakangkan kakinya sementara PakDhe di depannya sambil memegang kedua kaki BuDhe pada pundak sedangkan pantat nya bergerak maju mundur..

    “Och…u..o..” suara yang keluar dari mulut BuDhe. Seolah menikmati apa yang dilakukan oleh suaminya, badanku terasa panas dan pikiran yang tak tahu harus bagaimana karena baru kali ini aku benar-benar melihat hal ini live di depan mataku. Selama kurang lebih 10 menit kedua orang itu melakukan sambil duduk akhirnya PakDhe menarik kontolnya dari dalam Tempik BuDhe, Yak ampun ternyata kontol nya lumayan gede lebih gede dari pada milik mantan suamiku yang biasa mengocok isi tempikku, akhir-akhir ini aku sering nonton BF saat PakDhe dan Budhe sedang kerja, pernah sekali aku hampir kepergok oleh PakDhe saat aku sedang nonton BF sambil mempermainkan liang nikmatku, namun ternyata PakDhe tidak peduli dan mungkin mengetahui bahwa aku seorang wanita yang butuh kesenangan pada salah satu bagian tubuhku, namun saat itu PakDhe hanya tersenyum sambil mengambil sesuatu dari dalam kamarnya yang mungkin tertinggal dan segera pergi lagi.

    Kusaksikan BuDhe mengambil posisi menungging dengan kedua tangan nya memegang kursi di hadapannya “ayo mas cepet keburu tempiknya kering” pinta BuDhe dengan suara yang pelan mungkin agar orang luar tidak mendengar dan mengetahui tapi kenyataanya aku malah menyaksikan dan memperhatikan secara detil apa yang mereka perbuat. Kulihat kali ini PakDhe mengeloco kontolnya sebelum dimasukkan ke tempik yang sudah minta di jejeli tersebut.

    “Ach…ack…sh” suara yang keluar dari mulut laki-laki tersebut. akhirnya kulihat lagi adegan itu dari belakang karena mereka menmbelakangi kamarku. Ada yang berdenyut pada tempikku tanpa terasa tangan ku masuk ke dalam celana dalam yang kupakai, ku tekan pada itilnya “ahk” terasa geli dan benar terangsang tempikku kali ini. Aku tersenyum mendapatkan pengalaman ini.
    “Tempikmu… ue.nak .Tik pe… res… kontol ku” kata kata terputus dari Pakdhe seolah tak kuasa menahan nikmat yang dirasakannya.
    “Lebih cepat… mas… cep… at!” BuDhe pun seakan mengharapkan serangan dari suaminya lebih hebat lagi.
    “A… ach… aku keluar ma… s!” suara BuDhe terdengar setengah berteriak.Wanita itu terlihat melemas tapi PakDhe tetap menggenjot dengan lebih giat kali ini tangan nya memegang pantat BuDhe yang bulat mulus itu dan akhirnya laki-laki itupun menekan kontolnya lebih dalam kearah tempik didepannya tersebut. Sambil menahan sesuatu. Ketika konsentrasiku tertuju pada kontol dan tempik yang sedang beradu tersebut tanpa kusadari sambil digenjot BuDhe menoleh ke arah pintu kamarku dan tersenyum, “hek” aku kaget setengah mati segera ku tutup pelan-pelan pintu kamar dan kembali ke tempat tidurku, beribu pikiran menyeruak dalam benakku antara bingung dan takut karena mungkin kepergok saat mengintip tadi. Aku kecewa karena tidak melihat bagaimana raut muka PakDhe ketika mencapai puncak kepuasan.

    Terasa ada yang basah di selangkanganku saat aku menyaksikan adegan tadi, “yah aku terangsang” terakhir kali aku merasakan nikmatnya berburu nafsu dengan suamiku adalah hampir 4 bulan yang lalu.

    Memang aku mudah terangsang jika melihat hal-hal yang berbau porno. Sering kali aku melakukan masturbasi dengan membayangkan laki-laki yang kekar dan memiliki batang kontol yang kokoh tegak berdiri dan akhirnya aku memasukkan sesuatu ke dalam tempikku yang seolah lapar akan terjangan kontol laki-laki, tapi terkadang aku merasa ada yang kurang dan memang aku butuh kontol yang sebenarnya, Tanpa kupungkiri aku butuh yang satu itu. Kulihat jam didinding kamarku menunjukan pukul 11.35, ya ampun besiok aku kan mulai kerja! Sialan gara-gara kontol dan tempik perang diruang tamu akhirnya aku tidur kemalaman! Emang dikamar kurang luas apa? “ah sialan!” umpatku dalam hati.

    Pukul 04.30 aku terbangun, ketika akan membuka pintu kamar aku teringat akan kejadian yang baru aku saksikan semalam, pelan-pelan kubuka ternyata tak kulihat orang diluar, aku langsung menuju dapur untuk memulai aktivitas pagi, terkadang aku harus membantu memasakkan sarapan pagi dan menyapu lantai sebelum menjalankan altivitasku sendiri, aku merasa adalah suatu vyang lumrah karena aku menumpang disini.

    Aku berjalan melewati depan pintu kamar BuDhe yang terbuka lebar, sekali lagi aku terhenyak kali ini aku menyaksikan dua orang sedang tidur tanpa memakai baju sama sekali, kulihat senyum di bibir Budhe Tatik, tanda kepuasan atas perlakuan suaminya tadi malam mungkin.

    Di kamar mandi aku kembali memikirkan kejadian semalam yang membuatku “terus terang cukup terangsang” apalagi jika mengingat kontol yang gede milik PakDhe. “ahh” rupanya tangan ku sudah berada di sela-sela pahaku yang mulus dan bulu hitam yang tampak olehku cukup lebat meski tak terlalu banyak diantara garis melintang ditengahnya, tiba-tiba nafasku berburu kala kuteruskan untuk menggosok bagian atasnya, “sialan!” pikirku dalam hati. Kusiram tubuhku untuk mengusir nafsu yang mulai mengusik alam pikiran ku.

    Sebelum berangkat kerja di hari pertamaku, kusempatkan untuk sarapan pagi siapa tahu nanti aku harus kerja keras di kantor.
    “Jaga diri baik-baik Rin” kata BuDhe sambil menepuk pundakku,
    “Eh.. iya.. BuDhe Rinel tahu kok” kataku sambil ngangguk. Kulihat BuDhe baru keluar kamar dengan mengenakan handuk pada bagian susu sampai atas lulutnya wajahnya tampak masih berseri meskipun tampak kecapean.
    “Edan udah jam 7!” pekikku dalam hati.
    “BuDhe aku berangkat dulu” pamit ku.
    “Yo ati-ati Nduk ingat ikuti dengan baik perintah atasan lakukan dengan baik tanpa banyak kesalahan” katanya sambil tersenyum padaku, senyum itu penuh makna sama seperti tadi malam.
    “Enggeh BuDhe… ” aku pun keluar rumah menuju tempat kerjaku yang baru.

    Dari depan kantor itu aku berjalan menuju pos sekuriti,
    “Permisi” aku mendekati seorang sekuriti,
    “Ada yang bias saya Bantu mbak?” Tanya nya dengan sopan. Tubuh yang lumayan atletis tangan yang kekar serta tonjolan di bawah perutnya cukup menantang dibalut celana yang agak ketat di bagian pahanya.
    “Ruangan Ibu Rifda dimana ya?” tanyaku.
    “Bu Rifda Miranti? pasti sampeyan mbak Rinelda!” terlihat senyum dibibirnya masih dengan ramah dan sopan. Aku cuma mengangguk.
    “Tunggu sebentar mbak” sambil mengangkat intercom di depannya, ketika dia berbicara dengan seseorang aku melihat suasana sekeliling “Kok sepi ya?” tanyaku dalam hati.
    “Sebentar lagi karyawan Ibu Rifda akan menemui mbak, silahkan menunggu” katanya sambil menunjuk kursi sofa di tengah ruangan yang cukup besar. Ketika aku baru akan meletakkan pantatku aku melihat sesuatu yang ganjil di lingkungan perkantoran ini, tak terlalu banyak orang yang biasa ada pada sebuah perkantoran, kuperhatikan sekuriti tadi kulihat dia berbicara dengan temannya tersenyum-senyum sambil memandang kearahku, tak berapa lama kudengar namaku dipanggil seorang wanita
    “Rinelda?”
    “Saya” jawabku sambil memalingkan muka kea rah datangnya suara tadi,
    “Hai, kamu mau kerja disini?” tanyanya lagi.
    “Lho Agatha, kamu kerja disini ya?” kataku sambil kenbali bertanya
    “Tadi aku disuruh sama bu Rifda untuk menemui kamu, ayo ikut aku!” sambil ngobrol kami pun berjalan menaiki tangga menuju ruangan Bu Rifda.
    “Tunggu sebentar ya” kata Agatha. Pintu di ruangan itu sedikit terbuka ketika dia masuk kulihat didalamnya ada 3 wanita yang menurutku cantik, berbusana mahal dan seksi. Itu mungkin beberapa model yang dimilikinya.
    “Masuk Rin” Agatha membuka pintu lebih lebar. Ternyata didalam ada 2 laki-laki yang sedang melihat 3 wanita didepannya “ nah ini dia cewek baru yang aku dapatkan kemarin di Tunjungan, namanya Rinelda” kata bu Rifda sambil menunjuk ke arahku pada ke dua laki-laki itu.

    “Rin, mas-mas ini dari Jakarta mereka akan menguji kemampuan kamu dalam memakai barang mereka” aku segera mengambil kesimpulan bahwa mereka adalah desainer atau rekan kerja bu Rifda. Aku mendekat dan berjabat tangan dengan keduanya,
    “Rif, kami perlu kerja di dalam studio” kata laki-laki yang sedari tadi melotot melihat 3 wanita dihadapannya sambil menenteng kamera. Lelaki itu berjalan diikuti oleh ketiga gadis.
    “Tunggu sebentar ya Rin” kata bu Rifda sambil mengajak lelaki yang satunya serta Agatha. Aku terdiam sebentar sambil melihat ruangan yang cukup besar tersebut, ketika melewati ruangan yang baru di masuki oleh tiga gadis dan seorang lelaki tadi aku mendengar suara tertawa wanita kegelian dari dalamnya, ku coba untuk mendekat pada ruangan itu, aku semakin penasaran lerja macam apa kok suaranya seperti… Yah aku ingat suara itu mirip desahan BuDhe Tatik semalam! Kucoba lebih dekat untuk mengetahuinya tapi… “Rin?” tiba-tiba Bu Rifda sudah berada di sampingku.

    “Ada yang mau aku tunjukan padamu” katanya sambil berjalan ke ruangan pribadinya, tertulis didepan pintu ruangan tersebut.
    “Mana Agatha? Sama lelaki yang tadi?” tanyaku dalam hati. Didalam ruangan itu terdapat banyak Foto diatas meja.
    “Duduk Rin” katanya mengetahui aku sedang menunggu dipersilahkan.
    “Bu, maaf kamar kecil dimana? Saya kebelet pipis” tanyaku sambil nyengir menahan sesuatu dibawah selakangku. “ah..ya..” dia menunjuk kearah belakangnya. Aku langsung bergerak ke sana, masuk kamar kecil itu aku langsung melorotkan celana dalam yang kupakai dan Chessh….” Suara khas air
    yang keluar dari tempikku, saat ku jongkok aku mendengar samara-samar suara laki-laki.
    “Aah….uh…ya …ayo..terus …sedot…ah nah gitu dong…” setelah itu terdengar suara wanita tertawa, segera lu ceboki tempikku, kuangkat kembali CD, sebentar aku terdiam sambil mencari asal suara tadi, setelah yakin tak kudengar lagi akupun keluar dan menuju ke meja bu rifda sambil bertanya-tanya dalam hati apa yang sebenarnya pekerjaan disini, saat ku berjalan mendekati meja bu Rifda kulihat wanita itu sedang berganti pakaian, kulihat tubuh yang sangat seksi dan mulus, pahanya yang putih dan pantatnya bulat putih cukup memberi bagiku untuk berkesimpulan bahwa dia adalah wanita yang sempurna.

    “Maaf bu” kataku,
    “Oh tidak apa-apa kok Rin, bisa tolong ambilkan itu” katanya sambil menunjuk kearah kursi kerjanya, “ini bu?” kulihat sebentar ini adalah baju yang sering dipakai oleh bintang film luar negri “ah” aku teringat saat aku melihatnya di sebuah film BF. Aku berikan padanya dan dia memakainya dengan cekatan terlihat bahwa ia sudah terbiasa mengenakan pakaian model itu.
    “Kita bekerja dengan scenario dan harus tampil cantik serta se-seksi mungkin karena target penjualan kita adalah kaum Pria” kata nya sambil membenahi pakaianya,

    “Hari ini adalah saat dimana kamu akan menjadi seorang entertainer seperti gadis-gadis diluar tadi” , aku mendengarkannya sambil mengira-ira apa kerjaku sebenarnya;
    “Maaf sebelumnya Agatha di sini sebagai apa bu?” tanyaku,
    “Kenapa?” dia balik bertanya,
    “Kamu mau tahu tugas dia?” katanya sambil mengambil sebuah remote control di laci mejanya,
    “Tugas dia adalah menjamu para tamu dan melayani mereka sebelum mereka memulai kerja yang sebenarnya” katanya sambil menunjuk sebuah televise berukuran raksasa di belakangku, betapa kaget aku melihat apa yang terpampang dihadapanku, ternyata Agatha sedang bergumul dengan laki-laki di
    sebuah ruangan kosong yang hanya di lapisi karpet tebal diseluruh ruangan itu, setengah tak percaya kembali kulihat kea rah bu Rifda, dia hanya tersenyum sambil matanya berbinar-binar seolah bernafsu karena melihat kejadian di layer tersebut, aku segera mengetahui apa yang sedang dan akan kualami maka aku berjalan menuju pintu keluar, tapi apa yang ku dapat pintu itu terkunci! Aku menoleh kearah wanita itu tapi wanita itu hanya tersenyum sambil matanya tetap menyaksikan adegan Agatha dan laki-laki itu dihadapanya.

    “Kamu bisa berteriak kalau kamu mau tapi itu tak akan berguna karena seluruh ruangan disini telah kedap jadi tak akan ada yang mendengar” katanya.
    “Duduklah maka tidak akan terjadi sesuatu padamu atau jika tidak aku panggilkan satpam didepan agar membuatmu diam” kali ini nadanya terdengar sedikit mengancam. Aku pun telah paham bahwa aku tak bias berbuat apa-apa, saat terduduk aku dihampiri oleh wanita itu dan tanpa kusadari dia telah menarik tangan ku kebelakang dan mengikatnya dengan tangkas, aku berontak tapi tak bisa karena kursi yang ku duduki besar dan berat, akhirnya aku terdiam.

    “Sudah kita nikmati saja tontonan yang disuguhkan teman SMP kamu itu” katanya, sialan rupanya Agatha telah bercerita banyak tentang aku, Agatha adalah temanku saat duduk di bangku SMP di Malang, dia adalah type cewek yang cukup berani tampil seksi dan punya teman cowok yang cukup banyak, dan dia pun telah kehilangan keperawanannya saat perayaan kelulusan di suatu acara yang diadakan oleh teman-temannya,
    “Kurang ajar, kenapa aku harus melewati hari yang seperti ini?” kataku dalam hati.

    Dari layer raksasa dhadapanku kulihat Agatha sedang duduk di atas pria itu sambil menaik-turunkan pantatnya yang bahenol.
    ‘Oh… oh… ouh… ha… enak maass?” tiba-tiba suara Agatha terdengar sangat keras, rupanya Bu Rifda menikan volume pada remote controlnya.
    “Ga seru kalau tidak ada suaranya ya Rin?” kata wanita itu namun aku tak mempedulikan kata-katanya. Aku menunduk tak mau melihat apa yang ada dilayar TV besar itu, tapi suara yang menggoda nafsu itu tetap terdengar.
    “Setiap aku kesini… kurasa… tempik kamu masih… ouckh… tetap… keset… Th..ah” suara laki itu tersendat-sendat.
    “Tapi kontol mas….kok rasanya.. tam.. baa.. ah… aha…” suara Agatha tak terselesaikan.
    “Jangan munafik Rin kamu past terangsang kan?” lagi suara Rifda terdengar tak kupercaya wanita yang kemarin kutemui ini terlihat anggun dan sopan kini…
    “Perempuan macam apa kamu Rif?” kataku tapi tak kudengar jawaban darinya yang kudengar hanya suara dia sedikit tertawa.

    Tak berapa lama kembali kudengar Agatha berteriak
    “Ack… a… yah… terus… tete… rus… sentak lagi… mas!” kali ini aku mengangkat kepalaku untuk melihat apa yang saat ini dilakukan laki-laki itu pada Agatha, kulihat Agatha sudah nungging dengan bertumpu pada lututnya sementara laki-laki itu menekan-nekan kontolnya yang besar itu maju-mundur ke arah tempik Agatha yang tampak menganga dan berdenyut-denyut itu, cukup lama mereka saling mengimbangi gerakan maju mundur itu satu sama lainnya, akhirnya…
    “Aku… ke… luar… mas… aih… ya… ah!” nampak Agatha telah mencapai puncak orgasme tubuhnya terlihat sedikit melemah namun si lelaki itu terus mengocok kontolnya yang masih menegang itu sambil tangannya memegang bongkahan pantat Agatha, aku sendiri terangsang melihat semua ini dan merasa ada yang mulai membasah di tempikku, seandainya tanganku tidak di ikat pasti aku sudah memegang itil kecil ku.

    “Ackh… sh… oh… sh… ” nampaknya laki itu sudah memuntahkan pejunya di dalam tempik Agatha. Tiba-tiba Rifda mematikan layer tersebut dan berkata
    “Gimana Rin, apa yang kamu rasakan pada Tempikmu?” seolah mengetahui apa yang aku rasakan.
    “Lepaskan! Aku mau keluar dari tempat ini!” teriakku menutupi rangsangan yang aku rasakan.
    “Keluar? sebentar, ada yang mau aku perlihatkan sama kamu!” lalu dia menekan kembali remote di tangannya kea rah layer raksasa di dan… “ya ampun!” ternyata BuDhe Tatik!
    Mengenakan baju berwarna merah menantang seperti yang dipakai oleh Rifda, dia sedang sibuk mengulum kontol seorang laki-laki disebuah ruangan yang hanya terdapat sebuah ranjang yang cukup bagus, ku lihat Pria itu memegang kepala BuDhe agar lebih cepat emutannya, sementara tangan kiri
    BuDhe mempermain kan tempiknya sendiri.
    “Eh… eh… e… gm… emph… !” suara wanita dilayar itu seperti menikmati kontol yang panjang dan besar di dalam mulutnya.
    “Itu di rekam 2 hari yang lalu” kata Rifda seperti sedang menerangkan sesuatu padaku.
    “Maksudmu?” tanyaku,
    “Lihat dulu baru komentar sayang!” aku pun kembali menyaksikan adegan di depanku itu, belum pernah aku menyaksikan orang yang aku kenal berbuat dengan orang lain seperti yang dilakukan oleh BuDhe dan Agatha.

    “Kontol mu hot banget mas… besar pa… njang… aku… akua… suka… !” kali ini BuDhe nampak gemas memegang kontol besar itu dengan kedua tangannya, kontol Pria itu memang sangat besar dibanding dengan milik PakDhe yang kulihat semalam kelihatan kokoh berdiri dan lebih berotot apalagi kepala kontol Pria ini nampak besar dan mengkilap karena sinar dari kamera, nampak sekali bahwa pria itu sangat menikmati emutan mulut BuDhe, mendengar suara Budhe dan laki-laki itu saling ah..uh.. membuat aku jadi terangsang, aku jadi salah tingkah karenanya, ku toleh ke arah Rifda ternyata wanita itu sedang sibuk memasukan sesuatu kebawah tubuhnya kutahu dia sedang mencari kenikmatan di tempiknya mengetahui aku melihatnya wanita itu mendekati aku dang menunjukan sebuah tongkat kecil yang mirip… kontol!

    “Kamu akan suka dengan yang seperti ini sayang” katanya sambil menarik kedua kakiku hingga aku terlentang di atas kursi besar itu.
    “Tenang Rin, cari nikmatnya dulu ya” aku diam dan tak terlalu banyak bergerak aku tak tahu mengapa aku diam dengan perlakuan Rifda di hadapanku kali ini, Rifda mengosok-gosokkan kontol mainan itu ke arah selakanganku, aku menggelinjang geli karenanya, aku tahu apa yang akan dilakukannya, dan benar! Dia membuka resleting celanaku, sekali lagi aku diam aku terangsang terasa tempikku berdenyut-denyut menginginkan sesuatu. Dengan tangkas Rifda sudah menarik ke bawah celana yang kupakai, diringi suara desahan nikmat yang disuarakan BuDhe Tatik dari layer didepanku
    “Oh… yaa… ya… be… nar… yang situ enak… mas… sh… ah!” kali ini kulihat laki-laki itu sedang menciumi tempik BuDhe yang mengakang memberi ruang yang bebas pada laki-laki itu, terdengar pula suara mulut laki-laki itu berkecipak. Nampak bokong BuDhe yang bulat itu diangkat agar mulut laki-laki itu dapat masuk lebih jauh mempermainkan lidahnya. Tanpa kusadari paha dan selakangan ku terasa dingin ternyata Rifda telah sukses melepaskan CD ku.
    “Wah ternyata Jembut kamu tebal juga Rin” kata Rifda kemudian tangannya menyentuh mulut tempikku, terasa hangat tangannya, kutatap matanya seolah ingin kubiarkan apa yang dilakukannya, sudah kepalang basah kubiarkan apapun yang dikerjakannya,

    Saat Rifda sedang sibuk meng emek-emek tempikku dari depan, tiba-tiba lampu ruangan mennjadi sangat terang, dan kulihat ada dua orang laki-laki masing memegang kamera dan mengabadikan suasana di ruangan ini. Tak kusadari ada sentuhan tangan pada pundakku.
    “Rin, rupanya kamu sudah merasakan kenyamanan di ruangan ini” ternyata aku kenal suara laki-laki dari belakangku yah itu suara PakDhe! tanganku berusaha menutupi bagian bawahku yang menganga karena ulah Rifda.
    “Sudah nikmati saja, toh aku tahu kamu butuh yang seperti ini” kata Pakdhe sambil menempelkan sesuatu yang hangat lunak dan membesar ditanganku yang masih terikat kebelakang. Kupegang dan tahu apa yang aku pegang namun terasa makin hangat dan memanjang.

    Aku diam memikirkan semua rentetan dan semua orang yang ada disekitar ku saat ini, saat kuterdiam ternyata Rifda berdiri di depanku dengan menggerakan lidah ke bibir sambil memainkan celah tempiknya dan matanya menatap ke arah PakDhe, laki-laki itu tahu apa yang dinginkan Rifda dan segera berdiri mendekat dengan tangan memegang pantat Rifda.
    “Ayoh, kita bikin janda muda ini tersiksa dan memohon agar tempiknya di isi sesuatu yang hangat! Ha… ha… ha… !” kata Rifda sambil melihatku, tangannya yang cekatan dan terampil mulai mengurut-urut kontol PakDhe yang sudah mulai kembali menegang, sementara tangan PakDhe meremas-remas susu Rifda yang Cuma terbuka pada putingnya sementara aku tetap menatap mereka berdua seolah tak percaya.

    “U… uh” kata Rifda gemas mengocok kontol di tangannya.
    “Sudah, langsung aja masukin kontolmu pak!”
    “Lho Rin, tempik Rifda sudah basah! Kamu ga pengin niih?” Kata PakDhe yang mempermainkan tangannya di sekitar tempik Rifda. Kusaksikan gerakan Rifda membalikkan badannya memnbelakangi tubuh PakDhe, dengan cukup sigap pakDhe segera menggiring batang kontol yang dipegangnya kearah tempik Rifda yang berada ditengah bongkahan pantat mulus Rifda yang sudah menganga karena bibir tempiknya di kuak sendiri oleh tangan kanannya sementara tangan kirinya menggosok itil yang sedikit menonjol di bagian atasnya.
    “Hrm ouch… masukin… te… rus… ah sampai men… tock pak!” kata Rifda sambil menarik pantat PakDhe agar segera menekankan kontolnya lebih dalam.

    Kali ini mereka merubah posisinya menyampingiku sehingga tampak susu Rifda bergerak-gerak karena gerakan tubuhnya sementara kontol PakDhe yang sedang berusaha memasuki liang sempit itu semakin didorong kedepan.
    “Ah….” kontol itu sudah tenggelam kedalam tempik rifda PakDhe kemudian menarik kontolnya pelan-pelan tampak olehku buah pelir kontol itu menggelantung.
    “Sabar ya Rif, sebentar… ” kata pakDhe sambil menoleh kea rah ku sambil mengedipkan mata kirinya seolah berkata.”Tunggu giliranmu”.
    “Betapa nikmat kalau kontol itu bersarang pada tempikku” kembali aku sudah dirasuki hawa nafsu yang sedari tadi menghinggapi pikiranku yang mulai tak terkontrol. Aku mulai menggepit paha agar tempikku yang terasa gatal dan membasah tak diketahui oleh mereka, andai tangan ku tak terikat mungkin aku sudah melakukan sesuatu yang nikmat!

    “Eh… ah… mpffh… yang cepat dong… genjot… terus… pak!” teriakan nikmat Rifda sambil menggerakan bongkahan pantatnya kekiri –kanan mengimbangi sentakan PakDhe.
    “Plak… plak… ” suara benturan paha kedua orang didepanku serta kecipak tempik Rifda yang diterjang kontol gede itu seolah bersorak senang. Saat ku sedang memperhatikan mereka ikatan pada pergelangan tanganku terasa melonggar sedikit kutari tangan kananku dan terlepas! Sebentar aku bingung apa yang harus kulakukan, namun diluar kesadaran ku saat itu ternyata aku tidak mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri lagi pula disitu ada 2 pria berkamera yang pasti akan mennghentikan ku, yah otakku mungkin sudah dirasuki nafsu. Aku butuh keprluan biologis itu! Aku butuh kontol yang hangat dengan terjangan yang sesungguhnya bukan seperti yang selama ini kudapatkan dengan masturbasi! Semakin kuperhatikan secara seksama apa yang dikerjakan PakDhe dab Rifda didepanku, Rifda nampak sangat menikmati genjotan PakDhe dari arah belakang.

    ‘Ay… o.. pak… ayo… terus… kerasin… sentakanmu pak… !”
    “Tempik nakal… nakal… nakal… ” kata PakDhe setiap kali si kontol menerobos tempik Rifda.
    Kulihat tongkat mainan persis kontol yang diletakkan dimeja oleh Rifda, tak kuhiraukan 2 orang berkamera yang sedang mengabadikan setiap gerakan dan erangan nikmat PakDhe dan Rifda, kuambil mainan wanita itu dan mulai kugesekkan pada tempikku, tak kuhiraukan segalanya!
    Aku tersenyum karena aku merasa tak tersiksa sama sekali dengan keadaanku saat ini, kali ini aku bermaksud memasukkan kontol mainan lembut ini pada liang tempikku dan…
    “Eh… auch… ” bersamaan dengan sodokan PakDhe pada tempik Rifda setiap PakDhe menarik kontolnya kutarik pula mainan ini dari tempikku.Saat aku sedang menikmati tontonan didepanku tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan masuk seorang laki-laki yang tadi bergumul dengan Agatha menghampiriku sambil tersenyum, sambil berjalan dia melepas satu persatu kancing baju dan membuka resleting celananya. Kukeluarkan pelan-pelan kontol mainan dari dalam tempikku.

    Aku membayangkan isi didalam celana itu adalah kontol besar seperti yang dirasakan oleh Agatha tadi, yang pasti akan memberi kenikmatan pada tempikku yang sangat merindukan kontol, kutatap matanya seolah aku memberinya ijin untuk segera menyerang tubuhku, aku sadar bahwa semua perbuatanku saat ini akan direkam dan disebar luaskan, aku tak pedulikan itu aku Cuma butuh laki-laki saat ini yang bisa membuatku menggelepar penuh kenikmatan! Ketika Rifda mengetahui laki-laki itu lewat didepannya tangan kanannya memegang kontol laki-laki itu.
    “Tempikku… masih… cukup… ah..ah… untuk… kontolmu… auh… Rudi… say… ang… eh… ” Rifda berkata sambil menikmati sodokan PakDhe. Sebentar laki-laki itu berhenti dan memasukan kontolnya kemulut Rifda.
    “Ech… mpfh… Rud… empfh… di..kont… tol… ” tampak mulut Rifda seperti kewalahan menelan sebuah Pisang yang besar, aku segera bangkit dan menghampiri mereka, yaah aku tak rela jika kontol dihadapanku ini akan di telan juga oleh tempik Rifda dan aku lagi-lagi jadi penonton, Rifda dan PakDhe tidak terlalu kaget melihatku.
    “Oh… rupanya kamu baru bisa lepas dari tali tadi ha… ha… ha!” Rifda tertawa setelah kontol dimulutnya terlepas setelah laki-laki bernama Rudi itu membalikkan diri padaku tampak kontol besar setengah mengacum itu mengarah padaku.
    “Wao… ” Tanpa kuhiraukan si Rudi aku langsung jongkok didepannya dan bersiap mengulum Kontol idamanku itu.
    “Lihat pak… ah… si… ja… ech… janda… tak tahan… juga… a yes… !” kata Rifda
    seolah senang dengan apa yang kuperbuat, kumasukan kedalam mulutku dan kepalaku mulai bergerak maju mundur, kurasa sesuatu yang besar sedang berdenyut-benyut di dalam mulutku,
    “Ach… ternyata pandai juga kamu mempermain kan kontol dengan mulut.
    “Oh… !” tangan Rudi mulai meremas pentil susuku yang mulai mengeras.
    Aku memang pandai melakukan oral sex hal itu pun diakui oleh mantan suamiku dulu bahwa mulutku sangat hebat dal;am hal ciuman bibir dan mengulum kontolnya bahkan sering kali saat oral sex suamiku mengeluarkan spermanya di mulutku.
    “Ehm… ehm… ehm… ” Aku sangat senang dan sangat merindukan batang hangat dan kenyal ini! “Oh… oh… ya… ouh… ” Rudi tampak sangat menyukai kulumanku kupermainkan lidahku pada kepala kontolnya, sambil memberikan Rudi kenikmatan kulihat PakDhe semakin mempercepat genjotannya, tak lama kemudian.
    “Arch… a… ah… aku… sudah… kel… luar… pa… ak… a… ” kata Rifda, matanya
    merem-melek menahan sesuatu yang keluar dari dalam tempiknya. Saat Rifda mulai sedikit lemas ternyata PakDhe mengeluarkan kontolnya dan melihat kearah Rudi seolah mengetahui maksud PakDhe Rudi pelan-pelan menarik kontolnya dari mulutku, yah PakDhe menuju kearahku sedang Rudi menuju tubuh Rifda, aku ragu apakaha aku akan melakukannya dengan orang yang sudah aku anggap sebagai orang tuaku ini, namun PakDhe ternyata langsung menarik pantatku hingga tuibuhku telentang pada kursi besar di belakangku dan kontolnya berada tepat didepan tempikku, mengetahui aku sudah terangsang dengan sekali tekan kontol PakDhe segera menerobos lobang tempikku sesaat terasa sakit

    “Adu… h… pelan-pelan… dong PakDhe… !” Teriakku.
    “Ah sorry Rin, lupa aku, tempik kamu sudah lama tak terisi ya! Tahan sebentar ya… kamu tahu ini ..enak..” kata PakDhe sambil menarik kontolnya dari dalam tempikku, aku merasa seluiruh isi tempikku tertarik.
    “Pelan-pelan… ” kataku lagi, tapi ternyata Pakdhe langsung menggenjot kontolnya itu keluar masuk. Tiba-tiba rasa sakit yang kurasakan menjadi rasa geli dan nikmat
    “Ah… a… ayou… lagi PakDhe… terus… sh… haa… ” yang kurasakan tempikku jebol
    luar dalam namun ennaak sekali, sudah cukup lama bagiku waktu 4 bulan menanti yang seperti ini, aku tak peduli meski ini kudapat dari seorang yang selama ini menampungku. Saat sibuk menikmati sodokan kontol di tempikku sempat kulihat Rudi memompa pantatnya sementara Rifda mulutnya terbuka menahan nikmat yang akan dia dapat untuk kedua kalinya dengan posisi miring dan kaki kirinya terangkat sehingga memudahkan kontol gede milik Rudi mengobrak abrik isi tempiknya, tak berapa lama Rifda sudah memekik…

    “Sudah Rud… aku… ah… !” tampak Rifda sudah mengalami orgasme yang keduanya. sementara kulihat muka PakDhe memerah menahan sesuatu
    “Rin… torok… kamu… serr… et… aku tak… tahan… ah” PakDhe rupanya sudah mendapatkan ganjaran karena berani memasukan kontolnya ke milikku yang memang masih peret, dia menarik kontolnya dan mengeluarkan pejunya pada Susuku dan wajahku
    “Ah… ah… ” teriak PakDhe setiap kali cairan itu keluar dari kepala kontolnya.
    “Ya… PakDhe… !” kataku kecewa, aku belum merasa orgasme! Tak kuhiraukan PakDhe sibuk dengan kontolnya yang mulai mengecil, saat kumandang Rudi yang mengocok kontolnya sendiri dia tersenyum padaku dan akhirnya kontol yang cukup gede itu datang padaku, tangan Rudi memegang pantatku, aku tahu dia ingin posisi anjing nungging, kubalik tubuhku menghadap sandaran kursi sedang kedua lututku tersangga pinggiran kursi, tak nerapa lama kontol Rudi sudah digesekgesekkan pada pantatku yang putih mulus,
    “Ayoh Rud kamu mau merasakan seperti yang di rasakan PakDhe?” kataku nakal, aku tak tahu dan tak mau tahu apa yang kulakukan yang pasti aku mendapatkannya saat ini, akhirnya Rudi pun memasukan kontolnya ke dalam tempikku.
    “A… euh… ah… em… ya… ” kontol yang menerobos di bawahku memang terasa sangat gede seolah menyentuh rongga-rongga di dalam tempikku. Pantas Rifda mulut Rifda tak bersuara apa-apa ternyata ini yang dirasakannya.
    “Eh… eh… eh… ” Rudi menekan maju mundur kontolnya sementara tangannya meremas susuku dan bibirnya mencium punggungku, cukup lama Rudi menggenjot tubuhku dari belakang, kini dia memintaku untuk berdiri menghadap tubuhnya dengan mengangkat kaki kiriku dia memasukan kontolnya dari depan
    “Ya… h… he… he..lagi… lagi… ” nafasku terengah-engah menahan serangan Rudi yang belum pernah ku lakukan dengan mantan suamiku dulu. Sensansi yang luar biasa aku dapatkan dari laki-laki ini, sentakannya sangat mantab dan sodokkan kontolnya sangat luar biasa
    “Rud… puaskan… puaskan… a.. ku… kontol… Ter… us… sh… ” kata-kataku tak terkontrol lagi karena tempikku merasakan hal yang sangat luar biasa dan belum pernah aku merasakan yang seperti ini. Akhirnya aku merasa kebelet pipis dan geli bercampur menjadi satu…
    “Aku… ae… kelu… ar Rud… ah..” Puas, aku puas! Jeritku dalam hati ini kontol yang aku harapkan setiap masturbasi, sementara Rudi tetap mengocok kontolnya sambil menahan tubuhku yang terasa lemas agar tak terjatuh,
    “Pepek kamu… mem… mang… enak… ach” akhirnya Rudi menarik kontolnya dari tempikku dan menyemprotkan Spermanya ke mukaku.
    “Ah… hangat… enakkan… Rud?” tampaknya tempikku memuaskan Rudi.

    Cahaya terang dari kamera yang merekam semua tadi tampak meng-close up muka ku yang tampak ceria!

    Akhirnya, aku menikmati semua ini, semua kulakukan dengan senang hati. Karena BuDhe adalah ketua dari semua pekerjaan ini dan Rifda dan Agatha adalah Teman SMPku, sehingga aku bekerja menjadi pemain film blue seperti yang dulu sering kulihat di keping VCD.

  • HOT SEX DANCE

    HOT SEX DANCE


    2212 views

  • Hard Cock Oral sexs

    Hard Cock Oral sexs


    3464 views

  • Kenikmatan di Kolam Air panas

    Kenikmatan di Kolam Air panas


    1809 views

    Duniabola99.org – Apanya yang rasanya kaya disurga Pak? Kata Pak Usep yang tibatiba sudah muncul dari balik batu besar disamping kolam pemandian Citra dan Prawoto. Diikuti oleh ketiga ajudannya. Diki, Projo dan Kirun.

    Eh Anu pak. Itu Ujar Pak Yusup gagap, seperti melihat hantu.
    Air kolamnya pak, rasa hangatnya enak. Seperti di Surga. Sahut Pak Panjul yang ikutikutan gagap. Judi Bola Online

    Mendengar suara Pak Usep, buruburu kedua lelaki paruh baya itu menarik mundur tubuhnya, melepaskan diri dan penisnya dari genggaman tangan Citra lalu cepatcepat buru membenamkan dirinya kedalam air kolam. Begitupun Citra, wanita cantik yang wajah dan rambutnya masih belepotan sperma Pak Panjul dan Pak Yusup segera ikut membenamkan diri dan sedikit menjauh ketengah kolam. Sambil membelakangi Prawoto, Citra berusaha membasuh dan membersihkan tubuh sekenanya.
    Oooowww.. Ternyata ada Pak Panjul dan Pak Yusup Tanya Pak Usep begitu tiba dikolam tempat Citra dan Prawoto merendam diri. Tumben Pak Jam segini masih berendam dikolam?
    Hehehe Anu pak Habis ngobrol dengan Woto Jawab Pak Panjul sekenanya
    Eh iya ada Prawoto juga toh Sapa Pak Usep yang menyadari jika dikolam itu ada orang lain juga,

    Tibatiba, mulut Pak Usep seolah tercekat ketika melihat sosok cantik yang berada tak jauh dari Prawoto.

    Siapa itu Wot? Kata Pak Usep yang tibatiba berjongkok dan berbisik ke dekat Prawoto. Tadi sepertinya dia datang bareng kamu ya?
    Eeehmmm itu Jawab Prawoto kebingungan, Itu anu Pak. Itu mbakku Iya Mbakku Dia baru datang dari kota semalam. jawab Prawoto.
    Mbakmu? Tanya Pak Usep tak percaya. Emang kamu punya mbak?
    Punya pak Lhaitu opo coba? Dia saudara jauhku Jawab Prawoto lagi
    Kok kayaknya cantik bener Wot mbakmu Kata Pak Usep sambil mengusapusap janggut tipisnya.
    Iya Pak.. Cantik bangetlah Wong saudaranya juga ganteng gini. Hahaha
    Ganteng opone? Wong kurus item gitu kok dikata ganteng? Hakhakhak Celetuk Pak Usep sambil tertawa keras.
    Eh kampret Aku dikatakatain. Celetuk Prawoto.
    Eh iya pak.. Saya pamit dulu ya Udah siang.. Mau angon ternak dulu. Potong Pak Yusup pada Pak Usep tibatiba, Wot aku duluan ya Khawatir si Bendot, Surpin dan si Markun kelaperan. Tambah lelaki tua itu sambil buruburu keluar dari kolam air panas.
    Saya juga pak Pamit duluan.. Baru inget kalo masih ada pasien yang mau urut. Sambung pak Panjul yang juga buruburu keluar keluar kolam dan beranjak menjauh menyusul Pak Yusup.
    Buruburu amat pak mandinya Disini ada cewe loh Yakin mau ditinggalin.?
    Nggak apaapa pak. Buat bapak aja deh Jawab Pak Panjul singkat.
    Hakhakhak Ya weslah sana kerja. Cari duit yang banyak supaya bisa makan Hakhakhak.. Tawa Pak Usep melihat tingkah penduduk desanya begitu kikuk.

    Dasar penduduk bermasa depan suram. Ucap Pak Usep sambil menggelenggelengkan kepala yang kemudian melirik kearah Prawoto, Heh WotoBuruan gih Panggil mbakmu kesini Aku pengen kenalan

    Melihat gelagat Pak Usep, Prawoto tahu jika lelaki tua itu terlihat tertarik dengan Citra.. Pak Usep berusia sekitar 62 tahun. Tubuhnya tinggi kurus dengan postur agak bungkuk. Rambutnya yang panjang mulai beruban disanasini, membuat dirinya terlihat jauh lebih tua. Sudah menjadi rahasia umum, jika Kepala Desa satu itu adalah kolektor istri. Si Tukang Kawin. Istrinya banyak, dan jumlah anaknya juga sudah belasan.

    Mbaaakk Sini doonk.. Dengan malasmalasan, Prawoto memanggil Citra.

    Mendengar panggilan Prawoto, Citra yang masih sibuk membasuh dirinya, mau tak mau menengok dan melihat kearah Prawoto.

    Ehh Busyeeet. Wooot Ayuneeee Bisik Pak Kades begitu melihat Citra dengan jelas. Mirip Bidadari
    Ada apa Bang? Tanya Citra sambil membalikkan badan
    Wuih Wot Badannya putih bener. Bisik Pak Usep lagi, Cepetan suruh kesini.
    Welehweleh Ngebet amat pak? Balas Prawoto, Emang lima istri masih kurang ya? Tambahnya lagi sambil berucap dengan nada lebih keras.
    Huuussshh. Ngawur aja Nggaklah. Cuman mau bagibagi tugas buat ngurusin selangkanganku aja Hakhakhak
    Huuu Kaya selangkangannya kuat aja pak celetuk Prawoto.
    Ya kuatlah. Kalo lima orang aja mah masih Dikit Wot Malah kalo bisa, semua wanita yang ada di desa ini aku kawinin semua. Hakhakhak
    Wooo. Kades Gemblung
    Gemblunggemblung juga masih keren. Hakhakhak. Hayo buruan suruh sini mbakmu

    Sambil menggelenggelengkan kepala, Prawoto pun menuruti keinginan Kepala Desa kurus itu. Mbak Sini mbak Ada yang mau kenalan nih. Ucap Prawoto sambil lagilagi melambaikan tangannya kearah Citra.

    Sembari melihat kearah lelaki tinggi kurus yang ada disisi Prawoto, membuat perasaan Citra sedikit waspada. Tatapan matanya benarbenar buas, seolah ingin menerkamnya bulatbulat.

    Mbak Sini Panggil Prawoto lagi.

    Dengan masih menyembunyikan tubuh telanjangnya dibawah permukaan air, Citra bergerak mendekat.

    Ini mbakku pak Ucap Prawoto.
    Owalah. Ternyata bidadari ini toh yang membuat si Yusup ama Panjul tadi jadi lama banget berendamnya? Pasti mereka keblinger melihat kecantikanmu ya.? Hakhakhak Kata Pak Usep mencoba memecah suasana sembari menjulurkan tangan kearah Citra. Usep Sumarno. Saya orang paling kaya sekaligus Kepala Desa disini.
    Citra. Jawab Citra sambil meraih tangan Pak Usep, Citra Agustina.
    Ck ck ck Woto Ayu tenan iki mbakmu. Puji Pak Usep seketika, Kapan kamu dateng kedesa ini Neng Ayu..? Kok saya selaku Pemimpin Desa ini tidak tahu kedatanganmu.?
    Eeehhhmmm Anu pak Saya baru datang tadi malam. Niatnya hari ini saya mau lapor ke bapak Jawab Citra basabasi.

    Sembari menjabat tangan Citra, mata Pak Usep tak hentihentinya menatap tubuh seksi Citra. Mata cekungnya langsung menerawang dalamdalam kearah keruhnya air kolam yang bercampur belerang itu. Mencoba menembus jauh dan menelanjangi seluruh aurat tubuh seksi Citra.

    Neng Ayu ini saudara Prawoto dari mananya ya? Selidik Kepala Desa itu.
    Hmmm.. Saudara? Bingung Citra
    Iya Tadi si Woto bilang kalo Neng itu saudaranya
    Ooohh Itu Tibatiba Citra mengerti maksud Prawoto, Hmmm Gimana ya? Jadi Kakeknya Bang Woto itu punya nenek. Trus suaminya itu punya saudara. Nah saudaranya beliau adalah sepupu kelima belasnya dari istri kakeknya ibu suami aku. Gitu pak.
    Haaaaa? Neng Citra udah bersuami.? Kata Pak Usep yang buruburu mengamati jemari putih yang masih ia genggam, Aaahh.. Bohong. Neng pasti belum punya suami..
    Iya bener pak Suami saya masih di kota.
    Kalo punya suami Kok di jemari tanganmu nggak ada cincin kawinnya?
    Eeehh Anu Itu.. ada di rumah pak Takut hilang Ucap Citra berbohong.

    Mendengar perihal cincin kawin, sejenak pikiran Citra langsung mundur kebelakang. Ke saat dimana ia harus menggadaikan benda pengikat perkawinannya itu demi bisa menutup biaya hidup sehariharinya.

    Akhirakhir ini, Mas Marwan masih belum juga bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga Batin Citra. Ah Mas Marwan Kau begitu mengecewakanku

    Mendadak, Citra merasa begitu kesal dengan suaminya. Dan entah kenapa, setiap mengingat lelaki pendamping hidupnya itu, ia merasa emosi. Ujungujungnya, sebuah niatan nakal muncul di lubuk hatinya.

    Weleh weleh weleh. Pantes kok kalian berdua nggak ada kemiripan ya? Yang satu cantik, putih, semok menawan banget. Yang satu ancur ga karukaruan. Hakhakhakhak.
    Yeeee Uancur tapi jos Pak Hahaha Ucap Prawoto mencoba membela diri.
    Joss apanya.? Preketek. Kata Pak Usep tak percaya. Pria macam dirimu. Satu genjotan juga udah mrotolmrotol Wot Hakhakhak Tawa Pak Usep, diikuti oleh tawa ajudannya.
    Huuuu Enak aja udah Mrotol. Pak Usep jangan panggil aku Prawoto pak kalo aku nggak bisa bikin wanita megapmegap keenakan
    Hakhakhak Megapmegap? Tanya Kirun, salah seorang ajudan Pak Usep sambil tertawa.
    Emang kamu ngentotin ikan Wot? Celetuk Diki.
    Hahaha Iya bener, Woto mah jagonya kalo ngentotin ikan. Ucap Kirun lagi, Nyatanya Bininya ninggalin dia karena nggak pernah dikasih kepuasan Hahahaha.
    Kontolmu kecil sih wot Jadi binimu nyari kontolkontol lain yang lebih besar. Ucap Projo.

    Hah.. Kontol Prawoto kecil.? Bingung Citra dalam hati. Masa Kontol sebesar botol gitu dikata kecil? Ini pasti ada yang salah

    Hakhakhak. Wanita seperti Suwanti seharusnya mendapat kenikmatan Wot Bukan penderitaan. Ejek Pak Usep lagi., Coba dia dulu mau aku nikahin Pasti kehidupan seksualnya nggak bakal sengsara seperti ini.
    Bener Pak Dapet kenikmatan dari kontolkontol besar Hahaha. Tambah Diki.

    Melihat Prawoto berulang kali dihina seperti itu, membuat Citra bertanyatanya. Ada apa gerangan dengan kisah rumah tangga si tukang sate itu.

    Em Emang Kontol yang besar itu kontol seperti apa ? Pak? Tanya Citra penasaran.

    Mendengar pertanyaan Citra, mendadak semua mata pria yang ada disekelilingnya menatap tajam kearahnya, termasuk Prawoto. Dengan mata melotot dan mulut melongo, mereka seolah tak mengira jika apa yang ia utarakan barusan keluar dari mulut cantiknya.

    Wah wah wah Benerbener tak disangkaNeng Citra ini.Cantikcantik doyan kontol juga ya rupanya Hakhakhak Cibir Pak Usep.
    Bu Bukan begitu pak Saya Saya cuman penasaran aja Jawab Citra malumalu.
    Penasaran apa pengen Neng? Hakhakhak Kata Pak Usep lirih sambil mengecup tangan Citra yang masih ada di genggamannya. Nakal juga kamu ya Neng Nanti saya laporin ke suaminya loh
    Ih. Apaan sih jawab Citra risih ambil mencoba menarik lepas tangannya dari genggaman Pak Usep.
    Hakhakhak Beneran kamu pengen tau kontol besar itu seperti apa Neng? tanya Pak Usep dengan senyum tipis jeleknya.

    Citra menatap kearah prawoto, mencari pendapat lain. Namun prawoto hanya mengangkat bahu, menyerahkan seluruh keputusan pada Citra.
    Hakhakhak Gausah tanya Prawoto Neng Lelaki linglung seperti dia mah pasti nggak bisa njawab Ejek Pak Usep tak hentihentinya.

    Ssssttt Paak Ga boleh gitu dong ah. Ngatangatain orang kok seperti itu Bela Citra.
    Cieeecieee.. Ngebelain nih yeee.
    Enggak gitu pak. Khan kasian ama Bang Woto. Daritadi kok diledekin mulu
    Hakhakhak.. Woto Mbakmu ini benerbener ngegemesin deh Boleh ya aku kawinin.?
    Yeee.Kawinkawin. Enak aja. Aku udah punya suami pak
    Loooh. Emang kenapa Neng kalo kita kawin.Gapapa kali Neng Suami dua khan malah lebih enak. Hakhakhak
    Enak apanya pak. Yang ada malah makin ngerepotin.
    Tapi khan paling tidak Enak kalo diajak gituan Pasti Neng jadi lebih puas Hakhakhak.

    Mendengar Pak Usep, Citra jadi semakin kesal. Puas apanya? Mas marwan mah sama sekali tak pernah memberikan kepuasan Juteknya dalam hati.

    Loh Kok mukamu begitu Neng? Jangan jangan.Hakhakhak. Tawa Pak Usep menjadi semakin keras. Suaminya impoten yaaaa? Hakhakhak tebaknya.

    Sungguh, walau baru kenal beberapa saat lalu, namun telinga wanita cantik itu terasa begitu panas mendengar celoteh si Kepala Desa. Citra langsung merasa sebel dengan lelaki tinggi kurus itu. Ia heran, warga mana yang memilih lelaki seperti ini menjadi Kepala Desa mereka.

    Bang Kita pulang aja yuk Pinta Citra sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Pak Usep.
    Loh loh loh Kok cepetcepet amat Neng? Katanya pengen ngelihat kontol besar.? Tanya Pak Usep sambil menahan tangan Citra.

    Tak menjawab, Citra hanya menggelenggelengkan kepalanya.
    Yakiiiinnnn.? Goda Pak Usep yang selanjutnya bertingkah sedikit kurang ajar. Lelaki kurus itu mulai mengelusi batang selangkangannya dari luar kolor. Katanya penasaran

    Habis Pak Kades ngegodain Citra mulu sih Jawab Citra yang mau tak mau melirik juga kearah tangan tak Usep berada.
    Hakhakhak. Sumpah deh Woto Mbakmu ini ngegemesin banget. Aku jadi pengen cepetcepet bisa ngawinin dia.
    Huuuu.Kawin kawin mulu Kaya bisa ngasih nafkah aku aja Pak
    Hakhakhak Hartaku banyak Neng Neng minta apa aja bisa aku kasih Betul nggak anakanak.? Kata Pak Usep yang meminta persetujuan kepada ajudanajudan yang berdiri disekelilingnya dengan sombong.
    Iiyaaaa. Jawab mereka hampir bersamaan.
    Tuh.. Lihat. Ajudanku saja bilang aku kaya Masa Neng masih nggak percaya.? Hakhakhak

    Ahhh Kalo cuman ngomong aja sih aku juga bisa pak Celetuk Citra, Mana coba buktinya kalo bapak banyak harta.
    Wahwahwah. Parjo, Diki, Kirun. Tolong ambilin tas pinggang aku Neng satu ini minta ditampol duit Ujar Pak Usep sambil menjentikjentikkan jemari kepada ketiga ajudannya.

    Buruburu, Projo segera menyerahkan tas berwarna hijau kepada bosnya. Dengan hanya satu tangan, Pak Usep membuka mulut tasnya, lalu mengeluarkan sekepalan tangan penuh uang lembaran.

    Nih Tiga ratus ribu. Ucap Pak Usep sambil melemparkan sekepalan uang lembaran itu ketubuh Citra seolaholah Citra wanita murahan, Hakhakhak. Gimana sekarang? Udah percaya khan kalo aku banyak harta?
    Iyadeeeh Pak Kades emang kaya raya. Jawab Citra sambil melirik uang yang mengapung disekitarnya baerada.
    Udaaaahhh Nggak usah malumalu Neng Sok ajah ambil

    Lagilagi, Citra melihat kearah prawoto. Namun tetap saja, Prawoto diam seribu bahasa.

    Masih malu? Nih aku tambahin lagi Kata Pak Usep sambil melempar sekepalan uang kearah Citra. Udah gih. Buruan ambil Ntar duitnya hanyut kebawa air loh

    Ambil saja Citra Kapan lagi ada orang yang bisa memberikan uang dengan mudah. Ucap kata hati Citra yang kemudian disusul oleh raupan raupan tangannya, menangkapi uanguang kertas yang mengapung basah disekitarnya.
    Hakhakhak Naaah Gitu dooonk Jadi gimana nih Neng.? Mau ya aku kawinin?
    Hhmmmmm Gimana yaaa?

    Udah Neeeng Mau aja yaa . Selain dapet duit Neng khan dapet enak Kata Diki dan Projo bersahutan sambil menunjukkan selangkangannya yang masih terbungkus celana kolor secara terangterangan kepada Citra, Secara bakal kena KOOOONTOOOOL BESAAAAR Hahahaha.

    Hush Nggak sopan. Potong Pak Usep. Tapi mereka bener juga sih Neng Penduduk di desa kami ini terkenal dengan kontol besarnya loh Sekali liat pasti ketagihan pengen nyobain Hakhakhak
    Ada gitu desa yang terkenal karena kontolnya? Tanya Citra tak percaya.
    Yaaah Nggak percaya. Lagilagi, Pak Usep menjentikkan tangannya. Diki, Projo, Kirun. Ayo buruan bugil. Kasih lihat ke Neng Citra pengen lihat gimana bentuk kontol yang bakal ngasih wanitawanita di desa ini kenikmatan.
    Hahahaha. Baik Pak Jangan kaget ya Neeeeng. Ucap Diki, Projo dan Kirun bersahutan. Wah kapan lagi bisa pamerpamerin kontol ke cewe cakep

    Perlahan, ketiga ajudan Kepala Desa itu segera melucuti pakaianpakaian yang ada ditubuhnya. Walau mereka baru saja mandi, ketiga orang itu sama sekali tak keberatan untuk kembali berbasahbasah ria.
    Mereka seolah senang sekali untuk memperlihatkan ketelanjangan dirinya, karena tak lama kemudian, tiga tubuh telanjang sudah berada didalam kolam air panas. Berdiri mengelilingi tempat Citra berada.

    Sungguh aneh rasanya situasi dikolam tempat Citra berendam. Disitu ada 5 orang lelaki dan 1 orang wanita. Dimana 3 diantaranya sudah telanjang bulat sambil mulai mengurut penisnya dengan jelas kehadapan seorang wanita.

    Mungkin.. Ini adalah peringatan hari kontol sedunia. batin Citra, Baru beberapa menit lalu, aku disemprot banyak pejuh hangat oleh dua orang penduduk desa. Sekarang. Ada tiga orang lagi yang mulai mengocok kontolnya dihadapanku

    Hakhakhak. Biasa aja Neng melihatnya. Goda Pak Usep yang masih berulangkali mengecup tangan Citra. Emang Neng belum pernah lihat kontolkontol besar ya? Sampe melotot begitu melihatnya? Hakhakhak Canda Pak Kades lagi ketika melihat Citra tak berkedip sedikitpun melihat batangbatang penis yang ada sekitarnya.

    Seumur hidupnya, Citra tak pernah menyangka jika ia bakalan melihat keberanian penduduk desa yang sama sekali tak ia kenal. Dipameri oleh tiga orang lelaki dewasa tepat di depan wajahnya. Yah, walaupun kolam tempat Citra berada sekarang cukup jauh dan tersembunyi dari kolamkolam lainnya, tetap saja jika ini adalah tempat umum.

    Gimana Neng.? Besarbesar khan kontol mereka? Tanya Pak Usep
    Hmmm. I Iya sih.. Cuman kok masih pada lemes ya? Jawab Citra heran.
    Ya kalo masih lemes Bangunin dong Neng. Yaaah Kasih remesremes Dikit tetek besarmu ke mereka bentaran juga boleh kok. Hakhakhak. Kata Pak Usep yang kali ini meremas payudara Citra secara terangterangan.
    Eeehh Pak.
    Hakhakhak Gausah malu lah Neng. Toh aku udah tahu nakalnya Neng Citra seperti apa.?
    Haaah? Tahu darimana?
    Lah itu. Dirambut kamu masih ada sisasisa pejuh Hakhakhak.

    Buruburu, Citra mengusap rambutnya. Dan benar, ia masih mendapati banyak sisasisa sperma pak Yusup dan Pak Panjul yang baru saja mereka keluarkan beberapa saat tadi. Seketika, muka Citra menjadi merah padam.

    Sialan. Pria kurus ini membuat diriku mati langkah Batin Citra.
    Hakhakhak. Aku laporin suaminya aaaahhh. goda Pak Usep
    Ehh. Ehh Jangan pak Ntar bisa dipecat jadi istri aku pak Jawab Citra panik yang langsung disambut mimik muka manyun.
    Hakhakhak. Dipecat Kaya karyawan aja kamu Neng
    Iya pak Jangan Suamiku nggak tahu kalo aku pergi dari rumah
    Hah? Jadi kamu minggat?
    Hmmm Enggak juga sih
    Suamimu tahu kamu pergi ama Prawoto..?
    Hmmmm.Eeee Eng Jawab Citra bingung.

    Wakhakhak Wah wah wah Nggak dirumah, tapi nggak minggat. Pergi ama lelaki lain tapi suaminya juga nggak tahu. Kamu pasti berselingkuh sama Prawoto ya Neeeng?

    Lagilagi, wajah Citra memerah setelah mendengar tebakan Pak Usep. Sambil terus berusaha melepas tangannya dari genggaman tangan Pak Usep, Citra hanya bisa menunduk malu.

    Waaaah. Nakal banget mbakmu ini WotNakal tapi TOLOL BEGO Kok maumaunya ia selingkuh ama saudaranya sendiri Apalagi kalo saudaranya kaya prawotomu itu. Lelaki berkontol kecil yang tanpa masa depan Hakhakhak. Hina Pak Usep yang kemudian diikuti oleh tawa ketiga ajudannya.

    Itu bukan kontol pak Tapi kintil, kontol mini Hahaha Kata Projo
    Iya bener Itu kintil Kalo kontol tuh kaya punya kitakita semua Ucap Diki sombong sambil terus mengocokkocok penisnya yang mulai membesar.
    Nih Neng Lihat aja Kalo mau megang juga boleh kok Sambung Kirun yang dengan sengaja mendekatkan penisnya ke wajah Citra.

    Em Emangnya kenapa sih kalo kontol Bang Woto kecil.? Tanya Citra, Toh kontol kecil juga masih bisa ngasih enak.
    Iya sih bener. Kontol kecil juga masih bisa ngasih enak. Kalo yang diajak ngentot itu ayam Hahahaha Sahut Projo yang kali ini ikutikutan menyuguhkan kocokan penisnya kewajah Citra.
    Mending kamu tanya sendiri ama orangnya Neng. Yang jelas, nggak ada wanita yang bisa puas dengan lelaki berkontol mini seperti dia Tambah Kirun yang malah menguseluselkan kepala penisnya ke rambut basah Citra.

    Iiihhh Apaan sih kalian Mesum banget sih Gerutu Citra sambil mencoba menghalau penis ketiga ajudan Pak Usep itu supaya menjauh dengan tangan kirinya.

    Namun, bukannya menjauh, Projo malah mengangkap tangan kiri Citra dan mendekatkannya ke penisnya yang sudah menegang sempurna. Lalu dengan sedikit memaksa, ia meminta jemari lentik Citra untuk mulai mengurut dan mengocoki batang penisnya.

    Uuuuhhh. Enak sekali mbak. Lenguh Projo keenakan. Pinter banget kamu ngurutnya.
    Gantian doonk Jooo.. Celetuk Diki yang ingin meminta giliran.
    Aku juga donk Tambah Kirun.

    Hakhakhak. Bantuin mereka dong Neng. Lihat tuh mukamuka mereka Sepertinya butuh pelampiasan seperti Pak Yusup dan Pak Panjul tadi
    Pelampiasan apaan.? Tanya Citra purapura bingung, Aku tadi nggak ngapangapain kok

    Haalaaaahhh Neeeeng. Ngaku aja kali Kata Pak Usep, Emangnya tadi aku buta. Wong jelasjelas kamu barusan ngebantu dua orang peyot itu ngocokin kontolkontol mereka. Malahan Kamu juga ngebiarin tetek besarmu ini diremesremes. Tambah Pak Usep sambil meremasi payudara besar Citra keraskeras.

    Addduuhh. Sakit paaak. Erang Citra dengan muka Citra memerah. Ia tak sadar jika kelakuannya tadi bakal terlihat oleh orang lain.

    Hakhakhak. Yaudalah.. Bantuin mereka sedikit laaah Neng Buat melampiaskan nafsunyaa Nanti aku kasih duit lagi deh Hakhakhak.
    Ssshh Apaan sih pak Aku bukan wanita murahan. Eehhmmm.
    Bener bukan murahaaaannn..? Goda Pak Usep, Kalo bukan murahan Kenapa pentilmu jadi keras gini ya.?

    Ah kampret. Ujar Citra dalam hati. Lagilagi tubuhnya tak mampu melawan gejolak birahinya yang mulai muncul. Remasan kasar tangan Kepala Desa itu pada payudaranya membuat gelombang birahinya memanas. Dan entah mengapa, Citra pun semakin meladeni kenakalan lelaki tua itu.

    Lagian Daripada kamu selingkuh ama Prawoto, mending kamu maen ama mereka Neng. Udah puas, dapet duit banyak pula Hakhakhak
    Iya Neng. Mending maen ama kitakita Neng. Toh Neng udah melihat khan kebesaran kontolkontol kami? Celetuk Projo menambahkan.
    Pasti puas deh Neeeeng Hehehehe. Sahut Diki.
    Iya Neng Ketimbang maen ama kontol Prawoto. Ngaceng aja nggak bisa Neeeng Apalagi muasin? Tambah Kirun.
    Hakhakhak. Benerbener.. Prawoto mah banci. Saudaramu itu banci Neng. Hakhakhak

    Sudah cukup. Ini sudah terlalu jauh. Keterlaluan Batin Citra bersungutsungut.

    Mendengar Pak Usep dan ketiga ajudannya terusterusan menghina Prawoto, buruburu Citra berdiri. Seolah tak terima dengan segala ucapan dan sindiran buat lelaki yang sudah berkalikali memberinya kenikmatan birahi, Citra lalu memutar tubuhnya kearah ketiga ajudan Pak Usep. Lalu memberi mereka bertiga sesuatu yang tak pernah mereka rasakan seumur hidupnya.

    HAAAP

    Citra langsung mencaplok penis Diki dalamdalam, sembari merebut penis lunglai Projo dan Kirun yang ada disamping kirikanannya. Secara bergantian, Citra menyelomoti ketiga penispenis yang setengah tiegang itu dan membuatnya menegang sempurna dalam hitungan detik.

    Sluuurp. Nylap NylapSluuurp Suara kecapan lidah mulai terdengar renyah seiring gulat lidah licin Citra di ketiga batang penis ajudan Pak Usep.
    Oooouuuggghhh Astaga PaaakWuenak bener Ucap Diki sambil merem melek keenakan.
    Sluuurrrppp Sluuurp Nylap Sekarang gantian kata Citra yang kemudian berpindah menyelomoti penis Projo dan mengocok penis Diki dan Kirun.
    Loh Neeeng Jangan gantian duluuu gerutu Diki, Bentaran lagi dong Neng Nih sepongin kontolku lagi. Pintanya melas.
    Ehhhmmm Hmmmm.. Sluuurppp Tolak Citra sambil menggelenggelengkan kepalanya.
    Hahaha Gantian Nyet Masa kamu terus yang ngerasain enaknya Tawa Projo kegirangan ketika menerima hisapan mulut Citra, Hhuuuoohhh Uaaanget banget Neeeng. Tambahnya lagi sambil merem melek keenakan.
    Sluuurp hmmm Nylap nyap Hap Jilat lidah Citra menggelitik batang hingga kepala penis Projo. Bahkan tak jarang, wanita cantik itu juga menyelomot kantung zakar Projo dan mengunyahkan lembut.
    Brrrr. Wuenaaakeeee Neeeng.. Teriak Projo sambil memaju mundurkan pinggulnya pelan.

    Rupanya Projo mulai aktif menyambut kenakalan mulut saudara Prawoto itu. Maju mundur, maju mundur, maju mundur. Gerakan pinggulnya mulai kencang dan cepat. Bahkan sekalisekali, Projo memegang belakang kepala Citra dan membenamkan batang penisnya dalamdalam ke mulut Citra.

    SLuuurrrppp Hmmmm Sluuurp Udah ya mas Gantian lagi Kata Citra yang kali ini berpindah menghisap penis Kirun.
    Loh loh Neng Masa gantian lagi Gerutu Projo, Belum kelar nih.Ayo isep lagi
    Hahahaha Rasain Ejek Diki kesenengan pada Projo.
    Huuhh. Dasar wanita murahan LONTE. ! Kata Projo yang sepertinya kesel dengan Citra yang sekarang sedang menghisapi penis Kirun.

    Mendengar ucapan Projo, Citra sepertinya geram. Dengan tatapan mata yang tajam, wanita cantik itu mengamati sosok Projo dalamdalam.
    Kenapa mas.? Mas panggil aku apa? Tanya Citra
    Hehehehe Marah nih yeee. Kamu nggak terima aku panggil dengan sebutan itu ya Neng? Neng LONTEku yang ayu.

    Projo. Lelaki 32 tahun itu terlihat begitu kurus. Potongan rambutnya keriting cepak, dengan hidung bengkok mirip orang timur tengah. Satusatunya kelebihan yang ia miliki hanyalah ukuran penisnya yang cukup panjang dengan kantung zakar yang juga panjang menjuntai.

    Tiduran Mas Di pinggir kolam aja Kata Citra sambil mendorong tubuh kerempeng Projo dan memintanya merebahkan tubuh di bebatuan samping kolam.

    Tak disangka, setelah Projo merebahkan diri, Citra langsung beranjak keluar kolam dan merangkak keatas perutnya. Lalu tanpa disangka, wanita cantik itu menggenggam penis Projo dan mengarahkan ke lubang vaginanya.

    SLLEEEEB

    Huuuooohhhh. Enak banget Neng Erang Projo yang tak mengira jika wanita dihadapannya itu bakal memberikan sebuah kenikmatan yang tak pernah ia kira sebelumnya. Kenikmatan bersetubuh dengan wanita cantik nan seksi.

    Seketika semua lelaki yang ada disekitar kolam, menatap tajam kearah persetubuhan Citra.

    Entah keberanian darimana, Citra meladeni semua kenakalan ajudan Pak Usep. Bahkan lebih jauh lagi. Ia sekarang melayani nafsu lelakilelaki mesum itu.

    SLLEEEEB

    Heeeeggghhh Ssssshhh. Lenguh Projo lagi. Seret banget memekmu Neng.
    Cukup lama Citra menaikturunkan pinggulnya dan bermain dengan batang Projo, berulang kali batang penis itu terlihat membengkok karena saking sempitnya vagina Citra. Walau sudah berulang kali di bombardir oleh penis raksasa Seto dan Prawoto, tetap saja liang senggama Citra masih sudah untuk dapat ditembus.

    Sambil menikmati suguhan goyangan erotis Citra, Diki Kirun dan Pak Usep tak hentihentinya menatap keindahan tubuh wanita cantik itu. Walau sudah sering menyetubuhi banyak wanita, namun mereka semua tak pernah melihat tubuh seindah tubuh Citra.

    Hingga pada akhirnya, penis Parjo sepenuhnya tertelan vagina mulus Citra dalamdalam.

    Kok diem aja mas? Tanya Citra, Ayo digoyang dong.
    Sssshh. Aaa Aku pengen diam dulu sebentar Neng Pengen ngerasain angetnya memek legit Neng Jawab Parjo.
    Gimana rasanya memek Lonteku mas.? Enak.? Tanya Citra menggoda, dan dijawab dengan anggukan kepala Parjo.
    Mau kontolnya aku goyang sekarang? Tanya Citra ketus. Sepertinya wanita cantik itu ingin segera membuat Projo kewalahan.

    Projo mengangguk, dan segera saja Citra menggerakkan pinggulnya maju mundur. Entah kenapa, menghadapi wanita secantik Citra lelaki krempeng itu terlihat begitu grogi. Walau Citra membantu menggoyangkan pinggulnya agar dorongan dan irama kocokan liang sempitnya seirama dengan goyangan batang penis Projo, tetap saja, ajudan pak Usep itu terlihat kaku. Walaupun membalas goyang kenikmatan Citra, gerakan ajudan Pak Usep itu seperti patahatah kurang pengalaman.

    Jadi gini rasanya ngentot ama kontol besar ya mas? Tanya Citra datar.
    Hooohhhh. Eeehhmmm. Jawab Projo sambil merem melek, Hiya Neng. Enak khaan?
    Hmmmm. Kok rasanya hambar ya? Biasa aja.
    Haaambar gimana Neng.?
    Ya Hambar aja. Nggak ada enakenaknya. Ledek Citra sambil memainkan otot kegelsnya.
    Huuuoooohhh. Nnnneeeeeennnngggg.. Seeemmpiiittt bangggeeettt.
    Entot memek akunya yang bener dong mas. Jangan diem aja kaya pohon pisang. Tambah Citra lagi. Digoyang mas. Digoyaaanggg. Ehhmmm..
    Iya Neng Ini juga lagi di Eentotin Neeeenng..
    Ngentotinnya yang enakan mas. Yang kenceng. Pinta Citra sambil terusterusan memainkan otot kegelnya lagi, memberikan cengkraman sempit pada penis Projo yang sedang menyodoksodok liang vaginanya, Ayo mas kasih memekku rasa enak. Yang keras mas. Yang keraaaassss
    Iya Neeeng Ini juga pe Pengen ngasih enak.Neeeengggg. Erang Projo.

    Berulang kali Projo mencoba untuk mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memberikan kenikmatan pada vagina Citra, namun sepertinya hal itu tak berhasil. Walau lelaki kerempeng itu mengiringi goyangan penisnya sembari menghisap dan meremasi payudara Citra, tetap saja, wajah Citra datar tanpa ekspresi.

    Gimana rasanya memek aku mas? Enak? Tanya Citra.
    Hooh Wuu Wueenak banget Neeeeng.
    Mas mau ngencrot ya??
    Be Belum laLaaah. Se Segini mah bi Biasaaaa Uooohhh.
    Hmmm Gitu ya Kalo gini.? Tanya Citra yang sekarang mengganti goyangan pinggulnya dengan mulai melakukan gerakan berputarputar. Membuat Projo semakin mengerangerang keenakan.
    Aaahh Aahhh Neng. Aaahh Ampuunnn Aahhh Aku mau ngecrot Neng
    Selang beberapa detik kemudian
    Neeennggg. Aku keluar Neeng Aahhhh Aahhhh Erang Projo sambil menggelenggelengkan kepalanya sembari memuntahkan semua spermanya di dalam liang kenikmatan Citra.

    CROT CROOT CROOOCOOT.

    Lima semburan sperma panas langsung memenuhi rahim Citra. Membuat tubuh kerempeng Projo mengejatkejat hebat. Matanya melotot sampaisampai tak terlihat pupil matanya. Mulutnya menganga sambil terus meremas payudara besar Citra.
    Yaaaahh. Kok udah keluar sih mas. Kata Citra kecewa

    Sambil menunduk malu, Projo hanya bisa terdiam.

    Udah nih.? Mau nambah lagi nggak mas? Tanya Citra sambil menatap wajah kurus Projo.
    Tak menjawab, Projo hanya menggelengkan kepalanya.
    Bener nih? Tanya Citra lagi, yang dijawab dengan anggukan pelan kepala Projo
    Yasudah. Jawab Citra sambil beranjak dari pangkuan Projo.

    PLOP

    Suara vagina Citra ketika tercabut dari tusukan penis Projo, diiringi oleh lelehan sperma yang turut keluar dari vagina tanpa rambutnya. Turun mengalir membasahi paha mulusnya.

    Masa ga sampai lima menit udah lemes mas? Katanya kontolnya jago ngasih kenikmatan ke memek cewe.? Nih ayoo Tusuk lagi dong memek aku Sindir Citra sambil menggoyanggoyangkan penis Projo.

    Hahahahahaha. Tawa Diki dan Kirun bersamaan ketika melihat teman seperjuangannya diam tak bergerak.
    Bego lu Jo gitu aja kalah Ledek Kirun
    Hiya nih Kontol menang panjang doang Tapi nggak ada tenaganya Hahaha

    Heh Lonte Teriak Diki, Jangan belagu kamu ya. Sini Gantian aku aja yang muasin memek gatelmu.
    Kita hajar berdua aja Dik Tambah Kirun, Kita kasih pelajaran nih cewe kota.

    Dengan perasaan kesal, Diki dan Kirun langsung menarik tubuh Citra dengan kasar.

    Diki yang berada di hadapan Citra langsung memegang kepala wanita cantik itu dan menurunkan hngga sejajar dengan selangkangannya. Lalu tanpa berkata apaapa, ia pun mulai menjejalkan penisnya dalamdalam ke mulut Citra.
    Heh Lonte Ayo isep kontolku dalemdalem. Jangan bisanya ngomong doang Teriak Diki sambil mulai menyetubuhi mulut mungil Citra dengan kasar.

    Begitupun dengan Kirun, lelaki yang ada dibelakang Citra mulai meremasi pantat semok nan putih itu dengan gemas sambil sesekali menampar pantat Citra keraskeras.
    Neng Perek Ayo dong nungging Tambah Kirun sambil mendorong tubuh Citra hingga menatap pada kedua tangan dan lututnya, mirip seperti anjing, Aku mau ngentotin memekmu nih

    Hehehehe Heh woto Aku numpang buang pejuh di memek sodaramu ya hehehe Ledek Kirun.
    Iya nih Woto Kamu lihat aja ya Gimana kontolkontol lelaki sejati memberi kenikmatan pada memek gatel sodaramu ini Tambah Diki

    Sepertinya, pagi ini akan terasa lebih panjang dari pagipagi sebelumnya.

  • FAMILY BUSINESS

    FAMILY BUSINESS


    1879 views

  • Majalah dewasa – Yangjungjeong

    Majalah dewasa – Yangjungjeong


    1409 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

     

  • Majalah dewasa –  Take

    Majalah dewasa – Take


    1479 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model yang begitu-
    begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai
    dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model
    asli yang sangat mempesona . Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan
    materi baru!

  • Kisah Cinta Irwan Memaksaku Ngentot

    Kisah Cinta Irwan Memaksaku Ngentot


    1642 views

    Duniabola99.org – Aku sebenarnya dulu pernah berkenalan dengan seorang pria lewat sebuah program chatting dan kisah nyata ini adalah awal kejadian aku kehilangan mahkota yang paling berharga. Pertama kali dia berkenalan denganku, dia nampak seperti seorang gentleman yang benar-benar menarik hatiku sehingga aku waktu itu benar-benar jatuh hati padanya. Anggap saja namaku adalah Lina dan nama cowok itu adalah Irwan. Tak lama dari perkenalan kami, aku menjadi akrab dengan Irwan. Irwan sering menjemputku dari tempat kuliahku dan aku sempat menganggap bahwa dia adalah calon suamiku nantinya karena aku benar-benar serius dengannya.

    Aib ini berawal dari kesalahanku yang fatal di mana aku mempercayakan dia untuk memegang kunci kamarku karena saat aku kuliah dulu, aku tinggal di rumah kost bersama dengan anak-anak dari berbagai macam daerah. Suatu ketika, aku sedang tidur nyenyak karena aku merasakan kelelahan yang amat sangat karena aku baru saja menyelesaikan skripsiku yang sudah kupersiapkan selama berminggu-minggu.

    Tiba-tiba, aku berasa kedinginan dan aku terbangun karena perasaan kedinginan tersebut dan ketika aku terbangun, aku kaget sekali karena aku melihat Irwan sedang bermasturbasi di depanku, sementara aku sekarang sudah tanpa busana. Aku mengerti akhirnya mengapa aku terbangun karena perasaan dingin, rupanya Irwan menelanjangiku dan menjadikanku sebagai obyek masturbasinya.

    Aku dengan cepat menutup tubuhku dengan pakaianku, akan tetapi belum selesai aku memakai pakaian, Irwan memelukku dan membuka kembali pakaianku yang sudah berantakan dengan paksa. Irwan memukul pipiku dengan keras sehingga aku menjadi menangis ketakutan. Di saat aku sedang menangis itu, aku menyadari bahwa Irwan yang sekarang berada di depan mataku itu tidak sama seperti Irwan yang kukenal sebelumnya sebagai seorang cowok yang pengertian dan sangat gentleman. Yang nampak di depanku sekarang ini tidak lebih dari seorang laki-laki liar yang haus akan seks karena sekarang Irwan sedang mendekati tubuhku yang sedang gemetar karena ketakutan dan dia mulai menjilati tubuhku sehingga aku merasakan geli yang amat sangat. Lidahnya terus-menerus aktif menjilatiku dari leher, buah dada hingga ke pangkal kemaluan. Ketika dia mulai mencium dan menghisap-hisap klitoris, aku merasakan sesuatu yang sangat aneh karena suatu aliran birahi yang menuntut lebih membuatku menjadi mendesah karena merasakan kenikmatan dan sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

    Secara tidak sadar, aku mendesah dan aku mengibas-ngibaskan rambutku yang hitam panjang ke kiri dan ke kanan karena aku merasakan kenikmatan yang amat sangat ketika Irwan mulai menjilati setiap inci liang kenikmatanku bahkan aku terus merasakan kenikmatan itu sampai akhirnya aku menangis bercampur dengan desahan panjang karena aku merasakan liang kenikmatanku mengeluarkan cairan kenikmatan yang terus dijilat oleh Irwan sampai habis tidak tersisa.

    Aku menutup mataku karena aku masih tidak mengerti apa yang terjadi di dalam diriku karena sekarang ini perasaanku bercampur antara benci pada Irwan dan keinginan untuk berbuat lebih dengannya karena aku ingin merasakan kenikmatan itu kembali. Walaupun aku hanya berdiam diri atas perlakuannya dan tetap menangis, nampaknya dia mengerti apa yang kupikirkan sehingga Irwan mulai membuka pakaian dan celananya dan aku melihat batang kemaluannya yang sudah menegang dan siap untuk dimasukkan ke dalam liang kewanitaanku.

    Aku menelan ludah berkali-kali karena aku ketakutan, aku merasa akan merasakan sakit karena batang kemaluannya yang besar akan memasuki liang kenikmatanku yang masih sempit. Aku menjerit histeris tetapi Irwan dengan sigapnya langsung menutup mulutku dan langsung menancapkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatanku sehingga aku dapat merasakan aliran darah dari liang surgaku. Aku meminta ampun kepada Irwan untuk segera menghentikan aksinya yang menyakitiku, tetapi Irwan tidak peduli dan terus menggenjot tubuhnya sehingga akhirnya aku merasakan sesuatu aliran dari batang kemaluannya yang membasahi liang kewanitaanku. Aku menangis menyadari hal itu karena aku takut jika aku hamil dan aku tidak mau mendapatkan bayi dari laki-laki yang telah merenggut keperawananku secara paksa itu.

    Setelah Irwan melaksanakan aksi bejadnya, dia langsung memakai kembali bajunya dan meninggalkanku seorang diri dan ketika dia meninggalkanku, aku langsung memakai baju dan celanaku. Tidak berapa lama, pintu kamar kost-ku terbuka kembali dan sekarang aku melihat Irwan sedang mendekatiku yang masih menangis sambil menggandeng seorang gadis cantik dan mengenalkan gadis itu kepadaku sebagai tunangannya.

    Hatiku sakit sekali melihat hal tersebut dan aku ingin sekali mengadukan perbuatan yang baru saja kualami kepada tunangannya. Akan tetapi, belum selesai aku berbicara, gadis yang mengaku bernama Lia tersebut menamparku sambil berkata, “Gue baru tau bahwa di dunia ini ada juga cewek yang suka memperkosa cowok”. Kata-kata Lia membuat batinku menjadi semakin sakit karena sekarang aku sedang dituduh memperkosa Irwan dan walaupun aku berkata bahwa itu bohong dan fitnah, Lia tidak mempercayai omonganku dan bahkan setiap kali aku berkata, “Itu Bohong!” atau “Itu Fitnah!”, Lia hanya memberikan respon dengan cibiran bibir dan diiringi oleh pukulan di wajahku yang putih bersih ini sehingga karena pukulan yang kuterima dari Lia, wajahku menjadi biru bercampur merah dan tentu saja aku merasakan sakit yang amat sangat karena baru saja mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Lia.

    Aku terus-menerus memohon kepada Lia bahwa aku tidak pernah memperkosa Irwan bahkan aku bercerita bahwa Irwan lah yang telah memperkosaku barusan sebelum Lia masuk ke dalam kamar kost-ku. Tetapi sekarang gantian Irwan yang memukuliku karena dia merasa difitnah di depan Lia sehingga bagian tubuhku yang masih sakit semakin sakit karena pukulan Irwan yang tentunya lebih keras dari Lia. Aku tidak bisa bicara apa-apa lagi dan pada detik yang bersamaan, rasa sayangku pada Irwan berubah total menjadi kebencian dan perasaan untuk membalas dendam atas perbuatannya.

    Untunglah, tak berapa lama setelah kejadian tersebut, Om kost tempatku tinggal masuk ke kamarku karena dia akan menagih uang sewa kamar. Masuknya Om kost-ku ke kamar menolongku dari pukulan-pukulan mereka karena mereka meninggalkanku di saat Om Bambang (Om Kost-ku) masuk ke dalam kamar. Aku langsung menceritakan kepada Om Bambang semua yang terjadi dan dia menyarankan agar aku lapor ke polisi tetapi aku tidak ingin keluargaku tahu bahwa aku baru saja mengalami kejadian yang membuatku kehilangan harga diri dan keperawanan yang kujaga selama ini.

    Untunglah sekarang ini aku memiliki kekasih yang sangat baik dan tidak memperdulikan masa laluku yang hitam kelam ini. Memang jika dibandingkan, kekasihku yang sekarang ini tidak begitu tampan jika dibandingkan dengan Irwan tetapi pengalaman burukku di masa lalu membuatku benci dengan laki-laki yang berwajah tampan.

    Sekarang ini, aku mengetahui bahwa Irwan telah menikah dengan Lia. Akan tetapi rupanya hukum karma itu selalu berlaku di dalam hidup setiap orang karena dari berita yang kuterima dari teman-temanku yang juga mengenal Irwan dan Lia, Irwan meninggal dalam kerusuhan 12 Mei 1998 yang lalu dan istrinya, Lia juga meninggal pada saat yang bersamaan. Lia meninggal karena dia telah diperkosa oleh puluhan orang yang memakai busana tentara sedangkan Irwan meninggal karena siksaan dari orang-orang yang memperkosa Lia karena dia mencoba menyelamatkan Lia. Di saat aku mendengar berita itu dan mengkonfirmasi berita tersebut lewat koran dan telepon ke keluarganya, aku tersenyum dalam hati dan aku merasa senang karena sworn enemy-ku telah mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan yang dilakukan padaku pada tanggal 12 Mei 1997.

  • Menginap Berdua Dengan Ponakan di Hotel Pantai

    Menginap Berdua Dengan Ponakan di Hotel Pantai


    1555 views

    Duniabola99.org – Sekitar 2 minggu yang lalu saya dapat tugas keluar kota tepatnya ke Pan***daran untuk melakukan tugas rutin , saya sendiri tinggal dikota Band**g . Hari itu tepatnya hari rabu jadi subuh- subuh saya sudah berangkat kesana sendiri dgn mobil operasional kantor , sengaja saya gak bawa supir karena ingin berlibur disana , kebetulan hari senin dpnya pas merah jadi saya Cuma kerja kamis dan jumat jadi masih ada 3 hari untuk berlibur.

    Singkat cerita dari rabu sore sampai jumat siang , saya hanya disibukkan dengan kerjaan , meeting dengan cabang dikota tersebut , jumat siang saya mohon pamit balik kehotel karena semua kerjaan saya sudah selesai. Setelah tiba dihotel lalu makan siang dan ganti baju saya bergegas bersiap-siap mau main surfing dilaut , ini hobi yg sudah saya tekuni dari 1 tahun lalu apalagi tiap bulan saya pasti kekota ini.Hal ini yg membuat saya selalu semangat setiap dinas ke Pan***daran.

    Agen Judi Online Aman Dan Terpercaya 

    Saat hendak beranjak dari kamar , HP saya bunyi dan dilayar hp saya lihat nama Kak Lisa , ” aduh…ada-ada aja yg ganggu ” pikirku agak kecewa”. Lalu hp saya angkat siapa tau penting.
    “iya…halo ada apa kak”.sahut saya ketus.
    “lho..lho…kok…marah si”.balas kak lisa.
    “kakak Cuma mau minta tolong bisa gak…”sahutnya merayu.
    “…iya deh ada apa “balas saya dgn nada lembut.
    ” gitu dong jadi adek , yang baik sama kakak” sahutnya
    “iya…ada apa” sahut saya memotong
    “itu..Nadya kan lagi di pangandaran , kakak minta tolong kalo bisa entar pulang bareng kamu ke bandung , bisa gak leo “Tanya kakak saya.

    Oh iya Kak Lisa adalah kakak kandung saya dan sudah menikah punya 3 anak , yg pertama Nadya umur 17 tahun masih kelas 11 SMU , yang kedua Cintya Umur 15 thn kelas 9 SMP dan yg terahir Liam umur 10 thn kelas 4 SD.

    ” emang Nadya nginap dimana ” kata saya.
    “Dia nginap di Hotel ANU , Cuma sore hari ini rombongannya sdh mau pulang ke Bandung , jadi tadi Nadya telp kakak , eh..saya bilang kalo Om Leo lagi disitu ” sahut kakak saya
    “trus ” sahut saya kembali
    ” nah pas dia dengar gitu , eh..dia malah pengen ikut kamu pulangnya hari senin , gimana boleh gak Leo , kalo boleh telp Nadya sekarang iya” kata kaka saya memelas.
    “iya udah gak apa-apa ” kata saya

    Akhirnya saya telp Nadya dan menjemput dihotel dia nginap , setelah izin dari guru-gurunya saya pun bawa dia ke Hotel tempat saya nginap.
    Awalnya saya tdk terlalu memperhatikan penampilan ponakan saya ini karena hamper 3 bulan terakhir saya jarang ketemu dia , Nah pas masuk kamar baru saya sadar akan kemolekan tubuh Nadya .dengan tinggi 165 cm , buah dadanya yg montok besar terlihat dari kaos pink ketatnya dipadu denga BH putih ikat leher membuat penisku mulai sadar dari kebisuannya , apalagi saat itu dia Cuma pakai rok mini ketat memamerkan pahanya yg seksi dan bongkahan pantat yg padat berisi . kulit Nadya sangat putih mulus bersih didukung wajah yg cantik seperti gadis oriental . Ponakan saya ini sangat aktif didunia Modeling dikota bandung hal ini membuat dia selalu rajin mengurus badannya.

    ” Om..tidurnya disini iya, asik sekali kamarnya , viewnya langsung kelaut sunset trus kolam renang juga kelihatan ” sahut dia sambil masuk kekamar dgn santai dan menuju balkon kamar hotel , hotel yang disediain kantor emang kelas VIP jadi fasilitas lengkap.
    ” eh..bukannya bantu Om Leo bawa barangmu , km malah main nyelonong aja ” kata saya . ” ihhh…om Leo gitu aja sudah cape , huu….payah”sahut dia menantang dari ruangan kamar padahal saya baru mindahin kesebalah pintu dan menutup pintu.

    “apa….kamu bilang om..payah , awas iya” kata saya sambil berlari mengejar dia pengen dijotos eh dicubitin, eh dia malah lari naik ke atas kasur lalu saya kejar , eh dia lari kearah balkon saya lompat kelantai dan hap……” kena…” kata saya , saya langsung memeluk pinggangnya dari belakang dan mengangkatnya keatas , dia hanya berontak bergoyang kesana kemari sambil tertawa dan meronta ampun..om…ampun.., saya pun mempererat pegangan saya takut lepas dan tanpa saya sadari tangan kanan saya memegang buah dadanya yang kiri dan Nadya juga tidak merasakan hal tersebut , lalu saya angkat kekasur dan saya jatuhkan , dia berguling kekiri mau lari saya langsung tindih dia dari atas kedua tangannya saya pegang dia hanya berontak biar lepas masih sambil tertawa .

    saya baru sadar bahwa posisi saya saat itu sangat erotis persis gaya misionaris dimana Nadya dibagian bawah menghadap kearah saya dengan kedua tangan terlentang saya pegang erat dan kedua pahanya terbuka lebar dgn posisi kemaluan kami saling menempel tapi masih pake baju.tiba– tiba saya terdiam dan Nadya juga diam , kami saling menatap membisu , saya merasakan penisku berdiri dibalik celanaku dan tampa Nadya sadari saat kami berguling dikasur ternyata roknya naik dan memperlihatkan G-Stringnya yang merah merona ( seleranya bagus juga pikirku).

    Tiba-tiba dia mau bangkit karena menyadari akan hal itu , tapi saya tidak membiarkankan malah saya pegang erat ,
    “om..lepasin om..” kata Nadya memelas , saya tau kalau vaginnya merasakan kontolku yg berdiri makin tegang menempel di kemaluannya , saat itu saya sudah lupa dengan daratan bahkan saya tdk berpikir lagi siapa gadis yg ada didepan saya ,
    ” om…lepas..” kata Nadya sekali lagi , tapi saya malah langsung membuka celana pendekku dgn tangan kanan sedangkan yg kiri tetap memegang erat tangan kanan Nadya. Secepat kilat kontolku yg tegang sudah kelihatan mengacung . Nadya mencoba brontak untuk bisa lepas. ” jangan..om ” kata Nadya menangis , bukannya saya sadar eh malah makin liar , dengan sigap saya buka g-string nadya karena memang ada tali disamping sehinggah memudahkan reaksiku , pas melihat vaginannya yg gemuk merah merona dgn bulu –bulu halus membuatku makin liar ingin membenamkan kontolku , Nadya menangis ingin melepaskan diri , tapi apa daya saya lebih kuat apalagi bandanku sangat atletis.

    Dengan tangan kananku saya arahkan kontolku kelubang vaginanya , apalagi sudah 1 bulan saya tdk melakukan hal ini dgn pacarku Vega.
    Setelah pas didepan lubang vaginaya , saya dorong dikit , ” aduh…sakit om…jangan Om”,pinta Nadya menangis karena kaget kontolku ingin memasuki vaginanya .akhirnya saya mencoba fore play karena vaginanya kering saya langsum cium sedot sedot klistorilnya tapi tangan saya yg kiri tetap memegang tangan kanannya , tapi tangan kananku sudah masuk ke balik kaosnya dan meremas – remas bergantian buah dadanya yang memang besar .”akh…om..jangan..om” sahut nadya , tapi kali ini dia berhenti brontak hanya menangis saja tersedu –sedu . “Om ingin menikmati tubuhmu , jadi diam saja nanti kamu malah ketagihan ” sahut saya langsung , dan Nadya terdiam saja mungkin kaget dgn omong saya yg dimatanya omnya ini memang baik dan sayang sama dia.Lalu saya menaikkan kaosnya keatas dan menarik kasar BH putihnya …brakkk….
    “om…sadar om..” sahutnya.
    Langsung saya kulum pentil dadanya , yg memang menggairahkan berwarna pink dgn buah dada yg putih bersih .saya kulum dada yg kiri yg kana saya remas .
    “uh…oh…uh..” tib-tiba suara ponakan saya berubah merintih keenakan , sepertinya nafsunya naik pikirku dan memang benar kelemahan ponakan saya memang pada buah dadanya pada pentilnya, saya terus lanjutkan aksi saya , puas menjilati dadanya saya naik mencium bibirnya mengulum sambil tangan kanan saya mengelus vaginanya , kali ini Nadya makin terbawa arus dia membalas semua kecupanku ,setelah itu saya kembali menjilati klistorilnya , Nadya makin meracu..

    Uh…uh…..oh…….oh…. Suara ponakan saya bikin saya makin bernafsu ,
    Saya terus jilati vaginanya yang harum karena sering dirawat , tiba-tiba 3 menit kemudian
    Akh…oh…okhhhhh…ouuuuuuuuuuuuuuuuuuu……. Badan keponakan saya bergetar hebat dan saya melihat cairan bening keluar dari vaginanya , saat dia mengalami organisme matanya tertutup sambil menggigit bibir bawahnya , keenakan kali pikirku , lalu saya buka kaos saya saya buka rok dan kaosnya , dan saya ambil posisi saya arahkan kontolku yg tegang memerah itu kepintu vaginannya saat itu nadya masih merasakan kenikmatan yg baru dia alami , dan tampa tunggu komando kontolku saya dorong keras dan…

    Akh…kkk…saaaakkkkitttt ommm…” jerit Nadya sadar dari sisa sisa kenikmatan tadi
    Saya hanya diam meliahat wajahnya yg manis menggoda sambil memegang erat pinggulnya , setelah dia agak tenang saya langsung dorong keras….

    Blesss………kotolku masuk semua
    Akh…..sakit……….rintih nadya
    Dan akhirnya saya diamkan dulu , saya melihat airmatanya menetes dan perlahan saya merasakan kontolku terasa dipijit dan raut muka Nadya mulai merasakan keenakan kelihatan dari dia menggigit bibirnya…

    Lalu saya tarik pelan kontolku dan dorong lagi kedalam makain lama makin kencang

    Akh…akkhhh,,,,ouhhh…ouhhhh…jerit Nadya keenakan
    Saya dorong terus makin kencang sambil meremas kedua buah dadanya yg menggemaskan.
    Akah…akah…saya…mau pipis om…”sahut Nadya .
    “keluarain aja kata saya , dan aouuuuhhhhh….yeassss…ohhhh…” suara keenakan dari ponakan saya.Setelah itu saya turun kelantai saya tarik badannya setengah menggantung dan saya masukin lagi kontolku , saya dorong terus….makin cepat ….

    Akhhh,…akkhhhh….” Sayang vaginamu enak sekali apalagi buah dadamu , om senang bisa menidurimu hahaha…” sahut saya sambil bersemangat mendorong mudur kontolku.

    Akh…akahhhhh…..eeehhhhh..” suara Nadya keenakan .lalu saya rubah gaya dogy stile sampay gaya monyet memanjat , dan akhirnya balik ke misionaris . kira kira 20 menit kemudia Nadya mengalami organisme dan saya juga sepertinya sdh mau keluar , makin saya percepat genjotan saya sambil mengangkat paha kiri Nadya inin membuat efek yg berbeda pada kontolku…dan tiba-tiba…

    Akh…akhhh….croot….crooot….. saya keluarkan spermaku kedalam vaginannya.

    Dan bandanku lemas kemudian , kami pun tertidur pulas karena kelelahan.
    Tiba-tiba saya terbangun , dan melihat nadya masih tidur pulas saya lihat jam masih jam 6 sore diluar matahari mulai terbenam , eksotis pikirku , saya pun bangun dan membuat minuman penyegar tubuh tak lupa saya membuat minuman penambah tenaga , karena saya masih ingin memuaskan hasratku dgn ponakanku.

    Malam itu saya melakukan 5 kali dgnnya dan sampai hari senin kami mau pulang , bahkan dijalan yg sepi saya sempat menuntaskan nafsuku dgn Nadya.

    Setelah kejadian itu saya hapir tiap malam tidak bisa tidur.

    Dan akhirnya saya coba telpon kak lisa 2 hari yg lalu , Katanya Nadya baik-baik saja bahkan , saya minta mau bicara padanya ,

    “halo Nadya”kata saya
    “iya” katanya pendek
    ” besok kan minggu ” kata saya
    ” habis dari gereja langsung keapartemen om ya “sahut saya kembali.
    Sambil menulis cerita ini saya menunggu keponakan saya akan datang ,dan

    Tok…tok..tok pintu apartemen saya terbuka dan hp saya bunyi ada sms , sebelum saya beranjak membuka pintu saya baca sms dulu ” Om..saya sudah didepan pintu”
    Asik kata saya…udah dulu ya agan agan , kapan kapan saya lanjut cerita dgn ponakan saya yg kedua

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Blonde chick Angel Wicky gets banged and facialized in her wedding dress

    Blonde chick Angel Wicky gets banged and facialized in her wedding dress


    1382 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Keponakanku Lepas Perawan Karena Ditinggal Orang Tua

    Keponakanku Lepas Perawan Karena Ditinggal Orang Tua


    1563 views

    Duniabola99.org – Sudah merupakan rutinitas jika dalam liburan panjang Aku menginap dirumah Om Bagas dan Tante Rita di Jakarta. Karena kebetulan juga, tempat kerjaku adalah di sebuah sekolah terkenal di Manado. Jadi, kalau pas liburan panjang, otomatis aku juga libur kerja.

    Tapi sudah sekitar 6 tahun Aku tak pernah lagi liburan ke Jakarta karena sibuk mengurusi kerjaan yang menumpuk. Baru pada awal tahun 2016 lalu Aku bisa merasakan nikmatnya liburan panjang. Rumah Om Bagas bisa digolongkan pada rumah mewah yang besar. Walaupun begitu, rumahnya sangat nyaman. Itulah sebabnya aku senang sekali bisa liburan ke sana.

    Aku tiba di rumah Om Bagas pada pukul 22.00. karena kelelahan aku langsung tidur pulas. Besok paginya, aku langsung disambut oleh hangatnya nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan yang bikin aku kaget, heran bercampur kagum, ada sosok gadis cantik yang dulunya masih kelas 4 SD, tapi kini sudah tumbuh menjadi remaja yang cantik jelita. Namanya Nina. Kulitnya yang putih, matanya yang jernih, serta tubuhnya yang indah dan seksi, mengusik mataku yang nakal.

    “Hallo Kak..! Sorry, tadi malam Nina kecapean jadi tidak menjemput kakak. Silahkan di makan nasi gorengnya, ini Nina buat khusus dan spesial buat Kakak.” Katanya sembari menebarkan senyumnya yang indah. Aku langsung terpana.

    “Ini benar Nina yang dulu, yang masih ingusan?” Kataku sambil ngeledek.
    “Ia, Nina siapa lagi! Tapi udah enggak ingusan lagi, khan?” katanya sambil mencibir.
    “Wah..! Udah lama enggak ketemu, enggak taunya udah gede. Tentu udah punya pacar, ya? sekarang kelas berapa?” tanyaku.

    “Pacar? Masih belum dikasih pacaran sama Papa. Katanya masih kecil. Tapi sekarang Nina udah naik kelas dua SMA, lho! Khan udah gede?” jawabnya sambil bernada protes terhadap papanya.

    “Emang Nina udah siap pacaran?” tanyaku.
    Nina si gadis cantik menjawab dengan enteng sambil melahap nasi goreng.

    “Belum mau sih..! Eh ngomong-ngomong nasinya dimakan, dong. Sayang, kan! Udah dibuat tapi hanya dipelototin.” Aku langsung mengambil piring dan ber-sarapan pagi dengan gadis cantik itu. Selama sarapan, mataku tak pernah lepas memandangi gadis cantik yang duduk didepanku ini.

    “Mama dan Papa kemana? koq enggak sarapan bareng?” tanyaku sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke nanan. Nina langsung menjawab, “Oh iya, hampir lupa. Tadi Mama nitip surat ini buat kakak. Katanya ada urusan mendadak”.

    Nina langsung menyerahkan selembar kertas yang ditulis dengan tangan. Aku langsung membaca surat itu. Isi surat itu mengatakan bahwa Om Bagas dan Tante Rita ada urusan Kantor di Surabaya selama seminggu. Jadi mereka menitipkan Nina kepadaku. Dengan kata lain Aku kebagian jaga rumah dan menjaga Nina selama seminggu.

    “Emangnya kamu udah biasa ditinggal kayak gini, Nin?” tanyaku setelah membaca surat itu.
    “Wah, Kak! seminggu itu cepat. Pernah Nina ditinggal sebulan” jawabnya.
    “Oke deh! sekarang kakak yang jaga Nina selama seminggu. Apapun yang Nina Mau bilang saja sama kakak. Oke?” kataku.
    “Oke, deh! sekarang tugas kakak pertama, antarkan Nina jalan-jalan ke Mall. Boleh, Kak?” Nina memohon kepadaku.
    “Oh, boleh sekali. Sekarang aja kita berangkat!” setelah itu kami beres-beres dan langsung menuju Mall.

    Siang itu Nina kelihatan cantik sekali dengan celana Jeans Ketat dan kaos oblong ketat berwarna merah muda. Semua serba ketat. Seakan memamerkan tubuhnya yang seksi. Pulang Jalan-jalan pukul 19. 00 malam, Nina kecapean.

    Dia langsung pergi mandi dan bilang mau istirahat alias tidur. Aku yang biasa tidur larut pergi ke ruang TV dan menonton acara TV. Bosan menonton acara TV yang kurang menyenangkan, Aku teringat akan VCD Porno yang Aku bawa dari Manado.

    Sambil memastikan Nina si gadis cantik kalau sudah tidur, Aku memutar Film Porno yang Aku bawa itu. Lumayan, bisa menghilangkan ketegangan akibat melihat bodinya Nina tadi siang. Karena keasyikan nonton, Aku tak menyadari Nina udah sekitar 20 menit menyaksikan Aku Menonton Film itu.

    Tiba-tiba, “Akh..! Nina memekik ketika di layar TV terlihat adegan seorang laki-laki memasukkan penisnya ke vagina seorang perempuan. Tentu saja Aku pucat mendengar suara Nina si gadis cantik dari arah belakang. Langsung aja Aku matikan VCD itu.

    “Nin, kamu udah lama disitu?” tanyaku gugup.
    “Kak, tadi Nina mau pipis tapi Nina dengar ada suara desahan jadi Nina kemari” jawabnya polos.

    “Kakak ndak usah takut, Nina enggak apa-apa koq. Kebetulan Nina pernah dengar cerita dari teman kalo Film Porno itu asyik. Dan ternyata benar juga. Cuma tadi Nina kaget ada tikus lewat”. Jawab Nina. Aku langsung lega.

    “Jadi Nina mau nonton juga?” pelan-pelan muncul juga otak terorisku.
    “Wah, mau sekali Kak!” Langsung aja ku ajak Nina menonton film itu dari awal.

    Selama menonton Nina terlihat meresapi setiap adegan itu. Perlahan namun pasti Aku dekati Nina dan duduk tepat disampingnya.

    “Iseng-iseng kutanya padanya “Nina pernah melakukan adegan begituan?” Nina langsung menjawab tapi tetap matanya tertuju pada TV.
    “Pacaran aja belum apalagi adegan begini.”

    “Mau ndak kakak ajarin yang kayak begituan. Aysik, lho! Nina akan rasakan kenikmatan surga. Lihat aja cewek yang di TV itu. Dia kelihatannya sangat menikmati adegan itu. Mau ndak?” Tanyaku spontan.

    “Emang kakak pandai dalam hal begituan?” tanya Nina menantang.
    “Ee..! nantang, nih?” Aku langsung memeluk Nina dari samping. Eh, Nina diam aja. Terasa sekali nafasnya mulau memburu tanda Dia mulai terangsang dengan Film itu.

    Aku tak melepaskan dekapanku dan Sayup-sayup terdengar Nina mendesah sambil membisikkan, “Kak, ajari Nina dong!”. Aku seperti disambar petir.

    “Yang benar, nih?” tanyaku memastikan. Mendengar itu Nina langsung melumat bibirku dengan lembut. Aku membiarkan Dia memainkan bibirku. Kemudian Nina melepas lumatannya.

    “Nina serius Kak. Nina udah terangsang banget, nih!” Mendengar itu, aku langsung tak menyia-nyiakan kesempatan. Aku langsung melumat bibir indah milik Nina. Nina menyambut dengan lumatan yang lembut.

    Tiga menit kemudian entah siapa yag memulai, kami berdua telah melepaskan pakaian kami satu persatu sampai tak ada sehelai benangpun melilit tubuh kami. Ternyata Nina lebih cantik jika dilihat dalam kondisi telanjang bulat.

    Aku mengamati setiap lekuk tubuh Nina si gadis cantik dengan mataku yang jelalatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sempurna. Nina memiliki tubuh yang sempurna untuk gadis cantik seumur dia. Susunya yang montok dan padat berisi, belum pernah tersentuh oleh tangan pria manapun.

    “Koq Cuma dilihat?” Lamunanku buyar oleh kata-kata Nina itu. Merasa tertantang oleh kata-katanya, Aku langsung membaringkan Nina di Sofa dan mulai melumat bibirnya kembali sambil tanganku dengan lembutnya meremas-remas susunya Nina yang montok itu.

    Nina mulai mendesah-desah tak karuan. Tak puas hanya meremas, semenit kemudian sambil tetap meremas-remas, Aku menghisap puting susu yang berwarna merah muda kecoklatan itu, bergantian kiri dan kanan.

    “Oh.. Kak.. Kak..! Enak se.. ka.. li.. oh..!” desah Nina yang membakar gairahku. Jilatanku turun ke perut dan pusar, lalu turun terus sampai ke gundukan kecil milik Nina yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang masih sedikit.

    “Ah.. Geli sekali, Kak.. Oh.. nikmat..!” desah Nina waktu Aku jilat Kelentitnya yang mulai mengeras karena rangsangan hebat yang aku ciptakan. Tanganku tak pernah lepas dari Susu Nina yang montok itu. Tiba-tiba, Nina memekik dan melenguh tertahan sambil mengeluarkan cairan vagina yang banyak sekali.

    “Akh.. ah.. oh.. e.. nak.. Kak.. oh..!” Itulah orgasme pertamanya. Aku langsung menelan seluruh cairan itu. Rasanya gurih dan nikmat.
    “Gimana Enak, Nin?” tanyaku sambil mencubit puting susunya.
    “Wah, Kak! Nikmat sekali. Rasanya Nina terbang ke surga.” Jawabnya sambil meraih baju dalamnya. Melihat itu, Aku langsung mencegahnya.

    “Tunggu, Masih ada yang lebih nikmat lagi.” Kataku.
    “Sekarang kakak mau ajarin Nina yang kayak begitu” sambil menunjuk adegan di TV dimana serang perempuan yang sedang menghisap penis laki-laki.
    “Gimana, mau?” Tanyaku menantang.
    “Oke deh!” Nina menjawab dan langsung meraih penisku yang masih tertidur.

    Nina si gadis cantik mengocok perlahan penisku itu seperti yang ada di TV. Lalu dengan malu-malu Dia memasukkannya ke mulutnya yang hangat sambil menyedot-nyedot dengan lembut. Mendapat perlakuan demikian langsung aja penis ku bangun.

    Terasa nikmat sekali diperlakukan demikian. Aku menahan Air maniku yang mau keluar. Karena belum saatnya. Setelah kurang lebih 15 menit diemut dan dibelai olah tangan halus Nina, penisku udah siap tempur.

    “Nah sekarang pelajaran yang terakhir” Kataku.

    Nina menurut aja waktu Aku angkat Dia dan membaringkan di atas karpet. Nina juga diam waktu Aku mengesek-gesek penisku di mulut vaginanya yang masih perawan itu. Karena udah kering lagi, Aku kembali menjilat kelentit Nina sampai Vaginanya banjir lagi dengan cairan surga. Nina hanya pasrah saja ketika Aku memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

    “Ah.. Sakit, Kak.. oh.. Kak..!” jerit Nina ketika kepala penisku menerobos masuk. Dengan lembut Aku melumat bibirnya supaya Nina tenang. Setelah itu kembali Aku menekan pinggulku.
    “Oh.. Nina.. sempit sekali.. Kamu memang masih perawan, oh..!” Nina hanya memejamkan mata sambil menahan rasa sakit di vaginanya.

    Setelah berjuang dengan susah payah, Bless..!

    “Akh.. Kak.. sakit..!” Nina memekik tertahan ketika Aku berhasil mencoblos keperawanannya dengan penisku.

    Terus saja Aku tekan sampai mentok, lalu Aku memeluk erat Nina si gadis cantik dan berusaha menenangkan Dia dengan lumatan-lumatan serta remasan-remasan yang lembut di payudaranya. Setelah tenang, Aku langsung menggenjot Nina dengan seluruh kemampuanku.

    “Oh.. e.. oo.. hh.., ss.. ah..!” Nina mendesah tanpa arti.

    Kepalanya kekanan-kekiri menahan nikmat. Nafasnya mulai memburu. Tanganku tak pernah lepas dari payudara yang sejak tadi keremas-remas terus. Karena masih rapat sekali, penisku terasa seperti di remas-remas oleh vaginanya Nina,

    “Oh.. Nin, enak sekali vaginamu ini, oh..!” Aku mendesah nikmat.
    “Gimana, enak? nikmat?” tanyaku sambil terus menggenjot Nina.
    “enak.. sekali, Kak.. oh.. nikmat. Te.. rus.. terus, Kak.. oh..!” Desah Nina.

    Setelah kurang lebih 25 menit Aku menggenjot Nina, tiba-tiba Nina mengejang.

    “K.. Kak..! Nina udah enggak tahan. Nina mau pi.. piss.. oh..!” Kata Nina sambil tersengal-sengal.
    “Sabar, Nin! Kita keluarkan Bersama-sama, yah! Satu..” Aku semakin mempercepat gerakan pinggulku.
    “Dua.., Ti.. nggak.. oh.. yess..!” Aku Menyemburkan Spermaku, croot.. croot.. croott..! Dan bersamaan dengan itu Nina juga mengalami orgasme.

    “Akh.. oh.. yess..!” Nina menyiram kepala penisku dengan cairan orgasmenya. Terasa hangat sekali dan nikmat. Kami saling berpelukan menikmati indahnya orgasme.

    Setelah penisku menciut di dalam vagina Nina, aku mencabutya. Dan langsung terbaring di samping Nina. Kulihat Nina masih tersengal-sengal. Sambil tersenyum puas, Aku mengecup dahi Nina dan berkata

    “Thank’s Nina! Kamu telah memberikan harta berhargamu kepada kakak. Kamu menyesal?” Sambil tersenyum Nina menggelengkan kepalanya dan berkata,

    “Kakak hebat. Nina bisa belajar banyak tentang Sex malam ini. Dan Nina Serahkan mahkota Nina karena Nina percaya kakak menyayangi Nina. Kakak tak akan ninggalin Nina. Thank’s ya Kak! Yang tadi itu nikmat sekali. Rasanya seperti di surga.”

    Kemudian kami membenahi diri dan membersihkan darah perawan Nina si gadis cantik yang berceceran di karpet. Masih memakai BH dan celana dalam, Nina minta Aku memandikan Dia seperti yang Aku lakukan sekitar enam tahun yang lalu.

    Aku menuruti kemauannya. Dan kamipun maNdi bareng malam itu. Sementara mandi, pikiran ngereskupun muncul lagi ketika melihat payudara Nina yang mengkilat kena air dari shower. Langsung aja kupeluk Nina dari belakang sambil kuremas payudaranya.

    “Mau lagi nih..!” Kata Nina menggoda. Birahiku langsung naik digoda begitu.
    “Tapi di tempat tidur aja, Kak. Nina capek berdiri” kata Nina berbisik.

    Aku langsung menggendong Nina ke tempat tidurnya dan menggenjot Nina di sana. Kembali kami merasakan nikmatnya surga dunia malam itu. Setelah itu kami kelelahan dan langsung tertidur pulas.

    Pagi harinya, aku bangun dan Nina tak ada disampingku. Aku mencari-cari tak tahunya ada di dapur sedang menyiapkan sarapan pagi. Maklum tak ada pembantu. Kulihat Nina hanya memakai kaos oblong dan celana dalam saja.

    Pantatnya yang aduhai, sangat elok dilihat dari belakang. Aku langsung menerjang Nina si gadis cantik dari belakang sambil mengecup leher putihnya yang indah. Nina kaget dan langsung memutar badannya. Aku langsung mengecup bibir sensualnya.

    “Wah.. orang ini enggak ada puasnya..!” kata Nina Menggoda. Langsung saja kucumbu Nina di dapur. Kemudian Dia melorotkan celana dalamku dan mulai menghisap penisku. Wah, ada kemajuan. Hisapannya semakin sempurna dan hebat. Aku pun tak mau kalah. Kuangkat Dia keatas meja dan menarik celana dalamnya dengan gigiku sampai lepas.

    Tanganku menyusup ke dalam kaos oblongnya. Dan ternyata Nina tak memakai BH. Langsung aja kuremas-remas susunya sambil kujilat-jilat kelentitnya. Nina minta-minta ampun dengan perlakuanku itu dan memohon supaya Aku menuntaskan kerjaanku dengan cepat.

    “Kak.. masukin, Kak.. cepat.. oh.. Nina udah enggak tahan, nih!” Mendengar desahan itu, langsung aja kumasukkan penisku kedalam lubang surganya yang telah banjir dengan cairan pelumas.

    Penisku masuk dengan mulus karena Nina sudah tidak perawan lagi kayak tadi malam. Dengan leluasa Aku menggenjot Nina di atas meja makan. Setelah sekitar 15 menit, Nina si gadis cantik mengalami orgasme dan disusul dengan Aku yang menyemburkan spermaku di dalam vagina Nina.

    “Oh.. enak.. Kak.. akh..!” desah Nina. Aku melenguh dengan keras
    “Ah.. yes..! Nina, kamu memang hebat..”

    Setelah itu kami sarapan dan mandi sama-sama. Lalu kami pergi ke Mall. Jalan-jalan.

    Begitulah setiap harinya kami berdua selama seminggu. Setelah itu Om Bagas dan Tante Rita pulang tanpa curiga sedikitpun kamipun merahasiakan semuanya itu. Kalau ada kesempatan, kami sering melakukkannya di dalam kamarku selama sebulan kami membina hubungan terlarang ini. Sampai Aku harus pulang ke Manado.

    Nina menangis karena kepergianku. Tapi Aku berjanji akan kembali lagi dan memberikan Nina Kenikmatan yang tiada taranya.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Desahan Hebat Babysister Saat Orgasme

    Desahan Hebat Babysister Saat Orgasme


    1556 views

    Duniabola99.org – Aqu pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.

    Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Wulandari, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Wulandari, maka baby sitter tsb yg bernama Murni diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah…setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar…. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si Murni kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow…seru…kira-kira 36 lah..

    Si Murni berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang…tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku…
    Baik Mba, saya jagain lah.

    setelah sekitar 1 minggu si Murni tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Wulandari beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si Murni yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si Murni justru bikin gairah lelaki meningkat.

    Suatu hari, Wulandari tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si Murni, dan sempat mengelus punggung si Murni sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya…kok masih cantik jadi janda…” si Murni cuma menjawab ” ya nasib mas…” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Wulandari, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

    ” Mbak Murni anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas…jawab Murni. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas…. jawab Murni

    Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si Murni masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

    Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya…den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den…jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak Murni untuk duduk disofa sambil lihat TV, si Murni menolak, malu mas…kata si Murni, gak apa-apa ….kata Adi,

    Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wMurnita, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si Murni mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, Murni…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Wulandari dong…jawab Murni, kenapa mas bilang begitu…? tanya Murni. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata Murni. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab Murni.

    Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata Murni.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Wulandari tau aqu dimarahin… kata Murni, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si Murni, dan mulai meraba susu Murni dgn halus, si Murni kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu Murni, sementara Murni terus menangkis tangan adi, ketika si Murni sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si Murni yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD Murni yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

    Akhirnya si Murni menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si Murni pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena Murni sudah tak kontrol cara duduknya.

    Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih Murni bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si Murni semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si Murni, maka terlihat susu si Murni dibungkus BH warna merah jambu karena si Murni menghadap kamarku dan Adi dibelakang si Murni. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu Murni dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si Murni yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si Murni sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si Murni sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si Murni agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu Murni, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si Murni begitu lembut sehingga si Murni mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.

    Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si Murni. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata Murni. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si Murni pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.

    Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si Murni di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si Murni, keMbali si Murni meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si Murni, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si Murni , Murni mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan Murni dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si Murni,

    Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si Murni malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih Murni semakin keatas, dan si Murni direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si Murni. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata Murni. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si Murni, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh Murni dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si Murni dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya Murni dekat pangkal paha Murni sementara si Murni tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan Murni secara perlahan,

    Murni mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si Murni yg sebelah kiri dan meremas susu Murni yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si Murni, Murni mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si Murni sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si Murni dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si Murni pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si Murni, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..

    Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si Murni, tangan kanan si Murni mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si Murni sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si Murni.
    iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.

    Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si Murni sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si Murni (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si Murni memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si Murni hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si Murni, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si Murni.
    adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si Murni semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu Murni mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
    ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…

    Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si Murni, pinggul Murni semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
    aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si Murni.

    aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.

    Sememtara Wulandari belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si Murni, si orok dan aqu.
    Saat si orok tidur, aqu coba godain Murni, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab Murni sambil agak malu-malu.
    Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik Murni.
    Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
    Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Wulandari, gak apa-apa kok….jawab si Murni.

    Aqu mulai merasa si Murni agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
    Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si Murni. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si Murni gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
    Si Murni duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..

    Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Wulandari orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si Murni.
    Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
    Akrab gimana……? Tanya Si Murni agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

    Si Murni gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Wulandari, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si Murni memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.

    Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
    Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
    Si Murni mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si Murni kayak yg greget campur kesel.
    Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si Murni agak serius.
    Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
    Mas kok gitu sih….? Jawab si Murni sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si Murni sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
    Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
    Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si Murni agak sengit.
    Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
    Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Wulandari…..jawab si Murni.

    Aqu duduk di karpet, sementara si Murni berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si Murni, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si Murni bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si Murni memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
    Ah..biasa aja mas jawab si Murni.

    Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si Murni, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

    Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si Murni.
    Ya…iya…dong, si Murni terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
    Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.

    Apanya yg enak mas…tanya si Murni. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si Murni secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

    Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
    Manaaaa….tanya si Murni. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
    Iya…mas, kok tegang ya….tanya si Murni.
    Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si Murni.
    Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….

    Tanpa bicara lagi si Murni pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si Murni meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si Murni, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si Murni nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si Murni membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

    Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si Murni yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si Murni, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si Murni menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….

    Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si Murni terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si Murni mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si Murni agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si Murni, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,

    Murni mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si Murni, ketika pantatnya ku elus,

    si Murni malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si Murni disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si Murni ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si Murni semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si Murni, aqu bantu proses keluar nya si Murni, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si Murni seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
    wah si Murni mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

    Kemudian sejenak si Murni merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
    Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si Murni.
    Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
    Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si Murni masih berposisi di atas ku.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si Murni, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si Murni, aduh Ni, CDmu sakit nih….

    Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si Murni mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si Murni terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,

    Murni terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si Murnipun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si Murni yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si Murni berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
    Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si Murni seperti orang yg sedang aerobic.

    Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
    Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si Murni.
    Kemudian si Murni menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si Murni menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si Murni begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si Murni, aqupun semakin menikmatinya.

    Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si Murni, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si Murni menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si Murni, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si Murni yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si Murni memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si Murni, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
    Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku.

    Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si Murni terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si Murni mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si Murni muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si Murni, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si Murni yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu,

    Murni pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si Murni, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si Murni, tanpa sadar si Murni mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si Murni, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…kemaluan si Murni menjepit, crot kedua kemaluan si Murni berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si Murni agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si Murni yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wMurnita, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si Murni masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si Murni seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.

     

    Baca Juga :
  • SUPER_SLUTTY_STEPDAUGHTER_GETS_SHAMED

    SUPER_SLUTTY_STEPDAUGHTER_GETS_SHAMED


    1558 views

  • Three some and more

    Three some and more


    2957 views

  • STEP MOM AND.TEEN.WORK STEP SON TILL CUMS

    STEP MOM AND.TEEN.WORK STEP SON TILL CUMS


    2125 views

  • Evening Relaxs Sexs

    Evening Relaxs Sexs


    1703 views

  • Sekretarisku Sebagai Pemuas Nafsu

    Sekretarisku Sebagai Pemuas Nafsu


    1827 views

    Duniabola99.org – Cerita Skandal Karyawan ini bermula dari waktu aku lulus dari perguaruan tinggi dan aku mulai mencari pekerjaan, orang tuakupun menginjinkan aku merantau mencari pekerjaan, mungkin menurut orang tuaku aku sudah dewasa, sudah tahu baik dan buruknya kehidupan. singkat cerita nasib mujurpun aku dapati dari tempat aku bekerja yang sekian lama.

    Cerita nya aku diangkat dengan atasanku sebagai kepala cabang di sebuah wilayah. Pada awal bulan selalu menyajikan pagi yang indah. masa laporan bertumpuk-tumpuk telah lewat, mana kantong juga masih tebal. dunia telah melayaniku dengan sangat memuaskan dan merubahku dari seorang lelaki kampung yang lugu menjadi laki –laki kampong yang liar.

    Posisi kantorku ada di lantai belasan. dengan ruang di pojokan dan pemandangan penuh ke arah jalanan. pagi hari mataku dibasuh oleh lalu lalang paha yang mulus dan dada penuh wanita wanita karir yang terpampang di lensa mataku. dasar wanita, selalu ingin dikagumi. dan aku tak malu untuk mengakui bila selalu aku mengagumi mereka. dan tentu menikmati pula. dengan teropongku. dan dengan yang lain pula.

    perusahaan tempat aku hidup bukanlah yang terbesar diantara ribuan perusahaan yang sama yang ada di jakarta. namun jelas bukan yang terkecil, karena perusahaan ini telah setuju membayarku dengan gaji yang lumayan tinggi. meski untuk itu aku harus menyerahkan segalanya. seluruh waktuku, meninggalkan hobbyku, sahabatku, dan semuanya.

    karena itu aku selalu merasa untuk harus memiliki sesuatu kegiatan yang bisa meredakan tekanan ini. dan karena jelas waktuku telah dibeli lunas perusahaan tempat aku bekerja, Untuk menghilangkan kejenuhan pekerjaan yang terlalu banyak, aku mulai mencari hiburan melalui browsing situs seks yang mungkin bisa memuaskan aku. lalu tidak lagi.

    maka mau tidak mau aku menyajikan laga seru tepat di meja kerjaku. dan siapa lagi bintang utamanya kalau bukan aku. dan tentu saja salah seorang anak buah, Sekretarisku “Nofi”, dia seorang dari kota yang sama denganku.

    Awalnya asal usul yang sama membuat kami merasa lebih dekat dibanding dengan teman yang lain. aku membuat peluang untuk menjadi lebih dekat. lalu beban pekerjaan yang sama. membuat kami semakin dekat, tetapi jelas buatku untuk berpacaran bukanlah suatu pilihan. aku tak ingin terikat untuk sementara waktu.

    dulu aku merasa rambutnya yang panjang dan selalu harum itu begitu menarik. aku katakan itu padanya dan kami menjadi semakin dekat. lalu aku juga merasa matanya adalah mata terindah yang pernah aku temui. aku juga katakan itu dan kami juga semakin dekat. terakhir aku mulai merasa kalau dadanya yang sedang sedang saja itulah yang paling indah di dunia, juga pantat yang menonjol di bawah pinggang yang ramping itu. apalagi kalau ke bawah lagi, pahanya putih mulus sampai kaki terbalut sepatu hak tinggi itu adalah daya tarik yang tak dapat kutahan lagi. tetapi ini tidak aku katakan.

    Terkadang aku tersenyum sendiri menghirup kopi. lalu meraih sebuah laporan di mejaku. Beberapa saat mataku terpaku, membayangkan tubuh indah Nofi tanpa busana dan meliuk liuk dan hayalanku semakin jauh.

    Aku memutuskan menghubungi nofi dengan alasan soal laporan, suara merdu kembali bergumam akrab, berisi penjelasan dan sedikit gurau. dia memang tidak pernah canggung menghadapiku. pengakuannya aku telah dianggapnya sebagai saudara tuanya sendiri. dan pengakuanku aku menganggapnya sebagai korban yang potensial. tentu saja cukup pengakuan dalam hati.

    ‘udah kamu kesini aja terangin langsung. aku gak nyambung.’
    ceklek. telfon kututup. peluang kubuka.
    tidak lama menungu si sintal itu datang. blazer tanpa dalaman membuat aku terkesiap. juga milikku. da di du dia menerangkan ini itu sambil duduk didepanku. mataku bekerja keras, ke wajahnya biar dia tankap keseriusanku, sebentar ke belahan dadanya.

    Bandar Judi Online Indonesia Terpercaya dan aman

    aku menghela nafas, menunjukkan ketidaknyamanan atas keterangannya dan posisi duduk kami.
    ‘udah, coba kamu ke samping sini, terangkan lagi, gak enak ngeliat huruf terbalik.’

    dia beranjak, lalu pidah ke sampingku. bagiku gerakannya seperti potongan film bioskop dalam gerak lambat memutari meja besar milikku dan berdiri disampingku. lalu merunduk. tubuh kami begitu dekat. Lalu nofi kembali menyerocos menerangkan laporan tanpa masalah itu. sambil memainkan kata oh ini, oh itu, tangan kananku hinggap di pinggulnya. entah dia sadar ata tidak, yang jelas yanti diam saja.

    gerakan tanganku yang mulai nakal, dan meraba wilayah pinggul indah itu.
    yanti tiba tiba diam.
    ‘pak …’, protesnya. sambil mendelik.
    ‘sst…’, kataku sambil tersenyum dan sambil melanjutkan aktivitas tanganku, namun kali ini agak ke bawah.
    ‘pak, saya tidak suka …’
    hmmmp, kuraih pundaknya yang rendah karena merunduk, kutarik dan xxx dengan lidahku yang mendidih. dia menolak. wajar. namanya juga pembukaan.
    saat rongga mulutku dipenuhi oleh daun telinganya dia berbisik.
    ‘jangan pak ..’

    aku tak peduli. pegangan tangan kiriku di rambutnya kupererat mencegah leher jenjangnya menjauh dari bibirku yang lapar. tangan kananku membasuh punggungnya, pantatnya juga pahanya. lalu kubisikkan.‘aku sayang kamu nof’, tentu saja itu gombal,’sangat sayang’.

    entah bagaimana detailnya, tapi aku rasa perubahan itu berlangsung hanya beberapa menit. dan kini kami telah saling berpagutan. bibir kami mengeluarkan jurus jurus andalan dan pamungkas seolah saling berusaha untuk mengalahkan. dan tanganku … aku tak ingat telah kemana saja. yang pasti pantat itu kini kuremas tanpa terhalang lagi oleh rok span yng digunakan nofi, matanya terpejam penuh penghayatan. nafasnya memburu deras. tangan kirinya bertumpu di meja dan tangan kanannya menjambak rambutku. tubuhnya masih meliuk liuk penuh sensasi.

    kami bergumul semakin liar. lonjakan lonjakan kami semakin tak terkontrol. gelombang itu tak dapat tertahan lagi. terasa panas seolah ada diubun ubun. lalu kurengkuh tubuhnya dengan sangat erat. kami saling melekat dengan sangat erat.

    kami berpelukan lama. melepas ketgangan ini. dan berangsur angsur mengembalikan kesadaran kami. ruangan yang tadinya terlihat kabur sedikit demi sedikit menjadi jelas.
    meja, kursi, deretan sebagai saksi bisu.

    Mulai saat itu Nofi sekretarisku adalah pemuas nafsuku, entah sampai kapan hubunga ini akan berakhir. END

     

    Baca Juga :
     

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Cerita ABG Di Kosan Mahasiswi Cantik

    Cerita ABG Di Kosan Mahasiswi Cantik


    2440 views

    Duniabola99.org – Siang itu aku yg baru pulang kuliah menghentikan langkahku dan mampir ke warkop yang ada didekat kosan. Waktu itu baru jam 2 siang, dan aku malas sekali bila sudah dikosan karena memang ngak ada kegiatan yg bisa aku lakukan.

    Jadi aku memilih beristirahat sejenak sambil menikmati segelas kopi hitam.

    Warkop ini menyediakan meja kecil di depan warungnya, aku pun memilih duduk disitu sehingga aku bisa melihat langsung ke jalan. lalu aku menghabiskan waktu sambil sesekali membaca buku kuliah yg aku bawa.

    Ketika sedang asik membaca, aku perhatikan ada seorang wanita mondar-mandir yang ngak jauh dari warkop tempatku berada. Aku perhatikan seksama, tubuhnya sangat bohay. Memang ngak terlihat seperti bule, tapi mungkin ada darah eropa gitu di tubuhnya sehingga cantiknya tidak seperti wanita Indonesia kebanyakan.

    Cukup lama ku perhatikan wanita tersebut mondar-mandir tanpa tujuan, mungkin ia sedang menunggu temannya karena memang ia mondar-mandir di depan kosan wanita yg letaknya hanya 200 meter dari kosanku.

    Tidak lama kemudian ada seorang wanita lagi yg datang dan mendekatinya. Mereka bicara dengan suara keras dan nada tinggi seperti sedang memperdebatkan sesuatu. Cukup kaget juga aku melihatnya, tapi aku ngak mau ikut campur dengan pembicaraan mereka. Toh aku juga tidak tahu ujung pangkalnya dan nanti malah membela yg salah.” dalam benakku

    Setelah di pisahkan oleh Satpam, wanita yang datangnya belakangan akhirnya pergi dengan masih tetap memaki-maki wanita pertama. Tetapi wanita pertama tadi hanya diam aja, meskipun raut mukanya menunjukkan kekesalan.

    Ia hanya diam mematung ditempatnya berdiri, mulai terlihat kesedihan di wajahnya dan seperti akan menangis. lalu ia berjalan pelan ke arah warkop di tempatku berada.

    Aku pun mencoba untuk mendekatinya dan bertanya.

    “Kenapa, Mbak…? kelihatannya tadi lagi berantem. emang apa sih masalahnya?” Tanyaku penasaran.

    Aku pun ngaka masalah sebenarnya kalau ia ngak mau menjawab dan menghiraukan aku. Karena aku hanya sekedar baik untuk membantu.

    “Gpp kok Mas. Cewek tadi menuduhku ada hubungan dengan pacarnya. Padahal aku berhubungan dengan pacarnya hanya sebatas teman kuliah aja” katanya sedih.

    “Ouh gitu, ya biasalah namanya juga perempuan suka posesif…” Timpalku sok tahu. “Ya udah, mbak kelihatannya masih kesal. Minum es dulu biar tenang,” kuajak dia untuk duduk di warkop tempatku beristirahat.

    Tanpa ku duga, ia menganggukkan kepala menyetujui tawaranku. Aku pun memesan teh manis dingin untuk dirinya.

    “Terima kasih ya Mas. Aku udah ngak ada nafsu makan sih karena dari tadi udah kenyang,” katanya santai

    “Tapi sekarang udah tenang kan. Kalau boleh tau, kayak gimana sih masalah sebenarnya mbak ?” tanyaku kepo.

    “Aku memang belakangan ini sering berdua dengan pacarnya, itu juga karena kami satu kepanitiaan di kampus. Eeh… cewek itu malah cemburu sama aku” jawabnya

    “Kan bisa dijelasin juga sama pacarnya?” tanyaku kembali

    “Sudah mas, tapi dia ngak terima. Dibilang aku gatel, wanita murahan dan lain-lain lah. Dari pada aku ladenin, nanti jadi makin rame, maka aku tinggal pulang aja ke kosan. Eeh… dia belum puas dan masih telpon aku. Katanya tungguin nanti di sini agar masalah bisa selesai. Malah sampai di sinipun aku masih dimaki-maki dia. Untung aja dilerai sama Satpam” tambahnya kesal

    Setelah ngobrol panjang lebar lagi, Akhirnya aku tau dia bernama Gabi dan kuliah di kampus yang sama dengan ku tapi berbeda fakultas. Rumahnya juga disekitar Bintaro, namun ngekos agar lebih dekat ke kampus.

    Sepertinya Ia keturunan bule gitu, sebab ayahnya dari Jerman, sedangkan Ibunya Jakarta. Pantas aja wajahnya terlihat seperti bule, namun masih ada kecantikan lokal yang menarik hati. Obrol kamipun semakin akrab. Ia bercerita banyak tentang kuliahnya yg ternyata ngak jauh berbeda, udah mendekati semester akhir dan masih bingung akan kemana setelah lulus nanti.

    Tidak terasa waktu sudah makin sore, mataharipun sudah semakin hilang, langit-langin seja juga mulai gelap.

    “Aku mau pulang sih Mas, tapi pikiranku cukup suntuk. Dibawa tidur pun kayaknya ngak mau” katanya lagi

    “Ya udah, aku temani disini sampe kamu gak suntuk lagi ya, Gab” ajakku

    “Boleh deh, tapi aku kepingin pipis nih Mas. Disini ada kamar mandi gak ya?” Tanyanya

    “Hmmm, ga tau sih, coba aku tanya sebentar ya”

    Aku pun ke dalam warkop dan bertanya ke Mas penjaganya. Sayang sekali kamar mandinya tidak ada.

    “Aduuh gimana dong Mas? Deket-deket sini emang gak ada WC umum ya Mas…?” Tanya Gabi sedikit pucat

    “Ngak ada sih Gab, Aduh gimana ya…” Aku pun ikut bingung melihat Gabi yg sepertinya udah kebelet banget.

    “Pipis di kosan aku aja kamu mau gak ? Tawarku. “Deket kok, nanti abis itu kita kesini lagi”

    “Ouh, boleh deh boleh, gpp nih?” tanya Gabi

    “Gpp kok, santai aja keles” sambungku

    Aku pun membayar minuman dulu, dan langsung naik ke atas motorku. Kapan lagi motorku ini bisa membonceng wanita secantik Gabi” pikirku dalam hati

    Sesampai di kosan, kami langsung bergegas menuju kamarku. Begitu pintu ku buka, Gabi langsung masuk dan menuju kamar mandi.

    Aku pun menaruh tas dan berganti pakaian karena kaos yang ku pakai sudah cukup kotor karena kena debu dan panasnya udara tadi siang. Tidak berapa lama, Gabi pun keluar dari kamar mandi. Aku yg hanya mengganti baju, masih tetap mengenakan sepatu dan duduk di dekat pintu kamarku.

    “Lah, kok masih disitu…?” tanya Gaby

    “Iya kan, kita mau balik lagi ke warkop ?” jawabku balik

    “Iya sih, tapi gak mau istirahat dulu di sini, Eh, cewek gak boleh masuk ke sini ya..?” tambah Gabi

    “Hahaha… boleh kok Gab, kosan ini ngak ada yg jaga. Kamar di kanan dan kiri ini juga kosong, baru seminggu yg lalu pindah”

    “Oh gitu ya. Aku boleh dong numpang istirahat dulu, capek sih” Pinta Gaby. Lalu aku mengiyakan sambil membuka sepatu dan masuk ke dalam kamar.

    Pintu kamar sengaja ngak aku tutup, lalu aku menyalakan kipas angin. Aku ngak berniat buruk sama sekali dengan Gabi yg baru aja tertimpa masalah. Karea aku hanya sebatas ingin membantu.

    Gabi pun duduk di sofa kecil yg ku letakan di samping tempat tidurku. Ia menerawang melihat-lihat kamar kosan ku yg lumayan berantakan.

    “Kelihatan biasa ya kamar cowok, pasti berantakan…” Sindir Gabi sambil tersenyum.

    “Biasanya rapih kok…” Bela diriku “Cuma kan tadi belum sempet pulang buat ngerapihin, jadi ya masih sama kayak tadi waktu ditinggal dari pagi.

    Kami pun melanjutkan obrolan kami yg terpotong di warkop tadi karena Gabi yg ingin buang air kecil. Kali ini Gabi terlihat lebih santai, mungkin ia sudah mulai melupakan masalahnya dengan wanita yg mendampratnya tadi siang.

    Obrolan mengalir semakin malam, waktu udah menunjukan pukul 9 malam. Memang belum sampai tengah malam, tapi karena memang kosanku sepi, jadi terlihat seperti udah tengah malam saja. Gabi sendiri ngak terlihat ingin pulang kayaknya.

    Aku hanya sedikit berharap, siapa tahu Gabi mau menginap dan menemaniku di kosan malam ini hehehe” pikirku jorok

    “Kamu udah punya pacar belum sih?” Tanya Gabi memecah keheningan

    Aku menggelengkan kepala. “Kamu sendiri Gab?”

    “Belum lah, kalau udah, gak mungkin cewek tadi marah-marah sama aku. Haahaha.” jawab Gabi

    Aku tertawa mendengar jawaban Gabi yang cukup polos. “Kamu pasti pemilih ya kalo soal pacar?” tanyaku lagi kepada Gabi

    “Engak ah, emang ngak ada yang cocok aja.

    “Kenapa gitu emangnya Gab…?” Menurut aku sih, kamu cantik banget, kayaknya cewek cantik kayak kamu gini bakal gampang buat dapetin pacar deh. Mungkin tinggal tunjuk!” tambahku sekalian memujinya

    Gabi terlihat girang wajahnya dan tersenyum mendengar perkataanku ketika memujinya, Lama-lama di sini banyak nyamuk ya Gab, aku tutup aja lah ya pintunya” ucapku

    “Ya udah tutup aja…” Kata Gabi

    Aku pun menutup semua pintu termasuk menutup pinta kamar kecil yang dipakai oleh Gabi tadi. Ketika aku kembali ternyata Gabi sudah goleran di atas kasurku. Diapun terlihat lemas, mungkin kejadian hari ini cukup menguras tenaga dan pikirannya sampai ia mau berlama-lama dikosanku.

    Aku pun duduk di tepi tempat tidur dengan memunggungi Gabi di belakang. Aku membuka HPku dan iseng bermain game karena ku pikir Gabi akan tertidur.

    “Mas…” Panggil Gabi pelan, tangannya diletakan dipunggungku.

    Aku menoleh ke belakang, dan entah setan apa yg merasukinya, wajah Gabi terlihat sangat menggoda dan saat itu dia seolah-olah mengajakku cipokan.

    “Mas… cium yang ini dong” telunjuk Gabi menunjuk bibirnya

    Karena dari awal aku sudah merasakan sange, maka aku sambut bibir mungilnya itu dengan kecupan bibirku yang hot.

    “Hmmmm… hmmm…” Hanya suara itu yang keluar dari mulut Gabi saat bibir ku bercipokan dengan bibirnya dan lidah kami saling serang satu sama lain dalam mulut itu.

    “Mas… kasih aku ke hangatan di malam ini ya…?” Ajak Gabi

    Rasanya terbalik pertanyaan itu. Mestinya aku yg tanya apakah dia mau bercinta denganku” pikirku dalam hati

    “Pasti. Kita sama-sama puas malam ini Gab” jawabku

    “Oke Mas, makasih ya sayang” Desah Gaby pelan

    “Ayo puaskan aku sayang… Ahhh. Arrrrgghhh…” suaranya desahannya bertambah ketika ciumanku berpindah turun ke bagian tokednya.

    Agen Judi Online Indonesia Aman Dan Terpercaya

    Tetapi kedua tanganku meraba-raba paha mulusnya yang aku singkapkan, benar-benar mulus sekali pahanya di saat aku mengelusnya. Ketika sampai di celana dalamnya, kutekankan jari tengahku ke belahan di tengah selangkangannya dan ku gesek-gesekkan secara perlahan.

    “Ahhh.. Mas ganteng. Kamu pintar sekali” komentarnya

    Aku tidak menghiraukan itu. Sementara itu wajahku aku benamkan di pertengahan tokednya. Widiihh mantap banget rasanya, kayak ada kenyal-kenyal gitu. Dengan ganasnya aku menjilati toked beserta putingnya.

    Belum selesai aku memuaskan tokednya, tangan Gabi mendorong kepalaku ke bawah untuk memuaskan vaginanya yang masih sempit itu. Pintar sekali ia memberiku aba-aba untuk memuaskan daerah intim ini” pikirku dalam hati.

    Beberapa menit kemudian aku tetap asyik menikmati daging klistorisnya dan sudah bising sekali rasanya kamar ini karena jeritan dari Gabi yang membara.

    Karena kejantananku udah maksimal. maka aku beri dia aba-aba untuk memuaskan lubang vaginanya.

    “Sabar sayang, aku buka bajunya dulu ya” ucap Gabi

    Aku juga turut membuka pakaian kami masing-masing. Setelah kami berdua telanjang bulat, langsung kubaringkan ia. Kuciumi jarak demi jarak tubuh mulusnya.

    Dari atas dan turun ke bawah sampai kembali lagi di bagian vaginanya. Kurenggangkan kedua pahanya sambil aku arahkan penisku ke lubang vaginanya.

    “Ayo sayang.. Puaskan Aku… Aarrrghhh…” Kata-katanya terus meracau, apalagi ketika aku melahap habis biji kacangnya dengan mulutku, kadang kusedot, kuhisap, dan kugigit dengan lembut.

    Ku tindih tubuh Gabi yg bohay tersebut dari atas” Bleeess…” masuklah batang penisku ke lubang vaginanya.

    Lalu aku ayunkan dengan perlahan-lahan supaya dia bisa merasakan batang penisku yang membesar ini berkat ajakan sex oleh dirinya.

    “Ayoo terus sayang… Ayo terus… Aarrghhh…! jeritnya yang terus-terusan menyuruhku lebih cepat bergerak.

    Dia juga mengikuti pergerakan penisku agar irama permainan sex kami lebih natural dan teratur. Rasanya nikmat sekali bercinta sambil tontoni tokednya yang mengayun-ngayun kencang itu. maka aku coba mulutku melakukan aktivitas di bagian tokednya.

    “Arrrrghhhh Mas… Keren banget permainannya” komentar Gabi

    Kadang ku gigit putingnya, kadang menyedot dan mengulum putingnya. Cukup lama aku buat dia merasakan kegelian.

    Kenikmatan dari vaginanya terus menghujam penisku. Vagina Gabi pun terasa makin nikmat karena kontraksi yang menandakan ia akan mencapai klimaks. Dari denyut-denyutan memeknya pun terasa.

    “Sayang, Aku mau keluar nih…” Teriakku ke Gabi

    Tanpa ku duga, Gabi bangkit dari tidurnya, lalu penisku di cabut dan Gabi segera jongkok di hadapanku.

    Dengan cepat Gabi langsung melumat habis penisku, aku pun tahu apa yang Gabi inginkan. karena aku tidak tahan lagi, maka segera ku semprotkan spermaku ke dalam mulut Gabi.

    “Arrrhhh… Crooot… Crooot… Crooot…”

    Beberapa semprotan sisa sperma dari permainan pertama memenuhi mulut Gabi. Ia langsung menelannya habis lalu menjilati dan membersihkan penisku dengan mulut dan lidahnya. Ah, nikmat yang tiada duanya” pikirku

    Setelah itu Gabi bergegas ke kamar mandi dan mencuci mulutnya dengan cairan pencuci mulut yang ada di kamar mandi. Begitu selesai, Gabi langsung merebahkan tubuhnya disampingku lagi yang masih dalam keadaan bugil.

    “Ternyata kamu hebat juga mas” Puji Gabi

    “Oh memang dari dulu aku bisa puasin cewek kok, cuma kamu aja yg baru kenal” Balasku bercanda

    Gabi tertawa kecil sambil mencubit perutku.

    Kami berbaring dengan santai menikmati kepuasan dan rasa lelah yang luar biasa. Hingga kami pun tertidur sampai pagi menjelang. Gabi kini resmi menjadi kekasihku. Wanita yg berselisih dengannya tadi siang tidak bisa lagi cemburu karena Gabi sekarang selalu bersamaku kemanapun ia pergi. Bahkan Gabi lebih sering menginap di kamarku ketimbang dikosannya sendiri

     

    Baca Juga :
  • EVISSA WAS DRIVING

    EVISSA WAS DRIVING


    1731 views

  • Euro chick Virginia Sun parting long legs outdoors to display teen cunt

    Euro chick Virginia Sun parting long legs outdoors to display teen cunt


    1443 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

  • Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!

    Pengalaman Dengan Pembantu Yang Perawan!


    1355 views

    Duniabola99.org – Pembokat gue cewek umurnya +/- 16 tahun, anaknya putih, bersihlumayan cakep. Postur badannya agak pendek kira-kira 158 cm beratnya kurang lebih 43 kg.
    Kejadiannya waktu Nyokap Bokap gue lagi ke luar kota, Gue pas
    lagi nyetel laser Bokep diruang TV, terus kebetulan dia lewat mau beresin Kamar gue.

    Dia sempet ngeliat orang bule lagi begituan di TV, tapi belagak
    enggak pengaruh, kira-kira 5 menit dia dikamar gue, gue yang
    udah ngaceng nyelonong juga ke kamar, dia lagi nungging beresin
    tempat tidur gue, dia nggak tau kalo gue udah di dalam kamar gue
    terus gue pegang pundaknya, dia sempet kaget, terus balik badannya
    pas gitu gue cipok aja bibirnya.
    dia kayaknya kaget banget tapi nggak berusaha ngelawan (takut kali)
    gue lepasin cipokan terus gue tanya :
    “Udah pernah cipokan belum?”
    “er..eh…mas kok gitu sih”
    “Enak nggak..?” gue pancing
    “Nggak tau ah…” katanya
    “Mo lagi nggak?”
    belum sempet dia jawab gue udah lumat lagi bibirnya, kali ini
    dia kayaknya lebih pasrah. Pikir gue kesempatan niih
    Terus tangan kiri gue pegang teteknya diluar t-shirtnya sementara
    tangan kanan gue megang pantatnya.
    Kayaknya doi enjoy banget, enggak lama gue rebahin dia diatas
    tempat tidur gue sambil gue tindihin dia.
    Gue buka zipper jeans gue ama pelorotin celana dalam gue,
    batang gue udah berdiri.Gue pegang tangan kanan dia terus
    gue suruh genggam batang gue.
    “Gerakin tangan kamu Nit…”
    “mass,… kan malu….nih saya”
    “Enggak ada siapa-siapa kok malu..”gue jawab
    Rupanya dia udah terangsang juga. Gue keatasin t-shirtnya sampe kelihatan bra-nya warna krem toketnya sih sedeng-sedeng aja, terus gue ciumin branya (untungnya doi abis mandi) wangi mek!
    Gue singkap bra-nya kelihatan teteknya terus gue kulum puting nya dia, dia kelojotan
    “ahh….mas….geli”
    “ntar juga enak”
    5 menit gue cupangin teteknya, sementara tangan doi udah mulai
    jago ngocokin batang gue. Gue pelorotin celan pendek dia bareng
    ama celana dalamnya. Dia kayaknya kaget
    ” mass… jangan….mas”
    “Saya cuma mo liat doang kok” gue kelesin sambil gue cipok
    biar dia nggak ngomong lagi
    jembutnya hitam halus nggak banyak, terus gue colok2 ma jari
    tengah
    “eh…ehhhh….ssaakit mas..”
    “ntar juga enak, abis barang kamu sempit juga”
    Gue masih terus dikocokin, barang gue udah tegang abis mo
    keluar tapi gue tahan.
    Gue sempet kangkangin paha doi pake badan gue terus gue arahin batang
    gue ke lubang doi, doi tetep megangin barang gue, sempet gue
    oles-olesin barang gue ke lubang dia, dia udah basah juga (bag.
    dalamnya & barangnya nggak terlalu becek)gue teken kepala barang gue
    sampe ilang kepalanya. Dia udah ngerang-ngerang sakit tapi enak
    gue cabut kepala barang gue terus gue olesin ludah gue.
    Gue tancep lagi kali ini rada licinan dikit.
    Setengah batang gue udah masuk kedalam lubangnya terus gue udah mulai
    ngocok keluar masuk lubangnya, nmakin lama makin licin dan nggak
    terasa lagi semua batang gua udah masuk
    “Mmmaas……” dia ngejerit pas gue teken seemuanya masuk.
    Gue angkat kakinya keatas biar tambah dalem masuknya.
    “Mmass ccepeeet mass…”
    “Nit…barang kamu enak bbanet”
    “Kocook mas….argh….”
    3 Menitan ada gue entotin dia akhirnya gue udah nggak tahan
    mo keluar gue tancep yang dalem trus gue keluarin di dalam
    crettt….cerrttt….crret.
    Sejak darii itu gue sering ******* ama dia kalo punya kesempatan
    sampe akhirnya dia hamil.
    Itu perawan pertama yang gue dapetin. Nanti gue sambung lagi
    ceritanya waktu gue ngentotin dia di Kamar Mandi dia pas lagi
    Hamil muda, yang ternyata memeknya lebih enak ketimbang waktu gue
    perawanin.

     

    Baca Juga :
  • Bercinta dengan Istri Sahabatku Sendiri

    Bercinta dengan Istri Sahabatku Sendiri


    1337 views

    Duniabola99.org – Hai, namaku Dio. Saat ini aku sudah bekerja di sebuah perusahaan swasta yang cukup besar di Bandung. Perusahaan tempat aku bekerja memperbolehkan suami istri bekerja pada kantor yang sama, asalkan beda bagian. Begitulah Dodi, sahabatku. Aku dan Dodi di bagian IT sedangkan istrinya Shinta di bagian keuangan. Aku dan Dodi jadi teman baik sejak proses penerimaan karyawan di perusahaan ini, sebab aku dan Dodi satu angkatan. Sedangkan Shinta beda 1 tahun dibawahku.

    Dimulai dari punggung kemudian turun kepinggang dan paha Shinta. Tangan Shinta pun mulai aktif mengelus-elus tubuhku. Tapi saat tanganku menyentuh sisi payudaranya, tangan Shinta menekan tanganku untuk meremas payudaranya lebih kencang. Otomatis akupun mulai meremas payudara Shinta dari luar. Shinta mulai melenguh menikmati remasan tanganku di payudaranya.
    Ada sesuatu tentang Shinta yang selalu mengganggu tidurku semenjak aku bertemu dengan dia. Saat aku diperkenalkan ke Shinta oleh Dode, aku merasa ada suatu getaran aneh. Rasanya seperti bertemu dengan seseorang yang sudah sangat aku kenal. Aku rasa Shinta pun merasa demikian, sebab saat aku menjabat tangannya, aku dan dia sama-sama terdiam sesaat saling memandang dengan penuh arti. Setelah beberapa saat aku melepas jabatan tangan tadi dengan berat hati, sebenarnya sih aku masih mau megang, tapi gak enak sama Dodi, terlihat Shinta pun agak berat melepas jabatan tanganku.
    Sejak saat itu ada hubungan aneh antara aku, dodi dan Shinta. Didepan dodi, aku dan Shinta berlaku biasa saja, seperti layaknya kenalan biasa. Tapi disaat aku bertemu dengan Shinta berdua secara tak sengaja disela-sela jam kantor, kami berdua jadi akrab sekali. Tak bisa aku lupakan senyumnya yang selalu terkembang saat bertemu aku, dan antusiasmenya menanggapi obrolan denganku. Bahkan kadang-kadang Shinta berlaku agak manja menanggapi candaanku.
    Aku yakin sekali Shinta merasa kalau aku sangat suka padanya, dan akupun merasa Shinta memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi ya apa daya, Shinta kan sudah jadi miliki Dode, sahabatku. Akhirnya aku cuma bisa memendam rasa suka yang aku akui sangat salah. Tapi aku agak kasihan juga sih sama Dode, terlihat kadang-kadang Shinta memaksa Dode “berubah” mengikuti gayaku. Memang sih Dode agak ketingalan jaman, jelas beda sama aku yang masih bujangan.
    Tapi semua jadi berubah sejak jumat kemarin. Hari jumat itu Dode tidak masuk kantor, aku tidak tau kenapa. Sorenya saat jam pulang kantor, turun hujan yang sangat lebat. Aku memang agak terlambat pulang seperti biasa, saat sampai ke lobi, aku melihat Shinta sedang duduk menunggu hujan reda.

    “Hai Shin, nunggu hujan berhenti ?” tanyaku.
    “Iya, lebat banget. Mana gak bawa mobil lagi” jawab Shinta.
    “Dode kemana ?” tanyaku lagi
    “Oh dia hari ini izin, ke jakarta sampe hari minggu. Ada keperluan sama keluarganya” jawabnya.
    “Kok kamu gak ikut ?” tanyaku
    “Males” jawab dia singkat sambil tersenyum nakal. Akupun ikutan tersenyum. Dasar…
    “Ya udah bareng aku aja ya, aku anterin pulang”. tawarku
    “Mau sih, tapi sebenernya aku mau ke BIP dulu. Ada yang mau aku beli” kata Shinta dengan tatapan agak memelas.

    “Ya udah aku anterin juga” jawabku cepat.
    “Bener nih mau nganterin ?” tanya Shinta dengan tatapan menyelidik.
    “Ah kayak sama siapa aja” kataku sambil menarik tangannya agar mengikutiku. He..he..he.. kalau enggak ada Dode kadang-kadang aku jadi lupa diri, padahal kalau ada temen yang perhatiin tingkah polah kami berdua bisa gawat kalo beritanya sampe ke telinga Dode.

    Akhirnya aku mengantar Shinta ke BIP. Ternyata dia cari buku yang kata temennya bagus. Sepanjang perjalanan aku dan Shinta sangat akrab. Mungkin kalau diperhatikan seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak pertemu. Maklum biasanya kan ada Dode, jadi harus jaga sikap. Kadang-kadang tanpa sadar tanganku sudah menggandeng tangannya. Biasanya setelah beberapa saat kami berdua sama-sama tersadar dan melepas gandengan sambil saling tersenyum. Apalagi setelah membeli buku Shinta mengajakku melihat-lihat barang di toko-toko lain. Hmm.. rasanya jadi kayak ABG lagi pacaran.

    Setelah puas jalan-jalan aku mengajak Shinta untuk ngobrol di starbuck yang ada di depan BIP. Aku dan Shinta mengobrol dan bercanda tidak ada henti. Jujur saat itu aku sudah lupa kalau Shinta sudah menjadi istri sahabatku sendiri. Aku lebih merasa Shinta adalah kekasihku yang sudah lama tidak bertemu.
    Setelah 1 jam mengobrol akhirnya aku mengajak Shinta untuk pulang. Waktu itu aku parkir di basement agak diujung. Sampai di mobil setelah menghidupkan mesin dan AC, aku memandang Shinta yang duduk disebelahku. Tanpa sadar tanganku membelai rambutnya dan berkata. “Shin kamu cantik banget…”. Shinta cuma tersenyum lebar memandangku.

    Shinta memang wanita yang sangat cantik. Kulitnya putih mulus, rambut lurusnya hitam legam sangat terawat, bibir tipis berwarna merah muda walau tanpa lipstik.. hmmm jujur aku sering menghayal untuk mengecup bibir imut itu. Badannya sangat seksi dengan lekuk-lekuk menyerupai gitar, ditambah pantat agak tonggeng dan payudara 34B, walaupun tidak besar tapi membuat keseluruhan tubuh Shinta sangat proposional, tidak kalah dengan model-model yang biasa muncul di majalah pria dewasa. Sering aku merasa sangat cemburu kalau membayangkan Dode menggumuli tubuh montok ini.

    Kemudian tanpa sadar aku mengecup keningnya. Shinta tersenyum makin lebar. Merasa Shinta sangat welcome terhadapku, kemudian aku mengecup bibir Shinta. Shinta secara otomatis menutup matanya, menikmati datangnya bibirku di bibirnya. Gila, rasanya dasyat, mungkin karena aku sudah membayangkan mengecup bibir mungil itu sejak lama. Awalnya aku cuma mengecup kecil bibir Shinta, tapi kemudian aku mulai mengemut bibir bawah Shinta. Shinta pun membalas dengan mengemut bibir atasku. Sungguh aku dan Shinta sudah tidak memperhatikan kalau bisa saja ada orang yang tiba-tiba lewat dekat mobil kami.
    Sambil mencium Shinta dengan ganas, Tanganku mulai aktif mengelus-elus tubuh Shinta.

    Aku mulai melepas kanShing blouse Shinta satu persatu. Setelah empat kanShing atas Shinta terbuka aku mulai meremas payudara Shinta di branya. Tapi karena tidak puas, aku mengangkat bra tersebut dan mulai meremas langsung payudara Shinta. Sesekali aku memutar-mutar puting susu Shinta yang agak besar tersebut. Shinta melenguh makin keras. Bahkan kadang-kadang ciumannya terlepas karena Shinta tak mampu menahan nikmatnya remasan tanganku dipayudaranya. Tangan Shintapun mulai berani mengelus-elus penisku dari luar.

    Merasa posisiku agak kurang nyaman aku nekat menurunkan posisi tempat duduk Shinta menjadi rata sehingga tubuh Shinta terlentang dan pidah ke sisi tempat Shinta duduk. Setelah pindah aku menindih tubuh Shinta dan meneruskan ciumanku. Setelah beberapa lama aku turunkan ciumanku ke pentil payudaranya. Shinta melenguh keras saat aku mengemut pentil besarnya bergantian kiri dan kanan. Tiba-tiba Shinta membuka pahanya sehingga tubuhku bisa tepat diantara selangkangannya. Terasa penisku tepat berada diatas vaginanya. Terasa Shinta mulai menggerak-gerakkan pinggulnya sehinga penisku dan vaginanya saling bergesekan walaupun masih dihalangin celana panjangku dan CDnya. Birahiku pun memuncak dan ikut mengerak-gerakkan pinggulku, menyebabkan gesekan antara vaginanya dan penisku makin hebat.
    “Shin, cari tempat yang lebih enak yuk” ajakku dengan nafas sedikit ngos-ngosan.
    “Boleh, tapi dimana ?” tanya Shinta dengan muka merah karena birahi.
    “Kita buka kamar hotel aja” jawabku
    “Ayo..” kata Shinta pasrah.

    Aku segera bangkit dan membereskan pakaianku. Begitu juga Shinta yang payudaranya sudah terbuka lebar akibat perbuatanku. Aku segera mengarahkan mobilku kearah lembang mencari hotel yang enak. Setelah menentukan pilihan aku memesan kamar. Petugas hotel mempersilakkan kami masuk ke kamar walau dengan wajah sedikit curiga. Terang aja curiga, soalnya kami datang untuk menginap dengan pakaian kantor dan tanpa tas yang mungkin menyimpan pakaian layaknya orang menginap dihotel.
    Sampai dikamar aku segera mengunci pintu, sedangkan Shinta masuk sebentar ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, aku memeluk Shinta dari belakang saat dia melepas aksesoris yang menempel ditubuhnya.

    “Shin, kamu pasti sudah tau dari dulu kalau aku sayang banget sama kamu” bisikku di telinganya.
    “Aku tau kok mas” jawabnya “Aku juga sayang banget sama kamu. Gak tau kenapa” Lanjut Shinta.
    Aku membalikkan tubuh Shinta sehingga menghadapku. Kemudian aku memeluknya dengan erat. Shinta pun terasa sangat erat memelukku. Aku melepas pelukkanku dan mulai mencium bibirnya lagi. Shinta membalas ciumanku dengan ganas.

    Merasa kurang nyaman berciuman sambil berdiri aku mengangkat tubuh Shinta dan merebahkannya di tempat tidur. Akupun menindih tubuh Shinta dan meneruskan ciumanku.
    Satu persatu aku melepas kanShing Shinta hingga lepas. Kemudian aku melepaskan baju dan branya. Shinta membantuku untuk melepaskan baju dan bra dari tubuhnya.
    Setelah terlepas, aku mengarakan ciumanku ke payudaranya. Bergantian aku mengemut dan memutar-mutar pentil payudaranya. Sesekali aku remas perlahan sampai agak keras. Shinta hanya bisa melenguh pasrah saat aku aktif berkerja merangsang payudaranya.
    Tangan Shinta mulai melepaskan kanShing kemejaku satu persatu. Akhirnya aku lepas saja kemejaku sehingga aku dan Shinta sama-sama bertelanjang dada. Aku meneruskan ciumanku di payudaranya sambil sesekali meremas-remas pantatnya yang bahenol. Tidak puas-puas aku meremas-remas pantat itu. Akhirnya aku membuka kanShing roknya dan menurunkan rok dan D Shinta hingga dia telanjang bulat. Selesai menurunkan rok Shinta akupun membuka celanaku hingga akupun telanjang bulat seperti Shinta. Setelah itu aku mencoba membuka paha Shinta dan berusaha mencium vaginanya.

    “Ah.. mau ngapain” tolak Shinta saat aku mencoba mencium vaginanya. Sepertinya Shinta belum pernah menerima perlakuan seperti itu sebelumnya.
    “Tenang sayang, percaya deh sama aku” jawabku menenangkan Shinta. Aku berusaha membuka pahanya lagi. Walaupun awalnya Shinta agak menolak tapi kemudian Shinta pasrah mengikuti kemauanku. Kemudian aku mulai mencium vagina Shinta. Tubuhnya sempat terlonjak sesaat. Shinta benar-benar kaget terhadap hal yang baru kali ini dialaminya itu. Tapi kemudian Shinta terbiasa, bahkan melenguh setengah teriak saat aku mulai menjilati klitorisnya.

    “Ah…ahh..ahh.. aduh mas enak banget” erang Shinta saat aku gencar menjilati klitorisnya. “AKHHH..” teriak Shinta tertahan saat aku menghisap klitorisnya yang tidak terlalu besar itu. Tangan Shinta makin menekan kepalaku untuk terus menghisap dan menjilati klitorisnya. “Akh.. mas enak banget mas…” lenguh Shinta terus menerus.

    Sesaat kemudian tangan Shinta menarik tubuhku keatas. Aku tahu Shinta sudah tidak tahan agar vaginanya cepat dicoblos oleh penisku. Aku menyejajarkan tubuhku diatas tubuh Shinta dan mulai mengarahkan penisku ke vaginanya. Karena tidak sabar Shinta ikut menarik penisku ke arah vaginanya. Saat penisku menyentuh gerbang vaginanya, terasa sudah sangat basah disana. Shinta sudah benar-benar sangat terangsang. Aku dorong penisku perlahan. Vaginanya terasa masih peret. Ya walaupun sudah tidak perawan karena sudah menikah, tapi Shinta masih dalam hitungan pengantin baru, diapun belum pernah punya anak, sehingga vaginanya masih terasa kuat mencengkram penisku.

    Aku mulai memaju mundurkan penisku, menimbulkan gesekan-gesekan nikmat antara penisku dengan vaginanya. Aku mulai makin gencar menusukkan penisku ke vaginanya. Shinta hanya melenguh pasrah sambil menutup matanya menikmati penisku mengobok-obok vaginanya.
    “Terus mas, terus. Gagahi aku mas, aku sudah nunggu dari dulu” ceracau Shinta menikmati tusukan penisku di vaginanya.

    Kemudian aku mengangkat kedua kaki Shinta kepundakku. Kemudian aku meneruskan tusukanku. Dengan posisi ini aku lebih mudah mengatur irama tusukanku. Kadang-kadang aku tusuk perlahan, tapi kemudian tiba aku tusuk dengan cepat. Kadang-kadang lurus, tapi kemudian aku tusuk sisi-sisi vagina yang bisa terjangkau. Shinta cuma bisa berteriak-teriak keenakan. “Gila.. gila, lagi mas…lagi mas..” lenguhnya keenakan.

    Kemudian aku bangunkan tubuh Shinta dan merubah posisi sehingga Shinta ada diatas sedang aku terlentang. Mengerti posisi yang aku inginkan Shinta langsung menggerakkan pinggulnya dengan liar sambil tangannya bertumpu pada dadaku. Tanganku yang bebas meremas-remas payudaranya, menambahkan sensasi but Shinta. “Akh…Akh…Akh…” Shinta berteriak agak melengking menikmati gesekan nikmat di kemaluannya.
    Tiba-tiba tubuh Shinta bergetar, Shinta telah mencapai puncak orgasmenya. Tubuhnya kemudian jatuh ketubuhku. Aku yang belum sampai membalik tubuh Shinta sehingga tubuh Shinta dibawah sedang aku diatas. “Sebentar ya sayang, aku juga dah dikit lagi” kataku ke Shinta yang masih menikmati sisa-sisa orgasmenya.

    “Iya mas, terusin aja, masih enak kok” kata Shinta. AKu mulai goyangan dan tusukan penisku ke vaginanya. Shinta masih melayani dengan menggerak-gerakkan pinggulnya walau tidak sehebat sebelumnya.
    “Shin aku mau keluar nih” kataku. Shinta memelukku erat, Aku mengerti, akupun ingin sekali menumpahkan spermaku ke vagina Shinta. Cret..cret..cret sampai 6 kali aku memuntahkan spermaku ke vagina Shinta. Shinta yang merasa sperma hangat sudah mengalir divaginanya perlahan mengendurkan pelukannya. Akupun bergeser untuk berbaring disebelah Shinta. Kemudian aku dan Shinta pun tertidur kelelahan.
    Entah berapa lama aku tertidur. Aku terbangun ketika merasa Shinta berbaring diatas dadaku sambil mengelus tubuhku. Akupun mengelus rambutnya yang bagus.

    “Mas..” kata Shinta. “Ya sayang” jawabku.
    “Maaf ya pas kita ketemu aku dah nikah…” kata Shinta.
    “Trus mas,” lanjut Shinta “mas bisa cari cara supaya kita bisa bersama selamanya ?” kata Shinta lagi.
    “Iya sayang, pasti aku cari caranya” jawabku sambil mengelus rambutnya, walau dalam hati merasa sangsi apakah ada cara itu.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik Gambar Dibawah ini jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • SEXY_THAI_SLUT_RUNS_INTO_PAIR_OF_HORNY_UK_TOURISTS

    SEXY_THAI_SLUT_RUNS_INTO_PAIR_OF_HORNY_UK_TOURISTS


    1412 views

  • Latina pornstar Allie Haze menanggalkan kemeja putih dan bretel untuk berpose telanjang

    Latina pornstar Allie Haze menanggalkan kemeja putih dan bretel untuk berpose telanjang


    1616 views

    Duniabola99.org– adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang
    begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD
    disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari
    model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap
    harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!

     

  • BERAWAL DARI BERMAIN STRIP POKER

    BERAWAL DARI BERMAIN STRIP POKER


    1961 views

    Duniabola99.org – Pengalaman terjadi ketika saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang. Panggil saja saya, Budi. Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama. 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan

    Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota J yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik. Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke LN menjadi tidak mungkin.

    Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal. Saya, Rika, Nova, dan Jenni memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B.

    Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah Jenni dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota. Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana. Sekalian liburan kata kami.

    Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B. Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar. “Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi,” kataku. “Budi, kamu tidur di sofa aja yah!

    Kita berdua ambil ranjangnya!” sahut Nova. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu….” komplainku. “Maunya..” kata Jenni sambil mendorong diriku ke arah sofa. Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan.

    Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan. Rika akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B. Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda. Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya.

    Rika : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Rika sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH- nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberikannya. Senyumnya manis sekali.

    Nova: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Rika. 34C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberikan senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik?

    Jenni: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi.

    Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan Jenni. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.

    Jenni : “Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam.”

    Nova : “Kita main kartu aja yuk”

    Budi : “Memangnya bawa?”

    Nova : “Bbawa kok. Rika, ayo dikeluarin. Kita main poker aja.

    Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya.” Kami pun bermain selama satu jam ketika Nova menyeletuk.

    Nova : “Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?”

    Budi : “Maksud kamu, Nov?”

    Nova : “Strip poker !!”

    Budi : “Gila kamu, Nov!”

    Nova : “Kaga berani?” Saya lagi terpatung dengan keberanian ide Nova.

    Jenni : “Siapa takut? Berani kok walau ada Budi!” Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga. Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.

    Nova : “Berani tidak, Bud? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?’ Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.

    Budi : “Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!”

    Nova : “Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?”

    Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan. Jantungku makin berdebar kencang dan kelaminku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.

    Budi : “Ya dah.. Aturannya gimana nih Nov?”

    Nova : “Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?” Kami semua setuju.

    Budi : “Kita main sampai kapan? Sampai satu orang bugil atau sampai semua bugil?” Nova : “Sampai semua bugil dong! Biar adil!!”

    Jenni: “Ok deh. Tapi kasihan Budi dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam. Kita cewek-cewek kan kelebihan BH.” Nova : “Iya yah… ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh.”

    Nova langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik Jenni. BH dengan warna cream kulit. Hahahahaha… kamipun tertawa bersama.

    Nova : “Ayo mulai! Sudah adil kan, Bud?

    Kita masing-masing cuma punya 3 modal.”

    Budi : “Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?”

    Nova : “Hmm… TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!”

    Budi : “Kalau yang sudah bugil kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!”

    Nova : “Banyak nanya yah kamu, Bud! Gimana Jen?”

    Jenni : “Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!” Wah asyik nih peraturannya… tetapi otakku sudah mulai pindah ke kelamin nih.. “Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!”

    Nova : “Ih kamu, Bud…. Mau dong!!”

    Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!” Jenni dan Nova tertawa terbahak-bahak

    . Nova : “Tapi kalau kamu yang sudah bugil dan kalah gimana, Bud? Saya hisap tititnya yah!!”

    Jenni : “Wah saya juga mau hisap titit Budi!” Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga. Permainan pun dimulai. Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat.

    Jenni segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya. Jenni hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh Nova. Nova :”Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Budi, mau suruh Jenni buka apa?” Wow, thanks Nova! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, dada Jenni akan terbuka.

    Budi : “Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!” Jenni dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan. Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata.

    Nova : “Jen.. mana boleh ditutupin dadanya. Buka dong!” Nova menggaet tangan penutup payudara dengan segera.

    Jenni sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. Jenni tertarik tangannya, memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah.

    Jenni : “Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat dada gue.” Jenni dan Nova tertawa.

    Ini membuat Jenni jadi relaks dan pasrah dadanya terpampang jelas. Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, tititku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan. Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan.

    Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan titit yang sudah mengeras sejak tadi. Saat itu, Nova, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja. Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu tititku seluruhnya terlihat. Nova : “Wah sudah keras yah, Bud! Bagus lho bentuknya!”

    Budi : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!”

    Rupa-rupanya Nova sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan tititku langsung dipegangnya. Dengan gemas Nova mulai mengocok tititku sambil sesekali dijilatnya. Tentu saja saya tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas-remas payudara Nova yang cukup besar. Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya

    . “Ahh.. Enak banget, Bud! Terus hisap..” Sambil menghisap payudara Nova, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya.

    Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. Nova membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri. Tititku yang menjadi lepas dari pegangan Nova, langsung disambut Jenni dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum tititku. Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan titit menjulang langit. Nova melanjutkan memberikan payudaranya untuk saya hisap dan Jenni kembali mengulum tititku.

    Tangan saya mulai bergerilya ke vagina Nova. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitorisnya. Licin sekali. Nova pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah. Jenni yang melihat Nova mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku.

    Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir 69 tersebut sangat mudah terjadi. Tanganku pun menggosok vagina Jenni yang juga sudah sangat basah. Tangan kiri di vagina Jenni, tangan kanan di vagina Nova. Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat. Jenni dan Nova blingsatan dibuatnya.

    Jenni berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di tititku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat seksi. Nova menyusul dengan teriakan yang tidak kalah seksinya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya. Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam.

    Aku menghampiri Nova dan membuka lebar-lebar selangkangannya. Terlihat vagina bersih yang sangat indah. Bulu- bulu halusnya sangat seksi. Aku mulai menggesekkan kepala tititku ke vagina Nova. Ah….. licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini.

    Nova yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan. Nova semakin meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Bud” “Terus Bud… Enak… ahhh… aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget Titit lu Bud!! Gue dah sampe nih” “Baru digesek aja dah enak gini yah, Bud… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Bud..”

    “Serius lu, Nov? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih.”

    “Iya, Bud… Gue pengen ngerasain titit lu di dalam gue… di luar aja dah enak, apalagi di dalam.” Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam vagina Nova.

    “Oww.. pelan-pelan Bud.. Sakit tahu!!”

    “Ok, Nov.. gue pelan-pelan nih” Pelan-pelan kepala titit gue mulai terbenam di vagina Nova. Terasa mentok.

    Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah?

    “Nov, udah masuk belom sih?” Nova yang mulai meringis menahan sakit,

    “Kayaknya sih belom deh… tapi terusin aja.”

    “Lu yakin, Nov? Kayaknya lu kesakitan gitu.”

    “Terus aja, Bud. Gue pokoknya mau titit lu di dalam gue.”

    “Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..” Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan Nova, akhirnya tititku masuk juga sepenuhnya.

    “Wah.. Nova… kayaknya titit gue dah masuk semua nih”

    “Iya.. Bud…” sambil menahan sakit

    “diam dulu, Bud.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit..” Ahh.. nikmatnya vagina perawan.. tititku berasa banget diremas-remas oleh vagina sempit Nova. Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan- pelan pantatku. Keluar masuk secara perlahan. Nova pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di vaginanya.

    “Pelan-pelan yah Bud… masih sakit tapi dah mulai enak nih… vagina gue berasa penuh banget diisi titit lu” Jenni yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya. “Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?” Jenni pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama.

    “Gila.. gila.. titit lu beneran masuk ke vaginanya Nova, Bud!”

    “Iya Jen.. Enak banget vagina Nova.. gue bisa ketagihan ngentot nih.” Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku.

    Nova pun semakin mendesah menggila.

    “Ahhh… Ohhh…Ahhh…Ohhh…Bud.. gue mau sampe lagi nih”

    “Barengan Nov.. gue juga mau sampe..” Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi.

    “Ayo.. Bud… kita bbaaareeennggg….” Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim Nova.

    Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah Nova. Jenni yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati tititku lagi dan menghisapnya dengan lembut.

    Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan- hisapan Jenni. Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat tititku menjadi tegang kembali.

    “Bud, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke vagina.”

    “Iya, Jen.” Jenni pun mengambil posisi WOT dan mulai menggesek-gesek vaginanya di atas tititku. “Enak banget, Jen”

    Goyangan lembut Jenni membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah. Jenni merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati. Sekarang dia sedang menggesekkan kelaminnya dengan kelaminku. Ah.. kepengen masukin d.

    Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas. Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat vagina yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya Nova. Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap. Tititku langsung berkedut-kedut melihatnya. Kuarahkan tititku ke vaginanya.

    “Bud, jangan dimasukkin yah!”

    “Kenapa Jen? Sudah tidak tahan nih”

    “Jangan Bud… jangan sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati. Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala tititku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala tititku di muka vagina Jenni.

    “Ah… iya Bud.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh… Ahhh” Jenni mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.

    Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan titit. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan Jenni.

    “OOhhhh… AHhhhh..enak Bud… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.” Jenni mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan O-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali.

    Aku melihat Jenni mengalami orgasme yang sangat seksi sampai aku terdiam terkesima. Jenni cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan Jenni. Nova yang telah cukup beristirahat dan melihat Jenni telah lemas mengambil alih situasi. Dipegangnya tititku dan dikocoknya perlahan.

    Tititku yang masih belum puas dengan Jenni membuat otakku segera beralih ke Nova dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke Nova. Lagi pula tititku bisa coblos ke dalam Nova. Dengan segera kubalikkan Nova dan kucoba Doggy style di sebelah Jenni yang masih terbaring lemas. Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat..

    Walaupun Nova yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari Jenni. Jenni membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan. Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. Di sini aku sedang jatuh cinta dengan Jenni, tetapi tititku sedang menikmati pelayanan Nova, dan Jenni tersenyum kepadaku. Ah bingung….. Aku pun tersenyum balik ke Jenni sambil semakin keras menyodok Nova.

    Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat Nova tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi. Aku memperlambat sodokanku agar Nova bisa menikmati orgasmenya. Jenni bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku. “Hisap Bud! Biar lu tambah seru!”

    Ah.. nikmatnya tetek Jenni.. Kenyal tetapi kencang. Tentu saja akibat tetek Jenni yang nikmat, goyanganku ke Nova semakin bertambah cepat.

    “Gila lu Bud, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue.. mauuuuu… Ahhhhh…” Nova pun orgasme lagi. Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek Jenni sambil doggy ke Nova dan akhirnya.. croott…croott… dua kali aku semburkan spermaku.

    “Bud enak banget disemprot elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.’ Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan titit ke dalam vagina Nova sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit payudara Jenni.

    “Enak yah Bud, isap tetek gue dan ngentot-in Nova”

    “Iya Jen! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya.” “Udah dong Bud, cabut titit lu. Pegel nih nungging melulu” timpal Nova. Kucabut tititku tetapi pandanganku terus menatap mata Jenni. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan bugil. Jenni di kananku, Nova di kiriku. ****** Tok tok tok..

    Pintu kamar hotel diketuk. Nova yang telah bangun lebih dulu membuka pintu dan Rika terlihat telah sampai dihantar oleh orangtuanya.

    “Eh.. Rika” Nova panik

    “Bokap Nyokap lu mana?”

    “Tenang Nova, mereka cuma menghantarku kok.. tadi langsung jalan lagi ke kota C.” “Wah… lega.. gue pikir mereka mau masuk ke dalam.”

    “Memangnya kenapa Nov? Eh… lu kok kaga pake BH?”

    “Itu dia Rik.. takut ketahuan.. Gue kemaren berhasil nih” “Berhasil apaan sih, lu?”

    “Gue kasih perawan gue ke Budi!!”

    “Haahh?? Yang bener lu? Jenni juga? Kita semua kan memang kepengen banget dientot Budi!!”

    “Jenni belum.. masih perawan dia.. kayaknya takut.. tapi udah main juga sama si Budi, cuma belum dimasukin aja.”

    “Gue jadi horny nih, Nov. Budi di mana? Mau gak yah dia?”

    “Masih tidur tuh.. lu bangunin aja.. laki-laki kalo dikasih perawan mana ada yang nolak.”

    “Hahahaha…bener juga lu!”

    “Tuh lihat, Rika. Ada yang menonjol di selimut. Dia masih telanjang lho. Kita kemaren tidur begitu gayanya.”

    “Jenni mana, Nov? Kok kaga ada?” “Lagi di kamar mandi. Tuh lu urus si Budi aja. Pagi-pagi dah tegak gitu. Lu hisap aja dulu tititnya.” Rika pun menghampiri ranjang dan segera menarik selimut sehingga tititku terbuka dengan leluasa.

    Aku yang masih tidur tidak sadar apa yang sedang terjadi hanya mengetahui kalau tititku mengalami kenikmatan. Perlahan-lahan kubuka mataku berpikir Nova atau Jenni sedang mengulum si junior.

    “Hah? Rika? Ngapain lu?” tanyaku tanpa berusaha melepaskan diri. Lagi enak kok masa melarikan diri. Betul gak?

    “mmlammggii hissmmmaaapp mttiimmtiitttmm mmlu” Jawab Rika dengan tidak melepaskan muatan di mulutnya.

    “Hahahaha” Nova tertawa geli.

    “Lanjutin aja Rik, si Budi kaga nolak tuh.. cuma ngeliatin lu sambil merem melek gitu.” Jenni yang mendengar tertawanya Nova, segera melongok keluar dan cukup kaget melihat Rika sedang mengulum tongkat kenikmatanku.

    “Eh.. Rika… baru sampe langsung sarapan aja nih” tukas Jenni dengan nada yang menunjukkan kekagetan. Jenni keluar dari kamar mandi sambil masih mengeringkan rambutnya. Body Jenni memang luar biasa.

    Aku tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh langsing dengan payudara yang sempurna itu.

    “Budi.. jangan ngeliatin gue aja dong.. Rika dah nafsu tuh… puasin gih… kayak lu puasin kita berdua kemarin. Iya gak Nov?”

    “Iya Jen.. Ayo Bud.. Puasin Rika.. Perkosa dia.. hahahaha..”

    “Kaga usah diperkosa.. orang gue mau secara sukarela kok” timpal Rika. Mendengar jawaban Rika, aku segera beraksi.

    Kucium bibirnya dan kami melewatkan beberapa menit melampiaskannya sambil bertukar air liur. Rika badannya kecil sehingga dengan mudah kuangkat dari tepi ranjang dan meletakkannya di ranjang. Kudekati Rika dan menciumnya lagi. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Payudara Rika aku pijat dan remas-remas halus. Kaos ketatnya segera kubuka memperlihatkan tetek mungil yang kencang. Pentilnya telah keras menjulang ke atas.

    Pentil yang bagus dan segera kulumat.

    “Ohh.. enak banget Bud.. terus Bud….aahhh.. ahhh..” Rika meracau kenikmatan. Hisapan dan kulumanku pun bertambah keras. Tititku sudah sangat kencang sekali. Dengan sedikit agak kasar kulepaskan semua pakaian yang masih melekat di Rika. Wow.. ternyata Rika mempunyai bulu jembut yang sangat lebat. Lebat tapi terlihat sangat rapi dan terawat.

    Kudekati vaginanya dan tercium wangi vagina yang merangsang. Tapi Jenni punya lebih wangi. Ah.. Jenni lagi.. ini ada gadis yang sukarela memberikan perawannya, kok masih mikirin perempuan lain. Kulirik Jenni dan kulihat dia tersenyum penuh pengertian. Kujilat vagina Rika sambil terus melihat Jenni. Jenni pun tersenyum terus dan memberikan anggukkannya seakan-akan mengerti kalau aku sedang bertanya bolehkan aku menjilat memek perempuan lain.

    “ Ohh…oohhh… enak banget Bud.. baru dijilat aja gue dah kayak gini..”

    “Suruh Budi ngentotin elu, Rik… Pelan-pelan yah Bud.. Kemaren gue cukup sakit lho” Nova menghangatkan suasana.

    “Iya Bud.. masukin dong buruan.”

    “Yakin lu, Rik?” Aku bertanya kepada Rika tetapi tatapanku kembali ke Jenni. Jenni pun mengangguk kembali. Aku pun segera membuka lebar selangkangan Rika.

    Vagina Rika terlihat sangat imut, karena memang Rika orangnya cukup kecil. Tinggi badannya hanya di bawah bahuku sedikit. Perlahan-lahan aku dorong tititku ke dalam vagina Rika. Rika yang sudah sangat basah hanya bisa mendesah. Kepala tititku sudah masuk sepenuhnya tetapi seperti ketemu tembok.

    “Siap Rika? Ini dah di depan selaput dara nih. Tinggal gue sodok masuk” Entah kenapa sekali lagi aku melirik ke Jenni dan Jenni pun tersenyum kembali. Senyum yang sangat manis.

    “Iya Bud.. sodok aja.. perkosa gue.. bikin gue hamil.. gue mau anak dari lu.” Rika sudah lupa daratan. Kupegang pinggul Rika dengan erat dan kudorong dengan penuh kekuatan. Blesss.. masuk sudah. Rika menitikkan air mata menahan sakit.

    “Lanjut Rik?”

    “Iya Bud. Dah mulai terbiasa nih. Rasanya penuh banget vagina gue” Proses menyetubuhi Rika pun segera berlangsung. Keluar.. masuk…keluar… masuk..pelan-pelan tetapi pasti vagina Rika semakin basah.

    “Gila….Enak..banget….Tahu gini… dari kemaren… gue…ikutan…nginep….

    ”Rika semakin larut dalam kenikmatan.

    “Ohh…ooohh…enak… aahh.. terus.. Bud.. yang cepat.. Bud!” Kuturuti kemauannya.

    Semakin cepat aku menggoyang Rika, payudaranya pun semakin liar tergoncang-goncang.

    “Bareng yah Rika.. gue juga dah mau nyemprot..”

    “Ayo Bud.. bikin gue hamil.. semprot yang banyak…AAARRRHHHH” Kami berdua pun orgasme luar biasa. Vagina Rika memeras semua sperma yang ada di tititku. Kucabut tititku dan terlihat tetesan darah perawan merembesi sprei. Noda darah perawan Rika dan Nova terlihat bersebelahan.

    Wah aku harus membeli sprei ini dari hotel. Kenang-kenangan pikirku. Jenni menghampiriku dan menciumku di bibir dengan ciuman yang sangat lembut. Tiba-tiba ada perasaan bersalah di hatiku. Sepertinya Jenni tahu karena dia bilang,

    “Tidak apa-apa Bud. Kita semua memang ingin menikmati titit lu.” dan kemudian dia menciumku lagi.

    Ciuman yang penuh mesra. Nova mengganggu ciuman kami dengan mengambil tititku dan menghisapnya. Jenni mengganguk kembali dan merebahkan tubuhku. Nova terus menikmati permainannya di bawah. Jenni menduduki kepalaku dan memberikan vaginanya untuk kuhisap. Ah.. nikmatnya memek Jenni. Kujilat dan kujilat terus sambil kami terus bertatapan mata. Aku benar-benar jatuh cinta. Pagi itu aku digilir tiga perempuan cantik.

    Jenni tetap hanya meminta digesek-gesek saja. Nova dan Rika berhasil membuatku menyemprotkan sperma di dalam mereka sebanyak dua kali. Kami baru selesai ketika kami sudah kelelahan dan kelaparan. Sudah waktunya makan siang. ****** Epilog: Kami berempat berhasil masuk universitas di kota B dan sepakat untuk mengontrak rumah untuk tinggal bersama. Orang tua kami tidak ada yang curiga.

    Mereka pun setuju mengontrak rumah lebih enak daripada kos-kosan. Bisa masak dan cuci baju sendiri. Tidak takut ada barang yang hilang. Empat tahun kuliah, sehari pasti minimal sekali aku menyetubuhi salah satu dari tiga wanita cantik tersebut. Dengan Jenni, selalu hanya gesek-gesek. Dengan Rika dan Nova, tentunya celup-celup dong. Tidak ada yang hamil karena kami menghitung kalendar dengan sangat disiplin.

    Sesudah lulus pun kami masih sering berkumpul untuk “bermain”. Nova bertemu dengan suaminya di tempat kerja. Rika bertemu dengan suaminya di kuliah S2. Jenni akhirnya menjadi isteriku. Perawannya baru diberikan pas malam pernikahan. Kami berdua punya dua orang anak. Jenni sering mengundang Nova dan Rika untuk bermalam di rumah kami. Saking seringnya, aku berhasil menghamili Nova dan Rika.

    Anak kedua Nova dan anak ketiga Rika mirip sekali denganku. Untung suami mereka tidak pernah ada yang curiga. Alasannya karena sering bergaul denganku, jadi mirip deh anaknya.

  • Pembantu Yang Hiper

    Pembantu Yang Hiper


    1545 views

    Duniabola99.org – Aku akan ceritakan kisahku saat masih duduk di kelas SMP bermain sex dengan pembantuku, perkenalkan
    namaku Bayu pengalamanku ini sungguh mustahil atau khayal bahkan aku juga pernah mempercayainya
    selanjutnya akan kuceritakan setiap alurnya.

    Saat pulang bermain bola dengan teman temanku di lapangan sekolah, jarak antara rumah dan sekolah

    cukup dekat mungkin membutuhkan waktu 10 menit jalan kaki, sesampainya di rumah ibuku sudah menyiapkan
    makanan, sehabis makan aku dipanggil oleh ibuku terlihat dari nadanya cukup penting, bergegas aku
    menemui ibuku.

    Ada apa pa?

    Duduk sini bentar, papa sama mama mau ngomong dengan kamu.

    Bayu, kamu kan sudah cukup besar sekarang dan udah bisa mengurus diri sendiri sekarang. Sebetulnya
    dulu mama kamu kerja kantoran sebelum melahirkan kamu, dan begitu kamu lahir mama berhenti dari
    pekerjaannya karena mau ngurusin kamu.

    Trus pa? Jawabku asal..

    Ya karena sekarang kamu udah smp, mama mau bekerja kembali dan ternyata kantornya mau menerimanya
    kembali

    bagus dong ma, terus memangnya kenapa pa??

    Ya kamu taukan papa pulangnya selalu malem, trus kalo mama kamu dah kerja lagi, pulangnya juga malem
    ntar. Jadi mungkin kami bakalan jarang ada di rumah. Trus nanti papa nyewakan pembantu buat ngurusin
    pekerjaan rumah. Tapi, kamu gak keberatan kan??

    Ooh gitu yah. Tapi hari sabtu minggu, papa sama mama di rumah kan??Iya kami di rumah, jadi gimana??
    Kamu gak keberatan kan Bayu??Yaudah, Bayu gak keberatan kok. Sebetulnya si aku keberatan juga.
    Biasanya ada mama tapi gak ada papa aja aku ngerasa kesepian juga di rumah. Tapi, daridulu aku emang
    gak pernah bisa nolak yang di suruh orang tuaku.

    nah gitu dong, ternyata si Bayu udah dewasa ya pa?? kata mamaku..

    iya nih. Kamu tenang aja Bayu, papa bakal cariin yang cakep biar kamu gak bosen Kata papaku sambil
    bercanda..

    Akupun ikut ketawa, aku sama sekali gak kebayang pembantu macam apa yang bakalan kerja disini. Dan
    berkat dia, aku udah dapat hampir semua pengalaman seks pria dewasaa Besoknya aku pergi sekolah
    seperti biasa, dan agak berharap juga kalo pembantu aku tu bener2 cakep.

    ( Sebelumnya kami gak pernah punya pembantu. Hari itulah pertama kalinya ada orang asing di rumah. Dan
    itu agak membuatku penasaran juga.)

    Sepulang sekolah, aku gak ikut bermain bola seperti biasa, aku kepingin cepat2 pulang ke rumah, karena
    penasaran.

    Sesampainya didepan rumah, aku jadi gugup sendiri, dan mengetuk pintu dengan tak sabar. Begitu pintu
    terbuka, sesuai dugaanklu pembantu barukulah yanbg membukakan pintunya. Dan aku agak kecewa juga si,
    ternyata gak secakep yang kubayangkan.

    Aku ngebayangkan, gimana yah kalo punya pembantu kaya bunga citra lestari (gak mungkinlah, kalo cewek
    secakep itu, paling rendah jadi barges om-om).. Huehe, setelah mengusir lamunanku, aku perhatikan
    kembali wajahnya, ternyata lumayan manis juga, dan badannya juga cukup bagus dan agak tinggi. Akupun
    menyapanya, dan agak berbasa-basi sebentar sambil berjalan ke dalam rumah.

    Hari-hari pertama si gak ada yang aneh dengan dia. Aku cukup sering memperhatikan dia. Apalagi kalo
    lagi nyapu, ugh pantatnya yang bulat dan menantang itu langsung membusung dengan bangganya.

    Walaupun aku masih kelas satu smp, aku udah sering menonton film bokep, jadi udah punya perbandingan
    soal bodi cewek. Walaupun bodinya kalah sama artis-artis bokep itu, tapi cukup membuatku terangsang
    dengan posisi-posisi tubuh yang dia lakukan sewaktu lagi mengerjakan tugasnya (emang dasar otak udah
    ngeres).

    Namun tetap aja, aku sama sekali gak berharap untuk menyentuh tubuhnya waktu itu. Aku hanya suka
    memperhatikan dia ketika dia lagi bekerja. Kelihatannya dia juga dah menyadari tatapanku ketika dia
    lagi bekerja, namun dia sepertinya gak terlalu peduli.

    Lagian aku Cuma anak berumur 13 tahun. Namun tanpa kusadari sebetulnya dia peduli, dan kayaknya dia
    juga menikmati ketika aku melihatnya dengan nafsu begitu. Seolah-olah dia sedang mengadakan
    pertunjukan untukku.

    Setelah beberapa minggu masih tetap seperti biasa. Namun dia mulai menunjukkan kelakuan aslinya
    setelah itu. Dia mulai memakai pakaian yang terbuka di rumah. Dan rok yang dipakainya pun sangat
    pendek walau tidak ketat. Namun itu justru membuat roknya gampang tersingkap dan terlihatlah celana
    dalamnya.

    Pertama kali aku melihatnya ketika dia sedang nonton tv di ruang dapur (papaku membeli tv itu khusus
    untuk pembantu biar dia gak bosen), dan kelihatnnya dia gak berusaha menutupinya, walaupun jelas-jelas
    aku berdiri di depan dia dan melihat celana dalamnya.

    Aku bener terpaku saat itu, karena itu pertama kalinya aku melihat tubuh wanita di balik roknya secara
    langsung. Apalagi di rumah sendiri. Wajahku terasa panas dan jantungku berdegup kencang, dan sikapku
    sangat kikuk jadinya.

    Dan entah kenapa dia cuek-cuek aja, malah posisinya semakin menantang. Kakinya diangkat sebelah ke
    kursi dan yang sebelah lagi dbuka lebar ke samping.

    Dan semakin jelaslah terlihat pahanya yang mulus dan terutama celana dalamnya. Cukup lama juga aku
    mondar-mandir di depan dia. Namun setelah itu aku kembali ke kamar karena aku takut dia maraha

    Sesampainya di kamar, aku masih terus keikiran kejadian tadi. Akhirnya karena gak tahan lagi, aku
    memutuskan untuk beronani di kamar mandi. Dan ternyata di kamar mandi ada benda yang baru saja aku
    lihat. Pakaian kotor pembantuku itu tergantung di kamar mandi. Dengan tak sabaran aku mulai mencari
    dan kutemukan juga celana dalam kotor pembantuku itu.

    Dengan nafsu yang tak tertahankan aku mulai mendekatkan celana dalam itu ke wajahku. Kutempelkan di
    wajahku dan kuhirup dalam-dalam aromanya. Seketika bau-bau asing menyerang penciumanku.

    Kucium juga bagian yang menutupi pantatnya. Wanginya benar-benar memabukkan, ingin rasanya aku
    menjilati anusnya setiap hari. Tangankupun mulai mengocok-kocok penisku. Kujilati bagian yang menutupi
    anusnya dengan nafsu. Waktu itu aku benar-benar berharap ada kotoran yang menempel di celana dalam
    itu.

    Maniku keluar lebih cepat dari biasanya. Lalu akupun mulai menciumi bajunya. Kuhirup aroma tubuhnya,
    ketiaknya dan bau keringatnyapun mulai membiusku. Aku dah mulai terobsesi sama dia. Padahal sebelumnya
    aku hanya seneng memandanginya ajaa

    Setelah puas menghirup semua bau yang ada di pakaian kotornya aku pun mulai mandi dan membersihkan
    badanku.

    Setelah selesai dan ketika hendak keluar, aku kaget bukan kepalang. Ternyata pintu kamar mandi gak
    kututup. Aku baru teringat, bahwa tadi aku lupa menutup pintu dan langsung mengambil pakaian kotor
    pembantuku itu.

    Dan kamar mandi itu pintunya di ujung, jadi kalo lupa nutup pintu dan gak ngeliat ke belakang, kita
    bisa gak sadar kalo kita lupa nutup pintu. Dan yang lebih membuat panik ternyata dari tadi pembantuku
    lagi nyapu ruang tamu, dan pintu kamar mandi itu memang menghadap ruang tamu.

    Aku baru sadar kalo dari pertama tadi emang ada suara-suara kayak orang lagi beres-beres gitu, tapi
    karena kupikir pintunya dah kukunci aku nyantai-nyantai aja. Dan dirumah memang gak ada orang selain
    kami berdua. Artinya dia bisa ngeliat dengan jelas kegiatan aku dari pertama tadi

    Aku pun jalan dengan gugup dan muka tertunduk. Trus tiba-tiba dia ngomong sama aku

    Udah siap mandinya dek??

    Eh u..udah kak. Jawabku dengan gugup..

    Kamu kaya cewek aja mandinya lama banget. Tadi kaka nungguin juga di depan pintu, eh rupanya masih
    lama mandinya.. katanya dengan senyum penuh arti..

    Damn!!!, artinya, dia tau aku ngapain aja di dalam. Atau begitulah bayanganku. Akupun gak menjawab
    apa-apa dan hanya berlari ke kamar. Aku sempet kepikiran juga arti senyumannya itu.

    Apa dia bermaksud mengatakan kalo dia gak keberatan aku ngelakuin itu??? Atau dia punya maksud
    lain???? Halah, pikiran anak smp mang belum nyampe ke hal-hal yg seperti itu. Dan aku tetap aja
    ketakutan dia bakal marah

    Sejak itu, aku sering bgt berlama-lama di kamar mandi, menikmati pakaian kotor pembantuku. Aku selalu
    masuk kamar mandi setelah dia mandi. Dan pakaian kotornya masih anget, dan aromanya masih kuat.

    Pernah aku dapet bajunya yang basah sama keringat. Aah nikmat banget keringatnya yang asin itu. Dan
    lagi-lagi aku ngerasa aneh, kenapa dia gak nanya ke aku, kenapa aku selalu masuk setelah dia mandi.
    Yah mungkin dia udah tau gara-gara yang pertama kali itu, tp tetep aja aku gak ngerti kenapa dia gak
    marah.

    Kegiatan ngintip celana dalam dia pun masih aku lakukan. Bahkan walaupun dia tau aku lg ngeliatin
    cdnya, dia cuek-cuek aja. Belakangan aku tau dia sengaja. Keliatannya dia emang suka mamerin tubuhnya
    gitu.

    Aku tau hal ini karena setelah beberapa bulan dia bekerja, aksi pamernya semakin menggila. Dia keluar
    kamar hanya dengan memakai celana dalam dan bra, dan mulai bekerja seolah gak ada kejadian apa-apa.

    Waktu ngeliat dia aku kaget setengah mati. Sampe-sampe aku bengong gitu. Dia malah cuek-cuek aja, gak
    lupa melempar senyum ke aku ketika berpapasan. Dan hari itu aku ngikutin dia terus. Pokoknya, dia lagi
    nyapu, lagi nonton, lagi beres-beres, aku pasti ikut.

    Dia juga (lagi-lagi) cuek-cuek aja. Tp, tetep aku gak berani mencoba menyentuh tubuhnya. Aku takut dia
    marah, terus minta berhenti.

    Paling asyik tu waktu dia lagi nyapu kamarku, pantatnya yang nunggging di ruangan sempit itu, semakin
    terlihat menantang karena cuma dibungkus celana dalam. Apalagi kelihatannya cdnya agak lembab gara-
    gara keringat.

    Waktu itu aku lagi baca komik di kamar. Trus entah kenapa dia lama banget ngeberes-beresin kamarku.
    Padahal kamarnya kecil trus barang-barangnya juga dikit. Trus waktu udah selesai, dia gak langsung
    keluar kamar.

    Dia malah duduk di tempat tidurku, katanya si dia mau istirahat sebentar. Tp yang didudukinnya
    ternyata bantalku, dan lama juga dia disitu. Begitu dia pergi, aku langsung menciumi bantalku. Dan
    aroma pantatnya pun tercium . Ingin rasanya didudukin pantatnya di wajahku. Dan ternyata impianku itu
    kejadian esoknya

    Waktu itu kami lagi nonton tv di dapur. Seperti biasanya dia hanya mengenakan cd dan bra. Karena hari
    itu di sekolah ada pelajaran olahraga, badanku udah kecapean, dan kepingin istirahat. Tapi aku gak mau
    melewatkan saat-saat bersama dia. Jadi, karena dia liat aku terus-terusan nguap, dia nawarin untuk
    tiduran di pangkuan dia. Tanpa basa-basi langsung kuterima tawarannya.

    Pahanya terasa hangat dan mulus di pipiku. adik? kecilku langsung bangun gara-gara itu. Akupun
    langsung pura-pura tertidur dan membalikkan badanku. Sehinggga sekarang aku tiduran mengahadap ke
    perutnya dia.

    Baru kali ini aku bisa ngeliat celana dalamnya dalam jarak sedekat ini. Aku bener-bener udah horny.
    Dan, pelan-pelan bibirku mulai mencoba menyentuh pahanya. Sentuhan pertama berhasil membuatku
    melayang. Pahanya teras hangat dan harum

    Kejutan yang kudapat gak berhenti sampai di situ. Ketika itu tiba2 hpnya yang di letakkan di meja
    sebelah sofa tempat kami duduk berbunyi. Dan dia pun pelan-pelan menggeser kepalaku dan meletakannya
    di sofa.

    Karena aku sedang pura-pura tidur, aku gak tau apa yang sedang terjadi. Dan ketika kubuka mata,
    ternyata dia lagi berlutut menyamping sambil mengotak-atik hpnya, dan kepalaku berada di tengah-tengah
    kedua lutunya.

    Dan entah kenapa, kulihat dia menurunkan pantatnya secara perlahan sampai akhirnya menyentuh wajahku.
    Dia menduduki wajahku. Aku gak percaya apa yang kualamin ini. Dan aku juga bisa ngerasain, kalo dia
    pelan-pelan menggerak-gerakkan pantatnya maju-mundur. Aaah,, aku bener-bener serasa di surga. Kuhirup
    dalam-dalam aroma pantatnya

    Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku merasa ada yang menusuk-tusuk kepalaku. Ternyata itu jarinya. Dia
    sedang bermasturbasi rupanya. Aku menjadi semakin terangsang mendengar desahannya. Walaupun dia
    berusaha menahan suaranya.

    Pantatnya semakin bergerak tak terkendali di wajahku, kadang malah sampai membuatku gak bisa bernafas.
    Lalu tiba-tiba tekanan pantatnya di wajahku semakin kuat, dan tubuhnya mengejang, dan dia mengeluarkan
    desahan kecil tertahan.

    Sepertinya dia udah keluar?. Aah benar-benar saat-saat yang indah, walaupun nantinya aku bakal
    mengalamin yang lebih menarik lagiaSejak itu, aku selalu berusaha menyentuh pantatnya, dan membuatnya
    seolah-olah gak sengaja.

    Tetap aja aku gak berani menyentuhnya dengan terang-terangan. Kadang-kadang aku lewat-lewat di
    belakangnya, atau meletakkan tanganku di tempat dia akan duduk, dan kelihatannya dia juga gak perduli
    walaupun dia sedang menduduki tanganku

    Seminggu kemudian, dia melakukan hal yang lebih gila lagi. Dia udah gak memakai apapun lagi di
    badannya. Walaupun gak setiap saat (mungkin dia takut masuk angin ;). Tapi, ketika dia bekerja, dia
    tetap dalam keadaan bugil. Bukan itu aja, kalo dia ke kamar mandi juga udah gak pernah menutup pintu
    lagi.

    Sehingga, apapun kegiatannya di kamar mandi kelihatan dengan jelas dari luaraAku langsung menunggu dia
    nyapu ke kamarku, supaya bisa melihat lebih dekat. Dan setengah jam kemudian dia masuk kamarku., dan
    mulai membereskannya. Dan ketika dia nungging, terlihat jelasalah anusnya yang indah itu.

    Ingin rasanya menjilati anusnya itu setiap hari, membersihkan kotoran-kotoran yang menempel di
    sekeliling anusnya, uugh.. Lalu tiba-tiba dia menghadap ke aku yang sedang tiduran di tempat tidur,
    lalu berkata.

    Dek, kakak cape nih. Numpang duduk bentar yah??Eh? Yaa.. udah kak bolehLalu dengan terkejut kusadari,
    dia bukan mau duduk di kursi atau di tempat tidur. Dia mengarahkan pantatnya ke wajahku.

    Awalnya dia berdiri di atas tilamku, lalu berjongkok dan perlahan-lahan mendudukkan pantatnya, yang
    sekarang gak terhalang oleh celana dalam, ke wajahku. Dan dia juga melebarkan belahan pantatnya dengan
    kedua tangannya, seolah-oleh ingin menempelkan anusnya ke wajahku.

    anusnya menempel tepat di bibirku. Badanku bergetar karena gembira, dan gairah. Pertama-tama kucium
    mesra anusnya, dan pembantuku itupun mulai mendesah. Kucium lagi pinggiran-pinggiran anusnya dengan
    lembut.

    perlahan-lahan kujulurkan lidahku dan kujilatin sekeliling anusnya, dan dia pun menggelinjang
    kegelian. Lalu kutusukkan secara perlahan lidahku ke anusnya.

    AAAh, sentuhan pertama yang bakal kuingat sampe tua. Anusnya rasanya agak pahit trus aneh gitu, susah
    deh ngejelaskannya. Kujilat-jilat anusnya dan sekarang dengan penuh nafsu, dan penuh kerinduan. Dia
    pun mulai bergerak liar di atasku.

    Tangannya sekarang gak hanya diam. Yang kanan mengelus-elus kontolku. Yang kiri sedang sibuk
    bermasturbasi ria. Kocokannya berkali-kali terhenti karena sedang berkonsentrasi untuk menggapai
    kenikmatana

    aaaaah,, Bayu jilatin terus anus kakak. Ah ayo sayang.. Teriaknya. Kelihatannya dia udah gak perduli
    apapun lagi. Dan beberapa saat kemudian dia menjambak rambutku dengan keras, dan setengah berdiri
    dengan lutunya, dan mengerang, pertanda dia sudah mencapai orgasme

    Makasih yah dek, sekarang giliran kakak yang muasin kamu katanya sambil tersenyum manis. Diciuminya
    bibirku dengan ganas. Karena aku masih dalam pertumbuhan, ukuran bibirnya dengan bibirku jauh berbeda.

    Dengan mudahnya dia melumat bibirku yang mungil ini, bahkan ketika dia menciukmku, dagukupun ikut
    terkena ciumannya.

    Dijilatinya bibirku, lalu dimasukkannya kedalam mulutku. Akupun berusaha menggapai lidahnya dengan
    lidahku. Lalu kuemut-emut lidahnya, lalu aku mulai menghisapnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan
    mulai meneteskan liurnya kedalam mulutku. Langsung kutelan dengan bernafsu. Berkali-kali kami lakukan
    itu.

    Setelah itu dia mulai menjilatiku lagi. Dari mulai pipi, hidung, keingku, dan daguku. Sampai-sampai
    wajahku basah kena jilatannya. Dan dia pun mulai meludahi wajahku dengan gemas. Aku hanya diam aja
    menikmati segala perlakuannya padaku.

    Perlahan-lahan jilatan-jilatannya mulai turun keleher, lalu kedada dan sampai ke putingkupun dijilat-
    dan dihisap-hisapnya. Dan tangannya meraba-raba putingku yang satunya.

    Setelah itu, dia membuka celanku sampai terlihatlah kontolku yang masih kecil mungil ini. Dan dia
    membuka mulutnya dan langsung memasukkannya ke dalam mulutnya. Aah rasanya bener-bener nikmat. Setiap
    sedotannya membuat seluruh tubuhku menegang.

    Dan tanpa sadar tangankupun mulai menarik-narik wajahnya dengan nafsu. Dan dia terus menghisap-hisap
    titiku tanpa menggunakan tangannya sama-sekali. Dan setelah beberapa menit, aku sudah ingin keluar.

    Kaak, adek udah mau keluar nih kataku. Dia pun semakin memperkuat hisapannya sampai terasa sakit. Dan
    kukeluarkan semuanya di mulutnya. Dan kuliahat dia menelannya dengan semangat. Dan menjilati sisa-sia
    maniku di ujung kontoltku. AAh rasanya sangat nikmat

    Gimana?? Kamu puaskan??

    Eh, iya kak. Adek puas banget. Adek udah lama beronani smbil ngebayangin kakak. Kataku tanpa malu-malu
    lagi

    Hihihi. Nakal kamu yah, kenapa kamu gak langsung datengin kakak trus minta kakak ngent*tin kamu? Aku
    agak kaget mendengar dia tiba-tiba berkata vulgar. Tapi terlihat di wajahnya kelihatannya dia senang
    berkata-kata jorok seperti itu

    Kan kasian tongkol kamu kamu dek, setiap hari cuma dapetnya tangan kamu sendiri. Kan mendingan ent*tin
    kakak aja?? Katanya dengan tatapan penuh nafsu.

    Mulai sekarang, kalo kamu lagi kepengen kamu bilang kaya gini ke kakak, kaak, adek pengen ngentot ya??

    Iyaa kak..

    Coba bilang dong pintanya

    Kaaak, adek pe..pengen ngentot jawabku dengan gugup

    Naah, gitu yah bilangnya. Ntar kakak entotin kamu.

    iaiya kak.

    Lalu karena aku sudah cape, akupun tertidur sambil berpelukan dengan dia. Kami udah kaya suami istri
    aja

    Sejak itu, kami sering melakukan itu lagi. Dan kalo kami gak sedang bermain? pun dia tetap aja gak
    memakai bajunya. Aku juga sering ikut mandi bareng dia. Dan karena udah sangat terobsesi sama dia,
    kotorannya pun bisa membuatku terangsang.

    Hampir tiap hari aku minta dia mengencingiku. Kadang kutelan semua kencingnya sampai gak bersisa.
    Setelah bosan dengan kencingnya, tainyapun kujamah juga. Sampe-sampe setiap dia mau buang kotoran dia
    harus memberitahuku dulu.

    Kalo aku lagi gak mau, barulah dia ke wc secara biasa. Dan kami melakukannya di mana-mana, namun kami
    selalu berhati-hati agar kencing atau tainya gak berceceran.

    Aku juga memaksanya untuk ikut merasakan tainya sendiri, lalu setelah itu acara berciuman kamipun jauh
    lebih hot karena mulut kami penuh dengan kotoran

    Aku sadar apa yang kami lakukan itu jauuh diluar batasan normal (dari pertama juga sebenarnya udah gak
    normal. Masak cewek berumur 26 tahun main sama anak berumur 13 tahun???). Tp aku gak bisa ngebohongin
    diri sendiri, karena aku juga sangat menikmatinya.

     

    Baca Juga :

    Mainkan Event Jackpot Fastbet99Group Dengan Total Hadiah Rp. 52.999.999, Juta Rupiah

    logo-markasjudilogo-fastbet99hokibet99-logo

    hokijudi99-logofortunebet99-logologonexialogo-rf

    Klik link berikut jika anda ingin mendaftarkan diri pada AFFILIASI MLM.

     

  • Majalah dewasa – Maysa Ploypapat Khunphrom

    Majalah dewasa – Maysa Ploypapat Khunphrom


    1284 views

    Hallo Sobat Duniabola99.org Semuanya , Di Awal Bulan July Ini Pastinya
    Semua Pada Semangat Dan Sehat Donk Sekarang Admin Akan Memberikan
    Sobat” Semua Nya Kumpulan Foto Model Dengan Bermacam Gaya Foto – Foto
    Ini Admin Berikan Agar Para Sobat Lebih Semangat Lagi Menjalankan
    Masing-Masing Pekerjaan

     

  • Tante Genit Cantik Paksa Aku Bermain Seks

    Tante Genit Cantik Paksa Aku Bermain Seks


    1765 views

    Duniabola99.org – Namaku Wandy, aku adalah seorang mahasiswa PTS terkenal di Yogyakarta berusia 22 tahun dan aku kost di sebuah rumah milik seorang janda pengusaha toko, sebut saja Tante Lisa. Usianya masih 40 tahun. Suaminya meninggal karena komplikasi, dan dengar-dengar dari tetangga Tante Lisa itu dulunya hostess di Surabaya.

    Tante Lisa sangat cantik dan menjaga tubuhnya sehingga dia tampak seperti berumur 30 tahun. Dia juga berpenampilan seksi, suka memakai celana kaos ketat dan tank-top. Ceritanya berawal ketika suatu hari aku sedang onani di kamar mandi dan ternyata lupa dikunci. Ternyata Tante Lisa menontonnya dan setelah aku orgasme, aku kaget melihatnya.

    “Wan, kelihatannya asyik ya.. mendingan lain kali minta bantuan Tante pasti lebih enak.”

    Aku jadi malu berat dibuatnya, “Maaf Tante, saya lupa menutup pintunya.”

    “Nggak apa kok Wan, kan kamu sudah dewasa dan wajar melakukannya. Tante juga sudah sering lihat yang begituan kok”, katanya sambil senyum.

    Beberapa hari kemudian aku disuruh bantu-bantu di tokonya dan tanpa segan-segan aku membantunya hingga malam Tante Lisa memintaku untuk menemaninya dan aku disuruh menginap di situ, memang di tokonya ada dua kamar di lantai dua (ruko) dan kamar tersebut kadang ditempati Tante Lisa bersama anaknya. Tante Lisa mengajakku makan bersama dan minum wine dan aku tidak mengerti kok aku bisa sampai tidak sadar, mungkin dicampur obat tidur.

    Paginya Tante Lisa membangunkanku bahkan harus sampai disiram, aku disuruh cepat-cepat pulang kost dan merahasiakan kalau aku tidur di ruko. Aku menurutinya dan malamnya setelah toko tutup Tante Lisa mengajakku berhubungan intim.

    “Wan, Tante minta malam ini kamu puasin Tante ya.”

    Karuan saja kutolak karena aku memang belum pernah gituan dan takut meskipun aku sering nonton BF.

    “Maaf Tante saya nggak berani”, kataku sambil gugup. Tante Lisa mengancam dan Tante Lisa memutar videoku sedang tidur bugil. Tante Lisa bilang tadi malam saat tidur menelanjangiku dan merekamnya dengan Handycam.

    “Tante akan menyebarkan rekaman ini jika kamu nggak mau melayani Tante kecuali kamu mau melakukan yang Tante minta. Percaya Tante deh, toh Tante juga menjaga nama baik Tante jadi ini akan jadi rahasia kita berdua.”

    Akhirnya karena takut dan polos aku melayaninya. Dari situ aku tahu ternyata Tante Lisa maniak seks, Tante Lisa pertama minta mandi Caty (dijilati tubuhnya dari ujung kaki sampai ujung rambut) dan Tante Lisa minta aku menjilatinya liang kewanitaannya sampai berjam-jam setiap aku berhenti Tante Lisa menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke liang sorganya. Pengalaman pertamaku menyentuh wanita apalagi menjilati seluruh bagian tubuhnya, dalam keterpaksaan itu aku sampai menangis.

    “Sudah Tante.. sudah”, sambil nafasku tersengal-sengal.

    “Aghh.. jangan lepas. Teruss.. teruss!”

    Tante Lisa terus menjepit kepalaku dengan kedua pahanya yang kencang. Aku dapat merasakan harumnya kemaluan Tante Lisa. Aku sendiri merasa nikmat sekaligus takut. Dia menyuruhku tidur di sofa dan Tante Lisa menduduki wajahku sehingga aku dipaksa menjilati kelamin dan anusnya.

    “Aghh.. enak sekali Wan”, katanya sambil memutar-mutar pantatnya di atas wajahku yang sudah basah karena cairan kewanitaannya. Pantatnya yang hangat dan kencang itu menindih wajahku sehingga aku sampai susah bernafas. Jika Tante Lisa tidak merasa puas atas pelayananku ia suka sekali menampar, mencakar, menjambak, meludahi. Setelah itu Tante Lisa mengambil posisi 69 dan kami saling mengoral.

    “Ayo Wan, kamu bisa lebih panjang lagi”, katanya sambil menarik-narik kemaluanku dan memelintir pelirku. Aku yang kesakitan tapi merasakan sensasi yang luar biasa. Dalam mengoral, Tante Lisa seperti singa yang tidak diberi makan 3 hari. Sangat buas dan Tante Lisa mempermainkannya dengan sangat cekatan terampil, kadang menarik terus memutar kadang mengocoknya dengan cepat terus perlahan.

    Bahkan pernah Tante Lisa mengencingi wajahku sambil membuka mulutku.. lalu aku disuruh menjilat air kencingnya yang tercecer di lantai. Entah kenapa lama-lama aku malah menyukai mungkin aku termasuk sado masochocist.

    Suatu hari entah dari mana Tante Lisa membawa alat-alat untuk seks sado masochist, ada bola penyumpal mulut terus seperti kuas penggelitik, cemeti dari kulit, pengikat leher seperti anjing, CD kulit yang berlobang di bagian depannya dan pakaian seperti pasukan Romawi dulu

    Dia menelanjangi dan mengikatku sambil merangkak Tante Lisa berteriak-teriak memecutiku dan menendang pantatku persis seperti anjing, dia sebar makanan di lantai dan menyuruhku memungut dengan mulut bahkan menjilati ludah dan kencingnya di lantai.

    Di bagian batang kemaluanku dia mengikatkan sebuah karet gelang yang ada kerincingnya sehinga setiap kali merangkak berbunyi nyaring. “Ayo.. ayo kalau kamu mau jadi anjing Tante yang setia harus nurut yang Tante perintahkan!” Tante Lisa kadang memperlakukanku seperti kuda, dengan mengikat leherku dan menunggangi punggungku sambil memecut pantatku.

    Sering juga Tante Lisa yang maniak seks memasukkan sebagian pisang susu ke liang kewanitaannya dan menyuruhku mengambil dan memakannya dengan mulut. Untuk menyumpal mulutku agar aku tidak mengerang keras biasanya Tante Lisa memakai CD-nya atau Carefree Panty Shield.

    Aku tidak pernah punya kesempatan menggunakan batang kemaluanku, paling Tante Lisa suka sekali mengocoknya bahkan Tante Lisa pernah mengocokku sampai orgasme 4 kali dalam satu malam. Sampai batang kemaluanku lecet dan perih dan tangan Tante Lisa juga sampai pegal-pegal.

    Tante Lisa sangat merawat batang kemaluanku, buktinya setiap habis main selalu dia merendam dengan air hangat dan kadang dengan teh basi katanya agar batang kemaluanku selalu kuat dan siap kapan saja.

    “Masak cuman bisa dua kali.. nih rasakan!” katanya sambil menyentil ujung kemaluanku.

    “Aduh.. ampun Tante..” pintaku memelas.

    Itulah yang sering terjadi jika Tante Lisa yang maniak seks memaksaku orgasme berkali-kali. Dalam mengocok Tante Lisa juga kadang pakai sarung tangan, pakai foam/shampoo, odol, pakai supit untuk mie dll, biasanya Tante Lisa mengocokku sambil minta dioral seks atau menjilati puting dan ketiaknya.

  • Majalah Maxim Edisi Lee Soomi

    Majalah Maxim Edisi Lee Soomi


    1436 views

    Duniabola99.org– Lee Soomi

     

  • DIRTY BLONDE

    DIRTY BLONDE


    1908 views

  • BLONDES GETS SEKS

    BLONDES GETS SEKS


    1773 views

  • Seductive asian cutie with shapely breasts stripping off her clothes

    Seductive asian cutie with shapely breasts stripping off her clothes


    1484 views

    Duniabola99.org adalah situs web yang didedikasikan untuk orang-orang yang lelah dengan model porno yang begitu-begitu saja. Jadi situs ini menawarkan koleksi yang bagus yang terdiri dari episode video Dan Foto HD disertai dengan set gambar hi-res. Hal utama tentang situs ini adalah Anda hanya akan melihat gadis dan wanita dari model asli dalam aksi hardcore lurus yang berakhir hanya dengan creampies. Konten baru ditambahkan setiap harinya, jadi tidak ada kemungkinan kehabisan materi baru!